[iagi-net-l] Catatan (teknis) khusus tentang HotMudFlow
Mungkin ada yang membaca adanya perbedaan pendapat para ahli kebumian mengenai HotMudFlow atau dikenal dengan Lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo ini. Seperti misal surat terbuka Pak Professor yang ditulis disini http://rovicky.wordpress.com/2007/02/25/prof-dr-rp-koesoemadinata-surat-terbuka-kepada-ketua-umum-iagi-1/ juga dalam diskusi para punggawa begawan geologi disini http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ dan ditulis dalam media disini http://hotmudflow.wordpress.com/2007/03/07/ahli-geologi-saling-berseteru/. Namun ada beberapa hal penting yang harus disadari dalam penanganan kasus lumpur panas ini : 1. Tujuan utama setiap tindakan yang diambil adalah menyelamatkan manusia dari kejadian ini. 2. Apapun yang menyebabkannya (natural ataupun man made) kejadian yg terlihat saat ini adalah sebuah kejadian munculnya kombinasi Mud Volkano dan Hydrothermal. 3. Semua jenis/tipe penanganan dan pencegahan dampak ini baik penanganan permukaan, usaha penutupan semburan tidak harus mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkannya. 4. Kejadian munculnya kombinasi MudVolkano - Hydrothermal (tanpa melihat apa yang menyebabkannya) ini baru pertama kali didunia. Sehingga tidak ada satupun di dunia ini yang memiliki pengalaman dalam hal menanganinya. 5. Semua tindakan baik menutup maupun mencegah dampak (permukaan) memang memerlukan penelitian. Tetapi keduanya diburu-buru dan saling berkejaran. Meneliti bisa dilakukan sambil menangani. Hanya yang harus diperhatikan adalah setiap penanganan harus didasari alasan ilmiah yang tepat. Apapun alasannya harus ada dan dapat dijelaskan secara terbuka. 6. Proses ini sangat dinamis, gejala-gejala di awal kejadian, dimasa transisi (minggu-minggu awal), serta kondisi saat ini sudah sangat berbeda. Misal, jumlah lubang semburan pada waktu awal, ukuran diameter lubang yg berkembang, volume dan jenis material yang keluar dari dalam lubang , kondisi bawah permukaan (suhu, tekanan, rekahan) dll. Sehingga pencatatan lengkap harus dilakukan terhadap semua gejala yang timbul. 7. Catatan inipun akan bertambah dan berubah selama kejadian ini berlangsung. -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] H2S LuSi dari mana ?
Kalau melihat lapangan-lapangan Gas di East Jawa, sepertinya problem H2S tidak begitu mengkhawatirkan, tetapi Lusi ini kalau kentut kayaknya ndak kira-kira deh. Bahkan cenderung meningkat akhir-akhir ini setelah dimasukin bola beton. Bagaimana genesa H2S ini ? Apakah dari volkanisme (geothermal) juga ? RDP -- http://rovicky.wordpress.com/
[iagi-net-l] IAGI Sambut Permintaan Gubernur Jatim untuk Kaji Ulang Lumpur Lapindo
*16/03/07 14:59* IAGI Sambut Permintaan Gubernur Jatim untuk Kaji Ulang Lumpur Lapindo Surabaya (ANTARA News) - Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menyambut baik keinginan Gubernur Jaw Timur (Jatim), Imam Utomo, untuk mengkaji kembali hasil penelitiannya yang menyimpulkan kalau jarak 1,5 kilometer areal sekitar pusat semburan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di Sidoarjo akan ambles (turun). Kita sambut baik permintaan Pak Gubernur tersebut. Baru kali ini ada pejabat publik minta secara terbuka kepadsa IAGI. Ini menandakan apa yang kita perbuat menjadi perhatian masyarakat Indonesia, khususnya Jatim, ucap Eddy Sunardi, Ketua Departemen Pengembangan IAGI, saat dihubungi dari Surabaya, Jumat. Permintaan Gubernur Jatim kepada IAGI tersebut dinyatakan ketika memberikan sambutan Pendapat Akhir terhadap Raperda Provinsi Jatim tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jatim di DPRD Jatim, Kamis (15/3). IAGI menyimpulkan kalau 30 tahun lagi Kota Porong akan ambles menjadi danau, sementara peramal Mama Laurent menyatakan lima hingga enam bulan lagi akan ambles. Saya bukannya percaya ramalan, tetapi ini adalah pendapat, ucapnya. Dia mengemukakan, kalau memang hasil kajian IAGI benar-benar menunjukkan Kota Porong akan ambles maka merupakan kewajiban pemerintah untuk melakukan relokasi warga, sehingga kalau lima hingga enam bulan ambles, maka warga tidak menyalahkan pemerintah. Saya tidak mau mengatakan akan memindahkan warga Porong. Tetapi, saya meneliti dulu apakah bahayanya lubang yang sekarang terjadi itu. Kalau sudah diteliti saya baru melaporkan ke pemerintah pusat untuk melakukan tindakan, katanya. Sekarang ini, ujar Imam, pihaknya memerintahkan masyarakat untuk melakukan persiapan. Apakah ramalan IAGI itu sudah benar, saya minta jaminannya. Kalau memang jarak 1,5 kilometer tidak bisa ditempati, maka harus relokasi. Namun, ini jangan diperbesar, nanti warga akan panik, katanya menegaskan. Eddy yang juga Ketua Tim Investigasi semburan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, menuturkan bahwa hasil pencitraan land satelite areal sekitar pusat semburan yang akan ambles radius dua kilometer, berbentuk elip mengarah ke Timur laut, di mana sejak November 2006 setiap harinya rata-rata ambles 15 cm. Logikanya, menurut dia, dengan semburan lumpur panas Lapindo yang begitu besar lebih dari 100.000 meter kubik (m3) setiap harinya, maka sejak jauh hari tanah sekitar pusat semburan sudah ambles. Namun, ia menilai, karena adanya gaya pengapungan dari bawah tanah, sehingga mampu mengimbangi percepatan penurunan. Mengenai insersi atau memasukan untaian bola-bola beton ke pusat semburan yang dilakukan Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo (PSLS) atas rekomendasi ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dinilainya, sebagai upaya mengurangi semburan lumpur panas, dan merupakan upaya yang sia-sia sekaligus menghamburkan dana saja. Ia menjelaskan, suhu di atas pusat semburan lumpur panas mencapi 100 hingga 150 derajat Celsius, sementara itu di bawahnya bisa mencapi 200 derajat Celsius, sehingga lambat laun tapi pasti untaian bola-bola beton itu akan leleh juga. IAGI sejak awal sudah merekomendasikan lumpur di buang ke laut melalui kanal-kanal permukaan, dan setelah hal itu dilakukan, ternyata kekhawatiran mengenai munculnya lumpur beracun tidak terbukti. Kita konsentrasi urusi permukaan saja, dengan membuat kanal menyalurkan lumpur ke laut. Dananya cukup besar, agar tidak sia-sia, ya urusi permukaan, terutama masalah ganti rugi bagi warga korban. Biar saja semburan lumpur terjadi, itu merupakan `mad vulcano` yang diprediksi berlangsung sampai 30 tahun ke depan, demikian Eddy Sunardi. (*) *Copyright (c) 2007 ANTARA* -- http://rovicky.wordpress.com/
[iagi-net-l] To kill the volcano
Masih inget Lise seorang penulis Perancis yang ingin menengok Lusi ? Berikut tulisannya ... Tulisan aslinya dalam France ada disini : http://www.liberation.fr/transversales/weekend/241499.FR.php Salam == Diterjemahkan dari aslinya oleh Google -- To kill the volcano Since May 2006, a hot and viscous mud eruption devastates is of Java, in Indonesia. An oil drilling would be at the origin of the catastrophe. Engineers try to choke the volcano, which spits now 175.000 m3 per day. By Dye stick BARNEOUD DAILY NEWSPAPER: Saturday March 17, 2007 Sidoarjo (Java, Indonesia) sent special. By far, one sees an enormous mushroom of white smoke which rises above an urban zone. Of near, one does not see any more but of mud. An immense mud lake which extends on hundreds from hectares. Only an island smoking, connected by an earth embankment, emerges from this landscape of desolation, with in its center, levelling of ten meters in overhang, a bubbling crater. With its feet cranes and excavators are agitated. Indonesia believed all to know moods of the Earth of the tsunami to the floods. All, except this kind of mud volcano, which has vomitted for soon ten months several tens of thousands of cubic meters of viscous liquid each day. Already, 8.000 houses, 25 companies, 18 schools, ten rice plantations and a motorway were absorbed in this industrial area of Sidoarjo, in the east of Java, the most populated island archipelago. 450 hectares lie under a layer of mud which reaches by places the 10 meters thickness. And the volcano, baptized Lusi (acronym of Lumpur mud in indonésien and Sidoarjo), does not give any sign of breathlessness yet. It could continue to spit during years, even of the centuries, consider certain experts, disabled vis-a-vis a catastrophic mud eruption which could be caused by the man. Politico-financial scandal All began on May 29, 2006, at 5 o'clock in the morning. The oil company indonésienne Lapindo prospects with more than 2.800 meters of depth a probable oil reservoir. But, suddenly, the drill rod is blocked and of water under pressure goes up. At the end of a few hours, the employees of the oil company had completely lost the control of their well. A few moments later, with 150 meters from there, the first cubic meters of mud spouted out in the middle of a rice plantation. At the beginning, we had a flow of approximately 5.000 m3 of mud per day, tells Rudi Novrianto, the spokesman of the team of the government charged to manage the disaster. But very quickly, we passed to a daily flow of 25.000 m3, then 50.000 m3, until reaching more than 100.000 m3 in September. The situation suddenly became ingérable. At the end of February 2007, one estimated that the crater spit 175.000 m3 per day. At the entry of the dam which leads to the volcano, of the inhabitants tell: Mud initially flooded the rice plantations, then the factory of watches in which much among us worked. Mid-July, it started to invade our village. And, on August 10, we were completely submerged. And now? Now, one waits. Lapindo must refund our losses and pay 20% of what one gained before the accident. But, for the time being, they are only promises. Of the promises? carries Bambang Istadi, chief exploratory at Lapindo. Its firm, which is the subject of a judicial enquiry, was summoned by the government to spend 3,8 billion rupees (318 million euros) including 2,5 to compensate for the losses of the inhabitants. Our company is already in bankruptcy, known as the man, met with more than 700 kilometers of the catastrophe, in a luxurious hotel of Jakarta, the capital. And yet, we are persuaded that our activity of prospection is not at the origin of this eruption. For the oil company, the drilling and the birth of the mud volcano are only one annoying coincidence in a completely natural scenario, initiated by… an earthquake. Two days before the eruption, a seism magnitude 6,3 on the scale of Richter had shaken the center of Java, making nearly 6.000 died with 280 kilometers of the place of drilling. It is frequent that earthquakes awake volcanos of lava like mud, defends Bambang Istaldi. Actually, all was ready to explode. Without our drilling, there would have been a mud eruption all the same, early or late. The scientific and technical polemic envenime more especially as it doubles of a politico-financial scandal in a country mined by the corruption: the Lapindo firm is a subsidiary company of a company directed by Aburizal Bakrie, millionaire Minister… for the social Affairs. Polemic on a seism For the time being, it is quite simply impossible to define the exact causes of this catastrophe, estimates Adriano Mazzini, specialist in the mud volcanos at the university of Oslo, which prepares a scientific article on the subject. The earthquake could just like take part in the eruption… drilling! Nevertheless, a study published as of January 2006 by geologists of the University of California on the
[iagi-net-l] Semburan Lumpur Sidoarjo sempat terhenti 30 menit !
Semburan Lumpur Sidoarjo sempat terhenti 30 menit !http://rovicky.wordpress.com/2007/03/19/semburan-lumpur-sidoarjo-sempat-terhenti-30-menit/ Maret 19th, 2007 — Rovicky |http://rovicky.wordpress.com/wp-admin/post.php?action=editpost=831 [image: lumpur-anteng.jpg]http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/03/lumpur-anteng.jpgSehabis makan siang tadi, saya mendapat telepon dari kawan di Jakarta. saya ditelipun dari salah satu Stasiun Radio di Jakarta, waktu itu katanya lumpur baru saja berhenti. Saya justru baru mendengarnya. Dan saya katakan justru kalau berhenti total sangat saya khawatirkan begitu juga TimNas. Karena insersi bola beton (HDCB) ini justru berusaha *mengurangi debit* aliran tetapi tidak menutupnya secara mendadak. *- [image: :(] Pak Dhe, kali Lusi ikutan memperingati nyepi ya ?' + [image: :)] Hust ora sembrono kowe ! * Lantas apa yang terjadi ? Read the rest of this entry »http://rovicky.wordpress.com/2007/03/19/semburan-lumpur-sidoarjo-sempat-terhenti-30-menit/#more-831 -- http://rovicky.wordpress.com/
Re: [iagi-net-l] electrical resistivity anisotropy
Utamanya mengingat rangkaian dalam ilmu fisika. Yaitu hubungan paralel dan serial. Secara umum pengeboran memotong tegak lurus lapisan sehingga pengukuran yg memotong vertikal ini seolah mengukur secara serial dari masing-masing resistivity batuan. Atau menjumlahkan. Sedangkan dengan tool konvensional ini akan mengukur resistivity secara paralel kalau digunakan dalam pengeboran horizontal. Serial Rs = R1 + R2 + R3 ... 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 ... Kalau kita tahu depth of investigation, resistivity ini dapat dipakai untuk steering sewaktu landing Hz well. rdp On 3/21/07, Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] wrote: IAGI Netters, Ada yg punya pengalaman yg bisa dishare dalam resistivity lateral vs. vertical anistropy? Maksud saya begini, misal ada 1 sand tebal dan menerus, apakah hasil pengukuran resistivity log dari vertical well akan sama dengan deviated atau horizontal well pada lapisan sand yg sama? (asumsi: service company wireline log nya sama, fluid content dalam sand itu sama, air atau HC)... Terima kasih, Herry New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes. -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] electrical resistivity anisotropy
Ya tentu saja berbeda pengukurannya. Kecenderungannya harga pengukuran akan lebih condong ke yang the most conductive. Jadi kalau ada lapisan conductive ... maka lapisan itu akan menjadi paling menentukan dalam pengukuran rangkaian paralel ... Depth of investigation itu tergantung tool dan juga tergantung batuan (benda yang diukur). Kalau ngebor dengan LWD maka depth of investigation sepertinya lebih mudah dikenali secara kualitatif karena deep investigation ketiganya (micro, shallow dan deep) akan sama harganya. Btw, Apaan sih Hashin-strikmann boundary? rdp On 3/21/07, Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih mas, good point. Tapi saya pikir asumsinya terbalik, vertical well akan mempunyai depth of investigation horizontal (berdasarkan letak source dan sonde nya), sedangkan horizontal well akan mempunyai DoI vertical (atas dan bawah lapisan), cmiiw. Berarti dari simple physic ini, hasil pengukuran harusnya berbeda ya.. Seberapa besar perbedaannya dalam ohm.m? Salam, Herry - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, 21 March, 2007 11:42:51 AM Subject: Re: [iagi-net-l] electrical resistivity anisotropy Utamanya mengingat rangkaian dalam ilmu fisika. Yaitu hubungan paralel dan serial. Secara umum pengeboran memotong tegak lurus lapisan sehingga pengukuran yg memotong vertikal ini seolah mengukur secara serial dari masing-masing resistivity batuan. Atau menjumlahkan. Sedangkan dengan tool konvensional ini akan mengukur resistivity secara paralel kalau digunakan dalam pengeboran horizontal. Serial Rs = R1 + R2 + R3 ... 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 ... Kalau kita tahu depth of investigation, resistivity ini dapat dipakai untuk steering sewaktu landing Hz well. rdp On 3/21/07, Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] wrote: IAGI Netters, Ada yg punya pengalaman yg bisa dishare dalam resistivity lateral vs. vertical anistropy? Maksud saya begini, misal ada 1 sand tebal dan menerus, apakah hasil pengukuran resistivity log dari vertical well akan sama dengan deviated atau horizontal well pada lapisan sand yg sama? (asumsi: service company wireline log nya sama, fluid content dalam sand itu sama, air atau HC)... Terima kasih, Herry Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI
Kalau boleh tahu ... atau siapa saja yang tahu . Sebenernya yang disebut-sebut tim IAGI itu anggotanya siapa saja sih, tentunya bukan satu orang ketua tim saja, kan ? Apa ada yg juga menjadi TIMNAS, dan juga Tim investigasi bentukan MESDM dsb .. Suwun RDP On 3/21/07, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote: Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI: Setelah libur panjang akhir pekan lalu saya melanjutkan untuk merespon surat Pak Koesoemadinata yang terhormat. Lokasi pertama untuk relief well tenggelam sebelum dimanfaatkan karena para insinyur kurang cermat menghitung kecepatan naiknya permukaan lumpur panas, bahkan mungkin ada kontribusi subsidence. Keesokan hari sdr Abel (konsultan drilling dari Kanada untuk killing LULA) mengatakan kepada para wartawan/wait bahwa terjadi penurunan 26 cm di lokasi tanpa meng-quote bahwa ini hasil kerja tim IAGI. Dari berbagai data yang kami peroleh baik langsung maupun tidak langsung, pada bulan Juni/Juli IAGI membuat pernyataan seperti yang telah saya sebut dalam respon surat terdahulu. IAGI juga membuat simulasi dengan berbagai scenario bila LULA tidak berhasil dimatikan, baik hasil simulasi maupun pernyataan tersebut kami sampaikan kepada gubernur jatim, seminar di ITS, kepada tim-nya Kang Rudy dan kepada Bupati Sidoarjo. Mereka memang tidak berpikir sejauh apa yang dipikirkan oleh teman2 IAGI karena mereka menaruhkan harapannya kepada keberhasilan relief well. Atas dasar kontribusi IAGI tersebut dan rapat gabungan Bupati Sidoarjo menulis surat kepadamenteri KLH agar diijinkan membuang lumpur panas ke laut melalui kali porong tetapi ditolak oleh menteri KLH. Atas masukan dari IAGI, Wakil Kepala BPMIGAS (terlibat aktif baik dalam tim kang Rudy maupun timnas) menyampaikan presentasi dihadapan presiden SBY sewaktu SBY berkunjung ke LULA, salah satu pesan dalam presentasi tersebut adalah pipa pertamina bisa bermasalah dengan perkembangan LULA (akhirnya pipa Pertamina meledak setelah seminggu sebelumnya rel KA berkelok seperti ular kalo sedang bergerak maju/berjalan). Semua apa yang telah disampaikan oleh IAGI tersebut juga kami sampaikan kepada BPMIGAS. Deputi Opersai BPMIGAS akhirnya menulis surat kepada Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungkungan MENKLH, untuk minta ijin membuang lumpur ke laut melalui kali porong tetapi ditolak oleh Deputi dari MENKLH tsb. Upaya untuk memperoleh ijin membuang lumpur panas ke laut juga disampaikan oleh Ka. BPMIGAS atas hasil kerja IAGI dalam suatu rapat gabungan yang dipimpin oleh wapres RI, tetapi tidak diiyakan oleh men KLH. Memang sangat kami sadari tanpa ada solusi pembuangan lumpur panas, tidak hanya penduduk setempat yang terancam bahaya tetapi juga tim yang melakukan pemboran relief well untuk mematikan LULA, akhirnya para pelaku pemboran relief well sempat terjebak LULA dan menyatakan SOS sehingga personel dan rig direlease moving ketempat yang aman. Itulah hasil kerja (dgn pendekatan keilmuan) tim IAGI yang disampaikan ke berbagai pihak melalui berbagai saluran. Akhirnya IAGI memutuskan untuk mengajak BPPT mengadakan seminar, dan dilakukan seminar tahun lalu merupakan seminar kedua dalam sekala nasional (bukan seminar tiga yang bersekala internasional yang dihebohkan). IAGI sangat peduli kepada korban LULA sehingga teman2 di PP IAGI bersama IAGI Pengda Jatim terus berteriak agar dilakukan pembuangan lumpur ke laut dan evakuasi total. Dalam melaksanakan seminar-2 di BPPT juga kami sudah berpikir bahwa LULA tidak terlepas dari fenomena geothermal karena itu dalam seminar kedua kami mengundang ahli geothermal kawan baik saya Mas Sayogi Sudarman MSC (pensiunan Divisi Geothermal Pertamina/waktu itu). .TOETOEGE (BERSAMBUNG/respon surat ini ada beberapa seri, saya sengaja menyampaikan milestone sampai terlaksananya seminar-3 di BPPT yang lalu agar khalayak geologi tahu bahwa itu merupakan suatu proses berkelanjutan dari tahun lalu. Seminar satu hanya membahas tentang bencana alam gempa/tsunami dan berbagai dampaknya. Setelah saya pikir lebih mendalam mungkin seminar ketiga yang mengundang pembicara dari manca Negara itu klimaks dari kerja tim IAGI). -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 25 Februari 2007 13:41 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-(2) SURAT TERBUKA KEPADA KETUA UMUM IAGI (2) Di lain pihak yang sangat menarik adalah telah terungkapnya pula data pemboran yang pada waktu sebelumnya (terutama pada permulaan erupsi Lusi) tidak pernah muncul pada laporan pemboran, yaitu yaitu bahwa 10 menit setelah terjadinya gempa di Jogya, terjadi 'partial loss' dari lumpur pemboran yang teramati pada mud pit. Hal yang sama diungkapkan pula oleh Dr. Doddy Nawangsidi, tetapi waktunya adalah 70 menit sesudah gempa (mungkin Pak Doddy ini keliru membaca 1 sebagai 7). Ini data yang sangat menarik karena sebelum data ini belum pernah dilaporkan dan menunggu 7 bulan untuk terungkap. Di lain pihak Dr. Nawangsidi ini
[iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007 BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head of BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS. Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah para GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company. Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% produksi nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya sendiri. Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply demand) yang bergerak ditengah pasar rekruitmen Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di isi dilingkungan KKKS. Siapa yang bisa mengisi itu ? Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk mencetak secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja yang siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan retensi finansial. Berikut data tersebut: GGE employee di oil company (status: production): Formation 16.290 Available manppower 13.846 Vacant position 2.444 GGE yang keluar: Chevron 111 ConocoPhilips 53 CNOOC 70 Petrochina 32 Total Indonesia 42 VICO 15 -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Aku ini barusan ngobrol dengan seorang yang akan diwawancara untuk interview (belum di-interview), dia seorang dari India. Yang mengagetkan aku ... Belum apa-apa orang India ini sudah menanyakan, Berapa kebutuhan posisi ini atau jumlah orang yg dicari ?. Dia melanjutkan bilang gini Aku ada kandidat kawan lain yang kualifikasinya mungkin memenuhi, kalau kau mau ? Waddduh Aku ini ngga ngebayang mental ngajak kawanan-nya. Dia sendiri belum diterima sudah menawarkan untuk kawan lain, apa ya ndak takut saingan ya ? RDP On 3/24/07, Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: ini ada bahasan yang menarik dari kawan kita Syafri Syafar di milis tetangga. saya hanya coba emphasize lagi . mudah2an ada gunanya. fbs - Forwarded Message From: Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 24, 2007 3:26:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE It is a good point Syafri jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU. ini harus di garis bawahi sekarang... Apa yang dilakukan perusahaan2 minyak sekarang? saya ikutan milis di dua universitas di Indonesia, dan kedua milis itu sangat terasa kurang nya penyaluran tenaga kerja lulusan mereka. Kalau ada yang bisa magang kerja praktek di suatu service co saja sudah merupakan suatu anugrah besar,sampai di kasih ucapan selamat di milis. saking jarang nya ada penerimaan untuk tugas akhir, apalagi di terima dapat pekerjaan. Di milis tsb. mereka membahas cara2 meningkatkan nilai jual diri ke industri migas. mereka sudah saling bantu informal dalam hal tehnologi, tetapi itu sangat terbatas. kapan ada usaha dari industry? Lagi lagi saya kasih contoh di Petronas. sejak dua tahun lalu mereka rekruit banyak fresh graduate, di GG aja ada sekitar 150 orang. mereka di kasih training di induction program untuk mengenal industry minyak. lalu langsung terjun ke pekerjaan, ikutan senior2 mereka yang lagi-lagi kebanyakan orang Indonesia. saya pernah ngomong sama GM dan manager HR nya ttg hal ini,mereka merasa harus melakukan hal tsb, walaupun mereka sadar mungkin 50 % atau lebih dari tenaga tsb apakah akan pindah ke perusahaan lain atau tidak jadi tenaga professional seperti yang diharapkan. kalau ada yang memperlihatkan leadership yang bagus, akan di catat. tetapi tetap skill dan knowledge tehnikal nya dulu yang diasah. untuk jadi manager harus bisa lulus jadi staff engineering(atau GG) dulu. justru itu waktu saya usul metode ban berjalan untuk mengajarkan art dari interpretasi, saya langsung diajakin diskusi. Entah sekarang dipakai atau tidak, tetapi sekarang mereka menyewa konsultan untuk memikirkan bagaimana expedite pendidikan fresh graduate mereka. bukan hanya memikirkan tapi nanti menjalankan dan memonitor usul2 konsultan tsb. mereka juga rekruit lulusan S2 Cina, dengan paket semi expat, gajinya sekitar usd 3000 sebulan, tapi fasilitasnya jauh lebih kecil daripada expat Indonesia atau dari negara lain. Hasilnya kelihatan lumayan... sekarang mereka mengambil fresh graduate dari Vietnam, India, dan Indonesia, katanya puluhan jumlah nya. entah apakah mereka disamain dengan pegawai nasional mereka atau jadi semi expat. kita kecolongan lagi ada belasan fresh graduate kita diambil Petronas. sebenarnya mengambil fresh graduate dari Indonesia sudah dilakukan sejak 5 tahun lalu, ada 4 orang di GG, satu di engineering dan satu di finance. sebenarnya waktu di recruit, mereka sebenarnya bukan tenaga fresh graduate benar2an, tetapi sudah bekerja satu atau dua tahun di perusahaan di Indonesia. Mereka dijadikan pegawai tetap dan di treat mirip dengan pegawai nasional. sudah tiga orang yang lari(satu ke JKT), tiganya masih bertahan. kalau bisa culik tiga yang bertahan untuk balik ke Indonesia boleh juga tuh. saya kenal mereka dan tahu kwalitas mereka..worth kidnapping. sekarang kita harus berpacu dengan waktu, kapan kita mulai. yang 10-15 tahun pengalaman ini akan pensiun dalam 20 - 15 tahun lagi, jadi kalau sekarang mulai di kaderisasi maka tenaga fresh graduate yang sekarang lah yang akan menggantikan tenaga2 10-15 tahun pengalamn ini. kita semua sadar bahwa menciptakan tenaga siap pakai ini perlu waktu, tapi kapan kita memulai nya? waktu awal di usulkanfree trade masyarakat sangat ketakutan membanjirnya tenaga ahli dan murah dari India dan Cina ke Indonesia. Terbukti kita semua salah, kita underestimate kemampuan tenaga kerja kita. malahan kita yang di drain tenaga kerja nya. kalau nanti sudah habis, maka tentu saja kita harus terima expat dari luar lagi. kan harus ada yang mengerjakan nya? Kabarnya Pertamina sudah melakukan jemput bola melakukan recuitment di LN, mudah2an bisa dapat banyak yang bagus dan COCOK dengan environment Pertamina. Tetapi jangan lupa asset yang sudah dipunyai. cukup banyak pegawai Pertamina yang sell-able, tetapi mereka masih bertahan satu dan lain hal.
[iagi-net-l] Re: Minta Sumbangan Literatur
Kawan-kawan IAGI, UNSYIAH bermaksud membentuk Jurusan Teknik Geologi, mereka sangat membutuhkan literatur-literatur. Mungkin IAGI dapat membantu untuk mengisi pustaka juga membantu pembentukan Jurusan ini. Saya rasa pembentukan Jusrusan Geologi dengan kekhususan kebencanaan (gempa Tsunami) akan sangat relevan dengan lokasi geografi Aceh. Pengenalaman lapangan tentang hal ini sangat tersedia di sekitar Aceh. Ada yang mau membantu atau mengusulkan sesuatu silahkan berhubungan langsung juga dengan Pak Bambang (cc email) yg akan membidani kelahiran Jurusan Teknik geologi di UNSYIAH. Salam RDP On 3/26/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: OK Sudah saya catat, Insya Allah kalau saya ke Jakarta akan saya kirimkan. Kalau boleh tahu bagaimana status pembentukan Jurusan geologi di UNSYIAH ini ? Dan Mas Bambang dulukuliah dimana, tahun brapa ? Wassalam RDP On 3/26/07, Bambang Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Mas Rovicky, Terima kasih sebelumnya dan saya akan tunggu literatur-literaturnya. Alamat saya: Bambang Setiawan Jl. Fatahillah I No. 46 Geuce Inem, Banda Aceh 23239 Indonesia Oh ya, saya pernah juga kerja 1 tahun (1997-1998) di Malaysia sebelum pindah di Singapore. Cuma bukan di minyak atau sejenisnya tapi di engineering geology. Tepatnya di Seri Kembangan dekat dengan UPM. Setelah gempa tsunami 2004 baru menetap di Banda Aceh, karena alasan keluarga. Selamat bekerja. Bambang Setiawan --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Bambang Yth Ini buku-buku literatur ya ? ... Saya punya banyak buletin AAPG mungkin bisa melengkapi perpustakaan. Tetapi buku itu semua ada di Jakarta. Saya belum tahu kapan ke jakarta Tetapi tolong saya minta alamat pengirimannya kemana ? Kalau mungkin saya paketkan saja Saya tidak janji karena saya belum punya jadwal kapan ke JKT Terimakasih Wassalam RDP On 3/22/07, Bambang Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Rovicky, Sejak setahun yang lalu saya bergabung dengan Fakultas Teknik, Universtas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dan terlibat sebagai anggota tim penyusun proposal pembentukan Jurusan Teknik Geologi di UNSYIAH. Mas Rovicky saya lihat sangat aktif memperhatikan perkembangan ilmu geologi. Kalau tidak keberatan, saya mohon file-file literatur tentang kegeologian ini. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Bambang Setiawan -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Re: RSGISForum: Gotong Royong membuat Peta Geologi Permukaan, Indonesia
Terimakasih mas Yosaphat, Ipranta dan rekan-rekan lain Saya akan menggeret kawan-kawan geolog untuk membantu dalam mewujudkan impian ini . Visi : Pemanfaatan Peta Geologi Permukaan Indonesia yang reliable dan dapat diakses oleh publik untuk kebutuhan mitigasi bencana, resource management, pemeliharaan lingkungan demi untuk kemakmuaran Rkyat Indonesia Misi : Menggunakan GIS sebagai platform data dasar dalam Peta geologi. Yang perlu ditentukan adalah. - Skala Peta - Peta Dasar - Satuan Peta (Chronostratigrafi/lithostratigrafi) - GIS Database Model (suggested ESRI file type /shape file with attributes) - etc Kalau ada rekan-rekan IAGI yang mau bergabung just let us know. Kalau memungkinkan dijadikan Program IAGI pusat sekalian. Ada usulan lain ? RDP On 3/26/07, ipranto wignyowinoto [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Rovicky. Terima kasih yaa, masalah peta geologi mau dikroyok itu gampang. Sekarang yang paling mendesak adalah untuk standartnya dulu mau skala berapa untuk skala 1:250.000 sudah ada sni nya untuk 1:100.000 dan 1:50.000 syukur sampai 1:25.000. dibuat SNI nya dudan kesepakatan bersama, bagaimana kalau mau cepet IAGI juga ikut bertanggung jawab gimana. Mas Rovicky termasuk jadi pengurus gak. Peta geologi dijital skala kecil saat ini sudah ada tapi masih banyak kendala karena dihasilkan dari pendijitasian hardcopy sehingga masih banyak yang kurang pas. contohnya 1. batas antar lembar kadang tidak pas malah yang fatal beda formasi gitu, 2. terlalu banyak satuan yang sebetulnya sama karena dipetakan oleh orang yang berbeda sehingga satuannya juga berbeda contohnya kalao ada yang pernah lihat pas dibuka peta dijital seluruh pulau ataupun indonesia satuan Kuarternya banyak sekal, lebih dari seratus mungkin, pada hal sebetulnya bisa disederhanakan mungkin jadi 10 atau 20 paling banyak 30, sepuluh untuk kuarter sedimen dan 20 untuk kuarter vulkanik. 3. dll dan dll. Nanti kalau IAGI bergotong royong khan tinggal bareng sama Badan Geologi (Pusat Survei Geologi). Menyusun bareng strategi bagaimana baiknya siapa yang mengkoordinir untuk mengerjaannya. Dan tentunya paling tidak setiap 3 bulan atau 2 bulan harus ada pertemuan tentang progress reportnya. Saya bercita-cita seperti itu kebetulan saya ngurusin data dan informasi geologi di Pusat Survei Geologi tetapi saya tidak bisa berbuat banyak dan tidak ada partner yang bisa membantu saya untuk mewujudkannya. Ayo siapa yang mau jadi volunteer untuk ikut pedulu dengan peta geologi indonesia. Hingga saat ini setiap ada kegiatan (Proyek) meskipun dalam spesifikasi harus skala 1:50.000 tetap saja sebagian besar hanya memperbesar dari skala:1:250.000 dengan satuannya Formasi. Semoga cita-cita menyatukan dan menyamakan Peta Geologi Indonesia terwujud, karena bukan semata tugas Badan Geologi, Pusat Survei Geologi ataupun IAGI, tapi kewajiban kita bersama masyarakat geologi indonesia. Ip On 3/23/07, Josaphat Tetuko Sri Sumantyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Rovicky dan rekan2 Kalau membutuhkan server dan harddisk atau fasilitas untuk menyimpan data2 tsb dgn kecepatan Gigabytes (setidaknya ratusan MB) yg bisa diakses dari mana saja, bisa saya bantu nanti menyediakan server2 tsb. Kami mempunyai server dengan OS : Windows Server, UNIX dan Linux. Bila membutuhkan memori untuk menyimpannya, nanti bisa saya bantu sediakan pula harddisk beberapa Terabytes tergantung kebutuhan. Semoga bisa menolong rekan2 untuk memajukan GIS Indonesia. Salam, Josh. - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 23, 2007 10:07 PM Subject: RSGISForum: Gotong Royong buat peta Surface Geologi Indonesia -- was : mohon info :Pewarnaan Peta Geology Mas Ip bagaimana kalau Peta geologi Indonesia dalam format Digital ini dibuat Gotong Royong saja. Nggotongnya juga sambil royong-royong ... artinya siapa yang sudah memilki peta dishare dalam sebuah Web trus nanti kita tambahin bagi yang sudah punya sebelahnya dan seterusnya. Lah wong Wikimapia saja bisa ngasi detil lokasi lokasi sedunia dalam waktu cepat kok. kalau peta geologi aku pikir bisa saja dibuat dengan cepat. Apalagi sudah banyak ahli2 GIS di Indonesia ini. Kan tinggal membuat kesepakatan apa yang mau dibuat, apakah menggunakan satuan lithostrat atau chronostrat. Pewarnaan bisa dilihat contohnya disini : http://www.sangres.com/mountains/geomaps/legend.htm kalau basis struktur data modelnya bisa menggunakan yang ini : http://www.sangres.com/mountains/geomaps/legend.htm Nah tinggal kesepakatan kita bersama saja sebagai geolog yang akan memanfaatkannya, mana yang mau dipakai ... Nunggu BGN ... waaah lama neek Apak Aria atau Pak Ipranto tentunya sudah punya skala besar yang bisa dipakai acuan awal. Nanti detil skala 10 000 bisa dikerubuti rame-rame Nah tinggal nyari siapa yang punya web space (web server) untuk naruh datanya supaya
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Pak Awang, ini untuk KPS yang sudah produksi saja atau juga yang masuk exploration stage ? General Admin yang 9% ini termasuk sewa gedung dsb nggak ya ? Atau hanya ERC (Employee related cost) gaji dan fasilitas. Setahuku rata-rata ERC hanya 5-7 % (tidak termasuk sewa gedung /office facilities). Biaya sewa gendung ini cukup mahal. Bayangkan saja berpa sewa per sqMtr utk gedung di Jakarta. Office cost ini konon lebih murah di KL dibanding Jakarta, apalagi di Singapore bener nggak ya ? RDP On 3/26/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwaexpenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- *From:* Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] *Sent**:* Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih gila lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin merem melek nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin home sweet home ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]-- *Subject : *Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE *Date : *Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) *From : *Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] *To : [EMAIL PROTECTED] Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari EP migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes -- *Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX ( http://mix.lycos.com http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline)* Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi- -- http://rovicky.wordpress.com/
[iagi-net-l] Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa dan Tsunami
Sebuah asaha IAGI Sumbar yang strategis dengan memanfaatkan juru dakwah sebagai penyambung informasi kebencanaan. Sehingga ketika terjadi bencana tidak serta-merta menyatakan murka Allah semata. Ada porsi-porsi yang harus dikerjakan manusia unttuk menyelamatkan umatnya sendiri. Salute Pak Ade Edward !! RDP == Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa dan Tsunami Sabtu, 24 Maret 2007 | 15:40 WIB TEMPO Interaktif, Padang:Sebanyak 110 orang juru dakwah agama Islam di Kota Padang, Sumatera Barat, dibekali informasi bencana alam, terutama gempa dan tsunami, di Aula Fakultas Dakwah, IAIN Imam Bojol Padang, Sabtu (24/3). Dalam acara yang diselenggarakan Pemerintah Kota Padang, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, dan Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol itu, para juru dakwah yang terdiri dari mubalig, dai, dan ustad tersebut menerima materi potensi gempa dan tsunami dari Ade Edward, Koordinator Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat. Ade menjelaskan penyebab bencana geologi yang sering terjadi di Sumatera Barat, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan banjir yang saling berkaitan satu sama lain karena adanya patahan Sumatera. Ia juga menjelaskan masalah kegempaan di Indonesia yang disebabkan Indonesia terletak di tiga pertemuan lempeng bumi. Juga ditayangkan simulasi tsunami yang pernah terjadi di Padang dan pesisir Sumatera Barat lainnya setelah terjadinya gempa pada 1833 yang berpusat di Siberut, Kepulauan Mentawai. Ade juga memberikan pengetahuan cara menyelamatkan diri saat gempa terjadi dan sebelum terjadinya tsunami. Penjelasan dengan menggunakan proyektor tersebut menyedot perhatian para juru dakwah yang sebagian juga perempuan. Menurut Ade, pembekalan untuk juru dakwah sangat penting untuk mengurangi trauma masyarakat akibat bencana alam. Juru dakwah punya cara komunikasi yang baik kepada masyarakat, jadi bisa memberi penjelasan dan meredam kecemasan masyarakat. Beda dengan ahli geologi yang kalau bicara langsung blak-blakan yang bila didengar masyarakat awam dianggap menakut-nakuti, katanya. Wakil Wali Kota Padang Yusman Kasim dalam sambutan acara mengatakan pembekalan untuk juru dakwah diperlukan karena Sumatera Barat terletak di daerah rawan bencana. Pendidikan keagamaaan perlu diselaraskan dengan ilmu pengetahuan, karena seperti pepatah Minang Alam Takambang Jadi Guru, jadi di balik semua bencana juga sudah dipelajari para ahli bahwa itu adalah gejala alam. Bencana memang datang dari Allah, tetapi manusia tetap harus berusaha menghindarinya, katanya. Ahmad Uzwir, seorang peserta, mengatakan sangat terbantu dengan informasi yang diberikan. Penyuluh agama di Kecamatan Kuranji, Padang ini mengaku baru pertama kalinya mendapat informasi geologi. Kita jadi tahu tentang ilmu alam yang mempelajari gempa. Ini sangat berguna untuk bahan dakwah kita, karena dakwah itu harus diselaraskan dengan ilmu pengetahuan. Saya baru tahu kejadian gempa itu sebenarnya dasarnya seperti itu, katanya. -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Just FYI. Supaya pandangannya lebih meluas dan meng-Global. Saya juga pernah presentasikan hal ini di Luncheon Talk pada waktu PIT IAGI Pekanbaru akhir tahun kemarin. Kekurangan GGE ini bukan hanya Indonesia, tetapi ke SELURUH DUNIA PERMINYAKAN ! - Kekurangan geoscientist ini juga dikhawatirkan oleh AAPG (American Assoc of Petroleum Geologist) dengan kenyataan bahwa ditahun 2005 lebih dari 60% anggotanya berumur diatas 55 tahun. Hal ini disebabkan menurunnya jumlah mahasiswa baru yg mendaftar di bidang geoscience pada waktu krisis tahun 80-an. Ya wajar lah, tahun 1987-an harga migas anjlok dibawah 20 US$/bbl, semua mahasiswa baru tentunya banyak yang enggan menjadi geologist maupun menjadi insinyur perminyakan. Grafik di blogku juga memuat grafik ini menjelaskan mengapa saat ini dominasi pekerja perminyakan anggota AAPG adalah mereka yang sudah mendekati tua atau bahkan sudah memasuki usia pensiun. trendlinespeakoildepletionscenariosgraph60726.gifSementara itu hampir semua perusahaan minyak dan gas bumi memperkirakan produksi yang meningkat dalam kurun 2-5 tahun mendatang. Gambar disebelah menunjukkan bagaimana skenario produksi minyak dunia versi dari beberapa perusahaan minyak dunia ini. Dengan demikian bisa dipastikan kebutuhan GGE di dunia perminyakan akan mengalami defisit. Kalau anda tengok salary surveynya AAPG bulan February 2007 lalu, terlihat adanya gejala kekurangan tenaga pada level pengalaman 15-20 tahun, dimana harganya jauh lebih mahal daripada yang pengalaman diatas 20 tahun !!! Selain itu saat ini SEDANG terjadi perpindahan besar-besaran dalam GGRE. Sedang terjadi perpindahan mirip seperti kalau main nyanyi-nyanyi sambil berputar2 trus ketika semprit .. PRIT !! harus nyari tempat duduk ... tapi tempat duduknya banyak makanya walaupun disemprit masih milih2 kursi kosong :) Saya hanya ingin menggaris bawahi bahwa ini bukan kesalahan BPMIGAS, Pertamina atau perusahaan anu tetapi ini fenomena global yang harus diantisipasi industri perminyakan. Duabulan lalu aku berbicara hal yang sama dengan seorang Staff HR Petronas dalam seminar career day di UKM (Universitas Kebangsaan Malaysia), Petronas tersebut lebih menegaskan lagi We are not running out of oil, we are running out of QUALIFIED people. Petronas walaupun kesulitan mencari orang tidak pernah kekurangan orang sakjane, lah wong pelamar dari Indonesia berjibum, TETAPI, tidak semua diterima, artinya selected ! Demikian juga di Indonesia. Tidak kekurangan orang (wong kenyataan banyak yang nganggur) ... tetapi Pteronas TETAP MEMILIH dan success ratio di Petronas awalnya 1:5 Artinya dari 5 orang yg diinterview hanya 1 yang diterima. Namun gejalanya (menurut orang HR Petronas ini) saat ini menjadi 2:5. Standart kualifikasinya diturunkan ! Aku denger ada juga yg dulu pernah ditolak Petronas dipanggil lagi ... :) Menurut saya succes ratio 1:5 ini bukan standart technical orang Indonesia yang kurang, Tetapi 1 yang terbaik tadi ternyata overqualified !!! Orang Indonesia ini technical knowledgenya suangat tinggi. Terbukti hampir setiap laporan atau usulannya sangat jarang yang dikoeksi masalah tehnisnya ... menurut kawan2 Petronas, koreksi pada salah ketik dan pemilihan kata-kata dsb. Artinya secara technis, kualifikasi orang GGRE Indonesia ini sudah bisa diterima. Apakah yang tinggal di Indonesia berarti kurang bagus, BUKAN, BUKAN ITU !. Ada hal lain ternyata yang menyebabkan GGE tetap stay di Indonesia. Dan semstinya alasan inilah yang harus diperkuat dan menjadi tumpuan perusahaan migas di Indonesia. Salah satunya kenikmatan kebersamaan dirumah sendiri. Saya sendiri sangat kangen dengan hal ini :(. Juga banyaknya peluang menduduki posisi manajerial (tapi ini pernah menjadi buah simalakama looh). Masih banyak lagi hal-hal yang mejadikan seseorang tetap tinggal di negeri yang dicintainya. Jadi mau stay di negeri tercinta ataupun mau pergi berkelana ... itu sekedar pilihan ... dan industri peminyakan secara global tetap kekurangan GGRE rdp link : http://rovicky.wordpress.com/2006/10/26/is-the-oil-boom-over-3-the-workforce-challenge/ On 3/26/07, Parvita Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote: It is a good point Syafri jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU. ini harus di garis bawahi sekarang... Seingat saya, dulu ada semacam kewajiban yang ditetapkan oleh Pertamina/BPKKA/DMPS untuk membuka lowongan untuk mahasiswa baru setiap tahun. Dulu ARCO selalu buka lowongan tiap tahun. Vico (dulu Huffco) juga setiap tahun ada fresh graduate, makanya di perusahaan2 ini hampir tiap generasi terwakili. Kecenderungannya sekarang banyak yang ingin pegawainya hit the ground and run. Beberapa perusahaan besar yang saya tahu memiliki program mentoring yang dimasukkan ke dalam performance appraisal mereka dan porsi scorenya cukup lumayan (15% dari total score, di Conoco dulu lho…), dan semakin senior, porsi dari total scorenya semakin besar.
[iagi-net-l] Fwd: RSGISForum: Gotong Royong buat peta Surface Geologi Indonesia
Adakah yang tahu apakah eta Geologi merupakan data dasar yang bersifat terbuka ? Dimana UU yg menyatakan itu ? Aku dulu pernah lihat di salah satu UU tentang data dasar geologi yg bersifat terbuka, tapi kok lupa UUnya ... thanks RDP -- Forwarded message -- From: ipranto wignyowinoto [EMAIL PROTECTED] Date: Mar 26, 2007 9:47 PM Subject: RSGISForum: Gotong Royong buat peta Surface Geologi Indonesia To: [EMAIL PROTECTED] Bagi yang hanya menunggu dapat saya pastinya hanya akan menunggu selamanya. Kita tidak bisa hanya menunggu semua harus berusaha dan punya kemauan yang sama. Untuk merubah sistem yang ada di negara kita khususnya data dan informasi dasar. Tidak hanya Geologi termasuk topopgrafi dan rupabumi. Kita bareng buat kesepakatan bersama, jangan-jangan nanti sudah dibuka malah jadi bulan bulanan seperti diskusi yang pernah terjadi di mailing list ini dengan judul bila peta bako salah. yang nota bene kenapa para pengguna tidak pernah memikirkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Demikian juga dengan Peta Geologi sebelum dibuka kita benahi dulu mau diedit kemana sistem yang ada? sebelum ada kesepakatan nanti juga yang satu kelompok mau begini dan kelompok yang lain maunya begitu tentunya sesuai dengan keinginan dan tujuan dari kelompoknya. Sebelum terlambat makanya usulan SNI untuk peta geologi skala 1:100.000 ataupun skala 1:50.000. Meski setiap pembahasan SNI tersebut nanti juga mengundang dari IAGI sememntara yang ditunjuk untuk mewakili tidak banyak masukannya, sehingga hasil SNI kurang sesuai dengan kalayak atau masyarakat keilmuan geologi di Indonesia. Kalo sudah ada kesepakatan, tinggal mengusulkan saja bagaimana cara mengupdate peta geologi dijital kepada Badan Geologi sebagai leading institution didampingi oleh IAGI dan Universitas dan sekali lagi jangan dilepas untuk berjalan sendiri, cita-cita pengguna tidak akan pernah tercapai secara maksimal. Koreksi dan kerja sama masih sangat diperlukan. Bola sudah bergulir tinggal siapa yang akan nendang duluan?, kalo saya punya kekuatan saat ini insya allah sudah tak sepak duluan, tapi berhubung tidak hanya bisa mengusulkan saja. Sekian terima kasih. Ip aria anugraha [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah Setuju sekali. Jadi tinggal kita tunggu IAGI/ Universitas dan GRDC yang bicara. Mengenai persoalan kerahasiaan data, khususnya data citra satelit; saya jadi teringat dulu suatu saat pernah berdiskusi dengan seseorang yang berpangkat dan bagaimana kita bingungnya dengan regulasi di negara ini. Satu sisi data masih merupakan 'rahasia negara' sementara disisi lainnya data indonesia, utamanya dari satelit telah dapat diperoleh dimana saja di Luar Negeri. Yang saya sedikit tahu, Kep. Men ESDM menyatakan data yang dihasilkan dari suatu survey umum adalah public domain. Nah, apakah Peta Geologi dari GRDC terkategorikan pada Survey Umum ?. Kalau ada yang bisa menkonfirmasi jawabannya adalah YA, saya siap nih mengupload data yang ada di saya. Rekans di sini, pasti juga ada yang siap menjadi admin Web GIS Servernya. ayo kita beraksi lah.. aria Rovicky Dwi Putrohari wrote: Mas Aria Bagaimana kalau peta diumbar2 disini ini ? http://www.tec. army.mil/ Merapi/index. html http://www.tec.army.mil/Merapi/index.html Iniyang melakukan Amrik ... silahkan semua ngedownload dan mendigitasi peta ini ... :) Ini legal ndak ? Kalau masih terbentur dengan legalitas itu ... kita buat kerja sama antara IAGI dengan University atau sekalian dengan P3G untuk membuka data dasar. Aku pikir peta geologi merupakan data dasar yang terbuka public domain (please correct me if i am wrong). RDP On 3/26/07, aria anugraha [EMAIL PROTECTED] net.id mailto:anugraha%40centrin.net.id wrote: Mas Rovicky, Wah ini kerjaan raksasa yang 'challenging' . Kalau bener bisa 'dikerubutin' rame-rame dengan komitmen tentunya, pasti bisa terlaksana lah. Mari berpikir optimis. Pertanyaan saya : 1. Masalah legalitas. Kita ketahui data di indonesia adalah komoditi yang abu-abu sekaligus penting. 2. Apakah sebagai perbadi kita bersedia menyumbangkan data peta geologi tersebut ? 3. Sekaligus mempertanggungjawab kan legalitasnya. Peta Geologi keluaran Puslitbang Geologi - Bandung semua sudah dalam Digital bahkan yang saya dengar sudah dalam format GIS. Bagaimana kalau kita mulai dari data tersebut. Berikutnya saya pikir kembali ke pertanyaan no. 1 saya di atas. Saya misalnya kebetulan punya copy beberapa daerah tapi saya tidak bisa menjawab pertanyaan saya yang no.3 di atas. Or should we keep it underground Ada yang punya usul lebih konstruktif dibanding tanggapan saya ? Saya siap lah mengerjakan sesuatu. Wassalam, aria Rovicky Dwi Putrohari wrote: Mas Ip bagaimana kalau Peta geologi Indonesia dalam format Digital ini dibuat Gotong Royong saja. Nggotongnya juga sambil royong-royong ... artinya siapa yang sudah memilki peta dishare dalam sebuah Web trus nanti kita tambahin bagi
[iagi-net-l] RPTK, Masih perlu ndak ? --- BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Masih perlukah RPTK ? Jawab saya masih perlu !! untuk merencakan masa depan sebuah organisasi. Nah yang menjadi sulit ketika (oleh karyawan) RPTK menjadi sesuatu sekenario yang HARUS diikuti begitu saja tanpa adanya kompetisi dan kompetensi. RPTK sering dianggap sebagai tool untuk menunjang karier seseorang. Bahkan sering terlontar adanya kekesalan ketika namanya tidak-naik dari tahun ketahun. Yang buntutnya menyalahkan management yg tidak berani fight, bahkan menyalahkan BPMIGAS yang ga punya nyali dsb. Menurut saya RPTK ini tool-nya perusahaan untuk mengembangkan organisasi usaha, didalamnya menyangkut masalah ketenaga kerjaan. RPTK bukan tool-nya karyawan untuk naik ke jenjang lebih tinggi. Aku rasa ini sebuah kelirumologi yg cukup parah ketika RPTK dianggap sebagai model suksesi dalam progam Nasionalisasi. Hal ini diperparah dengan sikap karyawan yang kurang jiwa persaingannya untuk merebut tampuk kepemimpinan (manajerial) dalam organisasi perusahaan migas. Tool-nya karywan ya termasuk knowledge, knowhow, sklill dsb. Ini yang harus digali oleh perusahaan yang berlaku untuk setiap karywan. OK deh ... kembali ke LAPTOP ! Bisnisnya BPMIGAS (dh BPPKA) adalah mengatur kontraktor migas untuk dapat optimum menambah cadangan minyak yang digali dari bumi Indonesia. Jadi jelas bukan berbisnis tentang tenaga kerja. Memang salah satu untuk menunjang penambahan cadangan ini dengan meningkatkan kemampuan 'human resources'. Jelas bahwa suksesnya human resources management di BPMIGAS bukan hanya nasionalisasi saja, bahkan bisa jadi bukan hal yang penting untuk kondisi saat ini. Untuk kondisi saat ini mendapatkan qualified people ini bisa dari berbagai sumber. Skali lagi kondisi saat ini sudah jauuh berbeda dengan kondisi dunia bisnis tahun 80-an. Dahulu negara dapat memilki power untuk mengatur kontraktor. Saat ini perusahaan sudah boleh memilki SP (Serikat Pekerja), iklim bisnis freetrade sudah mulai merebak. Batasan negara-negara dalam usaha bisnis sudah mulai luntur. Yang akhirnya RPTK bukan lagi tool ampuh yang dapat digunakan BPMIGAS dalam mengatur kontraktor. Lah nanti gaji kalau besarnya remunerasi diatur (dibatasi) juga malah protes semua :( Akan lebih baik kalau BPMIGAS kembali ke LAPTOP ! kembali ke main bussines theme -- add resources with high efficiency Sakjane ya bukan hanya BPMIGAS, ada MIGAS, ada ESDM ... ada presiden, ada saya, ada kamu ... semua punya andil dalam menambah jumlah cadangan migas dari bumi Indonesia rdp On 3/27/07, Harry RW [EMAIL PROTECTED] wrote: ini mah cerita lama, masalahnya bukannya RPTK nya yang gagal, tapi BPMIGAS yang kurang diberi wewenang, manpower dan kekuatan untuk melakukan kontrol………. Segitu aja komentar saya . Udah sering sikh topic ini dibahas di milis ini dan milis MIGAS, tapi kayaknya nggak ada gunanya juga……. Capek dekh!!! From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 27, 2007 6:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Kelihatannya pengurangan ekspat hanya sekitar 10 orang per tahun, padahal coy asing secara intensif melakukan eksplorasi disini sudah sejak 35 tahun yang lalu (dari mulai negara ekportir migas hingga mulai menjadi negara importir migas). Barangkali penurunan di bagian eksplorasi bisa lebih kecil dari 1 % atau malah mereka bertambah dengan bertambahnya discovery ?? Apakah model RPTK gagal mengakselerasi penurunan jumlah ekspat ? Thanks. Iman -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Iman, Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) dari tahun ke tahun, ini datanya : 2002 : 821 orang 2003 : 819 orang 2004 : 805 orang 2005 : 794 orang Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. Salam, awang Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Pak Awang sangat menarik kalimat terakhirnya dengan rumus jempol -- Rule of thumb-nya : G A tak boleh melebihi 10 % dari total budget. Tapi masih ada kemungkinan jempolnya ditekuk, bugdetnya yang dinaikin ... upst sorry :) Nah untuk mengantisipasi hal ini, sistem kontrol apa lagi yang masih dilakukan untuk menekan budget yg masuk kategori (cost) ? Setahu saya (correct me if ia am wrong) ... Cost ini toh akhirnya akan masuk CR (Cost recovery) ...Apakah ada pembatasan dalam angka cost ini dalam memproduksi migas. Apakah ada ANGKA dalam kontrak PSC. Kalau ngga salah di Malaysia angka CR ini dikontrol sehingga maksimum sekian persen dari revenue. Adakah hal semacam ini di PSC Indonesia ? CR akan bergantung dari angka yg sudah ditentukan ini. Sehingga tercipta otomatisasi efisiensi. Pak Awang dkk ndak perlu repot. Mungkin isi kontrak ini bukan wewenang BPMIGAS karena pembuat draft kontrak PSCnya MIGAS, kan ? thx RDP On 3/27/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Yanto, Dalam prinsip accounting blok produksi, gaji tenaga GGE termasuk dalam GA, sedangkan yang belum berproduksi masuk ke Exploration Administration. GA bisa tinggi karena merupakan komponen cost personel dan semua fasilitasnya, sewa gedung dan semua fasilitas kantor, dan semua pengeluaran lain-lain (termasuk public relation) yang tidak bisa dimasukkan ke pos lain. Perlambatan perizinan bisa dimasukkan ke dua pos : G A atau proyek berhubungan. Izin lokasi pemboran atau seismik yang terlambat sehingga menimbulkan biaya, misalnya, bisa dimasukkan ke dalam cost proyek bor atau seismik (di luar G A). Pada saat budget meeting, G A yang tinggi akan selalu mengundang pertanyaan, dan kami selalu meminta klarifikasi serta perinciannya. Salam, awang -Original Message- *From:* Yanto Salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] *Sent**:* Tuesday, March 27, 2007 7:08 C++ *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Awang, Menarik sekali melihat distribusi expenditure tahun 2005, apakah gaji G G dan engineering termasuk dalam G A? GA disini digambarkan sebesar 224% dari biaya explorasi. Faktor apa saja yang membuat GA sangat tinggi , mungkinkah adanya kegiatan Public Relation, yang saat ini makin keren dan berkembang dilingkungan Migas?. Apakah ada studi khusus yang menyelidiki biaya tidak langsung yang membuat expenditure naik, seperti misalnya berapa biaya yang harus dikeluarkan karena delaynya perijinan atau approval baik didaerah maupun tingkat pusat?. Salam Yanto Salim. -- *From:* Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] *Sent:* Monday, March 26, 2007 11:44 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang
[iagi-net-l] UU Penanggulangan Bencana
lanjutkan kegiatan-kegiatan mulia dalam membangun MASYARAKAT SADAR BENCANA seperti di Jepang dan San Fransisco. Dengan membangun masyarakat sadar bencana, maka apabila terjadi bencana tentunya korban jiwa maupun kerugian harta benda dapat ditekan seminimal mungkin. Insya Allah. Wassalam, Pardan, Surabaya, Jatim. On 3/26/07, Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Salut-salut dan sekali lagi saluut..kepada teman-teman anggota IAGI yang telah mengambil inisiatif untuk turun ke masyarakat dengan memberikan pencerahan tentang bahaya dan kerawanan bencana geologi yang umumnya rakyat masih sangat awam tentang hal ini. Kita harus gencarkan kepada siapa saja untuk waspada tanpa memberikan rasa takut yang berlebihan mulai dari eksekuitif pemereintah hingga di RT/RW baik melaui khotbah di masjid, gereja, vihara, pura dsb, juga posyandu, klompercapir, petani, nelayan, dlsb... Peta rawan bencana baik gempa, longsor, tsunami, gunung api/vulkanik, banjir dsb harus dibuat disetiap kabupaten/kota...seperti yang telah dilakukan oleh kawan Geologi UGM dengan peta rawan di Bantul itu. Contoh yang lebih baik adalah masyarakat Jepang dan San Fransisco yang siap dengan gempa yang bisa merobek kapanpun di negerinya. Teman-teman di Bakornas PB bisa lebih melengkapinya.. Jadi bukan hanya bertindak sesudah terjadi bencana tapi juga sebelum bencana kita sudah siap dan sadar bahwa bahaya itu senantiasa ada dan siap mengancam. Jadi persiapan yang matang akan meminimalisir korban jiwa dan luka dan kerugian harta benda. Hari ini G. Batutara (Lembata, NTT ) sudah status SIAGA. - Original Message - From: Turidho (TURIDHO) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 26, 2007 1:55 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa dan Tsunami Untuk informasi bahwa hal ini sudah juga berjalan di IAGI Pengda Riau. Dimulai tahun lalu, kami sudah beberapa kali memberikan presentasi geologi gempa di Duri untuk para juru dakwah, guru2 MDA, petugas2 P2A. Dan terakhir, setelah bencana gempa melanda SumBar baru2 ini, kami juga diminta memberikan presentasi yang sama untuk perkumpulan masyarakat suku Kurai (Bukit Tinggi) Sumatera Barat yang berdomisili di Duri. Program kami yang akan segera dijalankan adalah melakukan sosialisasi geologi untuk siswa2 SLTA serta aparat2 Pemda di Kab / Kota se Prov Riau. Mudah2an berjalan dengan lancar. -ido- -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, March 25, 2007 7:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa dan Tsunami Sebuah asaha IAGI Sumbar yang strategis dengan memanfaatkan juru dakwah sebagai penyambung informasi kebencanaan. Sehingga ketika terjadi bencana tidak serta-merta menyatakan murka Allah semata. Ada porsi-porsi yang harus dikerjakan manusia unttuk menyelamatkan umatnya sendiri. Salute Pak Ade Edward !! RDP == Juru Dakwah Dibekali Informasi Gempa dan Tsunami Sabtu, 24 Maret 2007 | 15:40 WIB TEMPO Interaktif, Padang:Sebanyak 110 orang juru dakwah agama Islam di Kota Padang, Sumatera Barat, dibekali informasi bencana alam, terutama gempa dan tsunami, di Aula Fakultas Dakwah, IAIN Imam Bojol Padang, Sabtu (24/3). Dalam acara yang diselenggarakan Pemerintah Kota Padang, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, dan Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol itu, para juru dakwah yang terdiri dari mubalig, dai, dan ustad tersebut menerima materi potensi gempa dan tsunami dari Ade Edward, Koordinator Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat. Ade menjelaskan penyebab bencana geologi yang sering terjadi di Sumatera Barat, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan banjir yang saling berkaitan satu sama lain karena adanya patahan Sumatera. Ia juga menjelaskan masalah kegempaan di Indonesia yang disebabkan Indonesia terletak di tiga pertemuan lempeng bumi. Juga ditayangkan simulasi tsunami yang pernah terjadi di Padang dan pesisir Sumatera Barat lainnya setelah terjadinya gempa pada 1833 yang berpusat di Siberut, Kepulauan Mentawai. Ade juga memberikan pengetahuan cara menyelamatkan diri saat gempa terjadi dan sebelum terjadinya tsunami. Penjelasan dengan menggunakan proyektor tersebut menyedot perhatian para juru dakwah yang sebagian juga perempuan. Menurut Ade, pembekalan untuk juru dakwah sangat penting untuk mengurangi trauma masyarakat akibat bencana alam. Juru dakwah punya cara komunikasi yang baik kepada masyarakat, jadi bisa memberi penjelasan dan meredam kecemasan masyarakat. Beda dengan ahli geologi yang kalau bicara langsung blak-blakan yang bila didengar masyarakat awam dianggap menakut-nakuti, katanya. Wakil Wali Kota Padang Yusman Kasim dalam sambutan acara mengatakan pembekalan untuk juru dakwah diperlukan karena Sumatera Barat terletak di daerah rawan bencana. Pendidikan keagamaaan perlu diselaraskan dengan ilmu pengetahuan, karena
Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi
Ada yang lucu lagi berita hari ini yg disitir hotmudflow.wordpress.com Aku juga baru ngeh ternyata ada beberapa yg menamakan dirinya Media Center. www.mediacenterlusi.com ini berbeda dengan Media Center yg disitir oleh http://www.d-infokom-jatim.go.id/index.php Memang Lusi ini tobmarkotob saingan Thukul tenin ! rdp Asas Praduga Tak Bersalah Mesti Dijunjung Tinggi MediaCenterLusi, Senin, 26 Maret 2007 23:29 Surabaya—Asas praduga tak bersalah mesti dijunjung tinggi sesuai prinsip-prinsip hukum pidana. Karena itu, kesimpulan apapun yang telah diambil oleh penyidik selaku penegak hukum, masih harus dibuktikan terlebih dahulu di muka pengadilan. Demikian hal itu dikemukakan Koordinator Tim Kuasa Hukum Lapindo Brantas Inc. GP Aji Wijaya Senin (26/3) di Surabaya. Sebelumnya di sebuah harian nasional Sabtu (24/3) Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Herman Suryadi Sumawiredja mengatakan bahwa pengeboran sumur eksplorasi Banjarpanji-1 milik Lapindo Brantas Inc. merupakan pemicu semburan Lumpur panas Sidoarjo. Pernyataannya itu, kata Herman, didasarkan pada proses penyidikan yang telah dilakukan Polda Jatim selama ini. Di antaranya adalah keterangan ahli-ahli yang terdiri dari ahli geologi, pengeboran dan ahli bahasa. Menurut Aji, mestinya asas praduga tak bersalah harus ditegakkan. Karena masih harus dibuktikan di muka pengadilan. Dengan demikian, pernyataan apapun yang menyatakan bahwa Lapindo merupakan penyebab semburan lumpur merupakan tindakan pengingkaran atas prinsip Negara Hukum yang dianut oleh Republik tercinta ini. Sejauh ini, jelas Aji, penyidik masih melakukan pemeriksaan tambahan, khususnya terhadap para saksi ahli yang diajukan oleh Lapindo sehubungan dengan dikembalikannya berkas oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (P19) untuk kedua kalinya. Kami berkeyakinan, bahwa Kejaksaan Tinggi menilai berkas yang diserahkan oleh Polda Jatim masih belum memenuhi syarat untuk dilakukannya proses penuntutan, karena adanya keraguan tentang hubungan sebab akibat antara aktivitas eksplorasi dengan semburan lumpur. Pengembalian berkas oleh Kejati Jawa Timur tersebut serta pemeriksaan tambahan yang dilakukan oleh penyidik, ujar Aji, menunjukan masih belum dapat dipastikan atau diyakini adanya korelasi atau hubungan antara aktivitas eksplorasi dengan semburan Lumpur. Apakah semburan tersebut disebabkan oleh aktivitas eksplorasi atau aktivitas tektonik, belum jelas dan masih perlu dibuktikan. Sebagaimana diketahui, semburan lumpur terjadi mulai tanggal 29 Mei 2006 yang berjarak sekitar 150 meter dari sumur eksplorasi Banjar Panji 1. Sampai sekarang penyebabnya masih terus menjadi kajian para ahli, karena gejala geologi tersebut tergolong sangat langka dalam kurun waktu 200 tahun terakhir. Sampai dengan saat ini, sambungnya, terdapat perbedaan pendapat antara saksi ahli yang diajukan oleh penyidik dan saksi ahli yang diajukan oleh Lapindo, dimana mayoritas saksi ahli menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi antara aktivitas ekplorasi dengan semburan lumpur. Para saksi ahli yang diajukan oleh Lapindo maupun sebagian besar komunitas ahli, baik ahli dalam negeri maupun internasional menyatakan, bahwa umpur Sidoarjo merupakan gejala erupsi gunung umpur (mud volcano) dan dipicu oleh aktivitas tektonik. Jadi, sambungnya, bagaimana mungkin penyidik yang sama sekali tidak memiliki keahlian di bidang pengeboran maupun geologi bisa menyimpulkan, bahwa aktivitas eksplorasi Lapindo merupakan penyebab absolut dari semburan lumpur. Sementara di lain pihak, para ahli di bidang yang bersangkutan maupun hasil seminar-seminar, baik yang diselenggarakan oleh BPPT maupun organisasi-organsisai profesi menyimpulkan bahwa semburan lumpur merupakan fenomena alam yang diperkirakan memiliki korelasi dengan gempa tektonik di Jogya yang terjadi dua hari sebelum lumpur menyembur. Untuk menunjukkan tak adanya korelasi tersebut, Lapindo berencana akan mengajukan saksi-saksi ahli tambahan dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengeboran, geologi maupun tektonik, yang memiliki kredibilitas, kapasitas dan keahlian di bidangnya. (*) On 3/27/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Lucu, dua hari sebelumnya Kepala Kajati Jawa Timur Dr. Marwan Effendi menyatakan bahwa BAP (berita acara pemeriksaan) kasus LUSI di area Lapindo yang diajukan Kapolda Jatim adalah masih lemah akibat keterangan para saksi ahli yang berseberangan. Sebagian saksi ahli bilang bahwa LUSI akibat pemboran Banjar Panji-1. Sebagian saksi ahli bilang bahwa LUSI akibat force majeur. Yang mengatakan bahwa LUSI adalah akibat force majeur adalah lebih banyak. Kata Dr. Marwan, hal itu akan menjadi lemah dalam proses pengadilan. BAP dikembalikan ke Polda Jatim untuk dipertajam dengan pandangan yang kuat secara hukum tentang penyebab kejadian itu (Bisnis Jakarta 23 Maret 2007 hal. 12). Bagaimana bisa dalam waktu hanya 1-2 hari kemudian lalu Kapolda Jatim bilang bahwa LUSI adalah ABSOLUT akibat pemboran dan menetapkan para tersangkanya ? (Saya
Re: [iagi-net-l] Respon-5 Atas Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI
Bagaimana pendapat Pak Rudi yang dituangkan dalam presentasinya di IAGI juga, berjudul : PEMBELAJARAN DARI ERUPSI LUMPUR DARI ERUPSI LUMPUR DI SEKITAR LOKASI SUMUR BANJAR PANJI DI SEKITAR LOKASI SUMUR BANJAR PANJI-1 IAGI, Jakarta, 27 September 2006 Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S.- Teknik Perminyakan ITB - Ketua Majelis AhliI ATMI Kalau saya tengok, ada kesimpulan yang ditarik (waktu itu) bahwa : 1.Tim masih meyakini fenomena Underground Blowout (UGBO) dari lapisan Air - Asin - Panas sebagai penyebab erupsi, yang diperjalanan mengkikis lapisan shale atau reactive-shale atau mud-diapir yang sangat tebal, kemudian keluar di permukaan membentuk gununglumpur (Mud-Vulcano) 2.Akibat keyakinan UGBO tersebut, sehingga Teknologi Relief Well (Skenario-3) adalah teknologi yang sangat tepat sampai saat ini untuk menanggulanginya. 3.Kini sedang direncanakan dan akan dilaksanakan untuk melakukan 3 sumur sekaligus. Item 2 dan 3 mungkin sudah terlambat, tetapi apakah kesimpulan 1 masih valid bahwa terjadi UGBO seperti yang juga ungkap ADB waktu itu (kalau ga salah transkrip wawancara dg salah satu radio) ? RDP On 3/27/07, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Koesoemadinata yang sangat saya hormati dan banggakan, Dalam akhir respon-4 yang lalu saya sampaikan bahwa kami mengundang Ir Sayogi Sudarman MSC(ahli geothermal) untuk menyampaikan pendapatnya tentang LULA ditinjau dari fenomena geothermal dalam seminar kedua yang diselenggarakan di gedung BPPT pada minggu ketiga/keempat Februari 2007. Dalam presentasinya (bahan terlampir, Mas Sayogi menyampaikan comparative model, yaitu model Tentative Hidrogeologi Sistem Panasbumi Cisolok-Cisukarame, Jawa Barat dan model Tentatif Porong - Arjuno~Welirang~Anjasmoro (AWA), Jawa Timur. Dengan model ini diinterpretasikan bahwa LULA yang bertemperatur tinggi merupakan fenomena geothermal. Kalo menggunakan pendapat Dr. Ir. Lambok dalam seminar ketiga, bila terjadi re-charge yang berkelanjutan di kompleks AWA maka semburan LULA makin tdk terprediksi kapan berhentinya (bias forever), dalam kesimpulannya untuk mematikan Mas Sayogi perlu 3 relief wells yang difungsikan ganda (untuk mematikan dan re-injeksi air tapis lumpur) tetapi untuk mengerjakan ini menurut Mas Sayogi harus diketahui detil dan kejelasan model dan mekanisme semburan, lha kalo ini merupakan fenomena alam bagaimana mematikan LULA. Kalo ini fenomena alam, Pak Untung S dari BPPT dalam seminar kedua ini mengatakan (paper terlampir) Selanjutnya bila kemudian terbukti bahwa yang terjadi sesungguhnya adalah gejala pembentukan mud volcano yakni asumsi fenomena kedua, maka satu-satunya jalan adalah membiarkan lumpur tetap mengalir, meskipun hingga puluhan bahkan bisa dalam kurun ratusan tahun. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana mengendalikan, mengarahkan, ataupun melokalisir aliran lumpur di permukaan agar tidak membahayakan kehidupan manusia dan lingkungan hidup secara umum. Sekalipun fenomena mud volcano semakin memberikan fakta nyata, namun hipotesa ini perlu pula didukung dengan fakta yang penting yakni bahwa mud volcano pada umumnya terbentuk dan berasosiasi dengan pembentukan gelembung lempung (shale diapir). Di berbagai tempat yang memperlihatkan adanya mud volcano selalu didahului oleh gejala diapirism material plastis di bawah permukaan yang menyembul ke permukaan akibat tekanan dan perasan lapisan batuan di sekelilingnya, melalui bidang-bidang retakan dan sesar. Material plastis bertekanan tinggi itu umunya dibentuk oleh lempung bercampur air dari dalam lapisan lempung yang terkurung dan terperas misalnya oleh gaya-gaya tektonik aktif di sekitarnya. Sedangkan menurut presentasikan Dr. Ir. Syamsu Alam dari data seismic tidak terlihat ada gejala diapirism, penjelasan Bung Alam inilah yang disampaikan Pak Koesoemadinata dalam salah suratnya melemahkan pendapat bahwa LULA merupakan mudvolcano terjadi akibat proses alamiah, dan ini terus menjadi perdebatan yang belum berujung karena belum tahu siapa yang benar. Apakah kita hanya berpuas dengan berbagai argumentasi ilmiah untuk mengetahui detil dan kejelasan model dan mekanisme semburan LULA beserta penyebabnya. Bolehlah ini untuk khasanah ilmiah, tetapi saya sebagai presiden IAGI tidak memprioritaskan hal ini, saya ingin membawa IAGI agar menyuarakan pembuangan LULA ke laut secara aman dari berbagai aspek. Kebetulan waktu itu G. Merapi yang terletak tak jauh dari Jogja menarik perhatian kita semua karena sedang aktif plus mbah Maridjannya. Saya terpikir siapa sih yang sanggup menyetop semburan G. Merapi, tidak adalah kecuali Yang Maha Kuasa, karena itu para ahli hanya bisa bagaimana mengendalikan erupsi merapi terutama yang berupa lahar melalui kali Gendol dan kali Krasak yang kebetulan berlokasi disekitar G. Merapi, para ahli teknik sipil membangun berbagai check-dam di kali tsb agar aliran lahar terkendali. Lha bagaimana mengendalikan aliran LULA ? Dalam seminar kedua tersebut Dr. Ir. Agus Kristijono, MSc dari BPPT menyampaikan presentasi Pemanfaatan Lumpur
Re: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa Bribin Gn Kidul
Mas Ma-il Intinya kalau kita biarkan air bawah tanah sungai bribin ini akan mengalir sendiri ke Laut Kidul. Nah dengan tenaganya sendiri (gravitasi) diubah dulu menjadi energi listrik, kemudian listriknya dipakai untuk menaikkan air serta kebutuhan lainnya. Jadi daripada air ngglontor dewe ke laut ya dimangfaatkan energinya dengan membuat bendungan. Bendungan ini yang dibuat dengan cara unik, yaitu membuat lubang berukuran besar dengan dibor, ukuran lubang bor ini 2.5 METER, iya dua setengah meter diameternya. Kalau di minyak ngebor cuman 20 inci, ini ngebor dengan diameter 2.5 meter. Proyek ini memang sangat berbau riset. Tentunya setiap riset bukan untuk keuntungan semata. Pihak Jerman tentunya juga pinter memanfaatkan kondisi karst yg sangat khusus ini. Proyek inipun sudah sejak tahun 2004 looh ... rdp referensi : http://www.freelists.org/archives/geologiugm/07-2004/msg00091.html On 3/29/07, Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Noor, kalau cuma untuk air bersih kok kenapa harus ngebor dg diameter gede , apa nantinya dibuat seperti sumur gali ( ambil airnya ditimba dg ember ) setahu saya pada waktu P2AT dulu ngebor air didaerah Gn Kidul ( juga didaerah gamping ) ini diameternya biasa biasa saja kemudian dipasang pompa air yang digerakan dg listrik/diesel diatasnya dari informasi di millis ini juga ( dari pak Agus h ) secara teknis aliran sungai bawah tanah di bribin memang sudah dilubangi untuk menurunkan generator yang akan dipakai untuk menggerakkan turbin yang akan dipasang di dalam gua. Nah kalau ini benar , mungkin skenarionya untuk menaikan air dari dalam tanah tersebut dipompa dan energi listrik untuk memompanya dibangkitkan dari Turbin yang dipasang di Gua tsb (semacam PLTM) secara ekonomis , mungkinlistrik yang dihasilkan ( Rp/Kwh ) akan jadi mahal karena biaya investasinya mahal ( termmasuk ngebor yang berdiameter lebar dan pembersihan serta bangunan struktur bawah permukaannya ) , inilah yg saya bilang Tidak Cucuk. Namun biasanya proyek proyek semacam ini dibiayai dari dana murah ( Grant ) merupakan semacam pilot proyek ( G to G ) Jadinya Yo Cucuk. Cuma kelemahannya biasanya Kesianmbungannya untuk biaya O M nya karena kalau Proyek ini dinyatakan selesai sudah tidak ada lagi biaya yg dikucurkannya, akibatnya bisa terbelengkai apabila tidak didesain dari awal siapa yang akan bertanggung jawab thd O M nya. Juga mungkin yg perlu diperhatikan , karena nantinya di sungai bawah tanah ini akan ditaruh mesin mesin/Turbin , ini tentunya ada kemungkinan tercemar' oleh minyak-minyak dan oli kalau ada kebocoran atau perawatan yang tidak bagus. disisi lain sungai 2 bawah tanah ini kan saling berhubungan , kalau terjadi pencemaran tentunya juga akan cepat menyebar kemana mana , Bagaimanja nanti kalau sumberair minum satu satunya penduduk Gn Kidul ini bau Minyak kan barabe.. Salam juga Mas Noor ( maklum kenalnya hanya dari Dunia Maya ) ISM - Original Message - From: noor syarifuddin To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 27, 2007 4:19 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa Bribin Gn Kidul Pak Ismail, Setahu saya sih hanya untuk sumber air bersih. Prosesnya dengan cara dibor dengan diameter yang cukup besar, jadi tidak pakai ledak-ledakan..:-). salam, - Original Message From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 28, 2007 11:09:22 AM Subject: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa Bribin Gn Kidul Kalau tidak salah dulu proyek Gua Bribin ini untuk dibikin Pembangkit Listrik Tenaga air ( ? ) Melihat untuk merelaisasikan proyek ini harus merusak Gua Gua ( dg meledakan segala) , apa tidak sayang , disisi lain kita konsen terhadap klestarian alam. Kalau dilihat hasil ( dari listrik yang dihasilkan nantinya mungkin hanya puluhan- ratusan KW ) mungkin juga tidak terlalu banyak , apalagi untuk daerah ini masih banyak alternatif lain ( menggunakan sumber energi lain ) tanpa harus merusak alamnya. Ora cucuk , istilah Gunung Kidule... ISM Penelusuran Sumber Air Luweng Ngejring Akses Masuk Lain ke Goa Bribin di Gunung Kidul Upaya penghancuran bebatuan yang menutup penampang Goa Bribin di Semanu, Gunung Kidul, beberapa waktu lalu, masih menyisakan sedikit pekerjaan. Belum semua pecahan batu hasil peledakan yang melibatkan dua penyelam sifon (pipa penuh air) dari Jerman, Marco Wendelberger dan Matias Leyk, November tahun lalu, itu tersingkir. Artinya masih ada sisa bebatuan yang membendung aliran air di dalam goa berkedalaman sekitar 100 meter di bawah permukaan tanah tersebut. Batuan itu jelas menjadi penghambat pembangunan dam utama karena keberadaannya membuat permukaan air menjadi naik. Beberapa upaya pun kembali dicoba, salah satunya mencari jalan lain untuk masuk ke dalam penampang goa guna menyingkirkan batu-batu sisa secara manual. Setelah melalui sejumlah pemikiran, pilihan pun tertuju ke luweng atau lubang
[iagi-net-l] Peta Geologi Permukaan -- [iagi-net-l] UU Penanggulangan Bencana
Mas Agus dan rekan2 lain. Kalau saya mendigitasi sendiri peta2 P3G itu, kemudian disebarkan lewat web untuk tujuan sosial, apakah menyalahi aturan atau legal ndak ? Adakah caranya supaya tidak terbentur soal legalitas? Mungkin kalau terbentur disini, kelompok gotong royong ini akan memanfaatkan Jurusan Geologi yang pernah melakukan pemetaan untuk dimanfaatkan peta geologinya untuk kebutuhan mitigasi bencana. Ini merupakan salah satu cara supaya data (peta) permukaan geologi bisa diakses oleh publik dengan mudah. Saat ini sudah ada metode, sudah ada web-space (server+traffic), juga sudah ada yang bersedia gotong-royong. Namun masih terkendala keraguan soal apa yg dimaksud keterbukaan data permukaan ini. Mohon rekan-rekan yang mengerti (tahu sedikit juga boleh) untuk urug rembug pemanfaatan Peta Geologi Permukaan untuk keperluan mitigasi bencana. Apakah IAGI dapat membantu ? Thanks friends, RDP On 3/29/07, Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Vicky, kalau menyangkut hal detail seperti itu (soal data geologi permukaan), ya..tidak diatur dalam UU Penanggulangan Bencana, karena isinya cuma umum-umumnya seperti yang sudah di-posting mas Ismail. Nah, sekarang semua peta geologi permukaan yang diproduksi Puslitbang Geologi (sekarang PSG- Badan Geologi ESDM) di Bandung itu, kan boleh dibaca siapa saja, cuma skalanya kecil. Di jawa 1 : 100.000; di luar jawa 1 : 250.000 - 1 : 500.000. Setahu saya, sekarang ini PSG sedang merintis untuk menerbitkan peta geologi (dengan sistem sheet) di pulau jawa dengan skala 1 : 50.000, kelihatannya mulai tahun 2007, dengan maksud besar dapat dimanfaatkan secara operasional untuk kepentingan eksplorasi potensi dan mitigasi bencana geologi bagi kabupaten/kota juga bagi kepentingan investasi daerah. Proyek nasional membuat peta geologi skala 1 : 50.000 di Jawa ini, tentunya dibuat dengan sistem digital dan hardcopy juga. Salam agus hend - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 27, 2007 10:47:22 AM Subject: [iagi-net-l] UU Penanggulangan Bencana Mas Agus Dalam RUU itu adakah menyangkut soal data geologi terutama Peta Geologi Permukaan ? Kalau saya mengacu pada UU Migas, maka peta geologi termasuk data yang sifatnya terbuka, tetapi apakah juga public domain (ini saya ngga tahu). Tetapi kalau bisa mengacu pada UU Penanggulangan Bencana semestinya kita bisa menggunakan Peta Geologi Permukaan sebagai data dasar yang HARUS dimiliki dan dapat diakses oleh siapapun. Saat ini komunitas GIS di Indonesia sedang mencoba menysusun sebuah basis data peta geologi permukaan yang akan dibidani juga oleh Mas Aria salah satu dedengkot GIS di IAGI :), ada juga Ipranto dari P3G dan juga rekan-rekan lain akan menyumbangkan servernya sebagai wadahnya. Namun masih konsen soal legalitas dari data ini. Masih ada kekhawatiran bagaimana sisi legal dari peta ini. Kalau ada rekan yang tahu dan mengerti soal hukum terutama peta geologi permukaan silahkan memberikan klarifikasi. Bagaimana ruang gerak kita apakah kita boleh mempublikasikan peta geologi permukaan Indonesia ini seperti publikasi di Wikipedia dimana menjai public domain yang bebas diakses dan berkembang dan dikembangkan oleh komunity itu snediri. Aku pinginnya nggandul di RUU kebencanaan ini ktimbang UU Migas. Rasanya lebih mathuk untuk menggunakan misi visi disaster mitigation ketimbang resources management. Suwun RDP On 3/27/07, Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote: Tanggal 29 Maret 2007 nanti, jika tidak ada halangan politik yang signifikan, akan diputuskan RUU Penanggulangan Bencana menjadi UU Penanggulangan Bencana. Ini sepertinya lebih cepat dari RUU Pertambangan minerba dan RUU Penataan ruang, yang banyak hubungannya dengan kegeologian. Dengan payung hukum, maka segala upaya penyebar-luasan informasi kerentanan bencana geologi dalam rangka penguatan masyarakat dan pemda untuk Pengurangan Resiko Bencana (PRB) akan semakin kuat dan menggema di seluruh peloksok tanah air. Wis wayahe..., perencanaan pembangunan ekonomi, sosial budaya, serta model-model pembelajaran informal (di masjid, di gereja, rapat rt/rw, di cakruk, di pesantren, di berbagai tempat lainnya), menggunakan pendekatan Pengurangan Resiko Bencana / Mitigasi Bencana (kegeologian). Semua ini membutuhan upaya keras dan juga bentuk-bentuk comdev dari berbagai industri yang beroperasi di indonesia. Saya membayangkan, jika para profesional GGE yang sudah sangat mapan dari kebutuhan dasarnya; kemudian turun gunung dengan segala kemampuan dan networking-nyamampu menggerakkan proses-proses pembelajaran kebencaaan informal ke segenap lapisan masyarakat. Piye, siapa takut. Ada beberapa profesional GGE yang sudah larut dalam proses sosialisasi kebencanaan geologi (dengan energi, usaha, dan dukungan finansial dan jaringannya) telah menggerakan elemen masyarakat untuk sadar bencana. tetapi ini masih perlu BANYAK LAGI..., kita-kita yang DONG tentang pengetahuan
Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi
Waddduh jangan dikira Polisi Indonesia itu bodo looh ... trutama yang bermain-main dengan ujii forensik ... (kebetulan dulu ada kawan polisi ikutan S2 fisika UI, dia dari LabFor Polri). Kalau anda mengikuti jalannya penyelidikan yang dilakukan Prastika (POLDA BALI) ketika membedah kasus Bom Bali dalam acara di Discovery Channel, anda akan melihat bagaimana dasar berpikirnya ahli2 forensik2 ini. Semua tentunya tidak melulu eksak. Mereka menggunakan probabilitas untuk mengejar suspect. Walaupun didalam filem seringkali menggunakan intuisi. tetapi secara hukum mereka menggunakan analisa-analisa teknis yg penuh dengan kajian ilmiah sangat scientific. Jelas donk polisi mempermasalahkan angka probabilitas 99% vs 1 % ... Kalau berbicara immediate couse ya mesti ada pembatasnya ndak mungkin menyalahkan semuanya . rdp On 3/30/07, OK Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau bahasa hukum sekecil apapun peluang akan di permasalahkan, apa lagi polisikan paling pintar mengembangkan perkara terhadap suatu kasus, bahasa mereka nanti akan kita kembangkan. Polisi tak mempermasalahkan berapa besar anggapan masalah LUSI 99.9% akibat gempa atau karena 0.1% kemungkinan karena aktifitas pengeboran, karena 0.1%bisa mereka masukkan pada kesalahan prosedur,penyebab tindakan yg merugikan orang banyak dan ada unsur kesengajaan, mereka mungkin lebih tertarik pada dampak kerugian masyarakat yg timbul. On 3/30/07, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang dimaksud bukan %tase dari penyebab atau hasil lumpur, tetapi probabilitas; peluang untuk disebabkan gempabumi adalah 1: 10, penyebab pemboran 9:10. Sama seperti peluang Persib menang lawan AC Milan adalah 1:10, AC Milan lawan Persib 9:10. Silahkan kalau mau taruhan pada peluang mana? - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 30, 2007 8:13 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi Mas Dwi, Membuat MODEL atas dasar beberapa ASUMSI dan menggunakan itu sebagai dasar penuntutan polisi/kejaksaan di peradilan adalah sangat berbahaya. Bagaimana kalau asumsinya salah, tentu modelnya salah. Dan, model yang salah itu dipakai untuk penuntutan, maka akibatnya bisa salah penuntutan. Saya pikir kasus ini sangat kompleks dan tak bisa hitam-putih. Bagaimana Richard Davis mengeluarkan statement yang dikutip di Jakarta Post bulan2 lalu bahwa LUSI disebabkan 90 % oleh pengeboran BJP, 2 % gempa, dan 8 % (atau terbalik ?) kombinasi keduanya saya pikir tak ada dasar kuantitatifnya, mungkin hanya perasaan. Kita bisa bertanya kan, berapa m3 lumpur LUSI hasil gempa, berapa m3 lumpur hasil pengeboran, berapa % Lumpur hasil kombinasi. Apakah perasaan bisa dipakai dasar ? Perasaan orang kan bisa lain2. Salam, awang -Original Message- From: Dwiyatno Rumlan [mailto: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:29 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi Saya setuju pak Awang, dalam proses geology tentu tidak ada yang absolut, selalu ada error margin, bahkan dalam soal lumpur Lapindopun, saya sependapat disebabkan oleh combined factor. Namun saya juga mengerti bahasa hukum dan kepolisian yang memerlukan suatu ketegasan. Beliau2 memerlukan seseorang atau institusi yang bisa mengatakan apa penyebab lumpur lapindo. Kalau misalnya itu terdiri dari faktor combinasi, tentunya harus juga jelas, porsinya berapa persen yang disebabkan oleh pengeboran Banjar Panji-1, berapa persen yang oleh natural disaster, berapa persen oleh kondisi geology dsb. Ini yang diperlukan polisi dan aparat hukum, tanpa itu semua, maka masalah ini saya kira hanya akan muter-muter saja, dan semakin tidak jelas. Untuk itulah, dulu pernah saya usulkan untuk membikin suatu model bagaimana bisa terjadinya bencana ini dengan berdasarkan semua data-data yang ada. Saya tahu, hal ini akan sulit dilakukan, namun dengan beberapa assumsi saya kira masih bisa dikerjakan. Yang dari itu, mungkin bisa menjadi salah satu dasar untuk menetapkan berapa percent porsi masing2 factor tersebut sehingga menyebabkan terjadinya LULA, sehingga bisa membantu aparat kepolisian dan aparat hukum untuk bisa menyelesaikan kasus ini. Salam - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 27, 2007 11:50 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi Lucu, dua hari sebelumnya Kepala Kajati Jawa Timur Dr. Marwan Effendi menyatakan bahwa BAP (berita acara pemeriksaan) kasus LUSI di area Lapindo yang diajukan Kapolda Jatim adalah masih lemah akibat keterangan para saksi ahli yang berseberangan. Sebagian saksi ahli bilang bahwa LUSI akibat pemboran Banjar Panji-1. Sebagian saksi ahli bilang bahwa LUSI akibat force majeur. Yang mengatakan bahwa LUSI adalah akibat force majeur adalah lebih banyak.
Re: [iagi-net-l] Fw: Chevron donates 233,000 boxes of cores to university
Dalam artian pengembangan ilmu dan tujuan ilmiah ini merupakan tindakan yang tepat ... Namun, data core dari mana saja ya ? Adakah sampel dari negara-negara lain termasuk Indonesia ? Dan bagaimana aspek legalnya ? Data itu mestinya proprietary masing2 negara. rdp On 3/31/07, Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: ini berita dari Amrik. kalau di Indonesia, apakah ada perusahaan yang mau menyumbangkan core atau well log atau test data atau seismik? fbs Chevron recently donated 233,000 boxes of core and well samples collected during 70 years of oil and gas exploration to the Bureau of Economic Geology (BEG) at the University of Texas at Austin. The donation included $1.5 million to the BEG's endowment to preserve the samples for future generations of geoscientists. Below are photos from the donation ceremony: Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Detak-detak kelahiran LUSI
Detak-detak kelahiran LUSIhttp://rovicky.wordpress.com/2007/04/03/detak-detak/ April 3rd, 2007 — Rovickyhttp://rovicky.wordpress.com/wp-admin/post.php?action=editpost=830 [image: babylusi.png]http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/03/babylusi.png[image: domino.png] http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/03/domino.pngKelahiran seorang bayi memang selalu ditunggu-tunggu, tetapi kelahiran prematur tentunya tidak pernah diinginkan seorang ibu hamil. Mereka selalu menginginkan kelahiran normal ketika usia kandungan sudah memenuhi. Walaupun saat ini tanggal kelahiran bisa dipilih-pilih mencari hari baik dengan bedah caesar tentunya [image: ;)] . Menyaksikan detak-detak kelahiran SI Genit Lusi cukup menarik juga tentunya. Walaupun tidak ada yang mengharapkan kelahirannya, namun Lusi tetep saja suatu saat akan lahir kedunia *- [image: :(] : Looh, Pak Dhe Vicky, yang jadi bidannya po ? Lahirnya premature ya ? + [image: :D] : Hust !* Semburan lumpur atau dalam bahasa orang geologi disebut *Mud Volcano *atau Gunung Lumpur bukan hal baru tetapi khusus semburan *Lusi *merupakan fenomena unik yg mengandung kontroversi. Kali ini kita coba lihat dengan membuat sebuah *hipotesa *detak-detak kemunculan (*kelahiran*) semburan lumpur di Sidoarjo yang masih muda usia ini. Hipotesa ini disusun berdasarkan data, jurnal ilmiah, diskusi yang ada serta beberapa hasil seminar yang pernah dilakukan sebelumnya. Selengkapnya ada di http://rovicky.wordpress.com/ (maaf berhubung banyak gambarnya terpaksa tidak dapat dilampirkan) rdp
[iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] EXXON MINTA PENANGGUHAN PENERAPAN DMO HOLIDAY
Dari diskusi di milist sebelah. Mungkin ada yg penasaran berapa kira-kira nilai yang ditawar dalam penangguhan DMO ini. Seorang kawan di sebelah milist ini menghitungnya. RDP -- Forwarded message -- From: Johand Dimalouw [EMAIL PROTECTED] Date: Apr 4, 2007 11:45 AM Subject: Re: [IndoEnergy] EXXON MINTA PENANGGUHAN PENERAPAN DMO HOLIDAY To: [EMAIL PROTECTED] Rekan Sulis yth, Terima kasih informasinya. Mungkin saja benar begitu, karena saya tidak mengikuti secara ditel PSC Cepu itu, di mana pembagiannya 85/15 (85% untuk NKRI dan 15% untuk kontraktor PSC CEPU (yaitu EXXON dan para Mitra Usahanya (terdiri dari EXXON = 6,75%, Pertamina = 6,75%, serta Pemda Bojonegoro dan Blora = 1,5%). Prinsip yang terkandung dalam kontrak PSC secara umum yang saya ketahui (maaf, saya tidak tahu secara kusus kontrak PSC CEPU), adalah bahwa: Dari 100% GP (Gross Prduction) itu pertama dipotong dulu 25% DMO untuk NKRI. isa GP (100-25)$ = 75% kemudian baru dipotong untuk CR = Cost Recovery (terdiri dari Operation Cost dan Depresiasi Capital Investments untuk explorasi dan exploitasi). Saya tidak tahu besarannya jadi kita misalkan saja dalam hitungan. Kemudian sisanya yaitu GP-(DMO + CR) dibagi (dan setelah diperhitungkan pajak), jadinya 85/15 atau 85% untk NKRI dan 15% Kontraktor PSC CEPU, yaitu EXXON dan Para Mitra Usahanya. Hitungan ulangnya sebagai berikut: Misalkan produksi PSC CEPU 100.000 BPD, Harga pasar $60/bbls, biaya Operasi = $ 7/bbls, Cost Rrecovery (untuk biaya Explorasi dan Capital investment sesuai hitungan depresiasi untuk tahun ybs) = $20/bbls dan rumus bagi hasil adalah 85/15 ( 85% untuk NKRI dan 15% untuk PSC CEPU). Untuk kasus DMO ditangguhkan maka minyak yang diproduksi setiap hari itu bernilai $6.000.000, diambil untuk Cost Recovery ($7/bbls + $ 20/bbls) x 100.000 = $ 2.700.000 per hari untuk PSC CEPU. Sisa minyak bernilai $ 3.300.000 itu dibagi sesuai rumusan PSC, maka PSC CEPU mendapat bagi hasil sebesar $495.000 per hari. Total untuk PSC CEPU = $ 3.195.000 per hari dan untuk NKRI $ 2.805.000 per hari. Untuk kasus DMO berlaku seperti biasa, maka nilai minyak yang diproduksi setiap hari itu dipotong 25% DMO berniali 25.000 x $ 60/bbls = $1.500.000 per hari untuk NKRI. Sisanya sebesar 75% bernilai = 75.000 x $ 60/bbls = $ 4.500.000 per hari, dipotong Cost Recovery untuk PSC CEPU (dianggap tetap sama) = $ 2,700.000 per hari. Nilai sisa minyak yang akan dibagi sebagai keuntungan usaha adalah $ 4.500.000 - 2.700.000 = $ 1.800.000. PSC CEPU mendapat 15% = $270.000 per hari dan NKRI dapat bagian 85% = $ 1.530.000 per hari. Jadi total untuk PSC CEPU adalah $ 2.970.000 per hari dan total untuk NKRI adalah 3.030.000 per hari. Kesimpulannya adalah bahwa: DMO adalah komponen kontrak PSC yang menguntungkan NKRI dan menjamin hasil untuk NKRI karena diambil 25% terlebih dahulu untuk kepentingan Nasional. Bisa saja terjadi ditahap awal produksi komponen CR(Cost Recovery) sangat besar disebabkan oleh hasil hitungan Deprisiasi Investasi sehingga Kontraktor yang dapat bagian besar, tapi dengan DMO, NKRI tetap minimal dapat 25% khan. Besarnya investasi, bagian Cost recovery dan bagi hasil untuk EXXON itu terpulang kepada perjanjian kerjasama EXXON dan Mitra Usahanya Begitulah kira-kira fungsi DMO dalam konsep PSC, sehingga sangat disayangkan bila Pengurus (Pemerintah dan DPR) NKRI menyetujui usulan penundaan DMO oelh Kontraktor PSC CEPU (EXXON dkk). Terima kasih JD - Original Message From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 4, 2007 7:56:00 AM Subject: Re: [IndoEnergy] EXXON MINTA PENANGGUHAN PENERAPAN DMO HOLIDAY Mungkin banyak yang nggak tahu bahwa banyak koran menulis bahwa bagian nya itu hanya 6.75%. Pertamina 6.75%, Pemda Bojonegoro dan Blora total dapat 1.5%, Pemerintah 85%. Tolong dihitung, enuak banget apa nggak ? Wah berart EXXON mengajukan usul yang merugikan donk. Udah splitnya bagus banget 20-80 masih minta DMO Holiday lagi weleh-weleh ... dikeki ati ngrogoh rempelo kiyi ! rdp Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
[iagi-net-l] Indonesia-Singapore talks on maritime borders making progress
Singapore berjanji tidak mengunakan reclaimed shoreline sebagai batas claim... CATET dulu ... Nah yang harus diperhatikan, peta yang mana (kapan) yang akan dipakainya ? rdp == Indonesia-Singapore talks on maritime borders making progress Opinion and Editorial - April 05, 2007 I Made Andi Arsana, Wollongong, Australia Indonesia and Singapore have been recently conducting serious talks concerning their pending maritime boundary delimitation. The third round of negotiations ended on March 29, with both delegations declaring the discussions friendly and fruitful. Apart from formal negotiations that have been conducted by Indonesia and Singapore regarding their maritime boundaries, Singapore, on the other hand, has been actively reclaiming its shoreline. With regard to this reclamation, there is a serious concern among people in Indonesia that Singapore will use the reclaimed shoreline to decide its borders. As I wrote in the Feb. 28, 2007, edition of The Jakarta Post, the concern makes sense as such practices might be possible for Singapore, in reference to the United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS). It is also supported by the statement in the Manual on the Technical Aspects of the UNCLOS (TALOS). Several similar articles have been published, including one in The Strait Times on March 17, 2007, titled Jakarta fears S'pore will use reclaimed shoreline to decide border. After the third round of negotiations were completed in Singapore, the said worry for the Indonesian side should now be unnecessary. It has been clearly asserted by Singaporean Minister for Foreign Affairs George Yeo that its land reclamation works are conducted within Singapore's territorial waters. According to a spokesman, Singapore has stated that land reclamations would not be a factor in ongoing maritime boundary negotiations with Indonesia. This statement was made when Yeo spoke in Parliament on Feb. 12, 2007. Provided that Singapore is consistent with said statement, it shows significant progress regarding the negotiations, at least from the Indonesian perspective. The two neighboring states can now move onto other essential issues to finalize the pending 1973 agreement. As mentioned in their joint press release, the two states have agreed on several technical issues for the delimitation of boundaries. This should have been a productive achievement reached by the two delegations. In addition, the joint statement said that the two sides also presented their views on the principles of delimitation to be used in territorial sea boundary delimitation. However, it was not clearly mentioned whether the views included technical aspects and options for boundary lines to the west and east of the existing 1973 boundary line. After observing the latest development in the Indonesia-Singapore negotiations, there are at least two other issues to be considered. The first issue regards the statement that Singaporean land reclamation will have nothing to do with the ongoing negotiations. It is worth recalling the principle of maritime boundary delimitation that the construction of boundary line will involve the existence of a baseline. In this regard, the change of the baseline will definitely cause impact on maritime boundary delimitation. On the other hand, reclamation can be viewed as an action that could possibly change the baselines. If it is confirmed that the reclamation will not affect the delimitation of maritime boundaries, this means that the delimitation will consider Singapore's original coastline prior to reclamation. This should be treated as an important note to both Indonesia and Singapore as it will consequently influence technical aspects to consider. This, in particular, includes the identification of geographical features depicted on a nautical chart used in the delimitation. Geographical features shown on the nautical chart used in delimitation must depict Singapore's original coastline. Technical experts involved in the negotiation must have been aware of this matter. The second issue concerns the use of geodetic datum in defining the positions of border points. It should be noted that the 1973 agreement does not specifically mention the geodetic datum used. In fact, the coordinates of latitude and longitude without specific geodetic datum tell us nothing. Such coordinates do not refer to any specific location on earth, meaning that the maritime boundary lines they delineate do not really exist. It is theoretically impossible to identify border crossing, for example, without specific geodetic datum. A patrolling officer will not be able to identity how long a ship has trespassed a boundary line for since the boundary could not be precisely located in the field. In such a case, the use of modern navigational aid such as a Global Positioning System (GPS) would not help much as a GPS has specific geodetic datum, while border points do not. Simply speaking
[iagi-net-l] Re: MAS TANYA PATAHAN SEMANGKO
Hi Zoeni Selamat bertugas dengan NGOnya. Saya coba menjawab semampu saya ya. - Setahu saya potensi lereng runtuh tetap saja ada, terutama kalau disertai hujan deras tentusaja akan semakin besar kemungkinan runtuh. Sedangkan saat ini musim hujan di Jawa masih berlangsung dan sangat mungkin di padang juga mengalami hujan. Jadi tidak hanya karena gempa-gempa saja, curah hujan tinggi juga akan berpengaruh. - Sebenernya pernah ada kajian kegempaan daerah sepanjang sesar Semangko ini. Saya rasa ada kawan dari IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) dan HAGI (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia) di Sumbar pernah mengadakan sosialisasi juga. Namun jangkauannya mungkin perlu diperluas lagi. Akan saya Fw juga tulisan ini ke kawan-kawan IAGI dan HAGI untuk membantu dan menghubungi anda, Mas Zoeni. - Ya, ini tawaran mlaku-mlaku ke Sumbar sangat mengundang pada saya, sudah lama saya juga tidak jalan ke Sumbar (Padang). - Kalau soal konco di Sumbar ... ini aku fw juga ke kawan-kawan IAGI untuk bisa menghubungi mas Zoeni. To IAGI-Net -- Buat kawan-kawan IAGI, Mas Zoeni ini dari NGO yang bergerak dalam Jaringan Radio Komunitas Studio 42C di Minang. Saya rasa kalau ada kawan geologi yang sedang ke Sumbar dapat menghubungi Mas Zoeni dengan teleponnya dibawah itu. Atau untuk lebih detilnya simak liputan sepak-terjang kawan-kawan JRK studio42C di Jogja dan di Padang di linksini : http://www.saksigempa.org/index.asp?content=featureid=1481 http://satudunia.oneworld.net/article/view/147035/1/?PrintableVersion=enabled Mas Zoeni selamat bertugas Salam RDP On 4/5/07, zoeni zoeni [EMAIL PROTECTED] wrote: mas rovicky yang baik, mas aku tinggal di padang, dan kebetulan beraktivitas di NGO yang bergarak di media komunitas, kita pas gempa tanggal 6 maret kemarin masih di padang, tetapi sekarang kita buka posko informasi yang mengunakan radio komunitas, sementara di dua titik yang kita dirikan yaitu di Paninggahan Solok dan batipuh tanah datar, kebetulan berada di tepian danau singkarak. di batipuh kita masih sering merasakan gempa walaupun kecil, yang ingin saya tanyakan, - potensi lereng dan reruntuhan apakah masih besar ataupun lebih besar lagi? - kemudian menyadarkan masyarakat yang ada di daerah patahan dengan kajian geologis belum pernah ada? - mas nek sempat mlaku-mlaku neng padang atw neng Sumbar bisa memberikan pencerahan langsung ke masyarakat, sehingga memberikan keterangan yang ilmiah kepada masyarakat, soale masyarakat masih wegah pindah dari daerah bahaya tersebut. - utowo duwe konco neng sumbar sing isoh diajak diskusi lan di hubungi tentang daerah rawan bencana di sumbar maaf mas nambahi agenda, he.he maturnuwun mas marzuni studio 42 c Sumbar 0813 2888 6299 Yahoo! Messenger - with free PC-PC calling and photo sharing. -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Kualitas batubara dan Patahan
On 4/6/07, Wahyudi Adhiutomo Sri Wijono [EMAIL PROTECTED] wrote: hihihihhi :-) Ya..namanya juga mumpung ketemu ama temen yang sedang research, jadi ya...idep-idep di uji ama guru besarnya mas Heri ;-) Memang, mas. Pengaruh temperatur lebih dominan dalam mempengaruhi kualitas (menurut saya) tapi topik ini juga sedang in di kantor. Begitu ceritanya Ok...soal peta sebaran kualitas (isoquality) sudah kami buat, tapi...ya ituterpatahkan ama sesar yang ada ;-) Ayo...ada yang mau urun rembug lagi? Nuwun Maksudnya terpatahkan pada zona sesar itu apakah terputus akibat patahan ? Apakah artinya kalau menggunakan hukum Cross cutting relationship terjadi 'discontinuitas' pas di zona patahan ? Kalau iya berarti patahan tsb tidak ada pengaruh thd kualitas batubara. Tetapi, kalau ada kecenderungan (trend) perubahan kualitas batubara, misal semakin berkualitas ketika mendekati patahan, berarti ada pengaruh patahan dalam peningkatan kualitas batubara. hef e nais whik en rdp Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] obrolan kemarin petang
Pak syaiful, ikutan rembug ya Pertama selain ditambah ruangan paralelnya bisa juga dikurangi waktu presentasinya. Misal waktu hanya 15 menit/presenter waktu presentasi 15 menit dengan 3 menit tanya jawab, 2 menit moderator dan ganti ke pembicara berikutnya. Kalau kurang waktu diskusi ya silahkan dilanjut sendiri. :) - Ini niru gayanya BSP (Shell Brunei) ketika membuat presentation session utk internal pegawenya. Yang kedua Poster session diintensifkan. met kerja RDP On 4/6/07, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: ngene wae, mengko diakehno jumlahe ruangan paralel. piye? isok wae, kang. saiki dietung dhisik. biasane rak onok 5 ruangan. nek tanggal 15 isok patang sesi, isuk onok loro, awan sampek sore onok loro ugo. nek sak sesi onok papat presentasine, artine dino tanggal 15 nopember kuwi onok 4x4=16 presentasi sak ruangan. lha, nek dino tanggal 16 onok rong sesi, esuk thok, artine ono wolung sesi. total rong dino, isok onok 24 presentasi kanggo sak ruangan. sak teruse, nek onok limang ruangan paralel, yo mengko onok 24x5=120 presentasi. opo isok didadekno wolung ruangan paralel? isok wae, mengko malih dadi 24x8=192 presentasi. sik..sik..., opo hotel westin nduwe wolung ruangan yo? -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Kualitas batubara dan Patahan
Yudi, Coba dilihat seterusnya donk ... apakah iya ini karena faktor tekanan ? Apakah benar maturity (coal rank/Ro) membesar di semakin dekat zona patahan ? Kalau begitu pertanyaan selanjutnya Apakah dalam sebuah tektonik kompresi itu, tekanan terbesar ada pada zona patahan ? (Bagaimana distribusi tekanan dalam zona patahan). Coba kalau pakai logika gini patahan menunjukkan bahwa stress (tekanan) pada batuan sudah berubah menjadi strain yang berupa patahan ... atau patahan merupakan release jadi strain Lah mengapa pematangan lebih besar pada zona patahan ? Ingat pengaruh air yg menjadi pembawa panas yang akan melewati zona rekahan (patahan). Jadi yang berpengaruh itu suhu atau tekanannya atau ada faktor lain ? salam rdp On 4/8/07, Wahyudi Adhiutomo Sri Wijono [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam online, Saya sangat seneng topik sederhana (mungkin lho??) ternyata bisa menggemparkan iagi.net ;-) Dari tanggepan-tanggepan yang masuk sebenernya punya satu benang merah, dimana sesar dapat mempengaruhi peningkatan kualitas batubara namun tidak 'sedasyhat' pengaruh dari intrusi. Berbagai fakta sudah menunjukkan, mulai dari mas Bosman di KPC, mas Heri dengan penelitiannya di Jepang, sampaipakdhe Rovicky yang bergelut dengan minyakpun berbicara ;-) hihihihihi Menurut saya, sangat masuk akal kalo sesar itu memang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kualitas batubara :-) Setuj??? On 4/7/07, bosman batubara [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tak punya data statistiknya, tetapi pernah memiliki pengalaman mapping di daerah Kutai Barat, Kaltim. Mungkin cerita berikut ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi yang membutuhkannya. Begini ceritanya: Ketika itu, medio 2006, kami sedang melakukan pemetaan geologi di daerah Tering, Kutai Barat, Kaltim. Kami mapping di Formasi Balikpapan bagian atas. Berdasarkan analisis sample-sample kami sebelumnya, cv batubara di daerah yang kami mapping (luasnya hampir 50.000 Ha) dalam rentang 3.500-4.500 (dalam ingatan saya yang pelupa ini). Suatu ketika kami para geologist terkejut mendapat laporan hasil analisis sample kami dari laboratorium, ternyata ada beberapa sample yang nilai cv-nya di atas 5.000. Selidik punya selidik, setelah membuka kembali Geological Facts Map kami, ternyata sample-sample dengan cv yang di atas rata-rata tersebut berada di zona sesar. Dengan demikian tak ada alasan lain, kami percaya bahwa sesar tersebut berpengaruh terhadap kualitas batubara. Secara teoritis hal itu memang sangat mungkin terjadi. Salah satu makalah di publikasi IAGI (Indonesian Coal and Mineral Discoveries 2005) mendiskusikan masalah coking coal. Ada beberapa variabel geologi yang menyebabkan terjadinya coking coal. Salah tiganya: intrusi, pembebanan, dan gradient geothermal. Barangkali patahan juga menghasilkan impak yang sama . Karena adanya perubahan PT di zona sesar. Begitulah kira-kira, untuk lebih detilnya mengenai angka-angka dan lain sebagainya silakan dilacak sendiri la ya.. tabik, bosman batubara mobile: 0812 274 8495 other e-mail: [EMAIL PROTECTED] Never miss an email again! Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out. -- Respecfully yours, Wahyudi Adhiutomo Mobile: +62812 15 91630 Email: [EMAIL PROTECTED] Planning and Development Department PT. Borneo Indobara Satui Site, South Kalimantan Jl. Propinsi Km. 167 Satui, South Kalimantan Fax: +62512 61557 Phone: +62512 2707547 -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Indonesia-Singapore talks on maritime borders making progress
Ada tambahan dibawah ini dari Prof Jacub Rais yang menyebutkan batas tersebut adalah batas rendah, bukan batas terendah. UN tidak peduli apakah itu LAT. Yang penting bagi UN adalah asalkan tidak ada yg terinjak kakinya. Buat kita (Indonesia) pasti akan keinjak ... bukan hanya nginjek kaki, tetapi nginjek muka. Karena kita menakan dirinya negeri maritim, jadi soal maritim harus tegas dan jelas. Selain itu tentunya HARUS ada kesepakatan bersama dan yang penting buat kita saat ini secara definitif, dimana koordinat batas-batas itu saat ini ditentukan, apapun metode, aturan dan kesepakatan yang dipakainya. rdp On 4/8/07, Jacub Rais [EMAIL PROTECTED] wrote: Jakarta 8 Pril 2007 Pak Andi Arsana dan Pak Parluhutan. Dalam UNCLOS disebut low waterline, bukan the lowest low waterline. Dalam bahasa Indon seharusnya garis air rendah bukan garis air terentah sehingga ada yang usul pakai LAT (pak Klaas yang pernah menyampaikannya ini). LAT saya katakan harus ditentukan melalui pengamatn pasut selama 18,7 tahun, satu periode nutation. Ini terlalu lama. Ini juga saya tidak setuju. Dalam praktek di lapangan kita lihat air rendah bervariasi tiap detik karena air tiap diam dan tergantung pada tempat dimana anda berdiri. . Saya pilih air terendah dalam satu hari. Saya pernah usulkan di ITB tempoh haris agar coba hitung dampaknya terhadap koordinat titik batas yang dihitung dari berbagai macam variasi muka air laut di pulau Jawa dan juga muka air yang extreem di Papua bagian selatan, antar berbagai pasut rendah.. Dampaknya hanya pada koordinat second. Kalau 1 second di ekuator = 30 meter, maka 20 second baru 60 m. Kalau anda plot diatas peta 1:50.000 maka 1 mm dipeta adalah 50 meter maka haslnya tidak signifikan. Kemudian hari ketika pada tahun 2004 kebetulan Kepala BAKO, pak Matindas, bersama pak Klaas dan saya di New York, menghadiri pertemuan UN Group of Experts on Geographical Names, kami bertiga mengadakan pertemuan dengan Komisi UNCLOS 1982 di New York. Ketika kami tanya mengenai low waterline apakah harus LAT. Mereka mengatakan PBB tidak care apakah low water line atau the lowest low water line,karena penentuan titik dasar adalah unilateral, dan PBB tidak memeriksa bagaimana titik dasar ini ditetapkan oleh suatu negara, kecuali jika anda menginjak kaki orang lain artinya berbenturan dengan garis batas teritorial negara lain. Jadi mengapa kita mesti susah-susah menentukan titik dasar karena makin lama kita mengamati akan makin mahal karena garis batas harus segara ditentukan, apalagi untuk garis batas kewenangan laut daerah (provinsi, kabupaten/kota). Dalam praktek, saya tetapkan garis air terendah dalam satu hari, sebagai low water line. Salam, Jacub Rais On 4/8/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Seingat saya, di dalam UNCLOS juga tertulis, koq, bahwa base-line harus berupa natural feature/land-mark, bukan man-made feature/landmark. Tidak seperti Pak Made Arsana yg kuatir, saya yakin technical experts involved in the negotiation have been aware of this matter. Sejak 2003 (4 tahun yang lalu) ketika saya mewakili IAGI bicara di rapat2 khusus Dewan Maritim menyangkut soal batas Singapore-Indonesia dalam kaitan dg penambangan pasir di Riau BTW, saya melihat para ahli teknis dari Bakosurtanal, Dishidros, BPPT, DepLu dll sudah sangat aware dengan masalah tersebut. Meskipun demikian salut juga buat usaha Pak Made Arsana yang melemparkan isu tersebut di media, supaya tetap membuat para ahli tersebut terjaga. Thx untuk RDP yang posting beritanya Salam adb - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 05, 2007 4:58 PM Subject: [iagi-net-l] Indonesia-Singapore talks on maritime borders making progress Singapore berjanji tidak mengunakan reclaimed shoreline sebagai batas claim... CATET dulu ... Nah yang harus diperhatikan, peta yang mana (kapan) yang akan dipakainya ? rdp == Indonesia-Singapore talks on maritime borders making progress Opinion and Editorial - April 05, 2007 I Made Andi Arsana, Wollongong, Australia Indonesia and Singapore have been recently conducting serious talks concerning their pending maritime boundary delimitation. The third round of negotiations ended on March 29, with both delegations declaring the discussions friendly and fruitful. Apart from formal negotiations that have been conducted by Indonesia and Singapore regarding their maritime boundaries, Singapore, on the other hand, has been actively reclaiming its shoreline. With regard to this reclamation, there is a serious concern among people in Indonesia that Singapore will use the reclaimed shoreline to decide its borders. As I wrote in the Feb. 28, 2007, edition of The Jakarta Post, the concern makes sense as such practices might be possible for Singapore
[iagi-net-l] Sunarso Jadi kepala BPLS
Selamat bertugas Mas Soffian Hadi rdp = 09/04/07 20:02 Sunarso Jadi kepala BPLS Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro, Sunarso, sebagai Kepala Badan Pelaksana pada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, di Kantor Presidenan, Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pengangkatan itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M 2007 tentang pengangkatan Kepala, Wakil Kepala, Sekretaris dan Deputi BPLS, yang ditandatangani 8 April 2007. Selain menetapkan Sunarso sebagai Kepala Badan Pelaksana BPLS, ditunjuk pula Wakil Kepala Badan BPLS Hadi Prasetyo, Sekretaris Adi Sarwoko (Staf Ahli Hubungan Antarlembaga Departemen Pekerjaan Umum), Deputi Bidang Operasi Ir. Moch Soffian Hadi Djojopranoto (anggota senior Ikatan Ahli Geologi Indonesia/IAGI), Deputi Bidang Sosial Ir Sutjahjono Soetjipto, Deputi Bidang Infrastruktur Ir Karyadi (Direktur Wilayah Timur Direktorat Jenderal Penataruang Departemen PU). Andi menambahkan, pada tanggal yang sama Presiden Yudhoyono juga menetapkan Peraturan Presiden (PP) nomor 14/29007 tentang BPLS. Dalam PP itu dicantumkan tugas BPLS selanjutnya, yakni menangani upaya penanggulangan semburan lumpur, menangani luapan lumpur, serta menangani masalah sosial dan infrastruktur akibat luapan lumpur Sidoarjo dengan memperhatikan risiko lingkungan yang lebih kecil. Selain itu, PT Lapindo Brantas Inc. ditetapkan membeli tanah dan bangunan masyarakat yang terkena luapan lumpur secara bertahap sesuai peta area tanggal 22 Maret 2007 dengan akta jual beli bukti kepemilikan tanah yang disahkan pemerintah. Andi menambahkan, biaya masalah sosial kemasyarakatan setelah ditandatanganinya PP itu dibebankan ke APBN, sedangkan biaya penanggulangan semburan lumpur, termasuk penanganan tanggul utama sampai ke Kali Porong dibebankan ke PT Lapindo Brantas Inc., dan biaya upaya penanganan infrastruktur dibebankan ke APBN dan sumber dana lainnya yang sah. Dengan berlakunya PP itu, menurut dia, maka pelaksanaan tugas Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo yang dibentuk berdasar Keppres 13/2006 dilanjutkan BPLS. BPLS bertanggung jawab pada dewan pengarah yang diketuai oleh Menteri PU dan wakil ketua Menteri Sosial dengan anggota antara Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri ESDM dan Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pehubungan, Gubernur Jatim, Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jatim dan Bupati Sidoarjo. (*) Copyright (c) 2007 ANTARA -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria
Adakah yang tahu ? Bagaimana Jepang memanfaatkan Nuklir di negara yang merupakan Earthquake-prone area ini. Irwan Meilano atau Pak Fajar yg sedang di Jepun, mungkin bisa membrikan ulasan, bagaimana Jepang mengatasi bahaya kegempaan di reaktor-reaktornya. Setahuku Jepang memanfaatkan pembangkit listrik nuklir sepertiga dari kebutuhannya. Aku pikir kita masih terlalu phobia dengan Nuklir dan Gempa. Belum lagi limbahnya :( Impian PLTNuklir kok masih zaauh :( Dahulu ketika negara2 eropa memanfaatkan hutannya untuk mmebangun kota dan menjual produk kayu, Indonesia masih belum apa-apa. Ketika hutan habis kita diminta menjaganya. Dahulu ketika batubara dipakai untuk sumber energi kita juga belum apa-apa Ketika batubara dianggap encemari, kita tidak bisa menjualnya Dahulu ketika minyak menjadi sumber energi, kita menjualnya tanpa memanfaatkan dengan optimum. Ketika sekarang ribut emisi karbon, kita ngga tahu mau pakai apa lagi Sekarang, memanfaatkan energi nuklir kita juga ga berani. memanfaatkan geothermal juga nga pernah ada solusi ... Lah trus piye ... ? rdp On 4/18/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenapa dulu Semenanjung Muria Jepara ditetapkan sebagai lokasi PLTN , karena salah satunya aman dari Gempa, sekarang ditemukan bukti baru ternyta ada Sesar, seberapa jauh sesar ini berpengaruh thd keamanan suatu PLTN ? soalnya menurut Pemerintah sebentar lagi pembangunannya sudah akan dimulai,apa ya harus direlokasi , sayangnya kadang kadang bisa terjadi macam macam interpretasi thd sesar sesar baru ini , kalau memang ada ( lha kok baru muncul sekarang ) ISM === Pembangunan PLTN, Aman atau Membahayakan (1) Peringatan Dini dari Patahan Muria SM/Muhammadun Sanomae KAWASAN LEMAH ABANG: Calon lokasi PLTN di kawasan Lemah Abang, Desa Balong, Kecamatan Kembang, Jepara.(30) Sejak awal April lalu, ada penelitian geologi Semenanjung Muria. Kegiatan itu dikaitkan dengan rencana pembangunan megaproyek pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Berikut laporan wartawan Suara Merdeka Muhammadun Sanomae dan Sukardi . APAKAH kawasan semenanjung Muria sangat aman untuk lokasi pembangunan PLTN? Pertanyaan itu selalu muncul pada setiap kegiatan sosialisasi atau diskusi tentang PLTN. Kampanye massal ''perlunya'' PLTN dibangun di kawasan Jepara sudah dilaksanakan badan tenaga atom nasional (Batan) sejak awal 1990-an. Bahkan, di Jepara pernah diadakan penataran juru penerang PLTN kerja sama Kantor Departemen Penerangan dan Pemda setempat. Para tokoh masyarakat dan agama dikumpulkan untuk diberi pembekalan seputar manfaat teknologi nuklir bagi manusia. Salah satunya manfaat nuklir bisa menjadi alternatif bagi penyediaan energi listrik. Pada kesempatan lain, para juru penerang dan pejabat serta anggota legislatif juga diajak melihat langsung reaktor nuklir milik Batan di Serpong, Tangerang. Namanya juga orang awam dalam bidang teknologi nuklir, ketika sudah diberi penjelasan bahwa PLTN sangat aman dibangun di Jepara, sebagian masyarakat langsung percaya 100 persen. Bahkan, kepada mereka juga diberi gambaran, masuknya PLTN dengan kapasitas besar pertama di Indonesia akan memberikan kesejahteraan. Pada sebuah sesi sosialisasi PLTN di Jepara, Agustus 2006, pelawak yang tampil di panggung menyampaikan ''pesan sponsor'', dari pada hidup dengan sentir (lampu minyak) lebih baik menerima nuklir. Maksud dari pesan yang disampaikan kurang lebih berarti, jika masyarakat menolak kehadiran PLTN untuk menyuplai energi listrik, maka masyarakat akan mengalami kemunduran. Akibat kekurangan listrik, kembali mengandalkan lampu minyak untuk penerangan. Kondisi Riil Kembali ke pertanyaan ''klise'' soal keamanan PLTN, tentu jawabnya tak sederhana. Pernyataan pejabat Batan maupun Pemerintah bahwa Semenanjung Muria sangat aman untuk PLTN harus didukung dengan kondisi riil di lapangan. Salah satunya adalah keamanan kawasan Semenanjung Muria dari ancaman gempa bumi. Peneliti Puslitbang Geologi Kelautan Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan dua patahan (sesar) besar di kawasan Muria. ''Berdasarkan ciri-ciri pendukung yang kami temukan, ada dua patahan besar di kawasan gunung Muria, di Rahtawu dan Tempur,'' ungkap Priyantono, peneliti Puslitbang Geologi Kelautan, yang melakukan aktivitas di Jepara sejak 2 April. Keadaan alam yang mendukung adanya patahan, antara lain banyak ditemukan air terjun dan adanya bidang patahan. Kedua patahan membujur dari selatan ke utara. Dikatakan, patahan besar Rahtawu (Kecamatan Gebog, Kudus) posisinya sejajar dan tidak menyambung dengan Patahan Tempur (Keling, Jepara). ''Untuk patahan Tempur menyambung sampai Gunung Genuk dekat Benteng Portugis. Di sekitar Gunung Genuk ditemukan banyak patahan kecil.''(60) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your
[iagi-net-l] Fwd: Penyebaran publikasi lewat milist --Tanggapan
Aku berdiksusi dengan kawan di migas ttg hak cipta (hak edar) dan mendapat jawaban dari Pak Adnan, Ahli Hukum di Milist-migas, sepertinya menurut Pak Adnan menyebarkan artikel (hasil cipta seseorang) lewat server bisa-bisa tidak melanggar UU hak cipta. Hmmm aku masih agak ragu ... milist ini sifatnya menyebarkan, bukan pasif. Tetapi untuk membuat server dimana menyediakan akses data peta dapat menghindari istilah pengumuman ... Asalkan yg nge-donlod memberikan identitas dan menyatakan setuju tujuannya utk keperluan pendidikan atau penelitian. Ini yang menarik karena kita dapat memulai membuat server IAGI atau HAGI atau RSGIS, untuk menyediakan peta-peta dasar (yg sesuai aturan merupakan data bebas terbuka), termasuk peta geologi dll. Tapi soal menyebarkan artikel . Aku sendiri masih ragu-ragu ... lah wong fotocopy di kampus saja maksimum 3-5 lembar je Sakjane beda ngga sih antara copy right dengan hak cipta, hak mengedarkan ? rdp hukum katanya buta, kalau aku buta hukum :( -- Forwarded message -- From: AW Adnan [EMAIL PROTECTED] Date: Feb 17, 2007 10:57 PM Subject: Re: Penyebaran publikasi lwat milist --Tanggapan To: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Yth Pak Rovicky, Menurut UU Hak Cipta (UU No 19/2002) yang boleh melakukan pengumuman seperti itu hanyalah Pemerintah atau atas nama pemerintah. Sehingga karena tindakan meng up-load ke server dengan free akses itu bisa dianggap sebagai tindakan pengumuman maka menurut UU ini merupakan pelanggaran hak cipta. Untuk mengatasi dilanggarnya pasal ini maka gunakan cara limited akses, bukan free akses Artinya setelah di up load ke server jangan diberikan kebebasan untuk melakukan down loading tetapi barang siapa yg melakukan down loading harus menunjukkan identitas dengan menyebutkan keperluaannya, sehingga kita terhindar dari istilah pengumuman. Sedangkan bagi yg melakukan down loading dari server ini juga terhindar dari pelanggaran hak cipta sebab menuurut Pasal 15 UU Hak Cipta, yang dibolehkan adalah jika menggunakan atau mengambil hak cipta orang lain untuk kepentingan pendidikan atau penelitian, dengan syarat harus menyebutkan sumbernya. Kira-kira begitu. Adnan - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 16, 2007 10:37 AM Subject: Fwd: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan Burner Berbahan Bakar Air Yth, Hukum Migas Indonesia Menyambung pembicaraan saya dengan Mas Budi dibawah ini, apakah memang boleh menyebarkan info lewat media milist utk tulisan. Saat ini kawan-kawan di GIS Indonesia mau mengumpulkan data peta geologi Indonesia untuk diupload ke server supaya mudah diakses siapa saja. Apakah ini menyalahi hukum atau sesuai hukum soal copy right, kerahasiaan data dsb Thanks RDP -- Forwarded message -- From: Budhi, Swastioko (Singgar Mulia) [EMAIL PROTECTED] Date: Apr 16, 2007 11:31 AM Subject: RE: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan Burner Berbahan Bakar Air To: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] Silahkan ditanyakan ke [EMAIL PROTECTED] Kalau mengenai masalah anda ini, kan bisa ditanyakan langsung ke IPA atau P3G. Contohnya RiskTech 2007, semua paper dikasihkan ke saya, tapi ada 2 pendapat di panitia. Ketua panitia setuju untuk dilepas ke milis, tapi wakilnya bilang akan dipublikasikan di website mereka. Jadi meskipun ada anggota milis yang minta, yah saya jawab aja tanya ke panitia. Salam, Budhi S. -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 16, 2007 10:25 AM To: Budhi, Swastioko (Singgar Mulia) Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan Burner Berbahan Bakar Air Wah, Sorry aku baru tahu kalau boleh dipublikasikan / disebarkan ulang lewat milist. Soalnya kalau aku masuk ke websitenya http://pubs.acs.org/journals/jpcafh/index.html kalau donload pdfnya harus bayar je :) Sekarang sudah ada IPA publication dalam DVD, apakah itu juga boleh dipublikasikan (disebarkan ulang) lewat milist ? Siapa ahli hukum yang ada di milist Migas, aku juga mau tanya soal publikasi peta-peta geologi yg dimilki/dibuat oleh P3G bandung, apakah itu juga boleh dipublikasikan bebas ya ? Selama ini di IAGI dan HAGI selalu ribut soal menyebarkan paper atau artikel dari organisasi lain. Tapi ga ada ahli hukum yang tahu ttg hal ini di milidt itu. Salam RDP -- http://rovicky.wordpress.com/
[iagi-net-l] Re: Fwd: Penyebaran publikasi lewat milist --Tanggapan-2
Trims Pak Adnan atas klasrifikasinya RDP On 4/18/07, AW Adnan [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Rovicky, Hak Cipta itu bahasa ingrisnya Copy Right, yg sering diplesetkan oleh kawan-kawan Akademisi dg kata-kata The right to Copy.. he..he... Saya bukan ingin mengatakan bahwa menyebarkan Artikel lewat server/milis tidak melanggar Hak Cipta. Justru yg ingin saya katakan adalah bahwa hal itu sebagai pelanggaran hak cipta, jika bukan dilakukan oleh/atas nama Pemerintah. Yang oleh UU Hak Cipta dianggap tidak melanggar itu adalah bila mempergunakan atau mengambil hak cipta orang lain untuk kepentingan pendidikan atau penelitian, dengan syarat menyebutkan sumbernya dan bukan untuk keperluan komersial. Dengan kata lain, untuk menghindar dari istilah mengumumkan kita hanya menunjukkan kepada peminat dimana bisa diperoleh informasi, selanjutnya adalah problemnya yg mendonload. Begitu pak. Adnan Aku berdiksusi dengan kawan di migas ttg hak cipta (hak edar) dan mendapat jawaban dari Pak Adnan, Ahli Hukum di Milist-migas, sepertinya menurut Pak Adnan menyebarkan artikel (hasil cipta seseorang) lewat server bisa-bisa tidak melanggar UU hak cipta. Hmmm aku masih agak ragu ... milist ini sifatnya menyebarkan, bukan pasif. Tetapi untuk membuat server dimana menyediakan akses data peta dapat menghindari istilah pengumuman ... Asalkan yg nge-donlod memberikan identitas dan menyatakan setuju tujuannya utk keperluan pendidikan atau penelitian. Ini yang menarik karena kita dapat memulai membuat server IAGI atau HAGI atau RSGIS, untuk menyediakan peta-peta dasar (yg sesuai aturan merupakan data bebas terbuka), termasuk peta geologi dll. Tapi soal menyebarkan artikel . Aku sendiri masih ragu-ragu ... lah wong fotocopy di kampus saja maksimum 3-5 lembar je Sakjane beda ngga sih antara copy right dengan hak cipta, hak mengedarkan ? rdp hukum katanya buta, kalau aku buta hukum :( -- Forwarded message -- From: AW Adnan [EMAIL PROTECTED] Date: Feb 17, 2007 10:57 PM Subject: Re: Penyebaran publikasi lwat milist --Tanggapan To: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Yth Pak Rovicky, Menurut UU Hak Cipta (UU No 19/2002) yang boleh melakukan pengumuman seperti itu hanyalah Pemerintah atau atas nama pemerintah. Sehingga karena tindakan meng up-load ke server dengan free akses itu bisa dianggap sebagai tindakan pengumuman maka menurut UU ini merupakan pelanggaran hak cipta. Untuk mengatasi dilanggarnya pasal ini maka gunakan cara limited akses, bukan free akses Artinya setelah di up load ke server jangan diberikan kebebasan untuk melakukan down loading tetapi barang siapa yg melakukan down loading harus menunjukkan identitas dengan menyebutkan keperluaannya, sehingga kita terhindar dari istilah pengumuman. Sedangkan bagi yg melakukan down loading dari server ini juga terhindar dari pelanggaran hak cipta sebab menuurut Pasal 15 UU Hak Cipta, yang dibolehkan adalah jika menggunakan atau mengambil hak cipta orang lain untuk kepentingan pendidikan atau penelitian, dengan syarat harus menyebutkan sumbernya. Kira-kira begitu. Adnan - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 16, 2007 10:37 AM Subject: Fwd: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan Burner Berbahan Bakar Air Yth, Hukum Migas Indonesia Menyambung pembicaraan saya dengan Mas Budi dibawah ini, apakah memang boleh menyebarkan info lewat media milist utk tulisan. Saat ini kawan-kawan di GIS Indonesia mau mengumpulkan data peta geologi Indonesia untuk diupload ke server supaya mudah diakses siapa saja. Apakah ini menyalahi hukum atau sesuai hukum soal copy right, kerahasiaan data dsb Thanks RDP -- Forwarded message -- From: Budhi, Swastioko (Singgar Mulia) [EMAIL PROTECTED] Date: Apr 16, 2007 11:31 AM Subject: RE: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan Burner Berbahan Bakar Air To: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] Silahkan ditanyakan ke [EMAIL PROTECTED] Kalau mengenai masalah anda ini, kan bisa ditanyakan langsung ke IPA atau P3G. Contohnya RiskTech 2007, semua paper dikasihkan ke saya, tapi ada 2 pendapat di panitia. Ketua panitia setuju untuk dilepas ke milis, tapi wakilnya bilang akan dipublikasikan di website mereka. Jadi meskipun ada anggota milis yang minta, yah saya jawab aja tanya ke panitia. Salam, Budhi S. -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 16, 2007 10:25 AM To: Budhi, Swastioko (Singgar Mulia) Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Penyebaran publikasi lwat milist -- was : Kompor dan Burner Berbahan Bakar Air Wah, Sorry aku baru tahu kalau boleh dipublikasikan / disebarkan ulang lewat milist. Soalnya kalau aku masuk ke websitenya http://pubs.acs.org/journals/jpcafh/index.html kalau donload pdfnya harus bayar je :) Sekarang sudah ada IPA publication
Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
Ketika manusia tidak mampu menjelaskan fenomena alam maka apa yang terjadi dianggap kersaning Allah. Kalau kejadiannya menguntungkan disebut karunia, kalau merugikan dianggap sebagai bencana atau dalam bhasa inggris disaster dari kata dis dan star. Yang berarti kejatuhan meteor ! Memang dahulu manusia tidak tahu bagaimana gempa itu terjadi. Baru limapuluh tahun yang lalu teori gerakan lempeng tektonik diketahui manusia. Ya, baru limapuluh tahun yang lalu !. Masih baru-baru ini saja gempa diketahui bagaimana kemungkinan terjadinya. Manusia masih terus mencoba mengenalinya. Seratus tahun yang lalu, masih wajar kalau banyak yg menyatakan bahwa gempa itu akibat Tuhan marah dengan manusia. Menganggap bahwa gempa adalah sebuah hukuman, menganggap gempa sebuah ujian atau teguran dan sebagainya hanyalah karena manusia tidak bersedia menerima segala kejadian alam ini menimpanya. Saat ini kita mungkin belum tahu dengan baik tentang gunung lumpur, tidak tahu bagaimana mekanisme munculnya gunung lumpur. Sehingga seringkali pegangan science yg dipelajari terlepas dan mencari pegangan lain. Faith ! Hujan juga terjadi setiap hari sebagaimana gempa, dan gunung api, sudah ada sejak dahulu juga … tetapi mengapa hujan dianggap karunia dan gempa sebagai bencana ? Padahal kalau hujan keterusan menjadi banjir dan berubah menjadi bencana. Kalau dari keyakinan segala fenomena itu berasal dari Tuhan, apapun semestinya diterima apa adanya Kenalilah gempa, gunung api, gunung lumpur sebagai fenomena dan kejadian alam biasa … kenalilah dia, selidiki dia, bertanyalah dengan alam, bacalah dalam catatan alamnya yang berupa runtuhan-runtuhan akibat proses kegempaan, letusan, kenalilah rekamannya dalam catatan pohon, dalam koral … Kenalilah perilakunya, dimana saja kejadian alam ini berada ….. sehingga kita hidup damai bersamanya … Bersama Tuhan dalam suka dan duka, dalam bencana dan karunia. 'selamat bermalam jum'at' :) rdp On 4/19/07, Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear kawan-kawan Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja, saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan Agama Islam untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi kebencanaan geologi pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, dll sering saya sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana Djumhana, sebetulnya banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang itu, termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll. Sementara dari Kitab Perjanjian lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga lama saya koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran kebencanaan geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason learned kita semua. Harun Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum Nabi Luth, cuma dia backgroun-nya bioteknologi. Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan pendekatan dari kitab Perjanjian Lama. Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti dulu..lah..., kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan dengan eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan pada umumnya. Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point dengan teori SALAM.., whalaaahh, piye jal.. salam semua agus hendratno Agus Sutoto (BWM) [EMAIL PROTECTED] wrote: Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur regional daerah sekitar Sodom Gomorah, sehingga lebih mudah memahami telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu saja dengan posisi geografis secukupnya. Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah ini dan sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada gerakan 'anti-clock wise' nya dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan –Yaman dan menutup di kanal Suez-Aqaba) Agus From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi geologinya. Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia. Namun Allah telah menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk memahami tentang kejadian tersebut secara jelas : Mereka (kaum Luth) dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan hijaaratammin sijjiil (bongkahan/butiran tanah terbakar). Sesungguhnya pada yang demikian itu merupakan ayat-ayat
[iagi-net-l] Just wondering of Earth Day 22 April 2007
Apa ada program khusus yang dilaksanakan HAGI maupun IAGI menyambut hari bumi yang jatuh pada hari minggu kemarin ? Pak Awang atau Geo-philosopher lain Pak Koesoema, Pak Untung, atau Pak Jacub dll mbok ada ndongeng dikit tentang makna Earth Day, pentingnya kita mengetahui sejarah bumi, dan sifat-sifat sebagai bekal dalam memelihara bumi tempat kita berpijak ini ... RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
On 4/23/07, Salahuddin, Andi [EMAIL PROTECTED] wrote: Banjir di zaman Nabi Nuh (Noah) mrpkan salah satu peristiwa kenaikan muka air yang dilaporkan dan digambarkan tidak hanya pada Perjanjian Lama, tapi juga digambarkan pada literatur-literatur Yunani dan Timur Tengah kuno. Akan tetapi hingga saat ini, masih banyak perdebatan mengenai lokasi geografi maupun waktu persis kejadiannya. Sangat menarik mengikuti obrolan santai tentang kisah nabi Nuh ? Yang ngga kalah menarik adalah kisah Nabi Ibrahim juga merupakan Nabi dari beberapa agama dunia saat ini. Ciri khas dari kisah-kisah yang ada dalam alkitab mapun legenda yg dipercaya sebagai sebuah sejarah yang penuh dengan peninggalan adalah multi interpretasi dalam soal lokasi. Karena kisahnya harus ada terlebih dahulu baru kemudian dicari-cari artefaknya. Berbeda dengan science yang menemukan artefak-artefak kemudian membuat kesimpulan. Gothak-gathuk juga tidak pernah lepas dalam pengkajian fenomena ini. Apakah Luth berarti laut seperti yg dicurigai Pak Maryanto ? Dilain tempat Ibrahim sendiri nama dari bapaknya Nabi juga diplesetkan dari Ibrahim, Abraham dan menjadi Brahma yang pernah di klaim sebagai bapak nabi adalah dari India. Karena hal ini juga bukan tanpa dasar, apalagi ada sejarah kata, demikian juga sejarah tempat yang memiliki relasi dengan sejarah. Misalnya Kuala Lumpur sebuah tempat kolam-kolam lumpur bekas penambangan, juga nama kampung Notoprajan karena disitulah tempat tinggal Daeng Notoprojo di Jogja. dan masih banyak lagi tempat yang berarti dalam sejarah. Menariknya, kalau membenturkan dua kutub berlawanan yang ada dalam pengkajian ini - Dalam dunia kreasi (creationism) keyakinan selalu mengawali sebelum melakukan tindakan penelitian. Buku-buku kitab menjadi acuan dan dicoba diuji dengan mencari artefak-nya. - Dalam dunia non-kreasi (science) keraguan dari sebuah dugaan (hipotesa) yg mengawali sebelum melakukan tindakan penelitian. Ketika menemukan sesuatu artefak mencoba menjelaskannya dengan kaidah ilmiah yang sudah disusun sebelumnya. Akhirnya bangunan science akan menjulang keatas, dan bangunan kreasi akan selalu mencoba lebih mengakar kebawah ... :) Keduanya selalu saja ada perbedaan yang kadang saling mengisi, dan tidak jarang saling menyerang dan menghilangkan (nihilasi) malah jadi bingung kabeh :) Lantas mana yang merupakan realitas yang benar ? Wah ini bisa diskusi tiga hari tiga malam berbicara realitas mana yang bener mana yang salah. Yang kemungkinan benar-salah bukan hal penting dalam pengkajian realitas. Buatku yang penting kan menghibur :) rdp -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan
satu juta tahun, setelah itu ia akan berevolusi berubah bentuk dalam rangka adaptasi karena seleksi alam, atau akan punah karena tak sanggup beradaptasi terhadap seleksi alam. Bagaimana peluang manusia (Homo sapiens) bertahan selama satu juta tahun ? Mengapa kita pakai standar satu juta tahun, sebab itu adalah umur rata2 satu spesies dalam status evolusinya sepanjang Kenozoik sebelum ia berubah bentuk menjadi yang lain. Apakah manusia harus dikecualikan ? Bisa saja, sebab manusia adalah makhluk berakal dan mungkin punya daya adaptasi jauh lebih tinggi dibandingkan makhluk2 lain. Tetapi, harus diingat pula bahwa tingkat kerusakan lingkungan sepanjang Kenozoik, yang paling parah adalah bersamaan dengan kehadiran manusia. Jadi, manusia mungkin bisa sangat beradaptasi, tetapi lingkungan tempat hidupnya rusak parah, bisakah survive ? Spesies Homo sapiens telah memiliki susunan anatominya yang moderen selama sekitar 100 ribu tahun. Mengacu ke standar 1 juta tahun di atas, maka masih ada sekitar 900 ribu tahun Homo sapiens dalam bentuknya yang sekarang masih berjalan di atas Bumi, itu pun kalau Bumi masih mau menggendongnya. Bagaimana fellow creature-nya ? Itu akan menjadi bahan diskusi post-900 ribu tahun yang akan datang (!). Salam, awang -Original Message- From: Awang Harun Satyana Sent: Monday, April 23, 2007 1:39 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Just wondering of Earth Day 22 April 2007 Pak Rovicky, dongengnya belakangan ya, ini sepotong lirik lagu dari Brahm Stuart yang patut kita renungkan di Hari Bumi Ada buku terbaru James Lovelock, The Revenge of Gaia (2006) menceritakan bagaimana Mother Earth berusaha mempertahankan homeostatis-nya akibat tekanan manusia yang digendongnya tetapi yang melukainya.. The Revenge of the Earth (by Brahm Stuart) The Earth is our mother, she raised us up from the dust, Her stones gave our bones and her ashes gave our flesh, She waters our blood from the oceans of her sweat, What the Earth has given us has been so easy to forget. The Earth holds a balance just as night follows day, The trees are in the forest and the fish are in the bay, The air is filled with oxygen which fills our every breath, But as the Earth has given life, she could also deal out death! Earthquakes and floods and diseases uncurable, The Earth could cut us down Just like we're cutting down her trees; Tornadoes and famines and plagues sent from Hell, We may think we own the Earth But she could bring us to our knees! The Earth is a being, oh yes, just like you and me, She thinks and she feels and she moves and she breathes, The Sun is her father, the Moon is her friend, She's living out her life within time with no end. We are all her children as are the animals and trees, And she loves all her children on her lands and in her seas, We are the bravest children Mother Earth has ever raised, Our minds envision beauty and our lights pierce her haze, But now we're splitting atoms and destroying with our greed, Our own Mother Earth, so people please take heed. Salam, awang kalau Bumi kita lukai, ia pun bisa melukai kita.. -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 23, 2007 11:16 C++ To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: [iagi-net-l] Just wondering of Earth Day 22 April 2007 Apa ada program khusus yang dilaksanakan HAGI maupun IAGI menyambut hari bumi yang jatuh pada hari minggu kemarin ? Pak Awang atau Geo-philosopher lain Pak Koesoema, Pak Untung, atau Pak Jacub dll mbok ada ndongeng dikit tentang makna Earth Day, pentingnya kita mengetahui sejarah bumi, dan sifat-sifat sebagai bekal dalam memelihara bumi tempat kita berpijak ini ... RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007
[iagi-net-l] Kapan melakukan DST ?
Dalam pengeboran eksplorasi sering ada program DST (Drill Stem Test) atau UKL (Uji Kandung Lapisan) yg direncanakan untuk sumur eksplorasi (+appraisal), namun ada pula yang memprogramkan untuk yang sumur yg kedua (appraisal) dengan syarat sumur eksplorasi pertama sukses dahulu. Mana yang biasa anda lakukan ? DST pada sumur kedua (appraisal) setelah yakin di struktur (trap) itu ada isinya, atau sumur pertama (eksplorasi) sehingga memperoleh data secepat mungkin karena times value of money ? Adakah matematical background (numeric) analysisnya ? atau sekedar kebiasaan perusahaan (corporate behaviors) ? RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] (AS) mengincar potensi tambang uranium di Kalimantan
Jumlah potensi sebesar 24 ribu ini ada dalam KEN - kebijakan energi nasional. Pernah saya tulis di blog. Jumlah yg ada di KEN itu hanyalah potensi di Kalbar saja. Twntusaja masih banyak yg belum dieksplorasi. Rdp On 5/4/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Berita ini sangat menggelitik untuk dicek kebenarannya (atau kebohongannya) !!! Seingat saya dulu (jaman ORLA) dimana kita masih sangat mesra dengan Uni Soviet , BATAN pernah melakukan penelitian . Apa ada yang masih ingat bagaimana hasilnya ? Si-Abah _ Apakah benar Kalimantan mempunyai cadangan Uranium besar? ? BERITA dari Jawa Pos Online: Diam-diam Amerika Serikat (AS) mengincar potensi tambang uranium di Kalimantan, termasuk Kalimantan Timur. Itu dilakukan setelah negeri yang mengklaim sebagai polisi dunia itu gagal menekan Iran untuk mendapatkan sumber bahan nuklir tersebut. Kabar itu diungkapkan Drs H Abdul Latif Abdul Hamid MSi, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kuala Kapuas, Kalteng, yang mengikuti seminar tentang teknologi, termasuk pembahasan masalah uranium di Jakarta, Sabtu 28 April. Sebenarnya seminar membahas persoalan khusus teknologi. Tapi, narasumber dari Iran dan Turki sempat mengungkapkan permasalahan itu kepada peserta seminar. Pernyataan mengenai rencana AS menguasai Kalimantan itu bukan materi pokok seminar, namun menjadi sangat menarik, kata Latif. Pria yang sekarang menempuh program S-3 di sebuah perguruan tinggi di Jakarta itu mengungkapkan, narasumber mendukung pernyataan tersebut dengan data intelijen yang bersumber dari foto satelit. Kalau Iran dan negara Timur Tengah lainnya bisa dikuasai AS dengan isu-isu nuklir seperti sekarang, wilayah Kalimantan aman. Tetapi, kalau gagal di Timur Tengah, sasaran berikutnya adalah Indonesia, dalam hal ini Kalimantan, ujarnya. Dalam seminar terungkap bahwa kandungan uranium di bumi Borneo, termasuk Kaltim, lebih tinggi dibanding kandungan uranium lain yang ditemukan di dunia. Potensi uranium ditemukan di wilayah pedalaman Kutai Barat, Kutai Kartanegara, serta di beberapa wilayah di Kaltim. Kandungan uranium di Kalimantan mencapai 24 ribu ton yang setara dengan kebutuhan listrik 9.000 megawatt selama 125 tahun. Lokasinya di Desa Kalan, Kecamatan Ella Hilir, Melawai, Kalimantan Barat. Kabarnya, uranium di kawasan itu sudah ditambang secara misterius oleh pihak asing, yang disebut-sebut dari Prancis. (ari/jpnn) DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it (Message) is intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain confidential information. You are hereby notified that the taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited. If you have received this Message in error, you should delete this Message immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by PETRONAS or any of the companies within the Group. Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab.
Re: [iagi-net-l] (AS) mengincar potensi tambang uranium di Kalimantan
On 5/6/07, Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: salah satu draw back yang cukup penting adalah mudahnya reaktor nuklir untuk pembangkit energy di rubah menjadi pembuatan bom nuklir. Saya pernah baca di salah satu publikasi dari Amrik waktu mereka membahas ttg Iran. saya pernah bertanya di milis ini untuk pencerahan tetapi tidak ada yang menjawab. Sdikit ttg pembuatan bom nuklir. Yang dimaksud bisa diubah itu bukan reaktor nuklir dijakdikan pabrik nuklir. Tetapi limbah PLTN dapat dipakai sebagai bahan dasar bom nuklir. Tetapi tentunya juga bukan perkara mudah. Pemurnian ini yang memerlukan teknologi tambahan yang sangat ketat diawasi :) rdp Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Signature bonus dalam KKS
Aturan/kesepakatan pengerjaan eksplorasi dan eksploitasi migas dari sebuah blok atau area eksplorasi dimuat dalam KKS (Kontrak Kerja Sama). Di Indonesia kontraknya sendiri bisa berbentuk PSC, TAC (dahulu) maupun JOB. Dalam setiap penanda tanganan kontrak ini sering kali ada signature bonus. Apa sih fungsi dan tujuan dari signature bonus dalam penandatanganan kontrak KKS ? Adakah yang tahu cerita dibelakang signature bonus ini, berapa besarnya dan ditentukan siapa ? Trims RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Signature bonus dalam KKS
Memang signature bonus itu sebuah hal wajar. Namun dampaknya bisa bermacam-macam. Salah satu yang saya amati ketika evaluasi beberapa PSC term dan bagaimana investasi masuk ke sebuah negara. Ternyata signature bonus ada yg menginterpretasikan sebagai palak (maaf) ... lah iya kan ... wong belum apa-apa sudah disuruh bayar ini itu. Ini juga mirip pajak yang dikenakan pada saat eksplorasi, wupst biacar asoal palak ... eh pajak ini salah satu yg membuat Ada sebuah negara yg tidak memasukkan signature bonus dalam KKS-nya. Dalam hatinya tetapi ntar kalau you sudah pasti akan untung karena dapet lapangan minyak, baru deh gwe minta bagian, kagak tanggung tanggung, gantian gwe sembeleh lue !. Dalam perbandingan keekonomian beberapa PSC term negara-negara ini yang iseng-iseng aku lakukan. Ternyata kumpeni-kumpeni akan betaruh atau berantem memperebutkan blok dalam mengadu program (komitment spend) di negara ini. Sampe-sampe ada looh yang punya komitmen drilling sampai 16 sumur eksplorasi, iya 16 sumur dalam 4 tahun !! Ini di ustrali. Mungkin saja, mungkin saja looh, di MIGAS sana gedenya angka bonus ini bukan hal utama dalam evaluasi pemenangan tender. Tetapi sudah bisa membuat kumpeni-kumpeni (investor) ini sudah enggan dengan adanya bonus-bonusan. Seolah-olah itu uang pasti hilang (sunk cost). Kehilangan 5 juta karena dry hole masih ok ketimbang hilang 1 juta karena harus ngasih bonus ... ini pikirannya investor looh. Padahal setelah dihitung-hitung keekonomiannya PSC ini ternyata ngga beda jauh setelah mendapatkan minyak dan dikerjakan tuntas sampai PSCnya habis. Jadi secara ekonomi (fiskal/commercial) ndak beda banyak yg diperoleh goverment maupun investor. Tetapi yang satu merasa ngga dikerjain. Dan ternyata negara memperoleh harta (goverment take) yang sama juga. Hanya yang tidak minta duluan berhasil mengundang yang satunya mungkin tersendat dalam mengundang investor. salam rdp On 5/10/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang Kung , Vicky Kalau Signature Bonus saya kira sih masih OK OK saja , tapi saya sih paling ndak sedap (kalau kasarnya sih sebeel gitu) , kalau gini hareee masih ada Bunus Pendidikn dan Latihan , kaya kita ini masih bod betul . Padahal industri migas Sektor hulu sudah lebih seratus tahun di Indonesia tercinta ini. Si Abah Vic, setahu saya tidak ada definisi secara legal tentang signature bonus, namun berdasarkan praktek sehari-hari dapat dikatakan bahwa signature bonus adalah bonus yang diberikan oleh salah satu pihak (misal pihak I) kepada pihak yang lain (pihak II) dalam satu kesepakatan / perjanjian / kontrak antara pihak I dan pihak II. Bonus ini dimaksudkan sebagai salah satu unsur untuk memenangkan kontrak dan diserahkan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan sesudah penanda-tanganan kontrak / perjanjian. Yang menentukan besarnya bonus adalah pihak pemberi bonus (dalam contoh di atas adalah pihak I), namun demikian pihak penerima dapat saja menentukan besarnya bonus minimum yang dapat diterima. Dalam Peraturan Menteri ESDM no 040 tahun 2006 pasal 35 ayat 1 disebut adanya signature bonus namun tidak ditentukan besarnya berapa. Pasal 38 ayat 4 huruf a menunjukkan bahwa besarab bonus tanda tangan merupakan salah satu faktor penilaian tender. Dalam dokumen penawaran dalam bab qualification of tender participant angka 12 huruf e tercantum bahwa minimum signature bonus adalah $ 1,000,000 atau sejuta dollar AS. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi signature bonus adalah untuk melengkapi persyaratan tender sedangkan tujuannya: (bagi pemberi) adalah untuk memenangkan tender, dan (bagi penerima) untuk digunakan dalam penilaian tender yang diajukan, seberapa jauh minat / keseriusan peserta tender ditinjau dari finansial. Jangan lupa Vic bahwa signature bonus itu dijanjikan sebelum peserta tender dinilai oleh tim penilai dan jauh sebelum tanda tangan kontrak dilaksanakan. Begitu yang saya fahami, kalau kurang lengkap ya tolong dilengkapi gituuu.. Salam, Yangkung Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Aturan/kesepakatan pengerjaan eksplorasi dan eksploitasi migas dari sebuah blok atau area eksplorasi dimuat dalam KKS (Kontrak Kerja Sama). Di Indonesia kontraknya sendiri bisa berbentuk PSC, TAC (dahulu) maupun JOB. Dalam setiap penanda tanganan kontrak ini sering kali ada signature bonus. Apa sih fungsi dan tujuan dari signature bonus dalam penandatanganan kontrak KKS ? Adakah yang tahu cerita dibelakang signature bonus ini, berapa besarnya dan ditentukan siapa ? Trims RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007
Re: [iagi-net-l] Signature bonus dalam KKS
On 5/10/07, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Vicky, Kalo Signature Bonus dianggap sebagai penghalang investasi, kenapa masih banyak investor yang mau explorasi disini? di Malaysia mungkin cuma 4 atau lima oil coy saja, disini bejibun. Saking banyaknya investor, tenaga GnG kita habis bis diserap dengan harga yang tinggi? Sebenernya banyak hal yang menjadikan sebuah negara itu menarik. Salah satunya fiscal term and condition, politics and legal aspect, juga yang ngga kalah penting adalah kondisi geology. Dalam artian undiscovered resources-nya cukup banyak, immaturity explored, dll. Indonesia menarik salah satunya faktor ini. Masuk ke Malaysia itu tidak semudah masuk ke Indonesia. Prosedurnya juga rumit utk sampai mendapatkan blok. Dan perusahaan lokal My ngga boleh masuk (operasi) di My. Selain itu potensi diversitynya jelas tidak sebanyak Indonesia. Jumlah cekungannya saja ngga ada sepersepuluhnya kali ya ... :) Signature bonus jelas bukan faktor utama untuk di Indonesia. Tapi di negara-negara lain banyak yg mikir dulu sebelum memasukkan bid. FYI, di Malaysia ngga ada signature bonus. Justru yang ada di MY dan ngga ada dinegara2 lain adalah R/C (Revenue Over Cost) yang progressif menggunakan R/C Index. Juga ada parameter THV (Threshold Volume), kalau reservesnya kecil (30MMBO atau 0.75 TSCF) profit sharenya ke investor besar, kalau reservesnya besar (30MMBO atau 0.75 TSCF) profit sharenya besar. R/C Index ini yang dari sisi investor menjadikan lapangan-lapangan kecil menjadi ekonomis untuk dikembangkan. Atau mengembangkan lapangan sedini mungkin sebelum cadangan provennya besar wah nanti panjang deh cerita soal ini. Tapi pada prinsipnya banyak hal yg menjadikan investor akan berdatangan. Bonus ini hanya salah satu faktor negatifnya saja. Atau kah lebih baik membuang sejuta dolar dan dapat beberapa kali lipatnya pas produksi nanti (mekanisme CR)? Ataukah hilang 1 juta dolar tapi blok dilepas kembali dengan harga harga dua tiga kali lipatnya tanpa ngebor sama sekali? Ini bedanya penjudi dengan mental investor. Investor yang seneng melakukan karena dia puas memainkan duwiknya. Dimata penjudi sih yang dihitung untung-rugi dalam sebuah undian. Kalau investor akan berpikir memegang kontrol dan can I do that ? btw, setahuku signature bonus tidak boleh di-cost recovery-kan. rdp Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Kriteria penempatan sumur horizontal
Berbagi pengalaman dengan sumur Hz di Kondur dulu. Rekan dari Kondur mungkin bisa mengupdate hasil seterusnya. Saya hanya mengikuti ketika design awal. Lapangan Lukit (DC) pernah di bor horizontal pada zona minyak spt kasus Pak Shofi. Pengalaman penting dalam penempatan elevasi ini ternyata sangat sensitif terhadap permeabilitas relatif G O W. Selain itu juga strong water drive characteristic dan pressure. Kuncinya -- Simulasi Simulasi sendiri berdasarkan model sehingga model menjadi sangat kritis dan sulit bahkan boleh dibilang unpredictable ! Walaupun agak beruntung karena pada batupasir yg diperkirakan seragam (tidak berlapis-lapis). Untuk karbonat barangkali akan sama, sehingga permeabilitas boleh dianggap seragam. Oil zone memiliki ketebalan sekitar 30 ft (kalau ga salah :). Pada saat simulasi dibuat 3 macam kasus yaitu sumur ditempatkan 1/3 bawah, 1/2, 1/3 diatas, dengan horizontal lenght yg konstant. Ketiganya dibuat dengan beberapa macam rate produksi. Jadi simulasinya tidak hanya satu macam saja. Pada kasus tertentu akan terlihat: - OWC, dan atau OGC yang bergerak naik - Oil zone bertambah tebal tetapi saturasi jauuh berkurang - Gas akan bertambah - Gas lebih banyak masuk ketimbang air walaupun 1/3 dibawah karena rate terlalu besar. - Yang keluar gas dan air setelah disedot terlalu besar - dll Seolah-olah segala macam kemungkinan bisa terjadi. Pengeboranpun akhirnya dilakukan dengan 1/2 diatas OWC, untuk mempermudah mengontrol. Akhirnya kalau ngga salah, pada saat dilakukan komplesi digunakan perforated liner, yang didalamnya diberi open-end tubing. dimana tubing ini bisa digerakkan maju mundur dicari titik-titik posisi tertentu yang optimum. Perlu diingat bahwa walaupun lubangnya terbukanya cukup panjang (karena tidak disemen), lokasi ujung pipa terbuka merupakan tempat dimana differential pressure (beda tekanan) paling besar. Jadi kuncinya uji saja dengan simulasi dengan model terbaik. Karena segala macam kemungkinan bisa terjadi tergantung parameter produksi dan juga penempatan posisi Hz well. Cari saja yang optimum dimana nanti dimainkan dengan parameter (metode) produksinya. segini dulu :) salam RDP On 5/11/07, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: rekans, barangkali ada yang mau share tentang kriteria penempatan posisi sumur horizontal terhadap kedudukan GOC and OWC. Kalo sumur tersebut memiliki kedua jenis kontak tersebut, kriteria apakah yang dipakai untuk menempatkan posisi sumur horizontalnya, misal : 1. untuk sumur minyak, apakah sumur horizontal harus berada di tengah tengah antara OWC dan GOCnya? apakah tidak mendekati salah satu kontaknya? kriteria apa yang dipakai untuk itu. 2. konsekuensi apakah yang harus ditanggung dengan penempatan sumur tersebut diatas. Apakah kalo dekat dengan OWC akan terjadi water coning yang cepat? apakah kalo dekat dengan GOC akan terjadi penurunan produksi minyaknya? dsb dsb .. 3. bagaimana kita tahu drive mechanism suatu sumur apakah itu water drive atau gas cap drive atau solution? apakah ada hubunganya dengan penempatan sumur orizontalnya? terima kasih sebelumnya. salam shofi -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico
Aku sepakat dengan Pak Awang untuk menghormati kontrak yang sudah berjalan. Demikian juga perlu diketahui bahwa yang di nasionalisasi adalah kontrak untuk daerah yang sudah berproduksi. Kalau ngga salah memang kebanyakan kontrak hampir habis. Jadi Nasionalisasi ya saat diperpanjang seperti yg diutarakan pak Awang. Tapi sependek pengetahuanku, menurut hukum dagang Internasional kontrak yang sedang berjalan bisa saja dirubah asalkan seluruh komponen negara itu menginginkannya. Artinya DPR harus menyetujui dahulu, kemudian pemerintah hanya menjalankan tugas kenegaraannya. Jadi bukan pemerintah sepihak mengubah kontrak, tapi kalau se negara menghendaki ya apa boleh buat. Lah gimana mau sepakat wong koponennya masih menghangat karena diresuffle :) cu di konvensi IPA minggu depan RDP On 5/11/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pikir, kita harus menghormati semua kontrak (PSC dll) berjalan yang sudah ditandatangani kedua belah pihak. Bila tiba-tiba kontrak berjalan ditinjau lagi bahkan diputuskan secara sepihak, tentu ini akan menyalahi hukum bisnis. Nasionalisasi di Indonesia seperti yang ditulis Yangkung terjadi sebelum era PSC yang digulirkan tahun 1966. Nasionalisasi bisa saja dilakukan, tetapi bukan untuk kontrak-kontrak sedang berjalan, tetapi pada saat kontrak mau diperpanjang. Tak ada ketentuan yang mengharuskan Negara memperpanjang kontrak dengan para Kontraktor. Saya pernah terlibat di dalam proses-proses perpanjangan kontrak dari beberapa Kontraktor/ blok produksi di Indonesia, dan bila ada indikasi bahwa kontraknya tak akan diperpanjang, maka urusannya langsung G to G (Presiden negara anu bertemu dengan Presiden RI). Nah, kalau kita merasa diri berdaulat, berani, dan mampu, memutus kontrak mestinya bukan hal sulit dan melakukan nasionalisasi. Tetapi, tetap sehabis kontrak itu selesai. Hanya pengalaman menunjukkan, kita selalu memperpanjang kontrak blok-blok produksi bukan, selain Blok CPP ex Caltex yang sekarang dioperasikan BOB Pertamina dan BSP. Mengelola kawasan Orinoco pun gak gampang. Walaupun Pemerintah Venezuela menyebutnya extra-heavy oil, kita tahu bahwa itu sebenarnya deposit tar sands-bitumen seperti yang di Athabasca, Alaska (jadi ditambang dengan cara strip mined), hanya yang di Venezuela tak seberat yang di Athabasca karena yang di Orinoco tak separah athabasca biodegradasinya. Lagipula, yang Orinoco lebih gampang diekstrak dibandingkan yang di Athabasca karena Venezuela ada di wilayah tropis sementara Athabasca dikelilingi padang es. Yah, semoga yang dilakukan Chavez dan Moralez tak akan menurunkan produksi lapangan extra-heavy oil terbesar di dunia ini. Mestinya kita memang berdaulat di negeri sendiri, tetapi kalau sudah terlanjur mengundang investor, ya harus menghormati perjanjian kontrak dong. Salam, awang Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Re: Signature bonus dalam KKS
Ki kalo sign bonus dikasi siapa yg mau masuk kumpeni anyar itu wah siip lah. Btw sign-in bonus ke aramco brapa ya ki ? Kalau kumpi yang masuk negeri dia malah bayar. Bukannya mesti kita kasi bonus karena percaya ama negeri itu ? Kalau kumpeni dikasi bonus . Hwasyikk Horotoyoh, siapa yg harus ngasih bonus :) Rdp On 5/13/07, oki musakti [EMAIL PROTECTED] wrote: David Beckham dapat signature bonus jutaan dollar karena sudah berkenan pindah ke LA Galaxy. Perkara musim depan dia samasekali gak main karena pahanya sengkle, bukan masalah lagi. Toh signature bonusnya sudah di kantong. Kalau suatu saat Tiger wood diundang main bersama di monthly Exploration golf turnament, hampir pasti beliau juga akan minta appearance (sama dengan signature) bonus meskipun mainnya cuma 9 hole karena keburu sakit perut akibat sarapan nasi goreng sebelum tee off (atau karena kalah tarohan he he he). Banyak oil (dan mungkin juga mineral) co yang sekarang juga memberikan signature bonus sebagai pemanis agar GG/RE yang sedang jadi target rekrutmen berkenan bergabung. Perkara setelah itu pegawai ybs ternyata gak perform,...bukan masalah... Dalam contoh KPS, signature bonus adalah satu-satnuya (atau cuma salah satu) dari guaranteed income yang akan diterima negara regardless atas performance perusahaan tsb dikemudian hari. Kalau DMO atau production split kan mengasumsikan bahwa explorasinya sukses dan bloknya berproduksi. Dalam evaluasi, signature bonus pastilah hanya salah satu kriteria yang dipakai dalam penentuan pemenang suatu blok atau TSC bersama komitmen-komitmen lainnya. Kalau Tiger Wood disuruh milih main di US master atau di explorationist golf dengan tawaran signature bonus yang jut-jut an, saya yakin dia pasti pilih US master. Bukan apa-apa, soalnya kalau main disini, takut bersaing lawan abah Yanto..he he he Sorry, gak ilmiah...sekedar mengisi waktu dihari minggu. Cheers Oki Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Hampir pada semua negara yang menawarkan bloknya mensyaratkan adanya signature bonus. Namun, rasa2nya hanya Indonesia yang mensyaratkan besaran SB ini dalam peraturan (yakni MINIMUM sejuta dolar). Biasanya orang memberikan signature bonus atas dasar kematangan daerah kaitannya dengan keberadaan dan kualitas data dalam area yang ditawarkan. Nah, kompensasi atas data yang ada termasuk data survey umum (spec survey) yang dilakukan oleh migas sebagai pelayanan pemerintah thd blok yang ditawarkan diapresiasi oleh penawar dengan signature bonus ini. Jadi kalau akhir-akhir ini ada 50an kontrak baru dengan masing2 katakanlah spend signature bonus sejuta dolar, ada 50an juta dolar dapat di-generate untuk pengadaan/perbaikan data untuk membuat ketertarikan blok-blok baru. Sayangnya mekanisme/aliran keuangannya gak seperti itu.. jadi ya ngasal aja. yang luar biasa adalah signature bonus pada blok2 KSO Pertamina, gak ngarti kita dasar itungannya. lam-salam, ar-. Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Aturan/kesepakatan pengerjaan eksplorasi dan eksploitasi migas dari sebuah blok atau area eksplorasi dimuat dalam KKS (Kontrak Kerja Sama). Di Indonesia kontraknya sendiri bisa berbentuk PSC, TAC (dahulu) maupun JOB. Dalam setiap penanda tanganan kontrak ini sering kali ada signature bonus. Apa sih fungsi dan tujuan dari signature bonus dalam penandatanganan kontrak KKS ? Adakah yang tahu cerita dibelakang signature bonus ini, berapa besarnya dan ditentukan siapa ? Trims RDP - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check out new cars at Yahoo! Autos. - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games. -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Load vs subsidence -- Re: [iagi-net-l] LuSi: Evolusi Rekayasa
Ada kecenderungan pembebanan merupakan Penyebab overflow/overtopping. , tentusaja selain subsidence atau amblesan, gambar bisa dilihat diblog :) Maksimum tinggi bendungan sudah melebihi batas daya dukung tanah sehingga bendungan menjadi turun akibat bebannya sediri. Surface expression mungkin sama, tetapi dibawah permukaan akan berbeda. Perbedaan load dan subsidence ini bisa menjadi satu topik menarik Salam dr JHCC Rdp On 5/15/07, Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Lha iya cak, ide double cover dam itu kan mirip ide arek Suroboyo alumnus ITS (pak Jaya) yang dulu pernah presentasi di depan Lapindo, IAGI dan beberapa ahli mud vulcano Azerbaijan di Shangrilla - Surabaya (2006). Hanya waktu itu temen2 geologi menyanggahnya, karena kondisi geologi setempat (banyak retakan) memungkinkan *ditutup di sini - nyembur di sana dst, dst*. Bahkan beberapa waktu yang lalu pak Jaya telah menguji-coba idenya tersebut pada semburan kecil di rumah penduduk (masih dalam areal dampak LUSI). Dengan menerapkan rumus Bernoulli, dia mengklaim bahwa uji-cobanya tersebut *berhasil*. Ataukah memang kita ini sulit untuk merubah mental kita dari *mental bangsa terjajah*? Wallahualam. Wass. Pardan - Jatim. On 5/12/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Lumpur Sidoarjo: Evolusi Rekayasa Penanggulangan #8211; Pengabaian Ketidakpastian Bawah Permukaan Andang Bachtiar Arema #8211; Geologist Merdeka Bekasi, 12 Mei 2007 Berita di berbagai media hari ini (Sabtu 12 Mei 2007) menyebutkan bahwa berdasarkan ekspose di hadapan Presiden oleh Tim Jepang yang diendorse oleh para pejabat pengarah BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) maka akan dicoba terapkan teknologi #8216;double cover dam#8221; untuk mengurangi dan -kalau bisa- mematikan semburan Lumpur Sidoarjo yang sudah berlangsung hampir setahun lamanya. Jadi, setelah para ahli pemboran gagal (belum selesai) dengan snubbing unit, side-tracking, relief well 1 dan 2, kemudian para ahli fisika gagal (belum selesai) dengan bola-bola beton-nya, maka tibalah saatnya para ahli sipil-konstruksi dan geoteknik mencoba dengan rekayasa penanggulangannya. Prinsip dasar rekayasanya sebenarnya persis sama dengan ide yang pernah dikemukakan oleh ahli geologi Arif Budiman di milis IAGINET Juli-Agustus 2006 yang lalu, dimana semburan lumpur akan diisolasi di luasan diameter semburannya dengan #8220;pipa#8221; berdiameter 50-meter (asumsi diameter semburan) yang mempunyai panjang (tinggi) lebih tinggi dari tinggi maksimum semburan yang pernah tercatat (25 meter?). Note: dalam detik.com disebutkan bahwa diameter dam (atau #8220;pipa#8221; dalam tulisan ini) adalah 120 meter dan tinggi dam (atau #8220;pipa#8221;) 40 meter. Diharapkan lumpur yang terkonsentrasi di kolom pipa tersebut akan dengan sendirinya menekan (#8220;counter weight#8221;: istilah Tim Jepang-nya) tenaga semburan dari bawah, sehingga mengurangi volume semburan dan kalau bisa bahkan mematikannya. Sementara itu dengan menerapkan rekayasa separasi gravitasi maka lumpur yang sudah ter#8221;contain#8221; di dalam pipa diameter 50 meter tersebut akan dengan mudah dialirkan ke Kali Porong, dimana diharapkan hanya airnya yang mengalir (dengan beda relief tinggi pipa-ke-kali-porong 20 meter plus), sementara lumpur/padatannya akan tertinggal menekan tenaga semburan dari bawah. Mengapa perlu menunggu sampai Tim Jepang alias orang asing yang menceritakannya ke Presiden, sementara ide-ide dan konsep rekayasa serupa sudah beredar lama di kalangan para ahli Indonesia? Hal ini tidak terlepas dari tidak efektif dan tidak efisien-nya networking antara para professional, saintist, periset dan asosiasi profesi dengan para birokrat dan teknokrat pengambil kebijakan di Indonesia. Untuk membahas masalah tersebut diperlukan tulisan lain yang lebih panjang lebar dan menggugah, yang nampaknya bukan domain utama dari tulisan ini. Dari dalam ke permukaan Dari keseluruhan rangkaian evolusi rekayasa pemboran #8211; fisika #8211; konstruksi sipil untuk penanggulan semburan terlihat bahwa pendekatan saintifik-teknis berkembang (atau malah ter-reduksi) dari pendekatan bawah permukaan dalam (deep sub-surface), ke pendekatan bawah permukaan dangkal (shallow sub-surface), dan akhirnya (hanya) menggunakan pendekatan permukaan (surface). Apakah ribuan ahli rekayasa kebumian Indonesia sudah menyerah kepada #8220;monster#8221; di dalam bumi sana yang terus menerus menyemburkan lumpur, sehingga sekarang hanya berusaha coba-coba (trial-and-error) mengatasi efek permukaan dari semburannya itu saja? Saya amati dari berbagai pembicaraan di forum-forum ilmiah resmi maupun tidak resmi dan di milis-milis kaum professional kebumian bahwa sebenarnyalah ribuan orang pandai di negeri ini masih sangat-sangat perhatin (concern) dan berharap bisa berkontribusi dalam usaha penanggulangan semburan tersebut. Termasuk sebagian diantaranya yang menganalisis bahwa karena penyebab semburan tersebut adalah proses
Re: [iagi-net-l] LuSi: Evolusi Rekayasa
Pak Ahmad Taufik Bisakah dikirimkan gambarnya lewat japri saja ke [EMAIL PROTECTED] Mudah2an bisa saya upload dimuat di hotmudflow.wordpress.com Salam rdp On 5/15/07, ahmad taufiq [EMAIL PROTECTED] wrote: Kapada bapak Ketua IAGI Kepada wakil IAGI di BPLS bapak2 yth... mengenai ide dauble cover dam kami JUGA telah membuat untuk ide penyelesaian dengan cara MIRIP tersebut juga, dengan kontruksi earth dam, karena lebih bisa mengatasi rembesan karena perbedaan exit gradient akibat tinggi nya head pada 'lorong penyeimbang tinggi semburan' tersebut ide ini telah kami kirim ke berbagai media tapi tertolak dan ide ini juga hampir 4 bulan yl (tgl dan artikel di atachement) melalui milist ini semoga suara orang indoensia asli bisa lebih didengar ketimabng orang jepang (setuju koreksi tentang mental bangsa) smoga ini tidak mubadzir unutk diskusi di IAGI tercinta apa perlu 'gerakan nih karena orang inobesia juga banyak yang CUKUP CERDAS ato ngak kalah lah... berikut arteikel yang tertolak WACANA MENJINAKKAN SEMBURAN LUMPUR LAPINDO (TANPA MERUSAK SUNGAI, LAUT DAN ALAM) Lagi-lagi lumpur lapindo; fenomena alam tersebut sulit dilawan, namun dengan konsep 'gunung buatan' dari tanggul tanah setinggi 20 -25 m yang mengurung (mengelilingi) pusat semburan sampai tercapai keseimbangan baru. Lahan yang dikorbankan menjadi lebih sempit dan tidak mencemari S. Porong dan laut. Memperhatikan berita media dan elektronik mengenai lumpur Lapindo yang dari hari ke hari terus meningkat dari 50.000 m3/hari menjadi 126.000 m3/hari (Kompas, 28 September 2006), tampaknya sangat sulit melawan gejala alam tersebut. Namun sebenarnya masih ada upaya untuk menjinakkanya. Dari data-data dan berita-berita yang penulis cermati, bahwa semburan tersebut sebagai fenomena alam yang disebut 'mud volcano'. Berdasarkan gejala alam tersebut, penulis berhipotesa bahwa tekanan dari semburan yang keluar tersebut harus tetap diberi jalan (seperti halnya kawah pada gunung berapi) dengan membuat 'gunung' dari tanggul tanah yang mengurung (mengelilingi) semburan tersebut (Gambar 1). Tinggi 'gunung' tersebut harus lebih tinggi sedikit dari tekanan lumpur pada permukaan tanah. Gambar 1. Usulan tanggul yang mengelilingi (mengurung) pusat semburan 1) tanggul yang ada saat ini dipertinggi, 2) tanggul baru diatas lumpur dengan teknik displacing Teori dan hipotesa Secara teoritis, besar tekanan semburan lumpur dapat diimbangi dengan berat lumpur itu sendiri, sampai terjadi keseimbangan baru. Kunci keberhasilannya adalah berapa tekanan lumpur yang keluar dari permukaan tanah (?). Dengan mengetahui tekanan tersebut, tinggi tanggul dapat didesain dengan teliti. Namun, bila memperhatikan tinggi semburan yang mencapai sekitar 15 m, penulis berkeyakinan dengan membuat tanggul sekitar 20-25 m yang mengilingi pusat semburan (primer). Diharapkan terjadi keseimbangan baru sehingga lumpur tidak luber (overtopping) melalui puncak tanggul (Gambar 2). Gambar 2. Model keseimbangan untuk menghentikan tekanan semburan lumpur Teknik Pembuatan Tanggul Bagaimana cara membuat tanggul setinggi 20 m diatas tanah lunak? Dengan teknologi yang ada saat ini hal tersebut bukan merupakan masalah yang sulit dan masih memungkinkan. Metoda tersebut dikenal sebagai teknik pendesakan (displacing). Cara pendesakan ini adalah merupakan metode perbaikan tanah dalam teknik sipil untuk memperbaiki sifat teknik tanah lunak. Tanah Lumpur tersebut yang diperkirakan mempunyai perlawanan konus sondir sekitar 0 – 1 kg/cm2, berarti cara pendesakan tersebut dapat dilakukan. Berat jenis material pendesak/timbunan harus lebih besar dari berat jenis lumpur. Pada awalnya, sebagai pondasi, material batu/pasir di dalam karung dapat digunakan sebagai material pendesak (Gambar 3,4). Setelah mencapai elevasi tertentu, dilakukan penimbunan diatasnya dengan material timbunan tanah seperti yang telah dilakukan (Gambar 5) Gambar 3. Proses pemasukan karung batu/pasir untuk mendesak tanah lunak Gambar 4. Proses pendesakan sedang berlangsung Gambar 5. Pendesakan selesai, kemudian penimbunan tanggul baru Penutup Bila upaya ini berhasil, maka luas lahan yang 'dikorbankan' jauh lebih sedikit/sempit, tanpa perlu pembuangan ke sungai/laut; namun perlu dipikirkan desain tanggul dengan bangunan pelengkapnya untuk mengeluarkan air dan lumpur pada kondisi tertentu. Dengan membuat gunung Lumpur dengan pusat semburan sebagai kawahnya, maka tidak menutup kemungkinan daerah ini nantinya dapat berkembang sebagai tempat wisata. Tulisan ini baru merupakan wacana alternatif untuk menanggulangi semburan lumpur lapindo yang saat ini masih 'kontroversial'. Metode ini masih perlu mempertimbangkan aspek geologi setempat dan faktor lainnya. Bandung, 12 Oktober 2006 D. M. Hardjo A. Taufiq Peneliti, Pusat Litbang SDA, Departemen PU Jl. H. Juanda No. 193, Bandung 40132 Telp/fax. 022 2516374 Hp. 0852 201 845 83 (A. Taufiq) AHMAD PUSAIR-PU Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Lha iya cak, ide double cover dam itu
[iagi-net-l] Lomba Pemetaan Pesisir
Lomba Pemetaan Pesisir Selasa, 15 Mei 2007 | 21:04 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional kembali menggelar Lomba Karya Ilmiah Nasional Survei dan Pemetaan Kelautan. Kalau pada tahun lalu lomba ditujukan untuk para siswa SMA, tahun ini lomba menyasar para mahasiswa. Kami mengundang bukan hanya mahasiswa jurusan geografi, tapi juga ekonomi dan sosial untuk mensosialisasikan pemetaan, kata Ari Dartoyo, panitia dari Pusat Survei Sumber Daya Alam Laut, Bakosurtanal, Selasa siang. Ari menjelaskan tema lomba 2007 adalah Mengelola Ruang Laut Menuju Kemandirian Bangsa. Topik ditetapkan agar terkait observasi sumber daya alam di wilayah pesisir, mulai dari metode survei dan pemetaan yang berbasis masyarakat sampai aplikasi yang lebih canggih berupa penginderaan jauh Sistem Informasi Geografis dalam pengelolaan sumber daya. Lomba tidak sekadar menghasilkan peta, tapi juga memanfaatkan peta, katanya mengingatkan. Aris Poniman, Deputi Survei Dasar dan Sumber Daya Alam menambahkan, setiap karya yang memotret kearifan lokal akan mendapat nilai lebih dalam penilaian. Begitu pula terhadap mereka yang menggunakan program aplikasi dari open source. Peraih karya ilmiah terbaik akan disediakan uang tunai Rp 7,5 juta dan Pranoto Asmoro Award, katanya menjanjikan. Pendaftaran bagi peserta sudah dibuka dan akan ditutup sampai akhir Juli. Sebanyak 20 peserta akan diseleksi dan 10 diantaranya ditetapkan sebagai finalis dalam lomba yang digagas bersama Masyarakat Penulis Iptek itu. Karya ilmiah para finalis akan dimuat dalam jurnal dan situs Bakosurtanal, kata Aris. (wuragil) -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] LUSI
Saya kalau baca wejangan Pak Untung ini seneng banget soale selalu memotivasi untuk berpikir dan berjalan :) Pak Untung, yth Tadi siang saya menengok di Pameran IPA ada boothnya MIPA ITB dengan HDBC-nya, kebetulan juga sempat ngorbol dengan Pak Bagus Endar yg menjadi motornya HDBC. Sebenernya yg dilakukan dengan HDBC ini merupakan salah satu hasil dari bangsa sendiri yang akhirnya dikaji dan diterima serta diaplikasikan di LUSI. Memang selama ini berita-berita yang keluar di media terutama kalau ada pertemuan pejabat (presiden) dengan pihak LN. Termasuk usulan dahulu dari Russia. Sepertinya usulan dari Russia itu ya akhirnya ngga diterima atau tidak dijalankan juga kan dan juga belum tentu usulan Jepang ini nantinya akan diterima atau dijalankan. Hanya saja hal ini (pemberitaan ini), sudah cukup menjadi pertanda kurangnya perhatian terhadap usulan dari dalam negeri sendiri. Teknik-teknik yang mereka keluarkanpun juga sudah pernah dikaji. Seperti yang Pak Untung tuliskan bahwa double coverdam, counter weight dll sudah pernah menjadi wacana didalam diskusi serta seminar ... sekali lagi menjadi wacana diskusi ... sekali lagi wacana ... Ya betul sekedar wacana. Aku rasa usulan Pak Untung sangat tepat. Yaitu membuat sebuah usulan proyek bukan sekedar diskusi, sekedar aku pikir bisa diseleseikan juga dengan metode ini, atau metode itu, atau metode yang ntu ... Juga bukan sekedar ditulis di koran ataupun blog. Kita tahu setiap pekerjaan harus melalui proposal yang lengkap, detil dan dapat diuji serta dibedah secara ilmiah sebelum dijalankan. Di kantor setiap hari juga begitu. Tentunya demikian juga dengan penanganan Lusi juga membutuhkan sebuah proposal lengkap. Membuat proposal, mengajukan tender, mengajukan usulan pekerjaan memang merupakan satu langkah yang saat ini selalu tertinggal dalam diskusi atau selalu ditinggalkan begitu saja tidak ada follow up dan follow through setelah berbusa-busa menulis diforum diskusi. Memang sampai saat inipun saya juga tidak tahu bagaimana menghubungi timnas ataupun sekarang ini menghubungi BPLS kalau memiliki usulan. Tentunya tidak bisa donk meminta mereka mengunjungi blog Dongeng Geologi, kaan ? Saya harus menuliskan secara komprehensif juga kaan. Dan harus disadari setiap usulan belum tentu diterima, itu harus tahu dulu lah. Nah soal menghubungi ke pejabat melalui jalan yang benar ini yang tidak mudah. Tentang belum diketahuinya kondisi bawah permukaan ini, saya tadi ngobrol cukup lama di HDBC Booth di IPA. Menurut Pak Bagus Endar sudah banyak pengukuran yang dilakukan, terutama pengukuran permukaan. Ketika saya tanya ada pengukuran subsidence yang kontinyu nggak, Pak Bagus Endar menjawab mantap sudah !. Juga sudah diketahui juga arah penurunannya. Lah tentunya kalau saya mengusulkan hal yang sudah dilakukan ya buat apa saya mikir lama-lama sesuatu yang pernah diukur. Walaupun sampai hari ini saya juga belum pernah melihat hasilnya (kesulitan akses). Usulan saya sih melihat pengukuran dari waktu ke waktu, perkembangan subsidence (surface expression) ini merupakan manifestasi dinamika bawah permukaan. Bukan hanya total subsidence saja. Kejadiannya sakjane juga berulang, dulu wektu orang Kamerad Russia datang mereka meminta studi ini itu, dan Pak ADB crita semua pengukuran itu sudah dilakukan ...Lagi-lagi sampai hari ini saya juga tidak bisa akses hasil-hasil itu dengan mudah :( misalnya pengukuran gayaberat, magnetoteluric misalnya. Sehingga yang terlihat sepertinya banyak yang belum dilakukan. Padahal sudah buanya data-data pengukuran serta analisa dimiliki oleh beberapa orang yang meneliti. Memang betul konsen Pak Untung ... karena datanya serta hasilnya tidak direlease !!! Disinilah kucinya ... data - data itu tidak direlease sehingga kesannya belum melakukan apa-apa. Padahal selama ini sudah banyak yang menelitinya kan ? Ada usulan bagus dari Pak Bagus Endar ... bagaimana kalau kita terbitkan jurnal LUSI !! Isinya detil-detil teknis Lusi, fakta-fakta, serta segala data yang berguna dalam menangani LUSI. Jurnal ini harus masuk dengan ISBN sehingga memilki nilai kum bagi yang membutuhkan. Jurnal imiah yang dikhususkan ini bisa saja dikelola oraganisasi profesi, supaya lebih leluasa tanpa hambatan birokrasi. Nah ... IAGI atau HAGI yang bersedia memfasilitasi pembuatan jurnal ilmiah ? jurnal KHUSUS LUSI ini akan menjadi media menyebaran segala hasil olah pikir yang selama ini mencuat dalam WACANA diskusi dan seminar saja. Walaupun tiba-tiba saja semburan berhenti mak pet ! permasalahan yang ditinggalkanpun masih cukup banyak, termasuk masalah dampak teknis saintifik ilmiahnya. Syapa mau ? IAGI atau HAGI rdp On 5/16/07, Untung M [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sangat setuju dengan penyataan teman-2 bahwa bangsa Indonesia idenya banyak dan baik-baik. Tetapi kok proposal ditolak, sedangkan usulan orang asing sangat lebih diperhatikan. Contohnya usulan orang Jepang ini sangat ditanggapi sampai oleh presiden. Jauh sebelum orang Jepang mengemukakan
[iagi-net-l] Membedakan amblesan (SUBSIDENCE) dan pembebanan (LOAD)
[image: ambles.jpg]http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/05/ambles.jpgSudah kita tahu bersama bahwa tinggi tangul LUSI yang saat ini sudah mencapai 21 meter. Tanggul inipun sudah tidak dapat ditinggikan lagi. Bukan karena tidak mampu atau tidak ada biaya tetapi sepertinya daya dukung tanah sudah tidak memenuhi syarat lagi. *Beban bukan ambles. (klick sini) * http://rovicky.wordpress.com/2007/05/14/masalah_counter_weight/ Kalau amblesan dan subsidence digambarkan seperti disebelah ini. http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/05/ambles.jpg Adakah yang tahu bagaimana membedakan penurunan akibat beban (load) dan penurunan akibat ambles (subsidence)?. Masalahnya yang kita miliki hanyalah pengukuran pengukuran total yang berada di permukaan. Sepertinya kalau digambarkan, maka ekspresi permukaannya sama saja. Tetapi secara genetic akan sangat berbeda dan penanganannyapun juga berbeda. Masalah ini akan sangat kompleks menyangkut geodinamika, geodesi-geologi-geofisika, namun hasilnya akan sangat mempengaruhi dalam penanganan konstruksi teknik sipil (civil engineering). Salam, RDP -- http://rovicky.wordpress.com/
Re: [iagi-net-l] BERANI saja tidak cukup
On 5/18/07, Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukannya pelamar KSO lebih dari 300 perusahaan, dan kebanyakan dari Indonesia? fbs joke on Iya ada yg namanya PT Franc S, PT F Sinartio, PT FBS, PT Franciscus B S, juga PT FB Sinartio Enterprise. Belum Lagi PT FBS ver 1.0, PT FBS ver 2.0, belum lagi PT Franciscus B Sinartio Beta Version Duh apa ndak repott ! Inilah yang perlu diperhatikan dalam mengungkapkan soal jumlah angka. Banyaknya PT perlu dilihat ulang dan dikaji adanya udang dibalik tepung. Tentunya sulit atau paling enggak ini nambah2 pekerjaan buat si pembuka tender (Pertamina KSO). Ini bukan soal keberanian, tetapi ini barangkali soal kenekadan Joke off serius ON serius ON whaaaah Gimana bisa serius, semua pada cuti gituh :( RDP Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Pajak RI untuk expat
Ki, Setau saya anda memang tidak dikenai pajak langsung dr RI. tetapi karena anda wajib pajak (punya NPWP). Untuk menghindari kena pajak dua kali, maka jumlah pajak yang anda bayarkan ditempat bekerja saat ini (negara yg memungut pajak anda), dapat dipakai sebagai pengurang pajak. Peraturannya kalau ngga salah anda hanya membayar selisih pajaknya saja. Misal kalau aku di KL (Malesa) sudah bayar pajak 25 %, Indonesia pajaknya 35%, maka sisanya saja yang harus dibayarkan ke RI. Kalau negara tempat anda bekerja belum memungut pajak, maka anda harus membayarkan semua ke RI looh enak to RI-nya :( aturannya coba tengok disini tergantung negara ana anda bekerja : http://www.pajak.go.id/peraturan/tax-treaty RDP On 5/20/07, oki musakti [EMAIL PROTECTED] wrote: Mong-omong soal pat-expat, ada yang tahu soal pengisian SPT buat expat Indonesia? Saya pernah dengar ada SK dirjen Pajak (?) yang menyatakan bahwa bila seorang wajib pajak berada di LN untuk jangka waktu lebih dari 180 hari dalam satu tahun, maka penghasilannya selama setahun itu (penghasilan di LN maksudnya) tidak dikenai pajak RI. Ada yang punya salinan SK tersebut ? Boleh di share dong Tentunya ini cuma berlaku buat mereka yang punya NPWP...hayo siapa yang belum punya, ngacuung Cheers Oki Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. http://us.rd.yahoo.com/evt=48516/*http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 hot CTA = Join Yahoo!'s user panel -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Pasang akibat astronomical force
Gelombang pasang yang melanda Pantai Selatan Jawa minggu lalu dipicu oleh gaya-gaya astronomis. Yaitu posisi Matahari Bumi dan Bulan dalam gars sejajar. Saya rasa gejala pasang ini adalah gejala wajar, tetapi menjadi mengherankan ketika tidak terdengar adanya warning yang semestinya bisa dilakukan karena sangat-sangat mudah untuk dikalkulasikan. Waktu itu itu juga tercatat gempa diatas 4.5 (usgs) MW Tanggal JamLokasi 4.7 5/18/2007 17:19 OFF THE WEST COAST OF NORTHERN SUMATRA 5.1 5/18/2007 15:57 NORTHERN SUMATRA, INDONESIA 4.7 5/18/2007 4:14 NIAS REGION, INDONESIA 4.7 5/18/2007 2:01 SUNDA STRAIT, INDONESIA 5 5/18/2007 0:12 NIAS REGION, INDONESIA 4.5 5/17/2007 16:46 MOLUCCA SEA 4.8 5/17/2007 13:03 PAPUA REGION, INDONESIA 5.5 5/17/2007 2:59 NEAR THE NORTH COAST OF PAPUA, INDONESIA rdp -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Pasang akibat astronomical force
Wah menarik Pak Awang Saaya tertarik dengan si Mandeville ini. Apakah beliau ini scientist atau pseudo scientist ? Apakah yang ada disini ini ? http://www.michaelmandeville.com/ Soale kalau iya disitu buanyak sekali klaim yang dibuat bahwa dia bilang teori ini menjelaskan segalanya ... whaddduh !!! Kalau wobble dan milankovitch memang sudah masuk ranah uji fisis yang cukup intens, walaupun sekali lagi seperti kata anda. Selalu saja ada pro-kontra. Soal pasang ini. Gravitasi dan pasang air laut kali ini cukup besar mempengaruhi dua samodra besar yaitu Samodra Indonesia dan Pasific. Gelombang pasang tinggi mempengaruhi hindia cukup besar, namun harus diingat bahwa VOLUME air tetap sama. sehingga tidak disemua tempat didunia ini harus mengalami pasang naik selama peristiwa segarisnya bulan, bumi, dan matahari. Pantai selatan Jawa mengalami pasang tertinggi dan menyebabkan kenaikan paling teruk. Waktunya juga tidak bersamaan dengan naiknya muka air laut di Surabaya dan pantai utara Jawa. RDP On 5/21/07, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya posisi segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi kemungkinan kebenaran hipotesis vortex tectonics Vortex tectonics (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena Bumi berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar sedemikian rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich, ahli matematika dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini dan telah membuat siklus periode gerak huyungan Bumi ini pada tahun 1920-an. Kini, gerak terhuyung ini diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi dan atmosfer di atasnya. Vortex tectonics memperkenalkan 22 grafik/siklus yang memperlihatkan bahwa gerak-gerak tektonik utama, termasuk gempa dan volkanisme, juga fenomena cuaca macam el nino, la nina, dan pemanasan global berhubungan dengan gerak kerak Bumi ketika Bumi melakukan gerakan huyungannya (terkenal sebagai gerak Chandler's wobbles). Karena gerakan ini, posisi relatif kerak Bumi akan berubah posisi dan orientasi relatif terhadap poros rotasi Bumi. Dalam posisi astronomis segaris antara Bumi-Bulan-Matahari seperti terjadi pada 17 Mei 2007 kemarin, jelas gravitasi Bumi mau tak mau akan terganggu, kemudian mempengaruhi pola gerak huyungan poros Bumi, yang selanjutnya akan berpengaruh ke fenomena gerak material mantel-kerak Bumi-sampai pola golakan atmosfer di atasnya. Mengapa hanya wilayah tropika yang terlanda ? Sebab, di wilayah tropika Bumi menggembung akibat rotasi sentrifugal, dan secara atmosferik di wilayah ini jugalah terjadinya pertemuan-pertemuan massa udara (front), gelombang laut, bahkan lempeng-lempeng tektonik. Beberapa riset vortex tectonics telah menemukan hal2 sebagai berikut : terjadi siklus variasi orbital sistem Bumi-Bulan-Matahari sepanjang 14 bulan dan 6,5 tahun, sehingga fenomena dinamika Bumi akan mengikuti siklus ini. (1) siklus 14 bulan (gelombang X dan Y dalam vortex tectonics) dan 6.5 tahun ( Primary Axis Cycle) akan menginduksi gempa dan aktivitas volkanik; (2) ritme aktivitas volkanik di sistem busur langsung mencerminkan tempo primary axis cycle; (3) fenomena El Nino (ENSO) sejajar dengan aktivitas volkanik, yaitu akibat langsung Primary Axis Cycle sepanjang 6,5 tahun; 4) gerak progresif poros rotasi Bumi sejak 1900 nanmpaknya memicu aktivitas gempa dan volkanisme. Begitulah vortex tectonics, yang mencoba menjelaskan hubungan posisi-posisi planet, gravitasinya, dan efeknya terhadap fenomena dinamika Bumi secara solid earth (mantel-kerak) maupun fluid earth (atmosfer). Jelas ada yang pro dan ada yang kontra, wajar, tetapi begitulah ilmu pengetahuan sebab tanpa pro dan kontra ilmu tak akan berkembang. salam, awang Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah secara regional juga terjadi, misal di Malaysia dan Brunei? Kalo tidak, kira kira kenapa? Rasa rasanya kok Indonesia digempur terus terusan sama bencana alam.. dari Tsunami Aceh, Pangandaran, G. Merapi, Gempa Yogya, Banjir di Manggarai, Lumpur Sidoarjo, banjir Jakarta, tanah longsor dimana mana, dsb dsb ... On 5/21/07, Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau gelombang pasang tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis, mengapa kok lokasi terjadinya setempat-setempat ya, mestinya terjadi di sepanjang pantai kan?. Lagipula, gelombang pasang ini tidak hanya terjadi di pantai selatan (Jawa khususnya), namun juga terjadi di pantura (pantai Kenjeran - Surabaya, pantai di kota Semarang dsb). Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang), BMG menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis. Namun begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak hanya pantai selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan BMG (Ahmad Zakir) kok jadi lain ya.
[iagi-net-l] Fwd: [Dongeng Geologi] Komentar: Who ?
Aku bukan ahli soal perbtuan volkanik. Ada yg bisa bantu ? bagaimana petrogenesis batuan piroklastik antara lain : lithic tuff, crystal tuff, dan vitric tuff. rdp -- Forwarded message -- From: Ririn Date: May 22, 2007 8:45 AM Subject: [Dongeng Geologi] Komentar: Who ? Penulis: Ririn(IP: 124.81.112.129,124.81.112.129) E-mail: [EMAIL PROTECTED] Komentar: Salam kenal Bapak Pak saya mau tanya bagaimana petrogenesis batuan piroklastik antara lain : lithic tuff, crystal tuff, dan vitric tuff. Saya bingung membedakan ketiga batuan tersebut. Terima kassih Bapak -- http://rovicky.wordpress.com Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Balasan: [iagi-net-l] Membedakan amblesan (SUBSIDENCE) dan pembebanan (LOAD)
Makasih info dan koreksinya Mas Sudung. Masalah semantics begini emang bikin runyem. Antara ahli geologi dan teknik sipil akan berbeda. Apalagi di geologi banyak sekali memiliki jargon2 yang aneh :) Btw, bagaimana membedakan gejala-gejala ini kalau kita hanya punya data perubahan permukaannya saja ? RDP On 5/22/07, sudung situmorang [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau penurunan dinamakan Settlement atau bisa juga Displacement satuan : cm, M, sat. panjang. Beban / Gaya yang bekerja / muatan disebut Load / Loading satuan Kg, T, N, sat. Berat. Kalau Perubahan bentuk disebut : Deformasi, tidak ada satuan. Kalau Lendutan disebut : Deflextion, satuan : mm, cm, M -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Bengawan Solo Purba Perlu Dijadikan Kawasan Lindung
- Pantai parangtritis hingga Pantai Samas dan terus kebarat merupakan pesisir yg memilki eolean morphology and proccess, yng unik di Indonesia - Gunung Sewu - Karst - Karang Sambung - Oldest Rock in Java - ... - ... Adakah kawasan lain yang perlu dijadikan kawasan lindung dari segi geologi ? rdp = Bengawan Solo Purba Perlu Dijadikan Kawasan Lindung Laporan Wartawan Kompas Sri Rejeki SUKOHARJO, KOMPAS – Lembah Giritontro yang dipercaya banyak orang sebagai situs Bengawan Solo Purba perlu dijadikan kawasan lindung. Lembah Giritontro merupakan salah satu bagian dari kawasan kars Pegunungan Sewu yang membentang dari Kabupaten Pacitan, Wonogiri, hingga Gunung Kidul. Kawasan ini memiliki nilai penting, antara lain dari aspek konservasi geologi, air tanah, keanekaragaman hayati, dan kemasyarakatan. Dari sisi geologi kawasan ini langka. Pembentukannya butuh 7 juta tahun. Sifat bumi yang dinamis terbukti di sini. Di sepanjang lembahnya terjadi pengangkatan beberapa kali, membentuk undak, lalu terbentuk gua yang lalu dihuni manusia, papar Hanang Samodra, peneliti dari Pusat Survey Geologi Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Seminar Nasional Kawasan Lembah Giritontro-Bengawan Solo Purba yang diselenggarakan Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa) Universitas Muhammadiyah Surakarta, Selasa (22/5). Hadir pembicara lain, yakni A Djumarma dan A Darmawan dari Badan Geologi Departemen ESDM, Kepala Bappeda Wonogiri Pranoto, Asisten Deputi Urusan Masyarakat Pedesaan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Wiwiek Wikoyah, dan Dosen Geografi Universitas Gadjah Mada Eko Haryono. -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] sedih lagi was: Re: [iagi-net-l] Fwd: east java mudflow disaster conference
Semoga peserta dr Indo ini ksana bukan karena bisnis tripnya ke ustrali :) btw, ada sdikit bagusnya kalau nantinya diterbitkan dan menjadi karya ilmiah dan dapat diakses kawan lain yang dari Indonesia. Lah wong saya ini dimintain peta dampak yang edisi terakhir 22 Maret 2007 saja ngga bisa ngasih karena ngga tau mesti cari dimana ya ? ah itu rahasia kali ya ... Howgh !!! kalau ada yg punya tolong dibagiin lewat japri donk Masah dipresentasiin di Ustrali, eh Kawan sendiri ngga bisa dibagiin, siy ? rdp On 5/23/07, noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau seminar ini diadakan di ITS atau di PT lain di Indonesia tentu akan lebih afdhol ya, apalagi pembicaranya lebih banyak orang kita juga. Orang kita disuruh bicara, diserap pengetahuannya dan kemudian mereka akan bikin riset dan nanti mungkin dengan hasil riset tsb mereka akan datang sebagai konsultan...:-) Saya jadi ingat bagaimana rekasi WHO waktu MenKes kita menghentikan pengiriman contoh virus flu burung ke WHO. MenKes berargumen bahwa ternyata contoh virus tsb ternyata dipakai oleh para produsen obat untuk mengembangkan vaksin yang kemudian dijual ke balik ke Indonesia dengan harga selangit. Nah dengan menyetop pengiriman contoh tsb maka sekarang Indonesia punya posisi tawar yang lebih baik dengan para produsen vaksin tsb, termasuk dengan duduknya MenKes di Board Director-nya WHO sekarang. salam, - Original Message From: Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 23, 2007 10:58:04 AM Subject: [iagi-net-l] Fwd: east java mudflow disaster conference -- Forwarded message -- From: Jim Schiller [EMAIL PROTECTED] Dear Pak Rovicky, sorry to send you news of this one day seminar so late 1 juni public forum 09.00 - 18.00Flinders Uni Flinders Function Centre 2 juni workshop on proposed research 9.00 - 14.00 program attached we could provide accommodation and local transport I enjoy reading your website Jim Schiller Flinders Asia Centre Flinders University Adelaide, south australia Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games. -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] FW : Info Migas Indonesia (dari Houston)
Dari milist tetangga,... Ada comment ?? From: zulfakhar zulfakhar [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 23, 2007 5:54:37 AM Subject: [ex_ptb] Info Migas Indonesia Friends, Tadi malam Pak Konjen mengumpulkan para profesional migas Indonesia di Wisma Indonesia Houston untuk sekedar ngobrol santai dengan Kepala BPMIGAS dan rombongan (deputy, staff ahli Dept. SDM/Mantan Ka BPMIGAS Pak Rahmat Sudibyo, Pofessor2 dari ITB) sehubungan dengan kunjungan team BPMIGAS ke Houston. Ada beberapa point penting yang saya tangkap dari diskusi tersebut yang akan saya share di sini: 1. Penurunan produksi migas nasional yang terjadi sejak 1997 mulai memasuki turning point dimana tahun ini sudah mulai terlihat menuju arah kenaikan kembali. Kondisi ini banyak didukung dengan laju investasi (lokal dan asing) yang mulai menanjak. This is good news...! 2. Tenaga profesional migas yang ada saat ini di Indonesia sangat-sangat kurang dan di BPMIGAS sendiri kekurangan hampir 100 orang staff professioanal untuk mendukung laju investasi di sektor migas. Mengambil tenaga dari PSC juga hanya memindahkan persoalan karena di hampir semua PSC-pun sekarang sangat-sangat kekurangan tenaga professional. Artinya orang2 migas yang ada dan beredar di Indonesia ya hanya yang itu-itu saja dan laju kebutuhan tidak secepat laju perguruan tinggi produce lulusannya ditambah dengan training development sampai menjadi staff yang handal. This is too bad! 3. Program retention akan digalakkan di PSC, dan BPMIGAS encourage PSC di Indonesia agar memberikan remuneration package kepada tenaga professional indonesia yang bersaing dengan para expat yang dipekerjakan di Indonesia. BPMIGAS tidak akan menahan PSC untuk menaikkan remuneration package pekerja national sama atau di atas tenaga expat untuk competency dan fungsi yang sama. ...This is another good news! 4. Para professional migas yang ada di luar Indonesia diharapkan suatu saat dapat kembali ke Indonesia untuk bahu membahu meningkatkan produksi migas Indonesia yang mulai melihatkan tanda-tanda kebangkitan. ...Let's think about that! 5. Sedang dipikirkan untuk memperpanjang usia pensiun di atas 56 tahun untuk tenaga migas untuk mengurangi gap yang cukup besar. Sudah banyak PSC di Indonesia yang mengajukan usulan perpanjangan usia pensiun bagi pekerjanya karena sumbangsihnya masih sangat diperlukan bagi perusahaan. This is good new! Tapi mungkin nggak menarik bagi yang menunggu mendapatkan pensiun muda dan terjun jadi wira usahawan...! 6. BPMIGAS dan pemerintah Indonesian diharapkan dapat mencari sistem kontrak karya migas yang baru yang lebih menarik bagi Indonesia seperti service contract (buyback), license, etc. in addtion to PSC yang sekarang masih diapakai sejak tahun 1965 atas perintah Presiden Soekarno. 7. ITB dan perguruan tinggi lainnya diminta untuk bekerja sama dengan BPMIGAS dan masyarakat MIGAS Indonesia untuk mencari jalan meningkatkan supply tenaga ahli / engineer untuk keperluan industri migas. 8. Target kenaikan produksi migas diharapkan dapat mencapai 30%. Diskusi terbuka dan santai diikuti sekitar 40~50 tenaga Professional migas di Houston, tidak semunya dapat hadir karena short noticed dari staff Konjen (kurang lebih hanya 1/3 dari yang ada di Houston). Diskusi berlangsung sangat menarik sampai jam 10:30 malam. dan rombongan BPMIGAS banyak mendapatkank masukan yang berupa kritik, saran dan pandagan2 yang dapat ditindaklanjuti di tanah air. Atas nama pemerintah Pak Kardaya mengekspressikan betapa pentingnya kunjungan ke Houston ini karena industri migas memang headquartered di Houston. Kunjungan dinas beliau ke perusaahaan migas di sini diharapkan dapat mendukung laju pertumbuhan investasi migas indonesia yang tahun ini sudah mulai menggeliat kembali secara positif. Pak Konjen sangat antusias untuk memfasilitasi pertemuan seperti ini secara regular karena dalam beberaps bulan ke depan Kepala BPMIGA dan rombongan akan mulai sering trip ke Houston untuk kunjungan2 dinas penting. Pertemuan berikutnya, masyarakat migas Indonesia di Houston dengan pimpinan BPMIGAS, staff ahli, perguruan tinggi, dan organisasi Migas Indonesia, dijadwalkan bulan Juli ini. OK segitu saja sekilas infonya, tetap optimis dengan dunia migas Indonesia. Cheers, Zulfakhar __._,_.___ -- http://rovicky.wordpress.com/
[iagi-net-l] Nuclear Is Part of Energy Equation
Explorer , May 2007 berisi sebuah artikel tentang energi nuklir. Memang nuklir bukanlah yang utama tetapi sangat mungkin nuklir akan menyelamatkan kebutuhan energi. Rumus kebutuhan energi dunia akan menjadi balans ketika nuklir ditambahkan sebagai sumber energi dalam memenuhi kebutuhan dunia. Kalau nuklir tidak ada yg memanfaatkan maka akan terjadi kanibalisme diantara negara-negara yg membutuhkan energi. Ketika terjadi kanibalis dengan alasan perebutan kebutuhan, maka yang menjadi korban lagi-lagi yag lemah :( rdp Price Boosts Uranium EP Nuclear Is Part of Energy Equation Figure 1 http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig1.cfm -- Roll-front exposed in wall of open cut mine of the 1970s in south Texas (from Dickinson and Duval, 1977). CLICK TO ENLARGEhttp://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig1.cfm There is general agreement on the necessity of transition to alternative energy sources, including nuclear power. The resurgence of the nuclear-power industry has stimulated a significant rise in the spot market price of yellowcake (U3O8). By the end of 2006, yellowcake prices rose above $72/pound -- more than doubling over the previous 12 months -- and are presently about $91. Although the average price involved in long-term contracts for deliveries in 2005 was less than $15/pound, as the contracts with the nuclear utilities mature, major price re-adjustments upward will certainly occur. Because of the price, there is a resurgence of uranium exploration and production activity. http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig2.cfm Figure 2 CLICK TO ENLARGEhttp://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig2.cfm Discovery of new uranium deposits is resulting from following extensions of previously known, shallow deposits that were mined by open-cut methods (seefigure 2http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig2.cfm). The oxidized tongue of sandstone shown in figure 2http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig2.cfmas orange and grayish orange is represented in figure 1 as a leached, light gray color. The ore zone is medium gray surrounding the oxidized zone. Using the geologic methods developed in the 1970s (illustrated in figure 2http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig2.cfm), the success rates are going up. Out: Old Mining Technology In: ISL In the production of uranium, mining no longer requires open-cut surface mines as in the past. New environmentally friendly methods have developed substantially since the late 1970s. Mining uranium in Tertiary sandstone deposits in South Texas, Wyoming, Kazakhstan and elsewhere now incorporates in-situ leaching (ISL) methods that involve water-well drilling technology and common industrial ion-exchange technology similar to household water-softening methods in use today. Since the uranium ore has formed naturally in aquifers often used elsewhere along the trend for drinking-water supplies, the part of the aquifer being mined by ISL methods are prohibited by the state to be used as a source of drinking water. In addition, the area of influence of nearby large-capacity water wells needs to be carefully monitored to avoid drawing the naturally contaminated ground water away from the uranium production area. The leaching agents used in ISL are typically special forms of O2, CO2 and, in some cases, ammonia-based fluids, all of which are non-toxic and are easily recovered by pumping. It is the responsibility of the mining company (and required by state regulatory agencies) to install strategically located ground-water monitoring wells to periodically sample for fluids that may have escaped the hydraulic cycle of injection and recovery of uranium-saturated fluids for making yellowcake from ion exchange resins in the plant on the surface. http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig3.cfm Figure 3 http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig3.cfm -- Typical in-situ leaching system (Modified from South Dakota Department of Environment and Natural Resources, 2006) CLICK TO ENLARGE http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig3.cfm The typical cycle is illustrated in figure 3http://www.aapg.org/explorer/divisions/2007/05emdfig3.cfm . To a large extent, in-situ mining of uranium is both a natural resource development project and a natural, contaminant-remediation project. Although uranium ore is a natural energy resource, it is also a bacterial waste product that was formed within the bio-geochemical cell developed within the aquifer. Both rely heavily on, and are driven by, hydrogeological processes. Protecting upper and lower aquifers from incursions of the production fluids is also a function of understanding the hydrogeological conditions in and around the production site. The mine's hydrogeological staff monitors the behavior of the fluids and associated hydrochemistry during the in-situ leaching of the uranium ore zones and monitor the data
Re: [iagi-net-l] FW : Info Migas Indonesia (dari Houston)
Mas Bowo dan rekan-rekan di Houston. Kalau boleh tahu ada berapa GGRE (Geologist, Geophysicist, Reservoir Engineer, dan engineer lainnya) yang berkecimpung di Migas di Houston saat ini. Adakah statistiknya ? FYI : di Kuala Lumpur saat ini sekitar 250 GGRE. 40% diantaranya Geoscientist. salam RDP On 5/24/07, Bowo Pangarso [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Shofi, Setahu saya dari pembicaraan malam itu, rombongan BP Migas datang untuk memenuhi undangan salah satu KPS yang beroperasi di Indonesia. Adanya ramah tamah di Wisma Indonesia lebih bersifat silaturahmi dan mendapatkan update terbaru mengenai industri perminyakan di Indonesia. Demikian, mungkin bisa ditambahkan oleh rekan-rekan yang hadir malam itu. salam, Bowo On 5/23/07, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya belum bisa menarik alasan kunjungan ke Houston. Apakah GnG kita yang terserap pasar disana tinggi? apakah tujuan utama kesana sekedar sosialisasi kondisi perminyakan di indonesia? atau sebenarnya mau mencoba merekrut kembali tenaga GnG yang terserap disana? Kalo tujuan yang terakhir yang dicari (perekrutan kembali tenaga GnG), barangkali akan lebih efisien dan bagus daya saingnya dengan berkunjung ke negara tetangga kita yaitu Malaysia dimana tenaga GnG indonesia saya pikir melimpah ruah disana. Salam Shofi On 5/23/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari milist tetangga,... Ada comment ?? From: zulfakhar zulfakhar [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 23, 2007 5:54:37 AM Subject: [ex_ptb] Info Migas Indonesia Friends, Tadi malam Pak Konjen mengumpulkan para profesional migas Indonesia di Wisma Indonesia Houston untuk sekedar ngobrol santai dengan Kepala BPMIGAS dan rombongan (deputy, staff ahli Dept. SDM/Mantan Ka BPMIGAS Pak Rahmat Sudibyo, Pofessor2 dari ITB) sehubungan dengan kunjungan team BPMIGAS ke Houston. Ada beberapa point penting yang saya tangkap dari diskusi tersebut yang akan saya share di sini: 1. Penurunan produksi migas nasional yang terjadi sejak 1997 mulai memasuki turning point dimana tahun ini sudah mulai terlihat menuju arah kenaikan kembali. Kondisi ini banyak didukung dengan laju investasi (lokal dan asing) yang mulai menanjak. This is good news...! 2. Tenaga profesional migas yang ada saat ini di Indonesia sangat-sangat kurang dan di BPMIGAS sendiri kekurangan hampir 100 orang staff professioanal untuk mendukung laju investasi di sektor migas. Mengambil tenaga dari PSC juga hanya memindahkan persoalan karena di hampir semua PSC-pun sekarang sangat-sangat kekurangan tenaga professional. Artinya orang2 migas yang ada dan beredar di Indonesia ya hanya yang itu-itu saja dan laju kebutuhan tidak secepat laju perguruan tinggi produce lulusannya ditambah dengan training development sampai menjadi staff yang handal. This is too bad! 3. Program retention akan digalakkan di PSC, dan BPMIGAS encourage PSC di Indonesia agar memberikan remuneration package kepada tenaga professional indonesia yang bersaing dengan para expat yang dipekerjakan di Indonesia. BPMIGAS tidak akan menahan PSC untuk menaikkan remuneration package pekerja national sama atau di atas tenaga expat untuk competency dan fungsi yang sama. ...This is another good news! 4. Para professional migas yang ada di luar Indonesia diharapkan suatu saat dapat kembali ke Indonesia untuk bahu membahu meningkatkan produksi migas Indonesia yang mulai melihatkan tanda-tanda kebangkitan. ...Let's think about that! 5. Sedang dipikirkan untuk memperpanjang usia pensiun di atas 56 tahun untuk tenaga migas untuk mengurangi gap yang cukup besar. Sudah banyak PSC di Indonesia yang mengajukan usulan perpanjangan usia pensiun bagi pekerjanya karena sumbangsihnya masih sangat diperlukan bagi perusahaan. This is good new! Tapi mungkin nggak menarik bagi yang menunggu mendapatkan pensiun muda dan terjun jadi wira usahawan...! 6. BPMIGAS dan pemerintah Indonesian diharapkan dapat mencari sistem kontrak karya migas yang baru yang lebih menarik bagi Indonesia seperti service contract (buyback), license, etc. in addtion to PSC yang sekarang masih diapakai sejak tahun 1965 atas perintah Presiden Soekarno. 7. ITB dan perguruan tinggi lainnya diminta untuk bekerja sama dengan BPMIGAS dan masyarakat MIGAS Indonesia untuk mencari jalan meningkatkan supply tenaga ahli / engineer untuk keperluan industri migas. 8. Target kenaikan produksi migas diharapkan dapat mencapai 30%. Diskusi terbuka dan santai diikuti sekitar 40~50 tenaga Professional migas di Houston, tidak semunya dapat hadir karena short noticed dari staff Konjen (kurang lebih hanya 1/3 dari yang ada di Houston). Diskusi berlangsung sangat menarik sampai jam 10:30 malam. dan rombongan BPMIGAS banyak mendapatkank masukan yang berupa kritik, saran dan pandagan2 yang dapat ditindaklanjuti di tanah air. Atas nama
[iagi-net-l] Fwd: Bandung Terancam Gempa Dahsyat
Adakah yg tahu tentang sesar Lembang dan potensi reaktivasinya ? RDP -- Forwarded message -- From: didiet ardi wibowo [EMAIL PROTECTED] Date: May 24, 2007 9:59 AM Subject: Bandung Terancam Gempa Dahsyat To: [EMAIL PROTECTED] Assalamualaikum wr wb Pakdhe Rovicky yang baik, saya adalah pembaca setia blog bapak. Saya sangat terbantu dengan tulisan-tulisan pakdhe di blog tersebut, sekarang saya jadi lebih melek dalam hal geologi J Hari ini saya membaca berita dari harian Pikiran Rakyat edisi online [ http ://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/052007/24/0101.htm ] tentang ancaman gempa di Kota Bandung dan sekitarnya. Memang sudah lama saya mendengar tentang adanya patahan Lembang, cuma sampai sekarang saya belum mengetahui letak persisnya patahan tersebut. Saya sudah coba bertanya ke teman-temanpun tidak ada yang bisa menjawabnya. Barangkali Pakdhe mempunyai informasi patahan Lembang atau mau berkomentar tentang berita di bawah ini, boleh dong di-*share*. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih, Wassalamualaikum wr wb Perlu Ada Penelitian Sesar Cimandiri-Lembang Bandung Terancam Gempa Dahsyat BANDUNG, (PR).- Kota Bandung dan sekitarnya terancam diguncang gempa besar berkekuatan 7,5 pada skala Richter (SR). Ancaman ini bisa muncul, jika terjadi pergerakan di sejumlah lempeng penyusun patahan Cimandiri-Lembang. Jika ini terjadi, gempa besar tersebut akan mengguncang cekungan Bandung. Selain Kota Bandung, Cimahi, Padalarang, serta Lembang, gempa juga mengintai sejumlah wilayah di Sukabumi, termasuk Palabuhanratu. Sesar Cimandiri-Lembang masih tergolong aktif. Yang menjadi masalah terbesar, sesar ini dikelilingi wilayah padat penduduk, seperti Kota Bandung dan Kota Cimahi, tutur pakar geoteknologi dari Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia (LIPI), Dr. Danny Hilman Natawidjaja, usai Seminar Mitigasi Bencana Geologi di Hotel Horison, Bandung, Rabu (23/5). Sesar (patahan) yang memanjang dari Palabuhanratu Kab. Sukabumi hingga Maribaya Lembang itu tersusun oleh lebih dari lima segmen batuan. Salah satunya, Segmen Maribaya-Cimahi, yang panjangnya mencapai 25 km. MenurutDanny, jika terjadi secara bersamaan, pergerakan 3-4 segmen saja sudah bisa menimbulkan gempa dengan kekuatan mencapai 7,5 pada skala Richter. Berdasarkan penelusuran PR, gempa berkekuatan 7-7,9 SR dapat mengakibatkan kerusakan serius pada areal yang cukup luas. Diperkirakan, gempa ini bisa menghancurkan sebagian besar gedung dan fondasinya. Bahkan, getarannya bisa menimbulkan retakan tanah di areal yang cukup luas. Kerusakan yang ditimbulkan bisa disetarakan dengan ledakan 160 juta ton TNT (* trinitrotoluene*). Kalaupun yang mengalami pergeseran hanya satu segmen, menurut Danny, gempayang ditimbulkan bisa mencapai 6 SR. Bahkan, jika Segmen Maribaya-Cimahi yang bergerak, kekuatan gempa bisa menembus angka 6,9 SR. Gempa ini cukup untuk menimbulkan retakan tanah dan menghancurkan bangunan dalam radius lebih dari100 kilometer. Sayangnya, menurut Danny, hingga saat ini sesar Cimandiri-Lembang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Padahal, potensi bencana yang akan ditimbulkan akibat pergerakan sesar tersebut cukup besar. Sejauh ini, pergerakan yang terjadi di sekitar patahan Cimandiri-Lembang memang masih relatif aman. Bahkan, berdasarkan data 100 tahun terakhir, belum diketahui adanya pergerakan yang bisa menimbulkan bencana besar, tuturnya. Namun, mengingat padatnya wilayah di sekitar sesar alam itu dan tingginya potensi gempa yang bisa ditimbulkan, ia menyarankan agar pemerintah segera melakukan penelitian lanjutan. Bagaimanapun kita tinggal di areal rawan gempa. Kapan saja, sesar tersebut bisa mengalami peningkatan aktivitas, tuturnya. Dia menilai, data yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan minimal untuk digunakan sebagai acuan melakukan tindakan pencegahan maupun langkah evakuasi. Padahal, selain kecepatan pergeseran, struktur tanah dan batuanyang ada di sekitar wilayah gempa juga memiliki andil yang besar untuk menentukan besarnya dampak yang ditimbulkan. Suatu gempa dengan kekuatan yang sama dapat menimbulkan efek yag berbeda, bahkan di dua lokasi yang jaraknya berdekatan sekalipun, tutur Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Dr. Antonius Ratdomopurbo. Walaupun sebuah bangunan yang berjarak 10 km dari pusat gempa rusak parah, menurut dia, tidak tertutup kemungkinan jika bangunan lain yang berjarak 3 km dari pusat gempa hanya mengalami retak ringan. Hal itu dipengaruhi susunan sedimentasi tanah yang ada di lokasi tersebut. Karena itu, untuk melakukan mitigasi bencana perlu dilakukan penelitian secara menyeluruh, termasuk struktur sedimentasi yang membangun lapisan tanah di suatu daerah. Dengan demikian, pemerintah bisa dengan efektif melakukan mitigasi bencana, katanya. Penelitian menyeluruh di patahan Cimandiri-Lembang, menurut Danny, diperlukan untuk memprediksi sumber gempa, efek yang ditimbulkan, dan bagaimana kerusakan yang akan timbul.
[iagi-net-l] Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di Indonesia
Mungkin kawan-kawan di seputar Sesar Lembang perlu melihat perilaku ular. Menurut ahli gempa Cina ular dapat mendeteksi pra gempa sejauh 120 km !!! rdp 25/05/07 11:11 Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di Indonesia Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Budiono mengatakan Indonesia memperoleh apresiasi internasional di bidang rekonstruksi dan rehabilitasi dalam penanganan bencana gempa bumi. Rekonstruksi dan rehabilitasi tersebut merupakan program terbesar, dan tercepat di dunia, katanya pada pembukaan pameran 'Teknologi Penanganan Bencana', di Gedung Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Jumat. Ia mengatakan upaya bersama telah berhasil mengatasi dampak bencana gempa bumi, dan secara bertahap sebagian besar korban telah dibantu dan telah dikurangi beban penderitaannya. Terkait dengan hal itu, menurut dia, pameran ini memperlihatkan usaha konkret yang telah dan akan dilakukan khususnya dalam penanganan gempa yang mengakomodasi kearifan lokal di bidang rekonstruksi dan rehabilitasi kehidupan masyarakat. Pengalaman ini dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga, bukan hanya bagi bangsa kita, tetapi juga bagi bangsa lain terutama dalam merespons dan mengorganisasikan upaya rekonstruksi dan rehabilitasi, serta dalam mengambil keputusan strategis dan memilih prioritas semua itu sehingga menentukan keberhasilan penanganan bencana, kata dia. Sementara itu, Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya mengemukakan saat ini Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) telah mengalami perkembangan dan kemajuan yang baik, karena mampu memperoleh data dalam waktu lima menit pasca-gempa, dari sebelumnya 30 menit. Sultan juga mengatakan di DIY telah dipasang sirine sebagai alat peringatan dini gempa dan tsunami di sepanjang pantai selatan. Sirine itu dapat segera dibunyikan untuk memberitahu warga agar segera mengungsi, katanya. Menurut dia, di China untuk mendeteksi gempa para ahli melihat perilaku ular, karena binatang melata ini paling sensitif saat akan terjadi gempa. Ular bisa mendeteksi sejauh 120 kilometer dari pusat gempa, kata Gubernur DIY. Pada pembukaan pameran tersebut juga hadir Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto. Pameran yang berlangsung tiga hari ini diikuti seratusan peserta dari berbagai instansi dan lembaga pemerintah serta kalangan swasta. (*) Copyright (c) 2007 ANTARA -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Fwd: Bandung Terancam Gempa Dahsyat
Waow GPS dibawah tanah ? Setahuku signal GPS sangat-sangat rentan pada hambatan. Wong dihutan yang lebat saja sering kagak nangkep signal. Mungkin Mas Ahmiyul bisa cerita tambahan apa yg dimaksud GPS dibawah tanah itu ? RDP On 5/25/07, Ahmiyul Rauf [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya dulu pernah ikutan presentasi proyek monitoring sesar San Andreas, pakarnya dari Stanford, salah satu sponsornya Chevron. Mereka menempatkan GPS tidak hanya di permukaan, namun juga di bawah permukaan pada kedalaman 10 KM. Tdk saja mereka membor vertikal sedalam 10 km, tapi juga horizontal, sehingga mereka bisa menempatkan GPS dikedua sisi blok patahan. Biayanya besar, namun tetap aja sponsor mau bantu, termasuk dibudgetkan oleh pemerintah federal. Tentunya faktor historikal juga dipertimbangkan. Mestinya krn ada bukti bhw patahan lembang pernah aktif, banyak sponsor yang akan bantu.. (e.g. harus pintar nakut2in agar banyak yang care.. hehhe) Salam Ahmiyul Rauf -Original Message- From: Benyamin Sapiie [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 25, 2007 13:51 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: Bandung Terancam Gempa Dahsyat Wah Pak Ukat bisa wae euy Sebenarnya saya juga baru akan melakukan studi paleoseimologi pada jalur sear lembang. Karena jika jalur ini di anggap sebagai kontinuitas dari sesar Cimandiri (hrs dibuktikan juga sebagai sesar aktif) berarti sesar lembang menjadi sesar naik (dgn asumsi sesar cimadiri adalah sear mendatar mengiri)yang sedang tidur dengan tidak adanya aktifitas seismisitasnya (lock). Pak Danny Hilman juga kalau tidak salah beberapa waktu yang lalu merencanakan akan melakukan studi mengenai zona ini. Jika memang demikian bisa saja akan terjadi gempa yang signifikan. Sayanganya data2 lama tidak ada mungkin juga reoccurence timenya panjang. Maka dari itu hanya paleoseimology study yg mungkin bisa bantu. Salam, Ben Sapiie, penghuni tetangga sear lembang Kalau berbicara Patahan Lembang, yang paling tahu pasti Pak Benyamin dan Pak Sukendar, karena keduanya ahli structure geology, dan didepan Rumahnya jalur patahan itu. Jadi rumah saya yang agak jauh dari patahan itu, yaah tenang aja. Salam, us -Original Message- From: Salahuddin Husein [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 25, 2007 10:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Bandung Terancam Gempa Dahsyat Mas RDP, pada peta Visser (1922) dalam laporannya tentang aspek kegempaan Jawa dan Sumatera, memperlihatkan adanya gempabumi di kawasan tersebut pada tanggal-tanggal: 5 Januari 1699, 10 Oktober 1834, 28 Maret 1879, 14 Januari 1900. Garis-garis episentral yang diplotkan tampaknya memang menunjukkan arah-arah Patahan Lembang. Sayang laporan tersebut tidak menyebutkan skala intensitas dari masing-masing gempa. udin On 5/24/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Adakah yg tahu tentang sesar Lembang dan potensi reaktivasinya ? RDP Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- http://rovicky.wordpress.com
Re: [iagi-net-l] Re: RSGISForum: Gotong Royong membuat Peta Geologi Permukaan, Indonesia
Wah thanks Dini, ngingetin diskusi lama Saat ini yang masih saya belum tahu adalah skala yang bisa dipakai dalam mitigasi bencana. Berapakah skala peta geologi yang suitable utk pembuatan atau kebutuhan mitigasi bencana gempa, banjir, dan longsoran. Kalau kegubung apian saya rasa dir Volkanologi sudah memilkinya. Tetapi utk bencana kebumian yang lain sepertinya masyarakat awam dan masyarakat ahli dapat juga dilibatkan dalam urusan mitigasi. Pak ADB, pernah membuat peta skala 5000-10 000 tk memetakan longsoran di Malang dsk. Tetapi apakah juga peta geologinya juga harus sekala sedetil itu ? Soal lisensi dan proprietary, ternyata peta geologi termasuk peta dasar tematik. Sehingga dapat dibuka dan bukan menjadi rahasia negara :). Syaratnya ya harus digitasi sendiri utk menghindari issue proprietary lisence. RDP On 5/25/07, Dini Rachmawati [EMAIL PROTECTED] wrote: Dengan ArcGIS untuk pindahkan file peta yang masih hardcopy , sekarang tidak perlu lagi didigitize manual diatas meja digitizer. Kita cuma perlu Scanner besar untuk menscan hardcopy, nanti ArcGIS yang akan convert sebagai DXFnya, resolusinya bisa diatur sesuai kebutuhan. Kalau kita punya scannernya ini, mungkin akan lebih cepat daripada harus digitize manual. Saya sendiri belum pernah coba, informasi ini saya dapatkan waktu traning arcGIS dari ESRI. Kalau di hompegaenya:Geography Network, beberapa daerah di Indonesia juga sudah ada filenya.Cuma atribute datanya masih sangat general. Salam, dini - Original Message From: Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 7:43:37 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: RSGISForum: Gotong Royong membuat Peta Geologi Permukaan, Indonesia Cita-cita bagus nih mas Rovicky and Ipranta, Sedikit masukan - jaman ramai-ramainya eksplorasi mineral di tahun 90'an, seingat saya ada konsultan/ kontraktor (lupa namanya - tapi kalau tidak salah base-nya di Hobart, Tasmania) yang sudah men-digitasi peta geologi keluaran P3G (Pusat Survei Geologi)dan sudah selesai bbrpa pulau. Seingat saya dengan nama spesifik, seperti: kalirox untuk Kalimantan, sularox untuk Sulawesi dst - namun kemudian tidak terdengar beritanya setelah dunia eksplorasi melesu di akhir 90'an. Bbrp perusahaan sudah pernah membelinya. Mungkin mas Ipranta ingat, proyek ini pastilah seijin/ kerja sama dengan instansi pemerintah (P3G atau Tekmira ???)- kalau hasil kerja tsb bisa di akses tentunya akan menghemat tenaga dan biaya untuk mewujudkan cita-cita tsb. Salam - Daru -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 9:06 AM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: RSGISForum: Gotong Royong membuat Peta Geologi Permukaan, Indonesia Terimakasih mas Yosaphat, Ipranta dan rekan-rekan lain Saya akan menggeret kawan-kawan geolog untuk membantu dalam mewujudkan impian ini . Visi : Pemanfaatan Peta Geologi Permukaan Indonesia yang reliable dan dapat diakses oleh publik untuk kebutuhan mitigasi bencana, resource management, pemeliharaan lingkungan demi untuk kemakmuaran Rkyat Indonesia Misi : Menggunakan GIS sebagai platform data dasar dalam Peta geologi. Yang perlu ditentukan adalah. - Skala Peta - Peta Dasar - Satuan Peta (Chronostratigrafi/lithostratigrafi) - GIS Database Model (suggested ESRI file type /shape file with attributes) - etc Kalau ada rekan-rekan IAGI yang mau bergabung just let us know. Kalau memungkinkan dijadikan Program IAGI pusat sekalian. Ada usulan lain ? RDP On 3/26/07, ipranto wignyowinoto [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Rovicky. Terima kasih yaa, masalah peta geologi mau dikroyok itu gampang. Sekarang yang paling mendesak adalah untuk standartnya dulu mau skala berapa untuk skala 1:250.000 sudah ada sni nya untuk 1:100.000 dan 1:50.000 syukur sampai 1:25.000. dibuat SNI nya dudan kesepakatan bersama, bagaimana kalau mau cepet IAGI juga ikut bertanggung jawab gimana. Mas Rovicky termasuk jadi pengurus gak. Peta geologi dijital skala kecil saat ini sudah ada tapi masih banyak kendala karena dihasilkan dari pendijitasian hardcopy sehingga masih banyak yang kurang pas. contohnya 1. batas antar lembar kadang tidak pas malah yang fatal beda formasi gitu, 2. terlalu banyak satuan yang sebetulnya sama karena dipetakan oleh orang yang berbeda sehingga satuannya juga berbeda contohnya kalao ada yang pernah lihat pas dibuka peta dijital seluruh pulau ataupun indonesia satuan Kuarternya banyak sekal, lebih dari seratus mungkin, pada hal sebetulnya bisa disederhanakan mungkin jadi 10 atau 20 paling banyak 30, sepuluh untuk kuarter sedimen dan 20 untuk kuarter vulkanik. 3. dll dan dll. Nanti kalau IAGI bergotong royong khan tinggal bareng sama Badan Geologi (Pusat Survei Geologi). Menyusun bareng strategi bagaimana baiknya siapa yang mengkoordinir untuk mengerjaannya. Dan tentunya paling tidak setiap 3 bulan atau 2 bulan harus ada
Re: [iagi-net-l] Apresiasi Internasional Atas Penanganan Gempa di Indonesia
identik dg Ular tsb sebagai isarat' akan terjadinya gempa , ini juga terjadi di Merapi , kalau mau meletus banyak binatang ( harimau ) kabarnya pada turun gunung. - :( Pakdhe, Kalau geologist turun gunungnya sehabis terjadi bencana + :D Hust, rasah usil ! rdp Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] hess asia
http://jobsearch.hess.careers.monster.com/jobsearch.asp?col=dltlid=fn=q=sort=dtvw=b DateJob Summaryhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/jobsearch.asp?re=99sort=jtpg=1vw=dcol=dlt LocationMay 18(KLOP048) Facilities Engineerhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57755680AVSDM=2007%2D05%2D18+02%3A25%3A22Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt Role : Provide facilities and process engineering support to the operated and outside operated businesses and new business opportunities in their allocated geographic area. Coach and develop ...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57755680AVSDM=2007%2D05%2D18+02%3A25%3A22Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt ] Relevant Work Experience: 10+ to 15 YearsCareer Level: Experienced (Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status: Full Time MY-Kuala Lumpur May 17(JKOP238) Process Engineerhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57752719AVSDM=2007%2D05%2D17+23%3A37%3A23Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt Job Title: Process Engineer Location: Surabaya Reports to: Field Operations Mgr Department: Operations Direct Reports: 0 Post Number: Main Objective(s): The Process Facility Engineer is ...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57752719AVSDM=2007%2D05%2D17+23%3A37%3A23Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt ] Relevant Work Experience: 5+ to 7 YearsCareer Level: Experienced (Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status: Full Time ID-Surabaya May 17(JKOP247) Operations Engineerhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57751657AVSDM=2007%2D05%2D17+23%3A07%3A38Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt Roles: This position monitor and mentor local operations Production and Maintenance personnel labor on the OPF and coordinate offshore operations with OIM to ensure safe and ...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=57751657AVSDM=2007%2D05%2D17+23%3A07%3A38Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt ] Relevant Work Experience: 5+ to 7 YearsCareer Level: Experienced (Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status: Full Time MY-Jakarta Apr 26(KLTC7003) Reservoir Engineerhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=56787126AVSDM=2007%2D05%2D16+06%3A45%3A10Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt Roles/Responsibilities A key member of a multi-disciplinary subsurface team, providing reservoir management expertise to optimise the long term value of the assets. This will involve all ...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=56787126AVSDM=2007%2D05%2D16+06%3A45%3A10Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt ] Relevant Work Experience: 7+ to 10 YearsCareer Level: Experienced (Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status: Full Time MY-Kuala Lumpur Apr 26(KLCT065) Sr.Development Geologisthttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=42917391AVSDM=2007%2D04%2D27+16%3A56%3A00Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt Roles: Deliver timely and quality static reservoir models to characterize the sand development and P1, P2 and P3 reserves distribution and capture the associated reservoir development and reserves ...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=42917391AVSDM=2007%2D04%2D27+16%3A56%3A00Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt ] Relevant Work Experience: 10+ to 15 YearsCareer Level: Experienced (Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status: Full Time MY-Kuala Lumpur Apr 26(KLTC7018) Geologisthttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=56781456AVSDM=2007%2D05%2D16+07%3A21%3A24Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt Role : The successful candidate will take on a broad range of geological responsibilities as a member of the multi-disciplined subsurface team providing support to production developments and new ...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=56781456AVSDM=2007%2D05%2D16+07%3A21%3A24Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt ] Relevant Work Experience: 5+ to 7 YearsCareer Level: Experienced (Non-Manager)Education Level: Bachelor's DegreeJob Type: EmployeeJob Status: Full Time MY-Kuala Lumpur Apr 26Geophysicists (JKDJ014)http://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=34619296AVSDM=2007%2D05%2D01+15%3A25%3A45Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt Role: As part of a multi-disciplinary Reservoir Development team the geophysicist will be responsible for all aspects of the seismic interpretation and related matters for projects and new business ...[morehttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=34619296AVSDM=2007%2D05%2D01+15%3A25%3A45Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt ] Relevant Work Experience: 5+ to 7 YearsCareer Level: Experienced (Non-Manager)Education Level: Master's DegreeJob Type: EmployeeJob Status: Full Time Indonesia Apr 26(KLTC063) Petroleum Engineerhttp://jobsearch.hess.careers.monster.com/getjob.asp?JobID=42917334AVSDM=2007%2D05%2D16+07%3A09%3A39Logo=0vw=dpg=1col=dltsort=dt Role: This position
[iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain
Dari 5 tahun lalu kita diskusi braindrain di IAGI-net ga pernah selesei Kita bisa debat berbusa-busa soal gaji cukupnya berapa banyak. Namun kenyataan bahwa gaji masih menjadi impian pekerja di Indonesia. Simak uraian dari KB Antara dibawah sana. Uang bukan segalanya tapi segalanya perlu uang ... waaks ! :) RDP Ekonomi Bisnis 27/05/07 11:15 Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain Canberra (ANTARA News) - Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) mengusulkan perlu dihapusnya segera kebijakan yang membedakan gaji dan fasilitas bagi para profesional asing dan orang Indonesia berkualifikasi sama di Tanah Air, karena ditengarai turut memicu larinya atau brain drain kalangan terdidik Indonesia lulusan luar negeri. Usul tersebut mengemuka dalam diskusi PPIA di Universitas Nasional Australia (ANU) tentang fenomena brain drain di kalangan terdidik dan profesional Indonesia yang enggan pulang ke tanah air setelah tamat dari pendidikan di luar negeri, demikian informasi yang diperoleh ANTARA dari PPIA ANU, Minggu. Disebutkan, usul yang mengemuka dalam diskusi yang menghadirkan dua orang Indonesia yang sedang bertugas di ANU, Ariane Utomo dan Wijayono Sarosa, itu masih akan ditindaklanjuti dan digodok secara lebih mendalam dalam konferensi perhimpunan mahasiswa Indonesia dari seluruh dunia yang direncanakan berlangsung di Sydney pada September mendatang. Dalam diskusi yang dihadiri puluhan mahasiswa ANU dan doktor Indonesia yang kini bekerja di universitas terbaik di Australia itu, terungkap bahwa perbedaan gaji dan fasilitas yang diberikan perusahaan asing maupun lokal kepada para tenaga ahli dan konsultan asing dan Indonesia dengan kualifikasi keahlian yang relatif sama ini sudah berlangsung sejak lama. Di perusahaan pertambangan milik Amerika Serikat di Provinsi Papua, PT Freeport Indonesia, misalnya, disebutkan bahwa sudah lama terjadi kebijakan yang membedakan gaji para konsultan asing dengan konsultan Indonesia, padahal mereka memiliki kualifikasi dan keahlian sama. Kebijakan yang diskriminatif itu diyakini menjadi salah satu penyebab terjadinya brain drain di kalangan terpelajar Indonesia lulusan luar negeri atau orang-orang terbaik Indonesia yang meninggalkan Tanah Air untuk bekerja di luar negeri sebagai profesional. Di Malaysia, pemerintah negara itu memberikan insentif yang menarik kepada warganya yang melanjutkan studi di luar negeri dengan beasiswa negara untuk kembali ke Malaysia setamat dari universitas mereka. Sementara itu, Ariane Utomo kepada ANTARA yang menghubunginya dari Darwin mengatakan di Australia, fenomena brain drain itu justru lebih banyak terjadi di kalangan anak-anak Indonesia yang lulus program strata satu dari universitas-universitas di Australia. Trend jumlah lulusan S-1 universitas-universitas Australia yang asal Indonesia cenderung tinggi. Setelah mereka tamat, mereka melamar untuk mendapatkan status residen tetap di Australia, karena memang Pemerintah Australia membuka pelulang untuk itu, katanya. Menurut Ariena, Australia mendapatkan keutungan dari fenomena ini, yakni tersedianya 'tenaga kerja terdidik yang siap pakai' kendati brain drain ini sebenarnya tetap memberikan nilai positif, yakni terbuka dan bahkan semakin luasnya jaringan kerja orang-orang Indonesia yang memilih menetap sementara dan bekerja di luar negeri. Seorang mahasiswa pasca sarjana asal Indonesia, Yopi, yang juga mengikuti diskusi mengatakan sudah saatnya Bappenas dan lembaga-lembaga lain di Tanah Air menghentikan kebijakan yang membedakan gaji dan fasilitas bagi para profesional asing dan Indonesia. Gap (ketimpangan) ini adalah isu yang sangat penting bagi kita, katanya. (*) Copyright (c) 2007 ANTARA -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera - Bagaimana dengan geoscientist ?
Seorang netter memposting dalam komen di Blog sangat menunjukkan kekhawatiran akan bencana (lihat dibawah). Tidak bisa dipungkiri bahwa kesadaran masyarakat Indonesia akan bencana sangat meningkat pasca tsunami dan gejala-gejala alam yang lain. Ini merupakan momentum pas untuk mengajarkan ilmu geologi ke masyarakat awam. Perhatian masyarakat awam saat ini sangat besar. Berita di koran Kompas (terlampir) dan juga Pikiran rakyat pekan lalu, menunjukkan bagaimana media pun menjadikan issue kebencanaan ini sebagai issue penting. Apalagi tulisannya dihiasi dengan penulis dari Tokyo, Australia, Amerika ... pasti soal bencana ini akan diutamakan untuk dimuat di media. Berita kebencanaan selalu saja terdengar njelgurr ! ketika muncul dimedia saat ini dan selalu dilalap habis oleh pembaca. Ada dua dampak yaitu ketakutan dan kewaspadaan. Keduanya memang thrilling dan meningkatkan adrenalin. Saya ngga tahu bagaimana semestinya menjadi geoscientis menjelaskan fenomena ini ke masyarakat awam? Pembelajaran adanya fakta-fakta alam memang mencerahkan namun tak dipungkiri kadang-kadang menakutkan. Yth, Pak Koesoema dan Pak Untung sebagai sesepuh IAGI dan HAGI mungkin punya pendapat bagaimana semestinya seorang geoscientist menjelaskan fenomena alam ini, dengan memberikan pencerahan dan seminim mungkin memebrikan rasa takut (trauma). Bagaimana pula pendapat Kang ADB, Pak Awang, juga pak ketum IAGI-HAGI ? RDP Hanya bisa mendongeng === bagai mana dengan berita di kompas ini http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/26/humaniora/3555770.htm Sabtu, 26 Mei 2007 Patahan Sunda Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera Mu'man Nuryana Gempa bumi hebat yang mengguncang Pulau Sumatera dan Jawa dalam tiga tahun terakhir ini adalah sebuah bukti bahwa Patahan Sunda (Sunda Trench)—salah satu seksi dari Ring of Fire di belahan barat Pacific rim—telah memperlihatkan aktivitas seismik paling berbahaya. Aktivitasnya bisa saja terus berlanjut karena terkait dengan pergerakan lempeng-lempeng permukaan bumi. Tetapi, bagi penduduk yang menghuni kedua pulau tersebut dapat menjadi sebuah ancaman serius terhadap keberlangsungan hidupnya. Magnitude gempa bumi di Sumatera dan Jawa bisa saja melampaui apa yang pernah dialami selama ini, sementara tidak ada orang yang mampu memprediksi kapan dan bagaimana hal itu terjadi. Dengan asumsi bahwa penduduk tetap tinggal di situ, maka maksimum yang dapat mereka lakukan adalah mengurangi risiko bencana. Tetapi, sebagaimana yang kita alami sekarang, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana di Aceh, Nias, Yogyakarta, Pangandaran, dan Padang yang telah menyedot sumber daya demikian besar, hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Pemerintah Indonesia terpaksa menangguhkan berbagai prioritas pembangunan nasional untuk mendahulukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana. Penanggulangan bencana dengan pendekatan pencegahan juga tidak gampang karena perlu koordinasi, integrasi, dan sinergi serta pengerahan sumber daya yang luar biasa besar. Ongkos penanggulangan bencana alam bisa jauh lebih mahal dibandingkan dengan pemindahan penduduk secara massal dari daerah rawan bencana ke wilayah yang relatif lebih aman. Muasal semua gempa Patahan Sunda membentang mulai dari Teluk Bengali, bersambung ke Pulau Andaman dan Nikobar, Sumatera, Jawa, Bali, Lombok dan seterusnya, berakhir di Tanimbar. Patahan Sunda adalah patahan vulkanik yang membentuk Kepulauan Sunda Besar dan Sunda Kecil. Patahan ini termasuk ke dalam tipe convergent boundary, di mana dua buah lempeng permukaan bumi—Eurasian Plate dan Indian-Australian Plate—dalam proses bertumbukan (subduction). Di atas Sunda Plate inilah terhampar pulau-pulau besar dan kecil, laksana mutu manikam di khatulistiwa yang dikenal dengan Kepulauan Nusantara, sebuah kompleks kepulauan terbesar di dunia. Patahan Sunda adalah sebuah contoh klasik dari patahan vulkanik. Deformasi tektonik sepanjang zone subduksi Patahan Sunda inilah yang menimbulkan gempa bumi di Samudra Hindia tanggal 26 Desember 2004. Begitu pula peristiwa gempa bumi di Nias (28 Maret 2005), di Yogyakarta (27 Mei 2006), di Pangandaran (17 Juli 2006), dan di Padang (6 Maret 2007). Semua disebabkan oleh aktivitas Patahan Sunda. Masih banyak lagi peristiwa gempa bumi dengan magnitude lebih rendah yang tidak menimbulkan korban manusia dan kerugian harta benda, sehingga kurang mendapat perhatian masyarakat. Padahal, ini semua merupakan tanda-tanda alam yang memberikan peringatan kepada manusia untuk berpikir. Fenomena yang sama muncul pada April tahun 1815 dengan sebuah ledakan cataclysmic volcano Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, yang merupakan sebuah letusan paling kuat yang tercatat dalam sejarah. Debu vulkanik Tambora sampai menutupi langit berbulan-bulan lamanya sehingga menurunkan temperatur bumi sampai 3 derajat Celsius. Meskipun telah setahun pasca-letusan Tambora pada waktu itu, hampir semua lapisan hemisphere di belahan utara mengalami temperatur lebih dingin selama bulan-bulan musim panas.
[iagi-net-l] Kali ini issue dari KOMPAS - Hoax ?
Kali ini issue dari KOMPAS - Hoax ?http://rovicky.wordpress.com/2007/05/29/issue-dari-kompas/ Mei 29th, 2007 — Rovicky http://rovicky.wordpress.comhttp://rovicky.wordpress.com/wp-admin/post.php?action=editpost=880 [image: dg_banner1.png]Sudah baca kompas yang berjudul * Patahan Sunda - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumaterahttp://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/26/humaniora/3555770.htm * Sebuah tulisan dari seorang warga Indonesia di Tokyo, ya Tokyo di Jepang yang merupakan negara *penggemar* gempa bumi. Cukup mengagetkan dan mungkin bahkan menakutkan. Hanya saja, mestinya tidak perlu ketakutan atau khawatir yang berlebihan soal ini. Mari kita tengok satu-satu apa kata Mu'man Nuryana *Peneliti Tamu di Hosei School of Policy Sciences, Universitas Hosei, Tokyo* http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/26/humaniora/3555770.htm Quote http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/26/humaniora/3555770.htm *Ancaman eksistensial * *Motivasi tulisan ini sekadar mengingatkan bahwa aktivitas seismik Patahan Sunda adalah sebuah ancaman paling realistis dan serius dewasa ini bagi keberlanjutan bangsa Indonesia, terutama bagi mereka yang tinggal di Pulau Sumatera dan Jawa.* *Benarkah ini sebuah ancaman eksistensial ?* Bencana besar yang melanda Indonesia terutama Jawa dan Sumatra akhir-akhir ini seperti yang disitir ditulisan itu, telah terjadi telah terjadi pada 26 Desember 2004. Begitu pula peristiwa gempa bumi di Nias (28 Maret 2005), di Yogyakarta (27 Mei 2006), di Pangandaran (17 Juli 2006), dan di Padang (6 Maret 2007). Rentetan peritiwa ini memang sangat mengagetkan terutama peristiwa bencana multi nasional di Aceh, dan bencana gempa besar di Jogjakarta. Bencana Aceh memang sangat fenomenal terutama dalam jumlah korban dan jumlah negara yg mengalami. Kejadian inilah yang menjadi pemicu kesadaran akan kerawanan Indonesia karena bagian dari Ring of Fire - Ring of Disaster. Kejadian gempa selang empat bulan berikutnya di Nias tidak sebesar Aceh, bahkan beritanyapun *tertutupi* kebesaran bencana Aceh. Sedangkan gempa di Jogja dan Padang sangat mengagetkan lagi karena terjadi pada pulau yang sangat padat penduduknya. Dampak psikologis kejadian bencana-bencana ini pun sebenernya berketerusan ketika terjadi semburan lumpur di Sidoarjo. Kontroversipun muncul apakah penyebab semburan ini natural ataukahakibat aktifitas manusia. Rentetan bencana inipun tidak sendirian sebenarnya. Karena sebuah statistik jumlah kebencanaan memang menunjukkan adanya peningkatan bencana secara mendunia. Silahkan baca tulisan disini sebelumnya *Bumi semakin berbahaya* http://rovicky.wordpress.com/2007/04/09/bumi-semakin-berbahaya/. Namun kalau dilihat dalam skala waktu yang lebih panjang, sebenarnya kejadian-kejadian lebih teruk dari yang sedang terjadi ini pernah terjadi juga sebelumnya. Letusan Tambora 1815, kemudian letusan Krakatau tahun 27 August 1883 sebenarnya daua letusan yang jauh lebih besar pada masa itu. Namun letusan inipun tidak menjadikan eksistensi Jawa hilang. Bahkan Jawa masih menjadi tujuan perdagangan masa kolonial Belanda, dan akhirnya Indonesia berhasil merdeka tahun 1945 MERDEKA !!!. Bencana besar di Jogjapun pernah terjadi sebelumnya. Bahkan diperkirakan di sekitar Jogja pernah terjadi gempa yg lebih besar dari gempa 2006 ini. Frekuensi gempa di Jawa barangkali 150-200 tahun sekali namun ketika terjadi gempa seringkali berukuran diatas 6/7 SR. Bahkan gempa tahun 1867 yang merusak Taman Sari diselatan Jogja itu diperkirakan berkekuatan 8 MW. Sebuah gempa yg sangat kuat kan ? Ya, perkiraan ini didasarkan atas kerusakan Taman Sari (di selatan Pasar Ngasem Jogja) juga adanya korban hingga 500 orang. Memang sepertinya hanya 500 orang korban meninggal tetapi pada kala itu tentunya Jogja belum sepadat saat ini kan ? Apa yang terlihat ? Bahwa bencana alam memang sudah terjadi jauh sebelumnya. Dan itu semua tidak membuat eksistensi Jawa hilang. Bukan sok berlagak dan sombong bahwa Jawa bangsa yang kuat menghadapi alam. tetapi justru menunjukkan eksistensi Jawa yang mampu bercengkerama dengan kondisi alam yang sangat dinamis ini. Tulisan tentang bencana lumpur yang ditulis oleh Awang *sebelumnya disinihttp://rovicky.wordpress.com/2007/03/20/bencana-lusi-di-jaman-majapahit-1297-caka/ * juga menunjukkan bahwa bencana-bencana besar pernah pula terjadi di Jawa dan sekitarnya pada jaman Majapahit. Walaupun ada kemungkinan peristiwa ini menjadi alasan kemunduran kejayaan kerajaan Terbesar di Asia Tenggara ini, namun dari sisi manusia tetap saja manusia Jawa eksis di tanah ini. *- [image: :(] Pakdhe, wong Jowo niku klamak-klemek tapi kok tegar juga ya dhe + [image: :D] justru kuwi tole, wong Jowo kui intine ora grusa-grusu, ngga pernah terburu-buru* Melongok dan membandingkan kondisi saat ini dengan jaman dahulu sangat bermanfaat dalam proses '*adaptasi lingkungan*'. Manusia Jawa dapat beradaptasi dengan alam. Demikian juga rakyat Jepang yang sudah ' *terbiasa*' dengan bencana gempa. Eksistensi bangsa ini bukan dalam usia
Re: [iagi-net-l] Balasan: RE: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain
Shofi, Kalau melihat kekayaan negara jangan dicampur aduk dengan kekayaan pemerintah dan kekayaan rakyat. Saat ini rakyat Indonesia juga tidak miskin-miskin amat, hanya saja permasalahan paling rumit adalah distribusinya. Banyak yang kaya, dan buanyakkk banget yang sedang-sedang saja, dan tentu saja banyak yang sangat kekurangan. Distribusi yang tidak merata-rata inilah yang menjadikan kita sulit mengamati akau menggunakan parameter dalam mengukur kekayaan negara. Persis seperti alat ukur suhu mobil. Dimana yang paling tepat diletakkan, apakah di body mesin, di aliran oli pendingin, ataukah di knalpot. Semuanya akan memilki karakteristik khusus dalam menentukan kondisi kesehatan mobil. Nah kalau kita menaruh tolok ukur Mall sebagai tolok ukur kekayaan negara ya tentusaja rakyat Indonesia kaya raya sekali. Tapi apakah negaranya juga kaya. Kalau negara didefinisikan sebagai rakyat plus pemerintahnya maka kekayaan Indonesia ini buesarrr buangettth ... Malesa itu zaaauh diblakang Indonesia. Yang membedakan barangkali pemerintah Malesa itu jauh lebih kaya ketimbang rakyatnya. Rakyatnya manut saja diatur sama kamarintah Malesa. Karena emang kekayaan terbesar ada dalam kontrol pemerintahnya. Karenanya Pemerintah Malesa akan lebih mudah mengontrol rakyat dan rakyatpun juga sudah cukup bahagia dengan mendapatkan wellfare (kesejahteraan) dari pemerintahnya. Kebalikan dengan Indonesia, pemerintahannya kagak punya duwik. Duwik (fresh money) yang ada ya ada di individu2 pemegang duik (pengusaha dan juga pemegang kekuasaan, barangkali). Duwik di Indonesia bukan milik institusional pemerintah. Sebabe opo ... hehehehe mboh raweruh :( Makanya yang ngutang dulu sakjane ya banyak juga pengusaha2 yang ngempalng akhirnya ditanggung negara lewat BLBI yang mbalah bocor ambyar ndak karu-karuawan itu. Narik balik duwik itu bisa ndak ? ... whaddduh mending korelasi sumur2 di Tunu ketimbang narik duwik pemerintah yg rontok lewat BLBI dulu itu lah. (hehehe, korelasi sumur 2 di Tunu itu mumeth, jarak 200 meter bisa geser 1 cycle ga kerasa :) Duwik itu juga banyak yang dikemplang pegusaha2 yang ndelik sembunyi di Singapore, Blaik tenin !!! Jadi aku juga yakin Indonesia itu KAYA RAYA, hanya saja pengaturannya menjadi sulit karena yg KAYA itu buanyakk. Jadi semua ingin ngatur pakai kekayaannya yg diperoleh juga mboh dari mana :( Heheheh Dam Lusi yg kemarin itu yg membiayai Lapindo looh ... :) RDP On 5/29/07, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf, sedikit keluar jalur. Kalo kita lihat gedung perkantoran, mall, mobil mobil baru yg berseliweran, rasanya agak mustahil kalo negara kita utangnya banyak. Belum lagi hasil bumi dan lautnya. Lha, untuk bangun Dam yang direncanakan membendung LUSI aja sebesar 1 trilliun, pemerintah ngutang ke Jepang. Lha, hasil bayar pajak aja dah triluanan, terus kenapa harus ngutang ya? Jadi kalo bicara investasi? waduh waduh ... akan semakin tertinggal dengan Petronas (kerja sama dengan yg laen) yang sudah merambah Afrika dari pantai Barat (EG, Gabon), ke agak timur di Ethiopia (acreagenya luar biasa!), terus bergerak ke utara ke Egypt, terus bergerak ke selatan Mozambik, juga bergerak ke negara negara eks sovyet seperti Turkmenistan (yang produksinya ditargetkan lebih dari 1 Juta BOPD), Uzbek dan laen sebagainya. Saya dengar mereka sudah mulai bergerak ke arah Amerika Latin (Venezuela). Belum lagi ngomong yang di asia seperti Myanmar, Vietnam, Thailand dan Philipina weladalah semakin ketinggalan aja. Lha wong 1 triliun aja utang kok! jadi kapan investnya dong? On 5/29/07, sudung situmorang [EMAIL PROTECTED] wrote: Sabarlah mas, memang masalah gaji ini sulit2x gampang ya Kalau untuk explorasi itu biaya mahal, investasi tinggi. Persoalannya pemerintah kita ngakk cukup modal untuk investasi. Ya namanya invest kan bawa juga tenaga expertnya, ya kan... otomatis gaji gede. Tapi sabarlah mas, suatu hari pemerintah kita cukup modal untuk investasi, ngak hanya di indonesia. Suatu hari kita bisa invest di afrika, kamu mau kan gaji gede tapi di ujung afrika atau di negara miskin spt ethiopia, tapi gaji gdeee -- Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesiahttp://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http://id.yahoo.com/yang baru! -- http://rovicky.wordpress.com/
Re: [iagi-net-l] Pasang akibat astronomical force
Kalau digabungkan dengan gravitasi model bumi serta geoid maka kenaikan muka air lautnya akan menjadi cukup kompleks dari region ke region. Aku menggambarkan (mendongeng :) disini tentang bagaimana muka air laut yang tidak merata didunia ini (ini hanya model saja, bukan pengukuran) http://rovicky.wordpress.com/2007/05/31/muka-air-laut/ Kalau realtime sea surface height ada disini http://www.aoml.noaa.gov/phod/dataphod/work/trinanes/INTERFACE/index.html Dari sini semestinya kita bisa memberikan warning ke masyarakat pantai selatan Jawa Sumatra kalau terjadi gelombang pasang seperti kemarin. rdp On 6/1/07, Yosef Khairil Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya membuat pemrograman sederhana dengan memakai bahasa QuickBasic untuk menghitung percepatan pasang surut gayaberat yang disebabkan oleh adanya penarikan bulan dan matahari terhadap suatu titik di permukaan bumi pada periode jam, minggu, tahun yang kita tentukan (mulai tahun 1900). Persamaan yang saya pakai dalam perhitungan ini berdasarkan pada tulisan: 1. Schureman, P., 'A Manual of the Harmonic Analysis and Prediction of Tides. U.S. Coast and Geodetic Survey', Spec. Pub. 98, 1924 (revised in 1941 and 1958) 2. Longman, I. M., 'Formulas for Computing the Tidal Acceleration Due to the Moon and the Sun'. J. Geophys. Res., 64, 2351-2355, 1959. Bilangan gelombang Love saya ambil dari tulisan karya Stacey: Physics of the Earth Hasil keluarannya berupa grafik yang memperlihatkan siklus pasang-surut untuk periode dan posisi (garis Bujur/Lintang) yang kita tentukan dan file dalam format ASCII yang isinya berupa pasangan waktu dan percepatan pasang-surut (dalam satuan Microgals). Dari grafik yang dihasilkan memang terlihat adanya siklus pasang-surut yang teratur terhadap posisi bulan-matahari relatif terhadap lokasi di permukaan bumi. Namun saya belum memastikan apakah siklus ini mengikuti angka mistis tertentu hehehe. Wassalam YKA On 5/31/07, Untung M [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang gelombang pasang berhubungan dengan tidal gravity atau pasang surut gayaberat yang disebabkan oleh adanya penarikan bulan dan matahari terhadap titik di permukaan bumi kita. Besar kecilnya penarikan itu tergantung dari jarak antara bulan dan bumi dan jarak antara matahari dan bumi. Jumlah kedua penarikan terhadap bumi kita itu adalah gravity tide tadi (Melchior, 1983). Jarak antara bulan dan bumi jauh lebih dekat dari jarak antara matahari dan bumi. Walaupun masa matahari jauh lebih besar dari masa bulan, gravitasi antara bulan dan bumi akan jauh lebih besar. Oleh karena itu setiap bulan purnama pasang-surut air laut menjadi maksimum, karena posisi bulan paling dekat dengan bumi terutama di daerah ekuator. Perhatikan gelombang air laut dari sekarang sampai besuk subuh. Malam nanti adalah bulan purnama. Gravity tide juga maksimum waktu itu. Coba yang memiliki alat garvimeter baca meter anda dari sekarang setiap 30 menit atau lebih kurang lagi. Pasut gayaberat di Indonesia dengan amplitudo peak to peak kira-kra 0,6 mGal dalam keadaan normal. Ini berarti undulasi bumi ialah kira-kira 5 sampai 6 meter. Hubungannya dengan gelombang besar yang tempo hari menyerang sebagian besar wilayah kita itu bagaimana? Mengapa Malaysia, Filipina dan daerah-daerah Pasifik, seperti Tongga, Madagaskar, dsb. tidak terserang? Bahagian-bahagian negara itu juga termasuk daerah ekuator. Ini perlu diteliti lebih lanjut. Teman-teman dari LON, BMG bisa menjawab secara kuantitatif? Penjelasan Sdr. Velly Asvaliantina ( milist ini tgl.21/5/07) adalah salah satu keterangan. Adakah hubungan antara cuaca dan gravitasi? Kalau di magnet kita mngenal adanya badai magnet (magnetic storm). Apakah gravity storm ( badai gayaberat) ada? Memang banyak sekali masalah atau fenomena alam ini, ciptaan ALLOH SWT, yang perlu kita telusuri. Hanya kita, manusia, yang diberi akal dan pikiran untuk mempelajari dan mengerti betul-betul bagaimana bekerjanya bumi kita ini. Wassalaam, M. Untung - Original Message - From: Awang Satyana To: iagi-net@iagi.or.id ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 21, 2007 1:16 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Pasang akibat astronomical force Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya posisi segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi kemungkinan kebenaran hipotesis vortex tectonics Vortex tectonics (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena Bumi berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar sedemikian rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich, ahli matematika dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini dan telah membuat siklus periode gerak huyungan Bumi ini pada tahun 1920-an. Kini, gerak terhuyung ini diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi dan atmosfer di atasnya. Vortex tectonics memperkenalkan 22
[iagi-net-l] Analyzing Major Indonesian Earthquakes
*Source:* Oregon State University http://www.orst.edu/ *Date:* May 1, 2007 *Keywords:* Earthquakeshttp://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/earthquakes/, Natural Disastershttp://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/natural_disasters/, Tsunamis http://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/tsunamis/, Oceanography http://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/oceanography/, Geography http://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/geography/, Earth Science http://www.sciencedaily.com/news/earth_climate/earth_science/ Analyzing Major Indonesian Earthquakes *Science Daily http://www.sciencedaily.com/ —* Researchers from Oregon State University and an Indonesian science center are collaborating on a pioneering project to analyze the history of great earthquakes and tsunamis on the Sunda subduction zone, along the western margin of Sumatra and Java -- site of one of the most devastating tsunamis in modern history. Led by OSU marine geologist Chris Goldfinger, the expedition will travel this May to the site of a 2004 Indonesian earthquake and its resulting tsunamis, which devastated nearby Banda Aceh and other coastal cities in the Indian Ocean. They also will visit the site of a second major earthquake that struck west of nearby Nias Island in 2005. The 43-day research project is funded by the National Science Foundation. It is based on an agreement and collaborative research plan recently developed by Goldfinger and Yusuf S. Djadjadihardja, an official with the Agency for Assessment of Application of Technology in Indonesia. The project continues the important cooperation between Indonesia and the United States on potential tsunami and earthquake related natural disasters that was embodied in a previous hazards research agreement, said John Heffern, United States Embassy Charge d'Affaires. This will be the first research ship from the United States allowed in Indonesian waters in nearly 30 years, said Goldfinger, a professor in OSU's College of Oceanic and Atmospheric Sciences. The researchers will take a series of piston core samples from aboard the R/V Roger Revelle, operated by the Scripps Institution of Oceanography. The 32-member scientific team will include at least eight scientists from Indonesia, who will collaborate closely on the analysis of the findings from the cruise. The region has had many, many earthquakes in its past, yet we know very little about its seismic history because of its remoteness and access issues, said Goldfinger, one of the world's leading experts on subduction zone earthquakes. Historical records indicate that there were major earthquakes in Padang in 1797 and 1833 in addition to the two more recent quakes, but the evidence beyond that is a little spotty. The researchers will leave Phuket, Thailand, on May 7 and cruise to an area in the Indian Ocean west of Banda Aceh, which is on the northern tip of Sumatra, the largest island in Indonesia. From there, they will begin taking a series of core samples -- about five to six meters in length -- from the seafloor, which is about 4,000 to 6,000 meters below the surface. They will collect roughly 50 core samples from the ocean along the west coast of Sumatra. From those cores, they will be looking for coarse sediments called turbidites that provide evidence of past earthquakes. When a major offshore earthquake occurs, Goldfinger says, the disturbance causes mud and sand to begin streaming down the continental margins and into the undersea canyons. Sediments run out onto the abyssal plain. The coarser turbidites stand out distinctly from the fine particulate matter that accumulates on a regular basis between major tectonic events. By dating the fine particles through carbon-14 analysis and other methods, they can estimate with a great deal of accuracy when major earthquakes have occurred. Goldfinger has used the technique to recreate the seismic history of the Cascadia Subduction Zone off the coast of the Pacific Northwest, where he has documented 34 major earthquakes during the past 10,000 years. At least 19 of those quakes, he says, ruptured along the entire length of the subduction zone -- requiring an event of magnitude 8.5 or larger. Going back further than 10,000 years has been difficult in the Cascadia Subduction Zone because the sea level used to be lower and West Coast rivers emptied directly into offshore canyons, Goldfinger pointed out. Because of that, it was difficult to distinguish between storms debris and earthquake turbidites. We hope to create the same kind of history for the Indian Ocean region, which is surprisingly similar to the Cascadia Subduction Zone in structure, Goldfinger said. If anything, the Indian Ocean is even better suited for this analysis because there is a huge basin between the rivers and the deep ocean that keeps the terrestrial sediments close to land. The researchers will further hone in on the dates of the deposits by studying the fossil record and variations in
[iagi-net-l] Fwd: Lanchtime Talk
Jakarta, 06 Juni 2007 Nomor : 269/PP-IAGI/VI/2007 Lampiran : brosur Perihal : Lunchtime Tolk Kepada Yth . Anggota IAGI Di Tempat Dengan Hormat , Bersama ini kami sampaikan bahwa pada hari Kamis tgl 14 Juni 2007, Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) akan mengadakan Lunchtime Talk yang bertema:EMPAT PULUH TAHUN PSC DAN COW – SIAPA YANG DIUNTUNGKAN - Tempat : Sasono Mulyo2 Lobby Floor Hotel Le Meredian Waktu : 11.00 – 14.00 WIB Pembicara : Ong Han Ling Sehubungan hal tersebut diatas kami mengharapkan bantuan agar dapat menyebarkan dan menginformasikan kepada temen-teman seprofesi dilingkungan tempat Bapak/Ibu/ sdr/i bekerja. ( brosur Luchtime Talk terlampir ) (rdp : Brosure diubah ke txt supaya masuk iagi-net) Demikian disampaikan atas perhatiandan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih . Hormat kami Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) Sekretaris Jenderal Ttd Ridwan Djamaluddin *EMPAT PULUH TAHUN PSC DAN COW* *- SIAPA YANG DIUNTUNGKAN -* * H. L. Ong* * Dosen Geologi, ITB dan Advisor PT Geoservices* Mengacu pada UUD 45, Pasal 33, ayat 3, pertambangan migas memilih sistim *Production Sharing Contract* atau *PSC* dengan *Profit Oil (P/O)* yang dibagi (misal 85/15 untuk minyak dan 70/30 untuk gas setelah dipotong pajak) sedangkan pertambangan mineral memilih *Contract Of Work * atau *COW* dengan sistim *Royalty* (2-5% untuk mineral dan 13.5% untuk batu bara). Penandatangan *First Generation Contract* berdasarkan PSC dan COW dilakukan 40 tahun yang lalu, antara 1966-1968. Muncul perbedaan pemahaman antara Perusahaan sebagai operator dan Pemerintah sebagai owner, sehingga pemahaman keuntungan bagi PERUSAHAAN, merupakan kerugian bagi NEGARA begitu juga sebaliknya. Begitu juga dilema etika, terhadap pemahaman * banyak*, *cukup*, dan *kurang*. Pengertian *banyak*oleh Perusahaan dianggap *kurang* oleh Negara dan sebaliknya. Secara umum, Perusahaan mengangap bahwa Pemerintah terlalu rakus dan berharap penambahan saham. Pemerintah dilain pihak mengangap perusahaan selalu *cheating* hingga perlu pengawasan ekstra. Pemerintah menganggap *NPV* adalah cara menghitung profit, sedangkan perusahaan menganggap *Expected Value* dengan memasukkan factor risiko. Pemerintah mengangap orientasi perusahaan hanya mau untung semata dan melihat jangka pendek yang tidak sesuai dengan tujuan Negara yang long term. Pemerintah menganggap keterlambatan dan *budget overrun* adalah kesalahan Perusahaan sedangkan Perusahaan mengangap kesalahan demikian adalah ciri business pertambangan. Satu-satunya cara untuk mencari siapa yang diuntungkan dalam *PSC * dan *COW * adalah melakukan *benchmarking* dengan perusahaan sejenis dari luar Negeri. Beberapa studi *benchmarking* akan ditayangkan dalam presentasi ini. Tetapi akhirnya harus ada kompromi antara mereka yang mempunyai *reserve*(Pemerintah Indonesia) dan mereka yang mempunyai dana berupa *risk* atau *venture capital* (Perusahaan Pertambangan). Kedua pihak harus *give and take* dalam mencapai keseimbangan berupa *win-win solution*. *Biography* Ong H Ling adalah lulusan Geologi, ITB dan mendapat gelar *Doctor of Science dari Colorado School of Mines* pada tahun 1969,Setelah lulus beliau menjadi Dosen di ITB sampai sekarang. Pada tahun 1971, beliau membantu mendirikan P.T Geoservices dan menjadi *Principle Advisor.* Ong saat ini mempunyai * mission* dan *vision* untuk mengajar mahasiswa dalam bidang * Mineral Economics*. Suatu pelajaran dasar yang sangat penting untuk mempersiapkan mereka terjun dalam dunia nyata. *Hari /Tanggal* Kamis, 14 June 2007 *Waktu* 11.30 – 13.30 *Tempat* Sasono Mulyo 2 Lobby Fl Le Meredian Hotel Jl. Jend. Sudirman Kav 18 Jakarta 10220 *Subject* EMPAT PULUH TAHUN PSC DAN COW -SIAPA YANG DIUNTUNGKAN – *Speaker* Ong Han Ling *Biaya * IAGI Member : Rp 250.000,- Non IAGI Member : Rp 300.000,- *Pendaftaran * Hub : Sutarjo : Abdul Qodir Telp/Fax : 837 02848 / 83702577 E-Mail : [EMAIL PROTECTED] Pembatalan diterima sampai jam 12.00 wib. Rabu,13 Juni 2007 -- http://rovicky.wordpress.com/
Re: [iagi-net-l] IAGI Diminta Pendapat Soal LUSI oleh DPD-MPR RI
Wah menarik sekali Pak Awang, Terimakasih infonya ... bisa buat berta baru di http://hotmudflow.wordpress.com yang sudah mendekati angka setengah juta pembaca. Salam RDP On 6/7/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) – MPR RI melayangkan undangan bernomor DN860/141/DPD/V/2007 tanggal 30 Mei 2007 kepada Ketua IAGI untuk permintaan RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum) soal bencana LUSI (Lumpur Sidoarjo). DPD RI telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) soal LUSI dan telah mengadakan studi/kunjungan lapangan ke lokasi bencana. Pansus ini dibentuk untuk mencermati perkembangan dampak bencana LUSI pada masyarakat sekitar dan perkembangan penanganannya serta perspektif solusi/rekomendasi pada konteks upaya penanggulangan semburan lumpur dan penanganan luapan lumpur. Rapat diadakan pada hari Rabu 6 Juni 2007 di Ruang Rapat Badan Kehormatan Lantai 3 Gedung B DPD RI di Kompleks Gedung MPR, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta. Rapat berlangsung dari pukul 13.00-16.00. IAGI diwakili oleh : Achmad Luthfi (Presiden IAGI), Ridwan Djamaluddin (SekJen IAGI), Edy Sunardi (Ketua Bidang Keilmuan IAGI sekaligus Ketua Tim LUSI IAGI), Slamet Riadhi (Ketua Bidang Migas IAGI), Elan Biantoro (PP IAGI), Kodir (Sekretariat IAGI), Awang Satyana (PP IAGI). Rapat dibuka, domoderatori, dan diberi pengantar oleh Set Jen DPD-RI. Dikatakan bahwa Pansus LUSI DPD-RI baru saja kembali dari kunjungan ke wilayah Sidoarjo untuk melihat dampak sosial LUSI. Rakyat sudah marah, katanya. Bayangkan, dari 13.000 bidang tanah dan 9000 bidang bangunan yang terendam LUSI, baru bisa diverifikasi 522 bidang di antaranya (verifikasi = mengecek kelengkapan administrasi bidang tanah dan bangunan), dan dari 522 bidang ter-verifikasi, baru 219 bidang yang sudah dilakukan penggantiannya oleh PT Minara, sebuah PT yang ditunjuk PT Lapindo untuk keperluan ganti rugi. PT Lapindo Brantas tak mampu melakukan urusan ganti rugi ini. Melihat skalanya yang begitu luas, di mana enam desa telah tenggelam dan mengorbankan 10.800 keluarga, kami sependapat bahwa ini adalah bencana alam, dan sebuah bencana alam tentu menuntut Pemerintah untuk menanganinya secara serius, apalagi di lapangan kami melihat bahwa PT Lapindo tak mampu menyelesaikannya , begitu dikatakan ketua rapat dari DPD-RI. Juga, kami melihat bahwa TimNas bentukan Pemerintah telah gagal dalam menangani LUSI, begitu ditambahkannya. Di Sidoarjo, Pansus LUSI DPD-RI juga bertemu dengan BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo), yang menurut kesimpulan Pansus belum jelas program-program penanggulangan yang akan dilakukannya. Untuk itu, Pansus LUSI DPD-RI memutuskan membuka kembali kasus LUSI sejak awal, yaitu sejak hari-hari pertama mulai terjadinya bencana. IAGI, yang diyakini DPD-RI adalah organisasi yang paling mengetahui duduk perkara bawah permukaan LUSI, kemudian dibidik untuk memberikan keterangan. Pak Luthfi membuka keterangan IAGI dengan mengatakan bahwa IAGI mendapatkan kehormatan yang tinggi diundang untuk memberikan keterangan sebab inilah kali pertama IAGI secara resmi dimintai keterangan oleh badan legislatif negeri ini. Sangat lucu sebenarnya, mengapa IAGI selama ini tidak diprioritaskan untuk dimintai keterangan, dan baru dimintai keterangan setelah bencana berlangsung hampir 13 bulan. Dan, Pemerintah kelihatan sangat ragu untuk meminta keterangan resmi dari IAGI seputar kasus LUSI. Pemerintah (Pusat dan Daerah) lebih memilih mengakomodasi keterangan-keterangan dari pihak lain di luar IAGI bahkan paranormal sekalipun. Kalau saja IAGI sudah diakomodasi dari awal, barangkali penanganan LUSI tidak perlu berlarur-larut, trial and error dengan berbagai metode yang sudah menghabiskan biaya puluhan juta US dollar, dll. Semuanya bermula dari bawah permukaan sebab kasus LUSI adalah kasus bawah permukaan, maka sangat lucu dan percuma kalau mengatasi LUSI tidak mengindahkan kondisi-kondisi bawah permukaaan. Begitu pembukaan dari Pak Luthfi. Pak Luthfi pun mengakui bahwa ada perbedaan pendapat seputar kasus penyebab LUSI. Ada yang bilang : underground blow out, mud volcano eruption yang dipicu gejala tektonik dan fenomena geothermal. Sampai sekarang pun perbedaan pendapat masih terjadi. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan detail Pak Edy Sunardi tentang hasil studi geologi dan geofisika soal LUSI. Presentasi ini pernah disampaikan di beberapa kesempatan, tetapi diperbaharui dengan data terakhir yang berhasil dikumpulkan. Seperti yang disampaikan dalam beberapa publikasi di media massa dan forum-forum seminar LUSI, kesimpulan resmi tim LUSI IAGi yang beranggotakan : Dr. Edy Sunardi (geologist), Dr. Syamsu Alam (geophysicist), Dr. Agus Guntoro (structural geologist), Dr. Arief Rachmansyah (geologist), Arief Budiman (operation geologist), Soffian Hadi (geologist), dan Mipi Ananta Kusuma (geodetic engineer) adalah tetap sama, yaitu : (1) semburan LUSI hampir tidak bisa dimatikan dan akan berlangsung dalam waktu relatif lama ,
[iagi-net-l] Fwd: [Forum-HAGI] FW: Second International Tsunami Field Symposium
Berhubung IAGI tidak bisa pakai attachments bisa dilihat disini : http://docs.google.com/Edit?tab=viewdocid=dgz8jm3r_16fs68vt quote -- Ostuni (Puglia - Italy) and Ionian Islands (Greece) September 23-27, 2008 The Universities of Bari, Lecce (Italy) and Marburg (Germany) invite coastal researchers on behalf of the IGCP Project 495: Quaternary Land-Ocean Interactions: Driving Mechanisms and Coastal Responses to the 2nd International Field Symposium to be held in Ostuni (Brindisi, Italy) and in the Ionian Islands from Tuesday, 23rd September to Saturday 27th September 2008. The symposium will be a multi-disciplinary international symposium for scientists interested in tsunami research. Topics of this meeting will include: 1. Tsunami generation and propagation 2. Tsunami sediments and landforms 3. Tsunami role in the coastal geomorphology and evolution 4. Tsunami modelling 5. Tsunami hazard, vulnerability and risk 6. Tsunami alert network 7. Palaeo tsunami landfalls – historical and geoarchaeological aspects 8. Differentiation between tsunamis and other extreme events -- Forwarded message -- From: Djedi S. Widarto [EMAIL PROTECTED] Date: Jun 7, 2007 1:15 PM Subject: [Forum-HAGI] FW: Second International Tsunami Field Symposium To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia [EMAIL PROTECTED] Dear HAGI Members: Barangkali ada yang tertarik. Maaf bila ada yg sudah menerimanya. Salam, Djedi --- Dear All I have been asked by Professor Antony Long to circulate the attached announcement for the second international tsunami field symposium which will be held in Italy and Greece from 23rd to 27th September 2008. Thanks Lianne __ Lianne Percival Department of Geography Durham University Science Laboratories South Road Durham DH1 3LE Tel: 0191 3341980 Fax: 0191 3341801 Email: [EMAIL PROTECTED] http://www.dur.ac.uk/geography/ ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank Indonesia) Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone +62-21-8356276 Fax +62-21-83784140 ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: Giant Sinkhole Swallows Guatemala Homes
Salah satu genesa terbentuknya sinkhol ini saya tulis disini : http://rovicky.wordpress.com/2007/03/01/amblong/ Yang menarik gambar-gambar ini pernah dicatut segera setelah gempa di Sumbar beberapa bulan lalu. Issue-nya menyatakan kejadian sempat menyebar dibeberapa mailist, bahkan di fwd seorang geoscientist juga :) RDP On 6/7/07, Untung M [EMAIL PROTECTED] wrote: Berita menarik. M. Untung - Original Message - From: ery judhianto To: Eyang Untung Sent: Thursday, June 07, 2007 1:27 PM Subject: Giant Sinkhole Swallows Guatemala Homes Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware protection. ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank Indonesia) Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone +62-21-8356276 Fax +62-21-83784140 ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] IAGI Diminta Pendapat Soal LUSI oleh DPD-MPR RI
Kalau jawaban pak Rudi lebih ke operasional ada disini : http://hotmudflow.wordpress.com/2007/06/07/akibat-kecelakaan-pemboran/ makalah seminar beliau tanggal 29 Mei 2007 lalu di Jakarta. quote --Kejadian di BJP-l Sidoardjo jelas merupakan kecelakaan pada proses pemboran, sehingga penanggulangannya wajib dilaksanakan oleh operator pelaksana, ...-- end quote Tetapi itu jelas pendapat pribadi bukan pendapat IATMI ataupun ITB. rdp On 6/8/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya mengurut dada dengan apa yang disebut sebagai Kesimpulan Tim resmi IAGI bahwa penyebab LUSI adalah TEKTONIK. Apakah organisasi profesi tidak bisa mengaku bahwa sebenarnya dirinya mempunyai beberapa jawaban untuk masalah tersebut, dan memberitahu seluruh jawaban tsb secara sama beratnya. Apakah sederet doktor otomatis bisa memberikan jawaban yang paling benar sehingga dijadikan jawaban resmi organisasi profesi.Jawaban resmi kepada lembaga publik non profesi teknis seperti DPD dapat segera menjadi acuan yang dianggap sebagai jawaban benar, lalu menjadi jawaban satu-satunya. Berdasarkan pengetahuan kita sekarang, boleh saja lumpurnya diperkirakan terakumulasi karena gerakan tektonik; tapi ia baru menjadi bencana ketika tiba dipermukaan. Untuk tiba dipermukaan tsb, mesti ada jalannya. Apakah tektonik juga pembuat jalan tol bagi lumpur untuk menebar bencana ?. Bagaimana pula orang mengijinkan dirinya membuat jalan tol lumpur persis disebelah jalan tol Porong yang membelah perkampungan ?. Saya belum bisa paham ada jawaban resmi dan tunggal dari lembaga profesi. bat Bagi saya menyambut gembira undangan DPD RI. Yang mengejutkan bagi saya adalah kesimpulannya itu : Apa penyebab LUSI : erupsi gununglumpur akibat gerak tektonik dan dapat berhubungan dengan gejala geothermal dari kompleks gunungapi Anjasmoro-Welirang-Arjuno di sebelah selatan Sidoarjo. Gerak tektonik ?? Apa ada bukti gerak tektonik yang menyebabkan semburan lumpur itu ? Jika lorong semburan itu merupakan sesar baru yang merupakan jalannya lumpur keatas..yang mana dari kedalam 9000 kaki hingga permukaan, lha kok kota Sidorajo dan Porong kok nggak diguncang gempa hebat ? Kok nggak porak poranda ? bayangkan tektonik memecah lapisan tanah dari kedalam itu apa bukannya ada gempa super dahsyat ? Tak ada khan ? kecuali dua hari sebelumnya di Yogya...wong kota Madiun, Mojokerto, bahkan Sragen aja nggak terganggu akibat gempa Bantul itu. Juga gunung api yang disebutkan itu waktu ada gerak tektonik yang memecah tembus keatas Lusi kok nggak ada laporan reaksi ?? Erupsi kecil kek...atau tanda-tanda aktifitas g.api yang meninggi kek.. Kalau sekarang sudah menyembur dan berhubungan dengan fenomena geothermal memang benar ( geothermal drive mechanism ), lha wong panasnya sampai lebih 200 derajat dipermukaan. Lha hubungan dengan histori sumur Banjarpanji-1 apa tidak masuk hitungan ? Catatan ada lost dan kick, ada over ppressure, sumur tanpa selubung ( casing ) - dari 3580 ft - 9297 ft alias 5717 feet tanpa casing, ada plug ( whipstock ) di intermediate casing dll, adanya kick yang besar - underground blowout, apa tidak diungkap ? awal semburan di sumur yang berupa air asin panas sekali juga tidak diungkap ? Lalu lapisan shale-clay yang telanjang - alias open hole setebal 750 meteran yang diketahui saat drilling juga tidak diungkap ? Lalu lagi, drill pipe yang kejepit saat di pull out di daerah shale-clay saat kick itu juga tidak diungkap di depan DPD-RI ? Lalu lagi, kick yang tersumbat drill pipe dan tidak tersalurkan lama-lama tekanannya merekahkan lapisan atau membuat channel keatas itu juga sempat dibicarakan dengan DPD-RI ? Secara langsung disini IAGI mengatakan bahwa Lusi murni akibat Bencana Alam ?? Lalu kenapa selama ini hanya Lapindo Brantas yang bertanggung jawab ?..ya karena pihak Lapindo sendiri secara hati nuraninya juga menyadari sepenuhnya bahwa BJP-1 ada kecelakaan pemboran. Terbukti dengan pembiayaannya selama ini, sampai melego saham dan membuat perusahaan baru menangani ganti rugi dsb. Andaikata tidak ada BJP-1 yang celaka itu, apa iya akan muncul Lusi disitu ? Perkara finansial nya yang tidak mampu lagi membiayai penanggulangan itu soal lain...bukan soal pemboran dan geologi. Wah akan menjadi perdebatan lebih panjang lagiMohon dengar pendapat ini bisa dikutip secara lengkap sehinga tidak sepotong sepotong nangkapnya. Termasuk tanya jawabnya Sorry, jadi buanyak banget pertanyaan yang nganeh-anehi...Hati Nurani ini perlu saluran juga.. KA - Original Message - From: Awang Harun Satyana To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 07, 2007 3:16 PM Subject: [iagi-net-l] IAGI Diminta Pendapat Soal LUSI oleh DPD-MPR RI Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) - MPR RI melayangkan undangan bernomor DN860/141/DPD/V/2007 tanggal 30 Mei 2007 kepada Ketua IAGI untuk permintaan RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum) soal bencana LUSI (Lumpur Sidoarjo). DPD RI telah
Re: [iagi-net-l] IAGI Diminta Pendapat Soal LUSI oleh DPD-MPR RI
Mengetahui penyebab Lusi itu memang salah satu subjek dari ilmu geologi tetapi ada tujuan lain yaitu bagaimana mengatasinya. Itu sakjane yg lebih enting mnurutku. Mnurut politisi jelas beda :( Apa saja yg diusulkan TIM IAGI dengan penanganan atau studi tambahan yg diperlukan ? Sayang sekali yg diuprek-uprek selama ini hanyalah penyebab dan siapa yang tanggung jawab. Padahal itu bukan wewenang IAGI sebagai organisasi profesi. Mesti ahli hukum yg menentukan soal tanggung jawab. Dan semestinya IAGI memberikan input tentang ilmu kebumiannya. Nah salah satunya IAGI mesti mengerti darimana saja sumber tekanannya : http://rovicky.wordpress.com/2007/05/20/sumber-tekanan-lusi/ Trus bagaimana dengan coverdam, tulis sebagian disini : http://rovicky.wordpress.com/2007/05/14/masalah_counter_weight/ Trus bagaimana mengatasi gelembung2nya, sdikit inputan disini : http://rovicky.wordpress.com/2007/06/07/menahan-gelembung-lumpur/ wis cuman segitu dulu yg bisa kubantu. Akan lebih menggembirakan anggota apabila hasil penelitian IAGI ini dipublikasikan terbuka untuk anggota dan juga khalayak ramai. Supaya tidak mengundang fitnah. Apa iya masih rahasia terus sih ? :( rdp -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Whallah … Kuala Lumpur-pun kebanjiran
Whallah … Kuala Lumpur-pun kebanjiranhttp://rovicky.wordpress.com/2007/06/11/whallah-kuala-lumpur-pun-kebanjiran/ Juni 11th, 2007 — Rovicky |http://rovicky.wordpress.com/wp-admin/post.php?action=editpost=886 Hari minggu malam (10 Juni 2007) Kualalumpur diguyur hujan deras hingga hampir 3 jam lebih. Suasana disekitar rumah di Ukayheight memang terasa guntur sesekali menyambar. Kebetulan karena saya tinggal ditempat yang tinggi tidak merasakan adanya banjir. Namun pagi-pagi di kantor baru merasakan beberapa kawan yang datang terlambat dan bercerita soal banjir disekitarnya. Banjir di KL memang tidak separah banjir di Jakarta. Kualalumpur merupakan kota yang berada pada ketinggian sekitar 100meter diatas permukaan laut. Daerah perkotaannya bukan berupa daerah dataran rendah yang datar. Daerah ini cukup bergelombang, mirip dengan Bandung. Namun banyak terowongan yang sudah dibangun di KL ini … Nah pasti deh tertarik bagaimana terowongan ini menahan dan mengatur banjir ! Banjir di KL ini hanya sekitar 3-5 jam saja. Sedangkan di Jakarta bisa berhari-hari mengapa ? Read the rest of this entry »http://rovicky.wordpress.com/2007/06/11/whallah-kuala-lumpur-pun-kebanjiran/#more-886 -- http://rovicky.wordpress.com/
[iagi-net-l] Gendruwo KKN !
Gendruwo KKN ! http://tempe.wordpress.com http://tempe.wordpress.com/ [image: http://www.poster.net/simpsons-the/simpsons-the-scream-4900914.jpg] http://www.poster.net/simpsons-the/simpsons-the-scream-4900914.jpgMengikuti diskusi di Mailist Migas Indonesia disini ini aku malah gedeg-gedeg, sambil geleng-geleng gundul yg udah kehilangan rambut ini. Ada sebuah diskusi berjudul *Re: [OilGas] Bisakah kita melakukannya?Nasib Migas di Indonesia* http://tech.groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/message/49429 *Ada yang bilang : Nah makanya BUMN nya terlihat bersih2, tidak KKN dll….pokoknya bagus deh. Coba semua vendor transparan dan tidak KKN * *Yang lain ada yang nimpali *Justru saya, saksi hidup, melihat dan mengalami apa yang disebut KKN itu * disalah satu BUMN terkemuka dinegri tercinta kita, PLN. Saya pernah dihire … * Whaddduh, kalau ada apa-apa soal Indonesia ini knapa selalu yg dituding si Gendruwo satu ini sih ? Apa iya KKN doank yang menjadi sumber masalah di negeri ini ? Apa ngga ada soal lain yang perlu dibenahi ? Gendruwo ini emang beneran deh … ngga pernah muncul sebagai barang yang bisa diraba, ngga selalu bisa dibuktikan keberadaannya, lah wong benda ini termasuk berbangsa *nini-thowok !!!* … sesuatu yang ditakuti tetapi hanya ada dalam acara tipi doank ! Kalau sudah mulai *uji nyali *di pengadilan selalu saja ngilang. Demikian pula KKN, selalu muncul di koran, mailist serta obrolan cangkrukan. Begitu balik pulang kerumah ngorok lagi, besok dateng ke kantor ngantuuk trus ke warung ngopi …. ngobrolin si gendruwo lagi ! Tapi si Gendruwo KKN tetep saja ndak bisa ditemukan, walaupun hanya ujung jarinya. Sekali lagi aku ini sering termangu dan bertanya-tanya, apa iya sih problem utama di Indonesia ini KKN ? Dan yang buikin prihatin ketika hal yang lebih penting dan terlupakan adalah *apakah segalanya akan beres ketika tidak ada KKN ?* Jangan-jangan KKN ini hanya dihembuskan dan *terpelintir *(*terpolotisir *) menjadi sesuatu yang justru menurunkan *morale *dan modal bangsa saat ini. Banyak negara yang tidak masuk nominasi dalam soal KKN di dunia ini yang masih berkutet pada masalah ekonomi negaranya. Sedangkan potensi modal bangsa ini sakjane jauuuh lebih banyak, justru *morale *(semangat juang) yang merusak nilai modal bangsa ini. Saya kadang pingin berpikiran terbalik … bisakah bersikap *ah peduli setan dengan KKN yang penting apakah langkah-lagkah yang diambil itu bermanfaat untuk Indonesia* . Phobia dan alergi akut akan KKN justru menjadikan kaki-kaki ini sulit untuk melangkah …. Lah wong perusahaan migas raksasa Amrik juga ikutan masuk ke Iraq lewat pemerintahan juga atas dasar kolusi dan nepotisme antara bisnis dan politisi (plus militer) kok. Biarin saja yang menang tender anak presiden atau anak pejabat asalkan masih bermanfaat. Mobil Proton (Perusahaan Otomotif Nasional) di Malaysia juga menjadi besar atas dukungan nepotisme dengan pemerintah dan pejabatnya. Dan hampir semua perusahaan raksasa dunia selalu memanfaatkan kedekatan dengan pemerintahnya yang menjadikan perusahaan ini bisa berkembang dan membanggakan negaranya. Mestinya sih diskusi itu juga bukan hanya sekedar pertanyaan bisakah kita …? Tetapi bagaimana kita melakukannya ? Sukur-sukur ada yg berani menulis … *begini looh caranya … !* http://tempe.wordpress.com/
[iagi-net-l] Ngomong Duonk !!!
Ngomong Duonk !!! http://tempe.wordpress.com Semalam kat ofis ada … *upst*!! sorry saya keterusan pakai Bahasa Malay [image: :P] Kemarin sore di kantor semua pegawai dikumpulkan untuk mendengarkan wejangan bos besar Manager HessAsia http://www.hessexploreasia.com/. Seperti biasa yg namanya boss ya *ngedongeng *sana-sini soal sepak terjang langkah maju perusahaan. Memang sih ada juga kasus safety yang menjadi pelajaran, karena ada yg terpeleset kecelakaan … *duh kasihan *! [image: wow.jpg]Tapi ada satu hal yang menarik ketika Si Boss cerita tentang siapa sih HESS. Beliau bercerita sewaktu ada pertemuan internal HESS di Houston, panitia pertemuan ini sukses mengundang salah satu tokoh di WallStreet (*ntah lupa namanya, ora penting*). Si Tokoh Wallstreet ini awalnya bilang, *Siapa sih HESS ?* aku kok baru dengar *Gubraggg *!!! Lah selama ini sahamnya *listed *di Wallstreet itu ngapain aja yak ? Akhirnya Dia, si Tokoh Wallstreet ini, lantas diberi kesempatan berbicara didepan dedengkot HESS yg hadir dalam pertemuan. Dan menyebutkan keherannannya, dari presentasi-presentasi yang dilakukan HESS, dia ngaku bahwa dia bisa melihat HESS sudah maju dari sebelumnya, dan secepat itu kemajuannya. Tapi tidak terdengar selama ini di dunia Wall Street … dan akibatnya* No one know who you are, so you are UNDERVALUED* *orang-orang itu kagak tahu siapa kamu makanya kamu dinilai murah(an)* *Jangan diem ntar dikira ga tau apa-apa !* Benar juga, orang-orang Indonesia ini rata-rata pendiem kalau diluar lingkungannya. Kalau didalem lingkungannya sih jelas aja suka ribut antem-anteman dewe. Kritik sana-kritik sini, senggol sana senggol sini. Tapi diluar lingkungannya, mana yang tahu kalau Geologist-Geophysicist-Engineer (GGE) Indonesia ini canggih. Yang tahu ternyata Petronas yang memborong GGE Indonesia untuk dipekerjakan di negerinya. Lah iya wong yang bisa *ndengerin *ya mung wong Malay yang bhasanya mirip itu tadi. Selain itu kebanyakan wong Indonesia ini nggrundel alias nggreneng tetapi tidak pandai berbicara. Bisa *gemrememeng bin mumble* …. *lah wong nganu nganu nganu …* *Lah iya jelas bisa aja … kan itunya bisa diginiin atau digituin* Mboh *kareppe *gitu gini ini *sakjane *opo yo *ora *jelas … [image: :P] Tapi jangan diplesetin ya asal ngomong biar dikira ngerti banyak looh [image: :D] Lah kok siang ini aku tengok pameran besar di KLCC *OGAhttp://www.oilandgas-asia.com/ * aku kok *ngga* ngeliat Pertamina, padahal aku lihat juga ada PNOC (Philipines National Oil Co). Walaupun DESDM MIGAS katanya ada tapi saya tidak sempat datang menengok, mungkin *nyempil *di Hall 6 yg kecil [image: :(] . Lah ini barangkali yang menjadikan Indonesia *undervalued *(nilainya lebih rendah dari aslinya). Kurang *jreng *!!! gitu looh ! *So … Please … Not just yelling nor mumbling !! but Speak up !!* Jangan *nggresulo *dan teriak doank !! *Bicara **duonk !!*
[iagi-net-l] Tiga Jebakan Energi Nuklir (Jebakan 3T)
Maaf aku tidak menuliskan lengkap takut berantakan (html) formatnya :) Tiga Jebakan Energi Nuklir (Jebakan 3T) Juni 15th, 2007 — Rovicky Dalam diskusi seru tentang PLTN di mailist yg aku ikuti di IndoEnergi ada satu topik yang menarik, yaitu diskusi saling lempar tulisan. Nah kebetulan ada tulisan bagus dari Pak Professor Ir Marwoto Koesumopradono yg difw ke mailist itu. Tulisan ini merupakan wanti-wanti Pak Professor kalau Indonesia ingin masuk di era energi nuklir. Tapi tahu nggak ? Pak Professor telah memasukkan kita dalam jebakan Energi Nuklir Tanpa disadarinya. Bahkan barangkali andapun sudah terjebak dalam Jebakan Energi Nuklir ini. Read the rest of this entry » http://rovicky.wordpress.com/ hef e nais whik en RDP Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Re: Tiga Jebakan Energi Nuklir (Jebakan 3T)
Tiga Jebakan Energi Nuklir (Jebakan 3T) Juni 15th, 2007 — Rovicky Dalam diskusi seru tentang PLTN di mailist yg aku ikuti di IndoEnergi ada satu topik yang menarik, yaitu diskusi saling lempar tulisan. Nah kebetulan ada tulisan bagus dari Pak Professor Ir Marwoto Koesumopradono yg difw ke mailist itu. Tulisan ini merupakan wanti-wanti Pak Professor kalau Indonesia ingin masuk di era energi nuklir. Tapi tahu nggak ? Pak Professor telah memasukkan kita dalam jebakan Energi Nuklir Tanpa disadarinya. Bahkan barangkali andapun sudah terperosok dalam Jebakan Energi Nuklir ini. Diskusi di mailist itu bisa diklik disini: On 6/15/07, ekki kurniawan xxx @yahoo.com wrote: Maaf ini, saya posting tulisan yang lama, sebagai bagian dari diskusi kita selanjutnya. Prof Ir Marwoto Koesumopradono: Indonesia Jangan Terjebak Perangkap Tenaga Nuklir —– deleted to safe bandwith !! (Harian Umum Suara Pembaruan, 18 September 1994) Terimakasih Mas Ekki atas pemuatan tulisan lama tentang PERANGKAP ENERGI NUKLIR. Dan saya langsung ngeh apa yang dimaksud dengan PERANGKAP ini. Sakjane ada tiga macam perangkap dalam energi nuklir yang tidak dimengerti Pak Professor ini. (silahkan di fw ke Pak Prof). Pak professor hanya mewanti-wanti jebakan pertama yaitu terjerumus pada jebakan terlanjur masuk di era teknologi nuklir. Quote — … Ia berpendapat, katanya, negeri seperti Indonesia yang terletak di jalur khatulistiwa tidaklah perlu memprioritaskan upaya pembangunan pembangkit tenaga nuklir. Karen masih ada energi yang bisa digunakan, seperti cahaya matahari yang bisa menghasilkan listrik melalui konektor, juga melalui teknologi lainnya. -….end Quote Memang kalau sudah terlanjur masuk ke kolam yang dangkal kita hanya basah, tetapi ketika kita masuk kolam yang dalam harus bisa berenang ke tepi. Tapi beliau mengisyaratkan kita bisa-bisa tercebur ke samodra tak bertepi. Waaks ! - :( Looh pakdhe niku mau berenang apa main air sih ? + :D Itulah tole, ketika melihat air kita tidak tahu pasti seberapa dalam, kita hanya menduga apa yang terjadi. Walaupun kamu menggunakan alat canggih apapun kau hanya menduga Negara-negara yg memiliki PLTN (gambar) Jebakan kedua adalah jebakan terlambat masuk pada era teknologi nuklir. Jarang sekali orang yang sadar dan konsen dengan tipe jebakan ini terutama bagi orang yang tergolong orang yang ekstra hati-hati dalam melangkah. Saya pernah menuliskan di mailist Indoenergi ini dengan nama Risk of Involvement. Contoh suksesnya adalah India yang sukses tercebur masuk era nuklir dan sukses menguasai tekno nuklir. Contoh lain barangkali Pilipina yg sudah mengadopsi teknologi nuklir untuk industri (electric/PLTN), tapi masih belum benar-benar menguasai seperti India atau Pakistan dan negara-negara lain. Bagi yang masuk tetapi terlambat tentu akan berjalan terseok-seok, sehingga biaya operasi jauh lebih mahal karena penguasaan teknologi energi nuklir sudah dimiliki dan barangkali dimonopoli oleh pemain-pemain lama. Mungkin saja, Filipina terseok-seok dan masuk dalam jebakan terlambat. Nah jebakan ketiga ini adalah jebakan ditengah, yaitu jebakan tulalit karena tidak memutuskan sesegera mungkin. Dimana di Indonesia ini luam sekali tidak memutuskan mau ikut nuklir maupun tidak. Sehingga di Indonesia ini mandeg bahkan hanya mengeluarkan biaya untuk studi, seminar, dan segala tetek bengek persiapan. Coba tengok tulisan Pak Professor ini, sudah ditulis bulan September tahun 1994. Bayangkan sejak tahun 1994 Indonesia sudah kepikiran soal satu ini. Dan setelah lebih dari sepuluh tahun tidak memutuskannya segera. Dan ternyata barangkali kita sudah sedang masuk dalam jebakan yang satu ini :( tu - la - lit Ketiga jebakan T inilah inilah yang selalu ada dalam setiap perjalanan hidup manusia (Terlanjur-Terlambat-Tulalit). Kita harus mengerti ketiga jenis jebakan ini selalu ada. Kita hanya akan memilih jebakan mana yang akan kita masukin, kita memilih musuh mana yang akan kita hadapi. Kita memilih resiko apa yang akan ditanggapi. Tapi kita harus sadar tidak ada yang tidak berisiko, kan ? Jadi terserah anda mau milih mana Nuklir-Yes … No-Nuklir … atau diem Tu la lit ditengah ? NUKLIR mungkin menyelamatkan dunia, tetapi sama bahayanya kalau memanfaatkannya ! (Nuclear Paradox) - :( Pakdhe, ini tilpune kok tu la lit ! + :D Waaah nek itu budhe Laras lupa HPnya ngga dicharge lagi deh hef e nais whik en Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran
Re: [iagi-net-l] Fwd: PP tentang karst
Amerika itu sejak dulu mengeksploitasi habis-habisan suberdaya alamnya. Kayaknya ngga penah mikirin bagaimana anakcucunya nanti. Lah wong anak cucunya akan nyari sendiri kok. Nyarinya sampai keluar negerinya malah. Ada pembelajarn dari apa yg mereka lakukan dulu. Termasuk belajar menjaga lingkungan selama eksploitasi. Haruskan kita menunda eksploitasi sumberdaya alam demi anak cucu ? Sejak lama aku ini berpikir unruk mengambil sumberdaya alam yg ada saat ini dengan syarat memelihara lingkungan. Tetapi bukan mencegah (menunda) mengambil demi anak cucu-cucu. Aku sejak lama tidak akan memberikan warisan ke anak cucu, tapi aku lebih inginn memberikan bekal ilmu ketimbang harta. Menggali sumberdaya alam dengan segala kesulitannya adalah sumber ilmu. Menggali sumberdaya alam itu sama saja menggali ilmu. Menunda menggali boleh jadi sama saja menunda belajar. Selamat belajar Salam Rdp On 9/3/08, Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Setahu saya ada 3 kelas karst, yaitu : kelas I, II dan III. Untuk karst kelas III, kayaknya boleh ditambang kok. Sudah waktunyalah kita melindungi kekayaan alam kita tercinta ini, agar tidak dieksploitasi habis-habisan, sehingga anak cucu kita tinggal mendengar dongengannya saja. Banyak jenis kekayaan sumberdaya mineral kita, kita gali, lalu kita ekspor dalam bentuk bahan mentah. Sebagian produk akhirnya kembali lagi ke Indonesia dan harus kita bayar dengan harga yang jauh lebih mahal. Mungkin ke depan, kita masih perlu banyak PP lagi untuk melindungi kekayaan alam dan lingkungan kita. Kepentingan ekonomi harus berjalan seiring dengan kepentingan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, agar Indonesia tetap jaya sampai akhir masa. Merdeka!!! Salam, Pardan - Jatim. 2008/8/29 ET Paripurno [EMAIL PROTECTED] Lho... bukannya kita semestinya mengucapkan selamat atas munculnya PP dengan pasal-pasal tersebut? Kalo ngga salah, semen memerlukan batugamping. Bukan memerlukan karst yang kaya (salah satunya) air itu? Mari kita cukupi kebutuhan semen dari batugamping non karst. Btw.. Selamat pak Lambok. Selamat menjaga (air) karst juga.. Salam ET (yang seneng PP itu muncul) Budi Brahmantyo wrote: Posting dari Dr Ko pegiat speleologi dan pecinta karst: kemenangan besar bagi die hard perlindungan karst. Saya kira kalangan geologi atau IAGI harus melakukan koreksi atas pasal ini. Karst sebagai kawasan lindung nasional: tidak ada peluang sama sekali untuk industri semen; pabrik semen yang berjalan sekarang harus tutup! Salam, BB Original Message Subject: Fwd: PP tentang karst From:Spelindo [EMAIL PROTECTED] Date:Wed, August 27, 2008 12:34 am To: Arif Suwanto LH [EMAIL PROTECTED] Arzyana IPB [EMAIL PROTECTED] Cahyo [EMAIL PROTECTED] Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] Ari Palawa Atmajaya [EMAIL PROTECTED] Tuti Hendrawati [EMAIL PROTECTED] Simanjuntak Arkeolog [EMAIL PROTECTED] Prof Emil Salim [EMAIL PROTECTED] Pindi Setiawan [EMAIL PROTECTED] Kusdarwanto [EMAIL PROTECTED] Efendi LH [EMAIL PROTECTED] Gatot Depdagri [EMAIL PROTECTED] -- Dengan Hormat, Harap dibaca dengan seksama surat via E-mail dari Sunu Wijanarko Agar semua AMDAL Karst didasari atas PP 26 2998 ini dan ... DIPATUHI. Agar diteruskan ke Biro Hukum Kemnteerian LH (Pak Barlin). Kehutanan. Pariwisata, Dalam Negeri. Terima kasih Salam Dr Ko Delivered-To: [EMAIL PROTECTED] D2 Salam speleo Mas Robby mohon dibaca peraturan pemerintah yang baru mengenai PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL dapat di unduh di http://www.bktrn.org/public/BatangTubuh_PP26-2008.pdf http://www.bktrn.org/public/BatangTubuh_PP26-2008.pdf isinya yang berhubungan dengan kawasan karst adalah : Pasal 52 ayat (5) (5) Kawasan lindung geologi terdiri atas: a. kawasan cagar alam geologi; b. kawasan rawan bencana alam geologi; dan c. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah. Pasal 53 (1) Kawasan cagar alam geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (5) huruf a terdiri atas: a. kawasan keunikan batuan dan fosil; b. kawasan keunikan bentang alam; dan c. kawasan keunikan proses geologi. Pasal 60 Ayat 2 Kawasan keunikan bentang alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) huruf b ditetapkan dengan kriteria: a.memiliki bentang alam gumuk pasir pantai; b. memiliki bentang alam berupa kawah, kaldera, maar, leher vulkanik, dan gumuk vulkanik; c. memiliki bentang alam goa; d. memiliki bentang alam ngarai/lembah; e. memiliki bentang alam kubah; atau f.
[iagi-net-l] Membuka arsip interpretasi data seismic (problem format data)
Hari ini aku menghadapi kasus yang buat geoscientist seperti cukup njlimet, tapi mungkin kawan yg berkecimpung dalam database bisa membantu saya. Saya mencari hasil interpretasi seismic yang lama dan ditemukan backup filenya. Sayangnya, file itu disimpan dalam software versi yang lama. Sehingga perlu diupgrade versinya dulu sebelum dibaca. Lah masalahnya data-data apa saja yang ada dalam back-up tape ini tidak tercatat secra lengkap, dan (kebanyakan) hanya menyebutkan project backup. Yang dicari tentusaja hasil interpretasinya saja atau grid datanya. Yakin sih ada disalah satu project itu. Lah kalau ada 15 tapes ? Di upgrade versinya saja sebelum bisa dibaca apa isinyapun udah kena charge ! Yang menjadi keheranan saya, sakjane untuk apa membackup project yang akhirnya disimpan lama tetapi kita belum tentu bisa membacanya ? Seringkali karena softwarenya ngga mampu membaca hasil interpretasi versi yang lama ? Jadi ... Format apa yang paling pas atau paling pantes untuk nyimpen data hasil interpretasi (grid data, hasil picking, fault data dsb) Kalau data asalnya (seismic) kita memiliki format standart SEG-Y. Kalau untuk interpretasi apa ada cara menyimpan supaya formatnya tetap bisa dibaca ? Perlukah menyimpan dalam ASCII FLAT FILE ? Saya juga sedang terheran-heran dengan isi gudang yang buesar (dan mahal) tetapi isinya hanya sampah .. upst ! ... Maksudte kalau tape-tape yang kondisi fisiknya dijaga ketat, tapi ketika mau direstore juga perlu upgrade versi yang baru tentu perlu biaya lagi. Untung perusahaannya masih ada kalau udah bubar kan buat apa nyimpen Exabyte-tape dengan ruang berAC (yang mahal). Ada yang punya pengalaman lain ? rdp -- http://tempe.wordpress.com/ Telling the truth is important Telling the positive is better !!! PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Re: Membuka arsip interpretasi data seismic (problem format data)
Lah iya pertanyaaannya itu jadi sederhana : kalau mau nyimpen data interpretasi sebaiknya pakai format apa, supaya formatnya mudah dibaca 10 tahun lagi ? Kan sayang, ternyata interpretasi Pak Sigit 10 tahun lalu barangkali malah yang paling valid :) Dulu aku mikir fisiknya, cuman gimana supaya exabyte tape-nya ngga sticky. Lah sekarang terganjel format data, harus mbayar lagi :( RDP Janjane ini rahasia software developer, howgh ! 2008/9/5 Sigit [EMAIL PROTECTED]: Vick..Udah di outsource saja...ditanggung beres, nanti dibikin data management yang rapi dan apik..Kalau dijelasin di email Njlimet. Piye?? HESS kan duwite uaaakkkhNanti dijelasin lebih detail lagi..ha..ha.. ZG Hari ini aku menghadapi kasus yang buat geoscientist seperti cukup njlimet, tapi mungkin kawan yg berkecimpung dalam database bisa membantu saya. Saya mencari hasil interpretasi seismic yang lama dan ditemukan backup filenya. Sayangnya, file itu disimpan dalam software versi yang lama. Sehingga perlu diupgrade versinya dulu sebelum dibaca. Lah masalahnya data-data apa saja yang ada dalam back-up tape ini tidak tercatat secra lengkap, dan (kebanyakan) hanya menyebutkan project backup. Yang dicari tentusaja hasil interpretasinya saja atau grid datanya. Yakin sih ada disalah satu project itu. Lah kalau ada 15 tapes ? Di upgrade versinya saja sebelum bisa dibaca apa isinyapun udah kena charge ! Yang menjadi keheranan saya, sakjane untuk apa membackup project yang akhirnya disimpan lama tetapi kita belum tentu bisa membacanya ? Seringkali karena softwarenya ngga mampu membaca hasil interpretasi versi yang lama ? Jadi ... Format apa yang paling pas atau paling pantes untuk nyimpen data hasil interpretasi (grid data, hasil picking, fault data dsb) Kalau data asalnya (seismic) kita memiliki format standart SEG-Y. Kalau untuk interpretasi apa ada cara menyimpan supaya formatnya tetap bisa dibaca ? Perlukah menyimpan dalam ASCII FLAT FILE ? Saya juga sedang terheran-heran dengan isi gudang yang buesar (dan mahal) tetapi isinya hanya sampah .. upst ! ... Maksudte kalau tape-tape yang kondisi fisiknya dijaga ketat, tapi ketika mau direstore juga perlu upgrade versi yang baru tentu perlu biaya lagi. Untung perusahaannya masih ada kalau udah bubar kan buat apa nyimpen Exabyte-tape dengan ruang berAC (yang mahal). Ada yang punya pengalaman lain ? rdp PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Ngrayong Sandstones - Shelf versus Deepwater : the Debate Continues
Menarik sekali pak Awang. Sebenernya data apa yg menjadi kunci sebagai basic info untuk menentukan either shelf atau deep water ? Ada struktur sedimen yg hanya ada di shelf tapi tidak ada di deepwater ? Btw, bbrp lokasi kalau saya coba melihat paleogeografinya malah ada yg di slope, ini makin runyem. Saya sendiri terlalu praktis saja soal ini. Kalao scr regional fit dengan paleogeografinya, ya saya ambil itu sbg depositional env. Memang akhirnya yg ketemu adalah time equiivalent rather than formation / lithostratigraphy. Sepertinya mencampur dan mengaduk-aduk litho dengan chrono stratigraphy sering membingungkan. Seperti Formasi Gabus di West Natuna vs Gabus di East Natuna. Sila dilanjut Rdp On 9/9/08, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul Pak Syaiful, itu yang saya inginkan, ulasan Ngrayong ini adalah pancingan atau provokasi saja untuk IAGI PP Komisi Stratigrafi Indonesia, PengDa Jatim, atau FOSI untuk menyeriusi problem Ngrayong. Putuskan dulu status Ngrayong berdasarkan SSI (Sandi Stratigrafi Indonesia) terbaru (1996), tak semua orang setuju bahwa Ngrayong berhak mendapatkan status formasi, mungkin ia hanya anggota Formasi Wonocolo seperti ditulis van Bemmelen (1949) atau Lunt (1991). Atau, kalau memang berhak, bisa saja Ngrayong dinaikkan statusnya jadi Formasi. Paper Sjamsuddin dan Djuhaeni (2008)telah menyebut dengan tegas bahwa Ngrayong adalah formasi. Mungkin kita bisa percayai sebab pak Djuhaeni adalah ketua Komisi SSI. Tetapi, sebaiknya kita bedah bersama. Paper2 sebelumnya tak terlalu peduli apa status Nrayong, yang penting itu batupasir kuarsaan yang sangat baik sebagai reservoir. Lalu kita cari lokasi tipenya atau section type-nya. Problem status ini tak terlalu besar. Problem yang lebih besar dan berimplikasi regional ke seluruh deepwater deposits di Jawa adalah problem shelf vs deepmarine. Argumen Lunt (1991) cukup kuat menyebutkan bahwa semua gejala shelf sandstones bisa muncul di deepmarine sandstones. Perlu diketahui bahwa pemikiran deepwater Ngrayong ini sedikit banyak dipengaruhi oleh pekerjaan lapangan Thor Nielsen (alm), ahli deepwater berskala dunia yang beberapa bulan pernah di Jawa Timur-Tengah melakukan penelitian lapangan untuk Petromer Trend awal 1990-an dan Lundin Banyumas. Fokus untuk petrolem harus diarahkan ke lapangan-lapangan dengan reservoir Ngrayong di Cepu (lapangan2 tua). Ardhana (1993) menyebutkan bahwa reservoir di lapangan2 itu adalah deepwater turbidites, sementara paper Johnstone dkk (2006) dan Sjamsuddin dan Djuhaeni (2008)menyatakan shelf sandstones. Nah..kalau benar deepwater turbidites, implikasinya besar sekali sebab deepwater Ngrayong berarti telah terbukti sebagai reservoir produktif. Teman2 Santos Sampang dan Madura Offshore dan SMEC South Madura juga berburu deepwater Ngrayong meskipun sampai sekarang belum berhasil. Kalau ternyata lapangan2 di Cepu itu benar deepwater Ngrayong, maka mereka punya analog yang baik. Juga, hal ini akan bermanfaat untuk teman2 Pertamina dan ExxonMobil di Cepu, juga untuk JOB PetroChina East Java. Harus komprehensif memang pendekatannya : singkapan, biostrat, strontium-stratigraphy, seismic, seismic-sequence stratigraphy, regional geology. Pak Syaiful, kalau FOSI (Forum Sedimentologi/ists Indonesia) mau dibangkitkan, barangkali problem Ngrayong ini bisa jadi tantangan yang lumayan. Salam, awang -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 09, 2008 7:05 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong Sandstones - Shelf versus Deepwater : the Debate Continues pak awang memang jempolan beneran, kepalanya masih disibuki dg beragam geologi ketika sebagian besar muslim di tanah-air pas tadarusan (qur'an) dan mempersiapkan makan sahur, he.. he.. kalo soal pengelompokan ngrayong, tampaknya pak awang mendorong agar iagi (komisi stratigrafi atau bahkan pengda jatim) menyeriusi lokasi tipe ngrayong, tentu dg batuan/formasi2 lainnya. bener? buat saya, ngrayong memang menarik. kedua kemungkinan, pengendapan di paparan atau di laut dalam, tentulah akan menciptakan interpretasi penyebarannya baik secara horisontal maupun vertikal. interpretasi ini (entah dg seismik atau ditambah lagi dg sumur2 yg telah dibor sebelumnya) pada tahap selanjutnya perlu diuji dg sumur pemboran, kalo mau cari hidrokarbon. nah, interpretasi dan hasil ujian itulah, saya kira, yg akan mendukung yg mana yg lebih benar dari dua teori (juga interpretasi 'kan) ttg pengendapan si ngrayong. salam, syaiful *kebetulan jadi moderator utk presentasi publikasi ngrayong tsb (28/8/2008) -- http://tempe.wordpress.com/ Telling the truth is important Telling the positive is better !!! PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 *
Re: [iagi-net-l] Ngrayong Sandstones - Shelf versus Deepwater : the Debate Continues
Trims tambahannya pak Awang. Saya pakai untuk ngisi http://geoBLOGi.wordpress.com Supaya ada sdikit tambahan teori sedimentologinya Rdp On 9/9/08, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Rovicky, Mengikuti kecenderungan sedimentologi akhir2 ini, yang juga ternyata dibenarkan oleh data seismik laut dalam, segala sesuatu karakteristik sedimen yang muncul di fluvial-delta-paparan, ternyata bisa diulang secara persis di laut dalam. Dalam kondisi begini, maka akan susah membedakan ciri generik fasies2 antara delta-paparan dan laut dalam. Singkapan Ngrayong terkenal di Lodan anticline di sebelah utara Cepu punya kenampakan yang tak kan meragukan orang bahwa inilah endapan paralic atau shore-face. Di sini lapisannya tebal, terpilah baik, medium grained, cross-bedding, ada coal material, trace fossil Opiomorpha. Para geologists Belanda sejak dulu,berdasarkan singkapan ini, menafsirkan bahwa endapan Ngrayong adalah endapan laut dangkal. Tetapi, sumur Pegat-1 dan Bojonegoro-1 yang lokasinya 10-15 km di sebelah selatan singkapan Lodan, tak menemukan Ngrayong di dalam umur yang sama, tetapi menemukan 90-95 % foram planktonik pada lapisan yang ekivalen dengan Ngrayong. Ekivalen Ngrayong di sumur Pegat-2 bahkan mengandung fosil-fosil bentonik bathyal (a.l.Cyclammina cancellata). Secara sederhana, boleh kita katakan ekivalen Ngrayong di dua sumur itu sudah berubah menjadi fasies lautdalam daripada paralic-shoreface di Lodan. Tetapi, jarak 10-15 km antara Lodan dan Pegat-1/Bojonegoro-1, berubah langsung dari paralik/shoreface langsung ke laut dalam cukup mengganggu pikiran : topografi macam apa yang dalam jarak maksimum 15 km bisa berubah begitu cepat. Padahal kita tahu bahwa kemiringan regional paparan sangat landai untuk beberapa puluh km sampai ia menjadi batas paparan lalu upper slope. Tetapi kalau hanya maksimum 15 km lalu dari pantai langsung ke laut dalam ? Hm... Para ahli deepwater sediments (misalnya Mutti, Thor Nielsen, Stow) pernah mengemukakan bahwa pola-pola sedimentologi fluvial-like bisa muncul di deep sea (misalnya Stow,1985). Kita ambil kasus Lodan outcrop itu yang hampir semua orang mengatakan paralic/shore face dan maksimum laut dangkal. Semua pola sedimentologi yang muncul di singkapan Lodan dapat saja terjadi di laut dalam. Coal material banyak ditemukan sebagai reworked materials di lautdalam dan semua coal materials di Lodan itu tak mengandung akar (rootless), artinya ia belum tentu paralik sebab coal-nya transported. Ophiomorpha trace fossil pun bukan khas laut dangkal atau pantai sebab trace fossil ini tetap terjadi di mana pun selama ada substrat pasir, dan jejak Ophiomorpha telah ditemukan sampai kedalaman 4000 meter. Cross-bedding pun bukan definitif tidal influences, tetapi definitif arus traksi, dan arus traksi pun terjadi di shelf break dan submarine canyon. Jadi apa dong Ngrayong di Cepu ? Yang jelas tidak sederhana, jangan buru2 menafsirkannya fluvial-laut dangkal. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 09, 2008 8:52 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong Sandstones - Shelf versus Deepwater : the Debate Continues Menarik sekali pak Awang. Sebenernya data apa yg menjadi kunci sebagai basic info untuk menentukan either shelf atau deep water ? Ada struktur sedimen yg hanya ada di shelf tapi tidak ada di deepwater ? Btw, bbrp lokasi kalau saya coba melihat paleogeografinya malah ada yg di slope, ini makin runyem. Saya sendiri terlalu praktis saja soal ini. Kalao scr regional fit dengan paleogeografinya, ya saya ambil itu sbg depositional env. Memang akhirnya yg ketemu adalah time equiivalent rather than formation / lithostratigraphy. Sepertinya mencampur dan mengaduk-aduk litho dengan chrono stratigraphy sering membingungkan. Seperti Formasi Gabus di West Natuna vs Gabus di East Natuna. Sila dilanjut Rdp -- http://tempe.wordpress.com/ Telling the truth is important Telling the positive is better !!! PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran
[iagi-net-l] Indonesia, Inpex hold talks on LNG terminal construction
Indonesia, Inpex hold talks on LNG terminal construction *Eric Watkins* *Oil Diplomacy Editor* *LOS ANGELES, Sept. 4* -- Indonesia is conducting talks with Inpex Holdings Inc. aimed at having the Japanese firm construct the world's first offshore LNG terminal as part of its development of the Masela offshore gas field in the Timor Sea near the maritime border with Australia. Indonesian officials, who are making construction of the terminal a condition for the development project, said development could begin as early as November, assuming that a final agreement is reached. Discussion are said to be complicated by the fact that Indonesia, Japan's main supplier of LNG, is taking a hard line. Inpex, which holds a 100% stake in the block, had hoped to lay a pipeline from the field to the northern coast of Australia and then use an LNG terminal there to export the gas. However, Indonesia's Ministry of Energy and Mineral Resources instead proposed construction of the offshore terminal due to what it claims are the difficulties involved in laying pipe through a deep trench. The proposed offshore LNG terminal would produce some 4-5 million tonnes a year and would begin operations in 2015 or later, according to the ministry. It added that the cost of building the proposed offshore terminal would reach $14 billion—about twice as much as a landside terminal in Australia. The Japanese firm, which believes construction of an offshore terminal would be both difficult and costly, said negotiations are underway and that that nothing final has been decided. *Contact Eric Watkins at [EMAIL PROTECTED]
Re: [iagi-net-l] Ini mestinya Geowisata ?
Kayaknya dongengan pak awang ttg sembuan-semburan jaman majapahit dapat dibuat versi brosure. Sehingga dapat melengkapi informasi dalam booklet kepariwisataan disini. Saya pernah dapat batu opal ustrali cuman kuecil (1 cm) tapi ada lampiran dongengan geologinya (genesa dan gambarnya) jadi sangat menarik loo Rdp On 9/10/08, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Kamsyadi, Beberapa tahun lalu saat saya ikut sosialisasi rencana sebuah pemboran eksplorasi di Kabupaten Grobogan, juga meninjau semburan gas baru di utara Sragen, yaitu Wirosari, saya pernah mengobrol dengan Bupati Grobogan soal beberapa objek geo-wisata di Kabupaten Grobogan khususnya Bledug Kuwu dan Mrapen. Saat itu ada keinginan dari pihak kabupaten untuk menjadikan semburan gas Wirosari sebagai pengganti Api Abadi Mrapen yang kelihatannya apinya tak akan abadi. Api Abadi Mrapen adalah semburan gas yang muncul oleh suatu patahan. Saya pikir tanpa keterlibatan geologist pun, objek2 geologi ini sangat kasat mata, terutama Bledug Kuwu, sehingga akan tetap dijadikan wisata andalan kabupaten. Tetapi benar bahwa geologists akan menambah nilai objek2 ini untuk pemahaman fenomena kebumian bagi masyarakat. Misalnya, untuk Bledug Kuwu, kita bisa menyumbang informasi2 kepada kabupaten tentang fenonema gununglumpur di wilayah ini juga di seluruh wilayah Kendeng Deep. Akan halnya Joko Linglung dan Ajisaka serta Medang Kamulan, cerita rakyat ini tetap bermanfaat untuk geologist, yaitu untuk memahami kapan kira2 Bledug Kuwu mulai terjadi - mungkin pada tahun 700-an Masehi bila latar belakangnya Medang Kamulan dan Ratu Sima - sama seperti saya meyakini bahwa cerita rakyat Timun Mas dianggit rakyat pada zaman Jenggala untuk menjelaskan fenomena gununglumpur pada masa itu, masih di Kabupaten Sidoarjo. Salam, awang -Original Message- From: Kamsyadi Chairul Akbar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 10, 2008 7:56 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Ini mestinya Geowisata ? Minimal 6 dari 9 Obyek Wisata Andalan Grobogan Grobogan ini ada hubungannya dengan Geology. Apakah ada salah satu dari kita [Geologist/IAGI] yang ikut berperan di sini ? Kalau ada, sungguh menarik kalau bisa sharing pengalamannya di Mailing list ini. Terima kasih Kompas.com Sembilan Obyek Wisata Andalan Grobogan Sabtu, 6 September 2008 | 06:06 WIB GROBOGAN, SABTU - Kabupaten Grobogan kini memiliki sembilan objek wisata andalan. Kesembilan obyek wisata itu perlu ditawarkan kepada investor sehingga bisa untuk memacu pendapatan asli daerah. Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Grobogan, Agus Ssiswato, Kamis (4/9), mengatakan, sembilan objek wisata itu sudah diprofilkan melalui video visual dan cukup representatif ditawarkan kepada investor untuk mengelola objek wisata di daerah ini. Menurut dia, kendati objek wisata di daerahnya cukup potensial, namun belum bisa menghasilkan pendapatan secara maksimal, hal ini terbukti tiga tahun terakhir ini pendapatan sektor pariwisata masih minim. Sembilan objek wisata di Grobogan yang potensial unuk digarap maksimal yakni Bledug Kuwu, Waduk Kedung Ombo, Goa Macan dan Goa Lawa, air terjun Widuri, Api Abadi Mrapen, Makam Ki Ageng Selo, Ki Ageng Joko Tarub, dan Ki Ageng Lembu Peteng. Obyek wisata alam dan religius ini, menurut dia, masih menjadi andalan. Mudah-mudahan dengan mengemas profil melalui video visual ini akan bisa mampu menarik investor, katanya. Ia menjelaskan kawasan objek wisata Bledug Kuwu di Kradenan seluas 6 hektare ini memiliki keunikan, karena letupan lumpur setinggi delapan meter dan mengandung air garam bisa bermanfaat untuk bahan pembuatan garam dengan kualitas yang baik. Bahkan, konon ceritanya adanya Bledug Kuwu disebabkan lobang yang menghubungkan tempat Bledug Kuwu dengan Samudra Selatan, karena zaman dahulu Joko Linglung anak dari Aji Soko yang berujud ular naga melakukan perjalanan dari Laut Selatan menuju kerajaan Modang Kamolan melalui bawah tanah, sehingga muncul lumpur di Kerajaan Modang Kamolan tersebut. Objek wisata itu cukup menarik apabila dikelola profesional. Untuk itu, ia berharap ada investor yang tertarik menanamkan modalnya mengelola objek wisata di Grobogan, kendati saat ini pendapatan sektor pariwisata masih minim, Ia menyebutkan, pendapatan sektor pariwisata tahun 2004 hanya mampu menghasilkan Rp50 juta, tahun 2005 meningkat menjadi Rp63 juta dan tahun 2006 menghimpun masukan Rp65 juta. Padahal, setiap tahun melalui APBD Kabupaten Grobogan dianggarkan dana sekitar Rp100 juta untuk merawat objek wisata. MBK Sumber : Ant -- http://tempe.wordpress.com/ Telling the truth is important Telling the positive is better !!! PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan
Re: [iagi-net-l] Seismic Atlas Indonesia
Herman, Setahuku di indonesia masih menganut closed file policy. Jadi kepemilikan data-data seismic ini bukan perorangan. Dg demikian yg lebih tepat adah meminta sumbangan data ya ke perusahaan dengan ijin negara (cq BPMIGAS) sebagai penanggung jawab legalitasnya. Memang yg lebih tepat melalui IPA, karena adanya keanggotaan perusahaan. Kalau IAGI atau HAGI mungkin saja melalui lembaga negara terkait misal Badan Geologi. Saat ini sistem closed file policy masih ada di beberapa (banyak) negara2 ketiga penganut PSC. Karena keberadaan data ini bagian dari keekonomian sebuah daerah yg akan dijual pengelolaannya. Gut lak Rdp On 9/11/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Hi Agus, Dalam Atlas ini akan kita sertakan seismic section dari Geco Prakla yang shooting seismic di Aceh, pasca Tsunami. Geco melakukan hal ini sebagai kontribusi untuk study kegempaan. Ketika mereka shooting seismic, terjadi lagi gempa, yang terekam oleh seismic mereka. Hal ini dipresentasikan di London, dan masuk dalam majalah PESGB. Saya kurang tau apakah hal ini dipresentasikan di Indonesia. Sementara ini Schlumberger Geco belum menjawab undangan saya untuk bergabung. By the way, buku outline geology Indonesia itu sudah pernah dibeli oleh IPA untuk didistribusikan ke kampus-kampus. Jadi mestinya setiap kampus sudah punya copy dari buku tersebut. Kalau belum ada, bisa minta dari IAGI, daripada mengendap digudang. Salam, Herman -Original Message- From: Hendratno Agus [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 11, 2008 7:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seismic Atlas Indonesia Mas Herman, Saya kira ide yang sangat baik untuk mendokumentasikan seismic indonesia dalam satu dokumen yang terintegrasi dengan baik, sehingga dapat memberi gambaran konfigurasi basin dengan baik dan terbuka untuk dipelajari bersama. Sebetulnya buku : An outline of the geology of indonesia, bukannya tidak laku, tapi kurang dipromosikan. Coba kalau buku tersebut tersedia di kampus-kampus, pasti juga akan kumuh karena seringnya dibaca oleh civitas. Mirip bukunya van-Bemmelen atau Hamilton (walau itu difotocopy berulang kali). Hal lain, saya baru mendapatkan satu pertanyaan dari kawan di PSC, bahwa dalam melakukan study GG-nya akan mencoba mencari hubungan antara seismisitas dengan reservoar, hubungan sejarah kegempaan dengan kematangan batuan induk, hubungan sejarah kegempaan dengan prediksi drilling hazard. Seorang manager eksplorasi sebuah PSC besar di Indonesia, tiba-tiba berpikir ke arah sana : seismisitas, gempa, reservoar, dan drilling hazard. Kenapa tidak? salam, agus hendratno - Original Message From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 10, 2008 2:52:04 PM Subject: [iagi-net-l] Seismic Atlas Indonesia Rekan-rekan, Minggu lalu saya sampaikan melalui IAGI-net mengenai ide untuk membuat seismic atlas Indonesia. Banyak rekan yang menghubungi saya lewat japri dalam seminggu ini, dan saya juga siapkan 'draft'-nya lewat website. Ide awalnya diterbitkan lewat IAGI, tapi nara sumber di IAGI mengatakan bahwa publikasi yang terdahulu: An Outline of the Geology of Indonesia tidak laku. Hal ini justru membebani IAGI, karena IAGI sudah mengeluarkan uang, dan sekarang harus disimpan di gudang. Padahal dulu salah satu misi kami adalah untuk menghasilkan uang untuk IAGI dari keuntungan buku tersebut. Karena informasi ini, saya menghubungi IPA yang tertarik dengan ide ini. Namun demikian mereka belum memberikan keputusan final. Saya akan hubungi mereka lagi kalau atlas ini sudah mulai kelihatan 'bentuknya'.. Sementara tunggu-tunggu urusan perijinan etc. saya siapkan website/blog-nya dengan alamat: http://geoseismic-indonesia.blogspot.com/ Masih dalam konstruksi... Kalau ada rekan-rekan yang mau memberikan kontribusi, silahkan hubungi saya melalui jalur pribadi. Tujuan pembuatan atlas ini antara lain untuk: - memberikan gambaran geologi regional bagi calon investor - memudahkan mahasiswa atau pengajar untuk mencari contoh-contoh basin setting dan seismik profile-nya (banyak world class geological features / text book examples di Indonesia). Semua kontributor akan saya cantumkan dalam acknowledgment tapi sumbernya harus jelas. Banyak geophisical company yang sudah memberikan kesediaannya untuk mendukung proyek ini. Saya juga ingin menjelaskan bahwa pembuatan atlas ini tidak ada hubungannya dengan perusahaan tempat saya bekerja (dikerjakan di luar jam kantor). Salam, Herman Darman PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password:
Re: [iagi-net-l] Fwd: Profesi-Profesi dengan Gaji Termahal Tahun 2008
On Thu, Sep 18, 2008 at 2:48 PM, noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: belum tahu dia.:-) Ntar bentar lagi Tukang Palak .. eh petugas Pajak akan tahu dan ngejar-ngejar Tahu nggak ? mereka mengejarnya juga pakai pesawat google Search geologi noor syarifuddin ... dan ting !!!... muncul di layar google wuih blaik ! RDP pernah dikejar pakai 'google airways' PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Cari Peta GPS-Nuvi (Garmin) di Jawa dimana ?
Friends Buat persiapan pulkam, nih. Ada yang punya peta GPS-Nuvi (Garmin) untuk peta jalan di Jawa, Jogja, Solo, Jakarta kah ? Atau kalau ada website untuk free-donlod peta-peta Jawa dsk. Thanks RDP PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] East Indies Episode (Fabricius, 1949) : Bumi Hanguskan Minyak !
Apakah ide harakiri Kamikaze ini yang akhirnya mendasari Bom bunuh diri itu ya ? Cukup aneh sebenernya perilaku harakiri atau kamikaze, hingga tiji tibeh (mati siji mati kabeh) atau bumi hangus ini. Bahkan untuk perilaku bumi hanguspun sudah merupakan sebuah loncatan pemikiran yang tidak sederhana. Darimana asal bunuhdiri itu ? Setahuku binatang tidak mengenal bunuh diri, memang ada sih binatang yang diduga bunuh diri. Tetapi seringkali (my personal opinion) itu bukan bunuh diri, hanya menyendiri sebelum mati. Seperti beberapa gajah yang menyendiri ketika tua dan akan mati. Bahkan kucing sering menghilang dari rumah ketika akan mati. Tetapi bunuh diri ? Yang saya tahu perilaku aneh itu bukan hal sederhana dalam proses evolusi. Selanjutnya, perilaku yang agak ganjil juga ketika manusia memutuskan mendingan mati bareng ketimbang sengsara. Membakar gedung daripada dipakai manusia lain (musuhnya). Perilaku ini juga rada absurd kalau diamati dengan kacamata ini. Saya belum pernah melihat binatang yang merusak sarangnya sendiri karena alasan daripada dipakai oleh kawannya (masih satu satu species). Tetapi memang ada beberapa binatang yang merusak sarangnya untuk mengelabuhi musuhnya supaya tidak dikenali jejaknya. Tentunya ini berbeda kaan ? Merusak disini sebagai mempertahankan diri. Nah apakah Manusia membakar itu juga untuk mempertahankan diri. Bisa jadi iya, karena (berdalih) akan memperlambat laju musuh dalam menyerang. Bagaimana dengan suicide bomb ? Ini bukan hanya dilakukan untuk menghindari serangan tetapi justru dipakai untuk menyerang Nah yang lebih mengagetkan itu temuan pada beberapa runtuhan bom bunuh diri ini. Beberapa kali diketemukan adanya pemantik (pemicu) lain selain trigger yang dibawa oleh si pelaku bom bunuh diri. Artinya bisa jadi yang terjadi adalah bom pembunuhan bukan bom bunuh diri Haddduh ! Hmmmkalau kembali ke evolusi ... darimana (sejak kapan) mental bunuh diri ini muncul pada manusia (homo sapiens) ? RDP 2008/9/23 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]: Abah, Kamikaze (kata orang luar Jepang, atau tokubetsu kōgeki tai kata orang Jepang sendiri yang artinya Satuan Serangan Khusus) memang banyak dipraktekkan angkatan udara Jepang menutup PD II atau tepatnya sejak Oktober 1944 ketika Jepang mulai terdesak Sekutu Amerika-Inggris-Australia. Tetapi praktek pertama Kamikaze dilakukan sejak penyerangan Pearl Harbour 7 Desember 1941 (waktu Hawaii, atau 8 Desember 1941 waktu Jakarta). Saat itu, pesawat bomber yang dikemudikan Lettu Fusata Iida tertembak dan tangki bahan bakarnya bocor. Daripada mencari tempat mendarat, Iida mempercepat laju pesawatnya dan menabrakkan diri ke Kaneohe Naval Air Station. Sebelum Iida menerbangkan pesawatnya, ia telah mengatakan kepada teman-temannya bahwa bila pesawatnya tertembak ia akan harakiri dengan cara menabrakkan pesawatnya ke pesawat musuh atau fasilitas musuh lainnya. Tidak mengherankan mengapa tentara Jepang berbuat begitu, sebab akarnya sudah lama sejak zaman Samurai, yang dikenal dengan kode Bushido, atau banzai charge : lebih baik mati daripada menyerah kepada lawan, dalam mati pun mereka masih bisa mematikan lawan dengan cara kamikaze salam, awang Awang Sangat penting temuan Anda , untuk melihat sejarah perminyakan kita dengan lebih lengkap. Ada sedikit komentar dari saya , yaitu mengenai kimkikaze . Seingat saya , serangan kimikaze ilakukan pada saat Jepang sudah terdesak , jadi dilakukan oleh penerbang penerbang Jepang pada era akhir PD - II . Apakah hal itu sudah dilakukan pada awal PD - II , saya kok agak sangsi. Si Abah -- http://tempe.wordpress.com/ Telling the truth is important Telling the positive is better !!!