ikut nimbrung dikit,
 
sistem negara yg baik pada intinya tegaknya rule of law. ini yg membuat rakyat dan investor (lokal/asing) jadi punya tempat untuk curhat.
tak peduli itu demokrasi kayak di AS atau otoriter kayak di China atau to some extent singapura. Indonesia udah demokrasi tapi rule of law almost tidak ada.
 
china tidak demokrasi tapi rule of law jalan (koruptor dicincang, dll). cuma, kelemahan cina ini, walaupun rule of law baik sustainable-nya dipertanyakan. rule of law di negara demokrasi lebih terjamin.indonesia demokrasi udah jalan, rule of law belum, thanks to warisan mbah kakung (minjem istilah carlos).
jadi, kalo rule of law blm jalan di indo, ya gak perlu demokrasi dihabisin juga. ntar balik ke otoriter, rule of law tambah gak ada harapan. :)

 
On 4/20/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

adi wrote:
> On Thu, Apr 20, 2006 at 09:10:08PM +0700, Samuel Franklyn wrote:
> > Jadi ajaran "demokrasi terpimpin"
> > dari penjahat Harto itu yang
>
> lho .. anda keliru, istilah demokrasi terpimpin itu orde lama,
> bukan orde baru.

istilah boleh beda , tapi sebenarnya jauh lebih "terpimpin" dan
otoriter orba dibanding orla.

>
> oretan berikut ini, tidak berkaitan dengan anda :-)
>
> kalau mau membahas soal indonesia, ya jangan melantur ke mana-mana.
> memangnya kalau negara X yang punya hobi memancung kepala orang,
> terus jadi super power, terus model negara X tsb. jadi baik dan
> cocok untuk Indonesia? Saya kurang bisa menangkap idenya kalau
> larinya ke situ.

ya jangan dilihat mancung orangnya dong, tiap negara juga ada sisi
buruknya :))

peace peace dulu ahh... :))

>
> negara kita adalah negara kesatuan yang berbentuk republik, ideologi negara
> pancasila. semua sudah ada dan baik. undang-undang dasar sudah jelas.
> undang-undangnya yang gak jelas, berbagai kepentingan tumplek blek di situ.
> apalagi perda-perda yang mulai aneh-aneh (memfasilitasi tindakan anarkis secara

Ralat: bukan "mulai", tapi sudah dari dulu  dari jamanya pakde harto.
Dan Jamanya Pakde segala macam peraturan dan UU sebenarnya dipake buat
menguntungkan keluarga mereka saja.

jaman sekarang sudah jauh lebih mendingan, paling tidak ada otonomi
daerah dan kalo ngomong beda tidak ditjoelik seperti kata om Samuel.

> tak langsung), bibit separatisme mulai muncul ke permukaan. keberpihakan kepada
> rakyat kecil mulai ditinggal.

bibit separatisme yang mulai sebenarnya juga pakde harto karena ada
distribusi wealth yang tidak merata antara jakarta dan daerah , dan
juga korupsi yang gila gilaan.

Jaman sekarang dibawah Bapak Presiden Paduka   SBY sudah jauh lebih
mending lho... :)


> kebijakan ekonomi didikte, kesejahteraan akar rumput diporakporandakan

kalo didikte dari dulu kan .. dari 1967

> (lingkaran setan dengan tindakan-tindakan anarkis dan kerusuhan massal).
> nampaknya ada benang merahnya di situ. coba buka lembaran 1965.

yang saya gak mengerti dulu kenapa ya BK mau beri tongkat kepresiden ke
pakde ?
(kalau gak salah BK di sidang MPRS berkata "ya daripada negara ini
hancur terbelah dua, saya siap mengalah" walaupun kelihatanya beliau
tidak ikhlas.


pernah dengar kata 'dalih'? sebenarnya sumber permasalahan di negara
ini
> berangkat dari 'dalih' itu. dalih pengentasan kemisikinan, dalih kebebasan,
> dalih agama, dalih kemanusian (bantuan/utang) dan dalih-dalih yang lain, sampai
> yang Di Atas itu dijadikan dalih.

iya sebagian emang dalih, tapi kalau ada dalih yang bener ya oke juga
sich oom :)

-mcp




--
Fatih
http://afsyuhud.blogspot.com

Kirim email ke