[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-10 Terurut Topik waycibi
AWW.

Subhanalloh, Mahabenar Alloh dengan segala firman-Nya. Terima
kasih saudaraku.
Wassalam. DZArifin.




Mari kita lihat beberapa ayat al-Qur'an
 berikut ini:

 QS Al Hijr 15:22,
 Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan
 (tumbuh2-an) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami
 beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah
 kamu yang menyimpannya.

 Pada tahun 630-an, bagaimana mungkin ummat bisa memahami
 tentang perkawinan pada tumbuhan?. Perkawinan pada tumbuhan
 terjadi jika ada benang-sari, yang jika bertemu dengan
 putik, akan mengasilkan tumbuhan baru? Benang-sari bisa
 dibawa oleh angin, jatuh ke bunga betina (berupa putik),
 putik sedang terbuka, benang-sari masuk, putik menutup
 kembali. Selanjutnya terjadilah proses pembentukan buah dan
 bisa menjadi tanaman baru.
 Pengetahuan tentang tumbuhan, baru ada pada tahun 1600-an.
 Artinya ada rentang waktu hampir 1000 tahun untuk bisa
 memahami kandungan isi ayat al-Qur'an ini.

 QS An'Aam 6:95,
  Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh2-an dan biji
 buah2-an. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
 mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki
 sifat2) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih
 berpaling?.

 Biji jagung, kedele, kacang kering yang nampaknya sudah
 mati, ternyata bisa hidup jika ditanam dan disiram. Di dalam
 biji kering tersebut, ada suatu sel yang akan bisa tumbuh
 jika kondisi lingkungannya mendukung. Dalam ilmu pengetahuan
 modern tentang kloning, sel yang nampak sudah mati dari
 suatu fossil, dari kuku atau rambut, bisa dibuat hidup
 kembali.
 Biji2an yang nampak mati diperoleh dari tumbuhan yang masih
 hidup. Allah mengeluarkan yang mati dari yang hidup.

 QS An Nahl 16:79.
  Tidakkah mereka memperhatikan burung2 yang dimudahkan
 terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain
 daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar2
 terdapat tanda2 (kebesaran Tuhan) bagi orang2 yang beriman.

 Kita diminta untuk memperhatikan bagaimana burung bisa
 terbang. Burung yang nampak mudah terbang melayang dan
 tambah tinggi adalah burung elang yang hanya dengan cara
 berputar. Bentuk sayap pesawat, bentuk sayap gantole dibuat
 mirip dengan sayap burung dengan bentuk melengkung ke atas,
 sehingga secara aerodinamis aliran udara di bagian atas
 lebih cepat daripada yang bagian bawah. Hukum Bernouli
 mengatakan pada aliran yang lebih cepat, maka tekanannya
 turun. Artinya tekanan di atas sayap lebih kecil daripada
 tekanan di bagian bawahnya, sehingga sayap bisa terangkat.
 Disamping itu, udara yang hangat akan ikut mendorong burung,
 gantole, pesawat terbang layang naik ke atas. Inilah yang
 dinamakan sunnatullah, hukum Allah yang mesti berlaku.

 QS An Naml 27:88,
 Dan kamu lihat gunung2 itu, kamu sangka dia tetap di
 tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan.
 (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap2
 sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
 kerjakan.
 Menurut pengetahuan modern, daratan Asia, Eropa, dan Afrika
 dulu menyatu. Indonesia juga merupakan daratan benua Asia.
 Akibat adanya pergerakan tanah, maka benua Afrika terpisah,
 Indonesia juga terpisah dari benua Asia. Di Indonesia banyak
 terdapat gunung di Sumatra, Jawa. Kalau daratannya bergerak,
 artinya gunungnya juga ikut bergerak. Menurut ahli geologi,
 Prof. Dr. Katili dari Bandung, gunung2 ternyata bergerak
 sekitar 2 - 5 cm per tahun, saling menjauhi atau saling
 mendekati.

 QS Yaasin 36:65,
  Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkata kepada
 Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka
 terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.

 QS Fushshilat 41:20,
  Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran,
 penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka
 tentang apa yang mereka kerjakan .

 QS Fushshilat 41:21,
  Dan mereka berkata kepada kulit mereka:  Mengapa kamu
 menjadi saksi terhadap kami?. Kulit menjawab:  Allah yang
 menjadikan segala sesuatu pandai berkata, telah menjadikan
 kami pandai (pula) berkata, dan Dia lah yang menciptakan
 kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada Nya lah kamu
 dikembalikan.

 QS Fushshilat 41:22,
  Kamu se-kali2 tidak dapat bersembunyi dari persaksian
 pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu
 mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa
 yang kamu kerjakan.

 Bagaimana cara memahami bahwa tangan, kaki, panca indera
 bisa menjadi saksi atas segala perbuatan kita? Mari kita
 tinjau dari segi iptek yang ada sekarang.

 Rekaman gambar dulu dilakukan dengan menggunakan selulosa
 (film) dengan menggunakan kamera, sementara rekaman suara
 menggunakan mikrofon dan disimpan dalam bentuk piringan
 hitam, benda keras (ebonit) yang dibuat bergelombang
 (tepatnya bergerigi halus) pada jalurnya. Kemudian ada
 teknologi baru cara merekam gambar dengan kamera digital,
 dan direkam dalam bentuk magnetik digital pada pita
 magnetik. Demikian juga rekaman suara diambil lewat 

[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-10 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja

Suatu mukjizad AlQuran yang tidak dapat disangkal.
Hanya sayangnya kemajuan ilmu pengetahuan, sebagai inventor dan inovator
adalah kaum yang dicap Sekularis

Telepon genggam Samsung sedang mengembangkan telepon genggam yang dengan
bantuan GPS dapat menunjukan arah kiblat yang tepat dari seluruh tempat
dimuka bumi ini, juga lengkap dengan Takbir pada waktu2 solat dimana
telepon genmggam itu digunakan.
Katanya tahun 2004 sudah akan dipasarkan.
Konsumennya pasti yang beragama Islam, tapi inovatornya adalah orang2
yang sebagian besar beragama Budha.

Wass,

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 10, 2003 4:02 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Sekularisme


AWW.

Subhanalloh, Mahabenar Alloh dengan segala firman-Nya. Terima kasih
saudaraku. Wassalam. DZArifin.




Mari kita lihat beberapa ayat al-Qur'an
 berikut ini:

 QS Al Hijr 15:22,
 Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan
 (tumbuh2-an) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum

 kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.

 Pada tahun 630-an, bagaimana mungkin ummat bisa memahami tentang 
 perkawinan pada tumbuhan?. Perkawinan pada tumbuhan terjadi jika ada 
 benang-sari, yang jika bertemu dengan putik, akan mengasilkan tumbuhan

 baru? Benang-sari bisa dibawa oleh angin, jatuh ke bunga betina 
 (berupa putik), putik sedang terbuka, benang-sari masuk, putik menutup
 kembali. Selanjutnya terjadilah proses pembentukan buah dan
 bisa menjadi tanaman baru.
 Pengetahuan tentang tumbuhan, baru ada pada tahun 1600-an.
 Artinya ada rentang waktu hampir 1000 tahun untuk bisa
 memahami kandungan isi ayat al-Qur'an ini.

 QS An'Aam 6:95,
  Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh2-an dan biji buah2-an. 
 Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati 
 dari yang hidup. (Yang memiliki
 sifat2) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?.

 Biji jagung, kedele, kacang kering yang nampaknya sudah
 mati, ternyata bisa hidup jika ditanam dan disiram. Di dalam biji 
 kering tersebut, ada suatu sel yang akan bisa tumbuh jika kondisi 
 lingkungannya mendukung. Dalam ilmu pengetahuan modern tentang 
 kloning, sel yang nampak sudah mati dari suatu fossil, dari kuku atau 
 rambut, bisa dibuat hidup kembali.
 Biji2an yang nampak mati diperoleh dari tumbuhan yang masih
 hidup. Allah mengeluarkan yang mati dari yang hidup.

 QS An Nahl 16:79.
  Tidakkah mereka memperhatikan burung2 yang dimudahkan terbang di 
 angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. 
 Sesungguhnya pada yang demikian itu benar2 terdapat tanda2 (kebesaran 
 Tuhan) bagi orang2 yang beriman.

 Kita diminta untuk memperhatikan bagaimana burung bisa terbang. Burung

 yang nampak mudah terbang melayang dan tambah tinggi adalah burung 
 elang yang hanya dengan cara berputar. Bentuk sayap pesawat, bentuk 
 sayap gantole dibuat mirip dengan sayap burung dengan bentuk 
 melengkung ke atas, sehingga secara aerodinamis aliran udara di bagian

 atas lebih cepat daripada yang bagian bawah. Hukum Bernouli
 mengatakan pada aliran yang lebih cepat, maka tekanannya
 turun. Artinya tekanan di atas sayap lebih kecil daripada
 tekanan di bagian bawahnya, sehingga sayap bisa terangkat.
 Disamping itu, udara yang hangat akan ikut mendorong burung,
 gantole, pesawat terbang layang naik ke atas. Inilah yang
 dinamakan sunnatullah, hukum Allah yang mesti berlaku.

 QS An Naml 27:88,
 Dan kamu lihat gunung2 itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, 
 padahal dia berjalan sebagai jalannya awan.
 (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap2 sesuatu; 
 sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
 Menurut pengetahuan modern, daratan Asia, Eropa, dan Afrika
 dulu menyatu. Indonesia juga merupakan daratan benua Asia.
 Akibat adanya pergerakan tanah, maka benua Afrika terpisah,
 Indonesia juga terpisah dari benua Asia. Di Indonesia banyak
 terdapat gunung di Sumatra, Jawa. Kalau daratannya bergerak,
 artinya gunungnya juga ikut bergerak. Menurut ahli geologi,
 Prof. Dr. Katili dari Bandung, gunung2 ternyata bergerak
 sekitar 2 - 5 cm per tahun, saling menjauhi atau saling
 mendekati.

 QS Yaasin 36:65,
  Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkata kepada Kami 
 tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang 
 dahulu mereka usahakan.

 QS Fushshilat 41:20,
  Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan 
 dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang mereka

 kerjakan .

 QS Fushshilat 41:21,
  Dan mereka berkata kepada kulit mereka:  Mengapa kamu menjadi saksi

 terhadap kami?. Kulit menjawab:  Allah yang menjadikan segala 
 sesuatu pandai berkata, telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, 
 dan Dia lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya 
 kepada Nya lah kamu dikembalikan.

 QS Fushshilat 41:22,
  Kamu se-kali2 tidak dapat bersembunyi dari

[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-10 Terurut Topik waycibi
AWW.

From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Menurut saya, tanpa atau dengan agama manusia akan terus
menerus mencari jawaban mengenai alam  semesta dan kehidupan
ini, yang akan berakibat pada berkembangnya ilmu  pengetahuan
dan teknologi.

==


Saya setuju bahwa dengan atau tanpa agama manusia akan
senantiasa menjelajah makro kosmos dan mikro kosmos (dirinya),
fenomena penciptaan, keadilan, dan kebangkitan setelah
kematian, termasuk tentang adanya “sesuatu” yang berada di
balik ini semua. Dan bila mengikuti alur logika “Sejarah
Tuhan”, alih-alih Tuhan menciptakan manusia, malah sesungguhnya
manusialah yang menciptakan Tuhan sebagai respon
ketidakberdayaannya terhadap alam dan berbagai masalah yang
tidak sanggup dihadapinya. Sigmund Freud mengatakannya sebagai
universal obessional neurosis (proyeksi dari keinginan waktu
kita anak-anak).
Supaya kita tidak ngelantur, kita fokus kembali pada masalah
sekularisme dan Islam, dengan pengertian apakah urusan agama
(Islam) terpisah dengan urusan dunia atau sebaliknya, urusan
agama adalah urusan dunia juga atau dpl urusan dunia adalah
urusan agama juga.

===


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu suatu saat pasti
akan bersinggungan dengan prinsip2 moral yang dianut, seperti
yang kitasudah lihat sendiri seperti misalnya: apakah bom atom boleh
digunakan,apakah clonning, abortus, euthanasia boleh dilakukan, apakah
kondom untukmencegah HIV/AIDS boleh dipergunakan, apakah Keluarga Bercelana,
eh.. Berencana boleh dilakukan, dsb.,..dst.  Sudah pasti
pelaksanaan hal2diatas bertentangan dengan agama, akan tetapi, agama tidak
memberikanjawaban bagaimana mencegah meningkatnya korban HIV/AIDS, bagaimana
mencegah meningkatnya kelahiran bayi2 yang tidak inginkan beserta
ibu2 muda tanpa masa depan yang menjadi korbannya itu, dst., dsb.,
kecuali hanya melarang dan melarang, sementara kita tahu
manusia itu tidakbisa dilarang, dan tidak setiap orang dapat mengendalikan
nafsunya, lalumemandang lurus kedepan, tidak lirik kiri kanan dan dada
dibusungkanseperti rekan Doedoeng bilang.  Padahal, larang melarang ini sudah
pakai ancaman masuk neraka segala, dgn imbalan dikelilingi
bidadari yangcantik2 dengan sungai2 yang dialiri susu.  (Dalam hati saya
bertanya2,kenapa kok imbalannya musti bidadari yang cantik2?, lalu kenapa
nggak adabidadara yang tampan2?)


===

Pertama, saya ingin mengatakan bahwa Al Quran dan Al Sunnah
bukanlah ensiklopedi apalagi manual pencegahan HIV/AIDS atau
juknis aborsi. Bila dikatakan Islam tidak mencegah dalam arti
memberikan warning pencegahan HIV atau VD jelas salah. Islam
sangat menentang hal-hal yang dapat menjerumuskan manusia
kepada hal tsb. Namun apakah AQ menjelaskan dosis penisilin
yang harus diberikan kepada pasein VD jelas sia-sia pencarian
tersebut. Menurut jalan pikiran Pak HermanSyah, dengan kasus
itu menjadi bukti bahwa agama (AQ) tidak bisa mengatasi
persoalan dunia. Di sinilah letak perbedaan sudut pandang
antara Islam dengan sekularisme (sekali lagi saya ungkapkan).
Ada hadits yang sangat terkenal ketika Rasululloh mengutus
Muadz bin Jabal menjadi hakim di Syiria (kalau tidak salah).
Dia ditanya oleh Rasululloh, dengan apa wahai Muadz engkau akan
memutuskan satu perkara? Dengan nash Quran, jawab Muadz. Lantas
bagaimana kalau engkau tidak mendapati nash tersebut? Saya akan
putuskan sesuai dengan contoh engkau ya Rasululloh. Lalu
bagaimana bila engkau tidak mendapati aku memutuskan perkara
tersebut? Aku akan menggunakan nalarku. Maka jawab Rasululloh,
“Beruntunglah engkau wahai utusan Rasululloh”. Hadits ini
disepakati oleh jumhur (mayoritas) ulama sebagai petunjuk
dibukanya pintu ijtihad (eksplorasi akal) dalam memutuskan
perkara yang secara nash tidak terdapat dalam Quran dan Hadits.
Dan menjadi dalil bagi bersatunya (integralnya) antara Quran
dan akal atau “agama” (dalam tanda kutip sebagai dogma atau
keyakinan) dan iptek.
Dalam hadits yang lain disebutkan pula bahwa “apabila kita
hendak melakukan sesuatu kebaikan, maka hendaknya dimulai
dengan basmallah (in the name of Alloh), kalau tidak maka
pahalanya tertolak”. Ini jelas sekali bahwa semua aspek
kehidupan dalam Islam berada dalam lingkup agama. Ketika Pak
HermanSyah menulis komentar untuk saya dengan keyakinan bahwa
akan memberikan kemaslahatan bagi umat manusia, dan Pak
HermanSyah memulainya dengan basmallah, maka itu akan menjadi
pahala atau kebajikan.
Fenomena korupsi dan kejahatan sosial lainnya, menurut saya,
antara lain karena menurut pelaku di luar mesjid, gereja,
sinagog, vihara, klenteng dll, Tuhan tidak terlibat atau bahkan
tidak ada.
Pernyataan Pak HermanSyah berikut .. apakah kondom untuk
mencegah HIV/AIDS boleh dipergunakan, apakah Keluarga
Bercelana,eh.. Berencana boleh dilakukan, dsb.,..dst.  Sudah pasti
pelaksanaan hal2diatas bertentangan dengan agama, akan tetapi, agama tidak
memberikan jawaban bagaimana mencegah meningkatnya korban
HIV/AIDS, bagaimana mencegah meningkatnya kelahiran bayi2 yang
tidak inginkan 

[yonsatu] Re: SEKULARISME Larangan Berjilbab

2003-11-08 Terurut Topik Doedoeng Z. Arifin
AWW.

Inilah yang ingin saya katakan. Trim's Pak Rizal.

Wassalam. DZArifin.



- Original Message -
From: Rizal Ahmad [EMAIL PROTECTED]


 Mengenai jilbab, yg terjadi di sana Perancis, Jerman, atau tetangga dekat
 kita Singapura, lebih berbau diskriminasi. Orang-orang yahudi
diperbolehkan
 menggunakan tutup kepala mereka sesuai dengan ajaran agamanya, orang sikh
 boleh memakai tutup kepala di tempat2 pendidikan yang dibiayai negara.
 Kenapa memakai jilbab dikecualikan?




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-08 Terurut Topik Doedoeng Z. Arifin
AWW.


 Pada saat diintroduksi sekitar tahun  1846 oleh George Jacob Holyoake
(lihat: http://atheism.about.com/library/FAQs/religion/blrel_sec_def.htm)
sekularisme adalah suatu pemikiran yang mengusulkan untuk tidak membawa2
 aspek spritual dalam menjawab masalah2 kehidupan.  Tapi berjalan dengan
 waktu pemikiran itu berkembang menjadi yang sekarang kita kenal itu, yaitu
 dipisahkannya pengaturan hal2 yang 'duniawi' dengan yang 'bukan duniawi'.


Terima kasih atas informasinya.

 Tapi kalau kita lihat eksistensi agama2 besar didunia yg sudah berkembang
 sejak beberapa ribu tahun yang lalu (Hindu, Budha), Kristen (2000 tahun)
 dan Islam (1400 tahun), yang sedikit banyak telah mempengaruhi sikap hidup
 6 milyard penduduk bumi ini, maka menurut saya, nggak akan mungkin agama
 akan dapat diabaikan begitu saja dalam memecahkan masalah2 dunia.  Tidak
 akan mungkin paham yang diintroduksi pada tahun 1846 itu dapat merubah
 manusia untuk sama sekali tidak mengikut sertakan keyakinan beragamanya
 dalam berpikir, bersikap dan mengambil keputusan.

 Pemisahan pengaturan hal2 'duniawi' dan 'bukan duniawi' memang bisa secara
 formal dilakukan, akan tetapi dalam pengambilan2 dan pelaksanaan2
 keputusan duniawi, tetap saja keyakinan seseorang akan turut berperan
 serta.  Jadi, kita nggak perlu khawatir kalau Indonesia itu negara
sekular .

Saya jelas khawatir, karena konsep sekularisme dan Islam berbeda secara
diametral.


Anda juga nggak perlu khawatir kalau negara akan meninggalkan
 agama.  Karena, orang2 yang duduk di pemerintahan mustinya akan mengambil
 segala keputusan publik berdasarkan akal budi dan pengaruh baik agama2

Mustinya tidak selalu realitasnya, karena tidak ada sanksi. Padahal kasus
pemilihan Gubernur Bali saja membuat beberapa anggota DPRD dari PDIP
dikenakan sanksi karena tidak mematuhi keputusan DPP. Karena itu menurut
saya kalau agama (Islam) tanpa sanksi (misalnya dipecat dari keanggotaan
Islam, seperti halnya anggota partai yang melakukan pelanggaran berat
terhadap partainya) maka tidak akan ada/ setidaknya kurang loyalitasnya,
akibatnya seorang muslim lebih loyal terhadap partai atau kantornya tempat
bekerja dari pada terhadap Islam.


 yang mereka anut.  Hanya saja mereka tidak dapat mengatakakan secara
 letterlijk ayat kitab suci nomor berapa yang mereka jadikan referensi dlm
 membuat keputusan2 itu .  Tapi ini kan nggak penting, yang lebih penting
 adalah apakah ajaran baik agama yang dianut itu bisa dipraktekkan secara
 nyata atau nggak.

Ini soal teknis, bisa ya bisa tidak. Tapi kalau kita membuat Kepmen
misalnya, biasanya merujuk kepada UU pasal berapa atau PP pasal berapa.


 Masalahnya kan penduduk Indonesia itu agamanya macam2.  Kalau 100%
 penduduknyua beragama Islam, saya kira dari dulu2 RI itu judulnya Republik
 Islam Indonesia.  Atau, kalau mayoritas dari penduduknya menginginkan RI
 itu negara Islam, ya pasti jadi juga.  Tapi kan UUD45 sudah menutup
 kemungkinan membentuk negara Islam.  Ya sudah, tutup saja cerita.  Ngapain
 berangan-angan dan berupaya terus menjadikan RI sebagai negara Islam,
 sementara 30 juta orang saat ini jadi pengangguran, sementara korban
 bencana alam datang silih berganti, sementara korupsi makin merajalela,
 sementara rakyat miskin semakin banyak, you name it...!  Apakah semua
 masalah itu akan selesai dengan hanya merubah RImenjadi RII?  Sementara
 untuk melakukan perubahan itu, musti betot sana betot sini, bom sana bom
 sini, intimidasi sana intimidasi sini.  Hanya akan menambah missery saja.

 Lagi pula, adakah negara Islam didunia ini yang dapat dijadikan contoh
 soal?  Apakah Arab Saudi yang negara Islam itu negara demokratis?  Coba
 kita lihat berita berikut (lihat
http://www.sltrib.com/2003/Mar/03232003/nation_w/41051.asp):

 Many Saudis wish Western-style democracy would come faster. Still, in a
 monarchy without elected rulers and representatives, the majlis is about
 as good as it gets -- a tradition that dates back to the times when Arabs
 still lived under tribal codes that obligated the leader never to turn
 away a supplicant

 Untung saja penduduknya tidak banyak, punya minyak dan punya Kaabah yang
 menghasilkan milyardan dollar.  Kalau nggak, dari dulu2 pasti sudah
 terjadi revolusi rakyat disana.

Untuk menjadi negara Islami (bukan negara Islam) tidak harus 100%
penduduknya muslim (karena itu tidak mungkin. Zaman Rasululloh dulu banyak
komunitas Yahudi dan Kristen di Medinah. Masalahnya adalah, apakah kita
(terutama Muslim), siap untuk menyatakan bahwa sumber kekuasaan dan
kedaulatan itu Alloh Swt, yang berarti semua manusia equal.
Tidak ada keharusan untuk menyebut Negara Islam, itu instrumen saja,
ketika Rasul memimpin Medinah pun tidak menyebutnya sebagai Negara Islam
Medinah.
Contoh di dunia, ya itu tadi Medinah semasa Rasululloh dan para khulafaur
rasyidin.
Pemerintahan Arab Saudi adalah contoh buruk, walaupun monarki bisa baik
(kebanyakan buruk), menurut banyak ulama, yang mendekati semangat Islam
adalah republik (contoh aktual 

[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-08 Terurut Topik Doedoeng Z. Arifin
AWW.

Pak HermanSyah, saya lanjutkan lagi.

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]

Dalam Islam, narkoba sedikit atau banyak tetap haram, baik untuk dipakai
sendiri apalagi diperjual belikan. Dalam konteks ini, sekali lagi, Islam dan
sekularisme tidak bisa dikompromikan

Masalah pelacuran atau zina adalah masalah maksiat (dalam Islam termasuk
dosa besar), kedudukannya dalam konteks dosa sama saja dengan berbohong,
KKN, atau berprasangka jelek, jangankan agama, Tuhan pun tidak bisa
menghilangkannya (maaf saya agak kasar). Tapi tentu ada maksud Tuhan mengapa
dosa tidak bisa hilang di muka bumi (buka cuma pelacuran), karena kita
adalah manusia, bukan malaikat, perjuangan untuk menghindari dosa adalah
sarana kita untuk meng up grade posisi kita menjadi lebih mulia dari
malaikat, tapi kalau kita terjerembab dan lebih memperturutkan hawa nafsu,
maka posisi kita tidak lebih baik dari unta, bahkan lebih jelek lagi. Saya
ingin mempertegas lagi, walaupun pelacuran atau korupsi (KKN) tidak bisa
diberantas, tapi Islam tidak memberi toleransi pada umatnya untuk melakukan
hal tersebut, inilah bedanya dengan sekularisme.

Kasus lesbi dan gay tercatat dalam al Quran pada kasus Nabi Luth (dalam
tradisi Kristiani dikenal dengan Sodom dan Gomorah). Islam sangat menentang
hal tersebut dan mengatakannya sebagai perbuatan yang sangat keji. Lihat QS
Al Ankabut (29) ayat 26 - 33.

Menyebut penerimaan terhadap lesbi dan gay sebagai masyarakat maju,
rasanya sebuah kemunduran. Tapi saya bisa faham karena maju dalam bingkai
sekular.

 Saya kira tidak ada negara yang mau rakyatnya jadi korban narkoba, jadi
 menurut saya nggak mungkin 'penghalalan' itu terjadi.  Memang di negara2
 Eropa Barat, spt Belanda, dan Swiss, orang boleh mengkonsumsi narkoba
 sejauh itu untuk kepentingan sendiri dan tidak memperjual belikannya.
 Kalau ketahuan memproduksi dan memperjual belikannya bukan untuk keperluan
 rumah sakit dan obat2an, ya diseret ke meja hijau.

 Kalau soal pelacuran, ini kan profesi paling tua di dunia.  Menurut saya
 ia akan terus exist selama manusia ada.  Agama apapun di dunia ini nggak
 akan mampu mencegahnya.  Kalaupun terlihat mampu, sebenarnya itu hanya
 dari luarnya saja.  Penyebab timbulnya pelacuran menurut saya sangat
 komplex.  Tidak bisa dibasmi hanya dengan dogma2 agama.

 Kalau soal lesby dan gay, seingat saya, ada ayat di Qur'an yang mengakui
 keberadaan manusia jenis ini.  Tapi lupa ayat yang mana.  Bisa juga saya
 salah.  Terlepas dari agama, masalah ini kan sebenarnya lama sekali
 menjadi perdebatan publik sebelum akhirnya diakui sebagai bagian dari
 kenyataan yang hidup dan boleh hidup di masyarakat?  Jadi, pasti bukan
 tanpa alasan lesbi dan gay itu akhirnya diterima oleh masyarakat (terutama
 oleh masyarakat maju).

 Tapi, kalau setahu anda, Al Qur'an mengatakan apa mengenai lesbi dan gay
 ini?

Persis Pak HermanSyah, memilih agama dengan akal. Karena itu dalam pikiran
saya, Islam itu adalah sebuah sistem yang pasti lebih sempurna dari aturan
partai politik. Untuk memasukinya orang harus tahu hak dan kewajibannya,
mempelajari AD ART, bahkan ada latsarmil-nya sebelum pembaretan. Dan yang
pasti ada PUD-nya, kalau melanggar berat bisa dipecat dari kesatuan. Kalau
Islam yang sekedarnya hanya karena bapak ibunya Islam (padahal bila bapak
ibunya PII anaknya tidak otomatis PII kan Pak Joni?), tidak pernah bayar
iuran tahunan seperti mayoritas anggota PII, tahun berikutnya dia tidak
diberi kartu anggota lagi. Pendek kata, Islam itu sistem, dan tidak bisa
asal-asalan memasukinya. Ada kesadaran untuk memasukinya, karena begitu
masuk, dia menjadi obyak dan subyek hukum. Karena itu Tuhan berkata, Tidak
ada paksaan dalam memasuki Islam, telah jelas mana yang salah dan mana yang
benar artinya si 'calon' ini harus mengetahui dulu mana yang benar
dan mana yang salah, baru masuk atau menolak. Kalau Islam tidak begitu,
kategorinya adalah budaya seperti yang dijelaskan Pak hermanSyah.
Dalam tradisi Islam, ilmu Alloh itu meliputi segala hal (tidak sekedar
psikologi,  kedokteran,  ekonomi,  teknik, pendidikan, dsb.), bahkan Tuhan
membuat perumpamaan seandainya semua pohon dijadikan pena dan air laut
dijadikan tinta untuk menuliskan ilmu Alloh, pasti tidak akan cukup, bahkan
jika didatangkan dua kali lipatnya pun masih tidak akan cukup. Inilah
integralisme Islam atas agama dan iptek.


 Ya, dan seyogyanya kita memilih suatu agama dengan akal pula, jadi bukan
 karena turun temurun atau karena dipaksa-paksa.  Tapi untuk masyarakat
 berkembang, hal ini pasti sangat sulit sekali dilakukan.

 Berdasarkan ilmu pengetahuan, agama adalah bagian dari suatu kebudayaan.
 Dan kebudayaan termasuk sebagai sebuah cabang ilmu.  Dengan demikian agama
 bisa kita asumsikan sebagai bagian dari ilmu kebudayaan, yang berarti juga
 merupakan bagian integral dari ilmu pengetahuan, sementara kalau dalam
 Islam menurut anda, ilmu pengetahuanlah yang merupakan bagian integral
 dari agama.

 Definisi mana yang lebih tepat?  Barangkali 

[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-07 Terurut Topik hermansyah
Hallo rekan Doedoeng,
Di sini yang saya
belum bisa faham, bagaimana mungkin agama ditinggalkan oleh
Negara, padahal apa yang diurus oleh agama (Islam), diurus oleh
pula oleh Negara.

Pada saat diintroduksi sekitar tahun  1846 oleh George Jacob Holyoake (lihat: 
http://atheism.about.com/library/FAQs/religion/blrel_sec_def.htm) sekularisme adalah 
suatu pemikiran yang mengusulkan untuk tidak membawa2 
aspek spritual dalam menjawab masalah2 kehidupan.  Tapi berjalan dengan 
waktu pemikiran itu berkembang menjadi yang sekarang kita kenal itu, yaitu 
dipisahkannya pengaturan hal2 yang 'duniawi' dengan yang 'bukan duniawi'.

Tapi kalau kita lihat eksistensi agama2 besar didunia yg sudah berkembang 
sejak beberapa ribu tahun yang lalu (Hindu, Budha), Kristen (2000 tahun) 
dan Islam (1400 tahun), yang sedikit banyak telah mempengaruhi sikap hidup 
6 milyard penduduk bumi ini, maka menurut saya, nggak akan mungkin agama 
akan dapat diabaikan begitu saja dalam memecahkan masalah2 dunia.  Tidak 
akan mungkin paham yang diintroduksi pada tahun 1846 itu dapat merubah 
manusia untuk sama sekali tidak mengikut sertakan keyakinan beragamanya 
dalam berpikir, bersikap dan mengambil keputusan.

Pemisahan pengaturan hal2 'duniawi' dan 'bukan duniawi' memang bisa secara 
formal dilakukan, akan tetapi dalam pengambilan2 dan pelaksanaan2 
keputusan duniawi, tetap saja keyakinan seseorang akan turut berperan 
serta.  Jadi, kita nggak perlu khawatir kalau Indonesia itu negara 
sekular.  Anda juga nggak perlu khawatir kalau negara akan meninggalkan 
agama.  Karena, orang2 yang duduk di pemerintahan mustinya akan mengambil 
segala keputusan publik berdasarkan akal budi dan pengaruh baik agama2 
yang mereka anut.  Hanya saja mereka tidak dapat mengatakakan secara 
letterlijk ayat kitab suci nomor berapa yang mereka jadikan referensi dlm 
membuat keputusan2 itu .  Tapi ini kan nggak penting, yang lebih penting 
adalah apakah ajaran baik agama yang dianut itu bisa dipraktekkan secara 
nyata atau nggak.

Kalau pun negara sekuler mendukung kebutuhan rakyatnya untuk
beribadah, itu hanya dalam konteks ritual. Islam bukan sekedar
ritual, memenuhi timbangan dalam berjual beli adalah ibadah,
menjadi seorang ilmuwan adalah ibadah, menjadi aktivis partai
ibadah, bahkan membuang duri di jalan pun ibadah.

Masalahnya kan penduduk Indonesia itu agamanya macam2.  Kalau 100% 
penduduknyua beragama Islam, saya kira dari dulu2 RI itu judulnya Republik 
Islam Indonesia.  Atau, kalau mayoritas dari penduduknya menginginkan RI 
itu negara Islam, ya pasti jadi juga.  Tapi kan UUD45 sudah menutup 
kemungkinan membentuk negara Islam.  Ya sudah, tutup saja cerita.  Ngapain 
berangan-angan dan berupaya terus menjadikan RI sebagai negara Islam, 
sementara 30 juta orang saat ini jadi pengangguran, sementara korban 
bencana alam datang silih berganti, sementara korupsi makin merajalela, 
sementara rakyat miskin semakin banyak, you name it...!  Apakah semua 
masalah itu akan selesai dengan hanya merubah RImenjadi RII?  Sementara 
untuk melakukan perubahan itu, musti betot sana betot sini, bom sana bom 
sini, intimidasi sana intimidasi sini.  Hanya akan menambah missery saja.

Lagi pula, adakah negara Islam didunia ini yang dapat dijadikan contoh 
soal?  Apakah Arab Saudi yang negara Islam itu negara demokratis?  Coba 
kita lihat berita berikut (lihat 
http://www.sltrib.com/2003/Mar/03232003/nation_w/41051.asp):

Many Saudis wish Western-style democracy would come faster. Still, in a 
monarchy without elected rulers and representatives, the majlis is about 
as good as it gets -- a tradition that dates back to the times when Arabs 
still lived under tribal codes that obligated the leader never to turn 
away a supplicant

Untung saja penduduknya tidak banyak, punya minyak dan punya Kaabah yang 
menghasilkan milyardan dollar.  Kalau nggak, dari dulu2 pasti sudah 
terjadi revolusi rakyat disana.
 
Itulah bedanya demokrasi dalam Islam dengan demokrasi sekuler,
semua nilai positif demokrasi maujud dalam Islam, namun dalam
demokrasi sekuler bisa menjadi vox populi vox evil, contoh,
penghalalan narkoba, miras, pelacuran, lesbi dan gay bisa
terjadi dalam demokrasi sekuler.

Saya kira tidak ada negara yang mau rakyatnya jadi korban narkoba, jadi 
menurut saya nggak mungkin 'penghalalan' itu terjadi.  Memang di negara2 
Eropa Barat, spt Belanda, dan Swiss, orang boleh mengkonsumsi narkoba 
sejauh itu untuk kepentingan sendiri dan tidak memperjual belikannya. 
Kalau ketahuan memproduksi dan memperjual belikannya bukan untuk keperluan 
rumah sakit dan obat2an, ya diseret ke meja hijau.

Kalau soal pelacuran, ini kan profesi paling tua di dunia.  Menurut saya 
ia akan terus exist selama manusia ada.  Agama apapun di dunia ini nggak 
akan mampu mencegahnya.  Kalaupun terlihat mampu, sebenarnya itu hanya 
dari luarnya saja.  Penyebab timbulnya pelacuran menurut saya sangat 
komplex.  Tidak bisa dibasmi hanya dengan dogma2 agama.

Kalau soal lesby dan gay, seingat saya, ada ayat 

[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-07 Terurut Topik edy christiono
 Kalau soal pelacuran, ini kan profesi paling tua di dunia.  Menurut saya
 ia akan terus exist selama manusia ada.  Agama apapun di dunia ini nggak
 akan mampu mencegahnya.  Kalaupun terlihat mampu, sebenarnya itu hanya
 dari luarnya saja.  Penyebab timbulnya pelacuran menurut saya sangat
 komplex.  Tidak bisa dibasmi hanya dengan dogma2 agama.

suatu ketika pernah berkesempatan tinggal beberapa minggu di kota kuno
Ephesus   sebelah selatan Izmir Turky, dipercaya Bunda Maria menjalani
hari-hari akhir kehidupannya di daerah ini .direruntuhan kota romawi
yang relatif masih lengkap...selain tentunya ada
teater..penjara.., ada wc umum (busyet sejak ribuan tahun
lalu orang sono kalau ke wc sudah duduk rupanya, bukan jongkok)
,ada gedung besar.disebut apa gedung itu ?  Whore
Housecopacabana juga kalah.jadi keinget film
Caligula.





--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-07 Terurut Topik Dermawan, Imam
Kalau menurut saya ilmu pengetahuan merupakan bagian dari agama 
Apa yg diajarkan agama dlm kitab sucinya justru dinamis krn
ketidakterbatasannya /unlimited knowledge, tdk seperti ilmu pengetahuan yg
selalu berubah krn belum tentu benar.misalnya :
Sekitar 1000 tahun yang lalu, orang masih ber'frame' bahwa dunia adalah 
datar. Muncul paradigma baru dunia adalah bulat. Kemudian 500 tahun 
lalu, orang ber'frame' bahwa bumi adalah pusat semesta, lalu muncul 
frame baru setelah Copernicus bahwa matahari adalah pusat tata surya. 
200 tahun lalu, orang ber'frame' bahwa kita hanya hidup dalam 3 dimensi, 
setelah relativitas Einstein, bahwa kita hidup dalam 4 dimensi. Lalu 
muncul Planck dan Schroedinger yang mengatakan bahwa gerak pada level 
mikro adalah suatu probabilitas. Lihatlah betapa 'frame' berpikir atau 
logika manusia bisa berubah-ubah. Dan ini terus akn berkembang, sampai 
mungkin sekrang kata si Hawking, alam semesta kita adalah berada dalam 
suatu membrane (?).

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, November 07, 2003 7:14 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Sekularisme

Hallo rekan Doedoeng,
Di sini yang saya
belum bisa faham, bagaimana mungkin agama ditinggalkan oleh
Negara, padahal apa yang diurus oleh agama (Islam), diurus oleh
pula oleh Negara.

Pada saat diintroduksi sekitar tahun  1846 oleh George Jacob Holyoake
(lihat: http://atheism.about.com/library/FAQs/religion/blrel_sec_def.htm)
sekularisme adalah suatu pemikiran yang mengusulkan untuk tidak membawa2 
aspek spritual dalam menjawab masalah2 kehidupan.  Tapi berjalan dengan 
waktu pemikiran itu berkembang menjadi yang sekarang kita kenal itu, yaitu 
dipisahkannya pengaturan hal2 yang 'duniawi' dengan yang 'bukan duniawi'.

Tapi kalau kita lihat eksistensi agama2 besar didunia yg sudah berkembang 
sejak beberapa ribu tahun yang lalu (Hindu, Budha), Kristen (2000 tahun) 
dan Islam (1400 tahun), yang sedikit banyak telah mempengaruhi sikap hidup 
6 milyard penduduk bumi ini, maka menurut saya, nggak akan mungkin agama 
akan dapat diabaikan begitu saja dalam memecahkan masalah2 dunia.  Tidak 
akan mungkin paham yang diintroduksi pada tahun 1846 itu dapat merubah 
manusia untuk sama sekali tidak mengikut sertakan keyakinan beragamanya 
dalam berpikir, bersikap dan mengambil keputusan.

Pemisahan pengaturan hal2 'duniawi' dan 'bukan duniawi' memang bisa secara 
formal dilakukan, akan tetapi dalam pengambilan2 dan pelaksanaan2 
keputusan duniawi, tetap saja keyakinan seseorang akan turut berperan 
serta.  Jadi, kita nggak perlu khawatir kalau Indonesia itu negara 
sekular.  Anda juga nggak perlu khawatir kalau negara akan meninggalkan 
agama.  Karena, orang2 yang duduk di pemerintahan mustinya akan mengambil 
segala keputusan publik berdasarkan akal budi dan pengaruh baik agama2 
yang mereka anut.  Hanya saja mereka tidak dapat mengatakakan secara 
letterlijk ayat kitab suci nomor berapa yang mereka jadikan referensi dlm 
membuat keputusan2 itu .  Tapi ini kan nggak penting, yang lebih penting 
adalah apakah ajaran baik agama yang dianut itu bisa dipraktekkan secara 
nyata atau nggak.

Kalau pun negara sekuler mendukung kebutuhan rakyatnya untuk
beribadah, itu hanya dalam konteks ritual. Islam bukan sekedar
ritual, memenuhi timbangan dalam berjual beli adalah ibadah,
menjadi seorang ilmuwan adalah ibadah, menjadi aktivis partai
ibadah, bahkan membuang duri di jalan pun ibadah.

Masalahnya kan penduduk Indonesia itu agamanya macam2.  Kalau 100% 
penduduknyua beragama Islam, saya kira dari dulu2 RI itu judulnya Republik 
Islam Indonesia.  Atau, kalau mayoritas dari penduduknya menginginkan RI 
itu negara Islam, ya pasti jadi juga.  Tapi kan UUD45 sudah menutup 
kemungkinan membentuk negara Islam.  Ya sudah, tutup saja cerita.  Ngapain 
berangan-angan dan berupaya terus menjadikan RI sebagai negara Islam, 
sementara 30 juta orang saat ini jadi pengangguran, sementara korban 
bencana alam datang silih berganti, sementara korupsi makin merajalela, 
sementara rakyat miskin semakin banyak, you name it...!  Apakah semua 
masalah itu akan selesai dengan hanya merubah RImenjadi RII?  Sementara 
untuk melakukan perubahan itu, musti betot sana betot sini, bom sana bom 
sini, intimidasi sana intimidasi sini.  Hanya akan menambah missery saja.

Lagi pula, adakah negara Islam didunia ini yang dapat dijadikan contoh 
soal?  Apakah Arab Saudi yang negara Islam itu negara demokratis?  Coba 
kita lihat berita berikut (lihat
http://www.sltrib.com/2003/Mar/03232003/nation_w/41051.asp):

Many Saudis wish Western-style democracy would come faster. Still, in a 
monarchy without elected rulers and representatives, the majlis is about 
as good as it gets -- a tradition that dates back to the times when Arabs 
still lived under tribal codes that obligated the leader never to turn 
away a supplicant

Untung saja penduduknya tidak banyak, punya minyak dan punya Kaabah yang 
menghasilkan milyardan dollar.  Kalau

[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-06 Terurut Topik hermansyah
Kalau menurut saya setiap WN bebas menggunakan pakaiannya sesuai dengan 
selera dan/atau berdasarkan keyakinannya masing2, selama hal itu tidak 
melanggar hukum dan norma2 yang berlaku di masyarakat dimana WN itu 
tinggal.  Mau pakai jilbab kek, mau pake kebaya kek, mau pake rok mini 
kek, up to you, selama itu tadi, nggak melanggar aturan dan norma2 yang 
berlaku di masyarakat itu.
Khusus soal jilbab, yang repot kan sudah seringkali terjadi bahwa wanita 
muslim berjilbab karena dipaksa (dan ditakut-takuti).  Entah oleh orang 
tuanya, entah oleh suaminya entah oleh teman2nya, entah oleh pacarnya, 
entah oleh ulama, entah oleh orang yang lebih tua darinya.

Kalau memakai jilbab itu dasarnya adalah pemaksaan, maka tentu saja akan 
muncul konflik dengan nilai2 humanisme.  Nah, konflik2 inilah yang 
akhirnya mengakibatkan Belanda, misalnya, melarang pemakaian jilbab di 
sekolah2 non muslim, lalu sekarang Perancis akan memulainya pula, tapi 
untuk seluruh sekolah.

Repotnya lagi yang namanya keyakinan itu kan nggak bisa dinegosiasikan, 
nggak bisa ditawar-tawar.  Kalau sudah katanya haram, ya haram.  Kalau 
sudah katanya bakalan masuk neraka jahanam, ya masuklah ke neraka jahanam. 
 Kalau keyakinan ini hanya untuk diri sendiri, ya tentu baik2 saja.  Tapi, 
kalau keyakinan ini sudah mulai untuk ditularkan ke orang2 di 
sekelilingnya, apalagi dengan cara pemaksaan, ya itu tadi, mulailah 
konflik dengan nilai2 humanisme muncul.

Pertanyaannya sekarang, kenapa kok timbul konflik?  Ya, karena manusia itu 
kan dinamis.  Manusia itu berkembang akal budinya.  Manusia itu tidak 
statis.  Maka denisi mengenai nilai2 kemanusiaanpun berkembang.  Kalau 
dulu orang bisa dipaksa oleh yang berkuasa, maka sekarang kemungkinan itu 
semakin kecil.  Kalau dulu orang bisa menyatakan perang demi agama, 
sekarang orang mencoba menghindari perang sebanyak-banyaknya.  Pada dekade 
bintang John-Lennon masih hidup, orang2 malah berteriak 'better make love 
than make war'. 

Sementara agama bagamana?  Agama itu menurut saya statis, sekalipun para 
ahli agama selalu mencoba menarik garis penghubung antara jaman pada saat 
agama itu diturunkan dengan keadaan jaman sekarang.  Ya, wajar2 saja. 
Namanya juga menyebarkan keyakinan.  Jadi, segala upaya akan dicari untuk 
menunjukkan bahwa agama adalah solusi untuk masalah2 kehidupan di segala 
jaman.

Tinggal sekarang kita sendiri maunya bagaimana.  Sebagai orang yang hidup 
diabad modern ini, sebagai orang yang merdeka dan yang mempertanggung 
jawabkan langsung perbuatan2 kita kepada Tuhan YME, ingin bersikap 
bagaimana terhadap agama itu?

The choice is yours.  Akan tetapi, kalau kita sudah memulai memaksakan 
keyakinan kita itu kepada orang lain, maka seperti saya sebutkan diatas, 
konflik humanisme akan muncul.  Kalau kita tidak mau menerima kenyataan 
ini, sebaiknya kita masuk ke terowongan waktu, lalu go back to the past 
saja!.

Salam hangat,
HermanSyah XIV.







[EMAIL PROTECTED]
11/06/2003 05:02
Please respond to yonsatu

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Sekularisme


AWW.

Mohon komentar dari para penganjur atau pendukung Sekularisme
di Indonesia. Apakah sekularisme yang ingin diterapkan di
Indonesia akan seperti ini juga?
Wassalam DZArifin


Perancis Akan Larang Penggunaan Jilbab di Kelas


Paris- Rol -- Presiden Perancis Jacques Chirac telah memutuskan
akan mendukung penggagas UU yang akan menghentikan penggunaan
jilbab (penutup kepala perempuan Muslim) di dalam kelas
sekolah-sekolah, kata para pejabat Istana Elysee (5/11).
Pejabat-pejabat Pemerintah Perancis itu menyampaikan komentar
tersebut sebagai konfirmasi dari laporan-laporan lewat radio
sebelumnya yang menyebutkan Chirac dan PM Jean-Pierre Raffarin
akan mendorong penerapan sebuah UU baru yang sangat ketat
tahun depan.
Bulan lalu Presiden Chirac memberi isyarat kuat ia mendukung
larangan penggunaan tutup kepala itu saat memberi sambutan di
Kota Valenciennes. Ia mengatakan sekularisme tak bisa
dirundingkan.
Chirac mengatakan Perancis tidak akan membiarkan orang
berlindung di balik pemikiran yang menantang dengan berdalih
kebebasan beragama untuk melawan UU negara, atau untuk
mengancam prinsip-prinsip suatu masyarakat modern.
 Perancis telah terlibat dalam perdebatan pahit mengenai
apakah penggunaan penutup kepala Muslim oleh pelajar-pelajar
putri di sekolah-sekolah berarti pelanggaran dari prinsip
pemisahan urusan agama dengan urusan negara. Perancis telah
menerapkan pemisahan antara urusan agama dari urusan negara itu
dalam waktu seabad terakhir.
Sebuah komisi yang diketuai mantan menteri Bernard Stasi telah
melakukan serangkaian pertemuan menyangkut isu tersebut dengan
para guru, pemimpin agama, sosiolog, politisi dan sejarawan.
Komisi tersebut dijadwalkan sudah harus menyerahkan laporannya
mengenai simbol-simbol keagamaan dan sekularisme sebelum akhir
tahun ini. ant/mim


___
indomail - Your everyday mail - 

[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-06 Terurut Topik waycibi
AWW.

Menarik sekali komentar Pak HermanSyah ini.

Pertanyaan saya, apakah UU yang melarang penggunaan jilbab juga
bisa dianggap sebagai pemaksaan kehendak oleh mayoritas yang
tidak menghendaki pemakaian jilbab terhadap minoritas pemakai
jilbab, dan sebagai legalisasi keyakinan bahwa berjilbab itu
urusan agama dan UU  adalah urusan negara?
Bagaimana kalau kondisinya terbalik, misalnya ada UU (yg
berarti suara mayoritas) yang mengatur bahwa berjilbab itu
boleh dan mengatakan bahwa negara merupakan sarana dalam
beragama?
Wassalam. DZArifin.

O ya, informasi tsb dari republika.co.id hari ini 06112003.


___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-06 Terurut Topik waycibi
AWW.

Saya berani bertaruh, bahwa lebih banyak wanita yang dipaksa
tidak berjilbab (oleh sekolah, kantor, pacar, orang tua, dan
kiai seperti Gus Dur) dibanding sebaliknya.
Saya mengalami fase tersebut pada tahun 80 - 90 an.

Wassalam. DZArifin.

Khusus soal jilbab, yang repot kan sudah seringkali
terjadi bahwawanita
muslim berjilbab karena dipaksa (dan ditakut-takuti).  Entah oleh
orang
tuanya, entah oleh suaminya entah oleh teman2nya, entah oleh
pacarnya,
entah oleh ulama, entah oleh orang yang lebih tua
darinya


___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-06 Terurut Topik waycibi
AWW.

Nambah lagi Pak.



 Repotnya lagi yang namanya keyakinan itu kan nggak bisa
 dinegosiasikan,  nggak bisa ditawar-tawar.  Kalau sudah
 katanya haram, ya haram.  Kalau  sudah katanya bakalan masuk
 neraka jahanam, ya masuklah ke neraka jahanam.
 Kalau keyakinan ini hanya untuk diri sendiri, ya tentu baik2
 saja.  Tapi,
 kalau keyakinan ini sudah mulai untuk ditularkan ke orang2
 di
 sekelilingnya, apalagi dengan cara pemaksaan, ya itu tadi,
 mulailah  konflik dengan nilai2 humanisme muncul.

Apakah hal itu terjadi juga pada keyakinan sekularisme yang
menganggap bahwa kalau sudah haram agama mencampuri negara ya
tetap haram.
Kalau dulu orang bisa
 menyatakan perang demi agama,  sekarang orang mencoba
 menghindari perang sebanyak-banyaknya.  Pada dekade  bintang
 John-Lennon masih hidup, orang2 malah berteriak 'better make
 love  than make war'.

Saya melihatnya kok terbalik, saya melihat justru saat ini
perang bukan karena agama, coba sebut perang mana yang karena
agama pada abad XX dan XXI ini?
 Sementara agama bagamana?  Agama itu menurut saya statis,
 sekalipun para  ahli agama selalu mencoba menarik garis
 penghubung antara jaman pada saat  agama itu diturunkan
 dengan keadaan jaman sekarang.  Ya, wajar2 saja.  Namanya
 juga menyebarkan keyakinan.  Jadi, segala upaya akan dicari
 untuk  menunjukkan bahwa agama adalah solusi untuk masalah2
 kehidupan di segala  jaman.

Mungkin untuk agama lain ya statis (mohon maaf bila saya salah,
ini berdasar pendapat Pak HermanSyah saja), saya melihat Islam
sangat dinamis untuk hal-hal yang tidak diatur oleh Alloh
langsung. Sama seperti statisnya vox populi vox dei yang
tidak berubah menjadi vox populi vox evil
 Tinggal sekarang kita sendiri maunya bagaimana.  Sebagai
 orang yang hidup  diabad modern ini, sebagai orang yang
 merdeka dan yang mempertanggung  jawabkan langsung
 perbuatan2 kita kepada Tuhan YME, ingin bersikap  bagaimana
 terhadap agama itu?

 The choice is yours.  Akan tetapi, kalau kita sudah memulai
 memaksakan  keyakinan kita itu kepada orang lain, maka
 seperti saya sebutkan diatas,  konflik humanisme akan
 muncul.  Kalau kita tidak mau menerima kenyataan  ini,
 sebaiknya kita masuk ke terowongan waktu, lalu go back to
 the past  saja!.

Dalam Islam namanya bukan memaksakan kehendak, tapi mengajak
atau dakwah, tidak ada paksaan dalam memasuki agama Islam, sama
seperti tidak ada paksaan untuk berdemokrasi, tapi kalau sudah
masuk dalam kancah demokrasi, ya pasti harus ikut aturan
mainnya.
Sampai saat ini, saya melihat masih lemah argumen bahwa agama
tidak bisa masuk dalam kehidupan bernegara.
Wassalam. DZArifin


___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-06 Terurut Topik waycibi
AWW. WCDS.

Informasinya memang hanya sepenggal itu, kebetulan saya kutip
dari republika.co.id hari ini (tadi pagi 06112003)
 WCDS,
 wah... saya rasa perlu informasi lebih banyak lagi pak.,
 maksud saya, apakah sekuler-isme di Perancis itu untuk
 membatasi urusan negara dan urusan agama seperti di paragraf
 terakhir (kalau gitu, artinya semua agama dong, soalnya kaum
 khatolik juga untuk kalangan tertentu pakai jilbab lho),
 atau untuk agama tertentu saja.


Saya setuju bahwa tidak perlu ada keterangan agama dalam KTP
ataupun urusan melamar kerja tidak membawa-bawa agama. Tapi hal
itu tidak ada kaitannya dengan sekularisme atapun bukan.
Saya belum jelas apa maksudnya Presiden mengatur-atur MPR,
apakah itu berarti negara mengatur Tuhan, yang benar kan MPR
mengatur presiden atau d.p.l Tuhan mengatur negara (menurut
logika Mas Andoko)?
Wassalam. DZArifin



 Tapi, pendapat pribadi saya sih harusnya urusan agama
 dan negara itu dipisahkan saja lah., implikasinya ngga
 perlu ada keterangan agama di KTP kita, ga perlu ditanya apa
 agama kita kalau ngelamar kerja - kecuali dengan alasan
 tertentu ya, misalnya untuk pegawai bank syariah, dsb.
 alasan saya adalah secara logika, layaknya kedudukan
 Presiden RI dibawah MPR, kedudukan negara kan dibawah Tuhan
 (direpresentasikan oleh agama), masak Presiden ngatur-ngatur
 MPR?

 sekian dulu deh... takut kepanjangan :)


 Andoko
 96.77.08.32536


 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, November 06, 2003 11:02 AM
 Subject: [yonsatu] Sekularisme


 AWW.

 Mohon komentar dari para penganjur atau pendukung
 Sekularisme
 di Indonesia. Apakah sekularisme yang ingin diterapkan di
 Indonesia akan seperti ini juga?
 Wassalam DZArifin


 Perancis Akan Larang Penggunaan Jilbab di Kelas


 Paris- Rol -- Presiden Perancis Jacques Chirac telah
 memutuskan
 akan mendukung penggagas UU yang akan menghentikan
 penggunaan
 jilbab (penutup kepala perempuan Muslim) di dalam kelas
 sekolah-sekolah, kata para pejabat Istana Elysee (5/11).
 Pejabat-pejabat Pemerintah Perancis itu menyampaikan
 komentar
 tersebut sebagai konfirmasi dari laporan-laporan lewat
 radio
 sebelumnya yang menyebutkan Chirac dan PM Jean-Pierre
 Raffarin
 akan mendorong penerapan sebuah UU baru yang sangat ketat
 tahun depan.
 Bulan lalu Presiden Chirac memberi isyarat kuat ia
 mendukung
 larangan penggunaan tutup kepala itu saat memberi sambutan
 di
 Kota Valenciennes. Ia mengatakan sekularisme tak bisa
 dirundingkan.
 Chirac mengatakan Perancis tidak akan membiarkan orang
 berlindung di balik pemikiran yang menantang dengan
 berdalih
 kebebasan beragama untuk melawan UU negara, atau untuk
 mengancam prinsip-prinsip suatu masyarakat modern.
  Perancis telah terlibat dalam perdebatan pahit mengenai
 apakah penggunaan penutup kepala Muslim oleh
 pelajar-pelajar
 putri di sekolah-sekolah berarti pelanggaran dari prinsip
 pemisahan urusan agama dengan urusan negara. Perancis telah
 menerapkan pemisahan antara urusan agama dari urusan negara
 itu
 dalam waktu seabad terakhir.
 Sebuah komisi yang diketuai mantan menteri Bernard Stasi
 telah
 melakukan serangkaian pertemuan menyangkut isu tersebut
 dengan
 para guru, pemimpin agama, sosiolog, politisi dan
 sejarawan.
 Komisi tersebut dijadwalkan sudah harus menyerahkan
 laporannya
 mengenai simbol-simbol keagamaan dan sekularisme sebelum
 akhir
 tahun ini. ant/mim


 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



 --[YONSATU -
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe:
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   :
 mailto:[EMAIL PROTECTED]





 --[YONSATU -
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   :
 mailto:[EMAIL PROTECTED]



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-06 Terurut Topik hermansyah
.








[EMAIL PROTECTED]
11/06/2003 13:47
Please respond to yonsatu

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Re: Sekularisme


AWW.

Menarik sekali komentar Pak HermanSyah ini.

Pertanyaan saya, apakah UU yang melarang penggunaan jilbab juga
bisa dianggap sebagai pemaksaan kehendak oleh mayoritas yang
tidak menghendaki pemakaian jilbab terhadap minoritas pemakai
jilbab, dan sebagai legalisasi keyakinan bahwa berjilbab itu
urusan agama dan UU  adalah urusan negara?
Bagaimana kalau kondisinya terbalik, misalnya ada UU (yg
berarti suara mayoritas) yang mengatur bahwa berjilbab itu
boleh dan mengatakan bahwa negara merupakan sarana dalam
beragama?
Wassalam. DZArifin.

O ya, informasi tsb dari republika.co.id hari ini 06112003.


___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--[YONSATU - 
ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]






--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Sekularisme

2003-11-06 Terurut Topik Budi Nirwanto


 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, April 02, 2035 2:20 AM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  [yonsatu] Re: Sekularisme
 
 
 
 Yang jadi masalah menurut saya adalah bahwa banyak sekali orang memeluk 
 agama tertentu karena orang tuanya beragama tsb. Saya kira sedikit sekali 
 saat ini yang memilih agama berdasarkan pilihannya sendiri.   
 Orang2 yang 
 memeluk agama hanya berdasarkan turun temurun ini menurut saya hidupnya 
 dapat menjadi sangat terjepit.  
[Budi Nirwanto]  Oh iya, apakah mereka yang termasuk dalam golongan
ini sudah pernah benar-benar mempelajari Agama tersebut. Sehingga
benar-benar bisa memahami mengapa agama itu ada ?, mengapa sebuah aturan
kehidupan itu ada. Kalau belum sampai tahap ini, analisa ini bisa
dimengerti.
 Disatu pihak mereka tidak bisa menerima 
 aturan main agama itu, karena nggak atau belum cocok dengan akal pikiran 
 dan hati nurani mereka, akan tetapi di pihak lain takut meninggalkan agama
 
 itu, karena mereka sudah keburu takut masuk neraka. 
[Budi Nirwanto]  Perlu diingat bahwa, mempelajari agama tidak
sekedar mempelajari bagaimana cara berdoa, bagaimana cara bersembahnyang.  
  Akhirnya mereka cuma 
 jadi 'floating mass' saja.  Ke kiri ayo, ke kanan ayo, kalau didepan 
 bilang A, di belakang bilang Z.
[Budi Nirwanto]  Ini adalah golongan orang yang tidak mempelajari
agama yang dianut dengan sungguh-sungguh dan tentu saja berdasarkan sumber
yang tidak tepat.

 Tapi nggak sedikit juga dari orang2 ini yang menjadi sangat fanatik dengan
 
 agamanya, karena ya dari turun temurunnya diajarkannya begitu.  Orang2 ini
 
 hanya berpikiran bagaimana caranya bisa menjadikan manusia diseluruh dunia
 
 ini menganut agama yang sama dengannya.
[Budi Nirwanto]  Pada dasarnya manusia itu tumbuh dan berkembang,
setiap manusia dibekali akal agar bisa berfikir. Suatu hal yang sangat
wajar, jika segala sesuatu pada awal kehidupannya itu diwarnai oleh orang
tuanya masing-masing, termasuk agama yang dianut. Persoalannya adalah,
apakah dalam perkembangan kehidupannya, dia juga mengembangkan akal
pikirannya sehubungan dengan hal-hal yang diketahui --termasuk agamanya --

 Kita sendiri berada dimana?  Sebagai seorang cendekiawan yang berakal 
 budi, saya kira kita mustinya tidak termasuk kedalam salah satu dari kedua
 
 jenis manusia itu.
[Budi Nirwanto]  Nah ini dia, golongan orang ini adalah mereka yang
harus mempunyai kemampuan melihat lebih jelas dan kritis. Pelajari agama
yang dianut dan silahkan analisa apakah ada yang salah pada agamanya atau
ada yang tidak bisa diterima oleh akal pikirannya. Sekali lagi pelajari dari
sumber-sumber yang tepat.  [Budi Nirwanto]

 Salam hangat,
 HermanSyah XIV.
 
 
 
 
 
 
 
 
 [EMAIL PROTECTED]
 11/06/2003 13:47
 Please respond to yonsatu
 
  
 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc: 
 Subject:[yonsatu] Re: Sekularisme
 
 
 AWW.
 
 Menarik sekali komentar Pak HermanSyah ini.
 
 Pertanyaan saya, apakah UU yang melarang penggunaan jilbab juga
 bisa dianggap sebagai pemaksaan kehendak oleh mayoritas yang
 tidak menghendaki pemakaian jilbab terhadap minoritas pemakai
 jilbab, dan sebagai legalisasi keyakinan bahwa berjilbab itu
 urusan agama dan UU  adalah urusan negara?
 Bagaimana kalau kondisinya terbalik, misalnya ada UU (yg
 berarti suara mayoritas) yang mengatur bahwa berjilbab itu
 boleh dan mengatakan bahwa negara merupakan sarana dalam
 beragama?
 Wassalam. DZArifin.
 
 O ya, informasi tsb dari republika.co.id hari ini 06112003.
 
 
 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
 
 
 
 --[YONSATU - 
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 
 --[YONSATU -
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]