On 11/6/06, The_Eye_In_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagaiman kalo dipandang dari sisisingle company==single authority ?tapi tiap bagian dari company itu memilikiotoritas (minimal dalam bayangan orangnya dia memiliki otoritas data)
- Legalitas penyimpananNah ini saya bingung, maksudnya gimana?
Made Wiryana wrote:
On 11/4/06, *The_Eye_In_The_Sky* [EMAIL PROTECTED]
Ada beberapa hal dari sisi organisasi yang sering menyulitkan antara lain
- Otoritas terhadap data
Bagaiman kalo dipandang dari sisi single company==single authority ?
- Legalitas penyimpanan
Nah ini saya bingung,
On 11/4/06, The_Eye_In_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote:
Soal sentralisasi data, ini saya yg heran, kok masih saja banyak companyyg tidak melakukannya yah? Padahal ongkos jaringan sudah murah danperformance yg dibutuhkan bukan pada level yg critical (artinya pakai
CIFS dan NFS juga OK)Ada beberapa
On 11/5/06, Rony Ferdiansyah [EMAIL PROTECTED] wrote:
Di buku lain bahkan disebutkan bahwa poor execution/implementationterhadap good/appropirate strategy dampaknya lebih jelek daripadapoor/inappropriate strategy dengan good execution/implementation.
Ndak ada di buku tapi selalu berlaku. Yang
On 11/4/06, The_Eye_In_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote:
Firdaus Tjahyadi wrote: wah blom tahu nih abang install linux desktop kaya gimana puyengnya. kalo installnya mungkin gampang tinggal pakai tools kaya kickstart, debian installer etc selesai tapi biasanya kerjaan migrasi nggak selesai
sampe
On 11/5/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saran saya ya sebaiknya sekalian install Linux, anda perlu menjual ide
ke management untuk melakukan centralisasi data, pembuatan jaringan yangbagus, dan hardware uniformity. Beritahukan bahwa uang yg dihemat daritidak perlunya membayar
On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/2/06, Irwin Day [EMAIL PROTECTED] wrote:
2006/11/2, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED]:
On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
betul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan
yg mengurusi
On 11/4/06, The_Eye_In_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote:
...
Saran saya ya sebaiknya sekalian install Linux, anda perlu menjual ide
ke management untuk melakukan centralisasi data, pembuatan jaringan yang
bagus, dan hardware uniformity. Beritahukan bahwa uang yg dihemat dari
tidak perlunya
Budi Rahardjo wrote:
Yes, good luck on this. (Maksud saya sarkasme lho. he he he.)
It is easier said than done. Terlihat mudah, tapi nyatanya susah.
(Kalau nggak susah, tentunya sekarang semua sudah pakai Linux.)
well, kebetulan saya kerjanya di Unix vendor, jadi selama ini kalo
client-nya
On 11/2/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bikin strategi bisa, mengeksekusinya yang 'mbuh' :-)
SALAH !! eksekusi adalah bagian dari rencana kita (si strategi itu).
Jadi, emang gak bisa bikin strategi .. :)
Hmmm.. Menurut sy bikin strategi dan eksekusi strategi itu dua hal
yang
Firdaus Tjahyadi wrote:
betul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan
yg mengurusi HAKI aja sudah 1 minggu lebih belum selesai dan betul 1
hari paling dapat
= 5 PC karena engineernya cuma 2 orang dan menunggu usernya nggak pakai
komputer :-(
serta bener banget
Firdaus Tjahyadi wrote:
wah blom tahu nih abang install linux desktop kaya gimana puyengnya.
kalo installnya mungkin gampang tinggal pakai tools kaya kickstart,
debian installer etc selesai tapi biasanya kerjaan migrasi nggak selesai
sampe disitu.
kalo saya mulai dari
1. Assesment
Irwin Day wrote:
FYI,
temen yang di semarang barusan kontak, distro khusus warnet ( Pinux 2)
sudah siap, sayang dia sekarang kesulitan duit untuk test dan nyebarin
CD-nya. Padahal distro ini lumayan diminati oleh warnet dan non warnet.
Coba minta bikin homepage atau blog soal ini, kalau
On 11/2/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/2/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagi saya, perush yang bisa support linux ya berkontibusi nyata pada komunitas linux. seperti membuat distro (Ubuntu, BlankON)
Membuat opensourse software (playsms, endonesia.com,) Menyediakan
On 11/2/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
sebenarnya, kalau dilihat lebih jauh (subyektif yang saya lihat),mereka tidak begitu pusing dengan trademark. tapi memang trademarklinux ini sedikit sekali pemainnya. sedikit sekali pemain, karenakalau bermain-main di situ, bisa ndak sustain karena demand
On 11/2/06, fade2blac [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sayangnya usaha untuk menjadi payung atau upaya untuk menyatukan gerakanagar lebih terstruktur, menjadi salah satu bagian gerakan sporadis itu.Ada YPLI. Ada KPLI. Ada LUG. Ada KSL. Semua berjalan (atau diam?) sendiri.
Mungkin ini ada hubungannya
On 11/2/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:
katanya opensource didasari semangat gotong-royong / kolaborasi.. kokdijadiin alasan.. :DMungkin masalahnya cuma 1.. gak mau ajak orang yang ngerti bisnis..dikira bikin program sama dengan bikin usaha.. harus banyak belajar
dari Pak Edi yang
On 11/2/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagi saya, perush yang bisa support linux ya berkontibusi nyata padakomunitas linux.seperti membuat distro (Ubuntu, BlankON)Gimana dengan badan pemerintha yang mendukung pembuatan distro ? heheh termasuk mendukung ndak (kasihan badan pemerintah
On 11/2/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
(Dulu waktu ditanya orang apakah ada perusahaan yang memberikan suport Linux, saya jawab ada, antara lain Nurul Fikri, Linuxindo, dan saya... he he he.)Diabsen saja kali perusahaan2 seperti itu. Terus bikin 'artikel'
khusus di Infolinux dan majalah-majalah
On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
betul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan yg mengurusi HAKI aja sudah 1 minggu lebih belum selesai dan betul 1 hari paling dapat
= 5 PC karena engineernya cuma 2 orang dan menunggu usernya nggak pakai komputer
2006/11/2, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED]:
On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
betul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan yg mengurusi HAKI aja sudah 1 minggu lebih belum selesai dan betul 1 hari paling dapat
= 5 PC karena engineernya cuma 2 orang dan
Ya itu penyakitnya walau kenyataannya tetep aja support dari vendor besar
tersebut tak diperoleh. Cuma paling ndak bikin si boss tenang, dan bisa
tidur soalnya kalau ada apa-apa ada kambing hitam
IMW
Kalo di jakarta, perusahaan besar yang megang vendor besar juga agak
sulit ngasih support
On Thu, Nov 02, 2006 at 10:28:06AM +0100, Made Wiryana wrote:
On 11/2/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
(Dulu waktu ditanya orang apakah ada perusahaan yang memberikan
suport Linux, saya jawab ada, antara lain Nurul Fikri, Linuxindo,
dan saya... he he he.)
Diabsen saja kali
On 11/2/06, Irwin Day [EMAIL PROTECTED] wrote:
2006/11/2, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED]:
On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
betul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan yg mengurusi HAKI aja sudah 1 minggu lebih belum selesai dan betul 1 hari paling
Made Wiryana wrote:
kebetulan kenal satu institusi yang bermaksud melegalkan OS mereka
dengan membeli paket. saya bilang pakai ubuntu saja :-) tapi
pertanyaan
valid mereka: nanti kalau ada apa-apa siapa yang mau/bisa membantu?
selama ini mereka mengandalkan pihak ketiga
Budi Rahardjo wrote:
Sedikitnya sudah ada 1 perusahaan yang secara formal mendukung
(memberikan layanan) untuk Linux. Saya lupa namanya, Eksis, Exis
atau seperti itulah namanya. Waktu itu mereka memberikan presentasi.
Good.
Semakin banyak perusahaan seperti itu semakin baik.
(Dulu waktu
Arie Reynaldi Z wrote:
Bisnis linux di Indonesia kurang berhasil, mungkin karena yang
menjalankan rata-rata orang teknis yang gak terlalu paham masalah
bisnis (management, marketing, etc). Kalau diminta bikin aplikasi SCM,
CRM, etc pake SAP, Oracle, di atas linux ato embeded system, pasti
Ya itu penyakitnya walau kenyataannya tetep aja support dari vendor besar
tersebut tak diperoleh. Cuma paling ndak bikin si boss tenang, dan bisa
tidur soalnya kalau ada apa-apa ada kambing hitam
Kesimpulannya, perusahaan konsultan Linux harus juga bergerak di
bidang peternakan dan pembiakan
On 11/2/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya ama mas Rus pernah bikin daftarnya :-) ada daftar persh tersebut tapi mungkin perlu diupdate. Daftar tersebut saya bagi per propinsi.dulu banyak yang minta dan saya berikan dengan harapan ada kontribusi untuk udpate data,
ternyata tak ada
On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
wah blom tahu nih abang install linux desktop kaya gimana puyengnya.
kalo installnya mungkin gampang tinggal pakai tools kaya kickstart,
debian installer etc selesai tapi biasanya kerjaan migrasi nggak
selesai sampe disitu.Saya pernah ngobrol
On 11/2/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalo di jakarta, perusahaan besar yang megang vendor besar juga agaksulit ngasih support linux. Saya pernah kontak salah satu perusahaanyang terkenal megang Novell, dan waktu saya tanya SuSE di support gak
? gak bisa jawab.. waaah.. back to
On 11/2/06, Andre Kusuma [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ya itu penyakitnya walau kenyataannya tetep aja support dari vendor besar tersebut tak diperoleh.Cuma paling ndak bikin si boss tenang, dan bisa tidur soalnya kalau ada apa-apa ada kambing hitam
Ini toh, feature yang mereka bayar :)Ya kambing
On 11/2/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:
BTW, jangan hanya masalah kambing hitam. Bagaimana juga urusankomisi-nya. Karena produk non-proprietary ini nampaknya (hanyanampaknya) ongkosnya tidak akan besar, maka tentunya ini segeraberkorelasi dengan komisi yang lebih kecil juga.
Ini yang
bbrp kalangan menduga, kurang suksesnya 'propaganda' migrasi
ke linux disebabkan karena penegakan HAKI yang hangat-hangat
tahi ayam, pilih kasih, dan sengaja dimanfaatkan oleh oknum
dst..dst.. sebenarnya (menurut saya) kurang sukses ya karena
memang: pertama, tidak/belum ada pusat
On Wed, Nov 01, 2006 at 03:06:39PM +0700, Arie Reynaldi Z wrote:
Bisnis linux di Indonesia kurang berhasil, mungkin karena yang
menjalankan rata-rata orang teknis yang gak terlalu paham masalah
bisnis (management, marketing, etc). Kalau diminta bikin aplikasi SCM,
CRM, etc pake SAP, Oracle,
Bisnis linux di Indonesia kurang berhasil, mungkin karena yang
menjalankan rata-rata orang teknis yang gak terlalu paham masalah
bisnis (management, marketing, etc). Kalau diminta bikin aplikasi SCM,
CRM, etc pake SAP, Oracle, di atas linux ato embeded system, pasti
bisa. Tapi disuruh
Sedikitnya sudah ada 1 perusahaan yang secara formal mendukung
(memberikan layanan) untuk Linux. Saya lupa namanya, Eksis, Exis
atau seperti itulah namanya. Waktu itu mereka memberikan presentasi.
Good.
Semakin banyak perusahaan seperti itu semakin baik.
(Dulu waktu ditanya orang apakah ada
On Thu, Nov 02, 2006 at 10:31:07AM +0700, Arie Reynaldi Z wrote:
SALAH !! eksekusi adalah bagian dari rencana kita (si strategi itu).
Jadi, emang gak bisa bikin strategi .. :)
Hehe semuanya memang bagian dari rencana :-) rencana strategi, rencana
eksekusi, rencana ...
katanya
Budi Rahardjo wrote:
Sedikitnya sudah ada 1 perusahaan yang secara formal mendukung
(memberikan layanan) untuk Linux. Saya lupa namanya, Eksis, Exis
atau seperti itulah namanya. Waktu itu mereka memberikan presentasi.
Good.
Semakin banyak perusahaan seperti itu semakin baik.
(Dulu waktu ditanya
On Thu, Nov 02, 2006 at 10:52:50AM +0700, Budi Rahardjo wrote:
Sedikitnya sudah ada 1 perusahaan yang secara formal mendukung
(memberikan layanan) untuk Linux. Saya lupa namanya, Eksis, Exis
atau seperti itulah namanya. Waktu itu mereka memberikan presentasi.
Good.
Semakin banyak
On Wed, Nov 01, 2006 at 08:30:18AM +0100, Made Wiryana wrote:
Karena orang Jerman ndak sama dengan orang Indonesia he he h, yang saya
tulis dalam paragraf di atas adalah situasi di Indonesia.
sebenarnya, kalau dilihat lebih jauh (subyektif yang saya lihat),
mereka tidak begitu pusing dengan
Pada tanggal 06/11/02, adi [EMAIL PROTECTED] menulis:
On Thu, Nov 02, 2006 at 10:52:50AM +0700, Budi Rahardjo wrote: Sedikitnya sudah ada 1 perusahaan yang secara formal mendukung (memberikan layanan) untuk Linux. Saya lupa namanya, Eksis, Exis
atau seperti itulah namanya. Waktu itu mereka
On 11/2/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagi saya, perush yang bisa support linux ya berkontibusi nyata pada
komunitas linux.
seperti membuat distro (Ubuntu, BlankON)
Membuat opensourse software (playsms, endonesia.com, )
Menyediakan mirror (padinet, cbn )
apa lagi ya bentuk
On Wed, Nov 01, 2006 at 05:26:00AM +0700, Ikhlasul Amal wrote:
Lah, Pak Adi ditanyai tentang cara menggunakan perintah ls, tentu
jadi terlihat mahal dan sayang sumber daya. ;-)
padahal kerjaan saya selama ini tinggal ketik 'ls' itu saja lho
hi..hi.. menurut saya sih bukan soal overqualified
On 11/2/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagi saya, perush yang bisa support linux ya berkontibusi nyata pada
komunitas linux.
seperti membuat distro (Ubuntu, BlankON)
Membuat opensourse software (playsms, endonesia.com, )
Menyediakan mirror (padinet, cbn )
apa lagi ya bentuk
On Thu, Nov 02, 2006 at 11:53:22AM +0700, adi wrote:
barangkali sudah saatnya advokasi freesoftware/opensource ini
bersifat lebih terstruktur. saya lihat advokasi-advokasi yang
ada masih bersifat sporadis dan, maaf, cenderung militan. dan
ada lagi yang, maaf, waton njeplak (yang menyedihkan
Pada hari Selasa, tanggal 31/10/2006 pukul 16:34 +0700, Ikhlasul Amal
menulis:
On 10/31/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tapi tidak cukup ampuh kalau menghadapi proyek agak besar dan ada pertanyaan
Siapa persh besar di belakanga Debian ? Inget yg tanya ndak tahu teknis
dan tahu
On Tue, Oct 31, 2006 at 04:34:57PM +0700, Ikhlasul Amal wrote:
memang berencana menggunakan jasa layanan TI dari luar. Tidak mungkin
bagi mereka memelototi forum diskusi, mailing list, dsb. untuk
mengelola sebuah distro. Perlu ada penjamin di belakangnya. Kalau
ingin dilihat sisi positifnya
On 10/31/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
dulu sempat ngobrol dengan bbrp orang. ya omong-omong kosongsaja lah. sementara ini (menurut saya) orang lagi rame-ramenyaadvokasi opensource/freesoftware (linux misalnya). hal yangyang terpenting yang justru banyak dilupakan ya soal support
ini.Sayangnya
On Tue, Oct 31, 2006 at 07:19:07PM +0100, Made Wiryana wrote:
Sayangnya sering orang lebih melihat bukan support sesungguhnya tapi nama
apa yang bsa jadi jaminan bahwa bisa membeirkan support. Itu juga yang
menyebabkan banyak persh yang masih mengandalkan support bila di belakangnya
ada nama
On 11/1/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
justru karena minus support ini jadi timbul komentar-komentar
miring: softwarenya sih gratis .. tapi supportnya mahal - jadi
ya sama saja. mahalnya biaya support ini kan sudah merupakan
konsekuensi logis dari miskinnya support akan linux. contohnya
On 10/31/06, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote:
dipertaruhkan dan ini banyak karena memang saya tidak dedicated untuk kerjaan itu. kalau berat. mending tak bantuin saja, gratis :-) tapi jangan minta tanggung jawab macem-macem dari saya hi..hi..
Lah, Pak Adi ditanyai tentang cara menggunakan
On 10/31/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Tue, Oct 31, 2006 at 07:19:07PM +0100, Made Wiryana wrote: ada nama distro besar, bayangannya kalau ada distro besar, artinya aman tentram kerta raharja, (padahal belum tentu, bsia aja yg lokal lebih gampang
dipegang).lah debian bisa sukses di munich
53 matches
Mail list logo