[R@ntau-Net] Lubuak Bangku

2019-05-06 Terurut Topik Andiko
Mamak, Bundo jo Dunsanak

Salamaik menjalankan ibadah puaso. Oh yo, ado ndak mamak dan bundo serta 
dunsanak nan punyo foto Lubuak Bangku, tampek pemberhentian bus dulu kalau 
awak ka Pakanbaru dan Riau. Kalau ado mohon di share yo. Salain itu, ambo 
ingin mandanga pangalaman mamak atau bundo dulu ukatu singgah disinan, baa 
suasana di Lubuak Bangku saat itu dan apo nan paliang berkesan dalam 
pemberhentian itu.

Salam

Andiko Sutan Mancayo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk melihat diskusi ini di web, kunjungi 
https://groups.google.com/d/msgid/rantaunet/15af6489-54bc-4335-bf13-69d643190c8a%40googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Re: [R@ntau-Net] Group Besar : Buku Penelitian Mengenai Rantaunet

2018-12-20 Terurut Topik Andiko
Mamak

Iko Link Bukunyo 
: 
http://repositori.kemdikbud.go.id/3381/1/Penggunaan%20bahasa%20pada%20mailing%20list%20rantaunet.pdf

Salam

andiko

Pada Selasa, 18 Desember 2018 13.56.04 UTC+7, RantauNet menulis:
>
> Samo, dibukak cover no sen nan ado
>
>  
>
> Wassalam
>
> Tan Ameh.
>
>  
>
> *From:* rant...@googlegroups.com  [mailto:
> rant...@googlegroups.com ] *On Behalf Of *Madahar (madahar)
> *Sent:* Tuesday, December 18, 2018 9:17 AM
> *To:* rant...@googlegroups.com 
> *Subject:* RE: Re: [R@ntau-Net] Group Besar : Buku Penelitian Mengenai 
> Rantaunet
>
>  
>
> Awak dapek scan kulik buku sennyo Z. di ma dapek bukunyo du Z.
>
>  
>
> Salam
>
>  
>
>  
>
> *From:* rant...@googlegroups.com   > *On Behalf Of *Z Chaniago
> *Sent:* Tuesday, December 18, 2018 8:20 AM
> *To:* rantaunet >
> *Subject:* [**EXTERNAL**] Re: [R@ntau-Net] Group Besar : Buku Penelitian 
> Mengenai Rantaunet
>
>  
>
> Assalamu'alaikum Ww...
>
>  
>
> Ondehalhamdulillah.ambo baco dulu yo 
>
> Wassalam
>
>  
>
> Pada tanggal Min, 16 Des 2018 pukul 10.28 Andiko  > menulis:
>
> Sanak Palanta
>
>  
>
> Setelah bertahun-tahun tidak aktif, izinkan ambo memberanikan diri posting 
> mengenai Kebesaran Milis Rantaunet. Pada suatu masa, milis Rantaunet iko 
> diikuti oleh banyak sekali anak Minang dimuko bumi. Meraka datang dari 
> latar belakang yang beragam, baik Umur, Kampuang, Sejarah, Provesi dan 
> Tampek Tingga. Banyak urang mendapat keuntungan dari silaturrahmi di milis 
> RN ko. Keuntungan itu berupa dapek kawan, dunsanak, informasi bahkan milis 
> iko juga jadi jembatan untuak batamu diberbagai daerah. Akibatnyo Milis iko 
> kemudian menjadi objek penelitian. Ambo batamu salah Salah satu buku 
> terlampir adolah hasil penelitian mengenai Milis Rantaunet.
>
>  
>
> Ambo taragak jo Mamak, Bundo, Kawan, Angku dan pernah aktif di Milis ko. 
> Taragak jo carito-carito sejarah perjalanan anak Minangkabau nan lintas 
> zaman
>
>  
>
> Salam
>
>  
>
> Andiko St. Mancayo
>
> L-43 Tahun
>
> Di Tapian Ombak Nan Badabua Selat Singapura
>
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google 
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
> kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>
>
> -- 
>
> Z Chaniago - Palai Rinuak 
>
> Alam Minangkabau semakin memukau oleh kemilau Danau Maninjau  .
>
> Sayangi Danau Maninjau - 
>
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google 
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
> kirim email ke r

Re: [R@ntau-Net] Stockholm

2017-10-08 Terurut Topik Andiko Gmail

Thank Mamak

Ambo alah baliak ka Tapian Ombak nan Badabua Selat Malaka baliak

Salam

andiko


On 08/10/2017 20:09, 'Eri Baheram' via RantauNet wrote:
Visit Stockholm - Stockholm Trip Planning | Visit A City 
<http://www.visitacity.com/en/stockholm?utm_source=bing_medium=cpc_campaign=Stockholm%20Attractions%20G1_term=stockholm%20attractions_content=Attractions>









Visit Stockholm - Stockholm Trip Planning | Visit A City

Plan your Visit to Stockholm with free Stockholm itineraries, guides, 
things to do and maps. Create your persona...


<http://www.visitacity.com/en/stockholm?utm_source=bing_medium=cpc_campaign=Stockholm%20Attractions%20G1_term=stockholm%20attractions_content=Attractions>



Eri Baheram
alias PITOPANG 19601227
Artistvägen 6
S-12135 Johanneshov
Stockholm-Sweden
hp. +46-73-744 99 90


On Wednesday, October 4, 2017, 7:44:53 AM GMT+7, Abraham Ilyas 
<abrahamil...@gmail.com> wrote:



Iko wha ambo 0821 8183 6488 Abraham Ilyas, cobolah bakaba dari nagari 
viking ya ?


<https://www.avast.com/sig-email?utm_medium=email_source=link_campaign=sig-email_content=webmail> 
	Virus-free. www.avast.com 
<https://www.avast.com/sig-email?utm_medium=email_source=link_campaign=sig-email_content=webmail> 



--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~

* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) 
serta mengirimkan biodata!

* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
mengganti subjeknya.

===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan 
di: http://groups.google.com/group/RantauNet/

---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com 
<mailto:rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>.

Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~

* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) 
serta mengirimkan biodata!

* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
mengganti subjeknya.

===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan 
di: http://groups.google.com/group/RantauNet/

---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan topik dalam grup 
"RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi 
https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/w8uiyVepBm4/unsubscribe.
Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email 
ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com 
<mailto:rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>.

Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.

===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.

* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup.

Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Stockholm

2017-10-03 Terurut Topik Andiko
assalamualaikum 

Kalau ado mamak, bundo atau dunsanak yang taragak ba bahaso Minang kampuang 
di Stockholm Swedia, bisalah kito basilaturrahmi, 3 hari kedepan ambo ado 
di pinggiran kota iko. Kalau ado silahkan email japri, bia ambo kirimkan 
nomor wa

Salam

Andiko Sutan Mancayo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Re: "SI BIGAU" ORANG PENDEK GUNUANG SINGGALANG

2017-06-22 Terurut Topik Andiko
Di Kurintji ado juo mak ngah

Pada Rabu, 14 Juni 2017 08.42.12 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis:
>
> Antah iyo antah of indak:
>
>
> http://salingkanagari.blogspot.com/2014/02/si-bigau-orang-pendek-gunuang-singgalang.html?m=1
>
> -- MakNgah
>
>
> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Re: Daun Kawa

2017-05-01 Terurut Topik Andiko
Yo sero mak ngah, banyak di kampuang ambo mah

Salam

andiko sutan mancayo

Pada Senin, 20 Februari 2017 19.23.09 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis:
>
>
>
>
> Daun kawa dari Tabekpatah 
> September 2014 masih di dalam kulkas. Diabuih minum kawa angek sasudah 
> tahajjud samantaro hari dingin hujan di lua; ondeeeh sajuaknyo...  
>
> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Lah lumpuah pangana anggota RN?

2017-05-01 Terurut Topik Andiko
Mamanda Idris, ambo suko jo tanduak rusonyo

Salam

andiko

Pada Senin, 24 April 2017 17.18.17 UTC+7, Idris Ismail menulis:
>
> Iko carito anak dagang@rantau dari samanajuang  tanah melayu. tapek urang 
> kampuang malatak an songkok.
>
> 2017-04-23 22:35 GMT+08:00 R. Y. Perry Burhan <pbu...@gmail.com 
> >:
>
>> Banyak nan panek dek mamikiekan pilkada dki jakarta kapatang ko mak ngah..
>> mungkin sadang tarangah baru gak nyo..
>>
>> salam rantau,
>>
>> imam sati/58
>> rantau boyo nan sadang di rantau minyak
>>
>> 2017-04-23 17:53 GMT+07:00 Sjamsir Sjarif <sjamsi...@gmail.com 
>> >:
>> > Baa langang Lapau?
>> > Lah habih lumpuah pangana anggota Lapau ko? Indak ado pangana ka carito 
>> kampuang halaman lai?
>> >
>> > -- Nyit Sungut
>> >
>> > --
>> > .
>> > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> > ===
>> > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> > * DILARANG:
>> >   1. Email besar dari 200KB;
>> >   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> >   3. Email One Liner.
>> > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) 
>> serta mengirimkan biodata!
>> > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> > ===
>> > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan 
>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> > ---
>> > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari 
>> Google Grup.
>> > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
>> kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com .
>> > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>>
>>
>> --
>> R. Y. Perry Burhan, Prof., Dr., M.Sc.
>>
>> Ketua Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM) "Akamigas"
>> Jl. Gajah Mada no. 38, Cepu 58315
>> Tel. +62 296 421 897 Faks. +62 296 425 939
>>
>> Laboratorium Geokimia Molekuler
>> FMIPA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
>> Kampus ITS Keputih
>> Surabaya 60111
>> Tel. +62 31 594 33 53 Faks. + 62 31 592 83 14
>>
>> Tel. portatif +62 811 313 1810; +62 811 30 15 2 59
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari 
>> Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
>> kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
>
>
> -- 
> Idris Talu
> Selesa layari blog saya dengan firefox.
> http://idristalu.blogspot.com/
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB me

[R@ntau-Net] Re: DEPATI PARBO: PERANG KERINCI 1901-03

2017-05-01 Terurut Topik Andiko
Mak Ngah

Sungguah lamak makan di Korintji ko jo Bareh Payo

Salam

andiko sutan mancayo

Pada Selasa, 11 April 2017 05.49.36 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis:
>
>
> Depati Parbo: Pewaris Perang Paderi dari Kerinci 
> Jumat,07 April 2017 - 21:04:47 WIB
> [image: Depati Parbo: Pewaris Perang Paderi dari Kerinci] Kasib Gelar 
> Depati Parbo (Soraklintera.com) 
>
>  
>
> *Oleh: Uun Lionar (**Awardee Beasiswa LPDP Prodi Pendidikan Sejarah 
> Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung)*
>
>  
>
> Jika dalam sejarah Sumatra Barat kita pernah mendengar nama Tuanku Imam 
> Bonjol yang sangat melegenda atas perjuangannya melawan Belanda, maka dalam 
> sejarah Kerinci kita mengenal nama Depati Parbo sebagai tokoh sentral 
> menentang kekuasaan Belanda tersebut.
>
>  
>
> Bukan sesuatu yang berlebihan jika Depati Parbo juga pantas disejajarkan 
> dengan pahlawan perang lainnya di Nusantara, walau pada akhirnya harus 
> mengalami kekelahan dan pengasingan ke Ternate setidaknya ia telah 
> menunjukkan sikap antikolonial dan peletak pondasi awal nasionalisme rakyat 
> Kerinci ketika itu. Bagi orang Kerinci barangkali sudah tidak asing lagi 
> mendengar nama Depati Parbo. Ia adalah pahlawan perang Kerinci di tahun 
> 1901.
>
>  
>
> Nama Depati Parbo adalah sebuah gelar yang diberikan untuk seseorang yang 
> bernama Kasib. Depati adalah gelar adat tertinggi dalam sebuah dusun 
> (nagari di Minangkabau) bagi seorang pemimpin di Kerinci. Kasib dilahirkan 
> di kaki Gunung Raya, tepatnya di Dusun Lolo, Kerinci, sekitar tahun 1839.
>
>  
>
> Sejak kecil ia dikenal oleh rakyat Dusun Lolo sebagai pribadi yang 
> bijaksana dan taat beribadah, selain itu juga patuh dalam belajar 
> pengetahuan tentang adat, bahkan menurut cerita rakyat Dusun Lolo bahwa 
> Kasib sejak usia remaja sudah memiliki berbagai kesaktian (ilmu kebatinan) 
> dalam mengobati berbagai penyakit. Memasuki usia remaja,
>
>  
>
> Kasib dinobatkan sebagai pemangku adat oleh rakyat Dusun Lolo dan kemudian 
> diberi gelar Depati Parbo, gelar yang diwariskan secara turun temurun 
> menurut garis keturunan ibu (matrilineal). Menyandang sebagai pemimpin adat 
> mengharuskan Depati Parbo berperan sebagai pelindung *kalbu *(keluarga 
> besar), dan *dusun *(nagari), serta rakyat Dusun Lolo pada umumnya dari 
> segala macam ancaman, tidak terkecuali ancaman dari pihak luar bahkan asing 
> sekalipun.
>
>  
>
>
>- 1 
>   
> <http://harianhaluan.com/news/detail/64475/depati-parbo-pewaris-perang-paderi-dari-kerinci#>
>   - 2 
>   
> <http://harianhaluan.com/news/detail/64475/depati-parbo-pewaris-perang-paderi-dari-kerinci/1>
>   - 3 
>   
> <http://harianhaluan.com/news/detail/64475/depati-parbo-pewaris-perang-paderi-dari-kerinci/2>
>   - Halaman Selanjutnya 
>   
> <http://harianhaluan.com/news/detail/64475/depati-parbo-pewaris-perang-paderi-dari-kerinci/1>
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Re: Tragedi Kentut Wanita Cantik

2016-07-21 Terurut Topik Andiko
Ha..ha...tamalu baliau Mak Ngah

salam

sutan mancayo

Pada Kamis, 21 Juli 2016 22.42.17 UTC+8, Sjamsir Sjarif menulis:
>
>
>
>
>
> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Minang dan Jokowi vs Jokowi, Irwan dan Orang Minang

2016-02-27 Terurut Topik Andiko
 

*Minang dan Jokowi*

in Feature, Opini 4 hari ago

 

Oleh: Irwan Prayitno

 

http://hariansinggalang.co.id/minang-dan-jokowi/

 

Tiba-tiba saja etnis Minang menjadi perbincangan skala nasional, ketika 
sebuah lembaga survei (Burhanudin Muchtadi) menyampaikan siaran pers 
kepuasan orang Indonesia terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau biasa 
dipanggil Jokowi.

 

Dalam siaran pers tersebut dinyatakan, tingkat kepuasan warga dari etnis 
Minang terhadap kinerja Jokowi adalah yang terendah dibanding warga dari 
etnis lain yang ada di Indonesia. Hal ini menjadi perbincangan hangat para 
netizen. Persepsi positif dan negatif bermunculan dan menjadi bahasan 
diskusi yang menarik.

 

Warga dari etnis Minang yang puas terhadap kepemimpinan Jokowi 36,1 persen 
dan yang kurang puas 63,9 persen. Survei ini dilaku­kan 18-29 Januari 2016 
oleh Indikator Politik Indonesia. Angka ini langsung mengingatkan kita 
kepada hasil pemilu presiden 2014 di Sumbar di mana pasangan Jokowi-JK 
memperoleh suara 23,1  persen dan pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 76,9 
persen yang merupakan prosentase tertinggi di Indonesia.

 

Angka yang tak jauh beda antara kepuasan terhadap kinerja Jokowi dengan 
hasil perolehan suara Pilpres 2014 ini mungkin memiliki korelasi atau 
relevansi yang layak didiskusikan oleh para pakar dan akademisi. Baik dari 
segi sosial, politik, budaya, maupun dari pelaku survei sendiri.

 

Jika melihat rekam jejak kepemimpinan Jokowi, maka baru ketika menjadi 
Presiden RI orang Minang merasakan kepemimpinan Jokowi. Sementara ketika 
menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta bisa dibilang, orang Minang 
(khususnya warga Sumbar) belum merasakan kepemimpinan Jokowi.

 

Oleh karena itu, ketidakpuasan orang Minang ini perlu penjabaran lebih 
detil. Apakah ketidakpuasan ini berarti Jokowi melakukan diskriminasi 
terhadap orang Minang? Mengapa etnis lain tingkat kepuasannya tinggi? 
Mengapa hanya etnis Minang yang tingkat kekurangpuasannya tinggi?

 

Jika hasil survei menyebut, orang Indonesia puas dengan kinerja Jokowi, 
maka seharusnya ini merata di seluruh wilayah, dan tidak ada ketimpangan 
yang besar untuk satu wilayah. Demikian juga ketika berbicara masalah 
kepemimpinan, tidak ada diskriminasi yang dilakukan Jokowi selaku presiden 
kepada masyarakat Sumbar.

 

Salah satu hal yang bisa menjawab pertanyaan tadi adalah budaya yang ada 
pada orang Minang ketika melihat pemimpin yang biasa disingkat 3T. T 
pertama adalah takah, yaitu performance, postur tubuh yang bagus, rupawan, 
gagah, penampilan yang menarik dan nampak berwibawa.

 

Orang Minang akan melihat apakah seseorang memiliki ketakahan yang memadai 
yang diperlihatkan dari sikap, perilaku, tampilan, cara  bicaranya di depan 
publik atau cara menyampaikan pikiran melalui lisan dan tulisan, serta 
bagaimana gaya memimpinnya. Bagaimana bahasa tubuhnya dalam berkomunikasi 
di depan publik.

T kedua adalah tageh yaitu tegas, berani, kuat, kokoh,  ber­pendirian dan 
muda. Orang Minang akan melihat apakah seorang pemimpin itu mampu menjadi 
tumpuan harapan rakyatnya. T ketiga adalah ‘tokoh’.  Orang Minang akan 
menilai apakah seorang pemimpin layak untuk menjadi tokoh bagi mereka, 
mampu memberikan keteladanan, layak didahulukan selangkah dan ditinggikan 
seranting. Ketokohannya juga diakui dalam skala yang lebih luas lagi. 
Keilmuannya juga sudah terbukti dan diakui, baik ilmu agama, adat, dan 
akademik.

 

Sementara Jokowi sendiri tampil di publik dengan gaya “apa adan­ya” dan 
“dari sononya” dengan wajah yang ndeso serta cara bicara “rakyat 
kebanyakan” yang ternyata digemari oleh masyarakat Indo­nesia sehingga 
dalam pemilihan presiden 2014 lalu meraih suara terbanyak.

 

Namun jika melihat 3T tadi, penampilan Jokowi rupanya kurang  matchingdengan 
budaya yang ada pada orang Minang. Sehingga mayoritas rakyat Sumbar 
cenderung memilih Prabowo. Figur Prabowo dianggap lebih sesuai dengan 
selera orang Minang. Begitu juga pada pilpres 2 kali sebelumnya, SBY menang 
telak di Sumbar. Kecendrungan ini pun terjadi pada pilkada dan pemilu.

 

Sedangkan jika melihat dari segi penerimaan, orang Minang sudah menerima 
Jokowi sebagai Presiden RI. Ini dibuktikan dengan kondi­si di Sumbar yang 
aman dan tertib. Tidak ada demo menentang pemerintah misalnya. Bahkan dari 
sisi pemerintahan, seluruh pemerintahan kota dan kabupaten serta provinsi 
ikut mensukseskan program pemerintah pusat.

 

Selaku Gubernur Sumbar yang merupakan perpanjangan tangan pemer­intah pusat 
di daerah, saya juga bisa memastikan loyalitas ma­syarakat maupun 
pemerintah daerah di Sumbar kepada pemerintah pusat tetap terjaga hingga 
kini. Ini bisa dibuktikan dengan tidak adanya organisasi atau kelompok 
separatis pengacau keamanan.  

 

Bahkan Sumbar adalah salah satu daerah teraman di Indonesia. Animo 
masyarakat yang antusias terhadap pembangunan yang bertu­juan kesejahteraan 
rakyat adalah realita yang ada di satu sisi.

Maka bisa disimpulkan, masyarakat Minang memiliki sikap 

Re: [R@ntau-Net] Kaba baambauan: Leon Agusta

2016-01-29 Terurut Topik Andiko
Mak Ngah

Iko Puisi baliau ukatu berkunjung ka tampek mak Ngah

*Soneta Perpisahan*

Di luar villa berkilauan cahaya perbukitan
Topan turun menjelang pagi di Monterey
Pantai dan laut berkisah lewat gelombang
Ungkapan bimbang terus menggapai

Kita digenggam maut yang mengintai
Gapai luput, desah tumpah di pasir
Mimpi pecah dalam kebisuan
Kita rebah bagai bangkai laba-laba

Rembang pucat membiaskan kelipan
Pada laut bulan berhenti berkaca
Dalam angan pisah menderu berkejaran

Sebelum lidah jadi belati, Eliza
Berikanlah senyummu pada gurun-gurun kehilangan
Yang menelan bintang-bintang dengan sepinya

*Santa Cruz, 1978*

Pada Kamis, 24 Desember 2015 09.15.36 UTC+8, Makmur Effendi menulis:
>
> Innalillahi wa inna ilaihi raji'un
> Allahumghfirlahu warhamhu
> Luka dpt disembuhkan, tapi kehilangan satu tokoh tak bisa dikembalikan dan 
> takkan tergantikan
> Pada 10 Des 2015 22.16, "Sjamsir Sjarif"  > menulis:
>
>>
>> Semoga kepergian Leon Agusta selamat sampai ke tujuannya di Alam Baqa dan 
>> keluarga yang ditinggalkannya sabar dan tawakkal.
>> Salam,
>> -- MakNgah
>> Sjamsir Sjarif
>>
>> Fwd dari Bundo Nismah:
>>
>> 12/10/15, 3:41:23 AM: Nismah Rumzy: MINANGKABAU BERDUKA
>>
>> اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ
>>
>> Telah berpulang dengan tenang dalam rahmat Allah, seniman penyair, 
>> budayawan asal Minangkabau : 
>> om LEON AGUSTA, usia 77 th, tadi sore sekitar pukul 16.25 wib di RS M 
>> Djamil Padang.
>>
>> Almarhum disemayamkan di rumah duka di Taluak Kabuang - Padang
>>
>> Mari kita ikhlaskan dan membuka pintu maaf seluas2nya atas segala 
>> kekhilafan almarhum baik yang disengaja maupun tidak.
>>
>> بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
>>
>> اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ 
>> نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ 
>> وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ 
>> الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ 
>> وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ 
>> وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ 
>> النَّا
>>
>> "Allahummagh firlahu warhamhu wa 'afihaa wa'fu'anhu wa akrim 
>> nuzulahu wa wassi'madkhalahu  waghsilhu bil maa'i watsalji walbaradi 
>> wa naqqihaa  minal khathaayaa  kamaa yunaqqats tsaubul abyadlu 
>> minaddanasi wa abdilhaa daaran khairan min daarihaa wa ahlan khairan min 
>> ahlihaa  wa zaujan khairan min zaujihaa wa qihaa fitnatal qabri wa 
>> adzaabannaar.
>>
>> Ya Allah, ampunilah dia (LEON AGUSTA), kasihanilah dia, sejahterakan ia, 
>> ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, luaskanlah 
>> tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. 
>> Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari 
>> segala kotoran, gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya 
>> yang dahulu, gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada 
>> ahli keluarganya yang dahulu dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab 
>> api neraka.” (HR. Muslim)
>>
>> أٰمِيْـنَ يَا رَبَّ العَالَمِيــن
>>
>>
>> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>>
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> --- 
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google 
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
>> kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap 

[R@ntau-Net] Re: Operasi Kraai

2015-12-23 Terurut Topik Andiko
Ambo bali buku tentang jendral sudirman, buku itu menarik menulisakan 
peristiwa di bawah ko

Salam

andiko

Pada Sabtu, 19 Desember 2015 11.13.55 UTC+7, rangxjeruk menulis:
>
> Assalamu'alaikum wr.wb.
>
>
>
> http://news.okezone.com/read/2015/12/19/18/1270838/operatie-kraai-gagak-van-oranje-menyambar-jantung-republik
>
> *AKARTA – *Hari ini, 19 Desember 67 tahun silam (1949), Republik 
> Indonesia terpaksa mendirikan pemerintahan darurat di Sumatera Barat. 
> Gara-garanya, Belanda dengan menggelar Agresi Militernya yang kedua, 
> merebut ibu kota republik yang saat itu bertempat di Yogyakarta.
>
> Aksi polisionil, begitu sebutan “Negeri van Oranje” saat menggelar operasi 
> besar merebut Yogya. Tapi pihak Indonesia mengenalnya dengan sebutan Agresi 
> Militer Belanda II. Saat ini, momen Pemerintahan Darurat Republik Indonesia 
> (PDRI) didirikan pada tanggal yang sama, diperingati sebagai Hari Bela 
> Negara.
>
> Sejak Belanda tahu bahwa bekas koloninya yang lepas pada Perang Dunia II 
> itu memerdekakan diri pada 17 Agustus 1945, dengan segala cara Belanda 
> berusaha mengikis wilayah dan kekuatan militer republik.
>
> Dari berbagai perjanjian dari Linggarjati hingga Renville, wilayah 
> republik pun kian mengecil, hingga Belanda merasa tinggal merebut jantung 
> republik di ibu kota, Yogya, maka republik pun bakal runtuh. Dilihat dari 
> sudut pandang militer, agresi yang diberi kode “*Operatie Kraai*” atau 
> Operasi Gagak ini sangat sukses.
>
> Gempuran serangan udara ke Landasan Udara (Lanud) Maguwo (kini Bandara 
> Adisoetjipto) yang disusul pendaratan pasukan elite Korps Speciale Troepen 
> (KST), mengejutkan TNI yang berangsur mundur meninggalkan Yogya.
>
> Hanya dalam waktu singkat tak sampai sehari, Yogya berhasil dikuasai. Pada 
> tengah hari, dua pemimpin RI, Soekarno dan Mohammad Hatta ditahan dan 
> kemudian “dibuang” ke Sumatera (Bangka dan Brastagi). Hanya pimpinan TNI, 
> Jenderal Soedirman yang gagal ditangkap Belanda.
>
> Akan tetapi, pasukan Belanda diingatkan agar tidak menjadikan Keraton 
> Ngayogyakarta Hadiningrat, sebagai bidikan gempuran. Alasannya, salah satu 
> keluarga Kerajaan Belanda, Putri (kelak Ratu) Juliana, masih ingin 
> menghargai Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai bekas kawan satu 
> sekolahnya.
>
> “Keraton diperingatkan tidak boleh dirusak. Tidak boleh dikuasai karena 
> untuk menghargai Sultan (HB IX) Yogya,” cetus penggiat sejarah, Wahyu Bowo 
> Laksono kepada *Okezone*.
>
> Operatie Kraai terbilang sukses besar. Pimpinan operasi, Letjen Simon 
> Hendrik Spoor yang juga Panglima KNIL (Koninklijke Nederlands Indisch 
> Leger) atau Tentara Kerajaan Hindia-Belanda, tersenyum lebar saat 
> meletakkan bendera-bendera kecil merah putih biru di petanya, sebagai 
> penanda daerah-daerah yang ditaklukkan.
>
> “Operatie Kraai berhasil secara militer. Yogya berhasil kita kuasai dalam 
> waktu sehari. Benar-benar Burung Gagak yang gagah karena berhasil menyambar 
> dalam sekali pukul. Soekarno, Hatta sudah kita tangkap,” seru Spoor, 
> sebagiamana dikutip buku ‘693 KM: Jejak Gerilya Sudirman”.
>
> Tapi sayangnya, *Operatie Kraai* secara politis malah seolah jadi 
> bumerang buat Belanda sendiri. Maksud Spoor melancarkan serangan jelang 
> Hari Natal demi tak mendapat perhatian dunia ternyata tak kesampaian. Kabar 
> tentang serangan ke ibu kota republik bahkan sudah terdengar di Paris, 
> sebelum operasi mereka rampung.
>
> “Pada Agresi Militer II itu, harapannya Belanda adalah ketika Yogya 
> dikuasai, pimpinan republik ditawan, maka republik akan tamat ceritanya. 
> Ternyata dugaan Spoor salah. Pak Dirman tidak tertangkap. Republik juga 
> mendirikan PDRI di Sumbar. Kemudian posisi Belanda jadi terpojok di dunia 
> internasional,” sambung Wahyu.
>
> osisi Indonesia justru kian menguat dan Belanda, terus kian terpojok 
> ketika para kombatan republik menggelar ofensif balasan, Serangan Oemoem 1 
> Maret pada 1949 yang menunjukkan pada dunia, bahwa TNI sebagai perangkat 
> militer republik belum habis.
>
> Meski hanya merebut Yogya lagi selama enam jam, tapi itu sudah cukup untuk 
> dunia memaksa Belanda kembali duduk ke meja perundingan. Perjanjian 
> Roem-Roijen kemudian tercapai dan 29 Juni 1949, Yogya kembali ke pangkuan 
> ibu pertiwi.
>
>
> Salam
>
>
> Reza
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi pe

[R@ntau-Net] Re: Esai di Batam Pos (20 Desember 2015)

2015-12-23 Terurut Topik Andiko
Menarik sekali ajo

Pada Rabu, 23 Desember 2015 05.02.13 UTC+7, Lies Suryadi menulis:
>
> Salam Dinda Nofend,
> Iko esai nan pernah tabik di Batam Pos minggu. Ambo lupo2 ingek apokoh 
> esai ko alah dimuaek ka dalam blog? Kok alah, jan dimuek lai, Dinda. Kok 
> alun, mohon dimuek.
>
> Salam arek,
> Suryadi
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Re: Tuti Trisedya

2015-12-07 Terurut Topik Andiko
Mak Ngah

Suatu hari ambo sampai ka Jambatan Merah itu...kok agak kurang pesonanyo 
kini

Salam

Andiko Sutan Mancayo

Pada Rabu, 25 November 2015 21.33.12 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis:
>
> Kok bosan maota di Lapau mungkin rancak lo diengah saketek maherak kalua 
> malirik Padusi Ayu kesenangan MakNgah, Tuti Trisedya manyanyikan Lagu 
> Keroncong Jembatan Merah.
>
> -- MakNgah
> :)
>
>
> https://www.youtube.com/watch?v=_thHD52Uu7k=ANyPxKrEhKVj8cXuPyGsixI2FPmCgIXXnQK5K29O2SkFUr7HqJliim0kWmXhPLWGFqa5eagztxUI
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Re: Tari dan Lyrik Lagu Ba-DIN-DIN

2015-12-07 Terurut Topik Andiko
sambuang jo indang Piaman mak ngah

salam

andiko

Pada Minggu, 29 November 2015 14.08.56 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis:
>
> 11/28/15, 11:04:39 PM: Sjamsir Sjarif: 
>
> https://m.youtube.com/watch?v=4qk0DD2zqig
>
>
> Dindin Badindin
> Kosentra Group
>
> Last update on May 16th 2015
>
> Balari lari bukannyo kijang
> Pandan tajamua di muaro
> Kami manari jo tari indang
> Paubek hati urang basamo
>
> Ampun jo maaf oi kami puhunkan
> Pado dunsanak alek nan tibo
> Sambuiklah salam oi kami ucapkan
> Kami ba indang nan mudo-mudo
>
> Bamulo indang ka ditarikan
> Salam bajawek (ondeh) ganti baganti
> Lagu lah indang kami nyanyikan
> Supayo sanang (ondeh) basuko hati
>
> Dindin badindin oi dindin badindin
> Dindin badindin oi dindin badindin
>
> Di Pariaman oi baralek gadang
> Di bulan Tabuik sabana rami
> Kami tarikan oi tarinyo indang
> Salah jo jangga maafkan kami
>
> Kabekkan jawi di tangah padang
> Baoklah pulang (ondeh) di hari sanjo
> Kami manari jo tari indang
> Paubek hati (ondeh) urang basamo
>
> Dindin badindin oi dindin badindin
> Dindin badindin oi dindin badindin
>
> Baralah tinggi oi si buruang tabang
> Panek malayok ka hinggok juo
> Banyak ragamnyo oi budayo datang
> Budayo kito kambangkan juo
>
> Dari lah Solok nak ka Salayo
> Urang lah Guguak (ondeh) pai ka pakan
> Ambiak nan elok jadi pusako
> Sado nan buruak (ondeh) kito pelokkan
>
> Dindin badindin oi dindin badindin
> Dindin badindin oi dindin badindin
> Dindin badindin oi dindin badindin
> Dindin badindin oi dindin badindin
>
>
> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Calon Gubernur Sumatera Barat Ingin Ubah Nagari jadi Desa

2015-12-02 Terurut Topik Andiko
Calon Gubernur Sumatera Barat Ingin Ubah Nagari jadi Desa
Wacana pengubahan itu untuk meraup kucuran dana desa dari pemerintah.
http://politik.news.viva.co.id/news/read/705906-calon-gubernur-sumatera-barat-ingin-ubah-nagari-jadi-desa
Selasa, 1 Desember 2015 | 11:48 WIB
Oleh : *Harry Siswoyo*Ilustrasi/Rumah adat 'Gadang' di Sumatera Barat
* (inparadiseisland.blogspot.com)*
*VIVA.co.id* - Dua pasangan calon gubernur Sumatera Barat sepakat untuk 
mengganti konsep pemerintahan terkecil mereka, dari sistem Nagari menjadi 
Desa.

Menurut kedua pasangan, Muslim Kasim dan Fauzi Bahar, serta Irwan Prayitno 
dan Nasrul Abit, pengubahan sistem Nagari tersebut diyakini tidak akan 
menghilangkan nilai kedaerahan dan bisa mempermudah bantuan dana dari 
pemerintah.

Konsep kedua calon ini diumbar dalam dalam debat publik yang dilangsungkan 
Senin malam, 30 November 2015. Dalam bingkai tema pemerintahan, birokrasi 
dan demokrasi itu, keduanya menyatakan setuju untuk mengubah pola asli 
pemerintahan masyarakat Minangkabau tersebut.

"Men-desa-kan Nagari perlu untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan. 
Jangan sampai ada ketimpangan kesejahteraan. Untuk itu, perlu sekali 
meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan," kata calon gubernur nomor urut 
satu, Muslim Kasim.

Pasangan nomor urut dua, Irwan Prayitno dan Nasrul Abit, pun berpendapat 
serupa. Bahkan keduanya memproyeksikan tidak menutup kemungkinan jika 
sebuah ke-nagari-an akan bisa menjadi kabupaten.

“Memecah ke-nagari-an ini tujuannya adalah memberikan kemudahan untuk 
publik. Jika hal itu dilakukan akan berdampak kemajuan untuk Sumatera 
Barat,” kata calon wakil Gubernur Nasrul Abit.

Sistem pemerintahan Nagari di Sumatera Barat sudah ada sejak ratusan tahun 
lalu. Namun dilebur negara dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 5 
tahun 1979 tentang pemerintahan desa. Dengan itu, seluruh istilah nagari 
dihilangkan dan diubah menjadi desa.

Belakangan, konsep itu menuai tentangan dari masyarakat Minangkabau. Sejak 
diterbitkannya Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan 
Daerah, Nagari pun akhirnya dihidupkan kembali.

Nagari sejak lama menjadi sistem pranata adat suku Minangkabau yang 
dianggap paling sempurna dengan masyarakat di Sumatera Barat. Ia memiliki 
struktur politik dan ketentuan tersendiri.

*Novi Yenti/Sumatera Barat*

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Bernd Swiss

2015-09-29 Terurut Topik Andiko
Mamak, bundo jo dunsanak

Kebetulan ambo lagi maminteh di Bern Swiss, kalau ado sanak disiko, buliah 
pulo kito bersitaurrahmi

Salam

andiko sutan mancayo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: [R@ntau-Net] Makam Syeh Burhanuddin : Kampar Kiri

2015-06-25 Terurut Topik Andiko Gmail
Alah kalua Mak ngah, kawan-kawan ambo nan rutin karajo disinan. Kini
sadang mancubo-cubo mambuek rencana ekspedisi manikam jajak Thomas Diaz
kasinan, mungkin ado nan tertarik untuk mendokumentasikan jalur sutra
sumatera tengah ko. Kalau ado data-data dan curito terkait jalur ko, akan
sangat bagus bagi kami untuak mendukung rencana ko

Lagi nyari peluang

Salam

andiko

On 6/25/15, 5:38 PM, Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com wrote:

Dima kini? Masih di Kuntu? Atau sadang marancah rimbo manuju Pangkalan
Sarai?

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan topik di grup
RantauNet Google Groups.
Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi
https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/hGDSzjE_Mxo/unsubscribe.
Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke
rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Diane K. Lewis

2015-06-17 Terurut Topik Andiko
Mamak, Bundo Jo sanak Palanta peminat sejarah

Ambo batamu buku menarik tentang urang Amerika di Minangkabau yaitu :



Tahun 1957, Diane K. Lewis- Mahasiswi Antropologi Cornell University dengan 
beasiswa dari Ford Foundation melakukan penelitian mengenai Peran Perempuan 
di Pedesaaan. Namun Maret 1958 harus di evakuasi ke Medan karena PRRI 
meletus...


Ruponyo kini baliau alah jadi Profesor Antropologi di University of 
California-Santa Cruz, apokah samo urangnyo. Ambo ingek kalau Mak Ngah 
pernah pulo di Universitas ko...


Baa kiro-kiro suasana ukatu awal tu yo...


Sakalian mohon maaf lahir batin dalam menghadapi puaso kali ko


Salam



andiko sutan mancayo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Diane K. Lewis

2015-06-17 Terurut Topik Andiko Gmail
Mugarik di Kuntu Mak NgahŠsabak-sabak ka sanjo di tapi Sungai Subayang.
Judul bukunyo Americans in Sumatra Oleh James W. Gould². Jauah-jauh
kenangan timbua, tabayang pabirik sinjato nan bamerek Kuntu tu.

Salam

andiko

On 6/17/15, 8:41 PM, Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com wrote:

Apo title buku tu, baru taik atau buku lamo?
-- Makngah

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan topik di grup
RantauNet Google Groups.
Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi
https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/1OpQ9CmQSvo/unsubscribe.
Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke
rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Diane K. Lewis

2015-06-17 Terurut Topik Andiko Gmail

Sabtu tanggal 30 Djanuari 1960 kira-kira djam 08.00 pagi Pos Kuntu
³direbut oleh pihak gerembolan PRRI


https://driwancybermuseum.wordpress.com/2013/10/14/koleksi-sejarah-indonesi
a-1960bersambung/


On 6/17/15, 6:44 PM, Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com wrote:

Bana. 
Makngah baru sintak lalok, Kamih. Tadanga Suaro Azan dari iPhone. Ka
bauluak, ka Sumbayang Subuah. Mungkin di Kuntu ka Sumbayang Mugarik yo?

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan topik di grup
RantauNet Google Groups.
Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi
https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/1OpQ9CmQSvo/unsubscribe.
Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke
rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Makam Syeh Burhanuddin : Kampar Kiri

2015-06-15 Terurut Topik Andiko Gmail
Mak Ngah

Menurut tokoh Kuntu, kalimat nan mak ngah kutip yakni kuntu turaaba²,
memang menjadi satu dasar sejarah Kuntu itu mak.

Btw, kalau lai talakik ambo barencana napak tilas manambuih hutan kuntu
sampai sumpu itu mak, menarik bantuaknyo. Mungkin ado tokoh-tokoh lamo nan
bisa kawan curito

Salam

Andiko

From:  Sjamsir Sjarif RN Sanfransisco sjamsirsja...@gmail.com
Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
Date:  Monday, June 15, 2015 at 7:32 PM
To:  rantaunet@googlegroups.com
Subject:  Re: [R@ntau-Net] Makam Syeh Burhanuddin : Kampar Kiri

Angku Andiko nan sadangdi Kuntu,

Memang dalamwaktu bagolak 1958-61 tu MakNgah indak sampai  ka tampek-tapek
nan angku sabuik tu. Tapi waktu itut alah siap-siap kok ado tugeh baliak ka
Utara, mungkin sampai karano dari Unggan ado jalan ka Pangkalan Sarai.
Mungkin kawan MakNgah nan sampai ka sinan katu inyo mamutuskan ka pai ka
Utara. Baitu juo barangkali Buya Masoed Abidin nan sampai pulo ka daerah tu
katu baliau manapak dari Unggan - Pangkalan Sarai and beyond.. sampai ka
Pinarik di Tapanuli.

Nah di saat terakahir MakNgah mangalami Long March adolah bergabung dengan
rombongan dari Seatan - (Garabak Data dsb) dan dari Sumpu kami manuju Ampalu
Halaban, manyubarang Sinama malinteh hampia puncak Gunung Sago tarruih ka
Lereng Utara Gunung Marapi malinteh Lurah Jabua dari menetap di Lakuak
Pisang (Jauah di Ateh Canduang, December 1960 - Juli 1961).

Nah, dari Unggan ka Ampalu Halaban, kami malalui Puncak Bukik Gabuih. Di
sinanlah tacongang-congang MakNgah mancaliak hamparan dataran rendah Riau
nan subur hijau. TabayangPangkalan Sarai, Kuntu dan lain-lain.


Sabanta ko sasudah Subuah MakNgah mambaco Surek AnNaba (QS 78-40). tabaco di
ayat 40,

Sahih International
Indeed, We  have  warned  you  of  a  near  punishment  on  the  Day  when
a  man  will observe  what  his  hands  have  put  forth  and  the
disbeliever  will  say,  Oh,  I  wish  that I  were  dust!

Indonesian
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang
dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua
tangannya; dan orang kafir berkata: Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu
adalah tanah.

Paratikan pado ungkapan terakhir:
: 
Yaa lai tanii kuntu turaaba.
 
Di sinan takana Posting Angku Andiko tantang Kuntu ...

Walaupun mungkin indakado hubuangnnyo namun ungkapan tu tangiang-ngiang di
banak MakNgah.

Salam,
-- MakNgah
Sjamsir Sjarif

On Sunday, June 14, 2015 at 9:41:28 PM UTC-7, Andiko wrote:
 Mak Ngah yang baik, semoga sehat selalu
 
 Kalau mambaco email Mak Ngah, ambo duga Mak Ngah indak pernah maminteh
 dari Sumpu dulu ka Rimbang Baliang, lalu ma ilia Sungai Subayang zaman
 Bagolak dulu. Ambo dapek carito di daerah ko ado pabirik sinjato nan
 mereknyo Kuntu. Ado curito pertemuan besar peri-peri pernah dibuek
 didaerah ko. 
 
 Satantang kuburan syeh Burhanuddin ko, nan menarik adolah batu nisannyo
 dari kayu sungkai, tapi dek alah lamo, alah memfosil barang tu, bara lah
 kiro-kiro lamonyo tu. Kalau mak ngah ingin fotonyo, lai diambo
 
 Salam 
 
 andiko 
 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan topik dalam grup RantauNet di
Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi
https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/hGDSzjE_Mxo/unsubscribe.
Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke
rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru

[R@ntau-Net] Makam Syeh Burhanuddin : Kampar Kiri

2015-06-14 Terurut Topik Andiko
Mamak, Bundo jo sanak Palanta

Dua hari lalu ambo sempat ke Kampar Kiri, disinan ado nagari namonyo Kuntu. 
Di nagari itu ado makam Syeh Burhanuddin yang juga dipercayai ado makamnyo 
di Ulakan Pariaman. Baa pulo caritonyo ko ?. Salain itu, nagari Kuntu ko 
ternyata bapunggungan jo Unggan Sumpur Kudus di Sumbar, ambo membayangkan 
mungkin iko jalur palintasan maso PRRI. Ado jalan setapak nan maminteh 
hutan Rimabang Baliang nan tambuih ka Sumbar. Salain itu, ado juo jalan nan 
dibuek maso PLTA dibuek, tambuih dari Kampar Kiri ko ka Tanjaung Pauah. 
Namun sayang katonyo jalan ko beberapa alah putuih karena indak dilanjutkan 
pembangunannyo.

Mungkin ado diantaro mamak, bundo jo sanak palanta nan nio babagi curito 
saketek

Salam

andiko

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Makam Syeh Burhanuddin : Kampar Kiri

2015-06-14 Terurut Topik Andiko Gmail
Mak Ngah yang baik, semoga sehat selalu

Kalau mambaco email Mak Ngah, ambo duga Mak Ngah indak pernah maminteh
dari Sumpu dulu ka Rimbang Baliang, lalu ma ilia Sungai Subayang zaman
Bagolak dulu. Ambo dapek carito di daerah ko ado pabirik sinjato nan
mereknyo Kuntu. Ado curito pertemuan besar peri-peri pernah dibuek
didaerah ko. 

Satantang kuburan syeh Burhanuddin ko, nan menarik adolah batu nisannyo
dari kayu sungkai, tapi dek alah lamo, alah memfosil barang tu, bara lah
kiro-kiro lamonyo tu. Kalau mak ngah ingin fotonyo, lai diambo

Salam

andiko

On 6/15/15, 11:34 AM, Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com wrote:

Angku Andiko,
Kalau mandanga namo Syech Burhanuddinn sajo, urang awam akan mrnganggap
ado Satu atau Saurang sajo Syekh Burhanuddin tu.

Tapi satidak-tidaknyo ado Tigo Syech Burhanuddin nan tasabuik dalam
sejarah.

Syukur angku lah sampai ka Kuntu mancaliak salah satu kuburan Syech
Burhanuddin tu. Ambo ingin ka sinan tapi alun disampaikan Tuhan. Patang
ko bulan Oktober 2014 ambo sampai ka Kuburan Syech Burhanuddin nan di
Ulakan.

Mari kito simak kutipan dari bolg ko:
http://kuntukampunghalamanku.blogspot.com/?m=1

 Menurut Prof.DR.Mhd.Yunus dalam Sejarah Pendidikan Islam Indonesia
mengatakan bahwa nama Burhanuddin ada tiga orang yaitu:
Burhanuddin di Ulakan Pariaman (Sumatra Barat).
Burhanuddin di Aceh Darussalam (Aceh).
Burhanuddin di Kuntu Kampar Kiri (Riau).
 Berdasarkan penelitian dan pengamatan kami, maka
saya(Prof.DR.Mhd.Yunus) berkeyakinan bahwa Syekh Burhanuddin yang
sebenarnya datang dari Arab adalah yang wafat di Kuntu pada tahun 610
H/1189 M. sesuai dengan peninggalannya yang ada sampai saat ini:
Sebuah stempel dari tembaga yang dawatnya asap lampu togok bertuliskan
Arab Syekh Burhanuddin Waliyullah Qodi Makkatul Mukarramah.
Sebilah Pedang, tongkat, sebuah kitab Fathul Wahab dan sebuah Khutbah.
Sejak masuknya Syekh Burhanuddin di Kuntu mengembangkan islam Mazhaf
Syafi'i, Islam Syi'ah yang datang sebelumnya ke Kuntu kehilangan kekuatan
politik dan mundur pada tahun 1238 M.

Salam, 
-- MakNgah
Sjamsir Sjarif

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan topik di grup
RantauNet Google Groups.
Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi
https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/hGDSzjE_Mxo/unsubscribe.
Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke
rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar

2015-05-11 Terurut Topik Andiko Gmail
mamanda dima mamanda di Jakarta, buliahkah kito bersilaturahmi
bacutiro-curito

Salam

andiko

From:  Dunil Zaid zdu...@gmail.com
Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
Date:  Monday, May 11, 2015 at 6:50 PM
To:  rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com
Subject:  Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar

Suasana sebelum rapat itu sesuai penangkapan ambo ( anak klas 1 smp) seluruh
masyarakat
Marah kpd pemerintah pusat dan kompak mendukung bp Ahmad Husen.
Sepertinya indak ado nan manantang
atau manulak gagasan memisahkan diri dari pemerintahan Sukarno itu.
Setelah rapat Maret 58 itu masyarakat berbondong bondong mendaftar jadi
tentara terutama anak2 sma. Dan senjata buatan Amerika mulai mampak seperti
di pamerkan kpd masuarakat dan yg ambo ingek adolah sinapang masin kaliber
12,7 utk manembak kapa tabang,
Sasudah itu baru masuak fase pra parang. Kapa tabang dari pusat mulai
mandanguang danguang di ateh langik kota padang mambuek kami anak smp
katakutan dan manyuruak ka bawah meja di sekolah kalau mandanga kapatabang
tu mangeong ngeong,
Ambo tingga di tapi lawik, jaleh nampak dari rumah ambo kapa parang tentara
pusat tu sarupo babarih balabuah di tangah lawik dimuko rumah ambo. Sekitar
2 hari kamudian mortir pun berhamburan  menghantam kota Padang dan kantua
tantara dakek muaro padang tu hancur di hantam mortir.
Mortir itu reda rupanya karena prri sdh meninggalkam
kota Padang. Besoknya tentara pusat tampak sdh patroli di jalan2 di Padang
secara beregu dg senjata siap kokang, mereka berpakaian loreng dg baret
bertuliskan Banteng Raider
dan itu kesatuan dari Diponegoro Jawa Tengah,
Perang di Padang ketika itu tdk berlangsung lama.
Demikian nakan Andiko sekedar yg dapek ambo
Ingek tantang suasana pra dan paska rapek Maret 58 itu
Wass
Dunil Zaid , 72 kpg ujuang pandan parak karambia Pdg . Tingga di Jkt
Sent from my iPhone

On 11 May 2015, at 7:27 am, Andiko andi.ko...@gmail.com wrote:

 Mamanda Dunil
 
 Tarimo kasih keterangannyo, bisakah digambarkan saketek suasana waktu
 pertemuan dan suasana sesudahnyo
 
 Salam
 
 andiko
 
 Pada Minggu, 10 Mei 2015 08.08.00 UTC+7, Dunil Zaid  menulis:
 Nakan Andiko dan sanak sapalanta  n a h
 
 Merujuk ke gambar Maret 1958. Masih lakek di kapalo ambo tantang
 peristiwa  Bpk Let Kol Ahmad Husein berpidato dalam rapat raksasa
 itu. Ketika itu  masyarakat dikerahkan untuk menghadiri rapat
 raksasa di Kantor Gubernur Sumatera Tengah. Lokasi rapat itu dulu
 dikenal dengan Kantor Gubernur Sumatrera Tengah , lokasinya persis
 didepan Kantor Gubernur Sumbar yang sekarang. Sekolah saya SMP Negeri
 No.1 Padang termasuk sekolah yang pelajar nya dikerahkan untuk
 menghadiri rapat itu. Saya hadir (sebagai anak sekolah klas 1 SMP
 karena dikerahkan sekolah saya, namun  mengerti kalau Daerah kita
 di[erlakukan tidak adil oleh Pemerintah Pusat karenanya ingin
 memisahkan diri dan membentuk pemerintah sendiri. Yang paling saya
 ingat dalam peristiwa itu adalah, saat Bpk Let Kol Ahmad Husein dalam
 puncak pidatonya beliau mengatakan : . saya tidak mencari pangkat
  Dan beliaupun mencopot  pangkat Letnan Kolonel , berupa dua bintang
 dengan dasar hitam yang ada di pundaknya  dan dilemparkannya ke tengah
 tengah massa. Aplaus masyarakat gegap gempita menyaksikan peristiwa
 itu. Hanya peristiwa itu yang saya ingat. Saya tidak tertarik dengan
 pidato  dan karena itu tidak menyimak pidato pidato lainnya yang
 diucapkan baik oleh Bp Letkol Ahmad Husein maupun oleh tokoh tokoh
 lainnya saat itu. Anak klas 1 SMP kok disuruh menghadiri rapat penting
 dan bersejarah itu, namun saya bersyukur karena sedikit banyak tahu
 awal bermulanya PRRI itu.
 
 Wass 
 Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia,Pdg. Tingga di Jkt.
 
 2015-05-09 14:34 GMT+07:00 Maturidi Donsan matur...@gmail.com javascript:
 : 
  Tarimo kasih info Nofend jo mak Ngah
  kini alah jaleh  gahetna ko ruponyo kapendedkan/akronim ? dari:
  
  Het Genootschap voor het Nationaal Archief Vriendschap
  
  Wass, 
  
  Maturidi 
  
  
  
  
  -- 
  . 
  * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
  wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
  * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
  ===
  UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
  * DILARANG: 
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
  * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
  mengirimkan biodata!
  * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
  * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
  * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
  mengganti subjeknya.
  ===
  Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
  http://groups.google.com/group/RantauNet/
  --- 
  Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup

Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar

2015-05-11 Terurut Topik Andiko Gmail
Baik kalau di rumah bundo kalau mamak Zaid bersedia, alah lamo ambo indak
bacurito jo bundo

Salam

andiko

From:  nismahru...@gmail.com
Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
Date:  Tuesday, May 12, 2015 at 11:23 AM
To:  rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com
Subject:  Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar

Pak Zaid dan Andiko Bundo ingin ikuik baa kok dirumah Bundo?

Sent from my iPhone

On May 11, 2015, at 20:45, Andiko Gmail andi.ko...@gmail.com wrote:

  https://www.boxbe.com/overview This message is eligible for Automatic
 Cleanup! (andi.ko...@gmail.com) Add cleanup rule
 https://www.boxbe.com/popup?url=https%3A%2F%2Fwww.boxbe.com%2Fcleanup%3Ftoken
 %3Dzj7YRR%252BgcTweXSd7344YkImOXcW8Q%252FQ7f4lpy21ZdBVT%252BZQ5J0f0DQJ0XhIGZru
 sLtdqvoZdtBR9HsJ2UZBXOredChmCqmcNsN3LXM26Vs%252FHbQDqcL7Cp6lO1CsNy18H%252BuLQb
 tdT684%253D%26key%3D6KTLse0IOe596Zv2TLdZ32Z0LAQveXnSgWxO3Kpv3EI%253Dtc_serial
 =21294483962tc_rand=1106612728utm_source=stfutm_medium=emailutm_campaign=A
 NNO_CLEANUP_ADDutm_content=001  | More info
 http://blog.boxbe.com/general/boxbe-automatic-cleanup?tc_serial=21294483962t
 c_rand=1106612728utm_source=stfutm_medium=emailutm_campaign=ANNO_CLEANUP_AD
 Dutm_content=001
  
 mamanda dima mamanda di Jakarta, buliahkah kito bersilaturahmi bacutiro-curito
 
 Salam
 
 andiko
 
 From:  Dunil Zaid zdu...@gmail.com
 Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
 Date:  Monday, May 11, 2015 at 6:50 PM
 To:  rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com
 Subject:  Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar
 
 Suasana sebelum rapat itu sesuai penangkapan ambo ( anak klas 1 smp) seluruh
 masyarakat
 Marah kpd pemerintah pusat dan kompak mendukung bp Ahmad Husen.
 Sepertinya indak ado nan manantang
 atau manulak gagasan memisahkan diri dari pemerintahan Sukarno itu.
 Setelah rapat Maret 58 itu masyarakat berbondong bondong mendaftar jadi
 tentara terutama anak2 sma. Dan senjata buatan Amerika mulai mampak seperti di
 pamerkan kpd masuarakat dan yg ambo ingek adolah sinapang masin kaliber 12,7
 utk manembak kapa tabang,
 Sasudah itu baru masuak fase pra parang. Kapa tabang dari pusat mulai
 mandanguang danguang di ateh langik kota padang mambuek kami anak smp
 katakutan dan manyuruak ka bawah meja di sekolah kalau mandanga kapatabang tu
 mangeong ngeong,
 Ambo tingga di tapi lawik, jaleh nampak dari rumah ambo kapa parang tentara
 pusat tu sarupo babarih balabuah di tangah lawik dimuko rumah ambo. Sekitar 2
 hari kamudian mortir pun berhamburan  menghantam kota Padang dan kantua
 tantara dakek muaro padang tu hancur di hantam mortir.
 Mortir itu reda rupanya karena prri sdh meninggalkam
 kota Padang. Besoknya tentara pusat tampak sdh patroli di jalan2 di Padang
 secara beregu dg senjata siap kokang, mereka berpakaian loreng dg baret
 bertuliskan Banteng Raider
 dan itu kesatuan dari Diponegoro Jawa Tengah,
 Perang di Padang ketika itu tdk berlangsung lama.
 Demikian nakan Andiko sekedar yg dapek ambo
 Ingek tantang suasana pra dan paska rapek Maret 58 itu
 Wass
 Dunil Zaid , 72 kpg ujuang pandan parak karambia Pdg . Tingga di Jkt
 Sent from my iPhone
 
 On 11 May 2015, at 7:27 am, Andiko andi.ko...@gmail.com wrote:
 
 Mamanda Dunil
 
 Tarimo kasih keterangannyo, bisakah digambarkan saketek suasana waktu
 pertemuan dan suasana sesudahnyo
 
 Salam
 
 andiko
 
 Pada Minggu, 10 Mei 2015 08.08.00 UTC+7, Dunil Zaid  menulis:
 Nakan Andiko dan sanak sapalanta  n a h
 
 Merujuk ke gambar Maret 1958. Masih lakek di kapalo ambo tantang
 peristiwa  Bpk Let Kol Ahmad Husein berpidato dalam rapat raksasa
 itu. Ketika itu  masyarakat dikerahkan untuk menghadiri rapat
 raksasa di Kantor Gubernur Sumatera Tengah. Lokasi rapat itu dulu
 dikenal dengan Kantor Gubernur Sumatrera Tengah , lokasinya persis
 didepan Kantor Gubernur Sumbar yang sekarang. Sekolah saya SMP Negeri
 No.1 Padang termasuk sekolah yang pelajar nya dikerahkan untuk
 menghadiri rapat itu. Saya hadir (sebagai anak sekolah klas 1 SMP
 karena dikerahkan sekolah saya, namun  mengerti kalau Daerah kita
 di[erlakukan tidak adil oleh Pemerintah Pusat karenanya ingin
 memisahkan diri dan membentuk pemerintah sendiri. Yang paling saya
 ingat dalam peristiwa itu adalah, saat Bpk Let Kol Ahmad Husein dalam
 puncak pidatonya beliau mengatakan : . saya tidak mencari pangkat
  Dan beliaupun mencopot  pangkat Letnan Kolonel , berupa dua bintang
 dengan dasar hitam yang ada di pundaknya  dan dilemparkannya ke tengah
 tengah massa. Aplaus masyarakat gegap gempita menyaksikan peristiwa
 itu. Hanya peristiwa itu yang saya ingat. Saya tidak tertarik dengan
 pidato  dan karena itu tidak menyimak pidato pidato lainnya yang
 diucapkan baik oleh Bp Letkol Ahmad Husein maupun oleh tokoh tokoh
 lainnya saat itu. Anak klas 1 SMP kok disuruh menghadiri rapat penting
 dan bersejarah itu, namun saya bersyukur karena sedikit banyak tahu
 awal bermulanya PRRI itu.
 
 Wass 
 Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia,Pdg. Tingga di Jkt.
 
 2015-05-09 14:34 GMT+07:00

Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar

2015-05-10 Terurut Topik Andiko
Mamanda Dunil

Tarimo kasih keterangannyo, bisakah digambarkan saketek suasana waktu 
pertemuan dan suasana sesudahnyo

Salam

andiko

Pada Minggu, 10 Mei 2015 08.08.00 UTC+7, Dunil Zaid menulis:

 Nakan Andiko dan sanak sapalanta  n a h 

 Merujuk ke gambar Maret 1958. Masih lakek di kapalo ambo tantang 
 peristiwa  Bpk Let Kol Ahmad Husein berpidato dalam rapat raksasa 
 itu. Ketika itu  masyarakat dikerahkan untuk menghadiri rapat 
 raksasa di Kantor Gubernur Sumatera Tengah. Lokasi rapat itu dulu 
 dikenal dengan Kantor Gubernur Sumatrera Tengah , lokasinya persis 
 didepan Kantor Gubernur Sumbar yang sekarang. Sekolah saya SMP Negeri 
 No.1 Padang termasuk sekolah yang pelajar nya dikerahkan untuk 
 menghadiri rapat itu. Saya hadir (sebagai anak sekolah klas 1 SMP 
 karena dikerahkan sekolah saya, namun  mengerti kalau Daerah kita 
 di[erlakukan tidak adil oleh Pemerintah Pusat karenanya ingin 
 memisahkan diri dan membentuk pemerintah sendiri. Yang paling saya 
 ingat dalam peristiwa itu adalah, saat Bpk Let Kol Ahmad Husein dalam 
 puncak pidatonya beliau mengatakan : . saya tidak mencari pangkat 
  Dan beliaupun mencopot  pangkat Letnan Kolonel , berupa dua bintang 
 dengan dasar hitam yang ada di pundaknya  dan dilemparkannya ke tengah 
 tengah massa. Aplaus masyarakat gegap gempita menyaksikan peristiwa 
 itu. Hanya peristiwa itu yang saya ingat. Saya tidak tertarik dengan 
 pidato  dan karena itu tidak menyimak pidato pidato lainnya yang 
 diucapkan baik oleh Bp Letkol Ahmad Husein maupun oleh tokoh tokoh 
 lainnya saat itu. Anak klas 1 SMP kok disuruh menghadiri rapat penting 
 dan bersejarah itu, namun saya bersyukur karena sedikit banyak tahu 
 awal bermulanya PRRI itu. 

 Wass 
 Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia,Pdg. Tingga di Jkt. 

 2015-05-09 14:34 GMT+07:00 Maturidi Donsan matur...@gmail.com 
 javascript:: 
  Tarimo kasih info Nofend jo mak Ngah 
  kini alah jaleh  gahetna ko ruponyo kapendedkan/akronim ? dari: 
  
  Het Genootschap voor het Nationaal Archief Vriendschap 
  
  Wass, 
  
  Maturidi 
  
  
  
  
  -- 
  . 
  * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
 lain 
  wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
  * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. 
  === 
  UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: 
  * DILARANG: 
  1. Email besar dari 200KB; 
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner. 
  * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
  mengirimkan biodata! 
  * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting 
  * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply 
  * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  
  mengganti subjeknya. 
  === 
  Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan 
 di: 
  http://groups.google.com/group/RantauNet/ 
  --- 
  Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google 
 Grup. 
  Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
 kirim 
  email ke rantaunet+...@googlegroups.com javascript:. 
  Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar

2015-05-08 Terurut Topik Andiko
Ndak tahu ambo doh mamak

Salam

Andiko

Sent from my ASUS

 Original Message 
From:Maturidi Donsan maturid...@gmail.com
Sent:Fri, 08 May 2015 22:23:36 +0700
To:rantaunet@googlegroups.com
Subject:Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar

Rancak bana,  kodak jo carito lamo disajikan oleh  Andiko Sutan Mancayo (ASM), 
sekitar perang kemerdekana, dan, era PRRI.

Batanyo ciek ASM., gahetna ko bahaso apo ko, dari daerah mano asanyo, kalau 
dari Minang , io alah kacele ambo.

Di KBBI  2008 alun ado nampak lai, antah kok ado ditabitan baru.

Tarimo kasih infonyo ASM

Wass, 

Maturidi



 







Pada 8 Mei 2015 21.16, Andiko andi.ko...@gmail.com menulis:

Sidang Palanta


Kamanakan batamu link foto sumbar, tentu mamak jo bundo nan ado di zaman ko 
bisa mancaritokan saketek tentang peristiwa dibalik foto ko


1. 
http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/01/letnan-kolonel-ahmad-husein-pimpinan.html

2. 
http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/04/pimpinan-prri-di-padang-1958.html

3. 
http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/04/para-pendukung-prri-1958.html

4. 
http://1.bp.blogspot.com/-mABSB2Pi95U/UXCwqHfTy5I/ExQ/u_GNWcZtF-s/s1600/Masyumi+2.jpg

5. 
http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2014/08/republik-indonesia-serikat-10-negara.html


Salam


andiko sutan mancayo


Kamanakan di Rantaunet

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan topik dalam grup RantauNet di 
Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi 
https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/Piq_Dwh3Zmc/unsubscribe.
Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke 
rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar

2015-05-08 Terurut Topik Andiko
Sidang Palanta

Kamanakan batamu link foto sumbar, tentu mamak jo bundo nan ado di zaman ko 
bisa mancaritokan saketek tentang peristiwa dibalik foto ko

1. 
http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/01/letnan-kolonel-ahmad-husein-pimpinan.html
2. 
http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/04/pimpinan-prri-di-padang-1958.html
3. 
http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/04/para-pendukung-prri-1958.html
4. 
http://1.bp.blogspot.com/-mABSB2Pi95U/UXCwqHfTy5I/ExQ/u_GNWcZtF-s/s1600/Masyumi+2.jpg
5. 
http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2014/08/republik-indonesia-serikat-10-negara.html

Salam

andiko sutan mancayo

Kamanakan di Rantaunet

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Pengrajin Saruang Keris di Sumbar

2015-04-01 Terurut Topik Andiko
Sanak Palanta, mamak sarato bundo

Mohon info kalau ado nan tahu dima bisa dipasan tangkai jo saruang keris 
Minangkabau. Apokah ado pengrajinnyo di Sumbar ?. Ado nan ka marestorasi 
karih pusako keluarga nan alah kehilangan gagang jo saruangnyo. Kalau ado 
mintak nomor Hp pengrajinnyo kalau bisa.

Salam

andiko

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Secabik Kisah Sejarah Terlupa

2015-02-22 Terurut Topik Andiko
Tarimo kasih mak ngahambo senang sekali dicaritokan kisah ko

Salam

Andiko sutan mancayo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Minta Tolong (Informasi)

2015-02-20 Terurut Topik Andiko
Silahkan email japri ka ambo mak...andi.ko...@gmail.com, semoga ambo bisa jawek 
pertanyaannyo

Salam

Andiko

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Re: Rumah Makan Padang di Yangon Myanmar

2014-10-11 Terurut Topik Andiko
andri

ambo awal bulan mungko ado di yangondisinan kalu bisa maota kito, alah 
bertahun2 sajak tamaik sikola awak indak basuo.

salam

andiko

Pada Selasa, 07 Oktober 2014 11:44:56 UTC+7, andri andri menulis:

 Assalamualaikum,

 Dunsanak sadonyo yang berdomisili di sekitar Yangon atau Thaketa Myanmar 
 ambo minta informasi apokah ado rumah makan urang awak di daerah tersebut 
 atau ado perkumpulan urang awak di siko insyaallah bisa awak basobok muko. 
 Kebetulan ambo sadang baladang di MOGE Thaketa.

 Wassalam,
 Andri
 Rang Sangka   

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Pemda Tanah Datar Komit Implementasikan Hutan Adat Malalo Tigo Jurai

2014-10-11 Terurut Topik Andiko
NEWShttp 
://ekspresnews.com/pemda-tanah-datar-komit-implementasikan-hutan-adat-malalo-tigo-jurai/
⌂BACK TO HOMEPAGE http://ekspresnews.com/
 *Breaking News*

   - Persela Bidik Poin Penuh Di Padang 
   http://ekspresnews.com/persela-bidik-poin-penuh-di-padang/EkspresNEWS.com 
   -  Jelang laga ketiga lanjutan delapan besar ISL 2014, Semen Padang FC 
   sebagai tuan [...] 
   - Uzbekistan Hempaskan Indonesia 3-1 
   http://ekspresnews.com/uzbekistan-hempaskan-indonesia-3-1/EkpsresNEWS.com 
   - Timnas Indonesia U-19 mengawali laga Grup B Piala Asia 2014 dengan hasil 
   buruk. [...] 
   - Kuliah Gratis di AS dengan Beasiswa Fulbright 
   
http://ekspresnews.com/kuliah-gratis-di-dengan-beasiswa-fulbright/EkspresNEWS.com
 
   - Tidak hanya dicari oleh pelajar di Indonesia, tetapi sudah menjadi 
   incaran bagi pelajar [...] 
   - Semen Padang Amankan 3 Poin Di Laga Kandang 
   
http://ekspresnews.com/semen-padang-amankan-3-poin-di-laga-kandang/EkspresNEWS.com
 
   - Duel siteru abadi, Semen Padang kontra Persipura Jayapura di Gor H Agus 
   Salim [...] 
   - Rumput Bermasalah, GHAS Tancap Gas Berbenah 
   
http://ekspresnews.com/rumput-bermasalah-ghas-tancap-gas-berbenah/EkspresNEWS.com
 
   - Menjelang laga kedua Semen Padang FC, Rabu (8/10), di Gor H. Agus Salim 
   [...] 
   - Persela Bidik Poin Penuh Di Padang 
   http://ekspresnews.com/persela-bidik-poin-penuh-di-padang/EkspresNEWS.com 
   -  Jelang laga ketiga lanjutan delapan besar ISL 2014, Semen Padang FC 
   sebagai tuan [...]
   - Uzbekistan Hempaskan Indonesia 3-1 
   http://ekspresnews.com/uzbekistan-hempaskan-indonesia-3-1/EkpsresNEWS.com 
   - Timnas Indonesia U-19 mengawali laga Grup B Piala Asia 2014 dengan hasil 
   buruk. [...]
   - Kuliah Gratis di AS dengan Beasiswa Fulbright 
   
http://ekspresnews.com/kuliah-gratis-di-dengan-beasiswa-fulbright/EkspresNEWS.com
 
   - Tidak hanya dicari oleh pelajar di Indonesia, tetapi sudah menjadi 
   incaran bagi pelajar [...]
   - Semen Padang Amankan 3 Poin Di Laga Kandang 
   
http://ekspresnews.com/semen-padang-amankan-3-poin-di-laga-kandang/EkspresNEWS.com
 
   - Duel siteru abadi, Semen Padang kontra Persipura Jayapura di Gor H Agus 
   Salim [...]
   - Rumput Bermasalah, GHAS Tancap Gas Berbenah 
   
http://ekspresnews.com/rumput-bermasalah-ghas-tancap-gas-berbenah/EkspresNEWS.com
 
   - Menjelang laga kedua Semen Padang FC, Rabu (8/10), di Gor H. Agus Salim 
   [...]

Pemda Tanah Datar Komit Implementasikan Hutan Adat Malalo Tigo Jurai
[image: Pemda Tanah Datar Komit Implementasikan Hutan Adat Malalo Tigo 
Jurai]
October 04
21:052014
Print This ArticleShare it With Friends 
http://ekspresnews.com/pemda-tanah-datar-komit-implementasikan-hutan-adat-malalo-tigo-jurai/#share
by Vai http://ekspresnews.com/author/isan/ 0 Comments 
http://ekspresnews.com/pemda-tanah-datar-komit-implementasikan-hutan-adat-malalo-tigo-jurai/#comments

EkspresNews.com- Kamis, 2 September 2014, Perkumpulan HuMa Indonesia,  JKMA 
Aceh, Perkumpulan QBar, KKI Warsi, Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat 
(FKKM), RMI Bogor, Akar Foundation, LBBT Pontianak, Perkumpulan Wallacea, 
AMAN Sulsel, Perkumpulan Bantaya, Yayasan Merah Putih (YMP) Palu, PADI dan 
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (Balitbanghut) Kementerian 
Kehutanan, mengadakan Dialog Nasional Hutan Adat bertemakan “Penetapan 
Hutan Adat Demi Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat”

Dialog ini dihadiri 156 orang, yang terdiri beberapa kepala daerah seperti 
Gubernur Bengkulu, Wali Nanggroe Aceh, SKPD-SKPD, Dinas Kehutanan Propinsi, 
BPKH, UPT Kehutanan, tim peneliti, perwakilan masyarakat adat dari beberapa 
daerah, seperti Kabupaten Aceh Barat dan Pidie di Provinsi Nanggroe Aceh 
Darussalam, Kabupaten Merangin di Jambi, Kabupaten Lebong di Bengkulu, 
Kabupaten Tanah Datar dan Pasaman di Sumatera Barat, Kabupaten Lebak 
Banten, Kabupaten Sekadau di Kalimantan Barat, Kabupaten Paser di 
Kalimantan Timur, Kabupaten Bulukumba dan Luwu Utara di Sulawesi Selatan, 
Kabupaten Sigi dan Morowali di Sulawesi Tengah.

“Percepatan penetapan hutan adat ini menjadi bukti ditunaikannya hutang 
konstitusi oleh Negara, karena hak masyarakat adat adalah hak 
konstitusional yang telah lebih dari 47 tahun telah diingkari oleh Negara. 
Pengingakaran terhadap hak masyarakat adat merupakan kejahatan terberat 
dalam konteks bernegara. Percepatan penetapan hutan adat menjadi penting 
sebagai koreksi atas kesalahan tata kelola hutan yang telah melahirkan 
konflik, kerusakan lingkungan dan bencana ekologis yang terjadi selama ini” 
papar Chalid Muhammad, Ketua Badan Pengurus Perkumpulan HuMa Indonesia.

“Putusan MK 35 adalah satu dari beberapa putusan MK terkait dengan UU Nomor 
41 tahun 2014 tentang Kehutanan. Putusan ini telah membedakan hutan adat 
dan hutan negara. Seharusnya, jika ada modal untuk penetapan hutan adat, 
bisa segera dilaksanakan, tentu saja dengan melibatkan dialog  multipihak,” 
papar Prof. Dr. Ahmad Sodiki, SH., mantan Hakim Konstitusi.

Hadir sebagai salah 

[R@ntau-Net] Re: Kodok

2014-09-26 Terurut Topik Andiko
Di kampuang ambo kodok iko aratinyo acok atau sering mak ngah

salam

andiko

Pada Minggu, 21 September 2014 7:09:30 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis:

 Dalam Bahaso Indonesia, kodok aratinyo samo jo koncek Caro Awaknyo. Apo 
 arati kodok di daerah awak di lua daerah Payokumbuah Pekten?

 Di Pekten kodok tadonge, Kodok-kodok lah ka iko!, aratinyo acok-acok 
 lah kamari atau Indonesianyo sering-sering lah datang kesini.

 ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Perantau Bawa Cerita Kurang Enak dari Sumbar

2014-08-20 Terurut Topik Andiko
Mamanda Malin Bungsu

Kalau prilaku dijalanan ko memang ambo rasokan juo, saking jengkelnyo ambo 
foto oto nan main serobot ko. Ambo mengalami kanai serobot di jalan ka 
simpang Sawahlunto dari sijunjuang. Ambo ambia foto oto jo plat nomor 
tukang serobot ko.

Salam

andiko sutan mancayo

Pada Rabu, 20 Agustus 2014 20:54:19 UTC+7, Malin Bungsu menulis:

 Macet juga disebabkan prilaku pengemudi yg tidak saling menghargai. 'Makan 
 jalan urang' , tidak mau antri, itulah faktanya yg banyak dilihat. Tanggal 
 30 Agustus 2014, jalur Baso-Bukittingi, banyak mobil yg dipaksa polisi 
 berhenti di jalur sebelah kanan. Polisi juga melarang pengemudi yg taat 
 dalam jalur untuk tidak memberi kesempatan kepada mereka yg terpaksa 
 berhenti di jalur kanan. 'Ijan di agiah jalan Pak' kato Pak Polisi yg sibuk 
 mengurai macet saat itu. Dari plat nomor, terlihat bahwa yg banyak kena 
 sanksi itu adalah plat nomor luar, bukan BA. Demikian, sekilas fakta 
 tentang macet saat lebaran di Ranah Minang. 

 Wassalamu'alaikum wr.wb. 

 S. Malin Bungsu
 L (48)
 Pekanbaru. 


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Re: Masril Koto

2014-08-08 Terurut Topik Andiko
Bundo Isna yang baik

Perasaan ambo selalu tersentuh dengan urang-urang seperti Pak Masril Koto 
ko. Betapa hebatnyo urang-urang seperti baliau yang bisa menghasilkan 
sesuatu yang menakjubkan. Ambo pada banyak kesempatan juga bergaul jo 
komunitas-komunitas nan mengembangkan kredit union di pedalaman Kalbar. 
Mereka manabuang dari hasil gatah mereka. Pegawai CU di kampuang-kampuang 
itu datang dari anak-anak mereka sendiri yang kerapkali hanyo tamat sikolah 
SMP atau SMA. Mereka punyo pelayanan kredit pendidikan untuk 
keluarga-keluarga yang ingin anaknyo sikola tinggi. Satu nan ambo ambiak 
dari gerakan iko adolah sumangaik untuak jujur untuak kepentingan basamo, 
sahinggo tunggakan kredit juga randah. Sebelum urang jadi anggota CU, 
mereka di training dulu nilai-nilai ke-CU-an yang materinyo termasuk materi 
kebersamaan.

Di kampuang kito pernah ado Lumbuang Pitih Nagari zaman saisuak, mungkin 
ado mamak jo bundo nan bisa curito saketek baa kisahnyo Lumbuang Pitih 
Nagari iko sampai abih. Setelah itu nampaknyo lahia generasi BPR sebagai 
buah karya urang rantau. Mungkin alah berkembang kini ko BPR tersebut 
sampai kepelosok untuak membantu anak nagari.

Salam

andiko sutan mancayo

Pada Kamis, 07 Agustus 2014 22:01:57 UTC+7, Isna Huriati menulis:

 Dunsanak sapalanta NAH,- 

 Mungkin ambo katinggalan, tapi dek akalua lo tadi di 360, mako ambo 
 postingkan iko.  Bagi nan alah tau didelete sajo. 


 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/04/03/1055218/Pria.Tak.Lulus.SD.Ini.Membangun.900.Bank.di.Kampung
  

 salamaiak mambaco 

 Salam Isna 


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Re: Randang Baruntiah

2014-08-03 Terurut Topik Andiko
Mak Ngah, salamaik bahari Rayo...mohon maaf lahir batin.

Kapatang rayo...ambo kunjungi saketek area mak Ngah ukatu mudo, khususnyo 
Kinari Jo Singkarak. Iko saketek linknyo
1. https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204638251621073l=1f237fa7d4
2. https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204632516117689l=76224f63b0
3. https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204632417035212l=ae705bafca

Semoga lapeh taragak

Salam

Andiko Sutan Mancayo

Dari Tapian Ombak Nan Badobua, Selat Malaka

Pada Minggu, 03 Agustus 2014 22:45:33 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis:

 Banyak urang nan kenal Randang, master piece of Minankabau Curry, tapi 
 mungkin tak banyak orang yang kenal dengan Randang Baruntiah. Kalau Randang 
 Baluik khusus dari Daerah Batusangkar, Randang Baruntiah adalah Randang 
 Minang khusus dari Payakumbuh.

 Kebetulan saya diberi tahu Bundo Nismah tentang Randang Baruntiah; ada 
 teman kelas kami Ida Nur, yang mengusahakan makanan untuk catering. Randang 
 Baruntiah adalah kesenangan para pelanggannya. Makngah pesan dan sore ini 
 Minggu 3 Agustus datang menjemputnya dan mengunjungi Ida yang sudah 60 
 tahun tidak berjumpa sejak kami berpisah selesai SGA-Negeri Payakumbuh 1955.

 Sampai di rumah dicoba masakan khusus ini, aduuh enaknya ...

 Jika ingin mencoba menikmatinya saya rekomendasikan untuk pesan langsung 
 ke:

 Bunda Ida Nur
 Catering Bunda
 Jln Soekarno Hatta No. 14
 Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Tel 0752 92226

 Ini bukanlah maksunya iklan, tetapi rekomendasi kepada sesama anggota 
 Lapau nan Elok Salero.
 Salam,
 -- Maknga
 Sjamsir Sjarif

 ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] 7 Tokoh Urang Awak Masuk Bursa Kabinet Jokowi JK

2014-07-24 Terurut Topik Andiko
7 Tokoh ‘Urang Awak’ Masuk Bursa Kabinet Jokowi-JK
dalam Aktual, Politik 24 Juli 201423:05 WIB 0 1,477 dikunjungi

7 Tokoh Urang Awak Masuk Bursa Kabinet Jokowi JK

Link 
: http://ranahberita.com/20420/7-tokoh-urang-awak-masuk-bursa-kabinet-jokowi-jk

Jokowi bersama Jusuf Kalla (Foto: jkw4p.com)
RANAHBERITA- Setidaknya tujuh tokoh Minangkabau masuk bursa menteri yang 
akan mengisi kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla, bila pasangan presiden dan 
wakil presiden terpilih yang ditetapkan KPU ini akhirnya menjadi Presiden 
dan Wapres Republik Indonesia.
Tujuh ‘urang awak’ tersebut masuk di antara total 102 tokoh Indonesia yang 
ditawarkan dalam Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR) yang dimuat dalam 
akun resmi Jokowi-JK di Facebook dengan nama Jokowi Center untuk dipilih 
masyarakat.
Dalam akun itu disebutkan, pemilihan menteri memang hak prerogatif 
Presiden. Namun bukan berarti rakyat tidak bisa berpartisipasi. Jokowi 
Center dan Radio Jokowi memutuskan untuk ikut mengawal proses penjaringan 
nama-nama calon menteri yang dianggap layak oleh rakyat.
“Di dalam memilih daftar nama calon-calon menteri ini, kami melakukan 
diskusi intensif dengan berbagai kalangan: aktivis, intelektual, wartawan 
dan juga para politikus. Nama-nama ini kami hadirkan, dan Anda kami 
persilakan untuk memilihnya sebagai bagian dari laku politik,” tulis akun 
tersebut.
Ada 34 pos menteri yang masing-masing diisi oleh tiga tokoh yang 
ditawarkan. Bila tak setuju dengan tiga nama, masyarakat bisa mengisi satu 
nama alternatif lainnya.
Tujuh tokoh urang awak yang masuk bursa KAUR adalah Prof. Dr. Saldi Isra, 
Prof. Dr. Fasli Jalal, Prof. Dr. Azyumardi Azra, Jeffrie Geovanie, Drs. 
Andrinof Achir Chaniago, MSi, Indra Jaya Piliang, SS, MSi dan Emirsyah 
Satar. Mereka adalah tokoh yang lahir di Ranah Minang atau dikenal luas di 
kampung halaman berkiprah sebagai tokoh ‘urang awak’.
Saldi Isra yang merupakan pakar dan guru besar hukum tata negara  di 
Universitas Andalas, Padang masuk bursa untuk mengisi Menteri Hukum dan 
HAM. Fasli Jalal yang saat ini masih menjabat Kepala BKKBN dan sebelumnya 
sempat menjadi Wakil Mendikbud masuk bursa untuk Menteri Kesehatan.
Azyumardi Azra yang merupakan guru besar UIN Syarif Hidayatullah dan mantan 
rektor di kampus tersebut masuk bursa Menteri Agama. Jeffrie Geovanie yang 
merupakan anggota DPD terpilih dari Sumbar dan mantan anggota DPR dari 
Partai Golkar masuk bursa untuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Selanjutnya, Andrinof Chaniago, dosen FISIP Universitas Indonesia dan juga 
Direktur Cirus Surveyors Group masuk bursa Menteri Pembangunan Daerah 
Tertinggal. Di jabatan yang sama, juga masuk nama fungsionaris DPP Partai 
Golkar Indra J Piliang.
Terakhir, di bursa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), masuk nama 
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar.
Berikut 102 nama tokoh yang masuk bursa calon menteri dalam KAUR tersebut:

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan

2014-07-06 Terurut Topik Andiko Gmail
WahŠsanang ambo manarimo email uda JP, alah lamo uda ndak mancogok.
Satantang durian di Kaltim itu, ado nan dagiangnyo warna merah, urang sabui
Lay kalau ndak salahŠ.alah uda mancubonyo disinan ?

Salam

andiko

From:  JePe andi.j...@rantaunet.org
Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
Date:  Sun, 6 Jul 2014 10:05:10 +
To:  rantaunet@googlegroups.com
Subject:  Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan

Andiko

Selat Panjang...yo takana maso acok babelok disinan salamo labiah kurang
satahun (2010)..kok musim durian..lah pasti kami nan sadang batugeh
mamburunyo

Bagi ambo durian ko yo ndak banyak2 bana do..ciek atau 2 kok ka lai
talok..nan seronyo mancaliak kawan cepak cepong cantuang cantang man cak
durian ko..pupuahlah bara talok

Satantang bapukoan..kini di kutai barat yo sadang musim tangguang buah
durian pulo..indak banyak tapi ado.

Skali2 bibi di mess buek kolak pisang campua durian...bagulo anau..jaan
banyak2 bana..cukuik raso tipis durian sajo bagalimang jo kuahnyo..iko nan
sero bagi ambo

Itu se dulu panukuak2 carito..parintang hari manjalang babuko di WITA

Salam-Jepe
@Sendawar Kubar-Kaltim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From:  Andiko andi.ko...@gmail.com
Sender:  rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 5 Jul 2014 12:45:06 -0700 (PDT)
To: rantaunet@googlegroups.com
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan

Sanak Palanta

Untuak paningkah diskusi nan barek-barek, ambo kirimkan curito ringan. Duo
hari nan lapeh, ambo pai ka Selat Panjang. Selat panjang ko kota ketek nan
mode Little Hongkong dimungko pantai timur Sumatera. Kabupatennyo kini
masuak ka Kabupaten Meranti. Salapeh rapek ketek-ketek di salah satu hotel
disinan, kami malincau bakuliliang kota mancaliak kehidupan kota nan unik
ko. Nampak sanak urang Tionghoa sato pulo maramaikan suasana puaso jo
manggaleh pabukoan.

Kami taruih baputa di kota ketek ko jo becak masin, sebab alah lamo becak
dayuang ilang disiko. Ndak lamo dibulakang klenteng kuno, kami batamu jo
urang manggaleh buah. Ruponyo duo sarangkai Durian jo Manggih sadang musim.
Sabana murah meriah. Dek alah lamo bamusuhan jo durian ko, terakhir ambo
masuak rumah sakik dek keracunan durian di Pontianak, yo indak talok dek
ambo mamakannyo lansuang. Kanti-kanti alah bacirabuik mambalah durian ko,
mungkin ado 30 buah nan babukak kutiko itu.

Tipak diambo, babalilah durian ko sakarton. Takana urang dirumah jo para
tetangga. Siang barisuaknyo balayialah durian ko ka Batam. Tapi dek urang
kapa, indak buliah doh durian masuak, beko mabuak urang dibueknyo. Jadi
naiaklah karton durian ko ka geladak kapa, basusun jo anak kardus ayam dari
pakanbaru. Sampai di palabuhan, alah manunggu sibendi bugih, lansuang dari
kapa pindak ka bagasi bulakang. Ondehmak, yo bakapuasuang baunnyo.
Tapaso babukak se jendela lai.

Sampai dirumah, adiak-adiak nan sadang liburan, lansuang mambalah durian ko.
Tapi indak pulo manalok doh, setelah dibagi ka tetangga, nan durian ko tetap
basiso. Akhianyo, pikia ka pikia, urang gaek ambo lansuang manginca jo saka
sarato santan, diabuih jo api lambok. Sagalagak duo galagak, tibo ka nan ka
tigo api dibunuah. Nan harumnyo raso ka pacah dapua kenek kami deknyo. Indak
tahan roti tawa, lansuang maloncek ka ateh piriang, basiran jo kuah kolak
durian.

Ondehhh mak...yo alah batahun indak makan kolak durian, raso barubek salero
deknyo. Dek sebagian urang, kolak durian ko bakawan jo nasi sipuluik.

Baa curito pabukoan mamak, bapak, ibuk jo bundo disiko.bacuritolah
saketek

Salam


Andiko Sutan Mancayo
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi

Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan

2014-07-06 Terurut Topik Andiko Gmail
Ha..haŠ

Partamo ambo mabuak durian, kiro-kiro 15 tahun lalu da. Kami acara di Danau
Maninjau ukatu musim durian. Dek ambo nan paliang mudo mako ambo nan batugeh
mambalah durian ko. Ampia nan tiok dibalah, ambo cubo saincek, akhianyo lupo
alah bara ambo makan. Kami bali durian ukatu itu kiro-kiro 75 buah.
Akibaiknyo, bapusiang dunia ko ambo raso. Sapanjang malam barangin-angin
ditapi danau mailangkan mabuak ko. Akhianyo bisa juo talalok. Paginyo baru
ambo diagiah tahu kalau salasai makan durian, harus minum ayia putiah dengan
memakai nabu durian itu jadi wadah minuman.

Ampek tahun lalu di pontianak, kami makan di waruang seafood. Ambo makan
tomyam udang. Sasudah itu sorang kawan nyo pasan durian dan mamaso ambo
makan barang itu. Dek sagan dimakanlah duo incek. Sampai di hotel, baru
taraso akibaiknyo. Gas dilambuang lansuang naiak, raso sasak paruik ko.
Dimuntahan indak bisa, cindao apo lai. Akhianyo jam 1 malam dianta ka rumah
sakik, disuntik lamak 2 kaliŠhe..he..

Sajak itu yo bajado bana durian ko.

From:  JePe andi.j...@rantaunet.org
Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
Date:  Sun, 6 Jul 2014 11:36:08 +
To:  rantaunet@googlegroups.com
Subject:  Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan

Tantu alah andiko

Tapi ibaratnyo..Lai tu gak duren banget..rasanya datar aja..kecuali nan
disilangkan jo durian (durian lai) lumayan lamak..

Tapi banyak juo penggemar Lai ko..indak mamabuakan.makannyo..dan indak ka
pacah baunnyo di dapua ketek andiko di Batam tu..takah durian nan dibaok
dari selat panjang

Satu hal nan sakiro mambuek ambo bisa pangsan jo baun duren ko..adolah
hawo baun duren angok kawan pas stalah makan duren..apolai sindawo..iyo ndak
talok ambo do..tapi lucunyo jo angok surang pas ambo makan durian..ndak baa
a pulo do..hehehehe

Biasonyo kalo kumpua2 abis makan duren jo kawan/kolega..capek2 ambo lepoh
hiduang ambo jo minyak angin roll on nan sadang mode tu..baaroma
terapi..atau baidu idu minyk angin fresh tu

Selamat berrbuka di WIB

Salam-Jepe
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From:  Andiko Gmail andi.ko...@gmail.com
Sender:  rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 06 Jul 2014 18:13:35 +0800
To: rantaunet@googlegroups.com
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan

WahŠsanang ambo manarimo email uda JP, alah lamo uda ndak mancogok.
Satantang durian di Kaltim itu, ado nan dagiangnyo warna merah, urang sabui
Lay kalau ndak salahŠ.alah uda mancubonyo disinan ?

Salam

andiko

From:  JePe andi.j...@rantaunet.org
Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
Date:  Sun, 6 Jul 2014 10:05:10 +
To:  rantaunet@googlegroups.com
Subject:  Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan

Andiko

Selat Panjang...yo takana maso acok babelok disinan salamo labiah kurang
satahun (2010)..kok musim durian..lah pasti kami nan sadang batugeh
mamburunyo

Bagi ambo durian ko yo ndak banyak2 bana do..ciek atau 2 kok ka lai
talok..nan seronyo mancaliak kawan cepak cepong cantuang cantang man cak
durian ko..pupuahlah bara talok

Satantang bapukoan..kini di kutai barat yo sadang musim tangguang buah
durian pulo..indak banyak tapi ado.

Skali2 bibi di mess buek kolak pisang campua durian...bagulo anau..jaan
banyak2 bana..cukuik raso tipis durian sajo bagalimang jo kuahnyo..iko nan
sero bagi ambo

Itu se dulu panukuak2 carito..parintang hari manjalang babuko di WITA

Salam-Jepe
@Sendawar Kubar-Kaltim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From:  Andiko andi.ko...@gmail.com
Sender:  rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 5 Jul 2014 12:45:06 -0700 (PDT)
To: rantaunet@googlegroups.com
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan

Sanak Palanta

Untuak paningkah diskusi nan barek-barek, ambo kirimkan curito ringan. Duo
hari nan lapeh, ambo pai ka Selat Panjang. Selat panjang ko kota ketek nan
mode Little Hongkong dimungko pantai timur Sumatera. Kabupatennyo kini
masuak ka Kabupaten Meranti. Salapeh rapek ketek-ketek di salah satu hotel
disinan, kami malincau bakuliliang kota mancaliak kehidupan kota nan unik
ko. Nampak sanak urang Tionghoa sato pulo maramaikan suasana puaso jo
manggaleh pabukoan.

Kami taruih baputa di kota ketek ko jo becak masin, sebab alah lamo becak
dayuang ilang disiko. Ndak lamo dibulakang klenteng kuno, kami batamu jo
urang manggaleh buah. Ruponyo duo sarangkai Durian jo Manggih sadang musim.
Sabana murah meriah. Dek alah lamo bamusuhan jo durian ko, terakhir ambo
masuak rumah sakik dek keracunan durian di Pontianak, yo indak talok dek
ambo mamakannyo lansuang. Kanti-kanti alah bacirabuik mambalah durian ko,
mungkin ado 30 buah nan babukak kutiko itu.

Tipak diambo, babalilah durian ko sakarton. Takana urang dirumah jo para
tetangga. Siang barisuaknyo balayialah durian ko ka Batam. Tapi dek urang
kapa, indak buliah doh durian masuak, beko mabuak urang dibueknyo. Jadi
naiaklah karton durian ko ka geladak kapa, basusun jo anak kardus ayam dari
pakanbaru. Sampai di palabuhan, alah manunggu sibendi bugih, lansuang dari
kapa pindak ka bagasi

Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan

2014-07-06 Terurut Topik Andiko
Mak Ngah...syukurlah sihaik sajo...yo panjang puaso disinan yoSatantang 
Pulau Panjang ko, sayang alun tatampuah dek ambo, tapi pulau ko iyo musahua 
dek cangkehnyo.

Salam

andiko

Pada Senin, 07 Juli 2014 5:25:49 UTC+8, Sjamsir Sjarif menulis:

 Aha sasudah ota Joghiang jo Patai nan sadang maha dan langka, kini dapek 
 kaba baiak durian lah muloi bamusim.
 Ota pabukoan jo Kolak Durian diseling pulo jo cindua, iyo agak ramuak 
 pangana saketek manunggu waktu babuko anam jam lai di Rantau nan kini 
 Siangnyo panjang Malamnyo singkek...

 Tabayang lo baliak Durian Kambuik dari Pulau Panjang di Muko Taluak Aia 
 Bangih, katu tadampa dilamun Badai Barat Agustus dalam palayaran dari Aia 
 Bangih ka Natal 56 tahun nan lalu, jo pantunnyo

 Pulau Panjang tardorong panjang 
 Indak dapek barumah lai
 Kasiah sayan tadorong sayang 
 Indak dapek barubah lai.

 Salam,
 -- MakNgah
 Sjamsir Sjarif

 On Sunday, July 6, 2014 6:36:14 AM UTC-7, Andiko wrote:





-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan

2014-07-05 Terurut Topik Andiko
Sanak Palanta

Untuak paningkah diskusi nan barek-barek, ambo kirimkan curito ringan. Duo 
hari nan lapeh, ambo pai ka Selat Panjang. Selat panjang ko kota ketek nan 
mode Little Hongkong dimungko pantai timur Sumatera. Kabupatennyo kini 
masuak ka Kabupaten Meranti. Salapeh rapek ketek-ketek di salah satu hotel 
disinan, kami malincau bakuliliang kota mancaliak kehidupan kota nan unik 
ko. Nampak sanak urang Tionghoa sato pulo maramaikan suasana puaso jo 
manggaleh pabukoan.

Kami taruih baputa di kota ketek ko jo becak masin, sebab alah lamo becak 
dayuang ilang disiko. Ndak lamo dibulakang klenteng kuno, kami batamu jo 
urang manggaleh buah. Ruponyo duo sarangkai Durian jo Manggih sadang musim. 
Sabana murah meriah. Dek alah lamo bamusuhan jo durian ko, terakhir ambo 
masuak rumah sakik dek keracunan durian di Pontianak, yo indak talok dek 
ambo mamakannyo lansuang. Kanti-kanti alah bacirabuik mambalah durian ko, 
mungkin ado 30 buah nan babukak kutiko itu.

Tipak diambo, babalilah durian ko sakarton. Takana urang dirumah jo para 
tetangga. Siang barisuaknyo balayialah durian ko ka Batam. Tapi dek urang 
kapa, indak buliah doh durian masuak, beko mabuak urang dibueknyo. Jadi 
naiaklah karton durian ko ka geladak kapa, basusun jo anak kardus ayam dari 
pakanbaru. Sampai di palabuhan, alah manunggu sibendi bugih, lansuang dari 
kapa pindak ka bagasi bulakang. Ondehmak, yo bakapuasuang baunnyo. 
Tapaso babukak se jendela lai.

Sampai dirumah, adiak-adiak nan sadang liburan, lansuang mambalah durian 
ko. Tapi indak pulo manalok doh, setelah dibagi ka tetangga, nan durian ko 
tetap basiso. Akhianyo, pikia ka pikia, urang gaek ambo lansuang manginca 
jo saka sarato santan, diabuih jo api lambok. Sagalagak duo galagak, tibo 
ka nan ka tigo api dibunuah. Nan harumnyo raso ka pacah dapua kenek kami 
deknyo. Indak tahan roti tawa, lansuang maloncek ka ateh piriang, basiran 
jo kuah kolak durian.

Ondehhh mak...yo alah batahun indak makan kolak durian, raso barubek salero 
deknyo. Dek sebagian urang, kolak durian ko bakawan jo nasi sipuluik.

Baa curito pabukoan mamak, bapak, ibuk jo bundo disiko.bacuritolah 
saketek

Salam


Andiko Sutan Mancayo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] DAMPAK PRRI - Melingkar Solok

2014-06-30 Terurut Topik Andiko
Perjalanan Mak Ngah yang sangat menarik, mungkin kalau diadokan napak 
tilas, pasti seru

Salam puaso, mohon maaf lahir batin

Salam

andiko

Pada Selasa, 16 Februari 2010 17:46:12 UTC+7, Muchlis Hamid menulis:

 MakNgah yang baik dan dunsanak di Palanta,
  
 Terima kasih MakNgah, telah bercerita panjang tentang perjalanan kuliliang 
 Solok, tugas langsung dari Imam. Insya Allah ambo akan cari 
 informasi pertempuran hebat nan MakNgah saksikan dari tempat ijok di 
 ketinggian. Kalau MakNgah waktu itu berada di Talang (sabananyo Talang 
 labih angek dari Muaro Paneh), kemudian diijokkan ka ateh maka yang tampak 
 oleh MakNgah mungkin nagari Guguk. Talang - Guguk - Sukarami - Lubuk 
 Selasih, berurutan mengarah ke Padang. Antara Lubuk Selasih dengan Aie 
 Sirah (lk 20 km) merupakan pesawangan, tidak ado di rumah di kawasan 
 tersebut. Talang - Cupak (nagari Rizal Ramli), ka suok ke Muaro Paneh, tapi 
 kalau luruih sajo menuju Koto Baru - Selayo - Solok. Agak-agak ambo nan 
 dibaka dek tentara pusek tu nagari Guguk. Namun demikian akan ambo check 
 lagi. Akhir minggu ko ambo pulang kampuang, ado anak abang ambo nan 
 baralek-baminantu.
  
 Sungguh panjang perjalanan MakNgah. Yang MakNgah tempuh adalah *outer* *ring 
 road* Solok. Lumindai - Indudue -Pianggu lalu menyeberang jalan gadang di 
 Sungai Lasi. Di balik Sungai Lasi terdapat nagari Panyakalan, Bukit 
 Tandang, agak jauh sedikit Muaro Paneh. Maso itu masjid Muaro Paneh selalu 
 penuh bila ada yang datang bertabligh dan berpropaganda perang. Yang acok 
 datang waktu itu adalah Buya Mantik Djamil. Walaupun kedua kaki beliau 
 sudah dipotong, namun tidak berpengaruh terhadap semangat beliau. Pernah 
 beliau diandokkan di ladang lobak, waktu tentara pusek sampai di Koto 
 Laweh. 
  
 Pasukan kita pernah dilepas dari Masjid Raya Muaro Paneh untuk menyerang 
 kota Solok di awal perang 1958. Kecek nenek ambo tu urang ka pai 
 ekstarimih ka Solok. Maksudnya serangan extremist, istilah yang dipakai 
 oleh Belanda untuk pasukan kita.  
  
 Di Supayang ado rumah sabatang kayu, tentu MakNgah basuo jo rumah tu. 
 Konon rumah gadang tu dibangun dari sebatang kayu. Di sinan guru ambo, 
 Darwis Lamid meninggal dunia. Beliau sedang menempuh sekolah penerbangan di 
 Jakarta. Calon pilot ini sebelum bogolak pulang kampung. Beliau tidak masuk 
 tentara. Karena tidak bisa kembali ke Jawa beliau ikut mengajar di SMP 
 darurat Muaro Paneh. Yang diajarkan adalah Ilmu Hayat. Beliau meninggal dek 
 malam itu takajuik ampok, ado info tentara pusek masuk. Yang tidur di 
 rumah gadang sabatang kayu berhamburan keluar. Pak Darwis terjatuh ke 
 jurang, mungkin tak ingat di depan ada jurang dalam. Kakak beliau bernama 
 Nurbaya juga guru ambo di Sekolah Rakyat. Ibu Nurbaya urangnyo rancak. 
 Sebelum tentara pusek masuk nagari awak, beliau berhasil menyingkir ke 
 Jambi, lalu ke Bogor. Di Bogor ada kakak beliau yang bekerja di Rumah 
 Sakit. Kalau beliau masih di Muaro Paneh tentu akan jadi incaran tentara 
 pusek. Kebanyakan nan rancak-rancak ikut lari ka rimbo, takut dilalah dek 
 tentara Sukarno. Ada juga yang dapat jodoh jo tentara di lua.
  
 Dari Supayang MakNgah ke Sirukam yang jaraknya tidak jauh. Ambo sering 
 mendengar Buya Darwis Taram, pejuang sejak perang kemerdekaan. Konon salah 
 seorang anak beliau sekarang menjadi Wakil Bupati di Pasaman.
  
 Dari Sirukam ke Kubang Nan Duo seharusnya setelah itu MakNgah lewat 
 Parambahan, atau ado jalan lain ka Batu Bajanjang. Di Parambahan pernah 
 terjadi pertempuran habis-habisan selama 3 hari 3 malam. Kami melihat dari 
 baruh, api menghabiskan nagari Parambahan. Pasukan kita dipimpin oleh Buya 
 Okok (Kapten Nurdin Usman). Setelah mengatur steling dan pertempuran 
 dimulai, beliau bilang kepada anak buahnya Ee nak rang, den lalok  
 sabanta, jago den tek. Perang Parambahan itu terjadi sesudah MakNgah 
 lewat, mungkin jauh sesudah itu. Belakangan ambo tanyo ka mantan OPR (dari 
 Muaro Paneh), baa kok Parambahan dibaka habih. Katanya itu perintah 
 komandan karena ditemukan amunisi di salah satu rumah.
  
 Ambo menunggu kisah-kisah lain dari MakNgah.
  
 Salam,
  
 Muchlis Hamid, 64, Jkt
  
  
  
  --
 *From:* sjamsir_sjarif hamb...@yahoo.com javascript:
 *To:* rant...@googlegroups.com javascript:
 *Sent:* Mon, February 15, 2010 7:22:04 AM
 *Subject:* Re: [R@ntau-Net] DAMPAK PRRI - Melingkar Solok

 Maa Angku Muchlis Hamid,

 Radius Lingkaran Jarum Jam Kuliliang Solok  nanMakNgah jalani bulan 
 Seoptember 1958 tu lah malabiahi jarak Solok - Muaro Paneh maupun jarak 
 Solok  -  Panyakalan. Mudaro Paneh wakatu itu memang alah agak paneh dalam 
 suasana parang sahinggo paralu MakNgah jauahi. 

 Lingkaran pejalanan Solok Sept 58 tu adolah marupokan salah satu 
 lingngaran kecil dari Lingkarang Besr dan belok-belok Karak Kaliang selama 
 April 13, 1958 sampai July 1961. Dari total milieage, mungkin tapak kaki 
 MakNgah nan malatah bumi kampuang halaman nan terpanjang diantara para 
 pejalan wakatu itu

[R@ntau-Net] Cabuli Putri Kandung, Mantan Bupati Sumbar Dipolisikan (Sia Ko ?)

2014-05-20 Terurut Topik Andiko
Cabuli Putri Kandung, Mantan Bupati Sumbar Dipolisikan
Selasa, 20 Mei 2014 19:28 WIB
Cabuli Putri Kandung, Mantan Bupati Sumbar Dipolisikan
Warta Kota


http://www.tribunnews.com/regional/2014/05/20/cabuli-putri-kandung-mantan-bupati-sumbar-dipolisikan
 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Bupati di Sumatra Barat, TM (73) 
dilaporkan ke polisi karena melecehkan putri kandungnya sendiri yang masih 
duduk di bangku SD.
Laporan dilakukan YH, ibu korban sekaligus istri TM ke Polrestro Jakarta 
Selatan, Selasa (20/5) sore. Menurut YH, dirinya mengetahui pelecehan ini 
karena perubahan sikap korban PT (8) yang ketakutan terhadap ayahnya 
sendiri.
Selalu ketakutan kalau lihat ayahnya, kata YH.
Anaknya juga enggan sekolah, dan belakangan diketahui bahwa PT dilecehkan 
ayahnya sendiri. Menurut pengakuan PT, ia dilecehkan ayahnya empat kali, 
yakni tiga kali dalam keadaan tidak sadar atau tidur.
Saat bangun, putri saya sudah dalam keadaan telanjang dan sekali dalam 
keadaan sadar, yakni putri saya dipanggil ke dalam kamar lalu kemaluannya 
ditusuk oleh jari telunjuknya, tuturnya.
YH berharap Polisi segera menindaklanjuti kasus ini. Pengacara korban, 
Hermansyah Dulaimi mengatakan jika perbuatan tersebut dilakukan di rumah 
ayahnya di Villa Pamulang Blok C, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan.
Hermansyah mengatakan, korban biasanya tinggal di rumah ibunya selama empat 
hari, dan tiga hari dirumah Ayahnya. Saat menginap di rumah Ayahnya, 
peristiwa itu terjadi, ungkapnya.
Untuk visum sudah dilakukan, yang jelas selaput dara korban sudah sobek 
atas perbuatannya, tuturnya.(Ahmad Sabran)
Terkait#Sumatra Barat
Editor: Rendy Sadikin
Sumber: Warta Kota

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Calon Presiden Rekomendasi Rantaunet

2014-04-22 Terurut Topik Andiko
Mamak dan Bundo

Setelah banyak mambaco diskusi politik pasca pemilu ko, kiro-kiro sia nan 
direkomendasikan jadi calon presiden

Salam

Andiko Sutan Mancayo
Kamanakan di Rantaunet

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Calon Presiden Rekomendasi Rantaunet

2014-04-22 Terurut Topik Andiko Gmail
Mamak Eltaf, baa kalau Jakowi ­ JK ?

Salam

andiko

From:  eltha...@gmail.com
Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
Date:  Tue, 22 Apr 2014 13:32:09 +
To:  rantaunet@googlegroups.com
Subject:  Re: [R@ntau-Net] Calon Presiden Rekomendasi Rantaunet

JK -  Hatta, 
JK - Pramono Eddie Wibowo
JK - Dahlan Iskan


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From:  ajo duta ajod...@gmail.com
Sender:  rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 22 Apr 2014 08:46:09 -0400
To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Calon Presiden Rekomendasi Rantaunet

Baa kalau kito buek polling RN. Kini ado 3 calon nan alah pasti dan manunggu
calon dari Poros Indonesia Raya.

1. Jokowi 
2. Abu Rizal Bakrie
3. Prabowo Subianto
4. (Poros Indonesia Raya)

3 calon diateh indak ado nan cocok jo salero ambo.
Ambo tunggu calon no. 4 sajolah.



Wassalaamu'alaikum WW

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA



2014-04-22 7:20 GMT-04:00 Andiko andi.ko...@gmail.com:
 Mamak dan Bundo
 
 Setelah banyak mambaco diskusi politik pasca pemilu ko, kiro-kiro sia nan
 direkomendasikan jadi calon presiden
 
 Salam
 
 Andiko Sutan Mancayo
 Kamanakan di Rantaunet
 -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti
 subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 --- 
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
 email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan topik dalam grup RantauNet di
Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi
https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/DB355CyY25c/unsubscribe.
Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke
rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com

[R@ntau-Net] OOT : Dikonfirmasi Dugaan Nepotisme, Gubernur Riau Mengumpat Wartawan

2014-04-18 Terurut Topik Andiko
Dikonfirmasi Dugaan Nepotisme, Gubernur Riau Mengumpat Wartawan

Rudi Kurniawansyah - 17 April 2014 20:41 wib

RELATED TOPIC

Link 
: 
http://news.metrotvnews.com/read/2014/04/17/232022/dikonfirmasi-dugaan-nepotisme-gubernur-riau-mengumpat-wartawan

Metrotvnews.com, Pekanbaru: Gubernur Riau, Annas Maamun, kesal saat 
dikonfirmasi wartawan tentang pengangkatan tiga anak kandung, menantu, dan 
iparnya yang menjadi pejabat di Pemerintahan Provinsi Riau.

Dia pun mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak senonoh saat dikonfirmasi 
tantang hal tersebut. Politisi Partai Golkar berusia 74 tahun itu karena 
pers sedang gencar menyoroti kebijakan nepotisme itu.

Dinasti-dinasti pantek (bahasa daerah dari pantat), pekik Annas kepada 
wartawan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau Jalan Gajah Mada 
Pekanbaru, Kamis (17/4/2014).

Sebelumnya, Rabu (16/4/2014), kedua putri Annas Maamun dilantik jadi 
pejabat eselon IV pemerintah provinsi (Pemprov) Riau. Fitriana dilantik 
sebagai Kepala Seksi Mutasi dan Non Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) 
Riau. Sedangkan anak kesembilannya, Winda Desrina, dilantik menjadi Kepala 
Seksi Penerimaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah Riau.

Selain itu, dia melantik sang ipar, Syaifuddin, menjadi Kepala Sub Bagian 
Tata Usaha Bagian Kas Daerah Biro Keuangan Setdaprov Riau.

Anak kandung Annas Maamun yang baru berusia 27 tahun, Noor Charis Putra, 
juga diangkat sebagai Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum 
(PU). Padahal, Noor Charis Putra seorang sarjana ekonomi. Belum lagi sang 
menantu, Dwi Agus Sumarno, yang diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan 
Riau.

Mantan Bupati Rokan Hilir yang baru menjabat Gubernur Riau selama dua bulan 
ini juga mengangkat menantunya Maman Supriadi sebagai Manajer Klub 
Sepakbola milik Pemda Riau, PSPS Pekanbaru.

Semua kerabat dekat orang nomor satu di Riau itu mendapat jabatan 
prestisius dalam sekejap, seiring naiknya Annas menjadi Gubernur. Padahal, 
awalnya, mereka hanya berkarir di daerah Rokan Hilir.

Tidak usahlah iri-iri hati lagi. Kalau tak diangkat mau jadi apa anak saya 
tu. Tak ado itu (politik dinasti), kalau dia mampu apa salahnya, tukas 
Annas.
(Bob)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] OOT : manjalang manjajak ranah bundo : sebuah Puisi

2014-03-12 Terurut Topik Andiko
OOT : manjalang manjajak ranah bundo : sebuah Puisi

Salam

andiko


Tahukah kau, Waktu telah teronggok berdebu.


andiko sutan mancayo 

Tahukah kau
waktu telah teronggok berdebu,
petromak tua itu tinggal berlelah
lelah menyisir hari
segumpalan jaring laba-laba
merajut segala kenang-kenangan
akan masa kecil yang telah berangkat jauh
kemana ibuku ?
perjalanan seperti mengukur
bidak-bidak catur yg tak terkira
demikian banyak kota di sedikit waktu
hingga wajah yg melintas
tak lagi ku kenal...
maafkan ketika rindu telah menjadi racun
hingga segala cinta membusuk
sendiri.
Ingatkah kau ada banyak kata
tercecer di sepanjang persimpangan itu
bahkan untuk mencomotnyapun aku tak mampu
barangkali ia telah mendebu
hingga terbang menyapu
segala kelu.
Dimanakah kau ketika masa
menculikmu jauh
hingga lambaianpun tak akan pernah selesai
dan sulitnya aku mengeja
menikam jejak
sebab ruang telah menghampa.
Telah mengering aku pada titik
menunggu, pada malam-malam
penuh gelak tawa
pada secangkir teh telor, yang buihnya menjilati
bibir gelas.
Osegenap sesal
seperti duri
para pelintas yang lengang
angin pantai telah melenakan
masihkah sejumput rendang pakis
beserta lokan yang berenang di kanal
pokok-pokok sawit
ketika bertahun ulayat gegap gemuruh
masihkah para perawan terpaku bisu
ketika ia teriakkan segala sakit
pada demonstrasi itu
dan pada akhirnya...
kemana ibuku, ditengah rumah gadang 
melompong,
bahkan tak kulihat termos
air panasnya,
kemanakah ibuku...selain 
ngengat kayu, pada tiang tua
rumah kaumku.

Jakarta, 13 Maret 2014

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran

2014-02-17 Terurut Topik Andiko Gmail
Mamanda

Menarik tagline di bawah namo mamanda

(*** = Penyair Indonesia tahun 80-an nan indak produktif bana di zamannyo)²

Munculinlah di palantako puisi-puisi mamak, ambo akan menikmati, mode puisi
di papua dulu. Menarik kalau mamak menulis puisi lagi dengan tema-tema
religi

Salam kemenakanda

Andiko sutan mancayo

From:  Muchwardi Muchtar muchwa...@rantaunet.org
Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
Date:  Mon, 17 Feb 2014 06:12:36 +0700
To:  rantaunet@googlegroups.com
Subject:  Fwd: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran

.Leon Agusta (Ridwan Ilyas) lahir di Desa Sigiran, daerah pinggiran
Danau Maninjau, 1938.
 Pernah mengikuti International Writing Program di Iowa University, tahun
1976 dan 1978.
Karya-karyanya, berupa puisi, cerpen, esei, dan novel, dimuat di berbagai
media massa, termasuk majalah sastra Horison, dan diterbitkan dalam sejumlah
buku antologi. Walaupun usianya sudah kepala tujuh, Leon masih aktif menulis
puisi, dan mengikuti berbagai forum sastra di dalam dan luar negeri..

Sanak Andiko n.a.s.

Talalu banyak nan ambo sukoi bake sajak-sajak penyair nan jo mato kapalonyo
sandiri maliek kakak, mamak dan kawannyo di kampuang dibunuah orang di zaman
PRRI saisuak. Sabagai pambuka jamba, sambia manunggu Dusanak awak nan lain
bakomentar malalui palanta ko tantang Leon Agusta (d/h Ridwan Ilyas), bialah
sagalemeang sia  manga Leon Agusta sarupo kutipan di ateh, ambo palapeh
dulu masuak galanggang.

Salam,
mm***
(*** = Penyair Indonesia tahun 80-an nan indak produktif bana di zamannyo)

-- Pesan terusan --
Dari: Andiko andi.ko...@gmail.com
Tanggal: 16 Februari 2014 18.26
Subjek: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran
Kepada: rantaunet@googlegroups.com


Sanak Palanta

Tadi di toko buku ambo batamu jo buku sajak Pak Leon Agusta, kini sadang
mambaliak-baliak mambaconyo dirumah, rancak-rancak isinyo, ado ciek puisi
nan menarik hati, ambo ketikkan disiko, mohon izin Pak Leon, yaitu:

Maninjau, Kampung Kelahiran

Karya : Leon Agusta 1983

Lumut diatas batumu sudah mati. Pada jejaknya
tergores salam dengan aksara alam kecintaan
selamat datang di negeri kaca selaksa cahaya
digoreskan pada ranting, jari-jari kering pepohonan
danau mendidih, tercium dalam udara, menggeliat
bersama ombak: topan perang saudara tak terlupakan.

Pada perahu tua kulihat masa kanak
ketika desa-desa mulai menerjang kesepiannya
menyulam bunga mimpi dengan kabut dan asap mesiu
sehabis agresi. Aku pergi
Tak tahu bagaimana mengucapkan salam perpisahan
aku hanya mendengar suara burung, disahuti oleh pagi
gemanya menggiring angin melintasi gelombang
cintaku berlayar sampai jauh
rindu bisa tak sampai, sampai tak bisa rindu.

_


 https://www.goodreads.com/book/photo/15730520-gendang-pengembara
Want to Read
Rate this book
1 of 5 stars 
https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# 2 of 5
stars https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# 3
of 5 stars 
https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# 4 of 5
stars https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# 5
of 5 star https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#
Gendang Pengembara
by Leon Agusta https://www.goodreads.com/author/show/6433360.Leon_Agusta
3.67 of 5 stars 3.67  ·   rating details
https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#   ·  6
ratings  
https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#other_revie
ws  ·  0 reviews 
https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#other_revie
ws 
Ini kumpulan puisi yang bertarikh masa cukup panjang: 1962­2011 alias 49
tahun. Kumpulan ini mungkin mencakup hampir seluruh karya penyair senior
yang hampir berusia 74 tahun. Kumpulan ini juga bisa jadi isyarat seperti
yang diterakan dalam judul buku: kepengembaraannya yang belum juga berhenti.
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi

Re: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran

2014-02-17 Terurut Topik Andiko Gmail
Kanda ANB

Menarik sekali curito dibawah, ambo ingin tahu sabananyo baa kegiatan
visiting program itu. Mode Pak Leon Agusta juga menjadi visiting di Iowa.
Menarik kalau penyair-penyair hobies (bukan provesi) diagiah ruang untuak
ekspresi jo agenda visiting mode iko. Mungkin programnyo bisa sakalian jo
wisata ka ranah. Hasianyo adolah antologi puisi nan dibantu mencetakkannyo.
Ambo dulu punyo kawan KKN, kami KKN di Padang Pariaman. Desa ambo jo desa
baliau dipisahkan dek batang ayia dan posko KKN baliau tu ditapi ayia,
ruponyo suasana nan romantis tapi ayia itu alah menjadi detonator baliau
manulih dan marekam pembacaan puisi. Hasianyo dalam 2 bulan mandok di nagari
itu, kalaua puluhan puisi.

Ibaraik urang basuluak, ambo mambayangkan kanda ANB adolah mursyid puisinyo.
Sambia bakuliliang di minangkabau, dibantu manulih puisi. Kito baranti agak
2 hari ditapi danau ateh, disinan dimentoring mambuek puisi, taruih ka solok
selatan, mode itu pulo. 2 pakan bajalan, masing-masiang peserta menghasilkan
agak 10 puisi. Lalu dibantu untuak tabik, pasti sero.

Salam

andiko

From:  Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org
Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
Date:  Tue, 18 Feb 2014 10:57:35 +0700
To:  rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com
Subject:  Re: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran


Dinda Andiko, Mak MM n.a.h,
kok kecek urang di nagari Ajo Duta:

I second that,

Ambo satuju bana jo harok dinda Andiko agar Mamanda MM*** kembali manulih
puisi baru, mulai dari untuk penayangan di palanta RN, dikirimkan media
cetak nasional edisi Minggu, sampai maluncuakan antologi puisi. Tema buliah
puisi religi seperti harok Andiko, atau tema sosbud, dll, asal pasan ambo
ciek sajo: Mak MM tatok gunakan namo asli, dek penyair kelas wahid nan
bana-bana kelas wahid di belahan dunia mana pun selalu manggunokan namo
asli: William Shakespeare, Robert Frost, Amir Hamzah, Chairil Anwar,
Sutardji Calzoum Bachri, W.S. Rendra ...

Sebagai palangkok jamba nan alah dibuka Andiko, ambo hidangkan pulo sajak
bajudua Maninjau karya D. Zawawi Imron dari antologi puisi  Mengaji Bukit
Mengeja Danau (2013). Kiai asal Sumenep, Madura ko parnah menjadi tamu
(visiting program) di Rumah Puisi Taufiq Ismail, Aie Angek, salamo sabulan,
mangunjungi banyak tampek di ranah, dan hasilnyo adolah sekitar 100 puisi
dalam antologi MBMD tu.

Wass,

ANB
45, Cibubur

* * *


MANINJAU
D. Zawawi Imron

Berkelok jalan turun Maninjau
Berbelit bagai nasibku, meskipun tiap kelok
Bagai lembar-lembar buku, yang menyimpan derap darahku
Derap-derap akan berharga kalau kata menyimpan sejarah
Atau menjadi sajadah

Aku seperti laut yang dangkal
Tak punya terumbu karang dan ikan-ikan
Tapi Maninjau bukan laut
meski tak dangkal
Dan membiakkan jutaan ikan
Purnama sering berwudhu di sini bergantian dengan kartika
Agar bisa membetulkan senyumnya kepada Ilahi
Aku telah meninjau, ini danau Maninjau
Untukn menyisir jejak dan nafas Buya Hamka
Yang disimpan bayang-bayang pohn kapuk yang tua
Di tepi jalan di tepi danau

Riau-riau danau yang bergerak
Berpendar-pendar memacu dahaga
Kata-kata pun berjingkrak
Aku makin pengembara, makin kelana
Yang makin haus untuk menyelam
Ke langit untuk minum madu keyakinan
yang hampir tak dicari orang

Tapi kenapa kehausan ini hanya sesekali
Membuat lava menyalakan magma
Dalam diriku? Kupanggil biru tapi ungu yang datang
Kupanggil kapak yang datang landak
Kupanggil sampan yang datang langau
Yang mengacaukan subuh-subuhku

Karena bernama Maninjau kususur jalan ke Sungai Batang
Kutemukan majalku menyia-nyiakan kata
Kamus tergeletak di sudut beranda Buya Hamka
Untung aku menemukan kata beliau
Pada senyumnya, tanpa bermaksud menjadi feodal
Kamus itu kubawa pulang
Aku tidak menyesal menjadi diri
Menjadi santri, menjadi orang
Maninjau yang terlambat datang ke hati seorang munsyi.

***



Pada 17 Februari 2014 15.55, Andiko Gmail andi.ko...@gmail.com menulis:
 Mamanda
 
 Menarik tagline di bawah namo mamanda
 
 (*** = Penyair Indonesia tahun 80-an nan indak produktif bana di zamannyo)²
 
 Munculinlah di palantako puisi-puisi mamak, ambo akan menikmati, mode puisi di
 papua dulu. Menarik kalau mamak menulis puisi lagi dengan tema-tema religi
 
 Salam kemenakanda
 
 Andiko sutan mancayo
 
 From:  Muchwardi Muchtar muchwa...@rantaunet.org
 Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
 Date:  Mon, 17 Feb 2014 06:12:36 +0700
 To:  rantaunet@googlegroups.com
 Subject:  Fwd: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran
 
 .Leon Agusta (Ridwan Ilyas) lahir di Desa Sigiran, daerah pinggiran Danau
 Maninjau, 1938.
  Pernah mengikuti International Writing Program di Iowa University, tahun 1976
 dan 1978.
 Karya-karyanya, berupa puisi, cerpen, esei, dan novel, dimuat di berbagai
 media massa, termasuk majalah sastra Horison, dan diterbitkan dalam sejumlah
 buku antologi. Walaupun usianya sudah kepala tujuh, Leon masih aktif menulis
 puisi, dan mengikuti berbagai forum sastra di dalam dan luar negeri..
 
 Sanak Andiko n.a.s.
 
 Talalu banyak nan ambo sukoi

[R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran

2014-02-16 Terurut Topik Andiko
Sanak Palanta

Tadi di toko buku ambo batamu jo buku sajak Pak Leon Agusta, kini sadang 
mambaliak-baliak mambaconyo dirumah, rancak-rancak isinyo, ado ciek puisi 
nan menarik hati, ambo ketikkan disiko, mohon izin Pak Leon, yaitu:

*Maninjau, Kampung Kelahiran*

Karya : Leon Agusta 1983

Lumut diatas batumu sudah mati. Pada jejaknya
tergores salam dengan aksara alam kecintaan
selamat datang di negeri kaca selaksa cahaya
digoreskan pada ranting, jari-jari kering pepohonan
danau mendidih, tercium dalam udara, menggeliat
bersama ombak: topan perang saudara tak terlupakan.

Pada perahu tua kulihat masa kanak
ketika desa-desa mulai menerjang kesepiannya
menyulam bunga mimpi dengan kabut dan asap mesiu
sehabis agresi. Aku pergi
Tak tahu bagaimana mengucapkan salam perpisahan
aku hanya mendengar suara burung, disahuti oleh pagi
gemanya menggiring angin melintasi gelombang
cintaku berlayar sampai jauh
rindu bisa tak sampai, sampai tak bisa rindu.

_


[image: Gendang 
Pengembara]https://www.goodreads.com/book/photo/15730520-gendang-pengembara
Want to Read
[image: pick shelf]
Rate this book
1 of 5 starshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#2 
of 5 starshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#3 
of 5 starshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#4 
of 5 starshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#5 
of 5 star https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#
Gendang Pengembara
by Leon Agusta https://www.goodreads.com/author/show/6433360.Leon_Agusta
3.67 of 5 stars 3.67  ·   rating 
detailshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#
  ·  6 ratings 
https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#other_reviews
 ·  0 
reviewshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#other_reviews
Ini kumpulan puisi yang bertarikh masa cukup panjang: 1962–2011 alias 49 
tahun. Kumpulan ini mungkin mencakup hampir seluruh karya penyair senior 
yang hampir berusia 74 tahun. Kumpulan ini juga bisa jadi isyarat seperti 
yang diterakan dalam judul buku: kepengembaraannya yang belum juga berhenti.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] OOT : FPI batalkan diskusi Tan Malaka

2014-02-07 Terurut Topik Andiko
FPI batalkan diskusi Tan Malaka: Apa maunya orang-orang PKI ini?
Reporter : Moch. Andriansyah | Jumat, 7 Februari 2014 19:29

Sumber 
: 
http://www.merdeka.com/peristiwa/fpi-batalkan-diskusi-tan-malaka-apa-maunya-orang-orang-pki-ini.html

Merdeka.com - Acara diskusi Tan Malaka di C20 Library Jalan dr Cipto, 
Surabaya, Jawa Timur yang rencana-nya digelar malam ini (7/2) sekitar pukul 
18.30 WIB, dibatalkan. Di depan lokasi, puluhan anggota Front Pembela Islam 
(FPI) Jawa Timur dan beberapa aparat kepolisian menjaga lokasi diskusi.

Ketua Bagian Nahi Mungkar FPI Jawa Timur Dhofir, yang turun ke lokasi saat 
berdialog dengan pihak kepolisian mengatakan, Islam sudah banyak memberi 
toleransi.

Kita sebagai umat Islam sudah banyak memberi toleransi. Kita sudah memberi 
toleransi membiarkan laki-laki berkumpul dengan perempuan, hari libur yang 
mestinya hari Jumat diganti Minggu juga sudah kita beri toleransi, terus 
maunya apa orang-orang PKI ini, kata Dhofir saat berdialog dengan pihak 
kepolisian di lokasi, Jumat petang.

Nanti kita umat Islam yang disalahkan, sambung dia.

Dijawab Kapolsek Tegalsari Surabaya, Kompol Arif Mukti. 

Kami hanya mencoba menjaga keamanan. Apalagi saat ini menjelang Pemilu, 
kita ingin agar Surabaya tetap kondusif, jawabnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, peluncuran buku Tan Malaka di C20 Library 
Surabaya dibatalkan, sebab pihak kepolisian memanggil penyelenggara dan 
meminta diskusi buku Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia jilid 4 yang 
ditulis Harry A Poeze itu tak perlu digelar malam ini.

Sementara dari pantauan di lapangan, puluhan anggota FPI yang dikomandoi KH 
Dhofir menjaga ketat Gedung 920 Library yang pagarnya tertutup rapat. 
Bahkan, para anggota FPI menggelar karpet tepat dibawa pagar bercat putih 
yang ditempeli tulisan: Mohon Maaf, Diskusi Buku Tan Malaka dengan A Poeze 
pukul 18.30 WIB dibatalkan.

Dan hingga saat ini, mereka ngotot akan menjaga lokasi hingga memastikan 
acara diskusi buku Tan Malaka itu, benar-benar dibatalkan. Tak mau kalah, 
pihak kepolisian, baik berseragam maupun berpakaian preman juga ikut 
mengawasi lokasi.

[ian]

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Re: Pemesanan Buku: 45 Kisah PRRI di Ranah Bunda.

2014-02-04 Terurut Topik Andiko
Mamak

Ambo akan kontak alamat dibawah segera

Salam

andiko

Pada Senin, 03 Februari 2014 7:33:19 UTC+7, Abraham Ilyas menulis:

 Bapak, Ibu, Dunsanak di Palanta RN n.a.h

 Syukur alhamdulillah, buku: 
 *45 Kisah PRRI di Ranah Bunda, Tuah sekata, Celaka bersilang *sedang 
 dicetak. Adapun nama pemesan serta biaya pengiriman seperti ditulis sbb.
   
 *no*
  
 *nama*
  
 *jumlah*
  
 *alamat*
  
 *Biaya kirim JNE *
   
 1
  
 Andiko St. Mancayo
  
 2
  
  
  
 Rp 8.000
   
 2
  
 H. Asmun Sju’eb
  
 1
  
 Jl. Merpati no. 5, 280 Rt. 04/Rw. 013, Depok 16432
  
 Rp 8.000
   
 3
  
 Darwin Chalidi
  
 1
  
  
  
 Rp 8.000
   
 4
  
 Ikbal Rahman
  
 1
  
 Jl. Blanti Barat VI no. 9 Kel. Lolong Blanti, telp. 0751 40124 Padang
  
 Rp 25.000
   
 5
  
 Maturidi
  
 1
  
  
  
 Rp 37.000
   
 6
  
 Mestika Zed
  
 2
  
  
  
 Rp 25.000
   
 7
  
 Muchwardi Muchtar
  
 1
  
 0812 7802 077
  
 Rp 8.000
   
 8
  
 Nismah Rumzy
  
 10
  
  
  
 RP 56.000
   
 9
  
 Novenri 
  
 1
  
 Gdg. Syam Syam Lt. 1, Room 106, PT. CPI Office, Duri Camp, Riau 2884
  
 Rp 37.000
   
 10
  
 Rina Permadi
  
 2
  
  
  
 Rp 25.000
   
 11
  
 Saafruddin Bahar
  
 1
  
  
  
 Rp 8.000
   
 12
  
 Zubir Amin
  
 1
  
 Jl. Muzdalifah no. 5, Kompleks PQT, Kelurahan Srengseng Rt. 03/Rw. 01, 
 Kembangan, Jakarta Barat 11630
  
 Rp 8.000
   
 *Cara Pemesanan:*

 *1.  *Karano alamat dari 8 pemesan buku belum lengkap, maka mohon 
 dikirimkan kepada ambo alamat melalui HP SMS ke *0812 780 2077* dan email 
 secara japri ke:  *abraha...@gmail.com javascript:* 

 *2.  **Kirim uang untuk pesanan sebesar Rp. 85.000,-/per buku  + 
  ongkos kirim kepada Muhammad Suryanegara *

 *BCA  KCP Depok, No. Rek. 421 1997 308*

 *3.  *Kirim  pemberitahuan ke SMS ke *0812 780 2077*

 *4.  *Atau buku tersebut bisa juga diambil langsung di:  *Departement 
 Tehnik Elektro, Gedung Elektro lantai 1, Fakultas Tehnik UI, Depok, u.p Dr. 
 Muhammad Suryanegara*

 *5.  *Tebal buku 498 + XIV halaman, berat 0,7 kg. Biaya cetak per 
 buku Rp. 85.000,-

 Saat ini buku yang dicetak hanya sebanyak 25 buku.

 Salam

 Abraham Ilyas lk. 68 th.
  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah

2014-01-21 Terurut Topik Andiko
Pak Syaf

Jan sampai hanyuik buah galapuang...

salam

andiko

Pada Rabu, 22 Januari 2014 9:02:07 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis:

 Bung Al, tarimo kasih. Mental urang awak masih mental  Balando masih jauh 
 . Kadipangaan lai. Basihanyuik sajolah kito. Dima tasakek sinan kito 
 baranti. 

 Wassalam, 
 SB, 77, Sby. 

 Sent from my iPad 

  On 22 Jan 2014, at 05.05, syaf...@gmail.com javascript: wrote: 
  
  Adidunsanak di Palanta n.a.h! 
  
  Terlampir  foto di Kualanamu Internasional Airport nan gagah. Kesan 
 pertamanya begitu menggoda. Meski pelayanan (mungkin) masih belum setara, 
 tapi fasilitasnya sudah menyamai atau hampir menyamai KLIA. 
  
  Sebagai orang Sumatra, ambo bangga melihat Kualanamu. Begitu juga dengan 
 perkembangan Kota Medan. Meski kota ini kota preman, tapi kota ini 
 berkembang begitu pesat. Bersama Riau, Sumut dan mungkin juga Aceh, memang 
 sudah siap menghadapi pasar tunggal Asean. 
  
  Bagaimana dengan Sumbar? Biarkanlah provinsi tetangga kita seperti Sumut 
 dan Riau itu maju secara ekonomi, dan kita akan tetap bertahan apa adanya, 
 menunggu uluran tangan para perantau untuk kampung halaman. 
  
  Namun suka atau tidak suka, Sumbar tidak akan bisa menolak bila sayur 
 mayur bukan lagi datang dari Padangpanjang, tapi justru dari Thailand atau 
 Vietnam. 
  
  Saat ini, 3 juta orang Thailand tengah tekun belajar Bahasa Indonesia, 
 mungkin juga nanti bahasa Minang atau Melayu. Untuk apa? Yang pasti, 
 menguasai bahasa Indonesia bukan untuk tujuan melancong, pasti untuk 
 berebut pasar di negeri yang selalu senang dengan hal-hal yang berbau luar 
 negeri. 
  
  Salam dari Medan 
  
  Syaf AL, 50, tinggal di Bogor 
  
  
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...! 
  
  -- 
  . 
  * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
 lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
  * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. 
  === 
  UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: 
  * DILARANG: 
   1. Email besar dari 200KB; 
   2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
   3. Email One Liner. 
  * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
 mengirimkan biodata! 
  * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting 
  * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply 
  * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  
 mengganti subjeknya. 
  === 
  Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan 
 di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ 
  --- 
  Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari 
 Grup Google. 
  Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
 kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com javascript:. 
  Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. 
  DSC_0170.JPG 


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Penerbitan Buku Bunga Rampai PRRI

2014-01-11 Terurut Topik Andiko
Mamanda AI

Sungguh kerja tak ternilai yang mamak lakukan, sebagai anak mudo, yo salud 
bana ambo jo mamak.  Semoga buku ko menarik dan menjadi pembuka jalan bagi 
bangkitnyo pendekatan oral history dalam penulisan sejarah.

Salam

andiko

Pada Minggu, 12 Januari 2014 7:52:27 UTC+7, asmun sjueib menulis:


 Aww. Ddn. AI sebagai pelaku sejarah dimaso masih duduk di bangku SR 
 kironyo ambo nio pulo buku tentang PRRI tsb. dapaeik dikirimkan ka alamat : 
 H.Asmun A. Sju'eib, MA, Jalan Merpati 5 no. 280, RT.04/RW.013, Kota Depok 
 16432. Dana harago buku ambo transfer ka Rekening AI tsb.
 Wass., Haasma Depok



   Pada Minggu, 12 Januari 2014 0:01, Zulharbi Salim 
 zuls...@gmail.comjavascript: 
 menulis:
  Assalamu'alaikum wr.wb.

 Pak Abraham n.a.h, Setelah ambo amati Penerbitan Buku Bunga Rampai PRRI 
 cukup padat isinya 600 halaman dg 45 judul sungguh usaha yg perlu 
 diacungkan jempol.

 1.Apa masih bisa ditambah Pak? Karena ada sebuah kisah nyata ttg 
 perjuangan Ayah ambo sbgai seorang pejuang PRRI di Pabalutan, Rambatan 
 Tanah Datar yg ditembak mati oleh OPR PKI pd tahun 1959.

 2. Ambo amati pula kenapa tdk dimintakan pengalaman Buya Mas'oed 
 Abidin?beliau adalah salah seorang Sekpri Pak Natsir ketika PRRI meletus.

 3.Ada lagi tokoh PRRI yg mendampingi Pak Natsir yaitu Bang Rivai Batubara 
 kini ada Ipoh Malaysia.

 4. Utk penerbit ado kmd Anggun Gunawan anggota RN yg punya GRE di Yogya yg 
 bekerjasama dg Penerbit Pondok Pesantren Al Harbi yg tlh mnerbitkan bbrapa 
 buku ambo.

 Wassalam
 Zulharbi Salim
 Penulis buku Anwar Sadat  Jerusalem dan Krisis Teluk
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Abraham Ilyas abraha...@gmail.com javascript: 
 *Sender: * rant...@googlegroups.com javascript: 
 *Date: *Sat, 11 Jan 2014 22:35:39 +0700
 *To: *Rantau Net Groupsrant...@googlegroups.com javascript:; 
 mesti...@fis.unp.ac.id javascript:; Abraham 
 Ilyasabraha...@gmail.comjavascript:
 
 *ReplyTo: * rant...@googlegroups.com javascript: 
 *Subject: *[R@ntau-Net] Penerbitan Buku Bunga Rampai PRRI

 Dunsanak di Palanta RN n.a.h

 Sudah 2 tahun rencana penerbitan Buku Bunga Rampai PRRI yang sampai hari 
 ini belum bisa direalisasikan. 
 Hal ini terjadi karena belum ada penerbit yang bersedia menerbitkan buku 
 tsb. 

 Ambo mencoba mengedit sendiri dan mencetak sebanyak *satu buku*, maka 
 didapat data sbb.

 Jumlah halaman  : 600 halaman
 Kulit   : dove full color
 kertas : HVS 70 mg
 Ukuran: 10 x 15 cm
 Dicetak: Cano Digital Printing, Jl. Margonda Depok
 Biaya Cetak  Jilid: Rp. 86.000,-

 Sesuai dengan email email terdahulu yang ambo kirimkan kepada penyumbang 
 naskah/kontributor tentang rencana penerbitan dan permintaan riwayat daftar 
 hidup para kontributor, *maka ambo menyimpulkan sbb*.

 *1*. Judul karangan adalah menurut Daftar Naskah di bawah ini dan 20 nama 
 penyumbang  naskah tidak berkeberatan untuk ditampilkan naskah nya dalam 
 bentuk buku untuk  diterbitkan. Kalau Bapak, Ibu, Sdr. ada yang 
 berkeberatan ambo tunggu sampai 3 hari ke depan  (14 Januari 2005) 
 keberatannya.

 *2*. Karena buku ini adalah bunga Rampai (kumpulan naskah) maka Hak Cipta 
 setiap artikel/karangan adalah tetap milik Bapak, Ibu.

 *3*. Karena penerbitan buku ini tidak dimaksudkan untuk mendapatkan 
 keuntungan, maka  tidak ada pemberian royalty kepada para kontributor.

 *4*. Untuk Bapak, Ibu, Sdr. yang ingin memiliki buku tersebut, silakan 
 kirimkan uang sebesar Rp. 100.000,- (1 buku, termasuk ongkos kirim untuk 
 Jabodetabek).
 Kirim ke rekening BCA no.  dan memberitahu melalui SMS 0812 780 2077 
 alamat pemesan serta jumlah buku yang dipesan.

 *6*. Gambar kulit depan serta teks pada contoh buku ini masih dalam 
 proses desain untuk lebih disempurnakan.

 *7*. Kami tetap menawarkan kepada penerbit ataupun sponsor yang bersedia 
 menrbitkannya dalam jumlah banyak, dan untuk royaltynya akan kami 
 informasikan selanjutnya kepada para kontibutor.

 *8*. Kepada Rang Dapua RN, kami atas nama editor mengucapkan terima kasih 
 untuk fasiltas komunikasi untuk pengumpulan kisah kisah ini.

 --

 Daftar judul Karangan


 1. PRRI menang dalam Perjuangan, kalah dalam Peperangan
 Oleh: H. si Am Dt. Soda1

 2. PRRI dalam Pergolakan Daerah th. 1950-an
 Oleh : Dr. Mestika Zed   25
   
 3. AURI bak melawan Ibu Kandung
 Oleh: H. si Am Dt. Soda 41

 4. PDRI , PRRI dan Sjafruddin Prawiranegara
 Oleh : DR. Mestika Zed 56 

 5. Bapakku mati syahid, kenangan masa Kanak-kanak
 Oleh: Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam63

 6. Kebesaran jiwa Ibu sebagai pendamping Pejuang PRRI
 Oleh: Prof. DR. Ir. Zoer’aini Djamal Irwan68

 7. PRRI di nagari Tanjuang Sungayang
 Oleh: H. si Am Dt. Soda89

 8. P.R.R.I di nagari Manggopoh
 Naskah asli oleh : Deka Maita Sa
 Diedit oleh : DR. Mestika Zed, H. Si Am Dt. Soda

[R@ntau-Net] KETUA DPRD PADANG DILAPORKAN KE POLISI : DIDUGA MENYALAHGUNAKAN WEWENANG DAN JABATAN

2014-01-07 Terurut Topik Andiko
Beritanyo agak lamo, tapi menarik

Salam

andiko

KETUA DPRD PADANG DILAPORKAN KE POLISI PDF Cetak Surel
Selasa, 24 Desember 2013 02:54
DIDUGA  MENYALAHGUNAKAN WEWENANG DAN JABATAN

http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/28612-ketua-dprd-padang-dilaporkan-ke-polisi

PADANG, HALUAN — Diduga menyalahgunakan wewenang dan jabatan, Ketua Dewan 
Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Zulherman, dila­porkan ke 
polisi oleh Ketua Divisi Tanggap Darurat DPD Partai Demokrat Sumbar, 
Faizal, ke Mapolda Sumbar, Senin (23/12) siang.

Laporan tersebut diterima oleh Kepala Siaga Kepala Sentral Pelayanan 
Kepolisian Terpadu (SPKT) III Polda Sumbar Komisa­ris Polisi (Kompol) 
Sihana dengan Nomor LP/327/XII/2013-SPKT Sbr.

Menurut Faizal yang didam­pingi oleh Tim kuasa hukumnya Mitra Wahana Padang 
yakni Riefia Nadra, Harlina, Syofiarni, dan Desmanto di Mapolda Sum­bar, 
dia melaporkan masalah ini ke Mapolda Sumbar karena hingga saat ini belum 
ditetapkan sebagai pengganti antar waktu (PAW) anggota dewan untuk DPRD 
Kota Padang dari Partai Demokrat.

“Saya menggantikan alma­rhum Muchlis Sani berdasarkan Surat Keputusan No. 
SK : 076/DPC-PD/2013 tanggal 21 Mei 2013,” kata Faizal, warga Perumahan 
Talago Permai, Padang kepada Haluan, Senin (23/12) kemarin.

Berdasarkan keputusan terse­but, kata Faizal, kemudian ditindaklanjuti oleh 
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat dengan Surat Kepu­tusan No. 
227/SK/DPP.PD/XII/2013 pada tanggal 11 Desember 2013, tentang PAW anggota 
Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Padang untuk almarhum Muchlis Sani.

Sebelumnya pada bulan Oktober 2013, dia telah berkoor­dinasi dengan pihak 
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padang dimana penjelasaan KPU menga­takan bahwa 
KPU tidak berhak memproses penetapan nomor urut PAW sebelum ada surat resmi 
dari Ketua DPRD Kota Padang, sehingga dia berusaha menghu­bungi Sekretaris 
Dewan (Sekwan) DPRD Padang untuk mena­nyakan proses pengajuan PAW.

“Saat saya menanyakan itu, sekwan menjawab kalau usulan pengangkatan saya 
sebagai PAW belum ditandatangani oleh Ketua DPRD Kota Padang, sehingga 
sampai saat ini nasib saya sebagai PAW masih terkatung-katung atau belum 
ada kejelasan,” jelasnya.

Dengan adanya persoalan ini, dia menduga bahwa Zulherman sengaja 
mengulur-ngulur waktu dan tidak mempunyai iktikad baik dalam memprosesnya 
sebagai PAW dari Partai Demokrat. Akibat perbuatan itu, dia menga­lami 
kerugian materil sebesar Rp90 juta dan immaterial sebesar Rp1 miliar.

“Padahal dengan dikeluar­kannya surat dari DPP, seharus­nya saya bisa 
diangkat. Namun, sampai sekarang tidak juga diangkat, sehingga saya 
terpaksa melaporkan persoalan ini ke polisi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ka Siaga SPKT III Polda Sumbar Kompol Sihana mengakui bahwa 
korban telah melaporkan Ketua DPRD Kota Padang mengenai penyalah­gunaan 
wewenang dan jabatan. Namun untuk memastikan kebenarannya, maka pihaknya 
akan menyerahkan ke Unit Reskrim Polda Sumbar untuk memprosesnya.

“Kami akan menyerahkan laporan tersebut ke Unit Reskrim Polda Sumbar untuk 
ditindak­lanjuti,” jelas Heri, Senin (23/12). (h/nas)

Set as favorite Bookmark Email this Hits: 403

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Kawan2, tulisan saya untuk dipacirimiahkan di RN

2014-01-05 Terurut Topik Andiko
iko email ambo nan lapeh pak

Mamak Jo Sanak Palanta


Kalau tertarik jo isu UU Desa ko, Tanggal 7 Januari 2014, ambo adokan 
diskusi UU Ko di Padang, kerjasama jo Qbar dan Fak Hukum Unand. Ambo 
datangkan ka Padang urang yang terlibat dalam penyusunan UU Desa ko, bia 
ado penjelasan. Rencananyo Ketua LKAAM di undang juo jadi narasumber. Bagi 
yang tertarik silahkan kontak sanak Mora Dingin di mora_q...@yahoo.co.id, 
tampek agak terbatas. Dipertemuan iko bisa di dapek RUU nan di syahkan dek 
rapek paripurna DPR itu nan kini sadang proses mamasuakkan ka berita negara.


Salam


andiko sutan mancayo

Pada Minggu, 05 Januari 2014 16:12:56 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis:

 Janangnyo bung Andiko Sutan Mancayo. Iko alamat email baliau: 
 and...@huma.or.id javascript:. Silakan.
 Wassalam, 
 SB, 77, Sby. 

 Sent from my iPad

 On 5 Jan 2014, at 15.55, Mochtar Naim mocht...@yahoo.com javascript: 
 wrote:

 Pak Saf,

 Tolonglah usahokan agar ambo bisa hadir nan di Pdg tgl 7 Jan tu. Ambo ndak 
 tau baa dan sia nan ka dihubungi.

 MN



   On Sunday, January 5, 2014 3:33 PM, Dr. Saafroedin Bahar 
 saafroed...@rantaunet.org javascript: wrote:
  Pak Mochtar, kelihatannya selain pak Mochtar belum membaca UU Desa 
 tersebut dengan cermat, juga belum tahu adanya RUU Pengakuan dan 
 Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Tanggal 7 Januari ini akan ada 
 diskusi ttg UU Desa ini di Padang. Sekiranya pak Mochtar ada di Padang, 
 saya sarankan untuk hadir. Sekiranya pak Mochtar ada di Jakarta, silakan 
 hubungi Baleg DPR RI.
 Wassalam,
 SB, 77, Sby.,

 Sent from my iPad

 On 5 Jan 2014, at 14.08, Mochtar Naim mocht...@yahoo.com javascript: 
 wrote:

  
 *NASIBNYA NAGARI DI SUMBAR*
 *Mochtar Naim*
 *5* *Januari 2014 *
  
  D
  *ENGAN telah diratifikasinya RUU Pemerintahan Desa oleh DPR RI menjadi 
 UU, tgl 18 Des 2013 yl, maka nasib Nagari di Minangkabau dan Sumatera Barat 
 khususnya dalam konteks NKRI sekarang ini jelas sudah. Karena NKRI dasarnya 
 adalah unitarisme, satu kesatuan sistem administrasi pemerintahan yang 
 seragam dari atas sampai ke bawah untuk seluruh Indonesia, Nagari tidak 
 punya pilihan lain kecuali melebur diri kembali menjadi Desa seperti di 
 Jawa, sesuai dengan UU Desa yang baru itu.  *
 *Makanya ceritanya pun berulang kembali sejak masa Orde Baru 
 yl ketika Nagari dan semua sistem Desa yang beragam di Nusantara ini 
 diwajibkan untuk mengikuti cara di Desa di Jawa.  Kecuali kalau rakyat dan 
 masyarakat serta unsur pemerintahan yang berfungsi di Sumatera Barat mau 
 menerapkan peluang yang diberikan oleh Pasal 18 B ayat (2) dari UUD1945, 
 seperti yang sekarang diikuti di Aceh dan Papua selain DIY.*
 *Masyarakat dan rakyat Sumbar sekarang dalam keadaan renyuh 
 dan linglung, mau kembali ke Desa lagi setelah beralih kembali ke Nagari di 
 masa Reformasi ini, atau secara kesatriya mengajukan tuntutan untuk 
 mendapatkan hak khusus sebagai Daerah Istimewa Sumatera Barat atau 
 Minangkabau, sesuai dengan bunyi Pasal 18 B ayat (2) UUD1945 itu, yakni 
 bahwa “Negara mengakui dan menghormati kesatuan2 masyarakat hukum adat 
 beserta hak2 tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan 
 perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI, yang diatur dengan undang2.”*
 *Kelihatannya yang akan dipilih oleh rakyat Sumbar adalah 
 melakukan pengajuan untuk menerapkan Pasal 18 B ayat (2) dari UUD1945 itu, 
 yaitu dengan tetap menjadikan Nagari sebagai unit kesatuan administratif 
 pemerintahan terendah di bawah Kabupaten dan Kecamatan yang sekaligus 
 berfungsi sebagai kesatuan masyarakat hukum adat. Karena ini berlaku untuk 
 seluruh wilayah administratif Provinsi Sumbar, maka yang dituntut adalah 
 Daerah Istimewa Sumbar ataupun Minangkabau seperti yang juga berlaku di DI 
 Aceh Darussalam, Papua dan DIY. *
 *Dengan Nagari tetap dipertahankan sebagai unit kesatuan 
 administratif pemerintahan terendah setingkat Desa di Jawa di bawah naungan 
 Daerah Istimewa Provinsi Sumbar,  maka Nagari di Sumbar memiliki Empat 
 Fungsi utama: Satu, Nagari sebagai unit kesatuan administratif pemerinthan 
 terendah setingkat Desa seperti di Jawa. Dua, Nagari sebagai unit kesatuan 
 keamanan dan pengamanan di bawah komando Wali Nagari dengan Dubalangnya 
 dalam menggerakkan Pemuda berfungsi sebagai Parik-Paga Nagari. Kesatuan 
 Polisi di Kecamatan baru turun ke Nagari jika tenaga mereka memang 
 diperlukan dan diminta. *
 *Tiga, Nagari sebagai unit kesatuan usaha ekonomi kerakyatan 
 yang sifatnya kolektif-korporatif, dengan prinsip koperasi syariah. Dengan 
 Nagari memiliki tanah ulayat Nagari, di samping hak2 ulayat lainnya, 
 seperti perkampungan, perhutanan, perkebunan, air, sungai, pantai, dsb, 
 hak2 guna usaha (HGU) yang selama ini diberikan kepada unit2 usaha ekonomi 
 swasta yang dalam praktek diborong habis oleh perusahaan2 swasta 
 konglomerat non-pri yang  dalam praktek juga menguasai ekonomi Nusantara 
 ini, dari hulu sampai ke muara, di darat, laut dan

Re: [R@ntau-Net] Seruan utk Sanak nan berpolemik..

2014-01-03 Terurut Topik Andiko
Ajo Sur...

Kok bakandak ambo ciek baa, lai ado pantun abad 19 ciek nan temanyo 
mengenai mahajan tuah..., bagi ambo labiah masuak pangajaran jo kato bakieh 
jo kato-kato indah, nan acok ajo posting.

Salam

andiko

Pada Jumat, 03 Januari 2014 5:01:30 UTC+7, Lies Suryadi menulis:

 Pak Zulharbi,
 Iyo galak2 masam je awak. Sabagai anak Minang nan marasokan iduik di 
 kampuang, polemik di lapau2 antaro urang2 biaso, indak pernah kalua kato 
 KAFIR doh. Iko di antaro urang2 nan kecek e berilmu tinggi, urang sikola, 
 gampang sajo kalua kato2 KAFIR.

 Salam,
 Suryadi


   

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Minangkabau Merdeka? Ndaklah Yau.....!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

2013-12-24 Terurut Topik Andiko
Mamak Jo Sanak Palanta

Kalau tertarik jo isu UU Desa ko, Tanggal 7 Januari 2014, ambo adokan 
diskusi UU Ko di Padang, kerjasama jo Qbar dan Fak Hukum Unand. Ambo 
datangkan ka Padang urang yang terlibat dalam penyusunan UU Desa ko, bia 
ado penjelasan. Rencananyo Ketua LKAAM di undang juo jadi narasumber. Bagi 
yang tertarik silahkan kontak sanak Mora Dingin di mora_q...@yahoo.co.id, 
tampek agak terbatas. Dipertemuan iko bisa di dapek RUU nan di syahkan dek 
rapek paripurna DPR itu nan kini sadang proses mamasuakkan ka berita negara.

Salam

andiko sutan mancayo

Pada Rabu, 25 Desember 2013 8:28:35 UTC+7, Maturidi Donsan menulis:


 *karantaunet*






 *Satuju bana jo pandapek dd MM , kita bergerak damai sajolah, minta Sumbar 
 jadi Daerah Istimewa dengan damai, jaan paneh dululah, musuah nan plaiang 
 gadang bagi minagkabau kiniko adolah SILOAM-LG ko.duo duo perjuanganko 
 sakali jalan. Tapi urusan Istimewa jo damai, urusan Siloam ko pakailah 
 sagalo caro, bakucatak awak jo Siloam ko maupun jo pandukuangnyo, 
 pamarintah akan tagak ditangah, tapi kalau pamarintah kiniko kito ago pulo, 
 dak ado kawan awak lai. Kalu sampai awak lego pagai baliak  jo pak tara, 
 Siloam ko alah lenggang kangkuang sajo masuak Sumbar. RS Yos Sudarso Padang 
 lalunyo kan maso... Kito hadapilah dulu SLOAM ko.*

 *Wass,*

 *Maturidi (L-75)*

 *Asal Talang-Solok-Kutianyia*

 *Duri Riau*

   


 Pada 25 Desember 2013 00.00, Muchwardi Muchtar 
 much...@rantaunet.orgjavascript:
  menulis:

 Dunsanak komunitas r@ntaunet n.a.h.

 “Mudah-mudahan Allah SWT malimpahkan Hinayah dan IdayahNYO buek kito 
 kasadonyo. Amin Ya Rabbal Alamin”.

  

 Izinkanlah ambo mambari system poin ateh barita nan diambiak tagak-tagak 
 dek Pak Bachtiar Muin dari media on-line, karikapatang.

  

 *I :*

 Babarapo poin ateh UU Desa tu alah ditanggapi dan dibarikan “solusinyo” 
 dek Inyiak Datuak di LKAAM Sumatera Barat, antarao lain sarupo ko :

  

 1).Pemangku adat di Minang­kabau ini sudah menolak RUU tersebut sejak 
 dirancang 7 tahun yang lalu. LKAAM menolak karena UU Desa dinilai 
 mele­mahkan eksistensi nagari di Sumbar sebagai satu kesatuan adat, budaya 
 dan sosial ekonomi.

  

 2).LKAAM meminta Sumbar dipi­sahkan dari Negara Kesatuan Republik 
 Indonesia (NKRI) karena merasa pemerintah pusat tidak menghargai eksistensi 
 nagari di Sumbar.(Telah 11 tahun Sumbar kembali ke nagari, terhitung sejak 
 tahun 2000 yang lalu. Masyarakat Sumbar menyambut baik dan senang akan hal 
 itu. Namun sekarang kesenangan itu diusik oleh pemerintah pusat dengan 
 memaksakan nagari di Sumatera Barat menjadi desa,” kata Sayuti 
 mengungkapkan kekecewaannya).

  

 3).Konsep desa tidak cocok diaplikasikan di Sumbar. Karena sejak 
 berabad-abad lalu Sumbar menggunakan konsep nagari, yang menghimpun 
 masya­rakat hukum adat ber­dasar­kan filosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ 
 Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

   

 4).Wilayah istimewa di Indonesia sejak dulu adalah Aceh, Yogyakarta, dan 
 Sumbar. Pihaknya menuntut nagari di Minangkabau diisti­mewakan seperti Aceh 
 dan Yogyakarta. Kalau tidak bisa, minimal diberikan pengakuan keistimewaan 
 dan tidak diutak-atik menjalankan nagari dengan hukum adat Minangkabau.

  

 5).Di zaman Orde Baru, Men­teri Amir Mahmud mengakui kebera­daan nagari 
 di Minang­kabau. Ketika itu, konsep desa dan nagari berjalan bersama. 
 Seka­rang, pemerintah pusat menyera­gamkan semuanya. Apakah konsep nagari 
 tidak demokratis? Minangkabau sudah demokratis sebelum Eropa demokratis. 
 “Keputusan di Minangkabau diputuskan melalui musyawarah, bukan diputuskan 
 oleh pemimpin. Untuk itu, kami mengharapkan hukum adat menjadi raja di 
 negeri sendiri,” 

  

 6).Dengan disahkannya UU Desa, *LKAAM Sumbar meminta yudisial review ke 
 Mahkamah Konstitusi.* LKAAM juga akan meminta suaka kepada PBB yang 
 melindungi demokrasi, HAM dan kearifan lokal sebuah daerah.(“Kami meminta 
 gubernur, walikota dan bupati untuk satu suara menolak UU Desa. Kalau 
 tidak, LKAAM akan memboikot semua proyek di Sumbar yang menggunakan tanah 
 ulayat,”).

  

  

 *II :*

  

 *MENUJU DAERAH ISTIMEWA SUMATERA BARAT*

 * (Mochtar Naim, 21 Des 2013)*

  
  
  1).PASAL 18 B ayat (2) UUD1945 memberi peluang kepada daerah2 yang 
 memiliki kekhasan dalam hukum adat beserta hak2 tradisionalnya untuk 
 membentuk satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa, 
 seperti yang berlaku dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Daerah 
 Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam, dan Daerah Istimewa Papua.  Dengan 
 kekhasan2 yang dimiliki oleh Sumatera Barat dengan adat dan budaya 
 Minangkabau selama ini, makin santer suara dari tokoh2 masyarakat, di ranah 
 dan di rantau, untuk juga memperjuangkan agar Sumatera Barat dijadikan 
 Daerah Istimewa Sumatera Barat, atau “Daerah Istimewa Minangkabau” sesuai 
 dengan nama jatidiri sosial-budayanya itu.

  

 2).Usaha ini makin terasa setelah Nagari dihapus dan diganti dengan Desa 
 di zaman Orde Baru Suharto dulu. Alangkah bedanya

Re: [R@ntau-Net] Minangkabau Merdeka? Ndaklah Yau.....!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

2013-12-24 Terurut Topik Andiko
Mamak Jo Sanak Palanta

Kalau tertarik jo isu UU Desa ko, Tanggal 7 Januari 2014, ambo adokan 
diskusi UU Ko di Padang, kerjasama jo Qbar dan Fak Hukum Unand. Ambo 
datangkan ka Padang urang yang terlibat dalam penyusunan UU Desa ko, bia 
ado penjelasan. Rencananyo Ketua LKAAM di undang juo jadi narasumber. Bagi 
yang tertarik silahkan kontak sanak Mora Dingin di mora_q...@yahoo.co.id, 
tampek agak terbatas. Dipertemuan iko bisa di dapek RUU nan di syahkan dek 
rapek paripurna DPR itu nan kini sadang proses mamasuakkan ka berita negara.

Salam

andiko sutan mancayo

Pada Rabu, 25 Desember 2013 8:28:35 UTC+7, Maturidi Donsan menulis:


 *karantaunet*






 *Satuju bana jo pandapek dd MM , kita bergerak damai sajolah, minta Sumbar 
 jadi Daerah Istimewa dengan damai, jaan paneh dululah, musuah nan plaiang 
 gadang bagi minagkabau kiniko adolah SILOAM-LG ko.duo duo perjuanganko 
 sakali jalan. Tapi urusan Istimewa jo damai, urusan Siloam ko pakailah 
 sagalo caro, bakucatak awak jo Siloam ko maupun jo pandukuangnyo, 
 pamarintah akan tagak ditangah, tapi kalau pamarintah kiniko kito ago pulo, 
 dak ado kawan awak lai. Kalu sampai awak lego pagai baliak  jo pak tara, 
 Siloam ko alah lenggang kangkuang sajo masuak Sumbar. RS Yos Sudarso Padang 
 lalunyo kan maso... Kito hadapilah dulu SLOAM ko.*

 *Wass,*

 *Maturidi (L-75)*

 *Asal Talang-Solok-Kutianyia*

 *Duri Riau*

   


 Pada 25 Desember 2013 00.00, Muchwardi Muchtar 
 much...@rantaunet.orgjavascript:
  menulis:

 Dunsanak komunitas r@ntaunet n.a.h.

 “Mudah-mudahan Allah SWT malimpahkan Hinayah dan IdayahNYO buek kito 
 kasadonyo. Amin Ya Rabbal Alamin”.

  

 Izinkanlah ambo mambari system poin ateh barita nan diambiak tagak-tagak 
 dek Pak Bachtiar Muin dari media on-line, karikapatang.

  

 *I :*

 Babarapo poin ateh UU Desa tu alah ditanggapi dan dibarikan “solusinyo” 
 dek Inyiak Datuak di LKAAM Sumatera Barat, antarao lain sarupo ko :

  

 1).Pemangku adat di Minang­kabau ini sudah menolak RUU tersebut sejak 
 dirancang 7 tahun yang lalu. LKAAM menolak karena UU Desa dinilai 
 mele­mahkan eksistensi nagari di Sumbar sebagai satu kesatuan adat, budaya 
 dan sosial ekonomi.

  

 2).LKAAM meminta Sumbar dipi­sahkan dari Negara Kesatuan Republik 
 Indonesia (NKRI) karena merasa pemerintah pusat tidak menghargai eksistensi 
 nagari di Sumbar.(Telah 11 tahun Sumbar kembali ke nagari, terhitung sejak 
 tahun 2000 yang lalu. Masyarakat Sumbar menyambut baik dan senang akan hal 
 itu. Namun sekarang kesenangan itu diusik oleh pemerintah pusat dengan 
 memaksakan nagari di Sumatera Barat menjadi desa,” kata Sayuti 
 mengungkapkan kekecewaannya).

  

 3).Konsep desa tidak cocok diaplikasikan di Sumbar. Karena sejak 
 berabad-abad lalu Sumbar menggunakan konsep nagari, yang menghimpun 
 masya­rakat hukum adat ber­dasar­kan filosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ 
 Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

   

 4).Wilayah istimewa di Indonesia sejak dulu adalah Aceh, Yogyakarta, dan 
 Sumbar. Pihaknya menuntut nagari di Minangkabau diisti­mewakan seperti Aceh 
 dan Yogyakarta. Kalau tidak bisa, minimal diberikan pengakuan keistimewaan 
 dan tidak diutak-atik menjalankan nagari dengan hukum adat Minangkabau.

  

 5).Di zaman Orde Baru, Men­teri Amir Mahmud mengakui kebera­daan nagari 
 di Minang­kabau. Ketika itu, konsep desa dan nagari berjalan bersama. 
 Seka­rang, pemerintah pusat menyera­gamkan semuanya. Apakah konsep nagari 
 tidak demokratis? Minangkabau sudah demokratis sebelum Eropa demokratis. 
 “Keputusan di Minangkabau diputuskan melalui musyawarah, bukan diputuskan 
 oleh pemimpin. Untuk itu, kami mengharapkan hukum adat menjadi raja di 
 negeri sendiri,” 

  

 6).Dengan disahkannya UU Desa, *LKAAM Sumbar meminta yudisial review ke 
 Mahkamah Konstitusi.* LKAAM juga akan meminta suaka kepada PBB yang 
 melindungi demokrasi, HAM dan kearifan lokal sebuah daerah.(“Kami meminta 
 gubernur, walikota dan bupati untuk satu suara menolak UU Desa. Kalau 
 tidak, LKAAM akan memboikot semua proyek di Sumbar yang menggunakan tanah 
 ulayat,”).

  

  

 *II :*

  

 *MENUJU DAERAH ISTIMEWA SUMATERA BARAT*

 * (Mochtar Naim, 21 Des 2013)*

  
  
  1).PASAL 18 B ayat (2) UUD1945 memberi peluang kepada daerah2 yang 
 memiliki kekhasan dalam hukum adat beserta hak2 tradisionalnya untuk 
 membentuk satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa, 
 seperti yang berlaku dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Daerah 
 Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam, dan Daerah Istimewa Papua.  Dengan 
 kekhasan2 yang dimiliki oleh Sumatera Barat dengan adat dan budaya 
 Minangkabau selama ini, makin santer suara dari tokoh2 masyarakat, di ranah 
 dan di rantau, untuk juga memperjuangkan agar Sumatera Barat dijadikan 
 Daerah Istimewa Sumatera Barat, atau “Daerah Istimewa Minangkabau” sesuai 
 dengan nama jatidiri sosial-budayanya itu.

  

 2).Usaha ini makin terasa setelah Nagari dihapus dan diganti dengan Desa 
 di zaman Orde Baru Suharto dulu. Alangkah bedanya

[R@ntau-Net] Mak...Lidahku Kelu

2013-12-22 Terurut Topik Andiko
Mak...Lidahku Kelu

Kepada : Ibuku

Oleh : Andiko Sutan Mancayo

Mak

Semakin tinggi lelaki itu mendaki puncak
Semakin menukak rindunya pada nasi kerak
Saban senja menjelang mengaji
Disudut dapur menunggu air taji
Ketika umur menjelang baya hilang rasa, hilang makna
Selain tentangmu yg menunggang lelah,
menanggung segala liku

Mak
Tunjukkan jalan ke tangga arras
Dimana katanya tuhan punya tahta
Inginku banding segala waktu
Hingga ia tak akan ada yang menjemputmu

Mak
Lidahku kelu, di hari puja-puji pada ibu

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] RUU Desa

2013-12-21 Terurut Topik Andiko
apo posisi rakyaik dalam planning itu mak

salam

andiko

Pada Sabtu, 21 Desember 2013 16:22:04 UTC+7, asmun sjueib menulis:

 Bung aq lagi lansir konsep pembangunan regional Pulau Sumatera bahagian 
 barat dan kepulauannya. Mungkin dengan dan atau melalui pemikiran demikian 
 yang sangat beda dengan konsep gubernemen dimana kita berlandaskan pada 
 kepentingan pembangunan ekonomi wilayah (Regional economic development=RED) 
 yang fokus pada ATITI (Agriculture-Trade-Industry-Tourism-Investment) yang 
 kebetulan rekan2 Japanese punya konsep pembangunan Asia Raya baru. 
 Wassalam,
 Haasma Depok 



   Pada Sabtu, 21 Desember 2013 16:15, Andiko 
 andi@gmail.comjavascript: 
 menulis:
  Iko masukan perwana (LKAAM) waktu RDPU dulu

 Pada Sabtu, 21 Desember 2013 10:31:45 UTC+7, asmun sjueib menulis:

 Aww. Ddn. Andiko buliah dapeik dikirimkan ambo ciek UU Desa tsb.? Tks. 
 wassalam,
 Haasma Depok

   

   

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Re: RUU Desa

2013-12-20 Terurut Topik Andiko
Pak Syaf Jo Bu Evi

Ambo dapek kiriman  RUU Nan di bahas di paripurna itu sehari setelah di 
syahkan, di dalamnyo terdapat pengaturan tentang desa adat atau namo 
lainnyo nan manjadi kaki bagi Nagari untuak tagak dalam sistem NKRI.

Salam

andiko

Pada Jumat, 20 Desember 2013 12:06:54 UTC+7, hyv...@yahoo.com menulis:

 Sanak sapalanta nan ambo hormati 

 Assalamualaikum, wr.wb 
   
 Pada hari rabu yg lalu terbetik berita, jikalau DPR RI akan mensahkan 
 Rancangan Undang-undang (RUU) Desa menjadi Undang-undang (UU), untuk 
 kemudian diimplementasikan pada tahun depan.  

 Dengan disahkannya RUU Desa ini maka desa-desa katanya tidak lagi menjadi 
 objek tapi subjek pembangunan. Apakah iya ? 
   
 Dari runing text tv pagi ko,  ambo mambaco Lembaga Adat Minang kabau 
 menolak keberadaan UU, karena indak cocok untuak Propinsi Sumbar ? 
   
 Pertanyaan ambo. 
 A. Lembaga adat nan ma nan mangajukan keberatan ? Apakah LKAAM di Sumbar 
 yang biasanya adem ayem setiap persoalan di ranah minang atau 
 LAKM JAKARTA yang menyatakan menolak ? Karena ambo tau bahwa LAKM jakarta 
 pernah melakukan penolakan ke DPRRI. 

 B. Agar awak sadonyo bisa paham apo nan marugikan manuruik struktur adat 
 taradok keberadaan uu desa ko, manuruik ambo paralu kito kunyah kunyah pulo 
 calon uu tuh. Manga awak manulak ? 
 Sebab kasus LG alun salasai lah datang pulo nan lain nan paralu awak 
 segehi basamo 
   
 Ambo minta tolong pak Azmi Datuk Bagindo manjalehkannyo. Mudahan lai 
 mancigap juo palanta ko. 
   
 Tarimo kasih sabalunnyo 
   
   
  Wassalam 
   
 Evy Nizhamul 
 Makassar   
   

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Pengakuan taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau.

2013-12-02 Terurut Topik Andiko
Semoga bermanfaat mamak

Salam dari tapian Taal Volcano Tagaytay Philipine

andiko

Pada Senin, 02 Desember 2013 6:42:42 UTC+7, Ramadhanil Pitopang menulis:

 Sanak Andiko ,
 tarimo kasih banyak.

 Wassalam,
 Ramadhanil


   Pada Sabtu, 30 November 2013 16:50, Andiko 
 andi@gmail.comjavascript: 
 menulis:
  Mamanda Profesor

 Sanang ambo terus mandapek barito kiprah mamak di Palu. Sasuai jo bidang 
 mamak, debat urang kini soal biodiversity rights bahkan sampai ka 
 biodiversity offset bagai. Rujukannyo protokol Nagoya nan kapatang. Ambo 
 terlibat jo perubahan UU Konservasi kito di kementrian Kehutanan, prosesnyo 
 sadang jalan. Urang-urang seperti mamak dibutuhkan pandapeknyo bagaimana 
 biodiversity ko diatur kedepan. 

 Cubo bukak link di babah
 1. http://www.cbd.int/abs/doc/protocol/nagoya-protocol-en.pdf
 2. http://www.cbd.int/abs/
 3. http://bbop.forest-trends.org/pages/biodiversity_offsets
 4. http://bbop.forest-trends.org/
 5. https://www.gov.uk/biodiversity-offsetting

 Iko nan ka tajadi kamungko. Sebagai anak kanduang para entrepreneur 
 sa-edaran Gunuang Marapi, Sa-Iliran Batang Bangkaweh, kito paralu tahu kama 
 komuditifikasi aset alam ko bergerak.

 Salam

 andiko sutan mancayo 

 Pada Sabtu, 30 November 2013 5:37:33 UTC+7, Ramadhanil Pitopang menulis:

 Sanak Andiko
 Karajo ambo sahari-hari acok pulo basinggungguangan jo masalah  iko, 
 utamonyo  dlm kaitan jo  penelitian Ethnobotany masyarakaik di Indonesia, 
 khususnya di Sulawesi Tengah. Kapatangko ambo diminta dek kawan-kawan 
 Yayasan Merah Putih maagiah saketek pembekalan  untuak kegiatan mereka nan 
 dibiayai dek kerajaan Norgewia nan banyak pitihnyo  tu. Ambo yakin 
 undang-undang iko mudah diterima oleh masyarakat adat di Indonesia karena 
 nagari kito sangaik kayo jo ethnicity dan diantaronyo banyak nan labiah 
 picayo dan mamacik taguah UU iko dari pado UU warisan kolonial Bulando tu.

 Indonesia is a country rich in biodiversity and also the largest 
 archipelago country in the world. It has more than 17.000 islands either 
 large or small that stretched from West to East with area of 7.7 million sq 
 km territory; it is located between two important biogeographic regions 
 that is the Indo-Malaya and Oceania. Beside rich with biodiversity, 
 Indonesia also has a wealth of culture, where there are more than 400 
 indigenous ethnic groups scattered in the territory of Indonesia with a 
 diversity of different languages and dialects which estimated the number 
 reached 665, of which there are 250 ethnics  of them in Papua, 133 in M
 ollucas, 105 in Sulawesi, 77 in Kalimantan, 53 in Nusa Tenggara  (Lesser 
 Sunda islands), 38 in Sumatra, 9 in Java and Bali 

 Kok lai balaku pintak jo pinto, ambo bamukasuik ingin pulo punyo Rancangan 
 UU tasabuik.
 Kirimkan sajo ka e-mail ambo:  pitopang_64@yahoo,com
  Tarimo kasih banyak sabalunnyo

 Wassalam,
 Ramadhanil Maumir
 Suku Pitopang, hampia Satangah Abad
 Rantaunyo Datuak Karamah di Tanah Kaili- Sulawesi Tengah
 



   Pada Jumat, 29 November 2013 23:52, Andiko andi@gmail.com menulis:
  Alah ambo kirimkan tadi ka mamak Maturidi Pak

 Salam

 andiko

 Pada Jumat, 29 November 2013 11:27:28 UTC+7, Saafroedin BAHAR menulis:

 Sanak Maturidi, namo resmi RUU tu RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak 
 Masyarakat Hukum Adat ( RUU PPHMHA). Bisa hubungi bung Andiko Sutan Mancayo 
 , anggota FaceBook iko juo.
 On Nov 29, 2013 11:10 AM, Maturidi Donsan matur...@gmail.com wrote:

 *Kanda Saaf n.ah.* *Dimana bisa kita dapatkan draf RUU  “Pengakuan 
 taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau”.* 
 *Sudah 
 berapa lama draf ini disosialisaikan, kalau  November 2013 mulai 
 sosialisasi,  nanti Oktober 2014 disahkan tampak nya cuma setahun diberi 
 waktu untuk menelaah. Kalau hanya setahun mungkin mamak-mamak kita diranah 
 tak cukup waktu untuk untuk itu. Tapi kita lihatlah nanti.* *Wass,* *Maturidi 
 (L-75)* *Asal Talang-Solok-Kutianyia* *Duri Riau* 
  


 Pada 27 November 2013 21.47, Dr. Saafroedin Bahar saafroed...@rantaunet. 
 org menulis:

 Para sanak sakalian, ado kaba baiak. Hari iko Rabaa tg 27 November 2013 
 ambo sempat hadir dalam acara konsultasi nasional nan diadokan dek Aliansi 
 Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN ) jo HuMA. Ambo mandapek keterangan 
 langkok ttg situasi terakhir persiapan pengesahan Rancangan Undang-undang 
 Tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Intinyo 
 saroman ko.
 1).  Sacaro umum, pado dasarnyo indak ado hambatan lai utk pengakuan dan 
 perlindungan hak masyarakat hukum adat nan diperjuangkan salamo iko, karano 
 RUU iko adolah inisiatif DPR,  dan Presiden alah manunjuak ampek mantari 
 utk mandukungnyo, dgn arahan supayo bisa disahkan sabalun Oktober 2014. 
 Naskah Akademiknyo justru disiapkan dek AMAN.
 2).  Nampak dek ambo, isi RUU iko alah mancakup sagalo hal nan paralu utk 
 pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat, tamasuak pengakuan 
 taradok keberadaan masyarakat hukum adat itu sendiri

Re: [R@ntau-Net] Pengakuan taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau.

2013-11-30 Terurut Topik Andiko
Mamanda Profesor

Sanang ambo terus mandapek barito kiprah mamak di Palu. Sasuai jo bidang 
mamak, debat urang kini soal biodiversity rights bahkan sampai ka 
biodiversity offset bagai. Rujukannyo protokol Nagoya nan kapatang. Ambo 
terlibat jo perubahan UU Konservasi kito di kementrian Kehutanan, prosesnyo 
sadang jalan. Urang-urang seperti mamak dibutuhkan pandapeknyo bagaimana 
biodiversity ko diatur kedepan. 

Cubo bukak link di babah
1. http://www.cbd.int/abs/doc/protocol/nagoya-protocol-en.pdf
2. http://www.cbd.int/abs/
3. http://bbop.forest-trends.org/pages/biodiversity_offsets
4. http://bbop.forest-trends.org/
5. https://www.gov.uk/biodiversity-offsetting

Iko nan ka tajadi kamungko. Sebagai anak kanduang para entrepreneur 
sa-edaran Gunuang Marapi, Sa-Iliran Batang Bangkaweh, kito paralu tahu kama 
komuditifikasi aset alam ko bergerak.

Salam

andiko sutan mancayo 

Pada Sabtu, 30 November 2013 5:37:33 UTC+7, Ramadhanil Pitopang menulis:

 Sanak Andiko
 Karajo ambo sahari-hari acok pulo basinggungguangan jo masalah  iko, 
 utamonyo  dlm kaitan jo  penelitian Ethnobotany masyarakaik di Indonesia, 
 khususnya di Sulawesi Tengah. Kapatangko ambo diminta dek kawan-kawan 
 Yayasan Merah Putih maagiah saketek pembekalan  untuak kegiatan mereka nan 
 dibiayai dek kerajaan Norgewia nan banyak pitihnyo  tu. Ambo yakin 
 undang-undang iko mudah diterima oleh masyarakat adat di Indonesia karena 
 nagari kito sangaik kayo jo ethnicity dan diantaronyo banyak nan labiah 
 picayo dan mamacik taguah UU iko dari pado UU warisan kolonial Bulando tu.

 Indonesia is a country rich in biodiversity and also the largest 
 archipelago country in the world. It has more than 17.000 islands either 
 large or small that stretched from West to East with area of 7.7 million sq 
 km territory; it is located between two important biogeographic regions 
 that is the Indo-Malaya and Oceania. Beside rich with biodiversity, 
 Indonesia also has a wealth of culture, where there are more than 400 
 indigenous ethnic groups scattered in the territory of Indonesia with a 
 diversity of different languages and dialects which estimated the number 
 reached 665, of which there are 250 ethnics  of them in Papua, 133 in M
 ollucas, 105 in Sulawesi, 77 in Kalimantan, 53 in Nusa Tenggara  (Lesser 
 Sunda islands), 38 in Sumatra, 9 in Java and Bali 

 Kok lai balaku pintak jo pinto, ambo bamukasuik ingin pulo punyo Rancangan 
 UU tasabuik.
 Kirimkan sajo ka e-mail ambo:  pitopang_64@yahoo,com
  Tarimo kasih banyak sabalunnyo

 Wassalam,
 Ramadhanil Maumir
 Suku Pitopang, hampia Satangah Abad
 Rantaunyo Datuak Karamah di Tanah Kaili- Sulawesi Tengah
 



   Pada Jumat, 29 November 2013 23:52, Andiko 
 andi@gmail.comjavascript: 
 menulis:
  Alah ambo kirimkan tadi ka mamak Maturidi Pak

 Salam

 andiko

 Pada Jumat, 29 November 2013 11:27:28 UTC+7, Saafroedin BAHAR menulis:

 Sanak Maturidi, namo resmi RUU tu RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak 
 Masyarakat Hukum Adat ( RUU PPHMHA). Bisa hubungi bung Andiko Sutan Mancayo 
 , anggota FaceBook iko juo.
 On Nov 29, 2013 11:10 AM, Maturidi Donsan matur...@gmail.com wrote:

 *Kanda Saaf n.ah.* *Dimana bisa kita dapatkan draf RUU  “Pengakuan 
 taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau”.* 
 *Sudah 
 berapa lama draf ini disosialisaikan, kalau  November 2013 mulai 
 sosialisasi,  nanti Oktober 2014 disahkan tampak nya cuma setahun diberi 
 waktu untuk menelaah. Kalau hanya setahun mungkin mamak-mamak kita diranah 
 tak cukup waktu untuk untuk itu. Tapi kita lihatlah nanti.* *Wass,* *Maturidi 
 (L-75)* *Asal Talang-Solok-Kutianyia* *Duri Riau* 
  


 Pada 27 November 2013 21.47, Dr. Saafroedin Bahar saafroed...@rantaunet. 
 org menulis:

 Para sanak sakalian, ado kaba baiak. Hari iko Rabaa tg 27 November 2013 
 ambo sempat hadir dalam acara konsultasi nasional nan diadokan dek Aliansi 
 Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN ) jo HuMA. Ambo mandapek keterangan 
 langkok ttg situasi terakhir persiapan pengesahan Rancangan Undang-undang 
 Tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Intinyo 
 saroman ko.
 1).  Sacaro umum, pado dasarnyo indak ado hambatan lai utk pengakuan dan 
 perlindungan hak masyarakat hukum adat nan diperjuangkan salamo iko, karano 
 RUU iko adolah inisiatif DPR,  dan Presiden alah manunjuak ampek mantari 
 utk mandukungnyo, dgn arahan supayo bisa disahkan sabalun Oktober 2014. 
 Naskah Akademiknyo justru disiapkan dek AMAN.
 2).  Nampak dek ambo, isi RUU iko alah mancakup sagalo hal nan paralu utk 
 pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat, tamasuak pengakuan 
 taradok keberadaan masyarakat hukum adat itu sendiri, wilayah dan tanah 
 ulayat, sarato limbago adat, tamasuak pengadilan adat untuk mengadili 
 kasus-kasus adat nan indak marupokan tindak pidana barek dan pidana khusus, 
 nan tetap ditangani Negara.
 3). Pengakuan taradok masyarakat hukum adat iko akan dilakukan satu demi 
 satu, dipareso ciek-ciek, dan disahkan

Re: [R@ntau-Net] Pengakuan taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau.

2013-11-29 Terurut Topik Andiko
Alah ambo kirimkan tadi ka mamak Maturidi Pak

Salam

andiko

Pada Jumat, 29 November 2013 11:27:28 UTC+7, Saafroedin BAHAR menulis:

 Sanak Maturidi, namo resmi RUU tu RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak 
 Masyarakat Hukum Adat ( RUU PPHMHA). Bisa hubungi bung Andiko Sutan Mancayo 
 , anggota FaceBook iko juo.
 On Nov 29, 2013 11:10 AM, Maturidi Donsan matur...@gmail.comjavascript: 
 wrote:

 *Kanda Saaf n.ah.* *Dimana bisa kita dapatkan draf RUU  “Pengakuan 
 taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau”.* 
 *Sudah 
 berapa lama draf ini disosialisaikan, kalau  November 2013 mulai 
 sosialisasi,  nanti Oktober 2014 disahkan tampak nya cuma setahun diberi 
 waktu untuk menelaah. Kalau hanya setahun mungkin mamak-mamak kita diranah 
 tak cukup waktu untuk untuk itu. Tapi kita lihatlah nanti.* *Wass,* 
 *Maturidi 
 (L-75)* *Asal Talang-Solok-Kutianyia* *Duri Riau* 

  


 Pada 27 November 2013 21.47, Dr. Saafroedin Bahar 
 saafroed...@rantaunet.org javascript: menulis:

 Para sanak sakalian, ado kaba baiak. Hari iko Rabaa tg 27 November 2013 
 ambo sempat hadir dalam acara konsultasi nasional nan diadokan dek Aliansi 
 Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN ) jo HuMA. Ambo mandapek keterangan 
 langkok ttg situasi terakhir persiapan pengesahan Rancangan Undang-undang 
 Tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Intinyo 
 saroman ko.
 1).  Sacaro umum, pado dasarnyo indak ado hambatan lai utk pengakuan dan 
 perlindungan hak masyarakat hukum adat nan diperjuangkan salamo iko, karano 
 RUU iko adolah inisiatif DPR,  dan Presiden alah manunjuak ampek mantari 
 utk mandukungnyo, dgn arahan supayo bisa disahkan sabalun Oktober 2014. 
 Naskah Akademiknyo justru disiapkan dek AMAN.
 2).  Nampak dek ambo, isi RUU iko alah mancakup sagalo hal nan paralu 
 utk pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat, tamasuak 
 pengakuan taradok keberadaan masyarakat hukum adat itu sendiri, wilayah dan 
 tanah ulayat, sarato limbago adat, tamasuak pengadilan adat untuk mengadili 
 kasus-kasus adat nan indak marupokan tindak pidana barek dan pidana khusus, 
 nan tetap ditangani Negara.
 3). Pengakuan taradok masyarakat hukum adat iko akan dilakukan satu demi 
 satu, dipareso ciek-ciek, dan disahkan dek Pamarentah, bisa babantuak SK 
 Bupati, SK Gubernur, atau Perda. Ambo pribadi condong ka Perda, supayo 
 badagok dari segi hukum.
 4).  Sasudah RUU iko nanti jadi UU, diharokkan sagalo konflik masyarakat 
 hukum adat jo Negara, khususnyo ttg hutan adat, bisa dikurangi dan 
 disalasaikan.
 5).  Rasonyo sacaro formal indak ado masalah pangakuan Nagari sebagai 
 masyarakat hukum adat Minangkabau.  Walaupun baitu, paralu kito pikiakan 
 basamo baa bantuak limbago adat nan akan difungsikan di dalam Nagari tu, 
 khususnyo dalam kaitan jo struktur suku, dan doktrin ABS SBK nan limbagonyo 
 babantuak Tungku Tigo Sajarangan. Rasonyo sampai kini masalah iko alun 
 sempat dibahas sacaro mendalam, apolagi struktur dan fungsi suku iko alah 
 banyak nan barubah, karano fungsi mamak alah banyak bakurang dalam 
 keluarga. Satahu ambo, baru sanak kito dari Solok nan mambahas masalah 
 manajemen suku, nan sadang diuji-cubo di Solok. Baa di kabupaten lain ambo 
 kurang tahu.

 Bagi para sanak nan baminat, ambo sarankan menekuni sacaro mendalam RUU 
 rasabuik, kalau paralu maundang sacaro khusus Bung Andiko Sutan Mancayo 
 dari HuMA, nan juo jadi janang dalam acara konsultasi nasional tu.

 Lain kaba baiak sajo.

 Wassalam ,
 SB, 77, Jkt.

 Sent from my iPad

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
 lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
   1. Email besar dari 200KB;
   2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
   3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan 
 di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari 
 Grup Google.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
 kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.comjavascript:.
 Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


  -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
 lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email

[R@ntau-Net] “Memang Jodoh”: Kado Marah Rusli Untuk Istri Tercinta

2013-11-23 Terurut Topik Andiko
Sanak Palanta

Adokah nan kenal secara pribadi jo Pak Marah Roesli ko, tantu banyak 
kisahnyo

Salam

andiko


“Memang Jodoh”: Kado Marah Rusli Untuk Istri Tercinta

RDA   Senin, 22 Juli 2013, 13:00 WIB Share on twitter Share on print
0
 
http://mizanmag.com/baca/memang-jodoh-kado-marah-rusli-untuk-istri-tercinta.html#.UpDvNGQY37U

Peluncuran buku terakhir Marah Rusli, ``Memang Jodoh``.

MIZANMAG.COM - Cuaca mendung dan udara yang sejuk membuat suasana di sore 
itu semakin syahdu. Lingkungan yang asri dan hijau, diiringi alunan musik 
yang lembut dari para pemain akustik dari Rumah Musik Harry Roesli, membuat 
para pengunjung semakin terbuai oleh suasana sore itu.
 
Sore itu (21/7), adalah saat yang penting bagi keluarga besar Marah Rusli, 
juga bagi sejarah kesusasteraan Indonesia. Bertempat di Teater Salihara, 
Jakarta Selatan, bersama seratusan pengunjung lainnya, mereka menantikan 
detik-detik perilisian novel terbaru berjudul Memang Jodoh, yang sekaligus 
novel terakhir Marah Rusli, pengarang yang bergelar Bapak Roman Indonesia 
ini.
 
Bagaimana mungkin Marah Rusli, yang telah meninggal sekitar 45 tahun yang 
lalu, bisa menerbitkan sebuah novel baru?
 
Disinilah letak keunikan novel, yang merupakan semi-autobiografi dari 
sastrawan besar Indonesia angkatan Balai Pustaka itu. Memang Jodoh adalah 
kisah yang ditulis Marah Rusli sebagai hadiah untuk sang istri tercinta, 
Raden Ratna Kancana, di ulang tahun ke-50 pernikahan mereka. Meskipun 
diterbitkan paling akhir, novel ini adalah novel yang menginspirasi karya 
Marah Rusli selanjutnya, yaitu Sitti Nurbaya yang termashur itu.
 Artikel Terkait :

7 Orang yang Terkenal Setelah Pergi ke Alam Baka
Muslim Slowakia: Impian dan Tantangan di Negara Tanpa Masjid (Bagian 2)
“Frankenstein” Novel Horor Terhebat Sepanjang Masa
6 Langkah untuk Makan Sehat
Sebelum Mengundurkan Diri, Baca Dulu Surat Ini
Acara yang berlangsung di Teater Salihara, Jakarta Selatan, itu dibuka 
dengan musikalisasi puisi oleh kelompok 57kustik dari Rumah Musik Harry 
Roesli, seniman yang juga merupakan cucu Marah Rusli. Lantunan puisi yang 
dibawakan dengan indah seolah menyihir pengunjung. Apalagi,  salah satu 
puisi yang dinyanyikan sore itu adalah puisi Marah Rusli, yang juga 
terdapat di dalam novel Memang Jodoh ini.
 
Dipandu oleh Anton Kurnia sebagai moderator, dan mengundang tiga pembicara 
yaitu Rully Roesli (cucu Marah Rusli), Remy Silado, dan Fira Basuki. Rully 
Roesli, dokter yang sekaligus penulis dan juga merupakan cucu Marah Rusli, 
menjelaskan latar belakang penerbitan novel ini.
 
Kenapa butuh waktu lebih dari 50 tahun, dari awal penulisan hingga 
penerbitan novel? Apa alasan Marah Rusli memberi wasiat bahwa novel ini 
hanya boleh diterbitkan 50 tahun setelah cerita ini ditulis, yaitu di 
sekitar tahun 1961?
 
Tentu saja ada alasan dibalik wasiat itu. Kisah ini diangkat dari kisah 
nyata Marah Rusli, yang pernikahannya ditentang oleh keluarganya, yang 
masih memegang adat Minangkabau dengan begitu kuatnya. Itu sebabnya, 
tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita ini sebagian besar adalah nyata. Nama 
mereka memang disamarkan, tetapi Marah Rusli tidak ingin menyakiti hati 
siapapun yang karakternya ia gunakan sebagai tokoh dalam novelnya. Ia 
memang tidak setuju dengan adat Minang, khususnya mengenai pernikahan dan 
jodoh, yang sejatinya memang bukan urusan manusia dan keluarga belaka, tapi 
itu bukanlah alasan untuk menyakiti hati mereka. Untuk itu, ia berwasiat 
agar novel ini jangan diterbitkan hingga 50 tahun kemudian, karena ia 
beranggapan bahwa ketika itu, tentunya tokoh-tokoh nyata yang digunakannya 
telah meninggal dunia.
 
Remy Sylado, sastrawan Indonesia, menyatakan bahwa meskipun bahasa yang 
digunakan sudah bukan merupakan bahasa yang populer di kalangan masyarakat 
Indonesia, yang kini banyak menggunakan bahasa gaul, dsb., novel ini tetap 
memberikan khasanah sendiri bagi kesusasteraan Indonesia. Sementara itu, 
Fira Basuki mengingat mendiang suaminya setelah membaca novel ini. 
Pernikahan Fira juga sempat ditentang keluarga, karena perbedaan umur dan 
pendidikan di antara keduanya.
 
Pada masa sekarang ini, pernikahan adat mungkin sudah bukan merupakan hal 
yang aneh, meskipun tetap bisa juga kita temukan. Meskipun demikian, 
tantangan yang dihadapi Marah Rusli satu abad yang lalu tentunya lebih 
besar dibandingkan saat ini. Ia, yang merupakan orang Minang dan juga 
keturunan bangsawan, harus menikah dengan perempuan yang telah ditentukan 
oleh keluarga. Namun, Marah Rusli yang juga berprofesi sebagai dokter hewan 
selain sebagai penulis ini, menentang tradisi itu, demi menikahi perempuan 
yang dicintainya, seorang gadis Sunda bernama Raden Ratna Kancana.
 
Seperti apakah novel terakhir Marah Rusli yang telah diterbitkan oleh 
penerbit Qanita Classic ini? Temukan sendiri jawabannya dalam novel setebal 
525 halaman ini. (***)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi

[R@ntau-Net] Sambalado Jariang

2013-11-14 Terurut Topik Andiko
Sanak Palanta

Sebuah puisi tentang 

Samba lado jariang

Maafkan jika malam ini aku hempaskan segala rindu pada jengkol bakar, 
bergelimang adonan cabe merah mentah yg bermandikan minyak kelapa hand made. 
Sungguh aku sedang meriang akan sebuah titik di kaki gunung Marapi di pedalaman 
Minangkabau sana.

Salam

Andiko sutan mancayo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Re: Ultah Bundo Nismah

2013-11-13 Terurut Topik Andiko
Kami sekeluarga mengucapkan selamat ulang tahun ka bundo, semoga bahagia 
selalu bersama keluarga dan perjalanan-perjalanannya

Salam

andiko

Pada Rabu, 13 November 2013 6:41:28 UTC+7, Bagindo Darwin Chalidi Talanai 
menulis:

 Assalamualaikum wr. wb. Bundo Nismah Rahimakumullah. 
 Kami sekeluarga mengucapkan Happy Milad semoga berkah umurnya, kembali 
 sehat wal'afiat dan berbahagia bersama keluarga tercinta. Aamiin.

 Darwin Chalidi, 64, Tangsel.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Buku Gratis : Konflik atau Mufakat? Sektor Kelapa Sawit di Persimpangan Jalan

2013-11-13 Terurut Topik Andiko
Konflik atau Mufakat? Sektor Kelapa Sawit di Persimpangan Jalan
FPP, Sawit Watch and TUK Indonesia

7 November, 2013

Silakan klik di sini untuk membaca press release terkait.
Sanak Palanta

Di bawah buku gratis yang bisa di download bagi yang berminat. Isunyo 
mengenai aspek sosial Kelapa Sawit. Ambo jo DR Afrizal UNAND, sato sakaki 
didalam. Maaf bagi yang indak berminat.

Salam

andiko 

Baca laporan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. 

Meningkatnya permintaan global untuk minyak sawit tengah memacu ekspansi 
besar-besaran perkebunan kelapa sawit di Asia Tenggara dan Afrika. 
Kekhawatiran timbul atas dampak lingkungan dan sosial dari konversi lahan 
yang sangat luas untuk perkebunan monokultur menyebabkan pembentukan forum 
minyak sawit berkelanjutan (Roundtable on Sustainable Palm Oil / RSPO) pada 
tahun 2004 yang mendorong ekspansi kelapa sawit dengan cara yang tidak 
merusak nilai-nilai konservasi yang tinggi atau menyebabkan konflik sosial. 
Berbagai lembaga internasional juga menyerukan reformasi kerangka kerja 
nasional untuk mengamankan hak-hak masyarakat dan tata kelola lahan yang 
baik.

application/pdf iconEnglish (6.8 MB)
application/pdf iconBahasa Indonesia (9.1 MB)

Link 
: 
http://www.forestpeoples.org/id/topics/palm-oil-rspo/publication/2013/konflik-atau-mufakat-sektor-kelapa-sawit-di-persimpangan-jalan

http://www.forestpeoples.org/sites/fpp/files/publication/2013/11/conflict-or-consentbahasaindonesiaversion2lowres.pdf

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Selamat Hari Pahlawan : Sia Pahlawan Maso Kini ?

2013-11-09 Terurut Topik Andiko
Sanak Palanta

Selamat hari pahlawan, sia pahlawan masa kini ?. Sungguahpun tanyo nan 
disampaikan ka palanta lapau, sebagai bahan bacaan dibawah sebuah link 
cerita sejarah menarik:

http://nagarisitujuahgadang.wordpress.com/2009/04/04/tambiluak-sang-pengkhianat-bangsa/

Salam dari tapi riak nan tanang Selat Malaka

Andiko Sutan Mancayo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] OOT : Es Tebu, Kopas Patologi Socmed

2013-11-07 Terurut Topik Andiko
Es Tebu, Kopas  Patologi Socmed

6 November 20132 komentar »

Oleh

Indra Jaya Piliang

Ketua Balitbang DPP Partai Golkar

http://indrapiliang.com/2013/11/06/es-tebu-kopas-amp-patologi-socmed/

Dua hari belakangan, saya dikejutkan dengan berita yang saya hadir di 
lokasi peristiwa. Berita itu menyangkut nama Ketua Umum DPP Partai Golkar 
Aburizal Bakrie dan kader-kader Partai Golkar di Jambi. Ada banyak sebutan 
yang tak sesuai dengan fakta, fiktif, tanpa ada upaya melakukan 
klarifikasi. Herannya, nama-nama pengirim informasi itu adalah tokoh-tokoh 
yang menjadi penggiat social media. Informasi palsu itu menjalar ke 
pelbagai arah via pesan pendek, blackberry messenger, twitter, facebook, 
kaskus, media online, sampai portal-portal bebas lainnya.

Berita pertama muncul dari www.berita3jambi.com yang ditulis oleh Muhammad 
Usman. Beritanya biasa saja. Rombongan ARB makan siang di Rumah Makan 
Munir, bersama rombongan yang lain. ARB datang menemui tukang ojek dan 
tukang sapu jalanan di rumah makan itu. Usai acara, ARB dan rombongan 
kecilnya berangkat menuju Hotel Abadi Suites, beristirahat, lalu berangkat 
ke Universitas Jambi. Masalahnya, ada penjual es tebu bernama Yunizer yang 
mengatakan pada wartawan bahwa tebunya belum dibayar. Yunizer berjualan di 
depan RM Munir yang juga berdekatan dengan kantor DPD II Partai Golkar 
Jambi. Ketika menagih ke sejumlan kader Partai Golkar, Yunizer diminta 
melaporkan ke kasir RM, lalu dijanjikan pembayaran.  Yunizer menolak 
pembayaran Rp. 50.000 dari Pinto, salah seorang calon anggota DPR RI dari 
Partai Golkar. Ia merasa jumlah yang dibayar kurang dari jumlah yang 
diminum.

Saya sendiri mengikuti ARB dari Gedung DPRD Kota Jambi, usai menghadiri 
pelantikan sahabat saya Syarif Fasya sebagai Walikota periode 2013-2018. 
Saya bahkan tidak sempat menyalami Syarif Fasya, karena melihat ARB dan 
Akbar Tandjung sudah keluar dari lokasi acara. Karena tugas saya adalah 
mendampingi dan menguntit apapun yang dikatakan ARB ke media massa, saya 
selalu berusaha berada di sampingnya, ikut menaruk mikropon dari blackberry 
saya. Saya biasanya memverifikasi lagi apa yang benar-benar dikatakan ARB 
ke media, dengan apa yang kemudian ditulis atau diberitakan.

Masalahnya, ketika apa yang tertulis di www.berita3jambi.com itu ditulis 
media lain. Copypaste alias kopas semua. Diluar itu, bumbu-bumbu lain 
diberikan. Yang paling parah adalah kejadian itu ditulis ulang berdasarkan 
imajinasi masing-masing redaktur. Ada yang menulis ARB menikmati es tebu. 
Ada juga yang mengatakan kejadiannya sore hari, ketika rombongan 
jalan-jalan mencari makan. Inti dari alur yang dibuat adalah ARB minum es 
tebu bersama rombongan dan pergi tanpa membayarnya. Garis kaya-miskin 
langsung dibuat, dikirimkan oleh pelbagai kalangan ke seluruh kontak yang 
ada di blackberry atau akun socmednya. Sentimen publik langsung naik, atas 
nama pembelaan kepada Yunizer.
 
Fakta tentang Es Tebu

Sayapun kalau membaca berita seperti itu pasti marah. Saya paling anti 
kepada sikap-sikap arogansi terhadap para pekerja keras seperti Yunizer 
alias Acit. Apalagi saya ada di lokasi. Segera saya membuka seluruh foto 
yang sempat diambil saat di lokasi. Saya juga membaca seluruh berita yang 
muncul. Deviasi sungguh massif, masuk ke pelbagai portal berita. Tonenya: 
negatif.

Nah, apa yang sesungguhnya terjadi?

Pertama: ARB sama sekali tidak mampir ke penjual es tebu di depan RM Munir. 
Betul, ARB bersalaman dengan para tukang ojek dan tukang sapu (istilah 
“tukang” ini perlu diganti, sebenarnya) yang hadir di lokasi. Ibu-ibu dan 
bapak-bapak yang hadir ingin dekat ARB, berebut tempat duduk sampai di meja 
makan. Mereka juga sering minta foto selama acara makan.

Kedua, ARB juga sama sekali tidak memesan es tebu. Lokasi pedagang es tebu 
dengan lokasi ARB makan berjauhan. Penjual es tebu di luar, dekat dengan 
jalanan, di tempat parkiran. Sementara di dalam RM Munir hanya tersedia 
minuman mineral SUPER 02 dan teh tawar. ARB didampingi oleh Ketua DPD 
Partai Golkar Jambi dan Indra Bambang Utoyo. Saya duduk di meja sebelahnya, 
berseberangan, bersama Selina Gita (anggota DPR RI), Azhar Romli (anggota 
DPR RI), Rizal Mallarangeng dan Fuad Hasan Mansur.

Ketiga, saya sempat memesan air jeruk panas. Sudah dua kali meminta, tidak 
datang juga. Yang datang adalah teh botol, baru teh hangat tanpa gula. Di 
sela itu, saya lihat ada yang datang. “Pak Wagub datang,” kata orang yang 
menyalami. Saya tidak tahu, apakah sebutan Pak Wagub itu beneran atau 
becandaan khas politisi. Ada yang memesan es tebu, tetapi mejanya di 
sebelah paling luar, berpakaian rapi. Saya juga ingin memesan, tetapi tidak 
tahu ke siapa. Seorang ibu sibuk membagikan ikan penuh bumbu yang 
terbungkus daun pisang. Sedap.

Keempat, belakangan saya tahu, pemesan es tebu empat gelas itu adalah 
pemilik akun @rizky_ry, staf ARB. Dia sudah membayarnya Rp. 100.000,- untuk 
4 gelas itu. Ini tidak ada dalam berita. Saya memang tidak terlalu 
berakrab-akrab dengan 

[R@ntau-Net] Sistem manggaleh urang Minang kini

2013-11-04 Terurut Topik Andiko
Sanak palanta, 

dalam waktu indak berjauhan ambo batamu jo kawan nan manggaleh mambantu 
dunsanak. Nan sorang 17 tahun, nan sorang 15 tahun. Mereka akhirnyo kalua 
dari kadai itu tampa membawa apapun selain gaji bulanan nan jauh bana dari 
UMR. Malah dunsanaknyo manuduah indak tahu diri karena alah diaja 
manggaleh. Pertanyaan ambo, 
1. baa sabananyo sistem bagi hasil dalam manggaleh ala Minangkabau ko, 
2. apo masih ado sistem bagi hasil di panggaleh2 urang awak ?, dan 
3. apo dibenarkan eksploitasi dilakukan atas alasan ma aja manggaleh dan 
dunsanak ?. 

Mohon pencerahan

Salam

andiko sutan mancayo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Sistem manggaleh urang Minang kini

2013-11-04 Terurut Topik Andiko
Mamanda Ajo Duta

Kedua kawan iko akhirnyo harus mandiri bukak kadai sorang dengan jalan 
bautang ka pihak lain, mulai dari nol baliak karena indak ado modal nan 
tabao dari tampek dunsanaknyo doh.

Sanak Donar

Menarik sekali nan sanak tuliskan. Salah satu kesulitan untuak 
bajaleh-jaleh diawal karena posisi tawar nan indak setara. Oh yo, adokah 
perbandingan dengan bisnis urang Tionghoa, baa pulo baliau mandidik 
keluarganyo manggaleh ?

Salam

andiko

Pada Selasa, 05 November 2013 9:26:29 UTC+7, Donard G menulis:

 Sanak Andiko, Mak Duta, dan Palanta RN yth,

 Mak Duta, kalau ambo maliek ndak sadarhana masalah ko. Dari pangamatan 
 ambo banyak urang badusanak kajadiaannyo mode iko karano indak ado bajaleh2 
 dari awal. Misalnyo ado mamak manjanjian suatu saat nanti mereka dapat 
 sekian, tapi karano yg ciek baharok, yang ciek mungkia akhirnyo pacah juo. 
 Baa tu sampai belasan th? Mungkin karano mereka lah talibat jauah kapalang 
 basah sahingga ingin manaruihan karajo tu, sarato harapan nan alun padam, 
 indak punyo aset dll.  Tapi memang sooner rather than later biasanyo pacah 
 kongsi juo. 

 Manganai sistem bagi hasil, dari penelitian ambo masih ado yg menerapkan 
 sistem iko karano labiah adil dan bisa maikek urang. Umumnya setelah 
 pegawai  digaji yg samo atau diateh UMR mereka diagia bagi hasil (bisa dari 
 penjualan atau labo). Baranyo biasonyo disapakati dimuko ado nan 1% atau 5% 
 dari omset ado nan 30% dari profit dll. 

 Jadi intinyo bajaleh2 di awal. sangenek lai, manuruik ambo salah satu akar 
 masalah kewirausahaan di Minangkabau ko yo klasik: trust. Indak sajo 
 kepercayaan antar urang, antar sanak, dll. juga insitutional 
 trust-kepercayaan pada institusi. 

 Sagitu dulu dari ambo.

 Salam
 Donard, 33, Perth.






 2013/11/5 ajo duta ajo...@gmail.com javascript:


 Nakan Andiko

 Alah belasan tahun magang, indak bisa juo mandiri. Iyo indak si Minang tu 
 doh.

 *
 ---
 *
 *Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini 
 (Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)*

 Wassalaamu'alaikum
 Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
 Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
 Jakarta - Sterling, Virginia USA
 


 2013/11/4 Andiko andi@gmail.com javascript:

 Sanak palanta, 

 dalam waktu indak berjauhan ambo batamu jo kawan nan manggaleh mambantu 
 dunsanak. Nan sorang 17 tahun, nan sorang 15 tahun. Mereka akhirnyo kalua 
 dari kadai itu tampa membawa apapun selain gaji bulanan nan jauh bana dari 
 UMR. Malah dunsanaknyo manuduah indak tahu diri karena alah diaja 
 manggaleh. Pertanyaan ambo, 
 1. baa sabananyo sistem bagi hasil dalam manggaleh ala Minangkabau ko, 
 2. apo masih ado sistem bagi hasil di panggaleh2 urang awak ?, dan 
 3. apo dibenarkan eksploitasi dilakukan atas alasan ma aja manggaleh dan 
 dunsanak ?. 

 Mohon pencerahan

 Salam

 andiko sutan mancayo

 -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
 lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan 
 di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
 --- 
 Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari 
 Grup Google.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
 kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.comjavascript:.
 Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


  -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
 lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  
 mengganti subjeknya

[R@ntau-Net] Dendang Kuliner : Gulai Bagar Hiu Bangkahulu

2013-10-28 Terurut Topik Andiko
Sanak Palanta

Padati bamuatan sarek,
Bangkahulu sasudah Tapan.
pacik pitaruah buhua arek,
Umanaik ijan dilupokan.

Jo pantun kaji dibaco, digesek malah rabab tuo. Mahambuih angin barat, 
lapeh maleso ka tapi muaro, disinan biduak batautan. Dek larek di jalan, 
tatumbuak langkah anak dagang, etan ka ranah Bangkahulu. Jo pitaruah 
langkah diayun sanak, curito Sukarno nan jadi pidoman. Konon kabanyo sanak, 
dek raso Sukarno tarambau, dimaso badan sadang dibuang, itulah kaji nan 
kadibaco

Supadeh pa lamak makan
Dibao urang ka pialai
Ondeh santiangnyo si anak bagan
Rajo lauik inyo gulai

Mungkin indak ado sanak nan indak kenal jo ikan hiu, rajo lautan, indak ado 
pandeka nan indak lalu, gigi nan tajam mode gergaji. Kok baranang pantang 
takilek, alah tapakiak sajo mangko tahu. Baitu bana sanak, santiangnyo si 
ikan hiu. Tapi sungguahpun baitu sanak, disiko hiu digulai urang, gulai 
bagar inyo imbauan.

Hiu nan gadang-gadang tangguang, ketek indak mudo ampia, disinan dagiang 
sadang manih-manihnyo. Kok dipanciang indak ka mamutuih tali joran, kok di 
tangguang indak ka mancabiak jariang. Hiu punai atau hiu tanduk kato anak 
bagan. Baitu bana sanak, manari pisau cap garapu, pisau sati dari ranah si 
pahik lidah, bakuduang ampek malah jadinyo. Kok alah salasai badan 
bakuduang, bacarai malah kapalo jo badan, disinan mangko bamandi jo asam, 
manyarato pulo saketek garam.

Di kuali sanak, alah mananti sagalo langkok, dari katumba ka pinjonlang, 
lapeh ka lingkueh jo bungo palo, indak lupo si kulik manih. Alah salasai 
janjian lado jo bawang, bawang merah jo bawang putiah, disinan harum 
manggaduah salero, antah ka pabilo hidangan sudah. Kok randang sanak, 
bamandi jo santan, putiah santan putiah hati, disinan si Sutan mako 
tarambau. Tapi kok Bagar ko sanak, batompangan raso ka bumbu, tumih bawang 
merah jo bawang putiah, langkok manyarato jo nan lain, disinan mangko di 
tumih. Jaua...sanak, jauah bana badan jo santan, alah bacarai sajak 
lahianyo. Ndak lamo antaronyo, sayauik-sayuik sa paimbauan, disinan ikan di 
galinco, api nan sayuik-sayuik sampai, kok angek indak ka ma anguihkan, 
angek sakedar pa anta raso. Kok janjian alah ka mungkin, harum nan maneba 
ka lubang iduang, disinan ayia matah basiramkan. Sagalagak dua galagak, 
disinan ayia asam jawa manyarato. Disikolah lakek sumpahan, garam di lauik, 
asam di gunuang, batamu di bulango, raso indak ka ilang, ka buah curito ka 
anak cucu, Gulai Bagar Hiu kato urang. 

Konon kabanyo sanak, manuruik urang disiko, disinan Soekarno indak lupo, 
babaliak juo ka tanah Bangkahulu, takabek raso si Bagar Hiu.

Sakitu dulu sanak

Salam

andiko




-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Dendang Kuliner : Gulai Bagar Hiu Bangkahulu

2013-10-28 Terurut Topik Andiko
syukur-syukur kalau lai ado satu masakan Minang nan baliau suko mak

salam

andiko

Pada Selasa, 29 Oktober 2013 7:02:18 UTC+7, fashridjalmnoor menulis:

 Sanak Andiko jo sanak2 sa palanta yth

 Kalau pres Soekarno rindu kembali ke Bangkahulu karena gulai bagar hiu 
 (dan mungkin nostalgia bersepeda membonceng Fatmawati )...apa gerangan 
 yg membuat pres SBY suka berkunjung ke ranah Minang?
 Salam
 Fashridjal M. Noor Sidin
 L65bdg
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 --
 *From: * Andiko andi@gmail.com javascript: 
 *Sender: * rant...@googlegroups.com javascript: 
 *Date: *Mon, 28 Oct 2013 10:20:08 -0700 (PDT)
 *To: *rant...@googlegroups.com javascript:
 *ReplyTo: * rant...@googlegroups.com javascript: 
 *Subject: *[R@ntau-Net] Dendang Kuliner : Gulai Bagar Hiu Bangkahulu

 Sanak Palanta

 Padati bamuatan sarek,
 Bangkahulu sasudah Tapan.
 pacik pitaruah buhua arek,
 Umanaik ijan dilupokan.

 Jo pantun kaji dibaco, digesek malah rabab tuo. Mahambuih angin barat, 
 lapeh maleso ka tapi muaro, disinan biduak batautan. Dek larek di jalan, 
 tatumbuak langkah anak dagang, etan ka ranah Bangkahulu. Jo pitaruah 
 langkah diayun sanak, curito Sukarno nan jadi pidoman. Konon kabanyo sanak, 
 dek raso Sukarno tarambau, dimaso badan sadang dibuang, itulah kaji nan 
 kadibaco

 Supadeh pa lamak makan
 Dibao urang ka pialai
 Ondeh santiangnyo si anak bagan
 Rajo lauik inyo gulai

 Mungkin indak ado sanak nan indak kenal jo ikan hiu, rajo lautan, indak 
 ado pandeka nan indak lalu, gigi nan tajam mode gergaji. Kok baranang 
 pantang takilek, alah tapakiak sajo mangko tahu. Baitu bana sanak, 
 santiangnyo si ikan hiu. Tapi sungguahpun baitu sanak, disiko hiu digulai 
 urang, gulai bagar inyo imbauan.

 Hiu nan gadang-gadang tangguang, ketek indak mudo ampia, disinan dagiang 
 sadang manih-manihnyo. Kok dipanciang indak ka mamutuih tali joran, kok di 
 tangguang indak ka mancabiak jariang. Hiu punai atau hiu tanduk kato anak 
 bagan. Baitu bana sanak, manari pisau cap garapu, pisau sati dari ranah si 
 pahik lidah, bakuduang ampek malah jadinyo. Kok alah salasai badan 
 bakuduang, bacarai malah kapalo jo badan, disinan mangko bamandi jo asam, 
 manyarato pulo saketek garam.

 Di kuali sanak, alah mananti sagalo langkok, dari katumba ka pinjonlang, 
 lapeh ka lingkueh jo bungo palo, indak lupo si kulik manih. Alah salasai 
 janjian lado jo bawang, bawang merah jo bawang putiah, disinan harum 
 manggaduah salero, antah ka pabilo hidangan sudah. Kok randang sanak, 
 bamandi jo santan, putiah santan putiah hati, disinan si Sutan mako 
 tarambau. Tapi kok Bagar ko sanak, batompangan raso ka bumbu, tumih bawang 
 merah jo bawang putiah, langkok manyarato jo nan lain, disinan mangko di 
 tumih. Jaua...sanak, jauah bana badan jo santan, alah bacarai sajak 
 lahianyo. Ndak lamo antaronyo, sayauik-sayuik sa paimbauan, disinan ikan di 
 galinco, api nan sayuik-sayuik sampai, kok angek indak ka ma anguihkan, 
 angek sakedar pa anta raso. Kok janjian alah ka mungkin, harum nan maneba 
 ka lubang iduang, disinan ayia matah basiramkan. Sagalagak dua galagak, 
 disinan ayia asam jawa manyarato. Disikolah lakek sumpahan, garam di lauik, 
 asam di gunuang, batamu di bulango, raso indak ka ilang, ka buah curito ka 
 anak cucu, Gulai Bagar Hiu kato urang. 

 Konon kabanyo sanak, manuruik urang disiko, disinan Soekarno indak lupo, 
 babaliak juo ka tanah Bangkahulu, takabek raso si Bagar Hiu.

 Sakitu dulu sanak

 Salam

 andiko




  -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 --- 
 Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari 
 Grup Google.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
 kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com javascript:.
 Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email

[R@ntau-Net] Di Pantai Panjang

2013-10-27 Terurut Topik Andiko
Di Pantai Panjang

Andiko Sutan Mancayo

dan di pantai Panjang
senja jatuh
desau angin
bersiul di antara
pokok-pokok cemara
rindu luruh menebar
menghampar lembut
putih pasir,
disitu ombak mengantar buih,
menjilatinya

cerita
lelaki kalah itu
telah mengartefak 
di Fort Marlborough
diantara tangsi-tangsi serdadu kosong
dan meriam melompong
yang menyonsong para pelintas, 
ia menatap lara.

Oh ya, ketika ku sambangi kau 
di St Mary Churchyard Hendon Greater London
kita bincangkan luka  yang menunggang waktu
meskipun telah bertukar Bengcoolen dengan Singapura
tetapi sedu sedan tak pernah lewat.

Nah, kali ini 
kukirimkan harum semerbak
kopi Muara Aman
diantara tenda-tenda
pantai itu
dan anak negeri
melepas hari.

Bengkulu 28 Oktober 2013






-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Di Pantai Panjang

2013-10-27 Terurut Topik Andiko
Lelaki yang kontroversial mak, terutama di nagarinyo sendiri. Indak banyak 
urang nan tahu baliau ko, mungkin karena luasnyo daerah Britania Raya zaman 
itu, sahinggo banyak bana tokoh nan lahia. Bahkan di tampek inyo bakubua 
sendiri, indak banyak urang nan tahu kini, sia urang ko. Tapi ukatu ambo 
berkunjung kasinan, ambo dapek curito dari pengurus disinan, banyak urang 
Singapura berziarah kasinan tiok tahun.

Salam

andiko

Pada Minggu, 27 Oktober 2013 17:53:17 UTC+7, fashridjalmnoor menulis:

 Bengcoolen ditukar dengan Singapore.salah satu bukti kejeniusan 
 Raffles
 seorang ilmuwan dan negarawan yang punya visi jauh ke depan
 Sebagai ilmuwan dia menggali/menemukan candi Borobudur dan menulis buku 
 History of Java. 
 Indonesia membutuhkan orang sekaliber itu.
 Salam
 Fashridjal M. Noor Sidin
 L65Bdg
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 --
 *From: * Andiko andi@gmail.com javascript: 
 *Sender: * rant...@googlegroups.com javascript: 
 *Date: *Sun, 27 Oct 2013 03:45:26 -0700 (PDT)
 *To: *rant...@googlegroups.com javascript:
 *ReplyTo: * rant...@googlegroups.com javascript: 
 *Subject: *[R@ntau-Net] Di Pantai Panjang

 Di Pantai Panjang

 Andiko Sutan Mancayo

 dan di pantai Panjang
 senja jatuh
 desau angin
 bersiul di antara
 pokok-pokok cemara
 rindu luruh menebar
 menghampar lembut
 putih pasir,
 disitu ombak mengantar buih,
 menjilatinya

 cerita
 lelaki kalah itu
 telah mengartefak 
 di Fort Marlborough
 diantara tangsi-tangsi serdadu kosong
 dan meriam melompong
 yang menyonsong para pelintas, 
 ia menatap lara.

 Oh ya, ketika ku sambangi kau 
 di St Mary Churchyard Hendon Greater London
 kita bincangkan luka  yang menunggang waktu
 meskipun telah bertukar Bengcoolen dengan Singapura
 tetapi sedu sedan tak pernah lewat.

 Nah, kali ini 
 kukirimkan harum semerbak
 kopi Muara Aman
 diantara tenda-tenda
 pantai itu
 dan anak negeri
 melepas hari.

 Bengkulu 28 Oktober 2013






  -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 --- 
 Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari 
 Grup Google.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
 kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com javascript:.
 Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] OOT : Innalillah, PKS usung caleg pendeta Kristen

2013-10-24 Terurut Topik Andiko
OOT, bagaimana di ranah ?

Salam

andiko


Link 
: 
http://www.arrahmah.com/news/2013/04/23/innalillah-pks-usung-caleg-pendeta-kristen.html

Innalillah, PKS usung caleg pendeta Kristen
Samir Musa Selasa, 13 Jumadil Akhir 1434 H / 23 April 2013 19:55
Innalillah, PKS usung caleg pendeta Kristen
Taufik Ridho, Sekjen PKS
JAKARTA (Arrahmah.com) – Berbagai strategi ditempuh Partai Keadilan 
Sejahtera (PKS) untuk mendulang suara dalam Pemilu 2014 mendatang. Dengan 
slogan barunya “Cinta, Kerja dan Harmoni,” PKS mengusung calon anggota 
legislatif dari berbagai kalangan, termasuk pendeta Kristen.

“Ada pendeta yang menjadi caleg di Indonesia Timur,” kata Sekretaris 
Jenderal PKS, Taufik Ridho di Jakarta, Senin (22/4/2013).

Taufik menyatakan, caleg non-Muslim banyak diusung PKS untuk daerah 
pemilihan Indonesia Timur, seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, 
Sulawesi Barat, Papua, dan Papua Barat. “Memang kebutuhannya seperti itu,” 
ujarnya.

Caleg-caleg non-Muslim diusung PKS untuk memperebutkan kursi di DPRD 
Provinsi dan Kota/Kabupaten. Untuk DPR Pusat, PKS mengusung dua caleg 
non-Muslim dari dapil Papua dan Papua Barat. Di sini PKS menargetkan satu 
kursi.

Caleg-caleg non-Muslim diusung PKS untuk memperebutkan kursi di DPRD 
Provinsi dan Kota/Kabupaten

Taufik menyatakan caleg PKS berasal dari beragam latar belakang profesi. 
Semua diproyeksikan berdasarkan kebutuhan legislasi di DPR. Secara 
pendidikan, mayoritas caleg PKS memiliki latar belakang S1. Proporsi mereka 
ada 57 persen. Berikutnya, caleg berlatar belakang pendidikan S2 sebanyak 
21,7 persen, S3 6,3 persen, dan SMA 12,4 persen.

Untuk itu, Taufik meminta para kader di akar rumput untuk membantu semua 
caleg, termasuk caleg pendeta, agar dapat meraih perolehan suara signifikan 
dalam Pemilu 2014.

Menurutnya, PKS mengandalkan kekuatan kader sebagai magnet elektoral di 
Pemilu 2014. Bagi PKS caleg-caleg tidak akan bisa berbuat banyak tanpa 
dukungan para kader.

“Kader adalah mesin partai. Ini sudah terbukti di Pemilu Jawa Barat dan 
Sumatera Utara,” ujarnya.

(voa-islam/arrahmah.com)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Re: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

2013-10-24 Terurut Topik Andiko
Link Novelnyo Mak

http://www.gobookee.org/get_book.php?u=aHR0cDovL2tkLXN1bWVkYW5nLnVwaS5lZHUvYmVya2FzL21hdGFfa3VsaWFoL1Rlb3JpLWRhbi1TZWphcmFoLVNhc3RyYS9IYW1rYSUyMC0lMjBUZW5nZ2VsYW1ueWElMjBLYXBhbCUyMFZhbiUyMERlciUyMFdpamsucGRmCk5vdmVsIFRlbmdnZWxhbW55YSBWYW4gRGVyIFdpamNrIGthcnlhIEhBTUtB

Salam

andiko

Pada Kamis, 24 Oktober 2013 17:59:50 UTC+7, Harman menulis:

 Satu lagi karya novel dari tokoh minang di angkat ke layar lebar
 kali ini karya Buya Hamka yang diangkat ke layar lebar.

 Kalau dari trailer-nya kayaknya oke juga nih ditonton

 http://www.youtube.com/watch?v=RHMXxCLRhO8


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] OOT : Lowongan ICW MENCARI ANAK MUDA HUKUM - ANTIKORUPSI

2013-10-22 Terurut Topik Andiko
ICW MENCARI ANAK MUDA HUKUM - ANTIKORUPSI

 

Indonesia Corruption Watch (ICW) mencari anak muda hukum antikorupsi yang 
cerdas dan kreatif untuk ditempatkan sebagai Staff Program pada Divisi 
Hukum dan Monitoring Peradilan (HMP)

 

Syarat Umum

·  Pria/Wanita

·  WNI

·  Pendidikan terakhir S1 Fakultas Hukum

·  Usia 22-25 Tahun

·  IPK minimal 2,7

·  Belum menikah

 

Syarat Khusus

·  Aktif beroganisasi (intra dan atau ekstra kampus) 
 diutamakan Pers Mahasiswa

·  Punya kemampuan menulis dan atau penelitian atau 
pendampingan hukum

·  Mampu bekerja dibawah tekanan

·  Memilki kemampuan komunikasi yang baik dan diutamakan 
juga kemampuan Bahasa Inggris yang baik

·  Mendapat 3 rekomendasi dari Dosen/Praktisi Hukum/ 
Aktivis LSM/Pejabat/Pihak lain yang relevan dengan isu antikorupsi

 

Bagi yang berminat segera kirimkan:

·  Surat ketertarikan dan alasan bergabung sebagai Staf 
Program ICW,

·  Foto dan Curriculum Vitae (CV),  

·  Contoh tulisan atau hasil penelitian, dan

·  3 surat rekomendasi  

 

ke: i...@antikorupsi.org  paling lambat 1 November 2013 dengan judul Staff 
HMP. Bagi yang memenuhi syarat akan kami panggil untuk proses seleksi 
wawancara.

 

Salam,

 

Danang Widoyoko

Koordintor Badan Pekerja ICW

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] OOT :Mahkamah Rayuan putuskan “Allah” hanya milik Islam

2013-10-14 Terurut Topik Andiko
BAHASA

Mahkamah Rayuan putuskan “Allah” hanya milik Islam

http://www.themalaysianinsider.com/bahasa/article/gereja-katolik-dihalang-guna-kalimah-allah-dalam-penerbitan-herald
 

OLEH V ANBALAGAN, PENOLONG PENGARANG BERITA
OCTOBER 14, 2013
LATEST UPDATE: OCTOBER 14, 2013 01:01 PM


Gereja Katolik dihalang Mahkamah Rayuan dari menggunakan kalimah Allah 
dalam akhbar mingguan berbahasa Melayu Herald sebagai rujukan kepada tuhan 
bagi agama Kristian.

Hakim Mahkamah Persekutuan Datuk Seri Mohamed Apandi Ali yang 
mempengerusikan panel tiga anggota hakim berkata ia dianggap dapatan 
mahkamah bahawa Kementerian Dalam Negeri tidak bertindak dalam apa-apa cara 
yang mewajarkan campur tangan badan kehakiman mengenai keputusannya 
melarang penerbitan itu menggunakan kalimah Allah.

Mengenai keterangan di hadapan kita juga kami berpuas hati bahawa bahan 
rujukan yang mencukupi telah dipertimbangkan oleh menteri (dalam negeri) 
dalam melaksanakan tugas dan kuasa berkanun mengikut Akta Mesin Cetak dan 
Penerbitan 1984, katanya.


 
Beliau berkata ia juga penghakiman mahkamah bahawa keadaan yang ditetapkan 
oleh Kementerian Dalam Negeri dalam permit penerbitan Herald melarang The 
Herald daripada menggunakan kalimah Allah tidak melanggar mana-mana hak 
perlembagaan gereja.

Ia merupakan dapatan bersama kami bahawa penggunaan nama Allah bukan 
sebahagian daripada kepercayaan dan amalan agama Kristian, kata Hakim 
Apandi yang membaca ringkasan keputusan itu.

Dua lagi hakim dalam panel itu ialah Datuk Abdul Aziz Abd Rahim dan Datuk 
Mohd Zawawi Salleh.

Pihak gereja boleh mengemukakan rayuan ke Mahkamah Persekutuan sekiranya 
keputusan itu bercanggah dengan kepentingan umum.

Pada 10 September, panel mendengar hujah peguam kerajaan, Suzana Atan yang 
menyatakan keadaan akan menjadi tegang sekiranya kalimah Arab Allah dibenar 
untuk penerbitan mingguan Katolik Herald dalam bahasa Melayu.

Suzana memberi contoh selepas Mahkamah Tinggi membuat keputusan, terdapat 
beberapa insiden serangan ke atas beberapa rumah ibadat.

Katanya, kalimah Allah mengundang pelbagai kekeliruan kepada penganut agama 
Islam dan Kristian kerana kedua-dua agama mempunyai tafsiran berbeza 
mengenai kalimah itu.

Menurutnya lagi, menteri mempunyai kuasa mutlak di bawah Akta Penerbitan 
dan Mesin Cetak 1984 bagi meletakkan syarat ke atas permit penerbitan 
tersebut.

Suzana berkata Mahkamah Tinggi terkhilaf kerana keputusannya mewujudkan 
persengketaan dan kekacauan dalam masyarakat.

Manakala, peguam Porres Royan yang mewakili gereja berkata hakim Mahkamah 
Tinggi Lau Bee Lan tidak salah dalam penghakimannya kerana larangan 
berkenaan adalah satu bentuk pencerobohan kepada kebebasan agama dan 
kebebasan bersuara. 

Katanya, keselamatan negara dan hujah Putrajaya adalah satu kenyataan lemah.

Royan menjelaskan pada 1982 terdapat arahan pengecualian di mana kalimah 
itu boleh digunakan oleh Al-Kitab yang diimport dari Indonesia dan 
menggunakan dialek Sabah dan Sarawak.

Herald telah menggunakan kalimah Allah semenjak 1994.

Royan berkata kerajaan telah membenarkan Al-Kitab dalam bahasa Indonesia 
dan bahasa Melayu yang mengandungi kalimah Allah yang diimport dan dicetak 
dalam negara. 

Isu kalimah Allah bermula pada awal 2009 apabila Kementerian Dalam Negeri 
(KDN) membatalkan permit akhbar Herald menggunakan kalimah Allah merujuk 
kepada tuhan. 

Tindakan tersebut menyebabkan gereja mengemukakan saman kepada kerajaan 
kerana melanggar hak dalam Perlembagaan. 

Mahkamah Tinggi kemudian membenarkan semakan keputusan dan membatalkan 
pengharaman oleh KDN untuk menggunakan kalimah Allah oleh Herald.

Hakim turut menjelaskan gereja mempunyai hak dalam Perlembagaan untuk 
menggunakan kalimah Allah dalam akhbarnya kerana agama selain Islam boleh 
mengamalkannya secara aman dan harmoni.

Katanya, meskipun Islam merupakan agama Persekutuan, ia tidak memberi kuasa 
kepada kerajaan menghalang gereja menggunakan kalimah Allah dalam 
penerbitannya. - 14 Oktober, 2013.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan 

Re: [R@ntau-Net] Mutu Karya Sastra Sumbar 30 Tahun Terakhir Dipertanyakan

2013-10-13 Terurut Topik Andiko
 asing

Sampai sejauh iko sebagai awam sastra, alasan umum nan ambo pakai mambali 
buku ko sederhana sajo, dibicarakan dek kawan-kawan ambo peminat buku dan 
semua karya yang terkait dengan Minangkabau. 

Salam dan selamat hari rayo haji

Andiko



Pada Sabtu, 12 Oktober 2013 23:19:16 UTC+7, Akmal Nasery Basral menulis:

 Sanak Andiko,
 ambo kenal pribadi dengan Darman Moenir. Tahun 2012 lalu kami sama-sama 
 menjadi fasilitator bagi para novelis muda Sumbar yang ikut workshop di 
 Rumah Puisi selama tiga hari. Instruktur lain adalah Gus tf dan Ahmadun 
 Yosi Herfanda (mantan Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta). Beberapa 
 nama sastrawan muda yang disebut dalam artikel ini adalah peserta workshop. 
 Maret tahun ini, ambo basuo baliak jo  saat Deklarasi Hari Sastra di SMA 
 Birugo yang diikuti sekitar 60-an sastrawan nasional. Dan uniknya, novel 
 terakhir DM yang terbit tahun lalu berjudul* Andika Cahaya*, mirip namo 
 sanak Andiko. :)

 Tapi ambo kira kalau disebut DM bahwa karya-karya yang terbit di Sumatra 
 Barat tidak ada yang bermutu, ini bisa muncul dua tafsir:

 1. Bahwa novel/antologi cerpen/kumpulan puisi yang diteroka DM adalah yang 
 TERBIT di Sumbar. Artinya oleh percetakan dan penerbit yang beroperasi di 
 Sumbar, bukan oleh penerbit yang dimiliki orang Minang DI LUAR Sumbar. 
 Karena untuk kategori terakhir, banyak sekali orang Minang yang 
 punya/mengelola penerbitan di luar Sumbar, seperti Pak Firdaus Oemar, 
 mantan Ketua IKAPI, yang disebutkan Mak Muchlis Hamid dalam emailnya 
 sebelum ini (soal Nagari Membaca) atau Ketua Umum Ikapi sekarang, Lucya 
 Andam Dewi (PT Bumi Aksara). Dalam hal ini, ada kemungkinan -- karena ambo 
 tak mengamati karya sastra apa saja yang TERBIT DI Sumbar -- pernyataan DM 
 itu benar. Karena mudah diduga, jumlah karya sastra yang terbit di Sumatra 
 Barat jauh lebih kecil dibandingkan karya sastra para penulis Minang yang 
 terbit baik di ranah maupun di luar ranah Minang.

 2. Tapi jika yang dimaksud DM bahwa selama 30 tahun terakhir tidak ada 
 karya sastra penulis Minang yang bermutu, maka ini jelas keliru. Karena 
 berarti novel DM tahun lalu itu pun tidak bermutu, bukan? :)

 Namun di luar problem logis dari statemen rancu seperti itu, ada banyak 
 karya penulis Minang yang bukan saja bermutu, bahkan cukup berkibar. Satu 
 contoh saja adalah karya-karya Gustafrizal Busra (dengan nama Gus tf Sakai 
 kalau menulis prosa, dan hanya Gus tf saja kalau menulis puisi).

 Kumpulan cerpen Gus tf Sakai,* Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta* (1999) 
 misalnya, memenangi Lontar Literary Award 2001 dan diterjemahkan oleh 
 Yayasan Lontar yang dimotori pegiat sastra John McGlynn ke dalam bahasa 
 Inggris dengan judul* The Barber and Short Stories*. Antologi itu 
 diterjemahkan oleh Justine Fitzgerald, Anna Nettheim dan Linda Owens. 
 Menurut ambo, belum tertutup kemungkinan pada 20-40 tahun lagi,* The 
 Barber and Short Stories* ini juga bisa masuk dalam nominasi Nobel 
 Sastra, seperti peristiwa dua hari lalu saat cerpenis Kanada Alice Munro 
 (82 tahun) terpilih sebagai penerima Nobel Sastra. Wallahu a'lam. 

 Lalu kumcer yang sama, pada tahun 2004 memenangi SEA Write Award dari 
 Kerajaan Thailand. Apakah ini bukan indikator sebuah mutu, apapun 
 definisi teknisnya. Barangkali DM lupa dengan capaian artistik dari karya 
 Gus tf Sakai ini. 

 3. Dari generasi penulis Minang yang lebih yunior ada Ahmad Fuadi, anggota 
 Palanta RN ko pulo. Trilogi *Negeri 5 Menara* nan ditulih Adi memang bisa 
 menjadi perdebatan jika ditakar dari sisi kritik sastra. Tapi fakta bahwa 
 lewat novel itu Adi terpilih sebagai peserta The Bellagio Project dari The 
 Rockefeller Foundation yang memberikan program* writer in residence*selama 
 sebulan di Italia, tahun lalu, setelah disaring dari ratusan aplikan 
 dari seluruh dunia, juga menunjukkan adanya mutu yang tidak main-main 
 dalam karya Adi. Yayasan Rockefeller tentu tidak akan sembarangan 
 memberikan kesempatan istimewa itu jika karya Adi biasa-biasa saja.

 4. Jadi memang, menarik dinanti (kalau mungkin) apa yang sebenarnya 
 dimaksud DM dengan tidak ada karya yang bermutu itu. Sebab perbedaan 
 indikator dan parameter, bisa membuat hasil pengamatan berbeda. Ini hukum 
 universal yang tidak hanya berlaku di dunia sains, juga di ranah sastra.

 Wassalam,

 ANB
 45, Cibubur




 Pada 12 Oktober 2013 21.43, Andiko andi@gmail.com javascript:menulis:

 Mutu Karya Sastra Sumbar 30 Tahun Terakhir Dipertanyakan

 10 October 2013 21:01 | • Wartawan : Redaksi padangtoday • Editor : 
 Redaksi Padang Today • Dibaca : 176 kali

 http://padangtoday.com/today/detail/49169

 Sastrawan Sumatera Barat Darman Moenir kembali mempertanyakan mutu karya 
 sastra Sumatera Barat 30 tahun terakhir. Sepanjang 30 tahun itu, menurut 
 Darman Moenir, karya-karya sastra yang terbit di Sumatera Barat “tidak ada” 
 yang bermutu.
  
 Pernyataan Darman Moenir itu disampaikannya dalam kegiatan Dialog Sastra 
 bertajuk “Menyoal Kebermutuan Karya Sastra Sumatera

[R@ntau-Net] Mutu Karya Sastra Sumbar 30 Tahun Terakhir Dipertanyakan

2013-10-12 Terurut Topik Andiko
Mutu Karya Sastra Sumbar 30 Tahun Terakhir Dipertanyakan

10 October 2013 21:01 | • Wartawan : Redaksi padangtoday • Editor : Redaksi 
Padang Today • Dibaca : 176 kali

http://padangtoday.com/today/detail/49169

Sastrawan Sumatera Barat Darman Moenir kembali mempertanyakan mutu karya 
sastra Sumatera Barat 30 tahun terakhir. Sepanjang 30 tahun itu, menurut 
Darman Moenir, karya-karya sastra yang terbit di Sumatera Barat “tidak ada” 
yang bermutu.
 
Pernyataan Darman Moenir itu disampaikannya dalam kegiatan Dialog Sastra 
bertajuk “Menyoal Kebermutuan Karya Sastra Sumatera Barat” yang digelar 
UPTD Taman Budaya Sumatera Barat, Kamis (10/10), di Galeri Seni Rupa Taman 
Budaya Sumatera Barat di Padang. Diskusi itu dihadiri kalangan sastrawan, 
seniman, budayawan, akademisi, pengamat sastra, dan sejumlah penulis muda.
 
Apa yang disampaikan Darman Moenir itu, sudah pernah dipolemikkan di salah 
satu koran harian terbitan Padang pada tahun 2011 silam. Di koran itu, 
tercatat sepuluh penulis merespon esai yang ditulis Darman Moenir, yaitu 
Devy Kurnia Alamsyah, Sudarmoko, Elly Delfia, Muhammad Subhan, Nelson Alwi, 
Heru Joni Putra, Romi Zarman, Esha Tegar Putra, dan Andika Dinata. Para 
perespon terdiri dari kalangan akademisi, kritikus, pengarang, dan pengamat 
sastra.
 
Walau begitu, dalam dialog sastra di Taman Budaya Sumatera Barat dengan 
narasumber Darman Moenir (Sastrawan), Romi Zarman (Kritikus), Zelfeni Wimra 
(Pengarang), dan moderator Nasrul Azwar, Darman Moenir tidak sedikitpun 
membahas apa standarisasi mutu yang dimaksud dan karya sastra siapa yang 
dianggapnya tidak bermutu itu. Darman Moenir “menyapu rata” semua karya 
sastra (khususnya novel) yang dihasilkan penulis/pengarang Sumatera Barat 
kurun 30 tahun terakhir tidak ada yang bermutu.
 
“Saya tahu dan membaca sejumlah novel pengarang dari Sumatera Barat yang 
terbit 30 tahun terakhir, tetapi itulah, maaf, mutu novel-novel itu pantas 
dipertanyakan,” kata Darman Moenir yang pada tahun 1980 novelnya berjudul 
“Bako” memenangkan Hadiah Utama Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian 
Jakarta (DKJ).
 
Pernyataan Darman Moenir itu mengundang reaksi sejumlah penanggap, di 
antaranya Hermawan (akademisi). Hermawan meminta para narsumber untuk 
mendefinisikan “mutu” yang menjadi tajuk diskusi dan apa standarisasi mutu 
yang dimaksud. “Apa seperti ada angka-angkanya begitu? Coba ini kita 
dudukkan dulu,” tanya Hermawan. Namun hingga dialog berakhir, tak seorang 
pun di antara narasumber, termasuk Darman Moenir yang memberikan jawaban 
memuaskan soal standarisasi karya sastra yang “bermutu” itu.
 
Penyair Senior Sumatera Barat Rusli Marzuki Saria turut memberikan 
pandangannya. Menurutnya, budaya kritik sastra di Sumatera Barat belum 
tumbuh begitu baik. Karya sastra yang terbit nyaris tidak diomongkan. 
“Selama ini nyaris tidak ada diskusi sastra di Taman Budaya Sumatera Barat. 
Karya sastra Sumatera Barat tumbuh tanpa kritik,” ujarnya.
 
Irzen Hawer, salah seorang pengarang novel asal Kota Padangpanjang pada 
kesempatan itu juga menyatakan kurang sependapatnya dengan apa yang 
disampaikan Darman Moenir. Menurutnya, kerja kepengarangan dan kerja kritik 
dua hal yang berbeda. “Sebagai pengarang tugasnya telah selesai, 
menghasilkan karya sastra. Kemudian, para kritikuslah yang menentukan 
kebermutuan karya sastra itu. Tapi sayangnya, kita belum melihat kritikus 
Sumatera Barat mengkritisi substansi karya sastra yang terbit selama ini,” 
paparnya.
 
Alizar Tanjung, seorang penyair muda Sumatera Barat punya pandangan lain. 
Menurutnya, agar jelas bermutu-tidaknya karya sastra Sumatera Barat, harus 
ada lembaga memfasilitasi diskusi buku dengan mengundang pihak-pihak yang 
berkompeten membahas mutu karya sastra tersebut. Dia mengusulkan Taman 
Budaya Sumatera Barat mengagendakan diskusi buku, khusus untuk buku-buku 
yang terbit dari tangan pengarang Sumatera Barat.
 
“Pihak penyelenggara harus membeli buku itu, dibagikan kepada peserta 
diskusi, dan diberikan waktu untuk membacanya, lalu dibahas isinya di 
kesempatan lain secara bersama-sama. Ini tawaran saya,” kata Alizar Tanjung 
yang bergiat di Komunitas Rumah Kayu Padang.
 
Sementara itu, Muhammad Subhan, pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia 
yang juga berbagi pendapat pada kesempatan itu mengatakan, walau Sastrawan 
Darman Moenir tidak memberikan apresiasi positif terhadap perkembangan 
karya sastra Sumatera Barat 30 tahun terakhir, dia berharap harus ada 
apresiasi terhadap karya-karya yang lahir dan terbit itu.
 
“Suka tidak suka, sepakat tidak sepakat, saya kira kita tetap harus 
memberikan apresiasi kepada karya sastra yang terbit di Sumatera Barat 
kurun waktu 30 tahun terakhir itu,” ujarnya.
 
Soal kebermutuan karya sastra, menurut Muhammad Subhan, lebih diserahkannya 
kepada pembaca (termasuk kritikus). Katanya, pembaca adalah hakim yang 
menentukan bermutu-tidaknya karya sastra.
 
“Saya kira, sastra itu bersifat multitafsir, siapa pun boleh 
menafsirkannya. Tidak ada tafsir tunggal 

[R@ntau-Net] OOT : Jimly: Ahli Hukum Kita Banyak Sarjana Titik Koma

2013-10-08 Terurut Topik Andiko
SELASA, 08 OKTOBER 2013 | 18:56 WIB
Jimly: Ahli Hukum Kita Banyak Sarjana Titik Koma

Jimly: Ahli Hukum Kita Banyak Sarjana Titik Koma
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie. 
ANTARA FOTO/Andika Wahyu

http://www.tempo.co/read/news/2013/10/08/063520229/Jimly-Ahli-Hukum-Kita-Banyak-Sarjana-Titik-Koma

TEMPO.CO, Jakarta – Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas 
Indonesia, Jimly Asshiddiqie, menilai kebanyakan ahli hukum di Tanah Air 
cuma sarjana peraturan. “Bisa dikatakan sarjana kata-kata atau sarjana 
titik koma,” kata Jimly dalam Konferensi Tingkat Tinggi Hukum Rakyat yang 
digelar Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan 
Ekologis (HuMa ) di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2013.



Pernyataan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu merujuk pada sejumlah 
hakim, jaksa, polisi, advokat, dan praktisi yang terlalu berkutat dengan 
teks-teks hukum. Mereka tidak berani keluar dari struktur tak adil yang 
melingkupi peradilan di Indonesia dan memberi penafsiran hukum yang lebih 
sesuai rasa keadilan di masyarakat. 

Jimly menyebut mereka hanya menegakkan hukum, bukan menegakkan keadilan 
yang menjadi ruh masyarakat. Dia lalu mencontohkan hakim yang cuma 
mengikuti standard operational procedure (SOP) tapi abai pada kondisi di 
sekelilingnya. 

Jimly lalu bercerita bagaimana dia pernah mengadili kasus pemberhentian 
seorang anggota KPU yang menyimpang di suatu daerah. Orang itu tidak terima 
dan mengadukan Jimly yang ketika itu menjadi Ketua Dewan Kehormatan Komisi 
Pemilihan Umum ke polisi. 

Jimly lantas dipanggil polisi. Di sana, pak polisi menjelaskan bahwa dia 
harus melakukan pemanggilan itu karena itu yang harus dilakukan sesuai 
SOP, katanya sambil tertawa geli. “Teknis prosedural ini sering kali 
menutup ruang kebenaran,” katanya lagi.

Hakim Agung dan Hakim Mahkamah Konstitusi, ujar Jimly, sebenarnya wakil 
rakyat karena dipilih oleh lembaga perwakilan rakyat. Mereka tidak 
tiba-tiba turun dari langit dan harus menyelami serta bergaul dengan 
rakyat. “Karena itu, mereka jangan bergaul dengan orang-orang beperkara,” 
katanya. 

Tema Konferensi Tingkat Tinggi Hukum Rakyat ini adalah “Hukum Rakyat, 
Menata Masa Depan Indonesia.” Konferensi ini dihadiri 300 Pendamping Hukum 
Rakyat (PHR) dari berbagai pelosok Nusantara. Selain Jimly, ikut berbicara 
dalam acara ini adalah Gubernur Jakarta Joko Widodo, calon presiden 
Konvensi Demokrat Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Ibrahim 
(Komisi Yudisial), dan Myrna Safitri ( Direktur Eksekutif Epistema 
Institute). 

Menurut Direktur Eksekutif HuMa, Andiko, hukum rakyat seharusnya menjadi 
jawaban dari kebuntuan sistem hukum negara dalam menyediakan keadilan bagi 
rakyat. “Sudah saatnya hukum dikembalikan kepada rakyat dan bekerja di 
bawah panji cita-cita bangsa Indonesia yaitu masyarakat yang adil dan 
makmur,” ujarnya. 

Chalid Muhammad, Ketua Badan Pengurus HuMa, menjelaskan di tengah 
keterpurukan negeri ini akibat perilaku elite, masih terdapat banyak rakyat 
Indonesia yang berbuat dengan tulus dan tanpa pamrih menyelamatkan negeri 
ini. 

Mereka, katanya, terus membangun solidaritas serta tanpa kenal lelah 
mempromosikan hukum rakyat demi terwujudnya pembaruan hukum yang 
berkeadilan di Indonesia. Dia berharap konferensi ini menjadi tonggak bagi 
gerakan hukum rakyat dalam mengambil peran utama dalam menata masa depan 
Indonesia.

UNTUNG WIDYANTO

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Re: Mohon Masukan utk web RN = www.rantaunet.biz

2013-10-06 Terurut Topik Andiko
Pak Epi

Kalau buliah ambo usul, di Web itu juga ado cluster khusus untuak diskusi 
terkait sejarah jo kenangan terkait Minangkabau.

Salam

andiko

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Hutan Adat : Pak Syaaf sebagai Saksi Ahli

2013-10-01 Terurut Topik Andiko
Sanak Palanta yang berminat

Dibawah adolah link film dokumenter tentang hutan Adat setelah putusan MK 
No. 35 Tahun 2012. Dalam film iko ado rekaman Pak Syaaf sebagai saksi ahli 
di MK. Silahkan berkunjung di link dibawah

http://huma.or.id/publikasi/film-hutan-adat-paska-putusan-mk-35.html

Salam

andiko

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Hutan Adat : Pak Syaaf sebagai Saksi Ahli

2013-10-01 Terurut Topik Andiko
alah dicaliak filmnyo pak ?

salam

andiko

Pada Selasa, 01 Oktober 2013 14:47:35 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis:

 Terima kasih bung Andiko. Saya senang sekali diminta AMAN sbg salah 
 seorang Saksi Ahli, dan Alhamdulillah, berhasil. 
 Wassalam, 
 SB. 
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Re: Temu keluarga Rantaunet di Batam

2013-09-30 Terurut Topik Andiko
Rina, mohon maaf, sebagaimana ambo sampaikan lewat catt, tampek 
pertemuannyo hanyo bisa dijangkau jo oto pribadi, kami gagal mendapatkan 
oto ka tampek pertemuan iko, sahinggo akhirnyo indak hadir.

Salam

andiko

Pada Senin, 30 September 2013 10:36:02 UTC+7, Rina Permadi menulis:

  Alhamdulillahirrabbil’alamin,

 Assalamu’alaikum Warahmatullahi,

  

 Ambo mancubo malaporkan acara Temu keluarga Rantaunet yang barado di 
 Batam. Nan diadokan di Jembatan 3 Pulau Setokok Batam, tapeknyo di restoran 
 Rindu Alam.

  

 Acara kami mungkin saketek babeda jo nan di Jakarta, sebab anggota 
 Rantaunet di batam sangat terbatas. Yang manyatokan keinginan hadir adolah 
 sbb :

  

 1.   Fajri

 2.   Ambo (Rina) jo kel

 3.   Da Seprinaldi jo kel

 4.   Da Gusdi Asdial jo kel

 5.   Yoshie Kumala jo kel

 6.   Da Andiko jo kel

 7.   Da Rudi jo kel

 8.   Roni Andrizal jo kel

  

 Alhamdulillah yang akhirnyo hadir adolah nomor 1 s/d 3 sajo

 Namun indak mangurangi kebersamaan dan kebahagiaan kami nan bakumpua.

  

 Memang minggu cuaca cukup mengkhawatirkan, dimano subuah hujan angin 
 cukuik labek. Sampai rinai-rinai hinggo agak tinggi ari.

  

 Jam 8 ambo cubo mananyoan baliak, dijawek sangat mantap sebab aia lauik 
 tanang dan angin sepoi-sepoi sajo dan udara jo langik cerah pagi tu. 
 Ditawarkan ke ambo untuak mancubo turun ke rumpon mereka. Sebab dengan 
 cuaca begitu kemungkinan ikan lagi lapar-lapar dan gampang dirawai.

  

 Akhirnyo kami sekeluarga barangkek ka Pulau Setokok jam 10 pagi. Tibo di 
 lokasi ruponyo cerah tapi berawan agak lindok. Namun aia lauik sangaik 
 tanang takah di danau. Acara marawai ikan itupun sukses sebab dalam maso 2 
 jam sajo kami dapek ikan berbagai macam jenis saembe panuah sarupo : Selar, 
 selikur, tamban, plata, kekek dan talang tawas. 

  

 Jam 11 pagi, ado telepon masuak ka HP ambo badariang-dariang sedangkan 
 ambo masih di lauik.  Taputuih sampai duo kali, kudian ambo nantian bana 
 danga elok-elok sebab nomornyo ambo indak kenal dan masih tasambuang. 
 Ruponyo Mak Ngah kito nan tersayang manalepon dari tapi riak nan badabua 
 etan jauah dari Santa Kuruih Nagari Sutan Kalipah. Ondeh iyo sajuak 
 mandanga suaro Mak Ngah nan janiah. Biasonyo ambo hanyo komunikasi chat jo 
 sms sajo, nan sakaliko mandanga suaro baliau. Iyo sabana istimewa rasonyo. 
 Mak Ngah maucapkan salamat bakumpua dan salam untuak sadonyo nan hadir. 
 Indak cukuik kato-kato ambo untuak manggambarkan suasananyo sebab di perahu 
 kami sadang digempur hujan ikan nan dapek dari marawai. 

 So exited deh… Alhamdulillah…

  

 Begitu kami labuh di pelantar restoran Rindu Alam. Datang  WA dari Fajri. 
 Fajri jam 12 dari kantua langsuang ka Barelang. Aratinyo mambao paruik 
 litak. Ambo langsuang mamasan hidangan lauik untuak dimasak. Ambo suruah si 
 Kakak nan di restoran untuak manyauak kapitiang ranjungan di kelong untuak 
 dimasak sarato udang Apollo untuak dimasak balado patai, ditambah udang 
 goreng tepung sebab hanyo ado udang hasil jaring indak ado yg iduik untuk 
 disteam, jadi indak lamo bana proses manunggunyo baitu anggota RN sampai 
 disitu. 

  

 Indak lamo datanglah Fajri dan kudian Da Sep sekeluarga. Da Gusdi dan 
 Yoshie mangabakan kalau ado halangan mendadak nan mambuek mereka indak bisa 
 barangkek ka  tampek pertemuan yang memang lumayan jarak dari pusat kota 
 Batam tu.

  

 Begitu Da Sep datang makananpun ciek-ciek mulai terhidang. Terakhir adolah 
 ikan goreng lambok hasil rawaian.  Begitu terhidang langsuang dicomot dek 
 Uni Linda. 

 “Ondehh.. iyo manih ndak, indak samo jo nan dari pasa doh,” seloroh Uni 
 wak ko sambie minum aia karambie mudo.

  

 Langsuanglah kami makan basamo lumayan agak lamo sebab makan seafood butuh 
 kesabaran untuk mambukak cangkang kareh ranjuangan. Walaupun ado tasadio 
 hidangan lain di keramba restoran, tapi nan ka makan kurang banyak maka 
 diputuskan mancukuikkan hidangan tu.

  

 Sambie makan kami menyepakati kalau RN Batam adolah bentuk lain dari 
 sebuah silaturahim sesuai visi misi Rantunet. Murni silaturahim ko adolah 
 indak berbentuk dan hanyo silaturahim keluarga sajo. Indak ado kepengurusan 
 nan paralu dibentuk karna kami disiko indak banyak.  Jadi hanyo temu 
 keluarga sajo, kami jo anak-anak. 

  

 Pemandangan lauik di hadapan kami mambuek paruik indak kanyang-kanyang 
 sahinggo alah sangiah sajo taraso dek banyaknyo nan masuak paruik. Ota 
 tentang nelayan, lauik jo mamanciang salain ota nan hangat di milis, jadi 
 ota seru kami sambie makan basamo tu.

  

 Samantaro nan tuo sibuk maota, anak-anak sibuk mamanciang di pelantar 
 sebab alat panciang nan ambo baok dipagunokan mereka untuak lomba manciang. 
 Jagoan Da Sep 3 urang dan ambo 2 urang. Lumayan juo mereka bisa berhasil 
 dapek ikan-ikan kecil nan ado dibawah restoran. Karano aia sadang pasang, 
 banyak ikan-ikan sarupo belanak jo todak nan berukuran sedang mancari makan 
 di aia nan sadang pasang tu, sebuah pemandangan yang sangat menarik

[R@ntau-Net] RM Tanah Runtuh Ujuang Sudirman PKU

2013-09-25 Terurut Topik Andiko
Sanak Palanta

Saruan tibo kutiko pangana malayang ka Pakanbaru. Subuah langkah diurak, 
tabang malayok ka tanah Malayu. Alah hampia dua jam tabang di salo-salo 
awan, tibolah maso kapa mandarek, hinggok mancakam di Sutan Syarif Kasim 
II. Siang ukatu matohari tagak, masonyo alang bakulik-kulik, masonyo kabau 
malanguah dipasangan, masonyo lapa manggiriak lambuang. Diurak langkah ka 
ujuang sudirman, di ukua jalan ka tapi ayia, disinan tatagak rumah makan 
pondok kayu, RM Tanah Runtuah urang imbauan.

Sabanta kami duduak, alah tahidang beragam masakan mulai dari
1. Gulai Jariang jo Udang
2. Gulai bauang asok jo pucuak ubi
3. Goreng unggeh uwak-uwak tapi sawah
4. Anyang kacang panjang
5. Ikan ambu-ambu goreng balado
6. Karupuak jariang basiram kuah

Ondeh...mak...iyo indak tantu ma nan ka diambiak partamo kali, ka dikicok 
gulai jariang jo udang, disuduik maimbau gulai bauang ba asok jo pucuak 
ubi, di kakok ambu-ambu goreng, manyipak pulo baun goreang unggeh 
uwak-uwak. Dikicok pulo karupuak jariang basiram, basilek jo asam-asam 
padeh tangguang anyang kacang panjang. Sasuok duo suok nasi naiak, datang 
mahambuih angin sungai siak, ditimpo pulo jo dingin se teh manih, raso 
barubek bana badan dagang. Baitu bana sanak, siang dilapeh hari ko.

Salam

Andiko Sutan Mancayo

Dari Tapian Sungai Siak

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Pansus Segera Bahas RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat

2013-09-22 Terurut Topik Andiko Gmail
Mamanda AI

Pada periode tertentu, surau adolah inheren dalam culture minangkabau,
dengan segenap dukungan yang datang dari culture power, baik berupa
kebiasaan, hukum adat atau dukungan ketokohan. Tapi seperti kato Ebit G. Ade
dalam lagunyoŠwaktu telah merubah segalanyaŠtinggalŠ.hanya jiwaŠŠ.Banyak
suku menoleh ke hukum negara untuak kembali kepada yang disebut asli, asal
atau sesuatu yang ideal dulu. Tapi kerapkali penggunaan hukum positif yang
sarat sanksi ini, jauh dari akar sosial sahinggo niat baik kehilangan esensi
karena prasyarat sosial dimana ia mesti tumbuh sedang ada dalam kegamangan
metodologis (semoga tidak gamang secara substantif). Disinan ketokohan
dibutuhkan untuk memberikan contoh. Situasi mode iko digambarkan dek Prof
Soetandyo sebagai Rule of The Law di tengah masyarakat yang Rule of The
Man.

Salam 

Andiko sutan mancayo


From:  Abraham Ilyas abrahamil...@gmail.com
Reply-To:  rantaunet@googlegroups.com
Date:  Sun, 22 Sep 2013 06:06:43 +0700
To:  Rantau Net Groups rantaunet@googlegroups.com
Subject:  Re: [R@ntau-Net] Pansus Segera Bahas RUU Pengakuan dan
Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat

Kalau begitu sebagian semboyan baliak ba nagari, kambali ba surau yang
pernah dipublikasikan masyarakat SB akan segera terealisasi !

Bagaimana dengan bentuk dukungan untuk kambali ba Surau ?

Selamat


Pada 21 September 2013 23.34, Andiko andi.ko...@gmail.com menulis:
 Pansus Segera Bahas RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat
 25-Jun-2013
 
 http://www.dpr.go.id/id/berita/paripurna/2013/jun/26/6225/pansus-segera-bahas-
 ruu-pengakuan-dan-perlindungan-hak-masyarakat-hukum-adat
 
 Rapat Paripurna DPR mengesahkan pembentukan Pansus (Panitia Khusus) RUU
 Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Langkah ini dipandang
 sebagai terobosan penting untuk menjadikan hukum adat sebagai sumber hukum
 positif bagi penegakan hukum di tanah air.
 
 RUU ini mempersiapkan lahirnya peradilan adat sampai tingkat pengadilan
 tinggi dan itu diakui sebagai hukum positif kita. Kedepannya sejumlah
 persoalan seperta sengketa tanah ulayat, pidana ringan harus diselesaikan
 disana, pengadilan lain harus menolaknya, kata anggota Pansus Nudirman Munir
 usai rapat di Gedung Nusantara II DPR RI,  Selasa (25/6).
 
 Pembentukan RUU ini lanjutnya merupakan amanat UUD NKRI 1945 pasal 18b ayat 2
 yang memberi peluang kepada masyarakat hukum adat untuk mengatur dirinya
 sendiri. Sejumlah usulan mengemuka diantaranya membentuk peradilan adat
 setingkat kabupaten dan mahkamah tinggi adat untuk tingkat provinsi.
 
 Hakim adat dapat menyelesaikan pidana ringan misalnya nyolong jambu jangan
 sampai masuk penjara biarkan diselesaikan melalui hukum adat disuruh kerja
 bakti bersihkan jalan desa, bikin gorong-gorong atau jadi gharin mesjid,
 imbuhnya.
 
 Wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumbar II ini menekankan perangkat
 peradilan adat ini tetap dibawah pengawasan Mahkamah Agung sebagai supreme
 court, yang bertanggung jawab pada persatuan dan kesatuan bangsa dengan tetap
 memberi ruang pada kebhinekaan. (iky)/foto:iwan armanias/parle.
 -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti
 subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 --- 
 Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup
 Google.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
 email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
 Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
mengganti

[R@ntau-Net] Pansus Segera Bahas RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat

2013-09-21 Terurut Topik Andiko
Pansus Segera Bahas RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat
25-Jun-2013

http://www.dpr.go.id/id/berita/paripurna/2013/jun/26/6225/pansus-segera-bahas-ruu-pengakuan-dan-perlindungan-hak-masyarakat-hukum-adat

Rapat Paripurna DPR mengesahkan pembentukan Pansus (Panitia Khusus) RUU 
Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Langkah ini dipandang 
sebagai terobosan penting untuk menjadikan hukum adat sebagai sumber hukum 
positif bagi penegakan hukum di tanah air.

RUU ini mempersiapkan lahirnya peradilan adat sampai tingkat pengadilan 
tinggi dan itu diakui sebagai hukum positif kita. Kedepannya sejumlah 
persoalan seperta sengketa tanah ulayat, pidana ringan harus diselesaikan 
disana, pengadilan lain harus menolaknya, kata anggota Pansus Nudirman 
Munir usai rapat di Gedung Nusantara II DPR RI,  Selasa (25/6).

Pembentukan RUU ini lanjutnya merupakan amanat UUD NKRI 1945 pasal 18b ayat 
2 yang memberi peluang kepada masyarakat hukum adat untuk mengatur dirinya 
sendiri. Sejumlah usulan mengemuka diantaranya membentuk peradilan adat 
setingkat kabupaten dan mahkamah tinggi adat untuk tingkat provinsi.

Hakim adat dapat menyelesaikan pidana ringan misalnya nyolong jambu jangan 
sampai masuk penjara biarkan diselesaikan melalui hukum adat disuruh kerja 
bakti bersihkan jalan desa, bikin gorong-gorong atau jadi gharin mesjid, 
imbuhnya.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumbar II ini menekankan perangkat 
peradilan adat ini tetap dibawah pengawasan Mahkamah Agung sebagai supreme 
court, yang bertanggung jawab pada persatuan dan kesatuan bangsa dengan 
tetap memberi ruang pada kebhinekaan. (iky)/foto:iwan armanias/parle.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] OOT : Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste (Sentuhan Urang Minang di Timor Leste)

2013-09-09 Terurut Topik Andiko
Iko linknyo jo :

http://www.ranahberita.com/news.php?id_news=849/Berita/view%20:Nasionalisme%20Seorang%20Pemuda%20dari%20Timor%20Leste#.Ui10xWQY044


Pada Senin, 09 September 2013 13:36:07 UTC+7, Lies Suryadi menulis:

 Ondeh, rancak bana beritanyo, Andiko. Dari koran ma ko sumbernyo?
  
 Salam,
 Suryadi

*Dari:* Andiko andi@gmail.com javascript:
 *Kepada:* rant...@googlegroups.com javascript: 
 *Dikirim:* Senin, 9 September 2013 1:16
 *Judul:* [R@ntau-Net] OOT : Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste 
 (Sentuhan Urang Minang di Timor Leste)
  
 Sanak Palanta

 Berita menarik ambo temukan salasai sumbayang subuah ko, seorang anak 
 timur leste nan dibao dek Brigjen. Purn. Adityawarman, Jendral urang awak 
 dan akhirnyo kuliah di IAIN Imam Bonjol Padang. Pasti banyak kisah-kisah 
 humanis nan dialami dek urang Minang sajak operasi seroja tahun 75 di 
 Timor-Timur. Suatu kali ambo pai ka musium tentara di dakek ngarai di 
 Bukiktinggi, ambo mancaliak sebua bendera kesatuan nan ditulih namo tentara 
 nan ikuik operasi Seroja. Lain pulo nan dialami dek sipil urang Minang, 
 antah bana antah indak curito ko. Ukatu operasi seroja di mulai dan tentara 
 tajun payuang di Dili, pas mendarat, alah inyo tamui urang Piaman manggaleh 
 sate di pasa Dili ukatu itu.

 Mungkin banyak curito menarik dari mamak, bundo jo sanak palanta yang 
 menarik. Ambo menunggu di suduik lapau mandanga.

 Salam

 Andiko Sutan Mancayo


 Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste
 Sabtu, 17 Agustus 2013 12:51 WIB

 RANAHBERITA-- Tak ada kepedihan yang mendalam, bagi Hasan Subang Lamanepa 
 selain berpisah dengan kampung halaman. Saat meninggalkan Timor Leste pada 
 1999, hatinya gundah. Batas teritorial negara yang kini berbeda, 
 mengharuskan ia dan keluarganya menyeberangi tapal batas bekas provinsi 
 bungsu Negara Kesatuan Republik Indonesia itu.

 Hasan adalah salah satu anak pengungsi Timor Leste yang ikut menyeberang 
 ke Nusa Tenggara Timur setelah wilayah tersebut resmi terlepas dari 
 pangkuan Ibu Pertiwi.

 Kesedihan itu harus kami tahan, karena ada yang lebih besar dari itu: 
 Merah Putih. Bagi saya itu darah. Merah Putih sampai titik darah terakhir. 
 Tidak bisa digantikan dengan apa-apa, katanya kepada ranahberita.com, 
 Sabtu (17/8/2013).

 Hasan kini mahasiswa di Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab, 
 IAIN Imam Bonjol, Padang. Ia menceritakan kisah panjangnya dari Timor Timur 
 hingga akhirnya merasa nyaman menetap di Ranah Minang.

 Cerita pemuda yang akrab disapa Acang ini bermula ketika konflik saudara 
 melanda Timor Timur. Masyarakat terbelah. Sebagian ingin Timor Timur 
 menjadi negara sendiri, sebagian pro integrasi, termasuk keluarga Acang.

 Saat itu, bagi Acang, melihat mayat berlumur darah itu sudah biasa. 
 Mendengar suara tembakan bukan hal yang aneh. Hampir tiap hari ada baku 
 tembak. Bahkan, keluarga pihak ibunya pun banyak yang jadi korban konflik.

 Pihak keluarga saya berada di pihak pro integrasi. Jadi sering bentrok 
 dengan pihak yang ingin merdeka. Suara tembakan, mayat bergelimpangan, itu 
 menjadi pemandangan sehari-hari, kata pemuda kelahiran 1986 tersebut.

 Seingat Acang, puncak konflik itu pada tahun 1999. Ketika itu juga, Acang 
 harus meninggalkan kampung halamannya di Kabupaten Manatutu bersama 
 orang-orang yang cinta merah putih.

 Dibawa dengan kendaraan milik TNI, pengungsi diantar ke Kupang, Flores 
 atau beberapa daerah lain di Nusa Tenggara Timur. Ketika proses 
 pengungsian, Acang yang berumur 13 tahun terpisah dari orang tuanya. Namun, 
 kembali bertemu di lokasi pengungsian di Kupang.

 Bulan Juni tahun 2000, kisah melalangbuana Acang dimulai. Untuk 
 mendapatkan pendidikan yang layak, Acang dan empat temannya dibawa ke 
 Jakarta oleh seorang tentara. 

 Dimaksudkan untuk disekolahkan di pesantren. Namun, setiba di Jakarta, 
 ternyata Acang dan kawannya dibawa menyeberangi Selat Malaka oleh Brigjen. 
 Purn. Adityawarman. Ya, mereka tiba di Pulau Sumatera. Perjalanan berlanjut 
 hingga sampai di Kabupaten Limapuluh Kota, tepatnya di Padang Jopang.

 Tepat 27 Juni 2000, Acang mulai sekolah di pesantren setempat. 
 Kedatangannya yang tidak membawa bekal apa-apa selain pakaian, membuat 
 mereka tergantung kepada masyarakat dan pengelola pesantren. Tiap ada 
 masyarakat syukuran, Acang dan murid di pesantren itu diundang.

 Di awal kedatangan, Acang kesulitan memahami bahasa Minang. Tiga bulan 
 berlalu, kesulitan itu ditepisnya. Dia mulai mengeja bahasa Minang.

 Tahun 2002, Acang pulang ke pengungsian di Kupang dan bertemu keluarga. 
 Data Pemprov NTT pada 2005 mencatat, total pengungsi dari Timor Leste lebih 
 100 ribu orang atau lebih dari 24 ribu kepala keluarga. Sebagian besar dari 
 pengungsi kini menetap dan dapat bantuan rumah di NTT. Sebagian kecil, 
 menyebar ke beberapa daerah di Indonesia, termasuk ada yang di Sumatera 
 Barat seperti Acang.

 Ketika bertemu dengan keluarga pada 2002 itu, Acang sempat mengajarkan 
 keluarganya ilmu yang telah ia

Re: [R@ntau-Net] OOT : Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste (Sentuhan Urang Minang di Timor Leste)

2013-09-09 Terurut Topik Andiko
Maaf mamak, ambo indak lo tahu doh. Ambo hanyo dapek berita iko di internet

Salam

andiko

Pada Senin, 09 September 2013 17:41:32 UTC+7, asmard...@rantaunet.org 
menulis:

 Tanyo ciek bung  Sutan Mancayo, 
 Apo agamo si Acang atau urang gaeknyo sabalun nyo? 
 AA.. 

 On 09/09/2013 06:16, Andiko wrote: 
  Sanak Palanta 
  
  Berita menarik ambo temukan salasai sumbayang subuah ko, seorang anak 
  timur leste nan dibao dek Brigjen. Purn. Adityawarman, Jendral urang 
  awak dan akhirnyo kuliah di IAIN Imam Bonjol Padang. Pasti banyak 
  kisah-kisah humanis nan dialami dek urang Minang sajak operasi seroja 
  tahun 75 di Timor-Timur. Suatu kali ambo pai ka musium tentara di 
  dakek ngarai di Bukiktinggi, ambo mancaliak sebua bendera kesatuan nan 
  ditulih namo tentara nan ikuik operasi Seroja. Lain pulo nan dialami 
  dek sipil urang Minang, antah bana antah indak curito ko. Ukatu 
  operasi seroja di mulai dan tentara tajun payuang di Dili, pas 
  mendarat, alah inyo tamui urang Piaman manggaleh sate di pasa Dili 
  ukatu itu. 
  
  Mungkin banyak curito menarik dari mamak, bundo jo sanak palanta yang 
  menarik. Ambo menunggu di suduik lapau mandanga. 
  
  Salam 
  
  Andiko Sutan Mancayo 
  
  
  Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste 
  Sabtu, 17 Agustus 2013 12:51 WIB 
  
  RANAHBERITA-- Tak ada kepedihan yang mendalam, bagi Hasan Subang 
  Lamanepa selain berpisah dengan kampung halaman. Saat meninggalkan 
  Timor Leste pada 1999, hatinya gundah. Batas teritorial negara yang 
  kini berbeda, mengharuskan ia dan keluarganya menyeberangi tapal batas 
  bekas provinsi bungsu Negara Kesatuan Republik Indonesia itu. 
  
  Hasan adalah salah satu anak pengungsi Timor Leste yang ikut 
  menyeberang ke Nusa Tenggara Timur setelah wilayah tersebut resmi 
  terlepas dari pangkuan Ibu Pertiwi. 
  
  Kesedihan itu harus kami tahan, karena ada yang lebih besar dari itu: 
  Merah Putih. Bagi saya itu darah. Merah Putih sampai titik darah 
  terakhir. Tidak bisa digantikan dengan apa-apa, katanya kepada 
  ranahberita.com, Sabtu (17/8/2013). 
  
  Hasan kini mahasiswa di Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas 
  Adab, IAIN Imam Bonjol, Padang. Ia menceritakan kisah panjangnya dari 
  Timor Timur hingga akhirnya merasa nyaman menetap di Ranah Minang. 
  
  Cerita pemuda yang akrab disapa Acang ini bermula ketika konflik 
  saudara melanda Timor Timur. Masyarakat terbelah. Sebagian ingin Timor 
  Timur menjadi negara sendiri, sebagian pro integrasi, termasuk 
  keluarga Acang. 
  
  Saat itu, bagi Acang, melihat mayat berlumur darah itu sudah biasa. 
  Mendengar suara tembakan bukan hal yang aneh. Hampir tiap hari ada 
  baku tembak. Bahkan, keluarga pihak ibunya pun banyak yang jadi korban 
  konflik. 
  
  Pihak keluarga saya berada di pihak pro integrasi. Jadi sering 
  bentrok dengan pihak yang ingin merdeka. Suara tembakan, mayat 
  bergelimpangan, itu menjadi pemandangan sehari-hari, kata pemuda 
  kelahiran 1986 tersebut. 
  
  Seingat Acang, puncak konflik itu pada tahun 1999. Ketika itu juga, 
  Acang harus meninggalkan kampung halamannya di Kabupaten Manatutu 
  bersama orang-orang yang cinta merah putih. 
  
  Dibawa dengan kendaraan milik TNI, pengungsi diantar ke Kupang, Flores 
  atau beberapa daerah lain di Nusa Tenggara Timur. Ketika proses 
  pengungsian, Acang yang berumur 13 tahun terpisah dari orang tuanya. 
  Namun, kembali bertemu di lokasi pengungsian di Kupang. 
  
  Bulan Juni tahun 2000, kisah melalangbuana Acang dimulai. Untuk 
  mendapatkan pendidikan yang layak, Acang dan empat temannya dibawa ke 
  Jakarta oleh seorang tentara. 
  
  Dimaksudkan untuk disekolahkan di pesantren. Namun, setiba di Jakarta, 
  ternyata Acang dan kawannya dibawa menyeberangi Selat Malaka oleh 
  Brigjen. Purn. Adityawarman. Ya, mereka tiba di Pulau Sumatera. 
  Perjalanan berlanjut hingga sampai di Kabupaten Limapuluh Kota, 
  tepatnya di Padang Jopang. 
  
  Tepat 27 Juni 2000, Acang mulai sekolah di pesantren setempat. 
  Kedatangannya yang tidak membawa bekal apa-apa selain pakaian, membuat 
  mereka tergantung kepada masyarakat dan pengelola pesantren. Tiap ada 
  masyarakat syukuran, Acang dan murid di pesantren itu diundang. 
  
  Di awal kedatangan, Acang kesulitan memahami bahasa Minang. Tiga bulan 
  berlalu, kesulitan itu ditepisnya. Dia mulai mengeja bahasa Minang. 
  
  Tahun 2002, Acang pulang ke pengungsian di Kupang dan bertemu 
  keluarga. Data Pemprov NTT pada 2005 mencatat, total pengungsi dari 
  Timor Leste lebih 100 ribu orang atau lebih dari 24 ribu kepala 
  keluarga. Sebagian besar dari pengungsi kini menetap dan dapat bantuan 
  rumah di NTT. Sebagian kecil, menyebar ke beberapa daerah di 
  Indonesia, termasuk ada yang di Sumatera Barat seperti Acang. 
  
  Ketika bertemu dengan keluarga pada 2002 itu, Acang sempat mengajarkan 
  keluarganya ilmu yang telah ia dapat selama di pesantren. Namun, tidak 
  punya cukup waktu. Acang harus kembali ke pesantren dan keluarganya

Re: [R@ntau-Net] Topik PRRI di RN

2013-09-08 Terurut Topik Andiko
Dari Novel Tikam Samurai karangan Makmoer Hendrik, mungkin ado nan akrab jo 
novel ko dulu.

Dalam Kecamuk Perang Saudara -bagian-388-389

By tikamsamurai
  

http://tikamsamurai.wordpress.com/2012/09/10/dalam-kecamuk-perang-saudara-bagian-388-389/Dalam
 
Kecamuk Perang Saudara -bagian-388


Jika sudah bertemu dengan keluarganya, dengan anak-anaknya yang 
kecil-kecil, dia berniat mundur bersama pasukan Sadel Bereh yang memang 
masuk dari arah Gadut lewat Tembok. Tapi ternyata ketika dia sampai, 
pasukan Mobrig di bawah pimpinan Sadel Bereh telah mundur. Dia terkepung 
oleh pasukan APRI. Ingin melawan. Disuruh menyerah, tapi dia menembak. 
Sampai akhirnya dia tertembak mati. Begitu cerita yang saya dengar…”
”Bapak melihat mayatnya?”
”Tidak, tapi dua lelaki yang kemaren di kedai itu melihatnya. Mereka PRRI. 
Saya sudah mencoba melihat mayatnya di rumah sakit. Tapi tak bertemu. 
Terlalu banyak mayat. Bertimbun, bergelimpangan”.
Sepi sesaat.

”Nah Bungsu. Engkau telah mendengar bagaimana duduk perkaranya. Terserah 
padamu untuk menentukan langkah selanjutnya…”
Sepi lagi. Kari Basa bangkit. Karena di rumah itu tak ada orang lain, dia 
lalu pergi ke dapur, memasak air dan membuat kopi. Sambil minum kopi mereka 
bercerita tentang pengalaman masa lalu. Kari Basa menanyakan pengalaman si 
Bungsu di Jepang. Menanyai perkelahiannya dengan Saburo Matsuyama. Si 
Bungsu menceritakan seadanya. Pagi itu, atas saran Kari Basa, si Bungsu 
menukar pakaiannya. Pakaian gunting cina itu sudah dikenal oleh OPR sebagai 
yang membunuh teman mereka di Simpang Aur. Kari Basa membelikan dua stel 
pakaian di pasar atas. Membelikan perban untuk luka di kepalanya. Ketika 
Kari Basa pulang dari pasar dia membawa cerita tentang korban-korban yang 
berjatuhan malam tadi.

”Mereka dikuburkan di suatu tempat secara massal…”
”Satu kuburan bersama?”
”Ada dua atau tiga kuburan panjang. Di dalamnya berisi empat atau lima 
puluh mayat…”.
”Tak ada mayat yang disembahyangkan, dikafani atau dimandikan?”
”Dalam perang hal-hal begitu tak sempat difikirkan orang, Bungsu. Masih 
untung mayat itu dikebumikan. Kalau dilempar saja di Ngarai misalnya, siapa 
yang akan menuntut?”

Si Bungsu menarik nafas. Ada sesuatu yang terasa runtuh di relung hatinya. 
Alangkah ganasnya peperangan.
”Ya, perang ini memang ganas, Nak”
Ujar Kari Basa seperti bisa menerka jalan fikiran si Bungsu, dan tak ada 
seorangpun diantara kita yang mampu meramalkan, bila perang ini akan 
berakhir…”
”Tapi, saya dengar di Pekanbaru tak ada lagi peperangan…”
”Di kota itu memang tidak. Operasi di sana dilaksanakan pada tanggal 12 
Maret yang lalu. Dipimpin oleh Letkol Kaharuddin Nasution dan Letkol Udara 
Wiriadinata dengan mengerahkan pasukan RPKAD. Pekanbaru perlu mereka rebut 
dahulu, sebab di sana ada kilang minyak Caltex. Pemerintah tak mau kilang 
minyak itu menjadi sebab ikut campur tangannya pemerintah asing dalam 
urusan Indonesia. Lagipula dari seluruh daerah yang memberontak, maka di 
Sumatera Barat inilah yang berat. Pemerintah Pusat mengakui hal itu. Sebab 
di daerah ini berhimpun tokoh-tokoh militer dan tokoh politik yang tak 
dapat dianggap enteng. Baik di tingkat nasional maupun di tingkat 
internasional. Perang ini lambat laun memang akan berakhir, tapi korban 
akan jatuh sangat banyak sebelum tiba saatnya peluru terakhir ditembakkan…”

”Menurut bapak, adakah kemungkinan bagi PRRI untuk memenangkan peperangan 
ini?”
”Saya tak berani meramalkan. Tapi ada beberapa indikasi yang barangkali 
bisa diungkapkan. Pertama, dua daerah yang diharapkan menjadi daerah 
pendukung utama, yaitu Riau dan Tapanuli, kini telah dikuasai sepenuhnya 
oleh APRI. Artinya, Sumatera Barat kini berdiri sendiri, terkepung di 
tengah. Barangkali saja ada harapan untuk mendapatkan bantuan senjata dari 
Armada VII Amerika Serikat lewat Lautan Hindia. Tapi Lautan Hindia dan 
seluruh pantai barat kini sudah dikuasai APRI di bawah komando Ahmad Yani. 
Memang ada droping senjata, peralatan dan lain-lain dari Amerika lewat 
udara. Tapi banyak yang jatuh ke rimba belantara atau jatuh ke tangan APRI. 
Maka andalan utama PRRI kini adalah rakyat di desa-desa. Rakyat sebahagian 
besar memang simpati pada mereka.

Membantu mereka membelikan obat-obatan di kota. Membantu mereka dengan 
makanan. Rakyatlah tulang punggung mereka. Hanya sayangnya, di beberapa 
kampung sudah terdengar mereka menganiaya rakyat. Merampok, memperkosa, 
membakar rumah. Saya yakin perbuatan itu dilakukan bukan oleh tentara PRRI. 
Melainkan oleh segolongan orang yang katanya menggabung pada PRRI, tetapi 
justru mempergunakan kesempatan untuk melampiaskan dendam dan nafsunya 
saja. Banyak di antara mereka ini yang berasal bukan dari tentara. Misalnya 
dari preman, tukang angkat, tentara pelajar dan lain-lain. Memang tak semua 
mereka yang melakukan. Hanya beberapa pasukan kecil yang tak terkontrol. 
Namun bukankah orang-orang tua telah menyediakan pepatah ”karena nila 
setitik, rusak susu sebelanga”? Jika hal ini tak cepat disadari 

[R@ntau-Net] Nasi Kapau di Kongres Makanan Kaki Lima Singapura

2013-09-08 Terurut Topik Andiko
Sanak Palanta

Batamu berita menarik akhir pekan, mungkin alah agak lamo

Salam

andiko

Nasi Kapau di Kongres Makanan Kaki Lima Singapura

http://www.tempo.co/read/news/2013/04/07/199471632/Nasi-Kapau-di-Kongres-Makanan-Kaki-Lima-Singapura

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] OOT : Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste (Sentuhan Urang Minang di Timor Leste)

2013-09-08 Terurut Topik Andiko
Sanak Palanta

Berita menarik ambo temukan salasai sumbayang subuah ko, seorang anak timur 
leste nan dibao dek Brigjen. Purn. Adityawarman, Jendral urang awak dan 
akhirnyo kuliah di IAIN Imam Bonjol Padang. Pasti banyak kisah-kisah 
humanis nan dialami dek urang Minang sajak operasi seroja tahun 75 di 
Timor-Timur. Suatu kali ambo pai ka musium tentara di dakek ngarai di 
Bukiktinggi, ambo mancaliak sebua bendera kesatuan nan ditulih namo tentara 
nan ikuik operasi Seroja. Lain pulo nan dialami dek sipil urang Minang, 
antah bana antah indak curito ko. Ukatu operasi seroja di mulai dan tentara 
tajun payuang di Dili, pas mendarat, alah inyo tamui urang Piaman manggaleh 
sate di pasa Dili ukatu itu.

Mungkin banyak curito menarik dari mamak, bundo jo sanak palanta yang 
menarik. Ambo menunggu di suduik lapau mandanga.

Salam

Andiko Sutan Mancayo


Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste
Sabtu, 17 Agustus 2013 12:51 WIB

RANAHBERITA-- Tak ada kepedihan yang mendalam, bagi Hasan Subang Lamanepa 
selain berpisah dengan kampung halaman. Saat meninggalkan Timor Leste pada 
1999, hatinya gundah. Batas teritorial negara yang kini berbeda, 
mengharuskan ia dan keluarganya menyeberangi tapal batas bekas provinsi 
bungsu Negara Kesatuan Republik Indonesia itu.

Hasan adalah salah satu anak pengungsi Timor Leste yang ikut menyeberang ke 
Nusa Tenggara Timur setelah wilayah tersebut resmi terlepas dari pangkuan 
Ibu Pertiwi.

Kesedihan itu harus kami tahan, karena ada yang lebih besar dari itu: 
Merah Putih. Bagi saya itu darah. Merah Putih sampai titik darah terakhir. 
Tidak bisa digantikan dengan apa-apa, katanya kepada ranahberita.com, 
Sabtu (17/8/2013).

Hasan kini mahasiswa di Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab, 
IAIN Imam Bonjol, Padang. Ia menceritakan kisah panjangnya dari Timor Timur 
hingga akhirnya merasa nyaman menetap di Ranah Minang.

Cerita pemuda yang akrab disapa Acang ini bermula ketika konflik saudara 
melanda Timor Timur. Masyarakat terbelah. Sebagian ingin Timor Timur 
menjadi negara sendiri, sebagian pro integrasi, termasuk keluarga Acang.

Saat itu, bagi Acang, melihat mayat berlumur darah itu sudah biasa. 
Mendengar suara tembakan bukan hal yang aneh. Hampir tiap hari ada baku 
tembak. Bahkan, keluarga pihak ibunya pun banyak yang jadi korban konflik.

Pihak keluarga saya berada di pihak pro integrasi. Jadi sering bentrok 
dengan pihak yang ingin merdeka. Suara tembakan, mayat bergelimpangan, itu 
menjadi pemandangan sehari-hari, kata pemuda kelahiran 1986 tersebut.

Seingat Acang, puncak konflik itu pada tahun 1999. Ketika itu juga, Acang 
harus meninggalkan kampung halamannya di Kabupaten Manatutu bersama 
orang-orang yang cinta merah putih.

Dibawa dengan kendaraan milik TNI, pengungsi diantar ke Kupang, Flores atau 
beberapa daerah lain di Nusa Tenggara Timur. Ketika proses pengungsian, 
Acang yang berumur 13 tahun terpisah dari orang tuanya. Namun, kembali 
bertemu di lokasi pengungsian di Kupang.

Bulan Juni tahun 2000, kisah melalangbuana Acang dimulai. Untuk mendapatkan 
pendidikan yang layak, Acang dan empat temannya dibawa ke Jakarta oleh 
seorang tentara. 

Dimaksudkan untuk disekolahkan di pesantren. Namun, setiba di Jakarta, 
ternyata Acang dan kawannya dibawa menyeberangi Selat Malaka oleh Brigjen. 
Purn. Adityawarman. Ya, mereka tiba di Pulau Sumatera. Perjalanan berlanjut 
hingga sampai di Kabupaten Limapuluh Kota, tepatnya di Padang Jopang.

Tepat 27 Juni 2000, Acang mulai sekolah di pesantren setempat. 
Kedatangannya yang tidak membawa bekal apa-apa selain pakaian, membuat 
mereka tergantung kepada masyarakat dan pengelola pesantren. Tiap ada 
masyarakat syukuran, Acang dan murid di pesantren itu diundang.

Di awal kedatangan, Acang kesulitan memahami bahasa Minang. Tiga bulan 
berlalu, kesulitan itu ditepisnya. Dia mulai mengeja bahasa Minang.

Tahun 2002, Acang pulang ke pengungsian di Kupang dan bertemu keluarga. 
Data Pemprov NTT pada 2005 mencatat, total pengungsi dari Timor Leste lebih 
100 ribu orang atau lebih dari 24 ribu kepala keluarga. Sebagian besar dari 
pengungsi kini menetap dan dapat bantuan rumah di NTT. Sebagian kecil, 
menyebar ke beberapa daerah di Indonesia, termasuk ada yang di Sumatera 
Barat seperti Acang.

Ketika bertemu dengan keluarga pada 2002 itu, Acang sempat mengajarkan 
keluarganya ilmu yang telah ia dapat selama di pesantren. Namun, tidak 
punya cukup waktu. Acang harus kembali ke pesantren dan keluarganya 
melanjutkan belajar Islam kepada guru agama yang ada di lingkungannya.

Selepas tamat Madrasah Aliyah pada 2006, Acang melanjutkan pendidikan di 
IAIN Imam Bonjol, Padang. Tahun 2007, Acang kembali pulang ke Kupang. 
Mengetahui dia kuliah, orang tuanya sangat bangga.

Sejak 2007 hingga sekarang, Acang belum pernah kembali ke Kupang. Tapi 
kami masih tetap berkomunikasi. Nanti suatu saat saya akan kembali melihat 
orang tua di NTT, ujarnya.

Tapi, untuk menetap, Acang merasa nyaman di Sumatera Barat. Saya belajar

Re: [R@ntau-Net] OOT : Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste (Sentuhan Urang Minang di Timor Leste)

2013-09-08 Terurut Topik Andiko
Mamanda AI yang baik

Dikantua ambo seorang personilnyo adalah anak Timor Leste, inyo marasokan 
maso operasi Seroja di kampuangnyo. Baliau sangat suka mancaritokan bosnyo 
nan urang Minang yang manuruik baliau sangat baik ka inyo, ukatu awal tahun 
80an, mendarat di Jakarta. Kok mandanga curito inyo maso bagolak di 
Tim-Tim, yo tagak bulu roma awak mandanga curitonyo.

Salam

andiko

Pada Senin, 09 September 2013 7:58:10 UTC+7, Abraham Ilyas menulis:

 Andiko St. Mancayo sarato Dunsanak sa palanta n.a.h

 Mambaco kisah si Acang iko, mako manuruik pandapek ambo di Timtim kutiko 
 itu terjadi *perang saudara nan sebenar-benarnya perang saudara* 
 .. sedangkan di kampuang awak kutiko pergolakan oleh PRRI tahun 
 1961 - 1962 yang terjadi iyolah *perang saudara sesama anak bangsa* 
 (jagad gede).

 Kisah perang saudara jagad gede ini telah banyak ditulis dan didiskusikan 
 oleh akademisi maupun para ahli sejarah di institusi pendidikan !

 Tentunya akibat dari kedua jenis perang tersebut akan sangat berbeda !

 Salam 


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Topik PRRI di RN

2013-09-05 Terurut Topik Andiko
Rina, Mamanda, Bundo jo Sanak Palanta

Menyenangkan sekali, ternyata Topik PRRI tidak 100 % alah di tutuik di 
palanta ko. Sebagai generasi mudo nan haus curito PRRI dari berbagai 
perspektif, ambo sanang mambaco segala informasi terkait PRRI dari berbagai 
perspektif, termasuk diskusi dengan judul posting RE: [R@ntau-Net] Re: : 
Djamaris Chaniago -} masalah PRRI ko. Ambo khawatir kapatang kesalahan 
ambo memposting satu topik tentang PRRI yang ambo temukan di google yang 
kemudian ambo persilahkan urang dapua untuak mengapuih topik itu karena 
menimbulkan keresahan, itulah akhir dari topik PRRI di palanta ko. Tapi 
ternyata tidak, iko hanyo soal posisi dan bagaimana mengangkat topik iko. 
Kini disuduik ambo banyak mencatat dari diskusi-diskusi tentang topik PRRI 
ko, tentang bagaimana generasi-generasi beserta posisi dan pengalaman yang 
dialami dalam mensikapi PRRI.

Ambo disuduik berharap mamanda sekalian teruslah berdiskusi soal PRRI dan 
kalau ado mamanda yang lain membuka topik baru terkait PRRI, ambo akan 
senang sekali, kehausan ambo tentang curito sejarah beserta segala 
penilaian mamanda tentang peristiwa nan indak mungkin dihapuih dalam lembar 
sejarah Minangkabau ko, akan memberikan gambaran ka ambo nan indak 
mengalami lansuang ko.

Alhamdulillah, semakin lamak ambo duduak disuduik mambaco uraian dari 
mamanda sekalian

Salam

Andiko Sutan Mancayo

Status : Kamanakan di RN

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


  1   2   3   4   5   6   7   >