[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/30/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: On 4/29/06, The_Eye_in_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote: Tapi begitu CEO-nya professional, sahamnya terbuka, mereka jadi semata mesin penghasil uang. Mungkin di Indonesia ya?Saya ketemu dengan beberapa top management dari perusahaan besar(Schlumberger, IBM, GE, dll.) tidak 100% soal masalah uang. Menurut aturan Jerman Geschaftfuehrer (alias CEO) memililiki 2 tugas utama - Membayar gaji pekerja - Membayar pajak Lain-lainnya itu tambahan, kalau 2 itu tidak terpenuhi bisa dibui. Lain halnya kalau membayar pajak dan gaji pekerja itu disebut social responsibility: IMW
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Ada dua cara beserta plus(+) dan minus(-)nya. 1. mengirimkan orang ke luar negeri (seperti Made, Carlos, dkk.) + RD sudah jalan. resources tersedia. kultur sudah ada. - jumlah yang bisa kita kirimkan ke sana sedikit :( 2. mendatangkan tempat penelitiannya ke sini. + bisa mengakomodasi lebih banyak orang - siapa yang mau mulai? percaya aja kagak. - belum ada pengalaman. tapi kalau nggak dimulai ya bakalan tidak pernah punya pengalaman tersss - lebih komplex dibanding +1 btw pak budi saya ada pertanyaan : misalnya pak budi cs ingin agar bandung/cimahi bisa mengundang banyak investor dan meniru gyundong province (seperti yang diforward mas iman di bhtv) dengan cara memberi insentif very less tax selama 8 tahun. Itu siapa yang berhak membuat peraturanya ya ? apakah dprd/gubernur saja atau mesti minta persetujuan dari pemerintah pusat ? intinya apakah boleh di satu propinsi/kelurahan/kecamatan di indonesia punya kebijakan monetary/tax yang berbeda dengan propinsi lainnya ? -mcp
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
--- Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] schrieb: nah, saya dikejar-kejar oleh orang korea untuk membuat seperti ini. ada yang mau sama-sama membuat sebuah produk seperti ini? katanya kekuatan dari tim saya adalah di RDnya (alias ngoprek). true. anak2 gak terlalu suka yang rutin (meski ada duitnya). kalau ada yang baru dan harus dioprek, suka sekali! gimana kalau hal seperti ini kita garap sebagai sebuah (percobaan) RD center yang dikelola secara cyber? interesting idea? no? lupakan saja? Very interesting. When do we start? Wassalaam, Nano ___ Telefonate ohne weitere Kosten vom PC zum PC: http://messenger.yahoo.de
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
--- m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] schrieb: Ada dua cara beserta plus(+) dan minus(-)nya. 1. mengirimkan orang ke luar negeri (seperti Made, Carlos, dkk.) + RD sudah jalan. resources tersedia. kultur sudah ada. - jumlah yang bisa kita kirimkan ke sana sedikit :( Like this guy? http://www.businessweek.com/magazine/content/02_49/b3811013.htm misalnya pak budi cs ingin agar bandung/cimahi bisa mengundang banyak investor dan meniru gyundong province (seperti yang diforward mas iman di bhtv) dengan cara memberi insentif very less tax selama 8 tahun. Isu utama dalam perencanaan ekonomi Indonesia adalah lapangan kerja dan keunggulan komparatif, di bawah bayang2 heavy debt. Ini sudah pakem sejak zaman Orba. Sayangnya tidak ada yang berpikir bahwa pola itu sekarang juga dilakukan negara2 SEA yang lain dan kita akan kalah kalau masih begini2 saja. Karenanya saya yakin isu free tax belum akan ngetop karena daerah dan pusat justru butuh duit. Konon katanya pemerintah akan buka 7 Free Trade Zone, tapi konsepnya saya sama sekali belum dengar. Wassalaam, Nano ___ Telefonate ohne weitere Kosten vom PC zum PC: http://messenger.yahoo.de
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Estananto wrote: --- Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] schrieb: nah, saya dikejar-kejar oleh orang korea untuk membuat seperti ini. ada yang mau sama-sama membuat sebuah produk seperti ini? katanya kekuatan dari tim saya adalah di RDnya (alias ngoprek). true. anak2 gak terlalu suka yang rutin (meski ada duitnya). kalau ada yang baru dan harus dioprek, suka sekali! gimana kalau hal seperti ini kita garap sebagai sebuah (percobaan) RD center yang dikelola secara cyber? interesting idea? no? lupakan saja? Very interesting. When do we start? jangan lupa diajak om adi biar bisa ngoprek bareng2 entar :-)) -mcp
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Estananto wrote: --- m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] schrieb: Ada dua cara beserta plus(+) dan minus(-)nya. 1. mengirimkan orang ke luar negeri (seperti Made, Carlos, dkk.) + RD sudah jalan. resources tersedia. kultur sudah ada. - jumlah yang bisa kita kirimkan ke sana sedikit :( Like this guy? http://www.businessweek.com/magazine/content/02_49/b3811013.htm kurang lebih. kalau di india seperti vinod khosla (pendiri sun). VC number 1 di dunia yg menghasilkan persh seperti sun,juniper dan genentech. Btw, jangan salah sangka lho, tapi orang Indonesia sudah mulai ada juga lho :)) tapi sebaiknya saya gak cerita detailnya dulu. Anak satu enak ini emang hebat, datang ke yurep sendirian, kerja sebentar, lihat opportunity, coding , bikin produk , bikin startup dan pershnya maju dibiayai vc. sekarang, lebih maju lagi dia. misalnya pak budi cs ingin agar bandung/cimahi bisa mengundang banyak investor dan meniru gyundong province (seperti yang diforward mas iman di bhtv) dengan cara memberi insentif very less tax selama 8 tahun. Isu utama dalam perencanaan ekonomi Indonesia adalah lapangan kerja dan keunggulan komparatif, di bawah bayang2 heavy debt. Ini sudah pakem sejak zaman Orba. Sayangnya tidak ada yang berpikir bahwa pola itu sekarang juga dilakukan negara2 SEA yang lain dan kita akan kalah kalau masih begini2 saja. Karenanya saya yakin isu free tax belum akan ngetop karena daerah dan pusat justru butuh duit. Konon katanya pemerintah akan buka 7 Free Trade Zone, tapi konsepnya saya sama sekali belum dengar. Nah ini dia baru menarik. Sebenarnya tanggapan pribadi para decision maker baik di daerah atau pusat tentang free trade zone bagaimana sich ? apakah ada yang berpikir sampai kesana dimana long term benefits lebih diperlukan sebagai strategi dibanding short term benefits ? carlos ps: titip salam untuk mas iman , pak estananto.
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Budi Rahardjo wrote: On 4/27/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: artinya orang boleh/bisa ngoprek router cisco/juniper/dll? yang ini saja jawab; YES!!! (dengan huruf besar dan tanda seru tiga kali) he he he. ini yang dilakukan banyak orang! resmi dan tidak resmi. eh yang ini kelewatan dan kalo versi resminya, maksudnya ngoprek ini kalau ada rd, ya jelas bolehlah. source codenya emang open untuk employee (cisco) atau karyawan persh consulting firm seperti HCL Tech di Bangalore yang maintained cisco low end router mereka (cisco punya long term kontrak dengan HCL India).ini dia bagusnya kalau ada consulting firm dan dapat long term contract dari vendor, sekaligus mendidik gratis young generation yg minat. FYI dan ini kenyataan: anak anak muda India yang jago2 RTOS/embeedded dan jadi head of RD di SV ini banyak hasil lulusan dari HCL-Tech tahun 1990an. -mcp
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 5/1/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: misalnya pak budi cs ingin agar bandung/cimahi bisa mengundang banyak investor dan meniru gyundong province (seperti yang diforward mas iman di bhtv) dengan cara memberi insentif very less tax selama 8 tahun. Itu siapa yang berhak membuat peraturanya ya ? apakah dprd/gubernur saja atau mesti minta persetujuan dari pemerintah pusat ? Ini yang sedang kami pelajari: - peraturan apa saja yang dapat dibuat secara lokal? Yang saya tahu yang tidak boleh adalah tentara. ha ha ha. Apakah telekomunikasi boleh? Pertanyaan tersebut penting karena yang sedang kepikiran adalah: - liberalisasi telekomunikasi di sebuah region tertentu (misalnya sekarang peraturan WiMax masih belum ada/belum jelas, kami ingin pemda setempat buat perarturan lokal yang membolehkan) - pembebasan fiskal untuk warga Bandung yang ingin mengembangkan bisnis di luar negeri (umumnya ke Singapura dan Malaysia) {Batam bisa, Medan bisa, kok Bandung tidak bisa? Mungkin bukan tidak bisa, tapi belum mau usaha.] - pembebasan/pengurangan pajak bagi perusahaan yang berlokasi di region ini. - UU Tenaga Kerja (he he he, pasti rame soal ini) Pada prinsipnya peraturan tersebut mempermudah orang mendirikan *DAN* menutup perusahaan. Sehingga orang berani mengambil resiko untuk melakukan inovasi tanpa direcokin dengan berbagai hal. (Ini yang dilakukan oleh Taiwan/Malaysia/dll.) Nah ini yang sedang kami cari tahu ... -- budi
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Budi Rahardjo wrote: ada perbedaan antara bisnis dan charity. (dan biasanya pelaku bisnis yang menggunakan filosofi tersebut memang banyak melakukan charity!) Ah becanda mungkin :-) dan lagi mo jujur bilang karena duit khan kurang keren. Serious lho. Mereka bukan yang anti atau alergi dengan duit. Tapi ... bagi mereka bisnis memang bukan to make profit atau karena duit. Kalau itu tujuannya, mereka tentu tidak akan nraktir saya he he he. Kan tujuannya duit? Mengapa dibuang-buang? Mungkin suatu saya saya kenalkan dengan mereka :) kalo saya kok berpikiranya 50% BR benar, 50% IMW benar. Pada umumnya saya lihat kalau bentukan bisnisnya masih bertype CEO adalah founder, memang orientasinya bukan cuman to make profit. Masih banyak yang mau jadi philantropist, dan company merupakan perpanjangan sisi humanisme CEO-nya. Tapi begitu CEO-nya professional, sahamnya terbuka, mereka jadi semata mesin penghasil uang. Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/27/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf saya sudah cukup kenyang dg lip services macam gini, he he he he. Seperti kata orang dagang mah dagang aja. Belum pernah ketemu orang yang bener sih :) Kebanyakan campur dengan orang-orang yang gak bener kali. hi hi hi. (Terlalu banyak ketemu selebritis IT Indonesia. hi hi hi.) NB : Kalau gitu hadiah berjut-jut buat orang yg sukses dalam karya ilmiah juga ndak bagus donk, bikin MALAS :-) Mungkin! Beberapa kali saya mengevaluasi proposal penelitian yang saya pikir isinya ngawur dan hanya sekedar cari duit. Karya ilmiah my @ss. Eh, ternyata tetap lolos juga dia. Dapat Rp 50 juta. Hasilnya ... paling2 juga laporan yang gak mutu. Padahal sebagai bandingan, kalau di dunia kerja sungguhan, uang segitu itu harus mati-matian dikejar. Ketemu dengan client, mengerjakan pekerjaan sesungguhnya (kalau nggak, ya wan presetasi bisa gak dibayar). Tapi ... yang namanya penelitian (so called karya ilmiah) hasilnya malah gak ada blas. Hanya laporan yang dikerjakan sehari sebelum deadline. Ini yang bikin saya mangkel dengan peneliti di kampus2 Indonesia. Jelas saja industri gak mau mendukung yang kayak gitu. -- budi
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/27/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: mestinya: apa mungkin seorang insinyur indonesia mengoprek appliances tsb? baru, kalau jawabannya mungkin, maka pertanyaan dilanjutkan: ada berapa orang yang bisa, cukup atau tidak dst..dst.. nah, sebelum menjawab pertanyaan pertama, apa iya kebutuhan tsb. memang dibutuhkan dalam implementasi real? jawabannya tidak bukan? yang dibutuhkan adalah sertifikasi CCNA/CDMA/STMJ/dll hi hi hi ... sarkasme mas Adi saya kira ok juga. eh. sertifikasi ini kayaknya udah kebablasan euy. bukan tidak mungkin resources berupa intelectual capital di negara ini dikuasai dan digunakan untuk kemaslahatan negara lain. buktinya ngurusin/dominasi thd natural resources di negara ini saja sudah sangat memprihatinkan. yang ini saya setuju, memprihatinkan. tapi karena di luar kemampuan saya, saya no comment ah. di satu sisi, mendatangkan vendor-vendor raksasa untuk melakukan RD di sini itu menguntungkan, tapi di sisi lain seperti menyerahkan jiwa kita kepada iblis (ha..ha..). itulah sebabnya perlu ada pemahaman mengapa melakukan RD di sini. bukan semata hanya membukan lapangan pekerjaan saja akan tetapi juga untuk *belajar* melakukan RD seperti yang dilakukan di luar negeri. (Misalnya, flow melakukan RD itu seperti apa sih? Membuat tech roadmap itu seperti apa? form-form untuk melakukan RD itu seperti apa - ada B100, B200, dst? bagaimana seluk beluk tentang pengelolan intelectual propertynya?) Saya pernah kerja sebentar di RD center (di bidang telekomunikasi). Sebagai pekerja (techie) saja ada banyak aturan / prosedur yang harus diikuti, tapi saya tidak tahu dari sisi pengelolaannya (management). Bagaimana mereka mendapatkan funding, distribusi hasil riset dsb. Waktu itu yang saya ingat, saya gak boleh publish hasil penelitian di konferensi / journal sebelum diperiksa (screening) oleh tim untuk melihat potensi paten. Sebel juga, tapi itulah prosedur dari pengelolaan RD. Nah, hal-hal semacam ini yang perlu kita pelajari. Kita sudah kenyang dengan belajar sebagai mahasiswa. Itulah sebabnya sudah banyak sekolah-sekolah bagus di Indonesia yang menghasilkan sarjana. Tapi belum ada sekolah bagus di Indonesia yang menghasilkan peneliti! (Not even ITB! Kalaupun dihasilkan peneliti bagus di ITB, itu adalah by accident, not by design. he he he.) Itulah sebabnya kita perlu belajar meneliti dan mengelola penelitian. Itulah sebabnya Made jangan cepat-cepat pulang. ha ha ha. Jadi kepala lab (head of RD) dulu di sana, baru boleh pulang! he he he. Kalau belum, ya tolong tinggal 5 tahun lagi di sana. Ada dua cara beserta plus(+) dan minus(-)nya. 1. mengirimkan orang ke luar negeri (seperti Made, Carlos, dkk.) + RD sudah jalan. resources tersedia. kultur sudah ada. - jumlah yang bisa kita kirimkan ke sana sedikit :( 2. mendatangkan tempat penelitiannya ke sini. + bisa mengakomodasi lebih banyak orang - siapa yang mau mulai? percaya aja kagak. - belum ada pengalaman. tapi kalau nggak dimulai ya bakalan tidak pernah punya pengalaman tersss -- budi
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/27/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: artinya orang boleh/bisa ngoprek router cisco/juniper/dll? yang ini saja jawab; YES!!! (dengan huruf besar dan tanda seru tiga kali) he he he. ini yang dilakukan banyak orang! resmi dan tidak resmi. yang masih keingat saya adalah adanya orang ISS yang ngoprek router cisco kemudian menemukan security holenya. cisco sampai kalang kabut dan ybs tidak boleh mempublikasikan hasilnya di sebuah konferensi ;-) (saya nemu materi presentasinya for some obscure places, dan melihat pembahasannya. assembly language/machine code semua isinya. udah nggak ngerti bacanya.) saya juga masih ingat seorang entrepreneur indonesia (yang tidak perlu saya sebutkan namanya) yang pergi ke CeBIT kemudian melihat sesuatu yang kelihatannya bakal sukses. dia beli 1 buah dan dia bawa ke indonesia. waktu itu dia datang ke lab dan dia bilang, ada yang mau ngoprek ini nggak? nanti kita buat yang kompatibel :) he he he i was already too old for that. young indonesians? well, perhaps they were not up to the challenge? atau belum apa-apa merasa pesimis. oh ya ... tim saya juga pernah dikasih router2 korea untuk diuji sebelum mereka masuk ke pasar. sayangnya kami waktu itu hanya menguji seputar kulitnya saja. prinsipnya: ternyata isinya linux-based yang disederhanakan dan ditambahkan GUI-front end untuk konfigurasi. nah, saya dikejar-kejar oleh orang korea untuk membuat seperti ini. ada yang mau sama-sama membuat sebuah produk seperti ini? katanya kekuatan dari tim saya adalah di RDnya (alias ngoprek). true. anak2 gak terlalu suka yang rutin (meski ada duitnya). kalau ada yang baru dan harus dioprek, suka sekali! gimana kalau hal seperti ini kita garap sebagai sebuah (percobaan) RD center yang dikelola secara cyber? interesting idea? no? lupakan saja? -- budi
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On Sun, Apr 30, 2006 at 07:07:04AM +0700, Budi Rahardjo wrote: artinya orang boleh/bisa ngoprek router cisco/juniper/dll? yang ini saja jawab; YES!!! (dengan huruf besar dan tanda seru tiga kali) he he he. berikut ini yang pernah terjadi, daniel phillips bermaksud mengembangkan filesystem tux2, yaitu non-journaling fs yang bisa autorecovery dengan cepat. dia publis di web linux nl, orang netapp mengintip, langsung kirim surat ancaman, karena cara yang dia pakai sudah dipatenkan untuk waffle (fs netapp). yang lain, jeff, insinyur novel, stlh keluar, dan setelah otot-ototan dengan dengan ingo soal kecepatan filserver yang novel vs tux (in-kernel web), dia bikin manos, opensource implementasi novel diatas linux, dan bikin company timpanogas, disue novel dan bankruts. si bejo, membongkar perangkat yang sudah jadi (proprietary) dan menirunya kemudian dijual, bisa-bisa si bejo ini di-bui tanpa ba-bi-bu. intinya, begitu kita bekerja pada vendor produk proprietary, maka intelektualitas kita sudah menjadi hak company. bahkan, kalau kita ngelindur pun dan dalam ngelindur itu jadi punya ide bagaimana bisa menerapkan mpls lewat kabel jemuran. maka ide itu adalah milik perusahaan. gitu, maksud saya. jadi jangan tergesa-gesa bilang bisa terjadi transfer teknologi. ok. kalau melenceng bicara soal ini, bisa masuk ke arena diskusi seperti rimba belantara :-) soal standar 'cara bekerja' itu sebenarnya merupakan disiplin ilmu yang lain. kita bisa bikin sendiri. misalnya, cara ashram/pesantren/kolose itu baik. tapi sekarang sudah ditinggalkan orang, atau minimal dianggap ndeso, kurang gaul, tidak demokratis, mengekang, terbelakang, primitif, berikut tuduhan-tuduhan lain, yang ujung-ujungnya gini: wis to .. gak usah angel- angel, sing penting entuk ijasah :-)) (sorry, bahasa latin). Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote: Pola Cina dan India hampir mirip, tapi ada pola lain yaitu Korea. Lihat betapa heroiknya manajemen dan karyawan Hynix merebut pangsa pasar DRAM ketiga di dunia from nothing, setelah krisis ekonomi. Lihat betapa Samsung dengan 8 commandements-nya merebut pasaran DRAM nomor satu di dunia. Dalam hal ini Cina dan India tidak ada apa2nya, minimal dalam 10 besar produsen DRAM atau bahkan semikonduktor dunia. Korea, sudah lebih sejajar dengan US, Eropa, Jepang. Indonesia, where do you want to go? Di Indonesia, orang yang mau berinvestasi atau kapital itu sebenarnya ada. Saya pernah ditawari dua kali untuk membuat industri baru. Tapi saya tidak tahu mau buat apa. Saya tawarkan ke teman-teman, juga gelap. So? Ada yang punya ide mendirikan sesuatu selain Factory Outlet, Ruko, dan Computer Shops? :-)
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
baskara wrote: On 4/26/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote: Di Indonesia, orang yang mau berinvestasi atau kapital itu sebenarnya ada. Saya pernah ditawari dua kali untuk membuat industri baru. Tapi saya tidak tahu mau buat apa. Saya tawarkan ke teman-teman, juga gelap. So? Ada yang punya ide mendirikan sesuatu selain Factory Outlet, Ruko, dan Computer Shops? :-) Ini ada hubunganya dengan ceritanya Christopher Columbusnya Fatih kemaren. Sebenarnya inovasi itu ada tingkatnya, orang atau inventor yang menemukan mobil dengan engine v6 itu biasanya orang yang dulunya menemukan engine 4 cylinder, enginer yg meneumkan sistem EFI tadinya engineer yg menemukan karburator. Orang yg tadinya menemukan asic-silicon based router/firewall juga engineer yang 10 tahun y.l. engineer yg bikin cpu based router/firewall. Columbus juga begitu, dia bisa menemukan benua amerika setelah (mungkin) menjelajah eropa/asia,etc. Nah, sama juga, kalau kita nanya kawan2 yg pemahanan dan pengalaman teknologinya sangat terbatas, ya hampir pasti dijawab bikin computer shops aja :)) tapi kalau ide ini ditanyakan ke siapa saja (misalnya eng indonesia) di jepang, pasti dia ada ide brilliant,misalnya design IC untuk 100Gige Ethernet dengan lower consumption power. jadi dana/capital memang selalu ada, tapi ide/inovasi bagus dan menarik hanya dimiliki oleh orang yg berpengalaman. -mcp
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Estananto wrote: --- m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] schrieb: Jadi setelah lebih dari 10 tahun mereka ini yang jadi backbone dan bantu negara asalnya melalui pengalaman dan capital. -mcp Pola Cina dan India hampir mirip, tapi ada pola lain yaitu Korea. Lihat betapa heroiknya manajemen dan karyawan Hynix merebut pangsa pasar DRAM ketiga di dunia from nothing, setelah krisis ekonomi. Lihat betapa Samsung dengan 8 commandements-nya merebut pasaran DRAM nomor satu di dunia. Dalam hal ini Cina dan India tidak ada apa2nya, minimal dalam 10 besar produsen DRAM atau bahkan semikonduktor dunia. Korea, sudah lebih sejajar dengan US, Eropa, Jepang. tadi saya check currenty dan equity market beberapa negara yg terkena imbas asian crisis, dan semuanya kembali normal hanya dalam beberapa tahun setelah 1997 -- kecuali Indonesia -- artinya secara fundamental negara yang lain itu tergolong sehat ekonominya. Apalagi Korea yang industrinya memang maju dari dulu. btw, koq kebetulan ya, si Rambus hari ini menang perang patent melawan hynix karena hynix (dan samsung) copycat patentnya dram rambus. Indonesia, where do you want to go? Undang alumninya pak! ayo dong pemth RI bikin langkah konkret, Indonesia undang atau konsultasi dengan alumni/citizenya yg berhasil di dunia seperti Marvell Semiconductor untuk investasi di bandung. Wah coba SBY bicara dengan Marvell, lebih masuk akal dibanding dengan BG. -mcp Salam, Nano ___ Telefonate ohne weitere Kosten vom PC zum PC: http://messenger.yahoo.de
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Pola Cina dan India hampir mirip, tapi ada pola lain yaitu Korea. betul sekali, pola cina dan india hampir mirip, dan paling dipengaruhi oleh faktor jumlah penduduk yg sangat besar, dan sengsara/sumpeknya mereka bila tetap tinggal di negara asal.. :-) Indonesia, where do you want to go? Indonesia ?... mungkin akan jadi negara konsumen nomer 1 di dunia, semakin pulih perekonomian indonesia, semakin meningkat pula pola konsumerisme rakyat indonesia, hal ini mungkin memang di akibatkan mentalitas yg sudah terpupuk di alam bawah sadar rakyat, yg saya sendiri tidak tahu, siapa sebetulnya yg memulai ini, tapi beberapa contoh dari rakyat jelata sampai pejabat tinggi, dari TKI sampai anggota DPR yg berkunjung ke luar negeri, yg dibawa apa coba ? oleh-oleh barang yg mereka beli di LN, di kota kelahiran saya, tulungagung, yg notabene daerah pengekspor TKI terbesar di indonesia, yg saya lihat, roda ekonomi berputar bukan karena produksi yg tumbuh diakibatkan aliran dana masuk dari TKI di LN, tapi lebih karena semakin banyaknya toko yg berjualan barang2 yg akan di beli TKI dan keluarganya itu, dan sudah jadi cerita usang kalo banyak TKI yg selalu berakhir dng bangkrut, alias tabungannya abis tanpa bisa menghasilkan hal produktif, kecuali rumah megah dan ada mobil diparkir di garasinya, yg mungkin tinggal di tunggu waktu saja, itu mobil di jual kembali untuk bekal jadi TKI lagi. Saya pribadi punya contoh sederhana di perusahaan saya dulu, dari satu rombongan yg pergi ke LN untuk training (isi rombongan itu semua level pendidikannya S1 teknik, dari Universitas negeri pula) , hanya 1 orang yg balik bawa buku2 ttg networking dan computer science/programming dari LN, yg lainnya ? hehehe, bisa ditebak, kalo gak barang konsumerisme ya bawa segudang cerita ttg jalan2nya.. :-) apakah ini mungkin dikarenakan alam kita yg gemah ripah loh jinawi ? yg membuat kita hidup tetap senang walaupun banyak masalah, selalu ada alasan untuk tidak berjuang dalam hidup, karena toh dng begitu2 aja, masih bisa makan enak, kumpul keluarga, dst dst... demikian uneg2nya saya Winahyu.
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: ayo dong pemth RI bikin langkah konkret, Indonesia undang ataukonsultasi dengan alumni/citizenya yg berhasil di dunia seperti MarvellSemiconductor untuk investasi di bandung.Wah coba SBY bicara dengan Marvell, lebih masuk akal dibanding dengan BG.Masalanya emang Marvel mau melihat Indonesia ? Kalau BG mah udah jelas mau, pasarnya menggiurkan je..IMW
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Made Wiryana wrote: On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: ayo dong pemth RI bikin langkah konkret, Indonesia undang atau konsultasi dengan alumni/citizenya yg berhasil di dunia seperti Marvell Semiconductor untuk investasi di bandung. Wah coba SBY bicara dengan Marvell, lebih masuk akal dibanding dengan BG. Masalanya emang Marvel mau melihat Indonesia ? Kalau BG mah udah jelas mau, pasarnya menggiurkan je.. kalau dilihat dari ceonya marvell waktu itu: jelas mau. btw, ini kan buat rd, jadi pasar gak terlalu penting, yang paling penting pihak indonesia siapkan: SDM yang berkualitas. carlos
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
m.c. ptrwn wrote: Indonesia, where do you want to go? Undang alumninya pak! ayo dong pemth RI bikin langkah konkret, Indonesia undang atau konsultasi dengan alumni/citizenya yg berhasil di dunia seperti Marvell Semiconductor untuk investasi di bandung. Wah coba SBY bicara dengan Marvell, lebih masuk akal dibanding dengan BG. wah ini yg repot, jangankan mengundang, wong yg sudah balik ke indonesia saja, spt habibie yg membangun teknologi dirgantara indonesia, ya akhirnya harus ketendang balik ke LN lagi. saya kadang kadang jengkel/marah/sedih/hampir nangis juga, kalo lihat bagaimana rata2 para pemimpin di RI (dari lurah,bupati, gubernur, menteri, sampai para RI1) yg selalu tidak punya respect terhadap ilmu dan selalu mengedepankan solusi membeli, coba rekan2 lihat, BAJAJ saja masih bisa jalan di Indonesia walau pabriknya dah tutup dan suku cadang sudah tidak ada lagi, bandingkan dng Pesawat2 yg dimiliki AU indonesia, yg banyak tidak bisa beroperasi dng alasan tidak ada suku cadang, What the F, its only metal, nothing special, all about common sense, kalo gak bisa menerbangkan pesawat karena suku cadang komputer nya rusak, ganti aja tuh control pesawat pake kawat lagi, ganti mesin F16 dng mesin MIG ato perlu downgrade ke any machine available on market that has open system technology and easy to build :-), ya emang sih BAJAJ sama F16 ato Hercules gak bisa disamakan :-), tapi tetep saja sama2 buatan manusia, tul nggak ? sekarang SBY kayaknya sudah punya logika yg benar tinggal pembantu2nya neh yg masih punya mental mending beli demikian Winahyu.
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
win_hadi wrote: sekarang SBY kayaknya sudah punya logika yg benar tinggal pembantu2nya neh yg masih punya mental mending beli demikian Winahyu. ok, sampe lupa point saya, selama mental mending beli ini masih jadi penyakit para pengambil keputusan dan juga rakyat indonesia, maka tidak akan ada itu namanya RD ataupun ilmu pengetahuan, yg ada hanyalah industri makelar. karena tidak ada yg namanya magic di dunia RD, semua selalu melewati tahap, dan tentunya yg paling umum produk gagal, nasa tidak akan mendaratkan astronout di bulan tanpa melewati masa2 di mana banyak astronout tewas dalam misi2 sebelumnya, huawei tidak akan bisa menyaingi cisco tanpa melewati tahap2 di mana di kenal sebagai router kelas bawah dan banyaknya bug, demikian pula tidak ada namanya acer, samsung, kia, jialing, dkk tanpa dikenal dng kejelekannya dan produk nomer n nya. tapi mental mending beli akan membuat tahap2 awal diatas akan mati dng mudah, karena selalu mending beli yg sudah jadi daripada harus susah2 membuat, dan itu lah yg saya rasa paling mem-perparah kondisi RD atau umum nya ilmu pengetahuan di indonesia. saya kira itu pointnya winahyu
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On Wed, Apr 26, 2006 at 08:07:13AM -, win_hadi wrote: apakah ini mungkin dikarenakan alam kita yg gemah ripah loh jinawi ? yg membuat kita hidup tetap senang walaupun banyak masalah, selalu ada alasan untuk tidak berjuang dalam hidup, karena toh dng begitu2 aja, masih bisa makan enak, kumpul keluarga, dst dst... karena pemerataan yang gak bener. yang pada kuliah ke luar pulang lagi dan jadi dosen? iya jelas. wong yang bisa keluar itu kebanyakan kere dan bisanya jadi dosen, setelah sekolah kelar ya harus pulang :-)) nah .. mestinya kere-kere ini dibanyakin akses ke pendidikan dgn lebih baik. biasanya, setelah kerja enak di luar, 10/20 tahun gitu, terus tinggal tunggu pemerintah mau ngegencet buruh, katakanlah bisa mecat tanpa pesangon, kalau gak gak bakalan balik. atau yang punya modalpun melarikan modalnya ke luar, ke tempat yang bisa digencet. gitu. jadi, pantes saja semangat separatisme semakin marak saja, wong orang-orang yang sukses di negara ini isinya bibit-bibit penjajah doang. mau bikin semuanya sendiri, biar tidak usah bergantung dari luar (wong pasarnya di sini memang banyak kok), katanya sok nasionalis, katanya gak ada pupu-pupunya, katanya sok mau bikin sendiri. lah piye toh kamsude? :-) contoh saja, misalnya appliances dari luar dibendung, berapa milyar (trilyun?) yang bisa dihemat, tapi malah itu dijadikan 'standar', sertifikasi dst..dst.. dan sebenarnya, impact dari bisnis IT itu juga kurang signifikan lah kalau lingkup yang mau dibicarakan sudah negara. Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Budi Rahardjo wrote: The goal of every business is ... to aquire and maintain customers. Nah lo, binun kan. Di Cisco, business goals itu 1. Increase customer support 2. Increase revenue 3. Shorten development cycle 4. Open information structure. BTW, di OpenSource customer banyak, tapi convert ke duitnya susah, kaya kasus OpenBSD. -- thx David Sudjiman http://www.davidsudjiman.info
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Dagang itu cari untung. Dan itu sah-sah saja. Salah! Saya ketemu dengan pedagang/industriawan ulung. Dia bilang yang di atas itu salah besar. The goal of every business is ... to aquire and maintain customers. Itu saja! Tidak ada kata untung, profit, dsb. Saya cukup kaget juga dengan apa yang dia katakan. Itulah sampai sekarang masih terngiang-ngiang. (Apparently Drucker said the same thing, but I forgot what he said.) -- budi
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: The goal of every business is ... to aquire and maintain customers. Itu cuma masalah time frameBukan masalah time frame, tapi landasan filosofi.The why ... -- budikalau jujur filosofinya: itu kenapa bikin bussines (dagang), bikin aja organisasi charityAh becanda mungkin :-) dan lagi mo jujur bilang karena duit khan kurang keren. IMW
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah coba SBY bicara dengan Marvell, lebih masuk akal dibanding dengan BG. Masalanya emang Marvel mau melihatIndonesia ? Kalau BG mah udah jelas mau, pasarnya menggiurkan je..kalau dilihat dari ceonya marvell waktu itu: jelas mau.btw, ini kan buat rd, jadi pasar gak terlalu penting, yang palingpenting pihak indonesia siapkan: SDM yang berkualitas. Maaf Carlos, namanya pedagang, itu cari untung. Kalau dia bilang ndak mikirin pasar dan hanya utk RD itu namaya lip services, alias jual koyok atau jual abab Dagang itu cari untung. Dan itu sah-sah saja.IMW
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Dagang itu cari untung.Dan itu sah-sah saja.Salah!Saya ketemu dengan pedagang/industriawan ulung. Dia bilang yang di atas itu salah besar.The goal of every business is ... to aquire and maintain customers.Itu saja! Tidak ada kata untung, profit, dsb.Saya cukup kaget juga dengan apa yang dia katakan. Itulah sampai sekarang masih terngiang-ngiang.Itu lip servicesLha buntutnya maintain customer apa ? Cuma mo kongkow-kongkow ? Ndak khanItu cuma masalah time frameIMW
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: alasan untuk tidak berjuang dalam hidup, karena toh dng begitu2 aja, masih bisa makan enak, kumpul keluarga, dst dst...karena pemerataan yang gak bener. yang pada kuliah ke luar pulang lagidan jadi dosen? iya jelas. wong yang bisa keluar itu kebanyakan kere dan bisanya jadi dosen, setelah sekolah kelar ya harus pulang :-))nah .. mestinya kere-kere ini dibanyakin akses ke pendidikan dgn lebihbaik.Sekarang menyediakan kemungkinan kere agar bisa sekolah bukan suatu langkah yang sering dipuji orang. Akhirnya jadi diemohi. biasanya, setelah kerja enak di luar, 10/20 tahun gitu, terus tinggal tunggu pemerintah mau ngegencet buruh, katakanlah bisa mecat tanpa pesangon, kalaugak gak bakalan balik. atau yang punya modalpun melarikan modalnya ke luar,ke tempat yang bisa digencet. gitu. jadi, pantes saja semangat separatisme semakin marak saja, wong orang-orang yang sukses di negara ini isinyabibit-bibit penjajah doang.Daripada pemerintah memanjakan mereka yang udah enak di LN agar bersedia pulang. Mending berikan insentif itu ke guru-guru di kampung aja. IMW
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: On Wed, Apr 26, 2006 at 08:07:13AM -, win_hadi wrote: apakah ini mungkin dikarenakan alam kita yg gemah ripah loh jinawi ? yg membuat kita hidup tetap senang walaupun banyak masalah, selalu ada alasan untuk tidak berjuang dalam hidup, karena toh dng begitu2 aja, masih bisa makan enak, kumpul keluarga, dst dst... karena pemerataan yang gak bener. yang pada kuliah ke luar pulang lagi dan jadi dosen? iya jelas. wong yang bisa keluar itu kebanyakan kere dan bisanya jadi dosen, setelah sekolah kelar ya harus pulang :-)) nah .. mestinya kere-kere ini dibanyakin akses ke pendidikan dgn lebih baik. biasanya, setelah kerja enak di luar, 10/20 tahun gitu, terus tinggal tunggu pemerintah mau ngegencet buruh, katakanlah bisa mecat tanpa pesangon, kalau gak gak bakalan balik. atau yang punya modalpun melarikan modalnya ke luar, ke tempat yang bisa digencet. gitu. jadi, pantes saja semangat separatisme semakin marak saja, wong orang-orang yang sukses di negara ini isinya bibit-bibit penjajah doang. mau bikin semuanya sendiri, biar tidak usah bergantung dari luar (wong pasarnya di sini memang banyak kok), katanya sok nasionalis, katanya gak ada pupu-pupunya, katanya sok mau bikin sendiri. lah piye toh kamsude? :-) contoh saja, misalnya appliances dari luar dibendung, berapa milyar (trilyun?) yang bisa dihemat, tapi malah itu dijadikan 'standar', sertifikasi dst..dst.. Kalau di sini memang paling menggiurkan bisnis sertifikasi dan standar itu pak, gak perlu ngerti algoritma naon-naon yang susah-susah, cukup bermental tukang palak dan berpikir mata duitan. Alat hi-tech tertinggi yang dipakai dalam bisnis ini adalah : Microsoft Word! ;) -affan
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
m.c. ptrwn wrote: Made Wiryana wrote: On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: ayo dong pemth RI bikin langkah konkret, Indonesia undang atau konsultasi dengan alumni/citizenya yg berhasil di dunia seperti Marvell Semiconductor untuk investasi di bandung. Wah coba SBY bicara dengan Marvell, lebih masuk akal dibanding dengan BG. Masalanya emang Marvel mau melihat Indonesia ? Kalau BG mah udah jelas mau, pasarnya menggiurkan je.. kalau dilihat dari ceonya marvell waktu itu: jelas mau. btw, ini kan buat rd, jadi pasar gak terlalu penting, yang paling penting pihak indonesia siapkan: SDM yang berkualitas. carlos RD di indonesia ? :`( http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/01/sorotan/1789039.htm http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/12/utama/1497122.htm hans jacobus Wospakrik Menurut penuturan istri dan keluarganya, karena kekurangan uang panjar, dua hari pertama Hans yang menderita leukemia itu tidak mendapatkan obat dari rumah sakit tempat ia terakhir dirawat. Begitu ada uang tambahan, barulah rumah sakit mulai memberikan obat. Beberapa jam setelah itu Hans mengembuskan napasnya yang terakhir. http://www.batan.go.id/fnews/html.php?id=20060116211011db=info_media Seorang staf LIPI yang enggan disebutkan namanya menyebut sampai tahun 2005 gaji yang diterimanya setiap bulan tidak lebih dari Rp. 1,3 juta saja. ltu sudah mencakup tunjangan jabatan dan tunjangan keluarga. http://www.beritaiptek.com/pilihberita.php?id=32 Dapat kita maklumi, bahwa di jaman sekarang, inovasi-inovasi iptek muncul di negara-negara maju, karena para ilmuwan dan cendekiawannya, memang sudah terbebaskan dari masalah urusan perut. mudah2an pihak swasta lebih baik.. -- ak
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau jujur filosofinya: itu kenapa bikin bussines (dagang), bikin aja organisasi charity ada perbedaan antara bisnis dan charity. (dan biasanya pelaku bisnis yang menggunakan filosofi tersebut memang banyak melakukan charity!) Ah becanda mungkin :-) dan lagi mo jujur bilang karena duit khan kurang keren. Serious lho. Mereka bukan yang anti atau alergi dengan duit. Tapi ... bagi mereka bisnis memang bukan to make profit atau karena duit. Kalau itu tujuannya, mereka tentu tidak akan nraktir saya he he he. Kan tujuannya duit? Mengapa dibuang-buang? Mungkin suatu saya saya kenalkan dengan mereka :) Sama seperti orang sholat/sembahyang. Untuk apa? Supaya tidak masuk neraka? atau apa? Supaya timbangan baik timbangan buruk? (profit vs loses?) he he he. anyway ini sudah OOT. saya hanya ingin mengangkat point bahwa banyak pelaku bisnis yang tidak berpendapat bahwa the purpose of doing business is to make profit/money. -- budi
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Budi Rahardjo wrote: The goal of every business is ... to aquire and maintain customers. Nah lo, binun kan. Di Cisco, business goals itu 1. Increase customer support 2. Increase revenue 3. Shorten development cycle 4. Open information structure. Ibu saya berdagang itu dengan hanya satu tujuan: supaya ada kerjaan rutin sehari-hari saja daripada nganggur dan nonton TV saja di rumah. :-) Jadi, setiap pihak punya goal dan style masing-masing, tidak usah diributkan. ^_^
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: atau karena duit. Kalau itu tujuannya, mereka tentu tidakakan nraktir saya he he he. Kan tujuannya duit?Mengapa dibuang-buang?Mungkin suatu saya saya kenalkan dengan mereka :)Sekalian OOT, tanyain ke mereka, kalau bukan tujuannya duit., Transfer aja duitnya ke saya :-) Rela koq sayaIMW
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekalian OOT, tanyain ke mereka, kalau bukan tujuannya duit., Transfer aja duitnya ke saya :-) Rela koq saya Dia yang tidak rela karena membuat orang MALAS! Bukan soal duitnya, tapi perbuatan itu mengajari yang nggak bener. Biar Rp 10 ribu juga gak bakal dia kasih. Tapi kalau dia lihat ada orang yang memang bener mau melakukan sesuatu, Rp 5 juta juga merem. Langsung dikeluari dari dompetnya. -- budi
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
adi wrote: On Wed, Apr 26, 2006 at 08:07:13AM -, win_hadi wrote: saja, misalnya appliances dari luar dibendung, berapa milyar (trilyun?) yang bisa dihemat, tapi malah itu dijadikan 'standar', sertifikasi dst..dst.. halo mas adi, btw tempo hari kan ada peraturan baru yg menetapkan barang import untuk telekomunikasi harus disertifikasi dulu dan lebih merekomendasikan barang yang komponenya dibuat didalam negeri. jadi peraturan ini sebenarnya sudah sesuai dengan yg om adi tulis bukan ? btw, kalau semua barang itu distop importnya, apakah sudah ada barang pengganti buatan lokal yg sama persis ? ada berapa rd engineer .id yg expert di linux driver dan bisa solving masalah seperti semaphore lockup ? -mcp
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Made Wiryana wrote: On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: atau karena duit. Kalau itu tujuannya, mereka tentu tidak akan nraktir saya he he he. Kan tujuannya duit? Mengapa dibuang-buang? Mungkin suatu saya saya kenalkan dengan mereka :) Sekalian OOT, tanyain ke mereka, kalau bukan tujuannya duit., Transfer aja duitnya ke saya :-) Rela koq saya ujung ujungnya jadi kursi debat. padahal itu yg sukses seperti marvel itu enterpreneur dari indonesia lho, emangnya kalau bukan org indonesia sendiri yg bisa merubah keadaan terus siapa lagi ? orang indo-china-amerika-kenya mana perduli dengan nasib indonesiah. saya termasuk bingun kalau ada enterpreneur yg sukses sendirian dengan usahanya sendiri tanpa bantuan dengkul seperakpun dari pemth indonesia (alias emang usaha dia sendiri), tapi kita yg di .id malah punya negative mindset kepada mereka, gak salah kalau mereka lebih milih investasi di israel atau india. -mcp
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Made Wiryana wrote: On 4/26/06, Andre Kusuma [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.batan.go.id/fnews/html.php?id=20060116211011db=info_media Seorang staf LIPI yang enggan disebutkan namanya menyebut sampai tahun 2005 gaji yang diterimanya setiap bulan tidak lebih dari Rp. 1,3 juta saja. ltu sudah mencakup tunjangan jabatan dan tunjangan keluarga. Salahnya ndak rajin nulis kekekekkeke Setengah koreksi Pak Made! Karena Link yang dikutip, bukan link-nya Pak Hans, jadi koreksinya cuma setengah. Kalau almarhum Pak Hans rajin menulis. Ada dua buku populer yang saya tahu. Pertama, Berkenalan dengan Teori Relativitas Einstein. Kedua, Dari Atomos Hingga Quark. Kalau paper-paper, saya gak tahu. Saya punya buku yang kedua. Buku kedua ini, diselesaikan almarhum Pak Hans mendekati ajalnya. IMW Zaki Akhmad
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Zaki Akhmad wrote: Made Wiryana wrote: On 4/26/06, Andre Kusuma [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.batan.go.id/fnews/html.php?id=20060116211011db=info_media Seorang staf LIPI yang enggan disebutkan namanya menyebut sampai tahun 2005 gaji yang diterimanya setiap bulan tidak lebih dari Rp. 1,3 juta saja. ltu sudah mencakup tunjangan jabatan dan tunjangan keluarga. Salahnya ndak rajin nulis kekekekkeke Setengah koreksi Pak Made! Karena Link yang dikutip, bukan link-nya Pak Hans, jadi koreksinya cuma setengah. Kalau almarhum Pak Hans rajin menulis. Ada dua buku populer yang saya tahu. Pertama, Berkenalan dengan Teori Relativitas Einstein. Kedua, Dari Atomos Hingga Quark. Kalau paper-paper, saya gak tahu. Saya punya buku yang kedua. Buku kedua ini, diselesaikan almarhum Pak Hans mendekati ajalnya. Zak , ini Pak Hans mantan dosen Fisika ITB yg dari papua ya ? saya sering denger cerita tentang beliau dari seniornya zaki. Semoga Ilmu yg diajarkan beliau bermanfaat. -mcp ps: boleh tuh kirim bukunya, barter dong :)
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: On 4/26/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekalian OOT, tanyain ke mereka, kalau bukan tujuannya duit.,Transfer aja duitnya ke saya :-) Rela koq sayaDia yang tidak rela karena membuat orang MALAS!Bukan soal duitnya, tapi perbuatan itu mengajari yang nggak bener.Biar Rp 10 ribu juga gak bakal dia kasih.Tapi kalau dia lihat ada orang yang memang bener mau melakukan sesuatu, Rp 5 juta juga merem. Langsungdikeluari dari dompetnya.Ya udah kalo gitu suruh transfer duitnya buat ke kampus kampus atau sekolah sekolah di kampung sana :-) . Kalau masih ngeles juga bisa bikin orang malas cari duit, ini sih alasan aja. Maaf saya sudah cukup kenyang dg lip services macam gini, he he he he. Seperti kata orang dagang mah dagang aja. IMWNB : Kalau gitu hadiah berjut-jut buat orang yg sukses dalam karya ilmiah juga ndak bagus donk, bikin MALAS :-)
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 4/26/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: 2005 gaji yang diterimanya setiap bulan tidak lebih dari Rp. 1,3 juta saja. ltu sudah mencakup tunjangan jabatan dan tunjangan keluarga. Salahnya ndak rajin nulis kekekekkeke Setengah koreksi Pak Made!Karena Link yang dikutip, bukan link-nya Pak Hans, jadi koreksinya cumasetengah. Kalau almarhum Pak Hans rajin menulis. Ada dua buku populeryang saya tahu. Pertama, Berkenalan dengan Teori Relativitas Einstein. Kedua, Dari Atomos Hingga Quark. Kalau paper-paper, saya gak tahu.Makanya yg saya kutip link itu. Kalau pak Hans mah saya juga tahu IMW
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On Wed, Apr 26, 2006 at 01:44:32PM -, m.c. ptrwn wrote: btw tempo hari kan ada peraturan baru yg menetapkan barang import untuk telekomunikasi harus disertifikasi dulu dan lebih merekomendasikan barang yang komponenya dibuat didalam negeri. yang terpenting untuk isu semacam ini adalah bagaimana operasionalisasi (juklak/juknis) dari peraturan tsb. seringkali peraturan tinggal peraturan karena tidak ada jalan untuk melakukan eksekusi. lebih buruk lagi, seringkali untuk juklak dan juknis ini 'dipagari' oleh sekelompok kepentingan. seperti ada pepatah: lepas dari mulut singa, masuk ke mulut buaya. itu satu sisi, walaupun bunyi dari peraturan tsb. (kalau ada) memang cukup menggembirakan. btw, kalau semua barang itu distop importnya, apakah sudah ada barang pengganti buatan lokal yg sama persis ? ada berapa rd engineer .id yg expert di linux driver dan bisa solving masalah seperti semaphore lockup ? barang tentu dibuat berdasar spesifikasi, spesifikasi dibuat berdasar kebutuhan. walaupun kenyataannya dalam bisnis, kebutuhan itu belakangan :-) ada berapa engineer di Indonesia yang siap melakukan troubleshot/development/dll thd produk appliance tertentu? pertanyaan saya salah :-) pertanyaan pertama mestinya: apa mungkin seorang insinyur indonesia mengoprek appliances tsb? baru, kalau jawabannya mungkin, maka pertanyaan dilanjutkan: ada berapa orang yang bisa, cukup atau tidak dst..dst.. nah, sebelum menjawab pertanyaan pertama, apa iya kebutuhan tsb. memang dibutuhkan dalam implementasi real? jawabannya tidak bukan? yang dibutuhkan adalah sertifikasi CCNA/CDMA/STMJ/dll tapi, menjawab pertanyaan anda, jawaban saya adalah: tidak tahu. minimal dari apa yang bisa (saya) lihat dalam bisnis IT di negara ini, nampaknya kerjaan seperti itu mendapat urutan ke sekian ribu. bukan berarti tidak ada. apalagi kalau ada sinergi di berbagai bidang, berikut bidang pendidikan, mestinya sih (dugaan saja) kita memiliki resources (SDM) yang cukup berlebih. masalahnya barangkali kembali ke aspek penguasaan intelectual capital seperti yang sudah dilakukan oleh orang- orang di .. ehem.. india, cina dll. bukan tidak mungkin resources berupa intelectual capital di negara ini dikuasai dan digunakan untuk kemaslahatan negara lain. buktinya ngurusin/dominasi thd natural resources di negara ini saja sudah sangat memprihatinkan. di satu sisi, mendatangkan vendor-vendor raksasa untuk melakukan RD di sini itu menguntungkan, tapi di sisi lain seperti menyerahkan jiwa kita kepada iblis (ha..ha..). Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
adi wrote: On Wed, Apr 26, 2006 at 01:44:32PM -, m.c. ptrwn wrote: btw tempo hari kan ada peraturan baru yg menetapkan barang import untuk telekomunikasi harus disertifikasi dulu dan lebih merekomendasikan barang yang komponenya dibuat didalam negeri. yang terpenting untuk isu semacam ini adalah bagaimana operasionalisasi (juklak/juknis) dari peraturan tsb. seringkali peraturan tinggal peraturan karena tidak ada jalan untuk melakukan eksekusi. lebih buruk lagi, seringkali untuk juklak dan juknis ini 'dipagari' oleh sekelompok kepentingan. seperti ada pepatah: lepas dari mulut singa, masuk ke mulut buaya. ini asumsi lagi, apa bukti masuk mulut buayanya ? lagi2 ada peraturan bagus tapi dikunci oleh diri sendiri. itu satu sisi, walaupun bunyi dari peraturan tsb. (kalau ada) memang cukup menggembirakan. btw, kalau semua barang itu distop importnya, apakah sudah ada barang pengganti buatan lokal yg sama persis ? ada berapa rd engineer .id yg expert di linux driver dan bisa solving masalah seperti semaphore lockup ? barang tentu dibuat berdasar spesifikasi, spesifikasi dibuat berdasar kebutuhan. walaupun kenyataannya dalam bisnis, kebutuhan itu belakangan :-) ada berapa engineer di Indonesia yang siap melakukan troubleshot/development/dll thd produk appliance tertentu? pertanyaan saya salah :-) pertanyaan pertama mestinya: apa mungkin seorang insinyur indonesia mengoprek appliances tsb? baru, kalau jawabannya mungkin, maka pertanyaan dilanjutkan: ada berapa orang yang bisa, cukup atau tidak dst..dst.. nah, sebelum menjawab pertanyaan pertama, apa iya kebutuhan tsb. memang dibutuhkan dalam implementasi real? jawabannya tidak bukan? yang dibutuhkan adalah sertifikasi CCNA/CDMA/STMJ/dll NOOOPEE !! salah besar. Kalau memang bisa bikin , ya bikin dong, gak perlu cari alasan lain. jangan dijadikan ini omongan kesana kemari, kalau memang bener2 bisa bikin appliance secara teknis ya bikin dong. Masalahnya kan perlu transfer of technology, tapi nanti yang transfer dituduh iblis lagi. tapi, menjawab pertanyaan anda, jawaban saya adalah: tidak tahu. minimal dari apa yang bisa (saya) lihat dalam bisnis IT di negara ini, nampaknya kerjaan seperti itu mendapat urutan ke sekian ribu. bukan berarti tidak ada. apalagi kalau ada sinergi di berbagai bidang, berikut bidang pendidikan, mestinya sih (dugaan saja) kita memiliki resources (SDM) yang cukup berlebih. masalahnya barangkali kembali ke aspek penguasaan intelectual capital seperti yang sudah dilakukan oleh orang- orang di .. ehem.. india, cina dll. bukan tidak mungkin resources berupa intelectual capital di negara ini dikuasai dan digunakan untuk kemaslahatan negara lain. buktinya ngurusin/dominasi thd natural resources di negara ini saja sudah sangat memprihatinkan. gak ada hubunganya, relevansinya terlalu jauh. di satu sisi, mendatangkan vendor-vendor raksasa untuk melakukan RD di sini itu menguntungkan, tapi di sisi lain seperti menyerahkan jiwa kita kepada iblis (ha..ha..). terlalu bombastis ah. kalau memang bisa bikin appliance, ya bikin saja. itu saja. kalo bicara kesana kemari tapi intinya memang *secara teknis* belum bisa bikin, ya kurang tepat kalau perlu stop import,etc. saya sendiri cenderung okay kalau kita bener2 bisa bikin semua jadi gak perlu import seperti ehem ... cina. -mcp
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
cuman menanggapi pertanyaan anda kok: apa ada linux hacker di Indonesia? pertanyaan itu sendiri out-of-context, jadinya jawabannya jelas mengikuti :-) cuman satu hal yang jelas, menggunakan appliances dengan ingredients linux/freebsd misalnya, itu membuka ruang bagi kita untuk mengoprek, tapi TIDAK untuk produk proprietary. sekarang saya tanya: kenapa anda tanyakan soal kebutuhan akan linux Betul, setuju. memang maksud saya bikin apliance berbasis linux/freebsd. Saat ini dah banyak embedded system yg berbasis linux/freebsd, jadi kita bukan bicarakan proprietary system disini. masalahnya kalau memang hrs stop-import, kita harus bikin appliance with linux, sebagai ingredientnya kan software developer yang berpengalaman. Jadi kalau ingredientnya belum ada, otomatis tidak ada import. Justru sangat bagus sebenarnya kalau semua yg bisa dibikin dengan *bsd ya menggunakan bsd. -mcp
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On Thu, Apr 27, 2006 at 12:28:05AM -, m.c. ptrwn wrote: masalahnya kalau memang hrs stop-import, kita harus bikin appliance with linux, sebagai ingredientnya kan software developer yang berpengalaman. feeling saya mengatakan, implementasi freebsd/linux untuk keperluan- keperluan yang bisa menggantikan kebutuhan akan produk jadi itu sudah banyak di Indonesia. cuman ya itu, masih dipasang di PC, sehingga ada yang berseloroh: kalau mau routing ya perlu router masa PC, nge-route kok pakai PC he..he.. singkat kata, bagaimana mengemasnya menjadi produk jadi, nah .. sayangnya kemampuan mengemas ini jauh lebih susah dibanding menjadi, misalnya, linux/freebsd hacker. contoh saja, saya melihat dgn mata kepala sendiri ada salah satu ISP yang menggunakan yang seperti ini, kecuali switch :-) soal teknologi yang digunakan oleh operator seluler misalnya, saya yakin rekan- rekan dari bandung/depok/yogya bisa mengatasi. cuman sayangnya, seringkali yang seperti ini dibayar _JAUH_ lebih kecil dibanding produk dari luar. jadi hukum what-you-pay-is-what-you-get berlaku. kalau diteruskan, jatuhnya ke kemauan berbisnis dalam bidang ini, iklim yang kondusif dst..dst.. seperti orang bilang, uang itu tidak bertuan (baca: tidak punya kewarganegaraan), kalau lebih menguntungkan buka pabrik di cina, ya buka saja di cina, ngapain ngotot harus buka di sini. masalahnya kan, kenapa di cina bisa lebih kondusif dibanding di sini. stop import? weleh .. orang jual karena ada yang beli. jadi, yang dibutuhkan sebenarnya bagaimana memutuskan rantai lingkaran setan (kepercayaan pada kemampuan sendiri, respek thd kemampuan sendiri). kalau memang di sebagian besar mata pelaku bisnis di tanah air (katakanlah sebagai contoh operator seluler), para pelaku IT di Indonesia tidak bisa get the job done(tm), ngibul, omdo, dlsb. kenapa tidak melakukan kemitraan dengan perguruan tinggi saja? sebagai institusi, mereka-mereka ini (perguruan tinggi), sulit untuk melarikan diri. selanjutnya dana yang trilyunan ini bisa menjadi bola salju untuk mendongkrak kekurangan-kekurangan yang lain (jumlah dosen tetap jadi meningkat, hi..hi.. dll.), bukannya menguap ke cina, india, swedia, finlandia, jerman, as, inggris, dll. terus terang saya heran, kenapa BHTV misalnya, merindukan order dari luar, sedangkan potensi 'order' dari dalam negeri saja nilainya bisa bueesr! sebegitu parahnya kah? btw, soal 'iblis', jangan tersinggung, tapi seandainya sempat ketemu sama anakin skywalker, titip salam dari saya (hi..hi..). Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
adi wrote: On Thu, Apr 27, 2006 at 12:28:05AM -, m.c. ptrwn wrote: masalahnya kalau memang hrs stop-import, kita harus bikin appliance with linux, sebagai ingredientnya kan software developer yang berpengalaman. feeling saya mengatakan, implementasi freebsd/linux untuk keperluan- keperluan yang bisa menggantikan kebutuhan akan produk jadi itu sudah banyak di Indonesia. cuman ya itu, masih dipasang di PC, sehingga ada yang berseloroh: kalau mau routing ya perlu router masa PC, nge-route kok pakai PC he..he.. singkat kata, bagaimana mengemasnya menjadi produk jadi, nah .. sayangnya kemampuan mengemas ini jauh lebih susah dibanding menjadi, misalnya, linux/freebsd hacker. contoh saja, saya melihat dgn mata kepala sendiri ada salah satu ISP yang menggunakan yang seperti ini, kecuali switch :-) ini dari sisi teknis ya. banyak isp dari tahun 1996an yg sudah menggunakan dial up ports jamanya E1 R2 belum banyak dan router di pc. masalah kemas mengemas itu sebenarnya gak sulit asal punya orang dengan skillset yg pas, bikin routing engine juga begitu, hardware yang cocok di versi retail juga banyak,pakai intel P4 dan high performance memory sudah beres di urusan HW, tinggal ubah tampak luarnya saja , appliance yg banyak beredar di market itu sebenarnya high performance cpu saja, contoh bagaimana cara kerjanya internalnya banyak tertulis di beberapa paten. Btw, vendor yg2 bikin appliance juga sebenarnya mereka gak coding dari awal, tapi ported code yg sudah ada (misalnya codenya john moy untuk ospf atau gated). kalau hitung2an saya, untuk bikin small box CPU based pc router dengan port density beberapa fe mungkin masih ok, sekarang malah ada pc nic untuk 10G interfaces. masalah utama di router sebenarnya gimana bikin backplane yg non-blocking dan juga support feature2 tambahan seperti access-list,etc. dari sisi non-teknis, untuk bikin router yg sangat sederhana, cukup punya 4 software engineer , 2 qa engineer dan 1 hw engineer. that's it. soal teknologi yang digunakan oleh operator seluler misalnya, saya yakin rekan- rekan dari bandung/depok/yogya bisa mengatasi. cuman sayangnya, seringkali yang seperti ini dibayar _JAUH_ lebih kecil dibanding produk dari luar. jadi hukum what-you-pay-is-what-you-get berlaku. nah kalau yang ini saya gak tahu, tapi dulu ada pengusaha yg mengeluh karena dia bikin phone equipment yang lebih murah dibanding produknya luc dan ala , tapi contractnya batal karena jamanya pakde harto orang milih yg lebih banyak komisinya. tapi cuman itu saja kasus yg saya tahu. btw, soal 'iblis', jangan tersinggung, tapi seandainya sempat ketemu sama anakin skywalker, titip salam dari saya (hi..hi..). wah saya gak tahu apa itu chracter 'anakin skywalker' :)anyway thanks.. carlos