Re: [iagi-net-l] Energy Green Planet

2008-06-13 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Pemerintah mana punya duit, takut deficit, kalau ada duit lebih baik bagi2
Kalau kita ubek2 sungai, muara, laut dsb, pasti Walhi keberatan
- Original Message - 
From: "Eko Prasetyo" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, June 13, 2008 11:53 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Energy Green Planet



Saya yakin pemerintah bisa mengusahakan dana, kalau perlu galang seri ORI
khusus Energi Alternatif, macam Amrik dulu pas menggalang dana perang 
dunia

II dengan War Bond (yang seri 7 nya dinodai pembohongan Iwo Jima). Saya
pikir juga pemerintah mau gak mau HARUS mulai membangun energi alternatif
APA PUN yang bisa di-"tambang" dari negeri kaya nan salah urus ini.
Perusakan Lingkungan? Perusakan lingkungan macam apa nih?


On 6/13/08, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Kenapa kita tidak lakukan? Jawabannya: apakah kita punya duit untuk itu?
Kalaupun punya duit apakah mau  invest di suatu project yang berisiko
tinggi?
Kedua kalaupun mau, yakin tidak berusan dengan perusakan lingkungan?
RPK
- Original Message - From: "OK Taufik" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, June 13, 2008 9:48 AM
Subject: [iagi-net-l] Energy Green Planet


Kalau melihat tayangan green planet di channel discovery malam ini 
menarik
sekali, bagaimana beberapa alternative energy yg telah dijalankan dan 
yang

masih dalam penelitian di beberapa belahan bumi.

1. Pasang surut pada East River di NY city bisa menggerakkan turbin yang
menghasilkan energy sebesar 2400 HP, dengan beberapa kota di Indonesia 
yg

memiliki sifat sungai yg dipengaruhi pasang surut (mahakam-samarinda,
Barito-banjarmasin, Kapuas-pontianak dan mungkin Musi-dan daerah 
disekitar

muara sungainya, dan daerah lainnya) bisa mempertimbangkan sumber energy
tersebut.

2. Di tengah benua australia, dengan sinar matahari yang diperoleh 
selama
300 hari mereka membangun sebuah tower setinggi 600m dengan penadah 
sinar

matahari berdiameter 65m yang sanggup mensuply satu negara bagian di
australia. Hal yang sangat memungkinkan dibangun di semua daerah
Indonesia.

3. Di UK, mereka "memindahkan matahari kebumi", melakukan proses fusi
hydrogen dengan memanaskan nya di Temperature yang sangat tinggi (tidak
menggunakan bahan radoactive sama sekali). Proyek ini sudah berlangsung
dan
terus dalam percobaan sampai 25-50 tahun ke depan, kalau berhasil..tak 
ada

lagi ketergantungan terhadap fossil fuel.

4. Energy angin yg telah berhasil dilakukan di beberapa tempat


Tujuan enrgy green planet sangat sederhana, bagaimana mentranformasikan
sumber energy di alam bersifat massal, renewable dan murah untuk
dimanfaatkan bagi   lingkungan hidup di bumi yg bebas dari polutan emisi
gas
buang hasil pembakaran fossil fuel.


--
OK TAUFIK










Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.2/1389 - Release Date: 
4/21/2008

8:34 AM




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod



PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted

on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI and its members be liable for any, including but not limited to 
direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from 
loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of 
any

information posted on IAGI mailing list.
-












Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus 

Re: [iagi-net-l] Energy Green Planet

2008-06-12 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Kenapa kita tidak lakukan? Jawabannya: apakah kita punya duit untuk itu? 
Kalaupun punya duit apakah mau  invest di suatu project yang berisiko 
tinggi?

Kedua kalaupun mau, yakin tidak berusan dengan perusakan lingkungan?
RPK
- Original Message - 
From: "OK Taufik" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, June 13, 2008 9:48 AM
Subject: [iagi-net-l] Energy Green Planet



Kalau melihat tayangan green planet di channel discovery malam ini menarik
sekali, bagaimana beberapa alternative energy yg telah dijalankan dan yang
masih dalam penelitian di beberapa belahan bumi.

1. Pasang surut pada East River di NY city bisa menggerakkan turbin yang
menghasilkan energy sebesar 2400 HP, dengan beberapa kota di Indonesia yg
memiliki sifat sungai yg dipengaruhi pasang surut (mahakam-samarinda,
Barito-banjarmasin, Kapuas-pontianak dan mungkin Musi-dan daerah disekitar
muara sungainya, dan daerah lainnya) bisa mempertimbangkan sumber energy
tersebut.

2. Di tengah benua australia, dengan sinar matahari yang diperoleh selama
300 hari mereka membangun sebuah tower setinggi 600m dengan penadah sinar
matahari berdiameter 65m yang sanggup mensuply satu negara bagian di
australia. Hal yang sangat memungkinkan dibangun di semua daerah 
Indonesia.


3. Di UK, mereka "memindahkan matahari kebumi", melakukan proses fusi
hydrogen dengan memanaskan nya di Temperature yang sangat tinggi (tidak
menggunakan bahan radoactive sama sekali). Proyek ini sudah berlangsung 
dan

terus dalam percobaan sampai 25-50 tahun ke depan, kalau berhasil..tak ada
lagi ketergantungan terhadap fossil fuel.

4. Energy angin yg telah berhasil dilakukan di beberapa tempat


Tujuan enrgy green planet sangat sederhana, bagaimana mentranformasikan
sumber energy di alam bersifat massal, renewable dan murah untuk
dimanfaatkan bagi   lingkungan hidup di bumi yg bebas dari polutan emisi 
gas

buang hasil pembakaran fossil fuel.


--
OK TAUFIK









Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.2/1389 - Release Date: 4/21/2008 
8:34 AM




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Prof. Koesoemadinata: Sumber Energi Dan Sistim Penyimpanan Energi

2008-05-12 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Definisi2 ini  sangat baik untuk dihafalkan, tetapi apakah dapat memberikan 
pemahaman secara konseptual?
Jelas tidak membedakan antara energy storage dan energy source, sehingga 
bisa saja suatu sumber energi itu sebetulnya bukan sumber, tetapi hasil 
proses konversi atau transformasi bentuk energi yang berasal dari sumber 
lain, dan dari segi neraca energy menjadi minus, sehingga kita menipu diri 
sendiri.

RPK
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, May 12, 2008 9:25 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Prof. Koesoemadinata: Sumber Energi Dan Sistim 
Penyimpanan Energi



sepertinya itu definisi versi undang-undang. diperlukan untuk tujuan
praktis (POLITIS) mungkin juga untuk tujuan rujukan legal. kayaknya
akan berbeda dengan definisi yang dibuat untuk tujuanilmiah.
memang sih idealnya smua sama, tapi sperti lusi saja keputusannya
tidak harus sama antara ilmiah, legal dan politis

rdp

On 5/12/08, Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Kalau menurut Devinisinya  =

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang berupa panas, cahaya,
mekanik dan elektromagnetik.
Sumberdaya energi adalah sebagian dari sumberdaya alam yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi dan atau energi.

Sumber energi adalah semua sumber yang menghasilkan energi baik secara
langsung maupun dengan proses konversi atau transformasi.

Energi baru adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh teknologi baru.

Energi terbarukan adalah bentuk energi yang dihasilkan dari sumberdaya
energi yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika
dikelola dengan baik.

 Energi tak terbarukan adalah sumber daya energi yang dihasilkan dari
sumberdaya energi yang secara alamiah akan habis.



Jadi kalau Blue Energi itu masuk sbg Energi Baru dan Terbarukan kali 
ya




ISM



Prof. Koesoemadinata: Sumber Energi Dan Sistim Penyimpanan Energi
http://rovicky.wordpress.com/2008/05/12/sumber-energi-dan-sistim-penyimpanan-energi/

12 Mei 2008 at 7:23 am | In Dongeng Geologi | No Comments

Kalau sepuluh tahun lalu kata "reformasi" merupakan kata terpenting
dalam obrolan maupun diskusi. Saat ini kata "energi" menjadi sebuah
pemikiran yang penting. Namun terlalu banyak istilah atau
jargon-jargon dalam dunia ilmiah memang sering membingungkan. Kalau
keterusan mengundang perdebatan yang kurang bermanfaat. Nah beruntung
Pak Professor Koesoemadinata sangat konsen dengan hal ini. Beliau
meluruskan pengertian-pengertian energi yang saya yakin akan berguna.

:( "Wah mBah Koeseoema memang jempolan ya Pakdhe ?"

Berikut dongengan pak Koesoema tentang istilah-istilah dalam energi

Continue reading Prof. Koesoemadinata: Sumber Energi Dan Sistim
Penyimpanan Energi…
http://rovicky.wordpress.com/2008/05/12/sumber-energi-dan-sistim-penyimpanan-energi/

RDP


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted

on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI and its members be liable for any, including but not limited to 
direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from 
loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of 
any

information posted on IAGI mailing list.
-






PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username:

Re: [iagi-net-l] energi biru??

2008-04-30 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya khawatir Blue Energy ini adalah suatu hoax. Dari mana energi bisa 
didapat dari air laut? Kalau yang dihasilkan adalah Hydrogen, pasti 
memerlukan sumber energi dari luar untuk menghydrolisanya. Kalau tidak ya 
bagaimana? Ini bertentangan dengan hukum thermodynamics. Energi kimiawi? 
Jelas air secara kimiawi sudah stabil. Barangkali cold fusion?

RPK
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, April 30, 2008 11:13 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] energi biru??



2008/4/30 Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>:


ngomong2 soal subsidi BBM,
jadi teringat akan berita tentang "energi biru" yang bisa menjadi
pengganti BBM dan sempat heboh di milis2 beberapa waktu yang lalu,
apa kabarnya yah sekarang?



Kabar terakhir yang saya dengar beberapa bulan lalu adanya persiapan
(pembangunan) kilang. Rencananya pada April 2008 akan dioperasikan kilang
minyak sintetik dengan kapasitas 5.400 barrel per hari atau setara dengan 
10
liter per detik. Kilang tersebut akan difokuskan pada produksi minyak 
tanah.

Ya, bulan april tinggal hari ini, mungkin ada kendala "tertentu" (harga
minyak menyentuh 120) sehingga agak "terlambat"
Semoga tidak menjadi April-Mop :)

Aku sendiri masih bertanya-tanya apakah secara ekonomis (tanpa subsidi)
mampu diproduksi massal ... bukan skeptis saja, tatapi penasaran juga :)

http://rovicky.wordpress.com/2007/12/10/blue_energy/


RDP

--
http://tempe.wordpress.com/
Telling the truth is important
Telling the positive is better !!!

--
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by MailScanner, and is
believed to be clean.








Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.2/1389 - Release Date: 4/21/2008 
8:34 AM




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur

2008-03-28 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Saya kira masih ada kesalahfahaman mengenai NI, ND, NR, NP.
NI itu kalau tidak ada  informasi/data mengenai sumur itu sama sekali
ND: ada data tapi pada seq ybs data menunjukkan bahwa ketebalan = 0
NR: ada data sumur ybs tetapi sumur itu tidak menembus sampai ke seq atau 
formasi yang dimaksud
NP: ada data sumur dan sumur menembus top dari seq atau formasi, tetapi 
tidak menembus sampai dasar/alas dari seq/formasi.
Saya cek dengan correlation network, ternyata banyak sumur yang masuk ke 
jaringan itu, tetapi datanya tidak ada alias dinyatakan NI.

Sebaiknya ke Bandung saja supaya lebih jelas.
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, March 24, 2008 8:07 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur


Pak Min,

Tulisan di bawah barangkali bisa berhubungan dengan pertanyaan tersebut. 
Secara ringkas, masih jauh dari cukup bukti bahwa ada mikrokontinen di bawah 
Jawa Timur.


Salam,
awang

Date: Sun, 16 Mar 2008 18:49:13 -0700 (PDT)
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
Add to Address Book  Add Mobile Alert
Subject: Stratigrafi Pra-Kambrium : Stratigrafi Geokronometri dan Adakah di 
Indonesia ?
To: "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>, "Forum HAGI" 
<[EMAIL PROTECTED]>, "IAGI" 


Sebuah renungan singkat menjelang dini hari Minggu kemarin. Semoga berguna.

Di Indonesia, kita terutama hanya banyak bermain di hampir 1,5 % saja 
episode Bumi bernama zaman Paleogen dan Neogen. Atau, manusia hanya "banyak" 
tahu di hampir 12 % saja episode Bumi bernama kurun Fanerozoikum, sementara 
88 % episode Bumi yaitu sejak penciptannya sampai Kambrium, pengetahuan kita 
sedikit sekali. Ini adalah cerita tentang yang sedikit sekali itu, 
pra-Kambrium, yang serbalangka dan serbarumit.


"Studying the Earth becomes increasingly difficult and uncertain the further 
one goes back in geological time" (Robb et al., 2004)


---deleted
Bagaimana di Indonesia ? Adakah batuan atau mineral berumur Kurun Arkeum 
atau Kurun Proterozoikum ? Ada, tetapi sangat langka.


Peneraan absolut umur tertua di Indonesia berasal dari mineral2 zirkon di 
dalam batuan volkanik Old Andesite Oligo-Miosen di sebelah selatan Jawa 
Timur dan Jawa Tengah yang menunjukkan umur 2500-3000 Ma 
(Mesoarkeum-Neoarkeum) (Smyth et al., 2003, 2005) menggunakan teknik 
radiometri U-Pb. Ditafsirkan bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat 
basement Arkeum yang kemudian terlibat dalam partial melting saat subduksi 
Oligo-Miosen terjadi dan menghasilkan jalur volkanik Old-Andesite. Sebagian 
material volkanik itu mengandung zirkon Arkeum.


Sebaran umur zirkon ini mirip peneraan umur zirkon dari Perth, yang diduga 
berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, ditafsirkan kemudian 
bahwa mungkin craton ini pecah  lalu sebagian massanya sebagai continental 
sliver hanyut ke arah Jawa oleh pemekaran Paleo-Tethys (?), dan akhirnya 
berbentur dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala Oligo-Miosen 
terlibat dalam subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite Formation).


Boleh-boleh saja berpendapat begitu, tetapi sebelum batuan dan kerak 
kontinen Pra-Kambrium  ditemukan dan ditera di selatan Jawa, saya sulit 
percaya dengan penafsiran tersebut. Beberapa butir mineral zirkon detrital 
yang tercampur dalam material volkanik Oligo-Miosen tak serta merta 
membuktikan bahwa ada mikro-kontinen pra-Kambrium di selatan Jawa, apalagi 
kita bisa menentukan outline mikro-kontinen ini.


Lalu, di Kepala Burung Papua, Pieters et al.(1983) pernah menera umur batuan 
paling tua di Indonesia yaitu berasal dari kerakal granodiorit pada 
interkalasi metakonglomerat di dalam Formasi Kemum (Silur-Devon) yang 
menghasilkan umur 1250 Ma (Mesoproterozoikum) menggunaan peneraan K-Ar. 
Kerakal ini tentu berasal dari suatu batuan induk yang tua juga, tetapi 
tidak pernah ditemukan di Kepala Burung.


Seorang teman pernah mengatakan bahwa di Sundaland ada batuan berumur 
Arkeum. Setahu  saya, tak ada batuan bahkan mineral berumur Arkeum di 
Sundaland.  Sundaland adalah Mesozoic continental core of SE Asia. 
Pentarikhan granit  SW Kalimantan (Hamilton, 1979), Malay Peninsula (Liew 
and Page, 1985), Malay Tin Belt (Cobbing et al., 1986) dan Sumatra 
(Imtihanah, 2000) tak menghasilkan material berumur Arkeum  atau menunjukkan 
adanya kerak batuandasar berumur  Arkeum  di wilayah ini. Bukti2 geokimia 
juga menunjukkan hadirnya  basement yang berumur tak lebih tua dari 
Proterozoikum, seperti di  Malay peninsula (contoh  Liew & Page, 1985).


Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah Sundaland berasal dari 
studi  sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan bagian 
utara yang menggunakan metode  U-Pb SHRIMP dating of zircons (van Hattum, 
2005). Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa  sedimen Paleogen di wilayah 
ini diinterpretasikan berasal dari  erosi Schwaner Granites of SW Kalimantan 
dan dari  Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak mengandung 

Re: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine

2008-02-06 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Ya saya juga baca mengenai orang Afganistan yang terpinggirkan itu. 
Masyarakat yang terpinggirkan itu di mana2 ada.

TErima kasih atas pandangannya
RPK
- Original Message - 
From: "Sugeng Hartono" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, February 06, 2008 5:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic 
Magazine




Pak Koesoema yang terhormat,

Begitu membaca email Bapak, saya langsung buka NGI yang sengaja saya bawa 
ke

rig. Saya ingin meyakinkan, apa saja-kah isi NGI edisi Februari.
Ternyata benar, dua artikel yang Bapak sebut tidak terdapat dalam NGI 
edisi

bahasa Indonesia (rasanya perlu beli yang edisi bahasa Inggris).
Yang ada hanya: Firaun Hitam, Bersepeda Jakarta-Bali, Elang Filipina,
Teleskop Hubble yang mengungkap rahasia jaga raya, Paradoks Batu Bara dll
termasuk artikel Masyarakat Hazara, kaum terpinggirkan di tengah
Afghanistan.

Artikel yang terakhir ini sungguh sangat menarik sekaligus mengharukan 
saya.

Menarik karena wilayah Hazarajat di provinsi Bamiyan (terletak di jantung
Afghanistan) mempunyai gunung-gunung (kelihatannya terdiri dari batu pasir
yang berlapis-lapis?) yang begitu eksotis dan mempesona.
Mengharukan karena kaum Hazara merupakan warga yang "terpinggirkan",
mendapat perlakuan yang kurang layak (dibandingkan dengan suku Pashtun).
Bahkan beberapa tahun yll mereka pernah diserang oleh kelompok tertentu.
"Saya kehilangan tanah yang hijau" kata Safar Ali yang lebih senang 
bekerja

jadi buruh di Kabul
Ketika olah raga jalan kaki, kurang dari 100 meter dari rig, saya bertemu
dengan "rumah knock-down" yang terdiri dari papan, plastik bekas dll 
(milik

warga "yang terpinggirkan"?). Pak Sabar (bukan nama asli) dengan setia
selalu mengikuti kemana rig berpindah. Dia bersama istri dan tiga anaknya
berjualan melayani para pekerja, mulai dari rokok, minuman ringan, mie 
rebus

dan beberapa kue. Kalau rig mulai berkemas untuk pindah (rig down), pak
Sabar pun juga bersiap untuk "rig-down" rumah sekaligus warungnya. 
Walaupun

lokasinya di tempat terpencil, dia tetap setia mengantar-jemput anaknya ke
sekolah.
Rupanya pak Sabar ini pernah menjadi petani kelapa sawit. Setelah panen
beberapa kali, datanglah perusahaan besar yang meng-klaim bahwa tanah 
tempat

kebun sawit ini milik perusahaan tersebut. Ada ganti-rugi, lalu, mulailah
buldozer yang dikawal aparat merobohkan pohon-2 sawit, dan selanjutnya 
bibit
baru ditanam. Warga hanya pasrah. Istri dan anak-anak hanya dapat 
menangis.

Mereka pun mencoba beralih untuk berladang...tetapi sudah tidak ada lahan
kosong. Semua sudah dikuasai oleh perusahaan perkebunan akasia (bahan baku
pulp). Pak Sabar pun memilih hanya berjualan. Dia sempat bertanya: Kalau 
di

suatu wilayah, ada perkampungan, ada penduduk, ada anak-anak, ada sekolah,
ada warung, tetapi tidak ada lahan (tanah) untuk bercocok tanam, lalu kami
mau hidup dari mana?
Saya terdiam. Saya tidak dapat menjawab pertanyaannya. Ternyata di dekat
saya juga ada warga kita yang "terpinggirkan".

Wassalam,
Sugeng


- Original Message - 
From: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, January 16, 2008 12:12 PM
Subject: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic
Magazine


Pada National Geographic Magazine 1 Januari 2008 ada 2 artikel mengenai
Indonesia:
1. Living with Volcanoes
2. The Unstoppable Mud
Yang terakhir ini mengenai Lumpur Sidoarjo dengan kesimpulan dari Davies
yang menyatakan erupsi ini berhubungan dengan pemboran Lapindo
Anehnya pada National Geographic versi Bahasa Indonesia, kedua artikel ini
sama sekali tidak dimuat, sedangkan artikel2 yang lainnya ada dengan 
gambar2

yang presis sama.

Apakah mungkin juga kedua artikel di atas ini bermuatan politis, Pak 
Awang?

R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event 
shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to 
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, 

[iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine

2008-01-15 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Pada National Geographic Magazine 1 Januari 2008 ada 2 artikel mengenai 
Indonesia:
1. Living with Volcanoes
2. The Unstoppable Mud
Yang terakhir ini mengenai Lumpur Sidoarjo dengan kesimpulan dari Davies yang 
menyatakan erupsi ini berhubungan dengan pemboran Lapindo
Anehnya pada National Geographic versi Bahasa Indonesia, kedua artikel ini sama 
sekali tidak dimuat, sedangkan artikel2 yang lainnya ada dengan gambar2 yang 
presis sama.

Apakah mungkin juga kedua artikel di atas ini bermuatan politis, Pak Awang?
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche

2008-01-01 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Musuh utama Winnetou dan Old Shatterhand itu saya ingat namanya yaitu 
"Santer", akhirnya ternyata orang Jerman juga.
- Original Message - 
From: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, January 02, 2008 2:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan 
Nietsche



Buku2 Karl May terkenal di seluruh dunia, kecuali di Amerika Serikat dan 
Canada, justru di negara di mana cerita petualangan ini berlangsung.
Perlu disimak bahwa cerita2 Karl May ini sangat penuh dengan chauvinisme, 
khas untuk abad ke-19 di Europa. Semua orang baik dan yang jagoan dalam 
cerita2 ini adalah orang Jerman atau berasal Jerman (minum bier), musuh 
utama dari Winnetou dan Old Shatterhand pun yang paling jagoan (saya lupa 
lagi namanya) ternyata juga orang Jerman, yang jahat dan jelek orang 
Inggris atau Yankee (minum wisky dan tukang mabok2), atau orang Perancis, 
yang ceuleupeung orang Latin. Juga orang Turki dan Arab adalah orang 
licik. Tentu moral yang dikembangkan adalah moral Kristiani. Itu khas abad 
ke-19

RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, January 02, 2008 12:23 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan 
Nietsche




Pak Koesoema

 "Dr. Karl May" muncul pada hampir semua buku2 Karl May yang terbit di 
Indonesia dan banyak juga yang terbit di luar. Karl May sendiri bukan 
seorang doktor (pendidikannya hanya sampai sekolah guru rendah), juga 
Karl May tak pernah dapat gelar doktor honoris causa alias doktor 
kehormatan. Lalu dari mana gelar Dr-nya muncul ?


 Itu adalah gelar ledekan atau malah gelar kesayangan sekeluar dia dari 
penjara dan menjadi seorang editor muda, pemilik penerbitan tempat May 
bekerja, H.G. Muenchmeyer, mengolok-oloknya dengan sebutan "Herr Doktor" 
(tuan doktor). Entah mengapa, kebiasaan ini malah kebablasan bahkan 
sekalian diresmikan oleh penerbit2 bukunya.


 Karl May yang pernah menderita kepribadian dan identitas ganda pun 
secara sadar dan tidak sadar menyamakan dirinya sebagai Old Shatterhand, 
di museumnya di kawasan Jerman, dijual foto2nya yang sedang berpose 
sebagai Old Shatterhand, lengkap di bawahnya dengan tulisan "Dr. Karl 
May".


 Bukan hanya itu, supaya otentik, Karl May juga memesan senapan-senapan 
yang sebelumnya hanya ada di dalam bukunya. Sampai akhirnya, dia pun 
terjebak dalam mitos yang dia ciptakan sendiri. Di museumnya, bisa kita 
temukan tiga jenis senapan yang selalu ada di cerita2 Winnetou dan Old 
Shatterhand : senapan perak, senapan pembunuh beruang, dan senapan Henry, 
membuat pencinta Karl May terharu sekaligus bingung sebab senapan2 itu 
telah dikuburkan bersama Winnetou, tetapi kok sekarang ada di museum.


 Semua kisah petualangan Old Shatterhand dan Winnetou di Amerika atau 
Kara Ben Nemsi dan Hadschi Halef Omar di Sahara dan Asia ditulis oleh 
Karl May sendiri dan tidak pernah ditulis orang lain. Ada yang sejenis, 
tetapi menggunakan tokoh2 lain, dan itu hanya mengikuti kesuksesan Karl 
May.


 Di Indonesia sendiri, karya-karya Dr. Karl May telah populer pada 1919. 
Setelah itu hingga masuknya Jepang pada 1942, perjalanan karya Karl May 
mengalami masa-masa surut. Bukti hal ini ada di Perpustakaan Nasional di 
Matraman, Jakarta, berupa 14 buku terbitan 1930-an. Mungkin buku Karl May 
kepunyaan Pak Koesoema diterbitkan dalam periode ini.
 Dasawarsa 1950, buku Karl May kembali hidup. Di bawah bendera penerbit 
NV Noordhoff-Kolff, karya-karya May tersebut mulai diterjemahkan ke dalam 
bahasa Indonesia. Kemudian, penerjemahan itu dilanjutkan oleh Pradnya 
Paramita dan beberapa penerbit lain sampai sekarang.


 "Hai "raja minyak",  mari kita pergi mengembara ke "padang perburuan 
abadi", jangan takut akan "gunung setan di rocky mountains", "menggali 
tomahawk-kapak perang" lalu kita "hisap pipa perdamaian" . Howg !


 salam,
 awang

"R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Sdr. Awang. Seingat saya Karl May menyebut dirinya sebagai Dr. Karl May,
barangkali tahu apakah dia pernah mendapatkan doctor honoris causa?
Ada juga buku2 Dr. Karl May mengenai petualangan di Amerika Selatan dan 
di

Asia Tengah/Siberia, apakah buku2 ini dia karang atau dikarang orang lain
yang menggunakan namanya sebagai sequel?
Saya baca buku2 Karl May dalam bahasa Belanda berjilid keras dan tebal2, 
dan

koleksi saya ini masih ada sampai sekarang.
Juga ada buku sejenis yang dikarang oleh orang Perancis (kalau tidak 
salah

Marchand) mungkin sebagai tandingan. Yang lucu Karl May menjagokan suku
Apache yang sebagai Indian yang baik dan Commanche sebagai yang jahat. 
Orang

Perancis ini sebaliknya menjagokan suku Commanche dan Apache sebagai yang
jahat.
Ouf, ouf
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana"

To: "IAGI" ; "Forum HAGI"
Sent: Wednes

Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche

2008-01-01 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Buku2 Karl May terkenal di seluruh dunia, kecuali di Amerika Serikat dan 
Canada, justru di negara di mana cerita petualangan ini berlangsung.
Perlu disimak bahwa cerita2 Karl May ini sangat penuh dengan chauvinisme, 
khas untuk abad ke-19 di Europa. Semua orang baik dan yang jagoan dalam 
cerita2 ini adalah orang Jerman atau berasal Jerman (minum bier), musuh 
utama dari Winnetou dan Old Shatterhand pun yang paling jagoan (saya lupa 
lagi namanya) ternyata juga orang Jerman, yang jahat dan jelek orang Inggris 
atau Yankee (minum wisky dan tukang mabok2), atau orang Perancis, yang 
ceuleupeung orang Latin. Juga orang Turki dan Arab adalah orang licik. Tentu 
moral yang dikembangkan adalah moral Kristiani. Itu khas abad ke-19

RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, January 02, 2008 12:23 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan 
Nietsche




Pak Koesoema

 "Dr. Karl May" muncul pada hampir semua buku2 Karl May yang terbit di 
Indonesia dan banyak juga yang terbit di luar. Karl May sendiri bukan 
seorang doktor (pendidikannya hanya sampai sekolah guru rendah), juga Karl 
May tak pernah dapat gelar doktor honoris causa alias doktor kehormatan. 
Lalu dari mana gelar Dr-nya muncul ?


 Itu adalah gelar ledekan atau malah gelar kesayangan sekeluar dia dari 
penjara dan menjadi seorang editor muda, pemilik penerbitan tempat May 
bekerja, H.G. Muenchmeyer, mengolok-oloknya dengan sebutan "Herr Doktor" 
(tuan doktor). Entah mengapa, kebiasaan ini malah kebablasan bahkan 
sekalian diresmikan oleh penerbit2 bukunya.


 Karl May yang pernah menderita kepribadian dan identitas ganda pun secara 
sadar dan tidak sadar menyamakan dirinya sebagai Old Shatterhand, di 
museumnya di kawasan Jerman, dijual foto2nya yang sedang berpose sebagai 
Old Shatterhand, lengkap di bawahnya dengan tulisan "Dr. Karl May".


 Bukan hanya itu, supaya otentik, Karl May juga memesan senapan-senapan 
yang sebelumnya hanya ada di dalam bukunya. Sampai akhirnya, dia pun 
terjebak dalam mitos yang dia ciptakan sendiri. Di museumnya, bisa kita 
temukan tiga jenis senapan yang selalu ada di cerita2 Winnetou dan Old 
Shatterhand : senapan perak, senapan pembunuh beruang, dan senapan Henry, 
membuat pencinta Karl May terharu sekaligus bingung sebab senapan2 itu 
telah dikuburkan bersama Winnetou, tetapi kok sekarang ada di museum.


 Semua kisah petualangan Old Shatterhand dan Winnetou di Amerika atau Kara 
Ben Nemsi dan Hadschi Halef Omar di Sahara dan Asia ditulis oleh Karl May 
sendiri dan tidak pernah ditulis orang lain. Ada yang sejenis, tetapi 
menggunakan tokoh2 lain, dan itu hanya mengikuti kesuksesan Karl May.


 Di Indonesia sendiri, karya-karya Dr. Karl May telah populer pada 1919. 
Setelah itu hingga masuknya Jepang pada 1942, perjalanan karya Karl May 
mengalami masa-masa surut. Bukti hal ini ada di Perpustakaan Nasional di 
Matraman, Jakarta, berupa 14 buku terbitan 1930-an. Mungkin buku Karl May 
kepunyaan Pak Koesoema diterbitkan dalam periode ini.
 Dasawarsa 1950, buku Karl May kembali hidup. Di bawah bendera penerbit NV 
Noordhoff-Kolff, karya-karya May tersebut mulai diterjemahkan ke dalam 
bahasa Indonesia. Kemudian, penerjemahan itu dilanjutkan oleh Pradnya 
Paramita dan beberapa penerbit lain sampai sekarang.


 "Hai "raja minyak",  mari kita pergi mengembara ke "padang perburuan 
abadi", jangan takut akan "gunung setan di rocky mountains", "menggali 
tomahawk-kapak perang" lalu kita "hisap pipa perdamaian" . Howg !


 salam,
 awang

"R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Sdr. Awang. Seingat saya Karl May menyebut dirinya sebagai Dr. Karl May,
barangkali tahu apakah dia pernah mendapatkan doctor honoris causa?
Ada juga buku2 Dr. Karl May mengenai petualangan di Amerika Selatan dan di
Asia Tengah/Siberia, apakah buku2 ini dia karang atau dikarang orang lain
yang menggunakan namanya sebagai sequel?
Saya baca buku2 Karl May dalam bahasa Belanda berjilid keras dan tebal2, 
dan

koleksi saya ini masih ada sampai sekarang.
Juga ada buku sejenis yang dikarang oleh orang Perancis (kalau tidak salah
Marchand) mungkin sebagai tandingan. Yang lucu Karl May menjagokan suku
Apache yang sebagai Indian yang baik dan Commanche sebagai yang jahat. 
Orang

Perancis ini sebaliknya menjagokan suku Commanche dan Apache sebagai yang
jahat.
Ouf, ouf
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana"

To: "IAGI" ; "Forum HAGI"
Sent: Wednesday, January 02, 2008 10:23 AM
Subject: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan
Nietsche



Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di tahun ini kita semua
selalu sehat, selamat dan berhasil dalam pekerjaan kita masing2. 
Mengawali

tahun 2008, saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May
dalam liburan akhir tahun kem

Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche

2008-01-01 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sdr. Awang. Seingat saya Karl May menyebut dirinya sebagai Dr. Karl May, 
barangkali tahu apakah dia pernah mendapatkan doctor honoris causa?
Ada juga buku2 Dr. Karl May mengenai petualangan di Amerika Selatan dan di 
Asia Tengah/Siberia, apakah buku2 ini dia karang atau dikarang orang lain 
yang menggunakan namanya sebagai sequel?
Saya baca buku2 Karl May dalam bahasa Belanda berjilid keras dan tebal2, dan 
koleksi saya ini masih ada sampai sekarang.
Juga ada buku sejenis yang dikarang oleh orang Perancis (kalau tidak salah 
Marchand) mungkin sebagai tandingan. Yang lucu Karl May menjagokan suku 
Apache yang sebagai Indian yang baik dan Commanche sebagai yang jahat. Orang 
Perancis ini sebaliknya menjagokan suku Commanche dan Apache sebagai yang 
jahat.

Ouf, ouf
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: "IAGI" ; "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, January 02, 2008 10:23 AM
Subject: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan 
Nietsche



Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di tahun ini kita semua 
selalu sehat, selamat dan berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali 
tahun 2008, saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May 
dalam liburan akhir tahun kemarin.


 Rekan2 seangkatan saya atau lebih senior daripada saya tentu mengenal 
Karl May. Adik2 junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka 
membaca kisah2 petualangan yang heroik dan humanis.


 Liburan panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia 
dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu (waktu 
SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P & K di Cikapundung, 
Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke perpustakaan seberang kantor 
PLN itu, mengembalikan dan meminjam lagi buku2 Karl May. Hanya buku2 Karl 
May yang saya baca hampir setahun pertama menjadi anggota perpustakaan 
itu. Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan Winnetou di Wild West 
Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan Balkan. Judul2nya tak akan 
terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, Raja Minyak, Mustang Hitam, 
Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih 
banyak lagi.


 Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan kisah2 
petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan humanisme. Winnetou 
tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Old Shatterhand 
sahabatnya, demikian pula Old Shatterhand terhadap Winnetou. Persahabatan 
si juru ukur tanah Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan kepala suku Indian 
Apache (Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi kisah empat jilid buku 
dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari jutaan pembaca di seluruh 
dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad Hatta.


 Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl May, penulis kisah2 petualangan 
itu, yang juga hidupnya tak kalah menariknya dengan kisah2 yang 
ditulisnya, filsafat yang dianutnya, dan apa bedanya dengan Nietsche. 
Barangkali kita bisa belajar sesuatu dari Karl May.


 Karl May (Carl Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl 
May, dilahirkan di  Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir 
dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May buta 
sejak lahir dan menderita sesak nafas alias asma.


 Tetapi, Karl mempunyai seorang nenek yang sangat mengasihinya. Dalam 
kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan dari cerita-cerita neneknya. Tiap 
hari Karl larut dan hanyut dalam cerita. Raut muka neneknya yang tidak 
bisa dilihatnya dan cerita2 yang diceritakan neneknya membuat daya 
imajinasi Karl tumbuh dengan sangat kuat.


 Tentang ibunya, Karl menulis bahwa ibunya adalah orang kudus, selalu 
diam, tidak pernah mengeluh betapa berat pun penderitaannya, pekerja keras 
tanpa batas, selalu siap berkorban untuk yang lain, bahkan juga terhadap 
orang yang lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di otobiografinya 
bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut, disinari lampu kecil 
yang berasap, sebutir air mata sering turun dari mata ke pipinya, segera 
menghilang, lebih cepat dari munculnya.


 Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa ayahnya adalah lelaki dengan dua 
jiwa. Satu jiwa yang lembut tanpa batas, satu lagi jiwa yang keras dan 
tanpa ampun, bertolak belakang memang. Ayahnya memiliki bakat luar biasa 
tetapi tak pernah bisa berkembang akibat kemiskinan yang luar biasa. 
Meskipun tidak bersekolah, ia bisa membaca dan menulis dengan baik atas 
usahanya sendiri yang keras. Karl pernah disuruh menyalin 500 halaman buku 
geografi agar ia bisa belajar dengan baik. Karl juga diajari etnografi 
oleh ayahnya. Belakangan, geografi dan etnografi adalah warna2 yang 
menonjol dalam kisah2 karangan Karl May.


 Pada umur enam tahun, Karl baru bisa melihat berkat operasi mata yang 
dilakukan dua dokter bedah yang merasa kasihan kepada keluarga miskin itu. 
Tetapi, karena kurang gizi sejak kecil, kaki Karl pun bengkok terkena 
r

Re: [iagi-net-l] "Aspects of the Earth" (Shaler, 1890)

2007-12-22 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Pak Awang:
Harus dibedakan antara L.M.R. Rutten dan M.G. Rutten, mereka itu orang yang 
berbeda. Saya tidak tahu apakah mereka itu mempunyai hubungan keluarga atau 
tidak.
Buku  B.G. Escher "Grondslagen der Algemeene Geologi" merupakan teksbook 
yang digunakan pada waktu saya kuliah pada Klompe, yang adalah muridnya 
langsung. Buku yang saya punyai adalah cetakan ke-8 yaitu tahun 1951. 
Esscher juga menulis buku "Algemeene Kristalografie en Mineralogie" (1949), 
yang juga merupakan textbook pada zaman itu, selain buku oleh Dana
Buku-buku teks lainnya yang digunakan pada waktu itu adalah "Geheimschrift 
der Aarde" oleh L.M Van der Vlerk dan Ph.H.Kuenen serta "the Pulse of the 
Earth" oleh Umbgrove
Buku-buku yang Sdr Awang sebut di bawah ini sebetulnya dulu lengkap ada 
dengan peta2-Geologisch Kaart van Java pada Perpustakaan Bagian Geologi ITB 
pada tahun 50-an, tetapi kemudian hilang entah kemana pada waktu 
perpustakaan ini diintegrasikan dengan perpustakaan pusat pada tahun 60-an 
(mungkin juga masih ada dalam pak2 yg tidak pernah dibuka). Baru tahun 90-an 
atas prakarsa bekas murid Klompe yang dipelopori Pak Nayoan dan Pak Benny 
Wahyu dibangun kembali Perpustakaan Kkompe di ruangan di mana dulu beliau 
memberi kuliah dan yang buku2nya dikumpulkan dari para alumni. Perpustakaan 
inipun nyaris dibubarkan kembali dan diintegrasikan pada perpustakaan 
fakultas waktu dibentuk FKITM, kalau saya tidak berintervensi. Perpustakaan 
ini masih bisa dipertahankan, walaupun papan nama "Perpustakaan Klompe" nya 
sudah diturunkan, entah mengapa. Tetapi potret Klompe dan Van Bemmelen masih 
juga dipasang. Padahal di Universitas Chulalongkorn dimana Prof Klompe hanya 
memberi kuliah beberapa bulan karena keburu meninggal masih meninggalkan 
"Klompe Library"

Apakah tida bisa kita melakukan re-organisasi tanpa melenyapkan sejarah?
Wassalam

- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>; "Forum 
HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>; "Eksplorasi BPMIGAS" 
<[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Saturday, December 22, 2007 12:35 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] "Aspects of the Earth" (Shaler, 1890)


Terima kasih Pak Koesoema atas undangan untuk melihat2 koleksi buku2 tua 
geologi Pak Koesoema, pasti akan menarik.


 Benar, karya Rutten (1927) tersebut jarang dibicarakan, mungkin karena 
pembahasannya tak sesistematis buku karya van Bemmelen (1949) dan terutama 
pula karena buku Rutten dalam bahasa Belanda. Walaupun seorang gurubesar 
geologi, M.G.Rutten pun pernah menulis sebuah buku tentang 
geologi-astronomi-biologi, berjudul "The Origin of Life by Natural Causes" 
(Elsevier, 1971). Tidak mengherankan sebab Prof.Rutten telah menekuni 
masalah evolusi kehidupan ini belasan tahun sebelumnya. Tahun 1962, ia 
menulis buku berjudul "The Geological Aspects of the Origin of Life". Buku 
terakhir Rutten (1971)  diterbitkan setahun setelah Prof. Rutten meninggal 
(1970), bahkan Rutten sendiri tak sempat meng-editnya, tetapi ia berhasil 
menyelesaikan teks-nya. Bukunya ini diberi kata pengantar oleh Prof. 
Oparin, ahli biologi dan kimia terkenal tentang asal-usul kehidupan.


 Perpustakaan PSG (Pusat Survey Geologi, dulu P3G) sebenarnya menyimpan 
banyak buku2 tua geologi, bahkan buku asli penyelidikan geologi pertama di 
Indonesia, yaitu geologi Jawa karya Jughuhn (1853/1854) : Java, deszelfs 
gedaante, bekleeding en inwendige structuur, dalam empat volume 
dimilikinya. Saya dulu sewaktu mahasiswa (pertengahan 1980-an) pernah 
membacanya. Juga, buku terkenal Verbeek dan Fennema (1896) : Geologische 
beschrijving van Java en Madoera, ada di perpustakaan itu. Semoga buku2 
klasik tersebut masih tersimpan di sana dengan aman dan terpelihara.


 Buku tua geologi lain yang saya miliki selain Sahler (1890) itu adalah 
textbook geologi karya B.G.Escher (1916) : Grondslagen der Algemeene 
Geologie. Saya membelinya tahun 1982 seharga Rp 600 di tukang buku loak 
Cihapit. Setahun kemudian saya ternyata diterima kuliah di Geologi Unpad. 
Maka, buku Escher itu jadi buku geologi pertama saya walaupun sudah 
ketinggalan zaman.


 Buku2 tua selalu menarik meskipun ketinggalan zaman. Buku2 tua yang 
sangat bernilai selalu diterjemahkan sepanjang zaman. Misalnya, kebetulan 
saya baru saja membeli buku "Babad Tanah Jawi : Mulai dari Nabi Adam 
Sampai Tahun 1647". Ini buku terjemahan terbaru (Penerbit Narasi 
Yogyakarta, September 2007) dari buku aslinya karya orang Belanda Olthof 
(1941) : "Punika Serat Babad Tanah Jawi Wiwit Saking Nabi Adam Doemogi ing 
Taoen 1647".


 Mungkin banyak yang belum tahu, bahwa buku van Bemmelen (1949) pun 
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, hanya beberapa bab awalnya saja, 
tidak selesai seluruh buku aslinya, dan peredarannya kelihatannya 
terbatas, kebetulan saya dulu mendapatkannya di tukang loak ju

Re: [iagi-net-l] "Aspects of the Earth" (Shaler, 1890)

2007-12-21 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya sendiri tidak sadar bahwa di Abad ke-19 sudah ada teknologi cetak 
berwarna. Memang gambar-gambar ini adalah aselinya gambar cat air (aquarel) 
yang dicopy dari 'Washington Vorlagen' Selain itu ada juga peta dan 
penampang berwarna yg kelihatannya seperti cetak.
Buku geologi kuno lainnya yang saya punyai adalah Lehrbuch der Geologie oleh 
Dr. Emanuel Kayser, terbitan 1921, 2 jilid, masing2 lebih dari 700 halaman, 
namun tidak ada gambar berwarna.
Buku lain yang termasuk langka adalah dari Dr. L.M.R.Rutten, 1927, 
Voordrachten over de Geologie van Nederlandsch Oost-Indie dalam bahasa 
Belanda, setebal 840 halaman, yang merupakan buku pertama yang mencakup 
geologi seluruh Indonesia, mendahului Van Bemmelen, 1949. Buku ini jarang2 
disebut dalam references. Buku ini terdiri dari ceramah-ceramah atau pidato2 
(voordrachten) yang tertulis lengkap, pada alinea2 tertentu didahului dengan 
Dames and Heren: (Tuan2 dan nyonya2), sebagaimana lazimnya pada zaman itu 
seorang professor memanggil mahasiswa (kebiasaan ini juga masih berlaku 
waktu zaman Klompe di ITB). Mungkin sekali buku ini adalah hasil penulisan 
kuliah yang diberikan Prof. Rutten pada para mahasiswanya di 
Rijksuniversiteit Utrecht di Negeri Belanda.
Buku2 ini saya beli pada waktu saya mahasiswa tahun 50-han dari loak, dan 
terus terang nyaris tidak pernah dibuka-buka selama 50 tahun
Siapa saja yang berminat melihat buku2 kuno ini saya persilahkan datang di 
rumah kami pada ackhir pekan di Jl. Ciburial no. 17, Dago Pakar Bandung. 
Barangkali Pak Awang?


R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]

- Original Message - 
From: "Nataniel Mangiwa" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, December 21, 2007 9:23 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] "Aspects of the Earth" (Shaler, 1890)



Pak Koesoema,
Hebat sekali ada gambar berwarna di tahun tersebut. Jadi penasaran,
kira2 itu bagaimana proses pembuatannya? Mesin cetak tahun 'baheula'
itu apa sudah mampu mencetak buku berwarna? Dan apa aslinya diwarnai
dengan tangan seperti melukis/menggambar gitu ya, baru setelah itu
diperbanyak?

Hatur nuhun..

On 12/21/07, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Untuk diketahui bahwa Lyell's Principles of Geology yg diterbitkan tahun
1830-33, sampai sekarang masih di cetak ulang oleh University of Chicago
Press. Yang saya punya adalah cetakan 1990.
Buku paling tua yang saya miliki dalam bidang geologi adalah
"Erdgeschicthe" oleh Dr. Melchior Neumahr 2 jilid, yang terbit th 
1886-1887.
Buku ini masih dicetak dengan huruf Gothic atau tulisan Jerman Kuno. 
Penuh

dengan gambar fossil dan banyak gambar pemandangan yang berwarna!
Bayangkan buku dicetak pada abad ke 19 sudah memuat gambar yang berwarna!
Wassalam
RPK
- Original Message -
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "IAGI" ; "Eksplorasi BPMIGAS"
<[EMAIL PROTECTED]>; "Geo Unpad"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, December 18, 2007 3:45 PM
Subject: [iagi-net-l] "Aspects of the Earth" (Shaler, 1890)


> Aspects of the Earth (Shaler, 1890)
>
>  Saya menemukan buku tua berjudul seperti subyek di atas di sebuah toko
> buku-buku antik di Adelaide, South Australia minggu lalu. Tahun
> penerbitannya cukup tua, tahun 1890, 117 tahun yang lalu, setahun lebih
> tua dari buku paling tua yang saya miliki selama ini (Bible berbahasa
> Sunda, 1891). Penemuan ini, buat saya, sangat menggembirakan.
>
>  Bersama buku tua geologi itu, saya juga menemukan buku berjudul
> "Physiography : an Introduction to the Study of Nature" oleh Thomas 
> Huxley

> (1904), naturalist terkenal rekan Charles Darwin yang isinya banyak
> bercerita tentang geologi, dan buku klasik geologi terkenal Arthur 
> Holmes

> "Principles of Physical Geology" (1944), ada juga buku terkenal "The
> Kon-Tiki Expedition" (Thor Heyerdahl, 1950 - diterjemahkan dari bahasa
> aslinya dalam bahasa Norwegia "Kon-Tiki Ekspedisjonen" - 1948).
>
>  Kali ini saya ingin sedikit mengulas buku "Aspects of the Earth : A
> Popular Account of Some Familiar Geological Phenomena" (Shaler, 1890).
> Barangkali, menarik untuk membacanya mengikuti perkembangan pemahaman
> geologi akhir abad ke-19. Buku ini ditulis oleh N.S. Shaler, professor
> geologi Harvard University. Penerbit Buku adalah Smith,Elder, and Co.,
> Waterloo Place, London. Tebal buku 344 halaman,dihiasi dengan gambar2 
> dan

> foto2 pada masa itu. Kertas2 halamannya tebal seperti karton.
>
>  Aspek-aspek yang dibahas dalam buku ini terbagi ke dalam  tujuh bab : 
> The

> Stability of the Earth, Volcanoes, Caverns and Cavern Life, River and
> Valleys, The Instability of the Atmosphere, Forests of North America, 
> dan


Re: [iagi-net-l] "Aspects of the Earth" (Shaler, 1890)

2007-12-20 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Untuk diketahui bahwa Lyell's Principles of Geology yg diterbitkan tahun 
1830-33, sampai sekarang masih di cetak ulang oleh University of Chicago 
Press. Yang saya punya adalah cetakan 1990.
Buku paling tua yang saya miliki dalam bidang geologi adalah 
"Erdgeschicthe" oleh Dr. Melchior Neumahr 2 jilid, yang terbit th 1886-1887. 
Buku ini masih dicetak dengan huruf Gothic atau tulisan Jerman Kuno. Penuh 
dengan gambar fossil dan banyak gambar pemandangan yang berwarna!

Bayangkan buku dicetak pada abad ke 19 sudah memuat gambar yang berwarna!
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "IAGI" ; "Eksplorasi BPMIGAS" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "Geo Unpad" 
<[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Tuesday, December 18, 2007 3:45 PM
Subject: [iagi-net-l] "Aspects of the Earth" (Shaler, 1890)



Aspects of the Earth (Shaler, 1890)

 Saya menemukan buku tua berjudul seperti subyek di atas di sebuah toko 
buku-buku antik di Adelaide, South Australia minggu lalu. Tahun 
penerbitannya cukup tua, tahun 1890, 117 tahun yang lalu, setahun lebih 
tua dari buku paling tua yang saya miliki selama ini (Bible berbahasa 
Sunda, 1891). Penemuan ini, buat saya, sangat menggembirakan.


 Bersama buku tua geologi itu, saya juga menemukan buku berjudul 
"Physiography : an Introduction to the Study of Nature" oleh Thomas Huxley 
(1904), naturalist terkenal rekan Charles Darwin yang isinya banyak 
bercerita tentang geologi, dan buku klasik geologi terkenal Arthur Holmes 
"Principles of Physical Geology" (1944), ada juga buku terkenal "The 
Kon-Tiki Expedition" (Thor Heyerdahl, 1950 - diterjemahkan dari bahasa 
aslinya dalam bahasa Norwegia "Kon-Tiki Ekspedisjonen" - 1948).


 Kali ini saya ingin sedikit mengulas buku "Aspects of the Earth : A 
Popular Account of Some Familiar Geological Phenomena" (Shaler, 1890). 
Barangkali, menarik untuk membacanya mengikuti perkembangan pemahaman 
geologi akhir abad ke-19. Buku ini ditulis oleh N.S. Shaler, professor 
geologi Harvard University. Penerbit Buku adalah Smith,Elder, and Co., 
Waterloo Place, London. Tebal buku 344 halaman,dihiasi dengan gambar2 dan 
foto2 pada masa itu. Kertas2 halamannya tebal seperti karton.


 Aspek-aspek yang dibahas dalam buku ini terbagi ke dalam  tujuh bab : The 
Stability of the Earth, Volcanoes, Caverns and Cavern Life, River and 
Valleys, The Instability of the Atmosphere, Forests of North America, dan 
The Origin and Nature of Soils.


 Bab "The Stability of the Earth" membahas :  kesalahan pandangan masa 
lalu tentang stabilitas Bumi, pertumbuhan benua dan penyebabnya, 
klasifikasi tentang gerakan-gerakan Bumi (swayings, pulsations, tremors), 
gerakan volkanik, sifat goncangan gempa, bagaimana pergerakan gempa 
melalui batuan, efek gempa kepada masyarakat, klasifikasi gempa 
berdasarkan energi perusaknya, metode bagaimana membuat bangunan agar aman 
dari gempa, dan gelombang laut akibat gempa (belum menyebutnya sebagai 
tsunami).


 Bab "Volcanoes" membahas letusan-letusan gunungapi terkenal seperti 
Vesuvius, Etna, Tambora, dan Krakatau, produk-produk letusan gunungapi, 
dan perbandingan antara letusan gunungapi di Bumi dan di Bulan.


 Bab "Caverns and Cavern Life" membahas klasifikasi gua dan metode 
pembentukannya, gua batugamping dan gua volkanik, kehidupan manusia 
primitif di gua, peninggalan2 fosil di gua, dan deposit mineral di gua.


 Bab "Rivers and Valleys" membahas bagaimana singkapan2 batuan di sungai 
membantu studi geologi, jenis2 sungai, erosi di sungai, endapan2 sungai, 
air terjun, penyebaran sungai terhadap formasi geologi, delta, deposit 
glacial, dan pembahasan sungai-sungai terkenal seperti Mississippi dan 
Amazon.


 Bab "Instability of the Atmosphere" membahas semua unsur dan efek cuaca 
di daratan dan lautan seperti curah hujan, temperatur, angin, dll, 
bencana2 cuaca seperti badai, angin topan dan bagaimana mengenal serta 
menghindarinya.


 Bab "Forests of North America" membahas tentang hutan2 di belahan Bumi 
sebelah utara secara umum, suksesi geologi tanamannya, evolusi kehidupan 
di dalamnya, varietas hutan di Amerika Utara dan perbandingannya dengan di 
Eropa, penanaman hutan kembali, padang rumput, kebakaran hutan, hujan asam 
di hutan, aspek penggundulan hutan, dan nilai ekonomi hutan.


 Bab "The Origin and Nature of Soils" membahas asal tanah oleh berbagai 
proses, klasifikasi tanah, efek2 proses Bumi dan udara terhadap tanah, 
kerusakan tanah, dan penggunaannya.


 Berikut sedikit isi buku tersebut, bisa dilihat bagaimana pemikiran yang 
berkembang pada zaman itu.


 Sebuah konsep yang menarik yang dikemukakan adalah bahwa diameter Bumi 
bergantung kepada jumlah panas yang dikandungnya. Panas ini secara tetap 
menghilang ke ruang angkasa dengan makin mendinginnya Bumi. Letusan 
volkanik pun menghilangkan panas Bumi. Maka, Bumi secara konstan semakin 
menciut ukurannya. Penghilangan panas dan penciutan ini semakin cepat 
menuju pusat Bumi, karenanya semakin ke pusat Bumi semakin tak ada kera

[iagi-net-l] Bayu supaya masuk Sumedangnet mailing list

2007-10-22 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Alde:
Tolong dimasukkan Bayu Koesoemadinata supaya masuk ke mailing list Sumedang.net:
[EMAIL PROTECTED]
Terima kasih
RPK

Re: [iagi-net-l] Antrtopolog Prof DR Teuku Jacob Meninggal Dunia

2007-10-18 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Untuk diketahui bahwa Prof Sartono itu adalah murid Prof. Dr. Peter Marks, 
yang merupakan murid Von  Koenigswald. "Kuncen" di Sangiran yang "mengabdi" 
pada Von Koenigswald sebelum Perang Dunia II kemudian menganggap Dr. Peter 
Marks sebagai pewaris Koenigswald, dan kemudian diwariskan lagi pada Prof 
Sartono.
Suatu peristiwa terjadi di tahun 70-an kuncen ini menemukan tengkorak 
penting, langsung pergi ke Bandung untuk menemui Prof Sartono dan tidak mau 
menyerahkannya pada siapa2, tidur di museum geologi menunggu prof Sartono 
datang. Ini waktu itu cukup heboh dan tegang, karena Prof Jacob waktu itu 
sedang naik daun dan melakukan penilitian di Sangiran. Itulah adat Jawa 
untuk mengabdi turun-temurun.

RPK
- Original Message - 
From: "Maryanto" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, October 19, 2007 8:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Antrtopolog Prof DR Teuku Jacob Meninggal Dunia


Iagi.netter yang budiman, Selamat ketemu lagi.

(Ini setelah sebulan, sejak sekitar 4 September saya tak mendapatkan email 
dari milist ini, entah "nyantol" dimana. Kalau ada pertanyaan di sebulan 
itu, mohon beritahu kami).


Memang saya kaget kemarin dengan berpulangnya Prof Teuku Jacob. Seorang 
paleontolog kelas internasional, lagi bersahaja. Saya ketemu pertama, 
berdiskusi pada Desember 2005 lalu. Beliau amat ramah, amat terbuka dengan 
ilmu. Kami kasihkan softfile teoriku juga print, Beliau senang dengan ide 
global supercontinet cycle kami. Sambil bilang: loh kok banyak amat nih 
isinya.


Orang besar Aceh ini, ceritakan kepada kami. Setelah lulus SMA, beliau lalu 
naik pesawat ke Jogja untuk kuliah di Kedokteran. Bayangkan saja, kalau 
tidak orang besar juga kaya, mana bisa naik pesawat tahun itu di Indonesia.


Tujuh tahun beliau menyelesaikan pendidikan dokter (1950-1956). Belajar di 
Universitas Amerika, Washington DC, hingga 1960), dan menjadi doktor di 7 th 
berikutnya (1967) di Rijksuniversiteit, Utrecht, Negeri Belanda, dibimbing 
dua arkeolog ternama: Prof. Dr. W. Montague Cobb, dan Prof. Dr. G.H.R. 
Koenigswald.


Menjadi Rektor ke 7 (1981-1986), di Kampus Cemara 7  UGM ini. Ini setelah 
melewati menjadi assiten ahli antropologi, sekertaris fakultas Kedokteran, 
dan dekan, serta banyak jabatan lainnya. Pada tahun ''77, menjadi  anggota 
Komisi Kerja Senat UGM. Di tahun '77 ini, beliau menarik sekali bercerita, 
di iringi banyak mobil bersirine ketika mengunjungi di Tokyo, membawa banyak 
kopor isi fosil. Meninggal di usia 77 th (6 Des 1929-17 Oktober 2007), 
meninggalkan banyak karya, dan tetap bersahaja, sampai rumah pribadipun 
katanya tak punya. Beliau tinggal di kompleks Sekip, perumahan dosen itu. 
(Kutimpali cerita bahwa th '77, waktu ku masuk UGM).


Betapa karyanya amat banyak. Lumayan, saya mempunyai beberapa karya beliau. 
Jumlah karya beliau 300'an paper. Atau rata-rata 10 paper per tahun dalam 
sepuluh - dua puluh tahun terakhir. Suatu prestasi yang sulit saya lakukan 
mencapai jumlahnya. Ada yang menyaingi ? Untuk membahas masalah temuan fosil 
Liang Bua Flores, seminar tingkat internasional 23-25 Juli 2007 di Hyatt 
Regency Yogya.


Kami merasa amat kehilangan beliau, belum sempat banyak berdiskusi. Semoga 
Alloh menerima semua amalnya, di ampuni dosanya, dan dimasuk di surga, 
dimana sabda-sambutanNya adalah "salam".


Ma'af lahir dan bathin kepada semua netter. Aku kan bisa banyak salah ucap 
waktu berdiskusi.


Salam,
Maryanto.

- Original Message 
From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad <[EMAIL PROTECTED]>; Eksplorasi 
BPMIGAS <[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Thursday, October 18, 2007 3:58:43 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Antrtopolog Prof DR Teuku Jacob Meninggal Dunia

Turut berduka cita dengan berpulangnya Prof Dr. Teuku Jacob.

 Ralph von Koenigswald, ahli vertebrata dan paleo-antropologi terkenal 
semasa zaman Belanda di Indonesia, punya dua murid orang Indonesia yang 
kemudian meneruskan pekerjaannya. Dua orang Indonesia ini kemudian terkenal 
sebagai ahli2 paleo-antropologi pertama di Indonesia. Mereka adalah Sartono 
Sastrohamidjojo dan Teuku Jacob. Pak Sartono berpulang pada 1995, Pak Teuku 
Jacob berpulang baru kemarin (17 Oktober 2007). Kini kedua ahli 
paleo-antropologi Indonesia pertama itu telah tiada.


 Saya yakin, para penerus Pak Sartono di ITB dan Pak Teuku Jacob di UGM 
akan tetap mengembangkan paleo-antropologi di Indonesia - sebuah negeri 
"hot-spot" dalam dunia paleo-antropologi.


 Pak Teuku Jacob terkenal sebagai orang yang keras akan koleksi2 fosilnya. 
Tidak sembarang orang bisa melihat dan menelitinya, termasuk para peneliti 
bule yang datang ke Indonesia. Sering ditulis bahwa Pak Teuku Jacob sangat 
hati2 dengan koleksi fosilnya itu, sampai ia selalu membawanya ke mana-mana 
menggunakan kopor.


 Pak Teuku Jacob (lahir 1929) sebaya dengan Pak Sartono (lahir 1928), hanya 
berbeda setahun usianya. Tentu saja mereka berdua mempunyai beberapa 
penelitian paleo-antropologi bersama, terutama di Jawa. Pak Jacob memperoleh 
g

Re: [iagi-net-l] OOT : Renungan 30 September

2007-10-07 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Prof. Lintz adalah pembimbing saya, sebenarnya dia seorang paleontologist, 
bekas pilot US Air Force, juga ahli Remote Sensing. Dia anggota CIA? mungkin 
saja, menjelang G30S banyak professor dari Kentucky Contract Team di ITB, 
apakah mereka agen CIA mungkin saja. Saya bisa bercerita mengenai kedekatan 
saya dengan seorang professor petroleum engineering yang dari tingkah 
lakunya dan omongannya jelas2 CIA.

Tapi lebih baik tidak usah bercerita disini
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Franciscus B Sinartio" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, October 08, 2007 4:56 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Renungan 30 September


Kata nya sih memang CIA punya peranan dalam G30S itu, entah peran positip 
atau negatif.

yang ngomong adalah bekas anggota CIA yang tugas di Indonesia saat itu.
Kalau tidak salah dulu beliau mengajar di Geology ITB namanya DR.Lintz,  dia 
sangat bangga cerita bahwa dia ngasih kuliah  geology ke Prof Katili. 
Mungkin anggota milis ini juga banyak yang pernah diajar oleh beliau.  Jadi 
mengajar di ITB itu adalah kamuflase supaya bisa berada di Indonesia. 
Mungkin beliau hafal banget sama KAMI dan KAPPI... entahlah...
yang pernah belajar sama beliau di UNR pasti telah mendengarkan cerita 
beliau lebih banyak.  di milis ini banyak yang pernah diajar oleh beliau di 
UNR.


Satunya lagi DR. Lith,  kalau tidak salah dia kerja di US embassy pada waktu 
itu.  Dia mulai bikin seminar ttg kegiatan CIA didunia sejak awal 80 an, dan 
favourite dia adalah G30S itu.  Dia tinggal di Golden Colorado,  di rumahnya 
penuh dengan peralatan komunikasi yang sangat canggih.  dia pernah kasih 
dengar siaran radio di Jakarta di salah satu radio receiver nya, on line. 
saya lupa radio apa.  Tapi saya tidak pernah ikutan dengar seminar2 nya, 
walaupun diadakan berkali-kali di Golden.
Mungkin ada yang pernah dengar dan mau cerita.  Seminarnya mirip dengan John 
Perkins yaitu penyesalan atas apa yang telah dilakukan olehnya selama jadi 
anggota CIA.  Pak ADB mungkin mau cerita 


Pernah dengar cerita bahwa ada wangsit bahwa pemimpin Indonesia berikutnya 
harus mandi/berendam di suatu telaga pada suatu waktu tertentu,  dan 
Soekarno kedahuluan sama Soeharto  mandi ditempat itu? Itu juga katanya 
cerita rekayasa CIA entah cerita keseluruhannya atau berita tentang 
wangsitnya.  Kalau tidak salah katanya wangsit nya itu rekayasa CIA dan 
kedua pemimpin kita itu percaya,  entahlah benar atau tidak


semuanya sudah terjadi, saya pikir yang paling penting lagi adalah bagaimana 
supaya kita tidak bisa diadu domba lagi satu sama lain oleh orang luar.


Tapi astronomy Maya dan astronomi Aztec dan  banyak astronomi kuno lainnya 
percaya akan cyclicity.  jadi kalau kita ikuti jalan pikiran mereka maka 
G30S itu akan berulang lagi dan kalau tidak salah ciclicity nya pakai 
peredaran Venus.
eh yang percaya akan ciclicity 7 itu yang mana ya Pak Maryanto?  Maya atau 
Aztec atau kedua-duanya.  Happy hunting Pak Maryanto.


fbs



- Original Message 
From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
To: IAGI ; Geo Unpad <[EMAIL PROTECTED]>; 
Eksplorasi BPMIGAS <[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Sunday, September 30, 2007 6:38:45 PM
Subject: [iagi-net-l] OOT : Renungan 30 September

Hari ini Minggu 30 September 2007. Kalau sepuluh tahun yang lalu dan 
selebihnya, bendera Merah Putih mesti dipasang setengah tiang di depan rumah 
dan besok dipasang setiang penuh. Kalau sepuluh tahun yang lalu dan 
selebihnya, nanti malam pasti ada pemutaran film "Pengkhianatan G30S/PKI", 
film yang sudah berkali-kali saya tonton, film panjang yang menegangkan, 
film panjang yang bagus sekali, film panjang yang sarat dengan kejahatan PKI 
dan heroisme Soeharto, Kostrad, dan RPKAD.


 Era Reformasi terjadi setelah Pak Harto mengundurkan diri. Bendera Merah 
Putih setengah tiang dan setiang penuh tak lagi wajib dipasang di depan 
rumah pada setiap 30 September dan 1 Oktober. Tak ada lagi pemutaran film 
"Pengkhianatan G30S/PKI. Dan, terjadilah kontroversi dalam sejarah seputar 
G30S (Gerakan Tiga Puluh September itu). Siapa dalang sesungguhnya ? 
Kontroversi terjadi karena buku-buku yang membahasnya mulai bermunculan pada 
era Reformasi ini. Buku2 seperti ini tak mungkin bisa saya baca pada era 
Soeharto jadi presiden RI sebab pasti akan dilarang sebelum dicetak 
diperbanyak. Semua kontroversi ini menyimpulkan beberapa hal buat saya : ada 
sesuatu yang ditutup-tutupi dalam sejarah, ada sesuatu yang dibelokkan dalam 
sejarah, ada sesuatu yang direkayasa dalam sejarah. Film "Pengkhianatan 
G30S/PKI" mungkin juga hasil rekayasa sejarah, atau pembelokan sejarah, atau 
penutupan sejarah, diputar untuk semacam sarana indoktrinasi masyarakat.


 Saya belajar sejarah di SMP-SMA (1977-1983) dengan kurikulum 1975. Saya 
diajarkan bahwa PKI adalah dalang G30S yang membunuh tujuh pahlawan revolusi 
pada malam 30 September 1965 dan dini hari 1 Oktober 1965 lalu segera 
berhasil ditumpas dengan sangat cepat oleh Soeharto dan RPKAD. Maka gerakan 
ini d

Re: [iagi-net-l] Balasan: RE: [iagi-net-l] Pembuang Basin

2007-09-20 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sayang tidak diberitahukan mengenai data serta metodologi yang digunakan 
bisa sampai kesimpulan demikian. Singkapan?lah, Gravity kah? Pemboran?


- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, September 20, 2007 10:01 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Balasan: RE: [iagi-net-l] Pembuang Basin


Dibawah ini aku ambilkan dari Studinya LEMIGAS ttg Pembuang Basin tahun 2004
http://www.lemigas.esdm.go.id/node/231

=
Petroleum System Cekungan Pembuang

Formasi Tanjung yang merupakan penghasil hidrokarbon di daerah ini
dijumpai sangat tipis sedangkan pola struktur yang berkembang tidak
mengindikasikan adanya perangkap struktur. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Cekungan Pembuang termasuk klasifikasi high risk area untuk
eksplorasi hidrokarbon.

Disimpulkan bahwa Cekungan Pembuang menempati bagian stabil dari
Paparan Sunda dan mempunyai perbedaan perkembangan struktur di
dalamnya. Bagian barat cekungan tersebut lebih didominasi oleh
bentukan struktur pada intracratonic basin sedangkan di bagian
utara-timurlaut lebih mengarah ke tepi paparan. Paling tidak sebelum
Kapur Akhir mempunyai kesamaan sedimentasi atau bahkan mungkin menyatu
dengan Cekungan Melawi.

Hal ini ditunjukkan oleh kesamaan endapan flysch seperti yang dijumpai
pada Formasi Seberuang di Cekungan Melawi.

Pola struktur geologi yang berkembang berarah TTL – BBD, U - S sampai
UTL – SBD. Pola struktur TTL-BBD berkembang sebagai sesar-sesar normal
yang mengontrol penyebaran singkapan batuan vulkanik Tersier serta
batuan berumur muda. Sesar-sesar utara-selatan bergerak mendatar dan
diperkirakan telah menyebabkan terdeformasinya batuan sediment Kapur
Akhir.


Pada Miosen Awal Cekungan Pembuang bagian barat secara umum masih
berupa tinggian,sehingga tidak dijumpai sedimen berumur Neogen Awal.
Sedimentasi pada Cekungan Pembuang berlangsung pada lingkungan darat,
pengaruh laut hanya terjadi pada awal pengendapan Formasi Warukin
(akhir Miosen Awal).Cekungan Pembuang bagian barat dan Cekungan Barito
dianggap terpisah pada periode sebelum Miosen Awal. Sedangkan pada
kala sesudah itu menyatu, hanya dibedakan oleh perbedaan elevasi
batuan dasar.

Batuan sedimen Tersier mempunyai potensi batuan induk cukup baik-baik,
akan tetapi kurang mengalami kematangan ( immature), sedangkan batuan
Pratersier potensinya kurang baik dan terlalu matang ( over mature).
Batupasir Tersier sebagai reservoar kualitasnya baik-sangat baik,
sedangkan batua Pratersier kurang baik.

Berdasarkan pengamatan lapangan serta peta geologi, maka tidak
dijumpai batulempung yang dapat bertindak sebagai batuan tudung.
Selain itu pola yang mengindikasikan adanya perangkap struktur tidak
terbentuk.

Dengan mengkaji data lapangan dan hasil analisis laboratorium, maka
Cekungan Pembuang merupakan daerah eksplorasi yang " high risk" .
Sehingga tidak perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
geologi dan geofisika di Cekungan Pembuang dalam rangka eksplorasi
hidrokarbon.


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,

Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data 
or profits, arising out of or in connection with the use of any information 
posted on IAGI mailing list.

-



JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geol

Re: [iagi-net-l] Aulacogen: ==> Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...)

2007-09-19 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sebagai kesimpulan mengenai masalah aulacogene di Cekungan Kutei. saya 
sebagai penggemar teori aulacogene nyatakan sebagai berikut:
"Deep within the Kutei Basin, burried under thousands of meters of Neogene 
sediments an aulacogene is hiding still waiting to be discovered by a future 
more advanced exploration technology"


Ungkapan ini terinspirasi dari ucapan kelakkarnya  Prof Haile dari 
University of Malaya waktu bersantap malam dengannya di KL pada tahun 1972, 
waktu teori geosyncline sedang sekarat:
"I still believe that somewhere deep in the interior of Borneo there is a 
geosyncline hiding"


Terima kasih atas response
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, September 19, 2007 8:08 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Aulacogen: ==> Re: [iagi-net-l] delta dan 
strike-slip faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...)



Saya setuju bahwa masalah aulacogene ini masih open-ended, sebagai mana 
juga banyak masalah lain di Kalimantan ini. Benar bahwa Dr. Weimer adalah 
salah seorang pembimbing saya, walaupun idea-nya bagus serta brilliant, 
kalau tidak ada bukti2 yang bagaimana? Tetap saja unresolved, bahkan tidak 
terbukti.
Pembuang basin juga tidak terbukti keberadaannya, apakah konsep ini akan 
tetap ada dan menghantuinya para pencari minyak dan gas bumi? Menjadi 
mythos
Sebagaimana dikatakan Sdr. Andang masih banyak yang open-ended, atau lebih 
seram lagi "mysterious"
Juga banyak yang menghubungkan  melange Ciletuh dan Karangsambung dengan 
Meratus, dan muncul istilah Meratus trend, padahal trend Meratus itu 
hampir N-S. Juga umur dari melange ini berbeda (Paleocene disatu pihak, 
Middle Cretaceous  (bahkan Jurassic) dipihak lain). Ini juga menjadi 
mythos yang tidak akan pernah mati.

Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, September 19, 2007 8:36 AM
Subject: [iagi-net-l] Aulacogen: ==> Re: [iagi-net-l] delta dan 
strike-slip faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...)



Saya ambilkan cuplikan dari: Bachtiar, A., 2002, Kutai Basin Potpourri: 
Fact, Opinion, and Controversies, Proceeding of Seminar Purnabhakti 
Professor Dr. R.P. Koesoemadinata, ITB Bandung, January 29, 2002, Vol-2, 
7-25




Kutai: Back-arc versus aulacogen



Despite common understanding that Kutai Basin formation was affected by 
the openings of the South China Sea (Eurasian plates), the Meratus 
subduction (Indian-Australian plates), the Celebes Sea opening and 
docking of Banggai-Sula (Pacific plates) (Hamilton, 1979, Pertamina 
BPPKA, 1997, Hall, 1996, Soeriaatmadja et al, 1999) there is also a 
theory that propose an aulacogen origin of the basin (Katili, 1984, 
Hutchison, 1989). Aulacogen is defined as a rift that originated in 
relation to an ocean-opening event, open into the ocean or into mountain 
belt, and strikes into and internally segments a craton (Sengor, 1987). 
Most of the authors agree that Kutai is a rift basin. Whether the rifting 
is associated with an ocean opening (and hence, aulacogen), or just a 
result of back-arc extension due to decreasing subduction activity in the 
arc- trench system are the two arguments that need to be resolved.




The striking outline and dimension of 
Ketungau-Melawi-Barito-Asem-Asem-Kutai basin-chains are indeed reflecting 
a mega-form of what is ideally called as aulacogen with Makassar Strait 
act as the ocean opening area and the Upper Kutai as the re-entrance 
(Figure 1). Using gravity data, Guntoro (1999) and Cloke et al (1999) 
suggested that an oceanic-crust occurred beneath the sedimentary fill of 
the Makassar Strait Basins. Along with the spectacular development of 
Mahakam Delta sediments, which is considered typical for aulacogen 
sediments (e.g.: Missisipi and Niger deltas) the above-mentioned 
phenomenon support the aulacogen origin of the Kutai Basin.




It has to be noted, however, that the Kutai aulacogen setting is not as 
perfect as the Missisipi Embayment (Missisipi Delta) and Benue Trough 
(Niger Delta). The later two were located in an incipient area of 
continental break-up (Sengor, 1987), while the Kutai aulacogen was most 
likely initiated on the edge of a continental plate close to its boundary 
with oceanic plates (Pacific and India-Australia). If Kutai aulacogen did 
ever exist, the driving mechanism of mantel upwelling that initiated the 
crustal thinning is still not clear. If it was due to the tectonics 
related to the dynamics between the continental edge and the adjacent 
oceanic plates, the term aulacogen then, is not genetically appropriate 
anymore. Even if we want to mix the two concepts by stating that Kutai 
was initially formed as an aulacogen and subsequently affected by the 
dynamics of South China Sea opening, Meratus subduction, and docking of 
Banggai Sula, it is still not clear as to the time (when) of its 
f

Re: [iagi-net-l] Aulacogen: ==> Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...)

2007-09-19 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya setuju bahwa masalah aulacogene ini masih open-ended, sebagai mana juga 
banyak masalah lain di Kalimantan ini. Benar bahwa Dr. Weimer adalah salah 
seorang pembimbing saya, walaupun idea-nya bagus serta brilliant,  kalau 
tidak ada bukti2 yang bagaimana? Tetap saja unresolved, bahkan tidak 
terbukti.
Pembuang basin juga tidak terbukti keberadaannya, apakah konsep ini akan 
tetap ada dan menghantuinya para pencari minyak dan gas bumi? Menjadi mythos
Sebagaimana dikatakan Sdr. Andang masih banyak yang open-ended, atau lebih 
seram lagi "mysterious"
Juga banyak yang menghubungkan  melange Ciletuh dan Karangsambung dengan 
Meratus, dan muncul istilah Meratus trend, padahal trend Meratus itu hampir 
N-S. Juga umur dari melange ini berbeda (Paleocene disatu pihak, Middle 
Cretaceous  (bahkan Jurassic) dipihak lain). Ini juga menjadi mythos yang 
tidak akan pernah mati.

Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, September 19, 2007 8:36 AM
Subject: [iagi-net-l] Aulacogen: ==> Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip 
faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...)



Saya ambilkan cuplikan dari: Bachtiar, A., 2002, Kutai Basin Potpourri: 
Fact, Opinion, and Controversies, Proceeding of Seminar Purnabhakti 
Professor Dr. R.P. Koesoemadinata, ITB Bandung, January 29, 2002, Vol-2, 
7-25




Kutai: Back-arc versus aulacogen



Despite common understanding that Kutai Basin formation was affected by 
the openings of the South China Sea (Eurasian plates), the Meratus 
subduction (Indian-Australian plates), the Celebes Sea opening and docking 
of Banggai-Sula (Pacific plates) (Hamilton, 1979, Pertamina BPPKA, 1997, 
Hall, 1996, Soeriaatmadja et al, 1999) there is also a theory that propose 
an aulacogen origin of the basin (Katili, 1984, Hutchison, 1989). 
Aulacogen is defined as a rift that originated in relation to an 
ocean-opening event, open into the ocean or into mountain belt, and 
strikes into and internally segments a craton (Sengor, 1987).  Most of the 
authors agree that Kutai is a rift basin. Whether the rifting is 
associated with an ocean opening (and hence, aulacogen), or just a result 
of back-arc extension due to decreasing subduction activity in the arc- 
trench system are the two arguments that need to be resolved.




The striking outline and dimension of 
Ketungau-Melawi-Barito-Asem-Asem-Kutai basin-chains are indeed reflecting 
a mega-form of what is ideally called as aulacogen with Makassar Strait 
act as the ocean opening area and the Upper Kutai as the re-entrance 
(Figure 1). Using gravity data, Guntoro (1999) and Cloke et al (1999) 
suggested that an oceanic-crust occurred beneath the sedimentary fill of 
the Makassar Strait Basins. Along with the spectacular development of 
Mahakam Delta sediments, which is considered typical for aulacogen 
sediments (e.g.: Missisipi and Niger deltas) the above-mentioned 
phenomenon support the aulacogen origin of the Kutai Basin.




It has to be noted, however, that the Kutai aulacogen setting is not as 
perfect as the Missisipi Embayment (Missisipi Delta) and Benue Trough 
(Niger Delta). The later two were located in an incipient area of 
continental break-up (Sengor, 1987), while the Kutai aulacogen was most 
likely initiated on the edge of a continental plate close to its boundary 
with oceanic plates (Pacific and India-Australia). If Kutai aulacogen did 
ever exist, the driving mechanism of mantel upwelling that initiated the 
crustal thinning is still not clear. If it was due to the tectonics 
related to the dynamics between the continental edge and the adjacent 
oceanic plates, the term aulacogen then, is not genetically appropriate 
anymore. Even if we want to mix the two concepts by stating that Kutai was 
initially formed as an aulacogen and subsequently affected by the dynamics 
of South China Sea opening, Meratus subduction, and docking of Banggai 
Sula, it is still not clear as to the time (when) of its formation. It has 
to be at least pre Early Eocene (> 55 Mya) when the South China Sea 
started its first opening in the north, or even pre Paleocene (65-60 Mya) 
when the Cretaceous Meratus subduction zone was uplifted in the south. Can 
we find the clues for this timing? Can we also find the typical alkaline - 
peralkaline volcanism related to aulacogen older than Early Eocene? The 
answer is open-ended.




Best Regards

ADB



- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, September 19, 2007 7:54 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : 
tsunami-genic normal faulting EQ ...)



Pak Koesoema,

Sbenarnya, kalau mengacu secara penuh kepada tulisan pertama tentang 
aulacogen oleh N.S. Shatski, geologist Rusia yang menciptakan istilah ini, 
tahun 1946 dalam papernya "Basic features of the structures and 
development of the East European 

Re: [iagi-net-l] Pembuang Basin

2007-09-19 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Apakah you punya peta lokasi dari sumur2 AS-506 dan AS-508, serta seepages 
dan danau minyak, atau lebih bagus lagi koordinat-nya?


- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, September 19, 2007 8:41 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Pembuang Basin




Pak Koesoema,

Dalam dua tahun terakhir ini Pembuang Basin ada yang melirik lagi. Dalam
beberapa kesempatan saya pernah berdiskusi dengan geologists yang sedang
mencoba "mematangkan" cekungan ini. Semangatnya boleh juga, walaupun
terus terang risikonya tinggi. Tetapi, apa yang mereka sebut sebagai
Pembuang Basin, dalam pandangan saya itu masih lereng barat Barito
Basin.

Dari peta geologi permukaan, di sebelah selatan baratdaya Palangkaraya
ada Formasi Dahor (Pliosen) tersingkap memanjang SBD-UTL; padahal di
sekitarnya adalah endapan Kuarter. Di bawahnya berarti ada tinggian
basement memanjang SBD-UTL. Inilah yang diyakini sebagai batas antara
Barito Basin ke sebelah timur, dan Pembuang Basin ke sebelah barat.
Kebetulan juga, pembagian cekungan yang ada membatasi Pembuang Basin
dari SBD Palangkaraya ke arah barat sampai sekitar Pangkalanbun dan
Sungai pembuang.

Awal tahun 1990-an, Huffco beroperasi di antara lereng barat Barito
Basin dan bagian timur Pembuang Basin. Tak sampai lima tahun, mereka
mengembalikan wilayahnya secara total sebab tak ada yang bisa dibor. Tak
ada struktur, tak ada kitchen. Ada seismik, tetapi belum masuk ke
wilayah proper Pembuang Basin. Sedimen Pembuang Basin sangat tipis.
Apakah ia layak disebut cekungan sedimen, bisa kita lihat lagi. Karena
jauh dari pusat tektonik dan sebagai intra-cratonic basin yang stabil,
tak ada struktur berkembang. Juga, karena sedimennya tipis, tak ada
kematangan yang cukup untuk generasi hidrokarbon.

Proper Pembuang Basin (dari Palangkaraya ke sebelah barat sampai Sungai
Pembuang berdasarkan pembagian sekarang) berisiko besar. Data gravity
menunjukkan itu tinggian. Tak ada data seismik, data seismik yang ada
hanya di sebelah timur Palangkaraya yang masih masuk ke lereng barat
Barito Basin. Proper Pembuang Basin belum pernah dibor.

Tetapi, di Tanjung Malatayur, hampir 50 km sebelah barat Banjarmasin,
atau di batas timur Pembuang Basin/batas barat Barito Basin; terdapat
seepages minyak dan dilaporkan masyarakat di sana bahwa Belanda pernah
mengebor dua sumur di sana (AS-506 dan AS-508). Dan di Desa Tanjung
Kramat, masih sekitar sini juga, terdapat suatu tempat yang penduduknya
menyebut "danau minyak". Di wilayah Desa ini banyak alur2 sungai kering
(creek) yang dari celah2 lumpur dasar sungainya mengeluarkan minyak. Di
sekitar Pulangpisau di aliran Sungai Kahayan ditemukan juga gas
seepages.

Yang saya sebutkan di atas sebenarnya sudah masuk ke domain paling barat
dari Barito Basin. Kalau benar itu semuanya seepages (kelihatannya iya,
sebab di foto2nya dibakar dan menyala); maka ternyata jauh benar jarak
migrasi hidrokarbon bisa sampai ke batas antara Pembuang Basin dan
Barito Basin; sebab di dekatnya tak ada dalaman setempat yang bisa
menggenerasikan hidrokarbon.

Proper Pembuang Basin (dari Palangkaray-Sungai Pembuang) sedimennya dari
timur ke barat makin menipis, dan betul bahwa di beberapa tempat granit
Schwaner tersingkap, juga beberapa volcanic outcrop yang lebih muda.
Belanda pun tak pernah mengerjakan wilayah ini selain pemetaan permukaan
secara setempat2.

Mengenai Pembuang Basin adalah mythos, saya menemukan publikasi2 yang
tak sepakat menarik batas antara Pembuang dan Barito basins. Yang saya
sebutkan di atas (Palangkaraya ke SBD) sebagai batas timur Pembuang itu
berdasarkan publikasi resmi pembagian cekungan (IAGI, 1985) yang harus
kita lihat lagi. Publikasi lama awal tahun 1970an menaruh batas bahwa
batas timur Pembuang Basin adalah Sungai Pembuang (jauh lebih ke barat
daripada Palangkaraya). Kalau kita menentukan berapa tebal miinimum
sedimen suatu cekungan, dan telah kita tentukan di mana sebenarnya batas
Pembuang Basin; lalu Cekungan Pembuang tak lolos passing grade ini, ya
mungkin Pembuang Basin mesti kita "buang" dari inventory cekungan2
sedimen di Indonesia.

Sumur yang Pak Koesoema sebutkan di offshore selatan Barito itu masih
benar2 di terusan Barito Basin ke selatan (Tabanio-1, Ashland 1971,
dry).

Salam,
awang

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 19, 2007 5:20 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pembuang Basin

Sdr. Awang:
Apakah anda mengetahui mengenai Pembuang Basin di Kalimantan Tengah?
Cekungan ini selalu muncul pada peta2 cekungan Indonesia, termasuk peta
Hamilton, IAGI, Pertamina dsb. Setahu saya pada daerah aliran Pembuang
sudah
tersingkap batuan granit (saya pernah menyuruh orang survey geologi di
sana
pada tahun 90-han). Apakah sebenarnya ada "real data" yang menyatakan
adanya
cekungan sediment disana seperti seismic, gravity, aeromagnetic? Ada
seorang
geologist yang menasehati su

[iagi-net-l] Pembuang Basin

2007-09-18 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Sdr. Awang:
Apakah anda mengetahui mengenai Pembuang Basin di Kalimantan Tengah?
Cekungan ini selalu muncul pada peta2 cekungan Indonesia, termasuk peta
Hamilton, IAGI, Pertamina dsb. Setahu saya pada daerah aliran Pembuang sudah
tersingkap batuan granit (saya pernah menyuruh orang survey geologi di sana
pada tahun 90-han). Apakah sebenarnya ada "real data" yang menyatakan adanya
cekungan sediment disana seperti seismic, gravity, aeromagnetic? Ada seorang
geologist yang menasehati suatu perusahaan mengambil block disana dengan
joint study yang bersikukuh bahwa di cekungan ini "Belanda" pernah membor
dan mendapatkan minyak bahkan hulu casingnya masih ada. Yang saya tahu
memang offshore ada pemboran di tahun 70-an, tetapi jauh ke selatan (di
ujung utara Muriah trough)
Barangkali Pembuang Basin ini adalah mythos belaka?
Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, September 18, 2007 1:06 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Jawa Berpotensi Diguncang Gempa 9 SR-Inconvenient
Truth


Pemikiran yang kritis Pak Rovicky, terima kasih.

Saya percaya bahwa GW dikontribusi natural dan man made, tentang
proporsinya bisa diselidiki lebih jauh. Saat ini kita tengah di era
inter-glasial, pasti akan ada GW, hanya ulah manusia pun berkontribusi
secara signifikan untuk menaikkan suhu Bumi.

Memang benar bahwa menyikapi EQ (earthquake) tak sama dengan menyikapi
GW sebab EQ 100 % natural, tak ada yang bisa kita lakukan untuk
mencegahnya atau menguranginya; sebaiknya memang kita hidup berdampingan
dengannya selama kita meimilih berumah dan bekerja di daerah berpotensi
gempa dengan melakukan berbagai adaptasi.

Saya hanya menyoroti gaya komunikasi dan sosialiasi GW oleh Al Gore dan
tim yang kelihatannya sukses. Al Gore memang politician, apakah ada
agenda terselubung, bisa kita lihat nanti.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, September 18, 2007 11:59 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Jawa Berpotensi Diguncang Gempa 9
SR-Inconvenient Truth

Aku rasa ada sdikit beda antara gempa dengan global warming (GW)nya
AlGore
AlGore mengatakan kalau GW bisa "ditahan" dengan usaha manusia. Namun
aku pikir kita tidak bisa apa-apa dengan gempa, mau apa lagi seperti
Pak Awang dibawah.

Menurut Al Gore disini : http://www.climatecrisis.net/thescience/ Dia
mengatakan bahwa "global warming akibat ulah manusia", walaupun
dibawah artikelnya sebenernya kalimat refrensinya begini "is unlikely
to be entirely natural in origin" ... tapi Al Gore njujug menyimpulkan
"The vast majority of scientists agree that global warming is real,
it's already happening and that it is the result of our activities and
not a natural occurrence.1"
Silahkan chek website beliau diatas itu linknya.

Disinilah aku berbeda pemikiran dengan AlGore ... Aku stuju bahwa GW
memang "sedang terjadi". tetapi proporsi penyebabnya masih 50-50
antara natural vs man made.

Kalau saja mensikapi GW dengan usaha keras mengurangi emisi gas buang
juga dengan mencari alternatif energi dll, biaya yang harus ditanggung
terlampau besar. Saya masih berpikir "Not fight to it, but how we
adapt to it". Artinya lebih baik duwik yang buanyak  untuk mencari
energi pengganti itu akan lebih efisien seandainya untuk studi malaria
atau dengue (demam berdarah). Kedua nyamuk ini yang mungkin justru
akan menjadi killer ketika suhu bumi meninggi. Kita tidak akan mati
dengan suhu naik 3-5 degree. Tapi kita justru akan mati kesengat
nyamuk dengue yang jumlahnya berlipat-lipat karena suhunya mempercepat
penetasan telurnya. Kita (human race) bisa terpukul dari belakang.

Seandainya efisiensi gagal, maka kalau saja energi berkurang mungkin
kerja (usaha termasuk riset) juga terpaksa dikurangi. Dan kalau kerja
dikurangi berarti kemajuan peradaban malah tertahan. Aku pikir
peradaban manusia serta teknologi inilah selama ini yang menjadi "tool
atau senjata" bagi spesies manusia untuk tetap survive (hidup dan
bertahan).

Saya malah khawatir kalau jalan politik Al Gore dilakukan di
Indonesia, maka Indonesia akan menderita kerugian. Yang jelas sengsara
rakyatnya, karena kasus dengue ini saja yang paling parah di Asia
adalah Indonesia. Kalau dugaan ini benar, Saya akan cenderung
menjalankan fungsiku sebagai individu dalam bertahan hidup demi anak
keturunanku, bukan keturunannya :( ... maaf jadi bersikap parsial :(

Aku tidak mau menyatakan Al Gore sekedar berpolitik, tetapi bahwa
politik sudah mempengaruhi arah gerak kemajuan peradaban umat manusia
itu sudah pasti.

Salam

RDP

On 9/18/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Setuju dengan Vita. Bahkan karena begitu bagusnya, film Inconvenient
Truth diganjar piala Oscar, dan Minggu malam lalu Al Gore naik

panggung

lagi menerima Emmy award atas usaha Al Gore menyebarkan "inconvenient
truth" lewat saluran interaktif TV kabel dan internet Current TV.

Maka,

masyarakat menjadi sangat terdidik dengan issue pemanasa

Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...)

2007-09-18 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Dengan kata lain orang2 seperti Moss et al dan juga dari Lasmo tidak percaya 
atau menolak hypothesa aulacogene. Apa lagi C. Dewi membuktikan bahwa lantai 
selat Makassar masih continental crust, walaupun extended. Yang terjadi 
mungkin hanya E-W rifting dengan rekahan N-S sampai NNE-SSW sebagai mana 
banyak dibahas Moss et al, dan orang2 Lasmo, Cloke dll
Yang diperlukan untuk membuktikan aulacogene adalah adanya tanda2 
rekahan/sesar yang menunjukkan keberadaan lengan ke-3 yang berarahkan kira2 
kasarnya E-W, dan bukti2 ini tidak pernah ada, mungkin tertutup oleh sedimen 
neogene tebal dari delta Mahakam, atau memang hypothesa aulacogene ini harus 
ditolak.

Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, September 18, 2007 7:58 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : 
tsunami-genic normal faulting EQ ...)



Ya Pak Koesoema, dua lengan aulacogen yang mekar di Makassar Strait banyak 
yang membahas sebab di situlah minyak dan gas Kutei-Makassar basinal areas 
berkumpul, datanya banyak sekali. Tetapi, itu pun tak ditujukan untuk 
membahas aulacogen Weimer (1975).


Sedangkan, satu lengan aulacogen yang gagal membuka (tetapi sekedar 
tenggelam), yaitu di onshore dan terutama upper Kutei Basin, sedikit sekali 
dibahas. Publikasi2 dari Moss et al. adalah yang paling detail; ada beberapa 
dari Wain dan Berod (1985) juga teman2 Lasmo yang pernah bekerja di Runtu 
Block (John Chambers, Timothy Daley, Elly Guritno, dll). Tetapi, semua 
publikasi itu juga tak ditujukan untuk membahas aulacogen Weimer (1975).


Maka, benar seperti yang Pak Koesoema tulis, aulacogen Weimer (1975) tetap 
sebagai hipotesis, yang dibangun Weimer setelah melihat Mahakam Delta, 
rifting Makassar, dan mengingat Niger delta. Saya berpikir juga bahwa model 
aulacogen bisa berjalan di Kutei ke Mahakam ke Makassar Strait. Secara 
teknis, prasyarat2 untuk aulacogen di sini telah dipenuhi semua. Hanya, 
setahu saya, belum ada yang membahas hipotesis Weimer ini dengan detail dan 
menggunakan semua data yang ada sampai sekarang.


Salam,
awang

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, September 18, 2007 5:26 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : 
tsunami-genic normal faulting EQ ...)


Terima kasih atas ulasannya yang panjang lebar. Sebetulnya masalahnya adalah
tidak ada bukti yang nyata mengenai teori aulogene itu. Weimer hanya
berkunjung ke Balikpapan hanya satu dua hari saja, dan apa yang dia nyatakan
adalah "impressions" saja, sehingga lebih bersifat suatu hypothesis. Juga
pengarang2 lainnya yang Anda berikan hanya sekadar menyebut saja soal
aulacogene ini.
Andang juga hanya menyebut saja. Sebetulnya aulacogene ini suatu failed rift
system, tetapi Moss dll, hanya menyebutkan N-S rift system sejajar dengan
Makassar Strait rifting, dan tidak menyebutkan lengan yang satunya lagi yang
. Sebetulnya saya cenderung menerima teori aulacogene, hanya sampai kini
belum pernah ada pembuktian secara nyata. Saya hanya penasaran saja apakah
pernah ada yang menulis mengenai aulacogene ini secara mendetail, ternyata
tidak ada. Saya mendapatkan kesan Moss et al dan jago2nya Kutei basin
termasuk Andang tentunya mengabaikan teori aulacogene  ini.
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: ; "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, September 17, 2007 10:48 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was :
tsunami-genic normal faulting EQ ...)



Pak Koesoema,

 Paper2 Steve Moss dan groupnya (SE Asia Research Group, mis Ian Cloke,
Carter, Jason Ali, Moyra Wilson) tak pernah mencantumkan Weimer (1975) di
dalam referensinya. Hal itu bisa dicek di Moss et al. (1997) - new
observations on the sedimentary and tectonic evolution of the Tertiary
Kutei Basin; Moss et al (1998) - late Oligocene uplift and volcanism on
the northern margins of the Kutei Basin; Moss and Chambers (1999) -
Tertiary facies architecture in the Kutei Basin.

 R.J. Weimer menerbitkan analisisnya tentang Kutei-Mahakam sebagai
aulacogen di majalah Geologi Indonesia vol 2 no. 2 (1975). Ini publikasi
yang tak gampang dicari, saat ini pun kita akan susah mencarinya. Bisa
saja saat Steve Moss et al rajin meneliti Kutei dari 1994-1999, mereka tak
tahu publikasi Weimer (1975) ini. Banyak peneliti asing yang apriori
dengan paper2 di proceedings IAGI atau di Majalah Geologi Indonesia.
Publikasi yang ditulis terutama dalam bahasa Indonesia, membuat mereka tak
meliriknya (padahal yang ditulis dalam bahasa Inggris pun banyak).

 Tetapi kalau kita ikuti uraian evolusi Kutei Basin berdasarkan Moss et al
(1997) dan Moss dan Chambers (1999), maka mereka menyatakan bahwa evolusi
Kutei Basin erat berkaitan dengan rifting Makassar Strait -sesuatu yang
mendekati teori aulacogen Weimer (1975)

Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...)

2007-09-17 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
s Kutei Basin dan menuliskannya di MGI. Pak Koesoema pasti 
lebih tahu dari saya soal Weimer ke ITB ini.


Setahu saya belum ada artikel detail yang meneliti analisis Weimer ini. 
Paper-paper tentang Kutei yang menyebutkan sistem aulacogen untuk Kutei 
ada beberapa, misalnya Hutchison (1989 - dalam buku terkenalnya, 
Geological Evolution of SE Asia, hal. 55). Charles Hutchison menulis bahwa 
Makassar fracture system terbentuk dalam mekanisme yang sama yang 
membentuk Kutei, yaitu aulacogen atau failed arm of the Makassar rift.


Juga paper2 Burollet dan Salle (1981 -the geology and tectonics of Eastern 
Indonesia, GRDC Spec. Publ 2), Rose dan Hartono (1978 - IPA), dan Katili 
(1978 - Tectonophysics 45) mengindikasi aulacogen Kutei.


Salam,
awang

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 17, 2007 12:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : 
tsunami-genic normal faulting EQ ...)


Sdr. Awang: Selain Weimer (1975) apakah ada artikel lain yang menyatakan
Kutei Basin sebagai aulocogene?
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana"

To: ; "Geo Unpad" ;
"Eksplorasi BPMIGAS"
Sent: Sunday, September 16, 2007 9:40 PM
Subject: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic
normal faulting EQ ...)



Pak Franc,

Saya ganti lagi subyeknya karena diskusi sudah jauh dari subyek semula.

Saya pikir strike-slip faulting bukan pengontrol utama delta2 di dunia.
Delta2 besar dan prolific di dunia banyaknya berkembang di sistem
aulacogen passive margin, bukan di releasing bend strike-slip faulting.
Contoh langsungnya adalah Mahakam dan Niger delta.

Delta Mahakam berkembang dalam sistem aulacogen Makassar Strait rifting.
Satu arm yang masuk ke Kalimantan craton menjadi wilayah fluvial Mahakam,
dua arm yang masing-masing ke utara dan selatan Makassar Strait menjadi
wilayah pengendapan delta. Awal sedimentasi delta terjadi di triple
junction antara arms aulacogen.

Delta Niger pun berkembang di sistem aulacogen yang terbentuk di relic
rifting dan spreading antara Afrika dan Amerika Selatan. Sistemnya sama,
satu arm yang masuk ke craton Afrika (Benue trough) menjadi alur sungai
feeder delta; deltanya sendiri berprogradasi ke barat baratdaya
berseberangan dengan Campos Basin di Brazil offshore, Amerika Selatan.

Delta2 di Sarawak juga berhubungan dengan aulacogen South China Sea
spreading.

Strike-slip faulting yang kebetulan berkembang di wilayah delta,seperti
di Kutei bisa juga memodifikasi, tetapi tak signifikan. Pengaruhnya ke
pembentukan struktur pun tak terlalu besar. Kasus di Mahakam Delta,
struktur2 di dekat pantai terbentuk oleh antiklinorium yang berhubungan
dengan kompensasi tektonik akibat gliding/detachment yang diakibatkan
naiknya Kuching High di pedalaman Kalimantan; sedangkan struktur2 jauh di
wilayah offshore berhubungan dengan progradasi delta.

Strike-slip faulting yang besar di Kalimantan ada dua : Lupar-Adang Fault
dan Mangkalihat-Tinjar Fault, kedua sesar ini menerus ke wilayah 
Indocina.

Sesar mendatar di area Kutei hanya sebagai transversal fault yang
berhubungan dengan rifting Makassar Strait.

Strike-slip faulting lebih banyak membentuk pull-apart basin, bukan delta
di passive margin. Contoh yang bagus di Indonesia ada di Ombilin Basin,
Melawi Basin, dan Ketungau Basin. Bentuk ketiga basin ini pun sangat khas
pull-apart basin, yaitu sempit, panjang, dan dalam. Pull-apart basin ini
terbentuk oleh bends, oversteps, dan fault junctions strike-slip faulting
yang releasing atau divergent.

Sementara itu, tiga danau di wilayah upper Mahakam river (Jempang,
Melintang, Semayang) juga lebih terbentuk karena di wilayah itu terdapat
tinggian basement (gravity high) yang mengurangi gradien sungai, 
melandai,

sehingga secara geomorfologi membentuk danau. Yang lebih menarik adalah
memikirkan asal Kutei gravity high ini. Tetapi, kalau sesar mendatar yang
Pak Franc sebutkan itu memotong wilayah danau2 ini menarik juga apakah di
wilayah ini ia ada dalam releasing bends. Tetapi, kalau melihat bahwa
orientasi danau ini membentuk kelurusan BD-TL, kelihatannya ia lebih
dikendalikan oleh gravity high yang sejajar dengan antiklinorium 
Samarinda

atau Meratus, sebab strike-slip di sini umumnya berarah BL-Tenggara atau
BBL-Timur Tenggara.

Limestone build up di offshore Selat Makassar yang berhubungan dengan
Adang Fault adalah Makassar Strait field yang ditemukan Ashland awal 
tahun

1970-an dan yang kini sedang dikembangkan oleh Pearl Sebuku. Ini bukan
build up yang tumbuh di restraining Adang Fault, tetapi re-deposited 
Berai

carbonates yang dierosi dari Paternoster platform kemudian membentuk
submarine fan di suatu celah graben yang sejajar dengan orientasi graben2
di Barito Basin (Barat Baratlaut-Timur Tenggara).

salam,
awang

Franciscus B Sinartio wrote:
Terima kasih penjelasannya Pak Awang,

dan sebagai tambahan kita perlu ingat bahwa suatu strike sli

Re: [iagi-net-l] Pemetaan Geologi Bersistem Wilayah Indonesia

2007-09-17 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Anehnya jago2 Kutei Basin seperti Steve Moss dll, tidak pernah 
menyinggung-nyinggung Kutei Basin sebagai aulocogene.


- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, September 17, 2007 2:54 PM
Subject: [iagi-net-l] Pemetaan Geologi Bersistem Wilayah Indonesia


Teman-teman seangkatan saya, yang lebih senior, dan yang lebih junior
daripada saya yang pernah mempunyai tugas sarjana muda dan sarjana
memetakan geologi suatu wilayah di Indonesia pasti akrab dengan istilah
pemetaan bersistem. Dulu saat saya masih kuliah di Geologi Unpad
(1983-1989), si mahasiswa saat kuliah akan melakukan pemetaan geologi
dua kali : saat sarjana muda 25 km2 (5 x 5 km), dan saat sarjana 100 km2
(10 x 10 km). Ini adalah saat-saat yang berat dalam segala hal (energi,
waktu, dana); tetapi manfaatnya pun luar biasa. Geologi harus berasal
dari lapangan. Problematika geologi berasal dari lapangan, dan mencari
pemecahan atas problematika itu pun ada di lapangan.



Kini, setelah komputer mendominasi banyak analisis geologi, dan semakin
berkurangnya wilayah yang bisa dipetakan; tak semua mahasiswa geologi
wajib memetakan wilayah untuk tugas akhirnya. Dia yang tak mau ke
lapangan bisa memilih menganalisis problem geologi melalui data seismik,
log, dan lain-lain bukan data batuan; komputer PC dan workstation adalah
alat analisis utamanya, bukan buku lapangan, bukan palu, bukan kompas,
bukan loupe, bukan HCL N =10 %, bukan tali ukur,  bukan mikroskop, dan
bukan alat- lapangan lain yang berat dan kotor. Semoga yang menamakan
dirinya geologist, siapa pun itu, tetap mencintai batuan-batuan di
lapangan.



Pemetaan bersistem adalah program pemetaan geologi seluruh permukaan
wilayah Indonesia yang dilakukan oleh badan pemerintah sejak Belanda ada
di Indonesia, sampai ke zaman kemerdekaan. Maka, berarti yang
melakukannya adalah Dienst van het Mijnwezen saat zaman Belanda, lalu
pada masa kemerdekaan dilakukan oleh Direktorat Geologi, kemudian Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G). Yang pernah memetakan
Kuningan atau Banymas pasti mengenal nama Hetzel dan Kastowo, yang
pernah memetakan Sukabumi pasti mengenal nama Duyfjes dan Sukamto, yang
pernah memetakan Cianjur pasti mengenal nama Sujatmiko (alias Mang Okim
- gemologist sekarang), yang pernah jauh ke Kepala Burung pasti mengenal
Zwierzicky, dll.).



Geologi wilayah Indonesia dipetakan puluhan tahun, sejak Belanda ada di
Indonesia, dan dinyatakan selesai seluruhnya pada tanggal 6 Oktober
1995. Hampir 90 % pekerjaan pemetaan bersistem diselesaikan pada masa
kemerdekaan.  Dalam era kemerdekaan itu, Pemerintah Indonesia pernah
bekerja sama dengan badan geologi Inggris untuk memetakan Kalimantan,
dan bekerja sama dengan badan geologi Australia untuk memetakan Papua.



Pemetaan bersistem membagi permukaan pulau2 Indonesia menjadi 239 lembar
peta. Di Jawa-Madura, pemetaan dilakukan pada skala 1 : 100.000, dengan
setiap lembar peta berukuran 55 x 55 km2; di luar Jawa pemetaan
bersistem geologi dilakukan pada skala 1 : 250.000 dengan setiap lembar
peta berukuran 165 x 110 km2. Jawa-Madura terdiri atas 58 peta,
sedangkan pulau2 di luar Jawa dipetakan oleh 181 lembar peta. Ini
statistik lengkapnya : Jawa-Madura : 58 peta, Sumatera : 45 peta,
Kalimantan : 43 peta, Sulawesi : 24 peta, Nusa Tenggara : 14 peta,
Maluku : 15 peta, Papua (Irian Jaya) : 40 peta. Bisa dibayangkan berapa
banyak nama formasi yang dipakai untuk pemetaan itu ? Pak Suudi Gafoer
(almarhum) dari seksi Sumatra P3G pernah menunjukkan saya buku sangat
tebal sekitar 10 cm  lexicon stratigrafi Sumatra yang memuat sekitar
1000 nama formasi di Sumatra beserta pemeriannya. Berapa banyak nama
formasi di seluruh Indonesia ? Bisa diselidiki lebih jauh.



Memetakan seluruh permukaan pulau2 di Indonesia seluas 1.9 juta km2 itu
tentu sangat banyak suka dukanya. Saya mendapatkan banyak cerita dari
ahli2 geologi pelaku pemetaan ini (kebetulan dulu P3G adalah tempat
bermain saya). Pemetaan-pemetaan ini dimulai dengan studi2 pustaka lalu
penafsiran foto udara dan citra satelit lainnya. Lalu, dimulailah ground
check pemetaan geologi dengan membuat lintasan2. Semua lintasan yang
telah ditentukan harus dilalui dengan berjalan kaki. Sepanjang lintasan
itu tentu banyak yang ditemui selain singkapan batuan. Seorang ahli
geologi harus berjiwa petualang saat di lapangan, mental dan fisiknya
harus kuat. Dia juga jelas harus punya insting geologi yang kuat,
analisis lapangan yang bagus, ini semua akan bergantung kepada jam
"jalan" si ahli geologi. Kesulitan medan dan binatang buas sudah
merupakan cerita sehari2.



Menarik, mengetahui statistik berikut ini. "Perjalanan jauh dimulai
dengan satu langkah",  begitulah memetakan geologi Indonesia selama
puluhan tahun itu akhirnya menghasilkan jarak lintasan jalan kaki sejauh
3.473.000 km (bayangkan, ini adalah sama dengan 86 kali mengelilingi
Bumi di equator); contoh batuan yang dikumpulkan sebanyak 300.000 buah
(sebagian bisa kita nikmati di museum geologi)

Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...)

2007-09-16 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sdr. Awang: Selain Weimer (1975) apakah ada artikel lain yang menyatakan 
Kutei Basin sebagai aulocogene?

RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>; 
"Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Sunday, September 16, 2007 9:40 PM
Subject: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic 
normal faulting EQ ...)




Pak Franc,

 Saya ganti lagi subyeknya karena diskusi sudah jauh dari subyek semula.

 Saya pikir strike-slip faulting bukan pengontrol utama delta2 di dunia. 
Delta2 besar dan prolific di dunia banyaknya berkembang di sistem 
aulacogen passive margin, bukan di releasing bend strike-slip faulting. 
Contoh langsungnya adalah Mahakam dan Niger delta.


 Delta Mahakam berkembang dalam sistem aulacogen Makassar Strait rifting. 
Satu arm yang masuk ke Kalimantan craton menjadi wilayah fluvial Mahakam, 
dua arm yang masing-masing ke utara dan selatan Makassar Strait menjadi 
wilayah pengendapan delta. Awal sedimentasi delta terjadi di triple 
junction antara arms aulacogen.


 Delta Niger pun berkembang di sistem aulacogen yang terbentuk di relic 
rifting dan spreading antara Afrika dan Amerika Selatan. Sistemnya sama, 
satu arm yang masuk ke craton Afrika (Benue trough) menjadi alur sungai 
feeder delta; deltanya sendiri berprogradasi ke barat baratdaya 
berseberangan dengan Campos Basin  di Brazil offshore, Amerika Selatan.


 Delta2 di Sarawak juga berhubungan dengan aulacogen South China Sea 
spreading.


 Strike-slip faulting yang kebetulan berkembang di wilayah delta,seperti 
di Kutei bisa juga memodifikasi, tetapi tak signifikan. Pengaruhnya ke 
pembentukan struktur pun tak terlalu besar. Kasus di Mahakam Delta, 
struktur2 di dekat pantai terbentuk oleh antiklinorium yang berhubungan 
dengan kompensasi tektonik akibat gliding/detachment yang diakibatkan 
naiknya Kuching High di pedalaman Kalimantan; sedangkan struktur2 jauh di 
wilayah offshore berhubungan dengan progradasi delta.


 Strike-slip faulting yang besar di Kalimantan ada dua : Lupar-Adang Fault 
dan Mangkalihat-Tinjar Fault, kedua sesar ini menerus ke wilayah Indocina. 
Sesar mendatar di area Kutei hanya sebagai transversal fault yang 
berhubungan dengan rifting Makassar Strait.


 Strike-slip faulting lebih banyak membentuk pull-apart basin, bukan delta 
di passive margin. Contoh yang bagus di Indonesia ada di Ombilin Basin, 
Melawi Basin, dan Ketungau Basin. Bentuk ketiga basin ini pun sangat khas 
pull-apart basin, yaitu sempit, panjang, dan dalam. Pull-apart basin ini 
terbentuk oleh bends, oversteps, dan fault junctions strike-slip faulting 
yang releasing atau divergent.


 Sementara itu, tiga danau di wilayah upper Mahakam river (Jempang, 
Melintang, Semayang) juga lebih terbentuk karena di wilayah itu terdapat 
tinggian basement (gravity high) yang mengurangi gradien sungai, melandai, 
sehingga secara geomorfologi membentuk danau. Yang lebih menarik adalah 
memikirkan asal Kutei gravity high ini. Tetapi, kalau sesar mendatar yang 
Pak Franc sebutkan itu memotong wilayah danau2 ini menarik juga apakah di 
wilayah ini ia ada dalam releasing bends. Tetapi, kalau melihat bahwa 
orientasi danau ini membentuk kelurusan BD-TL, kelihatannya ia lebih 
dikendalikan oleh gravity high yang sejajar dengan antiklinorium Samarinda 
atau Meratus, sebab strike-slip di sini umumnya berarah BL-Tenggara atau 
BBL-Timur Tenggara.


 Limestone build up di offshore Selat Makassar yang berhubungan dengan 
Adang Fault adalah Makassar Strait field yang ditemukan Ashland awal tahun 
1970-an dan yang kini sedang dikembangkan oleh Pearl Sebuku. Ini bukan 
build up yang tumbuh di restraining Adang Fault, tetapi re-deposited Berai 
carbonates yang dierosi dari Paternoster platform kemudian membentuk 
submarine fan di suatu celah graben yang sejajar dengan orientasi graben2 
di Barito Basin (Barat Baratlaut-Timur Tenggara).


 salam,
 awang

Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Terima kasih penjelasannya Pak Awang,

dan sebagai tambahan kita perlu ingat bahwa suatu strike slip bisa saja 
punya releasing bend disuatu tempat dan restraining bend di tempat yang 
lain, tergantung tergantung bend nya (-90 derajat < sdt < 0 derajat) atau 
( 0 < sdt < 90 derajat).
Dan kalau yang releasing bend besar sudut nya lebih besar 45 derajat(?) 
maka bisa jadi pull apart basin.


contoh di Kalimantan:
1.Adang fault: Wain Basin (releasing bend) sedangkan restraining bend nya: 
limestone build up di offshore selat makassar (sorry lupa apa nama 
fieldnya) (ini terjadi restarining bend sehingga ada tinggian di laut 
sehingga cocok untuk terumbu untuk hidup mungkin karena cukup)2, sinar 
matahari, dan tidak terganggu sama sediment yang datang dari P Kalimantan)


2. Mahakam Delta: releasing bend di depan mulut delta, sehingga terjadi 
delta, lalu restraining bed di laut dan juga di sebelah dalam pedalaman P 
Kalimantan. Saya tidak tahu nama dari strike slip fault nya. seinga

Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud

2007-09-13 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Aneh, seharusnya kan produksi harusnya meningkat, atau paling tidak pressure 
meningkat. Ini malah menurun?
Makanya ada teori dengan gempa buatan untuk meningkatkan produksi seperti 
dicoba di Caltex dengan perusahaan Rusia.
Teori-teori yang ada gempa bumi dapat menaikkan muka air tanah (ground water 
level) sampai jarak  ribuan kilkometer, sehingga orang bisa membuat 
seismograph murah dengan mengamati/merekam kedalaman  muka air tanah dengan 
pelampung dalam sumur.

RPK

- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, September 14, 2007 7:31 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya 
Gunung Kelud




Pak Koesoema,

 Kondisi elisional di Sumatra saat ini kelihatannya hanya dipenuhi oleh 
Andaman Sea, itu cekungan yang dalam, bersedimentasi cepat, dan aktif 
mekar sejak Pleistosen lalu. Maka, gununglumpur bermunculan di tempat itu 
pada gempa Aceh 26 Desember 2004. Apakah gempa Bengkulu-Mentawai membuat 
gununglumpur lagi di Andaman, kita akan tahu nanti kalau ada submarine 
survey lagi ke wilayah tersebut.


 salam,
 awang

"R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2
minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain
sebagai akibat gempa yang dahsyat ini.
Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di
Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano 
yang

sudah ada akibat gempa besar ini.
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana"

To: "IAGI" ; "Geo Unpad" ;
"Eksplorasi BPMIGAS"
Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM
Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya 
Gunung

Kelud



Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada
Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak
lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa
susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan
hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi
dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya.

Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah
tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS
(Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI
meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 
80.000

m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu,
kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu
mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20
ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada
biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna
memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat 
tanggul

utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak
berlebih.

Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang
terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau
menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari
terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi
Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan
kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan 
data

kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi.

Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa
Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. 
Hubungan

temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak.

Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media
Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan
komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung
dengan LUSI.

salam,
awang


-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who
knows.
Yahoo! Answers - Check it out.




JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,

Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---

Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud

2007-09-13 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 
minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain 
sebagai akibat gempa yang dahsyat ini.
Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di 
Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang 
sudah ada akibat gempa besar ini.

Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "IAGI" ; "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>; 
"Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM
Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung 
Kelud



Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada 
Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak 
lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa 
susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan 
hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi 
dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya.


 Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah 
tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS 
(Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI 
meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 
m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, 
kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu 
mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 
ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada 
biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna 
memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul 
utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak 
berlebih.


 Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang 
terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau 
menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari 
terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi 
Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan 
kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data 
kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi.


 Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa 
Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan 
temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak.


 Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media 
Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan 
komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung 
dengan LUSI.


 salam,
 awang


-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who 
knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 




JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud

2007-09-13 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 
minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain 
sebagai akibat gempa yang dahsyat ini.
Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di 
Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang 
sudah ada akibat gempa besar ini.

Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "IAGI" ; "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>; 
"Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM
Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung 
Kelud



Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada 
Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak 
lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa 
susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan 
hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi 
dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya.


 Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah 
tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS 
(Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI 
meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 
m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, 
kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu 
mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 
ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada 
biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna 
memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul 
utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak 
berlebih.


 Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang 
terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau 
menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari 
terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi 
Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan 
kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data 
kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi.


 Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa 
Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan 
temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak.


 Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media 
Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan 
komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung 
dengan LUSI.


 salam,
 awang


-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who 
knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 




JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo 4.9 Mb, 10 September 2007 (back-arc thrusting di Bali Basin ?)

2007-09-10 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Apakah ada pemantauan terhadap Semburan lumpur Sidoarjo akibat gempa ini?

- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]>; "Geo Unpad" 
<[EMAIL PROTECTED]>; 

Sent: Tuesday, September 11, 2007 12:26 AM
Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo 4.9 Mb, 10 September 2007 (back-arc 
thrusting di Bali Basin ?)




Gempa Rusak Puluhan Rumah di Situbondo
Senin, 10 September 2007 | 12:20 WIB

 TEMPO Interaktif, Situbondo: Gempa bumi melanda Kabupaten Situbondo, Jawa 
Timur pada Senin (10/9) dini hari. Gempa terjadi dua kali yaitu pada pukul 
01.30 dan 01.42 waktu setempat. Akibat gempa ini sediitnya 67 rumah di 
lima desa di Kecamatan Asembagus, Situbondo rusak.


Selain merusak puluhan rumah, gempa juga merusak enam bangunan sekolah 
dasar dan satu bangunan kompleks markas latihan tempur milik TNI. Dalam 
peristiwa ini sembilan orang mengalami luka ringan dan berat. Seluruh 
korban masih dirawat di Puskesmas Kecamatan Arjasa dan Asembagus.


Menurut catatan kantor Badan Meteorologi dan Geofisika perwakilan 
Banyuwangi, gempa itu berkekuatan 4,5 dan 4,9 skala Richter. "Pusat gempa 
di laut utara Situbondo pada kedalaman sepuluh kilometer dan seratus 
kilometer," kata Mawardi, petugas BMG Banyuwangi. Mahbub Djunaidy


 Berikut data detail gempa Situbondo tersebut berdasarkan USGS.

 Earthquake Details  Magnitude  4.8Date-Time
  Sunday, September 09, 2007 at 18:36:37 UTC
  Monday, September 10, 2007 at 01:36:37 AM at epicenter
Time of Earthquake in other Time Zones Location  7.851°S, 114.326°E 
Depth  35 km (21.7 miles) set by location programRegion  BALI SEA 
Distances  70 km (45 miles) ENE of Jember, Java, Indonesia

135 km (85 miles) NW of Denpasar, Bali, Indonesia
175 km (110 miles) E of Malang, Java, Indonesia
855 km (530 miles) ESE of JAKARTA, Java, Indonesia
   Location Uncertainty  horizontal +/- 14.3 km (8.9 miles); depth fixed 
by location programParameters  Nst= 23, Nph= 23, Dmin=676.4 km, 
Rmss=1.45 sec, Gp= 58°,

M-type=body magnitude (Mb), Version=7 SourceUSGS NEIC (WDCS-D)

   Event ID  us2007hba6

 Karena gempanya tidak besar, USGS tak menerbitkan focal mechanism (momen 
tensor solution) untuk mengetahui pematahan batuan akibat gempa ini. 
Tetapi dari historic momen tensor solution di sekitar wilayah ini, kita 
bisa melihat bahwa pematahan batuan akibat gempa di wilayah ini terutama 
terjadi secara kompresif.


 Lokasi kedalaman pusat gempa 35 km dan jaraknya cukup jauh dari batas 
konvergensi Iempeng Samudera Hindia dengan Eurasia. Ini tetap merupakan 
overriding plate-earthquake; tetapi kompresi dari konvergensi lempeng 
terjadi jauh ke selatan.  Yang lebih penting sebagai pemicu patahan adalah 
backarc thrusting yang merupakan kepanjangan Flores Thrust.


 Posisi episentrum gempa Situbondo secara tektonik, segaris atau pada 
posisi perpanjangan sebelah barat dari Flores Thrust yang berarah 
barat-timur terletak di sebelah utara Pulau Flores. Di sebelah utara 
Flores Thrust, kerak samudra Laut Banda Selatan menyusup ke bawah island 
arc Nusa Tenggara dalam pola foredeep (mungkin bukan subduction trench).


 Bali Basin di wilayah ini terbentuk akibat downwarp pada kerak Paparan 
Sunda oleh thrusting sepanjang Flores backarc thrust zone. Arah slip untuk 
zone backarc thrusting berdasarkan orientasi slip vector gempa merupakan 
bagian dari konvergensi lempeng yang searah dengan konvergensi antara 
Sunda arc dan lempeng samudera Hindia. Keberadaan backarc thrusting 
menunjukkan coupling antara lempeng Samudera Hindia dan Sunda arc.


 salam,
 awang



-
Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's 
on, when. 




Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo 4.9 Mb, 10 September 2007 (back-arc thrusting di Bali Basin ?)

2007-09-10 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Apakah juga ada pemantauan terhadap effect gempa ini terhadap produksi 
lapangan2 minyak dan gas bumi di Northeast Java basin? Katanya gempa bisa 
meningkatkan produktivitas.


- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]>; "Geo Unpad" 
<[EMAIL PROTECTED]>; 

Sent: Tuesday, September 11, 2007 12:26 AM
Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo 4.9 Mb, 10 September 2007 (back-arc 
thrusting di Bali Basin ?)




Gempa Rusak Puluhan Rumah di Situbondo
Senin, 10 September 2007 | 12:20 WIB

 TEMPO Interaktif, Situbondo: Gempa bumi melanda Kabupaten Situbondo, Jawa 
Timur pada Senin (10/9) dini hari. Gempa terjadi dua kali yaitu pada pukul 
01.30 dan 01.42 waktu setempat. Akibat gempa ini sediitnya 67 rumah di 
lima desa di Kecamatan Asembagus, Situbondo rusak.


Selain merusak puluhan rumah, gempa juga merusak enam bangunan sekolah 
dasar dan satu bangunan kompleks markas latihan tempur milik TNI. Dalam 
peristiwa ini sembilan orang mengalami luka ringan dan berat. Seluruh 
korban masih dirawat di Puskesmas Kecamatan Arjasa dan Asembagus.


Menurut catatan kantor Badan Meteorologi dan Geofisika perwakilan 
Banyuwangi, gempa itu berkekuatan 4,5 dan 4,9 skala Richter. "Pusat gempa 
di laut utara Situbondo pada kedalaman sepuluh kilometer dan seratus 
kilometer," kata Mawardi, petugas BMG Banyuwangi. Mahbub Djunaidy


 Berikut data detail gempa Situbondo tersebut berdasarkan USGS.

 Earthquake Details  Magnitude  4.8Date-Time
  Sunday, September 09, 2007 at 18:36:37 UTC
  Monday, September 10, 2007 at 01:36:37 AM at epicenter
Time of Earthquake in other Time Zones Location  7.851°S, 114.326°E 
Depth  35 km (21.7 miles) set by location programRegion  BALI SEA 
Distances  70 km (45 miles) ENE of Jember, Java, Indonesia

135 km (85 miles) NW of Denpasar, Bali, Indonesia
175 km (110 miles) E of Malang, Java, Indonesia
855 km (530 miles) ESE of JAKARTA, Java, Indonesia
   Location Uncertainty  horizontal +/- 14.3 km (8.9 miles); depth fixed 
by location programParameters  Nst= 23, Nph= 23, Dmin=676.4 km, 
Rmss=1.45 sec, Gp= 58°,

M-type=body magnitude (Mb), Version=7 SourceUSGS NEIC (WDCS-D)

   Event ID  us2007hba6

 Karena gempanya tidak besar, USGS tak menerbitkan focal mechanism (momen 
tensor solution) untuk mengetahui pematahan batuan akibat gempa ini. 
Tetapi dari historic momen tensor solution di sekitar wilayah ini, kita 
bisa melihat bahwa pematahan batuan akibat gempa di wilayah ini terutama 
terjadi secara kompresif.


 Lokasi kedalaman pusat gempa 35 km dan jaraknya cukup jauh dari batas 
konvergensi Iempeng Samudera Hindia dengan Eurasia. Ini tetap merupakan 
overriding plate-earthquake; tetapi kompresi dari konvergensi lempeng 
terjadi jauh ke selatan.  Yang lebih penting sebagai pemicu patahan adalah 
backarc thrusting yang merupakan kepanjangan Flores Thrust.


 Posisi episentrum gempa Situbondo secara tektonik, segaris atau pada 
posisi perpanjangan sebelah barat dari Flores Thrust yang berarah 
barat-timur terletak di sebelah utara Pulau Flores. Di sebelah utara 
Flores Thrust, kerak samudra Laut Banda Selatan menyusup ke bawah island 
arc Nusa Tenggara dalam pola foredeep (mungkin bukan subduction trench).


 Bali Basin di wilayah ini terbentuk akibat downwarp pada kerak Paparan 
Sunda oleh thrusting sepanjang Flores backarc thrust zone. Arah slip untuk 
zone backarc thrusting berdasarkan orientasi slip vector gempa merupakan 
bagian dari konvergensi lempeng yang searah dengan konvergensi antara 
Sunda arc dan lempeng samudera Hindia. Keberadaan backarc thrusting 
menunjukkan coupling antara lempeng Samudera Hindia dan Sunda arc.


 salam,
 awang



-
Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's 
on, when. 




Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] 1967 : Ertsberg Ditukar dengan Belasan Parang dan Efeknya Kini

2007-09-07 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Dari cerita di bawah ini saya teringat pada peristiwa yang saya alami waktu 
saya melakukan geological survey di Bintuni
Saya di drop dengan helicopter di pinggir sungai, kemudian di tinggal dengan 
2 orang tanpa bahan makanan dengan harapan heli kembali. Tetapi karena cuaca 
buruk akhirnya 3 hari saya tanpa makanan kecuali beras. Pada waktu survey 
tiba-2 kami dikelilingi suku setempat lengkap dengan parang dan panah, dan 
kebetulan ada yang bicara bahasa Indonesia. Mereka minta ganti rugi atas 
hasil dari yang kami lakukan. Saya bilang kami baru melakukan penyelidikan 
dan belum ada hasil sama sekali. Tetapi mereka kemudian menunjuk pada 
kantong2 sample yang sudah terisi contoh batuan, sambil mengatakan itu kan 
Bapa sudah bawa hasil?
Saya lupa lagi bagaimana saya selesaikan masalah ini, tetapi akhirnya damai 
saja dan saya ikut makan daging rusa bakar yang dibawa mereka. 3 Hari 
kemudian baru helikopter muncul, dan selama itu kami tidak bisa melakukan 
kontak radio dengan basecamp, karena walaupun ada radio dan genset, tetapi 
tidak ada fuel, karena fuel dalam genset dikosongkan oleh loadmaster waktu 
berangkat sesuai dengan peraturan penerbangan, fuel hanya boleh dibawa dalam 
jerrycan logam yang tertutup rapih yang tadinya mau dibawa dengan flight 
berikutnya. Selama 3 malam saya sangat putus asa, apakah saya bisa pulang 
kembali ke basecamp atau tidak, bahkan hampir nangis.

Jadi untuk orang awam seperti di Papua, samples itu dianggap hasil.
Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, September 07, 2007 2:04 PM
Subject: [iagi-net-l] 1967 : Ertsberg Ditukar dengan Belasan Parang dan 
Efeknya Kini



Tahun lalu dan beberapa bulan yang lalu, teman sebangsa kita dari Papua
melakukan unjuk rasa di mana-mana menuntut penutupan Freeport. Tuntutan
tentu tak bisa dipenuhi sebab Pemerintah Indonesia sudah terlanjur
terikat kontrak dengan perusahaan besar asal Amerika ini. Bila ditutup,
Pemerintah bisa diadukan ke Mahkamah Internasional dan bisa dipastikan
Pemerintah kita bakalan kalah. Tahun2 lalu pun kita suka mendengar
penyanderaan orang2 (asing) Freeport oleh suku2 setempat, atau ada
beberapa anggota suku yang ditembak, dsb..dsb..pendeknya bisa dikatakan
penuh konflik. Konfliknya memang ada, tetapi ada juga yang
memanfaatkannya untuk dipolitisasi. Mengapa bisa begitu ? Barangkali
cerita di bawah bisa sedikit menerangkan mengapa generasi muda Papua
marah, cerita diramu dari berbagai publikasi. Walaupun peristiwa ini
terjadi 40 tahun lalu, saya yakin kita masih bisa belajar daripadanya
bagaimana mengatur investasi di Indonesia, di wilayah yang begitu
beragam kemajuan masyarakat dan budayanya, agar kelak tak terjadi
konflik.



Diceritakan kembali berdasarkan sebuah artikel dari Kompas 11 Juni 1969.
"Eksplorasi Tembaga di Ertsberg, Irian Jaya" (oleh Adjat Sudradjat)



Tahun 1967, 40 tahun lalu, Tim Freeport sedang berusaha mengebor bagian
dari Gunung Bijih untuk mendapatkan sampel-sampel bijih guna penelitian
kadar mineralisasinya. Konon, para pembor itu dipilih dari yang pernah
berpengalaman di Kutub Utara dan Alaska sebab mereka mesti melawan suhu
sedingin 0-4 Celsius, kabut, dan hujan. Mereka mendirikan kemah di
pelataran Cartensz Weide. Mereka diterbangkan ke situ dari Timika
menggunakan helikopter selama 40 menit.



Sementara itu, tiga orang kepala suku berhiaskan bulu burung, kalung
merjan, dan tusuk hidung merayap menuju Ertsberg tiga hari tiga malam
bersama bala tentaranya tanpa selembar benangpun melekat di badannya,
tak peduli hawa sedingin es pun. Akhirnya, mereka sampai di perkemahan
para pembor tersebut. Suasana tidak menyenangkan terjadi sebab tidak ada
saling pengertian di antara tim Freeport dan suku setempat, maklum tidak
ada yang saling mengerti bahasa masing2. Orang2 Indonesia di tim
Freeport pun tak mengerti bahasa mereka sebab sebagian besar datang dari
luar Papua.



Keesokan harinya, saat para pekerja bangun tidur, mereka menemukan
perkemahan sudah dipagari tonggak seperti salib digantungi berbagai
bunga dan daun. Di tengah kecemasan itu, untung terpikir untuk memberi
suku-suku Papua itu makanan. Makanan diterima dan suku2 itu pulang.
Keesokan harinya datang lagi, tetapi kali ini untuk membantu tim
mengangkati batu-batu dari Ertsberg. Lalu mereka pulang.



Kedatangan yang berikutnya, suku2 ini membawa seorang anak bernama Karel
didikan misionaris. Anak ini bisa berbahasa Indonesia walaupun
patah-patah. Akhirnya, terungkaplah bahwa keinginan suku2 ini yaitu
mereka minta ganti rugi atas gunung mereka yang telah digali. Tentu saja
suku2 ini tidak tahu bahwa di Jakarta kontrak pertambangan antara
Pemerintah Indonesia dan Freeport telah ditandatangani setahun
sebelumnya, 1966.



Minta ganti rugi ? Dengan serentak, sang superintendent Freeport tanpa
segan-segan memberikan berbilah-bilah parang sebagai ganti Ertsberg.
Ternyata, belasan parang itu diterima dengan sangat sukacita oleh para
anggota suku. Seorang kepala suku l

Re: [iagi-net-l] Menguak 'Colorado Connection', Jaringan Tokoh Migas di Indonesia (2)

2007-08-15 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Betuuul

- Original Message - 
From: "Eddy Subroto" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, August 15, 2007 1:54 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Menguak 'Colorado Connection', Jaringan Tokoh
Migas di Indonesia (2)



Dari cerita Pak Ong, karena orang bule (baca Bob Weimer) sukar melafalkan
Koesoemadinata, maka panggilan akrab Pak Koesoema oleh Bob Weimer di CSM
adalah RP (baca arpee). Betul Pak Koesoema?

EAS


Di Mines sendiri nama Prajatna mungkin banyak yang tidak kenal, tapi
nama Koesoemadinata sangat dikenal.

Bahkan Profesor Emeritus of Geology nya CSM (Robert J. Weimer) kalo
ketemu mahasiswa geologi dr indonesia yang belajar di Mines selalu
bertanya:

Apakah kenal dengan Pak Koesoemadinata?

Maaf Pak Koesoema, ini bukan dibesar-besarkan gaya wartawan tapi memang
benar adanya.



-ds-



-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, August 15, 2007 10:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Menguak "Colorado Connection", Jaringan Tokoh
Migas di Indonesia (2)



Malah dalam "mode pemikiran" juga saya sangsikan ada yang sama.

Prajatna bukan nama panggilan, tetapi nama aseli (first name)

RPK







Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Menguak "Colorado Connection", Jaringan Tokoh Migas di Indonesia (2)

2007-08-14 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Malah dalam "mode pemikiran" juga saya sangsikan ada yang sama.
Prajatna bukan nama panggilan, tetapi nama aseli (first name)
RPK
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, August 15, 2007 7:54 AM
Subject: [iagi-net-l] Menguak "Colorado Connection", Jaringan Tokoh Migas di 
Indonesia (2)




Malah baru tahu kalau panggilan Pak Koesoemadinata itu "Prajatna".

btw, "Colorado connection" itu hanya ada mungkin dalam "mode pemikiran".
Artinya cara berpikir-nya memili pola yang mungkin sama. Pola berpilir ini
tidak harus untuk kepentingan yang sama juga tidak harus memiliki 
kesimpulan

yang sama.

Sering aku beri contoh apa yg aku maksud perbedaan "pola berpikir" adalah
perbedaan pengobatan barat dan timur. ini cara dulu loo, sekarang barat
timur sedang "melebur dan bertempur" menjadi satu.
Menurut cara barat (western), sakit adalah kondisi tubuh ketika "diserang"
oleh bakteri dari luar. Pengobatannya adalah dengan "membunuh" si bakteri.
Menurut cara timur (eastern), sakit adalah kondisi tubuh yang lemah 
sehingga

munculnya penyakit yang sudah potensi penyakit sebelumnya. Penyembuhannya
dengan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga potensi penyakit tidak 
muncul.


RDP
===
Rabu, 15 Agt 2007,
Sudah Kepala Tujuh, RPK Masih Geolog Aktif
Menguak "Colorado Connection", Jaringan Tokoh Migas di Indonesia (2)
Meski lulus dari perguruan tinggi yang sama, para alumnus Colorado
School of Mines (CSM) menolak terlibat dalam "koncoisme" alias
pertemanan. Mereka justru sering berhadap-hadapan dalam beberapa kasus
migas di Indonesia. Bukti integritas dan profesionalisme?

IWAN UNGSI, Jakarta

SAMA-SAMA doktor lulusan CSM, Kurtubi dan Purnomo Yusgiantoro sering
punya pandangan yang berseberangan. Dalam soal liberalisasi sektor
migas, misalnya, pria kelahiran Mataram, 56 tahun lalu, itu dikenal
sangat vokal mengkritik Purnomo yang kini menjadi menteri energi sumber
daya mineral (ESDM).

Menurut Kurtubi, sikap kritis itu bukan dimaksudkan untuk menyerang atau
bahkan antipati kepada pemerintah. "Ini karena tanggung jawab keilmuan
saya. Kalau saya melihat yang bengkok, ya harus saya coba luruskan.
Tidak bisa tidak," kata Kurtubi, yang sangat kritis saat penyusunan RUU
Migas beberapa waktu lalu.

Soal perbedaan pandang Kurtubi dengan Purnomo juga dibenarkan Andang
Bachtiar. Menurut geolog independen tersebut, dalam berbagai forum,
kedua orang itu malah sering saling menyerang. "Itu menunjukkan
masing-masing independen," kata geolog terkemuka itu.

Andang menuturkan, meski saat ini banyak alumnus CSM yang sudah menjadi
orang, bukan berarti mereka membangun klik untuk kepentingan tertentu.
Sebab, setelah lulus dari CSM, kebanyakan mereka sibuk dengan urusan
masing-masing.

"Boro-boro bikin koneksitas. Kami malah saling beda pendapat. Saya
sendiri sering mengkritik Hilmi (Hilmi Panigoro)," ujarnya.

Kurtubi menambahkan, Indonesia tidak membutuhkan sekolah sekelas CSM
untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang migas. Sebab, jurusan teknik
geologi maupun perminyakan sudah ada di ITB. Namun, dia berharap agar
perguruan tinggi terkemuka di Bandung itu mempunyai jurusan ekonomi
mineral.

"Jadi, bagaimana (lulusan ekonomi mineral) menghitung harga komoditas
mineral yang memiliki karakter khusus. Supaya kita tidak tertipu (oleh
kontraktor migas) terus," tuturnya.

Dia mencontohkan, kasus harga penjualan gas di Tangguh (proyek gas alam
cair di Tangguh, Teluk Bintuni, Papua) yang dinilai murah dan tidak
efisien. Menurut Kurtubi yang menyelesaikan studi master dengan tesis
"Efisiensi Harga LNG di Indonesia", efisiensi harga LNG suatu negara itu
terintegrasi dengan harga LNG dunia.

"Jadi, harus mengikuti terus. Kalau harga LNG dunia naik, harga LNG
Indonesia juga harus mengikuti," katanya.

Kurtubi menjelaskan, idealnya harga gas memiliki keterkaitan secara
abadi dengan harga minyak. Karena itu, ketika harga minyak naik, harga
gas juga naik. "Dalam kasus Tangguh, ketika harga minyak di atas USD 38
per barel, harga gas di Tangguh tidak bisa naik lagi. Padahal, saat ini
harga minyak sudah berada di level USD 74 per barel," ungkapnya.

Hilmi Panigoro adalah contoh lain alumnus CSM dari kalangan pengusaha
yang dianggap bersikap profesional. Selepas meraih master of science
dari CSM, Hilmi meneruskan karir di Huffco (sekarang VICO).

Di perusahaan itu alumnus ITB tersebut mengawali karir dari bawah.
Yakni, sebagai well site geologist (1981). Lalu jabatannya naik menjadi
kepala eksplorasi. Jabatan terakhir di Huffco adalah vice president dan
direktur bisnis proses rekayasa.

Justru saat berada di puncak, pada 1998 dia menerima pinangan sang kakak
(Arifin Panigoro) untuk bergabung di Medco. Di bawah Hilmi, Grup Medco
kini tercatat sebagai perusahaan migas nasional terkemuka yang bersaing
mengoperasikan ladang-ladang migas di luar negeri.

Lalu, apa kesan Hilmi tentang banyaknya alumnus CSM yang kini berkiprah
di dunia migas Indonesia? "Jangan saya. Tan

Re: [iagi-net-l] Fwd: [Geologi UGM] Menguak "Colorado Connection", Jaringan Tokoh Migas di Indonesia (1)

2007-08-13 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Wah, wartawan ini sangat kreatif dan berimaginasi tinggi untuk menulis 
artikel Colorado School of Mines Connection (atau CSM Mafia barangkali 
seperti Berkeley Mafia?)
Memang saya pernah dihubungi wartawan Jawa Pos menanyakan soal CSM. Saya 
bilang saya tidak pernah tahu adanya Ikatan Alumni CSM, apalagi menghadiri 
pertemuan2nya. Bahkan kalau saya bertemu dengan orang2 yg disebutkan alumni 
CSM saya biasanya tidak sadar bahwa mereka itu alumni CSM, bahkan saya baru 
tahu sekarang bahwa Hilmy Panigoro itu pernah kuliah di CSM.

Imaginasi yang luar biasa dengan mengait-kaitkan dengan Lusi.
Ada nama2 yang tidak disebutkan (tidak diketahui), antara lain Dr. Ong Han 
Ling,  Ir. Hadyanto Martosubroto (ex Dirut Aneka Tambang) dan Ir. Lukito 
(Departemen Pertambangan), yang 2 terakhir ini sebenarnya alumni pertama 
dari CSM di bidang mining engineering. Sebenarnya orang Indonesia yang 
merupakan lulusan CSM pertama adalah Ir. Adnan (di tahun 50/60-an), yang 
merupakan expert rock mechanics terkenal di Amerika (ikut mendesign Norad 
dan pangkalan udara bawah tanah Norwegia), tetapi tidak pernah kembali ke 
Indonesia, dan jadi warganegara AS.

Itu saja mengenai "CSM Mafia"
RPK

- Original Message - 
From: "Ismed Mahmud" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, August 14, 2007 10:39 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [Geologi UGM] Menguak "Colorado Connection", 
Jaringan Tokoh Migas di Indonesia (1)




Saya pikir terlampau naif dan sederhana jika nama2 di atas tersebut
dihubungkan dengan berhentinya LUSI. karena setahu saya beliau2 tsb 
umumnya

hanya pengamat dan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan dalam urusan
LUISI.



On 8/14/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Kita tunggu kontrubinya sampai LUSI berhenti
Pakar harus mengakar.

TJ





Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-








Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon

2007-07-19 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Aneh argumentasinya. Kalau semburan lumpur disebabkan gempa dan tidak ada 
hubungan dengan pemboran BP-1, maka tidak ada urusan ditembusnya Kujung atau 
tidak, karena semburan lumpur itu disebabkan patahan yang diaktifkan gempa. 
Apakah tidak mungkin patahan itu memotong formasi Kujung? Apa lagi dikatakan 
bahwa sumber air adalah "geothermal" yang lebih dalam lagi dari Kujung.
Aneh dengan mengatakan bahwa BP-1 tidak pernah menembus Kujung, sehingga tidak 
mungkin minyak datang dari Kujung secara implisit mengakui bahwa BP-1 mempunyai 
hubungan dengan semburan lumpur.
Maaf ini merupakan keanehan
RPK
  - Original Message - 
  From: Awang Harun Satyana 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, July 19, 2007 3:13 PM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon


  Terlalu dini dan tidak ada dasarnya menyebut Kujung ditembus Banjar Panji, 
bahkan terlalu dini juga menyebut ada reef ditembus Banjar Panji. Tidak ada 
cutting yang naik yang akan membuktikannya, maka selamanya akan menjadi 
pertanyaan. Yang ditembus Porong-1 pun bukan Kujung I reef, lebih muda secara 
signifikan. Lagipula, dalam petroleum system ellsional yang mendorong 
terjadinya mud volcano tidak diperlukan sumur untuk membawa hidrokarbon dari 
bawah ke atas. Konduitnya akan disediakan oleh diatrema mud volcano tersebut 
bersama semua retakan vertical Resen yang disebabkannya.

   

  Salam,

  awang

   

  From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, July 19, 2007 2:05 C++
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon

   

  Kalo ada kemungkinan bahwa minyaknya dari Kujung, maka bisa ditarik satu 
hipotesa bahwa telah "ada" jalan yang menghubungkan antara Kujung dengan 
permukaan atau setidaknya dengan lapisan diatas Kujung yang merupakan sumber 
mud volcano. Kalo hipotesa ini masuk akal, maka akan ada suatu konsekuensi 
logis untuk menjawab pertanyaan bagaimana "jalan" antara kujung dan permukaan 
bisa terbentuk. 

   

  Yang kedua, kalo minyaknya dari Kujung, ada kemungkinan besar bahwa drilling 
BPJ-1 sebenarnya sudah menembus zona ini? 

   

  On 7/19/07, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

  Mengapa segan-segan sih untuk mengatakan minyak datang dari Kujung? Kan yang
  jadi objectif BP-1 adalah Kujung reef. 
  Heheh?
  RPK
  - Original Message -
  From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: 
  Sent: Thursday, July 19, 2007 8:36 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon


  > Ini sudah kita prediksikan dari awal kejadian semburan lumpur sebab mud
  > volcano Porong terjadi di wilayah yang sudah terkenal kaya hidrokarbon. 
  > Di seluruh dunia pun di tempat2 di mana gununglumpur bermukim selalu
  > erat kaitannya dengan sistem hidrokarbon. Bahkan karena erat kaitannya
  > dengan hidrokarbon, gununglumpur banyak dipelajari orang sejak 
  > pertengahan abad keduapuluh.
  >
  > Menganalisis kejadian hidrokarbon (minyak) di sistem gununglumpur Porong
  > mudah saja. Kita korelasikan saja crossplot kejadian hidrokarbon
  > temperature vs HCs generation (diagenetik, katagenetik, dan metagenetik) 
  > dengan crossplot transformasi mineral lempung (ilitisasi) yang memuat
  > temperature vs kind of clay mineral di sistem elisional. Lalu, kita
  > periksa mineral lempung yang keluar dari semburan lumpur (smektit/ilit 
  > ?), lalu kita akan tahu dari regim temperature berapa ia berasal.
  > Mengetahui temperaturnya, maka kita bisa kaitkan langsung ke cross plot
  > HC generation.
  >
  > Dari data yang saya punya dan korelasi awal menunjukkan, minyak yang 
  > keluar itu berasal dari generasi 80-150 deg C, dengan komposisi generasi
  > HCs terdiri atas minyak dan gas metan, pada transformasi smectite to
  > illite di temperature 90-120 deg C.
  >
  > Kita tahu juga bahwa sistem diapir atau mud volcano akan mengangkat GG 
  > (gradient geothermal) secara anomaly, terangkat di wilayah itu dari
  > rata-rata regional. Maka, tak perlu minyak di semburan Porong itu
  > berasal dari batuan induk yang terbukti di Jawa Timur yaitu Ngimbang 
  > shales, sebab akibat uplifted GG ini maka Pliocene shales Kalibeng di
  > sini pun sudah dalam regim katagenetik oil generation, asal ia punya TOC
  > cukup baik sebagai batuan induk minyak. Cara terbaik adalah : mengambil 
  > sampel minyak semburan Porong itu, analisis lengkap geokimianya (bulk
  > properties, isotop, biomarker), kita kan tahu dengan segera apa batuan
  > induknya. Data geokimia minyak Jawa Timur kita sudah lebih dari cukup 
  > untuk studi perbandingan, bila minyaknya menunjukkan asal Pliosen
  > Kalibeng, hm sangat menarik; bila asal Eocene Ngimbang menarik juga
  > mengkaji source pod dan sejarah migrasi di bawahnya.
  >
  > Kelak, bila semburan lumpur sudah 

Re: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" !

2007-07-19 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Yang jadi masalah bukanlah soal Pram itu marxist, tetapi karena Pram waktu 
zaman berjayanya PKI adalah tokoh Lekra yang menghajar orang2 /mengkebiri 
hak2nya orang yang pro-Manikebu, yang berhaluan liberal, bahkan sampai harus 
meringkuk di penjara. Mochtar Lubis,  JB Yassin dsb sangat  menderita waktu 
itu. Mochtar Lubis tidak mau disamakan dengan orang yang memberangus hak 
azasi manusia.

RPK
- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, July 19, 2007 3:25 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" !



Sayangnya, mengapa Mochtar Lubis mesti mengembalikan penghargaan Raymond
Magsaysay yang diterimanya saat Pram diganjar penghargaan tersebut tahun
1995 ? Protes karena seorang yang dicap marxist diganjar penghargaan ?
Ah, itu kan karena kisah lama perseteruan antara Mochtar Lubis dengan
Pram tahun 1960-an. Asyik juga mengikuti karya sastra Mochtar Lubis,
terutama "Harimau-Harimau !"

Mbak Yuriza, jalan-jalannya jangan hanya ke Gramedia, ke Jakarta saja
kalau sedang digelar pameran buku di Senayan, 3x setahun oleh IKAPI.
Banyak sekali buku bagus, dari penerbit bagus dan sangat beragam, dengan
harga discount yang besar lagi - one stop shopping ! Mei lalu saya dapat
dua buku klasik kumpulan prosa dan puisi "Gema Tanah Air" dari H.B.
Jassin - masih buku2 aslinya, sudah menguning, sisa di gudang Balai
Pustaka - yakin tak akan ada dim ana pun selain di Balai Pustaka.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, July 19, 2007 2:22 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" !

Abah,

Saya rasa tulisan tulisannya Mochtar Lubis juga cantik dan berat seperti
Pram, dia pun juga seorang idealis yang mengusung pesan nasionalis.
Sayang semenjak tergusurnya Indonesia Raya namanya kok hilang ya .
at
least dari perhatian orang umum seperti saya ...
Pram dikagumi oleh "pihak luar", tapi selain dia juga ada penulis
penulis
lain yang keren punya  kenapa kita cuma menengok kearah Pram ?,
karena
"orang luar" menengok kedia?.
Sayangnya kalau kita jalan jalan ke Gramed saat ini, nggak ada buku buku
bernuansa seperti itu lagi, apakah jaman sudah berubah sehingga orang
lebih
global cara berpikirnya ?.

y





[EMAIL PROTECTED]



07/19/2007 01:51
To
PMiagi-net@iagi.or.id


cc


Please respond to
Subject
<[EMAIL PROTECTED] Re: [iagi-net-l] OOT "Saya
Terbakar
  .id>Amarah Sendirian" !


















  Awang

Sedari saya kecil  saya sudah mengagumi Amarhum , buku buku lama eperti
Ceritera dari Blora , Keluarga Gerilya dsb saya baca berkali-kali.
Buku yang baru sudah sedikit berubah , lebih romantis walaupun pesan
pesannya mengeai penderitaan rakyat tertindas masih
mengemuka dengan nyata .

Apakah dia seorang marxist ?

Menurut saya dia berfikiran atau menganut sikap / pemikiran seorang
marxist
walaupun dia tidak mengakui-nya.Coba saja baca dengan teliti pesan pesan
dalam buku buku-nya.
Tapi dia adalah mrxist nasionalist.
Dia seorang nasionalist yang mendambakan bangsa Indonesia bisa makmur
dan
adil sejahtera , sebagimana diamanatkan dalam mukdimah Konstitusi kita.

Apakah dia perlu penghargaan ?

Saya kira orang seperti Pram tidak merasa perlu piagam penghargan , akan
tetapi kita sebagai bangsa  yang besar wajib memberikan pengargaan
kepadanya , bkan saja untuk karya sastranya , akan tetapi onsistensi-nya
dalam bersikap sebagi nasionalist yang konsisten.
Hanya sayang-nya bangsa kita ini punya penyakit "aneh" , yaitu takut
mengargai karya warga bangsa-nya sendiri .
Lihat saja IAGI , berkali kali saya menyatakan didalam iagi-net , betapa
penting-nya memberikan penghargaan profesional kepada warag negara RI
atau
fuhak lain yang memberikan kontribusi yang luar biasa kepada kebumian
Indonesia , Ndak ada tuh yang menanggapi . Apa ini bukan aneh (kata saya
dan Anda).
Sampai adik saya yang saya sangat sayangi dan hormati -pun , ADBt yang
katanya geologist Merdeka tidak berani untuk melakukan hal itu dimasa
kepengurusan-nya

So ,jangan berkecil hati lah.

Si-Abah

__


Judul subyek di atas adalah judul sebuah buku relatif baru (Desember

2006) tentang Pramoedya Ananta Toer, banyak dianggap sebagai sastrawan
terbesar Indonesia dan dunia luar mengakuinya sebagai sastrawan kelas
dunia, terbitan Kepustakaan Populer Gramedia. Buku ini memuat
serangkaian wawancara antara Andre Vltchek dan Rossie Indira dengan

Pram

pada Desember 2003-Maret 2004, dua tahun lebih sebelum Pram meninggal
dunia pada akhir April 2006. Andre adalah seorang penulis, wartawan,
sineas, dan analis politik asal Eropa Tengah. Rossie adalah penulis,
sineas dan arsitek Indonesia. Kedua orang ini mahir berbahasa Rusia

dan

Ceko, bahasa yang dipakainya ketika ngobrol denga

Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon

2007-07-19 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya tidak menyimpulkan demikian, tetapi kita harus tetap objektief 
memperhitungan semua kemungkinan. Mungkin saja hasil analisa geokimia dapat 
menyimpulkan bahwa minyak itu tidak mungkin berasal dari Kujung, Tetapi sebelum 
itu  seorang geoscientist harus imparsial/ objektif  semua kemungkinan harus 
dipertimbangkan. Jadi jangan memvonnis sebelum diadili dengan mengajukan bukti2.
Memang adalah sangat sulit untuk tetap bersifat objektif kalau kita sudah 
mempunyai pendapat. Saya pun mungkin akan demikian, tetapi saya akan tetap 
berusaha dengan "open mind"
RPK
  - Original Message - 
  From: Shofiyuddin 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, July 19, 2007 2:05 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon


  Kalo ada kemungkinan bahwa minyaknya dari Kujung, maka bisa ditarik satu 
hipotesa bahwa telah "ada" jalan yang menghubungkan antara Kujung dengan 
permukaan atau setidaknya dengan lapisan diatas Kujung yang merupakan sumber 
mud volcano. Kalo hipotesa ini masuk akal, maka akan ada suatu konsekuensi 
logis untuk menjawab pertanyaan bagaimana "jalan" antara kujung dan permukaan 
bisa terbentuk. 

  Yang kedua, kalo minyaknya dari Kujung, ada kemungkinan besar bahwa drilling 
BPJ-1 sebenarnya sudah menembus zona ini? 

   
  On 7/19/07, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Mengapa segan-segan sih untuk mengatakan minyak datang dari Kujung? Kan yang
jadi objectif BP-1 adalah Kujung reef. 
Heheh?
RPK
- Original Message -
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, July 19, 2007 8:36 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon


> Ini sudah kita prediksikan dari awal kejadian semburan lumpur sebab mud
> volcano Porong terjadi di wilayah yang sudah terkenal kaya hidrokarbon. 
> Di seluruh dunia pun di tempat2 di mana gununglumpur bermukim selalu
> erat kaitannya dengan sistem hidrokarbon. Bahkan karena erat kaitannya
> dengan hidrokarbon, gununglumpur banyak dipelajari orang sejak 
> pertengahan abad keduapuluh.
>
> Menganalisis kejadian hidrokarbon (minyak) di sistem gununglumpur Porong
> mudah saja. Kita korelasikan saja crossplot kejadian hidrokarbon
> temperature vs HCs generation (diagenetik, katagenetik, dan metagenetik) 
> dengan crossplot transformasi mineral lempung (ilitisasi) yang memuat
> temperature vs kind of clay mineral di sistem elisional. Lalu, kita
> periksa mineral lempung yang keluar dari semburan lumpur (smektit/ilit 
> ?), lalu kita akan tahu dari regim temperature berapa ia berasal.
> Mengetahui temperaturnya, maka kita bisa kaitkan langsung ke cross plot
> HC generation.
>
> Dari data yang saya punya dan korelasi awal menunjukkan, minyak yang 
> keluar itu berasal dari generasi 80-150 deg C, dengan komposisi generasi
> HCs terdiri atas minyak dan gas metan, pada transformasi smectite to
> illite di temperature 90-120 deg C.
>
> Kita tahu juga bahwa sistem diapir atau mud volcano akan mengangkat GG 
> (gradient geothermal) secara anomaly, terangkat di wilayah itu dari
> rata-rata regional. Maka, tak perlu minyak di semburan Porong itu
> berasal dari batuan induk yang terbukti di Jawa Timur yaitu Ngimbang 
> shales, sebab akibat uplifted GG ini maka Pliocene shales Kalibeng di
> sini pun sudah dalam regim katagenetik oil generation, asal ia punya TOC
> cukup baik sebagai batuan induk minyak. Cara terbaik adalah : mengambil 
> sampel minyak semburan Porong itu, analisis lengkap geokimianya (bulk
> properties, isotop, biomarker), kita kan tahu dengan segera apa batuan
> induknya. Data geokimia minyak Jawa Timur kita sudah lebih dari cukup 
> untuk studi perbandingan, bila minyaknya menunjukkan asal Pliosen
> Kalibeng, hm sangat menarik; bila asal Eocene Ngimbang menarik juga
> mengkaji source pod dan sejarah migrasi di bawahnya.
>
> Kelak, bila semburan lumpur sudah mati, tidak berlebihan bila kita
> berpikir bahwa ini akan menjadi lapangan minyak. Generasi di bawahnya
> sudah jelas terjadi, perangkap2 baru yang disebabkan oleh deformasi 
> piercement structure ala diapir dan mud volcano sedang terbentuk saat
> ini. Kita bisa belajar dari banyak lapangan minyak di Azerbaijan dan
> Rusia yang sumur2 produksinya dibor di mud volcano yang sudah mati. 
> Turaguy oil field, Lokbatan oil field, Bibieibat oil field, dan Guum
> Adasy oil field semuanya adalah lapangan2 minyak di struktur mud
> volcano.
>
> Maka, ini berita menggembirakan. Sekarang memang bencana di Porong sebab 
> : mud volcano is in the making, tetapi coba belasan atau puluhan tahun
>

Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon

2007-07-19 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Bukan sinis, tetapi saya merasa heran, mengapa tidak bersifat objektif?
Ada apa hari Jum'at?
  - Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, July 19, 2007 2:04 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon


  Aduh  Pak Kusuma ,kok sinis begitu seeh.
  Ngomog ngomong  Pak , akan hadir di Jakarta besok Jum'at ?

  Si-Abah

  

 Kalau memang mudvolcano itu disebabkan gempa dan merupakan murni bencana 
  > alam, dan tidak ada urusan dengan BP-1, maka tidak ada urusan idzin dari 
  > Lapindo Brantas. Kalaupun harus ada mungkin idzinnya dari Direktorat 
  > Volcanologi dan Mitigasi Bencana Alam 
  > - Original Message - 
  > 
  From: Awang Harun Satyana 
  > To: iagi-net@iagi.or.id 
  > Sent: Thursday, July 19, 2007 1:11 PM 
  > Subject: RE: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon 
  > 
  > 
  > Pak Rovicky, 
  > 
  > 
  > 
  > Kalau mengacu kepada PSC terms, yang boleh mengambil minyak ini untuk 
  > dianalisis adalah Lapindo Brantas sebab wilayahnya masuk ke blok 
  > Brantas. Perguruan tinggi bisa saja mengambil sampel minyak itu, tetapi 
  > sebaiknya mereka mengajukan proposal ke Lapindo Brantas sekaligus 
  > mengajukan studi dan interpretasinya. Kalau diberi kewenangan, BPLS pun 
  > bisa saja mengambil sampel minyak. Yang paling pas melakukan studi ini 
  > adalah service companies yang punya fasilitas lab geokimia organik 
  > lengkap. Penafsirannya yang pas bisa dilakukan oleh siapa pun yang 
  > memahami geokimia, petroleum geology Jawa Timur, dan mud volcano. 
  > 
  > 
  > 
  > Salam, 
  > 
  > awang 
  > 
  > 
  > 
  > 
  From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  > Sent: Thursday, July 19, 2007 12:30 C++ 
  > To: iagi-net@iagi.or.id 
  > Subject: Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon 
  > 
  > 
  > 
  > Just curious, 
  > Siapa yang paling pas melakukan studi ini ? 
  > Apakah siapa saja boleh mengambil minyak untuk dianalisa ? 
  > 
  > rdp 
  > 
  > On 7/19/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
  > 
  > Shofi, 
  > 
  > 
  > 
  > Kita akan tahu batuan induk minyak ini bila kita melakukan analisis 
  > geokimia sampel minyak yang keluar dari semburan LUSI. Belum tentu dari 
  > Ngimbang shales, bisa saja dari shales atau coals yang setara umurnya 
  > dengan Kujung III, dengan Tuban, bahkan shales Kalibeng, atau Pucangan. 
  > Di depan ridge isolated platform yang diduduki Banjar Panji ini memang 
  > ada depresi North BD, di situ bisa saja menjadi source pod Ngimbang 
  > shales, kalau minyaknya menunjukkan asal Ngimbang. 
  > 
  > 
  > 
  > Bagaimana bisa keluar seiring erupsi mud volcano ? Tak mengherankan 
  > sebab mud volcanoes sendiri terbentuk sebagai overpressure buildup di 
  > setting kompresi yang berhubungan dengan pematangan dan degassing of 
  > rapidly buried organic-rich sediments. Suatu release terhadap 
  > overpressure buildup dalam bentuk degassing akan menjadi tenaga 
  > pendorong migrasi generated HCs di dalam petroleum system mud volcano. 
  > Deformasi piercement structures seperti diapir dan mud volcano akan 
  > berdampak secara signifikan terhadap fluid migration di cekungan 
  > sedimen. 
  > 
  > 
  > 
  > Sekarang kita tahu bahwa migrasi minyak telah terjadi di Bledug Porong 
  > ini, suatu hal yang sangat penting dalam pemahaman migrasi fluida di 
  > Cekungan Jawa Timur, yaitu bahwa : mud volcanism -dan diapirism secara 
  > umum - telah berperan secara penting dalam sejarah migrasi hidrokarbon. 
  > Semua evaluasi petroleum system di Kendeng Deep dan Selat Madura 
  > sebaiknya mulai sekarang melibatkan efek mud volcanism ini. Dari barat 
  > ke timur di wilayah depresi ini telah ditemukan mud volcanoes, maka 
  > mereka akan penting dalam sejarah termal cekungan dan pola fluid 
  > migration-nya. Analisis Basin Mod -2D saat ini untuk wilayah ini belum 
  > pernah melibatkan masalah2 elevated GG karena mud volcanism. 
  > 
  > 
  > 
  > Hal2 seperti di atas telah beberapa kali dilakukan evaluasinya di 
  > Azerbaijan dan South Kaspia di mana petroleum province berbagi tempat 
  > dengan mud volcanism. Dalam kasus2 seperti itu sebuah prinsip dynamic 
  > petroleum system dalam dis-equilibrium basin akan berlaku. 
  > 
  > 
  > 
  > Salam, 
  > 
  > awang 
  > 
  > 
  > 
  > 
  From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  > Sent: Thursday, July 19, 2007 9:26 C++ 
  > To: iagi-net@iagi.or.id 
  > Subject: Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon 
  > 
  > 
  > 
  > Menarik sekali. Kira kira darimana asal minyak ini? yang saya tahu, 
  > untuk reservoar kujung, minyak ada di Kujung 1 sampe dengan Ngimbang. 
  > Kalo memang benar dari sana, kira kira bagaimana kejadiannya sehingga 
  > bisa keluar setelah mud volcanonya? 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > On 7/19/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wr

Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon

2007-07-18 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Kalau memang mudvolcano itu disebabkan gempa dan merupakan murni bencana alam, 
dan tidak ada urusan dengan BP-1, maka tidak ada urusan idzin dari Lapindo 
Brantas. Kalaupun harus ada mungkin idzinnya dari Direktorat Volcanologi dan 
Mitigasi Bencana Alam
  - Original Message - 
  From: Awang Harun Satyana 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, July 19, 2007 1:11 PM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon


  Pak Rovicky,

   

  Kalau mengacu kepada PSC terms, yang boleh mengambil minyak ini untuk 
dianalisis adalah Lapindo Brantas sebab wilayahnya masuk ke blok Brantas. 
Perguruan tinggi bisa saja mengambil sampel minyak itu, tetapi sebaiknya mereka 
mengajukan proposal ke Lapindo Brantas sekaligus mengajukan studi dan 
interpretasinya. Kalau diberi kewenangan, BPLS pun bisa saja mengambil sampel 
minyak.  Yang paling pas melakukan studi ini adalah service companies yang 
punya fasilitas lab geokimia organik lengkap. Penafsirannya yang pas bisa 
dilakukan oleh siapa pun yang memahami geokimia, petroleum geology Jawa Timur, 
dan mud volcano.

   

  Salam,

  awang

   

  From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, July 19, 2007 12:30 C++
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon

   

  Just curious,
  Siapa yang paling pas melakukan studi ini ?
  Apakah siapa saja boleh mengambil minyak untuk dianalisa ?

  rdp

  On 7/19/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  Shofi, 

   

  Kita akan tahu batuan induk minyak ini bila kita melakukan analisis geokimia 
sampel minyak yang keluar dari semburan LUSI. Belum tentu dari Ngimbang shales, 
bisa saja dari shales atau coals yang setara umurnya dengan Kujung III, dengan 
Tuban, bahkan shales Kalibeng, atau Pucangan. Di depan ridge isolated platform 
yang diduduki Banjar Panji ini memang ada depresi North BD, di situ bisa saja 
menjadi source pod Ngimbang shales, kalau minyaknya menunjukkan asal Ngimbang.

   

  Bagaimana bisa keluar seiring erupsi mud volcano ? Tak mengherankan sebab mud 
volcanoes sendiri terbentuk sebagai overpressure buildup di setting kompresi 
yang berhubungan dengan pematangan dan degassing of rapidly buried organic-rich 
sediments. Suatu release terhadap overpressure buildup dalam bentuk degassing 
akan menjadi tenaga pendorong migrasi generated HCs di dalam petroleum system 
mud volcano.  Deformasi piercement structures seperti diapir dan mud volcano 
akan berdampak secara signifikan terhadap fluid migration di cekungan sedimen. 

   

  Sekarang kita tahu bahwa migrasi minyak telah terjadi di Bledug Porong ini, 
suatu hal yang sangat penting dalam pemahaman migrasi fluida di Cekungan Jawa 
Timur, yaitu bahwa : mud volcanism -dan diapirism secara umum - telah berperan 
secara penting dalam sejarah migrasi hidrokarbon. Semua evaluasi petroleum 
system di Kendeng Deep dan Selat Madura sebaiknya mulai sekarang  melibatkan 
efek mud volcanism ini. Dari barat ke timur di wilayah depresi ini telah 
ditemukan mud volcanoes, maka mereka akan penting dalam sejarah termal cekungan 
dan pola fluid migration-nya. Analisis Basin Mod -2D saat ini untuk wilayah ini 
belum pernah melibatkan masalah2 elevated GG karena mud volcanism.

   

  Hal2 seperti di atas telah beberapa kali dilakukan evaluasinya di Azerbaijan 
dan South Kaspia di mana petroleum province berbagi tempat dengan mud 
volcanism. Dalam kasus2 seperti itu sebuah prinsip dynamic petroleum system 
dalam dis-equilibrium basin akan berlaku. 

   

  Salam,

  awang

   

  From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, July 19, 2007 9:26 C++
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon

   

  Menarik sekali. Kira kira darimana asal minyak ini? yang saya tahu, untuk 
reservoar kujung, minyak ada di Kujung 1 sampe dengan Ngimbang. Kalo memang 
benar dari sana,  kira kira bagaimana kejadiannya sehingga bisa keluar setelah 
mud volcanonya? 



   

  On 7/19/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

  Ini sudah kita prediksikan dari awal kejadian semburan lumpur sebab mud
  volcano Porong terjadi di wilayah yang sudah terkenal kaya hidrokarbon. 
  Di seluruh dunia pun di tempat2 di mana gununglumpur bermukim selalu
  erat kaitannya dengan sistem hidrokarbon. Bahkan karena erat kaitannya
  dengan hidrokarbon, gununglumpur banyak dipelajari orang sejak
  pertengahan abad keduapuluh. 

  Menganalisis kejadian hidrokarbon (minyak) di sistem gununglumpur Porong
  mudah saja. Kita korelasikan saja crossplot kejadian hidrokarbon
  temperature vs HCs generation (diagenetik, katagenetik, dan metagenetik) 
  dengan crossplot transformasi mineral lempung (ilitisasi) yang memuat
  temperature vs kind of clay mineral di sistem elisional. Lalu, kita
  periksa mineral lempung yang keluar dari semburan lumpur (smektit/ilit
  ?), lalu kita akan tahu dari regim temperature berapa ia beras

Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon

2007-07-18 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Mengapa segan-segan sih untuk mengatakan minyak datang dari Kujung? Kan yang 
jadi objectif BP-1 adalah Kujung reef.

Heheh?
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, July 19, 2007 8:36 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon



Ini sudah kita prediksikan dari awal kejadian semburan lumpur sebab mud
volcano Porong terjadi di wilayah yang sudah terkenal kaya hidrokarbon.
Di seluruh dunia pun di tempat2 di mana gununglumpur bermukim selalu
erat kaitannya dengan sistem hidrokarbon. Bahkan karena erat kaitannya
dengan hidrokarbon, gununglumpur banyak dipelajari orang sejak
pertengahan abad keduapuluh.

Menganalisis kejadian hidrokarbon (minyak) di sistem gununglumpur Porong
mudah saja. Kita korelasikan saja crossplot kejadian hidrokarbon
temperature vs HCs generation (diagenetik, katagenetik, dan metagenetik)
dengan crossplot transformasi mineral lempung (ilitisasi) yang memuat
temperature vs kind of clay mineral di sistem elisional. Lalu, kita
periksa mineral lempung yang keluar dari semburan lumpur (smektit/ilit
?), lalu kita akan tahu dari regim temperature berapa ia berasal.
Mengetahui temperaturnya, maka kita bisa kaitkan langsung ke cross plot
HC generation.

Dari data yang saya punya dan korelasi awal menunjukkan, minyak yang
keluar itu berasal dari generasi 80-150 deg C, dengan komposisi generasi
HCs terdiri atas minyak dan gas metan, pada transformasi smectite to
illite di temperature 90-120 deg C.

Kita tahu juga bahwa sistem diapir atau mud volcano akan mengangkat GG
(gradient geothermal) secara anomaly, terangkat di wilayah itu dari
rata-rata regional. Maka, tak perlu minyak di semburan Porong itu
berasal dari batuan induk yang terbukti di Jawa Timur yaitu Ngimbang
shales, sebab akibat uplifted GG ini maka Pliocene shales Kalibeng di
sini pun sudah dalam regim katagenetik oil generation, asal ia punya TOC
cukup baik sebagai batuan induk minyak. Cara terbaik adalah : mengambil
sampel minyak semburan Porong itu, analisis lengkap geokimianya (bulk
properties, isotop, biomarker), kita kan tahu dengan segera apa batuan
induknya. Data geokimia minyak Jawa Timur kita sudah lebih dari cukup
untuk studi perbandingan, bila minyaknya menunjukkan asal Pliosen
Kalibeng, hm sangat menarik; bila asal Eocene Ngimbang menarik juga
mengkaji source pod dan sejarah migrasi di bawahnya.

Kelak, bila semburan lumpur sudah mati, tidak berlebihan bila kita
berpikir bahwa ini akan menjadi lapangan minyak. Generasi di bawahnya
sudah jelas terjadi, perangkap2 baru yang disebabkan oleh deformasi
piercement structure ala diapir dan mud volcano sedang terbentuk saat
ini. Kita bisa belajar dari banyak lapangan minyak di Azerbaijan dan
Rusia yang sumur2 produksinya dibor di mud volcano yang sudah mati.
Turaguy oil field, Lokbatan oil field, Bibieibat oil field, dan Guum
Adasy oil field semuanya adalah lapangan2 minyak di struktur mud
volcano.

Maka, ini berita menggembirakan. Sekarang memang bencana di Porong sebab
: mud volcano is in the making, tetapi coba belasan atau puluhan tahun
ke depan bisa saja sebagai oil field (!). Maka sebaiknya kita teliti
terus fenomena geologi ini, baik sekarang, juga nanti saat sudah padam.

Salam,
awang
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, July 19, 2007 7:33 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon

Wah !!

17/07/07 21:17
Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon

Sidoarjo (ANTARA News) - Dugaan adanya hidrokarbon yang berasal dari
pusat semburan lumpur Lapindo Brantas Inc. di Porong Sidoarjo
tampaknya semakin nyata.

"Hal ini bisa dilihat pada cairan berwarna hitam persis seperti minyak
itu terus mengikuti lumpur panas yang keluar dari pusat semburan lalu
mengalir ke "spill way"," kata Humas Badan Penanggulangan Lumpur
Sidoarjo (BPLS) Ahmad Zulkarnaen, Selasa.

Meski terlihat tidak mencolok, namun hidrokarbon tersebut bisa dilihat
dengan jelas di kawasan kanal lumpur hingga ke areal "spill way"
(saluran pelimpah).

Ahmad Zulkarnain mengakui, kandungan hidrokarbon memang keluar
bersamaan dengan lumpur panas yang keluar dari pusat semburan,
kemudian hidrokarbon itu mengalir mengikuti aliran lumpur ke spillway
dan ke Kali Porong.

"Hidrokarbon sudah kita identifikasi, tapi belum menunjukkan
tanda-tanda sesuatu yang membahayakan pada lingkungan," katanya
menegaskan.

Menyinggung apakah keberadaan hidrokarbon tersebut ada kaitannya
dengan kandungan minyak yang ada di kawasan pusat semburan atau
kawasan Porong dan sekitarnya, Zulkarnain tidak berani menjawab,
karena bukan dalam kapasitasnya.

Menurut dia, tugas BPLS adalah fokus untuk penutupan semburan lumpur
panas, penuntasan masalah sosial dan pemindahan infrastruktur.

"Ada dugaan itu merupakan sumber daya. Ada juga yang bilang itu adalah
cadangan. Tapi itu masih sebatas dugaan. Bagaimana sumber daya itu
bisa dibilang menjadi cadangan, harus

Re: [iagi-net-l] Sistem di ITB (bag. 2) d/h Geologi ITB maju atau mundur

2007-07-18 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Lah itu mah rektor ingin sok niru2 MIT, kurang percaya diri
Padahal ITB sebagai singkatan bahasa Institute of Technology Bandung itu 
menunjukkan kepribadian yang orisinil.


- Original Message - 
From: "M. Nur Heriawan" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, July 18, 2007 10:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sistem di ITB (bag. 2) d/h Geologi ITB maju atau 
mundur




--

terjemahan resminya, meskipun ITB sudah mengeluarkan
SK tentang terjemahan
ITB yaitu Bandung Institute of Technology. Jangan
komplain singkatannya
harus BIT lho! Saya pribadi sebenanrnya lebih suka

-

Sedikit komentar tentang terjemahan ITB ini. Agak aneh
dan lucu kalau terjemahannya jadi BIT, mestinya tetap
ITB, karena singkatan `ITB` ini sudah sangat terkenal
bahkan sampai di mancanegara.

Institut Teknologi Bandung pun akan lebih baik dan
tentu saja orisinal jika tidak diterjemahkan, biarkan
saja dalam bahasa aslinya (Indonesia) seperti itu.
Beberapa contoh yang selalu ditulis dalam bahasa
aslinya adalah Ecole des Mines de Paris (disingkat
ENSMP), Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule
Aachen (disingkat RWTH Aachen), dll. Prancis dan
Jerman tentu saja bangga dengan nama2 itu.

Seharusnya kita selalu bangga dengan Bahasa Indonesia.

Salam prihatin,

Nur H.




Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're 
surfing.

http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/mail/index.php


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]

Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Penipuan bermodus operandi kecelakaan

2007-07-05 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Kejadian macam ini sudah sangat sering terjadi, tetapi mungkin masih banyak 
juga yang belum pernah tahu. Maka ada baiknya berita kejadian seperti ini 
disebar-luaskan, juga melalui mailing list ini, sehingga orang jadi waspada.
RPK
  - Original Message - 
  From: Franciscus B Sinartio 
  To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia ; iagi-net@iagi.or.id ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Kuliah Geofisika 
  Sent: Friday, July 06, 2007 2:31 AM
  Subject: [iagi-net-l] Penipuan bermodus operandi kecelakaan


  Hallo semuanya, sorry menyajikan topik yang tidak hubungannya dengan 
geoscience tapi saya merasa mempunyai kewajiban untuk men-share hal ini supaya 
tidak ada yang ketipu lagi.
  saya menulis nya tadi pagi, tetapi malam ini baru bisa akses ke yahoo email 
saya, jadi baru di forward kesini

  fbs
  === 



  Ini ada pengalaman penipuan yang terencana.

  Tolong di sebarkan ke semua milis yang anda tahu, supaya tidak ada yang 
menjadi korban.



  Cerita nya begini, mertua saya yang tinggal di Tangerang dapat telepon dari 
seseorang yang mengaku petugas RSCM, dan memberitahu bahwa  dua anak nya yang 
laki dan yang perempuan dalam kecelakaan, dan sedang koma di RSCM.

  Untuk bertahan hidup perlu  sewa alat yang membutuhkan uang Rp 25 juta.  Uang 
itu diperlukan sebelum rumah sakit  memperbolehkan memakai alat tersebut.

  Tentu saja mertua perempuan saya langsung panik, karena memang kedua anaknya 
sedang berencana datang ke Tangerang (dari Labuan ), dan perjalanan biasanya  
memakan waktu sekitar 2.5 jam.

  Mertua saya tidak berpikir untuk men-cek kebenaran berita itu dan panik.

  Segera beliau menelpon anak2nya untuk  mencarikan uang dan mentransfer uang 
ke rekening yang dimaksud oleh penelpon.

  Tetapi karena mertua saya tidak bisa mengumpulkan uang sebanyak itu, jadi 
beliau coba negosiasi dengan penelpon dan penelpon bersedia menerima Rp 15 juta 
rupiah.

  Mulai lah usaha mengumpulkan yang 15 juta rupiah dilakukan dan sudah ada 
anggota keluarga yang berangkat menuju RSCM.

  Karena 15 juta melebihi batas maksimum transfer dari BCA yang dipunyai dan 
uang yang dikumpulkan berupa cash, maka mereka janjian ketemu di RSCM dan akan 
dibayar cash 15 juta.  Diutuslah salah satu anaknya yang lain untuk ke RSCM 
dengan Rp 15 juta cash.

  Karena mertua saya merasa agak lega sedikit, mulai lah bisa berpikir agak 
tenang. Akan tetapi cuma sebentar dan mulai kuatir lagi.  Pikirannya kalau 
duitnya cuma sebagian dikasih berarti tidak semua alat yang dipelukan dipakai.  
Beliau mulai panik lagi, dan berpikir untuk telepon ke istri saya di KL.  Pada 
saat yang sama mertua laki2 saya menelpon ke suami anaknya yang diberitakan 
kecelakaan (entah kenapa selama itu tidak terpikir untuk menelpon dia), dan 
tanya tentang uang dan kapan bisa ke Jakarta .

  Suaminya kaget tentang berita ini dan memberitahu bahwa istrinya masih 
dirumah, rencana ke Tangerang nya ditunda secara tiba-tiba tanpa dia ketahui 
sebabnya.

  Akhirnya dia balik ke rumah dan dapat pemberitahuan bahwa istrinya lagi 
kerumah temannya yang polisi.  Setelah ketemu istrinya, hal yang pertama 
dilakukan adalah menelpon mertuanya dan menyetop semua penyerahan duit.  Tetapi 
agak terlambat, sebagian dari duit itu sudah diserahkan ke penipu tersebut.  
Untungnya adik ipar saya yang bawa duit itu berpikir untuk negosiasi pemberian 
uang itu dan menjanjikan akan mendapatkan Rp 25 juta asal hanya bayar sebagian 
dulu sebagai uang muka.  Dia berpikir bahwa dia pasti akan membutuhkan cash 
dalam waktu dekat, lagi pula dia juga tidak mau ada alat yang diperlukan yang 
tidak dipakaikan ke kakak2nya.   Pada saat negosiasi teleponnya berdering dan 
adiknya yang lain tiba di RSCM dan mau masuk ke ICU.  Penipu tersebut cepat2 
menerima uang sejumlah yang ditawarkan, dan langsung kabur.  Sementara adik 
iparku sibuk mendengarkan penjelasan masalah melalui telepon, orang nya sudah 
menghilang dan tidak bisa dilacak dan tentu saja pihak RSCM tidak tahu menahu 
tentang hal ini.



  Setelah ditanya kakak ipar saya yang dikatakan jadi korban, kenapa handphone 
dimatikan.  Dia bercerita bahwa ada yang telepon dan bilang dari Polda, dan 
menuduh kakak ipar saya (kedua nya) terlibat narkoba, dan mereka lagi melacak 
group yang lain. Jadi dia harus mematikan handphone selama satu jam.  Tentu 
saja kakak ipar saya panik dan segera pergi ke rumah temannya yang polisi dan 
tanya apa yang harus dilakukan.  Karena ini tuduhan yang sangat serius dan dia 
curiga dia dijebak oleh suatu komplotan.  Dia tidak tahu apa narkoba itu 
sebenarnya dan tidak pernah lihat dan hanya dengar cerita dari koran atau tv. 
Tetapi dia tahu hukumannya sangat berat bisa sampai hukum mati.  Justru itu 
kakak ipar saya yang perempuan langsung panik sampai lupa beritahu kakak nya 
yang laki2 .



  Pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa ini:

1.. Kalau ada yang memberitahukan tentang kecelakaan anggota keluarga atau 
kenalan, jangan panik.  Tanya keterangan selengkap-lengk

Re: [iagi-net-l] Mark Tingray RE: [iagi-net-l] Lusi di 60 minutes Re: [iagi-net-l] Interpelasi Lapindo

2007-06-18 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Bisa dibaca di buku the Geology and Hydrocarbon Resources of Brunei Darussalam. 
Seluruh buku bisa didownload gratis dari internet. (Sandal,S.T.(ed) 1996, The 
geology and hydrocarbon resources of Negara Brunei Darussalam: Syabas, Bandar 
Seri Begawan. Masalah ini dibahas secara summier (hanya dalam beberapa alinea), 
tetapi ada ilustrasinya pada Bab Champion field.)
Juga Tingay membahas secara summier juga dalam articlenya mengenai tectonic 
stress (Tingay et al, 2003, Variation in stress in the Baram basin, Brunei: 
tectonic and geomechanical implications: Marine Petroleum Geology 20, 
1201-1212). Mungkin yang lebih lengkap ada pada Ph.D thesisnya di University of 
Adelaide: "In situ stress and overpressures of Brunei Darussalam", tahun 2003
RPK
  - Original Message - 
  From: Sunu Hadi Praptono 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, June 18, 2007 3:08 PM
  Subject: [iagi-net-l] Mark Tingray RE: [iagi-net-l] Lusi di 60 minutes Re: 
[iagi-net-l] Interpelasi Lapindo


  Saya sangat ingin membaca artikel atau report atau apapun yang membahas 
relief wells di Brunei ini. Tapi sampai sekarang tidak pernah ketemu. Apakah 
sudah dibahas di milis in sebelumnya ?

  Kalau ada yang punya mohon kalo bisa dishare ke kita-kita agar kit tahu 
bagaimana seharusnya menghentikan semburan liar, juga sebeapa mirip sebenarnya 
situasi di Shell dibanding di Lapindo.

   

  Terima kasih banyak sebelumnya.

   

  Soenoe.


--

  From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, June 18, 2007 1:42 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi di 60 minutes Re: [iagi-net-l] Interpelasi 
Lapindo

   

  Mark Tingay adalah juga orangnya yang membahas soal semburan lumpur liar di 
Champion field Brunei Darussalam, karena kesalahan pemboran dari Shell.  
Penghentiannya memerlukan waktu 30 tahun dengan melakukan 27 relief well.

  RPK

 


Re: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS PARAHYANGAN.

2007-06-06 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Terima kasih atas komentar mengenai pencurian laptop. Saya baru sadar 
sekarang bahwa pencurian sekarang di Indonesia ini makin canggih saja 
seperti dalam film2 saja. Kendaraan umum sekarang sangat tidak aman. Juga 
tempat umum seperti di convention hall juga tidak aman. Luar biasa, terpaksa 
jadi paranoid.
Saya kira ada baiknya para anggota mailing list ini berbagi pengalaman 
mengenai hal ini, walaupun ternyata para pencuri selalu "one step ahead" 
dengan "pre-cautions" yang kita lakukan berdasarkan pengalaman.

Wassalam
- Original Message - 
From: "miko" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, June 06, 2007 6:21 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS 
PARAHYANGAN.




Yth Pak Koesoema,

Ceritanya sangat menarik dan saya ikut prihatin atas musibah yang menimpa 
Bapak  ( walau ada hikmahnya juga,  karena  Bapak jadi punya laptop baru ) 
. Dan untungnya yang lain karena Bapak  duluan yang buka tas laptopnya , 
coba  kalau Ibu yang duluan , bisa runyem deh ( bisa-bisa seperti cerita 
detektif romantika  barangkali ).


PERISTIWA COPET DI BUS BANDUNG EXPRESS

Peristiwa sejenis terjadi juga di bus Bandung Express  jurusan Bandung - 
Surabaya 3 hari  yang lalu. Saya kebetulan naik bus ini karena pesawat dan 
kereta api fully booked (week-end panjang). Jam 4 pagi , seorang penumpang 
yang naik dari Sumedang dan duduk di samping belakang  saya tiba-tiba 
minta sopir bus untuk berhenti di kantor polisi terdekat. Katanya amplop 
yang ada dalam traveling bag nya ada yang nyobek dan cincin safir, arloji 
antik, dan kaca mata yang ada di dalam amplop tersebut raib. Teman duduk 
sebelahnya ternyata kehilangan juga uang tunai 2 juta yang ditaruh dalam 
traveling bag  kecil miliknya (amplop yang tadinya berisi uang tersebut 
ditinggalkan kosong).


Di kantor polisi Lamongan bus berhenti untuk melaporkan kejadian di atas. 
Menurut perkiraan, pelakunya mungkin 2 orang yang juga naik dari Sumedang 
( turun duluan padahal tujuannya ke Surabaya ). Kejadiannya mungkin ketika 
penumpang turun untuk makan malam di kawasan Cirebon.


Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Alhamdulilah saya masih dilindumgi Tuhan YMK. Tas laptop yang berisi 
digital camera dll.
yang diletakkan di tempat nyimpan barang  di atas tempat duduk tak 
disentuh. Yang kasihan Bapak yang kehilangan uang 2 juta tadi karena 
bekalnya ludes dan tak mungkin untuk meneruskan perjalananmya dengan 
pesawat ke Mataram Lombok ( baru selesai mengikuti workshop PGRI di 
Bandung ). Beruntunglah Bapak tersebut karena saya masih punya simpanan 
uang di ATM sehingga kebutuhannya bisa dibantu. Sedangkan yang kehilangan 
cincin dan arloji tampaknya tak ada masalah apalagi menurut ceritanya dia 
baru pindah ke kantor  Bea Cukai Pasuruan yang dari cukai rokok dan 
tembakau saja konon kantornya bisa  mengumpulkan sampai 7 triliun rupiah 
( apa benar ya, kalau benar kok negeri kita masih gini gini saja ).


Semoga cerita tambahan di atas bisa meningkatkan kewaspadaan kita semua.

Salam, miko
Sent from my BlackBerry® wireless device

-Original Message-
From: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Tue, 26 Jun 2007 10:07:56
To:
Subject: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS 
PARAHYANGAN.



PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS PARAHYANGAN.

Saya telah menjadi korban pencurian laptop (notebook Toshiba) di KA 
Express Parahyangan yang sangat canggih seperti dalam cerita buku Agatha 
Christie atau seperti film-film spy seperti Mission Impossible , James 
Bond.
Hari Selasa tgl. 5 Juni 2007 saya berangkat dari Bandung jam 6.00 dengan 
KA Parahyangan ke Jakarta di kelas Eksekutif, dan mendapatkan tempat duduk 
no 2 dari belakang pada gerbong paling buntut. Pada pagi naas itu saya 
melanggar aturan saya sendiri dengan menyimpan tas lap top di tempat 
barang bawaan di atas (overhead compartment), padahal biasanya saya selalu 
menempatkan laptop di bawah kaki. Tetapi pemikiran waktu itu adalah bahwa 
pencurian biasanya terjadi pada waktu KA berangkat atau begitu KA berhenti 
waktu mana ramai kuli angkat masuk. Jadi saya perhatikan hal ini, dan 
selama KA sedang jalan saya pikir tidak mungkin ada berani yang mencuri. 
Juga shoulder-strap tas laptop yang sengaja untaikan ke bawah supaya dapat 
diawasi.
Saya duduk dekat jendela dan kebetulan bertemu dengan Pak Fred Hehuwat, 
dan beliau pindah duduk sebelah saya,. Kami pun ngobrol sampai lewat 
Purwakarta, setelah mana saya mulai ngantuk, tetapi Pak Fred tidak dan 
membaca, tetapi dia sekali-kali ke bordes belakang untuk ke toilet atau 
merokok.
Sampai di Gambir semuanya kelihatan beres, dan tas laptop saya ambil dan 
tidak terasa ada perubahan apa-apa. Waktu naik taksi baru saya perhatikan 
bahwa kantung luar tas laptop ini agak kempis, saya cek ternyata charger 
tidak ada walaupun kabel colokan listriknya ada. Saya pikir mungkin 
ketinggalan di rumah, walaupun aneh juga k

Re: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS PARAHYANGAN.

2007-06-05 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Di kantor mana? saya pergi dari rumah pagi2 dan saya sendiri yang masukkan ke 
tas. Sewaktu kunjungan kantor2 di Jakarta, tas laptop tidak pernah lepas dari 
tangan saya

  - Original Message - 
  From: noor syarifuddin 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, June 06, 2007 10:27 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS 
PARAHYANGAN.


  Pak Koesoema,
  Ikut prihatin atas musibah ini.mudah-mudahan dengan hal ini ada 
"pembenaran" untuk membeli laptop baru yang ber-wifi..:-)
  Kalau melihat kronologisnya, apa tidak mungkin hal tsb terjadi di kantor ? 
Pencurian laptop di kantor-kantor saat ini juga merupakan salah satu hal yang 
sering terjadi..

  salam,


  - Original Message ----
  From: R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]>
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Tuesday, June 26, 2007 11:07:56 AM
  Subject: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS 
PARAHYANGAN.


  PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS PARAHYANGAN.



  Saya telah menjadi korban pencurian laptop (notebook Toshiba) di KA Express 
Parahyangan yang sangat canggih seperti dalam cerita buku Agatha Christie atau  
seperti film-film spy seperti Mission Impossible , James Bond.

  Hari Selasa tgl. 5 Juni 2007 saya berangkat dari Bandung jam 6.00 dengan KA 
Parahyangan ke Jakarta di kelas Eksekutif, dan mendapatkan tempat duduk no 2 
dari belakang pada gerbong paling buntut. Pada pagi naas itu  saya melanggar 
aturan saya sendiri dengan menyimpan tas lap top di tempat barang bawaan di 
atas (overhead  compartment), padahal biasanya saya selalu menempatkan laptop 
di bawah kaki. Tetapi pemikiran waktu itu adalah bahwa  pencurian biasanya 
terjadi pada waktu KA berangkat atau begitu KA berhenti waktu mana ramai kuli 
angkat masuk. Jadi saya perhatikan hal ini, dan selama KA sedang jalan saya 
pikir tidak mungkin ada berani yang mencuri. Juga shoulder-strap tas laptop 
yang sengaja untaikan ke bawah supaya dapat diawasi.

  Saya duduk dekat jendela dan kebetulan bertemu dengan Pak Fred Hehuwat, dan 
beliau pindah duduk sebelah saya,. Kami pun ngobrol sampai lewat Purwakarta, 
setelah mana saya mulai ngantuk, tetapi Pak Fred tidak dan membaca, tetapi dia 
sekali-kali ke bordes belakang untuk ke toilet atau merokok.

  Sampai di Gambir semuanya kelihatan beres, dan tas laptop saya ambil dan 
tidak terasa ada perubahan apa-apa. Waktu naik taksi baru saya perhatikan bahwa 
kantung luar tas laptop ini agak kempis, saya cek ternyata charger tidak ada 
walaupun kabel colokan listriknya ada. Saya pikir mungkin ketinggalan di rumah, 
walaupun aneh juga karena kabel  ini tidak pernah saya cabut karena agak seret.

  Di kantor yang pertama saya kunjungi saya membuka tas laptop untuk mengambil 
dokumen dari atas laptop serta flash-disk, tetapi karena banyaknya kertas yang 
menutupi belum melihat adanya kehilangan apa-apa. Sesudah makan siang saya 
mengunjungi kantor di Menara Gracia, Kuningan. Setelah ngobrol-ngobrol dengan 
Pak Soulisa dan rekan-rekan saya membuka tas laptop kembali untuk mengambil 
dokumen, terlihat adanya majalah dengan cover yang sexy; sehingga Pak Soulisa 
menyeletuk wah Pak Kusuma sekarang suka bawa-bawa majalah “Playboy” yah. Saya 
merasa aneh siapa yang jail naruh majalah ini, yang ternyata diikat dengan 
strap yang biasanya mengikat laptop. Setelah saya buka ternyata laptop 
(notebook Toshiba Satellite) sudah hilang, dan telah digantikan dengan 2 
eksemplar dari Majalah Dewi  terbitan bulan Maret 2007 yang masih tertutup 
plastic, yang ukurannya pas ukuran notebook saya, juga berat kedua eksemplar 
majalah hanya sedikit lebih ringan dari laptop saya. Saya cek aksesories yang 
lainnya seperti flash-disk, protable scanner, laser pointer dsb, ternyata tidak 
ada yang hilang. Saya kebetulan tidak membawa external  harddisk, karena 
seminggu sebelumnya tertinggal di kantor Jakarta .

  Saya beritahukan Pak Fred Hehuwat yang ada di kantor itu juga, beliau pun  
hampir tidak percaya, bingung kapan pencurian ini bisa terjadi.. Satu-satunya 
kesimpulan adalah bahwa pencuri ini sangat pandai dan terlatih, mungkin bekas 
CIA, BIN atau yang suka nonton film spy. Pertama dia telah mempersiapkan 
majalah Dewi yang berat dan ukurannya sama dengan laptop dalam melakukan 
aksinya. Saya curiga atas 2 orang yang duduk di belakang kita. Celah waktu 
untuk melakukan aksinya sangat sempit, yaitu kalau saya sedang  tertidur (saya 
tidak tidur terus-terusan) berbarengan dengan perginya Pak Fred ke bordes 
belakang. Mungkin dia perhatikan bahwa Pak Fred ke belakang untuk merokok, 
sehingga waktunya diperhitungkan sampai 5 menit. Posisi tempat duduk saya, no 2 
dari belakang juga menguntungkan bagi si pencuri (mungkin dia sudah atur untuk 
duduk di paling belakang ), dia dapat mengambil tas laptop di atas saya tanpa 
adanya perhatian dari penumpang lain, karena semua ada di depan saya dan 
menghadap ke arah depan. Seingat saya tidak ada penumpang lain di sebera

[iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS PARAHYANGAN.

2007-06-05 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS PARAHYANGAN.

 

Saya telah menjadi korban pencurian laptop (notebook Toshiba) di KA Express 
Parahyangan yang sangat canggih seperti dalam cerita buku Agatha Christie atau  
seperti film-film spy seperti Mission Impossible , James Bond.

Hari Selasa tgl. 5 Juni 2007 saya berangkat dari Bandung jam 6.00 dengan KA 
Parahyangan ke Jakarta di kelas Eksekutif, dan mendapatkan tempat duduk no 2 
dari belakang pada gerbong paling buntut. Pada pagi naas itu  saya melanggar 
aturan saya sendiri dengan menyimpan tas lap top di tempat barang bawaan di 
atas (overhead  compartment), padahal biasanya saya selalu menempatkan laptop 
di bawah kaki. Tetapi pemikiran waktu itu adalah bahwa  pencurian biasanya 
terjadi pada waktu KA berangkat atau begitu KA berhenti waktu mana ramai kuli 
angkat masuk. Jadi saya perhatikan hal ini, dan selama KA sedang jalan saya 
pikir tidak mungkin ada berani yang mencuri. Juga shoulder-strap tas laptop 
yang sengaja untaikan ke bawah supaya dapat diawasi.

Saya duduk dekat jendela dan kebetulan bertemu dengan Pak Fred Hehuwat, dan 
beliau pindah duduk sebelah saya,. Kami pun ngobrol sampai lewat Purwakarta, 
setelah mana saya mulai ngantuk, tetapi Pak Fred tidak dan membaca, tetapi dia 
sekali-kali ke bordes belakang untuk ke toilet atau merokok.

Sampai di Gambir semuanya kelihatan beres, dan tas laptop saya ambil dan tidak 
terasa ada perubahan apa-apa. Waktu naik taksi baru saya perhatikan bahwa 
kantung luar tas laptop ini agak kempis, saya cek ternyata charger tidak ada 
walaupun kabel colokan listriknya ada. Saya pikir mungkin ketinggalan di rumah, 
walaupun aneh juga karena kabel  ini tidak pernah saya cabut karena agak seret.

Di kantor yang pertama saya kunjungi saya membuka tas laptop untuk mengambil 
dokumen dari atas laptop serta flash-disk, tetapi karena banyaknya kertas yang 
menutupi belum melihat adanya kehilangan apa-apa. Sesudah makan siang saya 
mengunjungi kantor di Menara Gracia, Kuningan. Setelah ngobrol-ngobrol dengan 
Pak Soulisa dan rekan-rekan saya membuka tas laptop kembali untuk mengambil 
dokumen, terlihat adanya majalah dengan cover yang sexy; sehingga Pak Soulisa 
menyeletuk wah Pak Kusuma sekarang suka bawa-bawa majalah "Playboy" yah. Saya 
merasa aneh siapa yang jail naruh majalah ini, yang ternyata diikat dengan 
strap yang biasanya mengikat laptop. Setelah saya buka ternyata laptop 
(notebook Toshiba Satellite) sudah hilang, dan telah digantikan dengan 2 
eksemplar dari Majalah Dewi  terbitan bulan Maret 2007 yang masih tertutup 
plastic, yang ukurannya pas ukuran notebook saya, juga berat kedua eksemplar 
majalah hanya sedikit lebih ringan dari laptop saya. Saya cek aksesories yang 
lainnya seperti flash-disk, protable scanner, laser pointer dsb, ternyata tidak 
ada yang hilang. Saya kebetulan tidak membawa external  harddisk, karena 
seminggu sebelumnya tertinggal di kantor Jakarta.

Saya beritahukan Pak Fred Hehuwat yang ada di kantor itu juga, beliau pun  
hampir tidak percaya, bingung kapan pencurian ini bisa terjadi.. Satu-satunya 
kesimpulan adalah bahwa pencuri ini sangat pandai dan terlatih, mungkin bekas 
CIA, BIN atau yang suka nonton film spy. Pertama dia telah mempersiapkan 
majalah Dewi yang berat dan ukurannya sama dengan laptop dalam melakukan 
aksinya. Saya curiga atas 2 orang yang duduk di belakang kita. Celah waktu 
untuk melakukan aksinya sangat sempit, yaitu kalau saya sedang  tertidur (saya 
tidak tidur terus-terusan) berbarengan dengan perginya Pak Fred ke bordes 
belakang. Mungkin dia perhatikan bahwa Pak Fred ke belakang untuk merokok, 
sehingga waktunya diperhitungkan sampai 5 menit. Posisi tempat duduk saya, no 2 
dari belakang juga menguntungkan bagi si pencuri (mungkin dia sudah atur untuk 
duduk di paling belakang ), dia dapat mengambil tas laptop di atas saya tanpa 
adanya perhatian dari penumpang lain, karena semua ada di depan saya dan 
menghadap ke arah depan. Seingat saya tidak ada penumpang lain di seberang gang 
atau di belakangnya. Pada celah waktu inilah si pencuri ini berhasil mengambil 
tas lap top saya, kembali ke tempat duduk menggantikannya dengan lap top dengan 
2 copy majalah, mengikatnya dengan rapi, menutupnya kembali, mengambil charger, 
melepaskan kabelnya (entah mengapa) dan memasukkan kembali ke kantong tas, 
kemudian mengembalikan tas laptop ke tempat bagasi di atas kepala saya. Dengan 
demikian saya tidak sadar bahwa laptop sudah hilang dan baru tahu 4 jam 
kemudian. Seandaikan dia curi seluruh tas lap top, tentu akan saya segera tahu 
begitu terbangun, dan saya akan ribut, sedangkan dia tidak akan bisa lari kalau 
kereta masih berjalan.

 

Sungguh luar biasa cerdiknya dan sangat terlatih. Selamat bagi pencuri, saya 
kagum atas usahanya ini, walaupun tentu saya dongkol sekali.

 

Sebagai -hiburan untuk diri saya sendiri - memang laptop ini sudah agak tua dan 
sudah waktunya beli yang baru, karena batere dan DVD drive sudah tidak jalan, 
tidak ada wifi-n

[iagi-net-l] Beasiswa Koesoemadinata

2007-06-05 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sdr. Maryanto:
Ini adalah no rekening Bea Siwa Koesoemadinata

BNI Cab ITB:  236.003102241.901 a/n Theopilus Matasak/Benyamin Sapiie

Terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada kami dan sumbangannya.
Wassalam
R.P.Koesoemadinata

Re: [iagi-net-l] Re: Reward and Acknowledgement + Dosen GL di Harapan Kita

2007-04-30 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Maaf yang bersangkutan tidak berkenan untuk diumumkan. Saya akan beritahukan 
lewat Japri saja.
RPK
  - Original Message - 
  From: Hendri Ruslan 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, April 30, 2007 7:27 AM
  Subject: [iagi-net-l] Re: Reward and Acknowledgement + Dosen GL di Harapan 
Kita


  Pak Koesoemadinata Yth,
  Seandainya tidak menganggu, boleh tahu siapa dosen kami yang sedang dirawat 
di Harapan Kita dan di kamar berapa ?.

  Terima kasih.

  Salam,
  Hendri Ruslan
- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, April 27, 2007 6:33 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement


Bukan demikian Sdr. Kabul, itu adalah prakarsa dari para eks mahasiswa 
bimbingan saya yang menghimpun dana untuk "upacara" purnabakti saya pada tahun 
2001 dan sisa dana ini kemudian mereka putuskan dijadikan dana "Beasiswa 
Koesoemadinata" sebagai penghargaan pada saya. Ini adalah hadiah yang paling 
berkesan yang saya terima. Karena dana itu tidak besar dan belakangan bunga 
bank turun, maka tidak setiap tahun pemberian beasiswa ini bisa dilakukan. Yang 
mengelola dana ini salah seorang dosen Geologi ITB sekarang ini sedang dirawat 
di RS Harapan Kita, dan saya sendiri tidak tahu nomor rekeningnya. Saya akan 
hubungi Ketua Prodi Geologi ITB, barangkali tahu. Itu saja sementara  untuk 
Parvita dan Maryanto mengenai nomor rekening.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Kabul Ahmad 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, April 27, 2007 5:37 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement


  WaoSubhanallah, ini teladan yang amat bagus dari Guru kita. Dana 
Abadi untuk beasiswa mahasiswa yang tidak mampu, khususnya Geologi ITB.
  Ini bisa ditiru oleh Geologi UPN, Geologi UGM, Trisakti, UnHas, ITS, 
Unsri, dlljuga dosen atau guru besar yang purna bakti atau masa bakti 
sekalipun.
  Modelnya bisa seperti apa yang telah dilakukan oleh pak Koesoemadinata, 
atau fakultas menghimpun dana dari alumni, atau dari "cindera mata" bagi setiap 
lulusan yang mampu, atau dari perusahaan yang bergerak dibidang ke-geologi-an 
dan pastinya berhubungan dengan dunia geologi.
  Dari ESDM dan Badan Geologi apa ada model dana abadi seperti ini ya ??
  Juga bisa untuk perbaikan sarana dan prasarana teknik geologi.

  Fastabiqul khairat..
- Original Message - 
    From: R.P. Koesoemadinata 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, April 27, 2007 2:40 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement


Wah, apakah Pak Maryanto itu serious atau hanya ledekan saja terhadap 
saya?
Soal no rekening, nanti dulu, saya akan sumbangkan hadiah itu pada 
"Beasiswa Koesoemadinata", suatu dana abadi yang dihimpun sekelompok ex 
mahasiwa bimbingan saya waktu saya purnabakti. Bunga bank dari dana ini setiap 
tahun diberikan pada mahasiswa Jurusan Teknik Geologi ITB yang berprestasi dan 
membutuhkan biaya.
Jika masih ada yang menyumbang silahkan menyumbang pada Dana ini.
Mengenai no rek saya akan cek dengan yang mengelola dana ini, yang 
kebetulan sekarang ini sedang dirawat di RS Harapan Kita Jakarta.
Sekali lagi terima kasih
RPK
  - Original Message - 
  From: Maryanto (Maryant) 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, April 27, 2007 9:13 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement


  Terimakasih Pak. 
  Selanjutnya, apa bisa kami mohon japri nomor rekening ?

  Salam,
  Maryanto.



----------
  From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, April 27, 2007 9:02 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement


  Ah Pak Maryanto itu berlebihan saja. Saya tidak pernah dapat cum 
laude dari CSM, itu berita tidak benar. Juga yang tercepat juga tidak benar. 
Kalau mengenai citation lainnya, terlalu sangat dibesar-besarkan
  Namun dengan segala kerendahan hati saya ucapkan terima kasih atas 
penghargaan dari Anda.
  RPK
- Original Message - 
From: Maryanto (Maryant) 
To: iagi-net@iagi.or.id ; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 
Sent: Friday, April 27, 2007 7:49 AM
Subject: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement



Salam,

Netter IAGI dan HAGI,

Menunjang Hari Bumi 2007, perkenankanlah kami memberi penghargaan 
"Rewards and Acknowledgement" kepada :

            Prof. Dr. Ir. H. R.P. 
Koesoemadinata.

Atas jasa

Re: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement

2007-04-27 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Bukan demikian Sdr. Kabul, itu adalah prakarsa dari para eks mahasiswa 
bimbingan saya yang menghimpun dana untuk "upacara" purnabakti saya pada tahun 
2001 dan sisa dana ini kemudian mereka putuskan dijadikan dana "Beasiswa 
Koesoemadinata" sebagai penghargaan pada saya. Ini adalah hadiah yang paling 
berkesan yang saya terima. Karena dana itu tidak besar dan belakangan bunga 
bank turun, maka tidak setiap tahun pemberian beasiswa ini bisa dilakukan. Yang 
mengelola dana ini salah seorang dosen Geologi ITB sekarang ini sedang dirawat 
di RS Harapan Kita, dan saya sendiri tidak tahu nomor rekeningnya. Saya akan 
hubungi Ketua Prodi Geologi ITB, barangkali tahu. Itu saja sementara  untuk 
Parvita dan Maryanto mengenai nomor rekening.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Kabul Ahmad 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, April 27, 2007 5:37 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement


  WaoSubhanallah, ini teladan yang amat bagus dari Guru kita. Dana Abadi 
untuk beasiswa mahasiswa yang tidak mampu, khususnya Geologi ITB.
  Ini bisa ditiru oleh Geologi UPN, Geologi UGM, Trisakti, UnHas, ITS, Unsri, 
dlljuga dosen atau guru besar yang purna bakti atau masa bakti sekalipun.
  Modelnya bisa seperti apa yang telah dilakukan oleh pak Koesoemadinata, atau 
fakultas menghimpun dana dari alumni, atau dari "cindera mata" bagi setiap 
lulusan yang mampu, atau dari perusahaan yang bergerak dibidang ke-geologi-an 
dan pastinya berhubungan dengan dunia geologi.
  Dari ESDM dan Badan Geologi apa ada model dana abadi seperti ini ya ??
  Juga bisa untuk perbaikan sarana dan prasarana teknik geologi.

  Fastabiqul khairat..
- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, April 27, 2007 2:40 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement


Wah, apakah Pak Maryanto itu serious atau hanya ledekan saja terhadap saya?
Soal no rekening, nanti dulu, saya akan sumbangkan hadiah itu pada 
"Beasiswa Koesoemadinata", suatu dana abadi yang dihimpun sekelompok ex 
mahasiwa bimbingan saya waktu saya purnabakti. Bunga bank dari dana ini setiap 
tahun diberikan pada mahasiswa Jurusan Teknik Geologi ITB yang berprestasi dan 
membutuhkan biaya.
Jika masih ada yang menyumbang silahkan menyumbang pada Dana ini.
Mengenai no rek saya akan cek dengan yang mengelola dana ini, yang 
kebetulan sekarang ini sedang dirawat di RS Harapan Kita Jakarta.
Sekali lagi terima kasih
RPK
  - Original Message - 
  From: Maryanto (Maryant) 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, April 27, 2007 9:13 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement


  Terimakasih Pak. 
  Selanjutnya, apa bisa kami mohon japri nomor rekening ?

  Salam,
  Maryanto.



----------
  From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, April 27, 2007 9:02 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement


  Ah Pak Maryanto itu berlebihan saja. Saya tidak pernah dapat cum laude 
dari CSM, itu berita tidak benar. Juga yang tercepat juga tidak benar. Kalau 
mengenai citation lainnya, terlalu sangat dibesar-besarkan
  Namun dengan segala kerendahan hati saya ucapkan terima kasih atas 
penghargaan dari Anda.
  RPK
- Original Message - 
From: Maryanto (Maryant) 
To: iagi-net@iagi.or.id ; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 
Sent: Friday, April 27, 2007 7:49 AM
Subject: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement



Salam,

Netter IAGI dan HAGI,

Menunjang Hari Bumi 2007, perkenankanlah kami memberi penghargaan 
"Rewards and Acknowledgement" kepada :

            Prof. Dr. Ir. H. R.P. 
Koesoemadinata.

Atas jasa memelihara bumi, alam, memanfaat potensi untuk ke semua 
bangsa dan umat, sebagai kalifah alam. 

Arif (mengetahui, berilmu, saleh, bijaksana). Mengajarkan ilmu alam, 
menjadi "founding father" semua jurusan Geology Indonesia, termasuk masih 
selalu aktif di IAGI.net. Membagi ilmu ke banyak murid (sehingga bergaji jutaan 
per bulan per murid untuk kesejahteraan murid-murid, keluarga orang tua, 
saudara, sahabat, yatim-piatu, kesejahteraan rakyat Indonesia atas billion 
barel minyak, tambang-tambang lain, menekan hazard). Amal untuk hari nanti. 
Menulis buku, sejak 1950'an hingga kini, deskriptif alam, dari propertis laut 
hingga gunung, evolusi tektonik, evolusi sedimen, ukuran butir, nama-nama 
bendanya, dll, semua cekungan di Indonesia hingga pelosok dunia, menjadi buku 
pegangan "earthsientist" (geologist, geophysicist, geodetis, geografis, 
paleontol

Re: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement

2007-04-27 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Wah, apakah Pak Maryanto itu serious atau hanya ledekan saja terhadap saya?
Soal no rekening, nanti dulu, saya akan sumbangkan hadiah itu pada "Beasiswa 
Koesoemadinata", suatu dana abadi yang dihimpun sekelompok ex mahasiwa 
bimbingan saya waktu saya purnabakti. Bunga bank dari dana ini setiap tahun 
diberikan pada mahasiswa Jurusan Teknik Geologi ITB yang berprestasi dan 
membutuhkan biaya.
Jika masih ada yang menyumbang silahkan menyumbang pada Dana ini.
Mengenai no rek saya akan cek dengan yang mengelola dana ini, yang kebetulan 
sekarang ini sedang dirawat di RS Harapan Kita Jakarta.
Sekali lagi terima kasih
RPK
  - Original Message - 
  From: Maryanto (Maryant) 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, April 27, 2007 9:13 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement


  Terimakasih Pak. 
  Selanjutnya, apa bisa kami mohon japri nomor rekening ?

  Salam,
  Maryanto.



--
  From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, April 27, 2007 9:02 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement


  Ah Pak Maryanto itu berlebihan saja. Saya tidak pernah dapat cum laude dari 
CSM, itu berita tidak benar. Juga yang tercepat juga tidak benar. Kalau 
mengenai citation lainnya, terlalu sangat dibesar-besarkan
  Namun dengan segala kerendahan hati saya ucapkan terima kasih atas 
penghargaan dari Anda.
  RPK
- Original Message - 
From: Maryanto (Maryant) 
To: iagi-net@iagi.or.id ; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 
Sent: Friday, April 27, 2007 7:49 AM
Subject: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement



Salam,

Netter IAGI dan HAGI,

Menunjang Hari Bumi 2007, perkenankanlah kami memberi penghargaan "Rewards 
and Acknowledgement" kepada :

    Prof. Dr. Ir. H. R.P. 
Koesoemadinata.

Atas jasa memelihara bumi, alam, memanfaat potensi untuk ke semua bangsa 
dan umat, sebagai kalifah alam. 

Arif (mengetahui, berilmu, saleh, bijaksana). Mengajarkan ilmu alam, 
menjadi "founding father" semua jurusan Geology Indonesia, termasuk masih 
selalu aktif di IAGI.net. Membagi ilmu ke banyak murid (sehingga bergaji jutaan 
per bulan per murid untuk kesejahteraan murid-murid, keluarga orang tua, 
saudara, sahabat, yatim-piatu, kesejahteraan rakyat Indonesia atas billion 
barel minyak, tambang-tambang lain, menekan hazard). Amal untuk hari nanti. 
Menulis buku, sejak 1950'an hingga kini, deskriptif alam, dari propertis laut 
hingga gunung, evolusi tektonik, evolusi sedimen, ukuran butir, nama-nama 
bendanya, dll, semua cekungan di Indonesia hingga pelosok dunia, menjadi buku 
pegangan "earthsientist" (geologist, geophysicist, geodetis, geografis, 
paleontologist, sejarah, bahasa, sastra, hukum, economist, dll.), di bawa ke 
segala penjuru seluruh pelosok dunia, dan murid tersebar ke segala pelosok 
dunia yang di maui. Doktor, cumlaude Colorado School of Mines, tercepat di 
dunia (2.5 th). Menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

Kami memberi momento kecil senilai Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah). 
(Agar lebih bisa memilih, dengan kerendahan hati, kami mohon nomer rekening 
untuk transfer).

Wassalam wr. wb.
Maryanto
Murid, merangkap 7 jabatan "SALAM Foundation".




Re: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement

2007-04-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Ah Pak Maryanto itu berlebihan saja. Saya tidak pernah dapat cum laude dari 
CSM, itu berita tidak benar. Juga yang tercepat juga tidak benar. Kalau 
mengenai citation lainnya, terlalu sangat dibesar-besarkan
Namun dengan segala kerendahan hati saya ucapkan terima kasih atas penghargaan 
dari Anda.
RPK
  - Original Message - 
  From: Maryanto (Maryant) 
  To: iagi-net@iagi.or.id ; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 
  Sent: Friday, April 27, 2007 7:49 AM
  Subject: [iagi-net-l] Earth Day 2007 - Reward and Acknowledgement



  Salam,

  Netter IAGI dan HAGI,

  Menunjang Hari Bumi 2007, perkenankanlah kami memberi penghargaan "Rewards 
and Acknowledgement" kepada :

  Prof. Dr. Ir. H. R.P. 
Koesoemadinata.

  Atas jasa memelihara bumi, alam, memanfaat potensi untuk ke semua bangsa dan 
umat, sebagai kalifah alam. 

  Arif (mengetahui, berilmu, saleh, bijaksana). Mengajarkan ilmu alam, menjadi 
"founding father" semua jurusan Geology Indonesia, termasuk masih selalu aktif 
di IAGI.net. Membagi ilmu ke banyak murid (sehingga bergaji jutaan per bulan 
per murid untuk kesejahteraan murid-murid, keluarga orang tua, saudara, 
sahabat, yatim-piatu, kesejahteraan rakyat Indonesia atas billion barel minyak, 
tambang-tambang lain, menekan hazard). Amal untuk hari nanti. Menulis buku, 
sejak 1950'an hingga kini, deskriptif alam, dari propertis laut hingga gunung, 
evolusi tektonik, evolusi sedimen, ukuran butir, nama-nama bendanya, dll, semua 
cekungan di Indonesia hingga pelosok dunia, menjadi buku pegangan 
"earthsientist" (geologist, geophysicist, geodetis, geografis, paleontologist, 
sejarah, bahasa, sastra, hukum, economist, dll.), di bawa ke segala penjuru 
seluruh pelosok dunia, dan murid tersebar ke segala pelosok dunia yang di maui. 
Doktor, cumlaude Colorado School of Mines, tercepat di dunia (2.5 th). Menjadi 
kebanggaan bangsa Indonesia.

  Kami memberi momento kecil senilai Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah). 
  (Agar lebih bisa memilih, dengan kerendahan hati, kami mohon nomer rekening 
untuk transfer).

  Wassalam wr. wb.
  Maryanto
  Murid, merangkap 7 jabatan "SALAM Foundation".




Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan

2007-04-25 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Yah nonton saja Startreck atau film2 fiksi ilmiah lainnya.
Manusia ini sudah begitu maju dalam teknologinya, sehingga kita harus merenung 
apakah manusia itu bisa mengontrol alam, dan berperan sebagai Tuhan, dan dapat 
mengendalikan bumi dan dirinya sendiri, atau menghancurkan dirinya beserta 
buminya sendiri?
Silahkan merenung!
RPK
  - Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, April 26, 2007 10:48 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan 
Masa Depan


  > Pak Kuisumadinata

 Sampai batas tertentu (saya sendiri tidak tahu "batas" itu dimana) , 
memang "engineering" akan menolong .
  Tapi bukankah ada "definisi"  Bumi itu bukannya TIDAK terbatas.
  Justru yang akan menghancurkan kita adalah kita tidak percaya akan definisi 
tersebut , yang ditunjukan dengan "ketamakan " mahluk yang bernama manusia.

  Si-Abah

  _

 Manusia sebagai makhluk yang berakal dan berteknologi, lain dengan species
  > yang sebelumnya, dapat 'survive' pada lingkungan baru bukan dengan
  > 'natural
  > selection', tetapi mungkin dengan 'genetic engineering'
  > RPK
  > - Original Message -
  >
  From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
  > To: 
  > Sent: Tuesday, April 24, 2007 1:18 PM
  > Subject: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa
  > Depan
  > 
  > 
  >> Kepunahan masal adalah fakta dalam sejarah Bumi. Sebab "the present is
  >> the key to the past" atau sebaliknya "the past is a lesson for the
  >> present and the future" maka bahwa kepunahan pun sedang terjadi, dan
  >> akan terjadi. Dalam rangka merenungi Earth Day, saya tulis beberapa hal
  >> di bawah ini dengan berdasar kepada "rapid reading" beberapa buku yang
  >> berhubungan.
  >>
  >> Sebagian besar spesies yang pernah hidup di Bumi sekarang ini telah
  >> punah. Catatan fosil menunjukkan bahwa spesies2 seperti amonit,
  >> trilobit, dan dinosaurus suatu saat pada masa lalu pernah begitu
  >> berlimpah jumlahnya hidup di Bumi. Kepunahan adalah salah satu mekanisme
  >> evolusi melalui seleksi alam. Ketika menghadapi iklim yang berubah,
  >> sumber makanan yang menurun drastis, dan banyaknya persaingan; beberapa
  >> spesies beradaptasi dan bisa meneruskan hidupnya, tetapi yang lain
  >> menyerah, mati, dan punah.
  >>
  >> Selama sejarah Bumi, telah tercatat perubahan2 besar dan cepat yang
  >> mengakibatkan terjadinya lima kepunahan masal. Raup dan Sepkoski (1986)
  >> : The Nemesis Affair - W.W. Norton, mendaftarkan kelimanya : ujung
  >> Ordovisium, ujung Devon, ujung Perem, ujung Trias, dan ujung Kapur. Dari
  >> kelima kepunahan masal tersebut, yang paling besar adalah kepunahan pada
  >> ujung Perem, 252 juta tahun yang lalu, yang sering disebut "The Great
  >> Dying". Pada masa itu, 75 % spesies darat dan 90 % spesies laut punah.
  >>
  >> Kepunahan masal terakhir terjadi pada 65 Ma, pada K-T boundary, pada
  >> ujung Kapur dan awal Tersier. Dari kelima kepunahan masal itu, diketahui
  >> bahwa natural background rate of extinction di antara spesies tersebut
  >> adalah sekitar 1 spesies per 100 tahun.
  >>
  >> Itu adalah kepunahan masa lalu, yang telah terjadi.
  >>
  >> Kini, kita sebenarnya tengah mengalami kepunahan yang keenam. Bagaimana
  >> tidak, sebab saat ini tingkat kepunahan spesies sudah 1 spesies per
  >> hari, bahkan menurut Luhr (2004 : "Earth" - Dorling Kindersley)
  >> kadang-kadang 1 spesies punah per 20 menit. Biodiversitas Bumi sedang
  >> sangat menurun, steep decline, tingkat kepunahan saat ini adalah tingkat
  >> yang paling tinggi dalam 65 juta tahun terakhir. Manusia adalah agen
  >> kepunahan paling besar. Kalau kepunahan-kepunahan dulu disebabkan alam,
  >> maka kepunahan keenam terutama disebabkan manusia.
  >>
  >> Dampak kehadiran manusia di Bumi ini terhadap alam dengan bagus dan
  >> detail dituliskan Colin Tudge dalam "The Time Before History : 5 Million
  >> Years of Human Impact" (Simon & Schuster, 1997). "Human beings are even
  >> more dangerous than they seem".
  >>
  >> Itu adalah kepunahan masa kini, yang sedang terjadi.
  >>
  >> Tulis Raup dan Sepkoski, kalau kita mengamati catatan fosil, maka setiap
  >> sehabis 26 juta tahun terjadi "minor" mass extinction. Raup dan Sepkoski
  >> mencari mekanisme-nya secara extra-terrestrial : karena setiap 26 juta
  >> tahun Bumi memotong sabuk asteroid yang sama-sama mengorbit Matahari.
  >> Katanya, saat ini kita ada di pertengahan siklus 26 juta tahun, artinya
  >> kepunahan akan terjadi lagi 13 juta tahun kemudian.
  >>
  >> Itu adalah kepunahan masa depan, yang akan terjadi.
  >>
  >> Bagaimana masa depan manusia ? Colin Tudge (1997) menuliskan
  >> spekulasinya. Sepanjang Kenozoik (Paleogen, Neogen, Kuarter), kebanyakan
  >> spesies mamalia bertahan hidup sekitar satu juta tahun, setelah itu ia
  >> akan berevolusi berubah bentuk dalam rangka adaptasi karena selek

Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan

2007-04-24 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Manusia sebagai makhluk yang berakal dan berteknologi, lain dengan species 
yang sebelumnya, dapat 'survive' pada lingkungan baru bukan dengan 'natural 
selection', tetapi mungkin dengan 'genetic engineering'

RPK
- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, April 24, 2007 1:18 PM
Subject: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa 
Depan




Kepunahan masal adalah fakta dalam sejarah Bumi. Sebab "the present is
the key to the past" atau sebaliknya "the past is a lesson for the
present and the future" maka bahwa kepunahan pun sedang terjadi, dan
akan terjadi. Dalam rangka merenungi Earth Day, saya tulis beberapa hal
di bawah ini dengan berdasar kepada "rapid reading" beberapa buku yang
berhubungan.

Sebagian besar spesies yang pernah hidup di Bumi sekarang ini telah
punah. Catatan fosil menunjukkan bahwa spesies2 seperti amonit,
trilobit, dan dinosaurus suatu saat pada masa lalu pernah begitu
berlimpah jumlahnya hidup di Bumi. Kepunahan adalah salah satu mekanisme
evolusi melalui seleksi alam. Ketika menghadapi iklim yang berubah,
sumber makanan yang menurun drastis, dan banyaknya persaingan; beberapa
spesies beradaptasi dan bisa meneruskan hidupnya, tetapi yang lain
menyerah, mati, dan punah.

Selama sejarah Bumi, telah tercatat perubahan2 besar dan cepat yang
mengakibatkan terjadinya lima kepunahan masal. Raup dan Sepkoski (1986)
: The Nemesis Affair - W.W. Norton, mendaftarkan kelimanya : ujung
Ordovisium, ujung Devon, ujung Perem, ujung Trias, dan ujung Kapur. Dari
kelima kepunahan masal tersebut, yang paling besar adalah kepunahan pada
ujung Perem, 252 juta tahun yang lalu, yang sering disebut "The Great
Dying". Pada masa itu, 75 % spesies darat dan 90 % spesies laut punah.

Kepunahan masal terakhir terjadi pada 65 Ma, pada K-T boundary, pada
ujung Kapur dan awal Tersier. Dari kelima kepunahan masal itu, diketahui
bahwa natural background rate of extinction di antara spesies tersebut
adalah sekitar 1 spesies per 100 tahun.

Itu adalah kepunahan masa lalu, yang telah terjadi.

Kini, kita sebenarnya tengah mengalami kepunahan yang keenam. Bagaimana
tidak, sebab saat ini tingkat kepunahan spesies sudah 1 spesies per
hari, bahkan menurut Luhr (2004 : "Earth" - Dorling Kindersley)
kadang-kadang 1 spesies punah per 20 menit. Biodiversitas Bumi sedang
sangat menurun, steep decline, tingkat kepunahan saat ini adalah tingkat
yang paling tinggi dalam 65 juta tahun terakhir. Manusia adalah agen
kepunahan paling besar. Kalau kepunahan-kepunahan dulu disebabkan alam,
maka kepunahan keenam terutama disebabkan manusia.

Dampak kehadiran manusia di Bumi ini terhadap alam dengan bagus dan
detail dituliskan Colin Tudge dalam "The Time Before History : 5 Million
Years of Human Impact" (Simon & Schuster, 1997). "Human beings are even
more dangerous than they seem".

Itu adalah kepunahan masa kini, yang sedang terjadi.

Tulis Raup dan Sepkoski, kalau kita mengamati catatan fosil, maka setiap
sehabis 26 juta tahun terjadi "minor" mass extinction. Raup dan Sepkoski
mencari mekanisme-nya secara extra-terrestrial : karena setiap 26 juta
tahun Bumi memotong sabuk asteroid yang sama-sama mengorbit Matahari.
Katanya, saat ini kita ada di pertengahan siklus 26 juta tahun, artinya
kepunahan akan terjadi lagi 13 juta tahun kemudian.

Itu adalah kepunahan masa depan, yang akan terjadi.

Bagaimana masa depan manusia ? Colin Tudge (1997) menuliskan
spekulasinya. Sepanjang Kenozoik (Paleogen, Neogen, Kuarter), kebanyakan
spesies mamalia bertahan hidup sekitar satu juta tahun, setelah itu ia
akan berevolusi berubah bentuk dalam rangka adaptasi karena seleksi
alam, atau akan punah karena tak sanggup beradaptasi terhadap seleksi
alam. Bagaimana peluang manusia (Homo sapiens) bertahan selama satu juta
tahun ? Mengapa kita pakai standar satu juta tahun, sebab itu adalah
umur rata2 satu spesies dalam status evolusinya sepanjang Kenozoik
sebelum ia berubah bentuk menjadi yang lain. Apakah manusia harus
dikecualikan ? Bisa saja, sebab manusia adalah makhluk berakal dan
mungkin punya daya adaptasi jauh lebih tinggi dibandingkan makhluk2
lain. Tetapi, harus diingat pula bahwa tingkat kerusakan lingkungan
sepanjang Kenozoik, yang paling parah adalah bersamaan dengan kehadiran
manusia. Jadi, manusia mungkin bisa sangat beradaptasi, tetapi
lingkungan tempat hidupnya rusak parah, bisakah survive ?

Spesies Homo sapiens telah memiliki susunan anatominya yang moderen
selama sekitar 100 ribu tahun. Mengacu ke standar 1 juta tahun di atas,
maka masih ada sekitar 900 ribu tahun Homo sapiens dalam bentuknya yang
sekarang masih berjalan di atas Bumi, itu pun kalau Bumi masih mau
menggendongnya. Bagaimana fellow creature-nya ? Itu akan menjadi bahan
diskusi post-900 ribu tahun yang akan datang (!).

Salam,
awang

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana
Sent: Monday, April 23, 2007 1:39 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Just wondering of Earth Day 22

Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT

2007-04-19 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Wah buku ini sudah terlalu tua utk mengenai tektit.
  - Original Message - 
  From: miko 
  To: IAGI 
  Sent: Friday, April 20, 2007 5:58 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT


  Pak Yatno dan rekan-rekan Gems Lovers yang budiman,

  Terima kasih Pak Yatno atas pencerahan dan keterangan tambahannya. Barangkali 
ada rekan-rekan yang tertarik untuk lebih mendalami masalah tektit dan 
meteorit, selain dari internet, dipersilahkan baca buku dasar  berjudul : 
TEKTITES  ( John A.O'Keefe,  The University of Chicago, 1963 ) dan  METEORITES 
AND THEIR ORIGIN ( GJH McCall, 1973 ).

  Salam batumulia, mang Okim
- Original Message - 
From: Y S Yuwono 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, April 19, 2007 2:15 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT


Rekan millist yth.
Saya ada sedikit pencerahan mengenai tektit ini.
Dulu tektit memang dianggap sejenis meteorit tetapi secara genetis dia 
sebetulnya bukan meteorit. Originnya memang karena impact meteorit dengan 
permukaan bumi yang menghasilkan ledakan sehingga tanah/ batuan dipermukaan 
bumi mencair dan membeku dengan cepat membentuk butiran gelas mirip sekali 
obsidian seperti Mas Miko infokan itu. Sedangkan meteorit sendiri berkomposisi 
sangat berbeda. Ada dua kelompok yang disebut Chondrite dan Achondrite. 
Meteorit inilah yang betul-betul material extra-terestrial dan diyakini 
mempunyai komposisi mirip komposisi BULK-EARTH sebelum bumi mengalami 
diferensiasi membentuk inti-mantel-kerak yaitu saat masih homogen. Meteorit 
pada umumnya berkomposisi metalifere (Fe-Ni) sampai berkomposisi mirip batuan 
ultra basa jenis pyroxenite/ dunite. Disebut CHONDRITE karena meteorit ybs 
berstruktur CHONDRULE yaitu semacam tekstur cumulophyric (dalam bat beku) di 
mana chodrule-nya terdiri dari kristal-kristal Cpx, Olivin dan Plagioklas 
(jarang). Sedangkan ACHONDRITE tidak memperliatkan tekstur/struktur chondrule. 
Berat meteorit bisa beberapa gram sampai 6 ton yang ditemulan di Siberia.
Jadi jangan rancu pengertian tektit dan meteorit. TEKTIT BUKAN PECAHAN 
METEORIT.
Sekian dulu penjelasan singkat dari saya.
Salam
Yatno
  - Original Message - 
  From: miko 
  To: IAGI 
  Sent: Friday, April 06, 2007 3:12 AM
  Subject: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT


  Rekan-rekan Gems Lovers IAGI yang budiman,

  Di hari libur wafatnya  Nabi Isa Alaihissalam ini yang dilanjutkan dengan 
week end panjang , mang Okim ingin ngajak rekan-rekan gems-lovers IAGI untuk  
mengenal sedikit tentang batuan tektit . Kebetulan sekali mang Okim punya 
koleksi tektit lumayan banyak, hampir seribuan. Tentunya sejumlah ini tidak 
sekaligus mang Okim miliki,  melainkan sedikit demi sedikit. Ada yang dibeli di 
Balikpapan dan Martapura , dan ada juga yang dibeli di Jatinegara, Sukabumi, 
Solo, dan di beberapa pasar batumulia lainnya. Bahkan ada juga yang berupa 
oleh-oleh dari Vietnam ( dari Pak Ustaz H. Rachman Abbas sewaktu beliau masih 
aktif di bisnis migas ).

  Tektit adalah batuan kecil berwarna hitam yang tersusun dari gelas 
silikat dan dipercaya sebagai meteorit yang datang dari luar angkasa atau 
extra-terrestrial. Beberapa ahli berpendapat bahwa tektit adalah serpihan batu 
bulan yang terlempar akibat benturan dahsyat dari benda-benda besar yang jatuh 
ke permukaannya. Beberapa ahli lain berpendapat bahwa tektit adalah pecahan 
dari meteorit besar yang saling berbenturan yang pecahannya masuk ke atmosfir 
bumi berupa benda-benda meleleh ( tektit = tektos = melted = meleleh ).

  Lokasi ditemukannya tektit tersebar di daerah-daerah tertentu misalnya  
Australia dan Tasmania ( australites ), Texas ( bediasites ),  Indo - Cina ( 
indochinites ),  Malaysia ( malaysianites ), Checoslovakia ( moldavites ), 
Luzon ( philipinites atau rizalites ) , Billiton ( billitonites = batu satam ), 
Martapura ( batu kelulut ), Jawa Tengah ( javanites = batu meteor ), dan 
lain-lain. 

  Umur tektit ketika sampai di permukaan bumi berbeda-beda. Dengan metode 
kalium argon, tektik Amerika Utara ditafsir berumur sekitar 34 juta tahun, 
Chekoslovakia sekitar 14,8 juta tahun, Indo-Cina, Indonesia dan  Australia  
sekitar 600-700 tahun.

  Rekan-rekan Gems-Lovers IAGI yang budiman,

  Bentuk dan rupa tektit sangat dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan dan 
proses erosi yang mengikutinya. Kecepatan gerak dan derajat rotasi pada waktu 
tektit menembus atmosfir bumi atau terlempar akibat benturan dengan permukaan 
bumi menyebabkan bentuk tektit sangat beragam misalnya bundar, lonjong, tear 
drop, buah pir, halter, tidak beraturan dengan lobang pelepasan gas berukuran 
besar, atau dengan goresan atau alur-alur tertentu ( lihat foto di bawah ). 
Permukaan tektit juga menunjukkan beragam rupa dan corak. Hal ini sangat 
dipengaruhi oleh  proses geologi yang dialaminya sejak pembentukannya sampai 
tiba di tempat ditemuka

Re: [iagi-net-l] Kualitas batubara dan Patahan

2007-04-07 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sebagai tambahan: Dewasa ini tektites tidak lagi dianggap sebagai meteorite, 
tetapi side-effect dari benturan meteorite pada permukaan bumi, yaitu 
melelehkan batuan yang ditimpanya kemudian memuncratkan ke daerah 
sekitarnya, tentu melalui atmosfir. Tektite juga banyak diketemukan terutama 
pada KT boundary, dan penyebarannya dapat menunjukkan adanya impact 
craters..

RPK

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, April 06, 2007 4:08 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kualitas batubara dan Patahan



Saya masih ragu apakah ini yang anda maksudkan.
Tetapi yang saya lihat dalam artikel dibawah, masing-masing block
patahan memilki historical maturity (coal rank developempent) yang
berbeda.
Apakah sepanjang patahan coal rank-nya berbeda ... i dont know :(

coba klik sini :
http://nts1.cgu.cz/bulletin/contents/2005/vol80no1/105_Vass.pdf

==start quote ===
The development of the coal seam was tectonically controlled. First,
the Šahy Antiform (a folded and faulted structure) divided the coal
field in the Ipeľská kotlina Depression
(coal district of Baňa Dolina and Vátovce coal field) from that on the
antiform's northern flank. The coal seam's evolution was strongly
influenced by the Dačov Lom Graben and its partial depressions and
high blocks. The largest coal seam thickness and relatively better
coal quality occur at the Červeňany and Veľký Lom partial depressions
situated on eastern wing of the Dačov Lom Graben.
=== end quote ==

On 4/6/07, Wahyudi Adhiutomo Sri Wijono <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:

"Terpatahkan" maksudnyatrendnya berubah meninggi. Begitu. exp: dari
isoquality 5800setelah kena sesar jadi 6100. Yang didiskusikan apa
iya...berpengaruh?
Nuwun...


 On 4/6/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> On 4/6/07, Wahyudi Adhiutomo Sri Wijono <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> > hihihihhi :-)
> >
> > Ya..namanya juga mumpung ketemu ama temen yang sedang research, jadi
> > ya...idep-idep di uji ama guru besarnya mas Heri ;-)
> > Memang, mas. Pengaruh temperatur lebih dominan dalam mempengaruhi
kualitas
> > (menurut saya) tapi topik ini juga sedang in di kantor. Begitu
ceritanya
> > Ok...soal peta sebaran kualitas (isoquality) sudah kami buat, 
> > tapi...ya

> > itu"terpatahkan" ama sesar yang ada ;-)
> > Ayo...ada yang mau urun rembug lagi?
> > Nuwun
>
> Maksudnya "terpatahkan" pada zona sesar itu apakah terputus akibat
> patahan ? Apakah artinya kalau menggunakan hukum "Cross cutting
> relationship" terjadi 'discontinuitas' pas di zona patahan ? Kalau iya
> berarti patahan tsb tidak ada pengaruh thd kualitas batubara.
>
> Tetapi, kalau ada kecenderungan (trend) perubahan kualitas batubara,
> misal semakin berkualitas ketika mendekati patahan, berarti ada
> pengaruh patahan dalam peningkatan kualitas batubara.
>
> hef e nais whik en
>
> rdp
>
>

>
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
> 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>

> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
>
>



--
Respecfully yours,

Wahyudi Adhiutomo
Mobile:   +62812 15 91630
Email: [EMAIL PROTECTED]

Planning and Development Department
PT. Borneo Indobara
Satui Site, South Kalimantan
Jl. Propinsi Km. 167
Satui, South Kalimantan
Fax: +62512 61557
Phone: +62512 2707547



--
http://rovicky.wordpress.com/





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Da

Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi

2007-03-29 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Dasarnya dulu Persib dikalahkan AC Milan cadangan 9-0.
Kalau untuk Lusi: gempa recent yang pernah terjadi dalam jarak kurang dari 
300 km ada 10 kali, hanya 1 kali terjadi Lusi, itupun waktu ada pemboran. 
Data ini grafik dari   Prof Manga dari Berkeley di artikel Muddy Waters oleh 
David Cyranoski di Nature News Feature, February 2007, dapat dilihat di 
blog-nya Rovicky
- Original Message - 
From: "Nataniel Mangiwa" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, March 30, 2007 10:33 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi



Persib - AC Milan 1:10 kan ada dasarnya Pak? mungkin karena ada
Kaka-nya..nah untuk pasang %tase probabilitas 9:10 buat pemboran,
harus ada data-data yg absah, minimal diakui kaum ahli, seperti
layaknya Kaka.

data-datanya apa yah yang valid yang bisa diakui dan tidak bakal
didebat semua kalangan?

+natan+

On 3/30/07, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Yang dimaksud bukan %tase dari penyebab atau hasil lumpur, tetapi
probabilitas; peluang untuk disebabkan gempabumi adalah 1: 10, penyebab
pemboran 9:10.
Sama seperti peluang Persib menang lawan AC Milan adalah 1:10, AC Milan
lawan Persib 9:10. Silahkan kalau mau taruhan pada peluang mana?
- Original Message -
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, March 30, 2007 8:13 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi


> Mas Dwi,
>
> Membuat MODEL atas dasar beberapa ASUMSI dan menggunakan itu sebagai
> dasar penuntutan polisi/kejaksaan di peradilan adalah sangat berbahaya.
> Bagaimana kalau asumsinya salah, tentu modelnya salah. Dan, model yang
> salah itu dipakai untuk penuntutan, maka akibatnya bisa salah
> penuntutan. Saya pikir kasus ini sangat kompleks dan tak bisa
> hitam-putih.
>
> Bagaimana Richard Davis mengeluarkan statement yang dikutip di Jakarta
> Post bulan2 lalu bahwa LUSI disebabkan 90 % oleh pengeboran BJP, 2 %
> gempa, dan 8 % (atau terbalik ?) kombinasi keduanya saya pikir tak ada
> dasar kuantitatifnya, mungkin hanya perasaan. Kita bisa bertanya kan,
> berapa m3 lumpur LUSI hasil gempa, berapa m3 lumpur hasil pengeboran,
> berapa % Lumpur hasil kombinasi. Apakah perasaan bisa dipakai dasar ?
> Perasaan orang kan bisa lain2.
>
> Salam,
> awang



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]

Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi

2007-03-29 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Yang dimaksud bukan %tase dari penyebab atau hasil lumpur, tetapi 
probabilitas; peluang untuk disebabkan gempabumi adalah 1: 10, penyebab 
pemboran 9:10.
Sama seperti peluang Persib menang lawan AC Milan adalah 1:10, AC Milan 
lawan Persib 9:10. Silahkan kalau mau taruhan pada peluang mana?
- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, March 30, 2007 8:13 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi



Mas Dwi,

Membuat MODEL atas dasar beberapa ASUMSI dan menggunakan itu sebagai
dasar penuntutan polisi/kejaksaan di peradilan adalah sangat berbahaya.
Bagaimana kalau asumsinya salah, tentu modelnya salah. Dan, model yang
salah itu dipakai untuk penuntutan, maka akibatnya bisa salah
penuntutan. Saya pikir kasus ini sangat kompleks dan tak bisa
hitam-putih.

Bagaimana Richard Davis mengeluarkan statement yang dikutip di Jakarta
Post bulan2 lalu bahwa LUSI disebabkan 90 % oleh pengeboran BJP, 2 %
gempa, dan 8 % (atau terbalik ?) kombinasi keduanya saya pikir tak ada
dasar kuantitatifnya, mungkin hanya perasaan. Kita bisa bertanya kan,
berapa m3 lumpur LUSI hasil gempa, berapa m3 lumpur hasil pengeboran,
berapa % Lumpur hasil kombinasi. Apakah perasaan bisa dipakai dasar ?
Perasaan orang kan bisa lain2.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Dwiyatno Rumlan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:29 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi

Saya setuju pak Awang, dalam proses geology tentu tidak ada yang
absolut,
selalu ada error margin, bahkan dalam soal lumpur Lapindopun, saya
sependapat disebabkan oleh combined factor. Namun saya juga mengerti
bahasa
hukum dan kepolisian yang memerlukan suatu ketegasan. Beliau2 memerlukan
seseorang atau institusi yang bisa mengatakan apa penyebab lumpur
lapindo.
Kalau misalnya itu terdiri dari faktor combinasi, tentunya harus juga
jelas,
porsinya berapa persen yang disebabkan oleh pengeboran Banjar Panji-1,
berapa persen yang oleh natural disaster, berapa persen oleh kondisi
geology
dsb. Ini yang diperlukan polisi dan aparat hukum, tanpa itu semua, maka
masalah ini saya kira hanya akan muter-muter saja, dan semakin tidak
jelas.

Untuk itulah, dulu pernah saya usulkan untuk membikin suatu model
bagaimana
bisa terjadinya bencana ini dengan berdasarkan semua data-data yang ada.
Saya tahu, hal ini akan sulit dilakukan, namun dengan beberapa assumsi
saya
kira masih bisa dikerjakan. Yang dari itu, mungkin bisa menjadi salah
satu
dasar untuk menetapkan berapa percent porsi masing2 factor tersebut
sehingga
menyebabkan terjadinya LULA, sehingga bisa membantu aparat kepolisian
dan
aparat hukum untuk bisa menyelesaikan kasus ini.

Salam
- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, March 27, 2007 11:50 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi


Lucu, dua hari sebelumnya Kepala Kajati Jawa Timur Dr. Marwan Effendi
menyatakan bahwa BAP (berita acara pemeriksaan) kasus LUSI di area
Lapindo yang diajukan Kapolda Jatim adalah masih lemah akibat keterangan
para saksi ahli yang berseberangan. Sebagian saksi ahli bilang bahwa
LUSI akibat pemboran Banjar Panji-1. Sebagian saksi ahli bilang bahwa
LUSI akibat force majeur. Yang mengatakan bahwa LUSI adalah akibat force
majeur adalah lebih banyak. Kata Dr. Marwan, hal itu akan menjadi lemah
dalam proses pengadilan. BAP dikembalikan ke Polda Jatim untuk
dipertajam dengan pandangan yang kuat secara hukum tentang penyebab
kejadian itu ("Bisnis Jakarta" 23 Maret 2007 hal. 12).

Bagaimana bisa dalam waktu hanya 1-2 hari kemudian lalu Kapolda Jatim
bilang bahwa LUSI adalah ABSOLUT akibat pemboran dan menetapkan para
tersangkanya ? (Saya bahkan tak akan tahu apa sebenarnya penyebab LUSI,
sekalipun saya memegang semua data dan analisisnya).

ABSOLUT jelas bukan bahasa ahli geologi. Tak ada yang absolut di
geologi, bahkan yang namanya umur absolut pun tak absolut sebab selalu
diberi plus minus yang bisa sampai 10 % dari nilai x-nya.

Saya pikir ini bukan berita menarik, tetapi menyedihkan..

Semoga tak menjadi presedens/catatan buruk perminyakan Indonesia

awang


-Original Message-
From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 27, 2007 8:27 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi

Berita menarik,...
Setelah adanya keputusan resmi dari Kapolda Jatim bahwa akan diajukannya
13 tersangka yang sebagian besar adalah teknisi lapangan dan GM akan ke
meja hijau, Apakah akan ada team pemantau IAGI/IATMI selama masa
persidangan nanti? Atau apakah usulan Kapolda ini akan jadi kenyataan
setelah 2 kali ditolak kejaksaan tinggi Jatim.
Hal ini akan menjadi salah satu sejarah explorasi di tanah air, dimana
masyarakat umum akan mengetahui secara jelas bagaimana pekerjaan ahli
geologi, ahli pemboran dan manajemen eksplorasi bekerja untuk suatu
pemboran.

EGS

-Original Message-
From: [EMAI

Re: [iagi-net-l] GEA ITB RE-UNI

2007-03-29 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sdr. Maryanto:
Sebelum 1959, ITB belum lahir, di Bandung ada 2 fakultas yang berinduk pada 
Universitas Indonesia di Jakarta.
Fakultas yang ada di Bandung adalah Fakultas Teknik (Faculteit for Technische 
Wetenschappen) dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam (Fipia, 
Faculteit for Wiskunde and Natuurlijke Wetenschappen), dan di Bogor Fakultas 
Pertanian. Geologi masuk di Fipia
PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  - Original Message - 
  From: Maryanto (Maryant) 
  To: miko 
  Cc: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, March 30, 2007 8:26 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] GEA ITB RE-UNI


  Pak Miko, 

  Terimakasih atas balasannya. Kalau jaman Pak Miko, misal angkatan 1960-1965 
itu, maka apa masih ingat, apa saja fakultas dan jurusan ? Bisa cerita sedikit 
tentang kondisi kampus sa'at itu ?

  Yang saya tahu : 
  Perguruan tinggi tertua di Indonesia memang di Bandung ini, terutama 
teknologi. Bogor sebagai pertaniannya, berdiri karena juga Kebun rayanya. JKT 
ikutan dengan SCOTIA, terutama kedokteran, di prakarsai Dr. Tjipto Mangoen 
Koesoema, di pinggiran rawa, ya kampung Rawamangun,  oleh orang kelahiran 
daerah rawa juga, Ambarawa (Jateng) itu.

  Sekolah-sekolah dasar, di mulai dari pelajaran yang muridnya di sebut santri, 
juga cantrik. Daerahnya di sebut pe-santri-an, lalu jadi pesantren. Lalu  Ki 
Haji Achmad Dahlan (kraton Mataram Yogya) buat Muhammadiyahnya, 18 Nop 1912. 
Lalu Ki Hadjar Dewantoro (kraton Pakualaman Yogja) buat Taman Siswo, 3 Juli 
1922 (ngapalnya "digajuli doak-doak"). 

  Ramelah Jogja jadi pusat pendidikan dasar-menengah-atas. UII "Universitas 
Islam Indonesia", dirikan di JKT oleh Moh Hatta, karena pusat ibukota pindah ke 
Jogya, ya di bawa ke Jogja, dan tak kembali ke JKT. UGM 1949, hadiah tanah 
kraton HB IX kampus Bulaksumur (dan sementara sebagian di bangunan-bangunan 
kraton). Sebelum 1945, Kampus Jetis, Jogja, dasar utamanya untuk wong Londo, 
lalu sekolah guru, sekolah "menengah" teknik. Lalu sesudahnya jadi kampus 
Geologi UGM, ST, 9 STM. 

  Seratusan perguruan tinggi, tumbuh-ngumpul di Yogja, terbanyak/terapat di 
dunia mestinya (Adakah di ujung dunia yang bisa klim sebanyak ini ? ). 
Bersamaan lalu pendidikan terus bermunculan di setiap propinsi sebagai 
anak-cucu PT besar itu (UI-UII-UGM-ITB-IPB-Unair). 

  Kebutuhan pasar tenaga kerja terus mingkat hingga 1982, namun lalu terus 
menurun hingga 2000, malaise (1997-2004), dan kini meningkat lagi. Berubahlah, 
keuangan tak banyak di bantu pemerintah, dan di suruh cari duit sendiri, 
"pabrik pengetahuan".

  Tetap saja, grafik-grafik primbonku banyak bisa terangkan evolusi kebudayaan 
itu, berdasar angka-angka pasar tenaga kerja "employment", discount rate, 
malaise, curah hujan, dst. Sebagai wong "ilmu alam", maunya semua yang di alam 
mau di analisa.

  Salam,
  Maryanto.
  (Si "Salam" itu dari STM N-1 Jurusan listrik Jetis Yogja itu, 1974-1976, 
setelah 6 th di SD dan 2 th di SD Lanjutan IKIP Yogya di Pakem tempat 
"Pesangrahan"-ne Kraton Mataram, lalu Jurusan Ilmu Alam "Fisika (Geofisika)" 
FMIPA UGM, Master Geologi ITB 2001-2003) . 

--
  From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, March 29, 2007 7:39 PM
  To: Maryanto (Maryant)
  Cc: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] GEA ITB RE-UNI


  Pak Maryanto yth,

  Nama-nama fakultas/jurusan di luar Geologi ITB sebelum 2 Maret 1959 ? Waduh, 
maaf saya tidak tahu. Terima kasih atas informasinya tentang sejarah ITB,

  Salam hormat, miko
- Original Message - 
From: Maryanto (Maryant) 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, March 27, 2007 3:32 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] GEA ITB RE-UNI


Pak Miko,

Apa tahu nama Fakultas-fakultas, serta jurusan-jurusan  di luar Geologi ( 
ITB)  sebelum 2 Maret 1959 ? 

Ini yang saya tahu - Sejarah ITB:
1920-1943 : Berdiri 3 Juli 1920, sebagai De Techniche Hoogeschool te 
Bandung dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap dengan satu 
jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw. 
1943-1945: masa Jepang ada 3 jurusan : Bangunan air, Bangunan Gedung, Kimia.
1945-1949:  Jadi bagian dari UI, dan karena Ibu kota di Jogja, maka kuliah 
di Jogja (Kotabaru). 
1949- 1959: Jadi bagian dari UI, kuliah di Jl. Ganesya. Apa ya nama 
Fakultasnya, jurusannya ? Inikan banyak hasilkan pakar-pakar juga dari geologi.

2 Maret 1959 - kini:  ITB.

Salam,
Maryanto.

Re: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

2007-03-11 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Maaf sekali lagi, sebetulnya rumusan yang saya kemukakan itu bukan pendapat 
saya, saya masih mempunyai "open mind" mengenai LUSI ini.
Tetapi itulah yang seyogianya  yang harus di rumuskan oleh Panitya Perumus 
International Geological Worshop of LUSI yang mengikuti tekanan dari pihak 
tertentu, mungkin demi kepentingan nasional, mungkin demi kepentingan lainnya. 
Dengan demikian tidak terjerumus untuk mengabaikan kebenaran / kaidah-kaidah 
ilmiah. Sekarang sih sudah lewat, apa mau diralat?
Saya sangat memahami karena Ketua Umum IAGI juga adalah pejabat mungkin berada 
dalam tekanan, sehingga ia harus sangat bijaksana dalam mengarahkan jalannya 
workshop ini (mungkin dia ketua steering committee?). Walaupun saya sendiri 
belum pernah menjadi seorang pejabat pada echelon mana pun, tetapi saya dapat 
sangat memahami dan memaklumi. Surat terbuka saya ini adalah mengenai 'wisdom' 
sebagai maka Sdr. Andang kemukakan. Bahwasanya rumusan itu sesuai dengan 
definisi dalam Wilkipideia, itu kebetulan saja, karena saya sendiri mempunyai 
definisi sendiri serta klasifikasi bencana (kalau tidak salah dimuat dalam 
blog-nya Sdr. Rovicky)
Itu saja yang ingin saya luruskan. Semoga tidak menimbulkan perseteruan lebih 
lanjut.
RPK
  - Original Message - 
  From: Supardan 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, March 09, 2007 9:56 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


  Saya sangat setuju dengan pendapat bapak kita (Bp. RPK) yang terakhir ini. 
Perdebatan mengenai penyebab terjadinya semburan lumpur, saya kira masih butuh 
waktu panjang untuk diperoleh kesepakatan-kesepakatan dan semua pihak tidak 
perlu memaksakan kesepakatan kelompoknya adalah yang paling benar. Yang 
demikian itu pada akhirnya kan hanya menimbulkan peseteruan dan perpecahan. 

  Setiap bencana (jenis apapun) tentu akan menghasilkan orang-orang miskin 
baru. Tapi yang kita heran, setiap bencana ternyata juga meghasilkan 
orang-orang kaya baru. Moga-moga teman-teman IAGI dan teman-teman geosains pada 
umumnya serta pakar dari disiplin ilmu apapun di negeri tercinta ini tidak 
memanfaatkan musibah untuk mendulang rupiah. Amien.  

  Pardan
  Dinas ESDM Prop. Jatim.

  On 3/8/07, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
 
Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti tercantum di bawah ini.
Saya kira alangkah bijaksananya kalau rumusan akhir dari Workshop ini 
menyatakan:
..."Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai penyebab dari semburan lumpur 
panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa gejala ini telah berkembang menjadi 
gunungapi lumpur yang dahsyat sehingga di luar kendali manusia, maka seyogianya 
 gejala ini dinyatakan sebagai (murni) bencana alam" 
Saya kira pernyataan ini  adalah cukup bijaksana dan elegant yang mungkin 
dapat dterima oleh fihak2 yang berseteru.
Wasalam
RPK

  ----- Original Message - 
  From: R.P. Koesoemadinata 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru

   
  Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk menghimpun pendapat bahwa 
Lusi ini adalah murni bencana alam dan tidak ada hubungan dengan pemboran.
  Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang melakukan pemboran. 
Namanya juga International Geological Workshop.
  RPK
- Original Message - 
From: Untung M 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli 
Geologi Saling Berseteru

 
Assalaam'ulaikum wr.wb.,
Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di milis 
ini. Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan tetapi saya duga 
sepertinya hanya adu intektualitas saja.  Bukan itu yang kita kehendaki. Rakyat 
maunya real work. Jadi "Just do it" jangan hanya NATO. No action talk only. 
Oleh karena itu bersilahturrahmi dengan mengadakan "Technical Workshop" Undang 
seluruh geosaintis yang dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari 
segala bidang  termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar. Selesai 
seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus dipakai 
sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui penggodokan yang betul-betul 
matang. Tentunya disetujui oleh setiap peserta technical workshop. Demikan 
saran saya. Semoga dapat dilaksanakan. Ta' ada masalah di dunia ini yang tidak 
dapat dpecahkan.  
Wassalaam'ulaikum wr.wb.,
M. Untung
  - Original Message - 
  From: Andang Bachtiar 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, March 07, 2007 9:39 PM
  Subject: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru

   
  "P

Re: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

2007-03-08 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti tercantum di bawah ini.
Saya kira alangkah bijaksananya kalau rumusan akhir dari Workshop ini 
menyatakan:
..."Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai penyebab dari semburan lumpur 
panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa gejala ini telah berkembang menjadi 
gunungapi lumpur yang dahsyat sehingga di luar kendali manusia, maka seyogianya 
 gejala ini dinyatakan sebagai (murni) bencana alam"
Saya kira pernyataan ini  adalah cukup bijaksana dan elegant yang mungkin dapat 
dterima oleh fihak2 yang berseteru.
Wasalam
RPK

  - Original Message - 
  From: R.P. Koesoemadinata 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


  Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk menghimpun pendapat bahwa Lusi 
ini adalah murni bencana alam dan tidak ada hubungan dengan pemboran.
  Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang melakukan pemboran. Namanya 
juga International Geological Workshop.
  RPK
- Original Message - 
From: Untung M 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


Assalaam'ulaikum wr.wb.,
Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di milis ini. 
Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan tetapi saya duga sepertinya 
hanya adu intektualitas saja.  Bukan itu yang kita kehendaki. Rakyat maunya 
real work. Jadi "Just do it" jangan hanya NATO. No action talk only. Oleh 
karena itu bersilahturrahmi dengan mengadakan "Technical Workshop" Undang 
seluruh geosaintis yang dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari 
segala bidang  termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar. Selesai 
seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus dipakai 
sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui penggodokan yang betul-betul 
matang. Tentunya disetujui oleh setiap peserta technical workshop. Demikan 
saran saya. Semoga dapat dilaksanakan. Ta' ada masalah di dunia ini yang tidak 
dapat dpecahkan. 
Wassalaam'ulaikum wr.wb.,
M. Untung
  - Original Message - 
  From: Andang Bachtiar 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, March 07, 2007 9:39 PM
  Subject: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


  "Perseteruan" internal di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka dari Prof 
RPK) tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar karena "hal-biasa" yang disebut 
sebagai perbedaan "pendapat ilmiah" yang menyangkut hasil analisis tentang 
apakah penyebab-pemicu semburan tersebut adalah pemboran BJP-1 atau proses alam 
(gempa bumi) yang diluar kuasa pengetahuan manusia saat ini untuk memprediksi 
kejadian-nya dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu geologi),.  
tetapi lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan ilmiah, kematangan bersikap, 
"wisdom", dan etika ilmiah dalam hal-hal berikut:

  1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial saintifik yang punya implikasi 
hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi yang minim interaksi 
yang digelar dengan stempel "workshop" tetapi pada kenyataannya adalah 
"seminar" atau lebih parahnya menurut sebagian peserta adalah "sosialisasi 
pendapat sepihak" bisa dikatakan sebagai jauh dari etika - sistimatika 
pengambilan kesimpulan ilmiah. Untuk menyimpulkan basis ilmiah yang punya 
implikasi sepenting itu diperlukan "workshop" yang benar-benar "workshop", 
dimana setiap konsep diuji sampai tuntas dalam session-session tersendiri, yang 
dalam hal ini mungkin dibutuhkan lebih dari 2 hari untuk melaksanakannya.

  2. Mekanisme penyelenggaraan workshop tidak secara seimbang menampilkan 
presentasi dan diskusi tentang berbagai konsep-pendapat, tetapi lebih cenderung 
ke salah satu konsep, padahal para ahli berbagi konsep lain juga hadir di acara 
tersebut - tetapi tidak diberi kesempatan presentasi dan diskusi secara 
proporsional seperti yang lainnya.

  3. Pemahaman yang parsial tentang sub-sub-disiplin, kompetensi, dan 
profesi yang terkait dengan geosains dalam industri migas, sehingga proses 
analisis-sintesis permasalahan menjadi tidak optimal, seperti misalnya: tidak 
didiskusikannya secara rinci (spt topik2 sub-disiplin lainnya) tentang masalah 
data teknis real-time-chart / geolograph selama pemboran dan implikasinya pada 
kondisi geologi lubang bor dimana masalah tersebut sebenarnya adalah kompetensi 
dari para ahli wellsite-operation geology,... dan lebih parahnya, tidak seperti 
data primer geologi bawah permukaan dan permukaan yang berlimpah dan accessible 
bagi kebanyakan ahli (seismik, trace sesar di permukaan, data satelit, 
data-sampel lumpur dsb), tipe data pemboran yan

Re: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

2007-03-08 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk menghimpun pendapat bahwa Lusi ini 
adalah murni bencana alam dan tidak ada hubungan dengan pemboran.
Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang melakukan pemboran. Namanya 
juga International Geological Workshop.
RPK
  - Original Message - 
  From: Untung M 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


  Assalaam'ulaikum wr.wb.,
  Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di milis ini. 
Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan tetapi saya duga sepertinya 
hanya adu intektualitas saja.  Bukan itu yang kita kehendaki. Rakyat maunya 
real work. Jadi "Just do it" jangan hanya NATO. No action talk only. Oleh 
karena itu bersilahturrahmi dengan mengadakan "Technical Workshop" Undang 
seluruh geosaintis yang dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari 
segala bidang  termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar. Selesai 
seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus dipakai 
sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui penggodokan yang betul-betul 
matang. Tentunya disetujui oleh setiap peserta technical workshop. Demikan 
saran saya. Semoga dapat dilaksanakan. Ta' ada masalah di dunia ini yang tidak 
dapat dpecahkan. 
  Wassalaam'ulaikum wr.wb.,
  M. Untung
- Original Message - 
From: Andang Bachtiar 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, March 07, 2007 9:39 PM
Subject: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling 
Berseteru


"Perseteruan" internal di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka dari Prof RPK) 
tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar karena "hal-biasa" yang disebut sebagai 
perbedaan "pendapat ilmiah" yang menyangkut hasil analisis tentang apakah 
penyebab-pemicu semburan tersebut adalah pemboran BJP-1 atau proses alam (gempa 
bumi) yang diluar kuasa pengetahuan manusia saat ini untuk memprediksi 
kejadian-nya dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu geologi),.  
tetapi lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan ilmiah, kematangan bersikap, 
"wisdom", dan etika ilmiah dalam hal-hal berikut:

1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial saintifik yang punya implikasi 
hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi yang minim interaksi 
yang digelar dengan stempel "workshop" tetapi pada kenyataannya adalah 
"seminar" atau lebih parahnya menurut sebagian peserta adalah "sosialisasi 
pendapat sepihak" bisa dikatakan sebagai jauh dari etika - sistimatika 
pengambilan kesimpulan ilmiah. Untuk menyimpulkan basis ilmiah yang punya 
implikasi sepenting itu diperlukan "workshop" yang benar-benar "workshop", 
dimana setiap konsep diuji sampai tuntas dalam session-session tersendiri, yang 
dalam hal ini mungkin dibutuhkan lebih dari 2 hari untuk melaksanakannya.

2. Mekanisme penyelenggaraan workshop tidak secara seimbang menampilkan 
presentasi dan diskusi tentang berbagai konsep-pendapat, tetapi lebih cenderung 
ke salah satu konsep, padahal para ahli berbagi konsep lain juga hadir di acara 
tersebut - tetapi tidak diberi kesempatan presentasi dan diskusi secara 
proporsional seperti yang lainnya.

3. Pemahaman yang parsial tentang sub-sub-disiplin, kompetensi, dan profesi 
yang terkait dengan geosains dalam industri migas, sehingga proses 
analisis-sintesis permasalahan menjadi tidak optimal, seperti misalnya: tidak 
didiskusikannya secara rinci (spt topik2 sub-disiplin lainnya) tentang masalah 
data teknis real-time-chart / geolograph selama pemboran dan implikasinya pada 
kondisi geologi lubang bor dimana masalah tersebut sebenarnya adalah kompetensi 
dari para ahli wellsite-operation geology,... dan lebih parahnya, tidak seperti 
data primer geologi bawah permukaan dan permukaan yang berlimpah dan accessible 
bagi kebanyakan ahli (seismik, trace sesar di permukaan, data satelit, 
data-sampel lumpur dsb), tipe data pemboran yang tersedia (dan dipresentasikan) 
adalah data sekunder (bahkan tersier) berasal dari daily drilling report, final 
well report, dsb, genuine geolograph dan real-time-chart data tidak pernah 
bisa diakses (dan diperiksa dan didiskusikan) oleh para ahli.

4. Dari 18 pembicara yang tampil, hanya 4 pembicara yang dapat dianggap 
mempunyai kompetensi tentang masalah pemboran migas; dari 4 itupun hanya 2 yang 
mempunyai latar belakang geosains yang diasumsikan dapat mengekstrasi informasi 
geologi bawah permukaan dari data pemboran. Empat belas (14) pembicara lainnya 
kebanyakan mengandalkan data geologi-geofisika (yang punya dimensi lebih 
besar/regional dibanding dengan data pemboran) untuk membuat analisis dan 
sintesis tentang penyebab-pemicu semburan lumpur. Dengan demikian trend 
"workshop" lebih berat pada pembahasan geologi regional, tektonik, dimensi 
waktu yang besar, dan kurang menyentuh analisis rinci dan dimensi waktu yang 
lebih instant/pendek, termas

Fw: Fw: [iagi-net-l] Fw: Info Lumpur Lapindo

2007-03-02 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Ini penjelasan dari Rudy Rubiandini mengenai undangan yang disampaikan 
kepada beliau

Jadi hanya sebagai pendengar saja dan bukan sebagai pembicara.
Ini yang menurut saya sangat aneh.
RPK
- Original Message - 
From: "Rudi Rubiandini R.S." <[EMAIL PROTECTED]>

To: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, March 02, 2007 7:39 AM
Subject: Re: Fw: [iagi-net-l] Fw: Info Lumpur Lapindo



Pa Koesoema,




Catatan dari saya, bahwa undangannya hanya sebagai PENDENGAR bukan sebagai 
PEMBICARA, seperti pa kusuma tahu data yang saya miliki sangat banyak 
mungkin lebih banyak dibanding pembicara sekali pun, jadi akan lucu aja 
konsekwensinya kalau saya datang.


Nuhun,
Rudi Rubiandini R.S.
- Original Message - 
From: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>

To: "untung" <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: "Rudi Rubiandini R.S." <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, 01 March, 2007 21:52
Subject: Re: Fw: [iagi-net-l] Fw: Info Lumpur Lapindo


Saya kira beliau diundang, tetapi sebagaimmana juga tokoh2 geologi a.l. 
Prof Katili, Dr. Fred Hehuwat dan banyak lagi , mereka enggan untuk 
hadlir karena sudah tercium akan diset untuk dinyatakan sebagai natural 
disaster, dan mereka tidak mau namanya tercantum dalam daftar hadlir 
sehingga seolah-olah mereka juga ikut menyetujui hasil workshop ini.

Saya hadlir jadi saya terpaksa harus membuat surat terbuka itu.
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "untung" <[EMAIL PROTECTED]>

To: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, March 01, 2007 8:57 PM
Subject: Re: Fw: [iagi-net-l] Fw: Info Lumpur Lapindo



Prof Kusuma Yth

Terima kasih banyak emailnya. Namun Pak Rudi belum menjelaskan apakah 
beliau benar-benar tidak diundang panitia Lokakarya/IAGI.  Boleh saya 
tahu nomor kontak beliau dan Pak Andang Bachtiar.

Terima kasih Prof.

Wassalam

- untung widyanto -



R.P. Koesoemadinata wrote:


Ini untuk sementara berita mengenai 'kegagalan' relief well-1 dari ybs
PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
- Original Message - From: "R.P. Koesoemadinata" 
<[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, March 01, 2007 8:06 PM
Subject: [iagi-net-l] Fw: Info Lumpur Lapindo



- Original Message - From: Rudi Rubiandini R.S.
To: Yahdi Zaim ; R.P. Koesoemadinata
Sent: Wednesday, February 28, 2007 1:09 PM
Subject: Re: Info Lumpur Lapindo


Pa Zaim & Pa Koesoema yang saya banggakan,

Mohon diforward ke Millis IAGI, kalau berkenan.









Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua IAGI -3 (habis)

2007-03-02 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Soal lempar handuk, bukan itu yang dimaksud
IAGI, sebagai perkumpulan geoscientist hanya bisa merekomendasikan apa yang 
harus dilakukan, dia tidak bisa mendesign tanggul, kolam, saluran, bahkan 
bola2 beton pun tidak bisa.
Tetapi berdasarkan pemetaan daerah yang mau amblas dan berbahaya yang dalam 
workshop ini dikemukakan, kita dapat merekomendasikan supaya daerah sekitar 
ini dikosongkan dan kemudian di bangun tanggul dan mengalirkan airnya ke K 
Porong atau langsung ke laut. BAgaimana membangun tanggul serta saluran dsb 
itu kan kompetensi orang2 teknik sipil basah.

Itu saja
RPK
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, March 01, 2007 11:37 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua IAGI -3 (habis)






Pak Kusumadinata yang saya sangat hormati

Dalam sebagian besar yang Bapak kemukakan
saya sependapat ,khususnya perihal
hasil
workshop yang kurang dari yang Bapak harapkan , itupun juga saya
rasakan.

Saya juga sependapat bahwa
rencana relief well juga akan dapat mebuktikanbanyak hal
antara lain mengenai sumber air yang begitu
besar volumenya , dimana Bapak memper-

kirakan berasal dari Kujung .
Sayang sekali
karena kondisi permukaan hal ini tidak dapat dilaksanakan, sehingga
mencara penyebab LUSI menjadi lebih sulit.

Tetapi sebagaimana Bapak katakan apa
penyebab LUSI ini tidak mungkin dapat di -

selesaikan dalam satu workshop dan seminar.

Dalam salah satu sesi tanya jawab saya sudah
sampaikan pendapat pribadi saya
bahwa yang
diharapkan masyarakat SAAT ini adalah apa yang harus dilakukan dalam
hal mitigasi. Dalam istilah saya bagaimana
meng"kwantifikasi" bencana ini sehingga
pihak berwenang (Pemerintah ) dapat
membuat perencanaan .

Di koran Kompas saya membaca bahwa sdr Andang
Bachtiar dalam satu seminar
yang diadakan
oleh Univ.Muhamadiyah telah menyatakan agar daerah seluas
tertentu
dikosongkan (saya lupa berapa
luasnya).Saya kurang mengerti dasar apa yang dipakai
oleh ADB , tapi tentunya ada.

Nah , untuk SAAT ini hal inilah yang harus
ditelti DALAM waktu singkat 

Saya
kurang sependapat bahwa saat ini adalahsaat ahli kebumianmelempar
handuk
dan menyerahkan penyelesaian kepada
profesional lain .
Bagaimana mereka dapat
bekerja tanpa bimbingan kondisi bawah permukaan,
walaupun informasi ini tidak 100%
benar.

Apakah angka yang akan
diberikan kepada Pemerintah dipastikan mutlak BENAR ?
Saya kira kita harus berani mengatakan hal ini,
asalkan memiliki dasar ilmiah
berdasarkan
data yang ada SAAT INI.
Saya fikir
Bapak sependapat dengan saya dalam hal ini.

Apakah IAGI harus mundur dar
"kancah" ini ???
Apakah
dengan terjun kadalam kancah ini IAGI bermain dalam pertarungan
kepenti-
ngan ?

Saya kurang sependapat kalau dengan
alasan itu kemudian IAGI kembali lagi ke-
menara gading imiah , dan melihat
masyarakat menyelesaikan masalah yang berhu-
bungan denganilmu kebumian, tanpa berbuat
apa apa.

Bapak
membandingkan konflik ini dengan konflik masa Pak Sigit , saya kira
berbeda
karena konflik yang
dihadapi pada saat itu adalah konflik ideologi.

Pada saat sekarang dimana mas media
sangat memegang peranan, justru kita
harus berani mengemukakan pendapat
ilmiah APALAGI kalau ini dapat membantu
penyelesaian suatu masalah yang
dihadapi masyarakat.
Tentu saja
(sebagaimana saya kemukakan beberapa kali dalam forum ini) opini
yang dikemukakan harus didasarkan
atas kaidah ilmiah dan data pendukung-nya.

Maaf apabila dala beberapa
hal saya kurang sependapat dengan Bapak , dan semoga
Bapak dapat kembali tidur
nyenyak.

Wassalam

Yanto R.Sumantri




SURAT TERBUKA
KEPADA KETUA UMUM IAGI (3-habis)




Saya berpendapat bahwa untuk menguak kebenaran penyebab semburan

lumpur

Sidoarjo ini tidak dapat diselesaikan dengan suatu

workshop dengan

menghasilkan suatu kesepakatan pendapat atau

kompromi sebagaimana

dilakukan
dalam masalah sosial

politik. Kontroversi akan berjalan terus, dan ini

adalah biasa

saja dalam geosciences, bahkan kadang-kadang menyangkut



hal-hal

yang prinsipiil (simak buku: "Controversies in

Modern Geology" eds: D.W.

Mueller et al, 1991, Academic

Press). Adakalanya suatu masalah dapat

diselesaikan secara

tuntas, tetapi memakan waktu bertahun-tahun dengan

biaya
yang sangat besar. Contohnya saja untuk menentukan apakah tsunami

di

Samudra
Hindia yang dipicu oleh gempa Aceh itu

disebabkan longsor bawah laut atau

karena terjadinya sesar yang

aktif itu memakan waktu lebih dari 2 tahun

dengan mengerahkan

suatu kapal penelitian (research vessel) berbulan-bulan

di

daerah perairan laut sebelah barat Aceh dan melibatkan puluhan



geoscientists dan engineers, dan tentu memakan biaya puluhan juta USD.

Dari
situ diketahui 'the smoking gun' berupa adanya gawir

sepanjang puluhan

kilometer yang naik pada waktu yang sangat

resen. Ini adalah murni demi

science karena tidak mempunyai

dampak apapun pada masyarakat. Apakah kita

dapat mengumpulkan

dana sebesar itu?


Untuk menentukan 'the smoking gun'

dalam masalah LUSI dan sekali gus

mengh

Re: [iagi-net-l] Nara sumber: Kasus Erupsi lumpur

2007-03-01 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Apakah Peter Tingate atau Peter Tingay?
RPK
- Original Message - 
From: "Yo Sumartojo" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, February 27, 2007 12:07 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Nara sumber: Kasus Erupsi lumpur



Rekan-rekan geologiawan,

alamat Dr. Tingate yalah:

[EMAIL PROTECTED]

Maaf, tidak ada "ruang" antara Peter dan Tingate.

salam,

Sumartojo


From: Yo Sumartojo <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 2007/02/26 Mon AM 11:59:46 EST
To: 
CC: <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [iagi-net-l] Nara sumber:  Kasus Erupsi lumpur

Rekan-rekan geologiawan,

1. Kalau ingin membaca lebih lanjut tentang Lusi, cobalah lihat situs 
dibawah in, makalah oleh Dr. Richard Davies dkk. dalam Geological Society 
of America Online-Journal berjudul:


"Birth of a mud volcano:  East Java, 29 May 2006"

http://www.gsajournals.org/perlserv/?request=get-document&doi=10.1130%2FGSAT01702A.1

2. Tentang makalah oleh Dr. Peter Tingate (kasus di Brunei) dosen di 
Australian Petroleum School, Universitas Adelaide di Australia Selatan, 
hubungi dia langsung dan minta turunan foto makalah dia. Alamatnya:


Peter. [EMAIL PROTECTED]


Semoga ada gunanya.

Jojok ("Yo") Sumartojo
Marietta, Georgia, USA





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
Convention and Exhibition,

Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
Convention and Exhibition,

Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei

2007-03-01 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya sangat tertarik dengan kasus erupsi lumpur di Brunei, karena pengalaman 
bagaimana Shell menangani masalah ini saya kira penting untuk menangani 
Lusi.
Apakah tidak ada paper mengenai hal ini? Tingay tidak menceritakan mengenai 
bagaimana Shell menanganinya.

Terima kasih
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, February 27, 2007 10:22 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei



Pak Koesoema,

Saya kirim referensi melalui e-mail terpisah.
Mud volcano sudah tidak ada lagi, tinggal crater. Mud Volcano yang ada di 
Sabah terjadi secara alamiah, sampai membentuk pulau. Namanya Pulau Tiga, 
terbentuk oleh 3 mud volcano, bisa dicari di website, karena merupakan 
object turis.


Saya tanya ke sumber internal, mereka mengatakan blow-out itu hanya 
terjadi sesaat, kemudian collapse. Tinggal crater yang ada. Tapi secara 
internal blow out itu memang terjadi sangat lama seperti Mark Tingay 
sebutkan. Jadi mereka monitor terus temperatur dan pressure di reservoir 
sekelilingnya. Jumlah relief well-nya saya tidak tau dengan pasti, perlu 
saya selidiki lebih lanjut.


Herman




-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 26 February 2007 19:43
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei


Apakah memang juga terjadi mud volcano? Dan memerlukan 20 tahun dengan 20
relief well untuk menghentikannya?
Ini kan pengalaman yang bisa dipakai antisipasi dengan Lusi?
RPK
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, February 26, 2007 4:10 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei



Pak Koesoema,

Pada tahun 1979 terjadi internal blow-out di Champion field. Juga di 
Seria

field pernah terjadi hal yang sama. Memakan waktu yang lama memang untuk
mengendalikannya. Brunei Shell membuat relief wells jadi tekanannya
dibagi-bagi ke beberapa sumur.
Full papernya diterbitkan di Journal of the Geological Society, London,
Vol. 162, 2005, dengan judul: Present-day stress orientation in Brunei: A
snapshot of 'prograding tectonics' in a Tertiary delta.

Sayang filenya sedikit lebih dari 500 KB. Kalau tidak bisa mendapatkan
papernya, saya mungkin bisa kirim ke ITB.

Salam,

Herman


-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 26 February 2007 10:32
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei


Sdr. Darman: Dalam Nature News Feature/ vol445/22 February 2007 ada
kutipan sebagai berikut:

Mark Tingay, a geologist at the University
of Adelaide in Australia, says the Sidoarjo volcano
has a striking similarity to drilling-induced
eruptions offshore from Brunei in 1974 and 1979
(M. R. P. Tingay et al. J. Geol. Soc. 162, 39-49;
2005). There, deeply buried fluids under high
pressure rose to a shallower rock formation that
they then fractured, thus eventually reaching the
surface. The event also showed the pattern of
loss, kick and then eruptions seen in Lusi, some
of which were kilometres from the drilling site.
In the Brunei case, Shell, the company responsible
for the drilling, has documented the expulsion
and its efforts to alleviate the situation. The
flow took more than 20 years and more than 20
relief wells to quell, says Tingay. "The similarities
all suggest a man-made cause for Lusi," he says.

Apakah Sdr. berikan komentar karena ini menyangkut Brunei-Shell?
Saya tidak punya artikelnya yang lengkap, tetapi dalam 'abstract' nya
kasus pemboran Shell ini tidak disebut-sebut
Mungkin Sdr, dapat usahakan full copy-nya. Kalau ada mohon dikirimkan per
e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
mengingat alamat melsa masih dial-up, sulit menerima attachment lebih 
dari

500 KB
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih
PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net

[iagi-net-l] Fw: Info Lumpur Lapindo

2007-03-01 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

- Original Message - 
From: Rudi Rubiandini R.S. 
To: Yahdi Zaim ; R.P. Koesoemadinata 
Sent: Wednesday, February 28, 2007 1:09 PM
Subject: Re: Info Lumpur Lapindo


Pa Zaim & Pa Koesoema yang saya banggakan,

Mohon diforward ke Millis IAGI, kalau berkenan.

Sebagai penjelasan bahwa Relief Well yang pernah ada dalam koridor timnas 
adalah R1, baru sampai kedalaman 3600 feet, R2 baru sampai kedalaman 1170 feet. 
Untuk diketahui bahwa R1 Secara aktif baru bekerja selama 2 bulan, sedangkan R2 
baru 2 minggu (!), karena banyak hal-hal non-teknis yang tidak perlu saya 
sebutkan. 

Jadi, Kegiatan Relief Well yang tujuannya sampai kedalaman dibawah 7000 feet  
dan kemudian menginjeksikan lumpur berat sebesar minimal 22 ppg BELUM SELESAI 
dilakukan.

Kemudian seolah-olah itu menunjukan KEGAGALAN Relief Well, mohon maaf jangan 
dipakai sebagai peluru untuk menghentikan Usaha-usaha yang sifatnya SOLUSI 
seperti Relief Well oleh orang-orang yang takut kalau Erupsi DAPAT DIMATIKAN.

Penyebab dihentikannya kegiatan relief well karena DANA CASH yang tersedia 
sudah Cekak, sementara pemerintah belum siap 1 rupiah pun untuk berusaha 
mematikan Semburan.

Jadi,. siapa bertanggungjawab kalau akhirnya erupsi ini berjalan sampai 
puluhan tahun ? kalau aklhirnya menutup lahan lebih dari ribuan Hektar, dan 
kalau akhirnya memutus kehidupan beratus-ratus ribu masyarakat tidak bersalah ?

Apakah kita TEGA berpangku Tangan, sebagai penonton tanpa solusi ? 
Apakah kita dengan SADAR membiarkan suatu kejadian di depan mata, sementara 
kita memiliki kemampuan untuk melakukan SESUATU ?

Ampunilah kami yang Alloh atas kekhilafan kami, semoga engkau memaafkan kami 
semua . . .  Amin

Salam,
Rudi Rubiandini R.S.


  - Original Message - 
  From: Yahdi Zaim 
  To: Rudi Rubiandini R.S. 
  Sent: Wednesday, 28 February, 2007 11:24
  Subject: Re: Info Lumpur Lapindo


  Ass.W.W.,

  Terima kasih Pak Rudi, emailnya sudah saya terima dan saya terus mengikuti 
masalah2 LUSI
  Terlampir di bawah ini saya forwardkan respon tentang surat terbukanya Pak 
Koesoemadinata serta ketidak hadiran Pak Rudi dalam workshop

  Wassalam,

  Zaim



  - Original Message - 
  From: "Syamsu Alam" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: 
  Sent: Wednesday, February 28, 2007 7:43 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-(2)



  Pak Koesoema Yth,

  Terimakasih atas email yang disampaikan (Surat Terbuka Kepada Ketua Umum
  IAGI)ke mailing list IAGI. Saya merespon surat bapak bukan atas nama
  Ketua Umum IAGI, dan mohon maaf kalau baru dapat merespon sekarang.
  (Sedih juga
  mendengar bapak tidak dapat tidur beberapa hari).

  Mengenai pandangan Pak Koesoema tentang  workshop tersebut saya kira
  itu sahih saja, namun ada beberapa hal yang ingin saya respon.

  1. Dr. Rudy Rumbiandini tidak hadir dalam acara tersebut. Sepanjang
  yang 
  saya ketahui, panitia telah mengundang bukan saja Dr. Rudy
  tetapi seluruh team pakar dalam "Timnas". Barangkali memang bukan
  sebagai pembicara, namun jika beliau hadir tentu dapat
  memberikan kontribusi/pandangannya tentang "Lusi" (note: Dr. Rudy
  juga sudah pernah diundang sebagai pembicara dalam diskusi Lusi yang
  diadakan IAGI di Sahid Htl beberapa bulan yang lalu).

  2. Richard Davies hadir (walaupun mungkin tidak diundang oleh
  penyelenggara). Dia beberapa kali melayangkan pertanyaan walaupun
  barangkali tidak mendapatkan jawaban yang memuaskannya, namun opininya
  telah dimuat di "The Jakarta Post", Friday, February 23, 2007, di
  halaman depan). Saya akan quote beberapa statementnya,
  a. mengenai penyebab semburan Lumpur: "The chance that the
  mud erupted because of the drilling activities is 90
  percent. I feel quite strongly about this", dia juga
  menambahkan: "the chance of the mud volcano being triggered
  by an earlier earthquake in Yogyakarta was 1 to 2 percent,
  while the chance that both drilling activities and
  the earthquake played a role was 8 percent".
  Dari statement tersebut jelas dia masih mengatakan
  adanya peran drilling dan gempa (tectonic
  forces?)sebagai penyebab semburan walaupun persentasinya
  berbeda. 

  b. Mengenai usaha penghentian semburan:
  "any efforts to stop or curb the mudflow would be highly
  dangerous", dia juga menambahkan: "People should just leave the
  (mud volcano) alone. The embangkment is dangerous. If it
  collapses, it could create an intense hazard".
  Untuk hal ini kelihatannya ada kesamaan pendapat antara
  Davies dengan statement yang telah disampaikan oleh kawan-kawan
  dari IAGI. Penanganan Lumpur dipermukaan, terutama yang
  menyangkut masalah social perlu menjadi prioritas.

  3. Pak Koesoema mengatakan:" Untuk menentukan 'the smoking gun'
  dalam masalah LUSI dan sekali gus menghentikan semburan mungkin
  satu-satunya adalah dengan melakukan pemboran relief well yang
  langsung ditujukan kepada luba

Re: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei

2007-02-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
TErima kasih atas kiriman tulisan Tingay. TErnyata tidak banyak juga 
diceritakan apakah memang membentuk mudvolcano atau tidak, terutama yang di 
Seria. Kalau yang di Champion ternyata di bawah laut.
Mungkin di buku oleh Koopman et al mengenai "Petroleum Resources of Brunei 
Darusalam" sebagaimana di sitir oleh Tingay ada pembahasan lebih detail, 
paling tidak ada gambarnya. Atau mungkin juga di Ph.D. thesinya Tingay.

Sekali lagi terima kasih atas kirimannya
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, February 27, 2007 10:22 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei



Pak Koesoema,

Saya kirim referensi melalui e-mail terpisah.
Mud volcano sudah tidak ada lagi, tinggal crater. Mud Volcano yang ada di 
Sabah terjadi secara alamiah, sampai membentuk pulau. Namanya Pulau Tiga, 
terbentuk oleh 3 mud volcano, bisa dicari di website, karena merupakan 
object turis.


Saya tanya ke sumber internal, mereka mengatakan blow-out itu hanya 
terjadi sesaat, kemudian collapse. Tinggal crater yang ada. Tapi secara 
internal blow out itu memang terjadi sangat lama seperti Mark Tingay 
sebutkan. Jadi mereka monitor terus temperatur dan pressure di reservoir 
sekelilingnya. Jumlah relief well-nya saya tidak tau dengan pasti, perlu 
saya selidiki lebih lanjut.


Herman




-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 26 February 2007 19:43
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei


Apakah memang juga terjadi mud volcano? Dan memerlukan 20 tahun dengan 20
relief well untuk menghentikannya?
Ini kan pengalaman yang bisa dipakai antisipasi dengan Lusi?
RPK
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, February 26, 2007 4:10 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei



Pak Koesoema,

Pada tahun 1979 terjadi internal blow-out di Champion field. Juga di 
Seria

field pernah terjadi hal yang sama. Memakan waktu yang lama memang untuk
mengendalikannya. Brunei Shell membuat relief wells jadi tekanannya
dibagi-bagi ke beberapa sumur.
Full papernya diterbitkan di Journal of the Geological Society, London,
Vol. 162, 2005, dengan judul: Present-day stress orientation in Brunei: A
snapshot of 'prograding tectonics' in a Tertiary delta.

Sayang filenya sedikit lebih dari 500 KB. Kalau tidak bisa mendapatkan
papernya, saya mungkin bisa kirim ke ITB.

Salam,

Herman


-----Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 26 February 2007 10:32
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei


Sdr. Darman: Dalam Nature News Feature/ vol445/22 February 2007 ada
kutipan sebagai berikut:

Mark Tingay, a geologist at the University
of Adelaide in Australia, says the Sidoarjo volcano
has a striking similarity to drilling-induced
eruptions offshore from Brunei in 1974 and 1979
(M. R. P. Tingay et al. J. Geol. Soc. 162, 39-49;
2005). There, deeply buried fluids under high
pressure rose to a shallower rock formation that
they then fractured, thus eventually reaching the
surface. The event also showed the pattern of
loss, kick and then eruptions seen in Lusi, some
of which were kilometres from the drilling site.
In the Brunei case, Shell, the company responsible
for the drilling, has documented the expulsion
and its efforts to alleviate the situation. The
flow took more than 20 years and more than 20
relief wells to quell, says Tingay. "The similarities
all suggest a man-made cause for Lusi," he says.

Apakah Sdr. berikan komentar karena ini menyangkut Brunei-Shell?
Saya tidak punya artikelnya yang lengkap, tetapi dalam 'abstract' nya
kasus pemboran Shell ini tidak disebut-sebut
Mungkin Sdr, dapat usahakan full copy-nya. Kalau ada mohon dikirimkan per
e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
mengingat alamat melsa masih dial-up, sulit menerima attachment lebih 
dari

500 KB
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih
PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA

Re: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei

2007-02-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Apakah memang juga terjadi mud volcano? Dan memerlukan 20 tahun dengan 20 
relief well untuk menghentikannya?

Ini kan pengalaman yang bisa dipakai antisipasi dengan Lusi?
RPK
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, February 26, 2007 4:10 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei



Pak Koesoema,

Pada tahun 1979 terjadi internal blow-out di Champion field. Juga di Seria 
field pernah terjadi hal yang sama. Memakan waktu yang lama memang untuk 
mengendalikannya. Brunei Shell membuat relief wells jadi tekanannya 
dibagi-bagi ke beberapa sumur.
Full papernya diterbitkan di Journal of the Geological Society, London, 
Vol. 162, 2005, dengan judul: Present-day stress orientation in Brunei: A 
snapshot of 'prograding tectonics' in a Tertiary delta.


Sayang filenya sedikit lebih dari 500 KB. Kalau tidak bisa mendapatkan 
papernya, saya mungkin bisa kirim ke ITB.


Salam,

Herman


-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 26 February 2007 10:32
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei


Sdr. Darman: Dalam Nature News Feature/ vol445/22 February 2007 ada 
kutipan sebagai berikut:


Mark Tingay, a geologist at the University
of Adelaide in Australia, says the Sidoarjo volcano
has a striking similarity to drilling-induced
eruptions offshore from Brunei in 1974 and 1979
(M. R. P. Tingay et al. J. Geol. Soc. 162, 39-49;
2005). There, deeply buried fluids under high
pressure rose to a shallower rock formation that
they then fractured, thus eventually reaching the
surface. The event also showed the pattern of
loss, kick and then eruptions seen in Lusi, some
of which were kilometres from the drilling site.
In the Brunei case, Shell, the company responsible
for the drilling, has documented the expulsion
and its efforts to alleviate the situation. The
flow took more than 20 years and more than 20
relief wells to quell, says Tingay. "The similarities
all suggest a man-made cause for Lusi," he says.

Apakah Sdr. berikan komentar karena ini menyangkut Brunei-Shell?
Saya tidak punya artikelnya yang lengkap, tetapi dalam 'abstract' nya 
kasus pemboran Shell ini tidak disebut-sebut
Mungkin Sdr, dapat usahakan full copy-nya. Kalau ada mohon dikirimkan per 
e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
mengingat alamat melsa masih dial-up, sulit menerima attachment lebih dari 
500 KB

Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih
PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
Convention and Exhibition,

Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-






Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei

2007-02-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Terima kasih sekali kalau bisa dikirimkan. Kalau masih kurang dari 1 MB bisa 
juga dikirimkan via melsa

Wassalam
RPL
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, February 26, 2007 4:10 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei



Pak Koesoema,

Pada tahun 1979 terjadi internal blow-out di Champion field. Juga di Seria 
field pernah terjadi hal yang sama. Memakan waktu yang lama memang untuk 
mengendalikannya. Brunei Shell membuat relief wells jadi tekanannya 
dibagi-bagi ke beberapa sumur.
Full papernya diterbitkan di Journal of the Geological Society, London, 
Vol. 162, 2005, dengan judul: Present-day stress orientation in Brunei: A 
snapshot of 'prograding tectonics' in a Tertiary delta.


Sayang filenya sedikit lebih dari 500 KB. Kalau tidak bisa mendapatkan 
papernya, saya mungkin bisa kirim ke ITB.


Salam,

Herman


-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 26 February 2007 10:32
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei


Sdr. Darman: Dalam Nature News Feature/ vol445/22 February 2007 ada 
kutipan sebagai berikut:


Mark Tingay, a geologist at the University
of Adelaide in Australia, says the Sidoarjo volcano
has a striking similarity to drilling-induced
eruptions offshore from Brunei in 1974 and 1979
(M. R. P. Tingay et al. J. Geol. Soc. 162, 39-49;
2005). There, deeply buried fluids under high
pressure rose to a shallower rock formation that
they then fractured, thus eventually reaching the
surface. The event also showed the pattern of
loss, kick and then eruptions seen in Lusi, some
of which were kilometres from the drilling site.
In the Brunei case, Shell, the company responsible
for the drilling, has documented the expulsion
and its efforts to alleviate the situation. The
flow took more than 20 years and more than 20
relief wells to quell, says Tingay. "The similarities
all suggest a man-made cause for Lusi," he says.

Apakah Sdr. berikan komentar karena ini menyangkut Brunei-Shell?
Saya tidak punya artikelnya yang lengkap, tetapi dalam 'abstract' nya 
kasus pemboran Shell ini tidak disebut-sebut
Mungkin Sdr, dapat usahakan full copy-nya. Kalau ada mohon dikirimkan per 
e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
mengingat alamat melsa masih dial-up, sulit menerima attachment lebih dari 
500 KB

Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih
PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
Convention and Exhibition,

Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-






Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Mudvocano di Brunei karena kesalahan Pemboran Shell?

2007-02-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sdr. Darman: Dalam Nature News Feature/ vol445/22 February 2007 ada kutipan 
sebagai berikut:


Mark Tingay, a geologist at the University
of Adelaide in Australia, says the Sidoarjo volcano
has a striking similarity to drilling-induced
eruptions offshore from Brunei in 1974 and 1979
(M. R. P. Tingay et al. J. Geol. Soc. 162, 39-49;
2005). There, deeply buried fluids under high
pressure rose to a shallower rock formation that
they then fractured, thus eventually reaching the
surface. The event also showed the pattern of
loss, kick and then eruptions seen in Lusi, some
of which were kilometres from the drilling site.
In the Brunei case, Shell, the company responsible
for the drilling, has documented the expulsion
and its efforts to alleviate the situation. The
flow took more than 20 years and more than 20
relief wells to quell, says Tingay. "The similarities
all suggest a man-made cause for Lusi," he says.

Apakah Sdr. berikan komentar karena ini menyangkut Brunei-Shell?
Saya tidak punya artikelnya yang lengkap, tetapi dalam 'abstract' nya kasus 
pemboran Shell ini tidak disebut-sebut
Mungkin Sdr, dapat usahakan full copy-nya. Kalau ada mohon dikirimkan per 
e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
mengingat alamat melsa masih dial-up, sulit menerima attachment lebih dari 
500 KB

Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih
PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-1

2007-02-25 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Namanya juga surat terbukan, silahkan saja.
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Sunday, February 25, 2007 4:34 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-1



Wah saya tambah kaget ketika membaca bahwa penulis di GSA Richard
Davies, juga ada waktu itu. Karena hampir semua menggunakan Bahasa
Indonesia ketika presentasi (seperti yg ditulis Oki). Apakah beliau
ini yang men-shoot dengan video camera itu ya ?

Pak Koeseoema, mohon ijin untuk menyebarkan surat terbuka ini di
dongeng geologi, ini kan terbuka untuk umum juga kan ?

Wassalam
RDP

On 2/25/07, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

SURAT TERBUKA KEPADA KETUA UMUM IAGI (1)
Di antara para pembicara secara menyolok tidak ada kehadliran Sdr. Dr. 
Ir.

Rudy Rumbiandini, ketua dari Tim Investigasi yang segera ditunjuk oleh
Menteri ESDM, begitu kejadian Lumpur Sidoarjo terjadi. Selain itu saya 
catat

ada seorang ilmiawan yang cukup penting yang telah menulis dalam suatu
journal ilmiah terkemuka Today yang "referreed"  (yang diterbitkan the
Geological Society of America), yaitu Richard Davies dari Inggris yang 
tidak

termasuk dalam pembicara. Kami dengar yang bersangkutan memang tidak
diundang, tetapi yang bersangkutan ternyata hadlir. Apakah karena takut 
dia

mempunyai bukti-bukti dan analisa yang kuat sehingga berkesimpulan bahwa
gunung api lumpur itu kemungkinan besar disebabkan karena kelalaian 
pemboran

Banjar Panji-1? Sebagai suatu perkumpulan profesi seperti IAGI ini justru
orang ini harus diberi kesempatan berbicara mengenai hasil penelitiannya,
sehingga kita bisa meng'interogasi' dia atas keabsahan dan keakuratan 
dari

data yang dia gunakan, serta validitas dari analisanya. Yang bersangkutan
datang dalam waktu hanya dalam waktu 2 hari setelah diberi tahu oleh
rekannya yang ada di Indonesia. Saya dapat memahami alasan apapun yang
diberikan panitya seperti keterbatasan waktu, masalah komunikasi atau 
bahkan

mungkin pula yang bersangkutan menolak untuk berbicara. Itu saya dapat
fahami, namun saya tetapi sangat menyayangkannya.


--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Kasus Erupsi lumpur dan Pemboran di Brunei

2007-02-25 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sdr. Darman: Dalam Nature News Feature/ vol445/22 February 2007 ada kutipan 
sebagai berikut:

Mark Tingay, a geologist at the University
of Adelaide in Australia, says the Sidoarjo volcano
has a striking similarity to drilling-induced
eruptions offshore from Brunei in 1974 and 1979
(M. R. P. Tingay et al. J. Geol. Soc. 162, 39-49;
2005). There, deeply buried fluids under high
pressure rose to a shallower rock formation that
they then fractured, thus eventually reaching the
surface. The event also showed the pattern of
loss, kick and then eruptions seen in Lusi, some
of which were kilometres from the drilling site.
In the Brunei case, Shell, the company responsible
for the drilling, has documented the expulsion
and its efforts to alleviate the situation. The
flow took more than 20 years and more than 20
relief wells to quell, says Tingay. "The similarities
all suggest a man-made cause for Lusi," he says.

Apakah Sdr. berikan komentar karena ini menyangkut Brunei-Shell?
Saya tidak punya artikelnya yang lengkap, tetapi dalam 'abstract' nya kasus 
pemboran Shell ini tidak disebut-sebut
Mungkin Sdr, dapat usahakan full copy-nya. Kalau ada mohon dikirimkan per 
e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
mengingat alamat melsa masih dial-up, sulit menerima attachment lebih dari 500 
KB
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih
PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]



[iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-1

2007-02-24 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

SURAT TERBUKA KEPADA KETUA UMUM IAGI (1)



Sdr. Ketua Yang Terhormat.



Pertama-tama saya ucapkan selamat kepada Sdr. atas terselenggaranya
International Geological Workshop on the Sidoarjo Mud Volcano tgl 20-21
Februari 2007 di Jakarta, dan saya ucapkan terima kasih atas undangan untuk
ikut hadlir yang telah saya terima dengan baik.

Namun dengan berat hati dan rasa sangat prihatin saya menulis surat terbuka
ini kepada Sdr. Di satu pihak saya salut bahwa IAGI dapat
menyelenggarakannya bekerja sama dengan BPPT, Badan Geologi serta LIPI
dengan mendatangkannya para pakar gunung api lumpur dari luar-negeri yang
sangat terpilih, tetapi di lain pihak saya merasa kecewa dan sangat
prihatin dengan perumusan akhir dari hasil-hasil workshop selama 2 hari ini
saya terus mengikutinya.

.

Di antara para pembicara secara menyolok tidak ada kehadliran Sdr. Dr. Ir.
Rudy Rumbiandini, ketua dari Tim Investigasi yang segera ditunjuk oleh
Menteri ESDM, begitu kejadian Lumpur Sidoarjo terjadi. Selain itu saya catat
ada seorang ilmiawan yang cukup penting yang telah menulis dalam suatu
journal ilmiah terkemuka Today yang "referreed"  (yang diterbitkan the
Geological Society of America), yaitu Richard Davies dari Inggris yang tidak
termasuk dalam pembicara. Kami dengar yang bersangkutan memang tidak
diundang, tetapi yang bersangkutan ternyata hadlir. Apakah karena takut dia
mempunyai bukti-bukti dan analisa yang kuat sehingga berkesimpulan bahwa
gunung api lumpur itu kemungkinan besar disebabkan karena kelalaian pemboran
Banjar Panji-1? Sebagai suatu perkumpulan profesi seperti IAGI ini justru
orang ini harus diberi kesempatan berbicara mengenai hasil penelitiannya,
sehingga kita bisa meng'interogasi' dia atas keabsahan dan keakuratan dari
data yang dia gunakan, serta validitas dari analisanya. Yang bersangkutan
datang dalam waktu hanya dalam waktu 2 hari setelah diberi tahu oleh
rekannya yang ada di Indonesia. Saya dapat memahami alasan apapun yang
diberikan panitya seperti keterbatasan waktu, masalah komunikasi atau bahkan
mungkin pula yang bersangkutan menolak untuk berbicara. Itu saya dapat
fahami, namun saya tetapi sangat menyayangkannya.



Ketua tim perumus pada pembacaan kesimpulan dari workshop ini praktis hanya
mengemukakan pendapatnya sendiri yang didukung oleh data-datanya sendiri,
dan hanya menyebut sekilasn butir-butir utama yang hanya mendukung
pendapatnya serta seolah-olah sudah ada kesepakatan bahwa terjadinya gunung
api lumpur di Sidoarjo ini semata-mata murni bencana alam yang disebabkan
rekahan yang dipicu gempa bumi di Jogyakarta dan tidak ada hubungannya
dengan pemboran Banjar Panji-1.

Mungkin sebaiknya perumus itu menjadi salah seorang pembicara, mengingat
yang bersangkutan mempunyai pendapatnya sendiri, serta kepakarannya,
pengetahuannya yang luas dan mungkin sekali mempunyai akses pada data-data
geologi dan geofisika  di sekitar Sidoarjo ini, dan Tim Perumus diserahkan
kepada orang lain.



Saya sangat fahami bahwa ada kepentingan nasional (saya tidak mengatakan
kepentingan politk) dalam penyelenggaraan International workshop ini, tetapi
mengapa kita tidak dapat lebih bijaksana, elegant, atau diplomatis dalam
mengambil kesimpulan ini tanpa harus mengorbankan nilai kebenaran dan kaidah
ilmiah?

Kalau kita simak bagaimana bijaksananya para ilmiawan Jepang dalam
mengemukakan pendapatnya untuk tidak mengecewakan tuan rumah tetapi juga
tidak mengorbankan kebenaran ilmiah. Prof. Mori memperlihatkan secara tegas
adanya hubungan antara gempa bumi dengan aktifivitas gunung api lumpur
dengan mengeplot magnitude dari gempa bumi serta jarak antara epicentum
dengan gunungapi lumpur yang diaktifkan, antara lain gempa Aceh yang
menyebabkan gunung api lumpur di pulau Andaman. Pada slide yang ditampilkan,
posisi Lusi pada grafik ini mula-mula tidak ditampilkan, tapi 'oops' sekilas
dia tampilkan yang ternyata berada jauh diluar garis mencerminkan bahwa Lusi
terlalu jauh dari epicentrum gempa Jogya untuk dapat menimbulkan aktivitas
gunung api lumpur. Penampilan sekilas ini cukup untuk para wartawan yang
jeli sehingga besok harinya muncul berita di koran2, a.l. Kompas yang
memberitakan bahwa Prof Mori dari Jepang menyatakan tidak ada hubungan gempa
Jogya dengan penyemburan lumpur Sidoarjo, dan bahwa hal ini melulu
disebabkan kelalaian pemboran. Bahwasanya dia menyangkal pernyataan ini
keesokan harinya di depan wartawan bisa sangat difahami, karena beliau
memang tidak pernah mengatakan bahwa Lusi adalah disebabkan pemboran. Di
dalam abstrak yang sudah dibagikan dia hanya menyatakan bahwa masalah
peneyebab Lusi oleh pemboran adalah sangat menarik. Kemudian dia mempaparkan
efek dari gempa terhadap turun naiknya sumber air panas (hotsprings)
walaupun berada pada jarak ribuan kilometer dari episentra.

Prof. Kumai juga sangat menarik dalam pembicaraan  mengenai hubungan
gempabumi dan mud volcano, dengan judul makalahnya yang tegas Earthquake as
a major casue  of the Lusi mudvolcano. Namun dalam pembahasannya dia lebih
berk

[iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-(2)

2007-02-24 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

SURAT TERBUKA KEPADA KETUA UMUM IAGI (2)



Di lain pihak yang sangat menarik adalah  telah terungkapnya pula data
pemboran yang pada waktu sebelumnya (terutama pada permulaan erupsi Lusi)
tidak pernah muncul pada laporan pemboran, yaitu yaitu bahwa 10 menit
setelah terjadinya gempa di Jogya, terjadi 'partial loss' dari lumpur
pemboran yang teramati pada mud pit. Hal yang sama diungkapkan pula oleh Dr.
Doddy Nawangsidi, tetapi waktunya adalah 70 menit sesudah gempa (mungkin Pak
Doddy ini keliru membaca 1 sebagai 7). Ini data yang sangat menarik karena
sebelum data ini belum pernah dilaporkan dan menunggu 7 bulan untuk
terungkap. Di lain pihak Dr. Nawangsidi ini menunjukkan secara kwantitafi
dengan menggunakan rumus reservoir (Darcy) dengan parameter2 yang
diasumsikan bagaimana tidak mungkinnya  laju (rate of production) jumlah air
sebegitu besar (100 sampai 160 juta meter kubik per hari?) dari satu lubang
sumur yang menembus Kujung hanya 15 kaki saja.. Analisa ini tentu merupakan
pukulan, paling tidak renungan, bagi mereka yang  berpendapat  bahwa gunung
api lumpur ini bersumber dari air bertekanan tinggi dari reservoir terumbu
Kujung yang telah ditembus sumur BP-1, walaupun tentu orang dapat
mempertanyakan data serta parameter yang diasumsikannya, serta adanya
tambahan sumber air panas lainnya yang ikut terpicu dengan underground
blow-out dari Kujung ini.

Mengenai stratigrafi lubang bor Dr. Adi Kadar dkk mengakui telah mereview
serta menganalisa ulang data biostratigrafi dan disimpulkan bahwa seluruh
lapisan batuan yang ditembus Banjar Panji hanyalah berumur Pleistocene yang
menimbulkan kesan bahwa Formasi Kujung tidak tersentuh oleh sumur bor ini.
Juga telah ditekankan keberadaan diapirism dalam selang overpressured shale,
yang banyak menganggap sebagai sumber lumpur.

Mengenai sumber air ini masih juga ada yang berpendapat bahwa lumpur ini
berasal dari overpressured shale yang diyakini semua orang keberadaannya
jauh di atas formasi Kujung, namun berdasarkan analisa penampang seismic
dibantah oleh Dr. Alam sebagai mud diapir. Dr. Adriano Mazzini  dari Oslo
University masih berpandangan bahwa sumber lumpur ini adalah dari
overpressured shale ini, tetapi ketika ditanyakan oleh Richard Davies
bagaimana begitu banyak air dapat dihasilkan dari overpressured shale ini,
mengingat shale adalah impermeable, yang bersangkutan menghindar untuk
menjawabnya dengan dalih pertanyaannya tidak jelas. Namun suatu hal penting
yang dikemukakannya adalah bahwa cekungan Jawa Timur adalah matang  (ripe)
atau rawan terjadinya gunung api lumpur dibuktikan dengan adanya
overpressured shales dan banyaknya gunung api lumpur, tanpa pemboran (atau
gempa) pun gunungapi lumpur dapat terjadi sewaktu-waktu. Mengenai kayanya
cekungan Jawa Timur Utara juga telah dibahas oleh Dr. Djajang  Sukarna,
Kepala Badan Geologi, dalam keynote speech nya

Yang menarik adalah makalah dari Dr. Gregorii Akhmanov dari Moscow
University yang membahas mud volcanism di Elean Basins yang,  dengan tidak
mengenyampingkan jenis gunungapi lumpur di daerah lain seperti shale
diapirism,  menyatakan bahwa pembentukan mudvolcano di Elean basins adalah
oleh hydro-fracturing. Hydro-fracturing adalah proses terjadinya LUSI yang
dianut oleh mereka yang meyakini bahwa bahwa air dari Fm Kujung sebagai
penyebab semburan lumpur LUSI. Saya catat bahwa tidak ada makalah yang
membahas berbagai jenis atau klasifikasi mudvolcano, sedangkan menurut hemat
saya gunungapi lumpur itu ada berbagai jenis dengan yang disebabkan shale
diapirism di satu ujung (end member), biasanya merupakan lumpur kental dan
membentuk keruncut yang terjal, dan jenis mud spring di ujung lain, yang
sangat encer (kadar air yang sangat tinggi) dan nyaris tidak membentuk
kerucut atau kerucut yang sangat landai. Saya menganggap LUSI ini lebih
sebagai jenis mud spring.



Walaupun makalah-makalah pada umumnya membahas asal gunungapi lumpur
disebabkan air yang bertekanan tinggi, yang boleh jadi disebabkan gempa,
namun  gunungapi Lusi disimpulkan selain terjadi secara alamiah juga
disebabklan karena rekahan dan aktivitas tektonik yang diakibatkan oleh
gempa bumi Jogya. Namun anehnya pada seluruh persidangan ini tidak satupun
ada makalah yang membahas tektonik serta sistim sesar dari daerah Sidoarjo,
bahkan peta geologi yang menunjukkan patahanpun nyaris tidak ada kecuali
peta sesar Watukosek dengan satu garis saja yang menghubungkan Watukosek
dengan Lusi dan G. Anyar dengan arah NNE-SSW.dan sesar-sesar amblasan yang
berarahkan WSW-ENE yang menghubungkan semburan-semburan lumpur yang sekarang
sudah tidak aktif lagi.  Apa lagi pembahasan bagaimana  mekanisme gempa bumi
Jogya  dapat  mengakibatkan sesar (rekahan) itu sama sekali tidak ada.
Inilah yang dikeluhkan Dr. Benyamin Sapiie dari ITB pada komentar yang
diberikannya sesaat sebelum rumusan akhir dari hasil workshop ini dibacakan.
Beliau menyatakan betapa pentingnya kita menganalisa tegangan-tegangan
tektonik yang aktif di daerah Sidoarjo ini untuk menentukan c

[iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua IAGI -3 (habis)

2007-02-24 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

SURAT TERBUKA KEPADA KETUA UMUM IAGI (3-habis)



Saya berpendapat bahwa untuk menguak kebenaran penyebab semburan lumpur 
Sidoarjo ini tidak dapat diselesaikan dengan suatu workshop dengan 
menghasilkan suatu kesepakatan pendapat atau kompromi sebagaimana dilakukan 
dalam masalah sosial politik. Kontroversi akan berjalan terus, dan ini 
adalah biasa saja dalam geosciences, bahkan kadang-kadang menyangkut hal-hal 
yang prinsipiil (simak buku: "Controversies in Modern Geology" eds: D.W. 
Mueller et al, 1991, Academic Press). Adakalanya suatu masalah dapat 
diselesaikan secara tuntas, tetapi memakan waktu bertahun-tahun dengan biaya 
yang sangat besar. Contohnya saja untuk menentukan apakah tsunami di Samudra 
Hindia yang dipicu oleh gempa Aceh itu disebabkan longsor bawah laut atau 
karena terjadinya sesar yang aktif itu memakan waktu lebih dari 2 tahun 
dengan mengerahkan suatu kapal penelitian (research vessel) berbulan-bulan 
di daerah perairan laut sebelah barat Aceh dan melibatkan puluhan 
geoscientists dan engineers, dan tentu memakan biaya puluhan juta USD. Dari 
situ diketahui 'the smoking gun' berupa adanya gawir sepanjang puluhan 
kilometer yang naik pada waktu yang sangat resen. Ini adalah murni demi 
science karena tidak mempunyai dampak apapun pada masyarakat. Apakah kita 
dapat mengumpulkan dana sebesar itu?


Untuk menentukan 'the smoking gun' dalam masalah LUSI dan sekali gus 
menghentikan semburan mungkin satu-satunya adalah dengan melakukan pemboran 
relief well yang langsung ditujukan kepada lubang bor pas di atas top Kujung 
atau gejala apapun yang telah menyebabkan loss & kick, dengan hypothesa 
kerja bahwa penyebab semburan lumpur itu adalah air dari Kujung atau 
reservoir apapun. Mengenai kemampuan teknik pemboran untuk melakukan itu dan 
mampu mem-pint-point' tepat pada lubang bor di kedalaman 9000 kaki dan dari 
jarak mungkin lebih dari 500 m (di luar daerah amblasan) saya tidak akan 
berkomentar karena itu merupakan kompentensi dari pakar teknik pemboran. 
Kalau usaha ini berhasil menyetop semburan lumpur, maka hipotesa kerja 
terbukti dan 'the smoking gun' diketemukan, namun jika tidak berhasil 
menghentikan, kontroversi tidak akan berakhir, karena orang bisa 
berargumentasi bahwa kekhilafan operasi pemboran hanya penyebab permulaan 
(initial cause) dari semburan lumpur dan selanjutkan memicu rekahan pada 
Formasi Kunjung  sehingga menjadi liar. Untuk pembuktian hipotesa ini dengan 
relief well akan memakan biaya USD 50 juta. Mungkin instansi/ masyarakat 
ilmiah di luar negeri  mau dan dapat menggalang dana sebesar itu untuk 
membuktikan suatu hipotesa sebagai mana dilakukan pada masalah penyebab 
tsunami di Aceh?




Yang menyedihkan lagi adalah bahwa kemungkinan terjadinya perbedaan pendapat 
antara para anggota IAGI yang tidak lagi didasarkan atas kaidah-kaidah 
ilmiah, tetapi didasarkan pada kepentingan-kepentingan nongeologi. 
Bahwasanya seorang geologiawan akan memihak suatu pendapat yang dipengaruhi 
oleh lingkungan kerjanya itu adalah wajar saja dan bersifat manusiawi, 
tetapi jika lingkungan kerjanya itu sudah mempunyai kepentingan pendanaan, 
bisnis bahkan politik inilah yang sangat memprihatikan saya. Dalam renungan 
balik (hindsight) mungkin sebaiknya IAGI tidak melibatkan diri dalam suatu 
geological controversy kalau hal ini akan melibatkan kepenting-kepentingan 
tertentu. Tentu ini tidak sejalan dengan gagasan mantan Ketua Umum IAGI, Dr. 
Andang Bachtiar, yang ingin membumikan geologi untuk turut  berperan-serta 
memecahkan persoalan aktual yang terjadi di masyarakat. Soal membumikan 
geologi adalah pandangan yang sangat baik, selama ini tidak menimbulkan 
konflik dengan kepentingan-kepentingan nongeologi. Biarlah konflik politik 
dan bisnis diselesaikan di pengadilan, walaupun menyangkut pendapat 
ilmiah/geologi.




IAGI pernah mempunyai masalah pelik di masa lalu, hanya 3 tahun setelah 
didirikan terjadi pergolakan kepentingan-kepentingan politik. Dengan sangat 
bijaksana Bp,. Soetaryo Sigit, salah seorang pendiri dari IAGI,  segera 
menidurkan IAGI sampai tahun 1972, pada waktu mana saya ditugaskan untuk 
membangkitkannya lagi dan diberi kepercayaan dan kehormatan untuk mengemban 
jabatan Ketua dari tahun 1973 sampai tahun 1975. Dalam perjalanan sampai di 
abad ke 21 ini IAGI memang sudah berkembang sangat pesatnya dan mau tidak 
mau harus terlibat dalam pendanaan, fasilitas dan bahkan bisnis, serta juga 
melibatkan diri untuk kepentingan nasional. Mungkin saja pemikiran saya ini 
sudah usang dan ketinggalan zaman, namun demikian saya tetap prihatin dengan 
perkembangan dewasa ini.




Sdr. Ketua yang Terhormat.

Sekali lagi dengan sangat berat dan menyesal sedalam-dalamnya saya 
melayangkan surat terbuka ini. Terus-terang saja saya telah merenung dan 
tidak dapat nyenyak tidur hampir satu minggu sebelum mengambil keputusan 
ini. Namun akhirnya saya merasa terpanggil untuk melakukan hal ini demi IAGI 
dan telah mempertimbangan konsekwensi apapun yang saya harus

Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !

2007-02-24 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sebetulnya penyelesaian masalahnya simple saja, karena tidak dapat dipredict 
kapan lumpur ini akan selesai:
Bentengi daerah yang mau amblas dengan tanggul, bikin saluran dengan tanggul 
ke laut / lewat K Porong, alirkan airnya, lumpurnya suruh mengendap di 
sekitar daerah yang akan amblas sebagai gunung lumpur.
Benahi daerah ini sebagai daerah pariwisata, ya penduduknya di pindahkan/ 
transmigrasi. Penyelesaian lain tidak ada, karena usaha2 menutup lubang 
belum bisa dijamin berhasil.
Soal ganti rugi dan sebagainya bukan masalah geologi lagi. Juga bagaimana 
membuat saluran dan tanggul adalah urusan orang teknik sipil /ahli irigasi

Habis apa lagi yang diharapkan dari hasil penelitian geologi?
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Hiltrudis Gendoet Hartono" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Saturday, February 24, 2007 8:39 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not 
natural !



Marilah kita cermati alinea terakhir setelah kata Jadi,.. dari ulasan 
pak Awang, memang inilah sebetulnya yang segera para pakar apapun ilmunya 
untuk segera menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat yang 
langsung terkena dampaknya. Mereka perlu adaptasi segalanya ditempat 
barunya. Secara ilmiah bencana ini perlu penelitian panjang karena 
banyak faktor yang harus dicermati, dinalisis scr komprehensip dan 
disimpulkan (natural ato biologi?) mungkin baru ketemu penyebabnya 
setelah 10 thn mendatang. SO WHAT?..he ...he...he banyak yang teriak 
kehilangan rumah budaya yang mereka hasilkan sejak mereka lahir dilokasi 
telah ludes bila menunggu hasil karya ilmiah katakan 10 tahn mendatang 
karena lumpur terus mengejar masyarakat sekitar.   Bukannya tulisan ini 
menganggap enteng "karya ilmiah para pakar pintar kita" ya memang sudah 
kerjaannya "ingin selalu tahu"., Dengan premis...jeilah... 
bencana itu kemauan alam, bgaimana kalo "mud volcano" kita
biarkan terjadi hingga dia/alam berhenti sendiri bila sudah capek..dan 
terus kita pikirkan alinea takhir setelah kata Jadi-nya Pak 
Awang?..ayo..ayo..
 Aku usul nih...Gimna kalo kita gak sebut Lumpur Lapindo, dengan analog 
karena banjir bandang yang disebbkn pemotongan kayu hutan ilegal oleh PT 
"X" gak pernah disebut dan diungkap, apalagi diteliti.silahkan usul 
apa namanya..."LMS?"

 salam sejahtera buat semua

 hill
 [2053]


Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Kalau saya justru melihat bahwa penggiringan opini telah terjadi
berbulan-bulan oleh banyak media dengan menyebut bahwa erupsi LUSI
adalah akibat pemboran sumur Banjar Panji-1 oleh Lapindo Brantas. Maka,
terkenalah sudah istilah "lumpur Lapindo". Bahkan, sehari sesudah
workshop LUSI diadakan, Kompas menurunkan berita dengan subjudul "Gempa
Tidak Menyebabkan LUSI" (Kompas 21 Feb 2007). Kompas menurunkan berita
itu berdasarkan pengamatan atas keynote speech workshop ini yang
disampaikan oleh Prof James Mori dari Univ of Kyoto. Ketika berita itu
saya tunjukkan ke Prof Mori, dia kaget dan berkata "I didn't say that".
Untuk info, Prof Mori telah menulis surat ke Kompas bahwa Kompas telah
salah paham dengan pidatonya. Dan, bukankah yang hadir di workshop itu
melihat bahwa kita telah minta klarifikasi langsung kepada Prof. Mori
tentang pernyataannya ? Prof Mori menyebutkan dua hal, kita yang hadir
tentu jelas mendengarkannya :

"There are two aspects about LUSI: 1) CAUSE, 2) TRIGGER. "Lusi is
natural cause, so that Lusi is natural disaster. Trigger is difficult,
can be earthquake, can be drilling, can be combination of both. I don't
know" (Prof James Mori, 21 Feb 2007 pada panel discussion)

Workshop LUSI kemarin tidak dibuat untuk penggalangan opini, tidak
diarahkan agar beropini ini atau itu, apakah pembicara-pembicara dari
Norwegia, Jepang, dan Rusia itu bisa digiring agar berpendapat bahwa
LUSI disebabkan gempa ? Coba cek abstrak setiap pembicara dan semua
power-point files-nya. Saya menyimpulkan bahwa mereka tak menafikan
gempa sebagai penyebab LUSI, sebagian malah bilang "earthquake is the
major trigger on mud volcanism at Sidoarjo, East Java" (Prof Hisao Kumai
dan Yamamoto, Osaka Univ)

Atau coba dengarkan pendapat Prof Sukendar Asikin di workshop itu yang
mengatakan bahwa LUSI akibat tektonik, dan di Topik Pagi ANTV 22 Feb
kemarin, "LUSI berhubungan dengan gejala tektonik"

Semua yang hadir di workshop tentu menyimak juga pernyataan Dr. Herry
Harjono, Deputy LIPI, ada tiga follow-up workshop ini : (1) penyebab :
biarlah para ahli G&G terus-menerus mencari jawabannya (2) susun peta
hazard untuk subsidence berdasarkan data GPS dan remote sensing, (3)
teliti sistem hidrogeologi LUSI untuk mencari jawaban apakah ini trapped
water yang bisa habis suatu hari nanti atau recharge water yang
terus-menerus terisi sebab ini akan menentukan berapa lama LUSI
berhenti.

Coba perhatikan butir (1) di atas : workshop sama sekali tak
menyimpulkan apa penyebab LUSI ini, apakah drilling, apakah gempa,
apakah keduanya. Biarlah para ahli G&G teru

Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)

2007-02-09 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Pada umumnnya Mining companies lebih biasa menggunakan GIS. Oil companies 
pada umumnya hanya menggunakan software work station berbasiskan data 
seismic dan data log saja.


- Original Message - 
From: "Suhirmanto, Agus (asmanto)" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, February 09, 2007 8:36 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)



Kalau nggak salah Chevron juga pakai ESRI software yang ArcGIS.




-Original Message-
From: Lilik Lasono [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 09, 2007 8:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)

IHS ama PND (patra Nusa Data) sama sama menggunakan basis MapInfo.
Apakah ada yg sudah menggunakan basis produk ESRI?


-Original Message-
From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 08, 2007 10:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)

Bukannya ini sudah dikerjakan ihs, patranusa dll.
 Tapi boleh juga sih dalam rangka 'mengurangi ketergantungan'

 Salam
 Oki
Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Ya sebenernya yang saya lakukan sekarang masih untuk Petroleum Geologi
yang sangat sederhana, memang perlu memasukkan info (database) didalam
setiap "shape" / shp file (Aku pakai ArcGIS 9.1). Jadi seperti yg
ditulisa Pak Koesoema bukan sekedar cartographic saja bukan hanya
mapping. tetapi mesti mampu melakukan spatial analysis. Yang paling
mudah adalah mestinya mampu menggunakan "query". Misal diminta
menampilkan sumur yang dibor tahun 1980 dan melampaui kedalaman 4000
meter.

Nah yang menarik, saya punya data bahwa ternyata di Sumatra Selatan itu
ada 15an lapangan yang diketemukan dengan cadangan diatas 10 MMBOE yang
hingga saat ini tidak diapa-apakan ... alias "no activities" ...
Haaah ! Ini semestinya sasaran empuk untuk menuju 1.3 juta barrel nanti
! Belum lagi yang reservesnya diatas 5 MMBOE ada 40 an !!!

Padahal ketika di overlay dengan pipeline jaraknya banyak yg kurang dari
30 Km.

RDP

On 2/8/07, R.P. Koesoemadinata wrote:

Terima kasih atas tawaran bantuannya. Sdr. Fransiscus. Nanti saya

pikirkan

lagi apa yang harus didigitize. Banyak peta2 geologi yang sudah

didigitize,

tetapi sayangnya data-base-nya praktis tidak ada, sedangkan keunggulan

dari

MapInfo itu sebetulnya adalah data-base yang datanya dapat ditampilkan



sebagai peta, bukan sekedar software untuk pemetaan. Banyak peta yang

sudah

didigitize, tetapi info-nya bukan info geologi seperti nama formasi,

umur,

kandungan fosil, litologi dsb, tetapi info geografis, seperti luas,

panjang

dsb, Yang paling banyak makan waktu adalah mengisi data base, selain

juga

mendesign databasenya sendiri yang sesuai dengan kepentingan

geologist.

RPK
- Original Message -
From: "Franciscus B Sinartio"
To:
Sent: Thursday, February 08, 2007 12:15 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)


> Pak
> di milis ini banyak yang bisa MapInfo, mungkin bisa membantu.
> saya cuma tahu sedikit2. tapi bisa saya bantuin digitized map nya

nanti

> saya kasih ascii nya lalu di load di mapinfo.
> kalau Pak Koesoema berkenan dibantuin saya mau volunteer.
> saya juga mau belajar lagi ttg MapInfo dan GIS pada umumnya.
>
> salam,
> frank
>
>
> - Original Message 
> From: R.P. Koesoemadinata
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 8, 2007 12:28:00 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information

System)

>
>
> Masukkan saya sebagai orang fanatik MapInfo. Saya sedang mencoba
> meng-mapinfo kan seluruh peta dan data geologi regional Indonesia

yang

> di"published". Entah cukup umur tidak untuk bisa selesai.
> RPK
> - Original Message -
> From: "Rovicky Dwi Putrohari"
> To: "HAGI-Net" ;
> Sent: Thursday, February 08, 2007 7:43 AM
> Subject: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)
>
>
>> Saya sedang mencari kawan diskusi GIS di Indonesia.
>> Kalau boleh tahu dimana mailist mereka ? atau ada GIS user di

mailist

>> IAGI/HAGI ini ?
>> Aku duluuu sekali tahun 97 sudah mencoba MapInfo di KPSA untuk
>> database, tetapi tidak berkembang karena peminatnya sedikit sekali.
>> Dulu kerja sama (belajar bersama)
>> dengan Lemigas.
>>
>> Aku hanya sekedar pingin tahu "struktur database" untuk geologi
>> eksplorasi (terutama migas).
>>
>> Thanks
>>
>> RDP
>> "lagi belajar ArcGIS" :)
>> --
>> http://rovicky.wordpress.com/




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI &am

Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)

2007-02-09 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Selain itu bisa bermain data spatial geologi, bukan geografi saja. Main-main 
dengan data geologi lah, seperti mencari ketebalan formasi yang maximum, 
umur formasi yang lebih tua dan Eocene tetapi lebih muda dari Kapur dan 
litologinya karbonat di seluruh Indonesia, daerah mana yang heatflow nya 
lebih besar dari nilai tertentu dsb.

Kebanyakan masih berkutik pada analisa spatial geografis.!

- Original Message - 
From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, February 09, 2007 7:28 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)




Ya begitulah, Pak Kusuma.
Dengan GIS kita bisa bermain dengan data spasial (lokasi atau
koordinat)_dan juga data attribute nya (data attribute ini yang bisa
bermacam -macam, sesuai dengan instansi pengguna nya).


Salam,



-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 08, 2007 8:28 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)

Terima kasih atas tawaran bantuannya. Sdr. Fransiscus. Nanti saya
pikirkan
lagi apa yang harus didigitize. Banyak peta2 geologi yang sudah
didigitize,
tetapi sayangnya data-base-nya praktis tidak ada, sedangkan keunggulan
dari
MapInfo itu sebetulnya adalah data-base yang datanya dapat ditampilkan
sebagai peta, bukan sekedar software untuk pemetaan. Banyak peta yang
sudah
didigitize, tetapi info-nya bukan info geologi seperti nama formasi,
umur,
kandungan fosil, litologi dsb, tetapi info geografis, seperti luas,
panjang
dsb, Yang paling banyak makan waktu adalah mengisi data base, selain
juga
mendesign databasenya sendiri yang sesuai dengan kepentingan geologist.
RPK
- Original Message - 
From: "Franciscus B Sinartio" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, February 08, 2007 12:15 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)



Pak
di milis ini banyak yang bisa MapInfo, mungkin bisa membantu.
saya cuma tahu sedikit2.  tapi bisa saya bantuin digitized map nya

nanti

saya kasih ascii nya lalu di load di mapinfo.
kalau Pak Koesoema berkenan dibantuin saya mau volunteer.
saya juga mau belajar lagi ttg MapInfo dan GIS pada umumnya.

salam,
frank


----- Original Message 
From: R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, February 8, 2007 12:28:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)


Masukkan saya sebagai orang fanatik MapInfo. Saya sedang mencoba
meng-mapinfo kan seluruh peta dan data geologi regional Indonesia yang
di"published". Entah cukup umur tidak untuk bisa selesai.
RPK
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>; 
Sent: Thursday, February 08, 2007 7:43 AM
Subject: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)



Saya sedang mencari kawan diskusi GIS di Indonesia.
Kalau boleh tahu dimana mailist mereka ? atau ada GIS user di mailist
IAGI/HAGI ini ?
Aku duluuu sekali tahun 97 sudah mencoba MapInfo di KPSA untuk
database, tetapi tidak berkembang karena peminatnya sedikit sekali.
Dulu kerja sama (belajar bersama)
dengan Lemigas.

Aku hanya sekedar pingin tahu "struktur database" untuk geologi
eksplorasi (terutama migas).

Thanks

RDP
"lagi belajar ArcGIS" :)
--
http://rovicky.wordpress.com/






Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007





To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1:

http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-









Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007





To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iur

Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)

2007-02-08 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Terima kasih atas tawaran bantuannya. Sdr. Fransiscus. Nanti saya pikirkan 
lagi apa yang harus didigitize. Banyak peta2 geologi yang sudah didigitize, 
tetapi sayangnya data-base-nya praktis tidak ada, sedangkan keunggulan dari 
MapInfo itu sebetulnya adalah data-base yang datanya dapat ditampilkan 
sebagai peta, bukan sekedar software untuk pemetaan. Banyak peta yang sudah 
didigitize, tetapi info-nya bukan info geologi seperti nama formasi, umur, 
kandungan fosil, litologi dsb, tetapi info geografis, seperti luas, panjang 
dsb, Yang paling banyak makan waktu adalah mengisi data base, selain juga 
mendesign databasenya sendiri yang sesuai dengan kepentingan geologist.

RPK
- Original Message - 
From: "Franciscus B Sinartio" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, February 08, 2007 12:15 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)



Pak
di milis ini banyak yang bisa MapInfo, mungkin bisa membantu.
saya cuma tahu sedikit2.  tapi bisa saya bantuin digitized map nya nanti 
saya kasih ascii nya lalu di load di mapinfo.

kalau Pak Koesoema berkenan dibantuin saya mau volunteer.
saya juga mau belajar lagi ttg MapInfo dan GIS pada umumnya.

salam,
frank


- Original Message 
From: R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, February 8, 2007 12:28:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)


Masukkan saya sebagai orang fanatik MapInfo. Saya sedang mencoba
meng-mapinfo kan seluruh peta dan data geologi regional Indonesia yang
di"published". Entah cukup umur tidak untuk bisa selesai.
RPK
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>; 
Sent: Thursday, February 08, 2007 7:43 AM
Subject: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)



Saya sedang mencari kawan diskusi GIS di Indonesia.
Kalau boleh tahu dimana mailist mereka ? atau ada GIS user di mailist
IAGI/HAGI ini ?
Aku duluuu sekali tahun 97 sudah mencoba MapInfo di KPSA untuk
database, tetapi tidak berkembang karena peminatnya sedikit sekali.
Dulu kerja sama (belajar bersama)
dengan Lemigas.

Aku hanya sekedar pingin tahu "struktur database" untuk geologi
eksplorasi (terutama migas).

Thanks

RDP
"lagi belajar ArcGIS" :)
--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
Convention and Exhibition,

Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
Convention and Exhibition,

Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikata

Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)

2007-02-07 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Kalau saya buka mailing list dari 
http://groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/messages

tidak ada satu message-pun yang berbau geologi!
RPK
- Original Message - 
From: "Budi Agus Suharto" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Cc: "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, February 08, 2007 8:09 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)



Mas Vicky, milist yang tepat untuk diskusi dlm komunitas GIS di Indonesia
ada di [EMAIL PROTECTED] , kebetulan saya juga ikut milist 
tsb.



*rsgisforum-net* 

1897 Members, Archives:
Public

Mailing-list untuk Mailing-list ini dibangun untuk para Pemerhati, 
Pengguna

dan Pengembang Remote Sensing dan Geographic Information System (GIS) di
Indonesia. Dengan komunikasi antar Pengguna dan Pengembang diharapkan
teknologi ini dapat semakin memasyarakat dan berguna bagi bangsa kita.



Subscribe : [EMAIL PROTECTED]



regards,

Budi



On 2/8/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Saya sedang mencari kawan diskusi GIS di Indonesia.
Kalau boleh tahu dimana mailist mereka ? atau ada GIS user di mailist
IAGI/HAGI ini ?
Aku duluuu sekali tahun 97 sudah mencoba MapInfo di KPSA untuk
database, tetapi tidak berkembang karena peminatnya sedikit sekali.
Dulu kerja sama (belajar bersama)
dengan Lemigas.

Aku hanya sekedar pingin tahu "struktur database" untuk geologi
eksplorasi (terutama migas).

Thanks

RDP
"lagi belajar ArcGIS" :)
--
http://rovicky.wordpress.com/



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-








Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)

2007-02-07 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Masukkan saya sebagai orang fanatik MapInfo. Saya sedang mencoba 
meng-mapinfo kan seluruh peta dan data geologi regional Indonesia yang 
di"published". Entah cukup umur tidak untuk bisa selesai.

RPK
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>; 
Sent: Thursday, February 08, 2007 7:43 AM
Subject: [iagi-net-l] Pengguna GIS (Geographic Information System)



Saya sedang mencari kawan diskusi GIS di Indonesia.
Kalau boleh tahu dimana mailist mereka ? atau ada GIS user di mailist
IAGI/HAGI ini ?
Aku duluuu sekali tahun 97 sudah mencoba MapInfo di KPSA untuk
database, tetapi tidak berkembang karena peminatnya sedikit sekali.
Dulu kerja sama (belajar bersama)
dengan Lemigas.

Aku hanya sekedar pingin tahu "struktur database" untuk geologi
eksplorasi (terutama migas).

Thanks

RDP
"lagi belajar ArcGIS" :)
--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Hanya prasangka tak beralasan? - Re: [iagi-net-l] IAGI: Mary Sears Memata-matai

2007-02-07 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Kalaupun Mary Sears dapat mendeteksi keberadaan akumulasi hidrokarbon (yang 
saya ragukan), tidak ada masalah. Kalau dia atau siapapun mau ngebor, ya 
Dirjen Migas tinggal tenderkan saja bloknya, malah kita beruntung dapat 
cadangan baru.

RPK
- Original Message - 
From: "wahyu budi" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, February 05, 2007 8:34 AM
Subject: [iagi-net-l] Hanya prasangka tak beralasan? - Re: [iagi-net-l] 
IAGI: Mary Sears Memata-matai




Dear All netter.

Saya tidak akan memberikan konfirmasi, melainkan
sedikit ulasan tentang kemungkinan kegiatan
mematai-matai yang diprasangkakan itu.

Ada hal yang perlu dicatat bahwa:
1. Kapal itu kapal oseanografi dan bekerja untuk
mendeteksi suatu objek di dasar laut. Teknologi yang
dipergunakan mungkin Sonar atau Multi Beam Echo
Sounder. Hasil yang diperoleh adalah gambaran
morfologi dasar laut, atau data pantulan gelombang
dari objek-objek (logam) tertentu yang ada di dasar
laut. Laporan dari kantor Berita Antara tanggal 15
Januari 2007 menyebutkan bahwa kapal itu menunggu
hidrofon. Alat itu untuk mendeteksi benda atau
gelombang suara dengan frekuensi yang sangat kecil.

2. Sepengetahuan saya, kapal tersebut tidak melakukan
operasi seismik. Kita tahu bahwa seismik bukan untuk
mengidentifikasi objek di permukaan.

Jadi, sebagai kesimpulan: data yang akan diperoleh
oleh kapal itu adalah data pantulan gelombang suara
dari berbagai objek di dasar laut. Dari data ini,
sangat mungkin mereka mengetahui morfologi atau
topografi dasar laut. Kalau pun mereka mendapatkan
data kondisi bawah permukaan, rasanya tidak sampai
sangat dalam seperti bila menggukana operasi seismik.

Pertanyaannya sekarang adalah:
1. apakah mungkin dari data morfologi dasar laut bisa
diketahui cadangan minyak di dalam bumi? (saya kira
tidak bisa, dan kalau saya salah tolong dikoreksi)

2. apakah ada teknologi lain, selain seismik, yang
dapat memberikan data bawah permukaan sebagaimana yang
diberikan data seismik?

Dengan demikian, adalah tidak beralasan untuk curiga
bahwa kapal itu memata-matai cadangan atau kandungan
minyak bumi di dasar perairan Selat Makasar. Sedang
kalau data morfologi dasar laut, pasti mereka
dapatkan.

Menurut hemat saya, data penting yang mereka peroleh
adalah data batimetri selat makasar. Kita tahu bahwa
kawasan itu adalah jalur pelayaran internasional.
Siapa pun boleh melaluinya. Data batimetri itu penting
untuk operasi pelayaran kapal selam.

Salam
WBS







--- Budi Brahmantyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Mohon konfirmasi IAGI Pusat atas berita di bawah ini
yang menyebut-nyebut
nama IAGI. Terima kasih.


Salam,
BB

--

Mary Sears Memata-matai
(Tribun Jabar 30 Januari 2007)

Kehadiran kapal oseanografi milik Amerika Serikat,
USNS Mary Seras yang
berjasa memastikan posisi kotak hitam (black box)
pesawat Adam Air KI-574
ternyata dicuriagai punya agenda untuk memata-matai
kandungan minyak bumi
dan gas perairan Sulawesi.

Kecurigaan ini dikemukakan pengamat perminyakan dari
Ikatan Ahli Geologi
Indonesia (IAGI), Ikhsyat Syukur dan pengamat serba
bisa, Roy Suryo. Mary
Sears merupakan kapal canggih yang di dalamnya
dilengkapi alat survei
laut.

"Disengaja atau tidak meneliti kandungan minyak bumi
di perairan Sulawesi,
kapal ini akan mendapat semua informasi yang ada di
dalam laut maupun di
kedalaman. Termasuk data kondisi letak muka laut di
bawah selat Makassar
mereka akan tahu" ujar Ikhyat.

"Soal dugaan kapal Mary Sears memata-matai blok
minyak itu sudah pasti.
Dia sangat berkepentingan dengan mengajak beberapa
ahli minyak dalam kapal
itu. Ada beberapa ahli kelihatan dari backgroundnya
bukan hanya ahli
pesawat," ujar Roy Suryo yang mengaku sedang di
Makassar untuk mengetahui
data-data yang diungkap Mary Sears tentang kotak
hitam.

Lebih lanjut Ikhyat mengatakan, hasil penelitian
awal IAGI sudah
menunjukkan adanya indikasi sumber minyak di sekitar
Selat Makassar.
Apalagi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
terbukti menawarkan 12
blok migas di sana.

Sedangkan menurut Roy Suryo, kecurigaan lainnya
terhadap Mary Sears,
adalah tidak ada ahli dari Indonesia yang disertakan
di dalam kapal
kecuali empat perwira TNI. Apalagi hasil temuan Mary
Sears diumumkan lewat
Duta Besar AS di Indonesia. Anehnya saat mengumumkan
itu, Ketua Komite
Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan para
tokoh yang kompeten
seperti Danlanal, tidak tahu (JBP/amb/tar). ***








Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007
to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the
36th IAGI Annual Convention and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007




To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No

Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi

2007-02-06 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Bagaimanapun Jakarta berada di atas "flood plain", jadi secara alami banjir 
pasti datang.
Satu-satunya jalan: alihkan (sodet?) Ciliwung dan sungai-2 lainnya ke arah 
lain mem-by-pass DKI, dan bikin polder seperti di Belanda dengan 
tanggunl2nya
Belanda juga sudah pusing dengan Batavia, makanya mereka sudah mau sebelum 
Perang Dunia sudah ancang2 pindah ke Bandung.

RPK
- Original Message - 
From: "Bowo Kusnanto" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, February 06, 2007 3:03 PM
Subject: Hal: [iagi-net-l] Banjir Lagi


Setuju dengan pendapat mang Okim untuk lebih nyata dalam membantu mencari 
jalan keluar mengatasi banjir.


Seperti telah diutarakan oleh Pak Budi Santoso bahwa perlu ada sudut pandang 
dari ahli geotech dan hydrology disamping mungkin geologist dan para ahli 
planologi.


Yang pasti saat ini kondisi jakarta suka atau tidak sudah seperti itu, dan 
masalah banjir harus dipecahkan dalam kondisi yang ada seperti sekarang.


Seandainya IAGI sebagai organisasi ahli geologi bisa menggandeng organisasi 
sejenis dibidang geotech/hydrologi/planologi atau pakar di bidang tsb 
memberi masukan kepada pemda tentang solusi dan pemecahannya. Entah itu 
harus membangun kanal-kanal, bikin danau penampung dengan pompanya atau 
bahkan memindahkan pusat keramaian ke arah selatan, atau bahkan memindahkan 
ibukota dsb..dsb.. seperti yang sudah tertulis dalam diskusi disini.


Sehingga paling tidak IAGI sudah memberikan bentuk sumbangsih secara nyata 
terhadap kepentingan umum seperti yang sebelumnya sudah dilakukan seperti 
mensosialisasikan geologi ke sekolah2, pembelajaran tentang gempa, tanah 
longsor dsb...


salam,
bk



- Pesan Asli 
Dari: Bronto Sutopo <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Rabu, 7 Febuari, 2007 8:46:39
Topik: Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi


Pak,
Memang sudah jadi resiko menempati kota tinggalan si-Kolonial yang suka
bikin kota di daerah rendah... :)
Coba kalo kolonialnya orang Irish atau Scotish mungkin kota2 besar di
Ina ada di dataran tinggi he...he...
Kalo boleh milih siapa yang jadi kolonial kita waktu itu...mungkin saya
milih mereka. :), biar tinggal di daerah gunung dengan angin nan
sepoi-sepoi. Sejuk.

BS

OK Taufik wrote:

Jakarta itu 40% daerahnya dibahwah sealevel, mungkin karena dibangun oleh
kolonial Belanda..jadi sukanya bangun kota yang ada kanalnyalah, ada
beberapa kota dan daerah di dunia berada di bawah permukaan air laut ,
belanda tentunya, kemudia florida dan venecia. semuanya sekarang dalam
menghadap masalah besar dengan naiknya tide level, di Belanda mereka buat
dam yang sangat besar untuk membendung laut, di Venecia juga sedang
berlangsung penahan gelombang agar toko-toko dan boutique mereka tak
diserang air pasang. Florida juga sudah mengalami hal yang teruk dua
tahun
yang lalu akibat storm, hujan dan tide level. Bulan lalu johor juga
mengalami banjir yang teruk, tapi singapore tak begitu parah karena
mereka
berhasil mengembangkan daerah mereka dan juga mereklamasi daerah
pantainya
lebih tinggi dari permukaan laut. Inilah resikonya kota yang di bangun di
daerak low land, untuk kedepannya dibutuhkan sebuah rekayasa engginering
dalam ukuran mega construction untuk mengantisipasi perubahan alam.
Tentunya jakarta juga membutuhkan langkah-langkah tersebut, membangung
sebuah construction barrier di depan shore linenya atau juga memperbanyak
dam control dibeberapa titik, tapi ..come on...itu pasti mega proyek,
pasti
danyanya besar sekali..dan Indonesiakan bukan belanda atau
singaporelah..mereka arealnya terbatas tak punya pilihan untuk
kemana??..kalau kita Indonesia luas sekali.


On 2/6/07, Parvita Siregar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Pak,

Saya juga bertanya2 lulusan2 planologi pada kerja di mana ya, bukan
hanya perencanaan di Jakarta saja yang tidak keruan tetapi juga di
wilayah puncak, dan kalau mau lebih curhat lagi, kota Bandung sekarang
sudah tidak keruan bentuknya.

BTW Sutiyoso dan Fawzi Bowo malam Senin berada di resepsi pernikahan
makan2 enak sementara rakyatnya kedinginan direndam air.

Parvita H. Siregar
Salamander Energy
Jakarta-Indonesia


Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is
confidential and is sent for the personal attention of the intended
recipient only and may contain information that is privileded,
confidential or exempt from disclosure.  If you have received this email
in error, please advise us immediately and delete it.  You are notified
that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in
reliance on the contents of this information is strictly prohibited.

-Original Message-
From: harryrw [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 05, 2007 4:50 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Banjir Lagi

Numpang curhat aja, kadang saya bener2 nggak ngerti, sementara banyak
rawa2
yang merupakan natural reservoir di tutup dan dijadikan real estate
untuk
kalangan berduit, di sisi lain banyak orang kecil yang tergusur karena
proyek banjir kanal timur.

Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !

2007-01-29 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya kira Geoscience di Indonesia ini sekarang sedang mengalami lembaran 
hitam
Sewaktu saya menulis suatu artikel di koran bahwa Lumpur panas Sidoardjo 
dapat dialirkan dengan aman ke laut, mass media berebutan mengejar saya 
untuk interview, bahkan artikel itu di terbitkan kembali oleh salah satu 
koran Jakarta. Kompas menyesalkan saya mengirimkan artikel ke koran lain, 
karena dia ingin menerbitkannya.
Tetapi ketika saya menulis artikel bahwa semburan lumpur Sidoarjo adalah 
gejala alam yang disebabkan/dipicu ulah manusia, Kompas mentah-2 menolak 
artikel tersebut, tidak ada satu media yang mau memuat artikel tersebut.
Saya kira mass media kita sangat berpihak, ingin menerbitkan opini yang 
disenanginya saja.

Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Cc: "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>; "migas indonesia" 
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>; ; 
"MediaCare" 

Sent: Monday, January 29, 2007 4:52 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not 
natural !




On 1/29/07, Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Pak Rovicky,

Boleh tahu, bagaimana pendapat Pak Rovicky sendiri? Final answernya
apa (versi Pak Rovicky)? Kalau dari hasil membaca saya tentang tulisan
Pak Rovicky di blog, Pak Rovicky lebih condong setuju dengan pendapat
ini: "Mudflow caused by drilling, not natural".

Soalnya..banyak geologist dan orang awam yang mengunjungi blog Bapak,
yang kemungkinan saja pembaca-pembaca tersebut akhirnya menjadikan
blog Bapak sebagai 'reference'. Terlepas dari mana yang benar atau
yang kurang benar, yang jelas statement 4 bule ini sangat tegas (NOT
natural).

Terimakasih,
Natan (salah satu pengunjung blog)



Nathan

Aku sendiri berusaha mengungkapkan semuanya tanpa berpihak. Ini tujuan
aku membuat blog supaya semua melihat fakta "apa adanya" tanpa
pretensi, bahkan boleh berdebat dan memaki-maki, wong aku ngga
memoderate komentar, kecuali SPAM. Aku memang cenderung berpendapat
dipicu oleh pemboran. Tetapi disisi lain saya juga menginginkan supaya
jangan sampai pembaca bias atas pendapat saya, tapi sulit juga, ya :)

Ya kalau mereka merefer pendapat saya boleh saja, tetapi saya juga
merefer yang sebelumnya. dst dst.

Btw, beginilah sulitnya mengungkap "fakta" tanpa pretensi keperpihakan ya 
:(

Dulu ketika aku bilang bahwa kalau lumpur dibuang kelaut itu ngga
apa-apa, saya dituduh anteknya Bakri, sekarang saya condong menyatakan
ada kemungkinan dipicu pengeboran dimusuhi yang satunya ... susyah :(

RDP



On 1/27/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural
> 
http://rovicky.wordpress.com/2007/01/26/scientists-mudflow-caused-by-drilling-not-natural/
>
> Begitulah judul dari tulisan Asociate Press (AP) . Kalimat ini diambil
> dari kesimpulan yang dilakukan oleh 4 ahli dari Durham University.
> Judul tulisan asli yang diterbitkan oleh GSA (Geological Society of
> America) ini berjudul "Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006"
> - kelahiran gunung lumpur pada tanggal 29 May 2006.
>
> Satu kesimpulan yang menarik adalah LUSI Lumpur Sidoarjo ditrigger
> oleh pengeboran dan bukan karena gempa tektonik.
>
> Artikel ilmiah ini ditulis oleh empat orang ahli kebumian yaitu
>
>* Richard J. Davies, Centre for Research into Earth Energy Systems
> (CeREES), Department of Earth Sciences, University of Durham, Science
> Labs,
>* Richard E. Swarbrick, Geopressure Technology Limited, Mountjoy
> Research Centre, Stockton Road, Durham, DH1 34Z, UK;
>* Robert J. Evans, 3DLab, School of Earth, Ocean and Planetary
> Sciences, Main Building, Park Place, Cardiff University, Cardiff CF10
> 3YE, UK;
>* Mads Huuse, Department of Geology and Petroleum Geology,
> University of Aberdeen, Aberdeen AB24 3UE, UK
>
> Tulisan aslinya dalam pdf dapat didonlod di link sini-->
> http://rovicky.wordpress.com/
>



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual 
Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS

Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Kontak Pemda Ponorogo??

2007-01-29 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sebetulnya artefact di Pacitan itu sudah lama diketahui, bahkan Prof Sartono 
alm. banyak meneliti artefak itu.

RPK
- Original Message - 
From: "Agus Hendratno" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, January 29, 2007 1:04 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Kontak Pemda 
Ponorogo??




Pak Miko Yth.

Bolehkah informasi pak miko ini saya sampaikan ke
Ketua Bappeda Ponorogo. Saya kebetulan dekat dengan
ketua Bappeda PONOROGO tersebut, yang juga punyak staf
geologi lulusan ITB, UGM, dan UPN. Saya tidak
bermaksud apa-apa, hanya karena kami sering kabar
kabari dengan kawan-kawan di Pemda PONOROGO, maka
alangkah baiknya ini disampaikan ke Pemda, kemudian
kita tunggu responnya atau kita arahkan, bagaimana
baiknya tentang temuan ARTEFAK tersebut.

Saya pribadi sering ke daerah Slahung - Tegalombo atau
di K.Baksoko, Punung (PACITAN), tapi untuk main-main
saja dengan beberapa mahasiswa kami. Sehingga
informasi ini bisa jadi menjadi potensi unggulan
wisata alam Ponorogo yang sekarang ini cenderung
menurun. Budaya REOG di Ponorogo dan Budaya ARTEFAK
yang ditemukan di Slahung Ponorogo, kalau bisa dikemas
dan dipersepsikan atau dikondisikan dengan pemaknaan
ilmiah dan kebudayaan yang adiluhung, saya kira sangat
baik untuk upayakan keberadaanya dan dijaga
eksistensinya bagi generasi di kemudian hari.

Salam
Agus Hendratno / Geologi UGM / IAGI DIY-Jateng
Hp.0815.686.8523

--- miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Pak Rovicky,

Ide penyimpanan benda prasejarah di ruang maya
tentunya sangat bagus. Hal ini rasanya telah
dilakukan oleh Museum Geologi Bandung. Hanya kalau
bisa  memamerkannya langsung ke masyarakat yang tak
punya akses ke ruang maya, tentunya akan lebih bagus
lagi. Masalah tempat ? Walahaula ..
kalau Tuhan menghendaki, maka tak ada hal yang tak
mungkin.

Sebetulnya sangat sayang kalau ribuan artefak
karnelian berkualitas batumulia yang berkaitan
dengan peradaban manusia Paleolitikum sampai
Neolitikum tersebut tersimpan terus di peti (seperti
halnya benda2 tinggalan manusia pra-sejarah dari
Situs Gua Pawon hasil temuan KRCB dan Balai
Arkeologi Bandung). Inilah yang jadi pikiran mang
Okim dan rekan2 di KRCB .

Salam batumulia, mang Okim




Sent from my BlackBerry® wireless device

-Original Message-
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Sun, 28 Jan 2007 09:57:28
To:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN
???


> Mang Okim pernah diberi kesempatan melihat koleksi
artefak di Museum Geologi termasuk yang dari Kali
Baksoko / von Konigswald. Sebagian besar koleksi
tersebut masih tersimpan rapih di laci2 tertutup
dalam ruang penyimpanan koleksi , tidak dipamerkan.
Masalahnya tentu tempat.
>

Kalimat Mak Okim diatas sebenernya sudah sering
terdengar di kalangan
"musium-ist" ... wah ini isitilah ngawunya
librarians. Bagi mereka yg
berkecimpung atau konsen dengan barang2 yg perlu
dilestarikan tentunya
"tempat", space atau ruang sering menjadi kendala
untuk menyimpan.
Termasuk kita juga, bagaimana sulitnya menyimpan
barang2 kenangan
semasa SMA dulu, foto, buku2 kecil, catatan, bahkan
mungkin surat
cinta pertama yg ditulis di kertas merah jambu ...
wupst.

Perlukah menyimpan barang2 kunoi begini?  ya tentu
saja buat kita
perlu. Sebenarnya bukan hanya kita yang konsen
dengan milik kita saja.
Barang langka merupakan hasil budaya. Budaya pun
bisa dicuri. Sebagai
contoj kongkrit Malaysia sedang mengumpulan hasil
kebudayaan bangsa
melayu bahkan Jawa untuk di klaim sebagai budaya
Malaysia. Batik sudah
beberapa dipatenkan di Malaysia,

Sayangnya menyimpan barang lama-lama akan menumpuk.
Ruang almaripun
tak cukup. Sehingga kita memerlukan ruang khusus
menyimpan "koleksi"
kita. Salah satu ruang koleksi yaitu gedung musium
tetapi gedung ini
terbatas. Nah ruang yang masih luas hanyalah ruang
maya ... "virtual
space".

Mungkin saatnya kita menympan "barang-barang"
artefak2 seperti ini
dalam ruang maya. Semua parameter fisis diukur,
geometri juga diukur,
didiskripsikan dan disimpan dalam ruang maya utk
disebar luasakan.

rdp



-

siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun
2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan
asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas
internasional...


-

To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi


--

Re: [iagi-net-l] Nanya Datum

2007-01-08 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya pernah diberitahu lokasi titik meridian Jakarta, tetapi datanya tidak 
ketemu
Yang jelas bukan di Monas atau Tg Priuk, tetapi kalau tidak salah Pasar 
Ikan, di Jakarta Tua, atau Jembatan apa. Tetapi meridinnya masih ada 
catatannya

Meridian Batavia:
106* 48' 27.79"
RPK
- Original Message - 
From: "Tatang Juhatta" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, January 09, 2007 8:05 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Nanya Datum



Yth Pak Budi,
terima kasih atas fwd jawabannya.
tapi kelihatannya 3 pertanyaan saya
baru satu yg terjawab.

1.Saya sudah survey ke Monas, karyawan disana yg
sudah pulhan tahunpun tidak bisa menjawab, mendengar kata datum
pun mereka bingung, mereka usul ke dinas tata ruang DKi Jakarta
tapi saya mengurungkan niatnya ...seorang pakar geodesi itb yg terlibat
langsung
saja sudah sangat memberikan jawaban yg komprehenship tapi butuh
interpretasi lanjut.
Tapi saya sangsi apa mereka tahu ?

2. saya juga sudah survey ke Tanjung Priuk
Waktu itu disarankan ke HIDROS TNI-AL (Hidrology dan Oceanography)
Saya tanya ttg datum, mereka menjawab itu siapa yah ? pangkat dan
kesatuannya apa ?
oh..my GOD ...kebetulan yg jawab bintara, saya minta ketemu sama perwira
HIDROS
sayang mereka tidak ada ditempat, setelah saya terangkan ke bintara
bla..bla..ttg
datum Batavia, mereka jadi lebih hati-hati karena saya menyebut sandi 
"titik

nol",
"titik referensi" dan mereka menyarankan ke HIDROS pusat disekitar Ancol
(masuk
dari pintu timur) harus pake surat resmi ...karena menyangkut "koordinat".
Saya urungkan niat ..karena menyangkut birokrasi ...I will spend many time
...

TJ



-Original Message-
From: Budi Brahmantyo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 08, 2007 7:26 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Nanya Datum


Kang Tatang ysh.,

ini saya forwardkan jawaban dari pak Klaas Villanueva (geodesi itb)
tentang hal yang sama yang pernah juga dulu saya tanyakan:

Salam,
Sebenarnya saya sudah mau menjawab Sdr. Budi Brahmantyo, namun menunda
karena sedang membongkar-bongkar fail mencari sesuatu. Namun pertanyaan 
Sdr.

Budi memang dapat rancu bagi seorang geodit, karena informasi dalam email
itu tidak lengkap. Titik 0 Jakarta?

Ini mungkin terkait bujur dalam sistem Greenwich, karena titik atau tugu
yang dikenal sebagai 'Tijdklep' di Pasar Ikan (Jakarta) dahulu didefinisi
sebagai 'bujur nol' dan semua koordiant bujur diwilayah Nusantara dengan
triangulasi ditetapkan terhadap bujur nol Jakarta. Ini dikarenakan dahulu
masih ada kendala untuk menetapkan bujur langsung terhadap meridian nol
Greenwich. Dengan adanya chronometer yang teliti dan adanya radio maka
pengiriman tanda waktu dan membawa waktu dengan chronometer menjadi mudah
dan teliti, sehingga dengan kombinasi dengan pengukuran ke bintang 
(geodetic

astronomy) penentuan lintang dan bujur satu tempat mudah.

Kemungkinan kedua pengertian 'Titik 0 Jakarta' ialah 'titik datum' bagi
geodit. Kalau ini terkait titik datum bagi pemetaan skala besar (1:1000)
kota Jakarta, benar Pak Pontoh, yaitu titik datumnya di Monas, namun nilai
yang didefinisi untuk koordinat Monas ialah X=50.000 km dan Y=50.000 km,
agar semua titik di wilayah Jakarta memiliki nilai koordinat positip
(practical reasons). Kebetulan diwaktu lalu saya ikut terlibat dalam
merumuskannya pemakaian sistem lokal Jakarta. Dipakai sistem lokal karena
kerangka triangulasi yang membawa sistem nasional ke wilayah Jakarta belum
memadai ketelitiannya untuk pemetaan skala besar. Sekarang sedang ditinjau
kembali sistem koordinat pemetaan DKI skala besar, karena faktor lain yang
harus dipertimbangkan ialah penyesuaian dengan sistem koordinat pemetaan
BPN, yang memakai datum geodesi nasional (sesuai yang ditetapkan
Bakosurtanal) namun memakai sistem proyeksi pemetaan Transverse Mercator
dengan lebar zone 3 derajat bujur, sedangkan Bakosurtanal memakai 
Universal

Transverse Mercator (UTM) dengan lebar zone ialah 6 derajat bujur, dimana
setiap zone memiliki 'titik nol'-nya (fiktif) agar koordinat titik-titik
dalam zone bersangkutan selalu positip.

Alternatip pengertian 'Titik 0 Jakarta' mungkin dapat diartikan titik nol
lembar peta dalam sistem proyeksi Polyeder (sistem pemetaan yang lama) 
untuk

wilayah Jakarta dalam datum geodesi lama (sering dikenal sistem Bessel
dengan titik datum di gunung Genuk di dekat Semarang). Dalam sistem 
Polyeder

wilayah Indonesia dipetakan dengan pembagian zone dan lembar peta mencakup
wilayah 20' x 20' (20 menit bujur x 20 menit lintang). Khusus untuk lembar
peta proyeksi Polyeder titik nol untuk setiap lembar peta (ditengah peta)
benar-benar nilainya nol, yaitu X=0 dan Y=0, jadi ada titik yang nilai
koordinatnya negatip. Kita sejak SD kenal sistem koordinat dengan 4 
kuadran,

dimana hanya dalam Kuadran I kordinat titik adalah positip x,y-nya.

Nah, sekarang "benchmark" yang ingin ditonjolkan dan dianggap memadai dan
bergengsi itu apa? Apakah faktor historis juga ingin dikemukakan. Kita 
dapat

dengan alat ukur GPS me

Re: [iagi-net-l] Buku Geologi Minyak dan gas bumi

2007-01-08 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

CD-Rom nya bisa kirim per pos
ke Jl. Sangkuriang G-1 Bandung, 40135.

Ngomong2 Pak Menteri ESDM cerita pada saya bahwa beliaupun masih menyimpan 
buku itu.

Wassalam
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, January 08, 2007 4:13 PM
Subject: [iagi-net-l] Buku Geologi Minyak dan gas bumi



Maaf lewat jalur umum.
Pak Koesoema ysh,
Alhamdulillah, bukunya sudah selesai di scan dan di index,.
Karena ukurannya besar, kemana bisa saya kirim file buku tsb?

Wassalam,


Yudie


-
ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




-
ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Sedimentary Basins of Indonesia : Historical and Updated Status

2006-12-12 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Sebetulnya perbaikan dalam system PSC:
1. Cost recovery dihilangkan sama sekali (0%)
2. Split/bagi-hasil (ditenderkan) ditenderkan, kalau perlu untuk high-risk 
blocks sampai 50:50

3. Ring fencing dihilangkan sama sekali.
4. Subcontracting tidak perlu tender lagi (menghilangkan birokrasi)
5. Commitment harus diberikan dan rencana kerja + AFE perlu diberikan.
Akan jauh lebih efficient dan tidak bisa main2
RPK

- Original Message - 
From: "Deni Rahayu" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, December 12, 2006 8:42 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sedimentary Basins of Indonesia : Historical and 
Updated Status




waduh...Kalau cost recovery masih menjadi masalah
besar di industri migas, jangan coba2 dech ngerubah
kebijakan tentang "ring fence", ada itu aja cost
recovery banyak aneh dan "dipermainkan", apalagi kl
tidak di batasi satu block.

oden
dNr

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Disatu sisi usulan "Ring Fencing" yang diusulkan Pak
Yitno ini menarik
investasi, tetapi sangat pasti "menaikkan cost
recovery" ... perlu
hitung2an detil. Apakah bener ini demi negara atau
demi industriawan
(investor)

Justru yang perlu dilihat adalah bagaimana jalannya
PSC selama ini.
Kita hitung saja berapa perolehan negara dilihat
keekonomian seluruh
PSC nya, bukan project by project (bukan POD by
POD).

RDP

On 12/11/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
>
> > Pak Ismail,
> >
> >   Ada beberapa saran yang
> dikemukakan di seminar tersebut. Pak Suyitno
> > Patmosukismo (IPA)
> misalnya menyarankan melihat kembali aturan ring
> > fencing,
> sehingga dana di suatu blok operasi berstatus
produksi bisa
> >
> dipakai di blok lain yang eksplorasi atau malahan
untuk new
> venture-nya.
> > Liberasi ini memang bertentangan dengan
> prinsip-prinsip KPS yang berlaku
> > di Indonesia, walaupun
> kelihatannya akan mampu mendorong kegiatan
> > eksplorasi di lahan
> frontier. Untuk itu, perlu dilihat dengan hati2.
>
>


__

>
>  Betul sekali apa yang dikatakan Pak Awang , harus
dan
> sangat hati hati sekali , walupun
> ini mestinya tidak ditutup
> kemungkinannya.
> Salah satu syarat yang paling utama adalah
> "kebenaran" dari cost recovery yang dilaporkan
oleh KPS. Dan
> yang sangat berwenang untuk menentukan ini ya
siapa lagi kalau bukan
> tempat pak Awang bekerja yaitu BP Migas.
>
> Usulan Pak
> Suyitno ( yang Dirjen Migas ) itu kalau tidak
salah pernah diberlakukan
> kepada
> Shell , tetapi dari Blok eksplorasi ke blok
eksplorasi, yaitu
> dari blok sekitar P.Laut (saya lupa namanya) ke
Blok Muria (yang
> kemudian menemukan Kepodang).
>
>  Mungkin BP Migas dapat
> memberika kesempatan seperti ini kepada KPS
produksi yang baik
> perfomance-nya (umpamanya aktif sekali ,
dibuktikan dengan banyaknya blok
> , tidakj pernah terlambat melaksanakan RK - nya ,
tidak ada temuan
> dari audit , menjunjung ttingg
> KK/Lingkungan hidup, hubungan baik
> dengan komunitas sekitar daerah operasi dsb).
> Tentu saja harus ada
> persentasi bata CR yang akan dipakai oleh mereka.
>
> Jadi walaupun
> faktor ke-hati2 an perlu dijaga , akan tetapi
kemungkinan ini jangan
> ditutup.
>
> Pertanyaan saya apakah ini memerlukan pergantian
> UU - 222 , atau hanya perubahan PP ?
>
>  Si - Abah
>
>




>
> >
> .
>
>


--
http://rovicky.wordpress.com/



-

-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November
2006
-  detail information in
http://pekanbaru2006.iagi.or.id


-

To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi


-









Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com.  Try it 
now.


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahl

Re: [iagi-net-l] Kemana “lari”nya minyak bumi ini ?

2006-12-07 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Memang banyak penggunaan energi tidak produktif, a.l. penggunaan untuk iklan 
secara besar2an.
Waktu ada kampanye hemat energi penggunaan listrik untuk iklan tidak 
disinggung (atau barangkali dianggap produktif?)
Di satu pihak PLN mengkampanyekan hemat energi a.l dengan menawarkan lampu 
PL yang hemat kepada pemakai Ro yang katanya disubsidi (kalau pengguna R-1, 
R-2 dsb tidak boleh ikut beli)
Di pihak lain PLN selalu menawarkan sambungan baru dan peningkatan daya catu 
(menjadi R-2, R-3 dsb).
Kesimpulannya adalah kampanye ini adalah kampanye penghematan subsidi/ 
Anggara Pemerintah, seperti di kantor2 pemerintah dan pengguna R-0.
Kalau penggunaan listrik tanpa subsidi sih, seperti penggunaan untuk iklan, 
boleh seberapa pun, kan PLN bisa beli energi dari pasaran dengan harga 
international, bahkan mendapatkan keuntungan. Coba jika penerangan untuk 
iklan dilarang, PLN bakal rugi, kehilangan penghasilan dan laba.


RPK
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Sunday, December 03, 2006 7:57 PM
Subject: [iagi-net-l] Kemana “lari”nya minyak bumi ini ?



Kemana "lari"nya minyak bumi ini ?
http://rovicky.wordpress.com/2006/12/03/kemana-larinya-minyak-bumi-ini/
Ditulis oleh Rovicky on Desember 3rd, 2006

Bosen ah ngomong LuSi terus … anak genit yang susah diatur …
Gantian menengok peta energi dunia tentang minyak yang selalu saja
menarik perhatian. Lah iya wong pakdhe kerjone ngurusin minyak terus.
Tapi mestinya juga disadari semua bahwa minyak dan gas serta batubara
dan sumber energi ini bukan hanya sekedar komoditi, tetapi haris
difikirkan bahwa "This is energy not just comodity". Energi ini
diperlukan untuk bekerja, diperlukan untuk hidup. Energi juga
diperlukan buat blogging :) . Sayangnya di Indonesia lebih banyak yang
lebih ngeh bahwa minyak itu lebih baik dijual ketimbang dipakai
sendiri. Ya akhirnya kita kekurangan energi, listrik byar-pet, minyak
tanah ngantri ….

   - "Lah iya, Dhe, memang minyakbumi ini energi, tapi belum-belum
kok nggrundel. Lantas gimana critanya perjalanan minyakbumi ini, Pak
Dhe ?"

oilprice_bp2005.jpgStatistik yang dikeluarkan oleh BP tahun 2006 yang
merupakan gambaran akhir 2005 dan juga statistiknya OPEC cukup menarik
untuk dilihat. Sepertinya melihat peta dalam ruang global ini akan
menunjukkan seberapa deras aliran minyak ini.

Seperti biasa setiap ngomongin statistik minyak selalu memberikan
grafik fluktuasi harga minyak. Mengapa ? Karena secara intuitif usaha
mencari minyak akan meningkat pada saat harga tinggi. Ya mesti saja
mengharapkan keuntungan yang besar bukan ? Tetapi nanti kita tengok
apakah bener eksplorasi migas yang sedang naik harganya memang akan
sangat menguntungkan ? Terutama para BIG Player ini, apakah mereka
untung besar atau untung sedikit seperti yang mereka gemborkan.

Cadangan minyak saat ini tersebar di bumi ini secara tidak merata.
Coba tengok gambar disebelah kiri ini. Kira-kira 60% ada di Middle
East (Timur Tengah). Sedangkan dari kepemilikannya hampir 80% dimiliki
oleh negara-negara anggota OPEC yang terlihat disebelah kanan. Wah ,
kalau dibandingin negara-negara OPEC maka cadangan minyak di Indonesia
mah cuiliiik nemen cuman seperti garis doank ! :( . Tapi jangan
kuwatir ini hanya mencatat minyak bumi saja, kan kita juga punya gas
bumi, juga punya sumber energi geothermal, belum lagi batubara.
Ditambah lagi beberapa bulan lalu (june 2006) di Pertemuan pengembang
Gas dunia, CEO Chevron menyatakan bawah saat ini saatnya menengok gas
alam (natural gas).

   - "Nanti crita lain juga tentang kondisi gas alam ya, Pakdhe ?"
   + "Sik ta, ini tak selesei-in dulu"

Disebelah kiri ini terlihat bagaimana aliran minyak mentah dari
negara-negara anggota OPEC. Walaupun tidak menggambarkan secara total
di dunia (karena ada non OPEC 20%) tetapi mungkin lebih baik daripada
kita buta total tentang pergerakan minyak bumi. Lah yang disebelah
kanan ini versinya BP-Statistics tahun 2005 tentang aliran crude oil.
Tapi dalam Tonnes …. emangnya minyaknya ditimbang ? Ya. Seperti kita
tahu bahwa minyak ini kualitasnya salah satunya dilihat dari derajat
API, dimana angka API ini berasosiasi dengan berat jenis. Nah untuk
menormalisasi (menyeragamkan) makanya diukur dan dibandingkan
berdasarkan beratnya :D .

Yang perlu diketahui disini adalah bahwa aliran itu adalah aliran
CRUDE atau minyak mentah, bukan aliran energi, karena minyak mentah
inipun harus dproses di refinery (kilang) sebelum menjadi FUEL (bahan
bakar atau BBM).

Siapa saja yang untung dalam bisnis energi minyak ?

Bisnis migas ini bisa dibagi dua yaitu upstream/hulu (E&P -
exploration and production) dan downstream/hilir (R & M refinery and
marketing). Upstream/Hulu ini "tugas"nya mencari dan memproduksi
minyak mentah. Usaha eksplorasi dan produksi ini yang di Indonesia
dikenal dengan sistem PSC (production sharing contract). Lah, Pakdhe
ini urusannya di hulu karena tugasnya mencari dan memproduksi minyak
dan gas. Downstrem/Hilir ini "tugas"-nya memproses bara

Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga Penghasil Energi

2006-11-05 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Orang kaya menggunakan mobil lux yang menggunakan Pertamax yang tidak 
disubsidi. Juga jumlah orang kaya itu mungkin hanya 1%
Ngomong2 kelihatannya Premium sudah tidak disubsidi lagi, karena 
perbedaannya dengan Pertamax hanya Rp 350 saja, yang mungkin merupakan 
keuntungan SPBU saja.

RPK
- Original Message - 
From: "ismail zaini" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Sunday, November 05, 2006 9:39 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga Penghasil 
Energi





emang bener kita ini banyak sumber daya energi. tetapi
lebh bayak menganggapnya sebagai komoditi. Sebagai bahan untuk dijual
bukan bahan untuk dipakai sendiri. Mangsalahe, Indonesia ini sebuah
negara yang tidak efisien dalam penggunaan energi .
===
Kang RDP, Justru mungkin energi ini harus dipandang sebagai komoditi , 
bukan lagi sebagai infra struktur, sehingga harganya harga pasar dan tidak 
ada lagi subsidi terhadap nya , yang ada adalah subsidi langsung / ke 
orang. sehingga bisa efisisen penggunaannya, Waktu lalu energi dipandang 
sebagai infra struktur sehingga harus disubsidi terus menerus , sehingga 
bagi yang banyak menggunakan energi banyak pula menerima subsidinya ( 
orang yang mobilnya lima lebih banyak menerima subsidi yg notabene uang 
negara daripada orang yg tidak punya mobil sama sekali , artinya orang 
kaya justru lebih bamyak menikmati subsidi daripada orang miskin )


ISM

Jelasnya aku quote dari tulisan lain --->

Setidaknya ada dua parameter untuk mengetahui tingkat boros/tidaknya
penggunaan energi, yaitu elastisitas dan intensitas energi.
Elastisitas energi adalah perbandingan antara pertumbuhan konsumsi
energi dengan pertumbuhan ekonomi. Semakin rendah elastisitasnya,
berarti pemakaian energi semakin efisien. Menurut Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi, pada kurun waktu 1985-2000, Elastisitas energi
Indonesia berada pada kisaran 1,04 – 1,35, jauh lebih besar dari
elastisitas energi negara-negara maju yang berada pada kisaran 0,55 –
0,65 pada kurun yang sama. Pada kategori ini Indonesia termasuk negara
yang sangat boros.

Sementara intensitas energi adalah perbandingan antara jumlah konsumsi
energi per PDB (Pendapatan Domestik Bruto). Semakin efisien suatu
negara, maka intensitasnya akan semakin kecil. Dari sisi ini juga,
Intensitas energi Indonesia berada pada indeks 400,jauh di atas
intensitas energi negara-negara Amerika Utara (sekitar 300),
negara-negara OECD (sekitar 200),Thailand (sekitar 350),dan empat kali
lebih besar dari Jepang (400).

Nah karena borosnya ini, maka energi berapapun yang dihasilkan
dikekhawatirkan justru merugikan atau ruginya tambah banyak.

rdp

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to:
-  [EMAIL PROTECTED] AND 
[EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to: -  [EMAIL PROTECTED] AND 
[EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers wil

Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals

2006-11-03 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Harus dibedakan antara kedua ini. Overpressure shale itu disebabkan 
pore-pressure oleh air yang ada dalam pori. Yang satu lagi adalah tectonic 
stress,  yang menyangkut seluruh batuannya (dari luar)
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, November 03, 2006 4:18 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals



Secara fisis seperti keduanya disebabkan oleh tekanan (pressure).
Hanya saja yang satu akibat "overburden pressure" ini yg sering
dikonotasikan "overpressure shale", karena sifatnya berubah secara 
vertikal.


Sedangkan yang satunya lagi karena tekanan dari samping (akibat tektonik).

Aku kok tidak yakin akibat beda genesa tekanan (pressure) ini keduanya
mengakibatkan atau menyebabkan adanya perbedaan dalam mineraloginya.
Borehole stress analysis (strain-stress elypsoid) mungkin saja bisa
mengetahui arah-arah mana yang dominan.

Namun kemungkinan munculnya perbedaan adalah adanya "asosiasi dengan 
proses

lain" pada proses pengkayaan mineralogi ini yaitu adanya faktor suhu atau
temperature. Overburden pressure akan sejalan dengan temperature, 
overburden

pressure semakin besar maka semakin besar pula temperaturenya. namun harus
diingat bahwa bukan saling dependent looh, karena tekanan tidak 
menyebabkan
suhu tinggi. Walaupun  parameter thermal conductivity berubah, bukan 
berarti

tekanan menambah heat/temperature !.

-- > Suhu dan tekanan overburden bisa saja "korelasional" tetapi menurutku
bukan "kausal" !

Nah suhu (sangat mungkin) akan mempengaruhi mineralisasi. Ada yang perlu
diingat juga tekanan yang merupakan parameter vektoral (bukan skalar),
sedangkan suhu ini skalar.

Selain itu ya faktor geologi. Secara geologis tentunya perubahan atau
perkembangan lempung sewaktu deposisi baik secara lateral maupun vertikal
harus dimengerti juga. Lempung di laut tidak sama dengan lempung didarat.
Jadi kalau akan melihat bagaimana membedakan mineralogi berdasarkan
pertimbangan genesa pressure (overburden vs tectonic) perlu 
mempertimbangkan

faktor2 diatas tadi.

Mungkin juga ada parameter lain yg terlewat ?

Salam, hef e nais whik en.

RDP

On 11/3/06, harry_rw < [EMAIL PROTECTED]> wrote:


Rekans,

mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan pada saya, tentang
bagaimana cara membedakan suatu clay/shale zone yang overpressured
dengan yang mengalami tectonic stresses. Apakah ada jenis2 clay
mineral tertentu yang bisa dipakai sebagai penciri high pressure
zone, atau sebaliknya bisa dipakai sebagai penciri dari tectonic
stress. Secara teoritis saya rasa akan ada perbedaan pada claystone
mineralogy dari overpressured zone dan tectonic stress zone, karena
overpressure berlangsung lebih lama dari tectonic stress, sehingga
overpressure akan memberi kesepatan pada mineral untuk berubah ke
bentuk yang lebih stabil pada keadaan over pressured, sedangkan
tectonic stress akan memberikan mechanical impact pada mineral.

Masalahnya saya bukan seorang pakar mineralogy sehingga pengetahuan
saya mengenai hal ini sangat awam,... apakah ada kawan2
yang bisa memberi saya pencerahan?

harry RW




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to:
-  [EMAIL PROTECTED] AND
[EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





--
http://rovicky.wordpress.com/




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to: 
-  [EMAIL PROTECTED] AND [EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (

Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga Penghasil Energi

2006-11-02 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Penyetaraan mungkin dilakukan BTU-nya dulu (total ton batubara yang 
diproduksi per hari berapa total BTU-nya, lalu BTU itu dikonversikan ke 
barrel minyak. dengan pengetahuan berapa rata2 nilai BTU per barrel

Sama hal nya dengan gas.
- Original Message - 
From: "Pangestu, Sonny T" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, November 01, 2006 9:24 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga Penghasil 
Energi




maaf pak, kami belum pernah mencoba hitung penyetaraan batubara terhadap
jumlah gentong minyak per hari.
barangx pak Koesoema punya contoh soal ?

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 01 Nopember 2006 12:53
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga
Penghasil Energi

Bagaimana kalau negara2 lain pengexport batubara juga dihitung
equivalent BOPD -nya apakah Indonesia tetap no 3?

- Original Message -
From: "Pangestu, Sonny T" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, October 31, 2006 10:35 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga
Penghasil Energi



jumlah produksi tahun 2006 mencapai sekitar 153 juta ton batubara,
dengan rincian:
"dibakar" di dalam negeri sebanyak sekitar 40 juta ton batubara.
diexpor ke manca negara sebanyak sekitar 113 juta ton batubara.
maaf pak Koesoemadinata, saya belum paham kesetaraannya dgn produksi
minyak bumi per hari.
wassalam.
sonny

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 31 Oktober 2006 22:06
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga
Penghasil Energi

Jangan lupa kita juga mengexport batubara, barangkali ada yang tahu
berapa besar export batubara kita dalam equivalent BOPD?
RPK
- Original Message -
From: "Ariadi Subandrio" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, October 31, 2006 5:10 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga
Penghasil Energi



mosok se dengan 4.19 juta barrel ek/day sudah produsen energi
terbesar



ketiga dunia.


Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 2006-10-30 13:20:00 RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga
Penghasil



Energi

Maryadi - detikcom
Jakarta - Indonesia kini sudah tidak lagi menjadi negara pengekspor
minyak.
Meski demikian Indonesia masih menjadi negara terbesar ketiga
penghasil energi fosil setelah Arab Saudi dan Iran.

Penghasil energi fosil itu artinya jika digabungkan antara gas, batu
bara dan minyak.
"Kita masih terbesar ketiga setelah Arab Saudi dan Iran dengan
produksi setara minyak 4,19 juta barel per hari. Arab sebesar 10,679
juta barel dan Iran
5,635 juta barel per hari," ujar Gubernur OPEC, Maizar Rahman.
Hal itu disampikan Maizar, dalam jumpa pers dengan Menteri Energi dan



Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, di Gedung Departemen



ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (30/10/2006).

Produksi minyak Indonesia sebesar 1,062 juta barel per hari, gas
sebesar
1,469 juta barel dan batubara sebesar 1,662 juta barel.
"Jadi kalau diekuivalen setara minyak sebesar sebesar 4,193 juta
barel



per hari," kata Maizar.
Menurut Maizar, cadangan minyak dunia saat ini masih sekitar 50 tahun



mendatang. Hal ini berdasarkan data cadangan tahun 2005 tanpa adanya
penemuan baru.
"Tapi itu belum termasuk minyak non-konvensional sebesar 1 miliar
barel yang diekuivalen kan setara minyak per barel," cetusnya.
Maizar mengatakan, hingga pada tahun 2025 OPEC masih akan menjadi
negara produsen dominan minyak dunia. Hal ini didasarkan pada
cadangan



minyak terbukti negara OPEC sebesar 890 miliar barel dan non OPEC
sebesar 299 miliar barel.

Sementara konsumsi minyak dunia saat ini masih didominasi oleh
Amerika



Serikat sedangkan di Asia masih didominasi oleh Cina dan
India.*(mar/ir)*


-
Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low  PC-to-Phone call rates.



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to:
-  [EMAIL PROTECTED] AND
[EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http:/

Re: [iagi-net-l] premium price..??

2006-10-31 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Harga Pertamax yang tidak disubsidipun hanya beda Rp. 350 dengan harga (Rp. 
4850)Premium/liter. Boleh jadi premium sekarang ini sudah tidak disubsidi 
lagi, karena Rp 350 itu hanya merupakan keuntungan Pertamina dan pengusaha 
SPBU


- Original Message - 
From: "Haris SaptoWIDYONO" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, November 01, 2006 9:39 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] premium price..??



Denger2...harga bensin untuk industri yang tanpa subsidi sudah turun
jadi berapa ya..??
Apakah mungkin lebih rendah dibandingkan yang disubsidi ?

/Haris

-Original Message-
From: Hendra Baskara [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, October 31, 2006 10:48 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga
Penghasil Energi

Mungkin info dari detik.com perlu dicek lagi. data di bawah ini mungkin
bisa menjadi referensi. penasaran saja koq russia dan china juga usa koq
gak ada . dari data top oil net exporter saja russia sudah muncul
melebihi ina yg total 4,2 juta boe, belum gas-nya juga coal-nya yg
notabene lebih besar dari ina (>1.5x).

salam.


*Top World Oil Net Exporters, 2005*
(OPEC members in italics)*



*Country*

*Net Oil Exports
(million barrels per day)*

1)

*Saudi Arabia***

9.1

2)

Russia

6.7

3)

Norway

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to:
-  [EMAIL PROTECTED] AND 
[EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to: 
-  [EMAIL PROTECTED] AND [EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga Penghasil Energi

2006-10-31 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Bagaimana kalau negara2 lain pengexport batubara juga dihitung equivalent 
BOPD -nya apakah Indonesia tetap no 3?


- Original Message - 
From: "Pangestu, Sonny T" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, October 31, 2006 10:35 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga Penghasil 
Energi




jumlah produksi tahun 2006 mencapai sekitar 153 juta ton batubara,
dengan rincian:
"dibakar" di dalam negeri sebanyak sekitar 40 juta ton batubara.
diexpor ke manca negara sebanyak sekitar 113 juta ton batubara.
maaf pak Koesoemadinata, saya belum paham kesetaraannya dgn produksi
minyak bumi per hari.
wassalam.
sonny

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 31 Oktober 2006 22:06
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga
Penghasil Energi

Jangan lupa kita juga mengexport batubara, barangkali ada yang tahu
berapa besar export batubara kita dalam equivalent BOPD?
RPK
- Original Message -
From: "Ariadi Subandrio" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, October 31, 2006 5:10 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga
Penghasil Energi



mosok se dengan 4.19 juta barrel ek/day sudah produsen energi terbesar



ketiga dunia.


Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 2006-10-30 13:20:00 RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga Penghasil



Energi

Maryadi - detikcom
Jakarta - Indonesia kini sudah tidak lagi menjadi negara pengekspor
minyak.
Meski demikian Indonesia masih menjadi negara terbesar ketiga
penghasil energi fosil setelah Arab Saudi dan Iran.

Penghasil energi fosil itu artinya jika digabungkan antara gas, batu
bara dan minyak.
"Kita masih terbesar ketiga setelah Arab Saudi dan Iran dengan
produksi setara minyak 4,19 juta barel per hari. Arab sebesar 10,679
juta barel dan Iran
5,635 juta barel per hari," ujar Gubernur OPEC, Maizar Rahman.
Hal itu disampikan Maizar, dalam jumpa pers dengan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, di Gedung Departemen
ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (30/10/2006).

Produksi minyak Indonesia sebesar 1,062 juta barel per hari, gas
sebesar
1,469 juta barel dan batubara sebesar 1,662 juta barel.
"Jadi kalau diekuivalen setara minyak sebesar sebesar 4,193 juta barel



per hari," kata Maizar.
Menurut Maizar, cadangan minyak dunia saat ini masih sekitar 50 tahun
mendatang. Hal ini berdasarkan data cadangan tahun 2005 tanpa adanya
penemuan baru.
"Tapi itu belum termasuk minyak non-konvensional sebesar 1 miliar
barel yang diekuivalen kan setara minyak per barel," cetusnya.
Maizar mengatakan, hingga pada tahun 2025 OPEC masih akan menjadi
negara produsen dominan minyak dunia. Hal ini didasarkan pada cadangan



minyak terbukti negara OPEC sebesar 890 miliar barel dan non OPEC
sebesar 299 miliar barel.

Sementara konsumsi minyak dunia saat ini masih didominasi oleh Amerika



Serikat sedangkan di Asia masih didominasi oleh Cina dan
India.*(mar/ir)*


-
Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low  PC-to-Phone call rates.



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to:
-  [EMAIL PROTECTED] AND
[EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to:
-  [EMAIL PROTECTED] AND 
[EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
N

Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga Penghasil Energi

2006-10-31 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Jangan lupa kita juga mengexport batubara, barangkali ada yang tahu berapa 
besar export batubara kita dalam equivalent BOPD?

RPK
- Original Message - 
From: "Ariadi Subandrio" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, October 31, 2006 5:10 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga Penghasil 
Energi



mosok se dengan 4.19 juta barrel ek/day sudah produsen energi terbesar 
ketiga dunia.



Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 2006-10-30 13:20:00 RI Bertahan Jadi Negara Terbesar Ketiga Penghasil 
Energi


Maryadi - detikcom
Jakarta - Indonesia kini sudah tidak lagi menjadi negara pengekspor 
minyak.

Meski demikian Indonesia masih menjadi negara terbesar ketiga penghasil
energi fosil setelah Arab Saudi dan Iran.

Penghasil energi fosil itu artinya jika digabungkan antara gas, batu bara
dan minyak.
"Kita masih terbesar ketiga setelah Arab Saudi dan Iran dengan produksi
setara
minyak 4,19 juta barel per hari. Arab sebesar 10,679 juta barel dan Iran
5,635 juta barel per hari," ujar Gubernur OPEC, Maizar Rahman.
Hal itu disampikan Maizar, dalam jumpa pers dengan Menteri Energi dan 
Sumber

Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, di Gedung Departemen ESDM, Jalan
Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (30/10/2006).

Produksi minyak Indonesia sebesar 1,062 juta barel per hari, gas sebesar
1,469 juta barel dan batubara sebesar 1,662 juta barel.
"Jadi kalau diekuivalen setara minyak sebesar sebesar 4,193 juta barel per
hari," kata Maizar.
Menurut Maizar, cadangan minyak dunia saat ini masih sekitar 50 tahun
mendatang. Hal ini berdasarkan data cadangan tahun 2005 tanpa adanya
penemuan baru.
"Tapi itu belum termasuk minyak non-konvensional sebesar 1 miliar barel 
yang

diekuivalen kan setara minyak per barel," cetusnya.
Maizar mengatakan, hingga pada tahun 2025 OPEC masih akan menjadi negara
produsen dominan minyak dunia. Hal ini didasarkan pada cadangan minyak
terbukti negara OPEC sebesar 890 miliar barel dan non OPEC sebesar 299
miliar barel.

Sementara konsumsi minyak dunia saat ini masih didominasi oleh Amerika
Serikat
sedangkan di Asia masih didominasi oleh Cina dan India.*(mar/ir)*


-
Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low  PC-to-Phone call rates. 



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to: 
-  [EMAIL PROTECTED] AND [EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Prof Rubini Soeria-Atmadja wafat

2006-10-22 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Inna lillhahi wa inna lillahi roji'un
Telah wafat dini pagi ini sekitar jam 01.50 WIB hari Senin tgl 23 Oktober 2006:

Prof.Dr. Rubini Soeria-Atmadja, 
mantan gurubesar geologi ITB

di RS Hasan Sadikin Bandung. Jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka di Jl. 
Sangkuriang no 20 Bandung. Sebagai mana kebiasaan jenazah akan disemayamkan di 
Aula Barat Institut Teknologi Bandung sebelumnya
Semoga arwahnya diterima disisi Allah subhanahu wa ta'ala sesuai dengan amal 
perbuatannya
Amien
R.P.Koesoemadinata

Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi

2006-10-04 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Di buku Verbeek en Fennema ada ditulis mengenai slijkbron (sumber lumpur) di 
Kesongo yang dapat dicapai dari Kuwu dan Kradenan, wilayah Semarang, yang 
terdiri dari daerah gundul di mana terdapat beberapa onggokan lumpur yang 
tersebar dan masing2 disebabkan suatu titik2 erupsi yang aktif pada tahun 
1887 mengeluarkan lumpur dan air asin dan berlangsung sekitar 3 bulan. 
Dikatakan bahwa Kesongo ini berada dalam satu garis dengan sumber air asin 
dan lumpur Kuwu dan Jono di daerah Semarang. Apakah ini yang sekarang 
disebut Bledug Kuwu?
- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, October 04, 2006 7:10 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi



Mas Heri silahkan baca aja hotmudflow.wordpress.com
Beritanya lumayan lengkap ada perkembangan terakhir setiap hari,
perkembangan relief well juga (lihat section bag bawah).

rdp

On 10/4/06, heri ferius <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Ada yang tahu:
1. BPJ-1 merupakan vertical well biasa atau true vertical well (ditunjang
data
survey DD). Dengan demikian perhitungan DD di entry point directional/
relieve well akan sangat menentukan.
2. Relieve well-1 sudah sampai dimana ?, mengingat VW aja berlumpur2 
apalagi

DW.
3. Relieve well-2 & 3 apa sudah MIRU


--
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to: -  [EMAIL PROTECTED] AND 
[EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to: 
-  [EMAIL PROTECTED] AND [EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi

2006-10-03 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Ini sekedar penjelasan:
Gunungapi Lumpur



Dalam buku Geologi Minyak-dan Gasbumi yang saya tulis dan diterbitkan pada 
tahun 1978, saya mengklasifikasikan 2 jenis gunungapi lumpur:


1. Gunungapi lumpur dangkal dan 2. Gunungapi lumpur dalam

Gunungapi Lumpur Dangkal: Yang dimaksud dengan gunungapi lumpur dangkal 
adalah gejala munculnya erupsi lumpur beserta gas yang membentuk kerucut dan 
terjadi kobaran api, yang berhubungan dengan terjadinya kebocoran dari suatu 
reservoir hydrocarbon. Tekanan gas dalam reservoir ini yang menjadi 
pendorong cairan serta serpih yang ada di atasnya sehingga terjadi erupsi 
lumpur di permukaan.


Gunungapi Lumpur Dalam: Yang dimaksud dengan gunungapi lumpur dalam adalah 
gejala munculnya erupsi lumpur di permukaan yang membentuk kerucut yang 
disebabkan extrusi lempung  dari overpressured shale yang biasanya terdapat 
pada kedalaman besar. Keberadaan gas hanyalah terbawa secara kebetulan dari 
lapisan2 yang mengandung gas pada formasi yang ada di atas overpressured 
shale itu


Disebut gunungapi (volcano) karena sering gejala ini menyala karena 
terjadinya pembakaran gas.


Dalam hal Lusi saya klasifikasikan sebagai gunungapi lumpur kombinasi 
dangkal dan dalam, walaupun tidak terjadi pembakaran gas, dan reservoir yang 
bocor ini terdapat cukup dalam, sedangkan di atas reservoir ini terjadi 
overpressured shale. Mengingat bahwa komposisi lumpur sangat encer (70% 
air), air yang keluar itu sebagian besar berasal dari reservoir yang bocor


RPK

- Original Message - 
From: "Iwan Nugraha" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, October 04, 2006 6:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi


Info bagus bisa disampaikan ke tim relief wel,  mungkin WSG juga hrs yg 
berpengalaman untuk menentukan gp terumbunya FM Kujung. IAGI mungkin juga 
bisa bantu, spy jg dibilang spt pada "Komentar lain tentang seminar ..."


"R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Sebetulnya dari apa yang saya pelajari terjadi suatu kombinasi dari blow 
out

dan mudvolcano, tapi bukan "shale extrusion".
Blow-out ternjadi pada Fm Kujung dan telah menyemburkan air bertekanan
tinggi yang kemudian, karena casing telah tersumbat, keluar melalui 
rekahan

pada endapan Pliocene dan Pleistocene yang kemudian menyeret lempung itu
keluar sehingga membentuk semburan lumpur, yang boleh dikatakan juga 
sebagai
mudvolcano (tergantung definisi mudvolcano). Makanya lumpur yang keluar 
itu

sangat encer (70% air) kalau dibandingkan dengan shale extrusion. Sesuai
dengan gradien geothermal temperatur di TD itu cukup tinggi, lebih dari 
100*
C sehingga tidak perlu mencari air dari dari reservoir geothermal 
volkanik.

Saya kira relieve well akan berhasil menghentikan semburan jika dapat
mencapai tepat pada entry point dimana sumur Banjar Panji menembus puncak
gamping terumbu Fm Kujung atau apapun nama formasi ini. Ini yang saya 
tidak

tahu apa yang jadi sasaran dari relieve well ini. Juga tergantung apakah
entry point ini pada terumbu karbonat itu belum rusak.
Ini pendapat saya.
RPK
- Original Message - 
From: "wahyu budi"

To:
Sent: Tuesday, October 03, 2006 10:15 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi



Saat pertemuan dengan Presiden di dalam sidang kabinet
yang lalu. Upaya untuk menghentikan semburan lumpur
yang dilaporkan adalah apa yang dilakukan oleh
(berdasarkan pendapat dari) Bapak Rudi Rubiandini.
Selanjutnya, ketika Presiden memberikan 7 petunjuk,
salah satunya adalah meneruskan upaya menghentikan
lumpur yang sedang dilakukan saat ini (maksudnya upaya
yang dilakukan Bapak Rudi Rubiandini). BIla demikian,
dengan persetujuan untuk melanjutkannya, tentu kita
bisa mengatakan bahwa hipotesa dari bapak Rudi
Rubiandini bisa diterima dan dipersilahkan untuk
mengujinya atau membuktikannya.

Selanjutnya, bila alur pikiran di atas dapat diterima
maka, konsekuensi dari hasilnya saya kira sebagai
berikut:
1. Bila semburan berhasil diatasi, berarti hipotesa
Bapak Rudi Rubiandini benar, yaitu semburan terjadi
karena underground blow out.
2. Bila semburan tidak berhasil, berarti dua
kemungkinan:
a. semburan itu fenomena mud volcano atau hidrothermal
(fenomena alam), atau
b. underground blow out yang telah termodifikasi
menjadi bencana alam.


Selanjutnya, bila kita menerima itu sebagai fenomena
alam, maka kita tidak fair bila membebankan semua
biaya kepada Lapindo.

Sebaliknya, bila itu underground blow out yang
berkembang menjadi fenomena alam, apakah semuanya
masih tetap ditanggung Lapindo? Bisakah untuk
penyelesaiannya kita mengacu pada kasus Exxon Valdez?

Salam,
WBS


--- oki musakti wrote:


Kalau relief well berhasil menghentikan lumpur, baru
kita bisa bilang bahwa penyebabnya adalah
underground blow out.

Kalau gak berhasil? Bisa ketiga kemungkinan
(UBO, geothermal, mud volcano) atau bahkan
kemungkinan lainnya toh?

Kalau relief well berhasil, orang pasti bilang U

Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi

2006-10-03 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sebetulnya dari apa yang saya pelajari terjadi suatu kombinasi dari blow out 
dan mudvolcano, tapi bukan "shale extrusion".
Blow-out ternjadi pada Fm Kujung dan telah menyemburkan air bertekanan 
tinggi yang kemudian, karena casing telah tersumbat, keluar melalui rekahan 
pada endapan Pliocene dan Pleistocene yang kemudian menyeret lempung itu 
keluar sehingga membentuk semburan lumpur, yang boleh dikatakan juga sebagai 
mudvolcano (tergantung definisi mudvolcano). Makanya lumpur yang keluar itu 
sangat encer (70% air) kalau dibandingkan dengan shale extrusion. Sesuai 
dengan gradien geothermal temperatur di TD itu cukup tinggi, lebih dari 100* 
C sehingga tidak perlu mencari air dari dari reservoir geothermal volkanik.
Saya kira relieve well akan berhasil menghentikan semburan jika dapat 
mencapai tepat pada entry point dimana sumur Banjar Panji menembus  puncak 
gamping terumbu Fm Kujung  atau apapun nama formasi ini. Ini yang saya tidak 
tahu apa yang jadi sasaran dari relieve well ini. Juga tergantung apakah 
entry point ini pada terumbu karbonat itu belum rusak.

Ini pendapat saya.
RPK
- Original Message - 
From: "wahyu budi" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, October 03, 2006 10:15 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi



Saat pertemuan dengan Presiden di dalam sidang kabinet
yang lalu. Upaya untuk menghentikan semburan lumpur
yang dilaporkan adalah apa yang dilakukan oleh
(berdasarkan pendapat dari) Bapak Rudi Rubiandini.
Selanjutnya, ketika Presiden memberikan 7 petunjuk,
salah satunya adalah meneruskan upaya menghentikan
lumpur yang sedang dilakukan saat ini (maksudnya upaya
yang dilakukan Bapak Rudi Rubiandini). BIla demikian,
dengan persetujuan untuk melanjutkannya, tentu kita
bisa mengatakan bahwa hipotesa dari bapak Rudi
Rubiandini bisa diterima dan dipersilahkan untuk
mengujinya atau membuktikannya.

Selanjutnya, bila alur pikiran di atas dapat diterima
maka, konsekuensi dari hasilnya saya kira sebagai
berikut:
1. Bila semburan berhasil diatasi, berarti hipotesa
Bapak Rudi Rubiandini benar, yaitu semburan terjadi
karena underground blow out.
2. Bila semburan tidak berhasil, berarti dua
kemungkinan:
a. semburan itu fenomena mud volcano atau hidrothermal
(fenomena alam), atau
b. underground blow out yang telah termodifikasi
menjadi bencana alam.


Selanjutnya, bila kita menerima itu sebagai fenomena
alam, maka kita tidak fair bila membebankan semua
biaya kepada Lapindo.

Sebaliknya, bila itu underground blow out yang
berkembang menjadi fenomena alam, apakah semuanya
masih tetap ditanggung Lapindo? Bisakah untuk
penyelesaiannya kita mengacu pada kasus Exxon Valdez?

Salam,
WBS


--- oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Kalau relief well berhasil menghentikan lumpur, baru
kita bisa bilang bahwa penyebabnya adalah
underground blow out.

  Kalau gak berhasil? Bisa ketiga kemungkinan
(UBO, geothermal, mud volcano) atau bahkan
kemungkinan lainnya toh?

  Kalau relief well berhasil, orang pasti bilang UBO
karena kecerobohan (atau bahkan ada yang bilang
kesengajaan) praktek pengeboran Lapindo.

  Kalau gak berhasil .berarti kemungkinan
dianggap sebagai bencana alam makin besar. Dengan
segala konsekuensi hukum dan ekonomi nya.

  Embuh lah
  Lumpur sudah keruh...eeh makin banyak yang
memperkeruh

  Oki

wahyu budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Bagaimana mengetahui salah satunya? Ditentukan hasil
relief well.

Salam,
WBS


--- Rovicky Dwi Putrohari wrote:

> Sebenernya sejauh mana sih dampaknya kalau memang
> sudah diketahui
> pasti penyebabnya ?
> Apakah akan merubah rencana penanggulangannya atau
> sekedar masalah
> tanggung jawab ? Kan sudah pasti yg nanggung ya
> penduduk sekitar sana,
> dan yg njawab ya kita-kita ini ... bisane ngomong
> thok hihihihi,
> paling banter ngeblog .
>
> hef e nais whik en
>
> rdp
>
> On 9/29/06, Ismail Zaini
wrote:
> > Kalau diperhatikan sebetulnya perbedaan persepsi
> dari masing- masing ada
> > pada " sebab - akibat " yang sampai sekarang
belum
> diperoleh jawaban yang
> > tegas .
> >
> > ISM
>
>


-

> - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> - Call For Papers until 26 May 2006
>
> - Submit to:
> [EMAIL PROTECTED]
>


-

> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>


-

>
>


_

Re: [iagi-net-l] Tercemar Industri? RE: [iagi-net-l] Lusi, Sampel yang ada Hg tersebut dari desa Siring

2006-09-03 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Ada satu lagi yang aneh: Menurut KLH Kalau air lumpur itu mau dibuang ke 
laut, maka harus di olah dulu lewat treatment plant. Kalau sudah diolah, 
sekalian saja dijual ke PDAM atau sebagai air kemasan, mengapa harus dibuang 
ke laut?


- Original Message - 
From: "budi santoso" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, September 04, 2006 1:16 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Tercemar Industri? RE: [iagi-net-l] Lusi, Sampel 
yang ada Hg tersebut dari desa Siring




Kalo yang ini bener-bener lelucon kan pak RPK???

Kalo yang kemarin itu, saya tetep berpikir positif lho
pak, dimana orang selalu berpikir dampak buruknya
sebuah bencana saja,  lha kok 'ndilalah . . ujug-ujug'
ada ide (meskipun sekedar lelucon)  'nambang' Hg . . .
.  apa ndak "ampuh tenan" kata wong jogja . . .

Tj

--- "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:


Atau mungkin dekat praktek dokter gigi yang buang
limbah dari plomberan gigi
yang menggunakan amalgam yg  biasanya menggunakan
Hg.
RPK
- Original Message - 
From: "wahyu budi" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Sunday, September 03, 2006 4:11 PM
Subject: [iagi-net-l] Tercemar Industri? RE:
[iagi-net-l] Lusi, Sampel yang
ada Hg tersebut dari desa Siring


> Ya, mengingat ada beberapa pabrik yang sekarang
> tergenang lumpur, sangat mungkin Hg berasal dari
salah
> satu kegiatan industri yang ada.
>
> Yang selama ini terlupakan adalah kemungkinan
> bahan-bahan pencemar yang tersimpan di
pabrik-pabrik
> yang tergenang lumpur. Kita perlu mencari
informasi
> pabrik apa saja yang sekarang tergenang lumpur
itu,
> dan bahan-bahan apa saja yang tersimpan di sana
dan
> sekarang tergenang lumpur.
>
> Ada baiknya bila kita bisa membandingkan komposisi
> lumpur yang berasal dari dekat pusat erupsi dengan
> komposisi lumpur dari kawasan pabrik yang
tergenang,
> dan dengan dari daerah pemukiman yang tergenang.
>
> Maaf, saya hanya bisa menyarankan.
>
> Salam,
> WBS
>
>
>
> --- Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> Informasi dari teman-teman IAGI Jatim, tentang
>> polemik
>> Hg, tersebut bahwa ibu Tity (ITS) mengambil raw
>> material luberan lumpur yang ada di desa Siring.
>> (nah
>> sekitar Siring itu juga banyak Industri, sebelum
>> kebanjiran lumpur). Nah, interpretasi sementara
bisa
>> jadi Hg tersebut kontaminan dari limbah-limbah
cair
>> di
>> sekitar industri, yang bercampur dengan LUSI.
Coba
>> kalau ada yang mau cek sampel LUSI di dekat
erupsi
>> LUSI atau minimal 50 m dari pusat semburan LUSI.
>> Adakah Hg?? Silahkan
>>
>> Nuwun
>> Agus Hendratno
>>
>> --- "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]>
>> wrote:
>>
>> >
>> > Cak Andang Bachtiar, yang Exploration Think
Thank
>> > Indonesia ini,
>> > biasanya tahu hingga detil-detil bagaimana
kadar
>> > merkuri Jatim.
>> >
>> > Ya tak Cak ?
>> >
>> > Atawa yang lain ?
>> >
>> > MYT.
>> >
>> > -Original Message-
>> > From: R.P. Koesoemadinata
>> > [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> > Sent: Friday, September 01, 2006 5:08 AM
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi
>> >
>> > Yang saya uraikan sebetulnya hanyalah lelucon.
>> > Intinya apakah benar
>> > lumpur itu mengandung kadar Hg begitu tinggi?
>> > Kalau benar begitu tinggi, geologist yang
jadinya
>> > pusing, dari mana
>> > asalnya kadar Hg begitu tinggi? Jangan-jangan
>> sample
>> > yang diambil itu
>> > adalah dari lumpur yng sudah dicemari oleh air
>> > sungai sekitar daerah
>> > industri, bukan dari lumpur yang masih fresh
>> keluar
>> > dari semburan!
>> > RPK
>> > - Original Message -
>> > From: "budi santoso" <[EMAIL PROTECTED]>
>> > To: 
>> > Sent: Friday, September 01, 2006 1:17 AM
>> > Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi
>> >
>> >
>> > > Dari uraian pak RPK, hal ini mestinya bisa
>> > di'masukkan' ke dalam
>> > > skenario penanganan dari bencana ini, karena
>> > ternyata (mungkin)
>> > > sesuatu yang tadinya berpeluang sangat
>> mengancam,
>> > hingga perlu dibahas
>> >
>> > > dan dipertentangkan oleh banyak pihak yang
saya
>> > yakin sebagian besar
>> > > dari beliau-beliau itu hanya melihat dari
sisi
>> > 'bahayanya', sisi
>> > > buruknya dst, tapi dengan pemikiran yang
selalu
>> > mengedepankan ada
>> > > hikmah

  1   2   3   4   >