[mediacare] Kakek Buyut Yap Thiam Hien Adalah Mafia Opium Cina Dari Guangdong !!

2007-10-08 Terurut Topik Yap Hong-Gie
Bung moderator Yth,


Terima kasih atas tanggapan Anda

Saya kira yang paling relevan disini adalah statement Mus bahwa, menurut 
Wikipedia, Kakek buyut YTH adalah bahwa Mafia
Opium Cina Dari Guangdong?


Wikipedia mengatakan:
Ketika monopoli opium di Hindia Belanda dihapuskan, kehidupan
keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot.

Mus mengatakan:
Kakek buyut YTH adalah bahwa Mafia Opium Cina Dari Guangdong


Berita yang dilemparkan ke publik, khususnya mengenai (pribadi)
seseorang harus didasari oleh bahan data faktual.
Kalaupun pemberitaan itu didasari oleh: tafsir, ramalan dan perkiraan
dan asumsi pribadi, itu harus dicantumkan dengan jelas, agar supaya
ada pemisahan antara fakta dengan opini.
Sedangkan yang dilakukan Mus adalah, memanipulir data
(wikipedia) dengan opini pribadi, yang adalah pembohongan publik.


Contoh:
Semenjak diberlakukan pelarangan judi oleh Kapolri Jen. Sutanto,
bisinis nite life dikota menjadi suram.
Semua pihak yang terkait bisnis dunia malam mengeluh, mulai dari
tukang parkir, tukang rokok sampai ke pemilik diskotik, restoran, dll, semuanya 
mengeluh.

Pertanyaannya:
Apakah fenomena ini bisa diartikan, ditafsirkan, disimpulkan bahwa
mereka semua ini adalah bandar judi???



Mus sering berceramah tentang konspirasi global,
padahal wawasannya cuma sebatas tingkat kecamatan, sedangkan moralnya
sudah rusak total, sehingga membuat sistim demokrasi menjadi anakhi
berpendapat.


Wassalam, yhg.
-

Pak YHG,

Nyonya Muskit kadang memang terlalu cepat menyimpulkan.

Kalau saya baca ulang dari Wikipedia:
Wikipedia (kutipan):
[Kakek buyutnya adalah seorang Luitenant yang bermigrasi dari provinsi
Guangdong di Tiongkok ke Bangka, namun kemudian pindah ke Aceh.

Ketika
monopoli opium di Hindia Belanda dihapuskan, kehidupan keluarga Yap
dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot. Ditambah lagi
oleh kekeliruan investasi di Aceh berupa kebun kelapa
yang ternyata tidak memberikan hasil yang menguntungkan.]

YHG:
Coba, kalimat Wikipedia mana yang secara explisit menyebutkan bahwa,
Kakek buyut YTH adalah bahwa Mafia Opium Cina Dari Guangdong?

Komentar:
Sepertinya narasi yang ada di Wikipedia memang ada beberapa
kejanggalan, sehingga bisa ditafsirkan macam-macam.

1. Kakek buyut YTH adalah seorang Luitenant yang bermigrasi dari
provinsi Guangdong di Tiongkok ke Bangka,  namun kemudian pindah ke Aceh.

Pertanyaan: Jabatan Luitenant itu saat ia dia di Guangdong bukan?
Begitu pindah ke Bangka lalu ke Aceh, apakah masih Luitenant juga?
Ataukah berbisnis kopra/kelapa?

Mungkin akan lebih menarik bila ditambahkan alasan kenapa ia pindah ke
Bangka. Ada kejadian apa pada saat itu di Guangdong?

2. Ketika monopoli opium di Hindia Belanda dihapuskan, kehidupan
keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot.

Ini yang fatal dan bisa bikin salah tafsir - dengan penghapusan
monopoli opium, kehidupan keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat
Tionghoa saat itu merosot. Tidak dijelaskan secara rinci korelasi
antara monopoli opium dan merosotnya kehidupan masyarakat Tionghoa.
Bisa ditafsirkan kala itu masyarakat Tionghoa memonopoli jalur
perdagangan opium. Tapi memang dulu operator Rumah Candu kebanyakan
orang Tionghoa.




[mediacare] Wealth and the Culture of Nations

2007-10-08 Terurut Topik sidqy suyitno


Wealth and the Culture of Nations


Gregory Clark


 


Modern economists have turned Adam Smith into a prophet,
just as Communist regimes once deified Karl Marx. The central tenet they
attribute to Smith – that good incentives, regardless of culture, produce good
results – has become the great commandment of economics. Yet that view is a
mistaken interpretation of history (and probably a mistaken reading of Smith).


Modern growth came not from better incentives, but from
the creation of a new economic culture in societies like England
and Scotland.
To get poor societies to grow, we need to change their cultures, not just their
institutions and associated incentives, and that requires exposing more people
in these societies to life in advanced economies.


Despite the almost universal belief by economists in the
primacy of incentives, three features of world history demonstrate the
dominance of culture.


·   
In the past, excellent governments
– that is, governments that fully incentivized the citizenry – have gone hand
in hand with economic stagnation.


·   
The incentives for economic
activity are much better in most poor economies, including pre-industrial
economies, than in such prosperous and contented economies as Germany
or Sweden.


·   
The Industrial Revolution itself
was the product of changes in basic economic preferences by people in England,
not changes in institutions.


For example, the cotton textile industry that developed in
Bombay between 1857 and 1947 operated with no employment restrictions, complete
security of capital, a stable and efficient legal system, no import or export
controls, freedom of entry by entrepreneurs from around the world, and free
access to the British market. Moreover, it had access to some of the world’s
cheapest capital and labor, in an industry where labor accounted for more than
60% of manufacturing costs. Profit rates of only 6-8% in the early twentieth
century were enough to induce construction of new mills.


Yet India’s
textile industry could not compete against Britain’s,
even though British wages were five times higher. Incentives alone could not
produce growth.


At the opposite end of the spectrum, Scandinavia
is notorious among economists for high taxes and government spending. Wage
income is effectively taxed at a whopping rate of 50-67%. Economic activity is
everywhere hedged by rules, regulations, and restrictions. Yet these are
successful economies, producing as much per worker hour as the United
  States, and growing steadily.


By contrast, in medieval England,
typical tax rates on labor and capital income were 1% or less, and labor and
product markets were free and competitive. Yet there was no economic growth.
Even though assets such as land were completely secure (in most English
villages, land had passed from owner to owner unchallenged through the courts
for 800 years or more), investors had to be paid real returns of 10% to hold
land.


The Industrial Revolution occurred in a setting where the
economy’s basic institutional incentives were unchanged for hundreds of years,
and, if anything, were getting worse. Yet, over the centuries, the responses to
these incentives gradually strengthened and entrepreneurship took hold. Profit
opportunities from converting common land into private land, which had existed
since the Middle Ages, were finally pursued. Roads that had been largely
impassable from neglect for hundreds of years were repaired and improved by
local efforts. The rate of return required on safe investments declined from
10% to 4%.


Thus the crucial determinants of wealth and poverty are
not differences in incentives, but differences in how people respond to them.
In successful economies, people work hard, accumulate, and innovate even when
their incentives are poor. In failed economies, people work little, save
little, and stick with outmoded techniques even when incentives are good.


How can we transform the economic cultures of poor
societies to be more like rich ones?


When workers move from a poor to a rich economy, there is
rapid adaptation to the economic mores of the new society. In the textile
industry in the early twentieth century, for example, output per worker hour of
Polish workers in New England was four times greater
than that of Polish workers using the same machines in Poland.
One reason for illegal migration from the poor to the rich economies is many
such migrants’ ability to adapt to economic life in rich economies.


Migrants accustomed to conditions in successful economies
are a potential nucleus for industrialization in poor societies. But these
workers usually choose to remain in rich economies. A skilled Nigerian
immigrant in the US,
for example, has more opportunities there than if he returned to Nigeria.
The flow of migrants is all from poor to rich economies, particularly for
workers with skills and education.


Thus, the problem is to engineer a sufficient flow of
return migration to 

[mediacare] OBITUARY :LILIS SURJANI,BUNG KARNO,MALAYSIA

2007-10-08 Terurut Topik denny sakrie
Semalam saya mendapat sms dari ibu Aida Mustafa bahwa pada jam 21.30 WSIB 
sahabat kita Lilis Surjani telah berpulang ke Rahmatullah untuk selamanya.
  Tiba-tibasekelebat melodi yang pernah dinyanyikan Lilis Surjani 
terngiang ngiang di kuping mulai dari Gang Kelintji,Hesty,Tiga Malam (ini lagu 
sangat kesohor di Malaysia,padahal lagu ini bercerita tentang Konfrontasi 
RI-Malaysia),Kuingin Bimbingan,Kasih Nan Abadi..,Tjing Tulungan..dan 
sederet panjang lainnya termasuk Gendjer Gendjer yang diharamkan rezim Orde 
Baru...atau sederet lagu-lagu patriotik semisal Kau Pembela Nusa dan 
Bangsa yang diciptakan Lilis Surjani sendiri.Juga lagu pembangkit semangat 
mengganyang Malaysia :Pergilah Pedjoang.Dan sudah pasti Jang Mulia 
Paduka.sebuah ode buat Bung Karno.
  Kenapa BK sangat mendukung Lilis Surjani ? Mungkin timingnya tepat,disaat BK 
menerabas musik-musik ngak ngik ngok yang dianggap budaya kapitalis nan 
menyesatkan.Muncullah Lilis Surjani dengan segala kesantunannya.
  Apalagi Lilis sama sekali tak menaruh minat pada The Beatles.
  Disaat itu pula BK memasyarakatkan musik Lenso
  Menjelang ajalnya,penggemar terbesar Lilis Surjani justeru berada di negeri 
yang mengaku memiliki lagu Rasa Sayange.
  Dalam sebuah blog milik penggemar Lilis Surjani di Malaysia sempat terbaca : 
Walaupun lagu-lagu Lilis Surjani banyak yang anti_malaysia,tapi kami tetap 
mencintai suaranya,lagu-lagunya..
   
  Selamat jalan tante Lilis(terakhir saya bertemu beliau ketika 
bertandang ke rumah tante Titik Puspa di Jalan Sukabumi Menteng sekitar tahun 
2002 silam)
   
  GANG KELINCI 

Jakarta kotaku indah dan megah, di situlah aku dilahirkan
Rumahku di salah satu gang, namanya Gang Kelinci
Entah apa sampai namanya Kelinci, mungkin dulu kerajaan kelinci
Kar'na manusia bertambah banyak, kasian kelinci terdesak

Sekarang rumahnya berjubel, o padat penghuninya
Anak-anak segudang, grudag grudug kayak kelinci

Kami semua hidup rukun dan damai, hanya satu yang aku herankan
Badanku bulat tak bisa tinggi, persis kayak anak kelinci.

  DS
  0818417357

   
-
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not web links. 

[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina = Henny

2007-10-08 Terurut Topik Manneke Budiman
Iya deh, Henny. Saya turuti nasihat Anda. Biar aja dua orang ini perang sampai 
kiamat. He he he.  Salam buat teman-teman di Texas.

manneke



-Original Message-

 Date: Sun Oct 07 20:52:58 PDT 2007
 From: Henny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Isu Soeharto Cina =  Manneke Budiman #59740
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Manneke,
 
 Tambah seru ya selain Ny. Mus sekarang kita punya YHG...wah 
 ...wah...wahindahawas lho jangan sampe tertular...
 
 Nggak akan ada habisnya lihat saja kita-kita kayak digurui dengan tulisan 
 yg panjang muter-muter...nggak ada habisnya kayak jamannya DL masih ingat 
 kan? Taunya secuil gayanya selangit..
 
 HH
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Yap Hong-Gie 
   To: mediacare@yahoogroups.com 
   Sent: Saturday, October 06, 2007 2:41 PM
   Subject: [mediacare] Re: Isu Soeharto Cina = Manneke Budiman #59740
 
 
   Bung Manneke Yth,
 
   Saya diajarkan kalau mencari solusi untuk suatu kasus, harus dimulai
   dengan membaca peta situasi (mapping) kejadian, memperhatikan
   faktor-faktor external dan internal yang mempengaruhi, mempelajari
   sebab dan akibatnya, kemudian baru membuat kesimpulan, untuk mencari
   solusinya.
   Terbalik dengan Anda, yang sudah mempunyai kesimpulan, kemudian
   membuat analisa dan mencari pembenaran untuk mendukung kesimpulan Anda
   tersebut.
 
   Selanjutnya tanggapan saya dibawa.
 
   MB:
   Saya naif? Mungkin saja. Tapi jelas saya berpikir jernih, dan tidak
   membabi buta seperti Anda. Masa gara-gara RRC mendukung PKI, lalu WNI
   turunan Cina boleh didiskriminasi? Wow, cara pandang yang sangat
   berbahaya!
   Ini analoginya mirip dengan apa yang ini terjadi: karena beberapa
   negara Barat memusuhi Islam, maka orang kristen di Indonesia boleh
   dimusuhin, sebab kristen adalah akar tadisi Barat. Atau, seperti yang
   terjadi semasa PD II di AS dan Kanada: karena AS/Kanada sedang perang
   dengan Jerman dan Jepang, maka boleh warga AS/Kanada keturunan Jepang
   disita hartanya dan manusianya dipindah ke kamp-kamp tahanan yang
   terisolasi.
   Dengan kata lain Bung Yap Hong Gie, inilah yang disebut dengan RASISME
   itu. Manusia dinilai dan diadili berdasar rasnya.
 
   YHG:
   Komen Anda: Masa gara-gara RRC mendukung PKI, lalu WNI turunan Cina 
   boleh didiskriminasi?, nampak sekali ingin memaksakan isu diskriminasi.
   Sampai nekat menyepelekan dukungan RRC kepada PKI, hanya untuk
   membenarkan masalah diskriminasi, ini visi yang lebih membahayakan!
 
   Tolong jangan sebut dengan kata lain untuk memlintir suatu
   kesimpulan, saya tidak pernah menganggap, menyetujui atau menyatakan
   bahwa etnis Cina boleh didiskriminasi.
 
   Yang saya katakan bahwa, kebijakan pemerintah Orba bukan untuk
   mendiskriminir warga Cina, tetapi dalam rangka pemulihan keamanan dan
   mempercepat proses integrasi bangsa.
 
   Pada hakekatnya membawa-bawa contoh peristiwa/kasus di LN, sangat
   tidaklah relevan, tapi kali ini akan saya tanggapi.
 
   Hal-hal yang terjadi terhadap warga etnis Jepang di AS, bukan
   bermotifkan race discrimination, tetapi murni didasari pada
   kepentingan keamanan negara.
   Quote: Civilian and military officials had concerns about the loyalty
   of the ethnic Japanese on the west coast and considered them to be
   security risks---End quote.
   
 
   MB:
   Masih belum mengerti jugakah mengapa Orba disebut diskiriminatif
   terhadap WNI keturunan Cina? Ngomong-ngomong soal naif...
 
   YHG:
   Memakai parameter saat sekarang; sambil ngopi-ngopi di Coffee Bean,
   untuk menilai dan menyimpulkan suatu kebijakan dalam situasi perang
   (atau paska kudeta), adalah sangat absurd.
   ---
 
   MB:
   Politik diskriminasi itu bentuknya macam-macam. Gak ada yang namanya
   diskriminasi total di segala bidang. kalo itu yang Anda bayangkan, ya
   tengoklah kamp-kamp konsentrasi Nazi itu. Di Indonesia, diskiriminasi
   terhadap etnik Cina dilakukan pada tataran politik, budaya dan 
   kewarganegaraan.
   Namun, di bidang ekonomi, mereka dipelihara dengan baik supaya jadi
   gemuk. Tujuannya apa? masa sih saya perlu kuliahi Anda soal yang satu
   ini? Malu dong.
 
   YHG:
   Rupanya Anda gemar sekali membawa-bawa Nazi Auswich, untuk
   mendramatisir argumentasi Anda yah?
 
   Setahun pasca G30S/PKI, Kopkamtib dan jajaran militer dalam keadaan
   high alert, membersihkan sisa-sisa anggota PKI didalam pemerintahan
   maupun didalam tubuh Angkatan Bersenjata sendiri, serta jaringan
   klandestin didaerah; pembrontakan bersenjata di Blitar Selatan
   (1966-68) dan di Jawa Tegah (1967-68). Belum lagi mengimbangi
   Presiden Sukarno dengan Kabinet Dwikora, dimana masih bercokol
   Waperdam I Dr. Subandrio, dan Nyoto (Anggota Polit Biro CC PKI)
   sebagai Menteri Negara diperbantukan pada Presidium Kabinet, yang
   dengan berbagai upaya berusaha menyelamatkan PKI (baru dibubarkan 12 
   Maret 1966).
   Apakah Anda mengira 

[mediacare] Mewajibkan Kampanye Budaya Bersih di Wilayah DKI dengan Perda

2007-10-08 Terurut Topik Arief Sutawidjaja
  Dear Teman-Teman Mediacare
  Setelah acara Pre-Kampanye tahap 1 yang kami laksanakan bekerjasama , Buka 
Puasa Bersama dengan anak yatim, Elemen Masyarakat serta warga Perwakilan 
Kecamatan Jagakarsa , Kecamatan Cilandak ,  kelurahan Ciganjur, Lenteng Agung, 
Jagakarsa , Cilandak dan lebak bulus. Tahap selanjutnya kami akan 
menyelenggarakan  dengan mengundang kembali Kelurahan serta Kecamatan 
terdahulu, dengan Tambahan, Pramuka Pejaten, Perwakilan Kecamatan Pasar Minggu 
, Kelurahan Ragunan dan Kel Pasar Minggu. Dari hasil terdahulu Yang kami 
laksanakan pada tgl: 5 Oktober 2007 di Kawasan Cilandak , serta Petisi dengan 
alamat : http://www.petitiononline.com/KB234/petition.html  mengenai : 
  Mewajibkan Kampanye Budaya Bersih di Wilayah DKI dengan Perda  
  Petisi yang dimulai pada tgl : 27 Sept 2007 dan berakhir 1 Sept 2007 , 
melalui petisi tersebut terkumpul 107 pendukung dan yang dapat dikonfirmasi 
dengan alamat email yang dicantumkan serta No.Tlp berjumlah 97 pendukung. 
Sementara sisanya 10 pendukung petisi ”e-mail error”  No. Tlp yang tidak dapat 
dihubungi .Dari Jumlah 97 tersebut kalimat ”Tagline” terkumpul antara lain :
 

   ”Mulai Menjaga Lingkungan Sejak Kecil Agar Tidak Cacingan” ( Murdiyato, 
Ciputat : 081881XXX )  
   ” Dik ! , Buang Sampah = Tidak Enjoy =  Bawa Penyakit  = Nggak Punya Malu”
  ( Suryawan , Muara Karang : 0813177XXX).

   ” Mas ! ,  Buang Sampah Sembarangan Banjir Datang ! , Jangan Lakukan ! (  
Sheira , Halim : 0812971XXX).
   Demikian antara lain Masukan / usulan ”Tagline” dari teman-teman melalui 
Petisi : http://www.petitiononline.com/KB234/petition.html. yang berakhir pada 
tgl : 1 Sept 2007. Kami ucapkan Terima Kasih sebesar-besarnya Pula untuk 
teman-teman Milis Mediacare dan Teman-teman Milis Forum Pembaca Kompas ( FPK) , 
Club memancing http://www.fishyforum.com , yang telah ikut serta mendukung 
melalui petisi tersebut dan juga membantu / Menolong memuat Redaksi Kami 
mengenai rangkaian Kampanye ini. Selanjutnya  Sosialisasi Pre Kampanye yang 
bersama-sama kita lakukan dengan Elemen Masyarakat , warga Perwakilan Kecamatan 
Jagakarsa , Kecamatan Cilandak serta kelurahan Ciganjur, Lenteng Agung, 
Jagakarsa , Cilandak dan lebak bulus, Pramuka Pejaten, Perwakilan Kecamatan 
Pasar Minggu , Kelurahan Ragunan dan Kel Pasar Minggu akan kembali kita 
laksanakan pada  tgl  20 Oktober 2007 atau 27 Oktober 2007. Acara masih 
tentative pada antara salah satu tanggal tersebut dikarenakan Keinginan Kami 
agar
 seluruh elemen yang ikut serta pada kegiatan tersebut dapat hadir dan menunngu 
kesiapan Gubernur DKI Jakarta yang baru. Kami tetap mohon dukungan serta 
support teman-teman milis melalui petisi dengan alamat : 
http://www.petitiononline.com/B234/petition.html  yang telah kami mulai pada 
Rabu tgl :3 Oktober 2007. 
  Kami, Forum Indonesia untuk Indonesia mendukung Jakarta yang bersih. 

Jakarta, 8 Oktober 2007 
Arief Sutawidjaja
  Sekjen Forum Indonesia untuk Indonesia 
  Salam Kebersamaan, 
   
   

   
-
Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV.  Watch previews, get listings, 
and more!

[mediacare] memaknai hidup

2007-10-08 Terurut Topik Erwin Arianto
Berbincang dengan seorang sahabat, dan dia berkata kenapa yah saya tidak
bisa menikmati hidup, walau saya memiliki semua yang saya miliki. Hal ini
menurut saya banyak ditanyakan beberapa sahabat.

Banyak orang yang menjalani hidup ini dengan tidak mengerti makna dari hidup
mereka.  Mereka lahir, tumbuh, menikah, mencari nafkah, membesarkan anak,
dan akhirnya meninggal dalam keadaan hanya pasrah dalam menjalankan
kehidupan dengan kosong.

Sebagaimana kita memandangi hidup, demikianlah kehidupan kita. Hidup menjadi
berarti, bermakna, karena kita memberikan arti kepadanya, memberikan makna
kepadanya. Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak memberikan arti,
maka hidup ini ibarat lembaran kertas yang kosong.

Hal terbesar di dunia ini bukanlah dimana Anda berdiri, melainkan kemana
Anda akan pergi. Itu artinya, jika Anda mampu menetapkan,memahami dan
memperjelas tujuan hidup, maka kemungkinan untuk memaknai hidup lebih besar.


Ada dua hal yang dapat membuat orang menjadi sadar dalam menjalankan
kehidupan. Pertama, peristiwa-peristiwa pahit dan musibah. Musibah
sebenarnya adalah ''rahmat terselubung' ' karena dapat membuat kita bangun
dan sadar. Anda baru sadar pentingnya kesehatan kalau Anda sakit.

Kematian mungkin merupakan satu stimulus terbesar yang mampu menyentakkan
kita. Banyak tokoh terkenal meninggal begitu saja. Mereka sedang sibuk
memperjualbelikan kekuasaan, saling menjegal, berjuang meraih jabatan, lalu
tiba-tiba saja meninggal. Kematian menyadarkan kita pada betapa singkatnya
hidup ini, betapa seringnya kita meributkan hal-hal sepele, dan betapa
bodohnya kita menimbun kekayaan yang tidak sempat kita nikmati.

Dalam mencoba mengisi dan menyadari arti kehidupan menyadari, yaitu siapa
diri kita, darimana kita berasal, dan ke mana kita akan pergi. Untuk itu
kita perlu sering mengambil jarak dari kesibukan kita dan melakukan
kontemplasi. Dan sedikit perenungan akan membuat kita mengerti akan makna
dari kehidupan. Ingat kehidupan berjalan tidak hanya mengejar keinginan
mimpi duniawi.

Terkadang kita melupakan keberadaan orang terdekat, kita melupakan afeksi
atau kasih sayang dari orang-orang terdekat yang membuat kita berarti,
pengakuan keberadaan kita juga membuat kita bisa menikmati hidup. Disayangi
orang tua, keluarga, anak, sahabat memberi kita kesempatan kita berarti dan
menikmati kehidupan. Bayangkan ketika kehidupan kita hanya mengejar harta,
mimpi, dan sukes dan kita mengabaikan keberadaan orang terdekat oleh kita,
ketika mimpi, dan kesuksesan telah tercapai kita hanya menikmati sesaat, dan
setelah itu kita akan kembali kosong.

Buat apa terlalu sibuk mengumpul-ngumpulkan kekayaan, dengan menyalahgunakan
jabatan kalau hasilnya tidak dapat Anda nikmati selama-lamanya. Apalagi Anda
sudah merusak jiwa Anda sendiri dengan berlaku curang dan korup. Padahal,
jiwa inilah milik kita yang abadi.

Sering terpikirkan terkadang dalam kehidupan ini kita hanya mengejar
kesenangan ragawi, kita kurang memperhatikan kesukesan jiwa, dan hati kita,
maka banyak kita lihat saat ini orang yang memiliki kekosongan hati, dan
dengan hati yang kosong akan mudah kita depresi, stress dan lainya. Karena
tidak seimbangnya kebutuhan ragawawi dan kebutuhan jiwa.

Bukalah mata dan hati Anda untuk mengerti, mendengarkan, dan mempertanyakan
semua pikiran dan paradigma Anda. Sayang, banyak orang yang mendengarkan
semata-mata untuk memperkuat pendapat mereka sendiri, bukannya untuk
mendapatkan sesuatu yang baru yang mungkin bertentangan dengan pendapat
mereka sebelumnya. Orang yang seperti ini masih tertidur dan belum
sepenuhnya tersadar.


Jadi saya hanya mengharap dan mengingatkan kepada para sahabat, mari kita
jalani hidup dengan keseimbangan, mari kita nikmati hidup, mencapai sukses
dalam kehidupan tanpa melupakan sukses setelah kita meninggalkan dunia juga
harus dipikirkan.

 menikmati hidup tidak hanya dengan harta dan kekuasaan, menikmati hidup
dengan hati yang tulus lebih berarti 


Dalam Perenungan, memaknai kehidupan
Depok, 7 Augustus 2007 20:30
Erwin Arianto


-- 
Best Regard
Erwin Arianto,SE
えるウィン アリアンと
Internal Auditor
PT.Sanyo Indonesia
Ejip Industrial Park Plot 1a Cikarang-Bekasi

See my Article On http://blogerwinarianto.blogspot.com/


[mediacare] Lowongan Marketing Manager

2007-10-08 Terurut Topik agus susilo
Sebuah penerbitan buku ( Alqur'an Tajwid Warna) membutuhkan  Marketing Manager 

  dengan  kualifikasi :
  1. Umur max 40 tahun
  2. Beragama Islam
  3. Pengalaman kerja sebagai Merketing Manager atau Avdertising Manager
   
  Kirim CV ke [EMAIL PROTECTED] 

   
-
Pinpoint customers who are looking for what you sell. 

[mediacare] Re: Tanya Lebaran di Malaysia

2007-10-08 Terurut Topik Dr Ahmad Kamal Abdullah

Terima kasih karena menanya saya tt ini. Tak, di Malaysia tidak 
ribut. Besar kemungkinan Rayanya pada 13 okt. Penyimpan mohor akan 
mengumumkan secara resmi dari Istana mewakili Yang DiPertuan Agung. 
Jadi beres, kita akur dong!

--- In mediacare@yahoogroups.com, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Teruntuk Doktor Dato Komala di Malaysia,
 
 Dato mungkin sudah tahu bahwa tiap tahun, jatuhnya awal puasa dan 
hari Lebaran di Indonesia selalu diributkan. Apakah di Malaysia juga 
begitu? Tak kan?
 
 Apakah di Malaysia berlaku cuti bersama yang panjang sampai  
berhari-hari lamanya? Tak kan?
 
 Kalau memang begitu adanya, berarti pikiran orang Malaysia memang 
selangkah lebih maju daripada Indonesia. 
 
 
 mediacare
 http://www.mediacare.biz





[mediacare] Re: Ustad Ahmad Al Habsyi

2007-10-08 Terurut Topik IrwanK
Mungkin ucapan Ahmad Al Habsyi ini perlu dikritik.. klaim semacam itu
justru kontraproduktif.  Meskipun bisa jadi ada benarnya juga seandainya
dia jadi model yang kelakuannya 'bebas' tanpa mengindahkan aturan agama..

Lagipula presenter tv koq sensi gitu sih.. kecuali kalo yang diwawancarai
itu bilang dalam konteks ustadz vs model dan presenter..
Kalau baca dari uraian di bawah kan cuma model yang diangkat..
Jadi, yang pas aja lah.. jangan terlalu sensi gitu, bos..

Kesimpulannya, tolong siapapun jaga omongannya apalagi diliput tv..
termasuk ustadz.. Btw, ustadz juga manusia.. bisa salah..
Lagipula memang karakternya begitu kan.. yang benar datangnya dari Allah..
yang salah datangnya dari diri sendiri..

Meskipun pernyataan di atas paling dibenci si mus.. :-P
CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 10/8/07, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote:

Ustadz Instant ini pasti ikut pengajian aliran sesat...




 - Original Message -
 *From:* Budhiana Kartawijaya [EMAIL PROTECTED]
 *To:* mediacare@yahoogroups.com
 *Sent:* Monday, October 08, 2007 12 javascript:void(0):19 PM
 *Subject:* [mediacare] Ustad Ahmad Al Habsyi

  SUATU hari di bulan Ramadan, Ceriwis menghadirkanbintang tamu ustad muda
 Ahmad Al Habsyi. Host acara  duo IB - Indy Barens dan Indra Bekti - seperti
 biasa kocak.
 Ahmad Al Habsyi yang berusia 27 (?) menceritakan bagaimana dia memilih
 menjadi ustad.
 Ahmad mengaku, sebetulnya tadinya dia ingin jadi model agar bisa sering
 tampil di TV. Suatu hari, katanya, dia bermimpi bertemu gurunya. Sang guru
 kemudian menarik lidah Ahmad. Dan kemudian, sebuah pena ditancapkan di
 lidahnya, kemudian dengan lidah itu sang guru menuliskan kalimat-kalimat
 dakwah.
 Maka, Ahmad pun merinding.
 Dia tak lagi bercita-cita jadi model.
 Kemudian Ahmad memantapkan diri jadi pendakwah.
 Dengan menjadi da'i pun ternyata dia mendapatkan popularitas, dan akhirnya
 sering masuk tivi.
 Kata Indy Barens.Akhirnya toh ustad bisa muncul di tivi juga ya!
 Ya betul. Saya masuk tivi tapi dengan cara yang lebih mulia.
 .
 Ceriwis usai. Seorang presenter TV kenalanku meng-sms aku.
 Eeh..tadi nonton ceriwis.
 Ya jawab saya..
 Apa cara kita-kita masuk tivi kurang mulia ya? Apa kemuliaan itu hanya
 milik para ustad? Apa para model tidak mulia? tanya dia nyinyir
 Padahal kan aku banyak mereportase kemiskinan, bencana, dan soal-soal
 kemanusiaan lainnya, kata di menambahkan.
 Ha..ha..sama-sama mulia kalau gitu mah, jawab saya.
 Cuma ada bedanya, ujarku.
 What is that? dia bertanya.
 You are 40, Ahmad not even 30 yet.
 Apa artinya?
 Orang tua peka untuk tersinggung. Anak muda tidak peka bahwa
 omongan-omongannya bisa menyinggung.
 Wakakakakkk,, dia tertawa.
 *It takes two to tango.
 **
 *(Teriring ucapan selamat Lebaran untuk Ahmad Al Habsyi)*


 http://Budhiana.blogspot.com




[mediacare] Undangan Greenpeace - Peresmian Kamp Pembela Hutan

2007-10-08 Terurut Topik arie rostika utami
UNDANGAN
 
GREENPEACE
mengundang anda untuk menghadiri jumpa pers

dalam rangka peresmian 

KAMP PEMBELA HUTAN
 Di Riau, Sumatra
 

Selasa 9 Oktober 2007, 10.00 WIB  
Cemara 6 Galeri
Jalan HOS Cokroaminoto 9 – 11, Menteng, Jakarta 10350.

Greenpeace mendirikan sebuah Kamp Pembela Hutan di Riau, untuk
menyoroti deforestasi yang memperburuk efek pemanasan global,
menjelang pertemuan PBB tentang perubahan iklim, di Bali Desember 2007.

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
I. Christianto Nusatya, Media Campaigner, +62 21 3101873
Arie Rostika Utami, Assistant Media Campaigner, +62 856 885 7275 




[mediacare] MENYOAL PERDA KETERTIBAN UMUM DKI JAKARTA (Sadar 70)

2007-10-08 Terurut Topik mundo
  Buletin Elektronik Prakarsa-Rakyat.org

  SADAR

  Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi
  Edisi: 70 Tahun III - 2007
  Sumber: www.prakarsa-rakyat.org


--



  MENYOAL PERDA KETERTIBAN UMUM DKI JAKARTA



  Oleh: Ghufron Mabruri [1]





  Keluarnya Peraturan Daerah tentang Ketertiban Umum (Perda 
Tibum) yang baru, untuk menggantikan Perda tentang Ketertiban Umum yang lama 
No. 11/1988, merupakan cermin dari kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang sangat 
jauh dari rasa keadilan masyarakat. Betapa tidak, upaya untuk menciptakan 
ketertiban di Jakarta dilakukan dengan mengabaikan kepentingan kelompok 
masyarakat miskin. Hal itu dapat dilihat pada sejumlah ketentuan larangan 
yang tercantum dalam Perda tersebut.



  Perda  Tibum memuat 101 larangan. Di antara ketentuan yang 
paling disorot adalah larangan bagi setiap penduduk untuk menjadi pengemis, 
pengamen, pedagang asongan, dan pengelap mobil di tempat umum. Selain itu, 
ada juga larangan untuk menjadi joki 3 in 1, pengatur lalu lintas ilegal 
atau pak ogah, menjadi PSK, serta larangan pengidap penyakit yang 
meresahkan masyarakat untuk memasuki tempat umum. Tentu, masih banyak lagi 
ketentuan larangan lainnya yang itu berhubungan dengan kelanjutan hidup 
masyarakat.



  Lebih dari itu, Perda tersebut juga memuat ketentuan 
sanksi yang akan dikenakan kepada para pelanggarnya. Bentuknya beragam, 
mulai sanksi yang berupa denda, sampai kurungan dalam penjara.



  Jika dikaji, muatan Perda itu menunjukkan bahwa Pemprov 
nampaknya lebih mementingkan terciptanya ketertiban di Jakarta daripada 
memikirkan nasib hidup masyarakat miskin. Persoalannya bukan tidak 
menginginkan ketertiban itu, tetapi lebih pada apakah sebelum membuat Perda 
itu Pemprov telah menjalankan kewajiban untuk menjamin tersedianya lapangan 
pekerjaan yang lebih layak? Fakta banyak masyarakat miskin perkotaan yang 
mengais rezeki di jalanan atau tempat umum lain, menunjukkan bahwa kewajiban 
tersebut selama ini tidak jalan.



  Bagi masyarakat miskin, mengais rezeki di jalanan atau 
tempat umum lain agar bisa bertahan hidup adalah pilihan satu-satunya. 
Sebab, mereka tidak memiliki alternatif lain yang lebih baik. Sementara 
kebutuhan hidup mereka tidak bisa ditunda-tunda pemenuhannya. Jika mereka 
bisa memilih, tentu tidak ada yang akan memilih menjadi orang miskin dan 
mencari nafkah di jalanan. Dengan kata lain, jika terbuka kesempatan lain 
yang lebih baik dan dapat diakses, tentu mereka tidak akan menjadi pengemis, 
pengamen, pedagang asongan, atau menjadi PSK.


  Dalam kerangka ini, sangat tidak bijak melihat apa yang 
akan dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta itu. Di satu sisi, mereka akan 
melakukan penertiban paksa terhadap bentuk apapun usaha masyarakat miskin 
mengais rezeki di jalanan ataupun tempat umum lainnya, namun di sisi lain, 
mereka tidak melakukan upaya apapun sebelumnya yang memungkinkan masyarakat 
miskin ini mempunyai alternatif pilihan pekerjaan yang lebih baik guna 
menyambung hidupnya.



  Kebijakan Pemiskinan



  Dalam konteks ini, Pemprov DKI Jakarta cenderung 
menyalahkan masyarakat miskin sebagai faktor penyebab ketidaktertiban di 
Jakarta. Hal itu misalnya dapat dilihat dari pernyataan Sutiyoso itu sendiri 
selaku Gubernur DKI, saat dia mengatakan bahwa Perda Tibum dibuat akibat 
pengamen dan pengemis overload. Cara pandang ini sekiranya juga tertanam di 
kalangan anggota DPRD DKI Jakarta yang mengesahkan Perda Tibum. Jelas, 
mereka tidak bisa membaca akar persoalan sebenarnya.



  Upaya menyalahkan masyarakat sebagai biang ketidaktertiban 
tersebut tentu sangat keliru dan tidak tepat. Jika dikaji, persoalan 
sesungguhnya terletak pada kegagalan Pemprov itu sendiri dalam menata 
wilayah dengan baik. Yang lebih penting lagi, karena ketidakmampuan mereka 
dalam menciptakan peluang-peluang kerja yang lebih baik bagi masyarakatnya.



  Jadi, yang seharusnya disorot terkait ketidaktertiban di 
Jakarta dan banyaknya masyarakat miskin yang mengais rezeki di jalanan, 
adalah bagaimana Pemprov DKI Jakarta dapat segera menyediakan lapangan 
pekerjaan yang lebih banyak dan layak bagi masyarakatnya. Sehingga sangat 
tidak bijak jika persoalan tersebut disalahkan kepada masyarakat miskin dan 
menghukum mereka seberat-beratnya demi terciptanya ketertiban itu.



  Lebih jauh, apakah Pemprov sebelumnya berpikir lebih jauh 
mengenai konsekuensi yang akan ditimbulkan ketika masyarakat miskin 
perkotaan yang kini menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan 
lain-lainnya, setelah mereka dipaksa untuk tidak berlalu-lalang mengais 
rezeki di jalanan atau tempat umum lain? Mengingat hanya usaha di jalanan 
itulah yang dapat 

Re: [mediacare] Re: Isu Soeharto Cina = Unik Ihsan #59843

2007-10-08 Terurut Topik Yap Hong-Gie
Bung Unik Iksan Yth,

Pertanyaan tajam Anda, mengapa kebijakan terhadap etnis Tionghoa
dipertahankan selama berpuluh-puluh tahun, tidak bisa saya jawab
secara akademis, karena bukan bagian dari penguasa saat itu.

Tapi menurut hemat saya, pemberlakuan kebijakan terhadap etnis Cina,
15 tahun terakhir tidak seketat diawal Pemerintahan Orba.

Saya teringat waktu berbicara dengan Pak Joop Ave, beliau menceritakan
bagaimana sulitnya kabinet, khususnya menyakinkan Pak Benny dan Pak
Harto untuk membuka pintu pariwisata di indonesia, dimana tolok ukur
kebijakan militer masih berpegangan kuat pada masalah (keamanan)
stabilitas politik. 
Pak Joop keliling dengan presentasinya, yang mengupas dari sudut
income negara selain dari penjualan minyak, potensi dunia pariwisata
internasional terhadap tourisme regional, kebijakan pariwisata di
negara-negara tetangga, dan dari sudut globalisasi (liberalisme).
Akhirnya beliau berhasil meyakinkan penguasa, dan seperti kita ketahui
bersama bahwa pada tahun '80-'90- dunia pariwisata kita booming,
sehingga penerimaan negara dari sektor turisme menjadi nomor dua
setelah minyak. 

Kebijakan terhadap etnis Tionghoa yang dilatar belakangi oleh faktor
pemulihan keamanan dan mempercepat proses integrasi bangsa, adalah
resmi, bukan pendapat atau opini pribadi.
Perlu juga diakomodir juga pengaruh faktor sejarahnya, bahwa di masa
jayanya PKI, banyak warga Tionghoa yang menjadi anggota partai dan
onderbouwnya. 
Ditambah lagi kiblat politik RI kepada Beijing (bukan Moskow) dan
dukungan Pemerintah RRT kepada PKI dan Pemerintahan Bung Karno,
sehingga setelah Orde Baru berkuasa muncul persepsi loyalitas ganda.


(kutipan):
Inpres No 14 Tahun 1967 yang menghimbau kegiatan seni budaya, adat
istiadat,
aksara China di Indonesia diselenggarakan secara kekeluargaan dan di
tempat
ibadah.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 
NOMOR 14 TAHUN 1967 
TENTANG 
AGAMA, KEPERCAYAAN DAN ADAT ISTIADAT CINA 

KAMI, PEJABAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 

Menimbang : bahwa agama, kepercayaan dan adat istiadat Cina di
Indonesia yang berpusat pada negeri leluhurnya, yang dalam
manifestasinya dapat menimbulkan pengaruh psychologis, 
mental dan moril yang kurang wajar terhadap warganegara Indonesia
sehingga merupakan hambatan terhadap proses asimilasi, perlu diatur
serta ditempatkan fungsinya pada proporsi yang wajar. 



Para pengamat sosial LN juga menilai bahwa kebijakan  ---yang sekarang
dinilai sebagai tindak diskriminatif--- dilatar belakangi oleh faktor
keamanan, ancaman infiltrasi ideologi komunis China.


Mudah-mudahan penjelasan ini bisa menjawab pertanyaan Anda, terima kasih.

Wassalam, yhg.
-




[mediacare] Selamat idul Fitri

2007-10-08 Terurut Topik GAYa NUSANTARA @ gmail.com
*Selamat Idul Fitri 1428 H*

Mohon maaf lahir dan bathin

* *

Kami dari Yayasan GAYa NUSANTARA mengucapkan Selamat Merayakan Idul Fitri
bagi semua rekan kami yang merayakan kemenangan ini.





GNCC (GAYa NUSANTARA Community Center) akan libur 11-21 Oktober 2007. GNCC
akan dibuka kembali pada 22 Oktober 2007.


[mediacare] Mulia itu ada di mata Tuhan

2007-10-08 Terurut Topik yupiter sulifan
mulia tidaknya seseorang itu hanya Tuhan yang menilai bukan pada jabatan yang 
diembannya, ustadz apa bukan! apa semua ustadz itu mulia dan yang bukan ustadz 
itu tidak mulia?

mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote:Ustadz Instant ini pasti ikut 
pengajian aliran sesat... 
   
   
   
- Original Message - 
  From: Budhiana Kartawijaya 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, October 08, 2007 12:19 PM
  Subject: [mediacare] Ustad Ahmad Al Habsyi
  

  SUATU hari di bulan Ramadan, Ceriwis menghadirkanbintang tamu ustad muda 
Ahmad Al Habsyi. Host acara  duo IB - Indy Barens dan Indra Bekti - seperti 
biasa kocak.
  Ahmad Al Habsyi yang berusia 27 (?) menceritakan bagaimana dia memilih 
menjadi ustad. 
  Ahmad mengaku, sebetulnya tadinya dia ingin jadi model agar bisa sering 
tampil di TV. Suatu hari, katanya, dia bermimpi bertemu gurunya. Sang guru 
kemudian menarik lidah Ahmad. Dan kemudian, sebuah pena ditancapkan di 
lidahnya, kemudian dengan lidah itu sang guru menuliskan kalimat-kalimat dakwah.
  Maka, Ahmad pun merinding.
  Dia tak lagi bercita-cita jadi model.
  Kemudian Ahmad memantapkan diri jadi pendakwah.
  Dengan menjadi da'i pun ternyata dia mendapatkan popularitas, dan akhirnya 
sering masuk tivi.
  Kata Indy Barens.Akhirnya toh ustad bisa muncul di tivi juga ya!
  Ya betul. Saya masuk tivi tapi dengan cara yang lebih mulia.
  .
  Ceriwis usai. Seorang presenter TV kenalanku meng-sms aku.
  Eeh..tadi nonton ceriwis.
  Ya jawab saya..
  Apa cara kita-kita masuk tivi kurang mulia ya? Apa kemuliaan itu hanya milik 
para ustad? Apa para model tidak mulia? tanya dia nyinyir
  Padahal kan aku banyak mereportase kemiskinan, bencana, dan soal-soal 
kemanusiaan lainnya, kata di menambahkan.
  Ha..ha..sama-sama mulia kalau gitu mah, jawab saya.
  Cuma ada bedanya, ujarku.
  What is that? dia bertanya.
  You are 40, Ahmad not even 30 yet.
  Apa artinya?
  Orang tua peka untuk tersinggung. Anak muda tidak peka bahwa 
omongan-omongannya bisa menyinggung.
  Wakakakakkk,, dia tertawa.
  It takes two to tango.***
   
  (Teriring ucapan selamat Lebaran untuk Ahmad Al Habsyi)


http://Budhiana.blogspot.com 
-
  Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today!   


-

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.14.4/1056 - Release Date: 07/10/2007 
18:12
  

 

   
-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

[mediacare] Selamat Hari Raya Idul Fitri

2007-10-08 Terurut Topik estu rf
Rekan-rekan dan Mitra LBH APIK yang kami hormati,


Keluarga Besar LBH APIK Jakarta mengucapkan



Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Sehubungan dengan Hari Raya tersebut, kami memberitahukan bahwa LBH APIK
Jakarta libur mulai tanggal 11 Oktober 2007 sampai dengan 19 Oktober 2007.



LBH APIK Jakarta akan mulai aktif kembali memberikan pelayanan pada tanggal
22 Oktober 2007

Demikian pemberitahuan dari kami. Terimakasih atas perhatian dan pemakluman
Anda.

Salam,



Staf dan Direksi

LBH APIK Jakarta



LBH APIK Jakarta
Jl. Raya Tengah No.16,
Kramatjati, Jaktim 13540
telp. (021) 87797289
web: www.lbh-apik.or.id


[mediacare] Gagal Jadi Kiblat ASEAN

2007-10-08 Terurut Topik Sunny
  Refleksi: Bagaimana bisa berbuat banyak kalau disini banyak  militer 
tanpa pakaian dinas dengan bintang-bintang mengkilat di pundak dan di dada yang 
berkuasa, disana juga militer, tentunya gagal karena  ada simpati solidaritas 
prajurit. Jadi ada benarnya bila dikatakan pemerintah NKRI adalah macan ompong 
terhadap diktatur militer Burma. 

  http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=307183
  Senin, 08 Okt 2007,


  Gagal Jadi Kiblat ASEAN

  Indonesia kembali dituding gagal memainkan peran politik penting di 
ASEAN. Kali ini Jakarta dituding ibarat macan ompong terhadap junta militer 
Myanmar pimpinan Jenderal Senior Than Shwe. 

  Kita dianggap tak banyak berbuat untuk menekan junta militer Myanmar agar 
segera menyelesaikan gejolak politik di negeri itu dengan damai. Membuka pintu 
rekonsiliasi menuju demokratisasi.

  Salah seorang aktivis oposisi yang melarikan diri dan menetap di Bangkok 
mengeluh. Kami kecewa dengan Indonesia. Sebagai pendiri utama ASEAN, Jakarta 
praktis tak banyak berbuat untuk Myanmar. Indonesia berhasil melalui reformasi 
politik yang damai. Menjadi negara demokrasi. Tetapi, keberhasilan itu gagal 
disemaikan di Myanmar, katanya pekan lalu.

  Gagal menjadi yang terdepan. Gagal menjadi acuan. Gagal menjadi lokomotif 
perubahan. Gagal menunjukkan vitalitasnya guna menciptakan perdamaian di 
kawasan ASEAN.

  Ini harapan yang kandas. Negeri-negeri ASEAN dan bangsa-bangsa di Asia 
Tenggara sadar bahwa Indonesia adalah negara raksasa di kawasan ini. Mereka 
membaca sejarah bahwa Indonesia adalah pendiri utama sekaligus inisiator 
terdepan pendirian ASEAN pada 1967.

  Oleh sebab itu, jika dalam sejumlah persoalan politik banyak kalangan 
ASEAN menggantungkan harapan pada Jakarta untuk menunjukkan kekuatannya, itu 
hal yang wajar. 

  Wajar pula jika saat ini aktivis prodemokrasi di Myanmar berharap kepada 
Jakarta untuk menekan junta militer. Tekanan itu dimaksudkan agar Jenderal Shwe 
memilih jalan damai. Shwe harus menghentikan pembantaian terhadap rakyat dan 
pemimpin agama di sana.

  Mengapa Jakarta lembek? Mengapa negeri kecil seperti Singapura dan 
Malaysia lebih bergigi untuk memainkan perannya di ASEAN? Padahal, selain 
pendiri dan anggota paling senior ASEAN, saat ini Indonesia menjadi anggota 
tidak tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB).

  Ada kehati-hatian yang berlebihan -untuk tidak menyebut ketidakpercayaan 
diri- dalam kancah diplomasi. Tidak peka. Tidak sensitif. Akibatnya, Indonesia 
menjadi lembek. Kurang inisiatif. Pada akhirnya tidak banyak berbuat sesuatu 
yang menentukan dalam forum-forum internasional yang menyangkut perdamaian dan 
keadilan.

  Terhadap Myanmar, misalnya, telah lama Jakarta tak konkret menekan junta 
militer yang berkuasa dengan tangan besi. Padahal, pemimpin kelompok 
prodemokrasi Aung San Suu Kyi lebih sepuluh tahun ditahan Jenderal Shwe.

  Indonesia justru terkesan lebih reponsif terhadap persoalan-persoalan 
Timur Tengah. Taruhlah, misalnya, masalah Timur Tengah terkait penduduk muslim 
yang seagama dengan sebagian besar rakyat Indonesia. Tetapi, jangan lupa banyak 
penduduk muslim Myanmar yang mengalami represi dari junta militer negeri itu.

  Contoh lain ketidakpekaan -atau memang enggan berbuat- Jakarta terhadap 
Myanmar diperlihatkan dalam sidang DK PBB Sabtu lalu di New York. Sebagai 
anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia praktis tidak memperlihatkan peran 
menonjol dalam sidang DK PBB.

  Akibatnya, sidang itu tidak menghasilkan resolusi yang memberi sanksi 
kepada junta militer Myanmar. Sidang lima belas anggota DK PBB -termasuk 
Indonesia- hanya menghasilkan kecaman kepada Yangon.

  Dalam kapasitas sebagai pendiri ASEAN, peran Indonesia dalam sidang DK 
PBB sungguh memalukan. Kalau secara sendiri di ASEAN tak banyak berbuat, di DK 
PBB pun gagal menyelamatkan rakyat Myanmar lepas dari incaman senapan dan bedil 
junta militer. 
 


[mediacare] Klarifikasi kpd Moderator - Re: Kakek Buyut YTH #59899

2007-10-08 Terurut Topik Yap Hong-Gie
Bung Moderato Yth,

Tanggapan saya dibawah.

(kutipan):
Tapi memang informasi tentang keluarga nenek moyang Anda di Wikipedia
terkesan rancu, jadi mohon diedit dan lebih diperjelas/dilengkapi agar
tidak memunculkan dugaan-dugaan miring.


1. Tidak ada, saya ulangi, tidak ada seorangpun dari keluarga YTH
membuat, mengirim tulisan ataupun menyuruh pihak ke-3 membuat tulisan
mengenai YTH atau nenek moyang kita.
Dan kalaupun kita ingin membuat kenang-kenangan atau tribute
kepada orang tua, bukan di Wikipedia tempatnya tapi akan jauh lebih
ideal melalui media Blogspot.
2. Apa yang tertulis di Wikipedia adalah hak  tanggung jawab sipenulis. 
Kalau setiap kali kita harus mengawasi, memeriksa dan mengkoreksi
Wikipedia, refot sekali Oom!
3. Dugaan miring baru muncul setelah diolah-olah menjadi pembusukan
oleh MM, tidak ada sebelumnya! 


(Kutipan):
 Jadi belum terbukti bahwa dia mantan pendeta. Dan juga belum
terbukti bahwa dia non-muslim.

Lhaa  memangnya sudah terbukti bahwa kakek buyut saya adalah mafia?


Mari sama-sama kita buktikan misi apa yang sedang dilancarkan MM
terhadap pembentukan opini diantara kominitas Indonesia.


Soal bahasa yang kasar atau pembusukan karakter adalah hal normatif,
semua tergantung disisi mana kita berpihak.
Kemarin MM protes karena postingnya ditahan berikutnya langsung muncul
postingnya, stake holder besar rupanya ???


Saya tetap berpendapat bahwa demokrasi terpimpin Moderator berlaku
tidak adil, tetapi yang namanya otoritas penguasa, mau bilang apa?

Kalau terlalu banyak protes malah bisa dibreidel keanggotaan saya,
lebih refot lagi ya Oom ..

Jadi inget sama Haromoko ... aduh salah ... map bozz!
 
Wassalam, yhg.
-



Klarifikasi kpd Moderator - Re: Kakek Buyut YTH #59899 

 MOD:
Maaf pak YHG, bahasanya terlalu kasar, jadi kami sunting. Sebaliknya,
banyak postingan dari Nyonya Mus malah saya delete, dan kadang ada
yang disunting juga.

Tapi memang informasi tentang keluarga nenek moyang Anda di Wikipedia
terkesan rancu, jadi mohon diedit dan lebih diperjelas/dilengkapi agar
tidak memunculkan dugaan-dugaan miring.

Tentang Nyonya Mus, dulu pernah saya jabarkan. Jadi belum terbukti
bahwa dia mantan pendeta. Dan juga belum terbukti bahwa dia non-muslim.



[mediacare] Pemimpin yg berkarakter [ was ] Re:boikot wisata Malaysia !

2007-10-08 Terurut Topik Martin Widjaja
Mas Adhi, saya sependapat pimpinan negara
elite dan penguasa negara sangat menentukan
bagaimana negara dan bangsa kita akan bisa dihargai
bangsa lain.

Paling enggak 75% lah kalau negara RI ini elite
sangat berperan. 25% prestasi kalangan masyarakat kali.
Kalau AS bisa beda , biar kata P Bush 'dikutuk' dimana2
mestinya penghargaan bangsa lain thd AS tetap ada macam
Perancis sekarang yg balik lagi gitu.
Cuma kalau contoh pimpinan negara diambil contoh
P Ahmadinejad atau P Hugo Chavez buat saya belum pas
bener.

Buat saya kedua tokoh ini terlalu banyak membuat sensasi
yg belum tentu menguntungkan rakyatnya.
Apalagi yg namanya P Hugo itu, semua orasi, policy
menghujat AS yg buntut2nya cuma mau kekuasaan absolut
seumur hidup macam KIm Jong Il atau KIm Il Sung, Fidel
Castro atau Jend Than Swee dll yg hanya kedok saja cari
bangkai yg paling gampang dan bisa mendunia...
Mungkin kalau ngambil contoh Park Chung Hee atau
Teng Hsiao Ping bisa lebih tepat, yg hasil usahanya
bukan semata buat berkuasa thok tapi sungguh2 berguna
bagi rakyat nya, terbukti AS  atau UE atau Russia mana
ada yg berani menghina bangsa China itu ?

Kembali pada situasi Indonesia, mau ganti siapa Mas ?
Wong sdh ganti 3 X nih, presidennya 
Tapi akhir2 ini, saya perhatikan misalnya Menhub kita
yg plontos itu [ maklum mirip seleb tuh ] bagus juga ge
brakannya , transpor darat dikunjungi kendaraannya,
supirnya, memastikan standar keamanan bagi penumpang
dilaksanakan nggak , dmk juga transpor laut dan udara.
Kayaknya Menkes , Polisi , Menkeu[ paling top nih ] Men
perindag dll sdh lebih berperan sbg menteri yg bener.
Tinggal P SBY perlu manggut2 kayak Maestro Suharto
ngamini atau mgomentari [ kan lebih gampang toh ?]

Kalau saja para pembantu presiden ini bisa lebih ber
prestasi optimal, maka masalah TKI, Pembalakan Hutan
perang TNi - Polri dll akan bisa di normalisir
Nah ketika itu baru kita bisa angkat kepala sedikit.

Soal kita sekarang nggak punya senjata, dibandingkan
Malaysia atau Singapore, yah nggak apapa.
Kalau sampai Ambalat diduduki kita serbu aja pakai sampan
kek , rasanya orang2 Malaysia itu [ maaf ] hatinya kecil
maklum orang kaya Kita kan kere, hidup enggak mati pun
segan jadi nothing to loose.
Perang jaman sekarang bentuknya lain kan ?
Kita pakai gaya Hezbollah aja, Israel juga keder biar hebat
gimanapun persenjataannya
[ Para warakawuri, wanita anak2  di depan TNI dibelakang hehehe..
saya yg juga udah sepuh nih biar di depan juga ...]

Salam , martin - jkt


- Original Message 
From: Adhie Massardi [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, October 8, 2007 12:01:31 AM
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re:boikot wisata Malaysia !

Persoalan penghargaan dari bangsa lain

bukan terletak pada sibak rakyatnya

tapi pada karakter pemimpinnya.



Kita kagum sama Iran kan karena Khomeininya

dan sekarang Ahmadinejad.



Sebaliknya

bangsa lain tidak hormat pada kita

karena pemimpin kita memble...

Jadi kalau mau dihormati bangsa lain

ganti pemimpin nasionalnya

Gitu, mas...!



--- yohanes purwanto [EMAIL PROTECTED] com wrote:



 Nah ini kayaknya yg paling gampang dilakukan. Hayo

 jangan cuma bisa ngegrundel aja. Action ! Saya sudah

 memulainya dgn menolak tawaran kerja di perusahaan

 malaysia meskipun lumayan iming imingnya. Secara aku

 udah bener bener eneg dgn negara yg satu ini.



[mediacare] Pernyataan ELSAM: Hukuman Mati Bukanlah Solusi

2007-10-08 Terurut Topik melly setyawati
*Hukuman Mati Bukanlah Solusi, Pemerintah Harus Segera Melakukan
Moratorium.*



*Release untuk Menyambut Hari Anti Hukuman Mati Sedunia pada Tanggal 10
Oktober 2007*



Pers Release : No.01/ELSAM/X/07



Pada tanggal 21 September tahun 2006 lalu Indonesia kembali melakukan
eksekusi mati terhadap tiga orang terpidana (kasus Tibo dkk) di Sulteng.
Sebelumnya juga di Medan pada tanggal 5 Agustus 2004 Ayodha Prasad di
eksekusi. Dan pada tanggal 1 Oktober  2004. Saelow Praset dan Namsong
Sirilak juga di eksekusi mati. Eksekusi terhadap Ayodha di tahun 2004
tersebut merupakan  sebuah kejutan karena sebelumnya hampir selama 3 tahun
Indonesia bisa dikatakan absen melakukan eksekusi mati, walaupun pada saat
itu ada kurang lebih 50-an terpidana telah diputus dengan pidana mati.
Hampir saja Indonesia masuk kategori sebagai negara *abolisionist de facto*,
negara yang menolak praktek hukuman mati secara defakto.  Eksekusi Ayodha
Prasad ini kemudian membuka kembali praktek hukuman mati tersebut di
Indonesia. Kita kembali lagi menjadi negara *retenionist*, negara yang
melanggengkan hukuman mati.



*Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)* melihat bahwa bahwa di tahun
2007 ini maupun di beberapa tahun belakangan, ancaman hukuman mati semakin
dianggap sebagai pilihan yang manjur sebagai alat pemecah masalah kejahatan
yang semakin berkembang. Hukuman mati semakin sering dijatuhkan kepada para
terpidana baik dari kejahatan terorisme, narkotika, pembunuhan berencana,
bahkan adanya permintaan untuk menerapkan hukuman mati dalam beberapa
penanganan kasus tertentu misalnya kasus  illegal logging dan korupsi.
Disamping itu terlihat pula semakin meningkatnya jumlah penolakan grasi dari
para terpidana mati yang di tolak oleh para Presiden RI.



*ELSAM* menilai bahwa masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
bisa dianggap sebagai penerus kebijakan pro hukuman mati yang diwariskan
dari masa pemerintahan Presiden Megawati. Di masa Megawati hukuman mati yang
sudah absen selama 3 tahun pasca reformasi kembali dipraktekkan secara luas.
*ElSAM* melihat bahwa di tahun 2007 ini  kondisi kebijakan hukuman mati juga
tidak menuju pada perkembangan yang positif dan menguntungkan bagi penegakan
hak asasi manusia. Tidak ada upaya yang signifikan oleh pemerintah maupun
negara untuk mengurangi praktek hukuman kejam ini, apalagi menghilangkannya.
Ini terlihat, dari  makin banyaknya rencana-rencana agresif pemerintah untuk
melakukan eksekusi mati terhadap beberapa orang yang menunggu untuk
eksekusi.



*ELSAM* juga merasa prihatin melihat kebijakan hukuman kejam ini juga
menimbulkan dampak dalam praktek-praktek penegakan hak asasi manusia
lainnya. *ELSAM* melihat bahwa antrian terpidana hukuman mati yang menunggu
eksekusi mati semakin besar jumlahnya dan telah mengalami nestapa yang cukup
lama di penjara. Mereka yang telah menjalani hukuman penjara yang lama
karena menunggu eksekusi merupakan kebijakan salah urus dari pemerintah. *
ELSAM* mengusulkan bahwa orang-orang yang telah dipenjara untuk untuk
menunggu eksekusi ini haruslah dibebaskan dari hukuman mati, sebaiknya
hukuman mereka diubah menjadi hukuman seumur hidup.



* *

*Hasil Kajian dan Monitoring ELSAM* atas rencana pemerintah melakukan
reformasi KUHP juga menunjukkan bahwa hukam mati masih diletakkan dalam
kerangka hukum pidana nasional. Paling tidak ada 19 Pasal dalam RUU KUHP
yang masih mencantumkan pidana mati dalam berbagai tindak pidana. Walaupun
penjatuhan hukuman mati dalam RUU KUHP bersifat selektif, namun hal ini
masih menunjukkan paradigma yang tidak berubah untuk menggunakan ancaman
pidana mati dalam sistem hukum pidana di Indonesia.



*ELSAM* mendorong Pemerintah agar sebaiknya melakukan review atau assessment
atas kebijakan hukuman mati ini. *ELSAM* juga mendorong pemerintah untuk
melakukan moratorium terhadap hukuman mati ini yang bisa dilakukan dengan
berbagai cara yakni (1) memberikan upaya grasi secara luas atas permohonan
dari para terpidana hukuman mati, dan mengubahnya menjadi penjara seumur
hidup. (2) menghentikan rencana pembuatan regulasi yang memberi kesempatan
untuk melakukan praktek hukuman mati. (3) melakukan amandemen-amandemen
secara bertahap atau secara luas terhadap aturan pidana yang memiliki
ancaman hukuman mati, sesuaikan dengan amanat Konstitusi RI (4) Mendorong
Mahkamah Konstitusi sebagai garda penjaga bagi pengunaan hukuman mati dengan
cara mereview seluruh aturan pidana mati yang ada di di Indonesia.





*Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)*





Jakarta 8 Oktober 2007-10-08



Salam Hormat







*Agung Putri Astrid Kartika*

Direktur Eksekutif

*(Hp: 0813 3433 9130)*


[mediacare] Manut yg Timteng aja Pak ? [ was ] Re: Penetapan 1 syawal 1428H

2007-10-08 Terurut Topik Martin Widjaja
P Zain, saya ada usul yg sederhana soal penetapan
1 Syawal 1428H ini
Kenapa mesti susah2 sih padahal kalau biasanya
sudah manut dengan asalnya agama Islam yg di Arab itu ?
Mestinya kita bisa yakin dengan penetapan mereka
apalagi kalau mereka posisinya sebelah barat kita.
Artinya kalau mereka sudah menetapkan melihat bulan
dll tgl 12 October kita sudah pasti juga akan melihat
bulan yg sama itu wong kita di sebelah timur mereka ?
Atau kita punya kebiasaan mau lebih eksis , mau lebih
pinter dgn yg dari asalnya agama ...
Jadi perayaan Ied bisa nggak polemik bisa lebih bersatu
gitu... Lama lama diketawain orang tuh ...

Salam ,martin - jkt

- Original Message 
From: rzain [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, October 8, 2007 1:50:24 PM
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Penetapan 1 syawal 1428H


Penetapan 1 Syawal 1428 H

Sabtu, 22-September- 2007, 09:36:32

Oleh : H. Chairuddin, Ketua MUI Kab.Padangpariaman

Penetapan awal Ramadhan dan Syawal pada pokoknya ditetapkan dengan

tiga metode; Pertama, Metode ru'yah (menilik bulan) : bila waktu

matahari terbenam tanggal 29 Ramadhan bulan tidak tampak (baik cuaca

buruk atau terang) maka Ramadhan digenapkan 30 hari, lebaran

ditetapkan luasnya.

Kedua, metode hisab: bila waktu terbenam matahari tanggal 29

Ramadhan, menurut hisab posisi bulan sudah berada di atas ufuk, maka

keesokan harinya ditetapkan sebagai 1 Syawal, tanpa memperhitungkan

apakah bulan bisa dilihat atau tidak. Metode ini disebut juga

metode wujudul hilal, di pakai terutama oleh Muhammadiyah.



Dengan metode ini penetapan Muhammadiyah seringkali lebih dahulu 1

hari dari penetapan Pemerintah (Departemen Agama ) dan MUI. Ketiga,

Metode Imkanur ru'yah: bila waktu matahari terbenam tanggal 29

Ramadhan posisi bulan sudah berada di atas ufuk dan bulan bisa

dilihat waktu cuaca terang, maka besoknya ditetapkan sebagai 1

Syawal. Sebaliknya bila waktu ghurub tersebut.bulan tidak mungkin

bisa dilihat lantaran begitu dekatnya dengan matahari, maka 1 Syawal

ditetapkan luasnya. Metode ini disebut juga Metode Ru'yah dan

Hisab. Pemerintah (Departemen Agama) punya suatu badan yang disebut

Badan Ru'yah dan Hisab, bekerja sama dengan MUI.



Dengan metode ru'yah seringkali penetapan awal bulan terlambat 1

hari bahkan kadang-kadang sampai 2-3 hari dari penetapan awal bulan

di Makkah dan negara-negara lain di dunia. Seperti dalam memulai

Ramadhan tahun 2007 ini, di Makkah awal puasa jatuh pada hari Kamis

tanggal 13 September 2007 (sama dengan Indonesia). Sedangkan yang

berpegang kepada ru'yah (menilik), Kamis sore itu mereka baru

akan menilik bulan. Jika bulan tidak tampak, puasanya hari Sabtu

15 September 2007. Penulis lebih cenderung kepada metode ketiga

(imkanur ru'yah), dengan alasan, melalui metode kedua (wujudul

hilal) berarti kita tidak lagi mempedomani hadist Nabi Berpuasalah

kamu dengan melihat bulan, dan berbukalah kamu (1 syawal) dengan

melihat bulan.



Bila pandangan kamu terhambat (oleh awan) maka sempurnakanlah bulan

Sya'ban 30 hari. Metode ini tentu juga berlaku untuk penetapan 1

Syawal. Untuk Lebaran tahun 2007 atau 1428 Hijriah ini, terjadinya

Ijtimak akhir Ramadhan (bulan berada dalam satu garis lurus dengan

matahari dan bumi), Kamis tanggal 11 Oktober 2007 jam 12.02, posisi

bulan 0.19 0. Sedangkan matahari terbenam hari itu jam 18.13,

berarti hanya berjarak 6 jam 11 menit. Menurut ilmu hisab, diyakini

bulan tidak bisa dilihat meskipun cuaca terang, wujud hilal tidak

bisa dilihat lantaran begitu dekat dengan matahari. Bulan bisa

dilihat lantaran begitu dekat dengan matahari. Bulan bisa dilihat

(tentu waktu cuaca terang) bila jarak antara ghurub (terbenam)

dengan ijtimak minimal 8 jam dan posisi bulan minimal 2 0.



Selanjutnya, meskipun dalam surat Yunus ayat (5) Allah menyatakan

bahwa dia telah menentukan peredaran matahari dan bulan supaya kamu

mengetahui bilangan tahun dan hisup, ayat ini bersifat umum, tidak

bisa membatalkan hadist yang menyuruh kita menetapkan awal bulan

dengan cara melihat (observasi). Menurut penulis hisab hanya alat

atau sarana untuk mengetahui ru'yah. Pada konferensi Islam di

Istambul tahun 1978 yang dihadiri 18 negara Islam/ Muslim (termasuk

Indonesia) diputuskan bahwa awal bulan qamariah di tetapkan bila

ketinggian bulan minimal 5 0 waktu terbenam matahari, Kamis tanggal

11 Oktober 2007 yang akan datang ini posisi bulan hanya 0.19 0.



Karena itu menurut hisab STAIN Syekh M.Jamil Jambek di Bukittinggi 1

Syawal ditetapkan, Sabtu tanggal 13 Oktober 2007 (umur Ramadhan 30

hari). Pada Lebaran tahun 2006 yang lalu, dari segi Pemerintahan

(Sumbar), dari 19 Kabupaten dan Kota, saat itu 11 Kabupaten dan Kota

shalat Ied tanggal 24 Oktober 2006, sesuai ketetapan Pemerintah, dan

8 Kabupaten dan Kota lainnya shalat tanggal 23 Oktober 2006 (sama

dengan Muhammadiyah) . Penulis agak heran waktu membaca jawaban

Gubernur Gamawan Fauzi menjawab pertanyaan seorang penanya (Padang

Ekspres, 31 Oktober 

Re: [mediacare] garage sale

2007-10-08 Terurut Topik mirna muhardina
Saya tertarik dan ingin menyumbangkan beberapa barang milik saya seperti, 
pakaian, tas, dll

Tolong hubungi saya di :

0819 311 99 670 atau 925 64890
Alamat rumah : JL. RS. VETERAN NO. 18 BINTARO RAYA, JAKSEL

Regards,
Mirna

the Joker [EMAIL PROTECTED] wrote:  

  Salam Damai  Lestari,
 
   sahabat WALHI Jakarta mau ngajak teman teman ni buat ngumpulin barang barang 
yang sudah tidak di pakai lagi dirumah :
 
   1.Pakaian : celana, kaos dan baju
   2.Besi, alumunium,
   3.koran dan majalah bekas.
4.kertas bekas pakai


   Akan di manfaatkan untuk di jual, yang mana keuntungan dari penjualan 
barang-barang tersebut bisa menjadi tambahan/dipakai dana kegiatan sahabat 
WALHI jakarta.(kegiatan Festival Lingkungan)
 bagian dari sosialisasi Penyelamatan Lingkungan, khusus nya Jakarta.


   untuk pakaian : kita bisa jual dengan cara garage sale or cuci gudang 
degan harga murah sekali.
   besi dan koran bisa di jual ke pemulung atau pemilik lapak barang-barang 
bekas.
 
   sahabat WALHI lagi ngumpulin dana alternative buat kegiatan Program festival 
lingkungan,  kata orang dulu berpribahasa : dikit-dikit lama-lama jadi bukit.
 
   Tekhnis pengumpulan sahabat WALHI yang akan menjemput ke rumah teman-teman, 
bagi kawan2 yang mempunyai barang barang tersebut dan  mau menyumbangkan harap  
mengkonfirmasi
   alamat lengkap rumah/kost/kontrakan/kantor atau tempat tinggal dan nomor 
telp/email yang bisa di hubungi untuk konfirmasi penjemputan.
 
   tolong pesan ini di forwad/teruskan ke teman-teman yang lain, yang mungkin 
mereka tertarik untuk menyumbang kan barang-barang tersebut.
 
   thanks.,
 
   Contact person bisa menghubungi : 
   sekertariat relawan sahabat WALHI
   021 79197814
   Ulee
   0856 93392732/021 79197814
   joker
   0813 88592444/021 99103243
   atau via email :
   [EMAIL PROTECTED]





   ThE jOkeR' 
0813 885 92 444
021 9910 3243 
DaLam reaLita, semUa banyak biCara 
DibaLik keSadaRan, seMua banyak berhaRap 
Tapi ketiKa tidak meLakuKan apa-apa, 
seMua hanya penyaKit.




   
-
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search  that gives answers, not web links.   
 
   

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[mediacare] Kongkow Bareng Gus Dur Kembali Mengudara di Yogyakarta

2007-10-08 Terurut Topik Komunitas Utan Kayu
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=23

Jakarta 8 Oktober 2007

Siaran Pers :

Kongkow Bareng Gus Dur Kembali Mengudara di Yogyakarta


Talkshow televisi dengan nara sumber KH Abdurrahman Wahid, yang bertajuk 
Kongkow Bareng Gus Dur akhirnya mengudara kembali di Yogyakarta. Manajemen 
Yogya TV, mulai 5 Oktober 2007, melanjutkan kembali penayangan acara itu, 
setelah mendengar masukan dari penonton dan berbagai kelompok masyarakat di 
Yogya.

Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi, kepada Yogya TV yang telah membuka 
pintu dialog dengan mendengar aspirasi warga Yogya. Penghargaan yang tinggi 
juga kami tujukan kepada berbagai organisasi masyarakat, organisasi jurnalis, 
organisasi keagamaan, juga tokoh tokoh masyarakat yang dengan tulus memberi 
masukan, dan menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.

Pengalaman ini, kami harap akan semakin mematangkan kami, para pengelola media, 
dalam memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat. 

Kongkow Bareng Gus Dur adalah acara rutin yang diadakan KBR68H setiap Sabtu 
pagi pukul 10.00 WIB, dan disiarkan langsung oleh lebih dari 70 radio anggota 
jaringan di seluruh Indonesia. 

Program itu juga diputar untuk stasiun televisi, dan tersedia 15 episode yang 
siap tayang. Versi televisi ini diproduksi KBR68H bersama School for Broadcast 
Media (SBM), dan disebarluaskan dengan dukungan Ragam dan Yayasan Tifa. Saat 
ini, sebanyak 13 televisi lokal menyiarkan acara tersebut.


Santoso
Direktur Utama 
KBR68H


   
-
Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 

[mediacare] Dan Kampanyepun Dimulai....

2007-10-08 Terurut Topik donnie123s ludi hasibuan
Amerika Serikat tahun 2008 akan mengadakan pemilu Presiden untuk menggantikan 
George W Bush yang telah dua kali menduduki posisi tertinggi di negara adidaya 
yang belagu ini.
   
  Indonesia baru tahun 2009 akan diadakan Pemiliu Parlemen dan Pemilu Presiden.
  Dua tahun lagi lo... masih lama bagi sang pemilih tapi tidak bagi Balon 
Presiden (Bakal Calon Presiden).
   
  Ehm... ancang-ancang telah dilakukan oleh PDI-P melalui Kongres 2007 yang 
baru lalu secara berani PDI-P memilih H.Megawati Soekarnoputri sebagai jagoan 
yang akan digadang-gadang oleh moncong putih sebagai kandidat presiden RI.
   
  Artinya secara serius PDI-P telah mempunyai tima suksea Balon Presiden untuk 
menyusun strategi yang bagus dan mulus. Pointnya adalah how to make news agar 
masyarakat ini sadar dan siap akan langkah-langkah strategi poliktik, sosial, 
budaya ke masyarakat Indoensia.
   
  Caranya adalah melalui media masa... khususnya melalui media televisi
  Initinya adalah selalu menjadi perhatian media masa.
   
  Langkah ini terlihat ketika:
  Keputusan kongres PDIP yang menetapkan H.Megawati Soekarnoputri sebagai 
capres RI 2009
  Penolakan TNI AU digunakannya helikopter untuk mengantar mantan Presiden RI 
mengunjungi pengungsi korban gempa dengan alasan helikopternya jenis barang dan 
bukan untuk VIP
  Manuver DPP PDIP mengunjungi ketua umum MUI, Din Syamsudin untuk meminta ijin 
dirinya dimasukan  sebagai nominator Balon Wapres 2009.
   
  Terlihat sekali bagaimana tim suksesnya secara sistematik memanfaatkan media 
masa untuk membuat partai ini menjadi sorotan.
   
  Hal yang sama dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jaya, Letjend (purn) H. 
Sutiyoso. Ternyata diam-diam ia telah menyusun tim sukses untuk menyiapkan 
dirinya sebagai Balon Presiden. Ciri khas yang melekat dalam dirinya ketika 
mengendalikan DKI Jaya adalah ketegasan selalu ditonjolkan sebagai image 
dirinya. Ini merupakan langkah strategis dari Sutiyoso untuk melawan stigma 
dari Presiden SBY yang dianggap peragu.
   
  Hal ini bisa dilihat dari:
  Pernyataan Sutiyoso secara berani mendeklarasikan dirinya sebagai Balon 
Presiden RI 2007
  Keesokan harinya Sutiyoso secara tegas menyatakan selama dua tahun ia akan 
turun ke masyarakat untuk memperkenalkan dirinya sebagai kandidat Capres 2007
  Secara berani Sutiyoso mengunjungi DPP PDI-P sebelum pendeklarasian dirinya 
sebagai Capres 2009. Ini dianggap sebagai keberanian dirinya menghadapi PDI-P 
yang mempunyai stigma pada dirinya ketika menjabat Pangdam Jaya
  Secara entertainment Sutiyoso mengunjungi Mbah Marijan di kaki gunung 
Merapi.
   
  Semuanya ini merupakan taktik jitu dari kedua pihak yang secara serius 
menyiapkan diri untuk menghadapi Pemilu Presiden 2009.
   
  Langkah PDI-P dan Sutiyoso ini membuat gagap berbagai pihak lainnya:
   
  Golkar yang akan menjagoi Jusuf Kala untuk Pemilu Presiden 2009 tidak siap 
menghadapi kedua pihak ini.
   
  Partai Demokrat pun tampaknya panik. Untuk mengurangi kepanikan tersebut 
dibuat statement dari SBY bahwa dirinya masih lihat situasi apakah ia bersedia 
mencalonkan lagi sebagai Presiden untuk periode ke 2. tapi tak lama kemudian ia 
mengundang kembali tim sukses untuk menyusun rencana. yang pasti telah partai 
Demokrat telah kalah selangkah dari PDI P dan Sutiyoso.
   
  PKB, yang bereaksi positif menghadap langkah PDI P dan Sutiyoso adalah Gus 
Dur. Ia nekad bicara saja yang penting ada berita yang bisa dimuat dan 
menjadi sorotan media masa. Inilah kejeniusan Gus Dur dalam membaca strategi 
para pesaingnya. Walaupun belum tentu dirinya yang dicalonkan ataupun 
diloloskan kembali oleh KPU yang penting PKB jadi berita dulu.
   
  PPP sama sekali tidak siap.
   
  PAN secara cerdik mendompleng strategi tim kampanye PDIP dan Sutiyoso. SB 
memanfaatkan monuver kedua pihak ini menjadikan PAN nempel berita/perhatian 
media masa.
   
  Nah... pada hari-hari mendatang akan banyak kejutan yang dilakukan berbagai 
pihak dalam melakukan manuver-manuver untuk mencari perhatian media masa. Hal 
sekecil apapun peristiwa yang mengundang simpati masyarakat luas. Pasti akan 
dimanfaatkan demi kepentingan kampanye...
   
  Asyikan
   
  Ludi

   
-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

[mediacare] CP Yophie Widianto

2007-10-08 Terurut Topik andry mahyudi
Guys minta CP Yophie Widiandto Kahitna dong? Tx

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[mediacare] Stagnasi Partai Islam!

2007-10-08 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2007100803131414

  Senin, 8 Oktober 2007 
 
  BURAS 
 
 
 
Stagnasi Partai Islam! 

   
  H.Bambang Eka Wijaya:



  HASIL survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) September 2007 menunjukkan, 
jumlah dukungan terhadap partai politik berasas Islam dan berbasis massa Islam 
mengalami stagnasi dan cenderung merosot! ujar Umar. Kondisi sebaliknya 
terjadi pada partai yang tidak berasaskan agama! (Kompas, 6-10)

  Gambarannya seperti apa? kejar Amir.

  Dukungan terhadap PKB, PPP, dan PKS, masing-masing hanya 4 persen! Malah 
PAN, cuma 3 persen! Merosot dibanding hasil Pemilu 2004,--PKB 11 persen, PPP 8 
persen, PKS 7 persen, dan PAN 6 persen! jawab Umar. Sedang PDI-P pada Pemilu 
2004 18,5 persen, jadi 20 persen! Partai Demokrat 7 persen jadi 14 persen! Cuma 
Golkar ikut turun, dari 22 ke 17,5 persen!

  Itu kontras dengan perolehan 43 persen bagi calon gubernur DKI Jakarta 
dari PKS, bulan sebelumnya! sambut Amir. Tapi boleh jadi karena survei itu 
berskala nasional!

  Menurut Saiful Mujani, pimpinan LSI, hal itu terjadi karena orientasi 
nilai politik sekuler di kalangan muslim Indonesia kian menguat! Aktivis Islam 
gagal menerjemahkan nilai politik Islam dalam bentuk gerakan dan kekuatan 
elektoral! ujar Umar. Kedua, kegagalan mengimplementasikan nilai Islam juga 
disebabkan ketakmampuan aktivis Islam menguasai sumber keuangan yang tetap 
dimonopli kelompok politik sekuler!

  Kedua faktor penyebab kegagalan itu bisa dirasakan! timpal Amir. Yang 
pertama, kita sering terkesan kebanyakan--tak semua--aktivis partai belum 
menguasai nilai politik Islam, terputar political games mainan kelompok 
sekuler! Contohnya 'demam studi banding', para aktivis ikutan melalaikan 
prioritas amanah yang diterimanya untuk mendahulukan kepentingan rakyat yang 
kesusahan! Prioritas nilai ini dicontohkan Khalifah Umar bin Khatab, mereka 
harus mencari warga yang tak punya jalan keluar dari kesusahan--bukan malah 
ditinggal pergi menjauh bersenang-senang!

  Cerminan rendahnya orientasi nilai Islam pada perilaku politik 
aktivisnya itu jelas bisa menurunkan dukungan umat! tukas Umar. Seperti, 
nilai politik Islam mengutamakan kesederhanaan, tapi umat melihat tempat parkir 
aktivis dipenuhi mobil mewah, atau gubuknya seketika jadi istana!

  Dari karakter aktor itu tampak pangkalnya rekrutmen! tegas Amir. 
Kaitan ke faktor pertama, rekrutmen tidak mengutamakan kedalaman penguasaan 
dan penghayatan nilai-nilai Islam! Rekrutmennya lebih berat ke bobot 
materi--bisa setor biaya kampanye! Akibatnya, kiprah mereka jadi malu-malu, tak 
bernyali menegaskan prinsip-prinsip islami! Kaitannya ke faktor kedua, karena 
setoran itu dianggap investasi, prioritas pertama aktivis menghitung 
RoI--return on investment! Lalu,hasil akomodasi kekuasaan mengakses 
sumber-sumber keuangan jadi tak kumulatif dan terlembaga dalam kebersamaan, 
tapi jadi timbunan kekuatan personal para aktor!

  Dengan itu tampak, kemerosotan akibat konstituen melihat perjuangan 
partai Islam serba gantung kopling--penegakan nilai-nilai islami 
setengah-setengah, orientasinya ke sekuler cuma terbawa arus! sambut Umar. 
Itu membuahkan realitas, Indonesia ini negara Islam bukan, negara sekuler juga 
bukan! Tak aneh jika aktivisnya juga jadi politisi yang bukan-bukan! 
 
bening.gifburas.jpg

[mediacare] Pernyataan Duka Cita atas kepergian Maman Noor

2007-10-08 Terurut Topik ivaa online
Kami di Indonesian Visual Art Archive (IVAA)
mengucapkan rasa kehilangan dan turut berduka cita sedalam-dalamnya

atas kepergian kurator dan kritikus seni rupa
Bapak Maman Noor.
Semoga keluarga dan semua yang ditinggalkan diberi ketabahan.


hormat kami
Tim IVAA
Patehan Tengah 37, Yogyakarta
www.ivaa-online.org


[mediacare] Petualangan Menjadi Manusia

2007-10-08 Terurut Topik pandu ganesa
Untuk dicatat, padang prairie di bawah ini tentunya merujuk kepada padang 
prairie-nya Karl May, yang dikenal dengan buku-buku seri Winnetou.
Agaknya bacaan masa kecil GM itu merasuk ke kalbu dia, sehingga secara 
bercanda dia pernah mengatakan bahwa ada 2 orang  Karl yang berpengaruh 
terhadap perjuangan/pendidikan politik pemuda-pemuda Indonesia dalam meretas 
jalan kemerdekaan: Karl Marx dan Karl May.

Secara serius dia pernah mengatakan dan aslinya ditulis dalam Inggris 
(karena ditujukan ke forum international Karl May): Buku-bukunya telah 
memberi sesuatu yang berharga di masa remaja kita, yaitu keindahan dan 
kekuatan persahabatan antara ras-ras yang berbeda.. Terjemahan 
Indonesia-nya ini kemudian dijadikan blurp di buku Winnetou I: Kepala Suku 
Apache (2003), terbitan Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI).

Ketika dunia dan Indonesia sedang carut-marut dengan keriuhan orang-orang 
yang sedang saling mengunggulkan dan membenarkan golongannya sendiri, makna 
penting kutipan di atas dan pertimbangan bahwa bacaan remaja berdampak 
seumur hidup serta tidak gampang dilupakan sungguh menjadi motivasi utama 
PKMI untuk menerbitkan (kembali) buku-buku Karl May dari bahasa Jerman. Saat 
ini, dari 40 novel Karl May,  PKMI baru (atau sudah) merealisir 10 novel, 
bekerjasama dengan penerbit-penerbit yang bersedia menerbitkan.

gono
http://indokarlmay.com

Petualangan Menjadi Manusia
Posted by: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED]   radityo_dj
Sat Oct 6, 2007 8:27 am (PST)
Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh Tia Setiadi
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0710/06/humaniora/3894625.htm

-deleted-
Bocah dari Jawa Tengah

Dalam waktu yang tidak terpaut jauh dengan saat Sontag pertama kali
membaca Book of Marvels, nun di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, juga
ada seorang anak lelaki yang mengalami hal yang hampir serupa. Anak
lelaki itu memang terbiasa ikut bermain bersama teman-teman sebayanya,
namun ia merasa ada sesuatu yang berbeda antara dirinya dengan
anak-anak lainnya. Dan, beda itulah yang membuatnya sudah mulai
berpetualang dengan buku-buku, dan tak bisa kembali lagi selamanya.

Hanya saja, Waktu itu, dia tak tahu bahwa khayalan- khayalannya
menggelikan kawan sepermainannya. Ketika untuk beberapa lama, sambil
bermain bola, dibayangkannya padang- padang prairie, meskipun yang
mengitarinya tidak lebih dari lapangan rumput bekas pabrik di mana
sebatang randu tua tegak dan pohon-pohon mangga melebat.

Bagi anak laki-laki itu, yang di kemudian hari menuliskan petualangan
kreatifnya dalam Potret Seorang Penyair Muda sebagai Si Malin Kundang,
Bukan suatu perbuatan bodoh jika seseorang meminjamkan buku
terjemahan Treasure Island kepada rombongan ketoprak amatir desa, yang
sedang sibuk mencari sebuah kisah seru setelah mementaskan Damarwulan..

Anak lelaki itu kini telah menjadi salah seorang penyair dan esais
terkuat Indonesia, dan juga telah menjadi seorang petualang. Dialah
Goenawan Mohamad. Sejauh mana petualangan yang telah dilakukan
Goenawan, bisa kita simak, di antaranya, dalam puisi-puisinya. Kalau
kita membaca Sajak-sajak Lengkap Goenawan Mohamad (1961-2001), kita
akan digamit oleh Goenawan untuk berpetualang ke tempat-tempat jauh;
ke Sarajevo, Berlin, Hiroshima, Nanking, Praha, dan tempat- tempat
lainnya.

Maka, begitulah anak lelaki dari kota kecil Batang yang punya
khayalan-khayalan yang menggelikan bagi kawan-kawan sepermainannya
dulu itu, yang sekarang telah menjadi petulang mental sekaligus
petualang fisik yang mengagumkan.

-deleted-
Tia Setiadi Penikmat Buku




[mediacare] AYO GUGAT NURMAHMUDI

2007-10-08 Terurut Topik Agustinus Kutel

Salam,
Pemerintahan modern adalah pemerintahan berbasis
konsumen. Ketika pemerintah, sebagai pelayan konsumen,
rakyat, gagal memberikan pelayanan yang baik, konsumen
berhak menggugat.
Rusaknya kondisi sebagian besar (Koran Monde menulis
80% jalan Depok rusak parah) menunjukkan pemerintahan
Nurmahmudi telah gagal memberikan pelayanan publik. 
Ketimbang ribut soal politik bersih dan peduli,
apalagi mencuatkan isu Islam-NonIslam, pun
kafir-nn-kafir, negara hukum menyediakan mekanisme
hukum untuk menggugat pemerintahan yang tidak becus
menyediakan layanan publik, termasuk jalan raya..

Ayo, bergabung, class action-kan Nurmahmudi.

Sedikit informasi:
Gugatan Perwakilan Kelompok (class action) diatur
syarat2nya dalam Peraturan Mahkamah Agung No 1/2002
tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. 
Syaratnya mudah dan jelas. 

--- Agustinus Kutel [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Salam,
 Suatu hari di bulan Desember 2005, pukul 14.20 Wib,
 sayalah yang pertama kali memberi tahu Nurmahmudi
 (seorang hakim agung yang kini telah
 almarhum,memberi
 bocoran), kalau MA memenangkannya dalam sengketa
 pilkada dengan Badrul Kamal. Dia sendiri
 terheran-heran ketika menerima kabar itu, dan
 mengaku
 belum tahu.
 Nur bilang, kemenangannya adalah amanah rakyat!
 
 Suatu hari di tahun 2006, seorang pejabat di MA yang
 notabene orang Depok, menulis surat pembaca di Media
 Indonesia, intinya jalanan depok rusak parah dan
 Nurmahmudi diam saja.
 
 Suatu hari di bulan Juli 2007, saya kirim sms di
 rubrik Tanpa Password Monitor Depok, saya tuding
 Monde
 masuk angin karena tidak mengangkat kasus jalanan
 rusak. Sehari kemudian Monde turunkan lipsus berikut
 wawancara dengan Nurmahmudi, yang bilang bahwa
 Agustus
 2007, jalan akan diperbaiki.
 
 Suatu hari di bulan September 2007, di sebuah acara
 di
 Depok, Nurmahmudi bilang jalanan rusak akibat
 perseteruan DPRD dan walikota, sehingga pencanangan
 APBD terhambat, berikut pembangunan infrastruktur.
 
 Suatu hari masih di bulan September 2007,
 satu-satunya
 program andalam pemkot (hehe) mengawinkan secara
 gratis sekitar 600 pasangan, digembar-gemborkan.
 Berikut belasan pasangan nonMuslim yang juga minta
 dikawinkan gratis, tapi pemkot bingung bagaimana
 caranya.
 
 Suatu hari di bulan Oktober 2007, istri Nur, Azizah
 Nur Tamhid, ikutan sosialisasi dana kematian 2
 juta/orang kepada ibu2 PKK di Tugu.
 
 Masih di bulan Oktober awal, Ketua YLBHI Patra Zen,
 ngomong di radio Pop FM, ada tiga cara desak
 walikota
 beresin jalanan. 1. secara administratif. 2. Secara
 politik. 3. Secara hukum lewat class action.
 
 H. Cara pertama dan kedua, sepertinya tak mempan
 buat walikota yang jago ngawinin gratis orang dan
 kerepotan ngurus dana kematian dan kompor gas
 gratis. 
 
 AYO RAPATKAN BARISAN. Sapapun yang mau menjadi pihak
 untuk menggugat Nurmahmudi secara class action,
 harus
 bergabung. Nur telah gagal menjadi public servant.
 
 (Agustinus Edy Kristianto, yang minta dikawinin
 gratis
 sama Nurmahmudi, tapi jga gak tahu caranya gimana,
 hehe)
 
 --- Rahayu Arriani [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Bener tuh, jalan-jalan di seputar Depok memang
 makin
  nggak berbentuk.
  Terus, Kemana aja yang katanya pelayan masyarakat
  (baca: Nurmahmudi)???
  
  Klik:
 
 http://www.berpolitik.com/lensa.pl?fid=8158tid=369
  
  
  
  Rahayu Arriani
  
 
 
 
  


 Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network
 Research Panel today!  

http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
 
 
 
 



  

Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 



Re: [mediacare] Manut yg Timteng aja Pak ? [ was ] Re: Penetapan 1 syawal 1428H

2007-10-08 Terurut Topik arbain arbain
Sepakat. Yang bikin repot  itu, kok nasionalisme dibawa-bawa dalam  melihat 
bulan. Karena kita di Indonesia, maka harus liat bulan di  Indonesia, itu kan 
gak bener. Pak Martin benar. Apalagi Perbedaan waktu  di kutub utara dan 
selatan, kan gak sampe 24 jam.

Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote:   
 P Zain, saya ada usul yg sederhana soal penetapan 
  1 Syawal 1428H ini 
  Kenapa mesti susah2 sih padahal kalau biasanya 
  sudah manut dengan asalnya agama Islam yg di Arab itu ?
  Mestinya kita bisa yakin dengan penetapan mereka
  apalagi kalau mereka posisinya sebelah barat kita.
  Artinya kalau mereka sudah menetapkan melihat bulan
  dll tgl 12 October kita sudah pasti juga akan melihat 
  bulan yg sama itu wong kita di sebelah timur mereka ?
  Atau kita punya kebiasaan mau lebih eksis , mau lebih 
  pinter dgn yg dari asalnya agama ...
  Jadi perayaan Ied bisa nggak polemik bisa lebih bersatu 
  gitu... Lama lama diketawain orang tuh ...
  
  Salam ,martin - jkt 
  
  - Original Message 
  From: rzain [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, October 8, 2007 1:50:24 PM
  Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Penetapan 1 syawal 1428H
  
  Penetapan 1 Syawal 1428 H 
  
  Sabtu, 22-September- 2007, 09:36:32
  
  Oleh : H. Chairuddin, Ketua MUI Kab.Padangpariaman
  
  Penetapan awal Ramadhan dan Syawal pada pokoknya ditetapkan dengan 
  
  tiga metode; Pertama, Metode ru'yah (menilik bulan) : bila waktu 
  
  matahari terbenam tanggal 29 Ramadhan bulan tidak tampak (baik cuaca 
  
  buruk atau terang) maka Ramadhan digenapkan 30 hari, lebaran 
  
  ditetapkan luasnya.  
  
  Kedua, metode hisab: bila waktu terbenam matahari tanggal 29 
  
  Ramadhan, menurut hisab posisi bulan sudah berada di atas ufuk, maka 
  
  keesokan harinya ditetapkan sebagai 1 Syawal, tanpa memperhitungkan 
  
  apakah bulan bisa dilihat atau tidak. Metode ini disebut juga 
  
  metode wujudul hilal, di pakai terutama oleh Muhammadiyah. 
  
  Dengan metode ini penetapan Muhammadiyah seringkali lebih dahulu 1 
  
  hari dari penetapan Pemerintah (Departemen Agama ) dan MUI. Ketiga, 
  
  Metode Imkanur ru'yah: bila waktu matahari terbenam tanggal 29 
  
  Ramadhan posisi bulan sudah berada di atas ufuk dan bulan bisa 
  
  dilihat waktu cuaca terang, maka besoknya ditetapkan sebagai 1 
  
  Syawal. Sebaliknya bila waktu ghurub tersebut.bulan tidak mungkin 
  
  bisa dilihat lantaran begitu dekatnya dengan matahari, maka 1 Syawal 
  
  ditetapkan luasnya. Metode ini disebut juga Metode Ru'yah dan 
  
  Hisab. Pemerintah (Departemen Agama) punya suatu badan yang disebut 
  
  Badan Ru'yah dan Hisab, bekerja sama dengan MUI. 
  
  Dengan metode ru'yah seringkali penetapan awal bulan terlambat 1 
  
  hari bahkan kadang-kadang sampai 2-3 hari dari penetapan awal bulan 
  
  di Makkah dan negara-negara lain di dunia. Seperti dalam memulai 
  
  Ramadhan tahun 2007 ini, di Makkah awal puasa jatuh pada hari Kamis 
  
  tanggal 13 September 2007 (sama dengan Indonesia). Sedangkan yang 
  
  berpegang kepada ru'yah (menilik), Kamis sore itu mereka baru 
  
  akan menilik bulan. Jika bulan tidak tampak, puasanya hari Sabtu 
  
  15 September 2007. Penulis lebih cenderung kepada metode ketiga 
  
  (imkanur ru'yah), dengan alasan, melalui metode kedua (wujudul 
  
  hilal) berarti kita tidak lagi mempedomani hadist Nabi Berpuasalah 
  
  kamu dengan melihat bulan, dan berbukalah kamu (1 syawal) dengan 
  
  melihat bulan. 
  
  Bila pandangan kamu terhambat (oleh awan) maka sempurnakanlah bulan 
  
  Sya'ban 30 hari. Metode ini tentu juga berlaku untuk penetapan 1 
  
  Syawal. Untuk Lebaran tahun 2007 atau 1428 Hijriah ini, terjadinya 
  
  Ijtimak akhir Ramadhan (bulan berada dalam satu garis lurus dengan 
  
  matahari dan bumi), Kamis tanggal 11 Oktober 2007 jam 12.02, posisi 
  
  bulan 0.19 0. Sedangkan matahari terbenam hari itu jam 18.13, 
  
  berarti hanya berjarak 6 jam 11 menit. Menurut ilmu hisab, diyakini 
  
  bulan tidak bisa dilihat meskipun cuaca terang, wujud hilal tidak 
  
  bisa dilihat lantaran begitu dekat dengan matahari. Bulan bisa 
  
  dilihat lantaran begitu dekat dengan matahari. Bulan bisa dilihat 
  
  (tentu waktu cuaca terang) bila jarak antara ghurub (terbenam) 
  
  dengan ijtimak minimal 8 jam dan posisi bulan minimal 2 0. 
  
  Selanjutnya, meskipun dalam surat Yunus ayat (5) Allah menyatakan 
  
  bahwa dia telah menentukan peredaran matahari dan bulan supaya kamu 
  
  mengetahui bilangan tahun dan hisup, ayat ini bersifat umum, tidak 
  
  bisa membatalkan hadist yang menyuruh kita menetapkan awal bulan 
  
  dengan cara melihat (observasi). Menurut penulis hisab hanya alat 
  
  atau sarana untuk mengetahui ru'yah. Pada konferensi Islam di 
  
  Istambul tahun 1978 yang dihadiri 18 negara Islam/ Muslim (termasuk 
  
  Indonesia) diputuskan bahwa awal bulan qamariah di tetapkan bila 
  
  ketinggian bulan minimal 5 0 waktu terbenam 

[mediacare] Heboh Hibah Harta Karun

2007-10-08 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Ini bukti  bahwa sekalipun seorang profesor tahu banyak hal tetapi 
tidak mengetahui semua hal. Agaknya kedudukan Prof Malik begitu empuk 
mengakibatkan beliau kurang rajin membaca hal-hal umum dan oleh karena itu 
rahasia umum tentang janji harta karum jenis ini tidak diketahui atau mungkin 
juga satu sekolah dengan Dr Said Agil Al Munawar, mantan menteri agama NKRI 
yang bermimpi bahwa di Batutulis tertanam harta karum yang bisa melunasi hutang 
luarnegeri yang ditinggalkan pemerintahan oleh Haji Muhammad Soeharto. Baik 
prof Malik dan  Dr Said, keduanya terlibat dalam soal uang tidak halal dan 
mesti menginap pada hotel tanpa kebebasan. Dan barangkali juga dapat dikatakan 
bahwa biasanya yang memiliki banyak harta mau lebih banyak lagi, tak pernah 
kenal atau lupa akan arti dari makna cukup sekian saja. 

http://www.gatra.com/versi_cetak.php?id=108443


Penipuan
Heboh Hibah Harta Karun

Profesor Malik, sebutlah namanya demikian, benar-benar apes. Kekayaan rektor 
universitas swasta di Jakarta Barat itu amblas dalam waktu kurang dari sebulan. 
Padahal, harta yang hilang itu adalah hasil jerih payahnya selama 40 tahun. 
Dua milyar rupiah lebih saya ditipu, ujarnya kesal, Rabu pekan lalu, di Polda 
Metro Jaya.

Penipuan itu bermula dari sebuah surat elektronik (e-mail) yang diterima Malik, 
3 September lalu. Surat elektronik itu, kata Malik, dikirim oleh orang yang 
mengaku dari Bank of Africa yang berpusat di Burkina Faso, sebuah negara miskin 
di Afrika Barat.

Di dalam e-mail itu pula, menurut Malik, tertulis pesan bahwa Prince Shanka 
Moye telah diutus sebagai pembawa box family treasure alias peti harta karun. 
Berdasarkan scan exre barang berharga, peti itu ditaksir bernilai US$ 25 juta 
atau sekitar Rp 200 milyar.

Untuk meyakinkan Malik, e-mail itu dilampiri bukti scan exre dan surat jalan 
airway bill sebagai identitas Moye. Katanya, harta karun itu tersimpan di Bank 
of Africa sebagai milik keluarga pengusaha kaya raya asal Jerman.

Namun keluarga pemilik peti harta karun itu tewas dalam kecelakaan pesawat 
terbang di Landasan Udara Deegol, Prancis, tujuh tahun silam. Karena itu, peti 
tersebut dihibahkan pada Malik. Hebatnya, pengirim e-mail itu tahu betul jejak 
rekam Malik. Di sana antara lain disebut, Malik pernah bekerja di bagian 
keuangan PBB.

Sebenarnya, kata Malik, surat itu tidak menjelaskan alasan harta tersebut 
dihibahkan kepadanya. Dia hanya mengatakan, kami dengar universitas Bapak 
antusias membangun kampus internasional, ujarnya.

Malik pun menyanggupi tawaran hibah itu berikut sederet persyaratannya. 
Pertama, ia mentransfer uang Rp 56,7 juta ke rekening BCA Cabang Mandala Raya, 
Jakarta Barat, atas nama Yuniwaty Veronik.

Selanjutnya, Moye memintanya bertemu secara langsung di Hotel Atlet Century 
Park, Jakarta. Undangan itu disertai permintaan agar Malik membawa uang tunai 
sebesar Rp 320 juta. Syarat itu pun dipenuhi Malik tanpa curiga. Dalam 
pertemuan kali pertama itu, Malik tidak lupa mengambil gambar lelaki berusia 32 
tahun itu.

Esoknya, Jumat malam 7 September, lagi-lagi Moye mengontak Malik. Ia diminta 
bertemu di Club House, Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Moye 
memperlihatkan tanda pengenal sebagai seorang diplomat.

Malam itu Malik sepakat untuk menambah lagi uang pelicin sebesar Rp 100 juta. 
Uang itu adalah syarat pencairan harta karun yang belum turun seluruhnya. 
Besoknya, uang itu diserahkan secara tunai kepada Moye di halaman parkir Hotel 
Atlet Century Park.

Malik benar-benar seperti sedang terbius. Buktinya, pada 13 September, ia 
mentransfer lagi uang sebesar Rp 1,3 milyar ke rekening Bank Lippo atas nama 
Diallo Mamadou Noumou.

Itu pun belum cukup. Sebagai syarat terakhir, guru besar ilmu ekonomi itu masih 
harus menyerahkan uang tunai sebesar Rp 1,7 milyar. Setelah dihitung-hitung, 
ternyata uang yang diserahkan Malik kepada Moye mencapai Rp 3,4 milyar!

Begitu menyadari besarnya uang yang sudah dibobol, barulah kepercayaan Malik 
kepada Moye mulai memudar. Apalagi, janji manis Moye yang hendak menghibahkan 
peti harta karun tak kunjung terbukti.

Ia pun lantas mengontak Perwakilan PBB untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di 
Malaysia. Ternyata nama Prince Shanka Moye tidak terdaftar sebagai diplomat, 
tutur Malik, lesu.

Karena itu, Malik melaporkan perbuatan Moye ke Polda Metro Jaya. Dengan mudah 
Satuan Resmob di bawah komando Ajun Komisaris Besar Reza Calvian Gumay 
meringkus Moye di seberang jalan Hotel Century Park. Ia pun digelandang ke 
rumah tahanan Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Kepada polisi, Moye yang kemudian diketahui bernama Anthony Nnadozie Nmelu 
membantah telah menipu Malik. Warga negara Nigeria ini malah menuding bahwa 
Malik sendiri yang meminta bantuannya untuk menggandakan uang.

Toh, polisi tetap menahan dan menuduhnya melanggar Pasal 378 atau 372 Kitab 
Undang-Undang Hukum Pidana. Sekarang, menurut Gumay, tersangka sedang diperiksa 
lebih intensif.

Rita Triana Budiarti dan Deni Muliya Barus

[mediacare] vacancy : Fashion Editor (Magazine)

2007-10-08 Terurut Topik At Magazine Career
DA MAN, the Man Fashion and lifestyle magazine with
plans to increase its frequency and circulation in
2008, is looking for an experienced, details-driven
journalist to join its team in Jakarta as Fashion
Editor.

Working closely with the Managing Editor, the
successful candidate will help manage story
assignments and working to build up a good contact
list, as well as helping coordinate shoots etc. 

Qualification: A minimum five years experience in a
magazine and must have a good knowledge of ins and
outs of the Man Fashion Industry in Indonesia and
International. at least two years of writing for
English-language publications

The position is based in Jakarta, Indonesia.

If this opportunity sounds like you, please send your
resume today to: [EMAIL PROTECTED]  

or to;

POBOX 8899 JKPWR Jakarta 10220A


  

Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/new_cars.html


[mediacare] Yap Hong Gieh dimata rabun Tanteh Moslim kita

2007-10-08 Terurut Topik godamlima
YAP HONG GIEH DI MATA RABUN  TANTEH MOSLIM KITA
8 okto 2007,Senen pecundang

2. Ketika monopoli opium di Hindia Belanda dihapuskan, kehidupan
keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot.

Ini yang fatal dan bisa bikin salah tafsir - dengan penghapusan
monopoli opium, kehidupan keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat
Tionghoa saat itu merosot. Tidak dijelaskan secara rinci korelasi
antara monopoli opium dan merosotnya kehidupan masyarakat Tionghoa.
Bisa ditafsirkan kala itu masyarakat Tionghoa memonopoli jalur
perdagangan opium. Tapi memang dulu operator Rumah Candu kebanyakan
orang Tionghoa.



Sun Oct 7, 2007 10:40 pm 

 Show Message Option 

Yap Hong-Gie [EMAIL PROTECTED] 
seroja_11470 
 Offline 
 Send Email 
 Invite to Yahoo! 360° 

 
Forward 


Bung Dipo,

Setiap saya baca tulisan Nyonya Mus, reaksi saya:
1. Senyum
2. Gembira
3. Bahagia
4. Rasa Hiburan
5. Stress Relief
6. Semua Pikiran Kusut Jadi Hilang
7. etc. dll.

Tidak pernah merasakan:
1. Sakit Hati
2. Depressed
3. Sad
4. Marah
5. Unhappy
6. Ngamuk
7. etc. dll.

Do I take her lightly?
No

Do I take her seriously?
No

Then WHAT?

So WHAT?

She is NO BIG DEAL

She just needs a man, a real man who can satisfy her needs - know 
what I
mean.


I love to see her pictures. She must be cute, uh?

salam,
sensei deddy mansyur)

- Original Message -
From: Dipo Siahaan [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Sunday, October 07, 2007 11:26 PM
Subject: [mediacare] Nyonya Mus dan Wikipedia


  Saya hanya heran karena banyak orang yang jadi pengagum Mus. 
Bahkan
 saya ingat pernah baca sebuah postingan yang mengatakan bahwa si 
Mus
 ini 'banyak menghayati bacaannya', dan bahwa banyak orang yang 
tidak
 suka Mus karena 'kebenaran yang dia ungkapkan terlalu pahit'. Lah,
 setiap postingan dia tidak pernah mencantumkan buku atau data
 referensi. Kebenaran apa yang dia ungkapkan? Kasih tahu sumbernya
 dong. Setahu saya sih isi tulisan-tulisannya hanya opini saja yang
 tidak didukung data yang kuat. Opini yang menyesatkan dan berbahaya
 karena menghasut dan dibalut dengan embel-embel 'ilmiah'. Orang 
yang
 tidak tahu dengan gampang akan terbawa.

 Tapi tidak apa-apa. Bukti tidak terbantahkan soal kegadungan 
keilmuwan
 an si Mus ini, saya rasa akan menyadarkan banyak orang yang telah
 tertipu oleh si Mus ini. Semoga.

 Saran saya sih Mus (ya, ini untuk anda!), sebaiknya mulai sekarang
 anda memakai id lain, dan mulai bikin postingan-postingan menghasut
 lagi. Toh di id anda yang sekarang, sudah ketahuan dengan pasti 
bahwa
 anda hanya ilmuwan gadungan nan gagal. hehehehe...

 salam
 Dipo Siahaan


Godam terangsang kasih pandangan, tentang Tanteh Muslim.

Dear Engkoh Hong Gieh terhurmat,

Enggak ada api,masakkan ada asep gituh loh.

Emang sakbelomnyah bergulir,nama besar Mister Yap Senior,

Sakbagae MACAN PENGADILAN, DI BUMI HIPOKRIT INDON KITAH.

Katakenlah Nama besar Mister Yap berkibar bersih,sucih.

Tatapi kerna TINGKAH LAKU ANAK MACANNYAH,YANG JADI BULLDOG SUHARTON.

Mangka teori konspirasihnyah tanteh Moslim,MENGHUNJAM TELAK.

Nah, tingkah polah anak macan pengadilan inih, MEMBONGKAR Saturday

KETURUNAN YANG SAKLALUH MENJILATIN PENGUASAH.

Heheheh..inih..YANG MENGHIMBAS TEORI RACISMEH, bahuwa Cina sipit 
ituh,

Emang penjilat dari sonohnyah dan RAJA OMPIUM JUGAK.

Jadih bagiku yang neutral heheheh..

DIKAULAH YAP HONG GIEH, yang jadi anaknyah MACAN PENGADILAN BANGSA 
INDON.

Yang membuat nama besar MISTER YAP, jadi nyungsep…sakmodel sakkarang.

KOK, ANAK MACAN PENGADILAN INDON,JADI BULLDOGNYAH CENDANA SIH?

Sakhingga BAPAK SUHARTON, DIBELANYAH SAKBAGAE PAHLAWAN BANGSANYAH?

Sementarah…NAMA TIRAN JAWA INIH,BERKIBAR SAKBAGAE MALING NOMER

WAHID DI JAGAD RAYAH???

Dengen dasar ANALISAH PYSCHOLOGIST YANG MENUJUH PSIKOPAT..

Mangka bisaklah dimaklumin..MENGAPAH NAMA MISTER YAP,JADI TERCORENG?

Hehheh..ituh disebabken..anak macan pengadilan ituh, kini jadi 
BULLDOGNYAH ISTANA

CENDANAH…so simple like that..for mi mah…

No hurt feeling lah..KERNA ENGKOH HONG GIEH..kok,bisak begituh 
gigihnyah

Membela TIRAN JAWA, PEMBANTAE BANGSA SENDIRI???

Jadi terpulangken..kepada singkap engkoh Hong Gieh..yang JADI TEMEN,

ATAWA REKANAN ISTANA CENDANAH BUKAN?

Mangka..KOTORAN BABIPUN MENEMPLOK NAMA KALUWARGA BESAR MISTER YAP

SI MACAN PENGADILAN INDON!!

Kutika bangsa Indon,menta keadilan ditenggakken,

Eh,malah ada Cina yang begituh gigih membelak Rejim Tiran Cendanah??

Inih yang patal, gombal dan sompral, kalian begundal,brutal jugak!!

Sakmogah..inih, mentobatken..engkoh Hong Gieh!!

Dari Godam yang emang bingung..membacak pingkiran2 mabok dari 
bulldog Cendanah

Yang singpit inih…




[mediacare] Kalla Diframe SBY

2007-10-08 Terurut Topik Berpolitikcom
Kalla Diframe SBY

(berpolitik.com): Golkar perlu berpikir lebih seksama lagi jika ingin 
mempertandingkan Ketua Umumnya, Jusuf Kalla dengan Susilo Bambang Yudhoyono 
dalam pilpres 2009 mendatang. Pasalnya, berdasarkan survei terbaru Lembaga 
Survei Indonesia (LSI), popularitas dan elektibilitas SBY sangat jauh melampaui 
JK.

Besarnya perbedaan elektibilitas antara keduanya memang berlawanan dengan 
anggapan umum di kalangan politisi. Soalnya selama ini ada keyakinan Kalla 
merupakan calon kompetitor yang berat bagi SBY. Penilaian ini mengacu pada 
sepak terjang Kalla yang terlihat lebih menggugah.

Dari mulai aksinya ketika menangani bencana tsunami pada hari-hari pertama 
ketika pemerintah seperti tak tahu harus berbuat apa hingga sentilannya kepada 
kelompok keuangan (dari mulai jajaran menteri hingga pengelola bank-bank) 
yang dinilainya tak mendorong sektor riil.

Bagaimana sebenarnya potret kontestasi antara keduanya menurut hasil tracking 
survei LSI yang dilaksanakan September-Oktober 2007?

Baca selengkapnya di http://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=8157c_id=3


Salam

Pengelola


www.berpolitik.com
Bukan situs berita, mari bicara
Cyber Building. Lt.5
Jl. Kuningan Barat no. 8, Jakarta
Tlp: 021-5277830
Fax: 021-5269680

Re: [mediacare] Pernyataan ELSAM: Hukuman Mati Bukanlah Solusi

2007-10-08 Terurut Topik wirajhana eka
Ntar tunggu duu Amrozy CS sudah dihukum mat, atau keluargamu nanti ada yang 
kena BOM serta muncul tibo CS lainnya masih sama ngga pernyataanya

- Original Message 
From: melly setyawati [EMAIL PROTECTED]










  






Hukuman Mati Bukanlah Solusi, Pemerintah Harus Segera Melakukan
Moratorium.


 


Release untuk Menyambut Hari Anti Hukuman Mati Sedunia pada Tanggal 10
Oktober 2007


 


Pers Release
: No.01/ELSAM/ X/07


 


Pada tanggal 21 September
tahun 2006 lalu Indonesia kembali melakukan eksekusi mati terhadap tiga orang
terpidana (kasus Tibo dkk) di Sulteng. Sebelumnya juga di Medan pada tanggal 5
Agustus 2004 Ayodha Prasad di eksekusi. Dan pada tanggal 1 Oktober  2004. 
Saelow Praset dan Namsong Sirilak juga
di eksekusi mati. Eksekusi terhadap Ayodha di tahun 2004 tersebut
merupakan  sebuah kejutan karena
sebelumnya hampir selama 3 tahun Indonesia bisa dikatakan absen melakukan
eksekusi mati, walaupun pada saat itu ada kurang lebih 50-an terpidana telah
diputus dengan pidana mati. Hampir saja Indonesia masuk kategori sebagai negara
abolisionist de facto, negara yang
menolak praktek hukuman mati secara defakto. 
Eksekusi Ayodha Prasad ini kemudian membuka kembali praktek hukuman mati
tersebut di Indonesia. Kita kembali lagi menjadi negara retenionist, negara 
yang melanggengkan hukuman mati.


 


Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)
 melihat
bahwa bahwa di tahun 2007 ini maupun di beberapa tahun belakangan, ancaman
hukuman mati semakin dianggap sebagai pilihan yang manjur sebagai alat pemecah
masalah kejahatan yang semakin berkembang. Hukuman mati semakin sering
dijatuhkan kepada para terpidana baik dari kejahatan terorisme, narkotika,
pembunuhan berencana, bahkan adanya permintaan untuk menerapkan hukuman mati
dalam beberapa penanganan kasus tertentu misalnya kasus  illegal logging dan 
korupsi. Disamping itu
terlihat pula semakin meningkatnya jumlah penolakan grasi dari para terpidana
mati yang di tolak oleh para Presiden RI.


 


ELSAM menilai bahwa masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono bisa dianggap sebagai penerus kebijakan pro hukuman mati yang
diwariskan dari masa pemerintahan Presiden Megawati. Di masa Megawati hukuman
mati yang sudah absen selama 3 tahun pasca reformasi kembali dipraktekkan
secara luas. ElSAM melihat bahwa di
tahun 2007 ini  kondisi kebijakan hukuman
mati juga tidak menuju pada perkembangan yang positif dan menguntungkan bagi
penegakan hak asasi manusia. Tidak ada upaya yang signifikan oleh pemerintah
maupun negara untuk mengurangi praktek hukuman kejam ini, apalagi
menghilangkannya. Ini terlihat, dari 
makin banyaknya rencana-rencana agresif pemerintah untuk melakukan
eksekusi mati terhadap beberapa orang yang menunggu untuk eksekusi.


 


ELSAM juga merasa prihatin melihat kebijakan hukuman kejam ini
juga menimbulkan dampak dalam praktek-praktek penegakan hak asasi manusia
lainnya. ELSAM melihat bahwa antrian
terpidana hukuman mati yang menunggu eksekusi mati semakin besar jumlahnya dan
telah mengalami nestapa yang cukup lama di penjara. Mereka yang telah menjalani
hukuman penjara yang lama karena menunggu eksekusi merupakan kebijakan salah
urus dari pemerintah. ELSAM
mengusulkan bahwa orang-orang yang telah dipenjara untuk untuk menunggu
eksekusi ini haruslah dibebaskan dari hukuman mati, sebaiknya hukuman mereka
diubah menjadi hukuman seumur hidup.


 


 


Hasil Kajian dan Monitoring ELSAM
 atas rencana pemerintah
melakukan reformasi KUHP juga menunjukkan bahwa hukam mati masih diletakkan
dalam kerangka hukum pidana nasional. Paling tidak ada 19 Pasal dalam RUU KUHP
yang masih mencantumkan pidana mati dalam berbagai tindak pidana. Walaupun
penjatuhan hukuman mati dalam RUU KUHP bersifat selektif, namun hal ini masih
menunjukkan paradigma yang tidak berubah untuk menggunakan ancaman pidana mati
dalam sistem hukum pidana di Indonesia.


 


ELSAM mendorong Pemerintah agar sebaiknya melakukan review
atau assessment atas kebijakan hukuman mati ini. ELSAM juga mendorong 
pemerintah untuk melakukan moratorium terhadap
hukuman mati ini yang bisa dilakukan dengan berbagai cara yakni (1) memberikan
upaya grasi secara luas atas permohonan dari para terpidana hukuman mati, dan
mengubahnya menjadi penjara seumur hidup. (2) menghentikan rencana pembuatan
regulasi yang memberi kesempatan untuk melakukan praktek hukuman mati. (3) 
melakukan
amandemen-amandemen secara bertahap atau secara luas terhadap aturan pidana
yang memiliki ancaman hukuman mati, sesuaikan dengan amanat Konstitusi RI (4)
Mendorong Mahkamah Konstitusi sebagai garda penjaga bagi pengunaan hukuman mati
dengan cara mereview seluruh aturan pidana mati yang ada di di Indonesia. 


 


 


Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)


 


 


Jakarta 8 Oktober 2007-10-08


 


Salam Hormat


 


 


 


Agung Putri Astrid Kartika


Direktur Eksekutif 


(Hp: 0813
3433 9130)


 




  





  
  
Messages 

[mediacare] Istri Atase Pendidikan KBRI Sempat Ditahan Rela Malaysia

2007-10-08 Terurut Topik Holy Uncle

08/10/07 15:04
Istri Atase Pendidikan KBRI Sempat Ditahan Rela Malaysia
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Muslianah Nurdin, istri atase pendidikan KBRI 
Kuala Lumpur, Sabtu (6/10), sempat ditahan oleh kelompok Rela Malaysia (Rela) 
yang melakukan operasi di Masjid Jamiek, Kuala Lumpur, walaupun ia menunjukkan 
identitas diri berupa kartu diplomatik.Istri saya sudah menunjukkan kartu 
identitas sebagai keluarga diplomat. Kartu itu dikeluarkan oleh Imigrasi 
Malaysia tapi anggota Rela tidak percaya dan mengatakan kartu itu palsu, kata 
Atase Pendidikan KBRI Imran Hanafi di Kuala Lumpur, Senin.Istri Imran Hanafi 
Sabtu sore itu sedang berbelanja di kawasan Masjid Jamiek, Kuala Lumpur. 
Tiba-tiba ia didatangi anggota Rela yang menanyakan identitas dirinya.Rela 
adalah kelompok relawan rakyat di Malaysia yang sering merazia warga negara 
asing di negara tersebut. Istri saya terus terang panik dan cemas karena kartu 
pengenal diplomat yang dimilikinya tidak diakui lalu apalagi yang bisa 
dipercayai, kata Imran Hanafi.Muslinah kemudian menelpon keluarga di rumah 
untuk membawakan paspor diplomatnya. Setelah itu, Rela mengijinkannya 
pulang.Pada saat itu, saya sedang berada di Sabah, kata Imran.Kuasa Usaha 
Ad-Interim KBRI Kuala Lumpur AM Fachir sangat menyesalkan kejadian ini. 
Kejadian seperti ini selalu terulang dan kali ini yang kena adalah keluarga 
dari staf KBRI, katanya.AM Fachir mengatakan, akan mengirim surat protes 
kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia dan Kementerian Dalam Negeri Malaysia 
atas insiden ini. Kami mengimbau warga Indonesia yang akan berkunjung ke 
Malaysia agar hati-hati, katanya.(*)
 
http://www.antara.co.id/arc/2007/10/8/istri-atase-pendidikan-kbri-sempat-ditahan-rela-malaysia/
_
Climb to the top of the charts!  Play Star Shuffle:  the word scramble 
challenge with star power.
http://club.live.com/star_shuffle.aspx?icid=starshuffle_wlmailtextlink_oct

[mediacare] Pusat Krisis Terpadu RSCM,apa kabarmu?

2007-10-08 Terurut Topik Titiana Adinda
  Pusat Krisis Terpadu RSCM,apa kabarmu?
   
  Oleh:Titiana Adinda
   
   
  Semenjak Pusat Krisis Terpadu untuk Perempuan dan Anak Korban Kekerasan 
berdiri di RSCM 7 tahun yang lalu sudah 4000-an kasus kekerasan yang ditangani 
oleh mereka.Korban yg datang rata-rata menderita luka fisik.Yang terparah 
adalah seorang korban yang ditusuk gunting matanya oleh suaminya sehingga harus 
dioperasi.
   
  Pusat Krisis Terpadu (PKT) RSCM ini adalah awal terbentuknya PKT-PKT lain di 
Indonesia.Ini berawal dari study tour beberapa orang atas kerjasama Komnas 
Perempuan dan UNFPA ke negara-negara ASEAN.Salah satunya ide PKT ini semula 
ingin meniru One Stop Crisis Centre di Kula Lumpur Malaysia.Dimana ada 
dokter,perawat,psikolog,pekerja sosial yang bekerja secara bersamaan dan One 
Stop Crisis Centre ini buka selama 24 jam.
   
  PKT RSCM menempati sebuah ruangan di lantai dua tepat di atas UGD RSCM.Namun 
dalam perjalanannya PKT kesulitan dana.UNFPA menyetop kucuran dana operasional 
kepada PKT.Dana dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan juga sangat minim,dana 
dari PEMDA DKI hanya untuk membiayai biaya operasional saja tanpa membayar gaji 
pegawainya.Dana dari Departemen Kesehatan apalagi tidak ada dana sepersenpun 
dari Departemen Kesehatan untuk PKT ini.Alhasil cita-cita yang semula PKT RSCM 
sekaligus memperkerjakan dokter,perawat,psikolog dan pekerja sosial.Kini hanya 
mesti bergiliran kadang hanya dokter dengan perawat saja tanpa pekerja 
sosial.Atau dokter saja dan pekerja sosial saja tanpa perawat.
   
  Sebagai warga masyarakat saya mau menggugat pemerintah yang tidak memberikan 
perhatian kepada fasilitas untuk perempuan dan anak korban kekerasan ini 
khususnya gugatan ini diajukan kepada Kementerian Pemberdayaan 
Perempuan,Departemen Kesehatan,dan PEMDA DKI.Juga memuntut perhatian kepada DPR 
dan DPRD untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk PKT RSCM ini ke dalam 
APBN/APBD.
   
  Jika perhatian dan dukungan tidak diberikan kepada pihak-pihak tersebut.Maka 
bukan mustahil PKT RSCM hanya tinggal kenangan saja.Dan komitmen negara untuk 
penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan wajib 
dipertanyakan.
   
  Lalu sudah saatnya sektor swasta juga memperhatikan masalah ini.Saya rasa ini 
bisa menjadi bagian dari Coorporate Sosial Responsibily (CSR) Perusahaan 
swasta.Atau mungkin juga kita sebagai individu harus memperhatikan fasilitas 
ini.
  

Kunjungi blog aku di:
http://titiana-adinda.blogspot.com/
   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

[mediacare] SBY dan Mega Bersaing

2007-10-08 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Silahkan bersaing, tetapi apakah yang mereka lakukan selama ini 
menunjukan bahwa persaingan mereka berazaskan perbaikan kehidupan rakyat 
mayoritas ataukah hanya kepentingan kursi empuk berfasilitas memperkaya diri?

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2007/10/8/p2.htm

SBY dan Mega Bersaing 
Jakarta (Bali Post) - 
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati, dua tokoh nasional ini, akan 
bersaing ketat dalam Pilpres 2009. Kedua tokoh ini masih populer dibandingkan 
tokoh lain yang kini telah direka-reka masuk dalam bursa capres. 

Berdasarkan Lembaga Survai Indonesia (LSI), SBY diperkirakan masih mampu meraup 
sekitar 35,5 persen suara pemilih, di atas saingan utamanya yaitu Ketua Umum 
PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri yang diprediksi meraih suara 
pemilih sebanyak 28 persen. Hasil survai yang diumumkan Minggu (7/10) kemarin, 
mengambil sampel 1.300 responden, yang tersebar di seluruh Indonesia.  

Menurut Direktur Eksekutif LSI Saiful Mujani yang memaparkan hasil survai itu, 
hasil yang diraih SBY dan Megawati itu jauh di atas jumlah suara yang dapat 
diperoleh tokoh-tokoh lain yang diperkirakan bakal maju dalam pilpres 
mendatang. Di bawah kedua nama tersebut, terdapat tokoh-tokoh yang merupakan 
nama-nama lama dalam pilpres mendatang.

Nama-nama itu di antaranya Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 
Wiranto, mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Ketua MPR 
Hidayat Nurwahid dan Wakil Presiden yang juga Ketua Umum Partai Golkar Jusuf 
Kalla.

Masih populernya nama SBY meski di berbagai survai kinerjanya dinilai tidak 
memuaskan, menurut Mujani, dapat terjadi karena saat ini tidak ada tokoh 
nasional yang dapat dikatakan menonjol. Tokoh-tokoh yang masih berkibar saat 
ini, jelas Mujani, dinilai para pemilih kapasitasnya masih di bawah SBY. ''Dia 
populer bukan karena kinerjanya baik, tetapi karena tidak ada tokoh yang lebih 
baik dari dia. Kita sekarang sedang menghadapi kebuntuan dalam mencari pemimpin 
yang lebih baik dari SBY.''

Alasan lain dari masih banyaknya responden yang memilih SBY, jelas Mujani, 
karena mantan Menko Polkam ini dinilai sebagai figur yang bisa dipercaya dan 
banyak memberi perhatian terhadap kepentingan rakyat. Di antaranya menyebutkan 
SBY sebagai figur yang tegas daripada nama-nama lain. 



Kepuasan Menurun



Meski popularitasnya masih tertinggi dibandingkan tokoh-tokoh nasional lainnya 
di bursa capres, namun tingkat kepuasan responden terhadap kinerja SBY yang 
juga diukur oleh LSI, nama SBY terus merosot. Jika pada awal pemerintahannya 
tahun 2004 lalu tingkat kepuasan terhadap kinerja SBY mencapai 80 persen, maka 
saat diukur pada Oktober ini, tingkat kepuasan itu hanya menjadi 54 persen, 
atau mengalami penurunan cukup signifikan sebanyak 26 persen. 

''Penurunan kepuasan ini terjadi pada warga di perkotaan Jawa-Bali dan kelompok 
menengah ke bawah,'' ungkap Mujani sambil menambahkan, kelompok masyarakat yang 
merasa kecewa dengan kinerja SBY sebagian besar merupakan korban dari lambannya 
pertumbuhan ekonomi di masa pemerintahan saat ini.  

Penurunan tingkat kepuasan masyarakat ini, dikatakan Mujani, harus diperhatikan 
dengan serius oleh SBY di sisa masa pemerintahannya itu. Jika masalah itu 
dianggap sepele oleh SBY, Mujani khawatir peluang SBY dalam pilpres mendatang 
akan terancam  jika masih ingin mencalonkan diri lagi. (kmb5)


[mediacare] Fw: Ananda Sukarlan's PSALM 148 for big choir, World Premiere

2007-10-08 Terurut Topik chendra panatan
KONSER PRA-KOMPETISI 
   
   
  Vox Angelorum Choir
Skylark Chorus
Hati Suci Children Choir

 
mempersembahkan:
  
KONSER PRA-KOMPETISI
  menghadapi ASIAN CHOIR GAMES I, Jakarta 2007
   
  Highlight konser ini adalah pertunjukan perdana karya PSALM 148 karya 
komponis besar Indonesia, ANANDA SUKARLAN 

   
  
 

  Hari  Tanggal:
  SABTU, 27 OKTOBER 2007
PK. 19.30-selesai
Tempat:
GRHA GEPEMBRI JAKARTA
Auditorium John Zachariah
  Jl. Raya Boulevard Barat Blok XB No. 4
Kelapa Gading Jakarta


  Informasi dan Tiket Hubungi:
  - Yosef (0812-817-7200)
- Selvi (0812-909-2389)
- Wenny  (0815-913-4986)
- Melissa  (0816-888-201)
  *) tiket terbatas
  



www.chendrapanatan.com
http://chendrapanatan.blogspot.com
http://chendraefblogger.blogspot.com
   
-
Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV.  Watch previews, get listings, 
and more!

[mediacare] Telah Hadir Muscle Indonesia Magazine

2007-10-08 Terurut Topik hikmat ullah
  Muscle Indonesia Magazine (Fitness Lifestyle Magazine)

Telah hadir Majalah Muscle Indonesia  (Edisi III Oktober 2007)  yang merupakan 
Majalah lifestyle dan kebugaran yang dapat menjawab kebutuhan informasi fitness 
lifestyle yang selama ini masih sulit diperoleh masyarakat Indonesia. 
Majalah ini merupakan media lokal dengan cara penyajian internasional yang 
memberikan informasi komprehensif berdasarkan enam tema besar : Health, 
Fitness, Nutrition, Supplement, Fat Loss dan Sex. Selain itu, Majalah Muscle 
Indonesia juga memanjakan para pembacanya dengan artikel-artikel yang membahas 
gaya hidup urban kelas atas
Target market kami adalah mereka yang sudah mengenal dunia kebugaran dan 
pembentukan tubuh serta mereka yang mendambakan gaya hidup sehat dengan 
prosentase pria sebesar 60% dan wanita 40%. 
Media ini terbit 164 halaman dengan oplah 20.000 eksemplar tiap edisi dan 
peredaran secara nasional di kota-kota besar mencakup Jabodetabek, Sumatra, 
Kalimantan, Sulawesi dan bali serta pusat-pusat kebugaran di seluruh Indonesia.
Informasi lebih lanjut dapat di lihat di : www.muscleindonesia.com


  
M. Hikmatullah
Account Executive
PT. Muscle Indonesia
Jl. Daan Mogot No. 6 Jakarta 11460
P : +6221 569 66190; 221; 254  F : +6221 5696 7473
Mobile : 0812 994 9084
Email : [EMAIL PROTECTED] / [EMAIL PROTECTED]   
  

  
   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

[mediacare] Budaya Meneliti, ''Curiosita'' dan Kendala Belajar

2007-10-08 Terurut Topik Merapi 08
Budaya Meneliti, ''Curiosita'' dan Kendala Belajar

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2007/10/8/o3.htm

Budaya Meneliti, ''Curiosita'' dan Kendala Belajar
Oleh Dr. N. Sutrisna Widjaya, MPH 


PENELITIAN berasal dari kata teliti yang artinya mempelajari sesuatu 
secara teliti dan mendalam. Kegiatan ''meneliti'' dan mencoba dengan 
kemungkinan gagal (trial and error) secara alami dilakukan anak-anak 
yang punya rasa ingin tahu sangat besar. Oleh karenanya anak-anak 
mempunyai kecepatan belajar yang sangat mengagumkan. Bayangkan 
betapa banyak perbendaharaan kata yang mereka pelajari dan kuasai 
dalam waktu relatif singkat, ketika mereka mulai belajar berbicara. 

Syarat pertama dan paling utama untuk menjadi cerdas menurut Da 
Vinci adalah curiosita atau rasa ingin tahu. Setiap pembelajar, baik 
yang formal maupun tidak formal, perlu terampil mengajukan 
pertanyaan kepada dirinya sendiri, ''Apakah saya sudah belajar dan 
terampil mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat? Bagaimana saya 
bisa mengembangkan rasa ingin tahuku?'' 

Kecuali sengaja dipertahankan dengan sungguh-sungguh, dalam 
perkembangan usia setelah meninggalkan masa kanak-kanak, umumnya 
terjadi kemunduran dalam rasa ingin tahu dan minat/semangat dalam 
belajar. Ini juga terjadi pada kalangan guru dan dosen, lebih-lebih 
bila mereka beranggapan bahwa tugas mereka adalah mengajar atau 
memberi kuliah. Bila mereka sadar bahwa tugas utama mereka adalah 
mendorong proses belajar-mengajar, tentu akan tumbuh juga kesadaran 
untuk memelihara serta mengembangkan curiosita pada siswa/mahasiswa, 
maupun pada diri mereka sendiri sebagai guru/dosen. Tetapi minat 
melakukan penelitian di kalangan guru -- juga dosen -- diindikasikan 
begitu rendah. Sedangkan di sisi lain mereka sesungguhnya merupakan 
agen transformasi ilmu pengetahuan kepada publik calon intelektual 
(siswa dan mahasiswa) yang ada di bawah asuhannya. Sehingga para 
pendidik itu sudah seharusnya selalu menambah wawasan keilmuannya, 
termasuk melalui penelitian. Rendahnya minat meneliti di kalangan 
guru -- juga dosen -- dikhawatirkan akan berimplikasi terhadap 
proses transformasi ilmu yang mereka dilakukan. Di situlah 
persoalannya, mengapa budaya meneliti, minat meneliti di kalangan 
pendidik harus terus digemakan dan diwacanakan.   

Berbagai wacana menyuarakan bahwa untuk mendorong budaya meneliti di 
kalangan guru/dosen dibutuhkan insentif termasuk dana. Mereka 
bersuara lantang, uangnya dari mana? Biayanya dari mana? Uang memang 
penting sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dasar, melancarkan 
gerak langkah dan memenuhi segala kebutuhan yang berkaitan dengan 
penelitian. Tetapi pada kalangan guru/dosen, seperti teori motivasi 
Abraham Maslow dan Frederick Herzberg, tentu kebutuhan mereka sudah 
bergeser ke jenjang yang lebih tinggi, yakni relasisasi diri. Apakah 
yang kira-kira membuat  para peneliti paling bermotivasi? Tentu, 
kalau hasil-hasil penelitian mereka diapresiasi dan digunakan 
semestinya. Pemerintah sebagai administrator pembangunan bisa 
mengambil peran yang besar, membangun tatanan agar terjadi hubungan 
sinergistik antara peneliti dan pengguna hasil-hasil 
penelitian. 

Rektor Universitas Udayana menyatakan bahwa untuk meningkatkan 
gairah atau mengembangkan budaya meneliti, perlu dilakukan upaya-
upaya untuk mengubah mind-set. Memang benar, karena dengan cara 
berpikir yang sama kita hanya akan mendapatkan hasil-hasil yang 
sama. Untuk mendapat hasil yang berbeda (geliat penelitian), kita 
harus menggunakan cara berpikir yang berbeda. Bagaimana kira-kira 
keinginan ini bisa dimulai, apa yang kira-kira memberi dampak ungkit 
paling besar? Bisakah dimulai dengan upaya mengeliminasi kendala-
kendala dalam belajar (learning disability) pada kelompok yang sudah 
mapan? Kendala-kendala tersebut seperti diuraikan dalam Thingking 
System antara lain adalah:

1. Merasa diri paling tahu di bidang profesinya (I am my position)

2. Kalau terjadi masalah, itu pasti disebabkan faktor luar (the 
enemy is out there)

3. Masalah tidak mendorong kepedulian sampai menjadi tak mungkin 
bisa diatasi lagi (the parable of the boiled frog), dan lain 
sebagainya. 

Penulis, Pendiri Lembaga Pengembangan Citra Diri di Denpasar



Re: [mediacare] Koran Sindo Jabar

2007-10-08 Terurut Topik Army Dian
Yup. Ada kesulitan teknis di percetakan dalam dua
pekan terakhir yang tidak bisa diselesaikan dalam
waktu singkat. Kami sudah sampaikan permohonan maaf
dan penyesalan mendalam kepada khalayak di front page
SINDO Jabar edisi Sabtu (6/10). Mudah-mudahan segera
ada solusi persoalan ini. Trims.

Army-SINDO Jabar


 
  Salam
 
  Sudah lima hari saya tidak mendapatkan Koran Sindo
 edisi Jabar ada yang
  punya info?
 
 
 
 
 
 


army 

081310800499 

 












   

Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469


Re: [mediacare] Kongkow Bareng Gus Dur Kembali Mengudara di Yogyakarta

2007-10-08 Terurut Topik Lisman Manurung
Sudahlah! Marilah kita menatap ke dalam sanubari.
Urusan beda tafsir atas ayat-ayat bagusnya tidak di
bawa terlalu jauh ke ruang publik. Indonesia negeri
plural, dan bukan seluruhnya beragama Muslim. 

Kendati penganut Muslim mayoritas di Pulau Jawa dan
Sumatera, tetapi mohon dicermati, belum tentu demikian
dominan adanya jika kita menoleh ke pulau Kalimantan,
pulau Sulawesi, dan pulau Irian. Oleh sebab itu sudah
menjadi 'kebersamaan' kita untuk tidak selalu
memusatkan perhatian kepada perbedaan. Itulah hikmah
dari pesan para pendiri Republik bahwa Indonesia ini
adalah 'Bhinneka Tunggal Ika. Dan manfaat dari itu
ialah bahwa kalangan Batak atau Papua ingin belajar
dari sondaranya orang Jawa. Atau kalangan
non-Muslimpun ingin mengetahui hal-hal yang luhur,
mulia dan baik dari sodaranya, ummat Muslim.
Sekurang-kurangnya dengan pengetahuan itu akan lebih
mudah untuk menyapa, bergaul dan membangun network.

Jangan terlalu berlebihan menuding kata Bhinneka
Tunggal Ika, yang muasalnya agak mirip dengan slogan
dengan kata-kata yang sama di dalam agama Hindu Bali.
Pesan dari kata itu tidak sama dengan apa yang ada di
dalam agama Hindu Bali, sebab di Pancasila,  kata itu
bermakna pengakuan atas pluralitas. Jangan dikira
tokoh-tokoh puritan Hindu Bali semua setuju penggunaan
kata Bhinneka Tunggal Ika itu di Pancasila kita.
Alasan mereka? Maknanya lain.


Jangen keleru, bahwa Pancasila itu kesalahan pendiri
republik ini. Mereka justru paling memahami bahwa
sebuah bangsa Indonesia akan berdiri jika pengakuan
atas keragaman itu tegas dan jelas. Mereka paham bahwa
Pancasila bukan semata-mata ide kosong, tetapi punya
konteks politik demografis dan politik geografis!

Cobalah lihat ke dalam, sekarang bagaimana kita telah
mulai melemah karena keragaman itu mulai kita ragukan.
Pejabat publik sekarang lebih suka menggunakan
simbol-simbol yang paling mengena di publik, seperti
simbol etnik dan agama. Tokoh-tokoh daerah yang sedang
berjuang untuk membangun daerahnya, sulit dibedakan
apakah dia berjuang untuk dirinya sendiri atau untuk
kesejahteraan rakyat. Hampir semua koruptor memberi
kesan bahwa dia cinta agama dan cinta leluhurnya. 

Arus yang semakin menguat dari kalangan mayoritas,
mulai mendorong elemen-elemen minoritas menguatkan
kohesi di antara mereka. Saya mulai mengantisipasi
adanya network di antara suku minoritas untuk
siap-siap jika situasi terburuk akan berulang kembali.
Kaum minoritas belajar dari peristiwa tahun 1998. 

Jangan remehkan adanya trend kelancangan negeri-negeri
sekitar kita untuk menjajagi kemampuan kita
mempertahankan diri. Itu sistematis. Bukan tidak
mungkin ada konspirasi terhadap NKRI kita.

Jadi, kalo yang namanya perselisihan diekspos terus,
dan kemudian dialihkan bahwa ada pihak non-Muslim yang
ngompori, maka kita kembali ke zaman
kompor-mengompori.
Padahal, sekarang ini, bagaikan singa di cerita TV
Afrika, yang menanti zebra atau sapi yang lengah,
selalu sangat lihai-pandai dan sabar menunggu. Untuk
yang ini marilah kita belajar dari apa yang terjadi
Afghan, Irak dan mungkin juga Irak. Toh pada mulanya
perselisihan internal, kemudian antara negara yang
bertetangga kan?


--- Komunitas Utan Kayu [EMAIL PROTECTED] wrote:


http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=23
 
 Jakarta 8 Oktober 2007
 
 Siaran Pers :
 
 Kongkow Bareng Gus Dur Kembali Mengudara di
 Yogyakarta
 
 
 Talkshow televisi dengan nara sumber KH Abdurrahman
 Wahid, yang bertajuk Kongkow Bareng Gus Dur akhirnya
 mengudara kembali di Yogyakarta. Manajemen Yogya TV,
 mulai 5 Oktober 2007, melanjutkan kembali penayangan
 acara itu, setelah mendengar masukan dari penonton
 dan berbagai kelompok masyarakat di Yogya.
 
 Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi, kepada
 Yogya TV yang telah membuka pintu dialog dengan
 mendengar aspirasi warga Yogya. Penghargaan yang
 tinggi juga kami tujukan kepada berbagai organisasi
 masyarakat, organisasi jurnalis, organisasi
 keagamaan, juga tokoh tokoh masyarakat yang dengan
 tulus memberi masukan, dan menyelesaikan perbedaan
 pendapat secara damai.
 
 Pengalaman ini, kami harap akan semakin mematangkan
 kami, para pengelola media, dalam memberikan layanan
 yang terbaik untuk masyarakat. 
 
 Kongkow Bareng Gus Dur adalah acara rutin yang
 diadakan KBR68H setiap Sabtu pagi pukul 10.00 WIB,
 dan disiarkan langsung oleh lebih dari 70 radio
 anggota jaringan di seluruh Indonesia. 
 
 Program itu juga diputar untuk stasiun televisi, dan
 tersedia 15 episode yang siap tayang. Versi televisi
 ini diproduksi KBR68H bersama School for Broadcast
 Media (SBM), dan disebarluaskan dengan dukungan
 Ragam dan Yayasan Tifa. Saat ini, sebanyak 13
 televisi lokal menyiarkan acara tersebut.
 
 
 Santoso
 Direktur Utama 
 KBR68H
 
 

 -
 Need a vacation? Get great deals to amazing places
 on Yahoo! Travel. 



   

Be a better Globetrotter. Get better travel answers 

[mediacare] Re: Pernyataan ELSAM: Hukuman Mati Bukanlah Solusi

2007-10-08 Terurut Topik Hafsah Salim
 wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ntar tunggu duu Amrozy CS sudah dihukum mat, atau keluargamu nanti 
 ada yang kena BOM serta muncul tibo CS lainnya masih sama ngga 
 pernyataanya
 



Tidak perlu ditunggu lagi, sudah waktunya Amrozy cs dihukum mati, tak
ada yang perlu dikuatirkan.  Amrozy bukanlah tumbal untuk tidak
munculnya Tibo ataupun untuk munculnya Tibo.\

Siapapun yang muncul sebagai terorist tak boleh diberi ampun karena
manusia terorist ini diimani oleh pembunuhan2 yang tak kenal ampun. 
Menghukum terorist berarti mencegah bertambahnya korban2 teror2
pembunuhan berlanjut.

Penundaan eksekusi harus ditolak, sama halnya dengan terorisme tak
pernah ditunda, kenapa kita harus menunda hukuman mati-nya??? 
Tegaknya hukum oleh pemerintah dalam ujian, dunia semua menyaksikan
keseriusan pemerintah Ri dalam menumpas terorist.  Kepercayaan pasar
diuji disini.

Betul, hukuman mati bukan solusi, tapi mengurangi problem.
Tetapi, menghapuskan hukuman mati selain menambah problem, juga
menambah rsulit solusi.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







Re: [mediacare] AYO GUGAT NURMAHMUDI

2007-10-08 Terurut Topik yupiter sulifan
walau saya bukan warga Depok tapi kalau sang pemimpin dihujat ya kita mikir 
dulu lah, apa benar dia yang menyebabkan rusaknya jalan-jalan itu? apa tidak 
ada cara lain dengan menyampaikannya ke anggota dewan setempat. islam atau 
bukan, kafir atau bukan, apalagi saya tidak ada hubungan dengan nurmahmudi tapi 
ayo kita kaji lebih dalam lagi permasalahannya dengan hati bersih tanpa ada 
dendam (entah dendam kalah saat pilkadal atau dendam politik lainnya) dengan 
pikiran yang waras! walaupun pemerintahan hukum menyediakan fasilitas untuk itu 
(baca menggugat!) tapi bukan lantas ada sedikit kelalaian ataupun kekurangan 
terus main gugat! nurmahmudi juga manusia! kita juga manusia! kalau sama-sama 
manusia saja saling hujat dan menjegal, kapan depok itu akan maju? sekali lagi, 
saya tidak punya kepentingan dengan depok dan isinya tapi sebagai warga negara 
indonesia (nusantara?) saya ingin sumbang saran aja. syukur kalau diterima dan 
tidak marah bila tidak diterima!

Agustinus Kutel [EMAIL PROTECTED] wrote:  
Salam,
Pemerintahan modern adalah pemerintahan berbasis
konsumen. Ketika pemerintah, sebagai pelayan konsumen,
rakyat, gagal memberikan pelayanan yang baik, konsumen
berhak menggugat.
Rusaknya kondisi sebagian besar (Koran Monde menulis
80% jalan Depok rusak parah) menunjukkan pemerintahan
Nurmahmudi telah gagal memberikan pelayanan publik. 
Ketimbang ribut soal politik bersih dan peduli,
apalagi mencuatkan isu Islam-NonIslam, pun
kafir-nn-kafir, negara hukum menyediakan mekanisme
hukum untuk menggugat pemerintahan yang tidak becus
menyediakan layanan publik, termasuk jalan raya..

Ayo, bergabung, class action-kan Nurmahmudi.

Sedikit informasi:
Gugatan Perwakilan Kelompok (class action) diatur
syarat2nya dalam Peraturan Mahkamah Agung No 1/2002
tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. 
Syaratnya mudah dan jelas. 

--- Agustinus Kutel [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Salam,
 Suatu hari di bulan Desember 2005, pukul 14.20 Wib,
 sayalah yang pertama kali memberi tahu Nurmahmudi
 (seorang hakim agung yang kini telah
 almarhum,memberi
 bocoran), kalau MA memenangkannya dalam sengketa
 pilkada dengan Badrul Kamal. Dia sendiri
 terheran-heran ketika menerima kabar itu, dan
 mengaku
 belum tahu.
 Nur bilang, kemenangannya adalah amanah rakyat!
 
 Suatu hari di tahun 2006, seorang pejabat di MA yang
 notabene orang Depok, menulis surat pembaca di Media
 Indonesia, intinya jalanan depok rusak parah dan
 Nurmahmudi diam saja.
 
 Suatu hari di bulan Juli 2007, saya kirim sms di
 rubrik Tanpa Password Monitor Depok, saya tuding
 Monde
 masuk angin karena tidak mengangkat kasus jalanan
 rusak. Sehari kemudian Monde turunkan lipsus berikut
 wawancara dengan Nurmahmudi, yang bilang bahwa
 Agustus
 2007, jalan akan diperbaiki.
 
 Suatu hari di bulan September 2007, di sebuah acara
 di
 Depok, Nurmahmudi bilang jalanan rusak akibat
 perseteruan DPRD dan walikota, sehingga pencanangan
 APBD terhambat, berikut pembangunan infrastruktur.
 
 Suatu hari masih di bulan September 2007,
 satu-satunya
 program andalam pemkot (hehe) mengawinkan secara
 gratis sekitar 600 pasangan, digembar-gemborkan.
 Berikut belasan pasangan nonMuslim yang juga minta
 dikawinkan gratis, tapi pemkot bingung bagaimana
 caranya.
 
 Suatu hari di bulan Oktober 2007, istri Nur, Azizah
 Nur Tamhid, ikutan sosialisasi dana kematian 2
 juta/orang kepada ibu2 PKK di Tugu.
 
 Masih di bulan Oktober awal, Ketua YLBHI Patra Zen,
 ngomong di radio Pop FM, ada tiga cara desak
 walikota
 beresin jalanan. 1. secara administratif. 2. Secara
 politik. 3. Secara hukum lewat class action.
 
 H. Cara pertama dan kedua, sepertinya tak mempan
 buat walikota yang jago ngawinin gratis orang dan
 kerepotan ngurus dana kematian dan kompor gas
 gratis. 
 
 AYO RAPATKAN BARISAN. Sapapun yang mau menjadi pihak
 untuk menggugat Nurmahmudi secara class action,
 harus
 bergabung. Nur telah gagal menjadi public servant.
 
 (Agustinus Edy Kristianto, yang minta dikawinin
 gratis
 sama Nurmahmudi, tapi jga gak tahu caranya gimana,
 hehe)
 
 --- Rahayu Arriani [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Bener tuh, jalan-jalan di seputar Depok memang
 makin
  nggak berbentuk.
  Terus, Kemana aja yang katanya pelayan masyarakat
  (baca: Nurmahmudi)???
  
  Klik:
 
 http://www.berpolitik.com/lensa.pl?fid=8158tid=369
  
  
  
  Rahayu Arriani
  
 
 
 
 

__
 Shape Yahoo! in your own image. Join our Network
 Research Panel today! 

http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
 
 
 
 

__
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and 
lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 



 

   
-
Pinpoint customers who are looking for what you sell. 

[mediacare] Untuk Ati Gustiati -My dear Ny. Muslim binti Muskitawati

2007-10-08 Terurut Topik Supriyadi
Dear Ati,

Saya ingin menimpali komentar Anda mengenai sepak terjang MM yang selama ini 
sangat intens menghujat Islam. Menurut saya tulisan tulisannya lebih tepat 
disebut menghujat daripada mengritik yang konstruktif, walaupun sering 
diakuinya kritiknya adalah demi kebaikan ummat Islam.

Apa pun alasan atau kilah MM, kita dengan mudah bisa mengenali pernyataan 
pernyataan itu bersifat tulus, kritik membangun ataukah mendiskreditkan. Bahkan 
seperti kata Anda, maksud baik pun bila disampaikan secara brutal maka tidak 
akan mencapai tujuannya.

Yang saya sesalkan adalah banyak sekali pernyataannya mengenai Islam yang 
menyesatkan entah dia dapatkan info dari mana. Namun dinyatakannya dengan tegas 
dan yakin sehingga bagi yang tidak faham, nampak seolah-olah  suatu kebenaran . 
Hal ini sudah sering mendapatkan tanggapan dari anggota milis yang lain tetapi 
dia masih selalu mengulang-ulangnya.

Kalau boleh saya menganggap forum ini sebagai sampel mikro-nya masyarakat kita, 
maka di sini justru non Islam-lah yang sangat sering menghantam Islam. 
Sebaliknya hampir tidak pernah yang muslim menghantam non Islam. Tidak seperti 
anggapan MM bahwa Islam dan muslim adalah anasir jahat yang selalu menyerang 
yang lain, anti perbedaan dan lain lain.

Saya tidak menyangkal adanya kelompok kelompok Islam yang radikal, yang 
sepakterjangnya menampilkan kebrutalan. Tetapi itu pun tidak disukai oleh 
bagian besarnya ummat Islam. Saya yakin komunitas Islam yang mengemukakan 
kedamaian adalah lebih banyak. Kalau memang Islam itu semata-mata jahat, saya 
heran mengapa ia bisa berkembang dengan pesat ke segala penjuru dunia?

Ada kalanya saya bingung akan perilaku MM yang sering menghujat Islam sebagai 
ajaran yang mendorong pada perbuatan jahat makanya banyak organisasi Islam yang 
bertindak brutal, tetapi di suatu waktu dia mengatakan bahwa Amerika patut 
dicurigai berada di belakang aksi brutal organisasi Islam itu. Jadi siapa yang 
sebenarnya jahat?

Tentang perseteruannya dengan YHG sehingga YHG melontarkan cercaan yang 
bersifat pribadi, itu juga disulut oleh MM terlebih dahulu dengan langsung 
menuduh kakek buyut YHG sebagai mafioso opium. Parahnya tuduhan itu tidak 
meng-quote wikipedia sebagai sumbernya yang notabene sumber yang tidak selalu 
valid. Sehingga orang menduga itu adalah pendapatnya. Baru setelah diserang 
balik dia mengaku mencomot info itu dari wikipedia.

Apakah Anda tidak bingung kalau dia mengaku beragama Islam, tetapi mengingkari 
ajaran Islam dan tindakannya mendiskreditkan  Islam. Lebih tepat kata Anda 
bahwa dia adalah seorang atheis. Kenapa tidak straight to the point ngaku aja 
atheis? Justru muslim/muslimah (?) seperti dia yang merusak nama Islam. 
Banyak pernyataan pernyataannya yang saling berlawanan, tidak konsisten, 
sehingga bisa dianggap segala sesuatunya dinyatakan menurut selera dan tujuan 
apa yang hendak dicapainya.

Saya sengaja tidak menyergah esensi tulisannya satu persatu karena buang buang 
waktu. Dia sangat produktif. Dia sangat intens dan konsisten mendiskreditkan 
Islam walaupun isinya tidak konsisten. Kita bisa melihat sebagian besar 
waktunya dicurahkan untuk itu. Segala sesuatu kejadian yang negatif selalu 
dikaitkan dengan Islam entah benar entah tidak. Kalau dia bukan orang yang 
mempunyai misi tertentu tidak mungkin mau bersusahpayah seperti itu. 

Sayang kelebihannya tidak semata ditujukan untuk hal hal yang baik !

Salam,

Supriyadi




- Original Message - 
  From: ati gustiati 
  To: mediacare@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Saturday, October 06, 2007 4:49 AM
  Subject: [mediacare] Re: My dear Ny. Muslim binti Muskitawati



  Kalau meng analisa tulisan2 Mus ini, saya hampir 90% percaya bahwa Mus tidak 
percaya adanya Tuhan dan agama, which is perfectly okay, itu sebabnya dia 
begitu bebas dan kadang terasa getir dilidah dgn cara dia mengecam apapun, 
kebencian nya terhadap Islam krn dianggapnya Islam bersikap memusuhi siapapun 
termasuk sesama penganutnya, perbuatan2 teroris serta memanasnya suhu kekerasan 
yg dilakukan oleh kelompok Islam telah menyempurnakan kebencian nya, Mus 
seorang yg sangat intellegent, seorang yg rela ber jam2 membaca buku dan 
mengupas isinya, kekurangan Mus adalah sikapnya yg sama sekali tidak menunjuk 
kan rasa persahabatan buat pembaca2 postingan nya, Mus lupa bahwa kebenaran 
seperti apapun bila diperlihatkan secara brutal dan pemukulan yg keras orang 
tak akan berhasil menikmati makna tulisan nya, tetapi hanya menimbulkan rasa 
sakit hati dan kemarahan semata, walau menurut saya sendiri banyak postingan 
Mus mencapai point2 yg pas!.
  Milis adalah forum bebas utk semua ideology, dan Mus telah berhasil merebut 
banyak perhatian dan energy yg positive vs negative dengan tulisan2 nya, satu 
yg paling tidak etis adalah menyerang seseorang secara personal diforum 
terbuka, ini sama sekali tidak ethical karena secara moral merugikan pihak yg 
bersangkutan, so unfair I would say.
  Agama apapun yg 

[mediacare] Re: ada apa di trijaya fm?

2007-10-08 Terurut Topik whiskydoo2000
Sangat disayangkan saja.
Kembalikan 3jaya yg dulu!!

Salam,

'W'



--- In mediacare@yahoogroups.com, forum.trijaya [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Aneh bin ajaib dunia media ini.
 
 Dulu sekitar 2 tahun lalu radio trijaya 104,6 FM dibeli oleh raksasa 
 media bernama MNC Group. Dalam deklarasinya, radio trijaya berkobar 
 dengan logo baru, manajemen baru dan kinerja baru. Saat itu, 
 pimpinan MNC dengan keserakahannya, berniat merebut pasar. Maka 
 timbul niat bombastis, menggeser radio elshinta, yang kala itu sudah 
 berjaya di segmen news.
 
 Hebatnya lagi, pimpinan MNC group tidak tanggung-tanggung merombak 
 kinerja dan manajemen trijaya. Penyiar top Tyas Anggoro yang lama 
 berkibar di Elshita pun dibeli, termasuk reporter senior RCTI 
 Dryantama, menjadi ujung tombak trijaya fm.
 
 Singkat cerita, kabarnya, badai menerpa stasion radio yang sudah 
 berkembang belasan tahun itu. Terbukti, Dryantama yang memimpin 
 redaksi trijaya, memutuskan hengkang ke TPI. Tak lama kemudian, Tyas 
 Anggoro pun dilepas manajemen MNC group, entah kemana ia sekarang. 
 
 Di kalangan MNC yang terdapat beberapa radio, termasuk trijaya, 
 tidak ada yang bisa mengerti keputusan manajemen. Bahkan kabarnya, 
 pimpinan trijaya saat ini dalam kondisi status quo, yaitu diambil 
 alih oleh MNC group. Sanggupkah personil trijaya fm bertahan di 
 bawah payung MNC group saat ini?
 
 ...salam prihatin.





RE: [mediacare] CP Yophie Widianto

2007-10-08 Terurut Topik gustianingsih nidya

hubungin firman manajernya : 08158279699


Kindness Regards, 
Nidya Gustianingsih



To: mediacare@yahoogroups.com
From: [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 8 Oct 2007 10:22:17 +0100
Subject: [mediacare] CP Yophie Widianto
















  



Guys minta CP Yophie Widiandto Kahitna dong? Tx
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
  



















_
Get your free suite of Windows Live services!
http://www.get.live.com/wl/all

Re: [mediacare] AYO GUGAT NURMAHMUDI

2007-10-08 Terurut Topik andry mahyudi
Salooom..
Bung agustinus ini dibayar berapa untuk menggugat Nurmahmudi?
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika seorang Walikota/Bupati harus 
digugat, dan mungkin public servant adalah salah satu aspeknya..
Menilik pelayanan public (karena bung agus concern disini) , di Indonesia, 
hanya Gorontalo dan (saya lupa nama daerahnya apa) yang memiliki kualifikasi 
public service yang bisa dikatakan layak..Selebihnya memang layak di gugat..

Mengapa harus Depok saja yang kencang di gugat?

Agustinus Kutel [EMAIL PROTECTED] wrote:   
 Salam,
 Pemerintahan modern adalah pemerintahan berbasis
 konsumen. Ketika pemerintah, sebagai pelayan konsumen,
 rakyat, gagal memberikan pelayanan yang baik, konsumen
 berhak menggugat.
 Rusaknya kondisi sebagian besar (Koran Monde menulis
 80% jalan Depok rusak parah) menunjukkan pemerintahan
 Nurmahmudi telah gagal memberikan pelayanan publik. 
 Ketimbang ribut soal politik bersih dan peduli,
 apalagi mencuatkan isu Islam-NonIslam, pun
 kafir-nn-kafir, negara hukum menyediakan mekanisme
 hukum untuk menggugat pemerintahan yang tidak becus
 menyediakan layanan publik, termasuk jalan raya..
 
 Ayo, bergabung, class action-kan Nurmahmudi.
 
 Sedikit informasi:
 Gugatan Perwakilan Kelompok (class action) diatur
 syarat2nya dalam Peraturan Mahkamah Agung No 1/2002
 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. 
 Syaratnya mudah dan jelas. 
 
 --- Agustinus Kutel [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Salam,
  Suatu hari di bulan Desember 2005, pukul 14.20 Wib,
  sayalah yang pertama kali memberi tahu Nurmahmudi
  (seorang hakim agung yang kini telah
  almarhum,memberi
  bocoran), kalau MA memenangkannya dalam sengketa
  pilkada dengan Badrul Kamal. Dia sendiri
  terheran-heran ketika menerima kabar itu, dan
  mengaku
  belum tahu.
  Nur bilang, kemenangannya adalah amanah rakyat!
  
  Suatu hari di tahun 2006, seorang pejabat di MA yang
  notabene orang Depok, menulis surat pembaca di Media
  Indonesia, intinya jalanan depok rusak parah dan
  Nurmahmudi diam saja.
  
  Suatu hari di bulan Juli 2007, saya kirim sms di
  rubrik Tanpa Password Monitor Depok, saya tuding
  Monde
  masuk angin karena tidak mengangkat kasus jalanan
  rusak. Sehari kemudian Monde turunkan lipsus berikut
  wawancara dengan Nurmahmudi, yang bilang bahwa
  Agustus
  2007, jalan akan diperbaiki.
  
  Suatu hari di bulan September 2007, di sebuah acara
  di
  Depok, Nurmahmudi bilang jalanan rusak akibat
  perseteruan DPRD dan walikota, sehingga pencanangan
  APBD terhambat, berikut pembangunan infrastruktur.
  
  Suatu hari masih di bulan September 2007,
  satu-satunya
  program andalam pemkot (hehe) mengawinkan secara
  gratis sekitar 600 pasangan, digembar-gemborkan.
  Berikut belasan pasangan nonMuslim yang juga minta
  dikawinkan gratis, tapi pemkot bingung bagaimana
  caranya.
  
  Suatu hari di bulan Oktober 2007, istri Nur, Azizah
  Nur Tamhid, ikutan sosialisasi dana kematian 2
  juta/orang kepada ibu2 PKK di Tugu.
  
  Masih di bulan Oktober awal, Ketua YLBHI Patra Zen,
  ngomong di radio Pop FM, ada tiga cara desak
  walikota
  beresin jalanan. 1. secara administratif. 2. Secara
  politik. 3. Secara hukum lewat class action.
  
  H. Cara pertama dan kedua, sepertinya tak mempan
  buat walikota yang jago ngawinin gratis orang dan
  kerepotan ngurus dana kematian dan kompor gas
  gratis. 
  
  AYO RAPATKAN BARISAN. Sapapun yang mau menjadi pihak
  untuk menggugat Nurmahmudi secara class action,
  harus
  bergabung. Nur telah gagal menjadi public servant.
  
  (Agustinus Edy Kristianto, yang minta dikawinin
  gratis
  sama Nurmahmudi, tapi jga gak tahu caranya gimana,
  hehe)
  
  --- Rahayu Arriani [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Bener tuh, jalan-jalan di seputar Depok memang
  makin
   nggak berbentuk.
   Terus, Kemana aja yang katanya pelayan masyarakat
   (baca: Nurmahmudi)???
   
   Klik:
  
  http://www.berpolitik.com/lensa.pl?fid=8158tid=369
   
   
   
   Rahayu Arriani
   
  
  
  
   
 
 __
  Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network
  Research Panel today!  
 
 http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
  
  
  
  
 
 __
 Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 
 
 
 
   

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[mediacare] Peluncuran Boxset/Buku Chrisye Masterpiece sore ini - alamat Musica

2007-10-08 Terurut Topik Miranti Soetjipto-Hirschmann
Mas Denny Sakrie,



mau ralat sedikit. Musica Studio memang terletak di Perdatam, tapi nama
jalannya sudah berubah menjadi Pancoran Timur Raya. Bagi yang sudah
sering mondar mandir kesitu memang langsung tau dimana jalan Perdatam. Tapi 
bagi mereka
yang belum pernah kesana, takutnya nyasar, karena plangnya udah ganti.



Salam,

Miranti

(mantan)penghuni jalan Perdatam



- Original Message 
From: denny sakrie [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; triawan munaf [EMAIL PROTECTED]; tantowi yahya [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; harry sabar [EMAIL PROTECTED]; keenan 
nasution [EMAIL PROTECTED]; Fariz RM [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
ida arimurti [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, 8 October, 2007 6:46:57 AM
Subject: [mediacare] Peluncuran Boxset/Buku Chrisye Masterpiece sore ini









  




Dear Rekans
  PT Musica Studios mengundang anda untuk menghadiri peluncuran Trilogi 
Masterpiece Chrisye yang dikemas dalam 3 boxset (terdiri 21 CD Chrisye 
1978-2004)  plus buku yang ditulis Denny Sakrie,
   Hari/Tanggal  : Senin,8 Oktober 2007
   Jam  : 16.00 WIB
   Tempat : Musica Studios ,
 Jalan Perdatam Raya No.3,Pancoran Pasar 
Minggu,Jakarta
   Host :  Denny Sakrie
 
 Juga hadir Mbak Yanti Noor (isteri almarhum 
Chrisye) dan
  Indrawati Widjaja dari Musica Studios
 
  
 Check out  the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos.






  







!--

#ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:arial, helvetica, clean, sans-serif;}
#ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}
#ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, clean, 
sans-serif;}
#ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
#ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}
#ygrp-text{
font-family:Georgia;
}
#ygrp-text p{
margin:0 0 1em 0;}
#ygrp-tpmsgs{
font-family:Arial;
clear:both;}
#ygrp-vitnav{
padding-top:10px;font-family:Verdana;font-size:77%;margin:0;}
#ygrp-vitnav a{
padding:0 1px;}
#ygrp-actbar{
clear:both;margin:25px 0;white-space:nowrap;color:#666;text-align:right;}
#ygrp-actbar .left{
float:left;white-space:nowrap;}
.bld{font-weight:bold;}
#ygrp-grft{
font-family:Verdana;font-size:77%;padding:15px 0;}
#ygrp-ft{
font-family:verdana;font-size:77%;border-top:1px solid #666;
padding:5px 0;
}
#ygrp-mlmsg #logo{
padding-bottom:10px;}

#ygrp-vital{
background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;padding:2px 0 8px 8px;}
#ygrp-vital #vithd{
font-size:77%;font-family:Verdana;font-weight:bold;color:#333;text-transform:uppercase;}
#ygrp-vital ul{
padding:0;margin:2px 0;}
#ygrp-vital ul li{
list-style-type:none;clear:both;border:1px solid #e0ecee;
}
#ygrp-vital ul li .ct{
font-weight:bold;color:#ff7900;float:right;width:2em;text-align:right;padding-right:.5em;}
#ygrp-vital ul li .cat{
font-weight:bold;}
#ygrp-vital a {
text-decoration:none;}

#ygrp-vital a:hover{
text-decoration:underline;}

#ygrp-sponsor #hd{
color:#999;font-size:77%;}
#ygrp-sponsor #ov{
padding:6px 13px;background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;}
#ygrp-sponsor #ov ul{
padding:0 0 0 8px;margin:0;}
#ygrp-sponsor #ov li{
list-style-type:square;padding:6px 0;font-size:77%;}
#ygrp-sponsor #ov li a{
text-decoration:none;font-size:130%;}
#ygrp-sponsor #nc {
background-color:#eee;margin-bottom:20px;padding:0 8px;}
#ygrp-sponsor .ad{
padding:8px 0;}
#ygrp-sponsor .ad #hd1{
font-family:Arial;font-weight:bold;color:#628c2a;font-size:100%;line-height:122%;}
#ygrp-sponsor .ad a{
text-decoration:none;}
#ygrp-sponsor .ad a:hover{
text-decoration:underline;}
#ygrp-sponsor .ad p{
margin:0;}
o {font-size:0;}
.MsoNormal {
margin:0 0 0 0;}
#ygrp-text tt{
font-size:120%;}
blockquote{margin:0 0 0 4px;}
.replbq {margin:4;}
--








  ___
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it
now.
http://uk.answers.yahoo.com/

Re: [mediacare] Heboh Hibah Harta Karun

2007-10-08 Terurut Topik Martin Widjaja
Mas Ambon, saya sangat amat prihatin dgn tertipunya
Prof Malik senilai 2 milyar lebih itu oleh orang
Nigeria [? atau afrika  ]
Saya pernah posting juga soal penipuan yg sering sekali 
thd orang2 kita baik business man maupun pemerintahan
yg cukup intelek , nilainya bisa miliaran ...
Belum lama ini kawan saya  anak bekas Menteri jaman BK,
intelek dr Belanda, juga kena sampai 320 000 Euro !!
Uang yg susah payah dikumpulkan atau warisan ortu habis 
sirna begitu aja, tapi yg bersangkutan masih juga percaya
dan mempromosikan musibah itu pada kawan2nya ...

Jadi Pak polisi mudah2an bisa meringkus yg sdh tertangkap
itu, belut yg ber oli , licin luar biasa, bisa membodohi
org2 kita yg [ maaf ] tamak dan rakus 

Saya pernah juga beberapa kali dikirimi surat2 begitu 
tapi masuk kranjang sampah ...

Salam , martin - jkt


- Original Message 
From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, October 8, 2007 3:46:27 PM
Subject: [mediacare] Heboh Hibah Harta Karun







 
 





Refleksi: Ini 
bukti  bahwa sekalipun seorang profesor tahu banyak hal 
tetapi tidak mengetahui semua hal. Agaknya kedudukan Prof Malik begitu 
empuk mengakibatkan beliau kurang rajin membaca hal-hal umum dan 
oleh karena itu rahasia umum tentang janji harta karum jenis ini tidak 
diketahui atau mungkin juga satu sekolah dengan Dr Said Agil Al Munawar, mantan 
menteri agama NKRI yang bermimpi bahwa di Batutulis tertanam harta karum yang 
bisa melunasi hutang luarnegeri yang ditinggalkan pemerintahan oleh Haji 
Muhammad Soeharto. Baik prof Malik dan  Dr Said, keduanya terlibat 
dalam soal uang tidak halal dan mesti menginap pada hotel tanpa kebebasan. 
Dan barangkali juga dapat dikatakan bahwa biasanya yang memiliki banyak 
harta mau lebih banyak lagi, tak pernah kenal atau lupa akan arti dari 
makna cukup sekian saja. 

 

http://www.gatra.com/versi_cetak.php?id=108443

 

 

Penipuan
Heboh Hibah Harta 
Karun

Profesor 
Malik, sebutlah namanya demikian, benar-benar apes. Kekayaan rektor universitas 
swasta di Jakarta Barat itu amblas dalam waktu kurang dari sebulan. Padahal, 
harta yang hilang itu adalah hasil jerih payahnya selama 40 tahun. Dua milyar 
rupiah lebih saya ditipu, ujarnya kesal, Rabu pekan lalu, di Polda Metro 
Jaya.

Penipuan itu bermula dari sebuah surat elektronik (e-mail) 
yang diterima Malik, 3 September lalu. Surat elektronik itu, kata Malik, 
dikirim 
oleh orang yang mengaku dari Bank of Africa yang berpusat di Burkina Faso, 
sebuah negara miskin di Afrika Barat.

Di dalam e-mail itu pula, 
menurut Malik, tertulis pesan bahwa Prince Shanka Moye telah diutus sebagai 
pembawa box family treasure alias peti harta karun. Berdasarkan scan 
exre barang berharga, peti itu ditaksir bernilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 
200 milyar.

Untuk meyakinkan Malik, e-mail itu dilampiri bukti 
scan exre dan surat jalan airway bill sebagai identitas Moye. 
Katanya, harta karun itu tersimpan di Bank of Africa sebagai milik keluarga 
pengusaha kaya raya asal Jerman.

Namun keluarga pemilik peti harta karun 
itu tewas dalam kecelakaan pesawat terbang di Landasan Udara Deegol, Prancis, 
tujuh tahun silam. Karena itu, peti tersebut dihibahkan pada Malik. Hebatnya, 
pengirim e-mail itu tahu betul jejak rekam Malik. Di sana antara lain 
disebut, Malik pernah bekerja di bagian keuangan PBB.

Sebenarnya, kata 
Malik, surat itu tidak menjelaskan alasan harta tersebut dihibahkan kepadanya. 
Dia hanya mengatakan, kami dengar universitas Bapak antusias membangun kampus 
internasional, ujarnya.

Malik pun menyanggupi tawaran hibah itu berikut 
sederet persyaratannya. Pertama, ia mentransfer uang Rp 56,7 juta ke rekening 
BCA Cabang Mandala Raya, Jakarta Barat, atas nama Yuniwaty 
Veronik.

Selanjutnya, Moye memintanya bertemu secara langsung di Hotel 
Atlet Century Park, Jakarta. Undangan itu disertai permintaan agar Malik 
membawa 
uang tunai sebesar Rp 320 juta. Syarat itu pun dipenuhi Malik tanpa curiga. 
Dalam pertemuan kali pertama itu, Malik tidak lupa mengambil gambar lelaki 
berusia 32 tahun itu.

Esoknya, Jumat malam 7 September, lagi-lagi Moye 
mengontak Malik. Ia diminta bertemu di Club House, Hotel Mulia Senayan, 
Jakarta. 
Dalam pertemuan itu, Moye memperlihatkan tanda pengenal sebagai seorang 
diplomat.

Malam itu Malik sepakat untuk menambah lagi uang pelicin 
sebesar Rp 100 juta. Uang itu adalah syarat pencairan harta karun yang belum 
turun seluruhnya. Besoknya, uang itu diserahkan secara tunai kepada Moye di 
halaman parkir Hotel Atlet Century Park.

Malik benar-benar seperti sedang 
terbius. Buktinya, pada 13 September, ia mentransfer lagi uang sebesar Rp 1,3 
milyar ke rekening Bank Lippo atas nama Diallo Mamadou Noumou.

Itu pun 
belum cukup. Sebagai syarat terakhir, guru besar ilmu ekonomi itu masih harus 
menyerahkan uang tunai sebesar Rp 1,7 milyar. Setelah dihitung-hitung, ternyata 
uang yang diserahkan Malik kepada Moye mencapai Rp 3,4 milyar!

Begitu 
menyadari besarnya uang yang sudah dibobol,