> Menurut pak Hutapea: Apakah susah cari orang Indonesia yang jago > english di Indonesia untuk phone-based call center ? tarohlah cuman > butuh 20 orang saja, menurut saya sich tidak.Kita masih punya daya > saing koq,entry level salary di Indonesia masih cukup > bersaing,dibanding di Bangalore fresh-graduate call center dibayar > 8-10 > juta/bulan. >
Pertanyaan ini kaya susah banget ngumpulin 11 orang yg bagus untuk ngebentuk tim bola :) Kebanyakan yg *bisa* IT dan *bisa* bahasa inggris sudah keluar negri atau bekerja dengan 'well-paid' salary. Dibandingin sama Malaysia deh, yang tukang jaga warung makan aja bisa bahasa inggris begitu juga sama Philipina. Maksudnya, kalau ngumpulin 50 orang mungkin bisalah tapi sustainability nya gimana? Tapi masih optimis kok 'om kalau masih bisa lah kita tapi buat kaya gitu. Paling ngak, process outsource dari juniper dkk sudah ditangan ;) Mudah2an ada yg punya ide brilian gimana ngebuat bahasa inggris menjadi bahasa kedua setelah bahasa indonesia. Setelah itu baru kita ngomong bahasa mandarin dan spanish ;) --alex