Assalamualaikum w.w. Cucunda Andre,
Tarimo kasih pandapek Cucunda ko. Mudah-mudahan dibaco
pulo dek Angku Azmi Dt Bagindo dan Ananda Dt Endang.
Wassalam,
Saafroedin Bahar (70)
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Assaalamualaikum warahmatullaahi wabarokatuh,
>
>
> Quote "Saafroedin Bahar":
>
Assalamualaikum w.w. Ananda Dt Endang,
Masih belum jelas bagi saya, bagian mana dari
'penafsiran dan logika' saya yang menyebabkan Ananda
mengambil kesimpulan bahwa saya berpendapat agama
adalah di bawah negara. Saya cukup lama menggeluti
masalah ini, dan belum pernah berpendapat sependapat
seper
On 3/26/07, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Sebentar saya lihat tanggapan terdahulu dan cukup terkejut dengan penafsiran
> dan logika bapak. Dengan logika seperti itu kita di Indonesia ini bisa
> mengatakan bahwa agama adalah di bawah negara, apalagi Menteri Agama juga
> sekedar 'pembantu'
Pak Saaf ysh,
Sebentar saya lihat tanggapan terdahulu dan cukup terkejut dengan penafsiran
dan logika bapak. Dengan logika seperti itu kita di Indonesia ini bisa
mengatakan bahwa agama adalah di bawah negara, apalagi Menteri Agama juga
sekedar 'pembantu' Presiden.
Dengan demikian saya cukup
Assaalamualaikum warahmatullaahi wabarokatuh,
Quote "Saafroedin Bahar":
Kini ado
kamungkinan varian lain dari 'basandi' yaitu
'basisian". Kok tafsiran iko nan akan kito anuik, mako
ABS SBK akan mampunyai arti : " Adat Basisian jo
Syarak, Syarak [sajo] nan Basandi Kitabullah". Apo iyo
baitu pa
Assalamualaikum w.w. Ananda Dt Endang dan Ananda Ahmad
Ridha,
Dari respons Ananda Dt Endang saya melihat bahwa
dialog Ananda berdua yang sesungguhnya bisa berkembang
sebagai langkah awal dari upaya mencari solusi dari
'deadlock' yang berusia 170 tahun ini, ternyata masih
belum bisa dilanjutkan, k
On 3/25/07, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Untuk itu suatu kezaliman menurut hemat saya bila mempertentangkan adat dan
> agama sedemikian rupa, karena tatanan telah dibentuk dan disusun agar
> keduanya berjalan secara harmonis.
>
Saya bukan hendak mempertentang-tentangkan namun memang
Ysh Pak Saaf dan Adik Ahmad Ridha,
Saya tidak menemukan surat Ridha di browser yahoo.com saya, dan syukurlah
bila disampaikan ulang. Sebenarnya tidak semua email yang masuk dapat saya
baca, berhubung kesibukan saat ini. Untuk menanggapi panjang lebar mohon waktu
hingga 2 minggu ke depan, berhu
Assalamualaikum w.w. Ananda Ahmad Ridha dan Ananda Dt
Endang,
Saya memperhatikan dengan cermat dialog ini, dan saya
mengharap Ananda Dt Endang bersedia menjedi juru
bicara para fungsionaris adat, bukan hanya untuk
menjawab sanggahan Ananda Ahmad Ridha, tetapi juga
untuk mencari formula yang dapat