[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kebrutalan FPI
Ada orang lain yang menulis seperti ini: Ini peledakan emosie dapat kita lihat diseluruh dunia. FPI bukan sesuatu yg istimewa utk Indonesia. Jikala;lau kalian perhatikan keributan2 pemuda2 di London, Paris atau lain2 tempat didunia incl. TianAnMen atau sekarang di Birma atau Myanmar atau diPakistan --- keributan ini berdasarkan frustatie [putus asa] dari pemuda2 yg mungkin oleh keadaan sekelilingnya tidak dapat mencapai posisi yg mereka idam2kan. Mereka didalam perasaan menentang terhadap masa umum dikeliling mereka sering mulai merusak. Ini perkembangan sociology sulit dikendalikan jikalau pemerintah passive menghadapi pemuda2 unemployed semacem ini. Tetapi sering juga pada umumnya tindakan2 yg diambil pemerintahpun tidak sesuai atau membantu memperbaiki environment dari pemuda2 ini. Kekerasan bukan sesuatu yg membantu tetapi sesuatu yg membikin mereka membatu. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari sekian banyak rekan-rekan anggota milis yang menanggapi masalah ini sepertinya hanya Pak Walsuparmo yang mendukung tindakan FPI. Saya agak heran juga mengikuti jalan pikiran Bapak. Salam. --- walsuparmo [EMAIL PROTECTED] wrote:
[Forum Pembaca KOMPAS] KOMPAS Cyber Media, 25 September 2007
Dapatkan BREAKING NEWS di handphone Anda, ketik REG KCM BN 3 kirim ke 5454 (TELKOMSEL), ketik REG BN 3 (XL, FLEXI, FREN) kirim ke 9858. Penggila bola jangan ketinggalan gosip dan transfer Liga EROPA, ketik REG KCM ITALIA, ketik REG KCM INGGRIS, ketik REG KCM SPANYOL kirim ke 5454 (TELKOMSEL), ketik REG ITALIA, ketik REG INGGRIS, ketik REG SPANYOL kirim ke 9858 (XL, FLEXI, FREN) Dapatkan juga infor terbaru F1 dan MotoGP, ketik REG KCM F1 dan ketik REG KCM GP kirim ke 5454 (TELKOMSEL) dan ketik REG F1 dan ketik REG GP kirim ke 5454 Harga 1 SMS Rp550, berhenti ketik UNREG KCM (TELKOMSEL) atau ketik UNREG keyword (XL, FREN, FLEXI) Kini Anda bisa pasang iklan mini di Kompas lewat SMS Ketikkan INFO dan kirimkan ke 0812 106 1000 --- http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0709/25/155939.htm Wapres Minta Menkeu dan Menneg BUMN Tuntaskan Utang RDI Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Selasa (25/9) mengintruksikan untuk segera menyelesaikan utang Rekening Dana Investasi (RDI). http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0709/25/152510.htm Sindikat Pemalsu Perangko dan Materai Digulung Sindikat pemalsu perangko dan materai di Denpasar, Bali, berhasil diungkap Kepolisian Daerah Bali. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0709/25/134352.htm Panglima TNI Persilakan Kejagung Periksa Mantan Jenderal Panglima TNI mempersilakan Kejaksaan Agung untuk menindaklanjuti dugaan suap sejumlah mantan petinggi TNI dalam kasus PT Asabri. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0709/25/132930.htm Bentrok TNI-Polri Karena Ketimpangan Kesejahteraan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengemukakan, bentrokan antara prajurit TNI dengan anggota Polri disebabkan ketimpangan kesejahteraan. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0709/25/115250.htm Korban Lumpur Lapindo Minta Perpres 14/2007 Dibatalkan Korban lumpur Lapindo bersama sejumlah LSM mengajukan uji materi Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2007 ke Mahkamah Agung. -- SELAMAT MEMBACA Untuk membatalkan langganan News by E-mail, silakan klik http://www.kompas.com/newsmail/unsubscribe.htm
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: iklan AXE dan PONDS merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!? Kucing XL
Ide bagus! Pake kucing saja! Niscaya pasti akan menarik banyak pelanggan karena kucing pun ternyata bisa nelpon gara-gara pakai XL. Paling enggak, kucing XL ini masih lebih bermutu mikirnya karena nggak ambil jalan pintas dengan mengusulkan bikin tandingan-tandingan (he he he, kaya parpol aja; orang partai, ya Mas?) manneke roni febrianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah kalo memang gambang silahkan anda buatkan iklan XL tandingan saja yang lebih bermutu dan bisa diterima oleh XL dari pada beri jawaban yang masih abstak dan terkesan bicara tidak menguntungkan perempuan padahal jelas si bintang iklan mendapatkan pekerjaan jadi dia diuntungkan dari pada pekerjaanya diambil laki-laki .Ato anda pake iklan kucing saja biar tidak ada lagi debat antara perempuan dan laki laki yang terkesan bias gender .TQ Roni Febrianto PP SPEE FSPMI Bid Infokom Jl Raya Pondok Gede no 11 Kp Dukuh ,Jakarta Timur
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Car Free Day Setengah Hati
berkali-kali lipat daripada biasanya? aneh . ngukur penambahan polusi itu diliat dari emisinya,.. emang kalau macetnya bertambah, jadi bertambah emisinya? yang jelas beberapa yang tadinya naik kendaraan bermotor, bisa jadi akan naik kendaraan umum, busway atau naik sepeda,... artinya jadi berkurang sedikit pengendara kendaraan bermotor, jadi berkurang keluaran emisi,... jadi berkurang polusi,... Maju terus CAR FREE DAY,. B. Dwiagus Stepantoro Jakarta, INDONESIA http://bdwiagus.blogspot.com Just be open,... who knows lightning will strike!! excellencian [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenyataannya, hari itu polusi di Jakarta berkali-kali lipat daripada biasanya, karena macet di mana-mana akibat Thamrin-Sudirman ditutup. Pada tanggal 24/09/07, Putra [EMAIL PROTECTED] menulis: Apa tanpa CAR FREE DAY langit jakarta tetap biru? Apa tanpa CAR FREE DAY tidak terjadi pemborosan BBM akibat kemacetan? Coba tunjukkan di bagian mana kalo tujuan acara ini untuk mengurangi kemacetan. Apa benar acara ini untuk mengurangi kemacetan? Atau hanya asbun? Namanya saja CAR FREE DAY, hari bebas kendaran. Ya wajar kendaraan dibatasi gerakannya dengan menutup jalan. Namanya juga hari bebas kendaraan. Kalau jadi macet ya wajar, gak ada car free day juga sami wae macetnya. Itu karena sebagian penduduk sudah dimanjakan dengan kendaraan pribadi bermotor. Betul kan? Kalau orang yang terbiasa jalan kaki (yg juga pembayar pajak) apa akan protes ada acara ini? Tidak! Nah, masalahnya sendiri sudah tahu. Akar kemacetan karena memang pertumbuhan jalan gak seimbang dengan jumlah mobil. Jalan mau dibangun kemana lagi kalau kanan kirinya sudah tanah/rumah/gedung orang? Mau bikin jalan bertingkat? Lah kalau mobil, siapa yang bisa ngelarang orang beli mobil? Siapa yang bisa mengerem grafik penjualan mobil? Jadi? Simpulkan sendiri. p
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Lulusan Fak TEHNIK jaman dulu (Akbar Tanjung) disamakan dengan S2?--KM
Kalo saya tak salah ngerti, Doctorandus itu artinya adalah calon Doktor, jadi belum sepenuhnya Doktor. Mungkin kalo sekarang, dia disebut sebagai PhD candidate kali, ya? Tapi kalo Drs-nya sepanjang masa, ya seumur hidup akan jadi calon melulu dan tak kunjung nyampe ke Doktor :)) manneke Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote: Pada tahun 50-an, seorang mahasiswa kedokteran yang sudah lulus dan bergelar Doktorandus Medicus telah boleh meraih gelar Doktor, meskipun belum selesai sekolahnya (belum menjadi dokter). Prof. Doktor Bintari Rukmono adalah salah satu contoh. Beliau memperoleh gelar doktor sebelum menjadi dokter tetapi sudah lulus Doktorandus Med. Di Ijasah Sarjana Kedokteran dulu dinyatakan ybs berhak menyandang gelar Drs. med. dan dibolehkan membuat desertasi untuk meraih gelar Doktor. Peraturan berubah tanpa menjelaskan kelemahan tata cara yang terdahulu. KM ---Original Message--- From: manneke budiman Date: 24/09/2007 14:08:36 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Lulusan Fak TEHNIK jaman dulu (Akbar Tanjung) disamakan dengan S2? Seperti pernah saya infokan beberapa waktu lalu, di UI setidaknya ada aturan yang membolehkan lulusan S1 langsung ambil program S3 tanpa lewat S2. Syaratnya, lulus S1 cum laude (IP di atas 3). Syarat SKS yang mesti diambil memang sedikit lebih banyak, tapi secara keseluruhan dia bisa selesaikan S3 lebih cepat dan lebih lancar (tanpa mesti tulis tesis S2 dulu) daripada yang lewat program S2. ST yang di zaman Akbar Tanjung disebut Insinyur itu sama-sama dihargai sebagai gelar S1. Kalo liat ceritanya Akbar, di UGM pun tampaknya ada mekanisme yang membolehkan lulusan S1 langsung ambil S3. Jadi, bukan karena gelarnya Akbar disamakan dengan gelar S2. Tapi, saya bisa saja keliru. Mungkin kawan-kawan dari UGM bisa cerita lebih banyak? manneke - Make free worldwide PC-to-PC calls. Try the new Yahoo! Canada Messenger [Non-text portions of this message have been removed]
Balasan: [Forum Pembaca KOMPAS] Menegakkan Politik Lingkungan
Kapan pemerintah akan mulai bersahabat dengan lingkungan?! Lha wong tokek-tokeknya masih terus berkeliaran dan menggerogoti batang-batang pohon. Namun yang perlu pemerintah perhatikan, jangan karena Indonesia adalah paru-paru dunia terus dengan seenaknya menjadikan hutan sebagai kawasan konservasi yang mengabaikan hidup dan penghidupan masyarakat adat didalamnya. Padahal hutan akan tetap Rimba jika pewarisnya masih berada di tanah leluhurnya. Masyarakat lokal sanggup mempertahankan hak ulayat dan rumahmereka dengan kearifan lokal masing-masing daerah. Seperti misalnya yang dilakukan masyarakat kampung Nyungcung (salah satu wilayah Taman Nasional Gunung Halimun/TNGH) yang menjaga keseimbangan hutan dengan tebang satu pohon berarti tanam tiga pohon. Gimana kalo gerakan tanam satu pohon dimulai dari lingkungan sekitar kita aja dulu.. Jadi sudah layakkah pemerintah menganggap dirinya sebagai manusia beradab dibanding masyarakat lokal? Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh EEP SAEFULLOH FATAH http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/25/utama/3866193.htm == Kecemasan adalah tema pokok berita utama Kompas kemarin (Senin, 24/9/2007). Laju perusakan hutan dan pesisir berjalan cepat, sementara laju rehabilitasinya tertatih-tatih terabaikan. Di tengah ancaman pemanasan global yang makin konkret, kita di Indonesia justru terus sibuk merusak lingkungan. Lingkungan hidup adalah isu mendasar yang terpinggirkan dalam simpang siur dan hiruk-pikuk isu politik permukaan. Benar, masa depan demokrasi perlu diperjuangkan dan program-program penyejahteraan sosial-ekonomi masyarakat perlu digalakkan. Namun, bisakah demokrasi dan kesejahteraan tegak di tengah punahnya daya topang ekologi? Jika jawabannya adalah tidak, lalu apa yang seyogianya kita lakukan? Izinkan saya masuk ke isu yang tak seksi tetapi sesungguhnya penting dan genting ini. Kesadaran kasip Lebih dari cukup alasan untuk mencemaskan kerusakan lingkungan sebagai persoalan pokok kita. Berbagai fakta dan data memilukan tentang kerusakan dan perusakan lingkungan dengan mudah kita deretkan. Beberapa bulan lalu Organisasi Pangan dan Pertanian melansir sebuah hasil riset yang menempatkan Indonesia sebagai perusak hutan tercepat di dunia. Laju kerusakan hutan kita, menurut data itu, adalah 2 persen atau 1,87 juta hektar per tahun. Dengan kata lain, 51 kilometer persegi hutan kita rusak setiap hari atau 300 kali lapangan sepak bola setiap jam! Lembaga lain, yaitu UNEP/ GRID-Arendal, Mei lalu memublikasikan perubahan wajah Pulau Kalimantan dalam enam dekade ke belakang dan satu setengah dekade ke depan. Pada tahun 1950 Kalimantan nyaris dipenuhi hijau hutan. Tahun 2005 Kalimantan sudah kehilangan 50 persen hijaunya. Pada 2020 diestimasikan bahwa hanya sedikit warna hijau (sekitar 25 persen) yang akan tertinggal di pulau ini. Sebuah gambar satelit menggambarkan perubahan Jakarta secara dramatis. Tahun 2010, permukaan air laut diestimasikan sudah makin merambah masuk ke daratan. Pada 2020, sebagian Bandara Soekarno-Hatta sudah mulai tergenangi air laut. Bahkan, pada 2050, permukaan air laut sudah mengancam kawasan Monumen Nasional di pusat Ibu Kota. Pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut yang diakibatkannya adalah ancaman konkret yang tak bisa dihindari. Majalah Time (edisi 1 Oktober 2007) memperlihatkan, lapisan es di Kutub Utara menyusut lebih dari 20 persen dalam 25 tahun terakhir. Pencairan es ini akan terus berlangsung hingga tinggal sekitar 20 persen pada 2040. Saat itu Indonesia diestimasikan kehilangan lebih dari 2.000 pulaunya yang tenggelam. Fakta dan data bisa dibikin makin panjang. Namun, celakanya, sungguh sulit membuat kita tersadar akan ancaman kerusakan lingkungan beserta akibatnya itu. Umumnya kita memang punya kesadaran yang kasipkesadaran yang datang secara terlambat. Bahkan, setelah berbagai pintu perubahan terbuka lebar sejak hampir 10 tahun lalu, kita tetap terlelap dan tak memanfaatkan untuk menaikkan kepedulian dan aksi penyelamatan lingkungan. Akibatnya, sukses demokratisasi secara politik dan prosedural justru secara ironis berbanding terbalik dengan sukses pengelolaan lingkungan. Namun, tak ada kata kasip untuk memperbaiki langkah. Pertobatan nasional Bagaimanapun, kerusakan lingkungan bukanlah buatan alam atau kiriman Tuhan. Kerusakan lingkungan adalah buah tangan kita sendiri. Strategi dan pendekatan pembangunan yang kita kelola pun akhirnya gagal memenuhi tiga kriteria mendasar dalam pengelolaan ekologi. Pertama, kita membiarkan pemanfaatan sumber daya alam terbarukan melebihi laju regenerasinya. Misalnya, hutan kita eksploitasi habis-habisan sambil mengabaikan rehabilitasi dan penghijauan kembali. Kedua, kita membiarkan laju penipisan sumber daya tak terbarukan
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan AXE dan PONDS merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--r
Ini diposting buat siapa ya? Sekali lagi Nggak ada hubungannya dengan si model, kan saya udah bilang berkali-kali. Lagipula dibandingkan honor si model kan lebih gede perusahaannya, dan itupun sebenarnya tidak masalah kalaupun menguntungkan. Yang masalah adalah bagaimana MENCITRAKAN perempuan dalam iklan itu. Dan ini bukan masalah perempuan saja, tapi juga iklan-iklan dari perusahaan lainnya misalnya melecehkan, merusak lingkungan, dan menyakiti binatang. Banyak ikaln-iklan berbobot dan peduli lingkungan sosial seperti GUDANG GARAM, ini untuk versi pria, seolah model pria ini sedang memburu macan dan burung elang dengan senjata apinya (atau panah ya? saya lupa). Tapi di akhiriklan ini ternyata macan dan burung elang bekerjasama dan bersahabat dengan pria tersebut memburu para pemburu binatang yang merusak itu. Tampak sang pria jantan itu duduk bersama sang elang dan macan yang duduk di sebelahnya. Lalu muncul kata-kata PRIA PUNYA SELERA. Sangat positif! Iklan ini nggak usah banyak ngomong, lebih banyak memanfaatkan media visualnya sekaligus punya visi kecintaan pada lingkungan. Saya perhatikan iklan-iklan rokok malah lebih mengandung kepekaan sosial, tapi tetep komersial, gitu loh. Mariana Monday, September 24, 2007, 11:45:53 PM, you wrote: Wah kalo memang gambang silahkan anda buatkan iklan XL tandingan saja yang lebih bermutu dan bisa diterima oleh XL dari pada beri jawaban yang masih abstak dan terkesan bicara tidak menguntungkan perempuan padahal jelas si bintang iklan mendapatkan pekerjaan jadi dia diuntungkan dari pada pekerjaanya diambil laki-laki .Ato anda pake iklan kucing saja biar tidak ada lagi debat antara perempuan dan laki laki yang terkesan bias gender .TQ Roni Febrianto PP SPEE FSPMI Bid Infokom Jl Raya Pondok Gede no 11 Kp Dukuh ,Jakarta Timur
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: MA: Menanti Ajal (Komunikasi Publik)
Kalau tak salah, proses pengangkatan ketua MA di era GD dulu rada alot. Perannya sangat strategis dalam memenangkan operasi justisi antara kekuatan pro dan anti reformasi. Kasus Bulog yang menyangkut bang Akbar bisa diselesaikan dengan cantik, lalu closing menawan dengan mempecundangi Time. Apakah suatu kebetulan bila peristiwa itu berbarengan dengan anugerah WB kepada pencuri nomor satu di jagat itu? Lalu gegeran BPK-MA yang yang tak sudi diaudit, apa pula kaitannya dengan distorsi memori publik? Kayaknya suatu exit strategi yang cantik. Kalau tugas pokok sudah rampung, kemudian dilengserkan, maka yang melengserkan semakin mempesona... DJP --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh Effendi Gazali http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/25/opini/3866392.htm === Tentu tidak semua yang dilakukan Presiden Soeharto selama memerintah dan tidak semua yang dilakukan Mahkamah Agung adalah salah. Namun, keputusan kasasi MA yang memenangkan gugatan pencemaran nama baik mantan Presiden Soeharto terhadap majalah Time jelas menyalahi semua aspek teoretis dan empiris komunikasi publik. Sedikitnya terdapat tujuh aspek ilmu komunikasi yang perlu terus dikaji sehubungan dengan kasus ini. Pertama, dalam hukum komunikasi publik, ratusan pakarmulai dari yang klasik sampai Middleton (2007 update edition)selalu memerhatikan kepentingan publik serta keterlibatan publik. Kedua, kepentingan publiklah alasan yang tak terbantahkan sepanjang zaman, yang membuat pers bisa melakukan laporan investigatif! Memang orang bisa berdebat bahwa kadar kepentingan publik berbeda-beda, sampai-sampai perkara artis kawin cerai dalam infotainment pun diklaim membawa-bawa kepentingan publik! Namun, (ketiga), terhadap suatu obyek: pejabat publik, hampir semua hukum media di berbagai negara membebaskan pers untuk mempersoalkan mereka setiap saat sejauh menyangkut kepentingan publik. Konsekuensinya, semakin tinggi posisi pejabat publik, semakin sering dan semakin banyak media siap melakukan investigasi terhadapnya. Kalau dulu basis ilmunya cuma name makes news, sekarang sudah benar-benar paralel dengan konstruksi realitas bahwa setiap ulah pejabat publik pasti berimplikasi pada kepentingan publik. Bahkan konteksnya pun berkembang sedemikian rupa sehingga seorang pejabat publik yang dianggap melakukan kebohongan dan merugikan publik tidak hanya akan dicecar di negaranya, tetapi juga oleh media pada tataran global! Bangunan reyot Bagaimana memahami perkembangan mutakhir tersebut? Logikanya, karena para pejabat publik (apalagi yang berposisi tinggi) memiliki kekuasaan, kesempatan, dan jaringan politik untuk menutup akses pers serta mampu membangun pencitraan yang manipulatif. Jadi jika pers tidak di- perbolehkan (seakan) menyeruduk ke kiri dan ke kanan untuk mulai investigasi, ti- dak akan pernahlah terbongkar suatu tindakan korupsi atau pembohongan publik. Analogi yang amat sering disodorkan dalam perkuliahan berupa pers yang melihat keanehan dari suatu bangunan yang oleh pemiliknya tak boleh dimasuki wartawan. Dari beberapa sumber, termasuk karyawan yang bekerja di dalam gedung, wartawan mendengar bahwa kondisi bangunan sangat reyot dan sewaktu-waktu bisa roboh. Setelah melakukan studi kawasan dan wawancara dengan pakar walau tetap tidak diberi akses melihat langsung bangunan tersebut ataupun akses wawancara oleh pemiliknya, para wartawan akan segera menulis, Awas bangunan itu berbahaya bagi publik! Dalam hal ini tidak diperlukan bukti bahwa gedung itu harus roboh dulu barulah insan pers bisa mengangkatnya sebagai berita. Dan ketika apa yang ditulis oleh pers pun ternyata tidak terbukti sepenuhnya demikian, sejauh semua tata kerja dan kode etik jurnalistik telah mereka lakukan, akan tetap diyakini bahwa kepentingan publik masih jauh lebih penting di atas potensi kemarahan pemilik bangunan tadi. Keempat, persinggungan hukum media dan komunikasi publik, baik di tingkat teoretis maupun empiris kontemporer, semakin mengkristal menyikapi perkara korupsi dan penyalahgunaan uang negara sebagai perbuatan ternista yang harus selalu ditembus, dikorek-korek, dan dikeroyok oleh insan pers. Berbagai survei terhadap wartawan di aneka negara menunjukkan bahwa mereka beranggapan salah satu panggilan tugas utamanya adalah menjadi pengawas pemerintahan (agar terbebas dari tindakan koruptif dan pembohongan publik). Kelima, dengan dibentuknya hukum- hukum media di hampir semua negara, baik sebagai lex specialis maupun terkait dengan produk hukum lain, semakin didorong suatu upaya mediasi oleh badan pengatur independen. Umumnya perkara dengan pers tidak berlanjut ke pengadilan jika badan pengatur independen di bidang media telah menyatakan bahwa apa yang dilakukan sudah memenuhi tata kerja dan kode etik jurnalistik. Kalaupun si penggugat ngotot ke pengadilan, hakim-hakim umumnya akan
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] PSSI, apa yg kau cari dari Nurdin ?
Sayangnya sewaktu beliau berperkara baru mengundurkan diri dari DPR. Kan sebelum pengangkatan jadi anggota DPR sudah banyak cerita miring mengenai beliau ini. Tapi at least saya menghargai tekad beliau mengundurkan diri dari keanggotaan DPR. Siapa menyusul??? Rakyat punya cukup banyak data. Kita tunggu kesadaran anggota2 lainnya sebelum terlambat. Salam BS Budi Dharma [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya lumayan salut dengan aksi Nurdin yg membuat surat pengunduran diri sebagai anggota DPR, meski sebenarnya lebih kasih ucap selamat kalau dari dulu aja nggak usah ikutan dilantik segala. Ini membuktikan setidaknya lembaga parlemen masih diakui sebagai badan terhormat. Beda dengan kondisi PSSI, buat apa dihormati, wong pengurusnya aja masih bisa âdisetirâ olehnya dari balik terali penjara. PSSI sendiri tidak menganggap dirinya sebagai organisasi yg patut dihormati, sehingga saat ketuanya mendapat label narapidana pun tidak dianggap sebuah aib besar. Mungkin mirip dengan kerbau yang merasa sudah bersih, meski dirinya berada terperosok dalam kubangan lumpur. Apa sich yg kau cari dari PSSI ? Uang, kekuasaan, nama baik, atau sekedar jabatan iseng saja ? Yg juga menjadikan kasus ini begitu ironis, Nugraha Besoes ( yg tak becus ) yg dari saya SD masih âloyalâ menjadi sekjen malah tanpa risi menganggap hal itu tokh tidak mengganggu kelancaran kerja PSSI. Sambil geleng2 kepala, saya jadi bertanya : lalu apa bedanya cara kerja tersebut dengan bandar narkoba yg justru menjadikan penjara sebagai markasnya ? Wah, kalau gitu Nurdin bisa cuap2 pakai handphone, donk ! - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers [Non-text portions of this message have been removed] - Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos more. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Iklan Fast Net - First Media
kalau boleh kasih komentarnya ya harga gak bisa bohong. harganya memang murah tapi jangan-jangan jadi murahan. regards, rudy Ryku [EMAIL PROTECTED] wrote: just share..bbrp mgg yang lalu sy telp cs firstmedia ini, sy tanyakan pemasangan internet ditempat tinggal sy. csnya hanya bilang daerah tempat sy belum bisa masuk, saya penasaran akhirnya membuka situs firstmedia dan mencari coverage areanya..ternyata tempat tinggal saya ada dilist mereka, dan akhirnya saya telp lg csnya dan memberikan step demi step area tempat tinggal saya. dan csnya bilang area rumah bapak bisa dipasang dan tunggu 7 hari kerja akan dihubungi oleh mereka.. setelah 7 hari kerja, saya belum dihubungi oleh mereka . dan akhirnya saya telp balik cs firstmedia untuk konfirmasi, dan ternyata data pemasangan saya tidak ada sama sekali. dan again csnya bilang untuk area tempat tinggal saya belum terpasang..ck..ck..inikah yang dinamakan pelayanan? sy ingat firstmedia ini adalah group dr lippo, dan saya ingat dahulu lipposhop juga sama..mereka hanya bisa menjual dan bikin heboh. memang penjualan mereka meledak2 tetapi setelah meledak mereka tidak bisa melayani costumer dengan baik..bahkan sangat sangat mengecewakan, saya ingat sekali dulu lipposhop menjual susu bayi enfagrow, dan ternyata mereka tidak memiliki stok susunya. padahal uang untuk membeli susu tersebut sudah dibayarkan, disuruh menunggu 3 hari lebih dan ternyata tidak ada juga..apa yang namanya group lippo hanya bisa menjual tanpa melayani..semoga ini menjadi pelajaran.. untuk kabel internet dahulu sy sdh pasang produknya lippo jg dengan nama digital 1, karena dulu belum banyak dan meledak2 spt sekarang. pelayanan mereka bagus, dan saya tertarik memasang kabel internet ini dirumah sy yang lain setelah adanya firstmedia..ternyata memang benar lippogroup hanya bisa menebar dan membuat janji..
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi
See? Apalagi coba kalau bukan melecehkan? Verbal gitu loh... PEnting sekali nih difoto supaya bisa didokumentasi bagaimana iklan itu melanggengkan pelecehan terhadap perempuan. Mariana Monday, September 24, 2007, 11:43:05 AM, you wrote: Hari Sabtu lalu menjelang waktu berbuka puasa, di pertigaan lampu merah daerah Depok, XL malah melakukan aksi lain. Yaitu menyuruh beberapa perempuan menggunakan kaos Rp 1/dtk dan payung berdiri sambil tersenyum. Tidak ada pesan lain selain 'memajang' perempuan dengan Rp 1/dtk!! Qori
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] HUT Ke-197 Bandung
Selamat Ulang Tahun yang ke-197 kota Bandung! Semoga dirimu masih saja Parijs van Java yang jelita, kota kembang yang selalu musim bunga... Apakah masih begitu? Mudah-mudahanlah! Diri ini selalu terkenang betapa sedap nikmatnya oncom, bandrek, bajigur, colenak (peuyeum bakar) dan seribu makanan tepi-tepi jalanmu. Once more, happy birthday Bandung! Dari Tangkuban Prahu (Jayagiri) malam hari, kota Bandung nampaknya bagaikan sejuta kunang-kunang bernyala Salam nostalgia Las. Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Makin Sesaknya Parijs van Java Oleh Dedi Muhtadi http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/25/utama/3866389.htm = Nelengneng gung, geura gede geura jangkung. Geura sakola ka Bandung (Cepat-cepatlah besar dan bersekolahlah di Bandung). Sepenggal nyanyian yang dulu digunakan orangtua Sunda untuk meninabobokan anaknya sekarang mungkin harus ditambahi wanti-wanti bila harus sekolah di Bandung yang saat ini sudah heurin ku tangtung (makin sesak). Kota yang dirancang untuk 0,5 juta jiwa penduduk itu kini sudah berpenghuni hampir 3 juta jiwa. Sebab, kota yang secara resmi dipindahkan Bupati Wiranatakusumah II dari Krapyak di tepi Sungai Citarum ke sekitar pendopo Kota Bandung pada 25 September 1810 itu telah berkembang tidak hanya sebagai kota pendidikan. Pemindahan ini pulalah yang menjadi pijakan HUT Kota Bandung. Sebagai dampak pesatnya perkembangan politik, ekonomi, sosial, dan budaya, tak hanya julukan pujian yang banyak, tetapi juga ejekan terhadap kota ini. Sebut saja julukan Paradise in Exile, Bandung Excelsior, De Bloem van Bersteden, Parijs van Java, Bandung Kota Kembang, Bandung Ibu Kota Asia-Afrika, juga sebutan Bandung Kota Lubang, Bandung Kota FO (factory outlet), dan Bandung Kota Sampah. Kota yang dijuluki Parijs van Java karena kesejukannya itu kini tidak lagi nyaman. Sulit mencari udara segar di tengah kota seperti ini. Napas rasanya semakin sesak, papar Sunjaya (30), seorang calon penumpang bus kota, saat menunggu di Alun-alun Bandung, pertengahan September lalu. Sekarang, hampir semua jalan di Kota Bandung dikepung kepulan asap dari knalpot kendaraan bermotor. Pencemaran udara seperti ini semakin menggila pada siang hari, saat aktivitas warga kota memuncak. Data Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung menyebutkan, pencemaran udara sudah melebihi ambang batas. Di Alun-alun Kota Bandung, misalnya, kadar hidrokarbon (HC) mencapai 1,557 ppm, timbal (Pb) 2,03 Ugr/m3, dan partikel debu yang mengambang di udara (SPM) 152,4 Ugr/m3. Ambang batas untuk HC 0,24 ppm, Pb hanya 2 Ugr/m3, dan SPM 150 Ugr/m3. Ahli polusi udara dari Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Puji Lestari bahkan menyodorkan data yang lebih mengerikan. Berdasarkan penelitiannya pada Agustus 2004, kadar nitrogen (NOx) sempat mencapai 0,12 ppm. Padahal, ambang baku untuk Indonesia hanya 0,05 ppm. Polutan NOx paling banyak dihasilkan sektor transportasi, 51,68 persen. Demikian juga kadar karbon monoksida yang disumbang oleh transportasi. Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Wilayah Kota Besar Bandung Ajun Komisaris Besar Martinus Sitompul menyebutkan, pertambahan kendaraan bermotor di Bandung mencapai 150-200 unit per hari atau 6.000 unit per bulan. Itu baru di Bandung saja. Belum dari daerah sekitar dan Jakarta. Seperti diketahui, setelah dioperasikannya Jalan Tol Cipularang, Bandung yang dikenal sebagai pusat mode dan pusat aneka jajanan itu kini menjadi tujuan utama pelesiran warga Jakarta. Setiap akhir pekan setidaknya 36.000 kendaraan masuk ke Bandung dari Jakarta. Kondisi ini diperparah oleh minimnya ruang terbuka hijau (RTH), yakni hanya 6,7 persen dari total luas kota 16.730 hektar. Bahkan, Ketua Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Mubiar Purwasasmita mengatakan, RTH Kota Bandung hanya 1,5 persen. Padahal, RTH dipercaya mampu menyerap pencemaran udara hingga 40 persen. Untuk menekan polusi, Kepala BPLH Kota Bandung Nana Supriatna berjanji akan memberlakukan uji emisi gas buang dan menata ulang pola penyebaran lalu lintas ke Bandung timur agar tidak terkonsentrasi di Bandung bagian barat. Semau gue Anggota Dewan Pakar DPKLTS, Sobirin, menyatakan, persoalan yang dihadapi Kota Bandung saat ini adalah ketidakpuasan warga kota. Mereka selalu mengeluh, mengkritik, dan menuntut perihal lingkungan kota yang tidak nyaman. Pada zaman Parijs van Java, warga yang masih ratusan ribu jiwa patuh karena tekanan aturan. Sekarang amburadul karena jumlahnya jutaan jiwa yang sikapnya semau gue. Salah satunya adalah terdegradasinya kawasan Bandung Utara (KBU) sebagai kawasan lindung. Tidak kurang dari 11 produk perundangan mencoba mengendalikan pembangunan di KBU, tetapi semuanya dimentahkan oleh pola pembangunan yang lebih mengedepankan kepentingan ekonomi jangka pendek. Kalau wali kota zaman dulu sekaliber B Coops (1920-1921) atau SA Reitsma (1921-1928)
[Forum Pembaca KOMPAS] Program StAR PBB
* Program StAR PBB Kompas - Selasa, 25 September 2007 Data yang dilansir Perserikatan Bangsa Bangsa dan Bank Dunia, mengenai aset negara yang diduga dicuri melalui penggelapan pajak dan suap pada masa pemerintahan Soeharto, tidak dapat langsung ditindaklanjuti. Bank Dunia dan PBB tak memiliki wewenang melakukan investigasi, menyelidiki, menyidik, maupun menyita. Demikian dikemukakan Jaksa Agung Hendarman Supandji dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Senin (24/9), menjawab pertanyaan anggota Komisi III tentang Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative yang ditawarkan PBB dan Bank Dunia. Dalam daftar StAR Initiative, Soeharto menempati posisi pertama dalam mengorupsi aset negara, senilai 15 miliar-35 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Menurut Hendarman, ketiadaan kewenangan PBB dan Bank Dunia untuk melakukan investigasi dapat diatasi melalui kerja sama dengan badan dan negara dalam menelusuri dugaan korupsi dalam penggelapan pajak dan suap ini. Indonesia ditawari, apakah ingin masuk dalam tatanan global penelusuran aset ini. Menteri Luar Negeri akan mengajukan request untuk masuk dalam StAR, kata dia. Seusai rapat kerja, Hendarman menjelaskan, data yang diterima Kejaksaan Agung dari Bank Dunia berupa matrik yang menyebutkan aset negara yang diduga dikorupsi sejumlah mantan pemimpin negara. Kejaksaan juga memiliki data, tetapi berbeda dengan data dari Bank Dunia. Data yang kami dapat jumlahnya lebih kecil. Soal tujuh yayasan. Belum ada bukti yang signifikan, kata Hendarman. Di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, seorang pengacara Soeharto, Juan Felix Tampubolon, mengatakan, data yang dilansir PBB dan Bank Dunia bukan hal baru. Isinya sama dengan yang dilansir beberapa tahun lalu. Hal itu tidak benar. Pak Harto tidak pernah punya uang di mana pun. Tujuh tahun lalu bahkan sudah menyerahkan surat kuasa kepada pemerintah untuk melacak aset Beliau. Pemerintah ke Austria dan Swiss, tetapi tidak menemukan uang itu, katanya. Hendarman menyatakan pula, pada November 2007 ada konvensi internasional jaksa agung. Pertemuan itu untuk menindaklanjuti StAR Initiative. Pada acara itu akan dibahas tentang penelusuran aset, sekaligus penandatanganan hubungan kerja sama timbal balik dengan Hongkong. Gugatan intervensi Secara terpisah, sidang perkara gugatan Negara (Pemerintah Indonesia) terhadap Soeharto dan Yayasan Beasiswa Supersemar di PN Jaksel, Senin, memasuki pokok perkara, setelah penggugat dan tergugat gagal mencapai perdamaian dalam mediasi. Sidang dipimpin majelis hakim yang diketuai Wahjono. Dalam sidang, dibacakan juga gugatan intervensi dari M Yuntri, Munir Fuadi, dan Cyprus A Talali yang mengaku mewakili Keluarga Mahasiswa dan Alumnis Penerima Beasiswa Supersemar. Mereka meminta apa pun putusan pengadilan tak merugikan pemohon intervensi. (idr)
[Forum Pembaca KOMPAS] Diskusi Novel Snow Karya Orhan Pamuk
Salam Silahkan hadir dalam Diskusi Ramadan Perpustakaan Freedom II Tentang novel Snow karya Orhan Pamuk, Novelist asal Turki yang mendapat penghargaan Nobel Sastra tahun 2006. Novel ini menceritakan tentang benturan identitas, keyakinan antara Islam dan Barat. Dengan setting sosio politik negara Turki yang sekuler dengan mayoritas Islam, dialog, perdebatan dan gugatan tentang tema Islam yang ditulis novel ini sangat menantang. Karya ini akan diulas oleh Ayu Utami (sastrawan, penulis novel Saman) dan Ihsan Ali Fauzi (Direktur Program Yayasan Paramadina). Hari : Rabu, 26 September 2007 Jam : 18.00 (didahului buka puasa) Tempat: Freedom Institute Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta Telpon 31909226 Untuk bahan diskusi silakan download di http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=indexid=296 = http://caping.wordpress.com/?s=pamuksearchbutton=go%21 Pamuk Ketika Orhan belum berumur 10 tahun, ia membayangkan Tuhan sebagai seorang perempuan tua bertudung putih. Tiap kali bayangan itu muncul di depanku, aku rasakan kehadiran yang kuat, luhur dan sublim, tapi anehnya aku tak takut-takut amat, tutur Orhan Pamuk dalam Istanbul (versi Inggrisnya terbit pada tahun 2005). Seingatku, aku tak pernah meminta tolong Dia dan petunjuk-Nya. Aku sadar Ia tak pernah tertarik kepada orang macam diriku. Ia hanya peduli kepada mereka yang miskin. Hidup novelis Turki ini memang jauh dari mereka yang miskin. Sampai sekarang, dalam usia 54, ia tinggal di lantai ke-4 bangunan lima tingkat yang dulu seluruhnya ditempati keluarga besar Pamuk dan diatur seorang nenek gemuk dari tempat tidur. Dari jendela kamar itu akan tampak Masjid Hagia Sophia, Laut Marmara, Selat Bosphorus, Istana Topkapihiasan termasyhur tamasya Istanbul. Si kaya yang aman yang tak menganggap penting Tuhanitulah yang tergambar dari kenangan Pamuk tentang hidupnya di kota tua yang melankolis itu. Malah mungkin ada sikap yang lebih radikal, jika novel Beyaz Kale (versi Inggris: The White Castle) kita anggap mengandung anasir otobiografis si pengarang. Kakek si Faruk, sejarawan pemabuk dalam novel ini, tak percaya kepada Tuhan tapi kepada Pencerahan Eropa. Ia ingin membawa rasionalisme ke Turki dan menulis 48 jilid ensiklopedia. Kakek Si Orhan sendiri gemar menyanyikan lagu-lagu atheis. Orhan sadar, cinta Tuhan menjangkau siapa saja di rumah itu. Tapi ia juga tahu: orang macam kami cukup beruntung tak membutuhkannya. Bagi si kecil ini, Tuhan ada buat menolong mereka yang kesakitan, menawarkan rasa senang kepada mereka yang tak punya uang untuk mendidik anak, membantu para pengemis yang tak henti-hentinya menyebut nama-Nya. Kesalehan dan kemiskinan, kelas atas dan kemungkaranpola ini, yang dalam variasi berbeda juga pernah tampak di Indonesia, (dengan lapisan aristokrat yang dekat dengan Belanda dan orang kebanyakan yang mendapatkan kekuatan dari Islam)dihadirkan Pamuk dengan sedikit sayu, sedikit cemooh, tapi penuh empati. Dalam Istanbul ada Esma Hanim, misalnya, si batur yang tiap waktu senggang akan cepat-cepat ke biliknya untuk menggelar sajadah dan bersembahyang. Tiap kali ia merasa bahagia, sedih, takut, atau marah, ia akan teringat Tuhan, tulis Pamuk tentang pelayan pada masa kecilnya itu. Tiap kali ia membuka atau menutup pintu , ia akan menyebut nama-Nya dan kemudian membisikkan beberapa kata lain, lirih-lirih. Umumnya keluarga Pamukyang tak pernah berpuasa pada bulan Ramadan tapi menyiapkan berbuka dengan gairahmenerima sikap itu dengan nyaman. Bahkan bisa dikatakan, kami merasa lega orang-orang miskin itu bergantung pada kekuatan lain yang membantu mereka menanggungkan beban. Tentu saja ada rasa waswas, kalau-kalau orang miskin itu bisa menggunakan hubungan khusus mereka dengan Tuhan untuk menghadapi kami. Hubungan khusus itulah yang memang kemudian dipakai mereka yang melarat dalam Kar, (versi Inggrisnya, Snow, terbit pada tahun 2005), novel tentang seorang penyair yang datang ke sebuah kota miskin di perbatasan. Di kota itu mereka yang merasa terhina oleh dunia modern, oleh Eropa, memperkuat diri dalam Islam dan dengan amarah. Tapi bagaimana akhirnya tak jelas. Mereka tak hanya dituduh anti-Turki, tapi juga anti-masa depanmasa depan yang digariskan Kemal Attaturk: Turki yang modern dan sekuler. Dalam arti tertentu, karya Pamuk adalah gema Turki dan benturan sekuler-dan-Islam-nyamirip dengan yang di Indonesia berbentuk pergulatan Timur-Barat. Tapi novel-novel Pamuk jauh lebih dalam dan lebih tak terduga-duga ketimbang karya para penulis dari jenis yang di sini diwakili Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Layar Terkembangyang sejak tahun 1920-an tak putus dirundung ketegangan orang Timur yang harus memilih, atau menampik, yang modern. Pamuk merasakan ketegangan macam itu, tapi ia sen-diri tak ikut tegang. Ia pernah mengatakan, di dunia tak ada orang yang menganggap diri sepenuhnya Timur.
[Forum Pembaca KOMPAS] Burn Out = Gosong Jiwa
Menjelang Hari Raya Lebaran ini banyak orang yang merasa Burn Out, alias gersang semangat atau gosong jiwa. Bagaimana tidak capek, kita kerja siang malam dimana boro-boro uang lemburnya dibayar, dihargaipun tidak. Harga kebutuhan barang pokok semakin meningkat, hari lebaran pun sudah berada diambang pintu, tetapi tidak ada penghasilan tambahan yang bisa diharapkan. Sedang tagihan datang bertubi-tubi. Pasangan hidup dirumahpun bisanya hanya ngomel melulu, tanpa bisa dan mau mengerti perasaan maupun keadaan yang sedang saya hadapi. Jadi wajarlah kalau saya merasa seakan-akan kepala ini mau pecah ! Kata Burn Out itu sendiri diserap dari bahasa gaul Inggris yang bisa diartikan kelelahan fisik dan emosional. Kata tersebut pertama kalinya diungkapkan oleh seorang psikonanalis Jerman Herber Freudenberger pada tahun 1974. Burn Out itu seperti juga api yang mulai meredup karena kehabisan bahan bakar. Hal ini bisa terjadi juga dengan manusia, dimana kita merasa seakan-akan tidak memiliki gairah maupun semangat hidup lagi. Rasanya tenaga maupun pikiran ini jadi kosong dan hampa. Hal ini terjadi karena bukan hanya sekedar disebabkan oleh kelelahan fisik saja (physical exhaustion), tetapi juga oleh kelelahan emosional (emotional exhaustion), maupun kelelahan mental (mental exhaustion). Hal ini membuat orang jadi capek mikir, merasa jenuh, apatis, cuek dan masa bodo. Gejala Burn Out lainnya ialah dimana kita merasa gagal, seakan-akan semua perjuangan kita itu sia-sia saja dan tidak ada artinya. Kita merasa diperlakukan tidak adil dan juga tidak dihargai. Hal inilah yang membuat diri kita menjadi kecewa berat dan stress dan kehilangan kepercayaan maupun harga diri. Burn Out bukan hanya bisa terjadi di perusahaan saja, tetapi juga dilingkungan keluarga. Dimana sudah tidak ada rasa kasih lagi antara satu dengan yang lain. Rasa hubungan yang pada awalnya berkobar menyala-nyala begitu besar; akhirnya menjadi redup terbakar habis seperti juga lilin. Hal ini pada umumnya terjadi karena adanya kejenuhan dalam perkawinan, sehingga tidak ada komunikasi lagi antara satu dengan yang lain. Maklum segala jerih payah, pengorbanan yang diberikan itu boro-boro dihargai, waktu saja sudah tidak bisa/mau ia berikan lagi. Berdasarkan penelitian dari Christine Maslach dan Michael P. Leister dalam bukunya: The Truth About Burnout. Orang yang sedang mengalami Burn Out, pada umumnya ingin menyendiri, dan tidak ingin banyak bicara. Mereka ingin mencari ketenangan. Mereka tidak membutuhkan segala macam nasehat, sebab nasehat maupun usulan-usulan apapun yang diberikan; bisa disalah artiken sebagai kritikan. Masalahnya orang yang sedang mengalami Burn Out itu sangat sensitive sehingga mudah sekali tersinggung. Berikanlah mereka waktu untuk menenangkan diri, dan jangan sekali- sekali memaksakan mereka untuk melakukan apapun juga misalnya kapan mau kerja lagi? ataupun mengajak mereka ke tempat-tempat Dugem seperti bioskop, Disco dsb-nya. Sama seperti juga HP yang kehabisan batterie, untuk ini HP tsb butuh waktu untuk di charge lagi. Begitu juga dengan manusia yang mengalami Burn Out, mereka butuh waktu agar dapat memulihkan kembali semangat maupun gairah hidup mereka. Sedangkan cara lainnya ialah dengan melakukan senam Tai Chi, sebab senam Tai Chi itu bukan hanya untuk kebugaran jasmani saja, tetapi juga rohani. Tai Chi merupakan meditasi gerak yang menyadi penyeimbangan atas meditasi duduk. Mang Ucup Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kebrutalan FPI
Terima kasih Pak atas penjelasannya. Sekarang saya baru paham bahwa Bapak bukannya mau mendukung tindakan FPI. Salam. --- walsuparmo [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada orang lain yang menulis seperti ini: Ini peledakan emosie dapat kita lihat diseluruh dunia. FPI bukan sesuatu yg istimewa utk Indonesia. Jikala;lau kalian perhatikan keributan2 pemuda2 di London, Paris atau lain2 tempat didunia incl. TianAnMen atau sekarang di Birma atau Myanmar atau diPakistan --- keributan ini berdasarkan frustatie [putus asa] dari pemuda2 yg mungkin oleh keadaan sekelilingnya tidak dapat mencapai posisi yg mereka idam2kan. Mereka didalam perasaan menentang terhadap masa umum dikeliling mereka sering mulai merusak. Ini perkembangan sociology sulit dikendalikan jikalau pemerintah passive menghadapi pemuda2 unemployed semacem ini. Tetapi sering juga pada umumnya tindakan2 yg diambil pemerintahpun tidak sesuai atau membantu memperbaiki environment dari pemuda2 ini. Kekerasan bukan sesuatu yg membantu tetapi sesuatu yg membikin mereka membatu. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari sekian banyak rekan-rekan anggota milis yang menanggapi masalah ini sepertinya hanya Pak Walsuparmo yang mendukung tindakan FPI. Saya agak heran juga mengikuti jalan pikiran Bapak. Salam. --- walsuparmo [EMAIL PROTECTED] wrote: To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with blessings.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-Putra
Yang dilupakan dan tidak dilakukan adalah pemberlakuan konsep rumah 1-3-6 akibatnya para pekerja tinggal di Selatannya, Baratnya, Timurnya sedikit yg diutaranya Jakarta.mereka perlu sarana angkutan masal karena bisanya ya tinggal didaerah itu, apa ada rumah sederhana yg dibangun ditengah2 Menteng atau Pondok Indah Coba perhatikan pula di segitiga emas.kantor2 mentereng, saat makan siang maka ada yg makan di Casablanca tetapi jauh lebih banyak yg makan di Kasa Belakangsampai suatu saat kalau dianggap merusak pemandangan atau menganggu kenyamanan yg punya duit keperluan mereka ataupun sarananya bisa dihilangkan, atau dibungkus Demikian pula jalanan untuk busway, syukur2 juga segera menyusul subwaykalau uangnya adabisa saja subway akan melalui Pondok Indah...kalau ini yg terjadi apakah Warga Pondok Indah juga akan protes??? Di Jakarta Timur Busway relatif lancar, karena jalurnya tidak diserobottapi diWarung Buncit??? dan di tempat lain??? Tahulah... Salam Kukuh Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Putra, Kenapa tidak dibangun di Jl. Fatmawati (yang sudah ambur adul!) saja? Ataupun di Jl. Pangeran Antasari?! Apakah karena dikedua jalan tersebut tidak ada Mal-mal nya ya? Dan juga di-ujung kedua jalan tersebut tidak ada Giant dan Care-four???!! Helet me think...maybe people think we are stupid! Kan kedua jalan-jalan tersebut dibiayai oleh Pemprov DKI? Dan ditengah jalan dari kedua jalan tersebut tidak ditanami pohon-pohon yang rindang? Kenapa tidak sekalian dirusak saja, ya?? Mana sering banjir lagi, kan jika ada Bus-way lebih menolong masyarakat disekitar Fatmawati dan P. Antasari? Agar bisa kekantor dengan mudah jika banjir datang? Gimana menurut anda? Mengapa harus merusak jalan yang rapi dan rindang Di P.Indah?? Dan yang pembiayaan penanaman pohon-pohon nya dibiayai oleh masyarakat dilingkungan P. Indah sendiri?? Alasan anda mengatakan bahwa sekarang disekitar P. Indah makin macet, karena ongkos toll sudah dinaik-kan, jadi para pengendara mobil tidak mau lewat toll lagi. Menjadikan jalan-jalan di P. Indah dipakai numpang lewat oleh para pengendara mobil yang datang dari daerah Pamulang dan Pondok Cabe area. Apa karena mau membangun bus-way di P. Indah maka toll dinaik-kan? Untuk justification mereka? Supaya ada alsan, gitu loch! Merusak, menghancurkan sesuatu yang indah dan aesthetics mungkin sudah menjadi hobby yang menyenangkan bagi Pemprov DKI?? Sungguh sayang.. Yuli Putra [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote: Kapan Pemprov DKI akan belajar untuk berdiskusi dengan tindakan-tindakan yang akan mereka lakukan dalam hal pembangunan Bus-way atau Mono-rail, yang mana dalam hal itu menyangkut banyak para warga yang tinggal didaerah dimana pembangunan tersebut akan dilaksanakan? Kapanakah Pemprov DKI menyumbangkan uang untuk penanaman pohon-pohon di Pondok Indah? Kapankan Pemrov DKI juga mengeluarkan uang untuk membuat side-walks yang teratur rapi, untuk para pejalan kaki biar nyaman jika berjalan dijalan raya di area di P. Indah? :: Bu, jika diperhatikan koridor 1 pedestriannya juga dipercantik dan diperlebar. Di koridor 7 misalnya di Jl. Matraman Raya trotoarnya juga diperlebar dan dipercantik. Di koridor2 lain juga begitu. Jadi bukan berarti Pemprop tidak ngapa2in, pemprop sudah berbuat sesuatu walau memang masih belum sempurna. Jika pembangunan kita serahkan ke Pemprov DKI, maka tidak akan ada side-walks di P. Indah dari mula-mula daerah tersebut dibangun. Tidak ada pohon-pohon dan rumput-rumput yang hijau didekat trotoir. Tidak ada system saluran air yang benar, sehingga kami tidak sering terlanda banjir. Yang akan terjadi malah ambur-adul. :: Loh sekarang saja tidak ada sidewalks di PI. Karena warga PI bermobil semua. Justru dengan proyek busway, syarat yang harus dipenuhi untuk mendukung angkutan ini adalah sidewalks yang memadai. Itu sudah dibuktikan di koridor 1 dan koridor lainnya, dimana trotoar sepanjang koridor busway diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya, walaupun belum seluruhnya selesai tapi ada arahnya kesitu. Saya rasakan kadang-kadang Pemprov DKI ini kok seperti lakunya Hitler, menjalankan semua yang mereka pikir benar untuk diri mereka sendiri, tetapi bukan untuk lingkungan, atau kepentingan masyarakat setempat dimana pembangunan akan dilakukan. Merusak adalah hal yang amat mudah, tetapi membangun dengan aturan-aturan yang benar, itu memerlukan pemikiran yang genius dan cukup mahal. :: Kadang2 masyarakatnya juga susah diajak bernalar sih. Memangnya tanpa busway, apa menjamin lingkungan PI tidak rusak? Saya melakukan riset kecil2an. Tahun 2000, waktu tempuh perjalanan dari perempatan Carrefour (Lebak Bulus) hingga perempatan PIM rata2 memakan waktu 10-15 menit. Tahun 2007, rata2 waktu tempuhnya meningkat menjadi 20-40 menit. Setiap tahun waktu tempuhnya bertambah.Ini tanpa busway lho.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Car Free Day Setengah Hati
CAR FREE DAY ini mesti lebih sering dilakukan. BIla perlu sebulan sekali ada hari tanpa mobil seperti ini. Kalau yang gak mau berjejal-jejal di jalur lambat, ya jangan bawa mobil pada hari itu. Jadi, orang diajak untuk mulai mau mikir sarana transportasi alternatif, supaya nggak mikirnya cuma mobil pribadinya doang. Bila perlu, dibandingkan tingkat emisi di sepanjang Thamrin-Sudirman pada waktu CAR FREE DAY dan di hari biasa. Kan akan langsung keliatan? manneke B. Dwiagus Stepantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: berkali-kali lipat daripada biasanya? aneh . ngukur penambahan polusi itu diliat dari emisinya,.. emang kalau macetnya bertambah, jadi bertambah emisinya? yang jelas beberapa yang tadinya naik kendaraan bermotor, bisa jadi akan naik kendaraan umum, busway atau naik sepeda,... artinya jadi berkurang sedikit pengendara kendaraan bermotor, jadi berkurang keluaran emisi,... jadi berkurang polusi,... Maju terus CAR FREE DAY,. B. Dwiagus Stepantoro Jakarta, INDONESIA http://bdwiagus.blogspot.com Just be open,... who knows lightning will strike!!
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Car Free Day Setengah Hati
Yang saya bingung dari perhitungan excellencian adalah kok bilang polusinya malah jadi nambah berlipat2? Nih mari kita gunakan logika berpikir yang tidak perlu excellent. Misalkan hari Sabtu minggu lalu tanpa Car Free Day jumlah mobilnya 10.000 ribu yang lalu lalang di Jakarta, didapat besaran kadar polusinya sekian, taruhlah jika diberi angka, besarnya jadi 100. Lalu hari Sabtu minggu depannya ada Car Free Day dan jumlah mobilnya yang lalu lalang di Jakarta sama, 10.000 ribu lalu lalang, lah kadarnya apa jadi berlipat2? Apa bisa kadarnya menjadi 500? Logikanya kan jumlah kendaraan yang berlalu lalang adalah sama atau kalapun beda, tidak akan berbeda secara signifikan. Kecuali jika presiden memerintahkan hari Sabtu itu adalah HARI WAJIB KERJA, jadi kantor tidak libur. Nah ini baru masuk akal kalau tiba2 kadar polusinya nambah. Hari bebas kendaraan sama sepertinya hari tanpa tv. Yaitu hanya ingin mengajak orang mengurangi dampak buruk pemakaian kendaraan, sama seperti seperti mengurangi dampak buruk TV terhadap anak. Hari tanpa TV itu ada lho... p --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, B. Dwiagus Stepantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: berkali-kali lipat daripada biasanya? aneh . ngukur penambahan polusi itu diliat dari emisinya,.. emang kalau macetnya bertambah, jadi bertambah emisinya? yang jelas beberapa yang tadinya naik kendaraan bermotor, bisa jadi akan naik kendaraan umum, busway atau naik sepeda,... artinya jadi berkurang sedikit pengendara kendaraan bermotor, jadi berkurang keluaran emisi,... jadi berkurang polusi,... Maju terus CAR FREE DAY,. B. Dwiagus Stepantoro Jakarta, INDONESIA http://bdwiagus.blogspot.com Just be open,... who knows lightning will strike!!
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Nah ini dia pencuri no 1 dunia
Pak Rudy diterjemahkan aja... biar semualebih mudah ngerti. dan sadar..:) Seorang teman sy suka mengutip kata bijak itu.. orang jahat/setan menang karena orang baik tidak mau berbuat apa apa/diam aja. Terkadang aku juga putus asa... tapi kalo dengar kalimat itu lalu semangat lagi.., dalam kasus saya setannya adalah neo lib.. otherwise... si jahat akan menang. Salam perjuangan .. Hnaiwar At 05:30 PM 24-09-07, you wrote: Rekan Djauhari, barangkali 2 kalimat menarik ini bisa dikaji, dan menjadi jawaban atas kebingungan anda. the only thing necessary for the triumph of evil is for good men do nothing (Edmund Burke) and unconcern of the attack, is the hope of devil from the human (Edward Becker) salam rudy th
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Car Free Day Setengah Hati
Justru kalau macet itu kan berhenti/melambat, pak? Kalau kendaraan yg berhenti/melambat dan jumlahnya banyak, ya pastinya polusi di lokasi macet tersebut akan meningkat. Ditambah lagi kalau kendaraan berhenti/lambat itu, pembakaran lebih tidak sempurna, sehingga emisinya lebih berbahaya dibandingkan kendaraan yg melaju cepat. Car Free Day tidak salah, malah sebetulnya ide brilian. Asalkan diterapkan dengan pertimbangan ilmu pengetahuan, bukan cuma cari popularitas. Tapi kalau implementasinya hantam kromo (baca: *nggak dipikir*), malah hasilnya tidak optimal. Jadi sebelum menggagas ide seperti car free day ini, coba deh, dilihat dulu, layak atau tidak. Jangan karena cuma ingin populer, tapi tidak memperhatikan side effect nya. Konyolnya lagi, si penggagas malah melenggang dengan kendaraan dgn kawalan pula. Ini srimulat atau apa? Mungkin sudah saatnya orang2 pemda itu sebelum menjabat, perlu uji simulasi dulu ya? Seperti pilot yang pakai ujian flight simulator, nah, dalam hal ini, calon2 pejabat itu perlu diuji menggunakan permainan SIMCITYhttp://www.simcity.com. Kalau dia lulus, baru deh bisa menjabat. Biar para calon pejabat itu tahu, ngatur kota itu gak gampang. Salam, Dewono On 9/25/07, B. Dwiagus Stepantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: berkali-kali lipat daripada biasanya? aneh . ngukur penambahan polusi itu diliat dari emisinya,.. emang kalau macetnya bertambah, jadi bertambah emisinya? yang jelas beberapa yang tadinya naik kendaraan bermotor, bisa jadi akan naik kendaraan umum, busway atau naik sepeda,... artinya jadi berkurang sedikit pengendara kendaraan bermotor, jadi berkurang keluaran emisi,... jadi berkurang polusi,... Maju terus CAR FREE DAY,. B. Dwiagus Stepantoro Jakarta, INDONESIA http://bdwiagus.blogspot.com Just be open,... who knows lightning will strike!! [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] MAHASISWA KEOK DI TANGAN HAKIM OVERGIZI
Surabaya, 25 September 2007 MAHASISWA KEOK DI TANGAN HAKIM OVERGIZI Selasa, 25/9/2007, tiga mahasiswa ITS (Yuli, Tomy dan Benny) yang menggugat rektornya diputus 'keok' oleh hakim PTUN Surabaya dalam perkara No. 57/G.TUN/2007/PTUN. Sby. Gugatan mahasiswa dinyatakan 'TIDAK DITERIMA', (beda artinya dengan DITOLAK). Pertimbangan hakim antara lain: Menurut Peraturan ITS tentang Tata Kehidupan Kampus (yang berlaku bagi mahasiswa, yaitu SK Rektor ITS No. 3709/KO3/KM/2007) ditentukan adanya 'upaya administratif', yaitu: apabila Rektor ITS mengeluarkan keputusan pemberian sanksi kepada mahasiswa maka mahasiswa diberikan kesempatan untuk 'mengajukan permohonan KERINGANAN' dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari sejak keputusan itu dikeluarkan. Menurut hakim, surat keberatan mahasiswa yang diajukan kepada Rektor ITS tertanggal 25 Mei 2007 dianggap permohonan keringanan tersebut. Tapi Peraturan ITS tersebut memberikan waktu 14 hari kepada rektor ITS untuk memberi jawaban. Hakim menganggap gugatan mahasiswa ITS tanggal 6 Juni 2007 adalah BELUM WAKTUNYA alias prematur. Dasarnya: pasal 48 UU No. 5/1986 tentang PTUN jo. UU No. 9/2004. Jadi, hakim tidak sampai pada penilaian alat bukti. Wah, kami dianggap kebelet dong? Tanggapan kami: Hakim PTUN Surabaya dalam kasus itu 'KEBANYAKAN GIZI' alias overgizi sehingga kecerdasan dan ilmunya tertidur. Mengapa? - Yang diatur dalam Peraturan ITS itu bukan aturan 'upaya adminsitratif' tapi upaya 'permintaan keringanan sanksi'. Logikanya sederhana: Kalau mahasiswa ITS meminta keringanan sanksi kepada Rektor ITS maka sama halnya MENGAKUI SALAH. Kalau mengaku salah maka tidak ada alasan untuk menggugat. Seumpama mahasiswa ITS meminta keringanan sanksi tapi ditolak atau diberikan keringanan sanksi tapi mahasiswa tetap tidak setuju, lalu mahasiswa menggugat Rektor ITS, maka Rektor ITS atau hakim akan menjawab: âKamu kan mengakui kesalahanmu dengan surat permintaan keringanan sanksi itu kok menggugat? Salah kok menggugat? Padahal ada 14 jenis tuduhan Rektor ITS dalam SK-nya kepada tiga mahasiswa itu dan itu berlebihan. - Pasal 43 UU PTUN tersebut dijabarkan pelaksanaannya dalam Surat Edaran Mahkamah Agung No. MA/Kumdil/213/VII/K/1991, tanggal 9 Juli 1991 dalam butir IV yang menjelaskan upaya administratif ada dua jenis, yaitu: pengajuan surat keberatan dan pengajuan surat banding administratif. Di Peraturan ITS tidak mengatur upaya adminsitratif dengan upaya keberatan atau banding administratif. Yang ada adalah 'hak meminta keringanan sanksi'. Maka surat keberatan yang kami ajukan kepada ITS bukanlah sebagai bentuk upaya adminsitrasi sebab Peraturan ITS tidak mengatur soal upaya administrasi. - Kalau seumpama aturan tentang hak meminta keringanan sanksi dalam Peraturan ITS itu dianggap sebagai prosedur upaya administratif, dalam surat keberatan kami tanggal 25 Mei 2007 kepada Rektor ITS telah memberi batas waktu 1 (satu) minggu kepada Rektor ITS untuk menjawabdan jika tidak dijawab maka dianggap menolak. Nyatanya Rektor ITS tidak menjawab. Kami sepakat dengan para mahsiswa ITS itu bahwa gugatan ini tidak mempersoalkan menang-kalah, tapi yang penting kami bisa mengungkap di muka pengadilan bagaimana OTORITARIANISME ITS yang menjadi kebiasaan. Prof. Taslim Ersam menerangkan di muka sidang bahwa beliau DISODORI BARANG JADI oleh Pembantu Rektor III ITS saat itu Prof Achmad Jaziedie. Prof. Achmad Jazidie pun di muka pengadilan MATI KUTU, tak dapat menjelaskan dasar wewenangnya untuk menyusun prosedur dan skenario skrosing kepada tiga mahasiswa ITS. Beliau mengatakan, âItu berdasarkan kebiasaan.â Makanya hakim PTUN tidak sampai mengarah ke pertimbangan alat bukti sebab akan MEMPERMALUKAN ITS, setelah sebelumnya dipermalukan dalam sidang-sidang pemeriksaan saksi. Ini sebuah bukti tambahan, demokrasi kita masih gelap. Dunia pendidikan kita gelap. Wilayah hukum juga gelap. Orang mencari keadilan dengan cara meraba-raba, tak jelas hitam-putihnya. Negara tanpa kepastian sehingga korban akan terus berjatuhan. Perjuangan tak akan terhenti karena melihat konspirasi yang semakin meluas antara korporasi-kampus-pengadilan. Semua berubah menjadi tunduk kepada korporasi. Negara ada dalam tirani kekuasaan korporasi yang tampaknya akan sulit dirobohkan dan akan makan waktu yang panjang. Kepada rekan-rekan mahasiswa ITS dan yang bersolidaritas, mari kita teruskan perjalanan panjang ini. Johan Galtung berkata, dalam negara otoriter yang tertindas adalah kaum elit, dalam negara demokrasi yang tertindas adalah kelas bawah. Tapi saya berkata, dalam negara Indonesia yang tertindas adalah siapapun yang menghalangi gerak korporasi, tak peduli kelasnya. Lawan! Jika ingin ada kedaulatan. Atau berhenti, jadilah penonton atas otoritarianisme yang berselubung demokrasi palsu itu! Subagyo Aliansi Pembela Rakyat (APR) 081615461567 Send instant messages to your
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Lulusan Fak TEHNIK jaman dulu (Akbar Tanjung) disamakan dengan S2?--KM
Pak Manneke, sekolah kedokteran (at least dulu sebelum ada sistem SKS dan Strata-strataan. Sekarang saya gak tahu) berlangsung 6 tahun. Empat tahun pertama untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran yang gelar resminya Doktorandus Medikus (Drs. Med). Sesudah itu dilanjutkan dengan intensive internship di klinik (yang secara tidak resmi disebut dokter muda) selama dua tahun. Lulus dari fase ini baru boleh memakai gelar dokter (arts, kalau Belanda, MD kalau Amerika). Dalam ijasah Sarjana Kedokteran (setelah fase 4 tahun), secara jelas disebutkan berhak memakai gelar Drs. Med, dan dibolehkan membuat desertasi (untuk meraih gelar Doktor, yang di banyak negara disebut juga Ph.D). Jadi tidak seperti sekarang yang menganggap lulusan dokter (MD) barulah S1 dan untuk meraih gelar Doktor harus melalui pendidikan S2 dan S3. Seharusnya setelah meraih Drs. med (atau S.Ked) disetarakan dengan S1, sedangkan pendidikan untuk meraih gelar dokter (MD) adalah pendidikan profesi. Artinya setelah S.Ked ia boleh langsung ambil S2 dan seterusnya S3. Tidak usah menunggu lulus dokter (MD). Saya contohkan Prof. Bintari Rukmono, ahli parasitologi, meraih gelar Doktor (Ph.D)nya setelah ia lulus menjadi Drs. Med tetapi belum selesai dalam jenjang meraih gelar dokter (MD). Kalau disetarakan dengan sekarang, Drs. med itu jsama dengan enjang S1, jaman dulu bisa langsung ambil S3. Dengan ada sistem Strata, maka sekarang sulit bagi seorang dokter (MD) bisa meraih gelar Doktor (Ph.D) tanpa harus ikut S2 dulu. Pendidikan spesialisasi yang di negara lain disebut sebagai residensi, di Indonesia, entah berdasar keputusan mana, disamakan dengan S2. Lha ini makin membingungkan. Lalu yang sudah spesialis (klinik) meneruskan studi untuk subspesialisasi (misalnya dokter bedah lalu mendalami bedah digestif), apakah sama dengan S2,5? Salam KM ---Original Message--- From: manneke budiman Date: 25/09/2007 20:51:55 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Lulusan Fak TEHNIK jaman dulu (Akbar Tanjung) disamakan dengan S2?--KM Kalo saya tak salah ngerti, Doctorandus itu artinya adalah calon Doktor, jadi belum sepenuhnya Doktor. Mungkin kalo sekarang, dia disebut sebagai PhD candidate kali, ya? Tapi kalo Drs-nya sepanjang masa, ya seumur hidup akan jadi calon melulu dan tak kunjung nyampe ke Doktor :)) manneke
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Mari Kita Dukung Busway dan Transportasi Populis Lainnya
Benar Bung Anton, mengenai industri otomotif yang Anda singgung kita memang sungguh jauh tertinggal. Kalau Jepang dan negara Eropa lainnya sudah memenuhi standar Polusi Euro-4 di industri otomotif Indonesia baru Euro-2 itu pun belum semua memenuhinya masih diberi kesempatan untuk menghabiskan stock rakitan yang sudah sempat masuk inventory hingga tahun berapa ngak jelas (pokoknya hingga habis terjual). Saya kira peraturan ketat untuk kepemilikan mobil harus segera ditetapkan. Misalnya kalau si Singapura yang tidak punya garasi ngak boleh punya mobil. Sementara kita di sepanjang gang penuh dengan parkir mobil setiap malam. Tetapi sebaliknya, kalau mau mengajak masyarakat naik bus, selain harus nyaman juga tarifnya. Ini yang harus ditanggung oleh pemerintah agar subsidi BBM dapat diturunkan karena berkurangnya pemakaian BBM oleh mobil pribadi, dan upaya menurunkan polusi. Saya pernah membaca sebuah artikel yang menyatakan Jerman tidak mau menswastakan public transportation-nya karena dua hal : menekan penggunaan BBM dan menekan polusi. Mereka khawatir kalau diswastakan (ini usulan Uni Eropa kala itu) dua sasaran utama pemerintah ini tidak tercapai, karena swasta profit oriented. Untuk itu pemerintah rela merelokasi subsidinya dari subisidi BBM jadi subsidi tiket angkutan umum. Salam, Sonar S anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote: Mari Kita Dukung Busway dan Transportasi Populis Lainnya Oleh Anton Pernahkan anda berdesakan KRL tiap hari melawan arus manusia, berdesakan di PPD, mengejar-ngejar Metromini, Kopaja, Mendengar teriakan Enam empat...enam empat... di Mikrolet? Kalau sudah mendengar itu maka anda bisa mendalami makna tuntutan Perbaikan Transportasi di Jakarta. Awal tahun 2004 saya masih ingat sekali (kalo ndak salah Tempo) melihat gambar karikatur Sutiyoso sedang bermain skateboard di Cover majalah yang secara implisit Busway adalah jalan menuju RI 1. Saat itu proyek Busway bergulir dan dengan sikap tambeng Sutiyoso terus melakukan apa yang dia mau terhadap perbaikan Transportasi Jakarta ditengah hujan kritik. Terlepas dari siapa Sutiyoso di masa lalunya, apa yang dia lakukan pada proyek busway merupakan sebuah keberanian luar biasa melakukan revolusi transportasi di Jakarta Raya. Sutiyoso berani menghadapi jutaan kepentingan modal di Jakarta, tekanan- tekanan politik dan masalah kemacetan. Busway adalah sebuah miniatur kecil bagaimana perubahan bisa dilaksanakan di Indonesia. Sudah lama rasanya kita mengalami stagnasi, tidak ada lagi inspirasi-inspirasi kepemimpinan yang berani melakukan perubahan. Dan Busway sebagai langkah awal perubahan demi kemajuan, efektifitas dan modernisasi Jakarta adalah contoh bagaimana perubahan menuju perbaikan itu pada awalnya menyakitkan. Jalanan Jakarta dirubah dengan begitu dramatis oleh Sutiyoso lewat proyek beraninya. Busway. Memang Busway jauh dari ideal dari sarana transportasi modern. Tapi ingat yang dihadapi Sutiyoso adalah masyarakat Jakarta bukan warga Singapura, Hongkong, London atau New York. Masyarakat Jakarta sudah lama terbentuk polanya menjadi masyarakat Kapitalis beraliran buas, KKN dan tidak disiplin. Orde Baru dengan tangan besi-nya pun tidak mampu menegakkan kedisplinan secara total terhadap warga Jakarta (masih ingat `Gerakan Disiplin Nasional'?). Tingkat kedisiplinan yang hancur lebur berkelindan dengan rekayasa Lalu lintas dengan bangunan bawahnya Imperialisme Kapitalisme menjadi Jalanan Jakarta `bukan untuk rakyat banyak', bukan untuk kepentingan Publik dan urusan-urusan publik tapi lebih pada pertarungan buas mengejar gengsi sosial. Di jalan Raya-lah pertarungan sosial masyarakat Indonesia terjadi. Melihat jalanan Jakarta pernahkah kita merenung `apa yang terjadi pada jalanan yang buas itu?' kenapa bisa begini hancurnya? Dalam pandangan saya apapun bentuk susunan bangunan sosial selalu saya perhatikan dulu `bangunan bawahnya' apa yang melandasi susunan bangunan sosial itu terbentuk. Dan susunan bangunan bawah jalanan di Jakarta adalah susunan Kapitalis Industri. Jalanan Jakarta direkayasa sebagai `pusat konsumsi produk-produk Industri negara maju' dengan liarnya Jakarta seperti tanpa aturan dalam menelan semua produk otomotif sehingga Jalan Raya bukan saja kehilangan `makna sosialnya' tapi juga kehilangan `kemanusiaannya'. Dulu di jaman Bung Karno untuk mendapatkan/membeli mobil seseorang harus meminta ijin pada Direktorat Perhubungan dan sulit sekali mendapatkan persetujuan dari formulir yang diajukan. Hal itu dilakukan karena jalan-jalan Jakarta sudah dianggap penuh. Jadi kendaraan bermotor di jaman Bung Karno masih merupakan barang fungsional tanpa kepentingan-kepentingan kapital yang buas. Namun setelah Suharto naik kendaraan bermotor sudah bertransformasi menjadi kepentingan bagi akumulasi modal kaum kapitalis. Disinilah kemudian terjadi penimbunan besi-besi tua kendaraan yang polutif. Di Tokyo, Paris, London, New York dan Singapura peraturan
[Forum Pembaca KOMPAS] Kado Lebaran ke-4 Rumah Dunia
Salam, Kado Lebaran ke-4 Rumah Dunia Lebaran sebentar lagi! Dalam rangka menyambut hari kemenangan umat Islam ( Idul Fitri 14 28 H). Rumah Dunia akan menyelenggarakan suatu acara kegiatan bernama Kado Lebaran yang sudah menjadi program rutin Rumah Dunia mengadakan kegiatan ini. Kado Lebaran ini untuk ke- 4 kalinya diadakan. Dan tahun ini hal tersebut akan terlaksana. Tepatnya pada tanggal 7 Oktober 2007, dari mulai pukul 09.00---selesai. Dengan menghadirkan menu perlombaaan yang dikhususkan untuk anak-anak. Mulai dari baca puisi, mengarang, menggambar, akting dan lain-lain. Selain itu di lain perlombaan tersebut akan menghadirkan pula pementasan Marawis Ciloang serta di akhir acara sambil menunggu buka puasa akan dihadirkan pula finalis Pildacil Tingkat Provinsi Banten untuk mengisi sedikit tausiahnya. Ayo ada yang tertarik untuk ikutan? Meskipun dengan keterbatasan dana yang kian hari kian menipis kas yang ada di Rumah Dunia. Tetapi bukan berarti tidak berkegiatan di bulan yang penuh barokah ini. Kegiatan terus saja berjalan selama waktu tidak dibatasi, kekuatan belum habis dan gagasan terus mengalir. Maka dengan ini kami selaku relawan dan pengelola Rumah Dunia membuka kesempatan kepada teman-teman, ibu bapak dan saudara/i.yang ingin mempertabal amal ibadahnya di hari dan bulan yang suci ini. Untuk ikut andil berbagi kasih sayang, serta rizkinya dalam memeriahkan acara ini. tanpa patokan yang tentu teman-teman, ibu-bapak, saudara/I untuk memberinya. Mau berupa barang, tenaga, uang dan lain-lain kami terima dengan ikhlas dan lapang dada. Bila teman-teman senang kami pun ikut senang menerimanya. Bukan untuk pribadi tapi untuk orang banyak yang butuh sandang pangan dan papan dalam menyambut hari yang Fitri ini. akhirukalam wasalamualaikum Wr. wb. Kami tunggu partisipasi Anda semua. Bila berkenan silakan mengirim lewat: Alamat. Rumah Dunia Komplek Hegar Alam No. 40, Ciloang Serang-Banten 42118 Telpon: 0254-224955 atau ke rekening Bank BCA cab. Serang a/n Asih Purwaningtyas Chasanah No. 245-188-5733 Ttd. Muhsen_Den Relawan Rumah Dunia dan PJ Acara info www.rumahdunia.net - Don't let your dream ride pass you by.Make it a reality with Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Pertama di Indonesia, Media IPTV
Mas Helmi Jo di AS, Mungkin yang dimaksud Kompas adalah kanal-kanal TV kampus yang pertama di Indonesia. Jadi bukan TV komersial macam Metro TV, SCTV, dan Indosiar. Namun live streaming dari tv-tv swasta tersebut apakah upaya dari manajemen masing-masing stasiun TV ataukah pihak luar yang berbaik hati mengupayakan itu? helmi_jo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya bingung juga membaca Campus channel adalah yang pertama di Indonesia yang bersiaran melalui media IPTV. Jadi yang sudah dilakukan oleh MetroTV, SCTV dan Indosiar yang bersiaran ke seluruh dunia secara live streaming melalui internet apa bukan juga disebut IPTV? Helmi --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.co.id/ver1/Dikbud/0709/23/180148.htm
[Forum Pembaca KOMPAS] GUGATAN MAHASISWA DI PTUN: BONGKAR KEDOK OTORITER DAN PERSELINGKUHAN ITS
GUGATAN MAHASISWA DI PTUN: BONGKAR KEDOK OTORITER DAN PERSELINGKUHAN ITS SIARAN PERS, 25 SEPTEMBER 2007 Perjalanan panjang gugatan 3 mahasiswa ITS, Tomy Dwinta Ginting, Benny Ihwani, dan Yuliani, di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya terhadap kesewenang-wenangan Rektor ITS yang menjatuhkan sanksi skorsing selama 2 semester pasca melakukan aksi Seminar Jalanan: Menggugat Perselingkuhan Pemerintah Pemodal (Lapindo) Kampus Dalam Kasus Semburan Lumpur Lapindo, telah memasuki babak akhir. Dimana pada hari Selasa, 25 September 2007 merupakan sidang terakhir dengan agenda pembacaan keputusan oleh hakim. Akhirnya tepat pukul 10.00 WIB di PTUN Surabaya hakim memutuskan jika gugatan mahasiswa dinyatakan kalah atau tidak diterima. Jika mereview perjalanan gugatan yang diajukan sejak 6 Juni 2007. Dapat dilihat bahwa pertama dalam proses pemberian sanksi ternyata Rektor ITS tidak tahu dasarnya. Mantan Pembantu Rektor III, Achmad Jazidie, yang didatangkan ke persidangan terbukti tidak mampu menunjukkan dasar hukum penjatuhan sanksi skorsing terhadap 3 mahasiswa ini. Dia mengungkapkan bahwa apa yang dilakukannya adalah hanya berdasar kebiasaan. Sungguh aneh kampus yang seharusnya ilimiah kok mendasarkan keputusannya hanya berdasar kebiasaan. Kedua Rektor ITS jelas-jelas melanggar asas persamaan dan tidak cermat. Dimana sanksi skorsing hanya dijatuhkan pada 3 orang, padahal peserta aksi lebih dari 20 orang. Keputusan ini bisa jadi hanya subyektifitas salah seorang pejabat rektorat. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Ketua Tim Penyelesaian Pelanggaran (TPP), Taslim Ersam, pada saat beliau menjadi saksi. Beliau menyatakan jika TPP hanya menerima barang jadi dari Pembantu Rektor III saat itu, yaitu Achmad Jazidie. Ketiga, dalam proses persidangan pihak Rektor ITS tidak mampu membuktikan 14 tuduhan sebagaimana tertuang dalam SK-nya. Artinya 14 tuduhan tersebut hanya mengada-ada. Patut diketahui oleh ITS maupun publik bahwa mahasiswa menggugat Rektor ITS ke PTUN bukanlah perkara menang atau kalah. Karena yang terpenting bagi mahasiswa, pengajuan gugatan ini telah membongkar kedok ITS yang otoriter. Dimana kampus seharusnya merupakan tempat yang paling demokratis, ternyata ITS justru memberangus kebebasan dan kekritisan mahasiswa. Sekali lagi bukan perkara menang atau kalah. Kampus yang seharusnya berpihak pada rakyat. Dalam kasus ini, justru menguatkan jika ITS memang telah berselingkuh dengan para pemodal, khususnya dalam kasus semburan lumpur Lapindo. Maka apapun keputusan hakim, mahasiswalah pemenangnya. Mudah-mudahan kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi ITS dan kampus-kampus lain di Indonesia agar tidak sewenang-wenang baik terhadap mahasiswa, dosen, karyawan. Terlebih mengkhianati rakyat dengan menggunakan kapasitasnya hanya untuk meligitimasi kejahatan korporasi. Perjuangan tidak selesai sampai di sini. Kami mengajak seluruh mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat di Indonesia untuk bergandengan tangan menolak komersialisasi pendidikan. Pendidkan adalah hak dasar rakyat. RUU BHP adalah wujud pendidikan kita akan dikomersilkan. Maka mari bersama-sama teriakkan TOLAK RUU BHP!!! Contact Person: Yuliani (085648027407) Tomy Dwinta Ginting (08563059408) Benny Ihwani (085664422544) Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa harus ada fasilitas khusus untuk pengguna Harley ?
Sekedar meneruskan dari teman baik saya.. Ugal ugalan di jalanan yang dilakukan oleh pengendara Harley Davidson bukan merupakan hal yang aneh lagi,kita sudah sering mendengar.Mereka mencoba memamerkan kedahsyatan dirinya di muka umum.Citra makin buruk ini sering ditanggapi oleh asosiasi atau wadah pecinta motor besar khususnya Harley Davidson dengan ulah oknum. entah mengapa ternyata si Oknum ini berganti ganti orang dan lokasi, dan kelakuannya rata rata sama dan sebangun yaitu arogan. Mau pamer boleh tapi jangan sampe mengganggu kenyamanan orang lain yang juga memiliki hak yang sama.Mereka punya hak untuk pamer dan orang lain punya hak juga untuk nyaman tanpa gangguan. Sebuah peristiwa terjadi tanggal 22 September 2007 sekitar jam 22.00 di depan Starbuck Coffe Senayan City, seorang pengendara Motor Harley Davidson yang pergi meninggalkan lokasi Senayan city begitu arogannya memutar gas maksimal yang berakibat bunyi yang terjadi sangat keras.kondisi motor stationer saja buat motor ini tentu saja sudah membuat gaduh apalagi dengan menaikkannya lebih tinggi. Dengan posisi gas buang menghadap ke posisi restaurant tentu saja hal ini membuat puluhan orang menutup telinga secara reflek.Saya yakin dia tidak tahu bahwa saya saat itu sedang menggendong anak saya yang berumur 5 bulan yang tentu saja tidak mempunyai kemampuan untuk menutup telingannya sendiri. Anak saya kaget ? tentu saja, dan saya harus rela msuk ke dalam ruang tertutup untuk menghindar suara itu yang mungkin dilakukan dalam 10 - 15 detik. Intinya saya menghimbau kepada para pengelola gedung, pemilik restaurant, Polisi untuk tidak memberikan fasilitas khusus kepada para pengendara motor besar tersebut. Saya yakin bahwa fasilitas itu percuma diberikan kepada oknum oknum arogan yang suka gonta ganti itu,dan saya makin yakin rasanya semua pengendara motor Harley Davidson punya kemiripan sifat arogan setelah menaiki motor tersebut. Senayan City, salah satu pelanggan anda menghimbau agar ada menjadi pioneer untuk meniadakan fasilitas parkir khusus di depan pusat perbelanjaan anda M Wahab S -- Cheers, Nikki Sulistio [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Setuju Barang Haram adalah Perbuatan Dosa (Kasus PLTN Muria)
Kyai di Iran lebih bisa melihat manfaat dari pada kerusakannya, makanya mereka mendukung, tidak meng=HARAM-kan. Dari info news flash metrotv, kemaren, berita intinya: Yaman bekerjasama dengan Amerika merencanakan membangun PLTN. Pertama. Berarti anda mengakui bahwa ga bisa menyamakan konteks pembangunan Reaktor Nuklir di Iran dengan proyek PLTN toh ? jadeee... skor atu kosong ya..he he he. Kedua Saya setuju dengan pendapat anda bahwa pemerintah- rakyat-pemimpin agama Iran lebih cerdas dibandingkan dengan komposisi yang sama terhadap negeri kita : Pemerintah--Rakyat--Kyai Bodoh--Bodoh--Cerdas Karena kecerdasan Kyai lah, maka pemerintah tidak berhasil menggunakan pengaruh Kyai guna meyakinkan Rakyat bahwa PLTN itu tidak berbahaya. Lah sampeya iku bagian dari pemerintah toh ? jadee...skor menjadi dua kosong, he he he Suhaimi
[Forum Pembaca KOMPAS] Re:It takes a village in raising even one child!-- Ahmad Dhani Usir M
Saudara Bodo, Maksud menyampaikan adanya ke-3 sistim yg saling mengait itu tuh begini, he he he : Betapa tokoh tsb dalam memberikan pernyataan bahwa anak2 blm terpengaruh terdapat kesan menyederhanakan paparan perseturuan yg terjadi . Hal ini didasarkan pada cara kerja ketiga sistim yg kusebutkan itu. (Penjelasan teorinya panjang bgt, he he he. Kita bisa bersurat secara pribadi u/ini supaya tdk mengaganggu org lain.) Nah, yg namanya EMOSI itu bekerja di dalam ketiga sistim tersebut dan sekaligus mempengaruhi ketiganya! ED - Don't let your dream ride pass you by.Make it a reality with Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Presiden Anggap Wajar Kenaikan Harga Jelang Lebaran
Loh, SIDAK itu keren abizzz, Bo! Petinggi bisa langsung bisa berbicara kepada 'rakyat' dan mendengar lsg keluhan dr rakyat tanpa campur tangan org2 sekolahan or para pekerja the so-called civil society movement or apalah, u name it. Rakyat bahagia bisa salaman en, sapa tahu diPoto2in en kmd tuh Poto bisa dipajang di rumah u/dipamerin :) , pejabatnya, ya, lbh seneng lg krn dpt lsg mendengar suara rakyat. Kan, Vox Populi Vox Dei. He he he. He he he,sinis abizz, ya, aku. Cape sih dengan cara ngikutin gaya Nixon dlm menggunakan media tapi dengan kondisi rakyat yg berbeda ant Amrik dengan Ind. Mbok, ya, kasihan ama rakyatnya, Para Pemimpinku. Adalah yg bikin acara di tiPi sangat ajaib. Buang2 uang en waktu u/high profile model gini smeentara org udah byk makin ngejerit susah makan, susah sekolah en takut banget2 ketika berhadapan dg kondisi sakit. Qua vadis, Indonesia? Tak jarang cara kerja yg penapakannya jelas ke arah perbaikan tiang pancang yg bisa dipamer2innya baru dapat terlihat sekian waktu mendatang, bahkan mungkin ketika org yg memulainya sdh tdk lg duduk di kursi tsb. Tapi keteguhan dan kapabilitas seorang 'leader' akan sangat berbeda dengan aras yg manager doang. The leader never be afraid to be unseen and unheard but people always see and does listen to her or him, their leaders! ED - Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-MAs Kukuh
Hallo mas Kukuh, Aduhkok mas Kukuh melihat nya hanya yang di etalasye saja? Tempat-tempat seperti yang anda sebutkan itu kan hanya seperti hiasan (seperti aquarium saja?), yang indah dipandang dari luar? Kami-kami di INGO juga makan siang di warung Yogya atau sekumpulan warung-warung disekitar kantor. Atau juga sering menyuruh OB untuk membelikan kami gado-gado ataupun ketoprak, dari gerobag dorong - yang dibungkus. Jika Pemprov DKI, mau membangun mono-rail ataupun angkutan setara dengan MRT di Singapore, wah kami lebih senang sekali, karena kebisingan berkurang, juga pencemaran udara didaerah Pondok Indah, juga di daerah lain nya yang menentang bus-way, akan lebih berkurang. Orang-orang yang masih mau memilih naik Metro mini, ataupun mikrolet dari pada naik monorail atau MRT tersebut, masih bisa melakukan nya juga. Kalau Pemprov DKI mau menanggulangi traffics problem di Jakarta, ya kerjakanlah denagn benar. Wong kami enggak anti publik transport, kok? Cuman saat ini bus-way, justru membuat kemacetan. Pagi ini segitiga emas nya Ampera Raya - Kemang Selatan Raya - Pejaten Barat, sangat amat ambur-adul. Karena apa? Karena Bus-way di Buncit Raya masih ambur-adul! Menurut pendapat saya, jika sistem menyupir kita ada disebelah kiri, ya membuat publik tarnsport nya harus disebelah kiri, dan juga bus stop nya semua ada dikiri. Ini yang terjadi di negara-negara yang sudah maju, seperti Singapore, Inggris, Thailand (yang sistem menyupir nya sama dengan di Indonesia, yaitu disebelah kiri). Mereka tidak membangun bus stop in the middle of the road! Kalau sistem menyupirnya seperti di Amerika ataupun di Eropa, disebelah kanan, ya boleh dibangun publik transport yang pemberhentian nya disebelah kanan. Jadi tidak mengakibat kan bis bisa menabrak orang yang sedang menyeberang. Seperti yang terjadi dengan perempuan Italia yang baru berada di Jakarta 2 minggu, mati ditabrak oleh bus-way, sewaktu menyeberang jalan. Confusing? Absolutley! Is bus-way safe? No-way! Jadi jangan memaksakan di Jakarta membangun publik transport ditengah-tengah jalan. Kan lebih bagus membangun mono-rail ataupun underground train?. Walaupun ongkosnya lebih mahal, tetapi kan akan memberikan sukses yang lebih besar dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat luas, bukan? Monggo, mas Kukuh bisa merenungkan nya. Salam, Yuli kukuh kumara [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang dilupakan dan tidak dilakukan adalah pemberlakuan konsep rumah 1-3-6 akibatnya para pekerja tinggal di Selatannya, Baratnya, Timurnya sedikit yg diutaranya Jakarta.mereka perlu sarana angkutan masal karena bisanya ya tinggal didaerah itu, apa ada rumah sederhana yg dibangun ditengah2 Menteng atau Pondok Indah Coba perhatikan pula di segitiga emas.kantor2 mentereng, saat makan siang maka ada yg makan di Casablanca tetapi jauh lebih banyak yg makan di Kasa Belakangsampai suatu saat kalau dianggap merusak pemandangan atau menganggu kenyamanan yg punya duit keperluan mereka ataupun sarananya bisa dihilangkan, atau dibungkus Demikian pula jalanan untuk busway, syukur2 juga segera menyusul subwaykalau uangnya adabisa saja subway akan melalui Pondok Indah...kalau ini yg terjadi apakah Warga Pondok Indah juga akan protes??? Di Jakarta Timur Busway relatif lancar, karena jalurnya tidak diserobottapi diWarung Buncit??? dan di tempat lain??? Tahulah... Salam Kukuh
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-Putra
Saya sependapat dengan mas kukuh, kalau memang dahulu kala pondok indah merupakan area exclusive, perubahan yang terjadi adalah saat ini pondok indah merupakanjalur alternatif. Kalau saat ini dilihat daerah pondok indah adalah daerah yang membingungkan karena banyak jalan-jalan yang ditutup dengan portal sehingga membingungkan para pengendara. Saya rasa sudah saatnya para orang kaya ikut merasakan dampak dari kemacetan lalu lintas karena salah satu kontribusi kemacetan adalah banyak orang dalam satu keluarga memiliki mobil lebih dari satu. Bisa dibayangkan jika satu keluarga mampu memiliki 5 mobil, satu untuk tuan, satu untuk nyonya dan masing-masing anak mendapatkan satu ditambah satu mobil untuk pembantu belanja, berapa kontribusi kemacetan yang diciptakan oleh warga pondok indah sendiri. Wassallam kukuh kumara [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang dilupakan dan tidak dilakukan adalah pemberlakuan konsep rumah 1-3-6 akibatnya para pekerja tinggal di Selatannya, Baratnya, Timurnya sedikit yg diutaranya Jakarta.mereka perlu sarana angkutan masal karena bisanya ya tinggal didaerah itu, apa ada rumah sederhana yg dibangun ditengah2 Menteng atau Pondok Indah Coba perhatikan pula di segitiga emas.kantor2 mentereng, saat makan siang maka ada yg makan di Casablanca tetapi jauh lebih banyak yg makan di Kasa Belakangsampai suatu saat kalau dianggap merusak pemandangan atau menganggu kenyamanan yg punya duit keperluan mereka ataupun sarananya bisa dihilangkan, atau dibungkus Demikian pula jalanan untuk busway, syukur2 juga segera menyusul subwaykalau uangnya adabisa saja subway akan melalui Pondok Indah...kalau ini yg terjadi apakah Warga Pondok Indah juga akan protes??? Di Jakarta Timur Busway relatif lancar, karena jalurnya tidak diserobottapi diWarung Buncit??? dan di tempat lain??? Tahulah... Salam Kukuh
[Forum Pembaca KOMPAS] undangan seminar Tantanga KPU Baru
Jakarta, 25 September 2007 No: 686/DEG/Sep/2007 Kepada yth. Teman-teman terkasih: Perihal : Seminar Konsultasi Publik tentang Tantangan dan Harapan KPU Baru dalam Penyelenggaraan Pemilu 2009 yang Demokratis dan Berkualitas Dengan hormat, Dalam rangka menindaklanjuti perkembangan terakhir atas proses penyeleksian Calon Anggota KPU, peningkatan kapasitas kelembagaan serta keterbatasan waktu pelaksanaan Pemilu 2009, maka bersama ini Kemitraan bekerjasama dengan Perludem dan TI-Indonesia bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Saudara yang terkait dengan bidangnya masing-masing sebagai kontributor aktif dalam acara perihal tersebut diatas, yang akan dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Rabu, 26 September 2007 Waktu : Pembukaan pada Jam 13.30 WIB ditutup dengan berbuka puasa bersama Tempat : Hotel Sahid Jakarta, Jalan Jenderal Sudirman 86, 10220 Demikian undangan kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami haturkan terima kasih. Hormat kami, Utama Sandjaja Chief of Cluster Democratic Governance Narasumber: 1. Ramlan Surbakti (Anggota KPU 2002-2007) 2. J Kristiadi (CSIS) 3. Imam B Prasojo (Akademisi/mantan anggota KPU 2002-2004) 4. Jeiry Sumampow (JPPR) Moderator: Ridaya Laode Ngkowe (Wakil Ketua Badan Pekerja ICW) Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos more. http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Aparat Kita di Laut...
Ternyata aparat RI kita di laut yang bekennya bernama TNI AL juga serem Ceritanya daku menonton acara berita dari TransTV. Disana ada perompak yang tertangkap dan digelandang di kapal yang dirampoknya. Pas itu daku lihat bapak-bapak TNI AL ada yang menendang kepala dari perompak tersebut..pake sepatu kebanggannya lagi...dan itu tiada 1 kali... Daku mikir...mereka emang perompak...mereka menjahati sesamanya..tetapi apakah mengungkapkan kekesalan beliau-beliau ini harus dengan cara seperti itu? Daku hanya bisa merasaini aja yang bener-bener ketangkap tangan dan baru tahap penangkapangimana nanti dalam tahap pemberkasan di kantor polisi yah? Salam, Thomas - Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Benahi Angkutan Publik Jakarta
-- Tapi Pak, jangan lupakan satu hal penting. Kalau dua syarat tadi sudah terpenuhi, tapi kalau jumlah bus nya kurang, ya mau diapakan. Di jalur Pulo Gadung - Senen, pengguna jalan cukup disiplin untuk tidak memakai jalur bus way di siang hari. Tapi kenapa masih sangat jarang bus lewat. Kalau bus lewat dengan interval yang teratur, pengguna jalan lain juga akan berpikir dua kali untuk masuk ke jalur khusus bus way tersebut. Siapkah pemerintah? Jangan cuma menuntut warganya untuk disiplin salam, :: Saya lupa menambahkan. Sama SPBBG nya yang memadai. Karena saat ini pengisian BBG masih sangat terbatas di 2 tempat, sedangkan kebutuhannya banyak. Saya mendukung 100% busway, tapi saya juga mengkritik usaha Pemprop yang belum maksimal menyelenggarakan busway. Seperti contohnya penyediaan SPBBG yang masih minim. Karena kata orang dalam operator busnya, sebenarnya jumlah bus sudah sangat cukup, hanya masalah sering terlihat kosong jalur busnya karena: 1. Suka tertahan di jalur umum, sehingga sulit diprediksi molornya. Atau kadang terjebak macet di jalurnya sendiri. 2. Kesulitan jika BBG habis karena stasiun BBG nya jauh dan sedikit jumlahnya, sehingga kadang menimbulkan antrian yg cukup panjang di SPBBG-nya. p
[Forum Pembaca KOMPAS] Orang Terkaya AS dan EBP
Oleh Ninok Leksono http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/utama/3868149.htm === Aset paling berharga bagi perusahaan pada abad ke-21 adalah pengetahuan dan pekerja terdidik. Pengetahuan telah menjadi modal bagi pembangunan ekonomi, menggantikan sumber daya alam yang tidak dapat menjadi andalan lantaran dapat terdepresiasi, bahkan memunculkan perusakan lingkungan yang ujungnya merugikan umat manusia. (Peter Drucker, Management Challenges for the 21st Century) Pekan silam terbit daftar orang terkaya Amerika versi majalah Forbes. Yang menarik, urutan teratas masihuntuk ke-14 tahun berturut-turutditempati pendiri Microsoft Corp Bill Gates, dengan harta sekitar 59 miliar dollar AS (sekitar Rp 560 triliun). Pada urutan ke-4 ada Larry Ellison, pendiri dan CEO Oracle, dengan kekayaan 26 miliar dollar AS. Perubahan terjadi pada daftar 10 orang terkaya. Untuk pertama kalinya tahun ini masuk dua pendiri perusahaan Google Inc, yakni Sergey Brin dan Larry Page, di urutan ke-5. Kekayaan kedua mogul berusia 34 tahun ini membesar empat kali sejak tahun 2004 dan tahun ini menjadi sekitar 18,5 miliar dollar AS. Nilai saham perusahaan mereka meningkat 500 persen. Nama-nama lain dalam daftar Forbes tersebut berasal dari kalangan investor, sementara urutan kedua diduduki oleh mogul kasino. Di luar itu, harga minyak yang membubung juga membantu meningkatkan kekayaan juragan (baron) minyak bersaudara, Charles dan David Koch, yang tahun ini menempati urutan ke-9 dengan kekayaan 17 miliar dollar AS. Mengamati daftar di atas, satu hal yang menggelitik adalah tampilnya sosok-sosok yang berusaha di bidang teknologi informasi (TI), dalam hal ini Microsoft, Oracle, dan Google. Tampaknya, tampilnya orang-orang tersebut menggantikan citra lama bahwa yang bisa menjadi orang terkaya adalah mereka yang berusaha di sektor pertambangan, otomotif, atau usaha konvensional lain. Dari satu sisi, ini seperti menyiratkan atau membenarkan penilaian bahwa peluang ekonomi, atau perekonomian itu sendiri, telah berubah, yaitu dari ekonomi berbasis sumber daya (resource-based economy) ke ekonomi berbasis pengetahuan (EBP) atau knowledge-based economy. Seperti disitir oleh Peter Drucker di atas, sumber daya (alam) tidak dapat diandalkan karena dapat terdepresiasi. Pada sisi lain, ilmu pengetahuan justru terus berkembang. Kekuatan knowledge Seperti diuraikan Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof Zuhal dalam bukunya (mengenai daya saing, yang segera terbit), selama sejarah umat manusia sumber daya alam, seperti tanah, mineral, minyak bumi, dan hutan, merupakan modal kesuksesan banyak bangsa, tetapi kini sumber daya alam bukan faktor utama lagi. Orang kini telah menemukan kekuatan baru yang nonfisik dan selalu terbarukan, itulah yang disebut knowledge atau ilmu pengetahuan, tulisnya. Bill Gates jelas contoh yang paling spektakuler. Ia bukan tuan tanah, bukan pemilik tambang minyak, atau emas, bukan industrialis, dan bukan diktator yang memiliki tentara yang sangat kuat. Untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, didapati bahwa manusia terkaya di dunia bermodalkan knowledge, dalam hal ini adalah pengetahuan tentang komputasi. Ditambahkan bahwa nilai semua logam emas yang pernah ditambang dalam sejarah umat manusia, dari zaman sebelum Mesir kuno sampai penambangan modern, seperti di Freeport, termasuk berbagai cadangan negara, seperti cadangan Amerika Serikat di Fort Knox, bernilai hanya kurang dari nilai enam perusahaan komputer/TI, yakni Microsoft, Intel, IBM, Cisco, Lucent, dan Dell. Jadi, nilai perusahaan TI di atas sungguh besar dan pasti jauh lebih besar lagi kalau Google dan Oracle dimasukkan. Dalam kolom iptek ini, 5 September silam, telah diulas pentingnya peran technopreneur, yakni wirausaha bidang teknologi, dalam merespons perkembangan zaman. Selain menelurkan tenaga-tenaga TI yang kapabel, pendidikan itu sendiri diharapkan bisa mengembangkan jiwa kewirausahaan. Dalam soal terakhir itu, riwayat hidup tokoh seperti Bill Gates, juga orang-orang terkaya dari bidang TI di atas, bisa disimak. Bill Gates seharusnya bangga karena tahun 1973 ia diterima di Universitas Harvard yang amat bergengsi. Namun, pada tahun awal ia sudah men-DO-kan diri karena ingin mencurahkan segenap tenaga dan pemikirannya untuk Microsoft, perusahaan yang didirikan tahun 1975 dengan teman semasa masih remaja, Paul Allen. Mereka seperti mendapat wangsit dan itu lalu menjadi keyakinannya bahwa PC akan menjadi alat yang sangat berguna di setiap kantor dan di setiap rumah sehingga mereka lalu terpanggil untuk membuat program untuk PC. Di sinilah tampak betapa kecerdasan Gates mampu melihat apa yang akan terjadi pada masa depan dan menangkap apa yang akan dibutuhkan. Lebih dari itu, ia memberanikan diri memenuhi panggilan hidup untuk membela visi yang diyakini tersebut dengan mendirikan perusahaan. Hal yang sama juga diperlihatkan orang terkaya lain, Larry Ellison. Ia mendirikan Oracle tahun 1977 dengan mengerahkan semua uang 2.000
[Forum Pembaca KOMPAS] Profesionalisme atau Formalisme?
Oleh Nasrullah Nara dan Ester Lince Napitupulu http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/utama/3868372.htm = Wajah Alidin (40-an) berseri-seri. Ia adalah salah satu dari 478 guru yang lulus uji sertifikasi kuota 2006 yang diadakan oleh Universitas Negeri Makassar atau UNM. Artinya, sebentar lagi, guru SD Negeri III Mangkura Makassar itu akan meraih sertifikat pendidik, sekaligus menyandang predikat guru profesional. Namun, benarkah program sertifikasi guru jadi kunci naik kelas dari longsornya nilai-nilai pendidikan di Indonesia? Awal Oktober 2007 Alidin akan menerima tunjangan profesi sebesar sekali gaji pokok. Sebagai seorang sarjana dengan masa kerja pegawai negeri sipil lebih dari 12 tahun, gaji pokoknya kira-kira Rp 1,5 juta. Ya, lumayan tambahan rezeki buat Lebaran dan kebutuhan rumah tangga serta pendidikan anak-anak, ujar ayah dari dua anak ini dengan wajah semringah. Sebaliknya, beberapa guru SD yang baru saja memelototi papan pengumuman di Lantai III Gedung Rektorat UNM, Jumat (21/9), jadi lesu. Mereka, di antaranya, adalah Rahim (guru SDN Sudirman Makassar) dan Ruslan (guru SMPN 12 Makassar). Status kelulusan mereka masih tertunda. Pada lajur nama mereka tertera kode DPG, singkatan dari Diklat Pendidikan Guru. Itu berarti, untuk meraih sertifikat pendidik dan tunjangan profesi, mereka harus lebih dulu ikut pendidikan dan latihan dari asesor UNM. Sosok lain yang terpaksa menunda kegembiraan adalah guru-guru yang pada nama mereka tertera kode verifikasi. Namun, mereka ini lebih beruntung karena berkas portofolio cuma butuh penyesuaian karena beberapa lembar berkas ternyata belum sempat dilegalisasi oleh atasan atau pengawas. Yang paling sedih adalah yang diberi keterangan tidak lulus karena total skornya kurang dari rentang nilai 8501.500 yang dipersyaratkan. Bisa karena yang bersangkutan terbukti melampirkan bukti palsu atau hasil plagiat. Ini soal martabat profesi guru. Jangan main-main, kata Eko Hadi Pujiono, Ketua Pelaksana Sertifikasi UNM. Ribet amat urusannya? Memang karena syarat portofolio sertifikasi guru itu meliputi sepuluh hal: kualifikasi akademis, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan pelaksanaan pembelajaran, penilaian atasan, prestasi akademik, pengembangan profesi, alat pembelajaran, keikutsertaan forum ilmiah atau pengalaman organisasi, serta penghargaan. Sertifikasi guru memang merupakan kerja besar nasional. Besar dan ruwetnya pekerjaan terbayang dari jumlah 2,7 juta guru TK-SMA yang harus disertifikasi. Konsekuensinya, butuh tenaga penilai, yaitu ribuan orang asesor dengan kualifikasi dosen atau mahaguru yang ditunjuk oleh satuan-satuan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Tahun ini saja butuh 4.010 asesor, kata E Nurjaman, Kepala Subdit Program Direktorat Profesi Pendidik Departemen Pendidikan Nasional. Menurut Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, program sertifikasi guru merupakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Program ini harus tuntas tahun 2015. Keputusan untuk menyertifikasi guru, kata Mendiknas, sudah dipuji oleh Bank Dunia sebagai langkah luar biasa di dunia. Sertifikasi semua guru dalam jabatan di Indonesia merupakan kebijakan reformasi terbesar di dunia dalam peningkatan kualitas guru, ujar Bambang, April lalu. Untuk tahun 2006-2007, Depdiknas memberi kuota sertifikasi 200.450 guru. Proyek tahun 2006 yang terlambat dilaksanakan harus menyelesaikan kuota 20.000 guru dan pada Desember 2007 tambahan 180.450 berkas portofolio harus rampung dinilai. Guru jadi gelagapan, begitu juga dosen-dosen yang ditunjuk jadi asesor. Mepet banget pemberitahuannya. Pelatihannya mepet dan akhirnya kami lembur. Jumat sampai Minggu kami kerja dari pagi sampai malam, kata seorang asesor di Yogya. Ia menilai ini proyek mahal. Honorarium setiap asesor untuk setiap satu berkas portofolio yang dinilai dua asesor adalah Rp 150.000. Hitung saja berapa total biaya nasional. Tuntutan terhadap guru untuk tidak main-main, seperti dikemukakan Eko Hadi dari Makassar tadi, sayangnya tak serta-merta tercermin dalam berkas portofolio. Yang serba lengkap bisa jadi guru jempolan atau guru pengarsip. Namun, sangat boleh jadi, yang tak punya bukti penghargaansebutlah sejumlah guru di pedalaman Papua yang setia ituniscaya terampil berhati mulia. Hanafi Dewi, guru SMPN di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, mengaku tak bisa menyertakan sejumlah berkas karena memang tak bisa memenuhinya. Sebagai guru di pedalaman, ia tak punya peluang. Sekolah sesekali saja menugasinya ikut forum ilmiah. Kesempatan jadi lebih kecil kan? katanya. Dwi Rika, Panitia Pelaksana Program Sertifikasi Guru dari Dinas Pendidikan Kota Palembang, memberi contoh, hingga batas akhir pemberkasan, hanya 377 berkas dari kuota 460 yang masuk. Harus diakui, kebanyakan guru yang tak menyerahkan berkas adalah guru pedalaman, ujarnya. Eko Hadi mengungkapkan, dalam Rayon 24 (Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat), sekitar 50
[Forum Pembaca KOMPAS] Institusi dan Pemimpin
Oleh Yoga Affandi http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/opini/3862296.htm = Artikel Faisal Basri dan A Prasetyantoko, Senin (10/9), mengulas pentingnya institusi bagi pembangunan. Eratnya kaitan antara institusi dan pertumbuhan ekonomi telah lama disadari. Contohnya adalah pasar, yang merupakan ide dasar Adam Smith, merupakan institusi ekonomi tertua. Pasar yang sehat mendorong orang melakukan investasi, inovasi, dan turut dalam kegiatan ekonomi. Dipelopori Douglass North, pemenang Nobel Ekonomi 1993, perhatian terhadap pentingnya pembangunan institusi kian meluas setelah berbagai studi menunjukkan, perbedaan pada institusi ekonomi adalah penyebab fundamental perbedaan pada pembangunan ekonomi. Jajahan Inggris-Perancis Menurut pendekatan institusionalis, aliran neoklasikal, yang menekankan pentingnya faktor akumulasi modal dan teknologi pada pertumbuhan ekonomi, gagal menerangkan perbedaan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Sebaliknya, pendekatan institusionalis mampu menerangkan mengapa terjadi perbedaan pembangunan ekonomi di berbagai negara. Shleifer (2003) memperlihatkan, negara-negara bekas jajahan Inggris (commonwealth) memiliki pendapatan per kapita lebih tinggi daripada negara-negara bekas jajahan Perancis. Alasannya, karena institusi ekonomi di bekas jajahan Inggris berlandaskan sistem hukum common law yang lebih banyak melindungi investor dibandingkan dengan sistem hukum civil law yang dianut Perancis. Jika investor tidak terlindungi dengan baik oleh sistem hukum, konsentrasi kepemilikan tidak tersebar merata. Akibatnya, tidak tercipta insentif bagi investasi. Muncul pertanyaan, apakah perbedaan pertumbuhan ekonomi lebih terkait faktor kebetulan (historical accident)? Contoh paling dekat adalah Malaysia, yang kini jauh meninggalkan Indonesia, dianggap lebih beruntung karena merupakan bekas jajahan Inggris, tidak saja karena sistem hukum yang lebih baik tetapi juga karena bahasa Inggris, yang kini menjadi bahasa internasional, sudah menjadi bahasa sehari-hari. Atau, apakah faktor budaya (culture)? Seperti kita melihat bagaimana etika kerja keras Protestan mendorong terciptanya kesejahteraan Eropa dan Amerika Utara atau semangat konfusianisme di negara-negara Asia Timur. Atau, apakah faktor geografi? Seperti terlihat negara-negara tropis memiliki performance lebih buruk dibandingkan dengan negara-negara subtropis. Jawaban untuk semuanya adalah tidak. Acemoglu (2002) menunjukkan mengapa Korea Utara dan Selatan memiliki nasib yang jauh berbeda. Ingat, kedua Korea memiliki faktor sejarah (pra-1960), budaya, dan geografi yang sama. Pada tahun 1960 pendapatan per kapita kedua negara masih relatif sama. Namun, pada tahun 2000 pendapatan per kapita Korea Selatan adalah 16.100 dollar AS, sedangkan Korea Utara hanya 1.000 dollar AS. Penyebabnya jelas, institusi ekonomi yang sehat yang diterapkan di Korea Selatan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Membangun institusi Lebih jauh, Calvo (2005), ahli krisis ekonomi, baru-baru ini menyarankan kepada para pengambil kebijakan, untuk terbebas dari krisis ekonomi, perhatian harus beralih dari hanya mengandalkan perbaikan rasio-rasio kesehatan ekonomi (seperti rasio utang dalam negeri terhadap PDB, rasio defisit neraca pembayaran, dan rasio defisit anggaran) ke pembangunan institusi yang kredibel. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana membangun institusi yang kredibel. Ternyata pada akhirnya semua kembali ke manusia. Sebagaimana ditengarai Glaeser (2004) yang membuktikan, SDM (human capital) menciptakan landasan lebih kokoh bagi pembangunan ekonomi. Lihat fakta, kemajuan China juga didukung makin melimpahnya lulusan Phd. Jumlah lulusan Phd dari China lebih dari dua kali lipat daripada total lulusan Phd dari Jepang dan Korea. Dalam kurun waktu 1980-2006, China telah menghasilkan 9.351 Phd, sementara Jepang 3.124 Phd dan Korea 655 Phd (PanAsianBiz, September 2006). Kesimpulannya, institusi yang kredibel tercermin pada sumber daya manusianya. Diperas lebih lanjut, SDM tercermin pada pemimpinnya. Lebih mudah menjadi presiden, lebih sulit menjadi pemimpin, kata Megawati beberapa waktu lalu. Hal ini mensinyalir, pimpinan institusi formal belumlah cermin pemimpin. Pemimpin itu masih tersembunyi (hidden leaders). Tugas kita semua untuk mencari pemimpin itu dan menempatkannya pada institusi formal demi kesejahteraan umat bersama. Yoga Affandi Lulusan Universitas Cambridge
[Forum Pembaca KOMPAS] DESDM Membiarkan Operasi Newmont walau Merusak Lingkungan
DESDM Membiarkan Operasi Newmont walau Merusak Lingkungan Pernyataan pers Aliansi Rakyat Gugat Newmont Jakarta (21/09/07) Persidangan gugatan WALHI terhadap Newmont, DESDM dan turut tergugat KLH pada 21 September 2007 atas pencemaran di Teluk Buyat mengetengahkan Masnelyarti Hilman sebagai saksi ahli dan fakta. Masnelyartiadalah mantan Ketua tim teknis Tim Terpadu yang dibentuk pemerintah(2004) setelah mencuat pemberitaan tentang pencemaran T.Buyat. Dia menyatakan bentos (organisme yang hidup di dasar laut) sudah mengalami kerusakan dan pencemaran. Dari 24 contoh ikan yang diambil, 10 ekor diantaranya mengandung kadar arsen lebih tinggi dibanding standar yang ditetapkan oleh POM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Hal ini menunjukkan ikan tercemar. Banyak jenis ikan yang dicantumkan di dalam AMDAL tidak lagi ditemukan pada saat penelitian yang dilakukan oleh Tim Terpadu di Teluk Buyat pada tahun 2004. Juga, lapisan termoklin tidak diketemukan pada kedalaman 82 meter. Mengapa tailing harus dibuang dibawah lapisan termoklin? Karena dibawah lapisan termoklin tidak ditemukan lagi ada kehidupan di dalam air laut, sebab sudah tidak mendapat cahaya matahari dan tidak terjadi fotosintesa yang menghasilkan oksigen. Ternyata dalam pemantauan yang dilakukan oleh Tim Terpadu, pada kedalaman tempat tailing dibuang kandungan oksigen masih tinggi dan masih ditemui ikan. Setelah pengumuman hasil Tim Terpadu, muncul ketidaksepakatan dari DESDM (Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) beserta Newmont. Padahal sebelumnya di dalam proses tidak pernah muncul ketidaksepakatan tersebut. Penelitian Tim Terpadu yang menyatakan Teluk Buyat tercemar diperkuat oleh BPPT (lembaga dibawah Kementerian Riset dan Teknologi) dengan menyatakan penelitan tesebut adalah valid (sahih). Berdasarkan hasil penelitian Tim Terpadu tersebut, direkomendasikan untuk melakukan upaya hukum terhadap Newmont. Masnelyarti juga memperkuat kesaksian Sonny Keraf pada sidang kasus yang sama (26 Juli 2007), bahwa KLH hanya memberikan izin sementara membuang limbah selama 6 bulan. Sementara itu, dalam periode tersebut Newmont harus melakukan studi resiko ekologi (Ecological Risk Assesment/ ERA). Namun hasil penelitian studi ERA tersebut tidak memenuhi standar karena dilakukan selalu pada keadaan laut relatif tenang. Staf KLH dan Newmont bersepakat untuk melakukan pemantauan pada bulan Juli dan Agustus, karena pada bulan tersebut keadaan angin dan gelombang lebih tinggi. Tapi hal tersebut tidak pernah dilakukan, sampai izin yang diberikan selama enam bulan tersebut kadaluarsa dan tidak diperpanjang. Dengan demikian Newmont membuang tailing tanpa izin. Newmont juga pernah diperingatkan oleh deputi KLH. Diantaranya melalui surat yang dibuat oleh Isa Karnisa, yang menyatakan beberapa parameter lingkungan terkait pertambangan emas Newmont melebihi standar. Namun surat tersebut tidak pernah mendapat tanggapan. Menjawab pertanyaan hakim tentang ketidaksepakatan DESDM terhadap hasil kesimpulan Tim Terpadu, Masnelyarti menyatakan departemennya melihat dari sisi lingkungan, sementara itu DESDM melihat dari sisi pertambangan. Dengan kata lain DESDM lebih memilih kucuran uang dari investor dengan mengorbankan lingkungan dan kesehatan masyarakat yang terdapat di dalamnya. Dengan alasan menciptakan ketakutan investor itulah DESDM menggugat balik WALHI dalam perkara ini sebesar 5 trilyun rupiah. Sebelum sidang dilakukan, massa dari Aliansi Rakyat Gugat Newmont melakukan aksi dan bernyanyi di depan gedung sidang PN Jakarta Selatan, menceritakan tentang dampak pencemaran lingkungan yang terjadi di Teluk Buyat. Aliansi Rakyat Gugat Newmont terdiri dari FPPI-FMN-LSADI- STN-HMI MPO-FSPI-KPA-LBH Jakarta- IKOHI-JATAM-KAU-HRWG-WALHI Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Erwin Usman, 021-7919-3363
[Forum Pembaca KOMPAS] Do'a hari ke-15 Ramadhan
Salam Ramadhan! Tak terasa, kita sudah menginjak hari ke-15, do'a ini diambil dari www.duas.org : 15) O Allah keep me alive, in this months, in submissiveness the repentant unpretentious have recourse to and benefit by; instill in my heart the repentance of those who humble themselves before Thee to obtain Thy protection; in the name of Thy sanctuary, O ALLAAHUMMAR-ZUQNEE FEEHI TAA-ATAL KHAASHI-EEN WASH-RAH FEEHI SADREE BI-INAABATAL MUKHBITEEN BI-AMAANIKA YAA AMAANAL KHAA-IFEEN Doa' lainnya : Doa hari 11 .Yaa Allah! Tanamkanlah dalam diniku kecintaan kepada perbuatan baik, dan tanamkanlah dalam diriku kebencian terhadap kemaksiatan dan kefasikan. Jauhkanlah dariku kemurkaan-MU dan api neraka dengan pertolongan-MU, Wahai Penolong orang-orang yang meminta pertolongan Doa hari - 12 Yaa Allah! Hiasilah diriku dengan penutup dan kesucian. Tutupilah diriku dengan pakaian qana'ah dan kerelaan. Tempatkanlah aku di atas jalan keadilan dan sikap tulus. Amankanlah diriku dari setiap yang aku takuti dengan penjagaan-MU, Wahai penjaga orang-orang yang takut Doa hari - 13 Yaa Allah! Sucikanlah diriku dari kekotoran dan keburukan-keburukan. Berilah kesabaran padaku untuk menerima segala ketentuan. Dan berilah kemampuan kepadaku untuk bertaqwa, dan bergaul dengan orang-orang yang baik dengan bantuan-MU,Wahai Dambaan orang-orang miskin. Doa hari - 14 Yaa Allah! Janganlah.Engkau hukum aku, karena kekeliruan yang kulakukan. Dan ampunilah aku dari kesalahan-kesalahan dan kebodohan. Janganlah Engkau jadikan diriku sebagai sasaran bala' dan malapetaka dengan kemualian-MU, Wahai Pemilik kemuliaan kaum Muslimin Doa hari - 15 Yaa Allah! Berilah aku rizki berupa ketaatan orang-orang yangkhusyu'. Dan lapangkanlah dadaku dengan taubatnya orang-orang yang menyesal, dengan keamanan-MU, Wahai Pemberi keamanan untuk orang-orang yang takut Doa hari - 16 Yaa Allah! Berilah aku kemampuan untuk hidup sebagaimana kehidupan orang-orang yang baik. Dan jauhkanlah aku dari kehidupan bersama orang-orang yang jahat. Dan naungilah aku dengan rahmat-MU hingga sampai kepada alam akhirat. Demi ketuhanan-MU Wahai Tuhan seru sekalian alam Doa hari - 17 Yaa Allah! Tunjukkanlah aku kepada amal kebajikan dan penuhilah hajat serta cita-cita-ku. Wahai Yang Maha Mengetahui keperluan, tanpa pengungkapan permohonan. Wahai Yang Maha Mengetahui segala yang ada di dalam hati seluruh isi alam. Sholawat atas Mohammad dan keluarganya yang suci. Doa hari - 18 Yaa Allah! Sedarkanlah aku akan berkah-berkah yang terdapat di saat saharnya. Dan sinarilah hatiku dengan terang cahayanya dan bimbinglah aku dan seluruh anggota tubuhku untuk dapat mengikufi ajaran-ajarannya, Demi cahaya-Mu Wahai Penerang hati para arifin Doa hari - 19 Yaa Allah! Penuhilah bagianku dengan berkah-berkahnya, dan mudahkanlah jalanku menuju kebaikan-kebaikannya. Janganlah Kau jauhkan aku dari kedermaan dan kebaikan- kebaikannya, Wahai Pemberi petunjuk kepada kebenaran yang terang. Doa hari - 20 Yaa Allah! Bukakanlah bagiku pintu-pintu sorga dan tutupkanlah bagiku pintu-pintu neraka, dan berikanlah kemampuan padaku untuk membaca AI-Quran Wahai Penurun ketenangan di dalam hati orang-orang Mu'min Amin.. Ya Allah ya Rabbal Alamin.. _SALAM - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Mohon Bantuan Untuk Pasar Murah
Kawan-kawan yang baik, Kami dari Jaringan Rakyat Miskin Kota dan UPC akan mengadakan pasar murah dalam rangka menyambut hari Raya Idul Fitri. Pasar murah ini akan dilakukan di kampung-kampung Jaringan Miskin Kota Jakarta oleh kawan-kawan dari kampung/komunitas pada tanggal 2 Oktober 2007. Hasil penjualan pakaian bekas yang didapat dari donatur akan digunakan untuk membiayai kegiatan dan kas kampung mereka. Pakaian pantas atau barang sumbangan lain sementara akan dikumpulkan di UPC untuk dilakukan penyortiran kemudian didistribusikan ke kampung-kampung. Setelah kegaiatan pasar murah ini selesai maka kami akan menyampaikan laporan hasil penjualan kepada para donatur. Untuk itu kami mengharapkan bantuan kepada kawan-kawan dapat berpartisipasi menyumbangkan pakaian pantas untuk kegiatan tersebut di atas. Kami akan mengambil sumbangan ke lokasi penyumbang. Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi Budi Santoso di 0815 113 57238 atau UPC di 021-8642915/86902407 Atas bantuannya kami ucapkan terima kasih Salam, budi santoso sekretariat
[Forum Pembaca KOMPAS] Pembangunan PLTN Langkah Keliru
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/humaniora/3868630.htm Jakarta, Kompas - Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN di kawasan Asia Tenggara adalah langkah keliru karena cadangan uranium dunia akan berakhir dalam 30-50 tahun mendatang. Juga akan ada ketergantungan sangat tinggi pada segelintir negara maju, seperti Kanada, Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan Jerman, akan teknologi, pendanaan, dan bahan baku. Negara di Asia Tenggara hendaknya lebih fokus melakukan riset dan pengembangan energi terbarukan yang melimpah. Demikian pendapat pada diskusi Regional Workshop on Environment, Energy and Nuclear Safety yang diadakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bekerja sama dengan Singapore Institute of International Affairs (SIIA) di Jakarta, Selasa (25/9). Bunn Nagara, Associate Editor The Star, selaku pembicara, mengungkapkan, Tidak benar PLTN tidak sebabkan polusi. Penambangan uranium timbulkan pencemaran lingkungan, katanya. Pembangunan PLTN juga sangat mahalfisik dan nonteknisseperti biaya-biaya sosial, keselamatan lingkungan, dan aspek politik global. Karena pertimbangan itu, menurut Bunn, kini banyak negara di Eropa menutup PLTN-nya menyusul kecelakaan Chernobyl. Swedia akan menghentikan PLTN pada 2020. Negara di Eropa telah menyadari, pemanfaatan nuklir sebagai pembangkit listrik adalah salah. Jangan kita mengulangi kesalahan, tegas Bunn. Bunn dan Nur Hidayati, pengampanye Energi dan Iklim Greenpeace Indonesia, menyarankan, negara ASEAN sebaiknya bekerja sama melakukan riset mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan, seperti energi surya, panas bumi, angin, gelombang, biomassa, dan mikrohidro. Indonesia, negara yang terbesar potensi panas buminya, lebih layak mengembangkan pemanfaatan energi ini, tambah Tin Maung Maung Than, Senior Research Fellow ISEAS (Institute of Southeast Asian Studies). Juga, teknologi pembangkit angin dalam 5-7 tujuh tahun mendatang dengan sistem grid akan kompetitif dibandingkan dengan pembangkit yang ada saat ini, termasuk juga PLTN. Ketergantungan tinggi Pembicara lain, Rizal Sukma, Deputi Direktur Eksekutif CSIS, menilai, belum waktunya Indonesia memiliki PLTN. Menurut dia, Indonesia harus membuktikan dapat menanggulangi bencana dengan baik dan meminimalisasi kecelakaan akibat ulah manusia di bidang transportasi karena terkait budaya negatif, seperti tidak disiplin dan korup yang masih sulit diatasi. Bila pembangunan PLTN bertujuan memenuhi kebutuhan listrik industri di Jawa, kenapa tidak membangun industri di luar Jawa. Untuk menghindari Jawa sentris, katanya. (YUN)
[Forum Pembaca KOMPAS] Artikel JATAM: Negara Lemah, CSR Menguat
Mohon maaf atas pengiriman ganda. --- Negara Lemah, CSR Menguat Milton Friedman, sang ekonom pemenang Hadiah Nobel, mencibir segala upaya yang menjadikan perusahaan sebagai alat tujuan sosial. Tujuan korporasi, menurutnya, hanyalah menghasilkan keuntungan ekonomis buat pemegang sahamnya. Jika korporasi memberikan sebagian keuntungannya bagi masyarakat dan lingkungan, maka dia telah menyalahi kitah nya, begitu tambah Joel Bakan dalam bukunya, The Corporation. Apapun cara akan dipakai korporasi untuk mencari laba setinggi-tingginya. Demikian pula saat para mereka melahirkan ide Corporate Social Responsibility atau CSR, sebagai penguat citra, tujuannya tentu tak jauh-jauh, menangguk untung sebesar-besarnya. Dan mereka berhasil. Riset majalah SWA tahun lalu atas 45 perusahaan menunjukkan CSR bermanfaat memelihara dan meningkatkan citra perusahaan (37,38 persen), hubungan baik dengan masyarakat (16,82 persen), dan mendukung operasional perusahaan (10,28 persen). Hasil pencitraan ini luar biasa. CSR disebut orang dimana-mana seolah ramuan mujarab yang mampu mengobati carut marut pengelolaan sumber daya alam di negeri ini. CSR sengaja dibuat sukarela. Melakukan untung, tidakpun tak apa. Tak ada sangsi. Untuk membaca informasi selengkapnya, klik: http://www.jatam.org Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat email anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah dalam website kami. === Luluk Uliyah Sekretariat JATAM email : [EMAIL PROTECTED] Jl. Mampang Prapatan II/30 Jakarta Selatan Telp/Fax. 021- 794 1559 === [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] car free day Dilanjutkan di Kota Tua dan Pemuda
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/metro/3868412.htm === Jakarta, Kompas - Setelah menggelar hari bebas kendaraan bermotor atau car free day di Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hendak menggelar lagi acara yang sama di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, dan Kota Lama, Jakarta Barat. Hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) dinilai mampu memberikan pendidikan bagi pengendara untuk meninggalkan kendaraan pribadi dan berganti dengan sepeda, angkutan umum, atau berjalan kaki. Pemprov akan menggelar HBKB setiap bulan di masing- masing kota. Rencananya, HBKB akan digelar di jalan-jalan yang sudah dilalui jalur bus transjakarta agar masyarakat memiliki pilihan moda transportasi, kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta Budirama Natakusumah di Jakarta Pusat, Selasa (25/9). Padahal, HBKB yang diterapkan Sabtu lalu menyebabkan kemacetan luar biasa di jalan-jalan sekitar Sudirman dan Thamrin. Kemacetan itu menyebabkan polusi udara yang berlebihan dan lumpuhnya sebagian aktivitas ekonomi di sebagian kawasan. Menanggapi rencana HBKB di Jalan Pemuda dan Kota Lama. Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Krisnanda mengingatkan, Pemprov DKI sebaiknya menyiapkan rencana yang matang, tersosialisasi dengan baik, dan menyediakan fasilitas pelengkap memadai. Harus disediakan sejumlah tempat parkir baru, jalur lalu lintas alternatif, tenaga pendamping bagi pengguna jalan, penyediaan angkutan umum alternatif, serta alternatif jalan yang bisa dilalui. Setelah rencana ini matang, perlu sosialisasi yang rinci, cukup, dan realistis. Jangan main tutup, katanya. (eca/win)
[Forum Pembaca KOMPAS] 605.000 Mobil Rutin ke Jakarta
Kemacetan Kian Parah http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/26/metro/3868410.htm = DEPOK, KOMPAS - Setiap hari sedikitnya 605.000 mobil dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi masuk ke Jakarta. Jika dibiarkan, kemacetan di Jakarta kian parah karena bergabung dengan dua juta mobil dan tiga juta motor warga Ibu Kota. Penyediaan bus transjakarta, subway, dan monorel harus masuk wilayah penyangga. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengungkapkan hal itu ketika berbicara dalam peluncuran buku Jakarta Recovery: Sumbangsih Kampus untuk Jakarta di Balai Sidang Djokosoetono Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Selasa (25/9) sore. Hadir juga Dekan Fakultas Hukum UI Hikmahanto Juwana, Sutiyoso mengatakan banyak warga Bodetabek membawa mobil, lewat jalan tol yang tarifnya makin mahal, menghabiskan bahan bakar minyak yang harganya kian tinggi, karena tak ada pilihan lain. Mereka tak punya alternatif angkutan massal yang nyaman dan aman dari Bodetabek ke Jakarta dan sebaliknya. Pembangunan subway dari selatan ke utara Jakarta, menurut Sutiyoso, pasti dikerjakan karena dia sudah menandatangani kerja sama di Tokyo, Jepang. Subway akan dibangun menyambung sampai ke Depok dan Bogor, kata Bang Yos, panggilan akrabnya. Lima belas koridor bus transjakarta juga dibangun untuk membantu mengatasi problem lalu lintas di Jakarta. Monorel dari timur ke barat akan didanai oleh sindikasi bank nasional. Sutiyoso mengingatkan pula pentingnya konsep megapolitan untuk diterapkan. Bukan dalam arti administratif, tetapi penataan tata ruang Jakarta serta Bodetabek dan Cianjur. Dengan demikian, kebutuhan sarana transportasi dan penanganan banjir dapat diatasi bersama, katanya. Keluhkan kemacetan Sementara itu, warga sebagian Jakarta dua pekan ini mengeluhkan kemacetan yang bertambah parah. Salah satu penyebabnya adalah perbaikan lima koridor dan pembangunan tiga koridor baru. Namun, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) justru meminta masyarakat memaklumi kondisi itu karena tujuannya adalah untuk menekan kemacetan. Jalur bus cepat massal dengan bus transjakarta merupakan jawaban cepat menjawab masalah kemacetan. Silakan masyarakat memilih, menggunakan bus cepat massal yang relatif murah dan cepat atau pakai kendaraan pribadi tetapi harus rela terjebak macet berjam-jam, kata Sudaryatmo dari YLKI, kemarin. Sudaryatmo menambahkan, bus cepat massal memang bukan solusi utama. Bahkan, data YLKI menunjukkan, bus transjakarta yang dioperasikan sejak tahun 2004 terbukti hanya mampu menyerap 10 persen pengendara kendaraan pribadi, khususnya di jurusan Blok M-Kota. (ksp/nel)
[Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa harus ada fasilitas khusus untuk pengguna Harley ?
Tambahan informasi: di depan Coffe Bean (kalau tak salah) di Plaza Senayan juga disediakan parkir khusus untuk pengendara motor gede. Saya setuju jika ada yang mengkoordinir petisi untuk ditujukan pada para pemilik mall untuk tidak memanjakan para pengendara motor gede dengan parkir khusus. Apa mungkin karena pemilik motor gede memberikan tios khusus pada para petugas parkir? Ada teman saya yang menyarankan saya beli Motor Gede tapi hati nurani saya mengatakan tidak sepantasnya saya pakai motor gede dengan meminta perlakukan khusus seperti raja saja layaknya. Saya tidak tahu apa yang ada diotak pemakai motor gede itu sehingga tega teganya minta perlakukan khusus dimana mana? Hardjo === - Original Message - From: Nikki Sulistio To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 26, 2007 9:29 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa harus ada fasilitas khusus untuk pengguna Harley ? Sekedar meneruskan dari teman baik saya.. Ugal ugalan di jalanan yang dilakukan oleh pengendara Harley Davidson bukan merupakan hal yang aneh lagi,kita sudah sering mendengar.Mereka mencoba memamerkan kedahsyatan dirinya di muka umum.Citra makin buruk ini sering ditanggapi oleh asosiasi atau wadah pecinta motor besar khususnya Harley Davidson dengan ulah oknum. entah mengapa ternyata si Oknum ini berganti ganti orang dan lokasi, dan kelakuannya rata rata sama dan sebangun yaitu arogan. Mau pamer boleh tapi jangan sampe mengganggu kenyamanan orang lain yang juga memiliki hak yang sama.Mereka punya hak untuk pamer dan orang lain punya hak juga untuk nyaman tanpa gangguan. Sebuah peristiwa terjadi tanggal 22 September 2007 sekitar jam 22.00 di depan Starbuck Coffe Senayan City, seorang pengendara Motor Harley Davidson yang pergi meninggalkan lokasi Senayan city begitu arogannya memutar gas maksimal yang berakibat bunyi yang terjadi sangat keras.kondisi motor stationer saja buat motor ini tentu saja sudah membuat gaduh apalagi dengan menaikkannya lebih tinggi. Dengan posisi gas buang menghadap ke posisi restaurant tentu saja hal ini membuat puluhan orang menutup telinga secara reflek.Saya yakin dia tidak tahu bahwa saya saat itu sedang menggendong anak saya yang berumur 5 bulan yang tentu saja tidak mempunyai kemampuan untuk menutup telingannya sendiri. Anak saya kaget ? tentu saja, dan saya harus rela msuk ke dalam ruang tertutup untuk menghindar suara itu yang mungkin dilakukan dalam 10 - 15 detik. Intinya saya menghimbau kepada para pengelola gedung, pemilik restaurant, Polisi untuk tidak memberikan fasilitas khusus kepada para pengendara motor besar tersebut. Saya yakin bahwa fasilitas itu percuma diberikan kepada oknum oknum arogan yang suka gonta ganti itu,dan saya makin yakin rasanya semua pengendara motor Harley Davidson punya kemiripan sifat arogan setelah menaiki motor tersebut. Senayan City, salah satu pelanggan anda menghimbau agar ada menjadi pioneer untuk meniadakan fasilitas parkir khusus di depan pusat perbelanjaan anda M Wahab S -- Cheers, Nikki Sulistio [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-MAs Kukuh
Mas Kukuh, saya lihat tidak semua penduduk di daerah Menteng adalah High Class. Ada juga rumah2 sederhana. Coba disurvey deh, sebagai contoh ada banyak rumah2 sederhana di sekitar Jl. Kudus, dan rumah2 ini masuk di jalan yang kecil. Juga di daerah Jl. Proklamasi, di bagian dalamnya saya lihat ada rumah2 sederhana juga. Saya ngalamin kerja di daerah Kuningan dan Gatsu, makannya hanya mampu yang di Amigos saja. Untuk makan di tempat yang lebih nyaman, bisa dihitung sama jari deh. Namun kan tetap sehat senantiasa ya. Yah bersyukur saja kepada Tuhan atas semuanya. Pembangunan busway yang di tengah jalan itu, rupanya berdampak negative. Menurut saya, penjelasan dari Yuliati memang benar. Kasihan banget wanita Italy yang sampai tewas tertabrak busway. Lily --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote: Hallo mas Kukuh, Aduhkok mas Kukuh melihat nya hanya yang di etalasye saja? Tempat-tempat seperti yang anda sebutkan itu kan hanya seperti hiasan (seperti aquarium saja?), yang indah dipandang dari luar? Kami-kami di INGO juga makan siang di warung Yogya atau sekumpulan warung-warung disekitar kantor. Atau juga sering menyuruh OB untuk membelikan kami gado-gado ataupun ketoprak, dari gerobag dorong - yang dibungkus. Jika Pemprov DKI, mau membangun mono-rail ataupun angkutan setara dengan MRT di Singapore, wah kami lebih senang sekali, karena kebisingan berkurang, juga pencemaran udara didaerah Pondok Indah, juga di daerah lain nya yang menentang bus-way, akan lebih berkurang. Orang-orang yang masih mau memilih naik Metro mini, ataupun mikrolet dari pada naik monorail atau MRT tersebut, masih bisa melakukan nya juga. Kalau Pemprov DKI mau menanggulangi traffics problem di Jakarta, ya kerjakanlah denagn benar. Wong kami enggak anti publik transport, kok? Cuman saat ini bus-way, justru membuat kemacetan. Pagi ini segitiga emas nya Ampera Raya - Kemang Selatan Raya - Pejaten Barat, sangat amat ambur-adul. Karena apa? Karena Bus-way di Buncit Raya masih ambur-adul! Menurut pendapat saya, jika sistem menyupir kita ada disebelah kiri, ya membuat publik tarnsport nya harus disebelah kiri, dan juga bus stop nya semua ada dikiri. Ini yang terjadi di negara-negara yang sudah maju, seperti Singapore, Inggris, Thailand (yang sistem menyupir nya sama dengan di Indonesia, yaitu disebelah kiri). Mereka tidak membangun bus stop in the middle of the road! Kalau sistem menyupirnya seperti di Amerika ataupun di Eropa, disebelah kanan, ya boleh dibangun publik transport yang pemberhentian nya disebelah kanan. Jadi tidak mengakibat kan bis bisa menabrak orang yang sedang menyeberang. Seperti yang terjadi dengan perempuan Italia yang baru berada di Jakarta 2 minggu, mati ditabrak oleh bus-way, sewaktu menyeberang jalan. Confusing? Absolutley! Is bus-way safe? No-way! Jadi jangan memaksakan di Jakarta membangun publik transport ditengah-tengah jalan. Kan lebih bagus membangun mono-rail ataupun underground train?. Walaupun ongkosnya lebih mahal, tetapi kan akan memberikan sukses yang lebih besar dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat luas, bukan? Monggo, mas Kukuh bisa merenungkan nya. Salam, Yuli kukuh kumara [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang dilupakan dan tidak dilakukan adalah pemberlakuan konsep rumah 1-3-6 akibatnya para pekerja tinggal di Selatannya, Baratnya, Timurnya sedikit yg diutaranya Jakarta.mereka perlu sarana angkutan masal karena bisanya ya tinggal didaerah itu, apa ada rumah sederhana yg dibangun ditengah2 Menteng atau Pondok Indah Coba perhatikan pula di segitiga emas.kantor2 mentereng, saat makan siang maka ada yg makan di Casablanca tetapi jauh lebih banyak yg makan di Kasa Belakangsampai suatu saat kalau dianggap merusak pemandangan atau menganggu kenyamanan yg punya duit keperluan mereka ataupun sarananya bisa dihilangkan, atau dibungkus Demikian pula jalanan untuk busway, syukur2 juga segera menyusul subwaykalau uangnya adabisa saja subway akan melalui Pondok Indah...kalau ini yg terjadi apakah Warga Pondok Indah juga akan protes??? Di Jakarta Timur Busway relatif lancar, karena jalurnya tidak diserobottapi diWarung Buncit??? dan di tempat lain??? Tahulah... Salam Kukuh
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa harus ada fasilitas khusus untuk pengguna Harley ?
Lha itulah bedanya pemilik harley di Indonesia lebih sebagai pamer kekayaan dan kekuatanapalagi kebanyakan pemilik harley adalah pejabat maupun pengusaha sukses yang katanya sebagai hobby, seolah oleh kalau sudah naik harley tidak mempan hukum dan negara dia yang punya ( yang lain cuman ngontrak.). Padahal mereka lupa, kalau sudah tidak bernyawa sama dengan kita orang kebanyakan masuk kedalam tanah ukuran 1 X 2 meter..he...he...he. Nikki Sulistio [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekedar meneruskan dari teman baik saya.. Ugal ugalan di jalanan yang dilakukan oleh pengendara Harley Davidson bukan merupakan hal yang aneh lagi,kita sudah sering mendengar.Mereka mencoba memamerkan kedahsyatan dirinya di muka umum.Citra makin buruk ini sering ditanggapi oleh asosiasi atau wadah pecinta motor besar khususnya Harley Davidson dengan ulah oknum. entah mengapa ternyata si Oknum ini berganti ganti orang dan lokasi, dan kelakuannya rata rata sama dan sebangun yaitu arogan. Mau pamer boleh tapi jangan sampe mengganggu kenyamanan orang lain yang juga memiliki hak yang sama.Mereka punya hak untuk pamer dan orang lain punya hak juga untuk nyaman tanpa gangguan. Sebuah peristiwa terjadi tanggal 22 September 2007 sekitar jam 22.00 di depan Starbuck Coffe Senayan City, seorang pengendara Motor Harley Davidson yang pergi meninggalkan lokasi Senayan city begitu arogannya memutar gas maksimal yang berakibat bunyi yang terjadi sangat keras.kondisi motor stationer saja buat motor ini tentu saja sudah membuat gaduh apalagi dengan menaikkannya lebih tinggi. Dengan posisi gas buang menghadap ke posisi restaurant tentu saja hal ini membuat puluhan orang menutup telinga secara reflek.Saya yakin dia tidak tahu bahwa saya saat itu sedang menggendong anak saya yang berumur 5 bulan yang tentu saja tidak mempunyai kemampuan untuk menutup telingannya sendiri. Anak saya kaget ? tentu saja, dan saya harus rela msuk ke dalam ruang tertutup untuk menghindar suara itu yang mungkin dilakukan dalam 10 - 15 detik. Intinya saya menghimbau kepada para pengelola gedung, pemilik restaurant, Polisi untuk tidak memberikan fasilitas khusus kepada para pengendara motor besar tersebut. Saya yakin bahwa fasilitas itu percuma diberikan kepada oknum oknum arogan yang suka gonta ganti itu,dan saya makin yakin rasanya semua pengendara motor Harley Davidson punya kemiripan sifat arogan setelah menaiki motor tersebut. Senayan City, salah satu pelanggan anda menghimbau agar ada menjadi pioneer untuk meniadakan fasilitas parkir khusus di depan pusat perbelanjaan anda M Wahab S -- Cheers, Nikki Sulistio [Non-text portions of this message have been removed] - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Seribu Pantun Dunia dari Negeri Jiran
Departemen Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia mengundang Bapak/Ibu/Saudara untuk hadir dalam Diskusi Seribu Pantun Dunia Rabu, 3 Oktober 2007, Pkl. 9.00-11.00 Ruang 2401 FIB UI, Kampus UI, Depok Pembicara Prof. Dr. Ding Choo Ming (Universiti Kebangsaan Malaysia) Moderator Maman S. Mahayana Diskusi terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Informasi selengkapnya: Nanang/Nur/Rita Departemen Ilmu Susastra FIB UI, Kampus UI Depok Tlp. 62-21-7863528, Faks. 62-21-7270038 Email: [EMAIL PROTECTED] - Don't let your dream ride pass you by.Make it a reality with Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Editorial KOMPAS Yang Perlu Dipertanyakan
Bang Udin, Sampeyan ini penjaga kompleks Astana Giri Bangun ya ? dikasih mangan opo kowe karo eyang hartomu ? Suhaimi - Original Message - From: Udin To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, September 24, 2007 11:37 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Editorial KOMPAS Yang Perlu Dipertanyakan apa betul suharto mencuri ??? apa perlu lorotkan celana di luar pekarangan rumah rakyat yang mana membawa pulang harta karun . udin Pada tanggal 24/09/07, Lasma siregar [EMAIL PROTECTED] menulis: Seandainya masalah Soeharto dan harta karun curiannya ini cuma dijadikan masalah dalam negeri, ya kalian tahu sendiri bagaimana kisah sedih ini akan berakhir. Dengan adanya komunitas dunia ikut terlibat, maka terbayanglah sebuah harapan bahwa rakyat republik ini bisa membawa pulang harta karun tanah tercinta (yang dicuri) kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Sangat disayangkan kalau Editorial KOMPAS ini mengesankan penulisnya hanya terbakar emosi sebagai patriot Merah Putih tanah Merdeka yang sayangnya bangkrut, tumbang dan miskin! Salam Las. anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] anton_djakarta%40yahoo.com wrote: Editorial KOMPAS Yang Perlu Dipertanyakan ..Begitulah juga seharusnya kita. Bukan berarti kita harus membela Suharto, tetapi janganlah masalah bangsa ini menjadi isu Internasional. Mari kita selesaikan masalah Suharto dan juga pemimpin lainnya oleh kita sendiri. Sejelek-jeleknya pemimpin kita, Ia bagian dari sejarah bangsa ini. Jangan biarkan sejarah kita penuh dengan hal buruk sampai kita kehilangan martabat. (Editorial Kompas, Sabtu 22/09/07) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: IKlan XL merendahkan Martabat Kaum Perempuan ?!?!?--si andi
Tepat sekal Iklan itu emang udah bener-bener melecehkan perempuan! Dari sisi subyek manapun, makin jelass kalo perempuan terus menjadi obyek! azizah dee geel [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju banget... klo itu iklan emang asumsinya kesana...pelecehan! murah banget kan kesannya? Rp. 1/dtk,..mana tulisan di kaos itu letaknya di depan persis di dada yg pakai, apalagi coba? iklan yg menjual produk itu harusnnya lbh mnekankan apa yg mau dijual / dikenalkan ke masyarakat, yaitu produknya dg menekankan entah produk itu bagus, murah, dsb... nah klo ini, apa yg murah? apa yg bagus? tarif XL nya? ko ya nunjuknya di dada? jd artinya xxx murah donk...kacau!
[Forum Pembaca KOMPAS] Djoko Persilakan Jaksa Agung Tindak Lanjuti Kasus Dugaan Suap terhadap Sejumlah Petinggi TNI
Djoko Persilakan Jaksa Agung Tindak Lanjuti Kasus Dugaan Suap terhadap Sejumlah Petinggi TNI Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mempersilakan Kejaksaan Agung menindaklanjuti dugaan suap terhadap sejumlah mantan perwira tinggi TNI dalam kasus dugaan korupsi dana tabungan prajurit TNI di PT Asabri. Hal itu disampaikan Djoko, Selasa (25/9), seusai Rapat Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Menurut dia, kasus itu sekarang sepenuhnya sudah berada di tangan Kejaksaan Agung. Turut hadir dalam rakor itu antara lain Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutanto, Kepala Badan Intelijen Negara Sjamsir Siregar, dan sejumlah menteri, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi. Mereka kan sudah bukan tentara (aktif) lagi, jadi bukan urusan saya lagi, dong. Kasus (dugaan suap) itu kan sudah di tangan Kejaksaan Agung karena kasus mereka sudah bukan kewenangan peradilan militer. Silakan Kejagung mengurus baiknya bagaimana, ujar Djoko. Seperti diwartakan, dalam pengakuannya, istri tersangka dugaan korupsi Henry Leo, Iyul Sulinah, mengaku telah memberi dua rumah di kawasan elite Jakarta ke mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) R Hartono dan putra mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. Belakangan, sejumlah pihak mendesak Kejagung juga menangani dan menuntaskan kasus dugaan suap itu mengingat kekhawatiran mereka hal itu berdampak ke moral prajurit. Moral prajurit TNI, khususnya pangkat rendah, dikhawatirkan jatuh karena melihat sejumlah perwira tinggi mereka bisa dengan mudah mendapat suap senilai miliaran rupiah, sementara tingkat kesejahteraan para prajurit tadi masih minim. Secara terpisah, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kemas Yahya Rahman menegaskan, fokus Kejaksaan Agung saat ini adalah menyelesaikan penyidikan dugaan korupsi dana PT Asabri dengan tersangka pengusaha Henry Leo dan mantan Direktur Utama PT Asabri Mayjen (Purn) Subarda Midjaja. Perihal rumah dan tanah yang disebut-sebut istri Henry Leo, yakni Iyul Sulinah, diberikan kepada putra TB Silalahi dan R Hartono, harus dibuktikan Iyul. Saat disampaikan bahwa Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto telah mempersilakan kejaksaan memeriksa perwira tinggi TNI terkait kasus tersebut, Kemas mengatakan, TB Silalahi dan putranya, Paul Banuara Silalahi, serta R Hartono sudah diperiksa. Pemeriksaan itu terkait keterangan Henry Leo yang menyebutkan pemberian rumah. Kan sudah diperiksa. Jadi, sekarang kita fokus saja menyelesaikan penyidikan kasus korupsi dana PT Asabri, kilahnya. Kemas mengatakan, sejauh ini jaksa penyidik masih mempelajari rencana untuk meminta keterangan kepada Iyul Sulinah perihal pemberian rumah tersebut. Menurut dia, Paul Silalahi sudah memiliki bukti bahwa rumah dan tanah di Ancol, Jakarta Utara, diperoleh dari jual-beli. Dengan demikian, Iyul harus dapat menunjukkan bukti bahwa rumah itu diperoleh Paul tanpa membayar. Secara terpisah, Direktur Penyidikan pada Bagian Tindak Pidana Khusus Kejagung Muhammad Salim membenarkan, jaksa sudah menerima data tambahan dari Iyul Sulinah. Data itu disampaikan Senin lalu. Iyul Sulinah yang dihubungi Kompas, Senin malam, memaparkan, dari rekening 202 di Bank BNI Cabang Jakarta Kota, dikeluarkan dana untuk membeli rumah yang diberikan kepada putra TB Silalahi, rumah yang diberikan kepada R Hartono, membeli Plaza Mutiara dari PT Permata Birama Sakti, serta membeli tujuh unit apartemen. (idr/DWA) Sumber: Kompas - Rabu, 26 September 2007 ++ Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) klik http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita Untuk Indonesia yang lebih baik, klik http://www.transparansi.or.id/ Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) The Indonesian Society for Transparency Jl. Polombangkeng No. 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 Telp: (62-21) 727-83670, 727-83650 Fax: (62-21) 722-1658 http://www.transparansi.or.id [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-MAs Kuku
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote: Hallo mas Kukuh, Aduhkok mas Kukuh melihat nya hanya yang di etalasye saja? Tempat-tempat seperti yang anda sebutkan itu kan hanya seperti hiasan (seperti aquarium saja?), yang indah dipandang dari luar? Kami-kami di INGO juga makan siang di warung Yogya atau sekumpulan warung-warung disekitar kantor. Atau juga sering menyuruh OB untuk membelikan kami gado-gado ataupun ketoprak, dari gerobag dorong - yang dibungkus. Jika Pemprov DKI, mau membangun mono-rail ataupun angkutan setara dengan MRT di Singapore, wah kami lebih senang sekali, karena kebisingan berkurang, juga pencemaran udara didaerah Pondok Indah, juga di daerah lain nya yang menentang bus-way, akan lebih berkurang. Orang-orang yang masih mau memilih naik Metro mini, ataupun mikrolet dari pada naik monorail atau MRT tersebut, masih bisa melakukan nya juga. Kalau Pemprov DKI mau menanggulangi traffics problem di Jakarta, ya kerjakanlah denagn benar. Wong kami enggak anti publik transport, kok? Cuman saat ini bus-way, justru membuat kemacetan. Pagi ini segitiga emas nya Ampera Raya - Kemang Selatan Raya - Pejaten Barat, sangat amat ambur-adul. Karena apa? Karena Bus-way di Buncit Raya masih ambur-adul! :: Ada busway memang masih macet, ini karena menata transportasi di Jakarta butuh waktu. Merubah paradigma masyarakat untuk meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke kendaraan umum butuh waktu. Apakah kehadiran 1 koridor MRT yang pembangunanannya mengorbankan kemacetan parah selama 5 tahun dapat mengatasi kemacetan di Jakarta? Tidak! MRT baru akan mengatasi kemacetan apabila tersedia 15 koridor, dan itu semua butuh waktu, butuh pengorbanan kemacetan yang lebih parah selama waktu2 tersebut. Ibu melihat busway Kuningan amburadul dari sisi mana? Dari sisi pengendara atau pengguna? Kalau dari sisi pengendara memang dinilai amburadul karena hanya membuat macet. Silahkan yang sehari2 menggunakan busway koridor Kuningan menanggapi keamburadulannya Bu Yuli? Apa memang demikian amburadul sehingga tidak layak dipakai? Soalnya kalau dengar cerita saudara perempuan saya yang kebetulan pemakai koridor 6 dari yang tadinya pemakai mobil kok berbeda dengan ceritanya Bu Yuli ini. Menurut pendapat saya, jika sistem menyupir kita ada disebelah kiri, ya membuat publik tarnsport nya harus disebelah kiri, dan juga bus stop nya semua ada dikiri. Ini yang terjadi di negara-negara yang sudah maju, seperti Singapore, Inggris, Thailand (yang sistem menyupir nya sama dengan di Indonesia, yaitu disebelah kiri). Mereka tidak membangun bus stop in the middle of the road! Kalau sistem menyupirnya seperti di Amerika ataupun di Eropa, disebelah kanan, ya boleh dibangun publik transport yang pemberhentian nya disebelah kanan. Jadi tidak mengakibat kan bis bisa menabrak orang yang sedang menyeberang. Seperti yang terjadi dengan perempuan Italia yang baru berada di Jakarta 2 minggu, mati ditabrak oleh bus-way, sewaktu menyeberang jalan. Confusing? Absolutley! Is bus-way safe? No-way! :: Mungkin ibu kaget dengar ini. Bangkok yang sudah punya 3 koridor MRT (2 Sky Train + 1 Subway) berencana membuat busway persis seperti di Jakarta menggunakan lajur paling kanan. Pembangunannya sudah dipastikan awal 2008. Apakah pemerintah mereka segoblok itu berani merencanakan busway yang kemacetannya jauh lebih parah dari Jakarta? Lho Bangkok masih macet? Memang, karena penyediaan angkutan umum yang nyaman belum menjamin merubah paradigma masyarakatnya untuk meninggalkan angkutan pribadi, maka dari itu ada ilmu dan teknik untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi (traffic demand management) supaya orang diarahkan (dipaksa) menggunakan angkutan umum. Busway bukan ilmu aneh dari planet lain bu. Di LA, mereka juga baru menerapkan busway bernama Orange Line, itu juga ditengah2 seperti di Jakarta. Apa otak pemerintah kota LA terbelakang, kok berani menerapkan sistem yang kata sebagian masyarakat Jakarta dibilang terbelakang dan tidak layak diterapkan di kota2 besar. Atau kalau lebih kaget lagi Beijing (kota kecil atau besar?) yang katanya dielu2kan kiblat kemajuan dunia, sudah menerapkan busway bernama Beijing BRT, dan mereka serius untuk mengembangkannya hingga lebih dari 10 koridor walaupun sudah punya beberapa koridor MRT. Apa harus dibilang juga pemerintah Beijing terbelakang hanya karena menerapkan sistem yang dibilang gagal oleh sebagian masyrakat di Jakarta. Silahkan untuk tambahan pengetahuan, browsing disini: http://en.wikipedia.org/wiki/Busway Jadi jangan memaksakan di Jakarta membangun publik transport ditengah-tengah jalan. Kan lebih bagus membangun mono-rail ataupun underground train?. Walaupun ongkosnya lebih mahal, tetapi kan akan memberikan sukses yang lebih besar dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat luas, bukan? :: Siapa yang bisa menjamin sekali lagi, kalau sudah sengsara selama 5 tahun akibat pembangunan MRT,
[Forum Pembaca KOMPAS] Djoko Persilakan Jaksa Agung Tindak Lanjuti Kasus Dugaan Suap terhadap Sejumlah Petinggi TNI
Djoko Persilakan Jaksa Agung Tindak Lanjuti Kasus Dugaan Suap terhadap Sejumlah Petinggi TNI Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mempersilakan Kejaksaan Agung menindaklanjuti dugaan suap terhadap sejumlah mantan perwira tinggi TNI dalam kasus dugaan korupsi dana tabungan prajurit TNI di PT Asabri. Hal itu disampaikan Djoko, Selasa (25/9), seusai Rapat Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Menurut dia, kasus itu sekarang sepenuhnya sudah berada di tangan Kejaksaan Agung. Turut hadir dalam rakor itu antara lain Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutanto, Kepala Badan Intelijen Negara Sjamsir Siregar, dan sejumlah menteri, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi. Mereka kan sudah bukan tentara (aktif) lagi, jadi bukan urusan saya lagi, dong. Kasus (dugaan suap) itu kan sudah di tangan Kejaksaan Agung karena kasus mereka sudah bukan kewenangan peradilan militer. Silakan Kejagung mengurus baiknya bagaimana, ujar Djoko. Seperti diwartakan, dalam pengakuannya, istri tersangka dugaan korupsi Henry Leo, Iyul Sulinah, mengaku telah memberi dua rumah di kawasan elite Jakarta ke mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) R Hartono dan putra mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. Belakangan, sejumlah pihak mendesak Kejagung juga menangani dan menuntaskan kasus dugaan suap itu mengingat kekhawatiran mereka hal itu berdampak ke moral prajurit. Moral prajurit TNI, khususnya pangkat rendah, dikhawatirkan jatuh karena melihat sejumlah perwira tinggi mereka bisa dengan mudah mendapat suap senilai miliaran rupiah, sementara tingkat kesejahteraan para prajurit tadi masih minim. Secara terpisah, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kemas Yahya Rahman menegaskan, fokus Kejaksaan Agung saat ini adalah menyelesaikan penyidikan dugaan korupsi dana PT Asabri dengan tersangka pengusaha Henry Leo dan mantan Direktur Utama PT Asabri Mayjen (Purn) Subarda Midjaja. Perihal rumah dan tanah yang disebut-sebut istri Henry Leo, yakni Iyul Sulinah, diberikan kepada putra TB Silalahi dan R Hartono, harus dibuktikan Iyul. Saat disampaikan bahwa Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto telah mempersilakan kejaksaan memeriksa perwira tinggi TNI terkait kasus tersebut, Kemas mengatakan, TB Silalahi dan putranya, Paul Banuara Silalahi, serta R Hartono sudah diperiksa. Pemeriksaan itu terkait keterangan Henry Leo yang menyebutkan pemberian rumah. Kan sudah diperiksa. Jadi, sekarang kita fokus saja menyelesaikan penyidikan kasus korupsi dana PT Asabri, kilahnya. Kemas mengatakan, sejauh ini jaksa penyidik masih mempelajari rencana untuk meminta keterangan kepada Iyul Sulinah perihal pemberian rumah tersebut. Menurut dia, Paul Silalahi sudah memiliki bukti bahwa rumah dan tanah di Ancol, Jakarta Utara, diperoleh dari jual-beli. Dengan demikian, Iyul harus dapat menunjukkan bukti bahwa rumah itu diperoleh Paul tanpa membayar. Secara terpisah, Direktur Penyidikan pada Bagian Tindak Pidana Khusus Kejagung Muhammad Salim membenarkan, jaksa sudah menerima data tambahan dari Iyul Sulinah. Data itu disampaikan Senin lalu. Iyul Sulinah yang dihubungi Kompas, Senin malam, memaparkan, dari rekening 202 di Bank BNI Cabang Jakarta Kota, dikeluarkan dana untuk membeli rumah yang diberikan kepada putra TB Silalahi, rumah yang diberikan kepada R Hartono, membeli Plaza Mutiara dari PT Permata Birama Sakti, serta membeli tujuh unit apartemen. (idr/DWA) Sumber: Kompas - Rabu, 26 September 2007 ++ Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) klik http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita Untuk Indonesia yang lebih baik, klik http://www.transparansi.or.id/ Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) The Indonesian Society for Transparency Jl. Polombangkeng No. 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 Telp: (62-21) 727-83670, 727-83650 Fax: (62-21) 722-1658 http://www.transparansi.or.id [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Balasan: [Forum Pembaca KOMPAS] Menegakkan Politik Lingkungan
Untuk mengetahui apakah pemerintah punya komitmen terhadap perbaikan kualitas lingkungan hidup, dapat dilihat pada 3 produk UU terbaru, yaitu UU No.24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang, serta UU No.27/2007 tentang Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Jika ditelaah secara kritikal, ketiga UU tersebut saling bertolak belakang satu dengan lainnya. Dalam UU No.24/2007, penaggulangan bencana lebih dititik beratkan pada saat bencana terjadi. Tapi tidak ada kerangka logis tentang upaya meminimalisasikan resiko bencana, seperti larangan eksploitasi kawasan hutan secara berlebihan. Dan, jika membaca UU No.26/2007, seharusnya penataan runag nasional memperhitungkan pula resiko bencana. Pemanfaatan ruang harus memperhitungkan daya dukung ekologis. Kawasan pedesaan dan perkotaan sebagai ruang hunian dan aktivitas manusia harus dikembangkan berdasarkan kapasitas dan daya dukung ekologis, bukan berdasarkan perhitungan akumulasi keuntungan modal dan politik bagi segelintir pihak tertentu. UU No.27/2007 lebih tragis lagi. Tidak hitungan soal upaya penyelamatan pulau-pulau terluar dan kecil dari upaya detsruktif. Seharusnya efek pemanasan global menjadi salah satu dasar perencanaan pembanguanan pulau-pulau dan wilayah pesisir. Kerentanan gempa dan tsunami misalnya. Cherioo, Azmi nur azizah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kapan pemerintah akan mulai bersahabat dengan lingkungan?! Lha wong tokek-tokeknya masih terus berkeliaran dan menggerogoti batang-batang pohon. Namun yang perlu pemerintah perhatikan, jangan karena Indonesia adalah paru-paru dunia terus dengan seenaknya menjadikan hutan sebagai kawasan konservasi yang mengabaikan hidup dan penghidupan masyarakat adat didalamnya. Padahal hutan akan tetap Rimba jika pewarisnya masih berada di tanah leluhurnya. Masyarakat lokal sanggup mempertahankan hak ulayat dan rumahmereka dengan kearifan lokal masing-masing daerah. Seperti misalnya yang dilakukan masyarakat kampung Nyungcung (salah satu wilayah Taman Nasional Gunung Halimun/TNGH) yang menjaga keseimbangan hutan dengan tebang satu pohon berarti tanam tiga pohon. Gimana kalo gerakan tanam satu pohon dimulai dari lingkungan sekitar kita aja dulu.. Jadi sudah layakkah pemerintah menganggap dirinya sebagai manusia beradab dibanding masyarakat lokal? Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh EEP SAEFULLOH FATAH http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/25/utama/3866193.htm == Kecemasan adalah tema pokok berita utama Kompas kemarin (Senin, 24/9/2007). Laju perusakan hutan dan pesisir berjalan cepat, sementara laju rehabilitasinya tertatih-tatih terabaikan. Di tengah ancaman pemanasan global yang makin konkret, kita di Indonesia justru terus sibuk merusak lingkungan. Lingkungan hidup adalah isu mendasar yang terpinggirkan dalam simpang siur dan hiruk-pikuk isu politik permukaan. Benar, masa depan demokrasi perlu diperjuangkan dan program-program penyejahteraan sosial-ekonomi masyarakat perlu digalakkan. Namun, bisakah demokrasi dan kesejahteraan tegak di tengah punahnya daya topang ekologi? Jika jawabannya adalah tidak, lalu apa yang seyogianya kita lakukan? Izinkan saya masuk ke isu yang tak seksi tetapi sesungguhnya penting dan genting ini. Kesadaran kasip Lebih dari cukup alasan untuk mencemaskan kerusakan lingkungan sebagai persoalan pokok kita. Berbagai fakta dan data memilukan tentang kerusakan dan perusakan lingkungan dengan mudah kita deretkan. Beberapa bulan lalu Organisasi Pangan dan Pertanian melansir sebuah hasil riset yang menempatkan Indonesia sebagai perusak hutan tercepat di dunia. Laju kerusakan hutan kita, menurut data itu, adalah 2 persen atau 1,87 juta hektar per tahun. Dengan kata lain, 51 kilometer persegi hutan kita rusak setiap hari atau 300 kali lapangan sepak bola setiap jam! Lembaga lain, yaitu UNEP/ GRID-Arendal, Mei lalu memublikasikan perubahan wajah Pulau Kalimantan dalam enam dekade ke belakang dan satu setengah dekade ke depan. Pada tahun 1950 Kalimantan nyaris dipenuhi hijau hutan. Tahun 2005 Kalimantan sudah kehilangan 50 persen hijaunya. Pada 2020 diestimasikan bahwa hanya sedikit warna hijau (sekitar 25 persen) yang akan tertinggal di pulau ini. Sebuah gambar satelit menggambarkan perubahan Jakarta secara dramatis. Tahun 2010, permukaan air laut diestimasikan sudah makin merambah masuk ke daratan. Pada 2020, sebagian Bandara Soekarno-Hatta sudah mulai tergenangi air laut. Bahkan, pada 2050, permukaan air laut sudah mengancam kawasan Monumen Nasional di pusat Ibu Kota. Pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut yang diakibatkannya adalah ancaman konkret yang tak bisa dihindari. Majalah Time (edisi 1 Oktober 2007) memperlihatkan, lapisan es di Kutub
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Editorial KOMPAS Yang Perlu Dipertanyakan
Mod: Pak Udin, terima kasih sudah mengingatkan. - Maaf Kamu pake saja bahasa indonesia saya tidak mengerti bahasa jawa, jika kau gunakan bahasa seperti itu salah alamat udin di makassar Pada tanggal 24/09/07, Suhaimi [EMAIL PROTECTED] menulis: Bang Udin, Sampeyan ini penjaga kompleks Astana Giri Bangun ya ? dikasih mangan opo kowe karo eyang hartomu ? Suhaimi
[Forum Pembaca KOMPAS] “PERDA TIBUM : BENTUK PEMBERANGUSAN PENGHI DUPAN WARIA”
PERNYATAAN SIKAP PERDA TIBUM : BENTUK PEMBERANGUSAN PENGHIDUPAN WARIA Arus Pelangi, Yayasan Srikandi Sejati, Forum Komunikasi Waria, Bandung Wangi, Yayasan Pelangi Kasih Nusantara dan Aliansi Rakyat Miskin Minggu lalu, tepatnya hari Senin, 10 September 2007, DPRD Prov. DKI Jakarta telah mengesahkan revisi Perda DKI Jakarta No. 11 Tahun 1988 tentang Ketertiban Umum (Tibum). Latar belakang pengesahan revisi Perda Tibum itu tidak lain untuk menjaga ketenteraman dan ketertiban guna terwujudnya kota Jakarta sebagai kota jasa, kota perdagangan dan kota pariwisata yang masyarakatnya nyaman, aman dan tenteram. Kondisi tersebut akan menjadi daya tarik bagi masyarakat internasional untuk datang dan berkunjung serta menanamkan investasi yang pada akhirnya memberikan kontribusi dalam pengembangan dan pembangunan Kota Jakarta. Kemudian pengaturan mengenai ketertiban umum harus diarahkan guna pencapaian kondisi yang kondusif bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat kota Jakarta. Saat ini perda tersebut sudah sampai di tangan Departemen Dalam Negeri. Apabila kita melihat latar belakang pengesahan revisi Perda Tibum di atas, sepertinya semua orang akan setuju apabila Jakarta sebagai ibukota NKRI menjadi kota yang tenteram, tertib, dan nyaman bagi seluruh penduduknya. Namun apabila kita melihat lebih jauh pasal per pasal revisi Perda Tibum itu, maka terlihat jelas bahwa Perda itu tidak akan berhasil menciptakan Jakarta menjadi kota yang tenteram, tertib, dan nyaman bagi penduduknya. Mengapa demikian?. Hal itu disebabkan karena dengan diberlakukannya perda tibum itu, maka banyak lapangan pekerjaan informal yang selama ini telah dibangun dan dijalani oleh sebagian masyarakat miskin Jakarta akan diberantas oleh Pemprov. DKI Jakarta. Tidak terkecuali lapangan pekerjaan informal yang selama ini digeluti oleh kelompok waria Jakarta. Karena sebagaimana kita ketahui, banyak waria di Jakarta yang menjalani profesi sebagai pekerja informal, seperti pengamen dan PSK. Profesi-profesi informal itu muncul karena selama ini pemerintah tidak pernah memberikan kesempatan kepada kelompok waria untuk bersaing dan mendapatkan pekerjaan-pekerjaan di sektor formal. Selain itu, akibat tidak adanya perlindungan dan pendidikan yang memadai yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah, banyak diantara para waria itu yang mengidap penyakit HIV/AIDS dan penyakit seksual lainnya. Berdasarkan data yang kami peroleh dari Forum Komunikasi Waria DKI Jakarta, jumlah waria di DKI Jakarta mencapai angka 3500 jiwa. Waria yang menjadi PSK mencapai 60 % dari jumlah tersebut. Kemudian jumlah waria yang menjadi pengamen mencapai 10 % dan jumlah waria yang merupakan OdHA (Orang dengan HIV/AIDS) mencapai 30 %. Pemberangusan lapangan pekerjaan informal yang selama ini digeluti oleh kelompok waria dan warga miskin lainnya, terlihat jelas di dalam perda itu. Kita ambil contoh ketentuan Pasal 40 yang menyebutkan bahwa Setiap orang atau badan dilarang : (a). Menyuruh orang lain untuk menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan pengelap mobil; (b). menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan pengelap mobil; dan (c). membeli kepada pedagang asongan atau memberikan sejumlah uang atau barang kepada pengemis, pengamen, dan pengelap mobil. Ketentuan Pasal 41 menyebutkan bahwa Setiap orang yang mengidap penyakit yang meresahkan masyarakat tidak diperkenankan berada di jalan, jalur hijau, taman, dan tempat-tempat umum lainnya. Kemudian ketentuan Pasal 42 ayat (2) menyebutkan bahwa Setiap orang dilarang: a. menyuruh, memfasilitasi, membujuk, memaksa orang lain untuk menjadi penjaja seks komersial; b. menjadi penjaja seks komersial; dan c. memakai jasa penjaja seks komersial. Dari ketiga bunyi pasal di atas, jelas bahwa tidak ada tempat bagi warga miskin kota, termasuk waria, untuk berjuang mempertahankan hidupnya di Jakarta. Karena profesi-profesi informal yang dijalankan dan menjadi penghidupan utama kelompok waria selama ini tidak akan diperbolehkan lagi atau dengan kata lain dilarang atau diberangus oleh Pemprov. DKI Jakarta. Tidak hanya itu, bentuk-bentuk pelarangan terhadap profesi-profesi informal itu juga diikuti dengan dilakukannya stigmatisasi dan kriminalisasi terhadap profesi-profesi informal itu dengan menganggap profesi-profesi itu sebagai suatu kejahatan dan dapat diberikan sanksi kepada orang yang melakukannya. Hal itu dengan tegas diatur di dalam Pasal 61 yang menyebutkan bahwa '(1). Setiap orang atau badan yang melanggar ketentuan ... Pasal 40 huruf b, huruf c, dikenakan ancaman pidana kurungan paling singkat 10 (sepuluh) hari dan paling lama 60 (enam puluh) hari atau denda paling sedikit Rp. 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) dan paling banyak Rp. 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah); (2). Setiap orang atau badan yang melanggar ketentuan ... Pasal 40 huruf a, Pasal 42 ayat (2) huruf b, huruf c, . dikenakan
[Forum Pembaca KOMPAS] BUS WAY? NO WAY!!!!!
Sebenarnya Busway secara teoritis untuk menghilangkan kemacetan dan mengajak masyarakat umum untuk lebih sering memakai busway. Memang betul itu untuk masyarakat menengah kebawah yang umumnya belum tentu punya kendaraan pribadi. Tapi Sutiyoso lupa bahwa banyak juga masyarakat menengah kebawah yang dengan menabung atau kredit bisa memiliki kendaraan bermotor dan mencari nafkah dengan memakai sepeda motor. Mereka memiliki profesi bermacam macam. Diantaranya sebagai pengantar kurir dengan sepeda motor pribadi atau pengantar katering kekantor kantor dan ribuan profesi lainnya yang mengandalkan motor sebagi transportasinya. Ada juga yang berprofesi sebagai pengemudi angkutan umum. Sutiyoso lupa atau tidak melihat bagaimana mereka yang biasanya memakai motor untuk mencari nafkahnya itu sebanyak x liter dan dengan kemacetan maka pemakaian bensinnya menjadi xx liter karena terjebak dimana mana hingga ber jam jam. Mereka adalah rakyat kecil juga yang perlu didengar keluhannya. Saya menanyakan pada sopir saya kamu setuju ngak kalau Pondok Indah dibangun Bus Way?. Dia menjawab heran kok jalan yang sudah sempit itu dibangun busway juga?. Padahal saya dan dia tinggal didaerah Jakarta Barat yang jauh dari Pondok Indah dan jarang ke Pondok Indah. Jadi pernyataan dia jauh dari kepentingan pribadi dia sama sekali. Kemarin disalah satu TV swasta ada sopir mikrolet yang ngomel ngomel dan mengatakan lebih bagus dibangun diatas saja. Maksudnya tentu seperti monorail yang akan dibangun di Jakarta ini. Ini sebenarnya pemikiran dia yang sederhana tapi memang dalam hati saya juga terpikir kalau dibangun diatas jalan raya mungkin tidak akan menimbulkan kemacetan dimana mana seperti sekarang ini. Tapi ya memang sulit memenuhi kemauan semua pihak dan kalau saya bisa mengatasi masalah transportasi ini saya pasti akan mencalonkan diri jadi Gubernur DKI bersaing dengan FB dan AD kemarin. Jadi tugas Fauzi Bowo lah untuk mengatasi hal tersebut. Saya tidak dalam posisi menentang atau menyetujui bus way karena juga tidak tahu jalan keluarnya mengatasi kemacetan di Jakarta. Hardjo == - Original Message - From: Harry Priyono To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 26, 2007 10:15 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Warga Pondok Indah Usir Pekerja Koridor VIII-Putra Saya sependapat dengan mas kukuh, kalau memang dahulu kala pondok indah merupakan area exclusive, perubahan yang terjadi adalah saat ini pondok indah merupakanjalur alternatif. Kalau saat ini dilihat daerah pondok indah adalah daerah yang membingungkan karena banyak jalan-jalan yang ditutup dengan portal sehingga membingungkan para pengendara. Saya rasa sudah saatnya para orang kaya ikut merasakan dampak dari kemacetan lalu lintas karena salah satu kontribusi kemacetan adalah banyak orang dalam satu keluarga memiliki mobil lebih dari satu. Bisa dibayangkan jika satu keluarga mampu memiliki 5 mobil, satu untuk tuan, satu untuk nyonya dan masing-masing anak mendapatkan satu ditambah satu mobil untuk pembantu belanja, berapa kontribusi kemacetan yang diciptakan oleh warga pondok indah sendiri. Wassallam
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Indonesia akan bangun 4 reaktor nuklir tahun 2025
Betul sekali mas. Gara-gara itu satu tahun mereka gak boleh operasi kerugian ratusan miliar yen wuah gile yaakibat nuklir bocor dikit aja. Mereka (Jepang) sebenarnya harus mempersiapkan pembangunan anti gempa, tapi alam rupanya lebih hebat dari perkiraan manusia. Jadi rugi uang rugi waktu dan parah rugi manusia, untung gak ada yang meninggal, tapi ikan yang dijual dari Kashiwazaki Niigata sekarang gak laku orang takut makan karena ditakutkan tercemar ke laut sekitar reaktor itu. wua ngeri deh Nuklir ya. Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Indonesia akan bangun 4 reaktor nuklir tahun 2025 Kemungkian besar sih di satu site. Satu site bisa dipake beberapa unit. Di jepang yang bocor karena gempa kemarin itu ada 7 unit di site tersebut. Bisa dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Kashiwazaki-Kariwa_Nuclear_Power_Planthttp://en.wikipedia.org/wiki/Kashiwazaki-Kariwa_Nuclear_Power_Plant -- Seperti tanah, walaupun subur, ia takkan bisa produktif tanpa penyemaian. Demikian juga pikiran, tanpa budaya takkan pernah menghasilkan buah yang berkualitas. Seneca [Non-text portions of this message have been removed]