Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
pak Riri, bukan kecamatan namun nagari di kab, Solok Selatan jumlahnya 39 nagari. Semula memang 35 nagari, namun ada pemekaran di kecamatan Sangir yaitu nagari Lubuk Gadang Utara kecamatan Sungai Pagu nagari Pasia Talang dimekarkan dengan tambahan Pasia Talang Utara, Pasia Talang Selatan, Pasia Talang Barat. Bilo nagari ko dimekarkan? Alah 5 bulan yang lalu. Syukurlah kalau di situs prov. Sumbar alah mulai langkok kini, ambo juo sakalian minta maaf pado admin situs mantun pabilo palewaan daftar nagari di Sumbar pada www.wikipedia.org membuek para admin bakarajo baliak, sabab sajak bulan Mei 2010 hinggo Oktober 2010 ambo manyigi iyo alun langkok bana lai sabab fungsi dari website pemda memang untuk itu nampak admin situs lupo mahapuih data lamo di kab. Sijunjung jo kab. Dharmasraya. Satantang 4 nagari nan batambah (hasil pemekaran) di Solok Selatan ambo dapek kepastian beritanyo dari lapangan ketika mengantarkan undangan KKM 2010 tanggal 23 November - 5 Desember 2010, tapeknyo tanggal 26 November 2010. Data nagari di kab. Solsel baru ambo rubah tanggal 6 Desember 2010. Bisa dicaliak dalam riwayat penyusunan berkas di wikipedia.org Ambo bisa berikan via japri nomor ponsel WN Lubuk Gadang WN Pasia Talang (nagari induk yang dimekarkan - nagari yang dimana lokasi kantor KAN berada) pabilo pak Riri ingin melakukan konfirmasi. (skr | sebelum) 23:10, Desember 6, 2010 125.162.69.98 (Bicara) (23.960 bita) (→Kabupaten Solok Selatan) (batalkan) (skr | sebelum) 23:09, Desember 6, 2010 125.162.69.98 (Bicara) (23.960 bita) (→Kabupaten Solok Selatan) (batalkan) (skr | sebelum) 13:01, November 16, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara | kontrib) (23.935 bita) (→Kabupaten Pasaman Barat) (batalkan) (skr | sebelum) 02:37, Oktober 28, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara | kontrib) (23.796 bita) (→Kabupaten Pasaman Barat) (batalkan) (skr | sebelum) 02:35, Oktober 28, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara | kontrib) (23.773 bita) (→Kabupaten Pasaman) (batalkan) wasalam AZ - 32 th Padang NB : kelihatannya pak Riri suka berdebat, sementara saya sendiri tidak begitu suka, apalagi memang kurang mengerti tentang arti sebuah nagari itu dapat saya maklumi dari urang awak nan barasa dari 7 kota Sumatera Barat, sabab sajak 1979 (31 tahun nan lalu) indak marasokan lai baanyo pemerintahan nagari bak kato urang jao, syukur juo masih ado KAN nyo walau indak bagigi lai, hehehehe. kab. Solok Selatan situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=505 = 35 nagari wikipedia = 39 nagari kab. Sijunjung situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=137 = 47 nagari situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=506 = 55 nagari wikipedia = 55 nagari kab. Dharmasraya situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=152 = 21 nagari situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=507 = 52 nagari wikipedia = 52 nagari Dari: Riri Mairizal Chaidir riri.chai...@rantaunet.org Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 10:29:41 Judul: RE: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? Sanak Armen yang Baik. Pertanyaan sebenarnya simple. Pengertian “Nagari” dan “Pembangunan Nagari” yang dibahas di Palanta itu apakah (1) “Nagari” menurut perundangan – yang berjumlah 629 menurut Armen atau 625 menurut website resmi Pemprov Sumbar; atau (2) tidak hanya dalam konteks perundangan (walaupun saya juga tidak begitu paham apa maksudnya. Nah, kalau yang dimaksud yang 629 itu, ya OK, solved. Jadi kita hanya pembangunan wilayah2 yang di dalam Kabupaten, tidak termasuk Kota Padang, Kota Padangpanjang, Kota Pariaman, dst. OK, kalau itu yang dimaksud, saya ikuti. Tentang jumlah nagari yang tadi saya jadikan referensi – saya ulangi lagi – adalah Website Resmi Provinsi Sumatera Barat http://www.sumbarprov.go.id/list.php?submenuid=keckelurahan Saya tidak mengacu ke Website kabupaten. Kalau yang saya lihat disitu ada 11 Kabupaten, lengkap kok. Kabupaten Limapuluhkota ada, lihat di http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=509 Sekedar catatan, secara umum isi yang di Website Resmi Prov. Sumatera Barat (Sekali lagi, bukan website per Kabupaten) itu sama dengan daftar di Wikipedianya Armen. Bedanya hanya di Kabupaten Solok Selatan, jumlah kecamatan menurut website Sumbar 35, menurut Armen 39. Perbedaannya ada di KEcamatan Sungai Pagu dan Sangir. Tapi itu hasil dari perbandingan saya pakai software auditing, mungkin juga softwarenya kurang teliti. Yang mana yang benar, he he, saya tidak dalam posisi untuk menilai itu Terimakasih, Riri -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB
Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Armen, Hehe, saya bukannya suka berdebat, tapi saya tidak mau masuk ke suatu diskusi kalau saya tidak punya pemahaman dan batasan tentang yang dibicarakan. Itu sebabnya, dari awal yang saya tanyakan adalah definisi Nagari, pakah sesuai UU atau tidak hanya itu - keduanya itu saya dapat dari posting2 Armen sebelumnya. Jadi simpel toh? Tentang berapa jumlah Nagari sebenarnya, seperti saya sampaikan diujung posting saya sebelum ini, saya tidak dalam posisi untuk menilai yang mana yang benar, sehingga saya tidak interest untuk mengkonfirmasikannya kepada siapapun. Gitu, Men. Riri 2011/1/6 armen zulkarnain laki-laki 32th padang emeneschoo...@yahoo.co.id pak Riri, bukan kecamatan namun nagari di kab, Solok Selatan jumlahnya 39 nagari. Semula memang 35 nagari, namun ada pemekaran di kecamatan Sangir yaitu nagari Lubuk Gadang Utara kecamatan Sungai Pagu nagari Pasia Talang dimekarkan dengan tambahan Pasia Talang Utara, Pasia Talang Selatan, Pasia Talang Barat. Bilo nagari ko dimekarkan? Alah 5 bulan yang lalu. Syukurlah kalau di situs prov. Sumbar alah mulai langkok kini, ambo juo sakalian minta maaf pado admin situs mantun pabilo palewaan daftar nagari di Sumbar pada www.wikipedia.org membuek para admin bakarajo baliak, sabab sajak bulan Mei 2010 hinggo Oktober 2010 ambo manyigi iyo alun langkok bana lai sabab fungsi dari website pemda memang untuk itu nampak admin situs lupo mahapuih data lamo di kab. Sijunjung jo kab. Dharmasraya. Satantang 4 nagari nan batambah (hasil pemekaran) di Solok Selatan ambo dapek kepastian beritanyo dari lapangan ketika mengantarkan undangan KKM 2010 tanggal 23 November - 5 Desember 2010, tapeknyo tanggal 26 November 2010. Data nagari di kab. Solsel baru ambo rubah tanggal 6 Desember 2010. Bisa dicaliak dalam riwayat penyusunan berkas di wikipedia.org Ambo bisa berikan via japri nomor ponsel WN Lubuk Gadang WN Pasia Talang (nagari induk yang dimekarkan - nagari yang dimana lokasi kantor KAN berada) pabilo pak Riri ingin melakukan konfirmasi. (skr | sebelum) 23:10, Desember 6, 2010 125.162.69.98 (Bicara) (23.960 bita) (→Kabupaten Solok Selatan) (batalkan) (skr | sebelum) 23:09, Desember 6, 2010 125.162.69.98 (Bicara) (23.960 bita) (→Kabupaten Solok Selatan) (batalkan) (skr | sebelum) 13:01, November 16, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara | kontrib) (23.935 bita) (→Kabupaten Pasaman Barat) (batalkan) (skr | sebelum) 02:37, Oktober 28, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara | kontrib) (23.796 bita) (→Kabupaten Pasaman Barat) (batalkan) (skr | sebelum) 02:35, Oktober 28, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara | kontrib) (23.773 bita) (→Kabupaten Pasaman) (batalkan) wasalam AZ - 32 th Padang NB : kelihatannya pak Riri suka berdebat, sementara saya sendiri tidak begitu suka, apalagi memang kurang mengerti tentang arti sebuah nagari itu dapat saya maklumi dari urang awak nan barasa dari 7 kota Sumatera Barat, sabab sajak 1979 (31 tahun nan lalu) indak marasokan lai baanyo pemerintahan nagari bak kato urang jao, syukur juo masih ado KAN nyo walau indak bagigi lai, hehehehe. kab. Solok Selatan situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=505 = 35 nagari wikipedia = 39 nagari kab. Sijunjung situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=137 = 47 nagari situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=506 = 55 nagari wikipedia = 55 nagari kab. Dharmasraya situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=152 = 21 nagari situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=507 = 52 nagari wikipedia = 52 nagari Dari: Riri Mairizal Chaidir riri.chai...@rantaunet.org Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 10:29:41 Judul: RE: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? Sanak Armen yang Baik. Pertanyaan sebenarnya simple. Pengertian “Nagari” dan “Pembangunan Nagari” yang dibahas di Palanta itu apakah (1) “Nagari” menurut perundangan – yang berjumlah 629 menurut Armen atau 625 menurut website resmi Pemprov Sumbar; atau (2) tidak hanya dalam konteks perundangan (walaupun saya juga tidak begitu paham apa maksudnya. Nah, kalau yang dimaksud yang 629 itu, ya OK, solved. Jadi kita hanya pembangunan wilayah2 yang di dalam Kabupaten, tidak termasuk Kota Padang, Kota Padangpanjang, Kota Pariaman, dst. OK, kalau itu yang dimaksud, saya ikuti. Tentang jumlah nagari yang tadi saya jadikan referensi – saya ulangi lagi – adalah Website Resmi Provinsi Sumatera Barat http://www.sumbarprov.go.id/list.php?submenuid=keckelurahan Saya tidak mengacu ke Website kabupaten. Kalau yang saya lihat disitu ada 11 Kabupaten, lengkap kok. Kabupaten Limapuluhkota ada, lihat di http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=509 Sekedar catatan, secara umum isi yang di Website Resmi Prov. Sumatera Barat (Sekali lagi, bukan website per Kabupaten) itu sama dengan daftar di Wikipedianya Armen. Bedanya hanya di Kabupaten Solok Selatan, jumlah kecamatan menurut website Sumbar 35, menurut
Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Assalammualaikum wr wb Angku, mamak, bundo sarato dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati, Saya kira permasalahan tanah di Sumbar erat kaitan dengan keberadaan Kerapatan Adat Nagari (KAN) di ranah minang. Adakah dari angku, mamak, bundo sarato dunsanak sapalanta yang bisa memberikan saya berapa jumlah keseluruhan KAN yang ada di ranah minang? Saya kira LKAAM Sumbar pun saat ini tidak memiliki data tersebut. Hasil temuan saya dilapangan, hanya LKAAM di tingkat kota saja yang lumayan ada interaksi dengan KAN-KAN yang tersebar di 7 kota (Padang - Pariaman - Padang Panjang - Bukittinggi - Payakumbuh - Solok Sawahlunto). Hal ini dikarenakan wilayah yang kecil sehingga mudah dilakukan komunikasi sebab hanya kota Padang Sawahlunto yang merupakan kota terluas wilayahnya di Sumbar. Bagaimana dengan kabupaten? Saya melihat ada kesengajaan dari pemda setempat untuk tetap membiarkan KAN-KAN yang tersebar di pelosok minangkabau. Sebagai informasi, pemerintahan nagari tidak sama dengan KAN, baik dari wilayah maupun jumlah. Saat ini ada 629 pemerintahan nagari, dimana jumlah KAN lebih sedikit dari jumlah nagari-nagari di Sumatera Barat. Sebagai contoh di kecamatan Pancung Soal, Inderapura kab. Pesisir Selatan, terdapat 8 nagari dimana hanya ada 1 KAN yang meliputi seluruh ulayat di 8 nagari. Mengapa KAN sangat berkaitan dengan tanah ulayat? Hal ini karena sebenarnya pemegang otoritas dari ulayat kaum, ulayat suku ulayat nagari adalah seluruh niniak mamak yang tergabung pada Kerapatan Adat Nagari (KAN) itu sendiri. Semenjak dihapuskannya pemerintahan nagari pada tahun 1979 di Sumatera Barat, saya melihat lambat laun fungsi KAN-KAN yang ada di nagari adat ini semakin melemah. Oleh sebab itu terkesan masing-masing pemda di 11 kabupaten pemda provinsi membiarkan hal ini terjadi, dengan begitu ulayat nagari yang berupa hutan belantara bisa dialih fungsikan menjadi HGU oleh masing-masing pemda di Sumatera Barat. So, apa tanggapan dari angku, mamak, bundo sarato adi dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati? Salah satu upaya yang bisa saya lakukan adalah mencoba membangun kembali komunikasi antara masyarakat nagari yang ada diperantauan dengan pemerintahan nagarinya. Sudah menjadi rahasia umum, banyak penghulu-penghulu dari minangkabau saat ini bermukim di perantauan, terpisah dalam jarak waktu yang berbeda hingga ke mancanegara. Oleh karena itu, izinkan saya mencoba merintis membangun website mailing list di masing-masing pemerintahan nagari agar kedepan seluruh anak kemanakan bisa kembali berkomunikasi dengan pemerintahan nagarinya dan berupaya menguatkan kembali KAN nagari masing-masing. wasalam AZ - 32 th Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
Fw: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Bung Armen, saya percaya bahwa tidak ada data yg lengkap ttg nagari dan KAN di Sumbar. Mengapa ? Rasanya ada tiga sebabnya: 1) doktrin 'adat salingka nagari', yg secara otomatis menghambat atau tidak menimbulkan minat utk mempelajari nagari-nagari lain; 2) proses urbanisasi yg diakibatkan oleh sistem pendidikan nasional, sehingga banyak nagari yg mulai atau sudah lengang, yg tentu berpengaruh pd kondisi nagari dan KAN; dan 3) kemalasan berfikir mendalam dalam menangani masalaj. Ada satu gejala yg tak banyak diperhatikan orang, yaitu telah terjadinya perobahan komposisi penduduk di Sumatera Barat. Di Sijunjung, Dharmasraya, dan Pesisir Selatan sudah banyak penduduk keturunan Jawa. Di Pasaman banyak keturunan Jawa dan Batak Mandahiling. Apakah ada yg meneliti hal ini ? Saya tidak tahu. Cepat atau lambat hal itu akan berpengaruh pada sistem nilai dan struktur sosial masyarakat Minangkabau di masa datang. Sungguh, sampai sekarang saya masih tetap terheran-heran menyaksikan demikian kurangnya minat pada data perubahan komposisi demografi ini. Tokoh-tokoh kita terkesan percaya bahwa apa yg tersebut dalam pepatah petitih, itu juga yg ada dalam kenyataan. Dahulu mungkin, sekarang terkesan bahwa sudah banyak yg ber-ubah. Susahnya, sulit sekali mengajak tokoh-tokoh kita untuk melihat, menyadari, dan menanggapi perkembangan ini. Upaya bung Armen yg tak kenal lelah dlm menghimpun data nagari serta menghubungkannya satu sama lain dalam jaringan internet adalah suatu terobosan besar. Nagari tak akan terisolir lagi. Syukurnya Kemkominfo dan Kem Kelautan dan Perikanan juga punya program yang sama, yg bisa disinergikan. SKM GM merupakan sebuah upaya kecil agar identitas / jati diri Minang itu tetap terpelihara di tengah perubahan sosial dahsyat yg telah terjadi dengan diam tak menyolok di Minangkabau. --Original Message-- From: Armen Zulkarnain Sender: Rantau Net To: Rantau Net ReplyTo: Rantau Net Subject: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? Sent: Jan 5, 2011 22:23 Assalammualaikum wr wb Angku, mamak, bundo sarato dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati, Saya kira permasalahan tanah di Sumbar erat kaitan dengan keberadaan Kerapatan Adat Nagari (KAN) di ranah minang. Adakah dari angku, mamak, bundo sarato dunsanak sapalanta yang bisa memberikan saya berapa jumlah keseluruhan KAN yang ada di ranah minang? Saya kira LKAAM Sumbar pun saat ini tidak memiliki data tersebut. Hasil temuan saya dilapangan, hanya LKAAM di tingkat kota saja yang lumayan ada interaksi dengan KAN-KAN yang tersebar di 7 kota (Padang - Pariaman - Padang Panjang - Bukittinggi - Payakumbuh - Solok Sawahlunto). Hal ini dikarenakan wilayah yang kecil sehingga mudah dilakukan komunikasi sebab hanya kota Padang Sawahlunto yang merupakan kota terluas wilayahnya di Sumbar. Bagaimana dengan kabupaten? Saya melihat ada kesengajaan dari pemda setempat untuk tetap membiarkan KAN-KAN yang tersebar di pelosok minangkabau. Sebagai informasi, pemerintahan nagari tidak sama dengan KAN, baik dari wilayah maupun jumlah. Saat ini ada 629 pemerintahan nagari, dimana jumlah KAN lebih sedikit dari jumlah nagari-nagari di Sumatera Barat. Sebagai contoh di kecamatan Pancung Soal, Inderapura kab. Pesisir Selatan, terdapat 8 nagari dimana hanya ada 1 KAN yang meliputi seluruh ulayat di 8 nagari. Mengapa KAN sangat berkaitan dengan tanah ulayat? Hal ini karena sebenarnya pemegang otoritas dari ulayat kaum, ulayat suku ulayat nagari adalah seluruh niniak mamak yang tergabung pada Kerapatan Adat Nagari (KAN) itu sendiri. Semenjak dihapuskannya pemerintahan nagari pada tahun 1979 di Sumatera Barat, saya melihat lambat laun fungsi KAN-KAN yang ada di nagari adat ini semakin melemah. Oleh sebab itu terkesan masing-masing pemda di 11 kabupaten pemda provinsi membiarkan hal ini terjadi, dengan begitu ulayat nagari yang berupa hutan belantara bisa dialih fungsikan menjadi HGU oleh masing-masing pemda di Sumatera Barat. So, apa tanggapan dari angku, mamak, bundo sarato adi dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati? Salah satu upaya yang bisa saya lakukan adalah mencoba membangun kembali komunikasi antara masyarakat nagari yang ada diperantauan dengan pemerintahan nagarinya. Sudah menjadi rahasia umum, banyak penghulu-penghulu dari minangkabau saat ini bermukim di perantauan, terpisah dalam jarak waktu yang berbeda hingga ke mancanegara. Oleh karena itu, izinkan saya mencoba merintis membangun website mailing list di masing-masing pemerintahan nagari agar kedepan seluruh anak kemanakan bisa kembali berkomunikasi dengan pemerintahan nagarinya dan berupaya menguatkan kembali KAN nagari masing-masing. wasalam AZ - 32 th Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email
Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
pak Saaf sarato angku, mamak, bundo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati, Saya pernah berdebat dengan seorang sesepuh adat dari salah satu nagari di dataran tinggi kabupaten Agam. Beliau menulis pada akun FBnya memaparkan bahwa orang minang itu ketek banamo gadang bagala, kok indak taka itu indak baradat namonyo. Kemudian saya mencoba menjelaskan, bahwa di sekitar wilayah mudiak kabupaten 50 Koto hanya seorang penghulu saja yang memiliki gelar adat, sedang laki-laki yang lain hanya memili nama. Sulit sekali meyakinkan beliau, bahwa informasi yang saya berikan memang berlaku di wilayah mudiak 50 Koto . Terkadang, kita hanya memahami adat di nagari asal kita sendiri, namun merasa memahami kultural seisi minangkabau. Dan yang lebih parah lagi, terjadi rasa kebanggaan yang berlebihan dan menganggap kondisi di nagari aman terkendali walaupun sasako penghulu di kaum sendiri sudah talipek 30 tahun. Terkadang, banyak dari kita orang minang menganggap pembangunan nagari adalah urusan pemerintah daerah sesuai dengan perda-perda yang sudah ada saat ini. Sekali lagi saya sebutkan, itu adalah pandangan ketidakmengertian kultural berpikir orang minang yang paham adanya sinergi antara nan mambasuik dari bumi dengan manitiak dari langik. Pemerintahan daerah sebagai satu sisi nan manitiak dari langik memerlukan sparring partner yaitu pemerintahan nagari Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebagai poros nan mambasuik dari bumi. Siapa yang berada pada KAN ini? adalah niniak mamak pangulu kaum nan gadang basa batuah yang mewakili seluruh anak kemanakan sebagai pemilik sah ulayat nagari di Sumatera Barat. Dari sekian banyak hal mencakup point dari nagari, ada beberapa pertanyaan sederhana yang bisa dijadikan tolak ukur mengerti atau tidaknya kita tentang nagari, saya kira beberapa daftar pertanyaan ini bisa kita jawab pada diri kita masing-masing, yaitu : 1. Apo suku dunsanak? 2. Siapo pangulu dunsanak? 3. Barapo jumlah pangulu di kaum dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo? 4. Barapo jumlah pangulu di suku dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo? 5. Tantukah dimano pusako kaum sanak? 6. Tantukah dimano pusako suku dunsanak? 7. Siapo wali nagari dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo? 8. Apo potensi nan ado di nagari dunsanak? 9. Lai hapa sia sajo anggota kaum dunsanak? 10. masih banyak nan bisa ditanyokan, silahkan ditukuak jo dibilai Saya kira mengenal nagari akan menimbulkan rasa memiliki, terhadap sako dan pusako yang kita miliki sebagai identitas orang minangkabau. Sebab ada pepatah lama menyebutkan, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Banyak maaf. wasalam AZ - 32 th Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
Re: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Tarimo kasih ateh penjelasan ko, bung Armen. Kebetulan, tujuah tahun nan lalu - th 2003 - tokoh-tokoh Solok Saiyo Sakao ( S3) yaitu pak Mayjen Pol Marwan Paris, Firdaus Oemar Dt Marajo, dan pak Muchlis Hamid alah membahas masalah-masalah nan bung Armen kamukokan tu. Baliau-baliau manamokannyo sebagai 'manajemen suku'. Walau masuak aka dan sasuai jo adat, tanyato indak mudah utk mandapek kato mufakat ttg soal manajemen suku ko. Syukur, kabanyo kini adalah disepakati dan alah mulai ditindaklanjuti. Tapi itu baru di Solok. Ambo kurang tahu apo di kabupaten lain ado pulo garak membenahi manajemen suku sarupo itu. Wassalam, Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -Original Message- From: Armen Zulkarnain emeneschoo...@yahoo.co.id Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 6 Jan 2011 05:16:14 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? pak Saaf sarato angku, mamak, bundo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati, Saya pernah berdebat dengan seorang sesepuh adat dari salah satu nagari di dataran tinggi kabupaten Agam. Beliau menulis pada akun FBnya memaparkan bahwa orang minang itu ketek banamo gadang bagala, kok indak taka itu indak baradat namonyo. Kemudian saya mencoba menjelaskan, bahwa di sekitar wilayah mudiak kabupaten 50 Koto hanya seorang penghulu saja yang memiliki gelar adat, sedang laki-laki yang lain hanya memili nama. Sulit sekali meyakinkan beliau, bahwa informasi yang saya berikan memang berlaku di wilayah mudiak 50 Koto . Terkadang, kita hanya memahami adat di nagari asal kita sendiri, namun merasa memahami kultural seisi minangkabau. Dan yang lebih parah lagi, terjadi rasa kebanggaan yang berlebihan dan menganggap kondisi di nagari aman terkendali walaupun sasako penghulu di kaum sendiri sudah talipek 30 tahun. Terkadang, banyak dari kita orang minang menganggap pembangunan nagari adalah urusan pemerintah daerah sesuai dengan perda-perda yang sudah ada saat ini. Sekali lagi saya sebutkan, itu adalah pandangan ketidakmengertian kultural berpikir orang minang yang paham adanya sinergi antara nan mambasuik dari bumi dengan manitiak dari langik. Pemerintahan daerah sebagai satu sisi nan manitiak dari langik memerlukan sparring partner yaitu pemerintahan nagari Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebagai poros nan mambasuik dari bumi. Siapa yang berada pada KAN ini? adalah niniak mamak pangulu kaum nan gadang basa batuah yang mewakili seluruh anak kemanakan sebagai pemilik sah ulayat nagari di Sumatera Barat. Dari sekian banyak hal mencakup point dari nagari, ada beberapa pertanyaan sederhana yang bisa dijadikan tolak ukur mengerti atau tidaknya kita tentang nagari, saya kira beberapa daftar pertanyaan ini bisa kita jawab pada diri kita masing-masing, yaitu : 1. Apo suku dunsanak? 2. Siapo pangulu dunsanak? 3. Barapo jumlah pangulu di kaum dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo? 4. Barapo jumlah pangulu di suku dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo? 5. Tantukah dimano pusako kaum sanak? 6. Tantukah dimano pusako suku dunsanak? 7. Siapo wali nagari dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo? 8. Apo potensi nan ado di nagari dunsanak? 9. Lai hapa sia sajo anggota kaum dunsanak? 10. masih banyak nan bisa ditanyokan, silahkan ditukuak jo dibilai Saya kira mengenal nagari akan menimbulkan rasa memiliki, terhadap sako dan pusako yang kita miliki sebagai identitas orang minangkabau. Sebab ada pepatah lama menyebutkan, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Banyak maaf. wasalam AZ - 32 th Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email
RE: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Armen dan Dunsanak Sadonyo. Beberapa waktu yang lalu Armen pernah mengatakan bahwa tampaknya pak Riri tidak memahami tentang nagari (kalimat persisnya saya lupa). Dan waktu itu saya jawab, memang tidak, makanya yang saya tanggapi adalah sisi perundangannya. Cuma makin kesini saya makin bingung dengan penjelasan2 Armen. Di situ sisi Armen selalu mengatakan bahwa Nagari di Sumbar itu ada 600 sekian. Waktu saya cek di Webesite Resmi Provinsi Sumatera Barat, http://www.sumbarprov.go.id/list.php?submenuid=keckelurahan , yang 600an itu adanya Cuma di Kabupaten, tidak ada di kota. Artinya, kalau suatu wilayah yang walaupun dulu disebut Nagari tetapi karena secara administrasi Pemerintahan termasuk dalam suatu Kota, maka dia bukanlah Nagari. (Termasuk misalnya, dulu saya ingat persis ada Kantua Wali di Pasausang, Padangpanjang, yaitu Kantor Wali Nagari Bukit Surungan, tapi dengan definisi yang ini, Bukit Surangan bukanlah suatu Nagari) Tapi di sisi lain, Armen juga pernah mengatakan: Jangan dilihat dari konteks perundangan (kalimat persisnya saya lupa). Kalau melihat pertanyaan - yang kata Armen - sederhana ini, saya makin merasakan kebingungan ini. Tadi saya tes pertanyaan ini ke seorang kawan yang sekian keturunan di atasnya tinggal di Kota Padang. Dia bisa dengan lancer menjawab pertanyaan Armen, termasuk Siapa nama Wali Nagari. Jawabannya TIdak Ada. Nak, apakah dia tidak memiliki nagari? Jadi, sebenarnya kalau kita berbicara tentang Nagari di Palanta ini yang kita maksud yang mana? (Maaf, tadinya saya berpikir substance over form, tapi karena seringnya definisi ini dipaparkan, saya juga ikut2 mempertanyakan definisi d) Riri 48/L/Bekasi From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf Of Armen Zulkarnain Sent: Thursday, January 06, 2011 4:16 AM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? pak Saaf sarato angku, mamak, bundo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati, Saya pernah berdebat dengan seorang sesepuh adat dari salah satu nagari di dataran tinggi kabupaten Agam. Beliau menulis pada akun FBnya memaparkan bahwa orang minang itu ketek banamo gadang bagala, kok indak taka itu indak baradat namonyo. Kemudian saya mencoba menjelaskan, bahwa di sekitar wilayah mudiak kabupaten 50 Koto hanya seorang penghulu saja yang memiliki gelar adat, sedang laki-laki yang lain hanya memili nama. Sulit sekali meyakinkan beliau, bahwa informasi yang saya berikan memang berlaku di wilayah mudiak 50 Koto . Terkadang, kita hanya memahami adat di nagari asal kita sendiri, namun merasa memahami kultural seisi minangkabau. Dan yang lebih parah lagi, terjadi rasa kebanggaan yang berlebihan dan menganggap kondisi di nagari aman terkendali walaupun sasako penghulu di kaum sendiri sudah talipek 30 tahun. Terkadang, banyak dari kita orang minang menganggap pembangunan nagari adalah urusan pemerintah daerah sesuai dengan perda-perda yang sudah ada saat ini. Sekali lagi saya sebutkan, itu adalah pandangan ketidakmengertian kultural berpikir orang minang yang paham adanya sinergi antara nan mambasuik dari bumi dengan manitiak dari langik. Pemerintahan daerah sebagai satu sisi nan manitiak dari langik memerlukan sparring partner yaitu pemerintahan nagari Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebagai poros nan mambasuik dari bumi. Siapa yang berada pada KAN ini? adalah niniak mamak pangulu kaum nan gadang basa batuah yang mewakili seluruh anak kemanakan sebagai pemilik sah ulayat nagari di Sumatera Barat. Dari sekian banyak hal mencakup point dari nagari, ada beberapa pertanyaan sederhana yang bisa dijadikan tolak ukur mengerti atau tidaknya kita tentang nagari, saya kira beberapa daftar pertanyaan ini bisa kita jawab pada diri kita masing-masing, yaitu : 1. Apo suku dunsanak? 2. Siapo pangulu dunsanak? 3. Barapo jumlah pangulu di kaum dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo? 4. Barapo jumlah pangulu di suku dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo? 5. Tantukah dimano pusako kaum sanak? 6. Tantukah dimano pusako suku dunsanak? 7. Siapo wali nagari dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo? 8. Apo potensi nan ado di nagari dunsanak? 9. Lai hapa sia sajo anggota kaum dunsanak? 10. masih banyak nan bisa ditanyokan, silahkan ditukuak jo dibilai Saya kira mengenal nagari akan menimbulkan rasa memiliki, terhadap sako dan pusako yang kita miliki sebagai identitas orang minangkabau. Sebab ada pepatah lama menyebutkan, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Banyak maaf. wasalam AZ - 32 th Padang . -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email
Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
pak Riri Mairizal Chaidir yang baik, Di Kota Padangpanjang saat memang tidak ada lagi pemerintahan nagari, sebab yang ada hanyalah kelurahan yang dipimpin oleh lurah. Lurah ini adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang ditunjuk langsung oleh Sekda Walikota Padang Panjang. Jadi siapa saja bisa menjadi lurah ditiap kelurahan kota Padangpanjang. Mengenai ingatan pak Riri ini tahun berapa? Apakah sebelum 1979? Sebab setelah 1979 seluruh nagari dihapus menjadi desa oleh pemerintahan pusat. Saat ini yang ada di kota Padangpanjang adalah Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang tidak jelas fungsinya. Mungkin sama seperti LKAAM Sumbar yang ada saat ini, yang setahu saya hanya sibuk memberi gelar pada pejabat-pejabat ternama di pemerintahan pusat. Kalau ada pameo urang awak yang berbunyi : Jalan alah dianjak urang lalu, cupak lah dituka rang panggaleh, saya kira hal telah terjadi di Padangpanjang dan 6 kota lainnya di Sumatera Barat. Mengapa saya sebut demikian? Sebab dalam kultural minangkabau, kita mengenal istilah mambasuik dari bumi. Suara yang muncul dari bawah, dari anak kemanakan, pemilik sako dan pusako. Penghulu-penghulu sebagai pemimpin kaumdipilih bersama seluruh anak kamanakan anggota kaum yang sudah patut memberikan suara (yang sudah berkeluarga), ini berlaku di lareh Bodi Cahaniago, sedangkan pada lareh Koto Piliang juga demikian, namun sedikit spesifik karena melihat pada ranji anak keturunan bundo kanduang yang salah satunya dipilih menjadi penghulu kaum. Niniak mamak inilah yang mengatur pemerintahan nagari secara bersama-sama. Perbedaannya adalah pada lareh Bodi Caniago sifatnya duduak samo randah, tagak samo tinggi. Sedang di lareh Koto Piliah limbango adat nagari ini sifatnya bajanjang naiak batanggo turun. Begitu pula dengan Wali Nagari, yang dimasa kolonial Belanda tahun 1914, diharuskan setiap Kerapatan Adat Nagari untuk memilih salah satu dari niniak mamak penghulu kaum yang duduk bersama di Kerapataan Adat Nagari menjadi wakil yang berhubungan dengan pemerintahan kolonial Belanda melalui Tuanku Laras. (Laras yang dimaksud bukanlah lareh). Di nagari-nagari yang menganut lareh Koto Piliang umumnya wali nagari adalah penghulu pucuk, sedangkan di nagari-nagari yang menganut paham Bodi Caniago wali nagari dimusyawarahkan bersama antara niniak mamak penghulu kaum yang ada di Kerapatan Adat Nagari. Pada masa kemerdekaan hingga 1979 jabatan wali nagari terus dipertahankan dan selalu dipilih bersama diantara niniak mamak penghulu kaum dengan cara musyawarah. Perbedaannya saat ini Wali Nagari tidak lagi dipilih bersama-sama oleh musyawarah niniak mamak penghulu kaum namun dipilih bersama-sama oleh anak nagari yang bermukim di nagari memiliki hak pilih (diatas umur 17 th). Semangatnya tetaplah sama dengan pemilihan penghulu, yaitu mambasuik dari bumi, mewakili suara anak nagari. Saya kira hal ini telah berlangsung ratusan tahun sebelum adanya perda-perda itu, sebab tata cara pemilihan pemimpin di minangkabu memang sudah sudah ada aturannya. Daftar nama nagari sudah saya rilis di www.wikipedia.org dengan link http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_nagari_di_Sumatera_Barat . Daftar nagari yang pak Riri berikan di situs pemerintahan nagari itu tidak lengkap untuk 11 kabupaten. Bahkan daftar nagari di situs kabupaten 50 Koto juga tidak lengkap http://www.limapuluhkota.com/index.php?mod=contentact=staticid=17menu_id=81. Mengapa bisa begitu? Tentu jawabannya saya tidak tahu, mengapa dinas kominfo tidak melengkapinya. Untuk kota Padangpanjang kampung halaman pak Riri saat ini yang ada hanya KAN, yaitu KAN Bukik Surungan, KAN Lareh Nan Panjang KAN Gunuang. Data yang ada di situs pemda Sumbar keliru menyebutkan KAN kota Padangpanjang ada 6 KAN. Mengapa begitu? Sekali lagi jawabannya saya tidak tahu. Apabila pak Riri masih kurang yakin, akan saya berikan kontak person ponsel ketua KAN Lareh Nan Panjang kota Padangpanjang angku Dt Endah Kayo Nan Kuniang via japri untuk konfirmasi. Saya kira, harimau nan ado di 7 kota ko saroman harimau nan ado di taman safari, hanya sebagai bahan tontonan saja. Pak Riri juga pernah menanyakan mengapa Nagari Sulik Aie sangat kompak membangun nagarinya, silahkan dicek pada perantau dari nagari Sulik Aie seperti pak Rainal Rais Dt Rajo Satie pak Mulyadi Dt Marah Banso bagaimana komunikasi antara anak kamanakan dengan niniak mamak penghulu kaumnya. Mungkin hanya itu yang bisa saya bantu saat ini, banyak maaf. wasalam AZ - 32 th Padang. urang minang selalu basako jo bapusako NB : ambo kiro jawabannyo bukan tidak ada tapi tidak tahu. Dari: Riri Mairizal Chaidir riri.chai...@rantaunet.org Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 07:33:54 Judul: RE: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? Armen dan Dunsanak Sadonyo. Beberapa waktu yang lalu Armen pernah mengatakan bahwa “tampaknya pak Riri tidak memahami tentang
Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Assalamu'alaikum wr.wb. And Armen Z. nan kito banggakan dedikasinyo kanagari jo sanak sapalanta nan ambo hormati. Sepengetahuan ambo KAN itu maikuti nagari nan asli. Nagari nan asli , mamiliki Monografi Adat Nagari masiang2. Nagari2 hasil pemekaran tatap mangikuti KAN Nagari nan asli. Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi antaro lain sejarah asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 nagari, tanah ulayat nagari, suku jo kaum, tatacara pamarintahan nagari dlsb. Kalau bisa rancak bana dikoleksi Monografi sagalo nagari nan ado untuak bahan data dari nagari masiang2. LKAAM memang indak bisa diarok karano alah manjadi alat politik nan bakuaso, tingga duduak manih ditiok acara. sasudah itu tarimo amplop.Mudah2an info ko ado manfaatnyo bakeh usaho basamo awakko. Wassalam, Asmardi Arbi ( 69, Rempoa,Tangsel ) ,From: Armen Zulkarnain Sent: Wednesday, January 05, 2011 10:23 PM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? Assalammualaikum wr wb Angku, mamak, bundo sarato dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati, Saya kira permasalahan tanah di Sumbar erat kaitan dengan keberadaan Kerapatan Adat Nagari (KAN) di ranah minang. Adakah dari angku, mamak, bundo sarato dunsanak sapalanta yang bisa memberikan saya berapa jumlah keseluruhan KAN yang ada di ranah minang? Saya kira LKAAM Sumbar pun saat ini tidak memiliki data tersebut. Hasil temuan saya dilapangan, hanya LKAAM di tingkat kota saja yang lumayan ada interaksi dengan KAN-KAN yang tersebar di 7 kota (Padang - Pariaman - Padang Panjang - Bukittinggi - Payakumbuh - Solok Sawahlunto). Hal ini dikarenakan wilayah yang kecil sehingga mudah dilakukan komunikasi sebab hanya kota Padang Sawahlunto yang merupakan kota terluas wilayahnya di Sumbar. Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi antaro lain sejarah asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 nagari, tanah ulayat nagari, suku jo kaum, tatacara pamarintahan nagari dlsb. waalaikumsalam wr wb Mak Asmardi Arbi sarato angku, mamak, bundo jo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati, Iyo tasirok darah ambo mambaco tulisan dari mak Asmardi Arbi. Ikolah data nagari adat nan salamoko ambo cari-cari. Sabab alah bakuliliang kian kamari mancarinyo iyo indak basuo doh. Pabilo mamak izinkan mohon ambo disharing data mantun untuak dilewakan pado media Internet ko, salam sambah dari ambo. wasalam AZ - 32 th Padang Dari: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 08:46:01 Judul: Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? Assalamu'alaikum wr.wb. And Armen Z. nan kito banggakan dedikasinyo kanagari jo sanak sapalanta nan ambo hormati. Sepengetahuan ambo KAN itu maikuti nagari nan asli. Nagari nan asli , mamiliki Monografi Adat Nagari masiang2. Nagari2 hasil pemekaran tatap mangikuti KAN Nagari nan asli. Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi antaro lain sejarah asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 nagari, tanah ulayat nagari, suku jo kaum, tatacara pamarintahan nagari dlsb. Kalau bisa rancak bana dikoleksi Monografi sagalo nagari nan ado untuak bahan data dari nagari masiang2. LKAAM memang indak bisa diarok karano alah manjadi alat politik nan bakuaso, tingga duduak manih ditiok acara. sasudah itu tarimo amplop.Mudah2an info ko ado manfaatnyo bakeh usaho basamo awakko. Wassalam, Asmardi Arbi ( 69, Rempoa,Tangsel ) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
RE: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Sanak Armen yang Baik. Pertanyaan sebenarnya simple. Pengertian Nagari dan Pembangunan Nagari yang dibahas di Palanta itu apakah (1) Nagari menurut perundangan - yang berjumlah 629 menurut Armen atau 625 menurut website resmi Pemprov Sumbar; atau (2) tidak hanya dalam konteks perundangan (walaupun saya juga tidak begitu paham apa maksudnya. Nah, kalau yang dimaksud yang 629 itu, ya OK, solved. Jadi kita hanya pembangunan wilayah2 yang di dalam Kabupaten, tidak termasuk Kota Padang, Kota Padangpanjang, Kota Pariaman, dst. OK, kalau itu yang dimaksud, saya ikuti. Tentang jumlah nagari yang tadi saya jadikan referensi - saya ulangi lagi - adalah Website Resmi Provinsi Sumatera Barat http://www.sumbarprov.go.id/list.php?submenuid=keckelurahan Saya tidak mengacu ke Website kabupaten. Kalau yang saya lihat disitu ada 11 Kabupaten, lengkap kok. Kabupaten Limapuluhkota ada, lihat di http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=509 Sekedar catatan, secara umum isi yang di Website Resmi Prov. Sumatera Barat (Sekali lagi, bukan website per Kabupaten) itu sama dengan daftar di Wikipedianya Armen. Bedanya hanya di Kabupaten Solok Selatan, jumlah kecamatan menurut website Sumbar 35, menurut Armen 39. Perbedaannya ada di KEcamatan Sungai Pagu dan Sangir. Tapi itu hasil dari perbandingan saya pakai software auditing, mungkin juga softwarenya kurang teliti. Yang mana yang benar, he he, saya tidak dalam posisi untuk menilai itu Terimakasih, Riri From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf Of Armen Zulkarnain Sent: Thursday, January 06, 2011 8:46 AM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? pak Riri Mairizal Chaidir yang baik, Di Kota Padangpanjang saat memang tidak ada lagi pemerintahan nagari, sebab yang ada hanyalah kelurahan yang dipimpin oleh lurah. Lurah ini adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang ditunjuk langsung oleh Sekda Walikota Padang Panjang. Jadi siapa saja bisa menjadi lurah ditiap kelurahan kota Padangpanjang. Mengenai ingatan pak Riri ini tahun berapa? Apakah sebelum 1979? Sebab setelah 1979 seluruh nagari dihapus menjadi desa oleh pemerintahan pusat. Saat ini yang ada di kota Padangpanjang adalah Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang tidak jelas fungsinya. Mungkin sama seperti LKAAM Sumbar yang ada saat ini, yang setahu saya hanya sibuk memberi gelar pada pejabat-pejabat ternama di pemerintahan pusat. Kalau ada pameo urang awak yang berbunyi : Jalan alah dianjak urang lalu, cupak lah dituka rang panggaleh, saya kira hal telah terjadi di Padangpanjang dan 6 kota lainnya di Sumatera Barat. Mengapa saya sebut demikian? Sebab dalam kultural minangkabau, kita mengenal istilah mambasuik dari bumi. Suara yang muncul dari bawah, dari anak kemanakan, pemilik sako dan pusako. Penghulu-penghulu sebagai pemimpin kaumdipilih bersama seluruh anak kamanakan anggota kaum yang sudah patut memberikan suara (yang sudah berkeluarga), ini berlaku di lareh Bodi Cahaniago, sedangkan pada lareh Koto Piliang juga demikian, namun sedikit spesifik karena melihat pada ranji anak keturunan bundo kanduang yang salah satunya dipilih menjadi penghulu kaum. Niniak mamak inilah yang mengatur pemerintahan nagari secara bersama-sama. Perbedaannya adalah pada lareh Bodi Caniago sifatnya duduak samo randah, tagak samo tinggi. Sedang di lareh Koto Piliah limbango adat nagari ini sifatnya bajanjang naiak batanggo turun. Begitu pula dengan Wali Nagari, yang dimasa kolonial Belanda tahun 1914, diharuskan setiap Kerapatan Adat Nagari untuk memilih salah satu dari niniak mamak penghulu kaum yang duduk bersama di Kerapataan Adat Nagari menjadi wakil yang berhubungan dengan pemerintahan kolonial Belanda melalui Tuanku Laras. (Laras yang dimaksud bukanlah lareh). Di nagari-nagari yang menganut lareh Koto Piliang umumnya wali nagari adalah penghulu pucuk, sedangkan di nagari-nagari yang menganut paham Bodi Caniago wali nagari dimusyawarahkan bersama antara niniak mamak penghulu kaum yang ada di Kerapatan Adat Nagari. Pada masa kemerdekaan hingga 1979 jabatan wali nagari terus dipertahankan dan selalu dipilih bersama diantara niniak mamak penghulu kaum dengan cara musyawarah. Perbedaannya saat ini Wali Nagari tidak lagi dipilih bersama-sama oleh musyawarah niniak mamak penghulu kaum namun dipilih bersama-sama oleh anak nagari yang bermukim di nagari memiliki hak pilih (diatas umur 17 th). Semangatnya tetaplah sama dengan pemilihan penghulu, yaitu mambasuik dari bumi, mewakili suara anak nagari. Saya kira hal ini telah berlangsung ratusan tahun sebelum adanya perda-perda itu, sebab tata cara pemilihan pemimpin di minangkabu memang sudah sudah ada aturannya. Daftar nama nagari sudah saya rilis di www.wikipedia.org dengan link http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_nagari_di_Sumatera_Barat . Daftar nagari yang pak Riri berikan di situs pemerintahan nagari itu tidak
Re: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Kemd. Armen, untuak capek dapek data nagari itu, ambo alah bapasan ka kemd,ambo Miko untuk masharing ka kemd.Armen' Silahkan hubungi Miko nan baru baulang tahun. Wassalam, Asmardi Arbi- 69, Rempoa Tangsel From: Armen Zulkarnain Sent: Thursday, January 06, 2011 10:01 AM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi antaro lain sejarah asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 nagari, tanah ulayat nagari, suku jo kaum, tatacara pamarintahan nagari dlsb. waalaikumsalam wr wb Mak Asmardi Arbi sarato angku, mamak, bundo jo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati, Iyo tasirok darah ambo mambaco tulisan dari mak Asmardi Arbi. Ikolah data nagari adat nan salamoko ambo cari-cari. Sabab alah bakuliliang kian kamari mancarinyo iyo indak basuo doh. Pabilo mamak izinkan mohon ambo disharing data mantun untuak dilewakan pado media Internet ko, salam sambah dari ambo. wasalam AZ - 32 th Padang Dari: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 08:46:01 Judul: Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? Assalamu'alaikum wr.wb. And Armen Z. nan kito banggakan dedikasinyo kanagari jo sanak sapalanta nan ambo hormati. Sepengetahuan ambo KAN itu maikuti nagari nan asli. Nagari nan asli , mamiliki Monografi Adat Nagari masiang2. Nagari2 hasil pemekaran tatap mangikuti KAN Nagari nan asli. Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi antaro lain sejarah asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 nagari, tanah ulayat nagari, suku jo kaum, tatacara pamarintahan nagari dlsb. Kalau bisa rancak bana dikoleksi Monografi sagalo nagari nan ado untuak bahan data dari nagari masiang2. LKAAM memang indak bisa diarok karano alah manjadi alat politik nan bakuaso, tingga duduak manih ditiok acara. sasudah itu tarimo amplop.Mudah2an info ko ado manfaatnyo bakeh usaho basamo awakko. Wassalam, Asmardi Arbi ( 69, Rempoa,Tangsel ) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
Re: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Sanak Miko, tolong japri kan ka ambo ciek data nagari iko Apolai nagari kami, kabanyo tamasuak nagari tuo di Minangkabau. Sabagai nagari asa... sabalun turun ka Lubuak Basuang jo Pariaman. Nan lain dan kami masih bajalangan jo balahan di Padang Tarok ---TR Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 6 Jan 2011 11:51:17 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? Kemd. Armen, untuak capek dapek data nagari itu, ambo alah bapasan ka kemd,ambo Miko untuk masharing ka kemd.Armen' Silahkan hubungi Miko nan baru baulang tahun. Wassalam, Asmardi Arbi- 69, Rempoa Tangsel From: Armen Zulkarnain Sent: Thursday, January 06, 2011 10:01 AM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi antaro lain sejarah asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 nagari, tanah ulayat nagari, suku jo kaum, tatacara pamarintahan nagari dlsb. waalaikumsalam wr wb Mak Asmardi Arbi sarato angku, mamak, bundo jo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati, Iyo tasirok darah ambo mambaco tulisan dari mak Asmardi Arbi. Ikolah data nagari adat nan salamoko ambo cari-cari. Sabab alah bakuliliang kian kamari mancarinyo iyo indak basuo doh. Pabilo mamak izinkan mohon ambo disharing data mantun untuak dilewakan pado media Internet ko, salam sambah dari ambo. wasalam AZ - 32 th Padang Dari: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 08:46:01 Judul: Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu? Assalamu'alaikum wr.wb. And Armen Z. nan kito banggakan dedikasinyo kanagari jo sanak sapalanta nan ambo hormati. Sepengetahuan ambo KAN itu maikuti nagari nan asli. Nagari nan asli , mamiliki Monografi Adat Nagari masiang2. Nagari2 hasil pemekaran tatap mangikuti KAN Nagari nan asli. Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi antaro lain sejarah asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 nagari, tanah ulayat nagari, suku jo kaum, tatacara pamarintahan nagari dlsb. Kalau bisa rancak bana dikoleksi Monografi sagalo nagari nan ado untuak bahan data dari nagari masiang2. LKAAM memang indak bisa diarok karano alah manjadi alat politik nan bakuaso, tingga duduak manih ditiok acara. sasudah itu tarimo amplop.Mudah2an info ko ado manfaatnyo bakeh usaho basamo awakko. Wassalam, Asmardi Arbi ( 69, Rempoa,Tangsel ) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab
Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Assalamu'alaikum WW. Pak Sepriadi dan dunsanak Palamta RN kasadonyo Iko memang kondisi nan sangaik memprihatinkan di Minangkabau sat kini ko, kalau masalah iko idak diatasi capek mako indak lamo lai tanah ulatat di Minangkabau akan habih bapindah tangan ka urang lain bahkan tanah Minangpun akan bisa baganti tuan. Padohal salah satu latak istimewanyo Minangkabau dari daerah nan lain adolah dengan diakuinyo Tanah Ulayat sebagai salah satu pusako tinggi nan turun tamurun sacaro matrilineal dalam sebuah kekerabatan kaum pado suatu suku nan indak akan pernah dijumpoi di daerah lain. Sabagai mano nan kito ketahui bahwasanyo hak ulayat di Minangkabau dipagunokan untuak keperluan kamanakan nan di pertahankan, diurus dan diatur oleh mamak selaku tungganai rumah gadang dan Pangulu selaku pimpinan dalam suku atau kaum, iko nan disabuik mamak atau panhgulu maulayat dipusako. Maulayat aratinyo adolah manjago, mempertahankan, maurus dan mengatur pemanfaatan terhadap kaparaluan kamanakan, mako seoerang mamak atau pangulu nan maulayat inyo harus adil, arif dan bijak, dalam mangatur harato pusako supayo indak tajadi pertikaian ditangah anak kamanakan. Tanah ulayat dan pusako tinggi lainnyo hanyo dapek diambiak manfaatnyo sahinggo keberadaannyo tetap tajago sampai kapanpun karano indak buliah dipajuabalikan, tasabuik dalam papatah adat tanah ulayat atau pusako tinggi dijua indak dimakan bali digadai indak dimakan sando. Tanah ulayat kalaulah dipajua balikan mako hilanglah ulayat, hilang pusako, hilang kaum dan kasudahannyo bisa-bisa hilang kampuang, tajua nagari. Nan buliah hanyo manggadai itupun kalau tajadi nan 4 pakaro : 1. Maik tabujua atah rumah, 2. Gadih atau rando indak balaki, 3. Rumah gadang katirisan dan 4. Mambangkik batang tarandam. Sadangkan untuak kaperluan nan lain indak dibuliahkan manggadai apo lagi manjuanyo kaurang lain. Namun nan kini pintu gadai bapalungga, pintu jua tabukak habih, malah basarahkan pulo bulek-bulek kapamarentah jo investor dengan dalih pembangunan dan pemberdayaan masyarakaik, padohal nan tajadi masyarakaik awak lah dipadayoi dek urang-urang tertentu. Lalu nan kanyang sia adolah urang-urang nan tertentu itu pulo, Oknum pejabat, oknum niniak mamak, dan pengusaha makan jo dagiang nan masyarakaik makan jo tulang. Sajak ulayat lah bersetifikatkan, lah jadi HGB, HGU mako ndak usah itu disabuik ulayat lai karano inyo lah manjadi miliak pribadi atau kelompok tertentu. Sapanjang pintu pagang gadai dan jua bali tanah ulayat diminang kabau dibukak taruih mako suatu saat indak tertutup kemungkinan Tanah Minang akan berpindah tangan kaurang lain. Tks Afrijon Ponggok KBB 43,L,Pekanbaru Pada 4 Januari 2011 16.48, Sepriadi sepri...@gmail.com menulis: Seminggu ini saya sibuk menginventarisir persoalan pertanahan di Sumbar, khususnya berkaitan dengan konflik dan sengketa tanah ulayat. Berdasarkan data dari BPN Sumbar konflik dan sengketa tanah yang masuk sejak 2007 hingga 2009 lebih kurang 1032 kasus dan yang telah diselesaikan sebanyak 331. sementara yang masuk di Komnas HAM sebanya 54 kasus; dari kasus tersebut dapat digambarkan sbb: 1. Sebahagian besar hilangnya tanah ulayat hanya melalui proses silieh jari yang sangat merugikan masyarakat adat Minang artinya silieh jari yang oleh orang minang dipahami sebagai pengganti jariah atas tanaman yang ditanam di atas tanah ulayat, oleh pemda dan investor yang kata pemda akan mensejahterakan rakyat ternyata dimaknai sebagai peralihan hak, akibatnya baik yang menjadi HGU maupun HGB menjadi tanah negara, gigit jarilah orang minang yang dulu hebat itu. 2. Para investor pada umumnya ke ranah minang tidak bawa uang, melainkan jual air ludah bergaya mau investasi, lalu meminta sertifikat HGU atau HGB, kemudian HGU dan HGB tersebut digadaikan ke Bank Nagari, akhinya bukan uang yang datang ke ranah minang, melainkan uang yang dihasilkan di Minang dibawa ke Singapur, Malaysia, Jakarta dll, hal ini seharusnya tidak masuk diakalnya orang minang yang konon pedagang ulung iyu. Berita hari ini yang menurut saya memalukan para founding Father yang kebanyakan dari Minang adalah judul berita yang dikutip dari mulut politisi bernama irdinansyah tarmizi sbb Siap memenangkan calon ibu negara, kebetulan Yusuf Kalla bininya orang awak, jadi gokar sumbar akan menjadi tim suksesnya karna bininya orang awal. untung saja yang mencalonkan nggak Tukul Arwanan, dia bininya juga orang awak? Sumber : http://www.facebook.com/?ref=home#!/note.php?note_id=177242495643 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One