Mas RDP,

Saya pikir Australia hendak menarik investasi dengan memudahkan dan
memurahkan akses ke data geosains (seperti yang telah diulas Oom Noel
Pranoto), bahkan dengan menyediakan interpretasi lewat Geosciences
Australia, Department of Primary Industry (Victoria yang saya tahu) atau
yang sejenisnya di negara bagian lain dan juga karena alasan publik yang
telah membayar pajak di sana merasa berhak tahu apa hasil kerja orang-orang
yang telah mereka bantu bayar lewat pajak (jadi ada transparansi di sini).
Bahkan para pengamat public policy dapat menilai/mengeritik pengambilan
kebijakan pemerintah dengan berangkat dari data yang sama (jadi ini soal
transparansi pemerintah lagi).

Geosciences Australia juga merekrut "pendatang" untuk bekerja bagi mereka,
terutama mereka yang telah melakukan riset di sana (lulusan Australia) atau
orang-orang dari benua lain yang berniat menetap di sana. Cara mereka
mengatasi kekurangan SDM terlatih yang saya ketahui adalah dengan membawa
mereka ke Australia, salah satunya lewat program beasiswa.

Multiplier effect untuk open access data di Australia ini adalah
bermunculannya bisnis-bisnis kecil/konsultan yang menjual re-interpretasi
data dasar, mengolah data dasar menjadi data yang lebih
terintegrasi/digitasi, mahasiswa bebas dan mudah mendapatkan data untuk
proyek skripsi/disertasi mereka. Harapan atas data terbuka ini adalah lebih
banyak mata yang melihat, lebih banyak kepala yang memikirkannya, ide baru
bermunculan dan nanti aktivitas bisnis lebih hidup.

Tentang multiplier effect untuk laboratorium kita, menurut hemat saya,
kalau hasil kerja bagus, tenaga terampil/profesional, mereka pasti akan
dipakai. Wong sampel core dari Thailand pun dikirimkan ke Jakarta kok, tapi
ini untuk migas yah. Lah kalau di tambang justru sampelnya diselundupkan
keluar, jadi problemnya di lab sendiri kan Mas?

Salam
minarwan

2014-08-23 16:59 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:

> Yang saya tahu, Malaysia bisa melakukan "audit data" ke perusahaan besar
> disana, Exxon dan Shell. Saya lupa apakah ada yg datang ke Murphy dan
> lainnya. PMU memiliki "data auditor" yg rutin datang memeriksa.
> Mengontrol transaksi data dijital bisa secara fisik (hardisk, tape dll),
> atau juga melalui jaringan. Yang dikontrol dalam hal ini adalah
> penggunaannya dalam kegiatan bisnis dalam aspek legalitas. Artinya yg perlu
> dilakukan adalah mengadukan pelanggaran hukum atas pemanfaatan data.
> Perusahaannya di-"sue" lewat pengadilan kriminal. Seandainya ada badan atau
> institusi "data auditor", saya yakin perusahaan yg sudah go publik tidak
> akan sembarangan.
>
> Pencuri data tetap akan ada, tapi kita dapat juga menangkap saat
> memanfaatkannya. Tidak saat memegangnya. Saja.
>
> Yg perlu dikerahui juga, "core" dan sample lapangan juga merupakan DATA.
> Ketika ada aturan utk tidak mengirimkan data keluar, maka laboratoriumpun
> akan ada di Indonesia. Bayangkan "multipliernya". Dan berapa tenaga kerja
> yg diserap di dalam negeri. Ini jelas akan sesuai semangat "pro Job" dan
> "pro Growth", yg juga akan mengangkat "pro Poor".
>
> Geologi bekerja dimana data itu berADA.
> Ada, saya yakin, rekan-rekan geoscientist yg mengerjakan data Indonesia
> diluar negri. Mudah2an datanya legal memperolehnya dan ada ijin utk dibawa
> kesana. Artinya dg perginya data ini, multiplier effectnya berkurang.
> Investor silahkan masuk. Datanya bebas terbuka diperoleh dan murah-mudah
> diakses siapa saja. Termasuk ekspat dan peneliti-2 asing dari luar negeri.
> Tapi kerjakan DISINI. Multiplier knowledgenya juga akan kita peroleh
> disini.
>
> Tidak semua orang yg memanfaatkan data ini geologist, ada labs staff, ada
> sekretaris, ada finance officer dll.
> Rekan2 mgei barangkali masih ingat issue penyelundupan emas berton-ton ke
> LN yg ternyata sampel yg akan dianalisa disana. Informasi dasar saya yakin
> akan dicatat dengan baik. Tapi bisa saja, tidak seluruh informasi
> diperoleh. Itu tidak hanya knowledge saja yg ketinggalan disana, tapi
> informasi lain juga banyak yg mungkin tidak dicatat disini. Misal kandungan
> mineral jarangnya.
>
> Saatnya geologist memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat. Bukan
> hanya memberikan komoditas SDA, yg juga sdh mulai dijaga utk tidak
> dieksport mentah-mentah.
>
> Salam DaTa.
>
> Rdp
> Sent from my iPhone
>
> On 23 Agt 2014, at 15.54, MINARWAN <minarw...@gmail.com> wrote:
>
> Mas RDP,
>
> Kalau proyek/studi dikerjakan di research centre atau corporate office
> oleh specialists masing-masing dan data diakses lewat internet, ini jadinya
> bagaimana?
>
> Di jaman semua serba digital seperti sekarang dan semua bisa melihat data
> lewat internet/intranet, apakah masih mungkin berharap data tetap berada di
> wilayah Indonesia?
>
> Salam
> min
>
>


-- 
- when one teaches, two learn -
http://www.linkedin.com/in/minarwan

----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke