[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-08 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja

Wahbagus tu, John.
Aku catet deh..
Semoga semua orang di negeri tercinta ini menyadari akan hal itu
Thanks,
 Basye.
- Original Message -
From: Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, January 08, 2002 12:06 PM
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


> Judulnya masih Supermi Hukum, koq isinya udah sampai ke joke tentang
> engineer segala nih...
> Kalau boleh balik ke substansi semula, tentang semrawutnya situasi
> kebangsaan kita, saya teringat kata-kata ace Angkatan Udara Jerman Nazi,
> Herman Goering, yang kelihatannya malahan relevan dengan situasi kita
> (barangkali kita setback 60 tahun ya...)
>
> Bah. Inggris aja ya, kalau bah. Jerman yang ngerti cuman satu-dua orang
> (tapi kalau bah. Indonesia, nuansa maknanya hilang) :
> "But, after all, it is the leaders of the country who determine the
policy.
> And it is always a simple matter to drag the people along, whether it is
> a democracy, or a fascist dictatorship, or a parliament, or a communist
> dictatorship.
> Voice or no voice, the people can always be brought to the bidding of
> the leaders. That is easy. All you have to do is tell them they are
> being attacked and then denounce the peacemakers for lack of patriotism
> and exposing the country to danger.
> It works the same in any country."
>
> Jadi, sekarang siapa, atau apa, yang sebaiknya dijadikan musuh bersama
kita?
>
> Wasalam.
>
>
> --
> --[YONSATU -
ITB]--
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe: <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
> 1 Mail/day :
<mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>
>



-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe: <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-08 Terurut Topik Syafril Hermansyah

Hello Gank,

On  Tue, 8 Jan 2002 at 14:34:05 GMT +0700 (which was 08/01/2002 14:34)
"Triawan ''Wangki" Saleh"=[TS] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

>> Hmm...situasi  ini  yg  akan  memunculkan situational leader. Walaupun
>> mengherankan,  kondisi  sdh  spt sekarang ini kok ya belum muncul juga
>> itu Satria Pamungkas atau Ratu Adil :-)

> Yang muncul malah anak ITB Mesin sekelas saya : Bintang Pamungkas.

Nggak ikutan jadi anggota partainya Om (Partai Ratu Adil)  ?


-- 
Salam,
- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB  A-7911664
#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

Thought of The Day :
***Dalam  membenarkan  orang  lain  kita  mengikuti pendapat dunia, tp
dalam  membenarkan  diri sendiri sering kita mendahului pendapat dunia
(Charles Caleb Colton, 1780-1832).


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-07 Terurut Topik Triawan ''Wangki\" Saleh



From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Tuesday, 08 January, 2002 12:39

Hmm...situasi  ini  yg  akan  memunculkan situational leader. Walaupun
mengherankan,  kondisi  sdh  spt sekarang ini kok ya belum muncul juga
itu Satria Pamungkas atau Ratu Adil :-)


Yang muncul malah anak ITB Mesin sekelas saya : Bintang Pamungkas.

Salam,
Wangki



-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-07 Terurut Topik Syafril Hermansyah

Hello Gank,

On  Tue, 08 Jan 2002 at 12:06:48 GMT +0700 (which was 08/01/2002 12:06)
"Akhmad Bukhari Saleh"=[ABS] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

> Judulnya masih Supermi Hukum, koq isinya udah sampai ke joke tentang 
> engineer segala nih...

It's kinda bit off topic for relaxation, no problem lah :-)

> Kalau boleh balik ke substansi semula, tentang semrawutnya situasi 
> kebangsaan kita, saya teringat kata-kata ace Angkatan Udara Jerman Nazi, 
> Herman Goering, yang kelihatannya malahan relevan dengan situasi kita 
> (barangkali kita setback 60 tahun ya...)

> "But, after all, it is the leaders of the country who determine the policy.
> And it is always a simple matter to drag the people along, whether it is 
> a democracy, or a fascist dictatorship, or a parliament, or a communist 
> dictatorship.
> Voice or no voice, the people can always be brought to the bidding of 
> the leaders. That is easy. All you have to do is tell them they are 
> being attacked and then denounce the peacemakers for lack of patriotism 
> and exposing the country to danger.
> It works the same in any country."

Hmm...situasi  ini  yg  akan  memunculkan situational leader. Walaupun
mengherankan,  kondisi  sdh  spt sekarang ini kok ya belum muncul juga
itu Satria Pamungkas atau Ratu Adil :-)

> Jadi,  sekarang  siapa,  atau  apa,  yang  sebaiknya dijadikan musuh
> bersama kita?

Apa  tidak  ada  pilihan  lain, misalkan saja Kepala Negara menyatakan
(membuat  Maklumat)  secara  resmi "Negara kita sekarang dalam kondisi
super  krisis,  jadi  marilah  kita  bersama bla bla bla..." (mirip dg
Maklumat  Perang,  atau  negara dalam kondisi bahaya, toh intinya sama
y.i. menkondisikan bahwa saat ini norma umum tidak berlaku, yg berlaku
adalah  norma/aturan  khusus  atau  dpl  penguasa/pemerintah  memiliki
legitimasi melakukan hal-2x diluar ketentuan umum yg biasa berlaku).

-- 
Salam,
- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB  A-7911664
#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

Thought of The Day :
***Caci  maki  seorang  penjahat mrpkan kehormatan bagi seorg yg jujur
(Jean Jaques Rousesau, 1712-1778).


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-07 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Judulnya masih Supermi Hukum, koq isinya udah sampai ke joke tentang 
engineer segala nih...
Kalau boleh balik ke substansi semula, tentang semrawutnya situasi 
kebangsaan kita, saya teringat kata-kata ace Angkatan Udara Jerman Nazi, 
Herman Goering, yang kelihatannya malahan relevan dengan situasi kita 
(barangkali kita setback 60 tahun ya...)

Bah. Inggris aja ya, kalau bah. Jerman yang ngerti cuman satu-dua orang 
(tapi kalau bah. Indonesia, nuansa maknanya hilang) :
"But, after all, it is the leaders of the country who determine the policy.
And it is always a simple matter to drag the people along, whether it is 
a democracy, or a fascist dictatorship, or a parliament, or a communist 
dictatorship.
Voice or no voice, the people can always be brought to the bidding of 
the leaders. That is easy. All you have to do is tell them they are 
being attacked and then denounce the peacemakers for lack of patriotism 
and exposing the country to danger.
It works the same in any country."

Jadi, sekarang siapa, atau apa, yang sebaiknya dijadikan musuh bersama kita?

Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-07 Terurut Topik Syafril Hermansyah

Hello Gank,

On  Tue,  8 Jan 2002 at 09:46:41 GMT +0700 (which was 08/01/2002 9:46)
"Abas F Soeriawidjaja"=[AFS] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

>"Three proffesional engineers is driving together in
> a car, one is a mechanic engineer, the other one is an electrical engineer
> and the last one is a computer engineer.
> Suddenly the car engine stop in a middle of Nevada desert.
> The Mechanical engineer said :" I know, this must be the fuel line, this is
> a 1995 car, after six yrs the fuel scale will aglomerated in the line."
> The Electrical engineer said :"No, I think it just a simple electical wiring
> disconneced due to long drive we had."
> Then at last the Computer Engineer comments :" Thats too complicated ! Lets
> try it in a more simple way. Close the window and then open again, maybe it
> will work".
> Hehehehehe

Ha..ha..ha...
Koreksi  dikit  ah,  perhaps  the  computer  Engineer  said  : "simply
pressing "panic button" (Reset key) will solve the problem" :-).


-- 
Salam,
- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB  A-7911664
#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

Thought of The Day :
***Apa  yg  Anda  sukai pd diri org-2x lain pd umumnya juga adl yg mrk
sukai pd diri Anda (Lord Chesterfield, 1694-1773).


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-07 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja

Aku punya joke yang cukup menarik buat kita renungkan sebagai engineer.
Gini ceritanya :
   "Three proffesional engineers is driving together in
a car, one is a mechanic engineer, the other one is an electrical engineer
and the last one is a computer engineer.
Suddenly the car engine stop in a middle of Nevada desert.
The Mechanical engineer said :" I know, this must be the fuel line, this is
a 1995 car, after six yrs the fuel scale will aglomerated in the line."
The Electrical engineer said :"No, I think it just a simple electical wiring
disconneced due to long drive we had."
Then at last the Computer Engineer comments :" Thats too complicated ! Lets
try it in a more simple way. Close the window and then open again, maybe it
will work".
Hehehehehe
- Original Message -
From: Syafril Hermansyah <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, January 07, 2002 4:47 PM
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


> Hello Gank,
>
> On  Mon, 7 Jan 2002 at 12:17:42 GMT +0700 (which was 07/01/2002 12:17)
> "Abas F Soeriawidjaja"=[AFS] wrote to [EMAIL PROTECTED] :
>
> > Persoalan anda di daerah, menurut saya bersumber dari salah kaprahnya
> > keputusan untuk memberikan otonomi dearah dalam sistim keperintahan
kita.
> > Jalan pikiran yang sederhana : "Kalau sentralisasi pernah gagal
> > dilaksanakan, bukankah berarti otonomi daerah bisa menyelesaikan
kegagalan
> > sentralisasi. Siapa bisa menjamin?" Jalan pikiran sederhana yang
berikutnya
>
> Aha... benar! as simple as that!
> Jangan-2x logika yg dipakai pemerintahan yg memutuskan hal tsb terlalu
> rumit,  atau  sama  sederhananya  :  "orang pusat sdh cukup menikmati,
> sekarang saatnya orang daerah" :-(
>
> > : "Kalau mobil kita mogok , kan bukan kita mimpi beli speda motor baru.
Cari
> > tau kenapa bisa mogok , terus benerin !!"
> > Hehehehe...
>
> Yg  sering  terjadi  (ini  pengalaman  orang services), user teriak di
> telpon  "eh  mobil  saya  mogok, tolongin dong" (emangnya engineer itu
> fortune   teller   yg  bisa  tahu  problemnya  apa  tanpa  diberitahu
> symptomnya).
>
> BTW.  Saat  kerja  praktek  di Garuda Maintenance Shop dulu, saya amat
> terkesan  dg  cara  kerja Swiss Air Maintenance Shop (yg kerja sama dg
> Garuda  Maintenance Shop saat itu). Untuk setiap "instrument" yg masuk
> shop,  pasti  dibuatkan  log (ini masih normal), dan setiap Item mesin
> ada  "Workmanshipnya",  misalkan  kerusakan  type  A  dikerjakan  oleh
> engineer  baru  maka  hitungannya x jam, jika oleh Engineer pengalaman
> dihitung y jam.
>
> --
> Salam,
> - Syafril -
>
> Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
> YON-1 ITB  A-7911664
> #...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#
>
> Thought of The Day :
> ***Orang  menilai  org lain berdasarkan apa yg dikatakannya dan apa yg
> diperbuatnya, org menilai diri sendiriberdasarkan apa yg dipikirkannya
> dan apa yg hendak dicobanya (Comtesse Diane, 1829-1899).
>
>
> --
> --[YONSATU -
ITB]--
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe: <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
> 1 Mail/day :
<mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>
>


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe: <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-07 Terurut Topik Syafril Hermansyah

Hello Gank,

On  Sun, 6 Jan 2002 at 17:52:10 GMT +0700 (which was 06/01/2002 17:52)
"Abas F Soeriawidjaja"=[AFS] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

> Saya ingin mengutip Pidato Kenegaraan Bapak Industri Korea Selatan Park
> Chung-hee pada tahun 1973, katanya : "Sejahterakanlah dirimu dan keluargamu
> dan tentu negaramu akan sejahtera " .
> Ucapannya ini sangat sederhana dan yang mengagumkan adalah keteguhan
> sikapnya untuk mewujudkan kata-katanya yang sedrhana itu, beberapa kali
> beliau sebagai presiden mengalami percobaan pembunuhan dari lawan
> politiknya.

Setelah baca ini, saya jadi berpikir ulang soal otonomi daerah.
Dg  otonomi  daerah,  maka  skala  prioritas  menjadi lebih tajam, krn
daerahlah  yg  lebih  tahu  apa  yg  mereka  butuhkan,  apa yg menjadi
prioritas di daerah itu.

Memang  sih,  krn  ketidak siapan SDM maka ada ekses spt yg disebutkan
Pak  Irawan  Poerwo,  tp  saya  yakin  itu  hanya akan sementara, pada
saatnya  masyarakat  daerah  akan  melihat  ketidak  beresan  itu  dan
memperbaikinya.

Tidak  spt  di  Jakarta,  di daerah orang saling kenal satu dg lainnya
secara  lebih  akrab, jika seseorang berbuat aib, maka bukan hanya dia
sendiri mendapatkan nama buruk, juga keluarganya (bahkan s/d neneknya)
juga  karibnya shg keluarga dan teman-2x nya akan ikut menjaga agar si
polan bisa menjaga kelakukan.

Memang  potensi  setiap  daerah  berbeda-beda, ada yg kaya akan sumber
daya   alam,   ada   yg   miskin  SDA.  Daerah  yg  miskin  SDA  bisa
memprioritaskan  untuk  mengembangkan Sumber Daya Manusia, shg bisa di
"export"  ke  daerah  lain yg kaya Sumber Daya Alam akan tetapi miskin
Sumber  Daya  Alam (mencontoh Singapore, yg miskin Sumber Daya Alam tp
kaya akan SDM).


-- 
Salam,
- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB  A-7911664
#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

Thought of The Day :
***Pendidikan  yg  sebetulnya adalah menarik yg terbaik dari diri Anda
sendiri (Mohandas Gandhi).


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-07 Terurut Topik Syafril Hermansyah

Hello Gank,

On  Mon, 7 Jan 2002 at 12:17:42 GMT +0700 (which was 07/01/2002 12:17)
"Abas F Soeriawidjaja"=[AFS] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

> Persoalan anda di daerah, menurut saya bersumber dari salah kaprahnya
> keputusan untuk memberikan otonomi dearah dalam sistim keperintahan kita.
> Jalan pikiran yang sederhana : "Kalau sentralisasi pernah gagal
> dilaksanakan, bukankah berarti otonomi daerah bisa menyelesaikan kegagalan
> sentralisasi. Siapa bisa menjamin?" Jalan pikiran sederhana yang berikutnya

Aha... benar! as simple as that!
Jangan-2x logika yg dipakai pemerintahan yg memutuskan hal tsb terlalu
rumit,  atau  sama  sederhananya  :  "orang pusat sdh cukup menikmati,
sekarang saatnya orang daerah" :-(

> : "Kalau mobil kita mogok , kan bukan kita mimpi beli speda motor baru. Cari
> tau kenapa bisa mogok , terus benerin !!"
> Hehehehe...

Yg  sering  terjadi  (ini  pengalaman  orang services), user teriak di
telpon  "eh  mobil  saya  mogok, tolongin dong" (emangnya engineer itu
fortune   teller   yg  bisa  tahu  problemnya  apa  tanpa  diberitahu
symptomnya).

BTW.  Saat  kerja  praktek  di Garuda Maintenance Shop dulu, saya amat
terkesan  dg  cara  kerja Swiss Air Maintenance Shop (yg kerja sama dg
Garuda  Maintenance Shop saat itu). Untuk setiap "instrument" yg masuk
shop,  pasti  dibuatkan  log (ini masih normal), dan setiap Item mesin
ada  "Workmanshipnya",  misalkan  kerusakan  type  A  dikerjakan  oleh
engineer  baru  maka  hitungannya x jam, jika oleh Engineer pengalaman
dihitung y jam.

-- 
Salam,
- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB  A-7911664
#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

Thought of The Day :
***Orang  menilai  org lain berdasarkan apa yg dikatakannya dan apa yg
diperbuatnya, org menilai diri sendiriberdasarkan apa yg dipikirkannya
dan apa yg hendak dicobanya (Comtesse Diane, 1829-1899).


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM? - Biography LKY

2002-01-07 Terurut Topik Syafril Hermansyah

Hello Gank,

On  Mon, 7 Jan 2002 at 16:19:58 GMT +0700 (which was 07/01/2002 16:19)
"[EMAIL PROTECTED]"=[ohc] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

> Saya punya buku judulnya : "From Third World To First, The Singapore Story
> : 1965-2000, Memoirs of Lee Kuan Yew", terbitan Singapore Press Holdings,
> Times Editions,  edisi th 2000. Tebalnya 778 halaman.

Hah tebal amat, kalah deh si Hary Potter atau Tom Clancy :-)

> Buku  ini  bisa  dibeli  di Singapore, di major bookstore, bahkan di
> airport pun bisa. Mungkin anda bisa pesan kawan-kawan yang mampir.

> Kalau tidak, aku bisa copykan juga, asal anda yang nanggung property
> right nya kalau ada case,... he,,. he,..

Buku setebal gitu sudah dibaca belon ?
Kalau sudah, ceritain donk serba sedikit.


-- 
Salam,
- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB  A-7911664
#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

Thought of The Day :
***Pada  punggung setiap orang terdapat sebuah etiket yg menjadi dasar
bagi  orang  lain  untuk  menilai  dirinya  sendiri - dan yg hanya dia
sendiri yg tidak melihatnya (Paul Brulet, born 1866).


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM? - Biography LKY

2002-01-07 Terurut Topik ongku . hasibuan


Bung Syafril,...

Saya punya buku judulnya : "From Third World To First, The Singapore Story
: 1965-2000, Memoirs of Lee Kuan Yew", terbitan Singapore Press Holdings,
Times Editions,  edisi th 2000. Tebalnya 778 halaman. Buku ini bisa dibeli
di Singapore, di major bookstore, bahkan di airport pun bisa. Mungkin anda
bisa pesan kawan-kawan yang mampir.

Kalau tidak, aku bisa copykan juga, asal anda yang nanggung property right
nya kalau ada case,... he,,. he,..

Ongku P. Hasibuan




-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-06 Terurut Topik Poerwo, Irawan (KPC)

halo Thazar,
apa kabar juga,
dimana anda sekarang, apa masih dipulau Jawa ?
rasanya baru kemarin kita ngobrol di Suryakencana dan 8EH .
salam,ip


-Original Message-
From: Poeloengan (GAE-MEK/EVE) [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Monday, January 07, 2002 1:55 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


Sdr.Herman W yth,
Membaca comment anda,saya teringat di tahun 1996/sebelum krisis,kenalan
saya orang Australia (Perth,tapi belasan tahun kerja di Hongkong dan
KL.Malaysia)berpendapat sama seperti anda.
Otoriter,jujur dan punya Visi (contohnya pun sama LKY.Singapore),adalah
pimpinan yg diharapkan untuk RI saat ini.
Kelihatannya pendapat/harapan ini makin hari makin menggunung (terutama
foreigner)karena letihnya menunggu proses recovery ekonomi kita.
Tanpa bermaksud membuka polemik di milis ini,ada sebagian orang yg
berpendapat untuk kriteria jujur,yang tua tua sudah susah diharapkan karena
sudah terkontaminasi,susah juga yaa..
Salam,
Moelthazar Poeloengan.

-Original Message-
From: Widjaja Herman [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, January 04, 2002 6:57 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


Pak Abas yth,

Saya setuju sekali Pak. Saya jenuh rasanya denger
omongan pejabat sekarang yang lain bicara lain
tindakan belom lagi yang protes sana protes sini, tapi
sebenernya mengemban kepentingan pribadi/kelompok.

Negara ini butuh otoriter yang jujur dan bervisi.
Terus terang saya bermimpi suatu saat (mudah-mudahan
dalam waktu dekat)Indonesia bisa punya pemimpin
seperti Mahatir atau Lee Kuan Yew.

Bila kesejahteraan dan tingkat pendidikan sudah
meningkat barulah mungkin kita bisa praktek demokrasi
kayak negara-negara maju. 



--- Abas F Soeriawidjaja <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Mas Sodik Yth,
>  Hidup di Indonesia musti
> santai dan waspada.
> Menurut statistik negara-negara di dunia dengan
> sistim global ekonomi saat
> ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan
> hukum baru mungkin
> dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas
> USD. 3600 per Kapita.
> Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek
> kehidupan berjalan
> berdasarkan kekuasaan.
> Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan
> membawa masyarakatnya
> menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum
> adalah melalui Kepemimpinan
> Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh
> dengan idealisme serta
> kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan
> cenderung tirani)
> Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
> Thats all what I believe. Barangkali juga saya
> salah, time will decide.
> 
> Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2002.
> AFS.
> - Original Message -
> From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Friday, January 04, 2002 9:06 AM
> Subject: [yonsatu] SUPERMI HUKUM?
> 
> 
> > SUPREMASI HUKUM ...kayaknya lebih ccok "SUPERMI
> HUKUM" kalau boleh saya
> > mengibaratkan penegakan hukum dinegara kita
> tercinta Indonesia ini.
> > Bagaimana mungkin bisa "menegakkan" Supermi, toh
> supermi yang kering
> > (mentah) kalau ditegakkan akan patah, sedangkan
> kalau yang sudah dimasak
> > (basah) bisa ditegakkan kalau diangkat pakai
> sendok atau garpu, persis
> > SUPREMASI HUKUM kita yang sulit ditegakkan,
> kecuali oleh ..?.
> >
> > Tadi pagi jam 06.00 berita SCTV (Jum'at 4 Januari
> 2002) pada segmen Derap
> &
> > Hukum, ada seorang "tertuduh" didudukkan di kursi
> persidangan Pengadilan
> > Negeri Tangerang, sedang menghadapi tuduhan
> "mencuri sandal" dengan
> ancaman
> > hukuman (atau putusan hukumanmaaf lupa) selama
> 5 bulan
> penjarahebat.
> > Tetapi hebat dari sudut pandang mana yah?.
> >
> > Baru-baru ini (selama 2001) negeri tirai bambu
> China telah mengeksekusi
> para
> > pelanggar hukum (termask koruptor) dengan hukuman
> mati dengan cara
> "disuntik
> > mati" sebagai pengganti "ditembak mati", itupun
> menurut mereka kejahatan
> > demi kejahatan masih juga marak walau mengalami
> penurunan. Lalu bagaimana
> > dengan Indonesia? ..toh para koruptor kelas kakap
> maupun pelanggar HAM
> tidak
> > tersentuh hukum. Kalaupun "hampir" tersentuh, maka
> dalil "sakit" yang
> harus
> > dirawat diluar negeri atau sakit permanen yang
> tidak tersembuhkan (dengan
> > mendahului Tuhan) sedikit demi sedikit akan
> terlupakan oleh hukum atau
> oleh
> > penegak hukum?..ironis memang.
> >
> > Seorang Edy Tanzil yang menjarah uang negara
> (berarti uang rakyat...atau
> > uang kit

[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-06 Terurut Topik Poerwo, Irawan (KPC)

Halo Basye,
beneran nih udah lama enggak bersua,
kalau enggak salah sih terakhir kali lihat wajah anda di Semen Cibinong dulu
ya,
sekarang saya getir memperhatikan otonomi daerah yang sarat dengan KKN juga
nih,
tapi egp, emangnya gue pikirin, dua bulan lagi gua bakalan pensiun,
tapi yah dasar didikan ekek nih, enggak tega juga lihat negara kita mau
kemana,
kalau bahasa Perancisnya sih otonomi itu seperti :
"kaditu henteu kadieu henteu",
the fact is, otonomi sudah diberlakukan,
sekarang harus ada program aselerasi perbaikan sistim dan kontrol,
kalau enggak, bakalan kacau balau tuh didaerah yang kaya,
daerah yang miskin sih tetep aja enggak maju,
yang kaya raya harus ada kontrol yang beneran agar tidak ada mismanagement.
saat ini saya lagi mencoba mendekati Bupati dan DPRDnya supaya "sadar"
begitu,
siapa tahu ada hasilnya,
cheers,ip

-Original Message-
From: Abas F Soeriawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Monday, January 07, 2002 1:18 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


Hallo Wan !!,
 Apa kabar nih !! Long time no see !!
Persoalan anda di daerah, menurut saya bersumber dari salah kaprahnya
keputusan untuk memberikan otonomi dearah dalam sistim keperintahan kita.
Jalan pikiran yang sederhana : "Kalau sentralisasi pernah gagal
dilaksanakan, bukankah berarti otonomi daerah bisa menyelesaikan kegagalan
sentralisasi. Siapa bisa menjamin?" Jalan pikiran sederhana yang berikutnya
: "Kalau mobil kita mogok , kan bukan kita mimpi beli speda motor baru. Cari
tau kenapa bisa mogok , terus benerin !!"
Hehehehe...

Wassalam,
   Basye..

- Original Message -
From: Poerwo, Irawan (KPC) <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, January 04, 2002 4:04 PM
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


> saya ikutan nimbrung nih,
> kita menghadapi era otonomi daerah dengan desentralisasi sistim,
> sebenarnya sangat baik untuk menyentuh langsung kehidupan rakyat didaerah
> sayangnya tidak ada kontrol yang ketat,
> yang ada sekarang malah bupati kayak lepas kontrol,
> belum belum yang diduluin beli mobil landcruiser and toyota Camry untuk
para
> stafnya,
> pesta pelantikan ditengah lapangan semua harus pakai jas dan dasi,
sementara
> yang nonton
> anak anak desa yang enggak bisa beli sepatu dan enggak sekolah.
> hanya sebercik cerita dari daerah, yang menunjukan
> we have no system in place to control government expenditure and priority
> programing.
> otonomi daerah memang semacam local wealth accumulation without a proper
> program and system to control.
> Aceh,Papua,Riau dan Kaltim adalah daerah yang paling kaya natural
> resourcesnya,
> tetapi tidak pernah ada Human Resources development apalagi systems
control.
> kalau tidak ada akselerasi dalam bidang ini,
> masalah yang sama akan timbul didaerah yang akan kelebihan uang dari
> otonomi,
> project management skala besar dengan keterampilan terbatas akan kita
lihat
> hasilnya.
> hope for the best, ip
>
> -Original Message-
> From: Indradjaja Dalel [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, January 04, 2002 4:34 PM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?
>
>
> Mas Abas Yth,
> Dari biografinya Lee Kuan Yew; Sesudah S'pore pisah dari Malaya (1965?)
maka
> prioritas utamanya untuk membangun Singapura yang tidak punya apa2
(kecuali
> Pelabuhan dan Bandar Dagang), adalah 'to accumulate wealth first, other
> things will follow much easier'. Nyatanya sekarang mereka berhasil
> mentransformasikan dirinya dari negara kelas tiga menjadi negara kelas
satu
> dalam waktu kurang lebih 30 tahun (dengan agak tangan besi tentunya).
> Salam
> Indradjaja Dalel.
>
>  -Original Message-
> From: Abas F Soeriawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, January 04, 2002 11:15 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?
>
> Mas Sodik Yth,
>  Hidup di Indonesia musti santai dan waspada.
> Menurut statistik negara-negara di dunia dengan sistim global ekonomi saat
> ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan hukum baru mungkin
> dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas USD. 3600 per Kapita.
> Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek kehidupan berjalan
> berdasarkan kekuasaan.
> Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan membawa masyarakatnya
> menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum adalah melalui Kepemimpinan
> Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh dengan idealisme serta
> kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan cenderung tirani)
> Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
> Thats all what I believe. Barangkali juga saya salah, time will decide.
>
> Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2

[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-06 Terurut Topik Poeloengan (GAE-MEK/EVE)

Sdr.Herman W yth,
Membaca comment anda,saya teringat di tahun 1996/sebelum krisis,kenalan
saya orang Australia (Perth,tapi belasan tahun kerja di Hongkong dan
KL.Malaysia)berpendapat sama seperti anda.
Otoriter,jujur dan punya Visi (contohnya pun sama LKY.Singapore),adalah
pimpinan yg diharapkan untuk RI saat ini.
Kelihatannya pendapat/harapan ini makin hari makin menggunung (terutama
foreigner)karena letihnya menunggu proses recovery ekonomi kita.
Tanpa bermaksud membuka polemik di milis ini,ada sebagian orang yg
berpendapat untuk kriteria jujur,yang tua tua sudah susah diharapkan karena
sudah terkontaminasi,susah juga yaa..
Salam,
Moelthazar Poeloengan.

-Original Message-
From: Widjaja Herman [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, January 04, 2002 6:57 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


Pak Abas yth,

Saya setuju sekali Pak. Saya jenuh rasanya denger
omongan pejabat sekarang yang lain bicara lain
tindakan belom lagi yang protes sana protes sini, tapi
sebenernya mengemban kepentingan pribadi/kelompok.

Negara ini butuh otoriter yang jujur dan bervisi.
Terus terang saya bermimpi suatu saat (mudah-mudahan
dalam waktu dekat)Indonesia bisa punya pemimpin
seperti Mahatir atau Lee Kuan Yew.

Bila kesejahteraan dan tingkat pendidikan sudah
meningkat barulah mungkin kita bisa praktek demokrasi
kayak negara-negara maju. 



--- Abas F Soeriawidjaja <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Mas Sodik Yth,
>  Hidup di Indonesia musti
> santai dan waspada.
> Menurut statistik negara-negara di dunia dengan
> sistim global ekonomi saat
> ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan
> hukum baru mungkin
> dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas
> USD. 3600 per Kapita.
> Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek
> kehidupan berjalan
> berdasarkan kekuasaan.
> Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan
> membawa masyarakatnya
> menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum
> adalah melalui Kepemimpinan
> Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh
> dengan idealisme serta
> kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan
> cenderung tirani)
> Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
> Thats all what I believe. Barangkali juga saya
> salah, time will decide.
> 
> Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2002.
> AFS.
> - Original Message -
> From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Friday, January 04, 2002 9:06 AM
> Subject: [yonsatu] SUPERMI HUKUM?
> 
> 
> > SUPREMASI HUKUM ...kayaknya lebih ccok "SUPERMI
> HUKUM" kalau boleh saya
> > mengibaratkan penegakan hukum dinegara kita
> tercinta Indonesia ini.
> > Bagaimana mungkin bisa "menegakkan" Supermi, toh
> supermi yang kering
> > (mentah) kalau ditegakkan akan patah, sedangkan
> kalau yang sudah dimasak
> > (basah) bisa ditegakkan kalau diangkat pakai
> sendok atau garpu, persis
> > SUPREMASI HUKUM kita yang sulit ditegakkan,
> kecuali oleh ..?.
> >
> > Tadi pagi jam 06.00 berita SCTV (Jum'at 4 Januari
> 2002) pada segmen Derap
> &
> > Hukum, ada seorang "tertuduh" didudukkan di kursi
> persidangan Pengadilan
> > Negeri Tangerang, sedang menghadapi tuduhan
> "mencuri sandal" dengan
> ancaman
> > hukuman (atau putusan hukumanmaaf lupa) selama
> 5 bulan
> penjarahebat.
> > Tetapi hebat dari sudut pandang mana yah?.
> >
> > Baru-baru ini (selama 2001) negeri tirai bambu
> China telah mengeksekusi
> para
> > pelanggar hukum (termask koruptor) dengan hukuman
> mati dengan cara
> "disuntik
> > mati" sebagai pengganti "ditembak mati", itupun
> menurut mereka kejahatan
> > demi kejahatan masih juga marak walau mengalami
> penurunan. Lalu bagaimana
> > dengan Indonesia? ..toh para koruptor kelas kakap
> maupun pelanggar HAM
> tidak
> > tersentuh hukum. Kalaupun "hampir" tersentuh, maka
> dalil "sakit" yang
> harus
> > dirawat diluar negeri atau sakit permanen yang
> tidak tersembuhkan (dengan
> > mendahului Tuhan) sedikit demi sedikit akan
> terlupakan oleh hukum atau
> oleh
> > penegak hukum?..ironis memang.
> >
> > Seorang Edy Tanzil yang menjarah uang negara
> (berarti uang rakyat...atau
> > uang kita dari pajak?) sebesar triliunan rupiah,
> toh saat ini mungkin
> sedang
> > berfoya-foya menikmati hasil jarahannya. Lalu
> bagaimana dengan seorang
> > pencuri sepeda motor yang belum menikmati hasil
> curiannya justru keburu
> > "dibakar hidup-hidup" oleh masa..tragis.
> >
> 

[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-06 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja

Hallo Wan !!,
 Apa kabar nih !! Long time no see !!
Persoalan anda di daerah, menurut saya bersumber dari salah kaprahnya
keputusan untuk memberikan otonomi dearah dalam sistim keperintahan kita.
Jalan pikiran yang sederhana : "Kalau sentralisasi pernah gagal
dilaksanakan, bukankah berarti otonomi daerah bisa menyelesaikan kegagalan
sentralisasi. Siapa bisa menjamin?" Jalan pikiran sederhana yang berikutnya
: "Kalau mobil kita mogok , kan bukan kita mimpi beli speda motor baru. Cari
tau kenapa bisa mogok , terus benerin !!"
Hehehehe...

Wassalam,
   Basye..

- Original Message -
From: Poerwo, Irawan (KPC) <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, January 04, 2002 4:04 PM
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


> saya ikutan nimbrung nih,
> kita menghadapi era otonomi daerah dengan desentralisasi sistim,
> sebenarnya sangat baik untuk menyentuh langsung kehidupan rakyat didaerah
> sayangnya tidak ada kontrol yang ketat,
> yang ada sekarang malah bupati kayak lepas kontrol,
> belum belum yang diduluin beli mobil landcruiser and toyota Camry untuk
para
> stafnya,
> pesta pelantikan ditengah lapangan semua harus pakai jas dan dasi,
sementara
> yang nonton
> anak anak desa yang enggak bisa beli sepatu dan enggak sekolah.
> hanya sebercik cerita dari daerah, yang menunjukan
> we have no system in place to control government expenditure and priority
> programing.
> otonomi daerah memang semacam local wealth accumulation without a proper
> program and system to control.
> Aceh,Papua,Riau dan Kaltim adalah daerah yang paling kaya natural
> resourcesnya,
> tetapi tidak pernah ada Human Resources development apalagi systems
control.
> kalau tidak ada akselerasi dalam bidang ini,
> masalah yang sama akan timbul didaerah yang akan kelebihan uang dari
> otonomi,
> project management skala besar dengan keterampilan terbatas akan kita
lihat
> hasilnya.
> hope for the best, ip
>
> -Original Message-
> From: Indradjaja Dalel [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, January 04, 2002 4:34 PM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?
>
>
> Mas Abas Yth,
> Dari biografinya Lee Kuan Yew; Sesudah S'pore pisah dari Malaya (1965?)
maka
> prioritas utamanya untuk membangun Singapura yang tidak punya apa2
(kecuali
> Pelabuhan dan Bandar Dagang), adalah 'to accumulate wealth first, other
> things will follow much easier'. Nyatanya sekarang mereka berhasil
> mentransformasikan dirinya dari negara kelas tiga menjadi negara kelas
satu
> dalam waktu kurang lebih 30 tahun (dengan agak tangan besi tentunya).
> Salam
> Indradjaja Dalel.
>
>  -Original Message-
> From: Abas F Soeriawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, January 04, 2002 11:15 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?
>
> Mas Sodik Yth,
>  Hidup di Indonesia musti santai dan waspada.
> Menurut statistik negara-negara di dunia dengan sistim global ekonomi saat
> ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan hukum baru mungkin
> dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas USD. 3600 per Kapita.
> Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek kehidupan berjalan
> berdasarkan kekuasaan.
> Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan membawa masyarakatnya
> menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum adalah melalui Kepemimpinan
> Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh dengan idealisme serta
> kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan cenderung tirani)
> Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
> Thats all what I believe. Barangkali juga saya salah, time will decide.
>
> Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2002.
> AFS.
> - Original Message -
> From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Friday, January 04, 2002 9:06 AM
> Subject: [yonsatu] SUPERMI HUKUM?
>
>
> > SUPREMASI HUKUM ...kayaknya lebih ccok "SUPERMI HUKUM" kalau boleh saya
> > mengibaratkan penegakan hukum dinegara kita tercinta Indonesia ini.
> > Bagaimana mungkin bisa "menegakkan" Supermi, toh supermi yang kering
> > (mentah) kalau ditegakkan akan patah, sedangkan kalau yang sudah dimasak
> > (basah) bisa ditegakkan kalau diangkat pakai sendok atau garpu, persis
> > SUPREMASI HUKUM kita yang sulit ditegakkan, kecuali oleh ..?.
> >
> > Tadi pagi jam 06.00 berita SCTV (Jum'at 4 Januari 2002) pada segmen
Derap
> &
> > Hukum, ada seorang "tertuduh" didudukkan di kursi persidangan Pengadilan
> > Negeri Tangerang, sedang menghadapi tudu

[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-06 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja

Mas Herman Yth,
   Sekali lagi mungkin pendapat saya salah, tetapi
mau apa bila kenyataannya memang begitu.Biarlah waktu yang menentukan.
Sebenarnya yang hilang dari kita adalah kesederhanaan berfikir dan keteguhan
bersikap.
Saya ingin mengutip Pidato Kenegaraan Bapak Industri Korea Selatan Park
Chung-hee pada tahun 1973, katanya : "Sejahterakanlah dirimu dan keluargamu
dan tentu negaramu akan sejahtera " .
Ucapannya ini sangat sederhana dan yang mengagumkan adalah keteguhan
sikapnya untuk mewujudkan kata-katanya yang sedrhana itu, beberapa kali
beliau sebagai presiden mengalami percobaan pembunuhan dari lawan
politiknya.
Sekarang hampir 30 tahun telah berlalu, Korea Selatan telah mampu
mensejajarkan dirinya dengan Jepang, negara yang pernah menjajahnya.

Wassalam,
AFS.

- Original Message -
From: Widjaja Herman <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, January 04, 2002 6:57 PM
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


> Pak Abas yth,
>
> Saya setuju sekali Pak. Saya jenuh rasanya denger
> omongan pejabat sekarang yang lain bicara lain
> tindakan belom lagi yang protes sana protes sini, tapi
> sebenernya mengemban kepentingan pribadi/kelompok.
>
> Negara ini butuh otoriter yang jujur dan bervisi.
> Terus terang saya bermimpi suatu saat (mudah-mudahan
> dalam waktu dekat)Indonesia bisa punya pemimpin
> seperti Mahatir atau Lee Kuan Yew.
>
> Bila kesejahteraan dan tingkat pendidikan sudah
> meningkat barulah mungkin kita bisa praktek demokrasi
> kayak negara-negara maju.
>
>
>
> --- Abas F Soeriawidjaja <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > Mas Sodik Yth,
> >  Hidup di Indonesia musti
> > santai dan waspada.
> > Menurut statistik negara-negara di dunia dengan
> > sistim global ekonomi saat
> > ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan
> > hukum baru mungkin
> > dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas
> > USD. 3600 per Kapita.
> > Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek
> > kehidupan berjalan
> > berdasarkan kekuasaan.
> > Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan
> > membawa masyarakatnya
> > menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum
> > adalah melalui Kepemimpinan
> > Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh
> > dengan idealisme serta
> > kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan
> > cenderung tirani)
> > Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
> > Thats all what I believe. Barangkali juga saya
> > salah, time will decide.
> >
> > Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2002.
> > AFS.
> > - Original Message -
> > From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Cc: <[EMAIL PROTECTED]>;
> > <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Friday, January 04, 2002 9:06 AM
> > Subject: [yonsatu] SUPERMI HUKUM?
> >
> >
> > > SUPREMASI HUKUM ...kayaknya lebih ccok "SUPERMI
> > HUKUM" kalau boleh saya
> > > mengibaratkan penegakan hukum dinegara kita
> > tercinta Indonesia ini.
> > > Bagaimana mungkin bisa "menegakkan" Supermi, toh
> > supermi yang kering
> > > (mentah) kalau ditegakkan akan patah, sedangkan
> > kalau yang sudah dimasak
> > > (basah) bisa ditegakkan kalau diangkat pakai
> > sendok atau garpu, persis
> > > SUPREMASI HUKUM kita yang sulit ditegakkan,
> > kecuali oleh ..?.
> > >
> > > Tadi pagi jam 06.00 berita SCTV (Jum'at 4 Januari
> > 2002) pada segmen Derap
> > &
> > > Hukum, ada seorang "tertuduh" didudukkan di kursi
> > persidangan Pengadilan
> > > Negeri Tangerang, sedang menghadapi tuduhan
> > "mencuri sandal" dengan
> > ancaman
> > > hukuman (atau putusan hukumanmaaf lupa) selama
> > 5 bulan
> > penjarahebat.
> > > Tetapi hebat dari sudut pandang mana yah?.
> > >
> > > Baru-baru ini (selama 2001) negeri tirai bambu
> > China telah mengeksekusi
> > para
> > > pelanggar hukum (termask koruptor) dengan hukuman
> > mati dengan cara
> > "disuntik
> > > mati" sebagai pengganti "ditembak mati", itupun
> > menurut mereka kejahatan
> > > demi kejahatan masih juga marak walau mengalami
> > penurunan. Lalu bagaimana
> > > dengan Indonesia? ..toh para koruptor kelas kakap
> > maupun pelanggar HAM
> > tidak
> > > tersentuh hukum. Kalaupun "hampir" tersentuh, maka
> > dalil "sakit" yang
> > harus
> > > dirawa

[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-04 Terurut Topik Poerwo, Irawan (KPC)

Bener sih sebenernya tugas DPRD,
tahu enggak DPRDnya sekarang kebanyakan anggotanya bekas "preman",
tukang las, tukang ikan ,ditempat saya Ketuanya lulusan SMP,
begitu dilantik dapet mobil LandCruiser (RP1,1M tuh harganya selangit),
lebih gile lagi baru 6 bulan lalu ikutan kursus Lemhanas pulangnya,
eh dia kawin lagi, (bukannya ngiri nih, gua sih satu juga enggak keurus)
gue perhatikan baru dua tahun jadi pejabat daerah otonomi,
gile bener, yang tadinya preman sekarang luar biasa OKB nya
ini contoh aja, bagaimana mau kontrol eksekutifnya,
DPRD nya juga ikutan KKN, gue ngeri nih kalau dulu KKN sekitar Monas,
sekarang KKNnya di kampung kampung.
Seneng juga sih lihat orang merdeka setelah 30 tahun sengsara,
tapi gimana ngontrolnya yah,sekarang duit berlimpah ruah di Kabupaten
otonomi baru jalan 2 tahun udah kelihatan tuh, banyak OKBnya,
rakyatnya sih belon kelihatan bedanya, sama aja enggak pakai sepatu,
penyakit TBC masih banyak, kesehatan anak anak Balita rendah dll
cheers,ip



-Original Message-
From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, January 04, 2002 5:38 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


Hello Gank,

On  Fri, 4 Jan 2002 at 17:04:37 GMT +0800 (which was 04/01/2002 16:04)
"Poerwo, Irawan (KPC)"=[PI] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

> saya ikutan nimbrung nih,
> kita menghadapi era otonomi daerah dengan desentralisasi sistim,
> sebenarnya sangat baik untuk menyentuh langsung kehidupan rakyat didaerah
> sayangnya tidak ada kontrol yang ketat,
> yang ada sekarang malah bupati kayak lepas kontrol,

Bukannya itu tugas DPRD ?


-- 
Salam,
- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB  A-7911664
#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

Thought of The Day :
***Mengagumi  seseorg  berarti berkeinginan menjadi = yg dikagumi itu,
irihati  kpd  seseorg berarti berkehendak utk menyingkirkannya (Pierre
Reverdy, born 1889).



-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe: <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>

-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe: <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-04 Terurut Topik Widjaja Herman

Pak Abas yth,

Saya setuju sekali Pak. Saya jenuh rasanya denger
omongan pejabat sekarang yang lain bicara lain
tindakan belom lagi yang protes sana protes sini, tapi
sebenernya mengemban kepentingan pribadi/kelompok.

Negara ini butuh otoriter yang jujur dan bervisi.
Terus terang saya bermimpi suatu saat (mudah-mudahan
dalam waktu dekat)Indonesia bisa punya pemimpin
seperti Mahatir atau Lee Kuan Yew.

Bila kesejahteraan dan tingkat pendidikan sudah
meningkat barulah mungkin kita bisa praktek demokrasi
kayak negara-negara maju. 



--- Abas F Soeriawidjaja <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Mas Sodik Yth,
>  Hidup di Indonesia musti
> santai dan waspada.
> Menurut statistik negara-negara di dunia dengan
> sistim global ekonomi saat
> ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan
> hukum baru mungkin
> dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas
> USD. 3600 per Kapita.
> Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek
> kehidupan berjalan
> berdasarkan kekuasaan.
> Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan
> membawa masyarakatnya
> menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum
> adalah melalui Kepemimpinan
> Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh
> dengan idealisme serta
> kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan
> cenderung tirani)
> Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
> Thats all what I believe. Barangkali juga saya
> salah, time will decide.
> 
> Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2002.
> AFS.
> - Original Message -
> From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Friday, January 04, 2002 9:06 AM
> Subject: [yonsatu] SUPERMI HUKUM?
> 
> 
> > SUPREMASI HUKUM ...kayaknya lebih ccok "SUPERMI
> HUKUM" kalau boleh saya
> > mengibaratkan penegakan hukum dinegara kita
> tercinta Indonesia ini.
> > Bagaimana mungkin bisa "menegakkan" Supermi, toh
> supermi yang kering
> > (mentah) kalau ditegakkan akan patah, sedangkan
> kalau yang sudah dimasak
> > (basah) bisa ditegakkan kalau diangkat pakai
> sendok atau garpu, persis
> > SUPREMASI HUKUM kita yang sulit ditegakkan,
> kecuali oleh ..?.
> >
> > Tadi pagi jam 06.00 berita SCTV (Jum'at 4 Januari
> 2002) pada segmen Derap
> &
> > Hukum, ada seorang "tertuduh" didudukkan di kursi
> persidangan Pengadilan
> > Negeri Tangerang, sedang menghadapi tuduhan
> "mencuri sandal" dengan
> ancaman
> > hukuman (atau putusan hukumanmaaf lupa) selama
> 5 bulan
> penjarahebat.
> > Tetapi hebat dari sudut pandang mana yah?.
> >
> > Baru-baru ini (selama 2001) negeri tirai bambu
> China telah mengeksekusi
> para
> > pelanggar hukum (termask koruptor) dengan hukuman
> mati dengan cara
> "disuntik
> > mati" sebagai pengganti "ditembak mati", itupun
> menurut mereka kejahatan
> > demi kejahatan masih juga marak walau mengalami
> penurunan. Lalu bagaimana
> > dengan Indonesia? ..toh para koruptor kelas kakap
> maupun pelanggar HAM
> tidak
> > tersentuh hukum. Kalaupun "hampir" tersentuh, maka
> dalil "sakit" yang
> harus
> > dirawat diluar negeri atau sakit permanen yang
> tidak tersembuhkan (dengan
> > mendahului Tuhan) sedikit demi sedikit akan
> terlupakan oleh hukum atau
> oleh
> > penegak hukum?..ironis memang.
> >
> > Seorang Edy Tanzil yang menjarah uang negara
> (berarti uang rakyat...atau
> > uang kita dari pajak?) sebesar triliunan rupiah,
> toh saat ini mungkin
> sedang
> > berfoya-foya menikmati hasil jarahannya. Lalu
> bagaimana dengan seorang
> > pencuri sepeda motor yang belum menikmati hasil
> curiannya justru keburu
> > "dibakar hidup-hidup" oleh masa..tragis.
> >
> > Sepertinya hukum di Indonesia (atau didunia
> lainnya?) hanya diperuntukkan
> > bagi lapisan masyarakat kelas bawah yang notabene
> miskin dan
> "berpendidikan
> > rendah". Maka dengan gagahnya penegak hukum
> mengetok palu sebagai vonis
> yang
> > menurut mereka agar dinilai oleh khalayak ramai
> adalah putusan yang
> > seadil-adilnya.
> >
> > Saya sih bukan membela pencuri sandal maupun
> pencuri sepeda motor, tetapi
> > seharusnya penegakan hukum itu tidak "pilih
> kasih". Artinya penegak hukum
> > (polisi, jaksa, pengacara, hakim  dsb) jangan
> "pilih" koruptor kakap agar
> > di"kasih" imbalan yang kakap juga jika perkaranya
> "dibelain" oleh penegak
> > hukum. Karena itu yang kelas "teri", sudah pasti
> hanya teri yang akan
> > di"kasih", maka mana mungkin akan dibela oleh
> penegak hukum sekalipun yang
> > bersangkutan tidak bersalah.
> >
> > Salam
> > Asodik
> >
> > --
> > --[YONSATU -
>
ITB]--
> > Online archive : 
> > Moderators :
> 
> > Unsubscribe:
> 
> > Vacation   :
>

> > 1 Mail/day :
>

> >
> 
> 
> -- 
> --[YONSATU -
>
ITB]-

[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-04 Terurut Topik Poeloengan (GAE-MEK/EVE)

Kang Iwan.P 
Tolong dong anda di daerah dikenalkan System Control nya pada setiap 
kesempatan,sebelum terlalu jauh kebablasan nya,kasihan bangsa kita.
Kan anda lama di Multi National Company,dimana System Control sudah menyatu.
(Note :Boleh dong minta tolong sama Akang yg satu ini,karena selain di Yon 1
dulu juga sama sama di 8EH).
Salam hormat,
Moelthazar Poeloengan.

-Original Message-
From: Poerwo, Irawan (KPC) [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, January 04, 2002 4:05 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


saya ikutan nimbrung nih,
kita menghadapi era otonomi daerah dengan desentralisasi sistim,
sebenarnya sangat baik untuk menyentuh langsung kehidupan rakyat didaerah
sayangnya tidak ada kontrol yang ketat,
yang ada sekarang malah bupati kayak lepas kontrol,
belum belum yang diduluin beli mobil landcruiser and toyota Camry untuk para
stafnya,
pesta pelantikan ditengah lapangan semua harus pakai jas dan dasi, sementara
yang nonton
anak anak desa yang enggak bisa beli sepatu dan enggak sekolah.
hanya sebercik cerita dari daerah, yang menunjukan
we have no system in place to control government expenditure and priority
programing.
otonomi daerah memang semacam local wealth accumulation without a proper
program and system to control.
Aceh,Papua,Riau dan Kaltim adalah daerah yang paling kaya natural
resourcesnya,
tetapi tidak pernah ada Human Resources development apalagi systems control.
kalau tidak ada akselerasi dalam bidang ini,
masalah yang sama akan timbul didaerah yang akan kelebihan uang dari
otonomi,
project management skala besar dengan keterampilan terbatas akan kita lihat
hasilnya.
hope for the best, ip 

-Original Message-
From: Indradjaja Dalel [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, January 04, 2002 4:34 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


Mas Abas Yth,
Dari biografinya Lee Kuan Yew; Sesudah S'pore pisah dari Malaya (1965?) maka
prioritas utamanya untuk membangun Singapura yang tidak punya apa2 (kecuali
Pelabuhan dan Bandar Dagang), adalah 'to accumulate wealth first, other
things will follow much easier'. Nyatanya sekarang mereka berhasil
mentransformasikan dirinya dari negara kelas tiga menjadi negara kelas satu
dalam waktu kurang lebih 30 tahun (dengan agak tangan besi tentunya).
Salam
Indradjaja Dalel.

 -Original Message-
From:   Abas F Soeriawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Friday, January 04, 2002 11:15 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:        [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

Mas Sodik Yth,
 Hidup di Indonesia musti santai dan waspada.
Menurut statistik negara-negara di dunia dengan sistim global ekonomi saat
ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan hukum baru mungkin
dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas USD. 3600 per Kapita.
Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek kehidupan berjalan
berdasarkan kekuasaan.
Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan membawa masyarakatnya
menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum adalah melalui Kepemimpinan
Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh dengan idealisme serta
kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan cenderung tirani)
Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
Thats all what I believe. Barangkali juga saya salah, time will decide.

Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2002.
AFS.
- Original Message -
From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, January 04, 2002 9:06 AM
Subject: [yonsatu] SUPERMI HUKUM?


> SUPREMASI HUKUM ...kayaknya lebih ccok "SUPERMI HUKUM" kalau boleh saya
> mengibaratkan penegakan hukum dinegara kita tercinta Indonesia ini.
> Bagaimana mungkin bisa "menegakkan" Supermi, toh supermi yang kering
> (mentah) kalau ditegakkan akan patah, sedangkan kalau yang sudah dimasak
> (basah) bisa ditegakkan kalau diangkat pakai sendok atau garpu, persis
> SUPREMASI HUKUM kita yang sulit ditegakkan, kecuali oleh ..?.
>
> Tadi pagi jam 06.00 berita SCTV (Jum'at 4 Januari 2002) pada segmen Derap
&
> Hukum, ada seorang "tertuduh" didudukkan di kursi persidangan Pengadilan
> Negeri Tangerang, sedang menghadapi tuduhan "mencuri sandal" dengan
ancaman
> hukuman (atau putusan hukumanmaaf lupa) selama 5 bulan
penjarahebat.
> Tetapi hebat dari sudut pandang mana yah?.
>
> Baru-baru ini (selama 2001) negeri tirai bambu China telah mengeksekusi
para
> pelanggar hukum (termask koruptor) dengan hukuman mati dengan cara
"disuntik
> mati" sebagai pengganti "ditembak mati", itupun menurut mereka kejahatan
> demi kejahatan masih juga marak walau mengalami penurunan. Lalu bagaimana
> dengan Indonesia? ..toh para koruptor kelas kakap maupun pelanggar HAM
tidak
> tersentuh hukum. Kalaupun "hampir" ter

[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-04 Terurut Topik Syafril Hermansyah

Hello Gank,

On  Fri, 4 Jan 2002 at 17:04:37 GMT +0800 (which was 04/01/2002 16:04)
"Poerwo, Irawan (KPC)"=[PI] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

> saya ikutan nimbrung nih,
> kita menghadapi era otonomi daerah dengan desentralisasi sistim,
> sebenarnya sangat baik untuk menyentuh langsung kehidupan rakyat didaerah
> sayangnya tidak ada kontrol yang ketat,
> yang ada sekarang malah bupati kayak lepas kontrol,

Bukannya itu tugas DPRD ?


-- 
Salam,
- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB  A-7911664
#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

Thought of The Day :
***Mengagumi  seseorg  berarti berkeinginan menjadi = yg dikagumi itu,
irihati  kpd  seseorg berarti berkehendak utk menyingkirkannya (Pierre
Reverdy, born 1889).



-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-04 Terurut Topik Syafril Hermansyah

Hello Gank,

On  Fri, 4 Jan 2002 at 08:54:59 GMT - (which was 04/01/2002 15:54)
"Indradjaja Dalel"=[ID] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

> Di Airport Singapore, sekarang lagi dibaca, ntar boleh pinjam kalau
> tertarik.

Thanks.
Kalau  sdh  baca,  ceritain  saja  serba  sedikit  (msh blm habis baca
ceritanya  si  Lou Gatrner saat di IBM), padahal Jack Welch nya GE sdh
nunggu :-)


-- 
Salam,
- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB  A-7911664
#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

Thought of The Day :
***Pengetahuan tdk dicapai secara kebetulan, tp hrs dicari dg semangat
yg tinggi dan diselesaikan dg tekun (Abigail Adams, 1790)



-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-04 Terurut Topik Poerwo, Irawan (KPC)

saya ikutan nimbrung nih,
kita menghadapi era otonomi daerah dengan desentralisasi sistim,
sebenarnya sangat baik untuk menyentuh langsung kehidupan rakyat didaerah
sayangnya tidak ada kontrol yang ketat,
yang ada sekarang malah bupati kayak lepas kontrol,
belum belum yang diduluin beli mobil landcruiser and toyota Camry untuk para
stafnya,
pesta pelantikan ditengah lapangan semua harus pakai jas dan dasi, sementara
yang nonton
anak anak desa yang enggak bisa beli sepatu dan enggak sekolah.
hanya sebercik cerita dari daerah, yang menunjukan
we have no system in place to control government expenditure and priority
programing.
otonomi daerah memang semacam local wealth accumulation without a proper
program and system to control.
Aceh,Papua,Riau dan Kaltim adalah daerah yang paling kaya natural
resourcesnya,
tetapi tidak pernah ada Human Resources development apalagi systems control.
kalau tidak ada akselerasi dalam bidang ini,
masalah yang sama akan timbul didaerah yang akan kelebihan uang dari
otonomi,
project management skala besar dengan keterampilan terbatas akan kita lihat
hasilnya.
hope for the best, ip 

-Original Message-
From: Indradjaja Dalel [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, January 04, 2002 4:34 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


Mas Abas Yth,
Dari biografinya Lee Kuan Yew; Sesudah S'pore pisah dari Malaya (1965?) maka
prioritas utamanya untuk membangun Singapura yang tidak punya apa2 (kecuali
Pelabuhan dan Bandar Dagang), adalah 'to accumulate wealth first, other
things will follow much easier'. Nyatanya sekarang mereka berhasil
mentransformasikan dirinya dari negara kelas tiga menjadi negara kelas satu
dalam waktu kurang lebih 30 tahun (dengan agak tangan besi tentunya).
Salam
Indradjaja Dalel.

 -Original Message-
From:   Abas F Soeriawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Friday, January 04, 2002 11:15 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:        [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

Mas Sodik Yth,
 Hidup di Indonesia musti santai dan waspada.
Menurut statistik negara-negara di dunia dengan sistim global ekonomi saat
ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan hukum baru mungkin
dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas USD. 3600 per Kapita.
Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek kehidupan berjalan
berdasarkan kekuasaan.
Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan membawa masyarakatnya
menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum adalah melalui Kepemimpinan
Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh dengan idealisme serta
kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan cenderung tirani)
Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
Thats all what I believe. Barangkali juga saya salah, time will decide.

Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2002.
AFS.
- Original Message -
From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, January 04, 2002 9:06 AM
Subject: [yonsatu] SUPERMI HUKUM?


> SUPREMASI HUKUM ...kayaknya lebih ccok "SUPERMI HUKUM" kalau boleh saya
> mengibaratkan penegakan hukum dinegara kita tercinta Indonesia ini.
> Bagaimana mungkin bisa "menegakkan" Supermi, toh supermi yang kering
> (mentah) kalau ditegakkan akan patah, sedangkan kalau yang sudah dimasak
> (basah) bisa ditegakkan kalau diangkat pakai sendok atau garpu, persis
> SUPREMASI HUKUM kita yang sulit ditegakkan, kecuali oleh ..?.
>
> Tadi pagi jam 06.00 berita SCTV (Jum'at 4 Januari 2002) pada segmen Derap
&
> Hukum, ada seorang "tertuduh" didudukkan di kursi persidangan Pengadilan
> Negeri Tangerang, sedang menghadapi tuduhan "mencuri sandal" dengan
ancaman
> hukuman (atau putusan hukumanmaaf lupa) selama 5 bulan
penjarahebat.
> Tetapi hebat dari sudut pandang mana yah?.
>
> Baru-baru ini (selama 2001) negeri tirai bambu China telah mengeksekusi
para
> pelanggar hukum (termask koruptor) dengan hukuman mati dengan cara
"disuntik
> mati" sebagai pengganti "ditembak mati", itupun menurut mereka kejahatan
> demi kejahatan masih juga marak walau mengalami penurunan. Lalu bagaimana
> dengan Indonesia? ..toh para koruptor kelas kakap maupun pelanggar HAM
tidak
> tersentuh hukum. Kalaupun "hampir" tersentuh, maka dalil "sakit" yang
harus
> dirawat diluar negeri atau sakit permanen yang tidak tersembuhkan (dengan
> mendahului Tuhan) sedikit demi sedikit akan terlupakan oleh hukum atau
oleh
> penegak hukum?..ironis memang.
>
> Seorang Edy Tanzil yang menjarah uang negara (berarti uang rakyat...atau
> uang kita dari pajak?) sebesar triliunan rupiah, toh saat ini mungkin
sedang
> berfoya-foya menikmati hasil jarahannya. Lalu bagaimana dengan seorang
> pencuri sepeda motor yang belum menikmati hasil cu

[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-04 Terurut Topik Indradjaja Dalel

Di Airport Singapore, sekarang lagi dibaca, ntar boleh pinjam kalau
tertarik.
Salam,
Indradjaja dalel

 -Original Message-
From:   Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Friday, January 04, 2002 3:39 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

Hello Gank,

On  Fri, 4 Jan 2002 at 08:33:37 GMT - (which was 04/01/2002 15:33)
"Indradjaja Dalel"=[ID] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

> Dari  biografinya  Lee  Kuan  Yew;  Sesudah S'pore pisah dari Malaya
> (1965?) maka prioritas utamanya untuk membangun Singapura yang tidak
> punya  apa2  (kecuali  Pelabuhan  dan  Bandar  Dagang),  adalah  'to
> accumulate wealth first, other things will follow much easier'.

Eh dapat dimana tuh bukunya ?

> Nyatanya  sekarang  mereka  berhasil mentransformasikan dirinya dari
> negara kelas tiga menjadi negara kelas satu dalam waktu kurang lebih
> 30 tahun (dengan agak tangan besi tentunya).

Saya  mah  mau  pakai  tangan  besi, tangan kayu nggak masalah asalkan
benar-2x bisa maju :-)
Bagaimana caranya ya ?


-- 
Salam,
- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB  A-7911664
#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

Thought of The Day :
***Kalau logika yg sejalan dg akal sehat itu disebut bertentangan atau
malah memperkosa aturan yg ada, Anda hrs menyimpulkan aturan-2x yg ada
itu  bukanlah  common  sense melainkan common nonse alias salah kaprah
(Eli Goldratt).



-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe: <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>

-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe: <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-04 Terurut Topik Abdul Sodik

Pak Abas Yth, terimakasih.
Wah pak kalau begitu Indonesia yang notabene pendapatan perkapita jauh di
bawah US$3600 atau Rp36juta per tahun(kurs 1us$=Rp10ribu) atau Rp3juta per
bulan menjadikan negara kita hanya bermimpi dalam sistem demokrasi dan
penegakan hukumnya dong pak? Sedangkan UMR (Upah Minimum Regional) kita
sangat jauh dari layak. Anggaplah Rp300ribu UMR per bulan, itu berarti hanya
10% dari Rp3juta. Jadi apakah kita hanya pasrah menunggu pendapatan
perkapita Indonesia menjadi jauh di atas US$3600, agar sistem demokrasi dan
penegakan hukum berjalan dengan semestinya? Saya kira tidak yah...

Memang benar bahwa "kefakiran" (kemiskinan) mendekati "kekufuran", kufur
terhadap segala nikmat yang diberikan Tuhan YME. Tentu bukan sebuah jaminan
bahwa suatu keluarga yang miskin miskin pula moralnya, bahkan sebaliknya
banyak keluarga yang kekayaannya tak terhitung justru sangat miskin
moralnya. Nah kalau yang terakhir ini sebagai penyelenggara negara, sudah
barang tentu apa yang kita harapkan yah cuma sekedar impian belaka. Jadi,
menurut saya yah...moral (akhlak) itulah yang sangat berperan. Sehingga data
statistik negara-negara di dunia dengan sistim global ekonomi seperti yang
pak Abas sampaikan tentunya tanpa memasukkan paramater seperti kondisi yang
ada di negara kita (kali aja yah?).

Nah kalau keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan membawa
masyarakatnya menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum adalah melalui
Kepemimpinan Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh dengan
idealisme .maka itu berarti saatnya kita harus memilih pemimpin
(presiden) secara langsung baik tahap I maupun tahap II, sampai kita
dapatkan pemimpin yang benar-benar yang kita harapkan...apa begitu?. Semoga
..

Salam
Asodik
  

-Original Message-
From: Abas F Soeriawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 04 Januari 2002 11:15
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


Mas Sodik Yth,
 Hidup di Indonesia musti santai dan waspada.
Menurut statistik negara-negara di dunia dengan sistim global ekonomi saat
ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan hukum baru mungkin
dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas USD. 3600 per Kapita.
Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek kehidupan berjalan
berdasarkan kekuasaan.
Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan membawa masyarakatnya
menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum adalah melalui Kepemimpinan
Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh dengan idealisme serta
kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan cenderung tirani)
Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
Thats all what I believe. Barangkali juga saya salah, time will decide.

Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2002.
AFS.
- Original Message -
From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, January 04, 2002 9:06 AM
Subject: [yonsatu] SUPERMI HUKUM?


> SUPREMASI HUKUM ...kayaknya lebih ccok "SUPERMI HUKUM" kalau boleh saya
> mengibaratkan penegakan hukum dinegara kita tercinta Indonesia ini.
> Bagaimana mungkin bisa "menegakkan" Supermi, toh supermi yang kering
> (mentah) kalau ditegakkan akan patah, sedangkan kalau yang sudah dimasak
> (basah) bisa ditegakkan kalau diangkat pakai sendok atau garpu, persis
> SUPREMASI HUKUM kita yang sulit ditegakkan, kecuali oleh ..?.
>
> Tadi pagi jam 06.00 berita SCTV (Jum'at 4 Januari 2002) pada segmen Derap
&
> Hukum, ada seorang "tertuduh" didudukkan di kursi persidangan Pengadilan
> Negeri Tangerang, sedang menghadapi tuduhan "mencuri sandal" dengan
ancaman
> hukuman (atau putusan hukumanmaaf lupa) selama 5 bulan
penjarahebat.
> Tetapi hebat dari sudut pandang mana yah?.
>
> Baru-baru ini (selama 2001) negeri tirai bambu China telah mengeksekusi
para
> pelanggar hukum (termask koruptor) dengan hukuman mati dengan cara
"disuntik
> mati" sebagai pengganti "ditembak mati", itupun menurut mereka kejahatan
> demi kejahatan masih juga marak walau mengalami penurunan. Lalu bagaimana
> dengan Indonesia? ..toh para koruptor kelas kakap maupun pelanggar HAM
tidak
> tersentuh hukum. Kalaupun "hampir" tersentuh, maka dalil "sakit" yang
harus
> dirawat diluar negeri atau sakit permanen yang tidak tersembuhkan (dengan
> mendahului Tuhan) sedikit demi sedikit akan terlupakan oleh hukum atau
oleh
> penegak hukum?..ironis memang.
>
> Seorang Edy Tanzil yang menjarah uang negara (berarti uang rakyat...atau
> uang kita dari pajak?) sebesar triliunan rupiah, toh saat ini mungkin
sedang
> berfoya-foya menikmati hasil jarahannya. Lalu bagaimana dengan seorang
> pencuri sepeda motor yang belum menikmati hasil curiannya justru keburu
> "dibakar hidup-hid

[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-04 Terurut Topik Indradjaja Dalel

Mas Abas Yth,
Dari biografinya Lee Kuan Yew; Sesudah S'pore pisah dari Malaya (1965?) maka
prioritas utamanya untuk membangun Singapura yang tidak punya apa2 (kecuali
Pelabuhan dan Bandar Dagang), adalah 'to accumulate wealth first, other
things will follow much easier'. Nyatanya sekarang mereka berhasil
mentransformasikan dirinya dari negara kelas tiga menjadi negara kelas satu
dalam waktu kurang lebih 30 tahun (dengan agak tangan besi tentunya).
Salam
Indradjaja Dalel.

 -Original Message-
From:   Abas F Soeriawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Friday, January 04, 2002 11:15 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:        [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

Mas Sodik Yth,
 Hidup di Indonesia musti santai dan waspada.
Menurut statistik negara-negara di dunia dengan sistim global ekonomi saat
ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan hukum baru mungkin
dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas USD. 3600 per Kapita.
Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek kehidupan berjalan
berdasarkan kekuasaan.
Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan membawa masyarakatnya
menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum adalah melalui Kepemimpinan
Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh dengan idealisme serta
kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan cenderung tirani)
Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
Thats all what I believe. Barangkali juga saya salah, time will decide.

Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2002.
AFS.
- Original Message -
From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, January 04, 2002 9:06 AM
Subject: [yonsatu] SUPERMI HUKUM?


> SUPREMASI HUKUM ...kayaknya lebih ccok "SUPERMI HUKUM" kalau boleh saya
> mengibaratkan penegakan hukum dinegara kita tercinta Indonesia ini.
> Bagaimana mungkin bisa "menegakkan" Supermi, toh supermi yang kering
> (mentah) kalau ditegakkan akan patah, sedangkan kalau yang sudah dimasak
> (basah) bisa ditegakkan kalau diangkat pakai sendok atau garpu, persis
> SUPREMASI HUKUM kita yang sulit ditegakkan, kecuali oleh ..?.
>
> Tadi pagi jam 06.00 berita SCTV (Jum'at 4 Januari 2002) pada segmen Derap
&
> Hukum, ada seorang "tertuduh" didudukkan di kursi persidangan Pengadilan
> Negeri Tangerang, sedang menghadapi tuduhan "mencuri sandal" dengan
ancaman
> hukuman (atau putusan hukumanmaaf lupa) selama 5 bulan
penjarahebat.
> Tetapi hebat dari sudut pandang mana yah?.
>
> Baru-baru ini (selama 2001) negeri tirai bambu China telah mengeksekusi
para
> pelanggar hukum (termask koruptor) dengan hukuman mati dengan cara
"disuntik
> mati" sebagai pengganti "ditembak mati", itupun menurut mereka kejahatan
> demi kejahatan masih juga marak walau mengalami penurunan. Lalu bagaimana
> dengan Indonesia? ..toh para koruptor kelas kakap maupun pelanggar HAM
tidak
> tersentuh hukum. Kalaupun "hampir" tersentuh, maka dalil "sakit" yang
harus
> dirawat diluar negeri atau sakit permanen yang tidak tersembuhkan (dengan
> mendahului Tuhan) sedikit demi sedikit akan terlupakan oleh hukum atau
oleh
> penegak hukum?..ironis memang.
>
> Seorang Edy Tanzil yang menjarah uang negara (berarti uang rakyat...atau
> uang kita dari pajak?) sebesar triliunan rupiah, toh saat ini mungkin
sedang
> berfoya-foya menikmati hasil jarahannya. Lalu bagaimana dengan seorang
> pencuri sepeda motor yang belum menikmati hasil curiannya justru keburu
> "dibakar hidup-hidup" oleh masa..tragis.
>
> Sepertinya hukum di Indonesia (atau didunia lainnya?) hanya diperuntukkan
> bagi lapisan masyarakat kelas bawah yang notabene miskin dan
"berpendidikan
> rendah". Maka dengan gagahnya penegak hukum mengetok palu sebagai vonis
yang
> menurut mereka agar dinilai oleh khalayak ramai adalah putusan yang
> seadil-adilnya.
>
> Saya sih bukan membela pencuri sandal maupun pencuri sepeda motor, tetapi
> seharusnya penegakan hukum itu tidak "pilih kasih". Artinya penegak hukum
> (polisi, jaksa, pengacara, hakim  dsb) jangan "pilih" koruptor kakap agar
> di"kasih" imbalan yang kakap juga jika perkaranya "dibelain" oleh penegak
> hukum. Karena itu yang kelas "teri", sudah pasti hanya teri yang akan
> di"kasih", maka mana mungkin akan dibela oleh penegak hukum sekalipun yang
> bersangkutan tidak bersalah.
>
> Salam
> Asodik
>
> --
> --[YONSATU -
ITB]--
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe: <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation

[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-03 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja

Mas Sodik Yth,
 Hidup di Indonesia musti santai dan waspada.
Menurut statistik negara-negara di dunia dengan sistim global ekonomi saat
ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan hukum baru mungkin
dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas USD. 3600 per Kapita.
Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek kehidupan berjalan
berdasarkan kekuasaan.
Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan membawa masyarakatnya
menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum adalah melalui Kepemimpinan
Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh dengan idealisme serta
kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan cenderung tirani)
Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
Thats all what I believe. Barangkali juga saya salah, time will decide.

Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2002.
AFS.
- Original Message -
From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, January 04, 2002 9:06 AM
Subject: [yonsatu] SUPERMI HUKUM?


> SUPREMASI HUKUM ...kayaknya lebih ccok "SUPERMI HUKUM" kalau boleh saya
> mengibaratkan penegakan hukum dinegara kita tercinta Indonesia ini.
> Bagaimana mungkin bisa "menegakkan" Supermi, toh supermi yang kering
> (mentah) kalau ditegakkan akan patah, sedangkan kalau yang sudah dimasak
> (basah) bisa ditegakkan kalau diangkat pakai sendok atau garpu, persis
> SUPREMASI HUKUM kita yang sulit ditegakkan, kecuali oleh ..?.
>
> Tadi pagi jam 06.00 berita SCTV (Jum'at 4 Januari 2002) pada segmen Derap
&
> Hukum, ada seorang "tertuduh" didudukkan di kursi persidangan Pengadilan
> Negeri Tangerang, sedang menghadapi tuduhan "mencuri sandal" dengan
ancaman
> hukuman (atau putusan hukumanmaaf lupa) selama 5 bulan
penjarahebat.
> Tetapi hebat dari sudut pandang mana yah?.
>
> Baru-baru ini (selama 2001) negeri tirai bambu China telah mengeksekusi
para
> pelanggar hukum (termask koruptor) dengan hukuman mati dengan cara
"disuntik
> mati" sebagai pengganti "ditembak mati", itupun menurut mereka kejahatan
> demi kejahatan masih juga marak walau mengalami penurunan. Lalu bagaimana
> dengan Indonesia? ..toh para koruptor kelas kakap maupun pelanggar HAM
tidak
> tersentuh hukum. Kalaupun "hampir" tersentuh, maka dalil "sakit" yang
harus
> dirawat diluar negeri atau sakit permanen yang tidak tersembuhkan (dengan
> mendahului Tuhan) sedikit demi sedikit akan terlupakan oleh hukum atau
oleh
> penegak hukum?..ironis memang.
>
> Seorang Edy Tanzil yang menjarah uang negara (berarti uang rakyat...atau
> uang kita dari pajak?) sebesar triliunan rupiah, toh saat ini mungkin
sedang
> berfoya-foya menikmati hasil jarahannya. Lalu bagaimana dengan seorang
> pencuri sepeda motor yang belum menikmati hasil curiannya justru keburu
> "dibakar hidup-hidup" oleh masa..tragis.
>
> Sepertinya hukum di Indonesia (atau didunia lainnya?) hanya diperuntukkan
> bagi lapisan masyarakat kelas bawah yang notabene miskin dan
"berpendidikan
> rendah". Maka dengan gagahnya penegak hukum mengetok palu sebagai vonis
yang
> menurut mereka agar dinilai oleh khalayak ramai adalah putusan yang
> seadil-adilnya.
>
> Saya sih bukan membela pencuri sandal maupun pencuri sepeda motor, tetapi
> seharusnya penegakan hukum itu tidak "pilih kasih". Artinya penegak hukum
> (polisi, jaksa, pengacara, hakim  dsb) jangan "pilih" koruptor kakap agar
> di"kasih" imbalan yang kakap juga jika perkaranya "dibelain" oleh penegak
> hukum. Karena itu yang kelas "teri", sudah pasti hanya teri yang akan
> di"kasih", maka mana mungkin akan dibela oleh penegak hukum sekalipun yang
> bersangkutan tidak bersalah.
>
> Salam
> Asodik
>
> --
> --[YONSATU -
ITB]--
> Online archive : 
> Moderators : 
> Unsubscribe: 
> Vacation   : 
> 1 Mail/day :

>


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day :