[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-23 Terurut Topik Harry Sufehmi


Bukan di SIG saya, tapi berarti ternyata saya salah ya, sudah ada yang 
lebih dulu, he he.

SOL.

Salam,
Harry



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-20 Terurut Topik Ananda Putra

On 6/20/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tapi masih ada yang cuek, akhirnya kemarin ini keluar juga surat direksi
 yang menyatakan wajibnya migrasi ke Linux. Walhasil, setahu saya mereka ini
 adalah shipping company pertama di Indonesia yang sudah migrasi ke Linux.

Mas Harry terlibat migrasi Linux di SIG juga? Atau jangan2 Mas Harry
salah satu staf di sana? Di Biz Unit yang mana?

-- 
-Ananda Putra-


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-19 Terurut Topik Harry Sufehmi


At 13:59 16/06/2005 +0700, N e o wrote:

At 11:09 +0700 6/16/05, Harry Sufehmi wrote:

2. insentif yang lebih kuat juga sudah ada: razia legalitas software, dll


itu juga cuma level atas doang yang merasakan. level bawah? ada nggak 
punishment dari manajemen, seperti surat peringatan dari HRD misalnya 
karena menggunakan pirated software?



Instruksi dari direksi, kalau ada yang gak convert, lalu kena razia, maka 
ybs yang bertanggung jawab membayar dendanya  :-)


Tapi masih ada yang cuek, akhirnya kemarin ini keluar juga surat direksi 
yang menyatakan wajibnya migrasi ke Linux. Walhasil, setahu saya mereka ini 
adalah shipping company pertama di Indonesia yang sudah migrasi ke Linux.




Salam,
Harry



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-19 Terurut Topik Bi [G] ™

On 6/20/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Tapi masih ada yang cuek, akhirnya kemarin ini keluar juga surat direksi
 yang menyatakan wajibnya migrasi ke Linux. Walhasil, setahu saya mereka ini
 adalah shipping company pertama di Indonesia yang sudah migrasi ke Linux.
 

Samudra Indonesia yah mas harry? :D
trus kalo nggak salah MRA Media Group juga udah migrasi semua ke linux..

-- 
Bi[G]
http://www.adypermadi.com
Y!:br4ind4m4ge
Gmail:[EMAIL PROTECTED]
http://blog.adypermadi.com



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-15 Terurut Topik Harry Sufehmi


Mohon maaf karena saya baru sempat mereply sekarang.

At 14:34 14/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote:

On 6/13/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ya, informasi diatas betul sekali. Tapi, ada beberapa masalah ketika kita
 berbicara pajak dengan skala sebesar Microsoft.
 Pertama, pajak tsb jadi tidak bisa didistribusikan sesuai dengan keperluan
 rakyat, karena tentu pemerintah yang lebih tahu mengenai kebutuhan 
rakyatnya.


Begini, kita mau fair atau tidak?
Tidak fair juga belum tentu jelek lho. Keberpihakan kepada
sesuatu juga belum tentu jelek, misalnya berpihak ke rakyat.


Bukannya itu salah satu yang disebut fair / adil ? Kalau agama Islam sih 
setahu saya memang sangat berpihak kepada rakyat, terutama yang miskin. Dan 
saya kira semua agama juga demikian (perkecualian misalnya agama 
kapitalisme :-)




Hanya, ketika sebuah perusahaan seperti Microsoft telah
memenuhi kewajibannya, seharusnya potongan pajak juga bisa
dia distribusikan sekehendak dia.


As philosopher Mark Kingwell told me, when philanthropists choose to use 
tax shelters to reduce their tax burden but then give some of it back to 
charities, they are doing an end-run around the public will

ref: http://www.idealog.us/2004/10/follow_up_to_ci.html

Normalnya demikian, namun kalau dengan skala sebesar Microsoft, maka saya 
kira perlu pertimbangan khusus. Karena jumlahnya yang luar biasa, sehingga 
sangat merugikan 
(http://www.seattleweekly.com/features/0439/040929_news_microsoft.php). 
Lalu cara2nya juga sangat tidak etis.





 Kedua, uang pajak tsb jadi disalurkan berdasarkan keinginan BMGF, yang
 belum tentu merupakan sesuai dengan prioritas kebutuhan rakyat. Malah
 dicemaskan ditumpangi oleh hidden agenda-nya mereka.

Ya sama saja, siapa pun yang mendistribusikannya bisa dituduh
punya hidden agenda. Misalnya pajak tersebut didistribusikan
oleh pemerintah, maka bisa saja ada tuduhan bahwa hal itu
ditumpangi oleh agenda dari partai politik sang presiden,
misalnya.


Ya baik bagi Microsoft, karena yang bermasalah si presiden. Yang penting 
dia sudah mengerjakan kewajibannya, kalau ternyata diselewengkan oleh oran 
lain ya tentu bukan salah dia lagi.




Menuduh mudah, buktikan dong.


Beberapa contoh:

# Menyumbang ke tokoh berpengaruh di white house:
http://www.freerepublic.com/focus/f-news/1416279/posts

# BG bisa kena sanksi-sanksi pajak, kalau dia tidak menyumbang minimal 
1.500 juta dolar setiap tahunnya:

http://seattlepi.nwsource.com/national/182972_gates21.html

# Menyumbang ke pihak yang sangat potensial memaksakan GM/biotech ke 
negara2 miskin:

http://www.organicconsumers.org/ge/gates102303.cfm
http://www.guardian.co.uk/analysis/story/0,3604,1063669,00.html

# Menyumbang vaksin ke negara2 miskin - agar perusahaan2 Bill Gates bisa 
meng uji cobanya ?

http://www.whatisaids.com/wwwboard/messages/134.html
http://www.healtoronto.com/gates_india2.html
Berbagai investasi Bill Gates di bidang biotech: 
http://www.wabio.com/biohistory_microsoft.htm?pp=1


# dst

Kalau kita lihat secara jumlah sedikit, kita perlu ingat bahwa mengungkap 
hal-hal seperti ini tidak mudah.
Contoh: sebagian kita sejak awal sudah yakin bahwa War on Terror hanyalah 
akal-akalan Bush untuk menjalankan program neo-kolonialisme nya, namun baru 
akhir-akhir ini saja bukti-buktinya yang kuat mulai bermunculan, spt 
http://www.downingstreetmemo.com/


Jadi yang sedikit ini dicemaskan adalah hanya puncak gunung es. Sayangnya, 
investigasi secara komprehensif sangat kecil kemungkinannya untuk bisa 
terjadi, karena kuatnya lobi Microsoft di pemerintahan, dan bargaining 
position-nya yang sangat kuat.






 Ketiga, Microsoft  BMGF mendapatkan nama baik (dan PR Microsoft termasuk
 yang terbaik) despite potential problems above.

Lah wajar dong. Kalau mereka menyumbang mengapa tidak boleh
mendapat nama baik?


Karena bisa menyumbang dari hasil berbagai masalah - masalah monopoli, 
predatory business practices, outright lying / FUD, non-ethical tax 
evasions, Microsoft tax on computers, dll. Sumbangan2 tersebut jadi 
menutupi apa sebenarnya Microsoft itu.




 Keempat, salah satu masalah yang sudah terdeteksi yaitu penyumbangan
 software Microsoft: (a) Microsoft menyatakan menyumbang sekian juta dolar,
 padahal biaya duplikasi software paling cuma berapa sih :-)

Tidak semudah itu.
Ketika mereka menyumbang, mereka harus melakukan pembukuan.
Dalam pembukuan tersebut tentu saja nanti akan diaudit dan
dikaitkan dengan pembajak.

Tentu saja kita hanya melihat duplikasi softwarenya, tapi
tidak melihat proses di belakangnya.
Hal yang sama, duplikasi MP3 kan gampang, kenapa artis harus
dapat bayaran dari lagunya?
Demikian pula penulis buku, kan tinggal dibuatkan ebooknya
terus *GAMPANG* kan mengcopynya.
Semua produk yang dapat disimpan dalam bentuk digital akan
dapat dituduh seperi ini.

Padahal ... untuk membuat satu eBook, saya membutuhkan
waktu 5 tahun misalnya. Untungnya ebook saya kebanyakan
bisa didownload secara gratis. Tapi point saya bahwa effort
yang saya 

[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-15 Terurut Topik Harry Sufehmi


At 14:34 14/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote:

 Sedangkan kita, wong cilik ini yang membayar pajak  menghidupi negara
 (karena gaji diterima sudah dipotong pajak), walaupun hidup sudah susah.



Ini BOHONG!



Saya mau tahu, berapa banyak member dari milis ini yang
punya NPWP? Berapa orang yang bayar pajak?


Pak Budi, pajak itu bukan hanya dikenakan kepada yang punya NPWP.

Contoh: di salah satu pekerjaan saya dulu, saya tidak punya NPWP. Tapi gaji 
saya sudah dipotong pajak. Pajak tersebut kemudian dibayarkan oleh 
perusahaan ke pemerintah. Saya rasa, saya layak disebut sebagai wong cilik 
pada saat itu karena gaji saya ketika itu hanya sekitar 250 ribu rupiah.


Contoh lainnya; saya punya saudara yang kebetulan punya warung. Suatu hari 
dia tunjukkan faktur pembelian barangnya dari salah satu supplier dia. 
Ternyata, semua barang itu dikenai PPN 10%.
Tentu saja kemudian harga barang dia naikkan untuk meng-cover itu, sehingga 
secara efektif konsumennya dia yang membayar PPN itu.


Tidak itu saja, menurut penuturannya, PPN itu dikenakan sepanjang mata 
rantai distribusi. Jadi kalau dari pabrik sampai ke konsumen itu ada 3 
pihak di antaranya, maka barang tsb dipajaki 3 kali.


Kalau mungkin kita pikir PPN 10% itu kecil, kita bandingkan dengan profit 
penjualan susu di warung dia tsb - dia hanya mengambil untung sekitar 1% - 
3% untuk susu.


Jadi, susu yang harganya Rp 9500, maka setelah PPN menjadi lebih dari Rp 10.000

Kalau menurut kita ini masih kecil / tidak signifikan, mari kita dengar 
cerita supir saya: tetangga dia menghidupi 4 keluarga (keluarganya  3 
keluarga anaknya) dengan hanya Rp 500-ribu setiap bulannya.


While the rich can evade the taxes that costs them most, the poor can't.



Biasanya yang menghidupi negara adalah middle class.
Bukan wong cilik! (and juga bukan wong gedhe!)

Saya paling benci melihat orang yang mengatasnamakan wong
cilik dan kemudian minta dikasihani. Kemudian mereka membuat
dzalim kepada orang lain (middle class?).


Did I do that ? My apologies if I did.


Salam,
Harry



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-15 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 6/16/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Bukannya itu salah satu yang disebut fair / adil ? Kalau agama Islam sih
 setahu saya memang sangat berpihak kepada rakyat, terutama yang miskin. 

Pemahaman saya sih agama Islam berpihak kepada *kebenaran*,
bukan kepada kaya dan miskin.
Biar miskin, kalau tidak benar ... tetap tidak dapat dibela.


...



 Kebetulan salah satu tugas saya disini (selain IT consulting, dll) adalah
 membantu me-manage bisnis keluarga, dengan sekitar 110 pegawai. Anda betul,
 tidak mudah, masalahnya bermacam-macam. 

Dan saya yakin, salah satunya adalah *pajak*! ;-)


...
 Untuk apa dulu, apakah untuk mendapatkan paten sebanyak-banyaknya, dan
 kemudian memungut royaltinya ?
 Microsoft telah merekrut seorang pakar yang telah memungkinkan royalti
 paten menjadi 1/3 dari pendapatan IBM, dan sejak itu telah mendaftarkan
 ribuan proposal paten, dengan sekitar 90% yang diterima. 


Yang saya anggap tidak fair adalah mengapa menyalahkan
Microsoft saja? Mengapa tidak menyalahkan IBM, Sun, Samsung,
Apple, HP, Sony, Nokia, Amazon, dan seterusnya? 
dan bahkan ITB!!!
Mereka semua melakukan RD untuk mendapatkan paten.
(Setahu saya jumlah paten IBM jauh lebih banyak daripada
paten yang dimiliki oleh Microsoft. Ingat, software patent
merupakan konsep baru.)

Poin saya: mengapa Microsoft *SAJA* yang disalahkan?
Mengapa tidak *SEMUA* perusahaan asing tersebut?

Menurut saya, paten ini memang sudah kebablasan.
(Ada beberapa tulisan saya tentang ketidak-setujuan saya
terhadap paten, khususnya paten software.)


 Kasusnya yang
 cukup high profile mungkin misalnya adalah kasus pemungutan royalti dari
 FAT, dan bisa masih banyak lagi lainnya di masa depan.
 (http://www.idealog.us/2004/10/follow_up_to_ci.html)

How about one-click e-commercenya Amazon?
Kenapa Amazon tidak anda maki-maki juga? he he he.



 Mudah-mudahan memang tulus dan niat baik, tapi sayangnya 
 ada juga indikasi2 ke sebaliknya.

Saya kenal beberapa orang dunia dotcom amerika yang meski
belum sekaya Bill Gates, tapi sudah cukup kaya lah.
Mereka memang ingin membantu dengan tulus.
(Money is not the objective karena mereka sudah terlanjur
kaya. Seriously. Bukannya mereka nggak suka uang, tapi
mereka memang ingin membantu.)


 Untuk institusi yang memiliki power sebesar mereka, saya kira kita perlu
 *waspada*, kalau tidak ingin kecele dan menjadi bulan-bulanan di kemudian 
 hari.

Waspada boleh-boleh saja, tapi poin saya adalah kita harus
fair dong. As much as I hate Microsoft business tactics,
saya harus fair terhadap orang di belakangnya ketika mereka
memberikan bantuan.

Terus terang, saya tidak menganggap Microsoft memiliki power
terlalu besar. Biasa sajalah. Mereka masih bisa dikalahkan
oleh perusahaan baru. We can beat them, if we want to.
Dari sisi skala, Microsoft masih jauh lebih kecil dibandingkan 
dengan IBM misalnya.


-- budi


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-15 Terurut Topik Harry Sufehmi


At 04:18 16/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote:

On 6/16/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bukannya itu salah satu yang disebut fair / adil ? Kalau agama Islam sih
 setahu saya memang sangat berpihak kepada rakyat, terutama yang miskin.

Pemahaman saya sih agama Islam berpihak kepada *kebenaran*,
bukan kepada kaya dan miskin.
Biar miskin, kalau tidak benar ... tetap tidak dapat dibela.


Itu betul, tapi maksud saya dalam hal kebijakan ekonomi  :-)  cenderung 
sangat berpihak kepada yang lemah.




 Kebetulan salah satu tugas saya disini (selain IT consulting, dll) adalah
 membantu me-manage bisnis keluarga, dengan sekitar 110 pegawai. Anda betul,
 tidak mudah, masalahnya bermacam-macam.

Dan saya yakin, salah satunya adalah *pajak*! ;-)


Betul  :) lalu juga zakat, kesejahteraan pegawai, pengembangan karir 
pegawai, bagi hasil (bagi karyawan dengan masa bakti  1 tahun mendapat 
bagi hasil dari keuntungan), dst. (selain, tentu saja, pengembangan 
perusahaan). Perusahaan kami termasuk yang kata adik saya paternalistik 
corporation, jadi kita (direksi) seperti mengayomi / ayah angkat bagi para 
pegawai kita. Kalau mereka ada masalah, mereka tidak segan-segan mengadu 
kepada kita, lalu kita bantu sebisa kita, paling tidak sumbang saran / 
pikiran. Masalah yang paling sering biasanya adalah gaji yang cepat ludes 
:) terutama dengan pegawai baru. Nah, kita merangkap jadi 
perencanakeuangan.com deh :) kita beri tips-tips praktis cara mengelola 
uang yang tepat, sehingga akhirnya biasanya mereka bisa menabung. Beberapa 
kini malah sudah lepas dan mempunyai usaha sendiri. Capek pikiran memang, 
tapi senang kalau melihat hasilnya demikian.


Eh, maaf melantur.



 Untuk apa dulu, apakah untuk mendapatkan paten sebanyak-banyaknya, dan
 kemudian memungut royaltinya ?
 Microsoft telah merekrut seorang pakar yang telah memungkinkan royalti
 paten menjadi 1/3 dari pendapatan IBM, dan sejak itu telah mendaftarkan
 ribuan proposal paten, dengan sekitar 90% yang diterima.

Yang saya anggap tidak fair adalah mengapa menyalahkan
Microsoft saja? Mengapa tidak menyalahkan IBM, Sun, Samsung,
Apple, HP, Sony, Nokia, Amazon, dan seterusnya?
dan bahkan ITB!!!


Wah pak, baru bahas Microsoft saja sudah sepanjang itu email 
saya   :-)  dan risetnya memakan waktu beberapa jam.  Kalau ada yang mau 
mengerjakan yang lain silahkan saja, tapi sekarang ini saya sedang tanggung 
mengerjakan riset solusi billing untuk warnet berbasis linux; komparasi 
fitur, pencatatan cara instalasi, pembuatan panduan instalasi, dst. (mana 
komputer riset saya crash pula lumayan parah kemarin ini :-(


Dan anyway Microsoft juga sudah jelas itikadnya sewaktu kemarin mencoba 
memungut pajak FAT :-)  kalau itu kemarin berhasil, saya yakin paten-paten 
lainnya pasti juga akan dia angkat berikutnya. Untunglah, setahu saya, 
tidak berhasil.




Mereka semua melakukan RD untuk mendapatkan paten.
(Setahu saya jumlah paten IBM jauh lebih banyak daripada
paten yang dimiliki oleh Microsoft. Ingat, software patent
merupakan konsep baru.)

Poin saya: mengapa Microsoft *SAJA* yang disalahkan?
Mengapa tidak *SEMUA* perusahaan asing tersebut?

Menurut saya, paten ini memang sudah kebablasan.
(Ada beberapa tulisan saya tentang ketidak-setujuan saya
terhadap paten, khususnya paten software.)


Saya setuju sekali, saya kira memang sudah saatnya ada reformasi di sistim 
paten global. Tapi, siapa sih saya ini :)




 Mudah-mudahan memang tulus dan niat baik, tapi sayangnya
 ada juga indikasi2 ke sebaliknya.

Saya kenal beberapa orang dunia dotcom amerika yang meski
belum sekaya Bill Gates, tapi sudah cukup kaya lah.
Mereka memang ingin membantu dengan tulus.
(Money is not the objective karena mereka sudah terlanjur
kaya. Seriously. Bukannya mereka nggak suka uang, tapi
mereka memang ingin membantu.)


Saya yakin pasti masih ada orang kaya yang memang baik. Tapi, saya kira, 
tidak bisa lantas kita generalisir semuanya baik, sebagaimana juga tidak 
bisa kita generalisir bahwa semuanya jahat. Perlu dilihat kasus per kasus 
supaya adil. Tapi ini jelas memakan waktu.

Jadi yang terbaik mungkin adalah dengan bersikap waspada  kritis.



 Untuk institusi yang memiliki power sebesar mereka, saya kira kita perlu
 *waspada*, kalau tidak ingin kecele dan menjadi bulan-bulanan di 
kemudian hari.


Waspada boleh-boleh saja, tapi poin saya adalah kita harus
fair dong. As much as I hate Microsoft business tactics,
saya harus fair terhadap orang di belakangnya ketika mereka
memberikan bantuan.

Terus terang, saya tidak menganggap Microsoft memiliki power
terlalu besar. Biasa sajalah. Mereka masih bisa dikalahkan
oleh perusahaan baru. We can beat them, if we want to.
Dari sisi skala, Microsoft masih jauh lebih kecil dibandingkan
dengan IBM misalnya.


Ya, anything's possible  :-)   tanda-tandanya saya kira sudah makin 
kelihatan lebih jelas; seperti misalnya ketika kemarin ini mereka 
mengkontak pak Budi untuk berkonsultasi soal platform. Lalu kemudian, 
mereka mengangkat satu 

[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-15 Terurut Topik Harry Sufehmi


At 09:47 16/06/2005 +0700, N e o wrote:

At 01:25 +0700 6/16/05, Harry Sufehmi wrote:
Ah yang bener :)

Ya kalau nggak mau kalah, ya silahkan sumbang software
open office. Silahkan deh. Nggak ada yang melarang.

Memang nggak ada yang melarang, tapi, nggak ada yang mau terima :)
Misalnya, ini salah satu client saya sudah selesai dipersiapkan untuk 
migrasinya ke Linux, termasuk ke OpenOffice. Setup server, workstation, 
training, dukungan dari manajemen sudah didapat, dst. Tinggal pencet 
tombol saja istilahnya.
Tapi karena sudah terlanjur kecanduan MS-Office, tetap saja mereka 
tidak mau memencet tombol itu. Padahal bukan dikasih gratis, mereka sudah 
bayar saya untuk mempersiapkan itu semua. Malah rugi mereka kalau tidak 
memanfaatkannya. Tapi, ternyata tingkat ketagihan MS-Office mereka memang 
sudah sangat kronis :)


hmm. misalnya gini. orang indonesia biasa makan nasi. orang amerika biasa 
makan roti. apakah pantas orang indonesia dibilang ketagihan nasi, karena 
ketika tinggal di amerika, mereka tidak bisa kenyang kalau makan roti?


Saya sih tidak keberatan kalau dibilang ketagihan nasi, karena memang belum 
bisa merasa kenyang kalau belum makan nasi / ketergantungan nasi, padahal 
roti juga sama-sama karbohidrat.

Tapi YMMV.


sama kayak saya biasa pake text editor buat edit html. ketika disodorin 
adobe go-live, yang ada juga frustrasi, karena tetap bisa melakukan 
pekerjaan lebih cepat dengan simple text editor, sementara pake go-live 
itu harus belajar lagi dan lebih lambat.
sama kasusnya kayak misalnya memaksa menggunakan open office. selama tidak 
ada insentif menggunakannya, ya kenapa harus pindah ke ms office? itu yang 
jadi benturan waktu saya berusaha kampanye open office di tempat kerja. 
harus ada insentif, dan kalau perlu punishment kalau menggunakan pirated 
software.

penggunakan kata ketagihan itu yang saya rasa kurang tepat.


Kemungkinan elo betul, tapi keputusan gue pakai kata kecanduan itu karena :

1. insentif sudah ada: penghematan biaya lisensi
2. insentif yang lebih kuat juga sudah ada: razia legalitas software, dll
3. insentif pribadi pun ada: bagi yang menggunakan komputer tua, pakai open 
office lebih cepat karena jalan di LTSP (dan servernya cukup powerful)


Tapi, ternyata tetap saja pakai MS-Office. Makanya saya pakai kata kecanduan.
(tapi itu pun dalam tanda kutip)


Salam,
Harry



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-15 Terurut Topik Harry Sufehmi


At 10:06 16/06/2005 +0700, N e o wrote:


At 01:27 +0700 6/16/05, Harry Sufehmi wrote:

At 14:34 14/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote:

  Sedangkan kita, wong cilik ini yang membayar pajak  menghidupi negara

 (karena gaji diterima sudah dipotong pajak), walaupun hidup sudah susah.



Ini BOHONG!



Saya mau tahu, berapa banyak member dari milis ini yang
punya NPWP? Berapa orang yang bayar pajak?


Pak Budi, pajak itu bukan hanya dikenakan kepada yang punya NPWP.

Contoh: di salah satu pekerjaan saya dulu, saya tidak punya NPWP. Tapi 
gaji saya sudah dipotong pajak. Pajak tersebut kemudian dibayarkan oleh 
perusahaan ke pemerintah. Saya rasa, saya layak disebut sebagai wong 
cilik pada saat itu karena gaji saya ketika itu hanya sekitar 250 ribu rupiah.


wah, berarti elu dikadalin ama perusahaan tuh, hehehe. gimana coba cara 
pencatatan pajak yang seharusnya ditanggung oleh penerima gaji tapi si 
penerima gaji sendiri nggak punya NPWP.


Yah beginilah nasib tukang komputer, kalau sudah soal pajak bodoh betul, 
abis deh dikadalin :)

Dedhi sepertinya senasib juga, he he.

Atau, mungkin memang ada scheme spt ini? (pajak kolektif? lha seperti SIM 
saja, bisa kolektif)


Dan jangan lupa PPN, yang memungkinkan kita untuk berkontribusi ke kas 
pajak negara, tanpa perlu NPWP. Brilliant! :) pay-as-you-go, very convenient.



Salam,
Harry



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-14 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 6/13/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 Ya, informasi diatas betul sekali. Tapi, ada beberapa masalah ketika kita
 berbicara pajak dengan skala sebesar Microsoft.
 Pertama, pajak tsb jadi tidak bisa didistribusikan sesuai dengan keperluan
 rakyat, karena tentu pemerintah yang lebih tahu mengenai kebutuhan rakyatnya.

Begini, kita mau fair atau tidak?
Tidak fair juga belum tentu jelek lho. Keberpihakan kepada
sesuatu juga belum tentu jelek, misalnya berpihak ke rakyat.

Hanya, ketika sebuah perusahaan seperti Microsoft telah
memenuhi kewajibannya, seharusnya potongan pajak juga bisa
dia distribusikan sekehendak dia.

Anda bisa mengganti Microsoft dengan perusahaan saya.
Sebagai wajib pajak, semestinya kalau saya kelebihan pajak
ya saya berhak mendistribusikan kelebihan bayar pajak saya
kepada siapa/apa yang saya mau. Tidak harus ditentukan oleh
pemerintah.
(Misalnya, saya bisa saja mendistribusikannya ke penelitian
untuk mencari ET di luar angkasa.)


 Kedua, uang pajak tsb jadi disalurkan berdasarkan keinginan BMGF, yang
 belum tentu merupakan sesuai dengan prioritas kebutuhan rakyat. Malah
 dicemaskan ditumpangi oleh hidden agenda-nya mereka.

Ya sama saja, siapa pun yang mendistribusikannya bisa dituduh
punya hidden agenda. Misalnya pajak tersebut didistribusikan
oleh pemerintah, maka bisa saja ada tuduhan bahwa hal itu
ditumpangi oleh agenda dari partai politik sang presiden,
misalnya.
Menuduh mudah, buktikan dong.


 Ketiga, Microsoft  BMGF mendapatkan nama baik (dan PR Microsoft termasuk
 yang terbaik) despite potential problems above.

Lah wajar dong. Kalau mereka menyumbang mengapa tidak boleh
mendapat nama baik?


 Keempat, salah satu masalah yang sudah terdeteksi yaitu penyumbangan
 software Microsoft: (a) Microsoft menyatakan menyumbang sekian juta dolar,
 padahal biaya duplikasi software paling cuma berapa sih :-) 

Tidak semudah itu.
Ketika mereka menyumbang, mereka harus melakukan pembukuan.
Dalam pembukuan tersebut tentu saja nanti akan diaudit dan
dikaitkan dengan pembajak.

Tentu saja kita hanya melihat duplikasi softwarenya, tapi
tidak melihat proses di belakangnya.
Hal yang sama, duplikasi MP3 kan gampang, kenapa artis harus
dapat bayaran dari lagunya?
Demikian pula penulis buku, kan tinggal dibuatkan ebooknya
terus *GAMPANG* kan mengcopynya.
Semua produk yang dapat disimpan dalam bentuk digital akan
dapat dituduh seperi ini.

Padahal ... untuk membuat satu eBook, saya membutuhkan
waktu 5 tahun misalnya. Untungnya ebook saya kebanyakan
bisa didownload secara gratis. Tapi point saya bahwa effort
yang saya keluarkan lebih dari hanya sekedar mengcopy.

Coba saja deh ... mas Harry buat perusahaan dengan 20 orang
pegawai saja. Silahkan coba ... :) It's not easy running
a (software/IT) company.


 (b) Yang
 disumbangi tentu jadi ketergantungan dengan software Microsoft, dan ketika
 software sumbangannya tidak bisa dipakai lagi (contoh: versi baru Office
 tidak bisa dibaca oleh versi lama Office) maka akan cenderung membeli versi
 barunya 

Ah yang bener :)
Ya kalau nggak mau kalah, ya silahkan sumbang software
open office. Silahkan deh. Nggak ada yang melarang.


 (c) Microsoft mendapatkan nama baik, despite all the problems above.

Lagi-lagi, kita harus fair dong.
Kalau ada seseorang berbuat baik, tentu saja dia mendapatkan
nama baik.

Sekarang kalau saya todong balik:
mas Harry sudah nyumbang berapa duit untuk kemanusiaan ?
he he he.

 
 Bukan begitu, masalahnya, sumbangan softwarenya itu dihargai dengan harga
 retail. Padahal, spt saya tulis diatas, berapa sih biaya copy per CD jika
 dicetak secara massal  :-)

Aspek pembukuan sumbangan tidak semudah itu.
Mereka bisa kena sangksi dumping kalau melakukan financial
engineering. Ini suatu yang tidak mudah bagi public company.



 Kalau beberapa perusahaan lainnya masih agak mendingan, Sun misalnya
 cenderung menyumbang server  workstation ke berbagai universitas. Kalau
 seperti ini memang sumbangannya agak lebih riil, Sun memang betul-betul
 keluar uang banyak untuk membuat server2  workstation2 tsb.

Lho? Memangnya Microsoft nggak keluar uang?
Kalau kita lihat, duit Microsoft yang keluar untuk RD
termasuk yang terbesar. (Hmm... daftarnya biasanya muncul
di majalah akhir tahun.) IBM juga termasuk yang terbersar.

Kita juga harus menghargai intelektual, tidak hanya sekedar
benda fisik.



 Yayasan BMG banyak juga membantu dalam bidang healthcare.
 Saya rasa kita perlu fair untuk hal ini.
 Jangan rasa benci mencemari judgment kita.
 
 Ya, tapi pertama, apakah yang tersebut adalah prioritas tertinggi rakyat
 Amerika ? (sebagai yang seharusnya menerima pajak tsb)

Sebagai warga dunia, saya lebih senang kalau yayasan ini
memberi sumbangan penelitian untuk penyakit di Afrika,
misalnya daripada di Amerika.
Kita jangan terkotak kepada satu negara saja.
Semestinya kita bisa berpikir sebagai warga dunia.



 Kedua, apakah tidak ada hidden agenda dibaliknya ?

Harus dibuktikan.
Kalau mau dibalik: apa hidden agenda anda dalam tulisan ini?
he 

[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-14 Terurut Topik David Sudjiman


On Tue, 14 Jun 2005, Budi Rahardjo wrote:
 Biasanya yang menghidupi negara adalah middle class.
 Bukan wong cilik! (and juga bukan wong gedhe!)
 
 Saya paling benci melihat orang yang mengatasnamakan wong
 cilik dan kemudian minta dikasihani. Kemudian mereka membuat
 dzalim kepada orang lain (middle class?).

Wah Pak Budi, cukup panjang dan mendalam.

Kembali lagi kepemikiran ala sosialis dimana keberpihakan lebih kearah 
rakyat (atau segelintir rakyat nantinya).

Saat ini yang bisa diharapkan adalah bagaimana mendatangkan kepercayaan 
dari pihak luar negeri ke Indonesia entah dalam hal bantuan fisik 
finansial atau bantuan riset. Entah nantinya jadi tergantung sama pemberi 
bantuan tersebut atau tidak, jujur saja, Indonesia belum mampu untuk 
bicara seperti itu. Ya, memang ada beberapa (lebih tepatnya segelintir) 
pihak yang mampu untuk independent, tetapi tidak untuk negara Indonesia 
secara keseluruhan.

Semoga dengan adanya MS riset ini, negara kita lebih banyak menghasilkan 
?programmers? yang handal dan bisa memperkenalkan kedunia bahwa indonesia 
bisa seperti India. Sukur2 nantinya juga ada kubu yang lain (F/OSS) yang 
bisa power balancing sehingga pada akhirnya masyarakat punya pilihan yang 
lebih banyak.

Saya sendiri mencoba untuk berpikir introvert dalam hal ini. Contohnya 
saja, kenapa malah ndak menyalahkan masyarakan F/OSS yang kecolongan 
langkah dan malah menyalah MS. Lucu juga sih, kalau Ms melakukan langkah, 
katanya ada hidden agenda, kalau F/OSS melakukan langkah, malah diberi 
aplause. Satu hal ini yang saya juga sedang belajar berpikir lebih lebar 
agar tidak terjerumus dalam generalisasi (Linkin Park says 'Guilty by 
Association').

Pemikiran (dan tulisan) dari pak Budi yang rasanya memang perlu untuk 
mengkontra berita dari 'pengguna OS sebelah' :-)

BTW, jadi inget salah satu seri Star Trek: TNG (atau kalo ndak salah itu 
malah movie-nya), dimana ada orang bumi yang dibawa ke Enterprise dan 
sempat ngobrol sama Picard. Dari percakapan tersebut, ternyata, di Bumi 
malah menerapkan politik Sosialis dimana para earth citizen berhak 
mendapatkan segala macam fasilitas dari pemerintah baik itu untuk riset 
bahkan akomodasi. Tidak ada istilahnya kepemilikan pribadi karena 
pemerintah mensuplai semua kebutuhan yang ada. Hal ini bisa terjadi ketika 
semua orang sadar bahwa dengan kebersamaan, banyak hal yang bisa lebih 
banyak dicapai. (ST Fans, CMIIW)

thx
.dave

http://www.davidsudjiman.info
http://davidsudjiman.blogspot.com


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-14 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 6/15/05, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Soal MS Research Center, kata orang Betawi, jangan ribut rebutan
 pepesan kosong :-)

Setuju. Ada dulu, baru ribut belakangan.
Sekarang kan belum ada. Belum apa-apa sudah diganjel euy...

Saya baca ada pendapat yang lucu: kalau nanti ada MS
research center, nanti Indonesia bakalan kedatangan programer2
asing yang mengambil pekerjaan di Indonesia.
Maksudnya MS research center, justru programmer2 Indonesia
yang dipekerjakan. Bukan sebaliknya. he he he.


-- budi


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-12 Terurut Topik Harry Sufehmi


At 09:07 12/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote:

On 6/12/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 BMGF itu setahu saya bukan cuma pure charity, tapi juga dimanfaatkan oleh
 mereka untuk berbagai hal - untuk mendapatkan potongan pajak (Microsoft
 pernah tidak membayar pajak sama sekali),

Apakah ada bukti tentang hal ini?
This is a serious accusation.

Pemahaman saya, Microsoft dan BMF adalah dua badan hukum
yang berbeda. Tidak bisa sumbangan dari sebuah foundation
diaku oleh perusahaan yang lain.
(Perlu diingat ada juga Paul Alen foundation, dan juga para
orang kaya lainnya. Tentu saja mereka adalah badan hukum
yang berbeda.)

Microsoft bisa saja memberikan bantuan (dan mereka melakukan
hal tersebut). Yang ini tentu saja boleh menjadi potongan
pajak bagi Microsoft.
Jangankan Microsoft, saya pun waktu tinggal di North America

juga ikut menyumbang di sana sini yang bisa menjadi potongan
pajak. Tapi karena penghasilan saya sudah kecil, maka potongan
pajak itu ndak manfaat karena apanya yang mau dipotong ;)
Malah dapat santunan dari pemerintah. he he he.
=

Ya, informasi diatas betul sekali. Tapi, ada beberapa masalah ketika kita 
berbicara pajak dengan skala sebesar Microsoft.
Pertama, pajak tsb jadi tidak bisa didistribusikan sesuai dengan keperluan 
rakyat, karena tentu pemerintah yang lebih tahu mengenai kebutuhan rakyatnya.
Kedua, uang pajak tsb jadi disalurkan berdasarkan keinginan BMGF, yang 
belum tentu merupakan sesuai dengan prioritas kebutuhan rakyat. Malah 
dicemaskan ditumpangi oleh hidden agenda-nya mereka.
Ketiga, Microsoft  BMGF mendapatkan nama baik (dan PR Microsoft termasuk 
yang terbaik) despite potential problems above.
Keempat, salah satu masalah yang sudah terdeteksi yaitu penyumbangan 
software Microsoft: (a) Microsoft menyatakan menyumbang sekian juta dolar, 
padahal biaya duplikasi software paling cuma berapa sih :-) (b) Yang 
disumbangi tentu jadi ketergantungan dengan software Microsoft, dan ketika 
software sumbangannya tidak bisa dipakai lagi (contoh: versi baru Office 
tidak bisa dibaca oleh versi lama Office) maka akan cenderung membeli versi 
barunya (c) Microsoft mendapatkan nama baik, despite all the problems above.




 atau kampanye produk Microsoft
 (sumbangan berupa software Microsoft), dst.
Tentu saja dia akan nyumbang software Microsoft :)
Mosok dia mau nyumbang software Apple. he he he.
(It *could* happen, though.)


Bukan begitu, masalahnya, sumbangan softwarenya itu dihargai dengan harga 
retail. Padahal, spt saya tulis diatas, berapa sih biaya copy per CD jika 
dicetak secara massal  :-)


Kalau beberapa perusahaan lainnya masih agak mendingan, Sun misalnya 
cenderung menyumbang server  workstation ke berbagai universitas. Kalau 
seperti ini memang sumbangannya agak lebih riil, Sun memang betul-betul 
keluar uang banyak untuk membuat server2  workstation2 tsb.


Jadi kemarin itu Microsoft banyak kena kritik pedas gara2 akal2annya ini, 
dan kalau tidak salah sudah mulai merubah praktek tsb. (hopefully)




Ada beberapa kemungkinan juga, sang yayasan ini membeli
software MS dan menyumbangkannya. Kalau begini, tentu saja
MS tidak mendapat potongan pajak.


Atau, Microsoft menyumbangkan software ke BMGF.



Yayasan BMG banyak juga membantu dalam bidang healthcare.
Saya rasa kita perlu fair untuk hal ini.
Jangan rasa benci mencemari judgment kita.


Ya, tapi pertama, apakah yang tersebut adalah prioritas tertinggi rakyat 
Amerika ? (sebagai yang seharusnya menerima pajak tsb)

Kedua, apakah tidak ada hidden agenda dibaliknya ?
Contoh skenario: riset healthcare untuk menemukan obat AIDS, lalu setelah 
berhasil, hasilnya dipatenkan dan dipasarkan exclusively oleh Paul Allen, 
dengan bagi hasil utk pak Bill. Padahal kemarin ini banyak pasien AIDS yang 
meninggal sengsara, karena mereka tidak mampu membeli obat AIDS, karena 
versi generiknya tidak bisa dibuat, karena dijegal oleh paten internasional.





Tentu saja I still love free software :) he he he.


Saya justru benci free software, karena konfigurasinya ribet, banyak yang 
harus di oprek oprek dulu agar bisa berjalan lancar, para pendukung 
fanatiknya sering cuma menyalahkan tapi tidak memberi solusi, dst, dst.













Just kidding  :)

Mengenai sumber berita ini, saya menemukan ini semua ketika tidak sengaja 
saya membaca berita di The Guardian (ini koran unik - not for profit, 
mengabdi kepada masyarakat?) mengenai bagaimana orang terkaya di Inggris 
ternyata tidak membayar pajak - malah justru mendapat subsidi dari 
pemerintah. Disitu dibahas berbagai cara dia memanfaatkan berbagai loophole 
di sistim pajak yang memang rumit itu. Ternyata kalau kita punya uang 
banyak, jadi bisa sewa akuntan2 ahli, dan memanfaatkan mereka untuk 
menemukan celah2 tsb. Jadinya mereka tidak bayar pajak, namun tidak bisa 
diapa-apakan, karena 100% legal. Dan ini lazim  lumrah dilakukan oleh 
banyak orang-orang kaya,
Sedangkan kita, wong cilik ini yang membayar pajak  menghidupi negara 
(karena gaji diterima sudah 

[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-11 Terurut Topik Harry Sufehmi


At 11:22 11/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote:

On 6/11/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Jadi seandainya Bill Gates menyumbang dana (biasanya lewat Bill 
  Melinda Gates Foundation) berarti itu otomatis sumbangan dari
  Microsoft juga?

Saya kira kita perlu fair dalam hal ini.
Orang yang sudah setaraf mereka lain lagi yang dicari,
bukan finansial lagi. Tapi ingin membuat impak di dunia.
(Meninggalkan legacy.)  Maslov's anybody?


BMGF itu setahu saya bukan cuma pure charity, tapi juga dimanfaatkan oleh 
mereka untuk berbagai hal - untuk mendapatkan potongan pajak (Microsoft 
pernah tidak membayar pajak sama sekali), atau kampanye produk Microsoft 
(sumbangan berupa software Microsoft), dst.



Salam,
Harry



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-10 Terurut Topik sn00bborn


Ronny Haryanto wrote:

On Thu, Jun 09, 2005 at 03:11:57PM +0700, Arie Reynaldi Z wrote:


BTW dari milis yang lain ada pandangan, apabila microsoft memang mau
invest di indo dengan membuar research center dapat menjadi patokan
kepada investor untuk berani invest duitnya di Indonesia.



Ini pengamatan yg menarik. Tapi menurut saya sih org akan ngeliatnya
Ah, Microsoft kan duitnya banyak. Tapi mudah2an saya salah.

Yap, saya setuju. Orang kalau lapar kan biasanya yang dipikirin gimana 
bisa makan kenyang dulu. Kalau udah banyak uang (banyak kepercayaan) 
baru mikir investasi jangka panjang.

Saya takutnya hanya sebagian kita yang menganggap investasi MS bisa jadi
benchmark. Sedangkan kalangan pebisnis disono paham betul ini bukan
proyek tambang uang. Tapi proyeknya 'orang' yang sudah 'tahan lapar'.
Kecuali paling kalau 'pemutihan' itu bisa dipastikan 'larinya' ke sana 
semua.


Kalaupun RH,canonical,Novell mau nyari tenaga murah, perkiraan saya 
larinya ke Bangalore,My atau Th. Mereka sekalian bisa jualan di sana.



Kalo kita mau kita bisa coba pikirkan cara/proposal utk approach Mark
Shuttleworth dr Canonical/Ubuntu tuh. Sapa tau dia mau invest juga
atau punya ide lain utk bantu. Saya taunya dia sangat peduli ke
kemanusiaan dan developing countries, terutama third-world countries.
http://www.markshuttleworth.com/
http://www.shuttleworthfoundation.org/

Ronny

Bagus sekali kalau ada yang bisa ngajak. Cuma kalaupun tidak rasanya
kita (incl negara) yang butuh OSS, bukan mereka yang butuh kita.

Entahlah gimana tanggapan DPR. Kalau ada gosip ttg ini di Forbes,Fortune 
atau WS mungkin menarik juga.





[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-10 Terurut Topik Felix Halim

Itu bukan mendewakan, tapi menghormati.

Bukan masalah Bill Gates bukan yang paling pintar...
Tetapi yang membuatnya di-dewakan adalah jasanya.
Contribusi-nya terhadap dunia teknologi... 
(dan berbagai hal positive dan negative lainnya)

Anyway, nama Bill Gates sudah menjadi satu dengan Microsoft.
Jadi tidak masalah mau refer sebagai Microsoft atau sebagai Bill Gates.
Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati..

Felix Halim

On 6/9/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 On Thu, Jun 09, 2005 at 09:43:08AM +0200, boy avianto wrote:
  Cuma penasaran. Kenapa ya judulnya:
 
  ITS-ITB DITUNJUK BEKERJASAMA DENGAN BILL GATES
 
  Kenapa bukan DENGAN MICROSOFT
 
  Ada opini kenapa yang dikedepankan Bill Gates-nya dan bukan Microsoft-nya?
 
 Iya, saya gak suka kesannya mendewakan gitu. Microsoft sepertinya
 punya banyak orang yg lebih pinter drpd Bill Gates, technically.
 
 Ronny
 
 



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-10 Terurut Topik Ronny Haryanto
On Sat, 2005-06-11 at 01:28 +0700, Felix Halim wrote: 
 Itu bukan mendewakan, tapi menghormati.
 
 Bukan masalah Bill Gates bukan yang paling pintar...
 Tetapi yang membuatnya di-dewakan adalah jasanya.

Katanya bukan mendewakan, tapi kok lalu bilang di-dewakan. Gimana
nih kontradiksi omongan sendiri?

 Contribusi-nya terhadap dunia teknologi...  
 (dan berbagai hal positive dan negative lainnya)

Memang kontribusinya dr segi duit gede, soalnya dia banyak duit. Tidak
ada salahnya, malah bagus. Tapi saya pribadi lebih tertarik untuk
menghargai org yg kontribusinya lebih ke technical yg jauh lebih
berharga drpd duit.

 Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati..

Atau mungkin karena memang tau jeleknya.

O ya, tolong kalo di milis ini jangan top-reply, replylah di bawah yg
dikutip, sesuai tata tertib yg berlaku. [Gmail emang mesti disentil
nih, annoying banget.]

Ronny


pgp2gEyOw24fN.pgp
Description: PGP signature


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-10 Terurut Topik boy avianto

On 10/06/05, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Anyway, nama Bill Gates sudah menjadi satu dengan Microsoft.
 Jadi tidak masalah mau refer sebagai Microsoft atau sebagai Bill Gates.

Ah.

Jadi seandainya Bill Gates menyumbang dana (biasanya lewat Bill 
Melinda Gates Foundation) berarti itu otomatis sumbangan dari
Microsoft juga?

Dan seandainya Microsoft meluncurkan patch utk Windows berarti itu
karyanya Bill Gates sendiri?

I don't think so... Ada perbedaan antara personal dgn perusahaan.

Contoh paling nyata. Apple Computer apakah identik dgn Steve Jobs? Ya,
sebelum 1985 dan sesudah 1996. 1985, Jobs sebagai pendiri Apple
ditendang keluar dari Apple. Apakah Apple = Jobs di tahun 1985 - 1996?

Linus Torvalds akan selalu diingat sebagai bapak Linux. Tapi apakah
Linux = Linus?

 Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati..

Tidak suka = iri hati... saya tidak suka dengan koruptor, apakah saya
iri hati dengan koruptor? (Bisa jadi sih, siapa tahu saya iri karena
tidak dapat kesempatan korupsi... hehehe).

Note: Fallacies detected.

-- 
avianto / - http://avianto.com/


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-10 Terurut Topik risiyanto budi


Felix Halim wrote:


Itu bukan mendewakan, tapi menghormati.

Bukan masalah Bill Gates bukan yang paling pintar...
Tetapi yang membuatnya di-dewakan adalah jasanya.
Contribusi-nya terhadap dunia teknologi... 
(dan berbagai hal positive dan negative lainnya)


Anyway, nama Bill Gates sudah menjadi satu dengan Microsoft.
Jadi tidak masalah mau refer sebagai Microsoft atau sebagai Bill Gates.
Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati..

Felix Halim
 


maaf,
tapi jangan top posting disini.

Silahkan baca-baca dulu di sini:
http://teknoblogia.blogspot.com/

Aris



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-10 Terurut Topik risiyanto budi


boy avianto wrote:


On 10/06/05, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote:

 


Anyway, nama Bill Gates sudah menjadi satu dengan Microsoft.
Jadi tidak masalah mau refer sebagai Microsoft atau sebagai Bill Gates.
   



Ah.

Jadi seandainya Bill Gates menyumbang dana (biasanya lewat Bill 
Melinda Gates Foundation) berarti itu otomatis sumbangan dari
Microsoft juga?

Dan seandainya Microsoft meluncurkan patch utk Windows berarti itu
karyanya Bill Gates sendiri?

I don't think so... Ada perbedaan antara personal dgn perusahaan.

Contoh paling nyata. Apple Computer apakah identik dgn Steve Jobs? Ya,
sebelum 1985 dan sesudah 1996. 1985, Jobs sebagai pendiri Apple
ditendang keluar dari Apple. Apakah Apple = Jobs di tahun 1985 - 1996?

Linus Torvalds akan selalu diingat sebagai bapak Linux. Tapi apakah
Linux = Linus?

 


Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati..
   



Tidak suka = iri hati... saya tidak suka dengan koruptor, apakah saya
iri hati dengan koruptor? (Bisa jadi sih, siapa tahu saya iri karena
tidak dapat kesempatan korupsi... hehehe).

Note: Fallacies detected.

 


:-P
Saya dapat istilah fallacies pertama kali dari pak adi.
buat yang belum tahu mahluk apa itu, silahkan cek disini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Fallacies

Aris


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-10 Terurut Topik Arie Reynaldi Z

 Jadi seandainya Bill Gates menyumbang dana (biasanya lewat Bill 
 Melinda Gates Foundation) berarti itu otomatis sumbangan dari
 Microsoft juga?

Bisa iya, bisa tidak.. mau dilihat dari sisi mana. Kalo enterprenuer
(bener gak nulisnya :D) apa aja yang mereka lakukan pasti akan
di/terkait satu sama lain. Orang bikin bazar amal, ujung2nya untuk
jualan juga. Bikin kegiatan sosial, untuk meningkatkan awareness massa
terhadap produk mereka. Jadi kalo ditanya gitu, secara gak langsung
memang tidak, tapi bisa mendongkrak image microsoft sebagai perusahaan
yang perhatian kepada negara dunia ketiga, atau orang miskin.
 
 Dan seandainya Microsoft meluncurkan patch utk Windows berarti itu
 karyanya Bill Gates sendiri?

 I don't think so... Ada perbedaan antara personal dgn perusahaan.
Agak sulit. M$ pasti keinget dengan Bill Gates, GE pasti inget Jack
Welch, Bimantara keinget sama Cendana. Mereka emang gak bikin produk
secara langsung, tapi, apa semua kegiatan mereka sering dikaitkan
dengan usaha mereka.
 
  Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati..
 
 Tidak suka = iri hati... saya tidak suka dengan koruptor, apakah saya
 iri hati dengan koruptor? (Bisa jadi sih, siapa tahu saya iri karena
 tidak dapat kesempatan korupsi... hehehe).

Kalu tidak suka koruptor, mungkin timbul karena iri tidak bisa
koruptor.. weleeh.. :D

-- 
Arie Reynaldi Zanahar
reymanx at gmail.com
http://www.reynaldi.or.id


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-09 Terurut Topik Affan Basalamah

Kalau Detik ada kemungkinan salah, tapi kalau Antara kemungkinannya
jauh lebih kecil :

http://www.antara.co.id/seenws/?id=11407

-affan



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-09 Terurut Topik Ronny Haryanto
On Thu, Jun 09, 2005 at 03:11:57PM +0700, Arie Reynaldi Z wrote:
 BTW dari milis yang lain ada pandangan, apabila microsoft memang mau
 invest di indo dengan membuar research center dapat menjadi patokan
 kepada investor untuk berani invest duitnya di Indonesia.

Ini pengamatan yg menarik. Tapi menurut saya sih org akan ngeliatnya
Ah, Microsoft kan duitnya banyak. Tapi mudah2an saya salah.

Kalo kita mau kita bisa coba pikirkan cara/proposal utk approach Mark
Shuttleworth dr Canonical/Ubuntu tuh. Sapa tau dia mau invest juga
atau punya ide lain utk bantu. Saya taunya dia sangat peduli ke
kemanusiaan dan developing countries, terutama third-world countries.
http://www.markshuttleworth.com/
http://www.shuttleworthfoundation.org/

Ronny


pgpNtx7RItyUv.pgp
Description: PGP signature


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-09 Terurut Topik Adjie

Nah ini yang di tunggu, 
kalau M$ mau investasi kenapa juga yang lain ngga mau :-D
ambil sisi positivenya aja yaa ngga
 
 Kalo kita mau kita bisa coba pikirkan cara/proposal utk approach Mark
 Shuttleworth dr Canonical/Ubuntu tuh. Sapa tau dia mau invest juga
 atau punya ide lain utk bantu. Saya taunya dia sangat peduli ke
 kemanusiaan dan developing countries, terutama third-world countries.
 http://www.markshuttleworth.com/
 http://www.shuttleworthfoundation.org/
 
 Ronny
 
 



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-08 Terurut Topik Affan Basalamah

Assalamu 'alaikum wr.wb.

Saya tadi nanya tentang riset di bidang apa yang bisa dikerjakan itu
alasannya adalah sepengetahuan saya lembaga risetnya Microsoft ini
bernama Microsoft Research Center (MSR). Di dunia lokasinya baru ada 3
tempat, yaitu di Redmond, di Cambridge Inggris dan di Beijing.
Masing-masing memperkerjakan puluhan atau ratusan PhD, dan melakukan
penelitian di berbagai bidang yang diperkirakan Microsoft akan berperan
penting bagi dunia teknologi komputer di masa depan.

Nah, dengan kondisi seperti ini, apakah Indonesia mampu ? Berapa PhD di
bidang computer science yang kita punya ? Misalnya punya, topik apa
yang akan diteliti di sini, yang akan memberikan keuntungan kepada
Microsoft ?

Setahu saya, daya tawar Indonesia terhadap Microsoft hanyalah pengguna
komputer yang katanya jumlahnya 30 juta orang dari 200 juta orang,
pengguna yang katanya susah disuruh pindah OS (ke Linux misalnya :) ).
Itupun potensi nya masih belum maksimal. Komputer harganya lebih mahal
daripada handphone, software legalnya juga mahal. Usernya masih belum
punya budaya baca (maunya nanya terus ke orang, nggak mau baca manual,
apalagi yang berbahasa Inggris).

Itu kalau asumsi saya pertama tadi adalah bahwa akan dibangun tempat
riset seperti Microsoft Research Center di Indonesia. Kalau asumsi saya
ini benar, saya takut bahwa berita itu hanyalah lip service saja. Nggak
akan mungkin Microsoft capek-capek buang duit di Indonesia kalau nggak
ada sesuatu yang dia kejar.

Kalau asumsi saya salah, ya sudah. Mungkin yang dimaksud adalah lembaga
riset yang lain, bukan seperti Microsoft Research Center. Mungkin lebih
seperti lembaga pelatihan atau lembaga advokasi produk Microsoft.

Mudah-mudahan berguna,
wass.wr.wb.

-affan



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-08 Terurut Topik Achmad Husni Thamrin

On 6/8/05, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Assalamu 'alaikum wr.wb.
 
 Saya tadi nanya tentang riset di bidang apa yang bisa dikerjakan itu
 alasannya adalah sepengetahuan saya lembaga risetnya Microsoft ini
 bernama Microsoft Research Center (MSR). Di dunia lokasinya baru ada 3
 tempat, yaitu di Redmond, di Cambridge Inggris dan di Beijing.

Microsoft juga punya pusat riset di India, dan kabarnya sedang
negosiasi untuk kerjasama dengan Prancis (INRIA), dan beberapa negara
eropa lain.

Dugaanku sih tawaran MSR (atau mungkin jadinya pusat advokasi produk
MS seperti Affan sebutkan) ke Indonesia adalah manuver untuk
meningkatkan posisi tawar dalam hal pembajakan software di Indonesia,
dan mencegah pemerintah Indonesia mengambil langkah mewajibkan
institusi pemerintah pindah ke open source seperti Brazil dan Chile.
Tapi yah kita lihat saja arah perkembangannya ke mana.

wassalam,
-- 

husni


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-08 Terurut Topik baskara

On 6/8/05, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Kalau asumsi saya salah, ya sudah. Mungkin yang dimaksud adalah lembaga
 riset yang lain, bukan seperti Microsoft Research Center. Mungkin lebih
 seperti lembaga pelatihan atau lembaga advokasi produk Microsoft.

Fan, tidak perlu membayangkan terlalu jauh. :-)
Saat membaca isu tentang Microsoft yang akan membuat pusat riset di
Indonesia, pikiran saya juga seperti yang tertulis di atas. Bahkan,
tidak terpikir Microsoft akan mendirikan MSR seperti di Beijing. Kalau
itu yang direncanakan, tentu rumornya mudah ditemukan di Internet
(slashdot, CNET, etc).

PT-PT di Indonesia juga sudah mengadopsinya sejak dulu. Kalau di EL
ITB misalnya bisa dilihat dulu (entah sekarang apakah masih ada) ada
ruangan-ruangan lab yang dinamai Siemens Lab, Motorola Lab, dsb.
Di STTTelkom apalagi. Kalau mendengar cerita peralatan labnya bisa
membuat iri. Yang dilakukan vendor-vendor tersebut adalah
menyumbangkan alat-alat laboratorium dan dana penelitian untuk
beberapa bulan/tahun.  Intinya sama saja dengan konsep lembaga
advokasi/pelatihan seperti disebut Affan.

Microsoft sebenarnya tidak mengambil PhD, tapi idenya. Mungkin
kebetulan riset2 PhD yang dilihat Microsoft. Ada seorang kenalan di
sini (asal negaranya bagi kita mungkin antah-berantah) yang sudah
ditawari posisi di Microsoft karena ide dan risetnya tentang speech
recognition. Semua idenya itu dia tuangkan dengan membuat prototypenya
dengan bantuan Visual Studio. Jadi, orangnya punya konsep yang
original, academic analysis bisa, dan bisa programming pula. Lengkap.


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-08 Terurut Topik Mohammad DAMT

On Rab, 2005-06-08 at 18:01 +0900, baskara wrote:
 Kelihatannya saya salah perkiraan. Microsoft benar-benar akan
 mendirikan MSR (menurut pak KK).
 
 http://jkt1.detikinet.com/indexfr.php?url=http://jkt1.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/06/tgl/08/time/15428/idnews/377288/idkanal/110

ummm beritanya salah lagi ga ya?




[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-08 Terurut Topik za

Rekan-rekan, memang antara Open Source dengan Closed Source tidak bisa
berjalan beriringan yah? Apakah digital 1 0, dan sebuah pilihan?

za
http://students.ee.itb.ac.id/~za/



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-07 Terurut Topik Mozart MI
h...
menarik juga yah..!!
kalo saya bilang hal itu bersifat Simalakama Syndrome ^_^

bagaimana yang lain??

-mozart-
On 6/7/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mungkin rekan-rekan di sini sudah ada yang mendengar tentang ini?Baru saja dibahas, ternyata gerakannya cepat ya. :-)-- Forwarded message --From: Suhono Harso SupangkatDate: Jun 7, 2005 3:43 PM
Salam,Beberapa waktu lalu Presiden telah bertatap muka denganBill G Microsoft, dan hanya didampingi Menlu.Kita telah mendengar adanya isu pendirian pusat risetMicrosoft di Indonesia. Saat ini saya denger telah
akan sampai ke working level meeting. Untukitu sebagai anggota komunitas mungkin kita bisamemberikan masukan tentang keuntungan maupun kerugiandari pendirian pusat riset tersebut.Output pusat penelitian biasanya adalah hasil penelitian, hasil
inovasi dan yang terkait. Kalau melibatkanpeneliti indonesia tentu akan memberikan nilai bagipeneliti.Tapi kalau kita lihat dari pasar? Bagaimana pula dengangerakan opensource kita? Bagaimana industri ICT kita,
bagaimana SDM ICT kita? Bagaimana devisa negara kita?Bagaimana ketergantungan kita?Mungkin ada pandangan dari rekan-rekan semua baik daripraktisi ataupun akademisi melihat isu ini.Kebijakan-kebijakan apa yang sebaiknya perlu diterbitkan?
Perlu didukung data yang cukup akurat tentunya.Kita coba salurkan kalau memang baik dan pantas.SalamSuhono-Suhono Harso SupangkatBukan isu lagi besuk presiden akan mengundang beberapa
rektor, menristek dan menkominfo.Jadi kita masih bisa memberikan masukan yang baikkalau mungkin dengan jalur yang ada-- [img]http://www.danasoft.com/sig/--Mozart--.jpg[/img]
a
href="" href="http://www.spreadfirefox.com/?q=affiliatesamp;id=0amp;t=57">http://www.spreadfirefox.com/?q=affiliatesamp;id=0amp;t=57img
border=0 alt=Get Firefox! title=Get Firefox!
src="" href="http://sfx-images.mozilla.org/affiliates/Buttons/180x60/blank.gif/">http://sfx-images.mozilla.org/affiliates/Buttons/180x60/blank.gif//a


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-07 Terurut Topik risiyanto budi


[EMAIL PROTECTED] wrote:


Yep.

tadi saya dengar wawancara menteri  Bapenas di RRI, mengenai kerjasama
M$ dengan ITB dan ITS, dan sptnya akan di laksanakan dalam waktu dekat.
kelihatannya program IGOS atau NGOS kembali mendapat terpaan tsunami
dari BG ;-( 

 


kadang diperlukan suatu tekanan, supaya proses bisa berjalan.

btw, dimana milis ya igos/ngos?

Aris


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-07 Terurut Topik Affan Basalamah



[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Yep.

 tadi saya dengar wawancara menteri  Bapenas di RRI, mengenai kerjasama
 M$ dengan ITB dan ITS, dan sptnya akan di laksanakan dalam waktu dekat.
 kelihatannya program IGOS atau NGOS kembali mendapat terpaan tsunami
 dari BG ;-(

 Regards

 Adjie

Kalo boleh tahu,
kerjasamanya itu dalam bidang apa ya ? 

-affan



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-07 Terurut Topik Adjie

Kalau ngga salah microsoft akan kerja sama  ntuk menjadikan ITB dan
ITS semacam pusat riset  M$ di indonesia. detail nya ngga di jelasin
tuch


Adjie

On 6/8/05, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Yep.
 
  tadi saya dengar wawancara menteri  Bapenas di RRI, mengenai kerjasama
  M$ dengan ITB dan ITS, dan sptnya akan di laksanakan dalam waktu dekat.
  kelihatannya program IGOS atau NGOS kembali mendapat terpaan tsunami
  dari BG ;-(
 
  Regards
 
  Adjie
 
 Kalo boleh tahu,
 kerjasamanya itu dalam bidang apa ya ?
 
 -affan
 



[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-07 Terurut Topik baskara

On 6/8/05, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 paling ngga kudu ngecap dulu deh kayak cina, yang selalu bilang we
 have 1 million people, we have very big market, we have ... we have...

China jelas pede mengklaim punya big market. Cukup membuat software
versi China (yang pakai Kanji), 1/4 penduduk dunia bisa diraih.
Yang versi English sudah banyak saingan. ;-)


[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft

2005-06-07 Terurut Topik arully

Saya kok 99.9% yakin yg namanya research center oleh redhat, ubuntu
dan perusahaan distro linux lainnya itu gak akan terwujud di
Indonesia. It's not the OSS movement way.
Sorry kalau terlihat pesimis.

Mending mengajak para pelajar Indonesia terlibat dalam summer code nya
Google, di http://code.google.com/summerofcode.html

Lumayan lho, dapet US$4500 :D
Deadline tgl 14 minggu depan...

--
rully
http://www.ar.or.id/