[R@ntau-Net] Lubuak Bangku
Mamak, Bundo jo Dunsanak Salamaik menjalankan ibadah puaso. Oh yo, ado ndak mamak dan bundo serta dunsanak nan punyo foto Lubuak Bangku, tampek pemberhentian bus dulu kalau awak ka Pakanbaru dan Riau. Kalau ado mohon di share yo. Salain itu, ambo ingin mandanga pangalaman mamak atau bundo dulu ukatu singgah disinan, baa suasana di Lubuak Bangku saat itu dan apo nan paliang berkesan dalam pemberhentian itu. Salam Andiko Sutan Mancayo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk melihat diskusi ini di web, kunjungi https://groups.google.com/d/msgid/rantaunet/15af6489-54bc-4335-bf13-69d643190c8a%40googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: Re: [R@ntau-Net] Group Besar : Buku Penelitian Mengenai Rantaunet
Mamak Iko Link Bukunyo : http://repositori.kemdikbud.go.id/3381/1/Penggunaan%20bahasa%20pada%20mailing%20list%20rantaunet.pdf Salam andiko Pada Selasa, 18 Desember 2018 13.56.04 UTC+7, RantauNet menulis: > > Samo, dibukak cover no sen nan ado > > > > Wassalam > > Tan Ameh. > > > > *From:* rant...@googlegroups.com [mailto: > rant...@googlegroups.com ] *On Behalf Of *Madahar (madahar) > *Sent:* Tuesday, December 18, 2018 9:17 AM > *To:* rant...@googlegroups.com > *Subject:* RE: Re: [R@ntau-Net] Group Besar : Buku Penelitian Mengenai > Rantaunet > > > > Awak dapek scan kulik buku sennyo Z. di ma dapek bukunyo du Z. > > > > Salam > > > > > > *From:* rant...@googlegroups.com > *On Behalf Of *Z Chaniago > *Sent:* Tuesday, December 18, 2018 8:20 AM > *To:* rantaunet > > *Subject:* [**EXTERNAL**] Re: [R@ntau-Net] Group Besar : Buku Penelitian > Mengenai Rantaunet > > > > Assalamu'alaikum Ww... > > > > Ondehalhamdulillah.ambo baco dulu yo > > Wassalam > > > > Pada tanggal Min, 16 Des 2018 pukul 10.28 Andiko > menulis: > > Sanak Palanta > > > > Setelah bertahun-tahun tidak aktif, izinkan ambo memberanikan diri posting > mengenai Kebesaran Milis Rantaunet. Pada suatu masa, milis Rantaunet iko > diikuti oleh banyak sekali anak Minang dimuko bumi. Meraka datang dari > latar belakang yang beragam, baik Umur, Kampuang, Sejarah, Provesi dan > Tampek Tingga. Banyak urang mendapat keuntungan dari silaturrahmi di milis > RN ko. Keuntungan itu berupa dapek kawan, dunsanak, informasi bahkan milis > iko juga jadi jembatan untuak batamu diberbagai daerah. Akibatnyo Milis iko > kemudian menjadi objek penelitian. Ambo batamu salah Salah satu buku > terlampir adolah hasil penelitian mengenai Milis Rantaunet. > > > > Ambo taragak jo Mamak, Bundo, Kawan, Angku dan pernah aktif di Milis ko. > Taragak jo carito-carito sejarah perjalanan anak Minangkabau nan lintas > zaman > > > > Salam > > > > Andiko St. Mancayo > > L-43 Tahun > > Di Tapian Ombak Nan Badabua Selat Singapura > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com . > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > > > > -- > > Z Chaniago - Palai Rinuak > > Alam Minangkabau semakin memukau oleh kemilau Danau Maninjau . > > Sayangi Danau Maninjau - > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke r
Re: [R@ntau-Net] Stockholm
Thank Mamak Ambo alah baliak ka Tapian Ombak nan Badabua Selat Malaka baliak Salam andiko On 08/10/2017 20:09, 'Eri Baheram' via RantauNet wrote: Visit Stockholm - Stockholm Trip Planning | Visit A City <http://www.visitacity.com/en/stockholm?utm_source=bing_medium=cpc_campaign=Stockholm%20Attractions%20G1_term=stockholm%20attractions_content=Attractions> Visit Stockholm - Stockholm Trip Planning | Visit A City Plan your Visit to Stockholm with free Stockholm itineraries, guides, things to do and maps. Create your persona... <http://www.visitacity.com/en/stockholm?utm_source=bing_medium=cpc_campaign=Stockholm%20Attractions%20G1_term=stockholm%20attractions_content=Attractions> Eri Baheram alias PITOPANG 19601227 Artistvägen 6 S-12135 Johanneshov Stockholm-Sweden hp. +46-73-744 99 90 On Wednesday, October 4, 2017, 7:44:53 AM GMT+7, Abraham Ilyas <abrahamil...@gmail.com> wrote: Iko wha ambo 0821 8183 6488 Abraham Ilyas, cobolah bakaba dari nagari viking ya ? <https://www.avast.com/sig-email?utm_medium=email_source=link_campaign=sig-email_content=webmail> Virus-free. www.avast.com <https://www.avast.com/sig-email?utm_medium=email_source=link_campaign=sig-email_content=webmail> -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com <mailto:rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan topik dalam grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/w8uiyVepBm4/unsubscribe. Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com <mailto:rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Stockholm
assalamualaikum Kalau ado mamak, bundo atau dunsanak yang taragak ba bahaso Minang kampuang di Stockholm Swedia, bisalah kito basilaturrahmi, 3 hari kedepan ambo ado di pinggiran kota iko. Kalau ado silahkan email japri, bia ambo kirimkan nomor wa Salam Andiko Sutan Mancayo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Re: "SI BIGAU" ORANG PENDEK GUNUANG SINGGALANG
Di Kurintji ado juo mak ngah Pada Rabu, 14 Juni 2017 08.42.12 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis: > > Antah iyo antah of indak: > > > http://salingkanagari.blogspot.com/2014/02/si-bigau-orang-pendek-gunuang-singgalang.html?m=1 > > -- MakNgah > > > ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Re: Daun Kawa
Yo sero mak ngah, banyak di kampuang ambo mah Salam andiko sutan mancayo Pada Senin, 20 Februari 2017 19.23.09 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis: > > > > > Daun kawa dari Tabekpatah > September 2014 masih di dalam kulkas. Diabuih minum kawa angek sasudah > tahajjud samantaro hari dingin hujan di lua; ondeeeh sajuaknyo... > > ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Lah lumpuah pangana anggota RN?
Mamanda Idris, ambo suko jo tanduak rusonyo Salam andiko Pada Senin, 24 April 2017 17.18.17 UTC+7, Idris Ismail menulis: > > Iko carito anak dagang@rantau dari samanajuang tanah melayu. tapek urang > kampuang malatak an songkok. > > 2017-04-23 22:35 GMT+08:00 R. Y. Perry Burhan <pbu...@gmail.com > >: > >> Banyak nan panek dek mamikiekan pilkada dki jakarta kapatang ko mak ngah.. >> mungkin sadang tarangah baru gak nyo.. >> >> salam rantau, >> >> imam sati/58 >> rantau boyo nan sadang di rantau minyak >> >> 2017-04-23 17:53 GMT+07:00 Sjamsir Sjarif <sjamsi...@gmail.com >> >: >> > Baa langang Lapau? >> > Lah habih lumpuah pangana anggota Lapau ko? Indak ado pangana ka carito >> kampuang halaman lai? >> > >> > -- Nyit Sungut >> > >> > -- >> > . >> > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> > === >> > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> > * DILARANG: >> > 1. Email besar dari 200KB; >> > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> > 3. Email One Liner. >> > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) >> serta mengirimkan biodata! >> > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> > === >> > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> > --- >> > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari >> Google Grup. >> > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com . >> > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> >> >> >> -- >> R. Y. Perry Burhan, Prof., Dr., M.Sc. >> >> Ketua Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM) "Akamigas" >> Jl. Gajah Mada no. 38, Cepu 58315 >> Tel. +62 296 421 897 Faks. +62 296 425 939 >> >> Laboratorium Geokimia Molekuler >> FMIPA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya >> Kampus ITS Keputih >> Surabaya 60111 >> Tel. +62 31 594 33 53 Faks. + 62 31 592 83 14 >> >> Tel. portatif +62 811 313 1810; +62 811 30 15 2 59 >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> === >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> === >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari >> Google Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com . >> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> > > > > -- > Idris Talu > Selesa layari blog saya dengan firefox. > http://idristalu.blogspot.com/ > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB me
[R@ntau-Net] Re: DEPATI PARBO: PERANG KERINCI 1901-03
Mak Ngah Sungguah lamak makan di Korintji ko jo Bareh Payo Salam andiko sutan mancayo Pada Selasa, 11 April 2017 05.49.36 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis: > > > Depati Parbo: Pewaris Perang Paderi dari Kerinci > Jumat,07 April 2017 - 21:04:47 WIB > [image: Depati Parbo: Pewaris Perang Paderi dari Kerinci] Kasib Gelar > Depati Parbo (Soraklintera.com) > > > > *Oleh: Uun Lionar (**Awardee Beasiswa LPDP Prodi Pendidikan Sejarah > Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung)* > > > > Jika dalam sejarah Sumatra Barat kita pernah mendengar nama Tuanku Imam > Bonjol yang sangat melegenda atas perjuangannya melawan Belanda, maka dalam > sejarah Kerinci kita mengenal nama Depati Parbo sebagai tokoh sentral > menentang kekuasaan Belanda tersebut. > > > > Bukan sesuatu yang berlebihan jika Depati Parbo juga pantas disejajarkan > dengan pahlawan perang lainnya di Nusantara, walau pada akhirnya harus > mengalami kekelahan dan pengasingan ke Ternate setidaknya ia telah > menunjukkan sikap antikolonial dan peletak pondasi awal nasionalisme rakyat > Kerinci ketika itu. Bagi orang Kerinci barangkali sudah tidak asing lagi > mendengar nama Depati Parbo. Ia adalah pahlawan perang Kerinci di tahun > 1901. > > > > Nama Depati Parbo adalah sebuah gelar yang diberikan untuk seseorang yang > bernama Kasib. Depati adalah gelar adat tertinggi dalam sebuah dusun > (nagari di Minangkabau) bagi seorang pemimpin di Kerinci. Kasib dilahirkan > di kaki Gunung Raya, tepatnya di Dusun Lolo, Kerinci, sekitar tahun 1839. > > > > Sejak kecil ia dikenal oleh rakyat Dusun Lolo sebagai pribadi yang > bijaksana dan taat beribadah, selain itu juga patuh dalam belajar > pengetahuan tentang adat, bahkan menurut cerita rakyat Dusun Lolo bahwa > Kasib sejak usia remaja sudah memiliki berbagai kesaktian (ilmu kebatinan) > dalam mengobati berbagai penyakit. Memasuki usia remaja, > > > > Kasib dinobatkan sebagai pemangku adat oleh rakyat Dusun Lolo dan kemudian > diberi gelar Depati Parbo, gelar yang diwariskan secara turun temurun > menurut garis keturunan ibu (matrilineal). Menyandang sebagai pemimpin adat > mengharuskan Depati Parbo berperan sebagai pelindung *kalbu *(keluarga > besar), dan *dusun *(nagari), serta rakyat Dusun Lolo pada umumnya dari > segala macam ancaman, tidak terkecuali ancaman dari pihak luar bahkan asing > sekalipun. > > > > >- 1 > > <http://harianhaluan.com/news/detail/64475/depati-parbo-pewaris-perang-paderi-dari-kerinci#> > - 2 > > <http://harianhaluan.com/news/detail/64475/depati-parbo-pewaris-perang-paderi-dari-kerinci/1> > - 3 > > <http://harianhaluan.com/news/detail/64475/depati-parbo-pewaris-perang-paderi-dari-kerinci/2> > - Halaman Selanjutnya > > <http://harianhaluan.com/news/detail/64475/depati-parbo-pewaris-perang-paderi-dari-kerinci/1> > > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Re: Tragedi Kentut Wanita Cantik
Ha..ha...tamalu baliau Mak Ngah salam sutan mancayo Pada Kamis, 21 Juli 2016 22.42.17 UTC+8, Sjamsir Sjarif menulis: > > > > > > ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Minang dan Jokowi vs Jokowi, Irwan dan Orang Minang
*Minang dan Jokowi* in Feature, Opini 4 hari ago Oleh: Irwan Prayitno http://hariansinggalang.co.id/minang-dan-jokowi/ Tiba-tiba saja etnis Minang menjadi perbincangan skala nasional, ketika sebuah lembaga survei (Burhanudin Muchtadi) menyampaikan siaran pers kepuasan orang Indonesia terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau biasa dipanggil Jokowi. Dalam siaran pers tersebut dinyatakan, tingkat kepuasan warga dari etnis Minang terhadap kinerja Jokowi adalah yang terendah dibanding warga dari etnis lain yang ada di Indonesia. Hal ini menjadi perbincangan hangat para netizen. Persepsi positif dan negatif bermunculan dan menjadi bahasan diskusi yang menarik. Warga dari etnis Minang yang puas terhadap kepemimpinan Jokowi 36,1 persen dan yang kurang puas 63,9 persen. Survei ini dilakukan 18-29 Januari 2016 oleh Indikator Politik Indonesia. Angka ini langsung mengingatkan kita kepada hasil pemilu presiden 2014 di Sumbar di mana pasangan Jokowi-JK memperoleh suara 23,1 persen dan pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 76,9 persen yang merupakan prosentase tertinggi di Indonesia. Angka yang tak jauh beda antara kepuasan terhadap kinerja Jokowi dengan hasil perolehan suara Pilpres 2014 ini mungkin memiliki korelasi atau relevansi yang layak didiskusikan oleh para pakar dan akademisi. Baik dari segi sosial, politik, budaya, maupun dari pelaku survei sendiri. Jika melihat rekam jejak kepemimpinan Jokowi, maka baru ketika menjadi Presiden RI orang Minang merasakan kepemimpinan Jokowi. Sementara ketika menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta bisa dibilang, orang Minang (khususnya warga Sumbar) belum merasakan kepemimpinan Jokowi. Oleh karena itu, ketidakpuasan orang Minang ini perlu penjabaran lebih detil. Apakah ketidakpuasan ini berarti Jokowi melakukan diskriminasi terhadap orang Minang? Mengapa etnis lain tingkat kepuasannya tinggi? Mengapa hanya etnis Minang yang tingkat kekurangpuasannya tinggi? Jika hasil survei menyebut, orang Indonesia puas dengan kinerja Jokowi, maka seharusnya ini merata di seluruh wilayah, dan tidak ada ketimpangan yang besar untuk satu wilayah. Demikian juga ketika berbicara masalah kepemimpinan, tidak ada diskriminasi yang dilakukan Jokowi selaku presiden kepada masyarakat Sumbar. Salah satu hal yang bisa menjawab pertanyaan tadi adalah budaya yang ada pada orang Minang ketika melihat pemimpin yang biasa disingkat 3T. T pertama adalah takah, yaitu performance, postur tubuh yang bagus, rupawan, gagah, penampilan yang menarik dan nampak berwibawa. Orang Minang akan melihat apakah seseorang memiliki ketakahan yang memadai yang diperlihatkan dari sikap, perilaku, tampilan, cara bicaranya di depan publik atau cara menyampaikan pikiran melalui lisan dan tulisan, serta bagaimana gaya memimpinnya. Bagaimana bahasa tubuhnya dalam berkomunikasi di depan publik. T kedua adalah tageh yaitu tegas, berani, kuat, kokoh, berpendirian dan muda. Orang Minang akan melihat apakah seorang pemimpin itu mampu menjadi tumpuan harapan rakyatnya. T ketiga adalah ‘tokoh’. Orang Minang akan menilai apakah seorang pemimpin layak untuk menjadi tokoh bagi mereka, mampu memberikan keteladanan, layak didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting. Ketokohannya juga diakui dalam skala yang lebih luas lagi. Keilmuannya juga sudah terbukti dan diakui, baik ilmu agama, adat, dan akademik. Sementara Jokowi sendiri tampil di publik dengan gaya “apa adanya” dan “dari sononya” dengan wajah yang ndeso serta cara bicara “rakyat kebanyakan” yang ternyata digemari oleh masyarakat Indonesia sehingga dalam pemilihan presiden 2014 lalu meraih suara terbanyak. Namun jika melihat 3T tadi, penampilan Jokowi rupanya kurang matchingdengan budaya yang ada pada orang Minang. Sehingga mayoritas rakyat Sumbar cenderung memilih Prabowo. Figur Prabowo dianggap lebih sesuai dengan selera orang Minang. Begitu juga pada pilpres 2 kali sebelumnya, SBY menang telak di Sumbar. Kecendrungan ini pun terjadi pada pilkada dan pemilu. Sedangkan jika melihat dari segi penerimaan, orang Minang sudah menerima Jokowi sebagai Presiden RI. Ini dibuktikan dengan kondisi di Sumbar yang aman dan tertib. Tidak ada demo menentang pemerintah misalnya. Bahkan dari sisi pemerintahan, seluruh pemerintahan kota dan kabupaten serta provinsi ikut mensukseskan program pemerintah pusat. Selaku Gubernur Sumbar yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah, saya juga bisa memastikan loyalitas masyarakat maupun pemerintah daerah di Sumbar kepada pemerintah pusat tetap terjaga hingga kini. Ini bisa dibuktikan dengan tidak adanya organisasi atau kelompok separatis pengacau keamanan. Bahkan Sumbar adalah salah satu daerah teraman di Indonesia. Animo masyarakat yang antusias terhadap pembangunan yang bertujuan kesejahteraan rakyat adalah realita yang ada di satu sisi. Maka bisa disimpulkan, masyarakat Minang memiliki sikap
Re: [R@ntau-Net] Kaba baambauan: Leon Agusta
Mak Ngah Iko Puisi baliau ukatu berkunjung ka tampek mak Ngah *Soneta Perpisahan* Di luar villa berkilauan cahaya perbukitan Topan turun menjelang pagi di Monterey Pantai dan laut berkisah lewat gelombang Ungkapan bimbang terus menggapai Kita digenggam maut yang mengintai Gapai luput, desah tumpah di pasir Mimpi pecah dalam kebisuan Kita rebah bagai bangkai laba-laba Rembang pucat membiaskan kelipan Pada laut bulan berhenti berkaca Dalam angan pisah menderu berkejaran Sebelum lidah jadi belati, Eliza Berikanlah senyummu pada gurun-gurun kehilangan Yang menelan bintang-bintang dengan sepinya *Santa Cruz, 1978* Pada Kamis, 24 Desember 2015 09.15.36 UTC+8, Makmur Effendi menulis: > > Innalillahi wa inna ilaihi raji'un > Allahumghfirlahu warhamhu > Luka dpt disembuhkan, tapi kehilangan satu tokoh tak bisa dikembalikan dan > takkan tergantikan > Pada 10 Des 2015 22.16, "Sjamsir Sjarif"> menulis: > >> >> Semoga kepergian Leon Agusta selamat sampai ke tujuannya di Alam Baqa dan >> keluarga yang ditinggalkannya sabar dan tawakkal. >> Salam, >> -- MakNgah >> Sjamsir Sjarif >> >> Fwd dari Bundo Nismah: >> >> 12/10/15, 3:41:23 AM: Nismah Rumzy: MINANGKABAU BERDUKA >> >> اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ >> >> Telah berpulang dengan tenang dalam rahmat Allah, seniman penyair, >> budayawan asal Minangkabau : >> om LEON AGUSTA, usia 77 th, tadi sore sekitar pukul 16.25 wib di RS M >> Djamil Padang. >> >> Almarhum disemayamkan di rumah duka di Taluak Kabuang - Padang >> >> Mari kita ikhlaskan dan membuka pintu maaf seluas2nya atas segala >> kekhilafan almarhum baik yang disengaja maupun tidak. >> >> بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ >> >> اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ >> نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ >> وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ >> الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ >> وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ >> وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ >> النَّا >> >> "Allahummagh firlahu warhamhu wa 'afihaa wa'fu'anhu wa akrim >> nuzulahu wa wassi'madkhalahu waghsilhu bil maa'i watsalji walbaradi >> wa naqqihaa minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadlu >> minaddanasi wa abdilhaa daaran khairan min daarihaa wa ahlan khairan min >> ahlihaa wa zaujan khairan min zaujihaa wa qihaa fitnatal qabri wa >> adzaabannaar. >> >> Ya Allah, ampunilah dia (LEON AGUSTA), kasihanilah dia, sejahterakan ia, >> ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, luaskanlah >> tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. >> Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari >> segala kotoran, gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya >> yang dahulu, gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada >> ahli keluarganya yang dahulu dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab >> api neraka.” (HR. Muslim) >> >> أٰمِيْـنَ يَا رَبَّ العَالَمِيــن >> >> >> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> === >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> === >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >> Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com . >> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap
[R@ntau-Net] Re: Operasi Kraai
Ambo bali buku tentang jendral sudirman, buku itu menarik menulisakan peristiwa di bawah ko Salam andiko Pada Sabtu, 19 Desember 2015 11.13.55 UTC+7, rangxjeruk menulis: > > Assalamu'alaikum wr.wb. > > > > http://news.okezone.com/read/2015/12/19/18/1270838/operatie-kraai-gagak-van-oranje-menyambar-jantung-republik > > *AKARTA – *Hari ini, 19 Desember 67 tahun silam (1949), Republik > Indonesia terpaksa mendirikan pemerintahan darurat di Sumatera Barat. > Gara-garanya, Belanda dengan menggelar Agresi Militernya yang kedua, > merebut ibu kota republik yang saat itu bertempat di Yogyakarta. > > Aksi polisionil, begitu sebutan “Negeri van Oranje” saat menggelar operasi > besar merebut Yogya. Tapi pihak Indonesia mengenalnya dengan sebutan Agresi > Militer Belanda II. Saat ini, momen Pemerintahan Darurat Republik Indonesia > (PDRI) didirikan pada tanggal yang sama, diperingati sebagai Hari Bela > Negara. > > Sejak Belanda tahu bahwa bekas koloninya yang lepas pada Perang Dunia II > itu memerdekakan diri pada 17 Agustus 1945, dengan segala cara Belanda > berusaha mengikis wilayah dan kekuatan militer republik. > > Dari berbagai perjanjian dari Linggarjati hingga Renville, wilayah > republik pun kian mengecil, hingga Belanda merasa tinggal merebut jantung > republik di ibu kota, Yogya, maka republik pun bakal runtuh. Dilihat dari > sudut pandang militer, agresi yang diberi kode “*Operatie Kraai*” atau > Operasi Gagak ini sangat sukses. > > Gempuran serangan udara ke Landasan Udara (Lanud) Maguwo (kini Bandara > Adisoetjipto) yang disusul pendaratan pasukan elite Korps Speciale Troepen > (KST), mengejutkan TNI yang berangsur mundur meninggalkan Yogya. > > Hanya dalam waktu singkat tak sampai sehari, Yogya berhasil dikuasai. Pada > tengah hari, dua pemimpin RI, Soekarno dan Mohammad Hatta ditahan dan > kemudian “dibuang” ke Sumatera (Bangka dan Brastagi). Hanya pimpinan TNI, > Jenderal Soedirman yang gagal ditangkap Belanda. > > Akan tetapi, pasukan Belanda diingatkan agar tidak menjadikan Keraton > Ngayogyakarta Hadiningrat, sebagai bidikan gempuran. Alasannya, salah satu > keluarga Kerajaan Belanda, Putri (kelak Ratu) Juliana, masih ingin > menghargai Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai bekas kawan satu > sekolahnya. > > “Keraton diperingatkan tidak boleh dirusak. Tidak boleh dikuasai karena > untuk menghargai Sultan (HB IX) Yogya,” cetus penggiat sejarah, Wahyu Bowo > Laksono kepada *Okezone*. > > Operatie Kraai terbilang sukses besar. Pimpinan operasi, Letjen Simon > Hendrik Spoor yang juga Panglima KNIL (Koninklijke Nederlands Indisch > Leger) atau Tentara Kerajaan Hindia-Belanda, tersenyum lebar saat > meletakkan bendera-bendera kecil merah putih biru di petanya, sebagai > penanda daerah-daerah yang ditaklukkan. > > “Operatie Kraai berhasil secara militer. Yogya berhasil kita kuasai dalam > waktu sehari. Benar-benar Burung Gagak yang gagah karena berhasil menyambar > dalam sekali pukul. Soekarno, Hatta sudah kita tangkap,” seru Spoor, > sebagiamana dikutip buku ‘693 KM: Jejak Gerilya Sudirman”. > > Tapi sayangnya, *Operatie Kraai* secara politis malah seolah jadi > bumerang buat Belanda sendiri. Maksud Spoor melancarkan serangan jelang > Hari Natal demi tak mendapat perhatian dunia ternyata tak kesampaian. Kabar > tentang serangan ke ibu kota republik bahkan sudah terdengar di Paris, > sebelum operasi mereka rampung. > > “Pada Agresi Militer II itu, harapannya Belanda adalah ketika Yogya > dikuasai, pimpinan republik ditawan, maka republik akan tamat ceritanya. > Ternyata dugaan Spoor salah. Pak Dirman tidak tertangkap. Republik juga > mendirikan PDRI di Sumbar. Kemudian posisi Belanda jadi terpojok di dunia > internasional,” sambung Wahyu. > > osisi Indonesia justru kian menguat dan Belanda, terus kian terpojok > ketika para kombatan republik menggelar ofensif balasan, Serangan Oemoem 1 > Maret pada 1949 yang menunjukkan pada dunia, bahwa TNI sebagai perangkat > militer republik belum habis. > > Meski hanya merebut Yogya lagi selama enam jam, tapi itu sudah cukup untuk > dunia memaksa Belanda kembali duduk ke meja perundingan. Perjanjian > Roem-Roijen kemudian tercapai dan 29 Juni 1949, Yogya kembali ke pangkuan > ibu pertiwi. > > > Salam > > > Reza > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi pe
[R@ntau-Net] Re: Esai di Batam Pos (20 Desember 2015)
Menarik sekali ajo Pada Rabu, 23 Desember 2015 05.02.13 UTC+7, Lies Suryadi menulis: > > Salam Dinda Nofend, > Iko esai nan pernah tabik di Batam Pos minggu. Ambo lupo2 ingek apokoh > esai ko alah dimuaek ka dalam blog? Kok alah, jan dimuek lai, Dinda. Kok > alun, mohon dimuek. > > Salam arek, > Suryadi > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Re: Tuti Trisedya
Mak Ngah Suatu hari ambo sampai ka Jambatan Merah itu...kok agak kurang pesonanyo kini Salam Andiko Sutan Mancayo Pada Rabu, 25 November 2015 21.33.12 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis: > > Kok bosan maota di Lapau mungkin rancak lo diengah saketek maherak kalua > malirik Padusi Ayu kesenangan MakNgah, Tuti Trisedya manyanyikan Lagu > Keroncong Jembatan Merah. > > -- MakNgah > :) > > > https://www.youtube.com/watch?v=_thHD52Uu7k=ANyPxKrEhKVj8cXuPyGsixI2FPmCgIXXnQK5K29O2SkFUr7HqJliim0kWmXhPLWGFqa5eagztxUI > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Re: Tari dan Lyrik Lagu Ba-DIN-DIN
sambuang jo indang Piaman mak ngah salam andiko Pada Minggu, 29 November 2015 14.08.56 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis: > > 11/28/15, 11:04:39 PM: Sjamsir Sjarif: > > https://m.youtube.com/watch?v=4qk0DD2zqig > > > Dindin Badindin > Kosentra Group > > Last update on May 16th 2015 > > Balari lari bukannyo kijang > Pandan tajamua di muaro > Kami manari jo tari indang > Paubek hati urang basamo > > Ampun jo maaf oi kami puhunkan > Pado dunsanak alek nan tibo > Sambuiklah salam oi kami ucapkan > Kami ba indang nan mudo-mudo > > Bamulo indang ka ditarikan > Salam bajawek (ondeh) ganti baganti > Lagu lah indang kami nyanyikan > Supayo sanang (ondeh) basuko hati > > Dindin badindin oi dindin badindin > Dindin badindin oi dindin badindin > > Di Pariaman oi baralek gadang > Di bulan Tabuik sabana rami > Kami tarikan oi tarinyo indang > Salah jo jangga maafkan kami > > Kabekkan jawi di tangah padang > Baoklah pulang (ondeh) di hari sanjo > Kami manari jo tari indang > Paubek hati (ondeh) urang basamo > > Dindin badindin oi dindin badindin > Dindin badindin oi dindin badindin > > Baralah tinggi oi si buruang tabang > Panek malayok ka hinggok juo > Banyak ragamnyo oi budayo datang > Budayo kito kambangkan juo > > Dari lah Solok nak ka Salayo > Urang lah Guguak (ondeh) pai ka pakan > Ambiak nan elok jadi pusako > Sado nan buruak (ondeh) kito pelokkan > > Dindin badindin oi dindin badindin > Dindin badindin oi dindin badindin > Dindin badindin oi dindin badindin > Dindin badindin oi dindin badindin > > > ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Calon Gubernur Sumatera Barat Ingin Ubah Nagari jadi Desa
Calon Gubernur Sumatera Barat Ingin Ubah Nagari jadi Desa Wacana pengubahan itu untuk meraup kucuran dana desa dari pemerintah. http://politik.news.viva.co.id/news/read/705906-calon-gubernur-sumatera-barat-ingin-ubah-nagari-jadi-desa Selasa, 1 Desember 2015 | 11:48 WIB Oleh : *Harry Siswoyo*Ilustrasi/Rumah adat 'Gadang' di Sumatera Barat * (inparadiseisland.blogspot.com)* *VIVA.co.id* - Dua pasangan calon gubernur Sumatera Barat sepakat untuk mengganti konsep pemerintahan terkecil mereka, dari sistem Nagari menjadi Desa. Menurut kedua pasangan, Muslim Kasim dan Fauzi Bahar, serta Irwan Prayitno dan Nasrul Abit, pengubahan sistem Nagari tersebut diyakini tidak akan menghilangkan nilai kedaerahan dan bisa mempermudah bantuan dana dari pemerintah. Konsep kedua calon ini diumbar dalam dalam debat publik yang dilangsungkan Senin malam, 30 November 2015. Dalam bingkai tema pemerintahan, birokrasi dan demokrasi itu, keduanya menyatakan setuju untuk mengubah pola asli pemerintahan masyarakat Minangkabau tersebut. "Men-desa-kan Nagari perlu untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan. Jangan sampai ada ketimpangan kesejahteraan. Untuk itu, perlu sekali meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan," kata calon gubernur nomor urut satu, Muslim Kasim. Pasangan nomor urut dua, Irwan Prayitno dan Nasrul Abit, pun berpendapat serupa. Bahkan keduanya memproyeksikan tidak menutup kemungkinan jika sebuah ke-nagari-an akan bisa menjadi kabupaten. “Memecah ke-nagari-an ini tujuannya adalah memberikan kemudahan untuk publik. Jika hal itu dilakukan akan berdampak kemajuan untuk Sumatera Barat,” kata calon wakil Gubernur Nasrul Abit. Sistem pemerintahan Nagari di Sumatera Barat sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Namun dilebur negara dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 5 tahun 1979 tentang pemerintahan desa. Dengan itu, seluruh istilah nagari dihilangkan dan diubah menjadi desa. Belakangan, konsep itu menuai tentangan dari masyarakat Minangkabau. Sejak diterbitkannya Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Nagari pun akhirnya dihidupkan kembali. Nagari sejak lama menjadi sistem pranata adat suku Minangkabau yang dianggap paling sempurna dengan masyarakat di Sumatera Barat. Ia memiliki struktur politik dan ketentuan tersendiri. *Novi Yenti/Sumatera Barat* -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Bernd Swiss
Mamak, bundo jo dunsanak Kebetulan ambo lagi maminteh di Bern Swiss, kalau ado sanak disiko, buliah pulo kito bersitaurrahmi Salam andiko sutan mancayo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: Bls: [R@ntau-Net] Makam Syeh Burhanuddin : Kampar Kiri
Alah kalua Mak ngah, kawan-kawan ambo nan rutin karajo disinan. Kini sadang mancubo-cubo mambuek rencana ekspedisi manikam jajak Thomas Diaz kasinan, mungkin ado nan tertarik untuk mendokumentasikan jalur sutra sumatera tengah ko. Kalau ado data-data dan curito terkait jalur ko, akan sangat bagus bagi kami untuak mendukung rencana ko Lagi nyari peluang Salam andiko On 6/25/15, 5:38 PM, Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com wrote: Dima kini? Masih di Kuntu? Atau sadang marancah rimbo manuju Pangkalan Sarai? -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan topik di grup RantauNet Google Groups. Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/hGDSzjE_Mxo/unsubscribe. Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Diane K. Lewis
Mamak, Bundo Jo sanak Palanta peminat sejarah Ambo batamu buku menarik tentang urang Amerika di Minangkabau yaitu : Tahun 1957, Diane K. Lewis- Mahasiswi Antropologi Cornell University dengan beasiswa dari Ford Foundation melakukan penelitian mengenai Peran Perempuan di Pedesaaan. Namun Maret 1958 harus di evakuasi ke Medan karena PRRI meletus... Ruponyo kini baliau alah jadi Profesor Antropologi di University of California-Santa Cruz, apokah samo urangnyo. Ambo ingek kalau Mak Ngah pernah pulo di Universitas ko... Baa kiro-kiro suasana ukatu awal tu yo... Sakalian mohon maaf lahir batin dalam menghadapi puaso kali ko Salam andiko sutan mancayo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Diane K. Lewis
Mugarik di Kuntu Mak NgahŠsabak-sabak ka sanjo di tapi Sungai Subayang. Judul bukunyo Americans in Sumatra Oleh James W. Gould². Jauah-jauh kenangan timbua, tabayang pabirik sinjato nan bamerek Kuntu tu. Salam andiko On 6/17/15, 8:41 PM, Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com wrote: Apo title buku tu, baru taik atau buku lamo? -- Makngah -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan topik di grup RantauNet Google Groups. Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/1OpQ9CmQSvo/unsubscribe. Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Diane K. Lewis
Sabtu tanggal 30 Djanuari 1960 kira-kira djam 08.00 pagi Pos Kuntu ³direbut oleh pihak gerembolan PRRI https://driwancybermuseum.wordpress.com/2013/10/14/koleksi-sejarah-indonesi a-1960bersambung/ On 6/17/15, 6:44 PM, Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com wrote: Bana. Makngah baru sintak lalok, Kamih. Tadanga Suaro Azan dari iPhone. Ka bauluak, ka Sumbayang Subuah. Mungkin di Kuntu ka Sumbayang Mugarik yo? -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan topik di grup RantauNet Google Groups. Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/1OpQ9CmQSvo/unsubscribe. Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Makam Syeh Burhanuddin : Kampar Kiri
Mak Ngah Menurut tokoh Kuntu, kalimat nan mak ngah kutip yakni kuntu turaaba², memang menjadi satu dasar sejarah Kuntu itu mak. Btw, kalau lai talakik ambo barencana napak tilas manambuih hutan kuntu sampai sumpu itu mak, menarik bantuaknyo. Mungkin ado tokoh-tokoh lamo nan bisa kawan curito Salam Andiko From: Sjamsir Sjarif RN Sanfransisco sjamsirsja...@gmail.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Monday, June 15, 2015 at 7:32 PM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Makam Syeh Burhanuddin : Kampar Kiri Angku Andiko nan sadangdi Kuntu, Memang dalamwaktu bagolak 1958-61 tu MakNgah indak sampai ka tampek-tapek nan angku sabuik tu. Tapi waktu itut alah siap-siap kok ado tugeh baliak ka Utara, mungkin sampai karano dari Unggan ado jalan ka Pangkalan Sarai. Mungkin kawan MakNgah nan sampai ka sinan katu inyo mamutuskan ka pai ka Utara. Baitu juo barangkali Buya Masoed Abidin nan sampai pulo ka daerah tu katu baliau manapak dari Unggan - Pangkalan Sarai and beyond.. sampai ka Pinarik di Tapanuli. Nah di saat terakahir MakNgah mangalami Long March adolah bergabung dengan rombongan dari Seatan - (Garabak Data dsb) dan dari Sumpu kami manuju Ampalu Halaban, manyubarang Sinama malinteh hampia puncak Gunung Sago tarruih ka Lereng Utara Gunung Marapi malinteh Lurah Jabua dari menetap di Lakuak Pisang (Jauah di Ateh Canduang, December 1960 - Juli 1961). Nah, dari Unggan ka Ampalu Halaban, kami malalui Puncak Bukik Gabuih. Di sinanlah tacongang-congang MakNgah mancaliak hamparan dataran rendah Riau nan subur hijau. TabayangPangkalan Sarai, Kuntu dan lain-lain. Sabanta ko sasudah Subuah MakNgah mambaco Surek AnNaba (QS 78-40). tabaco di ayat 40, Sahih International Indeed, We have warned you of a near punishment on the Day when a man will observe what his hands have put forth and the disbeliever will say, Oh, I wish that I were dust! Indonesian Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah. Paratikan pado ungkapan terakhir: : Yaa lai tanii kuntu turaaba. Di sinan takana Posting Angku Andiko tantang Kuntu ... Walaupun mungkin indakado hubuangnnyo namun ungkapan tu tangiang-ngiang di banak MakNgah. Salam, -- MakNgah Sjamsir Sjarif On Sunday, June 14, 2015 at 9:41:28 PM UTC-7, Andiko wrote: Mak Ngah yang baik, semoga sehat selalu Kalau mambaco email Mak Ngah, ambo duga Mak Ngah indak pernah maminteh dari Sumpu dulu ka Rimbang Baliang, lalu ma ilia Sungai Subayang zaman Bagolak dulu. Ambo dapek carito di daerah ko ado pabirik sinjato nan mereknyo Kuntu. Ado curito pertemuan besar peri-peri pernah dibuek didaerah ko. Satantang kuburan syeh Burhanuddin ko, nan menarik adolah batu nisannyo dari kayu sungkai, tapi dek alah lamo, alah memfosil barang tu, bara lah kiro-kiro lamonyo tu. Kalau mak ngah ingin fotonyo, lai diambo Salam andiko -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan topik dalam grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/hGDSzjE_Mxo/unsubscribe. Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru
[R@ntau-Net] Makam Syeh Burhanuddin : Kampar Kiri
Mamak, Bundo jo sanak Palanta Dua hari lalu ambo sempat ke Kampar Kiri, disinan ado nagari namonyo Kuntu. Di nagari itu ado makam Syeh Burhanuddin yang juga dipercayai ado makamnyo di Ulakan Pariaman. Baa pulo caritonyo ko ?. Salain itu, nagari Kuntu ko ternyata bapunggungan jo Unggan Sumpur Kudus di Sumbar, ambo membayangkan mungkin iko jalur palintasan maso PRRI. Ado jalan setapak nan maminteh hutan Rimabang Baliang nan tambuih ka Sumbar. Salain itu, ado juo jalan nan dibuek maso PLTA dibuek, tambuih dari Kampar Kiri ko ka Tanjaung Pauah. Namun sayang katonyo jalan ko beberapa alah putuih karena indak dilanjutkan pembangunannyo. Mungkin ado diantaro mamak, bundo jo sanak palanta nan nio babagi curito saketek Salam andiko -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Makam Syeh Burhanuddin : Kampar Kiri
Mak Ngah yang baik, semoga sehat selalu Kalau mambaco email Mak Ngah, ambo duga Mak Ngah indak pernah maminteh dari Sumpu dulu ka Rimbang Baliang, lalu ma ilia Sungai Subayang zaman Bagolak dulu. Ambo dapek carito di daerah ko ado pabirik sinjato nan mereknyo Kuntu. Ado curito pertemuan besar peri-peri pernah dibuek didaerah ko. Satantang kuburan syeh Burhanuddin ko, nan menarik adolah batu nisannyo dari kayu sungkai, tapi dek alah lamo, alah memfosil barang tu, bara lah kiro-kiro lamonyo tu. Kalau mak ngah ingin fotonyo, lai diambo Salam andiko On 6/15/15, 11:34 AM, Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com wrote: Angku Andiko, Kalau mandanga namo Syech Burhanuddinn sajo, urang awam akan mrnganggap ado Satu atau Saurang sajo Syekh Burhanuddin tu. Tapi satidak-tidaknyo ado Tigo Syech Burhanuddin nan tasabuik dalam sejarah. Syukur angku lah sampai ka Kuntu mancaliak salah satu kuburan Syech Burhanuddin tu. Ambo ingin ka sinan tapi alun disampaikan Tuhan. Patang ko bulan Oktober 2014 ambo sampai ka Kuburan Syech Burhanuddin nan di Ulakan. Mari kito simak kutipan dari bolg ko: http://kuntukampunghalamanku.blogspot.com/?m=1 Menurut Prof.DR.Mhd.Yunus dalam Sejarah Pendidikan Islam Indonesia mengatakan bahwa nama Burhanuddin ada tiga orang yaitu: Burhanuddin di Ulakan Pariaman (Sumatra Barat). Burhanuddin di Aceh Darussalam (Aceh). Burhanuddin di Kuntu Kampar Kiri (Riau). Berdasarkan penelitian dan pengamatan kami, maka saya(Prof.DR.Mhd.Yunus) berkeyakinan bahwa Syekh Burhanuddin yang sebenarnya datang dari Arab adalah yang wafat di Kuntu pada tahun 610 H/1189 M. sesuai dengan peninggalannya yang ada sampai saat ini: Sebuah stempel dari tembaga yang dawatnya asap lampu togok bertuliskan Arab Syekh Burhanuddin Waliyullah Qodi Makkatul Mukarramah. Sebilah Pedang, tongkat, sebuah kitab Fathul Wahab dan sebuah Khutbah. Sejak masuknya Syekh Burhanuddin di Kuntu mengembangkan islam Mazhaf Syafi'i, Islam Syi'ah yang datang sebelumnya ke Kuntu kehilangan kekuatan politik dan mundur pada tahun 1238 M. Salam, -- MakNgah Sjamsir Sjarif -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan topik di grup RantauNet Google Groups. Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/hGDSzjE_Mxo/unsubscribe. Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar
mamanda dima mamanda di Jakarta, buliahkah kito bersilaturahmi bacutiro-curito Salam andiko From: Dunil Zaid zdu...@gmail.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Monday, May 11, 2015 at 6:50 PM To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar Suasana sebelum rapat itu sesuai penangkapan ambo ( anak klas 1 smp) seluruh masyarakat Marah kpd pemerintah pusat dan kompak mendukung bp Ahmad Husen. Sepertinya indak ado nan manantang atau manulak gagasan memisahkan diri dari pemerintahan Sukarno itu. Setelah rapat Maret 58 itu masyarakat berbondong bondong mendaftar jadi tentara terutama anak2 sma. Dan senjata buatan Amerika mulai mampak seperti di pamerkan kpd masuarakat dan yg ambo ingek adolah sinapang masin kaliber 12,7 utk manembak kapa tabang, Sasudah itu baru masuak fase pra parang. Kapa tabang dari pusat mulai mandanguang danguang di ateh langik kota padang mambuek kami anak smp katakutan dan manyuruak ka bawah meja di sekolah kalau mandanga kapatabang tu mangeong ngeong, Ambo tingga di tapi lawik, jaleh nampak dari rumah ambo kapa parang tentara pusat tu sarupo babarih balabuah di tangah lawik dimuko rumah ambo. Sekitar 2 hari kamudian mortir pun berhamburan menghantam kota Padang dan kantua tantara dakek muaro padang tu hancur di hantam mortir. Mortir itu reda rupanya karena prri sdh meninggalkam kota Padang. Besoknya tentara pusat tampak sdh patroli di jalan2 di Padang secara beregu dg senjata siap kokang, mereka berpakaian loreng dg baret bertuliskan Banteng Raider dan itu kesatuan dari Diponegoro Jawa Tengah, Perang di Padang ketika itu tdk berlangsung lama. Demikian nakan Andiko sekedar yg dapek ambo Ingek tantang suasana pra dan paska rapek Maret 58 itu Wass Dunil Zaid , 72 kpg ujuang pandan parak karambia Pdg . Tingga di Jkt Sent from my iPhone On 11 May 2015, at 7:27 am, Andiko andi.ko...@gmail.com wrote: Mamanda Dunil Tarimo kasih keterangannyo, bisakah digambarkan saketek suasana waktu pertemuan dan suasana sesudahnyo Salam andiko Pada Minggu, 10 Mei 2015 08.08.00 UTC+7, Dunil Zaid menulis: Nakan Andiko dan sanak sapalanta n a h Merujuk ke gambar Maret 1958. Masih lakek di kapalo ambo tantang peristiwa Bpk Let Kol Ahmad Husein berpidato dalam rapat raksasa itu. Ketika itu masyarakat dikerahkan untuk menghadiri rapat raksasa di Kantor Gubernur Sumatera Tengah. Lokasi rapat itu dulu dikenal dengan Kantor Gubernur Sumatrera Tengah , lokasinya persis didepan Kantor Gubernur Sumbar yang sekarang. Sekolah saya SMP Negeri No.1 Padang termasuk sekolah yang pelajar nya dikerahkan untuk menghadiri rapat itu. Saya hadir (sebagai anak sekolah klas 1 SMP karena dikerahkan sekolah saya, namun mengerti kalau Daerah kita di[erlakukan tidak adil oleh Pemerintah Pusat karenanya ingin memisahkan diri dan membentuk pemerintah sendiri. Yang paling saya ingat dalam peristiwa itu adalah, saat Bpk Let Kol Ahmad Husein dalam puncak pidatonya beliau mengatakan : . saya tidak mencari pangkat Dan beliaupun mencopot pangkat Letnan Kolonel , berupa dua bintang dengan dasar hitam yang ada di pundaknya dan dilemparkannya ke tengah tengah massa. Aplaus masyarakat gegap gempita menyaksikan peristiwa itu. Hanya peristiwa itu yang saya ingat. Saya tidak tertarik dengan pidato dan karena itu tidak menyimak pidato pidato lainnya yang diucapkan baik oleh Bp Letkol Ahmad Husein maupun oleh tokoh tokoh lainnya saat itu. Anak klas 1 SMP kok disuruh menghadiri rapat penting dan bersejarah itu, namun saya bersyukur karena sedikit banyak tahu awal bermulanya PRRI itu. Wass Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia,Pdg. Tingga di Jkt. 2015-05-09 14:34 GMT+07:00 Maturidi Donsan matur...@gmail.com javascript: : Tarimo kasih info Nofend jo mak Ngah kini alah jaleh gahetna ko ruponyo kapendedkan/akronim ? dari: Het Genootschap voor het Nationaal Archief Vriendschap Wass, Maturidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup
Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar
Baik kalau di rumah bundo kalau mamak Zaid bersedia, alah lamo ambo indak bacurito jo bundo Salam andiko From: nismahru...@gmail.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Tuesday, May 12, 2015 at 11:23 AM To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar Pak Zaid dan Andiko Bundo ingin ikuik baa kok dirumah Bundo? Sent from my iPhone On May 11, 2015, at 20:45, Andiko Gmail andi.ko...@gmail.com wrote: https://www.boxbe.com/overview This message is eligible for Automatic Cleanup! (andi.ko...@gmail.com) Add cleanup rule https://www.boxbe.com/popup?url=https%3A%2F%2Fwww.boxbe.com%2Fcleanup%3Ftoken %3Dzj7YRR%252BgcTweXSd7344YkImOXcW8Q%252FQ7f4lpy21ZdBVT%252BZQ5J0f0DQJ0XhIGZru sLtdqvoZdtBR9HsJ2UZBXOredChmCqmcNsN3LXM26Vs%252FHbQDqcL7Cp6lO1CsNy18H%252BuLQb tdT684%253D%26key%3D6KTLse0IOe596Zv2TLdZ32Z0LAQveXnSgWxO3Kpv3EI%253Dtc_serial =21294483962tc_rand=1106612728utm_source=stfutm_medium=emailutm_campaign=A NNO_CLEANUP_ADDutm_content=001 | More info http://blog.boxbe.com/general/boxbe-automatic-cleanup?tc_serial=21294483962t c_rand=1106612728utm_source=stfutm_medium=emailutm_campaign=ANNO_CLEANUP_AD Dutm_content=001 mamanda dima mamanda di Jakarta, buliahkah kito bersilaturahmi bacutiro-curito Salam andiko From: Dunil Zaid zdu...@gmail.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Monday, May 11, 2015 at 6:50 PM To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar Suasana sebelum rapat itu sesuai penangkapan ambo ( anak klas 1 smp) seluruh masyarakat Marah kpd pemerintah pusat dan kompak mendukung bp Ahmad Husen. Sepertinya indak ado nan manantang atau manulak gagasan memisahkan diri dari pemerintahan Sukarno itu. Setelah rapat Maret 58 itu masyarakat berbondong bondong mendaftar jadi tentara terutama anak2 sma. Dan senjata buatan Amerika mulai mampak seperti di pamerkan kpd masuarakat dan yg ambo ingek adolah sinapang masin kaliber 12,7 utk manembak kapa tabang, Sasudah itu baru masuak fase pra parang. Kapa tabang dari pusat mulai mandanguang danguang di ateh langik kota padang mambuek kami anak smp katakutan dan manyuruak ka bawah meja di sekolah kalau mandanga kapatabang tu mangeong ngeong, Ambo tingga di tapi lawik, jaleh nampak dari rumah ambo kapa parang tentara pusat tu sarupo babarih balabuah di tangah lawik dimuko rumah ambo. Sekitar 2 hari kamudian mortir pun berhamburan menghantam kota Padang dan kantua tantara dakek muaro padang tu hancur di hantam mortir. Mortir itu reda rupanya karena prri sdh meninggalkam kota Padang. Besoknya tentara pusat tampak sdh patroli di jalan2 di Padang secara beregu dg senjata siap kokang, mereka berpakaian loreng dg baret bertuliskan Banteng Raider dan itu kesatuan dari Diponegoro Jawa Tengah, Perang di Padang ketika itu tdk berlangsung lama. Demikian nakan Andiko sekedar yg dapek ambo Ingek tantang suasana pra dan paska rapek Maret 58 itu Wass Dunil Zaid , 72 kpg ujuang pandan parak karambia Pdg . Tingga di Jkt Sent from my iPhone On 11 May 2015, at 7:27 am, Andiko andi.ko...@gmail.com wrote: Mamanda Dunil Tarimo kasih keterangannyo, bisakah digambarkan saketek suasana waktu pertemuan dan suasana sesudahnyo Salam andiko Pada Minggu, 10 Mei 2015 08.08.00 UTC+7, Dunil Zaid menulis: Nakan Andiko dan sanak sapalanta n a h Merujuk ke gambar Maret 1958. Masih lakek di kapalo ambo tantang peristiwa Bpk Let Kol Ahmad Husein berpidato dalam rapat raksasa itu. Ketika itu masyarakat dikerahkan untuk menghadiri rapat raksasa di Kantor Gubernur Sumatera Tengah. Lokasi rapat itu dulu dikenal dengan Kantor Gubernur Sumatrera Tengah , lokasinya persis didepan Kantor Gubernur Sumbar yang sekarang. Sekolah saya SMP Negeri No.1 Padang termasuk sekolah yang pelajar nya dikerahkan untuk menghadiri rapat itu. Saya hadir (sebagai anak sekolah klas 1 SMP karena dikerahkan sekolah saya, namun mengerti kalau Daerah kita di[erlakukan tidak adil oleh Pemerintah Pusat karenanya ingin memisahkan diri dan membentuk pemerintah sendiri. Yang paling saya ingat dalam peristiwa itu adalah, saat Bpk Let Kol Ahmad Husein dalam puncak pidatonya beliau mengatakan : . saya tidak mencari pangkat Dan beliaupun mencopot pangkat Letnan Kolonel , berupa dua bintang dengan dasar hitam yang ada di pundaknya dan dilemparkannya ke tengah tengah massa. Aplaus masyarakat gegap gempita menyaksikan peristiwa itu. Hanya peristiwa itu yang saya ingat. Saya tidak tertarik dengan pidato dan karena itu tidak menyimak pidato pidato lainnya yang diucapkan baik oleh Bp Letkol Ahmad Husein maupun oleh tokoh tokoh lainnya saat itu. Anak klas 1 SMP kok disuruh menghadiri rapat penting dan bersejarah itu, namun saya bersyukur karena sedikit banyak tahu awal bermulanya PRRI itu. Wass Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia,Pdg. Tingga di Jkt. 2015-05-09 14:34 GMT+07:00
Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar
Mamanda Dunil Tarimo kasih keterangannyo, bisakah digambarkan saketek suasana waktu pertemuan dan suasana sesudahnyo Salam andiko Pada Minggu, 10 Mei 2015 08.08.00 UTC+7, Dunil Zaid menulis: Nakan Andiko dan sanak sapalanta n a h Merujuk ke gambar Maret 1958. Masih lakek di kapalo ambo tantang peristiwa Bpk Let Kol Ahmad Husein berpidato dalam rapat raksasa itu. Ketika itu masyarakat dikerahkan untuk menghadiri rapat raksasa di Kantor Gubernur Sumatera Tengah. Lokasi rapat itu dulu dikenal dengan Kantor Gubernur Sumatrera Tengah , lokasinya persis didepan Kantor Gubernur Sumbar yang sekarang. Sekolah saya SMP Negeri No.1 Padang termasuk sekolah yang pelajar nya dikerahkan untuk menghadiri rapat itu. Saya hadir (sebagai anak sekolah klas 1 SMP karena dikerahkan sekolah saya, namun mengerti kalau Daerah kita di[erlakukan tidak adil oleh Pemerintah Pusat karenanya ingin memisahkan diri dan membentuk pemerintah sendiri. Yang paling saya ingat dalam peristiwa itu adalah, saat Bpk Let Kol Ahmad Husein dalam puncak pidatonya beliau mengatakan : . saya tidak mencari pangkat Dan beliaupun mencopot pangkat Letnan Kolonel , berupa dua bintang dengan dasar hitam yang ada di pundaknya dan dilemparkannya ke tengah tengah massa. Aplaus masyarakat gegap gempita menyaksikan peristiwa itu. Hanya peristiwa itu yang saya ingat. Saya tidak tertarik dengan pidato dan karena itu tidak menyimak pidato pidato lainnya yang diucapkan baik oleh Bp Letkol Ahmad Husein maupun oleh tokoh tokoh lainnya saat itu. Anak klas 1 SMP kok disuruh menghadiri rapat penting dan bersejarah itu, namun saya bersyukur karena sedikit banyak tahu awal bermulanya PRRI itu. Wass Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia,Pdg. Tingga di Jkt. 2015-05-09 14:34 GMT+07:00 Maturidi Donsan matur...@gmail.com javascript:: Tarimo kasih info Nofend jo mak Ngah kini alah jaleh gahetna ko ruponyo kapendedkan/akronim ? dari: Het Genootschap voor het Nationaal Archief Vriendschap Wass, Maturidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com javascript:. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar
Ndak tahu ambo doh mamak Salam Andiko Sent from my ASUS Original Message From:Maturidi Donsan maturid...@gmail.com Sent:Fri, 08 May 2015 22:23:36 +0700 To:rantaunet@googlegroups.com Subject:Re: [R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar Rancak bana, kodak jo carito lamo disajikan oleh Andiko Sutan Mancayo (ASM), sekitar perang kemerdekana, dan, era PRRI. Batanyo ciek ASM., gahetna ko bahaso apo ko, dari daerah mano asanyo, kalau dari Minang , io alah kacele ambo. Di KBBI 2008 alun ado nampak lai, antah kok ado ditabitan baru. Tarimo kasih infonyo ASM Wass, Maturidi Pada 8 Mei 2015 21.16, Andiko andi.ko...@gmail.com menulis: Sidang Palanta Kamanakan batamu link foto sumbar, tentu mamak jo bundo nan ado di zaman ko bisa mancaritokan saketek tentang peristiwa dibalik foto ko 1. http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/01/letnan-kolonel-ahmad-husein-pimpinan.html 2. http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/04/pimpinan-prri-di-padang-1958.html 3. http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/04/para-pendukung-prri-1958.html 4. http://1.bp.blogspot.com/-mABSB2Pi95U/UXCwqHfTy5I/ExQ/u_GNWcZtF-s/s1600/Masyumi+2.jpg 5. http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2014/08/republik-indonesia-serikat-10-negara.html Salam andiko sutan mancayo Kamanakan di Rantaunet -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan topik dalam grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/Piq_Dwh3Zmc/unsubscribe. Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Link Foto Lamo Sumbar
Sidang Palanta Kamanakan batamu link foto sumbar, tentu mamak jo bundo nan ado di zaman ko bisa mancaritokan saketek tentang peristiwa dibalik foto ko 1. http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/01/letnan-kolonel-ahmad-husein-pimpinan.html 2. http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/04/pimpinan-prri-di-padang-1958.html 3. http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2013/04/para-pendukung-prri-1958.html 4. http://1.bp.blogspot.com/-mABSB2Pi95U/UXCwqHfTy5I/ExQ/u_GNWcZtF-s/s1600/Masyumi+2.jpg 5. http://indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com/2014/08/republik-indonesia-serikat-10-negara.html Salam andiko sutan mancayo Kamanakan di Rantaunet -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Pengrajin Saruang Keris di Sumbar
Sanak Palanta, mamak sarato bundo Mohon info kalau ado nan tahu dima bisa dipasan tangkai jo saruang keris Minangkabau. Apokah ado pengrajinnyo di Sumbar ?. Ado nan ka marestorasi karih pusako keluarga nan alah kehilangan gagang jo saruangnyo. Kalau ado mintak nomor Hp pengrajinnyo kalau bisa. Salam andiko -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Secabik Kisah Sejarah Terlupa
Tarimo kasih mak ngahambo senang sekali dicaritokan kisah ko Salam Andiko sutan mancayo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Minta Tolong (Informasi)
Silahkan email japri ka ambo mak...andi.ko...@gmail.com, semoga ambo bisa jawek pertanyaannyo Salam Andiko -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Re: Rumah Makan Padang di Yangon Myanmar
andri ambo awal bulan mungko ado di yangondisinan kalu bisa maota kito, alah bertahun2 sajak tamaik sikola awak indak basuo. salam andiko Pada Selasa, 07 Oktober 2014 11:44:56 UTC+7, andri andri menulis: Assalamualaikum, Dunsanak sadonyo yang berdomisili di sekitar Yangon atau Thaketa Myanmar ambo minta informasi apokah ado rumah makan urang awak di daerah tersebut atau ado perkumpulan urang awak di siko insyaallah bisa awak basobok muko. Kebetulan ambo sadang baladang di MOGE Thaketa. Wassalam, Andri Rang Sangka -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Pemda Tanah Datar Komit Implementasikan Hutan Adat Malalo Tigo Jurai
NEWShttp ://ekspresnews.com/pemda-tanah-datar-komit-implementasikan-hutan-adat-malalo-tigo-jurai/ ⌂BACK TO HOMEPAGE http://ekspresnews.com/ *Breaking News* - Persela Bidik Poin Penuh Di Padang http://ekspresnews.com/persela-bidik-poin-penuh-di-padang/EkspresNEWS.com - Jelang laga ketiga lanjutan delapan besar ISL 2014, Semen Padang FC sebagai tuan [...] - Uzbekistan Hempaskan Indonesia 3-1 http://ekspresnews.com/uzbekistan-hempaskan-indonesia-3-1/EkpsresNEWS.com - Timnas Indonesia U-19 mengawali laga Grup B Piala Asia 2014 dengan hasil buruk. [...] - Kuliah Gratis di AS dengan Beasiswa Fulbright http://ekspresnews.com/kuliah-gratis-di-dengan-beasiswa-fulbright/EkspresNEWS.com - Tidak hanya dicari oleh pelajar di Indonesia, tetapi sudah menjadi incaran bagi pelajar [...] - Semen Padang Amankan 3 Poin Di Laga Kandang http://ekspresnews.com/semen-padang-amankan-3-poin-di-laga-kandang/EkspresNEWS.com - Duel siteru abadi, Semen Padang kontra Persipura Jayapura di Gor H Agus Salim [...] - Rumput Bermasalah, GHAS Tancap Gas Berbenah http://ekspresnews.com/rumput-bermasalah-ghas-tancap-gas-berbenah/EkspresNEWS.com - Menjelang laga kedua Semen Padang FC, Rabu (8/10), di Gor H. Agus Salim [...] - Persela Bidik Poin Penuh Di Padang http://ekspresnews.com/persela-bidik-poin-penuh-di-padang/EkspresNEWS.com - Jelang laga ketiga lanjutan delapan besar ISL 2014, Semen Padang FC sebagai tuan [...] - Uzbekistan Hempaskan Indonesia 3-1 http://ekspresnews.com/uzbekistan-hempaskan-indonesia-3-1/EkpsresNEWS.com - Timnas Indonesia U-19 mengawali laga Grup B Piala Asia 2014 dengan hasil buruk. [...] - Kuliah Gratis di AS dengan Beasiswa Fulbright http://ekspresnews.com/kuliah-gratis-di-dengan-beasiswa-fulbright/EkspresNEWS.com - Tidak hanya dicari oleh pelajar di Indonesia, tetapi sudah menjadi incaran bagi pelajar [...] - Semen Padang Amankan 3 Poin Di Laga Kandang http://ekspresnews.com/semen-padang-amankan-3-poin-di-laga-kandang/EkspresNEWS.com - Duel siteru abadi, Semen Padang kontra Persipura Jayapura di Gor H Agus Salim [...] - Rumput Bermasalah, GHAS Tancap Gas Berbenah http://ekspresnews.com/rumput-bermasalah-ghas-tancap-gas-berbenah/EkspresNEWS.com - Menjelang laga kedua Semen Padang FC, Rabu (8/10), di Gor H. Agus Salim [...] Pemda Tanah Datar Komit Implementasikan Hutan Adat Malalo Tigo Jurai [image: Pemda Tanah Datar Komit Implementasikan Hutan Adat Malalo Tigo Jurai] October 04 21:052014 Print This ArticleShare it With Friends http://ekspresnews.com/pemda-tanah-datar-komit-implementasikan-hutan-adat-malalo-tigo-jurai/#share by Vai http://ekspresnews.com/author/isan/ 0 Comments http://ekspresnews.com/pemda-tanah-datar-komit-implementasikan-hutan-adat-malalo-tigo-jurai/#comments EkspresNews.com- Kamis, 2 September 2014, Perkumpulan HuMa Indonesia, JKMA Aceh, Perkumpulan QBar, KKI Warsi, Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM), RMI Bogor, Akar Foundation, LBBT Pontianak, Perkumpulan Wallacea, AMAN Sulsel, Perkumpulan Bantaya, Yayasan Merah Putih (YMP) Palu, PADI dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (Balitbanghut) Kementerian Kehutanan, mengadakan Dialog Nasional Hutan Adat bertemakan “Penetapan Hutan Adat Demi Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat” Dialog ini dihadiri 156 orang, yang terdiri beberapa kepala daerah seperti Gubernur Bengkulu, Wali Nanggroe Aceh, SKPD-SKPD, Dinas Kehutanan Propinsi, BPKH, UPT Kehutanan, tim peneliti, perwakilan masyarakat adat dari beberapa daerah, seperti Kabupaten Aceh Barat dan Pidie di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kabupaten Merangin di Jambi, Kabupaten Lebong di Bengkulu, Kabupaten Tanah Datar dan Pasaman di Sumatera Barat, Kabupaten Lebak Banten, Kabupaten Sekadau di Kalimantan Barat, Kabupaten Paser di Kalimantan Timur, Kabupaten Bulukumba dan Luwu Utara di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sigi dan Morowali di Sulawesi Tengah. “Percepatan penetapan hutan adat ini menjadi bukti ditunaikannya hutang konstitusi oleh Negara, karena hak masyarakat adat adalah hak konstitusional yang telah lebih dari 47 tahun telah diingkari oleh Negara. Pengingakaran terhadap hak masyarakat adat merupakan kejahatan terberat dalam konteks bernegara. Percepatan penetapan hutan adat menjadi penting sebagai koreksi atas kesalahan tata kelola hutan yang telah melahirkan konflik, kerusakan lingkungan dan bencana ekologis yang terjadi selama ini” papar Chalid Muhammad, Ketua Badan Pengurus Perkumpulan HuMa Indonesia. “Putusan MK 35 adalah satu dari beberapa putusan MK terkait dengan UU Nomor 41 tahun 2014 tentang Kehutanan. Putusan ini telah membedakan hutan adat dan hutan negara. Seharusnya, jika ada modal untuk penetapan hutan adat, bisa segera dilaksanakan, tentu saja dengan melibatkan dialog multipihak,” papar Prof. Dr. Ahmad Sodiki, SH., mantan Hakim Konstitusi. Hadir sebagai salah
[R@ntau-Net] Re: Kodok
Di kampuang ambo kodok iko aratinyo acok atau sering mak ngah salam andiko Pada Minggu, 21 September 2014 7:09:30 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis: Dalam Bahaso Indonesia, kodok aratinyo samo jo koncek Caro Awaknyo. Apo arati kodok di daerah awak di lua daerah Payokumbuah Pekten? Di Pekten kodok tadonge, Kodok-kodok lah ka iko!, aratinyo acok-acok lah kamari atau Indonesianyo sering-sering lah datang kesini. ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Perantau Bawa Cerita Kurang Enak dari Sumbar
Mamanda Malin Bungsu Kalau prilaku dijalanan ko memang ambo rasokan juo, saking jengkelnyo ambo foto oto nan main serobot ko. Ambo mengalami kanai serobot di jalan ka simpang Sawahlunto dari sijunjuang. Ambo ambia foto oto jo plat nomor tukang serobot ko. Salam andiko sutan mancayo Pada Rabu, 20 Agustus 2014 20:54:19 UTC+7, Malin Bungsu menulis: Macet juga disebabkan prilaku pengemudi yg tidak saling menghargai. 'Makan jalan urang' , tidak mau antri, itulah faktanya yg banyak dilihat. Tanggal 30 Agustus 2014, jalur Baso-Bukittingi, banyak mobil yg dipaksa polisi berhenti di jalur sebelah kanan. Polisi juga melarang pengemudi yg taat dalam jalur untuk tidak memberi kesempatan kepada mereka yg terpaksa berhenti di jalur kanan. 'Ijan di agiah jalan Pak' kato Pak Polisi yg sibuk mengurai macet saat itu. Dari plat nomor, terlihat bahwa yg banyak kena sanksi itu adalah plat nomor luar, bukan BA. Demikian, sekilas fakta tentang macet saat lebaran di Ranah Minang. Wassalamu'alaikum wr.wb. S. Malin Bungsu L (48) Pekanbaru. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Re: Masril Koto
Bundo Isna yang baik Perasaan ambo selalu tersentuh dengan urang-urang seperti Pak Masril Koto ko. Betapa hebatnyo urang-urang seperti baliau yang bisa menghasilkan sesuatu yang menakjubkan. Ambo pada banyak kesempatan juga bergaul jo komunitas-komunitas nan mengembangkan kredit union di pedalaman Kalbar. Mereka manabuang dari hasil gatah mereka. Pegawai CU di kampuang-kampuang itu datang dari anak-anak mereka sendiri yang kerapkali hanyo tamat sikolah SMP atau SMA. Mereka punyo pelayanan kredit pendidikan untuk keluarga-keluarga yang ingin anaknyo sikola tinggi. Satu nan ambo ambiak dari gerakan iko adolah sumangaik untuak jujur untuak kepentingan basamo, sahinggo tunggakan kredit juga randah. Sebelum urang jadi anggota CU, mereka di training dulu nilai-nilai ke-CU-an yang materinyo termasuk materi kebersamaan. Di kampuang kito pernah ado Lumbuang Pitih Nagari zaman saisuak, mungkin ado mamak jo bundo nan bisa curito saketek baa kisahnyo Lumbuang Pitih Nagari iko sampai abih. Setelah itu nampaknyo lahia generasi BPR sebagai buah karya urang rantau. Mungkin alah berkembang kini ko BPR tersebut sampai kepelosok untuak membantu anak nagari. Salam andiko sutan mancayo Pada Kamis, 07 Agustus 2014 22:01:57 UTC+7, Isna Huriati menulis: Dunsanak sapalanta NAH,- Mungkin ambo katinggalan, tapi dek akalua lo tadi di 360, mako ambo postingkan iko. Bagi nan alah tau didelete sajo. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/04/03/1055218/Pria.Tak.Lulus.SD.Ini.Membangun.900.Bank.di.Kampung salamaiak mambaco Salam Isna -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Re: Randang Baruntiah
Mak Ngah, salamaik bahari Rayo...mohon maaf lahir batin. Kapatang rayo...ambo kunjungi saketek area mak Ngah ukatu mudo, khususnyo Kinari Jo Singkarak. Iko saketek linknyo 1. https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204638251621073l=1f237fa7d4 2. https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204632516117689l=76224f63b0 3. https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204632417035212l=ae705bafca Semoga lapeh taragak Salam Andiko Sutan Mancayo Dari Tapian Ombak Nan Badobua, Selat Malaka Pada Minggu, 03 Agustus 2014 22:45:33 UTC+7, Sjamsir Sjarif menulis: Banyak urang nan kenal Randang, master piece of Minankabau Curry, tapi mungkin tak banyak orang yang kenal dengan Randang Baruntiah. Kalau Randang Baluik khusus dari Daerah Batusangkar, Randang Baruntiah adalah Randang Minang khusus dari Payakumbuh. Kebetulan saya diberi tahu Bundo Nismah tentang Randang Baruntiah; ada teman kelas kami Ida Nur, yang mengusahakan makanan untuk catering. Randang Baruntiah adalah kesenangan para pelanggannya. Makngah pesan dan sore ini Minggu 3 Agustus datang menjemputnya dan mengunjungi Ida yang sudah 60 tahun tidak berjumpa sejak kami berpisah selesai SGA-Negeri Payakumbuh 1955. Sampai di rumah dicoba masakan khusus ini, aduuh enaknya ... Jika ingin mencoba menikmatinya saya rekomendasikan untuk pesan langsung ke: Bunda Ida Nur Catering Bunda Jln Soekarno Hatta No. 14 Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Tel 0752 92226 Ini bukanlah maksunya iklan, tetapi rekomendasi kepada sesama anggota Lapau nan Elok Salero. Salam, -- Maknga Sjamsir Sjarif ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] 7 Tokoh Urang Awak Masuk Bursa Kabinet Jokowi JK
7 Tokoh ‘Urang Awak’ Masuk Bursa Kabinet Jokowi-JK dalam Aktual, Politik 24 Juli 201423:05 WIB 0 1,477 dikunjungi 7 Tokoh Urang Awak Masuk Bursa Kabinet Jokowi JK Link : http://ranahberita.com/20420/7-tokoh-urang-awak-masuk-bursa-kabinet-jokowi-jk Jokowi bersama Jusuf Kalla (Foto: jkw4p.com) RANAHBERITA- Setidaknya tujuh tokoh Minangkabau masuk bursa menteri yang akan mengisi kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla, bila pasangan presiden dan wakil presiden terpilih yang ditetapkan KPU ini akhirnya menjadi Presiden dan Wapres Republik Indonesia. Tujuh ‘urang awak’ tersebut masuk di antara total 102 tokoh Indonesia yang ditawarkan dalam Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR) yang dimuat dalam akun resmi Jokowi-JK di Facebook dengan nama Jokowi Center untuk dipilih masyarakat. Dalam akun itu disebutkan, pemilihan menteri memang hak prerogatif Presiden. Namun bukan berarti rakyat tidak bisa berpartisipasi. Jokowi Center dan Radio Jokowi memutuskan untuk ikut mengawal proses penjaringan nama-nama calon menteri yang dianggap layak oleh rakyat. “Di dalam memilih daftar nama calon-calon menteri ini, kami melakukan diskusi intensif dengan berbagai kalangan: aktivis, intelektual, wartawan dan juga para politikus. Nama-nama ini kami hadirkan, dan Anda kami persilakan untuk memilihnya sebagai bagian dari laku politik,” tulis akun tersebut. Ada 34 pos menteri yang masing-masing diisi oleh tiga tokoh yang ditawarkan. Bila tak setuju dengan tiga nama, masyarakat bisa mengisi satu nama alternatif lainnya. Tujuh tokoh urang awak yang masuk bursa KAUR adalah Prof. Dr. Saldi Isra, Prof. Dr. Fasli Jalal, Prof. Dr. Azyumardi Azra, Jeffrie Geovanie, Drs. Andrinof Achir Chaniago, MSi, Indra Jaya Piliang, SS, MSi dan Emirsyah Satar. Mereka adalah tokoh yang lahir di Ranah Minang atau dikenal luas di kampung halaman berkiprah sebagai tokoh ‘urang awak’. Saldi Isra yang merupakan pakar dan guru besar hukum tata negara di Universitas Andalas, Padang masuk bursa untuk mengisi Menteri Hukum dan HAM. Fasli Jalal yang saat ini masih menjabat Kepala BKKBN dan sebelumnya sempat menjadi Wakil Mendikbud masuk bursa untuk Menteri Kesehatan. Azyumardi Azra yang merupakan guru besar UIN Syarif Hidayatullah dan mantan rektor di kampus tersebut masuk bursa Menteri Agama. Jeffrie Geovanie yang merupakan anggota DPD terpilih dari Sumbar dan mantan anggota DPR dari Partai Golkar masuk bursa untuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selanjutnya, Andrinof Chaniago, dosen FISIP Universitas Indonesia dan juga Direktur Cirus Surveyors Group masuk bursa Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal. Di jabatan yang sama, juga masuk nama fungsionaris DPP Partai Golkar Indra J Piliang. Terakhir, di bursa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), masuk nama Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Berikut 102 nama tokoh yang masuk bursa calon menteri dalam KAUR tersebut: -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan
WahŠsanang ambo manarimo email uda JP, alah lamo uda ndak mancogok. Satantang durian di Kaltim itu, ado nan dagiangnyo warna merah, urang sabui Lay kalau ndak salahŠ.alah uda mancubonyo disinan ? Salam andiko From: JePe andi.j...@rantaunet.org Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 6 Jul 2014 10:05:10 + To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan Andiko Selat Panjang...yo takana maso acok babelok disinan salamo labiah kurang satahun (2010)..kok musim durian..lah pasti kami nan sadang batugeh mamburunyo Bagi ambo durian ko yo ndak banyak2 bana do..ciek atau 2 kok ka lai talok..nan seronyo mancaliak kawan cepak cepong cantuang cantang man cak durian ko..pupuahlah bara talok Satantang bapukoan..kini di kutai barat yo sadang musim tangguang buah durian pulo..indak banyak tapi ado. Skali2 bibi di mess buek kolak pisang campua durian...bagulo anau..jaan banyak2 bana..cukuik raso tipis durian sajo bagalimang jo kuahnyo..iko nan sero bagi ambo Itu se dulu panukuak2 carito..parintang hari manjalang babuko di WITA Salam-Jepe @Sendawar Kubar-Kaltim Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Andiko andi.ko...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 5 Jul 2014 12:45:06 -0700 (PDT) To: rantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan Sanak Palanta Untuak paningkah diskusi nan barek-barek, ambo kirimkan curito ringan. Duo hari nan lapeh, ambo pai ka Selat Panjang. Selat panjang ko kota ketek nan mode Little Hongkong dimungko pantai timur Sumatera. Kabupatennyo kini masuak ka Kabupaten Meranti. Salapeh rapek ketek-ketek di salah satu hotel disinan, kami malincau bakuliliang kota mancaliak kehidupan kota nan unik ko. Nampak sanak urang Tionghoa sato pulo maramaikan suasana puaso jo manggaleh pabukoan. Kami taruih baputa di kota ketek ko jo becak masin, sebab alah lamo becak dayuang ilang disiko. Ndak lamo dibulakang klenteng kuno, kami batamu jo urang manggaleh buah. Ruponyo duo sarangkai Durian jo Manggih sadang musim. Sabana murah meriah. Dek alah lamo bamusuhan jo durian ko, terakhir ambo masuak rumah sakik dek keracunan durian di Pontianak, yo indak talok dek ambo mamakannyo lansuang. Kanti-kanti alah bacirabuik mambalah durian ko, mungkin ado 30 buah nan babukak kutiko itu. Tipak diambo, babalilah durian ko sakarton. Takana urang dirumah jo para tetangga. Siang barisuaknyo balayialah durian ko ka Batam. Tapi dek urang kapa, indak buliah doh durian masuak, beko mabuak urang dibueknyo. Jadi naiaklah karton durian ko ka geladak kapa, basusun jo anak kardus ayam dari pakanbaru. Sampai di palabuhan, alah manunggu sibendi bugih, lansuang dari kapa pindak ka bagasi bulakang. Ondehmak, yo bakapuasuang baunnyo. Tapaso babukak se jendela lai. Sampai dirumah, adiak-adiak nan sadang liburan, lansuang mambalah durian ko. Tapi indak pulo manalok doh, setelah dibagi ka tetangga, nan durian ko tetap basiso. Akhianyo, pikia ka pikia, urang gaek ambo lansuang manginca jo saka sarato santan, diabuih jo api lambok. Sagalagak duo galagak, tibo ka nan ka tigo api dibunuah. Nan harumnyo raso ka pacah dapua kenek kami deknyo. Indak tahan roti tawa, lansuang maloncek ka ateh piriang, basiran jo kuah kolak durian. Ondehhh mak...yo alah batahun indak makan kolak durian, raso barubek salero deknyo. Dek sebagian urang, kolak durian ko bakawan jo nasi sipuluik. Baa curito pabukoan mamak, bapak, ibuk jo bundo disiko.bacuritolah saketek Salam Andiko Sutan Mancayo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi
Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan
Ha..haŠ Partamo ambo mabuak durian, kiro-kiro 15 tahun lalu da. Kami acara di Danau Maninjau ukatu musim durian. Dek ambo nan paliang mudo mako ambo nan batugeh mambalah durian ko. Ampia nan tiok dibalah, ambo cubo saincek, akhianyo lupo alah bara ambo makan. Kami bali durian ukatu itu kiro-kiro 75 buah. Akibaiknyo, bapusiang dunia ko ambo raso. Sapanjang malam barangin-angin ditapi danau mailangkan mabuak ko. Akhianyo bisa juo talalok. Paginyo baru ambo diagiah tahu kalau salasai makan durian, harus minum ayia putiah dengan memakai nabu durian itu jadi wadah minuman. Ampek tahun lalu di pontianak, kami makan di waruang seafood. Ambo makan tomyam udang. Sasudah itu sorang kawan nyo pasan durian dan mamaso ambo makan barang itu. Dek sagan dimakanlah duo incek. Sampai di hotel, baru taraso akibaiknyo. Gas dilambuang lansuang naiak, raso sasak paruik ko. Dimuntahan indak bisa, cindao apo lai. Akhianyo jam 1 malam dianta ka rumah sakik, disuntik lamak 2 kaliŠhe..he.. Sajak itu yo bajado bana durian ko. From: JePe andi.j...@rantaunet.org Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 6 Jul 2014 11:36:08 + To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan Tantu alah andiko Tapi ibaratnyo..Lai tu gak duren banget..rasanya datar aja..kecuali nan disilangkan jo durian (durian lai) lumayan lamak.. Tapi banyak juo penggemar Lai ko..indak mamabuakan.makannyo..dan indak ka pacah baunnyo di dapua ketek andiko di Batam tu..takah durian nan dibaok dari selat panjang Satu hal nan sakiro mambuek ambo bisa pangsan jo baun duren ko..adolah hawo baun duren angok kawan pas stalah makan duren..apolai sindawo..iyo ndak talok ambo do..tapi lucunyo jo angok surang pas ambo makan durian..ndak baa a pulo do..hehehehe Biasonyo kalo kumpua2 abis makan duren jo kawan/kolega..capek2 ambo lepoh hiduang ambo jo minyak angin roll on nan sadang mode tu..baaroma terapi..atau baidu idu minyk angin fresh tu Selamat berrbuka di WIB Salam-Jepe Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Andiko Gmail andi.ko...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 06 Jul 2014 18:13:35 +0800 To: rantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan WahŠsanang ambo manarimo email uda JP, alah lamo uda ndak mancogok. Satantang durian di Kaltim itu, ado nan dagiangnyo warna merah, urang sabui Lay kalau ndak salahŠ.alah uda mancubonyo disinan ? Salam andiko From: JePe andi.j...@rantaunet.org Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 6 Jul 2014 10:05:10 + To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan Andiko Selat Panjang...yo takana maso acok babelok disinan salamo labiah kurang satahun (2010)..kok musim durian..lah pasti kami nan sadang batugeh mamburunyo Bagi ambo durian ko yo ndak banyak2 bana do..ciek atau 2 kok ka lai talok..nan seronyo mancaliak kawan cepak cepong cantuang cantang man cak durian ko..pupuahlah bara talok Satantang bapukoan..kini di kutai barat yo sadang musim tangguang buah durian pulo..indak banyak tapi ado. Skali2 bibi di mess buek kolak pisang campua durian...bagulo anau..jaan banyak2 bana..cukuik raso tipis durian sajo bagalimang jo kuahnyo..iko nan sero bagi ambo Itu se dulu panukuak2 carito..parintang hari manjalang babuko di WITA Salam-Jepe @Sendawar Kubar-Kaltim Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Andiko andi.ko...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 5 Jul 2014 12:45:06 -0700 (PDT) To: rantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan Sanak Palanta Untuak paningkah diskusi nan barek-barek, ambo kirimkan curito ringan. Duo hari nan lapeh, ambo pai ka Selat Panjang. Selat panjang ko kota ketek nan mode Little Hongkong dimungko pantai timur Sumatera. Kabupatennyo kini masuak ka Kabupaten Meranti. Salapeh rapek ketek-ketek di salah satu hotel disinan, kami malincau bakuliliang kota mancaliak kehidupan kota nan unik ko. Nampak sanak urang Tionghoa sato pulo maramaikan suasana puaso jo manggaleh pabukoan. Kami taruih baputa di kota ketek ko jo becak masin, sebab alah lamo becak dayuang ilang disiko. Ndak lamo dibulakang klenteng kuno, kami batamu jo urang manggaleh buah. Ruponyo duo sarangkai Durian jo Manggih sadang musim. Sabana murah meriah. Dek alah lamo bamusuhan jo durian ko, terakhir ambo masuak rumah sakik dek keracunan durian di Pontianak, yo indak talok dek ambo mamakannyo lansuang. Kanti-kanti alah bacirabuik mambalah durian ko, mungkin ado 30 buah nan babukak kutiko itu. Tipak diambo, babalilah durian ko sakarton. Takana urang dirumah jo para tetangga. Siang barisuaknyo balayialah durian ko ka Batam. Tapi dek urang kapa, indak buliah doh durian masuak, beko mabuak urang dibueknyo. Jadi naiaklah karton durian ko ka geladak kapa, basusun jo anak kardus ayam dari pakanbaru. Sampai di palabuhan, alah manunggu sibendi bugih, lansuang dari kapa pindak ka bagasi
Re: [R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan
Mak Ngah...syukurlah sihaik sajo...yo panjang puaso disinan yoSatantang Pulau Panjang ko, sayang alun tatampuah dek ambo, tapi pulau ko iyo musahua dek cangkehnyo. Salam andiko Pada Senin, 07 Juli 2014 5:25:49 UTC+8, Sjamsir Sjarif menulis: Aha sasudah ota Joghiang jo Patai nan sadang maha dan langka, kini dapek kaba baiak durian lah muloi bamusim. Ota pabukoan jo Kolak Durian diseling pulo jo cindua, iyo agak ramuak pangana saketek manunggu waktu babuko anam jam lai di Rantau nan kini Siangnyo panjang Malamnyo singkek... Tabayang lo baliak Durian Kambuik dari Pulau Panjang di Muko Taluak Aia Bangih, katu tadampa dilamun Badai Barat Agustus dalam palayaran dari Aia Bangih ka Natal 56 tahun nan lalu, jo pantunnyo Pulau Panjang tardorong panjang Indak dapek barumah lai Kasiah sayan tadorong sayang Indak dapek barubah lai. Salam, -- MakNgah Sjamsir Sjarif On Sunday, July 6, 2014 6:36:14 AM UTC-7, Andiko wrote: -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Kolak Durian : Pabukoan
Sanak Palanta Untuak paningkah diskusi nan barek-barek, ambo kirimkan curito ringan. Duo hari nan lapeh, ambo pai ka Selat Panjang. Selat panjang ko kota ketek nan mode Little Hongkong dimungko pantai timur Sumatera. Kabupatennyo kini masuak ka Kabupaten Meranti. Salapeh rapek ketek-ketek di salah satu hotel disinan, kami malincau bakuliliang kota mancaliak kehidupan kota nan unik ko. Nampak sanak urang Tionghoa sato pulo maramaikan suasana puaso jo manggaleh pabukoan. Kami taruih baputa di kota ketek ko jo becak masin, sebab alah lamo becak dayuang ilang disiko. Ndak lamo dibulakang klenteng kuno, kami batamu jo urang manggaleh buah. Ruponyo duo sarangkai Durian jo Manggih sadang musim. Sabana murah meriah. Dek alah lamo bamusuhan jo durian ko, terakhir ambo masuak rumah sakik dek keracunan durian di Pontianak, yo indak talok dek ambo mamakannyo lansuang. Kanti-kanti alah bacirabuik mambalah durian ko, mungkin ado 30 buah nan babukak kutiko itu. Tipak diambo, babalilah durian ko sakarton. Takana urang dirumah jo para tetangga. Siang barisuaknyo balayialah durian ko ka Batam. Tapi dek urang kapa, indak buliah doh durian masuak, beko mabuak urang dibueknyo. Jadi naiaklah karton durian ko ka geladak kapa, basusun jo anak kardus ayam dari pakanbaru. Sampai di palabuhan, alah manunggu sibendi bugih, lansuang dari kapa pindak ka bagasi bulakang. Ondehmak, yo bakapuasuang baunnyo. Tapaso babukak se jendela lai. Sampai dirumah, adiak-adiak nan sadang liburan, lansuang mambalah durian ko. Tapi indak pulo manalok doh, setelah dibagi ka tetangga, nan durian ko tetap basiso. Akhianyo, pikia ka pikia, urang gaek ambo lansuang manginca jo saka sarato santan, diabuih jo api lambok. Sagalagak duo galagak, tibo ka nan ka tigo api dibunuah. Nan harumnyo raso ka pacah dapua kenek kami deknyo. Indak tahan roti tawa, lansuang maloncek ka ateh piriang, basiran jo kuah kolak durian. Ondehhh mak...yo alah batahun indak makan kolak durian, raso barubek salero deknyo. Dek sebagian urang, kolak durian ko bakawan jo nasi sipuluik. Baa curito pabukoan mamak, bapak, ibuk jo bundo disiko.bacuritolah saketek Salam Andiko Sutan Mancayo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] DAMPAK PRRI - Melingkar Solok
Perjalanan Mak Ngah yang sangat menarik, mungkin kalau diadokan napak tilas, pasti seru Salam puaso, mohon maaf lahir batin Salam andiko Pada Selasa, 16 Februari 2010 17:46:12 UTC+7, Muchlis Hamid menulis: MakNgah yang baik dan dunsanak di Palanta, Terima kasih MakNgah, telah bercerita panjang tentang perjalanan kuliliang Solok, tugas langsung dari Imam. Insya Allah ambo akan cari informasi pertempuran hebat nan MakNgah saksikan dari tempat ijok di ketinggian. Kalau MakNgah waktu itu berada di Talang (sabananyo Talang labih angek dari Muaro Paneh), kemudian diijokkan ka ateh maka yang tampak oleh MakNgah mungkin nagari Guguk. Talang - Guguk - Sukarami - Lubuk Selasih, berurutan mengarah ke Padang. Antara Lubuk Selasih dengan Aie Sirah (lk 20 km) merupakan pesawangan, tidak ado di rumah di kawasan tersebut. Talang - Cupak (nagari Rizal Ramli), ka suok ke Muaro Paneh, tapi kalau luruih sajo menuju Koto Baru - Selayo - Solok. Agak-agak ambo nan dibaka dek tentara pusek tu nagari Guguk. Namun demikian akan ambo check lagi. Akhir minggu ko ambo pulang kampuang, ado anak abang ambo nan baralek-baminantu. Sungguh panjang perjalanan MakNgah. Yang MakNgah tempuh adalah *outer* *ring road* Solok. Lumindai - Indudue -Pianggu lalu menyeberang jalan gadang di Sungai Lasi. Di balik Sungai Lasi terdapat nagari Panyakalan, Bukit Tandang, agak jauh sedikit Muaro Paneh. Maso itu masjid Muaro Paneh selalu penuh bila ada yang datang bertabligh dan berpropaganda perang. Yang acok datang waktu itu adalah Buya Mantik Djamil. Walaupun kedua kaki beliau sudah dipotong, namun tidak berpengaruh terhadap semangat beliau. Pernah beliau diandokkan di ladang lobak, waktu tentara pusek sampai di Koto Laweh. Pasukan kita pernah dilepas dari Masjid Raya Muaro Paneh untuk menyerang kota Solok di awal perang 1958. Kecek nenek ambo tu urang ka pai ekstarimih ka Solok. Maksudnya serangan extremist, istilah yang dipakai oleh Belanda untuk pasukan kita. Di Supayang ado rumah sabatang kayu, tentu MakNgah basuo jo rumah tu. Konon rumah gadang tu dibangun dari sebatang kayu. Di sinan guru ambo, Darwis Lamid meninggal dunia. Beliau sedang menempuh sekolah penerbangan di Jakarta. Calon pilot ini sebelum bogolak pulang kampung. Beliau tidak masuk tentara. Karena tidak bisa kembali ke Jawa beliau ikut mengajar di SMP darurat Muaro Paneh. Yang diajarkan adalah Ilmu Hayat. Beliau meninggal dek malam itu takajuik ampok, ado info tentara pusek masuk. Yang tidur di rumah gadang sabatang kayu berhamburan keluar. Pak Darwis terjatuh ke jurang, mungkin tak ingat di depan ada jurang dalam. Kakak beliau bernama Nurbaya juga guru ambo di Sekolah Rakyat. Ibu Nurbaya urangnyo rancak. Sebelum tentara pusek masuk nagari awak, beliau berhasil menyingkir ke Jambi, lalu ke Bogor. Di Bogor ada kakak beliau yang bekerja di Rumah Sakit. Kalau beliau masih di Muaro Paneh tentu akan jadi incaran tentara pusek. Kebanyakan nan rancak-rancak ikut lari ka rimbo, takut dilalah dek tentara Sukarno. Ada juga yang dapat jodoh jo tentara di lua. Dari Supayang MakNgah ke Sirukam yang jaraknya tidak jauh. Ambo sering mendengar Buya Darwis Taram, pejuang sejak perang kemerdekaan. Konon salah seorang anak beliau sekarang menjadi Wakil Bupati di Pasaman. Dari Sirukam ke Kubang Nan Duo seharusnya setelah itu MakNgah lewat Parambahan, atau ado jalan lain ka Batu Bajanjang. Di Parambahan pernah terjadi pertempuran habis-habisan selama 3 hari 3 malam. Kami melihat dari baruh, api menghabiskan nagari Parambahan. Pasukan kita dipimpin oleh Buya Okok (Kapten Nurdin Usman). Setelah mengatur steling dan pertempuran dimulai, beliau bilang kepada anak buahnya Ee nak rang, den lalok sabanta, jago den tek. Perang Parambahan itu terjadi sesudah MakNgah lewat, mungkin jauh sesudah itu. Belakangan ambo tanyo ka mantan OPR (dari Muaro Paneh), baa kok Parambahan dibaka habih. Katanya itu perintah komandan karena ditemukan amunisi di salah satu rumah. Ambo menunggu kisah-kisah lain dari MakNgah. Salam, Muchlis Hamid, 64, Jkt -- *From:* sjamsir_sjarif hamb...@yahoo.com javascript: *To:* rant...@googlegroups.com javascript: *Sent:* Mon, February 15, 2010 7:22:04 AM *Subject:* Re: [R@ntau-Net] DAMPAK PRRI - Melingkar Solok Maa Angku Muchlis Hamid, Radius Lingkaran Jarum Jam Kuliliang Solok nanMakNgah jalani bulan Seoptember 1958 tu lah malabiahi jarak Solok - Muaro Paneh maupun jarak Solok - Panyakalan. Mudaro Paneh wakatu itu memang alah agak paneh dalam suasana parang sahinggo paralu MakNgah jauahi. Lingkaran pejalanan Solok Sept 58 tu adolah marupokan salah satu lingngaran kecil dari Lingkarang Besr dan belok-belok Karak Kaliang selama April 13, 1958 sampai July 1961. Dari total milieage, mungkin tapak kaki MakNgah nan malatah bumi kampuang halaman nan terpanjang diantara para pejalan wakatu itu
[R@ntau-Net] Cabuli Putri Kandung, Mantan Bupati Sumbar Dipolisikan (Sia Ko ?)
Cabuli Putri Kandung, Mantan Bupati Sumbar Dipolisikan Selasa, 20 Mei 2014 19:28 WIB Cabuli Putri Kandung, Mantan Bupati Sumbar Dipolisikan Warta Kota http://www.tribunnews.com/regional/2014/05/20/cabuli-putri-kandung-mantan-bupati-sumbar-dipolisikan TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Bupati di Sumatra Barat, TM (73) dilaporkan ke polisi karena melecehkan putri kandungnya sendiri yang masih duduk di bangku SD. Laporan dilakukan YH, ibu korban sekaligus istri TM ke Polrestro Jakarta Selatan, Selasa (20/5) sore. Menurut YH, dirinya mengetahui pelecehan ini karena perubahan sikap korban PT (8) yang ketakutan terhadap ayahnya sendiri. Selalu ketakutan kalau lihat ayahnya, kata YH. Anaknya juga enggan sekolah, dan belakangan diketahui bahwa PT dilecehkan ayahnya sendiri. Menurut pengakuan PT, ia dilecehkan ayahnya empat kali, yakni tiga kali dalam keadaan tidak sadar atau tidur. Saat bangun, putri saya sudah dalam keadaan telanjang dan sekali dalam keadaan sadar, yakni putri saya dipanggil ke dalam kamar lalu kemaluannya ditusuk oleh jari telunjuknya, tuturnya. YH berharap Polisi segera menindaklanjuti kasus ini. Pengacara korban, Hermansyah Dulaimi mengatakan jika perbuatan tersebut dilakukan di rumah ayahnya di Villa Pamulang Blok C, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan. Hermansyah mengatakan, korban biasanya tinggal di rumah ibunya selama empat hari, dan tiga hari dirumah Ayahnya. Saat menginap di rumah Ayahnya, peristiwa itu terjadi, ungkapnya. Untuk visum sudah dilakukan, yang jelas selaput dara korban sudah sobek atas perbuatannya, tuturnya.(Ahmad Sabran) Terkait#Sumatra Barat Editor: Rendy Sadikin Sumber: Warta Kota -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Calon Presiden Rekomendasi Rantaunet
Mamak dan Bundo Setelah banyak mambaco diskusi politik pasca pemilu ko, kiro-kiro sia nan direkomendasikan jadi calon presiden Salam Andiko Sutan Mancayo Kamanakan di Rantaunet -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Calon Presiden Rekomendasi Rantaunet
Mamak Eltaf, baa kalau Jakowi JK ? Salam andiko From: eltha...@gmail.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 22 Apr 2014 13:32:09 + To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Calon Presiden Rekomendasi Rantaunet JK - Hatta, JK - Pramono Eddie Wibowo JK - Dahlan Iskan Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: ajo duta ajod...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 22 Apr 2014 08:46:09 -0400 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Calon Presiden Rekomendasi Rantaunet Baa kalau kito buek polling RN. Kini ado 3 calon nan alah pasti dan manunggu calon dari Poros Indonesia Raya. 1. Jokowi 2. Abu Rizal Bakrie 3. Prabowo Subianto 4. (Poros Indonesia Raya) 3 calon diateh indak ado nan cocok jo salero ambo. Ambo tunggu calon no. 4 sajolah. Wassalaamu'alaikum WW Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - Jakarta - Sterling, Virginia USA 2014-04-22 7:20 GMT-04:00 Andiko andi.ko...@gmail.com: Mamak dan Bundo Setelah banyak mambaco diskusi politik pasca pemilu ko, kiro-kiro sia nan direkomendasikan jadi calon presiden Salam Andiko Sutan Mancayo Kamanakan di Rantaunet -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan topik dalam grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan topik ini, kunjungi https://groups.google.com/d/topic/rantaunet/DB355CyY25c/unsubscribe. Untuk berhenti berlangganan grup ini dan semua topiknya, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com
[R@ntau-Net] OOT : Dikonfirmasi Dugaan Nepotisme, Gubernur Riau Mengumpat Wartawan
Dikonfirmasi Dugaan Nepotisme, Gubernur Riau Mengumpat Wartawan Rudi Kurniawansyah - 17 April 2014 20:41 wib RELATED TOPIC Link : http://news.metrotvnews.com/read/2014/04/17/232022/dikonfirmasi-dugaan-nepotisme-gubernur-riau-mengumpat-wartawan Metrotvnews.com, Pekanbaru: Gubernur Riau, Annas Maamun, kesal saat dikonfirmasi wartawan tentang pengangkatan tiga anak kandung, menantu, dan iparnya yang menjadi pejabat di Pemerintahan Provinsi Riau. Dia pun mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak senonoh saat dikonfirmasi tantang hal tersebut. Politisi Partai Golkar berusia 74 tahun itu karena pers sedang gencar menyoroti kebijakan nepotisme itu. Dinasti-dinasti pantek (bahasa daerah dari pantat), pekik Annas kepada wartawan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau Jalan Gajah Mada Pekanbaru, Kamis (17/4/2014). Sebelumnya, Rabu (16/4/2014), kedua putri Annas Maamun dilantik jadi pejabat eselon IV pemerintah provinsi (Pemprov) Riau. Fitriana dilantik sebagai Kepala Seksi Mutasi dan Non Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau. Sedangkan anak kesembilannya, Winda Desrina, dilantik menjadi Kepala Seksi Penerimaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah Riau. Selain itu, dia melantik sang ipar, Syaifuddin, menjadi Kepala Sub Bagian Tata Usaha Bagian Kas Daerah Biro Keuangan Setdaprov Riau. Anak kandung Annas Maamun yang baru berusia 27 tahun, Noor Charis Putra, juga diangkat sebagai Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Padahal, Noor Charis Putra seorang sarjana ekonomi. Belum lagi sang menantu, Dwi Agus Sumarno, yang diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Riau. Mantan Bupati Rokan Hilir yang baru menjabat Gubernur Riau selama dua bulan ini juga mengangkat menantunya Maman Supriadi sebagai Manajer Klub Sepakbola milik Pemda Riau, PSPS Pekanbaru. Semua kerabat dekat orang nomor satu di Riau itu mendapat jabatan prestisius dalam sekejap, seiring naiknya Annas menjadi Gubernur. Padahal, awalnya, mereka hanya berkarir di daerah Rokan Hilir. Tidak usahlah iri-iri hati lagi. Kalau tak diangkat mau jadi apa anak saya tu. Tak ado itu (politik dinasti), kalau dia mampu apa salahnya, tukas Annas. (Bob) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] OOT : manjalang manjajak ranah bundo : sebuah Puisi
OOT : manjalang manjajak ranah bundo : sebuah Puisi Salam andiko Tahukah kau, Waktu telah teronggok berdebu. andiko sutan mancayo Tahukah kau waktu telah teronggok berdebu, petromak tua itu tinggal berlelah lelah menyisir hari segumpalan jaring laba-laba merajut segala kenang-kenangan akan masa kecil yang telah berangkat jauh kemana ibuku ? perjalanan seperti mengukur bidak-bidak catur yg tak terkira demikian banyak kota di sedikit waktu hingga wajah yg melintas tak lagi ku kenal... maafkan ketika rindu telah menjadi racun hingga segala cinta membusuk sendiri. Ingatkah kau ada banyak kata tercecer di sepanjang persimpangan itu bahkan untuk mencomotnyapun aku tak mampu barangkali ia telah mendebu hingga terbang menyapu segala kelu. Dimanakah kau ketika masa menculikmu jauh hingga lambaianpun tak akan pernah selesai dan sulitnya aku mengeja menikam jejak sebab ruang telah menghampa. Telah mengering aku pada titik menunggu, pada malam-malam penuh gelak tawa pada secangkir teh telor, yang buihnya menjilati bibir gelas. Osegenap sesal seperti duri para pelintas yang lengang angin pantai telah melenakan masihkah sejumput rendang pakis beserta lokan yang berenang di kanal pokok-pokok sawit ketika bertahun ulayat gegap gemuruh masihkah para perawan terpaku bisu ketika ia teriakkan segala sakit pada demonstrasi itu dan pada akhirnya... kemana ibuku, ditengah rumah gadang melompong, bahkan tak kulihat termos air panasnya, kemanakah ibuku...selain ngengat kayu, pada tiang tua rumah kaumku. Jakarta, 13 Maret 2014 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran
Mamanda Menarik tagline di bawah namo mamanda (*** = Penyair Indonesia tahun 80-an nan indak produktif bana di zamannyo)² Munculinlah di palantako puisi-puisi mamak, ambo akan menikmati, mode puisi di papua dulu. Menarik kalau mamak menulis puisi lagi dengan tema-tema religi Salam kemenakanda Andiko sutan mancayo From: Muchwardi Muchtar muchwa...@rantaunet.org Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 17 Feb 2014 06:12:36 +0700 To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Fwd: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran .Leon Agusta (Ridwan Ilyas) lahir di Desa Sigiran, daerah pinggiran Danau Maninjau, 1938. Pernah mengikuti International Writing Program di Iowa University, tahun 1976 dan 1978. Karya-karyanya, berupa puisi, cerpen, esei, dan novel, dimuat di berbagai media massa, termasuk majalah sastra Horison, dan diterbitkan dalam sejumlah buku antologi. Walaupun usianya sudah kepala tujuh, Leon masih aktif menulis puisi, dan mengikuti berbagai forum sastra di dalam dan luar negeri.. Sanak Andiko n.a.s. Talalu banyak nan ambo sukoi bake sajak-sajak penyair nan jo mato kapalonyo sandiri maliek kakak, mamak dan kawannyo di kampuang dibunuah orang di zaman PRRI saisuak. Sabagai pambuka jamba, sambia manunggu Dusanak awak nan lain bakomentar malalui palanta ko tantang Leon Agusta (d/h Ridwan Ilyas), bialah sagalemeang sia manga Leon Agusta sarupo kutipan di ateh, ambo palapeh dulu masuak galanggang. Salam, mm*** (*** = Penyair Indonesia tahun 80-an nan indak produktif bana di zamannyo) -- Pesan terusan -- Dari: Andiko andi.ko...@gmail.com Tanggal: 16 Februari 2014 18.26 Subjek: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran Kepada: rantaunet@googlegroups.com Sanak Palanta Tadi di toko buku ambo batamu jo buku sajak Pak Leon Agusta, kini sadang mambaliak-baliak mambaconyo dirumah, rancak-rancak isinyo, ado ciek puisi nan menarik hati, ambo ketikkan disiko, mohon izin Pak Leon, yaitu: Maninjau, Kampung Kelahiran Karya : Leon Agusta 1983 Lumut diatas batumu sudah mati. Pada jejaknya tergores salam dengan aksara alam kecintaan selamat datang di negeri kaca selaksa cahaya digoreskan pada ranting, jari-jari kering pepohonan danau mendidih, tercium dalam udara, menggeliat bersama ombak: topan perang saudara tak terlupakan. Pada perahu tua kulihat masa kanak ketika desa-desa mulai menerjang kesepiannya menyulam bunga mimpi dengan kabut dan asap mesiu sehabis agresi. Aku pergi Tak tahu bagaimana mengucapkan salam perpisahan aku hanya mendengar suara burung, disahuti oleh pagi gemanya menggiring angin melintasi gelombang cintaku berlayar sampai jauh rindu bisa tak sampai, sampai tak bisa rindu. _ https://www.goodreads.com/book/photo/15730520-gendang-pengembara Want to Read Rate this book 1 of 5 stars https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# 2 of 5 stars https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# 3 of 5 stars https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# 4 of 5 stars https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# 5 of 5 star https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# Gendang Pengembara by Leon Agusta https://www.goodreads.com/author/show/6433360.Leon_Agusta 3.67 of 5 stars 3.67 · rating details https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# · 6 ratings https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#other_revie ws · 0 reviews https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#other_revie ws Ini kumpulan puisi yang bertarikh masa cukup panjang: 19622011 alias 49 tahun. Kumpulan ini mungkin mencakup hampir seluruh karya penyair senior yang hampir berusia 74 tahun. Kumpulan ini juga bisa jadi isyarat seperti yang diterakan dalam judul buku: kepengembaraannya yang belum juga berhenti. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi
Re: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran
Kanda ANB Menarik sekali curito dibawah, ambo ingin tahu sabananyo baa kegiatan visiting program itu. Mode Pak Leon Agusta juga menjadi visiting di Iowa. Menarik kalau penyair-penyair hobies (bukan provesi) diagiah ruang untuak ekspresi jo agenda visiting mode iko. Mungkin programnyo bisa sakalian jo wisata ka ranah. Hasianyo adolah antologi puisi nan dibantu mencetakkannyo. Ambo dulu punyo kawan KKN, kami KKN di Padang Pariaman. Desa ambo jo desa baliau dipisahkan dek batang ayia dan posko KKN baliau tu ditapi ayia, ruponyo suasana nan romantis tapi ayia itu alah menjadi detonator baliau manulih dan marekam pembacaan puisi. Hasianyo dalam 2 bulan mandok di nagari itu, kalaua puluhan puisi. Ibaraik urang basuluak, ambo mambayangkan kanda ANB adolah mursyid puisinyo. Sambia bakuliliang di minangkabau, dibantu manulih puisi. Kito baranti agak 2 hari ditapi danau ateh, disinan dimentoring mambuek puisi, taruih ka solok selatan, mode itu pulo. 2 pakan bajalan, masing-masiang peserta menghasilkan agak 10 puisi. Lalu dibantu untuak tabik, pasti sero. Salam andiko From: Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 18 Feb 2014 10:57:35 +0700 To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran Dinda Andiko, Mak MM n.a.h, kok kecek urang di nagari Ajo Duta: I second that, Ambo satuju bana jo harok dinda Andiko agar Mamanda MM*** kembali manulih puisi baru, mulai dari untuk penayangan di palanta RN, dikirimkan media cetak nasional edisi Minggu, sampai maluncuakan antologi puisi. Tema buliah puisi religi seperti harok Andiko, atau tema sosbud, dll, asal pasan ambo ciek sajo: Mak MM tatok gunakan namo asli, dek penyair kelas wahid nan bana-bana kelas wahid di belahan dunia mana pun selalu manggunokan namo asli: William Shakespeare, Robert Frost, Amir Hamzah, Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, W.S. Rendra ... Sebagai palangkok jamba nan alah dibuka Andiko, ambo hidangkan pulo sajak bajudua Maninjau karya D. Zawawi Imron dari antologi puisi Mengaji Bukit Mengeja Danau (2013). Kiai asal Sumenep, Madura ko parnah menjadi tamu (visiting program) di Rumah Puisi Taufiq Ismail, Aie Angek, salamo sabulan, mangunjungi banyak tampek di ranah, dan hasilnyo adolah sekitar 100 puisi dalam antologi MBMD tu. Wass, ANB 45, Cibubur * * * MANINJAU D. Zawawi Imron Berkelok jalan turun Maninjau Berbelit bagai nasibku, meskipun tiap kelok Bagai lembar-lembar buku, yang menyimpan derap darahku Derap-derap akan berharga kalau kata menyimpan sejarah Atau menjadi sajadah Aku seperti laut yang dangkal Tak punya terumbu karang dan ikan-ikan Tapi Maninjau bukan laut meski tak dangkal Dan membiakkan jutaan ikan Purnama sering berwudhu di sini bergantian dengan kartika Agar bisa membetulkan senyumnya kepada Ilahi Aku telah meninjau, ini danau Maninjau Untukn menyisir jejak dan nafas Buya Hamka Yang disimpan bayang-bayang pohn kapuk yang tua Di tepi jalan di tepi danau Riau-riau danau yang bergerak Berpendar-pendar memacu dahaga Kata-kata pun berjingkrak Aku makin pengembara, makin kelana Yang makin haus untuk menyelam Ke langit untuk minum madu keyakinan yang hampir tak dicari orang Tapi kenapa kehausan ini hanya sesekali Membuat lava menyalakan magma Dalam diriku? Kupanggil biru tapi ungu yang datang Kupanggil kapak yang datang landak Kupanggil sampan yang datang langau Yang mengacaukan subuh-subuhku Karena bernama Maninjau kususur jalan ke Sungai Batang Kutemukan majalku menyia-nyiakan kata Kamus tergeletak di sudut beranda Buya Hamka Untung aku menemukan kata beliau Pada senyumnya, tanpa bermaksud menjadi feodal Kamus itu kubawa pulang Aku tidak menyesal menjadi diri Menjadi santri, menjadi orang Maninjau yang terlambat datang ke hati seorang munsyi. *** Pada 17 Februari 2014 15.55, Andiko Gmail andi.ko...@gmail.com menulis: Mamanda Menarik tagline di bawah namo mamanda (*** = Penyair Indonesia tahun 80-an nan indak produktif bana di zamannyo)² Munculinlah di palantako puisi-puisi mamak, ambo akan menikmati, mode puisi di papua dulu. Menarik kalau mamak menulis puisi lagi dengan tema-tema religi Salam kemenakanda Andiko sutan mancayo From: Muchwardi Muchtar muchwa...@rantaunet.org Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 17 Feb 2014 06:12:36 +0700 To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Fwd: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran .Leon Agusta (Ridwan Ilyas) lahir di Desa Sigiran, daerah pinggiran Danau Maninjau, 1938. Pernah mengikuti International Writing Program di Iowa University, tahun 1976 dan 1978. Karya-karyanya, berupa puisi, cerpen, esei, dan novel, dimuat di berbagai media massa, termasuk majalah sastra Horison, dan diterbitkan dalam sejumlah buku antologi. Walaupun usianya sudah kepala tujuh, Leon masih aktif menulis puisi, dan mengikuti berbagai forum sastra di dalam dan luar negeri.. Sanak Andiko n.a.s. Talalu banyak nan ambo sukoi
[R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran
Sanak Palanta Tadi di toko buku ambo batamu jo buku sajak Pak Leon Agusta, kini sadang mambaliak-baliak mambaconyo dirumah, rancak-rancak isinyo, ado ciek puisi nan menarik hati, ambo ketikkan disiko, mohon izin Pak Leon, yaitu: *Maninjau, Kampung Kelahiran* Karya : Leon Agusta 1983 Lumut diatas batumu sudah mati. Pada jejaknya tergores salam dengan aksara alam kecintaan selamat datang di negeri kaca selaksa cahaya digoreskan pada ranting, jari-jari kering pepohonan danau mendidih, tercium dalam udara, menggeliat bersama ombak: topan perang saudara tak terlupakan. Pada perahu tua kulihat masa kanak ketika desa-desa mulai menerjang kesepiannya menyulam bunga mimpi dengan kabut dan asap mesiu sehabis agresi. Aku pergi Tak tahu bagaimana mengucapkan salam perpisahan aku hanya mendengar suara burung, disahuti oleh pagi gemanya menggiring angin melintasi gelombang cintaku berlayar sampai jauh rindu bisa tak sampai, sampai tak bisa rindu. _ [image: Gendang Pengembara]https://www.goodreads.com/book/photo/15730520-gendang-pengembara Want to Read [image: pick shelf] Rate this book 1 of 5 starshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#2 of 5 starshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#3 of 5 starshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#4 of 5 starshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#5 of 5 star https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# Gendang Pengembara by Leon Agusta https://www.goodreads.com/author/show/6433360.Leon_Agusta 3.67 of 5 stars 3.67 · rating detailshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara# · 6 ratings https://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#other_reviews · 0 reviewshttps://www.goodreads.com/book/show/15730520-gendang-pengembara#other_reviews Ini kumpulan puisi yang bertarikh masa cukup panjang: 1962–2011 alias 49 tahun. Kumpulan ini mungkin mencakup hampir seluruh karya penyair senior yang hampir berusia 74 tahun. Kumpulan ini juga bisa jadi isyarat seperti yang diterakan dalam judul buku: kepengembaraannya yang belum juga berhenti. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] OOT : FPI batalkan diskusi Tan Malaka
FPI batalkan diskusi Tan Malaka: Apa maunya orang-orang PKI ini? Reporter : Moch. Andriansyah | Jumat, 7 Februari 2014 19:29 Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/fpi-batalkan-diskusi-tan-malaka-apa-maunya-orang-orang-pki-ini.html Merdeka.com - Acara diskusi Tan Malaka di C20 Library Jalan dr Cipto, Surabaya, Jawa Timur yang rencana-nya digelar malam ini (7/2) sekitar pukul 18.30 WIB, dibatalkan. Di depan lokasi, puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur dan beberapa aparat kepolisian menjaga lokasi diskusi. Ketua Bagian Nahi Mungkar FPI Jawa Timur Dhofir, yang turun ke lokasi saat berdialog dengan pihak kepolisian mengatakan, Islam sudah banyak memberi toleransi. Kita sebagai umat Islam sudah banyak memberi toleransi. Kita sudah memberi toleransi membiarkan laki-laki berkumpul dengan perempuan, hari libur yang mestinya hari Jumat diganti Minggu juga sudah kita beri toleransi, terus maunya apa orang-orang PKI ini, kata Dhofir saat berdialog dengan pihak kepolisian di lokasi, Jumat petang. Nanti kita umat Islam yang disalahkan, sambung dia. Dijawab Kapolsek Tegalsari Surabaya, Kompol Arif Mukti. Kami hanya mencoba menjaga keamanan. Apalagi saat ini menjelang Pemilu, kita ingin agar Surabaya tetap kondusif, jawabnya. Seperti diberitakan sebelumnya, peluncuran buku Tan Malaka di C20 Library Surabaya dibatalkan, sebab pihak kepolisian memanggil penyelenggara dan meminta diskusi buku Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia jilid 4 yang ditulis Harry A Poeze itu tak perlu digelar malam ini. Sementara dari pantauan di lapangan, puluhan anggota FPI yang dikomandoi KH Dhofir menjaga ketat Gedung 920 Library yang pagarnya tertutup rapat. Bahkan, para anggota FPI menggelar karpet tepat dibawa pagar bercat putih yang ditempeli tulisan: Mohon Maaf, Diskusi Buku Tan Malaka dengan A Poeze pukul 18.30 WIB dibatalkan. Dan hingga saat ini, mereka ngotot akan menjaga lokasi hingga memastikan acara diskusi buku Tan Malaka itu, benar-benar dibatalkan. Tak mau kalah, pihak kepolisian, baik berseragam maupun berpakaian preman juga ikut mengawasi lokasi. [ian] -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Re: Pemesanan Buku: 45 Kisah PRRI di Ranah Bunda.
Mamak Ambo akan kontak alamat dibawah segera Salam andiko Pada Senin, 03 Februari 2014 7:33:19 UTC+7, Abraham Ilyas menulis: Bapak, Ibu, Dunsanak di Palanta RN n.a.h Syukur alhamdulillah, buku: *45 Kisah PRRI di Ranah Bunda, Tuah sekata, Celaka bersilang *sedang dicetak. Adapun nama pemesan serta biaya pengiriman seperti ditulis sbb. *no* *nama* *jumlah* *alamat* *Biaya kirim JNE * 1 Andiko St. Mancayo 2 Rp 8.000 2 H. Asmun Sju’eb 1 Jl. Merpati no. 5, 280 Rt. 04/Rw. 013, Depok 16432 Rp 8.000 3 Darwin Chalidi 1 Rp 8.000 4 Ikbal Rahman 1 Jl. Blanti Barat VI no. 9 Kel. Lolong Blanti, telp. 0751 40124 Padang Rp 25.000 5 Maturidi 1 Rp 37.000 6 Mestika Zed 2 Rp 25.000 7 Muchwardi Muchtar 1 0812 7802 077 Rp 8.000 8 Nismah Rumzy 10 RP 56.000 9 Novenri 1 Gdg. Syam Syam Lt. 1, Room 106, PT. CPI Office, Duri Camp, Riau 2884 Rp 37.000 10 Rina Permadi 2 Rp 25.000 11 Saafruddin Bahar 1 Rp 8.000 12 Zubir Amin 1 Jl. Muzdalifah no. 5, Kompleks PQT, Kelurahan Srengseng Rt. 03/Rw. 01, Kembangan, Jakarta Barat 11630 Rp 8.000 *Cara Pemesanan:* *1. *Karano alamat dari 8 pemesan buku belum lengkap, maka mohon dikirimkan kepada ambo alamat melalui HP SMS ke *0812 780 2077* dan email secara japri ke: *abraha...@gmail.com javascript:* *2. **Kirim uang untuk pesanan sebesar Rp. 85.000,-/per buku + ongkos kirim kepada Muhammad Suryanegara * *BCA KCP Depok, No. Rek. 421 1997 308* *3. *Kirim pemberitahuan ke SMS ke *0812 780 2077* *4. *Atau buku tersebut bisa juga diambil langsung di: *Departement Tehnik Elektro, Gedung Elektro lantai 1, Fakultas Tehnik UI, Depok, u.p Dr. Muhammad Suryanegara* *5. *Tebal buku 498 + XIV halaman, berat 0,7 kg. Biaya cetak per buku Rp. 85.000,- Saat ini buku yang dicetak hanya sebanyak 25 buku. Salam Abraham Ilyas lk. 68 th. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah
Pak Syaf Jan sampai hanyuik buah galapuang... salam andiko Pada Rabu, 22 Januari 2014 9:02:07 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis: Bung Al, tarimo kasih. Mental urang awak masih mental Balando masih jauh . Kadipangaan lai. Basihanyuik sajolah kito. Dima tasakek sinan kito baranti. Wassalam, SB, 77, Sby. Sent from my iPad On 22 Jan 2014, at 05.05, syaf...@gmail.com javascript: wrote: Adidunsanak di Palanta n.a.h! Terlampir foto di Kualanamu Internasional Airport nan gagah. Kesan pertamanya begitu menggoda. Meski pelayanan (mungkin) masih belum setara, tapi fasilitasnya sudah menyamai atau hampir menyamai KLIA. Sebagai orang Sumatra, ambo bangga melihat Kualanamu. Begitu juga dengan perkembangan Kota Medan. Meski kota ini kota preman, tapi kota ini berkembang begitu pesat. Bersama Riau, Sumut dan mungkin juga Aceh, memang sudah siap menghadapi pasar tunggal Asean. Bagaimana dengan Sumbar? Biarkanlah provinsi tetangga kita seperti Sumut dan Riau itu maju secara ekonomi, dan kita akan tetap bertahan apa adanya, menunggu uluran tangan para perantau untuk kampung halaman. Namun suka atau tidak suka, Sumbar tidak akan bisa menolak bila sayur mayur bukan lagi datang dari Padangpanjang, tapi justru dari Thailand atau Vietnam. Saat ini, 3 juta orang Thailand tengah tekun belajar Bahasa Indonesia, mungkin juga nanti bahasa Minang atau Melayu. Untuk apa? Yang pasti, menguasai bahasa Indonesia bukan untuk tujuan melancong, pasti untuk berebut pasar di negeri yang selalu senang dengan hal-hal yang berbau luar negeri. Salam dari Medan Syaf AL, 50, tinggal di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com javascript:. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. DSC_0170.JPG -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Penerbitan Buku Bunga Rampai PRRI
Mamanda AI Sungguh kerja tak ternilai yang mamak lakukan, sebagai anak mudo, yo salud bana ambo jo mamak. Semoga buku ko menarik dan menjadi pembuka jalan bagi bangkitnyo pendekatan oral history dalam penulisan sejarah. Salam andiko Pada Minggu, 12 Januari 2014 7:52:27 UTC+7, asmun sjueib menulis: Aww. Ddn. AI sebagai pelaku sejarah dimaso masih duduk di bangku SR kironyo ambo nio pulo buku tentang PRRI tsb. dapaeik dikirimkan ka alamat : H.Asmun A. Sju'eib, MA, Jalan Merpati 5 no. 280, RT.04/RW.013, Kota Depok 16432. Dana harago buku ambo transfer ka Rekening AI tsb. Wass., Haasma Depok Pada Minggu, 12 Januari 2014 0:01, Zulharbi Salim zuls...@gmail.comjavascript: menulis: Assalamu'alaikum wr.wb. Pak Abraham n.a.h, Setelah ambo amati Penerbitan Buku Bunga Rampai PRRI cukup padat isinya 600 halaman dg 45 judul sungguh usaha yg perlu diacungkan jempol. 1.Apa masih bisa ditambah Pak? Karena ada sebuah kisah nyata ttg perjuangan Ayah ambo sbgai seorang pejuang PRRI di Pabalutan, Rambatan Tanah Datar yg ditembak mati oleh OPR PKI pd tahun 1959. 2. Ambo amati pula kenapa tdk dimintakan pengalaman Buya Mas'oed Abidin?beliau adalah salah seorang Sekpri Pak Natsir ketika PRRI meletus. 3.Ada lagi tokoh PRRI yg mendampingi Pak Natsir yaitu Bang Rivai Batubara kini ada Ipoh Malaysia. 4. Utk penerbit ado kmd Anggun Gunawan anggota RN yg punya GRE di Yogya yg bekerjasama dg Penerbit Pondok Pesantren Al Harbi yg tlh mnerbitkan bbrapa buku ambo. Wassalam Zulharbi Salim Penulis buku Anwar Sadat Jerusalem dan Krisis Teluk Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Abraham Ilyas abraha...@gmail.com javascript: *Sender: * rant...@googlegroups.com javascript: *Date: *Sat, 11 Jan 2014 22:35:39 +0700 *To: *Rantau Net Groupsrant...@googlegroups.com javascript:; mesti...@fis.unp.ac.id javascript:; Abraham Ilyasabraha...@gmail.comjavascript: *ReplyTo: * rant...@googlegroups.com javascript: *Subject: *[R@ntau-Net] Penerbitan Buku Bunga Rampai PRRI Dunsanak di Palanta RN n.a.h Sudah 2 tahun rencana penerbitan Buku Bunga Rampai PRRI yang sampai hari ini belum bisa direalisasikan. Hal ini terjadi karena belum ada penerbit yang bersedia menerbitkan buku tsb. Ambo mencoba mengedit sendiri dan mencetak sebanyak *satu buku*, maka didapat data sbb. Jumlah halaman : 600 halaman Kulit : dove full color kertas : HVS 70 mg Ukuran: 10 x 15 cm Dicetak: Cano Digital Printing, Jl. Margonda Depok Biaya Cetak Jilid: Rp. 86.000,- Sesuai dengan email email terdahulu yang ambo kirimkan kepada penyumbang naskah/kontributor tentang rencana penerbitan dan permintaan riwayat daftar hidup para kontributor, *maka ambo menyimpulkan sbb*. *1*. Judul karangan adalah menurut Daftar Naskah di bawah ini dan 20 nama penyumbang naskah tidak berkeberatan untuk ditampilkan naskah nya dalam bentuk buku untuk diterbitkan. Kalau Bapak, Ibu, Sdr. ada yang berkeberatan ambo tunggu sampai 3 hari ke depan (14 Januari 2005) keberatannya. *2*. Karena buku ini adalah bunga Rampai (kumpulan naskah) maka Hak Cipta setiap artikel/karangan adalah tetap milik Bapak, Ibu. *3*. Karena penerbitan buku ini tidak dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan, maka tidak ada pemberian royalty kepada para kontributor. *4*. Untuk Bapak, Ibu, Sdr. yang ingin memiliki buku tersebut, silakan kirimkan uang sebesar Rp. 100.000,- (1 buku, termasuk ongkos kirim untuk Jabodetabek). Kirim ke rekening BCA no. dan memberitahu melalui SMS 0812 780 2077 alamat pemesan serta jumlah buku yang dipesan. *6*. Gambar kulit depan serta teks pada contoh buku ini masih dalam proses desain untuk lebih disempurnakan. *7*. Kami tetap menawarkan kepada penerbit ataupun sponsor yang bersedia menrbitkannya dalam jumlah banyak, dan untuk royaltynya akan kami informasikan selanjutnya kepada para kontibutor. *8*. Kepada Rang Dapua RN, kami atas nama editor mengucapkan terima kasih untuk fasiltas komunikasi untuk pengumpulan kisah kisah ini. -- Daftar judul Karangan 1. PRRI menang dalam Perjuangan, kalah dalam Peperangan Oleh: H. si Am Dt. Soda1 2. PRRI dalam Pergolakan Daerah th. 1950-an Oleh : Dr. Mestika Zed 25 3. AURI bak melawan Ibu Kandung Oleh: H. si Am Dt. Soda 41 4. PDRI , PRRI dan Sjafruddin Prawiranegara Oleh : DR. Mestika Zed 56 5. Bapakku mati syahid, kenangan masa Kanak-kanak Oleh: Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam63 6. Kebesaran jiwa Ibu sebagai pendamping Pejuang PRRI Oleh: Prof. DR. Ir. Zoer’aini Djamal Irwan68 7. PRRI di nagari Tanjuang Sungayang Oleh: H. si Am Dt. Soda89 8. P.R.R.I di nagari Manggopoh Naskah asli oleh : Deka Maita Sa Diedit oleh : DR. Mestika Zed, H. Si Am Dt. Soda
[R@ntau-Net] KETUA DPRD PADANG DILAPORKAN KE POLISI : DIDUGA MENYALAHGUNAKAN WEWENANG DAN JABATAN
Beritanyo agak lamo, tapi menarik Salam andiko KETUA DPRD PADANG DILAPORKAN KE POLISI PDF Cetak Surel Selasa, 24 Desember 2013 02:54 DIDUGA MENYALAHGUNAKAN WEWENANG DAN JABATAN http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/28612-ketua-dprd-padang-dilaporkan-ke-polisi PADANG, HALUAN — Diduga menyalahgunakan wewenang dan jabatan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Zulherman, dilaporkan ke polisi oleh Ketua Divisi Tanggap Darurat DPD Partai Demokrat Sumbar, Faizal, ke Mapolda Sumbar, Senin (23/12) siang. Laporan tersebut diterima oleh Kepala Siaga Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) III Polda Sumbar Komisaris Polisi (Kompol) Sihana dengan Nomor LP/327/XII/2013-SPKT Sbr. Menurut Faizal yang didampingi oleh Tim kuasa hukumnya Mitra Wahana Padang yakni Riefia Nadra, Harlina, Syofiarni, dan Desmanto di Mapolda Sumbar, dia melaporkan masalah ini ke Mapolda Sumbar karena hingga saat ini belum ditetapkan sebagai pengganti antar waktu (PAW) anggota dewan untuk DPRD Kota Padang dari Partai Demokrat. “Saya menggantikan almarhum Muchlis Sani berdasarkan Surat Keputusan No. SK : 076/DPC-PD/2013 tanggal 21 Mei 2013,” kata Faizal, warga Perumahan Talago Permai, Padang kepada Haluan, Senin (23/12) kemarin. Berdasarkan keputusan tersebut, kata Faizal, kemudian ditindaklanjuti oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat dengan Surat Keputusan No. 227/SK/DPP.PD/XII/2013 pada tanggal 11 Desember 2013, tentang PAW anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Padang untuk almarhum Muchlis Sani. Sebelumnya pada bulan Oktober 2013, dia telah berkoordinasi dengan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padang dimana penjelasaan KPU mengatakan bahwa KPU tidak berhak memproses penetapan nomor urut PAW sebelum ada surat resmi dari Ketua DPRD Kota Padang, sehingga dia berusaha menghubungi Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Padang untuk menanyakan proses pengajuan PAW. “Saat saya menanyakan itu, sekwan menjawab kalau usulan pengangkatan saya sebagai PAW belum ditandatangani oleh Ketua DPRD Kota Padang, sehingga sampai saat ini nasib saya sebagai PAW masih terkatung-katung atau belum ada kejelasan,” jelasnya. Dengan adanya persoalan ini, dia menduga bahwa Zulherman sengaja mengulur-ngulur waktu dan tidak mempunyai iktikad baik dalam memprosesnya sebagai PAW dari Partai Demokrat. Akibat perbuatan itu, dia mengalami kerugian materil sebesar Rp90 juta dan immaterial sebesar Rp1 miliar. “Padahal dengan dikeluarkannya surat dari DPP, seharusnya saya bisa diangkat. Namun, sampai sekarang tidak juga diangkat, sehingga saya terpaksa melaporkan persoalan ini ke polisi,” ungkapnya. Sementara itu, Ka Siaga SPKT III Polda Sumbar Kompol Sihana mengakui bahwa korban telah melaporkan Ketua DPRD Kota Padang mengenai penyalahgunaan wewenang dan jabatan. Namun untuk memastikan kebenarannya, maka pihaknya akan menyerahkan ke Unit Reskrim Polda Sumbar untuk memprosesnya. “Kami akan menyerahkan laporan tersebut ke Unit Reskrim Polda Sumbar untuk ditindaklanjuti,” jelas Heri, Senin (23/12). (h/nas) Set as favorite Bookmark Email this Hits: 403 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Kawan2, tulisan saya untuk dipacirimiahkan di RN
iko email ambo nan lapeh pak Mamak Jo Sanak Palanta Kalau tertarik jo isu UU Desa ko, Tanggal 7 Januari 2014, ambo adokan diskusi UU Ko di Padang, kerjasama jo Qbar dan Fak Hukum Unand. Ambo datangkan ka Padang urang yang terlibat dalam penyusunan UU Desa ko, bia ado penjelasan. Rencananyo Ketua LKAAM di undang juo jadi narasumber. Bagi yang tertarik silahkan kontak sanak Mora Dingin di mora_q...@yahoo.co.id, tampek agak terbatas. Dipertemuan iko bisa di dapek RUU nan di syahkan dek rapek paripurna DPR itu nan kini sadang proses mamasuakkan ka berita negara. Salam andiko sutan mancayo Pada Minggu, 05 Januari 2014 16:12:56 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis: Janangnyo bung Andiko Sutan Mancayo. Iko alamat email baliau: and...@huma.or.id javascript:. Silakan. Wassalam, SB, 77, Sby. Sent from my iPad On 5 Jan 2014, at 15.55, Mochtar Naim mocht...@yahoo.com javascript: wrote: Pak Saf, Tolonglah usahokan agar ambo bisa hadir nan di Pdg tgl 7 Jan tu. Ambo ndak tau baa dan sia nan ka dihubungi. MN On Sunday, January 5, 2014 3:33 PM, Dr. Saafroedin Bahar saafroed...@rantaunet.org javascript: wrote: Pak Mochtar, kelihatannya selain pak Mochtar belum membaca UU Desa tersebut dengan cermat, juga belum tahu adanya RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Tanggal 7 Januari ini akan ada diskusi ttg UU Desa ini di Padang. Sekiranya pak Mochtar ada di Padang, saya sarankan untuk hadir. Sekiranya pak Mochtar ada di Jakarta, silakan hubungi Baleg DPR RI. Wassalam, SB, 77, Sby., Sent from my iPad On 5 Jan 2014, at 14.08, Mochtar Naim mocht...@yahoo.com javascript: wrote: *NASIBNYA NAGARI DI SUMBAR* *Mochtar Naim* *5* *Januari 2014 * D *ENGAN telah diratifikasinya RUU Pemerintahan Desa oleh DPR RI menjadi UU, tgl 18 Des 2013 yl, maka nasib Nagari di Minangkabau dan Sumatera Barat khususnya dalam konteks NKRI sekarang ini jelas sudah. Karena NKRI dasarnya adalah unitarisme, satu kesatuan sistem administrasi pemerintahan yang seragam dari atas sampai ke bawah untuk seluruh Indonesia, Nagari tidak punya pilihan lain kecuali melebur diri kembali menjadi Desa seperti di Jawa, sesuai dengan UU Desa yang baru itu. * *Makanya ceritanya pun berulang kembali sejak masa Orde Baru yl ketika Nagari dan semua sistem Desa yang beragam di Nusantara ini diwajibkan untuk mengikuti cara di Desa di Jawa. Kecuali kalau rakyat dan masyarakat serta unsur pemerintahan yang berfungsi di Sumatera Barat mau menerapkan peluang yang diberikan oleh Pasal 18 B ayat (2) dari UUD1945, seperti yang sekarang diikuti di Aceh dan Papua selain DIY.* *Masyarakat dan rakyat Sumbar sekarang dalam keadaan renyuh dan linglung, mau kembali ke Desa lagi setelah beralih kembali ke Nagari di masa Reformasi ini, atau secara kesatriya mengajukan tuntutan untuk mendapatkan hak khusus sebagai Daerah Istimewa Sumatera Barat atau Minangkabau, sesuai dengan bunyi Pasal 18 B ayat (2) UUD1945 itu, yakni bahwa “Negara mengakui dan menghormati kesatuan2 masyarakat hukum adat beserta hak2 tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI, yang diatur dengan undang2.”* *Kelihatannya yang akan dipilih oleh rakyat Sumbar adalah melakukan pengajuan untuk menerapkan Pasal 18 B ayat (2) dari UUD1945 itu, yaitu dengan tetap menjadikan Nagari sebagai unit kesatuan administratif pemerintahan terendah di bawah Kabupaten dan Kecamatan yang sekaligus berfungsi sebagai kesatuan masyarakat hukum adat. Karena ini berlaku untuk seluruh wilayah administratif Provinsi Sumbar, maka yang dituntut adalah Daerah Istimewa Sumbar ataupun Minangkabau seperti yang juga berlaku di DI Aceh Darussalam, Papua dan DIY. * *Dengan Nagari tetap dipertahankan sebagai unit kesatuan administratif pemerintahan terendah setingkat Desa di Jawa di bawah naungan Daerah Istimewa Provinsi Sumbar, maka Nagari di Sumbar memiliki Empat Fungsi utama: Satu, Nagari sebagai unit kesatuan administratif pemerinthan terendah setingkat Desa seperti di Jawa. Dua, Nagari sebagai unit kesatuan keamanan dan pengamanan di bawah komando Wali Nagari dengan Dubalangnya dalam menggerakkan Pemuda berfungsi sebagai Parik-Paga Nagari. Kesatuan Polisi di Kecamatan baru turun ke Nagari jika tenaga mereka memang diperlukan dan diminta. * *Tiga, Nagari sebagai unit kesatuan usaha ekonomi kerakyatan yang sifatnya kolektif-korporatif, dengan prinsip koperasi syariah. Dengan Nagari memiliki tanah ulayat Nagari, di samping hak2 ulayat lainnya, seperti perkampungan, perhutanan, perkebunan, air, sungai, pantai, dsb, hak2 guna usaha (HGU) yang selama ini diberikan kepada unit2 usaha ekonomi swasta yang dalam praktek diborong habis oleh perusahaan2 swasta konglomerat non-pri yang dalam praktek juga menguasai ekonomi Nusantara ini, dari hulu sampai ke muara, di darat, laut dan
Re: [R@ntau-Net] Seruan utk Sanak nan berpolemik..
Ajo Sur... Kok bakandak ambo ciek baa, lai ado pantun abad 19 ciek nan temanyo mengenai mahajan tuah..., bagi ambo labiah masuak pangajaran jo kato bakieh jo kato-kato indah, nan acok ajo posting. Salam andiko Pada Jumat, 03 Januari 2014 5:01:30 UTC+7, Lies Suryadi menulis: Pak Zulharbi, Iyo galak2 masam je awak. Sabagai anak Minang nan marasokan iduik di kampuang, polemik di lapau2 antaro urang2 biaso, indak pernah kalua kato KAFIR doh. Iko di antaro urang2 nan kecek e berilmu tinggi, urang sikola, gampang sajo kalua kato2 KAFIR. Salam, Suryadi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Minangkabau Merdeka? Ndaklah Yau.....!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Mamak Jo Sanak Palanta Kalau tertarik jo isu UU Desa ko, Tanggal 7 Januari 2014, ambo adokan diskusi UU Ko di Padang, kerjasama jo Qbar dan Fak Hukum Unand. Ambo datangkan ka Padang urang yang terlibat dalam penyusunan UU Desa ko, bia ado penjelasan. Rencananyo Ketua LKAAM di undang juo jadi narasumber. Bagi yang tertarik silahkan kontak sanak Mora Dingin di mora_q...@yahoo.co.id, tampek agak terbatas. Dipertemuan iko bisa di dapek RUU nan di syahkan dek rapek paripurna DPR itu nan kini sadang proses mamasuakkan ka berita negara. Salam andiko sutan mancayo Pada Rabu, 25 Desember 2013 8:28:35 UTC+7, Maturidi Donsan menulis: *karantaunet* *Satuju bana jo pandapek dd MM , kita bergerak damai sajolah, minta Sumbar jadi Daerah Istimewa dengan damai, jaan paneh dululah, musuah nan plaiang gadang bagi minagkabau kiniko adolah SILOAM-LG ko.duo duo perjuanganko sakali jalan. Tapi urusan Istimewa jo damai, urusan Siloam ko pakailah sagalo caro, bakucatak awak jo Siloam ko maupun jo pandukuangnyo, pamarintah akan tagak ditangah, tapi kalau pamarintah kiniko kito ago pulo, dak ado kawan awak lai. Kalu sampai awak lego pagai baliak jo pak tara, Siloam ko alah lenggang kangkuang sajo masuak Sumbar. RS Yos Sudarso Padang lalunyo kan maso... Kito hadapilah dulu SLOAM ko.* *Wass,* *Maturidi (L-75)* *Asal Talang-Solok-Kutianyia* *Duri Riau* Pada 25 Desember 2013 00.00, Muchwardi Muchtar much...@rantaunet.orgjavascript: menulis: Dunsanak komunitas r@ntaunet n.a.h. “Mudah-mudahan Allah SWT malimpahkan Hinayah dan IdayahNYO buek kito kasadonyo. Amin Ya Rabbal Alamin”. Izinkanlah ambo mambari system poin ateh barita nan diambiak tagak-tagak dek Pak Bachtiar Muin dari media on-line, karikapatang. *I :* Babarapo poin ateh UU Desa tu alah ditanggapi dan dibarikan “solusinyo” dek Inyiak Datuak di LKAAM Sumatera Barat, antarao lain sarupo ko : 1).Pemangku adat di Minangkabau ini sudah menolak RUU tersebut sejak dirancang 7 tahun yang lalu. LKAAM menolak karena UU Desa dinilai melemahkan eksistensi nagari di Sumbar sebagai satu kesatuan adat, budaya dan sosial ekonomi. 2).LKAAM meminta Sumbar dipisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena merasa pemerintah pusat tidak menghargai eksistensi nagari di Sumbar.(Telah 11 tahun Sumbar kembali ke nagari, terhitung sejak tahun 2000 yang lalu. Masyarakat Sumbar menyambut baik dan senang akan hal itu. Namun sekarang kesenangan itu diusik oleh pemerintah pusat dengan memaksakan nagari di Sumatera Barat menjadi desa,” kata Sayuti mengungkapkan kekecewaannya). 3).Konsep desa tidak cocok diaplikasikan di Sumbar. Karena sejak berabad-abad lalu Sumbar menggunakan konsep nagari, yang menghimpun masyarakat hukum adat berdasarkan filosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK). 4).Wilayah istimewa di Indonesia sejak dulu adalah Aceh, Yogyakarta, dan Sumbar. Pihaknya menuntut nagari di Minangkabau diistimewakan seperti Aceh dan Yogyakarta. Kalau tidak bisa, minimal diberikan pengakuan keistimewaan dan tidak diutak-atik menjalankan nagari dengan hukum adat Minangkabau. 5).Di zaman Orde Baru, Menteri Amir Mahmud mengakui keberadaan nagari di Minangkabau. Ketika itu, konsep desa dan nagari berjalan bersama. Sekarang, pemerintah pusat menyeragamkan semuanya. Apakah konsep nagari tidak demokratis? Minangkabau sudah demokratis sebelum Eropa demokratis. “Keputusan di Minangkabau diputuskan melalui musyawarah, bukan diputuskan oleh pemimpin. Untuk itu, kami mengharapkan hukum adat menjadi raja di negeri sendiri,” 6).Dengan disahkannya UU Desa, *LKAAM Sumbar meminta yudisial review ke Mahkamah Konstitusi.* LKAAM juga akan meminta suaka kepada PBB yang melindungi demokrasi, HAM dan kearifan lokal sebuah daerah.(“Kami meminta gubernur, walikota dan bupati untuk satu suara menolak UU Desa. Kalau tidak, LKAAM akan memboikot semua proyek di Sumbar yang menggunakan tanah ulayat,”). *II :* *MENUJU DAERAH ISTIMEWA SUMATERA BARAT* * (Mochtar Naim, 21 Des 2013)* 1).PASAL 18 B ayat (2) UUD1945 memberi peluang kepada daerah2 yang memiliki kekhasan dalam hukum adat beserta hak2 tradisionalnya untuk membentuk satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa, seperti yang berlaku dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Daerah Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam, dan Daerah Istimewa Papua. Dengan kekhasan2 yang dimiliki oleh Sumatera Barat dengan adat dan budaya Minangkabau selama ini, makin santer suara dari tokoh2 masyarakat, di ranah dan di rantau, untuk juga memperjuangkan agar Sumatera Barat dijadikan Daerah Istimewa Sumatera Barat, atau “Daerah Istimewa Minangkabau” sesuai dengan nama jatidiri sosial-budayanya itu. 2).Usaha ini makin terasa setelah Nagari dihapus dan diganti dengan Desa di zaman Orde Baru Suharto dulu. Alangkah bedanya
Re: [R@ntau-Net] Minangkabau Merdeka? Ndaklah Yau.....!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Mamak Jo Sanak Palanta Kalau tertarik jo isu UU Desa ko, Tanggal 7 Januari 2014, ambo adokan diskusi UU Ko di Padang, kerjasama jo Qbar dan Fak Hukum Unand. Ambo datangkan ka Padang urang yang terlibat dalam penyusunan UU Desa ko, bia ado penjelasan. Rencananyo Ketua LKAAM di undang juo jadi narasumber. Bagi yang tertarik silahkan kontak sanak Mora Dingin di mora_q...@yahoo.co.id, tampek agak terbatas. Dipertemuan iko bisa di dapek RUU nan di syahkan dek rapek paripurna DPR itu nan kini sadang proses mamasuakkan ka berita negara. Salam andiko sutan mancayo Pada Rabu, 25 Desember 2013 8:28:35 UTC+7, Maturidi Donsan menulis: *karantaunet* *Satuju bana jo pandapek dd MM , kita bergerak damai sajolah, minta Sumbar jadi Daerah Istimewa dengan damai, jaan paneh dululah, musuah nan plaiang gadang bagi minagkabau kiniko adolah SILOAM-LG ko.duo duo perjuanganko sakali jalan. Tapi urusan Istimewa jo damai, urusan Siloam ko pakailah sagalo caro, bakucatak awak jo Siloam ko maupun jo pandukuangnyo, pamarintah akan tagak ditangah, tapi kalau pamarintah kiniko kito ago pulo, dak ado kawan awak lai. Kalu sampai awak lego pagai baliak jo pak tara, Siloam ko alah lenggang kangkuang sajo masuak Sumbar. RS Yos Sudarso Padang lalunyo kan maso... Kito hadapilah dulu SLOAM ko.* *Wass,* *Maturidi (L-75)* *Asal Talang-Solok-Kutianyia* *Duri Riau* Pada 25 Desember 2013 00.00, Muchwardi Muchtar much...@rantaunet.orgjavascript: menulis: Dunsanak komunitas r@ntaunet n.a.h. “Mudah-mudahan Allah SWT malimpahkan Hinayah dan IdayahNYO buek kito kasadonyo. Amin Ya Rabbal Alamin”. Izinkanlah ambo mambari system poin ateh barita nan diambiak tagak-tagak dek Pak Bachtiar Muin dari media on-line, karikapatang. *I :* Babarapo poin ateh UU Desa tu alah ditanggapi dan dibarikan “solusinyo” dek Inyiak Datuak di LKAAM Sumatera Barat, antarao lain sarupo ko : 1).Pemangku adat di Minangkabau ini sudah menolak RUU tersebut sejak dirancang 7 tahun yang lalu. LKAAM menolak karena UU Desa dinilai melemahkan eksistensi nagari di Sumbar sebagai satu kesatuan adat, budaya dan sosial ekonomi. 2).LKAAM meminta Sumbar dipisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena merasa pemerintah pusat tidak menghargai eksistensi nagari di Sumbar.(Telah 11 tahun Sumbar kembali ke nagari, terhitung sejak tahun 2000 yang lalu. Masyarakat Sumbar menyambut baik dan senang akan hal itu. Namun sekarang kesenangan itu diusik oleh pemerintah pusat dengan memaksakan nagari di Sumatera Barat menjadi desa,” kata Sayuti mengungkapkan kekecewaannya). 3).Konsep desa tidak cocok diaplikasikan di Sumbar. Karena sejak berabad-abad lalu Sumbar menggunakan konsep nagari, yang menghimpun masyarakat hukum adat berdasarkan filosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK). 4).Wilayah istimewa di Indonesia sejak dulu adalah Aceh, Yogyakarta, dan Sumbar. Pihaknya menuntut nagari di Minangkabau diistimewakan seperti Aceh dan Yogyakarta. Kalau tidak bisa, minimal diberikan pengakuan keistimewaan dan tidak diutak-atik menjalankan nagari dengan hukum adat Minangkabau. 5).Di zaman Orde Baru, Menteri Amir Mahmud mengakui keberadaan nagari di Minangkabau. Ketika itu, konsep desa dan nagari berjalan bersama. Sekarang, pemerintah pusat menyeragamkan semuanya. Apakah konsep nagari tidak demokratis? Minangkabau sudah demokratis sebelum Eropa demokratis. “Keputusan di Minangkabau diputuskan melalui musyawarah, bukan diputuskan oleh pemimpin. Untuk itu, kami mengharapkan hukum adat menjadi raja di negeri sendiri,” 6).Dengan disahkannya UU Desa, *LKAAM Sumbar meminta yudisial review ke Mahkamah Konstitusi.* LKAAM juga akan meminta suaka kepada PBB yang melindungi demokrasi, HAM dan kearifan lokal sebuah daerah.(“Kami meminta gubernur, walikota dan bupati untuk satu suara menolak UU Desa. Kalau tidak, LKAAM akan memboikot semua proyek di Sumbar yang menggunakan tanah ulayat,”). *II :* *MENUJU DAERAH ISTIMEWA SUMATERA BARAT* * (Mochtar Naim, 21 Des 2013)* 1).PASAL 18 B ayat (2) UUD1945 memberi peluang kepada daerah2 yang memiliki kekhasan dalam hukum adat beserta hak2 tradisionalnya untuk membentuk satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa, seperti yang berlaku dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Daerah Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam, dan Daerah Istimewa Papua. Dengan kekhasan2 yang dimiliki oleh Sumatera Barat dengan adat dan budaya Minangkabau selama ini, makin santer suara dari tokoh2 masyarakat, di ranah dan di rantau, untuk juga memperjuangkan agar Sumatera Barat dijadikan Daerah Istimewa Sumatera Barat, atau “Daerah Istimewa Minangkabau” sesuai dengan nama jatidiri sosial-budayanya itu. 2).Usaha ini makin terasa setelah Nagari dihapus dan diganti dengan Desa di zaman Orde Baru Suharto dulu. Alangkah bedanya
[R@ntau-Net] Mak...Lidahku Kelu
Mak...Lidahku Kelu Kepada : Ibuku Oleh : Andiko Sutan Mancayo Mak Semakin tinggi lelaki itu mendaki puncak Semakin menukak rindunya pada nasi kerak Saban senja menjelang mengaji Disudut dapur menunggu air taji Ketika umur menjelang baya hilang rasa, hilang makna Selain tentangmu yg menunggang lelah, menanggung segala liku Mak Tunjukkan jalan ke tangga arras Dimana katanya tuhan punya tahta Inginku banding segala waktu Hingga ia tak akan ada yang menjemputmu Mak Lidahku kelu, di hari puja-puji pada ibu -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] RUU Desa
apo posisi rakyaik dalam planning itu mak salam andiko Pada Sabtu, 21 Desember 2013 16:22:04 UTC+7, asmun sjueib menulis: Bung aq lagi lansir konsep pembangunan regional Pulau Sumatera bahagian barat dan kepulauannya. Mungkin dengan dan atau melalui pemikiran demikian yang sangat beda dengan konsep gubernemen dimana kita berlandaskan pada kepentingan pembangunan ekonomi wilayah (Regional economic development=RED) yang fokus pada ATITI (Agriculture-Trade-Industry-Tourism-Investment) yang kebetulan rekan2 Japanese punya konsep pembangunan Asia Raya baru. Wassalam, Haasma Depok Pada Sabtu, 21 Desember 2013 16:15, Andiko andi@gmail.comjavascript: menulis: Iko masukan perwana (LKAAM) waktu RDPU dulu Pada Sabtu, 21 Desember 2013 10:31:45 UTC+7, asmun sjueib menulis: Aww. Ddn. Andiko buliah dapeik dikirimkan ambo ciek UU Desa tsb.? Tks. wassalam, Haasma Depok -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Re: RUU Desa
Pak Syaf Jo Bu Evi Ambo dapek kiriman RUU Nan di bahas di paripurna itu sehari setelah di syahkan, di dalamnyo terdapat pengaturan tentang desa adat atau namo lainnyo nan manjadi kaki bagi Nagari untuak tagak dalam sistem NKRI. Salam andiko Pada Jumat, 20 Desember 2013 12:06:54 UTC+7, hyv...@yahoo.com menulis: Sanak sapalanta nan ambo hormati Assalamualaikum, wr.wb Pada hari rabu yg lalu terbetik berita, jikalau DPR RI akan mensahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Desa menjadi Undang-undang (UU), untuk kemudian diimplementasikan pada tahun depan. Dengan disahkannya RUU Desa ini maka desa-desa katanya tidak lagi menjadi objek tapi subjek pembangunan. Apakah iya ? Dari runing text tv pagi ko, ambo mambaco Lembaga Adat Minang kabau menolak keberadaan UU, karena indak cocok untuak Propinsi Sumbar ? Pertanyaan ambo. A. Lembaga adat nan ma nan mangajukan keberatan ? Apakah LKAAM di Sumbar yang biasanya adem ayem setiap persoalan di ranah minang atau LAKM JAKARTA yang menyatakan menolak ? Karena ambo tau bahwa LAKM jakarta pernah melakukan penolakan ke DPRRI. B. Agar awak sadonyo bisa paham apo nan marugikan manuruik struktur adat taradok keberadaan uu desa ko, manuruik ambo paralu kito kunyah kunyah pulo calon uu tuh. Manga awak manulak ? Sebab kasus LG alun salasai lah datang pulo nan lain nan paralu awak segehi basamo Ambo minta tolong pak Azmi Datuk Bagindo manjalehkannyo. Mudahan lai mancigap juo palanta ko. Tarimo kasih sabalunnyo Wassalam Evy Nizhamul Makassar Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Pengakuan taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau.
Semoga bermanfaat mamak Salam dari tapian Taal Volcano Tagaytay Philipine andiko Pada Senin, 02 Desember 2013 6:42:42 UTC+7, Ramadhanil Pitopang menulis: Sanak Andiko , tarimo kasih banyak. Wassalam, Ramadhanil Pada Sabtu, 30 November 2013 16:50, Andiko andi@gmail.comjavascript: menulis: Mamanda Profesor Sanang ambo terus mandapek barito kiprah mamak di Palu. Sasuai jo bidang mamak, debat urang kini soal biodiversity rights bahkan sampai ka biodiversity offset bagai. Rujukannyo protokol Nagoya nan kapatang. Ambo terlibat jo perubahan UU Konservasi kito di kementrian Kehutanan, prosesnyo sadang jalan. Urang-urang seperti mamak dibutuhkan pandapeknyo bagaimana biodiversity ko diatur kedepan. Cubo bukak link di babah 1. http://www.cbd.int/abs/doc/protocol/nagoya-protocol-en.pdf 2. http://www.cbd.int/abs/ 3. http://bbop.forest-trends.org/pages/biodiversity_offsets 4. http://bbop.forest-trends.org/ 5. https://www.gov.uk/biodiversity-offsetting Iko nan ka tajadi kamungko. Sebagai anak kanduang para entrepreneur sa-edaran Gunuang Marapi, Sa-Iliran Batang Bangkaweh, kito paralu tahu kama komuditifikasi aset alam ko bergerak. Salam andiko sutan mancayo Pada Sabtu, 30 November 2013 5:37:33 UTC+7, Ramadhanil Pitopang menulis: Sanak Andiko Karajo ambo sahari-hari acok pulo basinggungguangan jo masalah iko, utamonyo dlm kaitan jo penelitian Ethnobotany masyarakaik di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah. Kapatangko ambo diminta dek kawan-kawan Yayasan Merah Putih maagiah saketek pembekalan untuak kegiatan mereka nan dibiayai dek kerajaan Norgewia nan banyak pitihnyo tu. Ambo yakin undang-undang iko mudah diterima oleh masyarakat adat di Indonesia karena nagari kito sangaik kayo jo ethnicity dan diantaronyo banyak nan labiah picayo dan mamacik taguah UU iko dari pado UU warisan kolonial Bulando tu. Indonesia is a country rich in biodiversity and also the largest archipelago country in the world. It has more than 17.000 islands either large or small that stretched from West to East with area of 7.7 million sq km territory; it is located between two important biogeographic regions that is the Indo-Malaya and Oceania. Beside rich with biodiversity, Indonesia also has a wealth of culture, where there are more than 400 indigenous ethnic groups scattered in the territory of Indonesia with a diversity of different languages and dialects which estimated the number reached 665, of which there are 250 ethnics of them in Papua, 133 in M ollucas, 105 in Sulawesi, 77 in Kalimantan, 53 in Nusa Tenggara (Lesser Sunda islands), 38 in Sumatra, 9 in Java and Bali Kok lai balaku pintak jo pinto, ambo bamukasuik ingin pulo punyo Rancangan UU tasabuik. Kirimkan sajo ka e-mail ambo: pitopang_64@yahoo,com Tarimo kasih banyak sabalunnyo Wassalam, Ramadhanil Maumir Suku Pitopang, hampia Satangah Abad Rantaunyo Datuak Karamah di Tanah Kaili- Sulawesi Tengah Pada Jumat, 29 November 2013 23:52, Andiko andi@gmail.com menulis: Alah ambo kirimkan tadi ka mamak Maturidi Pak Salam andiko Pada Jumat, 29 November 2013 11:27:28 UTC+7, Saafroedin BAHAR menulis: Sanak Maturidi, namo resmi RUU tu RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat ( RUU PPHMHA). Bisa hubungi bung Andiko Sutan Mancayo , anggota FaceBook iko juo. On Nov 29, 2013 11:10 AM, Maturidi Donsan matur...@gmail.com wrote: *Kanda Saaf n.ah.* *Dimana bisa kita dapatkan draf RUU “Pengakuan taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau”.* *Sudah berapa lama draf ini disosialisaikan, kalau November 2013 mulai sosialisasi, nanti Oktober 2014 disahkan tampak nya cuma setahun diberi waktu untuk menelaah. Kalau hanya setahun mungkin mamak-mamak kita diranah tak cukup waktu untuk untuk itu. Tapi kita lihatlah nanti.* *Wass,* *Maturidi (L-75)* *Asal Talang-Solok-Kutianyia* *Duri Riau* Pada 27 November 2013 21.47, Dr. Saafroedin Bahar saafroed...@rantaunet. org menulis: Para sanak sakalian, ado kaba baiak. Hari iko Rabaa tg 27 November 2013 ambo sempat hadir dalam acara konsultasi nasional nan diadokan dek Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN ) jo HuMA. Ambo mandapek keterangan langkok ttg situasi terakhir persiapan pengesahan Rancangan Undang-undang Tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Intinyo saroman ko. 1). Sacaro umum, pado dasarnyo indak ado hambatan lai utk pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat nan diperjuangkan salamo iko, karano RUU iko adolah inisiatif DPR, dan Presiden alah manunjuak ampek mantari utk mandukungnyo, dgn arahan supayo bisa disahkan sabalun Oktober 2014. Naskah Akademiknyo justru disiapkan dek AMAN. 2). Nampak dek ambo, isi RUU iko alah mancakup sagalo hal nan paralu utk pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat, tamasuak pengakuan taradok keberadaan masyarakat hukum adat itu sendiri
Re: [R@ntau-Net] Pengakuan taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau.
Mamanda Profesor Sanang ambo terus mandapek barito kiprah mamak di Palu. Sasuai jo bidang mamak, debat urang kini soal biodiversity rights bahkan sampai ka biodiversity offset bagai. Rujukannyo protokol Nagoya nan kapatang. Ambo terlibat jo perubahan UU Konservasi kito di kementrian Kehutanan, prosesnyo sadang jalan. Urang-urang seperti mamak dibutuhkan pandapeknyo bagaimana biodiversity ko diatur kedepan. Cubo bukak link di babah 1. http://www.cbd.int/abs/doc/protocol/nagoya-protocol-en.pdf 2. http://www.cbd.int/abs/ 3. http://bbop.forest-trends.org/pages/biodiversity_offsets 4. http://bbop.forest-trends.org/ 5. https://www.gov.uk/biodiversity-offsetting Iko nan ka tajadi kamungko. Sebagai anak kanduang para entrepreneur sa-edaran Gunuang Marapi, Sa-Iliran Batang Bangkaweh, kito paralu tahu kama komuditifikasi aset alam ko bergerak. Salam andiko sutan mancayo Pada Sabtu, 30 November 2013 5:37:33 UTC+7, Ramadhanil Pitopang menulis: Sanak Andiko Karajo ambo sahari-hari acok pulo basinggungguangan jo masalah iko, utamonyo dlm kaitan jo penelitian Ethnobotany masyarakaik di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah. Kapatangko ambo diminta dek kawan-kawan Yayasan Merah Putih maagiah saketek pembekalan untuak kegiatan mereka nan dibiayai dek kerajaan Norgewia nan banyak pitihnyo tu. Ambo yakin undang-undang iko mudah diterima oleh masyarakat adat di Indonesia karena nagari kito sangaik kayo jo ethnicity dan diantaronyo banyak nan labiah picayo dan mamacik taguah UU iko dari pado UU warisan kolonial Bulando tu. Indonesia is a country rich in biodiversity and also the largest archipelago country in the world. It has more than 17.000 islands either large or small that stretched from West to East with area of 7.7 million sq km territory; it is located between two important biogeographic regions that is the Indo-Malaya and Oceania. Beside rich with biodiversity, Indonesia also has a wealth of culture, where there are more than 400 indigenous ethnic groups scattered in the territory of Indonesia with a diversity of different languages and dialects which estimated the number reached 665, of which there are 250 ethnics of them in Papua, 133 in M ollucas, 105 in Sulawesi, 77 in Kalimantan, 53 in Nusa Tenggara (Lesser Sunda islands), 38 in Sumatra, 9 in Java and Bali Kok lai balaku pintak jo pinto, ambo bamukasuik ingin pulo punyo Rancangan UU tasabuik. Kirimkan sajo ka e-mail ambo: pitopang_64@yahoo,com Tarimo kasih banyak sabalunnyo Wassalam, Ramadhanil Maumir Suku Pitopang, hampia Satangah Abad Rantaunyo Datuak Karamah di Tanah Kaili- Sulawesi Tengah Pada Jumat, 29 November 2013 23:52, Andiko andi@gmail.comjavascript: menulis: Alah ambo kirimkan tadi ka mamak Maturidi Pak Salam andiko Pada Jumat, 29 November 2013 11:27:28 UTC+7, Saafroedin BAHAR menulis: Sanak Maturidi, namo resmi RUU tu RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat ( RUU PPHMHA). Bisa hubungi bung Andiko Sutan Mancayo , anggota FaceBook iko juo. On Nov 29, 2013 11:10 AM, Maturidi Donsan matur...@gmail.com wrote: *Kanda Saaf n.ah.* *Dimana bisa kita dapatkan draf RUU “Pengakuan taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau”.* *Sudah berapa lama draf ini disosialisaikan, kalau November 2013 mulai sosialisasi, nanti Oktober 2014 disahkan tampak nya cuma setahun diberi waktu untuk menelaah. Kalau hanya setahun mungkin mamak-mamak kita diranah tak cukup waktu untuk untuk itu. Tapi kita lihatlah nanti.* *Wass,* *Maturidi (L-75)* *Asal Talang-Solok-Kutianyia* *Duri Riau* Pada 27 November 2013 21.47, Dr. Saafroedin Bahar saafroed...@rantaunet. org menulis: Para sanak sakalian, ado kaba baiak. Hari iko Rabaa tg 27 November 2013 ambo sempat hadir dalam acara konsultasi nasional nan diadokan dek Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN ) jo HuMA. Ambo mandapek keterangan langkok ttg situasi terakhir persiapan pengesahan Rancangan Undang-undang Tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Intinyo saroman ko. 1). Sacaro umum, pado dasarnyo indak ado hambatan lai utk pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat nan diperjuangkan salamo iko, karano RUU iko adolah inisiatif DPR, dan Presiden alah manunjuak ampek mantari utk mandukungnyo, dgn arahan supayo bisa disahkan sabalun Oktober 2014. Naskah Akademiknyo justru disiapkan dek AMAN. 2). Nampak dek ambo, isi RUU iko alah mancakup sagalo hal nan paralu utk pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat, tamasuak pengakuan taradok keberadaan masyarakat hukum adat itu sendiri, wilayah dan tanah ulayat, sarato limbago adat, tamasuak pengadilan adat untuk mengadili kasus-kasus adat nan indak marupokan tindak pidana barek dan pidana khusus, nan tetap ditangani Negara. 3). Pengakuan taradok masyarakat hukum adat iko akan dilakukan satu demi satu, dipareso ciek-ciek, dan disahkan
Re: [R@ntau-Net] Pengakuan taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau.
Alah ambo kirimkan tadi ka mamak Maturidi Pak Salam andiko Pada Jumat, 29 November 2013 11:27:28 UTC+7, Saafroedin BAHAR menulis: Sanak Maturidi, namo resmi RUU tu RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat ( RUU PPHMHA). Bisa hubungi bung Andiko Sutan Mancayo , anggota FaceBook iko juo. On Nov 29, 2013 11:10 AM, Maturidi Donsan matur...@gmail.comjavascript: wrote: *Kanda Saaf n.ah.* *Dimana bisa kita dapatkan draf RUU “Pengakuan taradok masyarakat hukum adat, dan pengaruahnyo ka Nagari di Minangkabau”.* *Sudah berapa lama draf ini disosialisaikan, kalau November 2013 mulai sosialisasi, nanti Oktober 2014 disahkan tampak nya cuma setahun diberi waktu untuk menelaah. Kalau hanya setahun mungkin mamak-mamak kita diranah tak cukup waktu untuk untuk itu. Tapi kita lihatlah nanti.* *Wass,* *Maturidi (L-75)* *Asal Talang-Solok-Kutianyia* *Duri Riau* Pada 27 November 2013 21.47, Dr. Saafroedin Bahar saafroed...@rantaunet.org javascript: menulis: Para sanak sakalian, ado kaba baiak. Hari iko Rabaa tg 27 November 2013 ambo sempat hadir dalam acara konsultasi nasional nan diadokan dek Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN ) jo HuMA. Ambo mandapek keterangan langkok ttg situasi terakhir persiapan pengesahan Rancangan Undang-undang Tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Intinyo saroman ko. 1). Sacaro umum, pado dasarnyo indak ado hambatan lai utk pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat nan diperjuangkan salamo iko, karano RUU iko adolah inisiatif DPR, dan Presiden alah manunjuak ampek mantari utk mandukungnyo, dgn arahan supayo bisa disahkan sabalun Oktober 2014. Naskah Akademiknyo justru disiapkan dek AMAN. 2). Nampak dek ambo, isi RUU iko alah mancakup sagalo hal nan paralu utk pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat, tamasuak pengakuan taradok keberadaan masyarakat hukum adat itu sendiri, wilayah dan tanah ulayat, sarato limbago adat, tamasuak pengadilan adat untuk mengadili kasus-kasus adat nan indak marupokan tindak pidana barek dan pidana khusus, nan tetap ditangani Negara. 3). Pengakuan taradok masyarakat hukum adat iko akan dilakukan satu demi satu, dipareso ciek-ciek, dan disahkan dek Pamarentah, bisa babantuak SK Bupati, SK Gubernur, atau Perda. Ambo pribadi condong ka Perda, supayo badagok dari segi hukum. 4). Sasudah RUU iko nanti jadi UU, diharokkan sagalo konflik masyarakat hukum adat jo Negara, khususnyo ttg hutan adat, bisa dikurangi dan disalasaikan. 5). Rasonyo sacaro formal indak ado masalah pangakuan Nagari sebagai masyarakat hukum adat Minangkabau. Walaupun baitu, paralu kito pikiakan basamo baa bantuak limbago adat nan akan difungsikan di dalam Nagari tu, khususnyo dalam kaitan jo struktur suku, dan doktrin ABS SBK nan limbagonyo babantuak Tungku Tigo Sajarangan. Rasonyo sampai kini masalah iko alun sempat dibahas sacaro mendalam, apolagi struktur dan fungsi suku iko alah banyak nan barubah, karano fungsi mamak alah banyak bakurang dalam keluarga. Satahu ambo, baru sanak kito dari Solok nan mambahas masalah manajemen suku, nan sadang diuji-cubo di Solok. Baa di kabupaten lain ambo kurang tahu. Bagi para sanak nan baminat, ambo sarankan menekuni sacaro mendalam RUU rasabuik, kalau paralu maundang sacaro khusus Bung Andiko Sutan Mancayo dari HuMA, nan juo jadi janang dalam acara konsultasi nasional tu. Lain kaba baiak sajo. Wassalam , SB, 77, Jkt. Sent from my iPad -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.comjavascript:. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email
[R@ntau-Net] “Memang Jodoh”: Kado Marah Rusli Untuk Istri Tercinta
Sanak Palanta Adokah nan kenal secara pribadi jo Pak Marah Roesli ko, tantu banyak kisahnyo Salam andiko “Memang Jodoh”: Kado Marah Rusli Untuk Istri Tercinta RDA Senin, 22 Juli 2013, 13:00 WIB Share on twitter Share on print 0 http://mizanmag.com/baca/memang-jodoh-kado-marah-rusli-untuk-istri-tercinta.html#.UpDvNGQY37U Peluncuran buku terakhir Marah Rusli, ``Memang Jodoh``. MIZANMAG.COM - Cuaca mendung dan udara yang sejuk membuat suasana di sore itu semakin syahdu. Lingkungan yang asri dan hijau, diiringi alunan musik yang lembut dari para pemain akustik dari Rumah Musik Harry Roesli, membuat para pengunjung semakin terbuai oleh suasana sore itu. Sore itu (21/7), adalah saat yang penting bagi keluarga besar Marah Rusli, juga bagi sejarah kesusasteraan Indonesia. Bertempat di Teater Salihara, Jakarta Selatan, bersama seratusan pengunjung lainnya, mereka menantikan detik-detik perilisian novel terbaru berjudul Memang Jodoh, yang sekaligus novel terakhir Marah Rusli, pengarang yang bergelar Bapak Roman Indonesia ini. Bagaimana mungkin Marah Rusli, yang telah meninggal sekitar 45 tahun yang lalu, bisa menerbitkan sebuah novel baru? Disinilah letak keunikan novel, yang merupakan semi-autobiografi dari sastrawan besar Indonesia angkatan Balai Pustaka itu. Memang Jodoh adalah kisah yang ditulis Marah Rusli sebagai hadiah untuk sang istri tercinta, Raden Ratna Kancana, di ulang tahun ke-50 pernikahan mereka. Meskipun diterbitkan paling akhir, novel ini adalah novel yang menginspirasi karya Marah Rusli selanjutnya, yaitu Sitti Nurbaya yang termashur itu. Artikel Terkait : 7 Orang yang Terkenal Setelah Pergi ke Alam Baka Muslim Slowakia: Impian dan Tantangan di Negara Tanpa Masjid (Bagian 2) “Frankenstein” Novel Horor Terhebat Sepanjang Masa 6 Langkah untuk Makan Sehat Sebelum Mengundurkan Diri, Baca Dulu Surat Ini Acara yang berlangsung di Teater Salihara, Jakarta Selatan, itu dibuka dengan musikalisasi puisi oleh kelompok 57kustik dari Rumah Musik Harry Roesli, seniman yang juga merupakan cucu Marah Rusli. Lantunan puisi yang dibawakan dengan indah seolah menyihir pengunjung. Apalagi, salah satu puisi yang dinyanyikan sore itu adalah puisi Marah Rusli, yang juga terdapat di dalam novel Memang Jodoh ini. Dipandu oleh Anton Kurnia sebagai moderator, dan mengundang tiga pembicara yaitu Rully Roesli (cucu Marah Rusli), Remy Silado, dan Fira Basuki. Rully Roesli, dokter yang sekaligus penulis dan juga merupakan cucu Marah Rusli, menjelaskan latar belakang penerbitan novel ini. Kenapa butuh waktu lebih dari 50 tahun, dari awal penulisan hingga penerbitan novel? Apa alasan Marah Rusli memberi wasiat bahwa novel ini hanya boleh diterbitkan 50 tahun setelah cerita ini ditulis, yaitu di sekitar tahun 1961? Tentu saja ada alasan dibalik wasiat itu. Kisah ini diangkat dari kisah nyata Marah Rusli, yang pernikahannya ditentang oleh keluarganya, yang masih memegang adat Minangkabau dengan begitu kuatnya. Itu sebabnya, tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita ini sebagian besar adalah nyata. Nama mereka memang disamarkan, tetapi Marah Rusli tidak ingin menyakiti hati siapapun yang karakternya ia gunakan sebagai tokoh dalam novelnya. Ia memang tidak setuju dengan adat Minang, khususnya mengenai pernikahan dan jodoh, yang sejatinya memang bukan urusan manusia dan keluarga belaka, tapi itu bukanlah alasan untuk menyakiti hati mereka. Untuk itu, ia berwasiat agar novel ini jangan diterbitkan hingga 50 tahun kemudian, karena ia beranggapan bahwa ketika itu, tentunya tokoh-tokoh nyata yang digunakannya telah meninggal dunia. Remy Sylado, sastrawan Indonesia, menyatakan bahwa meskipun bahasa yang digunakan sudah bukan merupakan bahasa yang populer di kalangan masyarakat Indonesia, yang kini banyak menggunakan bahasa gaul, dsb., novel ini tetap memberikan khasanah sendiri bagi kesusasteraan Indonesia. Sementara itu, Fira Basuki mengingat mendiang suaminya setelah membaca novel ini. Pernikahan Fira juga sempat ditentang keluarga, karena perbedaan umur dan pendidikan di antara keduanya. Pada masa sekarang ini, pernikahan adat mungkin sudah bukan merupakan hal yang aneh, meskipun tetap bisa juga kita temukan. Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi Marah Rusli satu abad yang lalu tentunya lebih besar dibandingkan saat ini. Ia, yang merupakan orang Minang dan juga keturunan bangsawan, harus menikah dengan perempuan yang telah ditentukan oleh keluarga. Namun, Marah Rusli yang juga berprofesi sebagai dokter hewan selain sebagai penulis ini, menentang tradisi itu, demi menikahi perempuan yang dicintainya, seorang gadis Sunda bernama Raden Ratna Kancana. Seperti apakah novel terakhir Marah Rusli yang telah diterbitkan oleh penerbit Qanita Classic ini? Temukan sendiri jawabannya dalam novel setebal 525 halaman ini. (***) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi
[R@ntau-Net] Sambalado Jariang
Sanak Palanta Sebuah puisi tentang Samba lado jariang Maafkan jika malam ini aku hempaskan segala rindu pada jengkol bakar, bergelimang adonan cabe merah mentah yg bermandikan minyak kelapa hand made. Sungguh aku sedang meriang akan sebuah titik di kaki gunung Marapi di pedalaman Minangkabau sana. Salam Andiko sutan mancayo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Re: Ultah Bundo Nismah
Kami sekeluarga mengucapkan selamat ulang tahun ka bundo, semoga bahagia selalu bersama keluarga dan perjalanan-perjalanannya Salam andiko Pada Rabu, 13 November 2013 6:41:28 UTC+7, Bagindo Darwin Chalidi Talanai menulis: Assalamualaikum wr. wb. Bundo Nismah Rahimakumullah. Kami sekeluarga mengucapkan Happy Milad semoga berkah umurnya, kembali sehat wal'afiat dan berbahagia bersama keluarga tercinta. Aamiin. Darwin Chalidi, 64, Tangsel. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Buku Gratis : Konflik atau Mufakat? Sektor Kelapa Sawit di Persimpangan Jalan
Konflik atau Mufakat? Sektor Kelapa Sawit di Persimpangan Jalan FPP, Sawit Watch and TUK Indonesia 7 November, 2013 Silakan klik di sini untuk membaca press release terkait. Sanak Palanta Di bawah buku gratis yang bisa di download bagi yang berminat. Isunyo mengenai aspek sosial Kelapa Sawit. Ambo jo DR Afrizal UNAND, sato sakaki didalam. Maaf bagi yang indak berminat. Salam andiko Baca laporan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Meningkatnya permintaan global untuk minyak sawit tengah memacu ekspansi besar-besaran perkebunan kelapa sawit di Asia Tenggara dan Afrika. Kekhawatiran timbul atas dampak lingkungan dan sosial dari konversi lahan yang sangat luas untuk perkebunan monokultur menyebabkan pembentukan forum minyak sawit berkelanjutan (Roundtable on Sustainable Palm Oil / RSPO) pada tahun 2004 yang mendorong ekspansi kelapa sawit dengan cara yang tidak merusak nilai-nilai konservasi yang tinggi atau menyebabkan konflik sosial. Berbagai lembaga internasional juga menyerukan reformasi kerangka kerja nasional untuk mengamankan hak-hak masyarakat dan tata kelola lahan yang baik. application/pdf iconEnglish (6.8 MB) application/pdf iconBahasa Indonesia (9.1 MB) Link : http://www.forestpeoples.org/id/topics/palm-oil-rspo/publication/2013/konflik-atau-mufakat-sektor-kelapa-sawit-di-persimpangan-jalan http://www.forestpeoples.org/sites/fpp/files/publication/2013/11/conflict-or-consentbahasaindonesiaversion2lowres.pdf -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Selamat Hari Pahlawan : Sia Pahlawan Maso Kini ?
Sanak Palanta Selamat hari pahlawan, sia pahlawan masa kini ?. Sungguahpun tanyo nan disampaikan ka palanta lapau, sebagai bahan bacaan dibawah sebuah link cerita sejarah menarik: http://nagarisitujuahgadang.wordpress.com/2009/04/04/tambiluak-sang-pengkhianat-bangsa/ Salam dari tapi riak nan tanang Selat Malaka Andiko Sutan Mancayo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] OOT : Es Tebu, Kopas Patologi Socmed
Es Tebu, Kopas Patologi Socmed 6 November 20132 komentar » Oleh Indra Jaya Piliang Ketua Balitbang DPP Partai Golkar http://indrapiliang.com/2013/11/06/es-tebu-kopas-amp-patologi-socmed/ Dua hari belakangan, saya dikejutkan dengan berita yang saya hadir di lokasi peristiwa. Berita itu menyangkut nama Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dan kader-kader Partai Golkar di Jambi. Ada banyak sebutan yang tak sesuai dengan fakta, fiktif, tanpa ada upaya melakukan klarifikasi. Herannya, nama-nama pengirim informasi itu adalah tokoh-tokoh yang menjadi penggiat social media. Informasi palsu itu menjalar ke pelbagai arah via pesan pendek, blackberry messenger, twitter, facebook, kaskus, media online, sampai portal-portal bebas lainnya. Berita pertama muncul dari www.berita3jambi.com yang ditulis oleh Muhammad Usman. Beritanya biasa saja. Rombongan ARB makan siang di Rumah Makan Munir, bersama rombongan yang lain. ARB datang menemui tukang ojek dan tukang sapu jalanan di rumah makan itu. Usai acara, ARB dan rombongan kecilnya berangkat menuju Hotel Abadi Suites, beristirahat, lalu berangkat ke Universitas Jambi. Masalahnya, ada penjual es tebu bernama Yunizer yang mengatakan pada wartawan bahwa tebunya belum dibayar. Yunizer berjualan di depan RM Munir yang juga berdekatan dengan kantor DPD II Partai Golkar Jambi. Ketika menagih ke sejumlan kader Partai Golkar, Yunizer diminta melaporkan ke kasir RM, lalu dijanjikan pembayaran. Yunizer menolak pembayaran Rp. 50.000 dari Pinto, salah seorang calon anggota DPR RI dari Partai Golkar. Ia merasa jumlah yang dibayar kurang dari jumlah yang diminum. Saya sendiri mengikuti ARB dari Gedung DPRD Kota Jambi, usai menghadiri pelantikan sahabat saya Syarif Fasya sebagai Walikota periode 2013-2018. Saya bahkan tidak sempat menyalami Syarif Fasya, karena melihat ARB dan Akbar Tandjung sudah keluar dari lokasi acara. Karena tugas saya adalah mendampingi dan menguntit apapun yang dikatakan ARB ke media massa, saya selalu berusaha berada di sampingnya, ikut menaruk mikropon dari blackberry saya. Saya biasanya memverifikasi lagi apa yang benar-benar dikatakan ARB ke media, dengan apa yang kemudian ditulis atau diberitakan. Masalahnya, ketika apa yang tertulis di www.berita3jambi.com itu ditulis media lain. Copypaste alias kopas semua. Diluar itu, bumbu-bumbu lain diberikan. Yang paling parah adalah kejadian itu ditulis ulang berdasarkan imajinasi masing-masing redaktur. Ada yang menulis ARB menikmati es tebu. Ada juga yang mengatakan kejadiannya sore hari, ketika rombongan jalan-jalan mencari makan. Inti dari alur yang dibuat adalah ARB minum es tebu bersama rombongan dan pergi tanpa membayarnya. Garis kaya-miskin langsung dibuat, dikirimkan oleh pelbagai kalangan ke seluruh kontak yang ada di blackberry atau akun socmednya. Sentimen publik langsung naik, atas nama pembelaan kepada Yunizer. Fakta tentang Es Tebu Sayapun kalau membaca berita seperti itu pasti marah. Saya paling anti kepada sikap-sikap arogansi terhadap para pekerja keras seperti Yunizer alias Acit. Apalagi saya ada di lokasi. Segera saya membuka seluruh foto yang sempat diambil saat di lokasi. Saya juga membaca seluruh berita yang muncul. Deviasi sungguh massif, masuk ke pelbagai portal berita. Tonenya: negatif. Nah, apa yang sesungguhnya terjadi? Pertama: ARB sama sekali tidak mampir ke penjual es tebu di depan RM Munir. Betul, ARB bersalaman dengan para tukang ojek dan tukang sapu (istilah “tukang” ini perlu diganti, sebenarnya) yang hadir di lokasi. Ibu-ibu dan bapak-bapak yang hadir ingin dekat ARB, berebut tempat duduk sampai di meja makan. Mereka juga sering minta foto selama acara makan. Kedua, ARB juga sama sekali tidak memesan es tebu. Lokasi pedagang es tebu dengan lokasi ARB makan berjauhan. Penjual es tebu di luar, dekat dengan jalanan, di tempat parkiran. Sementara di dalam RM Munir hanya tersedia minuman mineral SUPER 02 dan teh tawar. ARB didampingi oleh Ketua DPD Partai Golkar Jambi dan Indra Bambang Utoyo. Saya duduk di meja sebelahnya, berseberangan, bersama Selina Gita (anggota DPR RI), Azhar Romli (anggota DPR RI), Rizal Mallarangeng dan Fuad Hasan Mansur. Ketiga, saya sempat memesan air jeruk panas. Sudah dua kali meminta, tidak datang juga. Yang datang adalah teh botol, baru teh hangat tanpa gula. Di sela itu, saya lihat ada yang datang. “Pak Wagub datang,” kata orang yang menyalami. Saya tidak tahu, apakah sebutan Pak Wagub itu beneran atau becandaan khas politisi. Ada yang memesan es tebu, tetapi mejanya di sebelah paling luar, berpakaian rapi. Saya juga ingin memesan, tetapi tidak tahu ke siapa. Seorang ibu sibuk membagikan ikan penuh bumbu yang terbungkus daun pisang. Sedap. Keempat, belakangan saya tahu, pemesan es tebu empat gelas itu adalah pemilik akun @rizky_ry, staf ARB. Dia sudah membayarnya Rp. 100.000,- untuk 4 gelas itu. Ini tidak ada dalam berita. Saya memang tidak terlalu berakrab-akrab dengan
[R@ntau-Net] Sistem manggaleh urang Minang kini
Sanak palanta, dalam waktu indak berjauhan ambo batamu jo kawan nan manggaleh mambantu dunsanak. Nan sorang 17 tahun, nan sorang 15 tahun. Mereka akhirnyo kalua dari kadai itu tampa membawa apapun selain gaji bulanan nan jauh bana dari UMR. Malah dunsanaknyo manuduah indak tahu diri karena alah diaja manggaleh. Pertanyaan ambo, 1. baa sabananyo sistem bagi hasil dalam manggaleh ala Minangkabau ko, 2. apo masih ado sistem bagi hasil di panggaleh2 urang awak ?, dan 3. apo dibenarkan eksploitasi dilakukan atas alasan ma aja manggaleh dan dunsanak ?. Mohon pencerahan Salam andiko sutan mancayo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Sistem manggaleh urang Minang kini
Mamanda Ajo Duta Kedua kawan iko akhirnyo harus mandiri bukak kadai sorang dengan jalan bautang ka pihak lain, mulai dari nol baliak karena indak ado modal nan tabao dari tampek dunsanaknyo doh. Sanak Donar Menarik sekali nan sanak tuliskan. Salah satu kesulitan untuak bajaleh-jaleh diawal karena posisi tawar nan indak setara. Oh yo, adokah perbandingan dengan bisnis urang Tionghoa, baa pulo baliau mandidik keluarganyo manggaleh ? Salam andiko Pada Selasa, 05 November 2013 9:26:29 UTC+7, Donard G menulis: Sanak Andiko, Mak Duta, dan Palanta RN yth, Mak Duta, kalau ambo maliek ndak sadarhana masalah ko. Dari pangamatan ambo banyak urang badusanak kajadiaannyo mode iko karano indak ado bajaleh2 dari awal. Misalnyo ado mamak manjanjian suatu saat nanti mereka dapat sekian, tapi karano yg ciek baharok, yang ciek mungkia akhirnyo pacah juo. Baa tu sampai belasan th? Mungkin karano mereka lah talibat jauah kapalang basah sahingga ingin manaruihan karajo tu, sarato harapan nan alun padam, indak punyo aset dll. Tapi memang sooner rather than later biasanyo pacah kongsi juo. Manganai sistem bagi hasil, dari penelitian ambo masih ado yg menerapkan sistem iko karano labiah adil dan bisa maikek urang. Umumnya setelah pegawai digaji yg samo atau diateh UMR mereka diagia bagi hasil (bisa dari penjualan atau labo). Baranyo biasonyo disapakati dimuko ado nan 1% atau 5% dari omset ado nan 30% dari profit dll. Jadi intinyo bajaleh2 di awal. sangenek lai, manuruik ambo salah satu akar masalah kewirausahaan di Minangkabau ko yo klasik: trust. Indak sajo kepercayaan antar urang, antar sanak, dll. juga insitutional trust-kepercayaan pada institusi. Sagitu dulu dari ambo. Salam Donard, 33, Perth. 2013/11/5 ajo duta ajo...@gmail.com javascript: Nakan Andiko Alah belasan tahun magang, indak bisa juo mandiri. Iyo indak si Minang tu doh. * --- * *Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini (Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)* Wassalaamu'alaikum Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - Jakarta - Sterling, Virginia USA 2013/11/4 Andiko andi@gmail.com javascript: Sanak palanta, dalam waktu indak berjauhan ambo batamu jo kawan nan manggaleh mambantu dunsanak. Nan sorang 17 tahun, nan sorang 15 tahun. Mereka akhirnyo kalua dari kadai itu tampa membawa apapun selain gaji bulanan nan jauh bana dari UMR. Malah dunsanaknyo manuduah indak tahu diri karena alah diaja manggaleh. Pertanyaan ambo, 1. baa sabananyo sistem bagi hasil dalam manggaleh ala Minangkabau ko, 2. apo masih ado sistem bagi hasil di panggaleh2 urang awak ?, dan 3. apo dibenarkan eksploitasi dilakukan atas alasan ma aja manggaleh dan dunsanak ?. Mohon pencerahan Salam andiko sutan mancayo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.comjavascript:. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya
[R@ntau-Net] Dendang Kuliner : Gulai Bagar Hiu Bangkahulu
Sanak Palanta Padati bamuatan sarek, Bangkahulu sasudah Tapan. pacik pitaruah buhua arek, Umanaik ijan dilupokan. Jo pantun kaji dibaco, digesek malah rabab tuo. Mahambuih angin barat, lapeh maleso ka tapi muaro, disinan biduak batautan. Dek larek di jalan, tatumbuak langkah anak dagang, etan ka ranah Bangkahulu. Jo pitaruah langkah diayun sanak, curito Sukarno nan jadi pidoman. Konon kabanyo sanak, dek raso Sukarno tarambau, dimaso badan sadang dibuang, itulah kaji nan kadibaco Supadeh pa lamak makan Dibao urang ka pialai Ondeh santiangnyo si anak bagan Rajo lauik inyo gulai Mungkin indak ado sanak nan indak kenal jo ikan hiu, rajo lautan, indak ado pandeka nan indak lalu, gigi nan tajam mode gergaji. Kok baranang pantang takilek, alah tapakiak sajo mangko tahu. Baitu bana sanak, santiangnyo si ikan hiu. Tapi sungguahpun baitu sanak, disiko hiu digulai urang, gulai bagar inyo imbauan. Hiu nan gadang-gadang tangguang, ketek indak mudo ampia, disinan dagiang sadang manih-manihnyo. Kok dipanciang indak ka mamutuih tali joran, kok di tangguang indak ka mancabiak jariang. Hiu punai atau hiu tanduk kato anak bagan. Baitu bana sanak, manari pisau cap garapu, pisau sati dari ranah si pahik lidah, bakuduang ampek malah jadinyo. Kok alah salasai badan bakuduang, bacarai malah kapalo jo badan, disinan mangko bamandi jo asam, manyarato pulo saketek garam. Di kuali sanak, alah mananti sagalo langkok, dari katumba ka pinjonlang, lapeh ka lingkueh jo bungo palo, indak lupo si kulik manih. Alah salasai janjian lado jo bawang, bawang merah jo bawang putiah, disinan harum manggaduah salero, antah ka pabilo hidangan sudah. Kok randang sanak, bamandi jo santan, putiah santan putiah hati, disinan si Sutan mako tarambau. Tapi kok Bagar ko sanak, batompangan raso ka bumbu, tumih bawang merah jo bawang putiah, langkok manyarato jo nan lain, disinan mangko di tumih. Jaua...sanak, jauah bana badan jo santan, alah bacarai sajak lahianyo. Ndak lamo antaronyo, sayauik-sayuik sa paimbauan, disinan ikan di galinco, api nan sayuik-sayuik sampai, kok angek indak ka ma anguihkan, angek sakedar pa anta raso. Kok janjian alah ka mungkin, harum nan maneba ka lubang iduang, disinan ayia matah basiramkan. Sagalagak dua galagak, disinan ayia asam jawa manyarato. Disikolah lakek sumpahan, garam di lauik, asam di gunuang, batamu di bulango, raso indak ka ilang, ka buah curito ka anak cucu, Gulai Bagar Hiu kato urang. Konon kabanyo sanak, manuruik urang disiko, disinan Soekarno indak lupo, babaliak juo ka tanah Bangkahulu, takabek raso si Bagar Hiu. Sakitu dulu sanak Salam andiko -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Dendang Kuliner : Gulai Bagar Hiu Bangkahulu
syukur-syukur kalau lai ado satu masakan Minang nan baliau suko mak salam andiko Pada Selasa, 29 Oktober 2013 7:02:18 UTC+7, fashridjalmnoor menulis: Sanak Andiko jo sanak2 sa palanta yth Kalau pres Soekarno rindu kembali ke Bangkahulu karena gulai bagar hiu (dan mungkin nostalgia bersepeda membonceng Fatmawati )...apa gerangan yg membuat pres SBY suka berkunjung ke ranah Minang? Salam Fashridjal M. Noor Sidin L65bdg Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: * Andiko andi@gmail.com javascript: *Sender: * rant...@googlegroups.com javascript: *Date: *Mon, 28 Oct 2013 10:20:08 -0700 (PDT) *To: *rant...@googlegroups.com javascript: *ReplyTo: * rant...@googlegroups.com javascript: *Subject: *[R@ntau-Net] Dendang Kuliner : Gulai Bagar Hiu Bangkahulu Sanak Palanta Padati bamuatan sarek, Bangkahulu sasudah Tapan. pacik pitaruah buhua arek, Umanaik ijan dilupokan. Jo pantun kaji dibaco, digesek malah rabab tuo. Mahambuih angin barat, lapeh maleso ka tapi muaro, disinan biduak batautan. Dek larek di jalan, tatumbuak langkah anak dagang, etan ka ranah Bangkahulu. Jo pitaruah langkah diayun sanak, curito Sukarno nan jadi pidoman. Konon kabanyo sanak, dek raso Sukarno tarambau, dimaso badan sadang dibuang, itulah kaji nan kadibaco Supadeh pa lamak makan Dibao urang ka pialai Ondeh santiangnyo si anak bagan Rajo lauik inyo gulai Mungkin indak ado sanak nan indak kenal jo ikan hiu, rajo lautan, indak ado pandeka nan indak lalu, gigi nan tajam mode gergaji. Kok baranang pantang takilek, alah tapakiak sajo mangko tahu. Baitu bana sanak, santiangnyo si ikan hiu. Tapi sungguahpun baitu sanak, disiko hiu digulai urang, gulai bagar inyo imbauan. Hiu nan gadang-gadang tangguang, ketek indak mudo ampia, disinan dagiang sadang manih-manihnyo. Kok dipanciang indak ka mamutuih tali joran, kok di tangguang indak ka mancabiak jariang. Hiu punai atau hiu tanduk kato anak bagan. Baitu bana sanak, manari pisau cap garapu, pisau sati dari ranah si pahik lidah, bakuduang ampek malah jadinyo. Kok alah salasai badan bakuduang, bacarai malah kapalo jo badan, disinan mangko bamandi jo asam, manyarato pulo saketek garam. Di kuali sanak, alah mananti sagalo langkok, dari katumba ka pinjonlang, lapeh ka lingkueh jo bungo palo, indak lupo si kulik manih. Alah salasai janjian lado jo bawang, bawang merah jo bawang putiah, disinan harum manggaduah salero, antah ka pabilo hidangan sudah. Kok randang sanak, bamandi jo santan, putiah santan putiah hati, disinan si Sutan mako tarambau. Tapi kok Bagar ko sanak, batompangan raso ka bumbu, tumih bawang merah jo bawang putiah, langkok manyarato jo nan lain, disinan mangko di tumih. Jaua...sanak, jauah bana badan jo santan, alah bacarai sajak lahianyo. Ndak lamo antaronyo, sayauik-sayuik sa paimbauan, disinan ikan di galinco, api nan sayuik-sayuik sampai, kok angek indak ka ma anguihkan, angek sakedar pa anta raso. Kok janjian alah ka mungkin, harum nan maneba ka lubang iduang, disinan ayia matah basiramkan. Sagalagak dua galagak, disinan ayia asam jawa manyarato. Disikolah lakek sumpahan, garam di lauik, asam di gunuang, batamu di bulango, raso indak ka ilang, ka buah curito ka anak cucu, Gulai Bagar Hiu kato urang. Konon kabanyo sanak, manuruik urang disiko, disinan Soekarno indak lupo, babaliak juo ka tanah Bangkahulu, takabek raso si Bagar Hiu. Sakitu dulu sanak Salam andiko -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com javascript:. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email
[R@ntau-Net] Di Pantai Panjang
Di Pantai Panjang Andiko Sutan Mancayo dan di pantai Panjang senja jatuh desau angin bersiul di antara pokok-pokok cemara rindu luruh menebar menghampar lembut putih pasir, disitu ombak mengantar buih, menjilatinya cerita lelaki kalah itu telah mengartefak di Fort Marlborough diantara tangsi-tangsi serdadu kosong dan meriam melompong yang menyonsong para pelintas, ia menatap lara. Oh ya, ketika ku sambangi kau di St Mary Churchyard Hendon Greater London kita bincangkan luka yang menunggang waktu meskipun telah bertukar Bengcoolen dengan Singapura tetapi sedu sedan tak pernah lewat. Nah, kali ini kukirimkan harum semerbak kopi Muara Aman diantara tenda-tenda pantai itu dan anak negeri melepas hari. Bengkulu 28 Oktober 2013 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Di Pantai Panjang
Lelaki yang kontroversial mak, terutama di nagarinyo sendiri. Indak banyak urang nan tahu baliau ko, mungkin karena luasnyo daerah Britania Raya zaman itu, sahinggo banyak bana tokoh nan lahia. Bahkan di tampek inyo bakubua sendiri, indak banyak urang nan tahu kini, sia urang ko. Tapi ukatu ambo berkunjung kasinan, ambo dapek curito dari pengurus disinan, banyak urang Singapura berziarah kasinan tiok tahun. Salam andiko Pada Minggu, 27 Oktober 2013 17:53:17 UTC+7, fashridjalmnoor menulis: Bengcoolen ditukar dengan Singapore.salah satu bukti kejeniusan Raffles seorang ilmuwan dan negarawan yang punya visi jauh ke depan Sebagai ilmuwan dia menggali/menemukan candi Borobudur dan menulis buku History of Java. Indonesia membutuhkan orang sekaliber itu. Salam Fashridjal M. Noor Sidin L65Bdg Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: * Andiko andi@gmail.com javascript: *Sender: * rant...@googlegroups.com javascript: *Date: *Sun, 27 Oct 2013 03:45:26 -0700 (PDT) *To: *rant...@googlegroups.com javascript: *ReplyTo: * rant...@googlegroups.com javascript: *Subject: *[R@ntau-Net] Di Pantai Panjang Di Pantai Panjang Andiko Sutan Mancayo dan di pantai Panjang senja jatuh desau angin bersiul di antara pokok-pokok cemara rindu luruh menebar menghampar lembut putih pasir, disitu ombak mengantar buih, menjilatinya cerita lelaki kalah itu telah mengartefak di Fort Marlborough diantara tangsi-tangsi serdadu kosong dan meriam melompong yang menyonsong para pelintas, ia menatap lara. Oh ya, ketika ku sambangi kau di St Mary Churchyard Hendon Greater London kita bincangkan luka yang menunggang waktu meskipun telah bertukar Bengcoolen dengan Singapura tetapi sedu sedan tak pernah lewat. Nah, kali ini kukirimkan harum semerbak kopi Muara Aman diantara tenda-tenda pantai itu dan anak negeri melepas hari. Bengkulu 28 Oktober 2013 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com javascript:. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] OOT : Innalillah, PKS usung caleg pendeta Kristen
OOT, bagaimana di ranah ? Salam andiko Link : http://www.arrahmah.com/news/2013/04/23/innalillah-pks-usung-caleg-pendeta-kristen.html Innalillah, PKS usung caleg pendeta Kristen Samir Musa Selasa, 13 Jumadil Akhir 1434 H / 23 April 2013 19:55 Innalillah, PKS usung caleg pendeta Kristen Taufik Ridho, Sekjen PKS JAKARTA (Arrahmah.com) – Berbagai strategi ditempuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendulang suara dalam Pemilu 2014 mendatang. Dengan slogan barunya “Cinta, Kerja dan Harmoni,” PKS mengusung calon anggota legislatif dari berbagai kalangan, termasuk pendeta Kristen. “Ada pendeta yang menjadi caleg di Indonesia Timur,” kata Sekretaris Jenderal PKS, Taufik Ridho di Jakarta, Senin (22/4/2013). Taufik menyatakan, caleg non-Muslim banyak diusung PKS untuk daerah pemilihan Indonesia Timur, seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Papua, dan Papua Barat. “Memang kebutuhannya seperti itu,” ujarnya. Caleg-caleg non-Muslim diusung PKS untuk memperebutkan kursi di DPRD Provinsi dan Kota/Kabupaten. Untuk DPR Pusat, PKS mengusung dua caleg non-Muslim dari dapil Papua dan Papua Barat. Di sini PKS menargetkan satu kursi. Caleg-caleg non-Muslim diusung PKS untuk memperebutkan kursi di DPRD Provinsi dan Kota/Kabupaten Taufik menyatakan caleg PKS berasal dari beragam latar belakang profesi. Semua diproyeksikan berdasarkan kebutuhan legislasi di DPR. Secara pendidikan, mayoritas caleg PKS memiliki latar belakang S1. Proporsi mereka ada 57 persen. Berikutnya, caleg berlatar belakang pendidikan S2 sebanyak 21,7 persen, S3 6,3 persen, dan SMA 12,4 persen. Untuk itu, Taufik meminta para kader di akar rumput untuk membantu semua caleg, termasuk caleg pendeta, agar dapat meraih perolehan suara signifikan dalam Pemilu 2014. Menurutnya, PKS mengandalkan kekuatan kader sebagai magnet elektoral di Pemilu 2014. Bagi PKS caleg-caleg tidak akan bisa berbuat banyak tanpa dukungan para kader. “Kader adalah mesin partai. Ini sudah terbukti di Pemilu Jawa Barat dan Sumatera Utara,” ujarnya. (voa-islam/arrahmah.com) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Re: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Link Novelnyo Mak http://www.gobookee.org/get_book.php?u=aHR0cDovL2tkLXN1bWVkYW5nLnVwaS5lZHUvYmVya2FzL21hdGFfa3VsaWFoL1Rlb3JpLWRhbi1TZWphcmFoLVNhc3RyYS9IYW1rYSUyMC0lMjBUZW5nZ2VsYW1ueWElMjBLYXBhbCUyMFZhbiUyMERlciUyMFdpamsucGRmCk5vdmVsIFRlbmdnZWxhbW55YSBWYW4gRGVyIFdpamNrIGthcnlhIEhBTUtB Salam andiko Pada Kamis, 24 Oktober 2013 17:59:50 UTC+7, Harman menulis: Satu lagi karya novel dari tokoh minang di angkat ke layar lebar kali ini karya Buya Hamka yang diangkat ke layar lebar. Kalau dari trailer-nya kayaknya oke juga nih ditonton http://www.youtube.com/watch?v=RHMXxCLRhO8 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] OOT : Lowongan ICW MENCARI ANAK MUDA HUKUM - ANTIKORUPSI
ICW MENCARI ANAK MUDA HUKUM - ANTIKORUPSI Indonesia Corruption Watch (ICW) mencari anak muda hukum antikorupsi yang cerdas dan kreatif untuk ditempatkan sebagai Staff Program pada Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan (HMP) Syarat Umum · Pria/Wanita · WNI · Pendidikan terakhir S1 Fakultas Hukum · Usia 22-25 Tahun · IPK minimal 2,7 · Belum menikah Syarat Khusus · Aktif beroganisasi (intra dan atau ekstra kampus) diutamakan Pers Mahasiswa · Punya kemampuan menulis dan atau penelitian atau pendampingan hukum · Mampu bekerja dibawah tekanan · Memilki kemampuan komunikasi yang baik dan diutamakan juga kemampuan Bahasa Inggris yang baik · Mendapat 3 rekomendasi dari Dosen/Praktisi Hukum/ Aktivis LSM/Pejabat/Pihak lain yang relevan dengan isu antikorupsi Bagi yang berminat segera kirimkan: · Surat ketertarikan dan alasan bergabung sebagai Staf Program ICW, · Foto dan Curriculum Vitae (CV), · Contoh tulisan atau hasil penelitian, dan · 3 surat rekomendasi ke: i...@antikorupsi.org paling lambat 1 November 2013 dengan judul Staff HMP. Bagi yang memenuhi syarat akan kami panggil untuk proses seleksi wawancara. Salam, Danang Widoyoko Koordintor Badan Pekerja ICW -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] OOT :Mahkamah Rayuan putuskan “Allah” hanya milik Islam
BAHASA Mahkamah Rayuan putuskan “Allah” hanya milik Islam http://www.themalaysianinsider.com/bahasa/article/gereja-katolik-dihalang-guna-kalimah-allah-dalam-penerbitan-herald OLEH V ANBALAGAN, PENOLONG PENGARANG BERITA OCTOBER 14, 2013 LATEST UPDATE: OCTOBER 14, 2013 01:01 PM Gereja Katolik dihalang Mahkamah Rayuan dari menggunakan kalimah Allah dalam akhbar mingguan berbahasa Melayu Herald sebagai rujukan kepada tuhan bagi agama Kristian. Hakim Mahkamah Persekutuan Datuk Seri Mohamed Apandi Ali yang mempengerusikan panel tiga anggota hakim berkata ia dianggap dapatan mahkamah bahawa Kementerian Dalam Negeri tidak bertindak dalam apa-apa cara yang mewajarkan campur tangan badan kehakiman mengenai keputusannya melarang penerbitan itu menggunakan kalimah Allah. Mengenai keterangan di hadapan kita juga kami berpuas hati bahawa bahan rujukan yang mencukupi telah dipertimbangkan oleh menteri (dalam negeri) dalam melaksanakan tugas dan kuasa berkanun mengikut Akta Mesin Cetak dan Penerbitan 1984, katanya. Beliau berkata ia juga penghakiman mahkamah bahawa keadaan yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri dalam permit penerbitan Herald melarang The Herald daripada menggunakan kalimah Allah tidak melanggar mana-mana hak perlembagaan gereja. Ia merupakan dapatan bersama kami bahawa penggunaan nama Allah bukan sebahagian daripada kepercayaan dan amalan agama Kristian, kata Hakim Apandi yang membaca ringkasan keputusan itu. Dua lagi hakim dalam panel itu ialah Datuk Abdul Aziz Abd Rahim dan Datuk Mohd Zawawi Salleh. Pihak gereja boleh mengemukakan rayuan ke Mahkamah Persekutuan sekiranya keputusan itu bercanggah dengan kepentingan umum. Pada 10 September, panel mendengar hujah peguam kerajaan, Suzana Atan yang menyatakan keadaan akan menjadi tegang sekiranya kalimah Arab Allah dibenar untuk penerbitan mingguan Katolik Herald dalam bahasa Melayu. Suzana memberi contoh selepas Mahkamah Tinggi membuat keputusan, terdapat beberapa insiden serangan ke atas beberapa rumah ibadat. Katanya, kalimah Allah mengundang pelbagai kekeliruan kepada penganut agama Islam dan Kristian kerana kedua-dua agama mempunyai tafsiran berbeza mengenai kalimah itu. Menurutnya lagi, menteri mempunyai kuasa mutlak di bawah Akta Penerbitan dan Mesin Cetak 1984 bagi meletakkan syarat ke atas permit penerbitan tersebut. Suzana berkata Mahkamah Tinggi terkhilaf kerana keputusannya mewujudkan persengketaan dan kekacauan dalam masyarakat. Manakala, peguam Porres Royan yang mewakili gereja berkata hakim Mahkamah Tinggi Lau Bee Lan tidak salah dalam penghakimannya kerana larangan berkenaan adalah satu bentuk pencerobohan kepada kebebasan agama dan kebebasan bersuara. Katanya, keselamatan negara dan hujah Putrajaya adalah satu kenyataan lemah. Royan menjelaskan pada 1982 terdapat arahan pengecualian di mana kalimah itu boleh digunakan oleh Al-Kitab yang diimport dari Indonesia dan menggunakan dialek Sabah dan Sarawak. Herald telah menggunakan kalimah Allah semenjak 1994. Royan berkata kerajaan telah membenarkan Al-Kitab dalam bahasa Indonesia dan bahasa Melayu yang mengandungi kalimah Allah yang diimport dan dicetak dalam negara. Isu kalimah Allah bermula pada awal 2009 apabila Kementerian Dalam Negeri (KDN) membatalkan permit akhbar Herald menggunakan kalimah Allah merujuk kepada tuhan. Tindakan tersebut menyebabkan gereja mengemukakan saman kepada kerajaan kerana melanggar hak dalam Perlembagaan. Mahkamah Tinggi kemudian membenarkan semakan keputusan dan membatalkan pengharaman oleh KDN untuk menggunakan kalimah Allah oleh Herald. Hakim turut menjelaskan gereja mempunyai hak dalam Perlembagaan untuk menggunakan kalimah Allah dalam akhbarnya kerana agama selain Islam boleh mengamalkannya secara aman dan harmoni. Katanya, meskipun Islam merupakan agama Persekutuan, ia tidak memberi kuasa kepada kerajaan menghalang gereja menggunakan kalimah Allah dalam penerbitannya. - 14 Oktober, 2013. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan
Re: [R@ntau-Net] Mutu Karya Sastra Sumbar 30 Tahun Terakhir Dipertanyakan
asing Sampai sejauh iko sebagai awam sastra, alasan umum nan ambo pakai mambali buku ko sederhana sajo, dibicarakan dek kawan-kawan ambo peminat buku dan semua karya yang terkait dengan Minangkabau. Salam dan selamat hari rayo haji Andiko Pada Sabtu, 12 Oktober 2013 23:19:16 UTC+7, Akmal Nasery Basral menulis: Sanak Andiko, ambo kenal pribadi dengan Darman Moenir. Tahun 2012 lalu kami sama-sama menjadi fasilitator bagi para novelis muda Sumbar yang ikut workshop di Rumah Puisi selama tiga hari. Instruktur lain adalah Gus tf dan Ahmadun Yosi Herfanda (mantan Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta). Beberapa nama sastrawan muda yang disebut dalam artikel ini adalah peserta workshop. Maret tahun ini, ambo basuo baliak jo saat Deklarasi Hari Sastra di SMA Birugo yang diikuti sekitar 60-an sastrawan nasional. Dan uniknya, novel terakhir DM yang terbit tahun lalu berjudul* Andika Cahaya*, mirip namo sanak Andiko. :) Tapi ambo kira kalau disebut DM bahwa karya-karya yang terbit di Sumatra Barat tidak ada yang bermutu, ini bisa muncul dua tafsir: 1. Bahwa novel/antologi cerpen/kumpulan puisi yang diteroka DM adalah yang TERBIT di Sumbar. Artinya oleh percetakan dan penerbit yang beroperasi di Sumbar, bukan oleh penerbit yang dimiliki orang Minang DI LUAR Sumbar. Karena untuk kategori terakhir, banyak sekali orang Minang yang punya/mengelola penerbitan di luar Sumbar, seperti Pak Firdaus Oemar, mantan Ketua IKAPI, yang disebutkan Mak Muchlis Hamid dalam emailnya sebelum ini (soal Nagari Membaca) atau Ketua Umum Ikapi sekarang, Lucya Andam Dewi (PT Bumi Aksara). Dalam hal ini, ada kemungkinan -- karena ambo tak mengamati karya sastra apa saja yang TERBIT DI Sumbar -- pernyataan DM itu benar. Karena mudah diduga, jumlah karya sastra yang terbit di Sumatra Barat jauh lebih kecil dibandingkan karya sastra para penulis Minang yang terbit baik di ranah maupun di luar ranah Minang. 2. Tapi jika yang dimaksud DM bahwa selama 30 tahun terakhir tidak ada karya sastra penulis Minang yang bermutu, maka ini jelas keliru. Karena berarti novel DM tahun lalu itu pun tidak bermutu, bukan? :) Namun di luar problem logis dari statemen rancu seperti itu, ada banyak karya penulis Minang yang bukan saja bermutu, bahkan cukup berkibar. Satu contoh saja adalah karya-karya Gustafrizal Busra (dengan nama Gus tf Sakai kalau menulis prosa, dan hanya Gus tf saja kalau menulis puisi). Kumpulan cerpen Gus tf Sakai,* Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta* (1999) misalnya, memenangi Lontar Literary Award 2001 dan diterjemahkan oleh Yayasan Lontar yang dimotori pegiat sastra John McGlynn ke dalam bahasa Inggris dengan judul* The Barber and Short Stories*. Antologi itu diterjemahkan oleh Justine Fitzgerald, Anna Nettheim dan Linda Owens. Menurut ambo, belum tertutup kemungkinan pada 20-40 tahun lagi,* The Barber and Short Stories* ini juga bisa masuk dalam nominasi Nobel Sastra, seperti peristiwa dua hari lalu saat cerpenis Kanada Alice Munro (82 tahun) terpilih sebagai penerima Nobel Sastra. Wallahu a'lam. Lalu kumcer yang sama, pada tahun 2004 memenangi SEA Write Award dari Kerajaan Thailand. Apakah ini bukan indikator sebuah mutu, apapun definisi teknisnya. Barangkali DM lupa dengan capaian artistik dari karya Gus tf Sakai ini. 3. Dari generasi penulis Minang yang lebih yunior ada Ahmad Fuadi, anggota Palanta RN ko pulo. Trilogi *Negeri 5 Menara* nan ditulih Adi memang bisa menjadi perdebatan jika ditakar dari sisi kritik sastra. Tapi fakta bahwa lewat novel itu Adi terpilih sebagai peserta The Bellagio Project dari The Rockefeller Foundation yang memberikan program* writer in residence*selama sebulan di Italia, tahun lalu, setelah disaring dari ratusan aplikan dari seluruh dunia, juga menunjukkan adanya mutu yang tidak main-main dalam karya Adi. Yayasan Rockefeller tentu tidak akan sembarangan memberikan kesempatan istimewa itu jika karya Adi biasa-biasa saja. 4. Jadi memang, menarik dinanti (kalau mungkin) apa yang sebenarnya dimaksud DM dengan tidak ada karya yang bermutu itu. Sebab perbedaan indikator dan parameter, bisa membuat hasil pengamatan berbeda. Ini hukum universal yang tidak hanya berlaku di dunia sains, juga di ranah sastra. Wassalam, ANB 45, Cibubur Pada 12 Oktober 2013 21.43, Andiko andi@gmail.com javascript:menulis: Mutu Karya Sastra Sumbar 30 Tahun Terakhir Dipertanyakan 10 October 2013 21:01 | • Wartawan : Redaksi padangtoday • Editor : Redaksi Padang Today • Dibaca : 176 kali http://padangtoday.com/today/detail/49169 Sastrawan Sumatera Barat Darman Moenir kembali mempertanyakan mutu karya sastra Sumatera Barat 30 tahun terakhir. Sepanjang 30 tahun itu, menurut Darman Moenir, karya-karya sastra yang terbit di Sumatera Barat “tidak ada” yang bermutu. Pernyataan Darman Moenir itu disampaikannya dalam kegiatan Dialog Sastra bertajuk “Menyoal Kebermutuan Karya Sastra Sumatera
[R@ntau-Net] Mutu Karya Sastra Sumbar 30 Tahun Terakhir Dipertanyakan
Mutu Karya Sastra Sumbar 30 Tahun Terakhir Dipertanyakan 10 October 2013 21:01 | • Wartawan : Redaksi padangtoday • Editor : Redaksi Padang Today • Dibaca : 176 kali http://padangtoday.com/today/detail/49169 Sastrawan Sumatera Barat Darman Moenir kembali mempertanyakan mutu karya sastra Sumatera Barat 30 tahun terakhir. Sepanjang 30 tahun itu, menurut Darman Moenir, karya-karya sastra yang terbit di Sumatera Barat “tidak ada” yang bermutu. Pernyataan Darman Moenir itu disampaikannya dalam kegiatan Dialog Sastra bertajuk “Menyoal Kebermutuan Karya Sastra Sumatera Barat” yang digelar UPTD Taman Budaya Sumatera Barat, Kamis (10/10), di Galeri Seni Rupa Taman Budaya Sumatera Barat di Padang. Diskusi itu dihadiri kalangan sastrawan, seniman, budayawan, akademisi, pengamat sastra, dan sejumlah penulis muda. Apa yang disampaikan Darman Moenir itu, sudah pernah dipolemikkan di salah satu koran harian terbitan Padang pada tahun 2011 silam. Di koran itu, tercatat sepuluh penulis merespon esai yang ditulis Darman Moenir, yaitu Devy Kurnia Alamsyah, Sudarmoko, Elly Delfia, Muhammad Subhan, Nelson Alwi, Heru Joni Putra, Romi Zarman, Esha Tegar Putra, dan Andika Dinata. Para perespon terdiri dari kalangan akademisi, kritikus, pengarang, dan pengamat sastra. Walau begitu, dalam dialog sastra di Taman Budaya Sumatera Barat dengan narasumber Darman Moenir (Sastrawan), Romi Zarman (Kritikus), Zelfeni Wimra (Pengarang), dan moderator Nasrul Azwar, Darman Moenir tidak sedikitpun membahas apa standarisasi mutu yang dimaksud dan karya sastra siapa yang dianggapnya tidak bermutu itu. Darman Moenir “menyapu rata” semua karya sastra (khususnya novel) yang dihasilkan penulis/pengarang Sumatera Barat kurun 30 tahun terakhir tidak ada yang bermutu. “Saya tahu dan membaca sejumlah novel pengarang dari Sumatera Barat yang terbit 30 tahun terakhir, tetapi itulah, maaf, mutu novel-novel itu pantas dipertanyakan,” kata Darman Moenir yang pada tahun 1980 novelnya berjudul “Bako” memenangkan Hadiah Utama Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Pernyataan Darman Moenir itu mengundang reaksi sejumlah penanggap, di antaranya Hermawan (akademisi). Hermawan meminta para narsumber untuk mendefinisikan “mutu” yang menjadi tajuk diskusi dan apa standarisasi mutu yang dimaksud. “Apa seperti ada angka-angkanya begitu? Coba ini kita dudukkan dulu,” tanya Hermawan. Namun hingga dialog berakhir, tak seorang pun di antara narasumber, termasuk Darman Moenir yang memberikan jawaban memuaskan soal standarisasi karya sastra yang “bermutu” itu. Penyair Senior Sumatera Barat Rusli Marzuki Saria turut memberikan pandangannya. Menurutnya, budaya kritik sastra di Sumatera Barat belum tumbuh begitu baik. Karya sastra yang terbit nyaris tidak diomongkan. “Selama ini nyaris tidak ada diskusi sastra di Taman Budaya Sumatera Barat. Karya sastra Sumatera Barat tumbuh tanpa kritik,” ujarnya. Irzen Hawer, salah seorang pengarang novel asal Kota Padangpanjang pada kesempatan itu juga menyatakan kurang sependapatnya dengan apa yang disampaikan Darman Moenir. Menurutnya, kerja kepengarangan dan kerja kritik dua hal yang berbeda. “Sebagai pengarang tugasnya telah selesai, menghasilkan karya sastra. Kemudian, para kritikuslah yang menentukan kebermutuan karya sastra itu. Tapi sayangnya, kita belum melihat kritikus Sumatera Barat mengkritisi substansi karya sastra yang terbit selama ini,” paparnya. Alizar Tanjung, seorang penyair muda Sumatera Barat punya pandangan lain. Menurutnya, agar jelas bermutu-tidaknya karya sastra Sumatera Barat, harus ada lembaga memfasilitasi diskusi buku dengan mengundang pihak-pihak yang berkompeten membahas mutu karya sastra tersebut. Dia mengusulkan Taman Budaya Sumatera Barat mengagendakan diskusi buku, khusus untuk buku-buku yang terbit dari tangan pengarang Sumatera Barat. “Pihak penyelenggara harus membeli buku itu, dibagikan kepada peserta diskusi, dan diberikan waktu untuk membacanya, lalu dibahas isinya di kesempatan lain secara bersama-sama. Ini tawaran saya,” kata Alizar Tanjung yang bergiat di Komunitas Rumah Kayu Padang. Sementara itu, Muhammad Subhan, pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia yang juga berbagi pendapat pada kesempatan itu mengatakan, walau Sastrawan Darman Moenir tidak memberikan apresiasi positif terhadap perkembangan karya sastra Sumatera Barat 30 tahun terakhir, dia berharap harus ada apresiasi terhadap karya-karya yang lahir dan terbit itu. “Suka tidak suka, sepakat tidak sepakat, saya kira kita tetap harus memberikan apresiasi kepada karya sastra yang terbit di Sumatera Barat kurun waktu 30 tahun terakhir itu,” ujarnya. Soal kebermutuan karya sastra, menurut Muhammad Subhan, lebih diserahkannya kepada pembaca (termasuk kritikus). Katanya, pembaca adalah hakim yang menentukan bermutu-tidaknya karya sastra. “Saya kira, sastra itu bersifat multitafsir, siapa pun boleh menafsirkannya. Tidak ada tafsir tunggal
[R@ntau-Net] OOT : Jimly: Ahli Hukum Kita Banyak Sarjana Titik Koma
SELASA, 08 OKTOBER 2013 | 18:56 WIB Jimly: Ahli Hukum Kita Banyak Sarjana Titik Koma Jimly: Ahli Hukum Kita Banyak Sarjana Titik Koma Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie. ANTARA FOTO/Andika Wahyu http://www.tempo.co/read/news/2013/10/08/063520229/Jimly-Ahli-Hukum-Kita-Banyak-Sarjana-Titik-Koma TEMPO.CO, Jakarta – Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Indonesia, Jimly Asshiddiqie, menilai kebanyakan ahli hukum di Tanah Air cuma sarjana peraturan. “Bisa dikatakan sarjana kata-kata atau sarjana titik koma,” kata Jimly dalam Konferensi Tingkat Tinggi Hukum Rakyat yang digelar Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis (HuMa ) di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2013. Pernyataan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu merujuk pada sejumlah hakim, jaksa, polisi, advokat, dan praktisi yang terlalu berkutat dengan teks-teks hukum. Mereka tidak berani keluar dari struktur tak adil yang melingkupi peradilan di Indonesia dan memberi penafsiran hukum yang lebih sesuai rasa keadilan di masyarakat. Jimly menyebut mereka hanya menegakkan hukum, bukan menegakkan keadilan yang menjadi ruh masyarakat. Dia lalu mencontohkan hakim yang cuma mengikuti standard operational procedure (SOP) tapi abai pada kondisi di sekelilingnya. Jimly lalu bercerita bagaimana dia pernah mengadili kasus pemberhentian seorang anggota KPU yang menyimpang di suatu daerah. Orang itu tidak terima dan mengadukan Jimly yang ketika itu menjadi Ketua Dewan Kehormatan Komisi Pemilihan Umum ke polisi. Jimly lantas dipanggil polisi. Di sana, pak polisi menjelaskan bahwa dia harus melakukan pemanggilan itu karena itu yang harus dilakukan sesuai SOP, katanya sambil tertawa geli. “Teknis prosedural ini sering kali menutup ruang kebenaran,” katanya lagi. Hakim Agung dan Hakim Mahkamah Konstitusi, ujar Jimly, sebenarnya wakil rakyat karena dipilih oleh lembaga perwakilan rakyat. Mereka tidak tiba-tiba turun dari langit dan harus menyelami serta bergaul dengan rakyat. “Karena itu, mereka jangan bergaul dengan orang-orang beperkara,” katanya. Tema Konferensi Tingkat Tinggi Hukum Rakyat ini adalah “Hukum Rakyat, Menata Masa Depan Indonesia.” Konferensi ini dihadiri 300 Pendamping Hukum Rakyat (PHR) dari berbagai pelosok Nusantara. Selain Jimly, ikut berbicara dalam acara ini adalah Gubernur Jakarta Joko Widodo, calon presiden Konvensi Demokrat Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Ibrahim (Komisi Yudisial), dan Myrna Safitri ( Direktur Eksekutif Epistema Institute). Menurut Direktur Eksekutif HuMa, Andiko, hukum rakyat seharusnya menjadi jawaban dari kebuntuan sistem hukum negara dalam menyediakan keadilan bagi rakyat. “Sudah saatnya hukum dikembalikan kepada rakyat dan bekerja di bawah panji cita-cita bangsa Indonesia yaitu masyarakat yang adil dan makmur,” ujarnya. Chalid Muhammad, Ketua Badan Pengurus HuMa, menjelaskan di tengah keterpurukan negeri ini akibat perilaku elite, masih terdapat banyak rakyat Indonesia yang berbuat dengan tulus dan tanpa pamrih menyelamatkan negeri ini. Mereka, katanya, terus membangun solidaritas serta tanpa kenal lelah mempromosikan hukum rakyat demi terwujudnya pembaruan hukum yang berkeadilan di Indonesia. Dia berharap konferensi ini menjadi tonggak bagi gerakan hukum rakyat dalam mengambil peran utama dalam menata masa depan Indonesia. UNTUNG WIDYANTO -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Re: Mohon Masukan utk web RN = www.rantaunet.biz
Pak Epi Kalau buliah ambo usul, di Web itu juga ado cluster khusus untuak diskusi terkait sejarah jo kenangan terkait Minangkabau. Salam andiko -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Hutan Adat : Pak Syaaf sebagai Saksi Ahli
Sanak Palanta yang berminat Dibawah adolah link film dokumenter tentang hutan Adat setelah putusan MK No. 35 Tahun 2012. Dalam film iko ado rekaman Pak Syaaf sebagai saksi ahli di MK. Silahkan berkunjung di link dibawah http://huma.or.id/publikasi/film-hutan-adat-paska-putusan-mk-35.html Salam andiko -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Hutan Adat : Pak Syaaf sebagai Saksi Ahli
alah dicaliak filmnyo pak ? salam andiko Pada Selasa, 01 Oktober 2013 14:47:35 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis: Terima kasih bung Andiko. Saya senang sekali diminta AMAN sbg salah seorang Saksi Ahli, dan Alhamdulillah, berhasil. Wassalam, SB. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Re: Temu keluarga Rantaunet di Batam
Rina, mohon maaf, sebagaimana ambo sampaikan lewat catt, tampek pertemuannyo hanyo bisa dijangkau jo oto pribadi, kami gagal mendapatkan oto ka tampek pertemuan iko, sahinggo akhirnyo indak hadir. Salam andiko Pada Senin, 30 September 2013 10:36:02 UTC+7, Rina Permadi menulis: Alhamdulillahirrabbil’alamin, Assalamu’alaikum Warahmatullahi, Ambo mancubo malaporkan acara Temu keluarga Rantaunet yang barado di Batam. Nan diadokan di Jembatan 3 Pulau Setokok Batam, tapeknyo di restoran Rindu Alam. Acara kami mungkin saketek babeda jo nan di Jakarta, sebab anggota Rantaunet di batam sangat terbatas. Yang manyatokan keinginan hadir adolah sbb : 1. Fajri 2. Ambo (Rina) jo kel 3. Da Seprinaldi jo kel 4. Da Gusdi Asdial jo kel 5. Yoshie Kumala jo kel 6. Da Andiko jo kel 7. Da Rudi jo kel 8. Roni Andrizal jo kel Alhamdulillah yang akhirnyo hadir adolah nomor 1 s/d 3 sajo Namun indak mangurangi kebersamaan dan kebahagiaan kami nan bakumpua. Memang minggu cuaca cukup mengkhawatirkan, dimano subuah hujan angin cukuik labek. Sampai rinai-rinai hinggo agak tinggi ari. Jam 8 ambo cubo mananyoan baliak, dijawek sangat mantap sebab aia lauik tanang dan angin sepoi-sepoi sajo dan udara jo langik cerah pagi tu. Ditawarkan ke ambo untuak mancubo turun ke rumpon mereka. Sebab dengan cuaca begitu kemungkinan ikan lagi lapar-lapar dan gampang dirawai. Akhirnyo kami sekeluarga barangkek ka Pulau Setokok jam 10 pagi. Tibo di lokasi ruponyo cerah tapi berawan agak lindok. Namun aia lauik sangaik tanang takah di danau. Acara marawai ikan itupun sukses sebab dalam maso 2 jam sajo kami dapek ikan berbagai macam jenis saembe panuah sarupo : Selar, selikur, tamban, plata, kekek dan talang tawas. Jam 11 pagi, ado telepon masuak ka HP ambo badariang-dariang sedangkan ambo masih di lauik. Taputuih sampai duo kali, kudian ambo nantian bana danga elok-elok sebab nomornyo ambo indak kenal dan masih tasambuang. Ruponyo Mak Ngah kito nan tersayang manalepon dari tapi riak nan badabua etan jauah dari Santa Kuruih Nagari Sutan Kalipah. Ondeh iyo sajuak mandanga suaro Mak Ngah nan janiah. Biasonyo ambo hanyo komunikasi chat jo sms sajo, nan sakaliko mandanga suaro baliau. Iyo sabana istimewa rasonyo. Mak Ngah maucapkan salamat bakumpua dan salam untuak sadonyo nan hadir. Indak cukuik kato-kato ambo untuak manggambarkan suasananyo sebab di perahu kami sadang digempur hujan ikan nan dapek dari marawai. So exited deh… Alhamdulillah… Begitu kami labuh di pelantar restoran Rindu Alam. Datang WA dari Fajri. Fajri jam 12 dari kantua langsuang ka Barelang. Aratinyo mambao paruik litak. Ambo langsuang mamasan hidangan lauik untuak dimasak. Ambo suruah si Kakak nan di restoran untuak manyauak kapitiang ranjungan di kelong untuak dimasak sarato udang Apollo untuak dimasak balado patai, ditambah udang goreng tepung sebab hanyo ado udang hasil jaring indak ado yg iduik untuk disteam, jadi indak lamo bana proses manunggunyo baitu anggota RN sampai disitu. Indak lamo datanglah Fajri dan kudian Da Sep sekeluarga. Da Gusdi dan Yoshie mangabakan kalau ado halangan mendadak nan mambuek mereka indak bisa barangkek ka tampek pertemuan yang memang lumayan jarak dari pusat kota Batam tu. Begitu Da Sep datang makananpun ciek-ciek mulai terhidang. Terakhir adolah ikan goreng lambok hasil rawaian. Begitu terhidang langsuang dicomot dek Uni Linda. “Ondehh.. iyo manih ndak, indak samo jo nan dari pasa doh,” seloroh Uni wak ko sambie minum aia karambie mudo. Langsuanglah kami makan basamo lumayan agak lamo sebab makan seafood butuh kesabaran untuk mambukak cangkang kareh ranjuangan. Walaupun ado tasadio hidangan lain di keramba restoran, tapi nan ka makan kurang banyak maka diputuskan mancukuikkan hidangan tu. Sambie makan kami menyepakati kalau RN Batam adolah bentuk lain dari sebuah silaturahim sesuai visi misi Rantunet. Murni silaturahim ko adolah indak berbentuk dan hanyo silaturahim keluarga sajo. Indak ado kepengurusan nan paralu dibentuk karna kami disiko indak banyak. Jadi hanyo temu keluarga sajo, kami jo anak-anak. Pemandangan lauik di hadapan kami mambuek paruik indak kanyang-kanyang sahinggo alah sangiah sajo taraso dek banyaknyo nan masuak paruik. Ota tentang nelayan, lauik jo mamanciang salain ota nan hangat di milis, jadi ota seru kami sambie makan basamo tu. Samantaro nan tuo sibuk maota, anak-anak sibuk mamanciang di pelantar sebab alat panciang nan ambo baok dipagunokan mereka untuak lomba manciang. Jagoan Da Sep 3 urang dan ambo 2 urang. Lumayan juo mereka bisa berhasil dapek ikan-ikan kecil nan ado dibawah restoran. Karano aia sadang pasang, banyak ikan-ikan sarupo belanak jo todak nan berukuran sedang mancari makan di aia nan sadang pasang tu, sebuah pemandangan yang sangat menarik
[R@ntau-Net] RM Tanah Runtuh Ujuang Sudirman PKU
Sanak Palanta Saruan tibo kutiko pangana malayang ka Pakanbaru. Subuah langkah diurak, tabang malayok ka tanah Malayu. Alah hampia dua jam tabang di salo-salo awan, tibolah maso kapa mandarek, hinggok mancakam di Sutan Syarif Kasim II. Siang ukatu matohari tagak, masonyo alang bakulik-kulik, masonyo kabau malanguah dipasangan, masonyo lapa manggiriak lambuang. Diurak langkah ka ujuang sudirman, di ukua jalan ka tapi ayia, disinan tatagak rumah makan pondok kayu, RM Tanah Runtuah urang imbauan. Sabanta kami duduak, alah tahidang beragam masakan mulai dari 1. Gulai Jariang jo Udang 2. Gulai bauang asok jo pucuak ubi 3. Goreng unggeh uwak-uwak tapi sawah 4. Anyang kacang panjang 5. Ikan ambu-ambu goreng balado 6. Karupuak jariang basiram kuah Ondeh...mak...iyo indak tantu ma nan ka diambiak partamo kali, ka dikicok gulai jariang jo udang, disuduik maimbau gulai bauang ba asok jo pucuak ubi, di kakok ambu-ambu goreng, manyipak pulo baun goreang unggeh uwak-uwak. Dikicok pulo karupuak jariang basiram, basilek jo asam-asam padeh tangguang anyang kacang panjang. Sasuok duo suok nasi naiak, datang mahambuih angin sungai siak, ditimpo pulo jo dingin se teh manih, raso barubek bana badan dagang. Baitu bana sanak, siang dilapeh hari ko. Salam Andiko Sutan Mancayo Dari Tapian Sungai Siak -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Pansus Segera Bahas RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat
Mamanda AI Pada periode tertentu, surau adolah inheren dalam culture minangkabau, dengan segenap dukungan yang datang dari culture power, baik berupa kebiasaan, hukum adat atau dukungan ketokohan. Tapi seperti kato Ebit G. Ade dalam lagunyoŠwaktu telah merubah segalanyaŠtinggalŠ.hanya jiwaŠŠ.Banyak suku menoleh ke hukum negara untuak kembali kepada yang disebut asli, asal atau sesuatu yang ideal dulu. Tapi kerapkali penggunaan hukum positif yang sarat sanksi ini, jauh dari akar sosial sahinggo niat baik kehilangan esensi karena prasyarat sosial dimana ia mesti tumbuh sedang ada dalam kegamangan metodologis (semoga tidak gamang secara substantif). Disinan ketokohan dibutuhkan untuk memberikan contoh. Situasi mode iko digambarkan dek Prof Soetandyo sebagai Rule of The Law di tengah masyarakat yang Rule of The Man. Salam Andiko sutan mancayo From: Abraham Ilyas abrahamil...@gmail.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 22 Sep 2013 06:06:43 +0700 To: Rantau Net Groups rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Pansus Segera Bahas RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat Kalau begitu sebagian semboyan baliak ba nagari, kambali ba surau yang pernah dipublikasikan masyarakat SB akan segera terealisasi ! Bagaimana dengan bentuk dukungan untuk kambali ba Surau ? Selamat Pada 21 September 2013 23.34, Andiko andi.ko...@gmail.com menulis: Pansus Segera Bahas RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat 25-Jun-2013 http://www.dpr.go.id/id/berita/paripurna/2013/jun/26/6225/pansus-segera-bahas- ruu-pengakuan-dan-perlindungan-hak-masyarakat-hukum-adat Rapat Paripurna DPR mengesahkan pembentukan Pansus (Panitia Khusus) RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Langkah ini dipandang sebagai terobosan penting untuk menjadikan hukum adat sebagai sumber hukum positif bagi penegakan hukum di tanah air. RUU ini mempersiapkan lahirnya peradilan adat sampai tingkat pengadilan tinggi dan itu diakui sebagai hukum positif kita. Kedepannya sejumlah persoalan seperta sengketa tanah ulayat, pidana ringan harus diselesaikan disana, pengadilan lain harus menolaknya, kata anggota Pansus Nudirman Munir usai rapat di Gedung Nusantara II DPR RI, Selasa (25/6). Pembentukan RUU ini lanjutnya merupakan amanat UUD NKRI 1945 pasal 18b ayat 2 yang memberi peluang kepada masyarakat hukum adat untuk mengatur dirinya sendiri. Sejumlah usulan mengemuka diantaranya membentuk peradilan adat setingkat kabupaten dan mahkamah tinggi adat untuk tingkat provinsi. Hakim adat dapat menyelesaikan pidana ringan misalnya nyolong jambu jangan sampai masuk penjara biarkan diselesaikan melalui hukum adat disuruh kerja bakti bersihkan jalan desa, bikin gorong-gorong atau jadi gharin mesjid, imbuhnya. Wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumbar II ini menekankan perangkat peradilan adat ini tetap dibawah pengawasan Mahkamah Agung sebagai supreme court, yang bertanggung jawab pada persatuan dan kesatuan bangsa dengan tetap memberi ruang pada kebhinekaan. (iky)/foto:iwan armanias/parle. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti
[R@ntau-Net] Pansus Segera Bahas RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat
Pansus Segera Bahas RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat 25-Jun-2013 http://www.dpr.go.id/id/berita/paripurna/2013/jun/26/6225/pansus-segera-bahas-ruu-pengakuan-dan-perlindungan-hak-masyarakat-hukum-adat Rapat Paripurna DPR mengesahkan pembentukan Pansus (Panitia Khusus) RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Langkah ini dipandang sebagai terobosan penting untuk menjadikan hukum adat sebagai sumber hukum positif bagi penegakan hukum di tanah air. RUU ini mempersiapkan lahirnya peradilan adat sampai tingkat pengadilan tinggi dan itu diakui sebagai hukum positif kita. Kedepannya sejumlah persoalan seperta sengketa tanah ulayat, pidana ringan harus diselesaikan disana, pengadilan lain harus menolaknya, kata anggota Pansus Nudirman Munir usai rapat di Gedung Nusantara II DPR RI, Selasa (25/6). Pembentukan RUU ini lanjutnya merupakan amanat UUD NKRI 1945 pasal 18b ayat 2 yang memberi peluang kepada masyarakat hukum adat untuk mengatur dirinya sendiri. Sejumlah usulan mengemuka diantaranya membentuk peradilan adat setingkat kabupaten dan mahkamah tinggi adat untuk tingkat provinsi. Hakim adat dapat menyelesaikan pidana ringan misalnya nyolong jambu jangan sampai masuk penjara biarkan diselesaikan melalui hukum adat disuruh kerja bakti bersihkan jalan desa, bikin gorong-gorong atau jadi gharin mesjid, imbuhnya. Wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumbar II ini menekankan perangkat peradilan adat ini tetap dibawah pengawasan Mahkamah Agung sebagai supreme court, yang bertanggung jawab pada persatuan dan kesatuan bangsa dengan tetap memberi ruang pada kebhinekaan. (iky)/foto:iwan armanias/parle. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] OOT : Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste (Sentuhan Urang Minang di Timor Leste)
Iko linknyo jo : http://www.ranahberita.com/news.php?id_news=849/Berita/view%20:Nasionalisme%20Seorang%20Pemuda%20dari%20Timor%20Leste#.Ui10xWQY044 Pada Senin, 09 September 2013 13:36:07 UTC+7, Lies Suryadi menulis: Ondeh, rancak bana beritanyo, Andiko. Dari koran ma ko sumbernyo? Salam, Suryadi *Dari:* Andiko andi@gmail.com javascript: *Kepada:* rant...@googlegroups.com javascript: *Dikirim:* Senin, 9 September 2013 1:16 *Judul:* [R@ntau-Net] OOT : Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste (Sentuhan Urang Minang di Timor Leste) Sanak Palanta Berita menarik ambo temukan salasai sumbayang subuah ko, seorang anak timur leste nan dibao dek Brigjen. Purn. Adityawarman, Jendral urang awak dan akhirnyo kuliah di IAIN Imam Bonjol Padang. Pasti banyak kisah-kisah humanis nan dialami dek urang Minang sajak operasi seroja tahun 75 di Timor-Timur. Suatu kali ambo pai ka musium tentara di dakek ngarai di Bukiktinggi, ambo mancaliak sebua bendera kesatuan nan ditulih namo tentara nan ikuik operasi Seroja. Lain pulo nan dialami dek sipil urang Minang, antah bana antah indak curito ko. Ukatu operasi seroja di mulai dan tentara tajun payuang di Dili, pas mendarat, alah inyo tamui urang Piaman manggaleh sate di pasa Dili ukatu itu. Mungkin banyak curito menarik dari mamak, bundo jo sanak palanta yang menarik. Ambo menunggu di suduik lapau mandanga. Salam Andiko Sutan Mancayo Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste Sabtu, 17 Agustus 2013 12:51 WIB RANAHBERITA-- Tak ada kepedihan yang mendalam, bagi Hasan Subang Lamanepa selain berpisah dengan kampung halaman. Saat meninggalkan Timor Leste pada 1999, hatinya gundah. Batas teritorial negara yang kini berbeda, mengharuskan ia dan keluarganya menyeberangi tapal batas bekas provinsi bungsu Negara Kesatuan Republik Indonesia itu. Hasan adalah salah satu anak pengungsi Timor Leste yang ikut menyeberang ke Nusa Tenggara Timur setelah wilayah tersebut resmi terlepas dari pangkuan Ibu Pertiwi. Kesedihan itu harus kami tahan, karena ada yang lebih besar dari itu: Merah Putih. Bagi saya itu darah. Merah Putih sampai titik darah terakhir. Tidak bisa digantikan dengan apa-apa, katanya kepada ranahberita.com, Sabtu (17/8/2013). Hasan kini mahasiswa di Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab, IAIN Imam Bonjol, Padang. Ia menceritakan kisah panjangnya dari Timor Timur hingga akhirnya merasa nyaman menetap di Ranah Minang. Cerita pemuda yang akrab disapa Acang ini bermula ketika konflik saudara melanda Timor Timur. Masyarakat terbelah. Sebagian ingin Timor Timur menjadi negara sendiri, sebagian pro integrasi, termasuk keluarga Acang. Saat itu, bagi Acang, melihat mayat berlumur darah itu sudah biasa. Mendengar suara tembakan bukan hal yang aneh. Hampir tiap hari ada baku tembak. Bahkan, keluarga pihak ibunya pun banyak yang jadi korban konflik. Pihak keluarga saya berada di pihak pro integrasi. Jadi sering bentrok dengan pihak yang ingin merdeka. Suara tembakan, mayat bergelimpangan, itu menjadi pemandangan sehari-hari, kata pemuda kelahiran 1986 tersebut. Seingat Acang, puncak konflik itu pada tahun 1999. Ketika itu juga, Acang harus meninggalkan kampung halamannya di Kabupaten Manatutu bersama orang-orang yang cinta merah putih. Dibawa dengan kendaraan milik TNI, pengungsi diantar ke Kupang, Flores atau beberapa daerah lain di Nusa Tenggara Timur. Ketika proses pengungsian, Acang yang berumur 13 tahun terpisah dari orang tuanya. Namun, kembali bertemu di lokasi pengungsian di Kupang. Bulan Juni tahun 2000, kisah melalangbuana Acang dimulai. Untuk mendapatkan pendidikan yang layak, Acang dan empat temannya dibawa ke Jakarta oleh seorang tentara. Dimaksudkan untuk disekolahkan di pesantren. Namun, setiba di Jakarta, ternyata Acang dan kawannya dibawa menyeberangi Selat Malaka oleh Brigjen. Purn. Adityawarman. Ya, mereka tiba di Pulau Sumatera. Perjalanan berlanjut hingga sampai di Kabupaten Limapuluh Kota, tepatnya di Padang Jopang. Tepat 27 Juni 2000, Acang mulai sekolah di pesantren setempat. Kedatangannya yang tidak membawa bekal apa-apa selain pakaian, membuat mereka tergantung kepada masyarakat dan pengelola pesantren. Tiap ada masyarakat syukuran, Acang dan murid di pesantren itu diundang. Di awal kedatangan, Acang kesulitan memahami bahasa Minang. Tiga bulan berlalu, kesulitan itu ditepisnya. Dia mulai mengeja bahasa Minang. Tahun 2002, Acang pulang ke pengungsian di Kupang dan bertemu keluarga. Data Pemprov NTT pada 2005 mencatat, total pengungsi dari Timor Leste lebih 100 ribu orang atau lebih dari 24 ribu kepala keluarga. Sebagian besar dari pengungsi kini menetap dan dapat bantuan rumah di NTT. Sebagian kecil, menyebar ke beberapa daerah di Indonesia, termasuk ada yang di Sumatera Barat seperti Acang. Ketika bertemu dengan keluarga pada 2002 itu, Acang sempat mengajarkan keluarganya ilmu yang telah ia
Re: [R@ntau-Net] OOT : Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste (Sentuhan Urang Minang di Timor Leste)
Maaf mamak, ambo indak lo tahu doh. Ambo hanyo dapek berita iko di internet Salam andiko Pada Senin, 09 September 2013 17:41:32 UTC+7, asmard...@rantaunet.org menulis: Tanyo ciek bung Sutan Mancayo, Apo agamo si Acang atau urang gaeknyo sabalun nyo? AA.. On 09/09/2013 06:16, Andiko wrote: Sanak Palanta Berita menarik ambo temukan salasai sumbayang subuah ko, seorang anak timur leste nan dibao dek Brigjen. Purn. Adityawarman, Jendral urang awak dan akhirnyo kuliah di IAIN Imam Bonjol Padang. Pasti banyak kisah-kisah humanis nan dialami dek urang Minang sajak operasi seroja tahun 75 di Timor-Timur. Suatu kali ambo pai ka musium tentara di dakek ngarai di Bukiktinggi, ambo mancaliak sebua bendera kesatuan nan ditulih namo tentara nan ikuik operasi Seroja. Lain pulo nan dialami dek sipil urang Minang, antah bana antah indak curito ko. Ukatu operasi seroja di mulai dan tentara tajun payuang di Dili, pas mendarat, alah inyo tamui urang Piaman manggaleh sate di pasa Dili ukatu itu. Mungkin banyak curito menarik dari mamak, bundo jo sanak palanta yang menarik. Ambo menunggu di suduik lapau mandanga. Salam Andiko Sutan Mancayo Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste Sabtu, 17 Agustus 2013 12:51 WIB RANAHBERITA-- Tak ada kepedihan yang mendalam, bagi Hasan Subang Lamanepa selain berpisah dengan kampung halaman. Saat meninggalkan Timor Leste pada 1999, hatinya gundah. Batas teritorial negara yang kini berbeda, mengharuskan ia dan keluarganya menyeberangi tapal batas bekas provinsi bungsu Negara Kesatuan Republik Indonesia itu. Hasan adalah salah satu anak pengungsi Timor Leste yang ikut menyeberang ke Nusa Tenggara Timur setelah wilayah tersebut resmi terlepas dari pangkuan Ibu Pertiwi. Kesedihan itu harus kami tahan, karena ada yang lebih besar dari itu: Merah Putih. Bagi saya itu darah. Merah Putih sampai titik darah terakhir. Tidak bisa digantikan dengan apa-apa, katanya kepada ranahberita.com, Sabtu (17/8/2013). Hasan kini mahasiswa di Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab, IAIN Imam Bonjol, Padang. Ia menceritakan kisah panjangnya dari Timor Timur hingga akhirnya merasa nyaman menetap di Ranah Minang. Cerita pemuda yang akrab disapa Acang ini bermula ketika konflik saudara melanda Timor Timur. Masyarakat terbelah. Sebagian ingin Timor Timur menjadi negara sendiri, sebagian pro integrasi, termasuk keluarga Acang. Saat itu, bagi Acang, melihat mayat berlumur darah itu sudah biasa. Mendengar suara tembakan bukan hal yang aneh. Hampir tiap hari ada baku tembak. Bahkan, keluarga pihak ibunya pun banyak yang jadi korban konflik. Pihak keluarga saya berada di pihak pro integrasi. Jadi sering bentrok dengan pihak yang ingin merdeka. Suara tembakan, mayat bergelimpangan, itu menjadi pemandangan sehari-hari, kata pemuda kelahiran 1986 tersebut. Seingat Acang, puncak konflik itu pada tahun 1999. Ketika itu juga, Acang harus meninggalkan kampung halamannya di Kabupaten Manatutu bersama orang-orang yang cinta merah putih. Dibawa dengan kendaraan milik TNI, pengungsi diantar ke Kupang, Flores atau beberapa daerah lain di Nusa Tenggara Timur. Ketika proses pengungsian, Acang yang berumur 13 tahun terpisah dari orang tuanya. Namun, kembali bertemu di lokasi pengungsian di Kupang. Bulan Juni tahun 2000, kisah melalangbuana Acang dimulai. Untuk mendapatkan pendidikan yang layak, Acang dan empat temannya dibawa ke Jakarta oleh seorang tentara. Dimaksudkan untuk disekolahkan di pesantren. Namun, setiba di Jakarta, ternyata Acang dan kawannya dibawa menyeberangi Selat Malaka oleh Brigjen. Purn. Adityawarman. Ya, mereka tiba di Pulau Sumatera. Perjalanan berlanjut hingga sampai di Kabupaten Limapuluh Kota, tepatnya di Padang Jopang. Tepat 27 Juni 2000, Acang mulai sekolah di pesantren setempat. Kedatangannya yang tidak membawa bekal apa-apa selain pakaian, membuat mereka tergantung kepada masyarakat dan pengelola pesantren. Tiap ada masyarakat syukuran, Acang dan murid di pesantren itu diundang. Di awal kedatangan, Acang kesulitan memahami bahasa Minang. Tiga bulan berlalu, kesulitan itu ditepisnya. Dia mulai mengeja bahasa Minang. Tahun 2002, Acang pulang ke pengungsian di Kupang dan bertemu keluarga. Data Pemprov NTT pada 2005 mencatat, total pengungsi dari Timor Leste lebih 100 ribu orang atau lebih dari 24 ribu kepala keluarga. Sebagian besar dari pengungsi kini menetap dan dapat bantuan rumah di NTT. Sebagian kecil, menyebar ke beberapa daerah di Indonesia, termasuk ada yang di Sumatera Barat seperti Acang. Ketika bertemu dengan keluarga pada 2002 itu, Acang sempat mengajarkan keluarganya ilmu yang telah ia dapat selama di pesantren. Namun, tidak punya cukup waktu. Acang harus kembali ke pesantren dan keluarganya
Re: [R@ntau-Net] Topik PRRI di RN
Dari Novel Tikam Samurai karangan Makmoer Hendrik, mungkin ado nan akrab jo novel ko dulu. Dalam Kecamuk Perang Saudara -bagian-388-389 By tikamsamurai http://tikamsamurai.wordpress.com/2012/09/10/dalam-kecamuk-perang-saudara-bagian-388-389/Dalam Kecamuk Perang Saudara -bagian-388 Jika sudah bertemu dengan keluarganya, dengan anak-anaknya yang kecil-kecil, dia berniat mundur bersama pasukan Sadel Bereh yang memang masuk dari arah Gadut lewat Tembok. Tapi ternyata ketika dia sampai, pasukan Mobrig di bawah pimpinan Sadel Bereh telah mundur. Dia terkepung oleh pasukan APRI. Ingin melawan. Disuruh menyerah, tapi dia menembak. Sampai akhirnya dia tertembak mati. Begitu cerita yang saya dengar…” ”Bapak melihat mayatnya?” ”Tidak, tapi dua lelaki yang kemaren di kedai itu melihatnya. Mereka PRRI. Saya sudah mencoba melihat mayatnya di rumah sakit. Tapi tak bertemu. Terlalu banyak mayat. Bertimbun, bergelimpangan”. Sepi sesaat. ”Nah Bungsu. Engkau telah mendengar bagaimana duduk perkaranya. Terserah padamu untuk menentukan langkah selanjutnya…” Sepi lagi. Kari Basa bangkit. Karena di rumah itu tak ada orang lain, dia lalu pergi ke dapur, memasak air dan membuat kopi. Sambil minum kopi mereka bercerita tentang pengalaman masa lalu. Kari Basa menanyakan pengalaman si Bungsu di Jepang. Menanyai perkelahiannya dengan Saburo Matsuyama. Si Bungsu menceritakan seadanya. Pagi itu, atas saran Kari Basa, si Bungsu menukar pakaiannya. Pakaian gunting cina itu sudah dikenal oleh OPR sebagai yang membunuh teman mereka di Simpang Aur. Kari Basa membelikan dua stel pakaian di pasar atas. Membelikan perban untuk luka di kepalanya. Ketika Kari Basa pulang dari pasar dia membawa cerita tentang korban-korban yang berjatuhan malam tadi. ”Mereka dikuburkan di suatu tempat secara massal…” ”Satu kuburan bersama?” ”Ada dua atau tiga kuburan panjang. Di dalamnya berisi empat atau lima puluh mayat…”. ”Tak ada mayat yang disembahyangkan, dikafani atau dimandikan?” ”Dalam perang hal-hal begitu tak sempat difikirkan orang, Bungsu. Masih untung mayat itu dikebumikan. Kalau dilempar saja di Ngarai misalnya, siapa yang akan menuntut?” Si Bungsu menarik nafas. Ada sesuatu yang terasa runtuh di relung hatinya. Alangkah ganasnya peperangan. ”Ya, perang ini memang ganas, Nak” Ujar Kari Basa seperti bisa menerka jalan fikiran si Bungsu, dan tak ada seorangpun diantara kita yang mampu meramalkan, bila perang ini akan berakhir…” ”Tapi, saya dengar di Pekanbaru tak ada lagi peperangan…” ”Di kota itu memang tidak. Operasi di sana dilaksanakan pada tanggal 12 Maret yang lalu. Dipimpin oleh Letkol Kaharuddin Nasution dan Letkol Udara Wiriadinata dengan mengerahkan pasukan RPKAD. Pekanbaru perlu mereka rebut dahulu, sebab di sana ada kilang minyak Caltex. Pemerintah tak mau kilang minyak itu menjadi sebab ikut campur tangannya pemerintah asing dalam urusan Indonesia. Lagipula dari seluruh daerah yang memberontak, maka di Sumatera Barat inilah yang berat. Pemerintah Pusat mengakui hal itu. Sebab di daerah ini berhimpun tokoh-tokoh militer dan tokoh politik yang tak dapat dianggap enteng. Baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional. Perang ini lambat laun memang akan berakhir, tapi korban akan jatuh sangat banyak sebelum tiba saatnya peluru terakhir ditembakkan…” ”Menurut bapak, adakah kemungkinan bagi PRRI untuk memenangkan peperangan ini?” ”Saya tak berani meramalkan. Tapi ada beberapa indikasi yang barangkali bisa diungkapkan. Pertama, dua daerah yang diharapkan menjadi daerah pendukung utama, yaitu Riau dan Tapanuli, kini telah dikuasai sepenuhnya oleh APRI. Artinya, Sumatera Barat kini berdiri sendiri, terkepung di tengah. Barangkali saja ada harapan untuk mendapatkan bantuan senjata dari Armada VII Amerika Serikat lewat Lautan Hindia. Tapi Lautan Hindia dan seluruh pantai barat kini sudah dikuasai APRI di bawah komando Ahmad Yani. Memang ada droping senjata, peralatan dan lain-lain dari Amerika lewat udara. Tapi banyak yang jatuh ke rimba belantara atau jatuh ke tangan APRI. Maka andalan utama PRRI kini adalah rakyat di desa-desa. Rakyat sebahagian besar memang simpati pada mereka. Membantu mereka membelikan obat-obatan di kota. Membantu mereka dengan makanan. Rakyatlah tulang punggung mereka. Hanya sayangnya, di beberapa kampung sudah terdengar mereka menganiaya rakyat. Merampok, memperkosa, membakar rumah. Saya yakin perbuatan itu dilakukan bukan oleh tentara PRRI. Melainkan oleh segolongan orang yang katanya menggabung pada PRRI, tetapi justru mempergunakan kesempatan untuk melampiaskan dendam dan nafsunya saja. Banyak di antara mereka ini yang berasal bukan dari tentara. Misalnya dari preman, tukang angkat, tentara pelajar dan lain-lain. Memang tak semua mereka yang melakukan. Hanya beberapa pasukan kecil yang tak terkontrol. Namun bukankah orang-orang tua telah menyediakan pepatah ”karena nila setitik, rusak susu sebelanga”? Jika hal ini tak cepat disadari
[R@ntau-Net] Nasi Kapau di Kongres Makanan Kaki Lima Singapura
Sanak Palanta Batamu berita menarik akhir pekan, mungkin alah agak lamo Salam andiko Nasi Kapau di Kongres Makanan Kaki Lima Singapura http://www.tempo.co/read/news/2013/04/07/199471632/Nasi-Kapau-di-Kongres-Makanan-Kaki-Lima-Singapura -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] OOT : Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste (Sentuhan Urang Minang di Timor Leste)
Sanak Palanta Berita menarik ambo temukan salasai sumbayang subuah ko, seorang anak timur leste nan dibao dek Brigjen. Purn. Adityawarman, Jendral urang awak dan akhirnyo kuliah di IAIN Imam Bonjol Padang. Pasti banyak kisah-kisah humanis nan dialami dek urang Minang sajak operasi seroja tahun 75 di Timor-Timur. Suatu kali ambo pai ka musium tentara di dakek ngarai di Bukiktinggi, ambo mancaliak sebua bendera kesatuan nan ditulih namo tentara nan ikuik operasi Seroja. Lain pulo nan dialami dek sipil urang Minang, antah bana antah indak curito ko. Ukatu operasi seroja di mulai dan tentara tajun payuang di Dili, pas mendarat, alah inyo tamui urang Piaman manggaleh sate di pasa Dili ukatu itu. Mungkin banyak curito menarik dari mamak, bundo jo sanak palanta yang menarik. Ambo menunggu di suduik lapau mandanga. Salam Andiko Sutan Mancayo Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste Sabtu, 17 Agustus 2013 12:51 WIB RANAHBERITA-- Tak ada kepedihan yang mendalam, bagi Hasan Subang Lamanepa selain berpisah dengan kampung halaman. Saat meninggalkan Timor Leste pada 1999, hatinya gundah. Batas teritorial negara yang kini berbeda, mengharuskan ia dan keluarganya menyeberangi tapal batas bekas provinsi bungsu Negara Kesatuan Republik Indonesia itu. Hasan adalah salah satu anak pengungsi Timor Leste yang ikut menyeberang ke Nusa Tenggara Timur setelah wilayah tersebut resmi terlepas dari pangkuan Ibu Pertiwi. Kesedihan itu harus kami tahan, karena ada yang lebih besar dari itu: Merah Putih. Bagi saya itu darah. Merah Putih sampai titik darah terakhir. Tidak bisa digantikan dengan apa-apa, katanya kepada ranahberita.com, Sabtu (17/8/2013). Hasan kini mahasiswa di Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab, IAIN Imam Bonjol, Padang. Ia menceritakan kisah panjangnya dari Timor Timur hingga akhirnya merasa nyaman menetap di Ranah Minang. Cerita pemuda yang akrab disapa Acang ini bermula ketika konflik saudara melanda Timor Timur. Masyarakat terbelah. Sebagian ingin Timor Timur menjadi negara sendiri, sebagian pro integrasi, termasuk keluarga Acang. Saat itu, bagi Acang, melihat mayat berlumur darah itu sudah biasa. Mendengar suara tembakan bukan hal yang aneh. Hampir tiap hari ada baku tembak. Bahkan, keluarga pihak ibunya pun banyak yang jadi korban konflik. Pihak keluarga saya berada di pihak pro integrasi. Jadi sering bentrok dengan pihak yang ingin merdeka. Suara tembakan, mayat bergelimpangan, itu menjadi pemandangan sehari-hari, kata pemuda kelahiran 1986 tersebut. Seingat Acang, puncak konflik itu pada tahun 1999. Ketika itu juga, Acang harus meninggalkan kampung halamannya di Kabupaten Manatutu bersama orang-orang yang cinta merah putih. Dibawa dengan kendaraan milik TNI, pengungsi diantar ke Kupang, Flores atau beberapa daerah lain di Nusa Tenggara Timur. Ketika proses pengungsian, Acang yang berumur 13 tahun terpisah dari orang tuanya. Namun, kembali bertemu di lokasi pengungsian di Kupang. Bulan Juni tahun 2000, kisah melalangbuana Acang dimulai. Untuk mendapatkan pendidikan yang layak, Acang dan empat temannya dibawa ke Jakarta oleh seorang tentara. Dimaksudkan untuk disekolahkan di pesantren. Namun, setiba di Jakarta, ternyata Acang dan kawannya dibawa menyeberangi Selat Malaka oleh Brigjen. Purn. Adityawarman. Ya, mereka tiba di Pulau Sumatera. Perjalanan berlanjut hingga sampai di Kabupaten Limapuluh Kota, tepatnya di Padang Jopang. Tepat 27 Juni 2000, Acang mulai sekolah di pesantren setempat. Kedatangannya yang tidak membawa bekal apa-apa selain pakaian, membuat mereka tergantung kepada masyarakat dan pengelola pesantren. Tiap ada masyarakat syukuran, Acang dan murid di pesantren itu diundang. Di awal kedatangan, Acang kesulitan memahami bahasa Minang. Tiga bulan berlalu, kesulitan itu ditepisnya. Dia mulai mengeja bahasa Minang. Tahun 2002, Acang pulang ke pengungsian di Kupang dan bertemu keluarga. Data Pemprov NTT pada 2005 mencatat, total pengungsi dari Timor Leste lebih 100 ribu orang atau lebih dari 24 ribu kepala keluarga. Sebagian besar dari pengungsi kini menetap dan dapat bantuan rumah di NTT. Sebagian kecil, menyebar ke beberapa daerah di Indonesia, termasuk ada yang di Sumatera Barat seperti Acang. Ketika bertemu dengan keluarga pada 2002 itu, Acang sempat mengajarkan keluarganya ilmu yang telah ia dapat selama di pesantren. Namun, tidak punya cukup waktu. Acang harus kembali ke pesantren dan keluarganya melanjutkan belajar Islam kepada guru agama yang ada di lingkungannya. Selepas tamat Madrasah Aliyah pada 2006, Acang melanjutkan pendidikan di IAIN Imam Bonjol, Padang. Tahun 2007, Acang kembali pulang ke Kupang. Mengetahui dia kuliah, orang tuanya sangat bangga. Sejak 2007 hingga sekarang, Acang belum pernah kembali ke Kupang. Tapi kami masih tetap berkomunikasi. Nanti suatu saat saya akan kembali melihat orang tua di NTT, ujarnya. Tapi, untuk menetap, Acang merasa nyaman di Sumatera Barat. Saya belajar
Re: [R@ntau-Net] OOT : Nasionalisme Seorang Pemuda dari Timor Leste (Sentuhan Urang Minang di Timor Leste)
Mamanda AI yang baik Dikantua ambo seorang personilnyo adalah anak Timor Leste, inyo marasokan maso operasi Seroja di kampuangnyo. Baliau sangat suka mancaritokan bosnyo nan urang Minang yang manuruik baliau sangat baik ka inyo, ukatu awal tahun 80an, mendarat di Jakarta. Kok mandanga curito inyo maso bagolak di Tim-Tim, yo tagak bulu roma awak mandanga curitonyo. Salam andiko Pada Senin, 09 September 2013 7:58:10 UTC+7, Abraham Ilyas menulis: Andiko St. Mancayo sarato Dunsanak sa palanta n.a.h Mambaco kisah si Acang iko, mako manuruik pandapek ambo di Timtim kutiko itu terjadi *perang saudara nan sebenar-benarnya perang saudara* .. sedangkan di kampuang awak kutiko pergolakan oleh PRRI tahun 1961 - 1962 yang terjadi iyolah *perang saudara sesama anak bangsa* (jagad gede). Kisah perang saudara jagad gede ini telah banyak ditulis dan didiskusikan oleh akademisi maupun para ahli sejarah di institusi pendidikan ! Tentunya akibat dari kedua jenis perang tersebut akan sangat berbeda ! Salam -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Topik PRRI di RN
Rina, Mamanda, Bundo jo Sanak Palanta Menyenangkan sekali, ternyata Topik PRRI tidak 100 % alah di tutuik di palanta ko. Sebagai generasi mudo nan haus curito PRRI dari berbagai perspektif, ambo sanang mambaco segala informasi terkait PRRI dari berbagai perspektif, termasuk diskusi dengan judul posting RE: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah PRRI ko. Ambo khawatir kapatang kesalahan ambo memposting satu topik tentang PRRI yang ambo temukan di google yang kemudian ambo persilahkan urang dapua untuak mengapuih topik itu karena menimbulkan keresahan, itulah akhir dari topik PRRI di palanta ko. Tapi ternyata tidak, iko hanyo soal posisi dan bagaimana mengangkat topik iko. Kini disuduik ambo banyak mencatat dari diskusi-diskusi tentang topik PRRI ko, tentang bagaimana generasi-generasi beserta posisi dan pengalaman yang dialami dalam mensikapi PRRI. Ambo disuduik berharap mamanda sekalian teruslah berdiskusi soal PRRI dan kalau ado mamanda yang lain membuka topik baru terkait PRRI, ambo akan senang sekali, kehausan ambo tentang curito sejarah beserta segala penilaian mamanda tentang peristiwa nan indak mungkin dihapuih dalam lembar sejarah Minangkabau ko, akan memberikan gambaran ka ambo nan indak mengalami lansuang ko. Alhamdulillah, semakin lamak ambo duduak disuduik mambaco uraian dari mamanda sekalian Salam Andiko Sutan Mancayo Status : Kamanakan di RN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.