[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kebrutalan FPI

2007-09-25 Terurut Topik walsuparmo
Ada orang lain yang menulis seperti ini:
Ini peledakan emosie dapat kita lihat diseluruh dunia. FPI bukan 
sesuatu yg istimewa utk Indonesia. 
Jikala;lau kalian perhatikan keributan2 pemuda2 di London, Paris 
atau lain2 tempat didunia incl. TianAnMen atau  sekarang di Birma 
atau Myanmar atau diPakistan --- keributan ini berdasarkan frustatie
[putus asa]  dari pemuda2 yg mungkin oleh keadaan sekelilingnya 
tidak dapat mencapai posisi yg mereka idam2kan. Mereka didalam 
perasaan menentang terhadap masa umum dikeliling mereka sering 
mulai merusak. Ini perkembangan sociology sulit dikendalikan jikalau 
pemerintah passive menghadapi pemuda2 unemployed semacem ini. Tetapi 
sering juga pada umumnya tindakan2 yg diambil pemerintahpun tidak 
sesuai atau membantu memperbaiki environment dari pemuda2 ini.  
Kekerasan bukan sesuatu yg membantu tetapi sesuatu yg membikin 
mereka membatu.
 


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dari sekian banyak rekan-rekan anggota milis yang
 menanggapi masalah ini sepertinya hanya Pak Walsuparmo
 yang mendukung tindakan FPI.  Saya agak heran juga
 mengikuti jalan pikiran Bapak.  Salam.
 
 --- walsuparmo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 





[Forum Pembaca KOMPAS] KOMPAS Cyber Media, 25 September 2007

2007-09-25 Terurut Topik newsmail
Dapatkan BREAKING NEWS di handphone Anda, ketik REG KCM BN 3 kirim ke 5454 
(TELKOMSEL), ketik REG BN 3 (XL, FLEXI, FREN) kirim ke 9858.

Penggila bola jangan ketinggalan gosip dan transfer Liga EROPA, ketik REG 
KCM ITALIA, ketik REG KCM INGGRIS, ketik REG KCM SPANYOL kirim ke 5454 
(TELKOMSEL), ketik REG ITALIA, ketik REG INGGRIS, ketik REG SPANYOL kirim ke 
9858 (XL, FLEXI, FREN)

Dapatkan juga infor terbaru F1 dan MotoGP, ketik REG KCM F1 dan ketik REG 
KCM GP kirim ke 5454 (TELKOMSEL) dan  ketik REG F1 dan ketik REG GP kirim ke 
5454

Harga 1 SMS Rp550, berhenti ketik UNREG KCM (TELKOMSEL) atau ketik UNREG 
keyword (XL, FREN, FLEXI)

Kini Anda bisa pasang iklan mini di Kompas lewat SMS
Ketikkan INFO dan kirimkan ke 0812 106 1000

---

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0709/25/155939.htm
Wapres Minta Menkeu dan Menneg BUMN Tuntaskan Utang RDI
Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Selasa (25/9) mengintruksikan untuk segera 
menyelesaikan utang Rekening Dana Investasi (RDI).

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0709/25/152510.htm
Sindikat Pemalsu Perangko dan Materai Digulung
Sindikat pemalsu perangko dan materai di Denpasar, Bali, berhasil diungkap 
Kepolisian Daerah Bali.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0709/25/134352.htm
Panglima TNI Persilakan Kejagung Periksa Mantan Jenderal
Panglima TNI mempersilakan Kejaksaan Agung untuk menindaklanjuti dugaan suap 
sejumlah mantan petinggi TNI dalam kasus PT Asabri.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0709/25/132930.htm
Bentrok TNI-Polri Karena Ketimpangan Kesejahteraan
Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengemukakan, bentrokan antara prajurit TNI 
dengan anggota Polri disebabkan ketimpangan kesejahteraan.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0709/25/115250.htm
Korban Lumpur Lapindo Minta Perpres 14/2007 Dibatalkan
Korban lumpur Lapindo bersama sejumlah LSM mengajukan uji materi Peraturan 
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2007 ke Mahkamah Agung.

--

SELAMAT MEMBACA
Untuk membatalkan langganan News by E-mail, silakan klik
http://www.kompas.com/newsmail/unsubscribe.htm 






[Forum Pembaca KOMPAS] Re: iklan AXE dan PONDS merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!? Kucing XL

2007-09-25 Terurut Topik manneke budiman
Ide bagus! Pake kucing saja! Niscaya pasti akan menarik banyak pelanggan karena 
kucing pun ternyata bisa nelpon gara-gara pakai XL. Paling enggak, kucing XL 
ini masih lebih bermutu mikirnya karena nggak ambil jalan pintas dengan 
mengusulkan bikin tandingan-tandingan (he he he, kaya parpol aja; orang partai, 
ya Mas?)
   
  manneke

roni febrianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Wah kalo memang gambang silahkan anda buatkan iklan XL tandingan saja 
yang lebih bermutu dan bisa diterima oleh XL dari pada beri jawaban yang masih 
abstak dan terkesan bicara tidak menguntungkan perempuan padahal jelas si 
bintang iklan mendapatkan pekerjaan jadi dia diuntungkan dari pada pekerjaanya 
diambil laki-laki .Ato anda pake iklan kucing saja biar tidak ada lagi debat 
antara perempuan dan laki laki yang terkesan bias gender .TQ

Roni Febrianto 
PP SPEE FSPMI Bid Infokom 
Jl Raya Pondok Gede no 11 Kp Dukuh ,Jakarta Timur



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Car Free Day Setengah Hati

2007-09-25 Terurut Topik B. Dwiagus Stepantoro
berkali-kali lipat daripada biasanya?
aneh . 
ngukur penambahan polusi itu diliat dari emisinya,.. 
emang kalau macetnya bertambah, jadi bertambah emisinya?

yang jelas beberapa yang tadinya naik kendaraan bermotor, bisa jadi akan naik 
kendaraan umum, busway atau naik sepeda,... artinya jadi berkurang sedikit 
pengendara kendaraan bermotor, jadi berkurang keluaran emisi,...  jadi 
berkurang polusi,... 

Maju terus CAR FREE DAY,. 

B. Dwiagus Stepantoro
Jakarta, INDONESIA
http://bdwiagus.blogspot.com
Just be open,... who knows lightning will strike!!



excellencian [EMAIL PROTECTED] wrote:   
Kenyataannya, hari itu polusi di Jakarta berkali-kali lipat daripada
 biasanya, karena macet di mana-mana akibat Thamrin-Sudirman ditutup.
 
 Pada tanggal 24/09/07, Putra [EMAIL PROTECTED] menulis:
 
Apa tanpa CAR FREE DAY langit jakarta tetap biru?
 
  Apa tanpa CAR FREE DAY tidak terjadi pemborosan BBM akibat kemacetan?
 
  Coba tunjukkan di bagian mana kalo tujuan acara ini untuk mengurangi
  kemacetan. Apa benar acara ini untuk mengurangi kemacetan? Atau hanya
  asbun?
 
  Namanya saja CAR FREE DAY, hari bebas kendaran. Ya wajar kendaraan
  dibatasi gerakannya dengan menutup jalan. Namanya juga hari bebas
  kendaraan. Kalau jadi macet ya wajar, gak ada car free day juga sami
  wae macetnya. Itu karena sebagian penduduk sudah dimanjakan dengan
  kendaraan pribadi bermotor. Betul kan? Kalau orang yang terbiasa jalan
  kaki (yg juga pembayar pajak) apa akan protes ada acara ini? Tidak!
 
  Nah, masalahnya sendiri sudah tahu. Akar kemacetan karena memang
  pertumbuhan jalan gak seimbang dengan jumlah mobil. Jalan mau dibangun
  kemana lagi kalau kanan kirinya sudah tanah/rumah/gedung orang? Mau
  bikin jalan bertingkat? Lah kalau mobil, siapa yang bisa ngelarang
  orang beli mobil? Siapa yang bisa mengerem grafik penjualan mobil?
 
  Jadi? Simpulkan sendiri.
 
  p
 
 


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Lulusan Fak TEHNIK jaman dulu (Akbar Tanjung) disamakan dengan S2?--KM

2007-09-25 Terurut Topik manneke budiman
Kalo saya tak salah ngerti, Doctorandus itu artinya adalah calon Doktor, jadi 
belum sepenuhnya Doktor. Mungkin kalo sekarang, dia disebut sebagai PhD 
candidate kali, ya? Tapi kalo Drs-nya sepanjang masa, ya seumur hidup akan jadi 
calon melulu dan tak kunjung nyampe ke Doktor :))
   
  manneke

Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pada tahun 50-an, seorang mahasiswa kedokteran yang sudah lulus dan 
bergelar
Doktorandus Medicus telah boleh meraih gelar Doktor, meskipun belum selesai
sekolahnya (belum menjadi dokter). Prof. Doktor Bintari Rukmono adalah salah
satu contoh. Beliau memperoleh gelar doktor sebelum menjadi dokter tetapi
sudah lulus Doktorandus Med. Di Ijasah Sarjana Kedokteran dulu dinyatakan
ybs berhak menyandang gelar Drs. med. dan dibolehkan membuat desertasi untuk
meraih gelar Doktor.
Peraturan berubah tanpa menjelaskan kelemahan tata cara yang terdahulu.
KM 

---Original Message---

From: manneke budiman
Date: 24/09/2007 14:08:36
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Lulusan Fak TEHNIK jaman dulu (Akbar
Tanjung) disamakan dengan S2?

Seperti pernah saya infokan beberapa waktu lalu, di UI setidaknya ada aturan
yang membolehkan lulusan S1 langsung ambil program S3 tanpa lewat S2.
Syaratnya, lulus S1 cum laude (IP di atas 3). Syarat SKS yang mesti diambil
memang sedikit lebih banyak, tapi secara keseluruhan dia bisa selesaikan S3
lebih cepat dan lebih lancar (tanpa mesti tulis tesis S2 dulu) daripada yang
lewat program S2. ST yang di zaman Akbar Tanjung disebut Insinyur itu
sama-sama dihargai sebagai gelar S1. 

Kalo liat ceritanya Akbar, di UGM pun tampaknya ada mekanisme yang
membolehkan lulusan S1 langsung ambil S3. Jadi, bukan karena gelarnya Akbar
disamakan dengan gelar S2. Tapi, saya bisa saja keliru. Mungkin kawan-kawan
dari UGM bisa cerita lebih banyak?

manneke



 

   
-
Make free worldwide PC-to-PC calls. Try the new Yahoo! Canada Messenger

[Non-text portions of this message have been removed]



Balasan: [Forum Pembaca KOMPAS] Menegakkan Politik Lingkungan

2007-09-25 Terurut Topik nur azizah
Kapan pemerintah akan mulai bersahabat dengan lingkungan?! Lha wong  
tokek-tokeknya masih terus berkeliaran dan menggerogoti batang-batang  pohon. 
Namun yang perlu pemerintah perhatikan,  jangan karena  Indonesia adalah 
paru-paru dunia terus dengan seenaknya menjadikan  hutan sebagai kawasan 
konservasi yang mengabaikan hidup dan penghidupan  masyarakat adat didalamnya. 
Padahal hutan akan tetap Rimba jika  pewarisnya masih berada di tanah 
leluhurnya. Masyarakat lokal sanggup  mempertahankan hak ulayat dan  
rumahmereka dengan kearifan lokal  masing-masing daerah. Seperti misalnya 
yang dilakukan masyarakat  kampung Nyungcung (salah satu wilayah Taman Nasional 
Gunung  Halimun/TNGH) yang menjaga keseimbangan hutan dengan tebang satu pohon  
berarti tanam tiga pohon. 
  Gimana kalo gerakan tanam satu pohon dimulai dari lingkungan sekitar  kita 
aja dulu.. Jadi sudah layakkah pemerintah menganggap dirinya  sebagai manusia 
beradab dibanding masyarakat lokal? 
Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:  
  Oleh EEP SAEFULLOH FATAH
  http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/25/utama/3866193.htm
  ==
  
  Kecemasan adalah tema pokok berita utama Kompas kemarin (Senin,
  24/9/2007). Laju perusakan hutan dan pesisir berjalan cepat, sementara
  laju rehabilitasinya tertatih-tatih terabaikan. Di tengah ancaman
  pemanasan global yang makin konkret, kita di Indonesia justru terus
  sibuk merusak lingkungan.
  
  Lingkungan hidup adalah isu mendasar yang terpinggirkan dalam simpang
  siur dan hiruk-pikuk isu politik permukaan. Benar, masa depan
  demokrasi perlu diperjuangkan dan program-program penyejahteraan
  sosial-ekonomi masyarakat perlu digalakkan. Namun, bisakah demokrasi
  dan kesejahteraan tegak di tengah punahnya daya topang ekologi?
  
  Jika jawabannya adalah tidak, lalu apa yang seyogianya kita lakukan?
  Izinkan saya masuk ke isu yang tak seksi tetapi sesungguhnya penting
  dan genting ini.
  
  Kesadaran kasip
  
  Lebih dari cukup alasan untuk mencemaskan kerusakan lingkungan sebagai
  persoalan pokok kita. Berbagai fakta dan data memilukan tentang
  kerusakan dan perusakan lingkungan dengan mudah kita deretkan.
  
  Beberapa bulan lalu Organisasi Pangan dan Pertanian melansir sebuah
  hasil riset yang menempatkan Indonesia sebagai perusak hutan tercepat
  di dunia. Laju kerusakan hutan kita, menurut data itu, adalah 2 persen
  atau 1,87 juta hektar per tahun. Dengan kata lain, 51 kilometer
  persegi hutan kita rusak setiap hari atau 300 kali lapangan sepak bola
  setiap jam!
  
  Lembaga lain, yaitu UNEP/ GRID-Arendal, Mei lalu memublikasikan
  perubahan wajah Pulau Kalimantan dalam enam dekade ke belakang dan
  satu setengah dekade ke depan. Pada tahun 1950 Kalimantan nyaris
  dipenuhi hijau hutan. Tahun 2005 Kalimantan sudah kehilangan 50 persen
  hijaunya. Pada 2020 diestimasikan bahwa hanya sedikit warna hijau
  (sekitar 25 persen) yang akan tertinggal di pulau ini.
  
  Sebuah gambar satelit menggambarkan perubahan Jakarta secara dramatis.
  Tahun 2010, permukaan air laut diestimasikan sudah makin merambah
  masuk ke daratan. Pada 2020, sebagian Bandara Soekarno-Hatta sudah
  mulai tergenangi air laut. Bahkan, pada 2050, permukaan air laut sudah
  mengancam kawasan Monumen Nasional di pusat Ibu Kota.
  
  Pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut yang diakibatkannya
  adalah ancaman konkret yang tak bisa dihindari. Majalah Time (edisi 1
  Oktober 2007) memperlihatkan, lapisan es di Kutub Utara menyusut lebih
  dari 20 persen dalam 25 tahun terakhir. Pencairan es ini akan terus
  berlangsung hingga tinggal sekitar 20 persen pada 2040. Saat itu
  Indonesia diestimasikan kehilangan lebih dari 2.000 pulaunya yang
  tenggelam.
  
  Fakta dan data bisa dibikin makin panjang. Namun, celakanya, sungguh
  sulit membuat kita tersadar akan ancaman kerusakan lingkungan beserta
  akibatnya itu. Umumnya kita memang punya kesadaran yang
  kasip—kesadaran yang datang secara terlambat.
  
  Bahkan, setelah berbagai pintu perubahan terbuka lebar sejak hampir 10
  tahun lalu, kita tetap terlelap dan tak memanfaatkan untuk menaikkan
  kepedulian dan aksi penyelamatan lingkungan. Akibatnya, sukses
  demokratisasi secara politik dan prosedural justru secara ironis
  berbanding terbalik dengan sukses pengelolaan lingkungan.
  
  Namun, tak ada kata kasip untuk memperbaiki langkah.
  
  Pertobatan nasional
  
  Bagaimanapun, kerusakan lingkungan bukanlah buatan alam atau kiriman
  Tuhan. Kerusakan lingkungan adalah buah tangan kita sendiri.
  
  Strategi dan pendekatan pembangunan yang kita kelola pun akhirnya
  gagal memenuhi tiga kriteria mendasar dalam pengelolaan ekologi.
  
  Pertama, kita membiarkan pemanfaatan sumber daya alam terbarukan
  melebihi laju regenerasinya. Misalnya, hutan kita eksploitasi
  habis-habisan sambil mengabaikan rehabilitasi dan penghijauan kembali.
  
  Kedua, kita membiarkan laju penipisan sumber daya tak terbarukan
 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan AXE dan PONDS merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--r

2007-09-25 Terurut Topik Mariana Amiruddin
Ini diposting buat siapa ya?
Sekali lagi Nggak ada hubungannya dengan si model, kan saya udah bilang
berkali-kali. Lagipula dibandingkan honor si model kan lebih gede
perusahaannya, dan itupun sebenarnya tidak masalah kalaupun
menguntungkan. Yang masalah adalah bagaimana MENCITRAKAN perempuan
dalam iklan itu.

Dan ini bukan masalah perempuan saja, tapi juga iklan-iklan dari
perusahaan lainnya misalnya melecehkan, merusak lingkungan, dan menyakiti 
binatang.

Banyak ikaln-iklan berbobot dan peduli lingkungan sosial seperti GUDANG GARAM,
ini untuk versi pria, seolah model pria ini sedang memburu macan dan burung 
elang
dengan senjata apinya (atau panah ya? saya lupa). Tapi di akhiriklan
ini ternyata macan dan burung elang bekerjasama dan bersahabat dengan pria
tersebut memburu para pemburu binatang yang merusak itu. Tampak sang
pria jantan itu duduk bersama sang elang dan macan yang duduk di
sebelahnya. Lalu muncul kata-kata PRIA PUNYA SELERA. Sangat positif!

Iklan ini nggak usah banyak ngomong, lebih banyak memanfaatkan media
visualnya sekaligus punya visi kecintaan pada lingkungan.

Saya perhatikan iklan-iklan rokok malah lebih mengandung kepekaan
sosial, tapi tetep komersial, gitu loh.

Mariana

Monday, September 24, 2007, 11:45:53 PM, you wrote:

 Wah kalo memang gambang silahkan anda buatkan iklan XL tandingan saja yang 
 lebih bermutu dan bisa
 diterima oleh XL dari pada beri jawaban yang masih abstak dan
 terkesan bicara tidak menguntungkan
 perempuan padahal jelas si bintang iklan mendapatkan pekerjaan jadi
 dia diuntungkan dari pada pekerjaanya
 diambil laki-laki .Ato anda pake iklan kucing saja biar tidak ada
 lagi debat antara perempuan dan laki
 laki yang terkesan bias gender .TQ

 Roni Febrianto 
 PP SPEE FSPMI Bid Infokom 
 Jl Raya Pondok Gede no 11 Kp Dukuh ,Jakarta Timur


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: MA: Menanti Ajal (Komunikasi Publik)

2007-09-25 Terurut Topik djajaprana
Kalau tak salah, proses pengangkatan ketua MA di era GD dulu rada 
alot. Perannya sangat strategis dalam memenangkan operasi justisi 
antara kekuatan pro dan anti reformasi.

Kasus Bulog yang menyangkut bang Akbar bisa diselesaikan dengan 
cantik, lalu closing menawan dengan mempecundangi Time. Apakah suatu 
kebetulan bila peristiwa itu berbarengan dengan anugerah WB  kepada 
pencuri nomor satu di jagat itu?

Lalu gegeran BPK-MA yang yang tak sudi diaudit, apa pula kaitannya 
dengan distorsi memori publik? Kayaknya suatu exit strategi yang 
cantik.  Kalau tugas pokok sudah rampung, kemudian dilengserkan, maka 
yang melengserkan semakin mempesona...

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Oleh Effendi Gazali
 http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/25/opini/3866392.htm
 ===
 
 
 Tentu tidak semua yang dilakukan Presiden Soeharto selama memerintah
 dan tidak semua yang dilakukan Mahkamah Agung adalah salah. Namun,
 keputusan kasasi MA yang memenangkan gugatan pencemaran nama baik
 mantan Presiden Soeharto terhadap majalah Time jelas menyalahi semua
 aspek teoretis dan empiris komunikasi publik.
 
 Sedikitnya terdapat tujuh aspek ilmu komunikasi yang perlu terus
 dikaji sehubungan dengan kasus ini. Pertama, dalam hukum komunikasi
 publik, ratusan pakar—mulai dari yang klasik sampai Middleton (2007
 update edition)—selalu memerhatikan kepentingan publik serta
 keterlibatan publik.
 
 Kedua, kepentingan publiklah alasan yang tak terbantahkan sepanjang
 zaman, yang membuat pers bisa melakukan laporan investigatif! Memang
 orang bisa berdebat bahwa kadar kepentingan publik berbeda-beda,
 sampai-sampai perkara artis kawin cerai dalam infotainment pun 
diklaim
 membawa-bawa kepentingan publik!
 
 Namun, (ketiga), terhadap suatu obyek: pejabat publik, hampir semua
 hukum media di berbagai negara membebaskan pers untuk mempersoalkan
 mereka setiap saat sejauh menyangkut kepentingan publik.
 Konsekuensinya, semakin tinggi posisi pejabat publik, semakin sering
 dan semakin banyak media siap melakukan investigasi terhadapnya. 
Kalau
 dulu basis ilmunya cuma name makes news, sekarang sudah benar-benar
 paralel dengan konstruksi realitas bahwa setiap ulah pejabat publik
 pasti berimplikasi pada kepentingan publik. Bahkan konteksnya pun
 berkembang sedemikian rupa sehingga seorang pejabat publik yang
 dianggap melakukan kebohongan dan merugikan publik tidak hanya akan
 dicecar di negaranya, tetapi juga oleh media pada tataran global!
 
 Bangunan reyot
 
 Bagaimana memahami perkembangan mutakhir tersebut? Logikanya, karena
 para pejabat publik (apalagi yang berposisi tinggi) memiliki
 kekuasaan, kesempatan, dan jaringan politik untuk menutup akses pers
 serta mampu membangun pencitraan yang manipulatif. Jadi jika pers
 tidak di- perbolehkan (seakan) menyeruduk ke kiri dan ke kanan 
untuk
 mulai investigasi, ti- dak akan pernahlah terbongkar suatu tindakan
 korupsi atau pembohongan publik.
 
 Analogi yang amat sering disodorkan dalam perkuliahan berupa pers 
yang
 melihat keanehan dari suatu bangunan yang oleh pemiliknya tak boleh
 dimasuki wartawan. Dari beberapa sumber, termasuk karyawan yang
 bekerja di dalam gedung, wartawan mendengar bahwa kondisi bangunan
 sangat reyot dan sewaktu-waktu bisa roboh. Setelah melakukan studi
 kawasan dan wawancara dengan pakar walau tetap tidak diberi akses
 melihat langsung bangunan tersebut ataupun akses wawancara oleh
 pemiliknya, para wartawan akan segera menulis, Awas bangunan itu
 berbahaya bagi publik! Dalam hal ini tidak diperlukan bukti bahwa
 gedung itu harus roboh dulu barulah insan pers bisa mengangkatnya
 sebagai berita. Dan ketika apa yang ditulis oleh pers pun ternyata
 tidak terbukti sepenuhnya demikian, sejauh semua tata kerja dan kode
 etik jurnalistik telah mereka lakukan, akan tetap diyakini bahwa
 kepentingan publik masih jauh lebih penting di atas potensi 
kemarahan
 pemilik bangunan tadi.
 
 Keempat, persinggungan hukum media dan komunikasi publik, baik di
 tingkat teoretis maupun empiris kontemporer, semakin mengkristal
 menyikapi perkara korupsi dan penyalahgunaan uang negara sebagai
 perbuatan ternista yang harus selalu ditembus, dikorek-korek, dan
 dikeroyok oleh insan pers. Berbagai survei terhadap wartawan di 
aneka
 negara menunjukkan bahwa mereka beranggapan salah satu panggilan 
tugas
 utamanya adalah menjadi pengawas pemerintahan (agar terbebas dari
 tindakan koruptif dan pembohongan publik).
 
 Kelima, dengan dibentuknya hukum- hukum media di hampir semua 
negara,
 baik sebagai lex specialis maupun terkait dengan produk hukum lain,
 semakin didorong suatu upaya mediasi oleh badan pengatur independen.
 Umumnya perkara dengan pers tidak berlanjut ke pengadilan jika badan
 pengatur independen di bidang media telah menyatakan bahwa apa yang
 dilakukan sudah memenuhi tata kerja dan kode etik jurnalistik.
 Kalaupun si penggugat ngotot ke pengadilan, hakim-hakim umumnya akan
 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] PSSI, apa yg kau cari dari Nurdin ?

2007-09-25 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Sayangnya sewaktu beliau berperkara baru mengundurkan diri dari DPR. Kan 
sebelum pengangkatan jadi anggota DPR sudah banyak cerita miring mengenai 
beliau ini. Tapi at least saya menghargai tekad beliau mengundurkan diri dari 
keanggotaan DPR. Siapa menyusul??? Rakyat punya cukup banyak data. Kita 
tunggu kesadaran anggota2 lainnya sebelum terlambat.
   
  Salam
  BS

Budi Dharma [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya lumayan salut dengan aksi Nurdin yg membuat surat pengunduran 
diri sebagai anggota DPR, meski sebenarnya lebih kasih ucap selamat kalau dari 
dulu aja nggak usah ikutan dilantik segala. Ini membuktikan setidaknya lembaga 
parlemen masih diakui sebagai badan terhormat. Beda dengan kondisi PSSI, buat 
apa dihormati, wong pengurusnya aja masih bisa “disetir” olehnya dari balik 
terali penjara.

PSSI sendiri tidak menganggap dirinya sebagai organisasi yg patut dihormati, 
sehingga saat ketuanya mendapat label narapidana pun tidak dianggap sebuah aib 
besar. Mungkin mirip dengan kerbau yang merasa sudah bersih, meski dirinya 
berada terperosok dalam kubangan lumpur.

Apa sich yg kau cari dari PSSI ? Uang, kekuasaan, nama baik, atau sekedar 
jabatan iseng saja ? Yg juga menjadikan kasus ini begitu ironis, Nugraha Besoes 
( yg tak becus ) yg dari saya SD masih “loyal” menjadi sekjen malah tanpa 
risi menganggap hal itu tokh tidak mengganggu kelancaran kerja PSSI.

Sambil geleng2 kepala, saya jadi bertanya : lalu apa bedanya cara kerja 
tersebut dengan bandar narkoba yg justru menjadikan penjara sebagai markasnya ? 
Wah, kalau gitu Nurdin bisa cuap2 pakai handphone, donk !




-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos  more. 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Iklan Fast Net - First Media

2007-09-25 Terurut Topik Rudy Cahyadi
kalau boleh kasih komentarnya ya harga gak bisa bohong.
  harganya memang murah tapi jangan-jangan jadi murahan.
   
  regards,
  rudy
  

Ryku [EMAIL PROTECTED] wrote:
  just share..bbrp mgg yang lalu sy telp cs firstmedia ini, sy tanyakan 
pemasangan internet ditempat tinggal sy. csnya hanya bilang daerah tempat sy 
belum bisa masuk, saya penasaran akhirnya membuka situs firstmedia dan mencari 
coverage areanya..ternyata tempat tinggal saya ada dilist mereka, dan akhirnya 
saya telp lg csnya dan memberikan step demi step area tempat tinggal saya. dan 
csnya bilang area rumah bapak bisa dipasang dan tunggu 7 hari kerja akan 
dihubungi oleh mereka..

setelah 7 hari kerja, saya belum dihubungi oleh mereka . dan akhirnya saya telp 
balik cs firstmedia untuk konfirmasi, dan ternyata data pemasangan saya tidak 
ada sama sekali. dan again csnya bilang untuk area tempat tinggal saya belum 
terpasang..ck..ck..inikah yang dinamakan pelayanan?

sy ingat firstmedia ini adalah group dr lippo, dan saya ingat dahulu lipposhop 
juga sama..mereka hanya bisa menjual dan bikin heboh. memang penjualan mereka 
meledak2 tetapi setelah meledak mereka tidak bisa melayani costumer dengan 
baik..bahkan sangat sangat mengecewakan, saya ingat sekali dulu lipposhop 
menjual susu bayi enfagrow, dan ternyata mereka tidak memiliki stok susunya. 
padahal uang untuk membeli susu tersebut sudah dibayarkan, disuruh menunggu 3 
hari lebih dan ternyata tidak ada juga..apa yang namanya group lippo hanya bisa 
menjual tanpa melayani..semoga ini menjadi pelajaran..

untuk kabel internet dahulu sy sdh pasang produknya lippo jg dengan nama 
digital 1, karena dulu belum banyak dan meledak2 spt sekarang. pelayanan mereka 
bagus, dan saya tertarik memasang kabel internet ini dirumah sy yang lain 
setelah adanya firstmedia..ternyata memang benar lippogroup hanya bisa menebar 
dan membuat janji..



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi

2007-09-25 Terurut Topik Mariana Amiruddin
See? Apalagi coba kalau bukan melecehkan? Verbal gitu loh...
PEnting sekali nih difoto supaya bisa didokumentasi bagaimana iklan
itu melanggengkan pelecehan terhadap perempuan.

Mariana

Monday, September 24, 2007, 11:43:05 AM, you wrote:

 Hari Sabtu lalu menjelang waktu berbuka puasa,  di pertigaan lampu merah 
 daerah Depok,   XL malah
 melakukan aksi lain.  Yaitu menyuruh beberapa perempuan menggunakan kaos Rp 
 1/dtk  dan payung berdiri
 sambil tersenyum. Tidak ada pesan lain selain 'memajang' perempuan dengan Rp 
 1/dtk!!

 Qori



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] HUT Ke-197 Bandung

2007-09-25 Terurut Topik Lasma siregar
Selamat Ulang Tahun yang ke-197 kota Bandung!
  Semoga dirimu masih saja Parijs van Java yang jelita,
  kota kembang yang selalu musim bunga...
   
  Apakah masih begitu?
  Mudah-mudahanlah!
  Diri ini selalu terkenang betapa sedap nikmatnya oncom,
  bandrek, bajigur, colenak (peuyeum bakar) dan seribu
  makanan tepi-tepi jalanmu.
   
  Once more, happy birthday Bandung!
  Dari Tangkuban Prahu (Jayagiri) malam hari, kota Bandung
  nampaknya bagaikan sejuta kunang-kunang bernyala
   
  Salam nostalgia
  Las.
  

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Makin Sesaknya Parijs van Java

Oleh Dedi Muhtadi
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/25/utama/3866389.htm
=

Nelengneng gung, geura gede geura jangkung. Geura sakola ka
Bandung…(Cepat-cepatlah besar dan bersekolahlah di Bandung).

Sepenggal nyanyian yang dulu digunakan orangtua Sunda untuk
meninabobokan anaknya sekarang mungkin harus ditambahi wanti-wanti
bila harus sekolah di Bandung yang saat ini sudah heurin ku tangtung
(makin sesak).

Kota yang dirancang untuk 0,5 juta jiwa penduduk itu kini sudah
berpenghuni hampir 3 juta jiwa. Sebab, kota yang secara resmi
dipindahkan Bupati Wiranatakusumah II dari Krapyak di tepi Sungai
Citarum ke sekitar pendopo Kota Bandung pada 25 September 1810 itu
telah berkembang tidak hanya sebagai kota pendidikan. Pemindahan ini
pulalah yang menjadi pijakan HUT Kota Bandung.

Sebagai dampak pesatnya perkembangan politik, ekonomi, sosial, dan
budaya, tak hanya julukan pujian yang banyak, tetapi juga ejekan
terhadap kota ini. Sebut saja julukan Paradise in Exile, Bandung
Excelsior, De Bloem van Bersteden, Parijs van Java, Bandung Kota
Kembang, Bandung Ibu Kota Asia-Afrika, juga sebutan Bandung Kota
Lubang, Bandung Kota FO (factory outlet), dan Bandung Kota Sampah.

Kota yang dijuluki Parijs van Java karena kesejukannya itu kini tidak
lagi nyaman. Sulit mencari udara segar di tengah kota seperti ini.
Napas rasanya semakin sesak, papar Sunjaya (30), seorang calon
penumpang bus kota, saat menunggu di Alun-alun Bandung, pertengahan
September lalu.

Sekarang, hampir semua jalan di Kota Bandung dikepung kepulan asap
dari knalpot kendaraan bermotor. Pencemaran udara seperti ini semakin
menggila pada siang hari, saat aktivitas warga kota memuncak.

Data Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung menyebutkan,
pencemaran udara sudah melebihi ambang batas. Di Alun-alun Kota
Bandung, misalnya, kadar hidrokarbon (HC) mencapai 1,557 ppm, timbal
(Pb) 2,03 Ugr/m3, dan partikel debu yang mengambang di udara (SPM)
152,4 Ugr/m3. Ambang batas untuk HC 0,24 ppm, Pb hanya 2 Ugr/m3, dan
SPM 150 Ugr/m3.

Ahli polusi udara dari Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Puji Lestari bahkan
menyodorkan data yang lebih mengerikan. Berdasarkan penelitiannya pada
Agustus 2004, kadar nitrogen (NOx) sempat mencapai 0,12 ppm. Padahal,
ambang baku untuk Indonesia hanya 0,05 ppm. Polutan NOx paling banyak
dihasilkan sektor transportasi, 51,68 persen.

Demikian juga kadar karbon monoksida yang disumbang oleh transportasi.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Wilayah Kota Besar Bandung Ajun
Komisaris Besar Martinus Sitompul menyebutkan, pertambahan kendaraan
bermotor di Bandung mencapai 150-200 unit per hari atau 6.000 unit per
bulan.

Itu baru di Bandung saja. Belum dari daerah sekitar dan Jakarta.
Seperti diketahui, setelah dioperasikannya Jalan Tol Cipularang,
Bandung yang dikenal sebagai pusat mode dan pusat aneka jajanan itu
kini menjadi tujuan utama pelesiran warga Jakarta. Setiap akhir pekan
setidaknya 36.000 kendaraan masuk ke Bandung dari Jakarta.

Kondisi ini diperparah oleh minimnya ruang terbuka hijau (RTH), yakni
hanya 6,7 persen dari total luas kota 16.730 hektar. Bahkan, Ketua
Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Mubiar
Purwasasmita mengatakan, RTH Kota Bandung hanya 1,5 persen. Padahal,
RTH dipercaya mampu menyerap pencemaran udara hingga 40 persen.

Untuk menekan polusi, Kepala BPLH Kota Bandung Nana Supriatna berjanji
akan memberlakukan uji emisi gas buang dan menata ulang pola
penyebaran lalu lintas ke Bandung timur agar tidak terkonsentrasi di
Bandung bagian barat.

Semau gue

Anggota Dewan Pakar DPKLTS, Sobirin, menyatakan, persoalan yang
dihadapi Kota Bandung saat ini adalah ketidakpuasan warga kota. Mereka
selalu mengeluh, mengkritik, dan menuntut perihal lingkungan kota yang
tidak nyaman.

Pada zaman Parijs van Java, warga yang masih ratusan ribu jiwa patuh
karena tekanan aturan. Sekarang amburadul karena jumlahnya jutaan
jiwa yang sikapnya semau gue. Salah satunya adalah terdegradasinya
kawasan Bandung Utara (KBU) sebagai kawasan lindung.

Tidak kurang dari 11 produk perundangan mencoba mengendalikan
pembangunan di KBU, tetapi semuanya dimentahkan oleh pola pembangunan
yang lebih mengedepankan kepentingan ekonomi jangka pendek.

Kalau wali kota zaman dulu sekaliber B Coops (1920-1921) atau SA
Reitsma (1921-1928) 

[Forum Pembaca KOMPAS] Program StAR PBB

2007-09-25 Terurut Topik merapi08
* Program StAR PBB
Kompas - Selasa, 25 September 2007

Data yang dilansir Perserikatan Bangsa Bangsa dan Bank Dunia,
mengenai aset negara yang diduga dicuri melalui penggelapan pajak
dan suap pada masa pemerintahan Soeharto, tidak dapat langsung
ditindaklanjuti. Bank Dunia dan PBB tak memiliki wewenang melakukan
investigasi, menyelidiki, menyidik, maupun menyita.

Demikian dikemukakan Jaksa Agung Hendarman Supandji dalam rapat kerja
dengan Komisi III DPR, Senin (24/9), menjawab pertanyaan anggota
Komisi III tentang Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative yang
ditawarkan PBB dan Bank Dunia. Dalam daftar StAR Initiative, Soeharto
menempati posisi pertama dalam mengorupsi aset negara, senilai 15
miliar-35 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

Menurut Hendarman, ketiadaan kewenangan PBB dan Bank Dunia untuk
melakukan investigasi dapat diatasi melalui kerja sama dengan badan
dan negara dalam menelusuri dugaan korupsi dalam penggelapan pajak
dan suap ini. Indonesia ditawari, apakah ingin masuk dalam tatanan
global penelusuran aset ini. Menteri Luar Negeri akan mengajukan
request untuk masuk dalam StAR, kata dia.

Seusai rapat kerja, Hendarman menjelaskan, data yang diterima
Kejaksaan Agung dari Bank Dunia berupa matrik yang menyebutkan aset
negara yang diduga dikorupsi sejumlah mantan pemimpin negara.
Kejaksaan juga memiliki data, tetapi berbeda dengan data dari Bank
Dunia.

Data yang kami dapat jumlahnya lebih kecil. Soal tujuh yayasan.
Belum ada bukti yang signifikan, kata Hendarman.

Di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, seorang pengacara
Soeharto, Juan Felix Tampubolon, mengatakan, data yang dilansir PBB
dan Bank Dunia bukan hal baru. Isinya sama dengan yang dilansir
beberapa tahun lalu.

Hal itu tidak benar. Pak Harto tidak pernah punya uang di mana pun.
Tujuh tahun lalu bahkan sudah menyerahkan surat kuasa kepada
pemerintah untuk melacak aset Beliau. Pemerintah ke Austria dan
Swiss, tetapi tidak menemukan uang itu, katanya.

Hendarman menyatakan pula, pada November 2007 ada konvensi
internasional jaksa agung. Pertemuan itu untuk menindaklanjuti StAR
Initiative. Pada acara itu akan dibahas tentang penelusuran aset,
sekaligus penandatanganan hubungan kerja sama timbal balik dengan
Hongkong.

Gugatan intervensi

Secara terpisah, sidang perkara gugatan Negara (Pemerintah Indonesia)
terhadap Soeharto dan Yayasan Beasiswa Supersemar di PN Jaksel,
Senin, memasuki pokok perkara, setelah penggugat dan tergugat gagal
mencapai perdamaian dalam mediasi. Sidang dipimpin majelis hakim
yang diketuai Wahjono.

Dalam sidang, dibacakan juga gugatan intervensi dari M Yuntri, Munir
Fuadi, dan Cyprus A Talali yang mengaku mewakili Keluarga Mahasiswa
dan Alumnis Penerima Beasiswa Supersemar. Mereka meminta apa pun
putusan pengadilan tak merugikan pemohon intervensi. (idr)


[Forum Pembaca KOMPAS] Diskusi Novel Snow Karya Orhan Pamuk

2007-09-25 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli

Salam

Silahkan hadir dalam Diskusi Ramadan Perpustakaan Freedom II
Tentang novel Snow karya Orhan Pamuk, Novelist asal Turki yang mendapat
penghargaan Nobel Sastra tahun 2006. Novel ini menceritakan tentang
benturan identitas, keyakinan antara Islam dan Barat. Dengan setting sosio 
politik negara Turki yang sekuler dengan mayoritas Islam, dialog,
perdebatan dan gugatan tentang tema Islam yang ditulis novel ini sangat
menantang.

Karya ini akan diulas oleh Ayu Utami (sastrawan, penulis novel Saman)
dan Ihsan Ali Fauzi (Direktur Program Yayasan Paramadina).

Hari  : Rabu, 26 September 2007
Jam  : 18.00 (didahului buka puasa)
Tempat: Freedom Institute
  Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta
  Telpon 31909226

Untuk bahan diskusi silakan download di

http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=indexid=296

=

http://caping.wordpress.com/?s=pamuksearchbutton=go%21

Pamuk

Ketika Orhan belum berumur 10 tahun, ia membayangkan Tuhan sebagai seorang 
perempuan tua bertudung putih.
 ”Tiap kali bayangan itu muncul di depanku, aku rasakan kehadiran yang kuat, 
luhur dan sublim, tapi anehnya aku tak takut-takut amat,” tutur Orhan Pamuk 
dalam Istanbul (versi Inggrisnya terbit pada tahun 2005). ”Seingatku, aku tak 
pernah meminta tolong Dia dan petunjuk-Nya. Aku sadar Ia tak pernah tertarik 
kepada orang macam diriku. Ia hanya peduli kepada mereka yang miskin.”
 Hidup novelis Turki ini memang jauh dari mereka yang miskin. Sampai sekarang, 
dalam usia 54, ia tinggal di lantai ke-4 bangunan lima tingkat yang dulu 
seluruhnya ditempati keluarga besar Pamuk dan diatur seorang nenek gemuk dari 
tempat tidur. Dari jendela kamar itu akan tampak Masjid Hagia Sophia, Laut 
Marmara, Selat Bosphorus, Istana Topkapi—hiasan termasyhur tamasya Istanbul.
 Si kaya yang aman yang tak menganggap penting Tuhan—itulah yang tergambar dari 
kenangan Pamuk tentang hidupnya di kota tua yang melankolis itu. Malah mungkin 
ada sikap yang lebih radikal, jika novel Beyaz Kale (versi Inggris: The White 
Castle) kita anggap mengandung anasir otobiografis si pengarang. Kakek si 
Faruk, sejarawan pemabuk dalam novel ini, tak percaya kepada Tuhan tapi kepada 
Pencerahan Eropa. Ia ingin membawa rasionalisme ke Turki dan menulis 48 jilid 
ensiklopedia. Kakek Si Orhan sendiri gemar menyanyikan ”lagu-lagu atheis”.
 Orhan sadar, cinta Tuhan menjangkau siapa saja di rumah itu. Tapi ia juga 
tahu: ”orang macam kami cukup beruntung tak membutuhkannya”. Bagi si kecil ini, 
Tuhan ada buat menolong mereka yang kesakitan, menawarkan rasa senang kepada 
mereka yang tak punya uang untuk mendidik anak, membantu para pengemis yang tak 
henti-hentinya menyebut nama-Nya.
 Kesalehan dan kemiskinan, kelas atas dan kemungkaran—pola ini, yang dalam 
variasi berbeda juga pernah tampak di Indonesia, (dengan lapisan aristokrat 
yang dekat dengan Belanda dan orang kebanyakan yang mendapatkan kekuatan dari 
Islam)—dihadirkan Pamuk dengan sedikit sayu, sedikit cemooh, tapi penuh empati.
 Dalam Istanbul ada Esma Hanim, misalnya, si batur yang tiap waktu senggang 
akan cepat-cepat ke biliknya untuk menggelar sajadah dan bersembahyang. ”Tiap 
kali ia merasa bahagia, sedih, takut, atau marah, ia akan teringat Tuhan,” 
tulis Pamuk tentang pelayan pada masa kecilnya itu. ”Tiap kali ia membuka atau 
menutup pintu…, ia akan menyebut nama-Nya dan kemudian membisikkan beberapa 
kata lain, lirih-lirih.”
 Umumnya keluarga Pamuk—yang tak pernah berpuasa pada bulan Ramadan tapi 
menyiapkan berbuka dengan gairah—menerima sikap itu dengan nyaman. ”Bahkan bisa 
dikatakan, kami merasa lega orang-orang miskin itu bergantung pada… kekuatan 
lain yang membantu mereka menanggungkan beban.”
 Tentu saja ada rasa waswas, ”kalau-kalau orang miskin itu bisa menggunakan 
hubungan khusus mereka dengan Tuhan untuk menghadapi kami”.
 ”Hubungan khusus” itulah yang memang kemudian dipakai mereka yang melarat 
dalam Kar, (versi Inggrisnya, Snow, terbit pada tahun 2005), novel tentang 
seorang penyair yang datang ke sebuah kota miskin di perbatasan. Di kota itu 
mereka yang merasa terhina oleh dunia modern, oleh ”Eropa”, memperkuat diri 
dalam ”Islam” dan dengan amarah. Tapi bagaimana akhirnya tak jelas. Mereka tak 
hanya dituduh anti-Turki, tapi juga anti-masa depan—masa depan yang digariskan 
Kemal Attaturk: Turki yang ”modern” dan ”sekuler”.
 Dalam arti tertentu, karya Pamuk adalah gema Turki dan benturan 
”sekuler-dan-Islam”-nya—mirip dengan yang di Indonesia berbentuk pergulatan 
”Timur-Barat”. Tapi novel-novel Pamuk jauh lebih dalam dan lebih tak 
terduga-duga ketimbang karya para penulis dari jenis yang di sini diwakili Siti 
Nurbaya, Salah Asuhan, Layar Terkembang—yang sejak tahun 1920-an tak putus 
dirundung ketegangan orang ”Timur” yang harus memilih, atau menampik, yang 
”modern”.
 Pamuk merasakan ketegangan macam itu, tapi ia sen-diri tak ikut tegang. Ia 
pernah mengatakan, di dunia tak ada orang yang menganggap diri sepenuhnya 
”Timur”. 

[Forum Pembaca KOMPAS] Burn Out = Gosong Jiwa

2007-09-25 Terurut Topik mangucup88
Menjelang Hari Raya Lebaran ini banyak orang yang merasa Burn Out, 
alias gersang semangat atau gosong jiwa. Bagaimana tidak capek, kita 
kerja siang malam dimana boro-boro uang lemburnya dibayar, 
dihargaipun tidak. Harga kebutuhan barang pokok semakin meningkat, 
hari lebaran pun sudah berada diambang pintu, tetapi tidak ada 
penghasilan tambahan yang bisa diharapkan. Sedang tagihan datang 
bertubi-tubi. Pasangan hidup dirumahpun bisanya hanya ngomel melulu, 
tanpa bisa dan mau mengerti perasaan maupun keadaan yang sedang saya 
hadapi. Jadi wajarlah kalau saya merasa seakan-akan kepala ini mau 
pecah !

Kata Burn Out itu sendiri diserap dari bahasa gaul Inggris yang 
bisa diartikan kelelahan fisik dan emosional. Kata tersebut pertama 
kalinya diungkapkan oleh seorang psikonanalis Jerman Herber 
Freudenberger pada tahun 1974. 

Burn Out itu seperti juga api yang mulai meredup karena kehabisan 
bahan bakar. Hal ini bisa terjadi juga dengan manusia, dimana kita 
merasa seakan-akan tidak memiliki gairah maupun semangat hidup lagi. 
Rasanya tenaga maupun pikiran ini jadi kosong dan hampa. 

Hal ini terjadi karena bukan hanya sekedar disebabkan oleh kelelahan 
fisik saja (physical exhaustion), tetapi juga oleh kelelahan 
emosional (emotional exhaustion), maupun kelelahan mental (mental 
exhaustion). Hal ini membuat orang jadi capek mikir, merasa jenuh, 
apatis, cuek dan masa bodo.

Gejala Burn Out lainnya ialah dimana kita merasa gagal, seakan-akan 
semua perjuangan kita itu sia-sia saja dan tidak ada artinya. Kita 
merasa diperlakukan tidak adil dan juga tidak dihargai. Hal inilah 
yang membuat diri kita menjadi kecewa berat dan stress dan 
kehilangan kepercayaan maupun harga diri.

Burn Out bukan hanya bisa terjadi di perusahaan saja, tetapi juga 
dilingkungan keluarga. Dimana sudah tidak ada rasa kasih lagi antara 
satu dengan yang lain. Rasa hubungan yang pada awalnya berkobar 
menyala-nyala begitu besar; akhirnya menjadi redup terbakar habis 
seperti juga lilin. Hal ini pada umumnya terjadi karena adanya 
kejenuhan dalam perkawinan, sehingga tidak ada komunikasi lagi 
antara satu dengan yang lain. Maklum segala jerih payah, pengorbanan 
yang diberikan itu boro-boro dihargai, waktu saja sudah tidak 
bisa/mau ia berikan lagi.

Berdasarkan penelitian dari Christine Maslach dan Michael P. Leister 
dalam bukunya: The Truth About Burnout. Orang yang sedang 
mengalami Burn Out, pada umumnya ingin menyendiri, dan tidak ingin 
banyak bicara. Mereka ingin mencari ketenangan. Mereka tidak 
membutuhkan segala macam nasehat, sebab nasehat maupun usulan-usulan 
apapun yang diberikan; bisa disalah artiken sebagai kritikan. 
Masalahnya orang yang sedang mengalami Burn Out itu sangat sensitive 
sehingga mudah sekali tersinggung.

Berikanlah mereka waktu untuk menenangkan diri, dan jangan sekali-
sekali memaksakan mereka untuk melakukan apapun juga misalnya kapan 
mau kerja lagi? ataupun mengajak mereka ke tempat-tempat Dugem 
seperti bioskop, Disco dsb-nya. 

Sama seperti juga HP yang kehabisan batterie, untuk ini HP tsb butuh 
waktu untuk di charge lagi. Begitu juga dengan manusia yang 
mengalami Burn Out, mereka butuh waktu agar dapat memulihkan kembali 
semangat maupun gairah hidup mereka.
 
Sedangkan cara lainnya ialah dengan melakukan senam Tai Chi, sebab 
senam Tai Chi itu bukan hanya untuk kebugaran jasmani saja, tetapi 
juga rohani. Tai Chi merupakan meditasi gerak yang menyadi 
penyeimbangan atas meditasi duduk. 

Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net




Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kebrutalan FPI

2007-09-25 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Terima kasih Pak atas penjelasannya.  Sekarang saya
baru paham bahwa Bapak bukannya mau mendukung tindakan
FPI.  Salam.

--- walsuparmo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ada orang lain yang menulis seperti ini:
 Ini peledakan emosie dapat kita lihat diseluruh
 dunia. FPI bukan 
 sesuatu yg istimewa utk Indonesia. 
 Jikala;lau kalian perhatikan keributan2 pemuda2 di
 London, Paris 
 atau lain2 tempat didunia incl. TianAnMen atau 
 sekarang di Birma 
 atau Myanmar atau diPakistan --- keributan ini
 berdasarkan frustatie
 [putus asa]  dari pemuda2 yg mungkin oleh keadaan
 sekelilingnya 
 tidak dapat mencapai posisi yg mereka idam2kan.
 Mereka didalam 
 perasaan menentang terhadap masa umum dikeliling
 mereka sering 
 mulai merusak. Ini perkembangan sociology sulit
 dikendalikan jikalau 
 pemerintah passive menghadapi pemuda2 unemployed
 semacem ini. Tetapi 
 sering juga pada umumnya tindakan2 yg diambil
 pemerintahpun tidak 
 sesuai atau membantu memperbaiki environment dari
 pemuda2 ini.  
 Kekerasan bukan sesuatu yg membantu tetapi sesuatu
 yg membikin 
 mereka membatu.
  
 
 
 --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip
 Pasaribu 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dari sekian banyak rekan-rekan anggota milis yang
  menanggapi masalah ini sepertinya hanya Pak
 Walsuparmo
  yang mendukung tindakan FPI.  Saya agak heran juga
  mengikuti jalan pikiran Bapak.  Salam.
  
  --- walsuparmo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
 
 
 
 


To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with blessings.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-Putra

2007-09-25 Terurut Topik kukuh kumara
Yang dilupakan dan tidak dilakukan adalah pemberlakuan konsep rumah 1-3-6 
akibatnya para pekerja tinggal di Selatannya, Baratnya, Timurnya sedikit yg 
diutaranya Jakarta.mereka perlu sarana angkutan masal karena bisanya ya 
tinggal didaerah itu, apa ada rumah sederhana yg dibangun ditengah2 Menteng 
atau Pondok Indah  
   
  Coba perhatikan pula di segitiga emas.kantor2 mentereng, saat makan siang 
maka ada yg makan di Casablanca tetapi jauh lebih banyak yg makan di Kasa 
Belakangsampai suatu saat kalau dianggap merusak pemandangan atau menganggu 
kenyamanan yg punya duit keperluan mereka ataupun sarananya bisa dihilangkan, 
atau dibungkus
   
  Demikian pula jalanan untuk busway, syukur2 juga segera menyusul 
subwaykalau uangnya adabisa saja subway akan melalui Pondok 
Indah...kalau ini yg terjadi apakah Warga Pondok Indah juga akan protes???
   
  Di Jakarta Timur Busway relatif lancar, karena jalurnya tidak 
diserobottapi diWarung Buncit??? dan di tempat lain??? Tahulah...
   
  Salam
  Kukuh

Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bung Putra,

Kenapa tidak dibangun di Jl. Fatmawati (yang sudah ambur adul!) saja? Ataupun 
di Jl. Pangeran Antasari?!
Apakah karena dikedua jalan tersebut tidak ada Mal-mal nya ya? Dan juga 
di-ujung kedua jalan tersebut tidak ada Giant dan Care-four???!! 
Helet me think...maybe people think we are stupid!
Kan kedua jalan-jalan tersebut dibiayai oleh Pemprov DKI? Dan ditengah jalan 
dari kedua jalan tersebut tidak ditanami pohon-pohon yang rindang? Kenapa tidak 
sekalian dirusak saja, ya?? Mana sering banjir lagi, kan jika ada Bus-way lebih 
menolong masyarakat disekitar Fatmawati dan P. Antasari? Agar bisa kekantor 
dengan mudah jika banjir datang? Gimana menurut anda?
Mengapa harus merusak jalan yang rapi dan rindang Di P.Indah?? Dan yang 
pembiayaan penanaman pohon-pohon nya dibiayai oleh masyarakat dilingkungan P. 
Indah sendiri??

Alasan anda mengatakan bahwa sekarang disekitar P. Indah makin macet, karena 
ongkos toll sudah dinaik-kan, jadi para pengendara mobil tidak mau lewat toll 
lagi. Menjadikan jalan-jalan di P. Indah dipakai numpang lewat oleh para 
pengendara mobil yang datang dari daerah Pamulang dan Pondok Cabe area. Apa 
karena mau membangun bus-way di P. Indah maka toll dinaik-kan? Untuk 
justification mereka? Supaya ada alsan, gitu loch!

Merusak, menghancurkan sesuatu yang indah dan aesthetics mungkin sudah 
menjadi hobby yang menyenangkan bagi Pemprov DKI??

Sungguh sayang..

Yuli

Putra [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kapan Pemprov DKI akan belajar untuk berdiskusi dengan
tindakan-tindakan yang akan mereka lakukan dalam hal pembangunan
Bus-way atau Mono-rail, yang mana dalam hal itu menyangkut banyak para
warga yang tinggal didaerah dimana pembangunan tersebut akan dilaksanakan?
 Kapanakah Pemprov DKI menyumbangkan uang untuk penanaman
pohon-pohon di Pondok Indah? Kapankan Pemrov DKI juga mengeluarkan
uang untuk membuat side-walks yang teratur rapi, untuk para pejalan
kaki biar nyaman jika berjalan dijalan raya di area di P. Indah?

:: Bu, jika diperhatikan koridor 1 pedestriannya juga dipercantik dan
diperlebar. Di koridor 7 misalnya di Jl. Matraman Raya trotoarnya juga
diperlebar dan dipercantik. Di koridor2 lain juga begitu. Jadi bukan
berarti Pemprop tidak ngapa2in, pemprop sudah berbuat sesuatu walau
memang masih belum sempurna.

 Jika pembangunan kita serahkan ke Pemprov DKI, maka tidak akan ada
side-walks di P. Indah dari mula-mula daerah tersebut dibangun.
Tidak ada pohon-pohon dan rumput-rumput yang hijau didekat trotoir.
Tidak ada system saluran air yang benar, sehingga kami tidak sering
terlanda banjir. Yang akan terjadi malah ambur-adul.

:: Loh sekarang saja tidak ada sidewalks di PI. Karena warga PI
bermobil semua. Justru dengan proyek busway, syarat yang harus
dipenuhi untuk mendukung angkutan ini adalah sidewalks yang memadai.
Itu sudah dibuktikan di koridor 1 dan koridor lainnya, dimana trotoar
sepanjang koridor busway diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya,
walaupun belum seluruhnya selesai tapi ada arahnya kesitu.

 Saya rasakan kadang-kadang Pemprov DKI ini kok seperti lakunya
Hitler, menjalankan semua yang mereka pikir benar untuk diri mereka
sendiri, tetapi bukan untuk lingkungan, atau kepentingan masyarakat
setempat dimana pembangunan akan dilakukan. Merusak adalah hal yang
amat mudah, tetapi membangun dengan aturan-aturan yang benar, itu
memerlukan pemikiran yang genius dan cukup mahal.

:: Kadang2 masyarakatnya juga susah diajak bernalar sih. Memangnya
tanpa busway, apa menjamin lingkungan PI tidak rusak? Saya melakukan
riset kecil2an. Tahun 2000, waktu tempuh perjalanan dari perempatan
Carrefour (Lebak Bulus) hingga perempatan PIM rata2 memakan waktu
10-15 menit. Tahun 2007, rata2 waktu tempuhnya meningkat menjadi 20-40
menit. Setiap tahun waktu tempuhnya bertambah.Ini tanpa busway lho.


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Car Free Day Setengah Hati

2007-09-25 Terurut Topik manneke budiman
CAR FREE DAY ini mesti lebih sering dilakukan. BIla perlu sebulan sekali ada 
hari tanpa mobil seperti ini. Kalau yang gak mau berjejal-jejal di jalur 
lambat, ya jangan bawa mobil pada hari itu. Jadi, orang diajak untuk mulai mau 
mikir sarana transportasi alternatif, supaya nggak mikirnya cuma mobil 
pribadinya doang. 
   
  Bila perlu, dibandingkan tingkat emisi di sepanjang Thamrin-Sudirman pada 
waktu CAR FREE DAY dan di hari biasa. Kan akan langsung keliatan?
   
  manneke

B. Dwiagus Stepantoro [EMAIL PROTECTED] wrote:
  berkali-kali lipat daripada biasanya?
aneh . 
ngukur penambahan polusi itu diliat dari emisinya,.. 
emang kalau macetnya bertambah, jadi bertambah emisinya?

yang jelas beberapa yang tadinya naik kendaraan bermotor, bisa jadi akan naik 
kendaraan umum, busway atau naik sepeda,... artinya jadi berkurang sedikit 
pengendara kendaraan bermotor, jadi berkurang keluaran emisi,... jadi berkurang 
polusi,... 

Maju terus CAR FREE DAY,. 

B. Dwiagus Stepantoro
Jakarta, INDONESIA
http://bdwiagus.blogspot.com
Just be open,... who knows lightning will strike!!



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Car Free Day Setengah Hati

2007-09-25 Terurut Topik Putra
Yang saya bingung dari perhitungan excellencian adalah kok bilang
polusinya malah jadi nambah berlipat2?

Nih mari kita gunakan logika berpikir yang tidak perlu excellent.

Misalkan hari Sabtu minggu lalu tanpa Car Free Day jumlah mobilnya
10.000 ribu yang lalu lalang di Jakarta, didapat besaran kadar
polusinya sekian, taruhlah jika diberi angka, besarnya jadi 100.

Lalu hari Sabtu minggu depannya ada Car Free Day dan jumlah mobilnya
yang lalu lalang di Jakarta sama, 10.000 ribu lalu lalang, lah
kadarnya apa jadi berlipat2? Apa bisa kadarnya menjadi 500?

Logikanya kan jumlah kendaraan yang berlalu lalang adalah sama atau
kalapun beda, tidak akan berbeda secara signifikan. Kecuali jika
presiden memerintahkan hari Sabtu itu adalah HARI WAJIB KERJA, jadi
kantor tidak libur. Nah ini baru masuk akal kalau tiba2 kadar
polusinya nambah.

Hari bebas kendaraan sama sepertinya hari tanpa tv. Yaitu hanya ingin
mengajak orang mengurangi dampak buruk pemakaian kendaraan, sama
seperti seperti mengurangi dampak buruk TV terhadap anak. Hari tanpa
TV itu ada lho...


p


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, B. Dwiagus Stepantoro
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 berkali-kali lipat daripada biasanya?
 aneh .
 ngukur penambahan polusi itu diliat dari emisinya,..
 emang kalau macetnya bertambah, jadi bertambah emisinya?

 yang jelas beberapa yang tadinya naik kendaraan bermotor, bisa jadi
akan naik kendaraan umum, busway atau naik sepeda,... artinya jadi
berkurang sedikit pengendara kendaraan bermotor, jadi berkurang
keluaran emisi,...  jadi berkurang polusi,...

 Maju terus CAR FREE DAY,.

 B. Dwiagus Stepantoro
 Jakarta, INDONESIA
 http://bdwiagus.blogspot.com
 Just be open,... who knows lightning will strike!!


RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Nah ini dia pencuri no 1 dunia

2007-09-25 Terurut Topik Haniwar Syarif
Pak Rudy diterjemahkan aja... biar semualebih mudah  ngerti. dan sadar..:)

Seorang teman sy suka mengutip kata bijak itu..  orang jahat/setan  menang 
karena orang baik tidak mau berbuat apa apa/diam aja.

Terkadang aku juga putus asa... tapi kalo dengar kalimat itu lalu  semangat 
lagi.., dalam kasus saya  setannya   adalah neo lib..

otherwise... si jahat akan menang.

Salam perjuangan  ..

Hnaiwar


At 05:30 PM 24-09-07, you wrote:

Rekan Djauhari,
barangkali 2 kalimat menarik ini bisa dikaji, dan menjadi jawaban atas
kebingungan anda.


the only thing necessary for the triumph of evil is for good men do
nothing
(Edmund Burke)

and

unconcern of the attack, is the hope of devil from the human
(Edward Becker)


salam
rudy th


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Car Free Day Setengah Hati

2007-09-25 Terurut Topik Dewono Siswardiyanto
Justru kalau macet itu kan berhenti/melambat, pak? Kalau kendaraan yg
berhenti/melambat dan jumlahnya banyak, ya pastinya polusi di lokasi macet
tersebut akan meningkat. Ditambah lagi kalau kendaraan berhenti/lambat itu,
pembakaran lebih tidak sempurna, sehingga emisinya lebih berbahaya
dibandingkan kendaraan yg melaju cepat.

Car Free Day tidak salah, malah sebetulnya ide brilian. Asalkan diterapkan
dengan pertimbangan ilmu pengetahuan, bukan cuma cari popularitas. Tapi
kalau implementasinya hantam kromo (baca: *nggak dipikir*), malah hasilnya
tidak optimal. Jadi sebelum menggagas ide seperti car free day ini, coba
deh, dilihat dulu, layak atau tidak. Jangan karena cuma ingin populer, tapi
tidak memperhatikan side effect
nya. Konyolnya lagi, si penggagas malah melenggang dengan kendaraan
dgn kawalan pula. Ini srimulat atau apa?


Mungkin sudah saatnya orang2 pemda itu sebelum menjabat, perlu uji simulasi
dulu ya? Seperti pilot yang pakai ujian flight simulator, nah, dalam hal
ini, calon2 pejabat itu perlu diuji menggunakan permainan
SIMCITYhttp://www.simcity.com.
Kalau dia lulus, baru deh bisa
menjabat. Biar para calon pejabat itu tahu, ngatur kota itu gak gampang.

Salam,
Dewono

On 9/25/07, B. Dwiagus Stepantoro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 berkali-kali lipat daripada biasanya?
 aneh .
 ngukur penambahan polusi itu diliat dari emisinya,..
 emang kalau macetnya bertambah, jadi bertambah emisinya?

 yang jelas beberapa yang tadinya naik kendaraan bermotor, bisa jadi akan
 naik kendaraan umum, busway atau naik sepeda,... artinya jadi berkurang
 sedikit pengendara kendaraan bermotor, jadi berkurang keluaran
 emisi,...  jadi berkurang polusi,...

 Maju terus CAR FREE DAY,.

 B. Dwiagus Stepantoro
 Jakarta, INDONESIA
 http://bdwiagus.blogspot.com
 Just be open,... who knows lightning will strike!!




[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] MAHASISWA KEOK DI TANGAN HAKIM OVERGIZI

2007-09-25 Terurut Topik arek jawatimur
Surabaya, 25 September 2007
 
 
 MAHASISWA KEOK DI TANGAN HAKIM OVERGIZI
 
 
  Selasa, 25/9/2007, tiga mahasiswa ITS (Yuli, Tomy dan Benny) yang menggugat 
rektornya diputus 'keok' oleh hakim PTUN Surabaya dalam perkara No. 
57/G.TUN/2007/PTUN. Sby. Gugatan mahasiswa dinyatakan 'TIDAK DITERIMA', (beda 
artinya dengan DITOLAK).
 Pertimbangan hakim antara lain:
 
 
 
   Menurut Peraturan ITS tentang Tata Kehidupan Kampus (yang berlaku bagi 
mahasiswa, yaitu SK Rektor ITS No. 3709/KO3/KM/2007) ditentukan adanya 'upaya 
administratif', yaitu: apabila Rektor ITS mengeluarkan keputusan pemberian 
sanksi kepada mahasiswa maka mahasiswa diberikan kesempatan untuk 'mengajukan 
permohonan KERINGANAN' dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari sejak keputusan 
itu dikeluarkan. Menurut hakim, surat keberatan mahasiswa yang diajukan kepada 
Rektor ITS tertanggal 25 Mei 2007 dianggap permohonan keringanan tersebut. Tapi 
Peraturan ITS tersebut memberikan waktu 14 hari kepada rektor ITS untuk memberi 
jawaban. Hakim menganggap gugatan mahasiswa ITS tanggal 6 Juni 2007 adalah 
BELUM WAKTUNYA alias prematur. Dasarnya: pasal 48 UU No. 5/1986 tentang PTUN 
jo. UU No. 9/2004. Jadi, hakim tidak sampai pada penilaian alat bukti. Wah, 
kami dianggap kebelet dong?
 
 
 
 Tanggapan kami:
 
 
 
   Hakim PTUN Surabaya  dalam kasus itu  'KEBANYAKAN GIZI' alias overgizi 
sehingga kecerdasan  dan ilmunya tertidur. Mengapa?
  - Yang diatur dalam Peraturan ITS itu bukan aturan 'upaya adminsitratif' tapi 
upaya 'permintaan keringanan sanksi'. Logikanya sederhana: Kalau mahasiswa ITS 
meminta keringanan sanksi kepada Rektor ITS maka sama halnya MENGAKUI SALAH. 
Kalau mengaku salah maka tidak ada alasan untuk menggugat. Seumpama mahasiswa 
ITS meminta keringanan sanksi tapi ditolak atau diberikan keringanan sanksi 
tapi mahasiswa tetap tidak setuju, lalu mahasiswa menggugat Rektor ITS, maka 
Rektor ITS atau hakim akan menjawab: “Kamu kan mengakui kesalahanmu dengan  
surat permintaan keringanan sanksi itu kok menggugat? Salah kok  menggugat? 
Padahal ada 14 jenis  tuduhan Rektor ITS dalam SK-nya kepada tiga mahasiswa itu 
dan itu  berlebihan.   
  - Pasal 43 UU PTUN tersebut dijabarkan pelaksanaannya dalam Surat Edaran 
Mahkamah Agung No. MA/Kumdil/213/VII/K/1991, tanggal 9 Juli 1991 dalam butir IV 
yang menjelaskan upaya administratif ada dua jenis, yaitu: pengajuan surat 
keberatan dan pengajuan surat banding administratif. Di Peraturan ITS tidak 
mengatur upaya adminsitratif dengan upaya keberatan atau banding administratif. 
Yang ada adalah 'hak meminta keringanan sanksi'. Maka surat keberatan yang kami 
ajukan kepada ITS bukanlah sebagai bentuk upaya adminsitrasi sebab Peraturan 
ITS tidak mengatur soal upaya administrasi. 
  - Kalau seumpama aturan tentang hak meminta keringanan sanksi dalam Peraturan 
ITS itu dianggap sebagai prosedur upaya administratif, dalam surat keberatan 
kami tanggal 25 Mei 2007 kepada Rektor ITS telah memberi batas waktu 1 (satu) 
minggu kepada Rektor ITS untuk menjawabdan jika tidak dijawab maka dianggap 
menolak. Nyatanya Rektor ITS tidak menjawab. 

   Kami sepakat dengan para mahsiswa ITS itu bahwa gugatan ini tidak 
mempersoalkan menang-kalah, tapi yang penting kami bisa mengungkap di muka 
pengadilan bagaimana OTORITARIANISME ITS yang menjadi kebiasaan. Prof. Taslim 
Ersam menerangkan di muka sidang bahwa beliau DISODORI BARANG JADI oleh 
Pembantu Rektor III ITS saat itu Prof Achmad Jaziedie. Prof. Achmad Jazidie pun 
di muka pengadilan MATI KUTU, tak dapat menjelaskan dasar wewenangnya untuk 
menyusun prosedur dan skenario skrosing kepada tiga mahasiswa ITS. Beliau 
mengatakan, “Itu berdasarkan kebiasaan.” Makanya hakim PTUN tidak sampai 
mengarah ke pertimbangan alat bukti sebab akan MEMPERMALUKAN ITS, setelah 
sebelumnya dipermalukan dalam sidang-sidang pemeriksaan saksi.

   Ini sebuah bukti tambahan, demokrasi kita masih gelap. Dunia pendidikan kita 
gelap. Wilayah hukum juga gelap. Orang mencari keadilan dengan cara 
meraba-raba, tak jelas hitam-putihnya. Negara tanpa kepastian sehingga korban 
akan terus berjatuhan.

   Perjuangan tak akan terhenti karena melihat konspirasi yang semakin meluas 
antara korporasi-kampus-pengadilan. Semua berubah menjadi tunduk kepada 
korporasi. Negara ada dalam tirani kekuasaan korporasi yang tampaknya akan 
sulit dirobohkan dan akan makan waktu yang panjang.
 
 
 
 Kepada rekan-rekan mahasiswa ITS dan yang bersolidaritas, mari kita teruskan 
perjalanan panjang ini. Johan Galtung berkata, dalam negara otoriter yang 
tertindas adalah kaum elit, dalam negara demokrasi yang tertindas adalah kelas 
bawah. Tapi saya berkata, dalam negara Indonesia yang tertindas adalah siapapun 
yang menghalangi gerak korporasi, tak peduli kelasnya. Lawan! Jika ingin ada 
kedaulatan. Atau berhenti, jadilah penonton atas otoritarianisme yang 
berselubung demokrasi palsu itu! 
 
 
 Subagyo
 Aliansi Pembela Rakyat (APR)
 081615461567
 
 
 
 

 Send instant messages to your 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Lulusan Fak TEHNIK jaman dulu (Akbar Tanjung) disamakan dengan S2?--KM

2007-09-25 Terurut Topik Kartono Mohamad
Pak Manneke, sekolah kedokteran (at least dulu sebelum ada sistem SKS dan
Strata-strataan. Sekarang saya gak tahu) berlangsung 6 tahun. Empat tahun
pertama untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran yang gelar resminya
Doktorandus Medikus (Drs. Med). Sesudah itu dilanjutkan dengan intensive
internship di klinik (yang secara tidak resmi disebut dokter muda) selama
dua tahun. Lulus dari fase ini baru boleh memakai gelar dokter (arts, kalau
Belanda, MD kalau Amerika).
Dalam ijasah Sarjana Kedokteran (setelah fase 4 tahun), secara jelas
disebutkan  berhak memakai gelar Drs. Med, dan dibolehkan membuat desertasi
 (untuk meraih gelar Doktor, yang di banyak negara disebut juga Ph.D). Jadi
tidak seperti sekarang yang menganggap lulusan dokter (MD) barulah S1 dan
untuk meraih gelar Doktor harus melalui pendidikan S2 dan S3. Seharusnya
setelah meraih Drs. med (atau S.Ked) disetarakan dengan S1, sedangkan
pendidikan untuk meraih gelar dokter (MD) adalah pendidikan profesi. Artinya
setelah S.Ked ia boleh langsung ambil S2 dan seterusnya S3. Tidak usah
menunggu lulus dokter (MD).
Saya contohkan Prof. Bintari Rukmono, ahli parasitologi, meraih gelar Doktor
(Ph.D)nya setelah ia lulus menjadi Drs. Med tetapi belum selesai dalam
jenjang meraih gelar dokter (MD). Kalau disetarakan dengan sekarang, Drs.
med itu jsama dengan enjang S1, jaman dulu bisa langsung ambil S3.
Dengan ada sistem Strata, maka sekarang sulit bagi seorang dokter (MD) bisa
meraih gelar Doktor (Ph.D) tanpa harus ikut S2 dulu. Pendidikan spesialisasi
yang di negara lain disebut sebagai residensi, di Indonesia, entah berdasar
keputusan mana, disamakan dengan S2. Lha ini makin membingungkan. Lalu yang
sudah spesialis (klinik) meneruskan studi untuk subspesialisasi (misalnya
dokter bedah lalu mendalami bedah digestif), apakah sama dengan S2,5?
Salam
KM
 
---Original Message---
 
From: manneke budiman
Date: 25/09/2007 20:51:55
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Lulusan Fak TEHNIK jaman dulu (Akbar
Tanjung) disamakan dengan S2?--KM
 
Kalo saya tak salah ngerti, Doctorandus itu artinya adalah calon Doktor,
jadi belum sepenuhnya Doktor. Mungkin kalo sekarang, dia disebut sebagai 
PhD candidate kali, ya? Tapi kalo Drs-nya sepanjang masa, ya seumur hidup
akan jadi calon melulu dan tak kunjung nyampe ke Doktor :))

manneke



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Mari Kita Dukung Busway dan Transportasi Populis Lainnya

2007-09-25 Terurut Topik sonar sihombing
Benar Bung Anton, mengenai industri otomotif yang Anda singgung kita memang 
sungguh jauh tertinggal. Kalau Jepang dan negara Eropa lainnya sudah memenuhi 
standar Polusi Euro-4 di industri otomotif Indonesia baru Euro-2 itu pun belum 
semua memenuhinya masih diberi kesempatan untuk menghabiskan stock rakitan yang 
sudah sempat masuk inventory hingga tahun berapa ngak jelas (pokoknya hingga 
habis terjual). 
  Saya kira peraturan ketat untuk kepemilikan mobil harus segera ditetapkan. 
Misalnya kalau si Singapura yang tidak punya garasi ngak boleh punya mobil. 
Sementara kita di sepanjang gang penuh dengan parkir mobil setiap malam. 
  Tetapi sebaliknya, kalau mau mengajak masyarakat naik bus, selain harus 
nyaman juga tarifnya. Ini yang harus ditanggung oleh pemerintah agar subsidi 
BBM dapat diturunkan karena berkurangnya pemakaian BBM oleh mobil pribadi, dan 
upaya menurunkan polusi. 
  Saya pernah membaca sebuah artikel yang menyatakan Jerman tidak mau 
menswastakan public transportation-nya karena dua hal : menekan penggunaan BBM 
dan menekan polusi. Mereka khawatir kalau diswastakan (ini usulan Uni Eropa 
kala itu) dua sasaran utama pemerintah ini tidak tercapai, karena swasta profit 
oriented. Untuk itu pemerintah rela merelokasi subsidinya dari subisidi BBM 
jadi subsidi tiket angkutan umum.
  Salam,
  Sonar S

anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mari Kita Dukung Busway dan Transportasi Populis Lainnya

Oleh Anton

Pernahkan anda berdesakan KRL tiap hari melawan arus manusia, 
berdesakan di PPD, mengejar-ngejar Metromini, Kopaja, Mendengar 
teriakan Enam empat...enam empat... di Mikrolet? Kalau sudah 
mendengar itu maka anda bisa mendalami makna tuntutan Perbaikan 
Transportasi di Jakarta.

Awal tahun 2004 saya masih ingat sekali (kalo ndak salah Tempo) 
melihat gambar karikatur Sutiyoso sedang bermain skateboard di Cover 
majalah yang secara implisit Busway adalah jalan menuju RI 1. Saat 
itu proyek Busway bergulir dan dengan sikap tambeng Sutiyoso terus 
melakukan apa yang dia mau terhadap perbaikan Transportasi Jakarta 
ditengah hujan kritik. Terlepas dari siapa Sutiyoso di masa lalunya, 
apa yang dia lakukan pada proyek busway merupakan sebuah keberanian 
luar biasa melakukan revolusi transportasi di Jakarta Raya. Sutiyoso 
berani menghadapi jutaan kepentingan modal di Jakarta, tekanan-
tekanan politik dan masalah kemacetan. 

Busway adalah sebuah miniatur kecil bagaimana perubahan bisa 
dilaksanakan di Indonesia. Sudah lama rasanya kita mengalami 
stagnasi, tidak ada lagi inspirasi-inspirasi kepemimpinan yang 
berani melakukan perubahan. Dan Busway sebagai langkah awal 
perubahan demi kemajuan, efektifitas dan modernisasi Jakarta adalah 
contoh bagaimana perubahan menuju perbaikan itu pada awalnya 
menyakitkan. Jalanan Jakarta dirubah dengan begitu dramatis oleh 
Sutiyoso lewat proyek beraninya. Busway.

Memang Busway jauh dari ideal dari sarana transportasi modern. Tapi 
ingat yang dihadapi Sutiyoso adalah masyarakat Jakarta bukan warga 
Singapura, Hongkong, London atau New York. Masyarakat Jakarta sudah 
lama terbentuk polanya menjadi masyarakat Kapitalis beraliran buas, 
KKN dan tidak disiplin. Orde Baru dengan tangan besi-nya pun tidak 
mampu menegakkan kedisplinan secara total terhadap warga Jakarta 
(masih ingat `Gerakan Disiplin Nasional'?). Tingkat kedisiplinan 
yang hancur lebur berkelindan dengan rekayasa Lalu lintas dengan 
bangunan bawahnya Imperialisme Kapitalisme menjadi Jalanan 
Jakarta `bukan untuk rakyat banyak', bukan untuk kepentingan Publik 
dan urusan-urusan publik tapi lebih pada pertarungan buas mengejar 
gengsi sosial. Di jalan Raya-lah pertarungan sosial masyarakat 
Indonesia terjadi.

Melihat jalanan Jakarta pernahkah kita merenung `apa yang terjadi 
pada jalanan yang buas itu?' kenapa bisa begini hancurnya? Dalam 
pandangan saya apapun bentuk susunan bangunan sosial selalu saya 
perhatikan dulu `bangunan bawahnya' apa yang melandasi susunan 
bangunan sosial itu terbentuk. Dan susunan bangunan bawah jalanan 
di Jakarta adalah susunan Kapitalis Industri. Jalanan Jakarta 
direkayasa sebagai `pusat konsumsi produk-produk Industri negara 
maju' dengan liarnya Jakarta seperti tanpa aturan dalam menelan 
semua produk otomotif sehingga Jalan Raya bukan saja 
kehilangan `makna sosialnya' tapi juga kehilangan `kemanusiaannya'.

Dulu di jaman Bung Karno untuk mendapatkan/membeli mobil seseorang 
harus meminta ijin pada Direktorat Perhubungan dan sulit sekali 
mendapatkan persetujuan dari formulir yang diajukan. Hal itu 
dilakukan karena jalan-jalan Jakarta sudah dianggap penuh. Jadi 
kendaraan bermotor di jaman Bung Karno masih merupakan barang 
fungsional tanpa kepentingan-kepentingan kapital yang buas. Namun 
setelah Suharto naik kendaraan bermotor sudah bertransformasi 
menjadi kepentingan bagi akumulasi modal kaum kapitalis. Disinilah 
kemudian terjadi penimbunan besi-besi tua kendaraan yang polutif. Di 
Tokyo, Paris, London, New York dan Singapura peraturan 

[Forum Pembaca KOMPAS] Kado Lebaran ke-4 Rumah Dunia

2007-09-25 Terurut Topik gongmedia cakrawala
Salam,

Kado Lebaran ke-4 Rumah Dunia

Lebaran sebentar lagi! Dalam rangka menyambut hari kemenangan umat Islam ( Idul 
Fitri 14 28 H). Rumah Dunia akan menyelenggarakan suatu acara kegiatan bernama 
“Kado Lebaran” yang sudah menjadi program rutin Rumah Dunia mengadakan kegiatan 
ini. Kado Lebaran ini untuk ke- 4 kalinya diadakan. Dan tahun ini hal tersebut 
akan terlaksana. Tepatnya pada tanggal 7 Oktober 2007, dari mulai pukul 
09.00---selesai. 

Dengan menghadirkan menu perlombaaan yang dikhususkan untuk anak-anak. Mulai 
dari baca puisi, mengarang, menggambar, akting dan lain-lain. Selain itu di 
lain perlombaan tersebut akan menghadirkan pula pementasan Marawis Ciloang 
serta di akhir acara sambil menunggu buka puasa akan dihadirkan pula finalis 
Pildacil Tingkat Provinsi Banten untuk mengisi sedikit tausiahnya. Ayo ada yang 
tertarik untuk ikutan?

Meskipun dengan keterbatasan dana yang kian hari kian menipis kas yang ada di 
Rumah Dunia. Tetapi bukan berarti tidak berkegiatan di bulan yang penuh barokah 
ini. Kegiatan terus saja berjalan selama waktu tidak dibatasi, kekuatan belum 
habis dan gagasan terus mengalir. Maka dengan ini kami selaku relawan dan 
pengelola Rumah Dunia membuka kesempatan kepada teman-teman, ibu bapak dan 
saudara/i.yang ingin mempertabal amal ibadahnya di hari dan bulan yang suci 
ini. Untuk ikut andil berbagi kasih sayang, serta rizkinya dalam memeriahkan 
acara ini. tanpa patokan yang tentu teman-teman, ibu-bapak, saudara/I untuk 
memberinya. Mau berupa barang, tenaga, uang dan lain-lain kami terima dengan 
ikhlas dan lapang dada. Bila teman-teman senang kami pun ikut senang 
menerimanya. Bukan untuk pribadi tapi untuk orang banyak yang butuh sandang 
pangan dan papan dalam menyambut hari yang Fitri ini. akhirukalam 
wasalamualaikum Wr. wb.

Kami tunggu partisipasi Anda semua. Bila berkenan silakan mengirim lewat:

Alamat. Rumah Dunia Komplek Hegar Alam No. 40, Ciloang Serang-Banten 42118
Telpon: 0254-224955 atau ke rekening Bank BCA cab. Serang a/n Asih 
Purwaningtyas Chasanah No. 245-188-5733

Ttd.
Muhsen_Den
  Relawan Rumah Dunia dan PJ Acara
  info www.rumahdunia.net
  
 

   
-
Don't let your dream ride pass you by.Make it a reality with Yahoo! Autos. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Pertama di Indonesia, Media IPTV

2007-09-25 Terurut Topik radityo djadjoeri
Mas Helmi Jo di AS,
   
  Mungkin yang dimaksud Kompas adalah kanal-kanal TV kampus yang pertama di 
Indonesia. Jadi bukan TV komersial macam Metro TV, SCTV, dan Indosiar. Namun 
live streaming dari tv-tv swasta tersebut apakah upaya dari manajemen 
masing-masing stasiun TV ataukah pihak luar yang berbaik hati mengupayakan itu?
   
   
   
  

helmi_jo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya bingung juga membaca Campus channel adalah yang pertama di
Indonesia yang bersiaran melalui media IPTV. Jadi yang sudah dilakukan
oleh MetroTV, SCTV dan Indosiar yang bersiaran ke seluruh dunia secara
live streaming melalui internet apa bukan juga disebut IPTV?

Helmi

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 http://www.kompas.co.id/ver1/Dikbud/0709/23/180148.htm


[Forum Pembaca KOMPAS] GUGATAN MAHASISWA DI PTUN: BONGKAR KEDOK OTORITER DAN PERSELINGKUHAN ITS

2007-09-25 Terurut Topik arek jawatimur
  GUGATAN MAHASISWA DI PTUN: 
  BONGKAR KEDOK OTORITER DAN PERSELINGKUHAN ITS
   
  SIARAN PERS, 25 SEPTEMBER 2007
   
  Perjalanan panjang gugatan 3 mahasiswa ITS, Tomy Dwinta Ginting, Benny 
Ihwani, dan Yuliani, di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya terhadap 
kesewenang-wenangan Rektor ITS yang menjatuhkan sanksi skorsing selama 2 
semester pasca melakukan aksi Seminar Jalanan: Menggugat Perselingkuhan 
Pemerintah – Pemodal (Lapindo) – Kampus Dalam Kasus Semburan Lumpur Lapindo, 
telah memasuki babak akhir. Dimana pada hari Selasa, 25 September 2007 
merupakan sidang terakhir dengan agenda pembacaan keputusan oleh hakim. 
Akhirnya tepat pukul 10.00 WIB di PTUN Surabaya hakim memutuskan jika gugatan 
mahasiswa dinyatakan kalah atau tidak diterima.
   
  Jika mereview perjalanan gugatan yang diajukan sejak 6 Juni 2007. Dapat 
dilihat bahwa pertama dalam proses pemberian sanksi ternyata Rektor ITS tidak 
tahu dasarnya. Mantan Pembantu Rektor III, Achmad Jazidie, yang didatangkan ke 
persidangan terbukti tidak mampu menunjukkan dasar hukum penjatuhan sanksi 
skorsing terhadap 3 mahasiswa ini. Dia mengungkapkan bahwa apa yang 
dilakukannya adalah hanya berdasar kebiasaan. Sungguh aneh kampus yang 
seharusnya ilimiah kok mendasarkan keputusannya hanya berdasar kebiasaan.
   
  Kedua Rektor ITS jelas-jelas melanggar asas persamaan dan tidak cermat. 
Dimana sanksi skorsing hanya dijatuhkan pada 3 orang, padahal peserta aksi 
lebih dari 20 orang. Keputusan ini bisa jadi hanya subyektifitas salah seorang 
pejabat rektorat. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Ketua Tim Penyelesaian 
Pelanggaran (TPP), Taslim Ersam, pada saat beliau menjadi saksi. Beliau 
menyatakan jika TPP hanya menerima “barang jadi” dari Pembantu Rektor III saat 
itu, yaitu Achmad Jazidie. Ketiga, dalam proses persidangan pihak Rektor ITS 
tidak mampu membuktikan 14 tuduhan sebagaimana tertuang dalam SK-nya. Artinya 
14 tuduhan tersebut hanya mengada-ada. 
   
  Patut diketahui oleh ITS maupun publik bahwa mahasiswa menggugat Rektor ITS 
ke PTUN bukanlah perkara menang atau kalah. Karena yang terpenting bagi 
mahasiswa, pengajuan gugatan ini telah membongkar kedok ITS yang otoriter. 
Dimana kampus seharusnya merupakan tempat yang paling demokratis, ternyata ITS 
justru memberangus kebebasan dan kekritisan mahasiswa. 
   
  Sekali lagi bukan perkara menang atau kalah. Kampus yang seharusnya berpihak 
pada rakyat. Dalam kasus ini, justru menguatkan jika ITS memang telah 
berselingkuh dengan para pemodal, khususnya dalam kasus semburan lumpur Lapindo.
   
  Maka apapun keputusan hakim, mahasiswalah pemenangnya. Mudah-mudahan kasus 
ini menjadi pelajaran berharga bagi ITS dan kampus-kampus lain di Indonesia 
agar tidak sewenang-wenang baik terhadap mahasiswa, dosen, karyawan. Terlebih 
mengkhianati rakyat dengan menggunakan kapasitasnya hanya untuk meligitimasi 
kejahatan korporasi.
   
  Perjuangan tidak selesai sampai di sini. Kami mengajak seluruh mahasiswa dan 
seluruh elemen masyarakat di Indonesia untuk bergandengan tangan menolak 
komersialisasi pendidikan. Pendidkan adalah hak dasar rakyat. RUU BHP adalah 
wujud pendidikan kita akan dikomersilkan. Maka mari bersama-sama teriakkan 
TOLAK RUU BHP!!! 
   
   
  Contact Person:
  Yuliani (085648027407)
  Tomy Dwinta Ginting (08563059408)
  Benny Ihwani (085664422544)
   
  
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa harus ada fasilitas khusus untuk pengguna Harley ?

2007-09-25 Terurut Topik Nikki Sulistio
Sekedar meneruskan dari teman baik saya..

Ugal ugalan di jalanan yang dilakukan oleh pengendara Harley Davidson bukan
merupakan hal yang aneh lagi,kita sudah sering mendengar.Mereka mencoba
memamerkan kedahsyatan dirinya di muka umum.Citra makin buruk ini sering
ditanggapi oleh asosiasi atau wadah pecinta motor besar khususnya Harley
Davidson dengan ulah oknum.
entah mengapa ternyata si Oknum ini berganti ganti orang dan lokasi, dan
kelakuannya rata rata sama dan sebangun yaitu arogan. Mau pamer boleh tapi
jangan sampe mengganggu kenyamanan orang lain yang juga memiliki hak yang
sama.Mereka punya hak untuk pamer dan orang lain punya hak juga untuk nyaman
tanpa gangguan.
Sebuah peristiwa terjadi tanggal 22 September 2007 sekitar jam 22.00 di
depan Starbuck Coffe Senayan City, seorang pengendara Motor Harley Davidson
yang pergi meninggalkan lokasi Senayan city begitu arogannya memutar
gas maksimal yang berakibat bunyi yang terjadi sangat keras.kondisi motor
stationer saja buat motor ini tentu saja sudah membuat gaduh apalagi dengan
menaikkannya lebih tinggi. Dengan posisi  gas buang menghadap ke posisi
restaurant tentu saja hal ini membuat puluhan orang menutup telinga secara
reflek.Saya yakin dia tidak tahu bahwa saya saat itu sedang menggendong anak
saya yang berumur 5 bulan yang tentu saja tidak mempunyai kemampuan untuk
menutup telingannya sendiri. Anak saya kaget ? tentu saja, dan saya harus
rela msuk ke dalam ruang tertutup untuk menghindar suara itu yang mungkin
dilakukan dalam 10 - 15 detik.
Intinya saya menghimbau kepada para pengelola gedung, pemilik restaurant,
Polisi untuk tidak memberikan fasilitas khusus kepada para pengendara motor
besar tersebut. Saya yakin bahwa fasilitas itu percuma diberikan kepada
oknum oknum arogan yang suka gonta ganti itu,dan saya makin yakin rasanya
semua pengendara motor Harley Davidson punya kemiripan sifat arogan setelah
menaiki motor tersebut.
Senayan City, salah satu pelanggan anda menghimbau agar ada menjadi pioneer
untuk meniadakan fasilitas parkir khusus di depan pusat perbelanjaan anda

M Wahab S

-- 
Cheers,
Nikki Sulistio


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Setuju Barang Haram adalah Perbuatan Dosa (Kasus PLTN Muria)

2007-09-25 Terurut Topik disart
Kyai di Iran lebih bisa melihat manfaat dari pada kerusakannya, makanya
mereka mendukung, tidak meng=HARAM-kan.

Dari info news flash metrotv, kemaren, berita intinya: Yaman bekerjasama
dengan Amerika merencanakan membangun PLTN.


 Pertama.
 Berarti anda mengakui bahwa ga bisa menyamakan konteks pembangunan Reaktor
 Nuklir di Iran dengan proyek PLTN toh ? jadeee... skor  atu kosong ya..he
 he he.

 Kedua
 Saya setuju dengan pendapat anda bahwa pemerintah- rakyat-pemimpin agama
 Iran lebih cerdas dibandingkan dengan komposisi yang sama terhadap negeri
 kita :
 Pemerintah--Rakyat--Kyai
 Bodoh--Bodoh--Cerdas
 Karena kecerdasan Kyai lah, maka pemerintah tidak berhasil menggunakan
 pengaruh Kyai guna meyakinkan Rakyat bahwa PLTN itu tidak berbahaya.
 Lah sampeya iku bagian dari pemerintah toh ? jadee...skor menjadi dua
 kosong, he he he

 Suhaimi


[Forum Pembaca KOMPAS] Re:It takes a village in raising even one child!-- Ahmad Dhani Usir M

2007-09-25 Terurut Topik evi douren
Saudara Bodo,
   
  Maksud menyampaikan adanya ke-3 sistim yg saling mengait itu tuh begini, he 
he he :  Betapa tokoh tsb dalam memberikan pernyataan bahwa anak2 blm 
terpengaruh terdapat kesan menyederhanakan paparan perseturuan yg terjadi….   
Hal ini didasarkan pada cara kerja ketiga sistim yg kusebutkan itu.  
(Penjelasan teorinya panjang bgt, he he he.  Kita bisa bersurat secara pribadi 
u/ini supaya tdk mengaganggu org lain.) 
   
  Nah, yg namanya EMOSI itu bekerja di dalam ketiga sistim tersebut dan 
sekaligus mempengaruhi ketiganya!  
   
  ED

   
-
Don't let your dream ride pass you by.Make it a reality with Yahoo! Autos. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Presiden Anggap Wajar Kenaikan Harga Jelang Lebaran

2007-09-25 Terurut Topik evi douren
Loh, SIDAK itu keren abizzz, Bo!  Petinggi bisa langsung bisa berbicara kepada 
'rakyat' dan mendengar lsg keluhan dr rakyat tanpa campur tangan org2 sekolahan 
or para pekerja the so-called civil society movement or apalah, u name it.  
Rakyat bahagia bisa salaman en, sapa tahu diPoto2in en kmd tuh Poto bisa 
dipajang di rumah u/dipamerin :) , pejabatnya, ya, lbh seneng lg krn dpt lsg 
mendengar suara rakyat.  Kan, Vox Populi Vox Dei.  He he he.
   
  He he he,sinis abizz, ya, aku.  Cape sih dengan cara ngikutin gaya Nixon dlm 
menggunakan media tapi dengan kondisi rakyat yg berbeda ant Amrik dengan Ind.  
Mbok, ya, kasihan ama rakyatnya, Para Pemimpinku.  Adalah yg bikin acara di 
tiPi sangat ajaib.  Buang2 uang en waktu u/high profile model gini smeentara 
org udah byk makin ngejerit susah makan, susah sekolah en takut banget2 ketika 
berhadapan dg kondisi sakit.  Qua vadis, Indonesia?  
   
  Tak jarang cara kerja yg penapakannya jelas ke arah perbaikan tiang pancang 
yg bisa dipamer2innya baru dapat terlihat sekian waktu mendatang, bahkan 
mungkin ketika org yg memulainya sdh tdk lg duduk di kursi tsb.   Tapi 
keteguhan dan kapabilitas seorang 'leader' akan sangat berbeda dengan aras yg 
manager doang.  The leader never be afraid to be unseen and unheard but people 
always see and does listen to her or him, their leaders!
   
   
   
  ED
   

   
-
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-MAs Kukuh

2007-09-25 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Hallo mas Kukuh,
   
  Aduhkok mas Kukuh melihat nya hanya yang di etalasye saja? 
Tempat-tempat seperti yang anda sebutkan itu kan hanya seperti hiasan (seperti 
aquarium saja?), yang indah dipandang dari luar? 
   
  Kami-kami di INGO juga makan siang di warung Yogya atau sekumpulan 
warung-warung disekitar kantor. Atau juga sering menyuruh OB untuk membelikan 
kami gado-gado ataupun ketoprak, dari gerobag dorong - yang dibungkus.
   
  Jika Pemprov DKI, mau membangun mono-rail ataupun angkutan setara dengan MRT 
di Singapore, wah kami lebih senang sekali, karena kebisingan berkurang, juga 
pencemaran udara didaerah Pondok Indah, juga di daerah lain nya yang menentang 
bus-way, akan lebih berkurang. Orang-orang yang masih mau memilih naik Metro 
mini, ataupun mikrolet dari pada naik monorail atau MRT tersebut, masih bisa 
melakukan nya juga.
   
  Kalau Pemprov DKI mau menanggulangi traffics problem di Jakarta, ya 
kerjakanlah denagn benar. Wong kami enggak anti publik transport, kok? Cuman 
saat ini bus-way, justru membuat kemacetan. Pagi ini segitiga emas nya Ampera 
Raya - Kemang Selatan Raya - Pejaten Barat, sangat amat ambur-adul. Karena apa? 
Karena Bus-way di Buncit Raya masih ambur-adul!
   
  Menurut pendapat saya, jika sistem menyupir kita ada disebelah kiri, ya 
membuat publik tarnsport nya harus disebelah kiri, dan juga bus stop nya semua 
ada dikiri. Ini yang terjadi di negara-negara yang sudah maju, seperti 
Singapore, Inggris, Thailand (yang sistem menyupir nya sama dengan di 
Indonesia, yaitu disebelah kiri). Mereka tidak membangun bus stop in the 
middle of the road!
  Kalau sistem menyupirnya seperti di Amerika ataupun di Eropa, disebelah 
kanan, ya boleh dibangun publik transport yang pemberhentian nya disebelah 
kanan.
  Jadi tidak  mengakibat kan bis bisa menabrak orang yang sedang menyeberang. 
  Seperti yang terjadi dengan perempuan Italia yang baru berada di Jakarta 2 
minggu, mati ditabrak oleh bus-way, sewaktu menyeberang jalan. Confusing? 
Absolutley! Is bus-way safe? No-way!
   
  Jadi jangan memaksakan di Jakarta membangun publik transport ditengah-tengah 
jalan. Kan lebih bagus membangun mono-rail ataupun underground train?. 
Walaupun ongkosnya lebih mahal, tetapi kan akan memberikan sukses yang lebih 
besar dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat luas, bukan?
   
  Monggo, mas Kukuh bisa merenungkan nya.
  Salam,
  Yuli

kukuh kumara [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Yang dilupakan dan tidak dilakukan adalah pemberlakuan konsep rumah 
1-3-6 akibatnya para pekerja tinggal di Selatannya, Baratnya, Timurnya sedikit 
yg diutaranya Jakarta.mereka perlu sarana angkutan masal karena bisanya ya 
tinggal didaerah itu, apa ada rumah sederhana yg dibangun ditengah2 Menteng 
atau Pondok Indah 

Coba perhatikan pula di segitiga emas.kantor2 mentereng, saat makan siang 
maka ada yg makan di Casablanca tetapi jauh lebih banyak yg makan di Kasa 
Belakangsampai suatu saat kalau dianggap merusak pemandangan atau menganggu 
kenyamanan yg punya duit keperluan mereka ataupun sarananya bisa dihilangkan, 
atau dibungkus

Demikian pula jalanan untuk busway, syukur2 juga segera menyusul 
subwaykalau uangnya adabisa saja subway akan melalui Pondok 
Indah...kalau ini yg terjadi apakah Warga Pondok Indah juga akan protes???

Di Jakarta Timur Busway relatif lancar, karena jalurnya tidak diserobottapi 
diWarung Buncit??? dan di tempat lain??? Tahulah...

Salam
Kukuh



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-Putra

2007-09-25 Terurut Topik Harry Priyono
Saya sependapat dengan mas kukuh, kalau memang dahulu kala pondok indah 
merupakan area exclusive, perubahan yang terjadi adalah saat ini pondok indah 
merupakanjalur alternatif. Kalau saat ini dilihat daerah pondok indah adalah 
daerah yang membingungkan karena banyak jalan-jalan yang ditutup dengan portal 
sehingga membingungkan para pengendara.
   
  Saya rasa sudah saatnya para orang kaya ikut merasakan dampak dari kemacetan 
lalu lintas karena salah satu kontribusi kemacetan adalah banyak orang dalam 
satu keluarga memiliki mobil lebih dari satu.
   
  Bisa dibayangkan jika satu keluarga mampu memiliki 5 mobil, satu untuk tuan, 
satu untuk nyonya dan masing-masing anak mendapatkan satu ditambah satu mobil 
untuk pembantu belanja, berapa kontribusi kemacetan yang diciptakan oleh warga 
pondok indah sendiri.
   
  Wassallam

kukuh kumara [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Yang dilupakan dan tidak dilakukan adalah pemberlakuan konsep rumah 
1-3-6 akibatnya para pekerja tinggal di Selatannya, Baratnya, Timurnya sedikit 
yg diutaranya Jakarta.mereka perlu sarana angkutan masal karena bisanya ya 
tinggal didaerah itu, apa ada rumah sederhana yg dibangun ditengah2 Menteng 
atau Pondok Indah 

Coba perhatikan pula di segitiga emas.kantor2 mentereng, saat makan siang 
maka ada yg makan di Casablanca tetapi jauh lebih banyak yg makan di Kasa 
Belakangsampai suatu saat kalau dianggap merusak pemandangan atau menganggu 
kenyamanan yg punya duit keperluan mereka ataupun sarananya bisa dihilangkan, 
atau dibungkus

Demikian pula jalanan untuk busway, syukur2 juga segera menyusul 
subwaykalau uangnya adabisa saja subway akan melalui Pondok 
Indah...kalau ini yg terjadi apakah Warga Pondok Indah juga akan protes???

Di Jakarta Timur Busway relatif lancar, karena jalurnya tidak diserobottapi 
diWarung Buncit??? dan di tempat lain??? Tahulah...

Salam
Kukuh



[Forum Pembaca KOMPAS] undangan seminar Tantanga KPU Baru

2007-09-25 Terurut Topik Anung Karyadi
Jakarta, 25 September 2007
 
No: 686/DEG/Sep/2007
  
 
Kepada yth.
Teman-teman terkasih:
 
Perihal : Seminar Konsultasi Publik tentang Tantangan dan Harapan KPU Baru 
dalam Penyelenggaraan Pemilu 2009 yang Demokratis dan Berkualitas
Dengan hormat,
Dalam rangka menindaklanjuti perkembangan terakhir atas proses penyeleksian 
Calon Anggota KPU, peningkatan kapasitas kelembagaan serta keterbatasan waktu 
pelaksanaan Pemilu 2009, maka bersama ini Kemitraan bekerjasama dengan Perludem 
dan TI-Indonesia bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Saudara yang terkait dengan 
bidangnya masing-masing sebagai kontributor aktif dalam acara perihal tersebut 
diatas, yang akan dilaksanakan pada: 
 
Hari/Tanggal : Rabu, 26 September 2007
Waktu  : Pembukaan pada Jam 13.30 WIB ditutup dengan berbuka puasa 
  bersama 
Tempat : Hotel Sahid Jakarta, Jalan Jenderal Sudirman 86, 10220
 
Demikian undangan kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami haturkan 
terima kasih.
 
Hormat kami,
Utama Sandjaja
Chief of Cluster 
Democratic Governance
 
Narasumber: 1. Ramlan Surbakti (Anggota KPU 2002-2007)
2. J Kristiadi (CSIS)
3.  Imam B Prasojo (Akademisi/mantan anggota KPU 
2002-2004)
4. Jeiry Sumampow (JPPR)
Moderator: Ridaya Laode Ngkowe (Wakil Ketua Badan Pekerja ICW)


   

Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos  more. 
http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Aparat Kita di Laut...

2007-09-25 Terurut Topik Thomas Aquino
Ternyata aparat RI kita di laut yang bekennya bernama TNI AL juga serem

Ceritanya daku menonton acara berita dari TransTV. Disana ada perompak yang 
tertangkap dan digelandang di kapal yang dirampoknya.  Pas itu daku lihat 
bapak-bapak TNI AL ada yang menendang kepala dari perompak tersebut..pake 
sepatu kebanggannya lagi...dan itu tiada 1 kali...

Daku mikir...mereka emang perompak...mereka menjahati sesamanya..tetapi apakah 
mengungkapkan kekesalan beliau-beliau ini harus dengan cara seperti itu?

Daku hanya bisa merasaini aja yang bener-bener ketangkap tangan dan baru 
tahap penangkapangimana nanti dalam tahap pemberkasan di kantor polisi yah?

Salam,
Thomas

   
-
 Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Benahi Angkutan Publik Jakarta

2007-09-25 Terurut Topik Putra
 -- Tapi Pak, jangan lupakan satu hal penting. Kalau dua syarat tadi
sudah terpenuhi, tapi kalau jumlah bus nya kurang, ya mau diapakan. Di
jalur Pulo Gadung - Senen, pengguna jalan cukup disiplin untuk tidak
memakai jalur bus way di siang hari. Tapi kenapa masih sangat jarang
bus lewat. 
 Kalau bus lewat dengan interval yang teratur, pengguna jalan lain
juga akan berpikir dua kali untuk masuk ke jalur khusus bus way tersebut. 
 Siapkah pemerintah? Jangan cuma menuntut warganya untuk disiplin
 
 salam,


:: Saya lupa menambahkan. Sama SPBBG nya yang memadai. Karena saat ini
pengisian BBG masih sangat terbatas di 2 tempat, sedangkan
kebutuhannya banyak. 

Saya mendukung 100% busway, tapi saya juga mengkritik usaha Pemprop
yang belum maksimal menyelenggarakan busway. Seperti contohnya
penyediaan SPBBG yang masih minim.

Karena kata orang dalam operator busnya, sebenarnya jumlah bus sudah
sangat cukup, hanya masalah sering terlihat kosong jalur busnya karena: 

1. Suka tertahan di jalur umum, sehingga sulit diprediksi molornya.
Atau kadang terjebak macet di jalurnya sendiri.

2. Kesulitan jika BBG habis karena stasiun BBG nya jauh dan sedikit
jumlahnya, sehingga kadang menimbulkan antrian yg cukup panjang di
SPBBG-nya.

p



[Forum Pembaca KOMPAS] Orang Terkaya AS dan EBP

2007-09-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Ninok Leksono
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/utama/3868149.htm
===

Aset paling berharga bagi perusahaan pada abad ke-21 adalah
pengetahuan dan pekerja terdidik. Pengetahuan telah menjadi modal bagi
pembangunan ekonomi, menggantikan sumber daya alam yang tidak dapat
menjadi andalan lantaran dapat terdepresiasi, bahkan memunculkan
perusakan lingkungan yang ujungnya merugikan umat manusia. (Peter
Drucker, Management Challenges for the 21st Century)

Pekan silam terbit daftar orang terkaya Amerika versi majalah Forbes.
Yang menarik, urutan teratas masih—untuk ke-14 tahun
berturut-turut—ditempati pendiri Microsoft Corp Bill Gates, dengan
harta sekitar 59 miliar dollar AS (sekitar Rp 560 triliun). Pada
urutan ke-4 ada Larry Ellison, pendiri dan CEO Oracle, dengan kekayaan
26 miliar dollar AS.

Perubahan terjadi pada daftar 10 orang terkaya. Untuk pertama kalinya
tahun ini masuk dua pendiri perusahaan Google Inc, yakni Sergey Brin
dan Larry Page, di urutan ke-5. Kekayaan kedua mogul berusia 34 tahun
ini membesar empat kali sejak tahun 2004 dan tahun ini menjadi sekitar
18,5 miliar dollar AS. Nilai saham perusahaan mereka meningkat 500 persen.

Nama-nama lain dalam daftar Forbes tersebut berasal dari kalangan
investor, sementara urutan kedua diduduki oleh mogul kasino. Di luar
itu, harga minyak yang membubung juga membantu meningkatkan kekayaan
juragan (baron) minyak bersaudara, Charles dan David Koch, yang tahun
ini menempati urutan ke-9 dengan kekayaan 17 miliar dollar AS.

Mengamati daftar di atas, satu hal yang menggelitik adalah tampilnya
sosok-sosok yang berusaha di bidang teknologi informasi (TI), dalam
hal ini Microsoft, Oracle, dan Google. Tampaknya, tampilnya
orang-orang tersebut menggantikan citra lama bahwa yang bisa menjadi
orang terkaya adalah mereka yang berusaha di sektor pertambangan,
otomotif, atau usaha konvensional lain.

Dari satu sisi, ini seperti menyiratkan atau membenarkan penilaian
bahwa peluang ekonomi, atau perekonomian itu sendiri, telah berubah,
yaitu dari ekonomi berbasis sumber daya (resource-based economy) ke
ekonomi berbasis pengetahuan (EBP) atau knowledge-based economy.

Seperti disitir oleh Peter Drucker di atas, sumber daya (alam) tidak
dapat diandalkan karena dapat terdepresiasi. Pada sisi lain, ilmu
pengetahuan justru terus berkembang.

Kekuatan knowledge

Seperti diuraikan Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof Zuhal
dalam bukunya (mengenai daya saing, yang segera terbit), selama
sejarah umat manusia sumber daya alam, seperti tanah, mineral, minyak
bumi, dan hutan, merupakan modal kesuksesan banyak bangsa, tetapi kini
sumber daya alam bukan faktor utama lagi.

Orang kini telah menemukan kekuatan baru yang nonfisik dan selalu
terbarukan, itulah yang disebut knowledge atau ilmu pengetahuan,
tulisnya.

Bill Gates jelas contoh yang paling spektakuler. Ia bukan tuan tanah,
bukan pemilik tambang minyak, atau emas, bukan industrialis, dan bukan
diktator yang memiliki tentara yang sangat kuat. Untuk pertama kalinya
dalam sejarah umat manusia, didapati bahwa manusia terkaya di dunia
bermodalkan knowledge, dalam hal ini adalah pengetahuan tentang komputasi.

Ditambahkan bahwa nilai semua logam emas yang pernah ditambang dalam
sejarah umat manusia, dari zaman sebelum Mesir kuno sampai penambangan
modern, seperti di Freeport, termasuk berbagai cadangan negara,
seperti cadangan Amerika Serikat di Fort Knox, bernilai hanya kurang
dari nilai enam perusahaan komputer/TI, yakni Microsoft, Intel, IBM,
Cisco, Lucent, dan Dell. Jadi, nilai perusahaan TI di atas sungguh
besar dan pasti jauh lebih besar lagi kalau Google dan Oracle dimasukkan.

Dalam kolom iptek ini, 5 September silam, telah diulas pentingnya
peran technopreneur, yakni wirausaha bidang teknologi, dalam merespons
perkembangan zaman. Selain menelurkan tenaga-tenaga TI yang kapabel,
pendidikan itu sendiri diharapkan bisa mengembangkan jiwa kewirausahaan.

Dalam soal terakhir itu, riwayat hidup tokoh seperti Bill Gates, juga
orang-orang terkaya dari bidang TI di atas, bisa disimak. Bill Gates
seharusnya bangga karena tahun 1973 ia diterima di Universitas Harvard
yang amat bergengsi. Namun, pada tahun awal ia sudah men-DO-kan diri
karena ingin mencurahkan segenap tenaga dan pemikirannya untuk
Microsoft, perusahaan yang didirikan tahun 1975 dengan teman semasa
masih remaja, Paul Allen. Mereka seperti mendapat wangsit dan itu
lalu menjadi keyakinannya bahwa PC akan menjadi alat yang sangat
berguna di setiap kantor dan di setiap rumah sehingga mereka lalu
terpanggil untuk membuat program untuk PC.

Di sinilah tampak betapa kecerdasan Gates mampu melihat apa yang akan
terjadi pada masa depan dan menangkap apa yang akan dibutuhkan. Lebih
dari itu, ia memberanikan diri memenuhi panggilan hidup untuk membela
visi yang diyakini tersebut dengan mendirikan perusahaan.

Hal yang sama juga diperlihatkan orang terkaya lain, Larry Ellison. Ia
mendirikan Oracle tahun 1977 dengan mengerahkan semua uang 2.000

[Forum Pembaca KOMPAS] Profesionalisme atau Formalisme?

2007-09-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Nasrullah Nara dan Ester Lince Napitupulu
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/utama/3868372.htm
=

Wajah Alidin (40-an) berseri-seri. Ia adalah salah satu dari 478 guru
yang lulus uji sertifikasi kuota 2006 yang diadakan oleh Universitas
Negeri Makassar atau UNM. Artinya, sebentar lagi, guru SD Negeri III
Mangkura Makassar itu akan meraih sertifikat pendidik, sekaligus
menyandang predikat guru profesional.

Namun, benarkah program sertifikasi guru jadi kunci naik kelas dari
longsornya nilai-nilai pendidikan di Indonesia?

Awal Oktober 2007 Alidin akan menerima tunjangan profesi sebesar
sekali gaji pokok. Sebagai seorang sarjana dengan masa kerja pegawai
negeri sipil lebih dari 12 tahun, gaji pokoknya kira-kira Rp 1,5 juta.
Ya, lumayan tambahan rezeki buat Lebaran dan kebutuhan rumah tangga
serta pendidikan anak-anak, ujar ayah dari dua anak ini dengan wajah
semringah. Sebaliknya, beberapa guru SD yang baru saja memelototi
papan pengumuman di Lantai III Gedung Rektorat UNM, Jumat (21/9), jadi
lesu. Mereka, di antaranya, adalah Rahim (guru SDN Sudirman Makassar)
dan Ruslan (guru SMPN 12 Makassar). Status kelulusan mereka masih
tertunda. Pada lajur nama mereka tertera kode DPG, singkatan dari
Diklat Pendidikan Guru. Itu berarti, untuk meraih sertifikat pendidik
dan tunjangan profesi, mereka harus lebih dulu ikut pendidikan dan
latihan dari asesor UNM.

Sosok lain yang terpaksa menunda kegembiraan adalah guru-guru yang
pada nama mereka tertera kode verifikasi. Namun, mereka ini lebih
beruntung karena berkas portofolio cuma butuh penyesuaian karena
beberapa lembar berkas ternyata belum sempat dilegalisasi oleh atasan
atau pengawas.

Yang paling sedih adalah yang diberi keterangan tidak lulus karena
total skornya kurang dari rentang nilai 850—1.500 yang dipersyaratkan.
Bisa karena yang bersangkutan terbukti melampirkan bukti palsu atau
hasil plagiat. Ini soal martabat profesi guru. Jangan main-main,
kata Eko Hadi Pujiono, Ketua Pelaksana Sertifikasi UNM.

Ribet amat urusannya? Memang karena syarat portofolio sertifikasi guru
itu meliputi sepuluh hal: kualifikasi akademis, pendidikan dan
pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan pelaksanaan pembelajaran,
penilaian atasan, prestasi akademik, pengembangan profesi, alat
pembelajaran, keikutsertaan forum ilmiah atau pengalaman organisasi,
serta penghargaan.

Sertifikasi guru memang merupakan kerja besar nasional. Besar dan
ruwetnya pekerjaan terbayang dari jumlah 2,7 juta guru TK-SMA yang
harus disertifikasi. Konsekuensinya, butuh tenaga penilai, yaitu
ribuan orang asesor dengan kualifikasi dosen atau mahaguru yang
ditunjuk oleh satuan-satuan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK). Tahun ini saja butuh 4.010 asesor, kata E Nurjaman, Kepala
Subdit Program Direktorat Profesi Pendidik Departemen Pendidikan Nasional.

Menurut Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, program
sertifikasi guru merupakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Program ini harus tuntas tahun 2015. Keputusan
untuk menyertifikasi guru, kata Mendiknas, sudah dipuji oleh Bank
Dunia sebagai langkah luar biasa di dunia. Sertifikasi semua guru
dalam jabatan di Indonesia merupakan kebijakan reformasi terbesar di
dunia dalam peningkatan kualitas guru, ujar Bambang, April lalu.

Untuk tahun 2006-2007, Depdiknas memberi kuota sertifikasi 200.450
guru. Proyek tahun 2006 yang terlambat dilaksanakan harus
menyelesaikan kuota 20.000 guru dan pada Desember 2007 tambahan
180.450 berkas portofolio harus rampung dinilai.

Guru jadi gelagapan, begitu juga dosen-dosen yang ditunjuk jadi
asesor. Mepet banget pemberitahuannya. Pelatihannya mepet dan
akhirnya kami lembur. Jumat sampai Minggu kami kerja dari pagi sampai
malam, kata seorang asesor di Yogya. Ia menilai ini proyek mahal.
Honorarium setiap asesor untuk setiap satu berkas portofolio yang
dinilai dua asesor adalah Rp 150.000. Hitung saja berapa total biaya
nasional.

Tuntutan terhadap guru untuk tidak main-main, seperti dikemukakan
Eko Hadi dari Makassar tadi, sayangnya tak serta-merta tercermin dalam
berkas portofolio. Yang serba lengkap bisa jadi guru jempolan atau
guru pengarsip. Namun, sangat boleh jadi, yang tak punya bukti
penghargaan—sebutlah sejumlah guru di pedalaman Papua yang setia
itu—niscaya terampil berhati mulia.

Hanafi Dewi, guru SMPN di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera
Selatan, mengaku tak bisa menyertakan sejumlah berkas karena memang
tak bisa memenuhinya. Sebagai guru di pedalaman, ia tak punya peluang.
Sekolah sesekali saja menugasinya ikut forum ilmiah. Kesempatan jadi
lebih kecil kan? katanya.

Dwi Rika, Panitia Pelaksana Program Sertifikasi Guru dari Dinas
Pendidikan Kota Palembang, memberi contoh, hingga batas akhir
pemberkasan, hanya 377 berkas dari kuota 460 yang masuk. Harus
diakui, kebanyakan guru yang tak menyerahkan berkas adalah guru
pedalaman, ujarnya.

Eko Hadi mengungkapkan, dalam Rayon 24 (Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Barat), sekitar 50 

[Forum Pembaca KOMPAS] Institusi dan Pemimpin

2007-09-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Yoga Affandi
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/opini/3862296.htm
=

Artikel Faisal Basri dan A Prasetyantoko, Senin (10/9), mengulas
pentingnya institusi bagi pembangunan.

Eratnya kaitan antara institusi dan pertumbuhan ekonomi telah lama
disadari. Contohnya adalah pasar, yang merupakan ide dasar Adam Smith,
merupakan institusi ekonomi tertua. Pasar yang sehat mendorong orang
melakukan investasi, inovasi, dan turut dalam kegiatan ekonomi.

Dipelopori Douglass North, pemenang Nobel Ekonomi 1993, perhatian
terhadap pentingnya pembangunan institusi kian meluas setelah berbagai
studi menunjukkan, perbedaan pada institusi ekonomi adalah penyebab
fundamental perbedaan pada pembangunan ekonomi.

Jajahan Inggris-Perancis

Menurut pendekatan institusionalis, aliran neoklasikal, yang
menekankan pentingnya faktor akumulasi modal dan teknologi pada
pertumbuhan ekonomi, gagal menerangkan perbedaan pertumbuhan ekonomi
di berbagai negara. Sebaliknya, pendekatan institusionalis mampu
menerangkan mengapa terjadi perbedaan pembangunan ekonomi di berbagai
negara.

Shleifer (2003) memperlihatkan, negara-negara bekas jajahan Inggris
(commonwealth) memiliki pendapatan per kapita lebih tinggi daripada
negara-negara bekas jajahan Perancis. Alasannya, karena institusi
ekonomi di bekas jajahan Inggris berlandaskan sistem hukum common law
yang lebih banyak melindungi investor dibandingkan dengan sistem hukum
civil law yang dianut Perancis. Jika investor tidak terlindungi dengan
baik oleh sistem hukum, konsentrasi kepemilikan tidak tersebar merata.
Akibatnya, tidak tercipta insentif bagi investasi.

Muncul pertanyaan, apakah perbedaan pertumbuhan ekonomi lebih terkait
faktor kebetulan (historical accident)? Contoh paling dekat adalah
Malaysia, yang kini jauh meninggalkan Indonesia, dianggap lebih
beruntung karena merupakan bekas jajahan Inggris, tidak saja karena
sistem hukum yang lebih baik tetapi juga karena bahasa Inggris, yang
kini menjadi bahasa internasional, sudah menjadi bahasa sehari-hari.

Atau, apakah faktor budaya (culture)? Seperti kita melihat bagaimana
etika kerja keras Protestan mendorong terciptanya kesejahteraan Eropa
dan Amerika Utara atau semangat konfusianisme di negara-negara Asia
Timur. Atau, apakah faktor geografi? Seperti terlihat negara-negara
tropis memiliki performance lebih buruk dibandingkan dengan
negara-negara subtropis.

Jawaban untuk semuanya adalah tidak. Acemoglu (2002) menunjukkan
mengapa Korea Utara dan Selatan memiliki nasib yang jauh berbeda.
Ingat, kedua Korea memiliki faktor sejarah (pra-1960), budaya, dan
geografi yang sama. Pada tahun 1960 pendapatan per kapita kedua negara
masih relatif sama. Namun, pada tahun 2000 pendapatan per kapita Korea
Selatan adalah 16.100 dollar AS, sedangkan Korea Utara hanya 1.000
dollar AS. Penyebabnya jelas, institusi ekonomi yang sehat yang
diterapkan di Korea Selatan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi.

Membangun institusi

Lebih jauh, Calvo (2005), ahli krisis ekonomi, baru-baru ini
menyarankan kepada para pengambil kebijakan, untuk terbebas dari
krisis ekonomi, perhatian harus beralih dari hanya mengandalkan
perbaikan rasio-rasio kesehatan ekonomi (seperti rasio utang dalam
negeri terhadap PDB, rasio defisit neraca pembayaran, dan rasio
defisit anggaran) ke pembangunan institusi yang kredibel.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana membangun institusi yang kredibel.
Ternyata pada akhirnya semua kembali ke manusia. Sebagaimana
ditengarai Glaeser (2004) yang membuktikan, SDM (human capital)
menciptakan landasan lebih kokoh bagi pembangunan ekonomi. Lihat
fakta, kemajuan China juga didukung makin melimpahnya lulusan Phd.
Jumlah lulusan Phd dari China lebih dari dua kali lipat daripada total
lulusan Phd dari Jepang dan Korea. Dalam kurun waktu 1980-2006, China
telah menghasilkan 9.351 Phd, sementara Jepang 3.124 Phd dan Korea 655
Phd (PanAsianBiz, September 2006).

Kesimpulannya, institusi yang kredibel tercermin pada sumber daya
manusianya. Diperas lebih lanjut, SDM tercermin pada pemimpinnya.
Lebih mudah menjadi presiden, lebih sulit menjadi pemimpin, kata
Megawati beberapa waktu lalu. Hal ini mensinyalir, pimpinan institusi
formal belumlah cermin pemimpin. Pemimpin itu masih tersembunyi
(hidden leaders). Tugas kita semua untuk mencari pemimpin itu dan
menempatkannya pada institusi formal demi kesejahteraan umat bersama.

Yoga Affandi Lulusan Universitas Cambridge 



[Forum Pembaca KOMPAS] DESDM Membiarkan Operasi Newmont walau Merusak Lingkungan

2007-09-25 Terurut Topik Pius Ginting
DESDM Membiarkan Operasi Newmont walau Merusak Lingkungan


Pernyataan pers Aliansi Rakyat Gugat Newmont


Jakarta (21/09/07) Persidangan gugatan WALHI terhadap Newmont, DESDM dan
turut tergugat KLH pada 21 September 2007 atas pencemaran di Teluk Buyat
mengetengahkan Masnelyarti Hilman sebagai saksi ahli dan fakta.
Masnelyartiadalah mantan Ketua tim teknis Tim Terpadu yang dibentuk
pemerintah(2004) setelah mencuat pemberitaan tentang pencemaran T.Buyat.


Dia menyatakan bentos (organisme yang hidup di dasar laut) sudah
mengalami kerusakan dan pencemaran. Dari 24 contoh ikan yang diambil, 10
ekor diantaranya mengandung kadar arsen lebih tinggi dibanding standar
yang ditetapkan oleh POM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Hal ini
menunjukkan ikan tercemar. Banyak jenis ikan yang dicantumkan di dalam
AMDAL tidak lagi ditemukan pada saat penelitian yang dilakukan oleh Tim
Terpadu di Teluk Buyat pada tahun 2004. 


Juga, lapisan termoklin tidak diketemukan pada kedalaman 82 meter.
Mengapa tailing harus dibuang dibawah lapisan termoklin? Karena dibawah
lapisan termoklin tidak ditemukan lagi ada kehidupan di dalam air laut,
sebab sudah tidak mendapat cahaya matahari dan tidak terjadi fotosintesa
yang menghasilkan oksigen. Ternyata dalam pemantauan yang dilakukan oleh
Tim Terpadu, pada kedalaman tempat tailing dibuang kandungan oksigen
masih tinggi dan masih ditemui ikan.


Setelah pengumuman hasil Tim Terpadu, muncul ketidaksepakatan dari DESDM
(Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) beserta Newmont. Padahal
sebelumnya di dalam proses tidak pernah muncul ketidaksepakatan
tersebut. 


Penelitian Tim Terpadu yang menyatakan Teluk Buyat tercemar diperkuat
oleh BPPT (lembaga dibawah Kementerian Riset dan Teknologi) dengan
menyatakan penelitan tesebut adalah valid (sahih).


Berdasarkan hasil penelitian Tim Terpadu tersebut, direkomendasikan
untuk melakukan upaya hukum terhadap Newmont. 


Masnelyarti juga memperkuat kesaksian Sonny Keraf pada sidang kasus yang
sama (26 Juli 2007), bahwa KLH hanya memberikan izin sementara membuang
limbah selama 6 bulan. Sementara itu, dalam periode tersebut Newmont
harus melakukan studi resiko ekologi (Ecological Risk Assesment/ ERA).
Namun hasil penelitian studi ERA tersebut tidak memenuhi standar karena
dilakukan selalu pada keadaan laut relatif tenang. Staf KLH dan Newmont
bersepakat untuk melakukan pemantauan pada bulan Juli dan Agustus,
karena pada bulan tersebut keadaan angin dan gelombang lebih tinggi.
Tapi hal tersebut tidak pernah dilakukan, sampai izin yang diberikan
selama enam bulan tersebut kadaluarsa dan tidak diperpanjang. Dengan
demikian Newmont membuang tailing tanpa izin. 

Newmont juga pernah diperingatkan oleh deputi KLH. Diantaranya melalui
surat yang dibuat oleh Isa Karnisa, yang menyatakan beberapa parameter
lingkungan terkait pertambangan emas Newmont melebihi standar. Namun
surat tersebut tidak pernah mendapat tanggapan.

Menjawab pertanyaan hakim tentang ketidaksepakatan DESDM terhadap hasil
kesimpulan Tim Terpadu, Masnelyarti menyatakan departemennya melihat
dari sisi lingkungan, sementara itu DESDM melihat dari sisi
pertambangan.

Dengan kata lain DESDM lebih memilih kucuran uang dari investor dengan
mengorbankan lingkungan dan kesehatan masyarakat yang terdapat di
dalamnya. Dengan alasan menciptakan ketakutan investor itulah DESDM
menggugat balik WALHI dalam perkara ini sebesar 5 trilyun rupiah. 

Sebelum sidang dilakukan, massa dari Aliansi Rakyat Gugat Newmont
melakukan aksi dan bernyanyi di depan gedung sidang PN Jakarta Selatan,
menceritakan tentang dampak pencemaran lingkungan yang terjadi di Teluk
Buyat.




   Aliansi Rakyat Gugat Newmont terdiri dari

   FPPI-FMN-LSADI- STN-HMI MPO-FSPI-KPA-LBH Jakarta-
  IKOHI-JATAM-KAU-HRWG-WALHI 


 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi 

   Erwin Usman, 021-7919-3363



[Forum Pembaca KOMPAS] Do'a hari ke-15 Ramadhan

2007-09-25 Terurut Topik ekki kurniawan
Salam Ramadhan!
Tak terasa, kita sudah menginjak hari ke-15, do'a ini diambil  dari 
www.duas.org : 
  15) O Allah keep me alive, in this months, in submissiveness the 
repentant unpretentious have recourse to and benefit by; instill in my heart 
the repentance of those who humble themselves before Thee to obtain Thy 
protection; in the name of Thy sanctuary, O
  

  ALLAAHUMMAR-ZUQNEE FEEHI T’AA-A’TAL KHAASHI-E’EN WASH-RAH’ FEEHI 
S’ADREE BI-INAABATAL MUKHBITEEN BI-AMAANIKA YAA AMAANAL KHAA-IFEEN
   
   
  Doa' lainnya :
   
  Doa hari – 11 .Yaa Allah! Tanamkanlah dalam diniku kecintaan kepada 
perbuatan baik, dan tanamkanlah dalam diriku kebencian terhadap kemaksiatan dan 
kefasikan. Jauhkanlah dariku kemurkaan-MU dan api neraka dengan pertolongan-MU, 
Wahai Penolong orang-orang yang meminta pertolongan
  Doa hari - 12 Yaa Allah! Hiasilah diriku dengan penutup dan kesucian. 
Tutupilah diriku dengan pakaian qana'ah dan kerelaan. Tempatkanlah aku di atas 
jalan keadilan dan sikap tulus. Amankanlah diriku dari setiap yang aku takuti 
dengan penjagaan-MU, Wahai penjaga orang-orang yang takut
  Doa hari - 13 Yaa Allah! Sucikanlah diriku dari kekotoran dan 
keburukan-keburukan. Berilah kesabaran padaku untuk menerima segala ketentuan. 
Dan berilah kemampuan kepadaku untuk bertaqwa, dan bergaul dengan orang-orang 
yang baik dengan bantuan-MU,Wahai Dambaan orang-orang miskin.
  Doa hari - 14 Yaa Allah! Janganlah.Engkau hukum aku, karena kekeliruan yang 
kulakukan. Dan ampunilah aku dari kesalahan-kesalahan dan kebodohan. Janganlah 
Engkau jadikan diriku sebagai sasaran bala' dan malapetaka dengan kemualian-MU, 
Wahai Pemilik kemuliaan kaum Muslimin
  Doa hari - 15 Yaa Allah! Berilah aku rizki berupa ketaatan orang-orang 
yangkhusyu'. Dan lapangkanlah dadaku dengan taubatnya orang-orang yang 
menyesal, dengan keamanan-MU, Wahai Pemberi keamanan untuk orang-orang yang 
takut
  Doa hari - 16 Yaa Allah! Berilah aku kemampuan untuk hidup sebagaimana 
kehidupan orang-orang yang baik. Dan jauhkanlah aku dari kehidupan bersama 
orang-orang yang jahat. Dan naungilah aku dengan rahmat-MU hingga sampai kepada 
alam akhirat. Demi ketuhanan-MU Wahai Tuhan seru sekalian alam
  Doa hari - 17 Yaa Allah! Tunjukkanlah aku kepada amal kebajikan dan 
penuhilah hajat serta cita-cita-ku. Wahai Yang Maha Mengetahui keperluan, tanpa 
pengungkapan permohonan. Wahai Yang Maha Mengetahui segala yang ada di dalam 
hati seluruh isi alam. Sholawat atas Mohammad dan keluarganya yang suci.
  Doa hari - 18 Yaa Allah! Sedarkanlah aku akan berkah-berkah yang terdapat di 
saat saharnya. Dan sinarilah hatiku dengan terang cahayanya dan bimbinglah aku 
dan seluruh anggota tubuhku untuk dapat mengikufi ajaran-ajarannya, Demi 
cahaya-Mu Wahai Penerang hati para arifin
  Doa hari - 19 Yaa Allah! Penuhilah bagianku dengan berkah-berkahnya, dan 
mudahkanlah jalanku menuju kebaikan-kebaikannya. Janganlah Kau jauhkan aku dari 
kedermaan dan kebaikan- kebaikannya, Wahai Pemberi petunjuk kepada kebenaran 
yang terang.
  Doa hari - 20 Yaa Allah! Bukakanlah bagiku pintu-pintu sorga dan tutupkanlah 
bagiku pintu-pintu neraka, dan berikanlah kemampuan padaku untuk membaca 
AI-Quran Wahai Penurun ketenangan di dalam hati orang-orang Mu'min
   
  Amin.. Ya Allah ya Rabbal Alamin..
  _SALAM -

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Mohon Bantuan Untuk Pasar Murah

2007-09-25 Terurut Topik UPC
Kawan-kawan yang baik,

Kami dari Jaringan Rakyat Miskin Kota dan UPC akan mengadakan pasar
murah dalam rangka menyambut hari Raya Idul Fitri. Pasar murah ini
akan dilakukan di kampung-kampung Jaringan Miskin Kota Jakarta oleh
kawan-kawan dari kampung/komunitas pada tanggal 2 Oktober 2007. Hasil
penjualan pakaian bekas yang didapat dari donatur akan digunakan untuk
membiayai kegiatan dan kas kampung mereka. Pakaian  pantas atau barang
sumbangan lain sementara akan dikumpulkan di UPC untuk dilakukan
penyortiran kemudian didistribusikan ke kampung-kampung.
Setelah kegaiatan pasar  murah ini selesai maka kami akan menyampaikan
laporan hasil penjualan kepada para donatur.

Untuk itu kami mengharapkan bantuan kepada kawan-kawan dapat
berpartisipasi menyumbangkan pakaian pantas untuk kegiatan tersebut di
atas. Kami akan mengambil sumbangan ke lokasi penyumbang. Untuk
keterangan lebih lanjut bisa menghubungi Budi Santoso di 0815 113
57238 atau UPC di 021-8642915/86902407

Atas bantuannya kami ucapkan terima kasih


Salam,
budi santoso
sekretariat


[Forum Pembaca KOMPAS] Pembangunan PLTN Langkah Keliru

2007-09-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/humaniora/3868630.htm


Jakarta, Kompas - Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir
atau PLTN di kawasan Asia Tenggara adalah langkah keliru karena
cadangan uranium dunia akan berakhir dalam 30-50 tahun mendatang.

Juga akan ada ketergantungan sangat tinggi pada segelintir negara
maju, seperti Kanada, Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan Jerman, akan
teknologi, pendanaan, dan bahan baku. Negara di Asia Tenggara
hendaknya lebih fokus melakukan riset dan pengembangan energi
terbarukan yang melimpah.

Demikian pendapat pada diskusi Regional Workshop on Environment,
Energy and Nuclear Safety yang diadakan Centre for Strategic and
International Studies (CSIS) bekerja sama dengan Singapore Institute
of International Affairs (SIIA) di Jakarta, Selasa (25/9).

Bunn Nagara, Associate Editor The Star, selaku pembicara,
mengungkapkan, Tidak benar PLTN tidak sebabkan polusi. Penambangan
uranium timbulkan pencemaran lingkungan, katanya.

Pembangunan PLTN juga sangat mahal—fisik dan nonteknis—seperti
biaya-biaya sosial, keselamatan lingkungan, dan aspek politik global.

Karena pertimbangan itu, menurut Bunn, kini banyak negara di Eropa
menutup PLTN-nya menyusul kecelakaan Chernobyl. Swedia akan
menghentikan PLTN pada 2020. Negara di Eropa telah menyadari,
pemanfaatan nuklir sebagai pembangkit listrik adalah salah. Jangan
kita mengulangi kesalahan, tegas Bunn.

Bunn dan Nur Hidayati, pengampanye Energi dan Iklim Greenpeace
Indonesia, menyarankan, negara ASEAN sebaiknya bekerja sama melakukan
riset mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan, seperti energi
surya, panas bumi, angin, gelombang, biomassa, dan mikrohidro.

Indonesia, negara yang terbesar potensi panas buminya, lebih layak
mengembangkan pemanfaatan energi ini, tambah Tin Maung Maung Than,
Senior Research Fellow ISEAS (Institute of Southeast Asian Studies).

Juga, teknologi pembangkit angin dalam 5-7 tujuh tahun mendatang
dengan sistem grid akan kompetitif dibandingkan dengan pembangkit yang
ada saat ini, termasuk juga PLTN.

Ketergantungan tinggi

Pembicara lain, Rizal Sukma, Deputi Direktur Eksekutif CSIS, menilai,
belum waktunya Indonesia memiliki PLTN.

Menurut dia, Indonesia harus membuktikan dapat menanggulangi bencana
dengan baik dan meminimalisasi kecelakaan akibat ulah manusia di
bidang transportasi karena terkait budaya negatif, seperti tidak
disiplin dan korup yang masih sulit diatasi.

Bila pembangunan PLTN bertujuan memenuhi kebutuhan listrik industri di
Jawa, kenapa tidak membangun industri di luar Jawa. Untuk menghindari
Jawa sentris, katanya. (YUN) 



[Forum Pembaca KOMPAS] Artikel JATAM: Negara Lemah, CSR Menguat

2007-09-25 Terurut Topik Luluk Uliyah
Mohon maaf atas pengiriman ganda.
---

Negara Lemah, CSR Menguat

Milton Friedman, sang ekonom pemenang Hadiah Nobel, mencibir segala upaya 
yang menjadikan perusahaan sebagai alat tujuan sosial. Tujuan korporasi, 
menurutnya, hanyalah menghasilkan keuntungan ekonomis buat  pemegang sahamnya.

Jika korporasi memberikan sebagian keuntungannya bagi masyarakat dan 
lingkungan, maka dia telah menyalahi kit’ah nya, begitu tambah Joel Bakan 
dalam bukunya, The Corporation. Apapun cara akan dipakai korporasi untuk 
mencari laba setinggi-tingginya. Demikian pula saat para mereka melahirkan 
ide Corporate Social Responsibility – atau CSR, sebagai penguat citra, 
tujuannya tentu tak jauh-jauh, menangguk untung sebesar-besarnya.

Dan mereka berhasil. Riset majalah SWA tahun lalu atas 45 perusahaan 
menunjukkan CSR bermanfaat memelihara dan meningkatkan citra perusahaan 
(37,38 persen), hubungan baik dengan masyarakat (16,82 persen), dan 
mendukung operasional perusahaan (10,28 persen).

Hasil pencitraan ini luar biasa. CSR disebut orang dimana-mana seolah 
ramuan mujarab yang mampu mengobati carut marut pengelolaan sumber daya 
alam di negeri ini.

CSR sengaja dibuat sukarela. Melakukan untung, tidakpun tak apa. Tak ada 
sangsi.

Untuk membaca informasi selengkapnya, klik: http://www.jatam.org

Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat 
email anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah 
dalam website kami.

===
Luluk Uliyah
Sekretariat JATAM
email : [EMAIL PROTECTED]
Jl. Mampang Prapatan II/30 Jakarta Selatan
Telp/Fax. 021- 794 1559
===


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] car free day Dilanjutkan di Kota Tua dan Pemuda

2007-09-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/metro/3868412.htm
===

Jakarta, Kompas - Setelah menggelar hari bebas kendaraan bermotor atau
car free day di Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta hendak menggelar lagi acara yang sama di Jalan
Pemuda, Jakarta Timur, dan Kota Lama, Jakarta Barat.

Hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) dinilai mampu memberikan
pendidikan bagi pengendara untuk meninggalkan kendaraan pribadi dan
berganti dengan sepeda, angkutan umum, atau berjalan kaki.

Pemprov akan menggelar HBKB setiap bulan di masing- masing kota.
Rencananya, HBKB akan digelar di jalan-jalan yang sudah dilalui jalur
bus transjakarta agar masyarakat memiliki pilihan moda transportasi,
kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta
Budirama Natakusumah di Jakarta Pusat, Selasa (25/9).

Padahal, HBKB yang diterapkan Sabtu lalu menyebabkan kemacetan luar
biasa di jalan-jalan sekitar Sudirman dan Thamrin. Kemacetan itu
menyebabkan polusi udara yang berlebihan dan lumpuhnya sebagian
aktivitas ekonomi di sebagian kawasan.

Menanggapi rencana HBKB di Jalan Pemuda dan Kota Lama. Kepala
Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Polda
Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Krisnanda mengingatkan, Pemprov DKI
sebaiknya menyiapkan rencana yang matang, tersosialisasi dengan baik,
dan menyediakan fasilitas pelengkap memadai.

Harus disediakan sejumlah tempat parkir baru, jalur lalu lintas
alternatif, tenaga pendamping bagi pengguna jalan, penyediaan angkutan
umum alternatif, serta alternatif jalan yang bisa dilalui. Setelah
rencana ini matang, perlu sosialisasi yang rinci, cukup, dan
realistis. Jangan main tutup, katanya. (eca/win)





[Forum Pembaca KOMPAS] 605.000 Mobil Rutin ke Jakarta

2007-09-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Kemacetan Kian Parah
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/metro/3868410.htm
=

DEPOK, KOMPAS - Setiap hari sedikitnya 605.000 mobil dari Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi masuk ke Jakarta. Jika dibiarkan,
kemacetan di Jakarta kian parah karena bergabung dengan dua juta mobil
dan tiga juta motor warga Ibu Kota. Penyediaan bus transjakarta,
subway, dan monorel harus masuk wilayah penyangga.

Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengungkapkan hal itu ketika berbicara
dalam peluncuran buku Jakarta Recovery: Sumbangsih Kampus untuk
Jakarta di Balai Sidang Djokosoetono Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, Depok, Selasa (25/9) sore. Hadir juga Dekan Fakultas Hukum
UI Hikmahanto Juwana,

Sutiyoso mengatakan banyak warga Bodetabek membawa mobil, lewat jalan
tol yang tarifnya makin mahal, menghabiskan bahan bakar minyak yang
harganya kian tinggi, karena tak ada pilihan lain. Mereka tak punya
alternatif angkutan massal yang nyaman dan aman dari Bodetabek ke
Jakarta dan sebaliknya.

Pembangunan subway dari selatan ke utara Jakarta, menurut Sutiyoso,
pasti dikerjakan karena dia sudah menandatangani kerja sama di Tokyo,
Jepang. Subway akan dibangun menyambung sampai ke Depok dan Bogor,
kata Bang Yos, panggilan akrabnya.

Lima belas koridor bus transjakarta juga dibangun untuk membantu
mengatasi problem lalu lintas di Jakarta. Monorel dari timur ke barat
akan didanai oleh sindikasi bank nasional.

Sutiyoso mengingatkan pula pentingnya konsep megapolitan untuk
diterapkan. Bukan dalam arti administratif, tetapi penataan tata
ruang Jakarta serta Bodetabek dan Cianjur. Dengan demikian, kebutuhan
sarana transportasi dan penanganan banjir dapat diatasi bersama, katanya.

Keluhkan kemacetan

Sementara itu, warga sebagian Jakarta dua pekan ini mengeluhkan
kemacetan yang bertambah parah. Salah satu penyebabnya adalah
perbaikan lima koridor dan pembangunan tiga koridor baru. Namun,
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) justru meminta masyarakat
memaklumi kondisi itu karena tujuannya adalah untuk menekan kemacetan.

Jalur bus cepat massal dengan bus transjakarta merupakan jawaban
cepat menjawab masalah kemacetan. Silakan masyarakat memilih,
menggunakan bus cepat massal yang relatif murah dan cepat atau pakai
kendaraan pribadi tetapi harus rela terjebak macet berjam-jam, kata
Sudaryatmo dari YLKI, kemarin.

Sudaryatmo menambahkan, bus cepat massal memang bukan solusi utama.
Bahkan, data YLKI menunjukkan, bus transjakarta yang dioperasikan
sejak tahun 2004 terbukti hanya mampu menyerap 10 persen pengendara
kendaraan pribadi, khususnya di jurusan Blok M-Kota. (ksp/nel) 



[Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa harus ada fasilitas khusus untuk pengguna Harley ?

2007-09-25 Terurut Topik ARVI
Tambahan informasi: di depan Coffe Bean (kalau tak salah) di Plaza Senayan juga 
disediakan parkir khusus untuk pengendara motor gede.
Saya setuju jika ada yang mengkoordinir petisi untuk ditujukan pada para 
pemilik mall untuk tidak memanjakan para pengendara motor gede dengan parkir 
khusus.
Apa mungkin karena pemilik motor gede memberikan tios khusus pada para petugas 
parkir?
Ada teman saya yang menyarankan saya beli Motor Gede tapi hati nurani saya 
mengatakan tidak sepantasnya saya pakai motor gede dengan meminta perlakukan 
khusus seperti raja saja layaknya.
Saya tidak tahu apa yang ada diotak pemakai motor gede itu sehingga tega 
teganya minta perlakukan khusus dimana mana? 

Hardjo
===
 

  - Original Message - 
  From: Nikki Sulistio 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, September 26, 2007 9:29 AM
  Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa harus ada fasilitas khusus untuk 
pengguna Harley ?


  Sekedar meneruskan dari teman baik saya..

  Ugal ugalan di jalanan yang dilakukan oleh pengendara Harley Davidson bukan
  merupakan hal yang aneh lagi,kita sudah sering mendengar.Mereka mencoba
  memamerkan kedahsyatan dirinya di muka umum.Citra makin buruk ini sering
  ditanggapi oleh asosiasi atau wadah pecinta motor besar khususnya Harley
  Davidson dengan ulah oknum.
  entah mengapa ternyata si Oknum ini berganti ganti orang dan lokasi, dan
  kelakuannya rata rata sama dan sebangun yaitu arogan. Mau pamer boleh tapi
  jangan sampe mengganggu kenyamanan orang lain yang juga memiliki hak yang
  sama.Mereka punya hak untuk pamer dan orang lain punya hak juga untuk nyaman
  tanpa gangguan.
  Sebuah peristiwa terjadi tanggal 22 September 2007 sekitar jam 22.00 di
  depan Starbuck Coffe Senayan City, seorang pengendara Motor Harley Davidson
  yang pergi meninggalkan lokasi Senayan city begitu arogannya memutar
  gas maksimal yang berakibat bunyi yang terjadi sangat keras.kondisi motor
  stationer saja buat motor ini tentu saja sudah membuat gaduh apalagi dengan
  menaikkannya lebih tinggi. Dengan posisi gas buang menghadap ke posisi
  restaurant tentu saja hal ini membuat puluhan orang menutup telinga secara
  reflek.Saya yakin dia tidak tahu bahwa saya saat itu sedang menggendong anak
  saya yang berumur 5 bulan yang tentu saja tidak mempunyai kemampuan untuk
  menutup telingannya sendiri. Anak saya kaget ? tentu saja, dan saya harus
  rela msuk ke dalam ruang tertutup untuk menghindar suara itu yang mungkin
  dilakukan dalam 10 - 15 detik.
  Intinya saya menghimbau kepada para pengelola gedung, pemilik restaurant,
  Polisi untuk tidak memberikan fasilitas khusus kepada para pengendara motor
  besar tersebut. Saya yakin bahwa fasilitas itu percuma diberikan kepada
  oknum oknum arogan yang suka gonta ganti itu,dan saya makin yakin rasanya
  semua pengendara motor Harley Davidson punya kemiripan sifat arogan setelah
  menaiki motor tersebut.
  Senayan City, salah satu pelanggan anda menghimbau agar ada menjadi pioneer
  untuk meniadakan fasilitas parkir khusus di depan pusat perbelanjaan anda

  M Wahab S

  -- 
  Cheers,
  Nikki Sulistio

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-MAs Kukuh

2007-09-25 Terurut Topik Jasmine
Mas Kukuh, saya lihat tidak semua penduduk di daerah Menteng adalah 
High Class.  Ada juga rumah2 sederhana.  Coba disurvey deh, sebagai 
contoh ada banyak rumah2 sederhana di sekitar Jl. Kudus, dan rumah2 
ini masuk di jalan yang kecil.  
Juga di daerah Jl. Proklamasi, di bagian dalamnya saya lihat ada 
rumah2 sederhana juga.

Saya ngalamin kerja di daerah Kuningan dan Gatsu, makannya hanya 
mampu yang di Amigos saja.  Untuk makan di tempat yang lebih nyaman, 
bisa dihitung sama jari deh.  Namun kan tetap sehat senantiasa ya.  
Yah bersyukur saja kepada Tuhan atas semuanya.

Pembangunan busway yang di tengah jalan itu, rupanya berdampak 
negative.  Menurut saya, penjelasan dari Yuliati memang benar.  
Kasihan banget wanita Italy yang sampai tewas tertabrak busway.



Lily



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hallo mas Kukuh,

   Aduhkok mas Kukuh melihat nya hanya yang di etalasye saja? 
Tempat-tempat seperti yang anda sebutkan itu kan hanya seperti hiasan 
(seperti aquarium saja?), yang indah dipandang dari luar? 

   Kami-kami di INGO juga makan siang di warung Yogya atau 
sekumpulan warung-warung disekitar kantor. Atau juga sering menyuruh 
OB untuk membelikan kami gado-gado ataupun ketoprak, dari gerobag 
dorong - yang dibungkus.

   Jika Pemprov DKI, mau membangun mono-rail ataupun angkutan setara 
dengan MRT di Singapore, wah kami lebih senang sekali, karena 
kebisingan berkurang, juga pencemaran udara didaerah Pondok Indah, 
juga di daerah lain nya yang menentang bus-way, akan lebih berkurang. 
Orang-orang yang masih mau memilih naik Metro mini, ataupun mikrolet 
dari pada naik monorail atau MRT tersebut, masih bisa melakukan nya 
juga.

   Kalau Pemprov DKI mau menanggulangi traffics problem di Jakarta, 
ya kerjakanlah denagn benar. Wong kami enggak anti publik 
transport, kok? Cuman saat ini bus-way, justru membuat kemacetan. 
Pagi ini segitiga emas nya Ampera Raya - Kemang Selatan Raya - 
Pejaten Barat, sangat amat ambur-adul. Karena apa? Karena Bus-way di 
Buncit Raya masih ambur-adul!

   Menurut pendapat saya, jika sistem menyupir kita ada disebelah 
kiri, ya membuat publik tarnsport nya harus disebelah kiri, dan juga 
bus stop nya semua ada dikiri. Ini yang terjadi di negara-negara yang 
sudah maju, seperti Singapore, Inggris, Thailand (yang sistem 
menyupir nya sama dengan di Indonesia, yaitu disebelah kiri). Mereka 
tidak membangun bus stop in the middle of the road!
   Kalau sistem menyupirnya seperti di Amerika ataupun di Eropa, 
disebelah kanan, ya boleh dibangun publik transport yang 
pemberhentian nya disebelah kanan.
   Jadi tidak  mengakibat kan bis bisa menabrak orang yang sedang 
menyeberang. 
   Seperti yang terjadi dengan perempuan Italia yang baru berada di 
Jakarta 2 minggu, mati ditabrak oleh bus-way, sewaktu menyeberang 
jalan. Confusing? Absolutley! Is bus-way safe? No-way!

   Jadi jangan memaksakan di Jakarta membangun publik transport 
ditengah-tengah jalan. Kan lebih bagus membangun mono-rail 
ataupun underground train?. Walaupun ongkosnya lebih mahal, tetapi 
kan akan memberikan sukses yang lebih besar dan bermanfaat bagi 
seluruh lapisan masyarakat luas, bukan?

   Monggo, mas Kukuh bisa merenungkan nya.
   Salam,
   Yuli
 
 kukuh kumara [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Yang dilupakan dan tidak dilakukan adalah pemberlakuan 
konsep rumah 1-3-6 akibatnya para pekerja tinggal di Selatannya, 
Baratnya, Timurnya sedikit yg diutaranya Jakarta.mereka perlu 
sarana angkutan masal karena bisanya ya tinggal didaerah itu, apa ada 
rumah sederhana yg dibangun ditengah2 Menteng atau Pondok Indah 
 
 Coba perhatikan pula di segitiga emas.kantor2 mentereng, saat 
makan siang maka ada yg makan di Casablanca tetapi jauh lebih banyak 
yg makan di Kasa Belakangsampai suatu saat kalau dianggap merusak 
pemandangan atau menganggu kenyamanan yg punya duit keperluan 
mereka ataupun sarananya bisa dihilangkan, atau dibungkus
 
 Demikian pula jalanan untuk busway, syukur2 juga segera 
menyusul subwaykalau uangnya adabisa saja subway akan 
melalui Pondok Indah...kalau ini yg terjadi apakah Warga Pondok Indah 
juga akan protes???
 
 Di Jakarta Timur Busway relatif lancar, karena jalurnya tidak 
diserobottapi diWarung Buncit??? dan di tempat lain??? Tahulah...
 
 Salam
 Kukuh





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa harus ada fasilitas khusus untuk pengguna Harley ?

2007-09-25 Terurut Topik Harry Priyono
Lha itulah bedanya pemilik harley di Indonesia lebih sebagai pamer kekayaan dan 
kekuatanapalagi kebanyakan pemilik harley adalah pejabat maupun pengusaha 
sukses yang katanya sebagai hobby, seolah oleh kalau sudah naik harley tidak 
mempan hukum dan negara dia yang punya ( yang lain cuman ngontrak.).
   
  Padahal mereka lupa, kalau sudah tidak bernyawa sama dengan kita orang 
kebanyakan masuk kedalam tanah ukuran 1 X 2 meter..he...he...he.
  

Nikki Sulistio [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sekedar meneruskan dari teman baik saya..

Ugal ugalan di jalanan yang dilakukan oleh pengendara Harley Davidson bukan
merupakan hal yang aneh lagi,kita sudah sering mendengar.Mereka mencoba
memamerkan kedahsyatan dirinya di muka umum.Citra makin buruk ini sering
ditanggapi oleh asosiasi atau wadah pecinta motor besar khususnya Harley
Davidson dengan ulah oknum.
entah mengapa ternyata si Oknum ini berganti ganti orang dan lokasi, dan
kelakuannya rata rata sama dan sebangun yaitu arogan. Mau pamer boleh tapi
jangan sampe mengganggu kenyamanan orang lain yang juga memiliki hak yang
sama.Mereka punya hak untuk pamer dan orang lain punya hak juga untuk nyaman
tanpa gangguan.
Sebuah peristiwa terjadi tanggal 22 September 2007 sekitar jam 22.00 di
depan Starbuck Coffe Senayan City, seorang pengendara Motor Harley Davidson
yang pergi meninggalkan lokasi Senayan city begitu arogannya memutar
gas maksimal yang berakibat bunyi yang terjadi sangat keras.kondisi motor
stationer saja buat motor ini tentu saja sudah membuat gaduh apalagi dengan
menaikkannya lebih tinggi. Dengan posisi gas buang menghadap ke posisi
restaurant tentu saja hal ini membuat puluhan orang menutup telinga secara
reflek.Saya yakin dia tidak tahu bahwa saya saat itu sedang menggendong anak
saya yang berumur 5 bulan yang tentu saja tidak mempunyai kemampuan untuk
menutup telingannya sendiri. Anak saya kaget ? tentu saja, dan saya harus
rela msuk ke dalam ruang tertutup untuk menghindar suara itu yang mungkin
dilakukan dalam 10 - 15 detik.
Intinya saya menghimbau kepada para pengelola gedung, pemilik restaurant,
Polisi untuk tidak memberikan fasilitas khusus kepada para pengendara motor
besar tersebut. Saya yakin bahwa fasilitas itu percuma diberikan kepada
oknum oknum arogan yang suka gonta ganti itu,dan saya makin yakin rasanya
semua pengendara motor Harley Davidson punya kemiripan sifat arogan setelah
menaiki motor tersebut.
Senayan City, salah satu pelanggan anda menghimbau agar ada menjadi pioneer
untuk meniadakan fasilitas parkir khusus di depan pusat perbelanjaan anda

M Wahab S

-- 
Cheers,
Nikki Sulistio

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Seribu Pantun Dunia dari Negeri Jiran

2007-09-25 Terurut Topik Departemen Susastra FIB-UI
Departemen Ilmu Susastra
  Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
   
  mengundang Bapak/Ibu/Saudara untuk hadir dalam
   
  Diskusi Seribu Pantun Dunia
  
Rabu, 3 Oktober 2007, Pkl. 9.00-11.00
  Ruang 2401 FIB UI, Kampus UI, Depok
   
  Pembicara
  Prof. Dr. Ding Choo Ming
  (Universiti Kebangsaan Malaysia)
   
  Moderator
  Maman S. Mahayana
   
  Diskusi terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
   
   
  Informasi selengkapnya:
  Nanang/Nur/Rita
  Departemen Ilmu Susastra FIB UI, Kampus UI Depok
  Tlp. 62-21-7863528, Faks. 62-21-7270038
  Email: [EMAIL PROTECTED]

   
-
Don't let your dream ride pass you by.Make it a reality with Yahoo! Autos. 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Editorial KOMPAS Yang Perlu Dipertanyakan

2007-09-25 Terurut Topik Suhaimi
Bang Udin,
Sampeyan ini penjaga kompleks Astana Giri Bangun ya ? dikasih mangan opo kowe 
karo eyang hartomu ?


Suhaimi


- Original Message - 
  From: Udin 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, September 24, 2007 11:37 AM
  Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Editorial KOMPAS Yang Perlu Dipertanyakan


  apa betul suharto mencuri ???
  apa perlu lorotkan celana di luar pekarangan rumah 
  rakyat yang mana membawa pulang harta karun .

  udin

  Pada tanggal 24/09/07, Lasma siregar [EMAIL PROTECTED] menulis:
  
   Seandainya masalah Soeharto dan harta karun curiannya ini
   cuma dijadikan masalah dalam negeri, ya kalian tahu sendiri
   bagaimana kisah sedih ini akan berakhir.
  
   Dengan adanya komunitas dunia ikut terlibat, maka terbayanglah
   sebuah harapan bahwa rakyat republik ini bisa membawa pulang
   harta karun tanah tercinta (yang dicuri) kembali ke pangkuan
   Ibu Pertiwi.
  
   Sangat disayangkan kalau Editorial KOMPAS ini mengesankan
   penulisnya hanya terbakar emosi sebagai patriot Merah Putih
   tanah Merdeka yang sayangnya bangkrut, tumbang dan miskin!
  
   Salam
   Las.
  
  
   anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] anton_djakarta%40yahoo.com
   wrote:
   Editorial KOMPAS Yang Perlu Dipertanyakan
  
   ..Begitulah juga seharusnya kita. Bukan berarti kita harus
   membela Suharto, tetapi janganlah masalah bangsa ini menjadi isu
   Internasional. Mari kita selesaikan masalah Suharto dan juga
   pemimpin lainnya oleh kita sendiri. Sejelek-jeleknya pemimpin kita,
   Ia bagian dari sejarah bangsa ini. Jangan biarkan sejarah kita penuh
   dengan hal buruk sampai kita kehilangan martabat.
  
   (Editorial Kompas, Sabtu 22/09/07)


   


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi

2007-09-25 Terurut Topik nur azizah
Tepat sekal
  Iklan itu emang udah bener-bener melecehkan perempuan! Dari sisi subyek  
manapun, makin jelass kalo perempuan terus menjadi obyek!
  
  azizah 

dee geel [EMAIL PROTECTED] wrote:
Setuju banget...
klo itu iklan emang asumsinya kesana...pelecehan!
  murah banget kan kesannya? Rp. 1/dtk,..mana tulisan di kaos itu  letaknya di 
depan persis di dada yg pakai, apalagi coba? iklan yg  menjual produk itu 
harusnnya lbh mnekankan apa yg mau dijual /  dikenalkan ke masyarakat, yaitu 
produknya dg menekankan entah produk  itu bagus, murah, dsb... nah klo ini, apa 
yg murah? apa yg bagus? tarif  XL nya? ko ya nunjuknya di dada? jd artinya 
xxx murah donk...kacau!
  
  


[Forum Pembaca KOMPAS] Djoko Persilakan Jaksa Agung Tindak Lanjuti Kasus Dugaan Suap terhadap Sejumlah Petinggi TNI

2007-09-25 Terurut Topik MTI
Djoko Persilakan Jaksa Agung Tindak Lanjuti Kasus Dugaan Suap terhadap Sejumlah 
Petinggi TNI

Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mempersilakan Kejaksaan Agung 
menindaklanjuti dugaan suap terhadap sejumlah mantan perwira tinggi TNI dalam 
kasus dugaan korupsi dana tabungan prajurit TNI di PT Asabri. 

Hal itu disampaikan Djoko, Selasa (25/9), seusai Rapat Koordinasi Bidang 
Politik, Hukum, dan Keamanan. Menurut dia, kasus itu sekarang sepenuhnya sudah 
berada di tangan Kejaksaan Agung. 

Turut hadir dalam rakor itu antara lain Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutanto, 
Kepala Badan Intelijen Negara Sjamsir Siregar, dan sejumlah menteri, seperti 
Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi. 

Mereka kan sudah bukan tentara (aktif) lagi, jadi bukan urusan saya lagi, 
dong. Kasus (dugaan suap) itu kan sudah di tangan Kejaksaan Agung karena kasus 
mereka sudah bukan kewenangan peradilan militer. Silakan Kejagung mengurus 
baiknya bagaimana, ujar Djoko. 

Seperti diwartakan, dalam pengakuannya, istri tersangka dugaan korupsi Henry 
Leo, Iyul Sulinah, mengaku telah memberi dua rumah di kawasan elite Jakarta ke 
mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) R Hartono dan 
putra mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. 

Belakangan, sejumlah pihak mendesak Kejagung juga menangani dan menuntaskan 
kasus dugaan suap itu mengingat kekhawatiran mereka hal itu berdampak ke moral 
prajurit. 

Moral prajurit TNI, khususnya pangkat rendah, dikhawatirkan jatuh karena 
melihat sejumlah perwira tinggi mereka bisa dengan mudah mendapat suap senilai 
miliaran rupiah, sementara tingkat kesejahteraan para prajurit tadi masih 
minim. 

Secara terpisah, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kemas Yahya Rahman 
menegaskan, fokus Kejaksaan Agung saat ini adalah menyelesaikan penyidikan 
dugaan korupsi dana PT Asabri dengan tersangka pengusaha Henry Leo dan mantan 
Direktur Utama PT Asabri Mayjen (Purn) Subarda Midjaja. 

Perihal rumah dan tanah yang disebut-sebut istri Henry Leo, yakni Iyul Sulinah, 
diberikan kepada putra TB Silalahi dan R Hartono, harus dibuktikan Iyul. 

Saat disampaikan bahwa Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto telah mempersilakan 
kejaksaan memeriksa perwira tinggi TNI terkait kasus tersebut, Kemas 
mengatakan, TB Silalahi dan putranya, Paul Banuara Silalahi, serta R Hartono 
sudah diperiksa. Pemeriksaan itu terkait keterangan Henry Leo yang menyebutkan 
pemberian rumah. 

Kan sudah diperiksa. Jadi, sekarang kita fokus saja menyelesaikan penyidikan 
kasus korupsi dana PT Asabri, kilahnya. 

Kemas mengatakan, sejauh ini jaksa penyidik masih mempelajari rencana untuk 
meminta keterangan kepada Iyul Sulinah perihal pemberian rumah tersebut. 

Menurut dia, Paul Silalahi sudah memiliki bukti bahwa rumah dan tanah di Ancol, 
Jakarta Utara, diperoleh dari jual-beli. Dengan demikian, Iyul harus dapat 
menunjukkan bukti bahwa rumah itu diperoleh Paul tanpa membayar. 

Secara terpisah, Direktur Penyidikan pada Bagian Tindak Pidana Khusus Kejagung 
Muhammad Salim membenarkan, jaksa sudah menerima data tambahan dari Iyul 
Sulinah. Data itu disampaikan Senin lalu. 

Iyul Sulinah yang dihubungi Kompas, Senin malam, memaparkan, dari rekening 202 
di Bank BNI Cabang Jakarta Kota, dikeluarkan dana untuk membeli rumah yang 
diberikan kepada putra TB Silalahi, rumah yang diberikan kepada R Hartono, 
membeli Plaza Mutiara dari PT Permata Birama Sakti, serta membeli tujuh unit 
apartemen. (idr/DWA) 

Sumber: Kompas - Rabu, 26 September 2007  

++
 
Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita
 
Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/ 


 
Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)
The Indonesian Society for Transparency
Jl. Polombangkeng No. 11,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 
Telp: (62-21) 727-83670, 727-83650 
Fax: (62-21) 722-1658 
http://www.transparansi.or.id 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-MAs Kuku

2007-09-25 Terurut Topik Putra
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hallo mas Kukuh,

   Aduhkok mas Kukuh melihat nya hanya yang di etalasye saja?
Tempat-tempat seperti yang anda sebutkan itu kan hanya seperti hiasan
(seperti aquarium saja?), yang indah dipandang dari luar? 

   Kami-kami di INGO juga makan siang di warung Yogya atau
sekumpulan warung-warung disekitar kantor. Atau juga sering menyuruh
OB untuk membelikan kami gado-gado ataupun ketoprak, dari gerobag
dorong - yang dibungkus.

   Jika Pemprov DKI, mau membangun mono-rail ataupun angkutan setara
dengan MRT di Singapore, wah kami lebih senang sekali, karena
kebisingan berkurang, juga pencemaran udara didaerah Pondok Indah,
juga di daerah lain nya yang menentang bus-way, akan lebih berkurang.
Orang-orang yang masih mau memilih naik Metro mini, ataupun mikrolet
dari pada naik monorail atau MRT tersebut, masih bisa melakukan nya juga.

   Kalau Pemprov DKI mau menanggulangi traffics problem di Jakarta,
ya kerjakanlah denagn benar. Wong kami enggak anti publik transport,
kok? Cuman saat ini bus-way, justru membuat kemacetan. Pagi ini
segitiga emas nya Ampera Raya - Kemang Selatan Raya - Pejaten Barat,
sangat amat ambur-adul. Karena apa? Karena Bus-way di Buncit Raya
masih ambur-adul!

:: Ada busway memang masih macet, ini karena menata transportasi di
Jakarta butuh waktu. Merubah paradigma masyarakat untuk meninggalkan
kendaraan pribadi dan beralih ke kendaraan umum butuh waktu. Apakah
kehadiran 1 koridor MRT yang pembangunanannya mengorbankan kemacetan
parah selama 5 tahun dapat mengatasi kemacetan di Jakarta? Tidak! MRT
baru akan mengatasi kemacetan apabila tersedia 15 koridor, dan itu
semua butuh waktu, butuh pengorbanan kemacetan yang lebih parah selama
waktu2 tersebut. 

Ibu melihat busway Kuningan amburadul dari sisi mana? Dari sisi
pengendara atau pengguna? Kalau dari sisi pengendara memang dinilai
amburadul karena hanya membuat macet. Silahkan yang sehari2
menggunakan busway koridor Kuningan menanggapi keamburadulannya Bu
Yuli? Apa memang demikian amburadul sehingga tidak layak dipakai?

Soalnya kalau dengar cerita saudara perempuan saya yang kebetulan
pemakai koridor 6 dari yang tadinya pemakai mobil kok berbeda dengan
ceritanya Bu Yuli ini.



   Menurut pendapat saya, jika sistem menyupir kita ada disebelah
kiri, ya membuat publik tarnsport nya harus disebelah kiri, dan juga
bus stop nya semua ada dikiri. Ini yang terjadi di negara-negara yang
sudah maju, seperti Singapore, Inggris, Thailand (yang sistem menyupir
nya sama dengan di Indonesia, yaitu disebelah kiri). Mereka tidak
membangun bus stop in the middle of the road!
   Kalau sistem menyupirnya seperti di Amerika ataupun di Eropa,
disebelah kanan, ya boleh dibangun publik transport yang pemberhentian
nya disebelah kanan.
   Jadi tidak  mengakibat kan bis bisa menabrak orang yang sedang
menyeberang. 
   Seperti yang terjadi dengan perempuan Italia yang baru berada di
Jakarta 2 minggu, mati ditabrak oleh bus-way, sewaktu menyeberang
jalan. Confusing? Absolutley! Is bus-way safe? No-way!

:: Mungkin ibu kaget dengar ini. Bangkok yang sudah punya 3 koridor
MRT (2 Sky Train + 1 Subway) berencana membuat busway persis seperti
di Jakarta menggunakan lajur paling kanan. Pembangunannya sudah
dipastikan awal 2008. Apakah pemerintah mereka segoblok itu berani
merencanakan busway yang kemacetannya jauh lebih parah dari Jakarta?
Lho Bangkok masih macet? Memang, karena penyediaan angkutan umum yang
nyaman belum menjamin merubah paradigma masyarakatnya untuk
meninggalkan angkutan pribadi, maka dari itu ada ilmu dan teknik untuk
membatasi penggunaan kendaraan pribadi (traffic demand management)
supaya orang diarahkan (dipaksa) menggunakan angkutan umum.

Busway bukan ilmu aneh  dari planet lain bu. Di LA, mereka juga baru
menerapkan busway bernama Orange Line, itu juga ditengah2 seperti di
Jakarta. Apa otak pemerintah kota LA terbelakang, kok berani
menerapkan sistem yang kata sebagian masyarakat Jakarta dibilang
terbelakang dan tidak layak diterapkan di kota2 besar. Atau kalau
lebih kaget lagi Beijing (kota kecil atau besar?) yang katanya
dielu2kan kiblat kemajuan dunia, sudah menerapkan busway bernama
Beijing BRT, dan mereka serius untuk mengembangkannya hingga lebih
dari 10 koridor walaupun sudah punya beberapa koridor MRT. Apa harus
dibilang juga pemerintah Beijing terbelakang hanya karena menerapkan
sistem yang dibilang gagal oleh sebagian masyrakat di Jakarta.

Silahkan untuk tambahan pengetahuan, browsing disini:

http://en.wikipedia.org/wiki/Busway



   Jadi jangan memaksakan di Jakarta membangun publik transport
ditengah-tengah jalan. Kan lebih bagus membangun mono-rail ataupun
underground train?. Walaupun ongkosnya lebih mahal, tetapi kan akan
memberikan sukses yang lebih besar dan bermanfaat bagi seluruh lapisan
masyarakat luas, bukan?

:: Siapa yang bisa menjamin sekali lagi, kalau sudah sengsara selama 5
tahun akibat pembangunan MRT, 

[Forum Pembaca KOMPAS] Djoko Persilakan Jaksa Agung Tindak Lanjuti Kasus Dugaan Suap terhadap Sejumlah Petinggi TNI

2007-09-25 Terurut Topik MTI
Djoko Persilakan Jaksa Agung Tindak Lanjuti Kasus Dugaan Suap terhadap Sejumlah 
Petinggi TNI

Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mempersilakan Kejaksaan Agung 
menindaklanjuti dugaan suap terhadap sejumlah mantan perwira tinggi TNI dalam 
kasus dugaan korupsi dana tabungan prajurit TNI di PT Asabri. 

Hal itu disampaikan Djoko, Selasa (25/9), seusai Rapat Koordinasi Bidang 
Politik, Hukum, dan Keamanan. Menurut dia, kasus itu sekarang sepenuhnya sudah 
berada di tangan Kejaksaan Agung. 

Turut hadir dalam rakor itu antara lain Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutanto, 
Kepala Badan Intelijen Negara Sjamsir Siregar, dan sejumlah menteri, seperti 
Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi. 

Mereka kan sudah bukan tentara (aktif) lagi, jadi bukan urusan saya lagi, 
dong. Kasus (dugaan suap) itu kan sudah di tangan Kejaksaan Agung karena kasus 
mereka sudah bukan kewenangan peradilan militer. Silakan Kejagung mengurus 
baiknya bagaimana, ujar Djoko. 

Seperti diwartakan, dalam pengakuannya, istri tersangka dugaan korupsi Henry 
Leo, Iyul Sulinah, mengaku telah memberi dua rumah di kawasan elite Jakarta ke 
mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) R Hartono dan 
putra mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. 

Belakangan, sejumlah pihak mendesak Kejagung juga menangani dan menuntaskan 
kasus dugaan suap itu mengingat kekhawatiran mereka hal itu berdampak ke moral 
prajurit. 

Moral prajurit TNI, khususnya pangkat rendah, dikhawatirkan jatuh karena 
melihat sejumlah perwira tinggi mereka bisa dengan mudah mendapat suap senilai 
miliaran rupiah, sementara tingkat kesejahteraan para prajurit tadi masih 
minim. 

Secara terpisah, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kemas Yahya Rahman 
menegaskan, fokus Kejaksaan Agung saat ini adalah menyelesaikan penyidikan 
dugaan korupsi dana PT Asabri dengan tersangka pengusaha Henry Leo dan mantan 
Direktur Utama PT Asabri Mayjen (Purn) Subarda Midjaja. 

Perihal rumah dan tanah yang disebut-sebut istri Henry Leo, yakni Iyul Sulinah, 
diberikan kepada putra TB Silalahi dan R Hartono, harus dibuktikan Iyul. 

Saat disampaikan bahwa Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto telah mempersilakan 
kejaksaan memeriksa perwira tinggi TNI terkait kasus tersebut, Kemas 
mengatakan, TB Silalahi dan putranya, Paul Banuara Silalahi, serta R Hartono 
sudah diperiksa. Pemeriksaan itu terkait keterangan Henry Leo yang menyebutkan 
pemberian rumah. 

Kan sudah diperiksa. Jadi, sekarang kita fokus saja menyelesaikan penyidikan 
kasus korupsi dana PT Asabri, kilahnya. 

Kemas mengatakan, sejauh ini jaksa penyidik masih mempelajari rencana untuk 
meminta keterangan kepada Iyul Sulinah perihal pemberian rumah tersebut. 

Menurut dia, Paul Silalahi sudah memiliki bukti bahwa rumah dan tanah di Ancol, 
Jakarta Utara, diperoleh dari jual-beli. Dengan demikian, Iyul harus dapat 
menunjukkan bukti bahwa rumah itu diperoleh Paul tanpa membayar. 

Secara terpisah, Direktur Penyidikan pada Bagian Tindak Pidana Khusus Kejagung 
Muhammad Salim membenarkan, jaksa sudah menerima data tambahan dari Iyul 
Sulinah. Data itu disampaikan Senin lalu. 

Iyul Sulinah yang dihubungi Kompas, Senin malam, memaparkan, dari rekening 202 
di Bank BNI Cabang Jakarta Kota, dikeluarkan dana untuk membeli rumah yang 
diberikan kepada putra TB Silalahi, rumah yang diberikan kepada R Hartono, 
membeli Plaza Mutiara dari PT Permata Birama Sakti, serta membeli tujuh unit 
apartemen. (idr/DWA) 

Sumber: Kompas - Rabu, 26 September 2007  

++
 
Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita
 
Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/ 


 
Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)
The Indonesian Society for Transparency
Jl. Polombangkeng No. 11,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 
Telp: (62-21) 727-83670, 727-83650 
Fax: (62-21) 722-1658 
http://www.transparansi.or.id 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Balasan: [Forum Pembaca KOMPAS] Menegakkan Politik Lingkungan

2007-09-25 Terurut Topik Azmi Sirajuddin
Untuk mengetahui apakah pemerintah punya komitmen terhadap perbaikan kualitas 
lingkungan hidup, dapat dilihat pada 3 produk UU terbaru, yaitu UU No.24/2007 
tentang Penanggulangan Bencana, UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang, serta UU 
No.27/2007 tentang Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Jika ditelaah secara kritikal, ketiga UU tersebut saling bertolak belakang satu 
dengan lainnya. Dalam UU No.24/2007, penaggulangan bencana lebih dititik 
beratkan pada saat bencana terjadi. Tapi tidak ada kerangka logis tentang upaya 
meminimalisasikan resiko bencana, seperti larangan eksploitasi kawasan hutan 
secara berlebihan. 

Dan, jika membaca UU No.26/2007, seharusnya penataan runag nasional 
memperhitungkan pula resiko bencana. Pemanfaatan ruang  harus memperhitungkan 
daya dukung ekologis. Kawasan pedesaan dan perkotaan sebagai ruang hunian dan 
aktivitas manusia harus dikembangkan berdasarkan kapasitas dan daya dukung 
ekologis, bukan berdasarkan perhitungan akumulasi keuntungan modal dan politik 
bagi segelintir pihak tertentu.

UU No.27/2007 lebih tragis lagi. Tidak hitungan soal upaya penyelamatan 
pulau-pulau terluar dan kecil dari upaya detsruktif. Seharusnya efek pemanasan 
global menjadi salah satu dasar perencanaan pembanguanan pulau-pulau dan 
wilayah pesisir. Kerentanan gempa dan tsunami misalnya.

Cherioo,
Azmi

nur azizah [EMAIL PROTECTED] wrote:   Kapan 
pemerintah akan mulai bersahabat dengan lingkungan?! Lha wong  tokek-tokeknya 
masih terus berkeliaran dan menggerogoti batang-batang  pohon. Namun yang perlu 
pemerintah perhatikan,  jangan karena  Indonesia adalah paru-paru dunia terus 
dengan seenaknya menjadikan  hutan sebagai kawasan konservasi yang mengabaikan 
hidup dan penghidupan  masyarakat adat didalamnya. Padahal hutan akan tetap 
Rimba jika  pewarisnya masih berada di tanah leluhurnya. Masyarakat lokal 
sanggup  mempertahankan hak ulayat dan  rumahmereka dengan kearifan lokal  
masing-masing daerah. Seperti misalnya yang dilakukan masyarakat  kampung 
Nyungcung (salah satu wilayah Taman Nasional Gunung  Halimun/TNGH) yang menjaga 
keseimbangan hutan dengan tebang satu pohon  berarti tanam tiga pohon. 
   Gimana kalo gerakan tanam satu pohon dimulai dari lingkungan sekitar  kita 
aja dulu.. Jadi sudah layakkah pemerintah menganggap dirinya  sebagai manusia 
beradab dibanding masyarakat lokal? 
 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: 
   Oleh EEP SAEFULLOH FATAH
   http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/25/utama/3866193.htm
   ==
   
   Kecemasan adalah tema pokok berita utama Kompas kemarin (Senin,
   24/9/2007). Laju perusakan hutan dan pesisir berjalan cepat, sementara
   laju rehabilitasinya tertatih-tatih terabaikan. Di tengah ancaman
   pemanasan global yang makin konkret, kita di Indonesia justru terus
   sibuk merusak lingkungan.
   
   Lingkungan hidup adalah isu mendasar yang terpinggirkan dalam simpang
   siur dan hiruk-pikuk isu politik permukaan. Benar, masa depan
   demokrasi perlu diperjuangkan dan program-program penyejahteraan
   sosial-ekonomi masyarakat perlu digalakkan. Namun, bisakah demokrasi
   dan kesejahteraan tegak di tengah punahnya daya topang ekologi?
   
   Jika jawabannya adalah tidak, lalu apa yang seyogianya kita lakukan?
   Izinkan saya masuk ke isu yang tak seksi tetapi sesungguhnya penting
   dan genting ini.
   
   Kesadaran kasip
   
   Lebih dari cukup alasan untuk mencemaskan kerusakan lingkungan sebagai
   persoalan pokok kita. Berbagai fakta dan data memilukan tentang
   kerusakan dan perusakan lingkungan dengan mudah kita deretkan.
   
   Beberapa bulan lalu Organisasi Pangan dan Pertanian melansir sebuah
   hasil riset yang menempatkan Indonesia sebagai perusak hutan tercepat
   di dunia. Laju kerusakan hutan kita, menurut data itu, adalah 2 persen
   atau 1,87 juta hektar per tahun. Dengan kata lain, 51 kilometer
   persegi hutan kita rusak setiap hari atau 300 kali lapangan sepak bola
   setiap jam!
   
   Lembaga lain, yaitu UNEP/ GRID-Arendal, Mei lalu memublikasikan
   perubahan wajah Pulau Kalimantan dalam enam dekade ke belakang dan
   satu setengah dekade ke depan. Pada tahun 1950 Kalimantan nyaris
   dipenuhi hijau hutan. Tahun 2005 Kalimantan sudah kehilangan 50 persen
   hijaunya. Pada 2020 diestimasikan bahwa hanya sedikit warna hijau
   (sekitar 25 persen) yang akan tertinggal di pulau ini.
   
   Sebuah gambar satelit menggambarkan perubahan Jakarta secara dramatis.
   Tahun 2010, permukaan air laut diestimasikan sudah makin merambah
   masuk ke daratan. Pada 2020, sebagian Bandara Soekarno-Hatta sudah
   mulai tergenangi air laut. Bahkan, pada 2050, permukaan air laut sudah
   mengancam kawasan Monumen Nasional di pusat Ibu Kota.
   
   Pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut yang diakibatkannya
   adalah ancaman konkret yang tak bisa dihindari. Majalah Time (edisi 1
   Oktober 2007) memperlihatkan, lapisan es di Kutub 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Editorial KOMPAS Yang Perlu Dipertanyakan

2007-09-25 Terurut Topik Udin
Mod: Pak Udin, terima kasih sudah mengingatkan.

-

Maaf Kamu pake saja bahasa indonesia saya tidak mengerti bahasa jawa,
jika kau gunakan bahasa seperti itu salah alamat

udin di makassar


Pada tanggal 24/09/07, Suhaimi [EMAIL PROTECTED] menulis:

   Bang Udin,
 Sampeyan ini penjaga kompleks Astana Giri Bangun ya ? dikasih mangan opo
 kowe karo eyang hartomu ?

 Suhaimi


[Forum Pembaca KOMPAS] “PERDA TIBUM : BENTUK PEMBERANGUSAN PENGHI DUPAN WARIA”

2007-09-25 Terurut Topik heru suprapto


PERNYATAAN
SIKAP


 


“PERDA TIBUM :
BENTUK PEMBERANGUSAN PENGHIDUPAN WARIA”


 


Arus Pelangi,
Yayasan Srikandi Sejati, Forum Komunikasi Waria, Bandung Wangi, Yayasan Pelangi
Kasih Nusantara dan Aliansi Rakyat Miskin 


 


Minggu lalu, tepatnya hari Senin, 10
September 2007, DPRD Prov. DKI Jakarta telah mengesahkan revisi Perda DKI
Jakarta No. 11 Tahun 1988 tentang Ketertiban Umum (Tibum). Latar belakang
pengesahan revisi Perda Tibum itu tidak lain untuk menjaga ketenteraman dan
ketertiban guna terwujudnya kota Jakarta sebagai kota jasa, kota perdagangan
dan kota pariwisata yang masyarakatnya nyaman, aman dan tenteram. Kondisi
tersebut akan menjadi daya tarik bagi masyarakat internasional untuk datang dan
berkunjung serta menanamkan investasi yang pada akhirnya memberikan kontribusi
dalam pengembangan dan pembangunan Kota Jakarta. Kemudian pengaturan mengenai
ketertiban umum harus diarahkan guna pencapaian kondisi yang kondusif bagi
seluruh aspek kehidupan masyarakat kota Jakarta. Saat ini perda tersebut sudah
sampai di tangan Departemen Dalam Negeri.


 


Apabila kita melihat latar belakang
pengesahan revisi Perda Tibum di atas, sepertinya semua orang akan setuju
apabila Jakarta sebagai ibukota NKRI menjadi kota yang tenteram, tertib, dan
nyaman bagi seluruh penduduknya. Namun apabila kita melihat lebih jauh – pasal
per pasal – revisi Perda Tibum itu, maka terlihat jelas bahwa Perda itu tidak
akan berhasil menciptakan Jakarta menjadi kota yang tenteram, tertib, dan
nyaman bagi penduduknya. Mengapa demikian?.


 


Hal itu disebabkan karena dengan
diberlakukannya perda tibum itu, maka banyak lapangan pekerjaan informal yang
selama ini telah dibangun dan dijalani oleh sebagian masyarakat miskin Jakarta
akan diberantas oleh Pemprov. DKI Jakarta. Tidak terkecuali lapangan pekerjaan
informal yang selama ini digeluti oleh kelompok waria Jakarta. Karena
sebagaimana kita ketahui, banyak waria di Jakarta yang menjalani profesi
sebagai pekerja informal, seperti pengamen dan PSK. Profesi-profesi informal
itu muncul karena selama ini pemerintah tidak pernah memberikan kesempatan
kepada kelompok waria untuk bersaing dan mendapatkan pekerjaan-pekerjaan di
sektor formal. Selain itu, akibat tidak adanya perlindungan dan pendidikan yang
memadai yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah, banyak diantara para
waria itu yang mengidap penyakit HIV/AIDS dan penyakit seksual lainnya.


 


Berdasarkan data yang kami peroleh dari
Forum Komunikasi Waria DKI Jakarta, jumlah waria di DKI Jakarta mencapai angka
3500 jiwa. Waria yang menjadi PSK mencapai 60 % dari jumlah tersebut. Kemudian
jumlah waria yang menjadi pengamen mencapai 10 %  dan jumlah waria yang 
merupakan OdHA (Orang
dengan HIV/AIDS) mencapai 30 %. 


 


Pemberangusan lapangan pekerjaan
informal yang selama ini digeluti oleh kelompok waria dan warga miskin lainnya,
terlihat jelas di dalam perda itu. Kita ambil contoh ketentuan Pasal 40 yang
menyebutkan bahwa ‘’Setiap orang atau badan dilarang : (a).   Menyuruh 
orang lain untuk menjadi
pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan pengelap mobil; (b). menjadi  
pengemis, 
pengamen,  pedagang asongan,  dan pengelap mobil; dan (c). membeli kepada
pedagang asongan atau memberikan sejumlah uang atau barang kepada pengemis,
pengamen,  dan pengelap mobil’’.


 


Ketentuan Pasal 41 menyebutkan
bahwa ‘’Setiap orang yang mengidap penyakit yang meresahkan masyarakat tidak
diperkenankan berada di jalan, jalur hijau, taman, dan tempat-tempat umum
lainnya’’.


 


Kemudian ketentuan Pasal 42 ayat
(2) menyebutkan bahwa ‘’Setiap orang dilarang: a. menyuruh, memfasilitasi,
membujuk, memaksa orang lain untuk menjadi penjaja seks komersial; b. menjadi
penjaja seks komersial; dan c. memakai jasa penjaja seks komersial’’.


 


Dari ketiga bunyi pasal di atas,
jelas bahwa tidak ada tempat bagi warga miskin kota, termasuk waria, untuk
berjuang mempertahankan hidupnya di Jakarta. Karena profesi-profesi informal
yang dijalankan dan menjadi penghidupan utama kelompok waria selama ini tidak
akan diperbolehkan lagi atau dengan kata lain dilarang atau diberangus oleh
Pemprov. DKI Jakarta.


 


Tidak hanya itu, bentuk-bentuk
pelarangan terhadap profesi-profesi informal itu juga diikuti dengan 
dilakukannya
stigmatisasi dan kriminalisasi terhadap profesi-profesi informal itu dengan
menganggap profesi-profesi itu sebagai suatu kejahatan dan dapat diberikan 
sanksi
kepada orang yang melakukannya. Hal itu dengan tegas diatur di dalam Pasal 61
yang menyebutkan bahwa ‘'(1). Setiap orang atau badan yang melanggar
ketentuan ... Pasal 40 huruf b, huruf c,  dikenakan ancaman
pidana kurungan paling singkat 10 (sepuluh) hari dan paling lama 60 (enam
puluh) hari atau denda paling sedikit Rp. 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) dan
paling banyak Rp. 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah); (2). Setiap orang atau
badan yang melanggar ketentuan ... Pasal 40 huruf a, Pasal 42 ayat (2)
huruf b, huruf c,  . dikenakan

[Forum Pembaca KOMPAS] BUS WAY? NO WAY!!!!!

2007-09-25 Terurut Topik ARVI
Sebenarnya Busway secara teoritis untuk menghilangkan kemacetan dan mengajak 
masyarakat umum untuk lebih sering memakai busway.
Memang betul itu untuk masyarakat menengah kebawah yang umumnya belum tentu 
punya kendaraan pribadi.
Tapi Sutiyoso lupa bahwa banyak juga masyarakat menengah kebawah yang dengan 
menabung atau kredit bisa memiliki kendaraan bermotor dan mencari nafkah dengan 
memakai sepeda motor.
Mereka memiliki profesi bermacam macam. Diantaranya sebagai pengantar kurir 
dengan sepeda motor pribadi atau pengantar katering kekantor kantor dan ribuan 
profesi lainnya yang  mengandalkan motor sebagi transportasinya.
Ada juga yang berprofesi sebagai pengemudi angkutan umum.  
Sutiyoso lupa atau tidak melihat bagaimana mereka yang biasanya memakai motor 
untuk mencari nafkahnya itu  sebanyak x liter dan dengan kemacetan maka 
pemakaian bensinnya menjadi xx liter karena terjebak dimana mana hingga ber jam 
jam.
Mereka adalah rakyat kecil juga yang perlu didengar keluhannya.

Saya menanyakan pada sopir saya kamu setuju ngak kalau Pondok Indah dibangun 
Bus Way?.
Dia menjawab heran kok jalan yang sudah sempit itu dibangun busway juga?.
Padahal saya dan dia tinggal didaerah Jakarta Barat yang jauh dari Pondok Indah 
dan jarang ke Pondok Indah. 
Jadi pernyataan dia jauh dari kepentingan pribadi dia sama sekali. 

Kemarin disalah satu TV swasta ada sopir mikrolet yang ngomel ngomel dan 
mengatakan lebih bagus dibangun diatas saja. 
Maksudnya tentu seperti monorail yang akan dibangun di Jakarta ini. 
Ini sebenarnya pemikiran dia yang sederhana tapi memang dalam hati saya juga 
terpikir kalau dibangun diatas jalan raya mungkin tidak akan menimbulkan 
kemacetan dimana mana seperti sekarang ini.

Tapi ya memang sulit memenuhi kemauan semua pihak dan kalau saya bisa mengatasi 
masalah transportasi ini saya pasti akan mencalonkan diri jadi Gubernur DKI 
bersaing dengan FB dan AD kemarin.
Jadi tugas Fauzi Bowo lah untuk mengatasi hal tersebut. Saya tidak dalam posisi 
menentang atau menyetujui bus way karena juga tidak tahu jalan keluarnya 
mengatasi kemacetan di Jakarta.

Hardjo
==
  
 
  - Original Message - 
  From: Harry Priyono 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, September 26, 2007 10:15 AM
  Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor 
VIII-Putra


  Saya sependapat dengan mas kukuh, kalau memang dahulu kala pondok indah 
merupakan area exclusive, perubahan yang terjadi adalah saat ini pondok indah 
merupakanjalur alternatif. Kalau saat ini dilihat daerah pondok indah adalah 
daerah yang membingungkan karena banyak jalan-jalan yang ditutup dengan portal 
sehingga membingungkan para pengendara.

  Saya rasa sudah saatnya para orang kaya ikut merasakan dampak dari kemacetan 
lalu lintas karena salah satu kontribusi kemacetan adalah banyak orang dalam 
satu keluarga memiliki mobil lebih dari satu.

  Bisa dibayangkan jika satu keluarga mampu memiliki 5 mobil, satu untuk tuan, 
satu untuk nyonya dan masing-masing anak mendapatkan satu ditambah satu mobil 
untuk pembantu belanja, berapa kontribusi kemacetan yang diciptakan oleh warga 
pondok indah sendiri.

  Wassallam

  


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Indonesia akan bangun 4 reaktor nuklir tahun 2025

2007-09-25 Terurut Topik Richard Susilo
Betul sekali mas.
Gara-gara itu satu tahun mereka gak boleh operasi kerugian ratusan miliar yen
wuah gile yaakibat nuklir bocor dikit aja.
Mereka (Jepang) sebenarnya harus mempersiapkan pembangunan anti gempa, tapi 
alam rupanya lebih hebat dari perkiraan manusia.
Jadi rugi uang rugi waktu dan parah rugi manusia, untung gak ada yang 
meninggal, tapi ikan yang dijual dari Kashiwazaki Niigata sekarang gak laku 
orang takut makan karena ditakutkan tercemar ke laut sekitar reaktor itu.
wua ngeri deh Nuklir ya.



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Indonesia akan bangun 4 reaktor nuklir tahun 2025

Kemungkian besar sih di satu site. Satu site bisa dipake beberapa unit. Di
jepang yang bocor karena gempa kemarin itu ada 7 unit di site tersebut. Bisa
dilihat di
http://en.wikipedia.org/wiki/Kashiwazaki-Kariwa_Nuclear_Power_Planthttp://en.wikipedia.org/wiki/Kashiwazaki-Kariwa_Nuclear_Power_Plant

--
Seperti tanah, walaupun subur, ia takkan bisa produktif tanpa penyemaian.
Demikian juga pikiran, tanpa budaya takkan pernah menghasilkan buah yang
berkualitas. Seneca



[Non-text portions of this message have been removed]