Kembali saya ingin menarik topik ini ke masalah perang paderi.
Pertanyaan mendasar saya, apakah memang Tuanku Imam Bonjol dan pentolan
perang paderi ini memang merupakan pahlawan di hati orang minangkabau??
Lalu akan muncul juga pertanyaan-pertanyaan lain seperti..
Pertama
Inilah yang saya khawatirkan adanya upaya-upaya untuk mencabut
akar keagamaan (agama Islam ) dari budaya minang.
Salah satu cara dari upaya proses kristnisasi adalah dengan menghilangkan
hubungan antara agama Islam dan adat masyarakat minang atau dengan
jalan
sanak Ben,
apakah ada suruhan di Alquran mengawinI budak?
(perhatikan akhiran I disini)
menurut apa yg saya baca bahwa perintah mengawinI/menikahI
itu adanya di surah 4:3 yg merujuk kepada 'anak yatim' berarti
para janda.
tolong berikan rujukan sanak yg mengatakan orang boleh
mengawini
PROTECTED]
To: Mantari Sutan RantauNet@googlegroups.com
Sent: Thursday, May 24, 2007 6:30:03 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Bamacam-macam caro dakwah
Inilah yang saya khawatirkan adanya upaya-upaya untuk mencabut
akar keagamaan (agama Islam ) dari budaya minang.
Salah satu
Mak Boes yang terhormat..
sejauh yang saya pahami dari ayat tersebut adalah larangan Tuhan untuk
mengawini wanita yang telah bersuami. Namun Alloh menganjurkan untuk mengawini
budak-budak yang dimiliki untuk menghindarkan zina..itu terjemahan bebas saya..
poin yang ingin saya sampaikan
nilai jual yang tinggi, kenapa Sumatera Barat tidak.
Jadi kan dakwah menjadi andalan wisata religi nya.
Wassalam,
Nanang
- Original Message
From: Arnoldison
To: Mantari Sutan
Sent: Thursday, May 24, 2007 6:30:03 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Bamacam-macam caro dakwah
Inilah
)
_
From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of benni inayatullah
Sent: Thursday, May 24, 2007 8:23 AM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Bamacam-macam caro dakwah
Mak Boes yang terhormat..
sejauh yang saya pahami dari ayat
Membaca komentar Pak Adhi dibawah ini saya kok tiba tiba merasa tidak punya
hak untuk mendalami al Quran dengan pikiran saya sendiri. saya kok merasa Islam
dengan kitab suci Al Quran ini khusus diturunkan untuk orang yang berbahasa
arab sehingga bagi saya yang tidak bisa berbahasa arab tidak
Kalau berbicara tentang perjuangan maka yang patut diukur adalah
nilai yang diperjuangkan itu.
Seandainya ukuran scope perjuangan kemerdekaan itu diukur secara
geografis sekarang (dari wilayah Sabang sampai Merauke) maka
hampir dipastikan semua perjuangan
Menurut saya, yang dituliskan adalah pak Adhi adalah bukan suatu
bentuk diskriminasi atau larangan bagi orang untuk memahami dan
mendalami Quran, melainkan suatu 'map' dan petunjuk bagi orang yang
ingin memahami Islam secara keseluruhan secara baik dan benar.
Ibarat kita ingin
Mudah-mudahan begitu Pak Arnold..sebenarnya cape juga mendiskusikan hal
ini..karena akan panjang sekali dan bisa saja ngelantur kemana mana..sebaiknya
kita akhiri saja dan lanjutkan dengan topik lain..
salam
Ben
Arnoldison [EMAIL PROTECTED] wrote:
Menurut saya, yang dituliskan adalah pak
benni inayatullah [EMAIL PROTECTED] wrote:
kalau dilihat dari konteks negara bangsa tentu kita tidak bisa mangatakan Imam
Bonjol ini memberontak karena belum ada negara ketika itu..yang ada termasuk
dalam wliayah administratif hindia belanda yang di berada dalam genggaman
sebuah
On 5/22/07, benni inayatullah [EMAIL PROTECTED] wrote:
... tapi kalau kita bawakan ke konteks bernegara seperti saat ini maka
gerakan paderi
yang beraliran wahabi ini hampir sama dengan Forum Pembela Islam (FPI) yang di
komandani Habieb Riziq. Menegakkan syariat Islam dengan Pedang
Pak Benni Inayatullah dan dunsanak lainnya ysh,
Perlu diluruskan mengenai paham wahabi atau ahlussunnah wal jama'ah.
FPI itu bukan berpaham wahabi atau ahlussunnah wal jama'ah. Ahlussunnah wal
jama'ah tidak sembarangan menegakkan islam dengan senjata. Jangankan itu,
seorang ahlussunnah atau
Wa'alaikumsalam
Ambo satuju jo Apak.
Ambo nan mudo maliek diantaro kawan-kawan nan marantau, baiek katiko di
banduang maupun kini di jakarta. rato-rato kawan-kawan nan kuliah kalua
sumbar adalah mewakili sebagian orang orang ka cadiak jo ka pandai di
minangkabau nantinyo dan memang bantuak
Wah..wah..fatal sekali kekeliruan yang saya buat..terima kasih Om Riri dan
Mak Lembang yang telah mengingatkan..karena semangat kuat untuk berdiskusi
namun waktu terbatas untuk menulis panjang maka jadinya seperti ini..apa yang
dituangkan kedalam tulisan tidak mampu menerjemahkan pikiran yang
Betul Ridha..saya sepakat..saya tidak mambendingkan perjuangan Muhammad bin
'Abdil Wahhab..saya hanya mengatakan paderi ini beraliran wahabi. dan
sesungguhnya gerakan paderi juga tidak melawan pemerintah. mereka mengakui
pemerintahan belanda sesungguhnya meskipun penyerahan kedaulatan
Pak Zul yang bijak..
saya sebetulnya tidak pernah menyatakan FPI ini berpaham wahabi. yang saya
katakan adalah gerakan paderi dalam melakukan pemurnian ajaran Islam di
Minangkabau hampir mirip dengan FPI saat ini yang menggunakan kekerasan.
bahwa paderi melakukan ekkerasan tidak terbantahkan
Pak Zul..
saya agak takut dengan hal ini..apakah tidak ada ruang bagi kita untuk mengkaji
agama, mendalaminya dan memahaminya secara tekstual dan kontekstual ? Apakah
kita musti selalu merujuk kepada tafsir ulama yang hidup ratusan tahun lalu ?
sedangkan masalah kehidupan saat ini sudah jauh
Sekedar komentar,
Saya beranalogi seperti ini, bila saya menemukan tulisan-tulisan
dari almarhum ayah saya mengenai kehidupan beliau, sepak terjang
beliau selama hidup, kepada siapakah saya bertanya bila ingin
mendapat informasi lebih lanjut ?
Kalaulah ada kakek dan
Kalu kita menganggap keseluruhan isi Al Quran dan Hadist adalah sejarah mungkin
iya pak Arnol..tapi saya yakin Al Quran dan Hadist selain memuat sejarah,
cerita juga memuat cara hidup dan ketentuan ketentuan , hukum hukum Tuhan
untuk menjawab persoalan seputar kehidupan manusia. dan itu butuh
On 5/22/07, benni inayatullah [EMAIL PROTECTED] wrote:
... tapi kalau kita bawakan ke konteks bernegara seperti saat ini maka
gerakan paderi
yang beraliran wahabi ini hampir sama dengan Forum Pembela Islam (FPI)
yang di
komandani Habieb Riziq. Menegakkan syariat Islam dengan Pedang
Waalaikumsalam wr wb.
Manuruik ambo, panyakik ko bukan di anak2 tu, tapi di urang gaeknyo.
Ambo raso, ndak usah jaua2 bana mancari sumbernyo, ndak usah langsuang sampai
ka Perang Paderi bagai do. Awak cubo dulu mancaliak nan nampak kini.
Mungkin dari siko lah nampak masalahnyo:
Menurut saya terjemahan dari surat an Nisaa 24 dan Nisa 25
ke dalam bahasa Indonesia sudah sangat jelas, dan mudah
difahami.
Saya kurang faham dengan apa yang dimaksud dusanak Benny
dengan keharusan tafsir ulang ?
Arnoldison
kalau merujuk ke Nabi Muhammad yang juga melakukan kekerasan dengan perang
juga tidak bisa disamakan dengan kondisi paderi ketika itu..Nabi memutuskan
berperang karena
Terima kasih pak Adhi..
saya memang sedang memulai usaha mendalami politik Islam ini, mudah2an dengan
bantuan pak Adhi akan lebih baik lagi.
mengenai penaklukan bani Musthaliq ini sejauh yang saya ketahui dari bacaan
yang tidak terlalu banyak disebabkan oleh keengganan bani itu membayar zakat.
Saya quote pernyataan dari dusanak benny :
bi kalau ditafsirkan secara lieterer saja sudah bermasalah..
Tak ada yang salah secara literal terjemahan dan penafsiran dari
ayat ini.
Para mufassir tidak berbeda pendapat tentang maksud dan tujuan
aya-ayat ini yaitu
Terima kasih Pak Arnold..saya memang masih kurang terhadap istilah2
ini..mudah2an lain kali akan lebih baik lagi..tapi isi/substansi yang saya
maksud telah tersampaikan bukan ?
Arnoldison [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya quote pernyataan dari dusanak benny :
bi kalau ditafsirkan secara
Sejarah memang His-Story..ceritanya tergantung siapa yang bercerita dan dari
sudut mana dia menilik kejadian tersebut. tak terlepas juga dari idea yang
dimiliki orang tersebut. jadi kalau menilai sejarah yang tepat hanyalah lewat
orang yang bercerita tanpa punya beban sejarah apapun, bebas dari
Sanak Zul Fikri dan Sanak Sadonyo di Palanta.
Ambo ingin lo bapandapek saketek, nan ambo tulis dengan warna biru di
bawahko. Maaf, tulisan sabalumnyo ambo potong-potong, ambo tinggakan nan ambo
komentari sajo.
ZUL FIKRI [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kambali ka topik nan kito
Waalaikumsalam w.w. Dunsanak Arnoldison,
Batua sakali apo nan Sanak tulih tu. Jadi paralu kito susun samacam kabijakan
jo strategi untuak mambagi karajo dakwah ko, buikan hanyo sasuai jo nan ka
badakwah, tapi juo sasuai jo nan ka dikwahi.
Wassalam,
Saafroedin Bahar
Arnoldison
31 matches
Mail list logo