Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [Islam-vs-Kristen] TPM: Kami Dituduh Mencemarkan Islam Karena Membela T
Oh iya, sorry soalnya kan Amrozi cs dibela oleh TPI sekarang ganti nama jadi TPM? Sorry tapi sama aja kan tujuan politiknya? H. M. Nur Abdurrahman wrote: OOT, kok Tim Pembela Muslim dipelintir menjadi Tim Pembela Islam. sekali lagi OOT Orang bicara ini Budi dipelintir menjadi ini berbudi, OOT ! HMNA - Original Message - From: Dan [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, July 02, 2007 09:31 Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: [Islam-vs-Kristen] TPM: Kami Dituduh Mencemarkan Islam Karena Membela T Saya juga sangat tidak setuju menggunakan nama Tim Pembela Islam. Memangnya mereka itu siapa koq berani2 membela Islam. Islam itu pembela manusia dan tidak perlu dibela manusia. Kalau mereka membela umat Islam yg tertindas bolehlah, tapi membela muslim yg menindas ya tentu aja kesannya jadi SARA, seolah-olah bahwa kalau sudah membaca syahadat maka muslim itu bebas menzalimi orang lain. Sejak kapan muslim memiliki hak istimewa diatas hukum? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau namanya hanya Team Pembela mungkin pengertiannya tidak begitu, tetapi namanya Team Pembela Islam dan yang tertuduh pelaku kejahatan berlambang atau berselogan agama, maka automatis tanggapan umum pun bisa macam-macam. - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] Cc: to pan puting belung ; le soto Sent: Wednesday, June 27, 2007 5:53 PM Subject: [wanita-muslimah] Fw: [Islam-vs-Kristen] TPM: Kami Dituduh Mencemarkan Islam Karena Membela Teroris] [apakabar] TPM: Kami Dituduh Mencemarkan Islam Karena Membela TerorisForwarded Message HMNA - Original Message - From: herman To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 28, 2007 16:37 Subject: [Islam-vs-Kristen] TPM: Kami Dituduh Mencemarkan Islam Karena Membela Teroris] TPM: Kami Dituduh Mencemarkan Islam Karena Membela Teroris (Tulisan Pertama) Oleh : FATHURI SR/SYIRAH Nama Tim Pembela Muslim (TPM) kembali banyak disebut dan ditulis di media massa mengiringi penangkapan beberapa tersangka teroris akhir-akhir ini. Nama-nama Abu Bakar Ba'asyir, Ustadz Ja'far Umar Thalib, dan Amrozi adalah di antara klien tim pengacara ini dalam menghadapi tuduhan terorisme atau pelanggaran tindak pidana. Terakhir mereka sedang melakukan pra-peradilan terhadap Kapolri menyangkut dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dalam penangkapan Abu Dujana, salah seorang yang dianggap pentolan organisasi terlarang, Jamaah Islamiyah. Ada banyak tuduhan miring menerpa TPM ini. Di antaranya mereka dianggap mencemarkan Islam karena membela para teroris. Kami membela teroris, (makanya dianggap) mencemarkan nama Islam, kata ketua TPM, Mahendradatta. Menurut pria kelahiran Jakarta ini tuduhan itu digunakan sebagai propaganda saja untuk melemahkan umat Islam.
Re: [wanita-muslimah] Re: the Satanic Verses dan pemberian gelar Sir
Siapa yg dirugikan kalau pemahaman agama seseorang tidak sesuai dg versi orang lain? Kerugian apa saja yg diderita? Kalau saya sih lain, malah akan memperkuat iman. H. M. Nur Abdurrahman wrote: Yang disebut mengacau itu bukan saja dalam soal perbuatan, tetapi juga mengacau Islam, sudah punya nabi sendiri masih mengaku Islam, itukan mengacau ! Kalau punya nabi sendiri jangan pakai nama Islam. Itu agama Bahai yang punya nabi sendiri, walaupun masih mengakui Muhammad sebagai Nabi, tidak pernah diprotes ummat Islam, karena tidak tidak memakai nama Islam, melainkan Bahai. HMNA - Original Message - From: Dan [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 28, 2007 11:44 Subject: [wanita-muslimah] Re: the Satanic Verses dan pemberian gelar Sir Kalau orang ada yg merasa dirinya Nabi, atau wakil Tuhan, penerus Nabi, dsb, bagi saya sih silahkan aja. Yg penting kita harus uji dg rasional dan berdasarkan hukum yg berlaku kualitas amal perbuatan dan perilakunya. Kalau perilaku mengacau ya tangkap. Tapi kalau ada pengikutnya yg merasakan manfaatnya dan terlihat dari amal perbuatan thd sesama itu baik dan berkontribusi, maka biarkan saja. Itu kan kebebasan beragama. Agama tidak bisa didefinisikan oleh negara. Bisa dikelompokkan secara garis besar tapi tidak bisa didekritkan mana yg agama mana yg bukan. Mengkomersialkan agama memang jalan cepat menuju kekayaaan ... he he ... Supply gampang tidak ada cost, demand tak berhenti dan bisa dijual dg harga tinggi ... Dari segi ilmu marketing itu kuncinya gimana packagingnya aja .. Belum lagi spt di AS kegiatan2 keagamaan itu bebas pajak ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: 'An Abi Hurayrata Anna Rasuwla Lla-hi SHLM qaala laa taquwmu ssaa'ata taqtatila fiataani 'azhiymataani yakuwnu baynahumaa maqtalatun 'azhiymatun waahidatunda'watuhumaa waahidatun WAHATTA- YUB'ATSU DAJJAALUWNA KADDZZAABUWNA QARIYBUN MIN TSALAATSIYNA KULLUHUM YAZ'UMU ANNAHU- RASUWLU LLA-HI (Rawaahu Bukhary), artinya: Dari Abi Hurayrah bahwa RasuluLlah SAW bersabda: Belum akan terjadi kiamat sebelum timbul peperangan di antara dua pasukan besar, antara keduanya timbul perang besar sedang seruan keduanya sama. DAN SEBELUM LAHIR DAJJAL-DAJJAL (PEMBOHONG) YANG AMAT PANDAI BERBOHONG HINGGA BILANGANNYA MENDEKATI TIGA PULUH ORANG, SEMUA MENDA'WAKAN DIRINYA RASUL ALLAH (Perawi Bukhari). Di bawah ini diberi bernomor nabi-nabi palsu itu yang sudah hampir mendekati jumlah 30 orang. No. 27 adalah orang Enrekang (Indonesia), apa di Indonesia masih ada yang akan menyusul ? 1. Musailamatul Kazzab, 2. Aswad Al-Insi, 3. Tulaihah Al-Asadi, 4. Sajjah binti Al-Harith, 5. Ahmad bin Husain, 6. Laqit, 7. Mirza Ghulam Ahmad, 8. Mirza Ali Muhammad, 9. Bahaullah, 10. Al-Mukhtar bin Ubaidillah, 11. Ibnu Sam'an, 12. Amir bin Harb, 13. Abu Mansur Al-Ijli, 14. Ibnu Said As-Sajli, 15. Abu Khattab Al-Asadi, 16. Ibnu Bahram 17. Al-Juba'i, 18. Hasan bin Hamdan, 19. Abul Qasim An-Najar, 20. Al-Muni'ul Qashar, 21. Ibnu Kharba Al-Kindi, 22. Abu Muslim As-Siraj : 23. Harith bin Saad; 24. Isa Al-Asfahan; 25. Faris bin Yahya, 26. Ishak Al-Akhras, 27. Lia Aminuddin Wassalam, bagi yang dapat Hidayah HMNA # - Original Message - From: ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 26, 2007 21:05 Subject: [wanita-muslimah] Re: the Satanic Verses dan pemberian gelar Sir Lina, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Mas MA, jangan kesel. Emang begitu caranya saya belajar: membandingkan. Saya lagi ingin membandingkan MGA dengan orang- orang terhormat yang pernah ada dalam literatur Islam. Saat ini saya berpendapat MGA ini orang yang punya kharisma tapi kemudian sombong banget. Anda itu bukan belajar, tetapi menghakimi dg mengatakan: sombong banget Orang mengklaim jadi nabi itu bukan sombong banget, kalau sampeyan katakan sebagai orang yang sombong banget, maka perkataan sampeyan itu akan berlaku kepada para nabi. Para nabi dulu mengklaim jadi nabi karena memang diperintahkan oleh Allah untuk mengatakan kepada kaummnya bahwa dirinya adalah nabi/rasul/utusan Allah. Bahkan lebih sombong dari Umar Ibn Khattab ra, padahal Nabi SAW pernah bilang kalo ada nabi sesudah aku pastilah Umar orangnya. Kok sampeyan malah makin menghakimi...Lina, sombong sekali sampeyan menghakimi tanpa ilmu dg mengatakan Mirza Ghulam Ahmad BAHKAN LEBIH SOMBONG dari Umar r.a. Apakah Hz. Umar r.a. adalah seorang yang sombong, kemudian sampeyan katakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad LEBIH SOMBONG dari Umar Ibn Khattab ra??? Makin kelihatan wajah asli si Lina dg
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Tanya:Penghinaan thdp MuhammadIslam,,,,,,- bingunnn
Tidak semua hadits shahih saya tolak tetapi kalau saya terima sifatnya fakultatif dan karena bermaslahat. Tapi kalau haditsnya aneh enggak masuk akal, ya saya tolak. Habis Allah telah bersabda bahwa iman hanya untuk orang yg berakal. H. M. Nur Abdurrahman wrote: Tidak beriman kepada Hadits Shahih berarti tidak beriman kepada Nabi Muhammad SAW. Anda tahu Rukun Iman yang enam atau tidak? Tidak berpegang pada Hadits shahih, artinya anda itu ingkar sunnah, berarti anda tidak shalat, karena bagaimana caranya shalat itu berdasarkan Hadits Shahih. Akh buang waktu berdiskusi dengan anda, tidak level. Saya tidak akan melayani anda lagi berdiskusi, wasting time. HMNA # - Original Message - From: Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] To: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] Cc: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 19, 2007 23:50 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Tanya:Penghinaan thdp MuhammadIslam,,- bingunnn H. M. Nur Abdurrahman wrote: Dana Pamilih: Yang namanya prinsip Islam itu apa sih menurut Anda? Dimana Allah menyerukan bahwa kita harus mengimani hadits? Coba tunjukkan ayat2nya. -- HMNA: Pertanyaan itu menunjukkan tidak level berdiskusi ttg isi Al-Quran dgn Dana Pamilih, yang memberhalakan HAM. Pertanyaan Dana Pamilih yang memuja HAM itu menunjukkan tidak pernah membaca Al-Quran: YAYHA ALDZYN AMNWA ATHY'A ALLH WATHY'A ALRSWL (S. ALNSAa, 4:59), dibaca: Ya-ayyuhal ladziyna a-manuw athiy'uLla-ha wa athiy'ur rasuwla artinya: Hai orang-orang beriman tha'atlah kepada Allah dan tha'atlah kepada Rasul. ### Pak HMNA saya hanya ingin tahu apa pemahaman pak Satryo mengenai Islam. Saya juga hanya beriman pada Allah, Rasul dan Al-Qur'an sebagai pesanNya kepada kita. Saya tidak beriman kepada hadits dan lainnya karena bagi saya hadits hanya catatan pelengkap bukan sumber hukum karena bukan kalimatuLlah. Hanya yg bersumber dari Allah adalah pegangan saya.
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Tanya:Penghinaan thdp MuhammadIslam,,,,,,- bingunnn
H. M. Nur Abdurrahman wrote: Dana Pamilih: Yang namanya prinsip Islam itu apa sih menurut Anda? Dimana Allah menyerukan bahwa kita harus mengimani hadits? Coba tunjukkan ayat2nya. -- HMNA: Pertanyaan itu menunjukkan tidak level berdiskusi ttg isi Al-Quran dgn Dana Pamilih, yang memberhalakan HAM. Pertanyaan Dana Pamilih yang memuja HAM itu menunjukkan tidak pernah membaca Al-Quran: YAYHA ALDZYN AMNWA ATHY'A ALLH WATHY'A ALRSWL (S. ALNSAa, 4:59), dibaca: Ya-ayyuhal ladziyna a-manuw athiy'uLla-ha wa athiy'ur rasuwla artinya: Hai orang-orang beriman tha'atlah kepada Allah dan tha'atlah kepada Rasul. ### Pak HMNA saya hanya ingin tahu apa pemahaman pak Satryo mengenai Islam. Saya juga hanya beriman pada Allah, Rasul dan Al-Qur'an sebagai pesanNya kepada kita. Saya tidak beriman kepada hadits dan lainnya karena bagi saya hadits hanya catatan pelengkap bukan sumber hukum karena bukan kalimatuLlah. Hanya yg bersumber dari Allah adalah pegangan saya.
Re: [wanita-muslimah] Re: Adakah mereka ini juga teroris? = AKU MELAWAN TERORIS; Penulis : Abdul Aziz, alias Imam Samudra
Itulah pak HMNA, makanya saya sangat meragukan efektifitas pendekatan jihad pribadi ini. Suatu gerakan politik tidak cukup dibekali dg slogan2 saja. Keterikatan iman tidak definitif hubungannya karena masing2 orang lain2 kadar dan pemahaman imannya. Keterikatan iman sebagai identitas kesukuan (religious tribalism) bukan lagi prinsip kemasyarakatan moderen.Yg lebih definitif ialah hubungan hukum antar manusia dalam sistem yg memiliki kelembagaan yg jelas baik dari segi pembuatan hukum maupun penegakannya. Itulah prinsip nation-state moderen. Apakah sudah dipelajari penyebab2 kehancuran Khilafah Utsmaniyah itu? Kalau penyebabnya cerita lama yaitu bahwa khilafah itu ditinggalkan umat karena tidak berhasil menegakkan keadilan, maka saya jadi bertanya, untuk apa menegakkan kembali sesuatu yg sudah terbukti gagal akibat salah konsep? Apa maslahat yg diharapkan? Institusi politik tunggal bagi negara keagamaan akan tidak mungkin dapat dipertahankan karena apa? Karena hanya membuka peluang bagi berkuasanya suatu rezim totalitarian, lebih banyak peluang mudharatnya. Sejarah manusia menunjuk banyak bukti2 dan fakta2nya. Kalau boleh saya sarankan pada Bapak, mengapa tidak menunjukkan dulu bukti nyata keunggulan sistem syariat dalam lingkungan yg lebih kecil, toh jika sukses akan banyak diadopsi oleh semua termasuk saya. Kalau Bapak dan rekan2 Bapak belum berhasil menegakkan syariat secara memuaskan dalam lingkungan kecil, apa dasarnya Bapak akan sanggup menegakkannya dalam skala dunia? Kita tidak bisa mempertaruhkan masa depan generasi penerus pada hal2 yg eksperimental yg belum terbukti dan masih berada dalam benak dan khayalan belaka. Dan Bapak masih belum menjawab pertanyaan saya: dari mana hak orang bisa membunuhi orang lain secara impulsif hanya berdasarkan jihad pribadi yg arbitrer? H. M. Nur Abdurrahman wrote: Baca baik-baik Pengantar Editor, yang antara lain seperti berikut: Semenjak Islam tidak memiliki institusi politik tunggal oleh sebab runtuhnya Khilafah Utsmaniyah di Turki, fungsi kekhilafahan, lebih banyak diperankan oleh jama'ah-jama'ah kecil yang tersebar di jagad raya. Ia menjelma menjadi aktifitas-aktifitas parsial yang kadang antara yang satu dengan yang lain tidak saling berhubungan. Masing-masing memiliki konsentrasi program tersendiri, terkait dengan prioritas dan kemudahan yang Allah berikan. Ada yang konsen pada pendidikan, politik, dakwah, pemurnian tauhid, pembinaan akhlak, dan jihad. Begitu luas dan berat tugas dan fungsi kekhilafahan, hingga tak satu jamaah pun sanggup memerankan sendirian. Repotnya, komunikasi antar kelompok baru bersifat wacana. Akhirnya, ikatan umat Islam yang tersisa, lebih kepada aspek pemikiran (meminjam istilah Ust. Abu Bakar Ba'asyir saat ditanya hubungannya dengan Usamah bin Laden; Saya hanya memiliki jaringan Iman). Tak ada loyalitas politik tunggal pada sebuah institusi yang merepresentasikan sikap dan aksi umat Islam itu sendiri. HMNA - Original Message - From: Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] To: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] Cc: wanita-muslimah@yahoogroups.com; Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]; L.Meilany [EMAIL PROTECTED]; Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, June 17, 2007 23:06 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Adakah mereka ini juga teroris? = AKU MELAWAN TERORIS; Penulis : Abdul Aziz, alias Imam Samudra Saya kira kita sudah debat banyak mengenai dari mana hak orang bisa membunuhi orang lain secara impulsif hanya berdasarkan jihad pribadi yg arbitrer?
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw:Perda berbasis injil
Itu kan pendapat Bapak. Saya sendiri juga engga mengerti apa itu perda berbasis injil. Yg saya tahu hukum negara di Barat berbasis Kristen dan lama2 berbasis HAM. Kalau Bapak ingin SI dulu baru HAM ya perlu waktu berapa abad sebelum umat Islam menikmati HAM? H. M. Nur Abdurrahman wrote: Silakan saja mereka bikin Perda berbasis Injil. Kita lihat nanti bagaimana konsep itu Perda, sebab dalam agama Kristian tidak dikenal Ilmu fiqh, karena bobot Injil hanya pada spiritualisme, mengabaikan hukum ! KJVR-Gal 2:16 Knowing that a man is not justified by the works of the law, but by the faith of Jesus Christ, even we have believed in Jesus Christ, that we might be justified by the faith of Christ, and not by the works of the law: for by the works of the law shall no flesh be justified. Al-Hajj Muhammad Nur Abdurrahman ### - Original Message - From: Dan [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 24, 2007 16:08 Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw:Perda berbasis injil Pak HMNA, Saya kira usulan perda ini hendaknya membuka mata kaum muslimin yg menghendaki perda syariat Islam. Perda berbasis agama pasti tidak nyaman bagi umat lain. Apakah sudah dipikir dampak perda syariat thd kerukunan beragama? Apakah mentang2 mayoritas umat Islam berhak membuat umat lain tidak nyaman? Oleh karena itu kembalilah ke UUD dimana hal2 ini tidak akan menjadi persoalan lagi. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam Syari'at Islam ada ilmu yang mengistinbath (menggali) hukum dari Nash (Al-Quran dan Hadits Shahih), yaitu Ilmu Fiqh, yang bermakna kecerdasan dalam memikirkan, mempelajari, atau menyadari jalannya hukum.. Allah SWT berfirman: -- WMA KAN ALMW^MNWN LYNFRWA KAFT FLWLA NFR MN KL FRQT MNHM THA^FT LYTFQHWA FY ALDYN WLYNDZRWA QWMHM ADZA RJ'AWA ALYHM L'ALHM YHDZRWN (S ALTWBT, 122), dibaca: -- wama- ka-nal mu'minu-na liyanfiru- ka-ffatan falawla- nafara ming kulli firqatim minhum tha-ifatal liyatafaqqahu- fid di-ni waliyundziru- idza- rajau- ilayhim la'allahum yahdzuru-n (s. attaubah), artinya: -- tidaklah patut orang-orang beriman keluar semuanya (ke medan perang), mengapakah tidak sebagian di antara mereka yang tinggal berfiqh (memahami) addin (syari'at) dan memberi peringatan kepada kaumnya, supaya mereka itu waspada (9:122). (S. Attaubah ini ayat-ayatnya banyak mengemukakan tentang situasi perang, yaitu perang melawan musuh yang melanggar/mengkhianati pakta perjanjian damai, contohnya Bani Quraizhah yang menghianati pakta perjanjain Madinah dan berbelok ikut berkomplot dengan pasukan konfederasi Quraisy, Ghatafan dan Yahudi Banu Nadhir dari lembah Khaibar, yang mengepung Madinah dalam Perang Khandaq). . Seperti diketahui Syari'at Islam yang dijabarkan dalam ilmu fiqh, ada empat klasifkasi: -- Pertama yang 'ubudiyyaat, yakni tata cara beribadah yang ritual. -- Kedua yang mu'amalaat, yaitu tentang hubungan antar manusia, baik di antara warga negara dalam negeri, maupun dalam hubungan internasional.. -- Ketiga yang munakahat, yakni pembinaan keluarga dan -- keempat jinayat, yaitu penegakan hukum. Sedangkan dalam Kristian tidak ada semacam ilmu fiqh tsb, karena agama Kristian itu bobotnya pada yang spiritual saja yaitu hubungan antra manusia pribadi dengan Tuhan. Jadi saya sendiri tidak punya bayangan bagaimana itu Perda berbasis Injil jadinya nanti. Wassalam HMNA. - Original Message - From: Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, March 23, 2007 22:46 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw:Perda berbasis injil Saya ingin tahu komentar Pak HMNA Dan Mas Wido. Salam KM ---Original Message--- From: Dan Date: 23-03-2007 16:29:02 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw:Perda berbasis injil Kita jadi bertanya yg namanya Indonesia itu exist apa enggak ya? Apa cuma exist di benak petinggi elit di Jakarta aja? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote: Kalau dibubarkan, bisa dikatakan GPK atau separatis. Rsikonya berat bisa digebuk seperti di Aceh semasa DOM, banyak wanita diperkosa tak ada yang bersuara membela para wanita disana. Jadi mungkin solusi terbaik dan praktis ialah Pulau Jawa dimerdekakan terlebih dahulu. - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, March 23, 2007 9:01 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Fw:Perda berbasis injil good, bubarin aja indonesia ... bentuk negara2 berbasis agama bukan hal yang aneh kok, dulu eropa juga gitu kok salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 3/23/07, Ari Condrowahono masarcon@ wrote: Setelah
[wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis
Penafsiran agama sering terlalu normatif sehingga tidak realistis. Kehidupan manusia normal salah satunya ditandai dengan kehidupan seksual yg normal. Bagaimana kita menyikapi the nature of human sexuality secara manusiawi dan adil tanpa menimbulkan efek buruk? Dari satu sisi celibacy adalah suatu solusi, dilain pihak poligami legal sebagai solusi, disisi lain promiscuity, atau pelacuran dsb dsb. Apakah kita boleh memilih solusi mana yg terbaik bagi kita atau kita dipilihkan suatu solusi yg belum tentu cocok dg pendapat kita? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rani Kirana [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly assalamualaikum_hello@ wrote: Aisha .. byk loh kenek2nya ABG... supir2 truck colt diesel sdh mulai ABG putus SMU... mulai kecanduan dengan seniornya akhirnya perangai buruk itu menular Promosi bagi2 kondom ke supir2 wah jangan dech.. yg laki2 dah tau ..umumnya supir truck memang doyan jajan... bila aisha bagi2 kondom berarti anda mendukung praktek zina.. maka jauhilah zina.. tp kalau menurut anda tdk haram terserah saja. Dengan atau tanpa pembagian kondom gratis..supir truck tersebut akan melakukan perbuatan zina ; Logika yang mengatakan dengan membagikan kondom gratis adalah berarti mendukung praktek zina adalah sangat tipikal orang yang keracunan dogma agama..yg sering tidak mau melihat realitas kehidupan.. pembagian kondom itu adalah untuk mengurangi penularan penyakit STD dan BUKAN atau TIDAK ada hubungannya dengan zina atau moral agama lainnya.
[wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis
Barangkali ada bagusnya kita mencontoh kerjasama yg baik antara ulama, regulator dan profesional di bidang2 lain spt yg dilakukan oleh perbankan syariah di Inggris. Kerjasama ini berhasil baik karena tujuannya sama, cara kerjanya kompak tidak ada yg memaksakan kehendak, sehingga ijtihadnya berhasil mencari solusi optimal. Sudah waktunya ijtihad itu bukan lagi dimonopoli para ulama. Monopoli ini yg membuat macetnya perkembangan peradaban Islam. Setiap monopoli akan selalu menghambat perkembangan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Rani berkata : Dengan atau tanpa pembagian kondom gratis..supir truck tersebut akan melakukan perbuatan zina ; Logika yang mengatakan dengan membagikan kondom gratis adalah berarti mendukung praktek zina adalah sangat tipikal orang yang keracunan dogma agama..yg sering tidak mau melihat realitas kehidupan.. pembagian kondom itu adalah untuk mengurangi penularan penyakit STD dan BUKAN atau TIDAK ada hubungannya dengan zina atau moral agama lainnya. = Jano-ko Wah, yang kasihan kalau kaya gini adalah para dokter dan ustad/ustadzah, seharusnya untuk mengurangi penularan penyakit KLMN maka harus memberdayakan para dokter dan para kyai. Disini kan ada Pak Kartono dan Pak Achmad, nah Pak Kartono bisa menyuruh anak buahnya untuk membuat posko-posko kesehatan diseluruh Indonesia, didampingin oleh anak buah Pak Achmad yang memberikan pencerahan kepada para supir pe-truk tersebut. Jadi asyik tuch kerjasama yang romantis antara para dokter dan kyai. Wah, jangan syuadis dong, mosok semua supir truck tersebut pada zina semua, kasihan anggauta WM yang ayahnya kebetulan supir truck. :( Hanya info aja untuk rani, sekarang semarak lho anak-anak SMA pada beli kondom di apotik-apotik, padahal mereka bukan supir truck, jano-ko postif thinking aja, semoga kondomnya bukan untuk anu tapi untuk membuat balon ulang tahun. Salam damai Rani Kirana [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly assalamualaikum_hello@ wrote: Aisha .. byk loh kenek2nya ABG... supir2 truck colt diesel sdh mulai ABG putus SMU... mulai kecanduan dengan seniornya akhirnya perangai buruk itu menular Promosi bagi2 kondom ke supir2 wah jangan dech.. yg laki2 dah tau ..umumnya supir truck memang doyan jajan... bila aisha bagi2 kondom berarti anda mendukung praktek zina.. maka jauhilah zina.. tp kalau menurut anda tdk haram terserah saja. Dengan atau tanpa pembagian kondom gratis..supir truck tersebut akan melakukan perbuatan zina ; Logika yang mengatakan dengan membagikan kondom gratis adalah berarti mendukung praktek zina adalah sangat tipikal orang yang keracunan dogma agama..yg sering tidak mau melihat realitas kehidupan.. pembagian kondom itu adalah untuk mengurangi penularan penyakit STD dan BUKAN atau TIDAK ada hubungannya dengan zina atau moral agama lainnya. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya
Jelas saya skeptis thd banyak hadits dalam pemahaman Islam. Dan bisa dilihat bahwa kritikan saya lebih kepada yg berbasis hadits atau urf (budaya) bukan kepada yg berbasis Al-Qur'an murni. Terasa sekali bagi saya bagaimana banyak hadits yg membuat hiruk pikuknya pemahaman Islam bukannya menambah kejelasan Al-Qur'an. Konsep HAM lebih terasa maslahatnya bagi kita sebagai manusia daripada pemahaman filosofi kuno yg masih mengagungkan simbol daripada kesejahteraan manusia. Keunggulan ini dapat dibuktikan secara konseptual maupun empiris. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi ingat kasus RUU APP. Nanti bisa dikatain teror pemerintah terhadap rakyatnya lho kalau memaksain kehendak. Saya juga prihatin dengan Mas Dana. Level pendidikan apa yang sudah dilalui sehingga sangat mengagungkan HAM dan sinis terhadap Islam. Barangkali perlu juga Mas Dana masuk Madrasah atau pesantren supaya tidak skeptis duluan... Apakah ini memang akibat kelamaan tinggal di luar ya... - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 07, 2007 3:33 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya Ada beberapa segi kehidupan di masyarakat demokratis modern kita telah menyerahkan mandat kepada suatu lembaga yg disebut pemerintah. Dalam hal2 tsb. penilaian, kebijakannya dan keputusannya kita terima karena mereka telah menerima mandat kita selama dilakukan dalam batas mandat yg diberikan. Dalam hal ini kita telah memberikan mandat dalam hal penangan bencana alam. Kalau bencana alam banjir, letusan berapi, gempa bumi masih mau diperdebatkan levelnya ya susah dong. Kan dapat kita saksikan sendiri. Kalau hal2 yg berupa akal sehat masih perlu dicerahi, ya mas Ary saya jadi prihatin sama sistem pendidikan yg Anda lampaui. Apakah Anda lulusan madrasah? Barangkali perlu juga nih ada matapelajaran HAM dalam kurikulum SMU. Apakah ini memang akibat sistem ORBA sehingga kita tidak pernah sadar akan hak kita tetapi tahu betul bahwa kewajiban kita adalah patuh buta thd kekuasaan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Setyawan arisetyawan@ wrote: Om, tentunya level darurat itu khan relatif ya setiap orang. Terus bagaimana kalau satu level banjir sudah merupakan darurat menurut seseorang tapi menurut orang lain masih aman, gimana tuh? Mohon petromaksnya lagi tengan HAM ini... - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 06, 2007 2:38 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya Lho, pak HMNA dan Ary Setiawan gimana logika Anda? Ini kan situasi darurat sehingga pemerintah berkewajiban menyelamatkan jiwa warganegaranya. Evakuasi itu hanya dalam keadaan darurat. Dan kalau sudah tidak banjir lagi tentu boleh kembali lagi. Ketidak inginan dievakuasi itu ada penyebab lain yaitu keamanan harta. Bukan cuma harta bergerak, bisa bisa rumahnya ditempati orang kalau sudah tidak banjir. Nah ini pelanggaran HAM yg utama: jika keselamatan jiwa, keamanan harta dan mantapnya hak kepemilikan tidak terjamin oleh hukum. Semua harus dilihat dalam konteks. Dalam analisa HAM kita tidak bisa cuma mengambil ayat secara terpisah kemudian menerapkannya pada konteks lain. DUHAM itu sangat logis dan sukar utk digoyahkan karena lebih terasa maslahatnya dibanding dengan pendekatan alternatif lainnya. Bung Ari Condrowahono, Memang Anda benar bahwa the pursuit of happiness secara jor-joran itu khas Amerika karena tidak semua negara Barat berbasis HAM menganut yg. demikian. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono masarcon@ wrote: 1. hak untuk hidup itu adalah salah satu deklarasi awal dari HAM. 2. sementara kalo liat maqoshid syariah, untuk meilindungi kekayaan, justru dari Islam. termasuk mbah Maridjan pendukung maqoshid syariah, soale dia sangat menolerir orang orang yg ndak mau dievakuasi dari merapi, kaena sibuk menjaga hartanya. 3. nah kalo pursuit a happiness, ini baru khasnya amerika. mencarikebahagiaan, happy happy sampai gila gilaan, adalah khas amerika, yg justru ndak universal, tapi malah muncul di deklarasi kemerdekaan mereka. H. M. Nur Abdurrahman wrote: Itu melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan liberalisme, tetapi itu tidak melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan Syari'at Islam, bahkan itu merupakan KAM memaksa orang-orang itu di evakuasi, agar terhindar dari bahaya. Fyi, dalam kamus HAM-liberalisme tidak dikenal istilah KAM (Kewjiban Asasi Manusia). HMNA - Original Message - From: Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - menuntut ilmu yg bermanfaat
Contoh kebodohan berlabel agama: 1. Ada hadits yg berkata bahwa perempuan adalah pewaris neraka. Padahal dalam statistik penghuni penjara di mana2 di dunia itu laki2 jauh lebih besar prosentasinya dari perempuan. 2. Bom bunuh diri. Tidak perlu dijelaskan mengapa bodoh. 3. Silahkan Anda tambah sendiri soalnya bisa enggak habis2 listnya. Dan ini semua tidak ada dalam Al-Qur'an tetapi semua dilakukan atas nama Islam. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sutiyoso wijanarko [EMAIL PROTECTED] wrote: DP berkata : Tidak pernah saya akan melecehkan Allah SWT, RasuluLlah SAW dan AL-Qur'an nulkarim. Tidak mungkin saya melakukan blasphemy. Tapi bukan berarti saya tidak akan membeberkan kebodohan2 berlabel agama yg sebenarnya diluar ajaran agama itu sendiri. == Jano-ko Sekarang jano-ko minta penjelasan yang dimaksud DP dengan kebodohan2 berlabel agama itu yang mana ? Sore WIB Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau haji sebagai ibadah, siapa yg bis komentar, tapi umroh kan sifatnya tidak wajib. Ini tidak lain wisata agama saja bukan ibadah lagi. Kalau Anda simak maka yg saya kritik adalah umroh berkali2 setelah menjalankan haji. Saya tidak mengkritik ibadah haji. Kritikan thd praktek2 berlabel agama yg diluar perintah Allah sih bebas dong dibahas. Tidak ada unsur blasphemy, karena bisa saja praktek2 tsb memang diluar agama, walaupun berlabel agama. Tidak pernah saya akan melecehkan Allah SWT, RasuluLlah SAW dan AL-Qur'an nulkarim. Tidak mungkin saya melakukan blasphemy. Tapi bukan berarti saya tidak akan membeberkan kebodohan2 berlabel agama yg sebenarnya diluar ajaran agama itu sendiri. Harap bedakan. Atau Anda tidak sanggup membedakan karena udah keburu kena nafsu angkara murka karena emosi agama terusik? He he .. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: DP = Oh tentu secara HAM saya tidak berhak melarang cuma saya hanya menyayangkan kurang efektifnya alokasi belanja umat Islam dalam mengembangkan pendidikan Jano-ko Nah ya udah, tang kyu, tolong tuch dikasih tahu insan-insan lib yang suka melecehkan haji, itu namanya pelanggaran HAM and bisa juga kena pasal blasphemy. Apa itu blasphemy ? irreverence toward something considered sacred or inviolable. the act of insulting or showing contempt or lack of reverence for any religion's deity or deities the act of claiming the attributes of a deity Makanya kalau di Inggris sono karena masyarakat Inggris sudah pada terpelajar maka mereka enggak mau menghina dan melecehkan Islam, tatut ama pasal blasphemy. malem wib. Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Oh tentu secara HAM saya tidak berhak melarang cuma saya hanya menyayangkan kurang efektifnya alokasi belanja umat Islam dalam mengembangkan pendidikan. Kadang2 dalam kehidupan itu ada yg benar tetapi kurang baik tetapi ada yg kurang benar tetapi sangat baik. Barangkali umroh berkali ini termasuk yg benar tetapi kurang baik karena mubazir (pemborosan). --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Mas DP berkata : Selain itu dalam hal umroh berkali2, apa sih gunanya? Kalau uang yg sama itu kalau di berikan sebagai beasiswa bukan akan lebih bagus maslahatnya? Analisa maslahat-mudarat bagi umat ternyata kurang maslahatnya, umroh berkali-kali ini. - Jano-ko, Saya itu kalau baca postingannya mas dp itu gimana gitu, kadang-kadang saya bertanya dalam hati yang kurang paham tentang islam itu jano-ko atau mas dp ya ? mas dp bisa engga membantu menjawab ? Mas DP ini kan sudah tahu apa itu HAM, kebebasan untuk berpindah dari satu tempat ketempat lain, ya biarin si ngabdul, si somat atau mas dp mau umroh, itu hak asasi manusia, lha wong Mas DP pindah-pindah tempat di Inggris aja engga ada yang sewot. Ini jawaban jano-ko yang santai-santai aja, ingin jawaban yang serious berdasarkan HAM ? Salim. Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Nah Bung Jano Ko kelewatan fakta lagi. Bedanya simpanan orang Arab di bank2 Barat bukan dilakukan ATAS NAMA AGAMA, BUKAN RUKUN ISLAM KE LIMA. Bukan kegiatan utk menyenangkan Allah berdasarkan kitab suci. Jadi itu sih sah sah saja selama hubungan dagang itu saling menguntungkan. Yg patut dikritik ialah hubungan dagang dimana cara menjualnya itu menggunakan tameng agama sehingga sipembeli dalam membelanjakan uangya dapat dikabuti dengan iming2 surgawi. Bisa2 terjadi penipuan thd konsumen tanpa bisa menuntut karena kalau mau menuntut silahkan tuntut di akhirat. Contoh adalah kesalahan dalam hal catering peserta haji sampai harus puasa he he tapi enggak bisa nuntut karena semua atas nama Tuhan ... Selain itu dalam hal umroh berkali2, apa sih gunanya? Kalau uang yg sama
[wanita-muslimah] Re: Definisi Aurat, Kontrol Diri atau Kontrol Orang lain?
Makin lama saya mengikuti diskusi mbak Flora ini makin terasa adanya tarik tambang antara hasrat alami perempuan utk memamerkan kecantikannya dan konstruk sosial untuk menyembunyikannya. Dimana batasannya akan ditentukan oleh budaya suatu masyarakat. Dari segi HAM sebaiknya tidak ada represi thd siapapun termasuk perempuan dan biarkanlah mereka memamerkan kecantikannya. Yg perlu dikendalikan oleh masyarakat ialah pelecehan perempuan akibat kecantikannya. Ini dapat dikondisikan dg pendidikan dan hukum. Tapi semua harus berawal dari konsep bahwa setiap manusia berhak dilindungi secara fisik dari ancaman siapapun ketika menjalankan haknya terhadap kepemilikan yg dipunyainya. Kecantikan perempuan itu milik si individu itu sendiri. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Meidear, Jika ada pertanyaan : berjilbab tapi pakaian ketat/ngepas atau tidak berjilbab tapi pakaiannya longgar, yg mana dipilih? Jawabannya: dua-duanya tidak memenuhi kriteria yang dimaksud dalam QS 24 ayat 31. Namun, tetap kita kudu optimis, manusia kan berproses dalam melaksanakan apa2 saja yang diperintahkan dalam Al Qur'an. Saya memilih tidak menggunakan teropong ataupun kaca pembesar untuk menilai orang lain. Saya memilih memulai dari diri sendiri ketimbang metani perbuatan orang lain. Saya kembalikan ke instruksinya di Al Qur'an. Kalau saya melihat muslimah yang berhijab namun busananya ketat, atau bertingkah laku tidak baik, maka hal itu tidak akan menghalangi saya untuk melaksanakan perintah berhijab dalam QS 24:31 itu. Jadi tidak ada mendingan2-an. Adanya muslim ekstrimis yang mengebom hotel dan tempat dugem di Bali, juga tidak akan membuat saya mengundurkan diri from being a muslim. Saya mau simple saja, melihat sesuatu tidak dengan sikap njlimet. Yaitu ikut saja frame di Al Qur'an dalam mendefinisikan aurat. Saya tidak mau membelai-belai yang relatif-relatif begitu. Merujuk saja pada the latest sura/ayat soal aurat. Saya tidak bersikukuh mematok diri pada ayat nostalgia lama yang menceritakan Adam dan Hawa dalam berbusana dedaunan sebagai penutup alat vitalnya (yang mana ayat ini juga tidak berisi perintah supaya kita pakai daun guna menutup kemaluan kita). Merujuk pada QS 24:31 itu yang kalau diambil intinya adalah: memanjangkan pakaian/julurkan jilbab, menutup dada, tidak menarik perhatian, tidak mewah2an/pamer lekuk tubuh, hanya terlihat yang biasa nampak. Jadi bagian tubuh yang tertutup oleh pakaian yang dimaksud dalam ayat QS 24:31, otomatis bagian itulah yang disebut aurat. Jadi jangan mempersempit ke jaman kuno nostalgia dedaunan itu, seperti yang baru2 ini dibahas di milis ini. Karena pemikiran seperti ini akan merelatif-relatifkan definisi aurat, sexy, non sexy, yang pada hakekatnya malah bertentangan dengan instruksi terkini/terfinal di QS 24:31. Belum lagi dengan hadist2, seperti misalnya Hadis riwayat Abu Dawud, at-Turmudzi dan Ibn Majah. Dari Aisyah ra, Nabi Saw bersabda:Allah tidak menerima shalat perempuan kecuali memakai kain penutup kepala (kerudung). Bukankah syariat di Al Qur'an itu dimaksudkan oleh Allah sebagai syariat terakhir, terfinal yang berlaku sampai hari akhir dunia? Makanya di QS 33:59, dalam ayat supaya kamu dikenali dan tidak diganggu itu tidak dibatasi dengan konteks budak. Karena setelah sampai pada zaman di mana budak sudah dihapuskan dari peradaban manusia, maka perintah berhijab/jilbab itu tetap berlaku, exist, tanpa harus ditarik-tarik atau dikait-kaitkan ke zaman perbudakan tempo doeloe. Karena kalau kita mau ngeles, ah ... perintah jilbab itu kan untuk jaman dulu, supaya membedakan mana yang wanita budak dan mana wanita merdeka, tak bisa diterapkan lagi di zaman sekarang. Kalau memang itu yang dimaksudkan Allah, tentu Allah telah membubuhkan time-frame di ayat itu. Tapi nyatanya tidak kan? Karena Allah Maha Tahu apa yang akan terjadi. Jadi kembali ke prinsip: minimal perintah itu sudah dilaksanakan. Selanjutnya wallahu alam, termasuk jika toh kejahatan masih menimpa juga, minimal sudah melaksanakan perintah itu, sudah ada ikhtiar meminimalisir faktor yang memprovokasinya, be innocent as possible as could be. Jika ada fasilitas angkutan umum yg berpihak pada wanita, itu bagus sekali, tapi bukan berarti kalau sudah ada lantas meng-out dated-kan QS 24:31 dan 33:59. Namanya juga perintah Allah, harusnya kita tidak meng-sekedarkannya, saya quote tulisan mbak : daripada sekedar menyuruh berjilbab. Implementasi dari permohonan kita: Ihdinas-siraatal-mustaqiim, bukankah dengan melaksanakan petunjukNya yang jelas2 sudah ada ?? Ini saja dari saya yang nggak mau njlimet, Salam, Flora Re: Aurat; Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain? Posted by: L.Meilany [EMAIL PROTECTED] Thu Feb 8, 2007 9:04 pm (PST) Floradear, Masalah rupa, suara, bentuk tubuh itu gak bisa ditutupi. Apakah suara penyiar bisa jadi seksi
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - menuntut ilmu yg bermanfaat
Mengenai bom, di Inggris sini sudah banyak plot pemboman bunuh diri yg dibongkar sebelum terjadi. Anehnya semua nama2 yg ditangkapi itu nama 2 Arab/Timur Tengah. Belum lagi baru2 ini dibongkar plot utk menculik tentara Inggris yg beragama Islam! Lho koq kenapa? Sejak kapan Inggris perang lawan Islam? Lho bank syariah pertama di dunia Barat itu ada di Inggris. Kalau memang Islam dimusuhi ya habis diusirin semua dong WN Inggris yg beragama Islam. Nyatanya mereka yg ditawan di Guantanamaopun diusahakan oleh pemerintah Inggris utk dibebaskan dan ini menentang kebijakan AS. Walaupun kafir saya lihat pemerintah Inggris secara menyeluruh adil, walaupun penyerangan Irak itu kesalahan besar yg diakui sendiri oleh rakyat Inggris. Oleh karena itu PM Blair sekarang sudah tamat riwayat politiknya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: nimbrung ya ... sekarang ada trend umroh bareng artis ... udah kayak perjalanan wisata saja umroh ini, niatnya wallahu a'lam deh. kalau dulu orang umroh bener2 Lillahi Ta'ala ... sekarang umroh bareng artis ini itu, ditambah jalan2 seputaran Timur Tengah ... oh asyiknya. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 2/10/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: DP berkata : 1. Ada hadits yg berkata bahwa perempuan adalah pewaris neraka. Padahal dalam statistik penghuni penjara di mana2 di dunia itu laki2 jauh lebih besar prosentasinya dari perempuan. 2. Bom bunuh diri. Tidak perlu dijelaskan mengapa bodoh. 3. Silahkan Anda tambah sendiri soalnya bisa enggak habis2 listnya. Dan ini semua tidak ada dalam Al-Qur'an tetapi semua dilakukan atas nama Islam. Jano-ko : Wah, kayaknya kita kemarin membahas masalah Umroh ya ?, wah koq lari ketopik yang lain, nah makanya DP belajar untuk hati-hati dalam berkomentar. Oce-oce...sekarang DP ingin membahas neraka dan bom, nah karena itu idenya DP, tolong dong sebutkan hadisnya yang berkaitan dengan neraka tersbut. DP...bangun dong.sekarang jaman informasi, semua orang tahu yang sesungguhnya menjadi korban bom adalah umat Islam, dimanakah nurani DP sebagai insan yang mengagungkan HAM ?DP engga malu ?
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - menuntut ilmu yg bermanfaat
He he ... Makanya janganlah munafik, kalau mau bersenang2 bersenanglah dg baik enggak usaha bawa bawa agama. Makanya ada nikah siri, nikah misyar (?) apapun ya kalau mau nakal ya nakal aja ... enggak usah bawa2 agama. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: nimbrung ya ... sekarang ada trend umroh bareng artis ... udah kayak perjalanan wisata saja umroh ini, niatnya wallahu a'lam deh. kalau dulu orang umroh bener2 Lillahi Ta'ala ... sekarang umroh bareng artis ini itu, ditambah jalan2 seputaran Timur Tengah ... oh asyiknya. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 2/10/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
[wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis
Yah inilah akibat jika penafsiran agama yang menurut saya salah kaprah karena menomorduakan kesejahteraan manusia. Di sini upaya utamanya dari segi kedokteran ialah menyelamatkan manusia dahulu, apakah sejalan dg agama atau tidak. Dokter itu menjalankan sumpah profesi yg berbeda dengan pemuka agama. Pemuka agama tidak peduli apakah manusia sengsara atau tidak yg penting kepongahan agama dijaga. Kepongahan agama ini adalah identitas dan merek dagang profesi mereka. Memang dilema etika moderen itu ialah memilih mana yg kurang benar tapi baik hasilnya atau sangat benar tapi buruk hasilnya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Mba Ning, Di milis kita hanya berpendapat lengkap dengan alasan masing-masing. Dan anda bebas menyatakan bahwa orang yang membagikan kondom itu kata mba Ning di postingan sebelumnya sebagai orang bermoral tapi tidak berakhlak, padahal moral=akhlak. Dan sekarang jika mba Ning mau menyatakan bahwa orang itu juga melakukan perbuatan haram, boleh juga:) Mungkin yang perlu saya jelaskan, orang itu bernama mba Baby J. Aditya, orang yang sudah bertahun-tahun bergelut dalam bidang pendidikan, penyebaran pengetahuan tentang HIV/AIDS, dia juga bersama-sama anak-anak laki-lakinya membantu ibu-ibu yang terkena HIV/AIDS dan bayi-bayi atau anak-anak balita mereka yang tertular dari suami atau ayah yang senang berzina atau pernah jadi pecandu narkoba suntik, memberi tahu kemana berobat yang gratis karena ibu-ibu dan bayi yang tertular itu banyak yang dari golongan yang tidak mampu. Padahal obat antiretroviral itu yang pernah saya baca, buatan India Rp600 000, dan buatan Kimia Farma Rp300-400 000/ bulan, harus dimakan tiap 12 jam sekali dan dimakan seumur hidup untuk orang yang tertular HIV, bukan obat yang menyembuhkan tapi hanya supaya penderita HIV bisa lebih segar saja menjalani kehidupannya. Ibu-ibu yang tertular dari suaminya itu harus berjuang sendiri menghidupi anak-anaknya, karena suami-suami mereka sakit parah karena sudah fase AIDS atau sudah meninggal dunia. Bayangkan ibu-ibu yang tidak berdosa ini harus menanggung beban hidup berat mencari nafkah sementara tubuh mereka juga makin melemah dari penderita HIV ke penderita AIDS. Ibu-ibu sehat saja berat mencari nafkah untuk suami yang terkapar kena AIDS, atau suami sudah meninggal dan harus bertanggung jawab untuk kehidupan anak-anaknya. Bayangkan apabila ibu-ibu ini badannya tidak sehat digerogoti HIV, padahal mereka tidak melacur dan tidak menggunakan narkoba suntik. Mba Baby juga memberitahu para ibu penderita HIV yang sedang hamil, yang tidak ingin bayinya tertular. Mereka harus dioperasi caesar saat melahirkan dan bayinya tidak boleh disusui. Bayangkan mahalnya biaya yang harus ditanggung ibu-ibu ini karena tidak melahirkan secara normal dan harus menyediakan susu kaleng. Ada lembaga internasional yang membantu biaya untuk ARV dan ibu-ibu hamil penderita HIV ini, tapi jumlahnya terbatas sementara pemerintah juga terbatas uangnya. Itu sebabnya mba Baby yang melihat orang-orang terutama ibu-ibu yang sejak sehat sampai melemah atau sampai meninggal dan bayi-bayi atau anak-anak balita yang tertular juga sangat sedih dan melihat pemerintah yang diam-diam saja, dia turun tangan sendiri membagikan kondom sambil memberi tahu sopir-sopir truk ini jika mereka tidak bisa meninggalkan perbuatan buruknya, pakai kondom itu, pakai juga saat berhubungan dengan istrinya supaya istrinya tidak tertular. Tapi yang jelas, mba Baby ini bukan menyuruh orang berzina, dia membagikan sambil menjelaskan supaya sayang anak istri. Saya yang baru tahu tentang HIV/AIDS yang sedih melihat ibu-ibu dan bayi-bayi yang kena HIV, menghargai upaya mba Baby ini, sementara umumnya kan orang hanya teriak kondom itu membuat orang berzina, yang dari baratlah yang apa lah, serba negatif, tidak punya kepedulian terhadap nasib wanita-wanita, ibu-ibu dan bayi-bayi itu, sambil tidak mengerti HIV/AIDS itu apa, mengenaskan bukan? Pengetahuannya hanya sebatas, AIDS penyakit orang berakhlak buruk dan yang bagi kondom tidak berakhlak. Padahal pembagi kondom ini sudah bersusah payah mencari uang dari sumbangan dan sakunya sendiri menolong ibu-ibu itu dan menyadarkan laki-laki berakhlak buruk itu. Apa ada ulama atau ustadz yang penghasilannya sekali datang dibayar 100 juta yang mau bersusah payah menyadarkan sopir-sopir truk itu? Mba Ning, munculnya orang-orang seperti mba Baby atau LSM seperti Rifka Annisa, dll itu karena pemerintahnya diam-diam saja, sementara HIV/AIDS makin menyebar, angkanya tidak terlihat karena tidak semua orang yang sakit mau diperiksa darah. Tapi kembali lagi, milis hanya sekedar tempat sharing apa yang diketahui dan berbagi pendapat, silahkan mba Ning dengan pendapatnya sendiri, saya hanya cerita yang saya tahu, bahwa ada orang-orang yang seperti mba Baby itu, yang bagi saya sih patut dihormati karena kepeduliannya terhadap nasib ibu-ibu dan bayi-bayi tidak berdosa tapi malang nasibnya. Kalau tidak salah mba Baby
[wanita-muslimah] Re: batasan aurat Wanita versi Quraisy Syihab
Kalau memang aturan mengenai jilbab tidak definitif berarti optional. Baik bila dijalankan tetapi tidak apa2 kalau tidak. Kalau mau diplintir menjadi aturan definitif supaya bisa puas memaksakan kehendak pada orang lain sih boleh2 aja cuma ya jangan di yurisdiksi NKRI... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote: Batasan Aurat Wanita Versi Quraisy SyihabKamis, 8 Peb 07 05:50 WIB Asslammu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillah, saya menanyakan tentang Hukum Hijab seorang Wanita apakah hukum menutup aurat bagi perempuan ini termasuk khilafiah, seperti yang difatwakan oleh seorang ulama kita ini, Prof. DR. Quraisy Syihab. Dikarenakan tidak adanya dalil yang secara tegas dan ekplisit tentang batasan aurat seorang wanita, apakah Quraish Shihab itu hanya mengadopsi satu pendapat saja Muhammad Said al-'Asymawi yang ganjil, aneh dan Naif. Prof. Quraish Shihab mengatakan bahwa penarikan batasan aurat wanita pada masa yang lalu itu sesuai dengan konteks zaman tersebut dan tidak menjadi relevan untuk di zaman sekarang. Pendapat ulama satu ini semakin aneh, terbukti dari salah satu putri beliau tidak menggunakan hijab. Yang saya tanyakan bagaimana kami sebagai orang awam ini menyikapai fatwa ulama yang 'nyeleneh' ini. Karena ulama sekelas Prof. Quraish Shihab ini sangat berpengaruh di masyarakat kita? Apakah ini yang disebut liberal, plural, sekuler? Mohon penjelasannya, sebelumnya terimakasih Wassalammu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Ahmad Wanto aw at eramuslim.com Jawaban Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ada hal yang perlu kita pahami, bahwa sesungguhnya Dr. Quraish Shihab itu bukan anti jilbab. Sebenarnya beliau sangat mendukung penggunaan jilbab, bahkan menurut pengakuan beliau, keluarganya pun tetap dianjurkannya untuk berjilbab. Bahkan, dalam buku Wawasan Al-Quran, Quraish Shihab sendiri sudah mengungkapkan, bahwa para ulama besar, seperti Said bin Jubair, Atha, dan al-Auza'iy berpendapat bahwa yang boleh dilihat hanya wajah wanita, kedua telapak tangan, dan busana yang dipakainya. (hal. 175-176). Namun dalam kapasitas sebagai ilmuwan di bidang tafsir, beliau hanya ingin mengatakan bahwa sepanjang yang dia ketahui, pemakaian jilbab adalah masalah khilafiah. Tidak semua ulama mewajibkan pemakaian jilbab. Menanggapi ungkapan beliau itu, kita katakan memang benar bahwa ada khilafiyah di kalangan ulama. Namun oleh Quraisy, khilaf ini diperluas lagi sampai ke luar dari garis batasnya. Padahal para ulama justru tidak sampai ke sana. Yang diperselisihkan oleh para ulama sebatas apakah cadar itu wajib atau tidak. Maksudnya, apakah wajah seorang wanita bagian dari aurat atau bukan. Juga apakah tapak kaki merupakan aurat atau bukan. Namun semua ulama salaf dan khalaf sepakat bahwa kepala, termasuk rambut, telinga, leher, pundak, tengkuk, bahu dan seputarnya adalah aurat wanita yang haram terlihat. Sayangnya oleh Quraisy diperluas lagi sampai beliau mengatakan bahwa kepala bukan aurat. Jadi wanita tidak memakai kerudung atau jilbab dianggapnya tidak berdosa. Sedangkan istilah jilbab sendiri memang masih menjadi perselisihan di antara ulama. Ungkapan ini memang benar. Sebab ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa jilbab itu pakaian gamis panjang yang lebar, berwarna gelap dan menutupi seluruh tubuh wanita, tanpa kecuali. Wajah dan tangan pun tertutup. Namun oleh sebagian ulama lain, yang dimaksud dengan jilbab adalah pakaian yang masih terlihat wajah dan kedua tapak tangan. Di situlah titik perbedaan pengertian tentang jilbab. Seharusnya Dr. Quraish Shihab tidak kelewatan ketika mengatakan bahwa wanita tidak dilarang terbuka kepalanya, karena dianggap bukan aurat. Sebab tidak ada ulama salaf dan khalaf yang mengatakan demikian. Asal Muasal Pemikiran Dari manakah Dr. Quraisy Syihab mendapatkan pemikiran seperti ini? Tentunya bukan dari para ahli fiqih salaf semacam Asy-Syafi'i dan lainnya. Sebab para ulama fiqih di zaman salaf tidak ada yang berpendapat demikian. Pendapat seperti itu cukup aneh memang. Di zaman sekarang ini, terutama setelah Mesir dijajah Perancis bertahun-tahun, banyak muncul para sekuleris dan liberalis. Dan kentara sekali bahwa Quraish banyak merujuk kepada pemikiran seorang pemikir liberal Mesir yaitu Muhammad Asymawi. Dalam buku-bukunya, pemikiran liberal inilah yang selalu diangkat oleh beliau. Dan pemikirannya lalu di-copy-paste begitu saja. Mengapa hal seperti ini bisa terjadi? Kalau kita melihat latar belakang pendidikan dan disiplin ilmunya, sebenarnya beliau bukan lulusan dari fakultas syariah. Jenjang S-1 dan S-2 beliau dari fakultas ushuluddin jurusan tafsir hadits. Jenjang S-3 beliau di bidang ilmu-ilmu Al-Quran. Meski banyak bicara tentang Al-Quran, namun spesialisasi beliau bukan ilmu fiqih. Bahkan buku tulisan beliau pun tidak ada yang khusus tentang fiqih. Buku yang beliau tulis antara lain Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya,
[wanita-muslimah] Re: batasan aurat Wanita versi Quraisy Syihab
DP Sebaiknya dilakukan suatu referendum dimana akan pasti ditetapkan apakah memang jilbab itu suatu keharusan atau tidak. Daripada debat kusir lebih baik serahkan pada proses demokrasi yaitu voting dg referendum. Apapun keputusannya akan kita terima. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: DP berkata : Kalau mau diplintir menjadi aturan definitif supaya bisa puas memaksakan kehendak pada orang lain sih boleh2 aja cuma ya jangan di yurisdiksi NKRI... Jano-ko bertanya Pendapat DP tersebut merupakan pendapat yang definitif atau tidak ?, pendapat DP tersebut bermaksud memaksakan kehendak atau tidak ? Malem WIB Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau memang aturan mengenai jilbab tidak definitif berarti optional. Baik bila dijalankan tetapi tidak apa2 kalau tidak. Kalau mau diplintir menjadi aturan definitif supaya bisa puas memaksakan kehendak pada orang lain sih boleh2 aja cuma ya jangan di yurisdiksi NKRI... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas florapamungkas@ wrote: Batasan Aurat Wanita Versi Quraisy SyihabKamis, 8 Peb 07 05:50 WIB Asslammu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillah, saya menanyakan tentang Hukum Hijab seorang Wanita apakah hukum menutup aurat bagi perempuan ini termasuk khilafiah, seperti yang difatwakan oleh seorang ulama kita ini, Prof. DR. Quraisy Syihab. Dikarenakan tidak adanya dalil yang secara tegas dan ekplisit tentang batasan aurat seorang wanita, apakah Quraish Shihab itu hanya mengadopsi satu pendapat saja Muhammad Said al-'Asymawi yang ganjil, aneh dan Naif. Prof. Quraish Shihab mengatakan bahwa penarikan batasan aurat wanita pada masa yang lalu itu sesuai dengan konteks zaman tersebut dan tidak menjadi relevan untuk di zaman sekarang. Pendapat ulama satu ini semakin aneh, terbukti dari salah satu putri beliau tidak menggunakan hijab. Yang saya tanyakan bagaimana kami sebagai orang awam ini menyikapai fatwa ulama yang 'nyeleneh' ini. Karena ulama sekelas Prof. Quraish Shihab ini sangat berpengaruh di masyarakat kita? Apakah ini yang disebut liberal, plural, sekuler? Mohon penjelasannya, sebelumnya terimakasih Wassalammu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Ahmad Wanto aw at eramuslim.com Jawaban Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ada hal yang perlu kita pahami, bahwa sesungguhnya Dr. Quraish Shihab itu bukan anti jilbab. Sebenarnya beliau sangat mendukung penggunaan jilbab, bahkan menurut pengakuan beliau, keluarganya pun tetap dianjurkannya untuk berjilbab. Bahkan, dalam buku Wawasan Al-Quran, Quraish Shihab sendiri sudah mengungkapkan, bahwa para ulama besar, seperti Said bin Jubair, Atha, dan al-Auza'iy berpendapat bahwa yang boleh dilihat hanya wajah wanita, kedua telapak tangan, dan busana yang dipakainya. (hal. 175-176). Namun dalam kapasitas sebagai ilmuwan di bidang tafsir, beliau hanya ingin mengatakan bahwa sepanjang yang dia ketahui, pemakaian jilbab adalah masalah khilafiah. Tidak semua ulama mewajibkan pemakaian jilbab. Menanggapi ungkapan beliau itu, kita katakan memang benar bahwa ada khilafiyah di kalangan ulama. Namun oleh Quraisy, khilaf ini diperluas lagi sampai ke luar dari garis batasnya. Padahal para ulama justru tidak sampai ke sana. Yang diperselisihkan oleh para ulama sebatas apakah cadar itu wajib atau tidak. Maksudnya, apakah wajah seorang wanita bagian dari aurat atau bukan. Juga apakah tapak kaki merupakan aurat atau bukan. Namun semua ulama salaf dan khalaf sepakat bahwa kepala, termasuk rambut, telinga, leher, pundak, tengkuk, bahu dan seputarnya adalah aurat wanita yang haram terlihat. Sayangnya oleh Quraisy diperluas lagi sampai beliau mengatakan bahwa kepala bukan aurat. Jadi wanita tidak memakai kerudung atau jilbab dianggapnya tidak berdosa. Sedangkan istilah jilbab sendiri memang masih menjadi perselisihan di antara ulama. Ungkapan ini memang benar. Sebab ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa jilbab itu pakaian gamis panjang yang lebar, berwarna gelap dan menutupi seluruh tubuh wanita, tanpa kecuali. Wajah dan tangan pun tertutup. Namun oleh sebagian ulama lain, yang dimaksud dengan jilbab adalah pakaian yang masih terlihat wajah dan kedua tapak tangan. Di situlah titik perbedaan pengertian tentang jilbab. Seharusnya Dr. Quraish Shihab tidak kelewatan ketika mengatakan bahwa wanita tidak dilarang terbuka kepalanya, karena dianggap bukan aurat. Sebab tidak ada ulama salaf dan khalaf yang mengatakan demikian. Asal Muasal Pemikiran Dari manakah Dr. Quraisy Syihab mendapatkan pemikiran seperti ini? Tentunya bukan dari para ahli fiqih salaf semacam Asy-Syafi'i dan lainnya. Sebab para ulama fiqih di zaman salaf tidak ada yang berpendapat demikian. Pendapat seperti itu cukup aneh memang. Di zaman sekarang ini, terutama setelah Mesir
[wanita-muslimah] Re: Saudi: Tidak Sekufu, Dipaksa Bercerai oleh Pengadilan
Itulah makanya proses pembentukan hukum dalam demokrasi lebih memuaskan karena dibahas dulu secara terbuka. Teorinya dibahas secara akademis, issuenya diperdebatkan dst dst. Prosesnya transparan sehingga kalau sudah ditetapkan sbg UU maka semua pihak seyogyanya akan puas karena ikut terlibat. Kalau salahpun masih bisa dikoreksi karena mekanisme koreksinya ada. UU dapat direview dan dapat direvisi malahan dapat dicabut. Termasuk dalam proses ini ialah penentuan UU pelarangan mengenakan simbol agama di sekolah negeri di Perancis (diantaranya hijab). Jangan kira ketentuan itu ditetapkan sepihak oleh segelintir penguasa. Dalam sistem teokrasi, semua tergantung pada segelintir orang yg menunjuk dirinya sebagai wakil Tuhan, atau pewaris nabi, atau apapun kecuali dipilih langsung oleh rakyat dan dapat menetapkan UU berdasarkan interpretasi pribadi atau kelompok ekslusif itu. Rakyat tinggal menerima tanpa ada penyaluran aspirasi atau pendapat suka atau tidaknya. Kitab2 hukum yg dirujuk itu kalau bukan ditetapkan sebagai UU dengan proses yg demokratis maka dalam NKRI ya belum berlaku secara umum dan tidak dapat ditegakkan negara. Kitab2 tsb bisa kita dipelajari secara akademis. Inilah hukum menurut demokrasi yaitu suatu kontrak yg ditetapkan bersama dalam suatu masyarakat utk berlaku diantara mereka yg menetapkannya. Kalau hukum ini sudah ditetapkan secara resmi maka masyakarat akan dipaksa utk mematuhinya. Tapi kalau belum ditetapkan secara resmi (melalui wakil rakyat) maka belum berlaku. Setelah ditetapkan tidak ada lagi debat kusir, karena kesempatan berdebat kusir sudah disediakan selagi UU digodog. Kalau masih mau debat bisa dilakukan di pengadilan. Enggak dikenal dalam demokrasi seorang pemuka agama menetapkan suatu fatwa tanpa proses pengadilan dan didukung oleh lasykar swasta ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau sudah terlanjur menikah gimana? boleh gitu diceraikan? emang sekufu itu apaan sih? kufu itu apa? ada gak di dalam Al Quran? salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 2/9/07, albii. ruhii [EMAIL PROTECTED] wrote: @alls didalam fiqh syafi'i dijelaskan bahwa Sekufu sangat berpengaruh didalam akad nikah, kalo wali si perempuan tidak setuju dengan calon mennatu dengan alasan tidak sekufu, si wali perempuan boleh memutuskan akad nikah mereka alias Fasakh... ada mazhab selain syafi'i, sekufu tidak dijadikan alasan untuk fasakh nikah bagi yang tidak setuju sekufu dalam akad nikad silakan ruju' kitab majmu' syarah mahazzab ato kitab qalyubi wa amirah, kitab mu'tamad dlm mazhab syafi'i. kalo kalian tidak setuju dengan hukum sekufu dlam fiqh nikah silakan tolak dengan dalil2 yg kuat, melebihi ulama mutakaddimin wa mutakhirin...
[wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis
Teknologi apa yg Bapak tawarkan sebagai pengganti kondom? Apa saja sumbangan ilmuwan Islam dalam bidang iptek dalam menangani epidemi AIDS di abad ke 21 ini? Kondom barangkali bukan yg memberikan 100% proteksi tetapi sekarang yg termurah dan terbaik. Maaf pak KM, Anda pasti lebih berkompeten menjawab ini. Saya hanya ingin mengingatkan pak HMNA ini supaya juga lebih memikirkan kesejahteraan manusia dibandingkan dengan menegakkan kemegahan lambang agama belaka. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Fokus pembicaraan adalah kondom yang tidak menjamin sebagai alat proteksi. Ini saya copy paste lagi: Many visitors to a sexual health clinic report usage of condoms, which appears to lead to a statistically significant increase risk of gonorrhea among men, according to the results of a new study. More than 15 percent of study participants had been diagnosed with either gonorrhea or chlamydia, some both. Kalau kuman bisa nembus kondom, maka virus HV (tidak perlu ditulis HIV), lebih-lebih lagi. Maka publik jangan dinina-bobokkan aman pake kondom, itu yang saya TEKANKAN. Kalau Karl Marx bilang agama itu candu bagi rakyat, maka saya bilang kondom itu adalah candu bagi para users.. HMNA - Original Message - From: Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, February 09, 2007 19:59 Subject: [wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis Di sini bedanya antara dokter dan ulama. Bapak sebagai ulama memang berkewajiban mengingatkan agar tidak terjadi. Sedangkan dokter mengobati yg sudah terjadi. Upaya dokter utk menangani kasus2 yg sudah terjadi perlu didukung demi penyelamatan nyawa manusia yg belum tentu sebagai penyebab dari epidemi ini. Spt misalnya istri yg ditulari oleh suaminya sendiri. Dalam kasus2 spt ini Bapak seyogyanya mendukung upaya kedokteran publik tetapi tetap dengan sikap yg mengingatkan bagi mereka yg belum terjerumus. Silahkan kasus2 ini dipakai utk contoh tetapi mbok ya jangan menentang upaya kemanusiaan ini. Mudah memang Pak, berkhotbah dari menara gading tanpa harus bersusah payah mengulurkan tangan dan menyediakan dana utk menangani epidemi yg lagi berkecamuk di Indonesia ini. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman mnabdurrahman@ wrote: Ini saya reposting, dikutip dari Seri 712, berjudul: Seks Bebas, Narkoba, HIV dan Kondom Seks bebas dan narkoba adalah dua sejoli dalam menyebarkan HIV. Mengapa? Karena baik seks bebas maupun narkoba masing-masing pakai mekanisme jarum suntik. Pada seks bebas jarum suntiknya tumpul sedangkan pada narkoba ada yang pakai jarum suntik yang runcing. Namun ada bedanya, yaitu jarum suntik yang tumpul katanya ada alat proteksi yang disebut kondom, sedangkan jarum suntik yang runcing tidak ada proteksinya. Saya beri tanda kutip katanya karena kondom itu tidak menjamin sebagai alat proteksi terhadap HIV. Mengapa? -- Pertama, many visitors to a sexual health clinic report usage of condoms, which appears to lead to a statistically significant increase risk of gonorrhea among men, according to the results of a new study. More than 15 percent of study participants had been diagnosed with either gonorrhea or chlamydia, some both. Men who said a condom had broken during the last 30 days were more than 90 percent more likely to have gonorrhea. [sumber: http://www.msnbc.msn.com/id/8974735] Kalau kuman gonorrhea bisa tembus itu kondom, loginya virus yang jauh lebih kecil ukurannya dari kuman, adalah juga suatu keniscayaan virus gampang menembus kondom pula -- Kedua, pori-pori karet lateks yang menjadi bahan pembuatan kondom adalah 0,003mm, sedangkan ukuran virus jenis HIV adalah 0,01mm. Perbandingan keduanya adalah seperti pintu gerbang yang besar dengan seekor tikus. Logikanya tikus dengan sangat mudah bisa mondar-mandir di pintu gerbang yang sangat besar itu tanpa halangan sedikitpun. Alhasil, kondom tidaklah aman sebagai alat proteksi. Adapun proteksi yang paling ampuh yaitu menurut Syari'at: -- WLA TQRBWA ALZNY ANH KAN FAhSyt WSAa SBYLA (S. BNY ASRAaYL, 17:32), dubaca: wala- taqrabuz zina- innahu- ka-na fa-hisyatan wasa-a sabi-lan, artinya: -- Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu keji dan jalan yang amat jahat. WaLlahu a'lamu bisshawab. *** Makassar 29 Januari 2006 [H.Muh.Nur Abdurrahman] : - Original Message - From: Dana Pamilih dana.pamilih@ To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, February 09, 2007 18:22 Subject: [wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis Yah inilah akibat jika penafsiran agama yang menurut saya salah kaprah karena menomorduakan kesejahteraan manusia. Di sini upaya utamanya dari segi kedokteran ialah menyelamatkan manusia
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - menuntut ilmu yg bermanfaat
Coba mas Jano Ko melihat ibadah haji dan umroh. Berapa triliun yg dihabiskan utk ibadah tsb tetapi apa dampaknya thd kemakmuran dan kemajuan kita? Berapa besar devisa yg dinikmati oleh ekonomi Saudi bukannya oleh ekonomi Indonesia. Padahal di negara kita kemiskinan masih meraja lela, ada anak yg bunuh diri karena orangtuanya enggak bisa bayar uang sekolah. Kenapa uang haji ini tidak dibuat beasiswa saja misalnya? Ibadah haji bukannya hanya dilakukan jika kita sudah benar2 cukup? Lha ini ada yg jual sawah naik haji terus pulangnya jadi miskin? Bukannya GusDur juga pernah mengkritik mengenai umroh berkali2 yg menurut beliau itu tidak ada gunanya? Apakah ini bukannya berusaha menyenangkan Tuhan ditengah kesengsaraan sesama umat? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Chae berkata : Contohnya semisal yang terjadi di negara kita, dalam kondisi angka kemiskinan yang cukup signifikan, banyak dari rakyat kita justru berlomba-lomba bukan mencapai kebaikan sesama manusia tapi justru berlomba-lomba untuk menyenangkan Tuhan. = Jano-ko : Mungkin itu hanya dalam imaginasi chae saja, coba aja tanya kepada senior-senior WM seperti pak Achmad, pak Kartono de el el, bapak-bapak ini selalu menggunakan waktunya untuk berkiprah dimasyarakat serta berbakti kepada Allah SWT. Sebaiknya Chae mengurangi kebiasaannya berimaginasi. Demikian nasehat dari jano-ko O, hiya, tolong dong chae sebutkan apa saja jasa chae terhadap masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. tidak usah malu-malu supaya rekan-rekan disini bisa meniru chae, meniru baiknya aja lho Selamat pagi. Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau saya pribadi berpikir bahwa kemunduran umat Islam karena memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari. Agama hanya di anggap sebagai sarana untuk menyenangkan Tuhan padahal agama seharusnya menjadi media untuk bisa lebih meningkatkan qualitas hubungan manusia dengan mahkluk Tuhan lainya. Contohnya semisal yang terjadi di negara kita, dalam kondisi angka kemiskinan yang cukup signifikan, banyak dari rakyat kita justru berlomba-lomba bukan mencapai kebaikan sesama manusia tapi justru berlomba-lomba untuk menyenangkan Tuhan. Begitu juga ketika kita melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang seringkali didasari oleh keinginan untuk menyenangkan Tuhan termasuk kasus pembagian waris, entah mengapa walau essensinya dari bentuk hukum waris yang lama menimbulkan ketida adilan tapi karena tujuanya hanya untuk menyenangkan Tuhan sehingga hal tersebut di anggap sesuatu yang mutlak tidak boleh di ganggu gugat dan yang berani mengganggu gugat seringkali di anggap melawan kehendak Tuhan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas florapamungkas@ wrote: Pada waktu the Dark Age terjadi di Eropa, di saat yang sama justru terjadi zaman keemasan kemajuan peradaban di dunia Islam dengan munculnya nama para pionir ilmu pengetahuan seperti Jabir Ibnu Haiyan, 830 AD di bidang ilmu Kimia, Ibnu Khaldun 900 AD, di bidang sejarah, filosofi sejarah, sosiologi, geografi (beserta Ibnu Batuta), ilmu politik dan pedagogi, Al Idris, Al Muqdishi pd th 1166 berhasil membuat peta dunia, Al Razi adalah seorang dokter terkemuka pada 932 AD, lalu Ibnu Sina / Avicenna pd th 1037 AD yang tersohor di dunia sebagai seorang dokter dan ahli farmasi, Umar Khayyam dengan Jilali solar calendar ciptaannya, Hulagu dengan peneropongan bintang di Mugharah (Persia) yang sangat membantu pelayaran di laut - yg dimanfaatkan oleh tim ekspedisi dan eksplorasi bangsa Eropa, Al Khawarizmi menemukan penghitungan aljabar yang kemudian dikembangkan oleh Umar Khayyam, Al Biruni mengembangkan trigonometri. Ini adalah masa keemasan peradaban Islam. Mengapa? Karena para ilmuwan muslim itu MELAKSANAKAN dan MENGAMALKAN ajaran Islam, yaitu TO SEEK BENEFICIAL KNOWLEDGE. Sejarah yang terjadi berikutnya adalah dunia Islam mulai dibuai oleh kesenangan dunia , lalu mengabaikan Al Qur'an sehingga kethetheran - tertinggal dari dunia Barat yang melesat kemajuan ilmunya. Jadi, seperti disinggung oleh pak Chojim, dalam QS 25:30: Kaum Muhammad telah meninggalkan Al Qur'an. Dengan kata lain, mereka (kita) TIDAK MELAKSANAKAN ajaran di dalam Al Qur'an (Islam). Salam, Flora Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism
Sebenarnya ada ahli pendidikan di Inggris yg berpendapat bahwa definisi dewasanya menurut Islam, yaitu tingkat kematangan biologis, adalah lebih tepat karena umur kronologis belum tentu menunjukkan tingkat kematangan yg merata. Terutama dalam menentukan usia sekolah. Tetapi barangkali di sini konsepnya ialah apakah kita menginginkan anak2 kita menikmati masa remajanya sebelum dibebankan tanggung jawab kedewasaan spt melahirkan dan membesarkan anak? Masa remaja utk perempuan ini indah dan masih berguna utk membentuk kepribadian dan menikmati pendidikan. Kalau dilewati maka akan hilanglah kesempatan emas itu. Makin lama makin jelas bahwa memang merujuk dan memaku ke kehidupan di abad ke 7 itulah yg menghambat kemajuan umat Islam. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono [EMAIL PROTECTED] wrote: tolok ukur universal adalah : semua umat muslim di seluruh dunia percaya kalau anak perempuan sudah haid, maka sudah akil baliq. jadi kalau usia 12 tahun sudah haid, maka boleh dikawinkan. H. M. Nur Abdurrahman wrote: Chae: 1. di dalam Qur'an aurat memang hanya sebatas alat kelamin dan dubur ini bersifat universal dan permanen . - - -- HMNA: 1. Bagaimana bunyi ayat yang menyatakan bahwa aurat hanya sebatas alat kelamin dan dubur, nama Surah dan ayat nomor berapa ? 2. Apa kriteria yang bersifat universal dan lokal menururt Al-Quran, bukan menururt yang Chae pikir ! 3. Apa tolok ukur yang up to date menurut Al-Quran, bukan menurut yang Chae pikir, sebab kalau tidak ada tolok ukur, maka kepala sama bernutu pikiran berlain-lainan. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Peradaban yang bangkit--Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism
Betul secara kualitatif memang Arab bedouin (badui) yg barbar itu menjadi beradab pada abad2 itu. Tetapi kutipan2 ini adalah penilaian kualitatif. Anda masih belum berikan data statistik kuantitatif yg memperkuat argumen bahwa memang tingkat kemakmuran, keadilan dan ketertiban abad ke 7 - 14 lebih baik dari masyarakat moderen masa kini (abad ke 21). Kalau alergi sama Barat coba bandingkan dg Jepang misalnya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Tak pernah ada bangsa yang terpimpin begitu cepat ke arah peradaban, seperti halnya bangsa Arab oleh Islam [Hirschfeld NEW RESEARCH, hal. 5) ..., jasa AlQur'an sbg karya literatur, janganlah kiranya diukur dengan patokan yang tlh ditentukan dgn perasaan subjektif, namun ukurlah dengan hasil-hasil yang dicapai oleh orang yang sejaman dgn Muhammad SAW dan penduduk kala itu. Jika AlQur'an demikian ampuh dan begitu meyakinkan hati para pendengar/pembacanya (yg terkenal keras kepala)hingga dapat menempa unsur2 yg hingga saat itu saling bertentangan menjadi satu kesatuan yang kompak dan teratur...maka kefasihan AlQur'an tsb paling sempurna karena AlQur'an telah menciptakan bangsa yang beradab dari bangsa biadab, dan...[Steingass - Hughes, DICTIONARY OF ISLAM, hal. 527-528] Sejak jaman purbakala, Makkah dan seluruh jazirah, terendam dalam kemerosotan rohani...Tigabelas tahun sebelum Hijrah, Makkah mati dalam kehinaan. Alangkah mengherankan sekali perubahan yang dibuat selama tigabelas tahun itu...Agama Yahudi lama terdengar tetapi mereka baru bangun dari tidur mereka setelah mereka mendengar ajaran yang menggetarkan hati dari Nabi tanah Arab, dan seketika itu mereka meloncat ke dalam hidup baru yang pernuh arti [Muir, LIFE OF MAHOMET, hal. 155-156] wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Mungkin juga kita bisa tantang para teokrat Islamist yg selalu mengutip jaman keemasan pemerintahan RasuluLlah agar mengeluarkan dengan data2 statistik yang relevan yg membuktikan bahwa masyarakat itu dulu lebih adil, makmur dan tertib dari masyarakat moderen sekarang. Kalau memang jelas dari segi GDP per kapita, daya saing SDM dan produkitivas ekonomi, tingkat kejahatan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan fisik dan jiwa, tingkat kebudayaan dan seni, tingkat kebebasan berekspresi, tingkat kesetaraan gender, tingkat perawatan masa tua, tingkat perlindungan anak2, dsb dsb itu lebih baik dalam suatu studi komparasi yg fair berarti memang sudah waktunya kita buang ini semua konsep nonsense dari demokrasi modern dan kembali ke abad ke 7 saja. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono masarcon@ wrote: 1. ttg peradaban brengsek, justrukalau baca freaconomics, diinformasikan statistik kejahatan secara umum di amerka yg justru turun besar besaran selama dekade terakhir.
[wanita-muslimah] Re: Islam dan Demokrasi - Mana yg lebih kompatibel, Islam atau Kristen Orthodox
thd pola demokrasi tidak ada yg signifikan. dia kedua negara ini tidak ada sejarah pemerintahan degn pola komunis sih. :D c. faktor pendidikan memegang peran signifikan pada dukungan thd demokrasi Dana Pamilih wrote: Nah marilah kita kembali mengejar kejayaan itu. Dengan alat apa? Bukan dengan bom bunuh diri tetapi dengan akal, mantiq dan iptek. Seperti yg digunakan para ilmuwan jaman dulu itu. Alat utamanya ialah akal. Inilah inti dari tujuan saya ikut milis ini ialah supaya kita sadar bahwa ketertinggalan kita itu bukan salah orang lain, melainkan salah sendiri. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - menuntut ilmu yg bermanfaat
Beda definisi antara koruptor dan penindas/penjajah. Weleh weleh ... Keduanya sama jahatnya tetapi beda jenis kejahatannya. Kalau mau diskusi mbok ya perkuat dulu pengertian istilah2. Kalau belum mengerti ya baca kamus, cari di google keq, ensiklopedia keq ... Wah mas Jano Ko, mohon jangan mempermalukan umat Islam dg debat kusir Anda. You are a victim of indoctrination not a product of education. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Wikan : termasuk juga andil dari umat muslim Indonesia yang membuat negara Indonesia mendapat salah satu ranking tertinggi dalam korupsi = Jano-ko = Kesalahan terbesar dalam hidup wikan adalah percaya dengan asmuni dan asumsi tersebut, logikanya kalau semua warga indonesia ini koruptor berarti semua anggauta wm korup semua, apakah wikan, keluarga wikan, nenek moyang wikan mau disebut koruptor semua ?, jawabannya pasti tidak, hiya kan ?, wikan pasti yakin bahwa wikan adalah insan muslim yang jujur, berarti diluar wikan juga banyak muslim yang jujur, begitu kan ?, sadarlah. Sekarang jaman informasi, kenapa masih juga mau di brain washing dengan asumsi-asmuni yang norak tersebut ?, bacalah sejarah Indonesia, berapa ratus tahun bangsa Indonesia dijajah oleh berbagai negara,...sampai sekarang lhokenapa mereka yang menjajah itu tidak disebut koruptor ? Udah ach, itu pelajaran anak-anak SD, sudah past - lah. Salam Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/8/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Jano-ko : Kalau jano-ko berpendapat bahwa pendapat - pendapat chae itu kurang tepat karena kurangnya informasi yang mendasari pendapat-pendapat chae sehingga jadinya ya kurang pas gitu. Supaya pendapatnya mendekati pas maka sebaiknya harus banyak rajin menggali informasi sebanyak-banyaknya. Umat Islam adalah umat yang terbaik, umat Islam tidak mundur, yang mundur mungkin orang-orang Islam didesanya chae, soale umat Islam di Amerika dan di England mempunyai andil yang besar dalam menentukan siapa yang harus menjadi pemimpin / presiden / PM di kedua negara tersebut. Bener juga kata Jano-ko ... kalau umat Islam di Amerika dan England aja punya andil besar dalam penentuan siapa yang jadi pemimpin/presiden/PM di negara tersebut, apalagi di Indonesia yang umat Islamnya paling banyak sedunia. termasuk juga andil dari umat muslim Indonesia yang membuat negara Indonesia mendapat salah satu ranking tertinggi dalam korupsi. termasuk juga andil dari umat islam di Ana Corporation, Muasasah, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi yang berhasil membuat 185000 jamaah haji berpuasa selama di Mina Arafah. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - menuntut ilmu yg bermanfaat
Nah Bung Jano Ko kelewatan fakta lagi. Bedanya simpanan orang Arab di bank2 Barat bukan dilakukan ATAS NAMA AGAMA, BUKAN RUKUN ISLAM KE LIMA. Bukan kegiatan utk menyenangkan Allah berdasarkan kitab suci. Jadi itu sih sah sah saja selama hubungan dagang itu saling menguntungkan. Yg patut dikritik ialah hubungan dagang dimana cara menjualnya itu menggunakan tameng agama sehingga sipembeli dalam membelanjakan uangya dapat dikabuti dengan iming2 surgawi. Bisa2 terjadi penipuan thd konsumen tanpa bisa menuntut karena kalau mau menuntut silahkan tuntut di akhirat. Contoh adalah kesalahan dalam hal catering peserta haji sampai harus puasa he he tapi enggak bisa nuntut karena semua atas nama Tuhan ... Selain itu dalam hal umroh berkali2, apa sih gunanya? Kalau uang yg sama itu kalau di berikan sebagai beasiswa bukan akan lebih bagus maslahatnya? Analisa maslahat-mudarat bagi umat ternyata kurang maslahatnya, umroh berkali-kali ini. Mengenai saya ngekos di Inggris? Jelek2 juga halal nafkah saya. Biarpun pasar saya bukan muslim tetapi semua nafkah saya halal dan legal. Apakah Anda juga bisa membanggakan bahwa nafkah Anda halal dan legal walaupun atas nama Allah? Belum tentu kan? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas DP berkata : Berapa triliun yg dihabiskan utk ibadah tsb tetapi apa dampaknya thd kemakmuran dan kemajuan kita? Berapa besar devisa yg dinikmati oleh ekonomi Saudi bukannya oleh ekonomi Indonesia. - Jano-ko : Balik bertanya, berapa triliun bunga yang didapat bank-bank di Amerika dan Inggris ( tempat mas DP nge-kos ) atas uang negara-negara Arab yang disimpan di bank-bank tersebut yang mana kedua negara tersebut menarik pajak dari bank tersebut untuk kesehateraan rakyat Amerika dan Inggris,...yang mana kesejahteraan tersebut juga dinikmati oleh mas DP yang nge-kos di Inggris..yang mana.yang manadst Ngono kang Berfikir makaryo...ech makro dikit dong Salam. Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Coba mas Jano Ko melihat ibadah haji dan umroh. Berapa triliun yg dihabiskan utk ibadah tsb tetapi apa dampaknya thd kemakmuran dan kemajuan kita? Berapa besar devisa yg dinikmati oleh ekonomi Saudi bukannya oleh ekonomi Indonesia. Padahal di negara kita kemiskinan masih meraja lela, ada anak yg bunuh diri karena orangtuanya enggak bisa bayar uang sekolah. Kenapa uang haji ini tidak dibuat beasiswa saja misalnya? Ibadah haji bukannya hanya dilakukan jika kita sudah benar2 cukup? Lha ini ada yg jual sawah naik haji terus pulangnya jadi miskin? Bukannya GusDur juga pernah mengkritik mengenai umroh berkali2 yg menurut beliau itu tidak ada gunanya? Apakah ini bukannya berusaha menyenangkan Tuhan ditengah kesengsaraan sesama umat? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Chae berkata : Contohnya semisal yang terjadi di negara kita, dalam kondisi angka kemiskinan yang cukup signifikan, banyak dari rakyat kita justru berlomba-lomba bukan mencapai kebaikan sesama manusia tapi justru berlomba-lomba untuk menyenangkan Tuhan. = Jano-ko : Mungkin itu hanya dalam imaginasi chae saja, coba aja tanya kepada senior-senior WM seperti pak Achmad, pak Kartono de el el, bapak-bapak ini selalu menggunakan waktunya untuk berkiprah dimasyarakat serta berbakti kepada Allah SWT. Sebaiknya Chae mengurangi kebiasaannya berimaginasi. Demikian nasehat dari jano-ko O, hiya, tolong dong chae sebutkan apa saja jasa chae terhadap masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. tidak usah malu-malu supaya rekan-rekan disini bisa meniru chae, meniru baiknya aja lho Selamat pagi. Chae chairunisa_mahadewi@ wrote: Kalau saya pribadi berpikir bahwa kemunduran umat Islam karena memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari. Agama hanya di anggap sebagai sarana untuk menyenangkan Tuhan padahal agama seharusnya menjadi media untuk bisa lebih meningkatkan qualitas hubungan manusia dengan mahkluk Tuhan lainya. Contohnya semisal yang terjadi di negara kita, dalam kondisi angka kemiskinan yang cukup signifikan, banyak dari rakyat kita justru berlomba-lomba bukan mencapai kebaikan sesama manusia tapi justru berlomba-lomba untuk menyenangkan Tuhan. Begitu juga ketika kita melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang seringkali didasari oleh keinginan untuk menyenangkan Tuhan termasuk kasus pembagian waris, entah mengapa walau essensinya dari bentuk hukum waris yang lama menimbulkan ketida adilan tapi karena tujuanya hanya untuk menyenangkan Tuhan sehingga hal tersebut di anggap sesuatu yang mutlak tidak boleh di ganggu gugat dan yang berani mengganggu gugat seringkali di anggap melawan kehendak Tuhan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas florapamungkas@ wrote
[wanita-muslimah] Re: Pandangan Orientalis terhadap Islam
Barangkali pandangan ini akurat karena dalam agama lain negara berdasarkan agama adalah perkembangan belakangan dan nabinya bukan pemimpin negara. Akibatnya Islam itu secara doktriner suatu negara agama, suatu teokrasi, sehingga pemisahan agama dari negara adalah tindakan yg bertentangan dg doktrin awal Islam. Jadi pemisahan itu mengakibatkan bukan Islam lagi. Baru mengerti saya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Beberapa Pandangan Orientalis terhadap Islam 1) Dr. V. Fitzgeraldi berkata, Islam bukan hanya sekedar Religion, tapi juga adalah tatanan politik (a Political System). 2) C.A. Nallino berkata, pada waktu yang sama Muhammad telah membangun sebuah agama (Religion) dan daulah (state), batasan diantara keduanya saling berdampingan selamanya. 3) Dr. Schacht berkata, karena islam itu dipahami lebih dari sekedar agama, maka ia juga menggambarkan teori-teori hukum dan politik. Islam adalah tatanan peradaban yang komplit, mencakup agama, daulah secara berbarengan. 4) R. Strothmann berkata, Islam adalah fenomena agama yang berwawasan politik. Sebab pendirinya adalah seorang nabi dan sekaligus seorang politikus yang bijak atau negarawan. 5) D.B. Macdonald berkata, di sana (madinah) berdiri negara Islam pertama dan di sana diletakkan dasar-dasar pemerintahan dan Undang- Undang Islam.
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - menuntut ilmu yg bermanfaat
Oh tentu secara HAM saya tidak berhak melarang cuma saya hanya menyayangkan kurang efektifnya alokasi belanja umat Islam dalam mengembangkan pendidikan. Kadang2 dalam kehidupan itu ada yg benar tetapi kurang baik tetapi ada yg kurang benar tetapi sangat baik. Barangkali umroh berkali ini termasuk yg benar tetapi kurang baik karena mubazir (pemborosan). --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas DP berkata : Selain itu dalam hal umroh berkali2, apa sih gunanya? Kalau uang yg sama itu kalau di berikan sebagai beasiswa bukan akan lebih bagus maslahatnya? Analisa maslahat-mudarat bagi umat ternyata kurang maslahatnya, umroh berkali-kali ini. - Jano-ko, Saya itu kalau baca postingannya mas dp itu gimana gitu, kadang-kadang saya bertanya dalam hati yang kurang paham tentang islam itu jano-ko atau mas dp ya ? mas dp bisa engga membantu menjawab ? Mas DP ini kan sudah tahu apa itu HAM, kebebasan untuk berpindah dari satu tempat ketempat lain, ya biarin si ngabdul, si somat atau mas dp mau umroh, itu hak asasi manusia, lha wong Mas DP pindah-pindah tempat di Inggris aja engga ada yang sewot. Ini jawaban jano-ko yang santai-santai aja, ingin jawaban yang serious berdasarkan HAM ? Salim. Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah Bung Jano Ko kelewatan fakta lagi. Bedanya simpanan orang Arab di bank2 Barat bukan dilakukan ATAS NAMA AGAMA, BUKAN RUKUN ISLAM KE LIMA. Bukan kegiatan utk menyenangkan Allah berdasarkan kitab suci. Jadi itu sih sah sah saja selama hubungan dagang itu saling menguntungkan. Yg patut dikritik ialah hubungan dagang dimana cara menjualnya itu menggunakan tameng agama sehingga sipembeli dalam membelanjakan uangya dapat dikabuti dengan iming2 surgawi. Bisa2 terjadi penipuan thd konsumen tanpa bisa menuntut karena kalau mau menuntut silahkan tuntut di akhirat. Contoh adalah kesalahan dalam hal catering peserta haji sampai harus puasa he he tapi enggak bisa nuntut karena semua atas nama Tuhan ... Selain itu dalam hal umroh berkali2, apa sih gunanya? Kalau uang yg sama itu kalau di berikan sebagai beasiswa bukan akan lebih bagus maslahatnya? Analisa maslahat-mudarat bagi umat ternyata kurang maslahatnya, umroh berkali-kali ini. Mengenai saya ngekos di Inggris? Jelek2 juga halal nafkah saya. Biarpun pasar saya bukan muslim tetapi semua nafkah saya halal dan legal. Apakah Anda juga bisa membanggakan bahwa nafkah Anda halal dan legal walaupun atas nama Allah? Belum tentu kan? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Mas DP berkata : Berapa triliun yg dihabiskan utk ibadah tsb tetapi apa dampaknya thd kemakmuran dan kemajuan kita? Berapa besar devisa yg dinikmati oleh ekonomi Saudi bukannya oleh ekonomi Indonesia. -- Jano-ko : Balik bertanya, berapa triliun bunga yang didapat bank-bank di Amerika dan Inggris ( tempat mas DP nge-kos ) atas uang negara-negara Arab yang disimpan di bank-bank tersebut yang mana kedua negara tersebut menarik pajak dari bank tersebut untuk kesehateraan rakyat Amerika dan Inggris,...yang mana kesejahteraan tersebut juga dinikmati oleh mas DP yang nge-kos di Inggris..yang mana.yang manadst Ngono kang Berfikir makaryo...ech makro dikit dong Salam. Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Coba mas Jano Ko melihat ibadah haji dan umroh. Berapa triliun yg dihabiskan utk ibadah tsb tetapi apa dampaknya thd kemakmuran dan kemajuan kita? Berapa besar devisa yg dinikmati oleh ekonomi Saudi bukannya oleh ekonomi Indonesia. Padahal di negara kita kemiskinan masih meraja lela, ada anak yg bunuh diri karena orangtuanya enggak bisa bayar uang sekolah. Kenapa uang haji ini tidak dibuat beasiswa saja misalnya? Ibadah haji bukannya hanya dilakukan jika kita sudah benar2 cukup? Lha ini ada yg jual sawah naik haji terus pulangnya jadi miskin? Bukannya GusDur juga pernah mengkritik mengenai umroh berkali2 yg menurut beliau itu tidak ada gunanya? Apakah ini bukannya berusaha menyenangkan Tuhan ditengah kesengsaraan sesama umat? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Chae berkata : Contohnya semisal yang terjadi di negara kita, dalam kondisi angka kemiskinan yang cukup signifikan, banyak dari rakyat kita justru berlomba-lomba bukan mencapai kebaikan sesama manusia tapi justru berlomba-lomba untuk menyenangkan Tuhan. = Jano-ko : Mungkin itu hanya dalam imaginasi chae saja, coba aja tanya kepada senior-senior WM seperti pak Achmad, pak Kartono de el el, bapak-bapak ini selalu menggunakan waktunya untuk berkiprah dimasyarakat serta berbakti kepada Allah SWT. Sebaiknya Chae mengurangi kebiasaannya berimaginasi. Demikian
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - menuntut ilmu yg bermanfaat
Lho koruptor menurut definisi Anda ialah mereka yg bagian dari suatu masyarakat yg mengkhianati kepercayaan yg diberikan masyakarat kepada mereka. Penjajah itu orang luar yg memaksakan kehendaknya dg ancaman kekerasan. Kalau orang luar memang tidak memiliki kepentingan yg sama. Koruptor adalah bagian dari mereka yg seharusnya mengayomi masyarakat yg dipimpinnya. Penjajah tidak pernah diberi kepercayaan masyarakat malah mereka merebut dg paksa kekuasaan yg sebenarnya milik masyarakat terjajah. Keduanya sama jahatnya tetapi lain sekali dari mana mereka berasal. Pantesan pada kesal kalau berdebat dg Anda .. he he ... Ya udah deh bung Jano Ko. Best wishes to you ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: DP : Beda definisi antara koruptor dan penindas/penjajah. Weleh weleh ... Jano-ko Lah yang menyamakan definisi koruptor dan penjajah itu siapa ?, panjenengan sendiri begitu yang menyamakan ? Mungkin dp engga ngeh dengan kalimatnya jano-ko ya, nah tak jelaskan sekarang Kita bahas dulu apa definisi corruption : Lack of integrity or honesty (especially susceptibility to bribery); use of a position of trust for dishonest gain. Nah, sekarang DP pikir sendiri, berdasarkan definisi korupsi diatas bisa engga para penjajah tersebut disebut melakukan tindak korupsi ? Nah, pertanyaannya adalah, kira-kira komentar DP diatas itu bisa engga dikategorikan. ?, jawab sendiri dan disimpan sendiri aje ya. cling. salam. Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Beda definisi antara koruptor dan penindas/penjajah. Weleh weleh ... Keduanya sama jahatnya tetapi beda jenis kejahatannya. Kalau mau diskusi mbok ya perkuat dulu pengertian istilah2. Kalau belum mengerti ya baca kamus, cari di google keq, ensiklopedia keq ... Wah mas Jano Ko, mohon jangan mempermalukan umat Islam dg debat kusir Anda. You are a victim of indoctrination not a product of education. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Wikan : termasuk juga andil dari umat muslim Indonesia yang membuat negara Indonesia mendapat salah satu ranking tertinggi dalam korupsi = Jano-ko = Kesalahan terbesar dalam hidup wikan adalah percaya dengan asmuni dan asumsi tersebut, logikanya kalau semua warga indonesia ini koruptor berarti semua anggauta wm korup semua, apakah wikan, keluarga wikan, nenek moyang wikan mau disebut koruptor semua ?, jawabannya pasti tidak, hiya kan ?, wikan pasti yakin bahwa wikan adalah insan muslim yang jujur, berarti diluar wikan juga banyak muslim yang jujur, begitu kan ?, sadarlah. Sekarang jaman informasi, kenapa masih juga mau di brain washing dengan asumsi-asmuni yang norak tersebut ?, bacalah sejarah Indonesia, berapa ratus tahun bangsa Indonesia dijajah oleh berbagai negara,...sampai sekarang lhokenapa mereka yang menjajah itu tidak disebut koruptor ? Udah ach, itu pelajaran anak-anak SD, sudah past - lah. Salam Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: On 2/8/07, jano ko ko_jano@ wrote: Jano-ko : Kalau jano-ko berpendapat bahwa pendapat - pendapat chae itu kurang tepat karena kurangnya informasi yang mendasari pendapat-pendapat chae sehingga jadinya ya kurang pas gitu. Supaya pendapatnya mendekati pas maka sebaiknya harus banyak rajin menggali informasi sebanyak-banyaknya. Umat Islam adalah umat yang terbaik, umat Islam tidak mundur, yang mundur mungkin orang-orang Islam didesanya chae, soale umat Islam di Amerika dan di England mempunyai andil yang besar dalam menentukan siapa yang harus menjadi pemimpin / presiden / PM di kedua negara tersebut. Bener juga kata Jano-ko ... kalau umat Islam di Amerika dan England aja punya andil besar dalam penentuan siapa yang jadi pemimpin/presiden/PM di negara tersebut, apalagi di Indonesia yang umat Islamnya paling banyak sedunia. termasuk juga andil dari umat muslim Indonesia yang membuat negara Indonesia mendapat salah satu ranking tertinggi dalam korupsi. termasuk juga andil dari umat islam di Ana Corporation, Muasasah, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi yang berhasil membuat 185000 jamaah haji berpuasa selama di Mina Arafah. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - menuntut ilmu yg bermanfaat
Kalau haji sebagai ibadah, siapa yg bis komentar, tapi umroh kan sifatnya tidak wajib. Ini tidak lain wisata agama saja bukan ibadah lagi. Kalau Anda simak maka yg saya kritik adalah umroh berkali2 setelah menjalankan haji. Saya tidak mengkritik ibadah haji. Kritikan thd praktek2 berlabel agama yg diluar perintah Allah sih bebas dong dibahas. Tidak ada unsur blasphemy, karena bisa saja praktek2 tsb memang diluar agama, walaupun berlabel agama. Tidak pernah saya akan melecehkan Allah SWT, RasuluLlah SAW dan AL-Qur'an nulkarim. Tidak mungkin saya melakukan blasphemy. Tapi bukan berarti saya tidak akan membeberkan kebodohan2 berlabel agama yg sebenarnya diluar ajaran agama itu sendiri. Harap bedakan. Atau Anda tidak sanggup membedakan karena udah keburu kena nafsu angkara murka karena emosi agama terusik? He he .. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: DP = Oh tentu secara HAM saya tidak berhak melarang cuma saya hanya menyayangkan kurang efektifnya alokasi belanja umat Islam dalam mengembangkan pendidikan Jano-ko Nah ya udah, tang kyu, tolong tuch dikasih tahu insan-insan lib yang suka melecehkan haji, itu namanya pelanggaran HAM and bisa juga kena pasal blasphemy. Apa itu blasphemy ? irreverence toward something considered sacred or inviolable. the act of insulting or showing contempt or lack of reverence for any religion's deity or deities the act of claiming the attributes of a deity Makanya kalau di Inggris sono karena masyarakat Inggris sudah pada terpelajar maka mereka enggak mau menghina dan melecehkan Islam, tatut ama pasal blasphemy. malem wib. Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Oh tentu secara HAM saya tidak berhak melarang cuma saya hanya menyayangkan kurang efektifnya alokasi belanja umat Islam dalam mengembangkan pendidikan. Kadang2 dalam kehidupan itu ada yg benar tetapi kurang baik tetapi ada yg kurang benar tetapi sangat baik. Barangkali umroh berkali ini termasuk yg benar tetapi kurang baik karena mubazir (pemborosan). --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Mas DP berkata : Selain itu dalam hal umroh berkali2, apa sih gunanya? Kalau uang yg sama itu kalau di berikan sebagai beasiswa bukan akan lebih bagus maslahatnya? Analisa maslahat-mudarat bagi umat ternyata kurang maslahatnya, umroh berkali-kali ini. - Jano-ko, Saya itu kalau baca postingannya mas dp itu gimana gitu, kadang-kadang saya bertanya dalam hati yang kurang paham tentang islam itu jano-ko atau mas dp ya ? mas dp bisa engga membantu menjawab ? Mas DP ini kan sudah tahu apa itu HAM, kebebasan untuk berpindah dari satu tempat ketempat lain, ya biarin si ngabdul, si somat atau mas dp mau umroh, itu hak asasi manusia, lha wong Mas DP pindah-pindah tempat di Inggris aja engga ada yang sewot. Ini jawaban jano-ko yang santai-santai aja, ingin jawaban yang serious berdasarkan HAM ? Salim. Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Nah Bung Jano Ko kelewatan fakta lagi. Bedanya simpanan orang Arab di bank2 Barat bukan dilakukan ATAS NAMA AGAMA, BUKAN RUKUN ISLAM KE LIMA. Bukan kegiatan utk menyenangkan Allah berdasarkan kitab suci. Jadi itu sih sah sah saja selama hubungan dagang itu saling menguntungkan. Yg patut dikritik ialah hubungan dagang dimana cara menjualnya itu menggunakan tameng agama sehingga sipembeli dalam membelanjakan uangya dapat dikabuti dengan iming2 surgawi. Bisa2 terjadi penipuan thd konsumen tanpa bisa menuntut karena kalau mau menuntut silahkan tuntut di akhirat. Contoh adalah kesalahan dalam hal catering peserta haji sampai harus puasa he he tapi enggak bisa nuntut karena semua atas nama Tuhan ... Selain itu dalam hal umroh berkali2, apa sih gunanya? Kalau uang yg sama itu kalau di berikan sebagai beasiswa bukan akan lebih bagus maslahatnya? Analisa maslahat-mudarat bagi umat ternyata kurang maslahatnya, umroh berkali-kali ini. Mengenai saya ngekos di Inggris? Jelek2 juga halal nafkah saya. Biarpun pasar saya bukan muslim tetapi semua nafkah saya halal dan legal. Apakah Anda juga bisa membanggakan bahwa nafkah Anda halal dan legal walaupun atas nama Allah? Belum tentu kan? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Mas DP berkata : Berapa triliun yg dihabiskan utk ibadah tsb tetapi apa dampaknya thd kemakmuran dan kemajuan kita? Berapa besar devisa yg dinikmati oleh ekonomi Saudi bukannya oleh ekonomi Indonesia. -- Jano-ko : Balik bertanya, berapa triliun bunga yang didapat bank-bank di Amerika dan Inggris ( tempat mas DP nge-kos ) atas uang negara-negara Arab yang disimpan di bank-bank tersebut yang mana kedua negara tersebut menarik pajak dari
[wanita-muslimah] Re: Pandangan Orientalis terhadap Islam
Terimakasih utk koreksi datanya. Dan ternyata hanya minoritas yg bisa berdemokrasi. Jadi hipotesa bahwa Islam paling siap demokrasi tidak ada dukungan data empirisnya? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono [EMAIL PROTECTED] wrote: 1. hisss, yg aku ajukan kan posting yg sebelumnya. dari delapan negara yg diteliti oom Hoffman. Azerbaijan, Bangladesh, Bosnia, Croatia, Georgia,Macedonia, Russia, and Turkey 2. Kalo masalah tingkat demokrasi sih, udah jelaslah, kan sebelumnya juga tertulis : Currently, 47 countries have citizenries composed of Muslim majorities. Mali was the only such country given a rating of free by Freedom House (2002) for the period from 2001 to 2002; of the remaining 46 countries, 28 were rated not free. During the same period, only 11 of the 47 countries were considered electoral democracies by Freedom House. Dana Pamilih wrote: Benarkah demikian? Dari 59 negara anggota OIC yg demokratis cuma Indonesia, Turki dan Malaysia. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Ari Condrowahono masarcon@ . wrote: Herannya umat Islam malah lebih siap berdemokrasi, daripada pemeluk aggama tetangga [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Pandangan Orientalis terhadap Islam
Sorry, sorry maksud saya minoritas itu bukan kelompok minoritas. Minoritas dalam artian sedikit. 11 dari 47 adalah sedikit. Bahasa premannya: only a minority, not the minority group. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono [EMAIL PROTECTED] wrote: 1. azerbaijan, bangladesh, bosnia, turkey itu mayoritas islam. di croatia, georgia, macedonia, russia, islam minoritas. perkataan pak dana gak kena di sisi ini. di 8 negara negara yg diteliti hofman itu, baik muslim sebagaimayoritas daupun sebagaiminoritas, secara umum, muslim lebih siap berdemokrasi. 2. dari freedom house, yg aku kutip dari penelitian hoffman, itu dari 47 negara yg mayoritas muslim. 11 sedang berproses menuju demokrasi, datu satu negara sudah demokratis. itu semua dalam kondisi negara berkembang dan under developed lho . gak ada omongan ttg minoritas yg siap berdemokrasi di sini. 3. kalo aku sih, lebih setuju ama kesimpulan hoffman. yg ngaruh tuh pendidikan. kalo agama perannya mah, minor wae :D nah kalo pak dana mikir, minoitas lebih siap dgn demokrasi, apa alasannya ? kalo di indonesia sih, suku tionghua dan orang katolik pada pinter pinter. pendidikan dan duit punya. kayaknya sih emang lebih siap buat berdemokrasi. :D Dana Pamilih wrote: Terimakasih utk koreksi datanya. Dan ternyata hanya minoritas yg bisa berdemokrasi. Jadi hipotesa bahwa Islam paling siap demokrasi tidak ada dukungan data empirisnya? --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Ari Condrowahono masarcon@ . wrote: 1. hisss, yg aku ajukan kan posting yg sebelumnya. dari delapan negara yg diteliti oom Hoffman. Azerbaijan, Bangladesh, Bosnia, Croatia, Georgia,Macedonia, Russia, and Turkey 2. Kalo masalah tingkat demokrasi sih, udah jelaslah, kan sebelumnya juga tertulis : Currently, 47 countries have citizenries composed of Muslim majorities. Mali was the only such country given a rating of free by Freedom House (2002) for the period from 2001 to 2002; of the remaining 46 countries, 28 were rated not free. During the same period, only 11 of the 47 countries were considered electoral democracies by Freedom House. Dana Pamilih wrote: Benarkah demikian? Dari 59 negara anggota OIC yg demokratis cuma Indonesia, Turki dan Malaysia. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita- muslimah% 40yahoogroups. com, Ari Condrowahono masarcon@ . wrote: Herannya umat Islam malah lebih siap berdemokrasi, daripada pemeluk aggama tetangga [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - menuntut ilmu yg bermanfaat
Nah marilah kita kembali mengejar kejayaan itu. Dengan alat apa? Bukan dengan bom bunuh diri tetapi dengan akal, mantiq dan iptek. Seperti yg digunakan para ilmuwan jaman dulu itu. Alat utamanya ialah akal. Inilah inti dari tujuan saya ikut milis ini ialah supaya kita sadar bahwa ketertinggalan kita itu bukan salah orang lain, melainkan salah sendiri. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote: Pada waktu the Dark Age terjadi di Eropa, di saat yang sama justru terjadi zaman keemasan kemajuan peradaban di dunia Islam dengan munculnya nama para pionir ilmu pengetahuan seperti Jabir Ibnu Haiyan, 830 AD di bidang ilmu Kimia, Ibnu Khaldun 900 AD, di bidang sejarah, filosofi sejarah, sosiologi, geografi (beserta Ibnu Batuta), ilmu politik dan pedagogi, Al Idris, Al Muqdishi pd th 1166 berhasil membuat peta dunia, Al Razi adalah seorang dokter terkemuka pada 932 AD, lalu Ibnu Sina / Avicenna pd th 1037 AD yang tersohor di dunia sebagai seorang dokter dan ahli farmasi, Umar Khayyam dengan Jilali solar calendar ciptaannya, Hulagu dengan peneropongan bintang di Mugharah (Persia) yang sangat membantu pelayaran di laut - yg dimanfaatkan oleh tim ekspedisi dan eksplorasi bangsa Eropa, Al Khawarizmi menemukan penghitungan aljabar yang kemudian dikembangkan oleh Umar Khayyam, Al Biruni mengembangkan trigonometri. Ini adalah masa keemasan peradaban Islam. Mengapa? Karena para ilmuwan muslim itu MELAKSANAKAN dan MENGAMALKAN ajaran Islam, yaitu TO SEEK BENEFICIAL KNOWLEDGE. Sejarah yang terjadi berikutnya adalah dunia Islam mulai dibuai oleh kesenangan dunia , lalu mengabaikan Al Qur'an sehingga kethetheran - tertinggal dari dunia Barat yang melesat kemajuan ilmunya. Jadi, seperti disinggung oleh pak Chojim, dalam QS 25:30: Kaum Muhammad telah meninggalkan Al Qur'an. Dengan kata lain, mereka (kita) TIDAK MELAKSANAKAN ajaran di dalam Al Qur'an (Islam). Salam, Flora _ Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism Achmad Chodjim chodjim@ wrote: .dst.. Perlu diketahui bahwa semua negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam memang saat ini dalam jajaran negara-negara terbelakang. Hal ini bukan disebabkan cara pembacaan Kitab Alquran awut-awutan. Cobalah simak kembali QS 25:30, bukankah disebutkan bahwa Kaum Nabi Muhammad telah meninggalkan Alquran? Lalu, dari mana sampeyan bisa mengklaim bahwa ratusan juta/milyaran muslim telah membaca Alquran? Jadi, ketertinggalan kita itu karena kita telah meninggalkan Alquran, bukan karena telah membaca Alquran. Perintah Iqra pada ayat yang pertama kali diturunkan itu tidak dipenuhi oleh Umat Islam. Wassalam, chodjim [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya
Ada beberapa segi kehidupan di masyarakat demokratis modern kita telah menyerahkan mandat kepada suatu lembaga yg disebut pemerintah. Dalam hal2 tsb. penilaian, kebijakannya dan keputusannya kita terima karena mereka telah menerima mandat kita selama dilakukan dalam batas mandat yg diberikan. Dalam hal ini kita telah memberikan mandat dalam hal penangan bencana alam. Kalau bencana alam banjir, letusan berapi, gempa bumi masih mau diperdebatkan levelnya ya susah dong. Kan dapat kita saksikan sendiri. Kalau hal2 yg berupa akal sehat masih perlu dicerahi, ya mas Ary saya jadi prihatin sama sistem pendidikan yg Anda lampaui. Apakah Anda lulusan madrasah? Barangkali perlu juga nih ada matapelajaran HAM dalam kurikulum SMU. Apakah ini memang akibat sistem ORBA sehingga kita tidak pernah sadar akan hak kita tetapi tahu betul bahwa kewajiban kita adalah patuh buta thd kekuasaan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Om, tentunya level darurat itu khan relatif ya setiap orang. Terus bagaimana kalau satu level banjir sudah merupakan darurat menurut seseorang tapi menurut orang lain masih aman, gimana tuh? Mohon petromaksnya lagi tengan HAM ini... - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 06, 2007 2:38 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya Lho, pak HMNA dan Ary Setiawan gimana logika Anda? Ini kan situasi darurat sehingga pemerintah berkewajiban menyelamatkan jiwa warganegaranya. Evakuasi itu hanya dalam keadaan darurat. Dan kalau sudah tidak banjir lagi tentu boleh kembali lagi. Ketidak inginan dievakuasi itu ada penyebab lain yaitu keamanan harta. Bukan cuma harta bergerak, bisa bisa rumahnya ditempati orang kalau sudah tidak banjir. Nah ini pelanggaran HAM yg utama: jika keselamatan jiwa, keamanan harta dan mantapnya hak kepemilikan tidak terjamin oleh hukum. Semua harus dilihat dalam konteks. Dalam analisa HAM kita tidak bisa cuma mengambil ayat secara terpisah kemudian menerapkannya pada konteks lain. DUHAM itu sangat logis dan sukar utk digoyahkan karena lebih terasa maslahatnya dibanding dengan pendekatan alternatif lainnya. Bung Ari Condrowahono, Memang Anda benar bahwa the pursuit of happiness secara jor-joran itu khas Amerika karena tidak semua negara Barat berbasis HAM menganut yg. demikian. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono masarcon@ wrote: 1. hak untuk hidup itu adalah salah satu deklarasi awal dari HAM. 2. sementara kalo liat maqoshid syariah, untuk meilindungi kekayaan, justru dari Islam. termasuk mbah Maridjan pendukung maqoshid syariah, soale dia sangat menolerir orang orang yg ndak mau dievakuasi dari merapi, kaena sibuk menjaga hartanya. 3. nah kalo pursuit a happiness, ini baru khasnya amerika. mencarikebahagiaan, happy happy sampai gila gilaan, adalah khas amerika, yg justru ndak universal, tapi malah muncul di deklarasi kemerdekaan mereka. H. M. Nur Abdurrahman wrote: Itu melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan liberalisme, tetapi itu tidak melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan Syari'at Islam, bahkan itu merupakan KAM memaksa orang-orang itu di evakuasi, agar terhindar dari bahaya. Fyi, dalam kamus HAM-liberalisme tidak dikenal istilah KAM (Kewjiban Asasi Manusia). HMNA - Original Message - From: Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com mailto:arisetyawan%40lge.com To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 06, 2007 00:47 Subject: [wanita-muslimah] Melanggar HAM Nggak Ya Kemarin saya nonton liputan banjir di TV. Saya lihat banjir sudah naik hampir ke lantai 2 sebuah rumah. Terus di berita TV tersebut di katakan bahwa warga yang belum mengungsi walaupun rumahnya dah hampir klelep akan dipaksa di evakuasi. Yang jadi pertanyaan saya, itu melanggar HAM nggak ya? Khan maksa orang untuk pindah sedangkan orang itu nggak mau? Mohon para ahli HAM di WM untuk memberi pencerahan kepada saya. Terimakasih. .. [Non-text portions of this message have been removed] __ NOD32 2039 (20070205) Information __ This message was checked by NOD32 antivirus system. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism
Alquran, bukan karena telah membaca Alquran. Perintah Iqra pada ayat yang pertama kali diturunkan itu tidak dipenuhi oleh Umat Islam. Wassalam, chodjim - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Monday, February 05, 2007 6:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism Bung Chodjim, Kepemihakan itu adalah wajar dan saya tidak mempermasalahkannya . Yg saya bahas ialah uji materi thd suatu upaya memfinalkan suatu pedoman tanpa adanya proses updating yg formal. Kalau tetap efektif, suatu pedoman tidak mungkin dapat difinalkan karena harus dapat terus berkembang. Barangkali ini salah satu dari mandeknya perkembangan Islam karena finalnya Al-Qur'an, sehingga reference pointnya selalu kembali ke 14 abad yg lalu. Walaupun wahyu selalu turun tetapi tanpa mekanisme formal utk mengupdate induknya segala wahyu niscaya akan mengakibatkan terjadinya ambiguitas karena akan selalu terjadi konflik interpretasi sebanyak jumlah kepala manusia. Apakah karena ini maka penulisan hadits jadi marak sbg upaya dan aspirasi manusia mengupdate suatu pedoman? Ini memang pertanyaan pertanyaan yg mendasar bagi saya, bukannya saya mau jadi agnostik tetapi saya ingin melihat bahwa kadar utility dari Al-Qur'an itu setinggi mungkin penerapannya. Membaca ayat2 sudah dilakukan ratusan juta/ milyaran muslim dalam kurun waktu ratusan tahun. Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu saya bertanya: dimana missing linknya? Apakah pelembagaan spt Vatican itu perlu, atau bebas sebebasnya spt bermacam2 denominasi dlm Protestanisme, atau apakah ada model yg menurut bung Chodjim paling optimal. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Achmad Chodjim chodjim@ wrote: Mas Dana, Sebenarnya tak ada mata rantai logika yang putus. Yang ada dalam hal ini adalah pemihakan. Perhatikan kembali kata pemihakan. Setiap manusia tentunya tak lepas dari pemihakan! Yang dimaksud dengan pemihakan adalah setiap orang --secara nalurinya pun-- pasti memihak apa yang dianggapnya paling dekat dengan kebenaran. Oleh karena itu, bagi yang Hindu Weda dianggap final, Tipitaka bagi yang Buddha, Tao te Ching bagi yang Taoisme, Adigrant bagi yang Sikh, Old Bible bagi yang Yahudi, Bible bagi yang Kristiani, dan tentunya Alquran bagi yang Islam. Hanya yang agnostik saja yang tidak menerima kitab suci. Sedangkan para penganut teosofi dan komunis saja punya kitab sucinya sendiri, yaitu yang telah dirumuskan oleh tokoh-tokohnya. Jadi, jika kita harus jujur, tentunya dalam hal ini termasuk Mas Dana, Alquran adalah final karena Anda mengaku memeluk Agama Islam. Nah, Mas Dana harus bisa membedakan antara Alquran dan wahyu semata. Alquran sudah final! Namun, diinformasikan juga dalam Alquran (QS 42:51), Tuhan tak pernah mengakhiri wahyu-Nya kepada manusia. Makanya, kita diberi tuntunan untuk berdoa kepada-Nya, termasuk doa yang ada di dalam Alfatihah ihdinaa al-shiraatah al-mustaqiim . Nah, bahasa yang digunakan Allah untuk berbicara dengan manusia adalah wahyu, bukan bahasa suara atau kata-kata. Dengan bahasa wahyu itulah akhirnya manusia menyadari bahwa Alquran itu benar (QS 41:53). Sekali lagi, bedakan antara Alquran dan wahyu. Lebah menerima wahyu (QS 16:68), tapi tak menerima Alquran. Manusia diberi Alquran oleh Tuhan --tentunya bagi yang mau menerima, dan bagi yang mengaku beragama Islam pasti wajib menerimanya. Jika kita beranggapan Alquran belum final, berarti kita termasuk orang yang ragu, dan konsekuensi logisnya bukanlah orang yang beragama Islam. Lalu, apa tugas kita yang paling pokok dalam memajukan umat? Tentunya rajin membaca ayat-ayatNya baik yang ada di alam semesta maupun yang ada di dalam Kitab Alquran Mushhaf Utsmani. Kita memohon petunjuk kepada Dia agar pembacaan kita terhadap segala sesuatunya berada di dalam track yang benar! Kita berlindung kepada Dia dalam membaca Alquran tersebut agar kita dijauhkan dari gangguan setan terkutuk. Wassalam, chodjim - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Friday, February 02, 2007 4:18 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism Salam kembali, Ada rantai putus logika di sini. Mengapa Al-Qur'an itu harus final tidak boleh ditambah dan dikurangi padahal Allah Maha Hidup dan
[wanita-muslimah] Re: Saudi: Tidak Sekufu, Dipaksa Bercerai oleh Pengadilan
Gimana kita enggak garuk2 kepala kebingungan thd niat segelintir manusia dan kelompok yg ingin menegakkan kembali sistem negara abad ke 7 di jazirah Arab yg mereka yakini adalah terbaik dan tak tertandingi selama ini dalam menegakkan keadilan dan kemakmuran. Ini pasti lagi teler akibat kena candu agama. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Lihat bangsa Arab sepeninggal Nabi ... bukannya segera menguburkan jenazah Nabi, malah asyik bertengkar memperebutkan kepemimpinan dan mengunggul-unggulkan suku/kabilahnya masing-masing padahal Nabi sudah berpesan tidak ada perbedaan antara golongan Arab dan non-Arab, yang membedakan hanyalah tingkat keimanan di mata Allah SWT. ya, sekarang Arab balik lagi ke tradisi jaman dahulu. bukannya saling bantu membantu dalam kebaikan, malah sering berpecah belah untuk urusan yang sepele, dan melupakan kalimat tauhid La illa ha Illallah. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 2/7/07, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Hiii ... sadis amat ya, agama Islam itu bukannya egaliter banget, semua manusia sama di mata Tuhan, yang membedakan hanya ketakwaannya. Hare gene orang Arab ini malah ngeributin sukunya yang lebih mulia dari suku lainnya. Jadi ingat alm Cak Nur di tv pernah menjelaskan bahwa dosa pertama yang diajarkan dalam agama Islam itu adalah dosa yang dilakukan iblis karena dia merasa sombong, merasa lebih mulia dari Adam sebab dia dibuat dari api sementara manusia terbuat dari tanah. Orang Arab yang memisahkan kasih sayang anggota keluarga karena masalah suku itu kan niru iblis juga, merasa diri lebih mulia. Betul mas Dwi, yang begini ini memperlihatkan muramnya abad kegelapan di era milenium ini.
[wanita-muslimah] Re: new topik.... kejadian sebelum kiamat..........
Penyebab kiamat itu menurut saya ialah akibat berkurangnya sumberdaya alam utk menopang kehidupan manusia karena pertumbuhan penduduk dan habisnya sumberdaya alam yg tidak renewable. Dengan berkurangnya sumberdaya alam maka oang harus bunuh2an utk merebut dan menguasai sumber2 tsb. Bukan cuma minyak bumi spt yg terjadi di Irak tetapi juga akan merembet ke air bersih dan udara bersih. Selama kita tetap memperkosa alam dan tidak mengontrol pertumbuhan penduduk maka kita akan menggelinding ke bawah menuju kiamat. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: wassalam, kiamat memang sudah dekat, dizaman nabi saja dikatakan bahwa bumi ibarat nenek tua yg udah uzur dan akan mati tapi sebelum kiamat tuhan sudah menjelaskan kejadian2 yang terjadi sebelum kiamat. yaitu: 1. turunnya imam mahdi 2. turunnya isa 3. dajjal keluar 4. TERBUNUHNYA dajjal oleh seorang pemuda arab 5. matinya orang2 beriman(walau imannya hanya sedikit. (kiamat yg hampir dekat) 6. pemuka agama menjadi orang yg paling jahat dimuka bumi. Allah juga menurunkan ciri2 datangnya kiamat yang sudah banyak terjadi sekarang, diantaranya: 1. terpecahnya islam menjadi berbagai golongan 2. banyaknya terjadi kiamat kecil, seperti kematian dan bencana alam 3. wanita yg banyak menyerupai lki2 dan sebaliknya. 4. iman manusia yang sudah mulai menipis. Ditulisan singkat ini, saya hanya ingin mendiskusikasn masalah ini, jika ada tambahan atau salah, atau setidaknya bisa menjadi renungan dan menambah keimanan kita pada tuhan. Atas Tanggapan rekan yang lain, saya ucapkan terima kasih [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Saudi: Tidak Sekufu, Dipaksa Bercerai oleh Pengadilan
Apapun alasannya,faktanya ada praktek2 dg label agama tetapi yg tidak lagi sesuai dg tuntutan HAM. Nah bagaimana kita menyikapiya? Agama rahmat koq menyengsarakan manusia? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau saya melihat kasus ini kok lain ya pak ... sebenarnya ini permasalahan politis di tingkat keluarga yang kemudian dibawa-bawa ke pengadilan sementara pihak pengadilannya sendiri akhirnya menyelesaikan ini seakan-akan dengan dasar agama, agar ketetapannya kuat dan mutlak (kalau udah pakai dalil agama kan rasanya sudah paling benar dan tidak bisa diganggu gugat, pokoknya kalau menentang agama, kafir hukumnya, masuk neraka, dll). ya dari dulu memang sudah banyak yang menyalahgunakan agama untuk kepentingannya sendiri. seperti Imam Ali RA yang menghadapi kaum Khawarij yang bersemboyan bahwa yang berhak membuat hukum hanya Allah. Imam Ali RA menanggapi dengan kalimat yang tepat dengan penerapan yang tidak tepat. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 2/7/07, Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Gimana kita enggak garuk2 kepala kebingungan thd niat segelintir manusia dan kelompok yg ingin menegakkan kembali sistem negara abad ke 7 di jazirah Arab yg mereka yakini adalah terbaik dan tak tertandingi selama ini dalam menegakkan keadilan dan kemakmuran. Ini pasti lagi teler akibat kena candu agama.
[wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote: Minimal orang yang menutup aurat itu sudah melaksanakan yang diperintahkan dalam Al Qur-an untuk menutup aurat. Juga disertai dengan perilaku yang tidak genit maupun dandanan menor, tidak menebar wewangian yang berlebihan, bersopan santun, dsb. Kalau ini sudah dilaksanakan, selanjutnya serahkan kepada Allah. DP: Soal genit bukannya kan penilaian Anda. Mau genit atau itu kan hak masing2. Mau dandan, mau wangi itu kan juga hak masing2. Ingat lho bahwa keinginan dipuja kecantikannya itu fitrah perempuan. Hasrat perempuan mempercantik diri itu merupakan sunatuLlah. Mengenai suara penyiar radio, oleh karenanya Allah memerintahkan agar jangan merenda-rendahkan suara (maksudnya memerdukan suara, kemanja-manjaan). Siti Aisha kalau sedang mengajar, suaranya dibesarkan dan tegas, untuk mencegah supaya orang yang berpenyakit hati tidak berimajinasi yang enggak2 terhadap dia. Saya punya pengalaman, pernah ada telpon yang salah sambung. Saya jawab dengan suara yang tegas dan straight forward dalam menanggapi pria di seberang telpon yang terdengar ngeyel dengan nomor telepon ini. Eh, kemudian dia malah merayu. Saya bilang bahwa ini tadi cuma salah sambung, tak usah dilanjutkan lagi. Chao! (saya jawab begini karena dia minta boleh menelpon lagi). Gombal deh pokoknya! DP: Sekali lagi soal aurat itu kan relatif dan hanya relevan dg konteks budaya setempat. Nah orang Papua yg enggak pakai BH itu apa kemudian langsung diperkosa oleh sembarang laki2 di sana? Enggak juga kan? Yah, minimal saya sudah bersuara tegas dan to the point. Saya tidak bermaksud menebar pesona dengan suara saya, juga saya tidak memprovokasi. Jadi kembali ke hal di atas, minimal seseorang sudah melaksanakan perintah menutup aurat, disertai perilaku yang baik, untuk yang selanjutnya, ya sudah diluar jangkauannya. DP: Yah ketertarikan laki2 thd kecantikan perempuan juga kan sunatuLlah. Semua ini ada dalam desain mekanisme berkembang biaknya manusia. Yg kita perlu lakukan ialah menyikapi instink alamiah ini secara manusiawi bukan secara hewani. Kadang2 terjadi salah langkah akibat kelemahan manusia tetapi bukan berarti kelemahan manusia itu menjadi alasan bagi manusia lain utk menyikapinya sbg binatang. Ini yg penting. Buanglah pemikiran bahwa surga itu hanya akan tersedia bagi mereka yg menciptakan neraka di dunia bagi orang yg tidak sepaham. Wallahualam Salam, Flora -- Re: [keluarga-sejahtera] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain? Posted by: L.Meilany [EMAIL PROTECTED] Tue Feb 6, 2007 4:42 pm (PST) .. -Apakah orang yg menutup auratnya langsung terbebas dari pandangan yg membuat orang lain tergoda? Kayaknya enggak. Aa Gym bisa jatuh cinta dengan seorang yg berjilbab/ yg tertutup rapat :-) ..dst Seperti penyiar radio itu dengan suaranya yg seksi [ menurut yg mendengar] bisa dikagumi dan membuat pendengarnya termehek-mehek. Jadi siapa yg harus disalahkan; suaranya yg indah kan berkah Gusti Allah. Apakah si penyiar bermaksud menggoda atau si pendengar menjadi tergoda; hanya pribadi masing2 yg tahu. Masa sih si penyiar akan bilang ; halo2 pendengar jangan ya anda tergoda dengan suara saya Ke GR-an skali :-) Begitu juga dengan berpakaian/menutup aurat. Ia bisa menggoda iman atau membuat orang lain tergoda; wallahualam bissawab. :-)) Salam l.meilany [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] BUDAK (Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?)
Oleh karena itu ya jangan menggunakan argumentasi perbudakan dalam membahas hijab (menutup aurat). Ngomong2 si Umar itu siapa sih? Orang Arab abad ke 7? Koq didewakan? Emangnya siapa dia itu? Manusia biasa kan? Masa hikayat manusia biasa di sakralkan? Syirik ini namanya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Apakah memang keislaman itu harus ditunjukkan dengan ciri2 lahiriah belaka? Tapi yg lebih mendasar ialah apakah pembedaan status budak dan non-budak itu masih berlaku di jaman sekarang menurut agama Islam? Dengan mengakui adanya status budak berarti tidak ada pengakuan bahwa semua manusia sederajat. Ini bertentangan dg Islam sendiri apalagi DUHAM. Kecuali jika kita bilang bahwa di abad ke 7 masih ada perbudakan dan kalau dilihat dari ayat2 lainnya pembebasan seseorang dari status budak sangat disukai Allah. Artinya pembedaan status budak vs bukan budak itu cuma insidental secara historis bukan paradigma Islam yg universal. Sehingga tidak dapat digunakan utk membenarkan atau menyalahkan suatu tafsir masa kini. pak Dana, soal budak ini bisa jadi perdebatan panjang, tp sy kurang kompeten membahas hal ini (walau secara empiris sih di jmn sekarang, konon,juga banyak kok budak -- yg belum merdeka walau hidp di negara merdeka, kerja rodi tiap hari tp suaranya tak ada yg mendengar:((). So, ini my last posting utk hal ini, sorry. Tapi ada satu hal yg saya pahami, fakta perempuan budak yang oleh Umar RA dilarang berbaju serba tertutup kecuali hanya wajah dan tangan seperti baju biarawati Khatolik itu (baju yang kini secara luas diklaim sebagai busana muslimah itu) walau si Budak beragama Islam, adalah fakta sejarah. Wanita pada masa itu hanya terdiri dari dua kelompok, kaum bangsawati (maafkan ke-ngeyel-an saya yg tidak berani menyebut perempuan merdeka, hla wong sampai sekarang wanita di Saudi jg nggak punya hak utk vote, KTP aja gak dikasih ya?..:)) dan kaum budak Bahwa perbudakan ada pada masa itu, ya, itu fakta sejarah. Apakah itu relevan dengan diskusi kita? Saya menganggapnya demikian, argumen saya ya yg tersebut diatas. Anda tentu bisa berbeda pendapat dengan saya, silakan saja, bukan? Bahwa Islam diturunkan antara lain utk menghapus tindakan perbudakan itu ya. nabi SAW mengkampanyekan hal itu, baik dari Quran maupun melalui tindakan nyata. Dari Quran kita TAHU bahwa semua manusia sederajt dan perbedaan derajat itu hanya ditentukan oleh ketakwaan (mutaqin) seseorang, bukan hal lain. Di Quran pula kita menemukan ketentuan-ketentuan yang meng-encourage utk membebaskan budak (saya memahami ini sebagai step by step utk menghapuskannya). Dan bahwa pilar utama Islam adalah keadilan sehingga tindakan memperbudak manusia itu tidak sesuai dengan prinsip keadilan, dan oleh sebab itu, tentu saja, konsekuensinya perbudakan hrs dihapuskan, dsb. Dalam tindakan nyata, Nabi bahkan menikahi seorang perempuan budak dari mesir, Maria Kibtiyah, utk memerdekakannya (dan juga mengislamkannya, karna Maria seorang penganut Kristen). Jadi ini pernikahan yg sangat politis karna menjadikan salah satu tauladan nabi adalah membebaskan budak. cmiiw. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt ritajkt@ wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Masihkah kita memperdebatkan status budak dalam masa kini? Diskriminasi spt ini sudah lama harus ditanggalkan. Koq status budak vs non budakmasih digunakan sbg referensi utk membahas issue masa kini? Wah wah ... kita hidup di abad keberapa Non Pak Dana, kalo menurut saya, fakta budak beragama Islam yg dilarang memakai kerudung oleh Umar RA itu sangat relevan dengan diskusi kita karena fakta sejarah itu MEMATAHKAN klaim bahwa baju ala biarawati Khatolik (yang hanya terlihat wajah dan tapak tangannya) itu adalah BUSANA MUSLIMAH (atau busana wajib bagi perempuan Islam). salam,
[wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya
Lho, pak HMNA dan Ary Setiawan gimana logika Anda? Ini kan situasi darurat sehingga pemerintah berkewajiban menyelamatkan jiwa warganegaranya. Evakuasi itu hanya dalam keadaan darurat. Dan kalau sudah tidak banjir lagi tentu boleh kembali lagi. Ketidak inginan dievakuasi itu ada penyebab lain yaitu keamanan harta. Bukan cuma harta bergerak, bisa bisa rumahnya ditempati orang kalau sudah tidak banjir. Nah ini pelanggaran HAM yg utama: jika keselamatan jiwa, keamanan harta dan mantapnya hak kepemilikan tidak terjamin oleh hukum. Semua harus dilihat dalam konteks. Dalam analisa HAM kita tidak bisa cuma mengambil ayat secara terpisah kemudian menerapkannya pada konteks lain. DUHAM itu sangat logis dan sukar utk digoyahkan karena lebih terasa maslahatnya dibanding dengan pendekatan alternatif lainnya. Bung Ari Condrowahono, Memang Anda benar bahwa the pursuit of happiness secara jor-joran itu khas Amerika karena tidak semua negara Barat berbasis HAM menganut yg. demikian. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono [EMAIL PROTECTED] wrote: 1. hak untuk hidup itu adalah salah satu deklarasi awal dari HAM. 2. sementara kalo liat maqoshid syariah, untuk meilindungi kekayaan, justru dari Islam. termasuk mbah Maridjan pendukung maqoshid syariah, soale dia sangat menolerir orang orang yg ndak mau dievakuasi dari merapi, kaena sibuk menjaga hartanya. 3. nah kalo pursuit a happiness, ini baru khasnya amerika. mencarikebahagiaan, happy happy sampai gila gilaan, adalah khas amerika, yg justru ndak universal, tapi malah muncul di deklarasi kemerdekaan mereka. H. M. Nur Abdurrahman wrote: Itu melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan liberalisme, tetapi itu tidak melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan Syari'at Islam, bahkan itu merupakan KAM memaksa orang-orang itu di evakuasi, agar terhindar dari bahaya. Fyi, dalam kamus HAM-liberalisme tidak dikenal istilah KAM (Kewjiban Asasi Manusia). HMNA - Original Message - From: Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com mailto:arisetyawan%40lge.com To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 06, 2007 00:47 Subject: [wanita-muslimah] Melanggar HAM Nggak Ya Kemarin saya nonton liputan banjir di TV. Saya lihat banjir sudah naik hampir ke lantai 2 sebuah rumah. Terus di berita TV tersebut di katakan bahwa warga yang belum mengungsi walaupun rumahnya dah hampir klelep akan dipaksa di evakuasi. Yang jadi pertanyaan saya, itu melanggar HAM nggak ya? Khan maksa orang untuk pindah sedangkan orang itu nggak mau? Mohon para ahli HAM di WM untuk memberi pencerahan kepada saya. Terimakasih. .. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re:Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama
Tentu dong, karena negara sekuler itu mencintai manusia baik yg mencintai Tuhan maupun tidak. Tidak benar jika negara sekuler itu tidak melindungi mereka yg beragama dan menjalankan ibadah agama mereka. Tapi kalau ada yg menjalankan ibadah tetapi sambil melanggar HAM orang lain maka akan diciduk. Bukan karena menjalankan ibadahnya tetapi karena melanggar HAM orang lain. Memangnya Tuhan itu bilang kamu pasti masuk surga kalau menganiaya orang lain? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Dhaniar berkata : Betul sekali dana. pengalaman spiritual tidak bisa diseragamkan. itulah pentingnya suatu negara menjadi sekuler, = Jano-ko Dhani...kemarin katanya cinta Tuhan, sekarang mentengke negara menjadi sekuler. Lho, koq dhani ngeyel/menentang pendapat dhaniar sendiri, disatu pihak dhaniar menolak penyeragaman tapi dilain pihak dhaniar mementingkan negara sekuler, piye iki ? selamat siang dhaniar [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul sekali dana. pengalaman spiritual tidak bisa diseragamkan. itulah pentingnya suatu negara menjadi sekuler, dan jangan lagi ada pemaksaan suatu keyakinan tertentu terhadap pihak lain, apalagi melalui peraturan-peraturan yang dipaksakan. salam, dhaniar Posted by: Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] hifibuff007 Mon Feb 5, 2007 3:09 am (PST) Dalam perdebatan agama memang akan selalu muncul bahwa pengalaman spritual individu tidak dapat dipaksakan pd orang lain. Oleh karena itu pemaksaan suatu pengalaman dan aspirasi spiritual seseorang pada orang lain dg mekanisme penegakkan hukum negara akan runyam hasilnya. Pengalaman spiritual itu tdk akan sama dari satu orang ke orang lainnya. Oleh karena itu aspek agama sbg pengalaman spiritual hanya relevan secara pribadi dan konsekuensinya harus dipisahkan dari negara. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_jano@ wrote: Mbak Dhaniar berkata : kalau soal hubungan saya dng Allah, saya cinta sekali kepada Tuhan saya, === Jano-ko : So pasti jano-ko tidak mempunyai alasan untuk berargumentasi dengan insan yang telah mencintai Allah SWT --- Al Qur'an Surat Ali 'Imran [31] Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. --- Sangat tidak sopan bagi jano-ko berargumentasi dengan Insan yang mencintai Allah SWT :) Salam dhaniar dhaniar_p@ .. wrote: pak jano-ko, sudah kehabisan argumentasi ya?:D kalau soal hubungan saya dng Allah, saya cinta sekali kepada Tuhan saya, sehingga saya benar2 menggunakan karunia Allah terbesar kepada manusia, yaitu akal, untuk berpikir, dan tdk menerima begitu saja semua yg disodorkan kpd saya. salam, dhaniar --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_jano@ wrote: Dhaniar berkata : Kalau masalah tanggung jawab antar saudara saya kira di masa sekarang bukan masalah bahwa laki2 harus bertanggung jawab terhadap saudara perempuannya, tapi siapa yang punya kemampuan lebih untuk membantu saudaranya ya silakan bantu, tdk memandang apakah laki2 atau perempuan. Jano-ko Jano-ko salut dan hormat dech dengan dhaniar yang telah melakukan dan melaksanakan tugas kemanusiaan kepada sesamanya, kepada sesamanya saja perhatian dhaniar begitu besar sekale, tentunya perhatian dhaniar kepada Allah SWT pasti yang paling besar, hiya engga ?, jano- ko sangat yakin pasti dhaniar akan menerima dengan bulat, utuh semua firman-firman Allah SWT yang ada didalam Al Qur'an, Hadis dan Sunah Rasul, setuju kan ? Salam __ We won't tell. Get more on shows you hate to love (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list. http://tv.yahoo.com/collections/265 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] 1.650 Orang Diperdagangkan di Indonesia
Laporan Wartawan Kompas Christoporus Wahyu Haryo P PONTIANAK, KOMPAS - International Organization for Migration (IOM) Indonesia mencatat, dalam kurun waktu 2005-2006 ada 1.650 korban perdagangan manusia di Indonesia. Sejumlah 858 TKI bermasalah yang menjadi korban perdagangan manusia di Malaysia. Dari jumlah 1.650 korban tersebut, sekitar 90 persennya adalah perempuan. Sejumlah 436 anak-anak tercatat juga menjadi korban perdagangan manusia tersebut. Dari data IOM juga diketahui, korban perdagangan manusia di Indonesia itu paling banyak berasal dari Kalbar dengan sejumlah 417 korban, disusul dari Jawa Barat dengan 351 korban, Jawa Tengah dengan 169 korban, dan Jawa Timur dengan 164 korban. Sejumlah 856 korban atau 63 persennya justru diperdagangkan di Malaysia, sementara yang diperdagangkan di Indonesia sendiri ada 432 korban atau sekitar 32 persen. Korban perdagangan manusia atau TKI bermasalah di Malaysia yang berasal dari Kalbar itu, paling banyak berasal dari Kabupaten Sambas, Pontianak, dan Bengkayang. Sementara sebagian kecil lainnya berasal dari Kabupaten Landak, Sanggau, Sekadau, dan Kota Pontianak. Korban perdagangan manusia itu lari setelah gajinya tidak dibayarkan, bekerja dengan jam kerja berlebih, atau telah mengalami tidak kekerasan, kata M Iqbal Firdiansjah, Kepala Perwakilan IOM Indonesia, di Pontianak, Selasa (6/2). Ia memperkirakan, sekitar 25-30 persen korban perdagangan manusia itu adalah anak-anak. Faktor kesulitan mengakses pendidikan dan rendahnya tingkat ekonomi keluarga, mendorong maraknya perdagangan manusia untuk dipekerjakan di luar negeri tersebut. Mereka banyak yang tergiur bekerja di luar negeri karena pihak calo tenaga kerja biasanya masuk ke daerah-daerah pelosok dan menjanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi. Mereka pun, tambah Iqbal, tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun karena segala sesuatunya diurus calo itu. __ DP: Bagaimana menurut pandangan Islam untuk menangani masalah ini?
[wanita-muslimah] BUDAK (Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?)
Sorry Kali saya lagi kurang menyimak sehingga tidak melihat bahwa memang argumen perbudakan itu cuma penjelasan historis. Kalau demikian ya baiklah. Ruh kesejarahan mutlak perlu dalam upaya mengerti kekinian. Apa maksud Mia dg keputusasaan pemikiran sekuler Barat? Kalau saya sih melihat bahwa ada perkembangan pemikiran yg sangat luar biasa lompatannya setelah jaman Enlightenment di Barat itu. Pencerahan. Seperti Islam yg mencerahkan bangsa jahiliyah yg bernama Arab badui (bedouin). Jadi dua2nya mencerahkan bangsa yg ada dalam era kegelapan. Cuma yg satu tetap terang, eh yg satu udah terang jadi gelap lagi. He he itu saja koq. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Kok Pak Dana jadi rada sewot...:-) Inilah tanda2 keputusasaan pemikiran sekular Barat: - nggak (mau) paham sejarah makna dibalik bentuk. mba Rita lagi kasih contoh latar belakang kode etik pakaian perempuan pada masa itu - yang disalahpahami sampe sekarang - malah dibilang mendewakan 'si Umar', mba Rita dibilang syirik... l? - nggak boleh menggunakan argumentasi yang berkaitan dengan masalah perbudakan dalam membahas hijab. Karena jaman sekarang perbudakan seperti itu nggak boleh, jadi menganalisa keterkaitan kesejarahannya pun nggak boleh... l? Tanda2 pemikiran fundamentalis, yang sekular maupun Islam seperti Janoko, ya sangat pesimis dalam menganalisa ruh kesejarahan. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Oleh karena itu ya jangan menggunakan argumentasi perbudakan dalam membahas hijab (menutup aurat). Ngomong2 si Umar itu siapa sih? Orang Arab abad ke 7? Koq didewakan? Emangnya siapa dia itu? Manusia biasa kan? Masa hikayat manusia biasa di sakralkan? Syirik ini namanya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt ritajkt@ wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Apakah memang keislaman itu harus ditunjukkan dengan ciri2 lahiriah belaka? Tapi yg lebih mendasar ialah apakah pembedaan status budak dan non-budak itu masih berlaku di jaman sekarang menurut agama Islam? Dengan mengakui adanya status budak berarti tidak ada pengakuan bahwa semua manusia sederajat. Ini bertentangan dg Islam sendiri apalagi DUHAM. Kecuali jika kita bilang bahwa di abad ke 7 masih ada perbudakan dan kalau dilihat dari ayat2 lainnya pembebasan seseorang dari status budak sangat disukai Allah. Artinya pembedaan status budak vs bukan budak itu cuma insidental secara historis bukan paradigma Islam yg universal. Sehingga tidak dapat digunakan utk membenarkan atau menyalahkan suatu tafsir masa kini. pak Dana, soal budak ini bisa jadi perdebatan panjang, tp sy kurang kompeten membahas hal ini (walau secara empiris sih di jmn sekarang, konon,juga banyak kok budak -- yg belum merdeka walau hidp di negara merdeka, kerja rodi tiap hari tp suaranya tak ada yg mendengar:((). So, ini my last posting utk hal ini, sorry. Tapi ada satu hal yg saya pahami, fakta perempuan budak yang oleh Umar RA dilarang berbaju serba tertutup kecuali hanya wajah dan tangan seperti baju biarawati Khatolik itu (baju yang kini secara luas diklaim sebagai busana muslimah itu) walau si Budak beragama Islam, adalah fakta sejarah. Wanita pada masa itu hanya terdiri dari dua kelompok, kaum bangsawati (maafkan ke-ngeyel-an saya yg tidak berani menyebut perempuan merdeka, hla wong sampai sekarang wanita di Saudi jg nggak punya hak utk vote, KTP aja gak dikasih ya?..:)) dan kaum budak Bahwa perbudakan ada pada masa itu, ya, itu fakta sejarah. Apakah itu relevan dengan diskusi kita? Saya menganggapnya demikian, argumen saya ya yg tersebut diatas. Anda tentu bisa berbeda pendapat dengan saya, silakan saja, bukan? Bahwa Islam diturunkan antara lain utk menghapus tindakan perbudakan itu ya. nabi SAW mengkampanyekan hal itu, baik dari Quran maupun melalui tindakan nyata. Dari Quran kita TAHU bahwa semua manusia sederajt dan perbedaan derajat itu hanya ditentukan oleh ketakwaan (mutaqin) seseorang, bukan hal lain. Di Quran pula kita menemukan ketentuan-ketentuan yang meng- encourage utk membebaskan budak (saya memahami ini sebagai step by step utk menghapuskannya). Dan bahwa pilar utama Islam adalah keadilan sehingga tindakan memperbudak manusia itu tidak sesuai dengan prinsip keadilan, dan oleh sebab itu, tentu saja, konsekuensinya perbudakan hrs dihapuskan, dsb. Dalam tindakan nyata, Nabi bahkan menikahi seorang perempuan budak dari mesir, Maria Kibtiyah, utk memerdekakannya (dan juga mengislamkannya, karna Maria seorang penganut Kristen). Jadi ini pernikahan yg sangat politis karna menjadikan salah satu
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism
Mas Chodjim Betul memang tidak ada korelasi yg pasti antara agama dan kemajuan bangsa. Artinya kemajuan bangsa itu independen dari agama yg dianut rakyatnya. Berarti ada unsur2 non-agama yg sebenarnya lebih berperan dalam memajukan bangsa. Unsur2 non-agama ini yg perlu kita identifikasi apa saja. Selama ini yg berkutat mencari solusi melalui agama ternyata tidak ada hasilnya atau sangat runyam dan berdarah hasilnya. Malah yg mencari solusi tanpa agama hasilnya lebih baik. Tanpa agama tidak berarti anti-agama. Cuma agama diletakkan diarena pribadi bukan arena publik. Buang-buang waktukah mencari solusi melalui agama? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Dana, Anda ternyata salah sasaran dengan mengedepankan uji materi terhadap Kitab Alquran. Bukankah di dalam kitab tersebut ada tantangan, yaitu apabila Anda ragu terhadap apa yang diturunkan oleh Allah kepada Kanjeng Nabi saw, maka Anda diperintah untuk membuat satu surat tandingan. Jadi, finalisasi Alquran itu bukan rekayasa manusia. Bukankah di QS 13:38-39 disebutkan bahwa seorang Rasul pun tak berhak membuat satu ayat pun. Bukan hanya yang final itu Alquran, bahkan setiap pemeluk agama menganggap kitab sucinya telah final. Mana ada sih di Barat orang Kristen yang tidak memfinalkan Bibel? Bukankah Konsili Necea yang diselenggarakan pada 325 M juga merupakan finalisasi Alkitab (Bibel)? Konflik interpretasi itu sehat, asal argumentatif. Bukankah adanya Da Vinci Code juga merupakan konflik interpretasi? Penulisan Hadis tak ada hubungannya dengan finalisasi Alquran. Penulisan Hadis merupakan perkembangan sejarah masyarakat Islam. Kemandekan suatu umat tak bisa diukur dengan finalisasi kitab sucinya. Lihatlah Jepang yang Buddhanya berpedoman pada Tipitakanya. Sebaliknya, Birma yang mayoritas Buddis tak maju-maju! Negara Eropa Barat maju meski Bibel sudah final, namun negara-negara Afrika Kristen tak maju-maju, meski kitabnya sama. Dana: Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu saya bertanya: dimana missing linknya? Perlu diketahui bahwa semua negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam memang saat ini dalam jajaran negara-negara terbelakang. Hal ini bukan disebabkan cara pembacaan Kitab Alquran awut-awutan. Cobalah simak kembali QS 25:30, bukankah disebutkan bahwa Kaum Nabi Muhammad telah meninggalkan Alquran? Lalu, dari mana sampeyan bisa mengklaim bahwa ratusan juta/milyaran muslim telah membaca Alquran? Jadi, ketertinggalan kita itu karena kita telah meninggalkan Alquran, bukan karena telah membaca Alquran. Perintah Iqra pada ayat yang pertama kali diturunkan itu tidak dipenuhi oleh Umat Islam. Wassalam, chodjim - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, February 05, 2007 6:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism Bung Chodjim, Kepemihakan itu adalah wajar dan saya tidak mempermasalahkannya. Yg saya bahas ialah uji materi thd suatu upaya memfinalkan suatu pedoman tanpa adanya proses updating yg formal. Kalau tetap efektif, suatu pedoman tidak mungkin dapat difinalkan karena harus dapat terus berkembang. Barangkali ini salah satu dari mandeknya perkembangan Islam karena finalnya Al-Qur'an, sehingga reference pointnya selalu kembali ke 14 abad yg lalu. Walaupun wahyu selalu turun tetapi tanpa mekanisme formal utk mengupdate induknya segala wahyu niscaya akan mengakibatkan terjadinya ambiguitas karena akan selalu terjadi konflik interpretasi sebanyak jumlah kepala manusia. Apakah karena ini maka penulisan hadits jadi marak sbg upaya dan aspirasi manusia mengupdate suatu pedoman? Ini memang pertanyaan pertanyaan yg mendasar bagi saya, bukannya saya mau jadi agnostik tetapi saya ingin melihat bahwa kadar utility dari Al-Qur'an itu setinggi mungkin penerapannya. Membaca ayat2 sudah dilakukan ratusan juta/ milyaran muslim dalam kurun waktu ratusan tahun. Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu saya bertanya: dimana missing linknya? Apakah pelembagaan spt Vatican itu perlu, atau bebas sebebasnya spt bermacam2 denominasi dlm Protestanisme, atau apakah ada model yg menurut bung Chodjim paling optimal. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim chodjim@ wrote: Mas Dana, Sebenarnya tak ada mata rantai logika yang putus. Yang ada dalam hal ini adalah pemihakan. Perhatikan kembali kata pemihakan. Setiap manusia tentunya tak lepas dari pemihakan! Yang dimaksud dengan pemihakan adalah setiap orang --secara nalurinya pun-- pasti memihak apa yang dianggapnya paling dekat dengan kebenaran. Oleh karena itu, bagi yang Hindu Weda dianggap final, Tipitaka bagi yang Buddha, Tao te Ching bagi yang Taoisme, Adigrant bagi yang Sikh, Old Bible bagi yang Yahudi, Bible bagi yang Kristiani, dan
[wanita-muslimah] BUDAK (Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?)
Memang ada beberapa tahap pencerahan. Salah satu pencerahan utama memang dari peradaban Arab. Tetapi yg namanya konsep masyarakat moderen itu banyak dicetuskan di abad ke 16-19. Udah baca tulisan Rene Descartes, John Locke, Voltaire, Kant, dsb dsb ... Kalau belum baca sukar mengerti pola pikir orang Barat. Barangkali bung Jano Ko dapat menyarankan buku apa saja yg saya harus baca. Saya sudah baca bukunya Ibnu Khaldun seorang fakih pujaan saya. Mukadimahnya itu suatu mahakarya yg sampai sekarang membuat saya terbengong2. Rasional dan abadi. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: DP berkata : Seperti Islam yg mencerahkan bangsa jahiliyah yg bernama Arab badui (bedouin). Jadi dua2nya mencerahkan bangsa yg ada dalam era kegelapan. Cuma yg satu tetap terang, eh yg satu udah terang jadi gelap lagi. He he itu saja koq. === Jano-ko Yang mencerahkan bangsa barat itu siapa ? silahkan dibaca pencerahan dari jano-ko dibawah ini HRH, The Prince of Wales, Islam And The West . . . we have underestimated the importance of 800 years of Islamic society and culture in Spain between the 8th and 15th centuries. The contribution of Muslim Spain to the preservation of classical learning during the Dark Ages, and to the first flowering of the Renaissance, has long been recognized. But Islamic Spain was much more than a mere larder where Hellenistic knowledge was kept for later consumption by the emerging modern world. Not only did Muslim Spain gather and preserve the intellectual content of ancient Greek and Roman civilization, it also interpreted and expanded upon that civilization, and made a vital contribution of its own in so many fields of human endeavour -- in science, astronomy, mathematics, algebra (itself an Arabic word), law, history, medicine, pharmacology, optics, agriculture, architecture, theology, music. Averroes and Avenzoor, like their counterparts Avicenna and Rhazes in the East, contributed to the study and practice of medicine in ways from which Europe benefited for centuries afterwards. Islam nurtured and preserved the quest for learning. In the words of (the Prophet's) tradition the ink of the scholar is more sacred than the blood of the martyr. Cordoba in the 10th century was by far the most civilized city of Europe. We know of lending libraries in Spain at the time King Alfred was making terrible blunders with the culinary arts in this country. It is said that the 400,000 volumes of its ruler's library amounted to more books than all the of the rest of Europe put together. That was made possible because the Muslim world acquired from China the skill of making paper more than four hundred years before the rest of non-Muslim Europe. Many of the traits on which Europe prides itself came to it from Muslim Spain. Diplomacy, free trade, open borders, the techniques of academic research, of anthropology, etiquette, fashion, alternative medicine, hospitals, all came from this great city of cities. Mediaeval Islam was a religion of remarkable tolerance for its time, allowing Jews and Christians to practice their inherited beliefs, and setting an example which was not, unfortunately, copied for many centuries in the West. The surprise, ladies and gentlemen, is the extent to which Islam has been a part of Europe for so long, first in Spain, then in the Balkans, and the extent to which it has contributed so much towards the civilization which we all too often think of, wrongly, as entirely Western. Islam is part of our past and present, in all fields of human endeavour. It has helped to create modern Europe. It is part of our own inheritance, not a thing apart. - David Self, We are indebted to the Arabic world not only for arithmetic but also for algebra and trigonometry. Logarithms were invented by a mathematician called Al-Khwarizmi in the 7th century. Test tubes, the compass and the first surgical tools were all pioneered by Muslim inventors. A thousand years ago, it is said, Baghdad had 60 hospitals. This scientific flowering was accompanied by the establishment of the first universities - or madrassahs. In a madrassah, the sheik or professor taught, literally, from a chair. He was assisted by readers. When the west eventually replicated such places of learning, we borrowed such terms. Selamat Malam WIB Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Sorry Kali saya lagi kurang menyimak sehingga tidak melihat bahwa memang argumen perbudakan itu cuma penjelasan historis. Kalau demikian ya baiklah. Ruh kesejarahan mutlak perlu dalam upaya mengerti kekinian. Apa maksud Mia dg keputusasaan pemikiran sekuler Barat? Kalau saya sih melihat bahwa ada perkembangan pemikiran yg sangat luar biasa lompatannya setelah jaman Enlightenment di Barat itu. Pencerahan. Seperti Islam yg mencerahkan bangsa
[wanita-muslimah] BUDAK (Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?)
Bung Wikan Boleh enggak saya usul pertanyaan ini juga disampaikan kepada pak HMNA. Barangkali beliau berkenan menjawab. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/6/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: DP berkata : Seperti Islam yg mencerahkan bangsa jahiliyah yg bernama Arab badui (bedouin). Jadi dua2nya mencerahkan bangsa yg ada dalam era kegelapan. Cuma yg satu tetap terang, eh yg satu udah terang jadi gelap lagi. He he itu saja koq. === Jano-ko Yang mencerahkan bangsa barat itu siapa ? silahkan dibaca pencerahan dari jano-ko dibawah ini Jano-ko ... kalau muslim sekarang dicerahkan sama bangsa barat mau gak? mumpung sinarnya masih terang ... nanti kalau sudah punya penerangan sendiri, bisa mencerahkan bangsa-bangsa lain yang lebih gelap. sebenarnya ini kan soal cerah-mencerahkan. kebudayaan yang awal ada di yunani-romawi. yunani-romawi runtuh diwarisi oleh islam, sementara eropa surut ke abad kegelapan. gantian eropa yang tercerahkan oleh islam pada masa renaissance, islamnya surut. sekarang eropa (dan barat) sedang maju, maukah islamnya belajar? salam, -- wikan http://wikan.multiply.com
[wanita-muslimah] Re: Meneladani Imam Ali kw dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Bunuh membunuh urusan suksesi kepemimpinan memang ciri bangsa abad pertengahan. Di Eropah juga demikian dulunya. Di Jawa apalagi. Oleh karena itu dicanangkan konsep demokrasi moderen. Spt yg sudah kita anut sekarang. Enggak perlu dibunuh kan kalau mau ganti presiden. Sekarang aja ada berapa mantan presiden yg menikmati hidup karena dijamin negara atas jasanya. Coba kalau diikuti lagi model sistem negara dan kepemimpinan jaman jahiliyah itu. Ya kita sampai sekarang ya bunuh2an berebut kekuasaan. Teori konspirasi dan teori fatalistis memang ciri sikap pecundang. Jadi tidak perlu menepuk2 dada, lha wong dari sikap berteorinya aja udah menunjukkan lagi dalam posisi dipecundangi. Kalau lebih unggul masa jadi pencundang? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Dana, 1. Kalau pakai teori konspirasi, maka apa yang terjadi pada umat Islam saat ini adalah gara2 konspirasi Yahudi, Amerika dan antek-anteknya 2. Kalau pakai teori fatalis, maka apa yang terjadi pada umat Islam saat ini memang sudah ditetapkan oleh Allah SWT, kita tidak bisa mengubahnya lagi 3. Soal Imam Ali RA, umat Islam pada jaman beliau saja banyak yang tidak menurut pada beliau, apalagi sekarang. Beliau meninggal dibunuh oleh orang Islam yang sebelumnya menjadi pengikut beliau. Khalifah berikutnya menjelekkan nama beliau. Khalifah berikutnya lagi membunuh putra beliau. Jadi begitulah sejarahnya, Dana. Sampai sekarang umat Islam juga masih terpecah berdasarkan kepentingan politiknya masing-masing dan bukan pada meneladani keluhuran budi dan akhlak yang tinggi seperti dicontohkan Nabi Muhammad SAW. wassalam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 2/6/07, Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang kalau sedang dalam era kegelapan hanya orang luar yg bisa menilai. Kalau kita pelajari kebijakan (wisdom) yg sudah terkumpul dalam abad keemasan Islam kita sering terbengong-bengong. Wah koq sudah terpikirkan demikian berabad yg lalu. Terus kita baca koran dan nonton TV mengenai situasi di Tim Teng. Ya ampun koq cuma sampai segitu doang kemampuan mengatur diri mereka. Bagaimana kita merekonsiliasi kedua ekstrem ini?
[wanita-muslimah] Re: 1.650 Orang Diperdagangkan di Indonesia
Sebenarnya kurang pas, karena dulu perbudakan tidak melanggar hukum dan menebus seorang budak itu berpahala tetapi asasnya sukarela. Perbudakan jaman sekarang ini kasus pelanggaran HAM berat. Pelakunya enggak bisa dijadikan mitra bernegosiasi harga, karena tidak sah bidang dan barang dagangannya. Harus ditangkap dan masuk penjara. Kalau perlu seumur hidup. Tapi mengapa tidak ada suara apapun dari MUI mengenai kasus yg sangat mencelakakan perempuan dan anak2? Apa karena perbudakan itu dianggap tidak melanggar Al-Qur'an atau karena perempuan itu tidak bersuami sehingga tidak perlu dibela, dan anak2 tidak ada posisi khusus dalam hukum Islam? Bingung saya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/6/07, Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Laporan Wartawan Kompas Christoporus Wahyu Haryo P PONTIANAK, KOMPAS - International Organization for Migration (IOM) Indonesia mencatat, dalam kurun waktu 2005-2006 ada 1.650 korban perdagangan manusia di Indonesia. Sejumlah 858 TKI bermasalah yang menjadi korban perdagangan manusia di Malaysia. Dari jumlah 1.650 korban tersebut, sekitar 90 persennya adalah perempuan. Sejumlah 436 anak-anak tercatat juga menjadi korban perdagangan manusia tersebut. Dari data IOM juga diketahui, korban perdagangan manusia di Indonesia itu paling banyak berasal dari Kalbar dengan sejumlah 417 korban, disusul dari Jawa Barat dengan 351 korban, Jawa Tengah dengan 169 korban, dan Jawa Timur dengan 164 korban. Sejumlah 856 korban atau 63 persennya justru diperdagangkan di Malaysia, sementara yang diperdagangkan di Indonesia sendiri ada 432 korban atau sekitar 32 persen. Korban perdagangan manusia atau TKI bermasalah di Malaysia yang berasal dari Kalbar itu, paling banyak berasal dari Kabupaten Sambas, Pontianak, dan Bengkayang. Sementara sebagian kecil lainnya berasal dari Kabupaten Landak, Sanggau, Sekadau, dan Kota Pontianak. Korban perdagangan manusia itu lari setelah gajinya tidak dibayarkan, bekerja dengan jam kerja berlebih, atau telah mengalami tidak kekerasan, kata M Iqbal Firdiansjah, Kepala Perwakilan IOM Indonesia, di Pontianak, Selasa (6/2). Ia memperkirakan, sekitar 25-30 persen korban perdagangan manusia itu adalah anak-anak. Faktor kesulitan mengakses pendidikan dan rendahnya tingkat ekonomi keluarga, mendorong maraknya perdagangan manusia untuk dipekerjakan di luar negeri tersebut. Mereka banyak yang tergiur bekerja di luar negeri karena pihak calo tenaga kerja biasanya masuk ke daerah-daerah pelosok dan menjanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi. Mereka pun, tambah Iqbal, tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun karena segala sesuatunya diurus calo itu. __ DP: Bagaimana menurut pandangan Islam untuk menangani masalah ini? Dana, orang2 Islam suruh bayar zakat. Zakatnya digunakan untuk menebus/membeli orang2 ini. Analoginya seperti zakat yang bisa digunakan untuk membebaskan budak. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com
[wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?
Kalau kita kembali ke pertanyaan awal apakah laki2 terlangggar HAMnya jika mengalami frustrasi seksual? Ya tentu tidak dong. Apakah manusia itu terlanggar HAMnya jika lagi lapar ada yg jual makanan terbuka di depannya, ya tentu tidak dong. Keduanya memerlukan kontrol diri. Hasrat seksual itu adalah motivator utk prokreasi. Prokreasi yg sehat dan baik bagi masyarakat itu banyak persyaratannya. Ada persyaratan agama, ada hukum, penghargaan thd aspirasi perempuan, rasa kepantasan, tanggung jawab keuangan, dsb, dsb. Kita harus melihat dalam konteks yg lebih luas, bahwa hasrat seksual itu sehat dan bagian dari kehidupan manusia. Termasuk sunatuLlah. Bukan hasratnya yg salah tetapi pelampiasannya yg harus terarah dan bertanggung jawab. Saya kita ini esensi dari aturan zina dan aurat dalam Islam. Tapi dengan kemajuan teknologi moderen (pasca th. 1950, bukan abad ke 7 lho) dua hal yg paling tidak diinginkan dalam hubungan seks yaitu kehamilan yg tidak diinginkan dan sexually transmitted diseases itu sdh dapat dikendalikan sehingga menimbulkan fenomena baru yaitu terpisahkannya rekreasi dan prokreasi dalam hubungan seks. Inilah revolusi seksual yg didengung2kan itu. Sekarang tentu kembali pada pilihan kita: sampai dimana kita bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan kita. Sekali kontrol diri laki2 atas syahwatnya adalah salah satu tiang ketertiban dari kehidupan masyarakat. Kalau laki2 sering frustrasi ya memang demikianlah desain dari the survival of the fittest. Laki2 harus berupaya memenuhi persyaratan yg ditetapkan masyarakat dan perempuan kalau mau melampiaskan hasrat seksualnya. Bukannya perempuan yg menutup aurat, tetapi laki2 menahan syahwat. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) [EMAIL PROTECTED] Aisha : Jadi mba Ning, masalah kontrol diri vs mengontrol orang lain itu tidak bisa dibenturkan dengan hukum memandang aurat perempuan adalah HARAM bagi yang mudah tergoda, dan HALAL(MUBAH) bagi yang tidak mudah tergoda, tapi kendalikan diri untuk tidak mudah tergoda dan aturan jelas untuk masalah aurat ini misalnya tayangan di tv, aturan berbusana di kantor, dll. Halal haram sekedar di tingkat wacana sih tidak akan berdampak selama tidak ada penegakan hukum (misalnya produsen dan distributor VCD dan bacaan porno), zina haram, mabuk haram, dll kan tetap saja ada yang melakukan. Ning: Dik Aisha, bukankah dasar pengambilan keputusan bagi Muslimin memang hukum Islam yang 5 itu ? Bukankah orang mengendalikan diri dan sebagainya juga asal muasalnya adalah dari hukum Islam yang 5 itu ? Atau menurut dik AIsha, ada dasar lain yang mengharuskan pengendalian diri tersebut ? Saya rasa hal di atas bukannya tidak bisa dibenturkan, tetapi susah menjawabnya ya ;-) Anyway, pembicaraan kita sudah agak melebar rupanya. Sebenarnya ini bermula dari pertanyaan saya, apakah laki-laki yang ingin godhul bashor itu terlanggar HAM-nya, ketika ada wanita yang mempertunjukkan auratnya di depannya. Sampai tulisan yang terakhir ini, tidak ada yang menjawab ya atau tidak. Malahan pembicaraan berbelok ke arah kontrol-mengontrol ini... salah saya juga,, tidak keep the discussion on track. Saya tidak percaya bahwa HAM seutuhnya akan bisa diterapkan. Karena pasti akan tergantung dari siapa yang menilai. Masalah wanita yang ber-HAM boleh mempertunjukkan apa yang ingin dia pertunjukkan tanpa ada yang mengganggu atau melarang, sementara lelaki yang ber-HAM mustinya boleh keluar rumah memandang berkeliling tanpa ada yang mengganggu yang kita discuss ini kan hanya contoh kecil saja. Wallahu'alam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Aisha Sent: Sunday, February 04, 2007 7:49 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain? Mba Ning, Mungkin mba Ning tidak tidak mengharamkan kontak mata, tapi saya sering melihat laki-laki yang umumnya berjenggot atau ustadz di beberapa pengajian yang sangat hot ketika menjelaskan pornografi itu berperilaku seperti itu, saat saya bicara padahal pakai jilbab, kepalanya nunduk atau matanya lari-lari ke arah lain. Padahal yang dibicarakan dengan ustadz itu misalnya tentang perpustakaan mesjid atau tentang kebersihan toilet mesjid. Atau dengan teman sekerja misalnya sedang membicarakan materi untuk satu pelatihan. Jadi topiknya bukan sesuatu yang ngeres, saya herannya saat muslim itu dituntut serius untuk masalah yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan urusan seks, kenapa harus nunduk atau matanya lari-lari kemana-mana? Apakah muslim seperti ini tidak bisa fokus ke satu masalah? Kemudian saya perhatikan muslim yang tidak berjenggot, non muslim yang orang Indonesia atau non-Indonesia, ketika bicara kerjaan ya fokus aja ke urusan kerjaan, mereka berkomunikasi dengan kontak mata. Jadi mungkin ini bukan masalah muslim-non
[wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?
Masihkah kita memperdebatkan status budak dalam masa kini? Diskriminasi spt ini sudah lama harus ditanggalkan. Koq status budak vs non budakmasih digunakan sbg referensi utk membahas issue masa kini? Wah wah ... kita hidup di abad keberapa Non --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) ninghdw@ wrote: Serasa baca komik silat aja lho, membaca tulisan mas Sabri ini. Terimakasih atas sanjungannya, mas. Kalau aurat itu tidak universal seperti kata mas Sabri dan mbak Chae, kenapa Rasulullah memerintahkan memakai kerudung ke dada kepada para perempuan dahulu itu ? Perempuan bangsawan kan yang dimaksud itu ya mbak? Bukan perempuan budak kan? Kalo perempuan budak kan sama khalifah Umar malah disuruh ngelepas penutup rambutnya supaya gak niru busana para bangsawati itu? Walo pun si budak beragama Islam? cmiiw Bukankah pada waktu itu kebiasaan terbuka dada juga tidak apa-apa, dan dianggap sesuatu yang biasa dalam masyarakat sekitar beliau? Wass, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of sir bats Sent: Monday, February 05, 2007 2:33 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain? Ning : Kedua, kayanya definisi aurat kita berbeda, mbak Chae. Kalau menurut pemahaman saya, aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan. Jadi bila ada yang terbuka di luar yang dua itu, akan saya katakan membuka aurat. Menurut mbak Chae, apa sih aurat itu ? Chae : Apakah Mba Ning tahu bahwa batasan aurat perempuan seorang budak adalah bagian dada,perut sampai lutut. Jadi rambut,leher, betis dan lengan tangan bukan bagian dari aurat. Lalu mengapa terjadi perbedaan batasan aurat?? APAKAH BATASAN AURAT ITU SESUATU YANG KODRATI ATAU KONSTRUK SOSIAL?? sabri: saya tidak ingin menengahi diskusi dua Li-Hiap dari Gunung Pasir dan Tanah Pasundan. Dua-duanya menunjukkan jurus-jurus indah, gerakan gemulai namun bertenaga; tebasan lembut tapi penuh ketajaman. Kalimat demi kalimat mengalir tenang bagai sungai arak dalam surga. Thanks for the beautiful reading. dan Amitaba. tapi bukan haram hukumnya untuk sedikit nimbrung. Diskusi tentang aurat pernah cukup lama mewarnai milis ini dan seperti biasa acuan- acuannya sangat banyak dari mulai logika manthik ala imam Hanafi sampai kitab fiqih klasik tulisan ulama besar. Ning Lihiap, seperti biasa menggunakan jurus kuat dari perguruan-perguruan terkemuka seperti bu tong pai atau kun lun pai; karena mbak Ning mengikuti arus main stream dan merasa aman didalamnya; kalau Chae Lihiap memang dikenal ngeyel (pinjem istilah Bu Flora) berguru pada suhu2 dari hutan liar dan pegunungan kendeng; membentuk wataknya sendiri. Menyenangkan dua pendekar perempuan mendiskusikan AURAT perempuan. Fakta bahwa aurat budak dan aurat perempuan bebas berbeda, mungkin sangat mengejutkan, tapi juga tidak terlalu aneh; dalam ranah fiqih, para fuqaha diyakini memang mencoba memberikan jawaban kepada permasalahan masyarakat pada masa itu di wilayah tertentu. Saya tidak ingin mengutip bahasa arab yg bisa menimbulkan diskusi lebih panjang lagi. Tapi asumsi simpel : Aurat adalah YG TIDAK BIASA TAMPAK kata tidak biasa sangat menyiratkan apa yg sekarang disebut kepantasan publik. Dengan redaksi seperti ini, maka al-Qur'an menjadi KOMPATIBEL diterapkan di wilayah manapun di dunia ini. Bagi suku dhani (contoh kesukaan saya) di lembah baliem; payudara perempuan adalah BIASA ditampakkan dan tidak perlu ditutupi. Perempuan dhani bisa dengan tentram pergi ke pasar tanpa penutup dada dan payudaranya keleleran. Ternyata di pasar2 lelaki dhani tidak serta merta sibuk mengamati yg keleleran itu tadi, para lelaki dengan tenang berdagang dan tidak terganggu dengan keleleran tsb. Andai perempuan dhani dengan penampilan sperti di lembah baliem dibawah ke stasiun senen di jakarta, ditanggung bakal menjadi tontonan ramai atau ditangkep satpol PP DKI karena meresahkan masyarakat. Pemudi-pemudi Jakarta di bilangan jalan Thamrin atau sudirman, dengan necis mengenakan blazer, celana panjang, rok selutut (dan ada yg mini) mereka memenuhi gedung2 perkantoran atau menunggu bis kota/taxi, jemputan pacar/selingkuhan dan masyarakat biasa saja melihatnya. Andai penampilan mereka dipindah ke Madinah, mungkin lelaki arab akan gempar melihat betis-betis mulus berbunting padi dengan bulu-bulu indah atau licin habis luluran. Mata lelaki arab saudi pasti menghijau melihat dua kancing atas terbuka dan dua bukit indah mengintip transparan. Tapi lelaki jakarta tenang saja dan tidak melakukan tindakan apapun. Tentu saja ada yg model ari condro,
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism
Bung Chodjim, Kepemihakan itu adalah wajar dan saya tidak mempermasalahkannya. Yg saya bahas ialah uji materi thd suatu upaya memfinalkan suatu pedoman tanpa adanya proses updating yg formal. Kalau tetap efektif, suatu pedoman tidak mungkin dapat difinalkan karena harus dapat terus berkembang. Barangkali ini salah satu dari mandeknya perkembangan Islam karena finalnya Al-Qur'an, sehingga reference pointnya selalu kembali ke 14 abad yg lalu. Walaupun wahyu selalu turun tetapi tanpa mekanisme formal utk mengupdate induknya segala wahyu niscaya akan mengakibatkan terjadinya ambiguitas karena akan selalu terjadi konflik interpretasi sebanyak jumlah kepala manusia. Apakah karena ini maka penulisan hadits jadi marak sbg upaya dan aspirasi manusia mengupdate suatu pedoman? Ini memang pertanyaan pertanyaan yg mendasar bagi saya, bukannya saya mau jadi agnostik tetapi saya ingin melihat bahwa kadar utility dari Al-Qur'an itu setinggi mungkin penerapannya. Membaca ayat2 sudah dilakukan ratusan juta/ milyaran muslim dalam kurun waktu ratusan tahun. Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu saya bertanya: dimana missing linknya? Apakah pelembagaan spt Vatican itu perlu, atau bebas sebebasnya spt bermacam2 denominasi dlm Protestanisme, atau apakah ada model yg menurut bung Chodjim paling optimal. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Dana, Sebenarnya tak ada mata rantai logika yang putus. Yang ada dalam hal ini adalah pemihakan. Perhatikan kembali kata pemihakan. Setiap manusia tentunya tak lepas dari pemihakan! Yang dimaksud dengan pemihakan adalah setiap orang --secara nalurinya pun-- pasti memihak apa yang dianggapnya paling dekat dengan kebenaran. Oleh karena itu, bagi yang Hindu Weda dianggap final, Tipitaka bagi yang Buddha, Tao te Ching bagi yang Taoisme, Adigrant bagi yang Sikh, Old Bible bagi yang Yahudi, Bible bagi yang Kristiani, dan tentunya Alquran bagi yang Islam. Hanya yang agnostik saja yang tidak menerima kitab suci. Sedangkan para penganut teosofi dan komunis saja punya kitab sucinya sendiri, yaitu yang telah dirumuskan oleh tokoh-tokohnya. Jadi, jika kita harus jujur, tentunya dalam hal ini termasuk Mas Dana, Alquran adalah final karena Anda mengaku memeluk Agama Islam. Nah, Mas Dana harus bisa membedakan antara Alquran dan wahyu semata. Alquran sudah final! Namun, diinformasikan juga dalam Alquran (QS 42:51), Tuhan tak pernah mengakhiri wahyu-Nya kepada manusia. Makanya, kita diberi tuntunan untuk berdoa kepada-Nya, termasuk doa yang ada di dalam Alfatihah ihdinaa al-shiraatah al-mustaqiim. Nah, bahasa yang digunakan Allah untuk berbicara dengan manusia adalah wahyu, bukan bahasa suara atau kata-kata. Dengan bahasa wahyu itulah akhirnya manusia menyadari bahwa Alquran itu benar (QS 41:53). Sekali lagi, bedakan antara Alquran dan wahyu. Lebah menerima wahyu (QS 16:68), tapi tak menerima Alquran. Manusia diberi Alquran oleh Tuhan --tentunya bagi yang mau menerima, dan bagi yang mengaku beragama Islam pasti wajib menerimanya. Jika kita beranggapan Alquran belum final, berarti kita termasuk orang yang ragu, dan konsekuensi logisnya bukanlah orang yang beragama Islam. Lalu, apa tugas kita yang paling pokok dalam memajukan umat? Tentunya rajin membaca ayat-ayatNya baik yang ada di alam semesta maupun yang ada di dalam Kitab Alquran Mushhaf Utsmani. Kita memohon petunjuk kepada Dia agar pembacaan kita terhadap segala sesuatunya berada di dalam track yang benar! Kita berlindung kepada Dia dalam membaca Alquran tersebut agar kita dijauhkan dari gangguan setan terkutuk. Wassalam, chodjim - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, February 02, 2007 4:18 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism Salam kembali, Ada rantai putus logika di sini. Mengapa Al-Qur'an itu harus final tidak boleh ditambah dan dikurangi padahal Allah Maha Hidup dan manusia terus berkembang? Menyatakan Al-Qur'an sebagai final maka berarti isinya kalimatuLlah yg diucapkanNya sejak RasuluLlah diangkat sampai dikodifikasikan ayat2 suci tsb; artinya ada pembatasan lokal dan temporal. Apa alasannya bahwa Tuhan tidak lagi berusaha menyampaikan sesuatu yg baru dan lebih relevan bagi generasi manusia penerus seperti kita? Mengapa tidak ada lagi communication channel dari Allah utk memberi petunjuk kepada umat Islam. Padahal kalau kita lihat apa yg terjadi di Timur Tengah dan di belahan dunia lainnya itu peranan petunjuk Allah sangat sangat dibutuhkan saat ini dimana sesama muslim saling membunuh atau terperangkap dalam kesengsaraan ekonomi. Saya kira ini cuma ulah para teokrat agar mereka tetap dapat memonopoli hak utk menafsir kalimatuLlah sesuai dengan kehendak dan kepentingan mereka. Monopoli memiliki nilai ekonomis tinggi. Bagi saya dilihat secara netral, hadits
[wanita-muslimah] Re:Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama
Dalam perdebatan agama memang akan selalu muncul bahwa pengalaman spritual individu tidak dapat dipaksakan pd orang lain. Oleh karena itu pemaksaan suatu pengalaman dan aspirasi spiritual seseorang pada orang lain dg mekanisme penegakkan hukum negara akan runyam hasilnya. Pengalaman spiritual itu tdk akan sama dari satu orang ke orang lainnya. Oleh karena itu aspek agama sbg pengalaman spiritual hanya relevan secara pribadi dan konsekuensinya harus dipisahkan dari negara. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Dhaniar berkata : kalau soal hubungan saya dng Allah, saya cinta sekali kepada Tuhan saya, === Jano-ko : So pasti jano-ko tidak mempunyai alasan untuk berargumentasi dengan insan yang telah mencintai Allah SWT --- Al Qur'an Surat Ali 'Imran [31] Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. --- Sangat tidak sopan bagi jano-ko berargumentasi dengan Insan yang mencintai Allah SWT :) Salam dhaniar [EMAIL PROTECTED] wrote: pak jano-ko, sudah kehabisan argumentasi ya?:D kalau soal hubungan saya dng Allah, saya cinta sekali kepada Tuhan saya, sehingga saya benar2 menggunakan karunia Allah terbesar kepada manusia, yaitu akal, untuk berpikir, dan tdk menerima begitu saja semua yg disodorkan kpd saya. salam, dhaniar --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Dhaniar berkata : Kalau masalah tanggung jawab antar saudara saya kira di masa sekarang bukan masalah bahwa laki2 harus bertanggung jawab terhadap saudara perempuannya, tapi siapa yang punya kemampuan lebih untuk membantu saudaranya ya silakan bantu, tdk memandang apakah laki2 atau perempuan. Jano-ko Jano-ko salut dan hormat dech dengan dhaniar yang telah melakukan dan melaksanakan tugas kemanusiaan kepada sesamanya, kepada sesamanya saja perhatian dhaniar begitu besar sekale, tentunya perhatian dhaniar kepada Allah SWT pasti yang paling besar, hiya engga ?, jano- ko sangat yakin pasti dhaniar akan menerima dengan bulat, utuh semua firman-firman Allah SWT yang ada didalam Al Qur'an, Hadis dan Sunah Rasul, setuju kan ? Salam
[wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?
Oleh karena laki2 harus menjaga pandangan thd perempuan supaya tidak melecehkan, maka kalau mau bebas memandang silahkan baca Playboy, Penthouse, video porno, dsb. Jadi ada saluran memuaskan keisengan secara pribadi in a private space tanpa ada dampak fisik langsung tdh perempuan di sekitarnya in a public space. Makanya majalah2 spt itu harus dibebaskan penerbitannya tetapi dikendalikan distribusinya supaya tidak merusak anak2 dibawah umur. Tuh kan masyarakat modern sering sudah menemukan solusi bagi persoalan2 sosial yg belum diselesaikan secara gamblang oleh agama ... He he ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote: Koreksi, mbak. Saya kurang kata-kata : TIDAK. Menjaga pandangan = TIDAK MELIHAT YANG TIDAK BOLEH DILIHAT (Aurat) From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae Sent: Monday, February 05, 2007 12:40 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain? Waduh..ma'af kalau saya salah menafsirkan pendapat Mba Ning yang merasa ada masalah untuk laki-laki jika disekitar banyak pemandangan dari perempuan dgn penampilan seksi versi umum bagi laki-laki;) Jadi kita sepakat Mba Ning, kalau melihat yang seksi2 atau yang merangsang itu tidak termasuk dalam menjaga pandangan?? Jika definisi Mba Ning bahwa menjaga pandangan adalah MELIHAT YANG TIDAK BOLEH DILIHAT (Aurat) jadi jika memandang yang merangsang boleh saja?? sepanjang yang merangsang itu bukan bagian dari aurat?? Mba Ning, dalam konteks Aurat ada di dalam Qs.20:121 bahwa adam dana hawa menutupi auratnya dgn daun...kira-kira bagaimana hawa menutupi auratnya jika aurat bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan?? Apakah Mba Ning tahu bahwa batasan aurat perempuan seorang budak adalah bagian dada,perut sampai lutut. Jadi rambut,leher, betis dan lengan tangan bukan bagian dari aurat. Lalu mengapa terjadi perbedaan batasan aurat?? APAKAH BATASAN AURAT ITU SESUATU YANG KODRATI ATAU KONSTRUK SOSIAL?? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) ninghdw@ wrote: Apa saya pernah bilang, bahwa menjaga pandangan artinya tidak boleh memandang sesuatu yang edun-edun atau sesuatu yang bikin terangsang? Mbak Chae terlalu jauh mentranslasinya. Menjaga pandangan menurut saya adalah = MELIHAT YANG TIDAK BOLEH DILIHAT (Aurat). Masalah aurat itu edun-edun atau bikin terangsang, itu mah bisa berbeda antara satu orang dan lainnya. Bisa saja si A terangsang, dan si B tidak. Padahal yang dilihat ya itu-itu juga. Selama yang dilihat itu aurat, maka baik si A (terangsang) maupun si B(tidak terangsang) sama-sama HARAM hukumnya untuk melihat. Atau menurut mbak Chae/dik Aisha hukumnya jadi berbeda (untuk si A HARAM, dan untuk si B MUBAH)? Kedua, kayanya definisi aurat kita berbeda, mbak Chae. Kalau menurut pemahaman saya, aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan. Jadi bila ada yang terbuka di luar yang dua itu, akan saya katakan membuka aurat. Menurut mbak Chae, apa sih aurat itu ? Wass, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com ] On Behalf Of Chae Sent: Friday, February 02, 2007 12:22 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain? Penjelasan Mba Aisyah lebih baik ...lebih jelas dan lebih tersusun/terperinci daripada penjelasan saya, terima kasih Mba Aisyah:)) Saya hanya ingin menambahkan sedikit saja kepada Mba Ning mengenai masalah Menjaga pandangan dan masalah aurat. Pertama menjaga padangan tidak berkonotasi dengan tidak boleh memandang sesuatu yang edun-edun atau sesuatu yang bikin terangsang baik terangsang secara seksual atau terangsang yang lainya seperti materi, kecemburuan dll. Maksud dari menjaga pandangan adalah memanage atau mengatur/mengolah/mengusahakan agar apa yang kita pandang tidak menimbulkan effek negatif (mudharat) kepada diri kita. Dengan demikian setiap orang akan senantiasa belajar untuk bisa mengontrol dirinya, katanya sih bisa karena biasa.. Kedua masalah aurat, apakah aurat ini selalu berkonotasi dengan ssuatu yang merangsang?? Ada laki-laki yang terangsang melihat hidung, bibir dari seorang wanita bahkan ada banyaak laki-laki yang teransang lihat bulu ketiak cowo lainya...apakah semua termasuk aurat?? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) ninghdw@ wrote: Dik Aisha, Kalau dik Aisha mengira saya menganggap
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism
Islam sebagai way of life itu saya lihat mandeg karena sebagian besar rakyat negara2 anggota OIC itu berada di bawah garis kemiskinan. Berkembangnya Islam dinegara2 Barat itu akibat diakomodasikan dan dilindungi oleh pemerintah sekuler yg berasas HAM. Jadi lebih mencerminkan keberhasilan sistem sekular ketimbang Islam itu sendiri, karena buktinya kalau di negara2 Islam kebanyakan rakyat hidup dibawah operasi kediktatoran. Dan dalam negara2 sekuler ini bukan cuma Islam yg berkembang baik, agama2 lain juga. Selain itu juga tidak ada universitas Islam yg mencetak pemenang hadiah Nobel yg menunjukkan tidak adanya gebrakan penemuan pengetahuan baru yg dihasilkan oleh peradaban Islam. Wah banyak lagi kalau disebut satu persatu. Sudah matikah Islam, jelas tidak. Berkembang majukah Islam, jelas tidak juga. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: DP berkata = Barangkali ini salah satu dari mandeknya perkembangan Islam karena finalnya Al-Qur'an, sehingga reference pointnya selalu kembali ke 14 abad yg lalu. = Jano-ko Mau bertanya aja, yang dimaksud you dengan mandeknya perkembangan Islam itu yang bagaimana ? gue engga mudheng nich, soale di Canada juga ada Islam, di Amerika juga ada Islam, di Inggris juga ada Islam, di Perancis juga ada Islam, di Belanda juga ada Islam, yang mandeg itu apanya dan mandegnya itu dimana ?, jangan-jangan DP ini memandang Islam itu sama dengan Arab ?! DP berkata begitu and begini, sekarang jano-ko ingin mendengarkan salam. Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Chodjim, Kepemihakan itu adalah wajar dan saya tidak mempermasalahkannya. Yg saya bahas ialah uji materi thd suatu upaya memfinalkan suatu pedoman tanpa adanya proses updating yg formal. Kalau tetap efektif, suatu pedoman tidak mungkin dapat difinalkan karena harus dapat terus berkembang. Barangkali ini salah satu dari mandeknya perkembangan Islam karena finalnya Al-Qur'an, sehingga reference pointnya selalu kembali ke 14 abad yg lalu. Walaupun wahyu selalu turun tetapi tanpa mekanisme formal utk mengupdate induknya segala wahyu niscaya akan mengakibatkan terjadinya ambiguitas karena akan selalu terjadi konflik interpretasi sebanyak jumlah kepala manusia. Apakah karena ini maka penulisan hadits jadi marak sbg upaya dan aspirasi manusia mengupdate suatu pedoman? Ini memang pertanyaan pertanyaan yg mendasar bagi saya, bukannya saya mau jadi agnostik tetapi saya ingin melihat bahwa kadar utility dari Al-Qur'an itu setinggi mungkin penerapannya. Membaca ayat2 sudah dilakukan ratusan juta/ milyaran muslim dalam kurun waktu ratusan tahun. Tapi karena akhir2 ini hasilnya malah awut2an maka tentu saya bertanya: dimana missing linknya? Apakah pelembagaan spt Vatican itu perlu, atau bebas sebebasnya spt bermacam2 denominasi dlm Protestanisme, atau apakah ada model yg menurut bung Chodjim paling optimal. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim chodjim@ wrote: Mas Dana, Sebenarnya tak ada mata rantai logika yang putus. Yang ada dalam hal ini adalah pemihakan. Perhatikan kembali kata pemihakan. Setiap manusia tentunya tak lepas dari pemihakan! Yang dimaksud dengan pemihakan adalah setiap orang --secara nalurinya pun-- pasti memihak apa yang dianggapnya paling dekat dengan kebenaran. Oleh karena itu, bagi yang Hindu Weda dianggap final, Tipitaka bagi yang Buddha, Tao te Ching bagi yang Taoisme, Adigrant bagi yang Sikh, Old Bible bagi yang Yahudi, Bible bagi yang Kristiani, dan tentunya Alquran bagi yang Islam. Hanya yang agnostik saja yang tidak menerima kitab suci. Sedangkan para penganut teosofi dan komunis saja punya kitab sucinya sendiri, yaitu yang telah dirumuskan oleh tokoh-tokohnya. Jadi, jika kita harus jujur, tentunya dalam hal ini termasuk Mas Dana, Alquran adalah final karena Anda mengaku memeluk Agama Islam. Nah, Mas Dana harus bisa membedakan antara Alquran dan wahyu semata. Alquran sudah final! Namun, diinformasikan juga dalam Alquran (QS 42:51), Tuhan tak pernah mengakhiri wahyu-Nya kepada manusia. Makanya, kita diberi tuntunan untuk berdoa kepada-Nya, termasuk doa yang ada di dalam Alfatihah ihdinaa al-shiraatah al-mustaqiim. Nah, bahasa yang digunakan Allah untuk berbicara dengan manusia adalah wahyu, bukan bahasa suara atau kata-kata. Dengan bahasa wahyu itulah akhirnya manusia menyadari bahwa Alquran itu benar (QS 41:53). Sekali lagi, bedakan antara Alquran dan wahyu. Lebah menerima wahyu (QS 16:68), tapi tak menerima Alquran. Manusia diberi Alquran oleh Tuhan --tentunya bagi yang mau menerima, dan bagi yang mengaku beragama Islam pasti wajib menerimanya. Jika kita beranggapan Alquran belum final, berarti kita termasuk orang yang ragu, dan konsekuensi logisnya bukanlah orang yang beragama Islam. Lalu, apa tugas kita yang paling pokok dalam memajukan umat? Tentunya rajin membaca ayat-ayatNya baik yang
[wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?
Apakah memang keislaman itu harus ditunjukkan dengan ciri2 lahiriah belaka? Tapi yg lebih mendasar ialah apakah pembedaan status budak dan non-budak itu masih berlaku di jaman sekarang menurut agama Islam? Dengan mengakui adanya status budak berarti tidak ada pengakuan bahwa semua manusia sederajat. Ini bertentangan dg Islam sendiri apalagi DUHAM. Kecuali jika kita bilang bahwa di abad ke 7 masih ada perbudakan dan kalau dilihat dari ayat2 lainnya pembebasan seseorang dari status budak sangat disukai Allah. Artinya pembedaan status budak vs bukan budak itu cuma insidental secara historis bukan paradigma Islam yg universal. Sehingga tidak dapat digunakan utk membenarkan atau menyalahkan suatu tafsir masa kini. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Masihkah kita memperdebatkan status budak dalam masa kini? Diskriminasi spt ini sudah lama harus ditanggalkan. Koq status budak vs non budakmasih digunakan sbg referensi utk membahas issue masa kini? Wah wah ... kita hidup di abad keberapa Non Pak Dana, kalo menurut saya, fakta budak beragama Islam yg dilarang memakai kerudung oleh Umar RA itu sangat relevan dengan diskusi kita karena fakta sejarah itu MEMATAHKAN klaim bahwa baju ala biarawati Khatolik (yang hanya terlihat wajah dan tapak tangannya) itu adalah BUSANA MUSLIMAH (atau busana wajib bagi perempuan Islam). salam,
[wanita-muslimah] Re: Syahwat
Teori psikologi mana yg bilang perempuan punya 1 akal dan 9 perasaan dan laki2 sebaliknya? Ini sih ilmu kuno dari kitab kuning kali yg dibuat di abad ke 15 ketika Islam masuk ke pulau Jawa? Mana mungkin sekarang ini kita bisa menerima suatu penjelasan di mana asumsi awalnya aja udah ngaco begini? Kalau dari asumsi dasarnya udah begini mau seperti apa kesimpulannya? Sudah bukan waktunya lagi menjelaskan fenomena alam dengan hikayat2 dan dongeng2 yg enggak jelas begini. Gunakan dong ilmu psikologi dan ilmu perilaku yg sudah banyak menjelaskan mengenai seksualitas manusia baik laki laki dan perempuan. Kapan Islam mau maju kalau pendekatan penyelesaian masalahnya itu dari dongeng/hikayat? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Qis, Menarik juga tulisan yang diposting mas Qis ini, saya biasa mendengar katanya wanita hanya punya 1 akal dan 9 perasaan (emosi) dan laki-laki sebaliknya lalu ternyata ada kisah tentang wanita 1 akal dan 9 syahwat ini. Obrolan tentang janda jadi beralih ke syahwat nih judulnya, pantesan ada janda (apalagi janda muda) langsung dicurigai ibu-ibu kalau janda itu akan merebut suaminya sementara para bapa-bapa langsung mikir bahwa janda itu butuh seks karena syahwat 9 itu ya?:) Kalau begini urusannya, seharusnya poliandri yang harus dipacu ya?hehehe. Tapi memang wajah malaikat itu memang dimunculkan dalam kasus poligami, kesannya yang beristri banyak itu penolong banget, padahal kalau mau nolong orang mah ya bantu aja ekonominya, carikan gadis-gadis itu bujangan bukan karena sudah kaya lalu bapa-bapa itu menikahi gadis-gadis atau janda-janda muda yang lebih cantik dari istrinya sambil berlindung dengan agama. Dan lebih lucu lagi ketika poligami, mereka beralasan masalah syahwat ini, kesannya dengan 1 syahwat dan 9 akal itu lalu dibantu obat kuat, berani bener punya istri banyak, apa 9 akal itu tidak bisa ngitung kebaikan dan keburukan akibat ngumbar syahwat yang hanya 1 itu?:) salam Aisha -- From: Q. Ismiyanto Mbak Aisha, Point no. 1 tuh maksudnya gini.. Dalam fantasi laki-laki, janda (muda) tidak ada punya saluran konvensional dalam hal seksualitas. Sehingga lagi-lagi dalam fantasi laki-laki, apapun yang dilakukan sang janda adalah dalam rangka mencari pasangan lain jenis untuk menyalurkan hasrat biologisnya. Dalam kenyataan yang kasat mata, memang kita bisa melihat perilaku laki-laki yang menjadikan agama itu sebagai pedoman hidup. Misalnya nggak ngomong kotor, nggak mata keranjang, nggak ganjen dsb. Tapi siapa yang menebak isi kepala ? Mohon maaf kepada semua saudara ku yang laki-laki. Bukan bemaksud memvonis bahwa semua laki-laki itu otaknya ngeres. Ini hanya opini iseng-ku yang tanpa bukti berupa penelitian. Tapi hanya hasil rangkuman dari beberapa obrolan dengan beberapa orang (termasuk mereka yang dipanggil ustadz). Lalu yang nomor 2, entah mana yang benar : bahwa perempuan memiliki 9 perasaan atau 9 syahwat. Saya sih dapet istilah ini dari tulisan mas Mujtaba Hamdi Syahwat Majalah Syir'ah, Tahannus, Januari 2007 Oleh Mujtaba Hamdi Dari beranda masjid sini, masih tampak jelas huruf cetak di papan tua itu: Jual Pil Biru. Rahasia Pria Perkasa. Usai mampir shalat zuhur di masjid sini, cukuplah dengan menyeberang jalan, kita akan sampai di toko penjaja obat kuat itu. Dan jangan kaget, hanya sekitar sepuluh atau lima belas langkah dari situ, kita bisa lihat lagi papan serupa: Sedia Obat Oles. Besar dan Keras. Tahan Lama. Sepanjang jalan itu, ternyata, tak sulit mendapatkan teks dengan nada yang sama. Di trotoar jalan. Di pohon-pohon. Di tiang-tiang listrik, tiang telepon. Ada belasan, eh, puluhan-di seperjalanan yang tak lebih dari lima kilometer itu. Terbukti manjur. Jaminan uang kembali. Ada syahwat di sana, sekaligus ada kecemasan. Seorang pria seperti harus merasakan kecemasan itu: runtuhnya syahwat. Macam ada asumsi yang disepakati, bahwa syahwat pria itu tak berpondasi, sehingga rapuh, rawan, mudah ambruk, gampang rontok. Dan karena mudah kempes semacam itu, maka syahwat pria harus terus dipompa, dipompa, dan dipompa. Itu tak cuma terekspresikan di papan-papan pinggir jalan yang `liar', `tanpa izin', `tak berkelas' itu. Tapi juga di baliho-baliho jalan tol, yang dipasang perusahaan-perusahaan advertising bergengsi. Ah, ya, juga di slot-slot iklan teve paling bercitrakan `intelektual' sekalipun. Tentu saja tidak dalam bentuk teks `pil biru', tapi sudah dikemas manis: pembangkit stamina pria. Nadanya juga lebih berkelas: Langsung action.. Tapi, apa yang kita dengar di sudut sana? Di sana, di masjid-masjid, di ruang-ruang pengajian, yang dihadiri banyak kaum ibu itu (mungkin juga di masjid seberang penjual `pil biru' itu), ekspresi itu telah berubah, total, seratus delapan puluh derajat. Syahwat pria tak lagi ditampilkan sebagai rapuh-tak berpondasi-gampang kempes, melainkan kokoh-meluap-luap-butuh ditumpahkan. Kita dengar, di sana, sebuah suara bergaung
[wanita-muslimah] Shariah Finance di Inggris (Re: Rambu Pembaruan Islam)
Memang harus ditetapkan dulu oleh konsensus teks mana yg masuk kaidah ibadah dan mana yg masuk kaidah muamalah. Yg masuk kaidah muamalah harus dapat bebas diijtihadkan siapa saja yg berkompetensi bukan bukan cuma yg ahli ilmu agama saja. Kemarin ini saya menghadiri seminar Islamic Finance di London School of Economics dg pembicara dari Saudi Arabia, Inggris, AS dan Pakistan. Inggris ternyata adalah negara Barat pertama dan satu2nya yg telah mengizinkan beroperasinya bank syariah Islamic Bank of Britain secara penuh. Artinya bank ini bukan hanya loket syariah spt di Bank Mandiri tetapi lebh spt Bank Muamalah. Full shariah. Apa ini artinya? Artinya bahwa telah terjadi pemahaman mengenai kebutuhan dan dapat berjalannya sistem keuangan syariah oleh regulator/otoritas industri keuangan di Inggris. Suatu revolusi karena sistem keuangan Inggris salah satu tercanggih didunia dimana regulasi pajak, hukum dan lain2 sangat ketat sehingga jarang kita mendengar skandal2 keuangan di Inggris. Terakhir cuma Barings Brothers yg memang keterlaluan. Presiden Direkturnya orang Inggris, Michael Hanlon, yg tidak mengerti apa2 mengenai hukum Islam tetapi karena kepiawaiannya berhasil menjalankan keuangan syariah dalam sistem regulasi perbankan di Inggris,tentunya dg Dewan Syariah yg kompeten. Di sini dibuktikan bahwa siapapun bisa menjalankan dan memanfaatkan jasa keuangan syariah. Malah ex-bossnya HSBC Amanah, bilang saking suksesnya ada rabbi (pemuka agama Yahudi) yg buka account di HSBC di Inggris karena memang dlm semua agama sebenarnya riba itu dilarang. (sedikit kelakar: ada bankir Malaysia pernah bilang di Malaysia ada presdir bank syariah orang Inggris. Tidak spt di Indonesia perbankan syariah itu yg penting pegawainya pakai kerudung (jilbab) bukannya dilihat dari struktur hukum dari produk2nya bebas riba.) Di sini contoh dimana kalau ijtihad dalam lingkup kaidah muamalah dijalankan benar maslahatnya luar biasa. Bukannya tidak ada rambu, karena semua rambu2 dijaga oleh Dewan Syariah. Sebelum regulasinya lengkap mereka menjalankan shariah-principled sebelum benar2 shariah-based. Lebih baik 90% shariah-compliant dulu daripada 0% alias tidak ada apa2. Tidak ada apa2 memang tidak melanggar apa2, alias nol tambah nol pastinya sama dengan nol. Suatu contoh dimana kalau ijtihad dilakukan tidak hanya oleh ulama, tetapi juga oleh bankir profesional, otoritas keuangan, dsb maka maslahatnya bisa luar biasa. (kelakar bankir Pakistan: sukses itu adalah memegang Al-Qur'an di tangan kanan, menggenggam kalkulator di tangan kiri ...) Jangan heran kalau saya sangat lantang menentang ulah teokrat Islamist berbasis pemahaman kuno yg mau membawa kita kembali ke abad ke 7. Banyak contoh moderen yg lebih cerdas dan penuh maslahat. Siapa yg tidak sebal sama mereka yg mencari pembenaran dalam kitab suci hanya utk melampiaskan angkara murka dan memamerkan kebodohan? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote: Rambu Pembaruan Islam http://republika.co.id/koran_detail.asp?id=281157kat_id=16 Arif Munandar Riswanto Alumnus Universitas Al Azhar Mesir dan Aktivis Muda PERSIS Beberapa hari ini, harian Republika diwarnai dengan polemik sengit tentang wacana pembaruan Islam. Terlebih lagi, sebagaimana ditulis oleh Adian Husaini, dimulai oleh pidato Cak Nur pada tanggal 3 Januari 1973, tren pembaruan pemikiran Indonesia telah memasuki usia yang ke 37 tahun. Meskipun sebenarnya secara jujur, pembaruan Islam telah ada semenjak Islam lahir ke muka bumi ini. Dengan demikian, Cak Nur bukanlah orang pertama yang melakukan pembaruan-jika memang dia layak disebut sebagai seorang pembaru. Wacana pembaruan Islam pun bukan wacana baru, tetapi wacana tua. Ia ada seiring dengan kelahiran Islam. Dimulai dari masa Nabi, Khulafaur-rasyidin, para imam mujtahid, hingga sampai saat ini. Bahkan, terkait dengan tema ini, Imam Suyuthi menulis sebuah buku yang sangat bernilai, Ar-Radd 'ala Man Akhlada Al-Ardh wa Jahula anna Al-Ijtihad Fardh. Bahkan, sebagaimana dikutip oleh Al-Munawi dalam Faidh Al-Qadhir (2/282) As-Suyuthi membuat nuzhum tentang orang-orang yang disebut pembaru, mulai dari Umar bin Abdil Aziz hingga masa dia. Hal pertama yang harus kita pahami adalah, bahwa pembaruan Islam merupakan kewajiban yang diajarkan agama dan kebutuhan yang diperlukan realitas. Disebut kewajiban agama karena secara langsung Rasulullah sendiri telah mengajarkan bahwa pembaruan di dalam Islam itu ada dan disyariatkan. Ini berangkat dari hadis yang diterima Abu Hurairah dan diriwayatkan oleh Abu Dawud, Al Hakim, Al Khathib Al Baghdadi, Sesungguhnya Allah akan mengutus untuk umat ini setiap seratus tahun sekali orang yang memperbarui agamanya. Pembaruan menjadi kebutuhan realitas karena sekarang umat Islam sedang menghadapi problematika baru yang sama sekali berbeda dengan zaman dulu. Sekarang muncul teori, falsafah, dan inovasi baru yang tidak pernah terjadi di zaman dulu. Umat Islam
[wanita-muslimah] Re: Bagaimana Cara Mengatasi Kumpul Kebo?
Wah ini sih melanggar HAM memaksa orang utk menikah. Urusan kumpul kebo itu urusan pribadi diluar ranah publik. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, yudiavid bunkam [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.tribun-batam.com/index.php?module=detailnoberita=29440 02 Februari 2007 Bagaimana Cara Mengatasi Kumpul Kebo? HALO Pemko Batam, bagaimana caranya mengatasi kumpul kebo di perumahan? Terutama orang pribumi yang jadi simpanan warga asing termasuk pribumi dengan pribumi. Hal ini banyak terjadi di perumahan Taman Tuah Legenda. Kapan dilakukan operasi atau sidak dari rumah ke rumah? Sebab, saya merasa risih dan prihatin. Mohon penjelasannya, terimakasih. Pengirim: +6281372857xxx Laporkan Secara Resmi ke Dinsos TERIMAKASIH atas pertanyaan yang disampaikan. Terkait maraknya aksi kumpul kebo yang mulai meresahkan masyarakat, tahun 2006 silam beberapa kali Pemko Batam melalui Dinas Sosial dan Satpol PP telah melakukan penertiban. Penertiban tersebut salah satunya melalui razia serta menggelar nikah massal. Untuk tahun 2007 ini, Dinsos dan Satpol PP akan kembali melakukan razia dan menggelar pernikahan massal bagi pasangan kumpul kebo yang memenuhi syarat untuk menikah. Adapun syarat yang dibutuhkan antara lain masing-masing mempelai harus berstatus single. Kalau janda mampu menunjukkan surat cerai begitu juga duda, yang bersangkutan juga harus mampu menunjukkan surat cerai atas istri pertama. Mengenai penertiban kumpul kebo antara warga negara Indonesia dengan warga negara Asing (WNA), sebelumnya Dinsos telah mengirimkan surat pada seluruh ketua RT/RW yang ada di Batam. Dalam surat tersebut, Pemko meminta bantuan pengawasan terhadap pasangan tidak menikah yang hidup satu atap. Termasuk di dalamnya pasangan antara WNI dan WNA. Sebab, ketua RT/RW merupakan pihak yang paling memahami kondisi serta situasi warganya. Bila terbukti ada pasangan tidak menikah yang tinggal satu atap, kami berharap baik ketua RT/RW maupun masyarakat dapat melaporkan secara resmi pada Pemko Batam melalui Dinsos atau Satpol PP. Berdasarkan laporan tersebut, kami akan melakukan tindakan misalnya dengan menggelar razia serta melakukan nikah massal. Nurhasni Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Batam
[wanita-muslimah] Re: Ibu Tak Menikah Menyusui Ancam Lembaga Perkawinan
Inilah menariknya dilema antara 'kesejahteraan manusia' versus 'kepatuhan agama'. Para fundamentalis beranggapan bahwa semata-mata dengan patuh pada agama maka otomatis manusia akan bahagia dan sejahtera, padahal kenyataannya banyak aturan agama yg kuno yg malah tidak mendukung kesejahteraan dan kebahagiaan manusia. Nah, apa pilihan kita? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Sirbats, beritanya bukannya dari Malaysia, bukan Singapura? Kalau Singapura jelas lebih bebas karena tidak berdasar agama tertentu. Dan ibu tidak menikah mengangkat anak (apapun alasannya), menurut saya merupakan solusi yang bagus bagi keberadaan anak yatim piatu. Bagaimanapun, menurut saya, anak lebih bagus dibesarkan oleh seorang ibu ketimbang dalam sebuah panti. Seorang ibu bisa mencurahkan perhatian pada anak angkatnya ketimbang panti yang mengurus puluhan bahkan ratusan anak. Di sisi lain, panti asuhan pasti juga akan terbantu dengan adanya ibu2 yang mau mengangkat anak dari pantinya tersebut. Beda halnya kalau di Malaysia. Saya pikir karena Malaysia berdasar agama Islam, maka semuanya jadi dipikirkan berdasarkan hukum-hukum agama yang ada sebelumnya. Alih-alih memikirkan manfaatnya, fenomena ini dianggap sebagai ancaman terhadap keutuhan rumah tangga. Kalau di kita sih, saya banyak bertemu dengan ibu2 (baik yang janda maupun tidak pernah menikah) yang kemudian mengangkat anak dan membesarkannya, membiayai sekolah sampai lulus. Dan mereka cukup happy dengan keadaan mereka tersebut. Buat mereka yang penting bisa mengasuh anak, perkara ada suami atau tidak, sudah tidak terlalu mereka permasalahkan. Barangkali buat mereka ini, punya suami malah jadi banyak masalah, harus memahami keadaan suami lah, harus nurut suami ini itulah, dlsb. Sementara kalau mengangkat anak, bisa dididik supaya patuh pada ibunya (dan biasanya anak angkat mengerti posisi dirinya, jadi nggak nglunjak minta macem2 sama ibu angkatnya). Apalagi kalau anaknya pinter dan kemudian sukses dalam hidupnya, ibu angkatnya bisa tersenyum lega dan turut bangga bisa minterin anak orang. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 2/3/07, SIR BATS [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Wikan, Topik bahasannya saya kira memang mengacu pada perempuan yg tidak bersedia menikah; bukan pernah menikah. Misalnya, singapura sekarang mengakui anak yg dilahirkan oleh single parent, seorang perempuan yg memilih untuk hamil dan melahirkan bayi tanpa ingin memiliki suami :=) di lain sisi banyak perempuan yg ingin memiliki anak tapi tidak ingin hamil dan tidak ingin punya suami. barangkali fenomena baru ini belum bisa diterima masyarakat kita, namun sudah eksis dan mungkin akan menjadi trend di singapur. mereka memisahkan seks dan proses reproduksi. untuk jaman sekarang ini sudah sangat mungkin dan mudah : seks diambil enaknya saja dibuang resikonya . Manusia sudah bisa memilih ketika berhubungan seks, akan menghasilkan bayi atau tidak. saya pikir trend ini asyik juga :=))
[wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism
Allah, sehingga Alquran pun menjadi hidup dan memberikan kehidupan bagi kita. Amin. Wassalam, chodjim - Original Message - From: azka To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 17, 2007 6:45 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism Lho Mas Dana, bagaimana kita memahami kata2 Athi'urrasul (Taatlah kepada Rasul) yang didalam al qur'an diulang-ulang sekitar 14 kali? Bukankah perintah taat kepada rasul berarti pula perintah mengikuti dan percaya dengan hadits2nya?. Atau bagaimana? Layaly - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 17, 2007 12:47 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism Mengapa tidak Al-Qur'an saja, setahu saya dalam Al-Qur'an tidak disebut kita harus percaya hadits. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Janda
Lho kelihatannya Anda yg tersinggung, saya sih tidak karena saya menikmati pemandangan wanita cantik. Mungkin pernyataan saya benar bahwa urusan aurat bagi perempuan itu mengandung unsur iri thd kecantikan perempuan lain. Sehingga ucapan saya menyentuh syaraf terbuka Anda. Sering kebenaran itu menyengit. Maaf kalau realita itu memang sering sakit dan perih kalau baru disadari bahwa bertolak belakang dengan asumsi yg diyakini. Bagi saya yg penting bukan hijab atau jilbabnya, tetapi PEMAKSAAN BAIK HUKUM, BUDAYA ATAU UPAYA2 PENEKANAN LAIN thd perempuan sehingga mereka tidak berhak memilih pakaian yg disenanginya. Ini pelanggaran HAM berat bagi saya. Kalau ada yg sukarela utk pakai jilbab saya tidak ada persoalan, tetapi saya tahu banyak perempuan berjilbab karena diharuskan lingkungan dekatnya. Saya tidak tahu apakah Anda pernah membaca tulisan saya mengapa Perancis menentang pengharusan pemakaian hijab, karena ada kasus di sana bahwa seorang gadis muslimah baru berumur belasan tahun dibakar hidup2 oleh kakak laki2 dan saudara sepupu laki2nya karena dia tidak mau pakai hijab. Menurut interpretasi budaya dan agama keluarganya, kalau perempuan tidak berjilbab maka semua saudara laki2nya akan ikut masuk neraka. Padahal dalam Islam mana mungkin kita menanggung dosa orang lain? Makanya pengertian nabi Isa (Yesus) menanggung dosa orang lain itu tidak ada tempat dalam Islam. Kemudian di Perancis sangat shock karena sebagai pusat mode dunia dan sebagai budaya yg mengagungkan perempuan, koq ada perempuan di tanah Perancis dibakar hidup2 karena pilihan pakaiannya. Coba analisa secara rasional, adilkah ini? Urusan hijab dan aurat ini semua ini memang kompleks karena ada unsur fitrah perempuan, ada unsur desain biologis utk berprokreasi, ada aspirasi psikologis khusus perempuan, ada kejahiliyahan (ignorance) para pembuat kebijakan (terutama yg teokratis), ada ketidakmautahuan laki2 yg seenak udel, ada ketidakmauan laki2 mengendalikan syahwatnya sendiri, ada ketidakinginan suatu budaya utk menghargai perempuan sebagai manusia yg setara, dsb, dsb. Perempuan sebagai manusia juga memiliki HAM sepenuhnya utk ikut berbahagia menikmati kehidupan di dunia ini. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote: Pendapat prof di bawah itu gimana ya ? Susah saya bilangnya... Soalnya saya ngga mengira akan keluar dari orang sekaliber anda... sempit banget... Jangan Su'u Dzon dong Prof. Apa Prof pikir para wanita berhijab yang suka dakwah atau demo itu kalah cantik dengan mereka yang membuka aurat ? Pertama, definisi cantik aja sudah bermacam-macam. Mau pakai definisi cantik yang mana ? A la timur? barat? timur tengah? atau yang mana? Semua punya definisi yang tidak standard. Jadi bagaimana bisa prof menyatakan seperti yang di bawah itu? Kedua, menggunakan kacamata saya sendiri, tidak benar bahwa orang-orang yang berhijab kalah cantik dengan yang tidak berhijab, physically lho ya... Betul. Saya perempuan, banyak teman saya di kalangan perempuan yang berhijab maupun tidak. Dan secara rata-rata tidak ada perbedaan yang menyolok derajat kecantikan (fisik) dari kedua kelompok tersebut. Saya malah punya teman yang berhijab, cantik sekali. Kalau di rumahnya dia berdandan dan memakai pakaian biasa.. kalau saya lihat-lihat, wajahnya tuh mirip Bella Saphira 'gitu. DIa juga ke mana-mana dakwah, dan mengajari kaum wanita untuk berhijab juga, demi manggapai ridho Allah. Prof lama di UK sih ya.. Kalau di Indo prof mungkin tau yang namanya Inneke Koesherawati. Biarpun dia tidak berjilbab (jilbab=jubah), tapi dia menutup auratnya (seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan). DIa juga ikut demo anti pornografi dan pornoaksi, dan juga mendakwahkan penutupan aurat dengan sempurna. Apa kira-kira motivasinya iri dan dengki juga? Kemungkinannya kecil banget, Prof. Maaf ya Prof kalau menyinggung. Wass, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dana Pamilih Sent: Thursday, February 01, 2007 5:27 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Janda Tambahan: Rasa tidak suka itu bukan selalu berarti keadilan dilanggar. Rasa dengki, iri, benci itu bukan perasaan2 yg perlu dilindungi oleh pembenaran agama. Malahan harus dikikis. Kalau kita iri karena ada perempuan lebih cantik, ada orang lebih kaya terus kita cari pembenaran dari agama supaya mereka disingkirkan? Dari pengamatan saya terlihat bahwa perasaan2 buruk ini lebih sering diungkapkan secara vokal oleh para pendemo yg mengatasnamakan agama. Kalau ditilik lebih dalam tidak lain cuma perasaan iri dan dengki saja. Bukan yg rasional. Masa agama menunjang dipeliharanya perasaan2 demikian? Apa benar bahwa kita boleh memperlakukan tubuh dan jiwa kita semau-maunya kita ? Atas nama HAM ? Bukankah dengan demikian melanggar HAM orang lain juga
[wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?
Makanya Kant pernah berujar: yg penting ialah bahwa setiap orang menegakkah hukum ahlak (moral laws) dalam dirinya sendiri dulu. Artinya kendalikan diri sendiri dulu baru orang lain. Tidak ada pembenaran yg dapat diberikan bagi laki2 yg beralasan bahwa pelecehan sekusal thd perempuan yg dilakukan itu akibat kesalahan perempuan karena terlalu menggiurkan. Kalau si laki2 itu bisa mengendalikan diri, maka tidak akan terjadi pelecehan seksual thd perempuan. Mau pandangan mata keq, mau pakai bikini sambil berlenggang kangkung keq, dll, kalau laki2 bisa mengendalikan diri, kan perempuan aman. Belum saya dengar dari ulama di milis ini bahwa tanggung jawab dalam keputusan terakhirnya ada pada pihak laki2 sehingga merekalah yg harus dibina utk mengendalikan syahwat dan hasrat seksualnya. Bukan perempuannya yg harus menjaga diri jangan sampai menggiurkan. Bagi saya kelihatannya pemahaman Islam itu lebih suka melempar kesalahan pada pihak lain. Perkosaan, salah perempuan. Perang saudara, salah kafir. Miskin dan terbelakang, salah Yahudi, dsb, dsb. Kapan kita mulai berintrospeksi melihat bahwa salah satu sumber kemunduran kita adalah kebodohan kita sendiri dan kurangnya upaya utk mencari solusi yg sebenarnya? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Penjelasan Mba Aisyah lebih baik ...lebih jelas dan lebih tersusun/terperinci daripada penjelasan saya, terima kasih Mba Aisyah:)) Saya hanya ingin menambahkan sedikit saja kepada Mba Ning mengenai masalah Menjaga pandangan dan masalah aurat. Pertama menjaga padangan tidak berkonotasi dengan tidak boleh memandang sesuatu yang edun-edun atau sesuatu yang bikin terangsang baik terangsang secara seksual atau terangsang yang lainya seperti materi, kecemburuan dll. Maksud dari menjaga pandangan adalah memanage atau mengatur/mengolah/mengusahakan agar apa yang kita pandang tidak menimbulkan effek negatif (mudharat) kepada diri kita. Dengan demikian setiap orang akan senantiasa belajar untuk bisa mengontrol dirinya, katanya sih bisa karena biasa.. Kedua masalah aurat, apakah aurat ini selalu berkonotasi dengan ssuatu yang merangsang?? Ada laki-laki yang terangsang melihat hidung, bibir dari seorang wanita bahkan ada banyaak laki-laki yang teransang lihat bulu ketiak cowo lainya...apakah semua termasuk aurat?? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) ninghdw@ wrote: Dik Aisha, Kalau dik Aisha mengira saya menganggap memelihara pandangan artinya sama dengan tidak boleh berkontak mata, dik Aisha salah. Dalam pemahaman saya, memang pada saat berinteraksi atau berdialog kita harus berkontak mata. Artinya ya harus memandang. Interaksi tidak akan effective bila kontak mata tidak terjadi. Pemahaman saya terhadap AnNur 30-31 itu (menjaga pandangan), bukan berarti tidak boleh terjadi contact mata. Tetapi tidak melihat aurat orang lain. Bila masing-masing wanita dan pria itu tertutup aurat-nya dengan sempurna, insya Allah interaksi akan lebih lancar. Karena tidak perlu menghindar-hindarkan mata dari melihat yang bukan haknya. Jadi TIDAK BENAR bahwa yang namanya memelihara pandangan itu trus jalannya nunduuuk terus, atau kalau lagi ngomong dengan orang lawan jenis nunduuuk terus. Maksudnya memelihara pandangan itu ya, mengontrol diri, agar TIDAK MELIHAT YANG BUKAN HAK-nya. Lha sulit kan pengontrolan diri (agar tidak melihat yang bukan haknya tersebut), kalau banyak yang - mau tidak mau - pasti akan terlihat, wong berseliweran di depan matanya. Ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan apakah dia akan tergoda syahwatnya atau tidak. Karena kalau menggunakan indikator tergoda atau tidak, jadi relative untuk setiap orang. Ada orang yang bisa tergoda hanya dengan mendengar suara perempuan, ada yang sama sekali tidak tergoda biar pun ada orang pamer aurat keseluruhannya di depan matanya. Kalau menggunakan indikator ini, maka bisa jadi : hukum memandang aurat perempuan adalah HARAM bagi yang mudah tergoda, dan HALAL(MUBAH) bagi yang tidak mudah tergoda. Apa begitu yang dik Aisha pahami? Wass, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Aisha Sent: Friday, February 02, 2007 9:55 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain? Mba Ning, Saya dibesarkan di tengah keluarga yang biasa ngobrol dengan saling memandang, termasuk antar lawan jenis, misalnya anak perempuan dengan ayahnya, anak perempuan dengan saudara laki-laki atau sepupu laki-laki atau om atau pakde, dll. Jadi di luar rumah juga dalam aktivitas saya sejak sekolah sampai kerja, saya terbiasa memandang lawan jenis. Ternyata ada laki-laki yang menunduk atau memandang ke arah lain, rasanya tidak nyaman lho mba, karena saya tidak
[wanita-muslimah] Re: - Re; Bukan sekedar ritual
Padahal jelas2 Tuhan telah bersabda bahwa memang telah diciptakan bermacam2 bangsa di bumi ini supaya bersilaturahmi. Kaum fundamentalis bin puritan itu biasanya lebih ahli dalam hal larang melarang tetapi siapa yg menciptakan hal hal baru. Apa ada teori baru, pendekatan baru? Justru hal2 yg baru itu dimusuhi oleh mereka. Apa akibatnya, biasanya fundamentalis bin puritan ini sangat gersang kehidupannya. Seni dosa, bersenang2 dosa, pakai baju bagus dosa, makan enak dosa, semua serba dosa kecuali ngejentul enggak ngapa2in ... he he ... Yg kalau enggak ngapa2in buat apa hidup. Padahal kegiatan manusia itu perlu untuk salih menafkahi orang lain. Upacara itu kan suatu kegiatan yg perlu belanja sehingga akan ada yg memperoleh nafkah dari pembelanjaan yg besar. Kalau semua enggak boleh, yah cari nafkahnya gimana? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Lha kalau semua dimusuhi, ini dilarang, itu dilarang, siapa lagi yang mau masuk Islam?? Semakin banyak larangan, tabu dan lain-lain, yang tersisa hanyalah kaum fundamentalis bin puritan. Oh ya, hari ini sampai Minggu besok juga ada upacara tradisional Seren Taun. Kabarnya sudah 30 tahun lamanya tidak digelar. Apa juga tidak diperbolehkan oleh ustadz?
[wanita-muslimah] Re: (pamit bentar) Monarki/teokrasi/demokrasi
Jepang aja termasuk bangsa paling telaten dan cermat di dunia aja bisa kecelakaan. Apalagi kita. Kereta api aja yg mustinya paling aman kerjanya kecelakaan melulu. Kalau ada PLTN, bisa2 kota2 bisa rata dengan tanah spt dibom. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED] wrote: contoh2 kecelakaan PLTN / energi nuklir di negara maju: Reaktor Nuklir Bocor, 4 Tewas MIHAMA, (PR).- Sedikitnya empat orang tewas dan tujuh lainnya mengalami luka bakar sangat parah, setelah terjadi kebocoran uap nuklir dari reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Mihama di daerah administrasi Fukui, Jepang. Peristiwa itu adalah insiden terakhir yang menimpa industri reaktor nuklir di Jepang. Salah satu dari tiga reaktor PLTN di Mihama, sekira 350 kilometer barat Tokyo, mati secara otomatis, ketika alarm terdengar beberapa saat sebelum terjadi kebocoran uap dari salah satu turbin, yang mengenai para pekerjanya di reaktor itu. Perdana Menteri Junichiro Koizumi mengatakan, penyelidikan diperlukan atas insiden yang dinilai paling parah di fasilitas nuklir, hingga menimbulkan korban jiwa. Tetapi, Kansai Electric Power Company, yang mengoperasikan reaktor Mihama sejak tahun 1976, menekankan bahwa kebocoran tidak akan menimbulkan bahaya dan radiasi sehingga tidak perlu melakukan evakuasi penduduk di daerah tersebut. Insiden ini tidak akan menimbulkan efek radiasi terhadap lingkungan sekitarnya, demikian pernyataan yang disampaikan perusahaan tersebut. Seorang juru bicara kepolisian daerah administrasi Fukui mengonfirmasikan bahwa empat orang tewas dan tujuh lainnya cedera akibat insiden yang terjadi di ruang turbin reaktor nuklir tersebut. Korban tewas berusia antara 29 hingga 46 tahun, demikian kata polisi lokal. Seorang juru bicara kepolisian menyebutkan, dua lainnya dalam kondisi kritis, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut. Pejabat dari Badan Keselamatan Industri Nuklir Jepang menyebutkan, kebocoran itu tidak akan menimbulkan radiasi, karena turbin di dalam reaktor air tidak berhubungan langsung dengan reaktor nuklir. Kebakaran Sementara itu, kebakaran kecil menimpa fasilitas nuklir di daerah adminstrasi Shimane, sekira 600 kilometer dari barat daya Tokyo, Senin (9/8). Namun, insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa. Kebakaran terjadi di tempat pemrosesan daur ulang sampah, yang juga menjadi tempat fasilitas pencucian. Namun, insiden itu dengan cepat bisa dikendalikan, kata seorang juru bicara bagi Chogoku Electric Power Co., yang mengoperasikan reaktor itu. Insiden ini sepertinya telah mengurangi kepercayaan publik atas industri reaktor nuklir Jepang yang terguncang oleh rangkaian kecelakaan dan skandal dalam tahun ini. Insiden kecelakaan yang terjadi Senin (9/8) itu bertepatan dengan peringatan 59 tahun jatuhnya bom atom di Nagasaki. Koizumi menyatakan keprihatinnya atas jatuhnya korban jiwa di Mihama, serta menekankan perlunya standar keselamatan tinggi di industri yang mengsuplai hampir setengahnya energi listrik Jepang. Penyebab insiden ini harus diklarifikasi, melakukan pencegahan, dan keselamatan secara penuh di reaktor nuklir, kata Koizumi. Direktur Manajer Kansai Electric, Hiroshi Matsumura, menyampaikan permintaan maaf. Sangat disesalkan. Dan, saya minta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat, katanya dalam konferensi pernya di Osaka. Pejabat Kansai Electric Power Co mengatakan, kurangnya air pendingin menyebabkan terjadinya kebocoran tersebut, demikian dilaporkan Kantor Berita Kyodo . Disebutkan uap itu mempunyai tingkat kepanasan mencapai 518 derajat Fahrenheit. Paling tidak ditemukan satu lubang di pipa ruang turbin, namun pihak berwenang masih melakukan penyelidikan. Masalah keselamatan di pembangkit tenaga nuklir Jepang menjadi perhatian publik, terutama mengenai sisa pengolahan program energi itu. Kebocoran yang menimbulkan radiasi paling parah terjadi di pembangkit nuklir di Tokaimura, Timur Laut Tokyo yang menewaskan dua karyawannya dan berdampak pada ratusan warga tahun 1999. Insiden itu terjadi ketika dua pegawainya mencoba untuk menyelamatkan kelebihan uranium di dalam tabung khusus. Sejak itu tidak pernah terjadi peristiwa besar di pusat pembangkit nuklir. Lebih dari 600 orang juga terkena radiasi karena para pekerjanya berusaha untuk mengantisipasi tangki reaktor itu. Jepang adalah pengguna energi nuklir terbesar ketiga di dunia setelah AS dan Prancis. (AP/AFP/A-43)*** Bekas Reaktor Nuklir Chernobyl dalam Bahaya Moskwa, Selasa - Ruangan beton pelindung reaktor nuklir Chernobyl mulai ambruk dan mendesak untuk segera diperbaiki. Demikian dinyatakan Menteri Tenaga Atom Rusia Alexander Rumyantsev dalam sebuah acara konferensi pers, Selasa (22/4), hampir tepat 17 tahun setelah salah satu dari empat reaktor nuklir di Ukraina itu meledak dan menyebarkan awan radioaktif ke berbagai
[wanita-muslimah] Re: Janda
Saya menikah umur 37 dan terus terang enak juga jadi single dan telah berpenghasilan tetap. Masa indah yg tidak terulang lagi ... he he ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi keinget, Saudara saya, laki-laki, usia 37 tahun, posisi senior manager di perusahaan multinational, tapi belum berkeluarga. Karena tuntutan pekerjaan, dia memang sering travelling ke mana-mana, ya mungkin itu yang menyebabkan dia belum dapet2 jodo. Di keluarga besar, saudara saya ini selalu jadi sorotan dan dapet cibiran. Ada yang bilang kemungkinan dia punya kelainan (impotent atau gay) 'gitu.. Kasihan deh, ibunya jadi makan hati karena anaknya ini belum juga laku.. Keluarga besar saya ini termasuk golongan maternalistik 'kali ya ? Ya Allah, berikanlah dia jodoh segera, Amiin. Wass, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Lina Dahlan Sent: Thursday, February 01, 2007 2:01 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Janda Bagaimana kalau laki2 (yg gak nikah2, menghamili anak orang, jadi duda kelamaan) di masyarakat paternalistik ato maternalistik? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: yup, di masyarakat paternalistik, wanita selalu jadi sorotan. misal gak nikah2 dibilang perawan tua, gak laku, dapet cibiran orang, dlsb. hamil/punya anak tapi gak ketauan bapaknya, dapet pandangan negatif dari masyarakat. bahkan kalaupun diperkosa kadang mendapat stigma negatif, terlalu genit sih, tidak bisa menjaga pergaulan dlsb. menikah belum punya anak, yang disalahin lagi2 perempuan, padahal mungkin bisa saja dari faktor lelakinya atau karena belum dikasih sama Tuhan kalau cerai jadi janda juga ditakuti sama wanita lain, takut merebut suami orang dll. oleh karena itu selayaknya wanita diberdayakan supaya bisa mandiri dan bebas dari stigma2 negatif tersebut salam, -- wikan http://wikan.multiply.com http://wikan.multiply.com On 1/30/07, Chae chairunisa_mahadewi@ wrote: status negatif pada predikat janda disebabkan oleh adanya diskriminasi gender, perempuan yang berani mengambil keputusan untuk bercerai seringkali dilabeli negatif sebagai perempuan yang kurang baik. Apalagi dengan adanya mitos keperawanan dan konotasi keperawanan sama dengan nilai perempuan itu sendiri:( [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Janda
Ini kan cerminan dari Islam yg salah kaprah. Jadi kita juga harus tegas dan menolak tafsir2 yg salah walaupun mentang2 diucapkan oleh shaik yg bersorban putih, berjenggot tanpa berkumis, berlafaz Arab, pakai celana diatas pergelangan kaki, selalu menenteng tasbih. Mereka belum tentu benar. Saring dengan uji logika dulu setiap omongan orang. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk ulama Australia yg dimaksud Wikan namanya Shaik Taj Din Al Hilaly. Kutipan kata2nya yang mengundang kontroversi : In the sermon on the topic of adultery, he compared the plight of women who suffered sexual attacks to uncovered meat. If you take out uncovered meat and place it outside on the street, or in the garden or in the park, or in the backyard without a cover, and the cats come and eat it ... whose fault is it, the cats or the uncovered meat?, he reportedly said. If she was in her room, in her home, in her hijab, no problem would have occurred. The Sheikh also said women were weapons used by Satan to control men. berita selengkapnya ada di: http://www.worldnewsaustralia.com.au/region.php?id=132233region=7 Salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Setyawan arisetyawan@ wrote: Om, nama ulamanya siapa ya? Bisa diperjelas biar tidak ada keraguan... - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: 2007-01-29 Monday 11:12 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Janda Jangankan di Indonesia, di Australia pun ada ulama yang mengatakan bahwa perempuan yang tidak pakai jilbab ibarat daging mentah yang boleh disantap siapa saja. Ah gila :( buat merubah itu emang perlu revolusi. kalau perempuan bisa berdaya dan mandiri bisa berani menghadapi laki-laki yang kurang ajar dan gak menghargai perempuan, hingga tercapai keseimbangan dan saling menghargai.
[wanita-muslimah] Re: Janda
Inti utama keadilan adalah terjaganya hak kepemilikan seseorang. Kalau seorang perempuan ingin berpakaian seksi, itu hak dia karena tubuhnya milik dia bukan milik siapa2. Jangan lupa bahwa fitrah perempuan ingin dikagumi kecantikannya. Makanya perlombaan ratu kecantikan yg paling banyak nonton bukan laki2 malah perempuan! Biarkanlah seorang perempuan ingin dikagumi kecantikannya. Sangat manusiawi. Yg penting kita menjaga jangan perempuan dilecehkan karena kecantikannya! Ini yg perlu dilakukan oleh polisi dan masyarakat. Perasaan tersinggung akibat ketidak pantasan itu memang tergantung budaya. Coba deh di Eropah jalan2 di jalanan pakai celana dalam dan kutang. Pasti ditangkap polisi. Dianggap obscene, cabul, jorok, tidak sopan. Padahal dg pakaian yg mirip yaitu bikini di pantai2 enggak diapa2in. Sekali lagi inti persoalannya bukan terbukanya aurat tetapi tidak mampunya laki2 mengendalikan syahwat. Jadi jangan dibalik dong permasalahannya. Kalau orang Arab enggak bisa mengendalikan syahwat sehingga perlu aturan ketat saking liarnya perilaku seksual mereka, maka bukan berarti kita harus ikut2an liar dan menerapkan aturan yg sama. Memang saya ini sering mengolok2 budaya Arab, mengapa, supaya kita semua dapat memilah bedanya budaya Arab dan ajaran Islam. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang benar, bahwa beriman itu harus menggunakan akal. Akal digunakan sebagai tools untuk memahami apa yang dimaui oleh Yang Memberi Hidup, Yang Memiliki tubuh dan jiwa kita. Kalau Dia menginginkan kita untuk melakukan ini dan itu, maka sudah seharusnya kita melakukan ini dan itu tersebut. Ya kan ? Mengenai interpretasi teokrat, mungkin benar seperti yang prof sebutkan. Saya bukan supporter teochracy lho... jangan salah.. Sekarang, bagaimana interpretasi prof sendiri ? Apa benar bahwa kita boleh memperlakukan tubuh dan jiwa kita semau-maunya kita ? Atas nama HAM ? Bukankah dengan demikian melanggar HAM orang lain juga ? (orang yang tidak suka melihat aurat orang lain... dan jangan diplesetkan ke makanan padang lah... gak nyambung..). Kalau ikutin kata mas Wikan, ada perempuan nxxxs di jalan pun ngga apa-apa ya ? Orang yang ngga mau terganggu dengan hal tersebut malahan yang harus dipasung di rumahnya... di mana letak keadilannya dong ? Wallahu'alam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dana Pamilih Sent: Wednesday, January 31, 2007 8:59 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Janda --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: On 1/31/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) ninghdw@ wrote: -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com ] On Behalf Of Dana Pamilih Sent: Tuesday, January 30, 2007 6:20 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Janda Di sini memang keadilan berbeda konsepsinya. Dalam HAM, konsep keadilan ialah tegaknya hak kepemilikan bagi atas jiwa raga sendiri maupun atas barang bergerak/tidak bergerak. Tegaknya hak ini adalah kewajiban utama negara. Ning : Menurut saya, setiap manusia sebenarnya tidak berhak 100% atas tubuhnya. Maksudnya, tubuh ini kan milik Allah. Kita semua itu diamanati, dititipi, dipinjami tubuh ini oleh Allah, sehingga bagaimana kita memperlakukan tubuh kita, harus sesuai dengan si pemiliknya (Allah). Memang benar ada hak atas tubuh dan jiwanya, tetapi tetap harus ensured bahwa tidak bertentangan dengan apa yang diamanahkan oleh pemilik yang sesungguhnya. -- DP: He he menurut interpretasi teokrat pasti semua milik Tuhan dan karena hanya para teokrat yg mewakili Tuhan di dunia maka semua jadinya milik dan hak para teokrat. Ini berita basi. Seorang perempuan memiliki hak kepemilikan penuh atas tubuhnya. Jika tidak berjilbab terus boleh 'disantap' orang lain tanpa persetujuan si pemilik tubuh itu? Ini sih bukan interpretasi Islami. Ning: Setuju, prof. Pasti itu bukan interpretasi Islam. Islam hanya membolehkan hubungan suami isteri antara suami dan isteri saja. Di luar itu tidak boleh. Biarpun banyak yang tidak berjilbab, tidak semena-mena langsung halal untuk disantap. Itu mah pendapat biadab 'kali ya ? DP: Bukan biadab lagi, ini hewani. Kalau biadab spt masyarakat primitif aja masih ada tabu dan tatacaranya. Anyway, perempuan yang tidak menutup auratnya, apakah dia tidak mengganggu hak para pria yang ingin godhul bashor, Prof? Yang ingin matanya bebas memandang berkeliling tanpa
[wanita-muslimah] Re: Janda
Tambahan: Rasa tidak suka itu bukan selalu berarti keadilan dilanggar. Rasa dengki, iri, benci itu bukan perasaan2 yg perlu dilindungi oleh pembenaran agama. Malahan harus dikikis. Kalau kita iri karena ada perempuan lebih cantik, ada orang lebih kaya terus kita cari pembenaran dari agama supaya mereka disingkirkan? Dari pengamatan saya terlihat bahwa perasaan2 buruk ini lebih sering diungkapkan secara vokal oleh para pendemo yg mengatasnamakan agama. Kalau ditilik lebih dalam tidak lain cuma perasaan iri dan dengki saja. Bukan yg rasional. Masa agama menunjang dipeliharanya perasaan2 demikian? Apa benar bahwa kita boleh memperlakukan tubuh dan jiwa kita semau-maunya kita ? Atas nama HAM ? Bukankah dengan demikian melanggar HAM orang lain juga ? (orang yang tidak suka melihat aurat orang lain... dan jangan diplesetkan ke makanan padang lah... gak nyambung..). Kalau ikutin kata mas Wikan, ada perempuan nxxxs di jalan pun ngga apa-apa ya ? Orang yang ngga mau terganggu dengan hal tersebut malahan yang harus dipasung di rumahnya... di mana letak keadilannya dong ? Wallahu'alam bishowab. Wassalaam, -Ning
[wanita-muslimah] Re: REINTERPRETASI HADIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
Barangkali di abad ke 7 dimana belum ada mobil masih naik unta, sering perang dengan pedang, maka perempuan lebih lemah posisinya karena memang secara fisik perempuan relatif lebih lemah. Kalau kepemimpinan diartikan sebagai kepanglimaan perang, memang kemungkinannya kecil perempuan jadi pemimpin efektif di medan perang. Tapi di abad ke 21 ini, dimana otak lebih berperan dari otot, hipotesa kelemahan kepemimpinan perempuan ini mudah disangkal. Contoh negara Inggris: Dua ratu yg membawa kemakmuran dan kemajuan bangsa mereka: Ratu Elizabeth I, diabad ke 16 mendamaikan perang antara Katolik dan Protestan dan mengutamakan pendidikan sehingga Inggris menjadi damai di dalam negerinya dan memiliki landasan kuat utk iptek. Ratu Elizabeth II, yg membawa kemakmuran dan kesejahteraan negara ini diakhir abad ke 20 dan sampai sekarang. Perdana Menteri Margareth Thatcher, yg mendobrak sistem perekonomian kuno di Inggris th 80'an sehingga mereka jadi kompetitif lagi di awal abad ini. Ada contoh2 dimana kepemimpinan perempuan lebih efektif. Jika diberi kesempatan yg sama, perempuan lebih baik prestasi akademisnya. Di Inggris hampir semua SMA yg terbaik prestasi akademisnya adalah all girls school. Dengan adanya bukti2 ini, maka kita dapat menepis hipotesa para teokrat (saya ingin menggunakan istilah ini supaya apa yg saya maksud dapat lebih akurat: para pemuka agama yg berambisi politik) bahwa kepemimpian perempuan pasti secara definisi lebih tidak efektif. Ingat kita ada di abad ke 21 bukan abad ke 7. Tidak rasional menganggap bahwa tidak ada kemajuan selama 14 abad. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sir bats [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.acehinstitute.org/ REINTERPRETASI HADIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN Oleh: Dr. Nurjannah Ismail, MA Dosen Tafsir pada Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Koordinator FDT Agama Aceh Institute Hanya laki-laki lah yang dipandang cakap dan mampu mengelola kepentingan masyarakat dan negara. Keadaan seperti ini tidak hanya terjadi di Persia saja, tetapi juga di seluruh Jazirah Arab. Dalam kondisi kerajaan Persia dan setting sosial seperti itulah, wajar Nabi SAW yang memiliki kearifan tinggi, melontarkan hadis bahwa bangsa yang menyerahkan masalah-masalah (kenegaraan dan kemasyarakatan) kepada perempuan tidak akan sejahtera/sukses. Pendahuluan Kehidupan umat Islam dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, termasuk dalam persoalan nilai yang dijadikan ukuran standar. Akibat dari perubahan ini, terutama era ilmu pengetahuan dan tekhnologi disaat sekarang, hampir segala sesuatu selalu dinilai dengan pertimbangan rasio atau akal. Oleh sebab itu, banyak produk hukum Islam, termasuk dalam hal politik kenegaraan tidak bisa diterima begitu saja, karena tidak sesuai dengan pertimbangan akal sehat. Salah satu contoh adalah kepemimpinan politik perempuan. Hadis yang dijadikan landasan bagi ketidakbolehan kepemimpinan politik perempuan dipandang sudah tidak relevan lagi dengan perubahan kondisi struktur sosial, ekonomi dan tekhnologi. Menurut Jumhur ulama bahwa syarat yang harus dipenuhi bagi seorang khalifah (kepala negara) adalah laki-laki. Hal tersebut didasarkan pada respon Nabi SAW mendengar berita bahwa masyarakat Persia telah memilih putri Kisra sebagai pemimpin, kemudian Nabi SAW bersabda: ÙÙ ÙÙÙØ ÙÙÙ ÙÙÙاا٠رÙ٠ا٠رأة[1] Artinya: Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada perempuan. Hadis tersebut dipahami sebagai isyarat bahwa perempuan tidak boleh dijadikan pemimpin dalam urusan pemerintahan atau politik. Oleh karenanya banyak ulama yang menyatakan seorang perempuan tidak sah menjadi khalifah/imam.[2] Para ulama tersebut menanggapi hadis ini sebagai ketentuan yang bersifat baku-universal, tanpa melihat aspek-aspek yang terkait dengan hadis, seperti kapasitas diri Nabi SAW ketika mengucapkan hadis, suasana yang melatarbelakangi munculnya hadis, setting sosial yang melingkupi sebuah hadis. Padahal, segi-segi yang berkaitan dengan diri Nabi SAW dan suasana yang melatarbelakangi atau menyebabkan terjadinya hadis mempunyai kedudukan penting dalam pemahaman hadis secara utuh. Reinterpretasi Hadis Kepemimpinan Perempuan Jumhur ulama memahami hadis kepemimpinan politik perempuan secara tekstual. Mereka berpendapat bahwa berdasarkan petunjuk hadis tersebut: pengangkatan perempuan menjadi kepala negara, hakim pengadilan dan berbagai jabatan politis lainnya, dilarang. Selanjutnya, mereka menyatakan bahwa perempuan menurut syaraâ hanya diberi tanggung jawab untuk menjaga harta suaminya. Oleh karenanya, al-Khattabi misalnya, mengatakan hawa seorang perempuan tidak sah menjadi khalifah.[3] Demikian pula al-Syaukani dalam menafsirkan hadis tersebut berpendapat bahwa perempuan itu tidak termasuk ahli dalam hal kepemimpinan, sehingga tidak boleh
[wanita-muslimah] Re: Surga dan Neraka
Kalau kita mendengar halusinasi para pecandu agama, yah apapun mungkin. Mendingan nonton science fiction daripada mendengarkan halusinasi para percandu. Bisa berkhayal tetapi juga lebih produktif karena dapat memicu kreatifitas. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, bmuncar [EMAIL PROTECTED] wrote: Pertanyaan tambahan: apakah kita masih bisa mencium harum tubuh bidadari sedangkan kita sudah tidak punya hidung? Apakah masih ada kita di sana? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, djoko pranyoto djoko_pranyoto@ wrote: apakah kita berbuat sesuatu atas dasar adanya jannah dan naar???apakah kita jika berada dijannah masih terpukau dengan gemulai dan harumnya tubuh bidadari???apakah kita masih merasakan senangnya keadaan jannah sedang kita sendirian tanpa anak-istri dan keluarga kita disana. wassallam - Original Message From: Ari Setyawan arisetyawan@ To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 31, 2007 1:52:12 PM Subject: [wanita-muslimah] Surga dan Neraka APAKAH SEKARANG SUDAH ADA JANNAH DAN NAAR ? Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin sumber http://www.almanhaj .or.id Pertanyaan. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah Jannah dan Naar sudah ada ? Jawaban Ya, memang Jannah maupun Naar sekarang ini sudah ada. Dalilnya bisa kita dapatkan dalam Kitab dan Sunnah. Dalam Al-Kitab, Allah berfirman mengenai Naar. Artinya : Dan takutlah akan naar yang dipersiapkan bagi orang-orang kafir [Ali-Imran : 131] Dan mengenai Jannah, Allah Ta'ala berfirman. Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada Jannah yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa [Ali-Imran : 133] Dalam As-Sunnah, telah disebutkan dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Muslim serta lainnya mengenai kisah gerhana matahari bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit untuk shalat, lalu diperlihatkan Jannah dan Naar kepada beliau. Beliau menyaksikan Jannah sehingga ingin meraih satu tanda darinya, kemudian ternyata beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melakukannya. Selanjutnya beliau melihat Naar, dan beliau melihat bahwa di dalam Naar tersebut terdapat 'Amru bin Luhay Al-Khaza'i' menjulurkan ususnya keluar dari perutnya dan ia menjulurkannya ke dalam api Naar. Karena dialah orang yang mula-mula memasukkan kemusyrikan ke dalam tubuh bangsa Arab. Dengan demikian dia memperoleh bagian dari adzab yang menimpa orang-orang yang datang setelahnya (yang mengikuti tindak kemusyrikannya) . Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga melihat seorang wanita sedang di adzab gara-gara seekor kucing yang diikatnya hingga mati ; tidak diberi makan dan tidak pula dilepaskan untuk mencari makan sendiri. Ini semua menunjukkan bahwa Jannah maupun Naar sekarang ini sudah ada. [Non-text portions of this message have been removed] __ __ 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time with the Yahoo! Search movie showtime shortcut. http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#news [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita
Pemberian hak waris kpd perempuan itu memang suatu terobosan revolusioner di abad ke 7. Tapi kalau aturan pembagian hak warisnya itu dianggap sudah kurang pas dengan rasa keadilan di abad ke 21, ya ubah saja interpretasinya atau buat UU yg lebih sesuai dengan perasaan keadilan masa kini. Makanya kita butuh demokrasi, bukan teokrasi. Gitu aja koq repot . --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Pointnya mbak Nissa, Andaikan Allah menetapkan waris dari awalnya 1:1, itu kan juga utk menciptakan kesejahteraan dan juga merupakan terobosan karena dulu anak pere gak dpt warisan. Kenapa Allah tetap menetapkan 2:1??? Apa Allah gak tau kalau nantinya kondisi dan keadaan berubah??? Apa semua masyarakat di ujung belahan dunia ini sudah berubah kondisi dan keadaannya spt yang mbak Nissa pikirkan? Apa perubahan spt ini akan berlanjut spt ini sampai dihari akhir nanti? Apa iya formula 2:1 dalam banyak kasus tidak bisa menciptakan kesejahteraan pere. Kalaupun formula tsb dirubah lalu bisa lebih mensejahterakan anak pere??? Kalau bentuk formula mau dirubah berarti mbak Nissa merubah isi AlQur'an? Mbak Nissa lebih pintar dari Allah??? Mbak Nissa mau mendikte Allah?? Tentu ada suatu 'rahasia' dibalik formula 2:1 (kalau kita mau berbaik sangka kepada Allah). Kalau mbak Nisa belum mampu menguak rahasianya, jangan kemudian formula AlQur'an yang dirubah. Cara berfikir mbak yang harus dirubah. Saya cermati sudah banyak nasehat yang diberikan pak Her dan Pak HMNA supaya kita tetap berbaik sangka kepada Allah. Rahasia formula 2:1 juga sudah banyak diberikan oleh mbak Aisha, pak Her, dan pak HMNA. Jangan rusak muka, kaca yang disalahin ato Jalannya pincang, jalanan gombal yang disalahin...:-) Kalau cara berfikir mbak gak dirubah, tentu akan banyak yang harus dirubah pada AlQur'an..khususnya dalam hal waris ini karena kelanjutan dari ayat ttg waris ini sangat detail dijelaskan bagian dari masing-masing ahli waris lainnya.Ada yang dapat 1/3, 1/6 dan 1/8 dll. Mbak Nissa ingin merubah formula tsb juga? dengan dasar kondisi dan keadaan sudah berubah yang nafsi-nafsi tsb? Kalau Allah menetapkan sesuatu tentu bukannya nafsi-nafsi dong ya. Kan ada peringatan dalam AlQur'an untuk tidak merubah ayat dengan harga murah. Ada jaminan dari Allah biar manusia bergabung sama iblispun, manusia gak akan mampu menciptakan ayat yang seakurat AlQur'an. wassalam, pengacaratuhan...:-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae chairunisa_mahadewi@ wrote: Poitnya Pak Her, justru pembagian warisan dengan formula 2:1 pada waktu itu bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan abgi anak2nya dimana penjaminan terhadap anak2 perempuan yang awalnya tidak mendapatkan harta warisan. Ketika kondisi dan keadaan berubah seperti sekarang ini maka formula 2:1 tentu saja dalam banyak kasus justru tidak bisa menciptakan kesejahteraan terutama bagi anak2 perempuan. Untuk itu bukan tujuan yang harus dirubah tapi bentuk formulanya yang harus dirubah. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi herpribadi@ wrote: Dear ukhti Chae =Chae wrote : Sebelum turun ayat bentuk pembagian waris pada Qs.4: 11-12 maka ditegaskan terlebih dahulu dalam Qs.4:9 mengenai tujuan dari dibentuknya pembagian waris (bentuk hukum pembagian waris) maka ketika bentuk hukum pembagian waris 2:1 ini sudah tidak bisa mengakomodasi tujuan dari Qur'an sendiri mana yang harus di rubah?? bentuk hukumnya atau landasan hukumnya?? mana yang harus kita pertahankan bentuk hukumnya atau tujuan dari hukumnya?? == Kalao kita cermati kembali Q.S.4: 9 11 maka terlihat jelas bahwa walaupun ayat2 tersebut sama-sama membicarakan tentang harta warisan, tetapi ada perbedaan penekanannya yaitu pada Q.S. 4: 9 memerintahkan kepada ortu untuk MEMILIKI harta warisan - berapapun besarnya - agar ahli warisnya hidup sejahtera, sedangkan pada Q.S.4 : 11 memerintahkan kepada ahli waris untuk MEMBAGI harta warisan ( 2 : 1 ). Dari kedua ayat tsb maka dapatlah disimpulkan bahwa tercapainya kesejahteraan ahli waris tidak tergantung pada aturan pembagian harta waris ( 2 : 1 ) tetapi sangat tergantung kepada ada atau tidak adanya harta warisan yang bisa dibagi-bagikan sebagaimana yang diperintahkan dalam Q.S.4:9. Jadi pendapat ukhti Chae bahwa aturan pembagian 2:1 tidak dapat mengakomudasi tujuan Q.S.4:9 - yaitu kesejahteraan bagi ahli waris - adalah tidak benar. Salam Her Chae chairunisa_mahadewi@ wrote: Mba Lina, Sengaja saya pisahkan postingan ini agar lebih fokus pada masalah waris, Ketika bentukan hukum waris menjadi 2:1 disana tercipta tujuan dari Qur'an yaitu ..Dan hendaklah takut kepada Allah orang- orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
[wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama
Penjelasan Anda dapat dipakai sebagai argumentasi dan alasan apakah perlu ada atau tidaknya UU hak waris yg baru. Kan nanti divoting UU ini, kalau Anda kalah ya harus terima pilihan mayoritas. HAM Anda terjamin dalam mekanisme voting, baik yg langsung maupun yg melalui perwakilan. Pembentukan UU melalui voting di parlemen adalah mekanisme demokrasi yg melindungi HAM Anda. Kalau UU baru keluar, dan Anda masih tidak setuju ya pindah aja ke Qatar dan Kuwait di mana UUnya lebih sesuai. Menegakkan HAM tidak identik dengan menyenangkan semua orang, sebab dalam demokrasi kadang2 kita harus mengorbankan suatu kepentingan demi kepentingan yg lebih banyak. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: DP berkata : Tapi kalau aturan pembagian hak warisnya itu dianggap sudah kurang pas dengan rasa keadilan di abad ke 21, ya ubah saja interpretasinya atau buat UU yg lebih sesuai dengan perasaan keadilan masa kini. Makanya kita butuh demokrasi, bukan teokrasi == Jano-ko Pe,...katanya harus menghormati HAM, lha koq you mau seenaknye aje ngrubah-ngrubah,,,kepiye iki ?, penghormatan dikau terhadap keyakinan orang lain dimana tuch ? Tak kasih pencerahan dikit tentang indahnya ajaran Islam, ini pengalaman pribadi gue, walau gue engga dapet warisan, tapi gue lakukan dengan ikhlas untuk menyantuni ortu gue sampai akhir hayat beliau. Mami gue ( sebelum meninggal dunia ) tiap malam sebelum tidur selalu mendatangi rumah gue, beliau selalu ingin dijaga oleh gue pada saat beliau tidur, uendah tenan tho peeeuntung aja istri gue juga wanita yang indah, jadi istri gue pengertian banget dengan keadaan yang gue alami. You sebaiknya memahami Islam secara utuh, didalam Islam itu ada kewajiban bagi anak laki-laki untuk berbakti dan menyantuni mama-nya, jadi apa salahnya kalau anak laki-laki dapat lebih dari anak perempuan, lha wong kewajiban lelaki itu lebih banyak dari anak perempuan, itu salah satu contohnya peee...laki-laki dapat lebih dari wanita tapi kemudian semua dikembalikan juga kepada perempuan, ngono lhooo pe... Contoh soal yang lagi terjadi dimasyarakat Ibu H ( ibunda dari artis X yang barusan meninggal dunia) ternyata terlibat hutang sampai kurang lebih Rp. 300 juta, Ibu H tersebut tidak bisa melunasi hutangnya, terus akhirnya paman dari artis X tersebutlah yang harus melunasi hutang dari Ibu H tersebut. Kalau adik gue yang perempuan dulu pernah juga kejiret hutang kurang lebih Rp. 500 juta, tidak ada saudara yang mau membantu, tapi akhirnya gue yang handle masalah hutang adik gue tersebut sampai selesai, alhamdulillah, semua selesai karena Allah SWT, apakah jano-ko sedih dan menangis karena Rp. 500 juta melayang ?...enggak tuch...blas engga ada perasaan gimana-gimana gitu. Contoh yang lain, dalam masalah jihad misalnya, lelaki harus yang terdepan dalam masalah ini, disemua negara, baik di Amerika, Inggris, Prancis, Arab, yang maju perang pertama kali itu ya pastinya adalah laki-laki, peperangan itu kan butuh biaya, contonya Amerika harus mengeluarkan jutaan dolar untuk perang di Irak, sedangkan anak perempuan leyeh-leyeh aja dirumah. DP pasti engga mau harus ngutang ke tetangga karena mau maju perang, hiya engga ?ini jihad melawan hawa nafsu lho. Sore WIB Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Pemberian hak waris kpd perempuan itu memang suatu terobosan revolusioner di abad ke 7. Tapi kalau aturan pembagian hak warisnya itu dianggap sudah kurang pas dengan rasa keadilan di abad ke 21, ya ubah saja interpretasinya atau buat UU yg lebih sesuai dengan perasaan keadilan masa kini. Makanya kita butuh demokrasi, bukan teokrasi. Gitu aja koq repot . --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Pointnya mbak Nissa, Andaikan Allah menetapkan waris dari awalnya 1:1, itu kan juga utk menciptakan kesejahteraan dan juga merupakan terobosan karena dulu anak pere gak dpt warisan. Kenapa Allah tetap menetapkan 2:1??? Apa Allah gak tau kalau nantinya kondisi dan keadaan berubah??? Apa semua masyarakat di ujung belahan dunia ini sudah berubah kondisi dan keadaannya spt yang mbak Nissa pikirkan? Apa perubahan spt ini akan berlanjut spt ini sampai dihari akhir nanti? Apa iya formula 2:1 dalam banyak kasus tidak bisa menciptakan kesejahteraan pere. Kalaupun formula tsb dirubah lalu bisa lebih mensejahterakan anak pere??? Kalau bentuk formula mau dirubah berarti mbak Nissa merubah isi AlQur'an? Mbak Nissa lebih pintar dari Allah??? Mbak Nissa mau mendikte Allah?? Tentu ada suatu 'rahasia' dibalik formula 2:1 (kalau kita mau berbaik sangka kepada Allah). Kalau mbak Nisa belum mampu menguak rahasianya, jangan kemudian formula AlQur'an yang dirubah. Cara berfikir mbak yang harus dirubah. Saya cermati sudah banyak nasehat yang diberikan pak Her dan
[wanita-muslimah] Re: Undang-undang anti Kumpul Kebo
Yah memang pemikiran 14 abad yg lalu belum lengkap sehingga mereka tidak mengerti bagaimana masyarakat menangani seksualitas manusia di abad ini. Gadis yg hamil diluar nikah itu bisa dicarikan jalan, di Inggris misalnya toh setiap anak yg lahir itu adalah tanggung jawab negara maka pasti anak dan ibunya dijamin negara. Ibu dan anak kalau terbukti tidak ada bapaknya akan menerima tunjangan hidup yg cukup. Dapat apartemen, dokter anak gratis, dokter kandungan gratis, playgorup gratis, sekolah gratis, dsb. Jadi masyarakat melalui pemerintah telah menetapkan bahwa kelemahan2 manusia itu tidak perlu disikapi secara keras dan dianggap kriminal tetapi dicarikan penyelesaian yg manusiawi. Kemudian pemerintah menghitung berapa biaya perikemanusiaan ini dan mengutip pajak secukupnya. Tentu jangan harap pemikiran ini ada dalam Syariah menurut Bapak. Dalam pemikiran sederhana beberapa abad lalu itu, akan lebih mudah dan lebih murah merajam sampai mati para perempuan yg hamil diluar nikah. Kalau sudah mati anak dan ibu ya tidak ada tambahan bertanggung jawab bagi masyarakat. Soal sistem nilai benar atau salah memang sangat mudah didebatkan. Debat itu tidak ada biaya dan tidak keluar duit. Sistem nilai itu relatif thd budaya dan perspektif pribadi. Yg pasti bagi negara sekuler yg berperikemanusiaan, kalau SUDAH TERJADI mau diapakan itu ibu dan anak. Dirajam sampai mati tidak mungkin lagi kan sekarang, jadi berarti harus keluar duit utk dipelihara oleh negara kalau si ayah tidak bertanggung jawag dan orangtua tidak mau tahu. Negara harus keluar duit membiayai organisasinya, dan gaji pegawai, dsb dsb dan uangnya dari pajak. Toh yg menghamili itu laki2. Kalau laki2nya mengendalikan syahwat kehamilan itu tidak terjadi. Jadi oleh karena itu sebaiknya Bapak mengimbau agar laki2nya yg mengendalikan syahwat bukan menyalahkan, mengkriminalkan dan menghukum perempuan. Jangan memutar balik mana sebab mana akibat. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Tambahan informasi ttg KUHP tidak melindungi gadis-gadis yang dihamili di luar nikah. Berdasarkan atas filsafat humanisme agnostik ini, maka kekuasaan peradilan tidaklah menjangkau meliwati pintu kamar tidur. Privacy ini dianut pula di Indonesia oleh sementara orang yang tidak mau tahu tentang Syari'at Islam dan nilai-nilai agama wahyu sejak Indonesia diperintah oleh Belanda sampai sekarang ini, yaitu dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), pasal 284, bahwa zina itu hanyalah sekadar delik aduan belaka. Polisi hanya dapat menangkap orang yang berzina jika suami perempuan berzina itu atau isteri laki-laki yang berzina itu berkeberatan dan melapor ke polisi. Polisi tak dapat berbuat apa-apa walaupun menyarakat sekelilingnya melapor ke polisi tentang perzinaan itu. Maka gadis yang hamil karena berzina dengan seorang jejaka, tidaklah dapat ia mengadukan musibah kehamilannya itu ke polisi, berhubung gadis itu tidak punya suami ataupun jejaka itu tidak punya isteri yang akan berkeberatan. Dengan demikian jejaka yang menghamilkan itu tidak dapat diseret oleh polisi untuk disodorkan ke jaksa, untuk selanjutnya didudukkan di kursi terdakwa dalam ruang pengadilan. Nilai budaya siriq yang sudah longgar di kota, namun masih terpelihara di dusun-dusun membuahkan perbuatan menjadi hakim sendiri dan mengeksekusi secara beramai-ramai, oleh tumasiriq atas tumanyala, oleh karena hakim peradilan tidak dapat menyentuh laki-laki penghamil yang dilindungi oleh pasal 284 KUHP tersebut, sedangkan gadis yang dihamili tidak dapat menempuh upaya hukum. KUHP tidak melindungi perempuan! Yang di atas itu dicuplik dari Seri 599, berjudul Demokrasi, HAM dan Kumpul Kebo, bertanggal 2 Oktober 2003 . Yang berminat, silakan dibaca Seri 599 di bawah yang direposting Wassalam HMNA ***
[wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama
Yah itulah pemahaman Islam masa kini oleh sebagian umat. Kelihatan sekali dari perangai dan ucapan2 pendemo itu bahwa mereka melampiaskan rasa benci, dendam, marah sepuas2nya. Di negara yg emberikan kebebasan berekspresi, mereka dapat menikmati peluang itu. Kita jadi bertanya: Apakah yg mereka bela ini agama Islam atau arogansi Islam? Makin ekspresif dan violent penyampaian keangkaramurkaan atas nama Islam, makin rendah penilaian non-muslim kepada ajaran agama kita yg mulia ini. Silahkan kita renungkan bersama apa memang ini yg dimaksud dan diharapkan oleh RasuluLlah SAW? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah ini normal? http://www.youtube.com/watch?v=B_kyNIevsIsmode=relatedsearch - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, January 26, 2007 11:36 AM Subject: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama Lebih akuratnya, agama akan menjadi salah satu sumber solusi. Bukan satu2nya sumber solusi.
[wanita-muslimah] Re: Janda dan Keadilan
Spt Karen Armstrong bilang bahwa hampir semua agama tidak mengenal kesetaraan gender spt yg dipahami sekarang. Karena tidak lain adalah pengertian kultural pada masa lalu. Memang hanya sedikit kasus perkosaan yg dilaporkan polisi karena tidak sensitifnya laki2 dalam menangani trauma perempuan. Harus dicari jalan keluar dengan hanya polisi wanita yg mengurus kasus2 perkosaan, atau ada nomor telpon khusus utk menerima laporan korban perkosaan dan kekerasan rumah tangga yg dilayani oleh perempuan yg terlatih dalam kasus2 ini. Budaya patriarkis kita ini belum memikirkan dengan penuh bagaimana mengakomodasi aspirasi perempuan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya pendapat yang tidak berjilbab atau lebih jauh lagi yang janda (yang berarti tidak ada yang memiliki) itu boleh 'disantap' laki-laki, adalah pendapat di masa jahiliyah ya. Saat itu wanita adalah sesuatu yang bisa diwariskan sama posisinya dengan unta, emas, dll. Tidak ada pembatasan beristri dan kebolehan menyetubuhi budak wanita. Kesimpulan dari keseluruhan adalah wanita itu bukan manusia, tapi obyek seksual yang hanya jadi pemuas nafsu syahwat saja. Jika hare gene masih ada yang berpendapat seperti itu tapi mengaku muslim, gak jelas muslim apaan yang hanya ngurusi nafsu syahwatnya saja ya? Masalahnya kalau pak Dana menjelaskan keadilan dalam HAM, titik lemah di negara ini justru di masalah penegakan hukum yang lemah. Ada yang mengatakan bahwa jika seorang wanita diperkosa dan datang ke polisi, maka dia akan diperkosa berkali-kali, tidak diperkosa secara fisik tapi saat lapor, dia akan mendapat pertanyaan negatif dari polisi laki-laki yang beranggapan bahwa wanita itu diperkosa karena kesalahan si wanita itu sendiri, si wanita berulang kali harus menjelaskan perkosaan itu kan berat sekali - perkosaan bukan peristiwa yang enak tapi dia harus mengingat dan mengulang-ulang ceritanya itu sudah satu penderitaan hebat. Apalagi jika ketahuan wartawan terutama dari tv yang punya acara kriminal secara khusus, di banyak tv peristiwa perkosaan itu akan ditayangkan dengan pemeran pengganti peristiwanya, lalu orang tuan dan tetangga si korban diwawancara, itu kan satu penderitaan bagi korban. salam Aisha From: Dana Pamilih Di sini memang keadilan berbeda konsepsinya. Dalam HAM, konsep keadilan ialah tegaknya hak kepemilikan bagi atas jiwa raga sendiri maupun atas barang bergerak/tidak bergerak. Tegaknya hak ini adalah kewajiban utama negara. Seorang perempuan memiliki hak kepemilikan penuh atas tubuhnya. Jika tidak berjilbab terus boleh 'disantap' orang lain tanpa persetujuan si pemilik tubuh itu? Ini sih bukan interpretasi Islami. Ngomong2 si ulama dari Australia itu memang kebangetan. Dengan komentarnya yg asbun itu dia sebenarnya : 1. Menganggap perempuan itu bukan manusia penuh, cuma seonggok daging. Ini jelas bertentangan dg Al-Qur'an. 2. Menganggap bahwa laki2 itu tidak dapat dan tidak perlu mengendalikan syahwatnya. Eh emangnya gua lahir di kebun binatang spt dia. Dalam masyarakat primitif aja ada tabu2 dalam hal seksual! Makanya bukannya salah kalau kita bertanya, ini ulama kaliber begini koq masih bisa ada dan bukannya dipecat? Sekali lagi kita bertanya sampai di mana accountability seorang ulama. Apakah ada dewan kehormatan dalam majelis ulama yg dapat memecat seorang ulama spt ini? Ataukah semua ulama itu hanya bertanggung jawab kpd Tuhan di akhirat tanpa ada konsekuensi hukum di dunia? --- wikan.danar@ wrote: silakan saja, kalau bisa ... tapi kacamata islam yang mana? tiap orang punya interpretasinya sendiri tentang islam dan merasa dirinya paling benar dalam menginterpretasikan islam. kalau kalangan ulama tradisional malah semakin menyudutkan perempuan dengan menebarkan hadits2 bahwa isi neraka kebanyakan adalah kaum perempuan, istri yang tidak mau melayani suaminya akan dilaknat, dsb. Jangankan di Indonesia, di Australia pun ada ulama yang mengatakan bahwa perempuan yang tidak pakai jilbab ibarat daging mentah yang boleh disantap siapa saja. Ah gila :( buat merubah itu emang perlu revolusi. kalau perempuan bisa berdaya dan mandiri bisa berani menghadapi laki-laki yang kurang ajar dan gak menghargai perempuan, hingga tercapai keseimbangan dan saling menghargai. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com - From: Tri Budi Lestyaningsih Gimana kalau stigma-stigma negatif itu saja yang diluruskan, mas Wikan ? jadi kita sadarkan masyarakat untuk selalu memandang dan menilai sesuatu itu secara proporsional, dengan menggunakan kacamata Islam. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Janda
Kelihatan sekali dalam diskusi ini bahwa perlu ada pemahaman mengenai seksualitas manusia secara lebih ilmiah dan juga perlu ada paradigma baru bahwa perempuan dewasa memiliki hak sepenuhnya atas tubuhnya sehingga enggak perlu diatur oleh orang lain. Dan tentunya masyarakat menghargai keputusan seorang perempuan dewasa thd dirinya sendiri. Kakek2 yg bersorban, berjanggut tanpa berkumis, bercelana panjang diatas pergelangan kaki dan berlafaz Arab yg dibuat2 sebaiknya mulai belajar mengatur diri sendiri dan tidak banyak mengatur hak perempuan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Qis, Yang no 1, ini maksudnya bagaimana? Laki-laki yang masih bujangan atau sudah nikah dan tidak ada penyaluran? Hasil dari beragama itu kan orang-orang yang bisa mengendalikan dirinya termasuk dalam urusan esek2 melalui beragam ibadah mahdhah. Jika laki-laki yang terbentuk kemudian walaupun mengakui penganut Islam tapi baik yang belum menikah maupun yang sudah menikah tidak bisa mengendalikan dirinya sehingga selalu melihat wanita terutama janda dengan pikiran ngeres, patut dipertanyakan keberagamaannya kan? No 2, rasanya sih ada yang pernah mengatakan bahwa wanita main perasaan mulu dan bukan akalnya, jadi katanya wanita 9 perasaan dan hanya 1 akal untuk menyelesaikan masalahnya dan sebaliknya laki-laki, pakai akal mulu - perasaannya dikit. Jadi rasanya sih bukan wanita 9 syahwat dan 1 akal, wooo... kalau begini sih bisa-bisa banyak wanita penganut poliandri atau banyak selingkuhannya karena banyak syahwatnya dan sebaliknya, dengan 1 syahwat dan 9 akal, maka gak bakalan ada yang mau poligami, mereka gak begitu nafsu dan otaknya jalan kan?:) salam Aisha - From: Q.Ismiyanto Mbak Aisha, Pandangan miring terhadap janda, terutama yang masih muda, adalah karena manifestasi pikiran laki-laki yang emang otaknya kebanyakan ngeres. Ndilalah, terkadang fantasi laki-laki ini didukung oleh teks-teks agama. Mungkin urutan berikut adalah yang menjadi penyebab janda (khususnya yang muda) dipandang miring : 1. Dari sisi seksualitas, tidak ada penyaluran. Sehingga fantasi laki-laki beranggapan, janda itu sering tampak sumringah agar mendapat pasangan yang bisa memuaskan hasrat seksualitas. Jadi apapun yang dilakuan sang janda, dalam fantasi laki-laki, adalah bertujuan agar bisa mendapatkan seorang laki-laki yang bisa memenuhi hasrat bilogisnya. 2. Dalam teks agama (Islam), pernah ada pernyataan bahwa perempuan memiliki 9 syahwat, 1 akal. Sebaliknya, laki-laki memiliki 1 syahwat, 9 akal. Ini entah pernyataan nabi atau bukan saya kurang tau. tapi teks ini sudah merasuk kedalam benak masyarakat. Sehingga hal ini mendukung pernyataan nomor 1. Yang saya ketahui, bagi sebagian keluarga keberatan jika anaknya menikah dengan janda. Karena ada anggapan bahwa janda , ibarat pegawai, udah punya pengalaman :p Artinya ada kekhawatiran dari ortu nanti anaknya akan di stir oleh istrinya. Segitu dulu deh. Semoga balasan ini bukan jaka sembung bawa gelas..:p --- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, Aisha aishayasmina2002@ wrote: Temans, Belum lama waktunya saya mulai mengikuti satu sinetron yang ditayangkan sore hari. Ibu yang lebih dulu. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Khamar dan Zina (Pengaruh budaya arab terhadap Qur'an was : Warisan Wanita)
Khamar memang kalau dilihat adalah barang konsumsi yg berbahaya terutama karena kehilangan atau turunnya kesadaran. Turunnya kesadaran itu dapat membahayakan manusia lain, contoh menyetir sambil mabuk. (Pernah di milis ini saya menganjurkan utk mencoba anggur dan belajar mengapresiasi kualitas dan kenikmatannya. Rupanya ucapan saya ini sangat dihapal oleh pak HMNA sehingga selalu dipakai utk pembunuhan karakter saya kalau mentok argumentasinya.) Zina itu juga bahaya kalau dilakukan tanpa mikir, alias seenaknya tanpa tanggung jawab. Yg ditakuti itu akan ada korban perempuan dan lahirnya anak tanpa ayah sehingga terlantarnya si ibu dan anak. Setiap larangan atau dosa itu pasti karena ada konsekuensi buruk thd orang lain atau diri sendiri. Pilihan manusia ialah ada tiga: (1) patuhi larangan (sambil menderita lahir batin he he ...) (2) langgar larangan (tentu dengan segala konsekuensi buruknya) (3) pilah2 secara cerdas mana yg dapat ditanggulangi konsekuensi buruknya mana yg tidak. Utk seratus point dalam lomba cerdas cermat, tebak mana yg banyak dipilih oleh masyarakat moderen? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi herpribadi@ wrote: Lalu bagaimana memahami adanya istilah-istilah arab dalam Qur'an selain karena faktor bahasa misal khamer dalam pengharaman khamer, zina dalam pengharaman zina, dll?. Yang perlu kita pahami bahwa khamer adalh sekedar nama untuk suatu zat cair yang bisa memabukkan jika diminum dan zat seprti itu ada dimana saja diseluruh dunia dengan nama berbeda beda asalkan memiliki sifat ciri yang sama. Demikian juga dengan zina, dimana zina hanyalah sebuah penamaan untuk suatu perbuatan memasukkan x kedalam y tanpa adanya ikatan pernikahan diantara pelakunya dan perbuatan seperti itu ada dimana saja diseluruh dunia. Dengan demikian yang harus dilihat dari pengaharaman khamer adalah pengharaman pada zatnya, sedangkan pada zina adalah pengharaman pada perbuatannyadan ini bersifat universal. Mudah2n penjelasan ini bisa dimengerti bahwa Qur'an bukan cerminan dunia arab. Dear Pak Her, Alhamdulillah, saya baik2 saja cuman kedinginan aja butuh yang hangat2 ...maklum disini dingin sekalee...:)) Apakah kita sepakat bahwa istilah yang digunakan bersifat lokal?? Misalnya penggunaan kata khamer sendiri lebih bersifat lokal dan temporal dalam bentuknya karena mengadopsi kepada kondisi dan keadaan masyarakat arab pada waktu itu. Jadi bentuknya bersifat lokal dan temporal sedangkan semangat Qur'an adalah menharamkan segala bentuk yang mengakibatkan hilangnya kesadaran akal pikiran. Dan bentuk2nya sekarang kan enggak hanya berupa zat cair saja ada jinis shabu2, kokain, heroin yang sama-sama diharamkan Qur'an karena bersifat menghilangkan kesadara akal pikiran. Jadi bentuk Qur'an bersifat lokal dan temporal sedangkan semangat Qur'an bersifat universal dan permanen.
[wanita-muslimah] Re: Janda
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: On 1/31/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote: -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dana Pamilih Sent: Tuesday, January 30, 2007 6:20 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Janda Di sini memang keadilan berbeda konsepsinya. Dalam HAM, konsep keadilan ialah tegaknya hak kepemilikan bagi atas jiwa raga sendiri maupun atas barang bergerak/tidak bergerak. Tegaknya hak ini adalah kewajiban utama negara. Ning : Menurut saya, setiap manusia sebenarnya tidak berhak 100% atas tubuhnya. Maksudnya, tubuh ini kan milik Allah. Kita semua itu diamanati, dititipi, dipinjami tubuh ini oleh Allah, sehingga bagaimana kita memperlakukan tubuh kita, harus sesuai dengan si pemiliknya (Allah). Memang benar ada hak atas tubuh dan jiwanya, tetapi tetap harus ensured bahwa tidak bertentangan dengan apa yang diamanahkan oleh pemilik yang sesungguhnya. -- DP: He he menurut interpretasi teokrat pasti semua milik Tuhan dan karena hanya para teokrat yg mewakili Tuhan di dunia maka semua jadinya milik dan hak para teokrat. Ini berita basi. Seorang perempuan memiliki hak kepemilikan penuh atas tubuhnya. Jika tidak berjilbab terus boleh 'disantap' orang lain tanpa persetujuan si pemilik tubuh itu? Ini sih bukan interpretasi Islami. Ning: Setuju, prof. Pasti itu bukan interpretasi Islam. Islam hanya membolehkan hubungan suami isteri antara suami dan isteri saja. Di luar itu tidak boleh. Biarpun banyak yang tidak berjilbab, tidak semena-mena langsung halal untuk disantap. Itu mah pendapat biadab 'kali ya ? DP: Bukan biadab lagi, ini hewani. Kalau biadab spt masyarakat primitif aja masih ada tabu dan tatacaranya. Anyway, perempuan yang tidak menutup auratnya, apakah dia tidak mengganggu hak para pria yang ingin godhul bashor, Prof? Yang ingin matanya bebas memandang berkeliling tanpa terganggu dengan melihat aurat yang terbuka ? kalau pria yang pengin godhul bashor sebaiknya gak usah keluar rumah. silakan saja di dalam rumah, gak usah nonton teve. daripada di luar rumah matanya jelalatan ke mana-mana. kalau udah tahu di luar banyak pemandangan yang gak pantas, semestinya ya pria itu yang menyensor dirinya sendiri, bukan nyuruh orang lain menerapkan sesuatu yang bukan aturannya. DP: Betul. Karena kalau buka aurat boleh disantap, ya habis dong itu restoran Padang karena semua makanannya dipajang enggak ditutup. Jadi kalau lagi lapar lewat restoran Padang silahkan santap aja kan enggak ditutup, sehingga menggiurkan bagi mereka yg lapar. Iman memang utk orang yg berakal. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com
[wanita-muslimah] Re: Untuk Apa Dokter?
AlhamduliLah, Boleh saya kutipkan kata2 Anda, Cinta adalah guru penyembuh dari segala penyakit, maka hiduplah dengan cinta dan tebarkanlah rasa cinta itu pada siapapun. Jika Seorang suami menebarkan rasa cinta dan istripun membalas dengan cinta maka keluarga itu bahagia. Jika Guru mengajar dengan menebarkan rasa cinta maka murid akan membalas dengan cinta pula maka ruang kelas akan tercipta suasana belajar yang menggembirakan. Jika anggota masyarakat menebarkan rasa cinta yang lain akan membalas masyarakat menjadi masyarakat sehat dam bahagia. Demikian juga prinsip HAM adalah mencintai sesama manusia sehingga semua hak2 asasinya kita lindungi bersama. Dimana letak beda prinsip HAM dengan Islam? Kalau cuma urusan zina dan aurat, maka itu bukan perbedaan yg terlalu prinsipiil karena yg utama yaitu mencintai sesama manusia itu sama. HAM memang bagian dari Islam yg telah dijabarkan tanpa misinterpretasi dan bebas dari ikatan2 kultural maupun sejarah. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk Apa Dokter? Jika suami adalah penyembuh bagi istri dan istri adalah penyembuh bagi suami. Bila itu terjadi dokter tidak diperlukan lagi. Demikian halnya dalam proses belajar, seorang guru adalah penyembuh bagi muridnya dan murid adalah penyembuh bagi gurunya, maka suasana belajar tercipta dengan riang. keluarga, sekolah dan masyarakat yang bahagia menjadi keluarga, sekolah dan masyarakat yang sehat. Namun jika kebahagiaan sirna, rasa cinta kasih pada sesama telah lenyap, permusuhan, pertengkaran hadir terjadilah saling memaki dan menyakiti bahkan melahirkan kekerasan dan kerusuhan. maka Keluarga, sekolah dan masyarakat menjadi sakit. Pernah seorang kawan pengajar bertutur betapa masyarakat, sekolah, keluarga telah menjadi sakit, betapa kekerasan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja tanpa melihat lagi ruang dan waktu serta bisa dilakukan oleh siapapun. saya katakan padanya, Cinta adalah guru penyembuh dari segala penyakit, maka hiduplah dengan cinta dan tebarkanlah rasa cinta itu pada siapapun. Jika Seorang suami menebarkan rasa cinta dan istripun membalas dengan cinta maka keluarga itu bahagia. Jika Guru mengajar dengan menebarkan rasa cinta maka murid akan membalas dengan cinta pula maka ruang kelas akan tercipta suasana belajar yang menggembirakan. Jika anggota masyarakat menebarkan rasa cinta yang lain akan membalas masyarakat menjadi masyarakat sehat dam bahagia. Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita
Mengedepankan derajat dan kepentingan perempuan adalah yg diajarkan oleh Al-Qur'an. Jadi gerakan feminisme itu sebenarnya aplikasi ayat2 Al-Qur'an oleh umat lain yg baru saja memahaminya 1400 tahun setelah keluarnya kalimatuLlah yg mengatur hak hak perempuan Tidak salahlah mereka yg mendahulukan Al-Qur'an diatas hadits ... Bukannya tidak salah malah harusnya demikian ... bukan begitu mas Chodjim? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED] wrote: hebatnya pekerja wanita... contoh si istri gawe kantoran dpt gaji ..dpt warisan sama dengan laki2.. wah2..wah hebaat.. sedangkan laki2 py byk kebutuhan bwt biaya ini-iitu yg menjadi tanggung jawabnya. wah2.. perempuan skrng heebaat... gmn sy tawarkan program asuransi dengan premi murah begitu suami meninggal dpt warisan keranjang emas.. 500 juta rupiah...?? setujukah wahai para perempuan ...?? sdh lupa cinta dunia lalu geser al-quran ... kebanyakan shopping ya..?? slm canda, --- sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear ukhti Mia... So maunya kita sama rata warisnya plus nggak ada kewajiban apapun...:-) ) Heheheakhirnya muncul juga..watak asli ukhti mia - barangkali semua wanita begitu juga yach - ...padahal dikasih 1 bagian saja sudah menjadi kaya...eh masih kurang juga dan minta ditambah / dibagi rata...tapi kewajibannya tidak mau dibagi rata...tentu kemauan ukhti mia ini pasti sulit diterima oleh kaum pria. BTW...inti dari ilustrasi yang saya sampaikan itu hanya sekedar untuk meyakinkan kita bahwa ada tujuan2 besar yang akan kita peroleh jika kita laksanakan hukum2 Alloh khususnya Q.S.4:11 itu ...bahwa wanita/istri menjadi lebih kaya itu cuma hikmah lain yang didapat tetapi itu bukan tujuan utama...salah satu tujuan utamanya adalah dengan kekayaannya itu ( baca: mandiri secara finansial ) maka wanita/istri berada pada posisi bebas dari ketergantungan pada pria/suami ukhti mia tentu sering mendengar betapa banyak istri - karena alasan ekonomi - pasrah dirinya diperlakukan sewenang-wenang oleh suaminyaini sesuatu yang tidak boleh terjadi. Kita sering menggunakan keterbatasan akal fikiran kita dan juga kondisi lingkungan kita untuk menilai mengukur tingkat kebenaran/kecanggihan hukum2 yang Alloh tetapkan dalam Al-Qur 'an...bahkan tidak jarang kita menggugat hukum2 tsb.itu adalah suatu kesalahan, Dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an seharusnya kita membatasi diri dalam tataran operasionalnya saja dan bukan pada tataran mempertanyakan kebenarannya.Pada jaman sekarang ini dimana peradaban islam telah porak poranda maka perlu dibangun kembali komitmen umat islam suatu sikap kami dengar dan kami taat pada Al-Qur'an...sikap seperti itu pula yang telah dilakukan oleh para pendahulu umat islam ini sehingga peradaban islam bener-bener terwujud tinggi dan tidak ada yang melebihinya salam Her Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Her, kalo ngikutin itung2-an duit ala Pak Her siapa akhirnya yang lebih kaya, ya jelas kita maunya milih perempuan laki2 warisnya sama rata. Pasti hasilnya duitnya perempuan lebih banyak dong...:-) So maunya kita sama rata warisnya plus nggak ada kewajiban apapun...:-)) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi herpribadi@ wrote: Ukhti Akhi P sipria usia 30 thn W siwanita usia 35thn adalah adik kakak dari keluarga menengah dan mereka sama2 sudah berkeluarga dan juga sama2 bekerja...Dikarenakan kedua ortu mereka wafat maka kini mereka menerima harta warisan...katakanlah Rp.300jt untuk P dan Rp.150jt untuk W ( pembagian 2:1 ). Setelah menerima warisan tersebut dalam jangka waktu yang panjang...siapa diantara P W yang lebih beruntungapakah P lebih beruntung karena menerima 2 bagian sedangkan W menerima 1 bagian ? jawabannya ternyata P tidaklah lebih beruntung dari W...karena P mempunyai kewajiban memberi nafkah keluarga sedangkan W tidak...apa dampaknya dalam jangka waktu panjang terhadap jumlah harta P W ? Dengan perhitungan yang sederhana jumlah harta P selama 25 thn kedepan dengan penghasilan rata2 Rp.5jt/bln dan pengeluaran untuk nafkahi keluarga rata2 Rp.3jt/bln maka jumlah harta P diusia 55 thn adalah Rp.780jt ( = 300jt + ( 5jt-3jt )x300 bulan kerja )..sedangkan jumlah harta W selama 20thn kedepan dengan penghasilan rata2 Rp.5jt/bulan tanpa pengeluaran untuk nafkah maka jumlah harta W diusia 55 thn adalah Rp.1.350jt ( = 150jt + 5jt x 240 bulan bekerja )harta P harta W atau jika W ingin punya harta dengan jumlah yang sama dengan P saudara laki2 nya itu maka W cukup bekerja selama 10,5thn kedepan yaitu diusia 45,5thn dia berhenti bekerjaNah kini W punya harta melimpah
[wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi - hemat energi, kemewahan
Amerika Serikat ialah negara Barat yg menghabiskan energi per kapita terbesar, alias paling boros energi. Baru2 ini saja Bush mulai sadar bahwa penggunaan energi harus dihemat. Selain itu juga India dan Cina sangat banyak menggunakan energi karena mereka dalam fasa industrialisasi. Mungkin bukan per kapita tetapi secara total konsumsinya besar. Lebih parah lagi mereka belum sadar polusi sehingga mereka melakukan pencemaran spt yg dilakukan oleh negara2 Barat seabad yg lalu. Wah ini runyam banget. Ini menjadi tema utama pemerintah masa depan: bagaimana meraih kesejahteraan ekonomi tanpa memperkosa lingkungan. Orang Kaukasia terutama Eropah Barat yg memang lagi paling makmur sekarang makanya tingkat kemewahan mereka tinggi. Tapi dari segi perekonomian malah baik karena mereka sendiri yg memproduksi barang2 mewah tsb sehingga pembelanjaan mereka adalah pembelanjaan dalam negeri yg menciptakan lapangan pekerjaan. Contoh kapal2 pesiar, mereka sendiri yg buat, pakaian mewah, mereka juga yg buat,champagne mahal, mereka juga yg buat, mobil sport mewah mereka sendiri yg buat. Jadi belanja kemewahan itu adalah peluang bisnis dalam negeri. Lain dengan kita, kalau belanja mewah berarti menghamburkan devisa. Oleh karena itu pernikahan mewah di Indonesia adalah fenomena yg sama, dan itu merupakan pembelanjaan dalam negeri sehingga sebenarnya baik bagi perekonomian. Ekonomi yg maju memberikan taraf hidup lebih tinggi. Soal nilai spiritual memang kemewahan itu tidak perlu2 amat. Tapi jangan dikira orang bule itu tidak puas secara spiritual. Dunia yg berbahasa Inggris (Anglo-Saxon) spt orang Inggris, AS, Australia dsb ternyata memiliki tingkat kemakmuran tertinggi. Tapi juga banyak kasus kesehatan jiwa. Tapi ada juga yg cukup tinggi taraf hidupnya, kehidupannya sangat spiritual spt orang Irlandia dan orang Italia. Orang Italia terutama sangat happy. Lengkap kehidupan mereka. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote: Nimbrung dikit ... saya tergelitik soal hemat energi, kemewahan, dsb. Saya suka melihat tayangan dari The Travel Channel, terutama tentang tayangan obyek2 wisata alam. Suatu hari ada tayangan tentang hotel di Dubai yang arsitekturnya berbentuk kapal layar itu. Bukan main mewahnya hotel itu bahkan dekorasi interiornya berlapis emas. Sampai2 di dapur ada persediaan serbuk emas, kertas emas yang ternyata ditaburkan di menu makanan, seperti pada soup dan pencuci mulutnya. Idiihh ... gimana rasanya ya makan serbuk atau kertas emas?? Aneh 'kali ya? Air mancur yang sangat bagus dan rumit peragaan alirannya yang menari-nari, pokoknya susah deh menceritakan secara detail. Yang jelas indah sekali, dipadu dengan lampu2 dan ah ... embuh deh .. melihat engineernya menjelaskan cara kerja air mancur itu, canggih dan complicated ... nggak mudheng aku. Kamar yang berkelas-kelas, suite yang juga berkelas-kelas, fasilitas casino, night club, sport, dsb bikin geleng2 kepala, mewah abis! Itu semua tentu menghabiskan energi yang besar, belum lagi kemewahannya yang berlebih-lebihan. Tapi para tamu yang menggunakan hotel itu kok semuanya Kaukasian ya? Tak ada yang berwajah Arab atu yang berpakaian Timur Tengah (padahal saya yakin mereka mampu membayar untuk itu, mungkin bukan prioritas bagi mereka). Para pegawainya berwajah Asia, India dan Kaukasia tentu saja. Kalau saya sedang berlibur ke tempat2 wisata alam, rasanya makin kagum, bersyukur dan makin mendekatkan hati kepada Allah SWT yang Menciptakan alam semesta. Tapi kalau ke tempat wisata modern yang spektakuler amusement-nya .. rasanya malah takut ... kok fana banget gitu lho ... duniawi sekali, tidak memberi nilai spiritual buat saya. Salam, Flora Re: Monarki/teokrasi/demokrasi Posted by: lestarin [EMAIL PROTECTED] lestarin Tue Jan 30, 2007 10:18 pm (PST) Yth. Pak Ariel, Memang benar soal minyak, kalau habis semua akan merasakan pengaruhnya:). Soal penghematan, tidak hanya orang Indonesia yang kurang paham makna hemat energi, masyarakat timur tengah pun termasuk yang kurang paham soal ini, hampir semua negara di timur tengah yang maju dan banyak duwit (menurut versi Pak Aly nih:)), sangat terbiasa dengan kemewahan penggunaan energi dan cenderung pada pemborosan. Barangkali pak Aly juga bisa menambahkan ceritanya betapa Dubai, Kuwait dan beberapa negara timur tengah lainnya tidak akan segan-segan memasang lampu jalan maupun lampu taman yang luar bisa megah, sehingga malam bisa seterang benderang siang:D. Belum lagi soal penggunaan energi di rumah tangga yang juga tidak semuanya terbiasa berhemat. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi
Energi nuklir itu mahal awalnya tetapi murah nantinya. Cuma yg belum memuaskan ialah bagaimana mendaur ulang atau membuang dg aman sampah/ampasnya? Berapa hitungan biaya sebenarnya? Bio-energi secara politik lebih memuaskan kecuali berarti akan merusak hutan tropis. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Bu Les berkata : Pengembangan maupun perencanaan teknologi nuklir sebagai sumber daya energi memang sudah seharusnya dilakukan oleh setiap negara yang sadar akan pentingnya sumber energi ini di masa depan. Repot memang jika punya tetangga dari negara-negara yang kaya minyak, tapi tidak paham akan ilmu di masa depan:) Jano-ko : Jangan-jangan malah bules yang repot.coba tuch lihat kasus Nuklirnya Iran Salam. lestarin [EMAIL PROTECTED] wrote: Yth. Pak Ariel, Memang benar soal minyak, kalau habis semua akan merasakan pengaruhnya:). Soal penghematan, tidak hanya orang Indonesia yang kurang paham makna hemat energi, masyarakat timur tengah pun termasuk yang kurang paham soal ini, hampir semua negara di timur tengah yang maju dan banyak duwit (menurut versi Pak Aly nih:)), sangat terbiasa dengan kemewahan penggunaan energi dan cenderung pada pemborosan. Barangkali pak Aly juga bisa menambahkan ceritanya betapa Dubai, Kuwait dan beberapa negara timur tengah lainnya tidak akan segan-segan memasang lampu jalan maupun lampu taman yang luar bisa megah, sehingga malam bisa seterang benderang siang:D. Belum lagi soal penggunaan energi di rumah tangga yang juga tidak semuanya terbiasa berhemat. Pengembangan maupun perencanaan teknologi nuklir sebagai sumber daya energi memang sudah seharusnya dilakukan oleh setiap negara yang sadar akan pentingnya sumber energi ini di masa depan. Repot memang jika punya tetangga dari negara-negara yang kaya minyak, tapi tidak paham akan ilmu di masa depan:) Wassalam Lestari Mbak Lestari, Minyak bumi yang berasal dari fosil memang merupakan salah satu sumber daya energi yang hingga saat ini belum ditemukan substitusi yang sepadan. Memang ada bioetanol batu bara namun belum dapat dijadikan subsitusi minyak bumi secara mutlak, ada nuklir namun mempunyai resiko tinggi sebanding dengan manfaatnya. Betapa pentingnya minyak bumi bisa dilihat dari pengaruhnya terhadap perekonomian makro. Bila minyak bumi habis bukan hanya negara2 Arab yang celaka, namun seluruh dunia akan merasakan pengaruhnya. Disini pentingnya kampanye penghematan energi. Saya sepakat bahwa negara2 Arab memang hanya mengandalkan minyak bumi untuk membangun bangsanya. Tidak ada inovasi dari mereka. Iran sudah memulai dengan mencoba mengembangkan teknologi nuklir, ternyata ditentang oleh negara2 barat termasuk oleh tetangga Arab Saudi :) Salam, -ariel-
[wanita-muslimah] Teori Keadilan
Teori keadilan yang menjadi tumpuan di masyarakat Barat ialah: entitlement theory, khususnya konsep libertarianisme. Menurut teori ini, suatu pembagian (distribusi) itu adil jika dan hanya jika tidak melanggar hak siapapun. Keadilan ialah perihal menghargai hak-hak orang lain. Hak yang terutama bagi setiap manusia ialah hak pemilikan (property right). Hak seseorang terhadap dirinya sendiri dan utk memiliki suatu benda atau sumber alam. Hak atas dirinya sendiri ini luas implikasinya: yaitu setiap orang menentukan apa yang boleh dilakukan thd jiwa raganya. Oleh karena itu pembunuhan dan perbudakan bertentangan dengan hak seseorang atas dirinya sendiri ini. Selain hak atas dirinya sendiri, setiap orang memiliki hak kepemilikan thd benda dan obyek2 di luar diri seseorang. Awal dari hak kepemilikan ini ialah siapa yang pertama menemui suatu benda maka orang tersebut berhak mengklaim bahwa benda itu miliknya. Hak kepemilikan ini terdiri atas: (1) hak mengontrol penggunaan benda yang dimiliki, mau diapain itu benda terserah si pemilik, (2) hak memindahkan hak milik ini ke orang lain (orang atau badan hukum), melalui jual-beli, sewa dsb, (3) hak bebas dari kewajiban membayar kepada siapapun jika sah memiliki suatu benda, kecuali dengan peraturan pajak dan pungutan yang sah, (4) hak utk memperoleh ganti rugi, artinya jika ada yang melanggar hak kepemilikan ini maka sipemilik berhak memperoleh ganti rugi sesuai dengan sikon yang berlaku. Seluruh filosofi hukum di Barat ini adalah mengenai hak pemilikan ini. Oleh karena itu ade pepatah. Ninety percent of the law is about ownership. Ekses2 dari filosofi libertarianisme ini banyak: diantaranya imperialisme, kolonialisme, dsb. Orang2 Eropa datang ke Amerika dan mengklaim tanah orang Indian. Mereka mendefinisikan bahwa tanah itu enggak ada yang punya. Indian itu disamakan harkatnya dengan bison2 yang kebetulan hidup di sana. Orang2 Belanda datang menjajah ke Indonesia itu berdasarkan asumsi bahwa tanah ini enggak ada yang punya. Positifnya ialah hak paten sangat dihargai karena jika seseorang menemukan sesuatu teknologi baru maka dia yang berhak atas segala manfaat dari penemuan itu. Makanya Bill Gates bisa $48 milyar hartanya karena dia menerima semua manfaat dari penemuannya. Filosofi kapitalisme juga turunan dari libertarianisme ini. Modal adalah milik sipemilik dan hak dia sepenuhnya bagaimana memanfaatkan modal itu. Tentu dengan perkembangan kapitalisme modern sekarang ini banyak sudah rambu2 yang dipasang sehingga dampak negatifnya dikendalikan sebaik mungkin. Tidak sempurna memang, tapi jauh lebih baik daripada kapitalisme di Indonesia dengan konglomeratnya itu, baik yang hitam maupun yang putih. Varian dari filosofi ini ialah right-libertarianism dan left-libertarianism. Bedanya terletak pada hak perseorangan dalam memiliki sumber daya alam. Bagi si kanan, setiap orang boleh menguasai SDA tanpa minta persetujuan masyarakat. Bagi si kiri, SDA itu milik bersama. Perdebatan yang hangat perihal pasal 33 di UUD kita. Sebagai ilustrasi: Partai Republik di AS dan Partai Konservatif di Inggris adalah contoh klasik dari si kanan ini. Partai Demokrat dan Partai Buruh adalah si kiri. Jadi memang aneh Blair yang dari Partai Buruh itu sangat kanan pemikirannya. KEADILAN MENURUT TEORI INI IALAH JIKA HAK PEMILIKAN DITEGAKKAN. Suatu masyarakat akan morat marit jika hak pemilikan ini diabaikan. Jika orang digusur dari rumahnya maka itu pelanggaran berat thd hak pemilikan. Jika orang diculik, dibunuh, diperkosa dll maka hak seseorang utk menentukan apa yang boleh dilakukan terhadap jiwaraganya habis dilanggar. Jika suatu restoran atau bar diserbu dan diporak porandakan itu pelanggaran thd hak kepemilikan juga. Oleh karena itu hak kepemilikan itu sangat penting utk ditata di NKRI tercinta ini, kalau ketertiban ingin dicapai. Tidak ada alasan apapun bahwa hak kepemilikan ini boleh dilanggar. Kepentingan Tuhanpun tidak boleh dipakai sebagai alasan utk melanggar hak kepemilikan orang lain. `Asal kafir darahnya halal' itu adalah slogan yang sangat sangat bertentangan dengan hak ini. Hak kepemilikan tanah masih morat marit pencatatannya, misalnya sehingga banyak yang merasa tidak ada keadilan. Kemakmuran tanpa keadilan itu semu; bukan cuma semu melainkan sementara. Terlihat dengan krisis multi dimensi yang kita alami. BPPN itu apa lagi kerjaannya selain meluruskan siapa berkewajiban apa dan siapa berhak atas apa. Bank2 dilanggar haknya oleh beberapa peminjam konglomerat, deposan dilanggar haknya oleh beberapa bank, dsb, dsb. Lembaga yang bertugas menjaga hak2 ini ialah lembaga yudikatif dan beserta segenap perangkatnya. Ini teori keadilan yang sangat elementer, jadi masih banyak kembangannya serta aplikasinya di berbagai masyarakat. Bagaimana dengan hak dan kewajiban asasi manusia? Nanti disambung lagi di episode berikut. DP
[wanita-muslimah] Re: Janda
Di sini memang keadilan berbeda konsepsinya. Dalam HAM, konsep keadilan ialah tegaknya hak kepemilikan bagi atas jiwa raga sendiri maupun atas barang bergerak/tidak bergerak. Tegaknya hak ini adalah kewajiban utama negara. Seorang perempuan memiliki hak kepemilikan penuh atas tubuhnya. Jika tidak berjilbab terus boleh 'disantap' orang lain tanpa persetujuan si pemilik tubuh itu? Ini sih bukan interpretasi Islami. Ngomong2 si ulama dari Australia itu memang kebangetan. Dengan komentarnya yg asbun itu dia sebenarnya : 1. Menganggap perempuan itu bukan manusia penuh, cuma seonggok daging. Ini jelas bertentangan dg Al-Qur'an. 2. Menganggap bahwa laki2 itu tidak dapat dan tidak perlu mengendalikan syahwatnya. Eh emangnya gua lahir di kebun binatang spt dia. Dalam masyarakat primitif aja ada tabu2 dalam hal seksual! Makanya bukannya salah kalau kita bertanya, ini ulama kaliber begini koq masih bisa ada dan bukannya dipecat? Sekali lagi kita bertanya sampai di mana accountability seorang ulama. Apakah ada dewan kehormatan dalam majelis ulama yg dapat memecat seorang ulama spt ini? Ataukah semua ulama itu hanya bertanggung jawab kpd Tuhan di akhirat tanpa ada konsekuensi hukum di dunia? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: silakan saja, kalau bisa ... tapi kacamata islam yang mana? tiap orang punya interpretasinya sendiri tentang islam dan merasa dirinya paling benar dalam menginterpretasikan islam. kalau kalangan ulama tradisional malah semakin menyudutkan perempuan dengan menebarkan hadits2 bahwa isi neraka kebanyakan adalah kaum perempuan, istri yang tidak mau melayani suaminya akan dilaknat, dsb. Jangankan di Indonesia, di Australia pun ada ulama yang mengatakan bahwa perempuan yang tidak pakai jilbab ibarat daging mentah yang boleh disantap siapa saja. Ah gila :( buat merubah itu emang perlu revolusi. kalau perempuan bisa berdaya dan mandiri bisa berani menghadapi laki-laki yang kurang ajar dan gak menghargai perempuan, hingga tercapai keseimbangan dan saling menghargai. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/30/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote: Gimana kalau stigma-stigma negatif itu saja yang diluruskan, mas Wikan ? jadi kita sadarkan masyarakat untuk selalu memandang dan menilai sesuatu itu secara proporsional, dengan menggunakan kacamata Islam.
[wanita-muslimah] Re: Membangun Masyarakat
Lho, bukannya masyarakat kita itu secara formal disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semua anggota masyarakat Indonesia adalah warganegara Indonesia. Ada konsep hukum yg sangat jelas dan tegar dalam kewarganegaraan. Hak dan kewajiban seorang warganegara itu dari UUD, UU sampai aturan di kelurahan itu jelas dan lugas. Justru konsep masyarakat Islam itu yg belum tegar dan lugas karena definisi keanggotaannya tidak jelas. Apakah anggota Taliban di Afghanistan, rakyat Maroko, orang Bosnia itu juga anggota masyarakat Islam di Indonesia juga, karena kesamaan agama belaka? Konsep negara moderen secara formal itu memang baru muncul di abad ke 18. Dulu ikatannya lebih kepada kesamaan budaya dan juga agama. Sekarang seorang warganegara bisa lain budaya dan agama tetapi tetap memiliki hak dan kewajiban yg sama dengan warganegara lain. Wah rupanya pelajaran civics enggak diajarkan lagi di tanah air. Bagaimana mau membangun bangsa yg menyatu kalau konsep negara dan bangsa itu tidak diajarkan di sekolah. Wah wah ... gawat nih ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote: Membangun Masyarakat 1. Konsep Masyarakat Indonesia adalah negeri dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia. Tetapi apakah realita itu identik dengan telah terbangunnya masyarakat Islam di negeri ini, adalah sesuatu yang harus direnungkan. Dewasa ini bangsa dengan lebih duaratus juta kaum muslimin ini sedang diterpa berbagai predikat negatip, yang menjadikan agama Islam yang dianut seakan tidak relevan dengan kualitas masyarakatnya. Harus diakui bahwa secara konstitusional, bangsa ini menganut satu ideologi yang bernama Panca Sila, satu rumusan berdasarkan sejarah kebangsaan dimana para ulama dan pemimpin Islam terlibat dalam proses penyusunannya. UUD 45 bahkan sebelumnya adalah Piagam Jakarta yang kental dengan semangat ke Islaman. Akan tetapi harus juga diakui adanya realita bahwa banyak pemimpin muslim (bukan pemimpin Islam) dan juga anggauta masyarakat Islam yang tidak menjadikan ajaran Islam sebagai rujukan ketika harus memutuskan berbagai permasalahan. Ada yang lebih mengikuti budaya lokal (dan kepentingan lokal) dan ada yang mengikuti konsep sekuler dari Barat. Ketika dunia mengalami krisis, banyak orang mencari pemikiran alternatip sebagai upaya mencari solusi. Diantara pemikiran yang kini ditengok adalah konsep Islam tentang berbagai hal. Bank syari'ah yang pernah begitu lama dihambat kelahirannya misalnya, kini justeru menjadi trend di kalangan perbangkan nasional, disusul oleh Asuransi syari'ah, akuntansi syari'ah, reksadana syari'ah, menejemen syari'ah dan sebagainya. Secara lahir, masyarakat nampaknya terbangun secara alamiah, tetapi bagi pemimpin, masyarakat itu harus dibangun, dan apa saja yang dibangun harus ada konsepnya. Bangunan tanpa konsep atau salah konsep akan berakibat rusaknya tatanan, seperti rusaknya tatanan masyarakat Indonesia dewasa ini. Sejalan dengan semangat reformasi, sudah tiba saatnya kita menggali konsep yang inspirasinya bersumber dari wahyu, dalam hal ini yang akan kita kaji adalah konsep masyarakat menurut al Qur'an. 2. Pengertian Masyarakat Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab musyarakah. Dalam bahasa Arab sendiri masyarakat disebut dengan sebutan mujtama`, yang menurut Ibn Manzur dalam Lisan al `Arab mengandung arti (1) pokok dari segala sesuatu, yakni tempat tumbuhnya keturunan, (2) kumpulan dari orang banyak yang berbeda-beda . Sedangkan musyarakah mengandung arti berserikat, bersekutu dan saling bekerjasama. Jadi dari kata musyarakah dan mujtama` sudah dapat ditarik pengertian bahwa masyarakat adalah kumpulan dari orang banyak yang berbeda-beda tetapi menyatu dalam ikatan kerjasama, dan mematuhi peraturan yang disepakati bersama. Dari pengertian itu maka dapat kita bayangkan bagaimana anatomi dari masyarakat yang berbeda-beda. Dapat dijumpai misalnya ada; masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat Indonesia, masyarakat dunia, masyarakat Jawa, masyarakat Islam, masyarakat pendidikan, masyarakat politik dan sebagainya.Semua jenis masyarakat tersebut pastilah terdiri dari unsur-unsur yang berbeda-beda tetapi mereka menyatu dalam satu tatanan sebagai wujud dari kehendak bersama. Karena adanya dua atau beberapa kutub; yakni berasal dari unsur yang berbeda-beda tetapi bermaksud menyatu dalam satu tatanan, maka dari kutub pertama ke kutub ke dua ada proses yang membutuhkan waktu yang panjang. Masyarakat Indonesia misalnya, sudahkah mereka menyatu dalam kesatuan ? ternyata setengah abad merdeka belum cukup waktu untuk menyatukan sebuah masyarakat Indonesia meski sudah diwadahi dengan istilah Bhineka Tunggal Ika. Abad pertama kemerdekaan Indonesia nampaknya masyarakat Indonesia sebagai satu kesatuan masih merupakan nation in making, masih dalam proses menjadi. Hambatan dari proses itu adalah adanya rujukan dan
[wanita-muslimah] Re: mudik
Welcome home. Kemarin saya juga sempat 6 bulan di Jkt. Nikmat sekali hidup di tanah air. Sekarang sudah kembali ke UK dan mulai bosan lagi makanya sering muncul keluarin unek2 di sini ... he he .. Waktu di Jkt sih boro2 baca milis, enggak sempat soalnya banyak yg lebih seru utk dialami langsung. Akan menyibukkan diri di mana bung Hasan? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sutan Paruik Gadang [EMAIL PROTECTED] wrote: men temen, saya sudah mudik, dan skrg di jkt. no HP 0813 8705 6239. cheers hasan
[wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi-- (Islamic solution)
Ternyata salah satu bukti lagi bagaimana Al-Qur'an telah banyak diplesetkan sehingga kita tidak tahu lagi mana yg kalimatuLah mana yg kutipan manusia perawi hadits. Oleh karena itu maka marilah kita sekali lagi selalu menguji bukan cuma sanad dan matan dari hadits tetapi juga harus ada uji materi secara logika. Kalau tidak maka sukar kita beriman secara naqli. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum, Hukum rajam (stoned to death) yang dilakukan oleh Laskar Jihad untuk menyelesaikan kasus perzinahan, dan dipromosikan oleh HMNA di milis ini bukanlah bagian dari Syari'at Islam, sebab menurut al-Qur'an, hukuman final bagi kasus perzinahan adalah hukum DERA, bukan rajam. Jadi, hukuman rajam yang dilakukan oleh Laskar Jihad di Ambon itu adalah hukuman yang mengikuti ajaran BIBLE, bukan mengikuti ajaran al- Qur'an Karim. Salam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote: Pak HMNA Yth, Saya dengar dari teman-teman bahwa hukum rajam yang dilakukan oleh Laskar Jihad di Ambon ialah bukan karena perzinahan, tetapi seorang komandan dari salah satu kesatuan pasukan LJ naksir/jatuh cinta dengan cewek yang dipacari oleh anak buah komandan tsb. Rupanya jalan pendek yang diambil untuk menghilangkan saingan, ialah menuduh dan menjatuhkan hukuman rajam kepada anak buah tsb. Wassalam, - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, January 27, 2007 10:08 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi-- (Islamic solution) Ummat Islam di seluruh dunia sudah dipotong (kulup) burungnya kok Menurut Nash, sanksi pencuri potong tangan, sanksi pezina lelaki/ferempuan dicambuk 100 kali, pezina yang sudah kawin dan penah kawin (duda/janda) di rajam sampai mati. Ini ada ilustrasi saya sampaaikan: HMNA ** Hukum Rajam Abdullah Laskar Jihad Tegakkan Hukum Allah RAJAM ANGGOTANYA YANG MELAKUKAN ZINA Ambon, Laskarjihad.or.id (30/03/2001) Upaya menegakkan hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala dimuka bumi dilaksanakan Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah. Penegakan hukum kali ini didasarkan atas tindakan perzinahan yang dilakukan salah satu anggotanya. Karena terbukti dan mengakui telah menzinahi seorang wanita maka pelaku tersebut diputuskan untuk dihukum rajam hingga meninggal. Hukuman rajam pertama di Indonesia ini dialami oleh salah satu anggota Laskar Jihad, Abdullah 30. Prosesi hukum rajam berlangsung pada hari selasa (27/3) pukul 16.00 WIT di desa Ahuru, kodya Ambon. Abdullah dijatuhi hukuman rajam setelah menjalani interogasi yang dilakukan oleh provost Laskar Jihad didampingi para ustadz Laskar Jihad. Di hadapan para pemeriksanya Abdullah mengaku telah berzina dengan seorang wanita di kampung Ponegoro, Nusaniwe Ambon, Juma'at (23/3) sekitar pukul 04.30 WIT. Sebelum pelaksanaan hukuman dilaksanakan, Abdullah telah menyatakan penyesalan atas perbuatannya. Oleh karena itu dia secara sukarela bersedia dihukum sesuai dengan syariat Islam. Ayah dari tiga orang anak ini akhirnya dirajam dengan disaksikan oleh kaum muslimin Ambon, pukul 16.00 tadi sore. Penyesalan tampak dari sikap tenang dan sabar yang ditunjukan Abdullah, sementara itu anggota Laskar Jihad yang lainnya terus menyalami dan memeluk tubuhnya, menandai pertemuan terakhir mereka. Dalam kata-kata terakhirnya, Abdullah menyatakan keridhoan dan keikhlasannya atas pelaksanaan hukum had tersebut dan ia memohon agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah Subhanahu wata'ala. Pelaksanaan hukum rajam tersebut dipimpin langsung oleh Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jamaah Ustadz Ja'far Umar Tholib dan dihadiri oleh tokoh-tokoh muslim Ambon. Usai pelaksanaan hukum rajam, jenazah Abdullah segera dimandikan dan dikebumikan setelah sebelumnya disholatkan oleh kaum muslimin yang menghadiri acara tersebut. Dalam nasihatnya sebelum dilakukan prosesi rajam, Ustadz Ja'far mengatakan, sesuai dengan syariat Islam hukuman bagi orang yang berbuat zina apabila dia masih bujangan adalah didera atau dicambuk sebanyak seratus kali sedangkan bagi orang yang telah menikah hukumannya adalah dirajam (dilempari batu) hingga mati. Panglima Laskar Jihad juga menandaskan kalau hukum rajam terhadap Abdullah ini mungkin merupakan yang pertama kali di Indonesia sejak bangsa ini berdiri. Sekilas, hukuman ini bagi sebagian besar manusia tampak tidak manusiawi. Namun dibalik itu tersimpan hikmah yang begitu besar, tegasnya. Ustadz Ja'far juga mengingatkan kepada kaum muslimin bahwa Allah telah mengingatkan kepada kaum muslimin untuk tidak menyayangi atau
[wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama
Sampai dimana kita meneladani RasuluLlah SAW? Apa semua perilaku, tabiat dan adat istiadat diikuti semua seolah2 kita itu kita itu burung beo atau pantomim peniru gerakan, atau kita mencontoh inti dari sunnah RasuluLlah? Saya saksikan bahwa banyak yg menyalah artikan sampai ada yg bilang bahwa kalau pakai celana panjang harus diatas pergelangan kaki karena demikianlah sunnah Rasul. Kalau berjenggot tidak berkumis karena demikian sunnah Rasul. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum, Benar sekali pak Chodjim. Yang harus diteladani adalah Kanjeng Sayyidina Rasulullah s.a.w. Bahkan Allah Ta'ala menjanjikan, bahwa barangsiapa yang patuh dan taat (meneladani) Rasulullah s.a.w. secara menyeluruh, ia dapat dianugerahi martabat oleh Allah Ta'ala sebagai nabi, shiddiq, syahid, atau shaleh. Salam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim chodjim@ wrote: Sdr. Janoko, Yang bilang kaum Nabi Muhammad meninggalkan Alquran itu kitab Alquran sendiri. Baca QS 25:30 kembali. Sedangkan makna kaum itu bangsa, seperti bangsa Indonesia, bangsa Melayu dll. Kaum jelas bukan umat. Ketika Nabi Muhammad menjelang wafat yang disebut adalah Ummatii dan bukan Qawmii. Bagi saya, sebagai seorang Muslim bukanlah semakin salaf atau semakin liberal. Keduanya tak bisa diteladani. Yang diteladani adalah Rasullullah saw. Barang siapa yang meneladani salaf, berarti lebih memilih pertikaian. Perhatikanlah pertikaian yang dialami oleh para sahabat sehingga terjadi saling membunuh. Padahal, bacaan Alquran belumlah kering, wa laa tafarraquu, jangan kalian bercerai-berai. Namun, nyatanya, sahabat bercerai berai sehingga terjadi pertempuran antara Ibu Aysah dan kawan-kawan melawan Khalifah Ali kw. Sahabat yang gugur di pihak Ibu Aysah 20.000 (20 ribu jiwa) melayang. Apa salaf seperti ini yang hendak ditiru? Semoga Allah memberikan pencerahan dan hidayah kepada Anda sehingga tidak hidup dalam keberpihakan firqah. Semoga kita bisa hidup dengan langsung meneladani akhlak Kanjeng Nabi Muhammad saw. Wassalam, chodjim
[wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi-- (Islamic solution)
Pak HMNA dan rekan2nya itu kelihatannya beranggapan bahwa kalau suatu tindakan dilakukan atas nama Allah maka tindakan itu pasti adil dan bebas dari kezaliman. Apakah tidak terbesit bahwa ada kemungkinan suatu kezaliman dilakukan dengan pembenaran agama? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak HMNA, Maaf nama tidak bisa disebutkan berhubung soal keselematan jiwa mereka, tetapi berita tersiar ramai di semua kalangan beragama di Ambon. Wassalam, - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, January 28, 2007 12:11 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi-- (Islamic solution) -- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA AN TSHYBWA (S. ALHJRAT, 6), dibaca: -- ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu- artinya: -- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan annaba', maka lakukanlah tabayyun, (49:6). LJ tidak main-main dengan Syari'at. Ente dengar dari siapa itu annaba' (berita burung) tsb. Sebutkan namaanya, yang ente bilang teman-teman ente, supaya bisa dilakukan tabayyun (klarifikasi). Atau boleh jadi ente yang ngarang-ngarang. Kalau ente tidak dapat menyebutkan siapa yang sumber annaba' itu, siapa namanya, apa pekerjaannya di mana alamatnya, maka tuduhan orang fasiq bisa jatuh ke diri ente sendiri. HMNA, saya tunggau tu nama-nama. - Original Message - From: Sunny [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, January 28, 2007 09:30 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi-- (Islamic solution) Pak HMNA Yth, Saya dengar dari teman-teman bahwa hukum rajam yang dilakukan oleh Laskar Jihad di Ambon ialah bukan karena perzinahan, tetapi seorang komandan dari salah satu kesatuan pasukan LJ naksir/jatuh cinta dengan cewek yang dipacari oleh anak buah komandan tsb. Rupanya jalan pendek yang diambil untuk menghilangkan saingan, ialah menuduh dan menjatuhkan hukuman rajam kepada anak buah tsb. Wassalam, - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, January 27, 2007 10:08 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi-- (Islamic solution) Ummat Islam di seluruh dunia sudah dipotong (kulup) burungnya kok Menurut Nash, sanksi pencuri potong tangan, sanksi pezina lelaki/ferempuan dicambuk 100 kali, pezina yang sudah kawin dan penah kawin (duda/janda) di rajam sampai mati. Ini ada ilustrasi saya sampaaikan: HMNA __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.410 / Virus Database: 268.17.12/654 - Release Date: 1/27/2007 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Oh my ..... Imam-imam masjid di Inggris :-( - Oh my DWS...:)
Kelemahan HAM Barat saat ini memang baru berlaku dibatas negara masing2, oleh karenanya ada DUHAM di PBB supaya diperjuangkan berlaku di seluruh dunia tanpa pandang bulu. Tetapi ini masih jauh. Tapi kalau barangkali Anda berkesempatan berkunjung ke Eropa Barat coba lihatlah bagaimana HAM diterapkan dan jangan terkejut kalau lebih Islami dari yg ada di Tim Teng he he Dan pasti Anda juga tergiur kepingin hijrah ke negara2 berdasarkan HAM spt Eropah Barat ketimbang ke Tim Teng spt juga banyak dilakukan banyak muslimin pencari suaka politik karena tidak terlindunganya HAM mereka di negara2 asal yb mengaku negara berdasarkan syariat Islam. Fakta ini bukti nyata. Silahkan lihat data2 PBB di mana saja paling banyak terjadi pelanggaran HAM oleh pemerintah thd rakyatnya. Negara2 Islam. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Omm Jangan terlalu tertipu dengan HAM barat lahh. cobalah ent tengok lebih dalam kehidupan di amerika or barat lainnya.. ga lebih baik dari kita.. iya emang kalo yang bagus2 pasti di ekspose besar2an tapi coba investigasi lebih dalam ancur juga Gembar-gembor HAM ke negara2 lain tapi dia sendiri menginjak2 HAM negara lain. Irak, Palestine, Afganistan... Apakah ini yang di sebut dg perjuangan atas nama HAM. Omong kosong.. Jangan terlalu bangga2 amatlah dg barat proporsional aja... Ada datanya yg valid ga Mas, kalo para imam itu penerima suaka politik?? tlg di cerahkan... Dampak tragedi WTC memang masih berpengaruh terhadap kondisi sekarang.. HAM lagi HAM lagi.. Caeee de. Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Sempat memang dibahas di Inggris bahwa sebaiknya ayat2 yg menebar kebencian thd kelompok lain harus dihapus dari semua kitab suci. Tentu kalangan agama menentang, tetapi paling tdk ayat2 tsb dapat ditafsirkan berbeda dan tidak penuh kebencian. Soal siapa yg memulai kebencian ini di Inggris memang mungkin salah orang Inggris juga karena Perang Salib dimulai oleh raja Inggris/Perancis (Inggris waktu itu jajahan Perancis di abad ke 12). Tapi itu kan dulu, sekarang ini kan prinsipnya HAM. Sekarang ini imam2 tsb di Inggris berada di negara itu bagaimana? Ternyata banyak dari mereka adalah PENERIMA SUAKA POLITIK dari pemerintah Inggris karena mereka minta suaka akibat dipersekusi oleh pemerintah negara asal mereka karena radikalisme mereka!!! Coba ini bukannya tuman? Tidak ada terimakasihnya. Sikap yg tidak adil, sudah dilindungi terus mau menguasai si pelindung. Konyol kan? Nah itulah citra Islam yg ditebarkan di Inggris, bukan oleh muslimin Indonesia atau Malaysia tapi dari berbagai negara2 Tim Teng dan Afrika Utara. Salah siapa kalau ada Islamophobia? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: wah, Pak Dana ... tar mereka bakal bilang tuh kan, Inggris mencurigai Islam, Inggris memusuhi Islam. Tidak akan ridlo orang Nasrani dan Yahudi pada Islam. Terus semakin memperkuat rasa kebencian ini dengan sentimen agama dan ayat2 Al Quran. makin gak jelas siapa yang memulai duluan, siapa yang sebenarnya menebar kebencian. ayat di Al Quran sendiri cuman sekedar teks yang bisa diinterpretasi bermacam. di tangan orang fanatis ia bisa digunakan untuk menebar kebencian pada pihak/golongan lain, terutama Yahudi dan Nasrani. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/28/07, Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Pemerintah dan masyarakat Inggris sampai saat ini masih bersabar dan belum melakukan tindakan hukum yg sesuai thd upaya2 penyebar kebencian. Hate crime sudah ada UU dan prosedurnya. Tinggal tunggu waktu aja. Dalam negara moderen yg berbasis HAM tidak ada lagi tempat utk membiarkan rasa kebencian diumbar2 begitu saja dan tidak ada konsekuensi hukumnya. Syiar agama dengan basis kebencian pasti bukan sunnah Rasul jadi pasti bukan Islam. - Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Memakai Pakaian Sempit di Depan Wanita Lain
Bagi sayu urusan aurat dan zina itu sederhana: 1. Urusan aurat itu sebenarnya mudah: Laki2 harus berlatih menahan syahwat demi menjaga HAM perempuan. Sikap menahan syahwat ini perlu dididik sejak kecil dan juga hukum atas pelanggaran HAM spt perkosaan dan pelecehan itu harus tegas. Jangan karena laki2 tidak bisa dan tidak ingin mengendalikan syahwat masa perempuan yg harus mengorbankan kebebasannya? Ini tidak adil. Sebagai manusia, kita itu bukan binatang. Kita bisa mengendalikan syahwat. Kecuali kalau memang menerima ada ulama yang bilang laki2 boleh melampiaskan nafsu sesukanya toh semua kesalahan perempuan. 2. Zina itu adalah dosa jika konsekuensinya merugikan perempuan dan anak2 yg dilahirkan diluar pernikahan sehingga terlantar. Lembaga perkawinan itu dibentuk supaya ada kehidupan seks yg bertanggung jawab. Kalau suka sama suka sebelum menikah dan tidak merugikan perempuan serta berhasil mencegah kehamilan, saya tidak melihat zina sebagai tindakan kriminal. Tingkat kriminalisasi tindakan hubungan seks itu makin lama makin bergeser sesuai dengan nilai2 masyarakat. Di Barat misalnya hubungan seks dengan anak2 dibawah umur walaupun suka sama suka didefinisikan sebagai perkosaan secara hukum. Ini dapat diperdebatkan sesuai dengan nilai2 masyarakat yg berlaku. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote: MEMAKAI PAKAIAN SEMPIT DI DEPAN WANITA LAIN Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin sumber http://www.almanhaj.or.id Pertanyaan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah wanita yang memakai pakaian yang sempit di depan wanita-wanita lain termasuk kategori yang disebut di dalam hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang. sampai akhir hadits. Jawaban Tidak disangsikan lagi bahwa wanita tidak boleh memakai pakaian sempit yang mendatangkan fitnah bagi dirinya, demikian itu tidak boleh kecuali kepada suaminya saja. Adapun kepada yang lainnya tidak boleh walaupun di hadapan wanita lainnya. Apabila mereka melihat ia berpakaian demikian, maka pasti akan mengikutinya, sedangkan wanita itu diwajibkan untuk menutup auratnya dengan pakaian yang menutupi dan menghalangi pandangan setiap orang, kecuali pada suaminya, demikian pula wajib ia menutup auratnya di depan wanita-wanita lain sebagaimana di depan laki-laki. Kecuali apa yang sudah terbiasa dibuka di kalangan para wanita, seperti muka, kedua tangan dan kaki, yaitu bagian-bagian yang sering dibuka karena adanya keperluan. [Durus wa Fatawa Haramil Maki, Syaikh Ibnu Utsaimin. 3/264] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Benarkah Teroris Bersarang di Poso?
Apakah pendukung SBY berhak berbuat zalim dengan pembenaran agama sambil melanggar UUD kita sendiri? Yang benar saja ... Dalam UUD sudah jelas bahwa yg berhak menyelenggarakan angkatan bersenjata cuma NKRI, tidak ada pihak lain. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: yah SBY kan tidak mau menyakiti hati pemilihnya yang muslim lagian banyak partai2 islam yang mendukung SBY, dan kayaknya SBY juga takut kehilangan dukungan dari mereka, mengingat ia berasal dari partai kecil dan nggak didukung partai besar (PDI-P atau Golkar). jadi wajar kalau SBY sangat berhati-hati sekali kalau urusannya udah umat islam. buat SBY yang penting make everybody happy ... i don't care with my popularity :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/26/07, djoko pranyoto [EMAIL PROTECTED] wrote: sudah jelas menghadapi orang bersenjata harus tegas, meskipun embel-embelnya laskar jihad or jahid, SBY.jadinya kenapa ragu-ragu..ingat DI-TII, NII. apapun namanya bawa senjata api, berbom dan bergerombol...tidak ada ampun. memang banyak perkebunan, dan pengeboran minyak sekarang disana.Dan kemungkinan pihak kristen juga bersenjata dan berbom ria. benar-benar harus disikapi tegas dan arif keduanya.Tim Malino tidak berjalan lagi..., kurang mengakar. wass
[wanita-muslimah] Re: Oh my ..... Imam-imam masjid di Inggris :-( - Oh my DWS...:)
Sebenarnya enggak ruwet karena dalam fikih Islam itu sendiri bukannya ada pembedaan antara kaidah ibadah dan kaidah muamalah? Bagi saya HAM itu masuk kaidah muamalah, yg bebas dirundingkan dan diijtihadkan diantara kita. Beberapa kelompok menginginkan semuanya masuk kaidah ibadah sehingga dapat mengendalikan dan menguasai manusia lain sesukanya. Ini pelesetan yg nikmat bagi teokrat. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote: saya kira ada mismatch antara definisi ham barat dan islam. di barat ham itu dilihat dari pandangan horisontal manusia, sedang di islam ham dilihat dari pandangan vertikal. Ham di islam adalah kepatuhan terhadap agama, di barat ham adalah kesetaraan hak manusia. Contoh jelasnya terlihat pada kasus imam di inggris ini, di pihak imam merasa bahwa hak dia menjalankan perintah agama, di pihak barat merasa hak imam tsb mengusik hak asasinya..ruwet juga yah :D salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Kelemahan HAM Barat saat ini memang baru berlaku dibatas negara masing2, oleh karenanya ada DUHAM di PBB supaya diperjuangkan berlaku di seluruh dunia tanpa pandang bulu. Tetapi ini masih jauh. Tapi kalau barangkali Anda berkesempatan berkunjung ke Eropa Barat coba lihatlah bagaimana HAM diterapkan dan jangan terkejut kalau lebih Islami dari yg ada di Tim Teng he he Dan pasti Anda juga tergiur kepingin hijrah ke negara2 berdasarkan HAM spt Eropah Barat ketimbang ke Tim Teng spt juga banyak dilakukan banyak muslimin pencari suaka politik karena tidak terlindunganya HAM mereka di negara2 asal yb mengaku negara berdasarkan syariat Islam. Fakta ini bukti nyata. Silahkan lihat data2 PBB di mana saja paling banyak terjadi pelanggaran HAM oleh pemerintah thd rakyatnya. Negara2 Islam.
[wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama
dari memaki orang, mengumpat, dls. Bukankah bergibah atau menggunjing orang saja amat dilarang? Bukankah malu, kebersihan, dan menyingkirkan duri dari jalan juga merupakan wujud keimanan? Saya kira sekian dulu, dan sekali lagi silakan mentadabur atau merenungi dan memikirkan dalam-dalam kandungan ayat-ayat Alquran. Wassalam, chodjim - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, January 29, 2007 8:06 PM Subject: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama Persisnya seperti apa? Apakah dengan memaki2 orang yg tidak sepaham, spt yg dicontohkan oleh beberapa anggota milis ini? Apakah dg ancaman2 perusakan harta kalau tidak mau nurut spt contoh ormas yg sering muncul di media massa? Apakah ada contoh teladan yg baik yg patut kita simak? Tolong berikan mas Chodjim. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim chodjim@ wrote: Meneladani TIDAK SAMA dengan meniru. Meneladani berarti memerhatikan bagaimana cara Rasul menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Wassalam, chodjim - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, January 29, 2007 4:05 PM Subject: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama Sampai dimana kita meneladani RasuluLlah SAW? Apa semua perilaku, tabiat dan adat istiadat diikuti semua seolah2 kita itu kita itu burung beo atau pantomim peniru gerakan, atau kita mencontoh inti dari sunnah RasuluLlah? Saya saksikan bahwa banyak yg menyalah artikan sampai ada yg bilang bahwa kalau pakai celana panjang harus diatas pergelangan kaki karena demikianlah sunnah Rasul. Kalau berjenggot tidak berkumis karena demikian sunnah Rasul. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote: Assalamu'alaikum, Benar sekali pak Chodjim. Yang harus diteladani adalah Kanjeng Sayyidina Rasulullah s.a.w. Bahkan Allah Ta'ala menjanjikan, bahwa barangsiapa yang patuh dan taat (meneladani) Rasulullah s.a.w. secara menyeluruh, ia dapat dianugerahi martabat oleh Allah Ta'ala sebagai nabi, shiddiq, syahid, atau shaleh. Salam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim chodjim@ wrote: Sdr. Janoko, Yang bilang kaum Nabi Muhammad meninggalkan Alquran itu kitab Alquran sendiri. Baca QS 25:30 kembali. Sedangkan makna kaum itu bangsa, seperti bangsa Indonesia, bangsa Melayu dll. Kaum jelas bukan umat. Ketika Nabi Muhammad menjelang wafat yang disebut adalah Ummatii dan bukan Qawmii. Bagi saya, sebagai seorang Muslim bukanlah semakin salaf atau semakin liberal. Keduanya tak bisa diteladani. Yang diteladani adalah Rasullullah saw. Barang siapa yang meneladani salaf, berarti lebih memilih pertikaian. Perhatikanlah pertikaian yang dialami oleh para sahabat sehingga terjadi saling membunuh. Padahal, bacaan Alquran belumlah kering, wa laa tafarraquu, jangan kalian bercerai-berai. Namun, nyatanya, sahabat bercerai berai sehingga terjadi pertempuran antara Ibu Aysah dan kawan-kawan melawan Khalifah Ali kw. Sahabat yang gugur di pihak Ibu Aysah 20.000 (20 ribu jiwa) melayang. Apa salaf seperti ini yang hendak ditiru? Semoga Allah memberikan pencerahan dan hidayah kepada Anda sehingga tidak hidup dalam keberpihakan firqah. Semoga kita bisa hidup dengan langsung meneladani akhlak Kanjeng Nabi Muhammad saw. Wassalam, chodjim [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama
Salam ketemu lagi juga mas Chodjim, Banyak yg sudah kangen enggak kelihatan lama. Terimakasih atas penyajian Anda, dan memang saya sendiri belum mempelajari kita suci kita dengan baik. Apakah ada buku yg membahas kategorisasi ayat2 spt yg mas Chodjim sampaikan? Kalau bisa bahasa Indonesia atau Inggris. Mudah2an saya bisa menambah pengetahuan dengan bimbingan yg benar dari Anda. Sangat menyejukkan jika berbeda pendapat tidak dilabel laknatullah ... :) spt yg pernah dilontarkan kpd saya oleh peserta lain milis ini ... Wassalam, Dana --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam ketemu lagi, Mas Dana. Sebenarnya, kalau kita melakukan tadabur atau pemikiran yang mendalam terhadap Alquran, maka ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad bisa menjadi solusi untuk kehidupan modern. Sayang sekali, bangsa Arab sebagai bangsa yang pertama kali menerima Alquran, justru meninggalkan Alquran. Hal ini dinyatakan dengan tegas di dalam QS 25:30, Wa qaala rasuulu yaa rabbii inna qawmi ttakhadzuu haadz al-qur'aana mahjuura. Dan, Rasul berkata: Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Alquran ini tak diacuhkan. Dengan kata lain, Alquran sendiri telah menginformasikan bahwa kaum Nabi Muhammad justru telah meninggalkan Alquran. Siapakah kaum Nabi Muhammad? Kaum Nabi Muhammad adalah bangsa Arab! Sedangkan kita yang umat Islam adalah umat Nabi Muhammad. Oleh karena Bangsa Arab telah meninggalkan Alquran, maka bilamana umat Islam mengekor Bangsa Arab, ya jadilah kita bangsa yang meninggalkan Alquran. Maka, sudah waktunya kita mempelajari Alquran. Ingat, apa yang kita baca selama ini adalah Kitab Alquran Mushaf Usmani. Mushaf Usmani merupakan kumpulan wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad sejak menerima pertama kali di Gua Hira hingga wahyu terakhir yang disampaikan beberapa bulan sebelum beliau wafat (bukan mati, lho!). Dari semua wahyu yang diterima itu, sebenarnya terdiri dari Alkitab, Alhikmah, Alquran, Sab'un min al-matsaanii, dan Tafshil al-kitab (Silakan baca QS 4:113, dan 3:164). Semuanya dibukukan menjadi Mushaf Usmani. Dari semua wahyu, Alquranlah yang tidak diindahkan oleh Bangsa Arab. Padahal, Alquran merupakan petunjuk bagi seluruh manusia (2:185), Alquran merupakan pelajaran tentang hukum-hukum alam semesta sebagaimana disebutkan di QS 55:1-4, Alquranlah yang mengandung kisah nabi dan rasul sehingga kita bisa mengambil pelajaran dari perjuangannya. Maka, marilah kita indeks dulu semua kalimat di dalam Mushaf Usmani yang mengandung kata Alquran, dengan lam ta'rif dan bukan hanya qur'aan tanpa lam ta'rif. Insya Allah kita akan bisa membedakan mana yang Alquran, mana yang Alkitab yang berisi risalah hukum sosial seperti pembagian waris yang diributkan di milis ini, mana yang Alhikmah sebagaimana yang tercantum di QS 17:22-39 atau di QS 6:151-153, mana yang Alfurqan yang membedakan apa yang haq dan apa yang batil, dan mana yang Tafshil Alkitab yang bersifat menjelaskan kandungan kitab seperti ayat QS 2:2. Dan, ternyata, Alkitab yang diterima Nabi itulah yang hanya sebagai petunjuk pengikut beliau. Sedangkan Alquran sebagai petunjuk seluruh manusia. Wassalam, chodjim - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 25, 2007 5:47 PM Subject: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama Mbak Ning, Justru permasalahan utama bagi saya ialah Islam menjanjikan diri sebagai sumber solusi tetapi tidak ada satupun masyarakat di era moderen ini yang sedang menikmati keberhasilan Islam sebagai sumber solusi. Coba tolong beri contoh masyarakat atau negara mana yg menikmati keberhasilan Islam ini di abad ke 21 ini? Apa artinya ini? Apakah Islam itu hanya akan jadi solusi dalam angan2 belaka atau hanya ada di akhirat setelah nafas kita berhenti? Kalau nafas sudah berhenti apa gunanya berikhtiar di dunia lagi? Bagi saya pemahaman Islam masa kini itu adalah pemahaman kuno yg ketinggalan jaman sehingga tidak bisa bersaing dengan alternatif solusi lain yg telah terbukti berjalan dengan lebih efekif di masa kini. Satu2nya cara ialah bagi pemuka2 agama dan masyarakat Islam untuk mereformasi diri sehingga dapat lagi bersaing seperti pada masa keemasannya dimana peradaban Islam menguasai iptek tercanggih, sistem hukum paling lengkap, pendidikan termaju, dsb. Jika unsur2 utama ini tidak disadari sebagai kelemahan pemahaman Islam masa kini, ya sudah silahkanlah memuaskan diri sendiri dengan iming2 surgawi dari pencandu pecandu agama. Maaf jika suara saya terlalu keras, tetapi saya selalu mendengar bahwa pemahaman Islam yg ada sekarang ini merupakan sumber solusi yg belum dipahami benar. Padahal tidak ada satu buktipun yg menunjukkan hal itu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) ninghdw@ wrote: Mas Wikan, Islam adalah
[wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama
Maaf bung Aly Boleh saya koreksi, Samsung itu perusahaan Korea Selatan, bukan Jepang. Wah nanti kena demo orang Korea lho Orang Korea itu mati2an mau menyaingi Jepang eh udah sukses masa si Jepang yg dapat penghargaannya ... Inilah pertanyaan yg pernah saya lontarkan sebelumnya: Apakah ketertiban (bukan keadilan lho) dan kemakmuran tanpa demokrasi lebih diinginkan spt yg kita alami di jaman Orba? Atau demokrasi tanpa kemakmuran lebih memuaskan hati. Dijaman Belanda aja silahkan coba2 nyogok pasti ke kantor polisi juga, karena memang seharusnya demikian. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau di koran2 mereka spt gulf times ya Sure tdk didapatkan!..mereka org qatar/oman marah kalau disogok! coba dikita tiap hari nonton korupsi lagi .. korup lagi... demo peace tdk ada... rusuh aja.. smp nonton konser music Group Ungu di probolinggo juga rusuh sy nonton penutupan Doha Asean Games di qatar.. dengan teknologi samsung wah hebaat.. tekhnologinya sgt luar biasa si jepang ini... isi acaranya di dahului anak raja dengan bismillah dan raja memberikan apreciasi hadiah kemana2..dlm US Dolar... acaranya nyaman banget tdk ada rusuh... acara2 budaya islam smp lagu barat di bawakan dengan nyaman dan aman padahal penonton penuh ...lebih penuh dari senayan stadion. Polisi akur... masyarakat akur... pendatang akur ...tdk ada yg gulet... kalau penumpang tdk kebagian tiket tetap sabar nonton dari layar lebar di luar stadiun dan tdk ada sogok-menyogok dengan petugas aparat...walau di bayar 100x harga tiket. itulah budaya kerajan islam di qatar. kalau disogok marah malah dibawa ke kantor polisi diinterogasi why ente nyogok ane ...? slm, ali --- Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: tidak ada korupsi ? are you sure ? On 1/26/07, Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada donk .. coba mampir ke Qatar atau Oman. satu minggu wah ketagihan deh.. nyaman..tdk ada demo..tdk ada rampok...tdk ada korupsi..produk2 toko dijaga sgt ketat demi kesehatan konsumen, org islam beribadah nyaman, kerja byk duit bwt pendatang... slm, --- Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED]dana.pamilih%40tiscali.co.uk wrote: Mbak Ning, Justru permasalahan utama bagi saya ialah Islam menjanjikan diri sebagai sumber solusi tetapi tidak ada satupun masyarakat di era moderen ini yang sedang menikmati keberhasilan Islam sebagai sumber solusi. Coba tolong beri contoh masyarakat atau negara mana yg menikmati keberhasilan Islam ini di abad ke 21 ini? Apa artinya ini? Apakah Islam itu hanya akan jadi solusi dalam angan2 belaka atau hanya ada di akhirat setelah nafas kita berhenti? Kalau nafas sudah berhenti apa gunanya berikhtiar di dunia lagi? Bagi saya pemahaman Islam masa kini itu adalah pemahaman kuno yg ketinggalan jaman sehingga tidak bisa bersaing dengan alternatif solusi lain yg telah terbukti berjalan dengan lebih efekif di masa kini. Satu2nya cara ialah bagi pemuka2 agama dan masyarakat Islam untuk mereformasi diri sehingga dapat lagi bersaing seperti pada masa keemasannya dimana peradaban Islam menguasai iptek tercanggih, sistem hukum paling lengkap, pendidikan termaju, dsb. Jika unsur2 utama ini tidak disadari sebagai kelemahan pemahaman Islam masa kini, ya sudah silahkanlah memuaskan diri sendiri dengan iming2 surgawi dari pencandu pecandu agama. Maaf jika suara saya terlalu keras, tetapi saya selalu mendengar bahwa pemahaman Islam yg ada sekarang ini merupakan sumber solusi yg belum dipahami benar. Padahal tidak ada satu buktipun yg menunjukkan hal itu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) ninghdw@ wrote: Mas Wikan, Islam adalah solusi itu kalau diimplementasi secara menyeluruh. Kalau sedikit-sedikit memang ngga akan effective untuk jadi solusi. Benar bahwa untuk mengatasi masalah yang besar, kita perlu chunk (pecah) masalah itu menjadi kecil-kecil, supaya lebih mudah mengatasinya. Hanya saja, tetap penyelesaian setiap masalah hasil pe-mecah-an (chunk) itu harus in line satu dan lain-nya, harus under one coordination, supaya pemecahan sub-masalah yang satu tidak bertentangan dengan pemecahan sub-masalah yang lain. Seperti orang yang sakit, kemudian diagnose-nya tidak holistik sehingga dirinci penyakitnya satu-satu dan dipecahkan satu-satu (obatnya satu jenis untuk setiap penyakit), ada kemungkinan masing-masing obat itu malah menetralkan satu dan lain, atau bahkan jadi racun malahan.. Sama halnya dengan menerapkan Islam sebagai solusi. DIperlukan satu helicopter
[wanita-muslimah] Re: Oh my ..... Imam-imam masjid di Inggris :-( - Oh my DWS...:)
Sempat memang dibahas di Inggris bahwa sebaiknya ayat2 yg menebar kebencian thd kelompok lain harus dihapus dari semua kitab suci. Tentu kalangan agama menentang, tetapi paling tdk ayat2 tsb dapat ditafsirkan berbeda dan tidak penuh kebencian. Soal siapa yg memulai kebencian ini di Inggris memang mungkin salah orang Inggris juga karena Perang Salib dimulai oleh raja Inggris/Perancis (Inggris waktu itu jajahan Perancis di abad ke 12). Tapi itu kan dulu, sekarang ini kan prinsipnya HAM. Sekarang ini imam2 tsb di Inggris berada di negara itu bagaimana? Ternyata banyak dari mereka adalah PENERIMA SUAKA POLITIK dari pemerintah Inggris karena mereka minta suaka akibat dipersekusi oleh pemerintah negara asal mereka karena radikalisme mereka!!! Coba ini bukannya tuman? Tidak ada terimakasihnya. Sikap yg tidak adil, sudah dilindungi terus mau menguasai si pelindung. Konyol kan? Nah itulah citra Islam yg ditebarkan di Inggris, bukan oleh muslimin Indonesia atau Malaysia tapi dari berbagai negara2 Tim Teng dan Afrika Utara. Salah siapa kalau ada Islamophobia? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: wah, Pak Dana ... tar mereka bakal bilang tuh kan, Inggris mencurigai Islam, Inggris memusuhi Islam. Tidak akan ridlo orang Nasrani dan Yahudi pada Islam. Terus semakin memperkuat rasa kebencian ini dengan sentimen agama dan ayat2 Al Quran. makin gak jelas siapa yang memulai duluan, siapa yang sebenarnya menebar kebencian. ayat di Al Quran sendiri cuman sekedar teks yang bisa diinterpretasi bermacam. di tangan orang fanatis ia bisa digunakan untuk menebar kebencian pada pihak/golongan lain, terutama Yahudi dan Nasrani. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/28/07, Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Pemerintah dan masyarakat Inggris sampai saat ini masih bersabar dan belum melakukan tindakan hukum yg sesuai thd upaya2 penyebar kebencian. Hate crime sudah ada UU dan prosedurnya. Tinggal tunggu waktu aja. Dalam negara moderen yg berbasis HAM tidak ada lagi tempat utk membiarkan rasa kebencian diumbar2 begitu saja dan tidak ada konsekuensi hukumnya. Syiar agama dengan basis kebencian pasti bukan sunnah Rasul jadi pasti bukan Islam.
[wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama
Salam pak Chodjim, Wah senang sekali hadir di sini lagi. Pak KM juga sudah kangen sekali. Terimakasih atas penyajiannya. Yah memang saya belum pernah benar2 mengkaji kitab suci sehingga tidak tahu bedanya antara Al-Qur'an, Al- Mushaf dan Al-Furqan. Saya perlu kategorisasi ayat2 yg lebih lugas dalam kitab suci kita sehingga merujuknya juga akan lebih proporsional. Tidak semua ayat memang patut dikeramatkan/diberhalakan, sebab ada yg bersifat hanya informatif atau catatan sejarah. Apakah ada buku yg mengulas kitab suci ini menurut kategorisasi ayat2 yg Anda sajikan? Saya ingin membacanya. Wassalam Dana --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam ketemu lagi, Mas Dana. Sebenarnya, kalau kita melakukan tadabur atau pemikiran yang mendalam terhadap Alquran, maka ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad bisa menjadi solusi untuk kehidupan modern. Sayang sekali, bangsa Arab sebagai bangsa yang pertama kali menerima Alquran, justru meninggalkan Alquran. Hal ini dinyatakan dengan tegas di dalam QS 25:30, Wa qaala rasuulu yaa rabbii inna qawmi ttakhadzuu haadz al-qur'aana mahjuura. Dan, Rasul berkata: Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Alquran ini tak diacuhkan. Dengan kata lain, Alquran sendiri telah menginformasikan bahwa kaum Nabi Muhammad justru telah meninggalkan Alquran. Siapakah kaum Nabi Muhammad? Kaum Nabi Muhammad adalah bangsa Arab! Sedangkan kita yang umat Islam adalah umat Nabi Muhammad. Oleh karena Bangsa Arab telah meninggalkan Alquran, maka bilamana umat Islam mengekor Bangsa Arab, ya jadilah kita bangsa yang meninggalkan Alquran. Maka, sudah waktunya kita mempelajari Alquran. Ingat, apa yang kita baca selama ini adalah Kitab Alquran Mushaf Usmani. Mushaf Usmani merupakan kumpulan wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad sejak menerima pertama kali di Gua Hira hingga wahyu terakhir yang disampaikan beberapa bulan sebelum beliau wafat (bukan mati, lho!). Dari semua wahyu yang diterima itu, sebenarnya terdiri dari Alkitab, Alhikmah, Alquran, Sab'un min al-matsaanii, dan Tafshil al- kitab (Silakan baca QS 4:113, dan 3:164). Semuanya dibukukan menjadi Mushaf Usmani. Dari semua wahyu, Alquranlah yang tidak diindahkan oleh Bangsa Arab. Padahal, Alquran merupakan petunjuk bagi seluruh manusia (2:185), Alquran merupakan pelajaran tentang hukum-hukum alam semesta sebagaimana disebutkan di QS 55:1-4, Alquranlah yang mengandung kisah nabi dan rasul sehingga kita bisa mengambil pelajaran dari perjuangannya. Maka, marilah kita indeks dulu semua kalimat di dalam Mushaf Usmani yang mengandung kata Alquran, dengan lam ta'rif dan bukan hanya qur'aan tanpa lam ta'rif. Insya Allah kita akan bisa membedakan mana yang Alquran, mana yang Alkitab yang berisi risalah hukum sosial seperti pembagian waris yang diributkan di milis ini, mana yang Alhikmah sebagaimana yang tercantum di QS 17:22-39 atau di QS 6:151-153, mana yang Alfurqan yang membedakan apa yang haq dan apa yang batil, dan mana yang Tafshil Alkitab yang bersifat menjelaskan kandungan kitab seperti ayat QS 2:2. Dan, ternyata, Alkitab yang diterima Nabi itulah yang hanya sebagai petunjuk pengikut beliau. Sedangkan Alquran sebagai petunjuk seluruh manusia. Wassalam, chodjim - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 25, 2007 5:47 PM Subject: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama Mbak Ning, Justru permasalahan utama bagi saya ialah Islam menjanjikan diri sebagai sumber solusi tetapi tidak ada satupun masyarakat di era moderen ini yang sedang menikmati keberhasilan Islam sebagai sumber solusi. Coba tolong beri contoh masyarakat atau negara mana yg menikmati keberhasilan Islam ini di abad ke 21 ini? Apa artinya ini? Apakah Islam itu hanya akan jadi solusi dalam angan2 belaka atau hanya ada di akhirat setelah nafas kita berhenti? Kalau nafas sudah berhenti apa gunanya berikhtiar di dunia lagi? Bagi saya pemahaman Islam masa kini itu adalah pemahaman kuno yg ketinggalan jaman sehingga tidak bisa bersaing dengan alternatif solusi lain yg telah terbukti berjalan dengan lebih efekif di masa kini. Satu2nya cara ialah bagi pemuka2 agama dan masyarakat Islam untuk mereformasi diri sehingga dapat lagi bersaing seperti pada masa keemasannya dimana peradaban Islam menguasai iptek tercanggih, sistem hukum paling lengkap, pendidikan termaju, dsb. Jika unsur2 utama ini tidak disadari sebagai kelemahan pemahaman Islam masa kini, ya sudah silahkanlah memuaskan diri sendiri dengan iming2 surgawi dari pencandu pecandu agama. Maaf jika suara saya terlalu keras, tetapi saya selalu mendengar bahwa pemahaman Islam yg ada sekarang ini merupakan sumber solusi yg belum dipahami benar. Padahal tidak ada satu buktipun yg menunjukkan hal itu
[wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama
Saya belum pernah ke sana. Apakah status perempuan sudah setara di Qatar dan Oman? Apakah HAM sudah berjalan baik di sana bagi non- muslim? Ataukah negara2 itu hanya khusus melindungi muslim dan tidak menghargai hak non-muslim. Kalau memang demikian ada baiknya para radikalis Islam di Indonesia disuruh hijrah ke sana aja. Kan sistemnya sesuai dengan aspirasi mereka. Enggak usah mengganggu mereka yg lain yg ingin kesetaraan semua WNI. Insya Allah kami sekeluarga akan ke Maroko tengah bulan Februari utk liburan. Maroko adalah masyarakat Islam paling barat dan kita paling timur. Menarik juga utk menyaksikan sampai dimana perbedaan2 pengaruh Islam dengan jarak segitu jauh satu dari lainnya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada donk .. coba mampir ke Qatar atau Oman. satu minggu wah ketagihan deh.. nyaman..tdk ada demo..tdk ada rampok...tdk ada korupsi..produk2 toko dijaga sgt ketat demi kesehatan konsumen, org islam beribadah nyaman, kerja byk duit bwt pendatang... slm, --- Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Ning, Justru permasalahan utama bagi saya ialah Islam menjanjikan diri sebagai sumber solusi tetapi tidak ada satupun masyarakat di era moderen ini yang sedang menikmati keberhasilan Islam sebagai sumber solusi. Coba tolong beri contoh masyarakat atau negara mana yg menikmati keberhasilan Islam ini di abad ke 21 ini? Apa artinya ini? Apakah Islam itu hanya akan jadi solusi dalam angan2 belaka atau hanya ada di akhirat setelah nafas kita berhenti? Kalau nafas sudah berhenti apa gunanya berikhtiar di dunia lagi? Bagi saya pemahaman Islam masa kini itu adalah pemahaman kuno yg ketinggalan jaman sehingga tidak bisa bersaing dengan alternatif solusi lain yg telah terbukti berjalan dengan lebih efekif di masa kini. Satu2nya cara ialah bagi pemuka2 agama dan masyarakat Islam untuk mereformasi diri sehingga dapat lagi bersaing seperti pada masa keemasannya dimana peradaban Islam menguasai iptek tercanggih, sistem hukum paling lengkap, pendidikan termaju, dsb. Jika unsur2 utama ini tidak disadari sebagai kelemahan pemahaman Islam masa kini, ya sudah silahkanlah memuaskan diri sendiri dengan iming2 surgawi dari pencandu pecandu agama. Maaf jika suara saya terlalu keras, tetapi saya selalu mendengar bahwa pemahaman Islam yg ada sekarang ini merupakan sumber solusi yg belum dipahami benar. Padahal tidak ada satu buktipun yg menunjukkan hal itu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) ninghdw@ wrote: Mas Wikan, Islam adalah solusi itu kalau diimplementasi secara menyeluruh. Kalau sedikit-sedikit memang ngga akan effective untuk jadi solusi. Benar bahwa untuk mengatasi masalah yang besar, kita perlu chunk (pecah) masalah itu menjadi kecil-kecil, supaya lebih mudah mengatasinya. Hanya saja, tetap penyelesaian setiap masalah hasil pe-mecah-an (chunk) itu harus in line satu dan lain-nya, harus under one coordination, supaya pemecahan sub-masalah yang satu tidak bertentangan dengan pemecahan sub-masalah yang lain. Seperti orang yang sakit, kemudian diagnose-nya tidak holistik sehingga dirinci penyakitnya satu-satu dan dipecahkan satu-satu (obatnya satu jenis untuk setiap penyakit), ada kemungkinan masing-masing obat itu malah menetralkan satu dan lain, atau bahkan jadi racun malahan.. Sama halnya dengan menerapkan Islam sebagai solusi. DIperlukan satu helicopter view untuk melihat permasalahan dan memecahkan permasalahan secara menyeluruh dan terpadu. Perlu satu portfolio/program yang terpadu. Kalau sendiri-sendiri... ya.. beginilah jadinya... Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Thursday, January 25, 2007 5:36 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama Dana, kan ada orang yang berpendapat Islam adalah solusi jadi buat dia, pokoknya Islam, entah permasalahannya apa. Islam jadi semacam obat untuk segala macam penyakit seperti yang sering dijual sama tukang-tukang obat di pinggir jalan yang mengklaim obatnya ampuh untuk 1001 macam penyakit. Akhirnya ya Islam jadi teredusir maknanya jadi hanya menjadi obat dewa. Bukan benar-benar memberikan pencerahan yang membebaskan dan menyembuhkan. Oke, saya kutip dari Al Khwarizmi salah satu ilmuwan cemerlang dari kalangan muslim. Bahwa untuk menyelesaikan permasalahan yang besar, maka permasalahan itu harus dibagi-bagi menjadi permasalahan yang lebih kecil, sedemikian rupa hingga bisa diselesaikan. Selanjutnya solusi-solusi itu dikumpulkan untuk
[wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama
Lebih akuratnya, agama akan menjadi salah satu sumber solusi. Bukan satu2nya sumber solusi. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sarinesia [EMAIL PROTECTED] wrote: waaahh.. pak Dana ini ternyata Ustadz ya ? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Itulah makanya agama disebut candu masyarakat. Agama tidak akan menjadi candu jika dipahami secara rasional, nah barulah agama menjadi sumber solusi, bukan sumber masalah. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: Dana, kan ada orang yang berpendapat Islam adalah solusi jadi buat dia, pokoknya Islam, entah permasalahannya apa.
[wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi--Re: Membela Ulama
Maaf kalau saya membingungkan. Suatu teori atau usulan itu dapat diterima oleh manusia melalui pembuktian atau melalui indoktrinasi. Pembuktian memerlukan pelatihan logika dan metodologi ilmiah. Pendekatan ini adalah pendekatan yg lebih disenangi di kalangan ilmiah atau mereka yg telah mengecap pendidikan di perguruan tinggi. Indoktrinasi lebih menggunakan psikologi masa. Sering pengajaran agama lebih mengutamakan indoktrinasi. Hal2 mustahilpun dapat dianggap benar jika penyampaiannya menggunakan metodologi indoktrinasi. Bukan cuma agama saja yg dapat disebarkan melalui metodologi ini, Nazism misalnya juga dibangun dengan cara ini. Sering saya mendengar hal2 yg perlu diyakini dalam ajaran agama yg hanya dapat diterima jika kita menerima indoktrinasi, bukan karena melalui metodologi pembuktian ilmiah. Jadi kalau ada pemuka agama yg mengindoktrinasi bahwa kita harus menerima bahwa kualitas kendaraan bermotor merek Bajaj itu adalah lebih bagus dan lebih mewah dari Mercedes, ya jangan mau. Kita hanya dapat menerima jika telah ada pembuktian nyata. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: Duh maap saya kok belum paham yak...:(( Kalimat logika tdk dapat dibohongi tapi justru yg sering membohongi kita adalah logika itu maksute apa ya, karena kalimat itu rasanya kok gak mempengaruhi komparasi bajaj dan merci yang ditanggapi, jadi tolong dong saya diberi pencerahan. terima kasih. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi herpribadi@ wrote: Dear DP... Kita enggak bisa menerima bahwa bajaj harus dianggap lebih baik Mercedes karena para ulama menyuruh kita demikian, padahal jelas dalam segala ujinya Mercedes lebih unggul. Logika tidak dapat dibohongi. = Benar bahwa logika tidak dapat dibohongitetapi justru yang sering membohongi kita adalah logika. Salam Logika semu Dana Pamilih dana.pamilih@ wrote: Pak HMNA,