Zaki Akhmad wrote:
Kalau seingatku, Kompas nyebutnya, Indonenglish. Jadi campur baur, baik
di aksen maupun di tulisan. Misal, MetroTV. Headline News, News-Flash,
dst. Kalau di dunia tulis-menulis, Mas Husni tentu lebih berpengalaman
dengan The Legendary Book TCP/IP-nya.
Balas email sendiri
Zaki Akhmad wrote:
Kalau seingatku, Kompas nyebutnya, Indonenglish. Jadi campur baur, baik
di aksen maupun di tulisan. Misal, MetroTV. Headline News, News-Flash,
dst. Kalau di dunia tulis-menulis, Mas Husni tentu lebih berpengalaman
dengan The Legendary Book TCP/IP-nya.
kalo saya pribadi
Budi Rahardjo wrote:
Joke buatan saya yang sering saya bawakan di presentasi:
My English is bad, but my Bahasa Indonesia is even worse!
ha ha ha. You know, it is true. Serius lho.
Setuju Pak Budi. Saya saja sampai mengulang dua kali mata kuliah Bahasa
Indonesia. Eh, dah diulang juga
Betul sekali kata Carlos bahwa kemampuan Bahasa
Inggris mereka masih
di bawah kemampuan orang Indonesia.
We always sell ourselves short. Minder :) hi hi
hi...
Joke buatan saya yang sering saya bawakan di
presentasi:
My English is bad, but my Bahasa Indonesia is
even worse!
Apalagi
Estananto wrote:
Betul sekali kata Carlos bahwa kemampuan Bahasa
Inggris mereka masih
di bawah kemampuan orang Indonesia.
We always sell ourselves short. Minder :) hi hi
hi...
Joke buatan saya yang sering saya bawakan di
presentasi:
My English is bad, but my Bahasa Indonesia
On 3/2/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Problem dengan singlish adalah mereka tidak pake grammar dan aksenyadigabung dengan chineese.Ya tuh.Aksen New Zealand juga katanya sulit dimengerti.
Tapi kemaren lucu juga, setelah satu temen saya (org india selatan)menginterview satu engineer
Achmad Husni Thamrin wrote:
Ya tuh.
Aksen New Zealand juga katanya sulit dimengerti.
Ini diskusi bahasa-nya, ke arah aksen atau ke arah tulisan ya? Atau
akhirnya divergen menuju ke satu titik juga?
Saya juga perhatikan aksen teman-teman Indonesia mirip kalau ngomong
English.
Atau
Outsourcing ini mesti dibedakan juga.Outsourcing untuk call center yang berhubungan dengan customer (apalagi
retail) jelas butuh orang yang excellent dalam aksen danconversation.
Waktu di KL pernah telpon call center, ternyata supportnya dari India,
aksenya masih india banget sich cuman lumayan
Adjie wrote:
Yang diperlukan dalam sw project outsourcing adalah middle man (project
manager) yang punya skill komunikasi yg bagus dan menjadi penyambung
antara developer, manajemen outsourcing company dan klien sehingga 3
pihak ini synch untuk progress/delivery updates.
Hmmm kalau
On 2/28/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sebenarnya , walaupun memang belajar sendiri pada awalnya tapi haruspasang STRATEGI dari jauh hari supaya cita citanya tercapai.tujuan sih sudah di set. Lagi agak bingung sekarang, mau milih strategi yang mana. Tapi gpp lah, sekalian belajar
H , mungkin ada benarnya , dulu banget waktu saya di Pershoutsourcing orang PM-nya memang kebanyakan masih orang asiadan saya
lihat tidak canggih-canggih amat. Tidak canggih amat dalam artiancommunication skillnya memang top tapi untuk skill project scheduling ,manajemen dkk-nya masih dalam
On 2/28/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Outsourcing ini mesti dibedakan juga.
Outsourcing untuk call center yang berhubungan dengan customer (apalagi
retail) jelas butuh orang yang excellent dalam aksen dan
conversation.
Tetapi, outsourcing untuk pekerjaan IT seperti sw
Adjie wrote:
ehem .. pengaruh kapitalisme :-) yang sarat logical traps ...
hehehe konspirasi teori apalagi nich ;)
Yang penting kita gak usah kutuk mengutuk *isme yang bener yang mana
karena nanti terjebak seolah2 *isme itu yg bikin mereka berhasil
padahal tidak.
Yang jelas saat ini
On 2/28/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
di .id kebanyakan teori2 seperti begini. yang penting bukans1/nons1nya, tapi kalau kita kerja dalam satu team dan satu tujuan,semua orang harus saling tolong menolong dan tidak memikirkan 'siapague' , tentunya pekerjaan utamanya masih dalam tahapan
Hhehe... sebenarnya bukan masalah siapa gue, tapi lebih ke siapa yang bisa
melakukan apa. Kita kan bicara dunia ideal, dimana orang S1 murni taunya
cuma teori, nggak tau apa2 mengenai praktek, dan demikian sebaliknya utk
yang non-S1. Bukan berarti urusan tarik-menarik kabel diserahkan ke
m.c. ptrwn wrote:
kalau di negara maju , kalau sifatnya kerjaan yang rutinitas seperti
pasang kabel atau rewiring, itu dioutsource atau ada divisinya
tersendiri (IT dan facility), tapi kalau hal2 yang sangat sederhana dan
temporer seperti masang ruter di lab sendiri ya dikerjakan sendiri
kalo bang dicky kapan-kapan kerja di valley , pasti terheran dan
terkejut dengan culture disini. Nyaris gak ada feodalisme , hubungan
antar bos--karyawan sama seperti temen maen gaplek, yang penting buat
kita adalah 'deliver the product' , jadi hal2 crap seperti sifat bossy
gitu gak
On 2/28/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
Wah Bang Carlos tahu aja kalau saya lagi belajar mainan router nih.Ehsebenarnya malah belum sampai router, baru belajar cripping kabel UTP.
Gedubrak!!! Hare genee
*Gedubrak* juga. Serius Zak..???
kalo bang dicky kapan-kapan kerja di valley
agung wrote:
*Gedubrak* juga. Serius Zak..???
Serius Gung, :D. Setelah salah gagal tiga kali cripping, akhirnya yang
ke-empat berhasil juga. Maklum, kebanyakan main di luar bidang kuliah
sih zaman dulu.
agung
Zaki Akhmad
--~--~-~--~~~---~--~~
Anda
On Tue, Feb 28, 2006 at 02:12:29AM -, Zaki Akhmad wrote:
Serius Gung, :D. Setelah salah gagal tiga kali cripping, akhirnya yang
ke-empat berhasil juga. Maklum, kebanyakan main di luar bidang kuliah
sih zaman dulu.
Sorry gatel. Namanya yg betul crimping, bukan cripping.
Ronny
On 2/28/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
Serius Gung, :D. Setelah salah gagal tiga kali cripping, akhirnya yang
ke-empat berhasil juga. Maklum, kebanyakan main di luar bidang kuliah
sih zaman dulu.
Zak, dengan mainan kabel begitu, juga solder-menyolder, sebenarnya
juga bermain di
saya stuju bgt sama rully. bahasa inggris menjadi sebab utama outsourcing subur.
dlm kasus india, networking mereka (indian expats worldwide)menjadi faktor terpenting, tapi ini tdk mgkn terjadi tanpa kemampuan bahasa inggris di kalangan rakyat india-nya sebagai 'end-user' outsourcing itu sendiri..
On 2/28/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 2/28/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
Serius Gung, :D. Setelah salah gagal tiga kali cripping, akhirnya yang
ke-empat berhasil juga. Maklum, kebanyakan main di luar bidang kuliah
sih zaman dulu.
Zak, dengan mainan kabel begitu,
Fatih wrote:
argumen zaki sebenarnya ada benarnya soal bekas jajahan inggris. tapi itu
salah satu faktor saja. buktinya malaysia inggrisnya gak terlalu di atas
kita walo bks jajahan inggris. intinya ya itu tadi: sekolah dari sd medium
bahasa inggris. di india sekolah dg medium inggris ini yg
Fatih wrote:
saya stuju bgt sama rully. bahasa inggris menjadi sebab utama outsourcing
subur.
dlm kasus india, networking mereka (indian expats worldwide) menjadi faktor
terpenting, tapi ini tdk mgkn terjadi tanpa kemampuan bahasa inggris di
kalangan rakyat india-nya sebagai 'end-user'
Saya pikir, salah satu penyebab utama India bisa menjadi salah satu
negara tujuan utama outsourcing, karena faktor bahasa. Bahasa tutur
dan tulis adalah protocol dlm dunia manusia, maka khususnya bahasa
inggris, negara yg menguasai bhs inggris akan punya kesempatan besar.
Baru kemudian faktor2
Rully wrote:
Saya pikir, salah satu penyebab utama India bisa menjadi salah satu
negara tujuan utama outsourcing, karena faktor bahasa. Bahasa tutur
dan tulis adalah protocol dlm dunia manusia, maka khususnya bahasa
inggris, negara yg menguasai bhs inggris akan punya kesempatan besar.
On 2/27/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
quotes
.. STA (Sutan Takdir Alisjahbana) sempat menyatakan kemasgulannya
dalam kata-kata yang mengguncangkan, yaitu bahwa lebih baik orang
Indonesia mengganti saja pengajaran bahasa Indonesia dengan pengajaran
Bahasa Inggris supaya orang
Rully wrote:
hehe.. sy gak mendukung untuk mengganti bhs indonesia dg bhs inggris :)
Toh Jepang bisa tetap maju industri elektronik nya dan IT nya (yg ini
debatable sih) walaupun lebih banyak org jepun yg gak bisa bhs
inggris.. kuncinya adalah pada kemampuan bangsa jepang untuk
mengkonversi
Setahu saya, India berbahasa Inggris karena India dijajah oleh Inggris.Coba Indonesia dulu dijajah Inggris ya. Atau coba Indonesia gak dijajah
ya. Atau malah Indonesia menjadi negara penjajah. :D
Kog ngga di Jajah Inggris malah menyesal..???, semoga bukan salah satu
alasan karena kalah dengan
Harry Sufehmi wrote:
Tidak seperti Belanda yang cuma memerah jajahannya dan kemudian dilupakan
(habis manis sepah dibuang), bekas jajahan Inggris mendapatkan cukup banyak
fasilitas bahkan sampai sekarang. Jadi mungkin bukan soal mental inlander,
tapi soal brengseknya pemerintah Belanda.
On Mon, Feb 27, 2006 at 09:16:38AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
Mental inlander mah sekarang tetap banyak walaupun penjajahan /
imperialisme dalam arti perang secara fisik sudah nyaris tidak ada di
zaman sekarang - contoh: merasa sombong menggunakan solusi proprietary
yang menyandera (menjajah
Sudah kan :) timur-timur. Hasilnya, kacau berat.
heheheh, yang bikin kacau mereka sendiri, Lagian Indonesia terpaksa
menjajah atas permintaan inggris dan amerika karena waktu itu
kondisinya saat itu fretelin adalah partai komunis yang kuat dan
punya link khusus dengan soviet, ini yang di
David Sudjiman wrote:
m.c. ptrwn wrote:
sila telepon aja yg minat , tapi yang dicari sich memang profilenya
ccie atau profile network developer seperti bang bas.
Mudah2an saya bisa Contact Anda. Syaratnya CCIE-kan? :-)
tidak syarat mutlak sich , kalau bang david bisa berdongeng gimana
On 2/24/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Carlos* Yang habis marahin orang2 india karena gak bisa instal linux padahaltinggal di SV.
Wah, kok sampai marah2 gitu? Memangnya kalau tinggal di SV harus bisa install linux? Ada contoh yang lebih parah, saya pernah baca artikelnya Pak Made
Adjie wrote:
Terlalu lama pak kalau 2020kalau mau dan semua iklim mendukung kita
bisa buat dalam 5 tahun.. tapi lagi-2 ngga cuman asmuni (asal bunyi
hehehe)
nah orang-2 spt David atau Zaki bisa di komporin terus dan di duplicate
sebanyak banyaknya hehehe
Wah, tiba-tiba nama
Wah, tiba-tiba nama saya disebut Mas Adjie euy. Jadi kepengen malu ah.Saya benar-benar masih belajar dari 0 lho. Malah sebenarnya masih di
titik minus.
Ini salah satu contoh kekurangan bangsa Indo, terlalu merendah atau terlalu memakai ilmu padi. aku ada intern dari china kalau apa2 dia bilang
Adjie wrote:
anak Indo, bilang tahu kalau bener2 tahu, jadi kalau tahu setengah-setengah
diam aja nah disini kita kelibas sama mereka. Kurang Pede, padahal make
rexona, nah kalau india dan china hehehe no comment ..
Jadi Ente ngga usah minder waten gitu Zak, walaupun baru di titik nol
m.c. ptrwn wrote:
sila telepon aja yg minat , tapi yang dicari sich memang profilenya
ccie atau profile network developer seperti bang bas.
Mudah2an saya bisa Contact Anda. Syaratnya CCIE-kan? :-)
--
thx
David Sudjiman
http://www.davidsudjiman.info
kalau ngga salah ada salah satu team pendiri KPLI jakartajuga yang udah double CCIE,
namanya leonard ong, pasti ronny masih inget hehehe
adjie
On 2/23/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
kalo om roni ikutan milis grops.yahoo.com /group / ccieindo bakal
impress ngeliat perjuangan ccie dari
On Thu, Feb 23, 2006 at 10:39:52AM +0100, Adjie wrote:
kalau ngga salah ada salah satu team pendiri KPLI jakarta juga yang
udah double CCIE, namanya leonard ong, pasti ronny masih inget
hehehe
Hehehe, jadul banget, jaman masih pau-mikroan.
Ronny
signature.asc
Description: Digital signature
Ronny Haryanto wrote:
On Thu, Feb 23, 2006 at 10:39:52AM +0100, Adjie wrote:
kalau ngga salah ada salah satu team pendiri KPLI jakarta juga yang
udah double CCIE, namanya leonard ong, pasti ronny masih inget
hehehe
Hehehe, jadul banget, jaman masih pau-mikroan.
Ronny
setahu saya
oh setahu saya udah deble deh dia
tapi kalau liat certification dia berderet gitu sampe pusing bacanya hehehe
Iya dia dari dulu di Nokia singapore
Ronny tampangya kayak apa yaa sekarang, gue lupa simpen dimana tuch photo2 KPLI
oh first Camdig yang segede gajah...
ngomongin soal
Adjie wrote:
oh setahu saya udah deble deh dia
tapi kalau liat certification dia berderet gitu sampe pusing bacanya hehehe
Iya dia dari dulu di Nokia singapore
Ronny tampangya kayak apa yaa sekarang, gue lupa simpen dimana tuch photo2
KPLI
oh first Camdig yang segede gajah...
ngomongin
Project managment profesional
ini juga banyak di minati India kalau di liat dari statisticknya 30 banding 1 dengan Indo
adjie
yoi bener banget , kalau job offer daricisco,microsoft,google,yahoo,BMW ada di depan mata dan tinggal tanda
Adjie wrote:
oh setahu saya udah deble deh dia
tapi kalau liat certification dia berderet gitu sampe pusing bacanya hehehe
Tuh orang ga ada matinye! sertifikasinya banyak banget sampe kadang gue
cuman bisa kagum bin heran. Gimana saya bisa pertanggung-jawabkan semua
ilmu melalui certifikasi
Adjie wrote:
Project managment profesional
ini juga banyak di minati India kalau di liat dari statisticknya 30
banding 1 dengan Indo
PMP itu salah satu sertifikasi yang memang konsentrasi untuk project
management dan bisa dikatakan sebagai salah satu batu loncatan ke
jenjang
On Thu, Feb 23, 2006 at 07:12:57PM +0100, Adjie wrote:
Ronny tampangya kayak apa yaa sekarang, gue lupa simpen dimana tuch photo2
KPLI oh first Camdig yang segede gajah...
Saya? Leonard kali maksudnya ya? Soalnya dr dulu saya belum pernah
kesampean ngumpul2 sama KPLI manapun, hehe.
Ronny
David Sudjiman wrote:
Adjie wrote:
Project managment profesional
ini juga banyak di minati India kalau di liat dari statisticknya 30
banding 1 dengan Indo
PMP itu salah satu sertifikasi yang memang konsentrasi untuk project
management dan bisa dikatakan sebagai salah satu batu
m.c. ptrwn wrote:
Yang bikin KESENJANGAN sosial itu adalah ...
ada anak2 yang punya ccie,mcs,rhce dlsb yang mati matian belajar dan
berdedikasi tinggi untuk cisco,mcrosoft,redhat dkk ; eh kemudian pada
saat yg sama persh it tersebut enak aja hiring orang2 india yang
sebenarnya juga gak
Intinya memang _dedikasi_! Beberapa orang nyari sertifikasi buat biar
gampang nyari duit. Beberapa orang lagi mencari sertifikasi sebagai
bahan belajar. Beberapa yang lain lagi ngambil sertifikasi buat ngabisin
allocated budget :-)
Sad but true kalo memang ada orang yang bisa dapet kerja
On 2/24/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
cuman ya tetap aja kesal , disono si rajesh babu begitu baru lulus
kuliah sudah langsung ditawari untuk edit source codenya google, csco
atau microsoft dkk ; sementara di dalam negeri si Andi Ahmad yang sudah
punya pengalaman 5 tahun di C/C++
baskara wrote:
On 2/24/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
cuman ya tetap aja kesal , disono si rajesh babu begitu baru lulus
kuliah sudah langsung ditawari untuk edit source codenya google, csco
atau microsoft dkk ; sementara di dalam negeri si Andi Ahmad yang sudah
punya
On 2/24/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
PMP itu salah satu sertifikasi yang memang konsentrasi untuk project
management dan bisa dikatakan sebagai salah satu batu loncatan ke
jenjang managerial.
Atau langsung buat start-up. Langsung menjadi direktur! ha ha ha
Seriously, saya gak
Budi Rahardjo wrote:
On 2/24/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
PMP itu salah satu sertifikasi yang memang konsentrasi untuk project
management dan bisa dikatakan sebagai salah satu batu loncatan ke
jenjang managerial.
Atau langsung buat start-up. Langsung menjadi direktur! ha
Atau langsung buat start-up. Langsung menjadi direktur! ha ha ha
yaa pak budi, kalau ini konteksnya lain donk, emang yang punya trimetra
juga punya sertifikat... we don;t know, yang ada dia bikin
sertifikasi, tapi yang di bicarakan adalah menjadi profesional
yang bersertifkat dan bagaimana
Ini mungkin masalah persepsi
gue setuju sama carlos, kalau ngga semua india OK, gue pernah satu team
dengan beberapa India waktu kerja di Malaysia what hell they
just to much talking . tetap aja secara rata-2 orang indo
masih bagus kekurangan kita adalah ngga banyak bicara mungkin
wah kalau leonard gue kenal banget, hehehe bahkan aku yang advice
dia untuk ambil chance di Nokia Spore rather software house di
SV, kalau jadi ke SV bisa jadi CS nya Carlos hehehe
hmmm mungkin aku salah, mungkin Rony yang lain...
adjieOn 2/23/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Thu,
Adjie wrote:
Atau langsung buat start-up. Langsung menjadi direktur! ha ha ha
yaa pak budi, kalau ini konteksnya lain donk, emang yang punya trimetra juga
punya sertifikat... we don;t know, yang ada dia bikin sertifikasi, tapi
WADUH !
kalo tim timetra ini dah veteran di networking.
Bagusnya seh, punya CCIE, MCSE, RHCE, ambil MBA lalu ambil PMP. Itu
namanya baru belajar bertanggung-jawab terhadap ilmu dan bukan cumanngejar duit aja :-)
kalau mau ngejar managerial rasanya ngga perlu harus CCIE,
MCSE,RHCE, karena sangat beda banget di PMP lebih cenderung ke
strategy, direction
Adjie wrote:
wah kalau leonard gue kenal banget, hehehe bahkan aku yang advice dia untuk
ambil chance di Nokia Spore rather software house di SV, kalau jadi ke SV
bisa jadi CS nya Carlos hehehe
pantes , waktu itu si leonard berubah pikiran gak jadi ke SV dan malah
ke nokia .sg , padahal
Orang2 yang jago2 di network, security, dsb. yang saya kenal, tidak punya seritifikat semua! Heran!!!
yang punya certified itu umumnya mereka yang memang jago dan punyametodologi yang bagus.
Yep, karena bisanya dlm sertifikasi ada sangat jelas
metodeloginya. kalau emang bener-2 pass sertifikasi
Adjie wrote:
Ini mungkin masalah persepsi
gue setuju sama carlos, kalau ngga semua india OK, gue pernah satu team
dengan beberapa India waktu kerja di Malaysia what hell they just to
much talking . tetap aja secara rata-2 orang indo masih bagus
kekurangan kita adalah ngga
mas adjie toh penyebabnya :-)
bukan gue cuman kompornya... sambil ngelirik tukang kompor di jerman hahahha
Carlosps: jadi gosipin leonard gini , kayak dia mayang sari aja :)
soalnya leonard ngga bisa hamil hahahahah
adjie
--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima
m.c. ptrwn wrote:
btw pak , dari statistik:
Ada 1500 startup yang berdiri pada 1996 , dan hanya ada 40 startup yang
bertahan sampai saat ini.
Wah menarik, berarti 3%. Ada linknya?
--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup
David Sudjiman wrote:
Adjie wrote:
Sebenarnya malah jadi lebih berat, karena sangat tahu detail technicalnya
terkadang mau solved problem your self, karena tahu jadi directionnya
langsung ke point, sedangkan dalam concept project managerial ini itu harus
rely and delegation to others...
EMANG ITU yang gua maksud 1000 persen korrekt :-)
OK, tapi masih butuh inputan yang lainnya jadi biar statistiknya bisa valid
Agak sedikit (sorry) crap kalo dibilang india itu bangsa terpilih dan
jago2 sehingga orang indonesia tidak bisa bersaing.
emang ngerubah persepsi ngga gampang dan
Ronald wrote:
m.c. ptrwn wrote:
btw pak , dari statistik:
Ada 1500 startup yang berdiri pada 1996 , dan hanya ada 40 startup yang
bertahan sampai saat ini.
Wah menarik, berarti 3%. Ada linknya?
he he .. market research :-)
tapi percayalah ... suwer koq itu bener datanya ..
carlos
Adjie wrote:
OK, tapi masih butuh inputan yang lainnya jadi biar statistiknya bisa valid
Saya tambahin deh. Saya ketemu banyak sekali orang india disini. Dari
_semua_ orang India yang saya ketemu, cuman ketemu 1 orang yang udah
dapet beasiswa match dari MIT, 1 orang yang mau ambil RHCE. Gitu
Mungkin ini karena pengalaman yang belum masuk ke perusahaan skala besarseperti Alcatel :-) Dari pengalaman saya, kadang suka eneg ngeliat para
uppss jangan bawa-2 Alcatel dunk itu pendapat aku pribadi dave.
system analyst/solution provider pada kurang ngerti technology danproblem
Ini mas Adjie dulu di Alcatel tahun 2000-an? waktu kesana lagi masangFreeBSD pake network installation. Mbikin ngiri aja, taon 2000 saya
masih pake dialup :-)
heheheh yep, iya aku yang sering ngabisin bandwith di kantor buat
nginstall over network, ini semua gara-2 tukang kompor di jerman
On 2/24/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
3. pintar bicara :) saya kalau sudah ngumpul sama orang2 india itu, cuma
bisa diam, ha ha... mereka kalau sudah bicara seperti senapan mesin, berentet
cepat sekali.
tidak hanya itu, kebanyakan mereka juga pintar mem persuasi orang lain.
David Sudjiman wrote:
Adjie wrote:
OK, tapi masih butuh inputan yang lainnya jadi biar statistiknya bisa valid
Saya tambahin deh. Saya ketemu banyak sekali orang india disini. Dari
_semua_ orang India yang saya ketemu, cuman ketemu 1 orang yang udah
dapet beasiswa match dari MIT, 1 orang
On 2/24/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
suwer , gua dah sering ketemu indian di negara mana saja termasuk di
negaranya sendiri,hasilnya yang top atau world class indian emang
kesedot ke AS/SV. itupun tidak semuanya.
Sisanya: _crap_!
makanya gua sebel dengen outsourcing ke india
Harry Sufehmi wrote:
On 2/23/2006 at 4:42 PM m.c. ptrwn wrote:
Adjie wrote:
masalahnya kwantitas india yang banyak, jadi asumsi aja mereka itu
hebat... bagaimana apakah elo sependapat dengan gue los ..???
EMANG ITU yang gua maksud 1000 persen korrekt :-)
Mereka bisa jadi banyak
On 2/24/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
padahal kalo mau maju itu gampang: kerja keras dan dilingkungan yang
bener , terus jujur dan beriman jadi gak korupsi :P ( dan jangan
terlalu ribet).
Lingkungan yang benar itu yang bagaimana bang?
Apakah lingkungan di Indonesia ada yang benar?
m.c. ptrwn wrote:
saya sih maunya anak muda indonesia komentarnya gini: ah masak gua
kalah ama orang india :-)
Gimana kalo komentarnya begini:
Ah, lu pikir sapa India?
(Tendensius banget ga seh)
--
thx
David Sudjiman
http://www.davidsudjiman.info
baskara wrote:
On 2/24/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
padahal kalo mau maju itu gampang: kerja keras dan dilingkungan yang
bener , terus jujur dan beriman jadi gak korupsi :P ( dan jangan
terlalu ribet).
Lingkungan yang benar itu yang bagaimana bang?
Apakah lingkungan di
David Sudjiman wrote:
m.c. ptrwn wrote:
saya sih maunya anak muda indonesia komentarnya gini: ah masak gua
kalah ama orang india :-)
Gimana kalo komentarnya begini:
Ah, lu pikir sapa India?
(Tendensius banget ga seh)
Yup, bagus banget tuh balesanya.
kalo semua anak muda indonesia
Gimana kalo komentarnya begini: Ah, lu pikir sapa India? (Tendensius banget ga seh)
Yup, bagus banget tuh balesanya.
yaa tapi ngga cuman bisa ngomong gitu doang dunk, doit jangan cuman omongan aja, karena kalau omongan aja, well is the same as indian.
kalo semua anak muda indonesia mentalnya
Ronny Haryanto wrote:
Soal stress yg dialami utk test CCIE.
http://www.networkworld.com/news/2006/022006-widernet-ccie.html
Ronny
kalo om roni ikutan milis grops.yahoo.com /group / ccieindo bakal
impress ngeliat perjuangan ccie dari indonesia , apalgi tulisan dari
himawan yang second
On 2/23/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
kalo om roni ikutan milis grops.yahoo.com /group / ccieindo bakal
impress ngeliat perjuangan ccie dari indonesia , apalgi tulisan dari
himawan yang second double-ccie dari indonesia.
Cuman ada dua double-ccie di Indo saat ini , saya komporin
82 matches
Mail list logo