Dear all

Pengantar
Mulai hari  ini kita mulai diskusi mengenai analisis kebijakan KIA. Diskusi 
topik ini akan berlangsung sampai hari Sabtu minggu depan (5 Oktober 2013). Di 
bawah ini sebagai bahan pemicu diskusi yang berasal dari dokumen analisis 
kebijakan yang kami susun dan dibahas pada pertemuan KONAS IAKMI/Jaringan 
Kebijakan Kesehatan di Kupang. Bahan ini hanya sebagai pemicu. Dapat setuju 
atau tidak atau dapat dikembangkan lebih lanjut.Silahkan dibahas. Isi lengkap 
ada di www.kebijakankesehatanindonesia.net dan www.kesehatan-ibuanak.net



Ringkasan analisis kebijakan. Analisis lengkap ada di web.  
Analisis kebijakan ini menggunakan pendekatan segitiga kebijakan dari Buse dkk 
. Kesimpulan Analisis Kebijakan adalah sebagai berikut:
 Isi
Terjadi fragmentasi pelayanan KIA antara pelayanan primer dengan pelayanan 
sekunder dan tertier. Penggunaan data kematian absolut ibu dan anak kurang 
dimaksimalkan. Kebijakan terlalu 
menekankan pada penggunaan rates dengan data yang sudah terlambat, tidak tepat 
dipergunakan di level kabupaten, dan memberikan rasa aman yang 
palsu (misal sudah lebih baik dari angka rata-rata nasional). Kebijakan 
monitoring dan evaluasi program belum maksimal dijalankan, padahal kunci 
keberhasilan program berada pada monitoring dan evaluasi program dan 
pelaksanaan kebijakan. Dana dekonsentrasi untuk perencanaan dan 
pembinaan teknis (termasuk monev) belum maksimal dipergunakan. Secara 
tegas dapat dinyatakan bahwa kebijakan KIA tidak fokus pada indikator 
kematian.
 
 Aktor
Kebijakan selama ini menimbulkan situasi dimana banyak pelaku di pelayanan 
primer dan pencegahan namun masih 
kurang di aspek klinis. Hal ini terjadi karena selama puluhan tahun 
kebijakan dan program KIA aktif dikelola oleh DitJen BinKesmas. 
Sementara pelaku di rumahsakit yang dikelola oleh DitJen Pelayanan Medik belum 
begitu aktif (sebelum reorganisasi Kemenkes yang menghasilkan 
DitJen Bina Upaya Kesehatan). Profesi yang paling banyak menjadi obyek 
kebijakan adalah bidan. Dokter Spesialis dan dokter umum, serta perawat 
kurang berperan. Kepemimpinan dokter spesialis dalam pengurangan 
kematian belum banyak ditekankan. Peran dokter umum terkesan 
dikesampingkan. Tidak ada tenaga ahli manajemen untuk perencanaan, 
pelaksanaan, dan monitoring-evaluasi program KIA. Kerjasama lintas 
sektor untuk promosi dan pencegahan hulu belum maksimal. Para pelaku 
promosi dan pencegahan yang lintas sektor belum banyak memberikan 
kontribusi.
 
 Konteks kebijakan
Dampak Kebijakan Desentralisasi di 
sektor kesehatan belum banyak diperhitungkan. Isu program KIA belum 
diperhatikan di daerah, khususnya di kabupaten. Pemerintah pusat sudah 
mempunyai perhatian besar untuk KIA, namun tidak mampu mempengaruhi 
pemerintah propinsi dan kabupaten untuk memperhatikannya. Di berbagai 
daerah anggaran untuk KIA masih rendah. Kebijakan KIA terlihat hanya 
satu di seluruh Indonesia. Perbedaan tempat kematian ibu dan bayi dimana di 
pulau Jawa sebagian besar berada di rumahsakit belum diperhatikan.
 
 Proses Kebijakan
Kebijakan KIA sering ditetapkan secara top-down dari pemerintah pusat. Di masa 
lalu inisiatif kebijakan sering berasal 
dari lembaga di luar negeri. Kebijakan yang berasal dari daerah belum 
banyak muncul. Saat ini dari NTT dan DIY sudah mulai ada inisiatif untuk 
kebijakan di daerah. Inisiatif daerah ini menimbulkan berbagai inovasi 
seperti adanya Revolusi KIA di NTT atau penyusunan manual rujukan dan 
Peraturan Gubernur tentang Rujukan KIA di DIY. Saat ini belum popular 
adanya tim monitoring dan evaluasi kebijakan dan program KIA yang 
independen. Akibatnya belum ada mekanisme kontrol yang sehat terhadap 
efektifitas kebijakan dan program KIA.
 
Catatan:

Jadual diskusi yang akan diselenggarakan di
miling-list ini adalah:
-       Senin 30 September – Sabtu 5 Oktober 2013:Diskusi mengenai kebijakan 
KIA selama ini di
Indonesia
-       Senin 7 Oktober – Sabtu 12 Oktober 2013:Diskusi mengenai Pemetaan 
Intervensi yang efektif
untuk pelaksanaan kebijakan KIA
-       Senin 14 Oktober – Sabtu 19 Oktober 2013:Diskusi mengenai Policy Brief 
di Hulu
-       Senin 21 Oktober – Sabtu 26 Oktober 2013: Diskusi
mengenai Policy Brief di Hilir.
 
Selasa 20 Oktober 2013: Diskusi tatap muka di Jakarta
yang disiarkan live melalui video-streaming dan pembahasan strategi pelaksanaan
policy brief.
 
Diteruskan dengan persiapan untuk pelaksanaan strategi
baru penurunan kematian ibu dan bayi untuk tahun 2014 dan 2015 bagi daerah yang
sukarela ikut.

Kirim email ke