pak Latif yth,
meskipun saya hafal betul dengan pola pikir Bapak, dan saya masih yakin bahwa 
diskusi dengan Bapak tidak ada artinya, saya tetap ingin sharing pada 
teman-teman di sini (semoga saya dihindarkan dari sikap ujub dan takabur) :

1) vonis palsu Anda terhadap hadits, "Barangsiapa yang melihat kemungkaran 
hendaklah ia mengubah dengan tangannya (falyughayyiru biyadihi), apabila ia tak 
sanggup, hendaklah diubahnya dengan lisannya (fabilisa-nihi), apabila itupun 
tak sanggup cukup dengan kalbunya (biqalbihi), namun yang terakhir ini pertanda 
yang terlemah imannya" hanya cocok ditujukan pada orang-orang yang a-histori, 
orang yang apriori dengan ilmu hadits yang pernah dikembangkan oleh studi islam 
era klasik maupun modern. Analisis Anda tentang hadits palsu sungguh simple dan 
sederhana banget sehingga sulit dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2) hadits tsb kurang pas apabila hanya dikontradiksikan dengan qs yang Anda 
sebut : QS Ali Imran: Ayat 104, QS.3:159, QS.16: 125, QS 88:21-22, QS.13:40, Qs 
16 :82.
3) Rasa simpati dan cinta Anda pada orang-orang non muslim telah menutup mata 
Anda untuk bersimpati memahami hadits-hadits nabi secara jujur dan komprehensif.

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "abdul" <latifabdul...@...> wrote:
>
> NUr-----Saya beritahukan bahwa Hadits yang anda postkan dibawah ini adalah 
> hadits palsu, bukan ucapan Rasulullah saw dan hadits ini adalah akar konflik 
> sesama muslim.
> 
> Kalau ada orang yang berbeda keyakinan dgn mereka, maka mereka akan 
> menggunakan tangan; baik untuk membuat undang2, baik dgn memukul, violence dll
> 
> Jadi hadits itu bertengtangan dgn ayat2 ALLAH,sebaiknya anda cabut 
> kembali,agat umat islam yang awam tidak salah.
> 
> Tugas rasul dlm menegakan amar makruf nahi mungkar dgn santun dan baik2, 
> bukan dgn kekerasan.
> 
> SILAKAN LEBIH TERPERINCI
> http://latifabdul.multiply.com/journal/item/320
> 
> Wassalam.
> 
> 
> 
> Nahi Mungkar
> > ===========
> > ==================================================================
> > Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang melihat kemungkaran hendaklah ia 
> > mengubah dengan tangannya (falyughayyiru biyadihi), apabila ia tak sanggup, 
> > hendaklah diubahnya dengan lisannya (fabilisa-nihi), apabila itupun tak 
> > sanggup cukup dengan kalbunya (biqalbihi), namun yang terakhir ini pertanda 
> > yang terlemah imannya.
> 
> ===================================================================
> 
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" 
> <mnur.abdurrahman@> wrote:
> >
> > ===========
> > Nahi Mungkar
> > ===========
> > ==================================================================
> > Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang melihat kemungkaran hendaklah ia 
> > mengubah dengan tangannya (falyughayyiru biyadihi), apabila ia tak sanggup, 
> > hendaklah diubahnya dengan lisannya (fabilisa-nihi), apabila itupun tak 
> > sanggup cukup dengan kalbunya (biqalbihi), namun yang terakhir ini pertanda 
> > yang terlemah imannya.
> 
> ===================================================================
> > 
> > Falyughayyiru, dalam kata ini ada LAM al-amar, LAM yang menyatakan 
> > perintah. Jadi mengubah yang mungkar, atau nahi mungkar itu WAJIB hukumnya, 
> > berdosa kalau tidak dikerjakan. Saya fokuskan pada nahi mungkar dengan 
> > lisan / tulisan, karena saya bukan polisi dan jaksa, tidak mempunyai 
> > otoritas secara hukum untuk nahi mungkar dengan tangan / tindakan.
> > 
> > Saya banyak mendapat kritikan karena tidak kurang dari tulisan saya yang 
> > REAKTIF. Yang mengkritik itu tidak faham, bahwa nahi mungkar itu memang 
> > perbuatan yang reaktif, sesuai dengan hukum aksi vs reaksi. Aksi mungkar 
> > itu dilawan dan perlawanan itulah reaksi.
> > 
> > -------------------------------
> > Ilustrasi dalam milis ini:
> > -------------------------------
> > Saya baca dari beberapa publikasi dari para orientalis dan misionaris 
> > Kristian yang menulis pernyataan sebagai berikut : "Muhammad knew all the 
> > sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs 
> > before he could compile the Qur'ân." Ini tidak bisa didiamkan, karena ini 
> > prasangka yang mungkar. Lahirlah tulisan saya Seri 740. Islam Phobia yang 
> > Bersifat Proaktif => 
> > http://waii-hmna.blogspot.com/2006/08/740-islam-phobia-yang-bersifat-proaktif.html.
> >  Dalam Seri 740 tsb kemungkaran para orientalis dan misionaris Kristian 
> > saya sungkurkan dengan ayat (29:48): Dan kamu tidak pernah membaca 
> > sebelumnya sesuatu Kitabpun dan kamu tidak menulis suatu Kitab dengan 
> > tangan kananmu; Andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar 
> > (tetaplah) ragu orang-orang ingkar.
> > 
> > Dalam milis ini timbul perlawanan dari Ari Condro yang menyatakan: "ada di 
> > sirah nabi,  kan nabi belajar mengetahui tentang agama yahudi dan kristen 
> > juga."  Pernyataan bahwa Nabi belajar Yahudi dan Kristen ini juga sebagai 
> > suatu kemungkaran karena menentang ayat (29:48). Dan berlanjut soal jawab 
> > anatara lain: "Muhammad muda pernah mendengarkan khotbah Qus ibn Sâ`idah, 
> > seorang pendeta Kristen dari Thaif. Muhammad Husain Haikal," Jadi Adi 
> > Condro semula mengatakan Nabi belajar Yahudi Kristen, lalu mundur 
> > mengatakan Muhammad muda. Lalu saya jawab: "Kejadian itu tidak bisa 
> > dijadikan reasoning, bahwa Muhaamd sebelum Nabi pernah belajar pada orang 
> > Kristen. Beliaukan bilang: "aku tidak hafal detail ungkapannya."  Hingga 
> > akhirnya Ari Condro mengatakan: "saya kan gak bilang belajar teologi 
> > kristen dan yahudi secara mendalam. :))  sampai capek bilang, bahwa di 
> > makkah lah nabi ketemu orang kristen dan yahudi."  Mendengar khuthbah Qus 
> > ibn Sâ`idah yang pendeta Kristen itu bukan belajar agama namanya, lagi pula 
> > Ari Condro mengatakan ketemu orang Yahudi di Makkaah(untuk belajar agama). 
> > Nabi ketemu orang Yahudi nanti setelah di Madinah.  
> > 
> > ----- Original Message ----- 
> > From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setijadi@>
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Sent: Wednesday, February 03, 2010 18:03
> > Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: 
> > Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
> > 
> > 
> > Dengan komentar Eyang ini,
> > nanti kalo ada yang bilang Rasulullah gak kuat ingatannya,
> > ada lagi yang marah-marah.....  wahahahahahaha duh susah....
> > 
> > Kenapa sih harus kebakaran jenggot jika memang Rasulullah sedikit tahu ttg 
> > Nasrani dan Yahudi?
> > Lha namanya saja sumbernya sama dan merupakan kelanjutan...
> > Kalo beda sama sekali kan dimana kelanjutannya? Dimana benang merahnya?
> > 
> > Bukankah jika kita perhatikan,
> > pengurusan Allah terhadap kita kan tidak hanya bersumber pada wahyu,
> > tapi yang pasti setiap detik pengalaman hidup kita merupakan bentuk 
> > pengurusan Allah kepada kita.
> > Termasuk siapa saja yang kita temui, apa saja yang kita pelajari setiap 
> > saat, apa yang TIDAK SEMPAT kita pelajari juga, merupakan bagian dari 
> > pengurusan Allah kepada kita.
> > 
> > Sehingga tentu saja Allah mempersiapkan Rasulullah sejak kecil dengan 
> > berbagai macam cara yang tidak perlu terlihat istimewa buat kita, termasuk 
> > mempertemukan beliau dengan banyak orang-orang yang tepat.
> > #############################################################
> > HMNA:
> > Baca dahulu tulisan saya di atas baru baca ini:
> > Tidak ada yang kebakaran jenggot. Pernyataan apapun yang mengatakan di 
> > Makkah Nabi belajar agama Yahudi dan Kristen mendalam atau tidak mendalam, 
> > itu adalah pernyataan yang mungkar, karena bertentangan dengan ayat 
> > (29:48). Termasuk yang mungkar juga yaitu beliau dipertemukan dengan banyak 
> > orang-orang yang tepat, yang dapat dijabarkan menjadi: "Muhammad knew all 
> > the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs 
> > before he could compile the Qur'ân." 
> > ###############################################################
> > 
> > 
> >   ----- Original Message ----- 
> >   From: H. M. Nur Abdurahman
> >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> >   Sent: Wednesday, February 03, 2010 4:07 PM
> >   Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar: 
> > Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
> > 
> > 
> > 
> > 
> >   ----- Original Message ----- 
> >   From: "Ari Condro" <masarcon@>
> >   To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> >   Sent: Wednesday, February 03, 2010 15:51
> >   Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar:
> >   Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
> > 
> >   Muhammad muda pernah mendengarkan khotbah Qus ibn Sâ`idah, seorang pendeta
> >   Kristen dari Thaif. Muhammad Husain Haikal, sebagaimana dikutip Khalîl 
> > Abdul
> >   Karim, menjelaskan isi khotbah Qus ibn Sâ`idah itu sebagai berikut;
> > 
> >   "Wahai manusia, dengarkan dan sadarlah. Siapa yang hidup pasti mati, dan
> >   siapa yang mati pasti musnah. Semuanya pasti akan datang. Malam gelap
> >   gulita, langit yang beribntang, laut yang pasang, bintang-bintang yang
> >   bercahaya, cahaya dan kegelapan, kebaikan dan kemaksiatan, makanan dan
> >   minuman, pakaian dan kendaraan. Aku tidak melihat manusia pergi dan tidak
> >   kembali, menetap dan tinggal di sebuah tempat, atau meninggalkannya 
> > kemudian
> >   tidur. Tuhannya Qus ibn Sa'adah tidak ada di muka bumi. Agama yang paling
> >   mulia semakin dekat waktunya denganmu, semakin dekat saatnya. Maka sungguh
> >   beruntung bagi orang yang mendapati dan kemudian mengikutinya, dan celaka
> >   bagi yang mengingkarinya".
> > 
> >   Muhammad Husain Haikal melanjutkan kisah tentang Qus ibn Sâ`idah. Alkisah,
> >   utusan Bani Iyad--suku Qus ibn Sa`îdah--menemui Nabi. Nabi bertanya
> >   keberadaan Qus. Mereka menjawab, Qus ibn Sâ`idah sudah meninggal dunia.
> >   Mendengar informasi tersebut, Nabi teringat akan khotbahnya di Pasar 
> > Ukazh;
> >   ia menunggang unta yang berwarna keabuan sambil berbicara. Tapi, aku tidak
> >   hafal detail ungkapannya.
> >   ###########################################################
> >   HMNA:
> >   Kejadian itu tidak bisa dijadikan reasoning, bahwa Muhaamd sebelum Nabi
> >   pernah belajar pada orang Kristen. Beliaukan bilang: "aku tidak hafal 
> > detail
> >   ungkapannya."
> >   ###########################################################
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>


Kirim email ke