[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Bukan di SIG saya, tapi berarti ternyata saya salah ya, sudah ada yang lebih dulu, he he. SOL. Salam, Harry
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On 6/20/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Tapi masih ada yang cuek, akhirnya kemarin ini keluar juga surat direksi yang menyatakan wajibnya migrasi ke Linux. Walhasil, setahu saya mereka ini adalah shipping company pertama di Indonesia yang sudah migrasi ke Linux. Mas Harry terlibat migrasi Linux di SIG juga? Atau jangan2 Mas Harry salah satu staf di sana? Di Biz Unit yang mana? -- -Ananda Putra-
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
At 13:59 16/06/2005 +0700, N e o wrote: At 11:09 +0700 6/16/05, Harry Sufehmi wrote: 2. insentif yang lebih kuat juga sudah ada: razia legalitas software, dll itu juga cuma level atas doang yang merasakan. level bawah? ada nggak punishment dari manajemen, seperti surat peringatan dari HRD misalnya karena menggunakan pirated software? Instruksi dari direksi, kalau ada yang gak convert, lalu kena razia, maka ybs yang bertanggung jawab membayar dendanya :-) Tapi masih ada yang cuek, akhirnya kemarin ini keluar juga surat direksi yang menyatakan wajibnya migrasi ke Linux. Walhasil, setahu saya mereka ini adalah shipping company pertama di Indonesia yang sudah migrasi ke Linux. Salam, Harry
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On 6/20/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Tapi masih ada yang cuek, akhirnya kemarin ini keluar juga surat direksi yang menyatakan wajibnya migrasi ke Linux. Walhasil, setahu saya mereka ini adalah shipping company pertama di Indonesia yang sudah migrasi ke Linux. Samudra Indonesia yah mas harry? :D trus kalo nggak salah MRA Media Group juga udah migrasi semua ke linux.. -- Bi[G] http://www.adypermadi.com Y!:br4ind4m4ge Gmail:[EMAIL PROTECTED] http://blog.adypermadi.com
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Mohon maaf karena saya baru sempat mereply sekarang. At 14:34 14/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote: On 6/13/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya, informasi diatas betul sekali. Tapi, ada beberapa masalah ketika kita berbicara pajak dengan skala sebesar Microsoft. Pertama, pajak tsb jadi tidak bisa didistribusikan sesuai dengan keperluan rakyat, karena tentu pemerintah yang lebih tahu mengenai kebutuhan rakyatnya. Begini, kita mau fair atau tidak? Tidak fair juga belum tentu jelek lho. Keberpihakan kepada sesuatu juga belum tentu jelek, misalnya berpihak ke rakyat. Bukannya itu salah satu yang disebut fair / adil ? Kalau agama Islam sih setahu saya memang sangat berpihak kepada rakyat, terutama yang miskin. Dan saya kira semua agama juga demikian (perkecualian misalnya agama kapitalisme :-) Hanya, ketika sebuah perusahaan seperti Microsoft telah memenuhi kewajibannya, seharusnya potongan pajak juga bisa dia distribusikan sekehendak dia. As philosopher Mark Kingwell told me, when philanthropists choose to use tax shelters to reduce their tax burden but then give some of it back to charities, they are doing an end-run around the public will ref: http://www.idealog.us/2004/10/follow_up_to_ci.html Normalnya demikian, namun kalau dengan skala sebesar Microsoft, maka saya kira perlu pertimbangan khusus. Karena jumlahnya yang luar biasa, sehingga sangat merugikan (http://www.seattleweekly.com/features/0439/040929_news_microsoft.php). Lalu cara2nya juga sangat tidak etis. Kedua, uang pajak tsb jadi disalurkan berdasarkan keinginan BMGF, yang belum tentu merupakan sesuai dengan prioritas kebutuhan rakyat. Malah dicemaskan ditumpangi oleh hidden agenda-nya mereka. Ya sama saja, siapa pun yang mendistribusikannya bisa dituduh punya hidden agenda. Misalnya pajak tersebut didistribusikan oleh pemerintah, maka bisa saja ada tuduhan bahwa hal itu ditumpangi oleh agenda dari partai politik sang presiden, misalnya. Ya baik bagi Microsoft, karena yang bermasalah si presiden. Yang penting dia sudah mengerjakan kewajibannya, kalau ternyata diselewengkan oleh oran lain ya tentu bukan salah dia lagi. Menuduh mudah, buktikan dong. Beberapa contoh: # Menyumbang ke tokoh berpengaruh di white house: http://www.freerepublic.com/focus/f-news/1416279/posts # BG bisa kena sanksi-sanksi pajak, kalau dia tidak menyumbang minimal 1.500 juta dolar setiap tahunnya: http://seattlepi.nwsource.com/national/182972_gates21.html # Menyumbang ke pihak yang sangat potensial memaksakan GM/biotech ke negara2 miskin: http://www.organicconsumers.org/ge/gates102303.cfm http://www.guardian.co.uk/analysis/story/0,3604,1063669,00.html # Menyumbang vaksin ke negara2 miskin - agar perusahaan2 Bill Gates bisa meng uji cobanya ? http://www.whatisaids.com/wwwboard/messages/134.html http://www.healtoronto.com/gates_india2.html Berbagai investasi Bill Gates di bidang biotech: http://www.wabio.com/biohistory_microsoft.htm?pp=1 # dst Kalau kita lihat secara jumlah sedikit, kita perlu ingat bahwa mengungkap hal-hal seperti ini tidak mudah. Contoh: sebagian kita sejak awal sudah yakin bahwa War on Terror hanyalah akal-akalan Bush untuk menjalankan program neo-kolonialisme nya, namun baru akhir-akhir ini saja bukti-buktinya yang kuat mulai bermunculan, spt http://www.downingstreetmemo.com/ Jadi yang sedikit ini dicemaskan adalah hanya puncak gunung es. Sayangnya, investigasi secara komprehensif sangat kecil kemungkinannya untuk bisa terjadi, karena kuatnya lobi Microsoft di pemerintahan, dan bargaining position-nya yang sangat kuat. Ketiga, Microsoft BMGF mendapatkan nama baik (dan PR Microsoft termasuk yang terbaik) despite potential problems above. Lah wajar dong. Kalau mereka menyumbang mengapa tidak boleh mendapat nama baik? Karena bisa menyumbang dari hasil berbagai masalah - masalah monopoli, predatory business practices, outright lying / FUD, non-ethical tax evasions, Microsoft tax on computers, dll. Sumbangan2 tersebut jadi menutupi apa sebenarnya Microsoft itu. Keempat, salah satu masalah yang sudah terdeteksi yaitu penyumbangan software Microsoft: (a) Microsoft menyatakan menyumbang sekian juta dolar, padahal biaya duplikasi software paling cuma berapa sih :-) Tidak semudah itu. Ketika mereka menyumbang, mereka harus melakukan pembukuan. Dalam pembukuan tersebut tentu saja nanti akan diaudit dan dikaitkan dengan pembajak. Tentu saja kita hanya melihat duplikasi softwarenya, tapi tidak melihat proses di belakangnya. Hal yang sama, duplikasi MP3 kan gampang, kenapa artis harus dapat bayaran dari lagunya? Demikian pula penulis buku, kan tinggal dibuatkan ebooknya terus *GAMPANG* kan mengcopynya. Semua produk yang dapat disimpan dalam bentuk digital akan dapat dituduh seperi ini. Padahal ... untuk membuat satu eBook, saya membutuhkan waktu 5 tahun misalnya. Untungnya ebook saya kebanyakan bisa didownload secara gratis. Tapi point saya bahwa effort yang saya
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
At 14:34 14/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote: Sedangkan kita, wong cilik ini yang membayar pajak menghidupi negara (karena gaji diterima sudah dipotong pajak), walaupun hidup sudah susah. Ini BOHONG! Saya mau tahu, berapa banyak member dari milis ini yang punya NPWP? Berapa orang yang bayar pajak? Pak Budi, pajak itu bukan hanya dikenakan kepada yang punya NPWP. Contoh: di salah satu pekerjaan saya dulu, saya tidak punya NPWP. Tapi gaji saya sudah dipotong pajak. Pajak tersebut kemudian dibayarkan oleh perusahaan ke pemerintah. Saya rasa, saya layak disebut sebagai wong cilik pada saat itu karena gaji saya ketika itu hanya sekitar 250 ribu rupiah. Contoh lainnya; saya punya saudara yang kebetulan punya warung. Suatu hari dia tunjukkan faktur pembelian barangnya dari salah satu supplier dia. Ternyata, semua barang itu dikenai PPN 10%. Tentu saja kemudian harga barang dia naikkan untuk meng-cover itu, sehingga secara efektif konsumennya dia yang membayar PPN itu. Tidak itu saja, menurut penuturannya, PPN itu dikenakan sepanjang mata rantai distribusi. Jadi kalau dari pabrik sampai ke konsumen itu ada 3 pihak di antaranya, maka barang tsb dipajaki 3 kali. Kalau mungkin kita pikir PPN 10% itu kecil, kita bandingkan dengan profit penjualan susu di warung dia tsb - dia hanya mengambil untung sekitar 1% - 3% untuk susu. Jadi, susu yang harganya Rp 9500, maka setelah PPN menjadi lebih dari Rp 10.000 Kalau menurut kita ini masih kecil / tidak signifikan, mari kita dengar cerita supir saya: tetangga dia menghidupi 4 keluarga (keluarganya 3 keluarga anaknya) dengan hanya Rp 500-ribu setiap bulannya. While the rich can evade the taxes that costs them most, the poor can't. Biasanya yang menghidupi negara adalah middle class. Bukan wong cilik! (and juga bukan wong gedhe!) Saya paling benci melihat orang yang mengatasnamakan wong cilik dan kemudian minta dikasihani. Kemudian mereka membuat dzalim kepada orang lain (middle class?). Did I do that ? My apologies if I did. Salam, Harry
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On 6/16/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukannya itu salah satu yang disebut fair / adil ? Kalau agama Islam sih setahu saya memang sangat berpihak kepada rakyat, terutama yang miskin. Pemahaman saya sih agama Islam berpihak kepada *kebenaran*, bukan kepada kaya dan miskin. Biar miskin, kalau tidak benar ... tetap tidak dapat dibela. ... Kebetulan salah satu tugas saya disini (selain IT consulting, dll) adalah membantu me-manage bisnis keluarga, dengan sekitar 110 pegawai. Anda betul, tidak mudah, masalahnya bermacam-macam. Dan saya yakin, salah satunya adalah *pajak*! ;-) ... Untuk apa dulu, apakah untuk mendapatkan paten sebanyak-banyaknya, dan kemudian memungut royaltinya ? Microsoft telah merekrut seorang pakar yang telah memungkinkan royalti paten menjadi 1/3 dari pendapatan IBM, dan sejak itu telah mendaftarkan ribuan proposal paten, dengan sekitar 90% yang diterima. Yang saya anggap tidak fair adalah mengapa menyalahkan Microsoft saja? Mengapa tidak menyalahkan IBM, Sun, Samsung, Apple, HP, Sony, Nokia, Amazon, dan seterusnya? dan bahkan ITB!!! Mereka semua melakukan RD untuk mendapatkan paten. (Setahu saya jumlah paten IBM jauh lebih banyak daripada paten yang dimiliki oleh Microsoft. Ingat, software patent merupakan konsep baru.) Poin saya: mengapa Microsoft *SAJA* yang disalahkan? Mengapa tidak *SEMUA* perusahaan asing tersebut? Menurut saya, paten ini memang sudah kebablasan. (Ada beberapa tulisan saya tentang ketidak-setujuan saya terhadap paten, khususnya paten software.) Kasusnya yang cukup high profile mungkin misalnya adalah kasus pemungutan royalti dari FAT, dan bisa masih banyak lagi lainnya di masa depan. (http://www.idealog.us/2004/10/follow_up_to_ci.html) How about one-click e-commercenya Amazon? Kenapa Amazon tidak anda maki-maki juga? he he he. Mudah-mudahan memang tulus dan niat baik, tapi sayangnya ada juga indikasi2 ke sebaliknya. Saya kenal beberapa orang dunia dotcom amerika yang meski belum sekaya Bill Gates, tapi sudah cukup kaya lah. Mereka memang ingin membantu dengan tulus. (Money is not the objective karena mereka sudah terlanjur kaya. Seriously. Bukannya mereka nggak suka uang, tapi mereka memang ingin membantu.) Untuk institusi yang memiliki power sebesar mereka, saya kira kita perlu *waspada*, kalau tidak ingin kecele dan menjadi bulan-bulanan di kemudian hari. Waspada boleh-boleh saja, tapi poin saya adalah kita harus fair dong. As much as I hate Microsoft business tactics, saya harus fair terhadap orang di belakangnya ketika mereka memberikan bantuan. Terus terang, saya tidak menganggap Microsoft memiliki power terlalu besar. Biasa sajalah. Mereka masih bisa dikalahkan oleh perusahaan baru. We can beat them, if we want to. Dari sisi skala, Microsoft masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan IBM misalnya. -- budi
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
At 04:18 16/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote: On 6/16/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukannya itu salah satu yang disebut fair / adil ? Kalau agama Islam sih setahu saya memang sangat berpihak kepada rakyat, terutama yang miskin. Pemahaman saya sih agama Islam berpihak kepada *kebenaran*, bukan kepada kaya dan miskin. Biar miskin, kalau tidak benar ... tetap tidak dapat dibela. Itu betul, tapi maksud saya dalam hal kebijakan ekonomi :-) cenderung sangat berpihak kepada yang lemah. Kebetulan salah satu tugas saya disini (selain IT consulting, dll) adalah membantu me-manage bisnis keluarga, dengan sekitar 110 pegawai. Anda betul, tidak mudah, masalahnya bermacam-macam. Dan saya yakin, salah satunya adalah *pajak*! ;-) Betul :) lalu juga zakat, kesejahteraan pegawai, pengembangan karir pegawai, bagi hasil (bagi karyawan dengan masa bakti 1 tahun mendapat bagi hasil dari keuntungan), dst. (selain, tentu saja, pengembangan perusahaan). Perusahaan kami termasuk yang kata adik saya paternalistik corporation, jadi kita (direksi) seperti mengayomi / ayah angkat bagi para pegawai kita. Kalau mereka ada masalah, mereka tidak segan-segan mengadu kepada kita, lalu kita bantu sebisa kita, paling tidak sumbang saran / pikiran. Masalah yang paling sering biasanya adalah gaji yang cepat ludes :) terutama dengan pegawai baru. Nah, kita merangkap jadi perencanakeuangan.com deh :) kita beri tips-tips praktis cara mengelola uang yang tepat, sehingga akhirnya biasanya mereka bisa menabung. Beberapa kini malah sudah lepas dan mempunyai usaha sendiri. Capek pikiran memang, tapi senang kalau melihat hasilnya demikian. Eh, maaf melantur. Untuk apa dulu, apakah untuk mendapatkan paten sebanyak-banyaknya, dan kemudian memungut royaltinya ? Microsoft telah merekrut seorang pakar yang telah memungkinkan royalti paten menjadi 1/3 dari pendapatan IBM, dan sejak itu telah mendaftarkan ribuan proposal paten, dengan sekitar 90% yang diterima. Yang saya anggap tidak fair adalah mengapa menyalahkan Microsoft saja? Mengapa tidak menyalahkan IBM, Sun, Samsung, Apple, HP, Sony, Nokia, Amazon, dan seterusnya? dan bahkan ITB!!! Wah pak, baru bahas Microsoft saja sudah sepanjang itu email saya :-) dan risetnya memakan waktu beberapa jam. Kalau ada yang mau mengerjakan yang lain silahkan saja, tapi sekarang ini saya sedang tanggung mengerjakan riset solusi billing untuk warnet berbasis linux; komparasi fitur, pencatatan cara instalasi, pembuatan panduan instalasi, dst. (mana komputer riset saya crash pula lumayan parah kemarin ini :-( Dan anyway Microsoft juga sudah jelas itikadnya sewaktu kemarin mencoba memungut pajak FAT :-) kalau itu kemarin berhasil, saya yakin paten-paten lainnya pasti juga akan dia angkat berikutnya. Untunglah, setahu saya, tidak berhasil. Mereka semua melakukan RD untuk mendapatkan paten. (Setahu saya jumlah paten IBM jauh lebih banyak daripada paten yang dimiliki oleh Microsoft. Ingat, software patent merupakan konsep baru.) Poin saya: mengapa Microsoft *SAJA* yang disalahkan? Mengapa tidak *SEMUA* perusahaan asing tersebut? Menurut saya, paten ini memang sudah kebablasan. (Ada beberapa tulisan saya tentang ketidak-setujuan saya terhadap paten, khususnya paten software.) Saya setuju sekali, saya kira memang sudah saatnya ada reformasi di sistim paten global. Tapi, siapa sih saya ini :) Mudah-mudahan memang tulus dan niat baik, tapi sayangnya ada juga indikasi2 ke sebaliknya. Saya kenal beberapa orang dunia dotcom amerika yang meski belum sekaya Bill Gates, tapi sudah cukup kaya lah. Mereka memang ingin membantu dengan tulus. (Money is not the objective karena mereka sudah terlanjur kaya. Seriously. Bukannya mereka nggak suka uang, tapi mereka memang ingin membantu.) Saya yakin pasti masih ada orang kaya yang memang baik. Tapi, saya kira, tidak bisa lantas kita generalisir semuanya baik, sebagaimana juga tidak bisa kita generalisir bahwa semuanya jahat. Perlu dilihat kasus per kasus supaya adil. Tapi ini jelas memakan waktu. Jadi yang terbaik mungkin adalah dengan bersikap waspada kritis. Untuk institusi yang memiliki power sebesar mereka, saya kira kita perlu *waspada*, kalau tidak ingin kecele dan menjadi bulan-bulanan di kemudian hari. Waspada boleh-boleh saja, tapi poin saya adalah kita harus fair dong. As much as I hate Microsoft business tactics, saya harus fair terhadap orang di belakangnya ketika mereka memberikan bantuan. Terus terang, saya tidak menganggap Microsoft memiliki power terlalu besar. Biasa sajalah. Mereka masih bisa dikalahkan oleh perusahaan baru. We can beat them, if we want to. Dari sisi skala, Microsoft masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan IBM misalnya. Ya, anything's possible :-) tanda-tandanya saya kira sudah makin kelihatan lebih jelas; seperti misalnya ketika kemarin ini mereka mengkontak pak Budi untuk berkonsultasi soal platform. Lalu kemudian, mereka mengangkat satu
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
At 09:47 16/06/2005 +0700, N e o wrote: At 01:25 +0700 6/16/05, Harry Sufehmi wrote: Ah yang bener :) Ya kalau nggak mau kalah, ya silahkan sumbang software open office. Silahkan deh. Nggak ada yang melarang. Memang nggak ada yang melarang, tapi, nggak ada yang mau terima :) Misalnya, ini salah satu client saya sudah selesai dipersiapkan untuk migrasinya ke Linux, termasuk ke OpenOffice. Setup server, workstation, training, dukungan dari manajemen sudah didapat, dst. Tinggal pencet tombol saja istilahnya. Tapi karena sudah terlanjur kecanduan MS-Office, tetap saja mereka tidak mau memencet tombol itu. Padahal bukan dikasih gratis, mereka sudah bayar saya untuk mempersiapkan itu semua. Malah rugi mereka kalau tidak memanfaatkannya. Tapi, ternyata tingkat ketagihan MS-Office mereka memang sudah sangat kronis :) hmm. misalnya gini. orang indonesia biasa makan nasi. orang amerika biasa makan roti. apakah pantas orang indonesia dibilang ketagihan nasi, karena ketika tinggal di amerika, mereka tidak bisa kenyang kalau makan roti? Saya sih tidak keberatan kalau dibilang ketagihan nasi, karena memang belum bisa merasa kenyang kalau belum makan nasi / ketergantungan nasi, padahal roti juga sama-sama karbohidrat. Tapi YMMV. sama kayak saya biasa pake text editor buat edit html. ketika disodorin adobe go-live, yang ada juga frustrasi, karena tetap bisa melakukan pekerjaan lebih cepat dengan simple text editor, sementara pake go-live itu harus belajar lagi dan lebih lambat. sama kasusnya kayak misalnya memaksa menggunakan open office. selama tidak ada insentif menggunakannya, ya kenapa harus pindah ke ms office? itu yang jadi benturan waktu saya berusaha kampanye open office di tempat kerja. harus ada insentif, dan kalau perlu punishment kalau menggunakan pirated software. penggunakan kata ketagihan itu yang saya rasa kurang tepat. Kemungkinan elo betul, tapi keputusan gue pakai kata kecanduan itu karena : 1. insentif sudah ada: penghematan biaya lisensi 2. insentif yang lebih kuat juga sudah ada: razia legalitas software, dll 3. insentif pribadi pun ada: bagi yang menggunakan komputer tua, pakai open office lebih cepat karena jalan di LTSP (dan servernya cukup powerful) Tapi, ternyata tetap saja pakai MS-Office. Makanya saya pakai kata kecanduan. (tapi itu pun dalam tanda kutip) Salam, Harry
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
At 10:06 16/06/2005 +0700, N e o wrote: At 01:27 +0700 6/16/05, Harry Sufehmi wrote: At 14:34 14/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote: Sedangkan kita, wong cilik ini yang membayar pajak menghidupi negara (karena gaji diterima sudah dipotong pajak), walaupun hidup sudah susah. Ini BOHONG! Saya mau tahu, berapa banyak member dari milis ini yang punya NPWP? Berapa orang yang bayar pajak? Pak Budi, pajak itu bukan hanya dikenakan kepada yang punya NPWP. Contoh: di salah satu pekerjaan saya dulu, saya tidak punya NPWP. Tapi gaji saya sudah dipotong pajak. Pajak tersebut kemudian dibayarkan oleh perusahaan ke pemerintah. Saya rasa, saya layak disebut sebagai wong cilik pada saat itu karena gaji saya ketika itu hanya sekitar 250 ribu rupiah. wah, berarti elu dikadalin ama perusahaan tuh, hehehe. gimana coba cara pencatatan pajak yang seharusnya ditanggung oleh penerima gaji tapi si penerima gaji sendiri nggak punya NPWP. Yah beginilah nasib tukang komputer, kalau sudah soal pajak bodoh betul, abis deh dikadalin :) Dedhi sepertinya senasib juga, he he. Atau, mungkin memang ada scheme spt ini? (pajak kolektif? lha seperti SIM saja, bisa kolektif) Dan jangan lupa PPN, yang memungkinkan kita untuk berkontribusi ke kas pajak negara, tanpa perlu NPWP. Brilliant! :) pay-as-you-go, very convenient. Salam, Harry
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On 6/13/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya, informasi diatas betul sekali. Tapi, ada beberapa masalah ketika kita berbicara pajak dengan skala sebesar Microsoft. Pertama, pajak tsb jadi tidak bisa didistribusikan sesuai dengan keperluan rakyat, karena tentu pemerintah yang lebih tahu mengenai kebutuhan rakyatnya. Begini, kita mau fair atau tidak? Tidak fair juga belum tentu jelek lho. Keberpihakan kepada sesuatu juga belum tentu jelek, misalnya berpihak ke rakyat. Hanya, ketika sebuah perusahaan seperti Microsoft telah memenuhi kewajibannya, seharusnya potongan pajak juga bisa dia distribusikan sekehendak dia. Anda bisa mengganti Microsoft dengan perusahaan saya. Sebagai wajib pajak, semestinya kalau saya kelebihan pajak ya saya berhak mendistribusikan kelebihan bayar pajak saya kepada siapa/apa yang saya mau. Tidak harus ditentukan oleh pemerintah. (Misalnya, saya bisa saja mendistribusikannya ke penelitian untuk mencari ET di luar angkasa.) Kedua, uang pajak tsb jadi disalurkan berdasarkan keinginan BMGF, yang belum tentu merupakan sesuai dengan prioritas kebutuhan rakyat. Malah dicemaskan ditumpangi oleh hidden agenda-nya mereka. Ya sama saja, siapa pun yang mendistribusikannya bisa dituduh punya hidden agenda. Misalnya pajak tersebut didistribusikan oleh pemerintah, maka bisa saja ada tuduhan bahwa hal itu ditumpangi oleh agenda dari partai politik sang presiden, misalnya. Menuduh mudah, buktikan dong. Ketiga, Microsoft BMGF mendapatkan nama baik (dan PR Microsoft termasuk yang terbaik) despite potential problems above. Lah wajar dong. Kalau mereka menyumbang mengapa tidak boleh mendapat nama baik? Keempat, salah satu masalah yang sudah terdeteksi yaitu penyumbangan software Microsoft: (a) Microsoft menyatakan menyumbang sekian juta dolar, padahal biaya duplikasi software paling cuma berapa sih :-) Tidak semudah itu. Ketika mereka menyumbang, mereka harus melakukan pembukuan. Dalam pembukuan tersebut tentu saja nanti akan diaudit dan dikaitkan dengan pembajak. Tentu saja kita hanya melihat duplikasi softwarenya, tapi tidak melihat proses di belakangnya. Hal yang sama, duplikasi MP3 kan gampang, kenapa artis harus dapat bayaran dari lagunya? Demikian pula penulis buku, kan tinggal dibuatkan ebooknya terus *GAMPANG* kan mengcopynya. Semua produk yang dapat disimpan dalam bentuk digital akan dapat dituduh seperi ini. Padahal ... untuk membuat satu eBook, saya membutuhkan waktu 5 tahun misalnya. Untungnya ebook saya kebanyakan bisa didownload secara gratis. Tapi point saya bahwa effort yang saya keluarkan lebih dari hanya sekedar mengcopy. Coba saja deh ... mas Harry buat perusahaan dengan 20 orang pegawai saja. Silahkan coba ... :) It's not easy running a (software/IT) company. (b) Yang disumbangi tentu jadi ketergantungan dengan software Microsoft, dan ketika software sumbangannya tidak bisa dipakai lagi (contoh: versi baru Office tidak bisa dibaca oleh versi lama Office) maka akan cenderung membeli versi barunya Ah yang bener :) Ya kalau nggak mau kalah, ya silahkan sumbang software open office. Silahkan deh. Nggak ada yang melarang. (c) Microsoft mendapatkan nama baik, despite all the problems above. Lagi-lagi, kita harus fair dong. Kalau ada seseorang berbuat baik, tentu saja dia mendapatkan nama baik. Sekarang kalau saya todong balik: mas Harry sudah nyumbang berapa duit untuk kemanusiaan ? he he he. Bukan begitu, masalahnya, sumbangan softwarenya itu dihargai dengan harga retail. Padahal, spt saya tulis diatas, berapa sih biaya copy per CD jika dicetak secara massal :-) Aspek pembukuan sumbangan tidak semudah itu. Mereka bisa kena sangksi dumping kalau melakukan financial engineering. Ini suatu yang tidak mudah bagi public company. Kalau beberapa perusahaan lainnya masih agak mendingan, Sun misalnya cenderung menyumbang server workstation ke berbagai universitas. Kalau seperti ini memang sumbangannya agak lebih riil, Sun memang betul-betul keluar uang banyak untuk membuat server2 workstation2 tsb. Lho? Memangnya Microsoft nggak keluar uang? Kalau kita lihat, duit Microsoft yang keluar untuk RD termasuk yang terbesar. (Hmm... daftarnya biasanya muncul di majalah akhir tahun.) IBM juga termasuk yang terbersar. Kita juga harus menghargai intelektual, tidak hanya sekedar benda fisik. Yayasan BMG banyak juga membantu dalam bidang healthcare. Saya rasa kita perlu fair untuk hal ini. Jangan rasa benci mencemari judgment kita. Ya, tapi pertama, apakah yang tersebut adalah prioritas tertinggi rakyat Amerika ? (sebagai yang seharusnya menerima pajak tsb) Sebagai warga dunia, saya lebih senang kalau yayasan ini memberi sumbangan penelitian untuk penyakit di Afrika, misalnya daripada di Amerika. Kita jangan terkotak kepada satu negara saja. Semestinya kita bisa berpikir sebagai warga dunia. Kedua, apakah tidak ada hidden agenda dibaliknya ? Harus dibuktikan. Kalau mau dibalik: apa hidden agenda anda dalam tulisan ini? he
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On Tue, 14 Jun 2005, Budi Rahardjo wrote: Biasanya yang menghidupi negara adalah middle class. Bukan wong cilik! (and juga bukan wong gedhe!) Saya paling benci melihat orang yang mengatasnamakan wong cilik dan kemudian minta dikasihani. Kemudian mereka membuat dzalim kepada orang lain (middle class?). Wah Pak Budi, cukup panjang dan mendalam. Kembali lagi kepemikiran ala sosialis dimana keberpihakan lebih kearah rakyat (atau segelintir rakyat nantinya). Saat ini yang bisa diharapkan adalah bagaimana mendatangkan kepercayaan dari pihak luar negeri ke Indonesia entah dalam hal bantuan fisik finansial atau bantuan riset. Entah nantinya jadi tergantung sama pemberi bantuan tersebut atau tidak, jujur saja, Indonesia belum mampu untuk bicara seperti itu. Ya, memang ada beberapa (lebih tepatnya segelintir) pihak yang mampu untuk independent, tetapi tidak untuk negara Indonesia secara keseluruhan. Semoga dengan adanya MS riset ini, negara kita lebih banyak menghasilkan ?programmers? yang handal dan bisa memperkenalkan kedunia bahwa indonesia bisa seperti India. Sukur2 nantinya juga ada kubu yang lain (F/OSS) yang bisa power balancing sehingga pada akhirnya masyarakat punya pilihan yang lebih banyak. Saya sendiri mencoba untuk berpikir introvert dalam hal ini. Contohnya saja, kenapa malah ndak menyalahkan masyarakan F/OSS yang kecolongan langkah dan malah menyalah MS. Lucu juga sih, kalau Ms melakukan langkah, katanya ada hidden agenda, kalau F/OSS melakukan langkah, malah diberi aplause. Satu hal ini yang saya juga sedang belajar berpikir lebih lebar agar tidak terjerumus dalam generalisasi (Linkin Park says 'Guilty by Association'). Pemikiran (dan tulisan) dari pak Budi yang rasanya memang perlu untuk mengkontra berita dari 'pengguna OS sebelah' :-) BTW, jadi inget salah satu seri Star Trek: TNG (atau kalo ndak salah itu malah movie-nya), dimana ada orang bumi yang dibawa ke Enterprise dan sempat ngobrol sama Picard. Dari percakapan tersebut, ternyata, di Bumi malah menerapkan politik Sosialis dimana para earth citizen berhak mendapatkan segala macam fasilitas dari pemerintah baik itu untuk riset bahkan akomodasi. Tidak ada istilahnya kepemilikan pribadi karena pemerintah mensuplai semua kebutuhan yang ada. Hal ini bisa terjadi ketika semua orang sadar bahwa dengan kebersamaan, banyak hal yang bisa lebih banyak dicapai. (ST Fans, CMIIW) thx .dave http://www.davidsudjiman.info http://davidsudjiman.blogspot.com
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On 6/15/05, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Soal MS Research Center, kata orang Betawi, jangan ribut rebutan pepesan kosong :-) Setuju. Ada dulu, baru ribut belakangan. Sekarang kan belum ada. Belum apa-apa sudah diganjel euy... Saya baca ada pendapat yang lucu: kalau nanti ada MS research center, nanti Indonesia bakalan kedatangan programer2 asing yang mengambil pekerjaan di Indonesia. Maksudnya MS research center, justru programmer2 Indonesia yang dipekerjakan. Bukan sebaliknya. he he he. -- budi
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
At 09:07 12/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote: On 6/12/05, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: BMGF itu setahu saya bukan cuma pure charity, tapi juga dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai hal - untuk mendapatkan potongan pajak (Microsoft pernah tidak membayar pajak sama sekali), Apakah ada bukti tentang hal ini? This is a serious accusation. Pemahaman saya, Microsoft dan BMF adalah dua badan hukum yang berbeda. Tidak bisa sumbangan dari sebuah foundation diaku oleh perusahaan yang lain. (Perlu diingat ada juga Paul Alen foundation, dan juga para orang kaya lainnya. Tentu saja mereka adalah badan hukum yang berbeda.) Microsoft bisa saja memberikan bantuan (dan mereka melakukan hal tersebut). Yang ini tentu saja boleh menjadi potongan pajak bagi Microsoft. Jangankan Microsoft, saya pun waktu tinggal di North America juga ikut menyumbang di sana sini yang bisa menjadi potongan pajak. Tapi karena penghasilan saya sudah kecil, maka potongan pajak itu ndak manfaat karena apanya yang mau dipotong ;) Malah dapat santunan dari pemerintah. he he he. = Ya, informasi diatas betul sekali. Tapi, ada beberapa masalah ketika kita berbicara pajak dengan skala sebesar Microsoft. Pertama, pajak tsb jadi tidak bisa didistribusikan sesuai dengan keperluan rakyat, karena tentu pemerintah yang lebih tahu mengenai kebutuhan rakyatnya. Kedua, uang pajak tsb jadi disalurkan berdasarkan keinginan BMGF, yang belum tentu merupakan sesuai dengan prioritas kebutuhan rakyat. Malah dicemaskan ditumpangi oleh hidden agenda-nya mereka. Ketiga, Microsoft BMGF mendapatkan nama baik (dan PR Microsoft termasuk yang terbaik) despite potential problems above. Keempat, salah satu masalah yang sudah terdeteksi yaitu penyumbangan software Microsoft: (a) Microsoft menyatakan menyumbang sekian juta dolar, padahal biaya duplikasi software paling cuma berapa sih :-) (b) Yang disumbangi tentu jadi ketergantungan dengan software Microsoft, dan ketika software sumbangannya tidak bisa dipakai lagi (contoh: versi baru Office tidak bisa dibaca oleh versi lama Office) maka akan cenderung membeli versi barunya (c) Microsoft mendapatkan nama baik, despite all the problems above. atau kampanye produk Microsoft (sumbangan berupa software Microsoft), dst. Tentu saja dia akan nyumbang software Microsoft :) Mosok dia mau nyumbang software Apple. he he he. (It *could* happen, though.) Bukan begitu, masalahnya, sumbangan softwarenya itu dihargai dengan harga retail. Padahal, spt saya tulis diatas, berapa sih biaya copy per CD jika dicetak secara massal :-) Kalau beberapa perusahaan lainnya masih agak mendingan, Sun misalnya cenderung menyumbang server workstation ke berbagai universitas. Kalau seperti ini memang sumbangannya agak lebih riil, Sun memang betul-betul keluar uang banyak untuk membuat server2 workstation2 tsb. Jadi kemarin itu Microsoft banyak kena kritik pedas gara2 akal2annya ini, dan kalau tidak salah sudah mulai merubah praktek tsb. (hopefully) Ada beberapa kemungkinan juga, sang yayasan ini membeli software MS dan menyumbangkannya. Kalau begini, tentu saja MS tidak mendapat potongan pajak. Atau, Microsoft menyumbangkan software ke BMGF. Yayasan BMG banyak juga membantu dalam bidang healthcare. Saya rasa kita perlu fair untuk hal ini. Jangan rasa benci mencemari judgment kita. Ya, tapi pertama, apakah yang tersebut adalah prioritas tertinggi rakyat Amerika ? (sebagai yang seharusnya menerima pajak tsb) Kedua, apakah tidak ada hidden agenda dibaliknya ? Contoh skenario: riset healthcare untuk menemukan obat AIDS, lalu setelah berhasil, hasilnya dipatenkan dan dipasarkan exclusively oleh Paul Allen, dengan bagi hasil utk pak Bill. Padahal kemarin ini banyak pasien AIDS yang meninggal sengsara, karena mereka tidak mampu membeli obat AIDS, karena versi generiknya tidak bisa dibuat, karena dijegal oleh paten internasional. Tentu saja I still love free software :) he he he. Saya justru benci free software, karena konfigurasinya ribet, banyak yang harus di oprek oprek dulu agar bisa berjalan lancar, para pendukung fanatiknya sering cuma menyalahkan tapi tidak memberi solusi, dst, dst. Just kidding :) Mengenai sumber berita ini, saya menemukan ini semua ketika tidak sengaja saya membaca berita di The Guardian (ini koran unik - not for profit, mengabdi kepada masyarakat?) mengenai bagaimana orang terkaya di Inggris ternyata tidak membayar pajak - malah justru mendapat subsidi dari pemerintah. Disitu dibahas berbagai cara dia memanfaatkan berbagai loophole di sistim pajak yang memang rumit itu. Ternyata kalau kita punya uang banyak, jadi bisa sewa akuntan2 ahli, dan memanfaatkan mereka untuk menemukan celah2 tsb. Jadinya mereka tidak bayar pajak, namun tidak bisa diapa-apakan, karena 100% legal. Dan ini lazim lumrah dilakukan oleh banyak orang-orang kaya, Sedangkan kita, wong cilik ini yang membayar pajak menghidupi negara (karena gaji diterima sudah
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
At 11:22 11/06/2005 +0700, Budi Rahardjo wrote: On 6/11/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi seandainya Bill Gates menyumbang dana (biasanya lewat Bill Melinda Gates Foundation) berarti itu otomatis sumbangan dari Microsoft juga? Saya kira kita perlu fair dalam hal ini. Orang yang sudah setaraf mereka lain lagi yang dicari, bukan finansial lagi. Tapi ingin membuat impak di dunia. (Meninggalkan legacy.) Maslov's anybody? BMGF itu setahu saya bukan cuma pure charity, tapi juga dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai hal - untuk mendapatkan potongan pajak (Microsoft pernah tidak membayar pajak sama sekali), atau kampanye produk Microsoft (sumbangan berupa software Microsoft), dst. Salam, Harry
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Ronny Haryanto wrote: On Thu, Jun 09, 2005 at 03:11:57PM +0700, Arie Reynaldi Z wrote: BTW dari milis yang lain ada pandangan, apabila microsoft memang mau invest di indo dengan membuar research center dapat menjadi patokan kepada investor untuk berani invest duitnya di Indonesia. Ini pengamatan yg menarik. Tapi menurut saya sih org akan ngeliatnya Ah, Microsoft kan duitnya banyak. Tapi mudah2an saya salah. Yap, saya setuju. Orang kalau lapar kan biasanya yang dipikirin gimana bisa makan kenyang dulu. Kalau udah banyak uang (banyak kepercayaan) baru mikir investasi jangka panjang. Saya takutnya hanya sebagian kita yang menganggap investasi MS bisa jadi benchmark. Sedangkan kalangan pebisnis disono paham betul ini bukan proyek tambang uang. Tapi proyeknya 'orang' yang sudah 'tahan lapar'. Kecuali paling kalau 'pemutihan' itu bisa dipastikan 'larinya' ke sana semua. Kalaupun RH,canonical,Novell mau nyari tenaga murah, perkiraan saya larinya ke Bangalore,My atau Th. Mereka sekalian bisa jualan di sana. Kalo kita mau kita bisa coba pikirkan cara/proposal utk approach Mark Shuttleworth dr Canonical/Ubuntu tuh. Sapa tau dia mau invest juga atau punya ide lain utk bantu. Saya taunya dia sangat peduli ke kemanusiaan dan developing countries, terutama third-world countries. http://www.markshuttleworth.com/ http://www.shuttleworthfoundation.org/ Ronny Bagus sekali kalau ada yang bisa ngajak. Cuma kalaupun tidak rasanya kita (incl negara) yang butuh OSS, bukan mereka yang butuh kita. Entahlah gimana tanggapan DPR. Kalau ada gosip ttg ini di Forbes,Fortune atau WS mungkin menarik juga.
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Itu bukan mendewakan, tapi menghormati. Bukan masalah Bill Gates bukan yang paling pintar... Tetapi yang membuatnya di-dewakan adalah jasanya. Contribusi-nya terhadap dunia teknologi... (dan berbagai hal positive dan negative lainnya) Anyway, nama Bill Gates sudah menjadi satu dengan Microsoft. Jadi tidak masalah mau refer sebagai Microsoft atau sebagai Bill Gates. Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati.. Felix Halim On 6/9/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: On Thu, Jun 09, 2005 at 09:43:08AM +0200, boy avianto wrote: Cuma penasaran. Kenapa ya judulnya: ITS-ITB DITUNJUK BEKERJASAMA DENGAN BILL GATES Kenapa bukan DENGAN MICROSOFT Ada opini kenapa yang dikedepankan Bill Gates-nya dan bukan Microsoft-nya? Iya, saya gak suka kesannya mendewakan gitu. Microsoft sepertinya punya banyak orang yg lebih pinter drpd Bill Gates, technically. Ronny
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On Sat, 2005-06-11 at 01:28 +0700, Felix Halim wrote: Itu bukan mendewakan, tapi menghormati. Bukan masalah Bill Gates bukan yang paling pintar... Tetapi yang membuatnya di-dewakan adalah jasanya. Katanya bukan mendewakan, tapi kok lalu bilang di-dewakan. Gimana nih kontradiksi omongan sendiri? Contribusi-nya terhadap dunia teknologi... (dan berbagai hal positive dan negative lainnya) Memang kontribusinya dr segi duit gede, soalnya dia banyak duit. Tidak ada salahnya, malah bagus. Tapi saya pribadi lebih tertarik untuk menghargai org yg kontribusinya lebih ke technical yg jauh lebih berharga drpd duit. Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati.. Atau mungkin karena memang tau jeleknya. O ya, tolong kalo di milis ini jangan top-reply, replylah di bawah yg dikutip, sesuai tata tertib yg berlaku. [Gmail emang mesti disentil nih, annoying banget.] Ronny pgp2gEyOw24fN.pgp Description: PGP signature
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On 10/06/05, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote: Anyway, nama Bill Gates sudah menjadi satu dengan Microsoft. Jadi tidak masalah mau refer sebagai Microsoft atau sebagai Bill Gates. Ah. Jadi seandainya Bill Gates menyumbang dana (biasanya lewat Bill Melinda Gates Foundation) berarti itu otomatis sumbangan dari Microsoft juga? Dan seandainya Microsoft meluncurkan patch utk Windows berarti itu karyanya Bill Gates sendiri? I don't think so... Ada perbedaan antara personal dgn perusahaan. Contoh paling nyata. Apple Computer apakah identik dgn Steve Jobs? Ya, sebelum 1985 dan sesudah 1996. 1985, Jobs sebagai pendiri Apple ditendang keluar dari Apple. Apakah Apple = Jobs di tahun 1985 - 1996? Linus Torvalds akan selalu diingat sebagai bapak Linux. Tapi apakah Linux = Linus? Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati.. Tidak suka = iri hati... saya tidak suka dengan koruptor, apakah saya iri hati dengan koruptor? (Bisa jadi sih, siapa tahu saya iri karena tidak dapat kesempatan korupsi... hehehe). Note: Fallacies detected. -- avianto / - http://avianto.com/
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Felix Halim wrote: Itu bukan mendewakan, tapi menghormati. Bukan masalah Bill Gates bukan yang paling pintar... Tetapi yang membuatnya di-dewakan adalah jasanya. Contribusi-nya terhadap dunia teknologi... (dan berbagai hal positive dan negative lainnya) Anyway, nama Bill Gates sudah menjadi satu dengan Microsoft. Jadi tidak masalah mau refer sebagai Microsoft atau sebagai Bill Gates. Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati.. Felix Halim maaf, tapi jangan top posting disini. Silahkan baca-baca dulu di sini: http://teknoblogia.blogspot.com/ Aris
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
boy avianto wrote: On 10/06/05, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote: Anyway, nama Bill Gates sudah menjadi satu dengan Microsoft. Jadi tidak masalah mau refer sebagai Microsoft atau sebagai Bill Gates. Ah. Jadi seandainya Bill Gates menyumbang dana (biasanya lewat Bill Melinda Gates Foundation) berarti itu otomatis sumbangan dari Microsoft juga? Dan seandainya Microsoft meluncurkan patch utk Windows berarti itu karyanya Bill Gates sendiri? I don't think so... Ada perbedaan antara personal dgn perusahaan. Contoh paling nyata. Apple Computer apakah identik dgn Steve Jobs? Ya, sebelum 1985 dan sesudah 1996. 1985, Jobs sebagai pendiri Apple ditendang keluar dari Apple. Apakah Apple = Jobs di tahun 1985 - 1996? Linus Torvalds akan selalu diingat sebagai bapak Linux. Tapi apakah Linux = Linus? Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati.. Tidak suka = iri hati... saya tidak suka dengan koruptor, apakah saya iri hati dengan koruptor? (Bisa jadi sih, siapa tahu saya iri karena tidak dapat kesempatan korupsi... hehehe). Note: Fallacies detected. :-P Saya dapat istilah fallacies pertama kali dari pak adi. buat yang belum tahu mahluk apa itu, silahkan cek disini: http://en.wikipedia.org/wiki/Fallacies Aris
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Jadi seandainya Bill Gates menyumbang dana (biasanya lewat Bill Melinda Gates Foundation) berarti itu otomatis sumbangan dari Microsoft juga? Bisa iya, bisa tidak.. mau dilihat dari sisi mana. Kalo enterprenuer (bener gak nulisnya :D) apa aja yang mereka lakukan pasti akan di/terkait satu sama lain. Orang bikin bazar amal, ujung2nya untuk jualan juga. Bikin kegiatan sosial, untuk meningkatkan awareness massa terhadap produk mereka. Jadi kalo ditanya gitu, secara gak langsung memang tidak, tapi bisa mendongkrak image microsoft sebagai perusahaan yang perhatian kepada negara dunia ketiga, atau orang miskin. Dan seandainya Microsoft meluncurkan patch utk Windows berarti itu karyanya Bill Gates sendiri? I don't think so... Ada perbedaan antara personal dgn perusahaan. Agak sulit. M$ pasti keinget dengan Bill Gates, GE pasti inget Jack Welch, Bimantara keinget sama Cendana. Mereka emang gak bikin produk secara langsung, tapi, apa semua kegiatan mereka sering dikaitkan dengan usaha mereka. Jika ada rasa tidak suka... mungkin itu timbul karena iri hati.. Tidak suka = iri hati... saya tidak suka dengan koruptor, apakah saya iri hati dengan koruptor? (Bisa jadi sih, siapa tahu saya iri karena tidak dapat kesempatan korupsi... hehehe). Kalu tidak suka koruptor, mungkin timbul karena iri tidak bisa koruptor.. weleeh.. :D -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Kalau Detik ada kemungkinan salah, tapi kalau Antara kemungkinannya jauh lebih kecil : http://www.antara.co.id/seenws/?id=11407 -affan
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On Thu, Jun 09, 2005 at 03:11:57PM +0700, Arie Reynaldi Z wrote: BTW dari milis yang lain ada pandangan, apabila microsoft memang mau invest di indo dengan membuar research center dapat menjadi patokan kepada investor untuk berani invest duitnya di Indonesia. Ini pengamatan yg menarik. Tapi menurut saya sih org akan ngeliatnya Ah, Microsoft kan duitnya banyak. Tapi mudah2an saya salah. Kalo kita mau kita bisa coba pikirkan cara/proposal utk approach Mark Shuttleworth dr Canonical/Ubuntu tuh. Sapa tau dia mau invest juga atau punya ide lain utk bantu. Saya taunya dia sangat peduli ke kemanusiaan dan developing countries, terutama third-world countries. http://www.markshuttleworth.com/ http://www.shuttleworthfoundation.org/ Ronny pgpNtx7RItyUv.pgp Description: PGP signature
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Nah ini yang di tunggu, kalau M$ mau investasi kenapa juga yang lain ngga mau :-D ambil sisi positivenya aja yaa ngga Kalo kita mau kita bisa coba pikirkan cara/proposal utk approach Mark Shuttleworth dr Canonical/Ubuntu tuh. Sapa tau dia mau invest juga atau punya ide lain utk bantu. Saya taunya dia sangat peduli ke kemanusiaan dan developing countries, terutama third-world countries. http://www.markshuttleworth.com/ http://www.shuttleworthfoundation.org/ Ronny
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Assalamu 'alaikum wr.wb. Saya tadi nanya tentang riset di bidang apa yang bisa dikerjakan itu alasannya adalah sepengetahuan saya lembaga risetnya Microsoft ini bernama Microsoft Research Center (MSR). Di dunia lokasinya baru ada 3 tempat, yaitu di Redmond, di Cambridge Inggris dan di Beijing. Masing-masing memperkerjakan puluhan atau ratusan PhD, dan melakukan penelitian di berbagai bidang yang diperkirakan Microsoft akan berperan penting bagi dunia teknologi komputer di masa depan. Nah, dengan kondisi seperti ini, apakah Indonesia mampu ? Berapa PhD di bidang computer science yang kita punya ? Misalnya punya, topik apa yang akan diteliti di sini, yang akan memberikan keuntungan kepada Microsoft ? Setahu saya, daya tawar Indonesia terhadap Microsoft hanyalah pengguna komputer yang katanya jumlahnya 30 juta orang dari 200 juta orang, pengguna yang katanya susah disuruh pindah OS (ke Linux misalnya :) ). Itupun potensi nya masih belum maksimal. Komputer harganya lebih mahal daripada handphone, software legalnya juga mahal. Usernya masih belum punya budaya baca (maunya nanya terus ke orang, nggak mau baca manual, apalagi yang berbahasa Inggris). Itu kalau asumsi saya pertama tadi adalah bahwa akan dibangun tempat riset seperti Microsoft Research Center di Indonesia. Kalau asumsi saya ini benar, saya takut bahwa berita itu hanyalah lip service saja. Nggak akan mungkin Microsoft capek-capek buang duit di Indonesia kalau nggak ada sesuatu yang dia kejar. Kalau asumsi saya salah, ya sudah. Mungkin yang dimaksud adalah lembaga riset yang lain, bukan seperti Microsoft Research Center. Mungkin lebih seperti lembaga pelatihan atau lembaga advokasi produk Microsoft. Mudah-mudahan berguna, wass.wr.wb. -affan
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On 6/8/05, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr.wb. Saya tadi nanya tentang riset di bidang apa yang bisa dikerjakan itu alasannya adalah sepengetahuan saya lembaga risetnya Microsoft ini bernama Microsoft Research Center (MSR). Di dunia lokasinya baru ada 3 tempat, yaitu di Redmond, di Cambridge Inggris dan di Beijing. Microsoft juga punya pusat riset di India, dan kabarnya sedang negosiasi untuk kerjasama dengan Prancis (INRIA), dan beberapa negara eropa lain. Dugaanku sih tawaran MSR (atau mungkin jadinya pusat advokasi produk MS seperti Affan sebutkan) ke Indonesia adalah manuver untuk meningkatkan posisi tawar dalam hal pembajakan software di Indonesia, dan mencegah pemerintah Indonesia mengambil langkah mewajibkan institusi pemerintah pindah ke open source seperti Brazil dan Chile. Tapi yah kita lihat saja arah perkembangannya ke mana. wassalam, -- husni
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On 6/8/05, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau asumsi saya salah, ya sudah. Mungkin yang dimaksud adalah lembaga riset yang lain, bukan seperti Microsoft Research Center. Mungkin lebih seperti lembaga pelatihan atau lembaga advokasi produk Microsoft. Fan, tidak perlu membayangkan terlalu jauh. :-) Saat membaca isu tentang Microsoft yang akan membuat pusat riset di Indonesia, pikiran saya juga seperti yang tertulis di atas. Bahkan, tidak terpikir Microsoft akan mendirikan MSR seperti di Beijing. Kalau itu yang direncanakan, tentu rumornya mudah ditemukan di Internet (slashdot, CNET, etc). PT-PT di Indonesia juga sudah mengadopsinya sejak dulu. Kalau di EL ITB misalnya bisa dilihat dulu (entah sekarang apakah masih ada) ada ruangan-ruangan lab yang dinamai Siemens Lab, Motorola Lab, dsb. Di STTTelkom apalagi. Kalau mendengar cerita peralatan labnya bisa membuat iri. Yang dilakukan vendor-vendor tersebut adalah menyumbangkan alat-alat laboratorium dan dana penelitian untuk beberapa bulan/tahun. Intinya sama saja dengan konsep lembaga advokasi/pelatihan seperti disebut Affan. Microsoft sebenarnya tidak mengambil PhD, tapi idenya. Mungkin kebetulan riset2 PhD yang dilihat Microsoft. Ada seorang kenalan di sini (asal negaranya bagi kita mungkin antah-berantah) yang sudah ditawari posisi di Microsoft karena ide dan risetnya tentang speech recognition. Semua idenya itu dia tuangkan dengan membuat prototypenya dengan bantuan Visual Studio. Jadi, orangnya punya konsep yang original, academic analysis bisa, dan bisa programming pula. Lengkap.
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On Rab, 2005-06-08 at 18:01 +0900, baskara wrote: Kelihatannya saya salah perkiraan. Microsoft benar-benar akan mendirikan MSR (menurut pak KK). http://jkt1.detikinet.com/indexfr.php?url=http://jkt1.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/06/tgl/08/time/15428/idnews/377288/idkanal/110 ummm beritanya salah lagi ga ya?
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Rekan-rekan, memang antara Open Source dengan Closed Source tidak bisa berjalan beriringan yah? Apakah digital 1 0, dan sebuah pilihan? za http://students.ee.itb.ac.id/~za/
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
h... menarik juga yah..!! kalo saya bilang hal itu bersifat Simalakama Syndrome ^_^ bagaimana yang lain?? -mozart- On 6/7/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin rekan-rekan di sini sudah ada yang mendengar tentang ini?Baru saja dibahas, ternyata gerakannya cepat ya. :-)-- Forwarded message --From: Suhono Harso SupangkatDate: Jun 7, 2005 3:43 PM Salam,Beberapa waktu lalu Presiden telah bertatap muka denganBill G Microsoft, dan hanya didampingi Menlu.Kita telah mendengar adanya isu pendirian pusat risetMicrosoft di Indonesia. Saat ini saya denger telah akan sampai ke working level meeting. Untukitu sebagai anggota komunitas mungkin kita bisamemberikan masukan tentang keuntungan maupun kerugiandari pendirian pusat riset tersebut.Output pusat penelitian biasanya adalah hasil penelitian, hasil inovasi dan yang terkait. Kalau melibatkanpeneliti indonesia tentu akan memberikan nilai bagipeneliti.Tapi kalau kita lihat dari pasar? Bagaimana pula dengangerakan opensource kita? Bagaimana industri ICT kita, bagaimana SDM ICT kita? Bagaimana devisa negara kita?Bagaimana ketergantungan kita?Mungkin ada pandangan dari rekan-rekan semua baik daripraktisi ataupun akademisi melihat isu ini.Kebijakan-kebijakan apa yang sebaiknya perlu diterbitkan? Perlu didukung data yang cukup akurat tentunya.Kita coba salurkan kalau memang baik dan pantas.SalamSuhono-Suhono Harso SupangkatBukan isu lagi besuk presiden akan mengundang beberapa rektor, menristek dan menkominfo.Jadi kita masih bisa memberikan masukan yang baikkalau mungkin dengan jalur yang ada-- [img]http://www.danasoft.com/sig/--Mozart--.jpg[/img] a href="" href="http://www.spreadfirefox.com/?q=affiliatesamp;id=0amp;t=57">http://www.spreadfirefox.com/?q=affiliatesamp;id=0amp;t=57img border=0 alt=Get Firefox! title=Get Firefox! src="" href="http://sfx-images.mozilla.org/affiliates/Buttons/180x60/blank.gif/">http://sfx-images.mozilla.org/affiliates/Buttons/180x60/blank.gif//a
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
[EMAIL PROTECTED] wrote: Yep. tadi saya dengar wawancara menteri Bapenas di RRI, mengenai kerjasama M$ dengan ITB dan ITS, dan sptnya akan di laksanakan dalam waktu dekat. kelihatannya program IGOS atau NGOS kembali mendapat terpaan tsunami dari BG ;-( kadang diperlukan suatu tekanan, supaya proses bisa berjalan. btw, dimana milis ya igos/ngos? Aris
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
[EMAIL PROTECTED] wrote: Yep. tadi saya dengar wawancara menteri Bapenas di RRI, mengenai kerjasama M$ dengan ITB dan ITS, dan sptnya akan di laksanakan dalam waktu dekat. kelihatannya program IGOS atau NGOS kembali mendapat terpaan tsunami dari BG ;-( Regards Adjie Kalo boleh tahu, kerjasamanya itu dalam bidang apa ya ? -affan
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Kalau ngga salah microsoft akan kerja sama ntuk menjadikan ITB dan ITS semacam pusat riset M$ di indonesia. detail nya ngga di jelasin tuch Adjie On 6/8/05, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote: [EMAIL PROTECTED] wrote: Yep. tadi saya dengar wawancara menteri Bapenas di RRI, mengenai kerjasama M$ dengan ITB dan ITS, dan sptnya akan di laksanakan dalam waktu dekat. kelihatannya program IGOS atau NGOS kembali mendapat terpaan tsunami dari BG ;-( Regards Adjie Kalo boleh tahu, kerjasamanya itu dalam bidang apa ya ? -affan
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
On 6/8/05, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: paling ngga kudu ngecap dulu deh kayak cina, yang selalu bilang we have 1 million people, we have very big market, we have ... we have... China jelas pede mengklaim punya big market. Cukup membuat software versi China (yang pakai Kanji), 1/4 penduduk dunia bisa diraih. Yang versi English sudah banyak saingan. ;-)
[teknologia] Re: Fwd: Pusat Riset Microsoft
Saya kok 99.9% yakin yg namanya research center oleh redhat, ubuntu dan perusahaan distro linux lainnya itu gak akan terwujud di Indonesia. It's not the OSS movement way. Sorry kalau terlihat pesimis. Mending mengajak para pelajar Indonesia terlibat dalam summer code nya Google, di http://code.google.com/summerofcode.html Lumayan lho, dapet US$4500 :D Deadline tgl 14 minggu depan... -- rully http://www.ar.or.id/