[Keuangan] Re: Penjualan Aktiva Tetap

2009-08-13 Terurut Topik Jerry Matanari
Pastinya Iya Pak.
Kekecualiannya saya nda tahu. Thx

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Sanrais Rachman anr...@... 
wrote:

 Kawan-kawan sekalian,
 Apakah penjualan Aktiva tetap terutang PPN ?
 Mohon pencerahannya, kalau bisa dilengkapi dengan aturan yang mengatur hal 
 tersebut.
 Terima KAsih
 
 
 
   Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
 Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
 http://id.messenger.yahoo.com/invite/





Re: [Keuangan] Pengganti BBM

2009-08-07 Terurut Topik Jerry Matanari
Bisa jadi skenario Bung Dave benar.. Tapi mungkin masih perlu dipertimbangkan 
faktor-faktor lain misalnya pertumbuhan penduduk akan makin pesat dan faktor 
psikologis-ekonomi.

Faktor psikologis-ekonomi yg saya maksud adalah suatu hipotesis yg menyatakan 
kalau rakyat 'gampang' cari duit, maka cenderung akan 'makin malas', dengan 
catatan kondisi yg lain tidak berubah (ceteris paribus).
 
Maka itu di negara-negara maju pajaknya lebih tinggi. Agar meskipun orang 
gampang cari duit namun tetap harus bekerja. Ada contoh ekstrim yang saya 
dengar di suatu negara, kalau orang yang kaya banget sekalipun kalau tidak 
bekerja sampai lima tahun bisa jatuh miskin gara-gara hartanya habis dipotong 
pajak. Tapi skibatnya sekolah bisa gratis, kesehatan dan public service bagus, 
dan orang yang tiba-tiba nganggur ndak mesti langsung kelaparan.

Pertumbuhan penduduk yang makin pesat mungkin bisa diatasi dengan tingkat 
pendidikan rakyat yg lebih tinggi. Di suatu negara Eropa maju, saya dengar 
kuliah bisa gratis (disubsidi pemerintah, bahkan student luar negeri juga kalau 
kuliah disitu gratis, cukup mikirin biaya hidup saja). Tapi di sisi lain 
pemerintahnya pusing gara-gara perempuan dan laki-laki yg notabene 
berpendidikan tinggi tersebut malas punya anak, atau ada istilah perempuannya 
malas melahirkan, atau dua-duanya cuma pengen enaknya aja. :) Akhirnya yang 
pertumbuhan penduduknya lebih tinggi adalah penduduk imigran.

Yah, saya tahu persis Indonesia masih jauh dari kenyataan seperti itu. Dengan 
tingkat pendidikan yang kurang memadai, orang makin sejahtera cenderung 
mengalokasikan kekayaannya untuk menambah istri dan anak.

Mungkin kesimpulannya, dimana ada manusia, disitu pasti ada masalah :)
 

Salam,

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave dfa...@... wrote:

 Ekonomi booming, standar hidup masyarakat lebih baik lagi
 
 Makanan lebih mudah dibuat (penduduk bisa pakai traktor lebih murah). Biaya 
 pembuatan barang-barang turun, berarti penduduk lebih mudah membeli...  yah 
 jadi kesimpulannya lebih makmur, semua orang...
 
 Soalnya segala pengolahan barang sekarang ini kan tergantung sama energi. mau 
 bikin besi dari tambangnya perlu energi, mau diolah jadi batangan perlu 
 energi, mau diolah jadi mobil perlu energi, dll
 
 Semakin murah, semakin makmur. Ini salah satu alasan subsidi pemerintah ri 
 sejak berdirinya negara. Sayang kandungan minyak malah tambah sedikit, gak 
 cukup buat mendukung subsidi 220juta orang indonesia...
 
 --- On Wed, 5/8/09, zunaidi harry 



[Keuangan] Re: RUU pengaturan dan pengelolaan utang II

2009-07-29 Terurut Topik Jerry Matanari
Dear Pak Hok An,
 
Kiranya berkenan, saya ingin menyampaikan pendapat.
 
Menurut saya pribadi, berhutang tidak masalah. Secara kacamata individu maupun 
pengusaha orang-orang sering mengatakan hutang itu bisa mengungkit manfaat 
modal yang dimiliki saat ini. Ada pemeo mengatakan, selama kreditur masih 
percaya untuk ngasih ngutang, dan kira-kira si peminjam sanggup bayar 
cicilannya, ya ngutang saja.

Ada juga yang mengatakan, kita mesti boleh ngutang kalau imbal hasil proyek 
infrasktur yg dibiayai lebih besar dari bunga pinjaman. Karna itu adanya 
korupsi jelas-jelas akan menimbulkan uang yg 'idle' atau tidak bermanfaat, 
sementara bunga utang jalan terus. Karna itu korupsi harus diberantas. Saya 
terima pendapat ini ada benarnya juga.
 
Pendapat ketiga yg ekstrim mengatakan sebuah negara harus berdikari alias 
berdiri di atas kaki sendiri. Idealnya sih memang begitu Pak. Namun di dunia 
yang disebut para nabi sebagai penuh dosa ini, tidak ada yang ideal. 
Orang-orang pengen capai hasil maksimal, tapi selalu ada constraint atau 
keterbatasan sumber daya. Karna itulah orang-orang tidak bisa capai yang 
maksimal, harus hitung-hitung dulu pakai model matematika, karena hasil yang 
hanya bisa dicapai adalah hasil yang optimal.
 
Mungkin untuk solusi ke depannya saya pikir pertanyaannya bukan kita mesti 
ngutang atau ngga, atau ngutangnya ke siapa, tapi lebih ke arah seberapa besar 
sih kira-kira level hutang yang 'optimal'. Jawabannya gak bisa dengan 'feeling' 
aja Pak tapi benar2 harus dihitung para expert untuk mencari solusi yg optimal, 
dengan mengingat tujuan2 (goals) yg harus dicapai , dan aneka keterbatasan 
(constraints) yang dihadapi.
 
Sekedar pendapat pribadi saya saja Pak. Kurang dan lebih nya mungkin Bapak Hok 
An dan Rekan-Rekan lainnya dapat menambahkan.
 

Salam,

Jerry









--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Hok An ho...@... wrote:

   Kawan2,
 
 dibawah ada pendapat dari pihak Departemen Keuangan mengenai masalah utang.
 Silahkan dibahas.
 
 Hok An
 
 Warta ekonomi: Selasa, 28 Juli 2009 12:04 Redaksi-1
 Sejak masa kampanye para capres dimulai, salah satu topik yang ramai 
 dibicarakan adalah masalah utang pemerintah. Mereka yang saling serang 
 di media massa, ada yang mengatasnamakan pengamat ekonomi, tetapi ada 
 juga yang terang-terangan mengatasnamakan anggota tim sukses capres 
 tertentu. Perang argumen ini makin diperkaya dengan hadirnya Koalisi 
 Anti Utang (KAU).
 file:///index.php?option=com_contentview=articleid=2677%3Adebat-kusir-seputar-utang-pemerintahcatid=53%3Aaumumshowall=1
 
 Subtopik yang diangkat, di antaranya, adalah penambahan jumlah utang 
 baik pada masa pemerintahan dipegang oleh Megawati Soekarnoputri maupun 
 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta tolok ukur dalam menentukan batas 
 aman jumlah utang, masalah ketergantungan pada utang, dan masalah 
 transparansi penggunaan utang.
 
 
 *Tiga Masalah Utama *
 
 /Pertama, /sebagaimana diketahui, berdasarkan data pada Departemen 
 Keuangan, total utang pemerintah pada akhir 2008 mencapai Rp1.636 
 triliun dan per 29 Mei 2009 telah mencapai Rp1.700 triliun. Dengan 
 demikian, dalam tempo lima bulan, jumlah utang pemerintah mengalami 
 peningkatan sebesar Rp64 triliun. Besarnya utang pemerintah ini telah 
 menempatkan Indonesia sebagai negara pengutang terbesar keempat di 
 negara berkembang. Setidaknya inilah hasil kajian yang dilakukan 
 Committee for Abolition Third World Debt, yang/ /menempatkan Indonesia 
 sebagai negara berkembang pengutang terbesar setelah Meksiko, Brasil, 
 dan Turki.
 
 Sementara itu, perang prestasi keberhasilan para capres dalam menurunkan 
 jumlah utang pemerintah diukur dengan rasio utang terhadap Produk 
 Domestik Bruto (PDB). Pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid-Megawati, 
 rasio utang terhadap PDB mencapai 100% (1999) lalu turun menjadi 89% 
 (2000). Pada masa pemerintahan Megawati-Hamzah Haz turun dari 77% (2001) 
 menjadi 57% (2004) dan pada masa SBY-JK diprediksi turun dari 47% (2005) 
 menjadi 32% (2009).
 
 Tolok ukur penurunan jumlah utang terhadap PDB ini mendapat reaksi yang 
 cukup keras. Ada yang berpendapat bahwa perekonomian Indonesia masih 
 didominasi asing, sehingga kalau tolok ukur PDB yang dipakai, 
 seolah-olah rasio utang pemerintah masih aman. Padahal, kalau dilihat 
 dari utang per kapita mengalami kenaikan dari Rp5,5 juta menjadi Rp8,5 
 juta, artinya tanggungan per orang atas utang pemerintah mengalami 
 kenaikan. Sebagai solusinya, ditawarkan pendekatan Produk Nasional Bruto 
 (PNB). Pendapat ini mendapatkan reaksi bahwa selama utang tersebut 
 digunakan untuk kegiatan produktif sebenarnya tidak menjadi masalah. 
 Argumen yang digunakan adalah, pada 2004 dengan utang per kapita Rp5 
 juta, mampu menghasilkan pendapatan per kapita Rp10 juta, dan pada 2008 
 dengan utang per kapita Rp7 juta, pendapatan per kapitanya meningkat 
 menjadi Rp21 juta. Di sisi lain, ada juga yang memberikan solusi untuk 
 meminta negara-negara pemberi utang agar 

Re: [Keuangan] Memo Admin: Ledakan di Mega Kuningan

2009-07-23 Terurut Topik Jerry Matanari
Iya, benar Pak. Namun tetap saja orang-orang kudu waspada. 
Soalnya 'disaster scenario' selalu full of surprise. 

Masalahnya, Iced lemon tea bisa di-refill, Mobil bisa diasuransi, tapi nyawa 
ngga.. Iya ngga bos?

Cheers and regards,
SJ

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Jimmy Widjaya jim...@... wrote:

 Dan yang harus kita perhatikan bahwa TV -TV yg ada disini selalu membuat 
 suatu kejadian menjadi sangat di dramatisir dan dibuat menjadi sangat2 
 heboh! kalo kita membuat seperti itu, seakan2 apa yg orang2 bodoh itu 
 lakukan berhasil dan membuat ketakutan2 yg berlebihan pada orang2 kita! 
 Seharusnya kita menunjukan kepada pem-bom2 yg bodoh itu, bahwa apapun yg 
 mereka lakukan, tidak membuat kita ketakutan, dalam artian tindakan mereka 
 tidak berhasil untuk meneror kita!
 
 TV-TVkita ini juga bodoh2, gak beda jauh dengan para pem-bom tsb en mereka 
 hanya mengejar rating, tanpa menyadari kondisi yg mereka sebabkan ke 
 masyarakat kita dengan berita2 yg mereka sajikan! justru berita2 itu 
 adalah Bom2 yg lbh berbahaya, karena tidak mengenai fisik manusia tapi 
 mengenai jiwa manusia secara langsung apabila dilakukan seperti sekarang 
 ini!
 
 
 Namaste,
 Paul Jimmy Widjaja
 PT Agro Harapan Lestari
 Jl. Jendral Gatot Subroto Kav.27
 Menara Global Bldg. 16th Floor
 Jakarta 12950
 Phone +62 21 52892260 (hunting)
 
 
 
 From:
 Idealisman Tambunan idealism...@...
 To:
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Date:
 19/07/2009 12:01 PM
 Subject:
 Re: [Keuangan] Memo Admin: Ledakan di Mega Kuningan
 Sent by:
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
 
 
  
 
 
 
 Sebaiknya kita melihat setiap kejadian dengan proporsional dan objektif.
 Sering terjadi kasus pembunuhan dengan beragam motif dan cara, jangan kita 
 menganggapnya heboh karena tv membuatnya seolah begitu, masih banyak 
 kejadian yang tidak kita tahu dan tidak mau tahu hanya karena tidak 
 ditayangkan. Jangan terlalu mengikuti tv tentang apa yang harus kita 
 khawatirkan. Sekjend PBB Ban Ki Mon pernah mengatakan hal yang mirip 
 seperti yang saya katakan.
 
 
 From: oka widana oka.wid...@...
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Sent: Friday, July 17, 2009 8:43:06 AM
 Subject: [Keuangan] Memo Admin: Ledakan di Mega Kuningan
 
 All,
 Kita semua masih berharap2 cemas, menanti kejelasan mengenai berita 
 diatas. Skenario terburuk, ledakan itu adalah bom yg diledakkan sekelompok 
 orang2 tolol dan fanatik, yang pasti akan mengguncang perekonomian 
 Indonesia.
 
 Saya sungguh berharap tak ada keluarga besar member millis AKI yg terluka.
 
 Salam,
 
 Oka Widana
 Moderator
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 
 
 =
 Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain 
 games atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 
 2008. http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
 =
 Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang 
 ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi 
 tegas.
 =
 Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
 http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 -
 Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
 posting sebelumnyaYahoo! Groups Links
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Keuangan] Re: Logika Sekuler tentang Bank Syariah

2009-07-18 Terurut Topik Jerry Matanari
Numpang memberikan pendapat:
 
Berdasarkan analisa saya terhadap kenyataan di lapangan, saya kurang setuju 
dengan pernyataan bahwa bank syariah tidak menerapkan bunga. Memang benar, 
tidak ada istilah bunga dalam form atau namanya, tapi secara substance ada.
 
Bank syariah dalam akadnya (e.g: mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah) 
menetapkan tingkat imbal hasil tertentu. Bedanya dengan bank konvensional 
(berdasarkan pengamatan nyata saya), tingkat imbal hasil yang diminta bank 
syariah bersifat tetap, tidak mengambang atau floating seperti bank 
konvensional.
 
Kalau tingkat return atau bagi hasil yang diterima nasabah (baca: deposan) di 
bank syariah lebih tinggi, it implies (itu menyiratkan) bahwa tingkat imbal 
hasil yang diminta atau diambil dari debitur (yang meminjam) sebenarnya juga 
lebih tinggi. Karena bank syariah dan bank konvensional, walaupun diberi label 
berbeda, tapi substance kedua-duanya adalah bisnis. Logikanya, kalau satu 
perusahaan bisa bagi-bagi duit lebih besar, berarti pendapatannya lebih besar. 
Darimanakah pendapatan bank syariah? Ya, dari imbal hasil itu yang diterima 
dari para debiturnya.
 
Pendapat saya ini murni analisa bisnis. Mohon maaf bagi yang kurang berkenan 
dengan pendapat saya. Janganlah kiranya dibawa-bawa melantur di luar dari ranah 
analisa bisnis.
 
Jadi in conclusion, menurut hemat saya tidak ada pinjem duit tanpa bunga. 
Paling-paling cuma ganti istilah atau nama saja.


Cheers and Best Regards,
SJ

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, anton ms wardhana 
ari.am...@... wrote:

 sekali lagi dari iB Blogger Competitioan @ Kompasiana
 tulisan yang menarik tentang Bank Syariah, setidaknya menurut kuncen ki
 brankas seperti saya
 
 tetapi apakah memang demikian, adanya ? mohon bantuan penjelasan rekan2
 financiers
 
 *BR, ari.ams*
 
 http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2009/07/10/logika-sekuler-tentang-bank-syariah/
 *
 Logika Sekuler tentang Bank Syariah *Oleh Subhan - 10 Juli 2009 -
 Dibaca 352Kali -
 
 Rasanya tidak cukup hanya mengedepankan dalil-dalil agama untuk meyakinkan
 masyarakat bahwa kehadiran bank syariah merupakan salah satu solusi untuk
 mengatasi masalah ekonomi bangsa. apalagi jika yang dihadapi adalah kalangan
 sekuler yang begitu alergi terhadap penerapan nilai-nilai agama dalam
 kehidupan bermasyarakat, umumnya mereka enggan menerima penjelasan yang
 dipenuhi dengan kutipan-kutipan ayat quran atau hadits. Yang diinginkan
 adalah penjelasan logis kenapa sesuatu itu dianggap bagus dan baik.
 
 Penjelasan agama hanya berlaku bagi kalangan yang yakin bahwa setiap yang
 diatur oleh quran dan sunnah adalah baik. Sedangkan bagi kalangan sekuler,
 yang begitu mendewakan pikiran dalam setiap pengambilan keputusan,
 diperlukan data empirik untuk benar-benar yakin bahwa sesuatu itu memang
 benar-benar baik. Dalam pelaksanaan bank syariah misalnya, kalangan sekuler
 sangat membutuhkan bukti nyata bahwa bank syariah benar-benar lebih baik
 dibanding bank konvensional.
 
 Berikut ini beberapa alasan yang sekiranya bisa diterima kalangan sekuler
 kenapa bank syariah sangat layak dijadikan alternatif penyelesaian masalah
 ekonomi bangsa.
 
 *Pertama, bank syariah lebih menguntungkan.*
 
 Ini bukan hanya klaim tapi bisa dibuktikan secara empirik. Berdasar data
 yang terpampang dalam website salah satu bank syariah dan juga bank
 konvensional bisa diketahui secara jelas bahwa bank syariah lebih banyak
 memberikan keuntungan material di banding bank konvensional. Per tanggal 9
 Juli 2009, salah satu bank syariah berani memberikan bagi hasil senilai
 3,22% bagi nasabah tabungan. Bagi hasil 3,22% ini diberikan kepada seluruh
 nasabah pemilik rekening tabungan tanpa mensyaratkan saldo minimal. Angka
 3,22% ini muncul setelah besaran bagi hasil tabungan diekuvalenkan ke dalam
 bentuk persentase.
 
 Sementara pada tanggal dan produk yang sama, salah satu bank konvensional
 tidak memberikan bunga sama sekali bagi pemilik rekening tabungan yang
 saldonya kurang dari Rp 1 juta. Bunga baru bisa diberikan ketika saldo
 tabungan nasabah di atas Rp 1 juta. Itupun tidak sebesar bagi hasil yang
 diberikan bank syariah.
 
 Bank konvensional milik pemerintah ini hanya bisa memberikan bunga sebesar
 1,75% bagi nasabah pemilik tabungan dengan saldo antara Rp 1 juta hingga Rp
 5 juta. Sedangkan bagi nasabah tabungan dengan saldo Rp 5 juta -  Rp 50 juta
 bank konvensional yang banyak cabangnya ini hanya bisa memberikan bunga
 sebesar 2,25%.
 
 Selanjutnya bagi nasabah tabungan yang memiliki saldo sebesar Rp 50 juta –
 Rp 100 juta akan diberikan bunga sebesar 2.5%. Bagi nasabah dengan saldo
 minimal Rp 100 juta hingga saldo kurang dari satu milyar rupiah bank
 konvensional hanya berani membayar bunga 2,75%. Bunga yang cukup besar yaitu
 3,75% baru bisa dinikmati nasabah bank konvensional jika memiliki saldo
 tabungan lebih besar dari satu milyar rupiah.
 *See*, terbukti bank syariah lebih menguntungkan bagi nasabah. Untuk
 mendapatkan bagi hasil sebesar 3% 

[Keuangan] Re: Evolving Markets = EMH + BF

2009-07-16 Terurut Topik Jerry Matanari
Mengutip dari paragraf di bawah,
 
The pileup in statistical arbitrage also suggests
what will next happen in the area, Lo says. People
who lost a huge amount of money will get out of the
strategy, he says. Volatility will increase because the
statistical arbitrage dampers are removed. Eventually,
the profitability of the strategy will rise and the
cycle may begin again, he says.-

Best regards,
Jerry


-- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, muhammad_az m_alfa...@... 
wrote:

 `I realized that the behavioral finance folks and 
 the efficient-markets folks were both right,'
 
 
 Evolving Markets
 Jason Grow
 
 `I realized that the behavioral finance folks and 
 the efficient-markets folks were both right,' Lo says.
 MIT's Andrew Lo applied evolutionary theory to finance. Among the predictions 
 of
 his adaptive-markets hypothesis: a boom of new hedge funds. By JON ASMUNDSSON
  
 When former federal reserve
 Chairman Alan Greenspan testified
 before Congress last October
 on the financial crisis, he
 described the shock he'd felt when the belief he'd
 had for more than 40 years in the self-sufficiency of
 the free-market system turned out to be wrong.
 I found a flaw in the model that I perceived as
 the critical functioning structure that defines how
 the world works, Greenspan told lawmakers.
 For Andrew Lo, a finance professor at the Massachusetts
 Institute of Technology in Cambridge,
 it was a sad moment. That's because the upheaval
 that shook Greenspan wasn't necessarily proof
 that free markets were defective, Lo says. Rather,
 it reflects an evolutionary process. Greenspan
 wasn't wrong before, and he isn't necessarily
 right now, Lo says. It's just
 that he was observing different phases
 of the market cycle.
 Market cycles are the kinds of phenomena
 that can be explained by the
 adaptive-markets hypothesis, a financial
 theory Lo developed a decade ago that
 incorporates insights from the study of
 evolution in biology. Under the hypothesis,
 investors with similar aims or strategies—
 pension funds or market makers, for
 example—are species. And as in nature, market
 species compete and proliferate when successful
 and get weeded out when unsuccessful. Not only can
 those processes drive booms and busts, they can also
 affect how markets themselves operate. Markets
 are an evolutionary adaptation that humans developed
 to deal with the problem of allocating resources
 among large groups of individuals efficiently, Lo
 says. Over long periods of time, there will be certain
 subperiods when markets behave in the way that we
 think they ought to—efficiently—but then there are
 other periods when they behave much more emotionally.
 That's what we're seeing now.
 besides teaching finance at MIT, Lo—who was
 born in Hong Kong, lived in Taiwan until age 5 and
 then grew up in Queens, New York—is director of
 the MIT Laboratory for Financial Engineering. The
 49-year-old also is founder, chairman and chief
 scientific officer of Cambridge-based hedge fund
 AlphaSimplex Group LLC, which was acquired by
 Boston-based Natixis Global Asset Management
 in 2007.
 Lo says he developed the adaptivemarkets
 hypothesis in the late 1990s as a
 way to respond to behavioral finance's 
 criticisms of the widely taught
 efficient-markets hypothesis. Back then, there
 were two camps: There was efficient markets and
 behavioral finance, and neither party was really
 gaining the upper hand, Lo says. The impasse was
 frustrating for students, who would ask professors
 which of the contradictory ideas was correct.
 The efficient-markets hypothesis, which was
 formulated separately in the 1960s by MIT's Paul
 Samuelson and the University of Chicago's Eugene
 Fama, holds that when prices fully reflect all available
 information, their subsequent moves must be
 random and can't be forecast. That makes it hard
 to beat the market. Underlying efficient-markets
 thinking is the assumption of rational expectations—
 the idea that people on average will process
 information correctly. Not so, say advocates of
 behavioral finance, which taps methods from psychology.
 Its experiments show that people often
 make mistakes and can be irrational or even stupid,
 Lo says. Markets thus can't be efficient, and it
 should be easy to exploit inefficiencies to make
 money. Yet, as many investors can attest, beating
 the market still isn't easy, Lo says.
 Efficient markets has given us all kinds of powerful
 tools such as diversification,
 indexation, risk management, performance
 attribution, alpha, beta—all of
 these really useful ideas, Lo says. Do
 we have to throw them all out?
 Behavioral finance doesn't offer an
 alternative framework, Lo says; its
 proponents only point out that people
 overreact, follow herds or have various
 biases. How do we take that into
 account and construct an optimal
 asset allocation algorithm? he says.
 After years of grappling with this
 conflict, Lo says it finally dawned on
 him that there wasn't 

[Keuangan] Re: perminyakan

2009-07-14 Terurut Topik Jerry Matanari
Iya bos :)
Faktanya di Indonesia agak ironis memang..
 
Fakta pertama, investor utama (majority shareholder) perusahaan Tbk biasanya 
masih konglomerat atau pemerintah. Masih sangat sedikit perusahaan Tbk yang 
kepemilikan pemegang sahamnya tersebar merata pada banyak investor (apalagi 
yang totally milik public kayaknya di Indo lom ada deh..)
 
Kalau saya nyebut investor, maksudnya mengacu kepada pemegang saham yang kecil2 
tapi banyak, alias publik, gitu bos.
 
Fakta kedua (sekaligus pertanyaan retorik: mangnya kalo investor publik buat 
decision beli jual saham, laporan keuangan auditan pernah dibaca yach?)
 
Kalu bos ndak percaya, coba dech tanya orang-orang yang maen saham (baca: 
investor publik) berapa persen sih yang bisa baca neraca, laba-rugi, cashflow. 
Jangan2 mereka bos sebutin kata balance sheet dan istilah qualified - 
unqualified audit opinion pada bingung dan nggak ngeh. Taunya hari ini harga 
naik, besok turun ajah, besok apa lagi yah..
 
Karnah itu, menurut saya, GCG itu penting, bos.. Setidaknya kalau lingkungan 
kontrol perusahaan udah nerapin good governance, maka fraud bisa dicegah. (at 
least, terdetect)
 
Coba bayangin, suatu perusahaan publik, presdirnya sang babe, dir.keuangannya 
anak laki2 pertama, dir marketingnya menantu perempuannya, dst. dst. Kalu 
orang2nya memang pada kompeten ya gpp jg sih.. Tapi kalo ngga?
 
Kasian investor publik yang kecil2 itu bos.. Pemegang saham mayoritas sih enak, 
kalo ada apa-apa tinggal kabur. :) Nah, tapi, Investor2 kecil yang ditinggal, 
merana..


Cheers,
Jerry [sekedar pendapat pribadi dari saya]
 


 

 


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, winarto sugondo 
sugondo.wina...@... wrote:

 Investor ...??? Sangat boodoh kalau tidak memiliki kemampuan membaca laporan
 keuangan BUMN Tbk.
 
 [Pendapat Pribadi] GCG lebih mengarah kepada penunjang misi sebuah
 perusahaan dalam peningkatan profit. Alokasi sehubungan dengan kegiatan
 politik...tergantung penyulap (Accounting, Audit, Pajak, Keuangan) untuk
 mengalokasikan sesuai dengan pos yang wajar. Keren yach.tergantung siapa
 yang bercuap dan siapa yang mampu menganalisa kecurangannya. GCG adalah
 Sistem, sekumpulan proses yang ditopang oleh serangkaian proses yang lebih
 kecil membentuk sebuah birokrasi. Cool.apa kita siap menerima status
 hambatan berupa birokrasi??? padahal hal tersebut adalah GCG??? ngantri di
 shelter busway aja sulit.
 
 Sekedar pendapat, pendapat lain dipersilahkan, perbedaan adalah kenikmatan
 duniawi dan pembuka wawasan.
 
 Salam,
 
 
 Winarto Sugondo
 
 
 On 7/12/09, Jerry Matanari jerr_f...@... wrote:
 
 
 
  Kabar burung mengatakan duit BUMN buat parpol. Lalu berapa persenkah
  perusahaan BUMN menerapkan good GCG?
 
  Perusahaan publik (yang listed di BEI) should be kudu nerapin good GCG.
  Kalau ndak kasihan investornya..
 
  Cheers,
  Jerry
 
  --- In 
  AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com,
  subiwulan karnitiya miyaw_sweetcat@ wrote:
  
   permisi...mau jelasin GCG lebih gamblang...
  
  
   GCG adalah sistem tata kelola perusahaan yang erat kaitannya dengan
  output perusahaan termasuk nilai perusahaan yang dihitunhg berdasar
  saham,jadi intinya implementasi GCG dalam skala nasional dapat mempengaruhi
  pasar modal.
   Corporate governance punya 7 mekanisme (renumerasi eksekutif, capital
  structure, ownership structureboard size dll) yang dijalankan dan
  diperhitungkan sedemikian rupa sehingga menghindari adanya masalah
  agensi..(=masalah antara kepentingan manajerial dengan pihak pemilik..
  
   GCG sangat sering dibahas dalam jurnal2 keuangan internasional
  (easterbook,EFM symposium, dll)
   --- Pada Jum, 10/7/09, Hok An Hokan@ menulis:
 
  
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Keuangan] Saya Bermimpi: Indonesia Menguasai Temasek dan Khasanah

2009-06-24 Terurut Topik Jerry Matanari
Menurut hemat saya mungkin-mungkin saja kok Pak, Faktanya banyak konglomerat di 
Indonesia. Hanya saja mungkin 'harga beli' Temasek atau Khasanah dianggap 
terlalu tinggi sehingga lebih baik invest di tempat lain yang lebih 
menguntungkan.
 
Buat business, nasionalisme kadang kurang relevan. Khan dunia semakin 
borderless.. Sudah tahu isu Carrefour (prancis) akan diakusisi oleh Koor 
(israel)..? Khabarnya masih penjajakan sih, blom tau nantinya jadi atau ngga..

Ndak ada yang mustahil bagi orang yg percaya/optimis  mau bekerja keras.


Regards,


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, richard roesnadi roesna...@... 
wrote:

 Penjelasan yang bagus..
 Barangkali kita memang mesti banyak memberi daripada menuntut.. apalagi 
 berhutang:-)
 Salam kenal.. mas Jhon
 Richard
 
 --- Pada Ming, 21/6/09, Jhon Kho jhonkhof...@... menulis:
 
 Dari: Jhon Kho jhonkhof...@...
 Topik: Re: [Keuangan] Saya Bermimpi: Indonesia Menguasai Temasek dan Khasanah
 Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Tanggal: Minggu, 21 Juni, 2009, 11:08 PM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
   Salam Kenal Bung Kris,
 
 
 
 Wah..wah saya kira kira mimpi anda hanyalah akan menjadi bunga tidur 
 saja.
 
 terlalu muluk muluk.
 
 
 
 bukannya pesimis [dibagian akhir mimpi anda,anda mengajak kita semua untuk 
 masak masak memilih 
 
 presiden kita] diantaranya :
 
 
 
 1.bangsa Indonesia harus memilih presiden yang  tidak ditunggangi asing, yang 
 kampanyenya tidak didanai  asing, bukan  boneka asing yang selalu didikte 
 negara asing.[kira kira siapa yah..]
 
 
 
 Alasannya :
 
 Dengan begitu, akan semakin banyak orang-orang Indonesia yang terserap  untuk 
 bekerja. Indonesia juga akan semakin jaya, dan tidak diremehkan oleh negara- 
 negara lain seperti yang sekarang kita alami.
 
 
 
 [Jujur yah...maaf bukan pesimis...bagi saya yang bodoh ini siapa pun yang 
 jadi presidennya tidak akan menjadikan indonesia berjaya]
 
 
 
 masalah makin banyak orang indonesia yang terserap untuk bekerja jika 
 presiden A/B/C terpilih  saya rasa cuma lelucon atau pepesan kosong.
 
 
 
 menurut saya dari awal adalah kesalahan bangsa kita sendiri coba dari awal 
 para wakil rakyat [orang yang memperjuangkan nasib rakyat]kita memperhatikan 
 bener bener akan masalah pendidikan maka bangsa kita tidak akan seperti 
 sekarang yang hampir 70% masih mengenyam pendidikan dasar bagaimana mereka 
 dapat bersaing dimasa depan.
 
 
 
 jika mereka rata rata memiliki pendidikan minimal SMA atau S1 atau S2 dan 
 pemerintah mengirim para
 
 putra putri terbaiknya untuk belajar dari bangsa yang lebih maju dan 
 mendukung riset riset yang dapat
 
 dipakai dibidang pertanian,kelautan, kehutanan guna meningkatkan 
 kesejahteraan bangsa kita maka saya
 
 rasa baru your dream came true.
 
  
 
 Saya juga ingin mimpi anda jadi kenyataan indonesia bisa menjadi mercusuar 
 dunia.tapi lihat kenyataanlah
 
 dari jaman jebot sampai jaman sekarang apa yang ditinggalkan kepada kita dan 
 anak cucu kita selain utang
 
 yang mengunung yang katanya jika dibagi dengan total jumlah penduduk kita 
 satu orang kurang lebih 12 jt.
 
 
 
 kata bapak saya  jika kau melakukan pekerjaaan lakukanlah dengan hati sebab 
 tanpa hati pekerjaanmu seperti pisau tanpa gagang yang bisa melukai dirimu 
 dan orang lain
 
 
 
 nah jika presiden,pejabat, masyarakat dan seluruh komponen bangsa dapat 
 melakukan seperti yang bapak
 
 saya bilang saya rasa tidak ada yang mustahil bagi orang yang 
 percaya.[percaya disini bukan mimpi loh]
 
 
 
 salam
 
 
 
  _ _ __
 
 From: gbahar2...@yahoo. com gbahar2...@yahoo. com
 
 To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
 
 Sent: Thursday, 18 June 2009 7:29:06
 
 Subject: RE: [Keuangan] Saya Bermimpi: Indonesia Menguasai Temasek dan 
 Khasanah
 
 
 
 Salam Kenal Bung Kris,
 
 
 
 Mestinya mimpi2 ini dikomunikasikan dg penguasa, n sampaikan juga 'how to do' 
 nya, kemungkinan besar para penguasa juga gak tau cara implementasi mimpi2 
 ini. 
 
 
 
 Salam
 
 Sent from my BlackBerry®
 
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 
 
 -Original Message-
 
 From: Christovita Wiloto christovwiloto@ gmail.com
 
 
 
 Date: Thu, 18 Jun 2009 18:21:42 
 
 Subject: [Keuangan] Saya Bermimpi: Indonesia Menguasai Temasek dan Khasanah
 
 
 
 http://www.antarane ws.com/kolom/ ?i=1245224443 
 
 http://public. kompasiana. com/2009/ 06/17/saya- bermimpi- indonesia- 
 menguasai- temasek-dan- khasanah/ 
 
 
 
 Saya Bermimpi: Indonesia Menguasai Temasek dan Khasanah
 
 
 
 oleh
 
 Christovilta Wiloto
 
 Managing Partner Strategic Indonesia
 
 
 
 Banyak aset-aset Indonesia strategis kini dikuasai negara-negara  
 
 asing. Pembicaraan strategis Indonesia sekarang tidaklah aman lagi,  
 
 karena operator-operator telepon seluler dimiliki dan dikontrol oleh  
 
 negara asing, dan setiap saat menyadap pembicaraan kita.
 
 Sebut saja PT  Indosat Tbk. yang pernah dijual ke Temasek Holding dan  
 
 kini berada di 

RE: [Keuangan] Global Market Crack - The Real Bottom is Zero

2008-10-09 Terurut Topik jerry . matanari
Fenomenanya saya lihat persis seperti krisis minyak bulan-bulan kemarin.
Self-prophecy.
Orang-orang panik, expect harga minyak naik, ya naiklah.
Tahun 98, orang expect rupiah hancur, ya hancurlah. 
 
Substansinya, bubbling expectation /melebihi fundamental.
 
Ibaratnya orang sakit, memang udah kronis sih sakitnya. Tapi kalau
ditambah stress pikiran kan mempercepat mati. Ya matilah kaw.
  
Sehancur-leburnya pasar modal dan keuangan, index jadi 0 sekalipun.
Investor bangkrut. NYSE dilikuidasi. Paling-paling besok bertani. Tapi
barang dan jasa gak ada, duit segoni juga, orang mau makan apa, makan
batu?
 
Warm regards,
JM




 Original Message 
Subject: [Keuangan] Global Market Crack - The Real Bottom is Zero
From: yokorusi [EMAIL PROTECTED]
Date: Thu, October 09, 2008 7:39 pm
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


http://unpublisheddream.blogspot.com/2008/10/global-market-crack-real-bottom-is-\
zero.html

Panik kata yang paling tepat menggambarkan situasi pasar keuangan
global saat ini. Setelah tadi malam Dow mencatat indeks terburuk pada
level 8759 maka siang ini indeks Nikkei telah jatuh di bawah level
8500 atau lebih rendah dibanding posisi Juni 2003. Seakan tidak ada
lagi ruang yang tersedia bagi berita positif yang dapat mengangkat
moral dan semangat di pasar keuangan dunia.

Awalnya kejatuhan indeks bursa2 dunia pada tingkat 2% saja terasa
besar, kemudian berangsur angka kemerosotan bergerak meningkat menjadi
4%. Itupun terus bergerak memburuk, bahkan penurunan indeks Dow di
atas 7% mulai terlihat. Ini sangat mengkhawatirkan karena potensi
terjadinya kejadian di 1987 saat indeks turun di atas 20% dalam satu
hari dapat dengan mudah terjadi. Tinggal masalah waktu, tidak
diharapkan datang tapi kemungkinan akan datang. Market crack! Bila ini
terjadi maka stock market di US akan terkikis habis mendekati titik
nol besar. Kemudian akan datang masa mati suri di pasar saham US.
Skenario yang pernah terjadi di tahun 1929/30 - The Great Depression.

Pasar telah kehilangan kepercayaan diri dan kepercayaan kolektif.
Nilai bailout sebesar USD 200 billion untuk Fannie Mae dan Freddie Mac
diresponse dengan kejatuhan indeks Dow sebesar 5% dalam semalam.
Bailout plan sebesar USD 700 billion ditanggapi dengan kejatuhan
indeks secara massive di global market. Pemotongan suku bunga secara
terkoordinasi, bailout program dari berbagai negara maju lainnya,
tidak lagi mampu untuk merubah keyakinan investor.

Bila tindakan otoritas keuangan dan pemerintah tidak lagi dapat
menghentikan kejatuhan harga di pasar keuangan maka global financial
system akan collapse. Kemudian perlahan tapi pasti, kondisi
perekonomian global akan terseret menuju global recession.

Mungkin tidak ada lagi gunanya berharap bahwa pasar telah hit bottom
saat ini sebab bukan tidak mungkin the real bottom is ZERO :)

Socrates Rudy Sirait, PhD
http://unpublisheddream.blogspot.com/



 



RE: [Keuangan] Ingin Bertanya mengenai Bailout

2008-10-06 Terurut Topik jerry . matanari
Dari kasus Amerika, saya lihat ada indikasi fenomena-fenomena yg bs
dipelajari:

- Sejarah selalu berulang
- Habis gelap terbitlah terang, habis terang hadir gelap

Guru saya pernah bilang begini: 
Ekonomi yang benar itu dari kerja, bukan judi. Kerja yg benar, invest
lalu reinvest. Kalau pialang lebih suka judi daripada kerja maka
muncullah krisis.

Mungkin, karma itu memang ada.


Regards,
JM


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 At 12:30 06/10/2008, you wrote:
 
 Saya ingin bertanya mengenai bailout Jumat kemarin, ada banyak hal
 yang belum saya mengerti, mohon bimbingan rekan2 sekalian
 
 1. Bailout $700 milyar itu menggunakan alokasi dana dari mana? $700
 milyar itu berapa persen dari total kekayaan pemerintah AS?
 
 GDP Amerika itu besarnya sekitar USD 13 Trilyun lebih sedikit.
 Jadi bailout yang USD 700 Milyar itu setara dengan 5-6% GDP-nya Amerika.
 
 Duit sebesar USD 700 Milyar itu akan berasal dari penerbitan Surat 
 Utang Pemerintah Amerika.
 Tentu saja tidak sekaligus dikucurkan.
  



RE: [Keuangan] Jasa securicor

2008-09-09 Terurut Topik jerry . matanari
ya Tentu saja Bos :)
 
  Original Message 
Subject: [Keuangan] Jasa securicor
From: yanti [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, September 08, 2008 7:58 pm
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


Dear all,
mohon dibantu, Apakah jasa securicor itu termasuk obyek pajak pph 23 ya.

Thx.




RE: [Keuangan] WTA: Cara menghitung PV dgn Excel

2008-09-02 Terurut Topik jerry . matanari
Sekedar isenk 30 detik membuat model (bkn 30 detik menjadi bintang :) /
sorry klo very simple Pak..
Please find attachment. Bagi rekan-rekan yang hobi modelling/formula
auditing, feedbacknya dihargai..

Regards,
J
 
  Original Message 
Subject: [Keuangan] WTA: Cara menghitung PV dgn Excel
From: [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, September 01, 2008 8:12 pm
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


Rekans,
Saya mau tanya dikit nich,
Saya ada soal sedikit, yaitu:

Kalau saya akan memberikan Tunjangan Perumahan pada karyawan
dan nilai Present Value pada 192 bulan yang akan datang adalah Rp 
160.000.000,00,
Nilai pokok pada saat ini berapa ya?
Nilai pokok pada saat tsb ini akan saya bagi sebesar 192 bulan dan akan 
diberikan setiap bulan.

Mohon masukaannya ya.
Kalau bisa japri ya, soale saya pakai digest.
Kalau bisa memberikan contoh soal dalam Excel akan lebih baik
Terimakasih sebelumnya.
Salam,
AMST

[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] WTA: Cara menghitung PV dgn Excel

2008-09-02 Terurut Topik jerry . matanari
Good morning :)
Yg namanya attachment mgnkn diblock Pak ama Bung Moderator.. (eg: for
security reason, etc).
But I have sent the file directly to your email address.
 
Thank you,
 
  Original Message 
Subject: Re: [Keuangan] WTA: Cara menghitung PV dgn Excel
From: kim_iman_wibowo [EMAIL PROTECTED]
Date: Wed, September 03, 2008 7:13 am
To: [EMAIL PROTECTED]

Dear Pa' Jerry,
 
Maaf kok attachmentnya ga ada, boleh dunk kirim attachment excel ke saya
juga, please?
 
thanks  best regards
 
kim imaN
 
- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED] 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
Cc: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, September 02, 2008 4:18 AM
Subject: RE: [Keuangan] WTA: Cara menghitung PV dgn Excel



Sekedar isenk 30 detik membuat model (bkn 30 detik menjadi bintang :) /
sorry klo very simple Pak..
Please find attachment. Bagi rekan-rekan yang hobi modelling/formula
auditing, feedbacknya dihargai..

Regards,
J

 Original Message 
Subject: [Keuangan] WTA: Cara menghitung PV dgn Excel
From: [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, September 01, 2008 8:12 pm
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Rekans,
Saya mau tanya dikit nich,
Saya ada soal sedikit, yaitu:

Kalau saya akan memberikan Tunjangan Perumahan pada karyawan
dan nilai Present Value pada 192 bulan yang akan datang adalah Rp 
160.000.000,00,
Nilai pokok pada saat ini berapa ya?
Nilai pokok pada saat tsb ini akan saya bagi sebesar 192 bulan dan akan 
diberikan setiap bulan.

Mohon masukaannya ya.
Kalau bisa japri ya, soale saya pakai digest.
Kalau bisa memberikan contoh soal dalam Excel akan lebih baik
Terimakasih sebelumnya.
Salam,
AMST




RE: [Keuangan] Gearing Ratio

2008-08-25 Terurut Topik jerry . matanari
Debt to Equity ratio adalah salah satu gearing ratio.

 Original Message 
Subject: [Keuangan] Gearing Ratio
From: Ari Rahmat [EMAIL PROTECTED]
Date: Sun, August 24, 2008 8:20 pm
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


Dear rekan - rekan,

Mau tanya sedikit nih tentang analisa laporan keuangan perusahaan,
khususnya tentang Gearing Ratio.
Gearing Ratio itu sama atau tidak ya dengan Debt to Equity Ratio? Atau
ini hanya masalah istilah saja kah? 

Di beberapa sumber saya lihat rumus Gearing Ration menggunakan Hutang
Bank / hutang jangka pendek (hutang yang ber bunga) untuk dibandingkan
dengan Total Ekuitas, namun di sumber lain saya melihat Hutang Jangka
Panjang (Long Term Debt) yang dibandingkan dengan Total Ekuitas. Yang
bener yang mana ya?

Mohon pencerahan dari Bapak Ibu sekalian.

Terima kasih.

[Non-text portions of this message have been removed]


 



[Keuangan] VACANCY __

2008-07-11 Terurut Topik jerry . matanari
A coal mining company sought for qualified candidate(s):
 
AXAPTA Developer and Tester
 
REQUIREMENTS:
- Min. University degree. Background from Finance, Accounting, or
Management
- Have work experiences at least 2 years
- Having knowledge developing/using Microsoft AXAPTA
 
Please send your CV and expected salary in MS.Word format to my email
address 
(not more than 100kb) at last one week from this date. 

Only shortlisted candidates would be notified.
 
 
Best Regards,
Jerry Matanari



RE: [Keuangan] Re: SOP untuk Proyek Konstruksi

2008-07-11 Terurut Topik jerry . matanari
Mm.. ok,.. Kalau begitu tujuannya untuk tujuan komersil ya Pak?.. :)
Hmm.. 
 
Itu bukan masalah SOP. SOP kan kaitannya ke internal control. Itu
masalah pencatatan. Akuntansi manajemen bapak menggunakan standard
costing. Tapi untuk pelaporan keuangan kan metodenya percentage of
completion method atau completed contract method. Namun sebenarnya..
apapun metodenya, perbedaan temporer yg timbul harusnya mesti bisa
direkon. Caranya? Buat saya sih gampang.

Hint: Lihatlah IFRS dan PSAK..hehehe
(Saya pikir bangsa Indonesia semestinya berlatih menghargai hak kekayaan
intelektual) Eniwey, kalau tujuan Bapak non komersil, tentunya Pak Ryan
dan Verthandy (serta rekan-rekan ahli keuangan) mungkin punya
consideration yang berbeda..  :)


Salam Damai!


 


 Original Message 
Subject: [Keuangan] Re: SOP untuk Proyek Konstruksi
From: joko riadi [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri, July 11, 2008 12:53 am
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


Dear Temen2,
 
 Sebelumnya terimakasih atas perhatiannya,
 Begini Pak Ryan dan Pak Verthandy serta yang
 lainnya, Kantor saya berencana membangun
 sebuah apartemen di Jakarta. Mungkin baru
 akan dilaksanakan pada di awal 2009 nanti.
 Menurut atasan saya, ada pencatatan yang
 agak berbeda dengan yang umum, khususnya pada
 'Work in Progress' (pengeluaran2 operasional
 proyek, pembelian material konstruksi, serta
 pengeluaran langsung dan tidak langsung
 lainnya sehubungan dengan pembangunan).
 Termasuk pengakuan beban pada laporan
 rugilabanya.
 
 Barangkali diantara temen2 ada SOP/informasi
 yg terkait mohon untuk dikirimkan via japri.
 :)
 
 SOP yang ada akan saya sesuaikan dengan
 'aturan main' yang berlaku di perusahaan
 saya.
 
 Terimakasih banyak sy ucapkan sekali lagi
 atas perhatiannya!
 
 -- 
 Best regards,
 joko mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 
 Posted by: Amitz Sekali [EMAIL PROTECTED] verthandy
 Wed Jul 9, 2008 7:53 pm (PDT) 
 Dear Pak Joko juga,
 
 Yang diminta SOP dan akuntansi internalnya, akuntasi externalnya, atau
 semuanya?
 
 Kalau SOP dan akuntansi internalnya, itu tergantung kebiasaan di
 daerah masing2, tidak bisa dipaksakan kecuali proyek Pak Joko cukup
 besar untuk memaksakan aturan ke pihak vendor/lingkungan/pekerja.
 
 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Fitriyanto
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dear Joko,
  
  Bisa diperjelas proyek konstruksinya ini sebagai jualan kantor
 Joko atau proyek konstruksi untuk dipakai sendiri?
  
  Salam
  
  Ryan
  Sorry one liner
  http://ryanfitro.multiply.comhttp://ryanfitro.multiply.com/ 
 
  
 



RE: [Keuangan] Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi

2008-07-10 Terurut Topik jerry . matanari
Kalau laporan keuangan publik paling gampang nyarinya di situs BEI Pak. 
Thanks,

 Original Message 
Subject: [Keuangan] Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi
From: Ardhy Ryadi [EMAIL PROTECTED]
Date: Tue, July 08, 2008 1:56 am
To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com


Dear all,
 
 Mohon info sehubungan dengan rating perusahaan2 asuransi indonesia
 versi majalah infobank, di mana laporan keuangan publikasi seluruh
 perusahaan2 asuransi indonesia bisa diperoleh?
 
 terima kasih
 Ardhyryadi
  
 



RE: [Keuangan] Bunga NPV

2008-07-09 Terurut Topik jerry . matanari
Depends on konteks  tujuan Bapak. Semakin tinggi tingkat return/yield
yang Bapak inginkan, maka semakin tinggi pula tingkat diskonto NPV yang
akan diapplied. Dampaknya kalo diskon makin besar maka NPV semakin
kecil.
 
Referensi benchmark menurut saya bisa banyak ya Pak Andi. Misalnya SBI +
1,  FED + 1,5, Deposito + 2,5, dsb. Tergantung mana yg objectively
paling relevan. 
Bagaimana pendapat rekan-rekan ahli keuangan? Bung Poltak bgmn ini Bang?
Adakah kira-kira yang mau dishare? 
 
Salam,


 Original Message 
Subject: [Keuangan] Bunga NPV
From: Andi M F Avandy [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, July 07, 2008 7:12 am
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


Buat Abang2 pakar keuangan nih. Mohon pencerahannya yah. :-)
Saya lagi belajar keuangan nih.
Masalanya soal diskon NPV
1. Untuk tingkat diskon sebaiknya menggunakan suku bunga apa? Suku bunga
simpanan atau SBI?
2. Bisa ngga kalau saya menggunakan tingkat suku bungan Ril (Bunga bank
minus inflasi)?
Untuk sementara pertanyaannya itu dulu deh. :-D
Terima Kasih sebelumnya,

-- 
Andi


 



RE: [Keuangan] Mohon Advice - Bugdeted Cash Flow

2008-06-30 Terurut Topik jerry . matanari
Dear Bu Flora,
Budgeted cashflow utk 5 tahun sudah bisa dibuat, data diperlukan cukup
data budgeted/proyeksi Balance sheet slm 6 tahun. Tapi kalau cuma data
PL saja darimana bisa tahu komponen akrualnya?
 


  Original Message 
 Subject: [Keuangan] Mohon Advice - Bugdeted Cash Flow
 From: Flora Retta [EMAIL PROTECTED]
 Date: Sun, June 29, 2008 11:23 pm
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
 
Dear all,
Mohon bantuannya untuk menyusun budgeted cash flow (untuk 5 tahun)
Data yang saya gunakan saat ini adalah budgeted PL.
Kira2 point penting apa yang mempengaruhi dalam penyusunan cash
flow,..
kalau ada yang punya data / dokument mengenai hal ini,.. mohon di
share.
Rgds,
Flora
[Non-text portions of this message have been removed]




RE: [Keuangan] LKPP 2007 Kembali Disclaimer

2008-05-29 Terurut Topik jerry . matanari
Ndak heran koq Pak. Kalau ruang lingkup dibatasi mana mungkin bisa dapat
opini clean/ unqualified. Dalam kongres IAI Kompartemen Sektor Publik
tahun ini malah ada bocoran LKPP bisa disclaimer terus tiga atau lima
tahun ke depan.. Tanya kenapa?

Cheers,

 Original Message 
Subject: [Keuangan] LKPP 2007 Kembali Disclaimer
From: Hok An [EMAIL PROTECTED]
Date: Thu, May 29, 2008 12:53 am
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com



http://www.wartaekonomi.com/detail.asp?aid=10719cid=2

LKPP 2007 Kembali Disclaimer

Kamis, 29 Mei 2008 00:00 WIB - warta ekonomi.com
Menkeu Sri Mulyani, menyatakan disclaimer kembali ditetapkan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap aporan keuangan pemerintah pusat
(LKPP) 2007. Hal itu terjadi akibat pemeriksaan BPK dibatasi pada soal
perpajakan dan biaya perkara di Mahkamah Agung (MA).

Alasan lain akutansi belum dilaksanakan secara sempurna terutama pada
kementerian dan lembaga yang mempunyai satker dekonsentrasi dan tugas
perbantuan. Begitupula penyimpangan standar akutansi seperti konsep
bruto dan investasi nonpermanen. Terakhir, penerimaan bukan pajak yang
diperoleh kementerian dan lembaga (LK) tidak didukung aturan pemerintah.
Mochamad Ade Maulidin


 Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new
topic 
Messages 
=



Balasan: Re: [Keuangan] Lehman Brothers : Harga Minyak Bisa di US$ 80

2008-05-18 Terurut Topik Jerry Matanari
Benar :) Minyak jadi seleb. Ampun minah, hehehe


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, jeffrey sandra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Minyak... minyak... minyak, wah bener-bener jadi seleb yang 
namanya minyak sekarang nih ya. Both minyak goreng n minyak BBM. 
Cuma mereka beda segmen. Kalo minyak goreng perhatian yang dominan 
dari ibu2 rumah tangga (pasar tradisional), laen lagi BBM (minyak 
mentah) yang lebih jadi perhatian capital market (walau bentar lagi 
akan berimbas juga ke pasar tradisional ya... kalo jadi naek minggu 
depan).
 
 Tadi pagi kabarnya hit US$ 128 pbr boss... Yang ane baca sih, ini 
emang kelakuan spekulan, yang secara ngga langsung ikut ngendali'in 
aliran bahan asep kenalpot itu. Ada juga yang menjelaskan dengan 
pendekatan politik middle east yang sengaja nahan minyaknya, dengan 
berbagai modus operandi. BUT well, God knows lah yee... what's gonna 
be...
 
 Yang menerik emang perdiksi Lemhan Bro' itu ya. Yang bilang kalo 
harga minyak bisa drop ke kisaran US$ 80. Kalo menurut saya 
pribadi itu SANGAT MUNGKIN  terjadi kaleee ye, syaratnya kalo Jim 
Carey jadi persident of USA :). Maksud saya berat deh kayaknye, kalo 
ngeliat tren belakangan. (pesimistic ye gue).
 
 Salam
 
 Jeffrey
 
 Amitz Sekali [EMAIL PROTECTED] wrote: ---
 In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, jerry.matanari@ wrote:
  
   Ya seperti yang Bapak katakan, waktulah yang bisa membuktikan..

   Sempat tersentil ide di pikiran saya :  Apa yang akan terjadi 
bila
   kontrak forward dibandari oleh produsen minyak? Artinya 
produsen minyak
   berperan ganda: berperan sebagai bandar forward, sekaligus yang
   mengendalikan produksi minyak..

   Hehe.. who's the speculant, who's the investor, and who's the 
analyst?
   Tak lupa pertanyaan: who's the boss here? :)

   Peace,
  
  Sebenarnya tidak masalah loh kalau kontrak forward dikeluarkan 
oleh si
  produsen minyak, paling tidak dari sisi pembeli non-spekulan. Bagi
  tipe pembeli seperti ini, mereka gak pusing kalau harga spot saat
  forward berlaku itu lebih tinggi atau lebih rendah. Pokoknya 
mereka
  sudah terjamin mendapatkan minyak sebesar X pada harga X, mereka 
sudah
  puas karena yang dikejar itu kepastian, bukan untung se-besar2-nya
  (atas minyak).
  
  Lagipula, dari sisi produsen minyak itu sendiri, yang dikejar kan
  untung keseluruhan, bukan untung di forward contract saja. Pikiran
  produsen minyak terlalu picik kalau mereka sengaja menurunkan 
harga
  (dengan cara menaikkan produksi) untuk membuat forward yang mereka
  jual tidak berharga. Atau dengan kata lain, pikiran produsen 
minyak
  terlalu picik kalau mereka sengaja secara khusus membuat rugi
  pembeli forward contract dengan mengorbankan total keuntungan (dan
  keuntungan masa depan) dengan cara menjual minyak lebih banyak
  (akibatnya lebih murah). Mungkin sih, tapi rasanya perlu alasan 
yang
  lebih khusus yang memerlukan teori konspirasi lebih jauh..
  
  Produsen umumnya menjual forward contract agar barangnya terjamin
  terjual dengan harga yang pantas. Sepintar2-nya produsen 
mempermainkan
  harga, paling banter yang bisa mereka lakukan (mengasumsikan 
kondisi
  ideal seperti informasi bebas, dsb) adalah melakukan price
  discrimination, yaitu mengenali konsumen yang rela membayar lebih 
dan
  mengenakan harga yang lebih tinggi. Kalau saya tidak salah ingat,
  istilahnya adalah memerah demand surplus.
  
    Original Message 
   Subject: [Keuangan] Lehman Brothers : Harga Minyak Bisa di US$ 
80
   From: Heri Setiono herisetiono004@
   Date: Sun, May 11, 2008 5:18 am
   To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
   
   
   Minggu, 11/05/2008 15:30 WIB
   Harga Minyak Bisa di US$ 80
   Dadan Kuswaraharja - detikFinance
   
  
   Arab Saudi juga diperkirakan akan menaikkan produksinya setelah 
pesta
   pemilihan presiden di AS selesai. Jika Arab Saudi membuka keran 
minyak,
   dalam kata lain, harga minyak akan turun. Suka ada sejarahnya 
dalam
   peningkatan produksi. Produksi minyak selalu meningkat beberapa 
bulan
   setelah pemilihan presiden AS, ujar Crandell.
   ( ddn / ddn )
  
  Hubungan yang menarik dan mengundang teori konspirasi :-)
  
  Yang sekarang ini menarik bagi saya adalah pernyataan SBY tentang
  keluarnya Indonesia dari OPEC. Saya melihatnya sebagai teknik dia 
agar
  Indonesia punya pilihan tambahan dalam mengeruk keuntungan atau
  memotong kerugian perubahan harga minyak, salah satunya karena 
OPEC
  membatasi produksi minyak anggotanya.
  
  
  

 

 -
 Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di 
Yahoo! Answers
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





RE: [Keuangan] Lehman Brothers : Harga Minyak Bisa di US$ 80

2008-05-14 Terurut Topik jerry . matanari
Terimakasih atas komentar Bapak.
Komentar saya cukup mengulangi point disclaimer yang sudah tertulis di
email sebelumnya:


 : Think out of the box. Skenario yang saya kemukakan di atas
bisa terjadi kalau kondisinya relevan. Kalau kondisinya berubah,
strategi pun berubah

 
Salam :)


 Original Message 
Subject: Re: [Keuangan] Lehman Brothers : Harga Minyak Bisa di US$ 80
From: Amitz Sekali [EMAIL PROTECTED]
Date: Tue, May 13, 2008 11:05 pm
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yah, tidak apa-apa Pak. Biar saya jelaskan yang saya maksud.
 Harga sekarang $ 126/bbl. Harga masa depan $ 134/bbl. Biaya penyimpanan
 $ 4/bbl.
 Dengan menimbun minyak, pemilik/bandar tinggal ongkang-ongkang kaki bisa
 dapet duit gratis $4/bbl. Betul?

Betul, tapi keuntungan itu bisa didapat tanpa perlu menerbitkan
forward contract kan?

 Bagaimana caranya produsen minyak bisa beruntung? Kalau memang harga
 naik ya produsen minyak untung, tapi bukan karena forward contract
 tersebut.
 
 
 Dengan menahan minyak, harga jadi naik. Mungkin nanti malah jadi 
 $134/bbl. Dan kalau didukung oleh kondisi: misalnya ada shock atau
 serangan teroris ke pipeline minyak. Ekspektasi pasar naik lagi. Minyak
 ditahan lagi. Lalu forward yang dijual laku diterbitkan pada excercise
 price yg lebih tinggi lagi. Dan begitu seterusnya.

Jadi dengan kata lain, produsen minyak bisa menjual forward contract
yang harga contractnya tinggi sekali, karena konsumen takut harga
minyak akan naik luar biasa tinggi.

Itu intinya kan produsen minyak men-konsumsi consumer surplus, di
mana produsen dengan forward contractnya bisa mengenali konsumen yang
rela membeli harga yang lebih tinggi (paling tidak demi sebuah
kepastian harga).

Tapi saya tidak bisa melihat bagaimana skema ini bisa berulang-ulang
terjadi menjadi Dan begitu seterusnya. Skema ini cuma terjadi kalau
ada event besar, itupun tidak bisa berulang-ulang. Itu kan sama
seperti taktik dagang di mana dikatakan karena ada event besar, harga
akan naik tinggi sehingga konsumen diajak membeli sebanyak-banyaknya.
Kalau satu dua event besar terbukti tidak mengakibatkan kenaikan
harga, ya konsumen tidak akan tertipu lagi.

Jadi kesimpulannya, produsen minyak yang sekaligus menjual forward
contract, bukanlah kombinasi mengerikan yang bisa mengerjai konsumen
seenaknya.

 Kalau dari sudut teknik/strategi derivatif, Bapak mungkin pernah
 mendengar ada teknik-teknik yang disebut strategi rolling, averaging,
 dst. Apa yang saya kemukakan ini mirip dengan strategi averaging atau
 domino berantai.
 
 
 Kalau dari apa yang saya baca selama ini, demand dari Cina meningkat..
 
 Mm..Bukankah sejak dua-tiga tahun yang lalu juga sudah meningkat ya Pak?
 Sekarang saya tanya,
 tahun berapa sih sebenarnya tingkat pertumbuhan ekonomi Cina yang
 tertinggi sepuluh tahun terakhir? Tahun ini? Bukan.

Kan intinya permintaan meningkat, tidak peduli meningkatnya berapa
pesat..

 Salam :)
 
Salam,






RE: [Keuangan] Stiglitz: The urgent need to abandon inflation targeting

2008-05-11 Terurut Topik jerry . matanari
Wah Bank Indonesia sudah menetapkan kebijakan Inflation Targeting
Framework (ITF).
Belum tiga tahun masa mesti ngubah peraturan lagi? :)
 
Peace,

 Original Message 
Subject: [Keuangan] Stiglitz: The urgent need to abandon inflation
targeting
From: sidqy suyitno [EMAIL PROTECTED]
Date: Sun, May 11, 2008 7:52 pm
To: [EMAIL PROTECTED]

Posted to the web
on: 08 May 2008
The
urgent need to abandon inflation targeting
Joseph
Stiglitz

THE world's
central bankers are a close-knit club, given to fads and fashions. In
the early
1980s, they fell under the spell of monetarism, a simplistic economic
theory
promoted by Milton Friedman. After monetarism was discredited - at great
cost
to those countries that succumbed to it - the quest began for a new
mantra. 
The answer came
in the form of inflation targeting, which says that whenever price
growth
exceeds a target level, interest rates should be raised. This crude
recipe is
based on little economic theory or empirical evidence; there is no
reason to
expect that regardless of the source of inflation, the best response is
to
increase interest rates. One hopes that most countries will have the
good sense
not to implement inflation targeting; my sympathies go to the
unfortunate
citizens of those that do. (Among the list of those who have officially
adopted
inflation targeting are: Israel, the Czech Republic, Poland, Brazil,
Chile,
Colombia, SA, Thailand, Korea, Mexico, Hungary, Peru, the Philippines,
Slovakia, Indonesia, Romania, New Zealand, Canada, the UK, Sweden,
Australia,
Iceland and Norway.) 
Today, inflation
targeting is being put to the test - and it will almost certainly fail.
Developing countries currently face higher rates of inflation, not
because of
poorer macro-management, but because oil and food prices are soaring,
and these
items represent a much larger share of the average household budget than
in
rich countries. In China, for example, inflation is approaching 8%
or more. In Vietnam, it is expected to approach 18,2% this
year, and in Indiait is 5,8% . By contrast, USinflation stands at 3%.
Does that mean that
these developing countries should raise their interest rates far more
than the US? 
Inflation in
these countries is, for the most part, imported. Raising interest rates
won't
have much effect on the international price of grains or fuel. Indeed,
given
the size of the USeconomy, a slowdown there might conceivably
have a far bigger effect on global prices than a slowdown in any
developing
country, which suggests that, from a global perspective, US interest
rates, and
not those in developing countries, should be raised. 
So long as developing
countries remain integrated into the global economy - and do not take
measures
to restrain the impact of international prices on domestic prices -
domestic
prices of rice and other grains are bound to rise markedly when
international
prices do. 
Raising interest
rates can reduce aggregate demand, which can slow the economy and tame
increases in prices of some goods and services, especially nontraded
goods and
services. But, unless taken to an intolerable level, these measures by
themselves cannot bring inflation down to the targeted levels. For
example,
even if global energy and food prices increase at a more moderate rate
than now
- for example, 20% per year - and get reflected in domestic prices,
bringing
the overall inflation rate to, say, 3% would require markedly falling
prices
elsewhere. That would almost surely entail a marked economic slowdown
and high
unemployment. The cure would be worse than the disease. 
So, what should
be done? First, politicians, or central bankers, should not be blamed
for
imported inflation, just as we should not give them credit for low
inflation
when the global environment is benign. 
Second, we must
recognise that high prices can cause enormous stress, especially for
poorer
people . Riots and protests in some developing countries are just the
worst
manifestation of this.
Advocates of
trade liberalisation touted its advantages; but they were never fully
honest
about its risks, against which markets typically fail to provide
adequate
insurance. When it comes to agriculture, developed countries, such as
the USand European Union members, insulate both
consumers and farmers from these risks. But most developing countries do
not
have the institutional structures, or the resources, to do likewise.
Many are
imposing emergency measures like export taxes or bans, which help their
own
citizens, but at the expense of those elsewhere.
If we are to
avoid an even stronger backlash against globalisation, the west must
respond
quickly. Biofuel subsidies, which have encouraged the shift of land from
producing food into energy, must be repealed. Some of the billions spent
to
subsidise western farmers should now be spent to help poorer developing
countries meet their basic food and energy needs.
Most importantly,
both developing and developed countries need to abandon inflation

RE: [Keuangan] equity negatif?

2008-04-08 Terurut Topik jerry . matanari
Sebuah contoh sederhana, katakanlah posisi ekuitas suatu perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2007
terdiri dari item-item berikut ini:

Saham biasa $ 1.000  (a)
Agio saham2.000  (b)
Laba Ditahan  1.500  (c)
 +
Total ekuitas (a+b+c) = $ 4.500

Di tahun 2008, perusahaan beroperasi mengalami kerugian sangat besar, $
6.000
Maka posisi ekuitas pada akhir tutup buku akan menjadi negatif.

Saham biasa $ 1.000
Agio saham2.000
Laba Ditahan -4.500
 +
Total ekuitas (a+b+c) = - $ 1.500


Regards,
J


 Original Message 
Subject: [Keuangan] equity negatif?
From: wahyudi saptono [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, April 07, 2008 3:42 am
To: ahli keuangan ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com


saya tanya donk!
 kenapa perusahaan bisa memiliki nilai equity negatif?
 apa sebabnya?
 
 trimakasih atas tanggapanya..




RE: [Keuangan] Fix cost and variable cost

2008-04-07 Terurut Topik jerry . matanari
Iya Benar. Fixed cost dan variable cost tergantung konteks dan
relevansinya.

Regards,

 Original Message 
Subject: Re: [Keuangan] Fix cost and variable cost
From: Dhanisworo Dhanisworo [EMAIL PROTECTED]
Date: Sat, April 05, 2008 12:47 am
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


Product yg anda jual ini apakah porduct jadi seperti Microsoft Office,
 atau product yg dapat dicustomize lagi seperti produk ERP, CRM dll ?
 atau malah product yg baru dibuat setelah ada permintaan dari client ?
 Dalam kasus pertama, fixed cost dan variable menjadi tidak relevant
 karena product tsb sudah jadi dan dalam IT product sperti MS Office
 cukup diproduksi sekali, CD instalasi nya yg kemudian perlu diproduksi
 banyak.
 Dalam kaitan dgn CD instalasinya maka fixed cost adalah upah pekerja
 pabrik, biaya sewa lahan pabrik, biaya listrik pabrik (dgn asumsi
 kapasitas produksi masih belum terpakai semua dan jam produksi
 berjalan normal tanpa lembur)
 Variable cost adalah segala sesuatu yg perlu bertambah seiring jumlah
 CD instalasi yg ingin diproduksi (dgn asumsi di atas) misalnya bahan
 baku CD, kertas label, bahan kotak CD dll.
 
 Kalo kasusnya sperti produk CRM,ERP maka fixed costnya adalah upah
 engineer nya, varible costnya adalah misalnya biaya perjalanan 
 akomodasi si Engineer ke tempat client.
 
 Kalo utk kasus yg terakhir mirip dgn kasus ERP.
 
 Kemudian pertanyaannya utk case 1 dan 2 adalah biaya awal produksi
 developement software nya dikemanakan ? Menurut saya hal tsb bukan
 bagian dari productio cost tapi lebih mirip pada depreciation cost dan
 perlu ditambahkan pada nilai akhir dari production cost untuk
 mendapatkan real cost nya. Jadi anda tinggal menentukan biaya awal
 tsb akan didepresiasikan berapa lama atau berapa banyak instalasi
 kemudian ditambahkan pada production cost yg sudah dihitung.
 
 regards,Dyan Dhanisworo
 
 2008/4/4 Irman Irawan [EMAIL PROTECTED]:
  Dear Pak Eddi dan rekan-rekan,
 
  Terima kasih atas responnya. Benar yang saya tanyakan bukan defenisi.
  Pertanyaan ini saya lemparkan sehubungan dengan kasus saya menentukan
  standar harga untuk jualan saya (Produk IT).
 
  Saya yakin fix cost dan variable cost akan berbeda untuk setiap
kasus.
  Ada yang bisa bantu saya ?
 
 
  Best regards
  Irman Irawan
 
 
 



[Keuangan] Re: Pembunuhan Karakter BI

2008-03-06 Terurut Topik Jerry Matanari
Please apologize.. Saya betul-betul mohon maaf telah salah menggunakan 
kata sapaan. Tidak ada intensi saya untuk kesengajaan. Please 
apologize..

Salam,
Jerry


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, kunto_binawan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Jerry,
 Yang betul Bapak Christovita Wiloto.  Betul beliau moderator milis 
IYE 
 dan kalau tidak salah juga founders Power PR.
 Salam,
 Kunto

- cut -



Re: [Keuangan] Belanja Persenjataan Singapura Berlebihan!

2008-03-03 Terurut Topik Jerry Matanari
Yes Sir. Si vis pacem, para bellum.
Dari zaman Alexander, Constatine, sampai Bush proverbs ini selalu 
berulang.

Regards,


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, C. Kartorahardjo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wah, saya tidak ahli membahas dari segala sisi, tapi saya Cuma 
ingat ada
 satu kata-kata yang menurut saya mencerminkan hal-hal yang dibahas 
ini if
 you want peace prepare for war ato kadang juga di kenal sebagai: 
Si vis
 pacem, para bellum.
 
  
 
 Jadi, belanja militer besar belum tentu berarti mau perang, 
mungkin saja itu
 sekedar cara menjaga agar semua pihak tetap 'berdamai'.
 
  
 
 Candra
 
  
 
  
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Keuangan] Re: Pembunuhan Karakter BI

2008-03-03 Terurut Topik Jerry Matanari
Ini Ibu Christovita Wiloto moderator milis Indonesia Young 
Entrepeneurship /IYE!? Salam kenal, Bu.
 
Regards,
Jerry



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Christovita Wiloto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Investor Daily
 ---
-- Pembunuhan Karakter BI
 
 
 Oleh Christovita Wiloto
 Managing Partner

- cut -



[Keuangan] Re: Beban Gaji apakah dapat di tangguhkan.(Biaya Pra Operasional)

2008-03-02 Terurut Topik Jerry Matanari
Bapak Chandra Yth,

Sayangnya tidak beban gaji yang dibayar setiap bulannya tidak boleh 
dikapitalisasi Pak, meskipun perusahaan baru praoperasional. Ini 
mendasar sekali Pak. Apalagi kalau Bapak mengatakan bahwa dia di-
expense-kan 'setelah' project selesai.

Karyawan memberikan jasa/tenaganya kepada perusahaan. Masa manfaat 
dari tenaga yang diberikan itu habis pada bulan terjadinya. Gaji 
Januari dibayarkan untuk jasanya di bulan Januari. Nanti Februari 
untuk bulan Februari,dst. Dia memberi manfaat pada bulan terjadinya, 
dia diexpense-kan, dan dia dibayar. 

Bandingkan apa yang saya sebutkan di atas dengan yang terjadi 
perusahaan manufaktur, dimana komponen biaya persediaan terdiri dari 
direct material, direct manufacturing labor, dan manufacturing 
overhead.

Biaya direct manufacturing (buruh pabrik) langsung, itu kan masuk ke 
inventory. Dia bisa diidentifikasi. Inventorynya jelas kelihatan dan 
bisa disimpan. Inventory akan dibebankan sebagai cost of goods sold 
(expense) saat inventory-nya terjual. Istilahnya, dia itu 
inventoriable. 

Sementara itu upah tenaga kerja normal yang tidak berkaitan langsung 
dengan inventory, harus di-expense-kan as incurred.

Warm regards,
Jerry Matanari


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, wong-solo Januari 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Selamat siang ,

   Perusahaan tempat saya kerja masih dalam tahap pengembangan dan 
persiapan untuk operasional . Apakah Beban Gaji yang dibayar setiap 
bulan dan telah dipungut pajak pasal 21 dapat diakui sebagai Biaya 
Pra Operasional yang ditangguhkan (dikapitalisasi) dan untuk 
kemudian dilakukan amortisasi setelah proyek tersebut secara penuh 
beroperasi secara komersial ?

   Mohon pencerahannya dari teman-teman.


   Terimakasih.


   Chandra
 

 -
 Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Keuangan] Pengakuan pendapatan

2008-02-26 Terurut Topik Jerry Matanari
Seperti yang dikatakan Bapak Fitriyanto, faktur pajak dibuat kalau kas 
pembayaran sudah diterima Desember atau paling lambat di akhir bulan 
berikutnya (31 Januari)

Regards,
Jerry

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Archangela Sisca 
Marlian Wiriyadie [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau diakui, bagaimana dengan faktur pajaknya




[Keuangan] Re: Contributed Surplus

2008-02-24 Terurut Topik Jerry Matanari
Sama-sama Pak.

Warm regards,
Jerry

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Yudhia Kusuma 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yth. Sdr. Jerry,
 
 Terimakasih sebelumnya atas tanggapannya yg sangat berharga bagi 
saya.
 Mungkin saya bisa sedikit memberi keterangan.
 Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang mining exploration dan
 pendanaannya dari induknya di LN.
 Dan berbentuk Intercompany Loan  Advance dan kucuran dananya akan 
bertambah
 terus.
 Dan HQ di LN tidak mengharapkan fixed return ataupun deviden 
(mungkin
 seperti yg bapak sebutkan yaitu Donated/Contributed).
 
 Salam,
 
 Yudhia
 2008/2/21 Jerry Matanari [EMAIL PROTECTED]:
 
Bapak Yudhia Kusuma Yth,
 
  Contributed surplus adalah 'the amount of money that a company 
earns
  from sources other than its profits'. The contributed surplus 
helps
  both investors and the company to distinguish between non-
  operational and operational income. It is found within the balance
  sheet.
 
  Dalam IAS 1/PSAK 1 mengenai kerangka dasar disebutkan bahwa
  substansi harus mengungguli bentuk.
 
  Harus dipertanyakan lagi substansi transaksi yang Bapak sebutkan 
tsb
  apa. Kalau memang substansinya pinjaman, ya harus dicatat sebagai
  hutang. Otherwise kalau substansinya modal ya dicatat sebagai
  penambah ekuitas. Ini pun harus diperjelas lagi substansi 
kucurannya
  apa. Misalnya common stock, preferred stock, atau
  donated/contributed capital.
 
  Kalau boleh saya menyarankan, berikut ini merupakan pertanyaan-
  pertanyaan guideline yang mampu menjawab sendiri pertanyaan Bapak:
 
  1.Apakah voting right (hak suara) dari pemberi kucuran akan
  bertambah?
  2.Apakah corporate chain (LN) mengharapkan dividen? fixed
  return/interest? Atau tidak sama sekali (donated/contributed)?
 
  Untuk lebih jelasnya Bapak boleh japri ke saya.
 
  Warm regards,
  S Jerry M
 
  --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-
Indonesia%40yahoogroups.com,
  Yudhia Kusuma
   g.lushka05@ wrote:
  
   Dear rekan2,
  
  
   Saya ada pertanyaan dari kolega saya yang di Kanada yaitu 
mengenai
  funding
   Perusahaan di Indonesia.
   Ketika modal dikucurkan dari the corporate chain (LN) ke dalam
  Perusahaan di
   Indonesia, biasanya kita akan men-set sebagai Debt atau Share
  Capita atau yg
   sejenisnya.
   Apakah di Indonesia ada suatu konsep yang mengijinkan penggunaan
  dari
   termContributed Surplus untuk digunakan sebagai ganti debt 
atau
  share
   capital ?
   Mohon bantuan pencerahannya.
  
  
   Salam,
   Yudhia Kusuma
  
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
 
  
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Keuangan] Re: Pengakuan pendapatan

2008-02-21 Terurut Topik Jerry Matanari
Dear Bu,

Saat pengakuan pendapatan (revenue recognition) menurut akuntansi 
dan pajak sedikit berbeda.

Secara akuntansi, Ibu akan berhak mengakui pendapatan bila Ibu sudah 
merender service atau sudah mendeliver pesanan ke konsumen. Maka itu 
Ibu menerbitkan invoice dan mencatat piutang (accounts receivable) 
pada pendapatan.

Sedangkan basis untuk saat pajak terutang adalah tanggal penyerahan 
atau tanggal kas diterima mana yang lebih duluan. Kalau kas sudah 
diterima duluan, padahal kerja belum dilakukan secara pajak sudah 
terutang, tapi secara akuntansi tidak boleh dicatat sebagai 
pendapatan melainkan sebagai unearned revenue.

Unearned revenue termasuk pos kewajiban lancar.

Regards,





--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Archangela Sisca 
Marlian Wiriyadie [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mohon masukannya lagi yah
 
 Boleh nggak Pengakuan pendapatan saat invoice dibuat tapi 
pembayaran belum
 diterima? kalo boleh bagaimana dengan PPNnya apakah bisa 
dilaporkannya saat
 pembayaran diterima ?
 contoh kasus.
 PT A menagih kepada PT B dengan invoice tertanggal 20 Desember 
2007, tetapi
 oleh PT B baru di bayar pertanggal 20 pebruari 2008. Bisakah PT A 
mengakui
 pendapatan tsb di bulan desember 2007? dan bisakan faktur pajak 
baru dibuat
 pertanggal 20 pebruari 2008???
 
 terima kasih
 
 -- 
 Archangela Sisca Marlian Wiriyadie
 http//chik4.blogspot.com
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Keuangan] Re: Kapitalisasi kerugian

2008-02-20 Terurut Topik Jerry Matanari
Maaf Pak ^^ saya tanyakan dulu supaya konteksnya tepat,
Ada going concern issue ngga? Otherwise apa Perusahaannya baru berdiri?
Lebih detail bisa konsultasi japri ke saya,

Warm regards,
S Jerry M

Partner,
The Chosen One Optima Consulting
0881-2100-631




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Nugroho Adi Pratama 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 mohon pencerahan anggota milis sekalian;
 
 apakah dimungkinkan secara ketentuan (mohon no PSAK atau ketentuan 
 pencatatan lainnya) sebuah perusahaan mencatatkan rugi kedalam biaya 
 yang dikapitalisasi sebagai aset dan kemudian diamortisasi. Jika ini 
 dimungkinkan kerugian seperti apa yang dapat dikapitalisasi? Apakah 
 kerugian karena kurs bisa? Apakah kerugian karena  lonjakan  suku 
bunga 
 bisa?
 
 trims, atas masukannya sebelumnya saya ucapkan terimakasih
 
 Nugroho Adi Pratama





[Keuangan] Re: ttg inventaris

2008-02-20 Terurut Topik Jerry Matanari
Misalnya inventaris dulu itu dicatat sebagai equipment (eg komputer, 
laptop) maka saat dijual pencatatannya

Accumulated depreciation   xxx
  Equipment   xxx
  Gain from sale of equipment xxx

Gain from sale of equipment termasuk dalam pos other income di 
Income Statement.




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, EKO-KERTAJAYA 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 dear rekans
 
 mo nanya dikit nih, mohon pencerahannya.
 
 ceritanya ini perusahaan mau membersihkan gudangnya.
 
 ada barang2 inventaris dan non inventaris di dalamnya.
 
 barang inventaris tsb nilai bukunya sudah nihil/ tinggal
 
 nilai residu. sehingga di neracapun sudah tidak nampak.
 
 kalo semua barang tsb dijual misalnya kpd karyawan
 
 atau pihak lain, hasilnya dibukukan di pos mana ya ?
 
 bolehkan hasil penjualan tsb tdk masuk di neraca ?
 
 mohon juga peraturan/psaknya ada nggak ya ?
 
  
 
 demikian terima kasih
 
 PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:
 
 This email and any files transmitted with it are confidential and
 intended solely for the use of the individual or entity to whom 
they
 are addressed. If you have received this email in error please 
notify
 the system manager. This message contains confidential information
 and is intended only for the individual named. If you are not the
 named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
 e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
 received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
 system. If you are not the intended recipient you are notified that
 disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance 
on
 the contents of this information is strictly prohibited.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Keuangan] Re: Mungkinkah Kompas Dibagikan Gratis?

2008-02-15 Terurut Topik Jerry Matanari
Think out the box! Ungkapan lama, namun saya ingat dilontarkan salah 
satu mantan dosen saya Bapak Theo M Tuanakotta. Beliau salah satu 
seorang yang amat saya respect.

Bagi orang kebanyakan mungkin mengulas dan memprediksi strategi 
perusahaan adalah suatu hal yang silly. Tapi bagi saya memang 
menarik, Pak. Karna memang kebanyakan inovasi bisa berawal dari situ.


Warm regards,
S Jerry M

Partner,
The Chosen One Optima Consulting
0881-121-00631




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Dikky Zulfikar 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Terimakasih Bung Jerry. 
 
  
 
 Dz
 
  
 
  
 
 From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Jerry 
Matanari
 Sent: 04 Februari 2008 11:42
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: [Keuangan] Re: Mungkinkah Kompas Dibagikan Gratis?
 
  
 
 Ulasan strategi yang cukup menarik, Pak.
 
 Regards,
 
 S Jerry M
 Accountant/Consultant
 
 (021) -98765 -903
 
 --- In HYPERLINK
 mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-
[EMAIL PROTECTED]
 ogroups.com, Dikky Zulfikar 
 dikkyz@ wrote:
 
  Buat rekan-rekan pembaca dan penggemar Kompas, berikut artikel 
 saya tentang
  surat kabar Kompas. Mohon pendapatnya. 
  
  
  
  Gebrakan Kompas Update: Mungkin kah Nantinya Kompas Dibagikan 
 Gratis?
  
  HYPERLINK HYPERLINK
 http://www.dikkyzulfikar.comhttp://www.dikkyzulfikar.comwww.dikk
yzulfikar
 .com
  
  
  
  Setiap sore hari, khususnya di lampu merah perempatan jalan di 
 kota-kota
  besar, penjaja koran menawarkan koran murah, Kompas Update, 
 seharga Rp
  1.000,-. Ini lah strategi jitu dari salah satu harian nasional, 
 Kompas. 
  
  Harga seribu perak untuk koran Kompas, tentunya menjadi daya 
tarik
  tersendiri bagi para pengguna kendaraan bermotor yang sedang 
 menunggu lampu
  merah. Dengan banyaknya penjaja koran yang menawarkan Kompas 
 Update tersebut
  sebagai dagangan utama, dapat disimpulkan peminat koran tersebut 
 cukup
  banyak. Tentu saja hal ini menjadi pukulan telak bagi harian 
lain 
 yang
  terbit sore hari. 
  
  Saya penasaran, hari ini (1/2/08) saya membeli Kompas Update 
untuk
  membandingkan dengan Kompas yang terbit pagi hari. Hasilnya 
adalah:
  
  1. Jumlah halaman Kompas pagi hari 60 + 12 halaman, 
 sedangkan Update
  hanya 32 + 12 halaman.
  
  2. Yang tidak ada dalam Update adalah halaman rubrik seperti 
 Sport,
  Teropong, dan Sorotan (total 28 halaman)
  
  3. Yang baru dari Updata dan tidak ada dalam halaman Kompas 
 pagi
  hanyalah dua halaman koran, yaitu halaman 1 dan halaman 15 yang 
 berubah sama
  sekali (karena update berita). Selain halaman tersebut maka sama 
 persis.
  
  4. Iklan-iklan dan berita (selain disebut poin 3) di Kompas 
 pagi sama
  persis dengan Update.
  
  5. Harga Kompas pagi Rp 2.900,- sedangkan harga Update Rp. 
 1.000,-
  
  Bagi orang yang sudah berlangganan atau membeli Kompas pagi, 
maka 
 membeli
  Update hanya akan mendapatkan berita baru di halaman 1 dan 15. 
 Selebihnya
  sama persis. Sehingga harga seribu perak untuk update berita 
 tersebut di
  atas menurut saya terlalu mahal. 
  
  Bagi orang yang belum membaca Kompas dan membeli Kompas 32+12 
 halaman
  seharga Rp 1.000,- maka tidak terlalu murah, karena dibandingkan
  mendapatkan 60+12 halaman apabila membayar Rp 2.900,- tentunya 
 Kompas pagi
  lebih menarik. Artinya lebih baik beli edisi pagi, karena yang 
 pasti lebih
  lengkap walau sedikit lebih mahal. Mungkin edisi pagi tidak 
memuat 
 berita
  Update, namun 28 halaman tambahan yang tidak ada di Update 
terlalu 
 sayang
  untuk dilewatkan. 
  
  Mungkin karena alasan di atas pula, manajemen Kompas tidak 
kuatir 
 Update
  akan mengkanibal Kompas pagi yang artinya pelanggan Kompas pagi 
 tidak akan
  beralih ke Update. 
  
  Terhadap mereka yang sudah membaca Kompas pagi namun gila dengan 
 berita up
  to date, ya memang harus menambah seribu perak untuk mendapatkan 
 dua halaman
  berita baru, dan selebihnya masuk tong sampah.
  
  Mari kita gali kenapa Kompas memutuskan menerbitkan edisi Update 
 pada sore
  hari dengan harga Rp1.000,-. Menurut saya adalah sebagai berikut:
  
  1. Kompas ingin memukul telak pesaingnya di sore hari, yaitu
  koran-koran sore seperti Suara Pembaruan. Karena dari sisi harga 
 lebih
  murah, dan dari sisi berita juga up to date (walaupun cuma dua 
 halaman
  update saja).
  
  2. Tidak sampai disitu, strategi ini adalah double strike, 
 yaitu
  selain memukul koran sore juga menyikut koran pagi yang masih 
 dijual sore,
  seperti Jawa Pos, Republika, Media Indonesia, Sindo dan lainnya.
  Keunggulannya adalah harga yang pasti lebih murah dan ditambah 
 lagi berita
  lebih up to date dibandingkan dengan koran-koran pagi tersebut. 
  
  3. Dengan kemampuan menjual di bawah harga standar, yaitu 
 seribu
  perak, maka Kompas akan memperluas basis pembacanya. Yaitu para 
 pembaca yang
  tadinya tidak beli koran sama sekali, pembaca yang sudah beli 
 koran sekelas
  Kompas dalam hal harga, maupun pembaca yang

[Keuangan] Re: Surat keterangan penerimaan dana dari bank

2008-02-15 Terurut Topik Jerry Matanari
Dear Bapak Yth,
Apakah Bapak sudah coba lalu Bank menolak memberikan Remittance Advise 
(RA) kepada Bapak? Sebenarnya kalau Bapak hanya sekedar ingin tahu 
kapan dan berapa duit yang masuk paling gampangnya dengan mengecek 
rekening koran. Kemudian perusahaan Bapak membuat bukti penerimaannya 
kepada Customer.


Warm regards,

S Jerry M

Partner,
The Chosen One Optima Consulting
0881-121-00631



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Amitz Sekali 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Rekan2,
 
 Seandainya saya ingin mendapatkan surat keterangan bahwa benar saya
 menerima transfer uang sejumlah sekian dari sebuah perusahaan,
 bolehkah bank tempat saya membuka rekening menolak memberikannya?
 Selain di bank tersebut, adakah tempat lain yg bisa melakukannya?
 
 Trims sebelumnya.





Re: [Keuangan] Flowchart Akuntansi

2008-02-15 Terurut Topik Jerry Matanari
Flowchart akuntansi mah gampang Pak.. Ntar Bapak bisa lihat sendiri 
deh.. Justru isu utamanya adalah apakah applicable di perusahaan, 
atau tidak..

Kalau terlalu rumit itu sama seperti makai baju kelonggaran. 
Sebaliknya kalau kesempitan, ntar tidak mengakomodir semuanya. 

Kalau boleh saya menyarankan, setelah Bapak menguasai konsep SIAnya, 
sebaiknya Bapak banyak berdiskusi dengan user. Sehingga sebelum 
membuat coding program udah ada gambaran jelas user mau dan butuhnya 
seperti apa. Kalau ndak, ntar Bapak bisa cape sendiri. We may be 
work hard, but that's better if work smart ^_^


Warm regards,

S Jerry M

Partner,
The Chosen One Optima Consulting
0881-121-00631



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Idealisman Tambunan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Karena itu saya ingin membuat yang bisa dikustomize sesuai 
keinginnan end-user dimana mereka dapat mengambil yang mereka 
butuhkan dan mana yang tidak. Bisa kah teman mengkopy melalui email 
ini flowchart yang dari pak mulyadi (Namun saya akan coba ke 
Gramedia untuk mencari jika masih ada) dan sekaligus menunjukkan di 
bagian mana yang harus diperhatikan dalam perbuatan softwarenya 
nanti yang akan diedit oleh end-user untuk kepentingan mereka 
sendiri.
 Terima kasih.



[Keuangan] Re: Mungkinkah Kompas Dibagikan Gratis?

2008-02-07 Terurut Topik Jerry Matanari
Ulasan strategi yang cukup menarik, Pak.


Regards,

S Jerry M
Accountant/Consultant

(021) -98765 -903


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Dikky Zulfikar 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Buat rekan-rekan pembaca dan penggemar Kompas, berikut artikel 
saya tentang
 surat kabar Kompas. Mohon pendapatnya. 
 
  
 
 Gebrakan Kompas Update: Mungkin kah Nantinya Kompas Dibagikan 
Gratis?
 
 HYPERLINK http://www.dikkyzulfikar.comwww.dikkyzulfikar.com
 
  
 
 Setiap sore hari, khususnya di lampu merah perempatan jalan di 
kota-kota
 besar, penjaja koran menawarkan koran murah, Kompas Update, 
seharga Rp
 1.000,-. Ini lah strategi jitu dari salah satu harian nasional, 
Kompas. 
 
 Harga seribu perak untuk koran Kompas, tentunya menjadi daya tarik
 tersendiri bagi para pengguna kendaraan bermotor yang sedang 
menunggu lampu
 merah. Dengan banyaknya penjaja koran yang menawarkan Kompas 
Update tersebut
 sebagai dagangan utama, dapat disimpulkan peminat koran tersebut 
cukup
 banyak. Tentu saja hal ini menjadi pukulan telak bagi harian lain 
yang
 terbit sore hari. 
 
 Saya penasaran, hari ini (1/2/08) saya membeli Kompas Update untuk
 membandingkan dengan Kompas yang terbit pagi hari. Hasilnya adalah:
 
 1.   Jumlah halaman Kompas pagi hari 60 + 12 halaman, 
sedangkan Update
 hanya 32 + 12 halaman.
 
 2.   Yang tidak ada dalam Update adalah halaman rubrik seperti 
Sport,
 Teropong, dan Sorotan (total 28 halaman)
 
 3.   Yang baru dari Updata dan tidak ada dalam halaman Kompas 
pagi
 hanyalah dua halaman koran, yaitu halaman 1 dan halaman 15 yang 
berubah sama
 sekali (karena update berita). Selain halaman tersebut maka sama 
persis.
 
 4.   Iklan-iklan dan berita (selain disebut poin 3) di Kompas 
pagi sama
 persis dengan Update.
 
 5.   Harga Kompas pagi Rp 2.900,- sedangkan harga Update Rp. 
1.000,-
 
 Bagi orang yang sudah berlangganan atau membeli Kompas pagi, maka 
membeli
 Update hanya akan mendapatkan berita baru di halaman 1 dan 15. 
Selebihnya
 sama persis. Sehingga harga seribu perak untuk update berita 
tersebut di
 atas menurut saya terlalu mahal. 
 
 Bagi orang yang belum membaca Kompas dan membeli Kompas 32+12 
halaman
 seharga Rp 1.000,-  maka tidak terlalu murah, karena dibandingkan
 mendapatkan 60+12 halaman apabila membayar Rp 2.900,- tentunya 
Kompas pagi
 lebih menarik. Artinya lebih baik beli edisi pagi, karena yang 
pasti lebih
 lengkap walau sedikit lebih mahal. Mungkin edisi pagi tidak memuat 
berita
 Update, namun 28 halaman tambahan yang tidak ada di Update terlalu 
sayang
 untuk dilewatkan. 
 
 Mungkin karena alasan di atas pula, manajemen Kompas tidak kuatir 
Update
 akan mengkanibal Kompas pagi yang artinya pelanggan Kompas pagi 
tidak akan
 beralih ke Update. 
 
 Terhadap mereka yang sudah membaca Kompas pagi namun gila dengan 
berita up
 to date, ya memang harus menambah seribu perak untuk mendapatkan 
dua halaman
 berita baru, dan selebihnya masuk tong sampah.
 
 Mari kita gali kenapa Kompas memutuskan menerbitkan edisi Update 
pada sore
 hari dengan harga Rp1.000,-. Menurut saya adalah sebagai berikut:
 
 1.   Kompas ingin memukul telak pesaingnya di sore hari, yaitu
 koran-koran sore seperti Suara Pembaruan. Karena dari sisi harga 
lebih
 murah, dan dari sisi berita juga up to date (walaupun cuma dua 
halaman
 update saja).
 
 2.   Tidak sampai disitu, strategi ini adalah double strike, 
yaitu
 selain memukul koran sore juga menyikut koran pagi yang masih 
dijual sore,
 seperti Jawa Pos, Republika, Media Indonesia, Sindo dan lainnya.
 Keunggulannya adalah harga yang pasti lebih murah dan ditambah 
lagi berita
 lebih up to date dibandingkan dengan koran-koran pagi tersebut. 
 
 3.   Dengan kemampuan menjual di bawah harga standar, yaitu 
seribu
 perak, maka Kompas akan memperluas basis pembacanya. Yaitu para 
pembaca yang
 tadinya tidak beli koran sama sekali, pembaca yang sudah beli 
koran sekelas
 Kompas dalam hal harga, maupun pembaca yang biasa membeli koran 
murah, yaitu
 koran seribu perak, seperti harian Lampu Merah. 
 
 Tiga alasan tersebut di atas dapat dikategorikan strategi agresif, 
karena
 langsung menyerang para pesaing dengan senjata harga. Harga yang 
lebih murah
 dijadikan alat yang sangat efektif untuk mendapatkan pembaca baru 
dan
 mengalihkan pembaca koran pesaing kepada Kompas. 
 
 Pertanyaannya apakah Kompas tidak rugi dengan menjual di bawah 
harga
 standar?. Sudah disebutkan di atas bahwa Kompas menjual Update 
dengan harga
 seribu perak tapi mengurangi jumlah halaman secara signifikan. 
Dari tadinya
 60+12 halaman, menjadi 32+12 halaman. Dengan demikian, sebenarnya 
dalam hal
 jumlah halaman, harga yang ditetapkan untuk Update masih masuk 
akal. 
 
 Justru ada keuntungan strategis lainnya yang didapatkan Kompas 
dengan
 strategi Updatenya tersebut, yaitu:
 
 1.   Total oplah koran Kompas akan bertambah secara signifikan.
 
 2.   Dengan semakin besarnya oplah Kompas, maka koran tersebut 
akan
 lebih mudah 

RE: [Keuangan] (BN ) Subprime, CDO Bank Losses May Exceed $265 Billion, SP Says

2008-01-31 Terurut Topik Jerry Matanari
Dear Pak,
  Kalau saya salah, saya akan terima. Namun bisakah langsung di point-out 
maksud Bapak kesalahannya dimana?
   
  Regards,
  Jerry
  

Arianro Pantun Daud [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Salah berat. Piye to mas...

Rgds,
Arianro

Ingat krismon 98? Pada saat itu perusahaan Indo jg banyak berhutang ke
LN.
Dan ingat resep IMF? Naikkan suku bunga gila-gilaan!
Akibatnya: Perusahaan Indo yg butuh duit bwt bayar utang ke LN
kelabakan. Minjem duit mau dari mana dengan suku bunga yang gila-gilaan?
Ya gulung tikar!
==
Bandingkan dengan yang sekarang dilakukan pemerintah Amerika: Memotong
tingkat suku bunga..
Dasar.. Tahun 1998 negara kita dikasih saran asing dikibulin
mentah-mentah.
Okay deh. Buat bank sentral Amerika, selamat bekerja keras! he he he

Regards,
S Jerry M
Accountant/Consultant
(021) -98765 -903

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] (BN ) Subprime, CDO Bank Losses May Exceed $265 Billion, SP Says

2008-01-31 Terurut Topik Jerry Matanari
Kekhawatiran Bapak benar.
  Saat inflasi tinggi, suku bunga memang biasanya dinaikkan oleh Bank Sentral 
untuk meredam inflasi.
   
  Namun bukankah menaikkan suku bunga secara gila-gilaan juga akan mematikan 
dunia usaha? Apalagi bila banyak hutang yang mesti jatuh tempo (kalau di 
neraca, posisinya berada di posisi current liabilities)
   
  Maka pertayaannya akan menjadi relatif.. Kita pro siapa? atau.. Siapakah yang 
akan dijadikan sebagai korban (lambs for sacrifice)? Dan seperti yang Bapak 
katakan, ini bukanlah dilema yang mudah..
   
  Point out dari analisis saya sebelumnya adalah: 'seharusnya, tidak ada yang 
lebih mencintai negara sendiri selain warna negaranya sendiri. 
   
  Saat suprime mortgage disekuritisasi di US, efeknya menjadi lebih berantai 
(efek Truman) dibandingkan kalau dia tidak sekuritisasi. Financial institution 
dan hedge fund di US bertindak terlalu agresif membeli SPM. Akibatnya, saat 
kridit KPR nasabah macet (underlying asset-nya kacau), para hedge fund ini pun 
kelabakan. Apalagi para hedge fund yang berlomba-lomba membeli SPM dengan cara 
ngutang (nyari leverage lagi) dari pinjaman luar negeri..Berantai lah 
akibatnya..Dan Amerika Serikat yang katanya saat ini 'terancam' krismon, boleh 
membuat keputusan tanpa tekanan dari IMF.
   
   
  Terkait IMF, ya gimana yah Pak.. Abu-abu juga.. Soalnya dalam setiap tindakan 
ekonomi, saya percaya tidak hanya ada penjelasan logika matematis, melainkan 
ada juga motif dibalik itu. 
  Logika matematis bisa gampang kita baca.. tapi motif IMF?
   
  Justru karena kita tidak tahu dengan pasti motif negara asing terhadap negara 
kita, menurut saya lebih baik berhati-hati dengan apa yang namanya 'paket-paket 
kebijakan IMF', apalagi kalau 'paket-paket kebijakan' tersebut sangat volatile 
atau ekstrim dampaknya..
   
  Kalau ada orang nanya saya, percaya mana Pak Poltak (bangsa sendiri) atau 
percaya ama IMF? Saya lebih prefer menjawab: 
  Pak Poltak aja..
   
   
  Terima kasih Pak atas komentar dan penjelasan Bapak sebelumnya.
   
   
  Warm Regards,
  S Jerry M
  (021) -98765 -903
   
  =
   
  

Poltak Hotradero [EMAIL PROTECTED] wrote:
  At 04:53 PM 1/31/2008, you wrote:

Ingat krismon 98?
Pada saat itu perusahaan Indo jg banyak berhutang ke LN.

Dan ingat resep IMF?
Naikkan suku bunga gila-gilaan!

Akibatnya:
Perusahaan Indo yg butuh duit bwt bayar utang ke LN kelabakan. 
Minjem duit mau dari mana dengan suku bunga yang gila-gilaan? Ya gulung tikar!

Tidak bisa dipandang sesederhana itu.

Menaikkan suku bunga diperlukan untuk meredam inflasi. Inflasi 
muncul karena posisi M1 dan M2 mengalami ekspansi melebihi 
kebutuhan. Terlalu banyak uang mengejar terlalu sedikit 
barang. Satu-satunya cara untuk meredam inflasi adalah melakukan 
aksi moneter menaikkan suku bunga supaya orang lebih berminat 
menyimpan uangnya di bank (karena bunganya tinggi) - ketimbang 
melarikannya ke luar negeri atau membeli barang (yang bisa berakibat 
kelangkaan dan kenaikan harga lebih lanjut). Tanpa adanya kenaikan 
suku bunga -- maka yang akan terjadi adalah hyper-inflation. Pada 
keadaan seperti ini orang akan kembali ke era barter

Memang selalu ada trade-off. Bank jadi korban karena balance sheet 
mereka tergerus kiri-kanan. Itu sebabnya sistem perbankan perlu 
diselamtkan dengan cara melakukan rekapitalisasi -- dan membuang 
kredit bermasalah yang ada di dalam perbankan supaya bank tersebut 
dapat kembali mengucurkan pinjaman.

Kenapa M1 dan M2 bisa melonjak? Karena ada tekanan di sisi nilai 
tukar rupiah yang melemah. Kenapa melemah? Karena banyak proyek 
jangka panjang dibiayai oleh dana jangka pendek. Mismatch. Ketika 
jatuh tempo - maka berbondong-bondonglah uang ini keluar Indonesia 
untuk membayar bunga -- dan ketika diconvert menjadi mata uang asing 
untuk repatriasi -- tersisalah sejumlah besar rupiah yang membuat M1 
dan M2 meningkat drastis.

Bisa saja kita tidak mengikuti nasihat IMF. Tapi konsekuensinya 
jelas: ekonomi PASTI ambruk karena terkena hyper-inflasi ditambah 
perbankan yang collapsed. Dalam keadaan seperti itu duit tidak lebih 
dari kertas.

=

Bandingkan dengan yang sekarang dilakukan pemerintah Amerika:
Memotong tingkat suku bunga..


Dasar..
Tahun 1998 negara kita dikasih saran asing dikibulin mentah-mentah.

Pemerintah Amerika tidak pernah memotong suku bunga -- karena 
otoritas moneter BUKAN terletak pada pemerintah Amerika -- melainkan 
pada Federal Reserve yang merupakan gabungan dari berbagai bank 
swasta di Amerika. (Amerika tidak punya Bank BUMN). Para direktur 
Federal Reserve umumnya bukan orang bank, kebanyakan adalah akademisi 
- seperti contoh Bernanke dan Mishkin.

Itu sebabnya Federal Reserve bisa independen - karena mereka tidak 
bisa diatur oleh pemerintah.

Bagaimana dengan Indonesia? Bank Sentral di Indonesia baru 
independen setelah tahun 2000.
Dan salah satu biang krisis moneter di Indonesia adalah tidak 
independen-nya Bank Sentral - karena cuma berperan sebagai 

Re: [Keuangan] Nanya Saham

2008-01-29 Terurut Topik Jerry Matanari
Iya Pak,
  Benar kata Pak Poltak.
  Saham itu bukan mainan..
   
  Apalagi kalo pas company IPO,
  yang kebanyakan 'bermain' adalah ekspektasi.
  Biasanya siy, kalau perusahaan baru IPO, harga sahamnya di awal-awal akan 
naik -- game ekspektasi. 
  Setelah itu baru menukik turun, hehe.. Katenye sih 'koreksi pasar'
   
   
   
  Warm regards,
  S Jerry M
   
  Accountant/Consultant
  (021) -98765 -903
   
   
   
  

Poltak Hotradero [EMAIL PROTECTED] wrote:
  At 07:16 PM 1/25/2008, you wrote:
Guys,
Gw punya saham perdana, gimana yah cara main saham, serta lika-likunya ?.
Karena saya awam nih, mohon pencerahannya bang poltak dan kawan-2.
Makasih atas sharing ilmunya.
Salam.,
-Edoy-

Main bagaimana?
Memangnya saham itu mainan?
Saya sih sudah kenyang melihat orang yang dipermainkan saham

Balik ke soal saham perdana.
Saham perdana tidak ada pakem yang jelas. Mau pakai analisa 
fundamental -- ya percuma karena lebih banyak ekspektasi yang bermain 
(gimana coba mau menghitung beta-nya saham demikian?). Mau pake 
teknikal -- juga nggak bisa karena nggak ada sejarahnya.

Jadi apa yang bisa dipakai acuan? Ya perasaan masing-masing. 



 

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] minyak tembus 100 dollar AS per barrel

2008-01-13 Terurut Topik Jerry Matanari
Ya karena hukum ekonomi, Pak. Demand vs Supply.

Nilai kurs mata uang 'negara lain' tersebut naik, karna permintaan 
terhadap mata uangnya memang meningkat. Bisa disebabkan karna ekspor 
negara tersebut meningkat.

Kalo ekspor negara, katakanlah Malaysia meningkat, maka negara 
pengimpornya akan membutuhkan uang ringgit untuk membayar komoditi 
yang dijual Malaysia tsb. Akibatnya permintaannya Ringgit akan naik. 
Kursnya juga naik.

Kasus yang berkebalikan akan terjadi untuk negara yang lebih banyak 
mengimpor daripada mengekspor. Lebih banyak membeli daripada menjual.

Gak semua negara, Pak, senang kalau nilai kursnya naik. Pemerintah 
Cina misalnya, terus mem-peg Yuan supaya gak naik signifikan 
sehingga produk-produk Cina harganya selalu lebih murah dibanding 
pesaing. Jadi pemerintah Cina melakukan intervensi.

Kalo pemerintah kita mau melakukan intervensi penuh, cadangan 
devisanya nggak sanggup Pak. Lihat aja kasus 1998. Ya, karna itu 
terpaksa nilai tukar Rupiah dibiarin aja mengambang (sesuai 
mekanisme demand-supply pasar).

Kalo ekspor Indonesia menguat, secara alami nilai Rupiah akan 
terdongkrak naik kecuali pemerintah melakukan intervensi.



Warm regards,


S Jerry M
Accountant/Consultant

(021) -98765 -903





--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, albert 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 mauikutan nimbrung tp utk bertanya hehe. pelemahan rupiah ... atau 
kekuatan
 rupiah
 utk bertahan kok tidak diimbangi oleh negara lain ya? kita selalu 
berpatokan
 thd dollar,
 jadi perubahan 9000  - 9400, selalu bilang oh wajar, tp kalo 
diperhatikan
 kenapa mata uang negara lain menguat terus ya? yg paling 
signifikan ya
 dollar kanada dulu dari 7000an sekarang 9600 melebihi dollar 
amerika?
 bisa bantu jelasin?thx
 
 
 On Jan 5, 2008 10:37 AM, EKO-KERTAJAYA [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
 -- 
 Regards,
 Albert Ricardo
 http://newabe.wordpress.com
 http://ihedge.wordpress.com
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Keuangan] minyak tembus 100 dollar AS per barrel

2008-01-07 Terurut Topik Jerry Matanari
Tidaklah perlu terlalu panik, Pak.
  Tiap negara punya kesusahannya masing-masing.
   
  Kalau kita memandang lebih luas, pemerintah Amerika Serikat pun sekarang 
sedang dipusingkan masalah subprime mortgage. 
  -- Masalah akibat hutang dibiayai dengan hutang.. =)
  Akibat masalah dari sektor finansial ini, nilai tukar 
  USD terhadap Yen diprediksi akan melemah setidaknya untuk beberapa bulan ke 
depan..
   
  Alih-alih memusingkan APBN, kenaikan harga BBM dampaknya akan lebih terasa 
pada biaya produksi, apalagi bagi industri yang banyak membutuhkan listrik 
maupun BBM.
   
  Kini sudah saatnyalah berinovasi beralih ke sumber energi yang lebih murah 
secara biaya (supaya bisa meningkatkan daya saing ekspor) dan tentunya yang 
ramah lingkungan.,
   
   
   
  Regards,
   
  S Jerry M
  Cost Accountant/Financial Consultant
   
  (021) -98765 -903

Deni Ridwan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Salam,

Kalo kita lihat pemberitaan di Media massa,
kenaikan harga minyak akan meningkatkan beban APBN
karena kenaikan revenue masih lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan subsidi 
BBM
belum lagi revenue tsb masih harus dibagi dengan pemerintah daerah.

Yg cukup mengkhawatirkan adalah kenaikan harga minyak ini 
juga dibarengi dengan pelemahan rupiah terhadap dollar amerika
padahal mata uang lain cenderung menguat thd USD ini
akibatnya tekanan inflasi utk indonesia jadi makin berat
yaitu akibat kenaikan harga minyak plus pelemahan IDR terhadap USD
apa benar demikian?
mohon pencerahan

Salam
Deni Ridwan 


--potong sedikit (^^)--


Re: [Keuangan] manajemen risiko

2008-01-07 Terurut Topik Jerry Matanari
Dear Pak,
   
  Di dalam attachment terdapat satu free journal buat Bapak. Kalau Bapak mau, 
Bapak juga bisa melihat lagi ke referensi jurnal tersebut.
   
  Untuk buku, mungkin Bapak bisa mencoba bukunya Joel Bessis, Risk Management 
in Banking, John Wiley and Sons. Kalau tidak salah edisi terbaru keluaran 2008 
sudah ada.
   
   
  Warm regards,
   
  S Jerry M
  Cost Accountant/Financial Consultant
  (021) -98765 -903
  

soedjiharto83 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  mau nanya donk.. ada yang tau referensi buku ato jurnal ga ? Tentang 
manajemen risiko operasional perbankan.. Lg nulis skripsi tapi lg 
stuck nich. tq y



 

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] minyak tembus 100 dollar AS per barrel

2008-01-03 Terurut Topik Jerry Matanari



Yang dikatakan Bapak Arief, ada benarnya. Kenaikan
harga minyak di satu sisi akan menambah subsidi BBM
(di sisi pengeluaran negara).
 
Namun kita perlu pula melihat dari dua sisi, bahwa
kenaikan harga BBM juga (di sisi pendapatan negara)
akan menaikkan penerimaan pula.
 
Masalahnya, informasi apakah status Indonesia adalah
net importer minyak atau tidak itu perlu dipertanyakan
publik secara kritis.
 
Perlu masyarakat ketahui secara luas bahwa kontrak
bagi hasil antara BPMigas dan kontraktor asing
(seperti Exxon, BP, Conoco, Chevron, dll) melalui
mekanisme PSC (Profit Sharing Contract) adalah 85:15
untuk minyak. -- 85 persen untuk BPMigas, dan 15%
untuk kontraktor. Proporsi pemerintah/BPMigas besar
sekali bukan?

Lalu sebenarnya sebesar apa sih, volume konsumsi BBM
Indonesia? Kita butuh informasi angka ini secara valid
sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara transparan
kepada publik.

Mengapa kontraktor asing yang mendapat proporsi hanya
15% bisa untung (ingat, biaya eksplorasi dan beban
gaji pegawai perusahaan minyak itu besar-besar) .
Sementara itu pemerintah yang mendapat proporsi 85%
selalu tekor/rugi?

Soal angka 85:15 itu merupakan angka standar yang umum
diketahui industri migas.



Regards,

S Jerry M
Cost Accountant/Financial Consultant

(021) -98765 -903



--


--- Arief R Rasyid [EMAIL PROTECTED] wrote:

 yg pasti akan menambah subsidi BBM di APBN. andai
 subsidi dikurangi pasti akan mengurangi daya beli
 masyarakat utk sementara waktu.
 kalau soal krisis, kayaknya fundamental pemerintah
 saat ini cukup kuat dg makin meningkatnya cadangan
 devisa om.
 
 arief
 
   - Original Message - 
   From: anton ms wardhana 
   To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com 
   Sent: Thursday, January 03, 2008 9:25 AM
   Subject: [Keuangan] minyak tembus 100 dollar AS
 per barrel
 
 
   Pengaruhnya baik atau buruk buat Indonesia ya?
   pengalaman kemaren-kemaren sih, kalo negara lain
 krisis, kita ikutan krisis
   negara lain kemudian membaik setelah melalui
 kesulitan, kita masih tetep
   krisis *menghela napas*
 
   [ari.ams]
 
   http://www.kompas.co.id
   Recent Activity
 a..  18New Members
   Visit Your Group 
   Y! Messenger
   Send pics quick
 
   Share photos while
 
   you IM friends.
 
   Endurance Zone
   on Yahoo! Groups
 
   Communities about
 
   higher endurance.
 
   Fitness Challenge
   on Yahoo! Groups
 
   Get in shape w/the
 
   Special K Challenge.
   . 

 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 



  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 



Re: [Keuangan] Indonesia Will Made Sovereign Wealth Fund

2007-12-27 Terurut Topik Jerry Matanari
Keseimbangan sektor riil dan moneter di Indonesia semakin mengkhawatirkan. 
   
  Cari duit di sektor keuangan lebih gampang. Sementara sektor riil kita 
relatif mandek. Main saja di index HangSeng misalnya, returnnya bisa 
gila-gilaan (risikonya sebenarnya besar pula tentunya). Bandingkan dengan 
sektor riil yang mesti mikirin keluar duit bulanan buat sewa kantor, bayar 
pegawai, listrik, ATK, dan lain sebagainyanya. Sementara sektor finansial orang 
keluar duitnya cuma buat brokerage fee atau financing charge saja, returnnya 
bisa gila-gilaan.
   
  Padahal sebenarnya yang cara cari duit yang kelihatan fast track dan lebih 
canggih itu, pastilah nggak sustainable untuk jangka panjang. Lihat saja kasus 
crash harga situs dot.com di Amerika Serikat akibat overbubble harga pas tahun 
2000-an. Atau yang baru-baru ini di Indonesia ada saham CPRO yang nggorengnya 
dulu gila-gilaan.
   
  Atau sekarang ini kasus paling hot di Amerika: soal subprime mortgage. 
Bayangkan, betapa kreatif-nya investment banker di sana itu. Masa, hutang 
dibiayai dengan hutang?. Efeknya, yah, domino. Yang rugi? Investor? 
Pemerintah sono juga jadi pusing kok.
   
  Jadi sebenarnya petuah kuno orang-orang dulu benarlah adanya. Mau kaya? Ya, 
kerja keras! Produksi barang, jual barang, untungnya direinvest, kalau butuh 
modal buat ekspansi baru terbitin saham atau obligasi di pasar keuangan.
   
  No pain, no gain.
   
   
   
  Warm regards,
  S Jerry M
   
  Financial Planner/Consultant
  (021) -98765 -903
   
  

ardhi amirullah [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Miranda Usulkan Pembentukan 'Sovereign Wealth Fund'

JAKARTA--MEDIA: Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI) Miranda Swaray 
Goeltom mengusulkan perlunya keberadaan semacam dana yang disebut sovereign 
wealth fund (SWF) yang memiliki fungsi stabilisasi, investasi, maupun 
tabungan.Ke depan hal ini sangat relevan dengan tantangan ekonomi global bagi 
perekonomian Indonesia dalam bentuk ketidakpastian yang semakin tinggi terutama 
di sektor keuangan, kata Miranda dalam pidato pengukuhan gurubesar ekonomi di 
hadapan Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) di Jakarta, Sabtu (15/12).
selanjutnya:
http://tazbatlaw.blogspot.com/2007/12/indonesia-will-make-sovereign-wealth.html


-
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Minta cara perhitungan HPP

2007-12-26 Terurut Topik Jerry Matanari
Dear Ibu Wijaya Yth,
  Berarti ada joint cost ya?
   
  Sayangnya Ibu tidak memberitahu detail komponen biayanya di perusahaan Ibu, 
mana saja cost-cost yang dibagi bersama (joint cost), dan mana saja biaya yang 
traceable ke masing-masing PK, CPO, dan PKO.
   
  Traceable cost + alokasi joint cost akan menjadi HPPr atau COGM (Cost of Good 
Manufactured), selanjutnya
   
  HPP = Beginning inventory + COGM - Ending Inventory.
   
  Pertanyaannya mungkin adalah bagaimana cara alokasi akuntansi biaya yang 
tepat untuk joint cost PK,CPO, dan PKO di perusahaan Ibu. Tentunya untuk hal 
ini diperlukan informasi lebih rinci tentang struktur biaya dan volume produksi.
   
  Warm regards,
  S Jerry M
  Financial Planner/Consultant
  (021) -98765 -903
  [EMAIL PROTECTED]
   
   
   
  
Kristina Wijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dear All,
Teman-teman mau tanya donk..
Cara menghitung HPP PKO (Palm kernel Oils) untuk perkebunan kelapa sawit gimana 
ya?
Dimana kita ada menghasilkan CPO  PK juga. Untuk penjualan hanya ada CPO dan 
PKO, sedangkan untuk PK diolah lagi ke PKO.
Jikalau temen-temen ada yang tau cara perhitungannya, minta di share 
ya..

Thanks ya sebelumnya.

salam,
kristin

__
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. 
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re: KAP yang masuk dalam daftar Bapepam

2007-12-24 Terurut Topik Jerry Matanari
Iya, kalau ketahuan setup opini, akuntan publiknya bisa kena suspend,
   
   
  Regards,
  Jerry

anton m. suryawardhana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  kalo membantu mencarikan KAP yang terdaftar di Bapepam (ada sttd-nya),
bisa jalan-jalan ke link ini
http://www.bapepam.go.id/neoakuntanpublik/viewpublikap.aspx

Kalo supaya laporan auditor bunyinya wajar tanpa pengecualian, itu
bukan tergantung sudah atau belum pernah diaudit sebelumnya, melainkan:
1. seberapa taat azas dan seberapa konsisten kita menerapkan standar
akuntansi yang disusun IAI di perusahaan kita, dan
2. seberapa andal bukti2 pendukung transaksi kita yang digunakan untuk
pelaksanaan poin 1

Maksud saya ya bisa aja kan jurnalnya semuanya beres sesuai SAK,
giliran dicek buktinya bodong semua (^^) Ini memang perlu kerjasama
antara front dan back office. Jadi kalo pencatatan akuntansi di
perusahaan Ibu belum memenuhi poin 1 dan 2, ya pls dibetulin dulu
sebelum KAP-nya mulai bertugas. 

Dan harus dibetulin sebelum diaudit Bu, soalnya KAP yang sama ngga
boleh nyusunin pembukuan kompeni Ibu sekaligus melakukan auditnya.
Ngga fair hehehe
Nah, kalo Ibu butuh bantuan soal pelaksanaan poin 1 dan 2 itu, banyak
kantor konsultan yang siap membantu Ibu. Saya aja ngga nolak kok, Bu
(Joking)
Kalo itu sudah terlaksana, baru deh bisa dijamin hasil akhirnya sesuai
keinginan Bos.

Kalo maksud Ibu itu maunya setup supaya opini dari KAP jadi WTP, meski
poin 1 dan 2 belum dilakukan.. hmmm.. Dari saya sih menyarankan
jangan. Kasihan KAP-nya, kelak (^^)

salam, ari ams

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Archangela Sisca
Marlian Wiriyadie [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear rekan-rekan semua,
 
 Saya lagi bingung nih, perusahaan tempat saya bekerja ingin di audit
oleh
 KAP dalam rangka menjadikan Perusahaan Tbk, masalahnya perusahaan
saya tuh
 belum pernah di audit sama sekali dan si bos pengennya hasil audit
wajar
 tanpa syarat. Nah beberapa waktu lalu sempet membicarakan hal ini
dengan
 beberapa KAP besar dan mereka tidak bisa memenuhi keinginan bos saya
 dengan alasan karena belum pernah diaudit sebelumnya.
 Ada yang bisa bantu saya untuk mendapatkan solusinya gak yah???
secara saya
 sebagai anak buah harus mengikuti keinginan atasankan?? saat ini saya
 diminta mencarikan KAP yang masuk dalam daftar Bapepam tetapi bisa
 memberikan hasil yang sesuai dengan keinginan bos, mungkin ada
rekan-rekan
 yang pernah mengalami hal yang sama dan mau berbagi dengan saya.
 terima kasih sebelumnya.
 
 
 
 -- 
 Archangela Sisca Marlian Wiriyadie
 http//chik4.blogspot.com
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]




 

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Minta Rekomendasi Toko Buku

2007-12-24 Terurut Topik Jerry Matanari
Kieso? Horngren? Keown? Baker?
  Di Gramedia juga ada kok Pak, atau kalau kebetulan lagi kosong pesan indent 
saja,
  Di Kwitang juga ada,hehe
   
  Mudah2an bisa memberi pencerahan dan solusi. :)
   
   
   
  Regards,
  S Jerry M
  Financial Planner/Consultant
   
  (021) -98765 -903
  

habibie_nw [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Assalamu'alaikum.
Saat ini saya baru lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Karena 
saya adalah mahasiswa ikatan dinas, saya terbiasa mendapatkan pinjaman 
buku-buku kuliah dari kampus. Setelah saya lulus, saya ingin membeli 
beberapa buku akuntansi, ekonomi, dan keuangan sebagai referensi saya 
saat bekerja.
Jadi, saya ingin meminta rekomendasi dari rekan-rekan semua, dimanakah 
toko yang menjual buku-buku asing yang asli (berbahasa inggris)? Saya 
saat ini sangat kesulitan dalam mencari toko yang menyediakan buku-
buku yang benar-benar saya perlukan. Terima kasih saya ucapkan.

Habibie Nugroho Wicaksono



 

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]