[mediacare] Kakek Buyut Yap Thiam Hien Adalah Mafia Opium Cina Dari Guangdong !!
Bung moderator Yth, Terima kasih atas tanggapan Anda Saya kira yang paling relevan disini adalah statement Mus bahwa, menurut Wikipedia, Kakek buyut YTH adalah bahwa Mafia Opium Cina Dari Guangdong? Wikipedia mengatakan: Ketika monopoli opium di Hindia Belanda dihapuskan, kehidupan keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot. Mus mengatakan: Kakek buyut YTH adalah bahwa Mafia Opium Cina Dari Guangdong Berita yang dilemparkan ke publik, khususnya mengenai (pribadi) seseorang harus didasari oleh bahan data faktual. Kalaupun pemberitaan itu didasari oleh: tafsir, ramalan dan perkiraan dan asumsi pribadi, itu harus dicantumkan dengan jelas, agar supaya ada pemisahan antara fakta dengan opini. Sedangkan yang dilakukan Mus adalah, memanipulir data (wikipedia) dengan opini pribadi, yang adalah pembohongan publik. Contoh: Semenjak diberlakukan pelarangan judi oleh Kapolri Jen. Sutanto, bisinis nite life dikota menjadi suram. Semua pihak yang terkait bisnis dunia malam mengeluh, mulai dari tukang parkir, tukang rokok sampai ke pemilik diskotik, restoran, dll, semuanya mengeluh. Pertanyaannya: Apakah fenomena ini bisa diartikan, ditafsirkan, disimpulkan bahwa mereka semua ini adalah bandar judi??? Mus sering berceramah tentang konspirasi global, padahal wawasannya cuma sebatas tingkat kecamatan, sedangkan moralnya sudah rusak total, sehingga membuat sistim demokrasi menjadi anakhi berpendapat. Wassalam, yhg. - Pak YHG, Nyonya Muskit kadang memang terlalu cepat menyimpulkan. Kalau saya baca ulang dari Wikipedia: Wikipedia (kutipan): [Kakek buyutnya adalah seorang Luitenant yang bermigrasi dari provinsi Guangdong di Tiongkok ke Bangka, namun kemudian pindah ke Aceh. Ketika monopoli opium di Hindia Belanda dihapuskan, kehidupan keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot. Ditambah lagi oleh kekeliruan investasi di Aceh berupa kebun kelapa yang ternyata tidak memberikan hasil yang menguntungkan.] YHG: Coba, kalimat Wikipedia mana yang secara explisit menyebutkan bahwa, Kakek buyut YTH adalah bahwa Mafia Opium Cina Dari Guangdong? Komentar: Sepertinya narasi yang ada di Wikipedia memang ada beberapa kejanggalan, sehingga bisa ditafsirkan macam-macam. 1. Kakek buyut YTH adalah seorang Luitenant yang bermigrasi dari provinsi Guangdong di Tiongkok ke Bangka, namun kemudian pindah ke Aceh. Pertanyaan: Jabatan Luitenant itu saat ia dia di Guangdong bukan? Begitu pindah ke Bangka lalu ke Aceh, apakah masih Luitenant juga? Ataukah berbisnis kopra/kelapa? Mungkin akan lebih menarik bila ditambahkan alasan kenapa ia pindah ke Bangka. Ada kejadian apa pada saat itu di Guangdong? 2. Ketika monopoli opium di Hindia Belanda dihapuskan, kehidupan keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot. Ini yang fatal dan bisa bikin salah tafsir - dengan penghapusan monopoli opium, kehidupan keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot. Tidak dijelaskan secara rinci korelasi antara monopoli opium dan merosotnya kehidupan masyarakat Tionghoa. Bisa ditafsirkan kala itu masyarakat Tionghoa memonopoli jalur perdagangan opium. Tapi memang dulu operator Rumah Candu kebanyakan orang Tionghoa.
[mediacare] Wealth and the Culture of Nations
Wealth and the Culture of Nations Gregory Clark Modern economists have turned Adam Smith into a prophet, just as Communist regimes once deified Karl Marx. The central tenet they attribute to Smith – that good incentives, regardless of culture, produce good results – has become the great commandment of economics. Yet that view is a mistaken interpretation of history (and probably a mistaken reading of Smith). Modern growth came not from better incentives, but from the creation of a new economic culture in societies like England and Scotland. To get poor societies to grow, we need to change their cultures, not just their institutions and associated incentives, and that requires exposing more people in these societies to life in advanced economies. Despite the almost universal belief by economists in the primacy of incentives, three features of world history demonstrate the dominance of culture. · In the past, excellent governments – that is, governments that fully incentivized the citizenry – have gone hand in hand with economic stagnation. · The incentives for economic activity are much better in most poor economies, including pre-industrial economies, than in such prosperous and contented economies as Germany or Sweden. · The Industrial Revolution itself was the product of changes in basic economic preferences by people in England, not changes in institutions. For example, the cotton textile industry that developed in Bombay between 1857 and 1947 operated with no employment restrictions, complete security of capital, a stable and efficient legal system, no import or export controls, freedom of entry by entrepreneurs from around the world, and free access to the British market. Moreover, it had access to some of the world’s cheapest capital and labor, in an industry where labor accounted for more than 60% of manufacturing costs. Profit rates of only 6-8% in the early twentieth century were enough to induce construction of new mills. Yet India’s textile industry could not compete against Britain’s, even though British wages were five times higher. Incentives alone could not produce growth. At the opposite end of the spectrum, Scandinavia is notorious among economists for high taxes and government spending. Wage income is effectively taxed at a whopping rate of 50-67%. Economic activity is everywhere hedged by rules, regulations, and restrictions. Yet these are successful economies, producing as much per worker hour as the United States, and growing steadily. By contrast, in medieval England, typical tax rates on labor and capital income were 1% or less, and labor and product markets were free and competitive. Yet there was no economic growth. Even though assets such as land were completely secure (in most English villages, land had passed from owner to owner unchallenged through the courts for 800 years or more), investors had to be paid real returns of 10% to hold land. The Industrial Revolution occurred in a setting where the economy’s basic institutional incentives were unchanged for hundreds of years, and, if anything, were getting worse. Yet, over the centuries, the responses to these incentives gradually strengthened and entrepreneurship took hold. Profit opportunities from converting common land into private land, which had existed since the Middle Ages, were finally pursued. Roads that had been largely impassable from neglect for hundreds of years were repaired and improved by local efforts. The rate of return required on safe investments declined from 10% to 4%. Thus the crucial determinants of wealth and poverty are not differences in incentives, but differences in how people respond to them. In successful economies, people work hard, accumulate, and innovate even when their incentives are poor. In failed economies, people work little, save little, and stick with outmoded techniques even when incentives are good. How can we transform the economic cultures of poor societies to be more like rich ones? When workers move from a poor to a rich economy, there is rapid adaptation to the economic mores of the new society. In the textile industry in the early twentieth century, for example, output per worker hour of Polish workers in New England was four times greater than that of Polish workers using the same machines in Poland. One reason for illegal migration from the poor to the rich economies is many such migrants’ ability to adapt to economic life in rich economies. Migrants accustomed to conditions in successful economies are a potential nucleus for industrialization in poor societies. But these workers usually choose to remain in rich economies. A skilled Nigerian immigrant in the US, for example, has more opportunities there than if he returned to Nigeria. The flow of migrants is all from poor to rich economies, particularly for workers with skills and education. Thus, the problem is to engineer a sufficient flow of return migration to
[mediacare] OBITUARY :LILIS SURJANI,BUNG KARNO,MALAYSIA
Semalam saya mendapat sms dari ibu Aida Mustafa bahwa pada jam 21.30 WSIB sahabat kita Lilis Surjani telah berpulang ke Rahmatullah untuk selamanya. Tiba-tibasekelebat melodi yang pernah dinyanyikan Lilis Surjani terngiang ngiang di kuping mulai dari Gang Kelintji,Hesty,Tiga Malam (ini lagu sangat kesohor di Malaysia,padahal lagu ini bercerita tentang Konfrontasi RI-Malaysia),Kuingin Bimbingan,Kasih Nan Abadi..,Tjing Tulungan..dan sederet panjang lainnya termasuk Gendjer Gendjer yang diharamkan rezim Orde Baru...atau sederet lagu-lagu patriotik semisal Kau Pembela Nusa dan Bangsa yang diciptakan Lilis Surjani sendiri.Juga lagu pembangkit semangat mengganyang Malaysia :Pergilah Pedjoang.Dan sudah pasti Jang Mulia Paduka.sebuah ode buat Bung Karno. Kenapa BK sangat mendukung Lilis Surjani ? Mungkin timingnya tepat,disaat BK menerabas musik-musik ngak ngik ngok yang dianggap budaya kapitalis nan menyesatkan.Muncullah Lilis Surjani dengan segala kesantunannya. Apalagi Lilis sama sekali tak menaruh minat pada The Beatles. Disaat itu pula BK memasyarakatkan musik Lenso Menjelang ajalnya,penggemar terbesar Lilis Surjani justeru berada di negeri yang mengaku memiliki lagu Rasa Sayange. Dalam sebuah blog milik penggemar Lilis Surjani di Malaysia sempat terbaca : Walaupun lagu-lagu Lilis Surjani banyak yang anti_malaysia,tapi kami tetap mencintai suaranya,lagu-lagunya.. Selamat jalan tante Lilis(terakhir saya bertemu beliau ketika bertandang ke rumah tante Titik Puspa di Jalan Sukabumi Menteng sekitar tahun 2002 silam) GANG KELINCI Jakarta kotaku indah dan megah, di situlah aku dilahirkan Rumahku di salah satu gang, namanya Gang Kelinci Entah apa sampai namanya Kelinci, mungkin dulu kerajaan kelinci Kar'na manusia bertambah banyak, kasian kelinci terdesak Sekarang rumahnya berjubel, o padat penghuninya Anak-anak segudang, grudag grudug kayak kelinci Kami semua hidup rukun dan damai, hanya satu yang aku herankan Badanku bulat tak bisa tinggi, persis kayak anak kelinci. DS 0818417357 - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links.
[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina = Henny
Iya deh, Henny. Saya turuti nasihat Anda. Biar aja dua orang ini perang sampai kiamat. He he he. Salam buat teman-teman di Texas. manneke -Original Message- Date: Sun Oct 07 20:52:58 PDT 2007 From: Henny [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: Isu Soeharto Cina = Manneke Budiman #59740 To: mediacare@yahoogroups.com Manneke, Tambah seru ya selain Ny. Mus sekarang kita punya YHG...wah ...wah...wahindahawas lho jangan sampe tertular... Nggak akan ada habisnya lihat saja kita-kita kayak digurui dengan tulisan yg panjang muter-muter...nggak ada habisnya kayak jamannya DL masih ingat kan? Taunya secuil gayanya selangit.. HH - Original Message - From: Yap Hong-Gie To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 06, 2007 2:41 PM Subject: [mediacare] Re: Isu Soeharto Cina = Manneke Budiman #59740 Bung Manneke Yth, Saya diajarkan kalau mencari solusi untuk suatu kasus, harus dimulai dengan membaca peta situasi (mapping) kejadian, memperhatikan faktor-faktor external dan internal yang mempengaruhi, mempelajari sebab dan akibatnya, kemudian baru membuat kesimpulan, untuk mencari solusinya. Terbalik dengan Anda, yang sudah mempunyai kesimpulan, kemudian membuat analisa dan mencari pembenaran untuk mendukung kesimpulan Anda tersebut. Selanjutnya tanggapan saya dibawa. MB: Saya naif? Mungkin saja. Tapi jelas saya berpikir jernih, dan tidak membabi buta seperti Anda. Masa gara-gara RRC mendukung PKI, lalu WNI turunan Cina boleh didiskriminasi? Wow, cara pandang yang sangat berbahaya! Ini analoginya mirip dengan apa yang ini terjadi: karena beberapa negara Barat memusuhi Islam, maka orang kristen di Indonesia boleh dimusuhin, sebab kristen adalah akar tadisi Barat. Atau, seperti yang terjadi semasa PD II di AS dan Kanada: karena AS/Kanada sedang perang dengan Jerman dan Jepang, maka boleh warga AS/Kanada keturunan Jepang disita hartanya dan manusianya dipindah ke kamp-kamp tahanan yang terisolasi. Dengan kata lain Bung Yap Hong Gie, inilah yang disebut dengan RASISME itu. Manusia dinilai dan diadili berdasar rasnya. YHG: Komen Anda: Masa gara-gara RRC mendukung PKI, lalu WNI turunan Cina boleh didiskriminasi?, nampak sekali ingin memaksakan isu diskriminasi. Sampai nekat menyepelekan dukungan RRC kepada PKI, hanya untuk membenarkan masalah diskriminasi, ini visi yang lebih membahayakan! Tolong jangan sebut dengan kata lain untuk memlintir suatu kesimpulan, saya tidak pernah menganggap, menyetujui atau menyatakan bahwa etnis Cina boleh didiskriminasi. Yang saya katakan bahwa, kebijakan pemerintah Orba bukan untuk mendiskriminir warga Cina, tetapi dalam rangka pemulihan keamanan dan mempercepat proses integrasi bangsa. Pada hakekatnya membawa-bawa contoh peristiwa/kasus di LN, sangat tidaklah relevan, tapi kali ini akan saya tanggapi. Hal-hal yang terjadi terhadap warga etnis Jepang di AS, bukan bermotifkan race discrimination, tetapi murni didasari pada kepentingan keamanan negara. Quote: Civilian and military officials had concerns about the loyalty of the ethnic Japanese on the west coast and considered them to be security risks---End quote. MB: Masih belum mengerti jugakah mengapa Orba disebut diskiriminatif terhadap WNI keturunan Cina? Ngomong-ngomong soal naif... YHG: Memakai parameter saat sekarang; sambil ngopi-ngopi di Coffee Bean, untuk menilai dan menyimpulkan suatu kebijakan dalam situasi perang (atau paska kudeta), adalah sangat absurd. --- MB: Politik diskriminasi itu bentuknya macam-macam. Gak ada yang namanya diskriminasi total di segala bidang. kalo itu yang Anda bayangkan, ya tengoklah kamp-kamp konsentrasi Nazi itu. Di Indonesia, diskiriminasi terhadap etnik Cina dilakukan pada tataran politik, budaya dan kewarganegaraan. Namun, di bidang ekonomi, mereka dipelihara dengan baik supaya jadi gemuk. Tujuannya apa? masa sih saya perlu kuliahi Anda soal yang satu ini? Malu dong. YHG: Rupanya Anda gemar sekali membawa-bawa Nazi Auswich, untuk mendramatisir argumentasi Anda yah? Setahun pasca G30S/PKI, Kopkamtib dan jajaran militer dalam keadaan high alert, membersihkan sisa-sisa anggota PKI didalam pemerintahan maupun didalam tubuh Angkatan Bersenjata sendiri, serta jaringan klandestin didaerah; pembrontakan bersenjata di Blitar Selatan (1966-68) dan di Jawa Tegah (1967-68). Belum lagi mengimbangi Presiden Sukarno dengan Kabinet Dwikora, dimana masih bercokol Waperdam I Dr. Subandrio, dan Nyoto (Anggota Polit Biro CC PKI) sebagai Menteri Negara diperbantukan pada Presidium Kabinet, yang dengan berbagai upaya berusaha menyelamatkan PKI (baru dibubarkan 12 Maret 1966). Apakah Anda mengira
[mediacare] Mewajibkan Kampanye Budaya Bersih di Wilayah DKI dengan Perda
Dear Teman-Teman Mediacare Setelah acara Pre-Kampanye tahap 1 yang kami laksanakan bekerjasama , Buka Puasa Bersama dengan anak yatim, Elemen Masyarakat serta warga Perwakilan Kecamatan Jagakarsa , Kecamatan Cilandak , kelurahan Ciganjur, Lenteng Agung, Jagakarsa , Cilandak dan lebak bulus. Tahap selanjutnya kami akan menyelenggarakan dengan mengundang kembali Kelurahan serta Kecamatan terdahulu, dengan Tambahan, Pramuka Pejaten, Perwakilan Kecamatan Pasar Minggu , Kelurahan Ragunan dan Kel Pasar Minggu. Dari hasil terdahulu Yang kami laksanakan pada tgl: 5 Oktober 2007 di Kawasan Cilandak , serta Petisi dengan alamat : http://www.petitiononline.com/KB234/petition.html mengenai : Mewajibkan Kampanye Budaya Bersih di Wilayah DKI dengan Perda Petisi yang dimulai pada tgl : 27 Sept 2007 dan berakhir 1 Sept 2007 , melalui petisi tersebut terkumpul 107 pendukung dan yang dapat dikonfirmasi dengan alamat email yang dicantumkan serta No.Tlp berjumlah 97 pendukung. Sementara sisanya 10 pendukung petisi e-mail error No. Tlp yang tidak dapat dihubungi .Dari Jumlah 97 tersebut kalimat Tagline terkumpul antara lain : Mulai Menjaga Lingkungan Sejak Kecil Agar Tidak Cacingan ( Murdiyato, Ciputat : 081881XXX ) Dik ! , Buang Sampah = Tidak Enjoy = Bawa Penyakit = Nggak Punya Malu ( Suryawan , Muara Karang : 0813177XXX). Mas ! , Buang Sampah Sembarangan Banjir Datang ! , Jangan Lakukan ! ( Sheira , Halim : 0812971XXX). Demikian antara lain Masukan / usulan Tagline dari teman-teman melalui Petisi : http://www.petitiononline.com/KB234/petition.html. yang berakhir pada tgl : 1 Sept 2007. Kami ucapkan Terima Kasih sebesar-besarnya Pula untuk teman-teman Milis Mediacare dan Teman-teman Milis Forum Pembaca Kompas ( FPK) , Club memancing http://www.fishyforum.com , yang telah ikut serta mendukung melalui petisi tersebut dan juga membantu / Menolong memuat Redaksi Kami mengenai rangkaian Kampanye ini. Selanjutnya Sosialisasi Pre Kampanye yang bersama-sama kita lakukan dengan Elemen Masyarakat , warga Perwakilan Kecamatan Jagakarsa , Kecamatan Cilandak serta kelurahan Ciganjur, Lenteng Agung, Jagakarsa , Cilandak dan lebak bulus, Pramuka Pejaten, Perwakilan Kecamatan Pasar Minggu , Kelurahan Ragunan dan Kel Pasar Minggu akan kembali kita laksanakan pada tgl 20 Oktober 2007 atau 27 Oktober 2007. Acara masih tentative pada antara salah satu tanggal tersebut dikarenakan Keinginan Kami agar seluruh elemen yang ikut serta pada kegiatan tersebut dapat hadir dan menunngu kesiapan Gubernur DKI Jakarta yang baru. Kami tetap mohon dukungan serta support teman-teman milis melalui petisi dengan alamat : http://www.petitiononline.com/B234/petition.html yang telah kami mulai pada Rabu tgl :3 Oktober 2007. Kami, Forum Indonesia untuk Indonesia mendukung Jakarta yang bersih. Jakarta, 8 Oktober 2007 Arief Sutawidjaja Sekjen Forum Indonesia untuk Indonesia Salam Kebersamaan, - Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV. Watch previews, get listings, and more!
[mediacare] memaknai hidup
Berbincang dengan seorang sahabat, dan dia berkata kenapa yah saya tidak bisa menikmati hidup, walau saya memiliki semua yang saya miliki. Hal ini menurut saya banyak ditanyakan beberapa sahabat. Banyak orang yang menjalani hidup ini dengan tidak mengerti makna dari hidup mereka. Mereka lahir, tumbuh, menikah, mencari nafkah, membesarkan anak, dan akhirnya meninggal dalam keadaan hanya pasrah dalam menjalankan kehidupan dengan kosong. Sebagaimana kita memandangi hidup, demikianlah kehidupan kita. Hidup menjadi berarti, bermakna, karena kita memberikan arti kepadanya, memberikan makna kepadanya. Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak memberikan arti, maka hidup ini ibarat lembaran kertas yang kosong. Hal terbesar di dunia ini bukanlah dimana Anda berdiri, melainkan kemana Anda akan pergi. Itu artinya, jika Anda mampu menetapkan,memahami dan memperjelas tujuan hidup, maka kemungkinan untuk memaknai hidup lebih besar. Ada dua hal yang dapat membuat orang menjadi sadar dalam menjalankan kehidupan. Pertama, peristiwa-peristiwa pahit dan musibah. Musibah sebenarnya adalah ''rahmat terselubung' ' karena dapat membuat kita bangun dan sadar. Anda baru sadar pentingnya kesehatan kalau Anda sakit. Kematian mungkin merupakan satu stimulus terbesar yang mampu menyentakkan kita. Banyak tokoh terkenal meninggal begitu saja. Mereka sedang sibuk memperjualbelikan kekuasaan, saling menjegal, berjuang meraih jabatan, lalu tiba-tiba saja meninggal. Kematian menyadarkan kita pada betapa singkatnya hidup ini, betapa seringnya kita meributkan hal-hal sepele, dan betapa bodohnya kita menimbun kekayaan yang tidak sempat kita nikmati. Dalam mencoba mengisi dan menyadari arti kehidupan menyadari, yaitu siapa diri kita, darimana kita berasal, dan ke mana kita akan pergi. Untuk itu kita perlu sering mengambil jarak dari kesibukan kita dan melakukan kontemplasi. Dan sedikit perenungan akan membuat kita mengerti akan makna dari kehidupan. Ingat kehidupan berjalan tidak hanya mengejar keinginan mimpi duniawi. Terkadang kita melupakan keberadaan orang terdekat, kita melupakan afeksi atau kasih sayang dari orang-orang terdekat yang membuat kita berarti, pengakuan keberadaan kita juga membuat kita bisa menikmati hidup. Disayangi orang tua, keluarga, anak, sahabat memberi kita kesempatan kita berarti dan menikmati kehidupan. Bayangkan ketika kehidupan kita hanya mengejar harta, mimpi, dan sukes dan kita mengabaikan keberadaan orang terdekat oleh kita, ketika mimpi, dan kesuksesan telah tercapai kita hanya menikmati sesaat, dan setelah itu kita akan kembali kosong. Buat apa terlalu sibuk mengumpul-ngumpulkan kekayaan, dengan menyalahgunakan jabatan kalau hasilnya tidak dapat Anda nikmati selama-lamanya. Apalagi Anda sudah merusak jiwa Anda sendiri dengan berlaku curang dan korup. Padahal, jiwa inilah milik kita yang abadi. Sering terpikirkan terkadang dalam kehidupan ini kita hanya mengejar kesenangan ragawi, kita kurang memperhatikan kesukesan jiwa, dan hati kita, maka banyak kita lihat saat ini orang yang memiliki kekosongan hati, dan dengan hati yang kosong akan mudah kita depresi, stress dan lainya. Karena tidak seimbangnya kebutuhan ragawawi dan kebutuhan jiwa. Bukalah mata dan hati Anda untuk mengerti, mendengarkan, dan mempertanyakan semua pikiran dan paradigma Anda. Sayang, banyak orang yang mendengarkan semata-mata untuk memperkuat pendapat mereka sendiri, bukannya untuk mendapatkan sesuatu yang baru yang mungkin bertentangan dengan pendapat mereka sebelumnya. Orang yang seperti ini masih tertidur dan belum sepenuhnya tersadar. Jadi saya hanya mengharap dan mengingatkan kepada para sahabat, mari kita jalani hidup dengan keseimbangan, mari kita nikmati hidup, mencapai sukses dalam kehidupan tanpa melupakan sukses setelah kita meninggalkan dunia juga harus dipikirkan. menikmati hidup tidak hanya dengan harta dan kekuasaan, menikmati hidup dengan hati yang tulus lebih berarti Dalam Perenungan, memaknai kehidupan Depok, 7 Augustus 2007 20:30 Erwin Arianto -- Best Regard Erwin Arianto,SE えるウィン アリアンと Internal Auditor PT.Sanyo Indonesia Ejip Industrial Park Plot 1a Cikarang-Bekasi See my Article On http://blogerwinarianto.blogspot.com/
[mediacare] Lowongan Marketing Manager
Sebuah penerbitan buku ( Alqur'an Tajwid Warna) membutuhkan Marketing Manager dengan kualifikasi : 1. Umur max 40 tahun 2. Beragama Islam 3. Pengalaman kerja sebagai Merketing Manager atau Avdertising Manager Kirim CV ke [EMAIL PROTECTED] - Pinpoint customers who are looking for what you sell.
[mediacare] Re: Tanya Lebaran di Malaysia
Terima kasih karena menanya saya tt ini. Tak, di Malaysia tidak ribut. Besar kemungkinan Rayanya pada 13 okt. Penyimpan mohor akan mengumumkan secara resmi dari Istana mewakili Yang DiPertuan Agung. Jadi beres, kita akur dong! --- In mediacare@yahoogroups.com, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote: Teruntuk Doktor Dato Komala di Malaysia, Dato mungkin sudah tahu bahwa tiap tahun, jatuhnya awal puasa dan hari Lebaran di Indonesia selalu diributkan. Apakah di Malaysia juga begitu? Tak kan? Apakah di Malaysia berlaku cuti bersama yang panjang sampai berhari-hari lamanya? Tak kan? Kalau memang begitu adanya, berarti pikiran orang Malaysia memang selangkah lebih maju daripada Indonesia. mediacare http://www.mediacare.biz
[mediacare] Re: Ustad Ahmad Al Habsyi
Mungkin ucapan Ahmad Al Habsyi ini perlu dikritik.. klaim semacam itu justru kontraproduktif. Meskipun bisa jadi ada benarnya juga seandainya dia jadi model yang kelakuannya 'bebas' tanpa mengindahkan aturan agama.. Lagipula presenter tv koq sensi gitu sih.. kecuali kalo yang diwawancarai itu bilang dalam konteks ustadz vs model dan presenter.. Kalau baca dari uraian di bawah kan cuma model yang diangkat.. Jadi, yang pas aja lah.. jangan terlalu sensi gitu, bos.. Kesimpulannya, tolong siapapun jaga omongannya apalagi diliput tv.. termasuk ustadz.. Btw, ustadz juga manusia.. bisa salah.. Lagipula memang karakternya begitu kan.. yang benar datangnya dari Allah.. yang salah datangnya dari diri sendiri.. Meskipun pernyataan di atas paling dibenci si mus.. :-P CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 10/8/07, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote: Ustadz Instant ini pasti ikut pengajian aliran sesat... - Original Message - *From:* Budhiana Kartawijaya [EMAIL PROTECTED] *To:* mediacare@yahoogroups.com *Sent:* Monday, October 08, 2007 12 javascript:void(0):19 PM *Subject:* [mediacare] Ustad Ahmad Al Habsyi SUATU hari di bulan Ramadan, Ceriwis menghadirkanbintang tamu ustad muda Ahmad Al Habsyi. Host acara duo IB - Indy Barens dan Indra Bekti - seperti biasa kocak. Ahmad Al Habsyi yang berusia 27 (?) menceritakan bagaimana dia memilih menjadi ustad. Ahmad mengaku, sebetulnya tadinya dia ingin jadi model agar bisa sering tampil di TV. Suatu hari, katanya, dia bermimpi bertemu gurunya. Sang guru kemudian menarik lidah Ahmad. Dan kemudian, sebuah pena ditancapkan di lidahnya, kemudian dengan lidah itu sang guru menuliskan kalimat-kalimat dakwah. Maka, Ahmad pun merinding. Dia tak lagi bercita-cita jadi model. Kemudian Ahmad memantapkan diri jadi pendakwah. Dengan menjadi da'i pun ternyata dia mendapatkan popularitas, dan akhirnya sering masuk tivi. Kata Indy Barens.Akhirnya toh ustad bisa muncul di tivi juga ya! Ya betul. Saya masuk tivi tapi dengan cara yang lebih mulia. . Ceriwis usai. Seorang presenter TV kenalanku meng-sms aku. Eeh..tadi nonton ceriwis. Ya jawab saya.. Apa cara kita-kita masuk tivi kurang mulia ya? Apa kemuliaan itu hanya milik para ustad? Apa para model tidak mulia? tanya dia nyinyir Padahal kan aku banyak mereportase kemiskinan, bencana, dan soal-soal kemanusiaan lainnya, kata di menambahkan. Ha..ha..sama-sama mulia kalau gitu mah, jawab saya. Cuma ada bedanya, ujarku. What is that? dia bertanya. You are 40, Ahmad not even 30 yet. Apa artinya? Orang tua peka untuk tersinggung. Anak muda tidak peka bahwa omongan-omongannya bisa menyinggung. Wakakakakkk,, dia tertawa. *It takes two to tango. ** *(Teriring ucapan selamat Lebaran untuk Ahmad Al Habsyi)* http://Budhiana.blogspot.com
[mediacare] Undangan Greenpeace - Peresmian Kamp Pembela Hutan
UNDANGAN GREENPEACE mengundang anda untuk menghadiri jumpa pers dalam rangka peresmian KAMP PEMBELA HUTAN Di Riau, Sumatra Selasa 9 Oktober 2007, 10.00 WIB Cemara 6 Galeri Jalan HOS Cokroaminoto 9 11, Menteng, Jakarta 10350. Greenpeace mendirikan sebuah Kamp Pembela Hutan di Riau, untuk menyoroti deforestasi yang memperburuk efek pemanasan global, menjelang pertemuan PBB tentang perubahan iklim, di Bali Desember 2007. Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: I. Christianto Nusatya, Media Campaigner, +62 21 3101873 Arie Rostika Utami, Assistant Media Campaigner, +62 856 885 7275
[mediacare] MENYOAL PERDA KETERTIBAN UMUM DKI JAKARTA (Sadar 70)
Buletin Elektronik Prakarsa-Rakyat.org SADAR Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi Edisi: 70 Tahun III - 2007 Sumber: www.prakarsa-rakyat.org -- MENYOAL PERDA KETERTIBAN UMUM DKI JAKARTA Oleh: Ghufron Mabruri [1] Keluarnya Peraturan Daerah tentang Ketertiban Umum (Perda Tibum) yang baru, untuk menggantikan Perda tentang Ketertiban Umum yang lama No. 11/1988, merupakan cermin dari kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang sangat jauh dari rasa keadilan masyarakat. Betapa tidak, upaya untuk menciptakan ketertiban di Jakarta dilakukan dengan mengabaikan kepentingan kelompok masyarakat miskin. Hal itu dapat dilihat pada sejumlah ketentuan larangan yang tercantum dalam Perda tersebut. Perda Tibum memuat 101 larangan. Di antara ketentuan yang paling disorot adalah larangan bagi setiap penduduk untuk menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan pengelap mobil di tempat umum. Selain itu, ada juga larangan untuk menjadi joki 3 in 1, pengatur lalu lintas ilegal atau pak ogah, menjadi PSK, serta larangan pengidap penyakit yang meresahkan masyarakat untuk memasuki tempat umum. Tentu, masih banyak lagi ketentuan larangan lainnya yang itu berhubungan dengan kelanjutan hidup masyarakat. Lebih dari itu, Perda tersebut juga memuat ketentuan sanksi yang akan dikenakan kepada para pelanggarnya. Bentuknya beragam, mulai sanksi yang berupa denda, sampai kurungan dalam penjara. Jika dikaji, muatan Perda itu menunjukkan bahwa Pemprov nampaknya lebih mementingkan terciptanya ketertiban di Jakarta daripada memikirkan nasib hidup masyarakat miskin. Persoalannya bukan tidak menginginkan ketertiban itu, tetapi lebih pada apakah sebelum membuat Perda itu Pemprov telah menjalankan kewajiban untuk menjamin tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih layak? Fakta banyak masyarakat miskin perkotaan yang mengais rezeki di jalanan atau tempat umum lain, menunjukkan bahwa kewajiban tersebut selama ini tidak jalan. Bagi masyarakat miskin, mengais rezeki di jalanan atau tempat umum lain agar bisa bertahan hidup adalah pilihan satu-satunya. Sebab, mereka tidak memiliki alternatif lain yang lebih baik. Sementara kebutuhan hidup mereka tidak bisa ditunda-tunda pemenuhannya. Jika mereka bisa memilih, tentu tidak ada yang akan memilih menjadi orang miskin dan mencari nafkah di jalanan. Dengan kata lain, jika terbuka kesempatan lain yang lebih baik dan dapat diakses, tentu mereka tidak akan menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, atau menjadi PSK. Dalam kerangka ini, sangat tidak bijak melihat apa yang akan dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta itu. Di satu sisi, mereka akan melakukan penertiban paksa terhadap bentuk apapun usaha masyarakat miskin mengais rezeki di jalanan ataupun tempat umum lainnya, namun di sisi lain, mereka tidak melakukan upaya apapun sebelumnya yang memungkinkan masyarakat miskin ini mempunyai alternatif pilihan pekerjaan yang lebih baik guna menyambung hidupnya. Kebijakan Pemiskinan Dalam konteks ini, Pemprov DKI Jakarta cenderung menyalahkan masyarakat miskin sebagai faktor penyebab ketidaktertiban di Jakarta. Hal itu misalnya dapat dilihat dari pernyataan Sutiyoso itu sendiri selaku Gubernur DKI, saat dia mengatakan bahwa Perda Tibum dibuat akibat pengamen dan pengemis overload. Cara pandang ini sekiranya juga tertanam di kalangan anggota DPRD DKI Jakarta yang mengesahkan Perda Tibum. Jelas, mereka tidak bisa membaca akar persoalan sebenarnya. Upaya menyalahkan masyarakat sebagai biang ketidaktertiban tersebut tentu sangat keliru dan tidak tepat. Jika dikaji, persoalan sesungguhnya terletak pada kegagalan Pemprov itu sendiri dalam menata wilayah dengan baik. Yang lebih penting lagi, karena ketidakmampuan mereka dalam menciptakan peluang-peluang kerja yang lebih baik bagi masyarakatnya. Jadi, yang seharusnya disorot terkait ketidaktertiban di Jakarta dan banyaknya masyarakat miskin yang mengais rezeki di jalanan, adalah bagaimana Pemprov DKI Jakarta dapat segera menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak dan layak bagi masyarakatnya. Sehingga sangat tidak bijak jika persoalan tersebut disalahkan kepada masyarakat miskin dan menghukum mereka seberat-beratnya demi terciptanya ketertiban itu. Lebih jauh, apakah Pemprov sebelumnya berpikir lebih jauh mengenai konsekuensi yang akan ditimbulkan ketika masyarakat miskin perkotaan yang kini menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan lain-lainnya, setelah mereka dipaksa untuk tidak berlalu-lalang mengais rezeki di jalanan atau tempat umum lain? Mengingat hanya usaha di jalanan itulah yang dapat
Re: [mediacare] Re: Isu Soeharto Cina = Unik Ihsan #59843
Bung Unik Iksan Yth, Pertanyaan tajam Anda, mengapa kebijakan terhadap etnis Tionghoa dipertahankan selama berpuluh-puluh tahun, tidak bisa saya jawab secara akademis, karena bukan bagian dari penguasa saat itu. Tapi menurut hemat saya, pemberlakuan kebijakan terhadap etnis Cina, 15 tahun terakhir tidak seketat diawal Pemerintahan Orba. Saya teringat waktu berbicara dengan Pak Joop Ave, beliau menceritakan bagaimana sulitnya kabinet, khususnya menyakinkan Pak Benny dan Pak Harto untuk membuka pintu pariwisata di indonesia, dimana tolok ukur kebijakan militer masih berpegangan kuat pada masalah (keamanan) stabilitas politik. Pak Joop keliling dengan presentasinya, yang mengupas dari sudut income negara selain dari penjualan minyak, potensi dunia pariwisata internasional terhadap tourisme regional, kebijakan pariwisata di negara-negara tetangga, dan dari sudut globalisasi (liberalisme). Akhirnya beliau berhasil meyakinkan penguasa, dan seperti kita ketahui bersama bahwa pada tahun '80-'90- dunia pariwisata kita booming, sehingga penerimaan negara dari sektor turisme menjadi nomor dua setelah minyak. Kebijakan terhadap etnis Tionghoa yang dilatar belakangi oleh faktor pemulihan keamanan dan mempercepat proses integrasi bangsa, adalah resmi, bukan pendapat atau opini pribadi. Perlu juga diakomodir juga pengaruh faktor sejarahnya, bahwa di masa jayanya PKI, banyak warga Tionghoa yang menjadi anggota partai dan onderbouwnya. Ditambah lagi kiblat politik RI kepada Beijing (bukan Moskow) dan dukungan Pemerintah RRT kepada PKI dan Pemerintahan Bung Karno, sehingga setelah Orde Baru berkuasa muncul persepsi loyalitas ganda. (kutipan): Inpres No 14 Tahun 1967 yang menghimbau kegiatan seni budaya, adat istiadat, aksara China di Indonesia diselenggarakan secara kekeluargaan dan di tempat ibadah. INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1967 TENTANG AGAMA, KEPERCAYAAN DAN ADAT ISTIADAT CINA KAMI, PEJABAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa agama, kepercayaan dan adat istiadat Cina di Indonesia yang berpusat pada negeri leluhurnya, yang dalam manifestasinya dapat menimbulkan pengaruh psychologis, mental dan moril yang kurang wajar terhadap warganegara Indonesia sehingga merupakan hambatan terhadap proses asimilasi, perlu diatur serta ditempatkan fungsinya pada proporsi yang wajar. Para pengamat sosial LN juga menilai bahwa kebijakan ---yang sekarang dinilai sebagai tindak diskriminatif--- dilatar belakangi oleh faktor keamanan, ancaman infiltrasi ideologi komunis China. Mudah-mudahan penjelasan ini bisa menjawab pertanyaan Anda, terima kasih. Wassalam, yhg. -
[mediacare] Selamat idul Fitri
*Selamat Idul Fitri 1428 H* Mohon maaf lahir dan bathin * * Kami dari Yayasan GAYa NUSANTARA mengucapkan Selamat Merayakan Idul Fitri bagi semua rekan kami yang merayakan kemenangan ini. GNCC (GAYa NUSANTARA Community Center) akan libur 11-21 Oktober 2007. GNCC akan dibuka kembali pada 22 Oktober 2007.
[mediacare] Mulia itu ada di mata Tuhan
mulia tidaknya seseorang itu hanya Tuhan yang menilai bukan pada jabatan yang diembannya, ustadz apa bukan! apa semua ustadz itu mulia dan yang bukan ustadz itu tidak mulia? mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote:Ustadz Instant ini pasti ikut pengajian aliran sesat... - Original Message - From: Budhiana Kartawijaya To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, October 08, 2007 12:19 PM Subject: [mediacare] Ustad Ahmad Al Habsyi SUATU hari di bulan Ramadan, Ceriwis menghadirkanbintang tamu ustad muda Ahmad Al Habsyi. Host acara duo IB - Indy Barens dan Indra Bekti - seperti biasa kocak. Ahmad Al Habsyi yang berusia 27 (?) menceritakan bagaimana dia memilih menjadi ustad. Ahmad mengaku, sebetulnya tadinya dia ingin jadi model agar bisa sering tampil di TV. Suatu hari, katanya, dia bermimpi bertemu gurunya. Sang guru kemudian menarik lidah Ahmad. Dan kemudian, sebuah pena ditancapkan di lidahnya, kemudian dengan lidah itu sang guru menuliskan kalimat-kalimat dakwah. Maka, Ahmad pun merinding. Dia tak lagi bercita-cita jadi model. Kemudian Ahmad memantapkan diri jadi pendakwah. Dengan menjadi da'i pun ternyata dia mendapatkan popularitas, dan akhirnya sering masuk tivi. Kata Indy Barens.Akhirnya toh ustad bisa muncul di tivi juga ya! Ya betul. Saya masuk tivi tapi dengan cara yang lebih mulia. . Ceriwis usai. Seorang presenter TV kenalanku meng-sms aku. Eeh..tadi nonton ceriwis. Ya jawab saya.. Apa cara kita-kita masuk tivi kurang mulia ya? Apa kemuliaan itu hanya milik para ustad? Apa para model tidak mulia? tanya dia nyinyir Padahal kan aku banyak mereportase kemiskinan, bencana, dan soal-soal kemanusiaan lainnya, kata di menambahkan. Ha..ha..sama-sama mulia kalau gitu mah, jawab saya. Cuma ada bedanya, ujarku. What is that? dia bertanya. You are 40, Ahmad not even 30 yet. Apa artinya? Orang tua peka untuk tersinggung. Anak muda tidak peka bahwa omongan-omongannya bisa menyinggung. Wakakakakkk,, dia tertawa. It takes two to tango.*** (Teriring ucapan selamat Lebaran untuk Ahmad Al Habsyi) http://Budhiana.blogspot.com - Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! - No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.14.4/1056 - Release Date: 07/10/2007 18:12 - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
[mediacare] Selamat Hari Raya Idul Fitri
Rekan-rekan dan Mitra LBH APIK yang kami hormati, Keluarga Besar LBH APIK Jakarta mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H Mohon Maaf Lahir dan Batin Sehubungan dengan Hari Raya tersebut, kami memberitahukan bahwa LBH APIK Jakarta libur mulai tanggal 11 Oktober 2007 sampai dengan 19 Oktober 2007. LBH APIK Jakarta akan mulai aktif kembali memberikan pelayanan pada tanggal 22 Oktober 2007 Demikian pemberitahuan dari kami. Terimakasih atas perhatian dan pemakluman Anda. Salam, Staf dan Direksi LBH APIK Jakarta LBH APIK Jakarta Jl. Raya Tengah No.16, Kramatjati, Jaktim 13540 telp. (021) 87797289 web: www.lbh-apik.or.id
[mediacare] Gagal Jadi Kiblat ASEAN
Refleksi: Bagaimana bisa berbuat banyak kalau disini banyak militer tanpa pakaian dinas dengan bintang-bintang mengkilat di pundak dan di dada yang berkuasa, disana juga militer, tentunya gagal karena ada simpati solidaritas prajurit. Jadi ada benarnya bila dikatakan pemerintah NKRI adalah macan ompong terhadap diktatur militer Burma. http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=307183 Senin, 08 Okt 2007, Gagal Jadi Kiblat ASEAN Indonesia kembali dituding gagal memainkan peran politik penting di ASEAN. Kali ini Jakarta dituding ibarat macan ompong terhadap junta militer Myanmar pimpinan Jenderal Senior Than Shwe. Kita dianggap tak banyak berbuat untuk menekan junta militer Myanmar agar segera menyelesaikan gejolak politik di negeri itu dengan damai. Membuka pintu rekonsiliasi menuju demokratisasi. Salah seorang aktivis oposisi yang melarikan diri dan menetap di Bangkok mengeluh. Kami kecewa dengan Indonesia. Sebagai pendiri utama ASEAN, Jakarta praktis tak banyak berbuat untuk Myanmar. Indonesia berhasil melalui reformasi politik yang damai. Menjadi negara demokrasi. Tetapi, keberhasilan itu gagal disemaikan di Myanmar, katanya pekan lalu. Gagal menjadi yang terdepan. Gagal menjadi acuan. Gagal menjadi lokomotif perubahan. Gagal menunjukkan vitalitasnya guna menciptakan perdamaian di kawasan ASEAN. Ini harapan yang kandas. Negeri-negeri ASEAN dan bangsa-bangsa di Asia Tenggara sadar bahwa Indonesia adalah negara raksasa di kawasan ini. Mereka membaca sejarah bahwa Indonesia adalah pendiri utama sekaligus inisiator terdepan pendirian ASEAN pada 1967. Oleh sebab itu, jika dalam sejumlah persoalan politik banyak kalangan ASEAN menggantungkan harapan pada Jakarta untuk menunjukkan kekuatannya, itu hal yang wajar. Wajar pula jika saat ini aktivis prodemokrasi di Myanmar berharap kepada Jakarta untuk menekan junta militer. Tekanan itu dimaksudkan agar Jenderal Shwe memilih jalan damai. Shwe harus menghentikan pembantaian terhadap rakyat dan pemimpin agama di sana. Mengapa Jakarta lembek? Mengapa negeri kecil seperti Singapura dan Malaysia lebih bergigi untuk memainkan perannya di ASEAN? Padahal, selain pendiri dan anggota paling senior ASEAN, saat ini Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB). Ada kehati-hatian yang berlebihan -untuk tidak menyebut ketidakpercayaan diri- dalam kancah diplomasi. Tidak peka. Tidak sensitif. Akibatnya, Indonesia menjadi lembek. Kurang inisiatif. Pada akhirnya tidak banyak berbuat sesuatu yang menentukan dalam forum-forum internasional yang menyangkut perdamaian dan keadilan. Terhadap Myanmar, misalnya, telah lama Jakarta tak konkret menekan junta militer yang berkuasa dengan tangan besi. Padahal, pemimpin kelompok prodemokrasi Aung San Suu Kyi lebih sepuluh tahun ditahan Jenderal Shwe. Indonesia justru terkesan lebih reponsif terhadap persoalan-persoalan Timur Tengah. Taruhlah, misalnya, masalah Timur Tengah terkait penduduk muslim yang seagama dengan sebagian besar rakyat Indonesia. Tetapi, jangan lupa banyak penduduk muslim Myanmar yang mengalami represi dari junta militer negeri itu. Contoh lain ketidakpekaan -atau memang enggan berbuat- Jakarta terhadap Myanmar diperlihatkan dalam sidang DK PBB Sabtu lalu di New York. Sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia praktis tidak memperlihatkan peran menonjol dalam sidang DK PBB. Akibatnya, sidang itu tidak menghasilkan resolusi yang memberi sanksi kepada junta militer Myanmar. Sidang lima belas anggota DK PBB -termasuk Indonesia- hanya menghasilkan kecaman kepada Yangon. Dalam kapasitas sebagai pendiri ASEAN, peran Indonesia dalam sidang DK PBB sungguh memalukan. Kalau secara sendiri di ASEAN tak banyak berbuat, di DK PBB pun gagal menyelamatkan rakyat Myanmar lepas dari incaman senapan dan bedil junta militer.
[mediacare] Klarifikasi kpd Moderator - Re: Kakek Buyut YTH #59899
Bung Moderato Yth, Tanggapan saya dibawah. (kutipan): Tapi memang informasi tentang keluarga nenek moyang Anda di Wikipedia terkesan rancu, jadi mohon diedit dan lebih diperjelas/dilengkapi agar tidak memunculkan dugaan-dugaan miring. 1. Tidak ada, saya ulangi, tidak ada seorangpun dari keluarga YTH membuat, mengirim tulisan ataupun menyuruh pihak ke-3 membuat tulisan mengenai YTH atau nenek moyang kita. Dan kalaupun kita ingin membuat kenang-kenangan atau tribute kepada orang tua, bukan di Wikipedia tempatnya tapi akan jauh lebih ideal melalui media Blogspot. 2. Apa yang tertulis di Wikipedia adalah hak tanggung jawab sipenulis. Kalau setiap kali kita harus mengawasi, memeriksa dan mengkoreksi Wikipedia, refot sekali Oom! 3. Dugaan miring baru muncul setelah diolah-olah menjadi pembusukan oleh MM, tidak ada sebelumnya! (Kutipan): Jadi belum terbukti bahwa dia mantan pendeta. Dan juga belum terbukti bahwa dia non-muslim. Lhaa memangnya sudah terbukti bahwa kakek buyut saya adalah mafia? Mari sama-sama kita buktikan misi apa yang sedang dilancarkan MM terhadap pembentukan opini diantara kominitas Indonesia. Soal bahasa yang kasar atau pembusukan karakter adalah hal normatif, semua tergantung disisi mana kita berpihak. Kemarin MM protes karena postingnya ditahan berikutnya langsung muncul postingnya, stake holder besar rupanya ??? Saya tetap berpendapat bahwa demokrasi terpimpin Moderator berlaku tidak adil, tetapi yang namanya otoritas penguasa, mau bilang apa? Kalau terlalu banyak protes malah bisa dibreidel keanggotaan saya, lebih refot lagi ya Oom .. Jadi inget sama Haromoko ... aduh salah ... map bozz! Wassalam, yhg. - Klarifikasi kpd Moderator - Re: Kakek Buyut YTH #59899 MOD: Maaf pak YHG, bahasanya terlalu kasar, jadi kami sunting. Sebaliknya, banyak postingan dari Nyonya Mus malah saya delete, dan kadang ada yang disunting juga. Tapi memang informasi tentang keluarga nenek moyang Anda di Wikipedia terkesan rancu, jadi mohon diedit dan lebih diperjelas/dilengkapi agar tidak memunculkan dugaan-dugaan miring. Tentang Nyonya Mus, dulu pernah saya jabarkan. Jadi belum terbukti bahwa dia mantan pendeta. Dan juga belum terbukti bahwa dia non-muslim.
[mediacare] Pemimpin yg berkarakter [ was ] Re:boikot wisata Malaysia !
Mas Adhi, saya sependapat pimpinan negara elite dan penguasa negara sangat menentukan bagaimana negara dan bangsa kita akan bisa dihargai bangsa lain. Paling enggak 75% lah kalau negara RI ini elite sangat berperan. 25% prestasi kalangan masyarakat kali. Kalau AS bisa beda , biar kata P Bush 'dikutuk' dimana2 mestinya penghargaan bangsa lain thd AS tetap ada macam Perancis sekarang yg balik lagi gitu. Cuma kalau contoh pimpinan negara diambil contoh P Ahmadinejad atau P Hugo Chavez buat saya belum pas bener. Buat saya kedua tokoh ini terlalu banyak membuat sensasi yg belum tentu menguntungkan rakyatnya. Apalagi yg namanya P Hugo itu, semua orasi, policy menghujat AS yg buntut2nya cuma mau kekuasaan absolut seumur hidup macam KIm Jong Il atau KIm Il Sung, Fidel Castro atau Jend Than Swee dll yg hanya kedok saja cari bangkai yg paling gampang dan bisa mendunia... Mungkin kalau ngambil contoh Park Chung Hee atau Teng Hsiao Ping bisa lebih tepat, yg hasil usahanya bukan semata buat berkuasa thok tapi sungguh2 berguna bagi rakyat nya, terbukti AS atau UE atau Russia mana ada yg berani menghina bangsa China itu ? Kembali pada situasi Indonesia, mau ganti siapa Mas ? Wong sdh ganti 3 X nih, presidennya Tapi akhir2 ini, saya perhatikan misalnya Menhub kita yg plontos itu [ maklum mirip seleb tuh ] bagus juga ge brakannya , transpor darat dikunjungi kendaraannya, supirnya, memastikan standar keamanan bagi penumpang dilaksanakan nggak , dmk juga transpor laut dan udara. Kayaknya Menkes , Polisi , Menkeu[ paling top nih ] Men perindag dll sdh lebih berperan sbg menteri yg bener. Tinggal P SBY perlu manggut2 kayak Maestro Suharto ngamini atau mgomentari [ kan lebih gampang toh ?] Kalau saja para pembantu presiden ini bisa lebih ber prestasi optimal, maka masalah TKI, Pembalakan Hutan perang TNi - Polri dll akan bisa di normalisir Nah ketika itu baru kita bisa angkat kepala sedikit. Soal kita sekarang nggak punya senjata, dibandingkan Malaysia atau Singapore, yah nggak apapa. Kalau sampai Ambalat diduduki kita serbu aja pakai sampan kek , rasanya orang2 Malaysia itu [ maaf ] hatinya kecil maklum orang kaya Kita kan kere, hidup enggak mati pun segan jadi nothing to loose. Perang jaman sekarang bentuknya lain kan ? Kita pakai gaya Hezbollah aja, Israel juga keder biar hebat gimanapun persenjataannya [ Para warakawuri, wanita anak2 di depan TNI dibelakang hehehe.. saya yg juga udah sepuh nih biar di depan juga ...] Salam , martin - jkt - Original Message From: Adhie Massardi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 8, 2007 12:01:31 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re:boikot wisata Malaysia ! Persoalan penghargaan dari bangsa lain bukan terletak pada sibak rakyatnya tapi pada karakter pemimpinnya. Kita kagum sama Iran kan karena Khomeininya dan sekarang Ahmadinejad. Sebaliknya bangsa lain tidak hormat pada kita karena pemimpin kita memble... Jadi kalau mau dihormati bangsa lain ganti pemimpin nasionalnya Gitu, mas...! --- yohanes purwanto [EMAIL PROTECTED] com wrote: Nah ini kayaknya yg paling gampang dilakukan. Hayo jangan cuma bisa ngegrundel aja. Action ! Saya sudah memulainya dgn menolak tawaran kerja di perusahaan malaysia meskipun lumayan iming imingnya. Secara aku udah bener bener eneg dgn negara yg satu ini.
[mediacare] Pernyataan ELSAM: Hukuman Mati Bukanlah Solusi
*Hukuman Mati Bukanlah Solusi, Pemerintah Harus Segera Melakukan Moratorium.* *Release untuk Menyambut Hari Anti Hukuman Mati Sedunia pada Tanggal 10 Oktober 2007* Pers Release : No.01/ELSAM/X/07 Pada tanggal 21 September tahun 2006 lalu Indonesia kembali melakukan eksekusi mati terhadap tiga orang terpidana (kasus Tibo dkk) di Sulteng. Sebelumnya juga di Medan pada tanggal 5 Agustus 2004 Ayodha Prasad di eksekusi. Dan pada tanggal 1 Oktober 2004. Saelow Praset dan Namsong Sirilak juga di eksekusi mati. Eksekusi terhadap Ayodha di tahun 2004 tersebut merupakan sebuah kejutan karena sebelumnya hampir selama 3 tahun Indonesia bisa dikatakan absen melakukan eksekusi mati, walaupun pada saat itu ada kurang lebih 50-an terpidana telah diputus dengan pidana mati. Hampir saja Indonesia masuk kategori sebagai negara *abolisionist de facto*, negara yang menolak praktek hukuman mati secara defakto. Eksekusi Ayodha Prasad ini kemudian membuka kembali praktek hukuman mati tersebut di Indonesia. Kita kembali lagi menjadi negara *retenionist*, negara yang melanggengkan hukuman mati. *Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)* melihat bahwa bahwa di tahun 2007 ini maupun di beberapa tahun belakangan, ancaman hukuman mati semakin dianggap sebagai pilihan yang manjur sebagai alat pemecah masalah kejahatan yang semakin berkembang. Hukuman mati semakin sering dijatuhkan kepada para terpidana baik dari kejahatan terorisme, narkotika, pembunuhan berencana, bahkan adanya permintaan untuk menerapkan hukuman mati dalam beberapa penanganan kasus tertentu misalnya kasus illegal logging dan korupsi. Disamping itu terlihat pula semakin meningkatnya jumlah penolakan grasi dari para terpidana mati yang di tolak oleh para Presiden RI. *ELSAM* menilai bahwa masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa dianggap sebagai penerus kebijakan pro hukuman mati yang diwariskan dari masa pemerintahan Presiden Megawati. Di masa Megawati hukuman mati yang sudah absen selama 3 tahun pasca reformasi kembali dipraktekkan secara luas. *ElSAM* melihat bahwa di tahun 2007 ini kondisi kebijakan hukuman mati juga tidak menuju pada perkembangan yang positif dan menguntungkan bagi penegakan hak asasi manusia. Tidak ada upaya yang signifikan oleh pemerintah maupun negara untuk mengurangi praktek hukuman kejam ini, apalagi menghilangkannya. Ini terlihat, dari makin banyaknya rencana-rencana agresif pemerintah untuk melakukan eksekusi mati terhadap beberapa orang yang menunggu untuk eksekusi. *ELSAM* juga merasa prihatin melihat kebijakan hukuman kejam ini juga menimbulkan dampak dalam praktek-praktek penegakan hak asasi manusia lainnya. *ELSAM* melihat bahwa antrian terpidana hukuman mati yang menunggu eksekusi mati semakin besar jumlahnya dan telah mengalami nestapa yang cukup lama di penjara. Mereka yang telah menjalani hukuman penjara yang lama karena menunggu eksekusi merupakan kebijakan salah urus dari pemerintah. * ELSAM* mengusulkan bahwa orang-orang yang telah dipenjara untuk untuk menunggu eksekusi ini haruslah dibebaskan dari hukuman mati, sebaiknya hukuman mereka diubah menjadi hukuman seumur hidup. * * *Hasil Kajian dan Monitoring ELSAM* atas rencana pemerintah melakukan reformasi KUHP juga menunjukkan bahwa hukam mati masih diletakkan dalam kerangka hukum pidana nasional. Paling tidak ada 19 Pasal dalam RUU KUHP yang masih mencantumkan pidana mati dalam berbagai tindak pidana. Walaupun penjatuhan hukuman mati dalam RUU KUHP bersifat selektif, namun hal ini masih menunjukkan paradigma yang tidak berubah untuk menggunakan ancaman pidana mati dalam sistem hukum pidana di Indonesia. *ELSAM* mendorong Pemerintah agar sebaiknya melakukan review atau assessment atas kebijakan hukuman mati ini. *ELSAM* juga mendorong pemerintah untuk melakukan moratorium terhadap hukuman mati ini yang bisa dilakukan dengan berbagai cara yakni (1) memberikan upaya grasi secara luas atas permohonan dari para terpidana hukuman mati, dan mengubahnya menjadi penjara seumur hidup. (2) menghentikan rencana pembuatan regulasi yang memberi kesempatan untuk melakukan praktek hukuman mati. (3) melakukan amandemen-amandemen secara bertahap atau secara luas terhadap aturan pidana yang memiliki ancaman hukuman mati, sesuaikan dengan amanat Konstitusi RI (4) Mendorong Mahkamah Konstitusi sebagai garda penjaga bagi pengunaan hukuman mati dengan cara mereview seluruh aturan pidana mati yang ada di di Indonesia. *Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)* Jakarta 8 Oktober 2007-10-08 Salam Hormat *Agung Putri Astrid Kartika* Direktur Eksekutif *(Hp: 0813 3433 9130)*
[mediacare] Manut yg Timteng aja Pak ? [ was ] Re: Penetapan 1 syawal 1428H
P Zain, saya ada usul yg sederhana soal penetapan 1 Syawal 1428H ini Kenapa mesti susah2 sih padahal kalau biasanya sudah manut dengan asalnya agama Islam yg di Arab itu ? Mestinya kita bisa yakin dengan penetapan mereka apalagi kalau mereka posisinya sebelah barat kita. Artinya kalau mereka sudah menetapkan melihat bulan dll tgl 12 October kita sudah pasti juga akan melihat bulan yg sama itu wong kita di sebelah timur mereka ? Atau kita punya kebiasaan mau lebih eksis , mau lebih pinter dgn yg dari asalnya agama ... Jadi perayaan Ied bisa nggak polemik bisa lebih bersatu gitu... Lama lama diketawain orang tuh ... Salam ,martin - jkt - Original Message From: rzain [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 8, 2007 1:50:24 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Penetapan 1 syawal 1428H Penetapan 1 Syawal 1428 H Sabtu, 22-September- 2007, 09:36:32 Oleh : H. Chairuddin, Ketua MUI Kab.Padangpariaman Penetapan awal Ramadhan dan Syawal pada pokoknya ditetapkan dengan tiga metode; Pertama, Metode ru'yah (menilik bulan) : bila waktu matahari terbenam tanggal 29 Ramadhan bulan tidak tampak (baik cuaca buruk atau terang) maka Ramadhan digenapkan 30 hari, lebaran ditetapkan luasnya. Kedua, metode hisab: bila waktu terbenam matahari tanggal 29 Ramadhan, menurut hisab posisi bulan sudah berada di atas ufuk, maka keesokan harinya ditetapkan sebagai 1 Syawal, tanpa memperhitungkan apakah bulan bisa dilihat atau tidak. Metode ini disebut juga metode wujudul hilal, di pakai terutama oleh Muhammadiyah. Dengan metode ini penetapan Muhammadiyah seringkali lebih dahulu 1 hari dari penetapan Pemerintah (Departemen Agama ) dan MUI. Ketiga, Metode Imkanur ru'yah: bila waktu matahari terbenam tanggal 29 Ramadhan posisi bulan sudah berada di atas ufuk dan bulan bisa dilihat waktu cuaca terang, maka besoknya ditetapkan sebagai 1 Syawal. Sebaliknya bila waktu ghurub tersebut.bulan tidak mungkin bisa dilihat lantaran begitu dekatnya dengan matahari, maka 1 Syawal ditetapkan luasnya. Metode ini disebut juga Metode Ru'yah dan Hisab. Pemerintah (Departemen Agama) punya suatu badan yang disebut Badan Ru'yah dan Hisab, bekerja sama dengan MUI. Dengan metode ru'yah seringkali penetapan awal bulan terlambat 1 hari bahkan kadang-kadang sampai 2-3 hari dari penetapan awal bulan di Makkah dan negara-negara lain di dunia. Seperti dalam memulai Ramadhan tahun 2007 ini, di Makkah awal puasa jatuh pada hari Kamis tanggal 13 September 2007 (sama dengan Indonesia). Sedangkan yang berpegang kepada ru'yah (menilik), Kamis sore itu mereka baru akan menilik bulan. Jika bulan tidak tampak, puasanya hari Sabtu 15 September 2007. Penulis lebih cenderung kepada metode ketiga (imkanur ru'yah), dengan alasan, melalui metode kedua (wujudul hilal) berarti kita tidak lagi mempedomani hadist Nabi Berpuasalah kamu dengan melihat bulan, dan berbukalah kamu (1 syawal) dengan melihat bulan. Bila pandangan kamu terhambat (oleh awan) maka sempurnakanlah bulan Sya'ban 30 hari. Metode ini tentu juga berlaku untuk penetapan 1 Syawal. Untuk Lebaran tahun 2007 atau 1428 Hijriah ini, terjadinya Ijtimak akhir Ramadhan (bulan berada dalam satu garis lurus dengan matahari dan bumi), Kamis tanggal 11 Oktober 2007 jam 12.02, posisi bulan 0.19 0. Sedangkan matahari terbenam hari itu jam 18.13, berarti hanya berjarak 6 jam 11 menit. Menurut ilmu hisab, diyakini bulan tidak bisa dilihat meskipun cuaca terang, wujud hilal tidak bisa dilihat lantaran begitu dekat dengan matahari. Bulan bisa dilihat lantaran begitu dekat dengan matahari. Bulan bisa dilihat (tentu waktu cuaca terang) bila jarak antara ghurub (terbenam) dengan ijtimak minimal 8 jam dan posisi bulan minimal 2 0. Selanjutnya, meskipun dalam surat Yunus ayat (5) Allah menyatakan bahwa dia telah menentukan peredaran matahari dan bulan supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan hisup, ayat ini bersifat umum, tidak bisa membatalkan hadist yang menyuruh kita menetapkan awal bulan dengan cara melihat (observasi). Menurut penulis hisab hanya alat atau sarana untuk mengetahui ru'yah. Pada konferensi Islam di Istambul tahun 1978 yang dihadiri 18 negara Islam/ Muslim (termasuk Indonesia) diputuskan bahwa awal bulan qamariah di tetapkan bila ketinggian bulan minimal 5 0 waktu terbenam matahari, Kamis tanggal 11 Oktober 2007 yang akan datang ini posisi bulan hanya 0.19 0. Karena itu menurut hisab STAIN Syekh M.Jamil Jambek di Bukittinggi 1 Syawal ditetapkan, Sabtu tanggal 13 Oktober 2007 (umur Ramadhan 30 hari). Pada Lebaran tahun 2006 yang lalu, dari segi Pemerintahan (Sumbar), dari 19 Kabupaten dan Kota, saat itu 11 Kabupaten dan Kota shalat Ied tanggal 24 Oktober 2006, sesuai ketetapan Pemerintah, dan 8 Kabupaten dan Kota lainnya shalat tanggal 23 Oktober 2006 (sama dengan Muhammadiyah) . Penulis agak heran waktu membaca jawaban Gubernur Gamawan Fauzi menjawab pertanyaan seorang penanya (Padang Ekspres, 31 Oktober
Re: [mediacare] garage sale
Saya tertarik dan ingin menyumbangkan beberapa barang milik saya seperti, pakaian, tas, dll Tolong hubungi saya di : 0819 311 99 670 atau 925 64890 Alamat rumah : JL. RS. VETERAN NO. 18 BINTARO RAYA, JAKSEL Regards, Mirna the Joker [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam Damai Lestari, sahabat WALHI Jakarta mau ngajak teman teman ni buat ngumpulin barang barang yang sudah tidak di pakai lagi dirumah : 1.Pakaian : celana, kaos dan baju 2.Besi, alumunium, 3.koran dan majalah bekas. 4.kertas bekas pakai Akan di manfaatkan untuk di jual, yang mana keuntungan dari penjualan barang-barang tersebut bisa menjadi tambahan/dipakai dana kegiatan sahabat WALHI jakarta.(kegiatan Festival Lingkungan) bagian dari sosialisasi Penyelamatan Lingkungan, khusus nya Jakarta. untuk pakaian : kita bisa jual dengan cara garage sale or cuci gudang degan harga murah sekali. besi dan koran bisa di jual ke pemulung atau pemilik lapak barang-barang bekas. sahabat WALHI lagi ngumpulin dana alternative buat kegiatan Program festival lingkungan, kata orang dulu berpribahasa : dikit-dikit lama-lama jadi bukit. Tekhnis pengumpulan sahabat WALHI yang akan menjemput ke rumah teman-teman, bagi kawan2 yang mempunyai barang barang tersebut dan mau menyumbangkan harap mengkonfirmasi alamat lengkap rumah/kost/kontrakan/kantor atau tempat tinggal dan nomor telp/email yang bisa di hubungi untuk konfirmasi penjemputan. tolong pesan ini di forwad/teruskan ke teman-teman yang lain, yang mungkin mereka tertarik untuk menyumbang kan barang-barang tersebut. thanks., Contact person bisa menghubungi : sekertariat relawan sahabat WALHI 021 79197814 Ulee 0856 93392732/021 79197814 joker 0813 88592444/021 99103243 atau via email : [EMAIL PROTECTED] ThE jOkeR' 0813 885 92 444 021 9910 3243 DaLam reaLita, semUa banyak biCara DibaLik keSadaRan, seMua banyak berhaRap Tapi ketiKa tidak meLakuKan apa-apa, seMua hanya penyaKit. - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[mediacare] Kongkow Bareng Gus Dur Kembali Mengudara di Yogyakarta
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=23 Jakarta 8 Oktober 2007 Siaran Pers : Kongkow Bareng Gus Dur Kembali Mengudara di Yogyakarta Talkshow televisi dengan nara sumber KH Abdurrahman Wahid, yang bertajuk Kongkow Bareng Gus Dur akhirnya mengudara kembali di Yogyakarta. Manajemen Yogya TV, mulai 5 Oktober 2007, melanjutkan kembali penayangan acara itu, setelah mendengar masukan dari penonton dan berbagai kelompok masyarakat di Yogya. Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi, kepada Yogya TV yang telah membuka pintu dialog dengan mendengar aspirasi warga Yogya. Penghargaan yang tinggi juga kami tujukan kepada berbagai organisasi masyarakat, organisasi jurnalis, organisasi keagamaan, juga tokoh tokoh masyarakat yang dengan tulus memberi masukan, dan menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai. Pengalaman ini, kami harap akan semakin mematangkan kami, para pengelola media, dalam memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat. Kongkow Bareng Gus Dur adalah acara rutin yang diadakan KBR68H setiap Sabtu pagi pukul 10.00 WIB, dan disiarkan langsung oleh lebih dari 70 radio anggota jaringan di seluruh Indonesia. Program itu juga diputar untuk stasiun televisi, dan tersedia 15 episode yang siap tayang. Versi televisi ini diproduksi KBR68H bersama School for Broadcast Media (SBM), dan disebarluaskan dengan dukungan Ragam dan Yayasan Tifa. Saat ini, sebanyak 13 televisi lokal menyiarkan acara tersebut. Santoso Direktur Utama KBR68H - Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.
[mediacare] Dan Kampanyepun Dimulai....
Amerika Serikat tahun 2008 akan mengadakan pemilu Presiden untuk menggantikan George W Bush yang telah dua kali menduduki posisi tertinggi di negara adidaya yang belagu ini. Indonesia baru tahun 2009 akan diadakan Pemiliu Parlemen dan Pemilu Presiden. Dua tahun lagi lo... masih lama bagi sang pemilih tapi tidak bagi Balon Presiden (Bakal Calon Presiden). Ehm... ancang-ancang telah dilakukan oleh PDI-P melalui Kongres 2007 yang baru lalu secara berani PDI-P memilih H.Megawati Soekarnoputri sebagai jagoan yang akan digadang-gadang oleh moncong putih sebagai kandidat presiden RI. Artinya secara serius PDI-P telah mempunyai tima suksea Balon Presiden untuk menyusun strategi yang bagus dan mulus. Pointnya adalah how to make news agar masyarakat ini sadar dan siap akan langkah-langkah strategi poliktik, sosial, budaya ke masyarakat Indoensia. Caranya adalah melalui media masa... khususnya melalui media televisi Initinya adalah selalu menjadi perhatian media masa. Langkah ini terlihat ketika: Keputusan kongres PDIP yang menetapkan H.Megawati Soekarnoputri sebagai capres RI 2009 Penolakan TNI AU digunakannya helikopter untuk mengantar mantan Presiden RI mengunjungi pengungsi korban gempa dengan alasan helikopternya jenis barang dan bukan untuk VIP Manuver DPP PDIP mengunjungi ketua umum MUI, Din Syamsudin untuk meminta ijin dirinya dimasukan sebagai nominator Balon Wapres 2009. Terlihat sekali bagaimana tim suksesnya secara sistematik memanfaatkan media masa untuk membuat partai ini menjadi sorotan. Hal yang sama dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jaya, Letjend (purn) H. Sutiyoso. Ternyata diam-diam ia telah menyusun tim sukses untuk menyiapkan dirinya sebagai Balon Presiden. Ciri khas yang melekat dalam dirinya ketika mengendalikan DKI Jaya adalah ketegasan selalu ditonjolkan sebagai image dirinya. Ini merupakan langkah strategis dari Sutiyoso untuk melawan stigma dari Presiden SBY yang dianggap peragu. Hal ini bisa dilihat dari: Pernyataan Sutiyoso secara berani mendeklarasikan dirinya sebagai Balon Presiden RI 2007 Keesokan harinya Sutiyoso secara tegas menyatakan selama dua tahun ia akan turun ke masyarakat untuk memperkenalkan dirinya sebagai kandidat Capres 2007 Secara berani Sutiyoso mengunjungi DPP PDI-P sebelum pendeklarasian dirinya sebagai Capres 2009. Ini dianggap sebagai keberanian dirinya menghadapi PDI-P yang mempunyai stigma pada dirinya ketika menjabat Pangdam Jaya Secara entertainment Sutiyoso mengunjungi Mbah Marijan di kaki gunung Merapi. Semuanya ini merupakan taktik jitu dari kedua pihak yang secara serius menyiapkan diri untuk menghadapi Pemilu Presiden 2009. Langkah PDI-P dan Sutiyoso ini membuat gagap berbagai pihak lainnya: Golkar yang akan menjagoi Jusuf Kala untuk Pemilu Presiden 2009 tidak siap menghadapi kedua pihak ini. Partai Demokrat pun tampaknya panik. Untuk mengurangi kepanikan tersebut dibuat statement dari SBY bahwa dirinya masih lihat situasi apakah ia bersedia mencalonkan lagi sebagai Presiden untuk periode ke 2. tapi tak lama kemudian ia mengundang kembali tim sukses untuk menyusun rencana. yang pasti telah partai Demokrat telah kalah selangkah dari PDI P dan Sutiyoso. PKB, yang bereaksi positif menghadap langkah PDI P dan Sutiyoso adalah Gus Dur. Ia nekad bicara saja yang penting ada berita yang bisa dimuat dan menjadi sorotan media masa. Inilah kejeniusan Gus Dur dalam membaca strategi para pesaingnya. Walaupun belum tentu dirinya yang dicalonkan ataupun diloloskan kembali oleh KPU yang penting PKB jadi berita dulu. PPP sama sekali tidak siap. PAN secara cerdik mendompleng strategi tim kampanye PDIP dan Sutiyoso. SB memanfaatkan monuver kedua pihak ini menjadikan PAN nempel berita/perhatian media masa. Nah... pada hari-hari mendatang akan banyak kejutan yang dilakukan berbagai pihak dalam melakukan manuver-manuver untuk mencari perhatian media masa. Hal sekecil apapun peristiwa yang mengundang simpati masyarakat luas. Pasti akan dimanfaatkan demi kepentingan kampanye... Asyikan Ludi - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
[mediacare] CP Yophie Widianto
Guys minta CP Yophie Widiandto Kahitna dong? Tx Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[mediacare] Stagnasi Partai Islam!
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2007100803131414 Senin, 8 Oktober 2007 BURAS Stagnasi Partai Islam! H.Bambang Eka Wijaya: HASIL survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) September 2007 menunjukkan, jumlah dukungan terhadap partai politik berasas Islam dan berbasis massa Islam mengalami stagnasi dan cenderung merosot! ujar Umar. Kondisi sebaliknya terjadi pada partai yang tidak berasaskan agama! (Kompas, 6-10) Gambarannya seperti apa? kejar Amir. Dukungan terhadap PKB, PPP, dan PKS, masing-masing hanya 4 persen! Malah PAN, cuma 3 persen! Merosot dibanding hasil Pemilu 2004,--PKB 11 persen, PPP 8 persen, PKS 7 persen, dan PAN 6 persen! jawab Umar. Sedang PDI-P pada Pemilu 2004 18,5 persen, jadi 20 persen! Partai Demokrat 7 persen jadi 14 persen! Cuma Golkar ikut turun, dari 22 ke 17,5 persen! Itu kontras dengan perolehan 43 persen bagi calon gubernur DKI Jakarta dari PKS, bulan sebelumnya! sambut Amir. Tapi boleh jadi karena survei itu berskala nasional! Menurut Saiful Mujani, pimpinan LSI, hal itu terjadi karena orientasi nilai politik sekuler di kalangan muslim Indonesia kian menguat! Aktivis Islam gagal menerjemahkan nilai politik Islam dalam bentuk gerakan dan kekuatan elektoral! ujar Umar. Kedua, kegagalan mengimplementasikan nilai Islam juga disebabkan ketakmampuan aktivis Islam menguasai sumber keuangan yang tetap dimonopli kelompok politik sekuler! Kedua faktor penyebab kegagalan itu bisa dirasakan! timpal Amir. Yang pertama, kita sering terkesan kebanyakan--tak semua--aktivis partai belum menguasai nilai politik Islam, terputar political games mainan kelompok sekuler! Contohnya 'demam studi banding', para aktivis ikutan melalaikan prioritas amanah yang diterimanya untuk mendahulukan kepentingan rakyat yang kesusahan! Prioritas nilai ini dicontohkan Khalifah Umar bin Khatab, mereka harus mencari warga yang tak punya jalan keluar dari kesusahan--bukan malah ditinggal pergi menjauh bersenang-senang! Cerminan rendahnya orientasi nilai Islam pada perilaku politik aktivisnya itu jelas bisa menurunkan dukungan umat! tukas Umar. Seperti, nilai politik Islam mengutamakan kesederhanaan, tapi umat melihat tempat parkir aktivis dipenuhi mobil mewah, atau gubuknya seketika jadi istana! Dari karakter aktor itu tampak pangkalnya rekrutmen! tegas Amir. Kaitan ke faktor pertama, rekrutmen tidak mengutamakan kedalaman penguasaan dan penghayatan nilai-nilai Islam! Rekrutmennya lebih berat ke bobot materi--bisa setor biaya kampanye! Akibatnya, kiprah mereka jadi malu-malu, tak bernyali menegaskan prinsip-prinsip islami! Kaitannya ke faktor kedua, karena setoran itu dianggap investasi, prioritas pertama aktivis menghitung RoI--return on investment! Lalu,hasil akomodasi kekuasaan mengakses sumber-sumber keuangan jadi tak kumulatif dan terlembaga dalam kebersamaan, tapi jadi timbunan kekuatan personal para aktor! Dengan itu tampak, kemerosotan akibat konstituen melihat perjuangan partai Islam serba gantung kopling--penegakan nilai-nilai islami setengah-setengah, orientasinya ke sekuler cuma terbawa arus! sambut Umar. Itu membuahkan realitas, Indonesia ini negara Islam bukan, negara sekuler juga bukan! Tak aneh jika aktivisnya juga jadi politisi yang bukan-bukan! bening.gifburas.jpg
[mediacare] Pernyataan Duka Cita atas kepergian Maman Noor
Kami di Indonesian Visual Art Archive (IVAA) mengucapkan rasa kehilangan dan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian kurator dan kritikus seni rupa Bapak Maman Noor. Semoga keluarga dan semua yang ditinggalkan diberi ketabahan. hormat kami Tim IVAA Patehan Tengah 37, Yogyakarta www.ivaa-online.org
[mediacare] Petualangan Menjadi Manusia
Untuk dicatat, padang prairie di bawah ini tentunya merujuk kepada padang prairie-nya Karl May, yang dikenal dengan buku-buku seri Winnetou. Agaknya bacaan masa kecil GM itu merasuk ke kalbu dia, sehingga secara bercanda dia pernah mengatakan bahwa ada 2 orang Karl yang berpengaruh terhadap perjuangan/pendidikan politik pemuda-pemuda Indonesia dalam meretas jalan kemerdekaan: Karl Marx dan Karl May. Secara serius dia pernah mengatakan dan aslinya ditulis dalam Inggris (karena ditujukan ke forum international Karl May): Buku-bukunya telah memberi sesuatu yang berharga di masa remaja kita, yaitu keindahan dan kekuatan persahabatan antara ras-ras yang berbeda.. Terjemahan Indonesia-nya ini kemudian dijadikan blurp di buku Winnetou I: Kepala Suku Apache (2003), terbitan Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI). Ketika dunia dan Indonesia sedang carut-marut dengan keriuhan orang-orang yang sedang saling mengunggulkan dan membenarkan golongannya sendiri, makna penting kutipan di atas dan pertimbangan bahwa bacaan remaja berdampak seumur hidup serta tidak gampang dilupakan sungguh menjadi motivasi utama PKMI untuk menerbitkan (kembali) buku-buku Karl May dari bahasa Jerman. Saat ini, dari 40 novel Karl May, PKMI baru (atau sudah) merealisir 10 novel, bekerjasama dengan penerbit-penerbit yang bersedia menerbitkan. gono http://indokarlmay.com Petualangan Menjadi Manusia Posted by: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] radityo_dj Sat Oct 6, 2007 8:27 am (PST) Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh Tia Setiadi http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0710/06/humaniora/3894625.htm -deleted- Bocah dari Jawa Tengah Dalam waktu yang tidak terpaut jauh dengan saat Sontag pertama kali membaca Book of Marvels, nun di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, juga ada seorang anak lelaki yang mengalami hal yang hampir serupa. Anak lelaki itu memang terbiasa ikut bermain bersama teman-teman sebayanya, namun ia merasa ada sesuatu yang berbeda antara dirinya dengan anak-anak lainnya. Dan, beda itulah yang membuatnya sudah mulai berpetualang dengan buku-buku, dan tak bisa kembali lagi selamanya. Hanya saja, Waktu itu, dia tak tahu bahwa khayalan- khayalannya menggelikan kawan sepermainannya. Ketika untuk beberapa lama, sambil bermain bola, dibayangkannya padang- padang prairie, meskipun yang mengitarinya tidak lebih dari lapangan rumput bekas pabrik di mana sebatang randu tua tegak dan pohon-pohon mangga melebat. Bagi anak laki-laki itu, yang di kemudian hari menuliskan petualangan kreatifnya dalam Potret Seorang Penyair Muda sebagai Si Malin Kundang, Bukan suatu perbuatan bodoh jika seseorang meminjamkan buku terjemahan Treasure Island kepada rombongan ketoprak amatir desa, yang sedang sibuk mencari sebuah kisah seru setelah mementaskan Damarwulan.. Anak lelaki itu kini telah menjadi salah seorang penyair dan esais terkuat Indonesia, dan juga telah menjadi seorang petualang. Dialah Goenawan Mohamad. Sejauh mana petualangan yang telah dilakukan Goenawan, bisa kita simak, di antaranya, dalam puisi-puisinya. Kalau kita membaca Sajak-sajak Lengkap Goenawan Mohamad (1961-2001), kita akan digamit oleh Goenawan untuk berpetualang ke tempat-tempat jauh; ke Sarajevo, Berlin, Hiroshima, Nanking, Praha, dan tempat- tempat lainnya. Maka, begitulah anak lelaki dari kota kecil Batang yang punya khayalan-khayalan yang menggelikan bagi kawan-kawan sepermainannya dulu itu, yang sekarang telah menjadi petulang mental sekaligus petualang fisik yang mengagumkan. -deleted- Tia Setiadi Penikmat Buku
[mediacare] AYO GUGAT NURMAHMUDI
Salam, Pemerintahan modern adalah pemerintahan berbasis konsumen. Ketika pemerintah, sebagai pelayan konsumen, rakyat, gagal memberikan pelayanan yang baik, konsumen berhak menggugat. Rusaknya kondisi sebagian besar (Koran Monde menulis 80% jalan Depok rusak parah) menunjukkan pemerintahan Nurmahmudi telah gagal memberikan pelayanan publik. Ketimbang ribut soal politik bersih dan peduli, apalagi mencuatkan isu Islam-NonIslam, pun kafir-nn-kafir, negara hukum menyediakan mekanisme hukum untuk menggugat pemerintahan yang tidak becus menyediakan layanan publik, termasuk jalan raya.. Ayo, bergabung, class action-kan Nurmahmudi. Sedikit informasi: Gugatan Perwakilan Kelompok (class action) diatur syarat2nya dalam Peraturan Mahkamah Agung No 1/2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. Syaratnya mudah dan jelas. --- Agustinus Kutel [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Suatu hari di bulan Desember 2005, pukul 14.20 Wib, sayalah yang pertama kali memberi tahu Nurmahmudi (seorang hakim agung yang kini telah almarhum,memberi bocoran), kalau MA memenangkannya dalam sengketa pilkada dengan Badrul Kamal. Dia sendiri terheran-heran ketika menerima kabar itu, dan mengaku belum tahu. Nur bilang, kemenangannya adalah amanah rakyat! Suatu hari di tahun 2006, seorang pejabat di MA yang notabene orang Depok, menulis surat pembaca di Media Indonesia, intinya jalanan depok rusak parah dan Nurmahmudi diam saja. Suatu hari di bulan Juli 2007, saya kirim sms di rubrik Tanpa Password Monitor Depok, saya tuding Monde masuk angin karena tidak mengangkat kasus jalanan rusak. Sehari kemudian Monde turunkan lipsus berikut wawancara dengan Nurmahmudi, yang bilang bahwa Agustus 2007, jalan akan diperbaiki. Suatu hari di bulan September 2007, di sebuah acara di Depok, Nurmahmudi bilang jalanan rusak akibat perseteruan DPRD dan walikota, sehingga pencanangan APBD terhambat, berikut pembangunan infrastruktur. Suatu hari masih di bulan September 2007, satu-satunya program andalam pemkot (hehe) mengawinkan secara gratis sekitar 600 pasangan, digembar-gemborkan. Berikut belasan pasangan nonMuslim yang juga minta dikawinkan gratis, tapi pemkot bingung bagaimana caranya. Suatu hari di bulan Oktober 2007, istri Nur, Azizah Nur Tamhid, ikutan sosialisasi dana kematian 2 juta/orang kepada ibu2 PKK di Tugu. Masih di bulan Oktober awal, Ketua YLBHI Patra Zen, ngomong di radio Pop FM, ada tiga cara desak walikota beresin jalanan. 1. secara administratif. 2. Secara politik. 3. Secara hukum lewat class action. H. Cara pertama dan kedua, sepertinya tak mempan buat walikota yang jago ngawinin gratis orang dan kerepotan ngurus dana kematian dan kompor gas gratis. AYO RAPATKAN BARISAN. Sapapun yang mau menjadi pihak untuk menggugat Nurmahmudi secara class action, harus bergabung. Nur telah gagal menjadi public servant. (Agustinus Edy Kristianto, yang minta dikawinin gratis sama Nurmahmudi, tapi jga gak tahu caranya gimana, hehe) --- Rahayu Arriani [EMAIL PROTECTED] wrote: Bener tuh, jalan-jalan di seputar Depok memang makin nggak berbentuk. Terus, Kemana aja yang katanya pelayan masyarakat (baca: Nurmahmudi)??? Klik: http://www.berpolitik.com/lensa.pl?fid=8158tid=369 Rahayu Arriani Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
Re: [mediacare] Manut yg Timteng aja Pak ? [ was ] Re: Penetapan 1 syawal 1428H
Sepakat. Yang bikin repot itu, kok nasionalisme dibawa-bawa dalam melihat bulan. Karena kita di Indonesia, maka harus liat bulan di Indonesia, itu kan gak bener. Pak Martin benar. Apalagi Perbedaan waktu di kutub utara dan selatan, kan gak sampe 24 jam. Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote: P Zain, saya ada usul yg sederhana soal penetapan 1 Syawal 1428H ini Kenapa mesti susah2 sih padahal kalau biasanya sudah manut dengan asalnya agama Islam yg di Arab itu ? Mestinya kita bisa yakin dengan penetapan mereka apalagi kalau mereka posisinya sebelah barat kita. Artinya kalau mereka sudah menetapkan melihat bulan dll tgl 12 October kita sudah pasti juga akan melihat bulan yg sama itu wong kita di sebelah timur mereka ? Atau kita punya kebiasaan mau lebih eksis , mau lebih pinter dgn yg dari asalnya agama ... Jadi perayaan Ied bisa nggak polemik bisa lebih bersatu gitu... Lama lama diketawain orang tuh ... Salam ,martin - jkt - Original Message From: rzain [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 8, 2007 1:50:24 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Penetapan 1 syawal 1428H Penetapan 1 Syawal 1428 H Sabtu, 22-September- 2007, 09:36:32 Oleh : H. Chairuddin, Ketua MUI Kab.Padangpariaman Penetapan awal Ramadhan dan Syawal pada pokoknya ditetapkan dengan tiga metode; Pertama, Metode ru'yah (menilik bulan) : bila waktu matahari terbenam tanggal 29 Ramadhan bulan tidak tampak (baik cuaca buruk atau terang) maka Ramadhan digenapkan 30 hari, lebaran ditetapkan luasnya. Kedua, metode hisab: bila waktu terbenam matahari tanggal 29 Ramadhan, menurut hisab posisi bulan sudah berada di atas ufuk, maka keesokan harinya ditetapkan sebagai 1 Syawal, tanpa memperhitungkan apakah bulan bisa dilihat atau tidak. Metode ini disebut juga metode wujudul hilal, di pakai terutama oleh Muhammadiyah. Dengan metode ini penetapan Muhammadiyah seringkali lebih dahulu 1 hari dari penetapan Pemerintah (Departemen Agama ) dan MUI. Ketiga, Metode Imkanur ru'yah: bila waktu matahari terbenam tanggal 29 Ramadhan posisi bulan sudah berada di atas ufuk dan bulan bisa dilihat waktu cuaca terang, maka besoknya ditetapkan sebagai 1 Syawal. Sebaliknya bila waktu ghurub tersebut.bulan tidak mungkin bisa dilihat lantaran begitu dekatnya dengan matahari, maka 1 Syawal ditetapkan luasnya. Metode ini disebut juga Metode Ru'yah dan Hisab. Pemerintah (Departemen Agama) punya suatu badan yang disebut Badan Ru'yah dan Hisab, bekerja sama dengan MUI. Dengan metode ru'yah seringkali penetapan awal bulan terlambat 1 hari bahkan kadang-kadang sampai 2-3 hari dari penetapan awal bulan di Makkah dan negara-negara lain di dunia. Seperti dalam memulai Ramadhan tahun 2007 ini, di Makkah awal puasa jatuh pada hari Kamis tanggal 13 September 2007 (sama dengan Indonesia). Sedangkan yang berpegang kepada ru'yah (menilik), Kamis sore itu mereka baru akan menilik bulan. Jika bulan tidak tampak, puasanya hari Sabtu 15 September 2007. Penulis lebih cenderung kepada metode ketiga (imkanur ru'yah), dengan alasan, melalui metode kedua (wujudul hilal) berarti kita tidak lagi mempedomani hadist Nabi Berpuasalah kamu dengan melihat bulan, dan berbukalah kamu (1 syawal) dengan melihat bulan. Bila pandangan kamu terhambat (oleh awan) maka sempurnakanlah bulan Sya'ban 30 hari. Metode ini tentu juga berlaku untuk penetapan 1 Syawal. Untuk Lebaran tahun 2007 atau 1428 Hijriah ini, terjadinya Ijtimak akhir Ramadhan (bulan berada dalam satu garis lurus dengan matahari dan bumi), Kamis tanggal 11 Oktober 2007 jam 12.02, posisi bulan 0.19 0. Sedangkan matahari terbenam hari itu jam 18.13, berarti hanya berjarak 6 jam 11 menit. Menurut ilmu hisab, diyakini bulan tidak bisa dilihat meskipun cuaca terang, wujud hilal tidak bisa dilihat lantaran begitu dekat dengan matahari. Bulan bisa dilihat lantaran begitu dekat dengan matahari. Bulan bisa dilihat (tentu waktu cuaca terang) bila jarak antara ghurub (terbenam) dengan ijtimak minimal 8 jam dan posisi bulan minimal 2 0. Selanjutnya, meskipun dalam surat Yunus ayat (5) Allah menyatakan bahwa dia telah menentukan peredaran matahari dan bulan supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan hisup, ayat ini bersifat umum, tidak bisa membatalkan hadist yang menyuruh kita menetapkan awal bulan dengan cara melihat (observasi). Menurut penulis hisab hanya alat atau sarana untuk mengetahui ru'yah. Pada konferensi Islam di Istambul tahun 1978 yang dihadiri 18 negara Islam/ Muslim (termasuk Indonesia) diputuskan bahwa awal bulan qamariah di tetapkan bila ketinggian bulan minimal 5 0 waktu terbenam
[mediacare] Heboh Hibah Harta Karun
Refleksi: Ini bukti bahwa sekalipun seorang profesor tahu banyak hal tetapi tidak mengetahui semua hal. Agaknya kedudukan Prof Malik begitu empuk mengakibatkan beliau kurang rajin membaca hal-hal umum dan oleh karena itu rahasia umum tentang janji harta karum jenis ini tidak diketahui atau mungkin juga satu sekolah dengan Dr Said Agil Al Munawar, mantan menteri agama NKRI yang bermimpi bahwa di Batutulis tertanam harta karum yang bisa melunasi hutang luarnegeri yang ditinggalkan pemerintahan oleh Haji Muhammad Soeharto. Baik prof Malik dan Dr Said, keduanya terlibat dalam soal uang tidak halal dan mesti menginap pada hotel tanpa kebebasan. Dan barangkali juga dapat dikatakan bahwa biasanya yang memiliki banyak harta mau lebih banyak lagi, tak pernah kenal atau lupa akan arti dari makna cukup sekian saja. http://www.gatra.com/versi_cetak.php?id=108443 Penipuan Heboh Hibah Harta Karun Profesor Malik, sebutlah namanya demikian, benar-benar apes. Kekayaan rektor universitas swasta di Jakarta Barat itu amblas dalam waktu kurang dari sebulan. Padahal, harta yang hilang itu adalah hasil jerih payahnya selama 40 tahun. Dua milyar rupiah lebih saya ditipu, ujarnya kesal, Rabu pekan lalu, di Polda Metro Jaya. Penipuan itu bermula dari sebuah surat elektronik (e-mail) yang diterima Malik, 3 September lalu. Surat elektronik itu, kata Malik, dikirim oleh orang yang mengaku dari Bank of Africa yang berpusat di Burkina Faso, sebuah negara miskin di Afrika Barat. Di dalam e-mail itu pula, menurut Malik, tertulis pesan bahwa Prince Shanka Moye telah diutus sebagai pembawa box family treasure alias peti harta karun. Berdasarkan scan exre barang berharga, peti itu ditaksir bernilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 200 milyar. Untuk meyakinkan Malik, e-mail itu dilampiri bukti scan exre dan surat jalan airway bill sebagai identitas Moye. Katanya, harta karun itu tersimpan di Bank of Africa sebagai milik keluarga pengusaha kaya raya asal Jerman. Namun keluarga pemilik peti harta karun itu tewas dalam kecelakaan pesawat terbang di Landasan Udara Deegol, Prancis, tujuh tahun silam. Karena itu, peti tersebut dihibahkan pada Malik. Hebatnya, pengirim e-mail itu tahu betul jejak rekam Malik. Di sana antara lain disebut, Malik pernah bekerja di bagian keuangan PBB. Sebenarnya, kata Malik, surat itu tidak menjelaskan alasan harta tersebut dihibahkan kepadanya. Dia hanya mengatakan, kami dengar universitas Bapak antusias membangun kampus internasional, ujarnya. Malik pun menyanggupi tawaran hibah itu berikut sederet persyaratannya. Pertama, ia mentransfer uang Rp 56,7 juta ke rekening BCA Cabang Mandala Raya, Jakarta Barat, atas nama Yuniwaty Veronik. Selanjutnya, Moye memintanya bertemu secara langsung di Hotel Atlet Century Park, Jakarta. Undangan itu disertai permintaan agar Malik membawa uang tunai sebesar Rp 320 juta. Syarat itu pun dipenuhi Malik tanpa curiga. Dalam pertemuan kali pertama itu, Malik tidak lupa mengambil gambar lelaki berusia 32 tahun itu. Esoknya, Jumat malam 7 September, lagi-lagi Moye mengontak Malik. Ia diminta bertemu di Club House, Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Moye memperlihatkan tanda pengenal sebagai seorang diplomat. Malam itu Malik sepakat untuk menambah lagi uang pelicin sebesar Rp 100 juta. Uang itu adalah syarat pencairan harta karun yang belum turun seluruhnya. Besoknya, uang itu diserahkan secara tunai kepada Moye di halaman parkir Hotel Atlet Century Park. Malik benar-benar seperti sedang terbius. Buktinya, pada 13 September, ia mentransfer lagi uang sebesar Rp 1,3 milyar ke rekening Bank Lippo atas nama Diallo Mamadou Noumou. Itu pun belum cukup. Sebagai syarat terakhir, guru besar ilmu ekonomi itu masih harus menyerahkan uang tunai sebesar Rp 1,7 milyar. Setelah dihitung-hitung, ternyata uang yang diserahkan Malik kepada Moye mencapai Rp 3,4 milyar! Begitu menyadari besarnya uang yang sudah dibobol, barulah kepercayaan Malik kepada Moye mulai memudar. Apalagi, janji manis Moye yang hendak menghibahkan peti harta karun tak kunjung terbukti. Ia pun lantas mengontak Perwakilan PBB untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di Malaysia. Ternyata nama Prince Shanka Moye tidak terdaftar sebagai diplomat, tutur Malik, lesu. Karena itu, Malik melaporkan perbuatan Moye ke Polda Metro Jaya. Dengan mudah Satuan Resmob di bawah komando Ajun Komisaris Besar Reza Calvian Gumay meringkus Moye di seberang jalan Hotel Century Park. Ia pun digelandang ke rumah tahanan Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Kepada polisi, Moye yang kemudian diketahui bernama Anthony Nnadozie Nmelu membantah telah menipu Malik. Warga negara Nigeria ini malah menuding bahwa Malik sendiri yang meminta bantuannya untuk menggandakan uang. Toh, polisi tetap menahan dan menuduhnya melanggar Pasal 378 atau 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Sekarang, menurut Gumay, tersangka sedang diperiksa lebih intensif. Rita Triana Budiarti dan Deni Muliya Barus
[mediacare] vacancy : Fashion Editor (Magazine)
DA MAN, the Man Fashion and lifestyle magazine with plans to increase its frequency and circulation in 2008, is looking for an experienced, details-driven journalist to join its team in Jakarta as Fashion Editor. Working closely with the Managing Editor, the successful candidate will help manage story assignments and working to build up a good contact list, as well as helping coordinate shoots etc. Qualification: A minimum five years experience in a magazine and must have a good knowledge of ins and outs of the Man Fashion Industry in Indonesia and International. at least two years of writing for English-language publications The position is based in Jakarta, Indonesia. If this opportunity sounds like you, please send your resume today to: [EMAIL PROTECTED] or to; POBOX 8899 JKPWR Jakarta 10220A Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos. http://autos.yahoo.com/new_cars.html
[mediacare] Yap Hong Gieh dimata rabun Tanteh Moslim kita
YAP HONG GIEH DI MATA RABUN TANTEH MOSLIM KITA 8 okto 2007,Senen pecundang 2. Ketika monopoli opium di Hindia Belanda dihapuskan, kehidupan keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot. Ini yang fatal dan bisa bikin salah tafsir - dengan penghapusan monopoli opium, kehidupan keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot. Tidak dijelaskan secara rinci korelasi antara monopoli opium dan merosotnya kehidupan masyarakat Tionghoa. Bisa ditafsirkan kala itu masyarakat Tionghoa memonopoli jalur perdagangan opium. Tapi memang dulu operator Rumah Candu kebanyakan orang Tionghoa. Sun Oct 7, 2007 10:40 pm Show Message Option Yap Hong-Gie [EMAIL PROTECTED] seroja_11470 Offline Send Email Invite to Yahoo! 360° Forward Bung Dipo, Setiap saya baca tulisan Nyonya Mus, reaksi saya: 1. Senyum 2. Gembira 3. Bahagia 4. Rasa Hiburan 5. Stress Relief 6. Semua Pikiran Kusut Jadi Hilang 7. etc. dll. Tidak pernah merasakan: 1. Sakit Hati 2. Depressed 3. Sad 4. Marah 5. Unhappy 6. Ngamuk 7. etc. dll. Do I take her lightly? No Do I take her seriously? No Then WHAT? So WHAT? She is NO BIG DEAL She just needs a man, a real man who can satisfy her needs - know what I mean. I love to see her pictures. She must be cute, uh? salam, sensei deddy mansyur) - Original Message - From: Dipo Siahaan [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Sunday, October 07, 2007 11:26 PM Subject: [mediacare] Nyonya Mus dan Wikipedia Saya hanya heran karena banyak orang yang jadi pengagum Mus. Bahkan saya ingat pernah baca sebuah postingan yang mengatakan bahwa si Mus ini 'banyak menghayati bacaannya', dan bahwa banyak orang yang tidak suka Mus karena 'kebenaran yang dia ungkapkan terlalu pahit'. Lah, setiap postingan dia tidak pernah mencantumkan buku atau data referensi. Kebenaran apa yang dia ungkapkan? Kasih tahu sumbernya dong. Setahu saya sih isi tulisan-tulisannya hanya opini saja yang tidak didukung data yang kuat. Opini yang menyesatkan dan berbahaya karena menghasut dan dibalut dengan embel-embel 'ilmiah'. Orang yang tidak tahu dengan gampang akan terbawa. Tapi tidak apa-apa. Bukti tidak terbantahkan soal kegadungan keilmuwan an si Mus ini, saya rasa akan menyadarkan banyak orang yang telah tertipu oleh si Mus ini. Semoga. Saran saya sih Mus (ya, ini untuk anda!), sebaiknya mulai sekarang anda memakai id lain, dan mulai bikin postingan-postingan menghasut lagi. Toh di id anda yang sekarang, sudah ketahuan dengan pasti bahwa anda hanya ilmuwan gadungan nan gagal. hehehehe... salam Dipo Siahaan Godam terangsang kasih pandangan, tentang Tanteh Muslim. Dear Engkoh Hong Gieh terhurmat, Enggak ada api,masakkan ada asep gituh loh. Emang sakbelomnyah bergulir,nama besar Mister Yap Senior, Sakbagae MACAN PENGADILAN, DI BUMI HIPOKRIT INDON KITAH. Katakenlah Nama besar Mister Yap berkibar bersih,sucih. Tatapi kerna TINGKAH LAKU ANAK MACANNYAH,YANG JADI BULLDOG SUHARTON. Mangka teori konspirasihnyah tanteh Moslim,MENGHUNJAM TELAK. Nah, tingkah polah anak macan pengadilan inih, MEMBONGKAR Saturday KETURUNAN YANG SAKLALUH MENJILATIN PENGUASAH. Heheheh..inih..YANG MENGHIMBAS TEORI RACISMEH, bahuwa Cina sipit ituh, Emang penjilat dari sonohnyah dan RAJA OMPIUM JUGAK. Jadih bagiku yang neutral heheheh.. DIKAULAH YAP HONG GIEH, yang jadi anaknyah MACAN PENGADILAN BANGSA INDON. Yang membuat nama besar MISTER YAP, jadi nyungsep sakmodel sakkarang. KOK, ANAK MACAN PENGADILAN INDON,JADI BULLDOGNYAH CENDANA SIH? Sakhingga BAPAK SUHARTON, DIBELANYAH SAKBAGAE PAHLAWAN BANGSANYAH? Sementarah NAMA TIRAN JAWA INIH,BERKIBAR SAKBAGAE MALING NOMER WAHID DI JAGAD RAYAH??? Dengen dasar ANALISAH PYSCHOLOGIST YANG MENUJUH PSIKOPAT.. Mangka bisaklah dimaklumin..MENGAPAH NAMA MISTER YAP,JADI TERCORENG? Hehheh..ituh disebabken..anak macan pengadilan ituh, kini jadi BULLDOGNYAH ISTANA CENDANAH so simple like that..for mi mah No hurt feeling lah..KERNA ENGKOH HONG GIEH..kok,bisak begituh gigihnyah Membela TIRAN JAWA, PEMBANTAE BANGSA SENDIRI??? Jadi terpulangken..kepada singkap engkoh Hong Gieh..yang JADI TEMEN, ATAWA REKANAN ISTANA CENDANAH BUKAN? Mangka..KOTORAN BABIPUN MENEMPLOK NAMA KALUWARGA BESAR MISTER YAP SI MACAN PENGADILAN INDON!! Kutika bangsa Indon,menta keadilan ditenggakken, Eh,malah ada Cina yang begituh gigih membelak Rejim Tiran Cendanah?? Inih yang patal, gombal dan sompral, kalian begundal,brutal jugak!! Sakmogah..inih, mentobatken..engkoh Hong Gieh!! Dari Godam yang emang bingung..membacak pingkiran2 mabok dari bulldog Cendanah Yang singpit inih
[mediacare] Kalla Diframe SBY
Kalla Diframe SBY (berpolitik.com): Golkar perlu berpikir lebih seksama lagi jika ingin mempertandingkan Ketua Umumnya, Jusuf Kalla dengan Susilo Bambang Yudhoyono dalam pilpres 2009 mendatang. Pasalnya, berdasarkan survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), popularitas dan elektibilitas SBY sangat jauh melampaui JK. Besarnya perbedaan elektibilitas antara keduanya memang berlawanan dengan anggapan umum di kalangan politisi. Soalnya selama ini ada keyakinan Kalla merupakan calon kompetitor yang berat bagi SBY. Penilaian ini mengacu pada sepak terjang Kalla yang terlihat lebih menggugah. Dari mulai aksinya ketika menangani bencana tsunami pada hari-hari pertama ketika pemerintah seperti tak tahu harus berbuat apa hingga sentilannya kepada kelompok keuangan (dari mulai jajaran menteri hingga pengelola bank-bank) yang dinilainya tak mendorong sektor riil. Bagaimana sebenarnya potret kontestasi antara keduanya menurut hasil tracking survei LSI yang dilaksanakan September-Oktober 2007? Baca selengkapnya di http://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=8157c_id=3 Salam Pengelola www.berpolitik.com Bukan situs berita, mari bicara Cyber Building. Lt.5 Jl. Kuningan Barat no. 8, Jakarta Tlp: 021-5277830 Fax: 021-5269680
Re: [mediacare] Pernyataan ELSAM: Hukuman Mati Bukanlah Solusi
Ntar tunggu duu Amrozy CS sudah dihukum mat, atau keluargamu nanti ada yang kena BOM serta muncul tibo CS lainnya masih sama ngga pernyataanya - Original Message From: melly setyawati [EMAIL PROTECTED] Hukuman Mati Bukanlah Solusi, Pemerintah Harus Segera Melakukan Moratorium. Release untuk Menyambut Hari Anti Hukuman Mati Sedunia pada Tanggal 10 Oktober 2007 Pers Release : No.01/ELSAM/ X/07 Pada tanggal 21 September tahun 2006 lalu Indonesia kembali melakukan eksekusi mati terhadap tiga orang terpidana (kasus Tibo dkk) di Sulteng. Sebelumnya juga di Medan pada tanggal 5 Agustus 2004 Ayodha Prasad di eksekusi. Dan pada tanggal 1 Oktober 2004. Saelow Praset dan Namsong Sirilak juga di eksekusi mati. Eksekusi terhadap Ayodha di tahun 2004 tersebut merupakan sebuah kejutan karena sebelumnya hampir selama 3 tahun Indonesia bisa dikatakan absen melakukan eksekusi mati, walaupun pada saat itu ada kurang lebih 50-an terpidana telah diputus dengan pidana mati. Hampir saja Indonesia masuk kategori sebagai negara abolisionist de facto, negara yang menolak praktek hukuman mati secara defakto. Eksekusi Ayodha Prasad ini kemudian membuka kembali praktek hukuman mati tersebut di Indonesia. Kita kembali lagi menjadi negara retenionist, negara yang melanggengkan hukuman mati. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) melihat bahwa bahwa di tahun 2007 ini maupun di beberapa tahun belakangan, ancaman hukuman mati semakin dianggap sebagai pilihan yang manjur sebagai alat pemecah masalah kejahatan yang semakin berkembang. Hukuman mati semakin sering dijatuhkan kepada para terpidana baik dari kejahatan terorisme, narkotika, pembunuhan berencana, bahkan adanya permintaan untuk menerapkan hukuman mati dalam beberapa penanganan kasus tertentu misalnya kasus illegal logging dan korupsi. Disamping itu terlihat pula semakin meningkatnya jumlah penolakan grasi dari para terpidana mati yang di tolak oleh para Presiden RI. ELSAM menilai bahwa masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa dianggap sebagai penerus kebijakan pro hukuman mati yang diwariskan dari masa pemerintahan Presiden Megawati. Di masa Megawati hukuman mati yang sudah absen selama 3 tahun pasca reformasi kembali dipraktekkan secara luas. ElSAM melihat bahwa di tahun 2007 ini kondisi kebijakan hukuman mati juga tidak menuju pada perkembangan yang positif dan menguntungkan bagi penegakan hak asasi manusia. Tidak ada upaya yang signifikan oleh pemerintah maupun negara untuk mengurangi praktek hukuman kejam ini, apalagi menghilangkannya. Ini terlihat, dari makin banyaknya rencana-rencana agresif pemerintah untuk melakukan eksekusi mati terhadap beberapa orang yang menunggu untuk eksekusi. ELSAM juga merasa prihatin melihat kebijakan hukuman kejam ini juga menimbulkan dampak dalam praktek-praktek penegakan hak asasi manusia lainnya. ELSAM melihat bahwa antrian terpidana hukuman mati yang menunggu eksekusi mati semakin besar jumlahnya dan telah mengalami nestapa yang cukup lama di penjara. Mereka yang telah menjalani hukuman penjara yang lama karena menunggu eksekusi merupakan kebijakan salah urus dari pemerintah. ELSAM mengusulkan bahwa orang-orang yang telah dipenjara untuk untuk menunggu eksekusi ini haruslah dibebaskan dari hukuman mati, sebaiknya hukuman mereka diubah menjadi hukuman seumur hidup. Hasil Kajian dan Monitoring ELSAM atas rencana pemerintah melakukan reformasi KUHP juga menunjukkan bahwa hukam mati masih diletakkan dalam kerangka hukum pidana nasional. Paling tidak ada 19 Pasal dalam RUU KUHP yang masih mencantumkan pidana mati dalam berbagai tindak pidana. Walaupun penjatuhan hukuman mati dalam RUU KUHP bersifat selektif, namun hal ini masih menunjukkan paradigma yang tidak berubah untuk menggunakan ancaman pidana mati dalam sistem hukum pidana di Indonesia. ELSAM mendorong Pemerintah agar sebaiknya melakukan review atau assessment atas kebijakan hukuman mati ini. ELSAM juga mendorong pemerintah untuk melakukan moratorium terhadap hukuman mati ini yang bisa dilakukan dengan berbagai cara yakni (1) memberikan upaya grasi secara luas atas permohonan dari para terpidana hukuman mati, dan mengubahnya menjadi penjara seumur hidup. (2) menghentikan rencana pembuatan regulasi yang memberi kesempatan untuk melakukan praktek hukuman mati. (3) melakukan amandemen-amandemen secara bertahap atau secara luas terhadap aturan pidana yang memiliki ancaman hukuman mati, sesuaikan dengan amanat Konstitusi RI (4) Mendorong Mahkamah Konstitusi sebagai garda penjaga bagi pengunaan hukuman mati dengan cara mereview seluruh aturan pidana mati yang ada di di Indonesia. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) Jakarta 8 Oktober 2007-10-08 Salam Hormat Agung Putri Astrid Kartika Direktur Eksekutif (Hp: 0813 3433 9130) Messages
[mediacare] Istri Atase Pendidikan KBRI Sempat Ditahan Rela Malaysia
08/10/07 15:04 Istri Atase Pendidikan KBRI Sempat Ditahan Rela Malaysia Kuala Lumpur (ANTARA News) - Muslianah Nurdin, istri atase pendidikan KBRI Kuala Lumpur, Sabtu (6/10), sempat ditahan oleh kelompok Rela Malaysia (Rela) yang melakukan operasi di Masjid Jamiek, Kuala Lumpur, walaupun ia menunjukkan identitas diri berupa kartu diplomatik.Istri saya sudah menunjukkan kartu identitas sebagai keluarga diplomat. Kartu itu dikeluarkan oleh Imigrasi Malaysia tapi anggota Rela tidak percaya dan mengatakan kartu itu palsu, kata Atase Pendidikan KBRI Imran Hanafi di Kuala Lumpur, Senin.Istri Imran Hanafi Sabtu sore itu sedang berbelanja di kawasan Masjid Jamiek, Kuala Lumpur. Tiba-tiba ia didatangi anggota Rela yang menanyakan identitas dirinya.Rela adalah kelompok relawan rakyat di Malaysia yang sering merazia warga negara asing di negara tersebut. Istri saya terus terang panik dan cemas karena kartu pengenal diplomat yang dimilikinya tidak diakui lalu apalagi yang bisa dipercayai, kata Imran Hanafi.Muslinah kemudian menelpon keluarga di rumah untuk membawakan paspor diplomatnya. Setelah itu, Rela mengijinkannya pulang.Pada saat itu, saya sedang berada di Sabah, kata Imran.Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Kuala Lumpur AM Fachir sangat menyesalkan kejadian ini. Kejadian seperti ini selalu terulang dan kali ini yang kena adalah keluarga dari staf KBRI, katanya.AM Fachir mengatakan, akan mengirim surat protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia dan Kementerian Dalam Negeri Malaysia atas insiden ini. Kami mengimbau warga Indonesia yang akan berkunjung ke Malaysia agar hati-hati, katanya.(*) http://www.antara.co.id/arc/2007/10/8/istri-atase-pendidikan-kbri-sempat-ditahan-rela-malaysia/ _ Climb to the top of the charts! Play Star Shuffle: the word scramble challenge with star power. http://club.live.com/star_shuffle.aspx?icid=starshuffle_wlmailtextlink_oct
[mediacare] Pusat Krisis Terpadu RSCM,apa kabarmu?
Pusat Krisis Terpadu RSCM,apa kabarmu? Oleh:Titiana Adinda Semenjak Pusat Krisis Terpadu untuk Perempuan dan Anak Korban Kekerasan berdiri di RSCM 7 tahun yang lalu sudah 4000-an kasus kekerasan yang ditangani oleh mereka.Korban yg datang rata-rata menderita luka fisik.Yang terparah adalah seorang korban yang ditusuk gunting matanya oleh suaminya sehingga harus dioperasi. Pusat Krisis Terpadu (PKT) RSCM ini adalah awal terbentuknya PKT-PKT lain di Indonesia.Ini berawal dari study tour beberapa orang atas kerjasama Komnas Perempuan dan UNFPA ke negara-negara ASEAN.Salah satunya ide PKT ini semula ingin meniru One Stop Crisis Centre di Kula Lumpur Malaysia.Dimana ada dokter,perawat,psikolog,pekerja sosial yang bekerja secara bersamaan dan One Stop Crisis Centre ini buka selama 24 jam. PKT RSCM menempati sebuah ruangan di lantai dua tepat di atas UGD RSCM.Namun dalam perjalanannya PKT kesulitan dana.UNFPA menyetop kucuran dana operasional kepada PKT.Dana dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan juga sangat minim,dana dari PEMDA DKI hanya untuk membiayai biaya operasional saja tanpa membayar gaji pegawainya.Dana dari Departemen Kesehatan apalagi tidak ada dana sepersenpun dari Departemen Kesehatan untuk PKT ini.Alhasil cita-cita yang semula PKT RSCM sekaligus memperkerjakan dokter,perawat,psikolog dan pekerja sosial.Kini hanya mesti bergiliran kadang hanya dokter dengan perawat saja tanpa pekerja sosial.Atau dokter saja dan pekerja sosial saja tanpa perawat. Sebagai warga masyarakat saya mau menggugat pemerintah yang tidak memberikan perhatian kepada fasilitas untuk perempuan dan anak korban kekerasan ini khususnya gugatan ini diajukan kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan,Departemen Kesehatan,dan PEMDA DKI.Juga memuntut perhatian kepada DPR dan DPRD untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk PKT RSCM ini ke dalam APBN/APBD. Jika perhatian dan dukungan tidak diberikan kepada pihak-pihak tersebut.Maka bukan mustahil PKT RSCM hanya tinggal kenangan saja.Dan komitmen negara untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan wajib dipertanyakan. Lalu sudah saatnya sektor swasta juga memperhatikan masalah ini.Saya rasa ini bisa menjadi bagian dari Coorporate Sosial Responsibily (CSR) Perusahaan swasta.Atau mungkin juga kita sebagai individu harus memperhatikan fasilitas ini. Kunjungi blog aku di: http://titiana-adinda.blogspot.com/ - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] SBY dan Mega Bersaing
Refleksi: Silahkan bersaing, tetapi apakah yang mereka lakukan selama ini menunjukan bahwa persaingan mereka berazaskan perbaikan kehidupan rakyat mayoritas ataukah hanya kepentingan kursi empuk berfasilitas memperkaya diri? http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2007/10/8/p2.htm SBY dan Mega Bersaing Jakarta (Bali Post) - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati, dua tokoh nasional ini, akan bersaing ketat dalam Pilpres 2009. Kedua tokoh ini masih populer dibandingkan tokoh lain yang kini telah direka-reka masuk dalam bursa capres. Berdasarkan Lembaga Survai Indonesia (LSI), SBY diperkirakan masih mampu meraup sekitar 35,5 persen suara pemilih, di atas saingan utamanya yaitu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri yang diprediksi meraih suara pemilih sebanyak 28 persen. Hasil survai yang diumumkan Minggu (7/10) kemarin, mengambil sampel 1.300 responden, yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Direktur Eksekutif LSI Saiful Mujani yang memaparkan hasil survai itu, hasil yang diraih SBY dan Megawati itu jauh di atas jumlah suara yang dapat diperoleh tokoh-tokoh lain yang diperkirakan bakal maju dalam pilpres mendatang. Di bawah kedua nama tersebut, terdapat tokoh-tokoh yang merupakan nama-nama lama dalam pilpres mendatang. Nama-nama itu di antaranya Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto, mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Ketua MPR Hidayat Nurwahid dan Wakil Presiden yang juga Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla. Masih populernya nama SBY meski di berbagai survai kinerjanya dinilai tidak memuaskan, menurut Mujani, dapat terjadi karena saat ini tidak ada tokoh nasional yang dapat dikatakan menonjol. Tokoh-tokoh yang masih berkibar saat ini, jelas Mujani, dinilai para pemilih kapasitasnya masih di bawah SBY. ''Dia populer bukan karena kinerjanya baik, tetapi karena tidak ada tokoh yang lebih baik dari dia. Kita sekarang sedang menghadapi kebuntuan dalam mencari pemimpin yang lebih baik dari SBY.'' Alasan lain dari masih banyaknya responden yang memilih SBY, jelas Mujani, karena mantan Menko Polkam ini dinilai sebagai figur yang bisa dipercaya dan banyak memberi perhatian terhadap kepentingan rakyat. Di antaranya menyebutkan SBY sebagai figur yang tegas daripada nama-nama lain. Kepuasan Menurun Meski popularitasnya masih tertinggi dibandingkan tokoh-tokoh nasional lainnya di bursa capres, namun tingkat kepuasan responden terhadap kinerja SBY yang juga diukur oleh LSI, nama SBY terus merosot. Jika pada awal pemerintahannya tahun 2004 lalu tingkat kepuasan terhadap kinerja SBY mencapai 80 persen, maka saat diukur pada Oktober ini, tingkat kepuasan itu hanya menjadi 54 persen, atau mengalami penurunan cukup signifikan sebanyak 26 persen. ''Penurunan kepuasan ini terjadi pada warga di perkotaan Jawa-Bali dan kelompok menengah ke bawah,'' ungkap Mujani sambil menambahkan, kelompok masyarakat yang merasa kecewa dengan kinerja SBY sebagian besar merupakan korban dari lambannya pertumbuhan ekonomi di masa pemerintahan saat ini. Penurunan tingkat kepuasan masyarakat ini, dikatakan Mujani, harus diperhatikan dengan serius oleh SBY di sisa masa pemerintahannya itu. Jika masalah itu dianggap sepele oleh SBY, Mujani khawatir peluang SBY dalam pilpres mendatang akan terancam jika masih ingin mencalonkan diri lagi. (kmb5)
[mediacare] Fw: Ananda Sukarlan's PSALM 148 for big choir, World Premiere
KONSER PRA-KOMPETISI Vox Angelorum Choir Skylark Chorus Hati Suci Children Choir mempersembahkan: KONSER PRA-KOMPETISI menghadapi ASIAN CHOIR GAMES I, Jakarta 2007 Highlight konser ini adalah pertunjukan perdana karya PSALM 148 karya komponis besar Indonesia, ANANDA SUKARLAN Hari Tanggal: SABTU, 27 OKTOBER 2007 PK. 19.30-selesai Tempat: GRHA GEPEMBRI JAKARTA Auditorium John Zachariah Jl. Raya Boulevard Barat Blok XB No. 4 Kelapa Gading Jakarta Informasi dan Tiket Hubungi: - Yosef (0812-817-7200) - Selvi (0812-909-2389) - Wenny (0815-913-4986) - Melissa (0816-888-201) *) tiket terbatas www.chendrapanatan.com http://chendrapanatan.blogspot.com http://chendraefblogger.blogspot.com - Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV. Watch previews, get listings, and more!
[mediacare] Telah Hadir Muscle Indonesia Magazine
Muscle Indonesia Magazine (Fitness Lifestyle Magazine) Telah hadir Majalah Muscle Indonesia (Edisi III Oktober 2007) yang merupakan Majalah lifestyle dan kebugaran yang dapat menjawab kebutuhan informasi fitness lifestyle yang selama ini masih sulit diperoleh masyarakat Indonesia. Majalah ini merupakan media lokal dengan cara penyajian internasional yang memberikan informasi komprehensif berdasarkan enam tema besar : Health, Fitness, Nutrition, Supplement, Fat Loss dan Sex. Selain itu, Majalah Muscle Indonesia juga memanjakan para pembacanya dengan artikel-artikel yang membahas gaya hidup urban kelas atas Target market kami adalah mereka yang sudah mengenal dunia kebugaran dan pembentukan tubuh serta mereka yang mendambakan gaya hidup sehat dengan prosentase pria sebesar 60% dan wanita 40%. Media ini terbit 164 halaman dengan oplah 20.000 eksemplar tiap edisi dan peredaran secara nasional di kota-kota besar mencakup Jabodetabek, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan bali serta pusat-pusat kebugaran di seluruh Indonesia. Informasi lebih lanjut dapat di lihat di : www.muscleindonesia.com M. Hikmatullah Account Executive PT. Muscle Indonesia Jl. Daan Mogot No. 6 Jakarta 11460 P : +6221 569 66190; 221; 254 F : +6221 5696 7473 Mobile : 0812 994 9084 Email : [EMAIL PROTECTED] / [EMAIL PROTECTED] - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
[mediacare] Budaya Meneliti, ''Curiosita'' dan Kendala Belajar
Budaya Meneliti, ''Curiosita'' dan Kendala Belajar http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2007/10/8/o3.htm Budaya Meneliti, ''Curiosita'' dan Kendala Belajar Oleh Dr. N. Sutrisna Widjaya, MPH PENELITIAN berasal dari kata teliti yang artinya mempelajari sesuatu secara teliti dan mendalam. Kegiatan ''meneliti'' dan mencoba dengan kemungkinan gagal (trial and error) secara alami dilakukan anak-anak yang punya rasa ingin tahu sangat besar. Oleh karenanya anak-anak mempunyai kecepatan belajar yang sangat mengagumkan. Bayangkan betapa banyak perbendaharaan kata yang mereka pelajari dan kuasai dalam waktu relatif singkat, ketika mereka mulai belajar berbicara. Syarat pertama dan paling utama untuk menjadi cerdas menurut Da Vinci adalah curiosita atau rasa ingin tahu. Setiap pembelajar, baik yang formal maupun tidak formal, perlu terampil mengajukan pertanyaan kepada dirinya sendiri, ''Apakah saya sudah belajar dan terampil mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat? Bagaimana saya bisa mengembangkan rasa ingin tahuku?'' Kecuali sengaja dipertahankan dengan sungguh-sungguh, dalam perkembangan usia setelah meninggalkan masa kanak-kanak, umumnya terjadi kemunduran dalam rasa ingin tahu dan minat/semangat dalam belajar. Ini juga terjadi pada kalangan guru dan dosen, lebih-lebih bila mereka beranggapan bahwa tugas mereka adalah mengajar atau memberi kuliah. Bila mereka sadar bahwa tugas utama mereka adalah mendorong proses belajar-mengajar, tentu akan tumbuh juga kesadaran untuk memelihara serta mengembangkan curiosita pada siswa/mahasiswa, maupun pada diri mereka sendiri sebagai guru/dosen. Tetapi minat melakukan penelitian di kalangan guru -- juga dosen -- diindikasikan begitu rendah. Sedangkan di sisi lain mereka sesungguhnya merupakan agen transformasi ilmu pengetahuan kepada publik calon intelektual (siswa dan mahasiswa) yang ada di bawah asuhannya. Sehingga para pendidik itu sudah seharusnya selalu menambah wawasan keilmuannya, termasuk melalui penelitian. Rendahnya minat meneliti di kalangan guru -- juga dosen -- dikhawatirkan akan berimplikasi terhadap proses transformasi ilmu yang mereka dilakukan. Di situlah persoalannya, mengapa budaya meneliti, minat meneliti di kalangan pendidik harus terus digemakan dan diwacanakan. Berbagai wacana menyuarakan bahwa untuk mendorong budaya meneliti di kalangan guru/dosen dibutuhkan insentif termasuk dana. Mereka bersuara lantang, uangnya dari mana? Biayanya dari mana? Uang memang penting sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dasar, melancarkan gerak langkah dan memenuhi segala kebutuhan yang berkaitan dengan penelitian. Tetapi pada kalangan guru/dosen, seperti teori motivasi Abraham Maslow dan Frederick Herzberg, tentu kebutuhan mereka sudah bergeser ke jenjang yang lebih tinggi, yakni relasisasi diri. Apakah yang kira-kira membuat para peneliti paling bermotivasi? Tentu, kalau hasil-hasil penelitian mereka diapresiasi dan digunakan semestinya. Pemerintah sebagai administrator pembangunan bisa mengambil peran yang besar, membangun tatanan agar terjadi hubungan sinergistik antara peneliti dan pengguna hasil-hasil penelitian. Rektor Universitas Udayana menyatakan bahwa untuk meningkatkan gairah atau mengembangkan budaya meneliti, perlu dilakukan upaya- upaya untuk mengubah mind-set. Memang benar, karena dengan cara berpikir yang sama kita hanya akan mendapatkan hasil-hasil yang sama. Untuk mendapat hasil yang berbeda (geliat penelitian), kita harus menggunakan cara berpikir yang berbeda. Bagaimana kira-kira keinginan ini bisa dimulai, apa yang kira-kira memberi dampak ungkit paling besar? Bisakah dimulai dengan upaya mengeliminasi kendala- kendala dalam belajar (learning disability) pada kelompok yang sudah mapan? Kendala-kendala tersebut seperti diuraikan dalam Thingking System antara lain adalah: 1. Merasa diri paling tahu di bidang profesinya (I am my position) 2. Kalau terjadi masalah, itu pasti disebabkan faktor luar (the enemy is out there) 3. Masalah tidak mendorong kepedulian sampai menjadi tak mungkin bisa diatasi lagi (the parable of the boiled frog), dan lain sebagainya. Penulis, Pendiri Lembaga Pengembangan Citra Diri di Denpasar
Re: [mediacare] Koran Sindo Jabar
Yup. Ada kesulitan teknis di percetakan dalam dua pekan terakhir yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Kami sudah sampaikan permohonan maaf dan penyesalan mendalam kepada khalayak di front page SINDO Jabar edisi Sabtu (6/10). Mudah-mudahan segera ada solusi persoalan ini. Trims. Army-SINDO Jabar Salam Sudah lima hari saya tidak mendapatkan Koran Sindo edisi Jabar ada yang punya info? army 081310800499 Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469
Re: [mediacare] Kongkow Bareng Gus Dur Kembali Mengudara di Yogyakarta
Sudahlah! Marilah kita menatap ke dalam sanubari. Urusan beda tafsir atas ayat-ayat bagusnya tidak di bawa terlalu jauh ke ruang publik. Indonesia negeri plural, dan bukan seluruhnya beragama Muslim. Kendati penganut Muslim mayoritas di Pulau Jawa dan Sumatera, tetapi mohon dicermati, belum tentu demikian dominan adanya jika kita menoleh ke pulau Kalimantan, pulau Sulawesi, dan pulau Irian. Oleh sebab itu sudah menjadi 'kebersamaan' kita untuk tidak selalu memusatkan perhatian kepada perbedaan. Itulah hikmah dari pesan para pendiri Republik bahwa Indonesia ini adalah 'Bhinneka Tunggal Ika. Dan manfaat dari itu ialah bahwa kalangan Batak atau Papua ingin belajar dari sondaranya orang Jawa. Atau kalangan non-Muslimpun ingin mengetahui hal-hal yang luhur, mulia dan baik dari sodaranya, ummat Muslim. Sekurang-kurangnya dengan pengetahuan itu akan lebih mudah untuk menyapa, bergaul dan membangun network. Jangan terlalu berlebihan menuding kata Bhinneka Tunggal Ika, yang muasalnya agak mirip dengan slogan dengan kata-kata yang sama di dalam agama Hindu Bali. Pesan dari kata itu tidak sama dengan apa yang ada di dalam agama Hindu Bali, sebab di Pancasila, kata itu bermakna pengakuan atas pluralitas. Jangan dikira tokoh-tokoh puritan Hindu Bali semua setuju penggunaan kata Bhinneka Tunggal Ika itu di Pancasila kita. Alasan mereka? Maknanya lain. Jangen keleru, bahwa Pancasila itu kesalahan pendiri republik ini. Mereka justru paling memahami bahwa sebuah bangsa Indonesia akan berdiri jika pengakuan atas keragaman itu tegas dan jelas. Mereka paham bahwa Pancasila bukan semata-mata ide kosong, tetapi punya konteks politik demografis dan politik geografis! Cobalah lihat ke dalam, sekarang bagaimana kita telah mulai melemah karena keragaman itu mulai kita ragukan. Pejabat publik sekarang lebih suka menggunakan simbol-simbol yang paling mengena di publik, seperti simbol etnik dan agama. Tokoh-tokoh daerah yang sedang berjuang untuk membangun daerahnya, sulit dibedakan apakah dia berjuang untuk dirinya sendiri atau untuk kesejahteraan rakyat. Hampir semua koruptor memberi kesan bahwa dia cinta agama dan cinta leluhurnya. Arus yang semakin menguat dari kalangan mayoritas, mulai mendorong elemen-elemen minoritas menguatkan kohesi di antara mereka. Saya mulai mengantisipasi adanya network di antara suku minoritas untuk siap-siap jika situasi terburuk akan berulang kembali. Kaum minoritas belajar dari peristiwa tahun 1998. Jangan remehkan adanya trend kelancangan negeri-negeri sekitar kita untuk menjajagi kemampuan kita mempertahankan diri. Itu sistematis. Bukan tidak mungkin ada konspirasi terhadap NKRI kita. Jadi, kalo yang namanya perselisihan diekspos terus, dan kemudian dialihkan bahwa ada pihak non-Muslim yang ngompori, maka kita kembali ke zaman kompor-mengompori. Padahal, sekarang ini, bagaikan singa di cerita TV Afrika, yang menanti zebra atau sapi yang lengah, selalu sangat lihai-pandai dan sabar menunggu. Untuk yang ini marilah kita belajar dari apa yang terjadi Afghan, Irak dan mungkin juga Irak. Toh pada mulanya perselisihan internal, kemudian antara negara yang bertetangga kan? --- Komunitas Utan Kayu [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=23 Jakarta 8 Oktober 2007 Siaran Pers : Kongkow Bareng Gus Dur Kembali Mengudara di Yogyakarta Talkshow televisi dengan nara sumber KH Abdurrahman Wahid, yang bertajuk Kongkow Bareng Gus Dur akhirnya mengudara kembali di Yogyakarta. Manajemen Yogya TV, mulai 5 Oktober 2007, melanjutkan kembali penayangan acara itu, setelah mendengar masukan dari penonton dan berbagai kelompok masyarakat di Yogya. Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi, kepada Yogya TV yang telah membuka pintu dialog dengan mendengar aspirasi warga Yogya. Penghargaan yang tinggi juga kami tujukan kepada berbagai organisasi masyarakat, organisasi jurnalis, organisasi keagamaan, juga tokoh tokoh masyarakat yang dengan tulus memberi masukan, dan menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai. Pengalaman ini, kami harap akan semakin mematangkan kami, para pengelola media, dalam memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat. Kongkow Bareng Gus Dur adalah acara rutin yang diadakan KBR68H setiap Sabtu pagi pukul 10.00 WIB, dan disiarkan langsung oleh lebih dari 70 radio anggota jaringan di seluruh Indonesia. Program itu juga diputar untuk stasiun televisi, dan tersedia 15 episode yang siap tayang. Versi televisi ini diproduksi KBR68H bersama School for Broadcast Media (SBM), dan disebarluaskan dengan dukungan Ragam dan Yayasan Tifa. Saat ini, sebanyak 13 televisi lokal menyiarkan acara tersebut. Santoso Direktur Utama KBR68H - Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. Be a better Globetrotter. Get better travel answers
[mediacare] Re: Pernyataan ELSAM: Hukuman Mati Bukanlah Solusi
wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote: Ntar tunggu duu Amrozy CS sudah dihukum mat, atau keluargamu nanti ada yang kena BOM serta muncul tibo CS lainnya masih sama ngga pernyataanya Tidak perlu ditunggu lagi, sudah waktunya Amrozy cs dihukum mati, tak ada yang perlu dikuatirkan. Amrozy bukanlah tumbal untuk tidak munculnya Tibo ataupun untuk munculnya Tibo.\ Siapapun yang muncul sebagai terorist tak boleh diberi ampun karena manusia terorist ini diimani oleh pembunuhan2 yang tak kenal ampun. Menghukum terorist berarti mencegah bertambahnya korban2 teror2 pembunuhan berlanjut. Penundaan eksekusi harus ditolak, sama halnya dengan terorisme tak pernah ditunda, kenapa kita harus menunda hukuman mati-nya??? Tegaknya hukum oleh pemerintah dalam ujian, dunia semua menyaksikan keseriusan pemerintah Ri dalam menumpas terorist. Kepercayaan pasar diuji disini. Betul, hukuman mati bukan solusi, tapi mengurangi problem. Tetapi, menghapuskan hukuman mati selain menambah problem, juga menambah rsulit solusi. Ny. Muslim binti Muskitawati.
Re: [mediacare] AYO GUGAT NURMAHMUDI
walau saya bukan warga Depok tapi kalau sang pemimpin dihujat ya kita mikir dulu lah, apa benar dia yang menyebabkan rusaknya jalan-jalan itu? apa tidak ada cara lain dengan menyampaikannya ke anggota dewan setempat. islam atau bukan, kafir atau bukan, apalagi saya tidak ada hubungan dengan nurmahmudi tapi ayo kita kaji lebih dalam lagi permasalahannya dengan hati bersih tanpa ada dendam (entah dendam kalah saat pilkadal atau dendam politik lainnya) dengan pikiran yang waras! walaupun pemerintahan hukum menyediakan fasilitas untuk itu (baca menggugat!) tapi bukan lantas ada sedikit kelalaian ataupun kekurangan terus main gugat! nurmahmudi juga manusia! kita juga manusia! kalau sama-sama manusia saja saling hujat dan menjegal, kapan depok itu akan maju? sekali lagi, saya tidak punya kepentingan dengan depok dan isinya tapi sebagai warga negara indonesia (nusantara?) saya ingin sumbang saran aja. syukur kalau diterima dan tidak marah bila tidak diterima! Agustinus Kutel [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Pemerintahan modern adalah pemerintahan berbasis konsumen. Ketika pemerintah, sebagai pelayan konsumen, rakyat, gagal memberikan pelayanan yang baik, konsumen berhak menggugat. Rusaknya kondisi sebagian besar (Koran Monde menulis 80% jalan Depok rusak parah) menunjukkan pemerintahan Nurmahmudi telah gagal memberikan pelayanan publik. Ketimbang ribut soal politik bersih dan peduli, apalagi mencuatkan isu Islam-NonIslam, pun kafir-nn-kafir, negara hukum menyediakan mekanisme hukum untuk menggugat pemerintahan yang tidak becus menyediakan layanan publik, termasuk jalan raya.. Ayo, bergabung, class action-kan Nurmahmudi. Sedikit informasi: Gugatan Perwakilan Kelompok (class action) diatur syarat2nya dalam Peraturan Mahkamah Agung No 1/2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. Syaratnya mudah dan jelas. --- Agustinus Kutel [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Suatu hari di bulan Desember 2005, pukul 14.20 Wib, sayalah yang pertama kali memberi tahu Nurmahmudi (seorang hakim agung yang kini telah almarhum,memberi bocoran), kalau MA memenangkannya dalam sengketa pilkada dengan Badrul Kamal. Dia sendiri terheran-heran ketika menerima kabar itu, dan mengaku belum tahu. Nur bilang, kemenangannya adalah amanah rakyat! Suatu hari di tahun 2006, seorang pejabat di MA yang notabene orang Depok, menulis surat pembaca di Media Indonesia, intinya jalanan depok rusak parah dan Nurmahmudi diam saja. Suatu hari di bulan Juli 2007, saya kirim sms di rubrik Tanpa Password Monitor Depok, saya tuding Monde masuk angin karena tidak mengangkat kasus jalanan rusak. Sehari kemudian Monde turunkan lipsus berikut wawancara dengan Nurmahmudi, yang bilang bahwa Agustus 2007, jalan akan diperbaiki. Suatu hari di bulan September 2007, di sebuah acara di Depok, Nurmahmudi bilang jalanan rusak akibat perseteruan DPRD dan walikota, sehingga pencanangan APBD terhambat, berikut pembangunan infrastruktur. Suatu hari masih di bulan September 2007, satu-satunya program andalam pemkot (hehe) mengawinkan secara gratis sekitar 600 pasangan, digembar-gemborkan. Berikut belasan pasangan nonMuslim yang juga minta dikawinkan gratis, tapi pemkot bingung bagaimana caranya. Suatu hari di bulan Oktober 2007, istri Nur, Azizah Nur Tamhid, ikutan sosialisasi dana kematian 2 juta/orang kepada ibu2 PKK di Tugu. Masih di bulan Oktober awal, Ketua YLBHI Patra Zen, ngomong di radio Pop FM, ada tiga cara desak walikota beresin jalanan. 1. secara administratif. 2. Secara politik. 3. Secara hukum lewat class action. H. Cara pertama dan kedua, sepertinya tak mempan buat walikota yang jago ngawinin gratis orang dan kerepotan ngurus dana kematian dan kompor gas gratis. AYO RAPATKAN BARISAN. Sapapun yang mau menjadi pihak untuk menggugat Nurmahmudi secara class action, harus bergabung. Nur telah gagal menjadi public servant. (Agustinus Edy Kristianto, yang minta dikawinin gratis sama Nurmahmudi, tapi jga gak tahu caranya gimana, hehe) --- Rahayu Arriani [EMAIL PROTECTED] wrote: Bener tuh, jalan-jalan di seputar Depok memang makin nggak berbentuk. Terus, Kemana aja yang katanya pelayan masyarakat (baca: Nurmahmudi)??? Klik: http://www.berpolitik.com/lensa.pl?fid=8158tid=369 Rahayu Arriani __ Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 __ Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 - Pinpoint customers who are looking for what you sell.
[mediacare] Untuk Ati Gustiati -My dear Ny. Muslim binti Muskitawati
Dear Ati, Saya ingin menimpali komentar Anda mengenai sepak terjang MM yang selama ini sangat intens menghujat Islam. Menurut saya tulisan tulisannya lebih tepat disebut menghujat daripada mengritik yang konstruktif, walaupun sering diakuinya kritiknya adalah demi kebaikan ummat Islam. Apa pun alasan atau kilah MM, kita dengan mudah bisa mengenali pernyataan pernyataan itu bersifat tulus, kritik membangun ataukah mendiskreditkan. Bahkan seperti kata Anda, maksud baik pun bila disampaikan secara brutal maka tidak akan mencapai tujuannya. Yang saya sesalkan adalah banyak sekali pernyataannya mengenai Islam yang menyesatkan entah dia dapatkan info dari mana. Namun dinyatakannya dengan tegas dan yakin sehingga bagi yang tidak faham, nampak seolah-olah suatu kebenaran . Hal ini sudah sering mendapatkan tanggapan dari anggota milis yang lain tetapi dia masih selalu mengulang-ulangnya. Kalau boleh saya menganggap forum ini sebagai sampel mikro-nya masyarakat kita, maka di sini justru non Islam-lah yang sangat sering menghantam Islam. Sebaliknya hampir tidak pernah yang muslim menghantam non Islam. Tidak seperti anggapan MM bahwa Islam dan muslim adalah anasir jahat yang selalu menyerang yang lain, anti perbedaan dan lain lain. Saya tidak menyangkal adanya kelompok kelompok Islam yang radikal, yang sepakterjangnya menampilkan kebrutalan. Tetapi itu pun tidak disukai oleh bagian besarnya ummat Islam. Saya yakin komunitas Islam yang mengemukakan kedamaian adalah lebih banyak. Kalau memang Islam itu semata-mata jahat, saya heran mengapa ia bisa berkembang dengan pesat ke segala penjuru dunia? Ada kalanya saya bingung akan perilaku MM yang sering menghujat Islam sebagai ajaran yang mendorong pada perbuatan jahat makanya banyak organisasi Islam yang bertindak brutal, tetapi di suatu waktu dia mengatakan bahwa Amerika patut dicurigai berada di belakang aksi brutal organisasi Islam itu. Jadi siapa yang sebenarnya jahat? Tentang perseteruannya dengan YHG sehingga YHG melontarkan cercaan yang bersifat pribadi, itu juga disulut oleh MM terlebih dahulu dengan langsung menuduh kakek buyut YHG sebagai mafioso opium. Parahnya tuduhan itu tidak meng-quote wikipedia sebagai sumbernya yang notabene sumber yang tidak selalu valid. Sehingga orang menduga itu adalah pendapatnya. Baru setelah diserang balik dia mengaku mencomot info itu dari wikipedia. Apakah Anda tidak bingung kalau dia mengaku beragama Islam, tetapi mengingkari ajaran Islam dan tindakannya mendiskreditkan Islam. Lebih tepat kata Anda bahwa dia adalah seorang atheis. Kenapa tidak straight to the point ngaku aja atheis? Justru muslim/muslimah (?) seperti dia yang merusak nama Islam. Banyak pernyataan pernyataannya yang saling berlawanan, tidak konsisten, sehingga bisa dianggap segala sesuatunya dinyatakan menurut selera dan tujuan apa yang hendak dicapainya. Saya sengaja tidak menyergah esensi tulisannya satu persatu karena buang buang waktu. Dia sangat produktif. Dia sangat intens dan konsisten mendiskreditkan Islam walaupun isinya tidak konsisten. Kita bisa melihat sebagian besar waktunya dicurahkan untuk itu. Segala sesuatu kejadian yang negatif selalu dikaitkan dengan Islam entah benar entah tidak. Kalau dia bukan orang yang mempunyai misi tertentu tidak mungkin mau bersusahpayah seperti itu. Sayang kelebihannya tidak semata ditujukan untuk hal hal yang baik ! Salam, Supriyadi - Original Message - From: ati gustiati To: mediacare@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, October 06, 2007 4:49 AM Subject: [mediacare] Re: My dear Ny. Muslim binti Muskitawati Kalau meng analisa tulisan2 Mus ini, saya hampir 90% percaya bahwa Mus tidak percaya adanya Tuhan dan agama, which is perfectly okay, itu sebabnya dia begitu bebas dan kadang terasa getir dilidah dgn cara dia mengecam apapun, kebencian nya terhadap Islam krn dianggapnya Islam bersikap memusuhi siapapun termasuk sesama penganutnya, perbuatan2 teroris serta memanasnya suhu kekerasan yg dilakukan oleh kelompok Islam telah menyempurnakan kebencian nya, Mus seorang yg sangat intellegent, seorang yg rela ber jam2 membaca buku dan mengupas isinya, kekurangan Mus adalah sikapnya yg sama sekali tidak menunjuk kan rasa persahabatan buat pembaca2 postingan nya, Mus lupa bahwa kebenaran seperti apapun bila diperlihatkan secara brutal dan pemukulan yg keras orang tak akan berhasil menikmati makna tulisan nya, tetapi hanya menimbulkan rasa sakit hati dan kemarahan semata, walau menurut saya sendiri banyak postingan Mus mencapai point2 yg pas!. Milis adalah forum bebas utk semua ideology, dan Mus telah berhasil merebut banyak perhatian dan energy yg positive vs negative dengan tulisan2 nya, satu yg paling tidak etis adalah menyerang seseorang secara personal diforum terbuka, ini sama sekali tidak ethical karena secara moral merugikan pihak yg bersangkutan, so unfair I would say. Agama apapun yg
[mediacare] Re: ada apa di trijaya fm?
Sangat disayangkan saja. Kembalikan 3jaya yg dulu!! Salam, 'W' --- In mediacare@yahoogroups.com, forum.trijaya [EMAIL PROTECTED] wrote: Aneh bin ajaib dunia media ini. Dulu sekitar 2 tahun lalu radio trijaya 104,6 FM dibeli oleh raksasa media bernama MNC Group. Dalam deklarasinya, radio trijaya berkobar dengan logo baru, manajemen baru dan kinerja baru. Saat itu, pimpinan MNC dengan keserakahannya, berniat merebut pasar. Maka timbul niat bombastis, menggeser radio elshinta, yang kala itu sudah berjaya di segmen news. Hebatnya lagi, pimpinan MNC group tidak tanggung-tanggung merombak kinerja dan manajemen trijaya. Penyiar top Tyas Anggoro yang lama berkibar di Elshita pun dibeli, termasuk reporter senior RCTI Dryantama, menjadi ujung tombak trijaya fm. Singkat cerita, kabarnya, badai menerpa stasion radio yang sudah berkembang belasan tahun itu. Terbukti, Dryantama yang memimpin redaksi trijaya, memutuskan hengkang ke TPI. Tak lama kemudian, Tyas Anggoro pun dilepas manajemen MNC group, entah kemana ia sekarang. Di kalangan MNC yang terdapat beberapa radio, termasuk trijaya, tidak ada yang bisa mengerti keputusan manajemen. Bahkan kabarnya, pimpinan trijaya saat ini dalam kondisi status quo, yaitu diambil alih oleh MNC group. Sanggupkah personil trijaya fm bertahan di bawah payung MNC group saat ini? ...salam prihatin.
RE: [mediacare] CP Yophie Widianto
hubungin firman manajernya : 08158279699 Kindness Regards, Nidya Gustianingsih To: mediacare@yahoogroups.com From: [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 8 Oct 2007 10:22:17 +0100 Subject: [mediacare] CP Yophie Widianto Guys minta CP Yophie Widiandto Kahitna dong? Tx Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com _ Get your free suite of Windows Live services! http://www.get.live.com/wl/all
Re: [mediacare] AYO GUGAT NURMAHMUDI
Salooom.. Bung agustinus ini dibayar berapa untuk menggugat Nurmahmudi? Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika seorang Walikota/Bupati harus digugat, dan mungkin public servant adalah salah satu aspeknya.. Menilik pelayanan public (karena bung agus concern disini) , di Indonesia, hanya Gorontalo dan (saya lupa nama daerahnya apa) yang memiliki kualifikasi public service yang bisa dikatakan layak..Selebihnya memang layak di gugat.. Mengapa harus Depok saja yang kencang di gugat? Agustinus Kutel [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Pemerintahan modern adalah pemerintahan berbasis konsumen. Ketika pemerintah, sebagai pelayan konsumen, rakyat, gagal memberikan pelayanan yang baik, konsumen berhak menggugat. Rusaknya kondisi sebagian besar (Koran Monde menulis 80% jalan Depok rusak parah) menunjukkan pemerintahan Nurmahmudi telah gagal memberikan pelayanan publik. Ketimbang ribut soal politik bersih dan peduli, apalagi mencuatkan isu Islam-NonIslam, pun kafir-nn-kafir, negara hukum menyediakan mekanisme hukum untuk menggugat pemerintahan yang tidak becus menyediakan layanan publik, termasuk jalan raya.. Ayo, bergabung, class action-kan Nurmahmudi. Sedikit informasi: Gugatan Perwakilan Kelompok (class action) diatur syarat2nya dalam Peraturan Mahkamah Agung No 1/2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. Syaratnya mudah dan jelas. --- Agustinus Kutel [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Suatu hari di bulan Desember 2005, pukul 14.20 Wib, sayalah yang pertama kali memberi tahu Nurmahmudi (seorang hakim agung yang kini telah almarhum,memberi bocoran), kalau MA memenangkannya dalam sengketa pilkada dengan Badrul Kamal. Dia sendiri terheran-heran ketika menerima kabar itu, dan mengaku belum tahu. Nur bilang, kemenangannya adalah amanah rakyat! Suatu hari di tahun 2006, seorang pejabat di MA yang notabene orang Depok, menulis surat pembaca di Media Indonesia, intinya jalanan depok rusak parah dan Nurmahmudi diam saja. Suatu hari di bulan Juli 2007, saya kirim sms di rubrik Tanpa Password Monitor Depok, saya tuding Monde masuk angin karena tidak mengangkat kasus jalanan rusak. Sehari kemudian Monde turunkan lipsus berikut wawancara dengan Nurmahmudi, yang bilang bahwa Agustus 2007, jalan akan diperbaiki. Suatu hari di bulan September 2007, di sebuah acara di Depok, Nurmahmudi bilang jalanan rusak akibat perseteruan DPRD dan walikota, sehingga pencanangan APBD terhambat, berikut pembangunan infrastruktur. Suatu hari masih di bulan September 2007, satu-satunya program andalam pemkot (hehe) mengawinkan secara gratis sekitar 600 pasangan, digembar-gemborkan. Berikut belasan pasangan nonMuslim yang juga minta dikawinkan gratis, tapi pemkot bingung bagaimana caranya. Suatu hari di bulan Oktober 2007, istri Nur, Azizah Nur Tamhid, ikutan sosialisasi dana kematian 2 juta/orang kepada ibu2 PKK di Tugu. Masih di bulan Oktober awal, Ketua YLBHI Patra Zen, ngomong di radio Pop FM, ada tiga cara desak walikota beresin jalanan. 1. secara administratif. 2. Secara politik. 3. Secara hukum lewat class action. H. Cara pertama dan kedua, sepertinya tak mempan buat walikota yang jago ngawinin gratis orang dan kerepotan ngurus dana kematian dan kompor gas gratis. AYO RAPATKAN BARISAN. Sapapun yang mau menjadi pihak untuk menggugat Nurmahmudi secara class action, harus bergabung. Nur telah gagal menjadi public servant. (Agustinus Edy Kristianto, yang minta dikawinin gratis sama Nurmahmudi, tapi jga gak tahu caranya gimana, hehe) --- Rahayu Arriani [EMAIL PROTECTED] wrote: Bener tuh, jalan-jalan di seputar Depok memang makin nggak berbentuk. Terus, Kemana aja yang katanya pelayan masyarakat (baca: Nurmahmudi)??? Klik: http://www.berpolitik.com/lensa.pl?fid=8158tid=369 Rahayu Arriani __ Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 __ Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[mediacare] Peluncuran Boxset/Buku Chrisye Masterpiece sore ini - alamat Musica
Mas Denny Sakrie, mau ralat sedikit. Musica Studio memang terletak di Perdatam, tapi nama jalannya sudah berubah menjadi Pancoran Timur Raya. Bagi yang sudah sering mondar mandir kesitu memang langsung tau dimana jalan Perdatam. Tapi bagi mereka yang belum pernah kesana, takutnya nyasar, karena plangnya udah ganti. Salam, Miranti (mantan)penghuni jalan Perdatam - Original Message From: denny sakrie [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; triawan munaf [EMAIL PROTECTED]; tantowi yahya [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; harry sabar [EMAIL PROTECTED]; keenan nasution [EMAIL PROTECTED]; Fariz RM [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; ida arimurti [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 8 October, 2007 6:46:57 AM Subject: [mediacare] Peluncuran Boxset/Buku Chrisye Masterpiece sore ini Dear Rekans PT Musica Studios mengundang anda untuk menghadiri peluncuran Trilogi Masterpiece Chrisye yang dikemas dalam 3 boxset (terdiri 21 CD Chrisye 1978-2004) plus buku yang ditulis Denny Sakrie, Hari/Tanggal : Senin,8 Oktober 2007 Jam : 16.00 WIB Tempat : Musica Studios , Jalan Perdatam Raya No.3,Pancoran Pasar Minggu,Jakarta Host : Denny Sakrie Juga hadir Mbak Yanti Noor (isteri almarhum Chrisye) dan Indrawati Widjaja dari Musica Studios Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos. !-- #ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:arial, helvetica, clean, sans-serif;} #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;} #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, clean, sans-serif;} #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;} #ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;} #ygrp-text{ font-family:Georgia; } #ygrp-text p{ margin:0 0 1em 0;} #ygrp-tpmsgs{ font-family:Arial; clear:both;} #ygrp-vitnav{ padding-top:10px;font-family:Verdana;font-size:77%;margin:0;} #ygrp-vitnav a{ padding:0 1px;} #ygrp-actbar{ clear:both;margin:25px 0;white-space:nowrap;color:#666;text-align:right;} #ygrp-actbar .left{ float:left;white-space:nowrap;} .bld{font-weight:bold;} #ygrp-grft{ font-family:Verdana;font-size:77%;padding:15px 0;} #ygrp-ft{ font-family:verdana;font-size:77%;border-top:1px solid #666; padding:5px 0; } #ygrp-mlmsg #logo{ padding-bottom:10px;} #ygrp-vital{ background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;padding:2px 0 8px 8px;} #ygrp-vital #vithd{ font-size:77%;font-family:Verdana;font-weight:bold;color:#333;text-transform:uppercase;} #ygrp-vital ul{ padding:0;margin:2px 0;} #ygrp-vital ul li{ list-style-type:none;clear:both;border:1px solid #e0ecee; } #ygrp-vital ul li .ct{ font-weight:bold;color:#ff7900;float:right;width:2em;text-align:right;padding-right:.5em;} #ygrp-vital ul li .cat{ font-weight:bold;} #ygrp-vital a { text-decoration:none;} #ygrp-vital a:hover{ text-decoration:underline;} #ygrp-sponsor #hd{ color:#999;font-size:77%;} #ygrp-sponsor #ov{ padding:6px 13px;background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;} #ygrp-sponsor #ov ul{ padding:0 0 0 8px;margin:0;} #ygrp-sponsor #ov li{ list-style-type:square;padding:6px 0;font-size:77%;} #ygrp-sponsor #ov li a{ text-decoration:none;font-size:130%;} #ygrp-sponsor #nc { background-color:#eee;margin-bottom:20px;padding:0 8px;} #ygrp-sponsor .ad{ padding:8px 0;} #ygrp-sponsor .ad #hd1{ font-family:Arial;font-weight:bold;color:#628c2a;font-size:100%;line-height:122%;} #ygrp-sponsor .ad a{ text-decoration:none;} #ygrp-sponsor .ad a:hover{ text-decoration:underline;} #ygrp-sponsor .ad p{ margin:0;} o {font-size:0;} .MsoNormal { margin:0 0 0 0;} #ygrp-text tt{ font-size:120%;} blockquote{margin:0 0 0 4px;} .replbq {margin:4;} -- ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
Re: [mediacare] Heboh Hibah Harta Karun
Mas Ambon, saya sangat amat prihatin dgn tertipunya Prof Malik senilai 2 milyar lebih itu oleh orang Nigeria [? atau afrika ] Saya pernah posting juga soal penipuan yg sering sekali thd orang2 kita baik business man maupun pemerintahan yg cukup intelek , nilainya bisa miliaran ... Belum lama ini kawan saya anak bekas Menteri jaman BK, intelek dr Belanda, juga kena sampai 320 000 Euro !! Uang yg susah payah dikumpulkan atau warisan ortu habis sirna begitu aja, tapi yg bersangkutan masih juga percaya dan mempromosikan musibah itu pada kawan2nya ... Jadi Pak polisi mudah2an bisa meringkus yg sdh tertangkap itu, belut yg ber oli , licin luar biasa, bisa membodohi org2 kita yg [ maaf ] tamak dan rakus Saya pernah juga beberapa kali dikirimi surat2 begitu tapi masuk kranjang sampah ... Salam , martin - jkt - Original Message From: Sunny [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 8, 2007 3:46:27 PM Subject: [mediacare] Heboh Hibah Harta Karun Refleksi: Ini bukti bahwa sekalipun seorang profesor tahu banyak hal tetapi tidak mengetahui semua hal. Agaknya kedudukan Prof Malik begitu empuk mengakibatkan beliau kurang rajin membaca hal-hal umum dan oleh karena itu rahasia umum tentang janji harta karum jenis ini tidak diketahui atau mungkin juga satu sekolah dengan Dr Said Agil Al Munawar, mantan menteri agama NKRI yang bermimpi bahwa di Batutulis tertanam harta karum yang bisa melunasi hutang luarnegeri yang ditinggalkan pemerintahan oleh Haji Muhammad Soeharto. Baik prof Malik dan Dr Said, keduanya terlibat dalam soal uang tidak halal dan mesti menginap pada hotel tanpa kebebasan. Dan barangkali juga dapat dikatakan bahwa biasanya yang memiliki banyak harta mau lebih banyak lagi, tak pernah kenal atau lupa akan arti dari makna cukup sekian saja. http://www.gatra.com/versi_cetak.php?id=108443 Penipuan Heboh Hibah Harta Karun Profesor Malik, sebutlah namanya demikian, benar-benar apes. Kekayaan rektor universitas swasta di Jakarta Barat itu amblas dalam waktu kurang dari sebulan. Padahal, harta yang hilang itu adalah hasil jerih payahnya selama 40 tahun. Dua milyar rupiah lebih saya ditipu, ujarnya kesal, Rabu pekan lalu, di Polda Metro Jaya. Penipuan itu bermula dari sebuah surat elektronik (e-mail) yang diterima Malik, 3 September lalu. Surat elektronik itu, kata Malik, dikirim oleh orang yang mengaku dari Bank of Africa yang berpusat di Burkina Faso, sebuah negara miskin di Afrika Barat. Di dalam e-mail itu pula, menurut Malik, tertulis pesan bahwa Prince Shanka Moye telah diutus sebagai pembawa box family treasure alias peti harta karun. Berdasarkan scan exre barang berharga, peti itu ditaksir bernilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 200 milyar. Untuk meyakinkan Malik, e-mail itu dilampiri bukti scan exre dan surat jalan airway bill sebagai identitas Moye. Katanya, harta karun itu tersimpan di Bank of Africa sebagai milik keluarga pengusaha kaya raya asal Jerman. Namun keluarga pemilik peti harta karun itu tewas dalam kecelakaan pesawat terbang di Landasan Udara Deegol, Prancis, tujuh tahun silam. Karena itu, peti tersebut dihibahkan pada Malik. Hebatnya, pengirim e-mail itu tahu betul jejak rekam Malik. Di sana antara lain disebut, Malik pernah bekerja di bagian keuangan PBB. Sebenarnya, kata Malik, surat itu tidak menjelaskan alasan harta tersebut dihibahkan kepadanya. Dia hanya mengatakan, kami dengar universitas Bapak antusias membangun kampus internasional, ujarnya. Malik pun menyanggupi tawaran hibah itu berikut sederet persyaratannya. Pertama, ia mentransfer uang Rp 56,7 juta ke rekening BCA Cabang Mandala Raya, Jakarta Barat, atas nama Yuniwaty Veronik. Selanjutnya, Moye memintanya bertemu secara langsung di Hotel Atlet Century Park, Jakarta. Undangan itu disertai permintaan agar Malik membawa uang tunai sebesar Rp 320 juta. Syarat itu pun dipenuhi Malik tanpa curiga. Dalam pertemuan kali pertama itu, Malik tidak lupa mengambil gambar lelaki berusia 32 tahun itu. Esoknya, Jumat malam 7 September, lagi-lagi Moye mengontak Malik. Ia diminta bertemu di Club House, Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Moye memperlihatkan tanda pengenal sebagai seorang diplomat. Malam itu Malik sepakat untuk menambah lagi uang pelicin sebesar Rp 100 juta. Uang itu adalah syarat pencairan harta karun yang belum turun seluruhnya. Besoknya, uang itu diserahkan secara tunai kepada Moye di halaman parkir Hotel Atlet Century Park. Malik benar-benar seperti sedang terbius. Buktinya, pada 13 September, ia mentransfer lagi uang sebesar Rp 1,3 milyar ke rekening Bank Lippo atas nama Diallo Mamadou Noumou. Itu pun belum cukup. Sebagai syarat terakhir, guru besar ilmu ekonomi itu masih harus menyerahkan uang tunai sebesar Rp 1,7 milyar. Setelah dihitung-hitung, ternyata uang yang diserahkan Malik kepada Moye mencapai Rp 3,4 milyar! Begitu menyadari besarnya uang yang sudah dibobol,