[teknologia] Re: SBY
On 2/19/06, Radia Latief [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya setuju dan terus mempelajari penggunaan bahasa yang benar, seperti mengubah daripada merubah, citra daripada image (apalagi imej), standardisasi daripada standarisasi, dan sebagainya, selama bahasa Indonesia yang digunakan tidak lebih asing daripada istilah-istilah yang sudah biasa didengar. [dst. dihapus] di luar topik Gatal juga saya ingin merespon, karena beberapa hal yang dipertanyakan itu sebenarnya sudah berulang-ulang muncul dalam persoalan seperti ini. Namun nanti malah dianggap terlalu jauh melenceng dari tema Teknologia lagi. Sampai jumpa di mailing list EYD... (dan sampai hari ini saya belum ketemu dengan mailing list tentang bahasa Indonesia yang sekaligus menerapkan aturan itu dalam email sehari-hari. /di luar topik -- amal --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/18/06, Dipo Prasetyo [EMAIL PROTECTED] wrote: berbahasa masih manjadi kendala untuk alih teknologi. Saya berharap sby dalam situs jejaringnya menyediakan peluang itu, atau mempersiapkan bahasa lainnyayang lebihkonsisten. Alamat http://www.presidensby.info/ini sudah sepatutnya digantikan http://jjj.presidensby.co.id , hal nama kecil yang berarti ini dan sangat mudah dilakukan untuk jangka waktu dekat. Secara isi situs, saya sangat menghargai hasil karya ini. Jejaring. Kalau ini merupakan istilah yang benar untuk Web, rasanya saya nggak akan memakainya :-p Pengembangan Situs Jejaring? Saya masih menerima Pengembangan Situs Web, walaupun banyak yang berhenti sampai Pengembangan Website. Saya setuju dan terus mempelajari penggunaan bahasa yang benar, seperti mengubah daripada merubah, citra daripada image (apalagi imej), standardisasi daripada standarisasi, dan sebagainya, selama bahasa Indonesia yang digunakan tidak lebih asing daripada istilah-istilah yang sudah biasa didengar. Ada nggak yang bisa menjelaskan, apa saja kriteria-kriteria yang harus dipenuhi untuk menyerap sebuah istilah asing? Kenapa banyak kata dalam bahasa kita yang sebetulnya merupakan serapan dari berbagai bahasa asing, tapi keyboard, e-mail, dan mouse, tidak boleh diserap? Saya pernah dengar alasan penterjemahan besar-besaran ini adalah agar masyarakat awam lebih mudah memahami istilah-istilah komputer. Kalau saya pikir, buatkan aja FAQ yang lengkap untuk istilah-istilah asing tersebut, daripada dijelaskan tentang Unduh, lalu nanti mereka main internet nemu Download malah nanya, ini maksudnya apa ya? oo, unduh., kan jadi 2 kali kerja. OT:TIJA sekarang udah nggak ada, berganti menjadi (kalau nggak salah) Ancol Bay City Area. Jadi kalau RUU bahasa jadi disahkan, minimal ada sedikit hiburan yang membuat tertawa, yaitu melihat mereka gonta-ganti nama, hehehe. --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/17/06, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote: rubah (2) - ubahtapi menurut saya, tolong deh, sebaiknya ikuti aturan bahwa kata dasaruntuk mengubah, perubahan, dst. adalah ubah. Kesalahan yangterjadi selama ini dengan merubah terlalu fatal untuk ditolerir dan biasanya hanya permakluman untuk kemalasan kembali ke aturan yangbenar. Memang yang benar adalah ubah, tetapi seperti saya sebut, banyak yang masih menggunakan rubah karena pengaruh bahasa lokal. *) saya ikut Bahtera namun diskusi ubah dan rubah tidak tersimpan di arsip Mutt saya dan pencarian untuk arsip Yahoogroups susah. Saya tidak ingat kapan hal ini muncul di Bahtera, atau di milis penerjemah istilah komputer. Betul, tapi kelihatannya susah mencari penggunaan anda yang tidakdipakai untuk memanggil. Priyadi pernah memberi contoh hal ini di milis nusalinux. Ayo Pri diulangi lagi kalau masih ingat he he Menurut KBBI Edisi Ketiga:Anda (pron) sapaan untuk orang yang diajak berbicara... item Anda ditulis menggunakan huruf besar, sedangkan yang ditulisdengan huruf kecil dalam bentuk terikat seperti ayahanda,ibunda. Sayang buku tersebut tidak ada di dekat saya (karena saya di Jerman), sehingga saya tidak bisa menyitir dengan tepat nomor halaman tentang kasus Anda dan anda. Anda digunakan dengan huruf besar ketika merupakan panggilan/sapaan. Sekarang tinggal cari penggunaan Anda dalan kasus ketika bukan panggilan. Dan itu ada :-) IMW --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/18/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/17/06, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote: rubah (2) - ubahtapi menurut saya, tolong deh, sebaiknya ikuti aturan bahwa kata dasaruntuk mengubah, perubahan, dst. adalah ubah. Kesalahan yangterjadi selama ini dengan merubah terlalu fatal untuk ditolerir dan biasanya hanya permakluman untuk kemalasan kembali ke aturan yangbenar. Memang yang benar adalah ubah, tetapi seperti saya sebut, banyak yang masih menggunakan rubah karena pengaruh bahasa lokal. *) saya ikut Bahtera namun diskusi ubah dan rubah tidak tersimpan di arsip Mutt saya dan pencarian untuk arsip Yahoogroups susah. Saya tidak ingat kapan hal ini muncul di Bahtera, atau di milis penerjemah istilah komputer. Betul, tapi kelihatannya susah mencari penggunaan anda yang tidakdipakai untuk memanggil. Priyadi pernah memberi contoh hal ini di milis nusalinux. Ayo Pri diulangi lagi kalau masih ingat he he Menurut KBBI Edisi Ketiga:Anda (pron) sapaan untuk orang yang diajak berbicara... item Anda ditulis menggunakan huruf besar, sedangkan yang ditulisdengan huruf kecil dalam bentuk terikat seperti ayahanda,ibunda. Sayang buku tersebut tidak ada di dekat saya (karena saya di Jerman), sehingga saya tidak bisa menyitir dengan tepat nomor halaman tentang kasus Anda dan anda. Anda digunakan dengan huruf besar ketika merupakan panggilan/sapaan. Sekarang tinggal cari penggunaan Anda dalan kasus ketika bukan panggilan. Dan itu ada :-) IMWHanya ingin mengingatkan saja...Please ini mah euy... bukan milis cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar ala EYD yang berbeda - beda aliran, tapi milis teknologia yang seharusnya memang membahas tentang teknologi. Kalaupun OOT, ya bikin tag OOT dengan topik baru. Soalnya kalau dilihat dari topik awal sudah menyimpang jauh loh.Jangan nanti malah dibawa ke masalah nasionalisme lah, masalah suku bangsa lah, etc etc.Okeh? Ahem... balik lagi kita... itu podcastnya streaming atau download sih? -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/ --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/18/06, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/18/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/17/06, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote: rubah (2) - ubah Memang yang benar adalah ubah, tetapi seperti saya sebut, banyak yang masih menggunakan rubah karena pengaruh bahasa lokal. Betul, tapi kelihatannya susah mencari penggunaan anda yang tidakdipakai untuk memanggil. Anda (pron) sapaan untuk orang yang diajak berbicara... item Anda ditulis menggunakan huruf besar, sedangkan yang ditulis dengan huruf kecil dalam bentuk terikat seperti ayahanda,ibunda. Please ini mah euy... bukan milis cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar ala EYD yang berbeda - beda aliran, tapi milis teknologia yang seharusnya memang membahas tentang teknologi. Kalaupun OOT, ya bikin tag OOT dengan topik baru. Soalnya kalau dilihat dari topik awal sudah menyimpang jauh loh.Jangan nanti malah dibawa ke masalah nasionalisme lah, masalah suku bangsa lah, etc etc.Okeh? Ahem... balik lagi kita... itu podcastnya streaming atau download sih? Penyampaian teknologi melalui bahasa menurut EYD itu sangat penting. Karenakata-kata serapan sering digunakan dalam berinternet, saya pikir koreksi bukanlah hal yang tabu. Debat kusir dan menolak gagasan kritik ini dapat diartikan bahwa kebenaran dalam berbahasa masih manjadi kendala untuk alih teknologi. Saya berharap sby dalam situs jejaringnya menyediakan peluang itu, atau mempersiapkan bahasa lainnyayang lebihkonsisten. Alamat http://www.presidensby.info/ini sudah sepatutnya digantikan http://jjj.presidensby.co.id , hal nama kecil yang berarti ini dan sangat mudah dilakukan untuk jangka waktu dekat. Secara isi situs, saya sangat menghargai hasil karya ini. Namun secara konsep, saya agak meragukan kontingensi dan kepentingan dibaliknya. Dari segi teknis, aku menyetujui penggunaan statis walaupun *konsep* statiknya (red: ko pake track, mirror aja khan cukup) juga sudah direvisi berkali-kali. Keseluruhan, akuharap bisamengakomodasi semua kebutuhan para pemilih setianya (feed, forum, dynamic, interactive, update online, maintainance sop,etc)daripada keperluan propaganda partai tertentu. Saya mohon maafjika ada kata-kata saya yang tidak berkenan. Terima kasih, Dipdip --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/16/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah satu alasan yang cukup signifikan adalah security - jauh lebih sulit mengamankan situs dinamis daripada situs statis. Situs dinamis memudahkan web developer, memusingkan yg ngurus security he he he he.kalau statik mah nggak usah ada yang ngurusin security-nya.meski dinamis, kalau adminnya ati-ati, rada paranoid, dan selalumemantau bugtraq, kemungkinan kebobolan kecil.KECUALI kalau yang mbobol kerjasama dengan orang dalam. He he he emang bolong dari dinamis doang :-) itu khan bnaru salah satu celah. Lha SNMP aja bisa jadi celah. IMW --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
duit segitu aja diributin.. itu udah rejeki masing masing. On 2/16/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/16/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Made Wiryana wrote: belakang, yg ndak keliatan, dan terasanya pas lagi problem. Dikenalnya pas kena complain.Ya kalau begitu, perlihatkan saja back-end nya. Ris,.. nggak ono sing takon (alias ndak ada yg tertarik) ramenya di 84 juta nya IMW -- sing ken ken dong! - http://blog.gue.or.id --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On Thu, Feb 16, 2006 at 06:14:28PM +0800, Budi Baliwae wrote: duit segitu aja diributin.. itu udah rejeki masing masing. [Mohon tidak top-posting. Ini sudah aturan milis ini.] Kalo misalnya saya ngeributin, itu bukan soal sirik sama yg dapet, tapi duit yg dipake itu duit rakyat (APBN) katanya. Tapi saya gak pengen ngeributin, at least gak ngeributin di tempat yg gak sesuai. Ronny signature.asc Description: Digital signature
[teknologia] Re: SBY
Made Wiryana wrote: On 2/16/06, *risiyanto budi* [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote: Made Wiryana wrote: belakang, yg ndak keliatan, dan terasanya pas lagi problem. Dikenalnya pas kena complain. Ya kalau begitu, perlihatkan saja back-end nya. Ris,.. nggak ono sing takon (alias ndak ada yg tertarik) ramenya di 84 juta nya Lha iyo pak, kan tak takokno iki mau :-D. (lha saya kan yang nanya/tertarik) halah. jadi milis suroboyo. -- aris --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/16/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: On Thu, Feb 16, 2006 at 06:14:28PM +0800, Budi Baliwae wrote: duit segitu aja diributin.. itu udah rejeki masing masing. [Mohon tidak top-posting. Ini sudah aturan milis ini.] Kalo misalnya saya ngeributin, itu bukan soal sirik sama yg dapet, tapi duit yg dipake itu duit rakyat (APBN) katanya. Tapi saya gak pengen ngeributin, at least gak ngeributin di tempat yg gak sesuai. Ronny Hahaha, tul tul tul! Ini situs ada tendernya ga sih? Kok bisa AirPutih yang dapet (ato jangan - jangan gara - gara hubungan 'dekat' si 'Om yang satu itu' dengan organisasi ini -- kebetulan satu partai pula dengan Pak SBY)? Hanya sebuah wacana :-) Bravo untuk Pak SBY yang berusaha lebih dekat lagi dengan rakyatnya. Sayang, kok commenting systemnya belom jalan ya? Trus kok Pak SBYnya juga tidak secara pribadi menulis. Kalau begitu kan lebih seru :-). --- Oskar Syahbana http://www.permagnus.com/ http://www.pojokbisnis.com/ --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/16/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/16/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: He he he emang bolong dari dinamis doang :-) itu khan bnaru salah satu celah. Lha SNMP aja bisa jadi celah. IMW pak made, Kalau saya masih penasaran, apa pak SBY juga tidak kepingin situsnya ada komentarnya? Sehingga memaksa developer menyediakan dokumen dinamisnya. Ya, kalau bukan komentar, misalnya buku tamu, biar pun dimoderasi seketat ikat pinggang rantai, kalau ada fasilitas gini tentu akan menyenangkan. Hehehehe Salam, Arif Widianto --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/14/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: Komandan website ini http://www.presidensby.info/ = pak Made ya? :-)Bagus pak. Dari Tokyo lancar dan kencang diakses.Versi internasional-nya kapan rencana dibuat pak? eh sepertinya ada yng kurang nih.mestinya IPv6 enable jadi content nya beda yng akses lewat IPv4 dng yng lewat IPv6 yng akses pake IPv6 misalnya bisa nonton rekaman video pak SBY memimpin rapat kabinet :-)wassalam,-- -dikshie- --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On Thu, Feb 16, 2006 at 07:02:32PM +0700, dikshie wrote: eh sepertinya ada yng kurang nih. mestinya IPv6 enable jadi content nya beda yng akses lewat IPv4 dng yng lewat IPv6 yng akses pake IPv6 misalnya bisa nonton rekaman video pak SBY memimpin rapat kabinet :-) Hmm, kalo rapat gitu bukannya malah membuat orang jadi ogah pake IPv6? :-) Ronny signature.asc Description: Digital signature
[teknologia] Re: SBY
On 2/16/06, dikshie [EMAIL PROTECTED] wrote: eh sepertinya ada yng kurang nih. mestinya IPv6 enable jadi content nya beda yng akses lewat IPv4 dng yng lewat IPv6 yng akses pake IPv6 misalnya bisa nonton rekaman video pak SBY memimpin rapat kabinet :-) Bagi saya, yang kurang dari website itu = Google AdSense. =)) Kan lagi trend setiap website pribadi dipasangi iklan google. :P --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/16/06, Arif Widianto [EMAIL PROTECTED] wrote: pak made,Kalau saya masih penasaran, apa pak SBY juga tidak kepingin situsnyaada komentarnya? Sehingga memaksa developer menyediakan dokumendinamisnya. Ya, kalau bukan komentar, misalnya buku tamu, biar pun dimoderasi seketat ikat pinggang rantai, kalau ada fasilitas ginitentu akan menyenangkan. Hehehehe Waduh, nanti keluar uang lagi tuh buat bayar moderatornya. hihi Salam,Arif Widianto-- Life, Love, Blog http://www.agung.or.id --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/16/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Ris,.. nggak ono sing takon(alias ndak ada yg tertarik) ramenya di 84 juta nyaLha iyo pak, kan tak takokno iki mau :-D.(lha saya kan yang nanya/tertarik)halah.jadi milis suroboyo. Gara-gara ngurusi iki aku jawa-timuran terus (gara-gara ngurusin ini aku jadi ngomong jawa timuran terus) He he he IMW --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/16/06, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote: Hahaha, tul tul tul! Ini situs ada tendernya ga sih? Kok bisa AirPutihyang dapet (ato jangan - jangan gara - gara hubungan 'dekat' si 'Om yang satu itu' dengan organisasi ini -- kebetulan satu partai puladengan Pak SBY)? Ndak tahu urusan ininya :-), Tapi intinya ini bukan pekerjaan proyek ala tender yang dihandel oleh Air Putih, yang dananya turun ke Air Putih terus diarahkan ke pengeluaran itu (seperti tender). Jadi langsung Kantor Jubir yang melakukan itu, Setahu saya Air Putih hanya membantu koordinasi dalam pengembangan sistemnya. Air Putih terlibat mungkin karena banyak yang mau suka rela kerjanya. Dibayari kopi aja udah pada mau he he he Jadi kalau yang mengira anak-anak Air Putih jadi menggelembung accountnya itu salah kira. Setahu saya model seperti ini memungkinkan karena saya dari Gunadarma sering membantu lembaga pemerintah agar kantor mereka bisa develop sistem sendiri. Kita hanya membantu proses awal. Bravo untuk Pak SBY yang berusaha lebih dekat lagi dengan rakyatnya.Sayang, kok commenting systemnya belom jalan ya? Trus kok Pak SBYnya juga tidak secara pribadi menulis. Kalau begitu kan lebih seru :-). Form kontak jalan koq, SBY nulis secara pribadi (tapi tentu saja ndak upload secara pribadi) . Tunggu saja, lha ini tim redaksinya lagi digenjot untuk entri content-content lainnya. IMW --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/16/06, Arif Widianto [EMAIL PROTECTED] wrote: pak made,Kalau saya masih penasaran, apa pak SBY juga tidak kepingin situsnyaada komentarnya? Sehingga memaksa developer menyediakan dokumendinamisnya. Ya, kalau bukan komentar, misalnya buku tamu, biar pun dimoderasi seketat ikat pinggang rantai, kalau ada fasilitas ginitentu akan menyenangkan. Hehehehe Terus terang untuk ke arah itu sistem sudah siap (Walau dinamis tapi tidak perlu dinamis semuanya, kalau lihat ebay, katalog pun itu dinamis-dinamisan) Sedangkan kapan suatu fitur diluncurkan itu kebijakan Kantor Jubir Presiden. Karena fokus sekarang adalah memberikan berita ke publik secepat mungkin dan bisa menjangkau media sebanyak mungkin. Saya ingat salah satu hal meresahkan kantor Jubir selama ini adalah, media sering salah kutip karena ketiadaan transkrip ketika Presiden diwawancara atau pidato. Wah saya koq jadi kayak pegawai Kantor Jubir he he h Presiden SBY tampaknya terkesan ketika berkunjung ke Korea ketika pidato pagi, transcript dengan cepat bisa diakses media. Dan di Indonesia sering terjadi salah kutip pidato atau wawancara. IMW --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/16/06, dikshie [EMAIL PROTECTED] wrote: eh sepertinya ada yng kurang nih.mestinya IPv6 enable jadi content nya beda yng akses lewat IPv4 dng yng lewat IPv6 yng akses pake IPv6 misalnya bisa nonton rekaman video pak SBY memimpin rapat kabinet :-) Fitur sepert ini yg peduli yg orang teknis :-) (berapa prosen) dari pembaca. Sama dg masalah RSS dan podcast ketika saya mengusulkannya. Rata-rata pengguna yg tertarik memanfaatkannya adalah orang TI, bukan publik. Soal video, yang sulit bukan IPv6-nya, tapi mempersiapkan tim redaksi :-) Dan ini yang sedang disiapkan. IMW --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/17/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya ingat salah satu hal meresahkan kantor Jubir selama ini adalah, media sering salah kutip karena ketiadaan transkrip ketika Presiden diwawancara atau pidato. Padahal transkrip dari Presiden bisa salah ketik/dengar juga. Contohnya: http://www.presidensby.info/index.php/wawancara/2005/12/15/35.html Lihat yang ada kata Hendra Nasution. =)) --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/17/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/17/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya ingat salah satu hal meresahkan kantor Jubir selama ini adalah, media sering salah kutip karena ketiadaan transkrip ketika Presiden diwawancara atau pidato.Padahal transkrip dari Presiden bisa salah ketik/dengar juga.Contohnya: http://www.presidensby.info/index.php/wawancara/2005/12/15/35.html Lihat yang ada kata Hendra Nasution. =)) Soal EYD juga sepertinya perlu diperhatikan dalam situs tersebut. Misalnya, http://search.presidensby.info:8000/cgi-bin/namazu.cgi?query=merubah dan http://search.presidensby.info:8000/cgi-bin/namazu.cgi?query=dirubah Begitu juga penulisan kata Anda tanpa didahului huruf kapital. Ups, nampaknya Polisi EYD yang seharusnya lbh berkompeten menjelaskan soal EYD. Maaf :)-- Benhttp://sembarang.com/2006/02/15/cerita-di-balik-perang-teluk-versi-seorang-marinir/ --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/16/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: Padahal transkrip dari Presiden bisa salah ketik/dengar juga.Contohnya: http://www.presidensby.info/index.php/wawancara/2005/12/15/35.html Lihat yang ada kata Hendra Nasution. =)) Tuh khan menunjukkan dalam situasi seperti ini, keliatan ada salah catet yg mana :-) IMW --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/16/06, Ben [EMAIL PROTECTED] wrote: Soal EYD juga sepertinya perlu diperhatikan dalam situs tersebut. Misalnya, http://search.presidensby.info:8000/cgi-bin/namazu.cgi?query=merubah dan http://search.presidensby.info:8000/cgi-bin/namazu.cgi?query=dirubah Dalam diskusi EYD ada 2 aliran yang memakai merubah dan mengubah (mirip dengan penerjemah atau penterjemah). Mungkin yang menulis memiliki alirah merubah bukan mengubah. Di mailing list bahtera seingat saya ini sempat didiskusikan panjang. Begitu juga penulisan kata Anda tanpa didahului huruf kapital. Saya kurang ingat pada kasus mana kesalahan di atas muncul. Tetapi penulisan Anda bisa menggunakan huruf besar, dan bisa menggunakan huruf kecil. Tergantung pada posisi apa (sebagai panggilan atau tidak). Di buku kesalahan EYD ada bab tentang ini. Ups, nampaknya Polisi EYD yang seharusnya lbh berkompeten menjelaskan soal EYD. Maaf :) He he he dengan online seperti ini khan jadi orang bisa membetulkan kesalahan bahasa yang mungkin saja terjadi di transkrip pidato tersebut. Minimal fungsi SEARCH ada manfaatnya he he he he IMW --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
- Original Message - From: Made Wiryana To: teknologia@googlegroups.com Sent: Friday, February 17, 2006 12:41 AM Subject: [teknologia] Re: SBY Terus terang untuk ke arah itu sistem sudah siap (Walau dinamis tapi tidak perlu dinamis semuanya, kalau lihat ebay, katalog pun itu dinamis-dinamisan)Sedangkan kapan suatu fitur diluncurkan itu kebijakan Kantor Jubir Presiden. cut berdasarkan pertimbangan konsultan teknis-nya..bukan begitu pak made...heheheh/cut Karena fokus sekarang adalah memberikan berita ke publik secepat mungkin dan bisa menjangkau media sebanyak mungkin.Saya ingat salah satu hal meresahkan kantor Jubir selama ini adalah, media sering salah kutip karena ketiadaan transkrip ketika Presiden diwawancara atau pidato. Wah saya koq jadi kayak pegawai Kantor Jubir he he h cut dah bukan kayak lagi kok pak...hehehehe/cut Presiden SBY tampaknya terkesan ketika berkunjung ke Korea ketika pidato pagi, transcript dengan cepat bisa diakses media. Dan di Indonesia sering terjadi salah kutip pidato atau wawancara.IMW rgds, wongcilik --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/17/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam diskusi EYD ada 2 aliran yang memakai merubah dan mengubah (mirip dengan penerjemah atau penterjemah). Mungkin yang menulis memiliki alirah merubah bukan mengubah. Di mailing list bahtera seingat saya ini sempat didiskusikan panjang. Saya periksa di KBBI, memang ada bagian rubah (2) - ubah tapi menurut saya, tolong deh, sebaiknya ikuti aturan bahwa kata dasar untuk mengubah, perubahan, dst. adalah ubah. Kesalahan yang terjadi selama ini dengan merubah terlalu fatal untuk ditolerir dan biasanya hanya permakluman untuk kemalasan kembali ke aturan yang benar. *) saya ikut Bahtera namun diskusi ubah dan rubah tidak tersimpan di arsip Mutt saya dan pencarian untuk arsip Yahoogroups susah. Begitu juga penulisan kata Anda tanpa didahului huruf kapital. Saya kurang ingat pada kasus mana kesalahan di atas muncul. Tetapi penulisan Anda bisa menggunakan huruf besar, dan bisa menggunakan huruf kecil. Tergantung pada posisi apa (sebagai panggilan atau tidak). Di buku kesalahan EYD ada bab tentang ini. Betul, tapi kelihatannya susah mencari penggunaan anda yang tidak dipakai untuk memanggil. Menurut Pedoman Umum EYD, bagian Pemakaian Huruf Kapital (item no. 15): Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. (tidak ada penjelasan tambahan) Menurut KBBI Edisi Ketiga: Anda (pron) sapaan untuk orang yang diajak berbicara... item Anda ditulis menggunakan huruf besar, sedangkan yang ditulis dengan huruf kecil dalam bentuk terikat seperti ayahanda, ibunda. -- amal --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/15/06, udhien .net [EMAIL PROTECTED] wrote: !-- Mirrored from localhost/ by HTTrack Website Copier/3.x [XRCO'2004], Tue, 14 Feb 2006 14:11:42 GMT --!-- Added by HTTrack --meta http-equiv=content-type content=text/html;charset=UTF-8!-- /Added by HTTrack --apakah di www.presidensby.info itu merupakan webstatic hasil generate dari dynamicwebsite di localhost dengan menggunakan software freelincense HTTrack..?@: [EMAIL PROTECTED] Betul dien, tahu aja ente, btw tadinya mo dibusek info itu tapi untuk menghargai pembuat httrack lah makanya dibiarin :-). Patokan yg dipakai, selama bisa dg static, kenapa kudu dinamis ?. IMW
[teknologia] Re: SBY
On 2/15/06, awaloeddin devie [EMAIL PROTECTED] wrote: Kok nggak pake presidensby.go.id atau presidensby.or.id aja pak? kan kelihatan lebih mengIndonesia? Ini jawaban dari yg berwenang :-- ekans, pada awal ketika tim membahas tentang desain kemudian diterjemahkan oleh rekan2 di Tim AirPutih selaku pembuat aplikasi, nama domain yg diusulkan adalah brand presiden atau presidenri yang nanti-nya di internet direncanakan dg domain www.presiden.go.id atau www.presidenri.go.id Dalam desain, bukan hanya kegiatan presiden yg akan di-cover, tapi juga wakil presiden. Hingga pada satu ketika, saat dilakukan rapat pleno yg melibatkan Tim yg lebih lengkap, melihat kenyataan bahwa Wkl Presiden sudah memiliki website dg url: www.setwapres.go.id, hingga disepakati sementara ini website yg akan dibangun hanya khusus meng-cover kegiatan presiden dan ibu negara (Bu Ani). Meskipun kemudian hari merasa perlu ditambahkan profil istana2 negara. Seperti kita ketahui bersama, kebetulan wacana porno sedang marak dibahas di negeri ini dan mengimbas dalam diskusi tim. Salah satu topik yg seru dibahas adalah, jangan sampai pengalaman www.whitehouse.gov yg sering jadi guyon karena ikut hadirnya situs: www.whitehouse.com, hingga merasa perlu memperhitungkan kemungkinan tersebut. Setelah diperiksa, domain presiden.com dan presidenri.com sudah ada yg punya dan tdk bisa dijamin bhw yg punya itu tdk akan bikin www.presidenri.com dg content playboy. Kalo di amerika, wacana kayak gitu bisa cuek. Disini?? Sptnya kita kurang berani cuek dech... ingga muncul wacana baru, bahwa brand yg akan ditampilkan adalah: presidensby yg secara lengkap direncanakan akan ber-domain: www.presidensby.go.id di internet nanti. Maka dilayangkan surat permohonan ke pengelola domain (DepKominfo), untuk meminta domain www.presidensby.go.id dan membeli juga beberapa domain dg brand serupa (presidensby) supaya jangan sampe terjadi guyon nantinya. Misalnya: presidensby.com, lalu juga yg berakhiran net, tv, info, org, dll. Sayangnya kominfo sudah memiliki standard yg tidak bisa mengakomodasi permintaan tersebut, karena brand presidensby DIANGGAP bukan mewakili institusi, tetapi berkesan mewakili pribadi. Ini persoalan interpretasi dan sah-sah saja setiap orang memiliki interpretasi yg berbeda-beda. Namun instruksi dari presiden jelas, kebijakan departemen komunifo harus dihargai. Hingga Tim menetapkan bhw domain yg akan dipasang adalah: www.presidensby.info, Kominfo memang mengusulkan sebuah nama domain, yakni: www.presidenri.go.id yg sebenernya sudah dibahas oleh Tim. Pada saat persiapan terakhir peluncuran, wacana domain ini dibahas kembali, hingga didiskusikan secara panjang lebar, mana yg akan digunakan, domain: www.presidenri.go.id (yg sesuai standard kominfo) atau www.presidensby.info !? Pada saat itu juga, kami menemukan kenyataan bahwa domain: www.presidenri.or.id sudah dimiliki dan dikelola oleh sebuah lembaga LSM, hingga lebih menyurutkan minat tim untuk menggunakan domain www.presidenri.go.id, karena khawatir jg dengan hal2 yg bisa saja tdk terduga. Maka ditetapkanlah bahwa website resmi presiden RI yg dibiayai oleh APBN dan diperkenalkan kepada publik pd tgl 14/2/06, untuk sementara ini menggunakan domain: www.presidensby.info semoga bermanfaat untuk memperjelas tanda-tanya rekan2 telematika -hn-
[teknologia] Re: SBY
On Wed, Feb 15, 2006 at 12:17:16PM +0100, Made Wiryana wrote: Betul dien, tahu aja ente, btw tadinya mo dibusek info itu tapi untuk menghargai pembuat httrack lah makanya dibiarin :-). kenapa kok server tagnya tidak digitukan juga? :-)) Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: SBY
On Wed, Feb 15, 2006 at 08:16:51PM +0700, Samuel Franklyn wrote: Made Wiryana wrote: Patokan yg dipakai, selama bisa dg static, kenapa kudu dinamis ?. Benar-benar terbalik dengan patokan saya. Kalau bisa pakai yang dinamik kenapa pakai yang statik. :-) Beda sudut pandang aja, satu sebagai admin server, satu sebagai programmer/developer. Dinamis Statik Flexible Tidak Flexible Lambat/Berat Cepat/Ringan Kalo saya mungkin cenderung pake cluster utk caching di depannya, di belakangnya tetep dinamis. Best of both worlds, mungkin. Kalo alasannya selalu lebih memilih static dibanding dinamis adalah utk performance doang mah menurut saya short-sighted. Ronny signature.asc Description: Digital signature
[teknologia] Re: SBY
Pada hari Rabu, tanggal 15/02/2006 pukul 12:18 +0100, Made Wiryana menulis: Termasuk mesin dan bandwidth mas :-) dan sewa beberapa layanan Telkom lainnya. Boleh agak dirinci nggak? Sebab gatal juga banyak yang berkomentar dengan paradigma bikin web hanya sebatas beli domain dan biaya hosting Jadi nilai Rp84 juta lebih mudah dimengerti jika meliputi misalnya: 1. Pembelian server 2. Instalasi link internet dari Istana Negara ke ISP 3. Komputer Redaktur 4. Jasa konsultasi/instalasi software web/db/media dll. Asumsi saya (karena ini situs Kepresidenan, bukan situs pribadi): 1. Istana Negara sudah punya link internet 2. Staf sekretariat/admnistrasi SekNeg/Istana yang sudah ada adalah redaktur, tak perlu mengangkat SDM baru 3. Komputer sudah ada 4. Webserver co-locate di ISP untuk kemudahan diakses publik
[teknologia] Re: SBY
On 2/15/06, Yulian Firdaus H. [EMAIL PROTECTED] wrote: Boleh agak dirinci nggak? Sebab gatal juga banyak yang berkomentar dengan paradigma bikin web hanya sebatas beli domain dan biaya hosting Kalau bisa dirinci, bisa menjadi paradigma dan contoh yang baik bagi situs2 pemda bahwa membuat situs itu tidak memakan biaya bermilyar2. :-) Tapi tentu saja biaya bandwidth di daerah bisa jauh lebih mahal daripada di jakarta, istana pula.
[teknologia] Re: SBY
Pada hari Rabu, tanggal 15/02/2006 pukul 22:52 +0900, baskara menulis: Kalau bisa dirinci, bisa menjadi paradigma dan contoh yang baik bagi situs2 pemda bahwa membuat situs itu tidak memakan biaya bermilyar2. :-) Tapi tentu saja biaya bandwidth di daerah bisa jauh lebih mahal daripada di jakarta, istana pula. Jaringan Pemda justru harus lebih besar, sebab umumnya bukan hanya pengadaan server untuk situs tapi termasuk instalasi jaringan komputer dan komputernya yang memang belum ada. Hanya saja orang sering melihat hanya situsnya saja, atau pihak Pemda sendiri yang membangga-banggakan ke publik hanya sebatas situsnya saja, padahal yang lebih penting dan relatif lebih mahal adalah jaringannya.
[teknologia] Re: SBY
On 2/15/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: On Wed, Feb 15, 2006 at 12:17:16PM +0100, Made Wiryana wrote: Betul dien, tahu aja ente, btw tadinya mo dibusek info itu tapi untuk menghargai pembuat httrack lah makanya dibiarin :-). kenapa kok server tagnya tidak digitukan juga? :-))Salam, Pertimbanganya lain :-) masak ditulis MS IIS IMw
[teknologia] Re: SBY
On 2/15/06, Yulian Firdaus H. [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi nilai Rp84 juta lebih mudah dimengerti jika meliputi misalnya:1. Pembelian server2. Instalasi link internet dari Istana Negara ke ISP3. Komputer Redaktur4. Jasa konsultasi/instalasi software web/db/media dll. Asumsi saya (karena ini situs Kepresidenan, bukan situs pribadi):1. Istana Negara sudah punya link internet2. Staf sekretariat/admnistrasi SekNeg/Istana yang sudah ada adalahredaktur, tak perlu mengangkat SDM baru 3. Komputer sudah ada4. Webserver co-locate di ISP untuk kemudahan diakses publik 4 nomor ini kurang tepat 1. Link istana negara perlu diupgrade bila utk memenuhi live streaming serta pengiriman audio dan gambar berkualitas tinggi (ada 1 fitur yang belum dibuka utk para wartawan dan kantor berita). 2. Perlu penambahan staf-staf baru hanya utk urusan redaksi dan penulis (utk content) 3. Ini perlu ditambah 4. Lokasi fisik memang di ISP tapi server terpisah IMW
[teknologia] Re: SBY
On 2/15/06, Yulian Firdaus H. [EMAIL PROTECTED] wrote: situs2 pemda bahwa membuat situs itu tidak memakan biaya bermilyar2. :-) Tapi tentu saja biaya bandwidth di daerah bisa jauh lebih mahal daripada di jakarta, istana pula.Jaringan Pemda justru harus lebih besar, sebab umumnya bukan hanya pengadaan server untuk situs tapi termasuk instalasi jaringan komputerdan komputernya yang memang belum ada. Hanya saja orang sering melihathanya situsnya saja, atau pihak Pemda sendiri yang membangga-banggakan ke publik hanya sebatas situsnya saja, padahal yang lebih penting danrelatif lebih mahal adalah jaringannya. Ya sering orang melihat kulitnya yg keliatan, back-end dsb nya jarang yg diperhitungkan. Memang kasihan itu orang yg ngurusin belakang, yg ndak keliatan, dan terasanya pas lagi problem. Dikenalnya pas kena complain. IIMW
[teknologia] Re: SBY
On 2/15/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/15/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Dinamis Statik Flexible Tidak Flexible Lambat/Berat Cepat/Ringan Kalo saya mungkin cenderung pake cluster utk caching di depannya, di belakangnya tetep dinamis. Best of both worlds, mungkin. Kalo alasannya selalu lebih memilih static dibanding dinamis adalah utk performance doang mah menurut saya short-sighted. Ada alasan lain disamping perfornance, memudahkan sinkronisasi,. Tentu saja back-end ya dinamis lah Yg jelas, lebih mudah merawat situs statis dari serangan daripada situs dinamis ;) Begitu kan pak Made? Apalagi visibilitas situs ini sangat tinggi, sehingga punya nilai value sangat tinggi untuk diserang kalau ada hal2 yg terkait dengan Indonesia :D -Rully
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
Made Wiryana wrote: On 2/15/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau kita ikut2an memikirkannya, jadi tambah stress. Saya pernah mencoba bekerja seminggu tanpa membaca milis, koran dan TV, ah..rasanya damai sekali Indonesia itu. hihihi. Lebih baik kirim duit daripada memikirkanya , karena lebih menolong secara nyata :) Kata orang damai itu adanya di hati :-), jadi mo baca atau tidak baca sebetulnya hatinya yg lebih penting tapi ya ini bisa dijadikan analisa: 1. orang yang biasa baca berita teknologi (info komputer contohnya) 2 jam sehari 2. orang yang biasa baca berita kriminal (macam pos kota) 2 jam sehari terus dilihat hasilnya selama sebulan siapa yang lebih tenang .. he he he :-) carlos
[teknologia] Re: SBY
Made Wiryana wrote: On 2/15/06, *Harry Sufehmi* [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/16/2006 at 12:25 AM Ronny Haryanto wrote: Kalo alasannya selalu lebih memilih static dibanding dinamis adalah utk performance doang mah menurut saya short-sighted. Salah satu alasan yang cukup signifikan adalah security - jauh lebih sulit mengamankan situs dinamis daripada situs statis. Situs dinamis memudahkan web developer, memusingkan yg ngurus security he he he he. kalau statik mah nggak usah ada yang ngurusin security-nya. meski dinamis, kalau adminnya ati-ati, rada paranoid, dan selalu memantau bugtraq, kemungkinan kebobolan kecil. KECUALI kalau yang mbobol kerjasama dengan orang dalam. -- Aris --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY
On 2/14/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: Komandan website ini http://www.presidensby.info/ = pak Made ya? :-)Bagus pak. Dari Tokyo lancar dan kencang diakses.Versi internasional-nya kapan rencana dibuat pak? Wah bukan. Saya cuma penggembira saja. Versi Inggris ada khan, tapi belum penuh contentnya. IMW
[teknologia] Re: SBY
baskara wrote: Dari Tokyo lancar dan kencang diakses. Emang dari Tokyo ada yang nggak kencang diaksesnya? :-) Denger2 broadband di Jepang Korea itu sangat cepat murah pula.
[teknologia] Re: SBY
On 2/15/06, Ronald [EMAIL PROTECTED] wrote: Emang dari Tokyo ada yang nggak kencang diaksesnya? :-) Ada: detik.com =)) dan banyak situs lainnya di indonesia :P Denger2 broadband di Jepang Korea itu sangat cepat murah pula. Paling murah sedunia (katanya). Harga = berbanding terbalik dengan kapasitas submarine cables? :-) http://telegeography.com/products/map_cable/images/TGI-Cable-Map-2004_big.gif
[teknologia] Re: SBY
Kok nggak pake presidensby.go.id atau presidensby.or.id aja pak? kan kelihatan lebih mengIndonesia?On 15/02/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/14/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: Komandan website ini http://www.presidensby.info/ = pak Made ya? :-)Bagus pak. Dari Tokyo lancar dan kencang diakses. Versi internasional-nya kapan rencana dibuat pak? Wah bukan. Saya cuma penggembira saja. Versi Inggris ada khan, tapi belum penuh contentnya. IMW -- -= awaloeddin devie-= http://www.devie.or.id-= bagian dari serpihan kecil kehidupan
[teknologia] Re: SBY
On 2/15/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/14/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: Komandan website ini http://www.presidensby.info/ = pak Made ya? :-)Bagus pak. Dari Tokyo lancar dan kencang diakses. Versi internasional-nya kapan rencana dibuat pak? Wah bukan. Saya cuma penggembira saja. Versi Inggris ada khan, tapi belum penuh contentnya. IMW pak made yg baik saya ingin bertanya dan memberikan usulan thd website sby itu juga klo pak made adalah komandannya tapi klo bukan tolong disampaikan kepada yg berwenang. 1.alasan penting apa sehingga sby membuat situs pribadi? 2.kenapa harus membeli menggunakan uang negara padahal negara lagi defisit apa bukan penghamburan uang rakyat namanya? 3.dampaknya apa seandainya sby punya website pribadi apakah indonesia bakalan lebih maju dari negara lain dalam segala bidang ato hanya ajang pamer aja? klo yg ini usulan: menurut saya sby ngga harus buat website pribadi kalo seandainya dia pengen muncul di cyber world cukup ikutan aja blogger atawa milis atau friendster itu lebih bermanfaat ngga perlu keluar duit berjuta-juta apalagi pake uang negara. ini cuma kripik dan saran buat para tchnologia, kritik dan celaan silakan kirim ke milis ini saya terima dengan berlapang dada hehehehe-- - Dhedhe -
[teknologia] Re: SBY
dhedhe wrote: pak made yg baik saya ingin bertanya dan memberikan usulan thd website sby itu juga klo pak made adalah komandannya tapi klo bukan tolong disampaikan kepada yg berwenang. 1.alasan penting apa sehingga sby membuat situs pribadi? 2.kenapa harus membeli menggunakan uang negara padahal negara lagi defisit apa bukan penghamburan uang rakyat namanya? 3.dampaknya apa seandainya sby punya website pribadi apakah indonesia bakalan lebih maju dari negara lain dalam segala bidang ato hanya ajang pamer aja? Haruskah semuanya pake alasan? Ada teknologi, apa salahnya menggunakannya? SBY bikin website/blog, apakah sedemikian merugikah negara ini hanya karena sebuah website? klo yg ini usulan: menurut saya sby ngga harus buat website pribadi kalo seandainya dia pengen muncul di cyber world cukup ikutan aja blogger atawa milis atau friendster itu lebih bermanfaat ngga perlu keluar duit berjuta-juta apalagi pake uang negara. Kembalikan internet seperti sedia kala. :p Friendster lebih banyak digunakan untuk melacak kembali teman-teman lama. Masih perlukah teman-teman lama SBY melacak beliau? Kalo Pak SBY ikutan milis apalagi milis sebelah, pasti urusan negara terbengkalai. ;) presidensby.info ini bukan blog yah? ini cuma kripik dan saran buat para tchnologia, kritik dan celaan silakan kirim ke milis ini saya terima dengan berlapang dada hehehehe -- Ronsen
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
setuju. 'nikmati saja'. easy going attitude baik buat kesehatan jiwa sendiri, tapi terkadang kurang baik buat kesehatan masyarakat.it stands for enjoying status quo.suharto akan bertengger di singgasana sampai skrg kalo kebanyakan dari kita bersikap spt ini. salam, On 2/13/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/12/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/13/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan. Apalagi di Indonesia orang lebih doyan membahas agama dan sosial dibandingkan teknologi. :-)Kalau kita ikut2an memikirkannya, jadi tambah stress. Saya pernahmencoba bekerja seminggu tanpa membaca milis, koran dan TV, ah..rasanya damai sekali Indonesia itu. hihihi. Saya simple aja menghadapi ini, nikmati saja. Melihat orang -orang sekitar kita lebih suka nonton KISS, ya nikmati saja kita ikutan ketawa, sudah diberikan kesempatan menjadi orang yang lebih waras IMW -- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/11/06, Fatih [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sering kecewa kalau acara dengan mahasiswa, karena mahasiswa Indonesia di LN koq jadi sering cengeng :sekarang -) *** hehehe pak made pns ya? :) Wah salah total, saya bukan PNS. Walau dapat beasiswa dari kampus saya, idea saya, kalau saya dapat beasiswa, artinya saya sudah berhutang (sudah merasakan hal yang lebih baik dari orang-orang lain). Jadi gimana membayarnya, bukan bagimana menagih kerjaan bagus kalau saya pulang setelah beasiswa itu. *** setuju. malu kita kalau generasi muda hanya ingin jadi PNS. :) sikap saya dlm soal ini: http://afsyuhud.blogspot.com/2006/01/civil-servant-pns-booming-collective.html Ndak ada salahnya generasi muda yg pinter, baik, jadi PNS. Kalau ndak kapan baiknya birokrat di Indonesia Atau lebih suka cuci tangan saja dan berteriak teriak di luar ? Takut ikut kotor tanganya. Oh ya saya bukan PNS IMW
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/10/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sering kecewa kalau acara dengan mahasiswa, karena mahasiswa Indonesia di LN koq jadi sering cengeng :sekarang -)Oh gitu ya Pak Made. Apa karena keadaan di LN sudah nyaman dan mapanjadi merasa sudah masuk zona aman? Saya sih masih di Bandung aja jadi belum bisa ngerasain jadi mahasiswa LN. Tergantung usia berapa datangnya biasanya macam macam fasenya - Pertama datang, shock. Semuanya di tempat baru dianggap bagus (biasanya diikuti dg kebiasaan semua di Indonesia salah, semua orang di Indonesia lebih bodoh dari di LN) - Berikutnya terlena dg situasi yang enak, tanpa mau tahu dari mana sejarahnya sampai negara tersebut sampai pada situasi enak - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan. IMW
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
Made Wiryana wrote: Tergantung usia berapa datangnya biasanya macam macam fasenya - Pertama datang, shock. Semuanya di tempat baru dianggap bagus (biasanya diikuti dg kebiasaan semua di Indonesia salah, semua orang di Indonesia lebih bodoh dari di LN) Kalau saya shock, cuma bisa mimpi doang pergi ke LN sekarang. Family name aja dah dipikirin dari sekarang, padahal lulus kuliah juga belum. :D - Berikutnya terlena dg situasi yang enak, tanpa mau tahu dari mana sejarahnya sampai negara tersebut sampai pada situasi enak Berarti baca buku sejarah negera maju itu jadi penting juga ya Pak Made? - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan. Kalau saya berpendapat kita terlalu sering menyederhanakan masalah. Bagi saya masalah yang ideal itu cuma ada pas ujian di dalam kelas. Ada batasan masalah yang jelas. Lhah, kalau di dunia nyata mah tidak ada yang ideal. Misal. Di tempat saya baru saja dilakukan uji coba perwalian online. Ada teman saya yang komentar, wah asyiknya perwalian online. Ada juga yang berkomentar, aduh perwalian online kok malah bikin susah ya. Balik lagi ke layer 0: manusianya(?). Oh iya, supaya gak lupa dengan situasi Indonesia, baca berita on-line dari internet belum cukup ya Pak Made? Kompas, TEMPO, Detik, dll? IMW Zaki Akhmad
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/13/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan. Apalagi di Indonesia orang lebih doyan membahas agama dan sosial dibandingkan teknologi. :-) Kalau kita ikut2an memikirkannya, jadi tambah stress. Saya pernah mencoba bekerja seminggu tanpa membaca milis, koran dan TV, ah..rasanya damai sekali Indonesia itu. hihihi.
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/12/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: - Pertama datang, shock. Semuanya di tempat baru dianggap bagus (biasanya diikuti dg kebiasaan semua di Indonesia salah, semua orang di Indonesia lebih bodoh dari di LN)Kalau saya shock, cuma bisa mimpi doang pergi ke LN sekarang. Family name aja dah dipikirin dari sekarang, padahal lulus kuliah juga belum.:D Saya sih ke LN memang udah dari kecil (karena kebetulan tinggal di Pulau Bintan) he he he 30 menit sampai Singapore.Tapi terus terang saya ndak pernah mimpi bisa sekolah ke LN. - Berikutnya terlena dg situasi yang enak, tanpa mau tahu dari mana sejarahnya sampai negara tersebut sampai pada situasi enakBerarti baca buku sejarah negera maju itu jadi penting juga ya PakMade? Salah satu kegiatan favorit saya kalau jalan-jalan adalah ke museum negara tersebut, baca sejarahnya. Jadi kita nggak kaget kenapa misalnya di Jerman asuransi udah ke semua orang, dan kenapa ke RS ndak bayar (he he he banyak lho orang kuliah lama di Jerman karena beasiswa masih mengira hebat ke RS ndak bayar, padahal udah bayar asuransi). Oh iya, supaya gak lupa dengan situasi Indonesia, baca berita on-linedari internet belum cukup ya Pak Made? Kompas, TEMPO, Detik, dll? Kurang... harus sering sering liburan dan ngiter :-). Biar tahu bahwa Indonesia itu bukan Jakarta saja, kampus itu bukan ITB, UI saja :-), sekolah itu bukan sekolah unggulan saja. Dan juga biar tahu yang namanya PNS, birokrat itu tidak semuanya kacau. Banyak juga yang baik dan berpikiran maju. Sekali lagi saya bukan PNS. IMW
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/12/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/13/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan. Apalagi di Indonesia orang lebih doyan membahas agama dan sosialdibandingkan teknologi. :-)Kalau kita ikut2an memikirkannya, jadi tambah stress. Saya pernahmencoba bekerja seminggu tanpa membaca milis, koran dan TV, ah..rasanya damai sekali Indonesia itu. hihihi. Saya simple aja menghadapi ini, nikmati saja. Melihat orang -orang sekitar kita lebih suka nonton KISS, ya nikmati saja kita ikutan ketawa, sudah diberikan kesempatan menjadi orang yang lebih waras IMW
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/10/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Made Wiryana wrote: Saya sering kecewa kalau acara dengan mahasiswa, karena mahasiswa Indonesia di LN koq jadi sering cengeng :sekarang -) *** hehehe pak made pns ya? :) Bawaanya nanya mulu Apa yang pemerintah berikan sehingga saya bisa pulang, apa yang Indonesia berikan sehingga saya bisa kerja di Indonesia *** well, dalam konteks sby di india, pertanyaan model gini diajukan oleh rekan dari jerman yg lagi kerja IT di bangalore. kesan saya atas sikap spt ini, bisa dilihat di posting saya di: http://afsyuhud.blogspot.com/2005/11/indonesian-president-in-india-5-are.html dan syukur tak ada satupun mhs india yg minta jatah kerja sama sby. :) well, soal bertanya mulu? pada sesi tanya jawab (artinya: hadirin bertanya, tamu jakarta menjawab) apa yg akan dilakukan hadirin selain bertanya? Malu ama tukang Indomie harusnya.Saya pernah keluar dari acara dan ngobrol di luar karena ndak tahan ngeliat sebagian besar mahasiswa isinya berkeluh kesah seperti itu. *** setuju. malu kita kalau generasi muda hanya ingin jadi PNS. :) sikap saya dlm soal ini: http://afsyuhud.blogspot.com/2006/01/civil-servant-pns-booming-collective.html hug regards,Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
Aku udah baca Tylla di Gatra sejak des lalu, kayaknya masalahnya udah lama selesai deh. Kok diangkat lg, mm itu faktanya ko mo ditutup2i gmn lg?? Aneh, katanya mau berkarya ko ga mau dikritik...apa pengenjd otoriter lg yak? On 2/11/06, Fatih [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/10/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Made Wiryana wrote: Bawaanya nanya mulu Apa yang pemerintah berikan sehingga saya bisa pulang, apa yang Indonesia berikan sehingga saya bisa kerja di Indonesia *** well, dalam konteks sby di india, pertanyaan model gini diajukan oleh rekan dari jerman yg lagi kerja IT di bangalore. kesan saya atas sikap spt ini, bisa dilihat di posting saya di: http://afsyuhud.blogspot.com/2005/11/indonesian-president-in-india-5-are.html Blog-nya bagus buanget, aku suka tulisannya. Aku add di links ku ya kk? Faktanya ilmu mrk ga akan berkembang di kultur sini, aku seh lumrah aja toh mrk ga kasih mereka kesempatan seluas2nya utk keilmuan mereka... Gw sendiri lebih suka di sini selama orang2 sini msh nyambung di ajak ngobrol... kalopun harus ke luar, setidak2nya gw ga kehilangan jati diri gw sesungguhnya... tul ga ya? Malu ama tukang Indomie harusnya.Saya pernah keluar dari acara dan ngobrol di luar karena ndak tahan ngeliat sebagian besar mahasiswa isinya berkeluh kesah seperti itu. *** setuju. malu kita kalau generasi muda hanya ingin jadi PNS. :) sikap saya dlm soal ini: http://afsyuhud.blogspot.com/2006/01/civil-servant-pns-booming-collective.html Terus terang, aku malah bangga kalo jd pns... ato bahkan jadi kuli mutinasional kompani... bahkan mungkin jadi CEO perusahaan besar dan terkenal... toh aku ga korupsi, ga ngambil yg bukan hak gw, apapun profesinya harusnya kita tetep bangga:termasuk tukang indomie yg rela buka tiap malembiar aku mampir krn imsonia... cmiiw
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/10/06, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote: Ga ada tuh. Yang ada dari pihak protokolernya KBRI yang membuka, sebelum SBY datang supaya yg sopan aja. Misalnya kalo abis nanya dan lagi di jawab ya jangan keluar ruangan, atau jangan ngobrol sendiri. Saya sering kecewa kalau acara dengan mahasiswa, karena mahasiswa Indonesia di LN koq jadi sering cengeng :sekarang -) Bawaanya nanya mulu Apa yang pemerintah berikan sehingga saya bisa pulang, apa yang Indonesia berikan sehingga saya bisa kerja di Indonesia Malu ama tukang Indomie harusnya. Saya pernah keluar dari acara dan ngobrol di luar karena ndak tahan ngeliat sebagian besar mahasiswa isinya berkeluh kesah seperti itu. IMW >sWB0Os0Wx6HlbrWQWEguw Ryv0BAyt6lYcEn0AgjHMvdee+wlHrfYlIQ --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand
On 2/10/06, Blogger Indonesia [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear friends, Bagi yg blum sempat baca wawancara Tylla di Gatra soal Tylla dan Sby, di bawah saya kutipkan verbatim. Sekalian buat memberi penjelasan pada rekan2 yg ingin tahu soal India dan pendidikannya. Minggu lalu, saya sempat chat dg pemred salah satu media ibukota, dia cerita bahwa sewaktu SBY di Thailand, bawahan SBY sempat wanti2 sama mhs/masy. Indo di Thailand spy jangan nanya macam2 lagi biar tidak terjadi kejadian spt di New Delhi. Buat Enda, betul nggak sih? Ga ada tuh. Yang ada dari pihak protokolernya KBRI yang membuka, sebelum SBY datang supaya yg sopan aja. Misalnya kalo abis nanya dan lagi di jawab ya jangan keluar ruangan, atau jangan ngobrol sendiri. Kalo ga salah si Tylla ini kan juga dimarahinnya gara-gara itu doang hehe. --enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com