Re: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh Wahai, Ukhti, Mohon Maaf saya hanya memperjelas,... Kita disini adalah belajar dalam berdakwah didalam Islam.Saya dan kita lihat bersama POLITIK kita sekarang ini tidak sesuai dengan POLITIK di dlm AGAMA ISLAM. Okelah kalau kita belajar berpolitik yang sesuai dengan pandangan islam seperti kita belajar politik kepada Nabi Muhammad Salallahu'alayhi wasallam dan para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Itulah yang perlu kita pelajari dan kita contoh.Nah, sudah saya katakan sebelumnya cari JALUR yang sesuai dengannya.Masalahnya, bukan dewasa atau tidaknya dalam berfikir, coba anti balik berfikir sesuai dengan pandangan Islam,Saya mau bertanya nih, apa sih alasannya sehingga menggunakan POLITIK seperti sekarang ini kok bisa-bisanya disamakan dengan POLITIK dalam ISLAM.Maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan. Salam Imam Syafe'i - Original Message - From: mutia tutiana [EMAIL PROTECTED] To: media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, August 29, 2006 11:02 AM Subject: Re: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet Assalamualikum Wr.Wb Afwan juga, Akhi Syafie saya pikir ngak masalah kalau ada anggota milis yang mengisi liku-liku politik. Dalam islam juga ada politik, toh kalau saran dari kamu tentang pembelajaran politik bagi mereka yang berpolitik dalam lebih bagus. Maaf sekali lagi bukan saya bela anggota milis yang ngirim informasi politik, tapi coba dewasa dalam berpikir. Terima kasih atas silaturahim ini. Mutia Syahidah Banda Aceh Aceh Imam Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh, Mohon maaf ya, Disini bukan tempat PROMOSI dan bukan tempat untuk BERPOLITIK, Disini adalah tempat PENGAJIAN TENTANG ISLAM/DAKWAH ISLAM carilah yang TEPAT untuknya.Mohon diindahkan Terima kasih Salam Imam Syafe'i - Original Message - From: HelmiCellular.Com - [EMAIL PROTECTED] To: keadilan4all@yahoogroups.com; media-dakwah@yahoogroups.com; milis-kammi@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; nasyid-indonesia@yahoogroups.com Sent: Sunday, August 27, 2006 11:01 PM Subject: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet Jakarta-RoL -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak keberatan jika Presiden melakukan evaluasi terhadap seluruh menterinya karena kebijakan untuk me-reshuffle (merombak kabinet) adalah wewenang Presiden. Dahulu sewaktu Presiden memilih menteri-menterinya dia berjanji akan melakukan evaluasi kinerja setiap tahun. Saya pikir sah-sah saja, itu hak prerogatif presiden karena para menteri kan pembantu presiden, ... Baca selengkapnya » http://www.pks-dukuh.org/?pilih=lihatid=270 - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [media-dakwah] komunitas milis
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh. Akhi, Nizam Saya setuju nih, kalo kita bersama-sama mendirikan Badan Usaha untuk mensejahterakan Umat Bagaimana dengan Ikhwah fillah semua.??? Salam Imam Syafe'i - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, August 30, 2006 6:39 PM Subject: [media-dakwah] komunitas milis Assalamu'laikum wr. wb. Dengan adanya keberatan dari beberapa anggota milis mengenai dimuatnya kegiatan sebuah partai di milis ini, ini bisa dimaklumi karena akan mempersempit wacana.. Bagaimana kalo kita melangkah ke hal umum, bisa diterima semua orang dan kalangan, tapi yang REAL... hal2 yang real yang pernah dilaksanakan oleh komunitas milis ini antara lain (mohon ditambah jika ada yang kurang): - buka bersama di kemang, kalo gak salah tahun lalu. - Pembuatan Website, biayanya merupakan sumbangan dari komunitas di milis ini... - dll (maaf untuk kedua acara ini saya belum bisa berparsitipasi...) Ini belum termasuk undangan pengajian, informasi badan penyalur infaq, dll Ini merupakan sebuah langkah hebat, dimana mungkin kita gak pernahs aling ketemu tapi bisa mewujudkan kegiatan yang bener2 ada... Nah, dari beberapa hal diatas, kenapa tidak dilanjutkan ke arah yang lebih maju..saya mengusulkan dibentuknya BADAN USAHA yang sahamnya dimiliki oleh komunitas milis ini.. Mungkin langkah pertama adalah pembentukan susunan pengurus. kalo yang ini mungkin akh Nizami lebih banyak pengetahuan, pengalaman dan kenalan. Dari pengurus ini kita merencanakan sebuah badan usaha yang intinya adalah menggerakkan ekonomi ummat, mungkin mirip2 koperasi, disini ahli ekonomi islam akan mempunyai ladang untuk menerapkan ilmunya. Kemudian dibuka kesempatan bagi para anggota milis untuk berparsitipasi aktif dalam menanamkan sebagian hartanya di badan ini, jadi bukan bukan hanya sebagai sumbangan yang habis, karena dana yang terkumpul nantinya akan diputar lagi. mungkin untuk pertama kali tidak akan terkumpul banyak, tapi ikhlaskan niat kita untuk ikut berperan serta dalam memajukan ekonomi ummat. Nah badan ini pula yang nanti menentukan kemana aja dana yang terkumpul itu akan diputar, tentu dengan pertimbangan2 prinsip2 islami. Jika kita berhasil, maka kita akan bisa meningkatkan ekonomi ummat. Selain itu kita juga tidak kehilangan uang kita. Saya membayangkan ada sebuah badan usaha milik ummat islam yang bisa menyaingi kekayaan keluarga Rothschild yang yahudi itu. Dengan demikian ummat islam akan mempunyai nilai tawar yang tinggi di bidang ekonomi dalam melawan dominasi yahudi. Seperti kata Aa Gym, mulailah dari hal kecil, mulailah dari diri sendiri dan mulailah dari sekarang... Saya yakin, dengan banyak kepala yang ikut menyumbang saran, maka ide ini akan semakin mendekati kenyataan... Saya mohon maaf jika ada salah2 kata, semua kebenaran adalah datang dari Allah SWT. Wassalam. wr. wb. Asrofi Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [media-dakwah] Pandangan Islam Tentang Sikap Fanatik
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh. Maaf nich mau nanya,. Kalo fanatik terhadap kebenaran boleh nggak,.. Salam Imam Syafe'i - Original Message - From: agussyafii [EMAIL PROTECTED] To: media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 28, 2006 10:34 AM Subject: [media-dakwah] Pandangan Islam Tentang Sikap Fanatik Pandangan Islam Tentang Sikap Fanatik Sejarah Islam kaya dengan pengalaman pahit yang disebabkan oleh perilaku fanatik yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Islam. Pada zaman klassik, aliran Khawarij dapat disebut sebagai awal mulanya lahir kelompok fanatik. Logika berfikir faham Khawarij yang menyesatkan itu antara lain bahwa orang Islam yang berbuat dosa besar hukumnya kafir, dan orang kafir halal dibunuh. Dengan logika fanatik demikian maka banyak terjadi korban pembunuhan dengan atas nama agama. Pada zaman modern sekarang, kelompok-kelompok fanatik juga banyak dijumpai, terutama di kalangan kaum muda. Ciri mereka antara lain mereka merasa benar sendiri sehingga merasa tidak sah makmum salat kepada orang lain diluar kelompoknya, tidak mau mendengarkan nasehat dan bahkan tidak bisa mengormati kepada orang lain yang di luar kelompoknya meskipun ayah ibunya, gurunya dan sebagainya. Ada contoh menarik dimana sekelompok mahasiswa sebuah perguruan tinggi meninggalkan dosen yang sedang mengajar di kelas menuju ke masjid kampus untuk salat Ashar begitu azan terdengar. Kebetulan dosen yang mengajar seorang Nasrani, dan dosen tersebut melaporkan perilaku mahasiswa tersebut ke Dekan . Ketika mereka ditegur oleh Dekan bahwa tindakan mereka tidak etis mereka menjawab bahwa panggilan Allah (untuk salat) tidak bisa dikalahkan oleh panggilan manusia (dosen). Saya oleh dekan diminta menjadi pengajar agama Islam dengan pesan khusus bagaimana meredam sikap fanatic mahasiswa. Al hamdulillah, satu semester, dengan dialog dan contoh-contoh empiric ada juga hasilnya, yakni ada sedikit perubahan. Di antara butir-butir ajaran Islam menyangkut sikap fanatik adalah sebagai berikut : 1. Alqur'an mengisyaratkan bahwa manusia memang memiliki kecenderungan untuk membanggakan apa yang ada pada mereka. artinya : Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kamu kepadaKU. (52) Kemudian mereka (pengikut-pengikut Rasul) menjadikan agama mereka terpecah-pecah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing- masing) (53) Maka biarkanlah mereka dalam kesesatan nya sampai suatu waktu (54). (Surat Al Mu'minun, 52-54) 2. Alqur'an banyak sekali mengingatkan manusia agar menggunakan akalnya, dan diingatkan agar tidak mengikuti pandangan yang mengabdi kepada hawa nafsu. Afala ta`qilun? artinya: Apakah kamu tidak berakal? Afala tatafakkarun? Apakah kamu tidak berfikir? Apakah kamu tidak merenungkan ...? 3. Bahwa beragama artinya juga hidup dengan menggunakan akal karena agama itu sendiri didesain untuk manusia yang berakal. Oleh karena itu orang yang tidak berakal tidak terkena kewajiban agama. Addinu huwa al`aqlu la dina liman la `aqla lahu artinya: Agama adalah akal, maka tidak ada agama bagi orang yang tidak menggunakan akal. 4. Bahwa bersikukuh dengan pandangan yang diyakini seraya menutup diri dari pandangan lain (yang justeru mungkin lebih benar) adalah perbuatan sesat, yang dalam al Qur'an disebut sebagai mengikuti hawa nafsu, yakni kecenderungan memenuhi dorongan ke inginan untuk kesenangan jangka pendek, bukan untuk mencari kebenaran (yang pada mulanya mungkin terasa pahit). artinya: Katakanlah; Hai ahli Kitab, janganlah kamu berlebih lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammmad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan manusia, dan mereka tersesat dari jalan yang lurus. (al Maidah, 77) Pada akhirnya orang yang secara membabi buta membela sesuatu tanpa melihat duduk soal dan benar salahnya masalah yang dibela akan terjerumus pada perbuatan konyol dan sia-sia, meskipun boleh jadi apa yang dilakukanya itu didorong oleh rasa cintanya yang mendalam terhadap sesuatu yang dibela itu. Imam Gazali dalam Ihya Ulumuddin membagi cinta kepada empat kualitas: (a). Cinta diri. Pencinta ini melihat segala sesuatu hanya dengan satu ukuran atau satu kaca mata, yaitu dari kepuasan diri sendiri. (b). Cinta kepada orang lain sepanjang orang lain memberi keuntungan kepadanya. Cinta kelas ini seperti cintanya pedagang kepada pembeli, cinta transaksional. (c). Cinta kepada orang baik, meskipun yang dicintainya itu tidak memberikan apapun kepadanya., seperti cinta kepada Nabi, ulama dan pemimpin (d). Cinta kepada kebaikan sich, terlepas dari siapa pemilik kebaikan itu. Dalam perspektip ini, maka sikap fanatik mudah timbul pada orang dengan kategori pertama. Dari cinta diri (narcisme) dapat berkembang menjadi cinta kelompok in group dan selanjutnya
Re: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh, Mohon maaf ya, Disini bukan tempat PROMOSI dan bukan tempat untuk BERPOLITIK, Disini adalah tempat PENGAJIAN TENTANG ISLAM/DAKWAH ISLAM carilah yang TEPAT untuknya.Mohon diindahkan Terima kasih Salam Imam Syafe'i - Original Message - From: HelmiCellular.Com - [EMAIL PROTECTED] To: keadilan4all@yahoogroups.com; media-dakwah@yahoogroups.com; milis-kammi@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; nasyid-indonesia@yahoogroups.com Sent: Sunday, August 27, 2006 11:01 PM Subject: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet Jakarta-RoL -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak keberatan jika Presiden melakukan evaluasi terhadap seluruh menterinya karena kebijakan untuk me-reshuffle (merombak kabinet) adalah wewenang Presiden. Dahulu sewaktu Presiden memilih menteri-menterinya dia berjanji akan melakukan evaluasi kinerja setiap tahun. Saya pikir sah-sah saja, itu hak prerogatif presiden karena para menteri kan pembantu presiden, ... Baca selengkapnya » http://www.pks-dukuh.org/?pilih=lihatid=270 - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Allah Akan Mencukupi Semua Urusan Orang Yang Bertawakal Kepada-Nya
Allah Akan Mencukupi Semua Urusan Orang Yang Bertawakal Kepada-Nya Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji Hal ini berdasarkan dari firman Allah yang berbunyi : Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (Ath-Thalaq : 3) yaitu yang mencukupinya. Ar-Robi' bin Khutsaim berkata : Dari segala sesuatu yang menyempitkan (menyusahkan) manusia. (Hadits Riwayat Bukhari bab Tawakal 11/311) Ibnul Qayyim berkata : Allah adalah yang mencukupi orang yang bertawakal kepadanya dan yang menyandarkan kepada-Nya, yaitu Dia yang memberi ketenangan dari ketakutan orang yang takut, Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong dan barangsiapa yang berlindung kepada-Nya dan meminta pertolongan dari-Nya dan bertawakal kepada-Nya, maka Allah akan melindunginya, menjaganya, dan barangsiapa yang takut kepada Allah, maka Allah akan membuatnya nyaman dan tenang dari sesuatu yang ditakuti dan dikhawatirkan, dan Allah akan memberi kepadanya segala macam kebutuhan yang bermanfa'at. (Taisirul Azizil Hamidh hal. 503) Dan ini adalah ganjaran yang paling besar, yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menjadikan diri-Nya sendiri sebagai yang memenuhi segala kebutuhan orang yang bertawakal kepada-Nya, dan sungguh Allah telah banyak menyebutkan kebaikan dan keutamaan yang menjadi ganjaran untuk orang-orang yang bertawakal kepada Allah, antara lain. Firman Allah. Artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (Ath-Thalaq : 2) Artinya : Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan dan akan melipat gandakan pahala baginya. (Ath-Thalaq : 5) Artinya : Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (Ath-Thalaq : 4) Artinya : Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah, yaitu; Nabi-nabi, para hiddiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (An-Nisa' : 69) Sedangkan ayat yang menyebutkan sikap tawakal adalah firman Allah : Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (Ath-Thalaq : 3) Ibnu Al-Qayyim berkata : Perhatikanlah ganjaran-ganjaran yang akan diterima oleh orang yang bertawakal yang mana ganjaran itu tak diberikan kepada orang lain selain yang bertawakal kepada-Nya, ini membuktikan bahwa tawakkal adalah jalan terbaik untuk menuju ke tempat di sisinya dan perbuatan yang amat dicintai Allah. (Madarijus Salikin 2/128) Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata. Bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : Jika seseorang keluar dari rumah, maka ia akan disertakan oleh dua orang malaikat yang selalu menemaninya. Jika orang itu berkata Bismillah (dengan menyebut nama Tuhan), kedua malaikat itu berkata : Allah telah memberimu petunjuk, jika orang itu berkata : Tiada daya dan upaya dan kekuatan kecuali kepada Allah, kedua malaikat itu berkata : Engkau telah dilindungi dan dijaga, dan jika orang itu berkata : Aku bertawakal kepada Allah, kedua malaikat itu berkata : Engkau telah mendapatkan kecukupan. 1) Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam bab Zuhud yang disanadkan kepada Amru bin 'Ash yang mengangkat hadits ini kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda : Sesungguhnya di dalam hati anak Adam terdapat celah-celah, dan barangsiapa yang mengabaikan Allah pada setiap celah di dalam hatinya maka ia akan binasa, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupi celah-celah yang ada dalam hatinya itu. (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah bab Zuhud : 4166 (2/1395) di dalam Az-Zawaid dikatakan bahwa hadist ini lemah sanadnya, dan di dalam Al-Mizan dikatakan bahwa hadits ini tertolak) Sebagaimana diriwayatkan pula bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa yang memutuskan gantungannya selain kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka Allah akan mencukupi baginya segala kebutuhannya, dan Allah akan mendatangkan rezeki baginya dari yang tak terduga. (Dikeluarkan oleh Thabrani dalam Ash-Shagir 1/115-116 dan diriwayatkan oleh Ibnu Abu Halim seperti yang disebutkan dalam Ibnu Katsir 8/174 dan Abu Shaikh dalam At-Targhib 2/538 lihat Majmu' Az-Zawa'id 10/303) Yang memberi kecukupan hanyalah Allah saja, sebagaimana firman-Nya : Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu. (Al-Anfal : 64), artinya; cukuplah Allah bagi kamu, dan cukuplah bagimu orang-orang yang beriman mengikutimu (Tafsir Ath-Thabari 10/37), maka kalian semua tak akan membutuhkan seseorang jika kalian bersama Allah, ini adalah pendapat dari Abu Shaleh Ibnu Abbas, dan juga berpendapat Ibnu Zaid, Muqatil (Zaad Al-Masir 3/556).
Re: [media-dakwah] RE: Rahasia Wajah Hati Yang Cantik
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.. Rahasia 13 Bisa nggak menampilkan hujjahnya dari Al-qur'an dan al-hadits2nya,. terima kasih Salam Imam Syafe'i - Original Message - From: Apri Rohmainy [EMAIL PROTECTED] To: Media-Dakwah (E-mail) media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Monday, July 17, 2006 1:20 PM Subject: [media-dakwah] RE: Rahasia Wajah Hati Yang Cantik -Original Message- From: rino subekti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 17, 2006 11:38 AM To: Apri Rohmainy Subject: FW: Rahasia Wajah Hati Yang Cantik _ · Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cantik, cucilah minimal 5 kali sehari dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan, biarkan menetes dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, dan berdo'a. · Untuk menghilangkan stress, perbanyaklah 'olahraga'. Cukup dengan memperbanyakkan solat. Ketika solat, kita mengerakkan seluruh tubuh. Lalu berkonsultasilah pada Allah SWT dengan dzikir dan do'a. · Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyuman. Tidak hanya di bibir tapi juga di hati. Jangan lupa bisikkan 'kata kunci', Allahuma Kamma Hassanta Khalqii Fahassin Khuluqii (Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula ahlaqku). (HR Ahmad). - DOA TENGOK CERMIN · Untuk punya bibir cantik, bisikkan kalimat-kalimat Allah, tidak berbohong atau menyakiti hati orang lain, tidak menyombongkan diri atau takabur. · Agar tubuh langsing, mulus, diet yang teratur dengan berpuasa seminggu 2 kali, Isnin dan Khamis. Jika kuat, lebih bagus lagi puasa Nabi Daud AS i.e. selang satu hari. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, dan air putih. · Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian kita akan banyak dikenal dan disayangi. Rahsia 13 Assalamua'laikum wr wb. .. Inilah dia rahsia as-solat, sebagai peringatan bagi yang dah tahu atau panduan bagi yang baru tahu.. 1 - Niat Sembahyang : Sebenarnya memeliharakan taubat kita dari dunia dan akhirat. 2 - Berdiri Betul : Fadilatnya, ketika mati dapat meluaskan tempat kita di dalam kubur. 3 - Takbir-ratul Ihram : Fadilatnya, sebagai pelita yang menerangi kita di dalam kubur. 4 - Fatihah : Sebagai pakaian yang indah-indah di dalam kubur. 5 - Ruqu' : Sebagai tikar kita di dalam kubur. 6 - I'tidal : Akan memberi minuman air dari telaga al-kautsar ketika didalam kubur. 7 - Sujud : Memagar kita ketika menyeberangi titian SIRATUL-MUSTAQIM. 8 - Duduk antara 2 Sujud : Akan menaung panji-panji nabi kita didalam kubur 9 - Duduk antara 2 Sujud (akhir) : Menjadi kenderaan ketika kita dipadang Mahsyar. 1 0 - Tahhiyat Akhir : Sebagai penjawab bagi soalan yang dikemukakan oleh Munkar Nankir di dalam kubur. 11 - Selawat Nabi : Sebagai pendinding api neraka di dalam kubur. 12 - Salam : Memelihara kita di dalam kubur. 13 - Tertib : Akan pertemuan kita dengan Allah S. W. T. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Agar Amalan Kita Diterima di Sisi Alloh
Agar Amalan Kita Diterima di Sisi Alloh Penulis: Ustadz Abu Abdirrahman Abdullah Zaen, Lc. (Mahasiswa S2 Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia) Dalam suatu ayat, Alloh subhanahu wa ta'ala bercerita tentang keadaan hari kiamat: ??? ??? {1} ?? ? {2} ? ?? {3} ??? ??? {4} ??? ??? {5} ?? ?? ??? ?? ??? ??? {6} ??? ??? Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?. Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar (QS Al Ghasyiyah: 1-7) Ayat-ayat tersebut di atas merupakan cerita tentang kondisi sebagian penghuni neraka di hari akhirat nanti. Ternyata bukan semua penghuni neraka adalah orang-orang di dunianya kerjaannya cuma gemar berbuat maksiat, kecanduan narkoba, suka main perempuan dan lain sebagainya. Akan tetapi ternyata ada juga di antara penghuni neraka yang di dunianya rajin beramal, bahkan sampai dia kelelahan saking berat amalannya. Ini tentunya menimbulkan kekhawatiran yang amat besar dalam diri masing-masing kita, jangan-jangan kita termasuk yang sudah beramal banyak tapi nantinya termasuk ke dalam golongan yang disebut oleh Alloh subhanahu wa ta'ala di dalam awal surat Al Ghasyiyah tersebut di atas. Jadi, untuk menghilangkan rasa cemas itu, kita perlu mengetahui mengapa orang-orang yang disebutkan dalam ayat di atas sudah beramal tapi malah ganjarannya neraka? Bagaimanakah model amalan mereka? Dengan mengkaji penjelasan para ulama terhadap ayat ini (Lihat: Majmu' Al-Fatawa li Syaikhil Islam XVI:217, dan Shaid al-Khatir karya Ibn al-Jauzi I:373) kita bisa mengetahui bahwa ternyata rahasia kesialan mereka adalah karena mereka beramal tapi tidak memenuhi syarat-syarat diterimanya amalan. Merujuk kepada dalil-dalil dari Al Quran dan Al Hadits kita bisa menemukan bahwa syarat pokok diterimanya amalan seorang hamba ada dua: 1.. Ikhlas karena Alloh subhanahu wa ta'ala. 2.. Mengikuti tuntunan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Dua syarat ini disebutkan dengan jelas dalam akhir surat al-Kahfi: (?? ? ??? ??? ??? ??? ??? ???) ? Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Rabb-nya. (QS Al Kahfi: 110) Oleh karena itu Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini berkata, Dua hal ini merupakan dua rukun amal yang diterima. (Jadi suatu amalan) harus ikhlas karena Alloh dan sesuai dengan syari'at Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam (Lihat: Mudzakkirah fil 'Aqidah, karya Dr. Shalih bin Sa'ad as-Suhaimy, hal: 9-12). Mari kita mulai mempelajari bersama, syarat pertama diterimanya suatu amalan, yaitu syarat ikhlas karena Alloh ta'ala. Maksudnya adalah: seseorang hanya mengharapkan ridho Alloh dari setiap amalannya, bersih dari penyakit riya' (ingin dilihat orang lain) dan sum'ah (ingin didengar orang lain), tidak mencari pujian dan balasan melainkan hanya dari-Nya. Pendek kata seluruh amalan yang ia kerjakan hanya ditujukan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala semata, dan ini merupakan inti ajaran aqidah yang dibawa oleh seluruh nabi dan rasul rodhiallohu 'anhum. (Lihat: Mudzakkirah fil 'Aqidah, karya Dr. Shalih bin Sa'ad as-Suhaimy, hal: 10) Orang yang tidak mengikhlaskan amalannya untuk Alloh subhanahu wa ta'ala, tidak hanya mengakibatkan amalannya ditolak oleh Alloh, tapi juga kelak dia akan disiksa di neraka. Mari kita simak bersama hadits berikut ini: Suatu hari ketika Syufay al-Ashbahani memasuki kota Madinah, tiba-tiba dia mendapati seseorang yang sedang dikerumuni orang banyak, maka dia pun bertanya, Siapakah orang ini?. Mereka menjawab, Ini adalah Abu Hurairah sahabat Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam. Maka Syafi-pun mendekat hingga dia duduk di hadapan Abu Hurairah, yang saat itu dia sedang menyampaikan hadits-hadits Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam kepada para hadirin. Ketika selesai dan hadirin telah meninggalkan tempat, Syufay berkata, Sebutkanlah untukku sebuah hadits yang engkau dengar langsung dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan amat engkau hafal dan engkau pahami. Abu Hurairah menjawab, Baiklah, akan kuceritakan padamu suatu hadits yang aku dengar langsung dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan amat aku pahami. Saat Abu Hurairah akan menyebutkan hadits itu tiba-tiba beliau tidak sadarkan diri untuk beberapa saat. Ketika siuman dia kembali berkata, Baiklah, akan kuceritakan padamu suatu hadits yang aku dengar langsung dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan amat aku pahami. Tiba-tiba Abu
[media-dakwah] PENGERTIAN SUNNAH
Pengertian Sunnah Kategori As-Sunnah PENGERTIAN SUNNAH Oleh Syaikh Dr Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani Sunnah itu memiliki penganut. Dan para penganutnya memiliki aqidah atau keyakinan dan selalu bersatu di atas kebenaran. Maka sudah sepantasnya penulis memaparkan di sini pengertian dari ketiga kata tersebut : Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Pengertian Aqidah Secara Bahasa Dan Menurut Istilah Aqidah secara bahasa diambil dari kata 'aqad yakni ikatan dan buhulan yang kuat. Bisa juga berarti teguh, permanent, saling mengikat dan rapat. Bila dikatakan tali itu di-'aqad-kan, artinya diikat. Bisa juga digunakann dalam ikatan jual beli atau perjanjian. Meng-'aqad sarung, berarti mengikatnya dengan kuat. Kata aqad adalah lawan dari hall (melepas/mengurai)[1]. Pengertian aqidah menurut istilah adalah : Bahwa aqidah itu digunakan dalam arti iman yang teguh, kokoh dan kuat yang tidak akan terasuki oleh keragu-raguan. Yakni keyakinan yang menyebabkan seseorang itu diberi jaminan keamanan, hati dan nuraninya terikatt pada keyakinan itu, lalu dijadikan sebagai madzhab dan agamanya. Apabila iman yang teguh, kokoh, kuat dan pasti itu benar, maka aqidah seseorang juga menjadi benar, seperti aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Kalau keimanan itu batil, maka aqidah pemiliknya juga batil, seperti aqidah yang dimiliki oleh kelompok-kelompok sesat. [2] Pengertian Ahlus Sunnah Sunnah secara bahasa artinya adalah jalan atau riwayat hidup, baik ataupun buruk. [3] Sementara sunnah menurut istilah para ulama aqidah Islam adalah petunjuk yang dijalani oleh Rasulullah dan para sahabat beliau ; dalam ilmu, amalan, keyakinan, ucapan dan perbuatan. Itulah ajaran sunnah yang wajib diikuti dan dipuji pelakunya, serta harus dicela orang yang meninggalkannya. Oleh sebab itu dikatakan ; si Fulan temasuk Ahlus Sunnah. Artinya, ia orang yang mengikuti jalan yang lurus dan terpuji.[4] Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menyatakan : Sunnah adalah jalan yang dilalui, termasuk diantaranya adalah berpegang teguh pada sesuatu yang dijalankan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Al-Khulafa' Ar-Rasyidun, berupa keyakinan, amalan dan ucapan. Itulah bentuk sunnah yang sempurna [Jami'ul Ulumiwal Hikam I : 120] Syaikhul Islam Ibnu Timiyah rahimahullah menyatakan : Sunnah adalah sesuatu yang ditegakkan di atas dalil syari'at, yakni ketaatan kepada Allah dan RasulNya, baik itu perbuatan beliau, atau perbuatan yang dilakukan di masa hidup beliau, atau belum pernah beliau lakukan dan tidak pula pernah dilakukan di masa hidup beliau karena pada masa itu tidak ada hal yang mengharuskan itu dilakukan pada masa hidup beliau, atau karena ada hal yang menghalanginya [Majmu' Al-Fatawa oleh Ibnu Taimiyah XXI : 317] Dengan demikian perngertian itu, berarti adalah mengikuti jejak Rasulullah secara lahir dan batin, dan mengikuti jalan hidup orang-orang terdahulu dari generasi awal umat ini dari kalangan Al-Muhajirin dan Al-Anshar. [Refernsi sebelumnya III : 157] Pengertian Jama'ah Jama'ah secara bahasa diambil dari kata dasar jama'a (mengumpulkan). Dari akar kata itulah muncul kata-kata semacam ijma' (kesepakatan) dan ijtima' (pertemuan), lawan kata dari tafarruq (perpisahan). Ibnu Faris menyatakan : Huruf Jim, Mim dan 'Ain berasal dari satu kata dasar yang menunjukkan pengumpulan sesuatu. Saya menjamak sesuatu artinya mengumpulkannya sedemikian rupa.[5] Sementara Jama'ah menurut istilah ulama aqidah Islam yang tidak lain adalah generasi As-Salaf dari umat Islam dari kalangan sahabat, tabi'in dan yang mengikuti jejak mereka hingga hari Kiamat, yang mereka bersatu dalam kebenaran yang jelas dari Kitabullah dan Sunnah Rasul. [6] Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu menyebutkan : Jama'ah adalah sesuatu yang bersesuaian dengan kebenaran meski hanya engkau seorang diri. Nu'aim bin Hammad menyatakan : Yakni apabila jama'ah kaum muslimin sudah rusak, hendaknya engkau berpegang pada sesuatu yang dilaksanakan oleh jama'ah itu sebelum ia rusak, meski hanya engkau seorang diri. Karena pada saat itu, engkaulah jama'ah itu sendiri [7] [Disalin dari kitab Nurus Sunnah wa Zhulumatul Bid'ah Fi Dhauil Kitabi was Sunnah, edisi Indonesia Mengupas Sunnah, Membedah Bid'ah, hal. 9-12 Darul Haq] _ Foote Note [1] Lihat Lisanul Arab oleh Ibnu Mandzur, bab huruf daal, pasal huruf 'ain III:296. Lihat juga Qamus Al-Muhith oleh fairuz Abadi, bab huruf daal pasal huruf 'ain, hal.383. Lihat juga Mu'jamul Maqayis Fil Lughah oelh Ibnu Faris kitab Al-Ain hal.679. [2] Lihat Mabahits Fi Aqidah Ahlus Sunnah, oleh Doktor Nashir Al-Aql, hal.9-10 [3] Lihat Lisanul Arab oleh Ibnu Manzhur bab ; Nuun, pasal huruf sien XIII : 225. [4] Lihat Mabahits Fi Aqidah Ahlus Sunnah, oleh Doktor Nashir Al-Aql, hal. 15 [5] Mu'jamul Maqayis Fil Lughah oleh Ibnu Faris, kitab huruf Jiim hal. 224 [6] Lihat Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyah oleh Ibnu Abil Izzi hal. 68 dan Syarah Al-Aqidah Al-Wasithiyah tulisan
[media-dakwah] Proposal Nikah......KADO BUAT YANG MAU DAN SIAP MENIKAH..BARAKALLAHU !!
Dari Milist sebelah, Artikel Islami 10 Juli 2002 - 15:42 Proposal Nikah KADO BUAT YANG MAU DAN SIAP MENIKAH..BARAKALLAHU !! (By : 4121X13) Latar Belakang Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu. Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor (Qs. Al Israa' : 32). Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu, ataupun Kerja belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga¡¨, begitu kata mereka, padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam. Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di majalah Islam, pada saat yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya ingin menyegerakan menikah. Dasar Pemikiran Dari Al Qur'an dan Al Hadits : 1.Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui. (QS. An Nuur (24) : 32). 2. Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49). 3. ¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36). 4. Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72). 5. Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21). 6. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71). 7. Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1). 8. Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26). 9. ..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3). 10.Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan
[media-dakwah] Bagaikan Menegakkan Benang Basah (Sebuah Dialog Tentang Demokrasi )
Bagaikan Menegakkan Benang Basah (Sebuah Dialog Tentang Demokrasi ) Disusun oleh: Endang Diedit ulang oleh: Ustadz Abu Abdirrahman Al Atsary Abdullah Zaen, Lc. Amirul Mukminin fil hadits Imam Bukhari, dalam Ash Shahihnya, beliau menggulirkan sebuah konklusi Bab Berilmu Sebelum Berkata dan Bertindak. Beliau mengajak umat agar tidak sembrono dalam setiap ucapan yang terlontar atau tindakan respon terhadap satu masalah kecuali telah memahami seluk beluknya dengan baik, positif dan negatifnya. Tulisan di bawah ini yang terkemas dalam dialog ringan, ingin menggandeng anda menuju apa yang diutarakan oleh Imam Bukhari. Selamat menyimak!! (Walaupun penulisan dan beberapa kasus yang terdapat pada artikel ini merupakan permasalahan dan kasus yang telah lama berlalu, namun insya Alloh kita masih dapat mengambil manfaatnya -ed) Tanya (T): Sementara kaum kafir sibuk menyukseskan program Jusuf 2004?, untuk memuluskan jalan seorang kristiani menduduki kursi presiden RI, kok justru ada orang yang membid'ahkan partai politik, padahal sebagian cendekiawan dan intelektual muslim juga para ulama menggunakan kendaraan partai politik untuk menyuarakan Islam? Jawab (J): Akhi, jangan terburu-buru antipati dengan persepsi itu. Mereka pasti juga mempunyai argumentasi yang melatarbelakanginya. Dalam polemik ini, saya lihat ada dua sudut pembahasan yang berbeda. Pertama adalah berkait dengan Program Jusuf 2004, dan yang kedua teriakan pembid'ahan partai politik. Dua hal di atas muncul pada masa yang berbeda, pada awalnya tidak saling mempengaruhi. Jadi ya tidak tepat, kalau diasumsikan bahwa suara pembid'ahan partai politik lantang gara-gara pengguliran Jusuf 2004. Janganlah dikesankan seperti itu, kita harus bijaksana dalam menyimpulkan suatu permasalahan. T: Jadi, bagaimana seharusnya kita melihat dua fakta ini? J: Sebenarnya pembid'ahan partai politik itu telah mendapatkan porsi atensi para ulama seiring kelahiran demokrasi. Bahkan kalau dicermati betul, kitab-kitab ulama terdahulu pun telah menyinggungnya. Mereka tentunya berbicara dalam koridor Kitabullah dan Sunnah Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam dan pertimbangan cacat-cacat bawaan sistem tersebut. Adapun proyek Jusuf 2004 adalah masalah terkini, yang memerlukan pemutaran otak dari segenap elemen umat termasuk ulama tersebut, demi memformulakan solusi stregisnya. Sangat tidak mungkin, para ulama yang memfatwakan bid'ahnya partai politik itu akan bereaksi dingin, sementara kaum salibis sedang berambisi serius mengincar kursi RI-1. Sekali lagi, kita harus sedikit bijaksana dalam berpikir dan perlu klarifikasi dari mereka. T: Sebagai seorang muslim, apa tindakan kita dalam menyikapi Jusuf 2004? itu? J: Sesuai dengan kemampuan masing-masing, karena Alloh tidak membebani hamba-Nya kecuali dengan apa yang kira-kira menjadi kewajibannya. Sebagai seorang muslim kita berkewajiban untuk membocorkan program jahat ini kepada kaum muslimin agar mereka waspada sebab musuh sedang mengincar kita. Kita harus informasikan di mimbar-mimbar, masjid-masjid dan majelis ta'lim. T: Lalu, apa tindakan konkretnya? J: Sasaran orang-orang kafir itu adalah pemilu. Mereka pasti akan menyusup dalam partai-partai yang berkedok nasionalisme dan mengelabui kaum muslimin. Maka cara kita adalah mencoblos partai-partai Islam yang menyuarakan Islam dan membela kaum muslimin. Hal ini bertumpu pada prinsip irtikab akhoffidh dhararain li daf'i a'dzamihima (memperkecil kerusakan atau mencegah mafsadah yang lebih besar dengan melakukan mafsadah yang lebih kecil). T: Kalau begitu, partai-partai manakah yang antum anjurkan untuk dicoblos? J: Partai apa saja, asalkan mengaku berasaskan Islam. Namun seharusnya kita memilih partai yang kita nilai paling komitmen dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dari partai Islam yang ada di lapangan. T: Saya setuju sekali, tidakkah sebaiknya kita bergabung dengan mereka? J: Benar sekali, saya siap bergabung dengan mereka dalam segala bentuk amar ma'ruf nahi munkar bil hikmah. Menyadarkan kaum muslimin tentang program Jusuf 2004 ini juga bagian dari amar ma'ruf nahi mungkar tadi. Sekali lagi insya Alloh saya siap. Bukankah begitu yang dimaksud? T: Maksud saya, kita bergabung dengan salah satu partai tersebut, memakai baju mereka dan berdakwah dengan cara mereka!? J: Kalau demikian maksud akhi. Baiklah, sekarang tolong akhi amati, partai apakah yang memenuhi kriteria hizbulloh ('partai' Alloh). Sebab, Alloh hanya memerintahkan saya untuk memilih dan bergabung dengan partai tersebut. T: Setahu saya, semua partai Islam mengatakan bahwa mereka memperjuangkan Islam, tentunya mereka semuanya hizbulloh. J: Hizb-Alloh itu cuma satu, karena dalam Al Quran, Alloh menggunakan kata Hizb (singular) yang artinya satu partai. T: Kalau begitu, tolong antum rincikan dulu sifat-sifat hizbulloh itu, baru nanti akan saya cocokkan dengan partai-partai yang ada. J: Baiklah, sebenarnya banyak ciri-cirinya,
[media-dakwah] Bila Akidah dan Tauhid Dianggap Kulit Agama..!
Bila Akidah dan Tauhid Dianggap Kulit Agama..! Senin, 03 April 2006 - 12:56 PM, Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah Perhatian umat untuk memperbaiki kondisi kaum muslimin yang terbelakang dan senantiasa banyak menelan kekalahan sebenarnya cukup tinggi. Lihatlah, demikian banyak tokoh atau kelompok yang berupaya melakukan perbaikan dengan berbagai cara dan trik. Namun sayang, sampai sekarang kondisi umat masih begini-begini saja, malah terlihat makin terpuruk. Apa penyebabnya? Tahukah anda apa yang dimaksud dengan kata-kata kulit? Dan siapakah yang memunculkan statemen ini? Kulit dalam pandangan mereka adalah sesuatu yang enteng, remeh, kecil tidak berguna, dan akan dibuang. Padahal secara rasio, kulit itu sangat menentukan isi dan bila kulit itu rusak maka isinya pun akan ikut rusak. Bahkan terkadang kulit lebih besar manfaatnya dari isinya. Anda bisa membayangkan bila aqidah dan tauhid sebagai sesuatu yang prinsipil di dalam agama hanya dianggap sebagai kulit oleh mereka. Yang memunculkan statemen ini adalah ahli bid'ah dari kalangan hizbiyyun. Ketahuilah bahwa kerusakan moral di dalam beragama sesungguhnya merupakan imbas kerusakan aqidah dan tauhid. Kerusakan peribadahan setiap orang kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala merupakan akibat dari kerusakan aqidah dan tauhid. Kerusakan bermuamalah dengan sesama merupakan percikan dari kerusakan aqidah dan tauhid. Kerusakan dalam keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan implementasi dari kerusakan aqidah dan tauhid. Kerusakan aqidah dan tauhid merupakan muara dan poros dari segala kerusakan di muka bumi ini. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjelaskan di dalam firman-Nya: ?? ?? ??? ??? ? ??? ?? ?? ??? ??? Telah nampak kerusakan di daratan dan di lautan akibat perbuatan tangan-tangan manusia, dan Allah akan merasakan kepada mereka akibat perbuatan mereka agar mereka mau kembali. (Ar-Rum: 41) Di dalam banyak ayat, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menvonis suatu kaum atau individu sebagai orang-orang yang melakukan kerusakan di muka bumi dan menjelaskan bentuk-bentuk kerusakan mereka. 1. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menvonis orang-orang munafik dengan kekufurannya sebagai perusak di muka bumi, setelah mereka mencoba cuci tangan dari berbuat kerusakan. ??? ?? ?? ??? ?? ??? ? ??? ?? . ? ? ??? ??? Dan bila dikatakan kepada mereka janganlah kalian melakukan kerusakan di muka bumi! Mereka menjawab: Bahkan sesungguhnya kamilah yang melakukan perbaikan. (Allah mengatakan) ketahuilah sesungguhnya merekalah yang melakukan kerusakan namun mereka tidak merasa. (Al-Baqarah: 11-12) 2. Allah telah menvonis orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kepada para rasul sebagai perusak di muka bumi. ?? ? ?? ??? ?? ??? ?? ? ?? ??? ? ? ?? ??? ?? Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah telah perintahkan untuk dihubungkan dan mengadakan kerusakan di muka bumi, orang-orang itulah yang telah memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). (Ar-Ra'du: 25) 3. Allah Subhanahu wa Ta'ala menvonis kaum Nabi Shalih yang menentang seruannya sebagai perusak di muka bumi. ?? ??? ? ? Yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan. (Asy-Syu'ara`: 152) ??? ??? ? ?? ??? ? ? Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi dan mereka tidak berbuat kebaikan. (An-Naml: 48) 4. Allah Subhanahu wa Ta'ala menvonis Fir'aun dengan segala tindak tanduknya sebagai perusak. ?? ?? ?? ??? Apakah sekarang (baru kamu mau percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (Yunus: 91) 5. Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam banyak ayat telah memerintahkan kepada setiap hamba-hamba-Nya agar melihat apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala perbuat terhadap kaum yang melakukan kerusakan, seperti di dalam Surat Al-'Araf ayat 86 dan 103 dan Surat An-Naml ayat 14. ??? ?? ? ? ??? Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan kerusakan. (Al-A'raf: 86) Dari gambaran ayat di atas, betapa jelasnya makna perbuatan merusak di muka bumi. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala pun mengutus seluruh rasul untuk melakukan perombakan dan perbaikan atas segala bentuk kerusakan tersebut. Perlu diingat bahwa para nabi tidak membuat rancangan sendiri dalam melakukan perbaikan situasi dan kondisi. Namun mereka menunggu
[media-dakwah] Re: [semenit] Fwd: Metode berdakwah yang diridloi Allah Ta'ala
- Original Message - From: Ahmad Ridha To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 22, 2006 5:28 PM Subject: [semenit] Fwd: Metode berdakwah yang diridloi Allah Ta'ala -- Forwarded message -- From: aku_raji [EMAIL PROTECTED] Date: May 21, 2006 4:03 AM Subject: Metode berdakwah yang diridloi Allah Ta'ala Metode berdakwah yang diridloi Allah Ta'ala Penulis: Al Ustadz Muhammad Afifuddin قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ ; Katakanlah (hai Muhammad): Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah ke jalan Allah dengan bashirah (petunjuk dan ilmu), maha suci Allah dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik. (Yusuf: 108) Makna Lafadz (هذه سبيلي) : - Berkata Ibnu Zaid: urusanku, sunnahku dan manhajku. - Berkata Rabi' bin Anas: Dakwahku. (At-Thabari 7/315) - Berkata Muqatil: Agamaku. - Berkata Al-Qurthubi: semua makna di atas adalah satu, yaitu (jalan dakwah yang ditempuh oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang bisa mengantarkan ke surga). (Tafsir Jami' li Ahkamil Qur`an 9/179). (على بصيرة) : - Berkata Ibnu Jarir At-Thabari: di atas keyakinan dan ilmu. (At-Thabari 7/315) - Berkata Qatadah: di atas petunjuk. (Ad-Durrul Mantsur 4/93) - Berkata Abdur Rahman As-Sa'di: di atas ilmu dan keyakinan dengan tanpa ada keraguan dan pertentangan. (Tafsir Karimir Rahman fi Tafsiri Kalam 4/93) - Berkata Abu Bakar Al-Jazairi: di atas ilmu dan keyakinan terhadap Dzat yang aku (Nabi) berdakwah kepada-Nya serta terhadap hasil dan buah dakwah ini. (Aisarut Tafaasir 2/653) (ومن اتبعني) : - Berkata Ibnu Jarir At-Thabari: orang yang mengikutiku, membenarkan dan beriman kepadaku. (At-Thabari 7/315) (سبحان الله) : - Berkata Ibnu Katsir: yakni aku (Nabi) mensucikan Allah (dari sifat-sifat negatif dan sifat-sifat ketidaksempurnaan), aku agungkan Allah dan aku sucikan Allah dari sekutu-sekutu, persamaan-persamaan, tandingan-tandingan, anak, bapak, istri dan wazir. (Ibnu Katsir 2/652) (وما أنا من المشركين) : - Berkata Ibnu Jarir: dan aku (nabi) berlepas diri dari ahli syirik, aku bukan dari mereka dan merekapun bukan dari golonganku. (At-Thabari 7/315) Tafsir Ayat Berkata Ibnu Katsir dalam tafsirnya 2/652: Allah Ta'ala berfirman kepada utusan-Nya (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam) yang diutus kepada manusia dan untuk memerintahkan kepadanya agar mengkabarkan kepada manusia (dan jin) bahwa ini adalah jalannya, yaitu berdakwah kepada kalimat Laa Ilaha Illallah wahdahu laa syarika lahu (tiada sesembahan yang hak kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya). Beliau (rasul) berdakwah ke jalan Allah dengan bashirah, keyakinan dan kejelasan, dan semua yang mengikutinya juga berdakwah kepada apa yang didakwahkan oleh beliau shallallahu 'alaihi wa sallam dengan bashirah, keyakinan dan kejelasan akal serta syari'at. Ibnu Jarir dalam kitabnya Syarhul Manazil mengatakan: Allah menghendaki dengan pemahamanmu terhadap dalil ini supaya kamu sampai kepada derajat ilmu tertinggi, yaitu bashirah yang merupakan derajat khusus, yang membedakan para shahabat dengan umat-umat yang lainnya. Maka ayat ini menunjukkan bahwa pengikut Rasulullah adalah ahli bashirah (yang punya bashirah) yang berdakwah ke jalan Allah. Adapun orang-orang yang bukan ahli bashirah maka mereka bukan pengikut Rasulullah yang hakiki. Dan kalaupun mau dikatakan pengikut beliau, maka hanya semata-mata penisbatan dan pengakuan semata. (lihat Fathul Majid hal. 101) Apa Hukumnya Berdakwah? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Daqaiqut Tafsir 3/288-289 berkata: Berdakwah ke jalan Allah merupakan kewajiban setiap orang- orang yang mengikuti beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka itu adalah umat beliau yang berdakwah ke jalan Allah seperti dakwah beliau shallallahu 'alaihi wa sallam Dan kewajiban ini juga merupakan kewajiban seluruh umat. Inilah yang dinamakan oleh para ulama dengan fardhu kifayah yang bila sudah ada satu kelompok yang menegakkannya maka gugurlah kewajiban yang lainnya. Allah berfirman: وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ; Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan yang mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali Imran: 104) Seluruh umat beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menduduki tempatnya dalam dakwah ke jalan Allah. Oleh karena itulah, ijma' (kesepakatan) mereka merupakan hujjah yang qath'i (pasti) karena mereka tidak akan berkumpul di atas kesesatan. Apabila mereka berselisih pendapat dalam suatu masalah, maka mereka mengembalikan apa yang mereka perselisihkan itu ke Allah (Al-Qur'an) dan Rasul-Nya (As-Sunnah). Dan masing-masing
[media-dakwah] Re: KEUTAMAAN SHALAT TAHAJJUD/QIYAMULLAIL
KEUTAMAAN SHALAT TAHAJJUD/QIYAMULLAIL: 1. Orang yang shalat tahajud akan dibangkitkan Allah dalam di tempat yang terpuji. Allah SWT Berfirman: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al-Isra: 79) 2. Orang yang shalat tahajud adalah orang yang disebut oleh Allah sebagai muhsinin dan berhak mendapatkan kebaikan dari-Nya serta rahmat-Nya. Allah SWT Berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). (QS Az-Zariyah: 15-18) 3. Orang yang shalat tahajud dipuji Allah dan dimasukkan kedalam kelompok hamba-nya yang baik-baik. Allah SWT Berfirman: Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (QS. Al-Furqan: 63-64) 4. Kepada Orang yang shalat tahajud, Allah bersaksi atas mereka bahwa mereka adalah orang yang beriman. Allah SWT Berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni'mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (As-Sajdah: 15-17) 5 Allah membedakan Orang yang shalat tahajud dengan yang tidak secara jelas dan bahwa mereka berbeda dengan lainnya Allah SWT Berfirman: (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az-Zumar: 9) 6. Kepada Orang yang shalat tahajud, Rasulullah SAW mengatakan bahwa mereka pasti akan masuk surga. Rasulullah SAW bersabda: Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, shalat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat. (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmizy). 7. Shalat tahajjud itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kita, sarana pendekatan kepada Allah, penghapus keburukan, pencegah dosa dan penangkal penyakit di badan. Rasulullah SAW bersabda kepada Salman al-Farisi: Hendaklah kamu melaksanakan qiyamullail karena qiyamullail itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kita, sarana pendekatan kepada Allah, penghapus keburukan, pencegah dosa dan penangkal penyakit di badan. (HR. A-Tabarani dan Al-Hatsami). ADAB SHALAT TAHAJJUD/QIYAMULLAIL: 1. Ketika akan tidur pada malam hari berniat terlebih dahulu untuk melakukan qiyamullail. Dari Abi Darda' bahwa Nabi SAW bersabda,Siapa yang mendatangi tempat tidurnya dan berniat akan bangun malam, namun kantuknya membuatnya tidak bangun hingga pagi hari, dia tetap mendapat pahala sesuai yang diniatkannya. Sedangkan tiudrnya itu merupakan sedekah dari Allah kepada hamba-Nya. (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah). 2. Ketika bangun malam untuk shalat, hendaknya mengusap wajahnya lalu bersiwak (membersihkan gigi), menengadah ke langit lalu berdoa seuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW: ?? ??? ??? ??? ?? ??? ? ? ? ? ? ??? ??? ??? ?? ?? ??? ?? ?? ? ??? ??? ??. ? ??? ?? ??? ?? ?? ? ?? . 3. Sebelum mulai shalat lail, hendaknya dimulai dahulu dengan shalat dua rakaat yang ringan. Setelah itu barulah mulai shalat malam yang panjang terserah berapa lamanya. Dari Aisyah ra. Bahwa Rasulullah SAW bila shalat malam, beliau membukanya dengan terlebih dahulu shalat dua rakaat yang ringan. (HR. Muslim). Dri Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda,Bila kalian shalat malam, maka hendaknya memulai dengan shalat dua rakaat yang pendek. (HR. Muslim). 4. Membangunkan juga keluarganya (anak dan istri) untuk ikut shalat malam bersama. Dari Abi Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda,Semoga Allah merahmati seorang yang bangun malam dan membangunkan istrinya, bila istrinya menolak, maka dipercikkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang istri yang bangun malam
[media-dakwah] Re: HUKUM SHALAT DHUHA
HUKUM SHALAT DHUHA Shalat Dhuha hukumnya sunnah muakkad (yang ditekankan) [Majmu' Fatawa Imam Abdul Aziz bin Baz, 11:399]. Karena Nabi melakukannya, menganjurkan para sahabat beliau untuk melakukannya dengan menjadikannya sebagai wasiat. Wasiat yang diberikan untuk satu orang oleh beliau, berarti juga wasiat untuk seluruh umat, kecuali bila ada dalil yang menunjukkan kekhususan hukumnya bagi orang tersebut. Dasarnya adalah hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu yang menceritakan : Kekasihku Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberi wasiat kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah kutinggalkan hingga meninggal dunia : Puasa tiga hari dalam sebulan, dua rakat'at shalat Dhuha, dan hanya tidur setelah melakukan shalat Witir [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Oleh Al-Bukhari no. 1981. Diriwayatkan oleh Muslim no. 721, telah ditahrij sebelum ini]. Imam An-Nawawi Rahimahullah mengunggulkan pendapat bahwa shalat Dhuha itu hukumnya sunnah muakkad, setelah beliau membeberkan hadits-hadits dalam persoalan itu. Beliau menyatakan : Hadits-hadits itu semuanya sejalan, tidak ada pertentangan diantaranya bila diteliti. Walhasil, bahwa shalat Dhuha itu adalah sunnah muakkad [Syarah An-Nawawi atas Shahih Muslim 5/237 dan lihat Fathul Bari, Ibnu Hajar 3/57] KEUTAMAAN SHALAT DHUHA Teriwayatkan dalam hadits-hadits shahih di atas dan hadits-haits berikut. 1. Hadits Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda. Artinya : Pada setiap pagi, setiap sendi tubuh bani Adam harus bersedekah. Setiap tasbih bisa menjadi sedekah. Setiap tahmid bisa menjadi sedekah. Setiap tahlil bisa menjadi sedekah. Setiap takbir bisa menjadi sedekah. Setiap amar ma'ruf nahi munkar juga bisa menjadi sedekah. Semua itu dapat digantikan dengan dua raka'at yang dilakukan pada waktu Dhuha [Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shalat Al-Musafirin wa-Qashriha, bab Istihbab Shalat Adh-Dhuha no. 720]. 5. Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu tentang keutamaan shalat Dhuha bagi orang yang duduk di masjid sesudah Shubuh hingga terbit matahari. Rasulullah bersabda. Artinya : Barangsiapa melakukan shalat Shubuh berjama'ah, kemudian duduk dan berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian ia shalat dua raka'at, ia akan memperoleh pahala ibadah haji dan umrah, sempurna, sempurna dan sempurna [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam kitab Al-Jum'at bab Ma Dzukira Mimma Yustahabu Minal Julus fil Masjid ba'da Shalat Ash-Shubhi hatta Tathlu'a Asy-Syamsu no. 586, dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 1/181 dan saya mendengar Al-Imam Ibnu Baz rahimahullah menghasankannya karena banyak jalannya] WAKTU SHALAT DHUHA Waktu shalat Dhuha dari mulai meningginya matahari satu tombak hingga sebelum matahari berada di tengah langit, sebelum tergelincir. Yang paling afdhal, melakukan shalat itu ketika matahari sedang terik menyengat. Dasarnya adalah hadits Zaid bin Arqam Radhiyallahu 'anhu yang menceritakan bahwa Nabi bersabda. Artinya : Shalat orang-orang yang khusu' beribadah adalah pada waktu anak-anak unta (fishal) kepanasan [Tarmidhul Fishal, yaitu disaat terik panas tiba sehingga anak unta merasa kepanasan kakinya, lihat Syarah An-Nawawi atas Shahih Muslim 6/276] Dalam lafazh lain disebutkan. Artinya : Shalat orang-orang yang khusu beribadah adalah ketika anak-anak unta (fishal) kepanasan [Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shalat Al-Musafirin, bab Shalat Al-Awwabin hina Tarmidhul Fishal no. 748] Barangsiapa yang melakukan shalat itu setelah matahari meninggi hingga satu tombak, tidak mengapa. Namun barangsiapa yang melakukannya ketika panas terik sebelum waktu yang dilarang shalat, itu lebih afdhal. [Lihat Majmu Fatawa Ibni baz 11/395] Mengenai jumlah raka'at shalat Dhuha, tidak ada batasannya menurut pendapat shahih. Karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan dilakukannya dua raka'at pada waktu Dhuha serta menjelaskan keutamannya.[Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 1981, Muslim no. 820-821, telah ditakhrij] Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah pernah melakukan shalat Dhuha enam rakaat. [Hadits Jabir dikeluarkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Ausath no.1066, 1067 (Majma Al-Bahrain) 1/276 dan At-Tirmidzi dalam Asy-Syama'il (ringkasan Al-Albani) no. 245 dan Al-Albani mengatakan shahih didalamnya hal.156, Irwa Al-Ghalil no.463 dan beliau menuturkan jalannya yang banyak, rujuklah kesana karena beliau memastikan keshahihannya, 2/217]. Dari Ummu Hani binti Abi Thalib juga diriwayatkan dengan shahih bahwa Nabi pernah shalat di rumah Ummu Hani pada hari pembebasan kota Mekkah sebanyak delapan raka'at setelah matahri meninggi mulai siang. Ummu Hani menyebutkan : Belum pernah kulihat beliau shalat lebih ringkas dari shalat itu, namun beliau tetap menyempurnakan ruku dan sujud.[Muttafaq 'alaih, Al-Bukhari dalam kitab Taqsir Ash-Shalah, bab orang yang shalat sunnah dalam
[media-dakwah] (OOT) Indonesia Negeri Kaya Nihil Dosa
- Indonesia Negeri Kaya Nihil Dosa Analisis Denny Indrayana Indonesia Negeri Kaya Nihil Dosa Denny Indrayana - detikcom Jakarta - Siapa bilang Indonesia miskin-papa. Salah besar, bohong benar. Indonesia negara kaya-raya. Negeri makmur-subur, damai-sentosa. Indonesia hanya pura-pura miskin: pura-pura banyak utang; pura-pura banyak teroris; pura-pura banyak masalah. Sejatinya, Indonesia adalah negara paling bahagia di seluruh dunia, di seantero jagat raya. Dunia yang mengira Indonesia miskin, tertipu. Mereka hanya melihat kulit, tidak melihat isi. Dunia terpana tampilan luar fisik Indonesia yang coreng-moreng-bopeng, padahal itu hanya topeng. Sebenarnya Indonesia bukan negeri gepeng -gelandangan-pengemis-- tapi bangsa yang keren-mentereng. Tak percaya? Simak saja bagaimana harga minyak dikerek menyamai harga di pasaran dunia, bukankah itu artinya daya beli masyarakat Indonesia pun seharusnya setara dengan negara hebat lainnya? Meski mengirim babu ke manca negara, itu bukan berarti kita berkasta sudra. Justru sebaliknya, Indonesia itu negeri luar biasa kaya-raya. Buktinya, punya utang US$ 134,9 miliar pada akhir 2003, tenang-tenang saja. Malah unjuk gigi berutang lebih banyak lagi. Agar negara kaya senang hati. Indonesia itu pura-pura miskin, untuk berbaik budi, sebagaimana praktik yang diajarkan para sufi. Indonesia itu bangsa emas. Hanya emaslah yang terus diuji, diasah. Kalau batu cadas, ketemu langsung dibuang. Indonesia emas, bukan cadas. Indonesia adalah jamrud khatulistiwa. Meski dimana-mana ada bencana. Itu semua bukan laknat. Itu semua nikmat, berkat yang diturunkan dalam bentuk yang tidak memikat. Tsunami di Aceh, itu nikmat. Longsor dimana-mana itu rahmat. Demam berdarah, flu burung di seantero nusantara, itu berkat. Kalau pemerintah negeri lain pasti kalang-kabut menghadapi itu semua, pemerintah Indonesia, santai dan damai-damai saja. Sama tenangnya dengan kebanyakan televisi yang tetap sarat menyajikan hiburan ala goyang pantat dan acara-acara yang mengumbar syahwat. Mau tahu resepnya Indonesia begitu hebat? Hanya satu kata: TAAT. Pemimpin Indonesia semua terhormat-bermartabat. Bayangkan, koruptor di Indonesia itu agamanya luar biasa kuat. Sekelas Kiai yang tak jua mau bertobat meski menilep dana alokasi umat. Itu maknanya, agama difahami amat hakiki, sesuai nilai dasarnya saja. Agama itu ada, dikala orang tidak perlu mengingatnya. Orang yang beragama, tidak perlu selalu pamer keberagamaannya. Jika perlu, pura-pura saja lupa. Sholat-puasa biasa, korupsi juga jalan apa-adanya. Pokoknya Indonesia itu tidak bisa dilihat dengan mata biasa. Adanya, seperti tiadanya. Yang kelihatan, belum tentu yang kenyataan. Indonesia itu negeri paling sufi. Buktinya Amerika Serikat sang Adi Daya saja di subsidi kehidupannya oleh masyarakat miskin di ujung Papua. Gunung emas di Timika diberikan secara nyaris cuma-cuma di tengah banyak masyarakat puncak Jaya Wijaya yang tak putus dirundung nestapa, apalagi setelah kerusuhan di Abepura. Australia adalah negara super lain yang paling tahu bagaimana bersahajanya politik Indonesia. Demi persahabatan antar dua negara, Indonesia rela dikira tak punya daya upaya. Berbilang kali Australia bermain-main dengan harga diri bangsa, tetapi pemerintah Indonesia tetap saja bermanis muka. Karenanya, kemarahan pemerintah Indonesia akibat pemberian visa kepada pencari suaka dari Papua hanya dibalas Australia dengan pandangan sebelah mata. Seandainya dengan negara lain, Australia pasti sudah disumpahi tak setia, ibarat TTM, teman tapi monyong kelakuannya. Indonesia adalah negeri tanpa dosa. Hanya di negeri ini koruptorpun dihormati dan diberi fasilitas hidup layaknya di surga. Tak mengherankan lebih dari 1200 orang pejabat negara betah saja diperiksa sebagai tersangka maupun terdakwa. Bahkan KPK yang seharusnya menjadi panglima angkatan perang bersenjata, penyidiknya pun terperangkap penyakit korupsi yang memang terlanjur merajalela. Korupsi. Agaknya memang praktik itulah yang di Indonesia tidak pernah dianggap dosa. Terutama bagi para petinggi negara. Tengok saja, ada empat wilayah yang tetap bebas melakukannya, yaitu: Istana, Cendana, Senjata dan Pengusaha Naga. Di keempat ranah itu, hukum hanya pajangan semata dan tidak berdaya melawan praktik nista para pelaku mafia. Komisi Yudisial yang mencoba-coba berlaga harus berhadapan para hakim agung yang tebal muka, buta mata-buta hatinya. Perorangan yang mencoba-coba mengangkat suara akan dengan mudah dibuat tiada, semudah arsenik menyatu dengan jiwa-raga bersahaja Munir yang kasusnya hingga kini tak tentu ujung rimbanya. Hukum rimba itulah memang yang nyata hadir di bumi persada. Hukum yang menghamba sahaya kepada para penguasa dan penyandang dana. Hukum yang lupa akan tugas utamanya untuk membawa kabar bahagia kepada siapa saja, tak perduli apa posisinya. Hukum yang berbeda perlakuannya ketika
[media-dakwah] Re: Kedudukan Akal Dalam ISlam
Kedudukan Akal Dalam Islam (1/3) Ditulis Oleh: Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah Tuesday, 14 March 2006 (red. vbaitullah.or.id): Akal adalah kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati. Lalu bagaimana kedudukan akal di dalam Islam? Pengkultusan kepada akal adalah sumber semua kerusakan di alam semesta, akal dijadikan hakim bagi semua perkara, jika datang syari'at yang tidak dipahami oleh akal, maka syari'at itu akan ditolak. Dengan pengkultusan pada akal inilah, maka manusia menolak seruan para rasul, karena para rasul mengajak manusia untuk mendahulukan wahyu diatas semua akal dan pemikiran, maka terjadilah pertarungan diantara para pengikut rasul dan para penentangnya. Para pengikut rasul mendahulukan wahyu diatas semua akal dan pemikiran, adapun para pengikut iblis maka mereka mendahulukan akal diatas semua wahyu! Karena inilah kita melihat begitu banyak orang-orang awam yang pendek akalnya, sedikit ilmunya, dan lemah pandangannya terkena virus pengkultusan akal ini. Begitu sering kita mendengar seorang yang jahil memprotes Sunnah Nabi! Begitu sering kita mendengar seorang yang dungu menentang nash syar'i yang mutawatir! begitu sering kita mendengar seorang yang baru belajar agama dengan lantang menolak aqidah-aqidah yang baku! Dalam keadaan mereka ini semua menganggap diri-diri mereka pakar-pakar agama yang jempolan!! Bahkan mereka kini dielu-elukan oleh manusia dengan sebutan-sebutan yang mentereng; Ustadz...Pemikir...Mujaddid...Filosof...Cendekiawan...dan sebutan-sebutan lain yang kosong dari hakekatnya. Melihat ini semua, kami memohon taufiq kepada Allah untuk menjelaskan kedudukan akal secara syar'i sekaligus membantah dan mematahkan syubhat-syubhat para pendewa akal ini. 1 Definisi Akal Akal secara bahasa dari mashdar Ya'qilu, 'Aqala, 'Aqlaa, jika dia menahan dan memegang erat apa yang dia ketahui.1 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, 'Kata akal, menahan, mengekang, menjaga dan semacamnya adalah lawan dari kata melepas, membiarkan, menelantarkan, dan semacamnya. Keduanya nampak pada jisim yang nampak untuk jisim yang nampak, dan terdapat pada hati untuk ilmu batin, maka akal adalah menahan dan memegang erat ilmu, yang mengharuskan untuk mengikutinya. Karena inilah maka lafadz akal dimuthlakkan pada berakal dengan ilmu.2 Syaikh Al Albani berkata, ``Akal menurut asal bahasa adalah At Tarbiyyah yaitu sesuatu yang mengekang dan mengikatnya agar tidak lari kekanan dan kekiri. Dan tidak mungkin bagi orang yang berakal tersebut tidak lari ke kanan dan kiri kecuali jika dia mengikuti kitab dan sunnah dan mengikat dirinya dengan pemahaman salaf.''3 Al Imam Abul Qosim Al Ashbahany berkata, ''akal ada dua macam yaitu : thabi'i dan diusahakan. Yang thabi'i adalah yang datang bersamaan dengan yang kelahiran, seperti kemampuan untuk menyusu, makan, tertawa bila senang, dan menangis bila tidak senang. Kemudian seorang anak akan mendapat tambahan akal di fase kehidupannya hingga usia 40 tahun. Saat itulah sempurna akalnya, kemudian sesudah itu berkurang akalnya sampai ada yang menjadi pikun. Tambahan ini adalah akal yang diusahakan. Adapun ilmu maka setiap hari juga bertambah, batas akhir menuntut ilmu adalah batas akhir umur manusia, maka seorang manusia akan selalu butuh kepada tambahan ilmu selama masih bernyawa, dan kadang dia tidak butuh tambahan akal jika sudah sampai puncaknya. Hal ini menunjukan bahwa akal lebih lemah dibanding ilmu, dan bahwasanya agama tidak bisa dijangkau dengan akal, tetapi agama dijangkau dengan ilmu.4 2 Pemuliaan Islam Terhadap Akal Islam sangat memperhatikan dan memuliakan akal, diantara hal yang menunjukan perhatian dan penghormatan islam kepada akal adalah : 1.. Islam memerintahkan manusia untuk menggunakan akal dalam rangka mendapatkan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupannya. Islam mengarahkan kekuatan akal kepada tafakkur (memikirkan) dan merenungi (tadabbur) ciptaan-ciptaan Allah dan syari'at-syari'atnya sebagaimana dalam firmanNya, Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadiaan) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) benar dan waktu yang telah ditentukan, Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya. (QS. Ar-Rum : 8), `` Dan dalam qishash itu ada (jaminan
[media-dakwah] Re : Diskusi
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh Pernah pada suatu hari saya berbincang2 sama temen saya masalah agama memang orangnya berpikir secara logika dan menurut akal. Apabila dia bertanya kita harus menjelaskannya secara logika dan akal dia terima.cerita punya cerita dia bertanya tentang ayat dibawah ini : ayat QS Al Baqoroh, ayat 57 : Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman. terus dia bilang kalau saya masuk surga saya tidak seneng yang namanya sungai2 yang mengalir terus ada satu ayat lagi Sbb : 47. Muhammad 15. (Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada beubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak beubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? dan juga saya nggak suka kalau ada sungai2 dari air susu, saya nggak suka dengan susu, madu katanya, terus saya diam belum dapat jawabannya mungkin ada temen2 akhwanifillah semua yang bisa membantu saya. Salam Imam Syafe'i [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : Tuhan,........
Tuhan, jagalah hatiku Agar aku tidak riya' dengan nikmatmu, Biasanya nikmatmu ini riya'nya sukar dielakkan Ya Tuhanku, Jadikanlah pekerjaanku ini sebagai ibadah kepadaMu Jauhkanlah hatiku dari mencari nama dan gelar Apalah artinya nama dan gelar itu Jika Engkau murka Apa lagi di akhirat sana akan menyesal tidak berguna Ya Allah, Ikhlaskanlah hatiku agar pekerjaanku ini menjadi ibadahku kepadaMu Ya Allah, jadikanlah pekerjaanku ini Sebagai salah satu bidang dakwah Agar aku dapat Mengajak manusia membesarkan dan mencintaiMu Ya Tuhanku,Aku berlindung denganMu dari mengajak manusia memuji diriku Aku tidak mahu semua itu Yang kumahu Hanya RedhoMu Ya Tuhanku, Jadikanlah penghasilan yang kudapat melalui pekerjaanku ini adalah berkah untukku dahulu Kemudian, barulah buat semua keluargaku Agar jika aku mensyukuri nikmatmu mereka juga turut bersyukur kepadamu Ya Allah, Aku berlindung dariMu dari tujuan duniawi Tuhan!. Jagalah hatiku selalu Biarlah aku bekerja keranaMu Apalah artinya pujian manusia terhadapku Jika di akhirat nanti Aku dihukum di dalam nerakaMu Ampunilah aku Wahai Tuhanku. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : Sebagai Bahan Renungan
Semoga Bermanfaat . Hal. 1 dari 8 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Artikel ini kita sampaikan untuk dijadikan bahan renungan bagi sesiapapun Jamaah di Indonesia, khususnya bangsa Melayu. Karena milis kita adalah netral, kita tidak peduli darimanapun Jamaah berasal, selama semua meyakini bahwa Tidak ada Tuhan selain ALLAH dan Muhammad adalah hamba-NYA dan Rasul-NYA maka kita semua adalah saling bersaudara dalam Islam. Dan ALLAH subhanahu wa ta'ala telah menjamin bahwa siapapun yang bersyahadat dalam Islam dengan sepenuh hati, pastinya baginya Syurga meskipun ia seorang pezina maupun pembunuh, kecuali syirik karena ia dosa yang sangat besar disisi ALLAH subhanahu wa ta'ala. Kita sampaikan artikel ini karena dalam Negara kita terdapat keanekaragaman aliran kepercayaan, yang ternyata antar pengikutnya saling bertentangan dan saling menghina serta menjatuhkan. Dan yang biasa melakukan itu ternyata para pengikut mereka yang bodoh. Kita sangat prihatin dengan banyaknya pengikut Salafiyin yang merasa sok suci dengan menghujat pengikut jamaah lain yang tidak sesuai dengan pendapat kaum salafy mereka. Ada dari mereka mengkafirkan jamaah lain seolah-olah syurga hanya untuk pengikut Salafy. Padahal para ustadz Salafyin yang sebenarnya tidak pernah bersikap seperti itu. Para ustadz Salafyin adalah orang-orang yang berjiwa besar dan menerima pendapat lain dan mengharamkan taqlid buta (fanatic) terhadap suatu fatwa. Sikap jelek pengikut seperti ini yang justru membuat ajaran yang benar yang dibawa ustadz itu menjadi terhambat dan tidak berkembang. Kita juga prihatin dengan sikap Kaum Tua yang kolot dan orthodox yang mengaku mengikuti mazhab Syafii tetapi tidak pernah tahu tentang kitab Mazhabnya sendiri. Jika dibawakan dalil hadis, maka dengan serta merta mereka mendakwa kita sebagai Wahaby atau Muhammadiyah atau Islam Jamaah. Kita juga prihatin dengan orang-orang Indonesia yang mencela Ibnu Taimiyah dan Abdullah bin Wahab (yang dikatakan sebagai pemimpin Wahaby). Jika kita tidak kenal dengan mereka berdua, mengapa kita membicarakan tentang mereka? Kita justeru kena dosa ghibah dan fitnah. Bukankah yang menjadi sumber syariat kita adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam? Jadi untuk apa peduli dengan fatwa mereka jika fatwa yang kita percayai berasal dari pendapat ulama Syafii. Kita juga tidak usah pedulikan perbedaan apa yang terjadi diantara Hasan Al Bana dan Yusuf Qardhawi dengan Muhammad Nashiruddin Al Albani. Karena yang penting bagi kita adalah sunnah Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Bahkan hadis yang ditulis ke dalam kitab-kitab lebih dari 40-an (empat puluh) ahli hadis itu belum tentu semuanya sampai kepada kita. Masih banyak kekurangan pada diri kita sendiri yang harus kita benahi. Namun kita akan tetap menyatakan sesat kepada sesiapapun yang lancang berdusta atas nama Rasulullah seperti Kitab Duratun Nasihin dan kitab lainnya. Milis kita mengikuti fatwa yang diambil dari ulama-ulama Mazhab Syafi'i dengan memilih fatwa yang paling shahih dalil hadisnya dengan sumber referensi utama dari Imam Lima (Bukhari - Muslim - Abu Dawud - Tirmizi - Nasai) dilengkapi dengan Ibnu Hajar Al Asqalani dan An Nawawi. Bahkan dalam Mazhab ini kita ketahui bahwa pendapat setiap Imam umumnya berbeda satu dengan lainnya. Belum lagi perbedaan dengan Mazhab-mazhab lain yang berbeda pendapat dengan kita. Maka marilah kita JANGAN SALING MENGHINA terhadap keyakinan masing-masing yang diajarkan oleh imam Jamaah manapun. ALLAH subhanahu wa ta'ala tentu lebih mengetahui dan memaklumi kekurangan agama kita. Bukankah DIA adalah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat??? --- Mohon maaf yang sebesarnya jika ada member milis ini yang pengikut Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Salafyin, Jamaah Tabligh, pengikut Thariqat/Tasawuf, Muhammadiyah, Darul Arqam atau yang lainnya. Semoga artikel di bawah ini membawa kita kepada persatuan dan kesatuan dalam Islam. Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, ~Owner~ . Hal. 2 dari 8 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED] http://www.alirsyad.org/index.php?option=com_contenttask=viewid=55Itemid=2 Ditulis oleh Mansyur Thursday, 09 March 2006 Kunci surga itu milik Allah, bukan milik manusia manapun. Jadi kita tidak perlu pusing atau khawatir. Memang kalau kunci surga itu berada di tangan salah seorang manusia maka mungkin dia hanya mengizinkan jamaah atau kelompoknya saja untuk masuk ke dalam sorga. Demikian dikatakan oleh ulama muda kondang Arab Saudi, Dr. 'Aidh Abdullah al-Qarni, dalam sebuah acara silaturahmi dengan sebagian aktifis dakwah di Hotel Sofyan (Cikini), Ahad, 5 Maret 2006, yang diselenggarakan penerbit buku Pustaka Al-Kautsar dan Qishti Press. Diantara yang hadir nampak Syeikh Ibrahim (direktur
[media-dakwah] Re : Tanya
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh. Kepada Temen2 semua yang tau tentang hadist ini secara lengkap dengan sanadnya.Mohon dikirim ya,. Memelihara sholat sunnah rowatib dua belas roka'at : Nabi sollallohu 'alaihi wa sallam bersabda: Barang siapa yang rutin melakukan dua belas roka'at pada siang dan malam hari masuklah dia ke surga: empat roka'at sebelum dzuhur, dua roka'at setelahnya, dua roka'at setelah maghrib, dua roka'at setelah 'Isya' dua roka'at sebelum subuh [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : Siksa Meniggalkan Sholat
Saudara-saudariku semua dengan ini mudah2an kita dapat manfaat walaupun dulunya saya udah mengirim ke Milist ini untuk mengingat kembali Semoga bermanfaat, SIKSA MENIGGALKAN SHOLAT Apakah yang menyebabkan kamu masuk neraka Saqar ini ? Mereka menjawab : kami tidak termasuk golongan orang-orang yang mengerjakan Sholat (S. Al-Muddatsir 42, 43 ). SIKSAAN KETIKA HIDUP DIDUNIA 1. Allah kurangkan keberkatan umurnya 2. Rezekinya dipersempitkan oleh Allah 3. Tidak ada tempat baginya disisi Agama ISlam 4. Do'anya tertolak 5. Hilang cahaya sholeh dari wajahnya 6. Amal kebaikan yang dilakukan langsung tidak diberi pahala SIKSAAN KETIKA SAKARATUL MAUT 1. Ia akan menghadapi sakaratul maut dalam keadaan hina 2. Matinya dala keadaan menderita kelaparan 3. Matinya dalam keadaan yang sangat haus, walaupun diberi minum sebanyak tujuh lautan SIKSAAN KETIKA BERADA DIDALAM KUBUR 1. Allah akan menyempitkan kuburannya dengan sesempit-sempitnya 2. Kuburnya akan digelapkan 3. Allah akan menyiksanya dengan pedih sampai hari Qiamat SIKSAAN KETIKA BERADA DI AKHIRAT 1. Dia akan dibelenggu dan diseret kepadang mahsyar oleh malaikat. . Allah tidak akan memandangnya dengan pandangan belas kasihan. Allah tidak akan mengampuni dosanya dan akan disiksa dengan keras didalam neraka. NIBAH BAGI ORANG YANG MENIGGALKAN SHALAT 1. SUBUH, : Ia akan disiksa selama 60 tahun didalam neraka 2. DZUHUR, : Dosanya seperti membunuh 1000 jiwa orang Islam 3. ASHAR, : Dosanya seperti meruntuhkan Ka'bah 4. MAGHRIB, : Dosanya seperti ia berzina denga Ibunya (Jika pria)atau berzina dengan Bapaknay (bagi Wanita) 5. ISYA', : Allah tidak akan ridha' ia hidup dibumi Allah, dan ia akan didesak mencari bumi lain. DiMohon : Untuk di Print dan dicopy dan diberikan kepada tentangga, family, dan kaum Muslimin moga dengan adanya keterangan diatas dapat menambah Iman dan Shalatnya lebih sempurna dari yang kemaren, Semoga bermanfaat [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : Syukurillah,......
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakkatuh. Wahai,...Saudara/iku BERSYUKURLAH dizaman kita ini masih ada orang/temen/seiman yang masih saling memberi peringatan,saling nasehat menasehati dan himbauan, seperti Firman Allah Subhanahuwata'ala : 1. Demi masa. 103. Al ´Ashr 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian 103. Al ´Ashr 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Agar kita tidak terjerumus kepada perkara2 yang sesat dan menyimpang dari Ajaran/Risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Salallahu'alayhiwasallam, kesesatan adalah tempatnya dineraka Na'uzubillahiminzalik. sebagaimana sabda Nabi Muhammad Salallahu'alayhiwasallam Artinya : Setiap bid'ah adalah sesat dan setiap yang sesat pasti di neraka [Shahih Targhib wa Tarhib 1/92/34] Karena kita semua ini adalah saudara seiman yang diibaratkan seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh sakit maka semua anggota tubuh akan merasakannya SEHINGGA KITA SEMUA BERADA DIJALAN YANG BENAR DAN LURUS YANG DIRIDHAI ALLAH SUBHANAHUWATA'ALA AMIN ALLAHUMMA AMN [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : Kemampuan Memahami Ayat-ayat Allah
Semoga bermanfaat Kemampuan Memahami Ayat-ayat Allah Karya : Harun Yahya Dan katakanlah: Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Rabbmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Nahl, 27:93) Masyarakat zaman sekarang memperlakukan Al-Qur'an sama sekali berbeda dengan tujuan yang sebenarnya dari diturunkannya Al-Qur'an. Secara umum, di dunia Islam sedikit sekali orang yang mengetahui isi Al-Qur'an. Sebagian di antara mereka seringkali menggantukan Al-Qur'an yang dibungkus dengan sampul yang bagus pada dinding rumah mereka dan orang-orang tua sesekali membacanya. Mereka beranggapan bahwa Al-Qur'an melindungi orang yang membacanya dari kemalangan dan kesengsaraan. Dengan kepercayaan ini mereka memperlakukan Al-Qur'an seperti halnya jimat penangkal sial. Namun ayat-ayat Al-Qur'an menyatakan bahwa tujuan diwahyukannya Al-Qur'an sama sekali berbeda dengan apa yang tersebut di atas. Sebagai contoh, dalam surat Ibrahim ayat 52 Allah menyatakan: (Al-Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Ilah Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. Di banyak ayat yang lain Allah menegaskan bahwa salah satu tujuan paling utama diturunkannya Al-Qur'an adalah untuk mengajak manusia berpikir dan merenung. Dalam Al-Qur'an Allah mengajak manusia untuk tidak mengikuti secara buta kepada kepercayaan dan norma-norma yang diajarkan masyarakat. Akan tetapi memikirkannya dengan terlebih dahulu menghilangkan segala prasangka, hal-hal yang tabu dan yang mengikat pikiran mereka. Manusia harus memikirkan bagaimana ia menjadi ada, apa tujuan hidupnya, mengapa ia suatu saat akan mati dan apa yang terjadi setelah kematian. Ia hendaknya mempertanyakan bagaimana dirinya dan seluruh alam semesta menjadi ada dan bagaimana keduanya tersu-menerus ada. Ketika melakukan hal ini, ia harus membebaskan dirinya dari segala ikatan dan prasangka. Dengan berpikir menggunakan akal dan nurani yang terbebaskan dari segala ikatan sosial, ideologis dan psikologis; seseorang pada akhirnya akan merasakan bahwa seluruh alam semesta termasuk dirinya telah diciptakan oleh sebuah kekuatan Yang Maha Tinggi. Bahkan ketika ia mengamati tubuhnya sendiri atau segala sesuatu di alam ia akan melihat adanya keserasian, perencanaan dan kebijaksanaan dalam perancangannya. Al-Qur'an memberikan petunjuk kepada manusia dalam masalah ini. Dalam Al-Qur'an Allah memberitahu kepada kita apa yang hendaknya kita renungkan dan amati. Dengan cara perenungan yang diajarkan dalam Al-Qur'an, seseorang yang memiliki keimanan kepada Allah akan merasakan secara lebih baik kesempurnaan, hikmah abadi, ilmu dan kekuasaan Allah dalam ciptaan-Nya. Ketika orang yang beriman mulai berpikir menurut cara yang diajarkan Al-Qur'an, ia segera menyadari bahwa keseluruhan alam semesta adalah sebuah isyarat karya seni dan kekuasaan Allah, dan bahwa alam semesta adalah sebuah hasil kreasi seni, dan bukan pencipta kreasi seni itu sendiri. Setiap karya seni memperlihatkan keahlian yang khas dan unik serta menunjukkan pesan-pesan dari sang pembuatnya. Dalam Al-Qur'an, manusia diseru untuk merenungi berbagai kejadian dan benda-benda alam yang dengan jelas menunjukkan kepada keberadaan dan ke-Esaan Allah beserta Sifat-sifat-Nya. Di dalam Al-Qur'an segala sesuatu yang menunjukkan kepada suatu kesaksian (adanya sesuatu yang lain) disebut sebagai ayat-ayat, yang berarti bukti yang telah teruji (kebenarannya), pengetahuan mutlak dan pernyataan kebenaran. Jadi ayat-ayat Allah terdiri atas segala sesuatu di alam semesta yang memperlihatkan dan mengkomunikasikan keberadaan dan sifat-sifat Allah. Mereka yang dapat mengamati dan senantiasa ingat akan hal ini akan memahami bahwa seluruh jagad raya hanya tersusun atas ayat-ayat Allah. Sungguh, adalah kewajiban bagi manusia untuk dapat melihat ayat-ayat Allah.Dengan demikian orang tersebut akan mengenal Sang Pencipta yang menciptakannya dan segala sesuatu yang lain, menjadi lebih dekat kepada-Nya, menemukan arti keberadaan dan kehidupannya, dan menjadi orang yang beruntung (dunia dan akhirat). Buku ini tidak akan pernah mampu memuat keseluruhan ayat-ayat Allah yang tak terhitung jumlahnya, tidak juga buku karya yang lain. Segala sesuatu, nafas manusia, perkembangan politik dan sosial, keserasian kosmik di alam semesta, atom yang merupakan materi terkecil, semuanya adalah ayat-ayat Allah, dan semuanya berjalan di bawah kendali dan pengetahuan-Nya, mentaati hukum-hukum-Nya. Menemukan dan mengenal ayat-ayat Allah memerlukan kerja keras individu. Setiap orang akan menemukan dan memahami ayat-ayat Allah sesuai dengan tingkat pemahaman dan nalarnya masing-masing. Tidak diragukan, sejumlah petunjuk mungkin akan membantu. Pertama-tama,
[media-dakwah] Re: [assunnah] Re:Tanya Dzikir Berjama'ah
radhiyallahu 'anhu berkata, Kami bersama Nabi Muhammad SAW - pada saat haji wada' - maka ada diantara kami yang membaca takbir, ada yang membaca tahlil dan ada yang membaca talbiyah, beginilah yang disyariatkan kepada kaum muslimin, yaitu agar mereka membaca talbiyah sendiri - sendiri, tanpa ada sangkut pautnya dengan orang lain 2. Syaikh Ibnul Al Utsaimin juga berkata dalam fatwanya dalam Kitab Ad Dararu As Sunniyah 4/318 mengatakan, Bahwa berdoa bersama setelah seorang Imam salam dengan satu lantunan tidak ada asalnya dan tidak disyariatkan 3. Syaikh Hamid At Tuwaijiry Kitabnya Inkaru At Takbir Al Jama'i wa Ghairihi berkata, Dalam Shahih Bukhari (no. 1830) dan Shahih Muslim (1704) dari 'Ashim Al Ahwal dari Abu Utsman dari Abu Musa Radhiyallahu 'anhu berkata, 'Ketika Rasulullah SAW berjihad pada perang Khaibar ., mereka (para sahabat) menyerukan takbir seraya membaca : Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah dengan suara keras maka Rasulullah SAW bersabda, 'Tahanlah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli maupun jauh, sesungguhnya kalian berdoa kepada Dzat yang Maha mendengar yang dekat dan Dia selalu bersama kalian'. Jika Rasulullah SAW melarang orang - orang yang meneriakan takbir padahal mereka berada di tanah lapang, maka perbuatan orang - orang yang bersahut - sahutan di dalam Masjidil Haram lebih terlarang lagi, karena mereka telah melakukan beberapa bid'ah yaitu berdzikir dengan suara keras, bersama - sama melagukannya sebagaimana yang dilakukan paduan suara, mendendangkannya dan mengganggu orang lain, yang semuanya ini tidak boleh dilakukan 4. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dalam Kitab Fatawa Nur 'Ala Ad Darb 1/358 mengatakan, Berkumpul untuk berdzikir secara berjamaah adalah perbuatan yang tidak mempunyai dasar hukum dalam agama.dan wajib setiap muslim untuk meninggalkan perkara bid'ah, karena Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa melakukan suatu perbuatan yang tidak berdasarkan pada perkataan kami maka ia tertolak' (HR. Muslim no.1718) 5. Syaikh Shalih bin Fauzan al Fauzan dalam Kitabnya Nur 'ala Ad Darb 1/23 mengatakan, .Membaca Istighfar berjama'ah adalah bid'ah. Tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, karena beliau beristighfar sendiri tanpa terikat dengan orang lain, dan tidak dengan berjamaah, begitu pula para sahabat, masing - masing membaca istighfar sendiri - sendiri tanpa berjama'ah dan itulah yang dilakukan oleh orang - orang setelah mereka Hadits tentang Majelis Dzikir (Hadits yang dijadikan argumen tentang bolehnya berdzikir secara berjama'ah) : Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah Ta'ala memiliki malaikat yang berkeliling, mereka mengikuti majelis - majelis dzikir. Apabila mereka menemui majelis yang didalamnya ada dzikir, maka mereka duduk bersama - sama orang yang berdzikir, mereka mengelilingi para jama'ah itu dengan sayap - sayap mereka, sehingga memenuhi ruangan antara mereka dengan langit dunia, jika para jama'ah itu selesai maka mereka naik ke langit (HR. Bukhari no. 6408 dan Muslim no. 2689) Beberapa komentar mengenai argumen dengan menggunakan hadits tersebut : a.. Sesungguhnya hadits yang mereka jadikan landasan tidaklah menunjukan tentang perintah dan keutamaan dzikir jama'i, melainkan keutamaan dan disunnahkannya berkumpul dalam rangka berdzikir kepada Allah Ta'ala. Dan kedua hal ini sangat berbeda. a.. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Iqtidha' hlm. 304 mengatakan, Bahwa berkumpulnya orang dalam rangka membaca Al Qur'an, berdzikir dan berdoa adalah perkara yang baik apabila hal tersebut tidak merupakan suatu kebiasaan dan tidak terdapat perkara bid'ah (salah satu perkara bid'ah dalam berdzikir adalah mengeraskan suara) - (Berkumpulnya ! bukan dzikir jama'inya, misal : setelah shalat secara berjama'ah di mesjid, para jama'ah shalat membaca dzikir sendiri - sendiri ini maka hal ini juga disebut berkumpul ! maksudnya mereka berkumpul di mesjid untuk berdzikir namun berdzikir secara sendiri - sendiri dan tidak dipimpin oleh seseorang dan inilah yang sunnahtambahan) Khatimah Segala puji bagi Allah Ta'ala, shalawat dan salam semoga tercurah kepada RasulNya. Dari uraian tersebut di atas jelaslah bagi kita bahwa dzikir jama'i atau dzikir berjama'ah tidak ada asalnya dalam agama Islam, karena Nabi SAW tidak pernah menyampaikannya, begitu pula para sahabat bahwa ketika berdzikir mereka melakukannya bersama - sama. Dan hal yang demikian juga tidak pernah dilakukan oleh para salafush shalih semoga Allahu Ta'ala meridhai mereka. Bahkan mereka telah mengingkari bagi siapa saja yang melakukan amalan ini, sehingga hal ini tidak akan bisa berkembang. Maraji' Disarikan dari buku Dzikir Jama'i, Muhammad bin Abdurrahman Al Khumais, Darus Sunnah Press, Jakarta, Cetakan Pertama, Desember 2004 Semoga Bermanfaat Imam Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote
[media-dakwah] Re: [Forum PENGAJIAN KANTOR] Jng biarkan diri anda byk bicara..
Semoga bermanfaat - Original Message - From: nyu nyu [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 20, 2006 4:09 PM Subject: [Forum PENGAJIAN KANTOR] Jng biarkan diri anda byk bicara.. Semoga bermanfaat.. :: ninuQ :: Tinggalkanlah perdebatan dan terlibat dalam pertentangan tiada gunanya seputar hal-hal yang masih belum pasti, karena sesungguhnya hal ini akan menyempitkan dada dan mengeruhkan hati. Jangan sekali-kali Anda berupaya membuat orang lain mau menerima pendapat Anda tentang berbagai masalah yang mempunyai banyak sisi pandang. Sebaliknya, kemukakanlah pendapat Anda dengan tenang, tidak tergesa-gesa, tidak mendesak dan tidak pula bersikap tegang. Hindarilah sikap banyak menentang dan mengkritik karena sikap ini justru akan menghilangkan kerehatan bagi pikiran Anda dan membuat Anda tidak simpatik. Ungkapkanlah pendapat Anda dengan kata-kata yang lemah lembut, simpatik, serta dengan perlahan dan tenang, maka pada saat itu niscaya Anda akan dapat memikat hati dan menyejukkan jiwa. Hal lain yang dapat mendatangkan kesusahan dan kesedihan pada diri Anda adalah mengumpat orang lain, mempergunjingkan perihal mereka, mencela dan mendiskreditkan mereka. Sikap ini di samping akan melenyapkan pahala Anda dan membuat Anda berdosa, juga akan menghilangkan rasa tenang Anda. Oleh karena itu, sibukkanlah diri Anda dengan memperbaiki kekurangan yang ada dalam diri Anda hingga Anda lupa memperhatikan kekurangan orang lain. Sesungguhnya Tuhan tidak menciptakan kita dengan sempurna lagi terpelihara dari kekurangan bahkan kita semua mempunyai dosa dan kekurangan. Oleh karena itu, beruntunglah orang yang sibuk memperbaiki kekurangan dirinya hingga melupakan kekurangan orang lain.. - Brings words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] - [ [EMAIL PROTECTED] ] - -- FORUM PENGAJIAN KANTOR, ditulis besar semua -- Sehubungan dengan beredarnya isu miring seputar milis pengajian kantor maka dengan ini kami umumkan bahwa nama milis ini telah dibajak pihak lain yang tidak bertanggungjawab. Kami sangat dirugikan dengan keberadaan milis tersebut shg kami di cap kafir dan ingkar sunnah. Perlu kami klarifikasi bahwa nama milis ini adalah [EMAIL PROTECTED] dengan huruf besar dan tanda hubung ditengah Sedangkan nama milis yang membajak kami yang isinya nyleneh adalah [EMAIL PROTECTED] dengan huruf kecil dan tanda hubung dibawah _ Saran kami, ubah seting anda ke digest agar inbox anda tidak cepat penuh : (sangat kami sarankan) [EMAIL PROTECTED] Sebelum reply hapus footer/message/pesan sebelumnya agar tdk berat PERHATIAN KHUSUS - Masalah Fikih: gunakan kaidah fikih, fikih perbandingan atau Perbandingan madzab - Masalah cabang/furu': mari bersepakat bekerjasama pada hal2 yang telah disepakati, perbedaan sbg khasanah yang tdk perlu diperselisihkan ATURAN MAIN - Ciptakan nuansa akhlak mulia, dengan Hati dan jiwa yang manusiawi - Jauhi saling berdebat, menjatuhkan, menghina - Jauhi mengirimkan e-mail iklan, spam, SARA - Semua member boleh berdiskusi, tanya jawab dari hal yang kecil (spt tata cara pergi ke kamar mandi) sampai yang besar _ Member Forum Pengajian Kantor (ngaji online) adalah mayoritas sibuk kerja shg pemahaman masalah keagamaan beragam dari nol sampai advance, maka diskusi tanya jawab dari hal kecil sampai besar merupakan ladang amal bagi kita semua. Karenanya tidak ada hal yang sepeleh dalam agama/dakwah. Amalan sekecil apapun dihadapan Allah bisa menjadi sangat besar bila niatnya dilandasi iman ikhlas serta meneladani Rasulullah. Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re: [semenit] :: Seputar Al-Qur'an (16) ::
Semoga bermanfaat (dari milist sebelah) bagaimana mengapresiasikan kecintaan terhadap Al-qur'an, sebenarnya telah disebutkan di dalam al-Qur'an, Qul inkuntum tuhibbunallaaha, fattabi'uuni yuhbibkumullaahu wa yaghfirlakum dzunuubakum, wallaahu ghofuurur rahiim. Katakanlah, Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ali Imran 31. tentunya mencintai al-Qur'an adalah dengan membacanya, mempelajarinya dan mengamalkannya, menjaganya ... Syaikh As-Sa'dy menjelaskan berkaitan dengan ayat ini, beliau berkata : Ayat ini merupakan mizan (tolok ukur), yang dengannya diketahui siapa saja yang mencintai Allah dengan sebenar-benarnya dan siapa saja yang hanya mendakwakan diri berpura-pura mengaku cinta. Tanda kecintaan kepada Allah adalah ittiba' / mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yang Allah telah menjadikan sikap ittiba' ini dan segala apa yang didakwahkannya, sebagai jalan untuk mendapatkan kecintaan dan keridhaan-Nya. Maka tidak akan mencapai kecintaan dari Allah, keridhaan dan pahala-Nya, kecuali dengan membenarkan apa yang dibawa Rasulul shallallahu alaihi wa sallam yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah, dengan cara melaksanakan apa yang diperintah oleh keduanya, dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh keduanya. Maka barangsiapa melakukan hal ini, sungguh Allah telah mencintainya dan memberikan balasan kepadanya, sebagaimana balasan-Nya terhadap para kekasih-Nya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya, serta menutupi segala aibnya. [Tafsir as-Sa'di] seperti dijelaskan dalam fatwa sebelumnya tentang tidak adanya dalil untuk mencium mushaf, maka cukuplah bagi kita apa yang mencukupi bagi para pendahulu kita... dan kita khawatir apabila terjatuh ke dalam bid'ah, karena menganggap baik suatu amalan dan membiasakannya, kita juga tidak tahu anak cucu kita nanti akan menganggap apa, kalo kita menganggap sekedar apresiasi kecintaan, mungkin anak cucu kita menganggap hal yang kurang afdhol kalo tidak diamalkan, atau ada yang akan menganggap tidak sopan kalo tidak melakukan... dan seterusnya.. maka apabila kita tidak membiasakan menciumnya, dengan alasan kita tidak mendapati adanya dalil yang bisa kita jadikan sandaran mengerjakannya, semoga Allah memasukkan kita termasuk orang-orang yang meneladani Rasul-Nya, dan kita berharap inilah juseteru apresiasi kecintaan kita. waAllahu a'lam bis shawab. akhukum fillah, abu iisa alghurahy - Original Message - From: SOE To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, January 20, 2006 6:26 PM Subject: RE: [semenit] :: Seputar Al-Qur'an (16) :: Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuhu.. Tidak bolehkah kita melakukan hal tersebut hanya sebagai apresiasi kecintaan kita.. Syukron. Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuhu.. = Zuhud - Solusi Hidup di Zaman Penuh Fitnah = -- YAHOO! GROUPS LINKS a.. Visit your group semenit on the web. b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re: [assunnah] Beberapa Amalan-Amalan yang Utama
Semoga bermanfaat (Dari Milist sebelah) BEBERAPA AMALAN-AMALAN YANG UTAMA Sadarkah kita, bahwa setiap diri kita memiliki musuh besar ? Musuh yang sangat berkeinginan untuk menyesatkan dan mencelakakan kita. Musuh yang memiliki berbagai tipu daya dan cara untuk mencapai tujuannya. Musuh yang kita tidak dapat melihatnya, sedangkan dia melihat kita. Musuh besar itu adalah setan ! Musuh besar manusia ini, selain tidak dapat dilihat, juga diberi kemampuan oleh Allah subhanahu wa ta'ala yang dia gunakan sebagai sarana untuk menyesatkan manusia. Itu semua merupakan ujian dan cobaan bagi manusia. Maka hamba yang ingin selamat, ia perlu mengetahui berbagai rintangan setan, sehingga selamat dari jerat dan perangkapnya. Setan berkehendak mengalahkan manusia dengan tujuh rintangan. Sebagian rintangan ini lebih berat dari yang lainnya. Dia tidak akan beralih dari rintangan yang berat kepada yang di bawahnya, kecuali jika dia tidak mampu mengalahkan manusia pada rintangan tersebut. Salah satu rintangan tersebut adalah rintangan amalan-amalan ketaatan yang tidak utama; dimana setan menghalangi manusia dari kesempurnaan dan keutamaan amalan. Setan menjadikan manusia sibuk dengan amalan-amalan yang tidak utama, sehingga tidak mendapatkan yang utama. Sibuk dengan amalan yang dicintai Allah, sehingga tidak mendapatkan yang lebih dicintai Allah. Sibuk dengan amalan yang sedikit pahalanya, sehingga tidak mendapatkan yang lebih besar pahalanya. Padahal jika manusia menyadari umurnya yang pendek (hanya berkisar 60 - 70 tahun, sedikit sekali yang melebihi dari itu), sedangkan dia membutuhkan bekal yang cukup untuk perjalanannya yang panjang menuju keridhaan Allah subhanahu wa ta'ala, maka dia akan memilih amalan-amalan yang bernilai tinggi di sisi Allah. Di sini akan kami sebutkan beberapa amalan yang memiliki keutamaan yang besar; yang dapat dilakukan oleh setiap orang. a. Sayyidul / Penghulu Istighfar. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Penghulu Istighfar ialah engkau mengatakan Allaahumma anta Rabbi, laa ilaaha illa anta, khalaqtanii wa ana 'abduka, wa ana 'alaa 'ahdika, wawa'dika mastatha'tu, a'udzubika min syarri ma shana'tu, abu-u laka bini'matika 'alayya, wa abu-u bidzambii faghfirlii, fainnahu laa yaghfirudzdzunuuba illa anta (artinya: Wahai Allah, Engkau adalah Penguasaku, tidak ada ibadah yang diibadahi kecuali Engkau. Engkau telah menciptakan aku, dan aku adalah hambaMu. Aku berada di atas perjanjianMu dan janjiMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang telah aku kerjakan. Aku mengakui nikmatMu kepadaku, dan aku mengakui dosaku kepadaMu, maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni seluruh dosa, kecuali Engkau). Beliau bersabda, Barangsiapa yang mengucapkannya pada waktu siang dengan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya pada waktu malam dengan meyakininya, lalu dia mati sebelum subuh, maka dia termasuk penghuni surga. (HR Bukhari, Tirmidzi, Ahmad dan lainnya dari Syaddad bin Aus) Kalau kita mengetahui keutamaan penghulu istighfar ini, maka alangkah ruginya jika kita tidak istiqamah mengamalkannya. Hendaklah kita rutinkan membaca istighfar ini, sebelum dikejutkan kedatangan kematian yang tiba-tiba. b. Meraih pahala membaca Al Qur'an 30 juz setiap malam Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Apakah salah seseorang di antara kamu tidak kuat membaca sepertiga Al Qur'an pada satu malam ? Maka para shahabat bertanya, 'Siapa di antara kita yang mampu melakukannya, wahai Rasulullah ?'. Beliau menjawab, 'Allahul Wahidush Shamad (yani surat Al Ikhlas) sepertiga Al Qur'an' (HR Bukhari, Malik, Ahmad, Abu Dawud, An Nasa-i, dari Abu Sa'id Al Khudri) Alangkah mudahnya meraih pahala membaca Al Qur'an 30 juz, bagi orang yang dimudahkan oleh Allah. Mengapa kita sia-siakan kesempatan emas ini ? Berapa banyak pahala khatam Al Qur'an yang telah kita tinggalkan ? (yakni dengan membaca Al Ikhlas 3x di setiap malam, namun dengan pahala khatam 30 juz) c. Keutamaan shalat jama'ah di masjid Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Shalat berjama'ah melebihi shalat sendirian sebanyak 27 derajat (HR Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar) Jika shalat berjama'ah di masjid bagi laki-laki melebihi shalat sendirian sebanyak 27 derajat, mengapa sebagian kita lebih mementingkan dunia yang fana ini, ketika mendengar panggilan untuk melaksanakan shalat dan mendapatkan keberuntungan ? d. Keutamaan shalat tathawwu' (sunnah) di rumah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Shalat tathawwu' (sunnah) seseorang (di dalam rumahnya) yang tidak dilihat oleh orang lain sebanding 25 derajat shalatnya di hadapan orang lain (HR Abu Ya'la dari Shuhaib Ar Rumi, dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahih Al Jami'ush Shaghir, no. 3821) Keutamaan shalat berjama'ah di masjid dan shalat tathawwu' di rumah ini telah banyak disia-siakan oleh kaum Muslimin. Banyak
Re: [media-dakwah] ADAB BUANG HAJAT
Assalamu'alaykum warohmatullahiwabarakatuh. Akhi. Anto yang dirahmati Allah sesungguhnya kalau WC menghadap timur atau kebarat itulah yang dianjurkan.Sebagaimana Hadist Nabi Muhammad Sallallohu'alaihi wasallam dibawah ini : Begitu pula hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda. Artinya : Apabila kalian datang ke tempat buang hajat, maka janganlah kalian menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang hajat besar atau kecil, tetapi menghadaplah ke Timur atau ke Barat.. Terima kasih Salam, Imam Syafe'i - Original Message - From: Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED] To: media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Friday, January 20, 2006 8:37 AM Subject: Re: [media-dakwah] ADAB BUANG HAJAT Wah mau tanya nih, gimana donk jadinya kami-2 orang yg berkantor di suatu gedung yg ternyata toilet/wc nya dibuat menghadap barat dan membelakangi timur...? Sedangkan kami nggak bisa menghindar kalau mau buang hajat...? Maklum aja, mungkin si pembuat gedung ini nggak konsultasi dgn para pakar agama Islam dalam perencanaan gedungnya, sehingga gedung kantor yg kami sewa keadaan toilet/wc nya yaa spt itu Mohon penjelasan dalam case ini? Jazakumullah Anto --- Imam Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote: ADAB BUANG HAJAT Oleh Syaikh Abdul Aziz Muhammad As-Salman Bagian Pertama dari Dua Tulisan [1/2] Pertanyaan. Tolong jelaskan hukum menghadap dan membelakangi kiblat ketika buang hajat berserta dalilnya. Jelaskan pula tentang perbedaan pendapat di antara ulama dalam masalah ini dan mana yang benar (rajih) ? Jawaban. Ada dua pendapat mengenai masalah ini. Pendapat Pertama. Menyatakan keharamannya, baik dilakukan di dalam bangunan (WC) ataupun diluar bangunan , berdasarkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda. Artinya : Apabila salah seorang diantara kalian duduk untuk buang hajat, maka janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya [Hadits Riwayat Muslim no. 265 dan ini lafalnya, dan Ahmad V/414,417, 421] Begitu pula hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda. Artinya : Apabila kalian datang ke tempat buang hajat, maka janganlah kalian menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang hajat besar atau kecil, tetapi menghadaplah ke Timur atau ke Barat.. [1] Abu Ayyub Radhiyallahu 'anhu berkata, (Ketika) kami sampai di Syam lalu kami mendapati WC-WC di sana di bangun dengan posisi menghadap Ka'bah, maka kami pun menyerongkan posisi duduk dan kami pun beristighfar (mohon ampun) kepada Allah [Bukhari no. 386 dan Muslim no 264] Muslim no. 262 meriwayatkan dari Salman Radhiyallahu 'anhu, dia berkata. Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sungguh-sungguh telah melarang kami menghadap kiblat ketika buang hajat besar dan kecil. Pendapat Kedua. Menyatakan bahwa harus dibedakan antara buang hajat di dalam bangunan (WC) dengan di tempat yang terbuka. Diharamkan menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang hajat di tempat terbuka dan dibolehkan ketika berada di dalam bangunan (WC) berdasarkan hadits berikut. Hadits Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, dia berkata. Artinya : Pada suatu hari aku naik ke atas rumah Hafshah lalu terlihat olehku Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang buang hajat dengan menghadap ke Syam dan membelakangi Ka'bah [Hadits Riwayat Jama'ah] [2] Hadits dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu, dia berkata. Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang kencing menghadap kiblat, akan tetapi setahun sebelum beliau wafat aku melihat beliau kencing menghadap kiblat [Hadits Riwayat Lima kecuali Nasa'i] [3] Dan hadits dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, dia berkata, Disampaikan di hadapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa ada sebagian orang (sahabat) tidak suka menghadapkan kemaluan mereka ke arah kiblat, maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Atau banar-benara mereka telah melakukan hal itu. Maka ubahlah tempat duduk-ku (di WC) dengan menghadap kiblat [Hadits Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah] [4] Begitu pula hadits dari Marwan Al-Ashfar, dia berkata, Aku melihat Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu menderumkan (mendudukkan) untanya menghadap kiblat lalu beliau kencing sedang beliau juga menghadap kiblat, maka aku bertanya, 'Wahai Abu Abdurrahman, bukankah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang hal itu ?' Beliau menjawab, 'Memang betul, tetapi beliau melarang hal itu (dilakukan) di tanah yang lapang. Kalau di antara kamu dan kiblat itu ada sesuatu yang menutupi, maka tidak mengapa [Hadist Riwayat Abu Daud no 11. Lihat Shahih Abu Daud no.8] Adapun pendapat yang rajih (benar) menurut saya (Syaikh Abdul Aziz Al-Muhammad As-Salman
[media-dakwah] Re: MARILAH KITA RENUNGKAN
Asslm. Wr. Wb. MARILAH KITA RENUNGKAN, PIKIRKAN DAN PELAJARI BAIK-BAIK SEMOGA BERMANFAAT AL 'ASHR (MASA) SURAT KE 103 : 3 ayat Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang AMAT RUGILAH MANUSIA YANG TIDAK MEMANFA'ATKAN WAKTUNYA UNTUK BERBAKTI 1. Demi masa. 103. Al ´Ashr 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 103. Al ´Ashr 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] APA HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN
APA HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN Oleh Lajnah Da'imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta Pertanyaan. Lajnah Da'imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Apakah hukum membaca Al-Qur'an, wajib atau sunnah, karena kami sering ditanya tentang hukumnya. Di antara kami ada yang mengatakan bahwa hukumnya tidak wajib, bila membacanya tidak mengapa dan jika tidak membacanya tidak apa-apa. Bila pernyataan itu benar tentu banyak orang yang meninggalkan Al-Qur'an, maka apa hukum meninggalkannya dan apa pula hukum membacanya ? Jawaban. Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga terlipah kepada RasulNya, keluarga dan shabatnya, wa ba'du. Yang disyariatkan sebagai hak bagi orang Islam adalah selalu menjaga untuk membaca Al-Qur'an dan melakukannya sesuai kemampuan sebagai pelaksanaan atas firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) [Al-Ankabut : 45] Dan firmanNya. Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al-Qur'an) [Al-Kahfi : 27] Juga firmanNya tentang nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam Artinya : Dan aku perintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri. Dan supaya aku membaca Al-Qur'an (kepada manusia) [An-Naml : 91-92] Dan karena sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Artinya : Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya dia datang memberi syafa'at bagi pembacanya di hari Kiamat [1] Seharusnya seorang muslim itu menjauhi dari meninggalkannya dan dari memutuskan hubungan dengannya, walau dengan cara apapun bentuk meninggalkan itu yang telah disebutkan oleh para ulama dalam menafsirkan makna hajrul Qur'an. Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata di dalam Tafsinya (Tafsir Ibnu Katsir 6/117) : Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman memberi khabar tentang Rasul dan NabiNya, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau berkata. Artinya : Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur'an ini sesuatu yang tidak diacuhkan [Al-Furqan : 30] Itu karena orang-orang musyrik tidak mau diam memperhatikan dan mendengarkan Al-Qur'an sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Dan orang-orang yang kafir berkata,'Janganlah kamu mendengarkan Al-Qur'an dengan sungguh-sungguh dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya [Fushishilat : 26] Bila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka membuat gaduh, hiruk pikuk dan perkataan-perkataan lain sehingga tidak mendengarnya, ini termasuk makna hujran Al-Qur'an. Tidak beriman kepadanya dan tidak membenarkannya termasuk makna hujran. Tidak men-tadabburi dan tidak berusaha memahaminya termasuk hujran. Tidak mengamalkannya, tidak melaksanakan perintahnya dan tidak menjauhi larangan-larangan termasuk makna hujran. Berpaling darinya kepada hal lain, baik berupa sya'ir, percakapan, permainan, pembicaraan atau tuntunan yang diambil dari selain Al-Qur'an, semua itu termasuk makna hujran. Wabillah at-taufiq wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa aalihi wa shahbihi wa sallam. [Disalin dari buku 70 Fatwa Fii Ihtiraamil Qur'an, edisi Indonesia 70 Fatwa Tentang Al-Qur'an, Penyusun Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz, hal. 8-11. Darul Haq] _ Foote Note [1]. Dikeluarkan oleh Muslim no. 804, dalam Shalat Al-Musafirin wa Qashruhu, bab II dari hadits Abu Umamah Al-Bahili Radhiyallahu 'anhu BERUSAHALAH UNTUK MEMPERBAIKI BACAAN AL-QUR'AN Oleh Lajnah Da'imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta Pertanyaan. Lajnah Da'imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Saya asli orang Yaman, sudah sepuluh tahun menetap di Saudi. Kedua orang tua saya sudah meninggal dunia dan saya senang sekali membaca Al-Qur'an Al-Karim, saya sering membacanya di masjid, namun pada ayat-ayat tertentu saya tidak bias melafalkannya dengan benar (fasih), dikarenakan saya tidak pernah duduk di bangku sekolah. Apakah bacaan Al-Qur'an Al-Karim yang saya lakukan dengan seadanya, masih banyak salah dalam sebagian ayat menimbulkan dosa bagi saya ? Saya mohon penjelasan. Jawaban Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada RasulNya beserta keluarga dan shabatnya, wa ba'du Berusahalah untuk memperbaiki bacaanmu dengan cara belajar kepada salah seorang ahli Al-Qur'an (Al-Qura) yang sudah mu'tabar (dianggap keberadaannya) dan perbanyaklah membaca apa-apa yang telah engkau kuasai di masjid dan di tempat lain. Bila engkau berusaha untuk itu, maka pasti Allah memudahkan urusanmu. Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Orang yang mahir (membaca) Al-Qur'an, dia bersama para malaikat yang mulia lagi jujur, dan orang yang membacanya sambil terbata-bata serta mengalami kesulitan, maka dia mendapatkan dua pahala [Bagian dari hadits riwayat Muslim dan hadits Aisyah Radhiyallahu 'anha No. 244-(898), Kitab Shalah Al-Musafirin wa Qashruha, bab 38] Wabillah at-taufiq wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa aalihi wa shahbihi wa sallam. [Disalin dari buku 70
[media-dakwah] ANIYAH [BEJANA-BEJANA] - Tempat Air Wudlu
ANIYAH [BEJANA-BEJANA] Oleh Syaikh Abdul Aziz Muhammad As-Salman. Bagian Pertama dari Dua Tulisan [1/2] Pertanyaan. Apa yang dimaksud dengan aniyah ? Mengapa masalah aniyah dibahas langsung setelah membahas masalah thaharah ? Bagaimana hukum menggunakan aniyah ? Jawaban. Aniyah artinya bejana-bejana. Masalah aniyah atau bejana-bejana dibahas langsung setelah membicarakan masalah thaharah, karena air yang merupakan salah satu benda yang berfungsi sebagai penyuci mesti ada tempat penampungnya. (Jadi, dari sini nampak keterkaitan langsung antara bersuci dengan bejana) Kita dibolehkan menggunakan semua bentuk aniyah atau bejana-bejana tentu yang suci walaupun harganya mahal, kecuali bejana yang terbuat dari emas atau perak, baik yang murni maupun yang hanya sebagai campuran saja. Akan tetapi kalau campuran emas atau peraknya hanya sedikit saja, maka itu dibolehkan. Pertanyaan. Tolong sebutkan dalil haramnya menggunakan bejana yang terbuat dari emas dan perak, serta dali dibolehkannya memakai perak sebagai penyambung ! Jawaban. Dalilnya adalah hadits marfu (hadits yang bersambung sanadnya sampai Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) dari Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Janganlah kalian minum dengan memakai bejana emas atau perak dan janganlah kalian makan dengan memakai piring emas atau perak, karena sesungguhnya (wadah-wadah yang mengandung emas atau perak) itu milik mereka (orang-orang kafir) di dunia dan milik kalian di akhirat nanti [Muttafaqun 'alaih] Juga hadits dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Sesungguhnya orang yang minum dengan memakai bejana perak tidak lain hanyalah menuangkan api neraka Jahannam ke dalam perutnya [Muttafaqun 'alaih] Begitu pula hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa teko milik Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam telah retak, maka ditempat retaknya itu beliau pasang penyambung dari perak [Hadits Riwayat Bukhari] Pertanyaan Bagaimana hukum menggunakan bejana dan pakaian milik orang-orang kafir ? Sebutkan dalil tentang hal itu ! Jawaban. Memakai bejana dan pakaian milik orang-orang kafir dibolehkan, selama tidak diketahui (bahwa bejana atau pakaian tersebut mengandung najis atau didapatkan dengan cara yang haram, karena asal segala sesuatu itu suci). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. Artinya : Dan makanan ahli kitab itu halal untukmu dan makananmu halal untuk mereka [Al-Maidah : 5] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya pernah berwudhu menggunakan mazadah (tempat air) milik seorang wanita musyrik [Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim] Dalam sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu disebutkan bahwa ia berkata. Artinya : Kami pernah berperang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam (dalam peperangan tersebut) kami mendapatkan bejana orang-orang musyrik lalu kami gunakan bejana-bejana tersebut namun Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mencelanya [Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Daud] Pertanyaan. Bagaimana hukum kulit bangkai hewan -yang halal dimakan dagingnya jika disembelih- setelah disamak ! Tolong jelaskan dengan menyebut dalilnya ! Jawaban. Kulit bangkai dapat disucikan dengan proses penyamakan berdasarkan hadits riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu, ia berkata. Artinya : Suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatkan bangkai kambing kepunyaan seorang maulah[1] Maemunah yang diperoleh dari sedekah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, Mengapa kalian tidak memanfaatkan kulitnya ? Mereka berkata, Kambing itu (telah menjadi) bangkai Maka beliau bersabda, Sesungguhnya yang diharamkan itu memakannya [Hadits Riwayat Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa'i] Dan juga berdasarkan hadits dari Saudah Radhiyallahu anha, salah seorang istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dia berkata : Artinya : Kambing kami telah mati, kemudian kami samak kulitnya lalu kami gunakan hingga rusak [Hadits Riwayat Ahmad, An-Nasa'i, dan Al-Bukhari] Dan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata, Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Kulit apapun yang sudah disamak maka telah menjadi suci [Hadits Riwayat Ahmad, Muslim, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi] Tirmidzi berkata, Ishaq berkata dari Nadhru bin Syumail, 'Sesungguhnya dikatakan ihaab (kulit) di sini adalah kulit (binatang) yang (halal) dimakan dagingnya (bukan bangkai). [Disalin dari kitab Al-As'ilah wa Ajwibah Al-Fiqhiyyah Al-Maqrunah bi Al-Adillah Asy-Syar'iyyah jilid I, Disalin ulang dari Majalah Fatawa 02/I/Syawwal 1423H -2002M] _ Foote Note [1] Bekas budak wanita yang mengabdi kepada tuannya setelah dibebaskan Oleh Syaikh Abdul Aziz Muhammad As-Salman. Bagian Terakhir dari Dua Tulisan [2/2] Pertanyaan. Bagaimana hukum potongan daging bangkai ? Jelaskan dengan menyebutkan dalilnya ! Jawaban.
[media-dakwah] FIQIH WUDHU BAB WUDHU NIAT WUDHU
FIQIH WUDHU BAB WUDHU Oleh Syaikh Abdul Aziz Muhammad As-Salman Pertanyaan. Apakah wudhu itu ? Apa dalil yang menunjukkan wajibnya wudhu ? Dan apa (serta berapa macam) yang mewajibkan wudhu ? Jawaban Yang dimaksud wudhu adalah menggunakan air yang suci dan mensucikan dengan cara yang khusus di empat anggota badan yaitu, wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki. Adapun sebab yang mewajibkan wudhu adalah hadats, yaitu apa saja yang mewajibkan wudhu atau mandi [terbagi menjadi dua macam, (hadats besar) yaitu segala yang mewajibkan mandi dan (hadats kecil) yaitu semua yang mewajibkan wudhu]. Adapun dalil wajibnya wudhu adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki [Al-Maidah : 6] Pertanyaan. Apa dalil yang mewajibkan membaca basmalah dalam berwudhu dan gugur kewajiban tersebut kalau lupa atau tidak tahu ? Jawaban Dalil yang mewajibkan membaca basmalah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda. Artinya : Tidak sah shalat bagi orang yang tidak berwudhu dan tidak sah wudhu orang yang tidak menyebut nama Allah atas wudhunya [1] Adapun dalil gugurnya kewajiban mengucapkan basmalah kalau lupa atau tidak tahu adalah hadits. Artinya : Dimaafkan untuk umatku, kesalahan dan kelupaan. Tempatnya adalah di lisan dengan mengucapkan bisamillah. Pertanyaan. Apa sajakah syarat-syarat wudhu itu ? Jawaban Syarat-syarat (sahnya) wudhu adalah sebagai berikut. 1. Islam, 2. Berakal, 3. Tamyiz, 4. Niat, 5.Istishhab hukum niat, 6. Tidak adanya yang mewajibkan wudhu, 7. Istinja dan Istijmar sebelumnya (bila setelah buang hajat), 8. Air yang thahur (suci lagi mensucikan), 9. Air yang mubah (bukan hasil curian misalnya), 10. Menghilangkan sesuatu yang menghalangi air meresap dalam pori-pori. Pertanyaan. Ada berapakah fardhu (rukun) wudhu itu ? Dan apa saja ? Jawaban Fardhu (rukun) wudhu ada 6 (enam), yaitu : 1. Membasuh muka (termasuk berkumur dan memasukkan sebagian air ke dalam hidung lalu dikeluarkan), 2. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku, 3. Mengusap (menyapu) seluruh kepala (termasuk mngusap kedua daun telinga), 4. Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki, 5. Tertib (berurutan). 6. Muwalah (tidak diselingi dengan perkara-perkara yang lain). [Disalin dari kitab Al-As'ilah wa Ajwibah Al-Fiqhiyyah Al-Maqrunah bi Al-Adillah Asy-Syar'iyyah jilid I, Disalin ulang dari Majalah Fatawa 07/I/1424H -2003M] FIQIH WUDHU BAB WUDHU Oleh Syaikh Abdul Aziz Muhammad As-Salman Pertanyaan. Sampai dimana batasan wajah (muka) itu ? Bagaimana hukum membasuh rambut/bulu yang tumbuh di (daerah) muka ketika berwudhu ? Jawaban. Batasan-batasan wajah (muka) adalah mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala yang normal sampai jenggot yang turun dari dua cambang dan dagu (janggut) memanjang (atas ke bawah), dan dari telinga kanan sampai telinga kiri melebar. Wajib membasuh semua bagian muka bagi yang tidak lebat rambut jenggotnya (atau bagi yang tidak tumbuh rambut jenggotnya) beserta kulit yang ada di balik rambut jenggot yang jarang (tidak lebat). Karena anda lihat sendiri, kalau rambut jenggotnya lebat maka wajib membasuh bagian luarnya dan disunnahkan menyela-nyelanya. Karena masing-masing bagian luar jenggot yang lebat dan bagian bawah jenggot yang jarang bisa terlihat dari depan sebagai bagian muka, maka wajib membasuhnya. Pertanyaan. Apa yang dimaksud dengan tertib (urut) ? Apa dalil yang mewajibkannya dari Al-Qur'an dan As-Sunnah ? Jawaban Yang dimaksud dengan tertib (urut) adalah sebagaimana yang tertera dalam ayat yang mulia. Yaitu membasuh wajah, kemudian kedua tangan (sampai siku), kemudian mengusap kepala, kemudian membasuh kedua kaki. Adapun dalilnya adalah sebagaimana tersebut dalam ayat di atas (Al-Maidah : 6]. Di dalam ayat tersebut telah dimasukkan kata mengusap diantara dua kata membasuh. Orang Arab tidak melakukan hal ini melainkan untuk suatu faedah tertentu yang tidak lain adalah tertib (urut). Kedua, Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Artinya : Mulailah dengan apa yang Allah telah memulai dengannya [2] Ketiga, hadits yang diriwayatkan dari Amr bin Abasah. Dia berkata, Wahai Rasulullah beritahukan kepadaku tentang wudhu ? Rasulullah berkata. Artinya : Tidaklah salah seorang dari kalian mendekati air wudhunya, kemudian berkumur-kumur, memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya kembali, melainkan gugurlah dosa-dosa di (rongga) mulut dan rongga hidungnya bersama air wudhunya, kemudian (tidaklah) ia membasuh mukanya sebagaimana yang Allah perintahkan, melainkan gugurlah dosa-dosa wajahnya melalui ujung-ujung janggutnya bersama tetesan air wudhu, kemudian (tidaklah) ia membasuh kedua tangannya sampai ke siku, melainkan gugurlah dosa-dosa tangannya bersama air wudhu melallui
Re: [media-dakwah] Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?
Asslm. Wr. Wb. Mbak /Ibu Kartika yang Budiman... Saya bertanya dimana ya saya mencari hadist ini dan apakah hadist ini sahih dan diriwayatkan oleh siapa...mohon penjelasannya ketika Sayidina Ali menanyakan kepada Nabi Ya Rosulullah mengapa engkau selalu berpuasa di hari senin? Kata Rosulullah Ketahuilah Ali sesungguhnya hari senin itu adalah hari kelahiranku dan di hari senin itu pula turunya wahyu. Inikan mensunnahkan kita berpuasa pada hari itu bukan merayakannya. Terima kasih. - Original Message - From: Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED] To: Imam Syafei [EMAIL PROTECTED]; media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 17, 2006 9:37 AM Subject: RE: [media-dakwah] Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ? Asalamualaikum .wr.wb Saudara-saudaraku Menghindari perselisihan antar muslim memang sulit karena adanya berbagai macam faham, ada yang mengatakan Bid'ah, orang ahli bid'ah neraka tempatnya, Saudara-saudraku masihkah kita saling mengatakan golongankulah yang paling benar berdasarkan kitab ini itu dalil ini dalil itu aku syiarkan biar kalian tahu akulah yang paling benar kamulah yang salah, kamulah ahli bid'ah dan lain sebagainya Disini saya ambilkan 2 contoh : 1. Tentang Sholat Tarawih 23 dan 11 Ada yang mengatakan 11 lah yang paling benar dan yang 23 adalah Bid'ah, kita semua tahu masing masing mempunyai sumbernya, yang 11 dari Siti Aisah, bahwa Nabi tidak pernah lebih sholatnya dimalam bulan romadon empat, empat, tiga, begitu juga untuk yang 23 mereka juga mempunyai sumber hukumnya Kata Nabi Wajib atas umatku untuk mengikuti sunah-sunah para sahabatku Al Qurafurosidin dilanjutkan lagi dengan hadis Nabi Gigitlah dengan rahangmu. Mengapa Nabi menganjurkan dengan gigi rahang bukan gigi seri, /depan? Artinya adalah Ikutilah dengan sungguh-sungguh. Meskipun sebagian mengatakan 23 adalah bid'ah tetapi itu adalah bid'ah yang baik. Menurut saya pribadi yang salah adalah yang tidak Sholat tapi saya tidak bisa menfonisnya secara telak karena itu sholat sunah. 2. Merayakan Maulid Nabi, apakah Bid'ah ? Ada sebagian yang mengatakan Bid'ah dan banyak juga yang mengatakan itu bid'ah yang baik, ketika Sayidina Ali menanyakan kepada Nabi Ya Rosulullah mengapa engkau selalu berpuasa di hari senin? Kata Rosulullah Ketahuilah Ali sesungguhnya hari senin itu adalah hari kelahiranku dan di hari senin itu pula turunya wahyu. Dengan kata lain mengapa Nabi tidak merayakanya seperti sekarang ini, ini semua hanya kemuliyaan hatinya diantaranya adalah rendah hati, dengan demikian pada dasarnya maulid adalah syiar tentang sejarah Islam dan Muhamad hingga diangkat menjadi Rosul, sebagai Nabi penutup, dll. Hal yang sangat mudah coba kita amati perkembangan anak-anak tentang agama dan para Nabi pembawanya, kita Tanyakan ke mereka tentang DORA EMON, Kpt SUBASA, SINCAN dll, mereka lebih paham dari pada mengenal Agama dan Nabi-pembawanya apalagi sampai ke Hasan ,Husen, Fatimah, dan para Sahabat Nabi. Saudara-saudaraku kalau kita mau mengatakan sesuatu itu Bid'ah marilah sebelumnya kita rujuk kita kaji secara mendalam Al'Quran dan Hadis jangan hanya yang tersurat saja tapi camkan baik baik apa yang tersirat di dalamnya. Tidak akan terjadi perselisihan jika kita semua bercermin kepada kerendahati Rosulullah. Masih banyak yang lain yang memberikan keterangan tentang Maulid. Sangat konyol sekali kalu kita membicarakan bid'ah2 yang seperti ini hingga kita terlena dengan nafsunya sementara yang diluar dengan leluasa mengembangkan sayapnya untuk mendapatkan Domba-domba. Mohon ma'af apabila kata yang kurang berkenan Wasalam -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Imam Syafei Sent: Monday, January 16, 2006 11:27 AM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ? APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ? Oleh Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy Syaukani ( 1173 - 1250 H ) Bagian Pertama dari Empat Tulisan [1/4] Pendahuluan editor Bismillahi- rahmaani-rahiim Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan, petunjuk dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kita memohon perlindungan dari kejahatan diri dan amalan kita kepada-Nya. Sesungguhnya barang siapa yang telah Allah berikan petunjuk, niscaya tidak akan ada yang mampu menyesatkannya, dan barang siapa yang telah Allah sesatkan, niscaya tidak akan ada yang mampu memberikannya petunjuk. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, dan tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya. Amma ba'du: Sungguh menuntut ilmu syariat dan berdakwah kepadanya serta mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya, memberikan peringatan kepada kaum muslimin dari perbuatan yang diharamkan dan kemungkaran, dan menjauhkan mereka dari perbuatan bid'ah adalah termasuk dari amar-ma'ruf dan nahi-mungkar. Yang mana Allah telah menjadikan kebaikan
[media-dakwah] Re: [mencintai-islam] Paksakanlah Diri Berbuat Taat
- Subject: [mencintai-islam] Paksakanlah Diri Berbuat Taat Paksakanlah Diri Berbuat Taat Bismillah, Walhamdulillah Wassholatu Wassalamu `Ala Rasulillah, Wa'ala Aalihie Washohbihie Waman Walaah amma ba'du... Mahasuci Allah, Zat yang memiliki segalanya. Mahacermat dan Mahasempurna Allah sehingga sama sekali Ia tidak membutuhkan apapun dari hamba-hamba-Nya. Tidak ada kepentingan dan mamfaat yang bisa kita berikan, karena Allah secara total dan Mahasempurna telah mencukupi dirinya sendiri. Ribuan malaikat yang gemuruh bertasbih, bertahmid, dan bertakbir tiap detik, tiap waktu, tiap kesempatan memuji Allah, itupun hanya menunjukkan keagungan dan kebesaran-Nya. Jika Allah menciptakan makhluk jin dan manusia kemudian diperintahkan untuk taat, bukan karena Allah membutuhkan ketaatan makhluk-Nya. Sungguh, semua perintah dari Allah adalah karunia agar kita menjadi terhormat, mulia, dan bisa kembali ke tempat asal mula kita yaitu surga. Jadi kalau kita masuk neraka, naudzubillaah, sama sekali bukan karena kurangnya karunia Allah, tapi karena saking gigihnya kita ingin jadi ahli neraka, yaitu dengan banyaknya maksiat yang kita lakukan. Allah SWT Mahatahu bahwa kita memiliki kecenderungan lebih ringan kepada hawa nafsu dan lebih berat kepada taat. Oleh karena itu, jika kita mendapat perintah dari Allah, dalam bentuk apapun, si nafsu ada kecenderungan berat melakukannya, bahkan tak segan-segan untuk menolaknya. Misalnya ibadah shalat cenderung inginnya dilambatkan. Urusan shaf saja, tidak banyak orang berebutan menempati shaf pertama. Amati saja justru shaf belakang cenderung lebih banyak diminati. Perintah shalat memang banyak yang melakukan, tetapi belum tentu semua melakukannya tepat waktu. Begitu juga dengan tepat waktu, belum tentu juga bersungguh-sungguh khusyu. Bahkan ada - mungkin salah satunya kita - yang justru menikmati shalat dengan pikiran yang melantur, melayang-layang tak karuan, sehingga tak jarang banyak program atau urusan duniawi lainnya yang kita selesaikan dalam shalat. Dan yang lebih parah lagi, kita tidak merasa bersalah karenanya. Saat menafkahkan rizki untuk sedekah, maka si nafsu akan membuat seakan-akan sedekah itu akan mengurangi rizki kita, bahkan pada lintasan berikutnya sedekah ini akan dianggap membuat kita tifdak punya apa-apa. Padahal, sungguh sedekah tidak akan mengurangi rizki, bahkan akan menambah rizki kita. Namun, karena nafsu tidak suka kepada sedekah, maka jajan justru lebih disukai. Sungguh, kita telah diperdaya dengan rasa malas ini. Bahkan saat malas beribadah, otak kita pun dengan kreatif akan segera berputar untuk mencari dalih ataupun alasan yang dipandang logis dan rasional. Sehingga apa-apa yang kita lakukan karena malas, seolah-olah mendapat legitimasi karena alasan kita yang logis dan rasional itu, bukan semata-mata karena malas. Ah, betapa hawa nafsu begitu pintar mengelabui kita. Lalu, bagaimana cara kita mengatasi semua kecenderungan negatif diri kita ini? Cara yang paling baik yang harus kita lakukan adalah kegigihan kita melawan kemalasan diri. Kecenderungan malas itu kalau mau diikuti terus menerus akan tidak ada ujungnya, bahkan akan terus membelit kita menjadi seorang pemalas kelas berat, naudzubillaah. Berangkat ke mesjid, maunya dilambat-lambat, maka harusnya lawan! Berangkat saja. Ketika terlintas, nanti saja wudhunya di mesjid, lawan! Di mesjid banyak orang, segera lakukan wudhu di rumah saja! Itu sunnah. Sungguh, orang yang wudhu di rumah lalu bergegas melangkahkan kakikya ke mesjid untuk shalat, maka setiap langkahnya adalah penggugur dosa dan pengangkat derajat. Sampai di mesjid, paling nikmat duduk di tempat yang memudahkan dia keluar dari mesjid, bahkan kadangkala tak sungkan untuk menghalangi orang lewat. Lebih-lebih lagi bila memakai sandal bagus, ia akan berusaha sedekat mungkin dengan sandalnya, dengan alasan takut dicuri orang. Begitulah nafsu. Bagi orang yang menginginkan kebaikan, dia akan berusaha agar duduknya tidak menjadi penghalang bagi orang lain. Maka akan dicarinyalah shaf yang paling depan, shaf yang paling utama. Sesudah shalat, ketika mau zikir, kadang terlintas urusan pekerjaan yang harus diselesaikan. Maka bagi yang tekadnya kurang kuat ia akan segera ngeloyor pergi, padahal zikir tidak lebih dari sepuluh menit, ngobrol saja lima belas menit masih dianggap ringan. Atau ada juga yang sampai pada tahap zikir, diucapnya berulang-ulang, subhanallaah - subhanallah, tapi pikiran melayang kemana saja. Anehnya lagi kalau memikirkan dia si jantung hati konsentrasinya sungguh luar biasa. Kenapa, misalnya, mengucap subhanallaah tiga puluh tiga kali, yang sadar mengucapkannya cuma satu kali? Atau ingatlah saat kita akan berdo'a. Walaupun dilakukan, akan dengan seringkas mungkin. Padahal demi Allah, zikir-zikir yang kita ucapkan akan kembali pada diri kita juga. Oleh karena itu, bila muncul rasa malas untuk beribadah, itu berarti hawa
Re: [BULK] - [media-dakwah] Re : ISTIGHFAR DAN TAUBAT
Pak Indra yang Budiman, maaf pak yasedikit memberi tanggapan Jangan memastikan sesuatu yang belum terjadi karena yang berhak memastikan itu adalah Allah SWT karena Dialah sang pencipta langit dan bumi maka semua itu kita serahkan saja kepada-Nya. kita hanya bisa berkata InsyaAlloh. Apalagi masalah hujan yang kita gak tau, Kalau hujan terus-terusan dan mengakibatkan tanah longsor itu bukan karena banyak Istigfar, malah mungkin kurangnya mengucap Istigfar bahkan mungkin tidak pernah sama sekali, bisa saja Alloh SWT menurunkan cobaan supaya kita itu MENYADARI dan MEMAHAMI dan TAUBAT mohon ampunan Alloh SWT. .Dengan segala hormat saya mohon Bpk agar tidak menyalahi aturan2 didalam berdakwah ini dan kalau memberi komentar saya mohon diteliti terlebih dahulu atau hanya sekedar-sekedar sahaja yang tidak sesuai dengan permasalahan yang akan dikomentari. Mhn dima'afkan jika tidak berkenan dan mohon dikoreksi bila ada kesalahan . Bahwa tiada yang kuasa selain dari pada Alloh SWT.sebagaimana firmannya : Artinya : Yang Berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu kepada keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya).[Al An'am : 65] Maksud dari azab dari atas dalam ayat tersebut adalah seperti petir, halilintar yang menghancurkan, dan angin topan. Adapun makna azab dari bawah adalah seperti gempa dan tanah longsor. Artinya : Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih [An-Nur : 63] Terima kasih Imam Syafe'i - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: Imam Syafei [EMAIL PROTECTED] Cc: media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Monday, January 16, 2006 10:13 AM Subject: Re: [BULK] - [media-dakwah] Re : ISTIGHFAR DAN TAUBAT Hujan lebat akhir2 ini pasti karena banyak orang yang beristighfar :-) Imam Syafei [EMAIL PROTECTED]To: media-dakwah@yahoogroups.com dcc: Sent by: Subject: [BULK] - [media-dakwah] Re : ISTIGHFAR DAN TAUBAT [EMAIL PROTECTED] groups.com 14/01/2006 09:23 ISTIGHFAR DAN TAUBAT Oleh Syaikh Dr. Fadhl Ilahi Bagian Pertama dari Dua Tulisan [1/2] Diantara sebab terpenting diturunkannya rizki adalah itsighfar (memohon ampun) dan taubat kepada Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Menutupi (kesalahan). Untuk itu, pembahasan mengenai pasal ini kami bagi menjadi dua pembahasan. Pertama : Hakikat Istighfar dan Taubat Kedua : Dalil Syar'i Bahwa Istighfar Dan Taubat Termasuk Kunci Rizki. Pertama : Hakikat Istighfar dan Taubat Sebagian besar orang menyangka bahwa istighfar dan taubat hanyalah cukup dengan lisan semata. Sebagian mereka mengucapkan. Artinya : Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Tetapi kalimat-kalimat diatas tidak membekas di dalam hati, juga tidak berpengaruh dalam perbuatan anggota badan. Sesungguhnya istighfar dan taubat jenis ini adalah perbuatan orang-orang dusta. Para ulama -semoga Allah memberi balasan yang sebaik-baiknya kepada mereka- telah menjelaskan hakikat istighfar dan taubat. Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani menerangkan : Dalam istilah syara', taubat adalah meninggalkan dosa karena keburukannya, menyesali dosa yang telah dilakukan, berkeinginan kuat untuk tidak mengulanginya dan berusaha melakukan apa yang bisa diulangi (diganti). Jika keempat hal itu telah terpenuhi berarti syarat taubatnya telah sempurna [Al-Mufradat fi Gharibil Qur'an, dari asal kata tauba hal. 76] Imam An-Nawawi dengan redaksionalnya sendiri menjelaskan : Para ulama berkata, 'Bertaubat dari setiap dosa hukumnya adalah wajib. Jika maksiat (dosa) itu antara hamba dengan Allah, yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak manusia maka syaratnya ada tiga. Pertama, hendaknya ia menjauhi maksiat tersebut. Kedua, ia harus menyesali perbuatan (maksiat)nya. Ketiga, ia harus berkeinginan untuk tidak mengulanginya lagi. Jika salah satunya hilang, maka taubatnya tidak sah. Jika taubatnya itu berkaitan dengan hak manusia maka syaratnya ada empat. Ketiga syarat di atas dan Keempat, hendaknya ia membebaskan diri (memenuhi) hak orang tersebut. Jika berbentuk harta benda atau sejenisnya maka ia harus mengembalikannya. Jika berupa had (hukuman) tuduhan atau sejenisnya maka ia harus memberinya kesempatan untuk membalasnya atau meminta ma'af kepadanya. Jika berupa ghibah (menggunjing), maka ia harus meminta maaf [Riyadhus Shalihin, hal. 41-42] Adapun istighfar, sebagaimana diterangkan Imam Ar-Raghib Al-Asfahani adalah Meminta (ampunan) dengan ucapan dan perbuatan. Dan firman Allah. Artinya : Mohonlah ampun kepada Tuhanmu
[media-dakwah] Re : Makhluk-makhluk Bercahaya
Makhluk-makhluk Bercahaya Karya : Harun Yahya Thomas Edison adalah seorang ilmuwan terbesar di dunia. Sekitar seratus dua puluh tahun telah berlalu sejak ia menemukan bola lampu. Dalam masa ini, bola lampu telah menjadi bagian penting kehidupan manusia. Kini, jutaan bola lampu mungil bersama-sama menerangi kota-kota besar di seluruh dunia. Penerangan menjadi suatu simbul penting bagi peradaban ini. Namun, ada sumber penerangan lain. Kita tentunya pernah menjumpai cahaya kecil yang menerangi kegelapan malam hari. Cahayanya begitu kuat dan terang, namun sumber penerangan ini sangatlah berbeda dengan bola lampu. Bahkan ia sama sekali bukanlah benda, melainkan makhluk hidup. Ia adalah seekor kunang-kunang. Makhluk kecil ini menghasilkan cahaya dalam tubuhnya meski ia tidak memiliki bola lampu. Meskipun tidak menggunakan listrik, ia memiliki teknologi yang jauh lebih hebat. Teknologi ini lebih efektif dari bola lampu yang mampu merubah sepuluh persen saja dari energinya menjadi cahaya, sedangkan sembilan puluh persen sisanya berubah dan hilang menjadi panas. Sebaliknya, kunang-kunang mampu menghasilkan hampir seratus persen cahaya dari energi yang ada. Ini dikarenakan disain sempurna pada sistem penghasil cahaya yang dimilikinya. Tubuhnya berisi zat kimia khusus bernama lusiferin, dan enzim yang disebut lusiferase. Untuk menghasilkan cahaya, dua zat kimia ini bercampur, dan percampuran ini menghasilkan energi dalam bentuk cahaya. Molekul kompleks ini telah didisain secara khusus untuk memancarkan cahaya. Penempatan setiap atom yang membentuk molekul tersebut telah ditentukan sesuai dengan tujuan ini. Tidak ada keraguan bahwa disain biokimia ini bukanlah sebuah kebetulan. Ia sengaja diciptakan secara khusus. Sebagaimana Allah telah memberi semua makhluk hidup ciri mereka masing-masing, Dia juga telah mengajarkan kunang-kunang cara membuat cahaya. Tapi, untuk apakah kunang-kunang membuat cahaya melalui teknologi yang sedemikian maju. Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan ini, kita harus mengamati lebih dekat sekawanan kunang-kunang. Sekelompok kunang-kunang dalam jumlah besar, hingga ratusan ribu, di malam hari memunculkan pemandangan yang membuat kita seolah sedang berjalan di bawah bintang-bintang. Cahaya ini sangatlah penting bagi kunang-kunang sebagai alat komunikasi. Sepanjang sejarah, manusia telah menggunakan berbagai sarana untuk berkomunikasi. Salah satunya adalah sandi morse, yang terdiri atas kombinasi sinyal panjang dan pendek, dan dipakai pada telegram. Kunang-kunang menggunakan sinyal cahaya untuk berkomunikasi, cara yang menyerupai sandi morse. Kunang-kunang jantan menyalakan dan memadamkan cahayanya untuk mengirim pesan kepada sang betina. Pesan ini berisi kode tertentu. Dan kunang-kunang betina menggunakan kode yang sama untuk mengirim pesan balasan kepada sang jantan. Sebagai hasil dari pesan timbal-balik ini, sang jantan dan betina mendekat satu sama lain. Sejak saat ia dilahirkan, tiap kunang-kunang mengetahui bagaimana berkirim pesan dengan cara ini, dan bagaimana memahami pesan yang dikirim oleh yang lain. Singkatnya, masing-masing dari ribuan kunang-kunang yang kita lihat bersama di kegelapan malam adalah sebuah keajaiban penciptaan. Pencipta sistem yang luar biasa ini adalah Allah, Pencipta semua makhluk hidup. Selama beberapa malam di Segitiga Bermuda, pertunjukan cahaya tengah berlangsung. Beberapa saat setelah matahari tenggelam, cahaya yang mempesona muncul di permukaan laut. Cahaya ini berasal dari cacing laut betina yang sedang berada di permukaan. Sang betina mencampurkan dua cairan kimia yang ia hasilkan dalam tubuhnya. Makhluk ini tahu bagaimana menggunakan bahan-bahan kimia untuk memproduksi cahaya dengan cara yang menakjubkan. Hasil akhirnya adalah sebuah pertunjukan cahaya yang mengagumkan. Cacing betina melakukan ini untuk menarik perhatian sang jantan. Makhluk yang sedang mendekat dengan cahaya kecilnya yang terang adalah cacing laut jantan. Sepuluh menit kemudian, permukaan laut telah tertutupi oleh ratusan betina yang memancarkan cahaya terang. Jika bulan keluar dari balik awan dan menerangi permukaan laut, mereka kembali ke kedalaman lautan. Dua puluh menit kemudian pertunjukan ini berakhir. Jika kita ingin menyaksikan tempat sesungguhnya, di mana binatang menggunakan cahaya untuk berkomunikasi, maka kita harus pergi ke tempat paling gelap di bumi, yaitu dasar lautan. Kapal selam ini didisain khusus untuk dapat menyelam hingga kedalaman enam ratus meter. Sinar matahari tidak dapat menembus kedalaman di bawah dua ratus meter. Di sinilah tempat paling gelap di bumi. Tekanannya dua puluh kali lebih tinggi dibandingkan di permukaan laut. Anda mungkin berpikir bahwa tak ada yang mampu hidup dalam kondisi ini. Namun sebuah pemandangan menakjubkan muncul ketika terlihat suatu sinyal cahaya dari luar kapal selam. Tiba-tiba muncul
[media-dakwah] Re: Sejarah Sufi
Asslm. Wr. Wb. Ini kiriman dari temen ane diatas saya potong sedikit saya koreksi : 4. Ulamak2 sufi dituduh sesat dan zindiq ialah kerana ucapan2 mereka yang disalah tafsirkan oelh ulama2 rasmi atau ulamak2 lahir.Hal ini berlaku kerana perasaan hati mereka terhadap Allah tidak sama. Ulama2 sufi sangat asyik dengan Allah. Hati mereka penuh dengan rasa cinta dan rindu pada Allah hingga ada yang mabuk cinta(fana) . Sebaliknya ulama2 lahir atau rasmi sering putus hubungan dengan Allah, kerana cinta pada dunia. Rasa cinta dan rindu pada Allah tidak bertempat dalam hati mereka. Dalam keadaan hati yang berbeza, tentulah ulamak lahir atau rasmi tidak dapat memahami ucapan2 yang kadang2 terkeluar dari hati yang fana dengan Allah. Orang yang menanggung cinta dan rindu yang mendalam mempunyai bahasa2 indah yang simbolik terhadap yang dicintai. Seperti `buah hati ku', `jantung hati ku' dan sebagainya.Demikian contoh2 ucapan pemujaan dari seseorang kepada orang yang dicintainya. Biasanya ucapan begini lahir pada waktu hati terlalu asyik dan mabuk rindu yang mendalam. Begitulah juga dengan ulamak2 sufi yang sedang asyik `isyqun' dengan Allah swt. Ucapan -ucapan yang berbentuk melatah, `syattah' yang lahir dari hati yang fana yang mana bahasa lidah tidak dapat mentafsirkan bahasa hati, bukanlah bermaksud mensyirikkan Allah atau merupa-rupakan Allah. Tetapi membawa maksud yang tersirat yang menunjukkan rasa pemujaan yang agung terhadap kekasihnya iaitu Allah swt.Hal2 begini dijadikan sebab oleh ulamak2 rasmi untuk mensyirikkan dan menuduh zindiq kepada Ahlullah itu.Katanya membawa fahaman `hulul' atau `wahdatul wujud'. Hingga kerana itu mereka menghukum ulama2 sufi itu tadi. Diantara yang kena hukum ialah Al-Hallaj dan Ibnu Arabi. Kalau kita tidak emosional, kita akan nampak dengan jelas bahawa tuduhan2 itu sebenarnya bukanlah dituju kepada ajaran atau keyakinan yang dibawa, tetapi lebih kepada peribadi orang2nya( tuduhan berbentuk peribadi) Ajaran2 dan keyakinan itu dijadikan sebagai alasan sahaja. Hal ini jauh bezanya dengan tuduhan yang betul2 ditujukan kepada ajaran yang salah, tanpa rasa sentimen pada orang2nya terlebih dahulu saya mohon Maaf dan mhn dikoreksi jika ada terdapat kesalahan Koreksi buah hati ku', `jantung hati ku' Apakah Pantas kita seorang hamba yang lemah ini, seorang Hamba yang hina dina ini mengucapkan kata2 ini (kata diatas) kepada sang Pencipta yang Maha Agung, yang Maha Esa, yang Maha Besar, yang Maha Raja seru sekalian Alam (Asma'ul husna 99) itu. Sedangkan pada kerajaan zaman dahulu aja gak ada ucapan itu dari seorang hamba sahaya kepada seorang Raja berkata Wahai Buah Hatiku kepada sang Raja ini satu contoh.Emangnya Allah itu temennye buka sang Khaliq Emangnya Romeo and Juliet yang sedang bermesraan dengan Ucapan2 itu. Dimana Sopan Santun kita dimana Ahklaqul karimah kita sedangkan dengan manusia aja kita harus Sopan dan Santun kalau mau memuja dan memuji dengan yang agung Asma'ul Husna itukan kata2 yang Agung malah Pemujaan kepada Allah Zahir dan Bathin dan banyak lagi bacaan untuk mengagungkan Allah SWT di dalam Al-Qur'an dan Hadist.Okelah kalau Masalah Muamalah dan Jihad mungkin sama, Tapi ini masalah Hamba dengan Sang Pencipta, Sang Khaliq. Kita (manusia) adalah Hamba Allah yang hina Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang HINA Surah As-Sajdah : 8 Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang HINA Surah Al- Mursalaat : 20 Jadi seorang Hamba Allah itu sujud memuji dan berendah diri An Nahl 48. Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri? At Taubah 112. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat[662], yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu. [662]. Maksudnya: melawat untuk mencari ilmu pengetahuan atau berjihad. Ada pula yang menafsirkan dengan orang yang berpuasa. 5. Al Maa'idah 54. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha
[media-dakwah] Re : Tanya
Asslm. Wr. Wb. Mau tanya nich kalau hari Sabtu Sore dan Hari minggu libur ya..mhn informasinya Terima kasih. Salam, Imam Syafe'i [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : BERIBADAH KEPADA ALLAH SEPENUHNYA
BERIBADAH KEPADA ALLAH SEPENUHNYA Oleh Syaikh Dr Fadhli llahi Di antara kunci-kunci rizki adalah beribadah kepada Allah sepenuhnya. Saya akan membahas masalah ini -dengan memohan pertolongan kepada Allah- dari dua hal. Pertama: Makna Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya Kedua : Dalil Syar'I Bahwa Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya Adalah Di Antara Kunci-Kunci Rizki. Pertama : Makna Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya Hendaknya seseorang tidak mengira bahwa yang dimaksud beribadah sepenuhnya adalah dengan meninggalkan usaha untuk mendapatkan penghidupan dan duduk di masjid sepanjang siang dan malam. Tetapi yang dimaksud -wallahu a'lam- adalah hendaknya seorang hamba beribadah dengan hati dan jasadnya, khusyu' dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Mahaesa, menghadirkan (dalam hati) betapa besar keagungan Allah, benar-benar merasa bahwa ia sedang bermunajat kepada Allah Yang Maha Menguasai dan Maha Menentukan. Yakni beribadah sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits. Artinya : Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatNya. Jika kamu tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu [Lihat, Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Bayanul Iman wal Islam wa Ihsan.., penggalan dari hadits no.5 (9), 1/39] Janganlah engkau termasuk orang-orang yang (ketika beribadah) jasad mereka berada di masjid, sedang hatinya berada di luar masjid. Menjelaskan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Artinya : Beribadahlah sepenuhnya kepadaKu. Al-Mulla Ali Al-Qari berkata ; 'Maknanya, jadikanlah hatimu benar-benar sepenuhnya (berkosentrasi) untuk beribadah kepada Tuhamnu [Murqatul Mafatih, 9/26. Lihat pula, Tuhfatul Ahwadzi, di dalamnya disebutkan : Kosongkanlah (hatimu) dari urusan-urusanmu untuk menta'atiKu 7/140] Kedua : Dalil Syar'i Bahwa Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya Adalah Diantara Kunci-Kunci Rizki. Ada beberapa nash yang menunjukkan bahwa beribadah sepenuhnya kepada Allah termasuk di antara kunci-kunci rizki. Beberpa nash tersebut di antaranya adalah. [1] Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda. Artinya : Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, 'Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan [1] dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia) [2] Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits tersebut menjelaskan, bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan dua hadiah sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah kepadaNya dengan sepenuhnya dengan dua siksa. Adapun dua hadiah itu adalah Allah mengisi hati orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan kekayaan serta memenuhi kebutuhannya. Sedang dua siksa itu adalah Allah memenuhi kedua tangan orang yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan berbagai kesibukan, dan ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya, sehingga ia tetap membutuhkan kepada manusia. [2] Hadits riwayat Imam Al-Hakim dari Ma'qal bin Yasar Radhiyallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Tuhan kalian berkata, 'Wahai anak Adam!, beribadahlah kepadaKu sepenuhnya, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam!, jangan jauhi Aku, sehingga Aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan [3] Dalam hadits yang mulia ini, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia, yang berbicara berdasarkan wahyu mengabarkan tentang janji Allah, yang tak satu pun lebih memenuhi janji daripadaNya, berapa dua jenis pahala bagi orang yang benar-benar beribadah kepada Allah sepenuhnya. Yaitu, Allah pasti memenuhi hatinya dengan kekayaan dan kedua tangannya dengan rizki. Sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga memperingatkan akan ancaman Allah kepada orang yang menjauhiNya dengan dua jenis siksa. Yaitu Allah pasti memenuhi hatinya dengan kefakiran dan kedua tangannya dengan kesibukan. Dan semua mengetahui, siapa yang hatinya dikayakan oleh Yang Maha Memberi kekayaan, niscaya tidak akan didekati oleh kemiskinan selama-lamanya. Dan siapa yang kedua tangannya dipenuhi rizki oleh Yang Maha Memberi rizki dan Mahaperkasa, niscaya ia tidak akan pernah pailit selama-lamanya. Sebaliknya, siapa yang hatinya dipenuhi dengan kefakiran oleh Yang Mahakuasa dan Maha Menentukan, niscaya tak seorangpun mampu membuatnya kaya. Dan siapa yang disibukkan oleh Yang Mahaperkasa dan Maha Memaksa, niscaya tak seorangpun yang mampu memberinya waktu luang. [Disalin dari buku Mafatiihur Rizq fi Dhau'il Kitab was Sunnah, edisi Indonesia Kunci-Kunci Rizki Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah hal 36-40, Penerjemah Ainul Haris Arifin, Lc. Darul Haq] _ Foote Note. [1] Aku
Re: [media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar:)
- Original Message - From: Imam Syafei [EMAIL PROTECTED] To: suhana032003 [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 15, 2006 9:14 AM Subject: Re: [media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar:) Asslm Wr. Wb. Saya ikutan nimbrung sedikit ya, Emang kalo Akidah itu gak bisa pake akal tapi diterima oleh akal karena sudah ada Risalah / Tuntunan Dari Rosululloh SAW. dan Allah SWT itu tidak suka dengan Orang yang melampaui batas sebagaimana Firmannya : yang artinya dibawah dan melaksanakan perintah itu sesuai dengan kemampuan. Sesuai kemampunan disini bukan menurut hawa nafsu atau akal sebagai mana hadist dibawah : maaf kalo ada kesalahan mhn dikoreksi .2. Al Baqarah 190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. 7. Al A'raaf 55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas[549]. [549]. Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta. 5. Al Maa'idah 87. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. 40. Al Mu'min 28. Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata: Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: Tuhanku ialah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta. 5. Al Maa'idah 77. Katakanlah: Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus. 96. Al 'Alaq 6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, Seseorang melaksanakan perintah itu sesuai dengan kemampuannya bukan keterpaksaan melaksanakannya sebagaimana hadist dibawah ini : Dari Abu Hurairah, 'Abdurrahman bin Shakhr radhiallahu 'anh, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda : Apa saja yang aku larang kamu melaksanakannya, hendaklah kamu jauhi dan apa saja yang aku perintahkan kepadamu, maka lakukanlah menurut kemampuan kamu. Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah karena banyak bertanya dan menyalahi nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh) [Bukhari no. 7288, Muslim no. 1337] Hadits ini terdapat dalam kitab Muslim dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah berkhutbah dihadapan kami, sabda beliau : Wahai manusia, Allah telah mewajibkan kepada kamu haji, karena itu berhajilah, lalu seseorang bertanya : Wahai Rasulullah. apakah setiap tahun ?, Rasulullah diam, sampai orang itu bertanya tiga kali, lalu Rasulullah bersabda : Kalau aku katakana ya niscaya menjadi wajib dan kamu tidak akan sanggup melakukannya, kemudian beliau bersabda lagi :Biarkanlah aku dengan apa yang aku diamkan, karena kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah karena banyak bertanya dan menyalahi nabi-nabi mereka. Maka jika aku perintahkan melakukan sesuatu, kerjakanlah menurut kemampuan kamu, tetapi jika aku melarang kamu melakukan sesuatu, maka tinggalkanlah. Laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah adalah Aqra' bin Habits, demikianlah menurut suatu riwayat. Para ahli ushul fiqh mempersoalkan perintah dalam agama, apakah perintah itu harus dilakukan berulang-ulang ataukah tidak. Sebagian besar ahli fiqh dan ahli ilmu kalam menyatakan tidak wajib berulang-ulang. Akan tetapi yang lain tidak menyatakan setuju atau menolak, tetapi menunggu penjelasan selanjutnya. Hadits ini dijadikan dalil bagi mereka yang bersikap menanti (netral), karena sahabat tersebut bertanya Apakah setiap tahun? sekiranya perintah itu dengan sendirinya mengharuskan pelaksanaan berulang-ulang atau tidak, tentu Rasulullah tidak menjawab dengan kata-kata Kalau aku katakan ya, niscaya menjadi wajib dan kamu tidak akan sanggup melakukannya Bahkan tidak ada gunanya hal tersebut ditanyakan. Akan tetapi secara umum perintah itu mengandung pengertian tidak perlu dilaksanakan berulang-ulang. Kaum muslim sepakat
Re: [media-dakwah] Sosok Abdul Qodir Jaelani
Asslm. Wr. Wb. Saya sedikit bertanya apakah Syekh abdul Qadir Al-Jailani itu seorang WaliAllah bukan seorang sufi ? apa saya salah tanggap Mohon pencerahannya. Salam, Imam Syafe'i - Original Message - From: Hangga [EMAIL PROTECTED] To: media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Friday, January 13, 2006 4:31 PM Subject: [media-dakwah] Sosok Abdul Qodir Jaelani -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ummu Ja'far Sent: 13 Januari 2006 15:36 To: sabili Subject: [Sabili] Sosok Abdul Qodir Jaelani http://www.eramuslim.com Sosok Abdul Qodir Jaelani Assalamu `alaikum, Siapakah Syekh Abdul Qodir Jaelani? Dan mengapakah begitu diagungkan oleh sebagian saudara kita? BUDI SUCI Jawaban Assalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Syekh Abdur Qadir Jilany adalah adalah imam yang zuhud dari kalangan sufi. Nama lengkap beliau adalah Abdul Qadir bin Abi Sholih Abdulloh bin Janki Duwast bin Abi Abdillah bin Yahya bin Muhammad bin Daud bin Musa bin Abdillah bin Musa al-Hauzy bin Abdulloh al-mahdh bin Al-Hasan al-mutsanna bin al-Hasan bin Ali bin Abi Tholib Al-Jailani dinisbahkan ke sebuah tempat di dekat thobristan yaitu Jiil, atau Jilan atau Kilan Beliau lahir tahun 471 H di Jiilan dan Kemudian di masa mudanya beliau pergi ke Baghdad dan belajar dari al-Qadhy Abi Sa'd al-Mukhorromy. Beliau pun banyak meriwayatkan hadits dari sejumlah ulama pada masa itu di antaranya; Abu Gholib al-Baqillany dan Abu Muhammad Ja'far as- Sirraj. Syekh 'Izuddin bin Abdissalam mengatakan: Tidak ada seorangpun yang karamahnya diriwayatkan secara mutawatir kecuali Syekh Abdul Qadir Jiilany. Syekh Nuruddin asy-Syathonufy al-Muqry mengarang sebuah buku yang menjelaskan tentang sirah dan karamah beliau dalam 3 jilid, dalam buku tersebut dikumpulkan semua berita yang berkaitan dengan syekh baik itu berita yang benar, palsu maupun hanya cerita rekaan. Di antara cerita yang terdapat dalam buku tersebut adalah sebuah kisah yang diriwayatkan dari Musa bin Syekh Abdul Qadir al-Jilany ia berkata: Aku mendengar ayahku bercerita: Pada suatu waktu, ketika aku sedang berada dalam perjalanan di sebuah gurun. Berhari-hari lamanya aku tidak menemukan air, dan aku sangat kehausan. Tiba-tiba ada awan yang melindungiku dan turun darinya setetes air kemudian aku meminumnya dan hilang rasa dahagaku, kemudian aku melihat cahaya terang benderang, tiba-tiba ada suara memanggilku, Wahai Abdul Qodir, Aku Rabbmu dan Aku telah halalkan segala yang haram kepadamu. Maka Abdul Qodir berkata: Pergilah wahai engkau Syetan terkutuk. Tiba- tiba berubah menjadi gelap dan berasap, kemudian ada suara yang mengucapkan: Wahai Abdul Qodir, engkau telah selamat dariku (syetan) dengan amalmu dan fiqihmu. Demikian sedikit kisah tentang Abdul Qodir. Syekh Abdul Qadir memiliki 49 orang anak, 27 di antaranya adalah laki- laki. Beliaulah yang mendirikan tariqat al-Qadiriyah. Di antara tulisan beliau antara lain kitab Al-Fathu Ar-Rabbani, Al-Ghunyah li Thalibi Thariq Al-Haq dan Futuh Al-Ghaib. Beliau wafat pada tanggal 10 Rabi?ul Akhir tahun 561 H bertepatan dengan 1166 M pada saat usia beliau 90 tahun. Adapun penyebab kenapa begitu banyak orang di zaman sekarang yang mengagungkan beliau, adalah karena beliau termasuk orang yang sholih dan banyak karomahnya. Hanya saja kebanyakan dari mereka bersikap berlebih-lebihan dalam hal tersebut (al-Ghulu) dan menempatkan beliau di atas derajat para Nabi. Tentunya hal tersebut adalah perbuatan yang dilarang. (Tarikhul Islam Lidz-Dzahaby tahun 561-570 H, Siyar A'lam an-Nubala' 20/439-451) Wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc. Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?
APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ? Oleh Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy Syaukani ( 1173 - 1250 H ) Bagian Pertama dari Empat Tulisan [1/4] Pendahuluan editor Bismillahi- rahmaani-rahiim Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan, petunjuk dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kita memohon perlindungan dari kejahatan diri dan amalan kita kepada-Nya. Sesungguhnya barang siapa yang telah Allah berikan petunjuk, niscaya tidak akan ada yang mampu menyesatkannya, dan barang siapa yang telah Allah sesatkan, niscaya tidak akan ada yang mampu memberikannya petunjuk. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, dan tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya. Amma ba'du: Sungguh menuntut ilmu syariat dan berdakwah kepadanya serta mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya, memberikan peringatan kepada kaum muslimin dari perbuatan yang diharamkan dan kemungkaran, dan menjauhkan mereka dari perbuatan bid'ah adalah termasuk dari amar-ma'ruf dan nahi-mungkar. Yang mana Allah telah menjadikan kebaikan bagi ummat ini apabila mereka mau menegakkannya, sebagai mana firman Allah : Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. [Al Imron 110] Dan dikarenakan isi buku ini membahas satu aspek penting untuk meluruskan gambaran agama Islam dari upacara-upacara yang dinisbahkan kepadanya, yang mendatangkan gambaran buruk akan agama Islam. Sebab setiap orang yang menyaksikan ahli bid'ah dari kalangan sufi sedang melaksanakan acara bid'ah mereka maulid dengan gerak-gerik dan tata cara mereka, niscaya ia akan meyakini bahwa dasar acara ini adalah khurofat dan cerita-cerita palsu. Tidak diragukan lagi bahwa setiap orang yang menyaksikan mereka sedang melaksanakan acara ini niscaya akan menjauh dari Islam, dan berburuk sangka dengan pemeluknya, terlebih-lebih pada zaman sekarang yang perayaan maulid disiarkan langsung melalui parabola, sebab ia tidak menyaksikan adanya sebuah agama yang hakiki, yang akan mendatangkan kepercayaan pada jiwa, dan membangkitkan semangat beramal dan membantu orang lain. Dan karena diantara kesempurnaan iman adalah rasa cinta seseorang kepada saudaranya, akan apa yang dicintai untuk ia dapatkan, yaitu dengan cara menjelaskan kebenaran bagi orang yang terperdaya dengan kebatilan dari pemeluk agama ini, dan ini termasuk jihad yang Allah wajibkan kepada pemeluk agama yang Allah jadikan sebagai penutup dari semua agama. Sebab hal ini salah satu kewajiban yang paling wajib, sebagaimana memerangi musuh dengan berperang, maka usaha membersihkan ummat ini dari penyebab kelemahan dan amalan-amalan yang hina merupakan kewajiban yang paling wajib. Sebab ummat ini tidak akan mampu memerangi musuhnya dengan pedang sehinggga membentengi dirinya dengan benteng yang kokoh dari dalam tubuhnya sendiri, yaitu dengan cara menyebarkan agama Islam yang benar. Dikarenakan membersihkan barisan merupakan salah satu penyebab datangnya kemenangan. Betapa banyak kita menyaksikan dalam sejarah kelompok ini (kaum sufi) yang dianggap bagian dari Islam padahal bukan, telah mendatangkan bencana dan peperangan dalam tubuh negara Islam sebelum mereka diserang oleh musuh mereka yang sebenarnya. Bahkan sepanjang masa, merekalah yang membukakan jalan bagi musuh untuk masuk kedalam negri kaum muslimin pada berbagai daerah. Hal ini disebabkan karena agama yang mereka pegangi bertopang dengan kuat pada menuruti syahwat pribadi yang diharamkan dalam Islam, baik itu yang berhubungan dengan makanan, pakaian, wanita atau yang lainnya, dan mereka benar-benar sadar bahwa agama Islam yang sebenarnya sangatlah bertentangan dengan hal ini, kecuali dalam batas yang dihalalkan dalam syariat. Dan mungkin sekarang ini saya -dan juga yang lainnya- telah melihat bahwa dibawah debu telah terdapat percikan api, hal ini dikarenakan banyaknya perayaan acara bid'ah ini, dan usaha-usaha untuk menghidupkan tempat-tempat jahiliyah pada zaman ini. Nah karya ini merupakan andil saya dalam menyebar luaskan jawaban bagi pertanyaan yang sering terlintas dalam benak kebanyakan pemeluk agama Islam, terlebih-lebih pada zaman ini, zaman yang banyak sekali perbuatan bid'ah dan telah menyebar dengan cepat sebagaimana menyebarnya api dalam rumput kering. Itu semua disebabkan kebodohan dan kurangnya kesadaran dan rasa cinta untuk tersohor, walau berakibat buruk terhadap agama ini. Sungguh tersebarnya buku seperti ini telah menjadi ganjalan dalam tenggorokan setiap ahli bid'ah dan orang sufi. Sebuah karya yang dituliskan oleh seorang alim besar, hidup antara abad kedua dan ketiga belas di negri Yaman. Negri yang didoakan oleh Nabi e untuk mendapatkan berkah, dan beliau termasuk salah seorang mujtahid dan termasuk salah seorang ulama' ummat ini, yang selalu berpegangan dengan dalil.
Re: [media-dakwah] Re : HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN.
Iya memang benar Pak yang tidak boleh atau haramnya keluar untuk memberontak yaitu Khalifah kalau Pertanyaan No 1 saya belum dapat jawabannya mungkin temen2 yang bisa menjawab - Original Message - From: abiems To: 'Imam Syafei' ; media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Friday, January 13, 2006 12:23 PM Subject: RE: [media-dakwah] Re : HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN. Kita memang dilarang memberontak terhadap pemimpin kaum muslimin, Namun sekarang pertanyaan-nya adalah, siapakah 'pemimpin kaum muslimin saat ini' ? Apakah pemimpin kaum muslimin yang dimaksud-kan oleh pengirim atau penulis adalah 'khalifah' atau siapa ? Mohon penjelasan-nya. -- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Imam Syafei Sent: Thursday, January 12, 2006 5:29 PM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Re : HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN. HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN. Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah haramnya keluar untuk memberontak terhadap pemimpin kaum muslimin apabila mereka melakukan hal-hal yang menyimpang, selama hal tersebut tidak termasuk amalan kufur. Hal ini sesuai dengan perintah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang wajibnya ta'at kepada mereka dalam hal-hal yang bukan ma'shiyat dan selama belum tampak pada mereka kekafiran yang jelas. Berlainan dengan Mu'tazilah yang mewajibkan keluar dari kepemimpinan para imam/pemimpin yang melakukan dosa besar walaupun belum termasuk amalan kufur dan mereka memandang hal tersebut sebagai amar ma'ruf nahi munkar. Sedang pada kenyataannya, keyakinan Mu'tazilah seperti ini merupakan kemunkaran yang besar karena menuntut adanya bahaya-bahaya yang besar baik berupa kericuhan, keributan, perpecahan dan kerawanan dari pihak musuh. [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia] Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1044bagian=0 [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] SPONSORED LINKS Beyond belief Islam online Nation of islam Media -- YAHOO! GROUPS LINKS a.. Visit your group media-dakwah on the web. b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : WAJIBNYA TA'AT KEPADA PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN SELAMA MEREKA TIDAK MEMERINTAHKAN UNTUK BERBUAT KEMAKSHIYATAN.
WAJIBNYA TA'AT KEPADA PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN SELAMA MEREKA TIDAK MEMERINTAHKAN UNTUK BERBUAT KEMAKSHIYATAN. Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah wajibnya ta'at kepada pemimpin kaum muslimin selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat kemakshiyatan, apabila mereka memerintahkan perbuatan ma'shiyat, dikala itulah kita dilarang untuk menta'atinya namun tetap wajib ta'at dalam kebenaran lainnya, sebagaimana firman Allah Ta'ala. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, ta'atlah kamu kepada Allah dan ta'atlah kepada Rasul serta para pemimpin diantara kalian ... [An-Nisaa : 59] Dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Artinya : Dan aku berwasiat kepada kalian agar kalian bertaqwa kepada Allah dan mendengar dan ta'at walaupun yang memimpin kalian seorang hamba. [Telah terdahulu takhrijnya, merupakan potongan hadits 'Irbadh bin Sariyah tentang nasihat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para sahabatnya]. Dan Ahlus Sunnah wal Jama'ah memandang bahwa ma'shiyat kepada seorang amir yang muslim itu merupakan ma'shiyat kepada Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana sabdanya. Artinya : Barangsiapa yang ta'at kepada amir (yang muslim) maka dia ta'at kepadaku dan barangsiapa yang ma'shiyat kepada amir maka dia ma'shiyat kepadaku. [Dikelaurkan oleh Bukhari 4/7137, Muslim 4 Juz 12 hal. 223 atas Syarah Nawawi]. Demikian pula, Ahlus Sunnah wal Jama'ah-pun memandang bolehnya shalat dan berjihad di belakang para amir dan menasehati serta medo'akan mereka untuk kebaikan dan keistiqomahan. [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia] Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1043bagian=0 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : BERSIHNYA HATI DAN MULUT MEREKA TERHADAP PARA SAHABAT RASUL RADHIYALLAHU 'ANHUM.
BERSIHNYA HATI DAN MULUT MEREKA TERHADAP PARA SAHABAT RASUL RADHIYALLAHU 'ANHUM. Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah bersihnya hati dan mulut mereka terhadap para sahabat Rasul Radhiyallahu 'anhum sebagaimana hal ini telah digambarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika mengkisahkan Muhajirin dan Anshar dan pujian-pujian terhadap mereka. Artinya : Dan orang-orang yang datang sesudah mereka mengatakan : Ya Allah, ampunilah kami dan saudara-suadara kami yang telah mendahului kami dalam iman dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kebencian kepada orang-orang yang beriman : Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. [Al-Hasyr : 10]. Dan sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Artinya : Janganlah kamu sekali-kali mencela sahabat-sahabatku, maka demi dzat yang jiwaku ditangan-Nya, kalau seandainya salah seorang diantara kalian menginfakkan emas sebesar gunung uhud, niscaya tidak akan mencapai segenggam kebaikan salah seorang diantara mereka tidak juga setengahnya. [Dikeluarkan oleh Bukhary 3/3673, dan Muslim 6/ Juz 16 hal 92-93 atas Syarah Nawawy] Berlainan dengan sikap orang-orang ahlul bid'ah baik dari kalangan Rafidhoh maupun Khawarij yang mencela dan meremehkan keutamaan para sahabat. Ahlus Sunnah memandang bahwa para khalifah setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Abu Bakar, kemudian Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhum ajma'in. Barangsiapa yang mencela salah satu khalifah diantara mereka, maka dia lebih sesat daripada keledai karena bertentangan dengan nash dan ijma atas kekhalifahan mereka dalam silsilah seperti ini. [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia] Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1086bagian=0 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : MENCINTAI AHLUL BAIT SESUAI DENGAN WASIAT RASUL SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM
MENCINTAI AHLUL BAIT SESUAI DENGAN WASIAT RASUL SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah mencintai ahlul bait sesuai dengan wasiat Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sabdanya. Artinya : Sesungguhnya aku mengingatkan kalian dengan ahli baitku. [1] Sedang yang termasuk keluarga beliau adalah istri-istrinya sebagai ibu kaum mu'minin Radhiyallahu 'anhunna wa ardhaahunna. Dan sungguh Allah telah berfirman tentang mereka setelah menegur mereka. Artinya : Wahai wanita-wanita nabi . [Al-Ahzab : 32] Kemudian mengarahkan nasehat-nasehat kepada mereka dan menjanjikan mereka dengan pahala yang besar, Allah berfirman. Artinya : Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan mensucikan kamu sesuci-sucinya. [Al-Ahzab : 33] Pada pokoknya ahlul bait itu adalah saudara-saudara dekat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan yang dimaksud disini khususnya adalah yang sholeh diantara mereka. Sedang sudara-saudara dekat yang tidak sholeh seperti pamannya, Abu Lahab maka tidak memiliki hak. Allah berfirman. Artinya : Celakalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya celaka dia. [Al-Lahab : 1] Maka sekedar hubungan darah yang dekat dan bernisbat kepada Rasul tanpa keshalehan dalam ber-din (Islam), tidak ada manfaat dari Allah sedikitpun baginya, Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya :Hai kaum Quraisy, belilah diri-diri kamu, sebab aku tidak dapat memberi kamu manfaat di hadapan Allah sedikitpun ; ya Abbas paman Rasulullah, aku tidak dapat memberikan manfa'at apapun di hadapan Allah. Ya Shofiyyah bibi Rasulullah, aku tidak dapat memberi manfaat apapun di hadapan Allah, ya Fatimah anak Muhammad, mintalah dari hartaku semaumu aku tidak dapat memberikan manfaat apapun di hadapan Allah. [2] Dan saudara-saudara Rasulullah yang sholeh tersebut mempunyai hak atas kita berupa penghormatan, cinta dan penghargaan, namun kita tidak boleh berlebih-lebihan terhadap mereka dengan mendekatkan diri dengan suatu ibadah kepada mereka. Adapaun keyakinan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memberi manfaat atau madlarat selain dari Allah adalah bathil, sebab Allah telah berfirman. Artinya : Katakanlah (hai Muhammad) : Bahwasanya aku tidak kuasa mendatangkan kemadlaratan dan manfaat bagi kalian. [Al-Jin : 21]. Artinya : Katakanlah (hai Muhammad) : Aku tidak memiliki manfaat atau madlarat atas diriku kecuali apa-apa yang tidak dikehendaki oleh Allah , kalaulah aku mengetahui yang ghaib sunguh aku aka perbanyak berbuat baik dan aku tidak akan ditimpa kemadlaratan. [Al-A'raf : 188] Apabila Rasulullah saja demikian, maka bagaimana pula yang lainnya. Jadi, apa yang diyakini sebagian manusia terhadap kerabat Rasul adalah suatu keyakinan yang bathil. [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia] _ Foote Note [1]. Dikeluarkan Muslim 5 Juz 15, hal 180 Nawawy, Ahmad 4/366-367 dan Ibnu Abi 'Ashim dalam kitab As-Sunnah No. 629] [2]. Dikeluarkan oleh Bukhary 3/4771, 2/2753, Muslim 1 Juz 3 hal 80-81 Nawawy Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1194bagian=0 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : MEMBENARKAN ADANYA KAROMAH PARA WALI
MEMBENARKAN ADANYA KAROMAH PARA WALI Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Dan diantara prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah membenarkan adanya karomah para wali yaitu apa-apa yang Allah perlihatkan melalui tangan-tangan sebagian mereka, berupa hal-hal yang luar biasa sebagai penghormatan kepada mereka sebagaimana hal tersebut telah ditunjukkan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Sedang golongan yang mengingkari adanya karomah-karomah tersebut daintaranya Mu'tazilah dan Jahmiyah, yang pada hakikatnya mereka mengingkari sesuatu yang diketahuinya. Akan tetapi kita harus mengetahui bahwa ada sebagian manusia pada zaman kita sekarang yang tersesat dalam masalah karomah, bahkan berlebih-lebihan, sehingga memasukkan apa-apa yang sebenarnya bukan termasuk karomah baik berupa jampi-jampi, pekerjaan para ahli sihir, syetan-syetan dan para pendusta. Perbedaan karomah dan kejadian luar biasa lainnya itu jelas, Karomah adalah kejadian luar biasa yang diperlihatkan Allah kepada para hamba-Nya yang sholeh, sedang sihir adalah keluar biasaan yang biasa diperlihatkan para tukang sihir dari orang-orang kafir dan atheis dengan maksud untuk menyesatkan manusia dan mengeruk harta-harta mereka. Karomah bersumber pada keta'atan, sedang sihir bersumber pada kekafiran dan ma'shiyat. [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia] Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1246bagian=0 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : BERIMAN KEPADA ALLAH, PARA MALAIKATNYA, KITAB-KITABNYA, RASUL-RASUL-NYA, HARI AKHIR DAN TAQDIR BAIK DAN BURUK
BERIMAN KEPADA ALLAH, PARA MALAIKATNYA, KITAB-KITABNYA, RASUL-RASUL-NYA, HARI AKHIR DAN TAQDIR BAIK DAN BURUK Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Sesungguhnynya Ahlus Sunnah wal Jama'ah berjalan di atas prinsip-prinsip yang jelas dan kokoh baik dalam itiqad, amal maupun perilakunya. Seluruh prinsip-prinsip yang agung ini bersumber pada kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya dan apa-apa yang dipegang oleh para pendahulu umat dari kalangan sahabat, tabi'in dan para pengikut mereka yang setia. Prinsip-Prinsip Tersebut Teringkas Dalam Butir-Butir Berikut. Prinsip Pertama. BERIMAN KEPADA ALLAH, PARA MALAIKATNYA, KITAB-KITABNYA, RASUL-RASUL-NYA, HARI AKHIR DAN TAQDIR BAIK DAN BURUK [1]. Iman Kepada Allah Beriman kepada Allah artinya berikrar dengan macam-macam tauhid yang tiga serta beriti'qad dan beramal dengannya yaitu tauhid rububiyyah, tauhid uluuhiyyah dan tauhid al-asmaa wa -ash-shifaat. Adapun tauhid rububiyyah adalah menatauhidkan segala apa yang dikerjakan Allah baik mencipta, memberi rizki, menghidupkan dan mematikan ; dan bahwasanya Dia itu adalah Raja dan Penguasa segala sesuatu. Tauhid uluuhiyyah artinya mengesakan Allah melalui segala pekerjaan hamba yang dengan cara itu mereka bisa mendekatkan diri kepada Allah apabila memang hal itu disyari'atkan oleh-Nya seperti berdo'a, takut, rojaa' (harap), cinta, dzabh (penyembelihan), nadzr (janji), isti'aanah (minta pertolongan), al-istighotsah (minta bantuan), al-isti'adzah (meminta perlindungan), shalat, shaum, haji, berinfaq di jalan Allah dan segala apa saja yang disyari'atkan dan diperintahkan Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun baik seorang malaikat, nabi, wali maupun yang lainnya. Sedangkan makna tauhid al-asma wash-shifaat adalah menetapkan apa-apa yang Allah dan Rasuln-Nya telah tetapkan atas diri-Nya baik itu berkenaan dengan nama-nama maupun sifat-sifat Allah dan mensucikan-Nya dari segala 'aib dan kekurangan sebagaimana hal tersebut telah disucikan oleh Allah dan Rasul-Nya. Semua ini kita yakini tanpa melakukan tamtstil (perumpamaan), tanpa tasybiih (penyerupaan), tahrif (penyelewengan), ta'thil (penafian), dan tanpa takwil ; seperti difirmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Tak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [Asy-Syuro : 11] Dan firman Allah pula. Artinya : Dan Allah mempunyai nama-nama yang baik, maka berdo'alah kamu dengannya. [Al-A'raf : 180]. [2]. Beriman Kepada Para Malaikat-Nya Yakni membenarkan adanya para malaikat dan bahwasanya mereka itu adalah mahluk dari sekian banyak mahluk Allah, diciptakan dari cahaya. Allah mencitakan malaikat dalam rangka untuk beribadah kepada-Nya dan menjalankan perintah-perintah-Nya di dunia ini, sebagaimana difirmankan Allah. Artinya : Bahkan malaikat-malaikat itu adalah mahluk yang dumuliakan, mereka tidak mendahulu-Nya dalam perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. [Al-Anbiyaa : 26-27]. Artinya : Allahlah yang menjadikan para malaikat sebagai utusan yang memiliki sayap dua, tiga dan empat ; Allah menambah para mahluk-Nya apa-apa yang Dia kehendaki. [Faathir : 1] [3]. Iman Kepada Kitab-kitab-Nya Yakni membenarkan adanya Kitab-kitab Allah beserta segala kandungannya baik yang berupa hidayah (petunjuk) dan cahaya serta mengimani bahwasanya yang menurunkan kitab-kitab itu adalah Allah sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. Dan bahwasanya yang paling agung diantara sekian banyak kitab-kitab itu adalah tiga kitab yaitu Taurat, Injil dan Al-Qur'an dan di antara ketiga kitab agung tersebut ada yang teragung yakni Al-Qur'an yang merupakan mu'jizat yang agung. Allah berfirman. Artinya : Katakanlah (Hai Muhammad) : 'sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an niscaya mereka tidak akan mampu melakukannya walaupun sesama mereka saling bahu membahu. [Al-isra : 88] Dan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah mengimani bahwa Al-Qur'an itu adalah kalam (firman) Allah ; dan dia bukanlah mahluq baik huruf maupun artinya. Berbeda dengan pendapat golongan Jahmiyah dan Mu'tazilah, mereka mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah mahluk baik huruf maupun maknanya. Berbeda pula dengan pendapat Asyaa'irah dan yang menyerupai mereka, yang mengatakan bahwa kalam (firman) Allah hanyalah artinya saja, sedangkan huruf-hurufnya adalah mahluk. Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah, kedua pendapat tersebut adalah bathil berdasarkan firman Allah. Artinya : Dan jika ada seorang dari kaum musyrikin meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar Kalam Allah (Al-Qur'an). [At-Taubah : 6] Artinya : Mereka itu ingin merubah Kalam Allah. [Al-Fath : 15] [4]. Iman Kepada Para Rasul Yakni membenarkan semua rasul-rasul baik yang Allah sebutkan nama mereka maupun yang tidak ; dari yang pertama sampai yang terkahir, dan penutup para nabi tersebut adalah nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Artinya pula, beriman
[media-dakwah] Re : BERDALIL SELALU MENGIKUTI APA-APA YANG DATANG DARI KITAB ALLAH DAN SUNNAH RASULULLAH
BERDALIL SELALU MENGIKUTI APA-APA YANG DATANG DARI KITAB ALLAH DAN SUNNAH RASULULLAH Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah bahwa dalam berdalil selalu mengikuti apa-apa yang datang dari Kitab Allah dan atau Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam baik secara lahir maupun bathin dan mengikuti apa-apa yang dijalankan oleh para sahabat dari kaum Muhajirin maupun Anshar pada umumnya dan khususnya mengikuti Al-Khulafaur-rasyidin sebagaimana wasiat Rasulullah dalam sabdanya. Artinya : Berepegang teguhlah kamu kepada sunnahku dan sunnah khulafaur-rasyid-iin yang mendapat petunjuk. [Telah terdahulu takhrijnya] Dan Ahlus Sunnah wal Jama'ah tidak mendahulukan perkataan siapapun terhadap firman Allah dan sabda Rasulullah. Oleh karena itu mereka dinamakan Ahlul Kitab Was Sunnah. Setelah mengambil dasar Al-Qur'an dan As-Sunnah, mereka mengambil apa-apa yang telah disepakati ulama umat ini. Inilah yang disebut dasar yang pertama ; yakni Al-Qur'an dan As-Sunnah. Segala hal yang diperselisihkan manusia selalu dikembalikan kepada Al-Kitab dan As-Sunnah. Allah telah berfirman. Artinya : Maka jika kalian berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu benar-benar beriman pada Allah dan hari akhir, yang demikian itu adalah lebih baik bagimu dan lebih baik akibatnya. [An-Nisaa : 59] Ahlus Sunnah tidak meyakini adanya kema'shuman seseorang selain Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka tidak berta'ashub pada suatu pendapat sampai pendapat tersebut bersesuaian dengan Al-Kitab dan As-Sunnah. Mereka meyakini bahwa mujtahid itu bisa salah dan benar dalam ijtihadnya. Mereka tidak boleh berijtihad sembarangan kecuali siapa yang telah memenuhi persyaratan tertentu menurut ahlul 'ilmi. Perbedaan-perbedaan diantara mereka dalam masalah ijtihad tidak boleh mengharuskan adanya permusuhan dan saling memutuskan hubungan diantara mereka, sebagaimana dilakukan orang-orang yang ta'ashub dan ahlul bid'ah. Sungguh mereka tetap metolerir perbedaan yang layak (wajar), bahkan mereka tetap saling mencintai dan berwali satu sama lain ; sebagian mereka tetap shalat di belakang sebagian yang lain betapapun adanya perbedaan masalah far'i (cabang) diantara mereka. Sedang ahlul bid'ah saling memusuhi, mengkafirkan dan menghukumi sesat kepada setiap orang yang menyimpang dari golongan mereka. [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO. Box 6373 Riyadh, penerjemah Abu Aasia.] Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1316bagian=0 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : IMAN ITU PERKATAAN, PERBUATAN DAN KEYAKINAN YANG BISA BERTAMBAH DENGAN KETAATAN DAN BERKURANG DENGAN KEMAKSHIYATAN.
IMAN ITU PERKATAAN, PERBUATAN DAN KEYAKINAN YANG BISA BERTAMBAH DENGAN KETAATAN DAN BERKURANG DENGAN KEMAKSHIYATAN. Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Sesungguhnynya Ahlus Sunnah wal Jama'ah berjalan di atas prinsip-prinsip yang jelas dan kokoh baik dalam itiqad, amal maupun perilakunya. Seluruh prinsip-prinsip yang agung ini bersumber pada kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya dan apa-apa yang dipegang oleh para pendahulu umat dari kalangan sahabat, tabi'in dan para pengikut mereka yang setia. Prinsip-Prinsip Tersebut Teringkas Dalam Butir-Butir Berikut. Prinsip Kedua Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah : Bahwasanya iman itu perkataan, perbuatan dan keyakinan yang bisa bertambah dengan keta'atan dan berkurang dengan kema'shiyatan, maka iman itu bukan hanya perkataan dan perbuatan tanpa keyakinan sebab yang demikian itu merupakan keimanan kaum munafiq, dan bukan pula iman itu hanya sekedar ma'rifah (mengetahui) dan meyakini tanpa ikrar dan amal sebab yang demikian itu merupakan keimanan orang-orang kafir yang menolak kebenaran. Allah berfirman. Artinya : Dan mereka mengingkarinya karena kedzoliman dan kesombongan (mereka), padahal hati-hati mereka meyakini kebenarannya, maka lihatlah kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan itu. [An-Naml : 14] Artinya : ... karena sebenarnya mereka bukan mendustakanmu, akan tetapi orang-orang yang dzolim itu menentang ayat-ayat Allah. [Al-An'aam : 33] Artinya : Dan kaum 'Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu kehancuran tempat-tempat tinggal mereka. Dan syetan menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah padahal mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam [Al-Ankabut : 38] Bukan pula iman itu hanya suatu keyakinan dalam hati atau perkataan dan keyakinan tanpa amal perbuatan karena yang demikian adalah keimanan golongan Murji'ah ; Allah seringkali menyebut amal perbuatan termasuk iman sebagaimana tersebut dalam firman-Nya. Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah mereka yang apabila ia disebut nama Allah tergetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambahlah imannya dan kepada Allahlah mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, dan yang menafkahkan apa-apa yang telah dikaruniakan kepada mereka. Merekalah orang-orang mu'min yang sebenarnya ... [Al-Anfaal : 2-4] Artinya : Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan iman kalian [Al-Baqarah : 143] [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem-Riyadh, penerjemah Abu Aasia] Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=988bagian=0 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : Setuju
Asslm. Wr. Wb. Saya setuju dengan Akhi A. Nizami dan kita saling berta'aruf atau saling mengenalkan diri kita masing2. Sesungguhnya Allah telah berfirman yang artinya Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Surah Al - Hujuraat Ayat : 13) Salam, Imam Syafe'i (Namaku) Imam (Panggilanku) Islam(Agamaku) [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : NAMA-NAMA AL-FIRQOTUN NAAJIYAH DAN ARTINYA
NAMA-NAMA AL-FIRQOTUN NAAJIYAH DAN ARTINYA Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Setelah kita mengetahui bahwa kelompok ini adalah golongan yang selamat dari kesesatan, maka tibalah giliran bagi kita untuk mengetahui pula nama-nama beserta ciri-cirinya agar kita dapat mengikutinya. Sebenarnyalah kelompok ini memiliki nama-nama agung yang membedakannya dari kelompok-kelompok lain. Dan diantara nama-namanya adalah : Al-Firqotun Najiyah (golongan yang selamat) ; Ath-Thooifatul Manshuroh (golongan yang ditolong) ; dan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, yang artinya adalah sebagai berikut. [1]. Bahwasanya kelompok ini adalah kelompok yang selamat dari api neraka sebagaimana telah dikecualikan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika menyebutkan kelompok-kelompok yang ada pada umatnya dengan sabdanya : Seluruhnya di atas neraka kecuali satu ; yakni yang tidak masuk kedalam neraka.(Telah terdahulu keterangannya) [2]. Bahwasanya kelompok ini adalah kelompok yang tetap berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As-Sunnah dan apa-apa yang dipegang oleh As-Saabiqunal Awwalun (para pendahulu yang pertama) baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, sebagaimana di sabdakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : Mereka itu adalah siapa-siapa yang berjalan diatas apa-apa yang aku dan sahabatku lakukan hari ini.(Telah terdahulu keterangannya) [3]. Bahwasanya pemeluk kelompok ini adalah mereka yang menganut paham Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Mereka itu bisa dibedakan dari kelompok lainnya pada dua hal penting ; pertama. berpegang teguhnya mereka terhadap As-Sunnah sehingga mereka di sebut sebagai pemeluk sunnah (Ahlus Sunnah). Berbeda dengan kelompok-kelompok lain karena mereka berpegang teguh dengan pendapat-pendapatnya, hawa nafsunya dan perkataan para pemimpinnya. Oleh karena itu, kelompok-kelompok tersebut tidak dinisbatkan kepada Sunnah, akan tetapi dinisbatkan kepada bid'ah-bid'ah dan kesesatan-kesesatan yang ada pada kelompok itu sendiri, seperti Al-Qadariyah dan Al-Murji'ah ; atau dinisbatkan kepada para imam-nya seperti Al-Jahmiyah ; atau dinisbatkan pada pekerjaan-pekerjaannya yang kotor seperti Ar-Rafidhah dan Al-Khawarij. Adapun perbedaan yang kedua adalah bahwasanya mereka itu Ahlul Jama'ah karena kesepakatan mereka untuk berpegang teguh dengan Al-Haq dan jauhnya mereka dari perpecahan. Berbeda dengan kelompok-kelompok lain, mereka tidak bersepakat untuk berpegang teguh dengan Al-Haq akan tetapi mereka itu hanya mengikuti hawa nafsu mereka, maka tidak ada kebenaran pada mereka yang mampu menyatukan mereka. [4]. Bahwasanya kelompok ini adalah golongan yang ditolong Allah sampai hari kiamat. Karena gigihnya mereka dalam menolong dinullah maka Allah menolong mereka, seperti difirmankan Allah : Artinya : Jika kamu menolong Allah niscaya Allah akan menolong mereka. [Muhammad : 7]. Oleh karena itu pula Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda : Artinya : Tidaklah yang menghina dan menentang mereka itu akan mampu memadlorotkan (membahayakan) mereka sampai datang keputusan Allah Tabaraka wa Ta'ala sedang mereka itu tetap dalam keadaan demikian. [1] [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem Riyadh, penerjemah Abu Asia] _ Foote Note [1] Dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari 4/3641, 7460 dan Imam Muslim 5, Juz 13, hal. 65-67 pada syarah Imam Nawawy Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=963bagian=0 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN.
HARAMNYA KELUAR UNTUK MEMBERONTAK TERHADAP PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN. Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah haramnya keluar untuk memberontak terhadap pemimpin kaum muslimin apabila mereka melakukan hal-hal yang menyimpang, selama hal tersebut tidak termasuk amalan kufur. Hal ini sesuai dengan perintah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang wajibnya ta'at kepada mereka dalam hal-hal yang bukan ma'shiyat dan selama belum tampak pada mereka kekafiran yang jelas. Berlainan dengan Mu'tazilah yang mewajibkan keluar dari kepemimpinan para imam/pemimpin yang melakukan dosa besar walaupun belum termasuk amalan kufur dan mereka memandang hal tersebut sebagai amar ma'ruf nahi munkar. Sedang pada kenyataannya, keyakinan Mu'tazilah seperti ini merupakan kemunkaran yang besar karena menuntut adanya bahaya-bahaya yang besar baik berupa kericuhan, keributan, perpecahan dan kerawanan dari pihak musuh. [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia] Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1044bagian=0 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : TIDAK MENGKAFIRKAN SEORANGPUN DARI KAUM MUSLIMIN KECUALI APABILA DIA MELAKUKAN PERBUATAN YANG MEMBATALKAN KEISLAMANNYA.
TIDAK MENGKAFIRKAN SEORANGPUN DARI KAUM MUSLIMIN KECUALI APABILA DIA MELAKUKAN PERBUATAN YANG MEMBATALKAN KEISLAMANNYA. Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Dan diantara prinsip-prinsip aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah bahwasanya mereka tidak mengkafirkan seorangpun dari kaum muslimin kecuali apabila dia melakukan perbuatan yang membatalkan keislamannya. Adapun perbuatan dosa besar selain syirik dan tidak ada dalil yang menghukumi pelakunya sebagai kafir. Misalnya meninggalkan shalat karena malas, maka pelaku (dosa besar tersebut) tidak dihukumi kafir akan tetapi dihukumi fasiq dan imannya tidak sempurna. Apabila dia mati sedang dia belum bertaubat maka dia berada dalam kehendak Allah. Jika Dia berkehendak Dia akan mengampuninya, namun si pelaku tidak kekal di neraka, telah berfirman Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa-dosa selainnya bagi siapa yang dikehendakinya ... [An-Nisaa : 48] Dan madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah dalam masalah ini berada di tengah-tengah antara Khawarij yang mengkafirkan orang-orang yang melakukan dosa besar walau bukan termasuk syirik dan Murji'ah yang mengatakan si pelaku dosa besar sebagai mu'min sempurna imannya, dan mereka mengatakan pula tidak berarti suatu dosa/ma'shiyat dengan adanya iman sebagaimana tak berartinya suatu perbuatan ta'at dengan adanya kekafiran. [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem-Riyadh, penerjemah Abu Aasia] Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1029bagian=0 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : PENUTUP KITAB MIN USHUL 'AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH
PENUTUP KITAB MIN USHUL 'AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Kemudian dengan adanya prinsip-prinsip yang dikemukakan dimuka, mereka senantiasa berakhlak mulia sebagai pelengkap aqidah yang diyakininya. Diantara sifat-sifat yang agung itu adalah. Pertama Mereka beramar ma'ruf dan nahi mungkar seperti yang telah diwajibkan syari'at dalam firman Allah berikut. Artinya : Jadilah kalian umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, beramar ma'ruf dan nahi mungkar dan kalian beriman kepada Allah. [Ali-Imran : 110] Artinya : Barangsiapa diantara kamu menyaksikan suatu kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, apabila tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, dan apabila tidak mampu maka dengan hatinya dan yang demikian itulah selemah-lemah iman. [1] Sekali lagi, amar ma'ruf nahi mungkar hanya terhadap apa-apa yang diwajibkan oleh syari'at. Sedangkan golongan Muta'zilah mengeluarkan amar ma'ruf dan nahi mungkar dari apa-apa yang diwajibkan oleh syara, sehingga mereka berpandangan bahwa amar ma'ruf nahi mungkar adalah keluar dari para pemimpin kaum muslimin apabila mereka melakukan maksiyat walaupun belum termasuk perbuatan kufur. Sedang Ahlus Sunnah Wal Jama'ah memandang wajib menasehati mereka dalam hal kemak'shiyatannya tanpa harus memberontak kepada mereka. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersatukan kalimat dan menghindari perpecahan dan perselisihan. Telah berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah : Barangkali hampir tidak dikenal suatu kelompok keluar memberontak terhadap pemilik kekuasaan kecuali lebih banyaknya kerusakan yang terjadi ketimbang terhapusnya kemunkaran (melalui cara pemberontakan tersebut). Kedua. Ahlus Sunnah wal Jama'ah menjaga tetap tegaknya syi'ar Islam baik dengan menegakkan shalat Jum'at dan shalat berjama'ah sebagai pembeda terhadap kalangan ahlul bid'ah dan orang-orang munafik yang tidak mendirikan shalat Jum'at maupun shalat Jama'ah. Ketiga Menegakkan nasehat bagi setiap muslim dan bekerja sama serta tolong menolong dalam kebajikan dan taqwa sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Artinya : Ad-Din itu nasehat, kami bertanya : untuk siapa .? Beliau menjawab : Untuk Allah dan Rasul-Nya dan para imam kaum muslimin serta kaum muslimin pada umumnya. [2] Artinya : Mu'min yang satu bagi mu'min yang lain bagaikan satu bangunan yang satu sama lain saling mengokohkan. [3] Keempat. Mereka tegar dalam menghadapi ujian-ujian dengan sabar ketika mendapat cobaan-cobaan dan bersyukur ketika mendapatkan keni'matan dan menerimanya dengan ketentuan Allah. Kelima Bahwasanya mereka selalu berahlak mulia dan beramal baik, berbuat baik kepada kedua orang tua, menyambung tali persaudaraan, berlaku baik dengan tetangga, dan mereka senantiasa melarang dari sikap bangga, sombong, dzolim (aniaya) sesuai dengan firman Allah. Artinya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib, kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. [An-Nisaa : 36] Artinya : Sesempurna-sempurna iman seorang mu'min adalah yang baik ahlaknya. [4] Kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar berkenan menjadikan kita semua bagian dari mereka dan tidak menjadikan hati kita condong kepada kekafiran setelah diberi petunjuk (hidayah-Nya) dan semoga shalawat serta salam terlimpah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarganya beserta shabat-sahabatnya. Aamin. [Disalin dri buku Prinsip-Prinsip 'Aqidah Ahlus Sunah Wal Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 Riyadh, penerjemah Abu Aasia] _ Foote Note [1]. Dikeluarkan oleh Muslim 1/Juz 2 hal. 22-25 syarah Nawawy dari Abu Sa'id Al-Khudry [2]. Dikeluarkan oleh Muslim I/Juz 2 hal. 36-37 syarah Nawawy, Abu Daud 5/49944, dan An-Nasaai 7/4197, Imam Ahmad 4/102 dari Tamiim Ad-Dary [3]. Dikeluarkan oleh Bukhary 4/6026 dan Muslim 6/Juz 16 hal. 139 syarah Nawawy [4]. Dikeluarkan oleh Imam Ahmad 13 No. 7396, Tirmidzi 3/1162, Abu Daud 5/4682, dan Al-Haitsamy dalam Mawarid No. 1311, 1926 Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1348bagian=0 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL
[media-dakwah] Re : MUKADDIMAH MIN USHUL AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH
MUKADDIMAH MIN USHUL AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan PENDAHULUAN Segala puji bagi Allah Rab semesta alam yang telah menunjuki kita sekalian kepada cahaya Islam dan sekali-kali kita tidak akan mendapat petunjuk jika Allah tidak memberi kita petunjuk. Kita memohon kepada-Nya agar kita senantiasa ditetapkan di atas hidayah-Nya sampai akhir hayat, sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan Islam. [Ali-Imran : 102]. Begitu pula kita memohon agar hati kita tidak dicondongkan kepada kesesatan setelah kita mendapat petunjuk. Artinya : Ya Allah, janganlah engkau palingkan hati-hati kami setelah engkau memberi kami hidayah. [Ali Imran : 8] Dan semoga shalawat serta salam senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi kita, suri tauladan dan kekasih kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang telah diutus-Nya sebagai rahmat bagi alam semesta. Dan semoga ridla-Nya selalu dilimpahkan kepada para sahabatnya yang shalih dan suci, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, serta kepada para pengikutnya yang setia selama ada waktu malam dan siang. Wa ba'du. Inilah beberapa kalimat ringkas tentang penjelasan 'Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah yang pada kenyataan hidup masa kini diperselisihkan oleh umat Islam sehingga mereka terpecah belah. Hal itu terbukti dengan tumbuhnya berbagai kelompok (da'wah) kontemporer dan jama'ah-jama'ah yang berbeda-beda. Masing-masing menyeru manusia (umat Islam) kepada golongannya ; mengklaim bahwa diri dan golongan merekalah yang paling baik dan benar, sampai-sampai seorang muslim yang masih awam menjadi bingung kepada siapakah dia belajar Islam dan kepada jama'ah mana dia harus ikut bergabung. Bahkan seorang kafir yang ingin masuk Islam-pun bingung. Islam apakah yang benar yang harus di dengar dan dibacanya ; yakni ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah yang telah diterapkan dan tergambar dalam kehidupan para sahabat Rasulullah yang mulia dan telah menjadi pedoman hidup sejak berabad-abad yang lalu ; namun justru dia hanya bisa melihat Islam sebagai sebuah nama besar tanpa arti bagi dirinya. Begitulah yang pernah dikatakan oleh seorang orientalis tentang Islam : Islam itu tertutup oleh kaumnya sendiri, yakni orang-orang yang mengaku-ngaku muslim tetapi tidak konsisten (menetapi) dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Kami tidak mengatakan bahwa Islam telah hilang seluruhnya oleh karena Allah telah menjamin kelanggengan Islam ini dengan keabadian Kitab-Nya sebagaimana Dia telah berfirman. Artinya : Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [Al-Hijr : 9] Maka, Pastilah akan senantiasa ada segolongan kaum muslimin yang tetap teguh (konsisten) memegang ajarannya dan memelihara serta membelanya sebagaimana di firmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamanya (dari Islam), maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lembut terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang-orang yang suka mencela [Al-Maaidah : 54] Dan firman Allah. Artinya : Ingatlah kamu ini. orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) di jalan Allah. Maka diantara kamu ada yang bakhil barang siapa bakhil berarti dia bakhil pada dirinya sendiri, Allah Maha Kaya dan kamu orang-orang yang membutuhkan-Nya, dan jika kamu berpaling, niscaya Dia akan mengganti ( kamu) dengan kaum selain kalian dan mereka tidak akan seperti kamu ini. [Muhammad : 38] Golongan atau jama'ah yang dimaksud adalah seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits : Artinya : Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tetap membela al-haq, mereka senantiasa unggul, yang menghina dan menentang mereka tidak akan mampu membahayakan mereka hingga datang keputusan Allah (Tabaraka wa Ta'la), sedang mereka tetap dalam keadaan yang demikian. [1] Bertolak dari sinilah kita dan siapa saja yang ingin mengenal Islam yang benar beserta pemeluknya yang setia harus mengenal golongan yang diberkahi ini dan yang mewakili Islam yang benar, Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan ini agar kita bisa mengambil contoh dari berjalan pada jalan mereka dan agar supaya orang kafir yang ingin masuk Islam itupun dapat mengetahui untuk kemudian bisa bergabung. [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, diterbitkan oleh Dar Al-Gasem Saudi Arabia PO Box 6373 Riyadh 11442, penerjemah Abu Aasia] _ Foote Note [1]
[media-dakwah] Re : Kitab Min Ushul Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Mohon Disebarkan kepada Kaum Muslimin dan Muslimat Semoga Bermanfaat,.. MIN USHUL AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH MUKADDIMAH MIN USHUL AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH PENDAHULUAN Segala puji bagi Allah Rab semesta alam yang telah menunjuki kita sekalian kepada cahaya Islam dan sekali-kali kita tidak akan mendapat petunjuk jika Allah tidak memberi kita petunjuk. Kita memohon kepada-Nya agar kita senantiasa ditetapkan di atas hidayah-Nya sampai akhir hayat, sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan Islam. [Ali-Imran : 102]. Begitu pula kita memohon agar hati kita tidak dicondongkan kepada kesesatan setelah kita mendapat petunjuk. Artinya : Ya Allah, janganlah engkau palingkan hati-hati kami setelah engkau memberi kami hidayah. [Ali Imran : 8] Dan semoga shalawat serta salam senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi kita, suri tauladan dan kekasih kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang telah diutus-Nya sebagai rahmat bagi alam semesta. Dan semoga ridla-Nya selalu dilimpahkan kepada para sahabatnya yang shalih dan suci, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, serta kepada para pengikutnya yang setia selama ada waktu malam dan siang. Wa ba'du. Inilah beberapa kalimat ringkas tentang penjelasan 'Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah yang pada kenyataan hidup masa kini diperselisihkan oleh umat Islam sehingga mereka terpecah belah. Hal itu terbukti dengan tumbuhnya berbagai kelompok (da'wah) kontemporer dan jama'ah-jama'ah yang berbeda-beda. Masing-masing menyeru manusia (umat Islam) kepada golongannya ; mengklaim bahwa diri dan golongan merekalah yang paling baik dan benar, sampai-sampai seorang muslim yang masih awam menjadi bingung kepada siapakah dia belajar Islam dan kepada jama'ah mana dia harus ikut bergabung. Bahkan seorang kafir yang ingin masuk Islam-pun bingung. Islam apakah yang benar yang harus di dengar dan dibacanya ; yakni ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah yang telah diterapkan dan tergambar dalam kehidupan para sahabat Rasulullah yang mulia dan telah menjadi pedoman hidup sejak berabad-abad yang lalu ; namun justru dia hanya bisa melihat Islam sebagai sebuah nama besar tanpa arti bagi dirinya. Begitulah yang pernah dikatakan oleh seorang orientalis tentang Islam : Islam itu tertutup oleh kaumnya sendiri, yakni orang-orang yang mengaku-ngaku muslim tetapi tidak konsisten (menetapi) dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Kami tidak mengatakan bahwa Islam telah hilang seluruhnya oleh karena Allah telah menjamin kelanggengan Islam ini dengan keabadian Kitab-Nya sebagaimana Dia telah berfirman. Artinya : Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [Al-Hijr : 9] Maka, Pastilah akan senantiasa ada segolongan kaum muslimin yang tetap teguh (konsisten) memegang ajarannya dan memelihara serta membelanya sebagaimana di firmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamanya (dari Islam), maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lembut terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang-orang yang suka mencela [Al-Maaidah : 54] Dan firman Allah. Artinya : Ingatlah kamu ini. orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) di jalan Allah. Maka diantara kamu ada yang bakhil barang siapa bakhil berarti dia bakhil pada dirinya sendiri, Allah Maha Kaya dan kamu orang-orang yang membutuhkan-Nya, dan jika kamu berpaling, niscaya Dia akan mengganti ( kamu) dengan kaum selain kalian dan mereka tidak akan seperti kamu ini. [Muhammad : 38] Golongan atau jama'ah yang dimaksud adalah seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits : Artinya : Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tetap membela al-haq, mereka senantiasa unggul, yang menghina dan menentang mereka tidak akan mampu membahayakan mereka hingga datang keputusan Allah (Tabaraka wa Ta'la), sedang mereka tetap dalam keadaan yang demikian. [1] Bertolak dari sinilah kita dan siapa saja yang ingin mengenal Islam yang benar beserta pemeluknya yang setia harus mengenal golongan yang diberkahi ini dan yang mewakili Islam yang benar, Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan ini agar kita bisa mengambil contoh dari berjalan pada jalan mereka dan agar supaya orang kafir yang ingin masuk Islam itupun dapat mengetahui untuk kemudian bisa bergabung. [Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, diterbitkan oleh Dar Al-Gasem Saudi Arabia PO Box 6373
[media-dakwah] Re : TENTANG SUFI (TASAWUF)
TENTANG SUFI Oleh Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij Bagian Pertama dari Tiga Tulisan 1/3 Tasawuf merupakan gerakan berpola pikir filsafat klasik yang mengekor kepada para filosof dan ahli syair Romawi, India dan Persia. Namun, dalam hal ini, kita akan membatasi kajian masalah sufi dengan berkedok Islam. Kedok Islam ini dikenakan sebagai upaya menutupi hakikatnya. Maka barangsiapa yang meneliti dan mengamati gerak-geriknya, niscaya akan berkesimpulan, bahwa sufi bukan Islam. Baik menyangkut aqidah, prilaku dan pendidikan. MENGENAL BEBERAPA KEYAKINAN SUFI Sesungguhnya para penguasa sufi telah berusaha memelihara keyakinan-keyakinan tasawuf, yakni, dengan merancukan dan menghapuskan ayat-ayat Al-Kitab Al-Karim. Membolak-balik, serta merubah pemahaman Sunnah An-Nabawiyah yang telah suci. Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menakdirkan untuk agama ini, orang-orang yang memperbaharui agama-Nya. Yakni, dengan membersihkan Islam dari bermacam aqidah dan filsafat yang mengalir dalam benak manusia akibat pengaruh pola pikir keberhalaan. Maka, diungkaplah borok-borok mereka, dipilah perkataan mereka serta diterangkan kebohongannya. Metoda merekapun dibuyarkan dengan menelaah kitab-kitab induk sufi. Berikut secara ringkas ditampilkan keyakinan-keyakinan mereka. ILMU LADUNI Istilah ini dikaitkan kepada firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala tentang nabi Khidir: wa 'allamnaahu min Ladunnaa 'ilmaan Artinya :...Dan Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.. [Al-Kahfi : 65]. Yang dimaksud dengan ayat diatas, menurut mereka, adalah disingkapnya alam ghaib bagi mereka. Caranya, dengan kasyaf (penyingkapan), tajliyat (penampakan) serta melakukan kontak langsung dengan Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam[1]. Mereka berdalil dengan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan mengganjari kepada kalian semua. [Al-Baqarah : 282]. Pemikiran ilmu laduni dipelopori oleh Hisyam Ibnu Al-Hakam (wafat 199H), seorang penganut Syi'ah yang mahir ilmu kalam. Ia berasal dari Kufah. [2] Orang-orang sufi, dalam rangka merealisir ajarannya, menempuh beberapa jalan. Jalan terpenting itu, diantaranya : [1] Menjauhkan diri dari menuntut ilmu syar'i. Dikatakan oleh Al-Junaid, seorang pentolan sufi, Yang paling aku sukai pada seorang pemula, bila tak ingin berubah keadaannya, hendaknya jangan menyibukkan hatinya dengan tiga perkara berikut : mencari penghidupan, menimba ilmu (hadits) dan menikah. Dan yang lebih aku sukai lagi, pada penganut sufi, tidak membaca dan menulis. Karena hal itu hanya akan menyita perhatiannya.[3] Demikian pula yang dikatakan Abu Sulaiman Ad-Darani, Jika seseorang menimba ilmu (hadits), bepergian untuk mencari penghidupan, atau menikah, sungguh ia telah condong kepada dunia[.4] [2] Menghancurkan sanad-sanad hadits dan menshahihkan hadits-hadits dha'if (lemah), munkar dan maudhu' (palsu) dengan cara kasyaf. Sebagaimana dikatakan Abu Yazid Al-Busthami, Kalian mengambil ilmu dari mayat ke mayat. Sedang kami mengambil ilmu dari yang Maha Hidup dan tidak pernah mati. Hal itu seperti yang telah disampaikan para pemimpin kami : Telah mengabarkan pada aku hatiku dari Rabbku. Sedang kalian (maksudnya, kalangan Ahlu Al-hadits) mengatakan : Telah mengabarkan kepada kami Fulan. Padahal, bila ditanya dimana dia (si Fulan tersebut) ?. Tentu akan dijawab : Ia (Fulan, yakni yang meriwayatkan ilmu atau hadits tersebut) telah meninggal. (Kemudian) dari Fulan (lagi). Padahal, bila ditanyakan dimana dia (Fulan tadi)? Tentu akan dijawab : Ia telah meninggal.[5] Dikatakan pula oleh Ibnu Arabi, Ulama Tulisan mengambil peninggalan dari salaf (orang-orang terdahulu) hingga hari kiamat. Itulah yang menjauhkan atau menjadikan timbulnya jarak antara nasab mereka. Sedang para wali mengambil ilmu dari Allah (secara langsung -peny). Yakni, dengan cara Ia (Allah) mengilhamkan kedalam hati para wali[6]. Dikatakan oleh Asy-Sya'rani, Berkenan dengan hadits-hadits. Walaupun cacat menurut para ulama ilmu hadits, tapi tetap shahih menurut ulama ilmu kasyaf.[7]. [3] Menganggap menimba ilmu (hadits) sebagai perbuatan aib dan merupakan jalan menuju kemaksiatan serta kesalahan. Ibnu Al-Jauzi menukil, bahwa ada seorang syaikh sufi melihat seorang murid membawa papan tulis (baca : buku), maka dikatakannya kepada murid tersebut :Sembunyikan auratmu.[8] Bahkan, mereka saling mewariskan sebagian pameo-pameo yang bertendensi menjauhkan peninggalan salaf, umpanya : Barang siapa gurunya kitab, maka salahnya lebih banyak dari benarnya. Sanggahan terhadap pernyataan-pernyataan sebagaimana diungkap diatas : Pertama. Barangsiapa berkeyakinan, bahwa dengan kemampuannya dapat berjumpa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti keadaan nabi Khidir dengan nabi Musa, maka ia telah kafir berdasarkan ijma' para ulama kaum muslimin. Karena, nabi Musa tidaklah diutus kepada nabi Khidir, dan tidak pula nabi Khidir diperintahkan untuk
[media-dakwah] Re: AL-FIRQOTUN NAJIYAH ADALAH AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH
AL-FIRQOTUN NAJIYAH ADALAH AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH Oleh Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan Pada masa kepemimpinan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kaum muslimin itu adalah umat yang satu sebagaimana di firmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Sesungguhnya kalian adalah umat yang satu dan Aku (Allah) adalah Rab kalian, maka beribadahlah kepada-Ku. [Al-Anbiyaa : 92]. Maka kemudian sudah beberapa kali kaum Yahudi dan munafiqun berusaha memecah belah kaum muslimin pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, namun mereka belum pernah berhasil. Telah berkata kaum munafiq. Artinya : Janganlah kamu berinfaq kepada orang-orang yang berada di sisi Rasulullah, supaya mereka bubar. Yang kemudian dibantah langsung oleh Allah (pada lanjutan ayat yang sama) : Padahal milik Allah-lah perbandaharaan langit dan bumi, akan tetapi orang-orang munafiq itu tidak memahami. [Al-Munafiqun : 7]. Demikian pula, kaum Yahudi-pun berusaha memecah belah dan memurtadkan mereka dari Ad-Din mereka. Artinya : Segolongan (lain) dari Ahli Kitab telah berkata (kepada sesamanya) : (pura-pura) berimanlah kamu kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (para sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah pada akhirnya, mudah-mudahan (dengan cara demikian) mereka (kaum muslimin) kembali kepada kekafiran. [Ali Imran : 72]. Walaupun demikian, makar yang seperti itu tidak pernah berhasil karena Allah menelanjangi dan menghinakan (usaha) mereka. Kemudian mereka berusaha untuk kedua kalinya mereka berusaha kembali memecah belah kesatuan kaum muslimin (Muhajirin dan Anshar) dengan mengibas-ngibas kaum Anshar tentang permusuhan diantara mereka sebelum datangnya Islam dan perang sya'ir diantara mereka. Allah membongkar makar tersebut dalam firman-Nya. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika kalian mengikuti segolongan orang-orang yang diberi Al-Kitab niscaya mereka akan mengembalikan kalian menjadi orang kafir sesudah kalian beriman.[Ali Imran : 100]. Sampai pada firman Allah. Artinya : Pada hari yang diwaktu itu ada wajah-wajah berseri-seri dan muram . [Ali-Imran : 106] Maka kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kaum Anshar : menasehati dan mengingatkan mereka ni'mat Islam dan bersatunya merekapun melalui Islam, sehingga pada akhirnya mereka saling bersalaman dan berpelukan kembali setelah hampir terjadi perpecahan. [1]. Dengan demikian gagallah pula makar Yahudi dan tetaplah kaum muslimin berada dalam persatuan. Allah memang memerintahkan mereka untuk bersatu di atas Al-Haq dan melarang perselisihan dan perpecahan sebagaimana firman-Nya. Artinya : Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang berpecah belah dan beselisih sesudah datangnya keterangan yang jelas ...[Ali-Imran : 105]. Dan firman-Nya pula. Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu berpecah-belah .[Ali-Imran : 103]. Dan sesungguhnya Allah telah mensyariatkan persatuan kepada mereka dalam melaksanakan berbagai macam ibadah : seperti shalat, dalam shiyam, dalam menunaikan haji dan dalam mencari ilmu. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam-pun telah memerintahkan kaum muslimin ini agar bersatu dan melarang mereka dari perpecahan dan perselisihan. Bahkan beliau telah memberitahukan suatu berita yang berisi anjuran untuk bersatu dan larangan untuk berselisih, yakni berita tentang akan terjadinya perpecahan pada umat ini sebagaimana hal tersebut telah terjadi pada umat-umat sebelumnya ; sabdanya. Artinya : Sesunguhnya barangsiapa yang masih hidup diantara kalian dia akan melihat perselisihan yang banyak, maka berpegang teguhlah kalian dengan sunnah-Ku dan sunnah Khulafaa'rasiddin yang mendapat petunjuk setelah Aku.[2]. Dan sabdanya pula. Artinya : Telah berpecah kaum Yahudi menjadi tujuh puluh satu golongan ; dan telah berpecah kaum Nashara menjadi tujuh puluh dua golongan ; sedang umatku akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu. Maka kami-pun bertanya, siapakah yang satu itu ya Rasulullah ..? ; beliau menjawab : yaitu barang-siapa yang berada pada apa-apa yang aku dan para sahabatku jalani hari ini. [3]. Sesungguhnya telah nyata apa-apa yang telah diberitakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka berpecahlah umat ini pada akhir generasi sahabat walaupun perpecahan tersebut tidak berdampak besar pada kondisi umat semasa generasi yang dipuji oleh Rasulullah dalam sabdanya. Artinya : Sebaik-baik kalian adalah generasiku, kemudian generasi yang datang sesudahnya, kemudian yang datang sesudahnya.[4] Perawi hadits ini berkata : saya tidak tahu apakah Rasulullah menyebut setelah generasinya dua atau tiga kali. Yang demikian tersebut bisa terjadi karena masih banyaknya ulama dari kalangan muhadditsin, mufassirin dan fuqaha. Mereka termasuk sebagai ulama tabi'in dan pengikut para tabi'in serta para imam yang empat dan murid-murid
Re: [media-dakwah] Keistimewaan Hari Jum'at
Asslm. Wr. Wb. Dibawah dijelaskan bahwa disunnahkan membaca Surah Al-Kahfi pada malam atau siang pada hari jum'at,saya pernah dengar kalo membaca surah Yaasiin pada malam atau siang pada hari jum'at itu gimana ya,... kepada temen2 yang udah mengetahui hal ini mohon pencerahannya,apakah ada hadistnya - Original Message - From: A Nizami [EMAIL PROTECTED] To: media dakwah media-dakwah@yahoogroups.com; daarut-tauhiid@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 12, 2006 9:06 AM Subject: [media-dakwah] Keistimewaan Hari Jum'at Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, sangat memuliakan hari ini, menghormatinya, dan mengkhususkannya untuk beribadah dibandingkan hari-hari lainnya. Di antara keistimewaan hari Jum'at adalah; 1. Ia adalah hari raya/ hari besar yang berulang Maka tidak diperbolehkan puasa khusus pada hari itu, tanpa didahului oleh puasa sebelum maupun sesudahnya, Agar berbeda dengan Yahudi. Juga agar tubuh merasa kuat untuk melaksanakan ibadah pada hari Jum'at seperti shalat, do'a dan yang lainnya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: Sesungguhnya hari Jum'at adalah 'ied (hari raya), maka jangan jadikan hari raya kalian untuk berpuasa, kecuali bila kalian puasa sebelum dan sesudahnya. (HR. Ahmad dalam al-Musnad 15/157, hadits 8012, syech Ahmad Syakir mengatakan: sanadnya shahih. 2. Ia bertepatan dengan hari bertambahnya kenikmatan di sorga Yaitu hari saat seluruh penghuni sorga dikumpulkan di Lembah yang luas, dan dibuatkan bagi mereka mimbar-mimbar dari mutiara, emas, dan mimbar dari zamrud, dan permata diatas bukit pasir dari kasturi mereka lalu melihat Allah Subhanahu Wata'ala, dengan mata kepala mereka (nyata).. Dan orang yang paling cepat bertemu dengan Allah adalah mereka yang dulu juga bersegera datang ke masjid, yang paling dekat dengan Allah pada hari itu, adalah mereka yang dulu paling dekat (duduknya) dengan imam (pada hari Jum'at). (Zaadul Ma'aad 1/ 63,64). Dalam sebuah hadist panjang yang diriwayatkan oleh Anas, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ..tidak ada kerinduan yang dirasakan oleh penduduk sorga melebihi kerinduan mereka kepada hari Jum'at, agar mereka dapat melihat Tuhannya Subhanahu Wata'ala, dan kemulian-Nya. Karena itu, hari itu disebut yaumul mazid. (HR. Ibnu Abi Syaibah dan yang lainnya, lihat shahih at-targhib wa at-tarhiib (1/291) hadits 694. 3. Pada hari itu ada saat dikabulkannya do'a. Yaitu saat dimana Allah akan memberikan apa saja yang diminta oleh hamba-Nya yang muslim. Di dalam kitab Shahih al-Bukhari Muslim terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallu 'anhu ia berkata : Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: Sesungguhnya pada hari Jumat ada waktu yang apabila seorang muslim shalat bertepatan dengannya lalu ia meminta kepada Allah maka akan dikabulkan permintaanya dan Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengisyaratkan dengan tangannya bahwa waktu itu sebentar. (HR.Bukhari{891}dan Muslim{879}) 4. Membaca surat {aliflamim tanzil /surat As-sajdah}dan{hal ata 'alal insan /surat Al-insan), pada shalat subuh hari Jumat. Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga telah melakukan hal tersebut {HR. Bukhori {891} dan Muslim{879}}, Ibnu Taimiyah memberikan alasannya dengan mengatakan : Sesungguhnya Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca surat ini pada shalat shubuh hari Jumat karena di dalamnya terkandung penjelasan peristiwa yang telah terjadi dan akan terjadi pada hari itu, kedua surat ini mengandung penjelasan tentang peciptaan Adam, tentang hari kebangkitan dan hari dikumpulkannya manusia di padang mahsyar yang semua itu terjadi pada hari jumat, membaca kedua surat ini pada hari Jumat dapat mengingatkan manusia akan peristiwa yang telah terjadi dan akan terjadi, sedangkan sujud tilawah pada shalat ini hanya sebagai ikutan bukan dimaksudkan sejak awal. Ibnu al-Qayyim berkata : banyak orang yang tidak mengerti mengira bahwa yang dimaksud dengan membaca surat sajdah adalah pengkhususan sujud tambahan untuk shalat fajar,dan mereka menamai sujud ini dengan sujud Jum'at, jika seseorang tidak membaca surat sajdah maka disunahkan membaca surat lain yang mengandung sujud. {diantara ulama yang dapat dikutip pendapatnya demikian adalah Ibrahim An-nakha'i, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Hajar dari Ibrahim An-nakha'i melalui sanad yang dikuatkan oleh Ibnu Abi Syaiba bahwa Ibrahim An-nakha'i berkata, Disunnahkan membaca pada shalat shubuh hari jumat surat yang mengandung sajdah. Melalui riwayat Ibnu Abi Syaibah juga bahwa ia {Ibrahim An-nakha'i} telah membaca surat Maryam.} Sedang melalui jalan Ibnu Aun ia berkata : mereka membaca pada shalat subuh hari jumat surat yang mengandung sajdah. Melalui riwayatnya ia menambahkan: saya bertanya kepada Muhammad -Ibnu Sirin- tentang hal itu { membaca surat yang mengandung sajdah} ia menjawab : tidak apa-apa. Al-hafiz Ibnu Hajar mengatakan: hal ini
[media-dakwah] Re: Idhul Adha
Asslm. Wr. Wb. Selamat Hari Raya Idhul Adha Mhn Maaf Lahir dan Bathin. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re: Perjalanan HIdup Manusia Bersel Satu
Perjalanan Hidup Manusia 'bersel Satu' Karya : Harun Yahya Awalnya Hanya Bersel Satu Makhluk hidup bersel satu yang mendiami bumi kita tak terhitung jumlahnya. Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan membelah diri dan membentuk salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika pembelahan terjadi. Embrio yang berkembang dalam rahim ibu, juga memulai hidupnya sebagai makhluk bersel satu. Sel ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri. Dalam kondisi ini, tanpa adanya perencanaan khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka yang akhirnya muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi, karena sel-sel tersebut membelah dan memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan. Sel yang Sama Membentuk Organ yang Berbeda Sperma dan sel telur yang bertemu, kemudian bersatu membentuk sel tunggal disebut zigot. Sel ini kemudian membelah dan memperbanyak diri dan merupakan cikal bakal manusia. Beberapa minggu setelah penyatuan ini, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain, dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka. Sungguh sebuah keajaiban besar, sel-sel tanpa kecerdasan ini mulai membentuk organ dalam, rangka dan otak. Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak dengan cepat di sini. Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak. Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus ribu sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya. Masing-masing sel baru yang terbentuk, berperilaku seolah-olah tahu dimana ia harus menempatkan diri dan dengan sel mana saja ia harus membuat sambungan. Setiap sel menemukan tempatnya masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang tak terbatas, ia mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat membuat trilyunan sambungan ini dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali. Tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada embrio, pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk dan langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel mana pun mereka harus membentuk sambungan, mereka akan mengerjakannya. Lalu, siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut mengikuti rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar: Bagaimana semua sel yang sama persis ini bergerak menuju tempat yang sama sekali berbeda, seolah-olah mereka secara mendadak menerima perintah dari suatu tempat, dan berusaha agar benar-benar terbentuk organ-organ yang sungguh berbeda? Hal ini jelas menunjukkan bahwa sel yang identik ini, yang tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba menerima perintah dari suatu tempat, sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ yang lain lagi. Proses pembentukan dalam rahim berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel yang mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai mengembang dan mengkerut. Setelah itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian saling bergabung membentuk jantung. Organ ini akan terus berdenyut seumur hidup. Hal yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh darah. Sel-sel pembuluh darah bergabung satu sama lain dan membentuk sambungan di antara mereka. Bagaimana sel-sel ini tahu bahwa mereka harus membentuk pembuluh darah, dan bagaimana mereka melakukannya? Ini termasuk beragam pertanyaan yang belum dipecahkan ilmu pengetahuan. Sel-sel pembuluh darah akhirnya berhasil membuat sistem tabung sempurna, tanpa retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian dalam pembuluh darah ini mulus bagaikan dibuat oleh tangan ahli. Sistem pembuluh darah sempurna tersebut akan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh darah memiliki panjang lebih dari empat puluh ribu kilometer. Ini hampir menyamai panjang keliling bumi. Perkembangan dalam perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima, tangan dan kaki embrio mulai terlihat. Benjolan ini sebentar lagi akan menjadi lengan. Beberapa sel kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, ribuan sel pembentuk tangan embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang mengejutkan: melakukan bunuh diri massal. Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri? Kematian ini memiliki tujuan yang amat penting. Bangkai-bangkai sel mati di sepanjang garis
[media-dakwah] Re: Bagaimana Memahami Ayat2 Allah Di Alam
Bagaimana Memahami Ayat Allah Di Alam Karya : Harun Yahya Dalam Alqur'an dinyatakan bahwa orang yang tidak beriman adalah mereka yang tidak mengenali atau tidak menaruh kepedulian akan ayat atau tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah di alam semesta ciptaan-Nya. Sebaliknya, ciri menonjol pada orang yang beriman adalah kemampuan memahami tanda-tanda dan bukti-bukti kekuasaan sang Pencipta tersebut. Ia mengetahui bahwa semua ini diciptakan tidak dengan sia-sia, dan ia mampu memahami kekuasaan dan kesempurnaan ciptaan Allah di segala penjuru manapun. Pemahaman ini pada akhirnya menghantarkannya pada penyerahan diri, ketundukan dan rasa takut kepada-Nya. Ia adalah termasuk golongan yang berakal, yaitu .orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Aali 'Imraan, 3:190-191) Di banyak ayat dalam Alqur'an, pernyataan seperti, Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?, terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang-orang yang berakal, memberikan penegasan tentang pentingnya memikirkan secara mendalam tentang tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah telah menciptakan beragam ciptaan yang tak terhitung jumlahnya untuk direnungkan. Segala sesuatu yang kita saksikan dan rasakan di langit, di bumi dan segala sesuatu di antara keduanya adalah perwujudan dari kesempurnaan penciptaan oleh Allah, dan oleh karenanya menjadi bahan yang patut untuk direnungkan. Satu ayat berikut memberikan contoh akan nikmat Allah ini: Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. An-Nahl, 16:11) Marilah kita berpikir sejenak tentang satu saja dari beberapa ciptaan Allah yang disebutkan dalam ayat di atas, yakni kurma. Sebagaimana diketahui, pohon kurma tumbuh dari sebutir biji di dalam tanah. Berawal dari biji mungil ini, yang berukuran kurang dari satu sentimeter kubik, muncul sebuah pohon besar berukuran panjang 4-5 meter dengan berat ratusan kilogram. Satu-satunya sumber bahan baku yang dapat digunakan oleh biji ini ketika tumbuh dan berkembang membentuk wujud pohon besar ini adalah tanah tempat biji tersebut berada. Bagaimanakah sebutir biji mengetahui cara membentuk sebatang pohon? Bagaimana ia dapat berpikir untuk menguraikan dan memanfaatkan zat-zat di dalam tanah yang diperlukan untuk pembentukan kayu? Bagaimana ia dapat memperkirakan bentuk dan struktur yang diperlukan dalam membentuk pohon? Pertanyaan yang terakhir ini sangatlah penting, sebab pohon yang pada akhirnya muncul dari biji tersebut bukanlah sekedar kayu gelondongan. Ia adalah makhluk hidup yang kompleks yang memiliki akar untuk menyerap zat-zat dari dalam tanah. Akar ini memiliki pembuluh yang mengangkut zat-zat ini dan yang memiliki cabang-cabang yang tersusun rapi sempurna. Seorang manusia akan mengalami kesulitan hanya untuk sekedar menggambar sebatang pohon. Sebaliknya sebutir biji yang tampak sederhana ini mampu membuat wujud yang sungguh sangat kompleks hanya dengan menggunakan zat-zat yang ada di dalam tanah. Pengkajian ini menyimpulkan bahwa sebutir biji ternyata sangatlah cerdas dan pintar, bahkan lebih jenius daripada kita. Atau untuk lebih tepatnya, terdapat kecerdasan mengagumkan dalam apa yang dilakukan oleh biji. Namun, apakah sumber kecerdasan tersebut? Mungkinkah sebutir biji memiliki kecerdasan dan daya ingat yang luar biasa? Tak diragukan lagi, pertanyaan ini memiliki satu jawaban: biji tersebut telah diciptakan oleh Dzat yang memiliki kemampuan membuat sebatang pohon. Dengan kata lain biji tersebut telah diprogram sejak awal keberadaannya. Semua biji-bijian di muka bumi ini ada dalam pengetahuan Allah dan tumbuh berkembang karena Ilmu-Nya yang tak terbatas. Dalam sebuah ayat disebutkan: Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkah tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz). (QS. Al-An'aam, 6:59). Dialah Allah yang menciptakan biji-bijian dan menumbuhkannya sebagai tumbuh-tumbuhan baru. Dalam ayat lain Allah menyatakan: Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (QS. Al-An'aam, 6:95)
[media-dakwah] Re: Yang Hendak Dipikirkan Manusia
Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia Karya : Harun Yahya Sejak awal, kami telah menekankan pentingnya berpikir, manfaat-manfaatnya bagi manusia dan sarana yang membedakan manusia dari makhluk lain. Kami telah menyebutkan pula sebab-sebab yang menghalangi manusia dari berpikir. Semua ini mempunyai tujuan utama mendorong manusia untuk berpikir dan membantu mereka mengetahui tujuan penciptaan dirinya; serta agar manusia mengagungkan ilmu dan kekuasaan Allah yang tak terbatas. Di halaman-halaman berikutnya, kami akan mencoba menjelaskan bagaimana orang yang beriman kepada Allah berpikir tentang segala sesuatu yang dijumpainya sepanjang hari dan mendapatkan pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang ia saksikan; bagaimana ia seharusnya bersyukur dan menjadi semakin dekat kepada Allah setelah menyaksikan keindahan dan ilmu Allah di segala sesuatu. Sudah pasti apa yang disebutkan di sini hanya mencakup sebagian kecil dari kapasitas berpikir seorang manusia. Manusia memiliki kemampuan untuk setiap saat (dan bukan setiap jam, menit atau detik, tapi satuan waktu yang lebih kecil dari itu, yakni setiap saat) dalam hidupnya. Ruang lingkup berpikir manusia sedemikian luasnya sehingga tidak mungkin untuk dibatasi. Oleh karena itu, uraian di bawah ini bertujuan untuk sekedar membukakan pintu bagi mereka yang belum menggunakan sarana berpikir mereka sebagaimana mestinya. Perlu diingat bahwa hanya mereka yang berpikir secara mendalam lah yang mampu memahami dan berada pada posisi lebih baik dibandingkan makhluk lain. Mereka yang tidak dapat melihat keajaiban dari peristiwa-peristiwa di sekitarnya dan tidak dapat memanfaatkan akal mereka untuk bepikir adalah sebagaimana diceritakan dalam firman Allah berikut: Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti. (QS. Al-Baqarah, 2: 171) . Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A'raaf, 7: 179) Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). (QS. Al-Furqaan, 25: 44) Hanya mereka yang mau berpikir yang mampu melihat dan kemudian memahami tanda-tanda kebesaran Allah, serta keajaiban dari obyek dan peristiwa-peristiwa yang Allah ciptakan. Mereka mampu mengambil sebuah kesimpulan berharga dari setiap hal, besar ataupun kecil, yang mereka saksikan di sekeliling mereka. Ketika seseorang bangun dari tidurnya di pagi hari. Tidak diperlukan kondisi khusus bagi seseorang untuk memulai berpikir. Bahkan bagi orang yang baru saja bangun tidur di pagi hari pun terdapat banyak sekali hal-hal yang dapat mendorongnya berpikir. Terpampang sebuah hari yang panjang dihadapan seseorang yang baru saja bangun dari pembaringannya di pagi hari. Sebuah hari dimana rasa capai atau kantuk seakan telah sirna. Ia siap untuk memulai harinya. Ketika berpikir akan hal ini, ia teringat sebuah firman Allah: Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (QS. Al-Furqaan, 25: 47) Setelah membasuh muka dan mandi, ia merasa benar-benar terjaga dan berada dalam kesadarannya secara penuh. Sekarang ia siap untuk berpikir tentang berbagai persoalan yang bermanfaat untuknya. Banyak hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan dari sekedar memikirkan makanan apa yang dipunyainya untuk sarapan pagi atau pukul berapa ia harus berangkat dari rumah. Dan pertama kali ia harus memikirkan tentang hal yang lebih penting ini. Pertama-tama, bagaimana ia mampu bangun di pagi hari adalah sebuah keajaiban yang luar biasa. Kendatipun telah kehilangan kesadaran sama sekali sewaktu tidur, namun di keesokan harinya ia kembali lagi kepada kesadaran dan kepribadiannya. Jantungnya berdetak, ia dapat bernapas, berbicara dan melihat. Padahal di saat ia pergi tidur, tidak ada jaminan bahwa semua hal ini akan kembali seperti sediakala di pagi harinya. Tidak pula ia mengalami musibah apapun malam itu. Misalnya, kealpaan tetangga yang tinggal di sebelah rumah dapat menyebabkan kebocoran gas yang dapat meledak dan membangunkannya malam itu. Sebuah bencana alam yang dapat merenggut nyawanya dapat saja terjadi di daerah tempat tinggalnya. Ia mungkin saja mengalami masalah dengan fisiknya. Sebagai contoh,
[media-dakwah] Re: Berang-berang Insinyur Pembuat Bendungan
Berang-berang, Insinyur Pembuat Bendungan Karya : Harun Yahya Arsitektur adalah bidang di mana konsep seni dan estetika yang ditanamkan Allah dalam diri manusia dapat terlihat. Tapi tahukah Anda, ternyata masih terdapat banyak arsitek di alam ini yang sama terampilnya dengan manusia? Salah satu dari sekian banyak contoh yang ada adalah berang-berang. Menebang Pohon dengan Gigi dan Cakar Kisah tentang berang-berang dimulai dengan seekor pejantan dan betina yang pergi untuk membuat sarang baru untuk mereka sendiri. Pasangan berang-berang ini akan membangun rumahnya di atas sungai. Tapi, untuk mengerjakannya, pertama kali mereka harus membendung laju arus sungai. Untuk menahan laju aliran ini mereka menggunakan cara yang sama seperti yang telah dilakukan manusia selama ratusan tahun. Dengan kata lain, mereka membuat bendungan. Untuk memulai membangun bendungan, pertama-tama mereka harus mendapatkan bahan baku. Bahan baku ini terdiri atas balok kayu dan cabang-cabang pohon. Berang-berang mulai bekerja dengan pergi menuju areal hutan di sekitar sungai. Pertama-tama mereka memakan sedikit dedaunan dari pohon yang mereka temukan. Tapi tugas utama mereka adalah menebang dan mendorong pohon ini hingga roboh. Mereka melakukannya dengan cara menggerogoti batang utama pohon tersebut. Yang menarik di sini adalah mereka menggerogoti kayu sedemikian rupa sehingga ketika pekerjaan menebang berakhir, batang pohon senantiasa roboh ke arah sungai. Menebang dan merobohkan pohon masih merupakan bagian pekerjaan yang paling sederhana. Selanjutnya, berang-berang memotong pohon tersebut pada cabang-cabangnya. Mereka memulai membangun bendungan dengan meletakkan cabang-cabang tersebut di depan gelondongan kayu terbesar yang telah mereka robohkan sebelumnya. Perlu diketahui bahwa, setiap saat, peralatan yang mereka gunakan hanyalah cakar dan mulutnya saja. Mereka melakukan pekerjaan menebang pohon dan membangun bendungan dengan penuh kesabaran. Dua ekor berang-berang menebang rata-rata empat ratus pohon per tahun. Mereka memotong-motong pepohonan yang berada agak jauh dari bendungan pada cabang-cabangnya, dan kemudian menyeret potongan-potongan tersebut ke bendungan. Berang-berang selalu menggunakan gigi depan untuk menggerogoti batang atau cabang pohon. Karena mereka menggunakannya setiap waktu, maka gigi depan ini menjadi tumpul atau rusak. Tetapi rahang berang-berang dibuat dengan memperhitungkan semua hal ini sebelumnya. Gigi depannya yang tajam selalu tumbuh memanjang, layaknya kuku manusia. Demikianlah, Allah Yang Maha Besar, yang menciptakan berang-berang, juga menciptakan gigi mereka sesuai dengan pekerjaan yang harus mereka lakukan. Tubuh berang-berang didisain sedemikian rupa sehingga memudahkan mereka untuk berenang dan menyelam dalam air. Kakinya berselaput sehingga mudah mengayuh air. Ekor belakangnya berbentuk seperti dayung raksasa, sehingga mereka dapat berenang dengan nyaman dalam air. Dan Bendungan Pun Terbentuk... Berang-berang terus saja membangun bendungan mereka dengan penuh semangat. Mereka begitu ahli dalam menyusun batang pohon dan cabang-cabang kecil, dan memperluas bendungan sedikit demi sedikit setiap hari. Lambat-laun, bendungan menjadi semakin besar sehingga permukaan air yang terbendung di bagian depan pun semakin meninggi. Akhirnya, setelah beberapa bulan bekerja, danau yang besar pun terbentuk. Tapi karena danau bertambah besar, berang-berang harus memperkokoh bendungan tersebut dan memperbaiki kerusakannya. Mereka melakukan tugas berat ini dengan penuh kesabaran. Pemandangan yang muncul sebagai hasil kerja keras selama beberapa bulan ini sungguh menakjubkan. Sebuah bendungan yang sesungguhnya, yang menyerupai buatan manusia, telah terbentuk. Pada pengamatan lebih dekat, berang-berang membuat bendungan mereka dalam bentuk cekung. Bentuk seperti ini tidak dipilih secara kebetulan. Karena bentuk bendungan yang terbaik menahan tekanan air adalah bendungan yang berbentuk cekung. Faktanya, bendungan pembangkit listrik tenaga air modern yang ada sekarang juga dibangun dalam bentuk cekung. Singkat kata, berang-berang memiliki pengetahuan tentang konstruksi, yang pada manusia dicapai setelah beberapa waktu, sejak hari pertama dari kehidupan mereka. Lalu, siapakah yang memberikan mereka pengetahuan tersebut? Tidak diragukan lagi, suatu makhluk hidup tidak mungkin memperoleh kemampuan membangun bendungan secara kebetulan. Ia tidak dapat menemukan bentuk bendungan yang akan memiliki daya tahan terkuat dalam menahan tekanan air secara kebetulan, dan ia pun tidak mampu menurunkan kemampuan ini kepada generasi berikutnya. Adalah Allah Yang Maha Besar, yang memberi berang-berang kemampuan yang mereka miliki, yang menciptakan semua makhluk hidup, dan yang memberi ilham atas apa yang mereka lakukan. Rumah Bertingkat di Atas Air
[media-dakwah] Re : Tuhan itu ada nggak sih,..............
Assalamu'alaikum Wr Wb, nih ada cerita bagus untuk kita semua -- Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang, Saya tidak percaya Tuhan itu ada. Kenapa kamu berkata begitu ??? timpal si konsumen. Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, dijalanan untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi. Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker-istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat. Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR. Si tukang cukur tidak terima, Kamu kok bisa bilang begitu ??.Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu! Tidak! elak si konsumen. Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang diluar sana, si konsumen menambahkan. Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!, sanggah si tukang cukur. Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya, jawab si tukang cukur membela diri. Cocok!-kata si konsumen menyetujui.Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini. Si tukang cukur terbengong JIKA ANTUM INGIN MENGIRIM CERITA INI KEPADA TEMAN2 ANTUM, MAKA FOEWARD-kan MESSAGE INI KEPADA TEMAN2 ANTUM...!!! SEMOGA BERMANFAAT. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [media-dakwah] mo tanya...
Asslm, Pak saya belum dapat maslh hukum dan dalil dan masih saya cari, tetapi yang saya dapat baru do'anya sesudah anak bayi dilahirkan ini do'anya: U'IIDZU BIKALIMATILLAHIT TAAMMATI MIN KULLI SYAITHAANIN WAHAAMMATIN WA-MIN KULLI'AININ LAAMMATIN. Artinya : Kumohonkan perlindungan untukmu dengan kalimat Allah yang sempurna dari godaan syetan dan dari apa saja yang berbisa, juga dari pandangan mata yang dapat menimbulkan bahaya . ( Saya mengambil Do'a ini dari Buku yang berjudul KUMPULAN DO'A DZIKIR PILIHAN disusun oleh Drs. K. H. Faqih Dalil Ustazd ini mengambil dari Al-Qur'an dan Hadist dan kitab2 kuning yang dia peroleh dari para ulama terbitan Apollo Surabaya). Mungkin ini menambah keyakinan Bpk bahwa mengazani anak bayi yang baru lahir. Mungkin ada teman2 yang bisa memberikan hukum dan dalil2 tentang mengazani anak bayi yang baru lahir. Semoga bermanfaat Terima kasih Salam, . - Original Message - From: Instrument Clerk Jabung [EMAIL PROTECTED] To: media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 21, 2005 11:15 AM Subject: [media-dakwah] mo tanya... Assalamualaikum Wr. Wb Saya peria 28th, ber istri dan mempunya 2 pasang anak dan insyaallah bakal lahir anak yang ketiga sekitar bulan januari.. Saya mau bertanya kepada semua anggota millis ini yang mengerti dan mengetahui hukum dan dali2 mengenai meng'Adznkan dan Qomat kepada bayi yang baru lahir.? Terima kasih, Wassalam. Kurniawan. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Siska Meniggalkan Sholat
SIKSA MENIGGALKAN SHOLAT Apakah yang menyebabkan kamu masuk neraka Saqar ini ? Mereka menjawab : kami tidak termasuk golongan orang-orang yang mengerjakan Sholat (S. Al-Muddatsir 42, 43 ). SIKSAAN KETIKA HIDUP DIDUNIA 1. Allah kurangkan keberkatan umurnya 2. Rezekinya dipersempitkan oleh Allah 3. Tidak ada tempat baginya disisi Agama ISlam 4. Do'anya tertolak 5. Hilang cahaya sholeh dari wajahnya 6. Amal kebaikan yang dilakukan langsung tidak diberi pahala SIKSAAN KETIKA SAKARATUL MAUT 1. Ia akan menghadapi sakaratul maut dalam keadaan hina 2. Matinya dala keadaan menderita kelaparan 3. Matinya dalam keadaan yang sangat haus, walaupun diberi minum sebanyak tujuh lautan SIKSAAN KETIKA BERADA DIDALAM KUBUR 1. Allah akan menyempitkan kuburannya dengan sesempit-sempitnya 2. Kuburnya akan digelapkan 3. Allah akan menyiksanya dengan pedih sampai hari Qiamat SIKSAAN KETIKA BERADA DI AKHIRAT 1. Dia akan dibelenggu dan diseret kepadang mahsyar oleh malaikat. . Allah tidak akan memandangnya dengan pandangan belas kasihan. Allah tidak akan mengampuni dosanya dan akan disiksa dengan keras didalam neraka. NIBAH BAGI ORANG YANG MENIGGALKAN SHALAT 1. SUBUH, : Ia akan disiksa selama 60 tahun didalam neraka 2. DZUHUR, : Dosanya seperti membunuh 1000 jiwa orang Islam 3. ASHAR, : Dosanya seperti meruntuhkan Ka'bah 4. MAGHRIB, : Dosanya seperti ia berzina denga Ibunya (Jika pria)atau berzina dengan Bapaknay (bagi Wanita) 5. ISYA', : Allah tidak akan ridha' ia hidup dibumi Allah, dan ia akan didesak mencari bumi lain. (Kitab Raudhatussalihin) DiMohon : Untuk di Print dan dicopy atau di Design sebagus mungkin, dan diberikan kepada tentangga, family, dan kaum Muslimin moga dengan adanya keterangan diatas dapat menambah Iman dan Shalatnya lebih sempurna dari yang kemaren-kemarennya, Semoga bermanfaat [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : Siksa Meniggalkan Sholat
Asslm. Wr. Wb. Bapak2/Ibu2, Saudara2 sekalian dimohon ini nanti diprint dan dicopy terus dikasih ama tetangga, Family, dan kaum muslimin yang lainnya. Moga dengan membaca ini bisa untuk menimbang dan menjadikan kita selalu disiplin didalam sholat dan didalam menjalankan ibadah See Attachment [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re: Siapakah,............!!!!
SIAPAKAH ? Siapakah orang yang sibuk? Orang yang sibuk adalah orang yang suka menyepelekan waktu sholatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s Maka sempatkanlah bagimu untuk beribadah..dan bersegerralah! Siapakah orang yang manis senyumanya? Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa musibah lalu dia berucap Inna lillahi wainna illaihi rajiuun. Kemudian berkata,Ya Rabb, Aku redha dengan ketentuanMu ini, sambil mengukir senyuman. Maka berbaik hatilah dan bersabar... Siapakah orang yang kaya? Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini. Maka bersyukurlah atas nikmat yang kau terima dan berbagilah... Siapakah orang yang miskin? Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada selalu menumpuk-numpukkan harta. Maka janganlah kau menjadi kikir juga dengki... Siapakah orang yang rugi? Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan. Maka hargailah waktumu dan bersegeralah.. Siapakah orang yang paling cantik? Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik. Maka peliharalah akhlakmu dari dosa dan noda. Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas? Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal kebaikan dimana kuburnya akan di perluaskan sejauh mata memandang. Maka beramal shalehlah selagi sempat dan mampu... Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit? Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya. Maka ingatlah akan kematian dan kehidupan setelah dunia Siapakah orang yang mempunyai akal? Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka. Maka peliharalah akal sehatmu dan pergunakan semaksimal mungkin untuk mengharap ridho-Nya.. Siapakah org yg PELIT ? Orang yg pelit ialah org yg membiarkan atau membuang email ini begitu saja, malah dia tidak akan menyampaikan kepada org lain. Maka sampaikanlah kepada yang lain sedikit berita gembira ini selagi sempat, karena tiada ruginya bagimu... Perhatian ! Jika Anda tidak menyampaikan kepada lima/sepuluh/dua puluh teman Anda dalam lima hari, maka..tidak akan terjadi apa2 kepada Anda.. Jika Anda kirimkan email ini.pun..Anda tidak akan tiba2 menjadi kaya dalam lima atau sepuluh hari. kemudian ... Tetapi .Insya Allah Anda akan mendapat balasan dari Allah SWT karena sedikit banyak telah mengingatkan saudara Anda yang lain tentang kebaikanwatawwa shobilhaqi... Amin ya rabbal alamin. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : Pelajaran Bagi Kita Semua dari Umat Terdahulu
Kaum Luth Karya : Harun Yahya Salah satu adzab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam Al-Quran adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth. Mereka diadzab Allah karena melakukan praktek homoseksual. Menurut kitab Perjanjian Lama, kaum Nabi Luth ini tinggal di sebuah kota bernama Sodom. Sehingga karena itu praktek homoseksual saat ini kerap disebut juga sodomi. Penelitian arkeologis mendapatkan keterangan, kota Sodom semula berada di tepi Laut Mati (Danau Luth) yang terbentang memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania. Dengan sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota tersebut Allah runtuhkan, lalu jungkir-balik masuk ke dalam Laut Mati. Layaknya orang jungkir-balik atau terguling, kerap bagian kepala jatuh duluan, lalu diikuti badan dan kaki. Begitu pula kota Sodom, saat runtuh dan terjungkal, bagian atas kota itu duluan yang terjun ke dalam laut, sebagaimana Allah kisahkan dalam Al-Quran: Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (Surat Huud ayat 82). Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bencana itu dapat terjadi karena daerah Lembah Siddim, yang di dalamnya terdapat kota Sodom dan Gomorah, merupakan daerah patahan atau titik bertemunya dua lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah. Patahan itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di Afrika. Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan tsunami (gelombang laut yang sangat besar) yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan lava/lahar panas dari perut bumi. Hal seperti itu pula yang terjadi pada kota Sodom, sebagaimana diungkap peneliti Jerman, Werner Keller, Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewatai daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorrah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman (Laut Mati). Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan petir, keluarnya gas alam serta lautan api. Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik (berupa gempa) yang telah lama tertidur sepanjang patahan. Dengan keterangan ilmiah tersebut dapat direkonstruksi kembali bagaimana adzab Allah itu menimpa ummat Nabi Luth yang ingkar kepada-Nya. Bencana itu didahului dengan sebuah gempa yang menyebabkan tanah menjadi merekah. Dari rekahan itu muncul semburan lahar panas yang menghujani penduduk kota Sodom. Di bawah pesisir Laut Mati juga terdapat sejumlah besar timbunan kantung-kantung gas metana mudah terbakar. Kemungkinan besar, letusan lava serta semburan gas metana itulah yang Allah maksudkan dalam Al-Quran dengan hujan batu dari tanah yang terbakar. Bencana itu diakhiri dengan terjunnya kota Sodom bersama penduduknya ke dalam Laut Mati. Serangkaian percobaan ilmiah di Universitas Cambridge membenarkan teori ini. Para ilmuwan membangun tiruan tempat berdiamnya kaum Luth di laboratorium, lalu mengguncangnya dengan gempa buatan. Sesuai perkiraan, dataran ini terbenam dan miniatur rumah tergelincir masuk lalu terbenam di dalamnya. Penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah ini mengungkap satu kenyataan penting, bahwa kaum Luth yang disebutkan Al-Quran memang pernah hidup di masa lalu, kemudian mereka punah diazab Allah akibat kebejatan moral mereka. Semua bukti terjadinya bencana itu kini telah terungkap dan sesuai benar dengan pemaparan Al Qur'an Hak cipta selamanya oleh Allah © Subhanahu wa Ta'ala Semua materi dapat disalin dan disebarkan (syukur-syukur ...) dengan mencantumkan www.prayoga.net [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Dapat Menafsirkan Al-Qur'an ?
Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Dapat Menafsirkan Al-Qur'an ? Kategori Al-Qur'an - Tanya Jawab Jumat, 14 Januari 2005 16:36:39 WIB APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK DAPAT MENAFSIRKAN AL-QUR'AN ? Oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Pertanyaan. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : Apa yang harus dilakukan untuk dapat menafsirkan Al-Qur'an ? Jawaban. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menurunkan Al-Qur'an ke dalam hati nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam agar beliau mengeluarkan manusia dari kekufuran dan kejahilan yang penuh dengan kegelapan manuju cahaya Islam. Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an surat Ibrahim : 1. Artinya : Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Rabb mereka, (yaitu) menuju jalan Rabb Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Allah Subhanahu wa Ta'ala juga menjadikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai orang yang berhak mejelaskan, menerangkan, dan menafsirkan isi Al-Qur'an. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam surat An-Nahl : 44 Artinya : Keterangan-keterangan (mu'jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kami menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan. Sunnah berfungsi sebagai penafsir dan penjelas isi Al-Qur'an, dan sunnah ini juga merupakan wahyu karena yang diucapkan oleh Rasullullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah bukan hasil pemikiran Rasulullah, tetapi semuanya dari wahyu Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana ditegaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an surat An-Najm : 3-4. Artinya : Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al-Qur'an dan sesuatu yang hampir sama dengan Al-Qur'an. Ketahuilah, akan ada seorang lelaki kaya raya yang duduk di atas tempat duduk yang mewah dan dia berkata, Berpeganglah kalian kepada Al-Qur'an. Apapun yang dikatakan halal didalam Al-Qur'an, maka halalkanlah, sebaliknya apapun yang dikatakan haram dalam Al-Qur'an, maka haramkanlah. Sesungguhnya apapun yang diharamkan oleh Rasulullah, Allah juga mengharamkannya [Takhrijul Misykat No. 163] Untuk itu cara menafsirkan Al-Qur'an adalah: Cara Pertama. Adalah dengan sunnah. Sunnah ini berupa : ucapan-ucapan, perbuatan-perbuatan, dan diamnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Cara Kedua. Adalah dengan penafsiran para sahabat. Dalam hal ini pelopor mereka adalah Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu. Ibnu Mas'ud termasuk sahabat yang menemani Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sejak dari awal dan dia selalu memperhatikan dan bertanya tentang Al-Qur'an serta cara memahaminya dan juga cara menafsirkannya. Sedangkan mengenai Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud pernah berkata : Dia adalah penerjemah Al-Qur'an. Oleh karena itu tafsir yang berasal dari seorang sahabat harus kita terima dengan lapang dada, dengan syarat tafsir tersebut tidak bertentangan dengan tafsiran sahabat yang lain. Cara Ketiga. Yaitu apabila suatu ayat tidak kita temukan tafsirnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat, maka kita cari tafsiran dari para tabi'in yang merupakan murid-murid para sahabat, terutama murid-murid Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas, seperti : Sa'ad bin Juba'ir, Thawus. Mujahid, dan lain-lain. Sangat disayangkan, sampai hari ini banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an yang tidak ditafsirkan dengan ketiga cara di atas, tetapi hanya ditafsirkan dengan ra'yu (pendapat/akal) atau ditafsirkan berdasarkan madzhab yang tidak ada keterangannya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam secara langsung. Ini adalah masalah yang sangat mengkhawatirkan apabila ayat-ayat Al-Qur'an ditafsirkan hanya untuk memperkuat dan membela satu madzhab, yang hasil tafsirnya bertentangan dengan tafsiran para ulama ahli tafsir. Untuk menunjukkan betapa bahayanya tafsir yang hanya berdasarkan madzhab, akan kami kemukakan satu contoh sebagai bahan renungan yaitu tafsir Al-Qur'an surat Al-Muzammil : 20. Artinya : Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an Berdasarkan ayat ini, sebagian penganut madzhab berpendapat bahwa yang wajib dibaca oleh seseorang yang sedang berdiri shalat adalah ayat-ayat Al-Qur'an mana saja. Boleh ayat-ayat yang sangat panjang atau boleh hanya tiga ayat pendek saja. Yang penting membaca Al-Qur'an. (tidak harus Al-Fatihah -pent-). Betapa anehnya mereka berpendapat seperti ini, padahal Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca pembuka Al-Kitab (surat Al-Fatihah) [Shahihul Jaami' No. 7389] Dan di hadits lain Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Barangsiapa yang shalat tidak membaca
[media-dakwah] Sifat-Sifat Hamba Allah yang Mendapat Kemuliaan
See Attachment [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : Sifat-Sifat Hamba Alloh yang mendapat kemuliaan
SIFAT-SIFAT HAMBA ALLAH SWT. YANG MENDAPAT KEMULIAAN 1. QS : Al-Furqaan ayat 63 Dan hamba-hamba Tuhan yang maha penyayang itu (ialah) orang2 yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang2 jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata2 (yang mengandung ) keselamatan'. 2. QS : Al-Furqaan ayat 64 Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka**. **Maksudnya orang2 yang sembahyang tahajjud di malam hari semata2 karena Allah. 3. QS : Al-Furqaan ayat 65 Dan orang2 yang berkata: Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal. 4. QS : Al-Furqaan ayat 66 Sesungguhnya Jahannam itu seburuk2 tempat menetap dan tempat kediaman. 5. QS : Al-Furqaan ayat 67 Dan orang2 yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah2 antara yang demikian. 6. QS Al-Furqaan ayat 68 Dan orang2 yang tidak menyebah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan ) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, Niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya). 7. QS : Al-Furqaan ayat 69 (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, 8 QS : Al-Furqaan ayat 70 kecuali orang2 yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh, maka itu kejahatan mereka itu Allah ganti dengan kebajikan. Dia adalah maha Pengampun lagi Maha penyayang. 9. QS : Al-Furqaan ayat 71 Dan orang2 yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar2nya. 10 QS : Al-Furqaan ayat 72 Dan orang2 yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan2 yang tidak berfa'edah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. 11 QS : Al-Furqaan ayat 73 Dan orang-orang yang apabila di beri peringatan dengan ayat2 Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang2 yang tuli dan buta. 12 QS : Al-Furqaan ayat 74 Dan orang2 yang berkata: Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri2 kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertaqwa. 13. QS : Al-Furqaan ayat 75 Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka.dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya, 14. QS : Al-furqaan ayat 76 mereka kekal didalamnya. Syurga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. 15. QS : Al-Furqaan ayat 77 Katakanlah (kepada orang2 musyrik): Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. (tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya), padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? karena itu kelak (azab)pasti (menimpamu). Dan mengikuti Sunnah-Sunnah Rosulullah SAW. Semoga bermanfaat Salam Hamba Allah [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Re : Moderator
Moderator, Saya bertanya ada berapakah yang sudah ikutan di milist ini. Terima kasih [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga
Asslm. Pak, maaf kalo saya tambah udah menghafal sekalian mengerti akan arti dari pada Al-qur'an itu..kalo hanya menghapal aja nggak tahu artinya kan agak susah untuk menjadi pedoman hidup.Ada satu contoh jika kita beli Obat diJepang kan di Obat tsb ada tulisan jepangnya kalo kita nggak tau arti tulisan itu mungkin saja itu bukan obat dan untuk tau masalah dosis pemakaian obat tsb mungkin harus diminum satu kali sehari kalo kita gak tau arti tulisan itu kita hanya tebak2an aja bisa overdosis, Jadi sekali lagi saya tambahkan disamping menghapal juga harus mengerti arti dari pada Al-qur'an tsb Terima kasih. Wasslm. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: MR [EMAIL PROTECTED] Cc: media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Monday, December 12, 2005 5:11 PM Subject: Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga Benar Pak Ridwan. Saya juga heran orang banyak hanya berkomentar. Kenapa tidak memposting ttg Al Qur'an hingga memperkuat Postingan pertama yg menganjurkan menghafal Al Qur'an. Saya sih husnudzhon aja yang menganjurkan mambaca Al Qur'an lalu mempraktekan dalam kehidupan. Itu benar tidak salah, tapi kita ini terbatas, dakwah bagi pribadi dan orng lain butuh tahapan. Kita sekarang menghafal Qur'an nanti suatu ketika akan juga menghafal hadits, maka seiring menghafal tsb Insya Allah akhlaknya akan sesuai Al Qur'an. Janganlah kita harus bisa semua sesegera mungkin, nggak bisa harus ada tahapan. Nah tahapan urgensi ini terserah masing2, kondisi dll. Yang penting Allah tidak bisa dibohongi seserius manakah Umat Nya itu dalam mengkaji dan praktek Islam. Idelanya kita memang Hafal Qur'an, Hadits, Ahli Fiqih, Negarawan, Lalu dipalikasikan dalam kehidupan itu adalah bicara ideal...saya sendiri tidak putus asa dan yakin orang2 sholeh seperti itu ada. Dan saya rindu bertemu dgn orang sholeh tsb. MR [EMAIL PROTECTED]To: media-dakwah@yahoogroups.com com cc: Sent by: Subject: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan [EMAIL PROTECTED]Al-Qur'an dalam Keluarga groups.com 12/12/2005 04:48 PM Menghafalkan Al Quran sangat mulia untuk menjaga ke-asli-an tulisan dan bacaannya, tidak semua orang bisa menghafal Al Quran dan hanya orang-2 yang telah Allah SWT tetapkan bahwa dia mampu menghafalkan Al Quran karena Allah SWT menjaga ke-asli-an Al Quran (QS.15:9), janganlah semangat menghafal Al Quran dilemahkan, apakah kita telah banyak menghafal ayat-2 dalam Al Quran ? Mengapa kita menuntut negara untuk berhukum dengan Al Quran padahal diri sendiri belum melaksanakannya ? Tulisan ini adalah nasehat untuk diri sendiri, jika bermanfaat buat yang lain maka itu adalah rahmat dari Allah SWT, jika ada yang tidak sependapat maka adalah sunatullah setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda meskipun dalam soal yang sama. salam ridwan Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [BULK] - Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga
Ibarat Api dilawan Api kan tambah besar, jadi kalo ada Api kita siram ama Air aja.Ya udah, Wahai saudara/I ku sekalian sekarang kita membahas lebih lanjut lagi masalah pokok kita. Terima kasih. - Original Message - From: suhana032003 [EMAIL PROTECTED] To: media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 13, 2005 10:56 AM Subject: [BULK] - Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga dakwah dalam islam bukan dialog yg hanya sekedar membuat tertawa dan tersenyum. tapi dakwah dalam islam sifatnya mengobati. sifat obat ada kalanya manis tapi seringkali pahit, tapi efeknya bisa menyembuhkan. para sahabat seringkali berdialog yg cukup keras, tapi akhirnya mereka akan kembali pada kebenaran Al-quran dan perintah Rasul. keras tidak selalu membenci tapi ungkapan rasa sayang, bila cara halus sudah tidak bisa digunakan lagi:) itu hanya pendapat dari orang dhoif ini:) salam:) hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf Ust. Ahmed, kalau ada yg tersinggung, sekali lagi maaf. memang yg namanya dakwah, amar makruf nahi munkar, itu sering kali menyangkut perbuatan/perilaku seseorang, tapi maaf bukan membicarakan orangnya lho ya, tapi perilakunya. sebagai contoh, himbauan dari Ust. Mustofa ini, bisa jadi menyinggung juga mereka yg hafalannya masih minim, seperti saya nih, tapi mudah-mudahan dg himbauan ini akan bisa memacu peningkatan hafalan kita. contoh lain, judi itu haram . . . . . .dst, ini bisa dipastikan akan menyinggung mereka yg suka bermain judi. Apakah dg begitu kita tdk boleh mengingatkan kalo judi itu haram . . . dst? Salam, Imam Ahmed Mustaqim [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED], agus Pri [EMAIL PROTECTED] oo.com.sg cc: media- dakwah@yahoogroups.com Sent by:Subject: [BULK] - Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an [EMAIL PROTECTED]dalam Keluarga oups.com 12/12/2005 06:09 PM Yah memang memprihatinkan sekali dan idenya sangat bagus sekali pak Imam. Daripada berdebat tidak karuan. Agar tidak terkesan hanya menyindir saja barangkali pak Imam bisa memulai lebih dahulu ide ini sehingga bapak bisa menunjukkan terlebih dahulu agar kondisi yang menyedihkan ini tidak berlangsung terus menerus. Kita tunggu postingannya pak Imam...ajarkan kami yang masih terus belajar ini tentang Al Qur'an dan hadits sebagaimana para salaful ummah mengajarkan dan menjaganya sehingga tidak diselewengkan para pemalsu dan penafsir yang menyimpang. Wassalam Ahmed [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau menurut saya dua-duanya harus berjalan berbarengan bahkan alangkah baiknya dibarengin lagi dengan hafalan hadistnya, sebab sekarang makin langka orang yg hafid al- quran dan juga hafal berbagai hadist, sehingga kadang2 kita jumpai rekan kita berkomentar pada suatu masalah dg mengatakan, wah itu nggak ada hadist nya, nggak ada dalil al-qurannya, padahal kalau kita tengok hafalan hadist dan al-qurannya masih cukup memprihatinkan. bahkan kalo kita tengok pada sejarah, baik di jaman rosululloh, sohabat, tabiin, tabiin tabiin, banyak sekali kita jumpai yg hafal al-quran maupun hadist, sebagai contoh Imam Syafi'i sejak usia dibawah 10 th sudah hafal alquran, Bukhori hafal beribu-ribu hadist dll agus Pri [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Sent by: keadilan4all@yahoogroups.com, media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] groups.comcc: Subject: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga 12/12/2005 01:10 PM Mengapa sekarang kita cenderung bicarakan hafalan Al-Qur'an?, sedangkkan ada yang lebih penting dari sekedar menghafal yaitu : BAGAIMANA DI NEGARA KITA INI BERHUKUM AL-QUR'AN? Sesuai dengan QS, 5;68 Katakanlah: Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. Dengan telah terlaksananya hal tersebut diatas, saya yakin hampir semua umat akan hafal Al-Qur'an, karena dia harus tahu mengerti hukum. Terima Kasih Mohon ma'af bila ada kesalahan kata. [EMAIL PROTECTED] wrote: Monday,