----- Original Message ----- 
From: "Dwi Soegardi" <soega...@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Saturday, March 13, 2010 01:43
Subject: Re: [wanita-muslimah] Misteri Sungai di Dalam Laut Mexico


Abah,
Dua link itu isinya forum diskusi,
masak dijadikan referensi. Kan sama saja levelnya dengan milis WM ini?
############################################################
HMNA:
Kalau menurut saya tidak ada salahnya misalnya milis WM dijadikan referensi 
kalau subyeknya bisa dipertanggung-jawabkan, artinya dipilah-pilah, mana yang 
bisa dijadikan referensi mana yang tidak bisa
############################################################

Tapi dari forum (berbahasa Prancis) tersebut ada yang dapat dipelajari misalnya
salah satu pembantahnya mengatakan:
dalam "Encyclopédie Cousteau"  (judul bhs Inggris: The Ocean World of
Jacques Cousteau)
halaman 83 volume XIX, Cousteau mengatakan tidak ada batas
yang jelas antara air laut dan sungai.
#########################################################
HMNA:
Dalam situs berbahasa Perancis di bawah dinyatakan:
deux masses d'eau marine, de composition "différente" (l'une salée, l'autre 
douce...) ne pouvaient se mélanger, artinya:
dua massa air laut yang komposisinya berbeda (yang satu asin, yang lain 
tawar..) tidak bercampur.
Air laut yang asin tidak bercampur dengan air laut yang tawar, itu artinya ada 
batas. Lagi pula tidak ada di situ disebut air sungai
##########################################################


Barangkali Unhas punya di perpustakaan mereka,
bagaimana kalau Muammar disuruh ke sana?
##########################################################
HMNA:
Sayang sekali Muammar sudah beberapa tahun setelah tammat dari Pesantren ia 
berda'wah di Papua menghadapi para misionaris di lapangan di Papua sono.
##########################################################



2010/3/12 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id>
>
>
>
> HMNA:
> Di bawah dikemukakan Jacques-Yves Cousteau masuk Islam bersumber dari situs 
> berbahasa Perancis dan Belanda
>
> ***************************************************************
> http://www.bladi.net/forum/133684-commandant-cousteau-sest-converti-lislam-suite/
> Le Commandant Cousteau s'est il converti à l'Islam(*) suite à sa découverte?
> Au taff, un de mes collègue, non-muslim m'a assuré que le célèbre 
> océanographe Jacques-Yves Cousteau s'est réellement converti à l'Islam suite 
> à la découverte que deux masses d'eau marine, de composition "différente" 
> (l'une salée, l'autre douce...) ne pouvaient se mélanger. En effet, cela 
> était parfatement décrit dans un des Versets de la Sourate "El-Rahman" (je 
> n'ai pas le numéro du verset). Plus généralement, le Coran ne contient-il pas 
> de dérangeantes Vérités? (Il suffit de le lire pour s'en rendre comptes)...
> Réponse avec citation
> ------------------
> (*)
> Negative sentence dlm bahasa Perancis pakai ne .... jamais, seperti berikut:
> Jacques-Yves Cousteau ne s'est jamais converti à l'islam -HMNA-
>
> ***
>
> http://forums.marokko.nl/archive/index.php/t-1023108.html
> Soerah Ar-Rahmân 55:ayaat 19-20"
> Hij heeft de twee zeeën laten stromen en zij ontmoeten elkaar""
> "Tussen beide is een scheiding, zij kunnen die niet passeren."
>
> Er zijn twee belangrijke punten in deze ayaat
>
> 1. De noodzaak dat de zeeën door straten met elkaar mengen wat natuurlijk de 
> normale situatie is.
> 2. Het feit dat de twee zeeën niet samenkomen door een barrière.
>
> Laten we eerst dit verschijnsel in wetenschappelijke termen eens bekijken. De 
> Franse wetenschapper Jacques-Yves Cousteau die bekend is om zijn onderwater 
> onderzoekingen, en die wij waarschijnlijk allemaal wel kennen uit de 
> prachtige natuur documentaires op de televisie, hij heeft ontdekt dat de 
> Middellandse zee en de Atlantische oceaan verschillen in hun chemische en 
> biologische opmaak. Jacques-Yves Cousteau verrichte verschillende onderzee 
> onderzoekingen bij de straat van Gibraltar om dit verschijnsel te verklaren. 
> Hij concludeerde dat onverwachte vers water bronnen vanuit de zuidelijke 
> (Maroko) en noordelijke kusten (Spanje) van de Gibraltar stromen. Deze 
> gigantische waterspuiten stromen tegen elkaar met hoeken van 45 graden. Dit 
> vormt een wederzijdse dam net als de tanden van een kam. Door dit feit kunnen 
> de middellandse zee en Atlantische oceaan zich niet met elkaar mengen. Na dit 
> te hebben ontdekt was Jacques-Yves Cousteau heel erg onder de indruk van de 
> hierboven staande ayaat die hem getoond werden door een moslim die hij sprak 
> over dit fenomeen in de natuur. En zeker, tengevolge van deze ayaat nam zijn 
> interesse toe voor de Islam. Het mirakel van de ayaat is het bewijs dat het 
> de Gibraltar barrière onthult.
>
> ----- Original Message -----
> From: "Wikan Danar Sunindyo" <wikan.da...@gmail.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, March 11, 2010 22:46
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Misteri Sungai di Dalam Laut Mexico
>
> pak nur bisa menunjukkan di bagian mana di situs answering islam yang
> mencantumkan 72 bidadari itu dari Al Quran:
> ############################################################################
> HMNA:
> 72 bidadari itu dari Al Quran dapat dilihat dalam:
> 1. Majallah the Newsweek (*)
> 2. Answering Islam (**)
> -------------------------------
> (*)
> eramuslim - Seorang ilmuwan Islam bernama Maher Hathut, jubir Pusat Islam di 
> California dan penasehat di majelis urusan publik Muslim di Amerika pada 
> tanggal 4/8/2003 membeberkan secara detil topik dan klaim-klaim yang 
> dipublikasikan oleh majalah the Newsweek yang mengatakan bahwa Al Qur'an 
> ditulis dalam bahasa Arab secara manipulatif.
>
> Walaupun upaya-upaya pendeskreditan Islam bukan hal yang baru, maka 
> sesungguhnya tulisan tersebut telah membuat kegundahan di antara ulama 
> Muslim, tokoh dan kalangan awam. Hal itu yang membuat sebagian wilayah 
> melarang peredaran majalah tersebut seperti yang terjadi di Pakistan dan 
> Bangladesh.
>
> Majalah Newsweek nomer penerbitan tanggal 28/7/2003 mempublikasikan tulisan 
> berjudul "Menantang Al Qur'an", yang mengedepankan klaim-klaim 
> penulisnya-yang tidak mau disebutkan namanya. Dalam pengantarnya bahwa, si 
> penulis yang menamakan diri Luxenburg, merupakan akademisi Jerman. Penulis 
> mengklaim "Bahasa Arab belum dikenal sebagai bahasa tulis kecuali setelah 150 
> tahun dari wafatnya Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam".
>
> Ia mengatakan : "Sesungguhnya ia (al Qur'an) dibuat dengan dasar 
> hipotesa-hipotesa dan pengulangan kembali penulisan dari bahasa Aramiah. Maka 
> setiap sinyalemen-sinyalemen Al Qur'an tentang pernikahan dari bidadari (al 
> huur al 'ain) di surga dan 72 bidadari lainnya semuanya (seperti disebutkan 
> dalam salah satu hadits nabawi)-menurut penafsirannya-tidak mengisyaratkan 
> apapun kecuali tentang buah-buahan yang enak."
>
> Dalam responnya, DR.Maher Hathut meragukan legalitas penulis makalah 
> tersebut. Ia menjelaskan artikel tersebut mengklaim bahwa komentar Luxenburg 
> hampir sebagian besar tulisannya mengangkat sekitar "kejeniusan Al Qur'an". 
> Soal ini menempatkan penulis artikel dalam kubangan dialektika yang tidak 
> jelas ujung pangkalnya. DR.Maher mengajukan pertanyaan : "Siapa itu 
> Luxemberg?! Ia adalah seorang cerdik cendikia yang misterius menulis dengan 
> nama samaran."
>
> DR.Maher menulis dengan judul "Respon terhadap Penantangan Al Qur'an" yang 
> dipublikasikan oleh majalah Amerika tanggal 4/8/2003 : "Orang yang mengaku 
> seorang intelek telah menyembunyikan namanya karena takut reaksi-reaksi yang 
> muncul dari tulisannya. Padahal banyak sebelumnya penulis yang melakukan hal 
> serupa tanpa harus melakukan langkah yang ia lakukan."
>
> Maher melanjutkan sesungguhnya : "Ia seorang intelek yang bekerja di 
> Universitas Jerman kenamaan-tidak dijelaskan secara definitif-ia juga dibantu 
> oleh seorang intelek Tunis dengan nama Mudhir Tusfar yang belum kita dengar 
> namanya. Mungkin ia juga menggunakan nama samaran juga."
>
> Satu demi satu, Maher menelanjangi klaim-klaim Luxemberg. Ia mengawali 
> tulisannya dengan mengatakan : "Sesungguhnya apa yang dikatakan bahwa 
> Luxemberg merupakan salah seorang dari kelompok kecil intelek, namun apa yang 
> dilakukan berlebihan melakukan kajian tentang bahasa dan sejarah Al Qur'an 
> dengan kesalahan yang fatal.
>
> Ia menambahkan : "Dalam rentang waktu 1400 tahun terdapat kelompok-kelompok 
> ilmuwan baik di Timur maupun di Barat dari kalangan Muslim dan non-Muslim. Di 
> antara mereka ada yang beriman dan meragukan. Mereka juga menulis 
> berjilid-jilid dalam ukuran besar tentang bahasa Al Qur'an dan sejarahnya; 
> maka dari itu apa yang dilakukan oleh intelektual seperti Luxemberg bukan 
> pekerjaan ksatria dan pionir dalam hal ini."
>
> Dalam responnya terhadap tulisan Luxemberg tentang "Penterjemahan Al Qur'an 
> yang tidak sama sekali benar adanya", Maher mengatakan sesungguhnya 
> "Penulisan karya mana yang mungkin bisa divonis benar atau tidak?"
>
> Maka saat menulis tentang karya Voltaire atau lainnya bisa jadi tulisan itu 
> benar atau salah. Namun itu tidak dapat diklaim sama sekali sebagai hal yang 
> mesti benar. Karena itu bukan merupakan perkataan penulis karya tersebut. 
> "Maka pemberlakuan prinsip akurasi dan kebenaran penulisan Al Qur'an 
> merupakan persoalan yang "bertentangan dengan objektifitas akademis," tukas 
> Maher.
>
> Adapun klaim yang mengatakan bahwa bahasa asli Al Qur'an bukan dari bahasa 
> Arab tapi bahasa yang lebih dekat ke bahasa Aramia, DR.Maher berkomentar : 
> "Apa makna perkataan sesuatu yang dekat (bahasa yang lebih dekat dari bahasa 
> Aramia). Dan siapa yang mungkin dapat memahaminya? Siapa yang mungkin 
> memahami perkataan sesuatu yang "dekat dari bahasa Inggris atau Jerman"? 
> Hal-hal ini saja yang mungkin dipertanyakan oleh akal yang agak akademis".
>
> DR.Maher menambahkan bahwa :"Sesungguhnya kita punya perpustakaan Al Azhar 
> yang menyimpan peninggalan tulisan-tulisan tangan (makhthuthaat) yang ditulis 
> oleh al Imam al Sajatani setelah Hijrah 153 tahun dengan bahasa Arab klasik." 
> Ia kembali mengatakan : "Ketika kita lihat apa yang dikenal dengan Aramia 
> Kristen maka kita akan dapatkan bahwa Isa al Masih memang berbicara dengan 
> bahasa itu. Dan Nabi Muhammad SAW berbicara dengan bahasa Arab. Namun yang 
> kita dapatkan bahwa Injil ditulis dalam bahasa Yunani. Apakah sulit untuk 
> menerima bahwa Injil ditulis dengan Yunani dan di saat yang bersamaan ada 
> kemungkinan Al Qur'an ditulis dalam bahasa Aramia yang menjadi bahasanya nabi 
> Isa?"
>
> Dengan demikian maka dasar yang dijadikan alibi untuk mengulangi Al Qur'an 
> dengan Aramia merupakan dasar yang salah. Para ahli Fiqh mengatakan 
> "Sesungguhnya apa yang dibangun di atas hal yang salah maka hasilnya pun 
> salah." (dim/iol)
>
> (**)
> ----- Original Message -----
> From: paulerantausr
> To: debat_islam-kris...@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, August 17, 2005 22:44
> Subject: [debat_islam-kristen] Kata2 asing dlm Al Qur'an
>
> Kata2 asing dlm Al Qur'an
> Mnrt kepercayaan Islam Al Qur'an adalah Kitab Suci yg berasal dari Allah SWT 
> yg ditulis dlm bahasa yang indah, bahasa yg tidak ada salahnya, bahasa yg 
> sempurna, yaitu Bahasa Arab. Al Qur'an mnrt kepercayaan Islam adalah 
> facsimile - `salinan tepat' - dari Kitab Sorgawi - Lauh Mahfudz - yg ada dlm 
> pemeliharaan Allah SWT. Dng kata lain Lauh Mahfudz-pun, yaitu kitab asli, 
> sumber dari Al Qur'an juga tertulis dlm Bahasa Arab. Pada tahun 2000 terbit 
> sebuah buku hasil dari research Christoph Luxenberg yg mempelajari kata2 
> asing yg terdapat dlm Al Qur'an. Linguistic research ini ternyata 
> menghasilkan penemuan2 yg tidak saja bersifat linguistics tetapi juga 
> memberikan penjelasan mengapa dlm Al Qur'an terdpt banyak kesalahan tidak 
> saja dlm kosa kata tetapi juga dlm grammar. Sampai hari ini, sesudah 5 tahun 
> buku ini diterbitkan dan dapat dipelajari oleh para pakar agama Islam dan Al 
> Qur'an, belum juga ada reaksi resmi dari pihak Islam yg membantah penemuan2 
> Luxenberg tsb.
> Kata2 asing dlm Al Qur'an ini antara lain meliputi nama2 nabi: Abraham, 
> Ishamel, Musa, Nuh, Solomon, Daud, Zakakaria, Yahya, bahkan Maria dan Isa. 
> Nama2 tempat spt `janta' yg di-Arab-kan menjadi `janna' - taman sorgawi dan 
> `gehena' menjadi `jahanam' disamping `Babil', `Rum', `Saba' dan `Madyan', 
> dsb. Dari sejumlah kata2 yg meliputi konsep dia dapati di antaranya: 
> `Taurat', "Injil', `Masih', `Syaitan', `Firdaus' dst. Sebenarnya kita bisa 
> mengerti mengapa sampai hari ini belum (dan mungkin tidak akan) ada sanggahan 
> resmi dari pihak para Islamic scholars. Para ulama Islam berada dlm suatu 
> un-enviable position:
> (a) Bagaimana bahasa sorgawi yg supposedly perfect koq banyak meminjam kata2 
> & konsep asing.
> (b) Bagaimana menerangkan kpd seluruh umat Islam bhw Bahasa Qur'an (dengan 
> kesalahan2nya) is after-all not as perfect as has been claimed so far.
> Tulisan Arab Mnrt Luxenberg sampai dg permulaan abad ke-7 belum ada tulisan 
> Arab. Tulisan yg ada di semenanjung Arabia adalah tulisan Syriac yaitu 
> tulisan Aramaic Timur. Lagipula semua tulisan yg ada pada waktu itu semuanya 
> berkaitan dg liturgi gereja Syriac. Sistim tulisan inilah yg meletakkan dasar 
> tulisan Arab dan spt disebut di kalimat sebelumnya masuk ke semenanjung 
> Arabia melalui ajaran dan liturgi Kristen Syriac. Bagaimana dg segala 
> `catatan' yg dibuat oleh sahabat dan pengikut Nabi Muhammad SAW? Sebagian 
> dari catatan pengikut Nabi Muhammad pd waktu itu adalah `mnemonic' yaitu 
> sarana yg bisa berupa gambar, catatan singkat, kode, dan kalimat pendek yg 
> dipakai untuk mengingatkan sesuatu yg lebih panjang, misalnya sebuah ayat. 
> Mnrt Luxenberg ini nampak pd catatan yg hingga sekarang tidak diketahui 
> artinya, misalnya pd permulaan Surat Baqarah terdpt catatan `alif lam mim'
> Luxenberg melakukan researchnya dengan memakai pendekatan yang berbeda dari 
> pendekatan yang telah dipakai oleh peneliti sebelumnya, yang terikat oleh 
> tradisi tafsir Al Qur'an. Sebagai titik tolah researchnya dia pergunakan 
> kenyataan bahwa sampai ditulisnya Al Qur'an di semenanjung Arabia tidak ada 
> sistim tulisan. Menurut penemuannya tulisan Arab dimulai, dikembangkan oleh 
> orang-orang Arab yang sudah dipengaruhi oleh ajaran Kristen. (Hal ini tidak 
> banyak berbeda dengan timbulnya tulisan Jawa - `honooaroko' - sebagai akibat 
> masuknya konsep dan ajaran Hindu yang dibawa oleh orang-orang Indonesia yang 
> sudah dipengaruhi dan berkepercayaan Hindu).
> Salah pengertian Semula para penafsir Al Qur'an dan para peneliti Barat 
> berkeyakinan bahwa penafsiran yang banyak berbeda dari kata-kata tertentu 
> adalah akibat punahnya sumber asli kata-kata itu, yaitu dialek bahasa Arab 
> kuno. Ketika Luxenberg menggantikan kata-kata yang ditafsirkan secara 
> berbeda-beda (antara lain oleh para sahabat Nabi Muhammad) dengan kata-kata 
> Syriac yang masih ada kaitan arti dan etimology-nya, maka didapatinya bahwa
> (a) kesalahan-kesalahan grammarnya dapat diterangkan dengan mudah dan
> (b) tafsir yang berbeda-beda adalah akibat salah pengertian `peminjam 
> pertama' dari kata-kata dan konsep Syriac tsb. Salah satu contoh salah 
> pengertian si peminjam konsep Syriac ini menyangkut ayat 24 dari Surat Mariam 
> yang dalam Al Qur'an berbunyi: "Dan kemudian terdengar suara dari bawah 
> Mariam: "Janganlah khawatir, Allah-mu telah menyediakan anak sungai yang 
> mengalir di dekat kakimu". Menurut analisa Luxenberg ayat tsb. seharusnya 
> berbunyi: Suara itu (suara bayi Yesus) berkata kepada Mariam segera setelah 
> dia berbaring untuk melahirkan. Jangan khawatir Allah-mu telah membuat 
> kelahiran ini sah!" Luxenberg menyatakan bahwa si penafsir tidak menyadari 
> bahwa `berbaring' dalam bahasa Syriac artinya `melahirkan'.
> Sebuah kesalahan lain yang didapati oleh Luxenberg yang berrtalian dengan 
> tulisan atau lebih tepatnya salah baca tulisan menyangkut tulisan `zawwaj' 
> (kawin, dikawinkan) dan `rawwah' (diberi kesegaran, beristirahat) yang hanya 
> dibedakan oleh sebuah `titik'. Kata lain yang juga disalah-mengertikan adalah 
> kata `hur-in' yang menjadi kata `hourie' `bidadari yang selalu tetap perawan 
> (Surat 44.54; 52: 20), yang semestinya artinya `buah anggur putih bagaikan 
> crystals'.
> Seperti seorang detective Luxenberg mula-mula menemukan bahwa kata `taman' di 
> dalam Al Qur'an yang diartikan sorga berasal dari kata Syriac `janta' yang 
> diadoptir menjadi `janna'. Dari penemuan ini dilacaknya arti buah sorgawi par 
> excellence yaitu anggur yang disalah-mengertikan sebagai `bidadari'. 
> Kombinasi kata-kata yang disalah-mengertikan itu menghasilkan ayat yang 
> menjajikan orang mukmin suatu sorga dimana mereka akan dikawinkan dengan 72 
> bidadari sedang arti aslinya diberi istirahat di taman sorgawi dan diberi 
> kesegaran dengan makan buah anggur putih yang istimewa! Qeryan menjadi Qur'an 
> Di berbagai bagian dari bukunya terdapat hal-hal yang sangat seru dan 
> terkadang lucu. Namun, menurut hemat aku satu hal yang sangat penting
> yang didapati oleh research Luxenberg ini ialah kenyataan yang sukar 
> disangkal bahwa ajaran Kristen Syriac mempunyai andil besar tidak saja dalam 
> terciptanya tulisan Arab tetapi juga dalam keberadaan Al Qur'an.
> Sebagai penutup akan aku kutip satu `earth shattering discovery' dari 
> research Luxenberg tsb. yaitu bahwa kata `QUR'AN' (= bacaan, recital) sendiri 
> berasal dari kata Syriac `QERYAN'. Dalam gereja Kristen Syriac qeryan berarti 
> daftar bacaan tetap untuk seluruh tahun dari ayat-ayat Perjanjian Lama dan 
> Perjanjian Baru. Sampai hari ini gereja Katolik dan Anglican memakai 
> `lectionary' yang sama artinya dengan qeryan yaitu daftar `lessons' yang 
> dibacakan dalam kebaktian setiap Hari Minggu. Sementara ini buku tersebut 
> baru diterbitkan dlm Bahasa Jerman. Mnrt keterangan penerbit versi Bhasa 
> Inggris tidak lama lagi akan diterbitkan. Opa Paul akan mengusahakan agar 
> buku, hasil research Luxenberg itu bisa diterjemahkan ke dlm Bahasa Indonesia.
> Sumber Answering Islam
>
> Gabriela K. Rantau
> ==============
>
> marilah kita berdebat dengan baik, educated, sopan santun, elegant serta 
> terhormat. janganlah menceburkan diri pada perdebatan yang tidak sehat. 
> berusahalah tidak menggunakan kata-kata kotor kepada lawan debat kita.
>
> YAHOO! GROUPS LINKS
> * Visit your group "debat_islam-kristen" on the web.
> * To unsubscribe from this group, send an email to:
> debat_islam-kristen-unsubscr...@yahoogroups.com
> * Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
>
> ############################################################################
>
> saya coba cari-cari kok gak ada ya?
> tolong dikirim linknya, terima kasih
>
> salam,
> --
> wikan

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke