RE: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik Tatang Juhatta
Sebenarnya grafik tsb, sangat jelas menggambarkan supply dan demand
(technical, number of G&G)
yg tidak seimbang sehingga akan terjadi GAP yg lebar antara junior dan
senior.
Menurut saya, GAP tsb tidak akan besar, karena secara alamiah reserve Oil
and Gas akan
menurun sejalan dengan umur G&G.
Justru yg akan terjadi GAP yg tinggi dimasa datang adalah orang2 yg mengerti
ttg BIOFUEL
(Sarjana Teknik Pertanian, Hama tanaman, Teknik Kimia, dll...).
Sebentar lagi bagaimana orang akan membuat minyak tanah dari pohon jarak
hanya dari memetik
buah jarak dipekarangan rumah.

TJ
  -Original Message-
  From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Tuesday, July 03, 2007 12:08 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT
TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM


  Abah,

  seperti yang Abah ketahui, banyak pekerjaan di geoscience yang memerlukan
jam terbang yang tinggi supaya bisa bikin decision yang "bunyi". nah salah
satu usulan yang saya pernah tulis dimajalah resonansi adalah mempersempit
bidang keahlian/skill dari fresh graduate supaya bisa

  cepat menguasainya.  dan pekerjaannya dipakai sistim ban berjalan.
  Ini bukan solusi yang terbaik, tetapi bisa men"jump start" lulusan baru
supaya langsung bisa memberikan kontribusi yang berarti di industri.
  Yang paling harus diperhatikan pada sistim ini adalah rotasi yang benar,
sehingga pada waktu nya si lulusan baru tsb. tetap bisa mendapatkan "the big
picture"

  Sekarang  banyak perusahaan minyak yang bikin induction program selama
enam bulan atau satu tahun untuk fresh graduate, ini juga mungkin bisa
dicontoh.  ARCO akhir 80 an juga bikin program induction enam bulan untuk
fresh graduate (untuk engineers)

  Menurut saya IWPL dulu itu bagus, karena pengajar yang didatangkan bagus2.
Kalau sekarang pengajar dalam negeri juga bagus2, yah sebaiknya digalakkan
lagi.  Di milis ini dulu banyak yang memuji2 kursus Pak Sigit Sukmono,
katanya banyak yang bisa belajar dari kursus tsb.  tapi sekarang tidak
terdengar lagi.

  fbs

  - Original Message 
  From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Monday, July 2, 2007 7:59:42 PM
  Subject: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU
TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

  > Vick  dan rekan rekan

  Sebenarnya , tenaga GGRE  yang sangat diperukan itu spesifikasinya apa
sich ?
  And , kalau memang sudah jelas dan nyata spesifkasi yang dibutuhkan ,
apakah tidak ada cara untuk mempercepat peningkatan kemampuan GGRE kita
keaarah itu ?

  Vicky mengatakan bahwa   kekurangan GGRE untuk  kemampuan tertentu tidak
hanya dialami oleh Inonesia , tetapi juga terjadi diseluruh dunia, jadi
Indonesia harus dapat menyelesaikan persoalan kekurangan ini secara mandiri.

  Apakah sudah terpikirkan untuk melakukan suatu program cepat dengan
membuat kursus /workshop dsb yang mungkin dapat dilakukan dengan inisiasi
dari BP Migas

  Pertanyaan - nya :

  1. Apakah BP Migas menyadari realita ini ? Ya mestinya ngerti ya .
  2. Apakah  stake holder migas mau melakukan sesuatu untuk  menyelesaikan
persoalan ini ? Bagaimana dengan IAGI , ATMI , ETTI (kan think thank bang
ADB ?)

  Saya fikir sich ini domain-nya para profesional , pemerintah hanyalah akan
menjadi fasilitator.

  Jadi menurut saya , tidak relevan kita membicarakan gaji expatriate  atau
bang Vicky yang lebih betah di KL  (karena US$ - nya lebih besar /fact of
life, saya sih senang karena profesional Indonesia dihargai!!!).

  Yang sekarang harus dilakukan adalah mengejar jumlah GGRE dengan tingkat
kemampuan itu agar dapat mencapai jumlah yang dibutuhkan , bagaimana caranya
? .

  si -Abah

  __



 Pak Yanto maksud saya "jumlah kebutuhannya" tidak memenuhi kebutuhan
yang
  > ada saat ini. Kebutuhan GGRE untuk perminyakan itu sangat banyak. kalau
  > melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4 G&G untuk memproduksi
  > 1000
  > BOPD (average 3). Nah kalau orangnya ga ada kan terpaksa cari yang lain.
  > Dan
  > parahnya banyak yang berpindah-pindah, tentunya ada masa paling tidak 6
  > bulan penyesuaian diri yang sangat mungkin mengurangi performance.
  >
  > Sakjane tidak hanya Jakarta yang kekurangan orang. Seluruh dunia juga
  > kekurangan orang.
  > AAPG (2005) mengisyaratkan kemungkinan saat ini kurang 20% (utk tahun
  > ini).
  >
  > Moga2 menjelaskan
  >
  > Salam
  > RDP
  >
  > On 7/2/07, yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >>
  >> Saya sedih membaca bahwa tidak ada orang Indonesia yang kompeten lagi
di
  >> Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa benar statement dari Sdr.
  >> Rovicky, bahwa *"Bukan brarti org Indonesia ga ada
  >> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta"* Mohon pencerahan bagi
  >> yang tahu bahwa sudah tidak ada lagi professional Nasional yang mampu
di
  >> Jakarta.
  >>
  >> Salam
  >>
  >> Yanto Salim.
  >>
  >> 

Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Abah,
seperti yang Abah ketahui, banyak pekerjaan di geoscience yang memerlukan jam 
terbang yang tinggi supaya bisa bikin decision yang "bunyi". nah salah satu 
usulan yang saya pernah tulis dimajalah resonansi adalah mempersempit bidang 
keahlian/skill dari fresh graduate supaya bisa 
cepat menguasainya.  dan pekerjaannya dipakai sistim ban berjalan.
Ini bukan solusi yang terbaik, tetapi bisa men"jump start" lulusan baru supaya 
langsung bisa memberikan kontribusi yang berarti di industri.
Yang paling harus diperhatikan pada sistim ini adalah rotasi yang benar, 
sehingga pada waktu nya si lulusan baru tsb. tetap bisa mendapatkan "the big 
picture"

Sekarang  banyak perusahaan minyak yang bikin induction program selama enam 
bulan atau satu tahun untuk fresh graduate, ini juga mungkin bisa dicontoh.  
ARCO akhir 80 an juga bikin program induction enam bulan untuk fresh graduate 
(untuk engineers)

Menurut saya IWPL dulu itu bagus, karena pengajar yang didatangkan bagus2.  
Kalau sekarang pengajar dalam negeri juga bagus2, yah sebaiknya digalakkan 
lagi.  Di milis ini dulu banyak yang memuji2 kursus Pak Sigit Sukmono, katanya 
banyak yang bisa belajar dari kursus tsb.  tapi sekarang tidak terdengar lagi.

fbs

- Original Message 
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, July 2, 2007 7:59:42 PM
Subject: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU 
TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

> Vick  dan rekan rekan 

Sebenarnya , tenaga GGRE  yang sangat diperukan itu spesifikasinya apa sich ?
And , kalau memang sudah jelas dan nyata spesifkasi yang dibutuhkan , apakah 
tidak ada cara untuk mempercepat peningkatan kemampuan GGRE kita  keaarah itu ?

Vicky mengatakan bahwa   kekurangan GGRE untuk  kemampuan tertentu tidak hanya 
dialami oleh Inonesia , tetapi juga terjadi diseluruh dunia, jadi Indonesia 
harus dapat menyelesaikan persoalan kekurangan ini secara mandiri.

Apakah sudah terpikirkan untuk melakukan suatu program cepat dengan membuat 
kursus /workshop dsb yang mungkin dapat dilakukan dengan inisiasi dari BP Migas 

Pertanyaan - nya :

1. Apakah BP Migas menyadari realita ini ? Ya mestinya ngerti ya .
2. Apakah  stake holder migas mau melakukan sesuatu untuk  menyelesaikan 
persoalan ini ? Bagaimana dengan IAGI , ATMI , ETTI (kan think thank bang ADB ?)

Saya fikir sich ini domain-nya para profesional , pemerintah hanyalah akan 
menjadi fasilitator.

Jadi menurut saya , tidak relevan kita membicarakan gaji expatriate  atau  bang 
Vicky yang lebih betah di KL  (karena US$ - nya lebih besar /fact of life, saya 
sih senang karena profesional Indonesia dihargai!!!).

Yang sekarang harus dilakukan adalah mengejar jumlah GGRE dengan tingkat 
kemampuan itu agar dapat mencapai jumlah yang dibutuhkan , bagaimana caranya ? .

si -Abah

__



   Pak Yanto maksud saya "jumlah kebutuhannya" tidak memenuhi kebutuhan yang 
> ada saat ini. Kebutuhan GGRE untuk perminyakan itu sangat banyak. kalau 
> melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4 G&G untuk memproduksi 
> 1000 
> BOPD (average 3). Nah kalau orangnya ga ada kan terpaksa cari yang lain. 
> Dan 
> parahnya banyak yang berpindah-pindah, tentunya ada masa paling tidak 6 
> bulan penyesuaian diri yang sangat mungkin mengurangi performance. 
> 
> Sakjane tidak hanya Jakarta yang kekurangan orang. Seluruh dunia juga 
> kekurangan orang. 
> AAPG (2005) mengisyaratkan kemungkinan saat ini kurang 20% (utk tahun 
> ini). 
> 
> Moga2 menjelaskan 
> 
> Salam 
> RDP 
> 
> On 7/2/07, yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> 
>> Saya sedih membaca bahwa tidak ada orang Indonesia yang kompeten lagi di 
>> Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa benar statement dari Sdr. 
>> Rovicky, bahwa *"Bukan brarti org Indonesia ga ada 
>> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta"* Mohon pencerahan bagi 
>> yang tahu bahwa sudah tidak ada lagi professional Nasional yang mampu di 
>> Jakarta. 
>> 
>> Salam 
>> 
>> Yanto Salim. 
>> 
>> - Pesan Asli  
>> Dari: oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> 
>> Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
>> Terkirim: Senin, 2 Juli, 2007 7:37:53 
>> Topik: Re: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, 
>> Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM 
>> 
>> Hueran, 
>> Yang diurusin koq cara menurunkan gaji ekspat supaya mendekati gaji 
>> peg-nas, bukannya supaya gaji peg-nas dinaikkan biar setara 
>> expat.Baik 
>> expat LN di Indonesia maupun expat Indonesia di LN. 
>> 
>> O' 
>> 
>> *Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>* wrote: 
>> 
>> Kompetensi yang sulit dicari di indonesia saya ada beberapa. Tapi 
>> inget yang dimaksud disini bukan brarti ga ada org Indonesia yang 
>> kompeten mengerjakan. Tetapi hanya orangnya ga ada. 
>> Saat ini kebutuhan 3D modeller cukup banyak begitu juga 
>> petrophysicist, ini contoh dua saja. Bukan brarti org Indonesia ga ada 
>> yg bisa, tapi. Ga ada org indo

Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Whaddduh  soal gaji ... PORNO juga nih
Ngomongin gaji kadang jadi pamali je.

Bentar aku lagi "memasak" ... bentar lagi dihidangkan :)
Termasuk "gorengan" pesenannya Abah Yanto niih :)

RDP

On 7/3/07, Kabul Ahmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Kang Vicky, daftar gajinya manaaa??

KA

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik Parvita Siregar
Sebenarnya bukan cut budget untuk training, Wan, tapi ngga ada tenaga di
kantor yang bisa mentoring orang2 yang belum ada pengalaman, terutama
kumpeni2 yang ukurannya medium dan kecil.  Kalau kumpeni yang besar2
seperti ConocoPhillips, BP, dll, biasanya mentoring termasuk dalam
kriteria dalam performance appraisal mereka dan juga mereka punya
program training yang sudah berjalan baik.  

Kumpeni2 baru yang menjamur di Indonesia sekarang ini kan dapat jumlah
G&G yang pengalamannya di atas 10 tahun aja musti bajak sana bajak sini,
kemudian mereka mustii ngerjain kerjaan dari A-Z.  Waktu untuk mentoring
kurang, apalagi untuk fresh grads.  Makanya mungkin sebenarnya orang2nya
ada, tetapi kalau musti dari awal membimbing orang2 yang pengalamannya
baru 1-3 tahun, ya companies musti mikir apakah ada waktu untuk mementor
mereka2 itu?

Parvita H. Siregar
Salamander Energy
Jakarta-Indonesia
 
 
Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is
confidential and is sent for the personal attention of the intended
recipient only and may contain information that is privileded,
confidential or exempt from disclosure.  If you have received this email
in error, please advise us immediately and delete it.  You are notified
that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in
reliance on the contents of this information is strictly prohibited.

-Original Message-
From: Iwan B [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 03, 2007 10:45 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT
TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

Untuk jangka pendek memang tidak efektif, tp utk jangka panjang terasa
efektif pak. daripada kondisi sekarang dimana anak2 muda kurang
mendapat training karena kumpeninya cut budget utk training...


On 7/3/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Wan
>
> Jujur harus saya katakan bahwa kursus  kursus IWPL itu  tidak effetif
dan
> juga tidak effesien.
> Jadi biaya yang sangat besar akan tetapi objektif tidak tercapai.
>
> si-Abah
>
> 
>
>
>
>Sekitar thn 80an-90an kan ada IWPL yang kemudian sebagian dananya
> > dipakai untuk kursus gratis dan sempat dikelola oleh IAGI. Kalau
> > kursus sejenis ini masih ada, tentu akan sangat bermanfaat untuk
> > peningkatan GGE di Indonesia, karena ada kecenderungan oil company
> > tidak mau spend uang lebih untuk kursus pegawainya, lebih enak
memakai
> > yang sudah pengalaman dan tidak perlu kursus lagi.
> >
> >
> > On 7/3/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> > Vick dan rekan rekan
> >>
> >> Sebenarnya , tenaga GGRE yang sangat diperukan itu spesifikasinya
apa
> >> sich
> >> ?
> >> And , kalau memang sudah jelas dan nyata spesifkasi yang dibutuhkan
,
> >> apakah
> >> tidak ada cara untuk mempercepat peningkatan kemampuan GGRE kita
> >> keaarah
> >> itu ?
> >>
> >> Vicky mengatakan bahwa kekurangan GGRE untuk kemampuan tertentu
tidak
> >> hanya dialami oleh Inonesia , tetapi juga terjadi diseluruh dunia,
jadi
> >> Indonesia harus dapat menyelesaikan persoalan kekurangan ini secara
> >> mandiri.
> >>
> >> Apakah sudah terpikirkan untuk melakukan suatu program cepat dengan
> >> membuat
> >> kursus /workshop dsb yang mungkin dapat dilakukan dengan inisiasi
dari
> >> BP
> >> Migas
> >>
> >> Pertanyaan - nya :
> >>
> >> 1. Apakah BP Migas menyadari realita ini ? Ya mestinya ngerti ya .
> >> 2. Apakah stake holder migas mau melakukan sesuatu untuk
menyelesaikan
> >> persoalan ini ? Bagaimana dengan IAGI , ATMI , ETTI (kan think
thank
> >> bang
> >> ADB ?)
> >>
> >> Saya fikir sich ini domain-nya para profesional , pemerintah
hanyalah
> >> akan
> >> menjadi fasilitator.
> >>
> >> Jadi menurut saya , tidak relevan kita membicarakan gaji expatriate
> >> atau
> >> bang Vicky yang lebih betah di KL (karena US$ - nya lebih besar
/fact
> >> of
> >> life, saya sih senang karena profesional Indonesia dihargai!!!).
> >>
> >> Yang sekarang harus dilakukan adalah mengejar jumlah GGRE dengan
tingkat
> >> kemampuan itu agar dapat mencapai jumlah yang dibutuhkan ,
bagaimana
> >> caranya
> >> ? .
> >>
> >> si -Abah
> >>
> >>
>

__
> >>
> >>
> >>
> >> Pak Yanto maksud saya "jumlah kebutuhannya" tidak memenuhi
kebutuhan
> >> yang
> >> > ada saat ini. Kebutuhan GGRE untuk perminyakan itu sangat banyak.
> >> kalau
> >> > melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4 G&G untuk
memproduksi
> >> > 1000
> >> > BOPD (average 3). Nah kalau orangnya ga ada kan terpaksa cari
yang
> >> lain.
> >> > Dan
> >> > parahnya banyak yang berpindah-pindah, tentunya ada masa paling
tidak
> >> 6
> >> > bulan penyesuaian diri yang sangat mungkin mengurangi
performance.
> >> >
> >> > Sakjane tidak hanya Jakarta yang kekurangan orang. Seluruh dunia
juga
> >> > kekurangan orang.
> >> > AAPG (2005) mengisyaratkan kemungkinan saat ini kurang 20% (u

Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki


> Wan

Mungkin benar dapat effektif , dengan syarat
manajemen-nya dijalankan dengan prinsip "good
gevernance" , dan partisipasi dari asosiasi dan perusahaan
 dipakai sebagai acuan utama, sedangkan BP Migas /Ditjen lebih 
bersifat fasilisasi.

si Abah

Untuk jangka pendek memang tidak efektif, tp utk
jangka panjang terasa 
> efektif pak. daripada kondisi sekarang
dimana anak2 muda kurang 
> mendapat training karena kumpeninya
cut budget utk training... 
> 
> 
> On 7/3/07,
[EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> > Wan

>> 
>> Jujur harus saya katakan bahwa kursus kursus
IWPL itu tidak effetif 
>> dan 
>> juga tidak
effesien. 
>> Jadi biaya yang sangat besar akan tetapi objektif
tidak tercapai. 
>> 
>> si-Abah 
>> 
>>
 
>> 
>> 
>> 
>> Sekitar thn
80an-90an kan ada IWPL yang kemudian sebagian dananya 
>> >
dipakai untuk kursus gratis dan sempat dikelola oleh IAGI. Kalau 
>> > kursus sejenis ini masih ada, tentu akan sangat bermanfaat
untuk 
>> > peningkatan GGE di Indonesia, karena ada
kecenderungan oil company 
>> > tidak mau spend uang lebih
untuk kursus pegawainya, lebih enak memakai 
>> > yang sudah
pengalaman dan tidak perlu kursus lagi. 
>> >

>> > 
>> > On 7/3/07, [EMAIL PROTECTED]
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> >> > Vick dan
rekan rekan 
>> >> 
>> >> Sebenarnya ,
tenaga GGRE yang sangat diperukan itu spesifikasinya apa 
>>
>> sich 
>> >> ? 
>> >> And ,
kalau memang sudah jelas dan nyata spesifkasi yang dibutuhkan , 
>> >> apakah 
>> >> tidak ada cara untuk
mempercepat peningkatan kemampuan GGRE kita 
>> >>
keaarah 
>> >> itu ? 
>> >> 
>> >> Vicky mengatakan bahwa kekurangan GGRE untuk kemampuan
tertentu tidak 
>> >> hanya dialami oleh Inonesia ,
tetapi juga terjadi diseluruh dunia, 
>> jadi 
>>
>> Indonesia harus dapat menyelesaikan persoalan kekurangan ini
secara 
>> >> mandiri. 
>> >> 
>> >> Apakah sudah terpikirkan untuk melakukan suatu program
cepat dengan 
>> >> membuat 
>> >>
kursus /workshop dsb yang mungkin dapat dilakukan dengan inisiasi 
>> dari 
>> >> BP 
>> >> Migas

>> >> 
>> >> Pertanyaan - nya : 
>> >> 
>> >> 1. Apakah BP Migas menyadari
realita ini ? Ya mestinya ngerti ya . 
>> >> 2. Apakah
stake holder migas mau melakukan sesuatu untuk 
>>
menyelesaikan 
>> >> persoalan ini ? Bagaimana dengan
IAGI , ATMI , ETTI (kan think thank 
>> >> bang 
>> >> ADB ?) 
>> >> 
>> >>
Saya fikir sich ini domain-nya para profesional , pemerintah hanyalah 
>> >> akan 
>> >> menjadi fasilitator. 
>> >> 
>> >> Jadi menurut saya , tidak
relevan kita membicarakan gaji expatriate 
>> >> atau 
>> >> bang Vicky yang lebih betah di KL (karena US$ - nya
lebih besar /fact 
>> >> of 
>> >> life,
saya sih senang karena profesional Indonesia dihargai!!!). 
>>
>> 
>> >> Yang sekarang harus dilakukan adalah
mengejar jumlah GGRE dengan 
>> tingkat 
>> >>
kemampuan itu agar dapat mencapai jumlah yang dibutuhkan , bagaimana 
>> >> caranya 
>> >> ? . 
>>
>> 
>> >> si -Abah 
>> >> 
>> >> 
>>
__

>> >> 
>> >> 
>> >>

>> >> Pak Yanto maksud saya "jumlah
kebutuhannya" tidak memenuhi kebutuhan 
>> >> yang

>> >> > ada saat ini. Kebutuhan GGRE untuk
perminyakan itu sangat banyak. 
>> >> kalau 
>> >> > melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4
G&G untuk 
>> memproduksi 
>> >> > 1000

>> >> > BOPD (average 3). Nah kalau orangnya ga ada
kan terpaksa cari yang 
>> >> lain. 
>>
>> > Dan 
>> >> > parahnya banyak yang
berpindah-pindah, tentunya ada masa paling 
>> tidak 
>> >> 6 
>> >> > bulan penyesuaian diri
yang sangat mungkin mengurangi performance. 
>> >> >

>> >> > Sakjane tidak hanya Jakarta yang kekurangan
orang. Seluruh dunia 
>> juga 
>> >> >
kekurangan orang. 
>> >> > AAPG (2005) mengisyaratkan
kemungkinan saat ini kurang 20% (utk 
>> tahun 
>>
>> > ini). 
>> >> > 
>> >>
> Moga2 menjelaskan 
>> >> > 
>>
>> > Salam 
>> >> > RDP 
>>
>> > 
>> >> > On 7/2/07, yanto salim
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> >> >> 
>> >> >> Saya sedih membaca bahwa tidak ada orang
Indonesia yang kompeten 
>> lagi 
>> >> di 
>> >> >> Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa
benar statement dari Sdr. 
>> >> >> Rovicky, bahwa
*"Bukan brarti org Indonesia ga ada 
>> >> >>
yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta"* Mohon pencerahan 
>> >> bagi 
>> >> >> yang tahu bahwa
sudah tidak ada lagi professional Nasional yang 
>> mampu 
>> >> di 
>> >> >> Jakarta. 
>> >> >> 
>> >> >> Salam 
>> >> >> 
>> >> >> Yanto Salim.

>> >> >> 
>> >> >> -
Pesan Asli  
>> >> >> Dari: oki musakti
<[EMAIL PROTECTED]> 
>> >> >> Kepada:
iagi-net@iagi.or.id 
>> >> >> Terkirim: Senin, 2
Juli, 2007 7:37:53 
>> >> >> Topik: Re:
[iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, 
>>
>> >> Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM 
>> >>
>> 
>> >> >> Hueran, 
>> >>
>> Yang diurusin koq cara menurunkan gaji ekspat supaya mendekati

>> gaji 
>> >> >> peg-nas, bukannya
supaya gaji peg-nas dinaikkan biar setara 
>

Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik Kabul Ahmad

Kang Vicky, daftar gajinya manaaa??

KA
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, July 03, 2007 10:40 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT 
TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM




untuk sementara grafik kebutuhan GGE dunia bisa dilihat klick ...disini
http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/07/gaji-3.jpg

rdp

On 7/3/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Vick  dan rekan rekan

Sebenarnya , tenaga GGRE  yang sangat diperukan itu spesifikasinya apa 
sich

?
And , kalau memang sudah jelas dan nyata spesifkasi yang dibutuhkan , 
apakah

tidak ada cara untuk mempercepat peningkatan kemampuan GGRE kita  keaarah
itu ?

Vicky mengatakan bahwa   kekurangan GGRE untuk  kemampuan tertentu tidak
hanya dialami oleh Inonesia , tetapi juga terjadi diseluruh dunia, jadi
Indonesia harus dapat menyelesaikan persoalan kekurangan ini secara 
mandiri.


Apakah sudah terpikirkan untuk melakukan suatu program cepat dengan 
membuat

kursus /workshop dsb yang mungkin dapat dilakukan dengan inisiasi dari BP
Migas

Pertanyaan - nya :

1. Apakah BP Migas menyadari realita ini ? Ya mestinya ngerti ya .
2. Apakah  stake holder migas mau melakukan sesuatu untuk  menyelesaikan
persoalan ini ? Bagaimana dengan IAGI , ATMI , ETTI (kan think thank bang
ADB ?)

Saya fikir sich ini domain-nya para profesional , pemerintah hanyalah 
akan

menjadi fasilitator.

Jadi menurut saya , tidak relevan kita membicarakan gaji expatriate  atau
bang Vicky yang lebih betah di KL  (karena US$ - nya lebih besar /fact of
life, saya sih senang karena profesional Indonesia dihargai!!!).

Yang sekarang harus dilakukan adalah mengejar jumlah GGRE dengan tingkat
kemampuan itu agar dapat mencapai jumlah yang dibutuhkan , bagaimana 
caranya

? .

si -Abah

__



   Pak Yanto maksud saya "jumlah kebutuhannya" tidak memenuhi kebutuhan 
yang

> ada saat ini. Kebutuhan GGRE untuk perminyakan itu sangat banyak. kalau
> melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4 G&G untuk memproduksi
> 1000
> BOPD (average 3). Nah kalau orangnya ga ada kan terpaksa cari yang 
> lain.

> Dan
> parahnya banyak yang berpindah-pindah, tentunya ada masa paling tidak 6
> bulan penyesuaian diri yang sangat mungkin mengurangi performance.
>
> Sakjane tidak hanya Jakarta yang kekurangan orang. Seluruh dunia juga
> kekurangan orang.
> AAPG (2005) mengisyaratkan kemungkinan saat ini kurang 20% (utk tahun
> ini).
>
> Moga2 menjelaskan
>
> Salam
> RDP
>
> On 7/2/07, yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> Saya sedih membaca bahwa tidak ada orang Indonesia yang kompeten lagi 
>> di

>> Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa benar statement dari Sdr.
>> Rovicky, bahwa *"Bukan brarti org Indonesia ga ada
>> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta"* Mohon pencerahan bagi
>> yang tahu bahwa sudah tidak ada lagi professional Nasional yang mampu 
>> di

>> Jakarta.
>>
>> Salam
>>
>> Yanto Salim.
>>
>> - Pesan Asli 
>> Dari: oki musakti <[EMAIL PROTECTED]>
>> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
>> Terkirim: Senin, 2 Juli, 2007 7:37:53
>> Topik: Re: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI,
>> Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM
>>
>> Hueran,
>> Yang diurusin koq cara menurunkan gaji ekspat supaya mendekati gaji
>> peg-nas, bukannya supaya gaji peg-nas dinaikkan biar setara
>> expat.Baik
>> expat LN di Indonesia maupun expat Indonesia di LN.
>>
>> O'
>>
>> *Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>>
>> Kompetensi yang sulit dicari di indonesia saya ada beberapa. Tapi
>> inget yang dimaksud disini bukan brarti ga ada org Indonesia yang
>> kompeten mengerjakan. Tetapi hanya orangnya ga ada.
>> Saat ini kebutuhan 3D modeller cukup banyak begitu juga
>> petrophysicist, ini contoh dua saja. Bukan brarti org Indonesia ga ada
>> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta. Lah kalo malah mau
>> nurunin gaji expat skalipun! ya itulah konsekuensinya ahli
>> indonesiannya ya mending ke LN.
>>
>> Yg perlu disadari bahwa hampir semua perusahaan memperlakukan pegawe
>> yg kerja di luar negaranya mendapat cost of living allowance, ini
>> sudah wajar juga dan berlaku juga buat org indonesia yg kerja di ln.
>> Bahkan pegawe pertaminapun juga begitu. Jadi wajar kalo org asing
>> menjadi expat di indonesia juga sama. Sayangnya org indonesia yg ke
>> LN dianggap bagian training yg akhirnya cost recovered. Ini yg harus
>> diperhatikan dalam pengawasan cost di BPMigas.
>>
>> --
>> Need a vacation? Get great deals to amazing places
>>
on
>> Yahoo! Travel.
>>
>>
>>
>> --
>> Kunjungi halaman depan Yahoo!
>>
Indonesiayang
>> baru!

Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki


>Vick 

  nderstood , tapi apa idee Anda untuk
mengatasi masalah ni di Indonesia tercinta ?

  si Abah



untuk sementara grafik kebutuhan GGE dunia
bisa dilihat klick ...disini 
>
http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/07/gaji-3.jpg 
>

> rdp 
> 
> On 7/3/07, [EMAIL PROTECTED]
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> > Vick dan rekan rekan

>> 
>> Sebenarnya , tenaga GGRE yang sangat
diperukan itu spesifikasinya apa 
>> sich 
>> ? 
>> And , kalau memang sudah jelas dan nyata spesifkasi yang
dibutuhkan , 
>> apakah 
>> tidak ada cara untuk
mempercepat peningkatan kemampuan GGRE kita 
>> keaarah 
>> itu ? 
>> 
>> Vicky mengatakan bahwa
kekurangan GGRE untuk kemampuan tertentu tidak 
>> hanya
dialami oleh Inonesia , tetapi juga terjadi diseluruh dunia, jadi 
>> Indonesia harus dapat menyelesaikan persoalan kekurangan ini
secara 
>> mandiri. 
>> 
>> Apakah sudah
terpikirkan untuk melakukan suatu program cepat dengan 
>>
membuat 
>> kursus /workshop dsb yang mungkin dapat dilakukan
dengan inisiasi dari 
>> BP 
>> Migas 
>>

>> Pertanyaan - nya : 
>> 
>> 1. Apakah
BP Migas menyadari realita ini ? Ya mestinya ngerti ya . 
>> 2.
Apakah stake holder migas mau melakukan sesuatu untuk menyelesaikan 
>> persoalan ini ? Bagaimana dengan IAGI , ATMI , ETTI (kan think
thank 
>> bang 
>> ADB ?) 
>> 
>> Saya fikir sich ini domain-nya para profesional , pemerintah
hanyalah 
>> akan 
>> menjadi fasilitator. 
>> 
>> Jadi menurut saya , tidak relevan kita
membicarakan gaji expatriate 
>> atau 
>> bang Vicky
yang lebih betah di KL (karena US$ - nya lebih besar /fact 
>>
of 
>> life, saya sih senang karena profesional Indonesia
dihargai!!!). 
>> 
>> Yang sekarang harus dilakukan
adalah mengejar jumlah GGRE dengan tingkat 
>> kemampuan itu
agar dapat mencapai jumlah yang dibutuhkan , bagaimana 
>>
caranya 
>> ? . 
>> 
>> si -Abah 
>> 
>>
__

>> 
>> 
>> 
>> Pak Yanto
maksud saya "jumlah kebutuhannya" tidak memenuhi kebutuhan 
>> yang 
>> > ada saat ini. Kebutuhan GGRE untuk
perminyakan itu sangat banyak. 
>> kalau 
>> >
melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4 G&G untuk memproduksi

>> > 1000 
>> > BOPD (average 3). Nah kalau
orangnya ga ada kan terpaksa cari yang 
>> lain. 
>>
> Dan 
>> > parahnya banyak yang berpindah-pindah,
tentunya ada masa paling tidak 
>> 6 
>> > bulan
penyesuaian diri yang sangat mungkin mengurangi performance. 
>> > 
>> > Sakjane tidak hanya Jakarta yang
kekurangan orang. Seluruh dunia juga 
>> > kekurangan orang.

>> > AAPG (2005) mengisyaratkan kemungkinan saat ini kurang
20% (utk tahun 
>> > ini). 
>> > 
>> > Moga2 menjelaskan 
>> > 
>> >
Salam 
>> > RDP 
>> > 
>> > On
7/2/07, yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>>
>> 
>> >> Saya sedih membaca bahwa tidak ada orang
Indonesia yang kompeten lagi 
>> di 
>> >>
Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa benar statement dari Sdr. 
>> >> Rovicky, bahwa *"Bukan brarti org Indonesia ga
ada 
>> >> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di
jakarta"* Mohon pencerahan 
>> bagi 
>>
>> yang tahu bahwa sudah tidak ada lagi professional Nasional yang
mampu 
>> di 
>> >> Jakarta. 
>>
>> 
>> >> Salam 
>> >> 
>> >> Yanto Salim. 
>> >> 
>>
>> - Pesan Asli  
>> >> Dari: oki musakti
<[EMAIL PROTECTED]> 
>> >> Kepada:
iagi-net@iagi.or.id 
>> >> Terkirim: Senin, 2 Juli, 2007
7:37:53 
>> >> Topik: Re: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN
EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, 
>> >> Pemerintah Atur Gaji
Sektor ESDM 
>> >> 
>> >> Hueran, 
>> >> Yang diurusin koq cara menurunkan gaji ekspat supaya
mendekati gaji 
>> >> peg-nas, bukannya supaya gaji
peg-nas dinaikkan biar setara 
>> >> expat.Baik 
>> >> expat LN di Indonesia maupun expat Indonesia di LN.

>> >> 
>> >> O' 
>> >>

>> >> *Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>*
wrote: 
>> >> 
>> >> Kompetensi yang
sulit dicari di indonesia saya ada beberapa. Tapi 
>> >>
inget yang dimaksud disini bukan brarti ga ada org Indonesia yang 
>> >> kompeten mengerjakan. Tetapi hanya orangnya ga ada.

>> >> Saat ini kebutuhan 3D modeller cukup banyak begitu
juga 
>> >> petrophysicist, ini contoh dua saja. Bukan
brarti org Indonesia ga 
>> ada 
>> >> yg
bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta. Lah kalo malah mau 
>> >> nurunin gaji expat skalipun! ya itulah konsekuensinya
ahli 
>> >> indonesiannya ya mending ke LN. 
>> >> 
>> >> Yg perlu disadari bahwa hampir
semua perusahaan memperlakukan pegawe 
>> >> yg kerja di
luar negaranya mendapat cost of living allowance, ini 
>>
>> sudah wajar juga dan berlaku juga buat org indonesia yg kerja di
ln. 
>> >> Bahkan pegawe pertaminapun juga begitu. Jadi
wajar kalo org asing 
>> >> menjadi expat di indonesia
juga sama. Sayangnya org indonesia yg ke 
>> >> LN
dianggap bagian training yg akhirnya cost recovered. Ini yg harus 
>> >> diperhatikan dalam pengawasan cost di BPMigas. 
>> >> 
>> >> --

>> >> Need a vacation? Get great 

Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik Iwan B

Untuk jangka pendek memang tidak efektif, tp utk jangka panjang terasa
efektif pak. daripada kondisi sekarang dimana anak2 muda kurang
mendapat training karena kumpeninya cut budget utk training...


On 7/3/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Wan

Jujur harus saya katakan bahwa kursus  kursus IWPL itu  tidak effetif dan
juga tidak effesien.
Jadi biaya yang sangat besar akan tetapi objektif tidak tercapai.

si-Abah





   Sekitar thn 80an-90an kan ada IWPL yang kemudian sebagian dananya
> dipakai untuk kursus gratis dan sempat dikelola oleh IAGI. Kalau
> kursus sejenis ini masih ada, tentu akan sangat bermanfaat untuk
> peningkatan GGE di Indonesia, karena ada kecenderungan oil company
> tidak mau spend uang lebih untuk kursus pegawainya, lebih enak memakai
> yang sudah pengalaman dan tidak perlu kursus lagi.
>
>
> On 7/3/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> > Vick dan rekan rekan
>>
>> Sebenarnya , tenaga GGRE yang sangat diperukan itu spesifikasinya apa
>> sich
>> ?
>> And , kalau memang sudah jelas dan nyata spesifkasi yang dibutuhkan ,
>> apakah
>> tidak ada cara untuk mempercepat peningkatan kemampuan GGRE kita
>> keaarah
>> itu ?
>>
>> Vicky mengatakan bahwa kekurangan GGRE untuk kemampuan tertentu tidak
>> hanya dialami oleh Inonesia , tetapi juga terjadi diseluruh dunia, jadi
>> Indonesia harus dapat menyelesaikan persoalan kekurangan ini secara
>> mandiri.
>>
>> Apakah sudah terpikirkan untuk melakukan suatu program cepat dengan
>> membuat
>> kursus /workshop dsb yang mungkin dapat dilakukan dengan inisiasi dari
>> BP
>> Migas
>>
>> Pertanyaan - nya :
>>
>> 1. Apakah BP Migas menyadari realita ini ? Ya mestinya ngerti ya .
>> 2. Apakah stake holder migas mau melakukan sesuatu untuk menyelesaikan
>> persoalan ini ? Bagaimana dengan IAGI , ATMI , ETTI (kan think thank
>> bang
>> ADB ?)
>>
>> Saya fikir sich ini domain-nya para profesional , pemerintah hanyalah
>> akan
>> menjadi fasilitator.
>>
>> Jadi menurut saya , tidak relevan kita membicarakan gaji expatriate
>> atau
>> bang Vicky yang lebih betah di KL (karena US$ - nya lebih besar /fact
>> of
>> life, saya sih senang karena profesional Indonesia dihargai!!!).
>>
>> Yang sekarang harus dilakukan adalah mengejar jumlah GGRE dengan tingkat
>> kemampuan itu agar dapat mencapai jumlah yang dibutuhkan , bagaimana
>> caranya
>> ? .
>>
>> si -Abah
>>
>>
__
>>
>>
>>
>> Pak Yanto maksud saya "jumlah kebutuhannya" tidak memenuhi kebutuhan
>> yang
>> > ada saat ini. Kebutuhan GGRE untuk perminyakan itu sangat banyak.
>> kalau
>> > melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4 G&G untuk memproduksi
>> > 1000
>> > BOPD (average 3). Nah kalau orangnya ga ada kan terpaksa cari yang
>> lain.
>> > Dan
>> > parahnya banyak yang berpindah-pindah, tentunya ada masa paling tidak
>> 6
>> > bulan penyesuaian diri yang sangat mungkin mengurangi performance.
>> >
>> > Sakjane tidak hanya Jakarta yang kekurangan orang. Seluruh dunia juga
>> > kekurangan orang.
>> > AAPG (2005) mengisyaratkan kemungkinan saat ini kurang 20% (utk tahun
>> > ini).
>> >
>> > Moga2 menjelaskan
>> >
>> > Salam
>> > RDP
>> >
>> > On 7/2/07, yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >>
>> >> Saya sedih membaca bahwa tidak ada orang Indonesia yang kompeten lagi
>> di
>> >> Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa benar statement dari Sdr.
>> >> Rovicky, bahwa *"Bukan brarti org Indonesia ga ada
>> >> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta"* Mohon pencerahan
>> bagi
>> >> yang tahu bahwa sudah tidak ada lagi professional Nasional yang mampu
>> di
>> >> Jakarta.
>> >>
>> >> Salam
>> >>
>> >> Yanto Salim.
>> >>
>> >> - Pesan Asli 
>> >> Dari: oki musakti <[EMAIL PROTECTED]>
>> >> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
>> >> Terkirim: Senin, 2 Juli, 2007 7:37:53
>> >> Topik: Re: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI,
>> >> Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM
>> >>
>> >> Hueran,
>> >> Yang diurusin koq cara menurunkan gaji ekspat supaya mendekati gaji
>> >> peg-nas, bukannya supaya gaji peg-nas dinaikkan biar setara
>> >> expat.Baik
>> >> expat LN di Indonesia maupun expat Indonesia di LN.
>> >>
>> >> O'
>> >>
>> >> *Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>> >>
>> >> Kompetensi yang sulit dicari di indonesia saya ada beberapa. Tapi
>> >> inget yang dimaksud disini bukan brarti ga ada org Indonesia yang
>> >> kompeten mengerjakan. Tetapi hanya orangnya ga ada.
>> >> Saat ini kebutuhan 3D modeller cukup banyak begitu juga
>> >> petrophysicist, ini contoh dua saja. Bukan brarti org Indonesia ga
>> ada
>> >> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta. Lah kalo malah mau
>> >> nurunin gaji expat skalipun! ya itulah konsekuensinya ahli
>> >> indonesiannya ya mending ke LN.
>> >>
>> >> Yg perlu disadari bahwa hampir semua perusahaan memperlakukan pegawe
>> >> yg kerja di luar negaranya

Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

untuk sementara grafik kebutuhan GGE dunia bisa dilihat klick ...disini
http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/07/gaji-3.jpg

rdp

On 7/3/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Vick  dan rekan rekan

Sebenarnya , tenaga GGRE  yang sangat diperukan itu spesifikasinya apa sich
?
And , kalau memang sudah jelas dan nyata spesifkasi yang dibutuhkan , apakah
tidak ada cara untuk mempercepat peningkatan kemampuan GGRE kita  keaarah
itu ?

Vicky mengatakan bahwa   kekurangan GGRE untuk  kemampuan tertentu tidak
hanya dialami oleh Inonesia , tetapi juga terjadi diseluruh dunia, jadi
Indonesia harus dapat menyelesaikan persoalan kekurangan ini secara mandiri.

Apakah sudah terpikirkan untuk melakukan suatu program cepat dengan membuat
kursus /workshop dsb yang mungkin dapat dilakukan dengan inisiasi dari BP
Migas

Pertanyaan - nya :

1. Apakah BP Migas menyadari realita ini ? Ya mestinya ngerti ya .
2. Apakah  stake holder migas mau melakukan sesuatu untuk  menyelesaikan
persoalan ini ? Bagaimana dengan IAGI , ATMI , ETTI (kan think thank bang
ADB ?)

Saya fikir sich ini domain-nya para profesional , pemerintah hanyalah akan
menjadi fasilitator.

Jadi menurut saya , tidak relevan kita membicarakan gaji expatriate  atau
bang Vicky yang lebih betah di KL  (karena US$ - nya lebih besar /fact of
life, saya sih senang karena profesional Indonesia dihargai!!!).

Yang sekarang harus dilakukan adalah mengejar jumlah GGRE dengan tingkat
kemampuan itu agar dapat mencapai jumlah yang dibutuhkan , bagaimana caranya
? .

si -Abah

__



   Pak Yanto maksud saya "jumlah kebutuhannya" tidak memenuhi kebutuhan yang
> ada saat ini. Kebutuhan GGRE untuk perminyakan itu sangat banyak. kalau
> melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4 G&G untuk memproduksi
> 1000
> BOPD (average 3). Nah kalau orangnya ga ada kan terpaksa cari yang lain.
> Dan
> parahnya banyak yang berpindah-pindah, tentunya ada masa paling tidak 6
> bulan penyesuaian diri yang sangat mungkin mengurangi performance.
>
> Sakjane tidak hanya Jakarta yang kekurangan orang. Seluruh dunia juga
> kekurangan orang.
> AAPG (2005) mengisyaratkan kemungkinan saat ini kurang 20% (utk tahun
> ini).
>
> Moga2 menjelaskan
>
> Salam
> RDP
>
> On 7/2/07, yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> Saya sedih membaca bahwa tidak ada orang Indonesia yang kompeten lagi di
>> Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa benar statement dari Sdr.
>> Rovicky, bahwa *"Bukan brarti org Indonesia ga ada
>> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta"* Mohon pencerahan bagi
>> yang tahu bahwa sudah tidak ada lagi professional Nasional yang mampu di
>> Jakarta.
>>
>> Salam
>>
>> Yanto Salim.
>>
>> - Pesan Asli 
>> Dari: oki musakti <[EMAIL PROTECTED]>
>> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
>> Terkirim: Senin, 2 Juli, 2007 7:37:53
>> Topik: Re: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI,
>> Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM
>>
>> Hueran,
>> Yang diurusin koq cara menurunkan gaji ekspat supaya mendekati gaji
>> peg-nas, bukannya supaya gaji peg-nas dinaikkan biar setara
>> expat.Baik
>> expat LN di Indonesia maupun expat Indonesia di LN.
>>
>> O'
>>
>> *Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>>
>> Kompetensi yang sulit dicari di indonesia saya ada beberapa. Tapi
>> inget yang dimaksud disini bukan brarti ga ada org Indonesia yang
>> kompeten mengerjakan. Tetapi hanya orangnya ga ada.
>> Saat ini kebutuhan 3D modeller cukup banyak begitu juga
>> petrophysicist, ini contoh dua saja. Bukan brarti org Indonesia ga ada
>> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta. Lah kalo malah mau
>> nurunin gaji expat skalipun! ya itulah konsekuensinya ahli
>> indonesiannya ya mending ke LN.
>>
>> Yg perlu disadari bahwa hampir semua perusahaan memperlakukan pegawe
>> yg kerja di luar negaranya mendapat cost of living allowance, ini
>> sudah wajar juga dan berlaku juga buat org indonesia yg kerja di ln.
>> Bahkan pegawe pertaminapun juga begitu. Jadi wajar kalo org asing
>> menjadi expat di indonesia juga sama. Sayangnya org indonesia yg ke
>> LN dianggap bagian training yg akhirnya cost recovered. Ini yg harus
>> diperhatikan dalam pengawasan cost di BPMigas.
>>
>> --
>> Need a vacation? Get great deals to amazing places
>>
on
>> Yahoo! Travel.
>>
>>
>>
>> --
>> Kunjungi halaman depan Yahoo!
>>
Indonesiayang
>> baru!
>>
>
>
>
> --
> http://rovicky.wordpress.com/
>




--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the

Re: [iagi-net-l] OORA OPAL : LEBIH LANGKA DARI BATU BERLIAN ?

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki


> Mas Miko 

   Saya sudah baca 
google ,memang penghasil oora opal terbesar 95% adala Ostrali.
   Tapi yang dijual kan "treated oora opal" , apakah
itu berbeda dengan "oora opal" ?
    Maaf
kalau pertanyaan ini agak "tll".

   
si Abah

 


   Rekan-rekan
Gem-Lovers yang budiman, 
> 
> Tulisan mang Okim di milis
IAGI 14 Juni 2007 yang lalu berjudul " 
> Hati-hati : MLM
Opal " rupanya telah membikin repot dan heboh banyak 
>
orang. Beberapa pesan SMS mang Okim terima, demikian juga panggilan 
> telpon, antara lain dari perwakilan MLM di Bandung dan dari
perwakilan 
> kantor pusat MLM , seorang Australia , yang
kebetulan baru tiba di Bandung 
> untuk koordinasi businesnya .
Dialog ilmiah lewat telpon berlangsung 
> sangat menarik. Mereka
bermaksud ingin ketemu mang Okim, hanya terpaksa 
> mang Okim
minta ditunda sampai bulan Juli ini karena mang Okim sedang 
>
super sibuk urusan Rotary. 
> 
> Beberapa komentar negatip
atas tulisan mang Okim muncul antara lain bahwa 
> tulisan
tersebut telah merusak rezeki orang lain. Ada yang konsultasi ke 
> nara sumber di geologi ITB ( ? ) dan mendapat penjelasan bahwa 
> kredibilitas Jack Townsend tak perlu diragukan karena beliau telah
menulis 
> beberapa buku dan konon merupakan salah satu dari 10
Gemmologist dunia 
> yang punya license sebagai valuer / appraiser
untuk semua gemstone ( ? ). 
> Ada juga yang sampai minta
keterangan dari seorang Gemmologist di Jakarta 
> yang kemudian
mendapatkan jawaban bahwa Oora Opal merupakan gemstone of 
> very
high value (?). 
> 
> Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman,

> 
> Seperti telah disinggung dalam tulisan mang Okim 14
Juni yang lalu, 
> kredibilitas Jack Townsend tidak pernah mang
Okim ragukan. Kesimpulan 
> tentang nama batuan dalam sertifikat
yang dikeluarkan olehnya adalah 
> benar 100 % . Walaupun
demikian, mang Okim masih meragukan tentang harga 
> untuk sebuah
treated gemstone yang ditetapkan di sertifikatnya. Dalam 
>
pembicaraan per telpon, perwakilan Australia menjanjikan akan minta Jack

> Townsend untuk menelpon atau berkomunikasi langsung dengan mang
Okim. 
> Tentu saja hal ini mang Okim sambut dengan senang hati .

> 
> Selain hal-hal tersebut di atas, bagi Gem-Lovers
yang ingin tahu lebih 
> banyak tentang Oora Opal, bukalah Google
dan ketik Oora Opal. Nanti akan 
> terlihat banyak promosi tentang
Oora Opal ini. Tulisan mang Okim juga 
> sudah masuk. Dan di
antara banyak promosi yang ditulis, terdapat beberapa 
> yang
perlu mendapatkan catatan dan perhatian dari kita semua, antara lain 
> : 
> 
> - Oora Opal : a precious stone alias batu
permata mulia ( setara zamrud, 
> safir, ruby, intan ) 
> - Oora Opal : a variety of opal family ( berlakukah untuk yang
treated 
> ??? ) 
> - Oora Opal : paket AU$ 250 untuk opal
seharga AU$ 500 ( dapat dijual 
> kembali di toko-toko ???) 
> - Oora Opal : tingkat kelangkaannya lebih tinggi dari Batu Berlian
( 
> ?) 
> 
> Semoga tulisan pelengkap di
atas bermanfaat bagi Gem-Lovers dan kita 
> semua. Nanti kalau ada
perkembangan lain, insyaallah akan mang Okim tulis 
> lagi. 
> 
> Salam batumulia, mang Okim 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>

> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 



Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki


> Wan 

Jujur harus saya katakan bahwa kursus 
kursus IWPL itu  tidak effetif dan juga tidak effesien.
Jadi
biaya yang sangat besar akan tetapi objektif tidak tercapai.

si-Abah





   Sekitar thn 80an-90an kan ada IWPL yang
kemudian sebagian dananya 
> dipakai untuk kursus gratis dan
sempat dikelola oleh IAGI. Kalau 
> kursus sejenis ini masih ada,
tentu akan sangat bermanfaat untuk 
> peningkatan GGE di
Indonesia, karena ada kecenderungan oil company 
> tidak mau spend
uang lebih untuk kursus pegawainya, lebih enak memakai 
> yang
sudah pengalaman dan tidak perlu kursus lagi. 
> 
> 
> On 7/3/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
wrote: 
>> > Vick dan rekan rekan 
>> 
>> Sebenarnya , tenaga GGRE yang sangat diperukan itu
spesifikasinya apa 
>> sich 
>> ? 
>> And
, kalau memang sudah jelas dan nyata spesifkasi yang dibutuhkan , 
>> apakah 
>> tidak ada cara untuk mempercepat
peningkatan kemampuan GGRE kita 
>> keaarah 
>> itu
? 
>> 
>> Vicky mengatakan bahwa kekurangan GGRE
untuk kemampuan tertentu tidak 
>> hanya dialami oleh Inonesia
, tetapi juga terjadi diseluruh dunia, jadi 
>> Indonesia harus
dapat menyelesaikan persoalan kekurangan ini secara 
>>
mandiri. 
>> 
>> Apakah sudah terpikirkan untuk
melakukan suatu program cepat dengan 
>> membuat 
>>
kursus /workshop dsb yang mungkin dapat dilakukan dengan inisiasi dari 
>> BP 
>> Migas 
>> 
>>
Pertanyaan - nya : 
>> 
>> 1. Apakah BP Migas
menyadari realita ini ? Ya mestinya ngerti ya . 
>> 2. Apakah
stake holder migas mau melakukan sesuatu untuk menyelesaikan 
>> persoalan ini ? Bagaimana dengan IAGI , ATMI , ETTI (kan think
thank 
>> bang 
>> ADB ?) 
>> 
>> Saya fikir sich ini domain-nya para profesional , pemerintah
hanyalah 
>> akan 
>> menjadi fasilitator. 
>> 
>> Jadi menurut saya , tidak relevan kita
membicarakan gaji expatriate 
>> atau 
>> bang Vicky
yang lebih betah di KL (karena US$ - nya lebih besar /fact 
>>
of 
>> life, saya sih senang karena profesional Indonesia
dihargai!!!). 
>> 
>> Yang sekarang harus dilakukan
adalah mengejar jumlah GGRE dengan tingkat 
>> kemampuan itu
agar dapat mencapai jumlah yang dibutuhkan , bagaimana 
>>
caranya 
>> ? . 
>> 
>> si -Abah 
>> 
>>
__

>> 
>> 
>> 
>> Pak Yanto
maksud saya "jumlah kebutuhannya" tidak memenuhi kebutuhan 
>> yang 
>> > ada saat ini. Kebutuhan GGRE untuk
perminyakan itu sangat banyak. 
>> kalau 
>> >
melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4 G&G untuk memproduksi

>> > 1000 
>> > BOPD (average 3). Nah kalau
orangnya ga ada kan terpaksa cari yang 
>> lain. 
>>
> Dan 
>> > parahnya banyak yang berpindah-pindah,
tentunya ada masa paling tidak 
>> 6 
>> > bulan
penyesuaian diri yang sangat mungkin mengurangi performance. 
>> > 
>> > Sakjane tidak hanya Jakarta yang
kekurangan orang. Seluruh dunia juga 
>> > kekurangan orang.

>> > AAPG (2005) mengisyaratkan kemungkinan saat ini kurang
20% (utk tahun 
>> > ini). 
>> > 
>> > Moga2 menjelaskan 
>> > 
>> >
Salam 
>> > RDP 
>> > 
>> > On
7/2/07, yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>>
>> 
>> >> Saya sedih membaca bahwa tidak ada orang
Indonesia yang kompeten lagi 
>> di 
>> >>
Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa benar statement dari Sdr. 
>> >> Rovicky, bahwa *"Bukan brarti org Indonesia ga
ada 
>> >> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di
jakarta"* Mohon pencerahan 
>> bagi 
>>
>> yang tahu bahwa sudah tidak ada lagi professional Nasional yang
mampu 
>> di 
>> >> Jakarta. 
>>
>> 
>> >> Salam 
>> >> 
>> >> Yanto Salim. 
>> >> 
>>
>> - Pesan Asli  
>> >> Dari: oki musakti
<[EMAIL PROTECTED]> 
>> >> Kepada:
iagi-net@iagi.or.id 
>> >> Terkirim: Senin, 2 Juli, 2007
7:37:53 
>> >> Topik: Re: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN
EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, 
>> >> Pemerintah Atur Gaji
Sektor ESDM 
>> >> 
>> >> Hueran, 
>> >> Yang diurusin koq cara menurunkan gaji ekspat supaya
mendekati gaji 
>> >> peg-nas, bukannya supaya gaji
peg-nas dinaikkan biar setara 
>> >> expat.Baik 
>> >> expat LN di Indonesia maupun expat Indonesia di LN.

>> >> 
>> >> O' 
>> >>

>> >> *Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>*
wrote: 
>> >> 
>> >> Kompetensi yang
sulit dicari di indonesia saya ada beberapa. Tapi 
>> >>
inget yang dimaksud disini bukan brarti ga ada org Indonesia yang 
>> >> kompeten mengerjakan. Tetapi hanya orangnya ga ada.

>> >> Saat ini kebutuhan 3D modeller cukup banyak begitu
juga 
>> >> petrophysicist, ini contoh dua saja. Bukan
brarti org Indonesia ga 
>> ada 
>> >> yg
bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta. Lah kalo malah mau 
>> >> nurunin gaji expat skalipun! ya itulah konsekuensinya
ahli 
>> >> indonesiannya ya mending ke LN. 
>> >> 
>> >> Yg perlu disadari bahwa hampir
semua perusahaan memperlakukan pegawe 
>> >> yg kerja di
luar negaranya mendapat cost of living allowance, ini 
>>
>> sudah wajar juga dan berlaku juga buat org indonesia yg kerja di
ln. 
>> >> Bahka

Re: [iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik Iwan B

Sekitar thn 80an-90an kan ada IWPL  yang kemudian sebagian dananya
dipakai untuk kursus gratis dan sempat dikelola oleh IAGI. Kalau
kursus sejenis ini masih ada, tentu akan sangat bermanfaat untuk
peningkatan GGE di Indonesia, karena ada kecenderungan oil company
tidak mau spend uang lebih untuk kursus pegawainya, lebih enak memakai
yang sudah pengalaman dan tidak perlu kursus lagi.


On 7/3/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Vick  dan rekan rekan

Sebenarnya , tenaga GGRE  yang sangat diperukan itu spesifikasinya apa sich
?
And , kalau memang sudah jelas dan nyata spesifkasi yang dibutuhkan , apakah
tidak ada cara untuk mempercepat peningkatan kemampuan GGRE kita  keaarah
itu ?

Vicky mengatakan bahwa   kekurangan GGRE untuk  kemampuan tertentu tidak
hanya dialami oleh Inonesia , tetapi juga terjadi diseluruh dunia, jadi
Indonesia harus dapat menyelesaikan persoalan kekurangan ini secara mandiri.

Apakah sudah terpikirkan untuk melakukan suatu program cepat dengan membuat
kursus /workshop dsb yang mungkin dapat dilakukan dengan inisiasi dari BP
Migas

Pertanyaan - nya :

1. Apakah BP Migas menyadari realita ini ? Ya mestinya ngerti ya .
2. Apakah  stake holder migas mau melakukan sesuatu untuk  menyelesaikan
persoalan ini ? Bagaimana dengan IAGI , ATMI , ETTI (kan think thank bang
ADB ?)

Saya fikir sich ini domain-nya para profesional , pemerintah hanyalah akan
menjadi fasilitator.

Jadi menurut saya , tidak relevan kita membicarakan gaji expatriate  atau
bang Vicky yang lebih betah di KL  (karena US$ - nya lebih besar /fact of
life, saya sih senang karena profesional Indonesia dihargai!!!).

Yang sekarang harus dilakukan adalah mengejar jumlah GGRE dengan tingkat
kemampuan itu agar dapat mencapai jumlah yang dibutuhkan , bagaimana caranya
? .

si -Abah

__



   Pak Yanto maksud saya "jumlah kebutuhannya" tidak memenuhi kebutuhan yang
> ada saat ini. Kebutuhan GGRE untuk perminyakan itu sangat banyak. kalau
> melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4 G&G untuk memproduksi
> 1000
> BOPD (average 3). Nah kalau orangnya ga ada kan terpaksa cari yang lain.
> Dan
> parahnya banyak yang berpindah-pindah, tentunya ada masa paling tidak 6
> bulan penyesuaian diri yang sangat mungkin mengurangi performance.
>
> Sakjane tidak hanya Jakarta yang kekurangan orang. Seluruh dunia juga
> kekurangan orang.
> AAPG (2005) mengisyaratkan kemungkinan saat ini kurang 20% (utk tahun
> ini).
>
> Moga2 menjelaskan
>
> Salam
> RDP
>
> On 7/2/07, yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> Saya sedih membaca bahwa tidak ada orang Indonesia yang kompeten lagi di
>> Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa benar statement dari Sdr.
>> Rovicky, bahwa *"Bukan brarti org Indonesia ga ada
>> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta"* Mohon pencerahan bagi
>> yang tahu bahwa sudah tidak ada lagi professional Nasional yang mampu di
>> Jakarta.
>>
>> Salam
>>
>> Yanto Salim.
>>
>> - Pesan Asli 
>> Dari: oki musakti <[EMAIL PROTECTED]>
>> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
>> Terkirim: Senin, 2 Juli, 2007 7:37:53
>> Topik: Re: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI,
>> Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM
>>
>> Hueran,
>> Yang diurusin koq cara menurunkan gaji ekspat supaya mendekati gaji
>> peg-nas, bukannya supaya gaji peg-nas dinaikkan biar setara
>> expat.Baik
>> expat LN di Indonesia maupun expat Indonesia di LN.
>>
>> O'
>>
>> *Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>>
>> Kompetensi yang sulit dicari di indonesia saya ada beberapa. Tapi
>> inget yang dimaksud disini bukan brarti ga ada org Indonesia yang
>> kompeten mengerjakan. Tetapi hanya orangnya ga ada.
>> Saat ini kebutuhan 3D modeller cukup banyak begitu juga
>> petrophysicist, ini contoh dua saja. Bukan brarti org Indonesia ga ada
>> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta. Lah kalo malah mau
>> nurunin gaji expat skalipun! ya itulah konsekuensinya ahli
>> indonesiannya ya mending ke LN.
>>
>> Yg perlu disadari bahwa hampir semua perusahaan memperlakukan pegawe
>> yg kerja di luar negaranya mendapat cost of living allowance, ini
>> sudah wajar juga dan berlaku juga buat org indonesia yg kerja di ln.
>> Bahkan pegawe pertaminapun juga begitu. Jadi wajar kalo org asing
>> menjadi expat di indonesia juga sama. Sayangnya org indonesia yg ke
>> LN dianggap bagian training yg akhirnya cost recovered. Ini yg harus
>> diperhatikan dalam pengawasan cost di BPMigas.
>>
>> --
>> Need a vacation? Get great deals to amazing places
>>
on
>> Yahoo! Travel.
>>
>>
>>
>> --
>> Kunjungi halaman depan Yahoo!
>>
Indonesiayang
>> baru!
>>
>
>
>
> --
> http://rovicky.wordpress.com/
>




Re: [iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] [iagi-net-l] Penjualan Gas Alam Cair Tangguh - Kurtubi

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki


Is 

Kalau menurut saya mantan itu independent lho , apa
saya salah ya ?

si-Abah
__> 

MENGAPA YA KURTUBI ITU NDAK PERNAH MENYEBUTKAN DIRINYA MANTAN
KARYAWAN 
> PERTAMINA  
> APA MAL U U U U  
> 
> AKH SEKEDAR ISENG SAJA , TAPI DARIPADA DSIMPAN DALAM
HATI nanti sakit 
> jantung. 
> 
> Si Abah (mantan
karyawan Pertamina) 
> 
>
 
> Abah , Mungkin lihat lihat
keperluannya , lha kalau posisinya sebagai 
> Pengamat kan lebih
sreg kalau sbg Pengajar profesinya atau sebagai NGO 
> 
>
ISM 
> 
> - Original Message - 
> 
From: [EMAIL PROTECTED] 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
>
Sent: Monday, July 02, 2007 1:03 AM 
> Subject: [iagi-net-l] Re:
[RadNET-BULK] [iagi-net-l] Penjualan Gas Alam 
> Cair Tangguh -
Kurtubi 
> 
> 
> > 
> MENGAPA YA
KURTUBI ITU NDAK PERNAH MENYEBUTKAN DIRINYA MANTAN KARYAWAN 
>
PERTAMINA  
> APA MAL U U U U  
> 
> AKH
SEKEDAR ISENG SAJA , TAPI DARIPADA DSIMPAN DALAM HATI nanti sakit 
> jantung. 
> 
> Si Abah (mantan karyawan Pertamina)

> 
>
___

> 
> 
> Penjualan Gas Alam Cair Tangguh 
> > Kamis, 28 Juni 2007 
> > 
> > Pemerintah
dikabarkan menawarkan separuh dari rencana penjualan gas 
> alam

> > cair (LNG) Tangguh, yang sebelumnya diperuntukkan bagi
pembeli di 
> Pantai 
> > Barat Amerika Serikat, untuk
"dialihkan" ke Jepang, Korea, dan negara 
> > lain,

> > termasuk untuk kebutuhan dalam negeri. Pengalihan ini
dimungkinkan 
> karena 
> > pembangunan terminal di
Pantai Barat Amerika lebih cepat daripada 
> kilang 
>
> Tangguh (Koran Tempo, 12 Juni 2007). Kesediaan Sempra menerima 
> pengurangan 
> > jumlah yang akan diterimanya diimbangi
dengan kompensasi yang akan 
> > diberikan 
> > oleh
BP Migas. Cuma, belum jelas benar berapa besar kompensasi yang 
>
akan 
> > diterima oleh Sempra. 
> > 
> >
Sebagaimana diketahui, berdasarkan kontrak penjualan jangka panjang, 
> > Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh kontraktor minyak
Beyond 
> Petroleum 
> > yang telah ditunjuk oleh
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral 
> serta 
> >
BP 
> > Migas selaku operator proyek LNG Tangguh, harus memasok
ke Pantai 
> Barat 
> > Amerika 3,7 juta ton LNG per
tahun untuk masa 20 tahun dengan harga 
> US$ 
> > 5,94

> > per MMBtu. 
> > 
> > Kontrak
penjualan jangka panjang LNG Tangguh juga dilakukan dengan 
> Cina

> > 2,6 
> > juta ton per tahun untuk masa 25 tahun
dengan harga US$ 3,35/MMBtu. 
> Adapun 
> > kontrak
dengan SK Power dan Posco dari Korea berjumlah sekitar 1,2 
> juta

> > ton 
> > per tahun untuk masa 20 tahun dan
dengan harga US$ 3,5/MMBtu. 
> > 
> > Dari informasi
tersebut, terlihat bahwa seluruh harga jual LNG Tangguh 
> >
yang 
> > berjumlah 7,5 juta ton untuk masa 20-25 tahun
sangatlah murah, karena 
> jauh 
> > berada di bawah
harga jual LNG yang wajar, termasuk di bawah harga 
> jual 
> > LNG 
> > Badak yang notabene sudah beroperasi lebih
dari 30 tahun. 
> > 
> > Kontrak ke Fujian merupakan
harga yang termurah bila dibanding harga 
> > penjualan ke
Pantai Barat Amerika. Meskipun diketahui bahwa harga jual 
> ke

> > Cina US$ 3,35/MMBtu, sebenarnya itu merupakan harga baru
setelah 
> dilakukan 
> > renegosiasi dengan pihak
Cina. 
> > 
> > Pasalnya, harga sebelum negosiasi
US$ 2,67/MMBtu, dengan patokan harga 
> > minyak mentah
maksimal US$ 25 per bbls untuk masa 25 tahun. Setelah 
> >
negosiasi, patokan harga "berhasil" dinaikkan menjadi US$38/bbls
untuk 
> > masa 
> > 25 tahun. Dengan patokan harga
minyak mentah US$ 38/bbls, harga jual 
> LNG 
> >
Tangguh tetap tidak wajar mengingat harga minyak mentah saat ini saja 
> > sudah 
> > sekitar US$ 70/bbls, apatah lagi untuk
masa jauh 25 tahun ke depan. 
> Naif 
> > untuk
mengharapkan harga minyak mentah dunia akan stabil pada kisaran 
>
US$ 
> > 38/bbls untuk masa 25 tahun ke depan. 
> >

> > Bahkan harga jual ke Cina ini ternyata masih lebih murah
ketimbang 
> harga 
> > jual dalam negeri. Saat ini
harga jual dalam negeri US$ 4-5/MMBtu. 
> Untuk 
> >
pembangkit listrik di Muara Karang, PLN membeli gas dengan harga US$ 
> > 4,5/MMBtu. 
> > 
> > Di sini terlihat
bahwa manajemen gas alam nasional sangatlah buruk, 
> bahkan 
> > berpotensi melanggar konstitusi dan undang-undang. Penjualan
LNG 
> Tangguh 
> > ke 
> > Cina dengan
harga yang tidak wajar dan lebih murah daripada harga jual 
> >
dalam 
> > negeri mencerminkan bahwa pengelolaan kekayaan lama
negara ini belum 
> > ditujukan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat sesuai dengan 
> amanat 
> > Pasal 33
Undang-Undang Dasar 1945. 
> > 
> > Selain itu,
persetujuan BP Migas atas harga jual yang sangat murah 
> >
tersebut, 
> > di samping tidak sesuai dengan fakta bahwa Cina
pada hakikatnya sangat 
> > membutuhkan gas impor--karena
produksi dalam negeri yang sangat kecil, 
> > sedangkan
kebutuhannya terus meningkat--hal tersebut berpotensi 
> melanggar

> > UU 
> > yang mengharuskan pengelolaan migas
mendata

[iagi-net-l] data kelistrikan Sumatra dan Jawa

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki



Rekan rekan 

Saya membutuhkan data kelistrikan Jawa
Sumatra yang memuat :
1.Lokasi Pembangkit Listrik saat ini dengan
kapasitas-nya.
2.Rencana Lokas Pembangkit Listrik yang akan
dibangun 
3.Kebutuhan listrik (per propinsi)
4. Energi
primer dari PL (minyak/gas/bt bara/ air )
5.  Kalau mungkin
dalam bentuk daftar dan peta.

Apabila ada rekan yang dapat
menunjukan atau memilki -nya , sangat saya harapkan bantuan-nya.

Terima kasih sebelumnya 


[iagi-net-l] kekurangan GGRE (was PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki


> Vick  dan rekan rekan 

Sebenarnya , tenaga
GGRE  yang sangat diperukan itu spesifikasinya apa sich ?
And ,
kalau memang sudah jelas dan nyata spesifkasi yang dibutuhkan , apakah
tidak ada cara untuk mempercepat peningkatan kemampuan GGRE kita 
keaarah itu ?

Vicky mengatakan bahwa   kekurangan
GGRE untuk  kemampuan tertentu tidak hanya dialami oleh Inonesia ,
tetapi juga terjadi diseluruh dunia, jadi Indonesia harus dapat
menyelesaikan persoalan kekurangan ini secara mandiri.

Apakah
sudah terpikirkan untuk melakukan suatu program cepat dengan membuat
kursus /workshop dsb yang mungkin dapat dilakukan dengan inisiasi
dari BP Migas 

Pertanyaan - nya :

1. Apakah BP Migas
menyadari realita ini ? Ya mestinya ngerti ya .
2. Apakah  stake
holder migas mau melakukan sesuatu untuk  menyelesaikan persoalan ini
? Bagaimana dengan IAGI , ATMI , ETTI (kan think thank bang ADB ?)

Saya fikir sich ini domain-nya para profesional , pemerintah
hanyalah akan menjadi fasilitator.

Jadi menurut saya , tidak
relevan kita membicarakan gaji expatriate  atau  bang Vicky
yang lebih betah di KL  (karena US$ - nya lebih besar /fact of life,
saya sih senang karena profesional Indonesia dihargai!!!).

Yang
sekarang harus dilakukan adalah mengejar jumlah GGRE dengan tingkat
kemampuan itu agar dapat mencapai jumlah yang dibutuhkan , bagaimana
caranya ? .

si -Abah

__



   Pak Yanto maksud saya "jumlah
kebutuhannya" tidak memenuhi kebutuhan yang 
> ada saat ini.
Kebutuhan GGRE untuk perminyakan itu sangat banyak. kalau 
>
melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4 G&G untuk memproduksi

> 1000 
> BOPD (average 3). Nah kalau orangnya ga ada kan
terpaksa cari yang lain. 
> Dan 
> parahnya banyak yang
berpindah-pindah, tentunya ada masa paling tidak 6 
> bulan
penyesuaian diri yang sangat mungkin mengurangi performance. 
>

> Sakjane tidak hanya Jakarta yang kekurangan orang. Seluruh
dunia juga 
> kekurangan orang. 
> AAPG (2005)
mengisyaratkan kemungkinan saat ini kurang 20% (utk tahun 
> ini).

> 
> Moga2 menjelaskan 
> 
> Salam 
> RDP 
> 
> On 7/2/07, yanto salim
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> 
>> Saya
sedih membaca bahwa tidak ada orang Indonesia yang kompeten lagi di 
>> Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa benar statement dari
Sdr. 
>> Rovicky, bahwa *"Bukan brarti org Indonesia ga
ada 
>> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta"*
Mohon pencerahan bagi 
>> yang tahu bahwa sudah tidak ada lagi
professional Nasional yang mampu di 
>> Jakarta. 
>>

>> Salam 
>> 
>> Yanto Salim. 
>> 
>> - Pesan Asli  
>> Dari: oki
musakti <[EMAIL PROTECTED]> 
>> Kepada:
iagi-net@iagi.or.id 
>> Terkirim: Senin, 2 Juli, 2007 7:37:53

>> Topik: Re: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU
TINGGI, 
>> Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM 
>> 
>> Hueran, 
>> Yang diurusin koq cara menurunkan gaji
ekspat supaya mendekati gaji 
>> peg-nas, bukannya supaya gaji
peg-nas dinaikkan biar setara 
>> expat.Baik 
>>
expat LN di Indonesia maupun expat Indonesia di LN. 
>> 
>> O' 
>> 
>> *Rovicky Dwi Putrohari
<[EMAIL PROTECTED]>* wrote: 
>> 
>> Kompetensi
yang sulit dicari di indonesia saya ada beberapa. Tapi 
>>
inget yang dimaksud disini bukan brarti ga ada org Indonesia yang 
>> kompeten mengerjakan. Tetapi hanya orangnya ga ada. 
>> Saat ini kebutuhan 3D modeller cukup banyak begitu juga 
>> petrophysicist, ini contoh dua saja. Bukan brarti org Indonesia
ga ada 
>> yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta. Lah
kalo malah mau 
>> nurunin gaji expat skalipun! ya itulah
konsekuensinya ahli 
>> indonesiannya ya mending ke LN. 
>> 
>> Yg perlu disadari bahwa hampir semua perusahaan
memperlakukan pegawe 
>> yg kerja di luar negaranya mendapat
cost of living allowance, ini 
>> sudah wajar juga dan berlaku
juga buat org indonesia yg kerja di ln. 
>> Bahkan pegawe
pertaminapun juga begitu. Jadi wajar kalo org asing 
>> menjadi
expat di indonesia juga sama. Sayangnya org indonesia yg ke 
>>
LN dianggap bagian training yg akhirnya cost recovered. Ini yg harus 
>> diperhatikan dalam pengawasan cost di BPMigas. 
>>

>> -- 
>> Need a
vacation? Get great deals to amazing places 
>>
on

>> Yahoo! Travel. 
>> 
>> 
>>

>> -- 
>> Kunjungi
halaman depan Yahoo! 
>>
Indonesiayang

>> baru! 
>> 
> 
> 
> 
> -- 
> http://rovicky.wordpress.com/ 
> 



[iagi-net-l] Kaitan Gempa Yogya 27 Mei 2006 - LUSI (was : RE: [iagi-net-l] Interpelasi Lapindo)

2007-07-02 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Nataniel,

Sebenarnya, pertanyaan2 Pak Nataniel juga rekan2 lain tentang
kemungkinan hubungan gempa dengan semburan LUSI pernah saya jawab dan
didiskusikan di milis ini serta milis2 lain tahun lalu, juga saat saya
dimintai pendapat oleh ANTV dalam acara Topik Kita. Sebagai geologist,
kita tentu biasa bermain dengan ruang dan waktu. Bila ada kejadian yang
secara temporal berhubungan atau berurutan dan secara spasial bisa
berhubungan, dalam pemahaman saya kita tak boleh mengabaikannya. Terkait
dengan semburan LUSI, pemboran BJP-1 tentu harus kita curigai, tetapi
kita juga harus curigai gempa Yogya 27 Mei 2006 karena menurut hemat
saya secara temporal dan spasial ia terhubung ke LUSI, kita juga harus
melihat reaktivasi Semeru pada saat yang sama dengan mulai tersemburnya
LUSI (29 Mei 2006), kita juga tak bisa mengabaikan terekamnya energi
gelombang gempa tersebut di perairan Pangkah saat Hess melakukan survai
seismic pada 27 Mei 2006. 

Selain pemboran BJP-1 yang jaraknya tak sampai 1/2 km dari titik
semburan LUSI, yang saya sebutkan itu puluhan-ratusan km jaraknya dari
LUSI. Maka, penjelasan gempa sebagai pemicu LUSI akan tak popular dan
mungkin sulit diterima sebab bisa menjadi penjelasan yang sulit. Jauh
lebih mudah menerima penjelasan pemboran BJP-1 sebagai penyebab LUSI.
Tetapi, yang mudah belum tentu benar dan yang sulit belum tentu salah. 

Argumentasi dan perdebatan kita tentang penyebab LUSI ini sudah berjalan
setahun lebih. Ada publikasi yang jelas-jelas menyebut bahwa LUSI akibat
pemboran BJP-1 (misalnya Richard Davis dari Durham University yang
banyak dikutip "kubu" pemboran BJP-1 sebagai penyebab LUSI), ada
publikasi yang jelas-jelas menyebut bahwa LUSI akibat gempa Yogya 27 Mei
2006 (misalnya Mazzini dari University of Oslo dan Akhmanov dari Moscow
University). Ada yang menganut dua-duanya, kombinasi pemboran BJP-1 dan
gempa Yogya 27 Mei 2006 (Jim Mori, Kyoto Univ.). Tim LUSI IAGI menyebut
penyebab LUSI sebagai "tektonik" (yang bisa berhubungan (direaktivasi)
dengan gempa Yogya 27 Mei 2006). Banyak juga publikasi yang menyebut
"tidak tahu" apa penyebabnya. 

Jawaban yang benar atas penyebab LUSI ini penting sebab akan menentukan
apakah LUSI itu bencana alam atau bencana buatan manusia, atau seberapa
% bencana alam-nya, seberapa % bencana akibat manusianya kalau itu hasil
kombinasi. Di lain pihak, kita tahu sangat sulit membuat analisis yang
benar tentang hal itu. Mungkin kita tak akan tahu apa penyebab yang
sebenarnya. Yang jelas, kita tahu bahwa LUSI adalah bencana besar dan
massif yang sudah menyebabkan puluhan ribu masyarakat menderita dan
banyak sarana umum rusak dan bencana2 ikutannya tak mustahil akan terus
berurut terjadi terkait dengan LUSI. Subsidence ! Data terakhir, dalam
sebulan wilayah ini bisa ambles 23-88 cm, atau 0.7-3 cm per hari,
padahal dalam standar normal penurunan di wilayah itu hanya 10 cm per
tahun. Pak Widya Utama dari ITS bahkan bilang "Pasuruan terancam amblas"
juga. Ini bencana massif. Pemerintah tak boleh absen lagi, tak masuk
akal bagaimana bencana sebesar ini ditumpahkan semuanya ke sebuah
perusahaan ? Skalanya bisa sebesar tsunami Aceh Desember 2004 sebab
rentetan bencananya banyak dan akan banyak, tetapi penanganannya sangat
minimal, sumbangan terkumpul pun sangat minimal...padahal Jawa Timur
kita tahu ia salah satu daerah terpenting di Indonesia.

Kita kembali ke pertanyaan Pak Nataniel,

1. Jarak episentrum utama gempa Yogya 27 Mei 2006 ke lokasi semburan
utama LUSI adalah sekitar 250 km.

2. Liquefaction, stream flow, dan mud volcano adalah gejala umum ikutan
gempa. Manga dan Brodsky (2006) pernah membuat cross plot dengan sumbu Y
jarak episentrum-tiga kejadian ikutan di atas, dan sumbu Y magnitude
gempa dalam skala Mw (body wave magnitude). Semua kejadian itu bisa
terjadi di jarak 2-1000 km dari titik episenrum. Khusus mud volcano
pernah terjadi di jarak  40 - 1000 km dari episentrum. Berapa magnitude
minimal gempa agar mud volcano terjadi ? dari cross plot berdasarkan
kejadian2 yang ada adalah 7.0 Mw. Kita lihat kasus gempa Yogya 27 Mei
2006-LUSI. Jarak keduanya sekitar 250 km, Mw gempanya 6.3. Berarti, LUSI
mud volcano bukan akibat gempa Yogya dong sebab Mw-nya di bawah 7.0 ?
Ini banyak dipakai sebagai alasan bahwa LUSI bukan akibat gempa Yogya.
Tunggu dulu. Cross plot Manga and Brodsky (2006) adalah hanya
mengumpulkan data statistic dari kejadian yang telah ada lalu diambil
general trend, itu bukan cross plot analisis bagaimana gempa akan
mengakibatkan mud volcano. Kemudian, cross plot ini juga tak
memperhitungkan bagaimana kekhasan geologi dan pola tektonik setiap
wilayah. Artinya, gempa "kecil" seperti Yogya bisa saja menyebabkan mud
volcano di wilayah Sidoarjo kalau ada jalan propagasi gelombang gempa
yang seolah seperti "freeway" di bawah sana. Freeway semacam itu ada
dalam kasus LUSI. Sesar Opak tersambung secara right stepping dextral ke
Sesar Watukosek yang memotong LUSI. Goncangan skala MMI III-IV di
wilayah Sidoarjo saat gempa Yogya terjadi se

[iagi-net-l] tanya skala porositas

2007-07-02 Terurut Topik Miftah Mazied
Dear Iagi-Net,

 

Mohon pencerahannya, saya ingin mengetahui salah satu masalah dasar akuisisi
logging. Pada saat akuisisi data density & neutron porosity dilakukan,
apakah skala porositas (limestone atau sandstone porosity scale) yg
digunakan saat pengukuran akan menentukan keakuratan perhitungan effective
porosity?. Yang kedua, bagaimana caranya kita mengetahui kapan seharusnya
kita menggunakan limestone porosity unit dan kapan kita menggunakan
sandstone porosity unit?

 

Terimakasih sebelumnya,

MM



[iagi-net-l] tanya skala porositas

2007-07-02 Terurut Topik Miftah Mazied
Dear Iagi-Net,

 

Mohon pencerahannya, saya ingin mengetahui salah satu masalah dasar akuisisi
logging. Pada saat akuisisi data density & neutron porosity dilakukan,
apakah skala porositas (limestone atau sandstone porosity scale) yg
digunakan saat pengukuran akan menentukan keakuratan perhitungan effective
porosity?. Yang kedua, bagaimana caranya kita mengetahui kapan seharusnya
kita menggunakan limestone porosity unit dan kapan kita menggunakan
sandstone porosity unit?

 

Terimakasih sebelumnya,

MM



RE: [iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] [iagi-net-l] Penjualan Gas Alam Cair Tangguh - Kurtubi

2007-07-02 Terurut Topik H. Edison Sirodj (XD/PCSB)

Mungkin dia itu low profile...positive thingking aja deh..daripada
jantungan

 



From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 02 July, 2007 4:03 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] [iagi-net-l] Penjualan Gas Alam
Cair Tangguh - Kurtubi
Importance: Low

 

> 
  MENGAPA YA KURTUBI ITU NDAK PERNAH MENYEBUTKAN DIRINYA MANTAN KARYAWAN
PERTAMINA 
APA MAL U U U U   

AKH SEKEDAR ISENG SAJA , TAPI DARIPADA DSIMPAN DALAM HATI nanti sakit
jantung.

Si Abah (mantan karyawan Pertamina)

___


   Penjualan Gas Alam Cair Tangguh 
> Kamis, 28 Juni 2007 
> 
> Pemerintah dikabarkan menawarkan separuh dari rencana penjualan gas
alam 
> cair (LNG) Tangguh, yang sebelumnya diperuntukkan bagi pembeli di
Pantai 
> Barat Amerika Serikat, untuk "dialihkan" ke Jepang, Korea, dan negara 
> lain, 
> termasuk untuk kebutuhan dalam negeri. Pengalihan ini dimungkinkan
karena 
> pembangunan terminal di Pantai Barat Amerika lebih cepat daripada
kilang 
> Tangguh (Koran Tempo, 12 Juni 2007). Kesediaan Sempra menerima
pengurangan 
> jumlah yang akan diterimanya diimbangi dengan kompensasi yang akan 
> diberikan 
> oleh BP Migas. Cuma, belum jelas benar berapa besar kompensasi yang
akan 
> diterima oleh Sempra. 
> 
> Sebagaimana diketahui, berdasarkan kontrak penjualan jangka panjang, 
> Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh kontraktor minyak Beyond
Petroleum 
> yang telah ditunjuk oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
serta 
> BP 
> Migas selaku operator proyek LNG Tangguh, harus memasok ke Pantai
Barat 
> Amerika 3,7 juta ton LNG per tahun untuk masa 20 tahun dengan harga
US$ 
> 5,94 
> per MMBtu. 
> 
> Kontrak penjualan jangka panjang LNG Tangguh juga dilakukan dengan
Cina 
> 2,6 
> juta ton per tahun untuk masa 25 tahun dengan harga US$ 3,35/MMBtu.
Adapun 
> kontrak dengan SK Power dan Posco dari Korea berjumlah sekitar 1,2
juta 
> ton 
> per tahun untuk masa 20 tahun dan dengan harga US$ 3,5/MMBtu. 
> 
> Dari informasi tersebut, terlihat bahwa seluruh harga jual LNG Tangguh

> yang 
> berjumlah 7,5 juta ton untuk masa 20-25 tahun sangatlah murah, karena
jauh 
> berada di bawah harga jual LNG yang wajar, termasuk di bawah harga
jual 
> LNG 
> Badak yang notabene sudah beroperasi lebih dari 30 tahun. 
> 
> Kontrak ke Fujian merupakan harga yang termurah bila dibanding harga 
> penjualan ke Pantai Barat Amerika. Meskipun diketahui bahwa harga jual
ke 
> Cina US$ 3,35/MMBtu, sebenarnya itu merupakan harga baru setelah
dilakukan 
> renegosiasi dengan pihak Cina. 
> 
> Pasalnya, harga sebelum negosiasi US$ 2,67/MMBtu, dengan patokan harga

> minyak mentah maksimal US$ 25 per bbls untuk masa 25 tahun. Setelah 
> negosiasi, patokan harga "berhasil" dinaikkan menjadi US$38/bbls untuk

> masa 
> 25 tahun. Dengan patokan harga minyak mentah US$ 38/bbls, harga jual
LNG 
> Tangguh tetap tidak wajar mengingat harga minyak mentah saat ini saja 
> sudah 
> sekitar US$ 70/bbls, apatah lagi untuk masa jauh 25 tahun ke depan.
Naif 
> untuk mengharapkan harga minyak mentah dunia akan stabil pada kisaran
US$ 
> 38/bbls untuk masa 25 tahun ke depan. 
> 
> Bahkan harga jual ke Cina ini ternyata masih lebih murah ketimbang
harga 
> jual dalam negeri. Saat ini harga jual dalam negeri US$ 4-5/MMBtu.
Untuk 
> pembangkit listrik di Muara Karang, PLN membeli gas dengan harga US$ 
> 4,5/MMBtu. 
> 
> Di sini terlihat bahwa manajemen gas alam nasional sangatlah buruk,
bahkan 
> berpotensi melanggar konstitusi dan undang-undang. Penjualan LNG
Tangguh 
> ke 
> Cina dengan harga yang tidak wajar dan lebih murah daripada harga jual

> dalam 
> negeri mencerminkan bahwa pengelolaan kekayaan lama negara ini belum 
> ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai dengan
amanat 
> Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. 
> 
> Selain itu, persetujuan BP Migas atas harga jual yang sangat murah 
> tersebut, 
> di samping tidak sesuai dengan fakta bahwa Cina pada hakikatnya sangat

> membutuhkan gas impor--karena produksi dalam negeri yang sangat kecil,

> sedangkan kebutuhannya terus meningkat--hal tersebut berpotensi
melanggar 
> UU 
> yang mengharuskan pengelolaan migas mendatangkan pendapatan negara
yang 
> maksimal. 
> 
> UU Migas Pasal 44 ayat 2 berbunyi, "Fungsi BP Migas dalam melakukan 
> pengawasan terhadap kegiatan usaha hulu agar pengambilan sumber daya
alam 
> migas milik negara dapat memberikan manfaat dan memberikan penerimaan
yang 
> maksimal bagi negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat". 
> 
> Ketentuan dalam pasal ini praktis dilanggar dengan alasan yang sangat 
> sumir, 
> yakni pasar LNG yang lemah. BP Migas dan Departemen Energi dan Sumber
Daya 
> Mineral dengan a-visioner menyetujui penjualan LNG Tangguh ke Cina
dengan 
> formulasi harga jual yang merugikan negara. Kalaupun kondisi pasar LNG

> pada 
> saat kontrak ditandatangani betul-betul lemah, sangatlah tidak logis 
> ap

Re: [iagi-net-l] Interpelasi Lapindo

2007-07-02 Terurut Topik Nataniel Mangiwa

Karena kebanyakan komentar sudah terkutub ke arah teknikal dan
operation well BJP-1, saya mau mencoba melihat ke arah lain. Saya mau
bertanya ke Pak Awang (atau pihak lain yang bisa membantu)..

Saya tertarik mengenai pendapat bahwa Gempa Jogja adalah pemicu LUSI.
Langsung saja ya Pak, tapi intinya ini concern di 2 hal yaitu Jarak
dan Waktu:

1. Kira2 jarak kota Jogja ke daerah semburan LUSI berapa km?
2. Apa pernah ada kejadian yang mirip seperti kasus ini? Kalau ada, di
mana daerah tempat terjadinya? Maksud saya, ada gempa di suatu tempat
dan efeknya bisa sampai ke tempat lain yang jaraknya xxkm? Tapi dengan
catatan bukan gempa di bawah laut yang efek gelombangnya di teruskan
melalu air laut. Kasus ini kan dari darat ke darat.
3. Antara kejadian gempa dengan semburan pertama di LUSI, ada jeda
waktu yang cukup signifikan. Nah, apa pernah juga ada kejadian seperti
ini di manapun yang pernah terjadi?

Itu saja, mohon pencerahannya n tnx for share.

Cheers,
NM

On 7/2/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:




Pak Rovicky,



Synthetic BJP juga sudah menggunakan data Porong-1. Miss of top Kujung
kelihatannya akibat kedua hal tersebut, sering juga kan velocity-nya berbeda
meskipun jarak sumur berdekatan (6 km), juga kehadiran batupasir tebal di
BJP yang tak diperhitungkan bisa sebagai penyebab miss of top Kujung itu.



Soal meledaknya pipa penyalur uap (bukan sumur) di kawasan panasbumi Dieng
sudah di-posting Pak Nur Heriawan dan Pak Ismail. Tambahannya, uap panasbumi
Dieng adalah uap yang paling korosif dibandingkan ladang geothermal lainnya
di Indonesia. Kasus2 keracunan H2S juga pernah terjadi beberapa kali di
wilayah ini, mungkin masih ingat kasus semburan gas maut Sinila, Dieng 1979
yang menelan korban penduduk desa begitu banyak dan melahirkan lagu elegi
"Berita Kepada Kawan" Ebiet G. Ade.



Salam,

awang



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] [iagi-net-l] Penjualan Gas Alam Cair Tangguh - Kurtubi

2007-07-02 Terurut Topik Ismail Zaini
MENGAPA YA KURTUBI ITU NDAK PERNAH MENYEBUTKAN DIRINYA MANTAN KARYAWAN 
PERTAMINA 
APA MAL U U U U   

AKH SEKEDAR ISENG SAJA , TAPI DARIPADA DSIMPAN DALAM HATI nanti sakit jantung.

Si Abah (mantan karyawan Pertamina)


Abah , Mungkin lihat lihat keperluannya , lha kalau posisinya sebagai Pengamat 
kan lebih sreg kalau sbg Pengajar profesinya  atau sebagai NGO 

ISM

  - Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, July 02, 2007 1:03 AM
  Subject: [iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] [iagi-net-l] Penjualan Gas Alam Cair 
Tangguh - Kurtubi


  > 
MENGAPA YA KURTUBI ITU NDAK PERNAH MENYEBUTKAN DIRINYA MANTAN KARYAWAN 
PERTAMINA 
  APA MAL U U U U   

  AKH SEKEDAR ISENG SAJA , TAPI DARIPADA DSIMPAN DALAM HATI nanti sakit jantung.

  Si Abah (mantan karyawan Pertamina)

  ___


 Penjualan Gas Alam Cair Tangguh 
  > Kamis, 28 Juni 2007 
  > 
  > Pemerintah dikabarkan menawarkan separuh dari rencana penjualan gas alam 
  > cair (LNG) Tangguh, yang sebelumnya diperuntukkan bagi pembeli di Pantai 
  > Barat Amerika Serikat, untuk "dialihkan" ke Jepang, Korea, dan negara 
  > lain, 
  > termasuk untuk kebutuhan dalam negeri. Pengalihan ini dimungkinkan karena 
  > pembangunan terminal di Pantai Barat Amerika lebih cepat daripada kilang 
  > Tangguh (Koran Tempo, 12 Juni 2007). Kesediaan Sempra menerima pengurangan 
  > jumlah yang akan diterimanya diimbangi dengan kompensasi yang akan 
  > diberikan 
  > oleh BP Migas. Cuma, belum jelas benar berapa besar kompensasi yang akan 
  > diterima oleh Sempra. 
  > 
  > Sebagaimana diketahui, berdasarkan kontrak penjualan jangka panjang, 
  > Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh kontraktor minyak Beyond Petroleum 
  > yang telah ditunjuk oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral serta 
  > BP 
  > Migas selaku operator proyek LNG Tangguh, harus memasok ke Pantai Barat 
  > Amerika 3,7 juta ton LNG per tahun untuk masa 20 tahun dengan harga US$ 
  > 5,94 
  > per MMBtu. 
  > 
  > Kontrak penjualan jangka panjang LNG Tangguh juga dilakukan dengan Cina 
  > 2,6 
  > juta ton per tahun untuk masa 25 tahun dengan harga US$ 3,35/MMBtu. Adapun 
  > kontrak dengan SK Power dan Posco dari Korea berjumlah sekitar 1,2 juta 
  > ton 
  > per tahun untuk masa 20 tahun dan dengan harga US$ 3,5/MMBtu. 
  > 
  > Dari informasi tersebut, terlihat bahwa seluruh harga jual LNG Tangguh 
  > yang 
  > berjumlah 7,5 juta ton untuk masa 20-25 tahun sangatlah murah, karena jauh 
  > berada di bawah harga jual LNG yang wajar, termasuk di bawah harga jual 
  > LNG 
  > Badak yang notabene sudah beroperasi lebih dari 30 tahun. 
  > 
  > Kontrak ke Fujian merupakan harga yang termurah bila dibanding harga 
  > penjualan ke Pantai Barat Amerika. Meskipun diketahui bahwa harga jual ke 
  > Cina US$ 3,35/MMBtu, sebenarnya itu merupakan harga baru setelah dilakukan 
  > renegosiasi dengan pihak Cina. 
  > 
  > Pasalnya, harga sebelum negosiasi US$ 2,67/MMBtu, dengan patokan harga 
  > minyak mentah maksimal US$ 25 per bbls untuk masa 25 tahun. Setelah 
  > negosiasi, patokan harga "berhasil" dinaikkan menjadi US$38/bbls untuk 
  > masa 
  > 25 tahun. Dengan patokan harga minyak mentah US$ 38/bbls, harga jual LNG 
  > Tangguh tetap tidak wajar mengingat harga minyak mentah saat ini saja 
  > sudah 
  > sekitar US$ 70/bbls, apatah lagi untuk masa jauh 25 tahun ke depan. Naif 
  > untuk mengharapkan harga minyak mentah dunia akan stabil pada kisaran US$ 
  > 38/bbls untuk masa 25 tahun ke depan. 
  > 
  > Bahkan harga jual ke Cina ini ternyata masih lebih murah ketimbang harga 
  > jual dalam negeri. Saat ini harga jual dalam negeri US$ 4-5/MMBtu. Untuk 
  > pembangkit listrik di Muara Karang, PLN membeli gas dengan harga US$ 
  > 4,5/MMBtu. 
  > 
  > Di sini terlihat bahwa manajemen gas alam nasional sangatlah buruk, bahkan 
  > berpotensi melanggar konstitusi dan undang-undang. Penjualan LNG Tangguh 
  > ke 
  > Cina dengan harga yang tidak wajar dan lebih murah daripada harga jual 
  > dalam 
  > negeri mencerminkan bahwa pengelolaan kekayaan lama negara ini belum 
  > ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai dengan amanat 
  > Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. 
  > 
  > Selain itu, persetujuan BP Migas atas harga jual yang sangat murah 
  > tersebut, 
  > di samping tidak sesuai dengan fakta bahwa Cina pada hakikatnya sangat 
  > membutuhkan gas impor--karena produksi dalam negeri yang sangat kecil, 
  > sedangkan kebutuhannya terus meningkat--hal tersebut berpotensi melanggar 
  > UU 
  > yang mengharuskan pengelolaan migas mendatangkan pendapatan negara yang 
  > maksimal. 
  > 
  > UU Migas Pasal 44 ayat 2 berbunyi, "Fungsi BP Migas dalam melakukan 
  > pengawasan terhadap kegiatan usaha hulu agar pengambilan sumber daya alam 
  > migas milik negara dapat memberikan manfaat dan memberikan penerimaan ya

Re: [iagi-net-l] ssstt, ada bocoran makalah jcb 2007...

2007-07-02 Terurut Topik Hiltrudis Gendoet Hartono
kang Ipul sang pembocor..he he hegak tahan nunda ya? Kang, kebocoran 
bisa membuat orang gregeten lho...ya opo rek kebocoran kok terus nunggu 
2bulan..he he he...tapi aman kok
   
  salam
  yang baca bocoran...

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  > Pul

   Fact of Life  ya.
   Kalau diajak ke Pakanbaru kok susah , yach kembali lagi fact o life.
   Semoga ada rejeki deh , pengen benar tuh denger kawan kawan yang muda.

   Si Abah

  _


   betul, abah. demikianlah adanya. tentunya abah akan ikut ke bali, 
> 'kan? paling tidak, bisa ikut mencangkul di nirwana pada tanggal 13 
> nopember 2007. 
> 
> salam, 
> syaiful 
> 
> On 7/2/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> Mas Ipul 
>> 
>> Ternyata Bali bukan saja menarik bagi expert LN ("WisMan") , tapi juga 
>> menarik bagi 
>> Wis Dom (Wisatawan Domestik) ya , heheheh. 
>> 
>> Just a joke.. 
>> 
>> Tapi apa-pun alasannya , sukses bagi komite , semoga ada hal baru yang 
>> benar 
>> benar 
>> "jreng" dari segi ilmu kebumian.!! 
>> 
>> Selamat buat Komite PIT (saya lebih senang dengan istilah ini) dan bagi 
>> seluruh PP IAGI. 
>> 
>> Si-Abah 
>> 
>> 
>> > 
>> 
>> info informal yg boleh dipercaya kebenarannya: 
>> > 
>> > ternyata tidaklah mudah utk memilih dan 'menolak' 90 abstrak yg 
>> > diusulkan utk dipresentasikan pada acara jcb 2007 pada 14 s/d 16 
>> > nopember 2007 nanti. setelah hampir 2 bulan mengikuti partai tunda, 
>> > akhirnya komisi seleksi berhasil menyisihkan 90 dari 318 abstrak yg 
>> > diterima oleh panitia. dengan kata lain, 228 abstrak telah dinilai utk 
>> > lebih layak dipresentasikan. 
>> > 
>> > pertimbangan yg lama dan keputusan alot yg telah diambil, saya kira 
>> > adalah pantas utk dihargai. usaha maksimal utk mau menerima 
>> > sebanyak2nya abstrak sudah coba dilakukan: akhirnya 168 akan 
>> > dipresentasikan secara oral/lisan dalam 7 (baca: tujuh) ruangan 
>> > paralel, yg terbagi dalam 42 sesi selama dua hari (15-16 nopember 
>> > 2007); sedangkan 60 makalah lainnya akan dipresentasikan sbg poster 
>> > (dimana setiap poster hanya sempat ditampilkan setengah hari saja). 
>> > 
>> > saya hanya ingin mengatakan, bahwa 90 abstrak yg terpaksa tidak dapat 
>> > diterima, hanyalah karena keterbatasan panitia utk tidak dapat 
>> > menambah waktu atau hari, selain juga tidak dapat menambah ruangan utk 
>> > lebih banyak dari 7, serta tempat poster yg tidak dapat lebih banyak 
>> > dari 20 buah (keterbatasan ruangan). 
>> > 
>> > daftar penerimaan abstrak secara formal tentu akan segera diumumkan 
>> > oleh panitia (jum'at besok atau senin mendatang) dan setiap pengirim 
>> > abstrak akan dikontak masing2. 
>> > 
>> > utk yg diterima, extended abstract atau full paper mesti dituntaskan 
>> > dalam waktu 1,5 bulan saja, sebab pada pertengahan agustus 2007 sudah 
>> > harus dikumpulkan kepada panitia. kita hanya punya waktu efektif satu 
>> > bulan saja utk melakukan 'review' ke-228 makalah tsb. 
>> > 
>> > ingat! ingat!, jcb 2007 di bali pada 13 s/d 16 nopember 2007!!! 
>> > 
>> > salam, 
>> > syaiful 
>> > *si pembocor... 
>> > silakan kalo ada yg mau memperluas kebocoran ini, misalnya ke milis 
>> > hagi dan iatmi... 
>> > 
>> > 
>> > -- 
>> > Mohammad Syaiful - Explorationist 
>> > Mobile: 62-812-9372808 
>> > Email: [EMAIL PROTECTED] 
>> > 
>> > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) 
>> > Head Office: 
>> > Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia 
>> > Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 
>> > Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] 
>> > 
>> > 
>>  
>> 
>> > Hot News!!! 
>> > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
>> > [EMAIL PROTECTED] 
>> > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 
>> > 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, 
>> > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>> > 
>>  
>> > To unsubscribe, send email to: 
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
>> > To subscribe, send email to: 
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
>> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
>> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
>> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
>> > No. Rek: 123 0085005314 
>> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
>> > Bank BCA KCP. Manara Mulia 
>> > No. Rekening: 255-1088580 
>> > A/n: Shinta Damayanti 
>> > IAGI-net Archive 1: 
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>> > 
>> - 
>> > 
>> > 
>> 
> 
> 
> -- 
> Mohammad Syaiful - Explorationist 
> Mobile: 62-812-9372808 
> Email: [EMAIL PROTECTED] 
> 
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) 
> Head Office: 
> Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia 
> Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-837841

RE: [iagi-net-l] Balasan: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki


> Wooow , pancasila yang liberal banget yach. (ekh apakah
Pancasila sudah jadi liberalisme )
   Fact of Life -
nya apakah seperti itu benar 

   Si Abah

___


   


   kalau
pemerintah yang ngatur mekanisme gaji sektor migas (KPS) kemajuanya 
> pasti 
> jalan di tempat. 
> Pemerintah, kan selalu
pake kerangka berfikir seperti orang miskin, pake 
> isu UMR,
buruh yg belum sejahtera dll... 
> Malah sekarang ada wacana gaji
di atas 10jt/bulan tidak ada pesangon. 
> Yang bagus tuh..pake
mekanisme pasar, ada demand ada suply. 
> 
> TJ 



Re: [iagi-net-l] ssstt, ada bocoran makalah jcb 2007...

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki


> Pul

   Fact of Life  ya.
   Kalau diajak ke Pakanbaru kok susah , yach kembali lagi
fact o life.
   Semoga ada rejeki deh , pengen benar tuh
denger kawan kawan yang muda.

   Si Abah

 
_


   betul, abah. demikianlah adanya. tentunya abah akan
ikut ke bali, 
> 'kan? paling tidak, bisa ikut mencangkul di
nirwana pada tanggal 13 
> nopember 2007. 
> 
>
salam, 
> syaiful 
> 
> On 7/2/07,
[EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> Mas Ipul

>> 
>> Ternyata Bali bukan saja menarik bagi expert
LN ("WisMan") , tapi juga 
>> menarik bagi 
>> Wis Dom (Wisatawan Domestik) ya , heheheh. 
>> 
>> Just a joke.. 
>> 
>> Tapi apa-pun
alasannya , sukses bagi komite , semoga ada hal baru yang 
>>
benar 
>> benar 
>> "jreng" dari segi ilmu
kebumian.!! 
>> 
>> Selamat buat Komite PIT
(saya lebih senang dengan istilah ini) dan bagi 
>> seluruh PP
IAGI. 
>> 
>> Si-Abah 
>> 
>>

>> > 
>> 
>> info informal yg boleh
dipercaya kebenarannya: 
>> > 
>> > ternyata
tidaklah mudah utk memilih dan 'menolak' 90 abstrak yg 
>> >
diusulkan utk dipresentasikan pada acara jcb 2007 pada 14 s/d 16 
>> > nopember 2007 nanti. setelah hampir 2 bulan mengikuti
partai tunda, 
>> > akhirnya komisi seleksi berhasil
menyisihkan 90 dari 318 abstrak yg 
>> > diterima oleh
panitia. dengan kata lain, 228 abstrak telah dinilai utk 
>>
> lebih layak dipresentasikan. 
>> > 
>> >
pertimbangan yg lama dan keputusan alot yg telah diambil, saya kira 
>> > adalah pantas utk dihargai. usaha maksimal utk mau
menerima 
>> > sebanyak2nya abstrak sudah coba dilakukan:
akhirnya 168 akan 
>> > dipresentasikan secara oral/lisan
dalam 7 (baca: tujuh) ruangan 
>> > paralel, yg terbagi
dalam 42 sesi selama dua hari (15-16 nopember 
>> > 2007);
sedangkan 60 makalah lainnya akan dipresentasikan sbg poster 
>> > (dimana setiap poster hanya sempat ditampilkan setengah
hari saja). 
>> > 
>> > saya hanya ingin
mengatakan, bahwa 90 abstrak yg terpaksa tidak dapat 
>> >
diterima, hanyalah karena keterbatasan panitia utk tidak dapat 
>> > menambah waktu atau hari, selain juga tidak dapat menambah
ruangan utk 
>> > lebih banyak dari 7, serta tempat poster
yg tidak dapat lebih banyak 
>> > dari 20 buah (keterbatasan
ruangan). 
>> > 
>> > daftar penerimaan
abstrak secara formal tentu akan segera diumumkan 
>> > oleh
panitia (jum'at besok atau senin mendatang) dan setiap pengirim 
>> > abstrak akan dikontak masing2. 
>> > 
>> > utk yg diterima, extended abstract atau full paper mesti
dituntaskan 
>> > dalam waktu 1,5 bulan saja, sebab pada
pertengahan agustus 2007 sudah 
>> > harus dikumpulkan
kepada panitia. kita hanya punya waktu efektif satu 
>> >
bulan saja utk melakukan 'review' ke-228 makalah tsb. 
>> >

>> > ingat! ingat!, jcb 2007 di bali pada 13 s/d 16
nopember 2007!!! 
>> > 
>> > salam, 
>> > syaiful 
>> > *si pembocor... 
>>
> silakan kalo ada yg mau memperluas kebocoran ini, misalnya ke milis

>> > hagi dan iatmi... 
>> > 
>>
> 
>> > -- 
>> > Mohammad Syaiful -
Explorationist 
>> > Mobile: 62-812-9372808 
>>
> Email: [EMAIL PROTECTED] 
>> > 
>>
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) 
>> > Head
Office: 
>> > Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810
Indonesia 
>> > Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 
>> > Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] 
>>
> 
>> > 
>>


>> 
>> > Hot News!!! 
>> > CALL
FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
>> >
[EMAIL PROTECTED] 
>> > Joint Convention Bali 2007 - The
32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 
>> > 29th IATMI Annual
Convention and Exhibition, 
>> > Bali Convention Center,
13-16 November 2007 
>> > 
>>


>> > To unsubscribe, send email to: 
>>
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
>> > To subscribe, send
email to: 
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
>>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
>> > Pembayaran
iuran anggota ditujukan ke: 
>> > Bank Mandiri Cab. Wisma
Alia Jakarta 
>> > No. Rek: 123 0085005314 
>>
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
>> >
Bank BCA KCP. Manara Mulia 
>> > No. Rekening: 255-1088580

>> > A/n: Shinta Damayanti 
>> > IAGI-net
Archive 1: 
>>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>> >
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>> >

>>
- 
>> > 
>> > 
>> 
> 
>

> -- 
> Mohammad Syaiful - Explorationist 
>
Mobile: 62-812-9372808 
> Email: [EMAIL PROTECTED] 
> 
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) 
> Head
Office: 
> Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810
Indonesia 
> Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 
>
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] 
> 
>


> Hot News!!! 
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by
30 March 2007 to 
> [EMAIL PROTECTED] 
> Joint
Conventi

[iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] [iagi-net-l] Penjualan Gas Alam Cair Tangguh - Kurtubi

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki


> 
  MENGAPA YA KURTUBI ITU NDAK PERNAH MENYEBUTKAN
DIRINYA MANTAN KARYAWAN PERTAMINA 
APA MAL U U U
U   

AKH SEKEDAR ISENG SAJA , TAPI DARIPADA
DSIMPAN DALAM HATI nanti sakit jantung.

Si Abah (mantan
karyawan Pertamina)

___


   Penjualan Gas Alam Cair Tangguh 
>
Kamis, 28 Juni 2007 
> 
> Pemerintah dikabarkan menawarkan
separuh dari rencana penjualan gas alam 
> cair (LNG) Tangguh,
yang sebelumnya diperuntukkan bagi pembeli di Pantai 
> Barat
Amerika Serikat, untuk "dialihkan" ke Jepang, Korea, dan negara

> lain, 
> termasuk untuk kebutuhan dalam negeri.
Pengalihan ini dimungkinkan karena 
> pembangunan terminal di
Pantai Barat Amerika lebih cepat daripada kilang 
> Tangguh (Koran
Tempo, 12 Juni 2007). Kesediaan Sempra menerima pengurangan 
>
jumlah yang akan diterimanya diimbangi dengan kompensasi yang akan 
> diberikan 
> oleh BP Migas. Cuma, belum jelas benar berapa
besar kompensasi yang akan 
> diterima oleh Sempra. 
> 
> Sebagaimana diketahui, berdasarkan kontrak penjualan jangka
panjang, 
> Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh kontraktor
minyak Beyond Petroleum 
> yang telah ditunjuk oleh Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral serta 
> BP 
> Migas selaku
operator proyek LNG Tangguh, harus memasok ke Pantai Barat 
>
Amerika 3,7 juta ton LNG per tahun untuk masa 20 tahun dengan harga US$

> 5,94 
> per MMBtu. 
> 
> Kontrak
penjualan jangka panjang LNG Tangguh juga dilakukan dengan Cina 
>
2,6 
> juta ton per tahun untuk masa 25 tahun dengan harga US$
3,35/MMBtu. Adapun 
> kontrak dengan SK Power dan Posco dari Korea
berjumlah sekitar 1,2 juta 
> ton 
> per tahun untuk masa
20 tahun dan dengan harga US$ 3,5/MMBtu. 
> 
> Dari
informasi tersebut, terlihat bahwa seluruh harga jual LNG Tangguh 
> yang 
> berjumlah 7,5 juta ton untuk masa 20-25 tahun
sangatlah murah, karena jauh 
> berada di bawah harga jual LNG
yang wajar, termasuk di bawah harga jual 
> LNG 
> Badak
yang notabene sudah beroperasi lebih dari 30 tahun. 
> 
>
Kontrak ke Fujian merupakan harga yang termurah bila dibanding harga 
> penjualan ke Pantai Barat Amerika. Meskipun diketahui bahwa harga
jual ke 
> Cina US$ 3,35/MMBtu, sebenarnya itu merupakan harga
baru setelah dilakukan 
> renegosiasi dengan pihak Cina. 
> 
> Pasalnya, harga sebelum negosiasi US$ 2,67/MMBtu, dengan
patokan harga 
> minyak mentah maksimal US$ 25 per bbls untuk masa
25 tahun. Setelah 
> negosiasi, patokan harga "berhasil"
dinaikkan menjadi US$38/bbls untuk 
> masa 
> 25 tahun.
Dengan patokan harga minyak mentah US$ 38/bbls, harga jual LNG 
>
Tangguh tetap tidak wajar mengingat harga minyak mentah saat ini saja 
> sudah 
> sekitar US$ 70/bbls, apatah lagi untuk masa jauh
25 tahun ke depan. Naif 
> untuk mengharapkan harga minyak mentah
dunia akan stabil pada kisaran US$ 
> 38/bbls untuk masa 25 tahun
ke depan. 
> 
> Bahkan harga jual ke Cina ini ternyata
masih lebih murah ketimbang harga 
> jual dalam negeri. Saat ini
harga jual dalam negeri US$ 4-5/MMBtu. Untuk 
> pembangkit listrik
di Muara Karang, PLN membeli gas dengan harga US$ 
> 4,5/MMBtu.

> 
> Di sini terlihat bahwa manajemen gas alam nasional
sangatlah buruk, bahkan 
> berpotensi melanggar konstitusi dan
undang-undang. Penjualan LNG Tangguh 
> ke 
> Cina dengan
harga yang tidak wajar dan lebih murah daripada harga jual 
>
dalam 
> negeri mencerminkan bahwa pengelolaan kekayaan lama
negara ini belum 
> ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat sesuai dengan amanat 
> Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

> 
> Selain itu, persetujuan BP Migas atas harga jual
yang sangat murah 
> tersebut, 
> di samping tidak sesuai
dengan fakta bahwa Cina pada hakikatnya sangat 
> membutuhkan gas
impor--karena produksi dalam negeri yang sangat kecil, 
>
sedangkan kebutuhannya terus meningkat--hal tersebut berpotensi melanggar

> UU 
> yang mengharuskan pengelolaan migas mendatangkan
pendapatan negara yang 
> maksimal. 
> 
> UU Migas
Pasal 44 ayat 2 berbunyi, "Fungsi BP Migas dalam melakukan 
>
pengawasan terhadap kegiatan usaha hulu agar pengambilan sumber daya alam

> migas milik negara dapat memberikan manfaat dan memberikan
penerimaan yang 
> maksimal bagi negara untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat". 
> 
> Ketentuan dalam pasal ini
praktis dilanggar dengan alasan yang sangat 
> sumir, 
>
yakni pasar LNG yang lemah. BP Migas dan Departemen Energi dan Sumber Daya

> Mineral dengan a-visioner menyetujui penjualan LNG Tangguh ke
Cina dengan 
> formulasi harga jual yang merugikan negara.
Kalaupun kondisi pasar LNG 
> pada 
> saat kontrak
ditandatangani betul-betul lemah, sangatlah tidak logis 
> apabila

> formulasi harga dipatok mati pada level harga minyak US$
25/bbls untuk 
> masa 
> 25 tahun. 
> 
>
Sekarang, di tengah gencarnya dua negara "raksasa baru Asia",
yakni Cina 
> dan 
> India, mencari sumber-sumber energi
guna menunjang pembangunan ekonomi 
> mereka serta di tengah
kegusaran Jepang karena kontrak pembelian LNG 
> jang

Re: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik Kabul Ahmad
Kalau saya ngukurnya gampang saja...tersedianya expert "asli pribumi" yang ahli 
migas berbanding lurus sekali terhadap produksi minyak Indonesia. Jika GGE 
Indonesia sangat mahir ( apa sajalah...ya explorasi, exploitasi, reservoir, dll 
) dan tersedia di lokal Indonesia, pasti produksi kita akan bertambah, apapun 
kesulitan lapangannya. Atau paling tidak produksinya grafiknya flat...
Nah, seiring hengkangnya GGE Indonesia ke LN, diantaranya Malaysia, produksi 
M'sia naik, Qatar naik, Arab Saudi naik, Nigeria naik atau stabil...dll. Wajar 
tanpa syarat, wong gajinya mereka juga naik,.. Lalu Indonesia ??


Yang naik malah harga BBM jadi yang mencekik rakyat kecil... BBM masih import 
tuh...eh.malah dari Singapore lagi...Sementara crude oil masih bertengger di 
kisaran 60an USD/bbl..Kita( Indonesia ) tidak bisa memanfaatkan momentum ini 
sebaik-baiknya...Yakni..Naikkan Gaji GGE asli pribumi untuk mengabdi di 
Indonesia sesuai persaingan International.Buka kran investasi secara transparan 
dan win-win solution. dsb..dsb.


  - Original Message - 
  From: Budiarto, Budiman 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, July 02, 2007 1:42 PM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, 
Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM


  Saya yakin di Indonesia masih ada kok orang yang tahu persis bagaimana 
nge-run 3D modeling. Masalahnya, orang-orang itu sudah ada di "kandang"nya 
masing-masing dan belum tentu mau pindah kandang meskipun di iming-imingi 
"daging segar". 

  Budiman 


--
  From: yanto salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, July 02, 2007 8:40 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Hal: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, 
Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM


  Saya sedih membaca bahwa tidak ada orang Indonesia yang kompeten lagi di 
Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa benar statement dari Sdr. Rovicky, 
bahwa "Bukan brarti org Indonesia ga ada
  yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta" Mohon pencerahan bagi yang 
tahu bahwa sudah tidak ada lagi professional Nasional yang mampu di Jakarta.

  Salam

  Yanto Salim.


  - Pesan Asli 
  Dari: oki musakti <[EMAIL PROTECTED]>
  Kepada: iagi-net@iagi.or.id
  Terkirim: Senin, 2 Juli, 2007 7:37:53
  Topik: Re: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah 
Atur Gaji Sektor ESDM


  Hueran,
  Yang diurusin koq cara menurunkan gaji ekspat supaya mendekati gaji peg-nas, 
bukannya supaya gaji peg-nas dinaikkan biar setara expat.Baik expat LN di 
Indonesia maupun expat Indonesia di LN.

  O'

  Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kompetensi yang sulit dicari di indonesia saya ada beberapa. Tapi
inget yang dimaksud disini bukan brarti ga ada org Indonesia yang
kompeten mengerjakan. Tetapi hanya orangnya ga ada.
Saat ini kebutuhan 3D modeller cukup banyak begitu juga
petrophysicist, ini contoh dua saja. Bukan brarti org Indonesia ga ada
yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta. Lah kalo malah mau
nurunin gaji expat skalipun! ya itulah konsekuensinya ahli
indonesiannya ya mending ke LN.

Yg perlu disadari bahwa hampir semua perusahaan memperlakukan pegawe
yg kerja di luar negaranya mendapat cost of living allowance, ini
sudah wajar juga dan berlaku juga buat org indonesia yg kerja di ln.
Bahkan pegawe pertaminapun juga begitu. Jadi wajar kalo org asing
menjadi expat di indonesia juga sama. Sayangnya org indonesia yg ke
LN dianggap bagian training yg akhirnya cost recovered. Ini yg harus
diperhatikan dalam pengawasan cost di BPMigas.



--
  Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.




--
  Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 

Re: [iagi-net-l] ssstt, ada bocoran makalah jcb 2007...

2007-07-02 Terurut Topik mohammad syaiful

betul, abah. demikianlah adanya. tentunya abah akan ikut ke bali,
'kan? paling tidak, bisa ikut mencangkul di nirwana pada tanggal 13
nopember 2007.

salam,
syaiful

On 7/2/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Mas Ipul

Ternyata Bali bukan saja menarik bagi expert LN ("WisMan") , tapi juga
menarik bagi
Wis Dom (Wisatawan Domestik) ya , heheheh.

Just a joke..

Tapi apa-pun alasannya , sukses bagi komite , semoga ada hal baru yang benar
benar
"jreng" dari segi ilmu kebumian.!!

Selamat buat Komite PIT (saya lebih senang dengan istilah ini) dan bagi
seluruh PP IAGI.

Si-Abah


>

info informal yg boleh dipercaya kebenarannya:
>
> ternyata tidaklah mudah utk memilih dan 'menolak' 90 abstrak yg
> diusulkan utk dipresentasikan pada acara jcb 2007 pada 14 s/d 16
> nopember 2007 nanti. setelah hampir 2 bulan mengikuti partai tunda,
> akhirnya komisi seleksi berhasil menyisihkan 90 dari 318 abstrak yg
> diterima oleh panitia. dengan kata lain, 228 abstrak telah dinilai utk
> lebih layak dipresentasikan.
>
> pertimbangan yg lama dan keputusan alot yg telah diambil, saya kira
> adalah pantas utk dihargai. usaha maksimal utk mau menerima
> sebanyak2nya abstrak sudah coba dilakukan: akhirnya 168 akan
> dipresentasikan secara oral/lisan dalam 7 (baca: tujuh) ruangan
> paralel, yg terbagi dalam 42 sesi selama dua hari (15-16 nopember
> 2007); sedangkan 60 makalah lainnya akan dipresentasikan sbg poster
> (dimana setiap poster hanya sempat ditampilkan setengah hari saja).
>
> saya hanya ingin mengatakan, bahwa 90 abstrak yg terpaksa tidak dapat
> diterima, hanyalah karena keterbatasan panitia utk tidak dapat
> menambah waktu atau hari, selain juga tidak dapat menambah ruangan utk
> lebih banyak dari 7, serta tempat poster yg tidak dapat lebih banyak
> dari 20 buah (keterbatasan ruangan).
>
> daftar penerimaan abstrak secara formal tentu akan segera diumumkan
> oleh panitia (jum'at besok atau senin mendatang) dan setiap pengirim
> abstrak akan dikontak masing2.
>
> utk yg diterima, extended abstract atau full paper mesti dituntaskan
> dalam waktu 1,5 bulan saja, sebab pada pertengahan agustus 2007 sudah
> harus dikumpulkan kepada panitia. kita hanya punya waktu efektif satu
> bulan saja utk melakukan 'review' ke-228 makalah tsb.
>
> ingat! ingat!, jcb 2007 di bali pada 13 s/d 16 nopember 2007!!!
>
> salam,
> syaiful
> *si pembocor...
> silakan kalo ada yg mau memperluas kebocoran ini, misalnya ke milis
> hagi dan iatmi...
>
>
> --
> Mohammad Syaiful - Explorationist
> Mobile: 62-812-9372808
> Email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
> Head Office:
> Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
> Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
> Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
>
>


> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
> 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>

> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
>
>




--
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

RE: [iagi-net-l] Balasan: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-02 Terurut Topik Tatang Juhatta
kalau pemerintah yang ngatur mekanisme gaji sektor migas (KPS) kemajuanya pasti
jalan di tempat.
Pemerintah, kan selalu pake kerangka berfikir seperti orang miskin, pake isu 
UMR, buruh yg belum sejahtera dll...
Malah sekarang ada wacana gaji di atas 10jt/bulan tidak ada pesangon.
Yang bagus tuh..pake mekanisme pasar, ada demand ada suply.

TJ

Re: [iagi-net-l] pertanyaan dari website IAGI

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki


> 
Sdr Paulus 

Kok sampai sekarang belum ada
yang jawab ya ?
Say mencoba ,mungkin dapat membantu.

1.
Pengukur kekerasan batu ? Mungkin (???) diperusahaan yang menjual alat
survey , saya lihat dijalan Rs Fatmawati (dekat pertigaan ke Tregong) ,
namanya saya lupa,\
2.Yang dimaksud akustik itu , apakah sifat
fisiknya terhadap penerusan gelombang ?
Sepanjang saya ketahui
"biogenic gas" secara kimia adalah didominasi oleh methan , yang
membedkn-nya dengan methan yang alin adalah ginesa-nya , Jadi sifat
akustik-nya mestinya ya sama saja dengan gas methan yang thermal.
Semoga membantu.

Si - Abah

__


   berikut ini ada beberapa pertanyaan yang masuk
lewat website IAGI. 
> 
> 1. dimana saya bisa membeli alat
pengukur kekerasan batu? 
> 
> 2. ..saya
memperoleh topik skripsi mengenai analisa potensi 
> gas biogenik.
pekerjaan saya terhenti karena kesulitan memperoleh 
> bahan
mengenai "gelombang akustik pada gas biogenik" apakah ada yang

> bisa memberikan saran, litelatur dsb? terimakasih sebelumnya

> 
> ada yang bisa bantu jawab? 
> 
>
thanks, 
> paulus 
> 
>


> Hot News!!! 
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by
30 March 2007 to 
> [EMAIL PROTECTED] 
> Joint
Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 
>
29th IATMI Annual Convention and Exhibition, 
> Bali Convention
Center, 13-16 November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> 
> 



Re: [iagi-net-l] ssstt, ada bocoran makalah jcb 2007...

2007-07-02 Terurut Topik yrsnki


Mas Ipul

Ternyata Bali bukan saja menarik bagi expert LN
("WisMan") , tapi juga menarik bagi
Wis Dom (Wisatawan
Domestik) ya , heheheh.

Just a joke..

Tapi apa-pun
alasannya , sukses bagi komite , semoga ada hal baru yang benar benar
"jreng" dari segi ilmu kebumian.!!

Selamat buat
Komite PIT (saya lebih senang dengan istilah ini) dan bagi seluruh PP
IAGI.

Si-Abah

> 

info informal yg
boleh dipercaya kebenarannya: 
> 
> ternyata tidaklah
mudah utk memilih dan 'menolak' 90 abstrak yg 
> diusulkan utk
dipresentasikan pada acara jcb 2007 pada 14 s/d 16 
> nopember
2007 nanti. setelah hampir 2 bulan mengikuti partai tunda, 
>
akhirnya komisi seleksi berhasil menyisihkan 90 dari 318 abstrak yg 
> diterima oleh panitia. dengan kata lain, 228 abstrak telah dinilai
utk 
> lebih layak dipresentasikan. 
> 
>
pertimbangan yg lama dan keputusan alot yg telah diambil, saya kira 
> adalah pantas utk dihargai. usaha maksimal utk mau menerima 
> sebanyak2nya abstrak sudah coba dilakukan: akhirnya 168 akan 
> dipresentasikan secara oral/lisan dalam 7 (baca: tujuh) ruangan 
> paralel, yg terbagi dalam 42 sesi selama dua hari (15-16 nopember

> 2007); sedangkan 60 makalah lainnya akan dipresentasikan sbg
poster 
> (dimana setiap poster hanya sempat ditampilkan setengah
hari saja). 
> 
> saya hanya ingin mengatakan, bahwa 90
abstrak yg terpaksa tidak dapat 
> diterima, hanyalah karena
keterbatasan panitia utk tidak dapat 
> menambah waktu atau hari,
selain juga tidak dapat menambah ruangan utk 
> lebih banyak dari
7, serta tempat poster yg tidak dapat lebih banyak 
> dari 20 buah
(keterbatasan ruangan). 
> 
> daftar penerimaan abstrak
secara formal tentu akan segera diumumkan 
> oleh panitia (jum'at
besok atau senin mendatang) dan setiap pengirim 
> abstrak akan
dikontak masing2. 
> 
> utk yg diterima, extended abstract
atau full paper mesti dituntaskan 
> dalam waktu 1,5 bulan saja,
sebab pada pertengahan agustus 2007 sudah 
> harus dikumpulkan
kepada panitia. kita hanya punya waktu efektif satu 
> bulan saja
utk melakukan 'review' ke-228 makalah tsb. 
> 
> ingat!
ingat!, jcb 2007 di bali pada 13 s/d 16 nopember 2007!!! 
> 
> salam, 
> syaiful 
> *si pembocor... 
>
silakan kalo ada yg mau memperluas kebocoran ini, misalnya ke milis 
> hagi dan iatmi... 
> 
> 
> -- 
>
Mohammad Syaiful - Explorationist 
> Mobile: 62-812-9372808 
> Email: [EMAIL PROTECTED] 
> 
> Exploration
Think Tank Indonesia (ETTI) 
> Head Office: 
> Jl. Tebet
Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia 
> Phone:
62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 
> Email: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] 
> 
>


> Hot News!!! 
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by
30 March 2007 to 
> [EMAIL PROTECTED] 
> Joint
Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 
>
29th IATMI Annual Convention and Exhibition, 
> Bali Convention
Center, 13-16 November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> 
> 



[iagi-net-l] Pemberitahuan JCB2007 kok belum ada yang sampai sekarang ?

2007-07-02 Terurut Topik Yuriza . NOOR
Ngomong ngomong soal abstract, 318 terkirim cuma 228 yang lolos, dimana
pengumumannya bisa dilihat sih ?



   
 Prasiddha Hestu   
 Narendra  
 <[EMAIL PROTECTED]  To 
 o.id> iagi-net@iagi.or.id 
cc 
 07/02/2007 02:04  
 PMSubject 
   [iagi-net-l] Balasan: RE:   
   [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI]   
 Please respond to PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU  
 <[EMAIL PROTECTED] TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor 
   .id>ESDM
   
   
   
   
   
   




wah...wah kalo topik soal gaji memang pada semangat
Apalagi kalo ternyata Dirjen Migas menetapkan bahwa gaji pegawe nasional
akan disetarakan ekspatriat..saya pikir ndak banyak yg nolak

mumpung topik ini lagi hangat dibicarakan...numpang iklan ah

bahwa dari 318 abstrak terkirim, yg bakal tampil di JCB2007 sebanyak 228.
Maunya lebih banyak lagi, tapi keterbatasan ruang dan waktu jualah yang
membatasi hasrat.
submit full paper / extended abstract terakhir 16 agt 2007.

Sampai jumpa di Bali.


 Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-