Sampai detik terakhir hasil polling di Republika saat ini (16.33 WIB) 
menunjukkan mayoritas responden berpendapat bahwa memindahkan Ibu Kota Negara 
dari Jakarta (34, 5%) merupakan solusi paling tepat disusul dengan memperbanyak 
daerah resapan air (24,4%). Jelas hal ini berlawanan dengan sebagian kalangan 
pemerintah yang lebih mempertimbangkan sisi proyek pembuatan kanal yang akan 
menelan biaya trilyunan bahkan mungkin puluhan trilyun rupiah maupun konsep 
Megapolitan. 
   
  Diakui bahwa penempatan Jakarta sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat 
bisnis di Indonesia telah memberikan akibat sampingan yaitu nafsu pembangunan 
yang terus meninggi ditunjang dengan tingginya pendapatan pemerintah daerah 
Jakarta. Ini diperkuat dengan kenyataan bahwa sirkulasi uang di Indonesia 
mayoritas berada di Jakarta dan sekitarnya. Hal ini diperparah dengan kenyataan 
masih tingginya urbanisasi (yang untungnya sedikit berkurang dengan adanya 
otonomi daerah) yang menuju Jakarta dan di sisi lain program transmigrasi 
penduduk di Indonesia nyaris tidak terdengar lagi suaranya saat ini. 
Pertambahan penduduk dan daya tampung yang sangat jauh dari memadai telah 
menambah melemahnya kemampuan alami Jakarta menghadapi fenomena alam yang 
sebenarnya memang sudah natural sejak jaman dahulu. Tidak mengherankan saat ini 
image Jakarta dan Indonesia di luar negeri sudah tidak jauh berbeda dengan 
Bangladesh yang sering dilanda banjir ketika musim hujan tiba.
   
  Memindahkan Ibu Kota. Kenapa tidak?

                
---------------------------------
Meet your soulmate!
 Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke