[teknologia] Re: Terjemahan outsourcing (was: Re: Infrastruktur TI Indonesia)

2005-11-25 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/25/05, didik achmadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 mungkin [IMHO juga] ejaan menyubkontrakkan kurang sesuai oom bas.. karena
 dasarnya adalah sub kontrak.. jadi lebih tepat ke mensubkontrakkan. Untuk
 mendelegasikan dalam persepsi kelihatannya juga kurang sesuai.

Barangkali Baskara melihat dari kelaziman s di awal kata berubah
menjadi ny, seperti sapu -- menyapu. Saya belum tahu persis
aturannya, cuma memang agak terbentur untuk kata serapan, misalnya:
sinkron -- mensinkronkan atau menyinkronkan?

Kalau dicari di Google seperti yang dilakukan oleh Baskara, hehehe...
bisa jadi yang salah kaprah lebih banyak dibanding yang taat azas. ;)


 Tanya dikit nih oom amal, penggunaan tanda - itu sebenarnya bagaimana
 untuk kata kata tertentu, misal ya, yang sesuai itu men-subkontrak-kan atau
 mensubkontrakkan ?

Tanda hubung hanya dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing. (dikutip dari Pedoman Umum EYD)

Contoh:
* di-smash
* pen-tackle-an

Karena sub kontrak bukan kata asing, maka digabung saja, mensubkotrakkan.

 *waktu sekolah duluw gak pernah mikirin hal2 semacam gini, baru akhir2 ini
 saja :D*

Sama. Setelah baca buku Tata Bahasa Bahasa Indonesia, Pedoman Umum EYD
dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah, asyik kok.

--
amal


[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities

2005-11-25 Terurut Topik Made Wiryana
On 11/24/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Wed, Nov 23, 2005 at 12:14:34PM +0100, Made Wiryana wrote: BTW, kalo mo niru Silicon Valley, Bangalore dsb, jangan kirim orang teknik ke sana, kirim orang antropologi. Biar belajar dari sisi non teknis,
 semangat, dan sejarah.atau mungkin tidak perlu benar-benar kirim orang (?) misalnya kalausudah ada hasil studi kualitatif di sana bisa jadi kasih insight yanglebih baik.
Ini yg saya tulis tersirat ndak penting orang itu dikirim dg biaya
sendiri atau tidak dikirim. Artinya kalo sudah ada, atau ada orang yg
di sana, itu yg digunakan

hal yang serupa bisa dilakukan untuk aspek ekonomi, bisnis dan juga'teknis'. buku/research paper itu bisa jadi quantum leap lho :-)

Banyak studi seperti itu, tapi seperti yang saya sebut jarang
disinggung dalam diskusi berkhayal utk membuat Silocon Valley Filial di
sini

Tapi namanya berkhayal khan boleh boleh aja nggak pakai
teori-teori. Walau itu bisa akhirnya membedakan antara Keith
Emerson dan saya kalo main keyboard (apa hubungannya coba)

IMW


[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities

2005-11-25 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 11/24/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 atau mungkin tidak perlu benar-benar kirim orang (?)
 misalnya kalau sudah ada hasil studi kualitatif di
 sana bisa jadi kasih insight yang
 lebih baik.
...

ada hal-hal yang tidak terungkap di dalam hasil studi.
biasanya hal-hal ini yang bersifat personal, atau
kalau ditulis bisa dituntut. he he he.

contohnya, susah bagi saya menerangkan suasana kampus ITB
kepada orang yang belum pernah datang ke kampus ITB.
misalnya, pikiran banyak orang bahwa kalau sekolah di
ITB pasti bisa bahasa Sunda. kenyataanya, ...
malah jadi bisa bahasa jawa timuran dan dialek medan.
(at least, it yang terjadi di angkatan saya dulu.)

india dulu mulainya juga dengan mengirimkan orang2
ke amerika. jadi memang bisa kita pahami bahwa mereka
mengerti kondisi di the valley.

dalam email terdahulu carlos juga mengatakan bahwa
singapore (NUS?) buka kantor di sana. jadi ingin tahu
lebih lanjut.

dulu ada sobat saya yang kerja di fujitsu labs of america.
pas saya ke sana, saya dipertemukan dengan bosnya (yang
tentu saja orang jepang).
saya tanya2 mengapa mereka di sini, dst.
jadi fujitsu pun merasa perlu untuk memiliki kantor
(penelitian) di silicon valley.
(gak tahu apakah fla ini masih exist atau tidak.)

saya dan pak armein waktu tahun 2000-an kemarin sudah
mengantungi formulir untuk pendaftaran perusahaan di
california :) belum sempat dieksekusi terus.


tapi ... sayangnya alasan ini (harus benar2 pergi ke
luar negeri) dijadikan alasan pejabat kita yang terhormat
untuk jalan-jalan ke luar negeri.


-- budi


[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities

2005-11-25 Terurut Topik Made Wiryana
On 11/25/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 11/24/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: atau mungkin tidak perlu benar-benar kirim orang (?) misalnya kalau sudah ada hasil studi kualitatif di sana bisa jadi kasih insight yang
 lebih baikada hal-hal yang tidak terungkap di dalam hasil studi.biasanya hal-hal ini yang bersifat personal, ataukalau ditulis bisa dituntut. he he he.
Setahu saya studi ethnography yang baik memiliki trick-trick
tertentu utk tetap menjabarkan permasalah hal tersebut tetapi tanpa
terkena tuntutan. Tentu saja bagi mereka yg memang biasa melakukan
studi tersebut bukan seperti saya atau rekan-rekan teknis yang
tidak terlatih melakukan studi tersebut.

india dulu mulainya juga dengan mengirimkan orang2ke amerika. jadi memang bisa kita pahami bahwa mereka
mengerti kondisi di the valley.
India memulai dg menguatkan dasar serta melakukan penciptaan engineer
secara massal (awal 60-an sudah dimulai). Ini dimulai dg
mereka mulai membuka pusat pendidikan teknis (7 titik di seluruh
India), sekitar tengah 60-an. (atau malah awal 60-an).

Jadi mereka sudah berani masuk ke Sil Val dsb, itu adalah dampak dari
PR yg mereka sudah lakukan dari lama. Jadi bukan ujug-ujug langsung
bisa masuk ke Sil Val. 

Salah satu PR yg mereka sudah lakukan dan belum kita lakukan (di Indonesia)
- Pemeratanaan kualitas dan masalisasi SDM (alias jangan ngumpul di satu lokasi, dan institusi saja)
- Modal dasar ilmu 
- Mental swadesi 
dalam email terdahulu carlos juga mengatakan bahwasingapore (NUS?) buka kantor di sana. jadi ingin tahu
lebih lanjut.
Carlos buka juga donk kantor di sana, minimal jual makanan Indonesia :-) 
tapi ... sayangnya alasan ini (harus benar2 pergi keluar negeri) dijadikan alasan pejabat kita yang terhormat
untuk jalan-jalan ke luar negeri.
Ya harus ubah strateginya, manfaatkan staf yg lagi kebetulan di
LN (studi atau apa), berikan mereka tugas buat ngintip-ngintip (jangan
ngingtip peep show aja)

IMW



[teknologia] Re: Terjemahan outsourcing (was: Re: Infrastruktur TI Indonesia)

2005-11-25 Terurut Topik Made Wiryana
On 11/25/05, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau dicari di Google seperti yang dilakukan oleh Baskara, hehehe...bisa jadi yang salah kaprah lebih banyak dibanding yang taat azas. ;)

Di milis bahtera sekarang pun sering Google digunakan untuk
perbandingan. Paling tidak untuk mengetahui manakah yang sering
digunakan masyarakat, bukan sebagai patokan mana yang benar dan salah.

 *waktu sekolah duluw gak pernah mikirin hal2 semacam gini, baru akhir2 ini saja :D*
Sama. Setelah baca buku Tata Bahasa Bahasa Indonesia, Pedoman Umum EYDdan Pedoman Umum Pembentukan Istilah, asyik kok.
Saya masih sering baca buku ini sebagai patokan
kalau bingung dalam menulis bahasa Indonesia. Sayang buku EYD saya di
Jerman ini sangat terbatas (waktu liburan cuma sempat bawa koleksi saya
3 buku untuk pedoman dan kesalahan ejaan). Seandainya ada versi
elektronis mungkin akan sangat membantu sekali

IMW


[teknologia] Teka-teki 7-segment

2005-11-25 Terurut Topik Ariya Hidayat

Lihat http://ariya.blogspot.com/2005/11/seven-segment-problem.html
Catatan: ini dari real-world problem :-)

Banyak solusinya, dari cara yang tercepat sampai yang muter-muter
nggak jelas. Yang penting kreatif! Selamat mencoba...

--
Ariya Hidayat


[teknologia] Re: Terjemahan outsourcing (was: Re: Infrastruktur TI Indonesia)

2005-11-25 Terurut Topik adi

On Fri, Nov 25, 2005 at 03:22:25PM +0700, Ikhlasul Amal wrote:
 Barangkali Baskara melihat dari kelaziman s di awal kata berubah
 menjadi ny, seperti sapu -- menyapu. Saya belum tahu persis
 aturannya, cuma memang agak terbentur untuk kata serapan, misalnya:
 sinkron -- mensinkronkan atau menyinkronkan?

's' bisa luruh kalau menjadi bagian dari kata-kata asli bahasa indonesia
(atau dijadikan sebagai bahasa indonesia, bukan serapan). subkontrak
(note: tidak dipisah, bahasa indoensia tidak mengenal 'sub'), walaupun
ditulis ala bahasa indonesia, itu bukan kata yang diserap, jadi 's'
tidak bisa luruh.

contoh:
satu   - menyatukan
sesat  - menyesatkan
senang - menyenangkan
sinkron- mensinkronkan
subkontrak - mensubkontrakkan

(contoh di atas dibaca dengan gmail jadinya gimana? :-)

 Karena sub kontrak bukan kata asing, maka digabung saja, mensubkotrakkan.

itu juga bukan bahasa indonesia (bisa saja sih dianggap kata majemuk
hi..hi..).

btw, banyak kesalahan dilakukan karena bahasa indonesia tidak mengenal
bentuk jamak, kalau ada bentuk jamak harus diulang (pakai '-').
contoh, orang menggunakan kata 'metoda' untuk metode-metode, 'hipotesa'
untuk hipotesis-hipotesis. penggunakan kata 'metoda' dan 'hipotesa' itu
salah (kalau diartikan jamak).

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

-- 
Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)



[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities

2005-11-25 Terurut Topik adi

On Fri, Nov 25, 2005 at 04:28:16PM +0100, Made Wiryana wrote:
 Salah satu PR yg mereka sudah lakukan dan belum kita lakukan (di Indonesia)
 - Pemeratanaan kualitas dan masalisasi SDM (alias jangan ngumpul di satu
 lokasi, dan institusi saja)
 - Modal dasar ilmu
 - Mental swadesi

saya setuju soal swadesi ini. ayo kita ramaikan pemanfaatan
groups.or.id, baik untuk user maupun developer (upss.. hi..hi..).

btw, di sini pun sebenarnya banyak 'pasar', asal mau digali potensinya
(seperti usaha pak rus dkk). kalau swadesi ini bisa jadi kesepakatan
nasional, bisa jadi modal yang bagus. pemerintah tidak perlu ikutan,
tapi cukup keluarkan kebijakan, misalnya: appliances, router 'branded'
dari luar di-larang masuk, atau instansi pemerintah harus menggunakan
router lokal atau yang lain (misalnya lho). instansi pemerintah, harus
menggunakan perangkat lunak GPL. alasannya jelas, mengurangi jumlah
konsultan asing. dll..dll..dll..

komputer built-up masuk dari luar jadi mahal karena tetap mereka
dipajakin per komponen (masih seperti ini? ini mulai tahun 1980-an kalau
ndak salah). sayangnya, ini berlaku juga bagi industri perakit komputer
nasional yang komponennya diimpor, jadi bikin sistem yang menyebabkan
ongkos produksi komputer rakitan nasional jadi lebih murah dsb..dsb...
siapa tahu hal yang sama seperti yang terjadi dengan industri musik di
tanah air (atas perjuangan mas candra darusman) bisa terjadi juga dalam
pengembangan infrastruktur IT di Indonesia.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

-- 
Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)



[teknologia] Re: Terjemahan outsourcing (was: Re: Infrastruktur TI Indonesia)

2005-11-25 Terurut Topik adi

On Fri, Nov 25, 2005 at 09:27:49AM +0700, Ikhlasul Amal wrote:
  mas amal, outsource itu terjemahannya apa?
 
 
 Saya belum tahu terjemahan yang tepat dan -- apalagi -- sudah cukup
 diterima. Saya periksa di beberapa dokumen resmi yang dikeluarkan
 beberapa instansi (dapat dari Google), mereka masih membiarkan sebagai
 outsourcing.

menurut saya juga baiknya digunakan gitu saja.

kalau di bahasa jawa (ini 'serapan' bahasa belanda?) ada istilah
'diborekke' ('e' yang pertama dieja seperti pada kata enam, 'e' yang ke dua
dieja seperti dalam kata enak), yang artinya kurang lebih diberikan ke
orang lain untuk dikerjakan.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

-- 
Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)



[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities

2005-11-25 Terurut Topik adi

On Fri, Nov 25, 2005 at 06:50:58PM +0700, Budi Rahardjo wrote:
 ada hal-hal yang tidak terungkap di dalam hasil studi.
 biasanya hal-hal ini yang bersifat personal, atau
 kalau ditulis bisa dituntut. he he he.

tapi itu tdk bersifat 'universe' :-) anyway, welcome to the real world.

tidak ada satu pun di dunia ini yang bisa 'diterangkan' dengan 100%
komprehensif. untuk itu ada epistemologi, ada orang yang secara spesifik
memusatkan hidupnya untuk mencari/menjelaskan fenomena, entah
menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, kedua-duanya.

penelitian kualitatif yang baik adalah mampu menjadi 'potret'. dan untuk
mampu membaca penelitian kualitatif yang baik, diperlukan pengetahuan
dan keahlian tertentu (sama lah untuk kuantitatif juga, critical
appraisal). dari situ, tanpa di tuntut, antara penulis dan pembaca bisa
mengkomunikasikan hal-hal yang punya potensi dituntut :-)

sebagus apa pun, tetap saja tidak akan komprehensif 100%. dengan
meletakkan orang di sana juga bisa 100% komprehensif? :-)

sebenarnya maksudnya lebih ke pemanfaatan hasil-hasil studi (buku) yang
sudah ada, misalnya untuk BHTV atau yang lain. jadi, sebaiknya karena
dianggap 'tidak komprehensif' terus ditinggal atau dilewati. alasannya
sederhana: murah.

contoh: tuh magister manajemen teknologi usir panu fakultas pasca
sarjana universitas im-yang-bu-tek-cin-keng tiap tahun bisa menerima
1000 orang mahasiswa, makanya ayuh kita bikin juga jurusan yang sama di
sini. usut punya usut, ternyata mahasiswa 1000 orang per tahun itu
adalah proyek pemerintah bantuan dari asian development bank yang merasa
prihatin dengan penyebaran penyakit panu yang sudah menjadi pandemik.
makanya perlu sdm yang banyak untuk menanggulangi hal ini. dari info
ini, orang bisa punya 'hint' tentang langkah apa yang harus diambil demi
keberhasilan jurusan yang mau dibikin tersebut.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

-- 
Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)



[teknologia] Re: Terjemahan outsourcing (was: Re: Infrastruktur TI Indonesia)

2005-11-25 Terurut Topik adi

On Fri, Nov 25, 2005 at 12:39:33PM +0700, fade2blac wrote:
 alih daya? SOL

alih sumber. sebenarnya 'alih' ini bentuk yang benar dari ahli.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

-- 
Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)



[teknologia] Re: Terjemahan outsourcing (was: Re: Infrastruktur TI Indonesia)

2005-11-25 Terurut Topik adi

On Sat, Nov 26, 2005 at 04:37:06AM +0700, adi wrote:
 kalau di bahasa jawa (ini 'serapan' bahasa belanda?) ada istilah
 'diborekke' ('e' yang pertama dieja seperti pada kata enam, 'e' yang ke dua
 dieja seperti dalam kata enak), yang artinya kurang lebih diberikan ke
 orang lain untuk dikerjakan.

sorry, salah :-)
yang di rumah ngingetin, kalau dalam bahasa jawa: 'diburuhke'
(diburuhkan).

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

-- 
Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)



[teknologia] Re: Terjemahan outsourcing (was: Re: Infrastruktur TI Indonesia)

2005-11-25 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/25/05, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Di milis bahtera sekarang pun sering Google digunakan untuk perbandingan.
 Paling tidak untuk mengetahui manakah yang sering digunakan masyarakat,
 bukan sebagai patokan mana yang benar dan salah.

Benar. Ini manfaat tambahan dari mesin pencari ya? ;)

 Saya masih sering baca buku ini sebagai patokan kalau bingung dalam menulis
 bahasa Indonesia. Sayang buku EYD saya di Jerman ini sangat terbatas (waktu
 liburan cuma sempat bawa koleksi saya 3 buku untuk pedoman dan kesalahan
 ejaan).  Seandainya ada versi elektronis mungkin akan sangat membantu sekali

Saya ingin memulai menyediakan Pedoman EYD dan Pembentukan Istilah
yang tipis itu, namun belum mulai bergerak juga. Kelihatannya tidak
ada persoalan juga dari sisi lisensi (CMIIW). Buku Tata Bahasa yang
lebih bagus dan lengkap, namun yang ini tidak boleh disalin begitu
saja ke media digital.

--
amal


[teknologia] Re: Terjemahan outsourcing (was: Re: Infrastruktur TI Indonesia)

2005-11-25 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/26/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 untuk hipotesis-hipotesis. penggunakan kata 'metoda' dan 'hipotesa' itu
 salah (kalau diartikan jamak).

Seperti halnya analisis (bukan analisa), jadi seharusnya mengikuti
sumber kata tersebut: hipotesis (bukan hipotesa).

--
amal


[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities

2005-11-25 Terurut Topik adi

On Sat, Nov 26, 2005 at 05:05:12AM +0700, adi wrote:
 sebenarnya maksudnya lebih ke pemanfaatan hasil-hasil studi (buku) yang
 sudah ada, misalnya untuk BHTV atau yang lain. jadi, sebaiknya karena
 dianggap 'tidak komprehensif' terus ditinggal atau dilewati. alasannya
 sederhana: murah.

maaf, seharusnya: jadi, sebaiknya jadi komplemen. jangan karena dianggap
'tidak komprehensif' terus ditinggal atau dilewati.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

-- 
Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)



[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities

2005-11-25 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 11/26/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
...
 tidak ada satu pun di dunia ini yang bisa 'diterangkan'
 dengan 100% komprehensif.
...

setuju.


 sebenarnya maksudnya lebih ke pemanfaatan hasil-hasil
 studi (buku) yang sudah ada, misalnya untuk BHTV atau
 yang lain. jadi, sebaiknya karena
 dianggap 'tidak komprehensif' terus ditinggal atau
 dilewati. alasannya sederhana: murah.

ini sudah dan sedang kita lakukan terus.
hanya, komentar dari orang-orang adalah:
   ah, itu kan kata buku. he he he.

saya setuju dengan mas adi bahwa pendekatan tersebut
harus tetap dilakukan.
hanya, saya ingin menambahkan bahwa pengalaman praktek
di lapangan (rubbing against other people) itu penting
untuk mengetahui hal-hal yang tidak / kurang terekam
dalam dokumentasi.

saya mau ambil contoh lagi. bagaimana menjelaskan ke
dunia luar tentang kondisi per-internet-an di indonesia?
bukan masalah teknisnya, akan tetapi masalah non-teknis.
(karena toh kesuksesan sebuah bisnis/aktivitas tidak hanya
bergantung kepada masalah teknis saja, toh?)
bagaiman bisa menjelaskan politik internet indonesia.
hi hi hi.
   you know what i mean ...
(ha ha ha, saya nyontek cara ini saja.)

kembali ke soal kultur di silicon valley sana,
kultur hippies lah yang mendorong kesuksesannya.
ini yang terdokumentasi di beberapa sumber yang saya
gali (termasuk dari jerry garcia, dari band greatful dead
itu. ha ha ha. yup, dia diwawancara juga.)

salah satu referensi yang saya suka adalah
   The Making of Silicon Valley:
   A One Hundred Year Renaissance
ada videonya juga. (ini dulu saya beli di toko bukunya
stanford university.)

(catatan: perhatikan ... 100 YEAR!!!)

-- budi


[teknologia] Re: Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia

2005-11-25 Terurut Topik Oskar Syahbana
On 11/24/05, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
--cut--Saya ingin tahu, uang yang kita setor sebagai pajak itu digunakan untukapa saja?
Kalau di Indonesia, pajak itu digunakan sebagai alat pembayar hutang yang bisa jadi manfaatnya tidak kembali lagi ke masyarakat.
-- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://blog.permagnus.com/


[teknologia] Re: Teka-teki 7-segment

2005-11-25 Terurut Topik baskara

On 11/26/05, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lihat http://ariya.blogspot.com/2005/11/seven-segment-problem.html
 Catatan: ini dari real-world problem :-)

 Banyak solusinya, dari cara yang tercepat sampai yang muter-muter
 nggak jelas. Yang penting kreatif! Selamat mencoba...

8 XOR 1? :-)
Intinya hanya menghilangkan sisi kanan dari angka 8.
*eh..salah ya?* :P


[teknologia] Re: Teka-teki 7-segment

2005-11-25 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto


- Original Message - 
From: baskara [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia@googlegroups.com
Sent: Saturday, November 26, 2005 12:50 AM
Subject: [teknologia] Re: Teka-teki 7-segment



On 11/26/05, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lihat http://ariya.blogspot.com/2005/11/seven-segment-problem.html
 Catatan: ini dari real-world problem :-)

 Banyak solusinya, dari cara yang tercepat sampai yang muter-muter
 nggak jelas. Yang penting kreatif! Selamat mencoba...

8 XOR 1? :-)
Intinya hanya menghilangkan sisi kanan dari angka 8.
*eh..salah ya?* :P

--

Kenapa nggak langsung 1st complement dari 1 saja?





[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities

2005-11-25 Terurut Topik Pakcik

2005/11/26, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED]:
  dalam email terdahulu carlos juga mengatakan bahwa
  singapore (NUS?) buka kantor di sana. jadi ingin tahu
  lebih lanjut.

  Carlos buka juga donk kantor di sana, minimal jual makanan Indonesia :-)

Ide bagus nih. ayo dong om Carlos. Jadi mahasiswa2 nanti bisa kerja
praktek disana.

--
Pakcik
Under Construction


[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities

2005-11-25 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Pakcik wrote:
 2005/11/26, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED]:
   dalam email terdahulu carlos juga mengatakan bahwa
   singapore (NUS?) buka kantor di sana. jadi ingin tahu
   lebih lanjut.
 
   Carlos buka juga donk kantor di sana, minimal jual makanan Indonesia :-)

 Ide bagus nih. ayo dong om Carlos. Jadi mahasiswa2 nanti bisa kerja
 praktek disana.

Makanya doain my-next-startup-company sukses (tahu kapan)
,go to IPO dan stocknya 100 dollarhahaha :)

Biar langsung resign dan buka company khusus untuk Indonesian.

Sebenarnya metodenya orang India juga kayak begini sich.


Carlos



[teknologia] Re: Infrastruktur TI Indonesia was [teknologia] Bangalore, one of the least expensive cities

2005-11-25 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

   dalam email terdahulu carlos juga mengatakan bahwa
   singapore (NUS?) buka kantor di sana. jadi ingin tahu
   lebih lanjut.



Sorrry...
ini kayaknya URLnya lebih bagus deh:

NUS Enterprise Centre in Silicon Valley
http://www.enterprise.nus.edu.sg/nvs/overseas/overseas_SV_faq.html

NUS- VC Supports:
http://www.enterprise.nus.edu.sg/nvs/index.html



[teknologia] Re: Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia

2005-11-25 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Kalo memang benar demikian, maka fenomena ini persis seperti yang saya
utarakan. Ketidakseimbangan antara aspek in dan out,
ketidakseimbangan antara masuk dari mana dan keluar untuk siapa.
Yang kiri koboi yang kanan keju. Earmarking yang transparan sebenarnya
dimungkinkan. Tapi untuk menggiring ke arah itu, perlu dibangun
pemahaman dan sekaligus opini publik yang menuntut kejelasan,
transparansi dan kelayakan penggunaan. Dari mana mulainya?