atau  biasa disebut konglomerat alas,  trus bagaimana jikalau 
conglomeratic sandstone itu berasal dari tinggian yang lain ya..?? 


AP

...setip....Saat susut, kawasan gamping tersingkap, lapuk, tererosi dan 
sedimennya diendapkan di atas gamping lebih tua. Sedimen re-deposited itu 
lalu mirip2 konglomerat karena menandakan suatu Batas Sekuen baru. Hanya, 
paket sedimen ini mesti gampingan sebab provenance-nya pun 
gamping....setip...







Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
30/05/2005 09:37 AM
Please respond to iagi-net

 
        To:     iagi-net@iagi.or.id
        cc: 
        Subject:        Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile & strategi 
besar Pertamina


Pak Sugeng,
 
Kalau tidak calcareous agak susah menerangkan kejadian itu ya. Bayangan 
saya, saat pembentukan Mudi carbonates ada fluktuasi susut dan genang 
laut. Saat susut, kawasan gamping tersingkap, lapuk, tererosi dan 
sedimennya diendapkan di atas gamping lebih tua. Sedimen re-deposited itu 
lalu mirip2 konglomerat karena menandakan suatu Batas Sekuen baru. Hanya, 
paket sedimen ini mesti gampingan sebab provenance-nya pun gamping. Atau, 
ada provenance yang granitik saat itu terus mengendapkan pasir 
konglomeratik kuarsaan ? Kalau dari geologi regional wilayah ini, agak 
sulit menerima ada provenance semacam itu. 
 
Di selatan Semarang, ada yang nama Lutut sands yang singkapannya 
menunjukkan batupasir konglomeratik kuarsaan dan umurnya Early-Middle 
Miocene, ekivalen dengan bagian atas Mudi carbonate itu. Tetapi ini 
terlalu jauh dengan wilayah Mudi. Lundin Blora 3 tahun lalu mengejar 
objektif ini di sekitar Ngawi, ternyata tak ada perkembangan sands itu 
sampai ke timur, apalagi ke Mudi. Kalau gejala sands konglomeratik 
kuarsaan ini menyebar secara regional di Blok Tuban dan ditemukan di 
banyak sumur2 Mudi, maka menarik untuk dikaji lebih jauh, terutama 
asal-muasalnya.
 
Pendapat/komentar saya tentang Cepu jelas pendapat pribadi Pak. Tetapi, 
banyak teman2 di BPMIGAS berpendapat sama dengan saya, dari staf sampai 
top managers. Bulan lalu, EM mengirimkan surat ke BPMIGAS yang ditembuskan 
ke banyak pihak. Isinya, membuat banyak telinga pejabat di BPMIGAS merah, 
menyalahkan mengapa BPMIGAS mengeluarkan persetujuan membor Sukowati-3 dan 
-4 kepada PetroChina Tuban padahal menurut EM masalah Cepu belum beres. 
Kebetulan, inisiator persetujuan itu adalah saya sebab di bawah wewenang 
saya. Lalu Pak Luthfi, Ka. Div Eksplorasi BPMIGAS, memanggil EM. Expat-nya 
datang. Si inisiator surat EM tak bisa datang, mendadak sakit, 
(hm..padahal orang inilah yang mau dimarahi sebenarnya). Nah, Pak Luthfi, 
saya tahu, berbicara sambil menahan marah. Prinsipnya, kalau mau menulis 
surat lihat2 dulu dong. EM  mengira bahwa Sukowati-3 dan -4 itu sumur2 
development, maka mereka protes sebab menurut perjanjian memang sumur2 
development belum boleh dibor di Sukowati sampai 
 beberapa
 permasalahan di Sukowati selesai dan disepakati semua pihak. Tapi, 
Sukowati-3 dan -4 adalah sumur2 eksplorasi delineasi bukan development. 
Maka BPMIGAS menjawab dengan mengirimkan surat teguran kepada EM. Dan, 
sekarang Sukowati-3 tengah dibor, yang asalnya ditentang EM.
 
salam,
awang
(enak naik kendaraan umum kalau di Jakarta, atau ojeg kalau macet)

"sugeng.hartono" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Awang,
Yang muncul di tengah tubuh Tuban Carbonates itu adalah "conglomeratic
sandstone" dengan butir kwarsa yang sangat bundar. Jelas tidak ada reaksi
dengan HCl. Kurva log PEF juga menunjukkan kwarsa. Apakah sewaktu
berlangsung pembetukan karbonat sempat terjadi pengangkatan sehingga
diendapkan conglomeratic sandstone.
Pak, komentar-komentar Anda (sangat bagus lho) dalam milis ini merupakan
komentar sebagai wakil BP Migas atau pribadi Pak Awang?
Wassalam,

Sugeng
(Tidak menduga bisa ketemu Anda dalam Kopaja S.66 jurusan Blok 
M-Manggarai).


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke