[iagi-net-l] Catatan (teknis) khusus tentang HotMudFlow

2007-03-15 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Mungkin ada yang membaca adanya perbedaan pendapat para ahli kebumian
mengenai HotMudFlow atau dikenal dengan Lumpur Sidoarjo atau Lumpur
Lapindo ini. Seperti misal surat terbuka Pak Professor yang ditulis
disini 
http://rovicky.wordpress.com/2007/02/25/prof-dr-rp-koesoemadinata-surat-terbuka-kepada-ketua-umum-iagi-1/
juga dalam diskusi para punggawa begawan geologi disini
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ dan ditulis dalam
media disini 
http://hotmudflow.wordpress.com/2007/03/07/ahli-geologi-saling-berseteru/.
Namun ada beberapa hal penting yang harus disadari dalam penanganan
kasus lumpur panas ini :

  1. Tujuan utama setiap tindakan yang diambil adalah menyelamatkan
manusia dari kejadian ini.
  2. Apapun yang menyebabkannya (natural ataupun man made) kejadian
yg terlihat saat ini adalah sebuah kejadian munculnya kombinasi Mud
Volkano dan Hydrothermal.
  3. Semua jenis/tipe penanganan dan pencegahan dampak ini baik
penanganan permukaan, usaha penutupan semburan tidak harus mengetahui
dengan pasti apa yang menyebabkannya.
  4. Kejadian munculnya kombinasi MudVolkano - Hydrothermal (tanpa
melihat apa yang menyebabkannya) ini baru pertama kali didunia.
Sehingga tidak ada satupun di dunia ini yang memiliki pengalaman dalam
hal menanganinya.
  5. Semua tindakan baik menutup maupun mencegah dampak (permukaan)
memang memerlukan penelitian. Tetapi keduanya diburu-buru dan saling
berkejaran. Meneliti bisa dilakukan sambil menangani. Hanya yang harus
diperhatikan adalah setiap penanganan harus didasari alasan ilmiah
yang tepat. Apapun alasannya harus ada dan dapat dijelaskan secara
terbuka.
  6. Proses ini sangat dinamis, gejala-gejala di awal kejadian,
dimasa transisi (minggu-minggu awal), serta kondisi saat ini sudah
sangat berbeda. Misal, jumlah lubang semburan pada waktu awal, ukuran
diameter lubang yg berkembang, volume dan jenis material yang keluar
dari dalam lubang , kondisi bawah permukaan (suhu, tekanan, rekahan)
dll. Sehingga pencatatan lengkap harus dilakukan terhadap semua gejala
yang timbul.
  7. Catatan inipun akan bertambah dan berubah selama kejadian ini berlangsung.

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] H2S LuSi dari mana ?

2007-03-18 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Kalau melihat lapangan-lapangan Gas di East Jawa, sepertinya problem H2S
tidak begitu mengkhawatirkan, tetapi Lusi ini kalau kentut kayaknya ndak
kira-kira deh. Bahkan cenderung meningkat akhir-akhir ini setelah dimasukin
bola beton.

Bagaimana genesa H2S ini ? Apakah dari volkanisme (geothermal) juga ?

RDP

--
http://rovicky.wordpress.com/


[iagi-net-l] IAGI Sambut Permintaan Gubernur Jatim untuk Kaji Ulang Lumpur Lapindo

2007-03-18 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

*16/03/07 14:59*
IAGI Sambut Permintaan Gubernur Jatim untuk Kaji Ulang Lumpur Lapindo
Surabaya (ANTARA News) - Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menyambut baik
keinginan Gubernur Jaw Timur (Jatim), Imam Utomo, untuk mengkaji kembali
hasil penelitiannya yang menyimpulkan kalau jarak 1,5 kilometer areal
sekitar pusat semburan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di
Sidoarjo akan ambles (turun).

Kita sambut baik permintaan Pak Gubernur tersebut. Baru kali ini ada
pejabat publik minta secara terbuka kepadsa IAGI. Ini menandakan apa yang
kita perbuat menjadi perhatian masyarakat Indonesia, khususnya Jatim, ucap
Eddy Sunardi, Ketua Departemen Pengembangan IAGI, saat dihubungi dari
Surabaya, Jumat.

Permintaan Gubernur Jatim kepada IAGI tersebut dinyatakan ketika memberikan
sambutan Pendapat Akhir terhadap Raperda Provinsi Jatim tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jatim di DPRD Jatim, Kamis (15/3).

IAGI menyimpulkan kalau 30 tahun lagi Kota Porong akan ambles menjadi
danau, sementara peramal Mama Laurent menyatakan lima hingga enam bulan lagi
akan ambles. Saya bukannya percaya ramalan, tetapi ini adalah pendapat,
ucapnya.

Dia mengemukakan, kalau memang hasil kajian IAGI benar-benar menunjukkan
Kota Porong akan ambles maka merupakan kewajiban pemerintah untuk melakukan
relokasi warga, sehingga kalau lima hingga enam bulan ambles, maka warga
tidak menyalahkan pemerintah.

Saya tidak mau mengatakan akan memindahkan warga Porong. Tetapi, saya
meneliti dulu apakah bahayanya lubang yang sekarang terjadi itu. Kalau sudah
diteliti saya baru melaporkan ke pemerintah pusat untuk melakukan tindakan,
katanya.

Sekarang ini, ujar Imam, pihaknya memerintahkan masyarakat untuk melakukan
persiapan. Apakah ramalan IAGI itu sudah benar, saya minta jaminannya.
Kalau memang jarak 1,5 kilometer tidak bisa ditempati, maka harus relokasi.
Namun, ini jangan diperbesar, nanti warga akan panik, katanya menegaskan.

Eddy yang juga Ketua Tim Investigasi semburan lumpur Lapindo di Porong,
Sidoarjo, menuturkan bahwa hasil pencitraan land satelite areal sekitar
pusat semburan yang akan ambles radius dua kilometer, berbentuk elip
mengarah ke Timur laut, di mana sejak November 2006 setiap harinya rata-rata
ambles 15 cm.

Logikanya, menurut dia, dengan semburan lumpur panas Lapindo yang begitu
besar lebih dari 100.000 meter kubik (m3) setiap harinya, maka sejak jauh
hari tanah sekitar pusat semburan sudah ambles. Namun, ia menilai, karena
adanya gaya pengapungan dari bawah tanah, sehingga mampu mengimbangi
percepatan penurunan.

Mengenai insersi atau memasukan untaian bola-bola beton ke pusat semburan
yang dilakukan Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo (PSLS) atas
rekomendasi ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dinilainya, sebagai
upaya mengurangi semburan lumpur panas, dan merupakan upaya yang sia-sia
sekaligus menghamburkan dana saja.

Ia menjelaskan, suhu di atas pusat semburan lumpur panas mencapi 100 hingga
150 derajat Celsius, sementara itu di bawahnya bisa mencapi 200 derajat
Celsius, sehingga lambat laun tapi pasti untaian bola-bola beton itu akan
leleh juga.

IAGI sejak awal sudah merekomendasikan lumpur di buang ke laut melalui
kanal-kanal permukaan, dan setelah hal itu dilakukan, ternyata kekhawatiran
mengenai munculnya lumpur beracun tidak terbukti.

Kita konsentrasi urusi permukaan saja, dengan membuat kanal menyalurkan
lumpur ke laut. Dananya cukup besar, agar tidak sia-sia, ya urusi permukaan,
terutama masalah ganti rugi bagi warga korban. Biar saja semburan lumpur
terjadi, itu merupakan `mad vulcano` yang diprediksi berlangsung sampai 30
tahun ke depan, demikian Eddy Sunardi. (*)

*Copyright (c) 2007 ANTARA*


--
http://rovicky.wordpress.com/


[iagi-net-l] To kill the volcano

2007-03-19 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Masih inget Lise seorang penulis Perancis yang ingin menengok Lusi ?
Berikut tulisannya ...

Tulisan aslinya dalam France ada disini :
http://www.liberation.fr/transversales/weekend/241499.FR.php

Salam
==

Diterjemahkan dari aslinya oleh Google -- To kill the volcano
Since May 2006, a hot and viscous mud eruption devastates is of Java,
in Indonesia. An oil drilling would be at the origin of the
catastrophe. Engineers try to choke the volcano, which spits now
175.000 m3 per day.
By Dye stick BARNEOUD
DAILY NEWSPAPER: Saturday March 17, 2007
Sidoarjo (Java, Indonesia) sent special.
By far, one sees an enormous mushroom of white smoke which rises above
an urban zone. Of near, one does not see any more but of mud. An
immense mud lake which extends on hundreds from hectares. Only an
island smoking, connected by an earth embankment, emerges from this
landscape of desolation, with in its center, levelling of ten meters
in overhang, a bubbling crater. With its feet cranes and excavators
are agitated. Indonesia believed all to know moods of the Earth of the
tsunami to the floods. All, except this kind of mud volcano, which has
vomitted for soon ten months several tens of thousands of cubic meters
of viscous liquid each day. Already, 8.000 houses, 25 companies, 18
schools, ten rice plantations and a motorway were absorbed in this
industrial area of Sidoarjo, in the east of Java, the most populated
island archipelago. 450 hectares lie under a layer of mud which
reaches by places the 10 meters thickness.  And the volcano, baptized
Lusi (acronym of Lumpur mud in indonésien and Sidoarjo), does not
give any sign of breathlessness yet. It could continue to spit during
years, even of the centuries, consider certain experts, disabled
vis-a-vis a catastrophic mud eruption which could be caused by the
man.

Politico-financial scandal

All began on May 29, 2006, at 5 o'clock in the morning. The oil
company indonésienne Lapindo prospects with more than 2.800 meters of
depth a probable oil reservoir. But, suddenly, the drill rod is
blocked and of water under pressure goes up. At the end of a few
hours, the employees of the oil company had completely lost the
control of their well. A few moments later, with 150 meters from
there, the first cubic meters of mud spouted out in the middle of a
rice plantation. At the beginning, we had a flow of approximately
5.000 m3 of mud per day, tells Rudi Novrianto, the spokesman of the
team of the government charged to manage the disaster. But very
quickly, we passed to a daily flow of 25.000 m3, then 50.000 m3, until
reaching more than 100.000 m3 in September. The situation suddenly
became ingérable.  At the end of February 2007, one estimated that
the crater spit 175.000 m3 per day.

At the entry of the dam which leads to the volcano, of the inhabitants
tell: Mud initially flooded the rice plantations, then the factory of
watches in which much among us worked. Mid-July, it started to invade
our village. And, on August 10, we were completely submerged.  And
now? Now, one waits. Lapindo must refund our losses and pay 20% of
what one gained before the accident. But, for the time being, they are
only promises.  Of the promises?  carries Bambang Istadi, chief
exploratory at Lapindo. Its firm, which is the subject of a judicial
enquiry, was summoned by the government to spend 3,8 billion rupees
(318 million euros) including 2,5 to compensate for the losses of the
inhabitants. Our company is already in bankruptcy, known as the man,
met with more than 700 kilometers of the catastrophe, in a luxurious
hotel of Jakarta, the capital. And yet, we are persuaded that our
activity of prospection is not at the origin of this eruption.

For the oil company, the drilling and the birth of the mud volcano are
only one annoying coincidence in a completely natural scenario,
initiated by… an earthquake. Two days before the eruption, a seism
magnitude 6,3 on the scale of Richter had shaken the center of Java,
making nearly 6.000 died with 280 kilometers of the place of drilling.
It is frequent that earthquakes awake volcanos of lava like mud,
defends Bambang Istaldi. Actually, all was ready to explode. Without
our drilling, there would have been a mud eruption all the same, early
or late.  The scientific and technical polemic envenime more
especially as it doubles of a politico-financial scandal in a country
mined by the corruption: the Lapindo firm is a subsidiary company of a
company directed by Aburizal Bakrie, millionaire Minister… for the
social Affairs.

Polemic on a seism

For the time being, it is quite simply impossible to define the exact
causes of this catastrophe, estimates Adriano Mazzini, specialist in
the mud volcanos at the university of Oslo, which prepares a
scientific article on the subject. The earthquake could just like take
part in the eruption… drilling!  Nevertheless, a study published as
of January 2006 by geologists of the University of California on the

[iagi-net-l] Semburan Lumpur Sidoarjo sempat terhenti 30 menit !

2007-03-19 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Semburan Lumpur Sidoarjo sempat terhenti 30 menit
!http://rovicky.wordpress.com/2007/03/19/semburan-lumpur-sidoarjo-sempat-terhenti-30-menit/
Maret
19th, 2007 — Rovicky
|http://rovicky.wordpress.com/wp-admin/post.php?action=editpost=831

[image: 
lumpur-anteng.jpg]http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/03/lumpur-anteng.jpgSehabis
makan siang tadi, saya mendapat telepon dari kawan di Jakarta. saya
ditelipun dari salah satu Stasiun Radio di Jakarta, waktu itu katanya lumpur
baru saja berhenti. Saya justru baru mendengarnya. Dan saya katakan justru
kalau berhenti total sangat saya khawatirkan begitu juga TimNas. Karena
insersi bola beton (HDCB) ini justru berusaha *mengurangi debit* aliran
tetapi tidak menutupnya secara mendadak.

*- [image: :(] Pak Dhe, kali Lusi ikutan memperingati nyepi ya ?'
+ [image: :)]  Hust ora sembrono kowe !
*

Lantas apa yang terjadi ? Read the rest of this entry
»http://rovicky.wordpress.com/2007/03/19/semburan-lumpur-sidoarjo-sempat-terhenti-30-menit/#more-831


--
http://rovicky.wordpress.com/


Re: [iagi-net-l] electrical resistivity anisotropy

2007-03-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Utamanya mengingat rangkaian dalam ilmu fisika. Yaitu hubungan paralel
dan serial.
Secara umum pengeboran memotong tegak lurus lapisan sehingga
pengukuran yg memotong vertikal ini seolah mengukur secara serial dari
masing-masing resistivity batuan. Atau menjumlahkan.
Sedangkan dengan tool konvensional ini akan mengukur resistivity
secara paralel kalau digunakan dalam pengeboran horizontal.

Serial

Rs = R1 + R2 + R3 ...

1/Rp =  1/R1 + 1/R2 + 1/R3 ...

Kalau kita tahu depth of investigation, resistivity ini dapat dipakai
untuk steering sewaktu landing Hz well.

rdp

On 3/21/07, Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] wrote:




IAGI Netters,



Ada yg punya pengalaman yg bisa dishare dalam resistivity lateral vs.
vertical anistropy?



Maksud saya begini, misal ada 1 sand tebal dan menerus, apakah hasil
pengukuran resistivity log dari vertical well akan sama dengan deviated atau
horizontal well pada lapisan sand yg sama? (asumsi: service company wireline
log nya sama, fluid content dalam sand itu sama, air atau HC)...



Terima kasih,

Herry
 
 New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out
more at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes.



--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] electrical resistivity anisotropy

2007-03-21 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ya tentu saja berbeda pengukurannya.
Kecenderungannya  harga pengukuran akan lebih condong ke yang the
most conductive. Jadi kalau ada lapisan conductive ... maka lapisan
itu akan menjadi paling menentukan dalam pengukuran rangkaian paralel
...

Depth of investigation itu tergantung tool dan juga tergantung batuan
(benda yang diukur). Kalau ngebor dengan LWD maka depth of
investigation sepertinya lebih mudah dikenali secara kualitatif karena
deep investigation ketiganya (micro, shallow dan deep) akan sama
harganya.

Btw, Apaan sih Hashin-strikmann boundary?

rdp


On 3/21/07, Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] wrote:


Terima kasih mas, good point.

Tapi saya pikir asumsinya terbalik, vertical well akan mempunyai depth of
investigation horizontal (berdasarkan letak source dan sonde nya), sedangkan
horizontal well akan mempunyai DoI vertical (atas dan bawah lapisan), cmiiw.

Berarti dari simple physic ini, hasil pengukuran harusnya berbeda ya..
Seberapa besar perbedaannya dalam ohm.m?

Salam,
Herry

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, 21 March, 2007 11:42:51 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] electrical resistivity anisotropy


Utamanya mengingat rangkaian dalam ilmu fisika. Yaitu hubungan paralel
dan serial.
Secara umum pengeboran memotong tegak lurus lapisan sehingga
pengukuran yg memotong vertikal ini seolah mengukur secara serial dari
masing-masing resistivity batuan. Atau menjumlahkan.
Sedangkan dengan tool konvensional ini akan mengukur resistivity
secara paralel kalau digunakan dalam pengeboran horizontal.

Serial

Rs = R1 + R2 + R3 ...

1/Rp =  1/R1 + 1/R2 + 1/R3 ...

Kalau kita tahu depth of investigation, resistivity ini dapat dipakai
untuk steering sewaktu landing Hz well.

rdp

On 3/21/07, Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] wrote:



 IAGI Netters,



 Ada yg punya pengalaman yg bisa dishare dalam resistivity lateral vs.
 vertical anistropy?



 Maksud saya begini, misal ada 1 sand tebal dan menerus, apakah hasil
 pengukuran resistivity log dari vertical well akan sama dengan deviated
atau
 horizontal well pada lapisan sand yg sama? (asumsi: service company
wireline
 log nya sama, fluid content dalam sand itu sama, air atau HC)...



 Terima kasih,

 Herry



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

2007-03-21 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Kalau boleh tahu ... atau siapa saja yang tahu .
Sebenernya yang disebut-sebut tim IAGI itu anggotanya siapa saja sih,
tentunya bukan satu orang ketua tim saja, kan ?
Apa ada yg juga menjadi TIMNAS, dan juga Tim investigasi bentukan MESDM dsb ..

Suwun

RDP

On 3/21/07, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote:


Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI:

Setelah libur panjang akhir pekan lalu saya melanjutkan untuk merespon
surat  Pak Koesoemadinata yang terhormat. Lokasi pertama untuk relief
well tenggelam sebelum dimanfaatkan karena para insinyur kurang cermat
menghitung kecepatan naiknya permukaan lumpur panas, bahkan mungkin ada
kontribusi subsidence. Keesokan hari sdr Abel (konsultan drilling dari
Kanada untuk killing LULA) mengatakan kepada para wartawan/wait bahwa
terjadi penurunan 26 cm di lokasi tanpa meng-quote bahwa ini hasil kerja
tim IAGI. Dari berbagai data yang kami peroleh baik langsung maupun
tidak langsung, pada bulan Juni/Juli IAGI membuat pernyataan seperti
yang telah saya sebut dalam respon surat terdahulu. IAGI juga membuat
simulasi dengan berbagai scenario bila LULA tidak berhasil dimatikan,
baik hasil simulasi maupun pernyataan tersebut kami sampaikan kepada
gubernur jatim, seminar di ITS, kepada tim-nya Kang Rudy dan kepada
Bupati Sidoarjo.  Mereka memang tidak berpikir sejauh apa yang
dipikirkan oleh teman2 IAGI karena mereka menaruhkan harapannya kepada
keberhasilan relief well. Atas dasar kontribusi IAGI tersebut dan rapat
gabungan Bupati Sidoarjo menulis surat kepadamenteri KLH agar diijinkan
membuang lumpur panas ke laut melalui kali porong tetapi ditolak oleh
menteri KLH. Atas masukan dari IAGI, Wakil Kepala BPMIGAS (terlibat
aktif baik dalam tim kang Rudy maupun timnas) menyampaikan presentasi
dihadapan presiden SBY sewaktu SBY berkunjung ke LULA, salah satu pesan
dalam presentasi tersebut adalah pipa pertamina bisa bermasalah dengan
perkembangan LULA (akhirnya pipa Pertamina meledak setelah seminggu
sebelumnya rel KA berkelok seperti ular kalo sedang bergerak
maju/berjalan). Semua apa yang telah disampaikan oleh IAGI tersebut juga
kami sampaikan kepada BPMIGAS. Deputi Opersai BPMIGAS akhirnya menulis
surat kepada Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungkungan MENKLH, untuk
minta ijin membuang lumpur ke laut melalui kali porong tetapi ditolak
oleh Deputi dari MENKLH tsb. Upaya untuk memperoleh ijin membuang lumpur
panas ke laut juga disampaikan oleh Ka. BPMIGAS atas hasil kerja IAGI
dalam suatu rapat gabungan yang dipimpin oleh wapres RI, tetapi tidak
diiyakan oleh men KLH. Memang sangat kami sadari tanpa ada solusi
pembuangan lumpur panas, tidak hanya penduduk setempat yang terancam
bahaya tetapi juga tim yang melakukan pemboran relief well untuk
mematikan LULA, akhirnya para pelaku pemboran relief well sempat
terjebak LULA dan menyatakan SOS sehingga personel dan rig direlease
moving ketempat yang aman.

Itulah hasil kerja (dgn pendekatan keilmuan) tim IAGI yang disampaikan
ke berbagai pihak melalui berbagai saluran. Akhirnya IAGI memutuskan
untuk mengajak BPPT mengadakan seminar, dan dilakukan seminar tahun lalu
merupakan seminar kedua dalam sekala nasional (bukan seminar tiga yang
bersekala internasional yang dihebohkan). IAGI sangat peduli kepada
korban LULA sehingga teman2 di PP IAGI bersama IAGI Pengda Jatim terus
berteriak agar dilakukan pembuangan lumpur ke laut dan evakuasi total.
Dalam melaksanakan seminar-2 di BPPT juga kami sudah berpikir bahwa LULA
tidak terlepas dari fenomena geothermal karena itu dalam seminar kedua
kami mengundang ahli geothermal kawan baik saya Mas Sayogi Sudarman MSC
(pensiunan Divisi Geothermal Pertamina/waktu itu).



.TOETOEGE (BERSAMBUNG/respon surat ini ada beberapa
seri, saya sengaja menyampaikan milestone sampai terlaksananya seminar-3
di BPPT yang lalu agar khalayak geologi tahu bahwa itu merupakan suatu
proses berkelanjutan dari tahun lalu. Seminar satu hanya membahas
tentang bencana alam gempa/tsunami dan berbagai dampaknya. Setelah saya
pikir lebih mendalam mungkin seminar ketiga yang mengundang pembicara
dari manca Negara itu klimaks dari kerja tim IAGI).



-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 25 Februari 2007 13:41
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-(2)

SURAT TERBUKA KEPADA KETUA UMUM IAGI (2)



Di lain pihak yang sangat menarik adalah  telah terungkapnya pula data
pemboran yang pada waktu sebelumnya (terutama pada permulaan erupsi
Lusi)
tidak pernah muncul pada laporan pemboran, yaitu yaitu bahwa 10 menit
setelah terjadinya gempa di Jogya, terjadi 'partial loss' dari lumpur
pemboran yang teramati pada mud pit. Hal yang sama diungkapkan pula oleh
Dr.
Doddy Nawangsidi, tetapi waktunya adalah 70 menit sesudah gempa (mungkin
Pak
Doddy ini keliru membaca 1 sebagai 7). Ini data yang sangat menarik
karena
sebelum data ini belum pernah dilaporkan dan menunggu 7 bulan untuk
terungkap. Di lain pihak Dr. Nawangsidi ini 

[iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-23 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007

BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head of
BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa
perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran
mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS.

Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah para
GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company.
Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% produksi
nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya sendiri.

Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini
masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply  demand) yang
bergerak ditengah pasar rekruitmen Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di
isi dilingkungan KKKS. Siapa yang bisa mengisi itu ?

Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk mencetak
secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja yang
siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan
keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS

adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan
retensi finansial. Berikut data tersebut:


GGE employee di oil company (status: production):



Formation 16.290


Available manppower 13.846

Vacant position 2.444

GGE yang keluar:

Chevron 111

ConocoPhilips 53

CNOOC 70

Petrochina 32

Total Indonesia 42

VICO 15


--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Aku ini barusan ngobrol dengan seorang yang akan diwawancara untuk
interview (belum di-interview), dia seorang dari India. Yang mengagetkan aku
... Belum apa-apa orang India ini sudah  menanyakan, Berapa kebutuhan
posisi ini atau jumlah orang yg dicari ?. Dia melanjutkan bilang gini  Aku
ada kandidat kawan lain yang kualifikasinya mungkin memenuhi, kalau kau mau
?

Waddduh  Aku ini ngga ngebayang mental ngajak kawanan-nya.
Dia sendiri belum diterima sudah menawarkan untuk kawan lain, apa ya ndak
takut  saingan ya ?

RDP

On 3/24/07, Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote:


ini ada bahasan yang menarik dari kawan kita Syafri Syafar  di milis
tetangga.

saya hanya coba emphasize lagi .

mudah2an ada gunanya.

fbs



- Forwarded Message 
From: Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, March 24, 2007 3:26:35 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 It is a good point Syafri
jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke
luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU.
ini harus di garis bawahi sekarang...

Apa yang dilakukan perusahaan2 minyak sekarang?
saya ikutan milis di dua universitas di Indonesia, dan kedua milis itu
sangat terasa kurang nya penyaluran tenaga kerja lulusan mereka.
Kalau ada yang bisa magang kerja praktek di suatu service co saja sudah
merupakan suatu anugrah besar,sampai di kasih ucapan selamat di milis.
saking jarang nya ada penerimaan untuk tugas akhir, apalagi di terima dapat
pekerjaan.
Di milis tsb.  mereka membahas cara2 meningkatkan nilai jual diri ke
industri migas.
mereka sudah saling bantu informal dalam hal tehnologi, tetapi itu sangat
terbatas.  kapan ada usaha dari industry?

Lagi lagi saya kasih contoh di Petronas.
sejak dua tahun lalu mereka rekruit banyak fresh graduate,  di GG aja ada
sekitar 150 orang.  mereka di kasih training di induction program untuk
mengenal industry minyak.  lalu langsung terjun ke pekerjaan, ikutan senior2
mereka yang lagi-lagi kebanyakan orang Indonesia.
saya pernah ngomong sama GM dan manager HR nya ttg hal ini,mereka merasa
harus melakukan hal tsb, walaupun mereka sadar mungkin 50 % atau lebih dari
tenaga tsb apakah akan pindah ke perusahaan lain atau tidak jadi tenaga
professional seperti yang diharapkan.   kalau ada yang memperlihatkan
leadership yang bagus, akan di catat. tetapi tetap skill dan knowledge
tehnikal nya dulu yang diasah.  untuk jadi manager harus bisa lulus jadi
staff engineering(atau GG) dulu.
justru itu waktu saya usul metode ban berjalan untuk mengajarkan art
dari interpretasi, saya langsung diajakin diskusi. Entah sekarang dipakai
atau tidak, tetapi sekarang mereka menyewa konsultan untuk memikirkan
bagaimana expedite pendidikan fresh graduate mereka.
bukan hanya memikirkan tapi nanti menjalankan dan memonitor usul2
konsultan tsb.
mereka juga rekruit lulusan S2 Cina, dengan paket semi expat, gajinya
sekitar usd 3000 sebulan, tapi fasilitasnya jauh lebih kecil daripada expat
Indonesia atau dari negara lain.  Hasilnya kelihatan lumayan...

sekarang mereka mengambil fresh graduate dari Vietnam, India, dan
Indonesia, katanya puluhan jumlah nya.  entah apakah mereka disamain dengan
pegawai nasional mereka atau jadi semi expat.  kita kecolongan lagi ada
belasan fresh graduate kita diambil Petronas.

sebenarnya mengambil fresh graduate dari Indonesia sudah dilakukan sejak 5
tahun lalu,  ada 4 orang di GG, satu di engineering dan satu di finance.
sebenarnya waktu di recruit, mereka sebenarnya bukan tenaga  fresh graduate
benar2an, tetapi sudah bekerja satu atau dua tahun di perusahaan di
Indonesia. Mereka dijadikan pegawai tetap dan di treat mirip dengan
pegawai nasional.  sudah tiga orang yang lari(satu ke JKT),  tiganya masih
bertahan.  kalau bisa culik tiga yang bertahan untuk balik ke Indonesia
boleh juga tuh.
saya kenal mereka dan tahu kwalitas mereka..worth kidnapping.

sekarang kita harus berpacu dengan waktu, kapan kita mulai.

yang 10-15 tahun pengalaman ini akan pensiun dalam 20 - 15 tahun lagi,
jadi kalau sekarang mulai di kaderisasi maka tenaga fresh graduate yang
sekarang lah yang akan menggantikan tenaga2 10-15 tahun pengalamn ini.

kita semua sadar bahwa menciptakan tenaga siap pakai ini perlu waktu, tapi
kapan kita memulai nya?

waktu awal di usulkanfree trade  masyarakat sangat ketakutan
membanjirnya tenaga ahli dan murah dari India dan Cina ke Indonesia.
Terbukti kita semua salah, kita underestimate kemampuan tenaga kerja kita.
malahan kita yang di drain tenaga kerja nya.
kalau nanti sudah habis, maka tentu saja kita harus terima expat dari luar
lagi. kan harus ada yang mengerjakan nya?

Kabarnya Pertamina sudah melakukan jemput bola melakukan recuitment di
LN, mudah2an bisa dapat banyak yang bagus dan COCOK dengan environment
Pertamina. Tetapi jangan lupa asset yang sudah dipunyai. cukup banyak
pegawai Pertamina yang
 sell-able, tetapi mereka masih bertahan satu dan lain hal.

[iagi-net-l] Re: Minta Sumbangan Literatur

2007-03-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Kawan-kawan IAGI,
UNSYIAH bermaksud membentuk Jurusan Teknik Geologi, mereka sangat
membutuhkan literatur-literatur. Mungkin IAGI dapat membantu untuk
mengisi pustaka juga membantu pembentukan Jurusan ini.
Saya rasa pembentukan Jusrusan Geologi dengan kekhususan kebencanaan
(gempa Tsunami) akan sangat relevan dengan lokasi geografi Aceh.
Pengenalaman lapangan tentang hal ini sangat tersedia di sekitar Aceh.

Ada yang mau membantu atau mengusulkan sesuatu silahkan berhubungan
langsung juga dengan Pak Bambang (cc email) yg akan membidani
kelahiran Jurusan Teknik geologi di UNSYIAH.

Salam

RDP

On 3/26/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

OK Sudah saya catat,
Insya Allah kalau saya ke Jakarta akan saya kirimkan.
Kalau boleh tahu bagaimana status pembentukan Jurusan geologi di
UNSYIAH ini ? Dan Mas Bambang dulukuliah dimana, tahun brapa ?

Wassalam

RDP

On 3/26/07, Bambang Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dear Mas Rovicky,

 Terima kasih sebelumnya dan saya akan tunggu
 literatur-literaturnya. Alamat saya:
 Bambang Setiawan
 Jl. Fatahillah I No. 46
 Geuce Inem, Banda Aceh 23239
 Indonesia

 Oh ya, saya pernah juga kerja 1 tahun (1997-1998) di
 Malaysia sebelum pindah di Singapore. Cuma bukan di
 minyak atau sejenisnya tapi di engineering geology.
 Tepatnya di Seri Kembangan dekat dengan UPM.

 Setelah gempa  tsunami 2004 baru menetap di Banda
 Aceh, karena alasan keluarga.

 Selamat bekerja.

 Bambang Setiawan

 --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Mas Bambang Yth
  Ini buku-buku literatur ya ? ... Saya punya banyak
  buletin AAPG
  mungkin bisa melengkapi perpustakaan. Tetapi buku
  itu semua ada di
  Jakarta. Saya belum tahu kapan ke jakarta
  Tetapi tolong saya minta alamat pengirimannya kemana
  ?
  Kalau mungkin saya paketkan saja
  Saya tidak janji karena saya belum punya jadwal
  kapan ke JKT
 
  Terimakasih
  Wassalam
 
  RDP
 
 
  On 3/22/07, Bambang Setiawan
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Dear Rovicky,
  
   Sejak setahun yang lalu saya bergabung dengan
  Fakultas
   Teknik, Universtas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dan
   terlibat sebagai anggota tim penyusun proposal
   pembentukan Jurusan Teknik Geologi di UNSYIAH.
   Mas Rovicky saya lihat sangat aktif memperhatikan
   perkembangan ilmu geologi. Kalau tidak keberatan,
  saya
   mohon file-file literatur tentang kegeologian ini.
  
   Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
  
  
   Bambang Setiawan
  
  

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Re: RSGISForum: Gotong Royong membuat Peta Geologi Permukaan, Indonesia

2007-03-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Terimakasih mas Yosaphat, Ipranta dan rekan-rekan lain
Saya akan menggeret kawan-kawan geolog untuk membantu dalam mewujudkan
impian ini .

Visi : Pemanfaatan Peta Geologi Permukaan Indonesia yang reliable dan
dapat diakses oleh publik untuk kebutuhan mitigasi bencana, resource
management, pemeliharaan lingkungan demi untuk kemakmuaran Rkyat
Indonesia

Misi : Menggunakan GIS sebagai platform data dasar dalam Peta geologi.

Yang perlu ditentukan adalah.
- Skala Peta
- Peta Dasar
- Satuan Peta (Chronostratigrafi/lithostratigrafi)
- GIS Database Model (suggested ESRI file type /shape file with attributes)
- etc

Kalau ada rekan-rekan IAGI yang mau bergabung just let us know.
Kalau memungkinkan dijadikan Program IAGI pusat sekalian.
Ada usulan lain ?

RDP

On 3/26/07, ipranto wignyowinoto [EMAIL PROTECTED] wrote:







Mas Rovicky.

   Terima kasih yaa, masalah peta geologi mau dikroyok itu gampang. Sekarang 
yang paling mendesak adalah untuk standartnya dulu mau skala berapa untuk skala 
1:250.000 sudah ada sni nya untuk 1:100.000 dan 1:50.000 syukur sampai 
1:25.000. dibuat SNI nya dudan kesepakatan bersama, bagaimana kalau mau cepet 
IAGI juga ikut bertanggung jawab gimana. Mas Rovicky termasuk jadi pengurus gak.

   Peta geologi dijital skala kecil saat ini sudah ada tapi masih banyak 
kendala karena dihasilkan dari pendijitasian hardcopy sehingga masih banyak 
yang kurang pas. contohnya
   1. batas antar lembar kadang tidak pas malah yang fatal beda formasi gitu,
   2. terlalu banyak satuan yang sebetulnya sama karena dipetakan oleh orang 
yang berbeda sehingga satuannya juga berbeda contohnya kalao ada yang pernah 
lihat pas dibuka peta dijital seluruh pulau ataupun indonesia satuan Kuarternya 
banyak sekal, lebih dari seratus mungkin, pada hal sebetulnya bisa 
disederhanakan mungkin jadi 10 atau 20 paling banyak 30, sepuluh untuk kuarter 
sedimen dan 20 untuk kuarter vulkanik.
   3. dll dan dll.

   Nanti kalau IAGI bergotong royong khan tinggal bareng sama Badan Geologi 
(Pusat Survei Geologi). Menyusun bareng strategi bagaimana baiknya siapa yang 
mengkoordinir untuk mengerjaannya. Dan tentunya paling tidak setiap 3 bulan 
atau 2 bulan harus ada pertemuan tentang progress reportnya. Saya bercita-cita 
seperti itu kebetulan saya ngurusin data dan informasi geologi di Pusat Survei 
Geologi tetapi saya tidak bisa berbuat banyak dan tidak ada partner yang bisa 
membantu saya untuk mewujudkannya.

   Ayo siapa yang mau jadi volunteer untuk ikut pedulu dengan peta geologi 
indonesia.

   Hingga saat ini setiap ada kegiatan (Proyek) meskipun dalam spesifikasi 
harus skala 1:50.000 tetap saja sebagian besar hanya memperbesar dari 
skala:1:250.000 dengan satuannya Formasi.

   Semoga cita-cita menyatukan dan menyamakan Peta Geologi Indonesia terwujud, 
karena bukan semata tugas Badan Geologi, Pusat Survei Geologi ataupun IAGI, 
tapi kewajiban kita bersama masyarakat geologi indonesia.

   Ip




On 3/23/07, Josaphat Tetuko Sri Sumantyo [EMAIL PROTECTED] wrote:







Pak Rovicky dan rekan2

 Kalau membutuhkan server dan harddisk atau fasilitas untuk menyimpan data2
 tsb dgn kecepatan Gigabytes (setidaknya ratusan MB) yg bisa diakses dari
 mana saja, bisa saya bantu nanti menyediakan server2 tsb. Kami mempunyai
 server dengan OS : Windows Server, UNIX dan Linux. Bila membutuhkan memori
 untuk menyimpannya, nanti bisa saya bantu sediakan pula harddisk beberapa
 Terabytes tergantung kebutuhan.

 Semoga bisa menolong rekan2 untuk memajukan GIS Indonesia.

 Salam,
 Josh.


 - Original Message -
   From: Rovicky Dwi Putrohari
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Sent: Friday, March 23, 2007 10:07 PM
   Subject: RSGISForum: Gotong Royong buat peta Surface Geologi Indonesia --
 was : mohon info :Pewarnaan Peta Geology

 Mas Ip
   bagaimana kalau Peta geologi Indonesia dalam format Digital ini dibuat
   Gotong Royong saja. Nggotongnya juga sambil royong-royong ... artinya
   siapa yang sudah memilki peta dishare dalam sebuah Web trus nanti kita
   tambahin bagi yang sudah punya sebelahnya dan seterusnya.
   Lah wong Wikimapia saja bisa ngasi detil lokasi lokasi sedunia dalam
   waktu cepat kok. kalau peta geologi aku pikir bisa saja dibuat dengan
   cepat. Apalagi sudah banyak ahli2 GIS di Indonesia ini.
   Kan tinggal membuat kesepakatan apa yang mau dibuat, apakah
   menggunakan satuan lithostrat atau chronostrat.
   Pewarnaan bisa dilihat contohnya disini :
   http://www.sangres.com/mountains/geomaps/legend.htm
   kalau basis struktur data modelnya bisa menggunakan yang ini :
   http://www.sangres.com/mountains/geomaps/legend.htm

 Nah tinggal kesepakatan kita bersama saja sebagai geolog yang akan
   memanfaatkannya, mana yang mau dipakai ... Nunggu BGN ... waaah lama
   neek

 Apak Aria atau Pak Ipranto tentunya sudah punya skala besar yang bisa
   dipakai acuan awal. Nanti detil skala 10 000 bisa dikerubuti rame-rame
   Nah tinggal nyari siapa yang punya web space (web server) untuk naruh
   datanya supaya

Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Pak Awang, ini untuk KPS yang sudah produksi saja atau juga yang masuk
exploration stage ?
General Admin yang 9% ini termasuk sewa gedung dsb nggak ya ?
Atau hanya ERC (Employee related cost) gaji dan fasilitas.
Setahuku rata-rata ERC hanya 5-7 % (tidak termasuk sewa gedung /office
facilities).
Biaya sewa gendung ini cukup mahal. Bayangkan saja berpa sewa per sqMtr utk
gedung di Jakarta. Office cost ini konon lebih murah di KL dibanding
Jakarta, apalagi di Singapore bener nggak ya ?

RDP

On 3/26/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi):



eksplorasi : 204 juta USD

development : 1413 juta USD

produksi : 3172 juta USD

general administration : 457 juta USD



Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin.
tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwaexpenditure
eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau
pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ?  Makin menyedihkan lagi
bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata
tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari
produksi 2005.



Ayo galakkan eksplorasi !



awang



-Original Message-
*From:* Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
*Sent**:* Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
*To:* iagi-net@iagi.or.id
*Subject:* [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE




Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik
ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary
yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget.
Kalau untuk development lebih gila lagi, bagian terbesar yang di spent ke
facilities, hmmm, bener-bener bikin merem melek nih. Pak Awang lebih tahu
mengenai realita hal ini.

Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.

Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?



Hmm, belum kepingin home sweet home ? How is Lagos?

Ciao

Bambang


 -[ Received Mail Content ]--

*Subject : *Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

*Date : *Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)

*From : *Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED]

*To : [EMAIL PROTECTED]



Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat betah.


kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain
pindah ke malaysia?


atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?


di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat
(malah banyak yang lebih).


saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.


seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah
komponen yang kecil dari EP migas.




Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah
mungkin boleh juga tuh.


tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?




fbs


jadi ingat lagu KoesPloes




 --


*Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (
http://mix.lycos.com http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline)*


Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention
Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To
subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank
Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan
Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening:
255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi-





--
http://rovicky.wordpress.com/


[iagi-net-l] Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa dan Tsunami

2007-03-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Sebuah asaha IAGI Sumbar yang strategis dengan memanfaatkan juru
dakwah sebagai penyambung informasi kebencanaan. Sehingga ketika
terjadi bencana tidak serta-merta menyatakan murka Allah semata. Ada
porsi-porsi yang harus dikerjakan manusia unttuk menyelamatkan umatnya
sendiri.

Salute Pak Ade Edward !!

RDP
==
Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa dan Tsunami
Sabtu, 24 Maret 2007 | 15:40 WIB

TEMPO Interaktif, Padang:Sebanyak 110 orang juru dakwah agama Islam di
Kota Padang, Sumatera Barat, dibekali informasi bencana alam, terutama
gempa dan tsunami, di Aula Fakultas Dakwah, IAIN Imam Bojol Padang,
Sabtu (24/3).

Dalam acara yang diselenggarakan Pemerintah Kota Padang, Ikatan Ahli
Geologi Indonesia, dan Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol itu, para juru
dakwah yang terdiri dari mubalig, dai, dan ustad tersebut menerima
materi potensi gempa dan tsunami dari Ade Edward, Koordinator Ikatan
Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat.

Ade menjelaskan penyebab bencana geologi yang sering terjadi di
Sumatera Barat, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan banjir
yang saling berkaitan satu sama lain karena adanya patahan Sumatera.

Ia juga menjelaskan masalah kegempaan di Indonesia yang disebabkan
Indonesia terletak di tiga pertemuan lempeng bumi. Juga ditayangkan
simulasi tsunami yang pernah terjadi di Padang dan pesisir Sumatera
Barat lainnya setelah terjadinya gempa pada 1833 yang berpusat di
Siberut, Kepulauan Mentawai.

Ade juga memberikan pengetahuan cara menyelamatkan diri saat gempa
terjadi dan sebelum terjadinya tsunami. Penjelasan dengan menggunakan
proyektor tersebut menyedot perhatian para juru dakwah yang sebagian
juga perempuan.

Menurut Ade, pembekalan untuk juru dakwah sangat penting untuk
mengurangi trauma masyarakat akibat bencana alam.

Juru dakwah punya cara komunikasi yang baik kepada masyarakat, jadi
bisa memberi penjelasan dan meredam kecemasan masyarakat. Beda dengan
ahli geologi yang kalau bicara langsung blak-blakan yang bila didengar
masyarakat awam dianggap menakut-nakuti, katanya.

Wakil Wali Kota Padang Yusman Kasim dalam sambutan acara mengatakan
pembekalan untuk juru dakwah diperlukan karena Sumatera Barat terletak
di daerah rawan bencana.

Pendidikan keagamaaan perlu diselaraskan dengan ilmu pengetahuan,
karena seperti pepatah Minang Alam Takambang Jadi Guru, jadi di
balik semua bencana juga sudah dipelajari para ahli bahwa itu adalah
gejala alam. Bencana memang datang dari Allah, tetapi manusia tetap
harus berusaha menghindarinya, katanya.

Ahmad Uzwir, seorang peserta, mengatakan sangat terbantu dengan
informasi yang diberikan. Penyuluh agama di Kecamatan Kuranji, Padang
ini mengaku baru pertama kalinya mendapat informasi geologi. Kita
jadi tahu tentang ilmu alam yang mempelajari gempa. Ini sangat berguna
untuk bahan dakwah kita, karena dakwah itu harus diselaraskan dengan
ilmu pengetahuan. Saya baru tahu kejadian gempa itu sebenarnya
dasarnya seperti itu, katanya.


--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Just FYI. Supaya pandangannya lebih meluas dan meng-Global. Saya juga
pernah presentasikan hal ini di Luncheon Talk pada waktu PIT IAGI
Pekanbaru akhir tahun kemarin.

Kekurangan GGE ini bukan hanya Indonesia, tetapi ke SELURUH DUNIA PERMINYAKAN !
- Kekurangan geoscientist ini juga dikhawatirkan oleh AAPG (American
Assoc of Petroleum Geologist) dengan kenyataan bahwa ditahun 2005
lebih dari 60% anggotanya berumur diatas 55 tahun. Hal ini disebabkan
menurunnya jumlah mahasiswa baru yg mendaftar di bidang geoscience
pada waktu krisis tahun 80-an. Ya wajar lah, tahun 1987-an harga migas
anjlok dibawah 20 US$/bbl, semua mahasiswa baru tentunya banyak yang
enggan menjadi geologist maupun menjadi insinyur perminyakan. Grafik
di blogku juga memuat grafik ini menjelaskan mengapa saat ini dominasi
pekerja perminyakan anggota AAPG adalah mereka yang sudah mendekati
tua atau bahkan sudah memasuki usia pensiun.
trendlinespeakoildepletionscenariosgraph60726.gifSementara itu hampir
semua perusahaan minyak dan gas bumi memperkirakan produksi yang
meningkat dalam kurun 2-5 tahun mendatang. Gambar disebelah
menunjukkan bagaimana skenario produksi minyak dunia versi dari
beberapa perusahaan minyak dunia ini.

Dengan demikian bisa dipastikan kebutuhan GGE di dunia perminyakan
akan mengalami defisit.

Kalau anda tengok salary surveynya AAPG bulan February 2007 lalu,
terlihat adanya gejala kekurangan tenaga pada level pengalaman 15-20
tahun, dimana harganya jauh lebih mahal daripada yang pengalaman
diatas 20 tahun !!!

Selain itu saat ini SEDANG terjadi perpindahan besar-besaran dalam
GGRE. Sedang terjadi perpindahan mirip seperti kalau main
nyanyi-nyanyi sambil berputar2 trus ketika semprit .. PRIT !! harus
nyari tempat duduk ... tapi tempat duduknya banyak makanya walaupun
disemprit masih milih2 kursi kosong :)

Saya hanya ingin menggaris bawahi bahwa ini bukan kesalahan BPMIGAS,
Pertamina atau perusahaan anu tetapi ini fenomena global yang harus
diantisipasi industri perminyakan.

Duabulan lalu aku berbicara hal yang sama dengan seorang Staff HR
Petronas dalam seminar career day di UKM (Universitas Kebangsaan
Malaysia), Petronas tersebut lebih menegaskan lagi We are not running
out of oil, we are running out of QUALIFIED people.
Petronas walaupun kesulitan mencari orang tidak pernah kekurangan
orang sakjane, lah wong pelamar dari Indonesia berjibum, TETAPI, tidak
semua diterima, artinya selected ! Demikian juga di Indonesia. Tidak
kekurangan orang (wong kenyataan banyak yang nganggur) ... tetapi
Pteronas TETAP MEMILIH dan success ratio di Petronas awalnya 1:5
Artinya dari 5 orang yg diinterview hanya 1 yang diterima. Namun
gejalanya (menurut orang HR Petronas ini) saat ini menjadi 2:5.
Standart kualifikasinya diturunkan ! Aku denger ada juga yg dulu
pernah ditolak Petronas dipanggil lagi ... :)

Menurut saya succes ratio 1:5 ini bukan standart technical orang
Indonesia yang kurang, Tetapi 1 yang terbaik tadi ternyata
overqualified !!! Orang Indonesia ini technical knowledgenya suangat
tinggi. Terbukti hampir setiap laporan atau usulannya sangat jarang
yang dikoeksi masalah tehnisnya ... menurut kawan2 Petronas, koreksi
pada salah ketik dan pemilihan kata-kata dsb. Artinya secara technis,
kualifikasi orang GGRE Indonesia ini sudah bisa diterima.

Apakah yang tinggal di Indonesia berarti kurang bagus, BUKAN, BUKAN
ITU !. Ada hal lain ternyata yang menyebabkan GGE tetap stay di
Indonesia. Dan semstinya alasan inilah yang harus diperkuat dan
menjadi tumpuan perusahaan migas di Indonesia. Salah satunya
kenikmatan kebersamaan dirumah sendiri. Saya sendiri sangat kangen
dengan hal ini :(.
Juga banyaknya peluang menduduki posisi manajerial (tapi ini pernah
menjadi buah simalakama looh). Masih banyak lagi hal-hal yang
mejadikan seseorang tetap tinggal di negeri yang dicintainya.

Jadi mau stay di negeri tercinta ataupun mau pergi berkelana ... itu
sekedar pilihan ...
dan industri peminyakan secara global tetap kekurangan GGRE

rdp

link :
http://rovicky.wordpress.com/2006/10/26/is-the-oil-boom-over-3-the-workforce-challenge/

On 3/26/07, Parvita Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote:





It is a good point Syafri

jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke
luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU.

ini harus di garis bawahi sekarang...



Seingat saya, dulu ada semacam kewajiban yang ditetapkan oleh
Pertamina/BPKKA/DMPS untuk membuka lowongan untuk mahasiswa baru setiap
tahun.  Dulu ARCO selalu buka lowongan tiap tahun.  Vico (dulu Huffco) juga
setiap tahun ada fresh graduate, makanya di perusahaan2 ini hampir tiap
generasi terwakili.



Kecenderungannya sekarang banyak yang ingin pegawainya hit the ground and
run.  Beberapa perusahaan besar yang saya tahu memiliki program mentoring
yang dimasukkan ke dalam performance appraisal mereka dan porsi scorenya
cukup lumayan (15% dari total score, di Conoco dulu lho…), dan semakin
senior, porsi dari total scorenya semakin besar.




[iagi-net-l] Fwd: RSGISForum: Gotong Royong buat peta Surface Geologi Indonesia

2007-03-26 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Adakah yang tahu apakah eta Geologi merupakan data dasar yang bersifat terbuka ?
Dimana UU yg menyatakan itu ? Aku dulu pernah lihat di salah satu UU
tentang data dasar geologi yg bersifat terbuka, tapi kok lupa UUnya
...

thanks

RDP

-- Forwarded message --
From: ipranto wignyowinoto [EMAIL PROTECTED]
Date: Mar 26, 2007 9:47 PM
Subject: RSGISForum:  Gotong Royong buat peta Surface Geologi Indonesia
To: [EMAIL PROTECTED]

Bagi yang hanya menunggu dapat saya pastinya hanya akan menunggu
selamanya. Kita tidak bisa hanya menunggu semua harus berusaha dan
punya kemauan yang sama. Untuk merubah sistem yang ada di negara kita
khususnya data dan informasi dasar. Tidak hanya Geologi termasuk
topopgrafi dan rupabumi.

  Kita bareng buat kesepakatan bersama, jangan-jangan nanti sudah
dibuka malah jadi bulan bulanan seperti diskusi yang pernah terjadi di
mailing list ini dengan judul bila peta bako salah. yang nota bene
kenapa para pengguna tidak pernah memikirkan kesulitan-kesulitan yang
dihadapi. Demikian juga dengan Peta Geologi sebelum dibuka kita benahi
dulu mau diedit kemana sistem yang ada? sebelum ada kesepakatan nanti
juga yang satu kelompok mau begini dan kelompok yang lain maunya
begitu tentunya sesuai dengan keinginan dan tujuan dari kelompoknya.

  Sebelum terlambat makanya usulan SNI untuk peta geologi skala
1:100.000 ataupun skala 1:50.000. Meski setiap pembahasan SNI tersebut
nanti juga mengundang dari IAGI sememntara yang ditunjuk untuk
mewakili tidak banyak masukannya, sehingga hasil SNI kurang sesuai
dengan kalayak atau masyarakat keilmuan geologi di Indonesia.

  Kalo sudah ada kesepakatan, tinggal mengusulkan saja bagaimana cara
mengupdate peta geologi dijital kepada Badan Geologi sebagai leading
institution didampingi oleh IAGI dan Universitas dan sekali lagi
jangan dilepas untuk berjalan sendiri, cita-cita pengguna tidak akan
pernah tercapai secara maksimal. Koreksi dan kerja sama masih sangat
diperlukan.
  Bola sudah bergulir tinggal siapa yang akan nendang duluan?, kalo
saya punya kekuatan saat ini insya allah sudah tak sepak duluan, tapi
berhubung tidak hanya bisa mengusulkan saja.
  Sekian terima kasih.

  Ip


aria anugraha [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Wah Setuju sekali.
Jadi tinggal kita tunggu IAGI/ Universitas dan GRDC yang bicara.

Mengenai persoalan kerahasiaan data, khususnya data citra satelit;
saya jadi teringat dulu suatu saat pernah berdiskusi dengan seseorang
yang berpangkat dan bagaimana kita bingungnya dengan regulasi di
negara ini. Satu sisi data masih merupakan 'rahasia negara' sementara
disisi lainnya data indonesia, utamanya dari satelit telah dapat
diperoleh dimana saja di Luar Negeri.

Yang saya sedikit tahu, Kep. Men ESDM menyatakan data yang dihasilkan
dari suatu survey umum adalah public domain. Nah, apakah Peta Geologi
dari GRDC terkategorikan pada Survey Umum ?. Kalau ada yang bisa
menkonfirmasi jawabannya adalah YA, saya siap nih mengupload data yang
ada di saya. Rekans di sini, pasti juga ada yang siap menjadi admin Web
GIS Servernya.

ayo kita beraksi lah..
aria

Rovicky Dwi Putrohari wrote:

 Mas Aria
 Bagaimana kalau peta diumbar2 disini ini ?
 http://www.tec. army.mil/ Merapi/index. html
 http://www.tec.army.mil/Merapi/index.html
 Iniyang melakukan Amrik ... silahkan semua ngedownload dan mendigitasi
 peta
 ini ... :)
 Ini legal ndak ?
 Kalau masih terbentur dengan legalitas itu ... kita buat kerja sama antara
 IAGI dengan University atau sekalian dengan P3G untuk membuka data dasar.
 Aku pikir peta geologi merupakan data dasar yang terbuka public domain
 (please correct me if i am wrong).

 RDP

 On 3/26/07, aria anugraha [EMAIL PROTECTED] net.id
 mailto:anugraha%40centrin.net.id wrote:
 
  Mas Rovicky,
 
  Wah ini kerjaan raksasa yang 'challenging' .
  Kalau bener bisa 'dikerubutin' rame-rame dengan komitmen tentunya, pasti
  bisa terlaksana lah.
  Mari berpikir optimis.
 
  Pertanyaan saya :
  1. Masalah legalitas. Kita ketahui data di indonesia adalah komoditi
  yang abu-abu sekaligus penting.
  2. Apakah sebagai perbadi kita bersedia menyumbangkan data peta
  geologi tersebut ?
  3. Sekaligus mempertanggungjawab kan legalitasnya.
 
  Peta Geologi keluaran Puslitbang Geologi - Bandung semua sudah dalam
  Digital bahkan yang saya dengar sudah dalam format GIS.
  Bagaimana kalau kita mulai dari data tersebut. Berikutnya saya pikir
  kembali ke pertanyaan no. 1 saya di atas.
  Saya misalnya kebetulan punya copy beberapa daerah tapi saya tidak
  bisa menjawab pertanyaan saya yang no.3 di atas.
 
  Or should we keep it underground
  Ada yang punya usul lebih konstruktif dibanding tanggapan saya ?
 
  Saya siap lah mengerjakan sesuatu.
 
  Wassalam,
  aria
 
  Rovicky Dwi Putrohari wrote:
  
   Mas Ip
   bagaimana kalau Peta geologi Indonesia dalam format Digital ini dibuat
   Gotong Royong saja. Nggotongnya juga sambil royong-royong ... artinya
   siapa yang sudah memilki peta dishare dalam sebuah Web trus nanti kita
   tambahin bagi

[iagi-net-l] RPTK, Masih perlu ndak ? --- BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Masih perlukah RPTK ?

Jawab saya masih perlu !! untuk merencakan masa depan sebuah
organisasi. Nah yang menjadi sulit ketika (oleh karyawan) RPTK menjadi
sesuatu sekenario yang HARUS diikuti begitu saja tanpa adanya
kompetisi dan kompetensi. RPTK sering dianggap sebagai tool untuk
menunjang karier seseorang. Bahkan sering terlontar adanya kekesalan
ketika namanya tidak-naik dari tahun ketahun. Yang buntutnya
menyalahkan management yg tidak berani fight, bahkan menyalahkan
BPMIGAS yang ga punya nyali dsb.

Menurut saya RPTK ini tool-nya perusahaan untuk mengembangkan
organisasi usaha, didalamnya menyangkut masalah ketenaga kerjaan. RPTK
bukan tool-nya karyawan untuk naik ke jenjang lebih tinggi. Aku rasa
ini sebuah kelirumologi yg cukup parah ketika RPTK dianggap sebagai
model suksesi dalam progam Nasionalisasi.
Hal ini diperparah dengan sikap karyawan yang kurang jiwa
persaingannya untuk merebut tampuk kepemimpinan (manajerial) dalam
organisasi perusahaan migas.

Tool-nya karywan ya termasuk knowledge, knowhow, sklill dsb. Ini yang
harus digali oleh  perusahaan yang berlaku untuk setiap karywan.

OK deh ... kembali ke LAPTOP !
Bisnisnya BPMIGAS (dh BPPKA) adalah mengatur kontraktor migas untuk
dapat optimum menambah cadangan minyak yang digali dari bumi
Indonesia. Jadi jelas bukan berbisnis tentang tenaga kerja. Memang
salah satu untuk menunjang penambahan cadangan ini dengan meningkatkan
kemampuan 'human resources'.

Jelas bahwa suksesnya human resources management di BPMIGAS bukan
hanya nasionalisasi saja, bahkan bisa jadi bukan hal yang penting
untuk kondisi saat ini. Untuk kondisi saat ini mendapatkan qualified
people ini bisa dari berbagai sumber. Skali lagi kondisi saat ini
sudah jauuh berbeda dengan kondisi dunia bisnis tahun 80-an. Dahulu
negara dapat memilki power untuk mengatur kontraktor. Saat ini
perusahaan sudah boleh memilki SP (Serikat Pekerja), iklim bisnis
freetrade sudah mulai merebak. Batasan negara-negara dalam usaha
bisnis sudah mulai luntur. Yang akhirnya RPTK bukan lagi tool ampuh
yang dapat digunakan BPMIGAS dalam mengatur kontraktor. Lah nanti
gaji kalau besarnya remunerasi diatur (dibatasi) juga malah protes
semua :(

Akan lebih baik kalau BPMIGAS kembali ke LAPTOP !
kembali ke main bussines theme -- add resources with high efficiency

Sakjane ya bukan hanya BPMIGAS, ada MIGAS, ada ESDM ... ada presiden,
ada saya, ada kamu ... semua punya andil dalam menambah jumlah
cadangan migas dari bumi Indonesia

rdp

On 3/27/07, Harry RW [EMAIL PROTECTED] wrote:


ini mah cerita lama, masalahnya bukannya RPTK nya yang gagal, tapi BPMIGAS yang 
kurang diberi wewenang, manpower dan kekuatan untuk melakukan kontrol………. 
Segitu aja komentar saya . Udah sering sikh topic ini dibahas di milis ini 
dan milis MIGAS, tapi kayaknya nggak ada gunanya juga……. Capek dekh!!!

  




From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, March 27, 2007 6:54 AM

 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


Kelihatannya pengurangan ekspat hanya sekitar 10 orang per tahun, padahal coy asing secara 
intensif melakukan eksplorasi disini sudah sejak 35 tahun yang lalu (dari mulai negara 
ekportir migas hingga mulai menjadi negara importir migas). Barangkali penurunan di bagian 
eksplorasi bisa lebih kecil dari 1 % atau malah mereka bertambah dengan bertambahnya discovery ?? 
Apakah model RPTK gagal mengakselerasi penurunan jumlah ekspat ?


Thanks. Iman


-Original Message-
 From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, March 26, 2007 12:32 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Pak Iman,

Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) dari 
tahun ke tahun, ini datanya :
2002 : 821 orang
2003 : 819 orang
2004 : 805 orang
2005 : 794 orang

Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. Walaupun 
jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, expenditure-nya signifikan 
di dalam personnel cost.

Salam,

awang



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: 

Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari


Pak Awang sangat menarik kalimat terakhirnya dengan rumus jempol -- Rule

of thumb-nya : G  A tak boleh melebihi 10 % dari total budget. Tapi masih
ada kemungkinan jempolnya ditekuk, bugdetnya yang dinaikin ... upst sorry :)
Nah untuk mengantisipasi hal ini, sistem kontrol apa lagi yang masih
dilakukan untuk menekan budget yg masuk kategori (cost) ?


 Setahu saya (correct me if ia am wrong) ... Cost ini toh akhirnya akan

masuk CR (Cost recovery) ...Apakah ada pembatasan dalam angka cost ini dalam
memproduksi migas. Apakah ada ANGKA dalam kontrak PSC. Kalau ngga salah di
Malaysia angka CR ini dikontrol sehingga maksimum sekian persen dari
revenue. Adakah hal semacam ini di PSC Indonesia ? CR akan bergantung dari
angka yg sudah ditentukan ini. Sehingga tercipta otomatisasi efisiensi.
Pak Awang dkk ndak perlu repot.
Mungkin isi kontrak ini bukan wewenang BPMIGAS karena pembuat draft kontrak
PSCnya MIGAS, kan ?
thx

RDP

On 3/27/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Pak Yanto,



Dalam prinsip accounting blok produksi, gaji tenaga GGE termasuk dalam GA,
sedangkan yang belum berproduksi masuk ke Exploration Administration. GA
bisa tinggi karena merupakan komponen cost personel dan semua fasilitasnya,
sewa gedung dan semua fasilitas kantor, dan semua pengeluaran lain-lain
(termasuk public relation) yang tidak bisa dimasukkan ke pos lain.
Perlambatan perizinan bisa dimasukkan ke dua pos : G  A atau proyek
berhubungan. Izin lokasi pemboran atau seismik yang terlambat sehingga
menimbulkan biaya, misalnya,  bisa dimasukkan ke dalam cost proyek bor
atau seismik (di luar G  A). Pada saat budget meeting, G  A yang tinggi
akan selalu mengundang pertanyaan, dan kami selalu meminta klarifikasi
serta perinciannya.

Salam,

awang



-Original Message-
*From:* Yanto Salim [mailto:[EMAIL PROTECTED]
*Sent**:* Tuesday, March 27, 2007 7:08 C++
*To:* iagi-net@iagi.or.id
*Subject:* RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE



Pak Awang,



Menarik sekali melihat distribusi expenditure tahun 2005, apakah gaji G 
G dan engineering termasuk dalam G  A?

GA disini digambarkan sebesar 224% dari biaya explorasi. Faktor apa saja
yang membuat GA sangat tinggi , mungkinkah adanya kegiatan Public Relation,
yang saat ini makin keren dan berkembang dilingkungan Migas?.



Apakah ada studi khusus yang menyelidiki biaya tidak langsung yang membuat
expenditure naik, seperti misalnya berapa biaya yang harus dikeluarkan
karena delaynya perijinan atau approval baik didaerah maupun tingkat pusat?.



Salam



Yanto Salim.


 --

*From:* Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
*Sent:* Monday, March 26, 2007 11:44 AM
*To:* iagi-net@iagi.or.id
*Subject:* RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE



Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi):



eksplorasi : 204 juta USD

development : 1413 juta USD

produksi : 3172 juta USD

general administration : 457 juta USD



Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin.
tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa
expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas
baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ?  Makin
menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 %
expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi
2006 hanya 95 % dari produksi 2005.



Ayo galakkan eksplorasi !



awang







[iagi-net-l] UU Penanggulangan Bencana

2007-03-26 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
 lanjutkan kegiatan-kegiatan mulia dalam
membangun MASYARAKAT SADAR BENCANA seperti di Jepang dan San Fransisco.
Dengan membangun masyarakat sadar bencana, maka apabila terjadi bencana
tentunya korban jiwa maupun kerugian harta benda dapat ditekan seminimal
mungkin. Insya Allah.

Wassalam,
Pardan,
Surabaya, Jatim.


On 3/26/07, Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Salut-salut dan sekali lagi saluut..kepada teman-teman anggota IAGI yang
 telah mengambil inisiatif untuk turun ke masyarakat dengan memberikan
 pencerahan tentang bahaya dan kerawanan bencana geologi yang umumnya
rakyat
 masih sangat awam tentang hal ini.
 Kita harus gencarkan kepada siapa saja untuk waspada tanpa memberikan rasa
 takut yang berlebihan mulai dari eksekuitif pemereintah hingga di RT/RW
baik
 melaui khotbah di masjid, gereja, vihara, pura dsb, juga posyandu,
 klompercapir, petani, nelayan, dlsb...
 Peta rawan bencana baik gempa, longsor, tsunami, gunung api/vulkanik,
banjir
 dsb harus dibuat disetiap kabupaten/kota...seperti yang telah dilakukan
oleh
 kawan Geologi UGM dengan peta rawan di Bantul itu. Contoh yang lebih baik
 adalah masyarakat Jepang dan San Fransisco yang siap dengan gempa yang
bisa
 merobek kapanpun di negerinya.
 Teman-teman di Bakornas PB bisa lebih melengkapinya.. Jadi bukan hanya
 bertindak sesudah terjadi bencana tapi juga sebelum bencana kita sudah
siap
 dan sadar bahwa bahaya itu senantiasa ada dan siap mengancam. Jadi
persiapan
 yang matang akan meminimalisir korban  jiwa dan luka dan kerugian harta
 benda.

 Hari ini G. Batutara (Lembata, NTT ) sudah status SIAGA.


 - Original Message -
 From: Turidho (TURIDHO) [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, March 26, 2007 1:55 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa dan Tsunami


 Untuk informasi bahwa hal ini sudah juga berjalan di IAGI Pengda Riau.
 Dimulai tahun lalu, kami sudah beberapa kali memberikan presentasi
 geologi  gempa di Duri untuk para juru dakwah, guru2 MDA, petugas2 P2A.
 Dan terakhir, setelah bencana gempa melanda SumBar baru2 ini, kami juga
 diminta memberikan presentasi yang sama untuk perkumpulan masyarakat
 suku Kurai (Bukit Tinggi) Sumatera Barat yang berdomisili di Duri.
 Program kami yang akan segera dijalankan adalah melakukan sosialisasi
 geologi untuk siswa2 SLTA serta aparat2 Pemda di Kab / Kota se Prov
 Riau. Mudah2an berjalan dengan lancar.
 -ido-


 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Sunday, March 25, 2007 7:32 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa dan Tsunami

 Sebuah asaha IAGI Sumbar yang strategis dengan memanfaatkan juru dakwah
 sebagai penyambung informasi kebencanaan. Sehingga ketika terjadi
 bencana tidak serta-merta menyatakan murka Allah semata. Ada porsi-porsi
 yang harus dikerjakan manusia unttuk menyelamatkan umatnya sendiri.

 Salute Pak Ade Edward !!

 RDP
 ==
 Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa dan Tsunami Sabtu, 24 Maret 2007 |
 15:40 WIB

 TEMPO Interaktif, Padang:Sebanyak 110 orang juru dakwah agama Islam di
 Kota Padang, Sumatera Barat, dibekali informasi bencana alam, terutama
 gempa dan tsunami, di Aula Fakultas Dakwah, IAIN Imam Bojol Padang,
 Sabtu (24/3).

 Dalam acara yang diselenggarakan Pemerintah Kota Padang, Ikatan Ahli
 Geologi Indonesia, dan Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol itu, para juru
 dakwah yang terdiri dari mubalig, dai, dan ustad tersebut menerima
 materi potensi gempa dan tsunami dari Ade Edward, Koordinator Ikatan
 Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat.

 Ade menjelaskan penyebab bencana geologi yang sering terjadi di Sumatera
 Barat, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan banjir yang saling
 berkaitan satu sama lain karena adanya patahan Sumatera.

 Ia juga menjelaskan masalah kegempaan di Indonesia yang disebabkan
 Indonesia terletak di tiga pertemuan lempeng bumi. Juga ditayangkan
 simulasi tsunami yang pernah terjadi di Padang dan pesisir Sumatera
 Barat lainnya setelah terjadinya gempa pada 1833 yang berpusat di
 Siberut, Kepulauan Mentawai.

 Ade juga memberikan pengetahuan cara menyelamatkan diri saat gempa
 terjadi dan sebelum terjadinya tsunami. Penjelasan dengan menggunakan
 proyektor tersebut menyedot perhatian para juru dakwah yang sebagian
 juga perempuan.

 Menurut Ade, pembekalan untuk juru dakwah sangat penting untuk
 mengurangi trauma masyarakat akibat bencana alam.

 Juru dakwah punya cara komunikasi yang baik kepada masyarakat, jadi
 bisa memberi penjelasan dan meredam kecemasan masyarakat. Beda dengan
 ahli geologi yang kalau bicara langsung blak-blakan yang bila didengar
 masyarakat awam dianggap menakut-nakuti, katanya.

 Wakil Wali Kota Padang Yusman Kasim dalam sambutan acara mengatakan
 pembekalan untuk juru dakwah diperlukan karena Sumatera Barat terletak
 di daerah rawan bencana.

 Pendidikan keagamaaan perlu diselaraskan dengan ilmu pengetahuan,
 karena

Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi

2007-03-26 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ada yang lucu lagi berita hari ini yg disitir hotmudflow.wordpress.com
Aku juga baru ngeh ternyata ada beberapa yg menamakan dirinya Media Center.

www.mediacenterlusi.com ini berbeda dengan Media Center yg disitir
oleh http://www.d-infokom-jatim.go.id/index.php
Memang Lusi ini tobmarkotob  saingan Thukul tenin !

rdp

Asas Praduga Tak Bersalah Mesti Dijunjung Tinggi

MediaCenterLusi, Senin, 26 Maret 2007 23:29

Surabaya—Asas praduga tak bersalah mesti dijunjung tinggi sesuai
prinsip-prinsip hukum pidana.  Karena itu, kesimpulan apapun yang
telah diambil oleh penyidik selaku penegak hukum, masih harus
dibuktikan terlebih dahulu di muka pengadilan. Demikian hal itu
dikemukakan Koordinator Tim Kuasa Hukum Lapindo Brantas Inc. GP Aji
Wijaya Senin (26/3) di Surabaya.

Sebelumnya di sebuah harian nasional Sabtu (24/3) Kapolda Jatim
Inspektur Jenderal Herman Suryadi Sumawiredja mengatakan bahwa
pengeboran sumur eksplorasi Banjarpanji-1 milik  Lapindo Brantas Inc.
merupakan pemicu semburan Lumpur panas Sidoarjo.

Pernyataannya itu, kata Herman, didasarkan pada proses penyidikan yang
telah dilakukan Polda Jatim selama ini.  Di antaranya adalah
keterangan ahli-ahli yang terdiri dari ahli geologi, pengeboran dan
ahli bahasa. Menurut Aji, mestinya asas praduga tak bersalah harus
ditegakkan.  Karena masih harus dibuktikan di muka pengadilan. Dengan
demikian, pernyataan apapun yang menyatakan bahwa Lapindo merupakan
penyebab semburan lumpur merupakan tindakan pengingkaran atas prinsip
Negara Hukum yang dianut oleh Republik tercinta ini. Sejauh ini, jelas
Aji, penyidik masih melakukan pemeriksaan tambahan, khususnya terhadap
para saksi ahli yang diajukan oleh Lapindo sehubungan dengan
dikembalikannya berkas oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (P19)
untuk kedua kalinya. Kami berkeyakinan, bahwa Kejaksaan Tinggi
menilai berkas yang diserahkan oleh Polda Jatim masih belum memenuhi
syarat untuk dilakukannya proses penuntutan, karena adanya keraguan
tentang hubungan sebab akibat antara aktivitas eksplorasi dengan
semburan lumpur.  Pengembalian berkas oleh Kejati Jawa Timur tersebut
serta pemeriksaan tambahan yang dilakukan oleh penyidik, ujar Aji,
menunjukan masih belum dapat dipastikan atau diyakini adanya korelasi
atau hubungan antara aktivitas eksplorasi dengan semburan Lumpur.
Apakah semburan tersebut disebabkan oleh aktivitas eksplorasi atau
aktivitas tektonik, belum jelas dan masih perlu dibuktikan.
Sebagaimana diketahui, semburan lumpur terjadi mulai tanggal 29 Mei
2006 yang berjarak sekitar 150 meter dari sumur eksplorasi Banjar
Panji 1.

Sampai sekarang penyebabnya masih terus menjadi kajian para ahli,
karena gejala geologi tersebut tergolong sangat langka dalam kurun
waktu 200 tahun terakhir.  Sampai dengan saat ini, sambungnya,
terdapat perbedaan pendapat antara saksi ahli yang diajukan oleh
penyidik dan saksi ahli yang diajukan oleh Lapindo, dimana mayoritas
saksi ahli menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi antara aktivitas
ekplorasi dengan semburan lumpur. Para saksi ahli yang diajukan oleh
Lapindo maupun sebagian besar komunitas ahli, baik ahli dalam negeri
maupun internasional menyatakan, bahwa umpur Sidoarjo merupakan gejala
erupsi gunung umpur (mud volcano) dan dipicu oleh aktivitas tektonik.
Jadi, sambungnya, bagaimana mungkin penyidik yang sama sekali tidak
memiliki keahlian di bidang pengeboran maupun geologi bisa
menyimpulkan, bahwa aktivitas eksplorasi Lapindo merupakan penyebab
absolut dari semburan lumpur.

Sementara di lain pihak, para ahli di bidang yang bersangkutan maupun
hasil seminar-seminar, baik yang diselenggarakan oleh BPPT maupun
organisasi-organsisai profesi menyimpulkan bahwa  semburan lumpur
merupakan fenomena alam yang diperkirakan memiliki korelasi dengan
gempa tektonik di Jogya yang terjadi dua hari sebelum lumpur
menyembur. Untuk menunjukkan tak adanya korelasi tersebut, Lapindo
berencana akan mengajukan saksi-saksi ahli tambahan dari berbagai
disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengeboran, geologi maupun
tektonik, yang memiliki kredibilitas, kapasitas dan keahlian di
bidangnya. (*)


On 3/27/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

Lucu, dua hari sebelumnya Kepala Kajati Jawa Timur Dr. Marwan Effendi
menyatakan bahwa BAP (berita acara pemeriksaan) kasus LUSI di area
Lapindo yang diajukan Kapolda Jatim adalah masih lemah akibat keterangan
para saksi ahli yang berseberangan. Sebagian saksi ahli bilang bahwa
LUSI akibat pemboran Banjar Panji-1. Sebagian saksi ahli bilang bahwa
LUSI akibat force majeur. Yang mengatakan bahwa LUSI adalah akibat force
majeur adalah lebih banyak. Kata Dr. Marwan, hal itu akan menjadi lemah
dalam proses pengadilan. BAP dikembalikan ke Polda Jatim untuk
dipertajam dengan pandangan yang kuat secara hukum tentang penyebab
kejadian itu (Bisnis Jakarta 23 Maret 2007 hal. 12).

Bagaimana bisa dalam waktu hanya 1-2 hari kemudian lalu Kapolda Jatim
bilang bahwa LUSI adalah ABSOLUT akibat pemboran dan menetapkan para
tersangkanya ? (Saya 

Re: [iagi-net-l] Respon-5 Atas Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

2007-03-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Bagaimana pendapat Pak Rudi yang dituangkan dalam presentasinya di
IAGI juga, berjudul :
PEMBELAJARAN DARI ERUPSI LUMPUR DARI ERUPSI LUMPUR DI SEKITAR LOKASI
SUMUR BANJAR PANJI DI SEKITAR LOKASI SUMUR BANJAR PANJI-1
IAGI, Jakarta, 27 September 2006

Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S.- Teknik Perminyakan ITB - Ketua Majelis AhliI ATMI

Kalau saya tengok, ada kesimpulan yang ditarik (waktu itu) bahwa :

1.Tim masih meyakini fenomena Underground Blowout (UGBO) dari lapisan
Air - Asin - Panas sebagai penyebab erupsi, yang diperjalanan
mengkikis lapisan shale atau reactive-shale atau mud-diapir yang
sangat tebal, kemudian keluar di permukaan membentuk gununglumpur
(Mud-Vulcano)
2.Akibat keyakinan UGBO tersebut, sehingga Teknologi Relief Well
(Skenario-3) adalah teknologi yang sangat tepat sampai saat ini untuk
menanggulanginya.
3.Kini sedang direncanakan dan akan dilaksanakan untuk melakukan 3
sumur sekaligus.

Item 2 dan 3 mungkin sudah terlambat, tetapi apakah kesimpulan 1 masih
valid bahwa terjadi UGBO seperti yang juga ungkap ADB waktu itu (kalau
ga salah transkrip wawancara dg salah satu radio) ?

RDP

On 3/27/07, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote:




Pak Koesoemadinata yang sangat saya hormati dan banggakan,

Dalam akhir respon-4 yang lalu saya sampaikan bahwa kami mengundang Ir
Sayogi Sudarman MSC(ahli geothermal) untuk menyampaikan pendapatnya
tentang LULA ditinjau dari fenomena geothermal dalam seminar kedua yang
diselenggarakan di gedung BPPT pada minggu ketiga/keempat Februari 2007.
Dalam presentasinya (bahan terlampir, Mas Sayogi menyampaikan
comparative model, yaitu model Tentative  Hidrogeologi Sistem Panasbumi
Cisolok-Cisukarame, Jawa Barat dan model Tentatif Porong -
Arjuno~Welirang~Anjasmoro (AWA), Jawa Timur. Dengan model ini
diinterpretasikan bahwa LULA yang bertemperatur tinggi merupakan
fenomena geothermal. Kalo menggunakan pendapat Dr. Ir. Lambok dalam
seminar ketiga, bila terjadi re-charge yang berkelanjutan di kompleks
AWA maka semburan LULA makin tdk terprediksi kapan berhentinya (bias
forever), dalam kesimpulannya untuk mematikan Mas Sayogi perlu 3 relief
wells yang difungsikan ganda (untuk mematikan dan re-injeksi air tapis
lumpur) tetapi untuk mengerjakan ini menurut Mas Sayogi harus diketahui
detil dan kejelasan model dan mekanisme semburan, lha kalo ini merupakan
fenomena alam bagaimana mematikan LULA. Kalo ini fenomena alam, Pak
Untung S dari BPPT dalam seminar kedua ini mengatakan (paper terlampir)
Selanjutnya bila kemudian terbukti bahwa yang terjadi sesungguhnya
adalah gejala pembentukan mud volcano yakni asumsi fenomena kedua, maka
satu-satunya jalan adalah membiarkan lumpur tetap mengalir, meskipun
hingga puluhan bahkan bisa dalam kurun ratusan tahun. Yang perlu
dilakukan adalah bagaimana mengendalikan, mengarahkan, ataupun
melokalisir aliran lumpur di permukaan agar tidak membahayakan kehidupan
manusia dan lingkungan hidup secara umum. Sekalipun fenomena mud volcano
semakin memberikan fakta nyata, namun hipotesa ini perlu pula didukung
dengan fakta yang penting yakni bahwa mud volcano pada umumnya terbentuk
dan berasosiasi dengan pembentukan gelembung lempung (shale diapir). Di
berbagai tempat yang memperlihatkan adanya mud volcano selalu didahului
oleh gejala diapirism material plastis di bawah permukaan yang menyembul
ke permukaan akibat tekanan dan perasan lapisan batuan di sekelilingnya,
melalui bidang-bidang retakan dan sesar. Material plastis bertekanan
tinggi itu umunya dibentuk oleh lempung bercampur air dari dalam lapisan
lempung yang terkurung dan terperas misalnya oleh gaya-gaya tektonik
aktif di sekitarnya. Sedangkan menurut presentasikan Dr. Ir. Syamsu
Alam dari data seismic tidak terlihat ada gejala diapirism, penjelasan
Bung Alam inilah yang disampaikan Pak Koesoemadinata dalam salah
suratnya melemahkan pendapat bahwa LULA merupakan mudvolcano terjadi
akibat proses alamiah, dan ini terus menjadi perdebatan yang belum
berujung karena belum tahu siapa yang benar. Apakah kita hanya berpuas
dengan berbagai argumentasi ilmiah untuk mengetahui detil dan kejelasan
model dan mekanisme semburan LULA beserta penyebabnya. Bolehlah ini
untuk khasanah ilmiah, tetapi saya sebagai presiden IAGI tidak
memprioritaskan hal ini, saya ingin membawa IAGI agar menyuarakan
pembuangan LULA ke laut secara aman dari berbagai aspek. Kebetulan waktu
itu G. Merapi yang terletak tak jauh dari Jogja menarik perhatian kita
semua karena sedang aktif plus mbah Maridjannya. Saya terpikir siapa sih
yang sanggup menyetop semburan G. Merapi, tidak adalah kecuali Yang Maha
Kuasa, karena itu para ahli hanya bisa bagaimana mengendalikan erupsi
merapi terutama yang berupa lahar melalui kali Gendol dan kali Krasak
yang kebetulan berlokasi disekitar G. Merapi, para ahli teknik sipil
membangun berbagai check-dam di kali tsb agar aliran lahar terkendali.
Lha bagaimana mengendalikan aliran LULA ? Dalam seminar kedua tersebut
Dr. Ir. Agus Kristijono, MSc dari BPPT menyampaikan presentasi
Pemanfaatan Lumpur 

Re: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa Bribin Gn Kidul

2007-03-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Mas Ma-il
Intinya kalau kita biarkan air bawah tanah sungai bribin ini akan
mengalir sendiri ke Laut Kidul. Nah dengan tenaganya sendiri
(gravitasi) diubah dulu menjadi energi listrik, kemudian listriknya
dipakai untuk menaikkan air serta kebutuhan lainnya.

Jadi daripada air ngglontor dewe ke laut ya dimangfaatkan energinya
dengan membuat bendungan. Bendungan ini yang dibuat dengan cara
unik, yaitu membuat lubang berukuran besar dengan dibor, ukuran lubang
bor ini 2.5 METER, iya dua setengah meter diameternya. Kalau di minyak
ngebor cuman 20 inci, ini ngebor dengan diameter 2.5 meter.

Proyek ini memang sangat berbau riset. Tentunya setiap riset bukan
untuk keuntungan semata. Pihak Jerman tentunya juga pinter
memanfaatkan kondisi karst yg sangat khusus ini. Proyek inipun sudah
sejak tahun 2004 looh ...

rdp
referensi  :
http://www.freelists.org/archives/geologiugm/07-2004/msg00091.html


On 3/29/07, Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:



Pak Noor, kalau cuma untuk air bersih kok kenapa harus ngebor dg diameter
gede , apa nantinya dibuat seperti sumur gali ( ambil airnya ditimba dg
ember )
setahu saya pada waktu P2AT dulu ngebor air didaerah Gn Kidul ( juga
didaerah gamping ) ini diameternya biasa biasa saja kemudian dipasang pompa
air yang digerakan dg listrik/diesel diatasnya
dari informasi di millis ini juga ( dari pak Agus h )  secara teknis aliran
sungai bawah tanah di bribin memang sudah dilubangi untuk menurunkan
generator yang akan dipakai untuk menggerakkan turbin yang akan dipasang di
dalam gua.
Nah kalau ini benar , mungkin skenarionya untuk menaikan air dari dalam
tanah tersebut dipompa dan energi listrik untuk memompanya dibangkitkan dari
Turbin yang dipasang di Gua tsb (semacam PLTM)
secara ekonomis , mungkinlistrik yang dihasilkan ( Rp/Kwh ) akan jadi mahal
karena biaya investasinya mahal ( termmasuk ngebor yang berdiameter lebar
dan pembersihan serta bangunan struktur bawah permukaannya ) , inilah yg
saya bilang Tidak Cucuk.
Namun biasanya proyek proyek semacam ini dibiayai dari dana murah ( Grant )
merupakan semacam pilot proyek ( G to G ) Jadinya Yo Cucuk. Cuma
kelemahannya biasanya  Kesianmbungannya untuk biaya O  M nya karena kalau
Proyek ini dinyatakan selesai sudah tidak ada lagi biaya yg dikucurkannya,
akibatnya bisa terbelengkai apabila tidak didesain dari awal siapa yang akan
bertanggung jawab thd O  M nya.
Juga mungkin yg perlu diperhatikan , karena nantinya di sungai bawah tanah
ini akan ditaruh mesin mesin/Turbin , ini tentunya ada kemungkinan
tercemar' oleh minyak-minyak dan oli kalau ada kebocoran atau perawatan
yang tidak bagus. disisi lain sungai 2 bawah tanah ini kan saling
berhubungan , kalau terjadi pencemaran tentunya juga akan cepat menyebar
kemana mana , Bagaimanja nanti kalau sumberair minum satu satunya penduduk
Gn Kidul ini bau Minyak  kan barabe..


Salam juga  Mas Noor
( maklum kenalnya hanya dari Dunia Maya )

ISM



- Original Message -
From: noor syarifuddin
To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Tuesday, March 27, 2007 4:19 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa Bribin
Gn Kidul



Pak Ismail,
Setahu saya sih hanya untuk sumber air bersih. Prosesnya dengan cara dibor
dengan diameter yang cukup besar, jadi tidak pakai ledak-ledakan..:-).

salam,


- Original Message 
From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 28, 2007 11:09:22 AM
Subject: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa Bribin Gn
Kidul



Kalau tidak salah dulu proyek Gua Bribin ini untuk dibikin Pembangkit
Listrik Tenaga air ( ? )
Melihat untuk merelaisasikan proyek ini harus  merusak Gua  Gua ( dg
meledakan  segala) , apa tidak sayang , disisi lain kita konsen terhadap
klestarian alam.
Kalau dilihat hasil  ( dari listrik yang dihasilkan nantinya  mungkin
hanya puluhan- ratusan KW ) mungkin juga tidak terlalu banyak , apalagi
untuk daerah ini masih banyak alternatif lain ( menggunakan sumber energi
lain ) tanpa harus merusak alamnya.
Ora cucuk , istilah Gunung Kidule...

ISM





Penelusuran Sumber Air
Luweng Ngejring Akses Masuk Lain ke Goa Bribin di Gunung Kidul

Upaya penghancuran bebatuan yang menutup penampang Goa Bribin di Semanu,
Gunung Kidul, beberapa waktu lalu, masih menyisakan sedikit pekerjaan. Belum
semua pecahan batu hasil peledakan yang melibatkan dua penyelam sifon (pipa
penuh air) dari Jerman, Marco Wendelberger dan Matias Leyk, November tahun
lalu, itu tersingkir.

Artinya masih ada sisa bebatuan yang membendung aliran air di dalam goa
berkedalaman sekitar 100 meter di bawah permukaan tanah tersebut. Batuan itu
jelas menjadi penghambat pembangunan dam utama karena keberadaannya membuat
permukaan air menjadi naik.

Beberapa upaya pun kembali dicoba, salah satunya mencari jalan lain untuk
masuk ke dalam penampang goa guna menyingkirkan batu-batu sisa secara
manual. Setelah melalui sejumlah pemikiran, pilihan pun tertuju ke luweng
atau lubang 

[iagi-net-l] Peta Geologi Permukaan -- [iagi-net-l] UU Penanggulangan Bencana

2007-03-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Mas Agus dan rekan2 lain.

Kalau saya mendigitasi sendiri peta2 P3G itu, kemudian disebarkan
lewat web untuk tujuan sosial, apakah menyalahi aturan atau legal ndak
? Adakah caranya supaya tidak terbentur soal legalitas? Mungkin kalau
terbentur disini, kelompok gotong royong ini akan memanfaatkan Jurusan
Geologi yang pernah melakukan pemetaan untuk dimanfaatkan peta
geologinya untuk kebutuhan mitigasi bencana. Ini merupakan salah satu
cara supaya data (peta) permukaan geologi bisa diakses oleh publik
dengan mudah.
Saat ini sudah ada metode, sudah ada web-space (server+traffic),
juga sudah ada yang bersedia gotong-royong. Namun masih terkendala
keraguan soal apa yg dimaksud keterbukaan data permukaan ini.

Mohon rekan-rekan yang mengerti (tahu sedikit juga boleh) untuk urug
rembug pemanfaatan Peta Geologi Permukaan  untuk keperluan mitigasi
bencana. Apakah IAGI dapat membantu ?

Thanks friends,

RDP

On 3/29/07, Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote:


Mas Vicky,
kalau menyangkut hal detail seperti itu (soal data geologi permukaan),
ya..tidak diatur dalam UU Penanggulangan Bencana, karena isinya cuma
umum-umumnya seperti yang sudah di-posting mas Ismail.
Nah, sekarang semua peta geologi permukaan yang diproduksi Puslitbang
Geologi (sekarang PSG- Badan Geologi ESDM) di Bandung itu, kan boleh dibaca
siapa saja, cuma skalanya kecil. Di jawa 1 : 100.000; di luar jawa 1 :
250.000 - 1 : 500.000.
Setahu saya, sekarang ini PSG sedang merintis untuk menerbitkan peta geologi
(dengan sistem sheet) di pulau jawa dengan skala 1 : 50.000, kelihatannya
mulai tahun 2007, dengan maksud besar dapat dimanfaatkan secara operasional
untuk kepentingan eksplorasi potensi dan mitigasi bencana geologi bagi
kabupaten/kota juga bagi kepentingan investasi daerah. Proyek nasional
membuat peta geologi skala 1 : 50.000 di Jawa ini, tentunya dibuat dengan
sistem digital dan hardcopy juga.

Salam
agus hend

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, March 27, 2007 10:47:22 AM
Subject: [iagi-net-l] UU Penanggulangan Bencana

Mas Agus

Dalam RUU itu adakah menyangkut soal data geologi terutama Peta
Geologi Permukaan ?
Kalau saya mengacu pada UU Migas, maka peta geologi termasuk data yang
sifatnya terbuka, tetapi apakah juga public domain (ini saya ngga
tahu).
Tetapi kalau bisa mengacu pada UU Penanggulangan Bencana semestinya
kita bisa menggunakan Peta Geologi Permukaan sebagai data dasar yang
HARUS dimiliki dan dapat diakses oleh siapapun.

Saat ini komunitas GIS di Indonesia sedang mencoba menysusun sebuah
basis data peta geologi permukaan yang akan dibidani juga oleh Mas
Aria salah satu dedengkot GIS di IAGI :), ada juga Ipranto dari P3G
dan juga rekan-rekan lain akan menyumbangkan servernya sebagai
wadahnya. Namun masih konsen soal legalitas dari data ini. Masih ada
kekhawatiran bagaimana sisi legal dari peta ini.

Kalau ada rekan yang tahu dan mengerti soal hukum terutama peta
geologi permukaan silahkan memberikan klarifikasi. Bagaimana ruang
gerak kita apakah kita boleh mempublikasikan peta geologi permukaan
Indonesia ini seperti publikasi di Wikipedia dimana menjai public
domain yang bebas diakses dan berkembang dan dikembangkan oleh
komunity itu snediri.

Aku pinginnya nggandul di RUU kebencanaan ini ktimbang UU Migas.
Rasanya lebih mathuk untuk menggunakan misi visi disaster mitigation
ketimbang resources management.

Suwun

RDP

On 3/27/07, Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tanggal 29 Maret 2007 nanti, jika tidak ada halangan politik yang
 signifikan, akan diputuskan RUU Penanggulangan Bencana menjadi UU
 Penanggulangan Bencana. Ini sepertinya lebih cepat dari RUU Pertambangan
 minerba dan RUU Penataan ruang, yang banyak hubungannya dengan
kegeologian.
 Dengan payung hukum, maka segala upaya penyebar-luasan informasi
kerentanan
 bencana geologi dalam rangka penguatan masyarakat dan pemda untuk
 Pengurangan Resiko Bencana (PRB) akan semakin kuat dan menggema di seluruh
 peloksok tanah air.

 Wis wayahe..., perencanaan pembangunan ekonomi, sosial budaya, serta
 model-model pembelajaran informal (di masjid, di gereja, rapat rt/rw, di
 cakruk, di pesantren, di berbagai tempat lainnya), menggunakan pendekatan
 Pengurangan Resiko Bencana / Mitigasi Bencana (kegeologian). Semua ini
 membutuhan upaya keras dan juga bentuk-bentuk comdev dari berbagai
industri
 yang beroperasi di indonesia.

 Saya membayangkan, jika para profesional GGE yang sudah sangat mapan dari
 kebutuhan dasarnya; kemudian turun gunung dengan segala kemampuan dan
 networking-nyamampu menggerakkan proses-proses pembelajaran kebencaaan
 informal ke segenap lapisan masyarakat. Piye, siapa takut.
 Ada beberapa profesional GGE yang sudah larut dalam proses sosialisasi
 kebencanaan geologi (dengan energi, usaha, dan dukungan finansial dan
 jaringannya) telah menggerakan elemen masyarakat untuk sadar bencana.
tetapi
 ini masih perlu BANYAK LAGI..., kita-kita yang DONG tentang pengetahuan

Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi

2007-03-29 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Waddduh jangan dikira Polisi Indonesia itu bodo looh ... trutama yang
bermain-main dengan ujii forensik ... (kebetulan dulu ada kawan polisi
ikutan S2 fisika UI, dia dari LabFor Polri).

Kalau anda mengikuti jalannya penyelidikan yang dilakukan Prastika
(POLDA BALI) ketika membedah kasus Bom Bali dalam acara di Discovery
Channel, anda akan melihat bagaimana dasar berpikirnya ahli2 forensik2
ini. Semua tentunya tidak melulu eksak. Mereka menggunakan
probabilitas untuk mengejar suspect. Walaupun didalam filem
seringkali menggunakan intuisi. tetapi secara hukum mereka menggunakan
analisa-analisa teknis yg penuh dengan kajian ilmiah sangat
scientific.

Jelas donk polisi mempermasalahkan angka probabilitas 99% vs 1 % ...

Kalau berbicara immediate couse ya mesti ada pembatasnya  ndak
mungkin menyalahkan semuanya .

rdp

On 3/30/07, OK Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote:

kalau bahasa hukum sekecil apapun peluang akan di permasalahkan, apa lagi
polisikan paling pintar mengembangkan perkara terhadap suatu kasus, bahasa
mereka nanti akan kita kembangkan. Polisi tak mempermasalahkan berapa
besar anggapan masalah LUSI 99.9% akibat gempa atau karena 0.1% kemungkinan
karena aktifitas pengeboran, karena 0.1%bisa mereka masukkan pada kesalahan
prosedur,penyebab tindakan yg merugikan orang banyak dan ada unsur
kesengajaan, mereka mungkin lebih tertarik pada dampak kerugian masyarakat
yg timbul.

On 3/30/07, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Yang dimaksud bukan %tase dari penyebab atau hasil lumpur, tetapi
 probabilitas; peluang untuk disebabkan gempabumi adalah 1: 10, penyebab
 pemboran 9:10.
 Sama seperti peluang Persib menang lawan AC Milan adalah 1:10, AC Milan
 lawan Persib 9:10. Silahkan kalau mau taruhan pada peluang mana?
 - Original Message -
 From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
 To:  iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, March 30, 2007 8:13 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi


  Mas Dwi,
 
  Membuat MODEL atas dasar beberapa ASUMSI dan menggunakan itu sebagai
  dasar penuntutan polisi/kejaksaan di peradilan adalah sangat berbahaya.
  Bagaimana kalau asumsinya salah, tentu modelnya salah. Dan, model yang
  salah itu dipakai untuk penuntutan, maka akibatnya bisa salah
  penuntutan. Saya pikir kasus ini sangat kompleks dan tak bisa
  hitam-putih.
 
  Bagaimana Richard Davis mengeluarkan statement yang dikutip di Jakarta
  Post bulan2 lalu bahwa LUSI disebabkan 90 % oleh pengeboran BJP, 2 %
  gempa, dan 8 % (atau terbalik ?) kombinasi keduanya saya pikir tak ada
  dasar kuantitatifnya, mungkin hanya perasaan. Kita bisa bertanya kan,
  berapa m3 lumpur LUSI hasil gempa, berapa m3 lumpur hasil pengeboran,
  berapa % Lumpur hasil kombinasi. Apakah perasaan bisa dipakai dasar ?
  Perasaan orang kan bisa lain2.
 
  Salam,
  awang
 
  -Original Message-
  From: Dwiyatno Rumlan [mailto: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:29 C++
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi
 
  Saya setuju pak Awang, dalam proses geology tentu tidak ada yang
  absolut,
  selalu ada error margin, bahkan dalam soal lumpur Lapindopun, saya
  sependapat disebabkan oleh combined factor. Namun saya juga mengerti
  bahasa
  hukum dan kepolisian yang memerlukan suatu ketegasan. Beliau2 memerlukan
  seseorang atau institusi yang bisa mengatakan apa penyebab lumpur
  lapindo.
  Kalau misalnya itu terdiri dari faktor combinasi, tentunya harus juga
  jelas,
  porsinya berapa persen yang disebabkan oleh pengeboran Banjar Panji-1,
  berapa persen yang oleh natural disaster, berapa persen oleh kondisi
  geology
  dsb. Ini yang diperlukan polisi dan aparat hukum, tanpa itu semua, maka
  masalah ini saya kira hanya akan muter-muter saja, dan semakin tidak
  jelas.
 
  Untuk itulah, dulu pernah saya usulkan untuk membikin suatu model
  bagaimana
  bisa terjadinya bencana ini dengan berdasarkan semua data-data yang ada.
  Saya tahu, hal ini akan sulit dilakukan, namun dengan beberapa assumsi
  saya
  kira masih bisa dikerjakan. Yang dari itu, mungkin bisa menjadi salah
  satu
  dasar untuk menetapkan berapa percent porsi masing2 factor tersebut
  sehingga
  menyebabkan terjadinya LULA, sehingga bisa membantu aparat kepolisian
  dan
  aparat hukum untuk bisa menyelesaikan kasus ini.
 
  Salam
  - Original Message -
  From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Tuesday, March 27, 2007 11:50 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi
 
 
  Lucu, dua hari sebelumnya Kepala Kajati Jawa Timur Dr. Marwan Effendi
  menyatakan bahwa BAP (berita acara pemeriksaan) kasus LUSI di area
  Lapindo yang diajukan Kapolda Jatim adalah masih lemah akibat keterangan
  para saksi ahli yang berseberangan. Sebagian saksi ahli bilang bahwa
  LUSI akibat pemboran Banjar Panji-1. Sebagian saksi ahli bilang bahwa
  LUSI akibat force majeur. Yang mengatakan bahwa LUSI adalah akibat force
  majeur adalah lebih banyak. 

Re: [iagi-net-l] Fw: Chevron donates 233,000 boxes of cores to university

2007-03-30 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Dalam artian pengembangan ilmu dan tujuan ilmiah ini merupakan
tindakan yang tepat ... Namun, data core dari mana saja ya ?
Adakah sampel dari negara-negara lain termasuk Indonesia ? Dan
bagaimana aspek legalnya ? Data itu mestinya proprietary masing2
negara.

rdp

On 3/31/07, Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote:


ini berita dari Amrik.
kalau di Indonesia, apakah ada perusahaan yang mau menyumbangkan core atau
well log atau test data atau seismik?
fbs






Chevron recently donated 233,000 boxes of core and well samples collected
during 70 years of oil and gas exploration to the Bureau of Economic Geology
(BEG) at the University of Texas at Austin. The donation included $1.5
million to the BEG's endowment to preserve the samples for future
generations of geoscientists. Below are photos from the donation ceremony:



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Detak-detak kelahiran LUSI

2007-04-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Detak-detak kelahiran
LUSIhttp://rovicky.wordpress.com/2007/04/03/detak-detak/ April
3rd, 2007 — 
Rovickyhttp://rovicky.wordpress.com/wp-admin/post.php?action=editpost=830

[image: 
babylusi.png]http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/03/babylusi.png[image:
domino.png] 
http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/03/domino.pngKelahiran
seorang bayi memang selalu ditunggu-tunggu, tetapi kelahiran prematur
tentunya tidak pernah diinginkan seorang ibu hamil. Mereka selalu
menginginkan kelahiran normal ketika usia kandungan sudah memenuhi. Walaupun
saat ini tanggal kelahiran bisa dipilih-pilih mencari hari baik dengan bedah
caesar tentunya [image: ;)] . Menyaksikan detak-detak kelahiran SI Genit
Lusi cukup menarik juga tentunya. Walaupun tidak ada yang mengharapkan
kelahirannya, namun Lusi tetep saja suatu saat akan lahir kedunia

*- [image: :(] : Looh, Pak Dhe Vicky, yang jadi bidannya po ? Lahirnya
premature ya ?
+ [image: :D] : Hust !*

Semburan lumpur atau dalam bahasa orang geologi disebut *Mud Volcano *atau
Gunung Lumpur bukan hal baru tetapi khusus semburan *Lusi *merupakan
fenomena unik yg mengandung kontroversi. Kali ini kita coba lihat dengan
membuat sebuah *hipotesa *detak-detak kemunculan (*kelahiran*) semburan
lumpur di Sidoarjo yang masih muda usia ini. Hipotesa ini disusun
berdasarkan data, jurnal ilmiah, diskusi yang ada serta beberapa hasil
seminar yang pernah dilakukan sebelumnya.

Selengkapnya ada di  http://rovicky.wordpress.com/
(maaf berhubung banyak gambarnya terpaksa tidak dapat dilampirkan)

rdp


[iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] EXXON MINTA PENANGGUHAN PENERAPAN DMO HOLIDAY

2007-04-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Dari diskusi di milist sebelah.
Mungkin ada yg penasaran berapa kira-kira nilai yang ditawar dalam
penangguhan DMO ini.
Seorang kawan di sebelah milist ini menghitungnya.

RDP

-- Forwarded message --
From: Johand Dimalouw [EMAIL PROTECTED]
Date: Apr 4, 2007 11:45 AM
Subject: Re: [IndoEnergy] EXXON MINTA PENANGGUHAN PENERAPAN DMO HOLIDAY
To: [EMAIL PROTECTED]


Rekan Sulis yth,
Terima kasih informasinya. Mungkin saja benar begitu, karena saya
tidak mengikuti secara ditel PSC Cepu itu, di mana pembagiannya 85/15
(85% untuk NKRI dan 15% untuk kontraktor PSC CEPU (yaitu EXXON dan
para Mitra Usahanya (terdiri dari EXXON = 6,75%,  Pertamina = 6,75%,
serta Pemda Bojonegoro dan Blora  = 1,5%).
Prinsip yang terkandung dalam kontrak PSC secara umum yang saya
ketahui (maaf, saya tidak tahu secara kusus kontrak PSC CEPU), adalah
bahwa:


Dari 100% GP (Gross Prduction) itu pertama dipotong dulu 25% DMO untuk NKRI.

isa GP (100-25)$ = 75% kemudian baru dipotong untuk CR = Cost Recovery
(terdiri dari Operation Cost dan Depresiasi Capital Investments untuk
explorasi dan exploitasi). Saya tidak tahu besarannya jadi kita
misalkan saja dalam hitungan.

Kemudian sisanya yaitu GP-(DMO + CR) dibagi (dan setelah
diperhitungkan pajak), jadinya 85/15 atau 85% untk NKRI dan 15%
Kontraktor PSC CEPU, yaitu EXXON dan Para Mitra Usahanya.
Hitungan ulangnya sebagai berikut:
Misalkan produksi PSC CEPU 100.000 BPD, Harga pasar $60/bbls, biaya
Operasi = $ 7/bbls, Cost Rrecovery (untuk biaya Explorasi dan Capital
investment sesuai hitungan depresiasi untuk tahun ybs) = $20/bbls dan
rumus bagi hasil adalah 85/15 ( 85% untuk NKRI  dan 15% untuk PSC
CEPU).


Untuk kasus DMO ditangguhkan maka minyak yang diproduksi setiap hari
itu bernilai $6.000.000, diambil untuk Cost Recovery ($7/bbls + $
20/bbls) x 100.000 = $ 2.700.000 per hari untuk PSC CEPU. Sisa minyak
bernilai $ 3.300.000 itu dibagi sesuai rumusan PSC, maka PSC CEPU
mendapat bagi hasil sebesar $495.000 per hari. Total untuk PSC CEPU =
$ 3.195.000 per hari dan untuk NKRI $ 2.805.000 per hari.

Untuk kasus DMO berlaku seperti biasa, maka nilai minyak yang
diproduksi setiap hari itu dipotong 25% DMO berniali 25.000 x $
60/bbls = $1.500.000 per hari untuk NKRI. Sisanya sebesar 75% bernilai
= 75.000 x $ 60/bbls =  $ 4.500.000  per hari, dipotong Cost Recovery
untuk PSC CEPU (dianggap tetap sama) = $ 2,700.000 per hari.  Nilai
sisa minyak yang akan dibagi sebagai keuntungan usaha adalah $
4.500.000 - 2.700.000 = $ 1.800.000. PSC CEPU mendapat 15%  = $270.000
per hari dan NKRI dapat bagian 85% = $ 1.530.000 per hari. Jadi total
untuk PSC CEPU adalah  $ 2.970.000 per hari dan  total untuk NKRI
adalah 3.030.000 per hari.

Kesimpulannya adalah bahwa:

DMO adalah komponen kontrak PSC yang menguntungkan NKRI dan menjamin
hasil untuk NKRI karena diambil 25% terlebih dahulu untuk kepentingan
Nasional. Bisa saja terjadi ditahap awal produksi komponen CR(Cost
Recovery) sangat besar disebabkan oleh hasil hitungan Deprisiasi
Investasi sehingga Kontraktor yang dapat bagian besar, tapi dengan
DMO, NKRI tetap minimal dapat 25% khan.
Besarnya investasi, bagian Cost recovery dan bagi hasil untuk EXXON
itu terpulang kepada perjanjian kerjasama EXXON dan Mitra Usahanya



Begitulah kira-kira fungsi DMO dalam konsep PSC, sehingga sangat
disayangkan bila Pengurus (Pemerintah dan DPR) NKRI menyetujui usulan
penundaan DMO oelh Kontraktor PSC CEPU (EXXON dkk).

Terima kasih

JD

- Original Message 
From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 4, 2007 7:56:00 AM
Subject: Re: [IndoEnergy] EXXON MINTA PENANGGUHAN PENERAPAN DMO HOLIDAY




Mungkin banyak yang nggak tahu bahwa banyak koran menulis bahwa bagian nya
itu hanya 6.75%. Pertamina 6.75%, Pemda Bojonegoro dan Blora total dapat
1.5%, Pemerintah 85%. Tolong dihitung, enuak banget apa nggak ?

Wah berart EXXON mengajukan usul yang merugikan donk.
Udah splitnya bagus banget 20-80 masih minta DMO Holiday lagi 
weleh-weleh ... dikeki ati ngrogoh rempelo kiyi !

rdp


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

[iagi-net-l] Indonesia-Singapore talks on maritime borders making progress

2007-04-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Singapore berjanji tidak mengunakan reclaimed shoreline sebagai
batas claim... CATET dulu ...
Nah yang harus diperhatikan, peta yang mana (kapan) yang akan dipakainya ?

rdp
==
Indonesia-Singapore talks on maritime borders making progress

Opinion and Editorial - April 05, 2007

I Made Andi Arsana, Wollongong, Australia

Indonesia and Singapore have been recently conducting serious talks
concerning their pending maritime boundary delimitation. The third
round of negotiations ended on March 29, with both delegations
declaring the discussions friendly and fruitful.

Apart from formal negotiations that have been conducted by Indonesia
and Singapore regarding their maritime boundaries, Singapore, on the
other hand, has been actively reclaiming its shoreline. With regard to
this reclamation, there is a serious concern among people in Indonesia
that Singapore will use the reclaimed shoreline to decide its borders.
As I wrote in the Feb. 28, 2007, edition of The Jakarta Post, the
concern makes sense as such practices might be possible for Singapore,
in reference to the United Nations Convention on the Law of the Sea
(UNCLOS). It is also supported by the statement in the Manual on the
Technical Aspects of the UNCLOS (TALOS).

Several similar articles have been published, including one in The
Strait Times on March 17, 2007, titled Jakarta fears S'pore will use
reclaimed shoreline to decide border.

After the third round of negotiations were completed in Singapore, the
said worry for the Indonesian side should now be unnecessary. It has
been clearly asserted by Singaporean Minister for Foreign Affairs
George Yeo that its land reclamation works are conducted within
Singapore's territorial waters. According to a spokesman, Singapore
has stated that land reclamations would not be a factor in ongoing
maritime boundary negotiations with Indonesia. This statement was
made when Yeo spoke in Parliament on Feb. 12, 2007.

Provided that Singapore is consistent with said statement, it shows
significant progress regarding the negotiations, at least from the
Indonesian perspective. The two neighboring states can now move onto
other essential issues to finalize the pending 1973 agreement. As
mentioned in their joint press release, the two states have agreed on
several technical issues for the delimitation of boundaries. This
should have been a productive achievement reached by the two
delegations.

In addition, the joint statement said that the two sides also
presented their views on the principles of delimitation to be used in
territorial sea boundary delimitation. However, it was not clearly
mentioned whether the views included technical aspects and options for
boundary lines to the west and east of the existing 1973 boundary
line.

After observing the latest development in the Indonesia-Singapore
negotiations, there are at least two other issues to be considered.
The first issue regards the statement that Singaporean land
reclamation will have nothing to do with the ongoing negotiations. It
is worth recalling the principle of maritime boundary delimitation
that the construction of boundary line will involve the existence of a
baseline. In this regard, the change of the baseline will definitely
cause impact on maritime boundary delimitation.

On the other hand, reclamation can be viewed as an action that could
possibly change the baselines. If it is confirmed that the reclamation
will not affect the delimitation of maritime boundaries, this means
that the delimitation will consider Singapore's original coastline
prior to reclamation. This should be treated as an important note to
both Indonesia and Singapore as it will consequently influence
technical aspects to consider. This, in particular, includes the
identification of geographical features depicted on a nautical chart
used in the delimitation. Geographical features shown on the nautical
chart used in delimitation must depict Singapore's original coastline.
Technical experts involved in the negotiation must have been aware of
this matter.

The second issue concerns the use of geodetic datum in defining the
positions of border points. It should be noted that the 1973 agreement
does not specifically mention the geodetic datum used. In fact, the
coordinates of latitude and longitude without specific geodetic datum
tell us nothing. Such coordinates do not refer to any specific
location on earth, meaning that the maritime boundary lines they
delineate do not really exist.

It is theoretically impossible to identify border crossing, for
example, without specific geodetic datum. A patrolling officer will
not be able to identity how long a ship has trespassed a boundary line
for since the boundary could not be precisely located in the field. In
such a case, the use of modern navigational aid such as a Global
Positioning System (GPS) would not help much as a GPS has specific
geodetic datum, while border points do not.

Simply speaking 

[iagi-net-l] Re: MAS TANYA PATAHAN SEMANGKO

2007-04-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Hi Zoeni
Selamat bertugas dengan NGOnya.
Saya coba menjawab semampu saya ya.
- Setahu saya potensi lereng runtuh tetap saja ada, terutama kalau
disertai hujan deras tentusaja akan semakin besar kemungkinan runtuh.
Sedangkan saat ini musim hujan di Jawa masih berlangsung dan sangat
mungkin di padang juga mengalami hujan. Jadi tidak hanya karena
gempa-gempa saja, curah hujan tinggi juga akan berpengaruh.
- Sebenernya pernah ada kajian kegempaan daerah sepanjang sesar
Semangko ini. Saya rasa ada kawan dari IAGI (Ikatan Ahli Geologi
Indonesia) dan HAGI (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia) di Sumbar
pernah mengadakan sosialisasi juga. Namun jangkauannya mungkin perlu
diperluas lagi. Akan saya Fw juga tulisan ini ke kawan-kawan IAGI dan
HAGI untuk membantu dan menghubungi anda, Mas Zoeni.
- Ya, ini tawaran mlaku-mlaku ke Sumbar sangat mengundang pada
saya, sudah lama saya juga tidak jalan ke Sumbar (Padang).
- Kalau soal konco di Sumbar ... ini aku fw juga ke kawan-kawan IAGI
untuk bisa menghubungi mas Zoeni.

To IAGI-Net -- Buat kawan-kawan IAGI, Mas Zoeni ini dari NGO yang
bergerak dalam Jaringan Radio Komunitas Studio 42C di Minang. Saya
rasa kalau ada kawan geologi yang sedang ke Sumbar dapat menghubungi
Mas Zoeni dengan teleponnya dibawah itu.

Atau untuk lebih detilnya simak liputan sepak-terjang kawan-kawan JRK
studio42C di Jogja dan di Padang di linksini :
http://www.saksigempa.org/index.asp?content=featureid=1481
http://satudunia.oneworld.net/article/view/147035/1/?PrintableVersion=enabled

Mas Zoeni selamat bertugas
Salam

RDP

On 4/5/07, zoeni zoeni [EMAIL PROTECTED] wrote:

mas rovicky yang baik,

 mas aku tinggal di padang, dan kebetulan beraktivitas di NGO yang bergarak
di media komunitas,
 kita pas gempa tanggal 6 maret kemarin masih di padang, tetapi sekarang
kita buka posko informasi yang mengunakan radio komunitas, sementara di dua
titik yang kita dirikan yaitu di Paninggahan Solok dan batipuh tanah datar,
kebetulan berada di tepian danau singkarak.

 di batipuh kita masih sering merasakan gempa walaupun kecil, yang ingin
saya tanyakan,
 - potensi lereng dan reruntuhan apakah masih besar ataupun lebih besar
lagi?
 - kemudian menyadarkan masyarakat yang ada di daerah patahan dengan kajian
geologis belum pernah ada?
 - mas nek sempat mlaku-mlaku neng padang atw neng Sumbar bisa memberikan
pencerahan langsung ke masyarakat, sehingga memberikan keterangan yang
ilmiah kepada masyarakat, soale masyarakat masih wegah pindah dari daerah
bahaya tersebut.
 - utowo duwe konco neng sumbar sing isoh diajak diskusi lan di hubungi
tentang daerah rawan bencana di sumbar

 maaf mas nambahi agenda, he.he
 maturnuwun mas

 marzuni
 studio 42 c Sumbar
 0813 2888 6299



 
 Yahoo! Messenger - with free PC-PC calling and photo sharing.





--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Kualitas batubara dan Patahan

2007-04-06 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

On 4/6/07, Wahyudi Adhiutomo Sri Wijono [EMAIL PROTECTED] wrote:

hihihihhi :-)

Ya..namanya juga mumpung ketemu ama temen yang sedang research, jadi
ya...idep-idep di uji ama guru besarnya mas Heri ;-)
Memang, mas. Pengaruh temperatur lebih dominan dalam mempengaruhi kualitas
(menurut saya) tapi topik ini juga sedang in di kantor. Begitu ceritanya
Ok...soal peta sebaran kualitas (isoquality) sudah kami buat, tapi...ya
ituterpatahkan ama sesar yang ada ;-)
Ayo...ada yang mau urun rembug lagi?
Nuwun


Maksudnya terpatahkan pada zona sesar itu apakah terputus akibat
patahan ? Apakah artinya kalau menggunakan hukum Cross cutting
relationship terjadi 'discontinuitas' pas di zona patahan ? Kalau iya
berarti patahan tsb tidak ada pengaruh thd kualitas batubara.

Tetapi, kalau ada kecenderungan (trend) perubahan kualitas batubara,
misal semakin berkualitas ketika mendekati patahan, berarti ada
pengaruh patahan dalam peningkatan kualitas batubara.

hef e nais whik en

rdp


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] obrolan kemarin petang

2007-04-06 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Pak syaiful, ikutan rembug ya

Pertama selain ditambah ruangan paralelnya bisa juga dikurangi waktu
presentasinya. Misal waktu hanya 15 menit/presenter waktu presentasi
15 menit dengan 3 menit tanya jawab, 2 menit moderator dan ganti ke
pembicara berikutnya.
Kalau kurang waktu diskusi ya silahkan dilanjut sendiri. :)
- Ini niru gayanya BSP (Shell Brunei) ketika membuat presentation
session utk internal pegawenya.

Yang kedua Poster session diintensifkan.

met kerja

RDP

On 4/6/07, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:

ngene wae, mengko diakehno jumlahe ruangan paralel. piye?
isok wae, kang. saiki dietung dhisik. biasane rak onok 5 ruangan. nek
tanggal 15 isok patang sesi, isuk onok loro, awan sampek sore onok
loro ugo. nek sak sesi onok papat presentasine, artine dino tanggal 15
nopember kuwi onok 4x4=16 presentasi sak ruangan. lha, nek dino
tanggal 16 onok rong sesi, esuk thok, artine ono wolung sesi. total
rong dino, isok onok 24 presentasi kanggo sak ruangan. sak teruse, nek
onok limang ruangan paralel, yo mengko onok 24x5=120 presentasi.
opo isok didadekno wolung ruangan paralel?
isok wae, mengko malih dadi 24x8=192 presentasi. sik..sik..., opo
hotel westin nduwe wolung ruangan yo?


--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Kualitas batubara dan Patahan

2007-04-07 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Yudi,
Coba dilihat seterusnya donk ... apakah iya ini karena faktor tekanan ?

Apakah benar maturity (coal rank/Ro) membesar di semakin dekat zona patahan ?
Kalau begitu pertanyaan selanjutnya  Apakah dalam sebuah tektonik
kompresi itu, tekanan terbesar ada pada zona patahan ? (Bagaimana
distribusi tekanan dalam zona patahan).
Coba kalau pakai logika gini  patahan menunjukkan bahwa stress
(tekanan) pada batuan sudah berubah menjadi strain yang berupa patahan
... atau patahan merupakan release jadi strain  Lah mengapa
pematangan lebih besar pada zona patahan ?

Ingat pengaruh air yg menjadi pembawa panas yang akan melewati zona
rekahan (patahan). Jadi yang berpengaruh itu suhu atau tekanannya atau
ada faktor lain ?

salam
rdp

On 4/8/07, Wahyudi Adhiutomo Sri Wijono [EMAIL PROTECTED] wrote:

Salam online,

Saya sangat seneng topik sederhana (mungkin lho??) ternyata bisa
menggemparkan iagi.net ;-)
Dari tanggepan-tanggepan yang masuk sebenernya punya satu benang merah,
dimana sesar dapat mempengaruhi peningkatan kualitas batubara namun tidak
'sedasyhat' pengaruh dari intrusi. Berbagai fakta sudah menunjukkan, mulai
dari mas Bosman di KPC, mas Heri dengan penelitiannya di Jepang,
sampaipakdhe Rovicky yang bergelut dengan minyakpun berbicara ;-)
hihihihihi
Menurut saya, sangat masuk akal kalo sesar itu memang mempunyai pengaruh
terhadap peningkatan kualitas batubara :-) Setuj???



On 4/7/07, bosman batubara [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya tak punya data statistiknya, tetapi pernah memiliki pengalaman
mapping di daerah Kutai Barat, Kaltim. Mungkin cerita berikut ini dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi yang membutuhkannya. Begini ceritanya:
 Ketika itu, medio 2006, kami sedang melakukan pemetaan geologi di daerah
Tering, Kutai Barat, Kaltim.  Kami  mapping di Formasi Balikpapan bagian
atas. Berdasarkan analisis sample-sample kami sebelumnya, cv batubara di
daerah yang kami mapping (luasnya hampir 50.000 Ha) dalam rentang
3.500-4.500 (dalam ingatan saya yang pelupa ini). Suatu ketika kami para
geologist terkejut mendapat laporan hasil analisis sample kami dari
laboratorium, ternyata ada beberapa sample yang nilai cv-nya di atas 5.000.
Selidik punya selidik, setelah membuka kembali Geological Facts Map kami,
ternyata sample-sample dengan cv yang di atas rata-rata tersebut berada di
zona sesar. Dengan demikian tak ada alasan lain, kami percaya bahwa sesar
tersebut berpengaruh terhadap kualitas batubara. Secara teoritis hal itu
memang sangat mungkin terjadi. Salah satu makalah di publikasi IAGI
(Indonesian Coal and Mineral Discoveries 2005)
 mendiskusikan masalah coking coal. Ada beberapa variabel geologi yang
menyebabkan terjadinya coking coal. Salah tiganya: intrusi, pembebanan, dan
gradient geothermal. Barangkali patahan juga menghasilkan impak yang sama .
Karena adanya perubahan PT di zona sesar. Begitulah kira-kira, untuk lebih
detilnya mengenai angka-angka dan  lain sebagainya silakan dilacak  sendiri
la ya..





 tabik,
 bosman batubara
 mobile: 0812 274 8495
 other e-mail: [EMAIL PROTECTED]

 
 Never miss an email again!
 Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.







--
Respecfully yours,

Wahyudi Adhiutomo
Mobile:   +62812 15 91630
Email: [EMAIL PROTECTED]

Planning and Development Department
PT. Borneo Indobara
Satui Site, South Kalimantan
Jl. Propinsi Km. 167
Satui, South Kalimantan
Fax: +62512 61557
Phone: +62512 2707547



--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Indonesia-Singapore talks on maritime borders making progress

2007-04-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ada tambahan dibawah ini dari Prof Jacub Rais yang menyebutkan batas
tersebut adalah batas rendah, bukan batas terendah. UN tidak peduli
apakah itu LAT. Yang penting bagi UN adalah asalkan tidak ada yg
terinjak kakinya. Buat kita (Indonesia) pasti akan keinjak ... bukan
hanya nginjek kaki, tetapi nginjek muka. Karena kita menakan dirinya
negeri maritim, jadi soal maritim harus tegas dan jelas. Selain itu
tentunya HARUS ada kesepakatan bersama dan yang penting buat kita saat
ini secara definitif, dimana koordinat batas-batas itu saat ini
ditentukan, apapun metode, aturan dan kesepakatan yang dipakainya.

rdp

On 4/8/07, Jacub Rais [EMAIL PROTECTED] wrote:



Jakarta 8 Pril 2007

 Pak Andi Arsana dan Pak Parluhutan.

 Dalam UNCLOS disebut low waterline, bukan the lowest low waterline. Dalam
 bahasa Indon seharusnya garis air rendah bukan garis air terentah sehingga
 ada yang usul pakai LAT (pak Klaas yang pernah menyampaikannya ini). LAT
 saya katakan harus ditentukan melalui pengamatn pasut selama 18,7 tahun,
 satu periode nutation. Ini terlalu lama. Ini juga saya tidak setuju. Dalam
 praktek di lapangan kita lihat air rendah bervariasi tiap detik karena air
 tiap diam dan tergantung pada tempat dimana anda berdiri. . Saya pilih air
 terendah dalam satu hari. Saya pernah usulkan di ITB tempoh haris agar coba
 hitung dampaknya terhadap koordinat titik batas yang dihitung dari berbagai
 macam variasi muka air laut di pulau Jawa dan juga muka air yang extreem di
 Papua bagian selatan, antar berbagai pasut rendah.. Dampaknya hanya pada
 koordinat second. Kalau 1 second di ekuator = 30 meter, maka 20 second baru
 60 m. Kalau anda plot diatas peta 1:50.000 maka 1 mm dipeta adalah 50 meter
 maka haslnya tidak signifikan.
 Kemudian hari ketika pada tahun 2004 kebetulan Kepala BAKO, pak Matindas,
 bersama pak Klaas dan saya di New York, menghadiri pertemuan UN Group of
 Experts on Geographical Names, kami bertiga mengadakan pertemuan dengan
 Komisi UNCLOS 1982 di New York.  Ketika kami tanya mengenai low waterline
 apakah harus LAT. Mereka mengatakan PBB tidak care apakah low water line
 atau the lowest low water line,karena penentuan titik dasar adalah
 unilateral, dan PBB tidak memeriksa bagaimana titik dasar ini ditetapkan
 oleh suatu negara,  kecuali jika anda menginjak kaki orang lain artinya
 berbenturan dengan garis batas teritorial negara lain. Jadi mengapa kita
 mesti susah-susah menentukan titik dasar karena makin lama kita mengamati
 akan makin mahal karena garis batas harus segara ditentukan, apalagi untuk
 garis batas kewenangan laut daerah (provinsi, kabupaten/kota). Dalam
 praktek, saya tetapkan garis air terendah dalam satu hari, sebagai low water
 line.

 Salam,
 Jacub Rais


On 4/8/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

Seingat saya, di dalam UNCLOS juga tertulis, koq, bahwa base-line
harus berupa natural feature/land-mark, bukan man-made
feature/landmark. Tidak seperti Pak Made Arsana yg kuatir, saya yakin
technical experts involved in the negotiation have been aware of this
matter. Sejak 2003 (4 tahun yang lalu) ketika saya mewakili IAGI bicara
di rapat2 khusus Dewan Maritim
menyangkut soal batas Singapore-Indonesia dalam kaitan dg penambangan
pasir di Riau BTW, saya melihat para ahli teknis dari Bakosurtanal,
Dishidros, BPPT, DepLu dll sudah sangat aware dengan masalah tersebut.
Meskipun demikian salut juga buat usaha Pak Made Arsana yang melemparkan
isu tersebut di media, supaya tetap membuat para ahli tersebut terjaga.

Thx untuk RDP yang posting beritanya

Salam

adb

- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 05, 2007 4:58 PM
Subject: [iagi-net-l] Indonesia-Singapore talks on maritime borders making
progress


 Singapore berjanji tidak mengunakan reclaimed shoreline sebagai
 batas claim... CATET dulu ...
 Nah yang harus diperhatikan, peta yang mana (kapan) yang akan dipakainya ?

 rdp
 ==
 Indonesia-Singapore talks on maritime borders making progress

 Opinion and Editorial - April 05, 2007

 I Made Andi Arsana, Wollongong, Australia

 Indonesia and Singapore have been recently conducting serious talks
 concerning their pending maritime boundary delimitation. The third
 round of negotiations ended on March 29, with both delegations
 declaring the discussions friendly and fruitful.

 Apart from formal negotiations that have been conducted by Indonesia
 and Singapore regarding their maritime boundaries, Singapore, on the
 other hand, has been actively reclaiming its shoreline. With regard to
 this reclamation, there is a serious concern among people in Indonesia
 that Singapore will use the reclaimed shoreline to decide its borders.
 As I wrote in the Feb. 28, 2007, edition of The Jakarta Post, the
 concern makes sense as such practices might be possible for Singapore

[iagi-net-l] Sunarso Jadi kepala BPLS

2007-04-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Selamat bertugas Mas Soffian Hadi

rdp
=

09/04/07 20:02
Sunarso Jadi kepala BPLS

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk
mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro,
Sunarso, sebagai Kepala Badan Pelaksana pada Badan Penanggulangan
Lumpur Sidoarjo (BPLS).

Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, di Kantor Presidenan,
Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pengangkatan itu berdasarkan
Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M 2007 tentang pengangkatan
Kepala, Wakil Kepala, Sekretaris dan Deputi BPLS, yang ditandatangani
8 April 2007.

Selain menetapkan Sunarso sebagai Kepala Badan Pelaksana BPLS,
ditunjuk pula Wakil Kepala Badan BPLS Hadi Prasetyo, Sekretaris Adi
Sarwoko (Staf Ahli Hubungan Antarlembaga Departemen Pekerjaan Umum),
Deputi Bidang Operasi Ir. Moch Soffian Hadi Djojopranoto (anggota
senior Ikatan Ahli Geologi Indonesia/IAGI), Deputi Bidang Sosial Ir
Sutjahjono Soetjipto, Deputi Bidang Infrastruktur Ir Karyadi (Direktur
Wilayah Timur Direktorat Jenderal Penataruang Departemen PU).

Andi menambahkan, pada tanggal yang sama Presiden Yudhoyono juga
menetapkan Peraturan Presiden (PP) nomor 14/29007 tentang BPLS.

Dalam PP itu dicantumkan tugas BPLS selanjutnya, yakni menangani upaya
penanggulangan semburan lumpur, menangani luapan lumpur, serta
menangani masalah sosial dan infrastruktur akibat luapan lumpur
Sidoarjo dengan memperhatikan risiko lingkungan yang lebih kecil.

Selain itu, PT Lapindo Brantas Inc. ditetapkan membeli tanah dan
bangunan masyarakat yang terkena luapan lumpur secara bertahap sesuai
peta area tanggal 22 Maret 2007 dengan akta jual beli bukti
kepemilikan tanah yang disahkan pemerintah.

Andi menambahkan, biaya masalah sosial kemasyarakatan setelah
ditandatanganinya PP itu dibebankan ke APBN, sedangkan biaya
penanggulangan semburan lumpur, termasuk penanganan tanggul utama
sampai ke Kali Porong dibebankan ke PT Lapindo Brantas Inc., dan biaya
upaya penanganan infrastruktur dibebankan ke APBN dan sumber dana
lainnya yang sah.

Dengan berlakunya PP itu, menurut dia, maka pelaksanaan tugas Tim
Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo yang dibentuk berdasar Keppres
13/2006 dilanjutkan BPLS.

BPLS bertanggung jawab pada dewan pengarah yang diketuai oleh Menteri
PU dan wakil ketua Menteri Sosial dengan anggota antara Menteri
Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri ESDM dan Menteri Lingkungan
Hidup dan Menteri Pehubungan, Gubernur Jatim, Pangdam V/Brawijaya,
Kapolda Jatim dan Bupati Sidoarjo. (*)

Copyright (c) 2007 ANTARA

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

2007-04-17 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Adakah yang tahu ?
Bagaimana Jepang memanfaatkan Nuklir di negara yang merupakan
Earthquake-prone area ini.
Irwan Meilano atau Pak Fajar yg sedang di Jepun, mungkin bisa
membrikan ulasan, bagaimana Jepang mengatasi bahaya kegempaan di
reaktor-reaktornya. Setahuku Jepang memanfaatkan pembangkit listrik
nuklir sepertiga dari kebutuhannya.

Aku pikir kita masih terlalu phobia dengan Nuklir dan Gempa. Belum
lagi limbahnya :(
Impian PLTNuklir kok masih zaauh :(

Dahulu ketika negara2 eropa memanfaatkan hutannya untuk mmebangun kota
dan menjual produk kayu, Indonesia masih belum apa-apa.
Ketika hutan habis kita diminta menjaganya.

Dahulu ketika batubara dipakai untuk sumber energi kita juga belum apa-apa
Ketika batubara dianggap encemari, kita tidak bisa menjualnya

Dahulu ketika minyak menjadi sumber energi, kita menjualnya tanpa
memanfaatkan dengan optimum.
Ketika sekarang ribut emisi karbon, kita ngga tahu mau pakai apa lagi

Sekarang, memanfaatkan energi nuklir kita juga ga berani. memanfaatkan
geothermal juga nga pernah ada solusi ...

Lah trus piye ... ?


rdp

On 4/18/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:


Kenapa dulu  Semenanjung Muria Jepara ditetapkan sebagai lokasi
PLTN , karena salah satunya aman dari Gempa, sekarang ditemukan
bukti baru ternyta ada Sesar, seberapa jauh sesar ini
berpengaruh thd keamanan suatu PLTN ? soalnya menurut
Pemerintah sebentar lagi pembangunannya sudah akan dimulai,apa
ya harus direlokasi , sayangnya kadang kadang bisa terjadi
macam macam interpretasi thd sesar sesar baru ini , kalau
memang ada ( lha kok baru muncul sekarang )
ISM
===
Pembangunan PLTN, Aman atau Membahayakan (1)
Peringatan Dini dari Patahan Muria

SM/Muhammadun Sanomae KAWASAN LEMAH ABANG: Calon lokasi PLTN di
kawasan Lemah Abang, Desa Balong, Kecamatan Kembang,
Jepara.(30)
Sejak awal April lalu, ada penelitian geologi Semenanjung
Muria. Kegiatan itu dikaitkan dengan rencana pembangunan
megaproyek pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Berikut
laporan wartawan Suara Merdeka Muhammadun Sanomae dan Sukardi .
APAKAH kawasan semenanjung Muria sangat aman untuk lokasi
pembangunan PLTN? Pertanyaan itu selalu muncul pada setiap
kegiatan sosialisasi atau diskusi tentang PLTN.
Kampanye massal ''perlunya'' PLTN dibangun di kawasan Jepara
sudah dilaksanakan badan tenaga atom nasional (Batan) sejak
awal 1990-an. Bahkan, di Jepara pernah diadakan penataran juru
penerang PLTN kerja sama Kantor Departemen Penerangan dan Pemda
setempat.
Para tokoh masyarakat dan agama dikumpulkan untuk diberi
pembekalan seputar manfaat teknologi nuklir bagi manusia. Salah
satunya manfaat nuklir bisa menjadi alternatif bagi penyediaan
energi listrik.
Pada kesempatan lain, para juru penerang dan pejabat serta
anggota legislatif juga diajak melihat langsung reaktor nuklir
milik Batan di Serpong, Tangerang.
Namanya juga orang awam dalam bidang teknologi nuklir, ketika
sudah diberi penjelasan bahwa PLTN sangat aman dibangun di
Jepara, sebagian masyarakat langsung percaya 100 persen.
Bahkan, kepada mereka juga diberi gambaran, masuknya PLTN
dengan kapasitas besar pertama di Indonesia akan memberikan
kesejahteraan.
Pada sebuah sesi sosialisasi PLTN di Jepara, Agustus 2006,
pelawak yang tampil di panggung menyampaikan ''pesan sponsor'',
dari pada hidup dengan sentir (lampu minyak) lebih baik
menerima nuklir.
Maksud dari pesan yang disampaikan kurang lebih berarti, jika
masyarakat menolak kehadiran PLTN untuk menyuplai energi
listrik, maka masyarakat akan mengalami kemunduran. Akibat
kekurangan listrik, kembali mengandalkan lampu minyak untuk
penerangan.
Kondisi Riil

Kembali ke pertanyaan ''klise'' soal keamanan PLTN, tentu
jawabnya tak sederhana. Pernyataan pejabat Batan maupun
Pemerintah bahwa Semenanjung Muria sangat aman untuk PLTN harus
didukung dengan kondisi riil di lapangan. Salah satunya adalah
keamanan kawasan Semenanjung Muria dari ancaman gempa bumi.
Peneliti Puslitbang Geologi Kelautan Departemen Energi Sumber
Daya Mineral (ESDM) menemukan dua patahan (sesar) besar di
kawasan Muria.
''Berdasarkan ciri-ciri pendukung yang kami temukan, ada dua
patahan besar di kawasan gunung Muria, di Rahtawu dan Tempur,''
ungkap Priyantono, peneliti Puslitbang Geologi Kelautan, yang
melakukan aktivitas di Jepara sejak 2 April.
Keadaan alam yang mendukung adanya patahan, antara lain banyak
ditemukan air terjun dan adanya bidang patahan. Kedua patahan
membujur dari selatan ke utara.
Dikatakan, patahan besar Rahtawu (Kecamatan Gebog, Kudus)
posisinya sejajar dan tidak menyambung dengan Patahan Tempur
(Keling, Jepara).
''Untuk patahan Tempur menyambung sampai Gunung Genuk dekat
Benteng Portugis. Di sekitar Gunung Genuk ditemukan banyak
patahan kecil.''(60)




___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your 

[iagi-net-l] Fwd: Penyebaran publikasi lewat milist --Tanggapan

2007-04-17 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Aku berdiksusi dengan kawan di migas ttg hak cipta (hak edar) dan mendapat
jawaban dari Pak Adnan, Ahli Hukum di Milist-migas, sepertinya menurut Pak
Adnan menyebarkan artikel (hasil cipta seseorang) lewat server bisa-bisa
tidak melanggar UU hak cipta. Hmmm aku masih agak ragu ... milist ini
sifatnya menyebarkan, bukan pasif.

Tetapi untuk membuat server dimana menyediakan akses data peta dapat
menghindari istilah pengumuman ... Asalkan yg nge-donlod memberikan
identitas dan menyatakan setuju tujuannya utk keperluan pendidikan atau
penelitian. Ini yang menarik karena kita dapat memulai membuat server IAGI
atau HAGI atau RSGIS, untuk menyediakan peta-peta dasar (yg sesuai aturan
merupakan data bebas terbuka), termasuk peta geologi dll.

Tapi soal menyebarkan artikel .
Aku sendiri masih ragu-ragu ... lah wong fotocopy di kampus saja maksimum
3-5 lembar je

Sakjane beda ngga sih antara copy right dengan hak cipta, hak
mengedarkan  ?

rdp
hukum katanya buta, kalau aku buta hukum :( 

-- Forwarded message --
From: AW Adnan  [EMAIL PROTECTED]
Date: Feb 17, 2007 10:57 PM
Subject: Re: Penyebaran publikasi lwat milist --Tanggapan
To: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

Yth Pak Rovicky,

  Menurut UU Hak Cipta (UU No 19/2002)  yang boleh melakukan pengumuman
seperti itu hanyalah Pemerintah atau atas nama pemerintah.
Sehingga karena tindakan meng up-load ke server  dengan free akses itu
bisa dianggap sebagai tindakan pengumuman maka menurut UU ini merupakan
pelanggaran hak cipta.
Untuk mengatasi dilanggarnya pasal ini maka gunakan cara limited akses,
bukan free akses  Artinya setelah di up load ke server jangan diberikan
kebebasan untuk melakukan down loading tetapi barang siapa yg melakukan down

loading harus menunjukkan identitas dengan menyebutkan keperluaannya,
sehingga kita terhindar dari istilah pengumuman. Sedangkan bagi yg
melakukan down loading dari server ini juga terhindar dari pelanggaran hak
cipta sebab menuurut Pasal 15 UU Hak Cipta, yang dibolehkan adalah jika
menggunakan atau mengambil hak cipta orang lain  untuk kepentingan
pendidikan atau penelitian, dengan syarat harus menyebutkan sumbernya.

Kira-kira begitu.


Adnan



- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari  [EMAIL PROTECTED]
To:  [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, April 16, 2007 10:37 AM
Subject: Fwd: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan Burner
Berbahan Bakar Air



Yth, Hukum Migas Indonesia

Menyambung pembicaraan saya dengan Mas Budi dibawah ini, apakah memang
boleh menyebarkan info lewat media milist utk tulisan. Saat ini
kawan-kawan di GIS Indonesia mau mengumpulkan data peta geologi
Indonesia untuk diupload ke server supaya mudah diakses siapa saja.
Apakah ini menyalahi hukum atau sesuai hukum soal copy right,
kerahasiaan data dsb

Thanks

RDP

-- Forwarded message --
From: Budhi, Swastioko (Singgar Mulia) [EMAIL PROTECTED] 
Date: Apr 16, 2007 11:31 AM
Subject: RE: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan
Burner Berbahan Bakar Air
To: Rovicky Dwi Putrohari  [EMAIL PROTECTED]


Silahkan ditanyakan ke [EMAIL PROTECTED]
Kalau mengenai masalah anda ini, kan bisa ditanyakan langsung ke IPA
atau P3G. Contohnya RiskTech 2007, semua paper dikasihkan ke saya, tapi
ada 2 pendapat di panitia. Ketua panitia setuju untuk dilepas ke milis,
tapi wakilnya bilang akan dipublikasikan di website mereka. Jadi
meskipun ada anggota milis yang minta, yah saya jawab aja tanya ke
panitia.

Salam,
Budhi S.

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, April 16, 2007 10:25 AM
To: Budhi, Swastioko (Singgar Mulia)
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan Burner
Berbahan Bakar Air

Wah, Sorry
aku baru tahu kalau boleh dipublikasikan / disebarkan ulang lewat
milist. Soalnya kalau aku masuk ke websitenya
http://pubs.acs.org/journals/jpcafh/index.html kalau donload pdfnya
harus bayar je :)

Sekarang sudah ada IPA publication dalam DVD, apakah itu juga boleh
dipublikasikan (disebarkan ulang) lewat milist ?
Siapa ahli hukum yang ada di milist Migas, aku juga mau tanya soal
publikasi peta-peta geologi yg dimilki/dibuat oleh P3G bandung, apakah
itu juga boleh dipublikasikan bebas ya ? Selama ini di IAGI dan HAGI
selalu ribut soal menyebarkan paper atau artikel dari organisasi lain.
Tapi ga ada ahli hukum yang tahu ttg hal ini di milidt itu.

Salam

RDP


--
http://rovicky.wordpress.com/


[iagi-net-l] Re: Fwd: Penyebaran publikasi lewat milist --Tanggapan-2

2007-04-18 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Trims Pak Adnan atas klasrifikasinya

RDP

On 4/18/07, AW Adnan [EMAIL PROTECTED] wrote:

Pak Rovicky,
 Hak Cipta itu bahasa ingrisnya Copy Right, yg sering diplesetkan oleh
kawan-kawan Akademisi dg kata-kata The right to Copy.. he..he...

Saya bukan ingin mengatakan bahwa menyebarkan Artikel lewat server/milis
tidak melanggar Hak Cipta. Justru yg ingin saya katakan adalah bahwa hal
itu sebagai pelanggaran hak cipta, jika bukan dilakukan oleh/atas nama
Pemerintah.

Yang oleh UU Hak Cipta dianggap tidak melanggar itu adalah bila
mempergunakan atau mengambil hak cipta orang lain untuk kepentingan
pendidikan atau penelitian, dengan syarat menyebutkan sumbernya dan bukan
untuk keperluan komersial.

Dengan kata lain, untuk menghindar dari istilah mengumumkan kita hanya
menunjukkan kepada peminat dimana bisa diperoleh informasi, selanjutnya
adalah problemnya yg mendonload.

Begitu pak.


Adnan


 Aku berdiksusi dengan kawan di migas ttg hak cipta (hak edar) dan
mendapat
 jawaban dari Pak Adnan, Ahli Hukum di Milist-migas, sepertinya menurut
Pak
 Adnan menyebarkan artikel (hasil cipta seseorang) lewat server bisa-bisa
tidak melanggar UU hak cipta. Hmmm aku masih agak ragu ... milist ini
sifatnya menyebarkan, bukan pasif.

 Tetapi untuk membuat server dimana menyediakan akses data peta dapat
menghindari istilah pengumuman ... Asalkan yg nge-donlod memberikan
identitas dan menyatakan setuju tujuannya utk keperluan pendidikan atau
penelitian. Ini yang menarik karena kita dapat memulai membuat server
IAGI
 atau HAGI atau RSGIS, untuk menyediakan peta-peta dasar (yg sesuai
aturan
 merupakan data bebas terbuka), termasuk peta geologi dll.

 Tapi soal menyebarkan artikel .
 Aku sendiri masih ragu-ragu ... lah wong fotocopy di kampus saja
maksimum
 3-5 lembar je

 Sakjane beda ngga sih antara copy right dengan hak cipta, hak
mengedarkan  ?

 rdp
 hukum katanya buta, kalau aku buta hukum :( 

 -- Forwarded message --
 From: AW Adnan  [EMAIL PROTECTED]
 Date: Feb 17, 2007 10:57 PM
 Subject: Re: Penyebaran publikasi lwat milist --Tanggapan
 To: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

 Yth Pak Rovicky,

Menurut UU Hak Cipta (UU No 19/2002)  yang boleh melakukan pengumuman
 seperti itu hanyalah Pemerintah atau atas nama pemerintah.
 Sehingga karena tindakan meng up-load ke server  dengan free akses
itu
 bisa dianggap sebagai tindakan pengumuman maka menurut UU ini
merupakan
 pelanggaran hak cipta.
 Untuk mengatasi dilanggarnya pasal ini maka gunakan cara limited akses,
bukan free akses  Artinya setelah di up load ke server jangan
diberikan
 kebebasan untuk melakukan down loading tetapi barang siapa yg melakukan
down

 loading harus menunjukkan identitas dengan menyebutkan keperluaannya,
sehingga kita terhindar dari istilah pengumuman. Sedangkan bagi yg
melakukan down loading dari server ini juga terhindar dari pelanggaran
hak
 cipta sebab menuurut Pasal 15 UU Hak Cipta, yang dibolehkan adalah jika
menggunakan atau mengambil hak cipta orang lain  untuk kepentingan
pendidikan atau penelitian, dengan syarat harus menyebutkan sumbernya.

 Kira-kira begitu.


 Adnan



 - Original Message -
 From: Rovicky Dwi Putrohari  [EMAIL PROTECTED]
 To:  [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, April 16, 2007 10:37 AM
 Subject: Fwd: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan
Burner
 Berbahan Bakar Air


 Yth, Hukum Migas Indonesia
 Menyambung pembicaraan saya dengan Mas Budi dibawah ini, apakah memang
boleh menyebarkan info lewat media milist utk tulisan. Saat ini
kawan-kawan di GIS Indonesia mau mengumpulkan data peta geologi
Indonesia untuk diupload ke server supaya mudah diakses siapa saja.
Apakah ini menyalahi hukum atau sesuai hukum soal copy right,
 kerahasiaan data dsb
 Thanks
 RDP
 -- Forwarded message --
 From: Budhi, Swastioko (Singgar Mulia) [EMAIL PROTECTED] 
Date: Apr 16, 2007 11:31 AM
 Subject: RE: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan
Burner Berbahan Bakar Air
 To: Rovicky Dwi Putrohari  [EMAIL PROTECTED]
 Silahkan ditanyakan ke [EMAIL PROTECTED]
 Kalau mengenai masalah anda ini, kan bisa ditanyakan langsung ke IPA
atau P3G. Contohnya RiskTech 2007, semua paper dikasihkan ke saya, tapi
ada 2 pendapat di panitia. Ketua panitia setuju untuk dilepas ke milis,
tapi wakilnya bilang akan dipublikasikan di website mereka. Jadi
meskipun ada anggota milis yang minta, yah saya jawab aja tanya ke
panitia.
 Salam,
 Budhi S.
 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, April 16, 2007 10:25 AM
 To: Budhi, Swastioko (Singgar Mulia)
 Cc: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan Burner
Berbahan Bakar Air
 Wah, Sorry
 aku baru tahu kalau boleh dipublikasikan / disebarkan ulang lewat
milist. Soalnya kalau aku masuk ke websitenya
 http://pubs.acs.org/journals/jpcafh/index.html kalau donload pdfnya
harus bayar je :)
 Sekarang sudah ada IPA publication

Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora

2007-04-19 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ketika manusia tidak mampu menjelaskan fenomena alam maka apa yang
terjadi dianggap kersaning Allah. Kalau kejadiannya menguntungkan
disebut karunia, kalau merugikan dianggap sebagai bencana atau dalam
bhasa inggris disaster dari kata dis dan star. Yang berarti
kejatuhan meteor !

Memang dahulu manusia tidak tahu bagaimana gempa itu terjadi. Baru
limapuluh tahun yang lalu teori gerakan lempeng tektonik diketahui
manusia. Ya, baru limapuluh tahun yang lalu !. Masih baru-baru ini
saja gempa diketahui bagaimana kemungkinan terjadinya.

Manusia masih terus mencoba mengenalinya.
Seratus tahun yang lalu, masih wajar kalau banyak yg menyatakan bahwa
gempa itu akibat Tuhan marah dengan manusia. Menganggap bahwa gempa
adalah sebuah hukuman, menganggap gempa sebuah ujian atau teguran dan
sebagainya hanyalah karena manusia tidak bersedia menerima segala
kejadian alam ini menimpanya.

Saat ini kita mungkin belum tahu dengan baik tentang gunung lumpur,
tidak tahu bagaimana mekanisme munculnya gunung lumpur. Sehingga
seringkali pegangan science yg dipelajari terlepas dan mencari
pegangan lain. Faith !

Hujan juga terjadi setiap hari sebagaimana gempa, dan gunung api,
sudah ada sejak dahulu juga … tetapi mengapa hujan dianggap karunia
dan gempa sebagai bencana ? Padahal kalau hujan keterusan menjadi
banjir dan berubah menjadi bencana.
Kalau dari keyakinan segala fenomena itu berasal dari Tuhan, apapun
semestinya diterima apa adanya

Kenalilah gempa, gunung api, gunung lumpur sebagai fenomena dan
kejadian alam biasa … kenalilah dia, selidiki dia, bertanyalah dengan
alam, bacalah dalam catatan alamnya yang berupa runtuhan-runtuhan
akibat proses kegempaan, letusan, kenalilah rekamannya dalam catatan
pohon, dalam koral … Kenalilah perilakunya, dimana saja kejadian alam
ini berada ….. sehingga kita hidup damai bersamanya … Bersama Tuhan
dalam suka dan duka, dalam bencana dan karunia.

'selamat bermalam jum'at' :)

rdp

On 4/19/07, Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote:

Dear kawan-kawan

Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama
tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja,
saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan
Agama Islam untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi
kebencanaan geologi pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, dll
sering saya sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah
dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana
Djumhana, sebetulnya banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang
itu, termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll.
Sementara dari Kitab Perjanjian lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga
lama saya koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran kebencanaan
geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason learned kita semua. Harun
Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum Nabi Luth,
cuma dia backgroun-nya bioteknologi.
Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan
pendekatan dari kitab Perjanjian Lama.

Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti dulu..lah...,
kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan
dengan eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan
pada umumnya.
Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point
dengan teori SALAM.., whalaaahh, piye jal..

salam semua
agus hendratno



Agus Sutoto (BWM) [EMAIL PROTECTED] wrote:


Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur
regional daerah sekitar Sodom Gomorah,
sehingga lebih mudah  memahami  telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu saja
dengan posisi geografis secukupnya.
Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah ini
dan
sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada gerakan
'anti-clock wise' nya
dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan –Yaman dan
menutup di kanal Suez-Aqaba)

Agus




 

From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan
Gomora


Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk
bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya
kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi
geologinya. Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia.
Namun Allah telah menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk
memahami tentang kejadian tersebut secara jelas : Mereka (kaum Luth)
dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit.
Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani
mereka dengan hijaaratammin sijjiil (bongkahan/butiran  tanah terbakar).
Sesungguhnya pada yang demikian itu merupakan ayat-ayat 

[iagi-net-l] Just wondering of Earth Day 22 April 2007

2007-04-22 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Apa ada program khusus yang dilaksanakan HAGI maupun IAGI menyambut
hari bumi yang jatuh pada hari minggu kemarin ?

Pak Awang atau Geo-philosopher lain Pak Koesoema, Pak Untung, atau Pak
Jacub dll mbok ada ndongeng dikit tentang makna Earth Day, pentingnya
kita mengetahui sejarah bumi, dan sifat-sifat sebagai bekal dalam
memelihara bumi tempat kita berpijak ini ...

RDP

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora

2007-04-22 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

On 4/23/07, Salahuddin, Andi [EMAIL PROTECTED] wrote:


Banjir di zaman Nabi Nuh (Noah) mrpkan salah satu peristiwa kenaikan muka air 
yang
dilaporkan dan digambarkan tidak hanya pada Perjanjian Lama, tapi juga 
digambarkan pada
literatur-literatur Yunani dan Timur Tengah kuno. Akan tetapi hingga saat ini, 
masih banyak
perdebatan mengenai lokasi geografi maupun waktu persis kejadiannya.



Sangat menarik mengikuti obrolan santai tentang kisah nabi Nuh ?
Yang ngga kalah menarik adalah kisah Nabi Ibrahim juga merupakan Nabi
dari beberapa agama dunia saat ini.

Ciri khas dari kisah-kisah yang ada dalam alkitab mapun legenda yg
dipercaya sebagai sebuah sejarah yang penuh dengan peninggalan
adalah multi interpretasi dalam soal lokasi. Karena kisahnya harus
ada terlebih dahulu baru kemudian dicari-cari artefaknya. Berbeda
dengan science yang menemukan artefak-artefak kemudian membuat
kesimpulan.

Gothak-gathuk juga tidak pernah lepas dalam pengkajian fenomena ini.
Apakah Luth berarti laut seperti yg dicurigai Pak Maryanto ? Dilain
tempat Ibrahim sendiri nama dari bapaknya Nabi juga diplesetkan dari
Ibrahim, Abraham dan menjadi Brahma yang pernah di klaim sebagai bapak
nabi adalah dari India. Karena hal ini juga bukan tanpa dasar, apalagi
ada sejarah kata, demikian juga sejarah tempat yang memiliki relasi
dengan sejarah. Misalnya Kuala Lumpur sebuah tempat kolam-kolam lumpur
bekas penambangan, juga nama kampung Notoprajan karena disitulah
tempat tinggal Daeng Notoprojo di Jogja. dan masih banyak lagi tempat
yang berarti dalam sejarah.

Menariknya, kalau membenturkan dua kutub berlawanan yang ada dalam
pengkajian ini
- Dalam dunia kreasi (creationism) keyakinan selalu mengawali sebelum
melakukan tindakan penelitian. Buku-buku kitab menjadi acuan dan
dicoba diuji dengan mencari artefak-nya.
- Dalam dunia non-kreasi (science) keraguan dari sebuah dugaan
(hipotesa) yg mengawali sebelum melakukan tindakan penelitian. Ketika
menemukan sesuatu artefak mencoba menjelaskannya dengan kaidah ilmiah
yang sudah disusun sebelumnya.

Akhirnya bangunan science akan menjulang keatas, dan bangunan kreasi
akan selalu mencoba lebih mengakar kebawah ... :)

Keduanya selalu saja ada perbedaan yang kadang saling mengisi, dan
tidak jarang saling menyerang dan menghilangkan (nihilasi) malah jadi
bingung kabeh :)

Lantas mana yang merupakan realitas yang benar ? Wah ini bisa diskusi
tiga hari tiga malam berbicara realitas mana yang bener mana yang
salah. Yang kemungkinan benar-salah  bukan hal penting dalam
pengkajian realitas.

Buatku yang penting kan menghibur :)

rdp
--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan

2007-04-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
 satu juta tahun, setelah itu ia
 akan berevolusi berubah bentuk dalam rangka adaptasi karena seleksi
 alam, atau akan punah karena tak sanggup beradaptasi terhadap seleksi
 alam. Bagaimana peluang manusia (Homo sapiens) bertahan selama satu
juta
 tahun ? Mengapa kita pakai standar satu juta tahun, sebab itu adalah
 umur rata2 satu spesies dalam status evolusinya sepanjang Kenozoik
 sebelum ia berubah bentuk menjadi yang lain. Apakah manusia harus
 dikecualikan ? Bisa saja, sebab manusia adalah makhluk berakal dan
 mungkin punya daya adaptasi jauh lebih tinggi dibandingkan makhluk2
 lain. Tetapi, harus diingat pula bahwa tingkat kerusakan lingkungan
 sepanjang Kenozoik, yang paling parah adalah bersamaan dengan
kehadiran
 manusia. Jadi, manusia mungkin bisa sangat beradaptasi, tetapi
 lingkungan tempat hidupnya rusak parah, bisakah survive ?

 Spesies Homo sapiens telah memiliki susunan anatominya yang moderen
 selama sekitar 100 ribu tahun. Mengacu ke standar 1 juta tahun di
atas,
 maka masih ada sekitar 900 ribu tahun Homo sapiens dalam bentuknya
yang
 sekarang masih berjalan di atas Bumi, itu pun kalau Bumi masih mau
 menggendongnya. Bagaimana fellow creature-nya ? Itu akan menjadi bahan
 diskusi post-900 ribu tahun yang akan datang (!).

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: Awang Harun Satyana
 Sent: Monday, April 23, 2007 1:39 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Just wondering of Earth Day 22 April 2007

 Pak Rovicky, dongengnya belakangan ya, ini sepotong lirik lagu dari
 Brahm Stuart yang patut kita renungkan di Hari Bumi

 Ada buku terbaru James Lovelock, The Revenge of Gaia (2006)
 menceritakan bagaimana Mother Earth berusaha mempertahankan
 homeostatis-nya akibat tekanan manusia yang digendongnya tetapi yang
 melukainya..

 The Revenge of the Earth
 (by Brahm Stuart)

 The Earth is our mother, she raised us up from the dust,
 Her stones gave our bones and her ashes gave our flesh,
 She waters our blood from the oceans of her sweat,
 What the Earth has given us has been so easy to forget.
 The Earth holds a balance just as night follows day,
 The trees are in the forest and the fish are in the bay,
 The air is filled with oxygen which fills our every breath,
 But as the Earth has given life, she could also deal out death!

 Earthquakes and floods and diseases uncurable,
 The Earth could cut us down
 Just like we're cutting down her trees;
 Tornadoes and famines and plagues sent from Hell,
 We may think we own the Earth
 But she could bring us to our knees!

 The Earth is a being, oh yes, just like you and me,
 She thinks and she feels and she moves and she breathes,
 The Sun is her father, the Moon is her friend,
 She's living out her life within time with no end.
 We are all her children as are the animals and trees,
 And she loves all her children on her lands and in her seas,
 We are the bravest children Mother Earth has ever raised,
 Our minds envision beauty and our lights pierce her haze,
 But now we're splitting atoms and destroying with our greed,
 Our own Mother Earth, so people please take heed.

 Salam,
 awang

 kalau Bumi kita lukai, ia pun bisa melukai kita..

 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, April 23, 2007 11:16 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
 Subject: [iagi-net-l] Just wondering of Earth Day 22 April 2007

 Apa ada program khusus yang dilaksanakan HAGI maupun IAGI menyambut
 hari bumi yang jatuh pada hari minggu kemarin ?

 Pak Awang atau Geo-philosopher lain Pak Koesoema, Pak Untung, atau Pak
 Jacub dll mbok ada ndongeng dikit tentang makna Earth Day, pentingnya
 kita mengetahui sejarah bumi, dan sifat-sifat sebagai bekal dalam
 memelihara bumi tempat kita berpijak ini ...

 RDP

 --
 http://rovicky.wordpress.com/



 
 Hot News!!!
 CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
 [EMAIL PROTECTED]
 Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
 Bali Convention Center, 13-16 November 2007


 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -




 
 Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007

[iagi-net-l] Kapan melakukan DST ?

2007-04-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Dalam pengeboran eksplorasi sering ada program DST (Drill Stem Test)
atau UKL (Uji Kandung Lapisan) yg direncanakan untuk sumur eksplorasi
(+appraisal), namun ada pula yang memprogramkan untuk yang sumur yg
kedua (appraisal) dengan syarat sumur eksplorasi pertama sukses
dahulu.

Mana yang biasa anda lakukan ? DST pada sumur kedua (appraisal)
setelah yakin di struktur (trap) itu ada isinya, atau sumur pertama
(eksplorasi) sehingga memperoleh data secepat mungkin karena times
value of money ?

Adakah matematical background (numeric) analysisnya ?
atau sekedar kebiasaan perusahaan (corporate behaviors) ?

RDP
--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] (AS) mengincar potensi tambang uranium di Kalimantan

2007-05-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Jumlah potensi sebesar 24 ribu ini ada dalam KEN - kebijakan energi
nasional. Pernah saya tulis di blog.
Jumlah yg ada di KEN itu hanyalah potensi di Kalbar saja. Twntusaja
masih banyak yg belum dieksplorasi.

Rdp

On 5/4/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:




Berita ini sangat menggelitik untuk dicek kebenarannya (atau
kebohongannya) !!!
Seingat saya dulu (jaman ORLA) dimana kita masih
sangat mesra dengan Uni Soviet , BATAN  pernah melakukan penelitian
.
Apa ada yang masih ingat   bagaimana hasilnya ?

Si-Abah

_



 Apakah benar Kalimantan mempunyai cadangan
Uranium besar? ?

 BERITA dari Jawa Pos Online:


 Diam-diam Amerika Serikat (AS) mengincar
potensi tambang uranium di
 Kalimantan, termasuk Kalimantan
Timur. Itu dilakukan setelah negeri yang
 mengklaim sebagai
polisi dunia itu gagal menekan Iran untuk mendapatkan
 sumber
bahan nuklir tersebut.


 Kabar itu
diungkapkan Drs H Abdul Latif Abdul Hamid MSi, dosen Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kuala Kapuas, Kalteng, yang mengikuti
seminar
 tentang teknologi, termasuk pembahasan masalah uranium
di Jakarta, Sabtu
 28
 April. Sebenarnya seminar
membahas persoalan khusus teknologi. Tapi,
 narasumber dari Iran
dan Turki sempat mengungkapkan permasalahan itu
 kepada

peserta seminar. Pernyataan mengenai rencana AS menguasai Kalimantan
itu
 bukan materi pokok seminar, namun menjadi sangat
menarik, kata Latif.


 Pria yang
sekarang menempuh program S-3 di sebuah perguruan tinggi di

Jakarta itu mengungkapkan, narasumber mendukung pernyataan tersebut
dengan
 data intelijen yang bersumber dari foto satelit.
Kalau Iran dan negara
 Timur Tengah lainnya bisa dikuasai
AS dengan isu-isu nuklir seperti
 sekarang, wilayah Kalimantan
aman. Tetapi, kalau gagal di Timur Tengah,
 sasaran berikutnya
adalah Indonesia, dalam hal ini Kalimantan, ujarnya.


 Dalam seminar terungkap bahwa kandungan uranium di bumi
Borneo, termasuk
 Kaltim, lebih tinggi dibanding kandungan
uranium lain yang ditemukan di
 dunia. Potensi uranium ditemukan
di wilayah pedalaman Kutai Barat, Kutai
 Kartanegara, serta di
beberapa wilayah di Kaltim.


 Kandungan
uranium di Kalimantan mencapai 24 ribu ton yang setara dengan

kebutuhan listrik 9.000 megawatt selama 125 tahun. Lokasinya di Desa
 Kalan,
 Kecamatan Ella Hilir, Melawai, Kalimantan Barat.
Kabarnya, uranium di
 kawasan itu sudah ditambang secara
misterius oleh pihak asing, yang
 disebut-sebut dari Prancis.
(ari/jpnn)



 DISCLAIMER : This
e-mail and any files transmitted with it (Message) is
 intended only for the use of the recipient(s) named above and may
contain
 confidential information.  You are hereby notified that
the taking of any
 action in reliance upon, or any review,
retransmission, dissemination,
 distribution, printing or copying
of this Message or any part thereof by
 anyone other than the
intended recipient(s) is strictly prohibited.  If
 you have
received this Message in error, you should delete this Message

immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions,
conclusions
 and other information in this Message that do not
relate to the official
 business of PETRONAS or its Group of
Companies shall be understood as
 neither given nor endorsed by
PETRONAS or any of the companies within the
 Group.



 Hot News!!!
 CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30
March 2007 to
 [EMAIL PROTECTED]
 Joint Convention
Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
 29th IATMI
Annual Convention and Exhibition,
 Bali Convention Center, 13-16
November 2007


 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123
0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

-






--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. 

Re: [iagi-net-l] (AS) mengincar potensi tambang uranium di Kalimantan

2007-05-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

On 5/6/07, Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote:

salah satu draw back yang cukup penting adalah mudahnya reaktor nuklir untuk
pembangkit energy di rubah menjadi pembuatan bom nuklir.  Saya pernah baca
di salah satu publikasi dari Amrik waktu mereka membahas ttg Iran.
saya pernah bertanya di milis ini untuk pencerahan tetapi tidak ada yang
menjawab.


Sdikit ttg pembuatan bom nuklir.
Yang dimaksud bisa diubah itu bukan reaktor nuklir dijakdikan pabrik
nuklir. Tetapi limbah PLTN dapat dipakai sebagai bahan dasar bom
nuklir.
Tetapi tentunya juga bukan perkara mudah. Pemurnian ini yang
memerlukan teknologi tambahan yang sangat ketat diawasi :)

rdp


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Signature bonus dalam KKS

2007-05-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Aturan/kesepakatan pengerjaan eksplorasi dan eksploitasi migas dari
sebuah blok atau area eksplorasi dimuat dalam KKS (Kontrak Kerja
Sama). Di Indonesia kontraknya sendiri bisa berbentuk PSC, TAC
(dahulu) maupun JOB. Dalam setiap penanda tanganan kontrak ini sering
kali ada signature bonus.

Apa sih fungsi dan tujuan dari signature bonus dalam penandatanganan
kontrak KKS ?
Adakah yang tahu cerita dibelakang signature bonus ini, berapa
besarnya dan ditentukan siapa  ?

Trims

RDP

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Signature bonus dalam KKS

2007-05-10 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Memang signature bonus itu sebuah hal wajar. Namun dampaknya bisa
bermacam-macam.
Salah satu yang saya amati ketika evaluasi beberapa PSC term dan
bagaimana investasi masuk ke sebuah negara. Ternyata signature bonus
ada yg menginterpretasikan sebagai palak (maaf) ... lah iya kan ...
wong belum apa-apa sudah disuruh bayar ini itu. Ini juga mirip pajak
yang dikenakan pada saat eksplorasi, wupst biacar asoal palak ... eh
pajak ini salah satu yg membuat

Ada sebuah negara yg tidak memasukkan signature bonus dalam KKS-nya.
Dalam hatinya tetapi ntar kalau you sudah pasti akan untung karena
dapet lapangan minyak, baru deh gwe minta bagian, kagak tanggung
tanggung, gantian gwe sembeleh lue !.

Dalam perbandingan keekonomian beberapa PSC term negara-negara ini
yang iseng-iseng aku lakukan. Ternyata kumpeni-kumpeni akan betaruh
atau berantem memperebutkan blok dalam mengadu program (komitment
spend) di negara ini. Sampe-sampe ada looh yang punya komitmen
drilling sampai 16 sumur eksplorasi, iya 16 sumur dalam 4 tahun !! Ini
di ustrali.

Mungkin saja, mungkin saja looh, di MIGAS sana gedenya angka bonus ini
bukan hal utama dalam evaluasi pemenangan tender. Tetapi sudah bisa
membuat kumpeni-kumpeni (investor) ini sudah enggan dengan adanya
bonus-bonusan. Seolah-olah itu uang pasti hilang (sunk cost).
Kehilangan 5 juta karena dry hole masih ok ketimbang hilang 1 juta
karena harus ngasih bonus ... ini pikirannya investor looh.

Padahal setelah dihitung-hitung keekonomiannya PSC ini ternyata ngga
beda jauh setelah mendapatkan minyak dan dikerjakan tuntas sampai
PSCnya habis. Jadi secara ekonomi (fiskal/commercial) ndak beda banyak
yg diperoleh goverment maupun investor. Tetapi yang satu merasa ngga
dikerjain. Dan ternyata negara memperoleh harta (goverment take)
yang sama juga. Hanya yang tidak minta duluan berhasil mengundang yang
satunya mungkin tersendat dalam mengundang investor.

salam

rdp

On 5/10/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

Yang Kung , Vicky

Kalau Signature Bonus saya kira sih masih OK OK saja , tapi saya sih paling
ndak sedap (kalau kasarnya sih sebeel gitu) , kalau gini hareee masih ada
Bunus Pendidikn dan Latihan , kaya kita ini masih  bod betul .
Padahal industri migas Sektor hulu sudah lebih seratus tahun di Indonesia
tercinta ini.

Si Abah





Vic,

 setahu saya tidak ada definisi secara legal tentang signature bonus,
 namun berdasarkan praktek sehari-hari dapat dikatakan bahwa signature
 bonus adalah bonus yang diberikan oleh salah satu pihak (misal pihak I)
 kepada pihak yang lain (pihak II) dalam satu kesepakatan / perjanjian /
 kontrak antara pihak I dan pihak II. Bonus ini dimaksudkan sebagai salah
 satu unsur untuk memenangkan kontrak dan diserahkan dalam jangka waktu
 yang sudah ditentukan sesudah penanda-tanganan kontrak / perjanjian.
 Yang menentukan besarnya bonus adalah pihak pemberi bonus (dalam contoh
 di atas adalah pihak I), namun demikian pihak penerima dapat saja
 menentukan besarnya bonus minimum yang dapat diterima.
 Dalam Peraturan Menteri ESDM no 040 tahun 2006 pasal 35 ayat 1 disebut
 adanya signature bonus namun tidak ditentukan besarnya berapa. Pasal 38
 ayat 4 huruf a menunjukkan bahwa besarab bonus tanda tangan merupakan
 salah satu faktor penilaian tender.
 Dalam dokumen penawaran dalam bab qualification of tender participant
 angka 12 huruf e tercantum bahwa minimum signature bonus adalah $
 1,000,000 atau sejuta dollar AS.

 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi signature bonus adalah
 untuk melengkapi persyaratan tender sedangkan tujuannya: (bagi
 pemberi) adalah untuk memenangkan tender, dan (bagi penerima) untuk
 digunakan dalam penilaian tender yang diajukan, seberapa jauh minat /
 keseriusan peserta tender ditinjau dari finansial.

 Jangan lupa Vic bahwa signature bonus itu dijanjikan sebelum peserta
 tender dinilai oleh tim penilai dan jauh sebelum tanda tangan kontrak
 dilaksanakan.

 Begitu yang saya fahami, kalau kurang lengkap ya tolong dilengkapi
 gituuu..

 Salam,
 Yangkung

 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Aturan/kesepakatan pengerjaan eksplorasi dan eksploitasi migas dari
 sebuah blok atau area eksplorasi dimuat dalam KKS (Kontrak Kerja
 Sama). Di Indonesia kontraknya sendiri bisa berbentuk PSC, TAC
 (dahulu) maupun JOB. Dalam setiap penanda tanganan kontrak ini sering
 kali ada signature bonus.

 Apa sih fungsi dan tujuan dari signature bonus dalam penandatanganan
 kontrak KKS ?
 Adakah yang tahu cerita dibelakang signature bonus ini, berapa
 besarnya dan ditentukan siapa ?

 Trims

 RDP

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

Re: [iagi-net-l] Signature bonus dalam KKS

2007-05-10 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

On 5/10/07, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:

Kang Vicky,
Kalo Signature Bonus dianggap sebagai penghalang investasi, kenapa masih
banyak investor yang mau explorasi disini? di Malaysia mungkin cuma 4 atau
lima oil coy saja, disini bejibun. Saking  banyaknya investor, tenaga GnG
kita habis bis diserap dengan harga yang tinggi?


Sebenernya banyak hal yang menjadikan sebuah negara itu menarik. Salah
satunya fiscal term and condition, politics and legal aspect, juga
yang ngga kalah penting adalah kondisi geology. Dalam artian
undiscovered resources-nya cukup banyak, immaturity explored,  dll.
Indonesia menarik salah satunya faktor ini.
Masuk ke Malaysia itu tidak semudah masuk ke Indonesia. Prosedurnya
juga rumit utk sampai mendapatkan blok. Dan perusahaan lokal My ngga
boleh masuk (operasi) di My. Selain itu potensi diversitynya jelas
tidak sebanyak Indonesia. Jumlah cekungannya saja ngga ada
sepersepuluhnya kali ya ... :)

Signature bonus jelas bukan faktor utama untuk di Indonesia. Tapi di
negara-negara lain banyak yg mikir dulu sebelum memasukkan bid.

FYI, di Malaysia ngga ada signature bonus. Justru yang ada di MY dan
ngga ada dinegara2 lain adalah R/C (Revenue Over Cost) yang progressif
menggunakan R/C Index.  Juga ada parameter THV (Threshold Volume),
kalau reservesnya kecil (30MMBO atau 0.75 TSCF) profit sharenya ke
investor besar, kalau reservesnya besar (30MMBO atau 0.75 TSCF)
profit sharenya besar.

R/C Index ini yang dari sisi investor menjadikan lapangan-lapangan
kecil menjadi ekonomis untuk dikembangkan. Atau mengembangkan lapangan
sedini mungkin sebelum cadangan provennya besar wah nanti panjang
deh cerita soal ini.

Tapi pada prinsipnya banyak hal yg menjadikan investor akan
berdatangan. Bonus ini hanya salah satu faktor negatifnya saja.


Atau kah lebih baik membuang sejuta dolar dan dapat beberapa kali lipatnya
pas produksi nanti (mekanisme CR)? Ataukah hilang 1 juta dolar tapi blok
dilepas kembali dengan harga harga dua tiga kali lipatnya tanpa ngebor sama
sekali?


Ini bedanya penjudi dengan mental investor. Investor yang seneng
melakukan karena dia puas memainkan duwiknya. Dimata penjudi sih yang
dihitung untung-rugi dalam sebuah undian. Kalau investor akan berpikir
memegang kontrol dan can I do that ?

btw, setahuku signature bonus tidak boleh di-cost recovery-kan.

rdp


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Kriteria penempatan sumur horizontal

2007-05-10 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Berbagi pengalaman dengan sumur Hz di Kondur dulu. Rekan dari Kondur
mungkin bisa mengupdate hasil seterusnya. Saya hanya mengikuti ketika
design awal.

Lapangan Lukit (DC) pernah di bor horizontal pada zona minyak spt
kasus Pak Shofi. Pengalaman penting dalam penempatan elevasi ini
ternyata sangat sensitif terhadap permeabilitas relatif G O W. Selain
itu juga strong water drive characteristic dan pressure.
Kuncinya -- Simulasi
Simulasi sendiri berdasarkan model sehingga model menjadi sangat
kritis dan sulit bahkan boleh dibilang unpredictable ! Walaupun agak
beruntung karena pada batupasir yg diperkirakan seragam (tidak
berlapis-lapis). Untuk karbonat barangkali akan sama, sehingga
permeabilitas boleh dianggap seragam.

Oil zone memiliki ketebalan sekitar 30 ft (kalau ga salah :).
Pada saat simulasi dibuat 3 macam kasus yaitu sumur ditempatkan 1/3
bawah, 1/2, 1/3 diatas, dengan horizontal lenght yg konstant.
Ketiganya dibuat dengan beberapa macam rate produksi. Jadi simulasinya
tidak hanya satu macam saja.

Pada kasus tertentu akan terlihat:
- OWC, dan atau OGC yang bergerak naik
- Oil zone bertambah tebal tetapi saturasi jauuh berkurang - Gas akan bertambah
- Gas lebih banyak masuk ketimbang air walaupun 1/3 dibawah karena
rate terlalu besar.
- Yang keluar gas dan air setelah disedot terlalu besar
- dll

Seolah-olah segala macam kemungkinan bisa terjadi. Pengeboranpun
akhirnya dilakukan dengan 1/2 diatas OWC, untuk mempermudah
mengontrol. Akhirnya kalau ngga salah, pada saat dilakukan komplesi
digunakan perforated liner, yang didalamnya diberi open-end tubing.
dimana tubing ini bisa digerakkan maju mundur dicari titik-titik
posisi tertentu yang optimum. Perlu diingat bahwa walaupun lubangnya
terbukanya cukup panjang (karena tidak disemen), lokasi ujung pipa
terbuka merupakan tempat dimana differential pressure (beda tekanan)
paling besar.

Jadi kuncinya uji saja dengan simulasi dengan model terbaik. Karena
segala macam kemungkinan bisa terjadi tergantung parameter produksi
dan juga penempatan posisi Hz well. Cari saja yang optimum dimana
nanti dimainkan dengan parameter (metode) produksinya.

segini dulu :)
salam

RDP

On 5/11/07, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:

rekans,
barangkali ada yang mau share tentang kriteria penempatan posisi sumur
horizontal terhadap kedudukan GOC and OWC. Kalo sumur tersebut memiliki
kedua jenis kontak tersebut, kriteria apakah yang dipakai untuk menempatkan
posisi sumur horizontalnya, misal :
1. untuk sumur minyak, apakah sumur horizontal harus berada di tengah tengah
antara OWC dan GOCnya? apakah tidak mendekati salah satu kontaknya? kriteria
apa yang dipakai untuk itu.
2. konsekuensi apakah yang harus ditanggung dengan penempatan sumur tersebut
diatas. Apakah kalo dekat dengan OWC akan terjadi water coning yang cepat?
apakah kalo dekat dengan GOC akan terjadi penurunan produksi minyaknya? dsb
dsb ..
3. bagaimana kita tahu drive mechanism suatu sumur apakah itu water drive
atau gas cap drive atau solution? apakah ada hubunganya dengan penempatan
sumur orizontalnya?


terima kasih sebelumnya.


salam

shofi





--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico

2007-05-10 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Aku sepakat dengan Pak Awang untuk menghormati kontrak yang sudah
berjalan. Demikian juga perlu diketahui bahwa yang di nasionalisasi
adalah kontrak untuk daerah yang sudah berproduksi. Kalau ngga salah
memang kebanyakan kontrak hampir habis. Jadi Nasionalisasi ya saat
diperpanjang seperti yg diutarakan pak Awang.

Tapi sependek pengetahuanku, menurut hukum dagang Internasional
kontrak yang sedang berjalan bisa saja dirubah asalkan seluruh
komponen negara itu menginginkannya. Artinya DPR harus menyetujui
dahulu, kemudian pemerintah hanya menjalankan tugas kenegaraannya.
Jadi bukan pemerintah sepihak mengubah kontrak, tapi kalau se negara
menghendaki ya apa boleh buat. Lah gimana mau sepakat wong koponennya
masih menghangat karena diresuffle :)

cu di konvensi IPA minggu depan

RDP

On 5/11/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:


Saya pikir, kita harus menghormati semua kontrak (PSC dll) berjalan yang
sudah ditandatangani kedua belah pihak. Bila tiba-tiba kontrak berjalan
ditinjau lagi bahkan diputuskan secara sepihak, tentu ini akan menyalahi
hukum bisnis. Nasionalisasi di Indonesia seperti yang ditulis Yangkung
terjadi sebelum era PSC yang digulirkan tahun 1966.

Nasionalisasi bisa saja dilakukan, tetapi bukan untuk kontrak-kontrak sedang
berjalan, tetapi pada saat kontrak mau diperpanjang. Tak ada ketentuan yang
mengharuskan Negara memperpanjang kontrak dengan para Kontraktor. Saya
pernah terlibat di dalam proses-proses perpanjangan kontrak dari beberapa
Kontraktor/ blok produksi di Indonesia, dan bila ada indikasi bahwa
kontraknya tak akan diperpanjang, maka urusannya langsung G to G (Presiden
negara anu bertemu dengan Presiden RI). Nah, kalau kita merasa diri
berdaulat, berani, dan mampu, memutus kontrak mestinya bukan hal sulit dan
melakukan nasionalisasi. Tetapi, tetap sehabis kontrak itu selesai.

Hanya pengalaman menunjukkan, kita selalu memperpanjang kontrak blok-blok
produksi bukan, selain Blok CPP ex Caltex yang sekarang dioperasikan BOB
Pertamina dan BSP.

Mengelola kawasan Orinoco pun gak gampang. Walaupun Pemerintah Venezuela
menyebutnya extra-heavy oil, kita tahu bahwa itu sebenarnya deposit tar
sands-bitumen seperti yang di Athabasca, Alaska (jadi ditambang dengan cara
strip mined), hanya yang di Venezuela tak seberat yang di Athabasca karena
yang di Orinoco tak separah athabasca biodegradasinya. Lagipula, yang
Orinoco lebih gampang diekstrak dibandingkan yang di Athabasca karena
Venezuela ada di wilayah tropis sementara Athabasca dikelilingi padang es.
Yah, semoga yang dilakukan Chavez dan Moralez tak akan menurunkan produksi
lapangan extra-heavy oil terbesar di dunia ini.

Mestinya kita memang berdaulat di negeri sendiri, tetapi kalau sudah
terlanjur mengundang investor, ya harus menghormati perjanjian kontrak dong.

Salam,

awang




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Re: Signature bonus dalam KKS

2007-05-13 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ki kalo sign bonus dikasi siapa yg mau masuk kumpeni anyar itu wah
siip lah. Btw sign-in bonus ke aramco brapa ya ki ?
Kalau kumpi yang masuk negeri dia malah bayar. Bukannya mesti kita
kasi bonus karena percaya ama negeri itu ?
Kalau kumpeni dikasi bonus . Hwasyikk  Horotoyoh, siapa yg
harus ngasih bonus  :)

Rdp

On 5/13/07, oki musakti [EMAIL PROTECTED] wrote:

David Beckham dapat signature bonus jutaan dollar karena sudah berkenan
pindah ke LA Galaxy. Perkara musim depan dia samasekali gak main karena
pahanya sengkle, bukan masalah lagi. Toh signature bonusnya sudah di
kantong.

  Kalau suatu saat Tiger wood diundang main bersama di monthly Exploration
golf turnament, hampir pasti beliau juga akan minta appearance (sama dengan
signature) bonus meskipun mainnya cuma 9 hole karena keburu sakit perut
akibat sarapan nasi goreng sebelum tee off (atau karena kalah tarohan he he
he).

  Banyak oil (dan mungkin juga mineral) co yang sekarang juga memberikan
signature bonus sebagai pemanis agar GG/RE yang sedang jadi target rekrutmen
berkenan bergabung. Perkara setelah itu pegawai ybs ternyata gak
perform,...bukan masalah...

  Dalam contoh KPS, signature bonus adalah satu-satnuya (atau cuma salah
satu) dari guaranteed income yang akan diterima negara regardless atas
performance perusahaan tsb dikemudian hari. Kalau DMO atau production split
kan mengasumsikan bahwa explorasinya sukses dan bloknya berproduksi.

  Dalam evaluasi, signature bonus pastilah hanya salah satu kriteria yang
dipakai dalam penentuan pemenang suatu blok atau TSC bersama
komitmen-komitmen lainnya.

  Kalau Tiger Wood disuruh milih main di US master atau di explorationist
golf dengan tawaran signature bonus yang jut-jut an, saya yakin dia pasti
pilih US master. Bukan apa-apa, soalnya kalau main disini, takut bersaing
lawan abah Yanto..he he he

  Sorry, gak ilmiah...sekedar mengisi waktu dihari minggu.
  Cheers
  Oki

Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hampir pada semua negara yang menawarkan bloknya mensyaratkan adanya
signature bonus. Namun, rasa2nya hanya Indonesia yang mensyaratkan besaran
SB ini dalam peraturan (yakni MINIMUM sejuta dolar). Biasanya orang
memberikan signature bonus atas dasar kematangan daerah kaitannya dengan
keberadaan dan kualitas data dalam area yang ditawarkan. Nah, kompensasi
atas data yang ada termasuk data survey umum (spec survey) yang dilakukan
oleh migas sebagai pelayanan pemerintah thd blok yang ditawarkan diapresiasi
oleh penawar dengan signature bonus ini.

  Jadi kalau akhir-akhir ini ada 50an kontrak baru dengan masing2 katakanlah
spend signature bonus sejuta dolar, ada 50an juta dolar dapat di-generate
untuk pengadaan/perbaikan data untuk membuat ketertarikan blok-blok baru.
Sayangnya mekanisme/aliran keuangannya gak seperti itu.. jadi ya ngasal
aja.

  yang luar biasa adalah signature bonus pada blok2 KSO Pertamina, gak
ngarti kita dasar itungannya.

  lam-salam,
  ar-.



Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Aturan/kesepakatan pengerjaan eksplorasi dan eksploitasi migas dari
sebuah blok atau area eksplorasi dimuat dalam KKS (Kontrak Kerja
Sama). Di Indonesia kontraknya sendiri bisa berbentuk PSC, TAC
(dahulu) maupun JOB. Dalam setiap penanda tanganan kontrak ini sering
kali ada signature bonus.

Apa sih fungsi dan tujuan dari signature bonus dalam penandatanganan
kontrak KKS ?
Adakah yang tahu cerita dibelakang signature bonus ini, berapa
besarnya dan ditentukan siapa ?

Trims

RDP


-
  Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
Check out new cars at Yahoo! Autos.


-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games.



--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Load vs subsidence -- Re: [iagi-net-l] LuSi: Evolusi Rekayasa

2007-05-14 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ada kecenderungan pembebanan merupakan
Penyebab overflow/overtopping. , tentusaja selain subsidence atau
amblesan, gambar bisa dilihat diblog :)

Maksimum tinggi bendungan sudah melebihi batas daya dukung tanah
sehingga bendungan menjadi turun akibat bebannya sediri. Surface
expression mungkin sama, tetapi dibawah permukaan akan berbeda.

Perbedaan load dan subsidence ini bisa menjadi satu topik menarik

Salam dr JHCC

Rdp

On 5/15/07, Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote:

Lha iya cak, ide double cover dam itu kan mirip ide arek Suroboyo
alumnus ITS (pak Jaya) yang dulu pernah presentasi di depan Lapindo, IAGI
dan beberapa ahli mud vulcano Azerbaijan di Shangrilla - Surabaya
(2006). Hanya waktu itu temen2 geologi menyanggahnya, karena kondisi geologi
setempat (banyak retakan) memungkinkan *ditutup di sini - nyembur di sana
dst, dst*. Bahkan beberapa waktu yang lalu pak Jaya telah menguji-coba
idenya tersebut pada semburan kecil di rumah penduduk (masih dalam areal
dampak LUSI). Dengan menerapkan rumus Bernoulli, dia mengklaim bahwa
uji-cobanya tersebut *berhasil*.

Ataukah memang kita ini sulit untuk merubah mental kita dari *mental bangsa
terjajah*?

Wallahualam.

Wass.
Pardan - Jatim.


On 5/12/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lumpur Sidoarjo: Evolusi Rekayasa Penanggulangan  #8211; Pengabaian
 Ketidakpastian Bawah Permukaan

 Andang Bachtiar
 Arema #8211; Geologist Merdeka

 Bekasi, 12 Mei 2007

 Berita di berbagai media hari ini (Sabtu 12 Mei 2007) menyebutkan bahwa
 berdasarkan ekspose di hadapan Presiden oleh Tim Jepang yang diendorse
 oleh para pejabat pengarah BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)
 maka akan dicoba terapkan teknologi #8216;double cover dam#8221; untuk
 mengurangi dan -kalau bisa- mematikan semburan Lumpur Sidoarjo yang sudah
 berlangsung hampir setahun lamanya. Jadi, setelah para ahli pemboran gagal
 (belum selesai) dengan snubbing unit, side-tracking, relief well 1 dan 2,
 kemudian para ahli fisika gagal (belum selesai) dengan bola-bola
 beton-nya, maka tibalah saatnya para ahli sipil-konstruksi dan  geoteknik
 mencoba dengan rekayasa penanggulangannya. Prinsip dasar rekayasanya
 sebenarnya persis sama dengan ide yang pernah dikemukakan oleh ahli
 geologi Arif Budiman di milis IAGINET Juli-Agustus 2006 yang lalu, dimana
 semburan lumpur akan diisolasi di luasan diameter semburannya dengan
 #8220;pipa#8221; berdiameter 50-meter (asumsi diameter semburan) yang
 mempunyai panjang (tinggi) lebih tinggi dari tinggi maksimum semburan yang
 pernah tercatat (25 meter?). Note: dalam detik.com disebutkan bahwa
 diameter dam (atau #8220;pipa#8221; dalam tulisan ini) adalah 120 meter
 dan tinggi dam (atau #8220;pipa#8221;) 40 meter. Diharapkan lumpur yang
 terkonsentrasi di kolom pipa tersebut akan dengan sendirinya menekan
 (#8220;counter weight#8221;: istilah Tim Jepang-nya) tenaga semburan
 dari bawah, sehingga mengurangi volume semburan dan kalau bisa bahkan
 mematikannya. Sementara itu dengan menerapkan rekayasa separasi gravitasi
 maka lumpur yang sudah ter#8221;contain#8221; di dalam pipa diameter 50
 meter tersebut akan dengan mudah dialirkan ke Kali Porong, dimana
 diharapkan hanya airnya yang mengalir (dengan beda relief tinggi
 pipa-ke-kali-porong 20 meter plus), sementara lumpur/padatannya akan
 tertinggal menekan tenaga semburan dari bawah. Mengapa perlu menunggu
 sampai Tim Jepang alias orang asing yang menceritakannya ke Presiden,
 sementara ide-ide dan konsep rekayasa serupa sudah beredar lama di
 kalangan para ahli Indonesia? Hal ini tidak terlepas dari tidak efektif
 dan tidak efisien-nya networking antara para professional, saintist,
 periset dan asosiasi profesi dengan para birokrat dan teknokrat pengambil
 kebijakan di Indonesia. Untuk membahas masalah tersebut diperlukan tulisan
 lain yang lebih panjang lebar dan menggugah, yang nampaknya bukan domain
 utama dari tulisan ini.

 Dari dalam ke permukaan

 Dari keseluruhan rangkaian evolusi rekayasa pemboran #8211; fisika
 #8211; konstruksi sipil untuk penanggulan semburan terlihat bahwa
 pendekatan saintifik-teknis berkembang (atau malah ter-reduksi) dari
 pendekatan bawah permukaan dalam (deep sub-surface), ke pendekatan bawah
 permukaan dangkal (shallow sub-surface), dan akhirnya (hanya) menggunakan
 pendekatan permukaan (surface). Apakah ribuan ahli rekayasa kebumian
 Indonesia sudah menyerah kepada #8220;monster#8221; di dalam bumi sana
 yang terus menerus menyemburkan lumpur, sehingga sekarang hanya berusaha
 coba-coba (trial-and-error) mengatasi efek permukaan dari semburannya itu
 saja? Saya amati dari berbagai pembicaraan di forum-forum ilmiah resmi
 maupun tidak resmi dan di milis-milis kaum professional kebumian bahwa
 sebenarnyalah ribuan orang pandai di negeri ini masih sangat-sangat
 perhatin (concern) dan berharap bisa berkontribusi dalam usaha
 penanggulangan semburan tersebut. Termasuk sebagian diantaranya yang
 menganalisis bahwa karena penyebab semburan tersebut adalah proses 

Re: [iagi-net-l] LuSi: Evolusi Rekayasa

2007-05-15 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Pak Ahmad Taufik
Bisakah dikirimkan gambarnya lewat japri saja
ke [EMAIL PROTECTED]
Mudah2an bisa saya upload dimuat di hotmudflow.wordpress.com

Salam
rdp

On 5/15/07, ahmad taufiq [EMAIL PROTECTED] wrote:

Kapada bapak Ketua IAGI
Kepada wakil IAGI di BPLS

bapak2 yth...

mengenai ide dauble cover dam kami JUGA telah membuat untuk ide
penyelesaian dengan cara MIRIP tersebut juga, dengan kontruksi earth dam,
karena lebih bisa mengatasi rembesan karena perbedaan exit gradient akibat
tinggi nya head pada 'lorong penyeimbang tinggi semburan' tersebut

ide ini telah kami kirim ke berbagai media tapi tertolak
dan ide ini juga hampir 4 bulan yl (tgl dan artikel di atachement)

melalui milist ini semoga suara orang indoensia asli bisa lebih didengar
ketimabng orang jepang (setuju koreksi tentang mental bangsa)

smoga ini tidak mubadzir unutk diskusi di IAGI tercinta
apa perlu 'gerakan nih karena orang inobesia juga banyak yang CUKUP
CERDAS ato ngak kalah lah...

 berikut arteikel yang tertolak


WACANA MENJINAKKAN SEMBURAN LUMPUR LAPINDO
(TANPA MERUSAK SUNGAI, LAUT DAN ALAM)

Lagi-lagi lumpur lapindo; fenomena alam tersebut sulit dilawan,
 namun dengan konsep 'gunung buatan' dari tanggul tanah setinggi 20 -25 m
yang mengurung (mengelilingi) pusat semburan sampai tercapai keseimbangan
baru.
Lahan yang dikorbankan menjadi lebih sempit dan tidak mencemari S. Porong
dan laut.


Memperhatikan berita media dan elektronik mengenai lumpur Lapindo yang dari
hari ke hari  terus meningkat dari 50.000 m3/hari menjadi 126.000 m3/hari
(Kompas, 28 September 2006), tampaknya sangat sulit melawan gejala alam
tersebut. Namun sebenarnya  masih ada upaya untuk menjinakkanya. Dari
data-data dan berita-berita  yang penulis cermati, bahwa semburan tersebut
sebagai fenomena alam yang disebut 'mud volcano'. Berdasarkan gejala alam
tersebut, penulis berhipotesa bahwa tekanan dari semburan yang keluar
tersebut harus tetap diberi jalan (seperti halnya kawah pada gunung berapi)
dengan membuat 'gunung' dari tanggul tanah yang mengurung (mengelilingi)
semburan tersebut (Gambar 1). Tinggi 'gunung' tersebut harus lebih tinggi
sedikit dari tekanan lumpur pada permukaan tanah.


Gambar 1. Usulan tanggul yang mengelilingi (mengurung) pusat semburan
1) tanggul yang ada saat ini dipertinggi, 2) tanggul baru diatas lumpur
dengan teknik displacing

Teori dan hipotesa
Secara teoritis, besar tekanan semburan lumpur dapat diimbangi dengan berat
lumpur itu sendiri, sampai terjadi keseimbangan baru. Kunci keberhasilannya
adalah berapa tekanan lumpur yang keluar dari permukaan tanah (?).  Dengan
mengetahui tekanan tersebut, tinggi tanggul dapat didesain dengan teliti.
Namun, bila memperhatikan tinggi semburan yang mencapai sekitar 15 m,
penulis berkeyakinan dengan membuat tanggul sekitar 20-25 m yang mengilingi
pusat semburan (primer). Diharapkan terjadi keseimbangan baru sehingga
lumpur tidak luber (overtopping) melalui puncak tanggul (Gambar 2).

Gambar 2. Model keseimbangan untuk menghentikan tekanan semburan lumpur


Teknik Pembuatan Tanggul
Bagaimana cara membuat tanggul setinggi 20 m diatas tanah lunak? Dengan
teknologi yang ada saat ini hal tersebut bukan merupakan masalah yang sulit
dan masih memungkinkan. Metoda tersebut dikenal sebagai teknik pendesakan
(displacing). Cara pendesakan ini adalah merupakan metode perbaikan tanah
dalam teknik sipil untuk memperbaiki sifat teknik tanah lunak. Tanah Lumpur
tersebut yang diperkirakan mempunyai perlawanan konus sondir sekitar 0 – 1
kg/cm2, berarti cara pendesakan tersebut dapat dilakukan. Berat jenis
material pendesak/timbunan harus lebih besar dari berat jenis lumpur. Pada
awalnya, sebagai pondasi, material batu/pasir di dalam karung dapat
digunakan sebagai material pendesak (Gambar 3,4). Setelah mencapai elevasi
tertentu, dilakukan penimbunan diatasnya dengan material timbunan tanah
seperti yang telah dilakukan (Gambar 5)


Gambar 3. Proses pemasukan karung batu/pasir untuk mendesak tanah lunak


Gambar 4. Proses pendesakan sedang berlangsung

Gambar 5. Pendesakan selesai, kemudian penimbunan tanggul baru

Penutup
Bila upaya ini berhasil, maka luas lahan yang 'dikorbankan' jauh lebih
sedikit/sempit, tanpa perlu pembuangan ke sungai/laut; namun perlu
dipikirkan desain tanggul dengan bangunan pelengkapnya untuk mengeluarkan
air dan lumpur pada kondisi tertentu.

Dengan membuat gunung Lumpur dengan pusat semburan sebagai kawahnya,
maka tidak menutup kemungkinan daerah ini nantinya dapat berkembang sebagai
tempat wisata.

Tulisan ini baru merupakan wacana alternatif untuk menanggulangi semburan
lumpur lapindo yang saat ini masih 'kontroversial'. Metode ini masih perlu
mempertimbangkan aspek geologi setempat dan faktor lainnya.



Bandung, 12 Oktober 2006
D. M. Hardjo  A. Taufiq
Peneliti, Pusat Litbang SDA, Departemen PU
Jl. H. Juanda No. 193, Bandung 40132
Telp/fax. 022 2516374
Hp. 0852 201 845 83 (A. Taufiq)


AHMAD
PUSAIR-PU


Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote:

Lha iya cak, ide double cover dam itu 

[iagi-net-l] Lomba Pemetaan Pesisir

2007-05-15 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Lomba Pemetaan Pesisir
Selasa, 15 Mei 2007 | 21:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional kembali menggelar Lomba Karya Ilmiah Nasional Survei dan
Pemetaan Kelautan. Kalau pada tahun lalu lomba ditujukan untuk para
siswa SMA, tahun ini lomba menyasar para mahasiswa. Kami mengundang
bukan hanya mahasiswa jurusan geografi, tapi juga ekonomi dan sosial
untuk mensosialisasikan pemetaan, kata Ari Dartoyo, panitia dari
Pusat Survei Sumber Daya Alam Laut, Bakosurtanal, Selasa siang.

Ari menjelaskan tema lomba 2007 adalah Mengelola Ruang Laut Menuju
Kemandirian Bangsa. Topik ditetapkan agar terkait observasi sumber
daya alam di wilayah pesisir, mulai dari metode survei dan pemetaan
yang berbasis masyarakat sampai aplikasi yang lebih canggih berupa
penginderaan jauh Sistem Informasi Geografis dalam pengelolaan sumber
daya. Lomba tidak sekadar menghasilkan peta, tapi juga memanfaatkan
peta, katanya mengingatkan.

Aris Poniman, Deputi Survei Dasar dan Sumber Daya Alam menambahkan,
setiap karya yang memotret kearifan lokal akan mendapat nilai lebih
dalam penilaian. Begitu pula terhadap mereka yang menggunakan program
aplikasi dari open source. Peraih karya ilmiah terbaik akan
disediakan uang tunai Rp 7,5 juta dan Pranoto Asmoro Award, katanya
menjanjikan.

Pendaftaran bagi peserta sudah dibuka dan akan ditutup sampai akhir
Juli. Sebanyak 20 peserta akan diseleksi dan 10 diantaranya ditetapkan
sebagai finalis dalam lomba yang digagas bersama Masyarakat Penulis
Iptek itu. Karya ilmiah para finalis akan dimuat dalam jurnal dan
situs Bakosurtanal, kata Aris.

(wuragil)

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] LUSI

2007-05-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Saya kalau baca wejangan Pak Untung ini seneng banget soale selalu
memotivasi untuk berpikir dan berjalan :)

Pak Untung, yth
Tadi siang saya menengok di Pameran IPA ada boothnya MIPA ITB dengan
HDBC-nya, kebetulan juga sempat ngorbol dengan Pak Bagus Endar yg
menjadi motornya HDBC.

Sebenernya yg dilakukan dengan HDBC ini merupakan salah satu hasil
dari bangsa sendiri yang akhirnya dikaji dan diterima serta
diaplikasikan di LUSI. Memang selama ini berita-berita yang keluar di
media terutama kalau ada pertemuan pejabat (presiden) dengan pihak LN.
Termasuk usulan dahulu dari Russia. Sepertinya usulan dari Russia itu
ya akhirnya ngga diterima atau tidak dijalankan juga kan  dan juga
belum tentu usulan Jepang ini nantinya akan diterima atau dijalankan.
Hanya saja hal ini (pemberitaan ini), sudah cukup menjadi pertanda
kurangnya perhatian terhadap usulan dari dalam negeri sendiri.
Teknik-teknik yang mereka keluarkanpun juga sudah pernah dikaji.
Seperti yang Pak Untung tuliskan bahwa double coverdam, counter
weight dll sudah pernah menjadi wacana didalam diskusi serta seminar
... sekali lagi menjadi wacana diskusi ... sekali lagi wacana ... Ya
betul sekedar wacana.

Aku rasa usulan Pak Untung sangat tepat. Yaitu membuat sebuah usulan
proyek bukan sekedar diskusi, sekedar aku pikir bisa diseleseikan
juga dengan metode ini, atau metode  itu, atau metode yang ntu ...
Juga bukan sekedar ditulis di koran ataupun blog. Kita tahu setiap
pekerjaan harus melalui proposal yang lengkap, detil dan dapat diuji
serta dibedah secara ilmiah sebelum dijalankan. Di kantor setiap hari
juga begitu. Tentunya demikian juga dengan penanganan Lusi juga
membutuhkan sebuah proposal lengkap.

Membuat proposal, mengajukan tender, mengajukan usulan pekerjaan
memang merupakan satu langkah yang saat ini selalu tertinggal dalam
diskusi atau selalu ditinggalkan begitu saja tidak ada follow up dan
follow through setelah berbusa-busa menulis diforum diskusi.

Memang sampai saat inipun saya juga tidak tahu bagaimana menghubungi
timnas ataupun sekarang ini menghubungi BPLS kalau memiliki usulan.
Tentunya tidak bisa donk meminta mereka mengunjungi blog Dongeng
Geologi, kaan ? Saya harus menuliskan secara komprehensif juga kaan.
Dan harus disadari setiap usulan belum tentu diterima, itu harus tahu
dulu lah. Nah soal menghubungi ke pejabat melalui jalan yang benar
ini yang tidak mudah.

Tentang belum diketahuinya kondisi bawah permukaan ini, saya tadi
ngobrol cukup lama di HDBC Booth di IPA. Menurut Pak Bagus Endar sudah
banyak pengukuran yang dilakukan, terutama pengukuran permukaan.
Ketika saya tanya ada pengukuran subsidence yang kontinyu nggak, Pak
Bagus Endar menjawab mantap sudah !. Juga sudah diketahui juga arah
penurunannya. Lah tentunya kalau saya mengusulkan hal yang sudah
dilakukan ya buat apa saya mikir lama-lama sesuatu yang pernah diukur.
Walaupun sampai hari ini saya juga belum pernah melihat hasilnya
(kesulitan akses). Usulan saya sih melihat pengukuran dari waktu ke
waktu, perkembangan subsidence (surface expression) ini merupakan
manifestasi dinamika bawah permukaan. Bukan hanya total subsidence
saja.
Kejadiannya sakjane juga berulang, dulu wektu orang Kamerad Russia
datang mereka meminta studi ini itu, dan Pak ADB crita semua
pengukuran itu sudah dilakukan ...Lagi-lagi sampai hari ini saya juga
tidak bisa akses hasil-hasil itu dengan mudah :( misalnya pengukuran
gayaberat, magnetoteluric misalnya.

Sehingga yang terlihat sepertinya banyak yang belum dilakukan. Padahal
sudah buanya data-data pengukuran serta analisa dimiliki oleh
beberapa orang yang meneliti. Memang betul konsen Pak Untung ...
karena datanya serta hasilnya tidak direlease !!!
Disinilah kucinya ... data - data itu tidak direlease sehingga
kesannya belum melakukan apa-apa. Padahal selama ini sudah banyak yang
menelitinya kan ?

Ada usulan bagus dari Pak Bagus Endar ... bagaimana kalau kita
terbitkan jurnal LUSI !!
Isinya detil-detil teknis Lusi, fakta-fakta, serta segala data yang
berguna dalam menangani LUSI. Jurnal ini harus masuk dengan ISBN
sehingga memilki nilai kum bagi yang membutuhkan. Jurnal imiah yang
dikhususkan ini bisa saja dikelola oraganisasi profesi, supaya lebih
leluasa tanpa hambatan birokrasi.

Nah ... IAGI atau HAGI yang bersedia memfasilitasi pembuatan jurnal
ilmiah ? jurnal KHUSUS LUSI ini akan menjadi media menyebaran segala
hasil olah pikir yang selama ini mencuat dalam WACANA diskusi dan
seminar saja. Walaupun tiba-tiba saja semburan berhenti mak pet !
permasalahan yang ditinggalkanpun masih cukup banyak, termasuk masalah
dampak teknis saintifik ilmiahnya.

Syapa mau ? IAGI atau HAGI 

rdp

On 5/16/07, Untung M [EMAIL PROTECTED] wrote:



Saya sangat setuju dengan penyataan teman-2 bahwa bangsa Indonesia idenya
banyak dan baik-baik. Tetapi kok proposal ditolak, sedangkan usulan orang
asing sangat lebih diperhatikan. Contohnya usulan orang Jepang ini sangat
ditanggapi sampai oleh presiden. Jauh sebelum orang Jepang mengemukakan

[iagi-net-l] Membedakan amblesan (SUBSIDENCE) dan pembebanan (LOAD)

2007-05-17 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

[image: 
ambles.jpg]http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/05/ambles.jpgSudah
kita tahu bersama bahwa tinggi tangul LUSI yang saat ini sudah mencapai 21
meter. Tanggul inipun sudah tidak dapat ditinggikan lagi. Bukan karena tidak
mampu atau tidak ada biaya tetapi sepertinya daya dukung tanah sudah tidak
memenuhi syarat lagi.

*Beban bukan ambles. (klick sini)
* http://rovicky.wordpress.com/2007/05/14/masalah_counter_weight/
Kalau amblesan dan subsidence digambarkan seperti disebelah ini.
http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/05/ambles.jpg
Adakah yang tahu bagaimana membedakan penurunan akibat beban (load) dan
penurunan akibat ambles (subsidence)?. Masalahnya yang kita miliki hanyalah
pengukuran pengukuran total yang berada di permukaan. Sepertinya kalau
digambarkan, maka ekspresi permukaannya sama saja. Tetapi secara genetic
akan sangat berbeda dan penanganannyapun juga berbeda.

Masalah ini akan sangat kompleks menyangkut geodinamika,
geodesi-geologi-geofisika, namun hasilnya akan sangat mempengaruhi dalam
penanganan konstruksi teknik sipil (civil engineering).

Salam,

RDP

--
http://rovicky.wordpress.com/


Re: [iagi-net-l] BERANI saja tidak cukup

2007-05-17 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

On 5/18/07, Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote:


Bukannya pelamar KSO lebih dari 300 perusahaan, dan kebanyakan dari Indonesia?

fbs


joke on
Iya ada yg namanya PT Franc S, PT F Sinartio, PT FBS, PT Franciscus B
S, juga PT FB Sinartio Enterprise. Belum Lagi PT FBS ver 1.0, PT FBS
ver 2.0, belum lagi PT Franciscus B Sinartio Beta Version 
Duh apa ndak repott !

Inilah yang perlu diperhatikan dalam mengungkapkan soal jumlah angka.
Banyaknya PT perlu dilihat ulang dan dikaji adanya udang dibalik
tepung. Tentunya sulit atau paling enggak ini nambah2 pekerjaan buat
si pembuka tender (Pertamina KSO).

Ini bukan soal keberanian, tetapi ini barangkali soal kenekadan

Joke off

serius ON
serius ON

whaaaah
Gimana bisa serius, semua pada cuti gituh :(

RDP


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pajak RI untuk expat

2007-05-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ki,
Setau saya anda memang tidak dikenai pajak langsung dr RI. tetapi
karena anda wajib pajak (punya NPWP). Untuk menghindari kena pajak dua
kali, maka jumlah pajak yang anda bayarkan ditempat bekerja saat ini
(negara yg memungut pajak anda), dapat dipakai sebagai pengurang
pajak. Peraturannya kalau ngga salah anda hanya membayar selisih
pajaknya saja.
Misal kalau aku di KL (Malesa) sudah bayar pajak 25 %, Indonesia
pajaknya 35%, maka sisanya saja yang harus dibayarkan ke RI.
Kalau negara tempat anda bekerja belum memungut pajak, maka anda harus
membayarkan semua ke RI  looh enak to RI-nya :(

aturannya coba tengok disini tergantung negara ana anda bekerja :
http://www.pajak.go.id/peraturan/tax-treaty

RDP

On 5/20/07, oki musakti [EMAIL PROTECTED] wrote:

Mong-omong soal pat-expat, ada yang tahu  soal pengisian SPT buat expat
Indonesia?

Saya pernah dengar ada SK dirjen Pajak (?) yang menyatakan bahwa bila
seorang wajib pajak berada di LN untuk jangka waktu lebih dari 180 hari
dalam satu tahun, maka penghasilannya selama setahun itu (penghasilan di LN
maksudnya) tidak dikenai pajak RI.

Ada yang punya salinan SK tersebut ? Boleh di share dong

Tentunya ini cuma berlaku buat mereka yang punya NPWP...hayo siapa yang
belum punya, ngacuung

Cheers
Oki



 Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel
and lay it on us.
http://us.rd.yahoo.com/evt=48516/*http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
hot CTA = Join Yahoo!'s user panel



--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Pasang akibat astronomical force

2007-05-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Gelombang pasang yang melanda Pantai Selatan Jawa minggu lalu dipicu
oleh gaya-gaya astronomis. Yaitu posisi Matahari Bumi dan Bulan dalam
gars sejajar.

Saya rasa gejala pasang ini adalah gejala wajar, tetapi menjadi
mengherankan ketika tidak terdengar adanya warning yang semestinya
bisa dilakukan karena sangat-sangat mudah untuk dikalkulasikan.

Waktu itu itu juga tercatat gempa diatas 4.5 (usgs)
MW  Tanggal JamLokasi   
4.7 5/18/2007 17:19 OFF THE WEST COAST OF NORTHERN SUMATRA  
5.1 5/18/2007 15:57 NORTHERN SUMATRA, INDONESIA 
4.7 5/18/2007 4:14  NIAS REGION, INDONESIA  
4.7 5/18/2007 2:01  SUNDA STRAIT, INDONESIA 
5   5/18/2007 0:12  NIAS REGION, INDONESIA  
4.5 5/17/2007 16:46 MOLUCCA SEA 
4.8 5/17/2007 13:03 PAPUA REGION, INDONESIA 
5.5 5/17/2007 2:59  NEAR THE NORTH COAST OF PAPUA, INDONESIA



rdp

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pasang akibat astronomical force

2007-05-21 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Wah menarik
Pak Awang Saaya tertarik dengan si Mandeville ini.
Apakah beliau ini scientist atau pseudo scientist ?
Apakah yang ada disini ini ?  http://www.michaelmandeville.com/
Soale kalau iya disitu buanyak sekali klaim yang dibuat bahwa dia
bilang teori ini menjelaskan segalanya ... whaddduh !!!

Kalau wobble dan milankovitch memang sudah masuk ranah uji fisis yang
cukup intens, walaupun sekali lagi seperti kata anda. Selalu saja ada
pro-kontra.

Soal pasang ini.
Gravitasi dan pasang air laut kali ini cukup besar mempengaruhi dua
samodra besar yaitu Samodra Indonesia dan Pasific. Gelombang pasang
tinggi mempengaruhi hindia cukup besar, namun harus diingat bahwa
VOLUME air tetap sama. sehingga tidak disemua tempat didunia ini harus
mengalami pasang naik selama peristiwa segarisnya bulan, bumi, dan
matahari.
Pantai selatan Jawa mengalami pasang tertinggi dan menyebabkan
kenaikan paling teruk. Waktunya juga tidak bersamaan dengan naiknya
muka air laut di Surabaya dan pantai utara Jawa.

RDP

On 5/21/07, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:


Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan
terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya
posisi segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi
kemungkinan kebenaran hipotesis vortex tectonics

Vortex tectonics (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan
Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena
Bumi berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar
sedemikian rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich,
ahli matematika dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini dan telah
membuat siklus periode gerak huyungan Bumi ini pada tahun 1920-an. Kini,
gerak terhuyung ini diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi dan atmosfer
di atasnya.

Vortex tectonics memperkenalkan 22 grafik/siklus yang memperlihatkan bahwa
gerak-gerak tektonik utama, termasuk gempa dan volkanisme, juga fenomena
cuaca macam el nino, la nina, dan pemanasan global berhubungan dengan gerak
kerak Bumi ketika Bumi melakukan gerakan huyungannya (terkenal sebagai gerak
Chandler's wobbles). Karena gerakan ini, posisi relatif kerak Bumi akan
berubah posisi dan orientasi relatif terhadap poros rotasi Bumi.

Dalam posisi astronomis segaris antara Bumi-Bulan-Matahari seperti terjadi
pada 17 Mei 2007 kemarin, jelas gravitasi Bumi mau tak mau akan terganggu,
kemudian mempengaruhi pola gerak huyungan poros Bumi, yang selanjutnya akan
berpengaruh ke fenomena gerak material mantel-kerak Bumi-sampai pola golakan
atmosfer di atasnya.

Mengapa hanya wilayah tropika yang terlanda ? Sebab, di wilayah tropika Bumi
menggembung akibat rotasi sentrifugal, dan secara atmosferik di wilayah ini
jugalah terjadinya pertemuan-pertemuan massa udara (front), gelombang laut,
bahkan lempeng-lempeng tektonik.

Beberapa riset vortex tectonics telah menemukan hal2 sebagai berikut :
terjadi siklus variasi orbital sistem Bumi-Bulan-Matahari sepanjang 14 bulan
dan 6,5 tahun, sehingga fenomena dinamika Bumi akan mengikuti siklus ini.
(1) siklus 14 bulan (gelombang X dan Y dalam vortex tectonics) dan  6.5
tahun ( Primary Axis Cycle) akan menginduksi gempa dan aktivitas volkanik;
(2) ritme aktivitas volkanik di sistem busur langsung mencerminkan tempo
primary axis cycle; (3) fenomena El Nino (ENSO) sejajar dengan aktivitas
volkanik, yaitu akibat langsung Primary Axis Cycle sepanjang 6,5 tahun; 4)
gerak progresif poros rotasi Bumi sejak 1900 nanmpaknya memicu aktivitas
gempa dan volkanisme.

Begitulah vortex tectonics, yang mencoba menjelaskan hubungan posisi-posisi
planet, gravitasinya, dan efeknya terhadap fenomena dinamika Bumi secara
solid earth (mantel-kerak) maupun fluid earth (atmosfer).

Jelas ada yang pro dan ada yang kontra, wajar, tetapi begitulah ilmu
pengetahuan sebab tanpa pro dan kontra ilmu tak akan berkembang.

salam,
awang



Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:

Apakah secara regional juga terjadi, misal di Malaysia dan Brunei?
Kalo tidak, kira kira kenapa?
Rasa rasanya kok Indonesia digempur terus terusan sama bencana alam.. dari
Tsunami Aceh, Pangandaran, G. Merapi, Gempa Yogya, Banjir di Manggarai,
Lumpur Sidoarjo, banjir Jakarta, tanah longsor dimana mana, dsb dsb ...

On 5/21/07, Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau gelombang pasang tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis,
mengapa kok lokasi terjadinya setempat-setempat ya, mestinya terjadi di
sepanjang pantai kan?. Lagipula, gelombang pasang ini tidak hanya terjadi di
pantai selatan (Jawa khususnya), namun juga terjadi di pantura (pantai
Kenjeran - Surabaya, pantai di kota Semarang dsb).

 Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang), BMG
menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis. Namun
begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak hanya
pantai selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan BMG
(Ahmad Zakir) kok jadi lain ya. 

[iagi-net-l] Fwd: [Dongeng Geologi] Komentar: Who ?

2007-05-21 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Aku bukan ahli soal perbtuan volkanik.
Ada yg bisa bantu ? bagaimana petrogenesis batuan piroklastik antara
lain : lithic tuff, crystal tuff, dan vitric tuff.

rdp
-- Forwarded message --
From: Ririn
Date: May 22, 2007 8:45 AM
Subject: [Dongeng Geologi] Komentar: Who ?

Penulis: Ririn(IP: 124.81.112.129,124.81.112.129)
E-mail: [EMAIL PROTECTED]
Komentar:
Salam kenal Bapak
Pak saya mau tanya bagaimana petrogenesis batuan piroklastik antara
lain : lithic tuff, crystal tuff, dan vitric tuff.
Saya bingung membedakan ketiga batuan tersebut.
Terima kassih Bapak

--
http://rovicky.wordpress.com


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Balasan: [iagi-net-l] Membedakan amblesan (SUBSIDENCE) dan pembebanan (LOAD)

2007-05-22 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Makasih info dan koreksinya Mas Sudung. Masalah semantics begini emang
bikin runyem. Antara ahli geologi dan teknik sipil akan berbeda.
Apalagi di geologi banyak sekali memiliki jargon2 yang aneh :)

Btw, bagaimana membedakan gejala-gejala ini kalau kita hanya punya
data perubahan permukaannya saja ?

RDP

On 5/22/07, sudung situmorang [EMAIL PROTECTED] wrote:

Kalau penurunan dinamakan Settlement atau bisa juga Displacement satuan :
cm, M, sat. panjang.

Beban / Gaya yang bekerja / muatan disebut Load / Loading satuan Kg, T, N,
sat. Berat.

Kalau Perubahan bentuk disebut : Deformasi, tidak ada satuan.

Kalau Lendutan disebut : Deflextion, satuan : mm, cm, M


--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Bengawan Solo Purba Perlu Dijadikan Kawasan Lindung

2007-05-22 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

- Pantai parangtritis hingga Pantai Samas dan terus kebarat merupakan
pesisir yg memilki eolean morphology and proccess, yng unik di
Indonesia
- Gunung Sewu - Karst
- Karang Sambung - Oldest Rock in Java
- ...
- ...
Adakah kawasan lain yang perlu dijadikan kawasan lindung dari segi geologi ?

rdp
=
Bengawan Solo Purba Perlu Dijadikan Kawasan Lindung
Laporan Wartawan Kompas Sri Rejeki

SUKOHARJO,
KOMPAS – Lembah Giritontro yang dipercaya banyak orang sebagai situs
Bengawan Solo Purba perlu dijadikan kawasan lindung. Lembah Giritontro
merupakan salah satu bagian dari kawasan kars Pegunungan Sewu yang
membentang dari Kabupaten Pacitan, Wonogiri, hingga Gunung Kidul.


Kawasan ini memiliki nilai penting, antara lain dari aspek
konservasi geologi, air tanah, keanekaragaman hayati, dan
kemasyarakatan. Dari sisi geologi kawasan ini langka. Pembentukannya
butuh 7 juta tahun. Sifat bumi yang dinamis terbukti di sini. Di
sepanjang lembahnya terjadi pengangkatan beberapa kali, membentuk
undak, lalu terbentuk gua yang lalu dihuni manusia, papar Hanang
Samodra, peneliti dari Pusat Survey Geologi Badan Geologi Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Seminar Nasional Kawasan
Lembah Giritontro-Bengawan Solo Purba yang diselenggarakan Mahasiswa
Muslim Pecinta Alam (Malimpa) Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Selasa (22/5).


Hadir pembicara lain, yakni A Djumarma dan A Darmawan dari Badan
Geologi Departemen ESDM, Kepala Bappeda Wonogiri Pranoto, Asisten
Deputi Urusan Masyarakat Pedesaan Kementerian Negara Lingkungan Hidup
Wiwiek Wikoyah, dan Dosen Geografi Universitas Gadjah Mada Eko Haryono.

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] sedih lagi was: Re: [iagi-net-l] Fwd: east java mudflow disaster conference

2007-05-22 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Semoga peserta dr Indo ini ksana bukan karena bisnis tripnya ke ustrali :)

btw, ada sdikit bagusnya kalau nantinya diterbitkan dan menjadi karya
ilmiah dan dapat diakses kawan lain yang dari Indonesia.
Lah wong saya ini dimintain peta dampak yang edisi terakhir 22 Maret
2007 saja ngga bisa ngasih karena ngga tau mesti cari dimana ya ?
ah itu rahasia kali ya ... Howgh !!!

kalau ada yg punya tolong dibagiin lewat japri donk
Masah dipresentasiin di Ustrali, eh Kawan sendiri ngga bisa dibagiin, siy ?


rdp

On 5/23/07, noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:


Kalau seminar ini diadakan di ITS atau di PT lain di Indonesia tentu akan
lebih afdhol ya, apalagi pembicaranya lebih banyak orang kita juga.
Orang kita disuruh bicara, diserap pengetahuannya dan kemudian mereka akan
bikin riset dan nanti mungkin dengan hasil riset tsb mereka akan datang
sebagai konsultan...:-)

Saya jadi ingat bagaimana rekasi WHO waktu MenKes kita menghentikan
pengiriman contoh virus flu burung ke WHO. MenKes berargumen bahwa ternyata
contoh virus tsb ternyata dipakai oleh para produsen obat untuk
mengembangkan vaksin yang kemudian dijual ke balik ke Indonesia dengan harga
selangit. Nah dengan menyetop pengiriman contoh tsb maka sekarang Indonesia
punya posisi tawar yang lebih baik dengan para produsen vaksin tsb, termasuk
dengan duduknya MenKes di Board Director-nya WHO sekarang.


salam,


- Original Message 
From: Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, May 23, 2007 10:58:04 AM
Subject: [iagi-net-l] Fwd: east java mudflow disaster conference


-- Forwarded message --
From: Jim Schiller [EMAIL PROTECTED]


Dear Pak Rovicky,

sorry to send you news of this one day seminar so late

1 juni public forum  09.00 - 18.00Flinders Uni Flinders Function  Centre

2 juni workshop on proposed research  9.00 - 14.00

program attached

we could provide accommodation and local transport

I enjoy reading your website

Jim Schiller
Flinders Asia Centre
Flinders University
Adelaide, south australia

Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


 
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games.



--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] FW : Info Migas Indonesia (dari Houston)

2007-05-23 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Dari milist tetangga,...
Ada comment ??

From: zulfakhar zulfakhar  [EMAIL PROTECTED] 
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 23, 2007 5:54:37 AM
Subject: [ex_ptb] Info Migas Indonesia

 Friends,

Tadi malam Pak Konjen mengumpulkan para profesional migas Indonesia di Wisma
Indonesia Houston untuk sekedar ngobrol santai dengan Kepala BPMIGAS dan
rombongan (deputy, staff ahli Dept. SDM/Mantan Ka BPMIGAS Pak Rahmat
Sudibyo, Pofessor2 dari ITB) sehubungan dengan kunjungan team BPMIGAS ke
Houston. Ada beberapa point penting yang saya tangkap dari diskusi tersebut
yang akan saya share di sini:

1. Penurunan produksi migas nasional yang terjadi sejak 1997 mulai memasuki
turning point dimana tahun ini sudah mulai terlihat menuju arah kenaikan
kembali. Kondisi ini banyak didukung dengan laju investasi (lokal dan asing)
yang mulai menanjak. This is good news...!

2. Tenaga profesional migas yang ada saat ini di Indonesia sangat-sangat
kurang dan di BPMIGAS sendiri kekurangan hampir 100 orang staff
professioanal untuk mendukung laju investasi di sektor migas. Mengambil
tenaga dari PSC juga hanya memindahkan persoalan karena di hampir semua
PSC-pun sekarang sangat-sangat kekurangan tenaga professional. Artinya
orang2 migas yang ada dan beredar di Indonesia ya hanya yang itu-itu saja
dan laju kebutuhan tidak secepat laju perguruan tinggi produce lulusannya
ditambah dengan training development sampai menjadi staff yang handal.
This is too bad!

3. Program retention akan digalakkan di PSC, dan BPMIGAS encourage PSC
di Indonesia agar memberikan remuneration package kepada tenaga professional
indonesia yang bersaing dengan para expat yang dipekerjakan di Indonesia.
BPMIGAS tidak akan menahan PSC untuk menaikkan remuneration package pekerja
national sama atau di atas tenaga expat untuk competency dan fungsi yang
sama. ...This is another good news!

4. Para professional migas yang ada di luar Indonesia diharapkan suatu saat
dapat kembali ke Indonesia untuk bahu membahu meningkatkan produksi migas
Indonesia yang mulai melihatkan tanda-tanda kebangkitan. ...Let's think
about that!

5. Sedang dipikirkan untuk memperpanjang usia pensiun di atas 56 tahun untuk
tenaga migas untuk mengurangi gap yang cukup besar. Sudah banyak PSC di
Indonesia yang mengajukan usulan perpanjangan usia pensiun bagi pekerjanya
karena sumbangsihnya masih sangat diperlukan bagi perusahaan. This is
good new! Tapi mungkin nggak menarik bagi yang menunggu mendapatkan
pensiun muda dan terjun jadi wira usahawan...!

6. BPMIGAS dan pemerintah Indonesian diharapkan dapat mencari sistem kontrak
karya migas yang baru yang lebih menarik bagi Indonesia seperti service
contract (buyback), license, etc. in addtion to PSC yang sekarang masih
diapakai sejak tahun 1965 atas perintah Presiden Soekarno.

7. ITB dan perguruan tinggi lainnya diminta untuk bekerja sama dengan
BPMIGAS dan masyarakat MIGAS Indonesia untuk mencari jalan meningkatkan
supply tenaga ahli / engineer untuk keperluan industri migas.

8. Target kenaikan produksi migas diharapkan dapat mencapai 30%.

Diskusi terbuka dan santai diikuti sekitar 40~50 tenaga Professional migas
di Houston, tidak semunya dapat hadir karena short noticed dari staff Konjen
(kurang lebih hanya 1/3 dari yang ada di Houston). Diskusi berlangsung
sangat menarik sampai jam 10:30 malam. dan rombongan BPMIGAS banyak
mendapatkank masukan yang berupa kritik, saran dan pandagan2 yang dapat
ditindaklanjuti di tanah air. Atas nama pemerintah Pak Kardaya
mengekspressikan betapa pentingnya kunjungan ke Houston ini karena industri
migas memang headquartered di Houston. Kunjungan dinas beliau ke perusaahaan
migas di sini diharapkan dapat mendukung laju pertumbuhan investasi migas
indonesia yang tahun ini sudah mulai menggeliat kembali secara positif. Pak
Konjen sangat antusias untuk memfasilitasi pertemuan seperti ini secara
regular karena dalam beberaps bulan ke depan Kepala BPMIGA dan rombongan
akan mulai sering trip ke Houston untuk kunjungan2 dinas penting. Pertemuan
berikutnya, masyarakat migas Indonesia di Houston dengan pimpinan BPMIGAS,
staff ahli, perguruan tinggi, dan organisasi Migas Indonesia, dijadwalkan
bulan Juli ini.

OK segitu saja sekilas infonya, tetap optimis dengan dunia migas Indonesia.

Cheers,
Zulfakhar
__._,_.___

--
http://rovicky.wordpress.com/


[iagi-net-l] Nuclear Is Part of Energy Equation

2007-05-23 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Explorer , May 2007 berisi sebuah artikel tentang energi nuklir. Memang
nuklir bukanlah yang utama tetapi sangat mungkin nuklir akan menyelamatkan
kebutuhan energi. Rumus kebutuhan energi dunia akan menjadi balans ketika
nuklir ditambahkan sebagai sumber energi dalam memenuhi kebutuhan dunia.
Kalau nuklir tidak ada yg memanfaatkan maka akan terjadi kanibalisme
diantara negara-negara yg membutuhkan energi. Ketika terjadi kanibalis
dengan alasan perebutan kebutuhan, maka yang menjadi korban lagi-lagi yag
lemah :(

rdp

Price Boosts Uranium EP Nuclear Is Part of Energy Equation
Figure 1 http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig1.cfm --
Roll-front exposed in wall of open cut mine of the 1970s in south Texas
(from Dickinson and Duval, 1977). CLICK TO
ENLARGEhttp://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig1.cfm

There is general agreement on the necessity of transition to alternative
energy sources, including nuclear power.

The resurgence of the nuclear-power industry has stimulated a significant
rise in the spot market price of yellowcake (U3O8). By the end of 2006,
yellowcake prices rose above $72/pound -- more than doubling over the
previous 12 months -- and are presently about $91.

Although the average price involved in long-term contracts for deliveries in
2005 was less than $15/pound, as the contracts with the nuclear utilities
mature, major price re-adjustments upward will certainly occur.

Because of the price, there is a resurgence of uranium exploration and
production activity.
http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig2.cfm
Figure 2 CLICK TO
ENLARGEhttp://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig2.cfm

Discovery of new uranium deposits is resulting from following extensions of
previously known, shallow deposits that were mined by open-cut methods
(seefigure 2http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig2.cfm).
The oxidized tongue of sandstone shown in figure
2http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig2.cfmas orange
and grayish orange is represented in figure 1 as a leached, light
gray color. The ore zone is medium gray surrounding the oxidized zone.

Using the geologic methods developed in the 1970s (illustrated in
figure 2http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig2.cfm),
the success rates are going up.
Out: Old Mining Technology
In: ISL

In the production of uranium, mining no longer requires open-cut surface
mines as in the past. New environmentally friendly methods have developed
substantially since the late 1970s.

Mining uranium in Tertiary sandstone deposits in South Texas, Wyoming,
Kazakhstan and elsewhere now incorporates in-situ leaching (ISL) methods
that involve water-well drilling technology and common industrial
ion-exchange technology similar to household water-softening methods in use
today.

Since the uranium ore has formed naturally in aquifers often used elsewhere
along the trend for drinking-water supplies, the part of the aquifer being
mined by ISL methods are prohibited by the state to be used as a source of
drinking water. In addition, the area of influence of nearby large-capacity
water wells needs to be carefully monitored to avoid drawing the naturally
contaminated ground water away from the uranium production area.

The leaching agents used in ISL are typically special forms of O2, CO2 and,
in some cases, ammonia-based fluids, all of which are non-toxic and are
easily recovered by pumping.

It is the responsibility of the mining company (and required by state
regulatory agencies) to install strategically located ground-water
monitoring wells to periodically sample for fluids that may have escaped the
hydraulic cycle of injection and recovery of uranium-saturated fluids for
making yellowcake from ion exchange resins in the plant on the surface.
http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig3.cfm
Figure 3 http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig3.cfm --
Typical in-situ leaching system (Modified from South Dakota Department of
Environment and Natural Resources, 2006) CLICK TO ENLARGE
http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig3.cfm

The typical cycle is illustrated in figure
3http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig3.cfm
.

To a large extent, in-situ mining of uranium is both a natural resource
development project and a natural, contaminant-remediation project. Although
uranium ore is a natural energy resource, it is also a bacterial waste
product that was formed within the bio-geochemical cell developed within the
aquifer. Both rely heavily on, and are driven by, hydrogeological processes.

Protecting upper and lower aquifers from incursions of the production fluids
is also a function of understanding the hydrogeological conditions in and
around the production site.

The mine's hydrogeological staff monitors the behavior of the fluids and
associated hydrochemistry during the in-situ leaching of the uranium ore
zones and monitor the data 

Re: [iagi-net-l] FW : Info Migas Indonesia (dari Houston)

2007-05-23 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Mas Bowo dan rekan-rekan di Houston.
Kalau boleh tahu ada berapa GGRE (Geologist, Geophysicist, Reservoir
Engineer, dan engineer lainnya) yang berkecimpung di Migas di Houston saat
ini. Adakah statistiknya ?
FYI : di Kuala Lumpur saat ini sekitar 250 GGRE. 40% diantaranya
Geoscientist.

salam
RDP

On 5/24/07, Bowo Pangarso [EMAIL PROTECTED] wrote:


Mas Shofi,
Setahu saya dari pembicaraan malam itu, rombongan BP Migas datang untuk
memenuhi undangan salah satu KPS yang beroperasi di Indonesia. Adanya ramah
tamah di Wisma Indonesia lebih bersifat silaturahmi dan mendapatkan update
terbaru mengenai industri perminyakan di Indonesia.

Demikian, mungkin bisa ditambahkan oleh rekan-rekan yang hadir malam itu.

salam,
Bowo


On 5/23/07, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya belum bisa menarik alasan kunjungan ke Houston. Apakah GnG kita
 yang terserap pasar disana tinggi? apakah tujuan utama kesana sekedar
 sosialisasi kondisi perminyakan di indonesia? atau sebenarnya mau mencoba
 merekrut kembali tenaga GnG yang terserap disana?

 Kalo tujuan yang terakhir yang dicari (perekrutan kembali tenaga GnG),
 barangkali akan lebih efisien dan bagus daya saingnya dengan berkunjung ke
 negara tetangga kita yaitu Malaysia dimana tenaga GnG indonesia saya pikir
 melimpah ruah disana.

 Salam

 Shofi


 On 5/23/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]  wrote:
 
  Dari milist tetangga,...
  Ada comment ??
 
  From: zulfakhar zulfakhar  [EMAIL PROTECTED] 
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, May 23, 2007 5:54:37 AM
  Subject: [ex_ptb] Info Migas Indonesia
 
Friends,
 
  Tadi malam Pak Konjen mengumpulkan para profesional migas Indonesia di
  Wisma Indonesia Houston untuk sekedar ngobrol santai dengan Kepala BPMIGAS
  dan rombongan (deputy, staff ahli Dept. SDM/Mantan Ka BPMIGAS Pak Rahmat
  Sudibyo, Pofessor2 dari ITB) sehubungan dengan kunjungan team BPMIGAS ke
  Houston. Ada beberapa point penting yang saya tangkap dari diskusi tersebut
  yang akan saya share di sini:
 
  1. Penurunan produksi migas nasional yang terjadi sejak 1997 mulai
  memasuki turning point dimana tahun ini sudah mulai terlihat menuju arah
  kenaikan kembali. Kondisi ini banyak didukung dengan laju investasi (lokal
  dan asing) yang mulai menanjak. This is good news...!
 
  2. Tenaga profesional migas yang ada saat ini di Indonesia
  sangat-sangat kurang dan di BPMIGAS sendiri kekurangan hampir 100 orang
  staff professioanal untuk mendukung laju investasi di sektor migas.
  Mengambil tenaga dari PSC juga hanya memindahkan persoalan karena di hampir
  semua PSC-pun sekarang sangat-sangat kekurangan tenaga professional. Artinya
  orang2 migas yang ada dan beredar di Indonesia ya hanya yang itu-itu saja
  dan laju kebutuhan tidak secepat laju perguruan tinggi produce lulusannya
  ditambah dengan training development sampai menjadi staff yang handal.
  This is too bad!
 
  3. Program retention akan digalakkan di PSC, dan BPMIGAS encourage PSC
  di Indonesia agar memberikan remuneration package kepada tenaga professional
  indonesia yang bersaing dengan para expat yang dipekerjakan di Indonesia.
  BPMIGAS tidak akan menahan PSC untuk menaikkan remuneration package pekerja
  national sama atau di atas tenaga expat untuk competency dan fungsi yang
  sama. ...This is another good news!
 
  4. Para professional migas yang ada di luar Indonesia diharapkan suatu
  saat dapat kembali ke Indonesia untuk bahu membahu meningkatkan produksi
  migas Indonesia yang mulai melihatkan tanda-tanda kebangkitan. ...Let's
  think about that!
 
  5. Sedang dipikirkan untuk memperpanjang usia pensiun di atas 56 tahun
  untuk tenaga migas untuk mengurangi gap yang cukup besar. Sudah banyak PSC
  di Indonesia yang mengajukan usulan perpanjangan usia pensiun bagi
  pekerjanya karena sumbangsihnya masih sangat diperlukan bagi perusahaan.
  This is good new! Tapi mungkin nggak menarik bagi yang menunggu
  mendapatkan pensiun muda dan terjun jadi wira usahawan...!
 
  6. BPMIGAS dan pemerintah Indonesian diharapkan dapat mencari sistem
  kontrak karya migas yang baru yang lebih menarik bagi Indonesia seperti
  service contract (buyback), license, etc. in addtion to PSC yang sekarang
  masih diapakai sejak tahun 1965 atas perintah Presiden Soekarno.
 
  7. ITB dan perguruan tinggi lainnya diminta untuk bekerja sama dengan
  BPMIGAS dan masyarakat MIGAS Indonesia untuk mencari jalan meningkatkan
  supply tenaga ahli / engineer untuk keperluan industri migas.
 
  8. Target kenaikan produksi migas diharapkan dapat mencapai 30%.
 
  Diskusi terbuka dan santai diikuti sekitar 40~50 tenaga Professional
  migas di Houston, tidak semunya dapat hadir karena short noticed dari staff
  Konjen (kurang lebih hanya 1/3 dari yang ada di Houston). Diskusi
  berlangsung sangat menarik sampai jam 10:30 malam. dan rombongan BPMIGAS
  banyak mendapatkank masukan yang berupa kritik, saran dan pandagan2 yang
  dapat ditindaklanjuti di tanah air. Atas nama

[iagi-net-l] Fwd: Bandung Terancam Gempa Dahsyat

2007-05-23 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Adakah yg tahu tentang sesar Lembang dan potensi reaktivasinya ?

RDP

-- Forwarded message --
From: didiet ardi wibowo [EMAIL PROTECTED]
Date: May 24, 2007 9:59 AM
Subject: Bandung Terancam Gempa Dahsyat
To: [EMAIL PROTECTED]

Assalamualaikum wr wb



Pakdhe Rovicky yang baik, saya adalah pembaca setia blog bapak. Saya sangat
terbantu dengan tulisan-tulisan pakdhe di blog tersebut, sekarang saya jadi
lebih melek dalam hal geologi J
Hari ini saya membaca berita dari harian Pikiran Rakyat edisi online [ http
://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/052007/24/0101.htm ] tentang ancaman
gempa di Kota Bandung dan sekitarnya. Memang sudah lama saya mendengar
tentang adanya patahan Lembang, cuma sampai sekarang saya belum mengetahui
letak persisnya patahan tersebut. Saya sudah coba bertanya ke teman-temanpun
tidak ada yang bisa menjawabnya.
Barangkali Pakdhe mempunyai informasi patahan Lembang atau mau berkomentar
tentang berita di bawah ini, boleh dong di-*share*.



Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih,

Wassalamualaikum wr wb









Perlu Ada Penelitian Sesar Cimandiri-Lembang
Bandung Terancam Gempa Dahsyat

BANDUNG, (PR).-
Kota Bandung dan sekitarnya terancam diguncang gempa besar berkekuatan 7,5
pada skala Richter (SR). Ancaman ini bisa muncul, jika terjadi pergerakan di
sejumlah lempeng penyusun patahan Cimandiri-Lembang. Jika ini terjadi, gempa
besar tersebut akan mengguncang cekungan Bandung. Selain Kota Bandung,
Cimahi, Padalarang, serta Lembang, gempa juga mengintai sejumlah wilayah di
Sukabumi, termasuk Palabuhanratu.

Sesar Cimandiri-Lembang masih tergolong aktif. Yang menjadi masalah
terbesar, sesar ini dikelilingi wilayah padat penduduk, seperti Kota Bandung
dan Kota Cimahi, tutur pakar geoteknologi dari Lembaga Ilmu
PengetahuanIndonesia (LIPI), Dr. Danny
Hilman Natawidjaja, usai Seminar Mitigasi Bencana Geologi di Hotel Horison,
Bandung, Rabu (23/5).

Sesar (patahan) yang memanjang dari Palabuhanratu Kab. Sukabumi hingga
Maribaya Lembang itu tersusun oleh lebih dari lima segmen batuan. Salah
satunya, Segmen Maribaya-Cimahi, yang panjangnya mencapai 25 km. MenurutDanny,
jika terjadi secara bersamaan, pergerakan 3-4 segmen saja sudah bisa
menimbulkan gempa dengan kekuatan mencapai 7,5 pada skala Richter.

Berdasarkan penelusuran PR, gempa berkekuatan 7-7,9 SR dapat mengakibatkan
kerusakan serius pada areal yang cukup luas. Diperkirakan, gempa ini bisa
menghancurkan sebagian besar gedung dan fondasinya. Bahkan, getarannya bisa
menimbulkan retakan tanah di areal yang cukup luas. Kerusakan yang
ditimbulkan bisa disetarakan dengan ledakan 160 juta ton TNT (*
trinitrotoluene*).

Kalaupun yang mengalami pergeseran hanya satu segmen, menurut Danny, gempayang
ditimbulkan bisa mencapai 6 SR. Bahkan, jika Segmen Maribaya-Cimahi yang
bergerak, kekuatan gempa bisa menembus angka 6,9 SR. Gempa ini cukup untuk
menimbulkan retakan tanah dan menghancurkan bangunan dalam radius
lebih dari100 kilometer.

Sayangnya, menurut Danny, hingga saat ini sesar Cimandiri-Lembang belum
mendapat perhatian serius dari pemerintah. Padahal, potensi bencana yang
akan ditimbulkan akibat pergerakan sesar tersebut cukup besar.

Sejauh ini, pergerakan yang terjadi di sekitar patahan Cimandiri-Lembang
memang masih relatif aman. Bahkan, berdasarkan data 100 tahun terakhir,
belum diketahui adanya pergerakan yang bisa menimbulkan bencana besar,
tuturnya.

Namun, mengingat padatnya wilayah di sekitar sesar alam itu dan tingginya
potensi gempa yang bisa ditimbulkan, ia menyarankan agar pemerintah segera
melakukan penelitian lanjutan. Bagaimanapun kita tinggal di areal rawan
gempa. Kapan saja, sesar tersebut bisa mengalami peningkatan aktivitas,
tuturnya.

Dia menilai, data yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan minimal untuk
digunakan sebagai acuan melakukan tindakan pencegahan maupun langkah
evakuasi. Padahal, selain kecepatan pergeseran, struktur tanah dan batuanyang
ada di sekitar wilayah gempa juga memiliki andil yang besar untuk menentukan
besarnya dampak yang ditimbulkan.

Suatu gempa dengan kekuatan yang sama dapat menimbulkan efek yag berbeda,
bahkan di dua lokasi yang jaraknya berdekatan sekalipun, tutur Kepala Balai
Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Dr.
Antonius Ratdomopurbo.

Walaupun sebuah bangunan yang berjarak 10 km dari pusat gempa rusak parah,
menurut dia, tidak tertutup kemungkinan jika bangunan lain yang berjarak 3
km dari pusat gempa hanya mengalami retak ringan. Hal itu dipengaruhi
susunan sedimentasi tanah yang ada di lokasi tersebut.

Karena itu, untuk melakukan mitigasi bencana perlu dilakukan penelitian
secara menyeluruh, termasuk struktur sedimentasi yang membangun lapisan
tanah di suatu daerah. Dengan demikian, pemerintah bisa dengan efektif
melakukan mitigasi bencana, katanya.

Penelitian menyeluruh di patahan Cimandiri-Lembang, menurut Danny,
diperlukan untuk memprediksi sumber gempa, efek yang ditimbulkan, dan
bagaimana kerusakan yang akan timbul. 

[iagi-net-l] Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di Indonesia

2007-05-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Mungkin kawan-kawan di seputar Sesar Lembang perlu melihat perilaku
ular. Menurut ahli gempa Cina ular dapat mendeteksi pra gempa sejauh
120 km !!!

rdp

25/05/07 11:11
Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di Indonesia

Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Budiono
mengatakan Indonesia memperoleh apresiasi internasional di bidang
rekonstruksi dan rehabilitasi dalam penanganan bencana gempa bumi.

Rekonstruksi dan rehabilitasi tersebut merupakan program terbesar,
dan tercepat di dunia, katanya pada pembukaan pameran 'Teknologi
Penanganan Bencana', di Gedung Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta,
Jumat.

Ia mengatakan upaya bersama telah berhasil mengatasi dampak bencana
gempa bumi, dan secara bertahap sebagian besar korban telah dibantu
dan telah dikurangi beban penderitaannya.

Terkait dengan hal itu, menurut dia, pameran ini memperlihatkan usaha
konkret yang telah dan akan dilakukan khususnya dalam penanganan gempa
yang mengakomodasi kearifan lokal di bidang rekonstruksi dan
rehabilitasi kehidupan masyarakat.

Pengalaman ini dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga, bukan
hanya bagi bangsa kita, tetapi juga bagi bangsa lain terutama dalam
merespons dan mengorganisasikan upaya rekonstruksi dan rehabilitasi,
serta dalam mengambil keputusan strategis dan memilih prioritas semua
itu sehingga menentukan keberhasilan penanganan bencana, kata dia.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri
Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya mengemukakan saat ini Badan
Meteorologi dan Geofisika (BMG) telah mengalami perkembangan dan
kemajuan yang baik, karena mampu memperoleh data dalam waktu lima
menit pasca-gempa, dari sebelumnya 30 menit.

Sultan juga mengatakan di DIY telah dipasang sirine sebagai alat
peringatan dini gempa dan tsunami di sepanjang pantai selatan. Sirine
itu dapat segera dibunyikan untuk memberitahu warga agar segera
mengungsi, katanya.

Menurut dia, di China untuk mendeteksi gempa para ahli melihat
perilaku ular, karena binatang melata ini paling sensitif saat akan
terjadi gempa. Ular bisa mendeteksi sejauh 120 kilometer dari pusat
gempa, kata Gubernur DIY.

Pada pembukaan pameran tersebut juga hadir Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto.

Pameran yang berlangsung tiga hari ini diikuti seratusan peserta dari
berbagai instansi dan lembaga pemerintah serta kalangan swasta. (*)

Copyright (c) 2007 ANTARA

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Bandung Terancam Gempa Dahsyat

2007-05-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Waow  GPS dibawah tanah ?

Setahuku signal GPS sangat-sangat rentan pada hambatan. Wong dihutan
yang lebat saja sering kagak nangkep signal. Mungkin Mas Ahmiyul bisa
cerita tambahan apa yg dimaksud GPS dibawah tanah itu ?

RDP


On 5/25/07, Ahmiyul Rauf [EMAIL PROTECTED] wrote:

Saya dulu pernah ikutan presentasi proyek monitoring sesar San Andreas,
pakarnya dari Stanford, salah satu sponsornya Chevron. Mereka menempatkan
GPS tidak hanya di permukaan, namun juga di bawah permukaan pada kedalaman
10 KM. Tdk saja mereka membor vertikal sedalam 10 km, tapi juga horizontal,
sehingga mereka bisa menempatkan GPS dikedua sisi blok patahan. Biayanya
besar, namun tetap aja sponsor mau bantu, termasuk dibudgetkan oleh
pemerintah federal. Tentunya faktor historikal juga dipertimbangkan.
Mestinya krn ada bukti bhw patahan lembang pernah aktif, banyak sponsor yang
akan bantu.. (e.g. harus pintar nakut2in agar banyak yang care.. hehhe)

Salam
Ahmiyul Rauf

-Original Message-
From: Benyamin Sapiie [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, May 25, 2007 13:51
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: Bandung Terancam Gempa Dahsyat

Wah Pak Ukat bisa wae euy

Sebenarnya saya juga baru akan melakukan studi paleoseimologi pada jalur
sear lembang. Karena jika jalur ini di anggap sebagai kontinuitas dari
sesar Cimandiri (hrs dibuktikan juga sebagai sesar aktif) berarti sesar
lembang menjadi sesar naik (dgn asumsi sesar cimadiri adalah sear mendatar
mengiri)yang sedang tidur dengan tidak adanya aktifitas seismisitasnya
(lock). Pak Danny Hilman juga kalau tidak salah beberapa waktu yang lalu
merencanakan akan melakukan studi mengenai zona ini.

Jika memang demikian bisa saja akan terjadi gempa yang signifikan.
Sayanganya data2 lama tidak ada mungkin juga reoccurence timenya panjang.
Maka dari itu hanya paleoseimology study yg mungkin bisa bantu.

Salam,

Ben Sapiie, penghuni tetangga sear lembang


Kalau berbicara Patahan Lembang, yang paling tahu pasti Pak Benyamin
dan Pak Sukendar, karena keduanya ahli structure geology, dan didepan
Rumahnya jalur patahan itu.

Jadi rumah saya yang agak jauh dari patahan itu, yaah tenang aja.

Salam,
us

-Original Message-
From: Salahuddin Husein [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, May 25, 2007 10:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Bandung Terancam Gempa Dahsyat

Mas RDP,

pada peta Visser (1922) dalam laporannya tentang aspek kegempaan Jawa
dan Sumatera, memperlihatkan adanya gempabumi di kawasan tersebut pada
tanggal-tanggal: 5 Januari 1699, 10 Oktober 1834, 28 Maret 1879, 14
Januari 1900. Garis-garis episentral yang diplotkan tampaknya memang
menunjukkan arah-arah Patahan Lembang. Sayang laporan tersebut tidak
menyebutkan skala intensitas dari masing-masing gempa.

udin
On 5/24/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
Adakah yg tahu tentang sesar Lembang dan potensi reaktivasinya ?

RDP





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





--
http://rovicky.wordpress.com

Re: [iagi-net-l] Re: RSGISForum: Gotong Royong membuat Peta Geologi Permukaan, Indonesia

2007-05-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Wah thanks Dini, ngingetin diskusi lama
Saat ini yang masih saya belum tahu adalah skala yang bisa dipakai
dalam mitigasi bencana. Berapakah skala peta geologi yang suitable
utk pembuatan atau kebutuhan mitigasi bencana gempa, banjir, dan
longsoran. Kalau kegubung apian saya rasa dir Volkanologi sudah
memilkinya. Tetapi utk bencana kebumian yang lain sepertinya
masyarakat awam dan masyarakat ahli dapat juga dilibatkan dalam urusan
mitigasi.

Pak ADB, pernah membuat peta skala 5000-10 000 tk memetakan longsoran
di Malang dsk. Tetapi apakah juga peta geologinya juga harus sekala
sedetil itu ?

Soal lisensi dan proprietary, ternyata peta geologi termasuk peta
dasar tematik. Sehingga dapat dibuka dan bukan menjadi rahasia negara
:). Syaratnya ya harus digitasi sendiri utk menghindari issue
proprietary lisence.

RDP

On 5/25/07, Dini Rachmawati [EMAIL PROTECTED] wrote:


Dengan ArcGIS untuk pindahkan file peta yang masih hardcopy , sekarang tidak
perlu lagi didigitize manual diatas meja digitizer.
Kita cuma perlu Scanner besar untuk menscan hardcopy, nanti ArcGIS yang akan
convert sebagai DXFnya, resolusinya bisa diatur sesuai kebutuhan.
Kalau kita punya scannernya ini, mungkin akan lebih cepat daripada harus
digitize manual.

Saya sendiri belum pernah coba, informasi ini saya dapatkan waktu traning
arcGIS dari ESRI.

Kalau di hompegaenya:Geography Network, beberapa daerah di Indonesia juga
sudah ada filenya.Cuma atribute datanya masih sangat general.

Salam,
dini






- Original Message 
From: Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 26, 2007 7:43:37 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: RSGISForum: Gotong Royong membuat Peta Geologi
Permukaan, Indonesia


Cita-cita bagus nih mas Rovicky and Ipranta,

Sedikit masukan - jaman ramai-ramainya eksplorasi mineral di tahun 90'an,
seingat saya ada konsultan/ kontraktor (lupa namanya - tapi kalau tidak
salah base-nya di Hobart, Tasmania) yang sudah men-digitasi peta geologi
keluaran P3G (Pusat Survei Geologi)dan sudah selesai bbrpa pulau. Seingat
saya dengan nama spesifik, seperti: kalirox untuk Kalimantan, sularox untuk
Sulawesi dst - namun kemudian tidak terdengar beritanya setelah dunia
eksplorasi melesu di akhir 90'an. Bbrp perusahaan sudah pernah membelinya.

Mungkin mas Ipranta ingat, proyek ini pastilah seijin/ kerja sama dengan
instansi pemerintah (P3G atau Tekmira ???)- kalau hasil kerja tsb bisa di
akses tentunya akan menghemat tenaga dan biaya untuk mewujudkan cita-cita
tsb.

Salam - Daru

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 26, 2007 9:06 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Re: RSGISForum: Gotong Royong membuat Peta Geologi
Permukaan, Indonesia

Terimakasih mas Yosaphat, Ipranta dan rekan-rekan lain
Saya akan menggeret kawan-kawan geolog untuk membantu dalam mewujudkan
impian ini .

Visi : Pemanfaatan Peta Geologi Permukaan Indonesia yang reliable dan
dapat diakses oleh publik untuk kebutuhan mitigasi bencana, resource
management, pemeliharaan lingkungan demi untuk kemakmuaran Rkyat
Indonesia

Misi : Menggunakan GIS sebagai platform data dasar dalam Peta geologi.

Yang perlu ditentukan adalah.
- Skala Peta
- Peta Dasar
- Satuan Peta (Chronostratigrafi/lithostratigrafi)
- GIS Database Model (suggested ESRI file type /shape file with attributes)
- etc

Kalau ada rekan-rekan IAGI yang mau bergabung just let us know.
Kalau memungkinkan dijadikan Program IAGI pusat sekalian.
Ada usulan lain ?

RDP

On 3/26/07, ipranto wignyowinoto [EMAIL PROTECTED] wrote:






 Mas Rovicky.

Terima kasih yaa, masalah peta geologi mau dikroyok itu gampang.
Sekarang yang paling mendesak adalah untuk standartnya dulu mau skala berapa
untuk skala 1:250.000 sudah ada sni nya untuk 1:100.000 dan 1:50.000 syukur
sampai 1:25.000. dibuat SNI nya dudan kesepakatan bersama, bagaimana kalau
mau cepet IAGI juga ikut bertanggung jawab gimana. Mas Rovicky termasuk jadi
pengurus gak.

Peta geologi dijital skala kecil saat ini sudah ada tapi masih banyak
kendala karena dihasilkan dari pendijitasian hardcopy sehingga masih banyak
yang kurang pas. contohnya
1. batas antar lembar kadang tidak pas malah yang fatal beda formasi
gitu,
2. terlalu banyak satuan yang sebetulnya sama karena dipetakan oleh
orang yang berbeda sehingga satuannya juga berbeda contohnya kalao ada yang
pernah lihat pas dibuka peta dijital seluruh pulau ataupun indonesia satuan
Kuarternya banyak sekal, lebih dari seratus mungkin, pada hal sebetulnya
bisa disederhanakan mungkin jadi 10 atau 20 paling banyak 30, sepuluh untuk
kuarter sedimen dan 20 untuk kuarter vulkanik.
3. dll dan dll.

Nanti kalau IAGI bergotong royong khan tinggal bareng sama Badan
Geologi (Pusat Survei Geologi). Menyusun bareng strategi bagaimana baiknya
siapa yang mengkoordinir untuk mengerjaannya. Dan tentunya paling tidak
setiap 3 bulan atau 2 bulan harus ada

Re: [iagi-net-l] Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di Indonesia

2007-05-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

identik dg Ular tsb sebagai isarat' akan terjadinya gempa , ini juga
terjadi di Merapi , kalau mau meletus banyak binatang ( harimau ) kabarnya
pada turun gunung.


- :( Pakdhe, Kalau geologist turun gunungnya sehabis terjadi bencana
+ :D  Hust, rasah usil  !

rdp


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] hess asia

2007-05-26 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

http://jobsearch.hess.careers.monster.com/jobsearch.asp?col=dltlid=fn=q=sort=dtvw=b

DateJob 
Summaryhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/jobsearch.asp?re=99sort=jtpg=1vw=dcol=dlt
LocationMay 18(KLOP048) Facilities
Engineerhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57755680AVSDM=2007%2D05%2D18+02%3A25%3A22Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
Role :   Provide facilities and process engineering support to the operated
and outside operated businesses and new business opportunities in their
allocated geographic area. Coach and develop
...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57755680AVSDM=2007%2D05%2D18+02%3A25%3A22Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
]

Relevant Work Experience: 10+ to 15 YearsCareer Level: Experienced
(Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status:
Full Time
MY-Kuala Lumpur May 17(JKOP238) Process
Engineerhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57752719AVSDM=2007%2D05%2D17+23%3A37%3A23Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
Job Title: Process Engineer Location: Surabaya Reports to: Field Operations
Mgr Department: Operations Direct Reports: 0 Post Number:   Main
Objective(s): The Process Facility Engineer is
...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57752719AVSDM=2007%2D05%2D17+23%3A37%3A23Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
]

Relevant Work Experience: 5+ to 7 YearsCareer Level: Experienced
(Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status:
Full Time
ID-Surabaya May 17(JKOP247) Operations
Engineerhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57751657AVSDM=2007%2D05%2D17+23%3A07%3A38Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
Roles:   This position monitor and mentor local operations Production and
Maintenance personnel  labor on the OPF and   coordinate offshore
operations with OIM to ensure safe and
...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57751657AVSDM=2007%2D05%2D17+23%3A07%3A38Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
]

Relevant Work Experience: 5+ to 7 YearsCareer Level: Experienced
(Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status:
Full Time
MY-Jakarta Apr 26(KLTC7003) Reservoir
Engineerhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=56787126AVSDM=2007%2D05%2D16+06%3A45%3A10Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
Roles/Responsibilities   A key member of a multi-disciplinary subsurface
team, providing reservoir management expertise to optimise the long term
value of the assets. This will involve all
...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=56787126AVSDM=2007%2D05%2D16+06%3A45%3A10Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
]

Relevant Work Experience: 7+ to 10 YearsCareer Level: Experienced
(Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status:
Full Time
MY-Kuala Lumpur Apr 26(KLCT065) Sr.Development
Geologisthttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=42917391AVSDM=2007%2D04%2D27+16%3A56%3A00Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
Roles: Deliver timely and quality static reservoir models to characterize
the sand development and P1, P2 and P3 reserves distribution and capture the
associated reservoir development and reserves
...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=42917391AVSDM=2007%2D04%2D27+16%3A56%3A00Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
]

Relevant Work Experience: 10+ to 15 YearsCareer Level: Experienced
(Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status:
Full Time
MY-Kuala Lumpur Apr 26(KLTC7018)
Geologisthttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=56781456AVSDM=2007%2D05%2D16+07%3A21%3A24Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
Role : The successful candidate will take on a broad range of geological
responsibilities as a member of the multi-disciplined subsurface team
providing support to production developments and new
...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=56781456AVSDM=2007%2D05%2D16+07%3A21%3A24Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
]

Relevant Work Experience: 5+ to 7 YearsCareer Level: Experienced
(Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status:
Full Time
MY-Kuala Lumpur Apr 26Geophysicists
(JKDJ014)http://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=34619296AVSDM=2007%2D05%2D01+15%3A25%3A45Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
Role: As part of a multi-disciplinary Reservoir Development team the
geophysicist will be responsible for all aspects of the seismic
interpretation and related matters for projects and new business
...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=34619296AVSDM=2007%2D05%2D01+15%3A25%3A45Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
]

Relevant Work Experience: 5+ to 7 YearsCareer Level: Experienced
(Non-Manager)Education Level: Master's DegreeJob Type: EmployeeJob Status: Full
Time
Indonesia Apr 26(KLTC063) Petroleum
Engineerhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=42917334AVSDM=2007%2D05%2D16+07%3A09%3A39Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt
Role: This position 

[iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain

2007-05-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Dari 5 tahun lalu kita diskusi braindrain di IAGI-net ga pernah
selesei  Kita bisa debat berbusa-busa soal gaji cukupnya berapa
banyak. Namun kenyataan bahwa gaji masih menjadi impian pekerja di
Indonesia. Simak uraian dari KB Antara dibawah sana.

Uang bukan segalanya
tapi segalanya perlu uang ...
waaks ! :)

RDP

Ekonomi  Bisnis

27/05/07 11:15
Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain

Canberra (ANTARA News) - Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia
(PPIA) mengusulkan perlu dihapusnya segera kebijakan yang membedakan
gaji dan fasilitas bagi para profesional asing dan orang Indonesia
berkualifikasi sama di Tanah Air, karena ditengarai turut memicu
larinya atau brain drain kalangan terdidik Indonesia lulusan luar
negeri.

Usul tersebut mengemuka dalam diskusi PPIA di Universitas Nasional
Australia (ANU) tentang fenomena brain drain di kalangan terdidik
dan profesional Indonesia yang enggan pulang ke tanah air setelah
tamat dari pendidikan di luar negeri, demikian informasi yang
diperoleh ANTARA dari PPIA ANU, Minggu.

Disebutkan, usul yang mengemuka dalam diskusi yang menghadirkan dua
orang Indonesia yang sedang bertugas di ANU, Ariane Utomo dan Wijayono
Sarosa, itu masih akan ditindaklanjuti dan digodok secara lebih
mendalam dalam konferensi perhimpunan mahasiswa Indonesia dari seluruh
dunia yang direncanakan berlangsung di Sydney pada September
mendatang.

Dalam diskusi yang dihadiri puluhan mahasiswa ANU dan doktor Indonesia
yang kini bekerja di universitas terbaik di Australia itu, terungkap
bahwa perbedaan gaji dan fasilitas yang diberikan perusahaan asing
maupun lokal kepada para tenaga ahli dan konsultan asing dan Indonesia
dengan kualifikasi keahlian yang relatif sama ini sudah berlangsung
sejak lama.

Di perusahaan pertambangan milik Amerika Serikat di Provinsi Papua, PT
Freeport Indonesia, misalnya, disebutkan bahwa sudah lama terjadi
kebijakan yang membedakan gaji para konsultan asing dengan konsultan
Indonesia, padahal mereka memiliki kualifikasi dan keahlian sama.

Kebijakan yang diskriminatif itu diyakini menjadi salah satu penyebab
terjadinya brain drain di kalangan terpelajar Indonesia lulusan luar
negeri atau orang-orang terbaik Indonesia yang meninggalkan Tanah Air
untuk bekerja di luar negeri sebagai profesional.

Di Malaysia, pemerintah negara itu memberikan insentif yang menarik
kepada warganya yang melanjutkan studi di luar negeri dengan beasiswa
negara untuk kembali ke Malaysia setamat dari universitas mereka.

Sementara itu, Ariane Utomo kepada ANTARA yang menghubunginya dari
Darwin mengatakan di Australia, fenomena brain drain itu justru
lebih banyak terjadi di kalangan anak-anak Indonesia yang lulus
program strata satu dari universitas-universitas di Australia.

Trend jumlah lulusan S-1 universitas-universitas Australia yang asal
Indonesia cenderung tinggi. Setelah mereka tamat, mereka melamar untuk
mendapatkan status residen tetap di Australia, karena memang
Pemerintah Australia membuka pelulang untuk itu, katanya.

Menurut Ariena, Australia mendapatkan keutungan dari fenomena ini,
yakni tersedianya 'tenaga kerja terdidik yang siap pakai' kendati
brain drain ini sebenarnya tetap memberikan nilai positif, yakni
terbuka dan bahkan semakin luasnya jaringan kerja orang-orang
Indonesia yang memilih menetap sementara dan bekerja di luar negeri.

Seorang mahasiswa pasca sarjana asal Indonesia, Yopi, yang juga
mengikuti diskusi mengatakan sudah saatnya Bappenas dan
lembaga-lembaga lain di Tanah Air menghentikan kebijakan yang
membedakan gaji dan fasilitas bagi para profesional asing dan
Indonesia.

Gap (ketimpangan) ini adalah isu yang sangat penting bagi kita, katanya. (*)

Copyright (c) 2007 ANTARA

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera - Bagaimana dengan geoscientist ?

2007-05-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Seorang netter memposting dalam komen di Blog sangat menunjukkan
kekhawatiran akan bencana (lihat dibawah).

Tidak bisa dipungkiri bahwa kesadaran masyarakat Indonesia akan bencana
sangat meningkat pasca tsunami dan gejala-gejala alam yang lain. Ini
merupakan momentum pas untuk mengajarkan ilmu geologi ke masyarakat awam.
Perhatian masyarakat awam saat ini sangat besar. Berita di koran Kompas
(terlampir) dan juga Pikiran rakyat pekan lalu, menunjukkan bagaimana media
pun menjadikan issue kebencanaan ini sebagai issue penting. Apalagi
tulisannya dihiasi dengan penulis dari Tokyo, Australia, Amerika ... pasti
soal bencana ini akan diutamakan untuk dimuat di media.

Berita kebencanaan selalu saja terdengar njelgurr ! ketika muncul dimedia
saat ini dan selalu dilalap habis oleh pembaca. Ada dua dampak yaitu
ketakutan dan kewaspadaan. Keduanya memang thrilling dan meningkatkan
adrenalin.

Saya ngga tahu bagaimana semestinya menjadi geoscientis menjelaskan fenomena
ini ke masyarakat awam? Pembelajaran adanya fakta-fakta alam memang mencerahkan
namun tak dipungkiri kadang-kadang menakutkan.

Yth, Pak Koesoema dan Pak Untung sebagai sesepuh IAGI dan HAGI mungkin punya
pendapat bagaimana semestinya seorang geoscientist menjelaskan fenomena alam
ini, dengan memberikan pencerahan dan seminim mungkin memebrikan rasa takut
(trauma).
Bagaimana pula pendapat Kang ADB, Pak Awang, juga pak ketum IAGI-HAGI ?

RDP
Hanya bisa mendongeng

===
bagai mana dengan berita di kompas ini
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/26/humaniora/3555770.htm

Sabtu, 26 Mei 2007

Patahan Sunda
Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera


Mu'man Nuryana

Gempa bumi hebat yang mengguncang Pulau Sumatera dan Jawa dalam tiga tahun
terakhir ini adalah sebuah bukti bahwa Patahan Sunda (Sunda Trench)—salah
satu seksi dari Ring of Fire di belahan barat Pacific rim—telah
memperlihatkan aktivitas seismik paling berbahaya.

Aktivitasnya bisa saja terus berlanjut karena terkait dengan pergerakan
lempeng-lempeng permukaan bumi. Tetapi, bagi penduduk yang menghuni kedua
pulau tersebut dapat menjadi sebuah ancaman serius terhadap keberlangsungan
hidupnya.

Magnitude gempa bumi di Sumatera dan Jawa bisa saja melampaui apa yang
pernah dialami selama ini, sementara tidak ada orang yang mampu memprediksi
kapan dan bagaimana hal itu terjadi. Dengan asumsi bahwa penduduk tetap
tinggal di situ, maka maksimum yang dapat mereka lakukan adalah mengurangi
risiko bencana.

Tetapi, sebagaimana yang kita alami sekarang, rehabilitasi dan rekonstruksi
pasca-bencana di Aceh, Nias, Yogyakarta, Pangandaran, dan Padang yang telah
menyedot sumber daya demikian besar, hasilnya masih jauh dari yang
diharapkan.

Pemerintah Indonesia terpaksa menangguhkan berbagai prioritas pembangunan
nasional untuk mendahulukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.
Penanggulangan bencana dengan pendekatan pencegahan juga tidak gampang
karena perlu koordinasi, integrasi, dan sinergi serta pengerahan sumber daya
yang luar biasa besar.

Ongkos penanggulangan bencana alam bisa jauh lebih mahal dibandingkan dengan
pemindahan penduduk secara massal dari daerah rawan bencana ke wilayah yang
relatif lebih aman.

Muasal semua gempa

Patahan Sunda membentang mulai dari Teluk Bengali, bersambung ke Pulau
Andaman dan Nikobar, Sumatera, Jawa, Bali, Lombok dan seterusnya, berakhir
di Tanimbar. Patahan Sunda adalah patahan vulkanik yang membentuk Kepulauan
Sunda Besar dan Sunda Kecil.

Patahan ini termasuk ke dalam tipe convergent boundary, di mana dua buah
lempeng permukaan bumi—Eurasian Plate dan Indian-Australian Plate—dalam
proses bertumbukan (subduction). Di atas Sunda Plate inilah terhampar
pulau-pulau besar dan kecil, laksana mutu manikam di khatulistiwa yang
dikenal dengan Kepulauan Nusantara, sebuah kompleks kepulauan terbesar di
dunia.

Patahan Sunda adalah sebuah contoh klasik dari patahan vulkanik. Deformasi
tektonik sepanjang zone subduksi Patahan Sunda inilah yang menimbulkan gempa
bumi di Samudra Hindia tanggal 26 Desember 2004. Begitu pula peristiwa gempa
bumi di Nias (28 Maret 2005), di Yogyakarta (27 Mei 2006), di Pangandaran
(17 Juli 2006), dan di Padang (6 Maret 2007). Semua disebabkan oleh
aktivitas Patahan Sunda.

Masih banyak lagi peristiwa gempa bumi dengan magnitude lebih rendah yang
tidak menimbulkan korban manusia dan kerugian harta benda, sehingga kurang
mendapat perhatian masyarakat. Padahal, ini semua merupakan tanda-tanda alam
yang memberikan peringatan kepada manusia untuk berpikir.

Fenomena yang sama muncul pada April tahun 1815 dengan sebuah ledakan
cataclysmic volcano Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, yang merupakan sebuah
letusan paling kuat yang tercatat dalam sejarah. Debu vulkanik Tambora
sampai menutupi langit berbulan-bulan lamanya sehingga menurunkan temperatur
bumi sampai 3 derajat Celsius.

Meskipun telah setahun pasca-letusan Tambora pada waktu itu, hampir semua
lapisan hemisphere di belahan utara mengalami temperatur lebih dingin selama
bulan-bulan musim panas. 

[iagi-net-l] Kali ini issue dari KOMPAS - Hoax ?

2007-05-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Kali ini issue dari KOMPAS - Hoax
?http://rovicky.wordpress.com/2007/05/29/issue-dari-kompas/ Mei
29th, 2007 — Rovicky
http://rovicky.wordpress.comhttp://rovicky.wordpress.com/wp-admin/post.php?action=editpost=880

[image: dg_banner1.png]Sudah baca kompas yang berjudul * Patahan Sunda -
Ancaman Eksistensial
Jawa-Sumaterahttp://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/26/humaniora/3555770.htm
* Sebuah tulisan dari seorang warga Indonesia di Tokyo, ya Tokyo di Jepang
yang merupakan negara  *penggemar* gempa bumi. Cukup mengagetkan dan
mungkin bahkan menakutkan. Hanya saja, mestinya tidak perlu ketakutan atau
khawatir yang berlebihan soal ini.

Mari kita tengok satu-satu apa kata Mu'man Nuryana *Peneliti Tamu di Hosei
School of Policy Sciences, Universitas Hosei, Tokyo*

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/26/humaniora/3555770.htm

Quote http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/26/humaniora/3555770.htm

*Ancaman eksistensial *

*Motivasi tulisan ini sekadar mengingatkan bahwa aktivitas seismik Patahan
Sunda adalah sebuah ancaman paling realistis dan serius dewasa ini bagi
keberlanjutan bangsa Indonesia, terutama bagi mereka yang tinggal di Pulau
Sumatera dan Jawa.*

*Benarkah ini sebuah ancaman eksistensial ?*

Bencana besar yang melanda Indonesia terutama Jawa dan Sumatra akhir-akhir
ini seperti yang disitir ditulisan itu, telah terjadi telah terjadi pada 26
Desember 2004. Begitu pula peristiwa gempa bumi di Nias (28 Maret 2005), di
Yogyakarta (27 Mei 2006), di Pangandaran (17 Juli 2006), dan di Padang (6
Maret 2007). Rentetan peritiwa ini memang sangat mengagetkan terutama
peristiwa bencana multi nasional di Aceh, dan bencana gempa besar di
Jogjakarta.

Bencana Aceh memang sangat fenomenal terutama dalam jumlah korban dan jumlah
negara yg mengalami. Kejadian inilah yang menjadi pemicu kesadaran akan
kerawanan Indonesia karena bagian dari Ring of Fire - Ring of Disaster.
Kejadian gempa selang empat bulan berikutnya di Nias tidak sebesar Aceh,
bahkan beritanyapun *tertutupi* kebesaran bencana Aceh. Sedangkan gempa di
Jogja dan Padang sangat mengagetkan lagi karena terjadi pada pulau yang
sangat padat penduduknya. Dampak psikologis kejadian bencana-bencana ini pun
sebenernya berketerusan ketika terjadi semburan lumpur di Sidoarjo.
Kontroversipun muncul apakah penyebab semburan ini natural ataukahakibat
aktifitas manusia.

Rentetan bencana inipun tidak sendirian sebenarnya. Karena sebuah statistik
jumlah kebencanaan memang menunjukkan adanya peningkatan bencana secara
mendunia. Silahkan baca tulisan disini sebelumnya *Bumi semakin berbahaya*
http://rovicky.wordpress.com/2007/04/09/bumi-semakin-berbahaya/. Namun
kalau dilihat dalam skala waktu yang lebih panjang, sebenarnya
kejadian-kejadian lebih teruk dari yang sedang terjadi ini pernah terjadi
juga sebelumnya.

Letusan Tambora 1815, kemudian letusan Krakatau tahun 27 August 1883
sebenarnya daua letusan yang jauh lebih besar pada masa itu. Namun letusan
inipun tidak menjadikan eksistensi Jawa hilang. Bahkan Jawa masih menjadi
tujuan perdagangan masa kolonial Belanda, dan akhirnya Indonesia berhasil
merdeka tahun 1945 MERDEKA !!!.

Bencana besar di Jogjapun pernah terjadi sebelumnya. Bahkan diperkirakan di
sekitar Jogja pernah terjadi gempa yg lebih besar dari gempa 2006 ini.
Frekuensi gempa di Jawa barangkali 150-200 tahun sekali namun ketika terjadi
gempa seringkali berukuran diatas 6/7 SR. Bahkan gempa tahun 1867 yang
merusak Taman Sari diselatan Jogja itu diperkirakan berkekuatan 8 MW. Sebuah
gempa yg sangat kuat kan ? Ya, perkiraan ini didasarkan atas kerusakan Taman
Sari (di selatan Pasar Ngasem Jogja) juga adanya korban hingga 500 orang.
Memang sepertinya hanya 500 orang korban meninggal tetapi pada kala itu
tentunya Jogja belum sepadat saat ini kan ?

Apa yang terlihat ? Bahwa bencana alam memang sudah terjadi jauh sebelumnya.
Dan itu semua tidak membuat eksistensi Jawa hilang. Bukan sok berlagak dan
sombong bahwa Jawa bangsa yang kuat menghadapi alam. tetapi justru
menunjukkan eksistensi Jawa yang mampu bercengkerama dengan kondisi alam
yang sangat dinamis ini. Tulisan tentang bencana lumpur yang ditulis oleh
Awang *sebelumnya
disinihttp://rovicky.wordpress.com/2007/03/20/bencana-lusi-di-jaman-majapahit-1297-caka/
* juga menunjukkan bahwa bencana-bencana besar pernah pula terjadi di Jawa
dan sekitarnya pada jaman Majapahit. Walaupun ada kemungkinan peristiwa ini
menjadi alasan kemunduran kejayaan kerajaan Terbesar di Asia Tenggara ini,
namun dari sisi manusia tetap saja manusia Jawa eksis di tanah ini.

*- [image: :(] Pakdhe, wong Jowo niku klamak-klemek tapi kok tegar juga ya
dhe
+ [image: :D] justru kuwi tole, wong Jowo kui intine ora grusa-grusu, ngga
pernah terburu-buru*

Melongok dan membandingkan kondisi saat ini dengan jaman dahulu sangat
bermanfaat dalam proses '*adaptasi lingkungan*'. Manusia Jawa dapat
beradaptasi dengan alam. Demikian juga rakyat Jepang yang sudah ' *terbiasa*'
dengan bencana gempa. Eksistensi bangsa ini bukan dalam usia 

Re: [iagi-net-l] Balasan: RE: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain

2007-05-29 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Shofi,
Kalau melihat kekayaan negara jangan dicampur aduk dengan kekayaan
pemerintah dan kekayaan rakyat. Saat ini rakyat Indonesia juga tidak
miskin-miskin amat, hanya saja permasalahan paling rumit adalah
distribusinya. Banyak yang kaya, dan buanyakkk banget yang sedang-sedang
saja, dan tentu saja banyak yang sangat kekurangan. Distribusi yang tidak
merata-rata inilah yang menjadikan kita sulit mengamati akau menggunakan
parameter dalam mengukur kekayaan negara.
Persis seperti alat ukur suhu mobil. Dimana yang paling tepat diletakkan,
apakah di body mesin, di aliran oli pendingin, ataukah di knalpot. Semuanya
akan memilki karakteristik khusus dalam menentukan kondisi kesehatan
mobil. Nah kalau kita menaruh tolok ukur Mall sebagai tolok ukur kekayaan
negara ya tentusaja rakyat Indonesia kaya raya sekali. Tapi apakah negaranya
juga kaya.

Kalau negara didefinisikan sebagai rakyat plus pemerintahnya maka kekayaan
Indonesia ini buesarrr buangettth ... Malesa itu zaaauh diblakang Indonesia.


Yang membedakan barangkali pemerintah Malesa itu jauh lebih kaya ketimbang
rakyatnya. Rakyatnya manut saja diatur sama kamarintah Malesa. Karena emang
kekayaan terbesar ada dalam kontrol pemerintahnya. Karenanya Pemerintah
Malesa akan lebih mudah mengontrol rakyat dan rakyatpun juga sudah cukup
bahagia dengan mendapatkan wellfare (kesejahteraan) dari pemerintahnya.

Kebalikan dengan Indonesia, pemerintahannya kagak punya duwik. Duwik (fresh
money) yang ada ya ada di individu2 pemegang duik (pengusaha dan juga
pemegang kekuasaan, barangkali). Duwik di Indonesia bukan milik
institusional pemerintah. Sebabe opo ... hehehehe mboh raweruh :(

Makanya yang ngutang dulu sakjane ya banyak juga pengusaha2 yang ngempalng
akhirnya ditanggung negara lewat BLBI yang mbalah bocor ambyar ndak
karu-karuawan itu. Narik balik duwik itu bisa ndak ? ... whaddduh mending
korelasi sumur2 di Tunu ketimbang narik duwik pemerintah yg rontok lewat
BLBI dulu itu lah. (hehehe, korelasi sumur 2 di Tunu itu mumeth, jarak 200
meter bisa geser 1 cycle ga kerasa :)
Duwik itu juga banyak yang dikemplang pegusaha2 yang ndelik sembunyi di
Singapore, Blaik tenin !!!

Jadi aku juga yakin Indonesia itu KAYA RAYA, hanya saja pengaturannya
menjadi sulit karena yg KAYA itu buanyakk. Jadi semua ingin ngatur pakai
kekayaannya yg diperoleh juga mboh dari mana :(

Heheheh Dam Lusi yg kemarin itu yg membiayai Lapindo looh ... :)

RDP

On 5/29/07, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:


Maaf, sedikit keluar jalur.
Kalo kita lihat gedung perkantoran, mall, mobil mobil baru yg
berseliweran, rasanya agak mustahil kalo negara kita utangnya banyak. Belum
lagi hasil bumi dan lautnya.

Lha, untuk bangun Dam yang direncanakan membendung LUSI aja sebesar 1
trilliun, pemerintah ngutang ke Jepang.

Lha, hasil bayar pajak aja dah triluanan, terus kenapa harus ngutang ya?

Jadi kalo bicara investasi?  waduh waduh ... akan semakin
tertinggal dengan Petronas (kerja sama dengan yg laen) yang sudah merambah
Afrika dari pantai Barat (EG, Gabon), ke agak timur di Ethiopia (acreagenya
luar biasa!), terus bergerak ke utara ke Egypt, terus bergerak ke selatan
Mozambik, juga bergerak ke negara negara eks sovyet seperti Turkmenistan
(yang produksinya ditargetkan lebih dari 1 Juta BOPD), Uzbek dan laen
sebagainya. Saya dengar mereka sudah mulai bergerak ke arah Amerika Latin
(Venezuela). Belum lagi ngomong yang di asia seperti Myanmar, Vietnam,
Thailand dan Philipina  weladalah  semakin ketinggalan aja.

Lha wong 1 triliun aja utang kok!  jadi kapan investnya dong?



On 5/29/07, sudung situmorang [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sabarlah mas, memang masalah gaji ini sulit2x gampang ya
 Kalau untuk explorasi itu biaya mahal, investasi tinggi. Persoalannya
 pemerintah kita ngakk cukup modal untuk investasi.
 Ya namanya invest kan bawa juga tenaga expertnya, ya kan... otomatis
 gaji gede. Tapi sabarlah mas, suatu hari pemerintah kita cukup modal untuk
 investasi, ngak hanya di indonesia. Suatu hari kita bisa invest di afrika,
 kamu mau kan gaji gede tapi di ujung afrika atau di negara miskin spt
 ethiopia, tapi gaji gdeee

 --
 Kunjungi halaman depan Yahoo! 
Indonesiahttp://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http://id.yahoo.com/yang 
baru!








--
http://rovicky.wordpress.com/


Re: [iagi-net-l] Pasang akibat astronomical force

2007-05-31 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Kalau digabungkan dengan gravitasi model bumi serta geoid maka
kenaikan muka air lautnya akan menjadi cukup kompleks dari region ke
region.
Aku menggambarkan (mendongeng :) disini tentang bagaimana muka air
laut yang tidak merata didunia ini (ini hanya model saja, bukan
pengukuran)

http://rovicky.wordpress.com/2007/05/31/muka-air-laut/

Kalau realtime sea surface height ada disini
http://www.aoml.noaa.gov/phod/dataphod/work/trinanes/INTERFACE/index.html

Dari sini semestinya kita bisa memberikan warning ke masyarakat pantai
selatan Jawa Sumatra kalau terjadi gelombang pasang seperti kemarin.

rdp

On 6/1/07, Yosef Khairil Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:

Saya membuat pemrograman sederhana dengan memakai bahasa QuickBasic untuk
menghitung percepatan pasang surut gayaberat yang disebabkan oleh adanya
penarikan bulan dan matahari terhadap suatu titik di permukaan bumi pada
periode jam, minggu, tahun yang kita tentukan (mulai tahun 1900).

Persamaan yang saya pakai dalam perhitungan ini berdasarkan pada tulisan:

1. Schureman, P., 'A Manual of the Harmonic Analysis and Prediction of
Tides. U.S. Coast and Geodetic Survey', Spec. Pub. 98, 1924 (revised in 1941
and 1958)

2. Longman, I. M., 'Formulas for Computing the Tidal Acceleration Due to
the Moon and the Sun'. J. Geophys. Res., 64, 2351-2355, 1959.

Bilangan gelombang Love saya ambil dari tulisan karya Stacey: Physics of
the Earth

Hasil keluarannya berupa grafik yang memperlihatkan siklus pasang-surut
untuk periode dan posisi (garis Bujur/Lintang) yang kita tentukan dan file
dalam format ASCII yang isinya berupa pasangan waktu dan percepatan
pasang-surut (dalam satuan Microgals).

Dari grafik yang dihasilkan memang terlihat adanya siklus pasang-surut yang
teratur terhadap posisi bulan-matahari relatif terhadap lokasi di permukaan
bumi. Namun saya belum memastikan apakah siklus ini mengikuti angka mistis
tertentu hehehe.

Wassalam
YKA




On 5/31/07, Untung M [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Memang gelombang pasang berhubungan dengan tidal gravity atau pasang
surut gayaberat yang disebabkan oleh adanya penarikan bulan dan matahari
terhadap titik di permukaan bumi kita. Besar kecilnya penarikan itu
tergantung dari jarak antara bulan dan bumi dan jarak antara matahari dan
bumi. Jumlah kedua penarikan terhadap bumi kita itu adalah gravity tide
tadi (Melchior, 1983).  Jarak antara bulan dan bumi jauh lebih dekat dari
jarak antara matahari dan bumi. Walaupun masa matahari jauh lebih besar dari
masa bulan, gravitasi antara bulan dan bumi akan jauh lebih besar. Oleh
karena itu setiap bulan purnama pasang-surut air laut menjadi maksimum,
karena posisi bulan paling dekat dengan bumi  terutama di daerah ekuator.
Perhatikan gelombang air laut dari sekarang sampai besuk subuh. Malam nanti
adalah bulan purnama. Gravity tide juga maksimum waktu itu. Coba yang
memiliki alat garvimeter baca meter anda dari sekarang setiap 30 menit atau
lebih kurang lagi. Pasut gayaberat di Indonesia dengan amplitudo peak to
peak kira-kra 0,6 mGal dalam keadaan normal. Ini berarti undulasi bumi
ialah kira-kira 5 sampai 6 meter.  Hubungannya dengan gelombang besar yang
tempo hari menyerang sebagian besar  wilayah kita itu bagaimana? Mengapa
Malaysia, Filipina dan daerah-daerah Pasifik, seperti Tongga, Madagaskar,
dsb.  tidak terserang? Bahagian-bahagian negara itu juga termasuk daerah
ekuator. Ini perlu diteliti lebih lanjut. Teman-teman dari LON, BMG bisa
menjawab secara kuantitatif? Penjelasan Sdr. Velly Asvaliantina ( milist ini
tgl.21/5/07) adalah salah satu keterangan. Adakah hubungan antara cuaca dan
gravitasi? Kalau di magnet kita mngenal adanya badai magnet (magnetic
storm). Apakah gravity storm ( badai gayaberat) ada?  Memang banyak sekali
masalah atau fenomena alam ini, ciptaan ALLOH SWT, yang perlu kita telusuri.
Hanya kita, manusia, yang diberi akal dan pikiran untuk mempelajari dan
mengerti betul-betul bagaimana bekerjanya bumi kita ini.
 Wassalaam,
 M. Untung

 - Original Message -
 From: Awang Satyana
 To: iagi-net@iagi.or.id ; [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, May 21, 2007 1:16 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Pasang akibat astronomical force



 Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan
terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya
posisi segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi
kemungkinan kebenaran hipotesis vortex tectonics

 Vortex tectonics (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan
Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena
Bumi berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar
sedemikian rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich,
ahli matematika dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini dan telah
membuat siklus periode gerak huyungan Bumi ini pada tahun 1920-an. Kini,
gerak terhuyung ini diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi dan atmosfer
di atasnya.

 Vortex tectonics memperkenalkan 22 

[iagi-net-l] Analyzing Major Indonesian Earthquakes

2007-05-31 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

*Source:* Oregon State University http://www.orst.edu/  *Date:* May 1,
2007  *Keywords:*
Earthquakeshttp://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/earthquakes/,
Natural 
Disastershttp://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/natural_disasters/,
Tsunamis http://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/tsunamis/,
Oceanography http://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/oceanography/,
Geography http://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/geography/, Earth
Science http://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/earth_science/
 Analyzing Major Indonesian Earthquakes

*Science Daily http://www.sciencedaily.com/ —* Researchers from Oregon
State University and an Indonesian science center are collaborating on a
pioneering project to analyze the history of great earthquakes and tsunamis
on the Sunda subduction zone, along the western margin of Sumatra and Java
-- site of one of the most devastating tsunamis in modern history.

Led by OSU marine geologist Chris Goldfinger, the expedition will travel
this May to the site of a 2004 Indonesian earthquake and its resulting
tsunamis, which devastated nearby Banda Aceh and other coastal cities in the
Indian Ocean. They also will visit the site of a second major earthquake
that struck west of nearby Nias Island in 2005.

The 43-day research project is funded by the National Science Foundation. It
is based on an agreement and collaborative research plan recently developed
by Goldfinger and Yusuf S. Djadjadihardja, an official with the Agency for
Assessment of Application of Technology in Indonesia.

The project continues the important cooperation between Indonesia and the
United States on potential tsunami and earthquake related natural disasters
that was embodied in a previous hazards research agreement, said John
Heffern, United States Embassy Charge d'Affaires.

This will be the first research ship from the United States allowed in
Indonesian waters in nearly 30 years, said Goldfinger, a professor in OSU's
College of Oceanic and Atmospheric Sciences. The researchers will take a
series of piston core samples from aboard the R/V Roger Revelle, operated by
the Scripps Institution of Oceanography. The 32-member scientific team will
include at least eight scientists from Indonesia, who will collaborate
closely on the analysis of the findings from the cruise.

The region has had many, many earthquakes in its past, yet we know very
little about its seismic history because of its remoteness and access
issues, said Goldfinger, one of the world's leading experts on subduction
zone earthquakes. Historical records indicate that there were major
earthquakes in Padang in 1797 and 1833 in addition to the two more recent
quakes, but the evidence beyond that is a little spotty.

The researchers will leave Phuket, Thailand, on May 7 and cruise to an area
in the Indian Ocean west of Banda Aceh, which is on the northern tip of
Sumatra, the largest island in Indonesia. From there, they will begin taking
a series of core samples -- about five to six meters in length -- from the
seafloor, which is about 4,000 to 6,000 meters below the surface.

They will collect roughly 50 core samples from the ocean along the west
coast of Sumatra. From those cores, they will be looking for coarse
sediments called turbidites that provide evidence of past earthquakes.

When a major offshore earthquake occurs, Goldfinger says, the disturbance
causes mud and sand to begin streaming down the continental margins and into
the undersea canyons. Sediments run out onto the abyssal plain. The coarser
turbidites stand out distinctly from the fine particulate matter that
accumulates on a regular basis between major tectonic events.

By dating the fine particles through carbon-14 analysis and other methods,
they can estimate with a great deal of accuracy when major earthquakes have
occurred.

Goldfinger has used the technique to recreate the seismic history of the
Cascadia Subduction Zone off the coast of the Pacific Northwest, where he
has documented 34 major earthquakes during the past 10,000 years. At least
19 of those quakes, he says, ruptured along the entire length of the
subduction zone -- requiring an event of magnitude 8.5 or larger.

Going back further than 10,000 years has been difficult in the Cascadia
Subduction Zone because the sea level used to be lower and West Coast rivers
emptied directly into offshore canyons, Goldfinger pointed out. Because of
that, it was difficult to distinguish between storms debris and earthquake
turbidites.

We hope to create the same kind of history for the Indian Ocean region,
which is surprisingly similar to the Cascadia Subduction Zone in structure,
Goldfinger said. If anything, the Indian Ocean is even better suited for
this analysis because there is a huge basin between the rivers and the deep
ocean that keeps the terrestrial sediments close to land.

The researchers will further hone in on the dates of the deposits by
studying the fossil record and variations in 

[iagi-net-l] Fwd: Lanchtime Talk

2007-06-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Jakarta, 06 Juni 2007

Nomor   : 269/PP-IAGI/VI/2007

Lampiran   : brosur

Perihal  : Lunchtime Tolk



Kepada Yth .
Anggota IAGI
Di Tempat



Dengan Hormat ,

Bersama ini kami sampaikan bahwa pada hari Kamis tgl 14 Juni 2007, Ikatan
Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) akan mengadakan Lunchtime Talk yang
bertema:EMPAT PULUH TAHUN PSC DAN COW – SIAPA YANG DIUNTUNGKAN -

Tempat :  Sasono Mulyo2 Lobby Floor Hotel Le Meredian

Waktu   : 11.00 – 14.00 WIB

Pembicara : Ong Han Ling

Sehubungan hal tersebut diatas kami mengharapkan bantuan agar dapat
menyebarkan dan menginformasikan kepada temen-teman seprofesi dilingkungan
tempat Bapak/Ibu/ sdr/i bekerja. ( brosur Luchtime Talk terlampir ) (rdp :
Brosure diubah ke txt supaya masuk iagi-net)

Demikian disampaikan atas perhatiandan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih
.



Hormat kami
Pengurus Pusat
Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI )
Sekretaris Jenderal

Ttd

Ridwan Djamaluddin


*EMPAT PULUH TAHUN PSC DAN COW*

*- SIAPA YANG DIUNTUNGKAN -*

  * H. L. Ong*


  * Dosen Geologi, ITB dan Advisor PT Geoservices*

Mengacu pada UUD 45, Pasal 33, ayat 3, pertambangan migas memilih
sistim *Production
Sharing Contract* atau *PSC* dengan *Profit Oil (P/O)* yang dibagi (misal
85/15 untuk minyak dan 70/30 untuk gas setelah dipotong pajak) sedangkan
pertambangan mineral memilih  *Contract Of Work * atau *COW* dengan sistim 
*Royalty* (2-5% untuk mineral dan 13.5% untuk batu bara).
Penandatangan *First
Generation Contract* berdasarkan PSC dan COW dilakukan 40 tahun yang lalu,
antara 1966-1968.

Muncul perbedaan pemahaman antara Perusahaan sebagai operator dan Pemerintah
sebagai owner, sehingga pemahaman keuntungan bagi PERUSAHAAN, merupakan
kerugian bagi NEGARA begitu juga sebaliknya. Begitu juga dilema etika,
terhadap pemahaman * banyak*, *cukup*, dan *kurang*. Pengertian
*banyak*oleh Perusahaan dianggap
*kurang* oleh Negara dan sebaliknya. Secara umum,  Perusahaan mengangap
bahwa Pemerintah terlalu rakus dan berharap penambahan saham. Pemerintah
dilain pihak mengangap perusahaan selalu *cheating* hingga perlu
pengawasan ekstra.  Pemerintah menganggap *NPV* adalah cara menghitung
profit, sedangkan perusahaan menganggap *Expected Value* dengan memasukkan
factor risiko. Pemerintah mengangap orientasi perusahaan hanya mau untung
semata dan melihat jangka pendek yang tidak sesuai dengan tujuan Negara yang
long term. Pemerintah menganggap keterlambatan dan *budget overrun* adalah
kesalahan Perusahaan sedangkan Perusahaan mengangap kesalahan demikian
adalah ciri business pertambangan.

Satu-satunya cara untuk mencari siapa yang diuntungkan dalam *PSC * dan *COW
* adalah melakukan  *benchmarking* dengan perusahaan sejenis dari luar
Negeri. Beberapa studi *benchmarking* akan ditayangkan dalam presentasi ini.
Tetapi akhirnya harus ada kompromi antara mereka yang mempunyai
*reserve*(Pemerintah Indonesia) dan mereka yang mempunyai dana berupa

*risk* atau *venture capital* (Perusahaan Pertambangan).  Kedua pihak harus
*give and take* dalam mencapai keseimbangan berupa *win-win solution*.
*Biography*

Ong H Ling adalah lulusan Geologi, ITB dan mendapat gelar *Doctor of Science
dari Colorado School of Mines* pada tahun 1969,Setelah lulus beliau menjadi
Dosen di ITB sampai sekarang. Pada tahun 1971, beliau membantu mendirikan
P.T Geoservices dan menjadi *Principle Advisor.*

Ong saat ini mempunyai * mission* dan *vision* untuk mengajar mahasiswa
dalam bidang * Mineral Economics*. Suatu pelajaran dasar yang sangat penting
untuk mempersiapkan mereka terjun dalam dunia nyata.


*Hari /Tanggal*

Kamis, 14 June  2007
*Waktu*

11.30 – 13.30
*Tempat*

Sasono Mulyo 2 Lobby Fl

Le Meredian Hotel

Jl. Jend. Sudirman Kav 18

Jakarta 10220
*Subject*

EMPAT PULUH TAHUN PSC

DAN COW

-SIAPA YANG DIUNTUNGKAN –
*Speaker*

Ong Han Ling
*Biaya *

IAGI Member : Rp 250.000,-

Non IAGI Member :

Rp 300.000,-
*Pendaftaran *

Hub   : Sutarjo

  : Abdul Qodir

Telp/Fax  : 837 02848 /  83702577

E-Mail : [EMAIL PROTECTED]

Pembatalan diterima sampai jam 12.00 wib. Rabu,13 Juni 2007

--
http://rovicky.wordpress.com/


Re: [iagi-net-l] IAGI Diminta Pendapat Soal LUSI oleh DPD-MPR RI

2007-06-07 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Wah menarik sekali Pak Awang,

Terimakasih infonya ... bisa buat berta baru di
http://hotmudflow.wordpress.com yang sudah mendekati angka setengah
juta pembaca.

Salam
RDP


On 6/7/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:





Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) – MPR RI melayangkan
undangan bernomor DN860/141/DPD/V/2007 tanggal 30 Mei 2007 kepada Ketua IAGI
untuk permintaan RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum) soal bencana LUSI (Lumpur
Sidoarjo). DPD RI telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) soal LUSI dan
telah mengadakan studi/kunjungan lapangan ke lokasi bencana. Pansus ini
dibentuk untuk mencermati perkembangan dampak bencana LUSI pada masyarakat
sekitar dan perkembangan penanganannya serta perspektif solusi/rekomendasi
pada konteks upaya penanggulangan semburan lumpur dan penanganan luapan
lumpur.



Rapat diadakan pada hari Rabu 6 Juni 2007 di Ruang Rapat Badan Kehormatan
Lantai 3 Gedung B DPD RI di Kompleks Gedung MPR, Jalan Jenderal Gatot
Subroto, Jakarta. Rapat berlangsung dari pukul 13.00-16.00. IAGI diwakili
oleh : Achmad Luthfi (Presiden IAGI), Ridwan Djamaluddin (SekJen IAGI), Edy
Sunardi (Ketua Bidang Keilmuan IAGI sekaligus Ketua Tim LUSI IAGI), Slamet
Riadhi (Ketua Bidang Migas IAGI), Elan Biantoro (PP IAGI), Kodir
(Sekretariat IAGI), Awang Satyana (PP IAGI).



Rapat dibuka, domoderatori, dan diberi pengantar oleh Set Jen DPD-RI.
Dikatakan bahwa Pansus LUSI DPD-RI baru saja kembali dari kunjungan ke
wilayah Sidoarjo untuk melihat dampak sosial LUSI. Rakyat sudah marah,
katanya. Bayangkan, dari 13.000 bidang tanah dan 9000 bidang bangunan yang
terendam LUSI, baru bisa diverifikasi 522 bidang di antaranya (verifikasi =
mengecek kelengkapan administrasi bidang tanah dan bangunan), dan dari 522
bidang ter-verifikasi, baru 219 bidang yang sudah dilakukan penggantiannya
oleh PT Minara, sebuah PT yang ditunjuk PT Lapindo untuk keperluan ganti
rugi. PT Lapindo Brantas tak mampu melakukan urusan ganti rugi ini. Melihat
skalanya yang begitu luas,  di mana enam desa telah tenggelam dan
mengorbankan 10.800 keluarga, kami sependapat bahwa ini adalah bencana alam,
dan sebuah bencana alam tentu menuntut Pemerintah untuk menanganinya secara
serius, apalagi di lapangan kami melihat bahwa PT Lapindo tak mampu
menyelesaikannya , begitu  dikatakan ketua rapat dari DPD-RI. Juga, kami
melihat bahwa TimNas bentukan Pemerintah telah gagal dalam menangani LUSI,
begitu ditambahkannya. Di Sidoarjo, Pansus LUSI DPD-RI juga bertemu dengan
BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo), yang menurut kesimpulan Pansus
belum jelas program-program penanggulangan yang akan dilakukannya.



Untuk itu, Pansus LUSI DPD-RI memutuskan membuka kembali kasus LUSI sejak
awal, yaitu sejak hari-hari pertama mulai terjadinya bencana. IAGI, yang
diyakini DPD-RI adalah organisasi yang paling mengetahui duduk perkara bawah
permukaan LUSI, kemudian dibidik untuk memberikan keterangan. Pak Luthfi
membuka keterangan IAGI dengan mengatakan bahwa IAGI mendapatkan kehormatan
yang tinggi diundang untuk memberikan keterangan sebab inilah kali pertama
IAGI secara resmi dimintai keterangan oleh badan legislatif negeri ini.
Sangat lucu sebenarnya, mengapa IAGI selama ini tidak diprioritaskan untuk
dimintai keterangan, dan baru dimintai keterangan setelah bencana
berlangsung hampir 13 bulan. Dan, Pemerintah kelihatan sangat ragu untuk
meminta keterangan resmi dari IAGI seputar kasus LUSI. Pemerintah (Pusat dan
Daerah) lebih memilih mengakomodasi keterangan-keterangan dari pihak lain di
luar IAGI bahkan paranormal sekalipun. Kalau saja IAGI sudah diakomodasi
dari awal, barangkali penanganan LUSI tidak perlu berlarur-larut, trial and
error dengan berbagai metode yang sudah menghabiskan biaya puluhan juta US
dollar, dll. Semuanya bermula dari bawah permukaan sebab kasus LUSI adalah
kasus bawah permukaan, maka sangat lucu dan percuma kalau mengatasi LUSI
tidak mengindahkan kondisi-kondisi bawah permukaaan.  Begitu pembukaan dari
Pak Luthfi. Pak Luthfi pun mengakui bahwa ada perbedaan pendapat seputar
kasus penyebab LUSI. Ada yang bilang : underground blow out, mud volcano
eruption yang dipicu gejala tektonik dan fenomena geothermal. Sampai
sekarang pun perbedaan pendapat masih terjadi.



Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan detail Pak Edy Sunardi tentang
hasil studi geologi dan geofisika soal LUSI. Presentasi ini pernah
disampaikan di beberapa kesempatan, tetapi diperbaharui dengan data terakhir
yang berhasil dikumpulkan. Seperti yang disampaikan dalam beberapa publikasi
di media massa dan forum-forum seminar LUSI, kesimpulan resmi tim LUSI IAGi
yang beranggotakan : Dr. Edy Sunardi (geologist), Dr. Syamsu Alam
(geophysicist), Dr. Agus Guntoro (structural geologist), Dr. Arief
Rachmansyah (geologist), Arief Budiman (operation geologist), Soffian Hadi
(geologist), dan Mipi Ananta Kusuma (geodetic engineer) adalah tetap sama,
yaitu : (1) semburan LUSI hampir tidak bisa dimatikan dan akan berlangsung
dalam waktu relatif lama , 

[iagi-net-l] Fwd: [Forum-HAGI] FW: Second International Tsunami Field Symposium

2007-06-07 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Berhubung IAGI tidak bisa pakai attachments bisa dilihat disini :
http://docs.google.com/Edit?tab=viewdocid=dgz8jm3r_16fs68vt

quote --
Ostuni (Puglia - Italy) and Ionian Islands (Greece)
September 23-27, 2008

The Universities of Bari, Lecce (Italy) and Marburg (Germany) invite
coastal researchers on behalf of the IGCP Project 495: Quaternary
Land-Ocean Interactions: Driving Mechanisms and Coastal Responses to
the 2nd International Field Symposium to be held in Ostuni (Brindisi,
Italy) and in the Ionian Islands from Tuesday, 23rd September to
Saturday 27th September 2008.

The symposium will be a multi-disciplinary international symposium for
scientists interested in tsunami research.

Topics of this meeting will include:

  1.  Tsunami generation and propagation
  2.  Tsunami sediments and landforms
  3.  Tsunami role in the coastal geomorphology and evolution
  4.  Tsunami modelling
  5.  Tsunami hazard, vulnerability and risk
  6.  Tsunami alert network
  7.  Palaeo tsunami landfalls – historical and geoarchaeological aspects
  8.  Differentiation between tsunamis and other extreme events

-- Forwarded message --
From: Djedi S. Widarto [EMAIL PROTECTED]
Date: Jun 7, 2007 1:15 PM
Subject: [Forum-HAGI] FW: Second International Tsunami Field Symposium
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia [EMAIL PROTECTED]


Dear HAGI Members:

Barangkali ada yang tertarik.

Maaf bila ada yg sudah menerimanya.

Salam,

Djedi

---

Dear All



I have been asked by Professor Antony Long to circulate the attached
announcement for the second international tsunami field symposium
which will be held in Italy and Greece from 23rd to 27th September
2008.



Thanks

Lianne



__

Lianne Percival

Department of Geography

Durham University

Science Laboratories

South Road

Durham

DH1 3LE



Tel: 0191 3341980

Fax: 0191 3341801

Email: [EMAIL PROTECTED]

http://www.dur.ac.uk/geography/




___
Joint Convention Bali 2007
HAGI - IAGI - IATMI

Secretariat :
ETTI (Exploration Think Tank Indonesia)
Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B
Jakarta 12810 Indonesia
Phone +62-21-8356276
Fax +62-21-83784140
___
The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
[EMAIL PROTECTED]
www.hagi.or.id



--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: Giant Sinkhole Swallows Guatemala Homes

2007-06-07 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Salah satu genesa terbentuknya sinkhol ini saya tulis disini :

http://rovicky.wordpress.com/2007/03/01/amblong/

Yang menarik gambar-gambar ini pernah dicatut segera setelah gempa di
Sumbar beberapa bulan lalu. Issue-nya menyatakan kejadian sempat
menyebar dibeberapa mailist, bahkan di fwd seorang geoscientist juga
:)

RDP

On 6/7/07, Untung M [EMAIL PROTECTED] wrote:



Berita menarik.
M. Untung
- Original Message -
From: ery judhianto
To: Eyang Untung
Sent: Thursday, June 07, 2007 1:27 PM
Subject: Giant Sinkhole Swallows Guatemala Homes





 
 Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of
spyware protection.
___
Joint Convention Bali 2007
HAGI - IAGI - IATMI

Secretariat :
ETTI (Exploration Think Tank Indonesia)
Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B
Jakarta 12810 Indonesia
Phone +62-21-8356276
Fax +62-21-83784140
___
The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
[EMAIL PROTECTED]
www.hagi.or.id





--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] IAGI Diminta Pendapat Soal LUSI oleh DPD-MPR RI

2007-06-07 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Kalau jawaban pak Rudi lebih ke operasional ada disini :
http://hotmudflow.wordpress.com/2007/06/07/akibat-kecelakaan-pemboran/
makalah seminar beliau tanggal 29 Mei 2007 lalu di Jakarta.

quote --Kejadian di BJP-l Sidoardjo jelas merupakan kecelakaan pada
proses pemboran, sehingga penanggulangannya wajib dilaksanakan oleh
operator pelaksana, ...-- end quote

Tetapi itu jelas pendapat pribadi bukan pendapat IATMI ataupun ITB.

rdp

On 6/8/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:


Saya mengurut dada dengan apa yang disebut sebagai Kesimpulan Tim resmi
IAGI bahwa penyebab LUSI adalah TEKTONIK. Apakah organisasi profesi tidak
bisa mengaku bahwa sebenarnya dirinya mempunyai beberapa jawaban untuk
masalah tersebut, dan memberitahu seluruh jawaban tsb secara sama
beratnya. Apakah sederet doktor otomatis bisa memberikan jawaban yang
paling benar sehingga dijadikan jawaban resmi organisasi profesi.Jawaban
resmi kepada lembaga publik non profesi teknis seperti DPD dapat segera
menjadi acuan yang dianggap sebagai jawaban benar, lalu menjadi jawaban
satu-satunya.

Berdasarkan pengetahuan kita sekarang, boleh saja lumpurnya diperkirakan
terakumulasi karena gerakan tektonik; tapi ia baru menjadi bencana ketika
tiba dipermukaan. Untuk tiba dipermukaan tsb, mesti ada jalannya. Apakah
tektonik juga pembuat jalan tol bagi lumpur untuk menebar bencana ?.
Bagaimana pula orang mengijinkan dirinya membuat jalan tol lumpur persis
disebelah jalan tol Porong yang membelah perkampungan ?.

Saya belum bisa paham ada jawaban resmi dan tunggal dari lembaga profesi.

bat

 Bagi saya menyambut gembira undangan DPD RI.
 Yang mengejutkan bagi saya adalah kesimpulannya itu : Apa penyebab LUSI :
 erupsi gununglumpur akibat gerak tektonik dan dapat berhubungan dengan
 gejala geothermal dari kompleks gunungapi Anjasmoro-Welirang-Arjuno di
 sebelah selatan Sidoarjo.

 Gerak tektonik ?? Apa ada bukti gerak tektonik yang menyebabkan semburan
 lumpur itu ? Jika lorong semburan itu merupakan sesar baru yang
 merupakan jalannya lumpur keatas..yang mana dari kedalam 9000 kaki hingga
 permukaan, lha kok kota Sidorajo dan Porong kok nggak diguncang gempa
 hebat ? Kok nggak porak poranda ? bayangkan tektonik memecah lapisan
 tanah dari kedalam itu apa bukannya ada gempa super dahsyat ? Tak ada khan
 ? kecuali dua hari sebelumnya di Yogya...wong kota Madiun, Mojokerto,
 bahkan Sragen aja nggak terganggu akibat gempa Bantul itu. Juga gunung api
 yang disebutkan itu waktu ada gerak tektonik yang memecah tembus
 keatas Lusi kok nggak ada laporan reaksi  ??  Erupsi kecil kek...atau
 tanda-tanda aktifitas g.api yang meninggi kek..
 Kalau sekarang sudah menyembur dan berhubungan dengan fenomena geothermal
 memang benar ( geothermal drive mechanism ), lha wong panasnya sampai
 lebih 200 derajat dipermukaan.

 Lha hubungan dengan histori sumur Banjarpanji-1 apa tidak masuk hitungan ?
 Catatan ada lost dan kick, ada over ppressure, sumur tanpa selubung (
 casing ) - dari 3580 ft - 9297 ft alias 5717 feet tanpa casing, ada plug (
 whipstock ) di intermediate casing dll, adanya kick yang besar -
 underground blowout,  apa tidak diungkap ? awal semburan di sumur yang
 berupa air asin panas sekali juga tidak diungkap ? Lalu lapisan shale-clay
 yang telanjang - alias open hole setebal 750 meteran yang diketahui saat
 drilling juga tidak diungkap ? Lalu lagi, drill pipe yang kejepit saat di
 pull out di daerah shale-clay saat kick itu juga tidak diungkap di depan
 DPD-RI ?
 Lalu lagi, kick yang tersumbat drill pipe dan tidak tersalurkan lama-lama
 tekanannya merekahkan lapisan atau membuat channel keatas itu juga sempat
 dibicarakan dengan DPD-RI ?
 Secara langsung disini IAGI mengatakan bahwa Lusi murni akibat Bencana
 Alam ?? Lalu kenapa selama ini hanya Lapindo Brantas yang bertanggung
 jawab ?..ya karena pihak Lapindo sendiri secara hati nuraninya juga
 menyadari sepenuhnya bahwa BJP-1 ada kecelakaan pemboran. Terbukti
 dengan pembiayaannya selama ini, sampai melego saham dan membuat
 perusahaan baru menangani ganti rugi dsb. Andaikata tidak ada BJP-1 yang
 celaka itu, apa iya akan muncul Lusi disitu ?

 Perkara finansial nya yang tidak mampu lagi membiayai penanggulangan itu
 soal lain...bukan soal pemboran dan geologi.

 Wah akan menjadi perdebatan lebih panjang lagiMohon dengar pendapat
 ini bisa dikutip secara lengkap sehinga tidak sepotong sepotong
 nangkapnya. Termasuk tanya jawabnya
 Sorry, jadi buanyak banget pertanyaan yang nganeh-anehi...Hati Nurani ini
 perlu saluran juga..

 KA

   - Original Message -
   From: Awang Harun Satyana
   To: iagi-net@iagi.or.id
   Sent: Thursday, June 07, 2007 3:16 PM
   Subject: [iagi-net-l] IAGI Diminta Pendapat Soal LUSI oleh DPD-MPR RI


   Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) - MPR RI melayangkan
 undangan bernomor DN860/141/DPD/V/2007 tanggal 30 Mei 2007 kepada Ketua
 IAGI untuk permintaan RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum) soal bencana
 LUSI (Lumpur Sidoarjo). DPD RI telah 

Re: [iagi-net-l] IAGI Diminta Pendapat Soal LUSI oleh DPD-MPR RI

2007-06-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Mengetahui penyebab Lusi itu memang salah satu subjek dari ilmu
geologi tetapi ada tujuan lain yaitu bagaimana mengatasinya. Itu
sakjane yg lebih enting mnurutku. Mnurut politisi jelas beda :(

Apa saja yg diusulkan TIM IAGI dengan penanganan atau studi tambahan
yg diperlukan ?
Sayang sekali yg diuprek-uprek selama ini hanyalah penyebab dan siapa
yang tanggung jawab. Padahal itu bukan wewenang IAGI sebagai
organisasi profesi. Mesti ahli hukum yg menentukan soal tanggung
jawab. Dan semestinya IAGI memberikan input tentang ilmu kebumiannya.

Nah salah satunya IAGI mesti mengerti darimana saja sumber tekanannya :
http://rovicky.wordpress.com/2007/05/20/sumber-tekanan-lusi/
Trus bagaimana dengan coverdam, tulis sebagian disini :
http://rovicky.wordpress.com/2007/05/14/masalah_counter_weight/
Trus bagaimana mengatasi gelembung2nya, sdikit inputan disini :
http://rovicky.wordpress.com/2007/06/07/menahan-gelembung-lumpur/
wis cuman segitu dulu yg bisa kubantu.

Akan lebih menggembirakan anggota apabila hasil penelitian IAGI ini
dipublikasikan terbuka untuk anggota dan juga khalayak ramai. Supaya
tidak mengundang fitnah.
Apa iya masih rahasia terus sih ? :(

rdp
--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Whallah … Kuala Lumpur-pun kebanjiran

2007-06-10 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Whallah … Kuala Lumpur-pun
kebanjiranhttp://rovicky.wordpress.com/2007/06/11/whallah-kuala-lumpur-pun-kebanjiran/
Juni
11th, 2007 — Rovicky
|http://rovicky.wordpress.com/wp-admin/post.php?action=editpost=886

Hari minggu malam (10 Juni 2007) Kualalumpur diguyur hujan deras hingga
hampir 3 jam lebih. Suasana disekitar rumah di Ukayheight memang terasa
guntur sesekali menyambar. Kebetulan karena saya tinggal ditempat yang
tinggi tidak merasakan adanya banjir. Namun pagi-pagi di kantor baru
merasakan beberapa kawan yang datang terlambat dan bercerita soal banjir
disekitarnya.

Banjir di KL memang tidak separah banjir di Jakarta. Kualalumpur merupakan
kota yang berada pada ketinggian sekitar 100meter diatas permukaan laut.
Daerah perkotaannya bukan berupa daerah dataran rendah yang datar. Daerah
ini cukup bergelombang, mirip dengan Bandung. Namun banyak terowongan yang
sudah dibangun di KL ini … Nah pasti deh tertarik bagaimana terowongan ini
menahan dan mengatur banjir !

Banjir di KL ini hanya sekitar 3-5 jam saja. Sedangkan di Jakarta bisa
berhari-hari mengapa ? Read the rest of this entry
»http://rovicky.wordpress.com/2007/06/11/whallah-kuala-lumpur-pun-kebanjiran/#more-886


--
http://rovicky.wordpress.com/


[iagi-net-l] Gendruwo KKN !

2007-06-13 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Gendruwo KKN !  http://tempe.wordpress.com
http://tempe.wordpress.com/

[image: http://www.poster.net/simpsons-the/simpsons-the-scream-4900914.jpg]
http://www.poster.net/simpsons-the/simpsons-the-scream-4900914.jpgMengikuti
diskusi di Mailist Migas Indonesia disini ini aku malah gedeg-gedeg, sambil
geleng-geleng gundul yg udah kehilangan rambut ini. Ada sebuah diskusi
berjudul  *Re: [OilGas] Bisakah kita melakukannya?Nasib Migas di Indonesia*
http://tech.groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/message/49429

 *Ada yang bilang : Nah makanya BUMN nya terlihat bersih2, tidak KKN

   dll….pokoknya bagus deh. Coba semua vendor transparan dan tidak KKN
   *
  
   *Yang lain ada yang nimpali  *Justru saya, saksi hidup, melihat dan
   mengalami apa yang disebut KKN itu * disalah satu BUMN terkemuka
   dinegri tercinta kita, PLN. Saya pernah dihire …
   *
  
   Whaddduh, kalau ada apa-apa soal Indonesia ini knapa selalu yg

dituding si Gendruwo satu ini sih ? Apa iya KKN doank yang menjadi sumber
masalah di negeri ini ? Apa ngga ada soal lain yang perlu dibenahi ?

Gendruwo ini emang beneran deh … ngga pernah muncul sebagai barang yang bisa
diraba, ngga selalu bisa dibuktikan keberadaannya, lah wong benda ini
termasuk berbangsa *nini-thowok !!!* … sesuatu yang ditakuti tetapi hanya
ada dalam acara tipi doank ! Kalau sudah mulai *uji nyali *di pengadilan
selalu saja ngilang. Demikian pula KKN, selalu muncul di koran, mailist
serta obrolan cangkrukan. Begitu balik pulang kerumah ngorok lagi, besok
dateng ke kantor ngantuuk trus ke warung ngopi …. ngobrolin si gendruwo lagi
! Tapi si Gendruwo KKN tetep saja ndak bisa ditemukan, walaupun hanya ujung
jarinya.

Sekali lagi aku ini sering termangu dan bertanya-tanya, apa iya sih problem
utama di Indonesia ini KKN ? Dan yang buikin prihatin ketika hal yang lebih
penting dan terlupakan adalah *apakah segalanya akan beres ketika tidak ada
KKN ?* Jangan-jangan KKN ini hanya dihembuskan dan *terpelintir
*(*terpolotisir
*) menjadi sesuatu yang justru menurunkan *morale *dan modal bangsa saat
ini. Banyak negara yang tidak masuk nominasi dalam soal KKN di dunia ini
yang masih berkutet pada masalah ekonomi negaranya. Sedangkan potensi modal
bangsa ini sakjane jauuuh lebih banyak, justru *morale *(semangat juang)
yang merusak nilai modal bangsa ini.

Saya kadang pingin berpikiran terbalik … bisakah bersikap *ah peduli setan
dengan KKN yang penting apakah langkah-lagkah yang diambil itu bermanfaat untuk
Indonesia* . Phobia dan alergi akut akan KKN justru menjadikan kaki-kaki
ini sulit untuk melangkah …. Lah wong perusahaan migas raksasa Amrik juga
ikutan masuk ke Iraq lewat pemerintahan juga atas dasar kolusi dan nepotisme
antara bisnis dan politisi (plus militer) kok. Biarin saja yang menang
tender anak presiden atau anak pejabat asalkan masih bermanfaat. Mobil
Proton (Perusahaan Otomotif Nasional) di Malaysia juga menjadi besar atas
dukungan nepotisme dengan pemerintah dan pejabatnya. Dan hampir semua
perusahaan raksasa dunia selalu memanfaatkan kedekatan dengan pemerintahnya
yang menjadikan perusahaan ini bisa berkembang dan membanggakan negaranya.

Mestinya sih diskusi itu juga bukan hanya sekedar pertanyaan bisakah kita
…?
Tetapi bagaimana kita melakukannya  ?
Sukur-sukur ada yg berani menulis … *begini looh caranya … !*
http://tempe.wordpress.com/


[iagi-net-l] Ngomong Duonk !!!

2007-06-14 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ngomong Duonk !!!
http://tempe.wordpress.com

Semalam kat ofis ada …
*upst*!! sorry saya keterusan pakai Bahasa Malay [image: :P]

Kemarin sore di kantor semua pegawai dikumpulkan untuk mendengarkan wejangan
bos besar Manager HessAsia http://www.hessexploreasia.com/. Seperti biasa
yg namanya boss ya *ngedongeng *sana-sini soal sepak terjang langkah maju
perusahaan. Memang sih ada juga kasus safety yang menjadi pelajaran, karena
ada yg terpeleset kecelakaan … *duh kasihan *!

[image: wow.jpg]Tapi ada satu hal yang menarik ketika Si Boss cerita tentang
siapa sih HESS. Beliau bercerita sewaktu ada pertemuan internal HESS di
Houston, panitia pertemuan ini sukses mengundang salah satu tokoh di
WallStreet (*ntah lupa namanya, ora penting*). Si Tokoh Wallstreet ini
awalnya bilang, *Siapa sih HESS ?* aku kok baru dengar  *Gubraggg *!!! Lah
selama ini sahamnya *listed *di Wallstreet itu ngapain aja yak ?

Akhirnya Dia, si Tokoh Wallstreet ini, lantas diberi kesempatan berbicara
didepan dedengkot HESS yg hadir dalam pertemuan. Dan menyebutkan
keherannannya, dari presentasi-presentasi yang dilakukan HESS, dia ngaku
bahwa dia bisa melihat HESS sudah maju dari sebelumnya, dan secepat itu
kemajuannya. Tapi tidak terdengar selama ini di dunia Wall Street … dan
akibatnya* No one know who you are, so you are UNDERVALUED* *orang-orang
itu kagak tahu siapa kamu makanya kamu dinilai murah(an)*

*Jangan diem ntar dikira ga tau apa-apa !*

Benar juga, orang-orang Indonesia ini rata-rata pendiem kalau diluar
lingkungannya. Kalau didalem lingkungannya sih jelas aja suka ribut
antem-anteman
dewe. Kritik sana-kritik sini, senggol sana senggol sini. Tapi diluar
lingkungannya, mana yang tahu kalau Geologist-Geophysicist-Engineer (GGE)
Indonesia ini canggih. Yang tahu ternyata Petronas yang memborong GGE
Indonesia untuk dipekerjakan di negerinya. Lah iya wong yang bisa *ndengerin
*ya mung wong Malay yang bhasanya mirip itu tadi. Selain itu kebanyakan wong
Indonesia ini nggrundel alias nggreneng tetapi tidak pandai berbicara. Bisa
*gemrememeng bin mumble* ….

*lah wong nganu nganu nganu …*
*Lah iya jelas bisa aja … kan itunya bisa diginiin atau digituin*
Mboh *kareppe *gitu gini ini *sakjane *opo yo *ora *jelas … [image: :P]
Tapi jangan diplesetin ya asal ngomong biar dikira ngerti banyak looh [image:
:D]

Lah kok siang ini aku tengok pameran besar di KLCC
*OGAhttp://www.oilandgas-asia.com/
* aku kok *ngga* ngeliat Pertamina, padahal aku lihat juga ada PNOC
(Philipines National Oil Co). Walaupun DESDM MIGAS katanya ada tapi saya
tidak sempat datang menengok, mungkin *nyempil *di Hall 6 yg kecil [image:
:(] . Lah ini barangkali yang menjadikan Indonesia *undervalued *(nilainya
lebih rendah dari aslinya).
Kurang *jreng *!!! gitu looh !

*So … Please … Not just yelling nor mumbling !! but Speak up !!*

Jangan *nggresulo *dan teriak doank !! *Bicara **duonk !!*


[iagi-net-l] Tiga Jebakan Energi Nuklir (Jebakan 3T)

2007-06-15 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Maaf aku tidak menuliskan lengkap takut berantakan (html) formatnya :)

Tiga Jebakan Energi Nuklir (Jebakan 3T)
Juni 15th, 2007 — Rovicky

Dalam diskusi seru tentang PLTN di mailist yg aku ikuti di IndoEnergi
ada satu topik yang menarik, yaitu diskusi saling  lempar tulisan. Nah
kebetulan ada tulisan bagus dari Pak Professor Ir Marwoto
Koesumopradono yg difw ke mailist itu. Tulisan ini merupakan
wanti-wanti Pak Professor kalau Indonesia ingin masuk di era energi
nuklir.

Tapi tahu nggak ? Pak Professor telah memasukkan kita dalam jebakan
Energi Nuklir Tanpa disadarinya. Bahkan barangkali andapun sudah
terjebak dalam Jebakan Energi Nuklir ini.

Read the rest of this entry » http://rovicky.wordpress.com/

hef e nais whik en

RDP


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Re: Tiga Jebakan Energi Nuklir (Jebakan 3T)

2007-06-15 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Tiga Jebakan Energi Nuklir (Jebakan 3T)
Juni 15th, 2007 — Rovicky

Dalam diskusi seru tentang PLTN di mailist yg aku ikuti di IndoEnergi
ada satu topik yang menarik, yaitu diskusi saling lempar tulisan. Nah
kebetulan ada tulisan bagus dari Pak Professor Ir Marwoto
Koesumopradono yg difw ke mailist itu. Tulisan ini merupakan
wanti-wanti Pak Professor kalau Indonesia ingin masuk di era energi
nuklir.

Tapi tahu nggak ? Pak Professor telah memasukkan kita dalam jebakan
Energi Nuklir Tanpa disadarinya. Bahkan barangkali andapun sudah
terperosok dalam Jebakan Energi Nuklir ini.

Diskusi di mailist itu bisa diklik disini:

   On 6/15/07, ekki kurniawan  xxx @yahoo.com wrote:
Maaf ini, saya posting tulisan yang lama, sebagai bagian dari
diskusi kita selanjutnya.
   
Prof Ir Marwoto Koesumopradono:
Indonesia Jangan Terjebak
Perangkap Tenaga Nuklir
—– deleted to safe bandwith !!
(Harian Umum Suara Pembaruan, 18 September 1994)

Terimakasih Mas Ekki atas pemuatan tulisan lama tentang PERANGKAP
ENERGI NUKLIR. Dan saya langsung ngeh apa yang dimaksud dengan
PERANGKAP ini.

Sakjane ada tiga macam perangkap dalam energi nuklir yang tidak
dimengerti Pak Professor ini. (silahkan di fw ke Pak Prof).

Pak professor hanya mewanti-wanti jebakan pertama yaitu terjerumus
pada jebakan terlanjur masuk di era teknologi nuklir.

   Quote — … Ia berpendapat, katanya, negeri seperti Indonesia yang
terletak di jalur khatulistiwa tidaklah perlu memprioritaskan upaya
pembangunan pembangkit tenaga nuklir. Karen masih ada energi yang bisa
digunakan, seperti cahaya matahari yang bisa menghasilkan listrik
melalui konektor, juga melalui teknologi lainnya. -….end Quote

Memang kalau sudah terlanjur masuk ke kolam yang dangkal kita hanya
basah, tetapi ketika kita masuk kolam yang dalam harus bisa berenang
ke tepi. Tapi beliau mengisyaratkan kita bisa-bisa tercebur ke samodra
tak bertepi. Waaks !

   - :( Looh pakdhe niku mau berenang apa main air sih ?
   + :D  Itulah tole, ketika melihat air kita tidak tahu pasti
seberapa dalam, kita hanya menduga apa yang terjadi. Walaupun kamu
menggunakan alat canggih apapun kau hanya menduga

Negara-negara yg memiliki PLTN (gambar)

Jebakan kedua adalah jebakan terlambat masuk pada era teknologi
nuklir. Jarang sekali orang yang sadar dan konsen dengan tipe jebakan
ini terutama bagi orang yang tergolong orang yang ekstra hati-hati
dalam melangkah. Saya pernah menuliskan di mailist Indoenergi ini
dengan nama Risk of Involvement. Contoh suksesnya adalah India yang
sukses tercebur masuk era nuklir dan sukses menguasai tekno nuklir.
Contoh lain barangkali Pilipina yg sudah mengadopsi teknologi nuklir
untuk industri (electric/PLTN), tapi masih belum benar-benar menguasai
seperti India atau Pakistan dan negara-negara lain. Bagi yang masuk
tetapi terlambat tentu akan berjalan terseok-seok, sehingga biaya
operasi jauh lebih mahal karena penguasaan teknologi energi nuklir
sudah dimiliki dan barangkali dimonopoli oleh pemain-pemain lama.
Mungkin saja, Filipina terseok-seok dan masuk dalam jebakan terlambat.

Nah jebakan ketiga ini adalah jebakan ditengah, yaitu jebakan
tulalit karena tidak memutuskan sesegera mungkin. Dimana di
Indonesia ini luam sekali tidak memutuskan mau ikut nuklir maupun
tidak. Sehingga di Indonesia ini mandeg bahkan hanya mengeluarkan
biaya untuk studi, seminar, dan segala tetek bengek persiapan. Coba
tengok tulisan Pak Professor ini, sudah ditulis bulan September tahun
1994. Bayangkan sejak tahun 1994 Indonesia sudah kepikiran soal satu
ini. Dan setelah lebih dari sepuluh tahun tidak memutuskannya segera.

Dan ternyata barangkali kita sudah sedang masuk dalam jebakan yang
satu ini :( tu - la - lit

Ketiga jebakan T inilah inilah yang selalu ada dalam setiap perjalanan
hidup manusia (Terlanjur-Terlambat-Tulalit). Kita harus mengerti
ketiga jenis jebakan ini selalu ada. Kita hanya akan memilih jebakan
mana yang akan kita masukin, kita memilih musuh mana yang akan kita
hadapi. Kita memilih resiko apa yang akan ditanggapi. Tapi kita harus
sadar tidak ada yang tidak berisiko, kan ?

Jadi terserah anda mau milih mana
Nuklir-Yes … No-Nuklir … atau diem Tu la lit ditengah ?

NUKLIR mungkin menyelamatkan dunia, tetapi sama bahayanya kalau
memanfaatkannya !
(Nuclear Paradox)

   - :( Pakdhe, ini tilpune kok tu la lit ! 
   + :D Waaah nek itu budhe Laras lupa HPnya ngga dicharge lagi deh 

hef e nais whik en


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran 

Re: [iagi-net-l] Fwd: PP tentang karst

2008-09-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Amerika itu sejak dulu mengeksploitasi habis-habisan suberdaya
alamnya. Kayaknya ngga penah mikirin bagaimana anakcucunya nanti. Lah
wong anak cucunya akan nyari sendiri kok. Nyarinya sampai keluar
negerinya malah.
Ada pembelajarn dari apa yg mereka lakukan dulu. Termasuk belajar
menjaga lingkungan selama eksploitasi.

Haruskan kita menunda eksploitasi sumberdaya alam demi anak cucu ?

Sejak lama aku ini berpikir unruk mengambil sumberdaya alam  yg ada
saat ini dengan syarat memelihara lingkungan. Tetapi bukan mencegah
(menunda) mengambil demi anak cucu-cucu.
Aku sejak lama tidak akan memberikan warisan ke anak cucu, tapi aku
lebih inginn memberikan bekal ilmu ketimbang harta. Menggali
sumberdaya alam dengan segala kesulitannya adalah sumber ilmu.
Menggali sumberdaya alam itu sama saja menggali ilmu. Menunda menggali
boleh jadi sama saja menunda belajar.

 Selamat belajar
Salam

Rdp


On 9/3/08, Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Setahu saya ada 3 kelas karst, yaitu : kelas I, II dan III. Untuk karst
 kelas III, kayaknya boleh ditambang kok. Sudah waktunyalah kita melindungi
 kekayaan alam kita tercinta ini, agar tidak dieksploitasi habis-habisan,
 sehingga anak cucu kita tinggal mendengar dongengannya saja. Banyak jenis
 kekayaan sumberdaya mineral kita, kita gali, lalu kita ekspor dalam bentuk
 bahan mentah. Sebagian produk akhirnya kembali lagi ke Indonesia dan harus
 kita bayar dengan harga yang jauh lebih mahal. Mungkin ke depan, kita masih
 perlu banyak PP lagi untuk melindungi kekayaan alam dan lingkungan
 kita. Kepentingan ekonomi harus berjalan seiring dengan kepentingan
 kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, agar Indonesia tetap jaya sampai
 akhir masa. Merdeka!!!
 Salam,
 Pardan - Jatim.
 2008/8/29 ET Paripurno [EMAIL PROTECTED]

 Lho... bukannya kita semestinya mengucapkan selamat atas munculnya PP
 dengan pasal-pasal tersebut?  Kalo ngga salah, semen memerlukan
 batugamping. Bukan memerlukan karst yang kaya (salah satunya) air itu?
 Mari kita cukupi kebutuhan semen dari batugamping non karst.


 Btw.. Selamat pak Lambok. Selamat menjaga (air) karst juga..


 Salam


 ET

 (yang seneng PP itu muncul)




 Budi Brahmantyo wrote:

  Posting dari Dr Ko pegiat speleologi dan pecinta karst:
  kemenangan besar bagi die hard perlindungan karst.
  Saya kira kalangan geologi atau IAGI harus melakukan koreksi atas pasal
 ini.
  Karst sebagai kawasan lindung nasional: tidak ada peluang sama sekali
  untuk industri semen; pabrik semen yang berjalan sekarang harus tutup!
 
  Salam,
  BB
 
   Original Message
 
  Subject: Fwd: PP tentang karst
  From:Spelindo [EMAIL PROTECTED]
  Date:Wed, August 27, 2008 12:34 am
  To:  Arif Suwanto LH [EMAIL PROTECTED]
 Arzyana IPB [EMAIL PROTECTED]
 Cahyo [EMAIL PROTECTED]
 Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
 Ari Palawa Atmajaya [EMAIL PROTECTED]
 Tuti Hendrawati [EMAIL PROTECTED]
 Simanjuntak Arkeolog [EMAIL PROTECTED]
 Prof Emil Salim [EMAIL PROTECTED]
 Pindi Setiawan [EMAIL PROTECTED]
 Kusdarwanto [EMAIL PROTECTED]
 Efendi LH [EMAIL PROTECTED]
 Gatot Depdagri [EMAIL PROTECTED]
 
 --
 
 
 
 
 Dengan Hormat,
 
 
Harap dibaca dengan seksama surat via E-mail dari Sunu Wijanarko
 
Agar semua AMDAL Karst didasari atas PP 26 2998 ini
 
dan ... DIPATUHI.
 
Agar diteruskan ke Biro Hukum  Kemnteerian LH (Pak Barlin).
  Kehutanan. Pariwisata, Dalam Negeri.
 
  Terima kasih
 
Salam
 
Dr Ko
 
 
 
 
  Delivered-To: [EMAIL PROTECTED]
  D2
 
  Salam speleo
  Mas Robby mohon dibaca peraturan pemerintah yang baru mengenai
  PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
  NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
 
  dapat di unduh di
  http://www.bktrn.org/public/BatangTubuh_PP26-2008.pdf
 http://www.bktrn.org/public/BatangTubuh_PP26-2008.pdf
  isinya yang berhubungan dengan kawasan karst adalah :
 
  Pasal 52 ayat (5)
  (5) Kawasan lindung geologi terdiri atas:
  a. kawasan cagar alam geologi;
  b. kawasan rawan bencana alam geologi; dan
  c. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air
  tanah.
 
 
  Pasal 53
  (1) Kawasan cagar alam geologi sebagaimana dimaksud dalam
  Pasal 52 ayat (5) huruf a terdiri atas:
  a. kawasan keunikan batuan dan fosil;
  b. kawasan keunikan bentang alam; dan
  c. kawasan keunikan proses geologi.
 
  Pasal 60 Ayat 2
  Kawasan keunikan bentang alam sebagaimana dimaksud
  dalam Pasal 53 ayat (1) huruf b ditetapkan dengan kriteria:
  a.memiliki bentang alam gumuk pasir pantai;
  b. memiliki bentang alam berupa kawah, kaldera, maar, leher
  vulkanik, dan gumuk vulkanik;
  c. memiliki bentang alam goa;
  d. memiliki bentang alam ngarai/lembah;
  e. memiliki bentang alam kubah; atau
  f. 

[iagi-net-l] Membuka arsip interpretasi data seismic (problem format data)

2008-09-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Hari ini aku menghadapi kasus yang buat geoscientist seperti cukup
njlimet, tapi mungkin kawan yg berkecimpung dalam database bisa
membantu saya.

Saya mencari hasil interpretasi seismic yang lama dan ditemukan backup
filenya. Sayangnya, file itu disimpan dalam software versi yang lama.
Sehingga perlu diupgrade versinya dulu sebelum dibaca. Lah masalahnya
data-data apa saja yang ada dalam back-up tape ini tidak tercatat
secra lengkap, dan (kebanyakan) hanya menyebutkan project backup.
Yang dicari tentusaja hasil interpretasinya saja atau grid datanya.
Yakin sih ada disalah satu project itu. Lah kalau ada 15 tapes ? Di
upgrade versinya saja sebelum bisa dibaca apa isinyapun udah kena
charge !

Yang menjadi keheranan saya, sakjane untuk apa membackup project yang
akhirnya disimpan lama tetapi kita belum tentu bisa membacanya ?
Seringkali karena softwarenya ngga mampu membaca hasil interpretasi
versi yang lama ?
Jadi ... Format apa yang paling pas atau paling pantes untuk nyimpen
data hasil interpretasi (grid data, hasil picking, fault data dsb)
Kalau data asalnya (seismic) kita memiliki format standart SEG-Y.
Kalau untuk interpretasi apa ada cara menyimpan supaya formatnya tetap
bisa dibaca ? Perlukah menyimpan dalam ASCII FLAT FILE ?

Saya juga sedang terheran-heran dengan isi gudang yang buesar (dan
mahal) tetapi isinya hanya sampah .. upst ! ... Maksudte kalau
tape-tape yang kondisi fisiknya dijaga ketat, tapi ketika mau
direstore juga perlu upgrade versi yang baru tentu perlu biaya lagi.
Untung perusahaannya masih ada kalau udah bubar kan buat apa nyimpen
Exabyte-tape dengan ruang berAC (yang mahal).

Ada yang punya pengalaman lain ?

rdp
-- 
http://tempe.wordpress.com/
Telling the truth is important
Telling the positive is better !!!


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Re: Membuka arsip interpretasi data seismic (problem format data)

2008-09-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Lah iya pertanyaaannya itu jadi sederhana : kalau mau nyimpen data
interpretasi sebaiknya pakai format apa, supaya formatnya mudah dibaca
10 tahun lagi ? Kan sayang, ternyata interpretasi Pak Sigit 10 tahun
lalu barangkali malah yang paling valid :)
Dulu aku mikir fisiknya, cuman gimana supaya exabyte tape-nya ngga
sticky. Lah sekarang terganjel format data, harus mbayar lagi :(

RDP
Janjane ini rahasia software developer, howgh !

2008/9/5 Sigit [EMAIL PROTECTED]:
 Vick..Udah di outsource saja...ditanggung beres, nanti dibikin data 
 management yang rapi dan apik..Kalau dijelasin di email Njlimet.

 Piye?? HESS kan duwite uaaakkkhNanti dijelasin lebih detail 
 lagi..ha..ha..

 ZG

 

 Hari ini aku menghadapi kasus yang buat geoscientist seperti cukup
 njlimet, tapi mungkin kawan yg berkecimpung dalam database bisa
 membantu saya.

 Saya mencari hasil interpretasi seismic yang lama dan ditemukan backup
 filenya. Sayangnya, file itu disimpan dalam software versi yang lama.
 Sehingga perlu diupgrade versinya dulu sebelum dibaca. Lah masalahnya
 data-data apa saja yang ada dalam back-up tape ini tidak tercatat
 secra lengkap, dan (kebanyakan) hanya menyebutkan project backup.
 Yang dicari tentusaja hasil interpretasinya saja atau grid datanya.
 Yakin sih ada disalah satu project itu. Lah kalau ada 15 tapes ? Di
 upgrade versinya saja sebelum bisa dibaca apa isinyapun udah kena
 charge !

 Yang menjadi keheranan saya, sakjane untuk apa membackup project yang
 akhirnya disimpan lama tetapi kita belum tentu bisa membacanya ?
 Seringkali karena softwarenya ngga mampu membaca hasil interpretasi
 versi yang lama ?
 Jadi ... Format apa yang paling pas atau paling pantes untuk nyimpen
 data hasil interpretasi (grid data, hasil picking, fault data dsb)
 Kalau data asalnya (seismic) kita memiliki format standart SEG-Y.
 Kalau untuk interpretasi apa ada cara menyimpan supaya formatnya tetap
 bisa dibaca ? Perlukah menyimpan dalam ASCII FLAT FILE ?

 Saya juga sedang terheran-heran dengan isi gudang yang buesar (dan
 mahal) tetapi isinya hanya sampah .. upst ! ... Maksudte kalau
 tape-tape yang kondisi fisiknya dijaga ketat, tapi ketika mau
 direstore juga perlu upgrade versi yang baru tentu perlu biaya lagi.
 Untung perusahaannya masih ada kalau udah bubar kan buat apa nyimpen
 Exabyte-tape dengan ruang berAC (yang mahal).

 Ada yang punya pengalaman lain ?

 rdp


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Ngrayong Sandstones - Shelf versus Deepwater : the Debate Continues

2008-09-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Menarik sekali pak Awang.
Sebenernya data apa yg menjadi kunci sebagai basic info untuk
menentukan either shelf atau deep water ?
Ada struktur sedimen yg hanya ada di shelf tapi tidak ada di deepwater ?

Btw, bbrp lokasi kalau saya coba melihat paleogeografinya malah ada yg
di slope, ini makin runyem.

Saya sendiri terlalu praktis saja soal ini. Kalao scr regional fit
dengan paleogeografinya, ya saya ambil itu sbg depositional env.
Memang akhirnya yg ketemu adalah time equiivalent rather than
formation / lithostratigraphy.

Sepertinya mencampur dan mengaduk-aduk litho dengan chrono
stratigraphy sering membingungkan. Seperti Formasi Gabus di West
Natuna vs Gabus di East Natuna.

Sila dilanjut

Rdp

On 9/9/08, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Betul Pak Syaiful, itu yang saya inginkan, ulasan Ngrayong ini adalah
 pancingan atau provokasi saja untuk IAGI PP Komisi Stratigrafi
 Indonesia, PengDa Jatim, atau FOSI untuk menyeriusi problem Ngrayong.

 Putuskan dulu status Ngrayong berdasarkan SSI (Sandi Stratigrafi Indonesia)
 terbaru (1996), tak semua orang setuju bahwa Ngrayong berhak mendapatkan
 status formasi, mungkin ia hanya anggota Formasi Wonocolo seperti ditulis
 van Bemmelen (1949) atau Lunt (1991). Atau, kalau memang berhak, bisa saja
 Ngrayong dinaikkan statusnya jadi Formasi. Paper Sjamsuddin dan Djuhaeni
 (2008)telah menyebut dengan tegas bahwa Ngrayong adalah formasi. Mungkin
 kita bisa percayai sebab pak Djuhaeni adalah ketua Komisi SSI. Tetapi,
 sebaiknya kita bedah bersama. Paper2 sebelumnya tak terlalu peduli apa
 status Nrayong, yang penting itu batupasir kuarsaan yang sangat baik sebagai
 reservoir. Lalu kita cari lokasi tipenya atau section type-nya. Problem
 status ini tak terlalu besar.

 Problem yang lebih besar dan berimplikasi regional ke seluruh deepwater
 deposits di Jawa adalah problem shelf vs deepmarine. Argumen Lunt (1991)
 cukup kuat menyebutkan bahwa semua gejala shelf sandstones bisa muncul di
 deepmarine sandstones. Perlu diketahui bahwa pemikiran deepwater Ngrayong
 ini sedikit banyak dipengaruhi oleh pekerjaan lapangan Thor Nielsen (alm),
 ahli deepwater berskala dunia yang beberapa bulan pernah di Jawa
 Timur-Tengah melakukan penelitian lapangan untuk Petromer Trend awal 1990-an
 dan Lundin Banyumas.

 Fokus untuk petrolem harus diarahkan ke lapangan-lapangan dengan reservoir
 Ngrayong di Cepu (lapangan2 tua). Ardhana (1993) menyebutkan bahwa reservoir
 di lapangan2 itu adalah deepwater turbidites, sementara paper Johnstone dkk
 (2006) dan Sjamsuddin dan Djuhaeni (2008)menyatakan shelf sandstones.
 Nah..kalau benar deepwater turbidites, implikasinya besar sekali sebab
 deepwater Ngrayong berarti telah terbukti sebagai reservoir produktif.
 Teman2 Santos Sampang dan Madura Offshore dan SMEC South Madura juga berburu
 deepwater Ngrayong meskipun sampai sekarang belum berhasil. Kalau ternyata
 lapangan2 di Cepu itu benar deepwater Ngrayong, maka mereka punya analog
 yang baik. Juga, hal ini akan bermanfaat untuk teman2 Pertamina dan
 ExxonMobil di Cepu, juga untuk JOB PetroChina East Java.

 Harus komprehensif memang pendekatannya : singkapan, biostrat,
 strontium-stratigraphy, seismic, seismic-sequence stratigraphy, regional
 geology.

 Pak Syaiful, kalau FOSI (Forum Sedimentologi/ists Indonesia) mau
 dibangkitkan, barangkali problem Ngrayong ini bisa jadi tantangan yang
 lumayan.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, September 09, 2008 7:05 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong Sandstones - Shelf versus Deepwater : the
 Debate Continues

 pak awang memang jempolan beneran, kepalanya masih disibuki dg beragam
 geologi ketika sebagian besar muslim di tanah-air pas tadarusan
 (qur'an) dan mempersiapkan makan sahur, he.. he..

 kalo soal pengelompokan ngrayong, tampaknya pak awang mendorong agar iagi
 (komisi stratigrafi atau bahkan pengda jatim) menyeriusi lokasi tipe
 ngrayong, tentu dg batuan/formasi2 lainnya. bener?

 buat saya, ngrayong memang menarik. kedua kemungkinan, pengendapan di
 paparan atau di laut dalam, tentulah akan menciptakan interpretasi
 penyebarannya baik secara horisontal maupun vertikal. interpretasi ini
 (entah dg seismik atau ditambah lagi dg sumur2 yg telah dibor

 sebelumnya) pada tahap selanjutnya perlu diuji dg sumur pemboran, kalo mau
 cari hidrokarbon. nah, interpretasi dan hasil ujian itulah, saya kira, yg
 akan mendukung yg mana yg lebih benar dari dua teori (juga interpretasi
 'kan) ttg pengendapan si ngrayong.

 salam,
 syaiful
 *kebetulan jadi moderator utk presentasi publikasi ngrayong tsb (28/8/2008)





-- 
http://tempe.wordpress.com/
Telling the truth is important
Telling the positive is better !!!


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* 

Re: [iagi-net-l] Ngrayong Sandstones - Shelf versus Deepwater : the Debate Continues

2008-09-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Trims tambahannya pak Awang.
Saya pakai untuk ngisi http://geoBLOGi.wordpress.com
Supaya ada sdikit tambahan teori sedimentologinya

Rdp

On 9/9/08, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Rovicky,

 Mengikuti kecenderungan sedimentologi akhir2 ini, yang juga ternyata
 dibenarkan oleh data seismik laut dalam, segala sesuatu karakteristik
 sedimen yang muncul di fluvial-delta-paparan, ternyata bisa diulang secara
 persis di laut dalam. Dalam kondisi begini, maka akan susah membedakan ciri
 generik fasies2 antara delta-paparan dan laut dalam.

 Singkapan Ngrayong terkenal di Lodan anticline di sebelah utara Cepu punya
 kenampakan yang tak kan meragukan orang bahwa inilah endapan paralic atau
 shore-face. Di sini lapisannya tebal, terpilah baik, medium grained,
 cross-bedding, ada coal material, trace fossil Opiomorpha. Para geologists
 Belanda sejak dulu,berdasarkan singkapan ini,  menafsirkan bahwa endapan
 Ngrayong adalah endapan laut dangkal.

 Tetapi, sumur Pegat-1 dan Bojonegoro-1 yang lokasinya 10-15 km di sebelah
 selatan singkapan Lodan, tak menemukan Ngrayong di dalam umur yang sama,
 tetapi menemukan 90-95 % foram planktonik pada lapisan yang ekivalen dengan
 Ngrayong. Ekivalen Ngrayong di sumur Pegat-2 bahkan mengandung fosil-fosil
 bentonik bathyal (a.l.Cyclammina cancellata). Secara sederhana, boleh kita
 katakan ekivalen Ngrayong di dua sumur itu sudah berubah menjadi fasies
 lautdalam daripada paralic-shoreface di Lodan.

 Tetapi, jarak 10-15 km antara Lodan dan Pegat-1/Bojonegoro-1, berubah
 langsung dari paralik/shoreface langsung ke laut dalam cukup mengganggu
 pikiran : topografi macam apa yang dalam jarak maksimum 15 km bisa berubah
 begitu cepat. Padahal kita tahu bahwa kemiringan regional paparan sangat
 landai untuk beberapa puluh km sampai ia menjadi batas paparan lalu upper
 slope. Tetapi kalau hanya maksimum 15 km lalu dari pantai langsung ke laut
 dalam ? Hm...

 Para ahli deepwater sediments (misalnya Mutti, Thor Nielsen, Stow) pernah
 mengemukakan bahwa pola-pola sedimentologi fluvial-like bisa muncul di deep
 sea (misalnya Stow,1985). Kita ambil kasus Lodan outcrop itu yang hampir
 semua orang mengatakan paralic/shore face dan maksimum laut dangkal.

 Semua pola sedimentologi yang muncul di singkapan Lodan dapat saja terjadi
 di laut dalam. Coal material banyak ditemukan sebagai reworked materials di
 lautdalam dan semua coal materials di Lodan itu tak mengandung akar
 (rootless), artinya ia belum tentu paralik sebab coal-nya transported.
 Ophiomorpha trace fossil pun bukan khas laut dangkal atau pantai sebab trace
 fossil ini tetap terjadi di mana pun selama ada substrat pasir, dan jejak
 Ophiomorpha telah ditemukan sampai kedalaman 4000 meter. Cross-bedding pun
 bukan definitif tidal influences, tetapi definitif arus traksi, dan arus
 traksi pun terjadi di shelf break dan submarine canyon.

 Jadi apa dong Ngrayong di Cepu ? Yang jelas tidak sederhana, jangan buru2
 menafsirkannya fluvial-laut dangkal.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, September 09, 2008 8:52 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong Sandstones - Shelf versus Deepwater : the
 Debate Continues

 Menarik sekali pak Awang.
 Sebenernya data apa yg menjadi kunci sebagai basic info untuk
 menentukan either shelf atau deep water ?
 Ada struktur sedimen yg hanya ada di shelf tapi tidak ada di deepwater ?

 Btw, bbrp lokasi kalau saya coba melihat paleogeografinya malah ada yg
 di slope, ini makin runyem.

 Saya sendiri terlalu praktis saja soal ini. Kalao scr regional fit
 dengan paleogeografinya, ya saya ambil itu sbg depositional env.
 Memang akhirnya yg ketemu adalah time equiivalent rather than
 formation / lithostratigraphy.

 Sepertinya mencampur dan mengaduk-aduk litho dengan chrono
 stratigraphy sering membingungkan. Seperti Formasi Gabus di West
 Natuna vs Gabus di East Natuna.

 Sila dilanjut

 Rdp





-- 
http://tempe.wordpress.com/
Telling the truth is important
Telling the positive is better !!!


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran

[iagi-net-l] Indonesia, Inpex hold talks on LNG terminal construction

2008-09-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Indonesia, Inpex hold talks on LNG terminal construction

*Eric Watkins*
*Oil Diplomacy Editor*

*LOS ANGELES, Sept. 4* -- Indonesia is conducting talks with Inpex Holdings
Inc. aimed at having the Japanese firm construct the world's first offshore
LNG terminal as part of its development of the Masela offshore gas field in
the Timor Sea near the maritime border with Australia.

Indonesian officials, who are making construction of the terminal a
condition for the development project, said development could begin as early
as November, assuming that a final agreement is reached.

Discussion are said to be complicated by the fact that Indonesia, Japan's
main supplier of LNG, is taking a hard line.

Inpex, which holds a 100% stake in the block, had hoped to lay a pipeline
from the field to the northern coast of Australia and then use an LNG
terminal there to export the gas.

However, Indonesia's Ministry of Energy and Mineral Resources instead
proposed construction of the offshore terminal due to what it claims are the
difficulties involved in laying pipe through a deep trench.

The proposed offshore LNG terminal would produce some 4-5 million tonnes a
year and would begin operations in 2015 or later, according to the ministry.
It added that the cost of building the proposed offshore terminal would
reach $14 billion—about twice as much as a landside terminal in Australia.

The Japanese firm, which believes construction of an offshore terminal would
be both difficult and costly, said negotiations are underway and that that
nothing final has been decided.

*Contact Eric Watkins at [EMAIL PROTECTED]


Re: [iagi-net-l] Ini mestinya Geowisata ?

2008-09-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kayaknya dongengan pak awang ttg sembuan-semburan jaman majapahit
dapat dibuat versi brosure. Sehingga dapat melengkapi informasi dalam
booklet kepariwisataan disini.

Saya pernah dapat batu opal ustrali cuman kuecil (1 cm) tapi ada
lampiran dongengan geologinya (genesa dan gambarnya) jadi sangat
menarik loo

Rdp

On 9/10/08, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Kamsyadi,

 Beberapa tahun lalu saat saya ikut sosialisasi rencana sebuah pemboran
 eksplorasi di Kabupaten Grobogan, juga meninjau semburan gas baru di utara
 Sragen, yaitu Wirosari, saya pernah mengobrol dengan Bupati Grobogan soal
 beberapa objek geo-wisata di Kabupaten Grobogan khususnya Bledug Kuwu dan
 Mrapen. Saat itu ada keinginan dari pihak kabupaten untuk menjadikan
 semburan gas Wirosari sebagai pengganti Api Abadi Mrapen yang kelihatannya
 apinya tak akan abadi. Api Abadi Mrapen adalah semburan gas yang muncul oleh
 suatu patahan.

 Saya pikir tanpa keterlibatan geologist pun, objek2 geologi ini sangat kasat
 mata, terutama Bledug Kuwu,  sehingga akan tetap dijadikan wisata andalan
 kabupaten. Tetapi benar bahwa geologists akan menambah nilai objek2 ini
 untuk pemahaman fenomena kebumian bagi masyarakat. Misalnya, untuk Bledug
 Kuwu, kita bisa menyumbang informasi2 kepada kabupaten tentang fenonema
 gununglumpur di wilayah ini juga di seluruh wilayah Kendeng Deep.

 Akan halnya Joko Linglung dan Ajisaka serta Medang Kamulan, cerita rakyat
 ini tetap bermanfaat untuk geologist, yaitu untuk memahami kapan kira2
 Bledug Kuwu mulai terjadi - mungkin pada tahun 700-an Masehi bila latar
 belakangnya Medang Kamulan dan Ratu Sima - sama seperti saya meyakini bahwa
 cerita rakyat Timun Mas dianggit rakyat pada zaman Jenggala untuk
 menjelaskan fenomena gununglumpur pada masa itu, masih di Kabupaten
 Sidoarjo.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: Kamsyadi Chairul Akbar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, September 10, 2008 7:56 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Ini mestinya Geowisata ?

 Minimal 6 dari 9 Obyek Wisata Andalan Grobogan Grobogan ini ada
 hubungannya dengan Geology. Apakah ada salah satu dari kita
 [Geologist/IAGI] yang ikut berperan di sini ? Kalau ada, sungguh menarik
 kalau bisa sharing pengalamannya di Mailing list ini.



 Terima kasih



 Kompas.com

 Sembilan Obyek Wisata Andalan Grobogan

 Sabtu, 6 September 2008 | 06:06 WIB

 GROBOGAN, SABTU - Kabupaten Grobogan kini memiliki sembilan objek wisata
 andalan. Kesembilan obyek wisata itu perlu ditawarkan kepada investor
 sehingga bisa untuk memacu pendapatan asli daerah.

 Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Grobogan, Agus Ssiswato, Kamis
 (4/9), mengatakan, sembilan objek wisata itu sudah diprofilkan melalui
 video visual dan cukup representatif ditawarkan kepada investor untuk
 mengelola objek wisata di daerah ini.

 Menurut dia, kendati objek wisata di daerahnya cukup potensial, namun
 belum bisa menghasilkan pendapatan secara maksimal, hal ini terbukti
 tiga tahun terakhir ini pendapatan sektor pariwisata masih minim.

 Sembilan objek wisata di Grobogan yang potensial unuk digarap maksimal
 yakni Bledug Kuwu, Waduk Kedung Ombo, Goa Macan dan Goa Lawa, air terjun
 Widuri, Api Abadi Mrapen, Makam Ki Ageng Selo, Ki Ageng Joko Tarub, dan
 Ki Ageng Lembu Peteng.

 Obyek wisata alam dan religius ini, menurut dia, masih menjadi andalan.
 Mudah-mudahan dengan mengemas profil melalui video visual ini akan bisa
 mampu menarik investor, katanya.

 Ia menjelaskan kawasan objek wisata Bledug Kuwu di Kradenan seluas 6
 hektare ini memiliki keunikan, karena letupan lumpur setinggi delapan
 meter dan mengandung air garam bisa bermanfaat untuk bahan pembuatan
 garam dengan kualitas yang baik.

 Bahkan, konon ceritanya adanya Bledug Kuwu disebabkan lobang yang
 menghubungkan tempat Bledug Kuwu dengan Samudra Selatan, karena zaman
 dahulu Joko Linglung anak dari Aji Soko yang berujud ular naga melakukan
 perjalanan dari Laut Selatan menuju kerajaan Modang Kamolan melalui
 bawah tanah, sehingga muncul lumpur di Kerajaan Modang Kamolan tersebut.

 Objek wisata itu cukup menarik apabila dikelola profesional. Untuk itu,
 ia berharap ada investor yang tertarik menanamkan modalnya mengelola
 objek wisata di Grobogan, kendati saat ini pendapatan sektor pariwisata
 masih minim,

 Ia menyebutkan, pendapatan sektor pariwisata tahun 2004 hanya mampu
 menghasilkan Rp50 juta, tahun 2005 meningkat menjadi Rp63 juta dan tahun
 2006 menghimpun masukan Rp65 juta. Padahal, setiap tahun melalui APBD
 Kabupaten Grobogan dianggarkan dana sekitar Rp100 juta untuk merawat
 objek wisata.


 MBK
 Sumber : Ant





-- 
http://tempe.wordpress.com/
Telling the truth is important
Telling the positive is better !!!


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan 

Re: [iagi-net-l] Seismic Atlas Indonesia

2008-09-11 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Herman,
Setahuku di indonesia masih menganut closed file policy. Jadi
kepemilikan data-data seismic ini bukan perorangan. Dg demikian yg
lebih tepat adah meminta sumbangan data ya ke perusahaan dengan ijin
negara (cq BPMIGAS) sebagai penanggung jawab legalitasnya.
Memang yg lebih tepat melalui IPA, karena adanya keanggotaan
perusahaan. Kalau IAGI atau HAGI mungkin saja melalui lembaga negara
terkait misal Badan Geologi.
Saat ini sistem closed file policy masih ada di beberapa (banyak)
negara2 ketiga penganut PSC. Karena keberadaan data ini bagian dari
keekonomian sebuah daerah yg akan dijual pengelolaannya.

Gut lak
Rdp

On 9/11/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hi Agus,

 Dalam Atlas ini akan kita sertakan seismic section dari Geco Prakla yang
 shooting seismic di Aceh, pasca Tsunami. Geco melakukan hal ini sebagai
 kontribusi untuk study kegempaan. Ketika mereka shooting seismic, terjadi
 lagi gempa, yang terekam oleh seismic mereka. Hal ini dipresentasikan di
 London, dan masuk dalam majalah PESGB. Saya kurang tau apakah hal ini
 dipresentasikan di Indonesia.

 Sementara ini Schlumberger Geco belum menjawab undangan saya untuk
 bergabung.

 By the way, buku outline geology Indonesia itu sudah pernah dibeli oleh IPA
 untuk didistribusikan ke kampus-kampus. Jadi mestinya setiap kampus sudah
 punya copy dari buku tersebut. Kalau belum ada, bisa minta dari IAGI,
 daripada mengendap digudang.

 Salam,

 Herman

 -Original Message-
 From: Hendratno Agus [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, September 11, 2008 7:10 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Seismic Atlas Indonesia


 Mas Herman,
 Saya kira ide yang sangat baik untuk mendokumentasikan seismic indonesia
 dalam satu dokumen yang terintegrasi dengan baik, sehingga dapat memberi
 gambaran konfigurasi basin dengan baik dan terbuka untuk dipelajari bersama.
 Sebetulnya buku : An outline of the geology of indonesia, bukannya tidak
 laku, tapi kurang dipromosikan. Coba kalau buku tersebut tersedia di
 kampus-kampus, pasti juga akan kumuh karena seringnya dibaca oleh civitas.
 Mirip bukunya van-Bemmelen atau Hamilton (walau itu difotocopy berulang
 kali).
 Hal lain, saya baru mendapatkan satu pertanyaan dari kawan di PSC, bahwa
 dalam melakukan study GG-nya akan mencoba mencari hubungan antara
 seismisitas dengan reservoar, hubungan sejarah kegempaan dengan kematangan
 batuan induk, hubungan sejarah kegempaan dengan prediksi drilling hazard.
 Seorang manager eksplorasi sebuah PSC besar di Indonesia, tiba-tiba berpikir
 ke arah sana : seismisitas, gempa, reservoar, dan drilling hazard. Kenapa
 tidak?

 salam,
 agus hendratno




 - Original Message 
 From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, September 10, 2008 2:52:04 PM
 Subject: [iagi-net-l] Seismic Atlas Indonesia

 Rekan-rekan,

 Minggu lalu saya sampaikan melalui IAGI-net mengenai ide untuk membuat
 seismic atlas Indonesia. Banyak rekan yang menghubungi saya lewat japri
 dalam seminggu ini, dan saya juga siapkan 'draft'-nya lewat website.

 Ide awalnya diterbitkan lewat IAGI, tapi nara sumber di IAGI mengatakan
 bahwa publikasi yang terdahulu: An Outline of the Geology of Indonesia tidak
 laku. Hal ini justru membebani IAGI, karena IAGI sudah mengeluarkan uang,
 dan sekarang harus disimpan di gudang. Padahal dulu salah satu misi kami
 adalah untuk menghasilkan uang untuk IAGI dari keuntungan buku tersebut.

 Karena informasi ini, saya menghubungi IPA yang tertarik dengan ide ini.
 Namun demikian mereka belum memberikan keputusan final. Saya akan hubungi
 mereka lagi kalau atlas ini sudah mulai kelihatan 'bentuknya'..

 Sementara tunggu-tunggu urusan perijinan etc. saya siapkan website/blog-nya
 dengan alamat:
 http://geoseismic-indonesia.blogspot.com/
 Masih dalam konstruksi...

 Kalau ada rekan-rekan yang mau memberikan kontribusi, silahkan hubungi saya
 melalui jalur pribadi.

 Tujuan pembuatan atlas ini antara lain untuk:
 - memberikan gambaran geologi regional bagi calon investor
 - memudahkan mahasiswa atau pengajar untuk mencari contoh-contoh basin
 setting dan seismik profile-nya (banyak world class geological features /
 text book examples di Indonesia).

 Semua kontributor akan saya cantumkan dalam acknowledgment tapi sumbernya
 harus jelas. Banyak geophisical company yang sudah memberikan kesediaannya
 untuk mendukung proyek ini.

 Saya juga ingin menjelaskan bahwa pembuatan atlas ini tidak ada hubungannya
 dengan perusahaan tempat saya bekerja (dikerjakan di luar jam kantor).

 Salam,

 Herman Darman







 
 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
 * acara utama: 27-28 Agustus 2008
 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
 * abstrak / makalah dikirimkan ke:
 www.grdc.esdm.go.id/aplod
 username: iagi2008
 password: 

Re: [iagi-net-l] Fwd: Profesi-Profesi dengan Gaji Termahal Tahun 2008

2008-09-18 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On Thu, Sep 18, 2008 at 2:48 PM, noor syarifuddin
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 belum tahu dia.:-)


Ntar bentar lagi Tukang Palak .. eh petugas Pajak akan tahu dan ngejar-ngejar
Tahu nggak ? mereka mengejarnya juga pakai pesawat google
Search geologi noor syarifuddin ... dan ting !!!... muncul di
layar google
wuih blaik !

RDP
pernah dikejar pakai 'google airways' 


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Cari Peta GPS-Nuvi (Garmin) di Jawa dimana ?

2008-09-22 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Friends
Buat persiapan pulkam, nih.
Ada yang punya peta GPS-Nuvi (Garmin) untuk peta jalan di Jawa, Jogja,
Solo, Jakarta kah ?
Atau kalau ada website untuk free-donlod peta-peta Jawa dsk.

Thanks

RDP


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] East Indies Episode (Fabricius, 1949) : Bumi Hanguskan Minyak !

2008-09-23 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Apakah ide harakiri Kamikaze ini yang akhirnya mendasari Bom bunuh
diri itu ya ?

Cukup aneh sebenernya perilaku harakiri atau kamikaze, hingga tiji
tibeh (mati siji mati kabeh) atau bumi hangus ini. Bahkan untuk
perilaku bumi hanguspun sudah merupakan sebuah loncatan pemikiran yang
tidak sederhana.

Darimana asal bunuhdiri itu ?

Setahuku binatang tidak mengenal bunuh diri, memang ada sih binatang
yang diduga bunuh diri. Tetapi seringkali (my personal opinion) itu
bukan bunuh diri, hanya menyendiri sebelum mati. Seperti beberapa
gajah yang menyendiri ketika tua dan akan mati. Bahkan kucing sering
menghilang dari rumah ketika akan mati.
Tetapi bunuh diri ? Yang saya tahu perilaku aneh itu bukan hal
sederhana dalam proses evolusi.

Selanjutnya, perilaku yang agak ganjil juga ketika manusia memutuskan
mendingan mati bareng ketimbang sengsara. Membakar gedung daripada
dipakai manusia lain (musuhnya). Perilaku ini juga rada absurd kalau
diamati dengan kacamata ini. Saya belum pernah melihat binatang yang
merusak sarangnya sendiri karena alasan daripada dipakai oleh kawannya
(masih satu satu species). Tetapi memang ada beberapa binatang yang
merusak sarangnya untuk mengelabuhi musuhnya supaya tidak dikenali
jejaknya. Tentunya ini berbeda kaan ? Merusak disini sebagai
mempertahankan diri. Nah apakah Manusia membakar itu juga untuk
mempertahankan diri. Bisa jadi iya, karena (berdalih) akan
memperlambat laju musuh dalam menyerang.

Bagaimana dengan suicide bomb ?

Ini bukan hanya dilakukan untuk menghindari serangan tetapi justru
dipakai untuk menyerang Nah yang lebih mengagetkan itu temuan pada
beberapa runtuhan bom bunuh diri ini. Beberapa kali diketemukan adanya
pemantik (pemicu) lain selain trigger yang dibawa oleh si pelaku bom
bunuh diri. Artinya bisa jadi yang terjadi adalah bom pembunuhan bukan
 bom bunuh diri  Haddduh !

Hmmmkalau kembali ke evolusi ... darimana (sejak kapan) mental bunuh
diri ini muncul pada manusia (homo sapiens) ?

RDP

2008/9/23 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]:
 Abah,

 Kamikaze (kata orang luar Jepang, atau tokubetsu kōgeki tai kata orang 
 Jepang sendiri yang artinya Satuan Serangan Khusus) memang banyak 
 dipraktekkan angkatan udara Jepang menutup PD II atau tepatnya sejak Oktober 
 1944 ketika Jepang mulai terdesak Sekutu Amerika-Inggris-Australia.

 Tetapi praktek pertama Kamikaze dilakukan sejak penyerangan Pearl Harbour 7 
 Desember 1941 (waktu Hawaii, atau 8 Desember 1941 waktu Jakarta). Saat itu, 
 pesawat bomber yang dikemudikan Lettu Fusata Iida tertembak dan tangki bahan 
 bakarnya bocor. Daripada mencari tempat mendarat, Iida mempercepat laju 
 pesawatnya dan menabrakkan diri ke Kaneohe Naval Air Station. Sebelum Iida 
 menerbangkan pesawatnya, ia telah mengatakan kepada teman-temannya bahwa bila 
 pesawatnya tertembak ia akan harakiri dengan cara menabrakkan pesawatnya ke 
 pesawat musuh atau fasilitas musuh lainnya.

 Tidak mengherankan mengapa tentara Jepang berbuat begitu, sebab akarnya sudah 
 lama sejak zaman Samurai, yang dikenal dengan kode Bushido, atau banzai 
 charge : lebih baik mati daripada menyerah kepada lawan, dalam mati pun 
 mereka masih bisa mematikan lawan dengan cara kamikaze

 salam,
 awang

 Awang

 Sangat penting temuan Anda , untuk melihat
 sejarah perminyakan kita dengan lebih lengkap.
 Ada sedikit
 komentar dari saya , yaitu mengenai kimkikaze .
 Seingat
 saya , serangan kimikaze ilakukan pada saat Jepang sudah terdesak , jadi
 dilakukan oleh penerbang penerbang Jepang pada era akhir PD - II .
 Apakah hal itu sudah dilakukan pada awal PD - II , saya kok agak
 sangsi.


 Si Abah






-- 
http://tempe.wordpress.com/
Telling the truth is important
Telling the positive is better !!!


<    5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   >