Semua negara ASEAN menganut prinsip One China Policy. Negara-negara yang mengakui Taiwan di dunia hanya sekitar 24 negara. Umumnya negara-negara kecil di Pasifik Selatan, sisanya di Karibia dan Afrika Selatan. Taiwan adalah negara dengan cadangan devisa no 5 terbesar di dunia. Rakyatnya sangat ramah dan bersahabat.
AACh 2009/10/14 Datuk Endang <datuk_end...@yahoo.com> > Waalaikumsalam w.w. > Satu caro nan mungkin adolah manitipkan bantuan itu ka salah satu nagaro > (Asean) nan mampunyoi hubungan. > > Wassalam. > > --- On *Wed, 10/14/09, Andrinof A Chaniago <andri...@gmail.com>* wrote: > > Assalamualakum Wr. Wb., > > Upaya mendapatkan bantuan barang-barang kebutuhan korban gempa Sumbar dari > Taiwan tampaknya buntu. Padahal, nilai dan banyaknya bantuan yang bersedia > diberikan cukup besar, yakni 10 (sepuluh) kali angkut pesawat Hercules C > 130. Rencana ini dimulai hari Kamis minggu lalu, ketika Pejabat Kepala > Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO), atau setingkat Dubes kalau > mereka di negara yang mengakui kedaulatan Taiwan sebagai sebuah negara, > mengundang saya ketemu sambil makan siang di sebuah restoran. Mereka > besoknya ke Padang untuk bertemu Gubernur Sumbar dan Walikota Padang. > > > > Sebagai negara yang mengakui Satu China, kita tentu harus memperhatikan > kendala pengiriman bantuan ini, walaupun ini adalah bantuan kemanusiaan. > Karena itu, saya harus mendorong beberapa penjaga pintu kebijakan dan > pengetuk pintu tersebut agar membantu terwujudnya rencana ini. Saya mencoba > menindaklanjuti apa yang saya bisa. Pertama, menyampaikan maksud dan tujuan > ke Menhan Juwono Sudarsono, dan kedua meyakinkan Gubernur dan Wagus Sumbar > tentang pentingnya peluang ini. Pak Wagub, Prof Marlis membalas singkat via > SMS, “Terima kasih.” Sementara, Gubernur Pak Gamawan menjawab, “Kalau > Pemerintah Pusat mengijinkan, kita bersedia menerimanya, karena pengalaman > Kepulauan Riau tentunya kita perlu hati-hati Pak Andrinof . Wassalam”. (08 > Oktober 2009). > > > > Menhan Pak Juwono membalas SMS saya, “Akan diusahakan melalui AsOps > Panglima TNI yang bertugas di BNPB, penjuru semua saluran bantuan. Salam, > JS”. SMS tersebut kemudian disusul dengan CC SMS Menhan yang ditujukan ke > Sekjen Dephan berikut, “Yth. Sekjen Dephan, sejauh tidak mengganggu hubungan > dengan RRC, mohon bantuan AsOps Pang TNI/BNPB…dst fwrd SMS dari saya” (08 > Oktober 2009). Untuk mendorong dan meyakinkan Gubernur, SMS ini saya > forward ke Pak Gubernur. > > > > Untuk lebih dapat kepastian saya kembali mengirim SMS ke Menhan, sekaligus > memberi tahun nomor kontak Pejabat TETO yang siap menghadap Sekjen Dephan. > Tetapi, sampai hari ini belum ada balasan lagi dari Menhan hingga sekarang. > Saya hanya menduga-duga berbagai kemungkinan: karena masa jabatan menteri > tinggal beberapa hari lagi, atau pihak TNI punya sikap lain sehingga tidak > menindaklanjuti memo dari Menhan, atau kemungkinan lain. > > > > Kemarin saya check ke Staf Senior TETO yang biasa kontak dengan saya, > apakah sudah ada pihak Dephan yang menghubungi. Ternyata, dia jawab, “Not > yet.”. Sejak ini harpan saya makin tipis. Akhirnya, saya minta tolong ke > Dino Pati Djalal, jubir Presiden untuk masalah luar negeri. Sampai saat ini > saya juga belum mendapatkan kabar. > > > > Biasanya, saya juga meminta bantuan beberapa anggota DPR untuk usaha-usaha > seperti ini. Tetapi, kali ini saya tidak melakukannya karena saya duga tidak > akan efektif, meningat DPR yang baru belum efektif bekerja dan Ketua Komisi > II belum dipilih. Juga, saya duga, Posisi DPR di mata Dephan tentu sedikit > berbeda disbanding posisi DPR di mata Departemen-departemen lain. > > > > Peluang lain yang masih tersisa sebetulnya adalah surat dorongan dari > Gubernur Sumbar ke Pemerintah Pusat, kalau bantuan 10 kali muat C 130 itu > merasa dibutuhkan. Tetapi, dari balasan SMS Pak Gubernur saya melihat > Gubernur tidak melihat ini punya nilai penting. Kalau jumlah dan nilai ini > dianggap penting, ya tinggal berinisiatif menyampaikan permohonan kepada > Pemerintah Pusat melalui BNPB yang saat ini sedang melakukan kontak intensif > dengan Gubernur dan para pejabat Pemda Sumbar lainnya. > > > > Saya mohon maaf, bila usaha ini tidak berhasil. Sebagai warga negara RI > yang tahu niat baik bangsa Taiwan, saya pribadi malu melihat rakyat Taiwan > yang mau membantu malah harus memohon-mohon untuk diberi kesempatan > membantu. Negara ini salahs atu negara paling berpengalaman dengan gempa > besar dan memiliki sistem penanganan paska gempa yang canggih yang tidak > kalah dengan Jepang. > > > > Salam, > > > > Andrinof A. Chaniago > > > PENTING. Pesan: Mohon kiranya email ini tidak disebarkan keluar dari milis > ini. > > > > > > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---