Re: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet

2006-08-30 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh

Wahai, Ukhti,
Mohon Maaf saya hanya memperjelas,...

Kita disini adalah belajar dalam berdakwah didalam Islam.Saya dan kita lihat
bersama POLITIK kita sekarang ini tidak sesuai dengan POLITIK di dlm AGAMA
ISLAM. Okelah kalau kita belajar berpolitik yang sesuai dengan pandangan
islam seperti kita belajar politik kepada Nabi Muhammad Salallahu'alayhi
wasallam dan para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Itulah yang perlu
kita pelajari dan kita contoh.Nah, sudah saya katakan sebelumnya cari JALUR
yang sesuai dengannya.Masalahnya, bukan dewasa atau tidaknya dalam berfikir,
coba anti balik berfikir sesuai dengan pandangan Islam,Saya mau bertanya
nih, apa sih alasannya sehingga menggunakan POLITIK seperti sekarang ini kok
bisa-bisanya disamakan dengan POLITIK dalam ISLAM.Maaf jika ada kata-kata
yang tidak berkenan.

Salam


Imam Syafe'i

- Original Message -
From: mutia tutiana [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, August 29, 2006 11:02 AM
Subject: Re: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan
Jika Presiden Reshuffle Kabinet


Assalamualikum Wr.Wb

  Afwan juga,
  Akhi Syafie saya pikir ngak masalah kalau ada anggota milis yang mengisi
liku-liku politik. Dalam islam juga ada politik, toh kalau saran dari kamu
tentang pembelajaran politik bagi mereka yang berpolitik dalam lebih bagus.
Maaf sekali lagi bukan saya bela anggota milis yang ngirim informasi
politik, tapi coba dewasa dalam berpikir.

  Terima kasih atas silaturahim ini.

  Mutia Syahidah
  Banda Aceh
  Aceh

Imam Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh,

Mohon maaf ya,

Disini bukan tempat PROMOSI dan bukan tempat untuk BERPOLITIK,
Disini adalah tempat PENGAJIAN TENTANG ISLAM/DAKWAH ISLAM carilah yang TEPAT
untuknya.Mohon diindahkan

Terima kasih

Salam

Imam Syafe'i

- Original Message -
From: HelmiCellular.Com - [EMAIL PROTECTED]
To: keadilan4all@yahoogroups.com; media-dakwah@yahoogroups.com;
milis-kammi@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; nasyid-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Sunday, August 27, 2006 11:01 PM
Subject: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan Jika
Presiden Reshuffle Kabinet

PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet
Jakarta-RoL -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak keberatan jika
Presiden melakukan evaluasi terhadap seluruh menterinya karena kebijakan
untuk me-reshuffle (merombak kabinet) adalah wewenang Presiden.

Dahulu sewaktu Presiden memilih menteri-menterinya dia berjanji akan
melakukan evaluasi kinerja setiap tahun. Saya pikir sah-sah saja, itu hak
prerogatif presiden karena para menteri kan pembantu presiden, ...
Baca selengkapnya » http://www.pks-dukuh.org/?pilih=lihatid=270

-
Do you Yahoo!?
Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links





 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links













Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [media-dakwah] komunitas milis

2006-08-30 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.

Akhi, Nizam

Saya setuju nih, kalo kita bersama-sama mendirikan Badan Usaha untuk
mensejahterakan Umat
Bagaimana dengan Ikhwah fillah semua.???

Salam

Imam Syafe'i

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 30, 2006 6:39 PM
Subject: [media-dakwah] komunitas milis


 Assalamu'laikum wr. wb.
 Dengan adanya keberatan dari beberapa anggota milis mengenai dimuatnya
 kegiatan sebuah partai di milis ini, ini bisa dimaklumi karena akan
 mempersempit wacana..

 Bagaimana kalo kita melangkah ke hal umum, bisa diterima semua orang dan
 kalangan, tapi yang REAL...
 hal2 yang real yang pernah dilaksanakan oleh komunitas milis ini antara
 lain (mohon ditambah jika ada yang kurang):
 - buka bersama di kemang, kalo gak salah tahun lalu.
 - Pembuatan Website, biayanya merupakan sumbangan dari komunitas di milis
 ini...
 - dll
 (maaf untuk kedua acara ini saya belum bisa berparsitipasi...)
 Ini belum termasuk undangan pengajian, informasi badan penyalur infaq, dll
 Ini merupakan sebuah langkah hebat, dimana mungkin kita gak pernahs aling
 ketemu tapi bisa mewujudkan kegiatan yang bener2 ada...

 Nah, dari beberapa hal diatas, kenapa tidak dilanjutkan ke arah yang lebih
 maju..saya mengusulkan dibentuknya BADAN USAHA yang sahamnya dimiliki oleh
 komunitas milis ini..

 Mungkin langkah pertama adalah pembentukan susunan pengurus. kalo yang ini
 mungkin akh Nizami lebih banyak pengetahuan, pengalaman dan kenalan.
 Dari pengurus ini kita merencanakan sebuah badan usaha yang intinya adalah
 menggerakkan ekonomi ummat, mungkin mirip2 koperasi, disini ahli ekonomi
 islam akan mempunyai ladang untuk menerapkan ilmunya.
 Kemudian dibuka kesempatan bagi para anggota milis untuk berparsitipasi
 aktif dalam menanamkan sebagian hartanya di badan ini, jadi bukan bukan
 hanya sebagai sumbangan yang habis, karena dana yang terkumpul nantinya
 akan diputar lagi.
 mungkin untuk pertama kali tidak akan terkumpul banyak, tapi ikhlaskan
niat
 kita untuk ikut berperan serta dalam memajukan ekonomi ummat.
 Nah badan ini pula yang nanti menentukan kemana aja dana yang terkumpul
itu
 akan diputar, tentu dengan pertimbangan2 prinsip2 islami.
 Jika kita berhasil, maka kita akan bisa meningkatkan ekonomi ummat. Selain
 itu kita juga tidak kehilangan uang kita.

 Saya membayangkan ada sebuah badan usaha milik ummat islam yang bisa
 menyaingi kekayaan keluarga Rothschild yang yahudi itu. Dengan demikian
 ummat islam akan mempunyai nilai tawar yang tinggi di bidang ekonomi dalam
 melawan dominasi yahudi.

 Seperti kata Aa Gym, mulailah dari hal kecil, mulailah dari diri sendiri
 dan mulailah dari sekarang...

 Saya yakin, dengan banyak kepala yang ikut menyumbang saran, maka ide ini
 akan semakin mendekati kenyataan...

 Saya mohon maaf jika ada salah2 kata, semua kebenaran adalah datang dari
 Allah SWT.

 Wassalam. wr. wb.

 Asrofi





 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links












Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [media-dakwah] Pandangan Islam Tentang Sikap Fanatik

2006-08-28 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.

Maaf nich mau nanya,.

Kalo fanatik terhadap kebenaran boleh nggak,..

Salam


Imam Syafe'i
- Original Message -
From: agussyafii [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Monday, August 28, 2006 10:34 AM
Subject: [media-dakwah] Pandangan Islam Tentang Sikap Fanatik


Pandangan Islam Tentang Sikap Fanatik

Sejarah Islam kaya dengan pengalaman pahit yang disebabkan oleh
perilaku fanatik yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Islam. Pada
zaman klassik, aliran Kha­warij dapat disebut sebagai awal mulanya
lahir kelompok fanatik. Logika berfikir faham Khawarij yang
menyesatkan itu antara lain bahwa orang Islam yang berbuat dosa
besar hukumnya kafir, dan orang kafir halal dibunuh. Dengan logika
fanatik demikian maka banyak terjadi korban pem­bunuhan dengan atas
nama agama.

Pada zaman modern sekarang, kelompok-kelompok fanatik juga banyak
dijumpai, terutama di kalangan kaum muda. Ciri mereka antara lain
mereka merasa benar sendiri sehingga merasa tidak sah makmum salat
kepada orang lain diluar kelompoknya, tidak mau mendengarkan nasehat
dan bahkan tidak bisa mengormati kepada orang lain yang di luar
kelompoknya meskipun ayah ibunya, gurunya dan sebagainya. Ada
contoh menarik dimana sekelompok mahasiswa sebuah perguruan tinggi
meninggalkan dosen yang sedang menga­jar di kelas menuju ke masjid
kampus untuk salat Ashar begitu azan terdengar. Kebetulan dosen yang
mengajar seorang Nasrani, dan dosen tersebut melaporkan perilaku
mahasiswa tersebut ke Dekan . Ketika mereka ditegur oleh Dekan bahwa
tindakan mereka tidak etis mereka menjawab bahwa panggilan Allah
(untuk salat) tidak bisa dikalahkan oleh panggilan manusia (dosen).
Saya oleh dekan diminta menjadi pengajar agama Islam dengan pesan
khusus bagaimana meredam sikap fanatic mahasiswa. Al hamdulillah,
satu semester, dengan dialog dan contoh-contoh empiric ada juga
hasilnya, yakni ada sedikit perubahan.

Di antara butir-butir ajaran Islam menyangkut sikap fanatik adalah
sebagai berikut :
1. Alqur'an mengisyaratkan bahwa manusia memang memiliki
kecenderungan untuk membanggakan apa yang ada pada mereka.
artinya : Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua,
agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kamu
kepadaKU. (52) Kemudian mereka (pengikut-pengikut Rasul) menjadikan
agama mereka terpecah-pecah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap
golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-
masing) (53) Maka biarkanlah mereka dalam kesesatan nya sampai suatu
waktu (54). (Surat Al Mu'minun, 52-54)

2. Alqur'an banyak sekali mengingatkan manusia agar menggunakan
akalnya, dan diingatkan agar tidak mengikuti pandangan yang mengabdi
kepada hawa nafsu.
Afala ta`qilun? artinya: Apakah kamu tidak berakal? Afala
tatafakkarun? Apakah kamu tidak berfikir? Apakah kamu tidak
merenungkan ...?

3. Bahwa beragama artinya juga hidup dengan meng­gunakan akal
karena agama itu sendiri didesain untuk manusia yang berakal. Oleh
karena itu orang yang tidak berakal tidak terkena kewajiban agama.
Addinu huwa al`aqlu la dina liman la `aqla lahu artinya: Agama
adalah akal, maka tidak ada agama bagi orang yang tidak menggunakan
akal.

4. Bahwa bersikukuh dengan pandangan yang diyakini seraya
menutup diri dari pandangan lain (yang justeru mungkin lebih benar)
adalah perbuatan sesat, yang dalam al Qur'an disebut sebagai
mengikuti hawa nafsu, yakni kecenderungan memenuhi dorongan ke­
inginan untuk kesenangan jangka pendek, bukan untuk mencari
kebenaran (yang pada mulanya mungkin te­rasa pahit).
artinya: Katakanlah; Hai ahli Kitab, janganlah kamu berlebih lebihan
(melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat
dahulunya (sebelum kedatangan Muhammmad) dan mereka telah
menyesatkan kebanyakan manusia, dan mereka tersesat dari jalan yang
lurus. (al Maidah, 77)

Pada akhirnya orang yang secara membabi buta membela sesuatu tanpa
melihat duduk soal dan benar salahnya masalah yang dibela akan
terjerumus pada per­buatan konyol dan sia-sia, meskipun boleh jadi
apa yang dilakukanya itu didorong oleh rasa cintanya yang menda­lam
terhadap sesuatu yang dibela itu. Imam Gazali dalam Ihya Ulumuddin
membagi cinta kepada empat kualitas:
(a). Cinta diri. Pencinta ini melihat segala sesuatu hanya dengan
satu ukuran atau satu kaca mata, yaitu dari kepuasan diri sendiri.

(b). Cinta kepada orang lain sepanjang orang lain memberi
keuntungan kepadanya. Cinta kelas ini seperti cintanya pedagang
kepada pembeli, cinta transaksional.

(c). Cinta kepada orang baik, meskipun yang dicintainya itu tidak
memberikan apapun kepadanya., seperti cinta kepada Nabi, ulama dan
pemimpin

(d). Cinta kepada kebaikan sich, terlepas dari siapa pemilik
kebaikan itu.

Dalam perspektip ini, maka sikap fanatik mudah timbul pada orang
dengan kategori pertama. Dari cinta diri (nar­cisme) dapat
berkembang menjadi cinta kelompok in group dan selanjutnya 

Re: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet

2006-08-28 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh,

Mohon maaf ya,

Disini bukan tempat PROMOSI dan bukan tempat untuk BERPOLITIK,
Disini adalah tempat PENGAJIAN TENTANG ISLAM/DAKWAH ISLAM carilah yang TEPAT
untuknya.Mohon diindahkan

Terima kasih


Salam

Imam Syafe'i

- Original Message -
From: HelmiCellular.Com - [EMAIL PROTECTED]
To: keadilan4all@yahoogroups.com; media-dakwah@yahoogroups.com;
milis-kammi@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; nasyid-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Sunday, August 27, 2006 11:01 PM
Subject: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan Jika
Presiden Reshuffle Kabinet


PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet
Jakarta-RoL  -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak keberatan jika
Presiden  melakukan evaluasi terhadap seluruh menterinya karena kebijakan
untuk  me-reshuffle (merombak kabinet) adalah wewenang Presiden.

Dahulu sewaktu Presiden memilih menteri-menterinya dia berjanji  akan
melakukan evaluasi kinerja setiap tahun. Saya pikir sah-sah saja,  itu hak
prerogatif presiden karena para menteri kan pembantu presiden,  ...
Baca selengkapnya » http://www.pks-dukuh.org/?pilih=lihatid=270

-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links











Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Allah Akan Mencukupi Semua Urusan Orang Yang Bertawakal Kepada-Nya

2006-07-20 Terurut Topik Imam Syafei
 
Allah Akan Mencukupi Semua Urusan Orang Yang Bertawakal Kepada-Nya
Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji 




Hal ini berdasarkan dari firman Allah yang berbunyi : Dan barangsiapa yang 
bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. 
(Ath-Thalaq : 3) yaitu yang mencukupinya. Ar-Robi' bin Khutsaim berkata : Dari 
segala sesuatu yang menyempitkan (menyusahkan) manusia. (Hadits Riwayat Bukhari 
bab Tawakal 11/311) 

Ibnul Qayyim berkata : Allah adalah yang mencukupi orang yang bertawakal 
kepadanya dan yang menyandarkan kepada-Nya, yaitu Dia yang memberi ketenangan 
dari ketakutan orang yang takut, Dia adalah sebaik-baik pelindung dan 
sebaik-baik penolong dan barangsiapa yang berlindung kepada-Nya dan meminta 
pertolongan dari-Nya dan bertawakal kepada-Nya, maka Allah akan melindunginya, 
menjaganya, dan barangsiapa yang takut kepada Allah, maka Allah akan membuatnya 
nyaman dan tenang dari sesuatu yang ditakuti dan dikhawatirkan, dan Allah akan 
memberi kepadanya segala macam kebutuhan yang bermanfa'at. (Taisirul Azizil 
Hamidh hal. 503) 

Dan ini adalah ganjaran yang paling besar, yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan 
menjadikan diri-Nya sendiri sebagai yang memenuhi segala kebutuhan orang yang 
bertawakal kepada-Nya, dan sungguh Allah telah banyak menyebutkan kebaikan dan 
keutamaan yang menjadi ganjaran untuk orang-orang yang bertawakal kepada Allah, 
antara lain. 

Firman Allah. 

Artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan 
baginya jalan keluar. (Ath-Thalaq : 2) 

Artinya : Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan 
menghapus kesalahan-kesalahan dan akan melipat gandakan pahala baginya. 
(Ath-Thalaq : 5) 

Artinya : Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan 
baginya kemudahan dalam urusannya. (Ath-Thalaq : 4) 

Artinya : Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan 
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah, yaitu; 
Nabi-nabi, para hiddiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang 
shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (An-Nisa' : 69) 

Sedangkan ayat yang menyebutkan sikap tawakal adalah firman Allah : Dan 
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan 
(keperluan)nya. (Ath-Thalaq : 3) 

Ibnu Al-Qayyim berkata : Perhatikanlah ganjaran-ganjaran yang akan diterima 
oleh orang yang bertawakal yang mana ganjaran itu tak diberikan kepada orang 
lain selain yang bertawakal kepada-Nya, ini membuktikan bahwa tawakkal adalah 
jalan terbaik untuk menuju ke tempat di sisinya dan perbuatan yang amat 
dicintai Allah. (Madarijus Salikin 2/128) 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata. Bersabda Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam : Jika seseorang keluar dari rumah, maka ia akan disertakan 
oleh dua orang malaikat yang selalu menemaninya. Jika orang itu berkata 
Bismillah (dengan menyebut nama Tuhan), kedua malaikat itu berkata : Allah 
telah memberimu petunjuk, jika orang itu berkata : Tiada daya dan upaya dan 
kekuatan kecuali kepada Allah, kedua malaikat itu berkata : Engkau telah 
dilindungi dan dijaga, dan jika orang itu berkata : Aku bertawakal kepada 
Allah, kedua malaikat itu berkata : Engkau telah mendapatkan kecukupan. 1) 

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam bab Zuhud yang disanadkan kepada Amru bin 
'Ash yang mengangkat hadits ini kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam 
beliau bersabda : Sesungguhnya di dalam hati anak Adam terdapat celah-celah, 
dan barangsiapa yang mengabaikan Allah pada setiap celah di dalam hatinya maka 
ia akan binasa, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan 
mencukupi celah-celah yang ada dalam hatinya itu. (Diriwayatkan oleh Ibnu 
Majah bab Zuhud : 4166 (2/1395) di dalam Az-Zawaid dikatakan bahwa hadist ini 
lemah sanadnya, dan di dalam Al-Mizan dikatakan bahwa hadits ini tertolak) 

Sebagaimana diriwayatkan pula bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda 
: Barangsiapa yang memutuskan gantungannya selain kepada Allah Subhanahu wa 
Ta'ala, maka Allah akan mencukupi baginya segala kebutuhannya, dan Allah akan 
mendatangkan rezeki baginya dari yang tak terduga. (Dikeluarkan oleh Thabrani 
dalam Ash-Shagir 1/115-116 dan diriwayatkan oleh Ibnu Abu Halim seperti yang 
disebutkan dalam Ibnu Katsir 8/174 dan Abu Shaikh dalam At-Targhib 2/538 lihat 
Majmu' Az-Zawa'id 10/303) 

Yang memberi kecukupan hanyalah Allah saja, sebagaimana firman-Nya : Hai Nabi, 
cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang 
mengikutimu. (Al-Anfal : 64), artinya; cukuplah Allah bagi kamu, dan cukuplah 
bagimu orang-orang yang beriman mengikutimu (Tafsir Ath-Thabari 10/37), maka 
kalian semua tak akan membutuhkan seseorang jika kalian bersama Allah, ini 
adalah pendapat dari Abu Shaleh Ibnu Abbas, dan juga berpendapat Ibnu Zaid, 
Muqatil (Zaad Al-Masir 3/556). 

Re: [media-dakwah] RE: Rahasia Wajah Hati Yang Cantik

2006-07-17 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh..

Rahasia 13 

Bisa nggak menampilkan hujjahnya dari Al-qur'an dan al-hadits2nya,.

terima kasih


Salam


Imam Syafe'i

- Original Message -
From: Apri Rohmainy [EMAIL PROTECTED]
To: Media-Dakwah (E-mail) media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Monday, July 17, 2006 1:20 PM
Subject: [media-dakwah] RE: Rahasia Wajah  Hati Yang Cantik




-Original Message-
From: rino subekti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, July 17, 2006 11:38 AM
To: Apri Rohmainy
Subject: FW: Rahasia Wajah  Hati Yang Cantik








  _





· Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cantik, cucilah minimal 5 kali
sehari dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan, biarkan menetes dan
kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, dan berdo'a.

· Untuk menghilangkan stress, perbanyaklah 'olahraga'. Cukup dengan
memperbanyakkan solat. Ketika solat, kita mengerakkan seluruh tubuh. Lalu
berkonsultasilah pada Allah SWT dengan dzikir dan do'a.

· Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyuman. Tidak hanya di bibir
tapi juga di hati. Jangan lupa bisikkan 'kata kunci', Allahuma Kamma
Hassanta Khalqii Fahassin Khuluqii (Ya Allah sebagaimana engkau telah
memperindah kejadianku, maka perindah pula ahlaqku). (HR Ahmad). - DOA
TENGOK CERMIN

· Untuk punya bibir cantik, bisikkan kalimat-kalimat Allah, tidak berbohong
atau menyakiti hati orang lain, tidak menyombongkan diri atau takabur.

· Agar tubuh langsing, mulus, diet yang teratur dengan berpuasa seminggu 2
kali, Isnin dan Khamis. Jika kuat, lebih bagus lagi puasa Nabi Daud AS i.e.
selang satu hari. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan,
dan air putih.

· Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian kita
akan banyak dikenal dan disayangi.


 Rahsia 13



Assalamua'laikum wr wb. ..

Inilah dia rahsia as-solat, sebagai peringatan bagi yang dah tahu atau
panduan bagi yang baru tahu..

1 - Niat Sembahyang :
Sebenarnya memeliharakan taubat kita dari dunia dan akhirat.

2 - Berdiri Betul :
Fadilatnya, ketika mati dapat meluaskan tempat kita di dalam kubur.

3 - Takbir-ratul Ihram :
Fadilatnya, sebagai pelita yang menerangi kita di dalam kubur.

4 - Fatihah :
Sebagai pakaian yang indah-indah di dalam kubur.

5 - Ruqu' :
Sebagai tikar kita di dalam kubur.

6 - I'tidal :
Akan memberi minuman air dari telaga al-kautsar ketika didalam
kubur.

7 - Sujud :
Memagar kita ketika menyeberangi titian SIRATUL-MUSTAQIM.

8 - Duduk antara 2 Sujud :
Akan menaung panji-panji nabi kita didalam kubur

9 - Duduk antara 2 Sujud (akhir) :
Menjadi kenderaan ketika kita dipadang Mahsyar.

1 0 - Tahhiyat Akhir :
Sebagai penjawab bagi soalan yang dikemukakan oleh Munkar  Nankir
di  dalam kubur.

11 - Selawat Nabi :
Sebagai pendinding api neraka di dalam kubur.

12 - Salam :
Memelihara kita di dalam kubur.

13 - Tertib :
Akan pertemuan kita dengan Allah S. W. T.







[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links











 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Agar Amalan Kita Diterima di Sisi Alloh

2006-07-16 Terurut Topik Imam Syafei
 
Agar Amalan Kita Diterima di Sisi Alloh
Penulis: Ustadz Abu Abdirrahman Abdullah Zaen, Lc.
(Mahasiswa S2 Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia)

Dalam suatu ayat, Alloh subhanahu wa ta'ala bercerita tentang keadaan hari 
kiamat:

 ??? ???  {1} ?? ? {2} 
? ?? {3} ??? ??? {4} ???  
??? {5} ?? ?? ??? ?? ??? ??? {6} ??? 
 ???  

Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?. Banyak muka pada 
hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat 
panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. Mereka 
tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak 
menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar (QS Al Ghasyiyah: 1-7)

Ayat-ayat tersebut di atas merupakan cerita tentang kondisi sebagian penghuni 
neraka di hari akhirat nanti. Ternyata bukan semua penghuni neraka adalah 
orang-orang di dunianya kerjaannya cuma gemar berbuat maksiat, kecanduan 
narkoba, suka main perempuan dan lain sebagainya. Akan tetapi ternyata ada juga 
di antara penghuni neraka yang di dunianya rajin beramal, bahkan sampai dia 
kelelahan saking berat amalannya. Ini tentunya menimbulkan kekhawatiran yang 
amat besar dalam diri masing-masing kita, jangan-jangan kita termasuk yang 
sudah beramal banyak tapi nantinya termasuk ke dalam golongan yang disebut oleh 
Alloh subhanahu wa ta'ala di dalam awal surat Al Ghasyiyah tersebut di atas.

Jadi, untuk menghilangkan rasa cemas itu, kita perlu mengetahui mengapa 
orang-orang yang disebutkan dalam ayat di atas sudah beramal tapi malah 
ganjarannya neraka? Bagaimanakah model amalan mereka?

Dengan mengkaji penjelasan para ulama terhadap ayat ini (Lihat: Majmu' 
Al-Fatawa li Syaikhil Islam XVI:217, dan Shaid al-Khatir karya Ibn al-Jauzi 
I:373) kita bisa mengetahui bahwa ternyata rahasia kesialan mereka adalah 
karena mereka beramal tapi tidak memenuhi syarat-syarat diterimanya amalan.

Merujuk kepada dalil-dalil dari Al Quran dan Al Hadits kita bisa menemukan 
bahwa syarat pokok diterimanya amalan seorang hamba ada dua: 

  1.. Ikhlas karena Alloh subhanahu wa ta'ala.
  2.. Mengikuti tuntunan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.
Dua syarat ini disebutkan dengan jelas dalam akhir surat al-Kahfi:

(?? ?  ??? ???  ???   
 ??? ??? ???) 

?  Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya maka hendaklah ia 
mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam 
beribadat kepada Rabb-nya. (QS Al Kahfi: 110) 

Oleh karena itu Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini berkata, Dua hal 
ini merupakan dua rukun amal yang diterima. (Jadi suatu amalan) harus ikhlas 
karena Alloh dan sesuai dengan syari'at Rasulullah shalallahu 'alaihi wa 
sallam (Lihat: Mudzakkirah fil 'Aqidah, karya Dr. Shalih bin Sa'ad as-Suhaimy, 
hal: 9-12).

Mari kita mulai mempelajari bersama, syarat pertama diterimanya suatu amalan, 
yaitu syarat ikhlas karena Alloh ta'ala. Maksudnya adalah: seseorang hanya 
mengharapkan ridho Alloh dari setiap amalannya, bersih dari penyakit riya' 
(ingin dilihat orang lain) dan sum'ah (ingin didengar orang lain), tidak 
mencari pujian dan balasan melainkan hanya dari-Nya. Pendek kata seluruh amalan 
yang ia kerjakan hanya ditujukan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala semata, dan 
ini merupakan inti ajaran aqidah yang dibawa oleh seluruh nabi dan rasul 
rodhiallohu 'anhum. (Lihat: Mudzakkirah fil 'Aqidah, karya Dr. Shalih bin Sa'ad 
as-Suhaimy, hal: 10)

Orang yang tidak mengikhlaskan amalannya untuk Alloh subhanahu wa ta'ala, tidak 
hanya mengakibatkan amalannya ditolak oleh Alloh, tapi juga kelak dia akan 
disiksa di neraka. Mari kita simak bersama hadits berikut ini:

Suatu hari ketika Syufay al-Ashbahani memasuki kota Madinah, tiba-tiba dia 
mendapati seseorang yang sedang dikerumuni orang banyak, maka dia pun bertanya, 
Siapakah orang ini?. Mereka menjawab, Ini adalah Abu Hurairah sahabat Nabi 
shalallahu 'alaihi wa sallam. Maka Syafi-pun mendekat hingga dia duduk di 
hadapan Abu Hurairah, yang saat itu dia sedang menyampaikan hadits-hadits Nabi 
shalallahu 'alaihi wa sallam kepada para hadirin. Ketika selesai dan hadirin 
telah meninggalkan tempat, Syufay berkata, Sebutkanlah untukku sebuah hadits 
yang engkau dengar langsung dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan 
amat engkau hafal dan engkau pahami. Abu Hurairah menjawab, Baiklah, akan 
kuceritakan padamu suatu hadits yang aku dengar langsung dari Rasulullah 
shalallahu 'alaihi wa sallam dan amat aku pahami. Saat Abu Hurairah akan 
menyebutkan hadits itu tiba-tiba beliau tidak sadarkan diri untuk beberapa 
saat. Ketika siuman dia kembali berkata, Baiklah, akan kuceritakan padamu 
suatu hadits yang aku dengar langsung dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa 
sallam dan amat aku pahami. Tiba-tiba Abu 

[media-dakwah] PENGERTIAN SUNNAH

2006-07-13 Terurut Topik Imam Syafei




Pengertian Sunnah

Kategori As-Sunnah

PENGERTIAN SUNNAH


Oleh
Syaikh Dr Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani



Sunnah itu memiliki penganut. Dan para penganutnya memiliki aqidah atau 
keyakinan dan selalu bersatu di atas kebenaran. Maka sudah sepantasnya penulis 
memaparkan di sini pengertian dari ketiga kata tersebut : Aqidah Ahlus Sunnah 
wal Jama'ah.


Pengertian Aqidah Secara Bahasa Dan Menurut Istilah

Aqidah secara bahasa diambil dari kata 'aqad yakni ikatan dan buhulan yang 
kuat. Bisa juga berarti teguh, permanent, saling mengikat dan rapat. Bila 
dikatakan tali itu di-'aqad-kan, artinya diikat. Bisa juga digunakann dalam 
ikatan jual beli atau perjanjian. Meng-'aqad sarung, berarti mengikatnya dengan 
kuat. Kata aqad adalah lawan dari hall (melepas/mengurai)[1].

Pengertian aqidah menurut istilah adalah : Bahwa aqidah itu digunakan dalam 
arti iman yang teguh, kokoh dan kuat yang tidak akan terasuki oleh 
keragu-raguan. Yakni keyakinan yang menyebabkan seseorang itu diberi jaminan 
keamanan, hati dan nuraninya terikatt pada keyakinan itu, lalu dijadikan 
sebagai madzhab dan agamanya. Apabila iman yang teguh, kokoh, kuat dan pasti 
itu benar, maka aqidah seseorang juga menjadi benar, seperti aqidah Ahlus 
Sunnah wal Jama'ah. Kalau keimanan itu batil, maka aqidah pemiliknya juga 
batil, seperti aqidah yang dimiliki oleh kelompok-kelompok sesat. [2]


Pengertian Ahlus Sunnah

Sunnah secara bahasa artinya adalah jalan atau riwayat hidup, baik ataupun 
buruk. [3] Sementara sunnah menurut istilah para ulama aqidah Islam adalah 
petunjuk yang dijalani oleh Rasulullah dan para sahabat beliau ; dalam ilmu, 
amalan, keyakinan, ucapan dan perbuatan. Itulah ajaran sunnah yang wajib 
diikuti dan dipuji pelakunya, serta harus dicela orang yang meninggalkannya. 
Oleh sebab itu dikatakan ; si Fulan temasuk Ahlus Sunnah. Artinya, ia orang 
yang mengikuti jalan yang lurus dan terpuji.[4]

Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menyatakan : Sunnah adalah jalan 
yang dilalui, termasuk diantaranya adalah berpegang teguh pada sesuatu yang 
dijalankan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Al-Khulafa' 
Ar-Rasyidun, berupa keyakinan, amalan dan ucapan. Itulah bentuk sunnah yang 
sempurna [Jami'ul Ulumiwal Hikam I : 120]

Syaikhul Islam Ibnu Timiyah rahimahullah menyatakan : Sunnah adalah sesuatu 
yang ditegakkan di atas dalil syari'at, yakni ketaatan kepada Allah dan 
RasulNya, baik itu perbuatan beliau, atau perbuatan yang dilakukan di masa 
hidup beliau, atau belum pernah beliau lakukan dan tidak pula pernah dilakukan 
di masa hidup beliau karena pada masa itu tidak ada hal yang mengharuskan itu 
dilakukan pada masa hidup beliau, atau karena ada hal yang menghalanginya 
[Majmu' Al-Fatawa oleh Ibnu Taimiyah XXI : 317]

Dengan demikian perngertian itu, berarti adalah mengikuti jejak Rasulullah 
secara lahir dan batin, dan mengikuti jalan hidup orang-orang terdahulu dari 
generasi awal umat ini dari kalangan Al-Muhajirin dan Al-Anshar. [Refernsi 
sebelumnya III : 157]


Pengertian Jama'ah

Jama'ah secara bahasa diambil dari kata dasar jama'a (mengumpulkan). Dari akar 
kata itulah muncul kata-kata semacam ijma' (kesepakatan) dan ijtima' 
(pertemuan), lawan kata dari tafarruq (perpisahan).

Ibnu Faris menyatakan : Huruf Jim, Mim dan 'Ain berasal dari satu kata dasar 
yang menunjukkan pengumpulan sesuatu. Saya menjamak sesuatu artinya 
mengumpulkannya sedemikian rupa.[5]

Sementara Jama'ah menurut istilah ulama aqidah Islam yang tidak lain adalah 
generasi As-Salaf dari umat Islam dari kalangan sahabat, tabi'in dan yang 
mengikuti jejak mereka hingga hari Kiamat, yang mereka bersatu dalam kebenaran 
yang jelas dari Kitabullah dan Sunnah Rasul. [6]

Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu menyebutkan : Jama'ah adalah sesuatu 
yang bersesuaian dengan kebenaran meski hanya engkau seorang diri.

Nu'aim bin Hammad menyatakan : Yakni apabila jama'ah kaum muslimin sudah 
rusak, hendaknya engkau berpegang pada sesuatu yang dilaksanakan oleh jama'ah 
itu sebelum ia rusak, meski hanya engkau seorang diri. Karena pada saat itu, 
engkaulah jama'ah itu sendiri [7]


[Disalin dari kitab Nurus Sunnah wa Zhulumatul Bid'ah Fi Dhauil Kitabi was 
Sunnah, edisi Indonesia Mengupas Sunnah, Membedah Bid'ah, hal. 9-12 Darul Haq]

_
Foote Note
[1] Lihat Lisanul Arab oleh Ibnu Mandzur, bab huruf daal, pasal huruf 'ain 
III:296. Lihat juga Qamus Al-Muhith oleh fairuz Abadi, bab huruf daal pasal 
huruf 'ain, hal.383. Lihat juga Mu'jamul Maqayis Fil Lughah oelh Ibnu Faris 
kitab Al-Ain hal.679.
[2] Lihat Mabahits Fi Aqidah Ahlus Sunnah, oleh Doktor Nashir Al-Aql, hal.9-10
[3] Lihat Lisanul Arab oleh Ibnu Manzhur bab ; Nuun, pasal huruf sien XIII : 
225.
[4] Lihat Mabahits Fi Aqidah Ahlus Sunnah, oleh Doktor Nashir Al-Aql, hal. 15
[5] Mu'jamul Maqayis Fil Lughah oleh Ibnu Faris, kitab huruf Jiim hal. 224
[6] Lihat Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyah oleh Ibnu Abil Izzi hal. 68 dan Syarah 
Al-Aqidah Al-Wasithiyah tulisan 

[media-dakwah] Proposal Nikah......KADO BUAT YANG MAU DAN SIAP MENIKAH..BARAKALLAHU !!

2006-06-20 Terurut Topik Imam Syafei
 Dari Milist sebelah,


  Artikel Islami 
 
  10 Juli 2002 - 15:42 
 
  Proposal Nikah
 
  KADO BUAT YANG MAU DAN SIAP MENIKAH..BARAKALLAHU !! (By : 4121X13)
 
   
 
  Latar Belakang

  Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, 
semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus 
memberikan nikmatNya kepada kita. Amin

  Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya 
telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : Kami 
akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, 
sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha 
Melihat segala sesuatu.

  Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling 
membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang 
telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian 
Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah 
berfirman : Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang 
buruk lagi kotor (Qs. Al Israa' : 32).

  Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu 
sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan 
perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada 
hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum 
lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. Saya nggak sempat mikirin 
kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu, ataupun Kerja 
belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga¡¨, begitu kata mereka, 
padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar 
agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.

  Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang 
cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya 
torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di  majalah Islam, pada saat 
yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian 
kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar 
belakangi saya ingin menyegerakan menikah.

  Dasar Pemikiran

  Dari Al Qur'an dan Al Hadits :

  1.Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan 
orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan 
hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN 
MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha 
Mengetahui. (QS. An Nuur (24) : 32). 

  2.   Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu 
mengingat kebesaran Allah. (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49). 

  3.   ¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan 
semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun 
dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36). 

  4.   Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) 
dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan 
bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang 
baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72). 

  5.   Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan 
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa 
tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. 
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum 
yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21). 

  6.   Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian 
mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka 
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan 
shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu 
akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha 
Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71). 

  7.   Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang 
telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian 
Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An 
Nisaa (4) : 1). 

  8.   Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik 
untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan 
reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26). 

  9.   ..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, 
tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka 
(nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3). 

  10.Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi 
perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu 
ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan 

[media-dakwah] Bagaikan Menegakkan Benang Basah (Sebuah Dialog Tentang Demokrasi )

2006-06-11 Terurut Topik Imam Syafei
 
Bagaikan Menegakkan Benang Basah (Sebuah Dialog Tentang Demokrasi )
Disusun oleh: Endang
Diedit ulang oleh: Ustadz Abu Abdirrahman Al Atsary Abdullah Zaen, Lc.

Amirul Mukminin fil hadits Imam Bukhari, dalam Ash Shahihnya, beliau 
menggulirkan sebuah konklusi Bab Berilmu Sebelum Berkata dan Bertindak. 
Beliau mengajak umat agar tidak sembrono dalam setiap ucapan yang terlontar 
atau tindakan respon terhadap satu masalah kecuali telah memahami seluk 
beluknya dengan baik, positif dan negatifnya. Tulisan di bawah ini yang 
terkemas dalam dialog ringan, ingin menggandeng anda menuju apa yang diutarakan 
oleh Imam Bukhari. Selamat menyimak!!

(Walaupun penulisan dan beberapa kasus yang terdapat pada artikel ini merupakan 
permasalahan dan kasus yang telah lama berlalu, namun insya Alloh kita masih 
dapat mengambil manfaatnya -ed)

Tanya (T): Sementara kaum kafir sibuk menyukseskan program Jusuf 2004?, untuk 
memuluskan jalan seorang kristiani menduduki kursi presiden RI, kok justru ada 
orang yang membid'ahkan partai politik, padahal sebagian cendekiawan dan 
intelektual muslim juga para ulama menggunakan kendaraan partai politik untuk 
menyuarakan Islam?

Jawab (J): Akhi, jangan terburu-buru antipati dengan persepsi itu. Mereka pasti 
juga mempunyai argumentasi yang melatarbelakanginya. Dalam polemik ini, saya 
lihat ada dua sudut pembahasan yang berbeda. Pertama adalah berkait dengan 
Program Jusuf 2004, dan yang kedua teriakan pembid'ahan partai politik. Dua 
hal di atas muncul pada masa yang berbeda, pada awalnya tidak saling 
mempengaruhi. Jadi ya tidak tepat, kalau diasumsikan bahwa suara pembid'ahan 
partai politik lantang gara-gara pengguliran Jusuf 2004. Janganlah dikesankan 
seperti itu, kita harus bijaksana dalam menyimpulkan suatu permasalahan.

T: Jadi, bagaimana seharusnya kita melihat dua fakta ini?

J: Sebenarnya pembid'ahan partai politik itu telah mendapatkan porsi atensi 
para ulama seiring kelahiran demokrasi. Bahkan kalau dicermati betul, 
kitab-kitab ulama terdahulu pun telah menyinggungnya. Mereka tentunya berbicara 
dalam koridor Kitabullah dan Sunnah Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam dan 
pertimbangan cacat-cacat bawaan sistem tersebut. Adapun proyek Jusuf 2004 
adalah masalah terkini, yang memerlukan pemutaran otak dari segenap elemen umat 
termasuk ulama tersebut, demi memformulakan solusi stregisnya. Sangat tidak 
mungkin, para ulama yang memfatwakan bid'ahnya partai politik itu akan bereaksi 
dingin, sementara kaum salibis sedang berambisi serius mengincar kursi RI-1. 
Sekali lagi, kita harus sedikit bijaksana dalam berpikir dan perlu klarifikasi 
dari mereka.

T: Sebagai seorang muslim, apa tindakan kita dalam menyikapi Jusuf 2004? itu?

J: Sesuai dengan kemampuan masing-masing, karena Alloh tidak membebani 
hamba-Nya kecuali dengan apa yang kira-kira menjadi kewajibannya. Sebagai 
seorang muslim kita berkewajiban untuk membocorkan program jahat ini kepada 
kaum muslimin agar mereka waspada sebab musuh sedang mengincar kita. Kita harus 
informasikan di mimbar-mimbar, masjid-masjid dan majelis ta'lim.

T: Lalu, apa tindakan konkretnya?

J: Sasaran orang-orang kafir itu adalah pemilu. Mereka pasti akan menyusup 
dalam partai-partai yang berkedok nasionalisme dan mengelabui kaum muslimin. 
Maka cara kita adalah mencoblos partai-partai Islam yang menyuarakan Islam dan 
membela kaum muslimin. Hal ini bertumpu pada prinsip irtikab akhoffidh 
dhararain li daf'i a'dzamihima (memperkecil kerusakan atau mencegah mafsadah 
yang lebih besar dengan melakukan mafsadah yang lebih kecil).

T: Kalau begitu, partai-partai manakah yang antum anjurkan untuk dicoblos?

J: Partai apa saja, asalkan mengaku berasaskan Islam. Namun seharusnya kita 
memilih partai yang kita nilai paling komitmen dengan Kitabullah dan Sunnah 
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dari partai Islam yang ada di lapangan.

T: Saya setuju sekali, tidakkah sebaiknya kita bergabung dengan mereka?

J: Benar sekali, saya siap bergabung dengan mereka dalam segala bentuk amar 
ma'ruf nahi munkar bil hikmah. Menyadarkan kaum muslimin tentang program Jusuf 
2004 ini juga bagian dari amar ma'ruf nahi mungkar tadi. Sekali lagi insya 
Alloh saya siap. Bukankah begitu yang dimaksud?

T: Maksud saya, kita bergabung dengan salah satu partai tersebut, memakai baju 
mereka dan berdakwah dengan cara mereka!?

J: Kalau demikian maksud akhi. Baiklah, sekarang tolong akhi amati, partai 
apakah yang memenuhi kriteria hizbulloh ('partai' Alloh). Sebab, Alloh hanya 
memerintahkan saya untuk memilih dan bergabung dengan partai tersebut.

T: Setahu saya, semua partai Islam mengatakan bahwa mereka memperjuangkan 
Islam, tentunya mereka semuanya hizbulloh.

J: Hizb-Alloh itu cuma satu, karena dalam Al Quran, Alloh menggunakan kata 
Hizb (singular) yang artinya satu partai. 

T: Kalau begitu, tolong antum rincikan dulu sifat-sifat hizbulloh itu, baru 
nanti akan saya cocokkan dengan partai-partai yang ada.

J: Baiklah, sebenarnya banyak ciri-cirinya, 

[media-dakwah] Bila Akidah dan Tauhid Dianggap Kulit Agama..!

2006-05-28 Terurut Topik Imam Syafei



 
Bila Akidah dan Tauhid Dianggap Kulit Agama..!
Senin, 03 April 2006 - 12:56 PM, 

 

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah 

 

Perhatian umat untuk memperbaiki kondisi kaum muslimin yang terbelakang dan senantiasa banyak menelan kekalahan sebenarnya cukup tinggi. Lihatlah, demikian banyak tokoh atau kelompok yang berupaya melakukan perbaikan dengan berbagai cara dan trik. Namun sayang, sampai sekarang kondisi umat masih begini-begini saja, malah terlihat makin terpuruk. Apa penyebabnya?
Tahukah anda apa yang dimaksud dengan kata-kata kulit? Dan siapakah yang memunculkan statemen ini?
Kulit dalam pandangan mereka adalah sesuatu yang enteng, remeh, kecil tidak berguna, dan akan dibuang. Padahal secara rasio, kulit itu sangat menentukan isi dan bila kulit itu rusak maka isinya pun akan ikut rusak. Bahkan terkadang kulit lebih besar manfaatnya dari isinya.
Anda bisa membayangkan bila aqidah dan tauhid sebagai sesuatu yang prinsipil di dalam agama hanya dianggap sebagai kulit oleh mereka. Yang memunculkan statemen ini adalah ahli bid'ah dari kalangan hizbiyyun.
Ketahuilah bahwa kerusakan moral di dalam beragama sesungguhnya merupakan imbas kerusakan aqidah dan tauhid. Kerusakan peribadahan setiap orang kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala merupakan akibat dari kerusakan aqidah dan tauhid. Kerusakan bermuamalah dengan sesama merupakan percikan dari kerusakan aqidah dan tauhid. Kerusakan dalam keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan implementasi dari kerusakan aqidah dan tauhid. Kerusakan aqidah dan tauhid merupakan muara dan poros dari segala kerusakan di muka bumi ini. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjelaskan di dalam firman-Nya:

?? ?? ???  ??? ?  ???  ?? ?? ???  ??? 

Telah nampak kerusakan di daratan dan di lautan akibat perbuatan tangan-tangan manusia, dan Allah akan merasakan kepada mereka akibat perbuatan mereka agar mereka mau kembali. (Ar-Rum: 41)
Di dalam banyak ayat, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menvonis suatu kaum atau individu sebagai orang-orang yang melakukan kerusakan di muka bumi dan menjelaskan bentuk-bentuk kerusakan mereka.
1. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menvonis orang-orang munafik dengan kekufurannya sebagai perusak di muka bumi, setelah mereka mencoba cuci tangan dari berbuat kerusakan.

??? ?? ?? ??? ?? ??? ? ???  ?? . ? ?  ???  ??? 

Dan bila dikatakan kepada mereka janganlah kalian melakukan kerusakan di muka bumi! Mereka menjawab: Bahkan sesungguhnya kamilah yang melakukan perbaikan. (Allah mengatakan) ketahuilah sesungguhnya merekalah yang melakukan kerusakan namun mereka tidak merasa. (Al-Baqarah: 11-12)
2. Allah telah menvonis orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kepada para rasul sebagai perusak di muka bumi.

  ?? ?  ?? ??? ?? ??? ?? ?    ?? ??? ? ? ?? ???  ?? 

Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah telah perintahkan untuk dihubungkan dan mengadakan kerusakan di muka bumi, orang-orang itulah yang telah memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). (Ar-Ra'du: 25)
3. Allah Subhanahu wa Ta'ala menvonis kaum Nabi Shalih yang menentang seruannya sebagai perusak di muka bumi.

??  ??? ? ? 

Yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan. (Asy-Syu'ara`: 152)

??? ??? ?  ??  ??? ? ? 

Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi dan mereka tidak berbuat kebaikan. (An-Naml: 48)
4. Allah Subhanahu wa Ta'ala menvonis Fir'aun dengan segala tindak tanduknya sebagai perusak.

?? ??  ??   ???

Apakah sekarang (baru kamu mau percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (Yunus: 91)
5. Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam banyak ayat telah memerintahkan kepada setiap hamba-hamba-Nya agar melihat apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala perbuat terhadap kaum yang melakukan kerusakan, seperti di dalam Surat Al-'Araf ayat 86 dan 103 dan Surat An-Naml ayat 14.

??? ?? ? ? ???

Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan kerusakan. (Al-A'raf: 86)
Dari gambaran ayat di atas, betapa jelasnya makna perbuatan merusak di muka bumi. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala pun mengutus seluruh rasul untuk melakukan perombakan dan perbaikan atas segala bentuk kerusakan tersebut. Perlu diingat bahwa para nabi tidak membuat rancangan sendiri dalam melakukan perbaikan situasi dan kondisi. Namun mereka menunggu 

[media-dakwah] Re: [semenit] Fwd: Metode berdakwah yang diridloi Allah Ta'ala

2006-05-22 Terurut Topik Imam Syafei




 - Original Message - 
 From: Ahmad Ridha 
 To: [EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Monday, May 22, 2006 5:28 PM
 Subject: [semenit] Fwd: Metode berdakwah yang diridloi Allah Ta'ala



 -- Forwarded message --
 From: aku_raji [EMAIL PROTECTED]
 Date: May 21, 2006 4:03 AM
 Subject: Metode berdakwah yang diridloi Allah Ta'ala 

 
 Metode berdakwah yang diridloi Allah Ta'ala

 Penulis: Al Ustadz Muhammad Afifuddin

 قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا 
 أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ ;

 Katakanlah (hai Muhammad): Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang 
 mengikutiku berdakwah ke jalan Allah dengan bashirah (petunjuk dan 
 ilmu), maha suci Allah dan aku tidak termasuk orang-orang yang 
 musyrik. (Yusuf: 108)

 Makna Lafadz
 (هذه سبيلي) : - Berkata Ibnu Zaid: urusanku, sunnahku dan manhajku. 

 - Berkata Rabi' bin Anas: Dakwahku. (At-Thabari 7/315)

 - Berkata Muqatil: Agamaku.

 - Berkata Al-Qurthubi: semua makna di atas adalah satu, yaitu 
 (jalan dakwah yang ditempuh oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam 
 yang bisa mengantarkan ke surga). (Tafsir Jami' li Ahkamil Qur`an 
 9/179).

 (على بصيرة) : - Berkata Ibnu Jarir At-Thabari: di atas keyakinan dan 
 ilmu. (At-Thabari 7/315)

 - Berkata Qatadah: di atas petunjuk. (Ad-Durrul Mantsur 4/93) 

 - Berkata Abdur Rahman As-Sa'di: di atas ilmu dan keyakinan dengan 
 tanpa ada keraguan dan pertentangan. (Tafsir Karimir Rahman fi 
 Tafsiri Kalam 4/93)

 - Berkata Abu Bakar Al-Jazairi: di atas ilmu dan keyakinan terhadap 
 Dzat yang aku (Nabi) berdakwah kepada-Nya serta terhadap hasil dan 
 buah dakwah ini. (Aisarut Tafaasir 2/653)

 (ومن اتبعني) : - Berkata Ibnu Jarir At-Thabari: orang yang 
 mengikutiku, membenarkan dan beriman kepadaku. (At-Thabari 7/315) 

 (سبحان الله) : - Berkata Ibnu Katsir: yakni aku (Nabi) mensucikan 
 Allah (dari sifat-sifat negatif dan sifat-sifat ketidaksempurnaan), 
 aku agungkan Allah dan aku sucikan Allah dari sekutu-sekutu, 
 persamaan-persamaan, tandingan-tandingan, anak, bapak, istri dan 
 wazir. (Ibnu Katsir 2/652)

 (وما أنا من المشركين) : - Berkata Ibnu Jarir: dan aku (nabi) berlepas 
 diri dari ahli syirik, aku bukan dari mereka dan merekapun bukan 
 dari golonganku. (At-Thabari 7/315) 

 Tafsir Ayat

 Berkata Ibnu Katsir dalam tafsirnya 2/652:

 Allah Ta'ala berfirman kepada utusan-Nya (Nabi Muhammad 
 shallallahu 'alaihi wa sallam) yang diutus kepada manusia dan untuk 
 memerintahkan kepadanya agar mengkabarkan kepada manusia (dan jin) 
 bahwa ini adalah jalannya, yaitu berdakwah kepada kalimat Laa Ilaha 
 Illallah wahdahu laa syarika lahu (tiada sesembahan yang hak 
 kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya). Beliau (rasul) 
 berdakwah ke jalan Allah dengan bashirah, keyakinan dan kejelasan, 
 dan semua yang mengikutinya juga berdakwah kepada apa yang 
 didakwahkan oleh beliau shallallahu 'alaihi wa sallam dengan 
 bashirah, keyakinan dan kejelasan akal serta syari'at.

 Ibnu Jarir dalam kitabnya Syarhul Manazil mengatakan:
 Allah menghendaki dengan pemahamanmu terhadap dalil ini supaya kamu 
 sampai kepada derajat ilmu tertinggi, yaitu bashirah yang merupakan 
 derajat khusus, yang membedakan para shahabat dengan umat-umat yang 
 lainnya. Maka ayat ini menunjukkan bahwa pengikut Rasulullah adalah 
 ahli bashirah (yang punya bashirah) yang berdakwah ke jalan Allah. 
 Adapun orang-orang yang bukan ahli bashirah maka mereka bukan 
 pengikut Rasulullah yang hakiki. Dan kalaupun mau dikatakan pengikut 
 beliau, maka hanya semata-mata penisbatan dan pengakuan semata. 
 (lihat Fathul Majid hal. 101) 


 Apa Hukumnya Berdakwah?

 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Daqaiqut Tafsir 3/288-289 
 berkata: Berdakwah ke jalan Allah merupakan kewajiban setiap orang-
 orang yang mengikuti beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka 
 itu adalah umat beliau yang berdakwah ke jalan Allah seperti dakwah 
 beliau shallallahu 'alaihi wa sallam Dan kewajiban ini juga 
 merupakan kewajiban seluruh umat. Inilah yang dinamakan oleh para 
 ulama dengan fardhu kifayah yang bila sudah ada satu kelompok yang 
 menegakkannya maka gugurlah kewajiban yang lainnya. Allah berfirman:

 وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ 
 وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ; 
 Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru 
 kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan yang mencegah dari 
 yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali Imran: 104) 

 Seluruh umat beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menduduki 
 tempatnya dalam dakwah ke jalan Allah. Oleh karena itulah, ijma' 
 (kesepakatan) mereka merupakan hujjah yang qath'i (pasti) karena 
 mereka tidak akan berkumpul di atas kesesatan. Apabila mereka 
 berselisih pendapat dalam suatu masalah, maka mereka mengembalikan 
 apa yang mereka perselisihkan itu ke Allah (Al-Qur'an) dan Rasul-Nya 
 (As-Sunnah). Dan masing-masing 

[media-dakwah] Re: KEUTAMAAN SHALAT TAHAJJUD/QIYAMULLAIL

2006-05-21 Terurut Topik Imam Syafei



 KEUTAMAAN SHALAT TAHAJJUD/QIYAMULLAIL:

 1. Orang yang shalat tahajud akan dibangkitkan Allah dalam di tempat yang terpuji. 

 Allah SWT Berfirman: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al-Isra: 79)

 2. Orang yang shalat tahajud adalah orang yang disebut oleh Allah sebagai muhsinin dan berhak mendapatkan kebaikan dari-Nya serta rahmat-Nya. 

 Allah SWT Berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). (QS Az-Zariyah: 15-18)

 3. Orang yang shalat tahajud dipuji Allah dan dimasukkan kedalam kelompok hamba-nya yang baik-baik. 

 Allah SWT Berfirman:

 Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (QS. Al-Furqan: 63-64)

 4. Kepada Orang yang shalat tahajud, Allah bersaksi atas mereka bahwa mereka adalah orang yang beriman. 

 Allah SWT Berfirman:

 Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. 

 

 Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni'mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (As-Sajdah: 15-17)

 5 Allah membedakan Orang yang shalat tahajud dengan yang tidak secara jelas dan bahwa mereka berbeda dengan lainnya 

 Allah SWT Berfirman:

 (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az-Zumar: 9)

 6. Kepada Orang yang shalat tahajud, Rasulullah SAW mengatakan bahwa mereka pasti akan masuk surga.

 Rasulullah SAW bersabda:

 Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, shalat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat. (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmizy).

 7. Shalat tahajjud itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kita, sarana pendekatan kepada Allah, penghapus keburukan, pencegah dosa dan penangkal penyakit di badan. 

 Rasulullah SAW bersabda kepada Salman al-Farisi:

 Hendaklah kamu melaksanakan qiyamullail karena qiyamullail itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kita, sarana pendekatan kepada Allah, penghapus keburukan, pencegah dosa dan penangkal penyakit di badan. (HR. A-Tabarani dan Al-Hatsami).

 ADAB SHALAT TAHAJJUD/QIYAMULLAIL:

 1. Ketika akan tidur pada malam hari berniat terlebih dahulu untuk melakukan qiyamullail. 

 Dari Abi Darda' bahwa Nabi SAW bersabda,Siapa yang mendatangi tempat tidurnya dan berniat akan bangun malam, namun kantuknya membuatnya tidak bangun hingga pagi hari, dia tetap mendapat pahala sesuai yang diniatkannya. Sedangkan tiudrnya itu merupakan sedekah dari Allah kepada hamba-Nya. (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah). 

 2. Ketika bangun malam untuk shalat, hendaknya mengusap wajahnya lalu bersiwak (membersihkan gigi), menengadah ke langit lalu berdoa seuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW: 

 ?? ??? ??? ??? ?? ??? ? ? ? ? ?   ??? ???  ??? ?? ?? ??? ?? ??   ? ??? ??? ??. ? ???  ?? ??? ?? ?? ?  ?? .

 3. Sebelum mulai shalat lail, hendaknya dimulai dahulu dengan shalat dua rakaat yang ringan. Setelah itu barulah mulai shalat malam yang panjang terserah berapa lamanya. 

 Dari Aisyah ra. Bahwa Rasulullah SAW bila shalat malam, beliau membukanya dengan terlebih dahulu shalat dua rakaat yang ringan. (HR. Muslim). 

 Dri Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda,Bila kalian shalat malam, maka hendaknya memulai dengan shalat dua rakaat yang pendek. (HR. Muslim).

 4. Membangunkan juga keluarganya (anak dan istri) untuk ikut shalat malam bersama. 

 Dari Abi Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda,Semoga Allah merahmati seorang yang bangun malam dan membangunkan istrinya, bila istrinya menolak, maka dipercikkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang istri yang bangun malam 

[media-dakwah] Re: HUKUM SHALAT DHUHA

2006-05-21 Terurut Topik Imam Syafei




 HUKUM SHALAT DHUHA


 Shalat Dhuha hukumnya sunnah muakkad (yang ditekankan) [Majmu' Fatawa Imam
 Abdul Aziz bin Baz, 11:399]. Karena Nabi melakukannya, menganjurkan para
 sahabat beliau untuk melakukannya dengan menjadikannya sebagai wasiat.
 Wasiat yang diberikan untuk satu orang oleh beliau, berarti juga wasiat
 untuk seluruh umat, kecuali bila ada dalil yang menunjukkan kekhususan
 hukumnya bagi orang tersebut. Dasarnya adalah hadits Abu Hurairah
 Radhiyallahu 'anhu yang menceritakan : Kekasihku Rasulullah Shallallahu
 'alaihi wa sallam memberi wasiat kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah
 kutinggalkan hingga meninggal dunia : Puasa tiga hari dalam sebulan, dua
 rakat'at shalat Dhuha, dan hanya tidur setelah melakukan shalat Witir
 [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Oleh Al-Bukhari no. 1981.
 Diriwayatkan oleh Muslim no. 721, telah ditahrij sebelum ini].

 Imam An-Nawawi Rahimahullah mengunggulkan pendapat bahwa shalat Dhuha itu
 hukumnya sunnah muakkad, setelah beliau membeberkan hadits-hadits dalam
 persoalan itu. Beliau menyatakan : Hadits-hadits itu semuanya sejalan,
 tidak ada pertentangan diantaranya bila diteliti. Walhasil, bahwa shalat
 Dhuha itu adalah sunnah muakkad [Syarah An-Nawawi atas Shahih Muslim 5/237
 dan lihat Fathul Bari, Ibnu Hajar 3/57]

 KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
 Teriwayatkan dalam hadits-hadits shahih di atas dan hadits-haits berikut.

 1. Hadits Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
 sallam beliau bersabda.

 Artinya : Pada setiap pagi, setiap sendi tubuh bani Adam harus bersedekah.
 Setiap tasbih bisa menjadi sedekah. Setiap tahmid bisa menjadi sedekah.
 Setiap tahlil bisa menjadi sedekah. Setiap takbir bisa menjadi sedekah.
 Setiap amar ma'ruf nahi munkar juga bisa menjadi sedekah. Semua itu dapat
 digantikan dengan dua raka'at yang dilakukan pada waktu Dhuha [Diriwayatkan
 oleh Muslim dalam kitab Shalat Al-Musafirin wa-Qashriha, bab Istihbab Shalat
 Adh-Dhuha no. 720].

 5. Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu tentang keutamaan shalat Dhuha
 bagi orang yang duduk di masjid sesudah Shubuh hingga terbit matahari.
 Rasulullah bersabda.

 Artinya : Barangsiapa melakukan shalat Shubuh berjama'ah, kemudian duduk
 dan berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian ia shalat dua
 raka'at, ia akan memperoleh pahala ibadah haji dan umrah, sempurna, sempurna
 dan sempurna [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam kitab Al-Jum'at bab Ma
 Dzukira Mimma Yustahabu Minal Julus fil Masjid ba'da Shalat Ash-Shubhi hatta
 Tathlu'a Asy-Syamsu no. 586, dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan
 At-Tirmidzi 1/181 dan saya mendengar Al-Imam Ibnu Baz rahimahullah
 menghasankannya karena banyak jalannya]

 WAKTU SHALAT DHUHA
 Waktu shalat Dhuha dari mulai meningginya matahari satu tombak hingga
 sebelum matahari berada di tengah langit, sebelum tergelincir. Yang paling
 afdhal, melakukan shalat itu ketika matahari sedang terik menyengat.
 Dasarnya adalah hadits Zaid bin Arqam Radhiyallahu 'anhu yang menceritakan
 bahwa Nabi bersabda.

 Artinya : Shalat orang-orang yang khusu' beribadah adalah pada waktu
 anak-anak unta (fishal) kepanasan [Tarmidhul Fishal, yaitu disaat terik
 panas tiba sehingga anak unta merasa kepanasan kakinya, lihat Syarah
 An-Nawawi atas Shahih Muslim 6/276]

 Dalam lafazh lain disebutkan.
 Artinya : Shalat orang-orang yang khusu beribadah adalah ketika anak-anak
 unta (fishal) kepanasan [Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shalat
 Al-Musafirin, bab Shalat Al-Awwabin hina Tarmidhul Fishal no. 748]

 Barangsiapa yang melakukan shalat itu setelah matahari meninggi hingga satu
 tombak, tidak mengapa. Namun barangsiapa yang melakukannya ketika panas
 terik sebelum waktu yang dilarang shalat, itu lebih afdhal. [Lihat Majmu
 Fatawa Ibni baz 11/395]

 Mengenai jumlah raka'at shalat Dhuha, tidak ada batasannya menurut pendapat
 shahih. Karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan dilakukannya
 dua raka'at pada waktu Dhuha serta menjelaskan keutamannya.[Diriwayatkan
 oleh Al-Bukhari no. 1981, Muslim no. 820-821, telah ditakhrij]

 Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah
 pernah melakukan shalat Dhuha enam rakaat. [Hadits Jabir dikeluarkan oleh
 Ath-Thabrani dalam Al-Ausath no.1066, 1067 (Majma Al-Bahrain) 1/276 dan
 At-Tirmidzi dalam Asy-Syama'il (ringkasan Al-Albani) no. 245 dan Al-Albani
 mengatakan shahih didalamnya hal.156, Irwa Al-Ghalil no.463 dan beliau
 menuturkan jalannya yang banyak, rujuklah kesana karena beliau memastikan
 keshahihannya, 2/217].

 Dari Ummu Hani binti Abi Thalib juga diriwayatkan dengan shahih bahwa Nabi
 pernah shalat di rumah Ummu Hani pada hari pembebasan kota Mekkah sebanyak
 delapan raka'at setelah matahri meninggi mulai siang. Ummu Hani menyebutkan
 : Belum pernah kulihat beliau shalat lebih ringkas dari shalat itu, namun
 beliau tetap menyempurnakan ruku dan sujud.[Muttafaq 'alaih, Al-Bukhari
 dalam kitab Taqsir Ash-Shalah, bab orang yang shalat sunnah dalam 

[media-dakwah] (OOT) Indonesia Negeri Kaya Nihil Dosa

2006-04-12 Terurut Topik Imam Syafei

  - 
  Indonesia Negeri Kaya Nihil Dosa
   
  Analisis Denny Indrayana 
  Indonesia Negeri Kaya Nihil Dosa
  Denny Indrayana - detikcom
   
   
  Jakarta - Siapa bilang Indonesia miskin-papa. Salah besar, bohong benar. 
Indonesia negara kaya-raya. Negeri makmur-subur, damai-sentosa. Indonesia hanya 
pura-pura miskin: pura-pura banyak utang; pura-pura banyak teroris; pura-pura 
banyak masalah. Sejatinya, Indonesia adalah negara paling bahagia di seluruh 
dunia, di seantero jagat raya.

  Dunia yang mengira Indonesia miskin, tertipu. Mereka hanya melihat kulit, 
tidak melihat isi. Dunia terpana tampilan luar fisik Indonesia yang 
coreng-moreng-bopeng, padahal itu hanya topeng. Sebenarnya Indonesia bukan 
negeri gepeng -gelandangan-pengemis-- tapi bangsa yang keren-mentereng. Tak 
percaya? Simak saja bagaimana harga minyak dikerek menyamai harga di pasaran 
dunia, bukankah itu artinya daya beli masyarakat Indonesia pun seharusnya 
setara dengan negara hebat lainnya?

  Meski mengirim babu ke manca negara, itu bukan berarti kita berkasta sudra. 
Justru sebaliknya, Indonesia itu negeri luar biasa kaya-raya. Buktinya, punya 
utang US$ 134,9 miliar pada akhir 2003, tenang-tenang saja. Malah unjuk gigi 
berutang lebih banyak lagi. Agar negara kaya senang hati. Indonesia itu 
pura-pura miskin, untuk berbaik budi, sebagaimana praktik yang diajarkan para 
sufi.
   
  Indonesia itu bangsa emas. Hanya emaslah yang terus diuji, diasah. Kalau batu 
cadas, ketemu langsung dibuang. Indonesia emas, bukan cadas. Indonesia adalah 
jamrud khatulistiwa. Meski dimana-mana ada bencana. Itu semua bukan laknat. Itu 
semua nikmat, berkat yang diturunkan dalam bentuk yang tidak memikat.
   
  Tsunami di Aceh, itu nikmat. Longsor dimana-mana itu rahmat. Demam berdarah, 
flu burung di seantero nusantara, itu berkat. Kalau pemerintah negeri lain 
pasti kalang-kabut menghadapi itu semua, pemerintah Indonesia, santai dan 
damai-damai saja. Sama tenangnya dengan kebanyakan televisi yang tetap sarat 
menyajikan hiburan ala goyang pantat dan acara-acara yang mengumbar syahwat.
   
  Mau tahu resepnya Indonesia begitu hebat? Hanya satu kata: TAAT. Pemimpin  
Indonesia semua terhormat-bermartabat. Bayangkan, koruptor di Indonesia itu 
agamanya luar biasa kuat. Sekelas Kiai yang tak jua mau bertobat meski menilep 
dana alokasi umat. Itu maknanya, agama difahami amat hakiki, sesuai nilai 
dasarnya saja. Agama itu ada, dikala orang tidak perlu mengingatnya. Orang yang 
beragama, tidak perlu selalu pamer keberagamaannya.

  Jika perlu, pura-pura saja lupa. Sholat-puasa biasa, korupsi juga jalan 
apa-adanya.

  Pokoknya Indonesia itu tidak bisa dilihat dengan mata biasa. Adanya, seperti 
tiadanya. Yang kelihatan, belum tentu yang kenyataan. Indonesia itu negeri 
paling sufi. Buktinya Amerika Serikat sang Adi Daya saja di subsidi 
kehidupannya oleh masyarakat miskin di ujung Papua. Gunung emas di Timika 
diberikan secara nyaris cuma-cuma di tengah banyak masyarakat puncak Jaya 
Wijaya yang tak putus dirundung nestapa, apalagi setelah kerusuhan di Abepura.
   
  Australia adalah negara super lain yang paling tahu bagaimana bersahajanya 
politik Indonesia. Demi persahabatan antar dua negara, Indonesia rela dikira 
tak punya daya upaya. Berbilang kali Australia bermain-main dengan harga diri 
bangsa, tetapi pemerintah Indonesia tetap saja bermanis muka. Karenanya, 
kemarahan  pemerintah Indonesia akibat pemberian visa kepada pencari suaka dari 
Papua hanya dibalas Australia dengan pandangan sebelah mata. Seandainya dengan 
negara lain, Australia pasti sudah disumpahi tak setia, ibarat TTM, teman tapi 
monyong kelakuannya.
   
  Indonesia adalah negeri tanpa dosa. Hanya di negeri ini koruptorpun dihormati 
dan diberi fasilitas hidup layaknya di surga. Tak mengherankan lebih dari 1200 
orang pejabat negara betah saja diperiksa sebagai tersangka maupun terdakwa. 
Bahkan KPK yang seharusnya menjadi panglima angkatan perang bersenjata, 
penyidiknya pun terperangkap penyakit korupsi yang memang terlanjur merajalela.
   
  Korupsi. Agaknya memang praktik itulah yang di Indonesia tidak pernah 
dianggap dosa. Terutama bagi para petinggi negara. Tengok saja, ada empat 
wilayah yang tetap bebas melakukannya, yaitu: Istana, Cendana, Senjata dan 
Pengusaha Naga. Di keempat ranah itu, hukum hanya pajangan semata dan tidak 
berdaya melawan praktik nista para pelaku mafia. Komisi Yudisial yang 
mencoba-coba berlaga harus berhadapan para hakim agung yang tebal muka, buta 
mata-buta hatinya. Perorangan yang mencoba-coba mengangkat suara akan dengan 
mudah dibuat tiada, semudah arsenik menyatu dengan jiwa-raga bersahaja Munir 
yang kasusnya hingga kini tak tentu ujung rimbanya.
   
  Hukum rimba itulah memang yang nyata hadir di bumi persada. Hukum yang 
menghamba sahaya kepada para penguasa dan penyandang dana. Hukum yang lupa akan 
tugas utamanya untuk membawa kabar bahagia kepada siapa saja, tak perduli apa 
posisinya. Hukum yang berbeda perlakuannya ketika 

[media-dakwah] Re: Kedudukan Akal Dalam ISlam

2006-04-06 Terurut Topik Imam Syafei

Kedudukan Akal Dalam Islam (1/3) 


   

   

Ditulis Oleh: Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah
   
Tuesday, 14 March 2006 
   
(red. vbaitullah.or.id): Akal adalah kelebihan yang diberikan Allah 
kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, 
manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. 
Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan 
sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati. Lalu bagaimana kedudukan 
akal di dalam Islam? 

Pengkultusan kepada akal adalah sumber semua kerusakan di alam semesta, 
akal dijadikan hakim bagi semua perkara, jika datang syari'at yang tidak 
dipahami oleh akal, maka syari'at itu akan ditolak. 

Dengan pengkultusan pada akal inilah, maka manusia menolak seruan para 
rasul, karena para rasul mengajak manusia untuk mendahulukan wahyu diatas semua 
akal dan pemikiran, maka terjadilah pertarungan diantara para pengikut rasul 
dan para penentangnya. 

Para pengikut rasul mendahulukan wahyu diatas semua akal dan pemikiran, 
adapun para pengikut iblis maka mereka mendahulukan akal diatas semua wahyu! 

Karena inilah kita melihat begitu banyak orang-orang awam yang pendek 
akalnya, sedikit ilmunya, dan lemah pandangannya terkena virus pengkultusan 
akal ini. 

Begitu sering kita mendengar seorang yang jahil memprotes Sunnah Nabi! 

Begitu sering kita mendengar seorang yang dungu menentang nash syar'i 
yang mutawatir! 

begitu sering kita mendengar seorang yang baru belajar agama dengan 
lantang menolak aqidah-aqidah yang baku! 

Dalam keadaan mereka ini semua menganggap diri-diri mereka pakar-pakar 
agama yang jempolan!! 

Bahkan mereka kini dielu-elukan oleh manusia dengan sebutan-sebutan 
yang mentereng; Ustadz...Pemikir...Mujaddid...Filosof...Cendekiawan...dan 
sebutan-sebutan lain yang kosong dari hakekatnya. 

Melihat ini semua, kami memohon taufiq kepada Allah untuk menjelaskan 
kedudukan akal secara syar'i sekaligus membantah dan mematahkan syubhat-syubhat 
para pendewa akal ini. 

 

1 Definisi Akal 
Akal secara bahasa dari mashdar Ya'qilu, 'Aqala, 'Aqlaa, jika dia 
menahan dan memegang erat apa yang dia ketahui.1 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, 

'Kata akal, menahan, mengekang, menjaga dan semacamnya adalah lawan 
dari kata melepas, membiarkan, menelantarkan, dan semacamnya. Keduanya nampak 
pada jisim yang nampak untuk jisim yang nampak, dan terdapat pada hati untuk 
ilmu batin, maka akal adalah menahan dan memegang erat ilmu, yang mengharuskan 
untuk mengikutinya. Karena inilah maka lafadz akal dimuthlakkan pada berakal 
dengan ilmu.2 

 

Syaikh Al Albani berkata, 

``Akal menurut asal bahasa adalah At Tarbiyyah yaitu sesuatu yang 
mengekang dan mengikatnya agar tidak lari kekanan dan kekiri. Dan tidak mungkin 
bagi orang yang berakal tersebut tidak lari ke kanan dan kiri kecuali jika dia 
mengikuti kitab dan sunnah dan mengikat dirinya dengan pemahaman salaf.''3 

 

Al Imam Abul Qosim Al Ashbahany berkata, 

''akal ada dua macam yaitu : thabi'i dan diusahakan. Yang thabi'i 
adalah yang datang bersamaan dengan yang kelahiran, seperti kemampuan untuk 
menyusu, makan, tertawa bila senang, dan menangis bila tidak senang. 

Kemudian seorang anak akan mendapat tambahan akal di fase kehidupannya 
hingga usia 40 tahun. Saat itulah sempurna akalnya, kemudian sesudah itu 
berkurang akalnya sampai ada yang menjadi pikun. Tambahan ini adalah akal yang 
diusahakan. 

Adapun ilmu maka setiap hari juga bertambah, batas akhir menuntut ilmu 
adalah batas akhir umur manusia, maka seorang manusia akan selalu butuh kepada 
tambahan ilmu selama masih bernyawa, dan kadang dia tidak butuh tambahan akal 
jika sudah sampai puncaknya. 

Hal ini menunjukan bahwa akal lebih lemah dibanding ilmu, dan 
bahwasanya agama tidak bisa dijangkau dengan akal, tetapi agama dijangkau 
dengan ilmu.4 

2 Pemuliaan Islam Terhadap Akal 
Islam sangat memperhatikan dan memuliakan akal, diantara hal yang 
menunjukan perhatian dan penghormatan islam kepada akal adalah : 

  1.. Islam memerintahkan manusia untuk menggunakan akal dalam rangka 
mendapatkan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupannya. 
Islam mengarahkan kekuatan akal kepada tafakkur (memikirkan) dan 
merenungi (tadabbur) ciptaan-ciptaan Allah dan syari'at-syari'atnya sebagaimana 
dalam firmanNya, 

Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadiaan) diri mereka? 
Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya 
melainkan dengan (tujuan) benar dan waktu yang telah ditentukan, Dan 
sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan 
dengan Tuhannya. (QS. Ar-Rum : 8), 

`` Dan dalam qishash itu ada (jaminan 

[media-dakwah] Re : Diskusi

2006-03-21 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh

Pernah pada suatu hari saya berbincang2 sama temen saya masalah agama memang 
orangnya berpikir secara logika dan menurut akal. Apabila dia bertanya kita 
harus menjelaskannya secara logika dan akal dia terima.cerita punya cerita dia 
bertanya tentang ayat dibawah ini : 

ayat QS Al Baqoroh, ayat 57 :
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, kelak
akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir
sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai
isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh
lagi nyaman.

terus dia bilang kalau saya masuk surga saya tidak seneng yang namanya sungai2 
yang mengalir terus ada satu ayat lagi Sbb :
  47. Muhammad 



  15. (Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada 
orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang 
tiada beubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak beubah 
rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan 
sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala 
macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal 
dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong 
ususnya? 

  dan juga saya nggak suka kalau ada sungai2 dari air susu, saya nggak suka 
dengan susu, madu katanya, terus saya diam belum dapat jawabannya mungkin ada 
temen2 akhwanifillah semua yang bisa membantu saya.


  Salam


  Imam Syafe'i





  





[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Re : Tuhan,........

2006-03-16 Terurut Topik Imam Syafei
 
 



  

Tuhan, jagalah hatiku Agar aku tidak riya'

dengan nikmatmu, Biasanya nikmatmu ini

riya'nya sukar dielakkan

 

Ya Tuhanku, Jadikanlah pekerjaanku ini 

sebagai ibadah kepadaMu

Jauhkanlah hatiku dari mencari nama dan gelar

Apalah artinya nama dan gelar itu

Jika Engkau murka 

Apa lagi di akhirat sana

 akan menyesal tidak berguna

 

Ya Allah, Ikhlaskanlah hatiku agar 

pekerjaanku ini menjadi ibadahku

kepadaMu

 

Ya Allah, jadikanlah pekerjaanku ini

Sebagai salah satu bidang dakwah

Agar aku dapat Mengajak manusia 

membesarkan dan mencintaiMu

 

Ya Tuhanku,Aku berlindung denganMu

dari mengajak manusia memuji diriku

Aku tidak mahu semua itu 

Yang kumahu Hanya RedhoMu

 

Ya Tuhanku, Jadikanlah penghasilan yang kudapat

melalui pekerjaanku ini adalah berkah untukku dahulu

 Kemudian, barulah buat semua keluargaku

Agar jika aku mensyukuri nikmatmu

mereka juga turut bersyukur kepadamu

 

Ya Allah, Aku berlindung dariMu

dari tujuan duniawi

 

Tuhan!. Jagalah hatiku selalu

Biarlah aku bekerja keranaMu

Apalah artinya pujian manusia terhadapku

Jika di akhirat nanti

Aku dihukum di dalam nerakaMu

Ampunilah aku 

Wahai Tuhanku.

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : Sebagai Bahan Renungan

2006-03-13 Terurut Topik Imam Syafei
Semoga Bermanfaat

 
  . 

Hal. 1 dari 8

[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED]

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,

Artikel ini kita sampaikan untuk dijadikan bahan renungan bagi sesiapapun 
Jamaah di Indonesia, khususnya

bangsa Melayu. Karena milis kita adalah netral, kita tidak peduli darimanapun 
Jamaah berasal, selama semua

meyakini bahwa Tidak ada Tuhan selain ALLAH dan Muhammad adalah hamba-NYA dan 
Rasul-NYA maka kita

semua adalah saling bersaudara dalam Islam. Dan ALLAH subhanahu wa ta'ala telah 
menjamin bahwa siapapun

yang bersyahadat dalam Islam dengan sepenuh hati, pastinya baginya Syurga 
meskipun ia seorang pezina

maupun pembunuh, kecuali syirik karena ia dosa yang sangat besar disisi ALLAH 
subhanahu wa ta'ala.

Kita sampaikan artikel ini karena dalam Negara kita terdapat keanekaragaman 
aliran kepercayaan, yang ternyata

antar pengikutnya saling bertentangan dan saling menghina serta menjatuhkan. 
Dan yang biasa melakukan itu

ternyata para pengikut mereka yang bodoh.

Kita sangat prihatin dengan banyaknya pengikut Salafiyin yang merasa sok suci 
dengan menghujat pengikut

jamaah lain yang tidak sesuai dengan pendapat kaum salafy mereka. Ada dari 
mereka mengkafirkan jamaah lain

seolah-olah syurga hanya untuk pengikut Salafy. Padahal para ustadz Salafyin 
yang sebenarnya tidak pernah

bersikap seperti itu. Para ustadz Salafyin adalah orang-orang yang berjiwa 
besar dan menerima pendapat lain

dan mengharamkan taqlid buta (fanatic) terhadap suatu fatwa. Sikap jelek 
pengikut seperti ini yang justru

membuat ajaran yang benar yang dibawa ustadz itu menjadi terhambat dan tidak 
berkembang.

Kita juga prihatin dengan sikap Kaum Tua yang kolot dan orthodox yang mengaku 
mengikuti mazhab Syafii tetapi

tidak pernah tahu tentang kitab Mazhabnya sendiri. Jika dibawakan dalil hadis, 
maka dengan serta merta mereka

mendakwa kita sebagai Wahaby atau Muhammadiyah atau Islam Jamaah.

Kita juga prihatin dengan orang-orang Indonesia yang mencela Ibnu Taimiyah dan 
Abdullah bin Wahab (yang

dikatakan sebagai pemimpin Wahaby). Jika kita tidak kenal dengan mereka berdua, 
mengapa kita membicarakan

tentang mereka? Kita justeru kena dosa ghibah dan fitnah. Bukankah yang menjadi 
sumber syariat kita adalah

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam? Jadi untuk apa peduli dengan fatwa 
mereka jika fatwa yang kita

percayai berasal dari pendapat ulama Syafii.

Kita juga tidak usah pedulikan perbedaan apa yang terjadi diantara Hasan Al 
Bana dan Yusuf Qardhawi dengan

Muhammad Nashiruddin Al Albani. Karena yang penting bagi kita adalah sunnah 
Rasullullah shallallahu 'alaihi wa

sallam. Bahkan hadis yang ditulis ke dalam kitab-kitab lebih dari 40-an (empat 
puluh) ahli hadis itu belum tentu

semuanya sampai kepada kita. Masih banyak kekurangan pada diri kita sendiri 
yang harus kita benahi.

Namun kita akan tetap menyatakan sesat kepada sesiapapun yang lancang berdusta 
atas nama Rasulullah

seperti Kitab Duratun Nasihin dan kitab lainnya.

Milis kita mengikuti fatwa yang diambil dari ulama-ulama Mazhab Syafi'i dengan 
memilih fatwa yang paling shahih

dalil hadisnya dengan sumber referensi utama dari Imam Lima (Bukhari - Muslim - 
Abu Dawud - Tirmizi - Nasai)

dilengkapi dengan Ibnu Hajar Al Asqalani dan An Nawawi. Bahkan dalam Mazhab ini 
kita ketahui bahwa

pendapat setiap Imam umumnya berbeda satu dengan lainnya. Belum lagi perbedaan 
dengan Mazhab-mazhab

lain yang berbeda pendapat dengan kita.

Maka marilah kita JANGAN SALING MENGHINA terhadap keyakinan masing-masing yang 
diajarkan oleh imam

Jamaah manapun. ALLAH subhanahu wa ta'ala tentu lebih mengetahui dan memaklumi 
kekurangan agama kita.

Bukankah DIA adalah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun dan Maha 
Penerima Taubat???

---

Mohon maaf yang sebesarnya jika ada member milis ini yang pengikut Ikhwanul 
Muslimin, Hizbut Tahrir, Salafyin,

Jamaah Tabligh, pengikut Thariqat/Tasawuf, Muhammadiyah, Darul Arqam atau yang 
lainnya.

Semoga artikel di bawah ini membawa kita kepada persatuan dan kesatuan dalam 
Islam.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

~Owner~

 
  . 

Hal. 2 dari 8

[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED]

http://www.alirsyad.org/index.php?option=com_contenttask=viewid=55Itemid=2

Ditulis oleh Mansyur

Thursday, 09 March 2006

Kunci surga itu milik Allah, bukan milik manusia manapun. Jadi kita tidak perlu 
pusing atau khawatir.

Memang kalau kunci surga itu berada di tangan salah seorang manusia maka 
mungkin dia hanya

mengizinkan jamaah atau kelompoknya saja untuk masuk ke dalam sorga.

Demikian dikatakan oleh ulama muda kondang Arab Saudi, Dr. 'Aidh Abdullah 
al-Qarni, dalam sebuah

acara silaturahmi dengan sebagian aktifis dakwah di Hotel Sofyan (Cikini), 
Ahad, 5 Maret 2006, yang

diselenggarakan penerbit buku Pustaka Al-Kautsar dan Qishti Press. Diantara 
yang hadir nampak

Syeikh Ibrahim (direktur 

[media-dakwah] Re : Tanya

2006-03-08 Terurut Topik Imam Syafei
 Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.

Kepada Temen2 semua yang tau tentang hadist ini secara lengkap dengan 
sanadnya.Mohon dikirim ya,.
Memelihara sholat sunnah rowatib dua belas roka'at :

Nabi sollallohu 'alaihi wa sallam  bersabda:

Barang siapa yang rutin melakukan dua belas roka'at pada siang 

dan malam hari masuklah dia ke surga: empat roka'at sebelum 

dzuhur, dua roka'at setelahnya, dua roka'at setelah maghrib, dua 

roka'at setelah 'Isya' dua roka'at sebelum subuh



[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : Siksa Meniggalkan Sholat

2006-03-01 Terurut Topik Imam Syafei
Saudara-saudariku semua dengan ini mudah2an kita dapat manfaat walaupun dulunya 
saya udah mengirim ke Milist ini untuk mengingat kembali
Semoga bermanfaat,


SIKSA
MENIGGALKAN SHOLAT

 Apakah yang menyebabkan kamu masuk neraka Saqar ini ? Mereka menjawab : 
kami tidak termasuk golongan orang-orang yang mengerjakan Sholat  (S. 
Al-Muddatsir 42, 43 ).

SIKSAAN KETIKA HIDUP DIDUNIA

1. Allah kurangkan keberkatan umurnya
2. Rezekinya dipersempitkan oleh Allah
3. Tidak ada tempat baginya disisi Agama ISlam
4. Do'anya tertolak
5. Hilang cahaya sholeh dari wajahnya
6. Amal kebaikan yang dilakukan langsung tidak diberi pahala
 
SIKSAAN KETIKA SAKARATUL MAUT 
1. Ia akan menghadapi sakaratul maut dalam keadaan hina
2. Matinya dala keadaan menderita kelaparan
3. Matinya dalam keadaan yang sangat haus, walaupun diberi minum sebanyak tujuh 
lautan

SIKSAAN KETIKA BERADA DIDALAM KUBUR
1. Allah akan menyempitkan kuburannya dengan sesempit-sempitnya
2. Kuburnya akan digelapkan
3. Allah akan menyiksanya dengan pedih sampai hari Qiamat

SIKSAAN KETIKA BERADA DI AKHIRAT
1. Dia akan dibelenggu dan diseret kepadang mahsyar oleh malaikat.
.  Allah tidak akan memandangnya dengan pandangan belas kasihan.
Allah tidak akan mengampuni dosanya dan akan disiksa dengan keras didalam 
neraka.

NIBAH BAGI ORANG YANG MENIGGALKAN SHALAT
1. SUBUH,   : Ia akan disiksa selama 60 tahun didalam neraka 
2. DZUHUR, : Dosanya seperti membunuh 1000 jiwa orang Islam
3. ASHAR,   : Dosanya seperti meruntuhkan Ka'bah
4. MAGHRIB,   : Dosanya seperti ia berzina denga Ibunya (Jika pria)atau berzina 
dengan Bapaknay (bagi Wanita)
5. ISYA',  : Allah tidak akan ridha' ia hidup dibumi Allah, dan ia akan 
didesak mencari bumi lain.


DiMohon : Untuk di Print dan dicopy dan diberikan kepada tentangga, family, dan 
kaum Muslimin moga dengan adanya keterangan diatas dapat menambah Iman dan 
Shalatnya lebih sempurna dari yang kemaren,
Semoga bermanfaat


[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : Syukurillah,......

2006-02-26 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakkatuh.


Wahai,...Saudara/iku BERSYUKURLAH dizaman kita ini masih ada orang/temen/seiman 
yang masih saling memberi peringatan,saling nasehat menasehati dan himbauan, 
seperti Firman Allah Subhanahuwata'ala : 

1. Demi masa.


  103. Al ´Ashr
  2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

  103. Al ´Ashr

  3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan 
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya 
menetapi kesabaran.




Agar kita tidak terjerumus kepada perkara2 yang sesat dan menyimpang dari 
Ajaran/Risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Salallahu'alayhiwasallam, 
kesesatan adalah tempatnya dineraka Na'uzubillahiminzalik. sebagaimana sabda 
Nabi Muhammad Salallahu'alayhiwasallam 

Artinya : Setiap bid'ah adalah sesat dan setiap yang sesat pasti di neraka 
[Shahih Targhib wa Tarhib 1/92/34]

Karena kita semua ini adalah saudara seiman yang diibaratkan seperti satu 
tubuh, apabila salah satu anggota tubuh sakit maka semua anggota tubuh akan 
merasakannya

 
  


SEHINGGA KITA SEMUA BERADA DIJALAN YANG BENAR DAN LURUS YANG DIRIDHAI ALLAH 
SUBHANAHUWATA'ALA AMIN ALLAHUMMA AMN








[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : Kemampuan Memahami Ayat-ayat Allah

2006-02-23 Terurut Topik Imam Syafei
  Semoga bermanfaat 

  Kemampuan Memahami Ayat-ayat Allah
 
  Karya : Harun Yahya
 


  Dan katakanlah: Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu 
tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Rabbmu tiada lalai 
dari apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Nahl, 27:93)

  Masyarakat zaman sekarang memperlakukan Al-Qur'an sama sekali berbeda 
dengan tujuan yang sebenarnya dari diturunkannya Al-Qur'an. Secara umum, di 
dunia Islam sedikit sekali orang yang mengetahui isi Al-Qur'an.

  Sebagian di antara mereka seringkali menggantukan Al-Qur'an yang 
dibungkus dengan sampul yang bagus pada dinding rumah mereka dan orang-orang 
tua sesekali membacanya. Mereka beranggapan bahwa Al-Qur'an melindungi orang 
yang membacanya dari kemalangan dan kesengsaraan. Dengan kepercayaan ini 
mereka memperlakukan Al-Qur'an seperti halnya jimat penangkal sial.

  Namun ayat-ayat Al-Qur'an menyatakan bahwa tujuan diwahyukannya Al-Qur'an 
sama sekali berbeda dengan apa yang tersebut di atas. Sebagai contoh, dalam 
surat Ibrahim ayat 52 Allah menyatakan: (Al-Quran) ini adalah penjelasan yang 
sempurna bagi manusia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Ilah 
Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. Di banyak 
ayat yang lain Allah menegaskan bahwa salah satu tujuan paling utama 
diturunkannya Al-Qur'an adalah untuk mengajak manusia berpikir dan merenung.

  Dalam Al-Qur'an Allah mengajak manusia untuk tidak mengikuti secara buta 
kepada kepercayaan dan norma-norma yang diajarkan masyarakat. Akan tetapi 
memikirkannya dengan terlebih dahulu menghilangkan segala prasangka, hal-hal 
yang tabu dan yang mengikat pikiran mereka.

  Manusia harus memikirkan bagaimana ia menjadi ada, apa tujuan hidupnya, 
mengapa ia suatu saat akan mati dan apa yang terjadi setelah kematian. Ia 
hendaknya mempertanyakan bagaimana dirinya dan seluruh alam semesta menjadi ada 
dan bagaimana keduanya tersu-menerus ada. Ketika melakukan hal ini, ia harus 
membebaskan dirinya dari segala ikatan dan prasangka.

  Dengan berpikir menggunakan akal dan nurani yang terbebaskan dari segala 
ikatan sosial, ideologis dan psikologis; seseorang pada akhirnya akan merasakan 
bahwa seluruh alam semesta termasuk dirinya telah diciptakan oleh sebuah 
kekuatan Yang Maha Tinggi. Bahkan ketika ia mengamati tubuhnya sendiri atau 
segala sesuatu di alam ia akan melihat adanya keserasian, perencanaan dan 
kebijaksanaan dalam perancangannya.

  Al-Qur'an memberikan petunjuk kepada manusia dalam masalah ini. Dalam 
Al-Qur'an Allah memberitahu kepada kita apa yang hendaknya kita renungkan dan 
amati. Dengan cara perenungan yang diajarkan dalam Al-Qur'an, seseorang yang 
memiliki keimanan kepada Allah akan merasakan secara lebih baik kesempurnaan, 
hikmah abadi, ilmu dan kekuasaan Allah dalam ciptaan-Nya. Ketika orang yang 
beriman mulai berpikir menurut cara yang diajarkan Al-Qur'an, ia segera 
menyadari bahwa keseluruhan alam semesta adalah sebuah isyarat karya seni dan 
kekuasaan Allah, dan bahwa alam semesta adalah sebuah hasil kreasi seni, dan 
bukan pencipta kreasi seni itu sendiri. Setiap karya seni memperlihatkan 
keahlian yang khas dan unik serta menunjukkan pesan-pesan dari sang pembuatnya.

  Dalam Al-Qur'an, manusia diseru untuk merenungi berbagai kejadian dan 
benda-benda alam yang dengan jelas menunjukkan kepada keberadaan dan ke-Esaan 
Allah beserta Sifat-sifat-Nya. Di dalam Al-Qur'an segala sesuatu yang 
menunjukkan kepada suatu kesaksian (adanya sesuatu yang lain) disebut sebagai 
ayat-ayat, yang berarti bukti yang telah teruji (kebenarannya), pengetahuan 
mutlak dan pernyataan kebenaran. Jadi ayat-ayat Allah terdiri atas segala 
sesuatu di alam semesta yang memperlihatkan dan mengkomunikasikan keberadaan 
dan sifat-sifat Allah. Mereka yang dapat mengamati dan senantiasa ingat akan 
hal ini akan memahami bahwa seluruh jagad raya hanya tersusun atas ayat-ayat 
Allah.

  Sungguh, adalah kewajiban bagi manusia untuk dapat melihat ayat-ayat 
Allah.Dengan demikian orang tersebut akan mengenal Sang Pencipta yang 
menciptakannya dan segala sesuatu yang lain, menjadi lebih dekat kepada-Nya, 
menemukan arti keberadaan dan kehidupannya, dan menjadi orang yang beruntung 
(dunia dan akhirat).

  Buku ini tidak akan pernah mampu memuat keseluruhan ayat-ayat Allah yang 
tak terhitung jumlahnya, tidak juga buku karya yang lain. Segala sesuatu, nafas 
manusia, perkembangan politik dan sosial, keserasian kosmik di alam semesta, 
atom yang merupakan materi terkecil, semuanya adalah ayat-ayat Allah, dan 
semuanya berjalan di bawah kendali dan pengetahuan-Nya, mentaati 
hukum-hukum-Nya. Menemukan dan mengenal ayat-ayat Allah memerlukan kerja keras 
individu. Setiap orang akan menemukan dan memahami ayat-ayat Allah sesuai 
dengan tingkat pemahaman dan nalarnya masing-masing. 

  Tidak diragukan, sejumlah petunjuk mungkin akan membantu. Pertama-tama, 

[media-dakwah] Re: [assunnah] Re:Tanya Dzikir Berjama'ah

2006-02-22 Terurut Topik Imam Syafei
 
radhiyallahu 'anhu berkata, Kami bersama Nabi Muhammad SAW - pada saat haji 
wada' - maka ada diantara kami yang membaca takbir, ada yang membaca tahlil dan 
ada yang membaca talbiyah, beginilah yang disyariatkan kepada kaum muslimin, 
yaitu agar mereka membaca talbiyah sendiri - sendiri, tanpa ada sangkut pautnya 
dengan orang lain
   
  2.  Syaikh Ibnul Al Utsaimin juga berkata dalam fatwanya dalam Kitab Ad 
Dararu  As Sunniyah 4/318 mengatakan, Bahwa berdoa bersama setelah seorang 
Imam salam dengan satu lantunan tidak ada asalnya dan tidak disyariatkan
   
  3.  Syaikh Hamid At Tuwaijiry Kitabnya Inkaru At Takbir Al Jama'i wa 
Ghairihi berkata, Dalam Shahih Bukhari (no. 1830) dan Shahih Muslim (1704) 
dari 'Ashim Al Ahwal dari Abu Utsman dari Abu Musa Radhiyallahu 'anhu berkata, 
'Ketika Rasulullah SAW berjihad pada perang Khaibar ., mereka (para sahabat) 
menyerukan takbir seraya membaca : Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha 
illallah dengan suara keras maka Rasulullah SAW bersabda, 'Tahanlah diri 
kalian, sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli maupun jauh, 
sesungguhnya kalian berdoa kepada Dzat yang Maha mendengar yang dekat dan Dia 
selalu bersama kalian'.  Jika Rasulullah SAW melarang orang - orang yang 
meneriakan takbir padahal mereka berada di tanah lapang, maka perbuatan orang - 
orang yang bersahut - sahutan di dalam Masjidil Haram lebih terlarang lagi, 
karena mereka telah melakukan beberapa bid'ah yaitu berdzikir dengan suara 
keras, bersama - sama melagukannya sebagaimana yang dilakukan paduan suara, 
mendendangkannya dan mengganggu orang lain, yang semuanya ini tidak boleh 
dilakukan 
   
  4.  Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dalam Kitab Fatawa Nur 'Ala Ad 
Darb 1/358 mengatakan, Berkumpul untuk berdzikir secara berjamaah adalah 
perbuatan yang tidak mempunyai dasar hukum dalam agama.dan wajib setiap muslim 
untuk meninggalkan perkara bid'ah, karena Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa 
melakukan suatu perbuatan yang tidak berdasarkan pada perkataan kami maka ia 
tertolak' (HR. Muslim no.1718)
   
  5.  Syaikh Shalih bin Fauzan al Fauzan dalam Kitabnya Nur 'ala Ad Darb 
1/23 mengatakan, .Membaca Istighfar berjama'ah adalah bid'ah.  Tidak pernah 
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, karena beliau beristighfar sendiri tanpa 
terikat dengan orang lain, dan tidak dengan berjamaah, begitu pula para 
sahabat, masing - masing membaca istighfar sendiri - sendiri tanpa berjama'ah 
dan itulah yang dilakukan oleh orang - orang setelah mereka
   
  Hadits tentang Majelis Dzikir (Hadits yang dijadikan argumen tentang bolehnya 
berdzikir secara berjama'ah) :
  Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah Ta'ala 
memiliki malaikat yang berkeliling, mereka mengikuti majelis - majelis dzikir.  
Apabila mereka menemui majelis yang didalamnya ada dzikir, maka mereka duduk 
bersama - sama orang yang berdzikir, mereka mengelilingi para jama'ah itu 
dengan sayap - sayap mereka, sehingga memenuhi ruangan antara mereka dengan 
langit dunia, jika para jama'ah itu selesai maka mereka naik ke langit (HR. 
Bukhari no. 6408 dan Muslim no. 2689)
   
  Beberapa komentar mengenai argumen dengan menggunakan hadits tersebut :
a.. Sesungguhnya hadits yang mereka jadikan landasan tidaklah menunjukan 
tentang perintah dan keutamaan dzikir jama'i, melainkan keutamaan dan 
disunnahkannya berkumpul dalam rangka berdzikir kepada Allah Ta'ala.  Dan kedua 
hal ini sangat berbeda.
   
a.. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Iqtidha' hlm. 304 
mengatakan, Bahwa berkumpulnya orang dalam rangka membaca Al Qur'an, berdzikir 
dan berdoa adalah perkara yang baik apabila hal tersebut tidak merupakan suatu 
kebiasaan dan tidak terdapat perkara bid'ah (salah satu perkara bid'ah dalam 
berdzikir adalah mengeraskan suara) - (Berkumpulnya ! bukan dzikir jama'inya, 
misal : setelah shalat secara berjama'ah di mesjid, para jama'ah shalat membaca 
dzikir sendiri - sendiri ini maka hal ini juga disebut berkumpul ! maksudnya 
mereka berkumpul di mesjid untuk berdzikir namun berdzikir secara sendiri - 
sendiri dan tidak dipimpin oleh seseorang dan inilah yang sunnahtambahan)
   
  Khatimah
  Segala puji bagi Allah Ta'ala, shalawat dan salam semoga tercurah kepada 
RasulNya.  Dari uraian tersebut di atas jelaslah bagi kita bahwa dzikir jama'i 
atau dzikir berjama'ah tidak ada asalnya dalam agama Islam, karena Nabi SAW 
tidak pernah menyampaikannya, begitu pula para sahabat bahwa ketika berdzikir 
mereka melakukannya bersama - sama.  Dan hal yang demikian juga tidak pernah 
dilakukan oleh para salafush shalih semoga Allahu Ta'ala meridhai mereka.  
Bahkan mereka telah mengingkari bagi siapa saja yang melakukan amalan ini, 
sehingga hal ini tidak akan bisa berkembang.
   
  Maraji'
  Disarikan dari buku Dzikir Jama'i, Muhammad bin Abdurrahman Al Khumais, Darus 
Sunnah Press, Jakarta, Cetakan Pertama, Desember 2004
   
  Semoga Bermanfaat
   


  Imam Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote

[media-dakwah] Re: [Forum PENGAJIAN KANTOR] Jng biarkan diri anda byk bicara..

2006-02-21 Terurut Topik Imam Syafei
Semoga bermanfaat
- Original Message -
From: nyu nyu [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 20, 2006 4:09 PM
Subject: [Forum PENGAJIAN KANTOR] Jng biarkan diri anda byk bicara..


 Semoga bermanfaat..
   :: ninuQ ::

   Tinggalkanlah perdebatan dan terlibat dalam pertentangan tiada gunanya
seputar hal-hal yang masih belum pasti, karena sesungguhnya hal ini akan
menyempitkan dada dan mengeruhkan hati. Jangan sekali-kali Anda berupaya
membuat orang lain mau menerima pendapat Anda tentang berbagai masalah yang
mempunyai banyak sisi pandang. Sebaliknya, kemukakanlah pendapat Anda dengan
tenang, tidak tergesa-gesa, tidak mendesak dan tidak pula bersikap tegang.
Hindarilah sikap banyak menentang dan mengkritik karena sikap ini justru
akan menghilangkan kerehatan bagi pikiran Anda dan membuat Anda tidak
simpatik. Ungkapkanlah pendapat Anda dengan kata-kata yang lemah lembut,
simpatik, serta dengan perlahan dan tenang, maka pada saat itu niscaya Anda
akan dapat memikat hati dan menyejukkan jiwa.

   Hal lain yang dapat mendatangkan kesusahan dan kesedihan pada diri Anda
adalah mengumpat orang lain, mempergunjingkan perihal mereka, mencela dan
mendiskreditkan mereka. Sikap ini di samping akan melenyapkan pahala Anda
dan membuat Anda berdosa, juga akan menghilangkan rasa tenang Anda. Oleh
karena itu, sibukkanlah diri Anda dengan memperbaiki kekurangan yang ada
dalam diri Anda hingga Anda lupa memperhatikan kekurangan orang lain.
Sesungguhnya Tuhan tidak menciptakan kita dengan sempurna lagi terpelihara
dari kekurangan bahkan kita semua mempunyai dosa dan kekurangan. Oleh karena
itu, beruntunglah orang yang sibuk memperbaiki kekurangan dirinya hingga
melupakan kekurangan orang lain..


 -
 Brings words and photos together (easily) with
  PhotoMail  - it's free and works with Yahoo! Mail.

 [Non-text portions of this message have been removed]







 - [ [EMAIL PROTECTED] ] -
  -- FORUM PENGAJIAN KANTOR, ditulis besar semua --
 Sehubungan dengan beredarnya isu miring seputar milis pengajian kantor
maka dengan ini kami umumkan bahwa nama milis ini telah dibajak pihak lain
yang tidak bertanggungjawab. Kami sangat dirugikan dengan keberadaan milis
tersebut shg kami di cap kafir dan ingkar sunnah.

 Perlu kami klarifikasi bahwa nama milis ini adalah
 [EMAIL PROTECTED] dengan huruf besar dan tanda hubung
ditengah

 Sedangkan nama milis yang membajak kami yang isinya nyleneh adalah
 [EMAIL PROTECTED] dengan huruf kecil dan tanda hubung
dibawah
 _
 Saran kami, ubah seting anda ke digest agar inbox anda tidak cepat penuh :
(sangat kami sarankan)
 [EMAIL PROTECTED]

 Sebelum reply hapus footer/message/pesan sebelumnya agar tdk berat

 PERHATIAN KHUSUS
 - Masalah Fikih: gunakan kaidah fikih, fikih perbandingan atau
   Perbandingan madzab
 - Masalah cabang/furu': mari bersepakat  bekerjasama pada hal2 yang
   telah disepakati, perbedaan sbg khasanah yang tdk perlu diperselisihkan
 

 ATURAN MAIN
 - Ciptakan nuansa akhlak mulia, dengan Hati dan jiwa yang manusiawi
 - Jauhi saling berdebat, menjatuhkan, menghina
 - Jauhi mengirimkan e-mail iklan, spam, SARA
 - Semua member boleh berdiskusi, tanya jawab dari hal yang kecil (spt
   tata cara pergi ke kamar mandi) sampai yang besar
 _
 Member Forum Pengajian Kantor (ngaji online) adalah mayoritas sibuk kerja
shg pemahaman masalah keagamaan beragam dari nol sampai advance, maka
diskusi  tanya jawab dari hal kecil sampai besar merupakan ladang amal bagi
kita semua. Karenanya tidak ada hal yang sepeleh dalam agama/dakwah. Amalan
sekecil apapun dihadapan Allah bisa menjadi sangat besar bila niatnya
dilandasi iman  ikhlas serta meneladani Rasulullah.
 Yahoo! Groups Links












 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Re: [semenit] :: Seputar Al-Qur'an (16) ::

2006-01-24 Terurut Topik Imam Syafei
  Semoga bermanfaat (dari milist sebelah)

  bagaimana mengapresiasikan kecintaan terhadap Al-qur'an, sebenarnya telah 
disebutkan di dalam al-Qur'an,
Qul inkuntum tuhibbunallaaha, fattabi'uuni yuhbibkumullaahu wa yaghfirlakum 
dzunuubakum, wallaahu ghofuurur rahiim.
Katakanlah, Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi), 
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi 
Maha Penyayang. 
Ali Imran 31.
  tentunya mencintai al-Qur'an adalah dengan membacanya, mempelajarinya dan 
mengamalkannya, menjaganya ...
Syaikh As-Sa'dy menjelaskan berkaitan dengan ayat ini, beliau berkata : 
Ayat ini merupakan mizan (tolok ukur), yang dengannya diketahui siapa saja 
yang mencintai Allah dengan sebenar-benarnya dan siapa saja yang hanya 
mendakwakan diri berpura-pura mengaku cinta. Tanda kecintaan kepada Allah 
adalah ittiba' / mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yang 
Allah telah menjadikan sikap ittiba' ini dan segala apa yang didakwahkannya, 
sebagai jalan untuk mendapatkan kecintaan dan keridhaan-Nya. Maka tidak akan 
mencapai kecintaan dari Allah, keridhaan dan pahala-Nya, kecuali dengan 
membenarkan apa yang dibawa Rasulul shallallahu alaihi wa sallam yaitu 
Al-Qur'an dan As-Sunnah, dengan cara melaksanakan apa yang diperintah oleh 
keduanya, dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh keduanya. Maka barangsiapa 
melakukan hal ini, sungguh Allah telah mencintainya dan memberikan balasan 
kepadanya, sebagaimana balasan-Nya terhadap para kekasih-Nya, dan Allah 
mengampuni dosa-dosanya, serta menutupi segala aibnya. [Tafsir as-Sa'di]
  seperti dijelaskan dalam fatwa sebelumnya tentang tidak adanya dalil untuk 
mencium mushaf,
  maka cukuplah bagi kita apa yang mencukupi bagi para pendahulu kita...
  dan kita khawatir apabila terjatuh ke dalam bid'ah, 
  karena menganggap baik suatu amalan dan membiasakannya,
   
  kita juga tidak tahu anak cucu kita nanti akan menganggap apa,
  kalo kita menganggap sekedar apresiasi kecintaan, 
  mungkin anak cucu kita menganggap hal yang kurang afdhol kalo tidak diamalkan,
  atau ada yang akan menganggap tidak sopan kalo tidak melakukan... dan 
seterusnya..

  maka apabila kita tidak membiasakan menciumnya, 
  dengan alasan kita tidak mendapati adanya dalil yang bisa kita jadikan 
sandaran mengerjakannya,
  semoga Allah memasukkan kita termasuk orang-orang yang meneladani Rasul-Nya, 
  dan kita berharap inilah juseteru apresiasi kecintaan kita.
   
  waAllahu a'lam bis shawab.
   
  akhukum fillah,
  abu iisa alghurahy
- Original Message - 
From: SOE 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, January 20, 2006 6:26 PM
Subject: RE: [semenit] :: Seputar Al-Qur'an (16) ::


Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuhu..

 

Tidak bolehkah kita melakukan hal tersebut hanya sebagai apresiasi 
kecintaan kita..

 

Syukron.

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuhu..

 



  = Zuhud - Solusi Hidup di Zaman Penuh Fitnah = 



--
  YAHOO! GROUPS LINKS 

a..  Visit your group semenit on the web.
  
b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


--




[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Re: [assunnah] Beberapa Amalan-Amalan yang Utama

2006-01-19 Terurut Topik Imam Syafei
Semoga bermanfaat (Dari Milist sebelah)

 BEBERAPA AMALAN-AMALAN YANG UTAMA

 Sadarkah kita, bahwa setiap diri kita memiliki musuh besar ? Musuh yang
sangat berkeinginan untuk menyesatkan dan mencelakakan kita. Musuh yang
memiliki berbagai tipu daya dan cara untuk mencapai tujuannya. Musuh yang
kita tidak dapat melihatnya, sedangkan dia melihat kita. Musuh besar itu
adalah setan !

 Musuh besar manusia ini, selain tidak dapat dilihat, juga diberi kemampuan
oleh Allah subhanahu wa ta'ala yang dia gunakan sebagai sarana untuk
menyesatkan manusia. Itu semua merupakan ujian dan cobaan bagi manusia. Maka
hamba yang ingin selamat, ia perlu mengetahui berbagai rintangan setan,
sehingga selamat dari jerat dan perangkapnya.

 Setan berkehendak mengalahkan manusia dengan tujuh rintangan. Sebagian
rintangan ini lebih berat dari yang lainnya. Dia tidak akan beralih dari
rintangan yang berat kepada yang di bawahnya, kecuali jika dia tidak mampu
mengalahkan manusia pada rintangan tersebut. Salah satu rintangan tersebut
adalah rintangan amalan-amalan ketaatan yang tidak utama; dimana setan
menghalangi manusia dari kesempurnaan dan keutamaan amalan.

 Setan menjadikan manusia sibuk dengan amalan-amalan yang tidak utama,
sehingga tidak mendapatkan yang utama.
 Sibuk dengan amalan yang dicintai Allah, sehingga tidak mendapatkan yang
lebih dicintai Allah.
 Sibuk dengan amalan yang sedikit pahalanya, sehingga tidak mendapatkan
yang lebih besar pahalanya.

 Padahal jika manusia menyadari umurnya yang pendek (hanya berkisar 60 - 70
tahun, sedikit sekali yang melebihi dari itu), sedangkan dia membutuhkan
bekal yang cukup untuk perjalanannya yang panjang menuju keridhaan Allah
subhanahu wa ta'ala, maka dia akan memilih amalan-amalan yang bernilai
tinggi di sisi Allah. Di sini akan kami sebutkan beberapa amalan yang
memiliki keutamaan yang besar; yang dapat dilakukan oleh setiap orang.


 a. Sayyidul / Penghulu Istighfar.

 Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Penghulu Istighfar
ialah engkau mengatakan Allaahumma anta Rabbi, laa ilaaha illa anta,
khalaqtanii wa ana 'abduka, wa ana 'alaa 'ahdika, wawa'dika mastatha'tu,
a'udzubika min syarri ma shana'tu, abu-u laka bini'matika 'alayya, wa abu-u
bidzambii faghfirlii, fainnahu laa yaghfirudzdzunuuba illa anta (artinya:
Wahai Allah, Engkau adalah Penguasaku, tidak ada ibadah yang diibadahi
kecuali Engkau. Engkau telah menciptakan aku, dan aku adalah hambaMu. Aku
berada di atas perjanjianMu dan janjiMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu
dari keburukan yang telah aku kerjakan. Aku mengakui nikmatMu kepadaku, dan
aku mengakui dosaku kepadaMu, maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak
ada yang mengampuni seluruh dosa, kecuali Engkau). Beliau bersabda,
Barangsiapa yang mengucapkannya pada waktu siang dengan meyakininya, lalu
dia mati pada hari itu sebelum sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan
barangsiapa yang mengucapkannya pada waktu malam dengan meyakininya, lalu
dia mati sebelum subuh, maka dia termasuk penghuni surga. (HR Bukhari,
Tirmidzi, Ahmad dan lainnya dari Syaddad bin Aus)

 Kalau kita mengetahui keutamaan penghulu istighfar ini, maka alangkah
ruginya jika kita tidak istiqamah mengamalkannya. Hendaklah kita rutinkan
membaca istighfar ini, sebelum dikejutkan kedatangan kematian yang
tiba-tiba.


 b. Meraih pahala membaca Al Qur'an 30 juz setiap malam

 Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Apakah salah
seseorang di antara kamu tidak kuat membaca sepertiga Al Qur'an pada satu
malam ? Maka para shahabat bertanya, 'Siapa di antara kita yang mampu
melakukannya, wahai Rasulullah ?'. Beliau menjawab, 'Allahul Wahidush Shamad
(yani surat Al Ikhlas) sepertiga Al Qur'an'  (HR Bukhari, Malik, Ahmad, Abu
Dawud, An Nasa-i, dari Abu Sa'id Al Khudri)

 Alangkah mudahnya meraih pahala membaca Al Qur'an 30 juz, bagi orang yang
dimudahkan oleh Allah. Mengapa kita sia-siakan kesempatan emas ini ? Berapa
banyak pahala khatam Al Qur'an yang telah kita tinggalkan ? (yakni dengan
membaca Al Ikhlas 3x di setiap malam, namun dengan pahala khatam 30 juz)


 c. Keutamaan shalat jama'ah di masjid

 Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Shalat berjama'ah
melebihi shalat sendirian sebanyak 27 derajat (HR Bukhari dan Muslim, dari
Ibnu Umar)

 Jika shalat berjama'ah di masjid bagi laki-laki melebihi shalat sendirian
sebanyak 27 derajat, mengapa sebagian kita lebih mementingkan dunia yang
fana ini, ketika mendengar panggilan untuk melaksanakan shalat dan
mendapatkan keberuntungan ?


 d. Keutamaan shalat tathawwu' (sunnah) di rumah

 Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Shalat tathawwu'
(sunnah) seseorang (di dalam rumahnya) yang tidak dilihat oleh orang lain
sebanding 25 derajat shalatnya di hadapan orang lain (HR Abu Ya'la dari
Shuhaib Ar Rumi, dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahih Al Jami'ush
Shaghir, no. 3821)

 Keutamaan shalat berjama'ah di masjid dan shalat tathawwu' di rumah ini
telah banyak disia-siakan oleh kaum Muslimin. Banyak 

Re: [media-dakwah] ADAB BUANG HAJAT

2006-01-19 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warohmatullahiwabarakatuh.
Akhi. Anto yang dirahmati Allah
sesungguhnya kalau WC menghadap timur atau kebarat itulah yang
dianjurkan.Sebagaimana Hadist Nabi Muhammad Sallallohu'alaihi wasallam
dibawah ini :

Begitu pula hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari
Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam, beliau bersabda.
Artinya : Apabila kalian datang ke tempat buang
hajat, maka janganlah kalian menghadap atau
membelakangi kiblat ketika buang hajat besar atau
kecil, tetapi menghadaplah ke Timur atau ke Barat..
Terima kasih

Salam,

Imam Syafe'i

- Original Message -
From: Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Friday, January 20, 2006 8:37 AM
Subject: Re: [media-dakwah] ADAB BUANG HAJAT


 Wah mau tanya nih, gimana donk jadinya kami-2 orang yg
 berkantor di suatu gedung yg ternyata toilet/wc nya
 dibuat menghadap barat dan membelakangi timur...?
 Sedangkan kami nggak bisa menghindar kalau mau buang
 hajat...?
 Maklum aja, mungkin si pembuat gedung ini nggak
 konsultasi dgn para pakar agama Islam dalam
 perencanaan gedungnya, sehingga gedung kantor yg kami
 sewa keadaan toilet/wc nya yaa spt itu

 Mohon penjelasan dalam case ini?

 Jazakumullah

 Anto


 --- Imam Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote:

  ADAB BUANG HAJAT
 
 
  Oleh
  Syaikh Abdul Aziz Muhammad As-Salman
  Bagian Pertama dari Dua Tulisan [1/2]
 
 
 
  Pertanyaan.
  Tolong jelaskan hukum menghadap dan membelakangi
  kiblat ketika buang hajat berserta dalilnya.
  Jelaskan pula tentang perbedaan pendapat di antara
  ulama dalam masalah ini dan mana yang benar (rajih)
  ?
 
  Jawaban.
  Ada dua pendapat mengenai masalah ini.
 
  Pendapat Pertama.
  Menyatakan keharamannya, baik dilakukan di dalam
  bangunan (WC) ataupun diluar bangunan , berdasarkan
  hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dari
  Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda.
 
  Artinya : Apabila salah seorang diantara kalian
  duduk untuk buang hajat, maka janganlah menghadap
  kiblat atau membelakanginya [Hadits Riwayat Muslim
  no. 265 dan ini lafalnya, dan Ahmad V/414,417, 421]
 
  Begitu pula hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari
  Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
  sallam, beliau bersabda.
 
  Artinya : Apabila kalian datang ke tempat buang
  hajat, maka janganlah kalian menghadap atau
  membelakangi kiblat ketika buang hajat besar atau
  kecil, tetapi menghadaplah ke Timur atau ke Barat..
  [1]
 
  Abu Ayyub Radhiyallahu 'anhu berkata, (Ketika) kami
  sampai di Syam lalu kami mendapati WC-WC di sana di
  bangun dengan posisi menghadap Ka'bah, maka kami pun
  menyerongkan posisi duduk dan kami pun beristighfar
  (mohon ampun) kepada Allah [Bukhari no. 386 dan
  Muslim no 264]
 
  Muslim no. 262 meriwayatkan dari Salman Radhiyallahu
  'anhu, dia berkata.
 
  Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
  sungguh-sungguh telah melarang kami menghadap kiblat
  ketika buang hajat besar dan kecil.
 
  Pendapat Kedua.
  Menyatakan bahwa harus dibedakan antara buang hajat
  di dalam bangunan (WC) dengan di tempat yang
  terbuka. Diharamkan menghadap atau membelakangi
  kiblat ketika buang hajat di tempat terbuka dan
  dibolehkan ketika berada di dalam bangunan (WC)
  berdasarkan hadits berikut.
 
  Hadits Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, dia
  berkata.
 
  Artinya : Pada suatu hari aku naik ke atas rumah
  Hafshah lalu terlihat olehku Rasulullah Shallallahu
  'alaihi wa sallam sedang buang hajat dengan
  menghadap ke Syam dan membelakangi Ka'bah [Hadits
  Riwayat Jama'ah] [2]
 
  Hadits dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu,
  dia berkata.
 
  Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
  telah melarang kencing menghadap kiblat, akan tetapi
  setahun sebelum beliau wafat aku melihat beliau
  kencing menghadap kiblat [Hadits Riwayat Lima
  kecuali Nasa'i] [3]
 
  Dan hadits dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, dia
  berkata, Disampaikan di hadapan Rasulullah
  Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa ada sebagian
  orang (sahabat) tidak suka menghadapkan kemaluan
  mereka ke arah kiblat, maka beliau Shallallahu
  'alaihi wa sallam bersabda.
 
  Artinya : Atau banar-benara mereka telah melakukan
  hal itu. Maka ubahlah tempat duduk-ku (di WC) dengan
  menghadap kiblat [Hadits Riwayat Ahmad dan Ibnu
  Majah] [4]
 
  Begitu pula hadits dari Marwan Al-Ashfar, dia
  berkata, Aku melihat Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu
  menderumkan (mendudukkan) untanya menghadap kiblat
  lalu beliau kencing sedang beliau juga menghadap
  kiblat, maka aku bertanya, 'Wahai Abu Abdurrahman,
  bukankah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
  telah melarang hal itu ?' Beliau menjawab, 'Memang
  betul, tetapi beliau melarang hal itu (dilakukan) di
  tanah yang lapang. Kalau di antara kamu dan kiblat
  itu ada sesuatu yang menutupi, maka tidak mengapa
  [Hadist Riwayat Abu Daud no 11. Lihat Shahih Abu
  Daud no.8]
 
  Adapun pendapat yang rajih (benar) menurut saya
  (Syaikh Abdul Aziz Al-Muhammad As-Salman

[media-dakwah] Re: MARILAH KITA RENUNGKAN

2006-01-18 Terurut Topik Imam Syafei

  Asslm. Wr. Wb.

 MARILAH KITA RENUNGKAN, PIKIRKAN DAN PELAJARI BAIK-BAIK SEMOGA BERMANFAAT


   AL 'ASHR (MASA)
  SURAT KE 103 : 3 ayat
 
 
 
  Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
 
  AMAT RUGILAH MANUSIA YANG TIDAK MEMANFA'ATKAN WAKTUNYA UNTUK BERBAKTI
 
  1. Demi masa.
 
 
103. Al ´Ashr
 
 
 
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
 
 
 
 
 
 
103. Al ´Ashr
 
 
 
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
  nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya
  menetapi kesabaran.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] APA HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN

2006-01-18 Terurut Topik Imam Syafei
APA HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN


Oleh
Lajnah Da'imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta






Pertanyaan.
Lajnah Da'imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Apakah hukum membaca 
Al-Qur'an, wajib atau sunnah, karena kami sering ditanya tentang hukumnya. Di 
antara kami ada yang mengatakan bahwa hukumnya tidak wajib, bila membacanya 
tidak mengapa dan jika tidak membacanya tidak apa-apa. Bila pernyataan itu 
benar tentu banyak orang yang meninggalkan Al-Qur'an, maka apa hukum 
meninggalkannya dan apa pula hukum membacanya ?

Jawaban.
Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga terlipah kepada 
RasulNya, keluarga dan shabatnya, wa ba'du.

Yang disyariatkan sebagai hak bagi orang Islam adalah selalu menjaga untuk 
membaca Al-Qur'an dan melakukannya sesuai kemampuan sebagai pelaksanaan atas 
firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab 
(Al-Qur'an) [Al-Ankabut : 45]

Dan firmanNya.

Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu 
(Al-Qur'an) [Al-Kahfi : 27]

Juga firmanNya tentang nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam

Artinya : Dan aku perintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang menyerahkan 
diri. Dan supaya aku membaca Al-Qur'an (kepada manusia) [An-Naml : 91-92]

Dan karena sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Artinya : Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya dia datang memberi syafa'at 
bagi pembacanya di hari Kiamat [1] 

Seharusnya seorang muslim itu menjauhi dari meninggalkannya dan dari memutuskan 
hubungan dengannya, walau dengan cara apapun bentuk meninggalkan itu yang telah 
disebutkan oleh para ulama dalam menafsirkan makna hajrul Qur'an. Imam Ibnu 
Katsir Rahimahullah berkata di dalam Tafsinya (Tafsir Ibnu Katsir 6/117) : 
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman memberi khabar tentang Rasul dan NabiNya, 
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau berkata.

Artinya : Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur'an ini sesuatu 
yang tidak diacuhkan [Al-Furqan : 30]

Itu karena orang-orang musyrik tidak mau diam memperhatikan dan mendengarkan 
Al-Qur'an sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Dan orang-orang yang kafir berkata,'Janganlah kamu mendengarkan 
Al-Qur'an dengan sungguh-sungguh dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya 
[Fushishilat : 26]

Bila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka membuat gaduh, hiruk pikuk dan 
perkataan-perkataan lain sehingga tidak mendengarnya, ini termasuk makna hujran 
Al-Qur'an. Tidak beriman kepadanya dan tidak membenarkannya termasuk makna 
hujran. Tidak men-tadabburi dan tidak berusaha memahaminya termasuk hujran. 
Tidak mengamalkannya, tidak melaksanakan perintahnya dan tidak menjauhi 
larangan-larangan termasuk makna hujran. Berpaling darinya kepada hal lain, 
baik berupa sya'ir, percakapan, permainan, pembicaraan atau tuntunan yang 
diambil dari selain Al-Qur'an, semua itu termasuk makna hujran.

Wabillah at-taufiq wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa aalihi wa shahbihi 
wa sallam.

[Disalin dari buku 70 Fatwa Fii Ihtiraamil Qur'an, edisi Indonesia 70 Fatwa 
Tentang Al-Qur'an, Penyusun Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz, hal. 8-11. Darul 
Haq]
_
Foote Note
[1]. Dikeluarkan oleh Muslim no. 804, dalam Shalat Al-Musafirin wa Qashruhu, 
bab II dari hadits Abu Umamah Al-Bahili Radhiyallahu 'anhu





BERUSAHALAH UNTUK MEMPERBAIKI BACAAN AL-QUR'AN


Oleh
Lajnah Da'imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta





Pertanyaan.
Lajnah Da'imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Saya asli orang Yaman, 
sudah sepuluh tahun menetap di Saudi. Kedua orang tua saya sudah meninggal 
dunia dan saya senang sekali membaca Al-Qur'an Al-Karim, saya sering membacanya 
di masjid, namun pada ayat-ayat tertentu saya tidak bias melafalkannya dengan 
benar (fasih), dikarenakan saya tidak pernah duduk di bangku sekolah. Apakah 
bacaan Al-Qur'an Al-Karim yang saya lakukan dengan seadanya, masih banyak salah 
dalam sebagian ayat menimbulkan dosa bagi saya ? Saya mohon penjelasan.

Jawaban
Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada 
RasulNya beserta keluarga dan shabatnya, wa ba'du

Berusahalah untuk memperbaiki bacaanmu dengan cara belajar kepada salah seorang 
ahli Al-Qur'an (Al-Qura) yang sudah mu'tabar (dianggap keberadaannya) dan 
perbanyaklah membaca apa-apa yang telah engkau kuasai di masjid dan di tempat 
lain. Bila engkau berusaha untuk itu, maka pasti Allah memudahkan urusanmu. 
Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

Artinya : Orang yang mahir (membaca) Al-Qur'an, dia bersama para malaikat yang 
mulia lagi jujur, dan orang yang membacanya sambil terbata-bata serta mengalami 
kesulitan, maka dia mendapatkan dua pahala [Bagian dari hadits riwayat Muslim 
dan hadits Aisyah Radhiyallahu 'anha No. 244-(898), Kitab Shalah Al-Musafirin 
wa Qashruha, bab 38]

Wabillah at-taufiq wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa aalihi wa shahbihi 
wa sallam.


[Disalin dari buku 70 

[media-dakwah] ANIYAH [BEJANA-BEJANA] - Tempat Air Wudlu

2006-01-18 Terurut Topik Imam Syafei
ANIYAH [BEJANA-BEJANA]


Oleh
Syaikh Abdul Aziz Muhammad As-Salman.
Bagian Pertama dari Dua Tulisan [1/2]




Pertanyaan.
Apa yang dimaksud dengan aniyah ? Mengapa masalah aniyah dibahas langsung 
setelah membahas masalah thaharah ? Bagaimana hukum menggunakan aniyah ?

Jawaban.
Aniyah artinya bejana-bejana. Masalah aniyah atau bejana-bejana dibahas 
langsung setelah membicarakan masalah thaharah, karena air yang merupakan salah 
satu benda yang berfungsi sebagai penyuci mesti ada tempat penampungnya. (Jadi, 
dari sini nampak keterkaitan langsung antara bersuci dengan bejana)

Kita dibolehkan menggunakan semua bentuk aniyah atau bejana-bejana tentu yang 
suci walaupun harganya mahal, kecuali bejana yang terbuat dari emas atau perak, 
baik yang murni maupun yang hanya sebagai campuran saja. Akan tetapi kalau 
campuran emas atau peraknya hanya sedikit saja, maka itu dibolehkan.


Pertanyaan.
Tolong sebutkan dalil haramnya menggunakan bejana yang terbuat dari emas dan 
perak, serta dali dibolehkannya memakai perak sebagai penyambung !

Jawaban.
Dalilnya adalah hadits marfu (hadits yang bersambung sanadnya sampai Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam) dari Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu 'anhu, 
bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

Artinya : Janganlah kalian minum dengan memakai bejana emas atau perak dan 
janganlah kalian makan dengan memakai piring emas atau perak, karena 
sesungguhnya (wadah-wadah yang mengandung emas atau perak) itu milik mereka 
(orang-orang kafir) di dunia dan milik kalian di akhirat nanti [Muttafaqun 
'alaih]

Juga hadits dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam 
bersabda.

Artinya : Sesungguhnya orang yang minum dengan memakai bejana perak tidak lain 
hanyalah menuangkan api neraka Jahannam ke dalam perutnya [Muttafaqun 'alaih]

Begitu pula hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa 
teko milik Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam telah retak, maka 
ditempat retaknya itu beliau pasang penyambung dari perak [Hadits Riwayat 
Bukhari]


Pertanyaan
Bagaimana hukum menggunakan bejana dan pakaian milik orang-orang kafir ? 
Sebutkan dalil tentang hal itu !

Jawaban.
Memakai bejana dan pakaian milik orang-orang kafir dibolehkan, selama tidak 
diketahui (bahwa bejana atau pakaian tersebut mengandung najis atau didapatkan 
dengan cara yang haram, karena asal segala sesuatu itu suci). Allah Subhanahu 
wa Ta'ala berfirman.

Artinya : Dan makanan ahli kitab itu halal untukmu dan makananmu halal untuk 
mereka [Al-Maidah : 5]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya pernah berwudhu 
menggunakan mazadah (tempat air) milik seorang wanita musyrik [Hadits Riwayat 
Al-Bukhari dan Muslim]

Dalam sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu disebutkan bahwa 
ia berkata.

Artinya : Kami pernah berperang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam (dalam peperangan tersebut) kami mendapatkan bejana orang-orang musyrik 
lalu kami gunakan bejana-bejana tersebut namun Rasulullah Shallallahu 'alaihi 
wa sallam tidak mencelanya [Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Daud]


Pertanyaan.
Bagaimana hukum kulit bangkai hewan -yang halal dimakan dagingnya jika 
disembelih- setelah disamak ! Tolong jelaskan dengan menyebut dalilnya !

Jawaban.
Kulit bangkai dapat disucikan dengan proses penyamakan berdasarkan hadits 
riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu, ia berkata.

Artinya : Suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatkan 
bangkai kambing kepunyaan seorang maulah[1] Maemunah yang diperoleh dari 
sedekah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, Mengapa kalian 
tidak memanfaatkan kulitnya ? Mereka berkata, Kambing itu (telah menjadi) 
bangkai Maka beliau bersabda, Sesungguhnya yang diharamkan itu memakannya 
[Hadits Riwayat Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa'i]

Dan juga berdasarkan hadits dari Saudah Radhiyallahu anha, salah seorang istri 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dia berkata :

Artinya : Kambing kami telah mati, kemudian kami samak kulitnya lalu kami 
gunakan hingga rusak [Hadits Riwayat Ahmad, An-Nasa'i, dan Al-Bukhari]

Dan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata, Aku telah mendengar Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

Artinya : Kulit apapun yang sudah disamak maka telah menjadi suci [Hadits 
Riwayat Ahmad, Muslim, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi]

Tirmidzi berkata, Ishaq berkata dari Nadhru bin Syumail, 'Sesungguhnya 
dikatakan ihaab (kulit) di sini adalah kulit (binatang) yang (halal) dimakan 
dagingnya (bukan bangkai).


[Disalin dari kitab Al-As'ilah wa Ajwibah Al-Fiqhiyyah Al-Maqrunah bi 
Al-Adillah Asy-Syar'iyyah jilid I, Disalin ulang dari Majalah Fatawa 
02/I/Syawwal 1423H -2002M]
_
Foote Note
[1] Bekas budak wanita yang mengabdi kepada tuannya setelah dibebaskan


Oleh
Syaikh Abdul Aziz Muhammad As-Salman.
Bagian Terakhir dari Dua Tulisan [2/2]




Pertanyaan.
Bagaimana hukum potongan daging bangkai ? Jelaskan dengan menyebutkan dalilnya !

Jawaban.

[media-dakwah] FIQIH WUDHU BAB WUDHU NIAT WUDHU

2006-01-18 Terurut Topik Imam Syafei
FIQIH WUDHU BAB WUDHU


Oleh
Syaikh Abdul Aziz Muhammad As-Salman




Pertanyaan.
Apakah wudhu itu ? Apa dalil yang menunjukkan wajibnya wudhu ? Dan apa (serta 
berapa macam) yang mewajibkan wudhu ?

Jawaban
Yang dimaksud wudhu adalah menggunakan air yang suci dan mensucikan dengan cara 
yang khusus di empat anggota badan yaitu, wajah, kedua tangan, kepala, dan 
kedua kaki. Adapun sebab yang mewajibkan wudhu adalah hadats, yaitu apa saja 
yang mewajibkan wudhu atau mandi [terbagi menjadi dua macam, (hadats besar) 
yaitu segala yang mewajibkan mandi dan (hadats kecil) yaitu semua yang 
mewajibkan wudhu]. Adapun dalil wajibnya wudhu adalah firman Allah Subhanahu wa 
Ta'ala.

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan 
shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah 
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki [Al-Maidah : 6]

Pertanyaan.
Apa dalil yang mewajibkan membaca basmalah dalam berwudhu dan gugur kewajiban 
tersebut kalau lupa atau tidak tahu ?

Jawaban
Dalil yang mewajibkan membaca basmalah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu 
Hurairah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda.

Artinya : Tidak sah shalat bagi orang yang tidak berwudhu dan tidak sah wudhu 
orang yang tidak menyebut nama Allah atas wudhunya [1]

Adapun dalil gugurnya kewajiban mengucapkan basmalah kalau lupa atau tidak tahu 
adalah hadits.

Artinya : Dimaafkan untuk umatku, kesalahan dan kelupaan.

Tempatnya adalah di lisan dengan mengucapkan bisamillah.

Pertanyaan.
Apa sajakah syarat-syarat wudhu itu ?

Jawaban
Syarat-syarat (sahnya) wudhu adalah sebagai berikut.

1. Islam, 2. Berakal, 3. Tamyiz, 4. Niat, 5.Istishhab hukum niat, 6. Tidak 
adanya yang mewajibkan wudhu, 7. Istinja dan Istijmar sebelumnya (bila setelah 
buang hajat), 8. Air yang thahur (suci lagi mensucikan), 9. Air yang mubah 
(bukan hasil curian misalnya), 10. Menghilangkan sesuatu yang menghalangi air 
meresap dalam pori-pori.

Pertanyaan.
Ada berapakah fardhu (rukun) wudhu itu ? Dan apa saja ?

Jawaban
Fardhu (rukun) wudhu ada 6 (enam), yaitu : 1. Membasuh muka (termasuk berkumur 
dan memasukkan sebagian air ke dalam hidung lalu dikeluarkan), 2. Membasuh 
kedua tangan sampai kedua siku, 3. Mengusap (menyapu) seluruh kepala (termasuk 
mngusap kedua daun telinga), 4. Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki, 5. 
Tertib (berurutan). 6. Muwalah (tidak diselingi dengan perkara-perkara yang 
lain).


[Disalin dari kitab Al-As'ilah wa Ajwibah Al-Fiqhiyyah Al-Maqrunah bi 
Al-Adillah Asy-Syar'iyyah jilid I, Disalin ulang dari Majalah Fatawa 07/I/1424H 
-2003M]



FIQIH WUDHU BAB WUDHU


Oleh
Syaikh Abdul Aziz Muhammad As-Salman




Pertanyaan.
Sampai dimana batasan wajah (muka) itu ? Bagaimana hukum membasuh rambut/bulu 
yang tumbuh di (daerah) muka ketika berwudhu ?

Jawaban.
Batasan-batasan wajah (muka) adalah mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala 
yang normal sampai jenggot yang turun dari dua cambang dan dagu (janggut) 
memanjang (atas ke bawah), dan dari telinga kanan sampai telinga kiri melebar. 
Wajib membasuh semua bagian muka bagi yang tidak lebat rambut jenggotnya (atau 
bagi yang tidak tumbuh rambut jenggotnya) beserta kulit yang ada di balik 
rambut jenggot yang jarang (tidak lebat). Karena anda lihat sendiri, kalau 
rambut jenggotnya lebat maka wajib membasuh bagian luarnya dan disunnahkan 
menyela-nyelanya. Karena masing-masing bagian luar jenggot yang lebat dan 
bagian bawah jenggot yang jarang bisa terlihat dari depan sebagai bagian muka, 
maka wajib membasuhnya.

Pertanyaan.
Apa yang dimaksud dengan tertib (urut) ? Apa dalil yang mewajibkannya dari 
Al-Qur'an dan As-Sunnah ?

Jawaban
Yang dimaksud dengan tertib (urut) adalah sebagaimana yang tertera dalam ayat 
yang mulia. Yaitu membasuh wajah, kemudian kedua tangan (sampai siku), kemudian 
mengusap kepala, kemudian membasuh kedua kaki.

Adapun dalilnya adalah sebagaimana tersebut dalam ayat di atas (Al-Maidah : 6]. 
Di dalam ayat tersebut telah dimasukkan kata mengusap diantara dua kata 
membasuh. Orang Arab tidak melakukan hal ini melainkan untuk suatu faedah 
tertentu yang tidak lain adalah tertib (urut).

Kedua, Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

Artinya : Mulailah dengan apa yang Allah telah memulai dengannya [2]

Ketiga, hadits yang diriwayatkan dari Amr bin Abasah. Dia berkata, Wahai 
Rasulullah beritahukan kepadaku tentang wudhu ? Rasulullah berkata.

Artinya : Tidaklah salah seorang dari kalian mendekati air wudhunya, kemudian 
berkumur-kumur, memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya kembali, 
melainkan gugurlah dosa-dosa di (rongga) mulut dan rongga hidungnya bersama air 
wudhunya, kemudian (tidaklah) ia membasuh mukanya sebagaimana yang Allah 
perintahkan, melainkan gugurlah dosa-dosa wajahnya melalui ujung-ujung 
janggutnya bersama tetesan air wudhu, kemudian (tidaklah) ia membasuh kedua 
tangannya sampai ke siku, melainkan gugurlah dosa-dosa tangannya bersama air 
wudhu melallui 

Re: [media-dakwah] Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?

2006-01-17 Terurut Topik Imam Syafei
Asslm. Wr. Wb.

Mbak /Ibu Kartika yang Budiman...



Saya bertanya dimana ya saya mencari hadist ini dan apakah hadist ini
sahih dan diriwayatkan oleh siapa...mohon penjelasannya
ketika Sayidina Ali menanyakan kepada Nabi  Ya Rosulullah mengapa engkau
selalu berpuasa di hari senin? Kata Rosulullah  Ketahuilah Ali sesungguhnya
hari senin itu adalah hari kelahiranku dan di hari senin itu pula turunya
wahyu. Inikan mensunnahkan kita berpuasa pada hari itu bukan merayakannya.
Terima kasih.


- Original Message -
From: Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED]
To: Imam Syafei [EMAIL PROTECTED]; media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, January 17, 2006 9:37 AM
Subject: RE: [media-dakwah] Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?


Asalamualaikum .wr.wb

Saudara-saudaraku Menghindari perselisihan antar muslim memang sulit karena
adanya berbagai macam faham, ada yang mengatakan Bid'ah, orang ahli bid'ah
neraka tempatnya, Saudara-saudraku masihkah kita saling mengatakan
golongankulah yang paling benar berdasarkan kitab ini itu dalil ini dalil
itu aku syiarkan biar kalian tahu akulah yang paling benar kamulah yang
salah, kamulah ahli bid'ah dan lain sebagainya
Disini saya ambilkan 2 contoh :

1. Tentang Sholat Tarawih 23 dan 11
Ada yang mengatakan 11 lah yang paling benar dan yang 23 adalah Bid'ah, kita
semua tahu masing masing mempunyai sumbernya, yang 11 dari Siti Aisah, bahwa
Nabi tidak pernah lebih sholatnya dimalam bulan romadon empat, empat, tiga,
begitu juga untuk yang 23 mereka juga mempunyai sumber hukumnya Kata Nabi 
Wajib atas umatku untuk mengikuti sunah-sunah para sahabatku Al
Qurafurosidin dilanjutkan lagi dengan hadis Nabi Gigitlah dengan rahangmu.
Mengapa Nabi menganjurkan dengan gigi rahang bukan gigi seri, /depan?
Artinya adalah Ikutilah dengan sungguh-sungguh. Meskipun sebagian
mengatakan 23 adalah bid'ah tetapi itu adalah bid'ah yang baik. Menurut saya
pribadi yang salah adalah yang tidak Sholat tapi saya tidak bisa menfonisnya
secara telak karena itu sholat sunah.

2. Merayakan Maulid Nabi, apakah Bid'ah ?
Ada sebagian yang mengatakan Bid'ah dan banyak juga yang mengatakan itu
bid'ah yang baik, ketika Sayidina Ali menanyakan kepada Nabi  Ya Rosulullah
mengapa engkau selalu berpuasa di hari senin? Kata Rosulullah  Ketahuilah
Ali sesungguhnya hari senin itu adalah hari kelahiranku dan di hari senin
itu pula turunya wahyu. Dengan kata lain mengapa Nabi tidak merayakanya
seperti sekarang ini, ini semua hanya kemuliyaan hatinya diantaranya adalah
rendah hati, dengan demikian pada dasarnya maulid adalah syiar tentang
sejarah Islam dan Muhamad hingga diangkat menjadi Rosul, sebagai Nabi
penutup, dll.

Hal yang sangat mudah coba kita amati perkembangan anak-anak tentang agama
dan para Nabi pembawanya, kita Tanyakan ke mereka tentang DORA EMON, Kpt
SUBASA, SINCAN dll, mereka lebih paham dari pada mengenal Agama dan
Nabi-pembawanya apalagi sampai ke Hasan ,Husen, Fatimah, dan para Sahabat
Nabi.

Saudara-saudaraku kalau kita mau mengatakan sesuatu itu Bid'ah marilah
sebelumnya kita rujuk kita kaji secara mendalam Al'Quran dan Hadis jangan
hanya yang tersurat saja tapi camkan baik baik apa yang tersirat di
dalamnya. Tidak akan terjadi perselisihan jika kita semua bercermin kepada
kerendahati Rosulullah.

Masih banyak yang lain yang memberikan keterangan tentang Maulid.

Sangat konyol sekali kalu kita membicarakan bid'ah2 yang seperti ini hingga
kita terlena dengan nafsunya sementara yang diluar dengan leluasa
mengembangkan sayapnya untuk mendapatkan Domba-domba.

Mohon ma'af apabila kata yang kurang berkenan

Wasalam





-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Imam Syafei
Sent: Monday, January 16, 2006 11:27 AM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?


APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?


Oleh
Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy Syaukani ( 1173 - 1250 H )
Bagian Pertama dari Empat Tulisan [1/4]






Pendahuluan editor
Bismillahi- rahmaani-rahiim
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, kita memuji-Nya, memohon
pertolongan, petunjuk dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kita memohon
perlindungan dari kejahatan diri dan amalan kita kepada-Nya. Sesungguhnya
barang siapa yang telah Allah berikan petunjuk, niscaya tidak akan ada yang
mampu menyesatkannya, dan barang siapa yang telah Allah sesatkan, niscaya
tidak akan ada yang mampu memberikannya petunjuk.

Saya bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah semata,
dan tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusannya.

Amma ba'du:
Sungguh menuntut ilmu syariat dan berdakwah kepadanya serta mengajarkannya
kepada orang yang tidak mengetahuinya, memberikan peringatan kepada kaum
muslimin dari perbuatan yang diharamkan dan kemungkaran, dan menjauhkan
mereka dari perbuatan bid'ah adalah termasuk dari amar-ma'ruf dan
nahi-mungkar. Yang mana Allah telah menjadikan kebaikan

[media-dakwah] Re: [mencintai-islam] Paksakanlah Diri Berbuat Taat

2006-01-17 Terurut Topik Imam Syafei

  - 
  Subject: [mencintai-islam] Paksakanlah Diri Berbuat Taat


  Paksakanlah Diri Berbuat Taat
   

  Bismillah, Walhamdulillah Wassholatu Wassalamu
  `Ala Rasulillah, Wa'ala Aalihie Washohbihie Waman Walaah
  amma ba'du... 
   
  Mahasuci Allah, Zat yang memiliki segalanya. Mahacermat dan Mahasempurna 
Allah sehingga sama sekali Ia tidak membutuhkan apapun dari hamba-hamba-Nya. 
Tidak ada kepentingan dan mamfaat yang bisa kita berikan, karena Allah secara 
total dan Mahasempurna telah mencukupi dirinya sendiri. Ribuan malaikat yang 
gemuruh bertasbih, bertahmid, dan bertakbir tiap detik, tiap waktu, tiap 
kesempatan memuji Allah, itupun hanya menunjukkan keagungan dan kebesaran-Nya.

  Jika Allah menciptakan makhluk jin dan manusia kemudian diperintahkan untuk 
taat, bukan karena Allah membutuhkan ketaatan makhluk-Nya. Sungguh, semua 
perintah dari Allah adalah karunia agar kita menjadi terhormat, mulia, dan bisa 
kembali ke tempat asal mula kita yaitu surga. Jadi kalau kita masuk neraka, 
naudzubillaah, sama sekali bukan karena kurangnya karunia Allah, tapi karena 
saking gigihnya kita ingin jadi ahli neraka, yaitu dengan banyaknya maksiat 
yang kita lakukan.

  Allah SWT Mahatahu bahwa kita memiliki kecenderungan lebih ringan kepada hawa 
nafsu dan lebih berat kepada taat. Oleh karena itu, jika kita mendapat perintah 
dari Allah, dalam bentuk apapun, si nafsu ada kecenderungan berat melakukannya, 
bahkan tak segan-segan untuk menolaknya. Misalnya ibadah shalat cenderung 
inginnya dilambatkan. Urusan shaf saja, tidak banyak orang berebutan menempati 
shaf pertama. Amati saja justru shaf belakang cenderung lebih banyak diminati. 
Perintah shalat memang banyak yang melakukan, tetapi belum tentu semua 
melakukannya tepat waktu. Begitu juga dengan tepat waktu, belum tentu juga 
bersungguh-sungguh khusyu. Bahkan ada - mungkin salah satunya kita - yang 
justru menikmati shalat dengan pikiran yang melantur, melayang-layang tak 
karuan, sehingga tak jarang banyak program atau urusan duniawi lainnya yang 
kita selesaikan dalam shalat. Dan yang lebih parah lagi, kita tidak merasa 
bersalah karenanya.

  Saat menafkahkan rizki untuk sedekah, maka si nafsu akan membuat seakan-akan 
sedekah itu akan mengurangi rizki kita, bahkan pada lintasan berikutnya sedekah 
ini akan dianggap membuat kita tifdak punya apa-apa. Padahal, sungguh sedekah 
tidak akan mengurangi rizki, bahkan akan menambah rizki kita. Namun, karena 
nafsu tidak suka kepada sedekah, maka jajan justru lebih disukai.

  Sungguh, kita telah diperdaya dengan rasa malas ini. Bahkan saat malas 
beribadah, otak kita pun dengan kreatif akan segera berputar untuk mencari 
dalih ataupun alasan yang dipandang logis dan rasional. Sehingga apa-apa yang 
kita lakukan karena malas, seolah-olah mendapat legitimasi karena alasan kita 
yang logis dan rasional itu, bukan semata-mata karena malas. Ah, betapa hawa 
nafsu begitu pintar mengelabui kita. Lalu, bagaimana cara kita mengatasi semua 
kecenderungan negatif diri kita ini?

  Cara yang paling baik yang harus kita lakukan adalah kegigihan kita melawan 
kemalasan diri. Kecenderungan malas itu kalau mau diikuti terus menerus akan 
tidak ada ujungnya, bahkan akan terus membelit kita menjadi seorang pemalas 
kelas berat, naudzubillaah. Berangkat ke mesjid, maunya dilambat-lambat, maka 
harusnya lawan! Berangkat saja. Ketika terlintas, nanti saja wudhunya di 
mesjid, lawan! Di mesjid banyak orang, segera lakukan wudhu di rumah saja! Itu 
sunnah. Sungguh, orang yang wudhu di rumah lalu bergegas melangkahkan kakikya 
ke mesjid untuk shalat, maka setiap langkahnya adalah penggugur dosa dan 
pengangkat derajat.

  Sampai di mesjid, paling nikmat duduk di tempat yang memudahkan dia keluar 
dari mesjid, bahkan kadangkala tak sungkan untuk menghalangi orang lewat. 
Lebih-lebih lagi bila memakai sandal bagus, ia akan berusaha sedekat mungkin 
dengan sandalnya, dengan alasan takut dicuri orang. Begitulah nafsu. Bagi orang 
yang menginginkan kebaikan, dia akan berusaha agar duduknya tidak menjadi 
penghalang bagi orang lain. Maka akan dicarinyalah shaf yang paling depan, shaf 
yang paling utama.

  Sesudah shalat, ketika mau zikir, kadang terlintas urusan pekerjaan yang 
harus diselesaikan. Maka bagi yang tekadnya kurang kuat ia akan segera ngeloyor 
pergi, padahal zikir tidak lebih dari sepuluh menit, ngobrol saja lima belas 
menit masih dianggap ringan. Atau ada juga yang sampai pada tahap zikir, 
diucapnya berulang-ulang, subhanallaah - subhanallah, tapi pikiran melayang 
kemana saja. Anehnya lagi kalau memikirkan dia si jantung hati konsentrasinya 
sungguh luar biasa. Kenapa, misalnya, mengucap subhanallaah tiga puluh tiga 
kali, yang sadar mengucapkannya cuma satu kali? Atau ingatlah saat kita akan 
berdo'a. Walaupun dilakukan, akan dengan seringkas mungkin. Padahal demi Allah, 
zikir-zikir yang kita ucapkan akan kembali pada diri kita juga.

  Oleh karena itu, bila muncul rasa malas untuk beribadah, itu berarti hawa 

Re: [BULK] - [media-dakwah] Re : ISTIGHFAR DAN TAUBAT

2006-01-16 Terurut Topik Imam Syafei
Pak Indra yang Budiman,
maaf pak yasedikit memberi tanggapan

Jangan memastikan sesuatu yang belum terjadi karena yang berhak memastikan
itu adalah Allah SWT karena Dialah sang pencipta langit dan bumi maka semua
itu kita serahkan saja kepada-Nya. kita hanya bisa berkata InsyaAlloh.
Apalagi masalah hujan yang kita gak tau, Kalau hujan terus-terusan dan
mengakibatkan tanah longsor itu bukan karena banyak Istigfar, malah mungkin
kurangnya mengucap Istigfar bahkan mungkin tidak pernah sama sekali, bisa
saja Alloh SWT menurunkan cobaan supaya kita itu MENYADARI dan MEMAHAMI dan
TAUBAT mohon ampunan Alloh SWT. .Dengan segala hormat saya mohon Bpk agar
tidak menyalahi aturan2 didalam berdakwah ini dan kalau memberi komentar
saya mohon diteliti terlebih dahulu atau hanya sekedar-sekedar sahaja yang
tidak sesuai dengan permasalahan yang akan dikomentari. Mhn dima'afkan jika
tidak berkenan dan mohon dikoreksi bila ada kesalahan .
Bahwa tiada yang kuasa selain dari pada Alloh SWT.sebagaimana firmannya :

Artinya : Yang Berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu
atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan
(yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu kepada
keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan
tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya).[Al
An'am : 65]

Maksud dari azab dari atas dalam ayat tersebut adalah seperti petir,
halilintar yang menghancurkan, dan angin topan. Adapun makna azab dari
bawah adalah seperti gempa dan tanah longsor.

Artinya : Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut
akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih [An-Nur : 63]

Terima kasih

Imam Syafe'i



- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: Imam Syafei [EMAIL PROTECTED]
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Monday, January 16, 2006 10:13 AM
Subject: Re: [BULK] - [media-dakwah] Re : ISTIGHFAR DAN TAUBAT



 Hujan lebat akhir2 ini pasti karena banyak orang yang beristighfar :-)




 Imam Syafei
 [EMAIL PROTECTED]To:
media-dakwah@yahoogroups.com
 dcc:
 Sent by:  Subject: [BULK] -
[media-dakwah] Re : ISTIGHFAR DAN TAUBAT
 [EMAIL PROTECTED]
 groups.com


 14/01/2006 09:23





 ISTIGHFAR DAN TAUBAT


 Oleh
 Syaikh Dr. Fadhl Ilahi
 Bagian Pertama dari Dua Tulisan [1/2]




 Diantara sebab terpenting diturunkannya rizki adalah itsighfar (memohon
 ampun) dan taubat kepada Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Menutupi
 (kesalahan). Untuk itu, pembahasan mengenai pasal ini kami bagi menjadi
dua
 pembahasan.

 Pertama : Hakikat Istighfar dan Taubat
 Kedua : Dalil Syar'i Bahwa Istighfar Dan Taubat Termasuk Kunci Rizki.


 Pertama : Hakikat Istighfar dan Taubat

 Sebagian besar orang menyangka bahwa istighfar dan taubat hanyalah cukup
 dengan lisan semata. Sebagian mereka mengucapkan.

 Artinya : Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.

 Tetapi kalimat-kalimat diatas tidak membekas di dalam hati, juga tidak
 berpengaruh dalam perbuatan anggota badan. Sesungguhnya istighfar dan
 taubat jenis ini adalah perbuatan orang-orang dusta.

 Para ulama -semoga Allah memberi balasan yang sebaik-baiknya kepada
mereka-
 telah menjelaskan hakikat istighfar dan taubat.

 Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani menerangkan : Dalam istilah syara', taubat
 adalah meninggalkan dosa karena keburukannya, menyesali dosa yang telah
 dilakukan, berkeinginan kuat untuk tidak mengulanginya dan berusaha
 melakukan apa yang bisa diulangi (diganti). Jika keempat hal itu telah
 terpenuhi berarti syarat taubatnya telah sempurna [Al-Mufradat fi
Gharibil
 Qur'an, dari asal kata  tauba hal. 76]

 Imam An-Nawawi dengan redaksionalnya sendiri menjelaskan : Para ulama
 berkata, 'Bertaubat dari setiap dosa hukumnya adalah wajib. Jika maksiat
 (dosa) itu antara hamba dengan Allah, yang tidak ada sangkut pautnya
dengan
 hak manusia maka syaratnya ada tiga. Pertama, hendaknya ia menjauhi
maksiat
 tersebut. Kedua, ia harus menyesali perbuatan (maksiat)nya. Ketiga, ia
 harus berkeinginan untuk tidak mengulanginya lagi. Jika salah satunya
 hilang, maka taubatnya tidak sah.

 Jika taubatnya itu berkaitan dengan hak manusia maka syaratnya ada empat.
 Ketiga syarat di atas dan Keempat, hendaknya ia membebaskan diri
(memenuhi)
 hak orang tersebut. Jika berbentuk harta benda atau sejenisnya maka ia
 harus mengembalikannya. Jika berupa had (hukuman) tuduhan atau sejenisnya
 maka ia harus memberinya kesempatan untuk membalasnya atau meminta ma'af
 kepadanya. Jika berupa ghibah (menggunjing), maka ia harus meminta maaf
 [Riyadhus Shalihin, hal. 41-42]

 Adapun istighfar, sebagaimana diterangkan Imam Ar-Raghib Al-Asfahani
adalah
  Meminta (ampunan) dengan ucapan dan perbuatan. Dan firman Allah.

 Artinya : Mohonlah ampun kepada Tuhanmu

[media-dakwah] Re : Makhluk-makhluk Bercahaya

2006-01-16 Terurut Topik Imam Syafei
 Makhluk-makhluk Bercahaya
 
  Karya : Harun Yahya
 


  Thomas Edison adalah seorang ilmuwan terbesar di dunia. Sekitar seratus 
dua puluh tahun telah berlalu sejak ia menemukan bola lampu. Dalam masa ini, 
bola lampu telah menjadi bagian penting kehidupan manusia. Kini, jutaan bola 
lampu mungil bersama-sama menerangi kota-kota besar di seluruh dunia.

  Penerangan menjadi suatu simbul penting bagi peradaban ini. Namun, ada 
sumber penerangan lain. Kita tentunya pernah menjumpai cahaya kecil yang 
menerangi kegelapan malam hari. Cahayanya begitu kuat dan terang, namun sumber 
penerangan ini sangatlah berbeda dengan bola lampu. Bahkan ia sama sekali 
bukanlah benda, melainkan makhluk hidup. Ia adalah seekor kunang-kunang. 
Makhluk kecil ini menghasilkan cahaya dalam tubuhnya meski ia tidak memiliki 
bola lampu. Meskipun tidak menggunakan listrik, ia memiliki teknologi yang jauh 
lebih hebat. Teknologi ini lebih efektif dari bola lampu yang mampu merubah 
sepuluh persen saja dari energinya menjadi cahaya, sedangkan sembilan puluh 
persen sisanya berubah dan hilang menjadi panas.

  Sebaliknya, kunang-kunang mampu menghasilkan hampir seratus persen cahaya 
dari energi yang ada. Ini dikarenakan disain sempurna pada sistem penghasil 
cahaya yang dimilikinya. Tubuhnya berisi zat kimia khusus bernama lusiferin, 
dan enzim yang disebut lusiferase. Untuk menghasilkan cahaya, dua zat kimia ini 
bercampur, dan percampuran ini menghasilkan energi dalam bentuk cahaya. Molekul 
kompleks ini telah didisain secara khusus untuk memancarkan cahaya. Penempatan 
setiap atom yang membentuk molekul tersebut telah ditentukan sesuai dengan 
tujuan ini. Tidak ada keraguan bahwa disain biokimia ini bukanlah sebuah 
kebetulan. Ia sengaja diciptakan secara khusus. Sebagaimana Allah telah memberi 
semua makhluk hidup ciri mereka masing-masing, Dia juga telah mengajarkan 
kunang-kunang cara membuat cahaya.

  Tapi, untuk apakah kunang-kunang membuat cahaya melalui teknologi yang 
sedemikian maju. Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan ini, kita harus 
mengamati lebih dekat sekawanan kunang-kunang. Sekelompok kunang-kunang dalam 
jumlah besar, hingga ratusan ribu, di malam hari memunculkan pemandangan yang 
membuat kita seolah sedang berjalan di bawah bintang-bintang.

  Cahaya ini sangatlah penting bagi kunang-kunang sebagai alat komunikasi. 
Sepanjang sejarah, manusia telah menggunakan berbagai sarana untuk 
berkomunikasi. Salah satunya adalah sandi morse, yang terdiri atas kombinasi 
sinyal panjang dan pendek, dan dipakai pada telegram. Kunang-kunang menggunakan 
sinyal cahaya untuk berkomunikasi, cara yang menyerupai sandi morse. 

  Kunang-kunang jantan menyalakan dan memadamkan cahayanya untuk mengirim 
pesan kepada sang betina. Pesan ini berisi kode tertentu. Dan kunang-kunang 
betina menggunakan kode yang sama untuk mengirim pesan balasan kepada sang 
jantan. Sebagai hasil dari pesan timbal-balik ini, sang jantan dan betina 
mendekat satu sama lain.

  Sejak saat ia dilahirkan, tiap kunang-kunang mengetahui bagaimana 
berkirim pesan dengan cara ini, dan bagaimana memahami pesan yang dikirim oleh 
yang lain. Singkatnya, masing-masing dari ribuan kunang-kunang yang kita lihat 
bersama di kegelapan malam adalah sebuah keajaiban penciptaan. Pencipta sistem 
yang luar biasa ini adalah Allah, Pencipta semua makhluk hidup. 

  Selama beberapa malam di Segitiga Bermuda, pertunjukan cahaya tengah 
berlangsung. Beberapa saat setelah matahari tenggelam, cahaya yang mempesona 
muncul di permukaan laut. Cahaya ini berasal dari cacing laut betina yang 
sedang berada di permukaan. Sang betina mencampurkan dua cairan kimia yang ia 
hasilkan dalam tubuhnya. Makhluk ini tahu bagaimana menggunakan bahan-bahan 
kimia untuk memproduksi cahaya dengan cara yang menakjubkan. Hasil akhirnya 
adalah sebuah pertunjukan cahaya yang mengagumkan. Cacing betina melakukan ini 
untuk menarik perhatian sang jantan. Makhluk yang sedang mendekat dengan cahaya 
kecilnya yang terang adalah cacing laut jantan. Sepuluh menit kemudian, 
permukaan laut telah tertutupi oleh ratusan betina yang memancarkan cahaya 
terang. Jika bulan keluar dari balik awan dan menerangi permukaan laut, mereka 
kembali ke kedalaman lautan. Dua puluh menit kemudian pertunjukan ini berakhir.

  Jika kita ingin menyaksikan tempat sesungguhnya, di mana binatang 
menggunakan cahaya untuk berkomunikasi, maka kita harus pergi ke tempat paling 
gelap di bumi, yaitu dasar lautan. Kapal selam ini didisain khusus untuk dapat 
menyelam hingga kedalaman enam ratus meter. Sinar matahari tidak dapat menembus 
kedalaman di bawah dua ratus meter. Di sinilah tempat paling gelap di bumi. 
Tekanannya dua puluh kali lebih tinggi dibandingkan di permukaan laut. Anda 
mungkin berpikir bahwa tak ada yang mampu hidup dalam kondisi ini. Namun sebuah 
pemandangan menakjubkan muncul ketika terlihat suatu sinyal cahaya dari luar 
kapal selam. Tiba-tiba muncul 

[media-dakwah] Re: Sejarah Sufi

2006-01-15 Terurut Topik Imam Syafei
Asslm. Wr. Wb.

Ini kiriman dari temen ane diatas saya potong sedikit saya koreksi :

 4. Ulamak2 sufi dituduh sesat dan zindiq ialah
 kerana ucapan2 mereka 
 yang disalah tafsirkan oelh ulama2 rasmi atau
 ulamak2 lahir.Hal ini 
 berlaku kerana perasaan hati mereka terhadap Allah
 tidak sama. Ulama2 
 sufi sangat asyik dengan Allah. Hati mereka penuh
 dengan rasa cinta 
 dan rindu pada Allah hingga ada yang mabuk
 cinta(fana) . Sebaliknya 
 ulama2 lahir atau rasmi sering putus hubungan dengan
 Allah, kerana 
 cinta pada dunia. Rasa cinta dan rindu pada Allah
 tidak bertempat 
 dalam hati mereka. Dalam keadaan hati yang berbeza,
 tentulah ulamak 
 lahir atau rasmi tidak dapat memahami ucapan2 yang
 kadang2 terkeluar 
 dari hati yang fana dengan Allah.
 
 Orang yang menanggung cinta dan rindu yang mendalam
 mempunyai bahasa2 
 indah yang simbolik terhadap yang dicintai. Seperti
 `buah hati ku', 
 `jantung hati ku' dan sebagainya.Demikian contoh2
 ucapan pemujaan dari 
 seseorang kepada orang yang dicintainya. Biasanya
 ucapan begini lahir 
 pada waktu hati terlalu asyik dan mabuk rindu yang
 mendalam.
 
 Begitulah juga dengan ulamak2 sufi yang sedang asyik
 `isyqun' dengan 
 Allah swt. Ucapan -ucapan yang berbentuk melatah,
 `syattah' yang lahir 
 dari hati yang fana yang mana bahasa lidah tidak
 dapat mentafsirkan 
 bahasa hati, bukanlah bermaksud mensyirikkan Allah
 atau merupa-rupakan 
 Allah. Tetapi membawa maksud yang tersirat yang
 menunjukkan rasa 
 pemujaan yang agung terhadap kekasihnya iaitu Allah
 swt.Hal2 begini 
 dijadikan sebab oleh ulamak2 rasmi untuk
 mensyirikkan dan menuduh 
 zindiq kepada Ahlullah itu.Katanya membawa fahaman
 `hulul' atau 
 `wahdatul wujud'. Hingga kerana itu mereka menghukum
 ulama2 sufi itu 
 tadi. Diantara yang kena hukum ialah Al-Hallaj dan
 Ibnu Arabi.
 
 Kalau kita tidak emosional, kita akan nampak dengan
 jelas bahawa 
 tuduhan2 itu sebenarnya bukanlah dituju kepada
 ajaran atau keyakinan 
 yang dibawa, tetapi lebih kepada peribadi orang2nya(
 tuduhan berbentuk 
 peribadi) Ajaran2 dan keyakinan itu dijadikan
 sebagai alasan sahaja. 
 Hal ini jauh bezanya dengan tuduhan yang betul2
 ditujukan kepada 
 ajaran yang salah, tanpa rasa sentimen pada
 orang2nya

terlebih dahulu saya mohon Maaf dan mhn dikoreksi jika ada terdapat kesalahan 


Koreksi

buah hati ku', 
 `jantung hati ku' 


Apakah Pantas kita seorang hamba yang lemah ini, seorang Hamba yang hina dina 
ini mengucapkan kata2 ini (kata diatas) kepada sang Pencipta yang Maha Agung, 
yang Maha Esa, yang Maha Besar, yang Maha Raja seru sekalian Alam (Asma'ul 
husna 99) itu. Sedangkan  pada kerajaan zaman dahulu aja gak ada ucapan itu 
dari seorang hamba sahaya kepada seorang Raja berkata Wahai Buah Hatiku kepada 
sang Raja ini satu contoh.Emangnya Allah itu temennye buka sang Khaliq Emangnya 
Romeo and Juliet yang sedang bermesraan dengan Ucapan2 itu. Dimana Sopan Santun 
kita dimana Ahklaqul karimah kita sedangkan dengan manusia aja kita harus Sopan 
dan Santun kalau mau memuja dan memuji dengan yang agung Asma'ul Husna itukan 
kata2 yang Agung malah Pemujaan kepada Allah Zahir dan Bathin dan banyak lagi 
bacaan untuk mengagungkan Allah SWT di dalam Al-Qur'an dan Hadist.Okelah kalau 
Masalah Muamalah dan Jihad mungkin sama, Tapi ini masalah Hamba dengan Sang 
Pencipta, Sang Khaliq.

Kita (manusia) adalah Hamba Allah yang hina 

  

  Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang HINA Surah 
As-Sajdah : 8


 Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang HINA Surah Al- Mursalaat : 20

 Jadi seorang Hamba Allah itu sujud memuji dan berendah diri 
   An Nahl 



  48. Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah 
diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam 
keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri? 

   
 At Taubah 



112. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, 
yang memuji, yang melawat[662], yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat 
ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan 
gembirakanlah orang-orang mukmin itu. 

   
[662]. Maksudnya: melawat untuk mencari ilmu pengetahuan atau 
berjihad. Ada pula yang menafsirkan dengan orang yang berpuasa. 


  
   

5. Al Maa'idah 



54. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang 
murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah 
mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut 
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, 
yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka 
mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, 
dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha 

[media-dakwah] Re : Tanya

2006-01-15 Terurut Topik Imam Syafei
Asslm. Wr. Wb.

Mau tanya nich kalau hari Sabtu Sore dan Hari minggu libur ya..mhn 
informasinya
Terima kasih.

Salam,

Imam Syafe'i



[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : BERIBADAH KEPADA ALLAH SEPENUHNYA

2006-01-15 Terurut Topik Imam Syafei
BERIBADAH KEPADA ALLAH SEPENUHNYA


Oleh
Syaikh Dr Fadhli llahi




Di antara kunci-kunci rizki adalah beribadah kepada Allah sepenuhnya. Saya akan 
membahas masalah ini -dengan memohan pertolongan kepada Allah- dari dua hal.

Pertama: Makna Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya
Kedua : Dalil Syar'I Bahwa Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya Adalah Di Antara 
Kunci-Kunci Rizki.

Pertama : Makna Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya

Hendaknya seseorang tidak mengira bahwa yang dimaksud beribadah sepenuhnya 
adalah dengan meninggalkan usaha untuk mendapatkan penghidupan dan duduk di 
masjid sepanjang siang dan malam. Tetapi yang dimaksud -wallahu a'lam- adalah 
hendaknya seorang hamba beribadah dengan hati dan jasadnya, khusyu' dan 
merendahkan diri di hadapan Allah Yang Mahaesa, menghadirkan (dalam hati) 
betapa besar keagungan Allah, benar-benar merasa bahwa ia sedang bermunajat 
kepada Allah Yang Maha Menguasai dan Maha Menentukan. Yakni beribadah 
sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits.

Artinya : Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatNya. 
Jika kamu tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu [Lihat, Shahih 
Muslim, Kitabul Iman, Bab Bayanul Iman wal Islam wa Ihsan.., penggalan dari 
hadits no.5 (9), 1/39]

Janganlah engkau termasuk orang-orang yang (ketika beribadah) jasad mereka 
berada di masjid, sedang hatinya berada di luar masjid.

Menjelaskan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Artinya : Beribadahlah sepenuhnya kepadaKu.

Al-Mulla Ali Al-Qari berkata ; 'Maknanya, jadikanlah hatimu benar-benar 
sepenuhnya (berkosentrasi) untuk beribadah kepada Tuhamnu [Murqatul Mafatih, 
9/26. Lihat pula, Tuhfatul Ahwadzi, di dalamnya disebutkan : Kosongkanlah 
(hatimu) dari urusan-urusanmu untuk menta'atiKu 7/140]

Kedua : Dalil Syar'i Bahwa Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya Adalah Diantara 
Kunci-Kunci Rizki.

Ada beberapa nash yang menunjukkan bahwa beribadah sepenuhnya kepada Allah 
termasuk di antara kunci-kunci rizki. Beberpa nash tersebut di antaranya adalah.

[1] Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim 
dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam 
beliau bersabda.

Artinya : Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, 'Wahai anak Adam!, beribadahlah 
sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan 
kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku 
penuhi tanganmu dengan kesibukan [1] dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada 
manusia) [2]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits tersebut menjelaskan, 
bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya 
dengan dua hadiah sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah kepadaNya 
dengan sepenuhnya dengan dua siksa. Adapun dua hadiah itu adalah Allah mengisi 
hati orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan kekayaan serta memenuhi 
kebutuhannya. Sedang dua siksa itu adalah Allah memenuhi kedua tangan orang 
yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan berbagai kesibukan, dan ia 
tidak mampu memenuhi kebutuhannya, sehingga ia tetap membutuhkan kepada manusia.

[2] Hadits riwayat Imam Al-Hakim dari Ma'qal bin Yasar Radhiyallahu 'anhu ia 
berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

Artinya : Tuhan kalian berkata, 'Wahai anak Adam!, beribadahlah kepadaKu 
sepenuhnya, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua 
tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam!, jangan jauhi Aku, sehingga Aku penuhi 
hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan [3]

Dalam hadits yang mulia ini, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia, 
yang berbicara berdasarkan wahyu mengabarkan tentang janji Allah, yang tak satu 
pun lebih memenuhi janji daripadaNya, berapa dua jenis pahala bagi orang yang 
benar-benar beribadah kepada Allah sepenuhnya. Yaitu, Allah pasti memenuhi 
hatinya dengan kekayaan dan kedua tangannya dengan rizki.

Sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga memperingatkan akan ancaman 
Allah kepada orang yang menjauhiNya dengan dua jenis siksa. Yaitu Allah pasti 
memenuhi hatinya dengan kefakiran dan kedua tangannya dengan kesibukan.

Dan semua mengetahui, siapa yang hatinya dikayakan oleh Yang Maha Memberi 
kekayaan, niscaya tidak akan didekati oleh kemiskinan selama-lamanya. Dan siapa 
yang kedua tangannya dipenuhi rizki oleh Yang Maha Memberi rizki dan 
Mahaperkasa, niscaya ia tidak akan pernah pailit selama-lamanya. Sebaliknya, 
siapa yang hatinya dipenuhi dengan kefakiran oleh Yang Mahakuasa dan Maha 
Menentukan, niscaya tak seorangpun mampu membuatnya kaya. Dan siapa yang 
disibukkan oleh Yang Mahaperkasa dan Maha Memaksa, niscaya tak seorangpun yang 
mampu memberinya waktu luang.


[Disalin dari buku Mafatiihur Rizq fi Dhau'il Kitab was Sunnah, edisi Indonesia 
Kunci-Kunci Rizki Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah hal 36-40, Penerjemah Ainul 
Haris Arifin, Lc. Darul Haq]
_
Foote Note.
[1] Aku 

Re: [media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar:)

2006-01-15 Terurut Topik Imam Syafei

- Original Message -
From: Imam Syafei [EMAIL PROTECTED]
To: suhana032003 [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, January 15, 2006 9:14 AM
Subject: Re: [media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar:)


 Asslm Wr. Wb.

 Saya ikutan nimbrung sedikit ya, Emang kalo Akidah itu gak bisa pake
 akal tapi diterima oleh akal karena sudah ada Risalah / Tuntunan Dari
 Rosululloh SAW.  dan Allah SWT itu tidak suka dengan Orang yang melampaui
 batas sebagaimana Firmannya :
 yang artinya dibawah  dan melaksanakan perintah itu sesuai dengan
 kemampuan. Sesuai kemampunan disini bukan menurut hawa nafsu atau akal
 sebagai mana hadist dibawah : maaf kalo ada kesalahan mhn dikoreksi .2. Al
 Baqarah



   190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,
 (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak
 menyukai orang-orang yang melampaui batas.


 7. Al A'raaf



 55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara
yang
 lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
 batas[549].


 [549]. Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan
cara
 meminta.





 5. Al Maa'idah



 87. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan
 apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu
 melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
 melampaui batas.






 40. Al Mu'min



 28. Dan seorang laki-laki yang beriman di antara
 pengikut-pengikut Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata: Apakah
kamu
 akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: Tuhanku ialah
Allah
 padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan
dari
 Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa)
 dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana)
yang
 diancamkannya kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki
 orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.






   5. Al Maa'idah



   77. Katakanlah: Hai Ahli Kitab, janganlah kamu
 berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu.
 Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat
 dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan
 kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.





   96. Al 'Alaq



   6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar
melampaui
 batas,


   Seseorang melaksanakan perintah itu sesuai dengan
 kemampuannya bukan keterpaksaan melaksanakannya
   sebagaimana hadist dibawah ini :






 Dari Abu Hurairah, 'Abdurrahman bin Shakhr
 radhiallahu 'anh, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda : Apa
saja
 yang aku larang kamu melaksanakannya, hendaklah kamu jauhi dan apa saja
yang
 aku perintahkan kepadamu, maka lakukanlah menurut kemampuan kamu.
 Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah karena banyak
bertanya
 dan menyalahi nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh)

 [Bukhari no. 7288, Muslim no. 1337]


   Hadits ini terdapat dalam kitab Muslim dari
 Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah berkhutbah dihadapan kami, sabda
 beliau : Wahai manusia, Allah telah mewajibkan kepada kamu haji, karena
itu
 berhajilah, lalu seseorang bertanya : Wahai Rasulullah. apakah setiap
tahun
 ?, Rasulullah diam, sampai orang itu bertanya tiga kali, lalu Rasulullah
 bersabda : Kalau aku katakana ya niscaya menjadi wajib dan kamu tidak
akan
 sanggup melakukannya, kemudian beliau bersabda lagi :Biarkanlah aku dengan
 apa yang aku diamkan, karena kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah
karena
 banyak bertanya dan menyalahi nabi-nabi mereka. Maka jika aku perintahkan
 melakukan sesuatu, kerjakanlah menurut kemampuan kamu, tetapi jika aku
 melarang kamu melakukan sesuatu, maka tinggalkanlah. Laki-laki yang
bertanya
 kepada Rasulullah adalah Aqra' bin Habits, demikianlah menurut suatu
 riwayat.

   Para ahli ushul fiqh mempersoalkan perintah
 dalam agama, apakah perintah itu harus dilakukan berulang-ulang ataukah
 tidak. Sebagian besar ahli fiqh dan ahli ilmu kalam menyatakan tidak wajib
 berulang-ulang. Akan tetapi yang lain tidak menyatakan setuju atau
menolak,
 tetapi menunggu penjelasan selanjutnya. Hadits ini dijadikan dalil bagi
 mereka yang bersikap menanti (netral), karena sahabat tersebut bertanya
 Apakah setiap tahun? sekiranya perintah itu dengan sendirinya
mengharuskan
 pelaksanaan berulang-ulang atau tidak, tentu Rasulullah tidak menjawab
 dengan kata-kata Kalau aku katakan ya, niscaya menjadi wajib dan kamu
 tidak akan sanggup melakukannya Bahkan tidak ada gunanya hal tersebut
 ditanyakan. Akan tetapi secara umum perintah itu mengandung pengertian
tidak
 perlu dilaksanakan berulang-ulang. Kaum muslim sepakat

Re: [media-dakwah] Sosok Abdul Qodir Jaelani

2006-01-15 Terurut Topik Imam Syafei
Asslm. Wr. Wb.

Saya sedikit bertanya apakah Syekh abdul Qadir Al-Jailani itu seorang
WaliAllah bukan seorang sufi ? apa saya salah tanggap Mohon
pencerahannya.

Salam,

Imam Syafe'i

- Original Message -
From: Hangga [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Friday, January 13, 2006 4:31 PM
Subject: [media-dakwah] Sosok Abdul Qodir Jaelani


 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
 Of Ummu Ja'far
 Sent: 13 Januari 2006 15:36
 To: sabili
 Subject: [Sabili] Sosok Abdul Qodir Jaelani


 http://www.eramuslim.com

 Sosok Abdul Qodir Jaelani
 Assalamu `alaikum,

 Siapakah Syekh Abdul Qodir Jaelani? Dan mengapakah begitu diagungkan
 oleh sebagian saudara kita?

 BUDI SUCI


 Jawaban

 Assalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 Syekh Abdur Qadir Jilany adalah adalah imam yang zuhud dari kalangan
 sufi. Nama lengkap beliau adalah Abdul Qadir bin Abi Sholih Abdulloh
 bin Janki Duwast bin Abi Abdillah bin Yahya bin Muhammad bin Daud bin
 Musa bin Abdillah bin Musa al-Hauzy bin Abdulloh al-mahdh bin Al-Hasan
 al-mutsanna bin al-Hasan bin Ali bin Abi Tholib Al-Jailani dinisbahkan
 ke sebuah tempat di dekat thobristan yaitu Jiil, atau Jilan atau Kilan

 Beliau lahir tahun 471 H di Jiilan dan Kemudian di masa mudanya beliau
 pergi ke Baghdad dan belajar dari al-Qadhy Abi Sa'd al-Mukhorromy.
 Beliau pun banyak meriwayatkan hadits dari sejumlah ulama pada masa
 itu di antaranya; Abu Gholib al-Baqillany dan Abu Muhammad Ja'far as-
 Sirraj.

 Syekh 'Izuddin bin Abdissalam mengatakan: Tidak ada seorangpun yang
 karamahnya diriwayatkan secara mutawatir kecuali Syekh Abdul Qadir
 Jiilany. Syekh Nuruddin asy-Syathonufy al-Muqry mengarang sebuah buku
 yang menjelaskan tentang sirah dan karamah beliau dalam 3 jilid, dalam
 buku tersebut dikumpulkan semua berita yang berkaitan dengan syekh
 baik itu berita yang benar, palsu maupun hanya cerita rekaan.

 Di antara cerita yang terdapat dalam buku tersebut adalah sebuah kisah
 yang diriwayatkan dari Musa bin Syekh Abdul Qadir al-Jilany ia
 berkata: Aku mendengar ayahku bercerita: Pada suatu waktu, ketika aku
 sedang berada dalam perjalanan di sebuah gurun. Berhari-hari lamanya
 aku tidak menemukan air, dan aku sangat kehausan. Tiba-tiba ada awan
 yang melindungiku dan turun darinya setetes air kemudian aku
 meminumnya dan hilang rasa dahagaku, kemudian aku melihat cahaya
 terang benderang, tiba-tiba ada suara memanggilku, Wahai Abdul Qodir,
 Aku Rabbmu dan Aku telah halalkan segala yang haram kepadamu. Maka
 Abdul Qodir berkata: Pergilah wahai engkau Syetan terkutuk. Tiba-
 tiba berubah menjadi gelap dan berasap, kemudian ada suara yang
 mengucapkan: Wahai Abdul Qodir, engkau telah selamat dariku (syetan)
 dengan amalmu dan fiqihmu. Demikian sedikit kisah tentang Abdul
 Qodir.

 Syekh Abdul Qadir memiliki 49 orang anak, 27 di antaranya adalah laki-
 laki. Beliaulah yang mendirikan tariqat al-Qadiriyah. Di antara
 tulisan beliau antara lain kitab Al-Fathu Ar-Rabbani, Al-Ghunyah li
 Thalibi Thariq Al-Haq dan Futuh Al-Ghaib. Beliau wafat pada tanggal 10
 Rabi?ul Akhir tahun 561 H bertepatan dengan 1166 M pada saat usia
 beliau 90 tahun.

 Adapun penyebab kenapa begitu banyak orang di zaman sekarang yang
 mengagungkan beliau, adalah karena beliau termasuk orang yang sholih
 dan banyak karomahnya. Hanya saja kebanyakan dari mereka bersikap
 berlebih-lebihan dalam hal tersebut (al-Ghulu) dan menempatkan beliau
 di atas derajat para Nabi. Tentunya hal tersebut adalah perbuatan yang
 dilarang. (Tarikhul Islam Lidz-Dzahaby tahun 561-570 H, Siyar A'lam
 an-Nubala' 20/439-451)

 Wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 Ahmad Sarwat, Lc.







 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links











 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?

2006-01-15 Terurut Topik Imam Syafei
APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ? 


Oleh
Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy Syaukani ( 1173 - 1250 H )
Bagian Pertama dari Empat Tulisan [1/4]






Pendahuluan editor
Bismillahi- rahmaani-rahiim
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, kita memuji-Nya, memohon 
pertolongan, petunjuk dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kita memohon 
perlindungan dari kejahatan diri dan amalan kita kepada-Nya. Sesungguhnya 
barang siapa yang telah Allah berikan petunjuk, niscaya tidak akan ada yang 
mampu menyesatkannya, dan barang siapa yang telah Allah sesatkan, niscaya tidak 
akan ada yang mampu memberikannya petunjuk.

Saya bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, dan 
tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan 
utusannya.

Amma ba'du:
Sungguh menuntut ilmu syariat dan berdakwah kepadanya serta mengajarkannya 
kepada orang yang tidak mengetahuinya, memberikan peringatan kepada kaum 
muslimin dari perbuatan yang diharamkan dan kemungkaran, dan menjauhkan mereka 
dari perbuatan bid'ah adalah termasuk dari amar-ma'ruf dan nahi-mungkar. Yang 
mana Allah telah menjadikan kebaikan bagi ummat ini apabila mereka mau 
menegakkannya, sebagai mana firman Allah :

Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang 
ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. [Al Imron 110]

Dan dikarenakan isi buku ini membahas satu aspek penting untuk meluruskan 
gambaran agama Islam dari upacara-upacara yang dinisbahkan kepadanya, yang 
mendatangkan gambaran buruk akan agama Islam. Sebab setiap orang yang 
menyaksikan ahli bid'ah dari kalangan sufi sedang melaksanakan acara bid'ah 
mereka maulid dengan gerak-gerik dan tata cara mereka, niscaya ia akan meyakini 
bahwa dasar acara ini adalah khurofat dan cerita-cerita palsu.

Tidak diragukan lagi bahwa setiap orang yang menyaksikan mereka sedang 
melaksanakan acara ini niscaya akan menjauh dari Islam, dan berburuk sangka 
dengan pemeluknya, terlebih-lebih pada zaman sekarang yang perayaan maulid 
disiarkan langsung melalui parabola, sebab ia tidak menyaksikan adanya sebuah 
agama yang hakiki, yang akan mendatangkan kepercayaan pada jiwa, dan 
membangkitkan semangat beramal dan membantu orang lain.

Dan karena diantara kesempurnaan iman adalah rasa cinta seseorang kepada 
saudaranya, akan apa yang dicintai untuk ia dapatkan, yaitu dengan cara 
menjelaskan kebenaran bagi orang yang terperdaya dengan kebatilan dari pemeluk 
agama ini, dan ini termasuk jihad yang Allah wajibkan kepada pemeluk agama yang 
Allah jadikan sebagai penutup dari semua agama. Sebab hal ini salah satu 
kewajiban yang paling wajib, sebagaimana memerangi musuh dengan berperang, maka 
usaha membersihkan ummat ini dari penyebab kelemahan dan amalan-amalan yang 
hina merupakan kewajiban yang paling wajib.

Sebab ummat ini tidak akan mampu memerangi musuhnya dengan pedang sehinggga 
membentengi dirinya dengan benteng yang kokoh dari dalam tubuhnya sendiri, 
yaitu dengan cara menyebarkan agama Islam yang benar. Dikarenakan membersihkan 
barisan merupakan salah satu penyebab datangnya kemenangan.

Betapa banyak kita menyaksikan dalam sejarah kelompok ini (kaum sufi) yang 
dianggap bagian dari Islam padahal bukan, telah mendatangkan bencana dan 
peperangan dalam tubuh negara Islam sebelum mereka diserang oleh musuh mereka 
yang sebenarnya. Bahkan sepanjang masa, merekalah yang membukakan jalan bagi 
musuh untuk masuk kedalam negri kaum muslimin pada berbagai daerah. 

Hal ini disebabkan karena agama yang mereka pegangi bertopang dengan kuat pada 
menuruti syahwat pribadi yang diharamkan dalam Islam, baik itu yang berhubungan 
dengan makanan, pakaian, wanita atau yang lainnya, dan mereka benar-benar sadar 
bahwa agama Islam yang sebenarnya sangatlah bertentangan dengan hal ini, 
kecuali dalam batas yang dihalalkan dalam syariat.

Dan mungkin sekarang ini saya -dan juga yang lainnya- telah melihat bahwa 
dibawah debu telah terdapat percikan api, hal ini dikarenakan banyaknya 
perayaan acara bid'ah ini, dan usaha-usaha untuk menghidupkan tempat-tempat 
jahiliyah pada zaman ini.

Nah karya ini merupakan andil saya dalam menyebar luaskan jawaban bagi 
pertanyaan yang sering terlintas dalam benak kebanyakan pemeluk agama Islam, 
terlebih-lebih pada zaman ini, zaman yang banyak sekali perbuatan bid'ah dan 
telah menyebar dengan cepat sebagaimana menyebarnya api dalam rumput kering. 
Itu semua disebabkan kebodohan dan kurangnya kesadaran dan rasa cinta untuk 
tersohor, walau berakibat buruk terhadap agama ini.

Sungguh tersebarnya buku seperti ini telah menjadi ganjalan dalam tenggorokan 
setiap ahli bid'ah dan orang sufi. Sebuah karya yang dituliskan oleh seorang 
alim besar, hidup antara abad kedua dan ketiga belas di negri Yaman. Negri yang 
didoakan oleh Nabi e untuk mendapatkan berkah, dan beliau termasuk salah 
seorang mujtahid dan termasuk salah seorang ulama' ummat ini, yang selalu 
berpegangan dengan dalil.


Re: [media-dakwah] Re : HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN.

2006-01-13 Terurut Topik Imam Syafei
Iya memang benar Pak yang tidak boleh atau haramnya keluar untuk  memberontak 
yaitu Khalifah kalau Pertanyaan No 1 saya belum dapat jawabannya mungkin temen2 
yang bisa menjawab
  - Original Message - 
  From: abiems 
  To: 'Imam Syafei' ; media-dakwah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, January 13, 2006 12:23 PM
  Subject: RE: [media-dakwah] Re : HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP 
PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN.


   

  Kita memang dilarang memberontak terhadap pemimpin kaum muslimin, 

  Namun sekarang pertanyaan-nya adalah, siapakah 'pemimpin kaum muslimin saat 
ini' ? 

  Apakah pemimpin kaum muslimin yang dimaksud-kan oleh pengirim  atau penulis 
adalah 'khalifah' atau siapa ?

   

  Mohon penjelasan-nya.  

   


--

  From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
Imam Syafei
  Sent: Thursday, January 12, 2006 5:29 PM
  To: media-dakwah@yahoogroups.com
  Subject: [media-dakwah] Re : HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP 
PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN.

   

  HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN.


  Oleh
  Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan





  Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah haramnya keluar 
untuk memberontak terhadap pemimpin kaum muslimin apabila mereka melakukan 
hal-hal yang menyimpang, selama hal tersebut tidak termasuk amalan kufur. Hal 
ini sesuai dengan perintah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang 
wajibnya ta'at kepada mereka dalam hal-hal yang bukan ma'shiyat dan selama 
belum tampak pada mereka kekafiran yang jelas. Berlainan dengan Mu'tazilah yang 
mewajibkan keluar dari kepemimpinan para imam/pemimpin yang melakukan dosa 
besar walaupun belum termasuk amalan kufur dan mereka memandang hal tersebut 
sebagai amar ma'ruf nahi munkar. Sedang pada kenyataannya, keyakinan Mu'tazilah 
seperti ini merupakan kemunkaran yang besar karena menuntut adanya 
bahaya-bahaya yang besar baik berupa kericuhan, keributan, perpecahan dan 
kerawanan dari pihak musuh.



  [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh 
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO 
Box 6373 Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia]




  Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1044bagian=0





  [Non-text portions of this message have been removed]





  Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
  Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 



  SPONSORED LINKS 

Beyond belief 
   Islam online 
   Nation of islam 
   
Media 


   

   


--

  YAHOO! GROUPS LINKS 

   

a..  Visit your group media-dakwah on the web.
  
b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 
   


--





[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : WAJIBNYA TA'AT KEPADA PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN SELAMA MEREKA TIDAK MEMERINTAHKAN UNTUK BERBUAT KEMAKSHIYATAN.

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
WAJIBNYA TA'AT KEPADA PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN SELAMA MEREKA TIDAK MEMERINTAHKAN 
UNTUK BERBUAT KEMAKSHIYATAN.


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan




Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah wajibnya ta'at 
kepada pemimpin kaum muslimin selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat 
kemakshiyatan, apabila mereka memerintahkan perbuatan ma'shiyat, dikala itulah 
kita dilarang untuk menta'atinya namun tetap wajib ta'at dalam kebenaran 
lainnya, sebagaimana firman Allah Ta'ala.

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, ta'atlah kamu kepada Allah dan 
ta'atlah kepada Rasul serta para pemimpin diantara kalian ... [An-Nisaa : 59]

Dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam

Artinya : Dan aku berwasiat kepada kalian agar kalian bertaqwa kepada Allah 
dan mendengar dan ta'at walaupun yang memimpin kalian seorang hamba. [Telah 
terdahulu takhrijnya, merupakan potongan hadits 'Irbadh bin Sariyah tentang 
nasihat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para sahabatnya].

Dan Ahlus Sunnah wal Jama'ah memandang bahwa ma'shiyat kepada seorang amir yang 
muslim itu merupakan ma'shiyat kepada Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam, 
sebagaimana sabdanya.

Artinya : Barangsiapa yang ta'at kepada amir (yang muslim) maka dia ta'at 
kepadaku dan barangsiapa yang ma'shiyat kepada amir maka dia ma'shiyat 
kepadaku. [Dikelaurkan oleh Bukhari 4/7137, Muslim 4 Juz 12 hal. 223 atas 
Syarah Nawawi].

Demikian pula, Ahlus Sunnah wal Jama'ah-pun memandang bolehnya shalat dan 
berjihad di belakang para amir dan menasehati serta medo'akan mereka untuk 
kebaikan dan keistiqomahan.


[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 
Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia]




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1043bagian=0





[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : BERSIHNYA HATI DAN MULUT MEREKA TERHADAP PARA SAHABAT RASUL RADHIYALLAHU 'ANHUM.

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
BERSIHNYA HATI DAN MULUT MEREKA TERHADAP PARA SAHABAT RASUL RADHIYALLAHU 'ANHUM.


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan





Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah bersihnya hati dan 
mulut mereka terhadap para sahabat Rasul Radhiyallahu 'anhum sebagaimana hal 
ini telah digambarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika mengkisahkan 
Muhajirin dan Anshar dan pujian-pujian terhadap mereka.

Artinya : Dan orang-orang yang datang sesudah mereka mengatakan : Ya Allah, 
ampunilah kami dan saudara-suadara kami yang telah mendahului kami dalam iman 
dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kebencian kepada orang-orang yang 
beriman : Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. 
[Al-Hasyr : 10].

Dan sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Artinya : Janganlah kamu sekali-kali mencela sahabat-sahabatku, maka demi dzat 
yang jiwaku ditangan-Nya, kalau seandainya salah seorang diantara kalian 
menginfakkan emas sebesar gunung uhud, niscaya tidak akan mencapai segenggam 
kebaikan salah seorang diantara mereka tidak juga setengahnya. [Dikeluarkan 
oleh Bukhary 3/3673, dan Muslim 6/ Juz 16 hal 92-93 atas Syarah Nawawy]

Berlainan dengan sikap orang-orang ahlul bid'ah baik dari kalangan Rafidhoh 
maupun Khawarij yang mencela dan meremehkan keutamaan para sahabat.

Ahlus Sunnah memandang bahwa para khalifah setelah Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam adalah Abu Bakar, kemudian Umar bin Khattab, Utsman bin Affan 
dan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhum ajma'in. Barangsiapa yang mencela 
salah satu khalifah diantara mereka, maka dia lebih sesat daripada keledai 
karena bertentangan dengan nash dan ijma atas kekhalifahan mereka dalam 
silsilah seperti ini.


[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 
Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia]




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1086bagian=0







[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : MENCINTAI AHLUL BAIT SESUAI DENGAN WASIAT RASUL SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
MENCINTAI AHLUL BAIT SESUAI DENGAN WASIAT RASUL SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan






Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah mencintai ahlul 
bait sesuai dengan wasiat Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sabdanya.

Artinya : Sesungguhnya aku mengingatkan kalian dengan ahli baitku. [1]

Sedang yang termasuk keluarga beliau adalah istri-istrinya sebagai ibu kaum 
mu'minin Radhiyallahu 'anhunna wa ardhaahunna. Dan sungguh Allah telah 
berfirman tentang mereka setelah menegur mereka.

Artinya : Wahai wanita-wanita nabi . [Al-Ahzab : 32]

Kemudian mengarahkan nasehat-nasehat kepada mereka dan menjanjikan mereka 
dengan pahala yang besar, Allah berfirman.

Artinya : Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, 
hai ahlul bait dan mensucikan kamu sesuci-sucinya. [Al-Ahzab : 33]

Pada pokoknya ahlul bait itu adalah saudara-saudara dekat Nabi Shallallahu 
'alaihi wa sallam dan yang dimaksud disini khususnya adalah yang sholeh 
diantara mereka. Sedang sudara-saudara dekat yang tidak sholeh seperti 
pamannya, Abu Lahab maka tidak memiliki hak. Allah berfirman.

Artinya : Celakalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya celaka dia. 
[Al-Lahab : 1]

Maka sekedar hubungan darah yang dekat dan bernisbat kepada Rasul tanpa 
keshalehan dalam ber-din (Islam), tidak ada manfaat dari Allah sedikitpun 
baginya, Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

Artinya :Hai kaum Quraisy, belilah diri-diri kamu, sebab aku tidak dapat 
memberi kamu manfaat di hadapan Allah sedikitpun ; ya Abbas paman Rasulullah, 
aku tidak dapat memberikan manfa'at apapun di hadapan Allah. Ya Shofiyyah bibi 
Rasulullah, aku tidak dapat memberi manfaat apapun di hadapan Allah, ya Fatimah 
anak Muhammad, mintalah dari hartaku semaumu aku tidak dapat memberikan manfaat 
apapun di hadapan Allah. [2]

Dan saudara-saudara Rasulullah yang sholeh tersebut mempunyai hak atas kita 
berupa penghormatan, cinta dan penghargaan, namun kita tidak boleh 
berlebih-lebihan terhadap mereka dengan mendekatkan diri dengan suatu ibadah 
kepada mereka. Adapaun keyakinan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memberi 
manfaat atau madlarat selain dari Allah adalah bathil, sebab Allah telah 
berfirman.

Artinya : Katakanlah (hai Muhammad) : Bahwasanya aku tidak kuasa mendatangkan 
kemadlaratan dan manfaat bagi kalian. [Al-Jin : 21].

Artinya : Katakanlah (hai Muhammad) : Aku tidak memiliki manfaat atau madlarat 
atas diriku kecuali apa-apa yang tidak dikehendaki oleh Allah , kalaulah aku 
mengetahui yang ghaib sunguh aku aka perbanyak berbuat baik dan aku tidak akan 
ditimpa kemadlaratan. [Al-A'raf : 188]

Apabila Rasulullah saja demikian, maka bagaimana pula yang lainnya. Jadi, apa 
yang diyakini sebagian manusia terhadap kerabat Rasul adalah suatu keyakinan 
yang bathil.


[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 
Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia]
_
Foote Note
[1]. Dikeluarkan Muslim 5 Juz 15, hal 180 Nawawy, Ahmad 4/366-367 dan Ibnu Abi 
'Ashim dalam kitab As-Sunnah No. 629]
[2]. Dikeluarkan oleh Bukhary 3/4771, 2/2753, Muslim 1 Juz 3 hal 80-81 Nawawy




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1194bagian=0





[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : MEMBENARKAN ADANYA KAROMAH PARA WALI

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
MEMBENARKAN ADANYA KAROMAH PARA WALI


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan






Dan diantara prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah membenarkan adanya karomah 
para wali yaitu apa-apa yang Allah perlihatkan melalui tangan-tangan sebagian 
mereka, berupa hal-hal yang luar biasa sebagai penghormatan kepada mereka 
sebagaimana hal tersebut telah ditunjukkan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Sedang golongan yang mengingkari adanya karomah-karomah tersebut daintaranya 
Mu'tazilah dan Jahmiyah, yang pada hakikatnya mereka mengingkari sesuatu yang 
diketahuinya. Akan tetapi kita harus mengetahui bahwa ada sebagian manusia pada 
zaman kita sekarang yang tersesat dalam masalah karomah, bahkan 
berlebih-lebihan, sehingga memasukkan apa-apa yang sebenarnya bukan termasuk 
karomah baik berupa jampi-jampi, pekerjaan para ahli sihir, syetan-syetan dan 
para pendusta. Perbedaan karomah dan kejadian luar biasa lainnya itu jelas, 
Karomah adalah kejadian luar biasa yang diperlihatkan Allah kepada para 
hamba-Nya yang sholeh, sedang sihir adalah keluar biasaan yang biasa 
diperlihatkan para tukang sihir dari orang-orang kafir dan atheis dengan maksud 
untuk menyesatkan manusia dan mengeruk harta-harta mereka. Karomah bersumber 
pada keta'atan, sedang sihir bersumber pada kekafiran dan ma'shiyat.


[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 
Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia]




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1246bagian=0





[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : BERIMAN KEPADA ALLAH, PARA MALAIKATNYA, KITAB-KITABNYA, RASUL-RASUL-NYA, HARI AKHIR DAN TAQDIR BAIK DAN BURUK

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
BERIMAN KEPADA ALLAH, PARA MALAIKATNYA, KITAB-KITABNYA, RASUL-RASUL-NYA, HARI 
AKHIR DAN TAQDIR BAIK DAN BURUK


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan




Sesungguhnynya Ahlus Sunnah wal Jama'ah berjalan di atas prinsip-prinsip yang 
jelas dan kokoh baik dalam itiqad, amal maupun perilakunya. Seluruh 
prinsip-prinsip yang agung ini bersumber pada kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya 
dan apa-apa yang dipegang oleh para pendahulu umat dari kalangan sahabat, 
tabi'in dan para pengikut mereka yang setia.

Prinsip-Prinsip Tersebut Teringkas Dalam Butir-Butir Berikut.

Prinsip Pertama.
BERIMAN KEPADA ALLAH, PARA MALAIKATNYA, KITAB-KITABNYA, RASUL-RASUL-NYA, HARI 
AKHIR DAN TAQDIR BAIK DAN BURUK

[1]. Iman Kepada Allah
Beriman kepada Allah artinya berikrar dengan macam-macam tauhid yang tiga serta 
beriti'qad dan beramal dengannya yaitu tauhid rububiyyah, tauhid uluuhiyyah dan 
tauhid al-asmaa wa -ash-shifaat. Adapun tauhid rububiyyah adalah menatauhidkan 
segala apa yang dikerjakan Allah baik mencipta, memberi rizki, menghidupkan dan 
mematikan ; dan bahwasanya Dia itu adalah Raja dan Penguasa segala sesuatu.

Tauhid uluuhiyyah artinya mengesakan Allah melalui segala pekerjaan hamba yang 
dengan cara itu mereka bisa mendekatkan diri kepada Allah apabila memang hal 
itu disyari'atkan oleh-Nya seperti berdo'a, takut, rojaa' (harap), cinta, dzabh 
(penyembelihan), nadzr (janji), isti'aanah (minta pertolongan), al-istighotsah 
(minta bantuan), al-isti'adzah (meminta perlindungan), shalat, shaum, haji, 
berinfaq di jalan Allah dan segala apa saja yang disyari'atkan dan 
diperintahkan Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun baik 
seorang malaikat, nabi, wali maupun yang lainnya.

Sedangkan makna tauhid al-asma wash-shifaat adalah menetapkan apa-apa yang 
Allah dan Rasuln-Nya telah tetapkan atas diri-Nya baik itu berkenaan dengan 
nama-nama maupun sifat-sifat Allah dan mensucikan-Nya dari segala 'aib dan 
kekurangan sebagaimana hal tersebut telah disucikan oleh Allah dan Rasul-Nya. 
Semua ini kita yakini tanpa melakukan tamtstil (perumpamaan), tanpa tasybiih 
(penyerupaan), tahrif (penyelewengan), ta'thil (penafian), dan tanpa takwil ; 
seperti difirmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Tak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi 
Maha Mengetahui. [Asy-Syuro : 11]

Dan firman Allah pula.

Artinya : Dan Allah mempunyai nama-nama yang baik, maka berdo'alah kamu 
dengannya. [Al-A'raf : 180].

[2]. Beriman Kepada Para Malaikat-Nya
Yakni membenarkan adanya para malaikat dan bahwasanya mereka itu adalah mahluk 
dari sekian banyak mahluk Allah, diciptakan dari cahaya. Allah mencitakan 
malaikat dalam rangka untuk beribadah kepada-Nya dan menjalankan 
perintah-perintah-Nya di dunia ini, sebagaimana difirmankan Allah.

Artinya : Bahkan malaikat-malaikat itu adalah mahluk yang dumuliakan, 
mereka tidak mendahulu-Nya dalam perkataan dan mereka mengerjakan 
perintah-perintah-Nya. [Al-Anbiyaa : 26-27].

Artinya : Allahlah yang menjadikan para malaikat sebagai utusan yang memiliki 
sayap dua, tiga dan empat ; Allah menambah para mahluk-Nya apa-apa yang Dia 
kehendaki. [Faathir : 1]

[3]. Iman Kepada Kitab-kitab-Nya
Yakni membenarkan adanya Kitab-kitab Allah beserta segala kandungannya baik 
yang berupa hidayah (petunjuk) dan cahaya serta mengimani bahwasanya yang 
menurunkan kitab-kitab itu adalah Allah sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. 
Dan bahwasanya yang paling agung diantara sekian banyak kitab-kitab itu adalah 
tiga kitab yaitu Taurat, Injil dan Al-Qur'an dan di antara ketiga kitab agung 
tersebut ada yang teragung yakni Al-Qur'an yang merupakan mu'jizat yang agung. 
Allah berfirman.

Artinya : Katakanlah (Hai Muhammad) : 'sesungguhnya jika manusia dan jin 
berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an niscaya mereka tidak akan mampu 
melakukannya walaupun sesama mereka saling bahu membahu. [Al-isra : 88]

Dan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah mengimani bahwa Al-Qur'an itu adalah kalam 
(firman) Allah ; dan dia bukanlah mahluq baik huruf maupun artinya. Berbeda 
dengan pendapat golongan Jahmiyah dan Mu'tazilah, mereka mengatakan bahwa 
Al-Qur'an adalah mahluk baik huruf maupun maknanya. Berbeda pula dengan 
pendapat Asyaa'irah dan yang menyerupai mereka, yang mengatakan bahwa kalam 
(firman) Allah hanyalah artinya saja, sedangkan huruf-hurufnya adalah mahluk. 
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah, kedua pendapat tersebut adalah bathil 
berdasarkan firman Allah.

Artinya : Dan jika ada seorang dari kaum musyrikin meminta perlindungan 
kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar Kalam Allah 
(Al-Qur'an). [At-Taubah : 6]

Artinya : Mereka itu ingin merubah Kalam Allah. [Al-Fath : 15]

[4]. Iman Kepada Para Rasul
Yakni membenarkan semua rasul-rasul baik yang Allah sebutkan nama mereka maupun 
yang tidak ; dari yang pertama sampai yang terkahir, dan penutup para nabi 
tersebut adalah nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Artinya pula, 
beriman 

[media-dakwah] Re : BERDALIL SELALU MENGIKUTI APA-APA YANG DATANG DARI KITAB ALLAH DAN SUNNAH RASULULLAH

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
BERDALIL SELALU MENGIKUTI APA-APA YANG DATANG DARI KITAB ALLAH DAN SUNNAH 
RASULULLAH


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan






Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah bahwa dalam 
berdalil selalu mengikuti apa-apa yang datang dari Kitab Allah dan atau Sunnah 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam baik secara lahir maupun bathin dan 
mengikuti apa-apa yang dijalankan oleh para sahabat dari kaum Muhajirin maupun 
Anshar pada umumnya dan khususnya mengikuti Al-Khulafaur-rasyidin sebagaimana 
wasiat Rasulullah dalam sabdanya.

Artinya : Berepegang teguhlah kamu kepada sunnahku dan sunnah 
khulafaur-rasyid-iin yang mendapat petunjuk. [Telah terdahulu takhrijnya]

Dan Ahlus Sunnah wal Jama'ah tidak mendahulukan perkataan siapapun terhadap 
firman Allah dan sabda Rasulullah. Oleh karena itu mereka dinamakan Ahlul Kitab 
Was Sunnah. Setelah mengambil dasar Al-Qur'an dan As-Sunnah, mereka mengambil 
apa-apa yang telah disepakati ulama umat ini. Inilah yang disebut dasar yang 
pertama ; yakni Al-Qur'an dan As-Sunnah. Segala hal yang diperselisihkan 
manusia selalu dikembalikan kepada Al-Kitab dan As-Sunnah. Allah telah 
berfirman.

Artinya : Maka jika kalian berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah 
kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu benar-benar beriman pada Allah dan hari 
akhir, yang demikian itu adalah lebih baik bagimu dan lebih baik akibatnya. 
[An-Nisaa : 59]

Ahlus Sunnah tidak meyakini adanya kema'shuman seseorang selain Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka tidak berta'ashub pada suatu pendapat 
sampai pendapat tersebut bersesuaian dengan Al-Kitab dan As-Sunnah. Mereka 
meyakini bahwa mujtahid itu bisa salah dan benar dalam ijtihadnya. Mereka tidak 
boleh berijtihad sembarangan kecuali siapa yang telah memenuhi persyaratan 
tertentu menurut ahlul 'ilmi.

Perbedaan-perbedaan diantara mereka dalam masalah ijtihad tidak boleh 
mengharuskan adanya permusuhan dan saling memutuskan hubungan diantara mereka, 
sebagaimana dilakukan orang-orang yang ta'ashub dan ahlul bid'ah. Sungguh 
mereka tetap metolerir perbedaan yang layak (wajar), bahkan mereka tetap saling 
mencintai dan berwali satu sama lain ; sebagian mereka tetap shalat di belakang 
sebagian yang lain betapapun adanya perbedaan masalah far'i (cabang) diantara 
mereka. Sedang ahlul bid'ah saling memusuhi, mengkafirkan dan menghukumi sesat 
kepada setiap orang yang menyimpang dari golongan mereka.


[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO. Box 6373 
Riyadh, penerjemah Abu Aasia.]




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1316bagian=0





[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : IMAN ITU PERKATAAN, PERBUATAN DAN KEYAKINAN YANG BISA BERTAMBAH DENGAN KETAATAN DAN BERKURANG DENGAN KEMAKSHIYATAN.

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
IMAN ITU PERKATAAN, PERBUATAN DAN KEYAKINAN YANG BISA BERTAMBAH DENGAN KETAATAN 
DAN BERKURANG DENGAN KEMAKSHIYATAN.


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan



Sesungguhnynya Ahlus Sunnah wal Jama'ah berjalan di atas prinsip-prinsip yang 
jelas dan kokoh baik dalam itiqad, amal maupun perilakunya. Seluruh 
prinsip-prinsip yang agung ini bersumber pada kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya 
dan apa-apa yang dipegang oleh para pendahulu umat dari kalangan sahabat, 
tabi'in dan para pengikut mereka yang setia.

Prinsip-Prinsip Tersebut Teringkas Dalam Butir-Butir Berikut.


Prinsip Kedua
Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah : Bahwasanya iman 
itu perkataan, perbuatan dan keyakinan yang bisa bertambah dengan keta'atan dan 
berkurang dengan kema'shiyatan, maka iman itu bukan hanya perkataan dan 
perbuatan tanpa keyakinan sebab yang demikian itu merupakan keimanan kaum 
munafiq, dan bukan pula iman itu hanya sekedar ma'rifah (mengetahui) dan 
meyakini tanpa ikrar dan amal sebab yang demikian itu merupakan keimanan 
orang-orang kafir yang menolak kebenaran. 

Allah berfirman.

Artinya : Dan mereka mengingkarinya karena kedzoliman dan kesombongan 
(mereka), padahal hati-hati mereka meyakini kebenarannya, maka lihatlah 
kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan itu. [An-Naml : 14]

Artinya : ... karena sebenarnya mereka bukan mendustakanmu, akan tetapi 
orang-orang yang dzolim itu menentang ayat-ayat Allah. [Al-An'aam : 33]

Artinya : Dan kaum 'Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu 
kehancuran tempat-tempat tinggal mereka. Dan syetan menjadikan mereka memandang 
baik perbuatan mereka sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah padahal 
mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam [Al-Ankabut : 38]

Bukan pula iman itu hanya suatu keyakinan dalam hati atau perkataan dan 
keyakinan tanpa amal perbuatan karena yang demikian adalah keimanan golongan 
Murji'ah ; Allah seringkali menyebut amal perbuatan termasuk iman sebagaimana 
tersebut dalam firman-Nya.

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah mereka yang apabila 
ia disebut nama Allah tergetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah 
bertambahlah imannya dan kepada Allahlah mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang 
yang mendirikan shalat, dan yang menafkahkan apa-apa yang telah dikaruniakan 
kepada mereka. Merekalah orang-orang mu'min yang sebenarnya ... [Al-Anfaal : 
2-4]

Artinya : Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan iman kalian [Al-Baqarah : 143]


[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem-Riyadh, 
penerjemah Abu Aasia]




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=988bagian=0





[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Re : Setuju

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
Asslm. Wr. Wb.

Saya setuju dengan Akhi A. Nizami dan kita saling berta'aruf atau saling 
mengenalkan diri  kita masing2.
Sesungguhnya Allah telah berfirman yang artinya Hai manusia, sesungguhnya Kami 
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan 
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. 
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang 
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha 
Mengenal (Surah Al - Hujuraat Ayat : 13)



Salam,

Imam Syafe'i (Namaku)
Imam   (Panggilanku)
Islam(Agamaku)


[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Re : NAMA-NAMA AL-FIRQOTUN NAAJIYAH DAN ARTINYA

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
NAMA-NAMA AL-FIRQOTUN NAAJIYAH DAN ARTINYA


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan




Setelah kita mengetahui bahwa kelompok ini adalah golongan yang selamat dari 
kesesatan, maka tibalah giliran bagi kita untuk mengetahui pula nama-nama 
beserta ciri-cirinya agar kita dapat mengikutinya. Sebenarnyalah kelompok ini 
memiliki nama-nama agung yang membedakannya dari kelompok-kelompok lain. Dan 
diantara nama-namanya adalah : Al-Firqotun Najiyah (golongan yang selamat) ; 
Ath-Thooifatul Manshuroh (golongan yang ditolong) ; dan Ahlus Sunnah Wal 
Jama'ah, yang artinya adalah sebagai berikut.

[1]. Bahwasanya kelompok ini adalah kelompok yang selamat dari api neraka 
sebagaimana telah dikecualikan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam 
ketika menyebutkan kelompok-kelompok yang ada pada umatnya dengan sabdanya : 
Seluruhnya di atas neraka kecuali satu ; yakni yang tidak masuk kedalam 
neraka.(Telah terdahulu keterangannya)

[2]. Bahwasanya kelompok ini adalah kelompok yang tetap berpegang teguh pada 
Al-Qur'an dan As-Sunnah dan apa-apa yang dipegang oleh As-Saabiqunal Awwalun 
(para pendahulu yang pertama) baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, 
sebagaimana di sabdakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : Mereka itu 
adalah siapa-siapa yang berjalan diatas apa-apa yang aku dan sahabatku lakukan 
hari ini.(Telah terdahulu keterangannya)

[3]. Bahwasanya pemeluk kelompok ini adalah mereka yang menganut paham Ahlus 
Sunnah wal Jama'ah. Mereka itu bisa dibedakan dari kelompok lainnya pada dua 
hal penting ; pertama. berpegang teguhnya mereka terhadap As-Sunnah sehingga 
mereka di sebut sebagai pemeluk sunnah (Ahlus Sunnah). Berbeda dengan 
kelompok-kelompok lain karena mereka berpegang teguh dengan 
pendapat-pendapatnya, hawa nafsunya dan perkataan para pemimpinnya. Oleh karena 
itu, kelompok-kelompok tersebut tidak dinisbatkan kepada Sunnah, akan tetapi 
dinisbatkan kepada bid'ah-bid'ah dan kesesatan-kesesatan yang ada pada kelompok 
itu sendiri, seperti Al-Qadariyah dan Al-Murji'ah ; atau dinisbatkan kepada 
para imam-nya seperti Al-Jahmiyah ; atau dinisbatkan pada 
pekerjaan-pekerjaannya yang kotor seperti Ar-Rafidhah dan Al-Khawarij. Adapun 
perbedaan yang kedua adalah bahwasanya mereka itu Ahlul Jama'ah karena 
kesepakatan mereka untuk berpegang teguh dengan Al-Haq dan jauhnya mereka dari 
perpecahan. Berbeda dengan kelompok-kelompok lain, mereka tidak bersepakat 
untuk berpegang teguh dengan Al-Haq akan tetapi mereka itu hanya mengikuti hawa 
nafsu mereka, maka tidak ada kebenaran pada mereka yang mampu menyatukan mereka.

[4]. Bahwasanya kelompok ini adalah golongan yang ditolong Allah sampai hari 
kiamat. Karena gigihnya mereka dalam menolong dinullah maka Allah menolong 
mereka, seperti difirmankan Allah :

Artinya : Jika kamu menolong Allah niscaya Allah akan menolong mereka. 
[Muhammad : 7].

Oleh karena itu pula Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda :

Artinya : Tidaklah yang menghina dan menentang mereka itu akan mampu 
memadlorotkan (membahayakan) mereka sampai datang keputusan Allah Tabaraka wa 
Ta'ala sedang mereka itu tetap dalam keadaan demikian. [1]


[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem Riyadh, 
penerjemah Abu Asia]
_
Foote Note
[1] Dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari 4/3641, 7460 dan Imam Muslim 5, Juz 13, 
hal. 65-67 pada syarah Imam Nawawy




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=963bagian=0





[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN.

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN.


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan





Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah haramnya keluar 
untuk memberontak terhadap pemimpin kaum muslimin apabila mereka melakukan 
hal-hal yang menyimpang, selama hal tersebut tidak termasuk amalan kufur. Hal 
ini sesuai dengan perintah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang 
wajibnya ta'at kepada mereka dalam hal-hal yang bukan ma'shiyat dan selama 
belum tampak pada mereka kekafiran yang jelas. Berlainan dengan Mu'tazilah yang 
mewajibkan keluar dari kepemimpinan para imam/pemimpin yang melakukan dosa 
besar walaupun belum termasuk amalan kufur dan mereka memandang hal tersebut 
sebagai amar ma'ruf nahi munkar. Sedang pada kenyataannya, keyakinan Mu'tazilah 
seperti ini merupakan kemunkaran yang besar karena menuntut adanya 
bahaya-bahaya yang besar baik berupa kericuhan, keributan, perpecahan dan 
kerawanan dari pihak musuh.



[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 
Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia]




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1044bagian=0





[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : TIDAK MENGKAFIRKAN SEORANGPUN DARI KAUM MUSLIMIN KECUALI APABILA DIA MELAKUKAN PERBUATAN YANG MEMBATALKAN KEISLAMANNYA.

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
TIDAK MENGKAFIRKAN SEORANGPUN DARI KAUM MUSLIMIN KECUALI APABILA DIA MELAKUKAN 
PERBUATAN YANG MEMBATALKAN KEISLAMANNYA.


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan




Dan diantara prinsip-prinsip aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah bahwasanya 
mereka tidak mengkafirkan seorangpun dari kaum muslimin kecuali apabila dia 
melakukan perbuatan yang membatalkan keislamannya. Adapun perbuatan dosa besar 
selain syirik dan tidak ada dalil yang menghukumi pelakunya sebagai kafir. 
Misalnya meninggalkan shalat karena malas, maka pelaku (dosa besar tersebut) 
tidak dihukumi kafir akan tetapi dihukumi fasiq dan imannya tidak sempurna. 
Apabila dia mati sedang dia belum bertaubat maka dia berada dalam kehendak 
Allah. Jika Dia berkehendak Dia akan mengampuninya, namun si pelaku tidak kekal 
di neraka, telah berfirman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia 
mengampuni dosa-dosa selainnya bagi siapa yang dikehendakinya ... [An-Nisaa : 
48]

Dan madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah dalam masalah ini berada di tengah-tengah 
antara Khawarij yang mengkafirkan orang-orang yang melakukan dosa besar walau 
bukan termasuk syirik dan Murji'ah yang mengatakan si pelaku dosa besar sebagai 
mu'min sempurna imannya, dan mereka mengatakan pula tidak berarti suatu 
dosa/ma'shiyat dengan adanya iman sebagaimana tak berartinya suatu perbuatan 
ta'at dengan adanya kekafiran.


[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem-Riyadh, 
penerjemah Abu Aasia]





Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1029bagian=0





[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : PENUTUP KITAB MIN USHUL 'AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
PENUTUP KITAB MIN USHUL 'AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan






Kemudian dengan adanya prinsip-prinsip yang dikemukakan dimuka, mereka 
senantiasa berakhlak mulia sebagai pelengkap aqidah yang diyakininya.

Diantara sifat-sifat yang agung itu adalah.

Pertama
Mereka beramar ma'ruf dan nahi mungkar seperti yang telah diwajibkan syari'at 
dalam firman Allah berikut.

Artinya : Jadilah kalian umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, 
beramar ma'ruf dan nahi mungkar dan kalian beriman kepada Allah. [Ali-Imran : 
110]

Artinya : Barangsiapa diantara kamu menyaksikan suatu kemungkaran, maka 
hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, apabila tidak mampu maka rubahlah 
dengan lisannya, dan apabila tidak mampu maka dengan hatinya dan yang demikian 
itulah selemah-lemah iman. [1]

Sekali lagi, amar ma'ruf nahi mungkar hanya terhadap apa-apa yang diwajibkan 
oleh syari'at. Sedangkan golongan Muta'zilah mengeluarkan amar ma'ruf dan nahi 
mungkar dari apa-apa yang diwajibkan oleh syara, sehingga mereka berpandangan 
bahwa amar ma'ruf nahi mungkar adalah keluar dari para pemimpin kaum muslimin 
apabila mereka melakukan maksiyat walaupun belum termasuk perbuatan kufur. 
Sedang Ahlus Sunnah Wal Jama'ah memandang wajib menasehati mereka dalam hal 
kemak'shiyatannya tanpa harus memberontak kepada mereka. Hal ini dilakukan 
dalam rangka mempersatukan kalimat dan menghindari perpecahan dan perselisihan. 
Telah berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah : Barangkali hampir 
tidak dikenal suatu kelompok keluar memberontak terhadap pemilik kekuasaan 
kecuali lebih banyaknya kerusakan yang terjadi ketimbang terhapusnya kemunkaran 
(melalui cara pemberontakan tersebut).

Kedua.
Ahlus Sunnah wal Jama'ah menjaga tetap tegaknya syi'ar Islam baik dengan 
menegakkan shalat Jum'at dan shalat berjama'ah sebagai pembeda terhadap 
kalangan ahlul bid'ah dan orang-orang munafik yang tidak mendirikan shalat 
Jum'at maupun shalat Jama'ah.

Ketiga
Menegakkan nasehat bagi setiap muslim dan bekerja sama serta tolong menolong 
dalam kebajikan dan taqwa sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Artinya : Ad-Din itu nasehat, kami bertanya : untuk siapa .? Beliau menjawab : 
Untuk Allah dan Rasul-Nya dan para imam kaum muslimin serta kaum muslimin pada 
umumnya. [2]

Artinya : Mu'min yang satu bagi mu'min yang lain bagaikan satu bangunan yang 
satu sama lain saling mengokohkan. [3]

Keempat.
Mereka tegar dalam menghadapi ujian-ujian dengan sabar ketika mendapat 
cobaan-cobaan dan bersyukur ketika mendapatkan keni'matan dan menerimanya 
dengan ketentuan Allah.

Kelima
Bahwasanya mereka selalu berahlak mulia dan beramal baik, berbuat baik kepada 
kedua orang tua, menyambung tali persaudaraan, berlaku baik dengan tetangga, 
dan mereka senantiasa melarang dari sikap bangga, sombong, dzolim (aniaya) 
sesuai dengan firman Allah.

Artinya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan 
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib, kerabat, 
anak yatim, orang-orang miskin, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya 
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 
[An-Nisaa : 36]

Artinya : Sesempurna-sempurna iman seorang mu'min adalah yang baik ahlaknya. 
[4]

Kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar berkenan menjadikan kita semua 
bagian dari mereka dan tidak menjadikan hati kita condong kepada kekafiran 
setelah diberi petunjuk (hidayah-Nya) dan semoga shalawat serta salam terlimpah 
kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarganya beserta 
shabat-sahabatnya. Aamin.


[Disalin dri buku Prinsip-Prinsip 'Aqidah Ahlus Sunah Wal Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 
Riyadh, penerjemah Abu Aasia]
_
Foote Note
[1]. Dikeluarkan oleh Muslim 1/Juz 2 hal. 22-25 syarah Nawawy dari Abu Sa'id 
Al-Khudry
[2]. Dikeluarkan oleh Muslim I/Juz 2 hal. 36-37 syarah Nawawy, Abu Daud 
5/49944, dan An-Nasaai 7/4197, Imam Ahmad 4/102 dari Tamiim Ad-Dary
[3]. Dikeluarkan oleh Bukhary 4/6026 dan Muslim 6/Juz 16 hal. 139 syarah Nawawy
[4]. Dikeluarkan oleh Imam Ahmad 13 No. 7396, Tirmidzi 3/1162, Abu Daud 5/4682, 
dan Al-Haitsamy dalam Mawarid No. 1311, 1926




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1348bagian=0





[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL 

[media-dakwah] Re : MUKADDIMAH MIN USHUL AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
MUKADDIMAH MIN USHUL AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan




PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah Rab semesta alam yang telah menunjuki kita sekalian 
kepada cahaya Islam dan sekali-kali kita tidak akan mendapat petunjuk jika 
Allah tidak memberi kita petunjuk. Kita memohon kepada-Nya agar kita senantiasa 
ditetapkan di atas hidayah-Nya sampai akhir hayat, sebagaimana difirmankan 
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan 
sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali 
dalam keadaan Islam. [Ali-Imran : 102].

Begitu pula kita memohon agar hati kita tidak dicondongkan kepada kesesatan 
setelah kita mendapat petunjuk.

Artinya : Ya Allah, janganlah engkau palingkan hati-hati kami setelah engkau 
memberi kami hidayah. [Ali Imran : 8]

Dan semoga shalawat serta salam senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi kita, 
suri tauladan dan kekasih kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa 
sallam, yang telah diutus-Nya sebagai rahmat bagi alam semesta. Dan semoga 
ridla-Nya selalu dilimpahkan kepada para sahabatnya yang shalih dan suci, baik 
dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, serta kepada para pengikutnya yang setia 
selama ada waktu malam dan siang.

Wa ba'du.
Inilah beberapa kalimat ringkas tentang penjelasan 'Aqidah Ahlus Sunnah 
Wal-Jama'ah yang pada kenyataan hidup masa kini diperselisihkan oleh umat Islam 
sehingga mereka terpecah belah. Hal itu terbukti dengan tumbuhnya berbagai 
kelompok (da'wah) kontemporer dan jama'ah-jama'ah yang berbeda-beda. 
Masing-masing menyeru manusia (umat Islam) kepada golongannya ; mengklaim bahwa 
diri dan golongan merekalah yang paling baik dan benar, sampai-sampai seorang 
muslim yang masih awam menjadi bingung kepada siapakah dia belajar Islam dan 
kepada jama'ah mana dia harus ikut bergabung. Bahkan seorang kafir yang ingin 
masuk Islam-pun bingung. Islam apakah yang benar yang harus di dengar dan 
dibacanya ; yakni ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah 
yang telah diterapkan dan tergambar dalam kehidupan para sahabat Rasulullah 
yang mulia dan telah menjadi pedoman hidup sejak berabad-abad yang lalu ; namun 
justru dia hanya bisa melihat Islam sebagai sebuah nama besar tanpa arti bagi 
dirinya.

Begitulah yang pernah dikatakan oleh seorang orientalis tentang Islam : Islam 
itu tertutup oleh kaumnya sendiri, yakni orang-orang yang mengaku-ngaku muslim 
tetapi tidak konsisten (menetapi) dengan ajaran Islam yang sebenarnya.

Kami tidak mengatakan bahwa Islam telah hilang seluruhnya oleh karena Allah 
telah menjamin kelanggengan Islam ini dengan keabadian Kitab-Nya sebagaimana 
Dia telah berfirman.

Artinya : Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Al-Qur'an, dan 
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [Al-Hijr : 9]

Maka, Pastilah akan senantiasa ada segolongan kaum muslimin yang tetap teguh 
(konsisten) memegang ajarannya dan memelihara serta membelanya sebagaimana di 
firmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad 
dari agamanya (dari Islam), maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang 
Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lembut 
terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, 
yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang-orang 
yang suka mencela  [Al-Maaidah : 54]

Dan firman Allah.

Artinya : Ingatlah kamu ini. orang-orang yang diajak untuk menafkahkan 
(hartamu) di jalan Allah. Maka diantara kamu ada yang bakhil barang siapa 
bakhil berarti dia bakhil pada dirinya sendiri, Allah Maha Kaya dan kamu 
orang-orang yang membutuhkan-Nya, dan jika kamu berpaling, niscaya Dia akan 
mengganti ( kamu) dengan kaum selain kalian dan mereka tidak akan seperti kamu 
ini. [Muhammad : 38]

Golongan atau jama'ah yang dimaksud adalah seperti yang disabdakan oleh 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits :

Artinya : Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tetap membela 
al-haq, mereka senantiasa unggul, yang menghina dan menentang mereka tidak akan 
mampu membahayakan mereka hingga datang keputusan Allah (Tabaraka wa Ta'la), 
sedang mereka tetap dalam keadaan yang demikian. [1]

Bertolak dari sinilah kita dan siapa saja yang ingin mengenal Islam yang benar 
beserta pemeluknya yang setia harus mengenal golongan yang diberkahi ini dan 
yang mewakili Islam yang benar, Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam 
golongan ini agar kita bisa mengambil contoh dari berjalan pada jalan mereka 
dan agar supaya orang kafir yang ingin masuk Islam itupun dapat mengetahui 
untuk kemudian bisa bergabung.


[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, diterbitkan oleh Dar Al-Gasem 
Saudi Arabia PO Box 6373 Riyadh 11442, penerjemah Abu Aasia]
_
Foote Note
[1] 

[media-dakwah] Re : Kitab Min Ushul Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
Mohon Disebarkan kepada Kaum Muslimin dan Muslimat Semoga Bermanfaat,.. 
 
MIN USHUL AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH

MUKADDIMAH MIN USHUL AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH
PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah Rab semesta alam yang telah menunjuki kita sekalian 
kepada cahaya Islam dan sekali-kali kita tidak akan mendapat petunjuk jika 
Allah tidak memberi kita petunjuk. Kita memohon kepada-Nya agar kita senantiasa 
ditetapkan di atas hidayah-Nya sampai akhir hayat, sebagaimana difirmankan 
Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan 
sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali 
dalam keadaan Islam. [Ali-Imran : 102].

Begitu pula kita memohon agar hati kita tidak dicondongkan kepada kesesatan 
setelah kita mendapat petunjuk.
Artinya : Ya Allah, janganlah engkau palingkan hati-hati kami setelah engkau 
memberi kami hidayah. [Ali Imran : 8]

Dan semoga shalawat serta salam senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi kita, 
suri tauladan dan kekasih kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa 
sallam, yang telah diutus-Nya sebagai rahmat bagi alam semesta. Dan semoga 
ridla-Nya selalu dilimpahkan kepada para sahabatnya yang shalih dan suci, baik 
dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, serta kepada para pengikutnya yang setia 
selama ada waktu malam dan siang.



Wa ba'du.
Inilah beberapa kalimat ringkas tentang penjelasan 'Aqidah Ahlus Sunnah 
Wal-Jama'ah yang pada kenyataan hidup masa kini diperselisihkan oleh umat Islam 
sehingga mereka terpecah belah. Hal itu terbukti dengan tumbuhnya berbagai 
kelompok (da'wah) kontemporer dan jama'ah-jama'ah yang berbeda-beda. 
Masing-masing menyeru manusia (umat Islam) kepada golongannya ; mengklaim bahwa 
diri dan golongan merekalah yang paling baik dan benar, sampai-sampai seorang 
muslim yang masih awam menjadi bingung kepada siapakah dia belajar Islam dan 
kepada jama'ah mana dia harus ikut bergabung. Bahkan seorang kafir yang ingin 
masuk Islam-pun bingung. Islam apakah yang benar yang harus di dengar dan 
dibacanya ; yakni ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah 
yang telah diterapkan dan tergambar dalam kehidupan para sahabat Rasulullah 
yang mulia dan telah menjadi pedoman hidup sejak berabad-abad yang lalu ; namun 
justru dia hanya bisa melihat Islam sebagai sebuah nama besar tanpa arti bagi 
dirinya.

Begitulah yang pernah dikatakan oleh seorang orientalis tentang Islam : Islam 
itu tertutup oleh kaumnya sendiri, yakni orang-orang yang mengaku-ngaku muslim 
tetapi tidak konsisten (menetapi) dengan ajaran Islam yang sebenarnya.

Kami tidak mengatakan bahwa Islam telah hilang seluruhnya oleh karena Allah 
telah menjamin kelanggengan Islam ini dengan keabadian Kitab-Nya sebagaimana 
Dia telah berfirman.
Artinya : Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Al-Qur'an, dan 
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [Al-Hijr : 9]

Maka, Pastilah akan senantiasa ada segolongan kaum muslimin yang tetap teguh 
(konsisten) memegang ajarannya dan memelihara serta membelanya sebagaimana di 
firmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad 
dari agamanya (dari Islam), maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang 
Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lembut 
terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, 
yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang-orang 
yang suka mencela  [Al-Maaidah : 54]

Dan firman Allah.
Artinya : Ingatlah kamu ini. orang-orang yang diajak untuk menafkahkan 
(hartamu) di jalan Allah. Maka diantara kamu ada yang bakhil barang siapa 
bakhil berarti dia bakhil pada dirinya sendiri, Allah Maha Kaya dan kamu 
orang-orang yang membutuhkan-Nya, dan jika kamu berpaling, niscaya Dia akan 
mengganti ( kamu) dengan kaum selain kalian dan mereka tidak akan seperti kamu 
ini. [Muhammad : 38]
Golongan atau jama'ah yang dimaksud adalah seperti yang disabdakan oleh 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits :
Artinya : Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tetap membela 
al-haq, mereka senantiasa unggul, yang menghina dan menentang mereka tidak akan 
mampu membahayakan mereka hingga datang keputusan Allah (Tabaraka wa Ta'la), 
sedang mereka tetap dalam keadaan yang demikian. [1]

Bertolak dari sinilah kita dan siapa saja yang ingin mengenal Islam yang benar 
beserta pemeluknya yang setia harus mengenal golongan yang diberkahi ini dan 
yang mewakili Islam yang benar, Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam 
golongan ini agar kita bisa mengambil contoh dari berjalan pada jalan mereka 
dan agar supaya orang kafir yang ingin masuk Islam itupun dapat mengetahui 
untuk kemudian bisa bergabung.

[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, diterbitkan oleh Dar Al-Gasem 
Saudi Arabia PO Box 6373 

[media-dakwah] Re : TENTANG SUFI (TASAWUF)

2006-01-12 Terurut Topik Imam Syafei
TENTANG SUFI


Oleh
Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij
Bagian Pertama dari Tiga Tulisan 1/3





Tasawuf merupakan gerakan berpola pikir filsafat klasik yang mengekor kepada 
para filosof dan ahli syair Romawi, India dan Persia. Namun, dalam hal ini, 
kita akan membatasi kajian masalah sufi dengan berkedok Islam. Kedok Islam ini 
dikenakan sebagai upaya menutupi hakikatnya. Maka barangsiapa yang meneliti dan 
mengamati gerak-geriknya, niscaya akan berkesimpulan, bahwa sufi bukan Islam. 
Baik menyangkut aqidah, prilaku dan pendidikan.

MENGENAL BEBERAPA KEYAKINAN SUFI
Sesungguhnya para penguasa sufi telah berusaha memelihara keyakinan-keyakinan 
tasawuf, yakni, dengan merancukan dan menghapuskan ayat-ayat Al-Kitab Al-Karim. 
Membolak-balik, serta merubah pemahaman Sunnah An-Nabawiyah yang telah suci. 
Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menakdirkan untuk agama ini, 
orang-orang yang memperbaharui agama-Nya.

Yakni, dengan membersihkan Islam dari bermacam aqidah dan filsafat yang 
mengalir dalam benak manusia akibat pengaruh pola pikir keberhalaan. Maka, 
diungkaplah borok-borok mereka, dipilah perkataan mereka serta diterangkan 
kebohongannya. Metoda merekapun dibuyarkan dengan menelaah kitab-kitab induk 
sufi. Berikut secara ringkas ditampilkan keyakinan-keyakinan mereka.

ILMU LADUNI
Istilah ini dikaitkan kepada firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala tentang nabi Khidir:

wa 'allamnaahu min Ladunnaa 'ilmaan
Artinya :...Dan Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.. [Al-Kahfi : 65].

Yang dimaksud dengan ayat diatas, menurut mereka, adalah disingkapnya alam 
ghaib bagi mereka. Caranya, dengan kasyaf (penyingkapan), tajliyat (penampakan) 
serta melakukan kontak langsung dengan Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wa sallam[1]. Mereka berdalil dengan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan mengganjari kepada 
kalian semua. [Al-Baqarah : 282].

Pemikiran ilmu laduni dipelopori oleh Hisyam Ibnu Al-Hakam (wafat 199H), 
seorang penganut Syi'ah yang mahir ilmu kalam. Ia berasal dari Kufah. [2]

Orang-orang sufi, dalam rangka merealisir ajarannya, menempuh beberapa jalan. 
Jalan terpenting itu, diantaranya :

[1] Menjauhkan diri dari menuntut ilmu syar'i. Dikatakan oleh Al-Junaid, 
seorang pentolan sufi, Yang paling aku sukai pada seorang pemula, bila tak 
ingin berubah keadaannya, hendaknya jangan menyibukkan hatinya dengan tiga 
perkara berikut : mencari penghidupan, menimba ilmu (hadits) dan menikah. Dan 
yang lebih aku sukai lagi, pada penganut sufi, tidak membaca dan menulis. 
Karena hal itu hanya akan menyita perhatiannya.[3]

Demikian pula yang dikatakan Abu Sulaiman Ad-Darani, Jika seseorang menimba 
ilmu (hadits), bepergian untuk mencari penghidupan, atau menikah, sungguh ia 
telah condong kepada dunia[.4]

[2] Menghancurkan sanad-sanad hadits dan menshahihkan hadits-hadits dha'if 
(lemah), munkar dan maudhu' (palsu) dengan cara kasyaf. Sebagaimana dikatakan 
Abu Yazid Al-Busthami, Kalian mengambil ilmu dari mayat ke mayat. Sedang kami 
mengambil ilmu dari yang Maha Hidup dan tidak pernah mati. Hal itu seperti yang 
telah disampaikan para pemimpin kami : Telah mengabarkan pada aku hatiku dari 
Rabbku. Sedang kalian (maksudnya, kalangan Ahlu Al-hadits) mengatakan : Telah 
mengabarkan kepada kami Fulan. Padahal, bila ditanya dimana dia (si Fulan 
tersebut) ?. Tentu akan dijawab : Ia (Fulan, yakni yang meriwayatkan ilmu atau 
hadits tersebut) telah meninggal. (Kemudian) dari Fulan (lagi). Padahal, 
bila ditanyakan dimana dia (Fulan tadi)? Tentu akan dijawab : Ia telah 
meninggal.[5] Dikatakan pula oleh Ibnu Arabi, Ulama Tulisan mengambil 
peninggalan dari salaf (orang-orang terdahulu) hingga hari kiamat. Itulah yang 
menjauhkan atau menjadikan timbulnya jarak antara nasab mereka. Sedang para 
wali mengambil ilmu dari Allah (secara langsung -peny). Yakni, dengan cara Ia 
(Allah) mengilhamkan kedalam hati para wali[6]. Dikatakan oleh Asy-Sya'rani, 
Berkenan dengan hadits-hadits. Walaupun cacat menurut para ulama ilmu hadits, 
tapi tetap shahih menurut ulama ilmu kasyaf.[7].

[3] Menganggap menimba ilmu (hadits) sebagai perbuatan aib dan merupakan jalan 
menuju kemaksiatan serta kesalahan. Ibnu Al-Jauzi menukil, bahwa ada seorang 
syaikh sufi melihat seorang murid membawa papan tulis (baca : buku), maka 
dikatakannya kepada murid tersebut :Sembunyikan auratmu.[8] Bahkan, mereka 
saling mewariskan sebagian pameo-pameo yang bertendensi menjauhkan peninggalan 
salaf, umpanya : Barang siapa gurunya kitab, maka salahnya lebih banyak dari 
benarnya.

Sanggahan terhadap pernyataan-pernyataan sebagaimana diungkap diatas :

Pertama.
Barangsiapa berkeyakinan, bahwa dengan kemampuannya dapat berjumpa dengan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti keadaan nabi Khidir dengan 
nabi Musa, maka ia telah kafir berdasarkan ijma' para ulama kaum muslimin. 
Karena, nabi Musa tidaklah diutus kepada nabi Khidir, dan tidak pula nabi 
Khidir diperintahkan untuk 

[media-dakwah] Re: AL-FIRQOTUN NAJIYAH ADALAH AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH

2006-01-11 Terurut Topik Imam Syafei


AL-FIRQOTUN NAJIYAH ADALAH AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan




Pada masa kepemimpinan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kaum muslimin 
itu adalah umat yang satu sebagaimana di firmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Sesungguhnya kalian adalah umat yang satu dan Aku (Allah) adalah Rab 
kalian, maka beribadahlah kepada-Ku. [Al-Anbiyaa : 92].

Maka kemudian sudah beberapa kali kaum Yahudi dan munafiqun berusaha memecah 
belah kaum muslimin pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, namun 
mereka belum pernah berhasil. Telah berkata kaum munafiq.

Artinya : Janganlah kamu berinfaq kepada orang-orang yang berada di sisi 
Rasulullah, supaya mereka bubar. 

Yang kemudian dibantah langsung oleh Allah (pada lanjutan ayat yang sama) :

Padahal milik Allah-lah perbandaharaan langit dan bumi, akan tetapi 
orang-orang munafiq itu tidak memahami. [Al-Munafiqun : 7].

Demikian pula, kaum Yahudi-pun berusaha memecah belah dan memurtadkan mereka 
dari Ad-Din mereka.

Artinya : Segolongan (lain) dari Ahli Kitab telah berkata (kepada sesamanya) : 
(pura-pura) berimanlah kamu kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang 
beriman (para sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah pada akhirnya, 
mudah-mudahan (dengan cara demikian) mereka (kaum muslimin) kembali kepada 
kekafiran. [Ali Imran : 72].

Walaupun demikian, makar yang seperti itu tidak pernah berhasil karena Allah 
menelanjangi dan menghinakan (usaha) mereka.

Kemudian mereka berusaha untuk kedua kalinya mereka berusaha kembali memecah 
belah kesatuan kaum muslimin (Muhajirin dan Anshar) dengan mengibas-ngibas kaum 
Anshar tentang permusuhan diantara mereka sebelum datangnya Islam dan perang 
sya'ir diantara mereka. Allah membongkar makar tersebut dalam firman-Nya.

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika kalian mengikuti segolongan 
orang-orang yang diberi Al-Kitab niscaya mereka akan mengembalikan kalian 
menjadi orang kafir sesudah kalian beriman.[Ali Imran : 100].

Sampai pada firman Allah.

Artinya : Pada hari yang diwaktu itu ada wajah-wajah berseri-seri dan muram 
. [Ali-Imran : 106]

Maka kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kaum Anshar : 
menasehati dan mengingatkan mereka ni'mat Islam dan bersatunya merekapun 
melalui Islam, sehingga pada akhirnya mereka saling bersalaman dan berpelukan 
kembali setelah hampir terjadi perpecahan. [1]. Dengan demikian gagallah pula 
makar Yahudi dan tetaplah kaum muslimin berada dalam persatuan. Allah memang 
memerintahkan mereka untuk bersatu di atas Al-Haq dan melarang perselisihan dan 
perpecahan sebagaimana firman-Nya.

Artinya : Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang berpecah belah dan 
beselisih sesudah datangnya keterangan yang jelas ...[Ali-Imran : 105].

Dan firman-Nya pula.

Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan 
janganlah kamu berpecah-belah .[Ali-Imran : 103].

Dan sesungguhnya Allah telah mensyariatkan persatuan kepada mereka dalam 
melaksanakan berbagai macam ibadah : seperti shalat, dalam shiyam, dalam 
menunaikan haji dan dalam mencari ilmu. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa 
sallam-pun telah memerintahkan kaum muslimin ini agar bersatu dan melarang 
mereka dari perpecahan dan perselisihan. Bahkan beliau telah memberitahukan 
suatu berita yang berisi anjuran untuk bersatu dan larangan untuk berselisih, 
yakni berita tentang akan terjadinya perpecahan pada umat ini sebagaimana hal 
tersebut telah terjadi pada umat-umat sebelumnya ; sabdanya.

Artinya : Sesunguhnya barangsiapa yang masih hidup diantara kalian dia akan 
melihat perselisihan yang banyak, maka berpegang teguhlah kalian dengan 
sunnah-Ku dan sunnah Khulafaa'rasiddin yang mendapat petunjuk setelah Aku.[2].

Dan sabdanya pula.

Artinya : Telah berpecah kaum Yahudi menjadi tujuh puluh satu golongan ; dan 
telah berpecah kaum Nashara menjadi tujuh puluh dua golongan ; sedang umatku 
akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka 
kecuali satu. Maka kami-pun bertanya, siapakah yang satu itu ya Rasulullah ..? 
; beliau menjawab : yaitu barang-siapa yang berada pada apa-apa yang aku dan 
para sahabatku jalani hari ini. [3].

Sesungguhnya telah nyata apa-apa yang telah diberitakan Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam, maka berpecahlah umat ini pada akhir generasi sahabat 
walaupun perpecahan tersebut tidak berdampak besar pada kondisi umat semasa 
generasi yang dipuji oleh Rasulullah dalam sabdanya.

Artinya : Sebaik-baik kalian adalah generasiku, kemudian generasi yang datang 
sesudahnya, kemudian yang datang sesudahnya.[4]

Perawi hadits ini berkata : saya tidak tahu apakah Rasulullah menyebut setelah 
generasinya dua atau tiga kali.

Yang demikian tersebut bisa terjadi karena masih banyaknya ulama dari kalangan 
muhadditsin, mufassirin dan fuqaha. Mereka termasuk sebagai ulama tabi'in dan 
pengikut para tabi'in serta para imam yang empat dan murid-murid 

Re: [media-dakwah] Keistimewaan Hari Jum'at

2006-01-11 Terurut Topik Imam Syafei
Asslm. Wr. Wb.

Dibawah dijelaskan bahwa disunnahkan membaca Surah Al-Kahfi pada malam atau
siang pada hari jum'at,saya pernah dengar kalo membaca surah Yaasiin pada
malam atau siang pada hari jum'at itu gimana ya,... kepada temen2 yang udah
mengetahui hal ini mohon pencerahannya,apakah ada hadistnya

- Original Message -
From: A Nizami [EMAIL PROTECTED]
To: media dakwah media-dakwah@yahoogroups.com;
daarut-tauhiid@yahoogroups.com
Sent: Thursday, January 12, 2006 9:06 AM
Subject: [media-dakwah] Keistimewaan Hari Jum'at


 Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, sangat
 memuliakan hari ini, menghormatinya, dan
 mengkhususkannya untuk beribadah dibandingkan
 hari-hari lainnya. Di antara keistimewaan hari Jum'at
 adalah;

 1. Ia adalah hari raya/ hari besar yang berulang

 Maka tidak diperbolehkan puasa khusus pada hari itu,
 tanpa didahului oleh puasa sebelum maupun sesudahnya,
 Agar berbeda dengan Yahudi. Juga agar tubuh merasa
 kuat untuk melaksanakan ibadah pada hari Jum'at
 seperti shalat, do'a dan yang lainnya.





 Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
 Sesungguhnya hari Jum'at adalah 'ied (hari raya),
 maka jangan jadikan hari raya kalian untuk berpuasa,
 kecuali bila kalian puasa sebelum dan sesudahnya.
 (HR. Ahmad dalam al-Musnad 15/157, hadits 8012, syech
 Ahmad Syakir mengatakan: sanadnya shahih.

 2. Ia bertepatan dengan hari bertambahnya kenikmatan
 di
 sorga

 Yaitu hari saat seluruh penghuni sorga dikumpulkan di
 Lembah yang luas, dan dibuatkan bagi mereka
 mimbar-mimbar dari mutiara, emas, dan mimbar dari
 zamrud, dan permata diatas bukit pasir dari kasturi
 mereka lalu melihat Allah Subhanahu Wata'ala, dengan
 mata kepala mereka (nyata)..
 Dan orang yang paling cepat bertemu dengan Allah
 adalah mereka yang dulu juga bersegera datang ke
 masjid, yang paling dekat dengan Allah pada hari itu,
 adalah mereka yang dulu paling dekat (duduknya) dengan
 imam (pada hari Jum'at). (Zaadul Ma'aad 1/ 63,64).

 Dalam sebuah hadist panjang yang diriwayatkan oleh
 Anas, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
 bersabda,  ..tidak ada kerinduan yang dirasakan oleh
 penduduk sorga melebihi kerinduan mereka kepada hari
 Jum'at, agar mereka dapat melihat Tuhannya Subhanahu
 Wata'ala, dan kemulian-Nya. Karena itu, hari itu
 disebut yaumul mazid. (HR. Ibnu Abi Syaibah dan yang
 lainnya, lihat shahih at-targhib wa at-tarhiib (1/291)
 hadits 694.


 3. Pada hari itu ada saat dikabulkannya do'a.

 Yaitu saat dimana Allah akan memberikan apa saja yang
 diminta oleh hamba-Nya yang muslim. Di dalam kitab
 Shahih al-Bukhari Muslim terdapat sebuah hadits yang
 diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallu 'anhu ia
 berkata :
 Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
 Sesungguhnya pada hari Jumat ada waktu yang apabila
 seorang muslim shalat bertepatan dengannya lalu ia
 meminta kepada Allah maka akan dikabulkan permintaanya
  dan Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
 mengisyaratkan dengan tangannya bahwa waktu itu
 sebentar. (HR.Bukhari{891}dan Muslim{879})

 4. Membaca surat {aliflamim tanzil /surat
 As-sajdah}dan{hal ata 'alal insan /surat Al-insan),
 pada shalat subuh hari Jumat.

 Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga telah
 melakukan hal tersebut {HR. Bukhori {891} dan
 Muslim{879}}, Ibnu Taimiyah memberikan alasannya
 dengan mengatakan :
 Sesungguhnya Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
 membaca surat ini pada shalat shubuh hari Jumat karena
 di dalamnya terkandung penjelasan peristiwa yang telah
 terjadi dan akan terjadi pada hari itu, kedua surat
 ini mengandung penjelasan tentang peciptaan Adam,
 tentang hari kebangkitan dan hari dikumpulkannya
 manusia di padang mahsyar yang semua itu terjadi pada
 hari jumat, membaca kedua surat ini pada hari Jumat
 dapat mengingatkan manusia akan peristiwa yang telah
 terjadi dan akan terjadi, sedangkan sujud tilawah pada
 shalat ini hanya sebagai ikutan bukan dimaksudkan
 sejak awal.

 Ibnu al-Qayyim berkata : banyak orang yang tidak
 mengerti mengira bahwa yang dimaksud dengan membaca
 surat sajdah adalah pengkhususan sujud tambahan untuk
 shalat fajar,dan mereka menamai sujud ini dengan sujud
 Jum'at, jika seseorang tidak membaca surat sajdah maka
 disunahkan membaca surat lain yang mengandung sujud.
 {diantara ulama yang dapat dikutip pendapatnya
 demikian adalah Ibrahim An-nakha'i, sebagaimana yang
 dikatakan oleh Ibnu Hajar dari Ibrahim An-nakha'i
 melalui sanad yang dikuatkan oleh Ibnu Abi Syaiba
 bahwa Ibrahim An-nakha'i berkata, Disunnahkan membaca
 pada shalat shubuh hari jumat surat yang mengandung
 sajdah. Melalui riwayat Ibnu Abi Syaibah juga bahwa
 ia {Ibrahim An-nakha'i} telah membaca surat Maryam.}

 Sedang melalui jalan Ibnu Aun ia berkata : mereka
 membaca pada shalat subuh hari jumat surat yang
 mengandung sajdah. Melalui riwayatnya ia menambahkan:
 saya bertanya kepada Muhammad -Ibnu Sirin- tentang hal
 itu { membaca surat yang mengandung sajdah} ia
 menjawab : tidak apa-apa.
 Al-hafiz Ibnu Hajar mengatakan: hal ini 

[media-dakwah] Re: Idhul Adha

2006-01-08 Terurut Topik Imam Syafei
Asslm. Wr. Wb.

Selamat Hari Raya 

Idhul Adha 

Mhn Maaf Lahir dan Bathin.


 


[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re: Perjalanan HIdup Manusia Bersel Satu

2006-01-05 Terurut Topik Imam Syafei
 Perjalanan Hidup Manusia 'bersel Satu'
 
  Karya : Harun Yahya
 


  Awalnya Hanya Bersel Satu


  Makhluk hidup bersel satu yang mendiami bumi kita tak terhitung 
jumlahnya. Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan membelah diri 
dan membentuk salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika pembelahan 
terjadi.

  Embrio yang berkembang dalam rahim ibu, juga memulai hidupnya sebagai 
makhluk bersel satu. Sel ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri. Dalam 
kondisi ini, tanpa adanya perencanaan khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi 
yang belum lahir ini akan memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, 
maka yang akhirnya muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak 
berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi, karena sel-sel tersebut membelah dan 
memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan. 

  Sel yang Sama Membentuk Organ yang Berbeda


  Sperma dan sel telur yang bertemu, kemudian bersatu membentuk sel tunggal 
disebut zigot. Sel ini kemudian membelah dan memperbanyak diri dan merupakan 
cikal bakal manusia. Beberapa minggu setelah penyatuan ini, sel-sel yang 
terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain, dengan mengikuti perintah 
rahasia yang diberikan kepada mereka. Sungguh sebuah keajaiban besar, sel-sel 
tanpa kecerdasan ini mulai membentuk organ dalam, rangka dan otak.

  Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu ujung 
embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak dengan cepat di sini. Sebagai 
hasilnya, bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak. 

  Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus ribu sel baru 
ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya. Masing-masing sel baru yang 
terbentuk, berperilaku seolah-olah tahu dimana ia harus menempatkan diri dan 
dengan sel mana saja ia harus membuat sambungan. Setiap sel menemukan tempatnya 
masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang tak terbatas, ia mampu 
menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun sambungan 
dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat membuat trilyunan sambungan ini 
dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat 
kecerdasan manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali. 

  Tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada 
embrio, pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk dan langsung menuju ke 
titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan 
untuknya, dan dengan sel mana pun mereka harus membentuk sambungan, mereka akan 
mengerjakannya.


  Lalu, siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak memiliki akal pikiran 
tersebut mengikuti rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna, mantan dekan 
Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, 
berkomentar: Bagaimana semua sel yang sama persis ini bergerak menuju tempat 
yang sama sekali berbeda, seolah-olah mereka secara mendadak menerima perintah 
dari suatu tempat, dan berusaha agar benar-benar terbentuk organ-organ yang 
sungguh berbeda? Hal ini jelas menunjukkan bahwa sel yang identik ini, yang 
tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA 
yang sama, tiba-tiba menerima perintah dari suatu tempat, sebagian dari mereka 
membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ 
yang lain lagi.

  Proses pembentukan dalam rahim berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah 
sel yang mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai mengembang dan mengkerut. 
Setelah itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian saling bergabung 
membentuk jantung. Organ ini akan terus berdenyut seumur hidup.

  Hal yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh darah. Sel-sel pembuluh 
darah bergabung satu sama lain dan membentuk sambungan di antara mereka. 
Bagaimana sel-sel ini tahu bahwa mereka harus membentuk pembuluh darah, dan 
bagaimana mereka melakukannya? Ini termasuk beragam pertanyaan yang belum 
dipecahkan ilmu pengetahuan.


  Sel-sel pembuluh darah akhirnya berhasil membuat sistem tabung sempurna, 
tanpa retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian dalam pembuluh darah ini 
mulus bagaikan dibuat oleh tangan ahli. Sistem pembuluh darah sempurna tersebut 
akan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh darah 
memiliki panjang lebih dari empat puluh ribu kilometer. Ini hampir menyamai 
panjang keliling bumi.

  Perkembangan dalam perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima, 
tangan dan kaki embrio mulai terlihat. Benjolan ini sebentar lagi akan menjadi 
lengan. Beberapa sel kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, 
ribuan sel pembentuk tangan embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang 
mengejutkan: melakukan bunuh diri massal. 


  Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri? Kematian ini memiliki 
tujuan yang amat penting. Bangkai-bangkai sel mati di sepanjang garis 

[media-dakwah] Re: Bagaimana Memahami Ayat2 Allah Di Alam

2006-01-05 Terurut Topik Imam Syafei
 Bagaimana Memahami Ayat Allah Di Alam
 
  Karya : Harun Yahya
 


  Dalam Alqur'an dinyatakan bahwa orang yang tidak beriman adalah mereka 
yang tidak mengenali atau tidak menaruh kepedulian akan ayat atau tanda-tanda 
kebesaran dan kekuasaan Allah di alam semesta ciptaan-Nya. 

  Sebaliknya, ciri menonjol pada orang yang beriman adalah kemampuan 
memahami tanda-tanda dan bukti-bukti kekuasaan sang Pencipta tersebut. Ia 
mengetahui bahwa semua ini diciptakan tidak dengan sia-sia, dan ia mampu 
memahami kekuasaan dan kesempurnaan ciptaan Allah di segala penjuru manapun. 
Pemahaman ini pada akhirnya menghantarkannya pada penyerahan diri, ketundukan 
dan rasa takut kepada-Nya. Ia adalah termasuk golongan yang berakal, yaitu 
.orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan 
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya 
berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha 
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Aali 'Imraan, 
3:190-191)

  Di banyak ayat dalam Alqur'an, pernyataan seperti, Maka mengapa kamu 
tidak mengambil pelajaran?, terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang-orang yang 
berakal, memberikan penegasan tentang pentingnya memikirkan secara mendalam 
tentang tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah telah menciptakan beragam ciptaan 
yang tak terhitung jumlahnya untuk direnungkan. Segala sesuatu yang kita 
saksikan dan rasakan di langit, di bumi dan segala sesuatu di antara keduanya 
adalah perwujudan dari kesempurnaan penciptaan oleh Allah, dan oleh karenanya 
menjadi bahan yang patut untuk direnungkan. Satu ayat berikut memberikan contoh 
akan nikmat Allah ini:

  Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, 
korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu 
benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. 
An-Nahl, 16:11)

  Marilah kita berpikir sejenak tentang satu saja dari beberapa ciptaan 
Allah yang disebutkan dalam ayat di atas, yakni kurma. Sebagaimana diketahui, 
pohon kurma tumbuh dari sebutir biji di dalam tanah. Berawal dari biji mungil 
ini, yang berukuran kurang dari satu sentimeter kubik, muncul sebuah pohon 
besar berukuran panjang 4-5 meter dengan berat ratusan kilogram. Satu-satunya 
sumber bahan baku yang dapat digunakan oleh biji ini ketika tumbuh dan 
berkembang membentuk wujud pohon besar ini adalah tanah tempat biji tersebut 
berada.

  Bagaimanakah sebutir biji mengetahui cara membentuk sebatang pohon? 
Bagaimana ia dapat berpikir untuk menguraikan dan memanfaatkan zat-zat di dalam 
tanah yang diperlukan untuk pembentukan kayu? Bagaimana ia dapat memperkirakan 
bentuk dan struktur yang diperlukan dalam membentuk pohon? Pertanyaan yang 
terakhir ini sangatlah penting, sebab pohon yang pada akhirnya muncul dari biji 
tersebut bukanlah sekedar kayu gelondongan. Ia adalah makhluk hidup yang 
kompleks yang memiliki akar untuk menyerap zat-zat dari dalam tanah. Akar ini 
memiliki pembuluh yang mengangkut zat-zat ini dan yang memiliki cabang-cabang 
yang tersusun rapi sempurna. Seorang manusia akan mengalami kesulitan hanya 
untuk sekedar menggambar sebatang pohon. Sebaliknya sebutir biji yang tampak 
sederhana ini mampu membuat wujud yang sungguh sangat kompleks hanya dengan 
menggunakan zat-zat yang ada di dalam tanah.

  Pengkajian ini menyimpulkan bahwa sebutir biji ternyata sangatlah cerdas 
dan pintar, bahkan lebih jenius daripada kita. Atau untuk lebih tepatnya, 
terdapat kecerdasan mengagumkan dalam apa yang dilakukan oleh biji. Namun, 
apakah sumber kecerdasan tersebut? Mungkinkah sebutir biji memiliki kecerdasan 
dan daya ingat yang luar biasa?

  Tak diragukan lagi, pertanyaan ini memiliki satu jawaban: biji tersebut 
telah diciptakan oleh Dzat yang memiliki kemampuan membuat sebatang pohon. 
Dengan kata lain biji tersebut telah diprogram sejak awal keberadaannya. Semua 
biji-bijian di muka bumi ini ada dalam pengetahuan Allah dan tumbuh berkembang 
karena Ilmu-Nya yang tak terbatas. Dalam sebuah ayat disebutkan:


  Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang 
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan 
di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya 
(pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu 
yang basah atau yang kering, melainkah tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh 
Mahfudz). (QS. Al-An'aam, 6:59).

  Dialah Allah yang menciptakan biji-bijian dan menumbuhkannya sebagai 
tumbuh-tumbuhan baru. Dalam ayat lain Allah menyatakan:

  Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji 
buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang 
mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka 
mengapa kamu masih berpaling? (QS. Al-An'aam, 6:95)


  

[media-dakwah] Re: Yang Hendak Dipikirkan Manusia

2006-01-05 Terurut Topik Imam Syafei
 Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia
 
  Karya : Harun Yahya
 


  Sejak awal, kami telah menekankan pentingnya berpikir, manfaat-manfaatnya 
bagi manusia dan sarana yang membedakan manusia dari makhluk lain. Kami telah 
menyebutkan pula sebab-sebab yang menghalangi manusia dari berpikir. Semua ini 
mempunyai tujuan utama mendorong manusia untuk berpikir dan membantu mereka 
mengetahui tujuan penciptaan dirinya; serta agar manusia mengagungkan ilmu dan 
kekuasaan Allah yang tak terbatas.

  Di halaman-halaman berikutnya, kami akan mencoba menjelaskan bagaimana 
orang yang beriman kepada Allah berpikir tentang segala sesuatu yang 
dijumpainya sepanjang hari dan mendapatkan pelajaran dari peristiwa-peristiwa 
yang ia saksikan; bagaimana ia seharusnya bersyukur dan menjadi semakin dekat 
kepada Allah setelah menyaksikan keindahan dan ilmu Allah di segala sesuatu.

  Sudah pasti apa yang disebutkan di sini hanya mencakup sebagian kecil 
dari kapasitas berpikir seorang manusia. Manusia memiliki kemampuan untuk 
setiap saat (dan bukan setiap jam, menit atau detik, tapi satuan waktu yang 
lebih kecil dari itu, yakni setiap saat) dalam hidupnya. Ruang lingkup berpikir 
manusia sedemikian luasnya sehingga tidak mungkin untuk dibatasi. Oleh karena 
itu, uraian di bawah ini bertujuan untuk sekedar membukakan pintu bagi mereka 
yang belum menggunakan sarana berpikir mereka sebagaimana mestinya.

  Perlu diingat bahwa hanya mereka yang berpikir secara mendalam lah yang 
mampu memahami dan berada pada posisi lebih baik dibandingkan makhluk lain. 
Mereka yang tidak dapat melihat keajaiban dari peristiwa-peristiwa di 
sekitarnya dan tidak dapat memanfaatkan akal mereka untuk bepikir adalah 
sebagaimana diceritakan dalam firman Allah berikut:

  Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah 
seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain 
panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) 
mereka tidak mengerti. (QS. Al-Baqarah, 2: 171)

  . Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami 
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya 
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga 
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu 
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah 
orang-orang yang lalai. (QS. Al-A'raaf, 7: 179)

  Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau 
memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan 
mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). (QS. Al-Furqaan, 25: 
44)

  Hanya mereka yang mau berpikir yang mampu melihat dan kemudian memahami 
tanda-tanda kebesaran Allah, serta keajaiban dari obyek dan peristiwa-peristiwa 
yang Allah ciptakan. Mereka mampu mengambil sebuah kesimpulan berharga dari 
setiap hal, besar ataupun kecil, yang mereka saksikan di sekeliling mereka.

  Ketika seseorang bangun dari tidurnya di pagi hari.

  Tidak diperlukan kondisi khusus bagi seseorang untuk memulai berpikir. 
Bahkan bagi orang yang baru saja bangun tidur di pagi hari pun terdapat banyak 
sekali hal-hal yang dapat mendorongnya berpikir.

  Terpampang sebuah hari yang panjang dihadapan seseorang yang baru saja 
bangun dari pembaringannya di pagi hari. Sebuah hari dimana rasa capai atau 
kantuk seakan telah sirna. Ia siap untuk memulai harinya. Ketika berpikir akan 
hal ini, ia teringat sebuah firman Allah:

  Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk 
istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (QS. Al-Furqaan, 
25: 47)

  Setelah membasuh muka dan mandi, ia merasa benar-benar terjaga dan berada 
dalam kesadarannya secara penuh. Sekarang ia siap untuk berpikir tentang 
berbagai persoalan yang bermanfaat untuknya. Banyak hal lain yang lebih penting 
untuk dipikirkan dari sekedar memikirkan makanan apa yang dipunyainya untuk 
sarapan pagi atau pukul berapa ia harus berangkat dari rumah. Dan pertama kali 
ia harus memikirkan tentang hal yang lebih penting ini.

  Pertama-tama, bagaimana ia mampu bangun di pagi hari adalah sebuah 
keajaiban yang luar biasa. Kendatipun telah kehilangan kesadaran sama sekali 
sewaktu tidur, namun di keesokan harinya ia kembali lagi kepada kesadaran dan 
kepribadiannya. Jantungnya berdetak, ia dapat bernapas, berbicara dan melihat. 
Padahal di saat ia pergi tidur, tidak ada jaminan bahwa semua hal ini akan 
kembali seperti sediakala di pagi harinya. Tidak pula ia mengalami musibah 
apapun malam itu. Misalnya, kealpaan tetangga yang tinggal di sebelah rumah 
dapat menyebabkan kebocoran gas yang dapat meledak dan membangunkannya malam 
itu. Sebuah bencana alam yang dapat merenggut nyawanya dapat saja terjadi di 
daerah tempat tinggalnya.

  Ia mungkin saja mengalami masalah dengan fisiknya. Sebagai contoh, 

[media-dakwah] Re: Berang-berang Insinyur Pembuat Bendungan

2006-01-05 Terurut Topik Imam Syafei
 Berang-berang, Insinyur Pembuat Bendungan
 
  Karya : Harun Yahya
 


  Arsitektur adalah bidang di mana konsep seni dan estetika yang ditanamkan 
Allah dalam diri manusia dapat terlihat. Tapi tahukah Anda, ternyata masih 
terdapat banyak arsitek di alam ini yang sama terampilnya dengan manusia? Salah 
satu dari sekian banyak contoh yang ada adalah berang-berang.

  Menebang Pohon dengan Gigi dan Cakar

  Kisah tentang berang-berang dimulai dengan seekor pejantan dan betina 
yang pergi untuk membuat sarang baru untuk mereka sendiri. Pasangan 
berang-berang ini akan membangun rumahnya di atas sungai. Tapi, untuk 
mengerjakannya, pertama kali mereka harus membendung laju arus sungai. Untuk 
menahan laju aliran ini mereka menggunakan cara yang sama seperti yang telah 
dilakukan manusia selama ratusan tahun. Dengan kata lain, mereka membuat 
bendungan.

  Untuk memulai membangun bendungan, pertama-tama mereka harus mendapatkan 
bahan baku. Bahan baku ini terdiri atas balok kayu dan cabang-cabang pohon. 
Berang-berang mulai bekerja dengan pergi menuju areal hutan di sekitar sungai. 
Pertama-tama mereka memakan sedikit dedaunan dari pohon yang mereka temukan. 
Tapi tugas utama mereka adalah menebang dan mendorong pohon ini hingga roboh. 
Mereka melakukannya dengan cara menggerogoti batang utama pohon tersebut. Yang 
menarik di sini adalah mereka menggerogoti kayu sedemikian rupa sehingga ketika 
pekerjaan menebang berakhir, batang pohon senantiasa roboh ke arah sungai.

  Menebang dan merobohkan pohon masih merupakan bagian pekerjaan yang 
paling sederhana. Selanjutnya, berang-berang memotong pohon tersebut pada 
cabang-cabangnya. Mereka memulai membangun bendungan dengan meletakkan 
cabang-cabang tersebut di depan gelondongan kayu terbesar yang telah mereka 
robohkan sebelumnya. Perlu diketahui bahwa, setiap saat, peralatan yang mereka 
gunakan hanyalah cakar dan mulutnya saja.

  Mereka melakukan pekerjaan menebang pohon dan membangun bendungan dengan 
penuh kesabaran. Dua ekor berang-berang menebang rata-rata empat ratus pohon 
per tahun. Mereka memotong-motong pepohonan yang berada agak jauh dari 
bendungan pada cabang-cabangnya, dan kemudian menyeret potongan-potongan 
tersebut ke bendungan.

  Berang-berang selalu menggunakan gigi depan untuk menggerogoti batang 
atau cabang pohon. Karena mereka menggunakannya setiap waktu, maka gigi depan 
ini menjadi tumpul atau rusak. Tetapi rahang berang-berang dibuat dengan 
memperhitungkan semua hal ini sebelumnya. Gigi depannya yang tajam selalu 
tumbuh memanjang, layaknya kuku manusia. Demikianlah, Allah Yang Maha Besar, 
yang menciptakan berang-berang, juga menciptakan gigi mereka sesuai dengan 
pekerjaan yang harus mereka lakukan.

  Tubuh berang-berang didisain sedemikian rupa sehingga memudahkan mereka 
untuk berenang dan menyelam dalam air. Kakinya berselaput sehingga mudah 
mengayuh air. Ekor belakangnya berbentuk seperti dayung raksasa, sehingga 
mereka dapat berenang dengan nyaman dalam air.

  Dan Bendungan Pun Terbentuk...

  Berang-berang terus saja membangun bendungan mereka dengan penuh 
semangat. Mereka begitu ahli dalam menyusun batang pohon dan cabang-cabang 
kecil, dan memperluas bendungan sedikit demi sedikit setiap hari.

  Lambat-laun, bendungan menjadi semakin besar sehingga permukaan air yang 
terbendung di bagian depan pun semakin meninggi. Akhirnya, setelah beberapa 
bulan bekerja, danau yang besar pun terbentuk. Tapi karena danau bertambah 
besar, berang-berang harus memperkokoh bendungan tersebut dan memperbaiki 
kerusakannya. Mereka melakukan tugas berat ini dengan penuh kesabaran.
  Pemandangan yang muncul sebagai hasil kerja keras selama beberapa bulan 
ini sungguh menakjubkan. Sebuah bendungan yang sesungguhnya, yang menyerupai 
buatan manusia, telah terbentuk.

  Pada pengamatan lebih dekat, berang-berang membuat bendungan mereka dalam 
bentuk cekung. Bentuk seperti ini tidak dipilih secara kebetulan. Karena bentuk 
bendungan yang terbaik menahan tekanan air adalah bendungan yang berbentuk 
cekung. Faktanya, bendungan pembangkit listrik tenaga air modern yang ada 
sekarang juga dibangun dalam bentuk cekung.

  Singkat kata, berang-berang memiliki pengetahuan tentang konstruksi, yang 
pada manusia dicapai setelah beberapa waktu, sejak hari pertama dari kehidupan 
mereka. Lalu, siapakah yang memberikan mereka pengetahuan tersebut? Tidak 
diragukan lagi, suatu makhluk hidup tidak mungkin memperoleh kemampuan 
membangun bendungan secara kebetulan. Ia tidak dapat menemukan bentuk bendungan 
yang akan memiliki daya tahan terkuat dalam menahan tekanan air secara 
kebetulan, dan ia pun tidak mampu menurunkan kemampuan ini kepada generasi 
berikutnya. Adalah Allah Yang Maha Besar, yang memberi berang-berang kemampuan 
yang mereka miliki, yang menciptakan semua makhluk hidup, dan yang memberi 
ilham atas apa yang mereka lakukan.

  Rumah Bertingkat di Atas Air

   

[media-dakwah] Re : Tuhan itu ada nggak sih,..............

2005-12-21 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaikum Wr Wb, nih ada cerita bagus untuk kita semua --

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan
mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan
banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan 
beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang, Saya tidak percaya Tuhan itu 
ada. Kenapa kamu berkata begitu ??? timpal si konsumen.
Begini, coba Anda perhatikan di depan sana,
dijalanan untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku jika
Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada,
tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan
Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi. Si konsumen
diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai
adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si
konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. 
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia
melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker-istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur.
Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat. Si konsumen balik ke tempat
tukang cukur dan berkata, Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG
CUKUR.
Si tukang cukur tidak terima, Kamu kok bisa bilang begitu ??.Saya disini dan
saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!
Tidak! elak si konsumen.
Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan
rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang diluar sana,
si
konsumen menambahkan. Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!, sanggah si
tukang cukur.  Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri,
kenapa mereka tidak datang ke saya, jawab si tukang cukur membela diri.
Cocok!-kata si konsumen menyetujui.Itulah point utama-nya!. Sama
dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK
MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. 
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini. 
Si tukang cukur terbengong 

JIKA ANTUM INGIN MENGIRIM CERITA INI KEPADA TEMAN2 ANTUM, MAKA FOEWARD-kan 
MESSAGE INI KEPADA TEMAN2 ANTUM...!!! SEMOGA BERMANFAAT.


[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [media-dakwah] mo tanya...

2005-12-20 Terurut Topik Imam Syafei
Asslm,

Pak saya belum dapat maslh hukum dan dalil dan masih saya cari, tetapi yang
saya dapat baru do'anya sesudah anak bayi dilahirkan ini do'anya:
U'IIDZU BIKALIMATILLAHIT TAAMMATI MIN KULLI SYAITHAANIN WAHAAMMATIN WA-MIN
KULLI'AININ LAAMMATIN.

Artinya :  Kumohonkan perlindungan untukmu dengan kalimat Allah yang
sempurna dari godaan syetan dan dari apa saja yang berbisa, juga dari
pandangan mata yang dapat menimbulkan bahaya .
( Saya mengambil Do'a ini dari Buku yang berjudul KUMPULAN DO'A  DZIKIR
PILIHAN disusun oleh Drs. K. H. Faqih Dalil  Ustazd ini mengambil dari
Al-Qur'an dan Hadist dan kitab2 kuning yang dia peroleh dari para ulama
terbitan Apollo Surabaya).

Mungkin ini menambah keyakinan Bpk bahwa mengazani anak bayi yang baru
lahir.

Mungkin ada teman2 yang bisa memberikan hukum dan dalil2 tentang mengazani
anak bayi yang baru lahir.
Semoga bermanfaat
Terima kasih

Salam,
.
- Original Message -
From: Instrument Clerk Jabung [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, December 21, 2005 11:15 AM
Subject: [media-dakwah] mo tanya...


 Assalamualaikum Wr. Wb

 Saya peria 28th, ber istri dan mempunya 2 pasang anak dan insyaallah bakal
lahir anak yang ketiga sekitar bulan januari..

 Saya mau bertanya kepada semua anggota millis ini yang mengerti dan
mengetahui hukum dan dali2 mengenai meng'Adznkan dan Qomat kepada bayi yang
baru lahir.?

 Terima kasih,

 Wassalam.

 Kurniawan.


 [Non-text portions of this message have been removed]






 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links











 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Siska Meniggalkan Sholat

2005-12-18 Terurut Topik Imam Syafei
SIKSA
MENIGGALKAN SHOLAT

 Apakah yang menyebabkan kamu masuk neraka Saqar ini ? Mereka menjawab : 
kami tidak termasuk golongan orang-orang yang mengerjakan Sholat  (S. 
Al-Muddatsir 42, 43 ).

SIKSAAN KETIKA HIDUP DIDUNIA

1. Allah kurangkan keberkatan umurnya
2. Rezekinya dipersempitkan oleh Allah
3. Tidak ada tempat baginya disisi Agama ISlam
4. Do'anya tertolak
5. Hilang cahaya sholeh dari wajahnya
6. Amal kebaikan yang dilakukan langsung tidak diberi pahala

SIKSAAN KETIKA SAKARATUL MAUT 
1. Ia akan menghadapi sakaratul maut dalam keadaan hina
2. Matinya dala keadaan menderita kelaparan
3. Matinya dalam keadaan yang sangat haus, walaupun diberi minum sebanyak tujuh 
lautan

SIKSAAN KETIKA BERADA DIDALAM KUBUR
1. Allah akan menyempitkan kuburannya dengan sesempit-sempitnya
2. Kuburnya akan digelapkan
3. Allah akan menyiksanya dengan pedih sampai hari Qiamat

SIKSAAN KETIKA BERADA DI AKHIRAT
1. Dia akan dibelenggu dan diseret kepadang mahsyar oleh malaikat.
.   Allah tidak akan memandangnya dengan pandangan belas kasihan.
Allah tidak akan mengampuni dosanya dan akan disiksa dengan keras didalam 
neraka.

NIBAH BAGI ORANG YANG MENIGGALKAN SHALAT
1. SUBUH,   : Ia akan disiksa selama 60 tahun didalam neraka 
2. DZUHUR, : Dosanya seperti membunuh 1000 jiwa orang Islam
3. ASHAR,   : Dosanya seperti meruntuhkan Ka'bah
4. MAGHRIB,   : Dosanya seperti ia berzina denga Ibunya (Jika pria)atau berzina 
dengan Bapaknay (bagi Wanita)
5. ISYA',  : Allah tidak akan ridha' ia hidup dibumi Allah, dan ia akan 
didesak mencari bumi lain.

(Kitab Raudhatussalihin)


DiMohon : Untuk di Print dan dicopy atau di Design sebagus mungkin, dan 
diberikan kepada tentangga, family, dan kaum Muslimin moga dengan adanya 
keterangan diatas dapat menambah Iman dan Shalatnya lebih sempurna dari yang 
kemaren-kemarennya,
Semoga bermanfaat


[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Re : Siksa Meniggalkan Sholat

2005-12-18 Terurut Topik Imam Syafei
Asslm. Wr. Wb.

Bapak2/Ibu2, Saudara2 sekalian dimohon ini nanti diprint dan dicopy terus 
dikasih ama tetangga, Family, dan kaum muslimin yang lainnya. Moga dengan 
membaca ini bisa untuk menimbang dan menjadikan kita selalu disiplin didalam 
sholat dan didalam menjalankan ibadah 
See Attachment 


[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re: Siapakah,............!!!!

2005-12-18 Terurut Topik Imam Syafei
 
SIAPAKAH ?

Siapakah orang yang sibuk? 
Orang yang sibuk adalah orang yang suka menyepelekan waktu sholatnya
seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s 
Maka sempatkanlah bagimu untuk beribadah..dan bersegerralah!


Siapakah orang yang manis senyumanya? 
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa
musibah lalu dia berucap Inna lillahi wainna illaihi rajiuun. Kemudian
berkata,Ya Rabb, Aku redha dengan ketentuanMu ini, sambil mengukir
senyuman. 
Maka berbaik hatilah dan bersabar... 

Siapakah orang yang kaya? 
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan
tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini. 
Maka bersyukurlah atas nikmat yang kau terima dan berbagilah...

Siapakah orang yang miskin? 
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada selalu
menumpuk-numpukkan harta. 
Maka janganlah kau menjadi  kikir juga dengki... 

Siapakah orang yang rugi? 
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun
masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan.
Maka hargailah waktumu dan bersegeralah.. 

Siapakah orang yang paling cantik? 
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.
Maka peliharalah akhlakmu dari dosa dan
noda. 

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas? 
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati
membawa amal-amal kebaikan dimana kuburnya akan di perluaskan sejauh
mata memandang. 
Maka beramal shalehlah selagi sempat dan mampu... 

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit? 
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak
membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya. 
Maka ingatlah akan kematian dan kehidupan setelah dunia 

Siapakah orang yang mempunyai akal? 
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak
karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa
neraka. 
Maka peliharalah akal sehatmu dan pergunakan semaksimal mungkin untuk
mengharap ridho-Nya.. 

Siapakah org yg PELIT ? 
Orang yg pelit ialah org yg membiarkan atau membuang email ini begitu
saja, malah dia tidak akan menyampaikan kepada org lain. 
Maka sampaikanlah kepada yang lain sedikit berita gembira ini selagi
sempat, karena tiada ruginya bagimu... 



Perhatian !

Jika Anda tidak menyampaikan kepada lima/sepuluh/dua puluh teman Anda
dalam lima hari, maka..tidak akan terjadi apa2 kepada Anda.. 

Jika Anda kirimkan email ini.pun..Anda tidak akan tiba2 menjadi kaya
dalam lima atau sepuluh hari. kemudian ...

Tetapi .Insya Allah Anda akan mendapat balasan dari  Allah SWT
karena sedikit banyak telah mengingatkan saudara Anda yang lain tentang
kebaikanwatawwa shobilhaqi...

Amin ya rabbal alamin.



[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : Pelajaran Bagi Kita Semua dari Umat Terdahulu

2005-12-18 Terurut Topik Imam Syafei
 
  Kaum Luth
 
  Karya : Harun Yahya
 


  Salah satu adzab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam Al-Quran 
adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth. Mereka diadzab Allah karena melakukan 
praktek homoseksual. Menurut kitab Perjanjian Lama, kaum Nabi Luth ini tinggal 
di sebuah kota bernama Sodom. Sehingga karena itu praktek homoseksual saat ini 
kerap disebut juga sodomi. 

  Penelitian arkeologis mendapatkan keterangan, kota Sodom semula berada di 
tepi Laut Mati (Danau Luth) yang terbentang memanjang di antara perbatasan 
Israel-Yordania. Dengan sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota 
tersebut Allah runtuhkan, lalu jungkir-balik masuk ke dalam Laut Mati. 

  Layaknya orang jungkir-balik atau terguling, kerap bagian kepala jatuh 
duluan, lalu diikuti badan dan kaki. Begitu pula kota Sodom, saat runtuh dan 
terjungkal, bagian atas kota itu duluan yang terjun ke dalam laut, sebagaimana 
Allah kisahkan dalam Al-Quran: Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan 
negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan 
Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. 
(Surat Huud ayat 82). 

  Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bencana itu dapat 
terjadi karena daerah Lembah Siddim, yang di dalamnya terdapat kota Sodom dan 
Gomorah, merupakan daerah patahan atau titik bertemunya dua lempengan kerak 
bumi yang bergerak berlawanan arah. Patahan itu berawal dari tepi Gunung 
Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun 
Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di 
Afrika. 

  Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan 
maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan tsunami (gelombang 
laut yang sangat besar) yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti 
dengan letusan lava/lahar panas dari perut bumi.

  Hal seperti itu pula yang terjadi pada kota Sodom, sebagaimana diungkap 
peneliti Jerman, Werner Keller, Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat 
lebar ini, yang persis melewatai daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan 
Gomorrah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman (Laut Mati). Kehancuran 
mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin 
disertai dengan letusan petir, keluarnya gas alam serta lautan api. Pergeseran 
patahan membangkitkan tenaga vulkanik (berupa gempa) yang telah lama tertidur 
sepanjang patahan.

  Dengan keterangan ilmiah tersebut dapat direkonstruksi kembali bagaimana 
adzab Allah itu menimpa ummat Nabi Luth yang ingkar kepada-Nya. Bencana itu 
didahului dengan sebuah gempa yang menyebabkan tanah menjadi merekah. Dari 
rekahan itu muncul semburan lahar panas yang menghujani penduduk kota Sodom. Di 
bawah pesisir Laut Mati juga terdapat sejumlah besar timbunan kantung-kantung 
gas metana mudah terbakar. 

  Kemungkinan besar, letusan lava serta semburan gas metana itulah yang 
Allah maksudkan dalam Al-Quran dengan hujan batu dari tanah yang terbakar. 
Bencana itu diakhiri dengan terjunnya kota Sodom bersama penduduknya ke dalam 
Laut Mati.

  Serangkaian percobaan ilmiah di Universitas Cambridge membenarkan teori 
ini. Para ilmuwan membangun tiruan tempat berdiamnya kaum Luth di laboratorium, 
lalu mengguncangnya dengan gempa buatan. Sesuai perkiraan, dataran ini terbenam 
dan miniatur rumah tergelincir masuk lalu terbenam di dalamnya.

  Penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah ini mengungkap satu kenyataan 
penting, bahwa kaum Luth yang disebutkan Al-Quran memang pernah hidup di masa 
lalu, kemudian mereka punah diazab Allah akibat kebejatan moral mereka. Semua 
bukti terjadinya bencana itu kini telah terungkap dan sesuai benar dengan 
pemaparan Al Qur'an






 


  Hak cipta selamanya oleh Allah © Subhanahu wa Ta'ala
 
  Semua materi dapat disalin dan disebarkan (syukur-syukur ...) dengan 
mencantumkan www.prayoga.net
 




[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Dapat Menafsirkan Al-Qur'an ?

2005-12-18 Terurut Topik Imam Syafei





Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Dapat Menafsirkan Al-Qur'an ?

Kategori Al-Qur'an - Tanya Jawab


Jumat, 14 Januari 2005 16:36:39 WIB


APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK DAPAT MENAFSIRKAN AL-QUR'AN ?


Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani





Pertanyaan.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : Apa yang harus dilakukan untuk 
dapat menafsirkan Al-Qur'an ?


Jawaban.
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menurunkan Al-Qur'an ke dalam hati nabi 
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam agar beliau mengeluarkan manusia dari 
kekufuran dan kejahilan yang penuh dengan kegelapan manuju cahaya Islam.

Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an surat Ibrahim : 1.

Artinya : Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu 
supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang 
benderang dengan izin Rabb mereka, (yaitu) menuju jalan Rabb Yang Maha Perkasa 
lagi Maha Terpuji.

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga menjadikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam sebagai orang yang berhak mejelaskan, menerangkan, dan menafsirkan isi 
Al-Qur'an.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam surat An-Nahl : 44

Artinya : Keterangan-keterangan (mu'jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan 
kepadamu Al-Qur'an, agar kami menerangkan kepada umat manusia apa yang telah 
diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan.

Sunnah berfungsi sebagai penafsir dan penjelas isi Al-Qur'an, dan sunnah ini 
juga merupakan wahyu karena yang diucapkan oleh Rasullullah Shallallahu 'alaihi 
wa sallam adalah bukan hasil pemikiran Rasulullah, tetapi semuanya dari wahyu 
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana ditegaskan oleh Allah Subhanahu wa 
Ta'ala dalam Al-Qur'an surat An-Najm : 3-4.

Artinya : Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa 
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

Artinya : Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al-Qur'an dan sesuatu yang 
hampir sama dengan Al-Qur'an. Ketahuilah, akan ada seorang lelaki kaya raya 
yang duduk di atas tempat duduk yang mewah dan dia berkata, Berpeganglah 
kalian kepada Al-Qur'an. Apapun yang dikatakan halal didalam Al-Qur'an, maka 
halalkanlah, sebaliknya apapun yang dikatakan haram dalam Al-Qur'an, maka 
haramkanlah. Sesungguhnya apapun yang diharamkan oleh Rasulullah, Allah juga 
mengharamkannya [Takhrijul Misykat No. 163]

Untuk itu cara menafsirkan Al-Qur'an adalah:

Cara Pertama.
Adalah dengan sunnah. Sunnah ini berupa : ucapan-ucapan, perbuatan-perbuatan, 
dan diamnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Cara Kedua.
Adalah dengan penafsiran para sahabat. Dalam hal ini pelopor mereka adalah Ibnu 
Mas'ud dan Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu. Ibnu Mas'ud termasuk sahabat yang 
menemani Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sejak dari awal dan dia 
selalu memperhatikan dan bertanya tentang Al-Qur'an serta cara memahaminya dan 
juga cara menafsirkannya. Sedangkan mengenai Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud pernah 
berkata : Dia adalah penerjemah Al-Qur'an. Oleh karena itu tafsir yang 
berasal dari seorang sahabat harus kita terima dengan lapang dada, dengan 
syarat tafsir tersebut tidak bertentangan dengan tafsiran sahabat yang lain.

Cara Ketiga.
Yaitu apabila suatu ayat tidak kita temukan tafsirnya dari Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat, maka kita cari tafsiran dari 
para tabi'in yang merupakan murid-murid para sahabat, terutama murid-murid Ibnu 
Mas'ud dan Ibnu Abbas, seperti : Sa'ad bin Juba'ir, Thawus. Mujahid, dan 
lain-lain.

Sangat disayangkan, sampai hari ini banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an yang 
tidak ditafsirkan dengan ketiga cara di atas, tetapi hanya ditafsirkan dengan 
ra'yu (pendapat/akal) atau ditafsirkan berdasarkan madzhab yang tidak ada 
keterangannya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam secara langsung. 
Ini adalah masalah yang sangat mengkhawatirkan apabila ayat-ayat Al-Qur'an 
ditafsirkan hanya untuk memperkuat dan membela satu madzhab, yang hasil 
tafsirnya bertentangan dengan tafsiran para ulama ahli tafsir.

Untuk menunjukkan betapa bahayanya tafsir yang hanya berdasarkan madzhab, akan 
kami kemukakan satu contoh sebagai bahan renungan yaitu tafsir Al-Qur'an surat 
Al-Muzammil : 20.

Artinya : Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an

Berdasarkan ayat ini, sebagian penganut madzhab berpendapat bahwa yang wajib 
dibaca oleh seseorang yang sedang berdiri shalat adalah ayat-ayat Al-Qur'an 
mana saja. Boleh ayat-ayat yang sangat panjang atau boleh hanya tiga ayat 
pendek saja. Yang penting membaca Al-Qur'an. (tidak harus Al-Fatihah -pent-).

Betapa anehnya mereka berpendapat seperti ini, padahal Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam bersabda.

Artinya : Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca pembuka Al-Kitab 
(surat Al-Fatihah) [Shahihul Jaami' No. 7389]

Dan di hadits lain Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

Artinya : Barangsiapa yang shalat tidak membaca 

[media-dakwah] Sifat-Sifat Hamba Allah yang Mendapat Kemuliaan

2005-12-13 Terurut Topik Imam Syafei
See Attachment 


[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Re : Sifat-Sifat Hamba Alloh yang mendapat kemuliaan

2005-12-13 Terurut Topik Imam Syafei
SIFAT-SIFAT HAMBA ALLAH SWT. YANG MENDAPAT KEMULIAAN

1. QS : Al-Furqaan ayat 63
 Dan hamba-hamba Tuhan yang maha penyayang itu (ialah)  orang2 yang berjalan 
diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang2 jahil menyapa mereka, mereka 
mengucapkan kata2 (yang mengandung ) keselamatan'.

2. QS : Al-Furqaan ayat 64
 Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan 
mereka**.
**Maksudnya orang2 yang sembahyang tahajjud di malam hari semata2 karena Allah.

3. QS : Al-Furqaan ayat 65 
 Dan orang2 yang berkata: Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, 
sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.

4. QS : Al-Furqaan ayat 66
 Sesungguhnya Jahannam itu seburuk2 tempat menetap dan tempat kediaman.

5. QS : Al-Furqaan ayat 67
 Dan orang2 yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan 
tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah2 antara yang 
demikian. 

6. QS Al-Furqaan ayat 68 
 Dan orang2 yang tidak menyebah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak 
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan ) yang 
benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, 
Niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).

7. QS : Al-Furqaan ayat 69
 (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan 
kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,

8  QS : Al-Furqaan ayat 70
 kecuali orang2 yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh, maka itu 
kejahatan mereka itu Allah ganti dengan kebajikan. Dia adalah maha Pengampun 
lagi Maha penyayang.

9. QS : Al-Furqaan ayat 71 
 Dan orang2 yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia 
bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar2nya.

10 QS : Al-Furqaan ayat 72
 Dan orang2 yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu 
dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan2 yang tidak berfa'edah, mereka 
lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.

11 QS : Al-Furqaan ayat 73
 Dan orang-orang yang apabila di beri peringatan dengan ayat2 Tuhan mereka, 
mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang2 yang tuli dan buta.

12 QS : Al-Furqaan ayat 74
 Dan orang2 yang berkata: Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri2 
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam 
bagi orang2 yang bertaqwa.

13. QS : Al-Furqaan ayat 75
 Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) 
karena kesabaran mereka.dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan 
selamat di dalamnya,

14. QS : Al-furqaan ayat 76 
 mereka kekal didalamnya. Syurga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat 
kediaman.

15. QS : Al-Furqaan ayat 77
 Katakanlah (kepada orang2 musyrik): Tuhanku tidak mengindahkan kamu, 
melainkan kalau ada ibadatmu. (tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya), 
padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? karena itu kelak (azab)pasti 
(menimpamu).

Dan mengikuti Sunnah-Sunnah Rosulullah SAW.


Semoga bermanfaat 

Salam
Hamba Allah

   
 


[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re : Moderator

2005-12-13 Terurut Topik Imam Syafei
Moderator,

Saya bertanya ada berapakah yang sudah ikutan di milist ini. Terima kasih 


[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga

2005-12-12 Terurut Topik Imam Syafei
Asslm.

Pak, maaf kalo saya tambah udah menghafal sekalian mengerti akan arti dari
pada Al-qur'an itu..kalo hanya menghapal aja nggak tahu artinya kan agak
susah untuk menjadi pedoman hidup.Ada satu  contoh jika kita beli  Obat
diJepang kan di Obat tsb ada tulisan jepangnya kalo kita nggak tau arti
tulisan itu mungkin saja itu bukan obat dan untuk tau masalah dosis
pemakaian obat tsb mungkin harus diminum satu kali sehari kalo kita gak tau
arti tulisan itu kita hanya tebak2an aja bisa overdosis, Jadi sekali lagi
saya tambahkan disamping menghapal juga harus mengerti arti dari pada
Al-qur'an tsb Terima kasih.

Wasslm.
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: MR [EMAIL PROTECTED]
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Monday, December 12, 2005 5:11 PM
Subject: Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga



 Benar Pak Ridwan.
 Saya juga heran orang banyak hanya berkomentar. Kenapa tidak memposting
ttg
 Al Qur'an hingga memperkuat Postingan pertama yg menganjurkan menghafal Al
 Qur'an. Saya sih husnudzhon aja yang menganjurkan mambaca Al Qur'an lalu
 mempraktekan dalam kehidupan. Itu benar tidak salah, tapi kita ini
 terbatas, dakwah bagi pribadi dan orng lain butuh tahapan. Kita sekarang
 menghafal Qur'an nanti suatu ketika akan juga menghafal hadits, maka
 seiring menghafal tsb Insya Allah akhlaknya akan sesuai Al Qur'an.
 Janganlah kita harus bisa semua sesegera mungkin, nggak bisa harus ada
 tahapan. Nah tahapan urgensi ini terserah masing2, kondisi dll. Yang
 penting Allah tidak bisa dibohongi seserius manakah Umat Nya itu dalam
 mengkaji dan praktek Islam.
 Idelanya kita memang Hafal Qur'an, Hadits, Ahli Fiqih, Negarawan, Lalu
 dipalikasikan dalam kehidupan itu adalah bicara ideal...saya sendiri tidak
 putus asa dan yakin orang2 sholeh seperti itu ada. Dan saya rindu bertemu
 dgn orang sholeh tsb.





 MR
 [EMAIL PROTECTED]To:
media-dakwah@yahoogroups.com
 com  cc:
 Sent by:  Subject: [BULK] - Re:
[media-dakwah] Hafalan
 [EMAIL PROTECTED]Al-Qur'an dalam Keluarga
 groups.com


 12/12/2005 04:48
 PM





 Menghafalkan Al Quran sangat mulia untuk menjaga ke-asli-an tulisan dan
 bacaannya, tidak semua orang bisa menghafal Al Quran dan hanya orang-2
yang
 telah Allah SWT tetapkan bahwa dia mampu menghafalkan Al Quran karena
Allah
 SWT menjaga ke-asli-an Al Quran (QS.15:9), janganlah semangat menghafal Al
 Quran dilemahkan, apakah kita telah banyak menghafal ayat-2 dalam Al Quran
 ?

 Mengapa kita menuntut negara untuk berhukum dengan Al Quran padahal diri
 sendiri belum melaksanakannya ?

 Tulisan ini adalah nasehat untuk diri sendiri,  jika bermanfaat buat yang
 lain maka itu adalah rahmat dari Allah SWT, jika ada yang tidak sependapat
 maka adalah sunatullah setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda
 meskipun
 dalam soal yang sama.

 salam
 ridwan





 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links














 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links













 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [BULK] - Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga

2005-12-12 Terurut Topik Imam Syafei
Ibarat Api dilawan Api kan tambah besar, jadi kalo ada Api kita siram ama
Air aja.Ya udah, Wahai saudara/I ku sekalian sekarang kita membahas lebih
lanjut lagi masalah pokok kita.
Terima kasih.

- Original Message -
From: suhana032003 [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, December 13, 2005 10:56 AM
Subject: [BULK] - Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam
Keluarga


 dakwah dalam islam bukan dialog yg hanya sekedar membuat tertawa dan
 tersenyum. tapi dakwah dalam islam sifatnya mengobati. sifat obat ada
 kalanya manis tapi seringkali pahit, tapi efeknya bisa menyembuhkan.
 para sahabat seringkali berdialog yg cukup keras, tapi akhirnya
 mereka akan kembali pada kebenaran Al-quran dan perintah Rasul. keras
 tidak selalu membenci tapi ungkapan rasa sayang, bila cara halus
 sudah tidak bisa digunakan lagi:)

 itu hanya pendapat dari orang dhoif ini:)

 salam:)
 hana

 --- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Maaf Ust. Ahmed, kalau ada yg tersinggung, sekali lagi maaf.
 
  memang yg namanya dakwah, amar makruf nahi munkar, itu sering kali
  menyangkut perbuatan/perilaku seseorang,
  tapi maaf bukan membicarakan orangnya lho ya, tapi perilakunya.
 
  sebagai contoh, himbauan dari Ust. Mustofa ini, bisa jadi
 menyinggung juga
  mereka yg hafalannya masih minim,
  seperti saya nih, tapi mudah-mudahan dg himbauan ini akan bisa
 memacu
  peningkatan hafalan kita.
 
  contoh lain, judi itu haram . . . . . .dst, ini bisa dipastikan akan
  menyinggung mereka yg suka bermain judi.
  Apakah dg begitu kita tdk boleh mengingatkan kalo judi itu
 haram . . . dst?
 
  Salam,
  Imam
 
 
 

  Ahmed
 Mustaqim

  [EMAIL PROTECTED]To:
 [EMAIL PROTECTED], agus Pri [EMAIL PROTECTED]
  oo.com.sg  cc: media-
 dakwah@yahoogroups.com
  Sent by:Subject:
 [BULK] - Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an
  [EMAIL PROTECTED]dalam
 Keluarga
 
 oups.com

 

 

  12/12/2005 06:09
 PM

 

 

 
 
 
  Yah memang memprihatinkan sekali dan idenya sangat bagus sekali pak
 Imam.
  Daripada berdebat tidak karuan.
 
Agar tidak terkesan hanya menyindir saja barangkali pak Imam bisa
 memulai
  lebih dahulu ide ini sehingga bapak bisa menunjukkan terlebih
 dahulu agar
  kondisi yang menyedihkan ini tidak berlangsung terus menerus.
 
Kita tunggu postingannya pak Imam...ajarkan kami yang masih terus
 belajar
  ini tentang Al Qur'an dan hadits sebagaimana para salaful ummah
 mengajarkan
  dan menjaganya sehingga tidak diselewengkan para pemalsu dan
 penafsir yang
  menyimpang.
 
Wassalam
Ahmed
 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  kalau menurut saya dua-duanya harus berjalan berbarengan bahkan
 alangkah
  baiknya dibarengin lagi dengan
  hafalan hadistnya, sebab sekarang makin langka orang yg hafid al-
 quran dan
  juga hafal berbagai hadist,
  sehingga kadang2 kita jumpai rekan kita berkomentar pada suatu
 masalah dg
  mengatakan, wah itu nggak ada hadist nya,
  nggak ada dalil al-qurannya, padahal kalau kita tengok hafalan
 hadist dan
  al-qurannya masih cukup memprihatinkan.
 
  bahkan kalo kita tengok pada sejarah, baik di jaman rosululloh,
 sohabat,
  tabiin, tabiin tabiin, banyak sekali kita jumpai yg hafal al-quran
  maupun hadist, sebagai contoh Imam Syafi'i sejak usia dibawah 10 th
 sudah
  hafal alquran, Bukhori hafal beribu-ribu hadist dll
 
 
 
 
  agus Pri
 
  [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED],
  [EMAIL PROTECTED],
  Sent by:
 keadilan4all@yahoogroups.com,
  media-dakwah@yahoogroups.com,
  [EMAIL PROTECTED]
  [EMAIL PROTECTED]
  groups.comcc:
 
Subject: [BULK] -
 Re:
  [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam
Keluarga
 
  12/12/2005 01:10
 
  PM
 
 
 
 
 
 
  Mengapa sekarang kita cenderung bicarakan hafalan Al-Qur'an?,
 sedangkkan
  ada yang lebih penting dari sekedar menghafal yaitu :
 
BAGAIMANA DI NEGARA KITA INI BERHUKUM AL-QUR'AN?
 
Sesuai dengan QS, 5;68
Katakanlah: Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama
 sedikitpun
  hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an
 yang
  diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Sesungguhnya apa yang diturunkan
  kepadamu  dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran
 kepada
  kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap
  orang-orang yang kafir itu.
 
Dengan telah terlaksananya hal tersebut diatas, saya yakin hampir
 semua
  umat akan hafal Al-Qur'an, karena dia harus tahu  mengerti hukum.
 
Terima Kasih  Mohon ma'af bila ada kesalahan kata.
 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
 
  Monday,