Dear Prima, Mau nyambung cerita sy terdahulu mengenai Kas di Bdh Pengel nich bang....... Pada saat akan menyusun LK Smtr II terjadi dialog antara KPA dgn Bdh Pengel, berikut: KPA: Min (nama Bdh Pengel), apa benar kas dikamu sebesar itu? kok gede banget.........! Bdh Pengel: Bapak kan sudah periksa pembukuan saya dan kas saya, uangnya ada di rekening dan di brankas, bukunya juga ada dan jumlahnya dah sama. Memeng UP-nya dah nihil tapi yg lainnya masih buanyaaak ........... boss. KPA: uang apa aja tuh min? Bdh Pengel: Bapak nih pura2 ga tau mau nguji saya yah atau ada maksud lain .......? nih pak sy jelaskan sekali lagi: 1. gaji dan TKPKN si Badu cs yang sedang tugas belajar, pak Ahmad yg sedang cuti besar, dan pak Budi yang barusan pindah ke Tual, itu semua belum diambil Boss. 2. nich dana pananggulangan bencana yang belum tersalurkan, enolnya berderet boss. 3. dana operasional menteri juga masih sisa banyak boss, 4. pungutan pajak atas pembayaran ke PT. abal-abal yang baru kemarin dibayar dan belum sempat sy setor ke Kas Negara, 5. jasa giro bulan Desember yg baru kita ketahui dlm rek koran pd tgl 2 Januari, gak sedikit Boss. KPA: wah, masih buanyaak yah.....! Bdh Pengel (sambil tersenyum): gimana Boss........? kita atur aja bos, DOM dan DP toh sudah dipertanggungjawabkan dgn SPM-LS dan di Lapkeu Smtr I tidak dilaporkan aman aman aja tuh. KPA: gila kamu Min, sekarang saya akan laporkan dalam Lapkeu. Bdh Pengel (sambil tersenyum): itu tidak konsisten Boss....... dan melanggar standar lho. Lalu klo dilaporkan sebagai apa? Kas di si Amin gituh. gak ada BAS-nya tuh........! KPA: pokoknya supaya amin eh aman gituh, saya laporkan sebagai Kas di Bdh Pengel. Bdh Pengel: he, he, he.........,Boss itu tidak sesuai standar dan akan beda dengan pembukuan KPPN. KPA: kamu gimana sih Min! saya dibikin serba salah.
--- On Tue, 7/22/08, Gilang Okta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Gilang Okta <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [Forum Prima] Kas di Bendahara Pengeluaran dalam Lapkeu satker To: forum-prima@yahoogroups.com Date: Tuesday, July 22, 2008, 6:08 AM Dear Miliser, Sy punya cerita menarik mengenai Kas di Bendahara dalam Lapkeu Satker, berikut: Suatu hari Bendahara Pengeluaran mempertanyakan LK Smter I kepada KPA, Bdh Pengel : Bpk kok berani2nya menyatakan dalam lapkeu Kas di Bdh Pengel sebesar 20 juta?, bapak kan sudah memeriksa kas sy, kas di kami itu 3.020 jt dengan rincian saldo UP 20 jt, saldo dari SPM-LS yang belum tersalurkan/ dibayarkan 3.000 jt ( terdiri dari Gaji/TKPKN, Dana Operasinal Menteri, dan dana penanggulangan bencana). KPA: kamu itu tidak mengerti akuntansi, menurut Standar Akuntansi sudah jelas, Kas di Bdh Pengel itu UP yang belum dipertanggungjawabk an. Jadi kalo sy pake angka kamu itu salah tidak sesuai standar lho..... dan akan berbeda dengan angka di KPPN gituh. Bdh Pengel (kebingungan) : jadi saldo kas yang 3.000 jt tidak dilaporkan? KPA: itukan sudah dipertanggungjawabk an dengan SPM-LS dan secara akuntansi itu sudah dinyatakan sebagai belanja. Ingat lho ..... lapkeu itu akuntability report, jangan disamakan dengan pembukuan you kuno........ itu. Bdh Pengel (smbil termanggung2 kebingungan) : jadi saldo kas yang 3.000 jt tidak diatur dalam standar akuntansi? KPA (dengan yakinnya menyatakan): iyo ...... wong sudah dipertanggungjawabk an! Bdh Pengeluaran (semakin bingung): jadi ......... KPA (sambil tertawa) : jadi kita atur saja ........ he he he. Cerita ini juga sangat mungkin terjadi pada akhir tahun anggaran. Bagaimana menurut miliser? apakah hal ini terjadi pada satker anda? mohon masukannya .......... Tks. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]