Awang
Pertanyaan kecil dari saya :
mengapa di Kalimantan tidak berkembang binatang binatang besar seperti
gajah , harimau , badak dan sejenisnya.
Di Kompas hari ini
dimuat berita yang menyebutkan bahwa banteng Kalimantan masih
ada di kabupaten Lamandau. Jejak jejaknya serta kotoran-nya
He ... he ...
Pengamatan yang bagus, tapi timer ama bossnya kan bisa dinegosiasikan pak
..
DR
- Original Message -
From: Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, April 29, 2008 11:30 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM
Rekans,
Saya ingin sharing untuk masalah peraturan CBM di Indonesia, yang sudah
sejak diterbitkannya peraturan (Permen) No. 033 / th. 2006, koq sepertinya
masih jauh untuk membuahkan satupun PSC, mungkin ada sesuatu yang kurang
dalam peraturan perijinan dan pengelolaan yang menjadikan obstacles
Akur pak Yoga .
Subsidi itu bagus, tapi dalam pelaksanaanya sekarang ini, jelas tidak tepat
sasaran . Bagaimana mungkin orang yang sudah kaya setiap harinya
disubsidi Rp 30,000 per hari, dengan assumsi pemakaian BBMnya 10 liter per
hari dan harga premium non-subsidi Rp 7500 (dengan
Min
Asal jangan sewot sewot - an akh
Si
Abah
Mas Syaiful,
Mohon maap aku terus
terang gak mudeng dengan swot-swotan ini, serius.
Gimana
bikinnya saja aku gak tahu heheemendingan Mas minta aku
cari
informasi
Pengawasan ketat bisa datang dari pemerintah, dan bisa juga datang dari
rakyat.
kalo power by number, ya rakyat harus berteriak2 tiap hari kalo masih belum
beres, jangan main asal terima n logikanya dikebiri sendiri
kalo power by quality, ya pemerintah harus terus-menerus mengevaluasi
jajarannya,
Abah,
Sekedar info...
Di pulau Kalimantan atau Borneo ada gajah di bagian utara. Tapi ceritanya
berbeda dengan gajah Sumatra.
Konon raja Thailand memberikan gajah sebagai kenang-kenangan kepada kerajaan di
Sabah-Brunei. Di Thailand gajah ini dianggap suci. Kerajaan di Sabah, tidak tau
apa
Agus
Sementara komentar saya , apa yang Anda usulkan
itu memerlukan satu syarat utama yaitu clean government.
Semoga kita bisa mencapainya .
Anyway , yang menjadikan urusan
sederhana ini jadi pabaliut adalah OTODA yang disalahgunakan.
Memang
kita perlu mengkaji otoda ini , dan pendapat
Jadi ingat cerita seorang bapak yang menjual solar dari dalam kilang ke
industri di Balikpapan.
Jangan tanya gimana caranya si bapak bisa mengeluarkan solar dari dalam
kilang tapi yang pasti dia bisa mensupply kebutuhan solar di beberapa
industri di Balikpapan.
Alasannya? Mungkin sama dgn email
Herman
Atuh bukan penduduk asli nya , itu hasil
transmigrasi.
Si Abah
_
Abah,
Sekedar info...
Di
pulau Kalimantan atau Borneo ada gajah di bagian utara. Tapi ceritanya
berbeda dengan gajah Sumatra.
Konon raja
Bang Herman,
Gajah bukan benar-benar binatang suci di Thailand. Konon katanya salah
satu raja di Thailand dulu mempunyai gajah sebagai salah satu sarana
transportasinya dulu.
Terlebih-lebih di bagian utara Thailand, gajah banyak sekali dijumpai.
Bahkan cerita2 rakyat sini dulu bilang kalo gajah
Sekedar usul aja, gimana kalau Bensin subsidi dengan warna lain,
dan pemerintah menindak tegas kalau mobil pribadi memanfaatkan bensin
tersebut
jadi rahasia bukan surat2 aja, tapi ke BBM juga, yach tapi tentunya
malingnya
masih lebih pintar buktinya para koruptor ditangkap malah koruptor
Abah,
Sayang aja,,, kita baru mulai dengan industri CBM ini tapi sudah dihadapkan
pada kondisi pabaliut gini! Padahal gas CBM adalah energi alternatif kita
yang potensial utk bisa dikembangkan secepatnya...
Tapi, saya optimis koq abah, kalo republik ini bisa ngatasin persoalan2 kita
Hehehe...bisa saja nih Abah. :))
Yah enggaklah, mana berani saya sewot2an dengan para senior di milis
ini apalagi dengan Mas Syaiful dan Pak Awang. heheheMembaca
email tanpa bisa melihat ekspresi mimik wajah memang sering
menimbulkan salah paham.
Lagipula kalau ngobrol sampai sewot nanti
Juragan Angkot
Tah eta pikiran smokel smokelan
gaya ingin cepet kaya tea.
Tapi ya itulah manusia nya . Memang adanya
perbedaan harga suatu komoditas , apalagi sangat strategis seperti bbm ,
pasti memberikan ruang bagi smokel smokel seperti juragan angkot ini.
Contoh sudah ada , nelayan di
Abah,
Tahun 1991 dalam sebuah survey geologi bernama line Golf-Hotel di hutan
Sangatta, Kalimantan Timur saya (dan Pak Elan Biantoro) berhadapan langsung
dengan banteng yang besar sekali. Saat itu, kami sedang berendam di sebuah
lubuk sungai yang cukup jernih dan menyegarkan, maklum
Mungkin masih bisa diminimalisir mas.tunjuk pom bensin khusus yang
menangani angkutan umum dan tidak boleh ada mobil pribadi yang ngisi di pom
tersebut. Petugas di pom tersebut wajib mencatat tiap angkutan umum yang
menggunakan smart card mengisi bbm di pom tersebut, di catat aja kilometer
nya
Abah,
juragan smokel n nelayan solar itu salah satu contoh ekses dari salah
subsidi..
On 4/29/08, yanto R.Sumantri [EMAIL PROTECTED] wrote:
Juragan Angkot
Tah eta pikiran smokel smokelan
gaya ingin cepet kaya tea.
Tapi ya itulah manusia nya . Memang adanya
perbedaan harga suatu
Pak Edison,
justru itu harus joinan dengan 9 supir angkot yang lain, jadi satu angkot saja
yang setor. jadi tiap sopir dapat 90 ribu sehari.
he. he.. he...
kalau misalnya kebijaksanaan ini dijalankan berarti pemerintah sudah siap
dengan cara pendistribusian bbm bersubsidi ini atau kuponnya
Pk Ndraru dan Abah TPS,
Yaahh.., kalau bicara soal luasan (acreage) KP/KK/PKP2B/KUD sekarang ini
memang betul2 ndak jelas! Ada je! KP yang diterbitkan oleh daerah sampai
50,000 ha! (lha koq bisa? ya jelas biisaa! wong ini kita di republik
persilatan...). Padahal kalau dilihat dalam aturan tambang
Dear Mas Budi,
Saya malah lebih setuju lagi kalo semua perizinan pertambangan kembali
diambil oleh pemerintah Pusat (melalui BUMN-nya). Biar tidak ada lagi
kasus tumpang tindih dan kapling2 lahan.
Tapi tentunya perangkat di Pusatnya dibenerin lagi via clean government.
Atau mungkin untuk
ngomong2 soal subsidi BBM,
jadi teringat akan berita tentang energi biru yang bisa menjadi
pengganti BBM dan sempat heboh di milis2 beberapa waktu yang lalu,
apa kabarnya yah sekarang?
--pta
PIT IAGI KE-37
Karena Mas Paulus mempertanyakannya dan kebetulan beberapa waktu yang lalu
ada teman dosen ITB yang mengirim postingnya. Sebenarnya disertai dengan
beberapa foto, tetapi karena di milis ini lampiran tidak diterima, maka
saya teruskan beritanya saja. Semoga ada gunanya.
Wasalam,
EAS
2008/4/30 Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED]:
ngomong2 soal subsidi BBM,
jadi teringat akan berita tentang energi biru yang bisa menjadi
pengganti BBM dan sempat heboh di milis2 beberapa waktu yang lalu,
apa kabarnya yah sekarang?
Kabar terakhir yang saya dengar beberapa bulan lalu adanya
Gajah ini menarik. Kalau ditemukan di Kalimantan itu normal saja. Tapi kalau
ditemukan di Sulawesi itu perlu diterangkan. Dr.Fachrul Azis pernah menulis
tentang gajah di Indonesia Timur. Silahkan kontak beliau Hp.08122382446 di
P3G sekarang PSG.
M.Untung
- Original Message -
From:
25 matches
Mail list logo