Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-06 Terurut Topik armen zulkarnain laki-laki 32th padang


pak Riri, bukan kecamatan namun nagari di kab, Solok Selatan jumlahnya
39 nagari. Semula memang 35 nagari, namun ada pemekaran  di kecamatan
Sangir yaitu nagari Lubuk Gadang Utara  kecamatan Sungai Pagu nagari
Pasia Talang dimekarkan dengan tambahan Pasia Talang Utara, Pasia
Talang Selatan, Pasia Talang Barat. Bilo nagari ko dimekarkan? Alah 5
bulan yang lalu.

Syukurlah kalau di situs prov. Sumbar alah mulai langkok kini, ambo
juo sakalian minta maaf pado admin situs mantun pabilo palewaan
daftar  nagari di Sumbar pada www.wikipedia.org membuek para admin
bakarajo baliak, sabab sajak bulan Mei 2010  hinggo Oktober 2010 ambo
manyigi iyo alun langkok bana lai sabab fungsi dari website pemda
memang untuk itu  nampak admin situs lupo mahapuih data lamo di kab.
Sijunjung jo kab. Dharmasraya.

Satantang 4 nagari nan batambah (hasil pemekaran) di Solok Selatan
ambo dapek kepastian beritanyo dari lapangan ketika mengantarkan
undangan KKM 2010 tanggal 23 November - 5 Desember 2010, tapeknyo
tanggal 26 November 2010. Data nagari di kab. Solsel baru ambo rubah
tanggal 6 Desember 2010. Bisa dicaliak dalam riwayat penyusunan berkas
di wikipedia.org
Ambo bisa berikan via japri nomor ponsel WN Lubuk Gadang  WN Pasia
Talang (nagari induk yang dimekarkan - nagari yang dimana lokasi
kantor KAN berada) pabilo pak Riri ingin melakukan konfirmasi.

(skr | sebelum)  23:10, Desember 6, 2010 125.162.69.98 (Bicara)
(23.960 bita) (→Kabupaten Solok Selatan) (batalkan)
(skr | sebelum)  23:09, Desember 6, 2010 125.162.69.98 (Bicara)
(23.960 bita) (→Kabupaten Solok Selatan) (batalkan)
(skr | sebelum)  13:01, November 16, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara |
kontrib) (23.935 bita) (→Kabupaten Pasaman Barat) (batalkan)
(skr | sebelum)  02:37, Oktober 28, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara |
kontrib) (23.796 bita) (→Kabupaten Pasaman Barat) (batalkan)
(skr | sebelum)  02:35, Oktober 28, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara |
kontrib) (23.773 bita) (→Kabupaten Pasaman) (batalkan)


wasalam

AZ - 32 th
Padang

NB : kelihatannya pak Riri suka berdebat, sementara saya sendiri tidak
begitu suka, apalagi memang kurang mengerti tentang arti sebuah nagari
 itu dapat saya maklumi dari urang awak nan barasa dari 7 kota
Sumatera Barat, sabab sajak 1979 (31 tahun nan lalu) indak marasokan
lai baanyo pemerintahan nagari  bak kato urang jao, syukur juo masih
ado KAN nyo walau indak bagigi lai, hehehehe.




kab. Solok Selatan
situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=505 = 35 nagari
wikipedia = 39 nagari

kab. Sijunjung
situs pemprov  www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=137 = 47 nagari
situs pemprov  www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=506 = 55 nagari
wikipedia = 55 nagari

kab. Dharmasraya
situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=152 = 21 nagari
situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=507 = 52 nagari
wikipedia = 52 nagari


Dari: Riri Mairizal Chaidir riri.chai...@rantaunet.org
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 10:29:41
Judul: RE: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

Sanak Armen yang Baik.

Pertanyaan sebenarnya simple. Pengertian “Nagari” dan “Pembangunan
Nagari” yang dibahas di Palanta itu apakah (1) “Nagari” menurut
perundangan – yang berjumlah 629 menurut Armen atau 625 menurut
website resmi Pemprov Sumbar; atau (2) tidak hanya dalam konteks
perundangan (walaupun saya juga tidak begitu paham apa maksudnya.

Nah, kalau yang dimaksud yang 629 itu, ya OK, solved. Jadi kita hanya
pembangunan wilayah2 yang di dalam Kabupaten, tidak termasuk Kota
Padang, Kota Padangpanjang, Kota Pariaman, dst.

OK, kalau itu yang dimaksud, saya ikuti.

Tentang jumlah nagari yang tadi saya jadikan referensi – saya ulangi
lagi – adalah Website Resmi Provinsi Sumatera Barat
http://www.sumbarprov.go.id/list.php?submenuid=keckelurahan
Saya tidak mengacu ke Website kabupaten.

Kalau yang saya lihat disitu ada 11 Kabupaten, lengkap kok. Kabupaten
Limapuluhkota ada, lihat di http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=509

Sekedar catatan, secara umum isi yang di Website Resmi Prov. Sumatera
Barat (Sekali lagi, bukan website per Kabupaten) itu sama dengan
daftar di Wikipedianya Armen.
Bedanya hanya di Kabupaten Solok Selatan, jumlah kecamatan menurut
website Sumbar 35, menurut Armen 39. Perbedaannya ada di KEcamatan
Sungai Pagu dan Sangir.
Tapi itu hasil dari perbandingan saya pakai software auditing, mungkin
juga softwarenya kurang teliti.
Yang mana yang benar, he he,  saya tidak dalam posisi untuk menilai
itu

Terimakasih,

Riri

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB

Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-06 Terurut Topik Riri Chaidir
Armen,

Hehe, saya bukannya suka berdebat, tapi saya tidak mau masuk ke suatu
diskusi kalau saya tidak punya pemahaman dan batasan tentang yang
dibicarakan.

Itu sebabnya, dari awal yang saya tanyakan adalah definisi Nagari, pakah
sesuai UU atau tidak hanya itu - keduanya itu saya dapat dari posting2
Armen sebelumnya.

Jadi simpel toh?

Tentang berapa jumlah Nagari sebenarnya, seperti saya sampaikan diujung
posting saya sebelum ini, saya tidak dalam posisi untuk menilai yang mana
yang benar, sehingga saya tidak interest untuk mengkonfirmasikannya kepada
siapapun.

Gitu, Men.

Riri



2011/1/6 armen zulkarnain laki-laki 32th padang emeneschoo...@yahoo.co.id



 pak Riri, bukan kecamatan namun nagari di kab, Solok Selatan jumlahnya
 39 nagari. Semula memang 35 nagari, namun ada pemekaran  di kecamatan
 Sangir yaitu nagari Lubuk Gadang Utara  kecamatan Sungai Pagu nagari
 Pasia Talang dimekarkan dengan tambahan Pasia Talang Utara, Pasia
 Talang Selatan, Pasia Talang Barat. Bilo nagari ko dimekarkan? Alah 5
 bulan yang lalu.

 Syukurlah kalau di situs prov. Sumbar alah mulai langkok kini, ambo
 juo sakalian minta maaf pado admin situs mantun pabilo palewaan
 daftar  nagari di Sumbar pada www.wikipedia.org membuek para admin
 bakarajo baliak, sabab sajak bulan Mei 2010  hinggo Oktober 2010 ambo
 manyigi iyo alun langkok bana lai sabab fungsi dari website pemda
 memang untuk itu  nampak admin situs lupo mahapuih data lamo di kab.
 Sijunjung jo kab. Dharmasraya.

 Satantang 4 nagari nan batambah (hasil pemekaran) di Solok Selatan
 ambo dapek kepastian beritanyo dari lapangan ketika mengantarkan
 undangan KKM 2010 tanggal 23 November - 5 Desember 2010, tapeknyo
 tanggal 26 November 2010. Data nagari di kab. Solsel baru ambo rubah
 tanggal 6 Desember 2010. Bisa dicaliak dalam riwayat penyusunan berkas
 di wikipedia.org
 Ambo bisa berikan via japri nomor ponsel WN Lubuk Gadang  WN Pasia
 Talang (nagari induk yang dimekarkan - nagari yang dimana lokasi
 kantor KAN berada) pabilo pak Riri ingin melakukan konfirmasi.

 (skr | sebelum)  23:10, Desember 6, 2010 125.162.69.98 (Bicara)
 (23.960 bita) (→Kabupaten Solok Selatan) (batalkan)
 (skr | sebelum)  23:09, Desember 6, 2010 125.162.69.98 (Bicara)
 (23.960 bita) (→Kabupaten Solok Selatan) (batalkan)
 (skr | sebelum)  13:01, November 16, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara |
 kontrib) (23.935 bita) (→Kabupaten Pasaman Barat) (batalkan)
 (skr | sebelum)  02:37, Oktober 28, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara |
 kontrib) (23.796 bita) (→Kabupaten Pasaman Barat) (batalkan)
 (skr | sebelum)  02:35, Oktober 28, 2010 Armen Zulkarnain (Bicara |
 kontrib) (23.773 bita) (→Kabupaten Pasaman) (batalkan)


 wasalam

 AZ - 32 th
 Padang

 NB : kelihatannya pak Riri suka berdebat, sementara saya sendiri tidak
 begitu suka, apalagi memang kurang mengerti tentang arti sebuah nagari
  itu dapat saya maklumi dari urang awak nan barasa dari 7 kota
 Sumatera Barat, sabab sajak 1979 (31 tahun nan lalu) indak marasokan
 lai baanyo pemerintahan nagari  bak kato urang jao, syukur juo masih
 ado KAN nyo walau indak bagigi lai, hehehehe.


 

 kab. Solok Selatan
 situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=505 = 35 nagari
 wikipedia = 39 nagari

 kab. Sijunjung
 situs pemprov  www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=137 = 47 nagari
 situs pemprov  www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=506 = 55 nagari
 wikipedia = 55 nagari

 kab. Dharmasraya
 situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=152 = 21 nagari
 situs pemprov www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=507 = 52 nagari
 wikipedia = 52 nagari


 Dari: Riri Mairizal Chaidir riri.chai...@rantaunet.org
 Kepada: rantaunet@googlegroups.com
 Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 10:29:41
 Judul: RE: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

 Sanak Armen yang Baik.

 Pertanyaan sebenarnya simple. Pengertian “Nagari” dan “Pembangunan
 Nagari” yang dibahas di Palanta itu apakah (1) “Nagari” menurut
 perundangan – yang berjumlah 629 menurut Armen atau 625 menurut
 website resmi Pemprov Sumbar; atau (2) tidak hanya dalam konteks
 perundangan (walaupun saya juga tidak begitu paham apa maksudnya.

 Nah, kalau yang dimaksud yang 629 itu, ya OK, solved. Jadi kita hanya
 pembangunan wilayah2 yang di dalam Kabupaten, tidak termasuk Kota
 Padang, Kota Padangpanjang, Kota Pariaman, dst.

 OK, kalau itu yang dimaksud, saya ikuti.

 Tentang jumlah nagari yang tadi saya jadikan referensi – saya ulangi
 lagi – adalah Website Resmi Provinsi Sumatera Barat
 http://www.sumbarprov.go.id/list.php?submenuid=keckelurahan
 Saya tidak mengacu ke Website kabupaten.

 Kalau yang saya lihat disitu ada 11 Kabupaten, lengkap kok. Kabupaten
 Limapuluhkota ada, lihat di http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=509

 Sekedar catatan, secara umum isi yang di Website Resmi Prov. Sumatera
 Barat (Sekali lagi, bukan website per Kabupaten) itu sama dengan
 daftar di Wikipedianya Armen.
 Bedanya hanya di Kabupaten Solok Selatan, jumlah kecamatan menurut
 website Sumbar 35, menurut

Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-05 Terurut Topik Armen Zulkarnain
Assalammualaikum wr wb

Angku, mamak, bundo sarato dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati,

Saya kira permasalahan tanah di Sumbar erat kaitan dengan keberadaan Kerapatan 
Adat Nagari (KAN) di ranah minang. Adakah dari angku, mamak, bundo sarato 
dunsanak sapalanta yang bisa memberikan saya berapa jumlah keseluruhan KAN yang 
ada di ranah minang? Saya kira LKAAM Sumbar pun saat ini tidak memiliki data 
tersebut. Hasil temuan saya dilapangan, hanya LKAAM di tingkat kota saja yang 
lumayan ada interaksi dengan KAN-KAN yang tersebar di 7 kota (Padang - Pariaman 
- Padang Panjang - Bukittinggi - Payakumbuh - Solok  Sawahlunto). Hal ini 
dikarenakan wilayah yang kecil sehingga mudah dilakukan komunikasi sebab hanya 
kota Padang  Sawahlunto yang merupakan kota terluas wilayahnya di Sumbar.

Bagaimana dengan  kabupaten? Saya melihat ada kesengajaan dari pemda setempat 
untuk tetap membiarkan KAN-KAN yang tersebar di pelosok minangkabau. Sebagai 
informasi, pemerintahan nagari tidak sama dengan KAN, baik dari wilayah maupun 
jumlah. Saat ini ada 629 pemerintahan nagari, dimana jumlah KAN lebih sedikit 
dari jumlah nagari-nagari di Sumatera Barat. Sebagai contoh di kecamatan 
Pancung 
Soal, Inderapura kab. Pesisir Selatan, terdapat 8 nagari dimana hanya ada 1 KAN 
yang meliputi seluruh ulayat di 8 nagari.

Mengapa KAN sangat berkaitan dengan tanah ulayat? Hal ini karena sebenarnya 
pemegang otoritas dari ulayat kaum, ulayat suku  ulayat nagari adalah seluruh 
niniak mamak yang tergabung pada Kerapatan Adat Nagari (KAN) itu sendiri. 
Semenjak dihapuskannya pemerintahan nagari pada tahun 1979 di Sumatera Barat, 
saya melihat lambat laun fungsi KAN-KAN yang ada di nagari adat ini semakin 
melemah. Oleh sebab itu terkesan masing-masing pemda di 11 kabupaten  pemda 
provinsi membiarkan hal ini terjadi, dengan begitu ulayat nagari yang berupa 
hutan belantara bisa dialih fungsikan menjadi HGU oleh masing-masing pemda di 
Sumatera Barat. 

So, apa tanggapan dari angku, mamak, bundo sarato adi dunsanak sapalanta RN nan 
ambo hormati?

Salah satu upaya yang bisa saya lakukan adalah mencoba membangun kembali 
komunikasi antara masyarakat nagari yang ada diperantauan dengan pemerintahan 
nagarinya. Sudah menjadi rahasia umum, banyak penghulu-penghulu dari 
minangkabau 
saat ini bermukim di perantauan, terpisah dalam jarak  waktu yang berbeda 
hingga ke mancanegara. Oleh karena itu, izinkan saya mencoba merintis membangun 
website  mailing list di masing-masing pemerintahan nagari agar kedepan 
seluruh 
anak kemanakan bisa kembali berkomunikasi dengan pemerintahan nagarinya dan 
berupaya menguatkan kembali KAN nagari masing-masing.

wasalam

AZ - 32 th
Padang 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.


Fw: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-05 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Bung Armen, saya percaya bahwa tidak ada data yg lengkap ttg nagari dan KAN di 
Sumbar. Mengapa ? Rasanya ada tiga sebabnya: 1) doktrin 'adat salingka nagari', 
yg secara otomatis menghambat atau tidak menimbulkan minat utk mempelajari 
nagari-nagari lain; 2) proses urbanisasi yg diakibatkan oleh sistem pendidikan 
nasional, sehingga banyak nagari yg mulai atau sudah lengang, yg tentu 
berpengaruh pd kondisi nagari dan KAN; dan 3) kemalasan berfikir mendalam dalam 
menangani masalaj.
Ada satu gejala yg tak banyak diperhatikan orang, yaitu telah terjadinya 
perobahan komposisi penduduk di Sumatera Barat. Di Sijunjung, Dharmasraya, dan 
Pesisir Selatan sudah banyak penduduk keturunan Jawa. Di Pasaman banyak 
keturunan Jawa dan Batak Mandahiling. Apakah ada yg meneliti hal ini ? Saya 
tidak tahu. Cepat atau lambat hal itu akan berpengaruh pada sistem nilai dan 
struktur sosial masyarakat Minangkabau di masa datang.
Sungguh, sampai sekarang saya masih tetap terheran-heran menyaksikan demikian 
kurangnya minat pada data perubahan komposisi demografi ini. 
Tokoh-tokoh kita terkesan percaya bahwa apa yg tersebut dalam pepatah petitih, 
itu juga yg ada dalam kenyataan. Dahulu mungkin, sekarang terkesan bahwa sudah 
banyak yg ber-ubah. 
Susahnya, sulit sekali mengajak tokoh-tokoh kita untuk melihat, menyadari, dan 
menanggapi perkembangan ini.
Upaya bung Armen yg tak kenal lelah dlm menghimpun data nagari serta 
menghubungkannya satu sama lain dalam jaringan internet adalah suatu terobosan 
besar. Nagari tak akan terisolir lagi. Syukurnya Kemkominfo dan Kem Kelautan 
dan Perikanan juga punya program yang sama, yg bisa disinergikan.
SKM GM merupakan sebuah upaya kecil agar identitas / jati diri Minang itu tetap 
terpelihara di tengah perubahan sosial dahsyat yg telah terjadi dengan diam tak 
menyolok di Minangkabau.
--Original Message--
From: Armen Zulkarnain
Sender: Rantau Net
To: Rantau Net
ReplyTo: Rantau Net
Subject: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
Sent: Jan 5, 2011 22:23

Assalammualaikum wr wb Angku, mamak, bundo sarato dunsanak sapalanta RN nan 
ambo hormati, Saya kira permasalahan tanah di Sumbar erat kaitan dengan 
keberadaan Kerapatan Adat Nagari (KAN) di ranah minang. Adakah dari angku, 
mamak, bundo sarato dunsanak sapalanta yang bisa memberikan saya berapa jumlah 
keseluruhan KAN yang ada di ranah minang? Saya kira LKAAM Sumbar pun saat ini 
tidak memiliki data tersebut. Hasil temuan saya dilapangan, hanya LKAAM di 
tingkat kota saja yang lumayan ada interaksi dengan KAN-KAN yang tersebar di 7 
kota (Padang - Pariaman - Padang Panjang - Bukittinggi - Payakumbuh - Solok  
Sawahlunto). Hal ini dikarenakan wilayah yang kecil sehingga mudah dilakukan 
komunikasi sebab hanya kota Padang  Sawahlunto yang merupakan kota terluas 
wilayahnya di Sumbar. Bagaimana dengan  kabupaten? Saya melihat ada kesengajaan 
dari pemda setempat untuk tetap membiarkan KAN-KAN yang tersebar di pelosok 
minangkabau. Sebagai informasi, pemerintahan nagari tidak sama dengan KAN, baik 
dari wilayah maupun jumlah. Saat ini ada 629 pemerintahan nagari, dimana jumlah 
KAN lebih sedikit dari jumlah nagari-nagari di Sumatera Barat. Sebagai contoh 
di kecamatan Pancung Soal, Inderapura kab. Pesisir Selatan, terdapat 8 nagari 
dimana hanya ada 1 KAN yang meliputi seluruh ulayat di 8 nagari. Mengapa KAN 
sangat berkaitan dengan tanah ulayat? Hal ini karena sebenarnya pemegang 
otoritas dari ulayat kaum, ulayat suku  ulayat nagari adalah seluruh niniak 
mamak yang tergabung pada Kerapatan Adat Nagari (KAN) itu sendiri. Semenjak 
dihapuskannya pemerintahan nagari pada tahun 1979 di Sumatera Barat, saya 
melihat lambat laun fungsi KAN-KAN yang ada di nagari adat ini semakin melemah. 
Oleh sebab itu terkesan masing-masing pemda di 11 kabupaten  pemda provinsi 
membiarkan hal ini terjadi, dengan begitu ulayat nagari yang berupa hutan 
belantara bisa dialih fungsikan menjadi HGU oleh masing-masing pemda di 
Sumatera Barat.  So, apa tanggapan dari angku, mamak, bundo sarato adi dunsanak 
sapalanta RN nan ambo hormati? Salah satu upaya yang bisa saya lakukan adalah 
mencoba membangun kembali komunikasi antara masyarakat nagari yang ada 
diperantauan dengan pemerintahan nagarinya. Sudah menjadi rahasia umum, banyak 
penghulu-penghulu dari minangkabau saat ini bermukim di perantauan, terpisah 
dalam jarak  waktu yang berbeda hingga ke mancanegara. Oleh karena itu, 
izinkan saya mencoba merintis membangun website  mailing list di masing-masing 
pemerintahan nagari agar kedepan seluruh anak kemanakan bisa kembali 
berkomunikasi dengan pemerintahan nagarinya dan berupaya menguatkan kembali KAN 
nagari masing-masing. wasalam AZ - 32 th Padang  -- . * Posting yg berasal dari 
Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: 
~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi 
email, menjadi tanggung jawab pengirim email

Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-05 Terurut Topik Armen Zulkarnain
pak Saaf sarato angku, mamak, bundo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati,

Saya pernah berdebat dengan seorang sesepuh adat dari salah satu nagari di 
dataran tinggi kabupaten Agam. Beliau menulis pada akun FBnya memaparkan bahwa 
orang minang itu ketek banamo gadang bagala, kok indak taka itu indak baradat 
namonyo. Kemudian saya mencoba menjelaskan, bahwa di sekitar wilayah 
mudiak kabupaten 50 Koto hanya seorang penghulu saja yang memiliki gelar adat, 
sedang laki-laki yang lain hanya memili nama. Sulit sekali meyakinkan beliau, 
bahwa informasi yang saya berikan memang berlaku di wilayah mudiak 50 Koto . 

Terkadang, kita hanya memahami adat di nagari asal kita sendiri, namun merasa 
memahami kultural seisi minangkabau. Dan yang lebih parah lagi, terjadi rasa 
kebanggaan yang berlebihan dan menganggap kondisi di nagari aman terkendali 
walaupun sasako penghulu di kaum sendiri sudah talipek 30 tahun. Terkadang, 
banyak dari kita orang minang menganggap pembangunan nagari adalah urusan 
pemerintah daerah sesuai dengan perda-perda yang sudah ada saat ini.

Sekali lagi saya sebutkan, itu adalah pandangan ketidakmengertian kultural 
berpikir orang minang yang paham adanya sinergi antara nan mambasuik dari bumi 
dengan manitiak dari langik. Pemerintahan daerah sebagai satu sisi nan  
manitiak 
dari langik memerlukan sparring partner yaitu pemerintahan nagari  Kerapatan 
Adat Nagari (KAN) sebagai poros nan mambasuik dari bumi. Siapa yang berada pada 
KAN ini? adalah niniak mamak pangulu kaum nan gadang basa batuah yang mewakili 
seluruh anak kemanakan sebagai pemilik sah ulayat nagari di Sumatera Barat. 

Dari sekian banyak hal mencakup point dari nagari, ada beberapa pertanyaan 
sederhana yang bisa dijadikan tolak ukur mengerti atau tidaknya kita tentang 
nagari, saya kira beberapa daftar pertanyaan ini bisa kita jawab pada diri kita 
masing-masing, yaitu : 
1. Apo suku dunsanak?
2. Siapo pangulu dunsanak?
3. Barapo jumlah pangulu di kaum dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak 
personnyo?
4. Barapo jumlah pangulu di suku dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak 
personnyo?
5. Tantukah dimano pusako kaum sanak?
6. Tantukah dimano pusako suku dunsanak?
7. Siapo wali nagari dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo?
8. Apo potensi nan ado di nagari dunsanak?
9. Lai hapa sia sajo anggota kaum dunsanak?
10.  masih banyak nan bisa ditanyokan, silahkan ditukuak jo dibilai
Saya kira mengenal nagari akan menimbulkan rasa memiliki, terhadap sako dan 
pusako yang kita miliki sebagai identitas orang minangkabau. 
Sebab ada pepatah lama menyebutkan, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka 
tak cinta.
Banyak maaf.

wasalam
AZ - 32 th
Padang 


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.


Re: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-05 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Tarimo kasih ateh penjelasan ko, bung Armen. Kebetulan, tujuah tahun nan lalu - 
th 2003 - tokoh-tokoh Solok Saiyo Sakao ( S3) yaitu pak Mayjen Pol Marwan 
Paris, Firdaus Oemar Dt Marajo, dan pak Muchlis Hamid alah membahas 
masalah-masalah nan bung Armen kamukokan tu. Baliau-baliau manamokannyo sebagai 
'manajemen suku'.
Walau masuak aka dan sasuai jo adat, tanyato indak mudah utk mandapek kato 
mufakat ttg soal manajemen suku ko. Syukur, kabanyo kini adalah disepakati dan 
alah mulai ditindaklanjuti.
Tapi itu baru di Solok. Ambo kurang tahu apo di kabupaten lain ado pulo garak 
membenahi manajemen suku sarupo itu.
Wassalam,
Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-Original Message-
From: Armen Zulkarnain emeneschoo...@yahoo.co.id
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 6 Jan 2011 05:16:14 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

pak Saaf sarato angku, mamak, bundo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati,

Saya pernah berdebat dengan seorang sesepuh adat dari salah satu nagari di 
dataran tinggi kabupaten Agam. Beliau menulis pada akun FBnya memaparkan bahwa 
orang minang itu ketek banamo gadang bagala, kok indak taka itu indak baradat 
namonyo. Kemudian saya mencoba menjelaskan, bahwa di sekitar wilayah 
mudiak kabupaten 50 Koto hanya seorang penghulu saja yang memiliki gelar adat, 
sedang laki-laki yang lain hanya memili nama. Sulit sekali meyakinkan beliau, 
bahwa informasi yang saya berikan memang berlaku di wilayah mudiak 50 Koto . 

Terkadang, kita hanya memahami adat di nagari asal kita sendiri, namun merasa 
memahami kultural seisi minangkabau. Dan yang lebih parah lagi, terjadi rasa 
kebanggaan yang berlebihan dan menganggap kondisi di nagari aman terkendali 
walaupun sasako penghulu di kaum sendiri sudah talipek 30 tahun. Terkadang, 
banyak dari kita orang minang menganggap pembangunan nagari adalah urusan 
pemerintah daerah sesuai dengan perda-perda yang sudah ada saat ini.

Sekali lagi saya sebutkan, itu adalah pandangan ketidakmengertian kultural 
berpikir orang minang yang paham adanya sinergi antara nan mambasuik dari bumi 
dengan manitiak dari langik. Pemerintahan daerah sebagai satu sisi nan  
manitiak 
dari langik memerlukan sparring partner yaitu pemerintahan nagari  Kerapatan 
Adat Nagari (KAN) sebagai poros nan mambasuik dari bumi. Siapa yang berada pada 
KAN ini? adalah niniak mamak pangulu kaum nan gadang basa batuah yang mewakili 
seluruh anak kemanakan sebagai pemilik sah ulayat nagari di Sumatera Barat. 

Dari sekian banyak hal mencakup point dari nagari, ada beberapa pertanyaan 
sederhana yang bisa dijadikan tolak ukur mengerti atau tidaknya kita tentang 
nagari, saya kira beberapa daftar pertanyaan ini bisa kita jawab pada diri kita 
masing-masing, yaitu : 
1. Apo suku dunsanak?
2. Siapo pangulu dunsanak?
3. Barapo jumlah pangulu di kaum dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak 
personnyo?
4. Barapo jumlah pangulu di suku dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak 
personnyo?
5. Tantukah dimano pusako kaum sanak?
6. Tantukah dimano pusako suku dunsanak?
7. Siapo wali nagari dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo?
8. Apo potensi nan ado di nagari dunsanak?
9. Lai hapa sia sajo anggota kaum dunsanak?
10.  masih banyak nan bisa ditanyokan, silahkan ditukuak jo dibilai
Saya kira mengenal nagari akan menimbulkan rasa memiliki, terhadap sako dan 
pusako yang kita miliki sebagai identitas orang minangkabau. 
Sebab ada pepatah lama menyebutkan, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka 
tak cinta.
Banyak maaf.

wasalam
AZ - 32 th
Padang 


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email

RE: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-05 Terurut Topik Riri Mairizal Chaidir
Armen dan Dunsanak Sadonyo.

 

Beberapa waktu yang lalu Armen pernah mengatakan bahwa tampaknya pak Riri
tidak memahami tentang nagari (kalimat persisnya saya lupa). 

Dan waktu itu saya jawab, memang tidak, makanya yang saya tanggapi adalah
sisi perundangannya.

 

Cuma makin kesini saya makin bingung dengan penjelasan2 Armen.

 

Di situ sisi Armen selalu mengatakan bahwa Nagari di Sumbar itu ada 600
sekian. Waktu saya cek di Webesite Resmi Provinsi Sumatera Barat,
http://www.sumbarprov.go.id/list.php?submenuid=keckelurahan , yang 600an itu
adanya Cuma di Kabupaten, tidak ada di kota. Artinya, kalau suatu wilayah
yang walaupun dulu disebut Nagari tetapi karena secara administrasi
Pemerintahan termasuk dalam suatu Kota, maka dia bukanlah Nagari. (Termasuk
misalnya, dulu saya ingat persis ada Kantua Wali di Pasausang,
Padangpanjang, yaitu Kantor Wali Nagari Bukit Surungan, tapi dengan definisi
yang ini, Bukit Surangan bukanlah suatu Nagari) 

 

Tapi di sisi lain, Armen juga pernah mengatakan: Jangan dilihat dari
konteks perundangan (kalimat persisnya saya lupa).

 

Kalau melihat pertanyaan - yang kata Armen - sederhana ini, saya makin
merasakan kebingungan ini. Tadi saya tes pertanyaan ini ke seorang kawan
yang sekian keturunan di atasnya tinggal di Kota Padang. Dia bisa dengan
lancer menjawab pertanyaan Armen, termasuk Siapa nama Wali Nagari.
Jawabannya TIdak Ada. Nak, apakah dia tidak memiliki nagari?

 

Jadi, sebenarnya kalau kita berbicara tentang Nagari di Palanta ini yang
kita maksud yang mana?

(Maaf, tadinya saya berpikir substance over form, tapi karena seringnya
definisi ini dipaparkan, saya juga ikut2 mempertanyakan definisi d)

 

Riri

48/L/Bekasi

 

 

 

 

 

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On
Behalf Of Armen Zulkarnain
Sent: Thursday, January 06, 2011 4:16 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

 

pak Saaf sarato angku, mamak, bundo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo
hormati,

 

Saya pernah berdebat dengan seorang sesepuh adat dari salah satu nagari di
dataran tinggi kabupaten Agam. Beliau menulis pada akun FBnya memaparkan
bahwa orang minang itu ketek banamo gadang bagala, kok indak taka itu indak
baradat namonyo. Kemudian saya mencoba menjelaskan, bahwa di sekitar wilayah
mudiak kabupaten 50 Koto hanya seorang penghulu saja yang memiliki gelar
adat, sedang laki-laki yang lain hanya memili nama. Sulit sekali meyakinkan
beliau, bahwa informasi yang saya berikan memang berlaku di wilayah mudiak
50 Koto . 

 

Terkadang, kita hanya memahami adat di nagari asal kita sendiri, namun
merasa memahami kultural seisi minangkabau. Dan yang lebih parah lagi,
terjadi rasa kebanggaan yang berlebihan dan menganggap kondisi di nagari
aman terkendali walaupun sasako penghulu di kaum sendiri sudah talipek 30
tahun. Terkadang, banyak dari kita orang minang menganggap pembangunan
nagari adalah urusan pemerintah daerah sesuai dengan perda-perda yang sudah
ada saat ini.

 

Sekali lagi saya sebutkan, itu adalah pandangan ketidakmengertian kultural
berpikir orang minang yang paham adanya sinergi antara nan mambasuik dari
bumi dengan manitiak dari langik. Pemerintahan daerah sebagai satu sisi nan
manitiak dari langik memerlukan sparring partner yaitu pemerintahan nagari
 Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebagai poros nan mambasuik dari bumi. Siapa
yang berada pada KAN ini? adalah niniak mamak pangulu kaum nan gadang basa
batuah yang mewakili seluruh anak kemanakan sebagai pemilik sah ulayat
nagari di Sumatera Barat. 

 

Dari sekian banyak hal mencakup point dari nagari, ada beberapa pertanyaan
sederhana yang bisa dijadikan tolak ukur mengerti atau tidaknya kita tentang
nagari, saya kira beberapa daftar pertanyaan ini bisa kita jawab pada diri
kita masing-masing, yaitu : 

1.  Apo suku dunsanak?
2.  Siapo pangulu dunsanak?
3.  Barapo jumlah pangulu di kaum dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak
personnyo?
4.  Barapo jumlah pangulu di suku dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak
personnyo?
5.  Tantukah dimano pusako kaum sanak?
6.  Tantukah dimano pusako suku dunsanak?
7.  Siapo wali nagari dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo?
8.  Apo potensi nan ado di nagari dunsanak?
9.  Lai hapa sia sajo anggota kaum dunsanak?
10.  masih banyak nan bisa ditanyokan, silahkan ditukuak jo dibilai

Saya kira mengenal nagari akan menimbulkan rasa memiliki, terhadap sako dan
pusako yang kita miliki sebagai identitas orang minangkabau. 

Sebab ada pepatah lama menyebutkan, tak kenal maka tak sayang, tak sayang
maka tak cinta.

Banyak maaf.

 

wasalam

AZ - 32 th

Padang  

 

 

.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email

Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-05 Terurut Topik Armen Zulkarnain
pak Riri Mairizal Chaidir yang baik,

Di Kota Padangpanjang saat memang tidak ada lagi pemerintahan nagari, sebab 
yang 
ada hanyalah kelurahan yang dipimpin oleh lurah. Lurah ini adalah pegawai 
negeri 
sipil (PNS) yang ditunjuk langsung oleh Sekda  Walikota Padang Panjang. Jadi 
siapa saja bisa menjadi lurah ditiap kelurahan kota Padangpanjang. Mengenai 
ingatan pak Riri ini tahun berapa? Apakah sebelum 1979? Sebab setelah 1979 
seluruh nagari dihapus menjadi desa oleh  pemerintahan pusat.

Saat ini yang ada di kota Padangpanjang adalah Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang 
tidak jelas fungsinya. Mungkin sama seperti LKAAM Sumbar yang ada saat ini, 
yang 
setahu saya hanya sibuk memberi gelar pada pejabat-pejabat ternama di 
pemerintahan pusat. Kalau ada pameo urang awak yang berbunyi : Jalan alah 
dianjak urang lalu, cupak lah dituka rang panggaleh, saya kira hal telah 
terjadi 
di Padangpanjang dan 6 kota lainnya di Sumatera Barat.

Mengapa saya sebut demikian? Sebab dalam kultural minangkabau, kita mengenal 
istilah mambasuik dari bumi. Suara yang  muncul dari bawah, dari anak  
kemanakan, pemilik sako dan pusako. Penghulu-penghulu sebagai pemimpin 
kaumdipilih bersama seluruh anak kamanakan anggota kaum yang sudah patut 
memberikan suara (yang sudah berkeluarga), ini berlaku di lareh Bodi Cahaniago, 
sedangkan pada lareh Koto Piliang juga demikian, namun sedikit spesifik karena 
melihat pada ranji anak keturunan bundo kanduang yang salah satunya dipilih 
menjadi penghulu kaum. Niniak mamak inilah yang mengatur pemerintahan nagari 
secara bersama-sama. Perbedaannya adalah pada lareh Bodi Caniago sifatnya 
duduak 
samo randah, tagak samo tinggi. Sedang di lareh Koto Piliah limbango adat 
nagari 
ini sifatnya bajanjang  naiak batanggo turun.   

Begitu pula dengan Wali Nagari, yang dimasa kolonial Belanda tahun  1914, 
diharuskan setiap Kerapatan Adat Nagari untuk memilih salah satu dari niniak 
mamak penghulu kaum yang duduk bersama di Kerapataan Adat Nagari menjadi wakil 
yang berhubungan dengan pemerintahan kolonial Belanda melalui Tuanku Laras. 
(Laras yang dimaksud bukanlah lareh). Di nagari-nagari yang menganut lareh Koto 
Piliang umumnya wali nagari adalah penghulu pucuk, sedangkan di nagari-nagari 
yang menganut paham Bodi Caniago wali nagari dimusyawarahkan bersama antara 
niniak mamak penghulu kaum yang ada di Kerapatan Adat Nagari. Pada masa 
kemerdekaan hingga 1979 jabatan wali nagari terus dipertahankan dan selalu 
dipilih bersama diantara niniak mamak penghulu kaum dengan cara musyawarah. 
 

Perbedaannya  saat ini Wali Nagari tidak lagi dipilih bersama-sama oleh 
musyawarah niniak mamak penghulu kaum namun dipilih bersama-sama oleh anak 
nagari yang bermukim di nagari  memiliki hak pilih (diatas umur 17 th). 
Semangatnya tetaplah sama dengan pemilihan penghulu, yaitu mambasuik dari bumi, 
mewakili suara anak nagari. Saya kira hal ini telah berlangsung ratusan tahun 
sebelum adanya perda-perda itu, sebab tata cara pemilihan pemimpin di 
minangkabu 
memang sudah sudah ada aturannya.

Daftar nama nagari sudah saya rilis di www.wikipedia.org dengan 
link http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_nagari_di_Sumatera_Barat . Daftar 
nagari yang pak Riri berikan di situs pemerintahan nagari  itu tidak lengkap 
untuk 11 kabupaten. Bahkan daftar nagari di situs kabupaten 50 Koto juga tidak 
lengkap 
http://www.limapuluhkota.com/index.php?mod=contentact=staticid=17menu_id=81.
 Mengapa bisa begitu? Tentu jawabannya saya tidak tahu, mengapa dinas kominfo 
tidak melengkapinya.

Untuk kota Padangpanjang kampung halaman pak Riri saat ini yang ada hanya KAN, 
yaitu KAN Bukik Surungan, KAN Lareh Nan Panjang  KAN Gunuang. Data yang ada di 
situs pemda Sumbar keliru menyebutkan KAN kota Padangpanjang ada 6 KAN. Mengapa 
begitu? Sekali lagi jawabannya saya tidak tahu.

Apabila pak Riri masih kurang yakin, akan saya berikan kontak person ponsel 
ketua KAN Lareh Nan Panjang kota Padangpanjang angku Dt Endah Kayo Nan Kuniang 
via japri untuk konfirmasi. Saya kira, harimau nan ado di 7 kota ko saroman 
harimau nan ado di taman safari, hanya sebagai bahan tontonan saja.

Pak Riri juga pernah menanyakan mengapa Nagari Sulik Aie sangat kompak 
membangun 
nagarinya, silahkan dicek pada perantau dari nagari Sulik Aie seperti pak 
Rainal 
Rais Dt Rajo Satie  pak Mulyadi Dt Marah Banso bagaimana komunikasi antara 
anak 
kamanakan dengan niniak mamak penghulu kaumnya. Mungkin hanya itu yang bisa 
saya 
bantu saat ini, banyak  maaf.

wasalam 

AZ - 32 th
Padang.

urang minang selalu basako jo bapusako
NB : ambo kiro jawabannyo bukan tidak ada tapi tidak tahu. 




Dari: Riri Mairizal Chaidir riri.chai...@rantaunet.org
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 07:33:54
Judul: RE: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

 
Armen dan Dunsanak Sadonyo.
 
Beberapa waktu yang lalu Armen pernah mengatakan bahwa “tampaknya pak Riri 
tidak 
memahami tentang

Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-05 Terurut Topik Asmardi Arbi
Assalamu'alaikum wr.wb.

And Armen Z. nan kito banggakan dedikasinyo kanagari jo sanak sapalanta nan 
ambo hormati.

Sepengetahuan ambo KAN itu maikuti nagari nan asli. Nagari nan asli , mamiliki 
Monografi Adat Nagari masiang2.  Nagari2 hasil pemekaran tatap mangikuti KAN 
Nagari nan asli. Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi 
antaro lain sejarah asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 
nagari,  tanah ulayat nagari, suku jo kaum,   tatacara pamarintahan nagari  
dlsb. 

Kalau bisa rancak bana dikoleksi Monografi sagalo nagari nan ado untuak bahan 
data dari nagari masiang2. LKAAM  memang indak bisa diarok karano alah manjadi 
alat politik nan bakuaso, tingga duduak manih ditiok acara. sasudah itu tarimo 
amplop.Mudah2an info ko ado manfaatnyo bakeh usaho basamo awakko.

Wassalam,

Asmardi Arbi ( 69, Rempoa,Tangsel )


,From: Armen Zulkarnain 
Sent: Wednesday, January 05, 2011 10:23 PM
To: rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?


Assalammualaikum wr wb


Angku, mamak, bundo sarato dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati,


Saya kira permasalahan tanah di Sumbar erat kaitan dengan keberadaan Kerapatan 
Adat Nagari (KAN) di ranah minang. Adakah dari angku, mamak, bundo sarato 
dunsanak sapalanta yang bisa memberikan saya berapa jumlah keseluruhan KAN yang 
ada di ranah minang? Saya kira LKAAM Sumbar pun saat ini tidak memiliki data 
tersebut. Hasil temuan saya dilapangan, hanya LKAAM di tingkat kota saja yang 
lumayan ada interaksi dengan KAN-KAN yang tersebar di 7 kota (Padang - Pariaman 
- Padang Panjang - Bukittinggi - Payakumbuh - Solok  Sawahlunto). Hal ini 
dikarenakan wilayah yang kecil sehingga mudah dilakukan komunikasi sebab hanya 
kota Padang  Sawahlunto yang merupakan kota terluas wilayahnya di Sumbar.



Padang 



-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.


Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-05 Terurut Topik Armen Zulkarnain
Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi antaro lain 
sejarah asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 nagari,  tanah 
ulayat nagari, suku jo kaum,   tatacara pamarintahan nagari  dlsb. 

waalaikumsalam wr wb

Mak Asmardi Arbi sarato angku, mamak, bundo jo adi dunsanak sapalanta RN nan 
ambo hormati,

Iyo tasirok darah ambo mambaco tulisan dari mak Asmardi Arbi. Ikolah data 
nagari 
adat nan salamoko ambo cari-cari. Sabab alah bakuliliang kian kamari mancarinyo 
iyo indak basuo doh. Pabilo mamak izinkan mohon ambo disharing data mantun 
untuak dilewakan pado media Internet ko, salam sambah dari ambo.  

wasalam 

AZ - 32 th
Padang




Dari: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 08:46:01
Judul: Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?


Assalamu'alaikum wr.wb.
 
And Armen Z. nan kito banggakan dedikasinyo kanagari jo  sanak sapalanta nan 
ambo hormati.
 
Sepengetahuan ambo KAN itu maikuti nagari nan asli. Nagari  nan asli , mamiliki 
Monografi Adat Nagari masiang2.  Nagari2 hasil  pemekaran tatap mangikuti KAN 
Nagari nan asli. Dalam Monografi Adat Nagari nan  ambo masih simpan, barisi 
antaro lain sejarah asa usua nagari, suku2, adat  istiadat nan balaku, batas2 
nagari,  tanah ulayat nagari, suku jo  kaum,   tatacara pamarintahan nagari  
dlsb. 
 
Kalau bisa rancak bana  dikoleksi Monografi sagalo nagari nan ado untuak bahan 
data dari nagari  masiang2. LKAAM  memang indak bisa diarok karano alah manjadi 
alat politik  nan bakuaso, tingga duduak manih ditiok acara. sasudah itu tarimo 
 
amplop.Mudah2an info ko ado manfaatnyo bakeh usaho basamo awakko.
 
Wassalam,
 
Asmardi Arbi ( 69,  Rempoa,Tangsel )

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.


RE: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-05 Terurut Topik Riri Mairizal Chaidir
Sanak Armen yang Baik.

 

Pertanyaan sebenarnya simple. Pengertian Nagari dan Pembangunan Nagari
yang dibahas di Palanta itu apakah (1) Nagari menurut perundangan - yang
berjumlah 629 menurut Armen atau 625 menurut website resmi Pemprov Sumbar;
atau (2) tidak hanya dalam konteks perundangan (walaupun saya juga tidak
begitu paham apa maksudnya.

 

Nah, kalau yang dimaksud yang 629 itu, ya OK, solved. Jadi kita hanya
pembangunan wilayah2 yang di dalam Kabupaten, tidak termasuk Kota Padang,
Kota Padangpanjang, Kota Pariaman, dst.

 

OK, kalau itu yang dimaksud, saya ikuti.

 

Tentang jumlah nagari yang tadi saya jadikan referensi - saya ulangi lagi -
adalah Website Resmi Provinsi Sumatera Barat
http://www.sumbarprov.go.id/list.php?submenuid=keckelurahan

Saya tidak mengacu ke Website kabupaten.

 

Kalau yang saya lihat disitu ada 11 Kabupaten, lengkap kok. Kabupaten
Limapuluhkota ada, lihat di http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=509

 

Sekedar catatan, secara umum isi yang di Website Resmi Prov. Sumatera Barat
(Sekali lagi, bukan website per Kabupaten) itu sama dengan daftar di
Wikipedianya Armen. 

Bedanya hanya di Kabupaten Solok Selatan, jumlah kecamatan menurut website
Sumbar 35, menurut Armen 39. Perbedaannya ada di KEcamatan Sungai Pagu dan
Sangir.

Tapi itu hasil dari perbandingan saya pakai software auditing, mungkin juga
softwarenya kurang teliti.

Yang mana yang benar, he he,  saya tidak dalam posisi untuk menilai itu

 

Terimakasih,

 

Riri

 

 

 

 

 

 

 

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On
Behalf Of Armen Zulkarnain
Sent: Thursday, January 06, 2011 8:46 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

 

pak Riri Mairizal Chaidir yang baik,

 

Di Kota Padangpanjang saat memang tidak ada lagi pemerintahan nagari, sebab
yang ada hanyalah kelurahan yang dipimpin oleh lurah. Lurah ini adalah
pegawai negeri sipil (PNS) yang ditunjuk langsung oleh Sekda  Walikota
Padang Panjang. Jadi siapa saja bisa menjadi lurah ditiap kelurahan kota
Padangpanjang. Mengenai ingatan pak Riri ini tahun berapa? Apakah sebelum
1979? Sebab setelah 1979 seluruh nagari dihapus menjadi desa oleh
pemerintahan pusat.

 

Saat ini yang ada di kota Padangpanjang adalah Kerapatan Adat Nagari (KAN)
yang tidak jelas fungsinya. Mungkin sama seperti LKAAM Sumbar yang ada saat
ini, yang setahu saya hanya sibuk memberi gelar pada pejabat-pejabat ternama
di pemerintahan pusat. Kalau ada pameo urang awak yang berbunyi : Jalan alah
dianjak urang lalu, cupak lah dituka rang panggaleh, saya kira hal telah
terjadi di Padangpanjang dan 6 kota lainnya di Sumatera Barat.

 

Mengapa saya sebut demikian? Sebab dalam kultural minangkabau, kita mengenal
istilah mambasuik dari bumi. Suara yang muncul dari bawah, dari anak
kemanakan, pemilik sako dan pusako. Penghulu-penghulu sebagai pemimpin
kaumdipilih bersama seluruh anak kamanakan anggota kaum yang sudah patut
memberikan suara (yang sudah berkeluarga), ini berlaku di lareh Bodi
Cahaniago, sedangkan pada lareh Koto Piliang juga demikian, namun sedikit
spesifik karena melihat pada ranji anak keturunan bundo kanduang yang salah
satunya dipilih menjadi penghulu kaum. Niniak mamak inilah yang mengatur
pemerintahan nagari secara bersama-sama. Perbedaannya adalah pada lareh Bodi
Caniago sifatnya duduak samo randah, tagak samo tinggi. Sedang di lareh Koto
Piliah limbango adat nagari ini sifatnya bajanjang  naiak batanggo turun.   

 

Begitu pula dengan Wali Nagari, yang dimasa kolonial Belanda tahun 1914,
diharuskan setiap Kerapatan Adat Nagari untuk memilih salah satu dari niniak
mamak penghulu kaum yang duduk bersama di Kerapataan Adat Nagari menjadi
wakil yang berhubungan dengan pemerintahan kolonial Belanda melalui Tuanku
Laras. (Laras yang dimaksud bukanlah lareh). Di nagari-nagari yang menganut
lareh Koto Piliang umumnya wali nagari adalah penghulu pucuk, sedangkan di
nagari-nagari yang menganut paham Bodi Caniago wali nagari dimusyawarahkan
bersama antara niniak mamak penghulu kaum yang ada di Kerapatan Adat Nagari.
Pada masa kemerdekaan hingga 1979 jabatan wali nagari terus dipertahankan
dan selalu dipilih bersama diantara niniak mamak penghulu kaum dengan cara
musyawarah.  

 

Perbedaannya saat ini Wali Nagari tidak lagi dipilih bersama-sama oleh
musyawarah niniak mamak penghulu kaum namun dipilih bersama-sama oleh anak
nagari yang bermukim di nagari  memiliki hak pilih (diatas umur 17 th).
Semangatnya tetaplah sama dengan pemilihan penghulu, yaitu mambasuik dari
bumi, mewakili suara anak nagari. Saya kira hal ini telah berlangsung
ratusan tahun sebelum adanya perda-perda itu, sebab tata cara pemilihan
pemimpin di minangkabu memang sudah sudah ada aturannya.

 

Daftar nama nagari sudah saya rilis di www.wikipedia.org dengan link
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_nagari_di_Sumatera_Barat . Daftar nagari
yang pak Riri berikan di situs pemerintahan nagari itu tidak

Re: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-05 Terurut Topik Asmardi Arbi
Kemd. Armen,  untuak capek dapek data nagari itu, ambo alah bapasan ka 
kemd,ambo Miko untuk masharing ka kemd.Armen'
Silahkan hubungi Miko nan baru baulang tahun.

Wassalam,

Asmardi Arbi- 69, Rempoa Tangsel


From: Armen Zulkarnain 
Sent: Thursday, January 06, 2011 10:01 AM
To: rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?


Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi antaro lain sejarah 
asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 nagari,  tanah ulayat 
nagari, suku jo kaum,   tatacara pamarintahan nagari  dlsb. 


waalaikumsalam wr wb


Mak Asmardi Arbi sarato angku, mamak, bundo jo adi dunsanak sapalanta RN nan 
ambo hormati,


Iyo tasirok darah ambo mambaco tulisan dari mak Asmardi Arbi. Ikolah data 
nagari adat nan salamoko ambo cari-cari. Sabab alah bakuliliang kian kamari 
mancarinyo iyo indak basuo doh. Pabilo mamak izinkan mohon ambo disharing data 
mantun untuak dilewakan pado media Internet ko, salam sambah dari ambo.  


wasalam 

AZ - 32 th
Padang




Dari: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 08:46:01
Judul: Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?


Assalamu'alaikum wr.wb.

And Armen Z. nan kito banggakan dedikasinyo kanagari jo sanak sapalanta nan 
ambo hormati.

Sepengetahuan ambo KAN itu maikuti nagari nan asli. Nagari nan asli , mamiliki 
Monografi Adat Nagari masiang2.  Nagari2 hasil pemekaran tatap mangikuti KAN 
Nagari nan asli. Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi 
antaro lain sejarah asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 
nagari,  tanah ulayat nagari, suku jo kaum,   tatacara pamarintahan nagari  
dlsb. 

Kalau bisa rancak bana dikoleksi Monografi sagalo nagari nan ado untuak bahan 
data dari nagari masiang2. LKAAM  memang indak bisa diarok karano alah manjadi 
alat politik nan bakuaso, tingga duduak manih ditiok acara. sasudah itu tarimo 
amplop.Mudah2an info ko ado manfaatnyo bakeh usaho basamo awakko.

Wassalam,

Asmardi Arbi ( 69, Rempoa,Tangsel )





-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.


Re: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-05 Terurut Topik taufiqrasjid

Sanak Miko, tolong japri kan ka ambo ciek data nagari iko

Apolai nagari kami, kabanyo tamasuak nagari tuo di Minangkabau. 

Sabagai nagari asa... sabalun turun ka Lubuak Basuang jo Pariaman. Nan lain dan 
kami  masih bajalangan jo balahan di Padang Tarok


---TR

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 6 Jan 2011 11:51:17 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

Kemd. Armen,  untuak capek dapek data nagari itu, ambo alah bapasan ka 
kemd,ambo Miko untuk masharing ka kemd.Armen'
Silahkan hubungi Miko nan baru baulang tahun.

Wassalam,

Asmardi Arbi- 69, Rempoa Tangsel


From: Armen Zulkarnain 
Sent: Thursday, January 06, 2011 10:01 AM
To: rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?


Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi antaro lain sejarah 
asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 nagari,  tanah ulayat 
nagari, suku jo kaum,   tatacara pamarintahan nagari  dlsb. 


waalaikumsalam wr wb


Mak Asmardi Arbi sarato angku, mamak, bundo jo adi dunsanak sapalanta RN nan 
ambo hormati,


Iyo tasirok darah ambo mambaco tulisan dari mak Asmardi Arbi. Ikolah data 
nagari adat nan salamoko ambo cari-cari. Sabab alah bakuliliang kian kamari 
mancarinyo iyo indak basuo doh. Pabilo mamak izinkan mohon ambo disharing data 
mantun untuak dilewakan pado media Internet ko, salam sambah dari ambo.  


wasalam 

AZ - 32 th
Padang




Dari: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Kam, 6 Januari, 2011 08:46:01
Judul: Re: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?


Assalamu'alaikum wr.wb.

And Armen Z. nan kito banggakan dedikasinyo kanagari jo sanak sapalanta nan 
ambo hormati.

Sepengetahuan ambo KAN itu maikuti nagari nan asli. Nagari nan asli , mamiliki 
Monografi Adat Nagari masiang2.  Nagari2 hasil pemekaran tatap mangikuti KAN 
Nagari nan asli. Dalam Monografi Adat Nagari nan ambo masih simpan, barisi 
antaro lain sejarah asa usua nagari, suku2, adat istiadat nan balaku, batas2 
nagari,  tanah ulayat nagari, suku jo kaum,   tatacara pamarintahan nagari  
dlsb. 

Kalau bisa rancak bana dikoleksi Monografi sagalo nagari nan ado untuak bahan 
data dari nagari masiang2. LKAAM  memang indak bisa diarok karano alah manjadi 
alat politik nan bakuaso, tingga duduak manih ditiok acara. sasudah itu tarimo 
amplop.Mudah2an info ko ado manfaatnyo bakeh usaho basamo awakko.

Wassalam,

Asmardi Arbi ( 69, Rempoa,Tangsel )





-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab

Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

2011-01-04 Terurut Topik Afrijon Afrijon
Assalamu'alaikum WW.
Pak Sepriadi dan dunsanak Palamta RN kasadonyo
 
Iko memang kondisi nan sangaik memprihatinkan di Minangkabau sat kini ko, kalau 
masalah iko idak diatasi capek mako indak lamo lai tanah ulatat di Minangkabau 
akan habih bapindah tangan ka urang lain bahkan tanah Minangpun akan bisa 
baganti tuan.
  
Padohal salah satu latak istimewanyo Minangkabau dari daerah nan lain adolah 
dengan diakuinyo Tanah Ulayat sebagai salah satu pusako tinggi nan turun 
tamurun sacaro matrilineal dalam sebuah kekerabatan kaum pado suatu suku nan 
indak akan pernah dijumpoi di daerah lain.

Sabagai mano nan kito ketahui bahwasanyo hak ulayat di Minangkabau dipagunokan 
untuak keperluan kamanakan nan di pertahankan, diurus dan diatur oleh mamak 
selaku tungganai rumah gadang dan Pangulu selaku pimpinan dalam suku atau kaum, 
iko nan disabuik mamak atau panhgulu maulayat dipusako. 

Maulayat aratinyo adolah manjago, mempertahankan, maurus dan mengatur 
pemanfaatan terhadap kaparaluan kamanakan, mako seoerang mamak atau pangulu nan 
maulayat inyo harus adil, arif dan bijak, dalam mangatur harato pusako supayo 
indak tajadi pertikaian ditangah anak kamanakan.

Tanah ulayat dan pusako tinggi lainnyo hanyo dapek diambiak manfaatnyo sahinggo 
keberadaannyo tetap tajago sampai kapanpun karano indak buliah dipajuabalikan, 
tasabuik dalam papatah adat tanah ulayat atau pusako tinggi dijua indak 
dimakan bali digadai indak dimakan sando.

Tanah ulayat kalaulah dipajua balikan mako hilanglah ulayat, hilang pusako, 
hilang kaum dan kasudahannyo bisa-bisa hilang kampuang, tajua nagari.

Nan buliah hanyo manggadai itupun  kalau tajadi nan 4 pakaro : 
1. Maik tabujua atah rumah, 
2. Gadih atau rando indak balaki, 
3. Rumah gadang katirisan dan 
4. Mambangkik batang tarandam.

Sadangkan untuak kaperluan nan lain indak dibuliahkan manggadai apo lagi 
manjuanyo kaurang lain.
Namun nan kini pintu gadai bapalungga, pintu jua tabukak habih, malah 
basarahkan pulo bulek-bulek kapamarentah jo investor dengan dalih pembangunan 
dan pemberdayaan masyarakaik, padohal nan tajadi masyarakaik awak lah dipadayoi 
dek urang-urang tertentu.
Lalu nan kanyang sia adolah urang-urang nan tertentu itu pulo, Oknum pejabat, 
oknum niniak mamak, dan pengusaha makan jo dagiang nan masyarakaik makan jo 
tulang.
Sajak ulayat lah bersetifikatkan, lah jadi HGB, HGU mako ndak usah itu disabuik 
ulayat lai karano inyo lah manjadi miliak pribadi atau kelompok tertentu.
Sapanjang pintu pagang gadai dan jua bali tanah ulayat diminang kabau dibukak 
taruih mako suatu saat indak tertutup kemungkinan Tanah Minang akan berpindah 
tangan kaurang lain.
 
Tks
Afrijon Ponggok KBB
43,L,Pekanbaru

Pada 4 Januari 2011 16.48, Sepriadi sepri...@gmail.com menulis:

Seminggu ini saya sibuk menginventarisir persoalan pertanahan di Sumbar, 
khususnya berkaitan dengan konflik dan sengketa tanah ulayat. Berdasarkan data 
dari BPN Sumbar konflik dan sengketa tanah yang masuk sejak 2007 hingga 2009 
lebih kurang 1032 kasus dan yang telah diselesaikan sebanyak 331. sementara 
yang masuk di Komnas HAM sebanya 54 kasus; dari kasus tersebut dapat 
digambarkan sbb:

1. Sebahagian besar hilangnya tanah ulayat hanya melalui proses silieh jari 
yang sangat merugikan masyarakat adat Minang artinya silieh jari yang oleh 
orang minang dipahami sebagai pengganti jariah atas tanaman yang ditanam di 
atas tanah ulayat, oleh pemda dan investor yang kata pemda akan 
mensejahterakan rakyat ternyata dimaknai sebagai peralihan hak, akibatnya baik 
yang menjadi HGU maupun HGB menjadi tanah negara, gigit jarilah orang minang 
yang dulu hebat itu.

2. Para investor pada umumnya ke ranah minang tidak bawa uang, melainkan jual 
air ludah bergaya mau investasi, lalu meminta sertifikat HGU atau HGB, 
kemudian HGU dan HGB tersebut digadaikan ke Bank Nagari, akhinya bukan uang 
yang datang ke ranah minang, melainkan uang yang dihasilkan di Minang dibawa 
ke Singapur, Malaysia, Jakarta dll, hal ini seharusnya tidak masuk diakalnya 
orang minang yang konon pedagang ulung iyu.

Berita hari ini yang menurut saya memalukan para founding Father yang 
kebanyakan dari Minang adalah judul berita yang dikutip dari mulut politisi 
bernama irdinansyah tarmizi sbb Siap memenangkan calon ibu negara, kebetulan 
Yusuf Kalla bininya orang awak, jadi gokar sumbar akan menjadi tim suksesnya 
karna bininya orang awal. untung saja yang mencalonkan nggak Tukul Arwanan, 
dia bininya juga orang awak? 
 
Sumber : http://www.facebook.com/?ref=home#!/note.php?note_id=177242495643
 -- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
3. One