[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-07 Terurut Topik Chae
Inilah Pak Wikan, salah satu keprihatinan bagi saya sendiri...bahwa
ada keyakinan dalam umat Islam bahwa surga hanya monopoli umat Islam.
Bahwa Tuhan hanya mau dipanggil Allah dan hanya mau disembah dengan
cara sholat.

Bagi saya pribadi, berpendapat bahwa agama hanyalah suatu media untuk
manusia agar bisa lebih dekat dan berhubungan dengan Tuhannya dan
mencapai kedudukan penghambaan. tentu saja kualitas hubungan tsb hanya
bisa di nilai oleh manusia yang bersangkutan dgn Tuhannya. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 pernah Umar bin Al Khathtab menangis setelah menerima kedatangan
 seorang pendeta Nasrani, setelah ditanya beliau menjawab bahwa si
 pendeta Nasrani itu begitu luhur budinya, sayang dia nantinya bakal
 masuk neraka, kalau tidak Islam ...
 ada juga Kyai yang berkomentar tentang Romo Mangun, Romo Mangun itu
 sudah Islam, cuma kurang sholatnya ...
 
 soal shaolin masuk Islam, ada tuh yang bilang Wong Fei Hung (yang
 biasa diperanin sama Jet Lee) juga masuk Islam. Banyak kok kader PKS
 yang ikutan Thifan Po Khan (katanya salah satu aliran kungfu shaolin
 juga).
 Kalau di pesantren, rata-rata sih mengembangkan pencak silat.
 
 salam,
 --
 wikan
 http://wikan.multiply.com
 
 On 2/7/07, Ari Condrowahono [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  sambil nunggu nunggu, kapan yah, mbah marx dan mao zedong diberitakan
   masuk islam juga.  kalau putri diana dan pangeran charles kemarin kan
   diclaim udah masuk islam juga tuh.  sambil heran, mereka pakai
taqiyah
   ya, kok ndak ada yg tahu sebelumnya ...  jgn jgn fidel castro, evo
   morales juga sudah masuk islam, makanya ahmadinejad bisa bangga
gitu ama
   perjuangan mereka.
 
   yg paling asik sih kalau dalai lama dan para pendekar shaolin
udah masuk
   islam juga.  ntar belajar wushu jadi pemandangan umum di pesantren :D





Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-07 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
pernah Umar bin Al Khathtab menangis setelah menerima kedatangan
seorang pendeta Nasrani, setelah ditanya beliau menjawab bahwa si
pendeta Nasrani itu begitu luhur budinya, sayang dia nantinya bakal
masuk neraka, kalau tidak Islam ...
ada juga Kyai yang berkomentar tentang Romo Mangun, Romo Mangun itu
sudah Islam, cuma kurang sholatnya ...

soal shaolin masuk Islam, ada tuh yang bilang Wong Fei Hung (yang
biasa diperanin sama Jet Lee) juga masuk Islam. Banyak kok kader PKS
yang ikutan Thifan Po Khan (katanya salah satu aliran kungfu shaolin
juga).
Kalau di pesantren, rata-rata sih mengembangkan pencak silat.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/7/07, Ari Condrowahono [EMAIL PROTECTED] wrote:

 sambil nunggu nunggu, kapan yah, mbah marx dan mao zedong diberitakan
  masuk islam juga.  kalau putri diana dan pangeran charles kemarin kan
  diclaim udah masuk islam juga tuh.  sambil heran, mereka pakai taqiyah
  ya, kok ndak ada yg tahu sebelumnya ...  jgn jgn fidel castro, evo
  morales juga sudah masuk islam, makanya ahmadinejad bisa bangga gitu ama
  perjuangan mereka.

  yg paling asik sih kalau dalai lama dan para pendekar shaolin udah masuk
  islam juga.  ntar belajar wushu jadi pemandangan umum di pesantren :D


Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-07 Terurut Topik jano ko
Mas Wikan berkata :

Banyak kok kader PKS
 yang ikutan Thifan Po Khan (katanya salah satu aliran kungfu shaolin
 juga).



Jano-ko

Masmas...di SD IT puteriku itu juga ada beladiri Thifan Po Khan, saya ingin 
sekali puteri saya ikut beladiri tersebut, mas wikan bisa engga kasih informasi 
tentang Thifan Po Khan tersebut ?, simbok / mamanya puteriku itu mimpi ingin 
sekali puteriku itu nanti kuliah di Jerman, jadi supaya ada bekal beladiri 
gitu

Salam.



Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 pernah Umar bin Al Khathtab menangis setelah menerima kedatangan
 seorang pendeta Nasrani, setelah ditanya beliau menjawab bahwa si
 pendeta Nasrani itu begitu luhur budinya, sayang dia nantinya bakal
 masuk neraka, kalau tidak Islam ...
 ada juga Kyai yang berkomentar tentang Romo Mangun, Romo Mangun itu
 sudah Islam, cuma kurang sholatnya ...
 
 soal shaolin masuk Islam, ada tuh yang bilang Wong Fei Hung (yang
 biasa diperanin sama Jet Lee) juga masuk Islam. Banyak kok kader PKS
 yang ikutan Thifan Po Khan (katanya salah satu aliran kungfu shaolin
 juga).
 Kalau di pesantren, rata-rata sih mengembangkan pencak silat.
 
 salam,
 --
 wikan
 http://wikan.multiply.com
 
 On 2/7/07, Ari Condrowahono [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  sambil nunggu nunggu, kapan yah, mbah marx dan mao zedong diberitakan
   masuk islam juga.  kalau putri diana dan pangeran charles kemarin kan
   diclaim udah masuk islam juga tuh.  sambil heran, mereka pakai taqiyah
   ya, kok ndak ada yg tahu sebelumnya ...  jgn jgn fidel castro, evo
   morales juga sudah masuk islam, makanya ahmadinejad bisa bangga gitu ama
   perjuangan mereka.
 
   yg paling asik sih kalau dalai lama dan para pendekar shaolin udah masuk
   islam juga.  ntar belajar wushu jadi pemandangan umum di pesantren :D
 
 
   

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-06 Terurut Topik jano ko
Insan manusia berkata :
   
  lima: kenal nggak ya sama hegel
enam: siapa sih hegel?
ketuju: yang mengutip tulisan ini apa berniat mensejajarkan kanjeng
nabi dengan hegel ya??
opo tumon..

   
  
   
   
  Jano-ko
   
  --
   
  Proses hidup manusia
   
   
  Al Qur'an
   
  Surat ke 40
   
  67] Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes, air mani, 
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang 
anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), 
kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang 
diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal 
yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya). 
   
  ---
   
  Kita tahu bahwa Hegel membuat jembatan antara pendapat Fichte dan Schelling 
dengan idealisme absolutnya, sehingga lahirlah metode dialektik hegel yaitu 
Tesis - Antitesis - Sintesis.
  Siapa tahu metode itu dibuat hegel untuk dirinya sendiri agar selalu terbuka 
kepada kebenaran yang akhirnya pasti akan menemukan kebenaran Allah SWT, karena 
Allah SWT adalah pemilik kebenaran.
   
  Kalau di KTP-nya mungkin hegel itu kristen tapi bisa saja dia itu terbuka 
terhadap Islam atau bisa saja dia menerima kebenaran Islam atau bisa saja tanpa 
sepengetahuan kita dia itu telah syahadat seperti halnya bang Napoleon.
   
   
  Selamat pagi.
   
  

donnie ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pertanyaannya yang lain adalah: kalo kanjeng nabi dibilang hegelian
agent of reform artinya apa ya??
satu: pecintanya hegel
dua: pendukungnya hegel
tiga: muridnya hegel
empat: agen nya hegel (loper koran kalee..)
lima: kenal nggak ya sama hegel
enam: siapa sih hegel?
ketuju: yang mengutip tulisan ini apa berniat mensejajarkan kanjeng
nabi dengan hegel ya??
opo tumon..

ojo nesu juga lhoo... :D

Donnie

On 03 Feb 07, at 21:50, jano ko wrote:

Ada insan berkata :

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

==

Jano-ko

Punten,

---

Al Qur'an :

Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik
bagi kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kebahagiaan) hari akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).

---

Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW
mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?

Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut
berarti sipenilai tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi
Muhammad SAW.

Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng
Nabi Muhammad SAW.

Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, Dia
datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang
tandus, kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang
membakar angkasa dari Delhi hingga Granada.

Thomas Carlyle :

These ideas were influential on the development of Socialism, but
aspects of Carlyle's thinking in his later years also helped to form
Fascism. Carlyle moved towards his later thinking during the 1840s,
leading to a break with many old friends and allies such as Mill and,
to a lesser extent, Emerson. His belief in the importance of heroic
leadership found form in his book Heroes and Hero Worship, in which
he compared different types of heroes. As one of the very few
philosophers who witnessed the industrial revolution but still kept a
transcendental non-materialistic view of the world, Thomas Carlyle
made an attempt to draw a picture of the development of human
intellect by using historical people as coordinates and devoted
Prophet Muhammad a special place in the book under the chapter title
Hero as a Prophet. In his work, Carlyle declares his admiration with
a passionate championship of Prophet Muhammad as a Hegelian agent of
reform, insisting on his sincerety and
commenting 'how one man single-handedly, could weld warring tribes and
wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less
than two decades.' Observing Carlyle having such an open mind to the
other puts him in a category of his own for trying to build bridges
between the peoples of the West and the East as an early historical
western representative of that dialogue.

---

Pertanyaannya adalah apakah sipenilai tersebut levelnya sama atau
sejajar dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku..

Dilarang nesu.

Malam.

st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah,

 Terima kasih atas informasinya;)

 Saya mau konfirmasi 

Re: Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
On 2/7/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:






 Insan manusia berkata :

lima: kenal nggak ya sama hegel
  enam: siapa sih hegel?
  ketuju: yang mengutip tulisan ini apa berniat mensejajarkan kanjeng
  nabi dengan hegel ya??
  opo tumon..

  


Jano-ko

--

Proses hidup manusia


Al Qur'an

Surat ke 40

67] Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes, air 
 mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai 
 seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa 
 (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada 
 yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai 
 kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya).

---

Kita tahu bahwa Hegel membuat jembatan antara pendapat Fichte dan 
 Schelling dengan idealisme absolutnya, sehingga lahirlah metode dialektik 
 hegel yaitu Tesis - Antitesis - Sintesis.
Siapa tahu metode itu dibuat hegel untuk dirinya sendiri agar selalu 
 terbuka kepada kebenaran yang akhirnya pasti akan menemukan kebenaran Allah 
 SWT, karena Allah SWT adalah pemilik kebenaran.

Kalau di KTP-nya mungkin hegel itu kristen tapi bisa saja dia itu terbuka 
 terhadap Islam atau bisa saja dia menerima kebenaran Islam atau bisa saja 
 tanpa sepengetahuan kita dia itu telah syahadat seperti halnya bang Napoleon.

wah, Jano-ko
kalau benar Hegel itu masuk Islam
boleh dong kita2 yang Islam ini menerima dan melaksanakan metode
dialektik Hegel (Tesis-Antitesis-Sintesis) dalam kehidupan sehari2,
agar selalu terbuka pada kebenaran yang ujungnya berasal dari Allah
SWT juga.
bukan begitu?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com


Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
sambil nunggu nunggu, kapan yah, mbah marx dan mao zedong diberitakan 
masuk islam juga.  kalau putri diana dan pangeran charles kemarin kan 
diclaim udah masuk islam juga tuh.  sambil heran, mereka pakai taqiyah 
ya, kok ndak ada yg tahu sebelumnya ...  jgn jgn fidel castro, evo 
morales juga sudah masuk islam, makanya ahmadinejad bisa bangga gitu ama 
perjuangan mereka.

yg paling asik sih kalau dalai lama dan para pendekar shaolin udah masuk 
islam juga.  ntar belajar wushu jadi pemandangan umum di pesantren :D



Wikan Danar Sunindyo wrote:



 wah, Jano-ko
 kalau benar Hegel itu masuk Islam
 boleh dong kita2 yang Islam ini menerima dan melaksanakan metode
 dialektik Hegel (Tesis-Antitesis- Sintesis) dalam kehidupan sehari2,
 agar selalu terbuka pada kebenaran yang ujungnya berasal dari Allah
 SWT juga.
 bukan begitu?

 salam,
 --
 wikan
 http://wikan. multiply. com http://wikan.multiply.com




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-02-05 Terurut Topik Chae
Abah,

dalam kasus Zaid dalam Qs.33:37, Nabi di tegur atau dikoreksi karena
tidak memahami atau salah dalam memahami wahyu yang diturunkan.
Kemudian ada juga ketika Nabi diminta untuk re-check kebenaran
Al-Qur'an pada para ulama Yahudi. 

Kalau menurut saya Abah ada peran aktif dari Nabi Muhammad saw dalam
hal menyampaikan wahyu dan mengaplikasikanya dalam kehidupan masyrakat
arab.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menafsirkan itu dilatar belakangi oleh upaya untuk memahami yang
 ditafsirkan. Nabi Muhammad SAW tidak perlu menafsirkan wahyu baik yang
 verbal maupun yang non-verbal, karena Allah sudah menanamkan dalam
diri Nabi
 SAW makna wahyu yang diturunkan, sesuai ayat:
 Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu (untuk memahamkan dan menghafal)
 dengannya. (S. Al Furqan, 25:32). Sebagai bahan komparasi: Einstein
tidak
 pernah menafsirkan: The Special and The General Theory of
Relativity, wong
 itu teorinya sendiri kok. Yang menasfirkan teori Relativitas itu
orang lain.
 Wassalam,
 HMNA
 
 - Original Message - 
 From: Chae [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, February 01, 2007 20:14
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh
budaya arab
 
 
  Abah,
 
  Terima kasih atas informasinya;)
 
  Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
  keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
  penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
  manusia??
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
  mnabdurrahman@ wrote:
  
 
   Jadi Abah ulangi: Di situlah keterbatasan manusia dalam hal
mengenal
   PROSES. WaLlahu a'lamu bisshawab
  
   Wassalam,
   HMNA
  
  
   - Original Message - 
   From: Chae chairunisa_mahadewi@
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Thursday, February 01, 2007 10:41
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh
  budaya arab
  
  
Abah,
   
Terima kasih atas tambahanya...kalau boleh tanya bagaiman process
penerimaan wahyu ketika wahyu datang seperti bunyi gemerincing
Bell
seperti yang dikatakan oleh Rasul...bagaimana bunyi bell ni
bisa di
transform ke dalam bahasa arab??;)
   
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
mnabdurrahman@ wrote:

 Chae:
 Pak Her, Tuhan itu transenden karena dia beyond our imagination
kalau bahasa
 Qur'an sih Lam Yalid walam Yulad  dan tidak ada sesuatupun yang
 menyamai-Nya.

 Ning:
 Nyelak dikit : Koreksi mbak Chae. Lam Yalid wa Lam Yuulad
artinya
Tidak
 beranak, dan tidak dilahirkan.  Lam Yaqullahuu kufuwwan ahad,
  baru
 artinya dan tidak ada satu pun yang menyamai-Nya..

 HMNA:
 Yang lebih pendek ayatnya: Laysa kamitslihi.

 Kemudian dari pada itu saya tambahkan sikit seperti di bawah

 Saya pakai diagram:
 --- input [proses] --output


  |--|
 ---wahyu (transenden} |  Nabi Muhammad SAW |
verbal

  |--|
 Proses dalam kotak artinya Nabi Muhammad SAW menerima langsung
  wahyu itu
 secara verbal, ataupun melalui Jibril. Output berupa yang
verbal itu
adalah
 teks berupa kalimat-kalimat yang terkumpul dalam Al-Quran yang
  berbahasa
 Arab, yang mengandung Risalah (message). Bahasa Arabnya bersifat
  lokal,
 tetapi Risalah (message) permanen, tekstual, tidak dibatasi oleh
ruang dan
 waktu. Yang tekstual bisa dikembangkan secara kontekstual dan
takwil, tanpa
 melanggar yang tekstual. Bahkan bahasa Arab yang mulanya
lokal itu
berubah
 menjadi tidak lokal lagi dalam wilayah pada zaman Khlafah
  Islamiyah, dan
 sekarang juga tidak lokal lagi karena dipakai sebagai bahasa
pengantar dalam
 PBB, sehingga juga sudah bersifat internasional.

 The textual approach, tends to view religious phenomena
merely on
the level
 of core element. On the other hand, the contextual approach can
   likely
 reduce  the  substantial element of religion, for it tends
to view
religion
 on the level of periphery. Frankly speaking the textual and
  contextual
 approaches , thus,  open  new  awareness  of  religious  studies
formed in
 the synthesis of  the  two  approaches. And again:
  Methodologically
 speaking,  this combined-approach  enables  us  to obtain the
  holistic
 picture of the religion and to escape from its
distorted-meaning.
 Alhasil, kalau pakai akal yang jernih yang tekstual itu mesti
  sejalan
 bergandeng tangan dengan yang kontekstual hingga bisa
mencapai yang
 holistik. Contohnya? Baca Seri  559 di bawah..Alhasil tidaklah
  perlu a
 priori dan alergi pada yang tekstual.
 -
 Wassalam,
 HMNA
 *

 BISMILLA-HIRRAHMA

Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-02-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
==
Zaid bin Haritsah vs Zainab binti Jahsyi
==

RasuluLlah SAW berkata kepda Zainab:
Zainab, aku telah merelakan Zaid untukmu.
Jawab Zainab:
Ya Rasulallah, aku sulit bersanding dengannya. Aku adalah wanita merdeka di
antara kaumku. Aku juga adalah anak perempuan bibimu. Aku tak mungkin
menikah dengannya.

Tak lama berselang, Allah SWT menurunkan ayat:
Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan (tidak patut) pula bagi
perempuan mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu
ketetapan, lantas mereka memilih pilihan lain tentang urusan mereka. Dan
barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya, maka ia telah sesat, sesat yang
nyata. (Al Ahzab 33:36)

Zainab sama sekali tak menyangka, keengganannya untuk bersanding dengan Zaid
akan menjadi penyebab turunnya ayat (33:36). Ayat ini mampu menyentuh hati
Zainab:
Ya Rasulallah, jika memang Allah dan RasulNya telah meridhai Zaid untukku,
maka akupun tak kuasa menolaknya.

Waktu terus bergulir, namun kemesraan di dalam rumah tangga itu layu tanpa
pernah tumbuh berkembang. Zaid mengungkapkan situasi rumah tangganya kepada
Rasulullah SAW, namun beliau menjawab,
Tahanlah terus istrimu dan bertaqwalah kepada Allah.

Dan tatkala saat Zaid kembali mengemukakan masalah rumah tangganya tsb
kepada Nabi SAW, kembali beliau menjawab:
Tahanlah terus istrimu dan bertaqwalah kepada Allah.

Tak lama kemudian turunlah ayat:
Dan (ingatlah), ketika kamu (Muhammad) berkata kepada orang yang Allah
telah melimpahkan rahmat kepadanya dan kamu juga telah memberi nikmat
kepadanya (Zaid bin Haritsah), Tahanlah terus istrimu dan bertaqwalah
kepada Allah. Sedang kamu (Muhammad) menyembunyikan di dalam hatimu apa
yang Allah telah menyatakannya. Kamu takut kepada manusia (yang akan
mencelamu), sedang Allah lebih berhak untuk kamu takuti(*). Maka tatkala
Zaid telah mengakhiri keperluannya terhadap istrinya (menceraikannya), Kami
kawinkan engkau dengannya, agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk
menikah dengan istri anak-anak angkat mereka apabila mereka telah
menceraikannya. (Al Ahzab 33:37)
-
(*)
Yang dimaksud Nabi SAW takut kepada manusia, yaitu komunitas musyrik dan
munafiq akan memanfaatkannya untuk membunuh karakter Nabi SAW dengan menebar
opini, berupa isu fitnah. Dan memang kenyataannya hal itu menjadikan salah
satu isu fitnah komunitas musyrik untuk membunuh karakter Nabi SAW:
Muhammad telah menikahi janda anak angkatnya. Isu konyol ini juga telah
disebar luaskan oleh para orientalis kristian dan para kristian yang
membenci Islam dan Kaum Muslimin (termasuk Sato Sakaki di milis ini).

Jadi sama sekali bukan teguran dari Allah SWT karena Nabi SAW tidak
memahami maksud ayat (33:37)

Fyi, ayat (33:37) menceritakan proses ajaran Islam mendobrak tradisi Arab
jahiliyah dalam hal mengadopsi anak yang dianggap anak sendiri, di mana
sebelumnya turun ayat (33:37) bahkan sebelum masa kenabian, Zaid yang bekas
budaknya Muhammad bin Abdullah mengadopsi Zaid sebagai anak beliau, maka
nama Zaid adalah Zaid bin Muhammad, yang kemudian beralih nama menjadi Zaid
bin Haritsah setelah turun ayat (33:37)

Wassalam,
HMNA


- Original Message - 
From: Chae [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, February 05, 2007 17:35
Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab


 Abah,

 dalam kasus Zaid dalam Qs.33:37, Nabi di tegur atau dikoreksi karena
 tidak memahami atau salah dalam memahami wahyu yang diturunkan.
 Kemudian ada juga ketika Nabi diminta untuk re-check kebenaran
 Al-Qur'an pada para ulama Yahudi.

 Kalau menurut saya Abah ada peran aktif dari Nabi Muhammad saw dalam
 hal menyampaikan wahyu dan mengaplikasikanya dalam kehidupan masyrakat
 arab.


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Menafsirkan itu dilatar belakangi oleh upaya untuk memahami yang
  ditafsirkan. Nabi Muhammad SAW tidak perlu menafsirkan wahyu baik yang
  verbal maupun yang non-verbal, karena Allah sudah menanamkan dalam
 diri Nabi
  SAW makna wahyu yang diturunkan, sesuai ayat:
  Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu (untuk memahamkan dan menghafal)
  dengannya. (S. Al Furqan, 25:32). Sebagai bahan komparasi: Einstein
 tidak
  pernah menafsirkan: The Special and The General Theory of
 Relativity, wong
  itu teorinya sendiri kok. Yang menasfirkan teori Relativitas itu
 orang lain.
  Wassalam,
  HMNA
 
  - Original Message - 
  From: Chae [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, February 01, 2007 20:14
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh
 budaya arab
 
 
   Abah,
  
   Terima kasih atas informasinya;)
  
   Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
   keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
   penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
   manusia??
  
   --- In wanita-muslimah

Re: Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-05 Terurut Topik donnie ahmad
Pertanyaannya yang lain adalah: kalo kanjeng nabi dibilang hegelian
agent of reform artinya apa ya??
satu: pecintanya hegel
dua: pendukungnya hegel
tiga: muridnya hegel
empat: agen nya hegel (loper koran kalee..)
lima: kenal nggak ya sama hegel
enam: siapa sih hegel?
ketuju: yang mengutip tulisan ini apa berniat mensejajarkan kanjeng
nabi dengan hegel ya??
opo tumon..

ojo nesu juga lhoo... :D


Donnie

On 03 Feb 07, at 21:50, jano ko wrote:

Ada insan berkata :

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

==

Jano-ko

Punten,

---

Al Qur'an :

Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik
bagi kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kebahagiaan) hari akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).

---

Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW
mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?

Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut
berarti sipenilai tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi
Muhammad SAW.

Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng
Nabi Muhammad SAW.

Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, Dia
datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang
tandus, kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang
membakar angkasa dari Delhi hingga Granada.


Thomas Carlyle :

These ideas were influential on the development of Socialism, but
aspects of Carlyle's thinking in his later years also helped to form
Fascism. Carlyle moved towards his later thinking during the 1840s,
leading to a break with many old friends and allies such as Mill and,
to a lesser extent, Emerson. His belief in the importance of heroic
leadership found form in his book Heroes and Hero Worship, in which
he compared different types of heroes. As one of the very few
philosophers who witnessed the industrial revolution but still kept a
transcendental non-materialistic view of the world, Thomas Carlyle
made an attempt to draw a picture of the development of human
intellect by using historical people as coordinates and devoted
Prophet Muhammad a special place in the book under the chapter title
Hero as a Prophet. In his work, Carlyle declares his admiration with
a passionate championship of Prophet Muhammad as a Hegelian agent of
reform, insisting on his sincerety and
commenting 'how one man single-handedly, could weld warring tribes and
wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less
than two decades.' Observing Carlyle having such an open mind to the
other puts him in a category of his own for trying to build bridges
between the peoples of the West and the East as an early historical
western representative of that dialogue.

---

Pertanyaannya adalah apakah sipenilai tersebut levelnya sama atau
sejajar dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku..

Dilarang nesu.

Malam.





st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah,

 Terima kasih atas informasinya;)

 Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
 keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
 penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
 manusia??

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi
bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg
bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan
berjalan dan selalu berjalan.

salam

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]





Reposting -= Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-02-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Sepertinya postingan sebelumnya yang sama dengan postingan ini tidak sampai,
maka saya reposting
HMNA
==
Zaid bin Haritsah vs Zainab binti Jahsyi
==

RasuluLlah SAW berkata kepda Zainab:
Zainab, aku telah merelakan Zaid untukmu.
Jawab Zainab:
Ya Rasulallah, aku sulit bersanding dengannya. Aku adalah wanita merdeka di
antara kaumku. Aku juga adalah anak perempuan bibimu. Aku tak mungkin
menikah dengannya.

Tak lama berselang, Allah SWT menurunkan ayat:
Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan (tidak patut) pula bagi
perempuan mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu
ketetapan, lantas mereka memilih pilihan lain tentang urusan mereka. Dan
barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya, maka ia telah sesat, sesat yang
nyata. (Al Ahzab 33:36)

Zainab sama sekali tak menyangka, keengganannya untuk bersanding dengan Zaid
akan menjadi penyebab turunnya ayat (33:36). Ayat ini mampu menyentuh hati
Zainab:
Ya Rasulallah, jika memang Allah dan RasulNya telah meridhai Zaid untukku,
maka akupun tak kuasa menolaknya.

Waktu terus bergulir, namun kemesraan di dalam rumah tangga itu layu tanpa
pernah tumbuh berkembang. Zaid mengungkapkan situasi rumah tangganya kepada
Rasulullah SAW, namun beliau menjawab,
Tahanlah terus istrimu dan bertaqwalah kepada Allah.

Dan tatkala saat Zaid kembali mengemukakan masalah rumah tangganya tsb
kepada Nabi SAW, kembali beliau menjawab:
Tahanlah terus istrimu dan bertaqwalah kepada Allah.

Tak lama kemudian turunlah ayat:
Dan (ingatlah), ketika kamu (Muhammad) berkata kepada orang yang Allah
telah melimpahkan rahmat kepadanya dan kamu juga telah memberi nikmat
kepadanya (Zaid bin Haritsah), Tahanlah terus istrimu dan bertaqwalah
kepada Allah. Sedang kamu (Muhammad) menyembunyikan di dalam hatimu apa
yang Allah telah menyatakannya. Kamu takut kepada manusia (yang akan
mencelamu), sedang Allah lebih berhak untuk kamu takuti(*). Maka tatkala
Zaid telah mengakhiri keperluannya terhadap istrinya (menceraikannya), Kami
kawinkan engkau dengannya, agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk
menikah dengan istri anak-anak angkat mereka apabila mereka telah
menceraikannya. (Al Ahzab 33:37)
-
(*)
Yang dimaksud Nabi SAW takut kepada manusia, yaitu komunitas musyrik dan
munafiq akan memanfaatkannya untuk membunuh karakter Nabi SAW dengan menebar
opini, berupa isu fitnah. Dan memang kenyataannya hal itu menjadikan salah
satu isu fitnah komunitas musyrik untuk membunuh karakter Nabi SAW:
Muhammad telah menikahi janda anak angkatnya. Isu konyol ini juga telah
disebar luaskan oleh para orientalis kristian dan para kristian yang
membenci Islam dan Kaum Muslimin (termasuk Sato Sakaki di milis ini).

Jadi sama sekali bukan teguran dari Allah SWT karena Nabi SAW tidak
memahami maksud ayat (33:37)

Fyi, ayat (33:37) menceritakan proses ajaran Islam mendobrak tradisi Arab
jahiliyah dalam hal mengadopsi anak yang dianggap anak sendiri, di mana
sebelumnya turun ayat (33:37) bahkan sebelum masa kenabian, Zaid yang bekas
budaknya Muhammad bin Abdullah mengadopsi Zaid sebagai anak beliau, maka
nama Zaid adalah Zaid bin Muhammad, yang kemudian beralih nama menjadi Zaid
bin Haritsah setelah turun ayat (33:37)

Wassalam,
HMNA


- Original Message - 
From: Chae [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, February 05, 2007 17:35
Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab


 Abah,

 dalam kasus Zaid dalam Qs.33:37, Nabi di tegur atau dikoreksi karena
 tidak memahami atau salah dalam memahami wahyu yang diturunkan.
 Kemudian ada juga ketika Nabi diminta untuk re-check kebenaran
 Al-Qur'an pada para ulama Yahudi.

 Kalau menurut saya Abah ada peran aktif dari Nabi Muhammad saw dalam
 hal menyampaikan wahyu dan mengaplikasikanya dalam kehidupan masyrakat
 arab.


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Menafsirkan itu dilatar belakangi oleh upaya untuk memahami yang
  ditafsirkan. Nabi Muhammad SAW tidak perlu menafsirkan wahyu baik yang
  verbal maupun yang non-verbal, karena Allah sudah menanamkan dalam
 diri Nabi
  SAW makna wahyu yang diturunkan, sesuai ayat:
  Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu (untuk memahamkan dan menghafal)
  dengannya. (S. Al Furqan, 25:32). Sebagai bahan komparasi: Einstein
 tidak
  pernah menafsirkan: The Special and The General Theory of
 Relativity, wong
  itu teorinya sendiri kok. Yang menasfirkan teori Relativitas itu
 orang lain.
  Wassalam,
  HMNA
 
  - Original Message - 
  From: Chae [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, February 01, 2007 20:14
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh
 budaya arab
 
 
   Abah,
  
   Terima kasih atas informasinya;)
  
   Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
   keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
   penafsiran Beliau

[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-04 Terurut Topik Mia
Pisaunya Pak Janoko tajam karena lagi-lagi dia melecehkan temen2 
diskusinya di WM. Lihat kalimatnya: ..sipenilai tersebut 
merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi Muhammad SAW

Emangnya ada clue di postingan Pak Sabri, bahwa dia merasa mempunyai 
kemampuan melebihi Nabi?  

Apabila kita merasa bahwa wahyu Nabi berdampak jauh ke depan dan 
bahkan abadi, ya itu karena Nabi emang jenius kalo soal ruhaniah 
kebatinan yang tertuang dalam ajaran agama seperti dalam Quran dan 
Sunnahnya. Namanya juga Nabi. Inti ajarannya abadi dan pasti relevan 
di masa sekarang, ditambah lagi nanti dengan merambahnya perempuan ke 
wilayah publik.

Dan Pak Oman pantas sekali merasa optimis dengan aspek batiniah agama 
ini, seperti juga kebanyakan orang Indonesia lainnya. Percayalah, 
kultur Barat yang cenderung fatalis dalam kehidupan batin memerlukan 
optimisme kita yang seperti ini. 

Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita 
dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu 
pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. Memandang rendah seperti 
itu karena emang orang Indonesia fatalis kalo berkenaan dengan soal 
keduniaan, teknologi, budaya, bahkan etika. Makanya ngurus air minum, 
sampah, listrik, nggak beres2 soalnya sikap fatalis itu juga berarti 
sikap menggampangkan urusan (dunia) - yang kalo dipulangkan ke sikap 
beragama, jadinya seperti ummat yang nggak bersyukur, bahkan sering 
munafik dan artifisial.

Kalau Pak Sabri bilang Nabi nggak tau menau soal genetika, kloning, 
teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa?  Nabi kan bilang bahwa 
dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang 
dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya 
gimana, boro2 tentang orang lain di masa nant.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, oman abdurahman 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pisaunya tajam Pak Janoko.
 
 Nabi Muhammad saaw bahkan akhir dunia pun sudah tahu. Dan karena 
itu beliau
 lebih sering menangis.
 Basariyah memang biasa, berjalan di pasar, dst, namun insaniahnya 
di atas
 manusia lainnya. Sesungguhnya engkau di atas akhlaq yang agung, 
demikian
 pujianNya kepada khoirul anam tsb.
 
 La ilmu pengetahuan - yang karena aplicable saat ini - dibandingkan 
dengan
 hikmah dan pengetahuan dari keimanan yang tinggi? Kemanakah hidup 
ini
 sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan yang mampu 
menjawabnya.
 Lalu, ya hilang begitu saja jawabannya? Akal sehat siapapun akan 
mengatakan:
 itu suatu absurditas eksistensi.
 
 Untuk berusaha beriman dengan benar, ya asumsi-asusmi yang benar di 
atas
 mana keimanan itu ditegakkan pun harus benar pula. Dari mulai 
menanam kurma
 hingga ujung dunia, beliau mengetahuinya. Untuk keimanan seperti
 itu, seseorang tidak perlu menjadi liar, gampang menuding orang,
 fundamentalis, tak bersahabat, merasa jadi jawara di seluruh 
dunia,
 paranoid, atau teroris. Apalagi jika tidak ada upaya untuk beriman.
 Heuheuheu.
 
 salam,
 manAR
 
 
 On 2/3/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Ada insan berkata :
 
  Anakku,
  Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
  menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
  berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman 
dahulu
  kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
  manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga 
tidak
  terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa 
bisa
  dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
  seluruh penjuru dunia :=))
 
  ==
 
  Jano-ko
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-04 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
-kum, kamu
sekalian lebih mengetahui urusan duniamu.

Latar belakang sabda RasuluLlah tersebut diperhadapkan Allahu Yarham
S.Majidi terhadap S.Yasin, (36:36):
-- Subhana Lladziy Khalaqa lAzwaaja Kullahaa Mimmaa Tunbitu lArdhu, wa Min
Anfusihim wa Mimmaa Laa Ya'lamuwna.
-- Maha Suci Yang menciptakan tiap-tiap sesuatu berjodohan yaitu dari apa
yang ditumbuhkan di bumi, dari dalam diri mereka dan dari apa-apa yang
mereka tidak ketahui. .
Mimmaa Tunbitu lArdhu, paham? AlAzwa-ja, paham? Tumbuh-tumbuhan itu
berjodoh-jodohan, ada jantan ada betina, paham? S. Yasin itu Makkiyah,
paham? S. Yasin diterima Nabi di Makkah, peristiwa mengawinkan kurma di
Madinah, jadi Nabi melarang mengawinkan kurma setelah Nabi mendapatkan Ilmu
dari Allah,  bahwa tumbuh-tumbuhan itu ada jantan ada betina. Ini tidak
masuk akal, paham? Nabi mustahil melupakan ayat, paham? Karena Nabi mustahil
melupakan ayat, tidak mungkin Nabi melarang mengawinkan kurma. Kalaupun
memang panen kurma pernah berkurang, itu tidak ada hubungannya dengan Nabi.
Lalu bagaimana mungkin lahir pernyataan Nabi: Wa Antum A'lamu biAmri
Dunya-kum, paham?

Itulah bagaimana Allahu Yarham S.Majidi yang terkenal tinggi manthiqnya
menyeleksi Hadits dengan memperhadapkannya pada Al Quran. Bukan hanya
menyeleksi isi Hadits, melainkan latar belakang lahirnya Haditspun
diperhadapkannya pada Al Quran. Almarhum sering sekali menutup kalimatnya
dengan paham. Itu tidak berarti bahwa almarhum marah-marah, melainkan memang
begitulah gayanya kalau sedang asyik menerangkan. WaLlahu A'lamu bi
shShawab.

*** Makassar, 17 Desember 1995
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
--
(*)
Pada zaman Jepang, hanya ada dua orang Ulama yaitu DR H.Abdul Karim Amrullah
(ayahnya HAMKA) dan DR S.Majidi yang menolak dengan keras untuk Saikerei
menghadap Jepang, dengan sikap ruku' untuk menghormat Tenno Heika Kaisar Dai
Nippon Teikoku.


- Original Message - 
From: Mia [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 04, 2007 16:13
Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya
arab - Thomas Carlyle


 Pisaunya Pak Janoko tajam karena lagi-lagi dia melecehkan temen2
 diskusinya di WM. Lihat kalimatnya: ..sipenilai tersebut
 merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi Muhammad SAW

 Emangnya ada clue di postingan Pak Sabri, bahwa dia merasa mempunyai
 kemampuan melebihi Nabi?

 Apabila kita merasa bahwa wahyu Nabi berdampak jauh ke depan dan
 bahkan abadi, ya itu karena Nabi emang jenius kalo soal ruhaniah
 kebatinan yang tertuang dalam ajaran agama seperti dalam Quran dan
 Sunnahnya. Namanya juga Nabi. Inti ajarannya abadi dan pasti relevan
 di masa sekarang, ditambah lagi nanti dengan merambahnya perempuan ke
 wilayah publik.

 Dan Pak Oman pantas sekali merasa optimis dengan aspek batiniah agama
 ini, seperti juga kebanyakan orang Indonesia lainnya. Percayalah,
 kultur Barat yang cenderung fatalis dalam kehidupan batin memerlukan
 optimisme kita yang seperti ini.

 Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita
 dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu
 pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. Memandang rendah seperti
 itu karena emang orang Indonesia fatalis kalo berkenaan dengan soal
 keduniaan, teknologi, budaya, bahkan etika. Makanya ngurus air minum,
 sampah, listrik, nggak beres2 soalnya sikap fatalis itu juga berarti
 sikap menggampangkan urusan (dunia) - yang kalo dipulangkan ke sikap
 beragama, jadinya seperti ummat yang nggak bersyukur, bahkan sering
 munafik dan artifisial.

 Kalau Pak Sabri bilang Nabi nggak tau menau soal genetika, kloning,
 teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa?  Nabi kan bilang bahwa
 dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang
 dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya
 gimana, boro2 tentang orang lain di masa nant.

 Salam
 Mia

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, oman abdurahman
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Pisaunya tajam Pak Janoko.
 
  Nabi Muhammad saaw bahkan akhir dunia pun sudah tahu. Dan karena
 itu beliau
  lebih sering menangis.
  Basariyah memang biasa, berjalan di pasar, dst, namun insaniahnya
 di atas
  manusia lainnya. Sesungguhnya engkau di atas akhlaq yang agung,
 demikian
  pujianNya kepada khoirul anam tsb.
 
  La ilmu pengetahuan - yang karena aplicable saat ini - dibandingkan
 dengan
  hikmah dan pengetahuan dari keimanan yang tinggi? Kemanakah hidup
 ini
  sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan yang mampu
 menjawabnya.
  Lalu, ya hilang begitu saja jawabannya? Akal sehat siapapun akan
 mengatakan:
  itu suatu absurditas eksistensi.
 
  Untuk berusaha beriman dengan benar, ya asumsi-asusmi yang benar di
 atas
  mana keimanan itu ditegakkan pun harus benar pula. Dari mulai
 menanam kurma
  hingga ujung dunia, beliau mengetahuinya. Untuk keimanan seperti
  itu, seseorang tidak perlu menjadi liar, gampang menuding orang,
  fundamentalis, tak

Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-04 Terurut Topik jano ko
Mia berkata :

Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita 
 dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu 
 pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. 

==

Jano-ko memberi info :

Mia, kita baca bersama-sama ya firman-firman Allah SWT dibawah ini supaya you 
dan jano-ko mendapatkan pahala dari-Nya

---

Al Qur'an


[2.255] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup  
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak 
tidur.  Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan dibumi. Tiada yang dapat memberi 
syafaat di  sisi Allahtanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan 
mereka dan di  belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu 
Allah  melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan 
bumi. Dan  Allah tidak merasa berat memeliharakeduanya, dan Allah Maha Tinggi 
lagi Maha  Besar.


---


[20.114] Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu  
tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, 
dan  katakanlah: Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.


[21.7] Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu(Muhammad), melainkan  
beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka  tanyakanlah 
olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada  mengetahui

[21.74] dan kepada Lut, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami  
selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang  mengerjakan 
perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik


[21.79] maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum 
(yang  lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah  
dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung danburung-burung, semua  
bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya



Jano-ko tambahkan kontribusi Umat Islam yang pinter-pinter di Amerika

Islam is the fastest-growing religion  in the United States... NEW YORK 
TIMES, Feb 21, 1989, p.1 

---

Moslems are the world's fastest-growing  group... USA TODAY, The population 
referance bureau, Feb. 17, 1989,  p.4A 

---

Muhammed is the most successful of all  Prophets and religious personalities. 
  Encyclopedia Britannica 

---


There are more Muslims in North  America then Jews Now. Dan Rathers, ABCNEWS 


---

Islam is the fastest growing religion  in North America. TIMES MAGAZINE  


---

Five to 6 million strong, Muslims in  America already outnumber Presbyterians, 
Episcopalians, and Mormons, and they  are more numerous than Quakers, 
Unitarians, Seventh-day Adventists, Mennonites,  Jehovah's Witnesses, and 
Christian Scientists, combined. Many demographers say  Islam has overtaken 
Judaism as the country's second-most commonly practiced  religion; others say 
it is in the passing lane.  JOHAN BLANK,  USNEWS  (7/20/98) 

---

Semoga nanti jano-ko bisa menambahkan lagi.

Salam.














Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:  Pisaunya Pak 
Janoko tajam karena lagi-lagi dia melecehkan temen2 
 diskusinya di WM. Lihat kalimatnya: ..sipenilai tersebut 
 merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi Muhammad SAW
 
 Emangnya ada clue di postingan Pak Sabri, bahwa dia merasa mempunyai 
 kemampuan melebihi Nabi?  
 
 Apabila kita merasa bahwa wahyu Nabi berdampak jauh ke depan dan 
 bahkan abadi, ya itu karena Nabi emang jenius kalo soal ruhaniah 
 kebatinan yang tertuang dalam ajaran agama seperti dalam Quran dan 
 Sunnahnya. Namanya juga Nabi. Inti ajarannya abadi dan pasti relevan 
 di masa sekarang, ditambah lagi nanti dengan merambahnya perempuan ke 
 wilayah publik.
 
 Dan Pak Oman pantas sekali merasa optimis dengan aspek batiniah agama 
 ini, seperti juga kebanyakan orang Indonesia lainnya. Percayalah, 
 kultur Barat yang cenderung fatalis dalam kehidupan batin memerlukan 
 optimisme kita yang seperti ini. 
 
 Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita 
 dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu 
 pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. Memandang rendah seperti 
 itu karena emang orang Indonesia fatalis kalo berkenaan dengan soal 
 keduniaan, teknologi, budaya, bahkan etika. Makanya ngurus air minum, 
 sampah, listrik, nggak beres2 soalnya sikap fatalis itu juga berarti 
 sikap menggampangkan urusan (dunia) - yang kalo dipulangkan ke sikap 
 beragama, jadinya seperti ummat yang nggak bersyukur, bahkan sering 
 munafik dan artifisial.
 
 Kalau Pak Sabri bilang Nabi nggak tau menau soal genetika, kloning, 
 teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa?  Nabi kan bilang bahwa 
 dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang 
 dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya 
 gimana, boro2 tentang orang lain di masa nant.
 
 Salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, oman abdurahman 
 [EMAIL PROTECTED] 

Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-04 Terurut Topik Ari Condrowahono
bukannya udah ?

dengan bayar 20 juta dollar, seorang perempuan asal Iran, warga US, 
muslimah, dan pebisnis di bidang IT, sudahmerasakan jalan jalan ke luar 
angkasa.buat pertama kali, orang awam jalan jalan secara komersil ke 
luar negeri.

jano ko wrote:

 Ada insan berkata :

 Anakku,
 Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
 menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
 berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
 kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
 manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
 terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
 dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
 seluruh penjuru dunia :=))

  ==

 Jano-ko

 Punten,

 ---

 Al Qur'an :

 Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik 
 bagi kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan 
 (kebahagiaan) hari akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).

 ---

 Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW 
 mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?

 Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut 
 berarti sipenilai tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi 
 Muhammad SAW.

 Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng 
 Nabi Muhammad SAW.

 Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, Dia 
 datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang 
 tandus, kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang 
 membakar angkasa dari Delhi hingga Granada.


 Thomas Carlyle :

 These ideas were influential on the development of Socialism, but 
 aspects of Carlyle's thinking in his later years also helped to form 
 Fascism. Carlyle moved towards his later thinking during the 1840s, 
 leading to a break with many old friends and allies such as Mill and, 
 to a lesser extent, Emerson. His belief in the importance of heroic 
 leadership found form in his book Heroes and Hero Worship, in which 
 he compared different types of heroes. As one of the very few 
 philosophers who witnessed the industrial revolution but still kept a 
 transcendental non-materialistic view of the world, Thomas Carlyle 
 made an attempt to draw a picture of the development of human 
 intellect by using historical people as coordinates and devoted 
 Prophet Muhammad a special place in the book under the chapter title 
 Hero as a Prophet. In his work, Carlyle declares his admiration with 
 a passionate championship of Prophet Muhammad as a Hegelian agent of 
 reform, insisting on his sincerety and
 commenting 'how one man single-handedly, could weld warring tribes and 
 wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less 
 than two decades.' Observing Carlyle having such an open mind to the 
 other puts him in a category of his own for trying to build bridges 
 between the peoples of the West and the East as an early historical 
 western representative of that dialogue.

 ---

 Pertanyaannya adalah apakah sipenilai tersebut levelnya sama atau 
 sejajar dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku..

 Dilarang nesu.

 Malam.





 st sabri [EMAIL PROTECTED] com mailto:sirbats%40gmail.com wrote:
 --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Chae
 chairunisa_ mahadewi@ ... wrote:
 
  Abah,
 
  Terima kasih atas informasinya; )
 
  Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
  keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
  penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
  manusia??

 Anakku,
 Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
 menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
 berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
 kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
 manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
 terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
 dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
 seluruh penjuru dunia :=))

 Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi
 bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
 tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg
 bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan
 berjalan dan selalu berjalan.

 salam

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger 
 .yahoo.com http://uk.messenger.yahoo.com

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-02-04 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Menafsirkan itu dilatar belakangi oleh upaya untuk memahami yang
ditafsirkan. Nabi Muhammad SAW tidak perlu menafsirkan wahyu baik yang
verbal maupun yang non-verbal, karena Allah sudah menanamkan dalam diri Nabi
SAW makna wahyu yang diturunkan, sesuai ayat:
Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu (untuk memahamkan dan menghafal)
dengannya. (S. Al Furqan, 25:32). Sebagai bahan komparasi: Einstein tidak
pernah menafsirkan: The Special and The General Theory of Relativity, wong
itu teorinya sendiri kok. Yang menasfirkan teori Relativitas itu orang lain.
Wassalam,
HMNA

- Original Message - 
From: Chae [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 01, 2007 20:14
Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab


 Abah,

 Terima kasih atas informasinya;)

 Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
 keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
 penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
 manusia??

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 

  Jadi Abah ulangi: Di situlah keterbatasan manusia dalam hal mengenal
  PROSES. WaLlahu a'lamu bisshawab
 
  Wassalam,
  HMNA
 
 
  - Original Message - 
  From: Chae [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, February 01, 2007 10:41
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh
 budaya arab
 
 
   Abah,
  
   Terima kasih atas tambahanya...kalau boleh tanya bagaiman process
   penerimaan wahyu ketika wahyu datang seperti bunyi gemerincing Bell
   seperti yang dikatakan oleh Rasul...bagaimana bunyi bell ni bisa di
   transform ke dalam bahasa arab??;)
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
   mnabdurrahman@ wrote:
   
Chae:
Pak Her, Tuhan itu transenden karena dia beyond our imagination
   kalau bahasa
Qur'an sih Lam Yalid walam Yulad  dan tidak ada sesuatupun yang
menyamai-Nya.
   
Ning:
Nyelak dikit : Koreksi mbak Chae. Lam Yalid wa Lam Yuulad artinya
   Tidak
beranak, dan tidak dilahirkan.  Lam Yaqullahuu kufuwwan ahad,
 baru
artinya dan tidak ada satu pun yang menyamai-Nya..
   
HMNA:
Yang lebih pendek ayatnya: Laysa kamitslihi.
   
Kemudian dari pada itu saya tambahkan sikit seperti di bawah
   
Saya pakai diagram:
--- input [proses] --output
   
   
 |--|
---wahyu (transenden} |  Nabi Muhammad SAW | verbal
   
 |--|
Proses dalam kotak artinya Nabi Muhammad SAW menerima langsung
 wahyu itu
secara verbal, ataupun melalui Jibril. Output berupa yang verbal itu
   adalah
teks berupa kalimat-kalimat yang terkumpul dalam Al-Quran yang
 berbahasa
Arab, yang mengandung Risalah (message). Bahasa Arabnya bersifat
 lokal,
tetapi Risalah (message) permanen, tekstual, tidak dibatasi oleh
   ruang dan
waktu. Yang tekstual bisa dikembangkan secara kontekstual dan
   takwil, tanpa
melanggar yang tekstual. Bahkan bahasa Arab yang mulanya lokal itu
   berubah
menjadi tidak lokal lagi dalam wilayah pada zaman Khlafah
 Islamiyah, dan
sekarang juga tidak lokal lagi karena dipakai sebagai bahasa
   pengantar dalam
PBB, sehingga juga sudah bersifat internasional.
   
The textual approach, tends to view religious phenomena merely on
   the level
of core element. On the other hand, the contextual approach can
  likely
reduce  the  substantial element of religion, for it tends to view
   religion
on the level of periphery. Frankly speaking the textual and
 contextual
approaches , thus,  open  new  awareness  of  religious  studies
   formed in
the synthesis of  the  two  approaches. And again:
 Methodologically
speaking,  this combined-approach  enables  us  to obtain the
 holistic
picture of the religion and to escape from its distorted-meaning.
Alhasil, kalau pakai akal yang jernih yang tekstual itu mesti
 sejalan
bergandeng tangan dengan yang kontekstual hingga bisa mencapai yang
holistik. Contohnya? Baca Seri  559 di bawah..Alhasil tidaklah
 perlu a
priori dan alergi pada yang tekstual.
-
Wassalam,
HMNA
*
   
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
   
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
559. Tekstual, Kontekstual dan Takwil tentang Ibadah Qurban
   
 Ibadah Qurban dimulai sesudah Shalat 'Iyd alQurban = 'Iyd alAdhha =
   'Iyd
alNahar. Disebut 'Iyd alQurban, karena pada hari itu orang mulai
   berqurban,
baik yang sedang berhaji di Mina, maupun ummat Islam di seluruh
 dunia.
Disebut 'Iyd alAdhha, hari raya sepenggal matahari naik, karena pada
   posisi
matahari di bola langit seperti itu orang bershalat 'Iyd.
 Disebut 'Iyd
alNahr, hari raya menyembelih, karena pada hari itu

Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an - Joe Leigh Simpson

2007-02-04 Terurut Topik jano ko
Mia berkata :

Kalau Pak Sabri bilang Nabi nggak tau menau soal genetika, kloning, 
  teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa?  Nabi kan bilang bahwa 
  dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang 
  dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya 
  gimana, boro2 tentang orang lain di masa nant.
  
===

Jano-ko :

Mia, yukk kita baca bersama pendapat dari Joe Leigh Simpson, semoga Mia, Sabri 
dan Jano-ko makin tebal rasa cintanya kepada Nabi Muhammad SAW

Joe Leigh Simpson, Professor of Obstetrics and  Gynecology at the North  
Western University in Chicago in the United States of America.Professor  
Simpson said: It follows, I think, that not only is there no conflict between  
genetics and religion, but in fact religion can guide science by adding  
revelation to some traditional scientific approaches. That there exists  
statements in the Qur’aan shown by science to be valid, which supports 
knowledge  in the Qur’aan having been derived from Allah.   



Al Qur'an

Surat Al Qiyaamah

[38] kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya,  dan 
menyempurnakannya,  [39] lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki laki 
dan  perempuan.  [40] Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula)  
menghidupkan orang mati? 

-

Silahkan dihayati firman Allah SWT tersebut diatas, semoga kita semua 
tercerahkan.

Pertanyaannya adalah, darimana atau dengan ilmu apa sehingga seseorang bisa 
menilai Nabi Muhammad SAW tidak tahu tentang ilmu genetika, kloning dan 
teknologi ? 

Kalau kita membaca, menghayati Surat Al Qiyaamah tersebut diatas, maka kita 
akan mendapatkan jawaban tersebut.

Dalam bahasa Jowo ada pepatah yang berbunyi begini,  Kacang ora ninggal 
lanjarane, teknologi yang sekarang yang kita nikmati manfaatnya sekarang ini 
tidak lepas dari jasa Umat Islam dimasa lalu, dan itu merupakan warisan kita 
bersama baik untuk orang barat dan timur untuk kesejahteraan kita bersama. 
Titik.



Salam




jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:  Mia berkata 
:
 
 Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita 
  dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu 
  pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. 
 
 ==
 
 Jano-ko memberi info :
 
 Mia, kita baca bersama-sama ya firman-firman Allah SWT dibawah ini supaya you 
dan jano-ko mendapatkan pahala dari-Nya
 
 ---
 
 Al Qur'an
 
 [2.255] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup 
 kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak 
tidur.  Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan dibumi. Tiada yang dapat memberi 
syafaat di  sisi Allahtanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan 
mereka dan di  belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu 
Allah  melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan 
bumi. Dan  Allah tidak merasa berat memeliharakeduanya, dan Allah Maha Tinggi 
lagi Maha  Besar.
 
 ---
 
 [20.114] Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu 
 tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, 
dan  katakanlah: Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.
 
 [21.7] Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu(Muhammad), melainkan  
beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka  tanyakanlah 
olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada  mengetahui
 
 [21.74] dan kepada Lut, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami  
selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang  mengerjakan 
perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik
 
 [21.79] maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum 
(yang  lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah  
dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung danburung-burung, semua  
bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya
 
 
 
 Jano-ko tambahkan kontribusi Umat Islam yang pinter-pinter di Amerika
 
 Islam is the fastest-growing religion  in the United States... NEW YORK 
TIMES, Feb 21, 1989, p.1 
 
 ---
 
 Moslems are the world's fastest-growing  group... USA TODAY, The population 
referance bureau, Feb. 17, 1989,  p.4A 
 
 ---
 
 Muhammed is the most successful of all  Prophets and religious personalities. 
  Encyclopedia Britannica 
 
 ---
 
 There are more Muslims in North  America then Jews Now. Dan Rathers, ABCNEWS 
 
 ---
 
 Islam is the fastest growing religion  in North America. TIMES MAGAZINE  
 
 ---
 
 Five to 6 million strong, Muslims in  America already outnumber 
Presbyterians, Episcopalians, and Mormons, and they  are more numerous than 
Quakers, Unitarians, Seventh-day Adventists, Mennonites,  Jehovah's Witnesses, 
and Christian Scientists, combined. Many demographers say  Islam has overtaken 
Judaism as the 

Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-03 Terurut Topik jano ko
Ada insan berkata :
   
  Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

==
   
  Jano-ko
   
  Punten, 
   
  ---
   
  Al Qur'an :
   
  Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik bagi 
kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan (kebahagiaan) hari 
akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).
   
  ---
   
  Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW 
mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?
   
  Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut berarti 
sipenilai tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi Muhammad SAW.
   
  Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng Nabi 
Muhammad SAW.
   
  Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, “Dia datang 
seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang tandus, kemudian 
meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang membakar angkasa dari Delhi 
hingga Granada”.
   
   
  Thomas Carlyle :
   
  These ideas were influential on the development of Socialism, but aspects of 
Carlyle's thinking in his later years also helped to form Fascism. Carlyle 
moved towards his later thinking during the 1840s, leading to a break with many 
old friends and allies such as Mill and, to a lesser extent, Emerson. His 
belief in the importance of heroic leadership found form in his book Heroes 
and Hero Worship, in which he compared different types of heroes. As one of 
the very few philosophers who witnessed the industrial revolution but still 
kept a transcendental non-materialistic view of the world, Thomas Carlyle made 
an attempt to draw a picture of the development of human intellect by using 
historical people as coordinates and devoted Prophet Muhammad a special place 
in the book under the chapter title Hero as a Prophet. In his work, Carlyle 
declares his admiration with a passionate championship of Prophet Muhammad as a 
Hegelian agent of reform, insisting on his sincerety and
 commenting ‘how one man single-handedly, could weld warring tribes and 
wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less than two 
decades.’ Observing Carlyle having such an open mind to the other puts him in 
a category of his own for trying to build bridges between the peoples of the 
West and the East as an early historical western representative of that 
dialogue.
   
  ---
   
  Pertanyaannya adalah apakah sipenilai tersebut levelnya sama atau sejajar 
dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku..
   
  Dilarang nesu.
   
  Malam.
   
  
 
   
   
  st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah,
 
 Terima kasih atas informasinya;)
 
 Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
 keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
 penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
 manusia??

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi
bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg
bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan
berjalan dan selalu berjalan.

salam



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-03 Terurut Topik oman abdurahman
Pisaunya tajam Pak Janoko.

Nabi Muhammad saaw bahkan akhir dunia pun sudah tahu. Dan karena itu beliau
lebih sering menangis.
Basariyah memang biasa, berjalan di pasar, dst, namun insaniahnya di atas
manusia lainnya. Sesungguhnya engkau di atas akhlaq yang agung, demikian
pujianNya kepada khoirul anam tsb.

La ilmu pengetahuan - yang karena aplicable saat ini - dibandingkan dengan
hikmah dan pengetahuan dari keimanan yang tinggi? Kemanakah hidup ini
sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan yang mampu menjawabnya.
Lalu, ya hilang begitu saja jawabannya? Akal sehat siapapun akan mengatakan:
itu suatu absurditas eksistensi.

Untuk berusaha beriman dengan benar, ya asumsi-asusmi yang benar di atas
mana keimanan itu ditegakkan pun harus benar pula. Dari mulai menanam kurma
hingga ujung dunia, beliau mengetahuinya. Untuk keimanan seperti
itu, seseorang tidak perlu menjadi liar, gampang menuding orang,
fundamentalis, tak bersahabat, merasa jadi jawara di seluruh dunia,
paranoid, atau teroris. Apalagi jika tidak ada upaya untuk beriman.
Heuheuheu.

salam,
manAR


On 2/3/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Ada insan berkata :

 Anakku,
 Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
 menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
 berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
 kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
 manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
 terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
 dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
 seluruh penjuru dunia :=))

 ==

 Jano-ko

 Punten,

 ---

 Al Qur'an :

 Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik
 bagi kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan (kebahagiaan)
 hari akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).

 ---

 Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW
 mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?

 Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut
 berarti sipenilai tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi
 Muhammad SAW.

 Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng Nabi
 Muhammad SAW.

 Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, Dia datang
 seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang tandus,
 kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang membakar angkasa
 dari Delhi hingga Granada.


 Thomas Carlyle :

 These ideas were influential on the development of Socialism, but aspects
 of Carlyle's thinking in his later years also helped to form Fascism.
 Carlyle moved towards his later thinking during the 1840s, leading to a
 break with many old friends and allies such as Mill and, to a lesser extent,
 Emerson. His belief in the importance of heroic leadership found form in his
 book Heroes and Hero Worship, in which he compared different types of
 heroes. As one of the very few philosophers who witnessed the industrial
 revolution but still kept a transcendental non-materialistic view of the
 world, Thomas Carlyle made an attempt to draw a picture of the development
 of human intellect by using historical people as coordinates and devoted
 Prophet Muhammad a special place in the book under the chapter title Hero
 as a Prophet. In his work, Carlyle declares his admiration with a
 passionate championship of Prophet Muhammad as a Hegelian agent of reform,
 insisting on his sincerety and
 commenting 'how one man single-handedly, could weld warring tribes and
 wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less than
 two decades.' Observing Carlyle having such an open mind to the other puts
 him in a category of his own for trying to build bridges between the peoples
 of the West and the East as an early historical western representative of
 that dialogue.

 ---

 Pertanyaannya adalah apakah sipenilai tersebut levelnya sama atau
 sejajar dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku..

 Dilarang nesu.

 Malam.





 st sabri [EMAIL PROTECTED] sirbats%40gmail.com wrote:
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Chae
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Abah,
 
  Terima kasih atas informasinya;)
 
  Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
  keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
  penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
  manusia??

 Anakku,
 Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
 menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
 berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
 kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
 manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
 terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
 dijalani oleh awam seperti orang2 pada 

Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-03 Terurut Topik sir bats
On Sat, 2007-02-03 at 22:21 +0700, oman abdurahman wrote:
 Pisaunya tajam Pak Janoko.
 
 Nabi Muhammad saaw bahkan akhir dunia pun sudah tahu. Dan karena itu
 beliau
 lebih sering menangis.
 Basariyah memang biasa, berjalan di pasar, dst, namun insaniahnya di
 atas
 manusia lainnya. Sesungguhnya engkau di atas akhlaq yang agung,
 demikian
 pujianNya kepada khoirul anam tsb.
 
 La ilmu pengetahuan - yang karena aplicable saat ini - dibandingkan
 dengan
 hikmah dan pengetahuan dari keimanan yang tinggi? Kemanakah hidup ini
 sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan yang mampu
 menjawabnya.
 Lalu, ya hilang begitu saja jawabannya? Akal sehat siapapun akan
 mengatakan:
 itu suatu absurditas eksistensi.
 
 Untuk berusaha beriman dengan benar, ya asumsi-asusmi yang benar di
 atas
 mana keimanan itu ditegakkan pun harus benar pula. Dari mulai menanam
 kurma
 hingga ujung dunia, beliau mengetahuinya. Untuk keimanan seperti
 itu, seseorang tidak perlu menjadi liar, gampang menuding orang,
 fundamentalis, tak bersahabat, merasa jadi jawara di seluruh dunia,
 paranoid, atau teroris. Apalagi jika tidak ada upaya untuk beriman.
 Heuheuheu.
 
 salam,
 manAR
 
Kang oman,
setiap kita memiliki sudut pandang berbeda dalam banyak hal; asosiasi
pemikiran saya demikian, Muhammad ditegaskan dalam Al-qur'an, bahwa
beliau manusia biasa; semua manusia memiliki keterbatasan. Secara
terbuka saya kemukakan, saya tidak bisa mengimani bahwa Muhammad
mengetahui akhir dunia ini; soal beliau lebih dari manusia lain, masih
sangat bisa diterima. Tapi tetap memiliki keterbatasan. Saya juga kurang
suka mempersepsikan Kanjeng Nabi sebagai tukang ramal; yang secara
persis tahu apa yang akan terjadi hari esok. Hari esok bagi saya tetap
masalah keghaiban dan hanya Gusti Allah pemegang kunci keghaiban.

Persepsi Kanjeng Nabi sering menangis dan dihubungkan dengan visinya
tentang akhir jaman, menurut saya cukup sembrono. apakah ada konfirmasi
tentang penyebab tangis kanjeng Nabi? meskipun bisa dipastikan beliau
menangis bukan karena harga beras makin mahal :=))

sebagai manusia dan Rosul, tugas beliau selesai ketika wafat, tugas
selanjutnya dipikul oleh generasi penerus (bukan cuma kaum ulama);
begitu seterusnya.
 
Saya sungguh terkejut membaca tulisan ini datang dari kang oman :
Kemanakah hidup ini sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan
yang mampu menjawabnya. kalau yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan
adalah sains; maka sains memang tidak mengurus dan tidak akan mengurus
manusia setelah mati; ini bagian Agama dan keimanan. Sains tidak akan
membahas dan menjawab sebelum kehidupan dan setelah kehidupan. Sains
berkutat dengan fakta-fakta empiris yg bisa diamati.

Kang Chodjim sudah menyajikan uraian secara populer, makna kembali
kepada Allah dan Rosulnya dan bukan semata kembali kepada Al-qur'an dan
catatan-catatan hadits. Saya justru kuatir, pemujaan terhadap figur
Muhammad secara berlebihan akan membuat kita lupa pada Gusti Allah.

salam




[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-02-02 Terurut Topik Mia
Kebenaran emang tersamar (elusive). Tapi aku ingin tanya ke temen2 
sejujurnya, kalau kebenaran itu tersamar, apakah orang itu 
penampilannya emang mesti tersamar ato gimana? Atau mungkin 
pertanyaannya salah, mungkin maksutnya apakah kita bisa ngerasain 
kejujuran orang lain?  Aku suka pusing dengan penampilan sebagian 
orang misalnya boss-boss orang Jawa, nggak bisa nebak maunya gimana.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] ??
 
 Anakku,
 Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
 menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
 berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman 
dahulu
 kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
 manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga 
tidak
 terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
 dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
 seluruh penjuru dunia :=))
 
 Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi
 bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
 tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut 
yg
 bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses 
kehidupan
 berjalan dan selalu berjalan.
 
 salam





[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-02-01 Terurut Topik Chae
Abah,

Terima kasih atas informasinya;)

Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
manusia??

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
[EMAIL PROTECTED] wrote:


 Jadi Abah ulangi: Di situlah keterbatasan manusia dalam hal mengenal
 PROSES. WaLlahu a'lamu bisshawab
 
 Wassalam,
 HMNA
 
 
 - Original Message - 
 From: Chae [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, February 01, 2007 10:41
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh
budaya arab
 
 
  Abah,
 
  Terima kasih atas tambahanya...kalau boleh tanya bagaiman process
  penerimaan wahyu ketika wahyu datang seperti bunyi gemerincing Bell
  seperti yang dikatakan oleh Rasul...bagaimana bunyi bell ni bisa di
  transform ke dalam bahasa arab??;)
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
  mnabdurrahman@ wrote:
  
   Chae:
   Pak Her, Tuhan itu transenden karena dia beyond our imagination
  kalau bahasa
   Qur'an sih Lam Yalid walam Yulad  dan tidak ada sesuatupun yang
   menyamai-Nya.
  
   Ning:
   Nyelak dikit : Koreksi mbak Chae. Lam Yalid wa Lam Yuulad artinya
  Tidak
   beranak, dan tidak dilahirkan.  Lam Yaqullahuu kufuwwan ahad,
baru
   artinya dan tidak ada satu pun yang menyamai-Nya..
  
   HMNA:
   Yang lebih pendek ayatnya: Laysa kamitslihi.
  
   Kemudian dari pada itu saya tambahkan sikit seperti di bawah
  
   Saya pakai diagram:
   --- input [proses] --output
  
  
|--|
   ---wahyu (transenden} |  Nabi Muhammad SAW | verbal
  
|--|
   Proses dalam kotak artinya Nabi Muhammad SAW menerima langsung
wahyu itu
   secara verbal, ataupun melalui Jibril. Output berupa yang verbal itu
  adalah
   teks berupa kalimat-kalimat yang terkumpul dalam Al-Quran yang
berbahasa
   Arab, yang mengandung Risalah (message). Bahasa Arabnya bersifat
lokal,
   tetapi Risalah (message) permanen, tekstual, tidak dibatasi oleh
  ruang dan
   waktu. Yang tekstual bisa dikembangkan secara kontekstual dan
  takwil, tanpa
   melanggar yang tekstual. Bahkan bahasa Arab yang mulanya lokal itu
  berubah
   menjadi tidak lokal lagi dalam wilayah pada zaman Khlafah
Islamiyah, dan
   sekarang juga tidak lokal lagi karena dipakai sebagai bahasa
  pengantar dalam
   PBB, sehingga juga sudah bersifat internasional.
  
   The textual approach, tends to view religious phenomena merely on
  the level
   of core element. On the other hand, the contextual approach can
 likely
   reduce  the  substantial element of religion, for it tends to view
  religion
   on the level of periphery. Frankly speaking the textual and
contextual
   approaches , thus,  open  new  awareness  of  religious  studies
  formed in
   the synthesis of  the  two  approaches. And again:
Methodologically
   speaking,  this combined-approach  enables  us  to obtain the
holistic
   picture of the religion and to escape from its distorted-meaning.
   Alhasil, kalau pakai akal yang jernih yang tekstual itu mesti
sejalan
   bergandeng tangan dengan yang kontekstual hingga bisa mencapai yang
   holistik. Contohnya? Baca Seri  559 di bawah..Alhasil tidaklah
perlu a
   priori dan alergi pada yang tekstual.
   -
   Wassalam,
   HMNA
   *
  
   BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
  
   WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
   [Kolom Tetap Harian Fajar]
   559. Tekstual, Kontekstual dan Takwil tentang Ibadah Qurban
  
Ibadah Qurban dimulai sesudah Shalat 'Iyd alQurban = 'Iyd alAdhha =
  'Iyd
   alNahar. Disebut 'Iyd alQurban, karena pada hari itu orang mulai
  berqurban,
   baik yang sedang berhaji di Mina, maupun ummat Islam di seluruh
dunia.
   Disebut 'Iyd alAdhha, hari raya sepenggal matahari naik, karena pada
  posisi
   matahari di bola langit seperti itu orang bershalat 'Iyd.
Disebut 'Iyd
   alNahr, hari raya menyembelih, karena pada hari itu orang mulai
  menyembelih
   binatang ternak empat kaki.
  
Kata Qurban adalah bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata
yang
   terdiri dari huruf-huruf: Qaf, Ra, Ba, artinya dekat. Qurbaan adalah
  wazan
   (pola) Fu'laan. Qurban ini telah diserap ke dalam bahasa
Indonesia dalam
   bentuk kurban atau korban. Kurban dan korban dalam rasa bahasa
Indonesia
   sudah menyimpang dari Qurban menurut rasa bahasa Al Quran. Kurban
  dan korban
   dalam rasa bahasa Indonesia tidak lagi diapresiasikan maknanya
yang asli
   yaitu dekat. Namun apabila Qaf, Ra, Ba dalam bentuk qarib dan dalam
  bentuk
   ism tafdhil (superlatif) aqrab, yang diserap ke dalam bahasa
  Indonesia dalam
   bentuk karib dan akrab, masih terasa maknanya yang asli: sahabat
  karib dan
   pergaulan yang akrab. Kata kurban atau korban dalam

[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-02-01 Terurut Topik st sabri
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah,
 
 Terima kasih atas informasinya;)
 
 Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
 keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
 penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
 manusia??

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi
bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg
bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan
berjalan dan selalu berjalan.

salam



[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-02-01 Terurut Topik Lina Dahlan
Kalo ku pikir-pikir sih soal rekayasa dan manipulasi genetik, 
klonning dll di jaman sebelum, semasa Nabi SAW dan sesudah Nabi SAW 
sudah ada...hanya saja dalam bentuk lain yang serupa, yang 
menyebabkan manusia menjadi besar kepala (kemajuan 
teknologi/i.pengetahuan yang membuat manusia mabok kepayang). Sama 
seperti kejayaan suatu negara Amerika sekarang ini, dahulu juga ada 
kejayaan negara yang tidak sama sebangun dengan Amerika sekarang ini.

Mungkin, benar adanya kalo roda dunia (roda kehidupan) ini berputar 
dan berulang ato reinkarnasi. Serupa tapi tak sama.

just a thought.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
 chairunisa_mahadewi@ wrote:
 
  Abah,
  
  Terima kasih atas informasinya;)
  
  Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
  keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
  penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya 
sebagai
  manusia??
 
 Anakku,
 Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
 menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
 berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman 
dahulu
 kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
 manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga 
tidak
 terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
 dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
 seluruh penjuru dunia :=))
 
 Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, 
tapi
 bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
 tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak 
absolut yg
 bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses 
kehidupan
 berjalan dan selalu berjalan.
 
 salam





[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-01-31 Terurut Topik Chae
Terima kasih atas koreksinya Mba Ning, saya memang sering teledor;)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Nyelak dikit :
 
 Koreksi mbak Chae. Lam Yalid wa Lam Yuulad artinya Tidak beranak, dan
 tidak dilahirkan.  Lam Yaqullahuu kufuwwan ahad, baru artinya dan
 tidak ada satu pun yang menyamai-Nya..
 
 Silakan dilanjut lagi diskusinya.
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
 Sent: Wednesday, January 31, 2007 3:13 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi
 herpribadi@ wrote:
 
1. Menurut saya tidak mungkin sesuatu yang transenden ketika
 bersentuhan dengan sesuatu yang tidak transenden maka akan menjadi tidak
 transenden dan kenyataannya justru sebaliknya sesuatu yang tidak
 transenden akan menjadi lebih transenden ketika bersentuhan dengan yang
 transenden. Kenapa? karena sesuatu yang transenden memiliki kekuatan
 intervensi yang jauh lebih kuat daripada sesuatu yang tidak transenden.
 
 Chae: Pak Her, Tuhan itu transenden karena dia beyond our imagination
 kalau bahasa Qur'an sih Lam Yalid walam Yulad  dan tidak ada sesuatupun
 yang menyamai-Nya.
 
 Ketika Tuhan menyapa manusia, maka dalam sapa'an-Nya menjadi tidak
 transeden itulah yang kita namakan wahyu. Logikanya bagaimana manusia
 bisa memahami sesuatu yang bersifat transeden... yaitu sesuatu yangtidak
 tergapai oleh akal pikiranya, oleh daya ciptanya, oleh budi pekertinya,
 oleh angan-angannya...
 
 Dan jika wahyu bersifat transenden..lalu bagaimana wahyu bisa dipahami
 oleh manusia??? kecuali kalau wahyu tsb masuk ke wilayah tidak
 transenden atau menjadi tidak transenden. Kalau dalam bahasa Qur'anya..
 Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan
 dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan
 mengutus seorang utusan (malaikat)...Qs.42:51
 
 Pelan..pelan ya Pak Her agar mudah buat saya;)
 
 Tuhan itu transenden yaitu  Tidak ada sesuatupun yang menyamai-NYa
 artinya semua diluar dirinya yaitu (makhluk) ciptaan-Nya adalah non
 transenden..
 
 Dan di dalam Qur'an di katakan bahwa ...Dan tidak ada bagi seorang
 manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan
 perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang
 utusan (malaikat)...Qs.42:51
 
 Jadi ketika Tuhan menyapa makhluk-Nya maka digunakan (dengan
 perantara) yang berada diluar diri-Nya yaitu: wahyu,dibelakang tabir
 atau mengutus malaikat...
 
 Disini bisakah kita pahami mengenai Tuhan yang transenden sedang
 makhluk-Nya tidak??? termasuk kepada Qur'an itu sendiri??
 
 
 
 
 
 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
  
 Yahoo! Groups Links





[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-01-31 Terurut Topik Chae
 (offering) yang sakral
 (sacrifice) sifatnya. Untuk itu kita mesti bertitik tolak dari tekstual.
 
 Firman Allah SWT:
 -- FADZA WJBT JNWBHA FKLWA MNHA WATH'AMWA ALQAN'A WALM'ATR . LN YNAL
ALLH
 LHWMHA WLA DMA^WHA WLKN YNALH ALTQWY MNKM (S. ALHJ, 36-37), dibaca:
 -- Faidza- wajabat junu-buha- fakulu- minha- wath'imul qa-ni'a wal
mu'tar.
 Lay yana-lalla-ha luhu-muha- wala- dima-uha- wala-kiy yanuhut taqwa-
minkum
 (s. alhaj), artinya:
 -- apabila telah rebah badannya (hewan sembelihan), maka makanlah
sebagian
 darinya dan beri makanlah orang yang tidak meminta dan orang yang
meminta .
 Tidak akan sampai kepada Allah daging-dagingnya dan tidak
darah-darahnya,
 melainkan yang sampai kepadaNya ialah ketaqwaan kamu (22:36-37).
 -- FSHL LRBK WANHR (S. ALKWTSR, 2), dibaca:
 -- fashalli lirabbika wan har (s. alkawtsar), artinya:
 -- maka shalatlah bagi Maha Pemeliharamu dan sembelihlah (108:2).
 
 Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Bara':
 -- qa-lan nabiyyu saw inna awwala ma- nabda-u fi- yawmina- ha-dza-
nushalli-
 tsumma  narji'u fananhar, aw qama- qa-la, artinya:
 -- Bersabna Nabi SAW pertama-tama yang kita lakukan pada hari ini
shalat,
 kemudian kita kembali, lalu menyembelih (hewan Qurban). Demikianlah,
'Ibadah
 Qurban tidak boleh tidak harus dimaknai secara tekstual, tidak boleh
 bertentangan dengan Nash: ayat (22:36-37), (108:2) dan Shahih
Bukhari, yaitu
 menyembelih binatang Qurban, supaya dapat dimakan dagingnya.
 
  Karena darah dan daging hewan itu tidak akan sampai kepada Allah, maka
 orang dapat mengangkatnya ke tataran nilai berbuat baik kepada orang
miskin,
 
 Buat apa diberikan secara konsumtif. Dalam konteks visi produktif,
secara
 kontekstual lebih baik hewan Qurban itu diberikan kepada mereka itu
untuk
 diternakkan supaya terbuka lapangan kerja, yang sangat dibutuhkan 
Supaya
 dapat diternakkan maka binatang qurban itu tidak usah yang jantan,
melanikan
 semuanya betina. Secara tekstual tidak ada ketentuan bahwa hewan
Qurban itu
 mesti jantan. Namun pendekatan kontekstual ini bertabrakan dengan yang
 tekstual, karena qurban itu harus disembelih dan dimakan dagingnya.
 
 Dalam hal ini akal mesti bekerja. Apabila itu dilihat dari segi
pasar, maka
 itu sangat mempunyai nilai ekonomis. Produksi saja tanpa pasar tidak ada
 gunanya. Bahkan tidak kurang dalam kegiatan ekonomi harus memperluas
bahkan
 kalau perlu menciptakan pasar. Allah SWT telah menciptakan pasar bagi
 peternak kelas bawah dalam bulan Dzulhijjah setiap tahun. Melalui kredit
 usaha tani (KUT), para peternak dapatlah berternak sapi, kambing dan
 biri-biri khusus diproduksi untuk dipasarkan sekali setahun.
 
  Maka menyembelih hewan Qurban setiap tahun sebagai pasar bagi para
peternak
 kecil-kecilan, 'Ibadah Qurban itu secara kontekstual sekali-gus
mempunyai
 nilai ekonomis, nilai sosiologis dan tidak bertabrakan dengan pendekatan
 tekstual. Bahkan dengan memotong hewan korban yang dagingnya diberikan
 kepada orang miskin sekali gus terbinalah komunikasi dalam konteks
 psikologis, yaitu ikatan batin antara yang memberi dengan yang menerima
 daging yang secara langsung dapat bermakna pula sebagai nilai kesehatan,
 peningkatan gizi, mengkonsumsi protein.
 
  Yang terakhir penggantian Isma'il dengan binatang sembelihan dapat
 ditakwilkan dalam dua hal:
 Pertama, menyembelih naluri kebinatangan dalam diri kita, dan dengan
 demikian kita bisa bertqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT,
sebagai
 tumpuan untuk dapat meningkat menjadi taqwa, tujuan akhir bagi ummat
Islam.
 Kedua, manusia tidak boleh dijadikan seperti binatang qurban, yaitu
tidak
 boleh disembelih dalam arti yang majasi (metaforis), yaitu kita
 berkewajiban untuk mencegah agar supaya nilai kemanusiaan tidak
 diinjak-injak, dan inilah kewajiban asasi manusia (KAM).
 
 Alhasil, berdamailah yang Tekstual, Kontekstual dan Takwil secara
 holistik. WaLlahu a'lamu bishShawab.
 
 *** Makassar, 26 Januari 2003.
 [H.Muh.Nur Abdurrahman]
 
 Wassalam
 *
 
 
 - Original Message - 
 From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, January 31, 2007 15:59
 Subject: RE: [wanita-muslimah] Tuhan yangTransenden was Pengaruh
budaya arab
 
 
 
  Nyelak dikit :
 
  Koreksi mbak Chae. Lam Yalid wa Lam Yuulad artinya Tidak
beranak, dan
  tidak dilahirkan.  Lam Yaqullahuu kufuwwan ahad, baru artinya dan
  tidak ada satu pun yang menyamai-Nya..
 
  Silakan dilanjut lagi diskusinya.
 
  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
  Sent: Wednesday, January 31, 2007 3:13 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Tuhan yangTransenden was Pengaruh
budaya arab
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi
  herpribadi@ wrote:
 
 1. Menurut saya tidak mungkin sesuatu yang transenden ketika
  bersentuhan dengan sesuatu yang tidak transenden maka akan menjadi
tidak

Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-01-31 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Bukan bunyi bell, melainkan SEPERTI bunyi bell, dan setelah yang SEPERTI
getaran itu berlalu terpaterilah kata-kata itu dalam ingatan Nabi SAW.
Contoh sederhana, bagaimana bisa Chae membaca tulisan Abah ini, karena
getaran elektromagnet menggetarkan sensor dalam mata Chae, atau bagaimana
bisa Chae mendengarkan orang membaca Al-Quran atau suara apa saja, karena
getaran udara menggetarkan sensor berupa gendang telinga Chae. Namun proses
dari sensor dalam mata maupun dalam telinga sehingga bisa melihat atau
mendengar, sampai sekarang akal anusia belum mampu bahkan tidak akan mampu
menjelaskan, betapa pula getaran seperti lonceng itu setelah diterima sensor
dalam diri Nabi SAW berproses sehingga terpateri dalam ingatan Nabi SAW
berupa kalimat-kalimat dalam bahasa Arab.

Banyak sekali hal yang BIASA saja tidak bisa dijelaskan oleh otak manusia.
Coba Chae tadahkan telapak tangannya ke langit seperti berdoa. Bentuknya
simetris, keduanya tidak bisa berimpit. Hanya bisa berimpit setelah salah
satu tangan itu DIPUTAR sehingga sebuah menghadap ke langit, yang sebuah
lagi menghadap ke bumi. Tentu hal ini bisa pula sepatu kiri masuk ke dalam
sepatu kanan, atau sepatu kanan masuk sepatu kiri. Manusia tidak bisa
lakukan ini, karena, karena manusia hanya kenal 3 dimensi. Bentuk telapak
tangan yang simetris itu adalah dalam dua dimensi, baru bisa berimpit jika
DIPUTAR melalui tiga dimensi. Maka sepatu kiri saling berimpit dengan sepatu
kanan kalau DIPUTAR melalui 4 dimensi. Manusia dalam pengalamannya hanya
kenal 3 dimensi. Di situlah keterbatasan manusia dalam hal mengenal PROSES.

Sebuah contoh lagi. Kereta api hanya kenal SATU dimensi. Lihat gambar

X===[][]][[]][]===X

Gerak kereta api (KA) maju mundur hanya sebatas daerah kiri kanan sepanjang
rel yang dibatasi oleh kedua palang X. Itu KA terkurung dalam batas kedua
palang X.. Gerak KA dibatasi oleh dua titik.

Kalau mobil bisa keluar dari kurungan itu, lihat gambar. Gerak maju mundur
dipalang oleh dua garis XXX, tetapi mobil bisa bergerak ke arah samping
sehingga bisa keluar dari kurungan, karena mobil kenal gerak dua dimensi.

X  X
X  X
X   [][][][][]   X
X   [][][][][]   X
X  X
X  X


Akan teapi kalau seperti kedaannya di bawah, dimana gerak mobil (M) dikurung
oleh dua garis sejajar yang saling tegak lurus terpenjaralah M itu dalam
kurungan berupa segi empat panjang itu. Apa ada yang bisa keluar dari
kurungan seperti yang mengurung M tersebut?

XX
X  X
X   [][][][][]   X
X   [][][][][]   X
X  X
XX

Ada, yaitu helikopter(H). Ia bisa keluar ke arah mukanya Chae yang sedang
membaca tulisan Abah ini. H itu kenal gerak tiga dimensi. Tetapi kalau H itu
dikurung dalam hanggar (airplain hangar) yang besar, terkurunglah H tsb
dalam hanggar itu dibatasi oleh 3 bidang yang saling tegak lurus. H itu
tidak bisa keluar dari penjara itu, karena H itu hanya kenal gerak 3
dimensi. Ini bisa diteruskan, yaitu ada sesuatu yang bisa keluar dari
hanggar itu, kalau sesuatu itu kenal gerak 4 dimensi. Bagaimana prosesnya?
Kita manusia ini tidak tahu bagaimana itu proses keluar dari hanggar itu,
karena manusia pengalamannya hanya terbatas pada ruang tiga deminsi.

Jadi Abah ulangi: Di situlah keterbatasan manusia dalam hal mengenal
PROSES. WaLlahu a'lamu bisshawab

Wassalam,
HMNA


- Original Message - 
From: Chae [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 01, 2007 10:41
Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab


 Abah,

 Terima kasih atas tambahanya...kalau boleh tanya bagaiman process
 penerimaan wahyu ketika wahyu datang seperti bunyi gemerincing Bell
 seperti yang dikatakan oleh Rasul...bagaimana bunyi bell ni bisa di
 transform ke dalam bahasa arab??;)

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Chae:
  Pak Her, Tuhan itu transenden karena dia beyond our imagination
 kalau bahasa
  Qur'an sih Lam Yalid walam Yulad  dan tidak ada sesuatupun yang
  menyamai-Nya.
 
  Ning:
  Nyelak dikit : Koreksi mbak Chae. Lam Yalid wa Lam Yuulad artinya
 Tidak
  beranak, dan tidak dilahirkan.  Lam Yaqullahuu kufuwwan ahad, baru
  artinya dan tidak ada satu pun yang menyamai-Nya..
 
  HMNA:
  Yang lebih pendek ayatnya: Laysa kamitslihi.
 
  Kemudian dari pada itu saya tambahkan sikit seperti di bawah
 
  Saya pakai diagram:
  --- input [proses] --output
 
  |--|
  ---wahyu (transenden} |  Nabi