[iagi-net-l] Any comment on this? - Fwd: Data & PND - Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-24 Terurut Topik Harry Kusna
Pak Prasidha ysh., 
 
Apakah Bapak mempunyai comment terhadap sumbangan pemikiran saya ttg PND 
sebagaimana yg saya tuliskan di bawah ini?  Apakah hal tsb mungkin untuk kita 
bisa lakukan, Pak?  Saya akan turut berbangga jika Inameta bisa seperti Probe, 
atau Wood MacKenzie, atau yg sejenis lainnya.  Terimakasih.
 
Wassalam,
Harry Kusna

Harry Kusna <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Date: Tue, 18 Oct 2005 19:20:16 -0700 (PDT)
From: Harry Kusna <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Data & PND - Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005
To: iagi-net@iagi.or.id

Rekan2 G&G ysh., 
 
... deleted . 
 
PND merupakan suatu institusi yg ditunjuk pemerintah untuk mengelola data 
Migas.  Saya membayangkan bahwa tugas ini sangat berat bagi PND karena harus 
meng-inventory (sebagian merupakan inventory ulang) semua data2 (ribuan) yg 
ada, menyimpan-nya, memelihara, dan me-manage-nya.  Namun sebnarnya, dengan 
pekerjaan yg sedemikian besar ini, PND mempunyai kekuatan dan peluang untuk 
bisa melebihi Petroconsultant, IHS Energy, atau WoodMackenzie dalam berperan 
menjadi sumber data yg lengkap bagi investor Migas di Indonesia.  Produk PND 
(Inameta) yg berisi peta lokasi yg bisa di "drill-down" men-display-kan 
informasi di lokasi tsb., berpotensi besar untuk bisa melebihi "Probe" produk 
dari IHS, untuk area Indonesia.  
 
Memang mungkin karena dengan segala keterbatasannya, masih banyak hal yg harus 
diperbaiki PND untuk menuju ke arah itu, terutama perbaikan dari segi kualitas 
pelayanan, kualitas data yg diberikan, promosi/pemasaran, dsb.  Mengingat 
banyaknya hal yg harus dikerjakan di satu pihak, sedangkan dilain pihak PND 
juga mungkin banyak mempunyai keterbatasan, barangkali langkah2 berikut dapat 
dipertimbangkan oleh PND:
 
1. Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data tsb., karena 
selama inipun, kebanyakan KPS sudah mempunyai system data management yg baik, 
sehingga dengan demikian, yg PND perlu kerjakan, adalah bekerja sama dengan KPS 
sehingga PND tahu persis data apa yg tersedia di KPS, terutama data2 yg sudah 
"Open".   Hal ini akan mengurangi biaya operasional PND, karena data tetap 
dibawah beban KPS.  Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak 
perlu dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja, 
karena untuk keperluan studi wilayah, mungkin data2 tsb masih diperlukan oleh 
KPS yg bersangkutan.   Secara peraturan, penyimpana copy dari data tsb tidak 
diperkenankan, tetapi apakah betul sekarang KPS tidak menyimpan copynya?  
Bagaimana pemerintah memastikan hal itu?  Nampaknya sulit, sehingga mungkin 
akan lebih baik jika dibiarkan saja disana, tetapi setiap saat PND berhak untuk 
mengaudit dan memintanya.  Toh yg berhak menjual/mendistribusikan 
 adalah
 hanya PND.
2.  PND bisa bekerja-sama dengan KPS untuk membuat "Inameta" menjadi lebih 
baik, karena untuk daerahnya, KPS yg beroperasi di daerah itu akan lebih tahu 
ttg keadaannya.  Dng bekerja-sama dng seluruh KPS, maka akan tercipta suatu 
hubungan kerja yg saling menguntungkan dng PND, karena di satu pihak, PND akan 
mendapatkan bantuan data daerah2 dari KPS ybs., sedangkan di lain pihak KPS 
akan mendapatkan informasi ttg data yg ada di daerah lain yg tersedia untuk 
keperluan studi wilayahnya.  Untuk pendanaan "Inameta" ini, nampaknya tidaklah 
akan menjadi sulit lagi, karena sekarang sudah tercipta hubungan yg saling 
bermanfaat, sehingga KPS tidak akan berkeberatan jika diminta untuk menjadi 
anggota dengan membership fee yg memadai, dng imbalan data2 yg up to date 
secara periodik.
3. Di era sekarang, kecenderungan data sebagai "open source" menjadi semakin 
gencar.  Persaingan sekarang diarahkan ke pemakaiannya, sedangkan data sendiri 
merupakan sumber yg tersedia bagi siapa saja.  Siapa yg bisa memakainya / 
menganalisanya secara baik, maka dia yg akan unggul.   Dalam pemikiran saya, 
untuk negara kita, mungkin ini akan lebih baik, karena dengan data yg terbuka, 
mudah didapat, negara kita mungkin akan menjadi semakin jelas (menarik/tidak 
menarik) bagi investor.  Tetapi dari segi pemakai (KPS), dengan terbukanya 
data, maka competitive advantage-nya akan berkurang, karena informasi yg 
tadinya hanya dia yg tahu, akan dengan mudah orang lain juga mengetahuinya.  
Tinggal kita berhitung saja, untuk kita sebagai negara, mana yg kiranya akan 
lebih menguntungkan.
 
Saya kira ini saja pemikiran saya, nanti terlalu panjang.  Terimakasih.
 
Wassalam,
Harry Kusna 
Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 2. KPS2 baru serempak menyatakan paket data yang disediakan Migas di 
> bid-document tidak lengkap, menelusurinya ke mana adalah seolah berjalan di 
> rimba belantara yang gelap. Maka, semua KPS baru serempak di program tahun 
> pertamanya mengajukan pembelian data. Data berhamburan di mana-mana, di 
> service companies pun ada. Tetapi Migas membuat peraturan, d

Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-23 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Apa ruwetnya nambah bid bond saja, kalau memang punya duit untuk bayar bonus 
signature. Kalau memang mau ngemplang, ya tambah rumit, bahkan mungkin bakal 
tercegah.


- Original Message - 
From: "Yanto Salim" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, October 19, 2005 6:32 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005



Mudah-mudahan usul Pak Kusuma ini tidak menambah ruwetnya birokrasi yang
sekarang ini makin panjang dan ber kelok-kelok sehingga efisiensi
menjadi tanda Tanya besar. Karena yang Birokrat mengaku membela Uang
Negara, yang Investor menjerit atas kelambanan dan biaya biaya yang
makin lama makin besar.

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, October 18, 2005 8:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

Mengapa sih untuk menjamin bahwa tagihan2 itu dipenuhi, tidak diharuskan

menaruh bid bond saja sebelum penanda-tanganan KKS dilaksanakan?

- Original Message - 
From: "Eddy Subroto" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, October 18, 2005 7:18 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005



Awang menulis (diedit):


Saya senang perusahaan2 migas nasional serempak berani eksplorasi,
tetapi kok tidak diikuti pemenuhan komitmen. Nah, serius gak sih
mengambil blok ?

salam,
awang
(salah satu tugasnya : menagih komitmen2..!)


Mas Awang,

Apakah ada konsekuaensi (baik administrasi maupun legal) jika janji

atau

komitmen tersebut tidak dijalankan? Apakah mungkin bloknya diambil
pemerintah lagi sebelum waktunya, karena perusahaannya gagal memenuhi
komitmen tersebut, ataukan harus melalui peringatan pertama, kedua,

dst.

sampai akhirnya waktu penguasaan blok itu habis? Apakah ini tugas

utama

BPMIGAS atau MIGAS?

Syukur masih ada orang seperti Anda yang menempatkan salah satu

tugasnya

menagih komitmen. Semoga komitmen eksplorasi ditepati, sehingga

eksplorasi

semakin marak dan target negara untuk menaikkan kuota terpenuhi.

Wasalam,
EAS



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A.

Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)

-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-su

Re: [iagi-net-l] RE: DATA/[iagi-net-l] Data & PND - Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-19 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
http://www.patranusa.com/kepmen.asp

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
NOMOR : 1815.K / 702 / M.PE / 1997
TENTANG
PEROLEHAN, PENGELOLAAN DAN PEMASYARAKATAN DATA PENYELIDIKAN UMUM,
EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI

BAB V KERAHASIAAN DATA Pasal 8

   1. Data umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a
diklasifiksikan sebagai Data Terbuka.
   2. Data Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b ,
berubah status menjadi Data Terbuka setelah 4 (empat) Tahun sejak
diterima dari Pertamina dan Kontraktor kecuali Data Dasar hasil
Penyelidikan Umum, langsung menjadi Data Terbuka sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b.
   3. Data Olahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c,
berubah status menjadi Data Terbuka setelah 6 (enam) Tahun sejak
diterima dari Pertamina dan Kontraktor kecuali Data Olahan dari hasil
olahan Data Dasar dari penyelidikan Umum, langsung menjadi Data
Terbuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b.
   4. Data Interpretasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
huruf d, berubah status menjadi Data Terbuka setelah 8 (delapan) Tahun
sejak diterima dari Pertamina dan Kontraktor kecuali Data Interpretasi
hasil Interpretasi Data Dasar atau Data Olahan dari penyelidikan Umum,
langsung menjadi Data Terbuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(2) huruf b.
 -- end quote --

Kalau melihat BAB V pasal 8 diatas terlihat bahwa ada jangka waktu
tertentu hingga data tersebut akan menjadi data terbuka. Jadi tidak
selamanya tertutup. Nah ini yg aku konsen, apakah data-data sumur yg
di bor tahun 1960 dapat diperoleh siapa saja ? tentunya mengganti
ongkos kopi atau CD dsb.

RDP

On 10/20/05, Yanto Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Betul sekali, open data policy akan membuat "broker- broker" data base
> yang tidak bisa dicekal akan hilang bargaining powernya. Data akan bisa
> diakses oleh semua orang free of charge dan akan membuat kompetisi
> tender suatu blok  yang sehat.
>
>
>
> Kalau kita berandai-andai:
>
>
>
> Data base dikelola oleh Negara melalui Migas atau BPMigas atau PND atau
> Siapa saja yang ditunjuk oleh pemerintah, maka badan ini tidak
> seharusnya merupakan "profit oriented institution".
>
>
>
> 1.Semua badan, perorangan, perusahaan bebas menggunakan data base
> Migas Indonesia, tanpa biaya.
>
> 2.Kalau ada yang memerlukan Copy baik print maupun soft copy, maka
> baru dikenakan biaya penggandaan, dengan harga yang tidak terlalu tinggi
> atau sama dengan harga pasar.
>
> 3.Pada waktu proses ikut bidding suatu blok maka pemerintah
> menetapkan biaya ikut tender dengan katakanlah $20.000 yang akan
> diberikan ke pengelola data base.
>
> 4.Bagian dari signature bonus akan dialokasikan untuk badan
> pengelola juga sehingga dapat berjalan dengan baik.
>
> 5.Confidentiality dari suatu data baru hanya untuk maksimum 2 tahun
> sesudah itu KPS yang bersangkutan atau hasil Spec survey akan menjadi
> open data base.
>
> 6.Semua KPS yang berproduksi dan tidak berproduksi saat ini harus
> menyerahkan copy dari datanya yang ada ke Pengelola tadi, termasuk data
> produksi, test dan sebagainya.
>
>
>
> Kira- kira apa yang diharapkan dari open data base?
>
>
>
> * Hilangnya broker-broker data.
>
> * Hidupnya consultant Nasional yang bisa review data dengan
> biaya yang sangat kecil dan kemudian bisa menjual hasilnya.
>
> * Para mahasiswa dan perguruan tinggi dengan bebas bisa
> menggunakan real data.
>
> * Oil Company yang tertarik bisa akses dengan harga atau biaya
> murah dan diharapkan dengan opennya data base ide-ide baru muncul dan
> diharapkan investor akan lebih banyak ikut dalam proses tender dan
> pengambilan blok.
>
>
>
> Rgds,
>
>
>
> Yanto Salim
>
>
>
> -Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, October 20, 2005 9:15 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] RE: DATA/[iagi-net-l] Data & PND - Re:
> [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005
>
>
>
> Sebagai awam dan berpikiran sederhana, kenapa sih soal data ini
>
> tidak di open saja, apalagi kalau data tsb sudah merupakan hak
>
> penuh negara/pemerintah. Toh SDA / migas ini tidak begitu saja
>
> dapat diambil dan tersimpan jauh didalam tanah dan sebetulnya
>
> secara "barangnya" tidak ada harganya,( harganya adalah biaya
>
> produksinya/ eksploitasinya). Mungkin dulunya data ini masuk
>
> dalam klasifikasi "Rahasia Negara" sehingga harus jlimet
>
> pengelolannya,Kadang kadang kemajuan teknologi jauh lebih cepat
>
> daripada regulasinya, dulu misa

RE: [iagi-net-l] RE: DATA/[iagi-net-l] Data & PND - Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-19 Terurut Topik Yanto Salim
Betul sekali, open data policy akan membuat "broker- broker" data base
yang tidak bisa dicekal akan hilang bargaining powernya. Data akan bisa
diakses oleh semua orang free of charge dan akan membuat kompetisi
tender suatu blok  yang sehat.

 

Kalau kita berandai-andai:

 

Data base dikelola oleh Negara melalui Migas atau BPMigas atau PND atau
Siapa saja yang ditunjuk oleh pemerintah, maka badan ini tidak
seharusnya merupakan "profit oriented institution".

 

1.Semua badan, perorangan, perusahaan bebas menggunakan data base
Migas Indonesia, tanpa biaya.

2.Kalau ada yang memerlukan Copy baik print maupun soft copy, maka
baru dikenakan biaya penggandaan, dengan harga yang tidak terlalu tinggi
atau sama dengan harga pasar.

3.Pada waktu proses ikut bidding suatu blok maka pemerintah
menetapkan biaya ikut tender dengan katakanlah $20.000 yang akan
diberikan ke pengelola data base.

4.Bagian dari signature bonus akan dialokasikan untuk badan
pengelola juga sehingga dapat berjalan dengan baik.

5.Confidentiality dari suatu data baru hanya untuk maksimum 2 tahun
sesudah itu KPS yang bersangkutan atau hasil Spec survey akan menjadi
open data base.

6.Semua KPS yang berproduksi dan tidak berproduksi saat ini harus
menyerahkan copy dari datanya yang ada ke Pengelola tadi, termasuk data
produksi, test dan sebagainya.

 

Kira- kira apa yang diharapkan dari open data base?

 

* Hilangnya broker-broker data.

* Hidupnya consultant Nasional yang bisa review data dengan
biaya yang sangat kecil dan kemudian bisa menjual hasilnya.

* Para mahasiswa dan perguruan tinggi dengan bebas bisa
menggunakan real data.

* Oil Company yang tertarik bisa akses dengan harga atau biaya
murah dan diharapkan dengan opennya data base ide-ide baru muncul dan
diharapkan investor akan lebih banyak ikut dalam proses tender dan
pengambilan blok.

 

Rgds,

 

Yanto Salim

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 20, 2005 9:15 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] RE: DATA/[iagi-net-l] Data & PND - Re:
[iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

 

Sebagai awam dan berpikiran sederhana, kenapa sih soal data ini

tidak di open saja, apalagi kalau data tsb sudah merupakan hak

penuh negara/pemerintah. Toh SDA / migas ini tidak begitu saja

dapat diambil dan tersimpan jauh didalam tanah dan sebetulnya

secara "barangnya" tidak ada harganya,( harganya adalah biaya

produksinya/ eksploitasinya). Mungkin dulunya data ini masuk

dalam klasifikasi "Rahasia Negara" sehingga harus jlimet

pengelolannya,Kadang kadang kemajuan teknologi jauh lebih cepat

daripada regulasinya, dulu misalnya peta topografi itu masuk

klasifikasi "rahasia Negara" apakah sekarang klasifikasi tsb

masih berlaku, itu kan aneh untuk jaman teknologi remote

sensing sekarang ini.Kalau suatu daerah sudah banyak data, tinggal harga
jualnya (

bagian penerimaan nagara )saja yang ditinggikan, biarkan masing

masing investor berkompetisi sendiri sendiri dg memanfaatkan

data yang telah ada tsb.tinggal mana yang lebih berani

menawarkan komitmenya.Ini cuma pikiran awam

Ism

 

 

 

> Pak Yanto ysh.,

> Saya merasa senang bahwa tulisan saya ada yg menanggapi.

> Terimakasih.

> 

> Wassalam,

> Harry Kusna

> 

> Yanto Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Excellent thinking.

> 

> Rgds,

> 

> Yanto

> 

> -Original Message-

> From: Harry Kusna [mailto:[EMAIL PROTECTED]

> Sent: Wednesday, October 19, 2005 9:20 AM

> To: iagi-net@iagi.or.id

> Subject: [iagi-net-l] Data & PND - Re: [iagi-net-l]

> Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

> 

> Rekan2 G&G ysh.,

> 

> Perkenankanlah saya mengutarakan pemikiran saya ttg data dan

> PND

> sehubungan dengan tulisan2 sebelumnya dari Pak Awang, Pak

> RDP, dsb. Tetapi, mohon maaf sebelumnya jika apa yg saya

> kemukakan ini salah atau kurang berkenan, karena mungkin

> keterbatasan pengetahuan saya atau karena saya mengemukakan

> apa adanya.  ... deleted 

> 

> -

> Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it

> free.

 

 

 

___

indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id

 

 

 

-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(s

RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-19 Terurut Topik yrsnki
>

Bambang

Kalau komitmen ngebor --nya optional sudah ada contohnya
yaitu Coparex (sekarang Lundin ) di Banyumas.Mereka mempunyai
komitmen (optional) satu sumur saja.
Dan UU no 22 mengenai migas memungkinkan menyusun kontrak kontrak
dengan berbagaitermsepanjang dapat memberikan keuntungan sebesar -
besarnya bagi negara.

Sekarang lagi ngebor Jati - 1,semoga saja mereka sukses.

Si Abah




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] RE: DATA/[iagi-net-l] Data & PND - Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-19 Terurut Topik liamsi
Sebagai awam dan berpikiran sederhana, kenapa sih soal data ini
tidak di open saja, apalagi kalau data tsb sudah merupakan hak
penuh negara/pemerintah. Toh SDA / migas ini tidak begitu saja
dapat diambil dan tersimpan jauh didalam tanah dan sebetulnya
secara "barangnya" tidak ada harganya,( harganya adalah biaya
produksinya/ eksploitasinya). Mungkin dulunya data ini masuk
dalam klasifikasi "Rahasia Negara" sehingga harus jlimet
pengelolannya,Kadang kadang kemajuan teknologi jauh lebih cepat
daripada regulasinya, dulu misalnya peta topografi itu masuk
klasifikasi "rahasia Negara" apakah sekarang klasifikasi tsb
masih berlaku, itu kan aneh untuk jaman teknologi remote
sensing sekarang ini.Kalau suatu daerah sudah banyak data, tinggal harga 
jualnya (
bagian penerimaan nagara )saja yang ditinggikan, biarkan masing
masing investor berkompetisi sendiri sendiri dg memanfaatkan
data yang telah ada tsb.tinggal mana yang lebih berani
menawarkan komitmenya.Ini cuma pikiran awam
Ism



> Pak Yanto ysh.,
> Saya merasa senang bahwa tulisan saya ada yg menanggapi.
> Terimakasih.
>
> Wassalam,
> Harry Kusna
>
> Yanto Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Excellent thinking.
>
> Rgds,
>
> Yanto
>
> -Original Message-
> From: Harry Kusna [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, October 19, 2005 9:20 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] Data & PND - Re: [iagi-net-l]
> Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005
>
> Rekan2 G&G ysh.,
>
> Perkenankanlah saya mengutarakan pemikiran saya ttg data dan
> PND
> sehubungan dengan tulisan2 sebelumnya dari Pak Awang, Pak
> RDP, dsb. Tetapi, mohon maaf sebelumnya jika apa yg saya
> kemukakan ini salah atau kurang berkenan, karena mungkin
> keterbatasan pengetahuan saya atau karena saya mengemukakan
> apa adanya.  ... deleted 
>
> -
> Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it
> free.



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Data & PND - Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-19 Terurut Topik Harry Kusna
Pak Yanto ysh., 
Saya merasa senang bahwa tulisan saya ada yg menanggapi.  Terimakasih. 
 
Wassalam,
Harry Kusna

Yanto Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Excellent thinking.

Rgds,

Yanto

-Original Message-
From: Harry Kusna [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 19, 2005 9:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Data & PND - Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS
Yang Ke-3 Tahun 2005

Rekan2 G&G ysh., 

Perkenankanlah saya mengutarakan pemikiran saya ttg data dan PND
sehubungan dengan tulisan2 sebelumnya dari Pak Awang, Pak RDP, dsb.
Tetapi, mohon maaf sebelumnya jika apa yg saya kemukakan ini salah atau
kurang berkenan, karena mungkin keterbatasan pengetahuan saya atau
karena saya mengemukakan apa adanya.  ... deleted  

-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

RE: [iagi-net-l] Data & PND - Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-19 Terurut Topik Yanto Salim
Excellent thinking.

Rgds,

Yanto

-Original Message-
From: Harry Kusna [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 19, 2005 9:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Data & PND - Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS
Yang Ke-3 Tahun 2005

Rekan2 G&G ysh., 
 
Perkenankanlah saya mengutarakan pemikiran saya ttg data dan PND
sehubungan dengan tulisan2 sebelumnya dari Pak Awang, Pak RDP, dsb.
Tetapi, mohon maaf sebelumnya jika apa yg saya kemukakan ini salah atau
kurang berkenan, karena mungkin keterbatasan pengetahuan saya atau
karena saya mengemukakan apa adanya.
 
Selama ini kita tahu bahwa ada peraturan ttg data Migas yg berpengertian
bhw tanpa perijinan memadai, tidak boleh ada data yg dibawa keluar
Indonesia, atau dicopykan kepada yg tidak berhak.  Tetapi kita tahu juga
bahwa teknologi sudah sedemikian canggihnya sehingga dengan satu kali
tekanan pada komputer kita, sejumlah data sudah bisa beralih
kemana-mana.  Hal ini nampaknya belum diatasi dengan berbagai macam
peraturan yg memadai.  Sampai saat ini saya tidak tahu, apakah dari segi
peraturan ada hal yg secara spesifik mengatur ttg ini, dan dari segi
system, ada hal yg mengatasi pelanggarannya.  Dari segi system saja
misalnya, kita tahu bahwa seorang System Administrator di suatu
instalasi komputer adalah seorang yg sangat berkuasa terhadap system
tsb.  Demikian juga seorang Database Admin. (DBA).  Tetapi dengan era
globalisasi ini, dimana dengan alasan efisiensi, perusahaan2 minyak bisa
mengatur systemnya secara remote, afiliasi-nya di seluruh dunia bisa di
groupkan berdasarkan
  region,
 maka kedua posisi tsb dapat dipegang oleh orang2 diluar Indonesia, dan
nampaknya hal ini dibolehkan/tidak diketahui oleh BPMIGAS.  Apa
akibatnya?  Walaupun mungkin tidak terjadi, tetapi kemungkinan orang tsb
untuk mengambil data perusahaan afililiasinya yg berada di Indonesia
sangat bisa terjadi tanpa kita ketahui.  Mereka bisa mengatur privilege
yg diperlukan untuk mengambil data tsb, mereka bisa menghapus system log
yg berisi ttg apa yg telah mereka lakukan, sehingga secara audit, hal
ini tidak akan terlihat.  Disamping hal tsb., hal ini juga mengakibatkan
hilangnya lapangan kerja bagi orang kita di negeri kita sendiri.  Masa
sih Syst. Admin atau DBA di Indonesia juga harus dipegang oleh bukan
orang Indonesia?
 
PND merupakan suatu institusi yg ditunjuk pemerintah untuk mengelola
data Migas.  Saya membayangkan bahwa tugas ini sangat berat bagi PND
karena harus meng-inventory (sebagian merupakan inventory ulang) semua
data2 (ribuan) yg ada, menyimpan-nya, memelihara, dan me-manage-nya.
Namun sebnarnya, dengan pekerjaan yg sedemikian besar ini, PND mempunyai
kekuatan dan peluang untuk bisa melebihi Petroconsultant, IHS Energy,
atau WoodMackenzie dalam berperan menjadi sumber data yg lengkap bagi
investor Migas di Indonesia.  Produk PND (Inameta) yg berisi peta lokasi
yg bisa di "drill-down" men-display-kan informasi di lokasi tsb.,
berpotensi besar untuk bisa melebihi "Probe" produk dari IHS, untuk area
Indonesia.  
 
Memang mungkin karena dengan segala keterbatasannya, masih banyak hal yg
harus diperbaiki PND untuk menuju ke arah itu, terutama perbaikan dari
segi kualitas pelayanan, kualitas data yg diberikan, promosi/pemasaran,
dsb.  Mengingat banyaknya hal yg harus dikerjakan di satu pihak,
sedangkan dilain pihak PND juga mungkin banyak mempunyai keterbatasan,
barangkali langkah2 berikut dapat dipertimbangkan oleh PND:
 
1. Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data tsb.,
karena selama inipun, kebanyakan KPS sudah mempunyai system data
management yg baik, sehingga dengan demikian, yg PND perlu kerjakan,
adalah bekerja sama dengan KPS sehingga PND tahu persis data apa yg
tersedia di KPS, terutama data2 yg sudah "Open".   Hal ini akan
mengurangi biaya operasional PND, karena data tetap dibawah beban KPS.
Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak perlu
dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja,
karena untuk keperluan studi wilayah, mungkin data2 tsb masih diperlukan
oleh KPS yg bersangkutan.   Secara peraturan, penyimpana copy dari data
tsb tidak diperkenankan, tetapi apakah betul sekarang KPS tidak
menyimpan copynya?  Bagaimana pemerintah memastikan hal itu?  Nampaknya
sulit, sehingga mungkin akan lebih baik jika dibiarkan saja disana,
tetapi setiap saat PND berhak untuk mengaudit dan memintanya.  Toh yg
berhak menjual/mendistribusikan 
 adalah
 hanya PND.
2.  PND bisa bekerja-sama dengan KPS untuk membuat "Inameta" menjadi
lebih baik, karena untuk daerahnya, KPS yg beroperasi di daerah itu akan
lebih tahu ttg keadaannya.  Dng bekerja-sama dng seluruh KPS, maka akan
tercipta suatu hubungan kerja yg saling menguntungkan dng PND, karena di
satu pihak, PND akan mendapatkan bantuan data daerah2 dari KPS ybs.,
sedangkan di lain pihak KPS akan mendapatkan informasi ttg data yg ada
di daerah lain yg tersedia untuk keperluan s

Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-19 Terurut Topik Benyamin Sapiie

Yang terpenting bentuk peraturan pemerintah apapun tidak boleh
dinamis...harus pasti dan jelas...karena ini akan membuat kerancuan dan
mendrive investor serius kabur...ya yang datang yang memang hobbynya
bermain dalam ketidakpastian...ini hanya sebuah bentuk bisnis dan
sayangnya pemain bisnis ini selalu hanya berbicara untuk kepentingan
pribadi atau groupnya..

Salam,

BS



> Aku rasa  Untuk menagih "work comitment" tentunya tidak mudah, ini
> kan "menagih" komitmen melakukan pekerjaan atau komitmen mengeluarkan
> uang (spending money). Ini bukan piutang dalam bentuk uang. Kecuali
> mangkir dalam memberikan signature bonus, education bonus dll.
>
> rdp
>
> On 10/18/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Oki,
>>
>> Mekanismenya lagi dirapatkan antara Dep ESDM dan Dep Keu.
>>
>> salam,
>> awang
>>
>> oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Kalau memang ada KPS yang nyata-nyata mangkir dari komitmen kontraknya,
>> apakah bisa pemerintah menagihnya lewat kantor piutang negara, badan
>> arbitrasi, perusahaan anjak piutang atau bahkan debt collector yang
>> seren-serem itu ?
>>
>> Kalau berhasil kan lumayan, siapatahu bisa mengurangi beban subsidi BBM.
>>
>> Salam
>> Oki
>>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-19 Terurut Topik Noor Syarifuddin
- Original Message -
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> Pertanyaannnya : (1) kalau itu kawasan hutan lindung/taman nasional kenapa
diblok dong ? (2) kalau itu kawasan pertambangan kenapa hutannya tiba2
dilindungi ?
>
> Contoh klasik lain : Blok Warim sudah ada di situ jauh sebelum Taman
Nasional Lorentz >ditetapkan PBB sebagai warisan dunia.

Jadi keinget jaman 3D seismik di daerah Kutei.. ngurus ijin susah nya
setengah mati karena masuk "hutan lindung"...gak tahunya di lapangan yang
tersisa cuman padang alang-alang sajah aku bingung apa ya dep-hut ini
termasuk melindungi alang-alang juga:-(






-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] PND dan NDC Re Data & PND - Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-18 Terurut Topik oki musakti
Diskusi soal data migas jangan kita melupakan satu pemain lagi: NDC (National 
Data Center) 
 
Ada yang tahu, bagaimana hubungan kerja dan pembagian tugas antara NDC dan PND 
sekarang ?
(Dulu) ada issue bahwa mereka akan dipaksa bergabung.agak sedikit politis 
memang
 
Salam
Oki
Harry Kusna <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Rekan2 G&G ysh., 

Perkenankanlah saya mengutarakan pemikiran saya ttg data dan PND sehubungan 
dengan tulisan2 sebelumnya dari Pak Awang, Pak RDP, dsb. Tetapi, mohon maaf 
sebelumnya jika apa yg saya kemukakan ini salah atau kurang berkenan, karena 
mungkin keterbatasan pengetahuan saya atau karena saya mengemukakan apa adanya.

Selama ini kita tahu bahwa ada peraturan ttg data Migas yg berpengertian bhw 
tanpa perijinan memadai, tidak boleh ada data yg dibawa keluar Indonesia, atau 
dicopykan kepada yg tidak berhak. Tetapi kita tahu juga bahwa teknologi sudah 
sedemikian canggihnya sehingga dengan satu kali tekanan pada komputer kita, 
sejumlah data sudah bisa beralih kemana-mana. Hal ini nampaknya belum diatasi 
dengan berbagai macam peraturan yg memadai. Sampai saat ini saya tidak tahu, 
apakah dari segi peraturan ada hal yg secara spesifik mengatur ttg ini, dan 
dari segi system, ada hal yg mengatasi pelanggarannya. Dari segi system saja 
misalnya, kita tahu bahwa seorang System Administrator di suatu instalasi 
komputer adalah seorang yg sangat berkuasa terhadap system tsb. Demikian juga 
seorang Database Admin. (DBA). Tetapi dengan era globalisasi ini, dimana dengan 
alasan efisiensi, perusahaan2 minyak bisa mengatur systemnya secara remote, 
afiliasi-nya di seluruh dunia bisa di groupkan berdasarkan
region,
maka kedua posisi tsb dapat dipegang oleh orang2 diluar Indonesia, dan 
nampaknya hal ini dibolehkan/tidak diketahui oleh BPMIGAS. Apa akibatnya? 
Walaupun mungkin tidak terjadi, tetapi kemungkinan orang tsb untuk mengambil 
data perusahaan afililiasinya yg berada di Indonesia sangat bisa terjadi tanpa 
kita ketahui. Mereka bisa mengatur privilege yg diperlukan untuk mengambil data 
tsb, mereka bisa menghapus system log yg berisi ttg apa yg telah mereka 
lakukan, sehingga secara audit, hal ini tidak akan terlihat. Disamping hal 
tsb., hal ini juga mengakibatkan hilangnya lapangan kerja bagi orang kita di 
negeri kita sendiri. Masa sih Syst. Admin atau DBA di Indonesia juga harus 
dipegang oleh bukan orang Indonesia?

PND merupakan suatu institusi yg ditunjuk pemerintah untuk mengelola data 
Migas. Saya membayangkan bahwa tugas ini sangat berat bagi PND karena harus 
meng-inventory (sebagian merupakan inventory ulang) semua data2 (ribuan) yg 
ada, menyimpan-nya, memelihara, dan me-manage-nya. Namun sebnarnya, dengan 
pekerjaan yg sedemikian besar ini, PND mempunyai kekuatan dan peluang untuk 
bisa melebihi Petroconsultant, IHS Energy, atau WoodMackenzie dalam berperan 
menjadi sumber data yg lengkap bagi investor Migas di Indonesia. Produk PND 
(Inameta) yg berisi peta lokasi yg bisa di "drill-down" men-display-kan 
informasi di lokasi tsb., berpotensi besar untuk bisa melebihi "Probe" produk 
dari IHS, untuk area Indonesia. 

Memang mungkin karena dengan segala keterbatasannya, masih banyak hal yg harus 
diperbaiki PND untuk menuju ke arah itu, terutama perbaikan dari segi kualitas 
pelayanan, kualitas data yg diberikan, promosi/pemasaran, dsb. Mengingat 
banyaknya hal yg harus dikerjakan di satu pihak, sedangkan dilain pihak PND 
juga mungkin banyak mempunyai keterbatasan, barangkali langkah2 berikut dapat 
dipertimbangkan oleh PND:

1. Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data tsb., karena 
selama inipun, kebanyakan KPS sudah mempunyai system data management yg baik, 
sehingga dengan demikian, yg PND perlu kerjakan, adalah bekerja sama dengan KPS 
sehingga PND tahu persis data apa yg tersedia di KPS, terutama data2 yg sudah 
"Open". Hal ini akan mengurangi biaya operasional PND, karena data tetap 
dibawah beban KPS. Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak 
perlu dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja, 
karena untuk keperluan studi wilayah, mungkin data2 tsb masih diperlukan oleh 
KPS yg bersangkutan. Secara peraturan, penyimpana copy dari data tsb tidak 
diperkenankan, tetapi apakah betul sekarang KPS tidak menyimpan copynya? 
Bagaimana pemerintah memastikan hal itu? Nampaknya sulit, sehingga mungkin akan 
lebih baik jika dibiarkan saja disana, tetapi setiap saat PND berhak untuk 
mengaudit dan memintanya. Toh yg berhak menjual/mendistribusikan 
adalah
hanya PND.
2. PND bisa bekerja-sama dengan KPS untuk membuat "Inameta" menjadi lebih baik, 
karena untuk daerahnya, KPS yg beroperasi di daerah itu akan lebih tahu ttg 
keadaannya. Dng bekerja-sama dng seluruh KPS, maka akan tercipta suatu hubungan 
kerja yg saling menguntungkan dng PND, karena di satu pihak, PND akan 
mendapatkan bantuan data daerah2 dari KPS ybs., sedangkan di lain pihak KPS 
akan mendapatkan informasi ttg data yg ada di daerah lain yg tersedi

Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-18 Terurut Topik Awang Satyana
Ferdi,
 
Masalah keamanan dan stabilitas politik, dari pengalaman, jarang punya efek 
langsung ke iklim investasi. Di berbagai sektor, kita lihat investasi tetap 
berjalan, walaupun sempat menurun secara drastis saat pergantian pemerintahan 
Mei 1998 itu, itu lebih karena shock, tetapi cepat pula naik kembali. Dibanding 
beberapa negara di Afrika, Indonesia jelas secara politik lebih stabil
 
Yang membuat perusahaan multi-nasional tidak masuk adalah : port-folio mereka 
sendiri secara korporat berubah, otonomi daerah saat ini di beberapa tempat 
malah membuat panjang birokrasi, dan tidak sepahamnya pemerintah pusat dan 
daerah dalam mengeluarkan peraturan2.
 
Contoh terbaru. Masyarakat Lengguru di Blok Sareba Lundin mendukung eksplorasi 
migas di situ. Tetapi, surat baru saja dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan bahwa 
sebagian eksplorasi Blok Sareba total tak bisa dilakukan karena masuk ke 
kawasan hutan lindung. Nah, struktur paling bagus di Lengguru itu, yang punya 
rembesan minyak,  tak bisa diapa-apakan. Itu keputusan setelah 4 tahun berjuang 
!
 
Pertanyaannnya : (1) kalau itu kawasan hutan lindung/taman nasional kenapa 
diblok dong ? (2) kalau itu kawasan pertambangan kenapa hutannya tiba2 
dilindungi ? 
 
Contoh klasik lain : Blok Warim sudah ada di situ jauh sebelum Taman Nasional 
Lorentz ditetapkan PBB sebagai warisan dunia.
 
salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:

Pak Awang

kalau saya denger - denger

Apakah benar bahwa priority Indonesia dalam hal investasi menurun dengan
kondisi Indonesia yang seperti ini...
Kemarin sempat ngobrol dengan beberapa teman expat...ada kecendrungan
ketakutan dari pihak asing untuk berinvestasi di Indonesia karena alasan
keamanan
terutama setelah bom bali yang ke 2...dan banyaknya berita tentang extrem
kanan di mana - mana .
Banyak dari mereka melihat bahwa pemerintah sudah tidak dapat mampu
mengendalikan keamanan lagi di dalam negeri.
Sehingga selain risiko geologi (frontier area ) juga alasan keamanan
Karena kalau hanya alasan geologi..Total banyak masuk juga ke daerah yang
lebih frontier di seluruh dunia (angola,rusia, norwegia) dsb..

Tolong kalau reply juga ke [EMAIL PROTECTED], karena saya sering
tidak bisa terima email dari yahoo di email kantor...

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| | "Noor |
| | Syarifuddin" |
| | | | adoo.fr> |
| | |
| | 19/10/2005 12:55 |
| | AM |
| | Please respond to|
| | iagi-net |
| | |
|-+>
>|
| |
| To: |
| cc: |
| Subject: Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005 |
>|




From: "Awang Satyana" 
Yang mengherankan, blok yang sangat tinggi risikonya pun, yang KPS2 besar
dan asing tidak berani, diambil juga, nah...sudah dua tahun mereka mandeg,
studi pun tidak, apalagi seismik, apalagi bor..


Wah tidak hanya di sepak bola, urusan KPS pun ada boneknya juga
yah..kalau udah gini ya mosok musti nunggu sampai masuk tahun ke-7 pak
Awang..?





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-






This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.




-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

[iagi-net-l] Data & PND - Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-18 Terurut Topik Harry Kusna
Rekan2 G&G ysh., 
 
Perkenankanlah saya mengutarakan pemikiran saya ttg data dan PND sehubungan 
dengan tulisan2 sebelumnya dari Pak Awang, Pak RDP, dsb.  Tetapi, mohon maaf 
sebelumnya jika apa yg saya kemukakan ini salah atau kurang berkenan, karena 
mungkin keterbatasan pengetahuan saya atau karena saya mengemukakan apa adanya.
 
Selama ini kita tahu bahwa ada peraturan ttg data Migas yg berpengertian bhw 
tanpa perijinan memadai, tidak boleh ada data yg dibawa keluar Indonesia, atau 
dicopykan kepada yg tidak berhak.  Tetapi kita tahu juga bahwa teknologi sudah 
sedemikian canggihnya sehingga dengan satu kali tekanan pada komputer kita, 
sejumlah data sudah bisa beralih kemana-mana.  Hal ini nampaknya belum diatasi 
dengan berbagai macam peraturan yg memadai.  Sampai saat ini saya tidak tahu, 
apakah dari segi peraturan ada hal yg secara spesifik mengatur ttg ini, dan 
dari segi system, ada hal yg mengatasi pelanggarannya.  Dari segi system saja 
misalnya, kita tahu bahwa seorang System Administrator di suatu instalasi 
komputer adalah seorang yg sangat berkuasa terhadap system tsb.  Demikian juga 
seorang Database Admin. (DBA).  Tetapi dengan era globalisasi ini, dimana 
dengan alasan efisiensi, perusahaan2 minyak bisa mengatur systemnya secara 
remote, afiliasi-nya di seluruh dunia bisa di groupkan berdasarkan
  region,
 maka kedua posisi tsb dapat dipegang oleh orang2 diluar Indonesia, dan 
nampaknya hal ini dibolehkan/tidak diketahui oleh BPMIGAS.  Apa akibatnya?  
Walaupun mungkin tidak terjadi, tetapi kemungkinan orang tsb untuk mengambil 
data perusahaan afililiasinya yg berada di Indonesia sangat bisa terjadi tanpa 
kita ketahui.  Mereka bisa mengatur privilege yg diperlukan untuk mengambil 
data tsb, mereka bisa menghapus system log yg berisi ttg apa yg telah mereka 
lakukan, sehingga secara audit, hal ini tidak akan terlihat.  Disamping hal 
tsb., hal ini juga mengakibatkan hilangnya lapangan kerja bagi orang kita di 
negeri kita sendiri.  Masa sih Syst. Admin atau DBA di Indonesia juga harus 
dipegang oleh bukan orang Indonesia?
 
PND merupakan suatu institusi yg ditunjuk pemerintah untuk mengelola data 
Migas.  Saya membayangkan bahwa tugas ini sangat berat bagi PND karena harus 
meng-inventory (sebagian merupakan inventory ulang) semua data2 (ribuan) yg 
ada, menyimpan-nya, memelihara, dan me-manage-nya.  Namun sebnarnya, dengan 
pekerjaan yg sedemikian besar ini, PND mempunyai kekuatan dan peluang untuk 
bisa melebihi Petroconsultant, IHS Energy, atau WoodMackenzie dalam berperan 
menjadi sumber data yg lengkap bagi investor Migas di Indonesia.  Produk PND 
(Inameta) yg berisi peta lokasi yg bisa di "drill-down" men-display-kan 
informasi di lokasi tsb., berpotensi besar untuk bisa melebihi "Probe" produk 
dari IHS, untuk area Indonesia.  
 
Memang mungkin karena dengan segala keterbatasannya, masih banyak hal yg harus 
diperbaiki PND untuk menuju ke arah itu, terutama perbaikan dari segi kualitas 
pelayanan, kualitas data yg diberikan, promosi/pemasaran, dsb.  Mengingat 
banyaknya hal yg harus dikerjakan di satu pihak, sedangkan dilain pihak PND 
juga mungkin banyak mempunyai keterbatasan, barangkali langkah2 berikut dapat 
dipertimbangkan oleh PND:
 
1. Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data tsb., karena 
selama inipun, kebanyakan KPS sudah mempunyai system data management yg baik, 
sehingga dengan demikian, yg PND perlu kerjakan, adalah bekerja sama dengan KPS 
sehingga PND tahu persis data apa yg tersedia di KPS, terutama data2 yg sudah 
"Open".   Hal ini akan mengurangi biaya operasional PND, karena data tetap 
dibawah beban KPS.  Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak 
perlu dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja, 
karena untuk keperluan studi wilayah, mungkin data2 tsb masih diperlukan oleh 
KPS yg bersangkutan.   Secara peraturan, penyimpana copy dari data tsb tidak 
diperkenankan, tetapi apakah betul sekarang KPS tidak menyimpan copynya?  
Bagaimana pemerintah memastikan hal itu?  Nampaknya sulit, sehingga mungkin 
akan lebih baik jika dibiarkan saja disana, tetapi setiap saat PND berhak untuk 
mengaudit dan memintanya.  Toh yg berhak menjual/mendistribusikan 
 adalah
 hanya PND.
2.  PND bisa bekerja-sama dengan KPS untuk membuat "Inameta" menjadi lebih 
baik, karena untuk daerahnya, KPS yg beroperasi di daerah itu akan lebih tahu 
ttg keadaannya.  Dng bekerja-sama dng seluruh KPS, maka akan tercipta suatu 
hubungan kerja yg saling menguntungkan dng PND, karena di satu pihak, PND akan 
mendapatkan bantuan data daerah2 dari KPS ybs., sedangkan di lain pihak KPS 
akan mendapatkan informasi ttg data yg ada di daerah lain yg tersedia untuk 
keperluan studi wilayahnya.  Untuk pendanaan "Inameta" ini, nampaknya tidaklah 
akan menjadi sulit lagi, karena sekarang sudah tercipta hubungan yg saling 
bermanfaat, sehingga KPS tidak akan berkeberatan jika diminta untuk menjadi 
anggota dengan membership fee yg memadai, dng im

RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-18 Terurut Topik Awang Satyana
Peraturan2 harus dibuat sebagai bagian dari bisnis. Peraturan2 dikembangkan 
dari peraturan2 lama karena terdapatnya kelemahan di peraturan2 lama. Di luar, 
terlihatnya seperti birokrasi semakin panjang. Di dalam, kami melihat gaya 
permainan investor macam-macam, dari yang santun sampai yang seperti 
koboi.Maka, harus ada peraturan, yang diberlakukan adil. Kalau pembiayaan 
proyek bisa ditekan, kenapa dibiarkan tetap tinggi ? Catatan tiga tahun ini : 
cost recovery yang ditagihkan investor ke Negara meningkat tajam, dengan 
gradien lebih besar dari gradien penurunan produksi dan gradien penurunan 
penemuan eksplorasi. Maka, ini harus dibenahi, nampak di luar sebagai birokrasi.
 
Kontraktor baru mulai sekarang memang harus diikat secara finansial, bid-bond 
dan bank guarantee sudah diberlakukan di kontrak2 baru.
 
salam,
awang

Yanto Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Mudah-mudahan usul Pak Kusuma ini tidak menambah ruwetnya birokrasi yang
sekarang ini makin panjang dan ber kelok-kelok sehingga efisiensi
menjadi tanda Tanya besar. Karena yang Birokrat mengaku membela Uang
Negara, yang Investor menjerit atas kelambanan dan biaya biaya yang
makin lama makin besar.

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, October 18, 2005 8:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

Mengapa sih untuk menjamin bahwa tagihan2 itu dipenuhi, tidak diharuskan

menaruh bid bond saja sebelum penanda-tanganan KKS dilaksanakan?

- Original Message - 
From: "Eddy Subroto" 
To: 
Sent: Tuesday, October 18, 2005 7:18 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005


> Awang menulis (diedit):
>
>> Saya senang perusahaan2 migas nasional serempak berani eksplorasi,
>> tetapi kok tidak diikuti pemenuhan komitmen. Nah, serius gak sih
>> mengambil blok ?
>>
>> salam,
>> awang
>> (salah satu tugasnya : menagih komitmen2..!)
>
> Mas Awang,
>
> Apakah ada konsekuaensi (baik administrasi maupun legal) jika janji
atau
> komitmen tersebut tidak dijalankan? Apakah mungkin bloknya diambil
> pemerintah lagi sebelum waktunya, karena perusahaannya gagal memenuhi
> komitmen tersebut, ataukan harus melalui peringatan pertama, kedua,
dst.
> sampai akhirnya waktu penguasaan blok itu habis? Apakah ini tugas
utama
> BPMIGAS atau MIGAS?
>
> Syukur masih ada orang seperti Anda yang menempatkan salah satu
tugasnya
> menagih komitmen. Semoga komitmen eksplorasi ditepati, sehingga
eksplorasi
> semakin marak dan target negara untuk menaikkan kuota terpenuhi.
>
> Wasalam,
> EAS
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
> 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sed

Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-18 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Noor,
 
Rambu2 di kontrak yang membuat kita sulit menterminasi sebelum waktunya. Nah, 
sebaiknya pembuat kontrak blok2 baru belajar dari kegagalan pemenuhan komitmen 
semacam ini, bahkan dari "perbonekan" ini. 
 
Tetapi, kalau antara pembuat kontrak dan pengawas pelaksanaan kontrak tidak 
satu atap, bagaimana kita bisa belajar atau berkomunikasi dengan baik ? Untuk 
itulah, BPMIGAS harus terlibat jauh dalam penyusunan kontrak. 
 
salam,
awang

Noor Syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: "Awang Satyana" 
Yang mengherankan, blok yang sangat tinggi risikonya pun, yang KPS2 besar
dan asing tidak berani, diambil juga, nah...sudah dua tahun mereka mandeg,
studi pun tidak, apalagi seismik, apalagi bor..


Wah tidak hanya di sepak bola, urusan KPS pun ada boneknya juga
yah..kalau udah gini ya mosok musti nunggu sampai masuk tahun ke-7 pak
Awang..?





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-18 Terurut Topik Bambang Murti
Kalau misalnya, blok yang ber-resiko tinggi itu karena:

1. Petroleum system-nya belum proven.
2. Data yang ada sangat terbatas.
3. Drilling / teknologi pengeborannnya sangat mahal (misal ultra deep
water)

Nah, biar KPS gajah (ini "biso rumongso" lho, bukan buat KPS-KPSan)
berminat kesana...bisa ndak misalnya model kontrak-nya dimodifikasi,
misal komitmen cukup nembak seismik dulu, sumur-nya contingent? Mungkin
term waktunya saja yang diperpendek ? Atau pakai performance bond atau
apalah ...
Kalau bisa model gini, paling ndak pemerintah sudah dapat sign bonus,
education bonus, information bonus +++ data seismik ++ study ...lha
paling ndak..daripada blok-nya di-anggur-kan ?

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, October 18, 2005 11:56 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
Yang mengherankan, blok yang sangat tinggi risikonya pun, yang KPS2
besar
dan asing tidak berani, diambil juga, nah...sudah dua tahun mereka
mandeg,
studi pun tidak, apalagi seismik, apalagi bor..


Wah tidak hanya di sepak bola, urusan KPS pun ada boneknya juga
yah..kalau udah gini ya mosok musti nunggu sampai masuk tahun ke-7
pak
Awang..?





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

--
This e-mail, including any attached files, may contain confidential and 
privileged information for the sole use of the intended recipient.  Any review, 
use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited.  If you are 
not the intended recipient (or authorized to receive information for the 
intended recipient), please contact the sender by reply e-mail and delete all 
copies of this message.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-18 Terurut Topik Yanto Salim
Mudah-mudahan usul Pak Kusuma ini tidak menambah ruwetnya birokrasi yang
sekarang ini makin panjang dan ber kelok-kelok sehingga efisiensi
menjadi tanda Tanya besar. Karena yang Birokrat mengaku membela Uang
Negara, yang Investor menjerit atas kelambanan dan biaya biaya yang
makin lama makin besar.

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, October 18, 2005 8:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

Mengapa sih untuk menjamin bahwa tagihan2 itu dipenuhi, tidak diharuskan

menaruh bid bond saja sebelum penanda-tanganan KKS dilaksanakan?

- Original Message - 
From: "Eddy Subroto" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, October 18, 2005 7:18 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005


> Awang menulis (diedit):
>
>> Saya senang perusahaan2 migas nasional serempak berani eksplorasi,
>> tetapi kok tidak diikuti pemenuhan komitmen. Nah, serius gak sih
>> mengambil blok ?
>>
>> salam,
>> awang
>> (salah satu tugasnya : menagih komitmen2..!)
>
> Mas Awang,
>
> Apakah ada konsekuaensi (baik administrasi maupun legal) jika janji
atau
> komitmen tersebut tidak dijalankan? Apakah mungkin bloknya diambil
> pemerintah lagi sebelum waktunya, karena perusahaannya gagal memenuhi
> komitmen tersebut, ataukan harus melalui peringatan pertama, kedua,
dst.
> sampai akhirnya waktu penguasaan blok itu habis? Apakah ini tugas
utama
> BPMIGAS atau MIGAS?
>
> Syukur masih ada orang seperti Anda yang menempatkan salah satu
tugasnya
> menagih komitmen. Semoga komitmen eksplorasi ditepati, sehingga
eksplorasi
> semakin marak dan target negara untuk menaikkan kuota terpenuhi.
>
> Wasalam,
> EAS
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
> 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-18 Terurut Topik Noor Syarifuddin
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
Yang mengherankan, blok yang sangat tinggi risikonya pun, yang KPS2 besar
dan asing tidak berani, diambil juga, nah...sudah dua tahun mereka mandeg,
studi pun tidak, apalagi seismik, apalagi bor..


Wah tidak hanya di sepak bola, urusan KPS pun ada boneknya juga
yah..kalau udah gini ya mosok musti nunggu sampai masuk tahun ke-7 pak
Awang..?





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-18 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Aku rasa  Untuk menagih "work comitment" tentunya tidak mudah, ini
kan "menagih" komitmen melakukan pekerjaan atau komitmen mengeluarkan
uang (spending money). Ini bukan piutang dalam bentuk uang. Kecuali
mangkir dalam memberikan signature bonus, education bonus dll.

rdp

On 10/18/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Oki,
>
> Mekanismenya lagi dirapatkan antara Dep ESDM dan Dep Keu.
>
> salam,
> awang
>
> oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kalau memang ada KPS yang nyata-nyata mangkir dari komitmen kontraknya, 
> apakah bisa pemerintah menagihnya lewat kantor piutang negara, badan 
> arbitrasi, perusahaan anjak piutang atau bahkan debt collector yang 
> seren-serem itu ?
>
> Kalau berhasil kan lumayan, siapatahu bisa mengurangi beban subsidi BBM.
>
> Salam
> Oki
>

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-18 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Mengapa sih untuk menjamin bahwa tagihan2 itu dipenuhi, tidak diharuskan 
menaruh bid bond saja sebelum penanda-tanganan KKS dilaksanakan?


- Original Message - 
From: "Eddy Subroto" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, October 18, 2005 7:18 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005



Awang menulis (diedit):


Saya senang perusahaan2 migas nasional serempak berani eksplorasi,
tetapi kok tidak diikuti pemenuhan komitmen. Nah, serius gak sih
mengambil blok ?

salam,
awang
(salah satu tugasnya : menagih komitmen2..!)


Mas Awang,

Apakah ada konsekuaensi (baik administrasi maupun legal) jika janji atau
komitmen tersebut tidak dijalankan? Apakah mungkin bloknya diambil
pemerintah lagi sebelum waktunya, karena perusahaannya gagal memenuhi
komitmen tersebut, ataukan harus melalui peringatan pertama, kedua, dst.
sampai akhirnya waktu penguasaan blok itu habis? Apakah ini tugas utama
BPMIGAS atau MIGAS?

Syukur masih ada orang seperti Anda yang menempatkan salah satu tugasnya
menagih komitmen. Semoga komitmen eksplorasi ditepati, sehingga eksplorasi
semakin marak dan target negara untuk menaikkan kuota terpenuhi.

Wasalam,
EAS



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik M-Adam . CEPI



.



2. KPS2 baru serempak menyatakan paket data yang disediakan Migas di
bid-document tidak lengkap, menelusurinya ke mana adalah seolah berjalan di
rimba belantara yang gelap. Maka, semua KPS baru serempak di program tahun
pertamanya mengajukan pembelian data. Data berhamburan di mana-mana, di
service companies pun ada. Tetapi Migas membuat peraturan, data harus
dibeli di lembaga di bawah Migas (Patra Nusa Data), bila dibeli di luar
tidak sah dan mungkin akan terancam non-cost recovery. Nah, di PND tak
mudah juga menemukan data itu karena mungkin masih dipegang Pertamina, KPS2
lama, dsb. dsb. Sulit. Pak Prasidha dari PND silakan mengklarifikasi


...



Hanya untuk share dan masukkan untuk PatraNusa Data,... Pernah punya
pengalaman data dari PND tidak terkontrol dengan baik jadi kesannya seperti
" asal paket saja ". Ada line seismic yang navigasinya tertukar dengan
navigasi line yang lain jadi posisi line - nya amburadul. Seismic di Jawa
kalau di plot di peta bisa-bisa ada di kalimantan, ( sedikit berlebihan
).

Itu dulu, mudah-mudahan sekrang PND lebih bagus dan melakukan QC dulu
sebelum mempaket data.

Salam

Cepi




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik Awang Satyana
Oki,
 
Mekanismenya lagi dirapatkan antara Dep ESDM dan Dep Keu.
 
salam,
awang

oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kalau memang ada KPS yang nyata-nyata mangkir dari komitmen kontraknya, apakah 
bisa pemerintah menagihnya lewat kantor piutang negara, badan arbitrasi, 
perusahaan anjak piutang atau bahkan debt collector yang seren-serem itu ?

Kalau berhasil kan lumayan, siapatahu bisa mengurangi beban subsidi BBM.

Salam
Oki 

Awang Satyana wrote:
1. Monetisasi penemuan minyak dan gas, alias memproduksi migas hasil penemuan 
baru, perlu waktu lama, lebih dari lima tahun untuk lapangan2 besar, untuk 
lapangan2 kecil yang merupakan satelit suatu lapangan bisa di bawah dua tahun. 
Lalu, kontrak2 baru itu bisa dibilang 80 % memundurkan pelaksanaan komitmennya. 
Monetisasi yang makan waktu lama dan pemunduran komitmen pekerjaan telah 
membuat kontrak baru yang ditandatangani tidak sejalan dengan peningkatan 
produksi minyak Indonesia. Lebih parah lagi, saat kontrak2 baru ditandatangani, 
realisasi eksplorasi tahun ini jelas tidak akan mencapai 100 %, saya bahkan 
meragukan lewat 60 % pun tidak ! Ini karena KPS2 besar dan lama membatalkan 
komitmen eksplorasinya dan menggantinya dengan sumur2 produksi (karena harga 
minyak bagus) dan alasan2 lain, serta KPS2 kecil dan baru memundurkan 
komitmennya. Kami tentu selalu mengejar dan menagih komitmen2 itu, tetapi 
itulah, jelas tak akan 100 %. Seharusnya kita sama-sama menyadari : barang sia
pa tidak
berinvestasi melalui eksplorasi jangan berharap produksi lima tahun ke depan 
akan menggembirakan, bahkan akan semakin parah.

2. KPS2 baru serempak menyatakan paket data yang disediakan Migas di 
bid-document tidak lengkap, menelusurinya ke mana adalah seolah berjalan di 
rimba belantara yang gelap. Maka, semua KPS baru serempak di program tahun 
pertamanya mengajukan pembelian data. Data berhamburan di mana-mana, di service 
companies pun ada. Tetapi Migas membuat peraturan, data harus dibeli di lembaga 
di bawah Migas (Patra Nusa Data), bila dibeli di luar tidak sah dan mungkin 
akan terancam non-cost recovery. Nah, di PND tak mudah juga menemukan data itu 
karena mungkin masih dipegang Pertamina, KPS2 lama, dsb. dsb. Sulit. Pak 
Prasidha dari PND silakan mengklarifikasi.

3. Profil perusahaan si bidder diteliti Migas, tahun-tahun pertama kecolongan, 
memang broker yang menang, dan menjualnya ke perusahaan lain. Tahun2 terakhir 
broker semakin berkurang walaupun tak bisa dihilangkan sebab broker dengan 
mudah berganti baju dan bisa pinjam perusahaan lain yang mapan. Perusahaan2 
lain memang serius tetapi kesulitan finansial. Mereka terlalu berani langsung 
terjun menjadi KPS, harusnya bertahap mengerjakan lapangan2 tua, brown field, 
dulu baru eksplorasi dalam kontrak KPS. Yang mengherankan, blok yang sangat 
tinggi risikonya pun, yang KPS2 besar dan asing tidak berani, diambil juga, 
nah...sudah dua tahun mereka mandeg, studi pun tidak, apalagi seismik, apalagi 
bor..

Penandatanganan blok2 baru selalu menggembirakan, tetapi itu kalau diteruskan 
dengan pemenuhan komitmen yang serius. Dalam masa eksplorasi pertama 3-6 tahun 
mereka memang boleh memajumundurkan komitmen, nah saat mau masuk tahun ke-7 
akan banyak yang berguguran, diterminasi oleh kontraknya sendiri ! Nah, 
alangkah sayangnya lahan eksplorasi dipegang suatu perusahaan tetapi 6 tahun 
ditidurkan !

salam,
awang


-
Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

Re: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Sena,
 
BPMIGAS sekarang sedang dalam proses mengubah organisasinya. Salah satu organ 
baru yang akan ditambahkan adalah "Penawaran Lahan" (setingkat divisi ? dinas ? 
masih dalam rapat2 organisasi). Organ baru ini akan bekerja sama dengan Ditjen 
Migas dalam proses tender. Harapannya, agar proses tender dan semua yang 
berhubungan dengannya lebih baik. Bagaimanapun, sebagian besar pekerja BPMIGAS 
adalah dulunya pemain juga, jadi tahu apakah komitmen itu realistis atau tidak, 
dan apakah suatu lahan itu menarik atau tidak.
 
Beban pekerjaan jelas akan bertambah. Dengan menangani operasi sekarang pun 
bisa dibilang cukup kewalahan. Penambahan SDM mestinya ada, suatu organisasi 
yang dikembangkan mestinya diikuti dengan pengembangan jumlah SDM agar fungsi 
berjalan optimal. Saya belum tahu nantinya bagaimana, yang jelas BPMIGAS juga 
nanti akan bekerja sama dengan pihak2 ketiga untuk masalah tender lahan ini, 
jadi tak selalu mesti berasal dari interen.
 
salam,
awang

Sena Reksalegora <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Awang,
Bagaimana antisipasi BPMIGAS dengan bertambahnya
kegiatan yang harus diawasi ini, BPMIGAS tentunya akan
super sibuk apalagi dengan akan ikut terlibat dalam
proses tender bersama sama dengan Ditjen Migas. Ada
rencana untuk penambahan SDM kah?

-Sena

--- Awang Satyana wrote:

Dengan sumberdaya yang terbatas sementara
> puluhan investor dan lebih dari seratus blok yang
> harus diawasi dan diakomodasi, banyak yang terlewat
> atau seolah lambat. 



__ 
Yahoo! Music Unlimited 
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik oki musakti
Kalau memang ada KPS yang nyata-nyata mangkir dari komitmen kontraknya, apakah 
bisa pemerintah menagihnya lewat kantor piutang negara, badan arbitrasi, 
perusahaan anjak piutang atau bahkan debt collector yang seren-serem itu ?
 
Kalau berhasil kan lumayan, siapatahu bisa mengurangi beban subsidi BBM.
 
Salam
Oki 

Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
1. Monetisasi penemuan minyak dan gas, alias memproduksi migas hasil penemuan 
baru, perlu waktu lama, lebih dari lima tahun untuk lapangan2 besar, untuk 
lapangan2 kecil yang merupakan satelit suatu lapangan bisa di bawah dua tahun. 
Lalu, kontrak2 baru itu bisa dibilang 80 % memundurkan pelaksanaan komitmennya. 
Monetisasi yang makan waktu lama dan pemunduran komitmen pekerjaan telah 
membuat kontrak baru yang ditandatangani tidak sejalan dengan peningkatan 
produksi minyak Indonesia. Lebih parah lagi, saat kontrak2 baru ditandatangani, 
realisasi eksplorasi tahun ini jelas tidak akan mencapai 100 %, saya bahkan 
meragukan lewat 60 % pun tidak ! Ini karena KPS2 besar dan lama membatalkan 
komitmen eksplorasinya dan menggantinya dengan sumur2 produksi (karena harga 
minyak bagus) dan alasan2 lain, serta KPS2 kecil dan baru memundurkan 
komitmennya. Kami tentu selalu mengejar dan menagih komitmen2 itu, tetapi 
itulah, jelas tak akan 100 %. Seharusnya kita sama-sama menyadari : barang sia
pa tidak
berinvestasi melalui eksplorasi jangan berharap produksi lima tahun ke depan 
akan menggembirakan, bahkan akan semakin parah.

2. KPS2 baru serempak menyatakan paket data yang disediakan Migas di 
bid-document tidak lengkap, menelusurinya ke mana adalah seolah berjalan di 
rimba belantara yang gelap. Maka, semua KPS baru serempak di program tahun 
pertamanya mengajukan pembelian data. Data berhamburan di mana-mana, di service 
companies pun ada. Tetapi Migas membuat peraturan, data harus dibeli di lembaga 
di bawah Migas (Patra Nusa Data), bila dibeli di luar tidak sah dan mungkin 
akan terancam non-cost recovery. Nah, di PND tak mudah juga menemukan data itu 
karena mungkin masih dipegang Pertamina, KPS2 lama, dsb. dsb. Sulit. Pak 
Prasidha dari PND silakan mengklarifikasi.

3. Profil perusahaan si bidder diteliti Migas, tahun-tahun pertama kecolongan, 
memang broker yang menang, dan menjualnya ke perusahaan lain. Tahun2 terakhir 
broker semakin berkurang walaupun tak bisa dihilangkan sebab broker dengan 
mudah berganti baju dan bisa pinjam perusahaan lain yang mapan. Perusahaan2 
lain memang serius tetapi kesulitan finansial. Mereka terlalu berani langsung 
terjun menjadi KPS, harusnya bertahap mengerjakan lapangan2 tua, brown field, 
dulu baru eksplorasi dalam kontrak KPS. Yang mengherankan, blok yang sangat 
tinggi risikonya pun, yang KPS2 besar dan asing tidak berani, diambil juga, 
nah...sudah dua tahun mereka mandeg, studi pun tidak, apalagi seismik, apalagi 
bor..

Penandatanganan blok2 baru selalu menggembirakan, tetapi itu kalau diteruskan 
dengan pemenuhan komitmen yang serius. Dalam masa eksplorasi pertama 3-6 tahun 
mereka memang boleh memajumundurkan komitmen, nah saat mau masuk tahun ke-7 
akan banyak yang berguguran, diterminasi oleh kontraknya sendiri ! Nah, 
alangkah sayangnya lahan eksplorasi dipegang suatu perusahaan tetapi 6 tahun 
ditidurkan !

salam,
awang


-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

[iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik Sena Reksalegora
Pak Awang,
Bagaimana antisipasi BPMIGAS dengan bertambahnya
kegiatan yang harus diawasi ini, BPMIGAS tentunya akan
super sibuk  apalagi dengan akan ikut terlibat dalam
proses tender bersama sama dengan Ditjen Migas. Ada
rencana untuk penambahan SDM kah?

-Sena

--- Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dengan sumberdaya yang terbatas sementara
> puluhan investor dan lebih dari seratus blok yang
> harus diawasi dan diakomodasi, banyak yang terlewat
> atau seolah lambat. 



__ 
Yahoo! Music Unlimited 
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik Eddy Subroto
Terima kasih Mas Awang atas penjelasannya. Saya jadi lebih mengerti.
Masalah teori sebenarnya saya pernah pelajari ketika ikut kursusnya Pak
Ong (Understanding the Indonesian upstream oil and gas industry) yang
diberikan saat pra-IPA dengan pembicara tamu Mas Prijono (Migas) dan Mas
Achmad Lutfi (BPMIGAS).

Wasalam,
EAS

> Pak Eddy,
>
> Menagih komitmen, menyetujui atau menolak maju/mundurnya komitmen adalah
> tugas BPMIGAS. Saat terminasi blok, BPMIGAS bekerja sama dengan DITJEN
> MIGAS. Setiap blok baru punya komitmen 3 tahun pertama yang HARUS
> dilakukan. Itu adalah komitmen2 yang diajukan investor saat menawar
> suatu blok. DITJEN MIGAS lah yang memeriksa komitmen itu wajar atau
> tidak, juga mempertimbangkan bonus2 yang ditawarkan. Lalu ditentukan
> pemenang. Kontrak yang menandatangani adalah Ka BPMIGAS dan pihak
> investor. Maka, mulailah pengejaran dan penagihan komitmen2 itu. Sesuai
> kontrak, komitmen 3 tahun itu bisa dimajumundurkan dalam masa eksplorasi
> pertama 6 tahun. Dalam 3 tahun pertama tidak boleh alih operator (ini
> untuk mencegah perusahaan broker menjual ke perusahaan lain) - tetapi
> peraturan ini saya pikir belum efektif, broker bisa punya banyak cara.
>
> Ini penaltinya. Kegagalan memenuhi komitmen 3 tahun pertama akan
> menyebabkan pengembalian wilayah fase I di akhir tahun ke-3 akan lebih
> besar dari biasanya (biasanya 25 % luas awal, kalau gagal bisa menjadi
> 35-40 %) - ini juga belum membuat investor merasa kehilangan.
>
> Penalti yang lebih besar. Saat mereka di akhir tahun ke-6 dan komitmen
> pasti (3 tahun pertama itu) belum terlaksana seluruhnya, maka blok
> otomatis terminasi dan kembali ke Pemerintah, uang sejumlah komitmen 3
> tahun itu harus dibayarkan ke Pemerintah. Bila sebagian sudah
> terlaksana, dan investor mau mengembalikan total wilayahnya, maka sisa
> komitmen pasti itu dalam bentuk uang harus dibayarkan ke Pemerintah.
> Investor bisa masuk ke tahun ke-7 bila sudah melakukan pemboran minimal
> 1 sumur.
>
> Untuk tahun2 ke depan, BPMIGAS akan aktif ikut mengevaluasi penawaran
> lahan,  menilai komitmen2 yang diajukan, dan menyusun kontrak. Ini
> dilatarbelakangi oleh banyaknya komitmen tidak wajar yang ditawarkan
> investor dan ternyata itulah pemenangnya, nah lalu BPMIGAS yang sekarang
> kesulitan mengejar2 dan menagih2 pemenuhan komitmen itu.
>
> Mengundang investor dan membuat kontraknya adalah proses tarik-ulur.
> Pekerjaan2 BPMIGAS pun penuh dengan proses tarik-ulur, ada saat harus
> keras menolak, ada saat terima langsung, ada saat menaruhnya di grey
> area dan melakukan modifikasi. Semua pertimbangan ini didasarkan kepada
> hal teknis, finansial, perolehan Negara, kondusif untuk investasi,
> tetapi mencegah sebanyak mungkin kebocoran. Dengan sumberdaya yang
> terbatas sementara puluhan investor dan lebih dari seratus blok yang
> harus diawasi dan diakomodasi, banyak yang terlewat atau seolah lambat.
> Tetapi, untuk mencapai visi dan misinya, BPMIGAS akan terus berusaha
> semakin baik.
>
> Paling tidak, apa yang menjadi kewenangan saya, akan saya lakukan
> semampu dan sebaik yang saya bisa. Saya percaya bahwa cita2 organisasi
> akan terbenahi sendiri bila semua individu di dalamnya peduli,
> berkomitmen untuk terus menuju perbaikan, kompak dan sinergis.
>
> salam,
> awang




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Eddy,
 
Menagih komitmen, menyetujui atau menolak maju/mundurnya komitmen adalah tugas 
BPMIGAS. Saat terminasi blok, BPMIGAS bekerja sama dengan DITJEN MIGAS. Setiap 
blok baru punya komitmen 3 tahun pertama yang HARUS dilakukan. Itu adalah 
komitmen2 yang diajukan investor saat menawar suatu blok. DITJEN MIGAS lah yang 
memeriksa komitmen itu wajar atau tidak, juga mempertimbangkan bonus2 yang 
ditawarkan. Lalu ditentukan pemenang. Kontrak yang menandatangani adalah Ka 
BPMIGAS dan pihak investor. Maka, mulailah pengejaran dan penagihan komitmen2 
itu. Sesuai kontrak, komitmen 3 tahun itu bisa dimajumundurkan dalam masa 
eksplorasi pertama 6 tahun. Dalam 3 tahun pertama tidak boleh alih operator 
(ini untuk mencegah perusahaan broker menjual ke perusahaan lain) - tetapi 
peraturan ini saya pikir belum efektif, broker bisa punya banyak cara. 
 
Ini penaltinya. Kegagalan memenuhi komitmen 3 tahun pertama akan menyebabkan 
pengembalian wilayah fase I di akhir tahun ke-3 akan lebih besar dari biasanya 
(biasanya 25 % luas awal, kalau gagal bisa menjadi 35-40 %) - ini juga belum 
membuat investor merasa kehilangan.
 
Penalti yang lebih besar. Saat mereka di akhir tahun ke-6 dan komitmen pasti (3 
tahun pertama itu) belum terlaksana seluruhnya, maka blok otomatis terminasi 
dan kembali ke Pemerintah, uang sejumlah komitmen 3 tahun itu harus dibayarkan 
ke Pemerintah. Bila sebagian sudah terlaksana, dan investor mau mengembalikan 
total wilayahnya, maka sisa komitmen pasti itu dalam bentuk uang harus 
dibayarkan ke Pemerintah. Investor bisa masuk ke tahun ke-7 bila sudah 
melakukan pemboran minimal 1 sumur.
 
Untuk tahun2 ke depan, BPMIGAS akan aktif ikut mengevaluasi penawaran lahan,  
menilai komitmen2 yang diajukan, dan menyusun kontrak. Ini dilatarbelakangi 
oleh banyaknya komitmen tidak wajar yang ditawarkan investor dan ternyata 
itulah pemenangnya, nah lalu BPMIGAS yang sekarang kesulitan mengejar2 dan 
menagih2 pemenuhan komitmen itu.
 
Mengundang investor dan membuat kontraknya adalah proses tarik-ulur. Pekerjaan2 
BPMIGAS pun penuh dengan proses tarik-ulur, ada saat harus keras menolak, ada 
saat terima langsung, ada saat menaruhnya di grey area dan melakukan 
modifikasi. Semua pertimbangan ini didasarkan kepada hal teknis, finansial, 
perolehan Negara, kondusif untuk investasi, tetapi mencegah sebanyak mungkin 
kebocoran. Dengan sumberdaya yang terbatas sementara puluhan investor dan lebih 
dari seratus blok yang harus diawasi dan diakomodasi, banyak yang terlewat atau 
seolah lambat. Tetapi, untuk mencapai visi dan misinya, BPMIGAS akan terus 
berusaha semakin baik. 
 
Paling tidak, apa yang menjadi kewenangan saya, akan saya lakukan semampu dan 
sebaik yang saya bisa. Saya percaya bahwa cita2 organisasi akan terbenahi 
sendiri bila semua individu di dalamnya peduli, berkomitmen untuk terus menuju 
perbaikan, kompak dan sinergis.
 
salam,
awang

Eddy Subroto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Awang menulis (diedit):

> Saya senang perusahaan2 migas nasional serempak berani eksplorasi,
> tetapi kok tidak diikuti pemenuhan komitmen. Nah, serius gak sih
> mengambil blok ?
>
> salam,
> awang
> (salah satu tugasnya : menagih komitmen2..!)

Mas Awang,

Apakah ada konsekuaensi (baik administrasi maupun legal) jika janji atau
komitmen tersebut tidak dijalankan? Apakah mungkin bloknya diambil
pemerintah lagi sebelum waktunya, karena perusahaannya gagal memenuhi
komitmen tersebut, ataukan harus melalui peringatan pertama, kedua, dst.
sampai akhirnya waktu penguasaan blok itu habis? Apakah ini tugas utama
BPMIGAS atau MIGAS?

Syukur masih ada orang seperti Anda yang menempatkan salah satu tugasnya
menagih komitmen. Semoga komitmen eksplorasi ditepati, sehingga eksplorasi
semakin marak dan target negara untuk menaikkan kuota terpenuhi.

Wasalam,
EAS



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
>
> 2. KPS2 baru serempak menyatakan paket data yang disediakan Migas di 
> bid-document tidak lengkap, menelusurinya ke mana adalah seolah berjalan di 
> rimba belantara yang gelap. Maka, semua KPS baru serempak di program tahun 
> pertamanya mengajukan pembelian data. Data berhamburan di mana-mana, di 
> service companies pun ada. Tetapi Migas membuat peraturan, data harus dibeli 
> di lembaga di bawah Migas (Patra Nusa Data), bila dibeli di luar tidak sah 
> dan mungkin akan terancam non-cost recovery. Nah, di PND tak mudah juga 
> menemukan data itu karena mungkin masih dipegang Pertamina, KPS2 lama, dsb. 
> dsb. Sulit. Pak Prasidha dari PND silakan mengklarifikasi.
>

Kalau dihitung dengan nilai USD-nya.
Berapa harga data yg harus dibeli ke PND dibandingkan dengan jumlah
komitment USD yg harus di habiskan sesuai komitment ?. Saya rasa
perolehan negara lewat PND tidak seberapa dibandingkan dengan uang
komitment (cmiiw). Artinya seandainya saja data ini digratiskan, maka
jumlah uang yg dibelanjakan di negeri ini akan lebih banyak.
Memang uang yg dibelanjakan untuk memenuhi komitmen ini tidak langsung
masuk kas negara (walopun lewat PND-pun tidak langsung juga).

Soal data terbuka ini memamng ga brenti2 ya

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik Awang Satyana
1. Monetisasi penemuan minyak dan gas, alias memproduksi migas hasil penemuan 
baru, perlu waktu lama, lebih dari lima tahun untuk lapangan2 besar, untuk 
lapangan2 kecil yang merupakan satelit suatu lapangan bisa di bawah dua tahun. 
Lalu, kontrak2 baru itu bisa dibilang 80 % memundurkan pelaksanaan komitmennya. 
Monetisasi yang makan waktu lama dan pemunduran komitmen pekerjaan telah 
membuat kontrak baru yang ditandatangani tidak sejalan dengan peningkatan 
produksi minyak Indonesia. Lebih parah lagi, saat kontrak2 baru ditandatangani, 
realisasi eksplorasi tahun ini jelas tidak akan mencapai 100 %, saya bahkan 
meragukan lewat 60 % pun tidak ! Ini karena KPS2 besar dan lama membatalkan 
komitmen eksplorasinya dan menggantinya dengan sumur2 produksi (karena harga 
minyak bagus) dan alasan2 lain, serta KPS2 kecil dan baru memundurkan 
komitmennya. Kami tentu selalu mengejar dan menagih komitmen2 itu, tetapi 
itulah, jelas tak akan 100 %. Seharusnya kita sama-sama menyadari : barang sia
 pa tidak
 berinvestasi melalui eksplorasi jangan berharap produksi lima tahun ke depan 
akan menggembirakan, bahkan akan semakin parah.
 
2. KPS2 baru serempak menyatakan paket data yang disediakan Migas di 
bid-document tidak lengkap, menelusurinya ke mana adalah seolah berjalan di 
rimba belantara yang gelap. Maka, semua KPS baru serempak di program tahun 
pertamanya mengajukan pembelian data. Data berhamburan di mana-mana, di service 
companies pun ada. Tetapi Migas membuat peraturan, data harus dibeli di lembaga 
di bawah Migas (Patra Nusa Data), bila dibeli di luar tidak sah dan mungkin 
akan terancam non-cost recovery. Nah, di PND tak mudah juga menemukan data itu 
karena mungkin masih dipegang Pertamina, KPS2 lama, dsb. dsb. Sulit. Pak 
Prasidha dari PND silakan mengklarifikasi.
 
3. Profil perusahaan si bidder diteliti Migas, tahun-tahun pertama kecolongan, 
memang broker yang menang, dan menjualnya ke perusahaan lain. Tahun2 terakhir 
broker semakin berkurang walaupun tak bisa dihilangkan sebab broker dengan 
mudah berganti baju dan bisa pinjam perusahaan lain yang mapan. Perusahaan2 
lain memang serius tetapi kesulitan finansial. Mereka terlalu berani langsung 
terjun menjadi KPS, harusnya bertahap mengerjakan lapangan2 tua, brown field, 
dulu baru eksplorasi dalam kontrak KPS. Yang mengherankan, blok yang sangat 
tinggi risikonya pun, yang KPS2 besar dan asing tidak berani, diambil juga, 
nah...sudah dua tahun mereka mandeg, studi pun tidak, apalagi seismik, apalagi 
bor..
 
Penandatanganan blok2 baru selalu menggembirakan, tetapi itu kalau diteruskan 
dengan pemenuhan komitmen yang serius. Dalam masa eksplorasi pertama 3-6 tahun 
mereka memang boleh memajumundurkan komitmen, nah saat mau masuk tahun ke-7 
akan banyak yang berguguran, diterminasi oleh kontraknya sendiri ! Nah, 
alangkah sayangnya lahan eksplorasi dipegang suatu perusahaan tetapi 6 tahun 
ditidurkan !
 
salam,
awang

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
On 10/17/05, Awang Satyana wrote:
> Tentu saja ini berkorelasi positif. Semakin banyak eksplorasi = semakin 
> banyak penemuan = semakin banyak kebutuhan tenaga geosaintis. Parameter yang 
> no. 1 dan 2 ada bukti statistiknya. Jadi jangan berharap banyak penemuan 
> kalau eksplorasi minim.
>

Ya saya setuju semakin banyak eksplorasi menjadi semakin banyak penemuan.
Namun kalau kita melihat jumlah kontrak KPS yg ditandatangani tidak
berkorelasi dengan produksi minyak di Indonesia.
Kalau diplot antara jumlah KPS ditandatangani dengan produksi minyak
di Indonesia maka tidak terlihat bahwa ada hubungan antara KPS yg
ditanda tangani dengan Produksi minyak di Indonesia.

> Hal lain yang penting, pengalaman tiga tahun menunjukkan bahwa pemenuhan 
> komitmen eksplorasi nyata (maksudnya survai seismik dan pengeboran) yang 
> dilakukan perusahaan2 baru ini sangat buruk (!), bonus-bonus mesti ditagih 
> berkali-kali, dan memundurkan komitmen dilakukan oleh semua perusahaan. 
> Alasan pemunduran komitmen sama : kesulitan data (bisa benar/bisa sekedar 
> alasan, yang jelas data adalah kambing hitam utama)
>

Kalau data ini dipakai sebagai alasan. Apa tindakan yg akan diambil
oleh Migas atau BPMigas mengenai data ini ?
Apakah ada pinalty utk perusahaan yg mangkir dari komitmen ini ?

> Saya senang perusahaan2 migas nasional serempak berani eksplorasi, tetapi kok 
> tidak diikuti pemenuhan komitmen. Nah, serius gak sih mengambil blok ?
>

Maksudnya serempak berani eksplorasi ini maksudnya spent uang utk
drilling, study dan atau seismic ?
Mnurutku sih mereka serius mengambil blok, tetapi aku belum yakin yg
baru-baru ini akan serius mengerjakannya sendiri, mengebor sendiri dan
memproduksikan sendiri. Saya khawatir akhirnya hanya ingin menjadi
broker. Yag jelas dengan menjadi broker sudah "make money". Walopun
saya sendiri kurang begitu suka dengan broker ... kalau istilah
kerennya CALO. Tapi saya tahu pasti dengan menjadi "broker KPS
block"-pun bisa mendatangkan uang. Ada ngga ya etika bisnis ttg
per-

RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik Eddy Subroto
Awang menulis (diedit):

> Saya senang perusahaan2 migas nasional serempak berani eksplorasi,
> tetapi kok tidak diikuti pemenuhan komitmen. Nah, serius gak sih
> mengambil blok ?
>
> salam,
> awang
> (salah satu tugasnya : menagih komitmen2..!)

Mas Awang,

Apakah ada konsekuaensi (baik administrasi maupun legal) jika janji atau
komitmen tersebut tidak dijalankan? Apakah mungkin bloknya diambil
pemerintah lagi sebelum waktunya, karena perusahaannya gagal memenuhi
komitmen tersebut, ataukan harus melalui peringatan pertama, kedua, dst.
sampai akhirnya waktu penguasaan blok itu habis? Apakah ini tugas utama
BPMIGAS atau MIGAS?

Syukur masih ada orang seperti Anda yang menempatkan salah satu tugasnya
menagih komitmen. Semoga komitmen eksplorasi ditepati, sehingga eksplorasi
semakin marak dan target negara untuk menaikkan kuota terpenuhi.

Wasalam,
EAS



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On 10/17/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Tentu saja ini berkorelasi positif. Semakin banyak eksplorasi = semakin 
> banyak penemuan = semakin banyak kebutuhan tenaga geosaintis. Parameter yang 
> no. 1 dan 2 ada bukti statistiknya. Jadi jangan berharap banyak penemuan 
> kalau eksplorasi minim.
>

Ya saya setuju semakin banyak eksplorasi menjadi semakin banyak penemuan.
Namun kalau kita melihat jumlah kontrak KPS yg ditandatangani tidak
berkorelasi dengan produksi minyak di Indonesia.
Kalau diplot antara jumlah KPS ditandatangani dengan produksi minyak
di Indonesia maka tidak terlihat bahwa ada hubungan antara KPS yg
ditanda tangani dengan Produksi minyak di Indonesia.

> Hal lain yang penting, pengalaman tiga tahun menunjukkan bahwa pemenuhan 
> komitmen eksplorasi nyata (maksudnya survai seismik dan pengeboran) yang 
> dilakukan perusahaan2 baru ini sangat buruk (!), bonus-bonus mesti ditagih 
> berkali-kali, dan memundurkan komitmen dilakukan oleh semua perusahaan. 
> Alasan pemunduran komitmen sama : kesulitan data (bisa benar/bisa sekedar 
> alasan, yang jelas data adalah kambing hitam utama)
>

Kalau data ini dipakai sebagai alasan. Apa tindakan yg akan diambil
oleh Migas atau BPMigas mengenai data ini ?
Apakah ada pinalty utk perusahaan yg mangkir dari komitmen ini ?

> Saya senang perusahaan2 migas nasional serempak berani eksplorasi, tetapi kok 
> tidak diikuti pemenuhan komitmen. Nah, serius gak sih mengambil blok ?
>

Maksudnya serempak berani eksplorasi ini maksudnya spent uang utk
drilling, study dan atau seismic ?
Mnurutku sih mereka serius mengambil blok, tetapi aku belum yakin yg
baru-baru ini akan serius mengerjakannya sendiri, mengebor sendiri dan
memproduksikan sendiri. Saya khawatir akhirnya hanya ingin menjadi
broker. Yag jelas dengan menjadi broker sudah "make money". Walopun
saya sendiri kurang begitu suka dengan broker ... kalau istilah
kerennya CALO. Tapi saya tahu pasti dengan menjadi "broker KPS
block"-pun bisa mendatangkan uang. Ada ngga ya etika bisnis ttg
per-brokeran ini ?

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-17 Terurut Topik Awang Satyana
Tentu saja ini berkorelasi positif. Semakin banyak eksplorasi = semakin banyak 
penemuan = semakin banyak kebutuhan tenaga geosaintis. Parameter yang no. 1 dan 
2 ada bukti statistiknya. Jadi jangan berharap banyak penemuan kalau eksplorasi 
minim.
 
Hal lain yang penting, pengalaman tiga tahun menunjukkan bahwa pemenuhan 
komitmen eksplorasi nyata (maksudnya survai seismik dan pengeboran) yang 
dilakukan perusahaan2 baru ini sangat buruk (!), bonus-bonus mesti ditagih 
berkali-kali, dan memundurkan komitmen dilakukan oleh semua perusahaan. Alasan 
pemunduran komitmen sama : kesulitan data (bisa benar/bisa sekedar alasan, yang 
jelas data adalah kambing hitam utama)
 
Saya senang perusahaan2 migas nasional serempak berani eksplorasi, tetapi kok 
tidak diikuti pemenuhan komitmen. Nah, serius gak sih mengambil blok ?
 
salam,
awang
(salah satu tugasnya : menagih komitmen2..!)

"Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bagaimana halnya dengan WKK No 3. Bengkulu, daratan dan lepas pantai
Bengkulu Endeavour Energy (Bengkulu) Pty Ltd, apakah posisinya di
fore-arc pantai barat Sumatra ? Apakah ini fore-arc basin di Bengkulu
yang menumpang pada Paleogene rift basin di bawahnya seperti yang pak
Koesoema utarakan minggu lalu ? Apabila ini adalah fore-arc basin yang
dimaksud, semoga aktivitas eksplorasinya berhasil sehingga menjadikan
fore-arc basin juga sebagai proven HC basin di Indonesia.
Makin banyak blok eksplorasi migas, makin banyak discovery dan makin
banyak kebutuhan akan geoscientist.ada korelasinya ngga yach ke-3
hal tsb ? 

Terima kasih.

Salam,
Edot 



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-16 Terurut Topik Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)
Bagaimana halnya dengan WKK No 3. Bengkulu, daratan dan lepas pantai
Bengkulu Endeavour Energy (Bengkulu) Pty Ltd, apakah posisinya di
fore-arc pantai barat Sumatra ? Apakah ini fore-arc basin di Bengkulu
yang menumpang pada Paleogene rift basin di bawahnya seperti yang pak
Koesoema utarakan minggu lalu ? Apabila ini adalah fore-arc basin yang
dimaksud, semoga aktivitas eksplorasinya berhasil sehingga menjadikan
fore-arc basin juga sebagai proven HC basin di Indonesia.
Makin banyak blok eksplorasi migas, makin banyak discovery dan makin
banyak kebutuhan akan geoscientist.ada korelasinya ngga yach ke-3
hal tsb ? 

Terima kasih.

Salam,
Edot 

-Original Message-
From: Sena Reksalegora [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, October 17, 2005 1:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

Mbang, Tetet,
Terima kasih infonya, dengan harga minyak dan gas yang tinggi, ternyata
memicu banyak perusahaan nasional untuk bermain dengan business berisiko
tinggi ini.
Good luck  !

Oh ya Mbang, gue masih di Sugar Land, masih dengan Unocal/Chevron. 
-Sena

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
> Citarum Block diselatannya  Pertamina Pasir Jadi dan dekat JAtiranggon

> Ellipse TAC.
> Yang punya temen2 Sena juga ( Bepi'77 and Oeke
> Soebarin'77 juga Ilham 10% ,
> joint ama  Ranhill ( perusahaan Malaysia )
> 
> Good Lucksemoga berhasil.
> 
> 
> 
> 
>  
> "Bambang
> 
>  
> Murti"   To:
>
>  
> <[EMAIL PROTECTED]   cc:
>             
>  
>             m>   Subject:   
>  RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3
> Tahun 2005
> 
> 
>  
> 10/17/2005  
> 
>  
> 10:53 AM
> 
>  
> Please respond  
> 
>  
> to iagi-net 
> 
>  
> 
> 
>  
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> Sena,
> Long time not seeing you. Dimana sekarang ?
> Itu, selatannya Cipamingkis-mu.
> Salam,
> 
> Bambang
> 
> -----Original Message-
> From: Sena Reksalegora [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, October 17, 2005 10:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang
> Ke-3 Tahun 2005
> 
> Blok Citarum itu disekitar mana ya? mungkin ada yang bisa kasih 
> informasi, terima kasih
> 
> -Sena
> 
> --- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Semoga total investasi sebesar US$ 202,06 juta ini bisa 
> > direalisasikan (pengeboran 42 sumur, survey seismic dll)
> >
> > RDP
> > 
> > Jumat, 07 Oktober 2005 - 14:21 WIB
> > Siaran Pers Nomor 23/HUMAS DESDM/2005 tanggal 7 Oktober 2005
> >
> >
> > 4. Citarum, daratan Jawa Barat PT. Bumi
> Parahyangan
> > Ranhill Energia Citarum
> >
> 
> 
> 
> __
> Yahoo! Music Unlimited
> Access over 1 million songs. Try it free.
> http://music.yahoo.com/unlimited/
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : R

RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-16 Terurut Topik Sena Reksalegora
Mbang, Tetet,
Terima kasih infonya, dengan harga minyak dan gas yang
tinggi, ternyata memicu banyak perusahaan nasional
untuk bermain dengan business berisiko tinggi ini.
Good luck  !

Oh ya Mbang, gue masih di Sugar Land, masih dengan
Unocal/Chevron. 
-Sena

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
> Citarum Block diselatannya  Pertamina Pasir Jadi dan
> dekat JAtiranggon
> Ellipse TAC.
> Yang punya temen2 Sena juga ( Bepi'77 and Oeke
> Soebarin'77 juga Ilham 10% ,
> joint ama  Ranhill ( perusahaan Malaysia )
> 
> Good Lucksemoga berhasil.
> 
> 
> 
> 
>  
> "Bambang
> 
>  
> Murti"   To:
>
>  
> <[EMAIL PROTECTED]   cc:
>                 
>  
>             m>   Subject:   
>  RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3
> Tahun 2005
> 
> 
>  
> 10/17/2005  
> 
>  
> 10:53 AM
> 
>  
> Please respond  
> 
>  
> to iagi-net 
> 
>  
> 
> 
>  
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> Sena,
> Long time not seeing you. Dimana sekarang ?
> Itu, selatannya Cipamingkis-mu.
> Salam,
> 
> Bambang
> 
> -----Original Message-
> From: Sena Reksalegora [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, October 17, 2005 10:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang
> Ke-3 Tahun 2005
> 
> Blok Citarum itu disekitar mana ya? mungkin ada yang
> bisa kasih informasi, terima kasih
> 
> -Sena
> 
> --- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Semoga total investasi sebesar US$ 202,06 juta ini
> > bisa direalisasikan
> > (pengeboran 42 sumur, survey seismic dll)
> >
> > RDP
> > 
> > Jumat, 07 Oktober 2005 - 14:21 WIB
> > Siaran Pers Nomor 23/HUMAS DESDM/2005 tanggal 7
> > Oktober 2005
> >
> >
> > 4. Citarum, daratan Jawa Barat PT. Bumi
> Parahyangan
> > Ranhill Energia Citarum
> >
> 
> 
> 
> __
> Yahoo! Music Unlimited
> Access over 1 million songs. Try it free.
> http://music.yahoo.com/unlimited/
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>
-
> 
>
--
> This e-mail, including any attached files, may
> contain confidential and
> privileged information for the sole use of the
> intended recipient.  Any
> review, use, distribution, or disclosure by others
> is strictly prohibited.
> If you are not the intended recipient (or authorized
> to receive information
> for the intended recipient), please contact the
> sender by reply e-mail and
> delete all copies of this message.
> 
>
--

RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-16 Terurut Topik liesye . tardjamah

Citarum Block diselatannya  Pertamina Pasir Jadi dan dekat JAtiranggon
Ellipse TAC.
Yang punya temen2 Sena juga ( Bepi'77 and Oeke Soebarin'77 juga Ilham 10% ,
joint ama  Ranhill ( perusahaan Malaysia )

Good Lucksemoga berhasil.



   
"Bambang
   
Murti"   To:   
   
<[EMAIL PROTECTED]   cc:
   
m>           Subject: RE: [iagi-net-l] 
Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

   
10/17/2005  
   
10:53 AM
   
Please respond  
   
to iagi-net 
   

   

   




Sena,
Long time not seeing you. Dimana sekarang ?
Itu, selatannya Cipamingkis-mu.
Salam,

Bambang

-Original Message-
From: Sena Reksalegora [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, October 17, 2005 10:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

Blok Citarum itu disekitar mana ya? mungkin ada yang
bisa kasih informasi, terima kasih

-Sena

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Semoga total investasi sebesar US$ 202,06 juta ini
> bisa direalisasikan
> (pengeboran 42 sumur, survey seismic dll)
>
> RDP
> 
> Jumat, 07 Oktober 2005 - 14:21 WIB
> Siaran Pers Nomor 23/HUMAS DESDM/2005 tanggal 7
> Oktober 2005
>
>
> 4. Citarum, daratan Jawa Barat PT. Bumi Parahyangan
> Ranhill Energia Citarum
>



__
Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

--
This e-mail, including any attached files, may contain confidential and
privileged information for the sole use of the intended recipient.  Any
review, use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited.
If you are not the intended recipient (or authorized to receive information
for the intended recipient), please contact the sender by reply e-mail and
delete all copies of this message.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-






--

RE: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-16 Terurut Topik Bambang Murti
Sena,
Long time not seeing you. Dimana sekarang ?
Itu, selatannya Cipamingkis-mu.
Salam,

Bambang

-Original Message-
From: Sena Reksalegora [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, October 17, 2005 10:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

Blok Citarum itu disekitar mana ya? mungkin ada yang
bisa kasih informasi, terima kasih

-Sena 

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Semoga total investasi sebesar US$ 202,06 juta ini
> bisa direalisasikan
> (pengeboran 42 sumur, survey seismic dll)
> 
> RDP
> 
> Jumat, 07 Oktober 2005 - 14:21 WIB
> Siaran Pers Nomor 23/HUMAS DESDM/2005 tanggal 7
> Oktober 2005
> 
>
> 4. Citarum, daratan Jawa Barat PT. Bumi Parahyangan
> Ranhill Energia Citarum
> 



__ 
Yahoo! Music Unlimited 
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

--
This e-mail, including any attached files, may contain confidential and 
privileged information for the sole use of the intended recipient.  Any review, 
use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited.  If you are 
not the intended recipient (or authorized to receive information for the 
intended recipient), please contact the sender by reply e-mail and delete all 
copies of this message.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penandatanganan KKS Yang Ke-3 Tahun 2005

2005-10-16 Terurut Topik Sena Reksalegora
Blok Citarum itu disekitar mana ya? mungkin ada yang
bisa kasih informasi, terima kasih

-Sena 

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Semoga total investasi sebesar US$ 202,06 juta ini
> bisa direalisasikan
> (pengeboran 42 sumur, survey seismic dll)
> 
> RDP
> 
> Jumat, 07 Oktober 2005 - 14:21 WIB
> Siaran Pers Nomor 23/HUMAS DESDM/2005 tanggal 7
> Oktober 2005
> 
>
> 4. Citarum, daratan Jawa Barat PT. Bumi Parahyangan
> Ranhill Energia Citarum
> 



__ 
Yahoo! Music Unlimited 
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-