Om Rizal,

Jawaban saya sesederhana mungkin, kebetulan blom baca juga apa tulisan bung 
Abdi Yono itu krn baru joint milist zaman beberapa hari.

1. Susah jawabnya om, kalau ditanya apa maksud Tuhan? masalahnya ini adalah 
analisa manusia, jawaban manusia, bukan jawaban Tuhan, siapapun bisa berargumen 
dan menyatakan bahwa analisanya paling benar.

Nabi diutus berkali kali karena jelas bahwa setelah diberitahukan oleh nabi pun 
umat manusia pada bandel gak mau beribadah. Seperti pada anak kecil harus 
dikasi tau berkali kali baru paham gak boleh gini gak boleh gitu harus gini 
harus gitu. 

2. Inti ajaran semua nabi yang diutus Tuhan adalah Tauhid yaitu mengakui ke ESA 
an Tuhan

3. Bukti Ibrahim mendirikan kabah? Apakah sama dengan mencari fosil dinosaurus? 
 Sampai saat ini saya belum mendengar atau melihat ada yang  bisa 
membuktikannya. Kalau ngomong tragedi th 65 aja yg jaraknya cuman 44 tahun udah 
simpang siur apalagi mau membahas cerita ribuan tahun silam. Dasarnya hanya 
dari kitab suci. Percaya tidaknya dikembalikan pada yg meyakininya.

4. Kenapa ada berhala di Kabah, gampang banget jawabnya, ajaran Tauhid sudah 
dilupakan orang Mekkah jadi mereka masang berhala lagi. Contoh sederhana, 
sepeninggal nabi Muhammad ada aliran Sunni, Syiah, di Indonesia ada NU 
Muhammadiyah, untung aja masih Tauhid. Tapi secara logika kalau pemimpin sudah 
tidak ada atau guru di kelas gak ada maka murid murid akan bertindak nakal dan 
seenak udelnya. Itulah sifat dasar manusia.

5. Mengenai permohonan nabi Ibrahim kenapa tidak dikabulkan, mungkin pernah 
dikabulkan, tapi jika manusia yg hidup di mekkah lagi lagi bersikap menyeleweng 
dan arogan apa mungkin negara masih makmur? Conto aja paling gampang, bajnir di 
jakarta ini akibat siapa, akibat kutukan Tuhan? Ulah manusia atau Tuhan? 
Percuma berdoa sampai nangis darah kalau manusia sendiri tidak berusaha. Jadi 
mentang mentang berdoa Tuhan langsung kasi? Gak begitu kan? Nanti manusia jadi 
bebal dan pemalas om

6. Nabi Muhammad dulu menyuruh berkiblat ke Yerussalem karena belum tau dan 
belum diberi petunjuk Kiblat oleh Allah. Saya lupa sejarah ayat mana yg 
diturunkan tentang itu jadi maaf kalau tidak mendetail atau anda gak puas. Coba 
tanya sama yg lebih ahli.

7. Agama harus pakai logika dan bukti otentik sejarah, itu menurut hemat saya 
apa yg anda tafsirkan. Kalau gitu kita atheis saja, karena atheis mengagungkan 
sains, saking pinternya manusia akhirnya berkesimpulan semua ini ilmiah saja, 
manusia berasal dari monyet dan berevolusi malah mungkin dulunya milyaran tahun 
yg lalu kita ini amuba, hewan bersel satu, jadi ikan, merayap jadi katak, 
kadal, monyet lalu jadi manusia kayak anda dan saya. Anda percaya gak kalau 
manusia diciptakan? Bukan dari monyet, kalau anda penganut teori Darwin ya 
baiknya jangan beragama saja. Karena tidak semua pertanyaan tentang agama bisa 
masuk ke dalam logika. Contohnya begini, ada pertanyaan Tuhan seperti apa ya? 
Kalau saya sebagai umat Islam menghindarkan diri dari pertanyaan seperti itu 
karena Tuhan bagaimana wujudnya? Gak kebayang. Kalau Kristen kan sudah 
menyatakan Roh yang Kudus,  terus ada perwujudan Firman Tuhan dalam diri Yesus 
Kristus. Itu aja yg paling simpel yang saya liat. Kristen dan Islam sama sama 
menyembah Tuhan yg Maha Esa hanya cara Kristen memandang Tuhan dgn Islam 
memandang Tuhan ada perbedaan.

Buat saya sesederhana itu, gak usah lari jauh jauh ayat ini, itu, anu anu anu 
anu, so what? Apa yg mau diperdebatkan kalau sudah sama sama menyembah Tuhan ya 
sudah jalankan saja keyakinan masing masing.

Itu kata saya lho om

-----Original Message-----
From: rizal lingga <nyomet...@yahoo.com>
Date: Sun, 13 Dec 2009 00:26:34 
To: <milis_i...@googlegroups.com>; <grek_2...@yahoo.com>; 
<nyomet...@yahoo.com>; <dialogislamkris...@yahoogroups.com>; 
<feifei2...@gmail.com>; <boiran2...@yahoo.co.uk>; <aslim...@yahoo.com>; 
<rudi_jam...@yahoo.com>; <zamanku@yahoogroups.com>; 
<murtadin_kafi...@yahoogroups.com>; <gkran...@yahoo.com>
Subject: [zamanku] Tanggapan atas tulisan Abdi Yono tentang Ibrahim dan Kaabah





Setelah seminggu saya menunggu tanggapan terhadap tulisan2 Abdi Yono, maka
barulah sekarang saya menanggapinya.

Tanggapan pertama adalah keheranan. Mengapa saya heran? Karena tulisan yang
begitu panjang dan lengkap, tak ada yang berani menanggapinya, terlebih lagi
membahas poin per poin dari pertanyaan-pertanyaan Abdi Yono.

Untuk membantu anda semua yang malas membaca tulisan2nya yang panjang itu,
maka disini saya akan meringkaskan pertanyaan2nya saja. Kalau kurang jelas,
barulah anda bisa mereferensi ke tulisannya kembali. 

Disini saya mulai dengan tulisannya  dengan judul: “Ajaran Tuhan sempat  vacum 
2500 tahun.”. Yang lainnya pada tulisan
terpisah menyusul.

 

Pertanyaan I: Dari Abdi Yono.

Kalau Abraham sekeluarga sudah beragama Islam apa perlunya Tuhan mengutus
Musa dan para nabi lainnya, sehingga keturunannya harus berurusan dengan umat 
Yahudi/Nasrani.?

Jadi kalau Ibrahim sudah Islam, apa perlunya nabi2 lain diutus Allah? Untuk
apa? 

 

Pertanyaan II: Pertanyaan saya.

Kalau nabi Musa dan nabi Isa juga Islam, maka apa inti ajaran Musa yang
Islam? Apa inti ajaran Isa yang Islam?

Maksud saya adalah untuk membandingkannya dengan ajaran Musa menurut Yahudi
dan ajaran Isa menurut Kristen.  

 

Pertanyaan ke III: juga pertanyaan saya berdasarkan tulisan Abdi Yono: 

Apa benar Ibrahim yang mendirikan Kaabah? Apa bukti sejarah dan
arkeologisnya?

Mengapa setelah 2500 tahun, pada waktu Muhammad datang, Islam yang dibawa
Ibrahim sudah hilang, Kaabah penuh dengan berhala-berhala, dan perlu “ditemukan
kembali” oleh Muhammad?

Apakah ibadah haji, yang sudah ada sebelum Muhmammad lahir, diperintahkan
oleh Ibrahim, dan apa buktinya?

 

Pertanyaan ke IV: (mengulangi pertanyaan Abdi Yono). 

Kalau memang tempat beribadah yang mula-mula dibangun ialah Baitullah (Ka'bah)
di Mekah, kenapa pada mula kiblat sholat Muhammad menyuruh para pengikutnya
ber-

kiblat ke Yerusalem ? 

 

Pertanyaan V: (Berdasarkan tulisan Abdi Yono)

Mengapa kenyataanya permohonan Abraham untuk menjadikan Mekah sebagai negeri
yang aman dan semua keturunannya jauh dari berhala tidak dikabulkan oleh Allah?

Karena kenyataannya pada waktu Muhammad datang, Kaabah sudah menjadi pusat
penyembahan berhala-berhala.

 

Didalam Alkitab, tidak ada catatan perjalanan Abraham (Ibrahim) sampai ke
Mekkah dan apalagi sampai mendirikan Kaabah. Namun saya mengerti bahwa agama
Islam ini sepenuhnya adalah berdasarkan kepercayaan belaka, yaitu percaya
kepada Alquran dan Hadits, verifikasi obyektif TIDAK PERLU. Kalau sudah
percaya, itu sudah cukup. Tak perlu lagi diselidiki kebenaran sejarahnya. Betul?











 




      

Kirim email ke