[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
On 4/15/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: saya fikir wajar saja, karena cina menganut faham sosialissekarang ini sosialis hanya di permukaan. shanghai sekarang ini lebih kapitalis dari new york city. ya kalau saya cendderung menyebutnta Gus Caviar, hhhe dengan tingkah polah yang sosialis tapi gaya hidup yang kapitalis, nah ini banyak sekali di Amerika hahahaha dimana rakyat harus tunduk dengan pemerintahini masalah besar, terutama dalam hal kebebasan beragama dimana rakyat harus tunduk ke pemerintah yang komunis. Lho kan memang soal demokrasi emang ngga ada di cina, apa sich artinya demokratis kalau perut masih lapar, apalah artinya demokrasi kalau susah cari penghasilan, Ok kebebasan mengemukakan pendapat itu penting tapi kemakmuran rakyat banyak jauh utama saya pikir dalam hal kebebasan beragama, amerika masih lebih baik. sbgcontoh, muslim indonesia di nyc memiliki masjid sendiri dan sangat aktif. ini perbedaan penting soal sekularisme amerika dan eropa sptperancis. di perancis memakai jilbab dilarang, hmmm Ralat Rob, Jika kita berbicara tentang pelarangan Jilbab di Perancis dalam perspektif Media Lokal Indonesia, seringkali terjadi pereduksian makna dan penegasian konteks historis. Karena, banyak kenalan saya yang kuliah Master dan atau Kuliah Doktoral di sini, cukup banyak yang mengenakan jilbab. Setahu saya, pelarangan pemakaian simbol-simbol keagamaan (Kippa yahudi, kalung salib, kalung bertuliskan Christine atau Catherine, jilbab, dsb) diberlakukan di tingkatan sekolah (sampai SMU) tidak untuk tingkat perguruan tinggi. Namun, dalam hal ini, sebenarnya, teman-teman kita yang muslimah dan ingin menutup aurat-nya masih dapat menyiasati dengan memakai bonnet plus écharpe atau kain panjang yang dililitkan dari kepalanya sampai menutupi dada. Lagi pula, ini cukup masuk akal, karena kuliah dan atau sekolah diselenggarakan tidak di musim panas. Artinya, pakaian tertutup yang tidak menampakkan simbol keagamaan tertentu namun memenuhi rukun hijab tersebut dapat dibenarkan atau diterima. Pernahkah di antara kita terbayang, bagaimana teman-teman Yahudi kita harus menutupi Kippa mereka? di amerika orang bisamenuntut jika dilarang memakai jilbab karena kebebasan beragama dijamin konstitusi. jadi jika di perancis sekularisme berarti dihilangkannyaatribut agama, di amerika sekularisme berarti semua agama memilikiposisi yang sama di mata negara. apa iya begitu, mereka kan selalu menerapkan double standard, kalau mau dilihat kebebasan beragama orang di perancis, dan disini orang diliat bukan karena agama dan warna kulit, tapi di liat apakah dia ber attitude dan berkelakuan baik. buat orang disini Agama itu bukan untuk di bicarakan, itu urusan masing-masing dan terus terang kawan saya disini cukup respect dengan saya yang beragama muslim, karena di tahu saya muslim, dia selalu bilang kalau kita makan ini ada porc nya, lardon, atau tidak menyuguhkan saya minuman ber-alkohol pada saat mereka menggundang saya dinner atau lunch, kalau bicara Rasisme disetiap negara pasti ada rasisme termasuk di Indonesia. setahu saya cina menjadi sangat tinggi pertumbuhan ekonominya setelahmenjadi anggota WTO; maka itu investasi besar2an dari negara barat masuk ke cina karena cina masuk WTO. lagi, saya bukan bilang IMF-WTO bagus sekali; saya hanya bicara data. heheh dimana bagusnya, lha buktinya negara-2 yang jadi pasiennya IMF semua Kaput termasuk Indonesia, Malaysia yang anti IMF tetap berjaya tuch di terjang badai, karena IMF kasih resep cuma cut and paste masak problem solusi di brasil di terapkan di Indonesia yaa ngga bisa spt itu, kalau bicara data lagi-2 ini kecanggihan mereka yang pandai memanipulasi data... biasa donk kalau orang marketing semua data yang di pakai itu kebanyakan tidak realistis. Saya sih pengenya Cina dan India berhasil jadi Dunia ini lebih berwarnanggadi dominasi oleh satu superpower, jaditerlalu mudah nebaknya saya pikir nggak perlu membesar2kan kekuatan amerika. meskipun superpower, bukan berarti amerika menentukan segalanaya. bukti nyataterakhir jelas2 amerika kalah di irak sekarang.kekalahan amerika di irak ini bukti juga bahwa teknologi tidak bisa menyelesaikan segalanya. kekalahan mereka di Iraq bukan kecanggihan teknologi tapi emang ketidak mampuan amerika berperang gerilya, tapi process awal amerika masuk ke iraq bukannya menggunakan kekuatan dan pemaksaaan walaupun dia di tentang banyak negara termasuk perancis jerman dan beberapa negara Uni Eropa. masih inget kekuatan Amerika yang memutuskan untuk tidak menjual senjatanya ke Indonesia karena Indonesia di anggap melanggar HAM, lah lagi-lagi sebagai superpower country dia bisa apa aja, harapan saya dengan adanya negara superpower baru yang bisa menjadi penyeimbang donk, ada bargaining position. saya hanya ingin kita tetap percaya diri dan bangga sbg orangindonesia. tidak silau kepada kesuksesan cina, india atau barat/amerika. Begini, saya tidak pro kemana-2, (*kalau bahasa gaulnya gue sih asikasik coii*), hanya saja dengan adanya
[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
orang sosial, karena tau banyak sekali kasus dimana konsep determinisme teknologi tdk berhasil (konsep dimana teknologi bisa membuat perubahan sosial). contoh di indonesia adalah pendapat habibie bahwa dengan membuat pesawat terbang maka yang lain2nya maju.Keywordnya disini: Menguntungkan atau tidak secara finansial ? kalau menguntungkan mungkin sekali bidang lain akan mendapat imbasnya.Masalahnyya waktu itu industri pesawat terbang di Indonesia merugibesar. Habibie tidak bisa dibilang gagal, cuma tertunda keberhasilannya dia sudah berhasil mengangkat nama di Indonesia dalam hal IPTEK, tapi ada sedikit kekurangan kenapa kita ndak berhasil, saya mengutip omongan kenalan saya yang diplomat di sini dan kebetulan beliau pernah jadi dosennya S3 pak SBY, beliau pernah bilang sebelum kita bisa bikin pesawat seharusnya sektor pertanian kita di buat maju terlebih dahulu, karena kalau ketahanan pangan kita cukup hal yang fundamental untuk hajat hidup orang banyak terpenuhi, jadi kita bisa bikin pesawat terbang kalau di bayar make beras yaaa gimana yaaa. belajar dari hal tadi kita tidak bisa menerapkan IT pada semua orang, tapi saya lebih cenderung setuju gimana dengan IT bisa membantu hal-hal yang sifatnya fundamental karena indonesia berbasis agraris, jadi gimana IT bisa misalnya bisa membantu nelayan untuk bisa mendeteksinya dimana banyak Ikan sebelum dia melaut, etc. Jadi IT harus jadi tools bukan target utama. kalau nantinya komunitas IT indonesia bisa maju dan mendunia karena berhasil menggunakan sebagai tools itu cuman bonus saja. (teman saya, sulfikar amir, barus selesai doktor science techonology policy di sini, disertasinya pas tentang determinisme teknologi ini, sejauh mana teknologi bisa merubah sosial. dia akan kembali ke itb akhir tahun ini.)Sebenarnya ini bukan di bidang teknologi saja,tapi bidang lain juga.Kalau dianalogikan,misalnya di satu kampung ada 10 jumlah penduduk, lalu tiba2 4 orang jadi bintang film, tentunya yang naik kualitashidupnya secara ekonomi adalah 4 orang itu, 6 orang lagi yang bukanbintang film mungkin tidak pernah upgrade status ekonomi/sosialnya.Hanya saja, sisi baiknya adalah 6 orang ini bisa mengambil contoh dari 4 orang ini kalau ada jalan lain menuju roma :)Ini persis kejadian di India seperti yang diceritakan temen saya, diChennai virtually ada dua tipe pekerjaan. Pertama : Farmers/Petani danKedua: Software Developer. Bidang yang sangat jauh bukan. Menariknya banyak keluarga yang tadinyapetani hidupnya sangat terangkat karena anaknya pindah karir kebagian software engineering. Sebaliknya, keluarga yang tetap berkutat di pertanian, hidupnya kurang lebih tetap sama. nah ini yang bisa di pelajari dari India, kalau dengan konsep yang carlos bilang yang sukses cuman yang pindah ke IT, gimana caranya kalau di terapkan solusi baru supaya kalau ini di terapkan di Indo supaya dua-duanya sukses... kan menarik spt yang saya bilang di awal thread ini. Begitu kenyataanya.uran spt apa yg bisa mendukung kemajuan ekonomi/teknologi. China sebenarnya maju pesat seperti sekarang karena pempus dan pemdanyadisana membuat peraturan dan insentif sehingga Chineese-Alumni yangsudah jadi guru di negara barat kembali lagi ke negaranya, bisa dilihat sekilas dihttp://www.flight-capital.com/flight_school.html kolom China.Pertanyaan saya: China terbukti bisa maju karena membuat sesuatu berdasarkan caranya sendiri, not american way , jadi saya bingung kalaudisebut otoriter, mungkin buat orang lain itu otoriter tapi sebaliknyamungkin mereka sangat welcoming untuk alumni dari negaranya. american way, jadi inget AMWAY heheheh yaa tinggal di tunggu lah Alumni Indonesia untuk pulang, karena Indo butuh orang spt Roby, dan Carlos dan yang lainnya untuk bisa membuat Kita se jajar kembali denga India atau Cina. kalau bukan kita yang kebetulan punya keberuntungan bisa sampai ke LN siapa lagi yang bikin Indonesia Maju, yah sesusah-susahnya Indonesia itu tempat kita dilahirkan dan dibesarkan. Bukan begitu mas Rob.Dalam dunia nyata saat ini kan yang bisa mengupgrade kondisi ekonomi/sosial adalah siapa yang bisa menjual produk. Kalau orangIndia/China bisa menjual Pesawat terbang,roket sampai dengan PCsoftware , itu kan didapatkan dari orang dengan engineering background.Jadi jelas orang dengan engineering background punya kaitan yang erat untuk kemajuan ekonomi/sosial sebuah society. ( with respect to otherbackground as well). setuju banget los, -mcp adjie
[teknologia] Re: Adsense Indonesia
On 4/11/06, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote: Banner kan biasanya itungannya ga per click seperti Adsense/Adwords Jay, tapi per Impression atau per Thousand Impression (CPM) Misalnya pasang rate Rp 100 ribu per CPM, jadi kalo bannernya muncul 10,000 kali (10 CPM) = Rp 100 ribu * 10 = Rp 1 juta. Paling gampang lagi, pasang banner bulanan. Pokoknya itu banner selama sebulan bakal nangkring di Home Page, di charge Rp 50 juta misalnya. Ga susah2x nyiapin back office atau reporting segala hehe. Kalo asumsi umum, rule of thumbs, CTR 1% itu udah bagus. Yup, dari pengalaman memang rata-rata CTR iklan 1.0-1.5%, meskipun ini iklannya fixed-rate dengan rata-rata page-views atau impression 1-2 juta/hari. Saya nggak tahu kenapa, masih sulit menjual iklan dengan hitungan CPM atau CTR. Kalau hendak membuat layanan seperti AdSense, hal yang paling krusial adalah bagaimana mendeteksi fraud page impression atau click-through. Kabarnya, google pun mengalami hal ini, dan hebatnya advertiser bisa claim jika merasa ini terjadi pada iklan yang dipasangnya. --tjatur
[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
Adjie wrote: orang sosial, karena tau banyak sekali kasus dimana konsep determinisme teknologi tdk berhasil (konsep dimana teknologi bisa membuat perubahan sosial). contoh di indonesia adalah pendapat habibie bahwa dengan membuat pesawat terbang maka yang lain2nya maju. Keywordnya disini: Menguntungkan atau tidak secara finansial ? kalau menguntungkan mungkin sekali bidang lain akan mendapat imbasnya. Masalahnyya waktu itu industri pesawat terbang di Indonesia merugi besar. Habibie tidak bisa dibilang gagal, cuma tertunda keberhasilannya dia sudah berhasil mengangkat nama di Indonesia dalam hal IPTEK, tapi ada sedikit ^^^ Itu dia satu masalah: yang dipentingkan selalu mengangkat namanya atau cari pamor/tenar padahal itu tidak artinya. Yang terpenting dari sebuah organisasi/proyek/usaha itu apakah bisa menghasilkan keuntungan atau tidak, kalau sebuah proyek dibiayai dari 10% dana negara ya pasti bisa jalanlah proyeknya, tapi setelah itu kan harus dilihat audited outputnya apa yang kemudian harus bisa diukur dari financial term/profit. (Inget audit jadi inget thread universitas mahal nich) Jadi memang seperti kata mas Adi: proyek pesawat terbang itu GaTot alias gagal total, masak untuk bangun proyek perlu pake duit rakyat indonesia yg masih susah , tidak pernah menguntungkan lagi.Tidak heran kalau tahun 80an dulu yang banyak menentang iptn adalah para ekonom. Btw, long term dari efek pesawat terbang ini apa ? masyrakat yang benci teknologi. seperti yang dikomentari oleh Menristek di thread lain di teknologia ini. Carlos
[teknologia] India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
- Ursprüngliche Mail Von: m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] An: teknologia teknologia@googlegroups.com Gesendet: Samstag, den 15. April 2006, 18:55:11 Uhr Betreff: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely solusi baru supaya kalau ini di terapkan di Indo supaya dua-duanya sukses... kan menarik spt yang saya bilang di awal thread ini. Ini memang pertanyaan besarnya karena pada kenyataan (yg mungkin saya juga salah) ini belum terjadi, mungkin sesuai dengan desertasinya om sulfikar ali temenya msa robi diatas. Btw, Kalau mengikuti model di India itu sebenarnya gak ribet koq (kecuali kalo mau dibikin ribet) , jadi orang tuanya menasehati anaknya: Rakesh, kalau kamu mau hidup enak, jangan jadi petani lagi seperti Bapak, sana belajar Java dan C++ yang giat di IIT atau jadi dokter sekalian ... he he he :)) -mcp Nano: Inilah yang saya baca dari IEEE Spectrum edisi Maret: Cisco akan menanam modal 750 juta dollar untuk chip design di Bangalore. Ini bagian dari investasi 1 milyar dollar US, 100 juta di antaranya untuk (Indian!) start-up companies. Microsoft akan menanam modal 1,7 milyar dollar AS di India termasuk 250 juta dollar untuk VC. IBM mengoutsource-kan power architecture ke HCL di India, 1000 engineer terlibat di sini. AMD akan mengucurkan dana 3 milyar dollar untuk membangun fab bernama Semindia. Intel akan berinvestasi 1 milyar dollar, 250 juta dollar untuk VC. dan daftar lain-lain yang tidak sempat saya tulis satu per satu:-) Di Indonesia? Tampaknya masih jauh, atau mungkin terus terang saja pemerintah yang bekuasa sekarang belum berpikir ke arah sini. Kalau dulu Nehru menempuh strategi cetak insinyur sebanyak2nya, dan kemudian tahun 1980-an momentum masuk dan ditangkap oleh Premji yang sekarang jadi orang terkaya di Bangalore dengan Wipro-nya, maka kita masih menempuh jalur elitis seperti US dan belum sesukses India. Dulu tahun 1970-an Prof. Samaun Samadikun mengusulkan IC design di Indonesia, Fairchild Semiconductor sudah siap masuk, tetapi pemerintah tidak tertarik karena semiconductor industry bukan industri padat karya. Akibatnya Fairchild dkk lari ke Malaysia dan sekarang berjayalah Malaysia dengan Penang sebagai salah satu pusat IC Design. Sementara dari dulu sampai sekarang Indonesia terkenal sebagai produsen tekstil dan sepatu, yang sekarang terancam secara sangat serius oleh Cina dan Vietnam. Makanya saya nggak tahu apakah thesis Dr. Sulfikar itu meliputi aspek kebijakan juga. Pasalnya teknologi tak lain hanya tool dan kecanggihan menggunakannya jauh lebih penting daripada mempelajari teknologi saja. Perkembangan IC Design di India dan Indonesia, dalam contoh di atas jelas terkait dengan kebijakan. Pengkontrasan profesi petani dan IT memang kenyataan, tapi kalau itu dilakukan di Indonesia, maka akibatnya sama dengan pengkontrasan petani dan buruh pabrik yang hanya menghasilkan over-urbanization dan melemahnya posisi tawar buruh dan tentu saja petani. Sedangkan pekerjaan IT sebenarnya adalah potensi yang melayani proses produksi dan pemasaran, tidak hanya di industri tapi juga pertanian. Ada proyek percontohan grant dari ADB senilai 1 juta dollar US dari Jepang untuk penerapan IT bagi petani padi di Vietnam, Kamboja, dan Thailand tahun 2003. Information-based agriculture juga bukan tidak mungkin, tetapi tentu saja baru mungkin kalau dikerjakan :-) Salam, Nano
[teknologia] Atmel di Bandung?
Saya tahu bahwa posting copy-paste di sini dilarang, tapi saya merasa perlu mem-fwd berita lama ini. Tahun 2001 Atmel pernah menyatakan berminat pada Bandung sebagai lokasi design center. Pertanyaannya: apakah terjadi dan kedua apakah tidak terjadi dan mengapa:-( Salam, Nano [itb] bandung lautan IT :-) Ihsan Hariadi Thu, 08 Mar 2001 11:27:50 -0800 menyampaikan liputan tentang perkembangan usaha pewujudan BHTV (Bandung Hitech Valley) oleh majalah Warta Ekonomi baru-baru ini. wassalam, -ihsan- -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-= Warta Ekonomi - New Economy Menuju Bandung Lautan TI *** keberadaan sejumlah lembaga pendidikan, perusahaan multinasional, perusahaan lokal yang tumbuh pesat, dan ketertarikan pemodal ventura serta faktor pen- dukung lainnya yang ada di bandung makin memuluskan kota kembang ini menuju kawasan Silicon Valley-nya Indonesia. *** Sekilas tampak seperti sebuah diskusi biasa. Pesertanya tampil dengan santai, bahkan banyak yang memakai T-shirt dan sandal jepit. Ruangan dan suguhannya pun tidak terlalu mewah. Namun jangan dikira diskusi ini tak serius. Mereka bahkan sedang berupaya menelurkan ide besar. Diskusibulananyang diselenggarakan oleh para pelaku, pemerhati dan peminat teknologi informasi (TI) itu bertujuan mewujudkan Bandung High Tech Valley (BHTV), konsep masa depan yang kalau berhasil akan banyak mengubah wajah kota Bandung. Senin, 19 Februari 2001, Warta Ekonomi berkesempatan hadir di sana, di Jalan R.E. Martadinata 165, Bandung. Diskusi kali ini rupanya agak istimewa karena ada seorang tamu yang cukup berarti dalam perwujudan BHTV dan berbicara pada diskusi itu. Namanya Daniel Tjoa, alumnus ITB tahun 1964 yang saat ini bekerja sebagai product line manager USB Products Atmel Corporation di Silicon Valley, AS. Atmel adalah perusahaan terbesar keempat untuk bidang mikrocip di Silicon Valley setelah Intel, LG (Lucky GoldStar), dan National. Kehadiran Daniel yang sudah hampir 30 tahun tinggal di Silicon Valley ini bukan hanya karena dia punya ikatan emosional dengan ITB dan Bandung, melainkan jauh lebih dari itu. Dia sedang menjajaki pengembangan usaha bidang integrated circuit (IC) design center. Alasan emosional karena saya dari ITB, memang menjadi salah satu faktor. Namun lebih dari itu, Atmel ingin mengembangkan usahanya. Di Bandung potensi untuk itu cukup baik, ujar Daniel Tjoa kepada Warta Ekonomi. Bagi Daniel, yang boleh dibilang menjabat posisi penting di Atmel, pengembangan usaha yang dicari tidak hanya dilakukan di Bandung, tetapi di belahan mana pun di dunia ini. Menurut Daniel, pihaknya sudah menjajaki beberapa kawasan di sejumlah negara, termasuk Perancis, Pakistan, Vietnam, Tiongkok dan sejumlah negara lainnya. Bagi komunitas TI Bandung sendiri, kehadiran orang seperti Daniel sangat diharapkan. Setidaknya ini bisa merangsang industri bertaraf internasional lainnya datang ke sini, ujar Armien Z.R. Langi, pengamat TI yang juga salah satu perayu Daniel Tjoa untuk mengembangkan industrinya di Bandung. Target kami adalah Bandung bisa masuk dalam radar Silicon Valley sehingga makin banyak yang akan melebarkan sayap usahanya ke Bandung, kata Armien. Sementara itu, di mata Samaun Samadikun, guru besar IC Device Technology Laboratory ITB, munculnya perusahaan Atmel di Bandung akan memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi perusahaan software lokal. Kita bisa memberi kontribusi dalam bidang sumber daya manusia, ujarnya. Samaun lebih lanjut menuturkan bahwa sumber daya manusia TI di Indonesia saat ini lebih banyak mengembangkan keilmuannya di luar negeri. Kalaupun mereka bertahan di sini, banyak yang bekerja bukan di bidangnya karena tempat mengaplikasikan ilmunya belum ada. Dengan adanya perusahaan multinasional sekelas Atmel, ada kesempatan bagi sumber daya manusia kita untuk berkreasi di dunia TI, tutur pria yang dalam waktu dekat akan menikmati masa pensiunnya ini. Dengan investasi sekitar US$500.000 sampai US$1 juta, sekitar Juni tahun ini Atmel sudah siap berkiprah di Indonesia. Sekarang lagi
[teknologia] Re: Atmel di Bandung?
Ini juga jadi pertanyaan saya.Sebenarnya setelah kita yang di San Jose ini bertemu dengan Pak Armien cs sekitar akhir tahun 2000, sempat terjadi pertemuan di Kedubes RI diSF yg dihadiri Pak Armien cs dan Pak Sehat dari Marvell dan masyrakatIndonesia (saya ikutan). Kabarnya setelah itu ada 'possible investment' dari Marvell dan Atmel ke Indonesia.Tapi setelah itu, seperti biasa , tidak ada kabar kabarnya, saya sempattanyakan juga ke milis teknologia ini siapa tahu ada yang tahu statusupdatesnya, tapi gak ada jawaban. Padahal kalaupun ada investasi, jumlahnya masih tergolong peanuts , alias cuman500,000 s/d 1,000,000 usd saja jadi mengherankan kalaugagal. hmmm kalau investasi sekecil ini aja masih gagal, berarti ada problem yang sangat mendasar di Indonesia, saya sendiri ngga punya gambaran seberapa ruwetnya problem disana, di tambah lagi infrastructure yang memang jadi kendala. mungkin ada yang bisa share seberapa kusutnya kah problem ini, tapi saya yakin sekusut-kusutnya problem pasti selalu ada jalan keluarnya, yang jelas perlu memang success story di Indo, karena begitu ada berhasil satu well yang lain pasti ngikut. Adjie
[teknologia] Re: Atmel di Bandung?
Tidak terjadi. Alasannya: - pas mau dieksekusi ada layoff besar2an di US - pas kejadian bom di Indonesia Sehingga inisiatif yang sudah disiapkan gagal/batal/ditunda. Bulan lalu ketemu dengan pak Danny lagi (dari Atmel, mungkin beliau sudah mau pensiun?). Ceritanya sekarang adalah bagaiman kita bisa mensuply kebutuhan engineer di luar negeri dulu (titip engineers di sana). Ada permintaah 200 electronic engineers (untuk design IC, circuits, etc.) di Intel di Malaysia. (Penang dan Cyberjaya.) Ternyata sukar untuk mengisi supply ini ... :( -- budi
[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
On 4/15/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: ini cerita anekdot pribadi saya pikir, jadi kurang relevan sebagai basis inferensi. karena ada juga cerita anekdot yang berlawanan. e.g., saudara saya yg baru ke nyc bingung karena kok sedikit sekali bulenya, padahal dia ingin di potret dengan latar belakang maksudnya lebih banyak orang kulit hitam? atau non-bule itu maksudnya Asian? Kalau kulit Hitam kan orang Amerika juga. meskipun ada data statistik yg valid bahwa imigran lebih banyak di west coast, masih perlu ditunjukkan bagaimana pengaruhnya pada argumen2 yang dilempar dalam diskusi ini. saya gak punya statistik, tapi kemana-mana di SV (dulu) yang saya lihat adalah imigran2 (india, china/taiwan, asian). jangan lupa ada imigran juga dari canada dan eropa :) he he he Jadi kalau mas adjie mengatakan (produk atau persh) amerika tinggal branding, saya cenderung setuju. saya tidak bisa komentar karena saya kurang begitu paham apa yg dimaksud branding. mungkin jika ada contoh spesifik produk/perusahaan yang hanya branding saya bisa memberi komentar. -roby
[teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
On 4/16/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote: Nano: Inilah yang saya baca dari IEEE Spectrum edisi Maret: Cisco akan menanam modal 750 juta dollar untuk chip design di Bangalore. Ini bagian dari investasi 1 milyar dollar US, 100 juta di antaranya untuk (Indian!) start-up companies. Microsoft akan menanam modal 1,7 milyar dollar AS di India termasuk 250 juta dollar untuk VC. IBM mengoutsource-kan power architecture ke HCL di India, 1000 engineer terlibat di sini. AMD akan mengucurkan dana 3 milyar dollar untuk membangun fab bernama Semindia. Intel akan berinvestasi 1 milyar dollar, 250 juta dollar untuk VC. dan daftar lain-lain yang tidak sempat saya tulis satu per satu:-) Teori/cara inilah yang sudah kami coba (tapi banyak orang gak percaya). Yaitu: 1. dibutuhkan perusahaan besar (Cisco, IBM, AMD, Microsoft) untuk menjadi anchor/buffer 2. perusahaan ini membuat research center di dekat kampus (kita berhasil melobby microsoft, tapi disimpan di jababeka. mana jalan??? harus diletakkan di sebelah ITB, baru bisa jalan) Yang dilakukan oleh India itu sudah bener! -- budi
[teknologia] Re: Atmel di Bandung?
Budi Rahardjo wrote: Tidak terjadi. Alasannya: - pas mau dieksekusi ada layoff besar2an di US - pas kejadian bom di Indonesia Sehingga inisiatif yang sudah disiapkan gagal/batal/ditunda. Bulan lalu ketemu dengan pak Danny lagi (dari Atmel, mungkin beliau sudah mau pensiun?). Ceritanya sekarang adalah bagaiman kita bisa mensuply kebutuhan engineer di luar negeri dulu (titip engineers di sana). Ada permintaah 200 electronic engineers (untuk design IC, circuits, etc.) di Intel di Malaysia. (Penang dan Cyberjaya.) Ternyata sukar untuk mengisi supply ini ... :( Masalah nitip engineer ini paling gampang kalau di tiap _sektor_ ada mentor dan orang yang bisa melihat apakah engineer Indonesia cukup qualified atau tidak dan sekalian menjembantani antara supply (sdm Indonesia) dan demand disini. Misalnya, saya handle untuk orang2 networking, rekan lain yg di US handle untuk Applications(Java/C/Corba) dan rekan lain handle IC misalnya. Kalau dari case di bidang networking, kebanyakan yg dicari persh SV itu kualias A+++ tapi mereka masih bisa consider engineer dengan kualitas A atau B selama mereka berpotensi dan ada yang rekomendasi. Dari resume yang saya dapatkan memang gak terlalu banyak yang qualified di level A (mungkin kurang dari 10%) tapi banyak sebenarnya yang punya potensi. Masalahnya, kalau mereka skrg engineer kualitas C tapi tinggal di India, tinggal masalah waktu saja mereka bakal jadi engineer kualitas A karena didrill dan di-didik secara gratis oleh persh2 SV yang ada di India , sedangkan di Indonesia itu tidak akan pernah terjadi karena tidak ada yang exploit potensi mereka. Cuman dalam kasus diatas dimana ada 200 open position untuk IC Engineer di Indonesia dan tidak ada yang (berani?) apply, wah itu mah kesalahan luar biasa. -mcp -- budi
[teknologia] Medical Alert: Lensa Kontak/Pembersih Bausch Lomb menyebabkan infeksi mata
Halo, ini sekedar FYI saja. Minggu ini Bausch Lomb (BOL) menarik ulang lensa kontak/pembersih karena berdasarkan laporan terjadi banyak kasus infeksi mata karena jamur terutama di negara tropik seperti Singapura dan Hongkong.Ada investigasi formal dari Federal untuk meneliti hubungan antara lensa mata BOL dan infeksi mata. Di AS, para retailer eye care sudah menghentikan penjualan produk BOL. Penyebabnya belum di ketahui tapi perlu waspada. Ada ratusan link di Google untuk konfirmasi berita ini. Bausch Lomb: Source of Infection Unknown http://www.cbsnews.com/stories/2006/04/12/ap/health/mainD8GUMOJG0.shtml http://abcnews.go.com/Business/wireStory?id=1836911business=true
[teknologia] Re: Medical Alert: Lensa Kontak/Pembersih Bausch Lomb menyebabkan infeksi mata
m.c. ptrwn wrote: Halo, ini sekedar FYI saja. Minggu ini Bausch Lomb (BOL) menarik ulang lensa kontak/pembersih karena berdasarkan laporan terjadi banyak kasus infeksi mata karena jamur terutama di negara tropik seperti Singapura dan Hongkong.Ada investigasi formal dari Federal untuk meneliti hubungan antara lensa mata BOL dan infeksi mata. Di AS, para retailer eye care sudah menghentikan penjualan produk BOL. ini statement resmi dari FDA: FDA Statement Regarding Voluntary Market Withdrawal of Bausch Lomb ReNu MoistureLoc(r) Contact Lens Solution FDA is continuing to work closely with the Centers for Disease Control and Prevention (CDC) and Bausch Lomb to investigate the source of Fusarium keratitis eye infections. The agency supports Bausch Lomb's decision to voluntarily withdraw ReNu MoistureLoc(r) contact lens solution from the market until the agencies have had a chance to conclude their investigation. FDA started its investigation of the Bausch Lomb manufacturing plant on March 22, 2006, and will continue inspections of the Greenville, SC manufacturing plant and other facilities through next week. While the investigation continues, FDA will work with CDC to identify and confirm cases of Fusarium keratitis reported by state health departments and from FDA Medwatch reports. FDA and CDC are advising consumers to take precautions to reduce their risk for Fusarium keratitis through preventive practices for contact lens wearers that include: Wash hands with soap and water, and dry (lint-free method) before handling lenses. Wear and replace lenses according to the schedule prescribed by the doctor. Follow the specific lens cleaning and storage guidelines from the doctor and the solution manufacturer. Keep the contact lens case clean and replace every 3-6 months. Remove the lenses and consult your doctor immediately if you experience symptoms such as redness, pain, tearing, increased light sensitivity, blurry vision, discharge or swelling. For more information, please visit FDA's Contact Lens and Eye Infections page at: http://www.fda.gov/oc/opacom/hottopics/contacts.html