besar mana meriamnya Saddam Hussein apa Ma'ruf Amin?
sdh berusaha menulis sudah baguslah
apa ada perkembangan dari program world class professor yg diadakan Indonesia?
---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote :
Saya agak ogah2han utk membaca topik "Kultur Strategis China di Laut China
Selatan" yg dittulis olh Mohamad Rosyidin, lulusan
Ya, di Belanda di kalangan teman juga banyak yang tidak pernah baca artikel
asli tentang sesuatu,
terus "kulakan" dari cerita yang lain, dan ditambahi opini sendiri.
Wah, ya repot juga kalau mau menjelaskan.
Dulu juga ada teman yang percaya tuduhan Amerika kalau Saddham Husein punya
meriam rasaksa
Saya agak ogah2han utk membaca topik "Kultur Strategis China di Laut China
Selatan" yg dittulis olh Mohamad Rosyidin, lulusan universitas Jember, dosen
dari universitas Diponegoro (yg tidak mempunyai geo-politic program yg
mempunyai standard internasional) dan dipublikasi di Detiknews.
Sebenarnya asyik juga untuk dengar komentar para
pendukung Jokowi ketika sang junjungan "dijewer" XJP
lantaran menjajakan Indo-Pasifik di KTT ASEAN & APEC.
Walaupun geli juga melihat keluguan Jokowi yang sampai
mengajak RRC ikut Indo-Pasifik (haha!) tetapi sikap XJP
jelas menunjukkan watak
uot; Narcisa
Mashienta, a women's leader of Ecuador's Shuar people, said in the report..
On Monday, November 19, 2018, 6:20:14 AM GMT+1, Chalik Hamid
chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45] wrote:
----- Pesan yang Diteruskan - Dari: ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Kepada: Ch
- Pesan yang Diteruskan - Dari: ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Kepada: ChanCT Terkirim:
Minggu, 18 November 2018 12.20.37 GMT+1Judul: Re: [GELORA45] Kultur Strategis
China di Laut China Selatan
Kalau begitu apa alasan RRC memprotes / keberatan
atas penggantian nama
ada irisan yg sama antara lautan natuna yg diklaim Indonesia dgn yg diklaim
Tiongkok. Perhatikan map-nya dibawah, terlihat garis hijau Indonesian claime
berpotongan dgn Chinese claim.
Foto: Australia Plus ABC
---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote :
Lha, jelas-jelas SENADA dengan propaganda IMPERIALISME AS, kok masih mau
disangkal! Apa bedanya??? Kalau menganggap jalan SUTERA, OBOR untuk
melawan politik imperialisme AS dalam mengangkangi dunia itu dianggap
penipuan disiang hari bolong, ...??? Tidak berani melihat dan mengakui
Ini cuplikan tulisan Rosyidin.
Dinamika keamanan di kawasan khususnya terkait dengan isu Laut China Selatan
menunjukkan tren yang menarik diamati. Baru-baru ini China menunjukkan sikap
kooperatif di kawasan yang ditandai oleh latihan militer bersama antara China
dan negara-negara ASEAN di
Jadi, menurut Anda protes RRC itu tanpa alasan kecuali
hanya karena sikap keras kepalanya?
Ya rapopo, itu artinya RRC tetap memelihara kultur strateginya
sebagai ancaman bagi ASEAN dan hukum laut internasional.
Dengan begitu dunia melihat RRC memang tidak serius dengan
prinsip kebersamaan
Lho, ketentuan peraturan LCS dengan 9 garis putus itu kan sesaat setelah
PD-II berakhir, dan Tiongkok ketika itu diwakili Tiongkok Nasionalis,
Kuomintang. Makanya sampai sekarang Pemerintah Tiongkok
Nasionalis/Taiwan juga tetap mengakui LCS-9garisputus ini.
Tempo hari Menlu RRT, Wang Yi
Kalau begitu apa alasan RRC memprotes / keberatan
atas penggantian nama LCS di wilayah perairan Indonesia
menjadi LNU; 'Laut Natuna Utara'?
--- SADAR@... wrote:
Hahahaa, ... nenek dalam tempurung yang begitu keras berteriak "pembela rakyat"
ternyata SENADA dengan propaganda imperialisme AS.
Hahahaa, ... nenek dalam tempurung yang begitu keras berteriak "pembela
rakyat" ternyata SENADA dengan propaganda imperialisme AS!
Saya tidak tahu latar belakang Rosydin ini, ... tapi yang pasti ajaran
Taoisme dan Konghuchu TIDAK mengajarkan menjajah negara lain! Dan "Jalan
Sutera" atau OBOR
Tulisandosen Rosyidin ini membantu orang untuk mengerti hakekat dan tujuan
sebenarnyadari kebijakan luar negeri TKK. Olehpara pejabat resminya, sudah
tentu Tkk berusaha menampilkan dirinya sebagaikekuatan ekonomi dan militer yang
seolah-olah tidak ingin berdominasi. Semua orang yang
15 matches
Mail list logo