Ya silakan cabut. Bagaimana caranya?
Intinya ngomong begini kan cuma mau Indonesia tambah ribut.Yang di Amerika
enak, tinggal nonton berita Rakyat Indonesia
babak belur.
--- jonathangoeij@... wrote:
intinya celah menganga pada pasal 3 TAP MPRS itu cuman omong kosong belaka,
tidak ada itu
intinya celah menganga pada pasal 3 TAP MPRS itu cuman omong kosong belaka,
tidak ada itu.
TAP MPRS mutlak harus dicabut!
---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote :
Apa betul diskusi-diskusi itu sudah memenuhi kaidah keilmuan?
Atau masih "meraba gajah" - yang langsung atau tidak, sengaja at
Apa betul diskusi-diskusi itu sudah memenuhi kaidah keilmuan?Atau masih "meraba
gajah" - yang langsung atau tidak, sengaja atau tidak,hanya mengorek luka
sendiri? Ujungnya, anak-anak Indonesia melihatdiskusi-diskusi itu sebangsa
reuni yang cuma asyik mengulang nostalgia,
sementara sebagian dari
Di Universitas2-pun juga diberangus, contohnya Lentera di Satya Wacana
Salatiga, monologue Tan Malaka di Institute Francais Indonesia, lapak baca
Universitas Telkom, dll dll.
Mempelajari secara ilmiah tidak harus universitas, penyebutan universitas
hanyalah contoh (seperti).
Pasal 3Khususnya me
Apa LBH itu universitas?
--- jonathangoeij@,,, wrote:
Celah menganga?
Buntut Seminar 1965, Seratusan Orang Kepung LBH Jakarta Malam Ini
Read more at
https://nasional.tempo.co/read/910004/buntut-seminar-1965-seratusan-orang-kepung-lbh-jakarta-malam-ini#QKI15AuCmMbjQfF4.99
https://www.youtube.c
Celah menganga?
Buntut Seminar 1965, Seratusan Orang Kepung LBH Jakarta Malam Ini
Read more at
https://nasional.tempo.co/read/910004/buntut-seminar-1965-seratusan-orang-kepung-lbh-jakarta-malam-ini#QKI15AuCmMbjQfF4.99
https://www.youtube.com/watch?v=OCjnzESffrc
---In GELORA45@yahoogroups.com
Selagi belum dicabut kenapa tidak memanfaatkan celah yang menganga
di pasal 3 TAP tsb?
Jangan-jangan cara berpikir kaum intelektual sudah menjadi kebarat-baratan
yang bisanya cuma menuntut, tidak lagi ilmiah apalagi militan. Mosok akademisi
kalah berpikir dari jenderal-jenderal (Nasution cs) y
Dengan "perkawinan antara tribalisme agama dan militerisme" yang terjadi saat
ini ditambah legalisasi represi melalui TAP MPRS 25 1966 itu apakah mungkin
dilakukan studi komunisme? Bukankah para paranoid agama dan militer itu akan
mengatakan study itu sebagai manifestasi pengembangan faham dan
"betapa miskin studi ilmu-ilmu sosial dan humaniora dewasa ini tanpa
kadar tertentu pemahaman atas Marxisme dalam aneka mazhabnya"
Nah, kita tunggu Herry Priyono (juga Hendropriyono SE, SH
serta akademisi lain) untuk memelopori bangkitnya tradisi keilmuan.
Toh kajian ilmiah tentang komunisme, Ma
Ditengah kegaduhan paranoia (ketakutan berlebihan penderita sakit jiwa) yg
sengaja dihembuskan oleh politikus busuk komunisto phobi, artikel dikoran
Kompas, yg ditulis oleh B.Herry Priyono -Dosen Program Pascasarjana Sekolah
Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, bisa berperan mendorong orang u
10 matches
Mail list logo