[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/6/06, The_Eye_In_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaiman kalo dipandang dari sisisingle company==single authority ?tapi tiap bagian dari company itu memilikiotoritas (minimal dalam bayangan orangnya dia memiliki otoritas data) - Legalitas penyimpananNah ini saya bingung, maksudnya gimana? Ada contoh? Sebagai contoh, di Jerman data milik badan tertentu, TIDAK BOLEH disimpan atau diketahui oleh badan lainnya (UU Privacy, UU Perlindungan data dsb). Hal ini menjadikan menyulitkan 1 organsiasi memiliki sentralisasi penyimpanan (contoh pada kasus Muenchen yg jadi awal thread ini, hal ini salah satu yg menjadikan kompleks) Termasuk walau badan itu sama-sama di 1 badan pemerintahan (misal di kotamadya) - Kebergantungan pada pihak ke 3Ubah mindsetnya, dirayu dengan pandangan bahwa karena ada pihak luar(walau satu company juga) yg menangani data user, user tinggal treatthem as service, seperti pakai keran air di WC, analoginya. Gak perlu pusing sendiri.Untuk beberapa organisasi tidak semudah itu. Meletakkan layanan pada pihak ke-3 artinya bergantung pada pihak ke-3. Contoh simple, data pertambangan atau sumber daya alam Indonesia relatif sekarang dikelola pihak ke 3, dan terasa bagaimanan vulnerable-nya :-) Sepertinya simple, tapi banyak pihak yang tak mau datanya diletakkan di luar rumah nya.Mungkin terlalu sensitifYa kalau mau macan mother computernya CIA, on the 1st time, gak usahpakai open network atuh :DNdak usah setingkat itu :-) setingkat kampus aja masalah otoritas data akan besar otot-ototannya. Coba deh tanya di ITB, UI, atau jkampus lain. Pada rela ndak Jurusan datanya diserahkan semua ke Pusat Komputer nya hehehe CIFS, NFS saya sekarang malah lebih suka pakai sshfs di atas FUSE :-) selama ada lobang ssh mau server di mana aja ndak mumet. bisa cross platform antara Big Endian dengan Little Endian system belum?Ndak peduli, selama sistem itu support FUSE :-). Tapi saya ndak tahu apakah Fuse-nya sudah ada di Operating system lain. Tapi kalau antara hardware yg dengan Endian yg berbeda, selama jalan Linux dan support FUSE, sih ndak ada masalah.Sukanya FUSE ini dia di user space dan cukup via ssh :-) enak mounting di hard disk yg di belakang 2 firewall. IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
Made Wiryana wrote: On 11/4/06, *The_Eye_In_The_Sky* [EMAIL PROTECTED] Ada beberapa hal dari sisi organisasi yang sering menyulitkan antara lain - Otoritas terhadap data Bagaiman kalo dipandang dari sisi single company==single authority ? - Legalitas penyimpanan Nah ini saya bingung, maksudnya gimana? Ada contoh? - Kebergantungan pada pihak ke 3 Ubah mindsetnya, dirayu dengan pandangan bahwa karena ada pihak luar (walau satu company juga) yg menangani data user, user tinggal treat them as service, seperti pakai keran air di WC, analoginya. Gak perlu pusing sendiri. Bagi orang TI, sisi organisasi tidak bisa diabaikan begitu saja khan. (termasuk keras kepalanya beberapa decision maker) Sepertinya simple, tapi banyak pihak yang tak mau datanya diletakkan di luar rumah nya. Mungkin terlalu sensitif Ya kalau mau macan mother computernya CIA, on the 1st time, gak usah pakai open network atuh :D CIFS, NFS saya sekarang malah lebih suka pakai sshfs di atas FUSE :-) selama ada lobang ssh mau server di mana aja ndak mumet. bisa cross platform antara Big Endian dengan Little Endian system belum? Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/4/06, The_Eye_In_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote: Soal sentralisasi data, ini saya yg heran, kok masih saja banyak companyyg tidak melakukannya yah? Padahal ongkos jaringan sudah murah danperformance yg dibutuhkan bukan pada level yg critical (artinya pakai CIFS dan NFS juga OK)Ada beberapa hal dari sisi organisasi yang sering menyulitkan antara lain- Otoritas terhadap data- Legalitas penyimpanan- Kebergantungan pada pihak ke 3Bagi orang TI, sisi organisasi tidak bisa diabaikan begitu saja khan. (termasuk keras kepalanya beberapa decision maker) Sepertinya simple, tapi banyak pihak yang tak mau datanya diletakkan di luar rumah nya. Mungkin terlalu sensitif CIFS, NFS saya sekarang malah lebih suka pakai sshfs di atas FUSE :-) selama ada lobang ssh mau server di mana aja ndak mumet. IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/5/06, Rony Ferdiansyah [EMAIL PROTECTED] wrote: Di buku lain bahkan disebutkan bahwa poor execution/implementationterhadap good/appropirate strategy dampaknya lebih jelek daripadapoor/inappropriate strategy dengan good execution/implementation. Ndak ada di buku tapi selalu berlaku. Yang penting good komisinya kekekekIMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux
On 11/5/06, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote: On 11/4/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Yes, good luck on this. (Maksud saya sarkasme lho. he he he.) It is easier said than done. Terlihat mudah, tapi nyatanya susah. (Kalau nggak susah, tentunya sekarang semua sudah pakai Linux.)Hehehe... itulah di Indonesia (dan barangkali di negara lain juga):teknologi yang sederhana pun sangat mungkin menjadi tidak sederhana di lapangan. Macam-macam penyebabnya, setidaknya faktor lingkunganyang berbeda (ini bukan teori dan praktikum lagi, Tuan!) danskalabilitas.Ini yang saya sebut sustainability dari suatu design terhadap environment yg beda kekekek. Sayangnya design di bidang TI baru tahunt erakhir ini saja memasukkan parameter sustainability. IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/4/06, The_Eye_In_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote: Firdaus Tjahyadi wrote: wah blom tahu nih abang install linux desktop kaya gimana puyengnya. kalo installnya mungkin gampang tinggal pakai tools kaya kickstart, debian installer etc selesai tapi biasanya kerjaan migrasi nggak selesai sampe disitu. kalo saya mulai dari 1. Assesment H/W dan S/W 2. backup data2 HD ( data tersebar dimana2 ) 3. Install 4. Setting Peripheral( ini yg lama karena H/W heterogen) spt. Printer2 yg nggak ada driver bawaan, Scanner, USB,Monitor ada yg bagus ada yg bapuk, Camdig, Soundcard dkksaya lihat problem anda *bukan* pada Install Linux, tapi pada masalah migrasi antara platform desktop A ke desktop B. Ini mau WIndows 98 toWIndows XP, Windows ke BSD, Linux ke BSD ya sama saja susahnya.Saran saya ya sebaiknya sekalian install Linux, anda perlu menjual ide ke management untuk melakukan centralisasi data, pembuatan jaringan yangbagus, dan hardware uniformity. Beritahukan bahwa uang yg dihemat daritidak perlunya membayar OS+Apps bisa digunakan untuk membiayaiinfrastruktur yg membuat kerja lebih efisien. Dengan migrasi ke linux otomatis cara pandang Winblows Desktop minded yg datanya tersebar alias berantakan :-psekarang berubah.Sekarang di setup File server dengan NFS aja dan ada yg samba juga masih nyala buat konek ke GM yg nggak mau pindah ke linux biasanya pegawai ya manggut2 aja pindah ke desktop linux padahal pasti di belakang ngedumel, sementara bosnya asyik2 masih pakai winblows, dasar bos nggak mau ngerasain demam linux juga nih karena bingung di linux kalo mo ini gimana ya salam --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/5/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Saran saya ya sebaiknya sekalian install Linux, anda perlu menjual ide ke management untuk melakukan centralisasi data, pembuatan jaringan yangbagus, dan hardware uniformity. Beritahukan bahwa uang yg dihemat daritidak perlunya membayar OS+Apps bisa digunakan untuk membiayaiinfrastruktur yg membuat kerja lebih efisien. Dengan migrasi ke linux otomatis cara pandang Winblows Desktop minded yg datanya tersebar alias berantakan :-psekarang berubah.menurut saya ini bukan kaitannya dengan Winblows desktop atau tidak. Tapi lebih kepada pendekatan pengelolaan sistem, Dari sentralisasi ketika era PC bangkit orang jadi tergila-gila desentralisasi. Ternyata sekarang desentraslisasi itu menjadi penyakit lainnya. Sekarang banyak instalasi Windows pun menganut prinsip desentralisasi (data, setting dari server utama). Di kampus saya Computing Center menerapkan cara seperit ini, jadi dari komputer manapun kita login, akan mendapatkan sistem yang sama (dan bukan remote desktop atau pun model LTSP) termasuk berkas berkas, dan setting IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: On 11/2/06, Irwin Day [EMAIL PROTECTED] wrote: 2006/11/2, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED]: On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: betul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan yg mengurusi HAKI aja sudah 1 minggu lebih belum selesai dan betul 1 hari paling dapat = 5 PC karena engineernya cuma 2 orang dan menunggu usernya nggak pakai komputer :-( serta bener banget waktu kita banyak kesita buat menjawab pertanyaan2 diatas. Engineer linux yg menguasai linux desktop saya kira lebih sedikit daripada yg kuasai system/programming di indonesia, itu juga jadi kekurangan linux dipakai di company saat ini saya pribadi lebih seneng instalasi server2 yg mungkin cuma butuh 2/3 hari daripada desktop yg bisa berhari-hari kaya begini hayoo siapa bilang instalasi dekstop linux di company itu gampang? Saya ingat jaman awal Win 3.1 :-) instal Windows juga repot, disksetnya banyak. enakan instal DOS dan Wordstar. Engineer yang tahu Win 3.1 juga masih sedikit. IMW Saya pernah kok install 150+ Windows95 dalam 1/2 malam, mulai jam 19.00, mendekati jam 24:00 dah finish lengkap dengan Officenya ;) tapi siapin scriptnya perlu 1 minggu :)) jangan tanya gimana caranya, udah lupa.. ngelakuinnya 7 taun yg lalu. Kalau install linux sebanyak itu juga bisa harusnya ;) wah blom tahu nih abang install linux desktop kaya gimana puyengnya. kalo installnya mungkin gampang tinggal pakai tools kaya kickstart, debian installer etc selesai tapi biasanya kerjaan migrasi nggak selesai sampe disitu. kalo saya mulai dari 1. Assesment H/W dan S/W 2. backup data2 HD ( data tersebar dimana2 ) 3. Install 4. Setting Peripheral ( ini yg lama karena H/W heterogen) spt. Printer2 yg nggak ada driver bawaan, Scanner, USB, Monitor ada yg bagus ada yg bapuk, Camdig, Soundcard dkk 5. Setting File/PrintSharing, Messenger/popup, update software 6. Copy Backup data file/email 7. Training fasttrack Desktop 8. Training fasttrack Open Office ( hayoo disini siapa yg jago open office, susah cari orang yg jago open office di indo) 9 Trouble shouting dkk terus yg jadi kendala ya kita paling banyak ya = 5 PC yang bisa diinstall dalam satu waktu karena tunggu user selesai bekerja dan dulu pernah juga migrasi kantor yg nggak ada jaringannya ya tools2 kickstart, debian-installer ya jelas nggak kepake deh. paling2 ya kloning dd hehehehehehe jelas setiap project itu kan custom nggak mungkin persis sama. ya si SUSE bisa install 3000 PC dalam sekian waktu belum tentu strategi dia bisa diterapkan di project yg lain. kalo nggak ada jaringan mo gimana dong Mas trias yg pernah handle sampe ratusan/ribuan PC di SI jelas lebih pengalaman dari saya dan tahu suka dukanya install linux bahkan sampe ada Tragedi Harddisk segala. ini suka dukanya helpdesk linux hehehehe salam Aq pribadi seh ga ada masalah mo dinstal apa n berapa lama... teknologi makin canggih n beragam spesifikasinya sehingga semakin mudah... kl udah ga konsisten platform nya, buat apa diterusin? unix alike or bisnis linux jg sulit nentuin value-nya krn demand nya jg kabur2... ya kembali ke orang2 nya juga lah... dulu bilang A trus belon bbrp jam dah bilang B... eh tau2 balik ke A lg, tanpa sebab yg jelas n ga boleh protes pula... padahal A n B adalah berbeda sama sekali... mulai dr dos, win, unix, ampe soft2 yg mahal pun khan cm alat bantu... kl ga terbantu, buat apa jg ditolong... kl ga ada solusi win2, ngapain jg berkelahi... lebih enak jg ngejelasin apa itu A n B? masalah orang lain ga bs terima A n B, ya cari yg laen lah yg bs jauh menghargai A n B... kira2 gitu, imho lagian jd helpdesk linux itu menyenangkan seperti halnya membeli barang bajakan... orang indon banget... ampe skr pun aku msh rindu pake ws n lotus 123, n bokap msh doyan pake mesin ketik kesayangannya... hehehe, maklum orang2 konvensional... cmiiw, dipdip --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/4/06, The_Eye_In_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote: ... Saran saya ya sebaiknya sekalian install Linux, anda perlu menjual ide ke management untuk melakukan centralisasi data, pembuatan jaringan yang bagus, dan hardware uniformity. Beritahukan bahwa uang yg dihemat dari tidak perlunya membayar OS+Apps bisa digunakan untuk membiayai infrastruktur yg membuat kerja lebih efisien. Good luck Yes, good luck on this. (Maksud saya sarkasme lho. he he he.) It is easier said than done. Terlihat mudah, tapi nyatanya susah. (Kalau nggak susah, tentunya sekarang semua sudah pakai Linux.) Untuk menerapkan secara resmi Linux untuk sebuah server saja membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. (Lihat tulisan di blog saya beberapa waktu yang lalu.) Saat ini saja saya sedang berusaha untuk membujuk berbagai pihak untuk: - sentralisasi data - mengurangi jumlah jenis hw+OS+apps yang digunakan (tidak 1 jenis atau homogen banget, tapi ya jangan sampai terlalu banyak variasinya) Hasilnya ... masih tetap berjuang :D [Itulah sebabnya, lagi-lagi di salah satu blog saya, saya mencari data tentang market share dari OS di sisi server. Juga trendnya. Maksudnya untuk menunjukkan bahwa Linux sudah mulai masuk ke mainstream.] -- budi --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
Budi Rahardjo wrote: Yes, good luck on this. (Maksud saya sarkasme lho. he he he.) It is easier said than done. Terlihat mudah, tapi nyatanya susah. (Kalau nggak susah, tentunya sekarang semua sudah pakai Linux.) well, kebetulan saya kerjanya di Unix vendor, jadi selama ini kalo client-nya kelas big Enterprise, sudah otomatis kalo untuk server. Unix or Linux, Windows are out :D Untuk menerapkan secara resmi Linux untuk sebuah server saja membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. (Lihat tulisan di blog saya beberapa waktu yang lalu.) Saat ini saja saya sedang berusaha untuk membujuk berbagai pihak untuk: - sentralisasi data - mengurangi jumlah jenis hw+OS+apps yang digunakan (tidak 1 jenis atau homogen banget, tapi ya jangan sampai terlalu banyak variasinya) Hasilnya ... masih tetap berjuang :D Good luck for you, tapi kalo celah company saya bisa masuk, boleh dicoba *shameless plug* :D Soal sentralisasi data, ini saya yg heran, kok masih saja banyak company yg tidak melakukannya yah? Padahal ongkos jaringan sudah murah dan performance yg dibutuhkan bukan pada level yg critical (artinya pakai CIFS dan NFS juga OK) [Itulah sebabnya, lagi-lagi di salah satu blog saya, saya mencari data tentang market share dari OS di sisi server. Juga trendnya. Maksudnya untuk menunjukkan bahwa Linux sudah mulai masuk ke mainstream.] Sebetulnya IDC dan Gartner setiap semester pasti bikin report ini. Cuman kadang di publish free, seperti di slashdot atau www.osnews.com hasil dari leak suatu Unix atau Linux vendor untuk marketing campaign. Nah kalo tidak ada leak, ya kudu beli reportnya :( Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux
On 11/4/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Yes, good luck on this. (Maksud saya sarkasme lho. he he he.) It is easier said than done. Terlihat mudah, tapi nyatanya susah. (Kalau nggak susah, tentunya sekarang semua sudah pakai Linux.) Hehehe... itulah di Indonesia (dan barangkali di negara lain juga): teknologi yang sederhana pun sangat mungkin menjadi tidak sederhana di lapangan. Macam-macam penyebabnya, setidaknya faktor lingkungan yang berbeda (ini bukan teori dan praktikum lagi, Tuan!) dan skalabilitas. -- amal --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Bikin strategi bisa, mengeksekusinya yang 'mbuh' :-) SALAH !! eksekusi adalah bagian dari rencana kita (si strategi itu). Jadi, emang gak bisa bikin strategi .. :) Hmmm.. Menurut sy bikin strategi dan eksekusi strategi itu dua hal yang beda, maka munculah buku teks strategic management yang tebal: Crafting and Executing Strategy, yang tegas membedakan dua hal tersebut. Di buku lain bahkan disebutkan bahwa poor execution/implementation terhadap good/appropirate strategy dampaknya lebih jelek daripada poor/inappropriate strategy dengan good execution/implementation. -rony- --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
Firdaus Tjahyadi wrote: betul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan yg mengurusi HAKI aja sudah 1 minggu lebih belum selesai dan betul 1 hari paling dapat = 5 PC karena engineernya cuma 2 orang dan menunggu usernya nggak pakai komputer :-( serta bener banget waktu kita banyak kesita buat menjawab pertanyaan2 diatas. Engineer linux yg menguasai linux desktop saya kira lebih sedikit daripada yg kuasai system/programming di indonesia, itu juga jadi kekurangan linux dipakai di company saat ini saya pribadi lebih seneng instalasi server2 yg mungkin cuma butuh 2/3 hari daripada desktop yg bisa berhari-hari kaya begini hayoo siapa bilang instalasi dekstop linux di company itu gampang? Anu, komputernya pakai network yg bisa booting PXE tidak? Pakai Red Hat derived disto? Pernah belajar KickStart? Pernah coba Network Install? Kalo iya, mungkin bisa cepat instalasinya, 20 komputer berbarengan juga realistis kalau hardwarenya relatif identik. Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
Firdaus Tjahyadi wrote: wah blom tahu nih abang install linux desktop kaya gimana puyengnya. kalo installnya mungkin gampang tinggal pakai tools kaya kickstart, debian installer etc selesai tapi biasanya kerjaan migrasi nggak selesai sampe disitu. kalo saya mulai dari 1. Assesment H/W dan S/W 2. backup data2 HD ( data tersebar dimana2 ) 3. Install 4. Setting Peripheral ( ini yg lama karena H/W heterogen) spt. Printer2 yg nggak ada driver bawaan, Scanner, USB, Monitor ada yg bagus ada yg bapuk, Camdig, Soundcard dkk saya lihat problem anda *bukan* pada Install Linux, tapi pada masalah migrasi antara platform desktop A ke desktop B. Ini mau WIndows 98 to WIndows XP, Windows ke BSD, Linux ke BSD ya sama saja susahnya. Saran saya ya sebaiknya sekalian install Linux, anda perlu menjual ide ke management untuk melakukan centralisasi data, pembuatan jaringan yang bagus, dan hardware uniformity. Beritahukan bahwa uang yg dihemat dari tidak perlunya membayar OS+Apps bisa digunakan untuk membiayai infrastruktur yg membuat kerja lebih efisien. Good luck Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
Irwin Day wrote: FYI, temen yang di semarang barusan kontak, distro khusus warnet ( Pinux 2) sudah siap, sayang dia sekarang kesulitan duit untuk test dan nyebarin CD-nya. Padahal distro ini lumayan diminati oleh warnet dan non warnet. Coba minta bikin homepage atau blog soal ini, kalau perlu buka rekening sumbangan. Sudah dipublish di milis AWARI kah? Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: On 11/2/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagi saya, perush yang bisa support linux ya berkontibusi nyata pada komunitas linux. seperti membuat distro (Ubuntu, BlankON) Membuat opensourse software (playsms, endonesia.com,) Menyediakan mirror (padinet, cbn ) apa lagi ya bentuk kontribusi yg lain?Bedakan antara perusahaan yang membuat kontribusi dalam membuat produk dan support untuk operasional.Sangat beda. (Jenis orangnya pun beda.)Yang dibutuhkan adalah perusahaan yang memberi dukunganoperasional untuk penggunaan Linux (open source).Maksudnya bagaimana? Ini saya ambil contoh: - Install Linux.Jangan anggap sepele ini. Bayangkan kalau kita dimintauntuk install 1000 komputer. he he he.Kalau 1 hari bisa 4 komputer saja, dibutuhkan 250 harialias 1 tahun baru selesai!!! - Menjawab pertanyaan (help desk)Banyak pertanyaan yang lucu (atau terlihat dungu)yang harus diladeni, seperti misalnya:= bagaimana kalau mau mereboot?= bagaimana kalau mau keluar? = atau itu login?= kok grafiknya hilang?= kok nggak mau ngeprint? (printer udah dinyalain belon?)= komputernya nggak jalan? (maksudnya?)= kok tidak bisa menjalankan program ini?= dan seterusnya - melakukan seting, update secara berkalabetul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan yg mengurusi HAKI aja sudah 1 minggu lebih belum selesai dan betul 1 hari paling dapat = 5 PC karena engineernya cuma 2 orang dan menunggu usernya nggak pakai komputer :-(serta bener banget waktu kita banyak kesita buat menjawab pertanyaan2 diatas.Engineer linux yg menguasai linux desktop saya kira lebih sedikit daripada yg kuasai system/programming di indonesia, itu juga jadi kekurangan linux dipakai di company saat ini saya pribadi lebih seneng instalasi server2 yg mungkin cuma butuh 2/3 hari daripada desktop yg bisa berhari-hari kaya beginihayoo siapa bilang instalasi dekstop linux di company itu gampang? salam --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux.
On Thu, Nov 02, 2006 at 03:12:16PM +0700, Firdaus Tjahyadi wrote: betul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan yg mengurusi HAKI aja sudah 1 minggu lebih belum selesai dan betul 1 hari paling dapat = 5 PC karena engineernya cuma 2 orang dan menunggu usernya nggak pakai komputer :-( Apakah menggunakan software pembantu seperti Kickstart atau Preseed-nya debian-installer? Kalo tidak, boleh tau alasannya kenapa? Ronny signature.asc Description: Digital signature
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: katanya opensource didasari semangat gotong-royong / kolaborasi.. kokdijadiin alasan.. :DMungkin masalahnya cuma 1.. gak mau ajak orang yang ngerti bisnis..dikira bikin program sama dengan bikin usaha.. harus banyak belajar dari Pak Edi yang sukses bikin bisnin RBE (roti bakar edi) kali.. :DRie banyak yang berhasil cuma ndak keliatan kekekekekke bisnis Open Source tergolong bisnis yang memanfaatkan open source khan ? IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagi saya, perush yang bisa support linux ya berkontibusi nyata padakomunitas linux.seperti membuat distro (Ubuntu, BlankON)Gimana dengan badan pemerintha yang mendukung pembuatan distro ? heheh termasuk mendukung ndak (kasihan badan pemerintah diprotes mulu, giliran ada dukungan ndak pernah disebut kekekek) Membuat opensourse software (playsms, endonesia.com ,)Menyediakan mirror (padinet, cbn )apa lagi ya bentuk kontribusi yg lain?Materi ajar, penerjemahan, advokasi ??? (nyediain es alpuket hehehe)IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: (Dulu waktu ditanya orang apakah ada perusahaan yang memberikan suport Linux, saya jawab ada, antara lain Nurul Fikri, Linuxindo, dan saya... he he he.)Diabsen saja kali perusahaan2 seperti itu. Terus bikin 'artikel' khusus di Infolinux dan majalah-majalah bisnis lain ..Saya ama mas Rus pernah bikin daftarnya :-) ada daftar persh tersebut tapi mungkin perlu diupdate. Daftar tersebut saya bagi per propinsi. dulu banyak yang minta dan saya berikan dengan harapan ada kontribusi untuk udpate data, ternyata tak ada ihik...ihik Saya bagi persh yang menyediakan support, training, dan kontribusi ke Open Source, Termasuk client-clien tyang pernah ditanganiIMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: betul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan yg mengurusi HAKI aja sudah 1 minggu lebih belum selesai dan betul 1 hari paling dapat = 5 PC karena engineernya cuma 2 orang dan menunggu usernya nggak pakai komputer :-(serta bener banget waktu kita banyak kesita buat menjawab pertanyaan2 diatas.Engineer linux yg menguasai linux desktop saya kira lebih sedikit daripada yg kuasai system/programming di indonesia, itu juga jadi kekurangan linux dipakai di company saat ini saya pribadi lebih seneng instalasi server2 yg mungkin cuma butuh 2/3 hari daripada desktop yg bisa berhari-hari kaya beginihayoo siapa bilang instalasi dekstop linux di company itu gampang? Saya ingat jaman awal Win 3.1 :-) instal Windows juga repot, disksetnya banyak. enakan instal DOS dan Wordstar. Engineer yang tahu Win 3.1 juga masih sedikit.IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
2006/11/2, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED]: On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: betul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan yg mengurusi HAKI aja sudah 1 minggu lebih belum selesai dan betul 1 hari paling dapat = 5 PC karena engineernya cuma 2 orang dan menunggu usernya nggak pakai komputer :-(serta bener banget waktu kita banyak kesita buat menjawab pertanyaan2 diatas.Engineer linux yg menguasai linux desktop saya kira lebih sedikit daripada yg kuasai system/programming di indonesia, itu juga jadi kekurangan linux dipakai di company saat ini saya pribadi lebih seneng instalasi server2 yg mungkin cuma butuh 2/3 hari daripada desktop yg bisa berhari-hari kaya beginihayoo siapa bilang instalasi dekstop linux di company itu gampang? Saya ingat jaman awal Win 3.1 :-) instal Windows juga repot, disksetnya banyak. enakan instal DOS dan Wordstar. Engineer yang tahu Win 3.1 juga masih sedikit.IMWSaya pernah kok install 150+ Windows95 dalam 1/2 malam, mulai jam 19.00, mendekati jam 24:00 dah finish lengkap dengan Officenya ;) tapi siapin scriptnya perlu 1 minggu :)) jangan tanya gimana caranya, udah lupa.. ngelakuinnya 7 taun yg lalu.Kalau install linux sebanyak itu juga bisa harusnya ;) -- Irwin Day --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On Thu, Nov 02, 2006 at 10:28:06AM +0100, Made Wiryana wrote: On 11/2/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: (Dulu waktu ditanya orang apakah ada perusahaan yang memberikan suport Linux, saya jawab ada, antara lain Nurul Fikri, Linuxindo, dan saya... he he he.) Diabsen saja kali perusahaan2 seperti itu. Terus bikin 'artikel' khusus di Infolinux dan majalah-majalah bisnis lain .. Saya ama mas Rus pernah bikin daftarnya :-) ada daftar persh tersebut tapi mungkin perlu diupdate. Daftar tersebut saya bagi per propinsi. dulu banyak yang minta dan saya berikan dengan harapan ada kontribusi untuk udpate data, ternyata tak ada ihik...ihik Saya bagi persh yang menyediakan support, training, dan kontribusi ke Open Source, Termasuk client-clien tyang pernah ditangani Boleh dipublish gak datanya? Kalo boleh, mungkin ada baiknya dimasukin wiki aja, seperti di wiki.linux.or.id misalnya. Ronny signature.asc Description: Digital signature
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, Irwin Day [EMAIL PROTECTED] wrote: 2006/11/2, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED]: On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: betul pak sekarang aja saya instalasi puluhan komputer di perusahaan yg mengurusi HAKI aja sudah 1 minggu lebih belum selesai dan betul 1 hari paling dapat = 5 PC karena engineernya cuma 2 orang dan menunggu usernya nggak pakai komputer :-(serta bener banget waktu kita banyak kesita buat menjawab pertanyaan2 diatas.Engineer linux yg menguasai linux desktop saya kira lebih sedikit daripada yg kuasai system/programming di indonesia, itu juga jadi kekurangan linux dipakai di company saat ini saya pribadi lebih seneng instalasi server2 yg mungkin cuma butuh 2/3 hari daripada desktop yg bisa berhari-hari kaya beginihayoo siapa bilang instalasi dekstop linux di company itu gampang? Saya ingat jaman awal Win 3.1 :-) instal Windows juga repot, disksetnya banyak. enakan instal DOS dan Wordstar. Engineer yang tahu Win 3.1 juga masih sedikit.IMWSaya pernah kok install 150+ Windows95 dalam 1/2 malam, mulai jam 19.00, mendekati jam 24:00 dah finish lengkap dengan Officenya ;) tapi siapin scriptnya perlu 1 minggu :)) jangan tanya gimana caranya, udah lupa.. ngelakuinnya 7 taun yg lalu.Kalau install linux sebanyak itu juga bisa harusnya ;) wah blom tahu nih abang install linux desktop kaya gimana puyengnya. kalo installnya mungkin gampang tinggal pakai tools kaya kickstart, debian installer etc selesai tapi biasanya kerjaan migrasi nggak selesai sampe disitu. kalo saya mulai dari 1. Assesment H/W dan S/W 2. backup data2 HD ( data tersebar dimana2 ) 3. Install 4. Setting Peripheral ( ini yg lama karena H/W heterogen) spt. Printer2 yg nggak ada driver bawaan, Scanner, USB, Monitor ada yg bagus ada yg bapuk, Camdig, Soundcard dkk 5. Setting File/PrintSharing, Messenger/popup, update software 6. Copy Backup data file/email 7. Training fasttrack Desktop 8. Training fasttrack Open Office ( hayoo disini siapa yg jago open office, susah cari orang yg jago open office di indo) 9 Trouble shouting dkk terus yg jadi kendala ya kita paling banyak ya = 5 PC yang bisa diinstall dalam satu waktu karena tunggu user selesai bekerja dan dulu pernah juga migrasi kantor yg nggak ada jaringannya ya tools2 kickstart, debian-installer ya jelas nggak kepake deh. paling2 ya kloning dd hehehehehehe jelas setiap project itu kan custom nggak mungkin persis sama. ya si SUSE bisa install 3000 PC dalam sekian waktu belum tentu strategi dia bisa diterapkan di project yg lain. kalo nggak ada jaringan mo gimana dong Mas trias yg pernah handle sampe ratusan/ribuan PC di SI jelas lebih pengalaman dari saya dan tahu suka dukanya install linux bahkan sampe ada Tragedi Harddisk segala. ini suka dukanya helpdesk linux hehehehe salam --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux
On Thu, Nov 02, 2006 at 06:21:18PM +0700, Firdaus Tjahyadi wrote: On 11/2/06, Irwin Day [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau install linux sebanyak itu juga bisa harusnya ;) wah blom tahu nih abang install linux desktop kaya gimana puyengnya. kalo installnya mungkin gampang tinggal pakai tools kaya kickstart, debian installer etc selesai tapi biasanya kerjaan migrasi nggak selesai sampe disitu. Ya ini udah ngomongin dua hal yg berbeda (walaupun berhubungan). Migrasi ya jelas lain cerita lg. Ronny signature.asc Description: Digital signature
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
Budi Rahardjo wrote: Sedikitnya sudah ada 1 perusahaan yang secara formal mendukung (memberikan layanan) untuk Linux. Saya lupa namanya, Eksis, Exis atau seperti itulah namanya. Waktu itu mereka memberikan presentasi. Good. Semakin banyak perusahaan seperti itu semakin baik. (Dulu waktu ditanya orang apakah ada perusahaan yang memberikan suport Linux, saya jawab ada, antara lain Nurul Fikri, Linuxindo, dan saya... he he he.) Hanya, memang skala dari perusahaan pendukung itu harus besar. Nah, ini yang belum. Maklum, biasanya perusahaan seperti ini kan masih start-up. Di negri pedagang, jualan jasa berdasarkan barang yang bisa didapat bebas memang tidak mudah, dan baru mulai bergeliat :) Mudah2an bisnis berbasis opensource bisa seperti air mineral kemasan botol :D -- budi -- ak --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
Arie Reynaldi Z wrote: Bisnis linux di Indonesia kurang berhasil, mungkin karena yang menjalankan rata-rata orang teknis yang gak terlalu paham masalah bisnis (management, marketing, etc). Kalau diminta bikin aplikasi SCM, CRM, etc pake SAP, Oracle, di atas linux ato embeded system, pasti bisa. Tapi disuruh bikin strategi jualan, ya mbuh.. :) Belum lagi management dan marketing bisa dipelajari, bukunya banyak sekali, cuma kalau single fighter dan menghandle semua itu termasuk technical side tentunya nggak gampang, jadi untuk technical person yang mau terjun kebisnis harus punya partner yang bisa fokus di technical. Bikin strategi bisa, mengeksekusinya yang 'mbuh' :-) SALAH !! eksekusi adalah bagian dari rencana kita (si strategi itu). Jadi, emang gak bisa bikin strategi .. :) shit happen ? :) masalah komitmen, perusahaannya bisa ada dalam 1-2 tahun kedepan gak ? Boro-boro ngasih support, bisa nafas 2-3 bulan aja udah sukur.. :D Mungkin kolaborasi dengan rekan2 dari bidang studi management pemasaran, dan lain-lain, untuk dapat membuat suatu model bisnis Linux yang jalan di Indonesia. Indonesia uangnya banyak.. Jangan takut duitnya abis.. kalo kita pinter 'tipu-tipu' dikit, jalan deh usahanya.. asal legal aja.. :-) *yang gak legal aja sukses.. jual DVD bajakan*. Sayangnya kolaborasi ndak ada di mata pelajaran atau kurikulum kuliah. Jadi inget, waktu ada tugas kelompok, yang kerja cuma 1-2 orang dari 5 orang per kelompok. Dari sekolah sampai kuliah sama. Mungkin ini yang berentet ke pekerjaan. katanya opensource didasari semangat gotong-royong / kolaborasi.. kok dijadiin alasan.. :D Mungkin masalahnya cuma 1.. gak mau ajak orang yang ngerti bisnis.. dikira bikin program sama dengan bikin usaha.. harus banyak belajar dari Pak Edi yang sukses bikin bisnin RBE (roti bakar edi) kali.. :D Ngajak orang yang ngerti bisnis pun nggak gampang, sedikit pebisnis yang mau mengambil resiko menjalani bisnis yang nggak jelas atau tidak dimengerti, terlebih lagi banyak bidang yang bisa dilakukan dia untuk mengembangkan bisnisnya. kecuali pebisnisnya sudah berpengalaman, dan mengerti IT (open source khususnya) atau cari ortu sendiri :p~ -- ak --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya ama mas Rus pernah bikin daftarnya :-) ada daftar persh tersebut tapi mungkin perlu diupdate. Daftar tersebut saya bagi per propinsi.dulu banyak yang minta dan saya berikan dengan harapan ada kontribusi untuk udpate data, ternyata tak ada ihik...ihik Saya bagi persh yang menyediakan support, training, dan kontribusi ke Open Source, Termasuk client-clien tyang pernah ditanganiBoleh dipublish gak datanya? Kalo boleh, mungkin ada baiknya dimasukin wiki aja, seperti di wiki.linux.or.id misalnya.Sayangnya tidak semua perusahaan bersedia data tersebut dibuka ke publik. Untuk itu saya harus menghormati keputusan mereka. IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, Firdaus Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: wah blom tahu nih abang install linux desktop kaya gimana puyengnya. kalo installnya mungkin gampang tinggal pakai tools kaya kickstart, debian installer etc selesai tapi biasanya kerjaan migrasi nggak selesai sampe disitu.Saya pernah ngobrol ama polisi Niedersachsen yang pernah migrasi desktop sejumlah 10.000 an lebih (he he h karena ini proyek polisi, jadi jarang diexpose di media). Saya sendiri tidak tahu pasti apakah jumlah resmi-nya yang pasti lebih dari itu, karena beberapa ratus dari komputer polisi ditujukan untuk cluster ketika malam hari (untuk tujuan apa, bisa kira-kira sendiri) kalo saya mulai dari 1. Assesment H/W dan S/W 2. backup data2 HD ( data tersebar dimana2 ) 3. Install 4. Setting Peripheral ( ini yg lama karena H/W heterogen) spt. Printer2 yg nggak ada driver bawaan, Scanner, USB, Monitor ada yg bagus ada yg bapuk, Camdig, Soundcard dkkYang dilakukan SUSE misalnya memanfaatkan database sentral untuk mendata semua hardware yang dimiliki (memanfaatkan LDAP dsb). Sehingga ketika harus menginstal tiap PC mereka sudah tahu bagiaman mengatasinya. 7. Training fasttrack Desktop 8. Training fasttrack Open Office ( hayoo disini siapa yg jago open office, susah cari orang yg jago open office di indo)Training ini berita lain dari masalah instal khan ? jelas setiap project itu kan custom nggak mungkin persis sama. ya si SUSE bisa install 3000 PC dalam sekian waktu belum tentu strategi dia bisa diterapkan di project yg lain. kalo nggak ada jaringan mo gimana dongSUSE memanfaatkan model boot via CDROM yg dikustomisasi, terus koneksi utk hanya untuk melakukan update. Saran saya baca deh whitepapernya SUSE ketika handel salah satu persh asuransi (ndak tahu apa masih tersedia di situsnya SUSE). Oh ya PC-nya juga tak seragam. IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Migrasi Linux desktop, masih menjual ? Re: [teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian
Yang dilakukan SUSE misalnya memanfaatkan database sentral untuk mendata semua hardware yang dimiliki (memanfaatkan LDAP dsb). Sehingga ketika harus menginstal tiap PC mereka sudah tahu bagiaman mengatasinya. --- snip --- SUSE memanfaatkan model boot via CDROM yg dikustomisasi, terus koneksi utk hanya untuk melakukan update. Saran saya baca deh whitepapernya SUSE ketika handel salah satu persh asuransi (ndak tahu apa masih tersedia di situsnya SUSE). Oh ya PC-nya juga tak seragam. IMW Pak.. dari tadi SUSE-SUSE mulu... jualan SUSE ya... xixixixixi.. Tapi sayang, yang bisa gitu cuma SUSE jerman doang.. coba SUSE ada juga disini.. dan di'jual' servicenya.. Tapi.. apa bener 'Migrasi Linux' masih tetap menjual ? Di kantor saya, 3 tahun yang lalu udah di coba.. It worked.. tap.. secara SDM nya kurang kuat, stategi implementasi kurang pas (disadari setelah beberap bulan jalan) dan OpenOffice belum canggih2 amat.. akhirnya 1 tahun lebih pindah lagi ke M$, beli license .. gak masalah.. sing penting user senang.. :D Tapi server teuteup dipaksa pake linux. -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Migrasi Linux desktop, masih menjual ? Re: [teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian
On 11/3/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak.. dari tadi SUSE-SUSE mulu... jualan SUSE ya... xixixixixi.. Tapi sayang, yang bisa gitu cuma SUSE jerman doang.. coba SUSE ada juga disini.. dan di'jual' servicenya.. Kan sudah dipasang penafian (disclaimer) oleh beliau: orang Jerman itu bangga dengan produk dalam negeri dan sekarang Pak IMW sedang di Jerman, ya terbawa anginlah... (Di Total Indonesiƫ Balikpapan dulu juga banyak staf domestik menyukai Peugeot dan konon katanya orang Prancis juga cinta produk dalam negeri.) Namun secara objektif saya juga melihat SuSE lebih menarik dalam menyajikan edisi komersial, setidaknya boks dan dukungan teknis hijau bunglon (atau kadal?) itu lebih sering saya jumpai di gerai-gerai dibanding si topi merah. Tapi.. apa bener 'Migrasi Linux' masih tetap menjual ? Di kantor saya, 3 tahun yang lalu udah di coba.. It worked.. tap.. secara SDM nya kurang kuat, stategi implementasi kurang pas (disadari setelah beberap bulan jalan) dan OpenOffice belum canggih2 amat.. akhirnya 1 tahun lebih pindah lagi ke M$, beli license .. gak masalah.. sing penting user senang.. :D Tapi server teuteup dipaksa pake linux. Tiga tahun lalu, lho... Sekarang kan Linux Desktop disebut lebih indehoi oleh Linus sendiri. OpenOffice juga sudah jauh lebih memadai dibanding zaman tersebut. Teman saya yang sudah menggunakan OO untuk menulis buku hanya mengeluhkan satu hal, yaitu konversi ke MS Word (karena penerbit meminta format tsb.) di bagian tabel. Dengan percaya diri dia berujar, Itu si MS Word saja kurang cerdas membaca format yang dihasilkan OO.. Hehehe... sekali-kali keras kepala! ;-) -- amal --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Migrasi Linux desktop, masih menjual ? Re: [teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian
On Fri, Nov 03, 2006 at 09:33:26AM +0700, Ikhlasul Amal wrote: On 11/3/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak.. dari tadi SUSE-SUSE mulu... jualan SUSE ya... xixixixixi.. Tapi sayang, yang bisa gitu cuma SUSE jerman doang.. coba SUSE ada juga disini.. dan di'jual' servicenya.. Kan sudah dipasang penafian (disclaimer) oleh beliau: orang Jerman itu bangga dengan produk dalam negeri dan sekarang Pak IMW sedang di Jerman, ya terbawa anginlah... (Di Total Indonesiƫ Balikpapan dulu juga banyak staf domestik menyukai Peugeot dan konon katanya orang Prancis juga cinta produk dalam negeri.) pada nonton Editorial Media Indonesia gak tadi pagi ?, nih ulasannya http://www.media-indonesia.com/editorial.asp?id=2006110223432405 -- Rudi --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Migrasi Linux desktop, masih menjual ? Re: [teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian
On 11/3/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak.. dari tadi SUSE-SUSE mulu... jualan SUSE ya... xixixixixi.. Tapisayang, yang bisa gitu cuma SUSE jerman doang.. coba SUSE ada jugadisini.. dan di'jual' servicenya..Lha tqahunya SUSE Jerman :-) apalagi yang banyak dibahas di majalah waktu itu SUSE ketimbang REDHAT. Tapi sekarang setelah jadi SUSE aja (dibeli NOVELL) malah berkurang di majalah. Dasar orang Jerman keras kepala kurang kuat, stategi implementasi kurang pas (disadari setelah beberap bulan jalan) dan OpenOffice belum canggih2 amat.. akhirnya 1 tahunlebih pindah lagi ke M$, beli license .. gak masalah.. sing pentinguser senang.. :D Tapi server teuteup dipaksa pake linux. Jangan salahkan kompor kalo ndak bisa masak gudeg :-). 6 bulan lalu kami belum bisa menemukan trick memasang gudeg yg mantap dengan kompor keramik, sekarnag sudah bisa.IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Migrasi Linux desktop, masih menjual ? Re: [teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian
On 11/3/06, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote: Namun secara objektif saya juga melihat SuSE lebih menarik dalammenyajikan edisi komersial, setidaknya boks dan dukungan teknis hijaubunglon (atau kadal?) itu lebih sering saya jumpai di gerai-geraidibanding si topi merah. Secara komersial memang SUSE paling siap (dari model distro model layanan dan sebagainya). Tidak heran khan kalau kemarin Microsoft pun menempel dengan Novell :-) daripada saingan jugalan virtualisasi mending bergandengan tangan. Apalagi MONO yang paling jalan adalah di distro SUSE, makanya Microsoft jadi bertetesan air liurnya untuk bertemanan. Teman saya yang sudah menggunakan OO untuk menulis buku hanyamengeluhkan satu hal, yaitu konversi ke MS Word (karena penerbitmeminta format tsb.) di bagian tabel. Dengan percaya diri diaberujar, Itu si MS Word saja kurang cerdas membaca format yang dihasilkan OO.. Hehehe... sekali-kali keras kepala!Ya kebanyakan penerbit di Indonesia mudeng-nya MS Words atau HTML kekeke,. saya yg nulis dengan LyX sering mengalami kesulitan.IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On Wed, Nov 01, 2006 at 03:06:39PM +0700, Arie Reynaldi Z wrote: Bisnis linux di Indonesia kurang berhasil, mungkin karena yang menjalankan rata-rata orang teknis yang gak terlalu paham masalah bisnis (management, marketing, etc). Kalau diminta bikin aplikasi SCM, CRM, etc pake SAP, Oracle, di atas linux ato embeded system, pasti bisa. Tapi disuruh bikin strategi jualan, ya mbuh.. :) Belum lagi Bikin strategi bisa, mengeksekusinya yang 'mbuh' :-) masalah komitmen, perusahaannya bisa ada dalam 1-2 tahun kedepan gak ? Boro-boro ngasih support, bisa nafas 2-3 bulan aja udah sukur.. :D Mungkin kolaborasi dengan rekan2 dari bidang studi management pemasaran, dan lain-lain, untuk dapat membuat suatu model bisnis Linux yang jalan di Indonesia. Indonesia uangnya banyak.. Jangan takut duitnya abis.. kalo kita pinter 'tipu-tipu' dikit, jalan deh usahanya.. asal legal aja.. :-) *yang gak legal aja sukses.. jual DVD bajakan*. Sayangnya kolaborasi ndak ada di mata pelajaran atau kurikulum kuliah. Jadi inget, waktu ada tugas kelompok, yang kerja cuma 1-2 orang dari 5 orang per kelompok. Dari sekolah sampai kuliah sama. Mungkin ini yang berentet ke pekerjaan. -- fade2blac --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
Bisnis linux di Indonesia kurang berhasil, mungkin karena yang menjalankan rata-rata orang teknis yang gak terlalu paham masalah bisnis (management, marketing, etc). Kalau diminta bikin aplikasi SCM, CRM, etc pake SAP, Oracle, di atas linux ato embeded system, pasti bisa. Tapi disuruh bikin strategi jualan, ya mbuh.. :) Belum lagi Bikin strategi bisa, mengeksekusinya yang 'mbuh' :-) SALAH !! eksekusi adalah bagian dari rencana kita (si strategi itu). Jadi, emang gak bisa bikin strategi .. :) masalah komitmen, perusahaannya bisa ada dalam 1-2 tahun kedepan gak ? Boro-boro ngasih support, bisa nafas 2-3 bulan aja udah sukur.. :D Mungkin kolaborasi dengan rekan2 dari bidang studi management pemasaran, dan lain-lain, untuk dapat membuat suatu model bisnis Linux yang jalan di Indonesia. Indonesia uangnya banyak.. Jangan takut duitnya abis.. kalo kita pinter 'tipu-tipu' dikit, jalan deh usahanya.. asal legal aja.. :-) *yang gak legal aja sukses.. jual DVD bajakan*. Sayangnya kolaborasi ndak ada di mata pelajaran atau kurikulum kuliah. Jadi inget, waktu ada tugas kelompok, yang kerja cuma 1-2 orang dari 5 orang per kelompok. Dari sekolah sampai kuliah sama. Mungkin ini yang berentet ke pekerjaan. katanya opensource didasari semangat gotong-royong / kolaborasi.. kok dijadiin alasan.. :D Mungkin masalahnya cuma 1.. gak mau ajak orang yang ngerti bisnis.. dikira bikin program sama dengan bikin usaha.. harus banyak belajar dari Pak Edi yang sukses bikin bisnin RBE (roti bakar edi) kali.. :D -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
Sedikitnya sudah ada 1 perusahaan yang secara formal mendukung (memberikan layanan) untuk Linux. Saya lupa namanya, Eksis, Exis atau seperti itulah namanya. Waktu itu mereka memberikan presentasi. Good. Semakin banyak perusahaan seperti itu semakin baik. (Dulu waktu ditanya orang apakah ada perusahaan yang memberikan suport Linux, saya jawab ada, antara lain Nurul Fikri, Linuxindo, dan saya... he he he.) Hanya, memang skala dari perusahaan pendukung itu harus besar. Nah, ini yang belum. Maklum, biasanya perusahaan seperti ini kan masih start-up. -- budi --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On Thu, Nov 02, 2006 at 10:31:07AM +0700, Arie Reynaldi Z wrote: SALAH !! eksekusi adalah bagian dari rencana kita (si strategi itu). Jadi, emang gak bisa bikin strategi .. :) Hehe semuanya memang bagian dari rencana :-) rencana strategi, rencana eksekusi, rencana ... katanya opensource didasari semangat gotong-royong / kolaborasi.. kok dijadiin alasan.. :D Kan katanya? katanya = konon. Btw emangnya kita diskusi opensource ya? Kapan mulainya nih? :-) Kita diskusi kan minimnya perusahaan support Linux? Mungkin masalahnya cuma 1.. gak mau ajak orang yang ngerti bisnis.. dikira bikin program sama dengan bikin usaha.. harus banyak belajar dari Pak Edi yang sukses bikin bisnin RBE (roti bakar edi) kali.. :D Tidak ada 1 masalah. Masalah itu selalu kait berkait. Ngerti bisnis dan pelaku bisnis juga beda. Kata Morpheus: there is a different between knowing the path and walking through the path :-) -- fade2blac --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
Budi Rahardjo wrote: Sedikitnya sudah ada 1 perusahaan yang secara formal mendukung (memberikan layanan) untuk Linux. Saya lupa namanya, Eksis, Exis atau seperti itulah namanya. Waktu itu mereka memberikan presentasi. Good. Semakin banyak perusahaan seperti itu semakin baik. (Dulu waktu ditanya orang apakah ada perusahaan yang memberikan suport Linux, saya jawab ada, antara lain Nurul Fikri, Linuxindo, dan saya... he he he.) Hanya, memang skala dari perusahaan pendukung itu harus besar. Nah, ini yang belum. Maklum, biasanya perusahaan seperti ini kan masih start-up. Bagi saya, perush yang bisa support linux ya berkontibusi nyata pada komunitas linux. seperti membuat distro (Ubuntu, BlankON) Membuat opensourse software (playsms, endonesia.com, ) Menyediakan mirror (padinet, cbn ) apa lagi ya bentuk kontribusi yg lain? -- Aris --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On Thu, Nov 02, 2006 at 10:52:50AM +0700, Budi Rahardjo wrote: Sedikitnya sudah ada 1 perusahaan yang secara formal mendukung (memberikan layanan) untuk Linux. Saya lupa namanya, Eksis, Exis atau seperti itulah namanya. Waktu itu mereka memberikan presentasi. Good. Semakin banyak perusahaan seperti itu semakin baik. (Dulu waktu ditanya orang apakah ada perusahaan yang memberikan suport Linux, saya jawab ada, antara lain Nurul Fikri, Linuxindo, dan saya... he he he.) Diabsen saja kali perusahaan2 seperti itu. Terus bikin 'artikel' khusus di Infolinux dan majalah-majalah bisnis lain .. Atau Infolinux (atau yang lain), bikin semacam award gitu biar keren. Maksudnya biar mereka-mereka ini punya alasan untuk tampil dan memperkenalkan diri. Kalau sudah terkenal dan ndak mau, ya ndak masalah toh? :-) Salam, P.Y. Adi Prasaja --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
Pada tanggal 06/11/02, adi [EMAIL PROTECTED] menulis: On Thu, Nov 02, 2006 at 10:52:50AM +0700, Budi Rahardjo wrote: Sedikitnya sudah ada 1 perusahaan yang secara formal mendukung (memberikan layanan) untuk Linux. Saya lupa namanya, Eksis, Exis atau seperti itulah namanya. Waktu itu mereka memberikan presentasi. Good. Semakin banyak perusahaan seperti itu semakin baik.Diabsen saja kali perusahaan2 seperti itu. Terus bikin 'artikel' khusus di Infolinux dan majalah-majalah bisnis lain ..Atau Infolinux (atau yang lain), bikin semacam award gitu biarkeren. Maksudnya biar mereka-mereka ini punya alasan untuk tampildan memperkenalkan diri. Kalau sudah terkenal dan ndak mau, ya ndak masalah toh? :-)FYI, temen yang di semarang barusan kontak, distro khusus warnet ( Pinux 2) sudah siap, sayang dia sekarang kesulitan duit untuk test dan nyebarin CD-nya. Padahal distro ini lumayan diminati oleh warnet dan non warnet.-- Irwin Day --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagi saya, perush yang bisa support linux ya berkontibusi nyata pada komunitas linux. seperti membuat distro (Ubuntu, BlankON) Membuat opensourse software (playsms, endonesia.com, ) Menyediakan mirror (padinet, cbn ) apa lagi ya bentuk kontribusi yg lain? Bagi yang lain: bekontribusi pada aktivitas mereka yang menggunakan Linux. Perusahaan Genteng yang menggunakan Linux tentu lebih perlu cara mengoptimalkan pemakaian Linux untuk produksi genteng mereka. Tidak harus punya distro Genteng/Linux atau perangkat lunak GentengC++. Tidak perlu peduli juga Linux yang digunakan diambil dari mirror manapun, kalau perlu datang dalam kemasan cakram optik. Mengapa? Kata direktur PT Genteng, Internet mahal, pak! Jalur telepon saja yang sejak kampanye tahun lalu dijanjikan masuk ke sini, sampai sekarang belum datang juga. -- amal --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)
On 11/2/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagi saya, perush yang bisa support linux ya berkontibusi nyata pada komunitas linux. seperti membuat distro (Ubuntu, BlankON) Membuat opensourse software (playsms, endonesia.com, ) Menyediakan mirror (padinet, cbn ) apa lagi ya bentuk kontribusi yg lain? Bedakan antara perusahaan yang membuat kontribusi dalam membuat produk dan support untuk operasional. Sangat beda. (Jenis orangnya pun beda.) Yang dibutuhkan adalah perusahaan yang memberi dukungan operasional untuk penggunaan Linux (open source). Maksudnya bagaimana? Ini saya ambil contoh: - Install Linux. Jangan anggap sepele ini. Bayangkan kalau kita diminta untuk install 1000 komputer. he he he. Kalau 1 hari bisa 4 komputer saja, dibutuhkan 250 hari alias 1 tahun baru selesai!!! - Menjawab pertanyaan (help desk) Banyak pertanyaan yang lucu (atau terlihat dungu) yang harus diladeni, seperti misalnya: = bagaimana kalau mau mereboot? = bagaimana kalau mau keluar? = atau itu login? = kok grafiknya hilang? = kok nggak mau ngeprint? (printer udah dinyalain belon?) = komputernya nggak jalan? (maksudnya?) = kok tidak bisa menjalankan program ini? = dan seterusnya - melakukan seting, update secara berkala Hal-hal seperti di atas tidak cocok untuk developer yang biasa membuat distro. Pasti akan membosankan bagi mereka. Justru di situlah letak masalahnya ... -- budi --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---