Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-26 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Rindu ucapkan ..
Rindu katakan.
.
Dapatkah kumbang mencapai rembulan...?
https://www.youtube.com/watch?v=i5Iv_p2hrIk

Op vr 27 mrt. 2020 om 04:35 schreef ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
> Bung Manap, ... menghadapi nenek dalam tempurung yang selalu hidup dalam
> mimpinya sendiri itu! Begitulah dalam menanggapi setiap tulisan, selalu
> dengan bayangan apa yang dimimpikannya sendiri saja! Yaa,... bagaimana bisa
> nyambung? Yang dibandingkan orang Sovyet dimasa lalu yang merindukan jaman
> Stalin dengan orang Indonesia merindukan jaman Suharto, berubah jadi
> membandingkan jaman Sovyet dengan jaman Suharto!  Diperdebatkan sampai
> kiamat juga gak akan habis!
>
> Ooouh, ... Rindu rasa hatiku,
>
> karena kau pergi jauh, ... dst. dst. Hehehee, ...
>
>
> On 26/3/2020 下午8:58, S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] wrote:
>
>
>   Ya, sudahlah. Tidak perlu masalah sekecil ini, yang semula bagi saya
> hanya  sekedar lucu-lucuan dijadikan bahan perdebatan. Bukan orang  type
> saya yang suka   bertengkar dengan   soal-soal sepele seperti ini.
>
>   Cukup  saya akhiri sampai disini.
>
> Den torsdag 26 mars 2020 13:40:22 CET, S Manap rana...@yahoo.se
> [GELORA45]   skrev:
>
>
>
>
>Jangan salah paham dalam menanggapi tulisan/pendapat orang. Yang
> dipersoalkan itu *kerinduan* orang. Yang satu* merindukan* jaman Uni
> Sovyet. Sedang yang satu lagi yang *merindukan* jama Orde Baru.
>
>Terlalu dungu kalau ada orang yang membandingkan jaman Svyet Uni dan
> jaman Orde Baru,
>
>
>
>
>
>
> Den torsdag 26 mars 2020 13:27:48 CET, Tatiana Lukman
> jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] 
>  skrev:
>
>
>
> Aneh, kok orang "kiri"bisa membandingkan Soviet Unie dengan ORBA Suharto
> yang telah membantai jutaan rakyat tak berdosa!! Ah, sudah tentu mereka
> yang anti-Stalin bisa juga langsung berargumentasi Stalin juga telah
> membunuh jutaan orang di gulak. Itulah argumentasinya orang-orang
> anti-komunis!!
>
> On Thursday, March 26, 2020, 01:20:34 PM GMT+1, S Manap rana...@yahoo.se
> [GELORA45]   wrote:
>
>
>
>
>
>Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang
> sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan kehidupan
> "yang enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di jamanku" kata
> Soeharto.
>
>Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama:
>
>Rindu rasa hatiku,
>Karena kau pergi jauh. ..   dast..dst...
>
>Salam.
>
>SM.
>
> Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana Lukman
> jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] 
>  skrev:
>
>
>
>
> 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History –
> Poll
>
>
> 
>
> 
>
> 
>
> https://www.themoscowtimes.com/2020/03/24/75-of-russians-say-soviet-era-was-greatest-time-in-countrys-history-poll-a69735>
> Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet
> Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of
> Stalin hitting record highs in the past year or so.Andrei Nikerichev /
> Moskva News Agency
>
> Three out of four Russians think the Soviet era was the best time in their
> country’s history, according to a survey published
> 
>  by
> the independent Levada Center pollster on Tuesday.
>
>
>
>
> Структура и воспроизводство памяти о Советском Союзе
>
> С чем ассоциируется у жителей России советская эпоха; сожалеют ли они о
> распаде СССР и какие информационные исто...
>
> 
>
>
> Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet
> Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of
> Stalin hitting
> 
>  record
> highs in the past year or so.
>
>
>
>
> Nostalgia for the Soviet Union Hits 14-Year High in Russia, Poll Says
>
> The Moscow Times
>
> Public polling has increasingly shown that a growing number of Russians
> regret the Soviet collapse and approve o...
>
> 
>
>
> Just 18% of Russian respondents said they disagree with the idea that the
> Soviet Union was the best time in their country’s history, Levada said.
>
> Despite this, only 28% of respondents 

[GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-26 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Bung Manap, ... menghadapi nenek dalam tempurung yang selalu hidup dalam 
mimpinya sendiri itu! Begitulah dalam menanggapi setiap tulisan, selalu 
dengan bayangan apa yang dimimpikannya sendiri saja! Yaa,... bagaimana 
bisa nyambung? Yang dibandingkan orang Sovyet dimasa lalu yang 
merindukan jaman Stalin dengan orang Indonesia merindukan jaman Suharto, 
berubah jadi membandingkan jaman Sovyet dengan jaman Suharto!  
Diperdebatkan sampai kiamat juga gak akan habis!


Ooouh, ... Rindu rasa hatiku,

karena kau pergi jauh, ... dst. dst. Hehehee, ...


On 26/3/2020 下午8:58, S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] wrote:
  Ya, sudahlah. Tidak perlu masalah sekecil ini, yang semula bagi saya 
hanya sekedar lucu-lucuan dijadikan bahan perdebatan. Bukan orang  
type saya yang suka   bertengkar dengan  soal-soal sepele seperti ini.


  Cukup  saya akhiri sampai disini.

Den torsdag 26 mars 2020 13:40:22 CET, S Manap rana...@yahoo.se 
[GELORA45]  skrev:




   Jangan salah paham dalam menanggapi tulisan/pendapat orang. Yang 
dipersoalkan itu /kerinduan/ orang. Yang satu/merindukan/ jaman Uni 
Sovyet. Sedang yang satu lagi yang /merindukan/ jama Orde Baru.


   Terlalu dungu kalau ada orang yang membandingkan jaman Svyet Uni 
dan jaman Orde Baru,







Den torsdag 26 mars 2020 13:27:48 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:



Aneh, kok orang "kiri"bisa membandingkan Soviet Unie dengan ORBA 
Suharto yang telah membantai jutaan rakyat tak berdosa!! Ah, sudah 
tentu mereka yang anti-Stalin bisa juga langsung berargumentasi Stalin 
juga telah membunuh jutaan orang di gulak. Itulah argumentasinya 
orang-orang anti-komunis!!


On Thursday, March 26, 2020, 01:20:34 PM GMT+1, S Manap 
rana...@yahoo.se [GELORA45]  wrote:




 Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang 
sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan 
kehidupan "yang enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di 
jamanku" kata Soeharto.


 Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama:

 Rindu rasa hatiku,
 Karena kau pergi jauh. ..  dast..dst...

 Salam.

 SM.
Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:




  75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s
  History – Poll



 
 
 
 

Russians have expressed increasingly positive opinions about the 
Soviet Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and 
approval of Stalin hitting record highs in the past year or so.Andrei 
Nikerichev / Moskva News Agency


Three out of four Russians think the Soviet era was the best time in 
their country’s history, according to a survey published 
 by 
the independent Levada Center pollster on Tuesday.










Структура и воспроизводство памяти о Советском Союзе

С чем ассоциируется у жителей России советская эпоха; сожалеют ли они 
о распаде СССР и какие информационные исто...





Russians have expressed increasingly positive opinions about the 
Soviet Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and 
approval of Stalin hitting 
 record 
highs in the past year or so.










Nostalgia for the Soviet Union Hits 14-Year High in Russia, Poll Says

The Moscow Times

Public polling has increasingly shown that a growing number of 
Russians regret the Soviet collapse and approve o...





Just 18% of Russian respondents said they disagree with the idea that 
the Soviet Union was the best time in 

[GELORA45] Fwd: Wuhan Sakura

2020-03-26 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
-- Forwarded message -

Date: do 26 mrt. 2020 om 23:46
Subject: Wuhan Sakura
To:


Tiada musim dingin yang tidak diganti musim Semi, tiada wabah yang tidak
bisa dibasmi.

Wabah Covid19 di China sudah teratasi, Sakura Wuhan pun bersemi lagi.

Wuhan merupakan salah satu kota yang sangat indah, semua kota di China
memang sungguh indah, tetapi Wuhan melebihinya.

Setiap bulan Maret, di kampus Universitas Wuhan dan Taman Danau Timur, di
sana ada 10,000an pohon Sakura akan serentak membunga. Yang putih di
Universitas dan yang jambon di Taman Danau.

Bertepatan terbebasnya pengurungan Wuhan, Sakura pun bersenyum cerah
cemerlang kembali.

Menantikan jutaan pengunjung untuk kembali menikmati lagi.

Sakura asalnya Wuhan, sewaktu zaman Dinasti Tang dibawa oleh biksu ke
Jepang, yang di Tang diterlantarkan, yang di Jepang menjadi bunga
negaranya.

Jepang menghadiahkan Sun Yat Sen untuk kemenangan revolusi Wuhan
10-10-1911, ditanam kembali di Wuhan yang menjadikan Taman Sakura di
Universitas.

Kemudian Jepang menghadiahkan lagi seribu Sakura yang ditanamkan di Taman
Moshan Danau Timur, berserta replika Yasaka Pagoda Kyoto itu juga.

Drone areal view of East Lake Park Sakura, 1 year ago:
https://youtu.be/vKfsiZO3h98

Wished could be there. Now:
https://youtu.be/yJaSBtzKFmg

Hock Tong.


Re: [GELORA45] Chinareports imported COVID-19 case from Indonesia

2020-03-26 Terurut Topik 'B.H. Jo' b...@yahoo.com [GELORA45]
Tempurung banyak macamnya. Ada yg kecil, ada yg besar. Masuk air dimana air ada 
yg bersih dan ada yg tidak segar. Yang mana tempurung dan airnya?
Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Thu, Mar 26, 2020 at 5:20 PM, ChanCT sa...@netvigator.com 
[GELORA45] wrote:       
 

Nenenk dalam tempurung yang satu ini benar-benar otaknya sudah masuk air,  
hidup dalam bayanga dan mimpinnya sendiri saja! Yang dibilang orang dengan 
passport BEBAS VISA, bisa masuk Indonesia begitu saja! Kalau aturan bebas Visa 
dicabut sementara, artinya pemegang passpor itu harus MINTA VISA dulu dinegara 
setempat untuk bisa masuk Indonesia! Dilarang kalau dia dianggap TIDAK memenuhi 
syarat2 yang diberikan, dan tetap diberi VISA dan bisa masuk Indonesia kalau 
memenuhi syarat2 yang diminta, ...!
 
Kalau ada pejabat yang korup dan bisa disuap lalu keluar VISA yang tidak 
seharusnya diberikan, atau sebaliknya, yaa, ... itu persoalan lain. Setiap 
pemerintah yang berkuasa harus membenahi dirinya, agar segala aturan yang 
dikeluarkan bisa berjalan dengan baik!
 

 
 On 27/3/2020 上午2:21, Tatiana Lukman wrote:
  
  Ini orang sudah tidak bisa berpikir logis, seperti sudah sering terjadi dalam 
menginterpretasi hal ihwal. Tidak mampu mengerti apa arti pencabutan bebas visa 
dan larangan masuk pesawat dari dan ke Tiongkok!! Adanya orang-orang Tkk yang 
masih masuk justru merupakan pelanggaran!! Bukan bukti bahwa orang Tkk BOLEH 
masuk Indonesia!!!Dan pelanggaran itu terjadi karena ada kongkalikong dengan 
pihak Indonesia!!!  Karena di tiongkok juga biasa terjadi 
pelanggaran-pelanggaran, korupsi, penyuapan dll, makanya centengnya juga tidak 
sensitif terhjadap pelanggaran larangan masuk ke Indonesia 
  On Thursday, March 26, 2020, 12:49:20 AM GMT+1, ChanCT 
 wrote:  
  
 
Jelas ini pemberitaan yang TIDAK SESUAI dengan kenyataan! Lha, jelas yang 
dinyatakan Retno itu hanya mencabut sementara BEBAS VISA bagi warga Tiongkok, 
termasuk HK, Macao! Jadi, sejak tgl. 2 Februari itu, mereka yang hendak masuk 
Indonesia HARUS lebih dahulu minta visa dengan bukti keterangan sehat dan dalam 
14 hari tidak berada di Wuhan, ...
 
Bukti  masih ada orang Tiongkok yang Indonesia, ... bukankah Zhang XX, yang 
dipersoalkan Ajeg itu baru kembali dari Indonesia? 
 
 

 
  On 25/3/2020 下午10:44, Tatiana Lukman wrote:
  
 
Warga China Dilarang ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara   
Minggu, 02 Februari 2020
 
 -
 Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Warga China Dilarang 
ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara, pada URL 
https://www.ayobandung.com/read/2020/02/02/78247/warga-china-dilarang-ke-indonesia-bebas-visa-dicabut-untuk-sementara
 
 Penulis: Suara.com
 Editor : Dadi Haryadi  
 
  
  
  Warga China Dilarang ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara   
Minggu, 02 Februari 2020 Ilustrasi kedatangan warga China. (Reuters) JAKARTA, 
AYOBANDUNG.COM -- Pemerintah Indonesia melarang seluruh pendatang asal China 
daratan untuk memasuki Indonesia. Larangan itu diberlakukan seiring merebaknya 
wabah virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan di negeri tirai bambu tersebut. 
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pelarangan itu bersifat 
sementara. Semua pendatang yang iba dari mainland China dan sudah berada di 
sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan 
transit di Indonesia, ujar Retno usai rapat terbatas dengan Presiden Joko 
Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (2/2/2020). Selain memberlakukan 
larangan masuk, pemerintah Indonesia juga mengehentikan sementara bebas visa di 
negara China. AYO BACA : 3 WNI di Wuhan China Tak Boleh Pulang ke Indonesia 
Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk 
warga negara RRT yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara 
dihentikan, ujar Retno. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Menkes Terawan Agus 
Putranto mengatakan 238 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari 
Wuhan, China. Menkes menambahkan dirinya akan memeriksa kembali kepastian 
jumlah tersebut karena WNI yang semestinya dievakuasi menurut rencana awal 
adalah sebanyak 245 orang. Jadi 238 yang datang, menurut data, kata Menkes 
melalui pantauan video yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu. Dari 245 orang 
tersebut, ia menyebutakan empat orang di antaranya menyatakan tidak bersedia 
dievakuasi atas kehendak sendiri. AYO BACA : Kerusuhan Pecah di Natuna, Tolak 
Kedatangan WNI Evakuasi dari Wuhan Empat orang menyatakan untuk tidak mau 
berangkat karena lebih nyaman di sana. Meski kita sudah tawarkan semua, 
tambahnya. Mereka, kata Menkes telah membuat surat pernyataan yang menyebutkan 
alasan mereka tidak bersedia dievakuasi. Kemudian, Menkes juga mengemukakan 
selain empat orang itu, tiga orang dari 245 WNI tersebut tidak berhasil melalui 
uji pemeriksaan yang dilakukan oleh pemerintah China. Yang tiga tidak lolos 
screening, screening yang dilakukan pemerintah China yang meliputi bertahap, 

[GELORA45] Ketika Masjidil Haram dan Masjid Nabi Muhammad Ditutup

2020-03-26 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


   Analisis Zuhairi Misrawi


 Ketika Masjidil Haram dan Masjid Nabi Muhammad Ditutup

Zuhairi Misrawi - detikNews
Kamis, 26 Mar 2020 16:29 WIB
https://news.detik.com/kolom/d-4954148/ketika-masjidil-haram-dan-masjid-nabi-muhammad-ditutup?tag_from=wpm_cb_kolom_list
1 komentar 

SHAREURL telah disalin 


zuhairi misrawiZuhairi Misrawi

*Jakarta*-

**Setelah jumlah positif corona di Arab Saudi mencapai 1.000 orang, 
pemerintah yang menjadi pelayan bagi dua kota suci Mekah dan Madinah itu 
langsung mengambil langkah antisipatif dengan menutup dan mengkarantina 
tiga kawasan strategis, yaitu Mekah, Madinah, dan Riyadh.


Mekah dan Madinah yang merupakan kota suci dengan latar historis yang 
panjang hingga ke zaman Nabi Adam merupakan tempat perkumpulan manusia 
untuk menunaikan ibadah haji dan umrah, dan ziarah ke makam Nabi 
Muhammad SAW yang menjadi jantung spiritualitas umat Islam.


Pada hari-hari biasa, dua kota suci tersebut tidak pernah sepi dari para 
peziarah. Umat Islam dari berbagai penjuru dunia merindukan bisa hadir 
langsung beribadah di dua kota suci itu. Lihat saja lama antrean jemaah 
haji kita yang bisa mencapai 25 tahun. Jemaah umrah kita juga semakin 
membludak, baik orang-orang yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan.


Arab Saudi sebenarnya mendulang keuntungan finansial yang lumayan besar 
dari ibadah haji dan umrah. Bahkan, saat ini Arab Saudi sedang melakukan 
perluasan kawasan Masjidil Haram untuk menampung jemaah haji dan umrah 
dalam jumlah yang besar. Arab Saudi sedang menyusun rencana besar untuk 
menjadikan umrah sebagai sumber keuangan negara, di samping visi 
megaprogyek NEOM 2030.


Namun ketika wabah corona mulai merambah Arab Saudi, langkah-langkah 
preventif dilakukan oleh pihak kerajaan. Langkah yang diambil pertama 
kali dengan menutup pelayanan ibadah umrah dari berbagai negara yang 
ditengarai sudah mempunyai pasien positif corona, tak terkecuali Indonesia.


Langkah tersebut terasa berat bagi jemaah umrah, tapi diambil Arab Saudi 
untuk mencegah dampak yang lebih besar. Masjidil Haram sempat ditutup 
total untuk para peziarah, termasuk bagi warga Arab Saudi. Dan kini Arab 
Saudi mengambil langkah tegas dengan mengkarantina Mekah, Madinah, dan 
Riyadh. Itu artinya, Masjidil Haram dan Masjid Nabi Muhammad tidak akan 
diperbolehkan diziarahi untuk sementara waktu.


Langkah Arab Saudi tersebut tidak menimbulkan reaksi keras dari negara 
mana pun, termasuk dunia Islam. Sebab negara-negara Muslim yang lainnya 
sudah lebih dahulu mengambil langkah untuk menutup masjid untuk 
menunaikan salat berjamaah, termasuk Salat Jumat.


Mesir, misalnya, dalam dua minggu ini menutup masjid dengan mengubah 
redaksi adzan/hayya 'alash shalat/(mari melaksanakan shalat) menjadi/ala 
shallu fi buyutikum/(hendaklah kalian melaksanakan salat di rumah-rumah 
kalian).


Masjid al-Azhar yang biasanya dipadati oleh warga Mesir dan para 
mahasiswa dari berbagai penjuru dunia pun turut ditutup selama dua 
minggu untuk mencegah penyebaran virus corona. Masjid yang selama ini 
menjadi tempat salat berjemaah dan forum-forum pendidikan keagamaan itu 
harus mengikuti protokol kesehatan yang menyatakan perlunya pembatasan 
sosial (/social distancing/).


Langkah Arab Saudi melakukan karantina untuk Mekah, Madinah, dan Riyadh 
merupakan ikhtiar pahit yang harus diambil, karena banyak sekali fakta 
bahwa mereka yang ditanyakan positif corona, yang menyebabkan meninggal 
dunia, di antaranya mereka yang terakhir punya riwayat melaksanakan 
ibadah umrah sebelum diberlakukan penutupan.


Wabah corona bukan wabah yang biasa, melainkan wabah yang luar biasa. Ia 
wabah yang mematikan. Di zaman lampau, peristiwa semacam ini dicatat 
dengan baik, termasuk pada zaman Nabi Muhammad dan zaman khalifah Umar 
bin Khattab. Karantina dan pembatasan sosial menjadi langkah yang harus 
diambil, karena jika tidak bisa berakibat fatal bagi hilangnya nyawa.


Imam Ahmad dalam/Musnad-/nya mencatat beberapa sahabat yang wafat akibat 
wabah, di antaranya Abu Ubaidah al-Jarrah dan Mu'adz bin Jabal. Di 
banyak buku, disebutkan Mua'dz bin Jabal menyerukan orang agar menetap 
di rumah masing-masing, baik mereka yang tinggal di pegunungan maupun 
daratan. Intinya, karantina dan pembatasan sosial merupakan salah satu 
ikhtiar untuk mencegah penyebaran wabah, sehingga tidak menelan korban 
yang lebih besar. Karenanya, Mua'dz bin Jabal dikenal sebagai sosok yang 
dulu pernah menyerukan pentingnya karantina dan pembatasan sosial di 
zaman wabah.


Ibnu Hajar dalam kitab/Inba' al-Ghumr bi Abna al-'Umr/mencatat peristiwa 
wabah yang mematikan di Mekah, termasuk di Masjidil Haram. Tercatat 
sedikitnya 40 orang meninggal dunia setiap hari. Bahkan dalam sebulan 
ada sekitar 1.700 orang 

Re: [GELORA45] Chinareports imported COVID-19 case from Indonesia

2020-03-26 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Nenenk dalam tempurung yang satu ini benar-benar otaknya sudah masuk 
air, ... hidup dalam bayanga dan mimpinnya sendiri saja! Yang dibilang 
orang dengan passport BEBAS VISA, bisa masuk Indonesia begitu saja! 
Kalau aturan bebas Visa dicabut sementara, artinya pemegang passpor itu 
harus MINTA VISA dulu dinegara setempat untuk bisa masuk Indonesia! 
Dilarang kalau dia dianggap TIDAK memenuhi syarat2 yang diberikan, dan 
tetap diberi VISA dan bisa masuk Indonesia kalau memenuhi syarat2 yang 
diminta, ...!


Kalau ada pejabat yang korup dan bisa disuap lalu keluar VISA yang tidak 
seharusnya diberikan, atau sebaliknya, yaa, ... itu persoalan lain. 
Setiap pemerintah yang berkuasa harus membenahi dirinya, agar segala 
aturan yang dikeluarkan bisa berjalan dengan baik!



On 27/3/2020 上午2:21, Tatiana Lukman wrote:
Ini orang sudah tidak bisa berpikir logis, seperti sudah sering 
terjadi dalam menginterpretasi hal ihwal. Tidak mampu mengerti apa 
arti pencabutan bebas visa dan larangan masuk pesawat dari dan ke 
Tiongkok!! Adanya orang-orang Tkk yang masih masuk justru merupakan 
pelanggaran!! Bukan bukti bahwa orang Tkk BOLEH masuk Indonesia!!!Dan 
pelanggaran itu terjadi karena ada kongkalikong dengan pihak 
Indonesia!!! Karena di tiongkok juga biasa terjadi 
pelanggaran-pelanggaran, korupsi, penyuapan dll, makanya centengnya 
juga tidak sensitif terhjadap pelanggaran larangan masuk ke Indonesia


On Thursday, March 26, 2020, 12:49:20 AM GMT+1, ChanCT 
 wrote:



Jelas ini pemberitaan yang TIDAK SESUAI dengan kenyataan! Lha, jelas 
yang dinyatakan Retno itu hanya mencabut sementara BEBAS VISA bagi 
warga Tiongkok, termasuk HK, Macao! Jadi, sejak tgl. 2 Februari itu, 
mereka yang hendak masuk Indonesia HARUS lebih dahulu minta visa 
dengan bukti keterangan sehat dan dalam 14 hari tidak berada di Wuhan, ...


Bukti  masih ada orang Tiongkok yang Indonesia, ... bukankah Zhang XX, 
yang dipersoalkan Ajeg itu baru kembali dari Indonesia?



On 25/3/2020 下午10:44, Tatiana Lukman wrote:
Warga China Dilarang ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara 
  Minggu, 02 Februari 2020


-
Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Warga China 
Dilarang ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara, pada URL 
https://www.ayobandung.com/read/2020/02/02/78247/warga-china-dilarang-ke-indonesia-bebas-visa-dicabut-untuk-sementara


Penulis: Suara.com
Editor : Dadi Haryadi




Warga China Dilarang ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara 
  Minggu, 02 Februari 2020 Ilustrasi kedatangan warga China. (Reuters) 
JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Pemerintah Indonesia melarang seluruh 
pendatang asal China daratan untuk memasuki Indonesia. Larangan itu 
diberlakukan seiring merebaknya wabah virus Corona yang berasal dari 
Kota Wuhan di negeri tirai bambu tersebut. Menteri Luar Negeri RI 
Retno Marsudi mengatakan pelarangan itu bersifat sementara. Semua 
pendatang yang iba dari mainland China dan sudah berada di sana selama 
14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan 
transit di Indonesia, ujar Retno usai rapat terbatas dengan Presiden 
Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (2/2/2020). Selain 
memberlakukan larangan masuk, pemerintah Indonesia juga mengehentikan 
sementara bebas visa di negara China. AYO BACA : 3 WNI di Wuhan China 
Tak Boleh Pulang ke Indonesia Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa 
kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT yang bertempat 
tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan, ujar Retno. 
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan 
238 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Wuhan, 
China. Menkes menambahkan dirinya akan memeriksa kembali kepastian 
jumlah tersebut karena WNI yang semestinya dievakuasi menurut rencana 
awal adalah sebanyak 245 orang. Jadi 238 yang datang, menurut data, 
kata Menkes melalui pantauan video yang diterima ANTARA di Jakarta, 
Minggu. Dari 245 orang tersebut, ia menyebutakan empat orang di 
antaranya menyatakan tidak bersedia dievakuasi atas kehendak sendiri. 
AYO BACA : Kerusuhan Pecah di Natuna, Tolak Kedatangan WNI Evakuasi 
dari Wuhan Empat orang menyatakan untuk tidak mau berangkat karena 
lebih nyaman di sana. Meski kita sudah tawarkan semua, tambahnya. 
Mereka, kata Menkes telah membuat surat pernyataan yang menyebutkan 
alasan mereka tidak bersedia dievakuasi. Kemudian, Menkes juga 
mengemukakan selain empat orang itu, tiga orang dari 245 WNI tersebut 
tidak berhasil melalui uji pemeriksaan yang dilakukan oleh pemerintah 
China. Yang tiga tidak lolos screening, screening yang dilakukan 
pemerintah China yang meliputi bertahap, tiga tahap mereka harus 
jalani, ujarnya. Pemeriksaan yang dilakukan pemerintah China, lanjut 
Terawan memberi sedikit kelegaan bagi pemerintah karena memberi 
kepastian bahwa WNI yang berhasil dievakuasi adalah mereka yang dalam 
keadaan sehat. Itu membuat kita merasa nyaman bahwa yang berangkat ke 
kita ini sudah 

[GELORA45] Killing Field: Explosive new allegations of Australian special forces war crimes | Four Corners

2020-03-26 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=-GPplTKCYpQ


[GELORA45] Re: [nasional-list] Fw: beli jet SU-35

2020-03-26 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Satu SU35 harganya USD 60 juta, pihak Rusia memberitakan akan mengirim satu
pesawat untuk demonstrasi pada 17 aug atau 5 Oktober 2020.

On Thu, Mar 26, 2020 at 8:41 PM 'Lusi D.' lus...@rantar.de [nasional-list] <
nasional-l...@yahoogroups.com> wrote:

>
>
> Belanja jet SU-35 dengan teh dan sebagainya sambil ngopi. Hehehe
>
> Beginn der weitergeleiteten Nachricht:
>
> Datum: Thu, 26 Mar 2020 20:29:01 +0100
> Von: "Lusi D." 
> An: "Lusi D." 
> Betreff: beli jet
>
> Beli Jet Tempur SU-35 Ditukar Pakai Teh dan Kopi Indonesia.
>
>
> https://hot.grid.id/read/182076827/beli-jet-tempur-su-35-ditukar-pakai-teh-dan-kopi-indonesia-cuma-beda-pendapat-dengan-rusia-tentang-hal-ini-ancaman-amerika-tak-bikin-kendor-transaksi
> 
>


[GELORA45] Akal Bulus Omnibus Law

2020-03-26 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=bFmzEQCEz7s


Re: [GELORA45]

2020-03-26 Terurut Topik A Awind estiaw...@gmail.com [GELORA45]
Bung Djie yb.

Terimaksih banyak atas infonya/.
Semua itu jadi memudahkan saya dan tidak banyak buang
waktu. Sekali lagi terimakasih.

Salam hangat,

IG Arka





Pada tanggal Kam, 26 Mar 2020 pukul 16.02 kh djie dji...@gmail.com
[GELORA45]  menulis:

>
>
> Bung Manap,
> Ya, saya lebih gampangan baca tulisan dengan pengalaman prakteknya.
> Dan saya suka tulisan ini karena Liao Fan dapat petunjuk emas dari
> pendeta Buddhis yang berpengetahuan luas, tidak saja tentang Buddhisme,
> tetapi juga dari tokoh Buddhis terkenal, dari I Tjing (Taoisme) dan dari
> Mencius. Saya berpendapat tulisan Mencius sangat jelas, ya beberapa
> generasi
> setelah Confucius, dan dia adalah murid dari cucu Confucius.
> Saya waktu pertama kali kerja di Belanda, dapat petunjuk emas dari kepala
> perusahaan, supaya muka dan suara saya tidak berubah kalau ada orang
> berbuat kesalahan. Ya, benar, kalau orang kena marah, dia tidak akan
> berani lapor.
> Membetulkannya akan susah sekali, mesti lewat analisa laboratorium, mesti
> bikin prosedur baru untuk membetulkannya. Kalau orang langsung lapor,
> gampang betulkannya dan kebanyakan kesalahan karena petunjuk kerja
> kurang lengkap. Jadi bisa langsung diperbaiki, ditambah dengan critical
> control points, yang kalau terlanggar susah betulkannya.
> Ya, kelanjutan tulisan Empat pelajaran dari Liao Fan dengan penjelasan
> panjang
> lebar belum saya jumpai, Tetapi ada buku tentang Liao Fan:
> http://www.buddhanet.net/pdf_file/liaofan.pdf
> Saya lihat banyak persamaan dari Golden Meansnya Aristoteles, dari
> Confucius
> dan Mencius, dari Wuweinya Taoisme, dari Middle Path Buddhisme dan kondisi
> optimal dari reaksi Keseimbangan Kimia. Kok sepertinya pemerintah Tiongkok
> sekarang pakai Golden Means ini ?
> Salam,
> Djie
>
>
>
> Op do 26 mrt. 2020 om 15:19 schreef S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] <
> GELORA45@yahoogroups.com>:
>
>>
>>
>>
>>Bung Djie yb.
>>
>>   Empat ajaran Lao Fan yang bung postingkan di sini sangat menarik.
>> Sayang sekali yang ada hanya bagian pertama  "Pendahuluan".
>>
>>Saya sudah membaca bagian pertama ini. Banyak pelajaran yang bisa
>> ditarik dan banyak pemikiran yang perlu dicamkan. Saya sungguh merindukan
>> kelanjutannya. Tapi kalau tidak ada ya, tidak apa-apa..
>>
>>Salam.
>>   S.Manap.
>>
>> Den torsdag 26 mars 2020 05:47:49 CET, kh djie dji...@gmail.com
>> [GELORA45]  skrev:
>>
>>
>>
>>
>> Bung Arke,
>> Saya tadi coba cari apa Four lessons of Liao Fan ada bahasa Indonesianya
>> di Google. Ternyata ada tulisan tentang pelajaran pertama :
>>
>> http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2011/08/empat-ajaran-liao-fan-pelajaran-pertama..html
>> 
>>
>> Salam,
>> Djie
>>
>> 
>


[GELORA45] Anggota DPR dan Keluarga Ikut Rapid Test Corona Jumat, Total 2.000 Orang

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
Rezim neo Majapahit harus melindungi elitnya dulu, ya??? 


Anggota DPR dan Keluarga Ikut Rapid Test Corona Jumat, Total 2.000 OrangSuasana 
Rapat Paripurna DPR RI dengan agenda laporan Komisi II DPR terhadap pergantian 
calon komisioner KPU dan PAW di Jakarta. Foto: Nugroho 
Sejati/kumparanMasyarakat masih kesulitan untuk mengikuti pemeriksaan tes virus 
corona.. Pemerintah mengklaim sudah menyiapkan 150 ribu rapid test untuk 
didistribusikan di seluruh tanah air dengan prioritas wilayah yang dianggap 
rawan corona.Di tengah keterbatasan ini, DPR malah akan mengikuti rapid test 
corona.. Kesetjenan DPR mengatakan, sebanyak 575 anggota DPR beserta anggota 
keluarganya akan mengikuti rapid test untuk mencegah penyebaran virus corona. 
Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan, kemungkinan terdapat lebih dari 2 ribu 
orang yang akan mengikuti rapid test tersebut."Kan jumlah anggota dewan 575 
kalau kali 4 saja (keluarga), rata-rata sekitar di atas 2 ribu keseluruhan 
dengan pembantu dan driver barang kali," kata Indra saat dihubungi, Senin 
(23/3)."Kami baru menunggu alatnya, besok baru sampai di DPR. Jadi kami 
perkirakan rapid test anggota DPR akan dilakukan sekitar Kamis atau mulai Jumat 
ini," lanjut dia.Indra menjelaskan nantinya rapid test akan dilakukan di ruang 
serba guna kompleks rumah dinas DPR di Kalibata dan Ulujami. Dia menyebut tes 
tidak dilakukan dari rumah ke rumah karena jumlah tenaga medis yang 
terbatas.Rapat paripurna ke-11 Jelang Penutupan Masa Sidang DPR RI Tahun Sidang 
2019-2020. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan"Kita tenaga medis di kita 4 
dokter dan 4 para medis. Enggak (rumah ke rumah) di ruang serba guna karena 
mindah-mindahin alatnya terlalu lama, nanti makan waktu," ucap dia.Dia kemudian 
menuturkan bagi anggota dewan yang dinyatakan negatif, maka akan dirujuk ke 
rumah sakit untuk mendapatkan vaksin anti flu dan pneumonia. Sedangkan bagi 
anggota dewan yang positif, akan langsung ditangani sesuai prosedur penanganan 
virus."Jadi yang kita lakukan itu rapid test kalau itu negatif langsung dirujuk 
ke beberapa rumah sakit untuk divaksin anti flu dan anti pneumonia," 
tuturnya."(Dan yang positif) kita pada rumah sakit rujukan, kita sudah 
sampaikan nanti akan ditangani sesuai prosedur penanganan virus," tutup Indra.



[GELORA45] Fw: beli jet SU-35

2020-03-26 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Belanja jet SU-35 dengan teh dan sebagainya sambil ngopi. Hehehe

Beginn der weitergeleiteten Nachricht:

Datum: Thu, 26 Mar 2020 20:29:01 +0100
Von: "Lusi D." 
An: "Lusi D." 
Betreff: beli jet


Beli Jet Tempur SU-35 Ditukar Pakai Teh dan Kopi Indonesia.

https://hot.grid.id/read/182076827/beli-jet-tempur-su-35-ditukar-pakai-teh-dan-kopi-indonesia-cuma-beda-pendapat-dengan-rusia-tentang-hal-ini-ancaman-amerika-tak-bikin-kendor-transaksi


[GELORA45] Coronavirus: Covid-19 could live on in Indonesia long after world recovers

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]






Asian Angle by Muhammad Zulfikar Rakhmat

Coronavirus: Covid-19 could live on in Indonesia long after world recovers
   
   - The country’s remote, isolated islands offer a perfect spot for the 
disease to hide and fester if the Jokowi government fails to act swiftly enough
   - It needs to reach out to the regions now, and test, test, test
Muhammad Zulfikar Rakhmat and Dikanaya Tarahita
Published: 10:30am, 22 Mar, 2020



TOP PICKS

A volunteer from Indonesia’s Red Cross disinfects a school closed amid the 
spread of the coronavirus. Photo: Reuters
When the bones of a hitherto-unknown relative of modern man were found on the 
Indonesian island of Flores in 2003, the discovery shocked the scientific world 
into rethinking some of its most basic assumptions about our evolution.

What surprised scientists about this one-metre-tall pygmy human (homo 
floresiensis or “the little lady of Flores”) was not only that she had existed 
so recently – 50,000 years is the blink of an eyelid in evolutionary terms – 
but also that clues to her existence had evaded us for so long.
A homo floresiensis skull, centre, between one of a neanderthal and one of homo 
sapiens. Photo: AFP
Perhaps it should not have been surprising. Indonesia’s 2 million square 
kilometres comprise 18,000 or so islands, providing ample hiding space for even 
the shyest of hominids – and much else besides. Countless species of 
undescribed birds, animals and plants live in these remote worlds, as do 
uncontacted and minimally contacted human tribes.


Coronavirus: poor Indonesian families most at risk of sudden spike in 
infections15 Mar 2020
Unfortunately, the same remoteness and isolation of these islands that give us 
such cause for wonder is also what makes Indonesia so uniquely vulnerable to 
the ravages of the coronavirus.

The country is faced, essentially, with a ticking time bomb. If it fails to get 
a grip on the crisis soon, the virus will spread to more remote islands where 
it will be able to fester, undiscovered and untreated for years to come. Much 
as Lucy managed to evade our detection for all those years, the coronavirus 
could live on in Indonesia long after it has disappeared from the rest of the 
world.
A snack vendor waits as his shop is disinfected in the wake of a coronavirus 
outbreak in Indonesia. Photo: AP
AN UNKNOWN OPPONENT

For weeks after the first cases of the coronavirus were discovered in Wuhan, 
China, some Indonesians appeared under the impression they would be spared its 
ravages. So much so than when a Harvard study suggested in February there might 
be undetected cases given the country’s strong travel links with China, it was 
denounced as “insulting” by none other than the country’s health minister 
Terawan Agus Putranto. The clean sheet, said the minister, was “all because of 
prayers”.

Now reality is setting in. The country has reported 450 cases and 38 deaths, 
most of them in Jakarta, though provinces including West Java, East Java and 
the Riau Islands have also reported infections. Given the government’s track 
record, however, it’s easy to believe the reality on the ground may be worse 
than it’s letting on.


A big part of the problem is the arrogance of the central government led by 
Joko “Jokowi” Widodo, which from the beginning has not been transparent enough, 
either to the people or to regional governments. It was slow to notify regional 
governments about confirmed cases and this compromised efforts to track the 
disease. There was confusion between various authorities about even the most 
basic of information, such as the number of suspected infections and monitored 
individuals.
A rail passenger wears a mask to guard against the coronavirus in West Java, 
Indonesia. Photo: EPA
NOT ENOUGH TESTING

This has left many regional governments essentially fending for themselves. 
Jakarta’s governor, Anies Baswedan, revealed this week that nearly 300 patients 
and nearly 700 individuals were being monitored for the virus.. West Java’s 
provincial government said it was monitoring more than 700, while Banyumas city 
was monitoring more than 200 and all these numbers have been growing by the day.

Meanwhile, the central government’s National Institute of Health Research and 
Development – which comes under the Ministry of Health – has from the beginning 
been the only institution with the authority to examine patients for Covid-19, 
the disease caused by the novel coronavirus.

The institute claims to be able to examine 1,700 samples a day. Yet by Monday, 
16 days after the first case appeared, only 1,293 samples had been examined. 
Why?

Even where tests have been carried out, it takes each patient an average of 
three days to get the results, due to both long queues and the time needed to 
send specimens from remote areas to Jakarta.

What’s more, many people who attend hospitals showing symptoms have not been 
swabbed because they did not have a history of travel or close contact with 

[GELORA45] Pemilihan Wagub DKI Beraroma Politis

2020-03-26 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 



https://mediaindonesia.com/read/detail/299134-pemilihan-wagub-dki-beraroma-politis


Jumat 27 Maret 2020, 01:00 WIB

Pemilihan Wagub DKI Beraroma Politis

MI | Megapolitan
 
Pemilihan Wagub DKI Beraroma Politis

trisakti.ac.id
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah
 

KEPUTUSAN DPRD DKI untuk menggelar pemilihan calon pendamping Gubernur Anies 
Baswedan pada 6 April mendatang terkesan politis. Dewan pun seolah tidak peduli 
dengan realitas mewabahnya virus korona baru (covid-19) di Ibu Kota.

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah, mengatakan posisi wagub saat ini 
tidak terlalu penting. Menurutnya, fokus gubernur tidak terbagi pada banyak 
masalah melainkan hanya pada penanganan virus korona.

“Tidak urgent menurut saya posisi wagub. Apalagi saat ini seluruh jajaran SKPD 
turun penuh membantu. Ada sekda juga. Saya rasa ini cukup,” kata Trubus, 
kemarin.

Selain itu, terang dia, sikap DPRD DKI juga tidak senapas dengan kebijakan 
Pemprov Jakarta dan pemerintah pusat yang gencar mengimbau agar publik 
mengurangi kegiatan dan tidak membuat kerumunan massa.

Trubus justru mencurigai ada maksud tersembunyi terkait penetapan hari 
pemilihan. Ia menyarankan agar anggota DPRD konsentrasi membantu masyarakat 
mengurangi efek domino mewabahnya virus tersebut.

“Saya mengendus ada agenda tersembunyi. Apalagi aroma politiknya kuat sekali. 
Saya menduga salah satu partai dari dua kandidat sangat ingin mengamankan 
posisi wagub untuk tujuan yang lebih jauh,” kata dia.

Kemarin, DPRD DKI lewat rapat Badan Musyawarah (Bamus) sepakat menggelar 
pemilihan Wagub DKI pada 6 April 2020.

Ketua Panitia Pemilihan Wagub DKI Farazandhi menyebut posisi wagub penting 
untuk membantu gubernur dalam situasi genting.

Senada dikemukakan Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Partai Amanat Nasional 
(PAN) Zita Anjani. Menurut dia, dewan siap menanggung risiko ancaman covid-19 
demi mendapatkan pendamping Anies Baswedan.

“Kami bukan mau pesta, kondangan atau gelar konser. Ini gelar pemilihan untuk 
wakil Pak anies. Apalagi kami mengorbankan keselamatan demi tugas yang sudah 
diamanatkan dalam UU. Kalau tugas negara, harus siap,” ujar Zita.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, menambahkan pihaknya akan membatasi 
orang-orang yang hadir untuk melihat langsung pemilihan itu.

“Jumlahnya di bawah 200 orang, Pembatasan untuk menjaga social distancing,” 
tutup Taufik. (Put/Ins/J-3)








[GELORA45] Jeritan Hati Korban Gempa Palu di Tenda Darurat, Waswas Dihantui Corona

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]

Jeritan Hati Korban Gempa Palu di Tenda Darurat, Waswas Dihantui Corona
Tim detikcom - detikNewsKamis, 26 Mar 2020 20:12 WIB
Pengungsi gempa bumi Palu, Sulteng (Antara Foto/Basri Marzuki)Jakarta - 
Sejak 2018, sejumlah korban gempa bumi magnitudo (M) 7,4 di Palu, Sulawesi 
Tengah, masih bertahan di tenda-tenda darurat. Warga kini waswas di tengah 
pandemi virus Corona.

Korban gempa mengaku belum mendapat hunian sementara yang dibangun pemerintah 
ataupun berbagai lembaga kemanusiaan peduli bencana alam.
"Kami masih bertahan di tenda darurat sebab tidak mendapatkan hunian sementara 
(huntara)," kata seorang warga korban gempa di Kelurahan Balaroa, Kecamatan 
Palu Barat, Bahtiar, Kamis (26/3/2020), seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan, meski hanya tinggal di tenda darurat, mereka cukup bahagia 
karena masih ada warga lain yang tetap membawakan bantuan bahan makanan dan 
lainnya.

Namun, dia mengaku sangat waswas terhadap wabah virus Corona yang melanda 
Indonesia dan negara lain. Meskipun diketahui belum ada warga Sulteng, termasuk 
Kota Palu, yang dilaporkan positif Corona.




| Foto: Antara Foto/Basri Marzuki |

"Terus terang hari-hari ini kami terus dihantui virus Corona yang telah 
membunuh ribuan orang di berbagai negara, termasuk di Indonesia," katanya.
Dia berharap pemerintah ataupun instansi berwenang melakukan penyemprotan di 
tenda-tenda darurat yang menjadi tempat tinggal sementara para pengungsi korban 
gempa di Palu yang terjadi pada 28 September 2018.
"Kami berharap tempat kami juga disemprot disinfektan guna mencegah virus 
tersebut," pinta Bahtiar.


"Ada penambahan 2 kasus PDP dan 18 ODP. Saat ini, berjumlah 38 ODP dan 19 PDP. 
(Sebanyak) 2 kasus ODP sudah selesai dalam pemantauan, dan 3 kasus PDP hasilnya 
negatif," kata Longki saat dihubungi, Rabu (25/3).Terkait kasus Corona, 
Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyebutkan 20 kasus baru tersebut masuk 
kategori pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP). Kini, 
secara keseluruhan ada 38 ODP dan 19 PDP di Sulteng.
| Longki Djanggola (Dok APPSI) |


Gubernur Longki telah mengeluarkan surat pemberitahuan terkait pembatasan 
pergerakan arus barang dan penumpang kepada gubernur se-Sulawesi yang 
berbatasan langsung dengan wilayah Sulteng untuk mencegah penyebaran virus 
Corona..




Jumlah PDP yang bertambah 2 orang tersebut berasal dari Kabupaten Morowali 
Utara (Morut). Sedangkan penambahan 18 kasus ODP tersebar di empat kabupaten di 
Sulteng.Pembatasan itu mulai berlaku pada 25 Maret 2020 hingga waktu yang belum 
ditentukan. Data tersebut diperoleh dari laporan update Pusdatina COVID-19 
Sulteng per 25 Maret 2020 pukul 15.00 Wita.


















| Baca juga:Korban Gempa Palu 2018 Masih Banyak di Tenda Darurat, Waswas Wabah 
Corona |


Ia mengatakan, meski hanya tinggal di tenda darurat, mereka cukup bahagia 
karena masih ada warga lain yang tetap membawakan bantuan bahan makanan dan 
lainnya.

Namun, dia mengaku sangat waswas terhadap wabah virus Corona yang melanda 
Indonesia dan negara lain. Meskipun diketahui belum ada warga Sulteng, termasuk 
Kota Palu, yang dilaporkan positif Corona.



| Baca juga:Rektor Unhas Doakan Kesembuhan Prof Idrus Paturusi yang Positif 
Corona |


"Terus terang hari-hari ini kami terus dihantui virus Corona yang telah 
membunuh ribuan orang di berbagai negara, termasuk di Indonesia," katanya.



| Foto: Antara Foto/Basri Marzuki |




[GELORA45] Paket Insentif Pengganti Mudik

2020-03-26 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 



https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/1964-paket-insentif-pengganti-mudik



Kamis 26 Maret 2020, 05:05 WIB

Paket Insentif Pengganti Mudik

Administrator | Editorial
 

ESKALASI penularan covid-19, penyakit yang disebabkan virus korona baru, masih 
belum ada tanda-tanda menurun. Setiap hari jumlah yang terinfeksi dan angka 
kematian bertambah belasan hingga puluhan orang. Hal itu seiring dengan 
rendahnya kepatuhan masyarakat mengikuti imbauan menjaga jarak fisik minimal 1 
meter dari orang lain.

Dengan masa tanggap darurat yang diperpanjang hingga 29 Mei mendatang, 
pemerintah sebenarnya sekaligus memberikan isyarat bahwa puncak wabah covid-19 
di Tanah Air diprediksi baru akan terjadi April. Itu pun skenario yang masih 
tergolong optimistis yang harus diikuti dengan kedisiplinan jaga jarak.

Pada April, sekitar tanggal 24, umat Islam akan memulai ibadah puasa Ramadan. 
Lazimnya, puasa Ramadan diikuti kegiatan-kegiatan yang menyedot kerumunan, dari 
belanja, buka puasa bersama, hingga salat Tarawih berjemaah.

Puncaknya ialah Hari Raya Idul Fitri yang diikuti tradisi pulang ke kampung 
halaman dan silaturahim mengunjungi kerabat. Bila ritual dan tradisi tersebut 
tetap dilakukan seperti biasa, wabah covid-19 dikhawatirkan akan meledak tidak 
terkendali lagi. Maka, keluarlah imbauan Kementerian Perhubungan agar 
masyarakat mengurungkan rencana mudik.

Hanya imbauan, belum berupa larangan. Artinya, partisipasinya memerlukan 
kesadaran warga. Jika sifatnya sukarela, perlu dukungan insentif ataupun 
disinsentif bagi para calon pemudik.

PT KAI sudah memulai dengan menawarkan pengembalian uang secara penuh kepada 
pengguna jasa kereta api yang sudah membeli tiket mudik. Dalam kondisi normal, 
KAI hanya memberikan pengembalian sebesar 75% dari tarif yang dibayarkan calon 
penumpang. Insentif seperti ini tentu lebih memudahkan warga untuk memutuskan 
membatalkan pulang ke kampung halaman.

Kebijakan KAI tersebut kita harapkan juga diikuti maskapai-maskapai 
penerbangan, angkutan laut, dan moda transportasi darat lainnya. Meski begitu, 
banyak pula masyarakat yang memanfaatkan kendaraan pribadi untuk mudik.

Dalam hal ini, bila tidak ingin mengambil langkah drastis melarang, sebaiknya 
pemerintah mulai mempertimbangkan kebijakan disinsentif. Misalnya, dengan 
mengenakan tarif tol dua atau tiga kali lipat bagi golongan kendaraan pribadi. 
Barangkali perlu juga menyiapkan mekanisme penaikan tarif bahan bakar minyak 
untuk mobil dan sepeda motor demi membatasi mobilitas.

Kerinduan pada orangtua ataupun kerabat di kampung halaman tidak bisa diabaikan 
begitu saja. Masyarakat yang batal mudik akan memerlukan penyaluran untuk 
melampiaskan rasa kangen. Walau tingkat kepuasannya tidak sama, tatap muka 
langsung dapat digantikan dengan berjumpa lewat video call.

Di sini, sokongan para penyedia jasa seluler sangat dinantikan. Tentu provider 
bisa menawarkan tarif gratis atau supermurah yang pasti akan diserbu 
masyarakat. Hitung-hitung sekaligus sebagai promosi untuk meraih loyalitas 
pelanggan ke depan.

Masih ada waktu untuk merencanakan secara matang paket insentif dan disinsentif 
pengganti mudik. Kita yakin, masyarakat dan dunia usaha pun tidak akan 
membiarkan pemerintah hanya bersama tenaga medis di garis depan berjibaku 
melawan wabah covid-19. Mudik bisa ditunda, keselamatan bangsa yang utama.
 








[GELORA45] RI Buka Opsi Ekspor APD Bantu Negara Lain Hadapi Corona

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]

Ini berita bener ya?? Apa sudah teratasi coronavirus di Indonesia, kok sudah 
mau ngurusin negeri lain??? Berapa dokter yang sudah meninggal akibat corona 
virus???Heibaaat!! Belum apa-apa sudah koar-koar akan bantu negeri lain!!!




RI Buka Opsi Ekspor APD Bantu Negara Lain Hadapi Corona
CNN Indonesia | Selasa, 24/03/2020 15:21 WIB
 RI akan mengekspor APD demi membantu negara lain menghadapi corona. Dengan 
catatan, kebutuhan di dalam negeri terpenuhi. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Risyal 
Hidayat).Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan 
Covid-19 Doni Monardo mengaku bahwa pemerintah membuka opsi untuk ekspor Alat 
Pelindung Diri (APD), untuk membantu penanganan virus corona negara lain. 
Dengan catatan, seluruh kebutuhan di dalam negeri sudah terpenuhi.

"Kalau ini bisa diproduksi maksimal, maka industri bisa bekerja sama dengan 
komponen daerah. Kelak kami bisa membantu negara lain yang butuh APD," ujarnya, 
Selasa (24/3).

Ia tak menjelaskan rinci berapa jumlah APD yang dibutuhkan di dalam negeri. 
Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyebut DKI membutuhkan 
1.000 APD per hari.


Jumlah itu belum termasuk untuk provinsi lainnya. Sementara itu, pemerintah 
masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan APD di dalam negeri.


| 
Lihat juga:
 Santunan Rp15 Juta untuk Keluarga Korban Meninggal Corona |

Namun, Doni menegaskan pemerintah tetap akan mendahulukan kebutuhan dalam 
negeri meski ada opsi ekspor ke depannya. Ia mengaku sudah berbicara dengan 
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita agar industri di Indonesia 
mendukung seluruh upaya penanganan virus corona di dalam negeri.

"Kami telah bicara dengan Menteri Perindustrian Bapak Agus Gumiwang. Semua 
industri yang berpotensi untuk mendukung penanganan virus corona akan 
dioptimalkan," terang Doni.

Lebih lanjut ia bilang industri yang dimaksud bukan hanya tekstil yang 
memproduksi alat pelindung diri, tapi juga industri di sektor lain yang 
memproduksi masker dan hand sanitizer.

"Sehingga kami mampu memenuhi kebutuhan tanpa tergantung dari luar," kata Doni.


| 
Lihat juga:
 Erick Thohir Sebar 4,7 Juta Masker Pencegah Corona |

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk 
melarang ekspor masker dan alat kesehatan demi mengatasi penyebaran wabah virus 
corona di dalam negeri yang semakin meluas.

"Saya minta kebutuhan alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer 
dipastikan tersedia. Untuk ekspor masker dan alat kesehatan yang diperlukan 
lebih baik disetop," imbuh Jokowi.

Selain itu, Jokowi meminta kepada jajarannya untuk memastikan ketersediaan 
bahan baku produksi alat kesehatan di dalam negeri supaya produksinya tak 
terganggu.


| 
Lihat juga:
 Erick Thohir Bakal Duplikasi RS Darurat Corona Wisma Atlet |

Kemudian, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto telah mengeluarkan aturan yang 
melarang sementara kegiatan ekspor produk antiseptik, bahan baku masker, alat 
pelindung diri, dan masker dari Indonesia ke negara-negara mitra dagang mulai 
Rabu (18/3).

Larangan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 
Nomor 23 Tahun 2020 tentang Larangan Sementara Ekspor Antiseptik, Bahan Baku 
Masker, Alat Pelindung Diri, dan Masker.

Beleid tersebut telah diteken dan diundangkan pada pekan lalu.


[GELORA45] LIPI dan ITB Kembangkan Disinfection Chamber Bunuh Korona

2020-03-26 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 



https://mediaindonesia.com/read/detail/299200-lipi-dan-itb-kembangkan-disinfection-chamber-bunuh-korona


Kamis 26 Maret 2020, 23:16 WIB

LIPI dan ITB Kembangkan Disinfection Chamber Bunuh Korona

Atikah Ishmah Winahyu | Humaniora
 
LIPI dan ITB Kembangkan Disinfection Chamber Bunuh Korona

Antara
Bilik disinfection chamber
 

LEMBAGA Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Institut Teknologi Bandung 
(ITB) bekerja sama mengembangkan disinfection chamber mengandung ozon yang 
efektif membunuh bakteri dan virus tanpa bahan kimia. Disinfection chamber ini 
digadang-gadang mampu membunuh virus hanya dalam 30 detik.

“Kami mengembangkan disinfektan yang tidak menggunakan bahan kimia, tapi 
memproduksi nano bubble dalam water yang nantinya berbentuk seperti ini mist 
yang langsung bisa kita operasikan melalui chamber,” kata peneliti dari Balai 
Pengembangan Instrumentasi LIPI Anto Tri Sugiarto dalam konferensi pers 
Konsorsium Covid-19, Kamis (26/3).

Anto menjelaskan, alat disinfeksi Ini mengandung ozon nano water yang sangat 
efektif dalam membunuh bakteri dan virus hingga 100 persen. Dia pun berharap

Ini kita kembangkan di LIPI dan ITB, sehingga bisa langsung mensterilisasi 
bakteri 100 persen, untuk virus di beberapa literasi kita sampaikan 30 detik 
bisa membunuh virus tersebut. Harapan kami alat ini dapat digunakan di 
walkthrough chamber, juga untuk di ruangan, masjid, atau kereta api di mana 
orang akan banyak bersinggungan.

Asisten Ahli Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB Eko Charnius Ilman 
menambahkan, alat ini sudah siap secara prototipe dan sudah diuji coba.

“Kami sudah siap untuk memproduksi,” pungkasnya. (OL-2)








[GELORA45] Pemimpin G-20 fokus selamatkan nyawa manusia hadapi pandemi COVID-19

2020-03-26 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 


https://www.antaranews.com/berita/1383942/pemimpin-g-20-fokus-selamatkan-nyawa-manusia-hadapi-pandemi-cov


Pemimpin G-20 fokus selamatkan nyawa manusia hadapi pandemi COVID-19

Kamis, 26 Maret 2020 23:01 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani 
Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengikuti KTT Luar Biasa G-20 
secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020). 
(ANTARA/HO-Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Fokus para 'leaders' G-20 adalah menyelamatkan nyawa manusia
Jakarta (ANTARA) - Para pemimpin negara G-20 menyatakan fokus yang akan 
dilakukan dalam menghadapi pandemi COVID-19 adalah menyelamatkan nyawa manusia 
sebanyak-banyaknya.

"Dalam pertemuan tadi untuk menangani pandemi COVID-19 fokus para 'leaders' 
G-20 adalah menyelamatkan nyawa manusia, bukan hanya terkait kesehatan tapi 
akan menjadi tragedi kemanusiaan, bagaimana semua negara di dunia mencoba 
mengurangi risiko penyebaran COVID-19, ini fokus utama," kata Menteri Keuangan 
Sri Mulyani Indrawati, di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.
Baca juga: Dubes AS: China bahayakan dunia karena sembunyikan informasi corona

Sri Mulyani menyampaikan hal tersebut seusai mendampingi Presiden Joko Widodo 
(Jokowi) yang mengikuti KTT Luar Biasa G-20 secara virtual dari Istana 
Kepresidenan Bogor. KTT yang dimulai pukul 15.00 waktu Arab Saudi atau pukul 
19.00 WIB tersebut, membahas upaya negara-negara anggota G-20 dalam penanganan 
COVID-19.

"Secara khusus Presiden Xi Jinping dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok) sebagai 
negara awal yang menghadapi COVID-19 ini menawarkan 'knowledge' dan pengalaman 
RRT dalam mengatasi COVID-19," ujar Sri Mulyani.

Tawaran RRT tersebut termasuk pemulihan "global supply chain" untuk alat-alat 
kesehatan. "Termasuk untuk pemulihan rantai produksi alat kesehatan karena 
banyak 'supply chain' di RRT berhenti karena mereka melakukan 'lockdown'," kata 
Sri Mulyani pula.

KTT Luar Biasa G-20 ini digagas Arab Saudi selaku Ketua G20 tahun ini. Sebanyak 
20 negara anggota G-20, 7 negara undangan, 9 organisasi internasional, dan 2 
organisasi regional mengikuti KTT Luar Biasa G-20 ini.

Presiden Jokowi dalam KTT virtual tersebut mengajak para pemimpin negara G-20 
untuk bersama-sama memenangkan dua peperangan yaitu melawan COVID-19 dan 
melawan pelemahan ekonomi dunia.

Para Kepala Negara/Kepala Pemerintahan yang mengikuti KTT Luar Biasa G-20 ini 
adalah Presiden Joko Widodo, Presiden Argentina Alberto Fernández, Perdana 
Menteri (PM) Australia Scott Morrison, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, PM 
Kanada Justin Trudeau, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Presiden 
Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri India 
Narendra Modi, PM Italia Giuseppe Conte, PM Jepang Shinzō Abe, Presiden Meksiko 
Andrés Manuel López Obrador, Presiden Rusia Vladimir Putin, Raja Arab Saudi 
Salman bin Abdulaziz Al Saud, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden 
Korea Selatan Moon Jae-in, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, PM Inggris 
Boris Johnson, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Uni Eropa 
Charles Michel.
Baca juga: Paus, umat Kristiani seluruh dunia berdoa Bapa Kami akhiri corona

Hingga Kamis (26/3), jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 893 kasus 
dengan 35 orang dinyatakan sembuh dan 78 orang meninggal dunia.

Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 27 provinsi di Indonesia, yaitu 
DKI Jakarta (515), Jawa Barat (78), Banten (67), Jawa Timur (59), Jawa Tengah 
(40), Sulawesi Selatan (27), Yogyakarta (16), Kalimantan Timur (11), Bali (9), 
Sumatera Utara (8), Papua (7), Kalimantan Tengah (6), Kepulauan Riau (5), 
Sumatera Barat (3), Lampung (3).

Selanjutnya, Kalimantan Barat (3), Sulawesi Tenggara (3), Riau (2), Nusa 
Tenggara Barat (2), Sulawesi Utara (2), Aceh (1), Jambi (1), Sumatera Selatan 
(1), Kalimantan Selatan (1), Sulawesi Tengah (1), Maluku (1), dan Maluku Utara 
(1)

Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Kamis (26/3) siang 
terkonfirmasi di dunia ada 491.254 orang yang terinfeksi Virus Corona dengan 
22.165 kematian, dan sudah ada 118.060 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di 
China mencapai 81.285 kasus, Italia 74.386 kasus, Amerika Serikat 68.814 kasus, 
Spanyol 56.188 kasus, dan di Jerman 40.421 kasus.

Jumlah kematian tertinggi saat ini terjadi di Italia yaitu sebanyak 7.503 
orang, disusul Spanyol 4.089 orang, China 3.287 kematian, Iran sebanyak 2.234 
orang, dan Prancis 1.331 orang. Saat ini sudah ada sekitar 186 negara yang 
mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2020







[GELORA45] Pulau Miangas Terancam Rawan Pangan

2020-03-26 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 


https://manado.antaranews.com/berita/84318/pulau-miangas-terancam-rawan-pangan


Pulau Miangas Terancam Rawan Pangan

Kamis, 26 Maret 2020 21:25 WIB

Kepala Kecamatan Khusus Miangas Sepno Lantaa (1)
Kepala Kecamatan Khusus Miangas Sepno Lantaa
Talaud (ANTARA) - Masyarakat Pulau Miangas, Sulawesi Utara, pulau terluar di 
bagian utara Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga Filipina, 
terancam rawan pangan menyusul keengganan para pedagang bahan kebutuhan pokok 
di daerah tersebut takut keluar, akibat penyebaran virus COVID-19.

"Dengan adanya COVID-19 di Indonesia, kondisi perekonomian di Miangas cukup 
terganggu. Masyarakat yang punya kios dan juga para nelayan, saat ini enggan 
untuk keluar, takut terjangkit virus,  Posisi Miangas sekarang yakni waspada 
kerawanan pangan," kata Kepala Kecamatan Khusus Miangas, Sepno Lantaa, ketika 
dihubungi, Kamis (26/3).

Karena ketakutan tersebut, sambungnya, maka mulai terjadi keterbatasan dan yang 
sudah terasa kelangkaannya yakni   beras, gula dan minyak kelapa. 

Faktor lain yang juga menjadi penghambat masuknya bahan pokok ke pulau 
tersebut, yakni alat transportasi kapal laut yang hanya masuk dua atau tiga 
Minggu sekali.

"Sekarang kapal perintis yang melayani daerah tapal batas Miangans dan Nanusa, 
hanya tersisa dua kapal yakni Sabuk Nusantara 69 dan Sabuk Nusantara 70.. Hanya 
kapal ini saja yang menjadi alat unggulan pengangkut bahan pokok ke 
Miangas,"katanya.

Kendati terancam rawan pangan, tetapi Sepno mengakui masyarakat di daerah 
tersebut tidak sampai kelaparan sama sekali, karena masih ada pangan lokal 
tersedia cukup seperti keladi, singkong, ubi jalar dan laluga, salah satu 
makanan khas di daerah perbatasan Miangas.

 

Dia berharap pemerintah daerah dan provinsi tetap memberi perhatian serius 
dengan  mendistribusikan bahan kebutuhan pokok utama yang sudah terjadi 
kelangkaan.

"Cuaca saat ini di perbatasan kurang baik, ditambah dengan isu virus yang 
semakin menguat, untuk itu kami berharap agar dapat memberi  perhatian serius, 
sehingga tidak terjadi hal paling buruk bagi masyarakat," katanya.

 
Pewarta : Hendry Mangindudu 
Editor : Guido Merung   
COPYRIGHT © ANTARA 2020







Re: [GELORA45] Chinareports imported COVID-19 case from Indonesia

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
 Ini orang sudah tidak bisa berpikir logis, seperti sudah sering terjadi dalam 
menginterpretasi hal ihwal. Tidak mampu mengerti apa arti pencabutan bebas visa 
dan larangan masuk pesawat dari dan ke Tiongkok!! Adanya orang-orang Tkk yang 
masih masuk justru merupakan pelanggaran!! Bukan bukti bahwa orang Tkk BOLEH 
masuk Indonesia!!!Dan pelanggaran itu terjadi karena ada kongkalikong dengan 
pihak Indonesia!!!  Karena di tiongkok juga biasa terjadi 
pelanggaran-pelanggaran, korupsi, penyuapan dll, makanya centengnya juga tidak 
sensitif terhjadap pelanggaran larangan masuk ke Indonesia
On Thursday, March 26, 2020, 12:49:20 AM GMT+1, ChanCT 
 wrote:  
 
  
Jelas ini pemberitaan yang TIDAK SESUAI dengan kenyataan! Lha, jelas yang 
dinyatakan Retno itu hanya mencabut sementara BEBAS VISA bagi warga Tiongkok, 
termasuk HK, Macao! Jadi, sejak tgl. 2 Februari itu, mereka yang hendak masuk 
Indonesia HARUS lebih dahulu minta visa dengan bukti keterangan sehat dan dalam 
14 hari tidak berada di Wuhan, ...
 
Bukti  masih ada orang Tiongkok yang Indonesia, ... bukankah Zhang XX, yang 
dipersoalkan Ajeg itu baru kembali dari Indonesia? 
 
 

 
 On 25/3/2020 下午10:44, Tatiana Lukman wrote:
  
 
   Warga China Dilarang ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara   
Minggu, 02 Februari 2020
 
 -
 Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Warga China Dilarang 
ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara, pada 
URLhttps://www.ayobandung.com/read/2020/02/02/78247/warga-china-dilarang-ke-indonesia-bebas-visa-dicabut-untuk-sementara
 
 Penulis: Suara.com
 Editor : Dadi Haryadi  
 
  
  
  Warga China Dilarang ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara   
Minggu, 02 Februari 2020 Ilustrasi kedatangan warga China. (Reuters) JAKARTA, 
AYOBANDUNG.COM -- Pemerintah Indonesia melarang seluruh pendatang asal China 
daratan untuk memasuki Indonesia. Larangan itu diberlakukan seiring merebaknya 
wabah virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan di negeri tirai bambu tersebut. 
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pelarangan itu bersifat 
sementara. Semua pendatang yang iba dari mainland China dan sudah berada di 
sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan 
transit di Indonesia, ujar Retno usai rapat terbatas dengan Presiden Joko 
Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (2/2/2020). Selain memberlakukan 
larangan masuk, pemerintah Indonesia juga mengehentikan sementara bebas visa di 
negara China. AYO BACA : 3 WNI di Wuhan China Tak Boleh Pulang ke Indonesia 
Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk 
warga negara RRT yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara 
dihentikan, ujar Retno. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Menkes Terawan Agus 
Putranto mengatakan 238 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari 
Wuhan, China. Menkes menambahkan dirinya akan memeriksa kembali kepastian 
jumlah tersebut karena WNI yang semestinya dievakuasi menurut rencana awal 
adalah sebanyak 245 orang. Jadi 238 yang datang, menurut data, kata Menkes 
melalui pantauan video yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu. Dari 245 orang 
tersebut, ia menyebutakan empat orang di antaranya menyatakan tidak bersedia 
dievakuasi atas kehendak sendiri. AYO BACA : Kerusuhan Pecah di Natuna, Tolak 
Kedatangan WNI Evakuasi dari Wuhan Empat orang menyatakan untuk tidak mau 
berangkat karena lebih nyaman di sana. Meski kita sudah tawarkan semua, 
tambahnya. Mereka, kata Menkes telah membuat surat pernyataan yang menyebutkan 
alasan mereka tidak bersedia dievakuasi. Kemudian, Menkes juga mengemukakan 
selain empat orang itu, tiga orang dari 245 WNI tersebut tidak berhasil melalui 
uji pemeriksaan yang dilakukan oleh pemerintah China. Yang tiga tidak lolos 
screening, screening yang dilakukan pemerintah China yang meliputi bertahap, 
tiga tahap mereka harus jalani, ujarnya. Pemeriksaan yang dilakukan pemerintah 
China, lanjut Terawan memberi sedikit kelegaan bagi pemerintah karena memberi 
kepastian bahwa WNI yang berhasil dievakuasi adalah mereka yang dalam keadaan 
sehat. Itu membuat kita merasa nyaman bahwa yang berangkat ke kita ini sudah 
dipastikan oleh pemerintah China bahwa itu (mereka) adalah orang-orang yang 
sehat, katanya. AYO BACA : Risiko di Balik Evakuasi WNI dari Wuhan
 
 -
 Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Warga China Dilarang 
ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara, pada 
URLhttps://www.ayobandung.com/read/2020/02/02/78247/warga-china-dilarang-ke-indonesia-bebas-visa-dicabut-untuk-sementara
 
 Penulis: Suara.com
 Editor : Dadi Haryadi 
  
  On Wednesday, March 25, 2020, 12:12:16 AM GMT+1, ChanCT 
sa...@netvigator.com [GELORA45]  wrote:  
  
  
 
 
TIDAK!, Indonesia Tidak melarang WNTiongkok masuk Indonesia, ... tapi mencabut 
sementara ketentuan BEBAS VISA bagi WN Tiongkok masuk Indonesia, semula sampai 
29 Feb. lalu diperpanjang sebulan lagi, ...! Jadi, 

[GELORA45] Cerita dan Pelajaran dari "Lockdown" Wuhan

2020-03-26 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 




https://news.detik.com/kolom/d-4953943/cerita-dan-pelajaran-dari-lockdown-wuhan?tag_from=wp_cb_kolom_list


Kolom

Cerita dan Pelajaran dari "Lockdown" Wuhan

Hilyatu Millati Rusdiyah - detikNews
Kamis, 26 Mar 2020 14:33 WIB
3 komentar
SHARE URL telah disalin
Ribuan orang terinfeksi virus corona di Wuhan, China. Berbulan-bulan berjibaku 
lawan COVID-19, Wuhan bangkit dan laporkan tak ada kasus baru virus Corona.
Wuhan yang kini bangkit dari wabah corona (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Wabah virus corona di Wuhan menjadi ujian berat pemerintah China. Seorang 
ilmuwan epidemiologis terkenal China, Zhong Nanshan, yang pertama kali 
mengungkap adanya transmisi virus antarmanusia pada pertengahan Januari 2020 
menyatakan bahwa me-lockdown Wuhan adalah satu-satunya pilihan. Cara itu perlu 
diambil untuk menghambat peningkatan penderita virus, karena hampir semua 
pasien terinfeksi di daratan China saat itu mempunyai riwayat keterikatan 
dengan Wuhan.

Dengan mempertimbangkan virus ini adalah virus jenis baru dan dapat 
bertransmisi antarmanusia serta belum ditemukan vaksinnya, me-lockdown kota 
Wuhan adalah keputusan tepat pemerintah China sekalipun harus mengorbankan 11 
juta warganya. Dan, menyusul 16 kota lain di Provinsi Hubei mengikuti kebijakan 
lockdown kota yang berdampak pada 56 juta jiwa.

Lockdown yang dilakukan pemerintah China adalah menutup semua akses 
transportasi massal dari, ke, dan di dalam kota Wuhan baik transportasi darat, 
sungai, dan udara. Larangan keluar dari Wuhan adalah aturan yang harus dipatuhi 
semua warga. Semua perbatasan kota Wuhan diblokade dan dijaga ketat oleh 
petugas keamanan gabungan. Warga yang telah telanjur keluar Wuhan sebelum 
lockdown diminta melapor ke hotline yang telah disediakan oleh kota-kota 
setempat untuk dipantau kesehatannya.

Penggunaan teknologi informasi berbasis big data memudahkan pemerintah China 
melakukan tracing warga yang telah keluar dari Wuhan dengan mengakses manifes 
kereta api, pesawat, kapal, bis, dan transportasi lain dengan sistem yang 
terintegrasi dan terpadu. Misalnya, warga secara mandiri bisa mengecek apakah 
di gerbong kereta yang mereka naiki terdapat pasien positif corona atau tidak.

Tahapan Lockdown

Keputusan me-lockdown kota Wuhan sejak 23 Januari 2020 pukul 10.00 pagi waktu 
setempat dilakukan secara bertahap. Tidak serta merta melarang semua warga 
keluar rumah dan membatasi mobilitas mereka secara spontan.

Awalnya pemerintah menerapkan lockdown secara longgar. Warga masih 
diperkenankan keluar rumah memenuhi kebutuhannya tanpa harus mendapatkan izin 
dari otoritas setempat. Kecuali jika pergi lintas distrik, mereka harus 
mendapat izin otoritas setempat.

Imbauan untuk tetap tinggal di rumah dan menjauhi keramaian selalu disampaikan 
pemerintah setiap hari. Karena imbauan itulah, warga memilih tinggal di dalam 
rumah dan hanya keluar rumah seperlunya saja guna menerapkan self-isolation.

Pada awal masa lockdown, taksi online dan taksi konvensional masih beroperasi 
tetapi jumlah armada dikurangi. Keberadaan taksi pada masa awal lockdown sangat 
membantu warga yang terjebak karena tidak mengetahui informasi lockdown. 
Setidaknya mereka masih bisa kembali ke rumahnya masing-masing.

Dan, dua hari kemudian layanan taksi mulai dihentikan. Selanjutnya, kendaraan 
roda dua atau tiga baik yang elektrik maupun berbahan bakar dilarang melintas 
di jalan utama, kecuali petugas tertentu dan kurir delivery order berbasis 
aplikasi seperti Eleme dan Waimai.

Awal Februari yang merupakan tahap berikutnya, otoritas setempat mulai 
melakukan pengetatan terhadap mobilitas warga Wuhan. Masing-masing keluarga 
hanya diperbolehkan keluar rumah seminggu sekali secara bergantian. Itu pun 
hanya salah satu anggota keluarga yang diperbolehkan keluar untuk berbelanja 
kebutuhan.

Di masing-masing komplek perumahan terdapat petugas yang mencatat jadwal keluar 
rumah warga. Patroli petugas keamanan guna mengontrol aktivitas warga dilakukan 
secara intens.

Terakhir, pihak otoritas lokal benar-benar membatasi mobilitas warga di kota 
Wuhan. Mereka hanya diperkenankan berbelanja melalui bantuan volunteer yang 
telah disediakan. Kebutuhan sayur mayur serta bahan makanan disuplai oleh 
pemerintah melalui relawan yang ada. Semua kebutuhan warga selain sayur mayur 
dan bahan makanan bisa disampaikan kepada volunteer untuk dibelanjakan.

Lockdown yang diterapkan pemerintah China terlihat sangat terstruktur, 
sistematis, dan tetap mengedepankan sisi humanis. Hal ini mencerminkan bahwa 
China memiliki sistem mitigasi bencana yang baik dan dapat dieksekusi dengan 
cepat tanpa banyak debat.

Selain me-lockdown Provinsi Hubei, pemerintah China juga mengeluarkan kebijakan 
men-shutdown area publik seperti sekolah, universitas, dan tempat-tempat wisata 
di seluruh daratan China, meniadakan semua kegiatan yang bersifat keramaian, 
serta menerapkan pembatasan perjalanan.

Menurut analisis media CNN, sekitar 780 juta warga China terdampak aturan 

[GELORA45] Ketika Masjidil Haram dan Masjid Nabi Muhammad Ditutup

2020-03-26 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 


https://news.detik.com/kolom/d-4954148/ketika-masjidil-haram-dan-masjid-nabi-muhammad-ditutup?tag_from=wpm_cb_kolom_list



Analisis Zuhairi Misrawi

Ketika Masjidil Haram dan Masjid Nabi Muhammad Ditutup

Zuhairi Misrawi - detikNews
Kamis, 26 Mar 2020 16:29 WIB
1 komentar
SHARE URL telah disalin
zuhairi misrawi
Zuhairi Misrawi
Jakarta -

Setelah jumlah positif corona di Arab Saudi mencapai 1.000 orang, pemerintah 
yang menjadi pelayan bagi dua kota suci Mekah dan Madinah itu langsung 
mengambil langkah antisipatif dengan menutup dan mengkarantina tiga kawasan 
strategis, yaitu Mekah, Madinah, dan Riyadh.

Mekah dan Madinah yang merupakan kota suci dengan latar historis yang panjang 
hingga ke zaman Nabi Adam merupakan tempat perkumpulan manusia untuk menunaikan 
ibadah haji dan umrah, dan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW yang menjadi 
jantung spiritualitas umat Islam.

Pada hari-hari biasa, dua kota suci tersebut tidak pernah sepi dari para 
peziarah. Umat Islam dari berbagai penjuru dunia merindukan bisa hadir langsung 
beribadah di dua kota suci itu. Lihat saja lama antrean jemaah haji kita yang 
bisa mencapai 25 tahun. Jemaah umrah kita juga semakin membludak, baik 
orang-orang yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan.

Arab Saudi sebenarnya mendulang keuntungan finansial yang lumayan besar dari 
ibadah haji dan umrah. Bahkan, saat ini Arab Saudi sedang melakukan perluasan 
kawasan Masjidil Haram untuk menampung jemaah haji dan umrah dalam jumlah yang 
besar. Arab Saudi sedang menyusun rencana besar untuk menjadikan umrah sebagai 
sumber keuangan negara, di samping visi megaprogyek NEOM 2030.

Namun ketika wabah corona mulai merambah Arab Saudi, langkah-langkah preventif 
dilakukan oleh pihak kerajaan. Langkah yang diambil pertama kali dengan menutup 
pelayanan ibadah umrah dari berbagai negara yang ditengarai sudah mempunyai 
pasien positif corona, tak terkecuali Indonesia.

Langkah tersebut terasa berat bagi jemaah umrah, tapi diambil Arab Saudi untuk 
mencegah dampak yang lebih besar. Masjidil Haram sempat ditutup total untuk 
para peziarah, termasuk bagi warga Arab Saudi. Dan kini Arab Saudi mengambil 
langkah tegas dengan mengkarantina Mekah, Madinah, dan Riyadh. Itu artinya, 
Masjidil Haram dan Masjid Nabi Muhammad tidak akan diperbolehkan diziarahi 
untuk sementara waktu.

Langkah Arab Saudi tersebut tidak menimbulkan reaksi keras dari negara mana 
pun, termasuk dunia Islam. Sebab negara-negara Muslim yang lainnya sudah lebih 
dahulu mengambil langkah untuk menutup masjid untuk menunaikan salat berjamaah, 
termasuk Salat Jumat.

Mesir, misalnya, dalam dua minggu ini menutup masjid dengan mengubah redaksi 
adzan hayya 'alash shalat (mari melaksanakan shalat) menjadi ala shallu fi 
buyutikum (hendaklah kalian melaksanakan salat di rumah-rumah kalian).

Masjid al-Azhar yang biasanya dipadati oleh warga Mesir dan para mahasiswa dari 
berbagai penjuru dunia pun turut ditutup selama dua minggu untuk mencegah 
penyebaran virus corona. Masjid yang selama ini menjadi tempat salat berjemaah 
dan forum-forum pendidikan keagamaan itu harus mengikuti protokol kesehatan 
yang menyatakan perlunya pembatasan sosial (social distancing).

Langkah Arab Saudi melakukan karantina untuk Mekah, Madinah, dan Riyadh 
merupakan ikhtiar pahit yang harus diambil, karena banyak sekali fakta bahwa 
mereka yang ditanyakan positif corona, yang menyebabkan meninggal dunia, di 
antaranya mereka yang terakhir punya riwayat melaksanakan ibadah umrah sebelum 
diberlakukan penutupan.

Wabah corona bukan wabah yang biasa, melainkan wabah yang luar biasa. Ia wabah 
yang mematikan. Di zaman lampau, peristiwa semacam ini dicatat dengan baik, 
termasuk pada zaman Nabi Muhammad dan zaman khalifah Umar bin Khattab. 
Karantina dan pembatasan sosial menjadi langkah yang harus diambil, karena jika 
tidak bisa berakibat fatal bagi hilangnya nyawa.

Imam Ahmad dalam Musnad-nya mencatat beberapa sahabat yang wafat akibat wabah, 
di antaranya Abu Ubaidah al-Jarrah dan Mu'adz bin Jabal. Di banyak buku, 
disebutkan Mua'dz bin Jabal menyerukan orang agar menetap di rumah 
masing-masing, baik mereka yang tinggal di pegunungan maupun daratan. Intinya, 
karantina dan pembatasan sosial merupakan salah satu ikhtiar untuk mencegah 
penyebaran wabah, sehingga tidak menelan korban yang lebih besar. Karenanya, 
Mua'dz bin Jabal dikenal sebagai sosok yang dulu pernah menyerukan pentingnya 
karantina dan pembatasan sosial di zaman wabah.

Ibnu Hajar dalam kitab Inba' al-Ghumr bi Abna al-'Umr mencatat peristiwa wabah 
yang mematikan di Mekah, termasuk di Masjidil Haram. Tercatat sedikitnya 40 
orang meninggal dunia setiap hari. Bahkan dalam sebulan ada sekitar 1.700 orang 
meninggal dunia. Peristiwa tersebut menyebabkan orang-orang mengambil keputusan 
untuk tidak melaksanakan salat di Masjidil Haram.

Maka dari itu, meskipun kebijakan untuk mengkarantina Masjidil Haram dan Masjid 
Nabi merupakan sebuah keputusan yang terasa pahit, 

[GELORA45] Pemerintah tidak punya duit?

2020-03-26 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Ulasan yang teliti ttg kekayaan orang2 Indonesia masa kini.
Selamat ikutan menghitung. Hehehe
Lusi.- 


PEMERINTAH BUKA REKENING KHUSUS BAGI MASYARAKAT INGIN BERDONASI
PENANGANAN CORONA

Oleh: Hersubeno Arief

Pemerintah akhirnya mulai sedikit lebih jujur. Tidak punya anggaran
yang cukup untuk menangani virus corona. Alias tak punya duit!

Karena itu pemerintah mengetuk keikhlasan hati masyarakat dan dunia
usaha untuk membantu. Akan dibuka rekening sebagai dompet. Wadah untuk
menampung sumbangan itu.

Dengan catatan kalau masih ada yang mau. Kalau masih ada yang percaya.

Pengakuan malu-malu itu disampaikan oleh Menteri Keuangan sekaligus
Sekretaris Pengarah Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sri Mulyani.

“Pemerintah akan membuka account khusus di BNPB bagi masyarakat, dunia
usaha yang ingin menyumbangkan,” ujar Sri dalam keterangan tertulis
Rabu (25/3).

Sri berkilah, dari segi anggaran, pemerintah sebetulnya siap untuk
mendukung proses percepatan penanganan corona. Namun opsi ini dibuka,
untuk membantu meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) pemerintah.

Coba perhatikan kosa kata yang digunakan oleh menteri keuangan yang
beberapa kali mendapat gelar “terbaik” itu.

Pertama “sebetulnya siap mendukung.” Bukan siap melakukan atau
menangani. Dengan kata “mendukung” seolah itu bukan tanggung jawab
pemerintah sepenuhnya.

Kedua “untuk membantu meringankan APBN.” Artinya mengakui APBN kita
sudah kedodoran.

Pengakuan ini setidaknya mulai membuka tabir atas fakta-fakta yang coba
ditutup-tutupi pemerintah.

Mengapa pemerintah sangat terlambat dalam mengantisipasi dan mengambil
kebijakan penyebaran virus corona?

Mengapa Presiden Jokowi bersikukuh tidak mau melakukan lockdown?

Kantong kosong, tapi punya ambisi gede, membuat pemerintah telmi. Telat
mikir.

Jadilah semua keputusan dikaitkan dengan masalah ekonomi. Padahal ini
masalah kemanusiaan. Melindungi dan menyelamatkan ribuan jiwa anak
bangsa.

Masalahnya jadi runyam karena kemudian dikait-kaitkan dengan masalah
politik.

Ada hantu yang sangat menakutkan pemerintah akan jatuh atau dijatuhkan
bila sampai melakukan lockdown.

Semoga masih ada yang mau dan percaya

Dalam kondisi yang normal, ketika pemerintah tidak mengalami krisis
kepercayaan, permohonan bantuan itu harusnya disambut dengan tangan
terbuka.

Harusnya masyarakat berbondong-bondong membantu pemerintah ditengah
kesulitan seperti saat ini. Toh ini masalah bangsa dan negara. Bukan
hanya urusan pemerintah semata. Tanggung jawab bersama!

Ada 100 orang terkaya di Indonesia yang hartanya berjibun. Tidak habis
dimakan 7-10 bahkan mungkin 100 keturunan.

Harta 4 orang terkaya saja setara dengan 100 juta warga miskin.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dirjen Pajak, ada 565.360 rekening
dengan saldo minimal Rp 1 miliar. Sementara yang memiliki saldo minimal
Rp 5 miliar sebanyak 100.353 rekening.

Total jumlah rekening sebanyak 295, 02 juta dengan jumlah simpanan
perbankan mencapai Rp 5.984,42 triliun.

Saldo tabungan 100 ribu orang itu secara prosentase mencapai 47,52%
dari total simpanan di perbankan.

Jadi bila dihitung-hitung, 100 ribu orang itu memiliki dana likuid
lebih besar dibandingkan APBN tahun 2020 sebesar Rp 2.540 trilyun.

Itu baru bicara dana mereka yang tersimpan di dalam negeri. Belum lagi
bila ditambah dengan dana mereka di perbankan luar negeri.

Mudah-mudahan belum pada lupa. Dulu kan ada seorang capres bernama
Prabowo Subianto menyebut dana WNI yang diparkir di luar negeri
sebanyak Rp 11.000 trilyun. Diperkirakan jumlah sesungguhnya jauh lebih
besar.

Angka yang disebut Prabowo sangat masuk akal. Pada tahun 2014 Lembaga
konsultan McKinsey & Company memproyeksikan, dana orang kaya Indonesia
yang diparkir di luar negeri mencapai sekitar US$ 250 miliar pada 2016.
US$ 200 miliar diantaranya diparkir di Singapura.

Dengan kurs lebih dari Rp 16 ribu saat ini, tinggal dikalikan saja
berapa jumlahnya. Lebih dari Rp 4. 000 trilyun. Jauh lebih besar dari
APBN.

Itulah menjelaskan mengapa banyak orang kaya Indonesia saat ini kabur
berbondong-bondong, ngumpet di Singapura.

Mereka bisa dengan aman menikmati tabungan di negeri jiran itu,
sementara banyak rakyat miskin yang bingung hari ini mau makan apa.

Perilaku mereka jelas beda dengan pengusaha lokal Nurhayati Subakat.
Pemilik perusahaan kosmetik Wardah itu, tanpa dihimbau langsung
menyumbang Rp 40 miliar membantu sejumlah rumah sakit dan tenaga medis.

Sandiaga Uno melalui program OK OCE menjanjikan akan membantu keluarga
yang pencari nafkahnya positif infeksi. Mereka tidak perlu takut
kelaparan.

Bagaimana dengan taipan dan konglomerat lain? Hanya pengusaha Tommy
Winata yang sudah menyumbang tiga rumah sakit lapangan. Yayasan Budha
Tzu Chi bersama Kadin sedang patungan. Targetnya mengumpulkan dana
sebanyak Rp 500 miliar.

Sejumlah selebgram juga menggalang dana untuk membantu korban virus
Corona. Beberapa lembaga amal seperti Baznas, termasuk Front Pembela
Islam (FPI) yang sering dituduh radikal, tanpa ba…bi 

[GELORA45] Kampung Bali di Fujian

2020-03-26 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
https://www.scmp.com/week-asia/politics/article/3037931/
chinese-who-fled-sukarnos-indonesia-build-new-bali-under-mao


[GELORA45] Joseph Stalin: Why so many Russians like the Soviet dictator

2020-03-26 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.bbc.com/news/world-europe-47975704


Joseph Stalin: Why so many Russians like the Soviet dictator

   - 18 April 2019


   - Share this with Facebook
   
   - Share this with Messenger
   
   - Share this with Twitter
   
   - Share this with Email
   


   - Share 

Related Topics

   - World War Two
   

[image: Woman holding Stalin portrait in Red Square, Moscow, 5 Mar 19]Image
copyrightREUTERSImage captionThe Stalin memorial in Moscow's Red Square is
a shrine for some Russians

Soviet dictator Joseph Stalin terrorised his own people, but for the first
time a survey suggests that most Russians view him favourably.

The respected Levada Center polled Russians aged 18 and above in 137 towns
and cities in March. The result: 51% respect, like or admire Stalin.

In the 1930s Stalin's communist terror engulfed the USSR, sending millions
to labour camps or firing squads.

But the Soviet victory over Nazi Germany is a source of national pride.

The Levada poll (in Russian)
is the
highest rating for Stalin in the past 20 years - a period that has seen his
portrait reappear across Russia, often with official approval. New Stalin
statues have gone up in various places.

One Russian newspaper carried the news with the headline: "Stalin the
Superstar".

You can buy Stalin wall calendars, fridge magnets and other Generalissimo
memorabilia in Russian shops, the BBC's Steve Rosenberg reports from Moscow.
--
Read more on Stalin:

   - Rare witness to Stalin prison horror dies
   
   - Stalin cut from Russia's Hellboy film
   
   - Wall of Grief: Russia remembers victims of Soviet repression
   
   - Stalin in depth: Hero or murderer?
   

--
[image: Stalin bust in Fallen Monument Park, 4 Apr 19]Image copyrightGETTY
IMAGESImage captionSoviet-era relics are kept in Moscow's Fallen Monument
Park

So why this love affair with a leader who caused so much suffering?

Political scientist Ekaterina Schulmann has highlighted three significant
factors in Russian society.

   - *The passage of time: *"The events go back further and further," she
   told BBC Russian.


   - *State propaganda: *Ms Schulmann said "let's not shut our eyes to the
   fact that Stalin is being touted as the victor in the war and a wise
   leader. And essentially the Soviet period is being touted as the best
   possible time".


   - *Anti-elite feelings: *"This is the most interesting part," said Ms
   Schulmann. "The Stalin meme is not the real man, but what remained in folk
   memory - he's seen as a symbol of iron discipline and the last word in the
   battle against greedy bureaucrats, who defy any authority."

[image: L-R: Winston Churchill, Franklin Delano Roosevelt and Joseph
Stalin, Yalta, 8 Feb 45]Image copyrightGETTY IMAGESImage captionStalin
(front row, R) hosted fellow war leaders Churchill and Roosevelt in Yalta
in early 1945

Russian attitudes to Stalin have changed over the decades.

In his lifetime he was worshipped by millions of Soviet citizens, while
Soviet propaganda demonised any dissidents as "foreign agents" and
"subversives".

In 1956, after Stalin's death, came a watershed moment: Communist leader
Nikita Khrushchev denounced the Stalin personality cult and dictatorship,
in a secret speech to the 20th Party Congress. That led to a temporary thaw
in political repression, as thousands of prisoners were freed from Stalin's
labour camps.

But in the following decades the Soviet authorities covered up the true
scale of Stalin's crimes.

Dissident Alexander Solzhenitsyn chronicled the harsh regime in Stalin's
Gulag camps, and was persecuted for it.
[image: Putin with war veterans in Kursk, 23 Aug 18]Image copyrightGETTY
IMAGESImage captionPresident Putin frequently reminds Russians of the
nation's wartime heroism'Hero' Stalin revival

Many Russians were shocked to learn the truth in the late 1980s, when
former Soviet leader Mikhail Gorbachev lifted the veil on Stalinism, with
his "glasnost" (openness) policy.

Stalinism's excesses left deep scars across Eastern Europe, where many
people still revile him for communist-era brutality and intolerance.

According to Levada's research, in the early 2000s Russian opinion was
roughly balanced between those pro- and anti-Stalin.

In 2008-2014 most respondents had a neutral attitude towards Stalin.

But since 2015, across all age groups, the proportion of those with
favourable opinions on Stalin has risen 

Re: [GELORA45]

2020-03-26 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Bung Manap,
Ya, saya lebih gampangan baca tulisan dengan pengalaman prakteknya.
Dan saya suka tulisan ini karena Liao Fan dapat petunjuk emas dari
pendeta Buddhis yang berpengetahuan luas, tidak saja tentang Buddhisme,
tetapi juga dari tokoh Buddhis terkenal, dari I Tjing (Taoisme) dan dari
Mencius. Saya berpendapat tulisan Mencius sangat jelas, ya beberapa generasi
setelah Confucius, dan dia adalah murid dari cucu Confucius.
Saya waktu pertama kali kerja di Belanda, dapat petunjuk emas dari kepala
perusahaan, supaya muka dan suara saya tidak berubah kalau ada orang
berbuat kesalahan. Ya, benar, kalau orang kena marah, dia tidak akan berani
lapor.
Membetulkannya akan susah sekali, mesti lewat analisa laboratorium, mesti
bikin prosedur baru untuk membetulkannya. Kalau orang langsung lapor,
gampang betulkannya dan kebanyakan kesalahan karena petunjuk kerja
kurang lengkap. Jadi bisa langsung diperbaiki, ditambah dengan critical
control points, yang kalau terlanggar susah betulkannya.
Ya, kelanjutan tulisan Empat pelajaran dari Liao Fan dengan penjelasan
panjang
lebar belum saya jumpai, Tetapi ada buku tentang Liao Fan:
http://www.buddhanet.net/pdf_file/liaofan.pdf
Saya lihat banyak persamaan dari Golden Meansnya Aristoteles, dari Confucius
dan Mencius, dari Wuweinya Taoisme, dari Middle Path Buddhisme dan kondisi
optimal dari reaksi Keseimbangan Kimia. Kok sepertinya pemerintah Tiongkok
sekarang pakai Golden Means ini ?
Salam,
Djie



Op do 26 mrt. 2020 om 15:19 schreef S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
>
>Bung Djie yb.
>
>   Empat ajaran Lao Fan yang bung postingkan di sini sangat menarik. Sayang
> sekali yang ada hanya bagian pertama  "Pendahuluan".
>
>Saya sudah membaca bagian pertama ini. Banyak pelajaran yang bisa
> ditarik dan banyak pemikiran yang perlu dicamkan. Saya sungguh merindukan
> kelanjutannya. Tapi kalau tidak ada ya, tidak apa-apa.
>
>Salam.
>   S.Manap.
>
> Den torsdag 26 mars 2020 05:47:49 CET, kh djie dji...@gmail.com
> [GELORA45]  skrev:
>
>
>
>
> Bung Arke,
> Saya tadi coba cari apa Four lessons of Liao Fan ada bahasa Indonesianya
> di Google. Ternyata ada tulisan tentang pelajaran pertama :
>
> http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2011/08/empat-ajaran-liao-fan-pelajaran-pertama.html
>
> Salam,
> Djie
>
> 
>


Re: [GELORA45]

2020-03-26 Terurut Topik S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45]
 
   Bung Djie yb.
  Empat ajaran Lao Fan yang bung postingkan di sini sangat menarik. Sayang 
sekali yang ada hanya bagian pertama  "Pendahuluan". 
   Saya sudah membaca bagian pertama ini. Banyak pelajaran yang bisa ditarik 
dan banyak pemikiran yang perlu dicamkan. Saya sungguh merindukan 
kelanjutannya. Tapi kalau tidak ada ya, tidak apa-apa.
   Salam.  S.Manap.
Den torsdag 26 mars 2020 05:47:49 CET, kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 
 skrev:  
 
     

Bung Arke,Saya tadi coba cari apa Four lessons of Liao Fan ada bahasa 
Indonesianya di Google. Ternyata ada tulisan tentang pelajaran pertama 
:http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2011/08/empat-ajaran-liao-fan-pelajaran-pertama.html
  
Salam,Djie  #yiv5909639206 #yiv5909639206 -- #yiv5909639206ygrp-mkp {border:1px 
solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206ygrp-mkp #yiv5909639206hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv5909639206 #yiv5909639206ygrp-mkp #yiv5909639206ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv5909639206 #yiv5909639206ygrp-mkp .yiv5909639206ad 
{padding:0 0;}#yiv5909639206 #yiv5909639206ygrp-mkp .yiv5909639206ad p 
{margin:0;}#yiv5909639206 #yiv5909639206ygrp-mkp .yiv5909639206ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv5909639206 #yiv5909639206ygrp-sponsor 
#yiv5909639206ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206ygrp-sponsor #yiv5909639206ygrp-lc #yiv5909639206hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206ygrp-sponsor #yiv5909639206ygrp-lc .yiv5909639206ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv5909639206 #yiv5909639206actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv5909639206
 #yiv5909639206activity span {font-weight:700;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv5909639206 #yiv5909639206activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv5909639206 #yiv5909639206activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv5909639206 #yiv5909639206activity span 
.yiv5909639206underline {text-decoration:underline;}#yiv5909639206 
.yiv5909639206attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv5909639206 .yiv5909639206attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv5909639206 .yiv5909639206attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv5909639206 .yiv5909639206attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv5909639206 .yiv5909639206attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv5909639206 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv5909639206 .yiv5909639206bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv5909639206 
.yiv5909639206bold a {text-decoration:none;}#yiv5909639206 dd.yiv5909639206last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5909639206 dd.yiv5909639206last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5909639206 
dd.yiv5909639206last p span.yiv5909639206yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv5909639206 div.yiv5909639206attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv5909639206 div.yiv5909639206attach-table 
{width:400px;}#yiv5909639206 div.yiv5909639206file-title a, #yiv5909639206 
div.yiv5909639206file-title a:active, #yiv5909639206 
div.yiv5909639206file-title a:hover, #yiv5909639206 div.yiv5909639206file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv5909639206 div.yiv5909639206photo-title a, 
#yiv5909639206 div.yiv5909639206photo-title a:active, #yiv5909639206 
div.yiv5909639206photo-title a:hover, #yiv5909639206 
div.yiv5909639206photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv5909639206 
div#yiv5909639206ygrp-mlmsg #yiv5909639206ygrp-msg p a 
span.yiv5909639206yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv5909639206 
.yiv5909639206green {color:#628c2a;}#yiv5909639206 .yiv5909639206MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv5909639206 o {font-size:0;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206photos div {float:left;width:72px;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206photos div div {border:1px solid 
#66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206photos div label 
{color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv5909639206
 #yiv5909639206reco-category {font-size:77%;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206reco-desc {font-size:77%;}#yiv5909639206 .yiv5909639206replbq 
{margin:4px;}#yiv5909639206 #yiv5909639206ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv5909639206 #yiv5909639206ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv5909639206 
#yiv5909639206ygrp-mlmsg select, #yiv5909639206 input, #yiv5909639206 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, 

RE: [GELORA45] Re: [GELORA45] Fwd: Trump’s Chinese Virus

2020-03-26 Terurut Topik 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
Saya tidak menghilang. Saya masih ada. Hanya sibuk terbang kesana kesini. Saya 
malas menanggapi ttg kasus ajeg. Dasarnya saya bilang dia rasis itu krn 
tulisannya yg menuding/memfitnah dgn bilang RRT menyebut asal muasal 
coronavirus dari Indonesia. Dasarnya hanya 1 sosok Zhang yg dia sendiri bawa 
artikel itu di milis ini. Sedangkan RRT tidak menuding asal muasal coronavirus 
itu dari Indonesia. Sekali lagi yg bilang bahwa “RRT menuding asal muasal 
coronavirus itu dari Indonesia” itu adalah: AJEG. Baca baik2 diskusinya.

 

Ini tidak ditanggapi ajeg sama sekali. Chan mengerti tulisan saya, begitu juga 
ada bbrp orang yg mengerti duduk perkaranya. Sayangnya Tatyana yg tanpa tahu 
menahu/membaca dgn teliti lalu Tatyana bilang chan otoriter. Ini salah. Dia 
sendiri berkomentar bilang: Zhang itu kan hanya 1 sosok saja. Dgn menulis ini 
harusnya Tatyana sadar bahwa itulah argumennya si ajeg itu salah. Koq data 
seorang Zhang dipakai ajeg utk menuduh/memfitnah RRT dgn bilang RRT menuding 
Indonesia sbg asal muasal coronavirus. Sedangkan kenyataan sekarang yg bergulir 
ttg asal muasal coronavirus ini adalah antara RRT vs USA.

 

Ditambah lagi bilang Tatyana menuduh jonathan dan martha juga dikeluarkan oleh 
chan. Ini juga salah. Susah kalau dasar apriori/rasa sentiment sudah ada, 
sehingga ya tulisan2 selanjutnya akan salah terus seperti menghubungkan kasus 
ajeg/rasisme ini dgn perbandingan antara jaman soeharto vs komunisme. Ini sudah 
gak keruan2 perbandingannya.

 

Saya kalau baca semua tulisan2 dimilis ini biasanya dgn serius dan teliti. 
Kalau saya gak ngerti, saya gak mau berkomentar. Ya paling2 nanya atau 
verifikasi saja.

 

Sayang kalau menulis didasari perasaan apriori apalagi kebencian.

 

Utk yg mau mengetahui, walaupun ada negara yg melakukan lockdown dalam arti: 
menolak semua warga negara asing masuk kenegaranya, bukan berarti semua warga 
negara asing tidak bisa masuk kenegaranya. Ada pengecualian seperti CD/diplomat 
dan orang2 tertentu yg masuk dalam ketegori pengecualian.

 

Sbg contoh: sebelum 5 hari yl, singapura mengharuskan warga asing masuk ke 
singapura, harus memiliki surat kesehatan yg dikeluarkan oleh MOH/ministry of 
health di singapura. Aplikasinya online. Jadi kedubes singapura di Jakarta 
tidak tahu menahu ttg ini krn semua diurus dari MOH singapura. Banyak orang 
bertanya ke kedubes singapura di jkt, ya gak tahu apa2 orang kedubes singapura 
ini. Masih ada yg bisa masuk ke singapura spt orang2 intel, orang2 militer, 
orang2 CD, yg sakit parah dll.

 

Pengertian lockdown itu sendiri beda2 setiap negara. Setiap wilayah dalam satu 
negara pun beda2 arti lockdown itu. Baru2 ini baru tegal yg secara eksplisit 
bilang lockdown. Sebelumnya kira2 10 hari yl, jalanan keluar masuk purwokerto 
itu sudah dijaga dgn ketat oleh rakyat. Ini versi lockdown tidak official.

 

Bagi yg mau bepergian atau mau pulang kenegara masing2. Terakhir yg saya 
ketahui, Istanbul masih terbuka utk terbang. Malahan gampang sekali. Tidak ada 
imigrasi yg panjang. Tidak ada semprot2 atau test kesehatan dll. Longgar 
sekali. Banyak travelers yg menggunakan Istanbul sekarang utk balik kenegaranya 
masing2.

 

Salam

Nesare

 

 

From: Tatiana Lukman  
Sent: Wednesday, March 25, 2020 10:55 AM
To: gelora45@yahoogroups.com; nesare ; 
GELORA45@yahoogroups.com; ChanCT 
Subject: Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] Fwd: Trump’s Chinese Virus

 

Jangan menghilang bung Nesare, ntar saya kehilangan pendukung!!! Ha...ha..ha

 

On Wednesday, March 25, 2020, 04:21:40 AM GMT+1, ChanCT sa...@netvigator.com 
  [GELORA45] mailto:gelora45@yahoogroups.com> > wrote: 

 

 

  

Iyaaa, bung Nesare, sekalipun diantara kita belum saling mengenal. Ketemunya di 
Warung Kopi dunia maya juga sering ngobrol, sudah cukup mendekatkan diantara 
kita, adanya kesepahaman dibanyak masalah yang kita obrolkan, bahkan saya 
banyak mendapatkan masukan-mencerahkan dari bung, khususnya masalah ekonomi. 
Dapatkan kuliah gratis. Hehehee, ...

Mudah2an saja ditengah kesibukan yang masih bung dilakukan, tetap bisa 
sering-sering bersuara di GELORA45! Jangan karena sudah menghilang 2 orang di 
AS, Jonathan dan Marttha, lalu kemarin ini terpaksa saya cabut hak suara AJEG, 
... bung juga ikutan menghilang, ya!

Salam,

ChanCT

 

On 24/3/2020 下午8:31, 'nesare' nesa...@yahoo.com   
[GELORA45] wrote:

  

Ya betul macem2 orang di warung kopi.

Tetapi milis ini masih lumayan sebetulnya krn mungkin membersnya sudah tua2 shg 
lebih bisa menerima.

 

Saya juga termasuk yg suka hilang kalau lagi bepergian jauh. Kalau tidak saya 
suka koq menulis dimilis ini. Gak tahu kenapa betah aja. Mungkin karena 
moderator nya bung chan yg toleran walaupun kami tidak saling mengenal.

 

Biasanya kalau saya menulis, kadang2 ada bohongnya juga ttp hanya utk tidak mau 
membuka pribadi saya siapa. Itu saja. Saya menaruh kejujuran diatas segala2nya 
dalam suatu tulisan. Sepahit apapun suatu tulisan, harus tetap dihargai 

Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-26 Terurut Topik S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45]
   Ya, sudahlah. Tidak perlu masalah sekecil ini, yang semula bagi saya hanya  
sekedar lucu-lucuan dijadikan bahan perdebatan. Bukan orang  type saya yang 
suka   bertengkar dengan   soal-soal sepele seperti ini. 
  Cukup  saya akhiri sampai disini.
Den torsdag 26 mars 2020 13:40:22 CET, S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] 
 skrev:  
 
     

 
   Jangan salah paham dalam menanggapi tulisan/pendapat orang. Yang 
dipersoalkan itu kerinduan orang. Yang satu merindukan jaman Uni Sovyet. Sedang 
yang satu lagi yang merindukan jama Orde Baru. 
   Terlalu dungu kalau ada orang yang membandingkan jaman Svyet Uni dan jaman 
Orde Baru,





Den torsdag 26 mars 2020 13:27:48 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
 
     

 Aneh, kok orang "kiri"bisa membandingkan Soviet Unie dengan ORBA Suharto yang 
telah membantai jutaan rakyat tak berdosa!! Ah, sudah tentu mereka yang 
anti-Stalin bisa juga langsung berargumentasi Stalin juga telah membunuh jutaan 
orang di gulak. Itulah argumentasinya orang-orang anti-komunis!!
On Thursday, March 26, 2020, 01:20:34 PM GMT+1, S Manap rana...@yahoo.se 
[GELORA45]  wrote:  
 
     

 
      Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang 
sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan kehidupan "yang 
enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di jamanku" kata Soeharto.
   Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama:
   Rindu rasa hatiku,   Karena kau pergi jauh. ..   dast..dst... 
   Salam.
   SM.   Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
 
     



75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll


Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet 
Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.Andrei Nikerichev / Moskva News 
Agency
Three out of four Russians think the Soviet era was the best time in their 
country’s history, according to a survey published by the independent Levada 
Center pollster on Tuesday.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Структура и воспроизводство памяти о Советском Союзе

С чем ассоциируется у жителей России советская эпоха; сожалеют ли они о распаде 
СССР и какие информационные исто...
 |

 |

 |






Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet Union 
over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Nostalgia for the Soviet Union Hits 14-Year High in Russia, Poll Says

The Moscow Times

Public polling has increasingly shown that a growing number of Russians regret 
the Soviet collapse and approve o...
 |

 |

 |





Just 18% of Russian respondents said they disagree with the idea that the 
Soviet Union was the best time in their country’s history, Levada said.

Despite this, only 28% of respondents said they would want to “return to the 
path that the Soviet Union was following.” Fifty-eight said they support 
Russia's “own, special way” and 10% said they preferred the European path of 
development.

When asked to name the things they associate with the Soviet era, 16% of 
respondents pointed to “future stability and confidence” and 15% said they 
associated it with “a good life in the country.” Eleven percent said they 
associate the Soviet era with personal memories from their childhood or youth.

Only a small portion of those surveyed said they had negative associations with 
the Soviet Union. The economic deficit, long lines and coupons were named by 4% 
of respondents each, while the Iron Curtain, economic stagnation and political 
repressions were named by 1% each, the Levada Center said.

Levada sociologist Karina Pipiya told the Vedomosti business daily that while 
Russians tend to view the Soviet era in a mostly positive light, their personal 
memories of that time have largely been replaced by a general image of social 
stability, confidence in the future and a good life during that time.







According to Pipiya, nostalgia for the Soviet Union is more common among older 
generations, but it exists among younger people as well. The so-called 
romanticization of the Soviet past doesn’t necessarily equal a wish for the 
Soviet system’s return, Vedomosti quoted Pipia as saying.

Andrei Kolesnikov, a senior associate at the Carnegie Center Moscow think tank, 
told Vedomosti that the poll’s results are a reflection of the public’s 
sentiments toward Russia’s current reality. 

“The Soviet era may not be seen as a time of high living standards, but as a 
time of justice. Today's state capitalism is viewed as unfair: the injustice is 
in distribution, access to goods and infrastructure. And this feeling is 
growing stronger,” Vedomosti quoted Kolesnikov as saying.

  #yiv2347254194 

Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
 Lho di mana salah pahamnya Wong jelas-jelas meletakkan  "kerinduan" , yang 
satu kepada Soviet Unie, dan yang satunya lagi kepada ORBA dalam satu konteks 
dan satu level!!! Justru orang dungu kalau tidak mengerti itu!
On Thursday, March 26, 2020, 01:40:22 PM GMT+1, S Manap rana...@yahoo.se 
[GELORA45]  wrote:  
 
     

 
   Jangan salah paham dalam menanggapi tulisan/pendapat orang. Yang 
dipersoalkan itu kerinduan orang. Yang satu merindukan jaman Uni Sovyet. Sedang 
yang satu lagi yang merindukan jama Orde Baru. 
   Terlalu dungu kalau ada orang yang membandingkan jaman Svyet Uni dan jaman 
Orde Baru,





Den torsdag 26 mars 2020 13:27:48 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
 
     

 Aneh, kok orang "kiri"bisa membandingkan Soviet Unie dengan ORBA Suharto yang 
telah membantai jutaan rakyat tak berdosa!! Ah, sudah tentu mereka yang 
anti-Stalin bisa juga langsung berargumentasi Stalin juga telah membunuh jutaan 
orang di gulak. Itulah argumentasinya orang-orang anti-komunis!!
On Thursday, March 26, 2020, 01:20:34 PM GMT+1, S Manap rana...@yahoo.se 
[GELORA45]  wrote:  
 
     

 
      Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang 
sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan kehidupan "yang 
enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di jamanku" kata Soeharto.
   Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama:
   Rindu rasa hatiku,   Karena kau pergi jauh. ..   dast..dst... 
   Salam.
   SM.   Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
 
     



75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll


Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet 
Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.Andrei Nikerichev / Moskva News 
Agency
Three out of four Russians think the Soviet era was the best time in their 
country’s history, according to a survey published by the independent Levada 
Center pollster on Tuesday.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Структура и воспроизводство памяти о Советском Союзе

С чем ассоциируется у жителей России советская эпоха; сожалеют ли они о распаде 
СССР и какие информационные исто...
 |

 |

 |






Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet Union 
over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Nostalgia for the Soviet Union Hits 14-Year High in Russia, Poll Says

The Moscow Times

Public polling has increasingly shown that a growing number of Russians regret 
the Soviet collapse and approve o...
 |

 |

 |





Just 18% of Russian respondents said they disagree with the idea that the 
Soviet Union was the best time in their country’s history, Levada said.

Despite this, only 28% of respondents said they would want to “return to the 
path that the Soviet Union was following.” Fifty-eight said they support 
Russia's “own, special way” and 10% said they preferred the European path of 
development.

When asked to name the things they associate with the Soviet era, 16% of 
respondents pointed to “future stability and confidence” and 15% said they 
associated it with “a good life in the country.” Eleven percent said they 
associate the Soviet era with personal memories from their childhood or youth.

Only a small portion of those surveyed said they had negative associations with 
the Soviet Union. The economic deficit, long lines and coupons were named by 4% 
of respondents each, while the Iron Curtain, economic stagnation and political 
repressions were named by 1% each, the Levada Center said.

Levada sociologist Karina Pipiya told the Vedomosti business daily that while 
Russians tend to view the Soviet era in a mostly positive light, their personal 
memories of that time have largely been replaced by a general image of social 
stability, confidence in the future and a good life during that time.







According to Pipiya, nostalgia for the Soviet Union is more common among older 
generations, but it exists among younger people as well. The so-called 
romanticization of the Soviet past doesn’t necessarily equal a wish for the 
Soviet system’s return, Vedomosti quoted Pipia as saying.

Andrei Kolesnikov, a senior associate at the Carnegie Center Moscow think tank, 
told Vedomosti that the poll’s results are a reflection of the public’s 
sentiments toward Russia’s current reality. 

“The Soviet era may not be seen as a time of high living standards, but as a 
time of justice. Today's state capitalism is viewed as unfair: the injustice is 
in distribution, access to goods and infrastructure. And this feeling is 
growing stronger,” Vedomosti quoted Kolesnikov as saying.

  #yiv7879042400 #yiv7879042400 -- 

Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-26 Terurut Topik S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45]
 
   Jangan salah paham dalam menanggapi tulisan/pendapat orang. Yang 
dipersoalkan itu kerinduan orang. Yang satu merindukan jaman Uni Sovyet. Sedang 
yang satu lagi yang merindukan jama Orde Baru. 
   Terlalu dungu kalau ada orang yang membandingkan jaman Svyet Uni dan jaman 
Orde Baru,





Den torsdag 26 mars 2020 13:27:48 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
 
     

 Aneh, kok orang "kiri"bisa membandingkan Soviet Unie dengan ORBA Suharto yang 
telah membantai jutaan rakyat tak berdosa!! Ah, sudah tentu mereka yang 
anti-Stalin bisa juga langsung berargumentasi Stalin juga telah membunuh jutaan 
orang di gulak. Itulah argumentasinya orang-orang anti-komunis!!
On Thursday, March 26, 2020, 01:20:34 PM GMT+1, S Manap rana...@yahoo.se 
[GELORA45]  wrote:  
 
     

 
      Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang 
sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan kehidupan "yang 
enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di jamanku" kata Soeharto.
   Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama:
   Rindu rasa hatiku,   Karena kau pergi jauh. ..   dast..dst... 
   Salam.
   SM.   Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
 
     



75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll


Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet 
Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.Andrei Nikerichev / Moskva News 
Agency
Three out of four Russians think the Soviet era was the best time in their 
country’s history, according to a survey published by the independent Levada 
Center pollster on Tuesday.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Структура и воспроизводство памяти о Советском Союзе

С чем ассоциируется у жителей России советская эпоха; сожалеют ли они о распаде 
СССР и какие информационные исто...
 |

 |

 |






Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet Union 
over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Nostalgia for the Soviet Union Hits 14-Year High in Russia, Poll Says

The Moscow Times

Public polling has increasingly shown that a growing number of Russians regret 
the Soviet collapse and approve o...
 |

 |

 |





Just 18% of Russian respondents said they disagree with the idea that the 
Soviet Union was the best time in their country’s history, Levada said.

Despite this, only 28% of respondents said they would want to “return to the 
path that the Soviet Union was following.” Fifty-eight said they support 
Russia's “own, special way” and 10% said they preferred the European path of 
development.

When asked to name the things they associate with the Soviet era, 16% of 
respondents pointed to “future stability and confidence” and 15% said they 
associated it with “a good life in the country.” Eleven percent said they 
associate the Soviet era with personal memories from their childhood or youth.

Only a small portion of those surveyed said they had negative associations with 
the Soviet Union. The economic deficit, long lines and coupons were named by 4% 
of respondents each, while the Iron Curtain, economic stagnation and political 
repressions were named by 1% each, the Levada Center said.

Levada sociologist Karina Pipiya told the Vedomosti business daily that while 
Russians tend to view the Soviet era in a mostly positive light, their personal 
memories of that time have largely been replaced by a general image of social 
stability, confidence in the future and a good life during that time.







According to Pipiya, nostalgia for the Soviet Union is more common among older 
generations, but it exists among younger people as well. The so-called 
romanticization of the Soviet past doesn’t necessarily equal a wish for the 
Soviet system’s return, Vedomosti quoted Pipia as saying.

Andrei Kolesnikov, a senior associate at the Carnegie Center Moscow think tank, 
told Vedomosti that the poll’s results are a reflection of the public’s 
sentiments toward Russia’s current reality. 

“The Soviet era may not be seen as a time of high living standards, but as a 
time of justice. Today's state capitalism is viewed as unfair: the injustice is 
in distribution, access to goods and infrastructure. And this feeling is 
growing stronger,” Vedomosti quoted Kolesnikov as saying.

  #yiv8164831951 #yiv8164831951 -- #yiv8164831951ygrp-mkp {border:1px 
solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8164831951 
#yiv8164831951ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8164831951 
#yiv8164831951ygrp-mkp #yiv8164831951hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv8164831951 #yiv8164831951ygrp-mkp 

Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-26 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Enak zamanku. Opo2 murah.
Yo, nyowo yo murah.
Utange gede banget, oro iso mbayar, krismon

Op do 26 mrt. 2020 om 13:20 schreef S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
>
>
>Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang
> sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan kehidupan
> "yang enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di jamanku" kata
> Soeharto.
>
>Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama:
>
>Rindu rasa hatiku,
>Karena kau pergi jauh. ..   dast..dst...
>
>Salam.
>
>SM.
>
> Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana Lukman
> jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:
>
>
>
>
>
> 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History –
> Poll
>
>
> 
>
> 
>
> 
>
> https://www.themoscowtimes.com/2020/03/24/75-of-russians-say-soviet-era-was-greatest-time-in-countrys-history-poll-a69735>
> Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet
> Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of
> Stalin hitting record highs in the past year or so.Andrei Nikerichev /
> Moskva News Agency
>
> Three out of four Russians think the Soviet era was the best time in their
> country’s history, according to a survey published
> 
>  by
> the independent Levada Center pollster on Tuesday.
>
> Структура и воспроизводство памяти о Советском Союзе
>
> С чем ассоциируется у жителей России советская эпоха; сожалеют ли они о
> распаде СССР и какие информационные исто...
>
> 
>
>
> Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet
> Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of
> Stalin hitting
> 
>  record
> highs in the past year or so.
>
> Nostalgia for the Soviet Union Hits 14-Year High in Russia, Poll Says
>
> The Moscow Times
>
> Public polling has increasingly shown that a growing number of Russians
> regret the Soviet collapse and approve o...
>
> 
>
>
> Just 18% of Russian respondents said they disagree with the idea that the
> Soviet Union was the best time in their country’s history, Levada said.
>
> Despite this, only 28% of respondents said they would want to “return to
> the path that the Soviet Union was following.” Fifty-eight said they
> support Russia's “own, special way” and 10% said they preferred the
> European path of development.
>
> When asked to name the things they associate with the Soviet era, 16% of
> respondents pointed to “future stability and confidence” and 15% said they
> associated it with “a good life in the country.” Eleven percent said they
> associate the Soviet era with personal memories from their childhood or
> youth.
>
> Only a small portion of those surveyed said they had negative associations
> with the Soviet Union. The economic deficit, long lines and coupons were
> named by 4% of respondents each, while the Iron Curtain, economic
> stagnation and political repressions were named by 1% each, the Levada
> Center said.
>
> Levada sociologist Karina Pipiya told
> 
>  the
> Vedomosti business daily that while Russians tend to view the Soviet era in
> a mostly positive light, their personal memories of that time have largely
> been replaced by a general image of social stability, confidence in the
> future and a good life during that time.
>
>
>
>
>
> According to Pipiya, nostalgia for the Soviet Union is more common among
> older generations, but it exists among younger people as well. The
> so-called romanticization of the Soviet past doesn’t necessarily equal a
> wish for the Soviet system’s return, Vedomosti quoted Pipia as saying.
>
> Andrei Kolesnikov, a senior associate at the Carnegie Center Moscow think
> tank, told Vedomosti that the poll’s results are a reflection of the
> public’s sentiments toward Russia’s current reality.
>
> “The Soviet era may not be seen as 

Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
 Aneh, kok orang "kiri"bisa membandingkan Soviet Unie dengan ORBA Suharto yang 
telah membantai jutaan rakyat tak berdosa!! Ah, sudah tentu mereka yang 
anti-Stalin bisa juga langsung berargumentasi Stalin juga telah membunuh jutaan 
orang di gulak. Itulah argumentasinya orang-orang anti-komunis!!
On Thursday, March 26, 2020, 01:20:34 PM GMT+1, S Manap rana...@yahoo.se 
[GELORA45]  wrote:  
 
     

 
      Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang 
sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan kehidupan "yang 
enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di jamanku" kata Soeharto.
   Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama:
   Rindu rasa hatiku,   Karena kau pergi jauh. ..   dast..dst... 
   Salam.
   SM.   Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
 
     



75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll


Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet 
Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.Andrei Nikerichev / Moskva News 
Agency
Three out of four Russians think the Soviet era was the best time in their 
country’s history, according to a survey published by the independent Levada 
Center pollster on Tuesday.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Структура и воспроизводство памяти о Советском Союзе

С чем ассоциируется у жителей России советская эпоха; сожалеют ли они о распаде 
СССР и какие информационные исто...
 |

 |

 |






Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet Union 
over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Nostalgia for the Soviet Union Hits 14-Year High in Russia, Poll Says

The Moscow Times

Public polling has increasingly shown that a growing number of Russians regret 
the Soviet collapse and approve o...
 |

 |

 |





Just 18% of Russian respondents said they disagree with the idea that the 
Soviet Union was the best time in their country’s history, Levada said.

Despite this, only 28% of respondents said they would want to “return to the 
path that the Soviet Union was following.” Fifty-eight said they support 
Russia's “own, special way” and 10% said they preferred the European path of 
development.

When asked to name the things they associate with the Soviet era, 16% of 
respondents pointed to “future stability and confidence” and 15% said they 
associated it with “a good life in the country.” Eleven percent said they 
associate the Soviet era with personal memories from their childhood or youth.

Only a small portion of those surveyed said they had negative associations with 
the Soviet Union. The economic deficit, long lines and coupons were named by 4% 
of respondents each, while the Iron Curtain, economic stagnation and political 
repressions were named by 1% each, the Levada Center said.

Levada sociologist Karina Pipiya told the Vedomosti business daily that while 
Russians tend to view the Soviet era in a mostly positive light, their personal 
memories of that time have largely been replaced by a general image of social 
stability, confidence in the future and a good life during that time.







According to Pipiya, nostalgia for the Soviet Union is more common among older 
generations, but it exists among younger people as well. The so-called 
romanticization of the Soviet past doesn’t necessarily equal a wish for the 
Soviet system’s return, Vedomosti quoted Pipia as saying.

Andrei Kolesnikov, a senior associate at the Carnegie Center Moscow think tank, 
told Vedomosti that the poll’s results are a reflection of the public’s 
sentiments toward Russia’s current reality. 

“The Soviet era may not be seen as a time of high living standards, but as a 
time of justice. Today's state capitalism is viewed as unfair: the injustice is 
in distribution, access to goods and infrastructure. And this feeling is 
growing stronger,” Vedomosti quoted Kolesnikov as saying.

  #yiv5338039939 #yiv5338039939 -- #yiv5338039939ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv5338039939 
#yiv5338039939ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv5338039939 
#yiv5338039939ygrp-mkp #yiv5338039939hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv5338039939 #yiv5338039939ygrp-mkp #yiv5338039939ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv5338039939 #yiv5338039939ygrp-mkp .yiv5338039939ad 
{padding:0 0;}#yiv5338039939 #yiv5338039939ygrp-mkp .yiv5338039939ad p 
{margin:0;}#yiv5338039939 #yiv5338039939ygrp-mkp .yiv5338039939ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv5338039939 #yiv5338039939ygrp-sponsor 
#yiv5338039939ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv5338039939 
#yiv5338039939ygrp-sponsor 

Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-26 Terurut Topik S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45]
 
      Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang 
sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan kehidupan "yang 
enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di jamanku" kata Soeharto.
   Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama:
   Rindu rasa hatiku,   Karena kau pergi jauh. ..   dast..dst... 
   Salam.
   SM.   Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
 
     



75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll


Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet 
Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.Andrei Nikerichev / Moskva News 
Agency
Three out of four Russians think the Soviet era was the best time in their 
country’s history, according to a survey published by the independent Levada 
Center pollster on Tuesday.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Структура и воспроизводство памяти о Советском Союзе

С чем ассоциируется у жителей России советская эпоха; сожалеют ли они о распаде 
СССР и какие информационные исто...
 |

 |

 |






Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet Union 
over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Nostalgia for the Soviet Union Hits 14-Year High in Russia, Poll Says

The Moscow Times

Public polling has increasingly shown that a growing number of Russians regret 
the Soviet collapse and approve o...
 |

 |

 |





Just 18% of Russian respondents said they disagree with the idea that the 
Soviet Union was the best time in their country’s history, Levada said.

Despite this, only 28% of respondents said they would want to “return to the 
path that the Soviet Union was following.” Fifty-eight said they support 
Russia's “own, special way” and 10% said they preferred the European path of 
development.

When asked to name the things they associate with the Soviet era, 16% of 
respondents pointed to “future stability and confidence” and 15% said they 
associated it with “a good life in the country.” Eleven percent said they 
associate the Soviet era with personal memories from their childhood or youth.

Only a small portion of those surveyed said they had negative associations with 
the Soviet Union. The economic deficit, long lines and coupons were named by 4% 
of respondents each, while the Iron Curtain, economic stagnation and political 
repressions were named by 1% each, the Levada Center said.

Levada sociologist Karina Pipiya told the Vedomosti business daily that while 
Russians tend to view the Soviet era in a mostly positive light, their personal 
memories of that time have largely been replaced by a general image of social 
stability, confidence in the future and a good life during that time.







According to Pipiya, nostalgia for the Soviet Union is more common among older 
generations, but it exists among younger people as well. The so-called 
romanticization of the Soviet past doesn’t necessarily equal a wish for the 
Soviet system’s return, Vedomosti quoted Pipia as saying.

Andrei Kolesnikov, a senior associate at the Carnegie Center Moscow think tank, 
told Vedomosti that the poll’s results are a reflection of the public’s 
sentiments toward Russia’s current reality. 

“The Soviet era may not be seen as a time of high living standards, but as a 
time of justice. Today's state capitalism is viewed as unfair: the injustice is 
in distribution, access to goods and infrastructure. And this feeling is 
growing stronger,” Vedomosti quoted Kolesnikov as saying.

  #yiv9662208351 #yiv9662208351 -- #yiv9662208351ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9662208351 
#yiv9662208351ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9662208351 
#yiv9662208351ygrp-mkp #yiv9662208351hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv9662208351 #yiv9662208351ygrp-mkp #yiv9662208351ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv9662208351 #yiv9662208351ygrp-mkp .yiv9662208351ad 
{padding:0 0;}#yiv9662208351 #yiv9662208351ygrp-mkp .yiv9662208351ad p 
{margin:0;}#yiv9662208351 #yiv9662208351ygrp-mkp .yiv9662208351ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv9662208351 #yiv9662208351ygrp-sponsor 
#yiv9662208351ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9662208351 
#yiv9662208351ygrp-sponsor #yiv9662208351ygrp-lc #yiv9662208351hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9662208351 
#yiv9662208351ygrp-sponsor #yiv9662208351ygrp-lc .yiv9662208351ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9662208351 #yiv9662208351actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9662208351 
#yiv9662208351activity 

[GELORA45] India sends aid to China

2020-03-26 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=hPtQBESNYQ4


[GELORA45] coronavirus in Italy

2020-03-26 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=Faro2mDRklg

Foreign correspondent


[GELORA45] Chinese medical aid lands in Greece

2020-03-26 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=gHjVJsbLbcw


[GELORA45] Fwd: [chinese-indonesian-discussion-group] Fwd: New Mask

2020-03-26 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
-- Forwarded message -

Date: do 26 mrt. 2020 om 11:56
Subject: Fwd: New Mask





-- Forwarded message -

Date: Thu, Mar 26, 2020 at 3:53 AM
Subject: Re: New Mask









*Subject:* *New Mask*







-- 
You received this message because you are subscribed to the Google Groups
"Chinese Indonesian Discussion Group" group.
To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an
email to chindodiscuss+unsubscr...@googlegroups.com.
To view this discussion on the web visit
https://groups.google.com/d/msgid/chindodiscuss/CAHagfZ%3DaC5TUbreToWPmKh01%3DxaFh7_FmBNuXp%2B%3Dh5Ew3mFOTg%40mail.gmail.com

..


[GELORA45] Virus corona: India ‘lockdown’, kaum miskin ‘takut kelaparan akan membunuh kami lebih dulu’

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]

Virus corona: India ‘lockdown’, kaum miskin ‘takut kelaparan akan membunuh kami 
lebih dulu’
   
   - 8 jam lalu
   
   - Bagikan artikel ini dengan Facebook
    
   - Bagikan artikel ini dengan Messenger
    
   - Bagikan artikel ini dengan Twitter
    
   - Bagikan artikel ini dengan Email
    
   - Kirim
Image captionPenyemir sepatu ini tidak tahu mengapa stasiun sepi penumpang.
Pemerintah India telah menerapkan lockdown guna menghentikan laju penyebaran 
virus corona. Seluruh warga diminta untuk berada di dalam rumah, namun bagi 
kaum miskin langkah ini bukanlah pilihan. Wartawan BBC, Vikas Pandey, mencari 
tahu bagaimana mereka bertahan hidup di tengah lockdown.

Suasana Labour Chowk di Noida biasanya riuh oleh suara ratusan orang yang 
mencari kerja sebagai tukang bangunan.

Persimpangan kecil di kawasan pinggiran Delhi itu merupakan tempat para 
kontraktor mencari tukang-tukang.

Namun, daerah itu sangat sepi ketika saya ke sana pada Minggu (22/03)—sebelum 
lockdown diterapkan. Sedemikian sunyinya, tidak bisa dibayangkan bunyi kicau 
burung bisa didengar di kawasan yang sehari-hari begitu sibuk.

Nyatanya, kicauan burung memang ada dan saya hampir tidak percaya bisa 
mendengarnya.

Di tengah kesunyian, sekelompok pria tampak berkerumun di suatu sudut.

Saya menghampiri mereka dan bertanya, dari jarak yang aman, apakah mereka tahu 
bakal ada perintah karantina.

Ramesh Kumar, dari Distrik Banda di Negara Bagian Uttar Pradesh, mengaku paham 
"tidak akan ada orang yang memperkerjakan kami, tapi kami masih mencari 
peluang."

"Saya mendapat 600 rupee (sekitar Rp127.000) setiap hari dan saya harus memberi 
makan lima orang. Kami akan kehabisan makanan dalam beberapa hari. Saya tahu 
risiko virus corona, tapi saya tidak bisa melihat anak saya kelaparan," 
paparnya.

Jutaan buruh harian mengalami kondisi serupa. Kebijakan lockdown yang diumumkan 
Perdana Menteri Narendra Modi pada Selasa (24/03) malam membuat mereka terancam 
tidak mendapat penghasilan selama tiga pekan. Sebagian amat mungkin kehabisan 
makanan dalam beberapa hari mendatang.
   
   - India terapkan 'lockdown', 1,3 miliar orang dikarantina selama tiga pekan
   - Kisah para pekerja yang tak punya hak kerja dari rumah, 'kalau belum 
meninggal diminta terus kerja'
   - Virus corona: Sekitar 50 juta orang akan kehilangan pekerjaan di sektor 
pariwisata akibat pandemi
Image captionKishan Lal - seorang penarik becak di Allahabad - tidak mendapat 
uang selama empat hari terakhir.
Sejauh ini India melaporkan lebih dari 500 kasus positif corona dan sedikitnya 
10 di antara mereka meninggal dunia.

Sejumlah negara bagian, termasuk Uttar Pradesh di utara, Kerala di selatan, dan 
Delhi selaku ibu kota negara, berjanji mentransfer bantuan langsung tunai ke 
rekening-rekening buruh, seperti Kumar.

Pemerintah pusat pimpinan Modi juga berikrar membantu buruh harian yang 
terdampak lockdown.

Namun ada beragam tantangan logistik.
   
   - Pandemi virus corona pukul sektor UMKM sampai 'kembang kempis'
   - Virus corona: Solidaritas bantuan untuk warga ekonomi bawah, 'lebih baik 
daripada saling menyalahkan'
   - Pasien pertama virus corona di India: 'Saya tahu saya terkena virus dari 
berita televisi'
   - ‘Meninggal sendirian adalah hal yang mengenaskan’: Kisah perawat yang 
menangani pasien virus corona di rumah sakit Italia


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
‘Meninggal sendirian adalah hal yang mengenaskan’: Kisah perawat yang me...

Paolo Miranda adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit di Italia, yang 
menjadi pusat wabah Covid-19. Foto-fo...
 |

 |

 |




Setidaknya 90% tenaga kerja India berada di sektor informal, berdasarkan data 
Organisasi Pekerja Internasional (ILO). Mereka bekerja, misalnya, sebagai 
petugas keamanan, pembersih, tukang becak, pedagang kaki lima, pengumpul 
sampah, dan pekerja rumah tangga.

Sebagian besar tidak memiliki akses ke dana pensiun, izin sakit, cuti, dan 
asuransi apapun. Kebanyakan tidak punya rekening bank dan mengandalkan dana 
tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Banyak pula yang berstatus pekerja migran, yang artinya mereka tinggal di 
negara lain.

Ada juga masalah populasi mengambang, yaitu orang-orang yang tinggal di suatu 
negara bagian dalam jangka waktu pendek untuk kemudian pindah dan bekerja ke 
negara bagian lain.

Akhilesh Yadav, mantan gubernur Uttar Pradesh, mengakui tantangan-tantangan ini 
besar dan "tiada seorang pun dalam pemerintahan manapun yang pernah 
menghadapinya".

"Semua pemerintah perlu beraksi secepat mungkin karena situasinya berubah 
setiap hari. Kita perlu mengaktifkan dapur-dapur umum dan mengantarkan makanan 
ke orang-orang yang memerlukannya. Kita perlu membagikan uang tunai atau beras 
dan gandm—terlepas dari siapa berasal dari negara bagian mana," paparnya.
Image captionAli Hasan tidak punya uang untuk membeli makanan setelah toko 
tempatnya bekerja tutup.
Secara khusus Yadav khawatir terhadap negara bagiannya, yang penduduknya paling 
banyak di India, diperkirakan 

[GELORA45] Haris Azhar: Pemerintah Tak Mau Lockdown Karena Enggan Santuni Orang Miskin

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]

Haris Azhar: Pemerintah Tak Mau Lockdown Karena Enggan Santuni Orang Miskin
Dany Garjito | Farah NabillaRabu, 25 Maret 2020 | 12:00 WIBHaris Azhar. 
(Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
"Saya melihat pemerintah tidak mau lockdown karena pemerintah pusat mau 
menghindar dari tanggung jawab untuk ngurusin warganya," kata Haris.

Suara.com - Anggota Koalisi Masyarakat Sipil Haris Azhar menilai bahwa 
pemerintah enggan me-lockdown negara karena ingin menghindari tanggung jawab 
menyantuni masyarakat sipil yang tak bisa bekerja.

Pernyataan ini ia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam acara Indonesia 
Lawyers Club di TV One, Selasa (24/3/2020).




"Pemerintah enggak bisa lockdown, ya emang enggak bisa karena tidak ada 
lockdown dalam hukum kita. Hukum kita kenalnya karantina," kata Haris.

Karantina yang dimaksud, lanjut Haris bisa berupa karantina nasional atau 
lokal, atau di tempat-tempat tertentu. Bergantung pada lokasi dan konsentrasi 
untuk melakukan pemulihan.

Haris mengatakan pemerintah justru menyerukan kampanye diam di rumah seperti 
yang dilakukan oleh para petugas medis. 

"Saya bukan tidak peduli sama teman-teman yang memiliki ketahanan ekonomi yang 
tidak kuat seperti masyarakat kelas menengah. Justru saya minta supaya 
Undang-Undang Karantina Kesehatan No.6 itu diberlakukan. Dengan begitu ada 
ketegasan negara. Di situ negara berbeda dengan kelompok-kelompok profesi, 
kelompok-kelompok pekerja," katanya menjelaskan.



Ia mengingatkan bahwa Undang Undang Kesehatan No.6 Tahun 2018 tersebut 
ditandatangani oleh Presiden Jokowi. Maka ia mendesak agar pemerintahan 
Presiden Jokowi segera menggunakan UU tersebut."Saya melihat pemerintah tidak 
mau lockdown karena pemerintah pusat mau menghindar dari tanggung jawab untuk 
ngurusin warganya, yang minta kalau dua minggu diam di rumah, kirimin 
berasnya," kata Haris memberikan penjelasan.
Cepat dan Menyebar, Haris Azhar: Bisa Enggak Negara Bekerja Seperti Virus?

Haris Azhar di ILC. (Tangkapan layar Youtube/IndonesiaLawyersClub)
Aktivis hukum dan HAM Haris Azhar mendesak agar negara harus lebih cepat dalam 
menangani virus corona dibanding virus itu sendiri.

Menurutnya, penyebaran virus corona hingga menjadi wabah ini menunjukkan bahwa 
virus bekerja lebih cepat daripada kebijakan publik negara.

Melansir dari tayangan Indonesia Lawyers Club di TV One, Haris mengatakan, 
"Negara harus belajar dari corona, bagaimana mereka cepat menyebar. Bisa enggak 
negara bekerja secepat virus? Lebih cepat kalau perlu".

Haris juga mendesak agar pemerintah menangani penyakit ini secara komprehensif 
dan berlapis.

"Komprehensif artinya tidak cuma dari satu angle, tapi harus dari berbagai sisi 
dan ruang. Dan berlapis-lapis," ujarnya pada Selasa malam (24/3/2020).

Ia menganalogikan penanganan berlapis yang harus dilakukan pemerintah seperti 
halnya sistem pencegahan berlapis tubuh manusia dalam menghadapi virus.
"Artinya bukan cuma pakai masker, tapi cuci tangan, tetapi kalau bisa juga 
hindari juga menyentuh mata, hidung, mulut, atau bagian lain yang bikin virus 
masuk ke badan, lalu kalau bisa badan juga sehat. Itu di level kita, tapi 
pemerintah juga harusnya melakukan multilayers ini," paparnya.






[GELORA45] Kaum Buruh di Tengah Corona: Selama Belum Meninggal, Diminta Terus Kerja

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]


Kaum Buruh di Tengah Corona: Selama Belum Meninggal, Diminta Terus Kerja
Reza GunadhaSelasa, 24 Maret 2020 | 20:23 WIBILUSTRASI - Seorang wanita cuci 
tangan di fasilitas tempat mencuci tangan untuk umum di kawasan Senayan, 
Jakarta, Senin (23/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
"Kami wajib bekerja semua. Selagi belum meninggal, ya harus bekerja. Kalau 
tidak masuk, upah kami tidak dibayar, kecuali ada surat keterangan sakit dari 
dokter," ujar Linda.

Suara.com - Tatkala pegawai kantoran di DKI Jakarta mulai bekerja dari rumah 
untuk mengantisipasi virus corona Covid-19, para pekerja informal masih harus 
terus beraktivitas di pabrik, berkeliling kota membawa antaran, dan bertemu 
banyak orang setiap hari.

Rentan terpapar virus corona karena tak bisa mengisolasi diri selama pandemi, 
kesehatan sebagian besar buruh garmen, kurir, dan pegawai restoran itu juga 
tidak ditanggung pemberi kerja.




Pilihan banyak dari mereka kini terbatas antara bekerja keluar rumah demi tetap 
berpenghasilan atau mengkarantina diri dan menganggur di rumah.

Tak ada keramaian orang yang setiap hari biasa terlihat di Sarinah, Jakarta.. 
Pada jam pulang kantor, antrean nyaris selalu mengular di setiap restoran cepat 
saji di pusat perbelanjaan tersebut.

Namun 23 Maret 2020 lalu, saat lebih dari separuh penderita virus corona 
Indonesia terdeteksi di Jakarta, Sarinah sepi dan gelap.

Hanya tampak para kurir makanan cepat saji yang menunggu pesanan matang sebelum 
mereka membelah jalanan ibu kota menuju rumah para pelanggan.

Dede, salah satu kurir itu, mengaku cemas tetap beraktivitas di luar rumah. 
Meski begitu, ia lebih khawatir tak memberi nafkah keluarganya ketimbang 
tertular virus corona dari salah satu pelanggannya.

"Saya ada rasa takut, tapi kalau tidak masuk kerja, saya enggak digaji. Kurir 
digaji per jumlah antaran. Kalau antaran banyak, gaji lumayan besar, kalau sepi 
ya gaji kecil," ujar Dede seperti diberitakan BBC Indonesia, Selasa (24/3/2020).
"Jadi mau enggak mau saya tetap kerja, anak-istri enggak makan kalau saya 
enggak kerja," tuturnya.


Dede berkata, walau berisiko tertular virus corona dalam aktivitasnya dari 
rumah ke rumah pelanggan, perusahaannya tidak menanggung ongkos kesehatan.

Tak bersentuhan dengan pelanggan saat mengantarkan makanan adalah satu-satunya 
inisiatif yang disebut Dede bisa menjauhkan para kurir dari penyakit.

"Sejak ada virus corona, walau kurir sakit, tetap tidak ada jaminan, harus kami 
tanggung sendiri risiko itu," ujarnya.

Merujuk Surat Edaran Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta yang terbit 20 Maret lalu, 
semua perusahaan didesak mengikuti seruan untuk melaksanakan kegiatan dari 
rumah. Empat bidang dikecualikan dalam surat itu, yaitu kesehatan, energi, jasa 
keuangan, dan pangan.

Pemprov DKI meminta para pelaku usaha di empat bidang itu untuk melaporkan 
siasat pencegahan penyebaran virus corona di antara pekerja mereka.

Faktanya, di Jakarta, sejumlah perusahaan di luar empat bidang itu tetap 
beroperasi selama kondisi darurat covid-19.

'Selagi belum meninggal, ya harus bekerja'

Linda, buruh di salah satu pabrik garmen berorientasi ekspor di Kawasan Berikat 
Nusantara Cakung, menyebut perusahaannya tak mengambil kebijakan strategis 
untuk mengurangi risiko penularan virus corona.

Linda berkata, ia dan sekitar 900 buruh lain di pabriknya masih terus 
beraktivitas normal: memproduksi 60 potong pakaian per 30 menit selama delapan 
jam di ruang kerja yang padat.

"Kami tentu sangat khawatir dan ketakutan, apalagi kami kerja berdekatan, tidak 
ada jarak satu sama lain," kata Linda.

"Sudah dua hari ini ada pengecekan suhu tubuh setiap pagi. Kami diberi masker, 
tapi itu kami sendiri yang buat menggunakan bahan sisa pabrik. Itu tidak 
menghilangkan kecemasan."

"Kami wajib bekerja semua. Selagi belum meninggal, ya harus bekerja. Kalau 
tidak masuk, upah kami tidak dibayar, kecuali ada surat keterangan sakit dari 
dokter," ujar Linda.

Linda menuturkan, ia dan para koleganya sudah mendorong perusahaannya 
melonggarkan aktivitas produksi selama pandemi virus corona. Namun kesepakatan 
urung terjalin.

Seperti saat banjir Jakarta di awal tahun 2020, Linda khawatir libur yang 
didapatkannya justru harus ditebus dengan bekerja saat libur akhir pekan dan 
tanggal merah.

"Saya ingin ada ketegasan pemerintah, jika kami diliburkan, kami jangan 
dibiarkan bernegoisasi sendiri tentang upah. Harusnya soal upah jangan 
berdasarkan kesepakatan perusahaan dan buruh," ujarnya.

Ingin mudik

Namun tak semua pekerja informal merasa buntung karena wajib beraktivitas 
layaknya tak ada pandemi.

Khoirul, seorang pelayan restoran di kawasan Menteng, berkata majikannya 
cekatan menyiasati penyebaran virus corona yang bisa saja dibawa para 
pelanggannya.

"Tidak ada opsi untuk tidak masuk karena kami sudah diberi libur tiga hari 
dalam satu minggu. Sekarang restoran juga cuma buka layanan bawa pulang, tidak 
bisa makan di sini lagi," ujarnya.

Khoirul berkata, selain memberlakukan sistem 'satu hari 

[GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]


75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll


Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet 
Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.Andrei Nikerichev / Moskva News 
Agency
Three out of four Russians think the Soviet era was the best time in their 
country’s history, according to a survey published by the independent Levada 
Center pollster on Tuesday.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Структура и воспроизводство памяти о Советском Союзе

С чем ассоциируется у жителей России советская эпоха; сожалеют ли они о распаде 
СССР и какие информационные исто...
 |

 |

 |






Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet Union 
over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of Stalin 
hitting record highs in the past year or so.


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Nostalgia for the Soviet Union Hits 14-Year High in Russia, Poll Says

The Moscow Times

Public polling has increasingly shown that a growing number of Russians regret 
the Soviet collapse and approve o...
 |

 |

 |





Just 18% of Russian respondents said they disagree with the idea that the 
Soviet Union was the best time in their country’s history, Levada said.

Despite this, only 28% of respondents said they would want to “return to the 
path that the Soviet Union was following.” Fifty-eight said they support 
Russia's “own, special way” and 10% said they preferred the European path of 
development.

When asked to name the things they associate with the Soviet era, 16% of 
respondents pointed to “future stability and confidence” and 15% said they 
associated it with “a good life in the country.” Eleven percent said they 
associate the Soviet era with personal memories from their childhood or youth.

Only a small portion of those surveyed said they had negative associations with 
the Soviet Union. The economic deficit, long lines and coupons were named by 4% 
of respondents each, while the Iron Curtain, economic stagnation and political 
repressions were named by 1% each, the Levada Center said.

Levada sociologist Karina Pipiya told the Vedomosti business daily that while 
Russians tend to view the Soviet era in a mostly positive light, their personal 
memories of that time have largely been replaced by a general image of social 
stability, confidence in the future and a good life during that time.







According to Pipiya, nostalgia for the Soviet Union is more common among older 
generations, but it exists among younger people as well. The so-called 
romanticization of the Soviet past doesn’t necessarily equal a wish for the 
Soviet system’s return, Vedomosti quoted Pipia as saying.

Andrei Kolesnikov, a senior associate at the Carnegie Center Moscow think tank, 
told Vedomosti that the poll’s results are a reflection of the public’s 
sentiments toward Russia’s current reality. 

“The Soviet era may not be seen as a time of high living standards, but as a 
time of justice. Today's state capitalism is viewed as unfair: the injustice is 
in distribution, access to goods and infrastructure. And this feeling is 
growing stronger,” Vedomosti quoted Kolesnikov as saying.



Re: [GELORA45] Hubungan badan

2020-03-26 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Gubernur ini kan baru di Inggriskan jadi Gabener.
Lha kalau sampai kejeblos bikin peraturan "gila" kan namanya
Baswedan diganti orang jadi Bak Edan..( Bak = seperti).
Jadi ya pasti hoax lah...

Op do 26 mrt. 2020 om 10:05 schreef Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com
[GELORA45] :

>
>
>
> Kalau berhubungan badan, apa yang harus dipakai supaya bisa
> berhubung-hubungan? Apakah harus diikat? hehehehehehe
>
>
> https://www.suara.com/news/2020/03/26/140454/cek-fakta-benarkah-anies-minta-suami-istri-setop-sementara-hubungan-badan?utm_source=izooto_medium=notification_campaign=terpopuler
>
>
> *CEK FAKTA: Benarkah Anies Minta Suami Istri Setop Sementara Hubungan
> Badan?*
>
> Reza Gunadha | Ruhaeni Intan
>
> Kamis, 26 Maret 2020 | 14:04 WIB
>
> [image: CEK FAKTA: Benarkah Anies Minta Suami Istri Setop Sementara
> Hubungan Badan?]
>
> Tangkapan layar hoaks terkait Surat Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 6
> Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Hubungan Suami Istri Dalam Rangka
> Penghentian Penyebaran COVID-19. (ANTARA/Twitter)
>
> *Beredar surat tentang Penghentian Hubungan Suami Istri Sementara karena
> Corona dari Gubernur DKI Jakarta. Tetapi, apakah informasi itu benar?* 
> *Suara.com
> - *Belum lama ini beredar surat edaran dari Gubernur DKI Jakarta yang
> berisi seruan untuk menghentikan hubungan suami istri selama sementara
> waktu guna mencegah penyebaran virus corona.
>
> Surat itu memiliki nomor surat yaitu Nomor 6 Tahun 2020 tentang
> Penghentian Sementara Hubungan Suami Istri dalam rangka Penghentian
> Penyebaran *COVID-19* .
>
> "Dalam rangka menghambat penyebaran virus COVID-19 maka untuk sementara
> waktu hubungan suami istri dihentikan sampai dengan batas waktu yang tidak
> ditentukan," demikian isi surat tersebut.
>
> [image: Tangkapan layar hoaks terkait Surat Seruan Gubernur DKI Jakarta
> Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Hubungan Suami Istri Dalam
> Rangka Penghentian Penyebaran COVID-19. (ANTARA/Twitter)]Tangkapan layar
> hoaks terkait Surat Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2020 tentang
> Penghentian Sementara Hubungan Suami Istri Dalam Rangka Penghentian
> Penyebaran COVID-19. (ANTARA/Twitter)
>
> Namun, apakah kebenaran isi surat tersebut dapat dipercaya?
>
> *PENJELASAN*
>
> Berdasarkan penelusuran Suara.com pada Kamis (26/3/2020), ditemukan bukti
> bahwa surat edaran tersebut adalah hoaks atau kabar bohong.
>
> Pasalnya, seperti diberitakan kantor berita Antara pada Kamis (26/3/2020),
> surat Nomor 6 Tahun 2020 itu bukan berisi seruan penghentian hubungan suami
> istri melainkan Penghentian Sementara Kegiatan Perkantoran dalam rangka
> Mencegah Penyebaran Wabah COVID-19.
>
>
>
>
> Dalam Surat Seruan Nomor 6 Tahun 2020 yang ditandatangani langsung oleh *Anies
> Baswedan*  itu, Pemprov DKI
> Jakarta meminta seluruh perusahaan di wilayah Jakarta untuk secara serius
> melakukan hal-hal sebagai berikut:
>
>1.
>
>Menghentikan seluruh kegiatan perkantoran untuk sementara waktu,
>menutup fasilitas operasional, dan melakukan kegiatan berusaha dari rumah.
>2.
>
>Bagi perusahaan yang tidak dapat menghentikan total kegiatan
>perkantorannya, diminta mengurangi kegiatan tersebut sampai batas minimal
>(jumlah karyawan, waktu kegiatan, dan fasilitas operasional). Mendorong
>sebanyak mungkin karyawan untuk bekerja dari rumah.
>3.
>
>Memperhatikan Surat Edaran Menteri Manusia No. M / 3 / HK.04 / III /
>2020 tentang Perlindungan Pekerja / Buruh dan Kelangsungan Usaha dalam
>Rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19.
>4.
>
>Seruan ini berlaku 14 hari terhitung mulai tanggal 23 Maret 2020
>hingga 5 April 2020.
>
> Informasi terkait:
>
>
>
>
> 
>


[GELORA45] Italy Calls General Strike: “Our Lives Are Worth More Than Your Profits”

2020-03-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]


Italy Calls General Strike: “Our Lives Are Worth More Than Your Profits”
Post on: March 25, 2020  La Izquierda Diario Argentina
Although Italy is on lockdown, many non-essential sectors are still going to 
work. Today a general strike is being called to protest the government’s 
insistence on maintaining “business as usual” in the face of a devastating 
pandemic.


It’s the workers’ revolt. From the metalurgic factories of Lombardy to those of 
Piedmont, from the steelworks of Piombino to the blast furnaces of Taranto, 
from the chemical and textile companies to the aerospace companies and the 
shipyards. Even the builders of the new bridge in Genoa are demanding time off. 
Strikes and spontaneous protests by those who feel held hostage by work, forced 
to face coronavirus while the rest of the country stays at home. (La Repubblica)


Italy is the global epicenter of the pandemic, with more than 64,000 cases of 
infection and almost 7,000 deaths, half of which occurred in the last week. 
This is the result of both neoliberal austerity measures that defunded 
healthcare in Italy and the criminal negligence of the EU. 

In the context of the pandemic, a quarantine was imposed throughout the 
country. Not only have nearly all shops been closed, but people are not allowed 
to stray too far from their homes. Just this week, videos of mayors yelling at 
their constituents to go home went viral. 

Yet, non-essential production has still not been shut down in Italy. Millions 
of workers continue to go to work every day, exposing themselves to infection 
in public transport, in factories, workshops, and offices. 

At the same time, the workers’ rebellion is growing. Throughout the last few 
weeks, there have been wildcat strikes by workers around the country. Some of 
these actions have been organized by unions, demanding personal protective 
equipment and in some cases a stop to production. 

But the Cofindustria, which serves as the country’s chamber of commerce and 
organizes Italian bosses, is putting pressure on the government to keep open 
sectors that are not vital to face the pandemic or to the survival of those who 
are quarantined. They have immense influence over the government’s policies, 
and have caused it to make drastic changes in its response to the crisis. For 
example, on March 21, the day that 700 hundred people died in 24 hours, the 
government announced that all non-essential production would shut down. But the 
very next day, on March 22, the capitalist lobbying began. Cofindustria wrote a 
letter to the government saying that companies would run out of funds if 
production was shut down and that stocks would plummet. On Sunday night, the 
government complied with their demands, opening up production for some key 
sectors — those they deemed of “strategic” importance. This meant the 
re-opening of banks, call centers, aerospace, and the defense industry.

A General Strike to Protect Workers’ Lives 

It is in this context that today’s general strike occurs, called by several 
unions. Even the more bureaucratic unions are currently “allowing” workers to 
participate in a sickout today. Surely, in the context of anger at the bosses, 
many will heed the call. 

In a letter sent to the government, the USB (Unione Sindacale di Base) said 
that they had “awaited the announcement of new restrictive measures from the 
government in the hope of there finally being a stop to private and public 
production, except those that are indispensable to the crisis.” However, no 
such measures were announced and the government was “obstinate in keeping the 
factories and offices open.”

The USB’s statement continues:


The workers who have gone on strike in recent days are demanding that their 
workplaces be closed, because workers are being exposed for no other reason 
than to keep businesses going. They have gone on strike at the risk of 
reprisals from their employers, but they did so because they are convinced that 
there is nothing more important than their health and the safety of the whole 
community.


The USB claims that the public healthcare system has been devastated by 
repeated cuts in personnel and resources, by privatizations and outsourcing. 
“The shortage of beds, personnel, and health equipment are some of the factors 
that aggravate suffering and make it essential to stop activities to avoid the 
definitive collapse and the difficulty of the sick recovering.”

The CISL (Italian Confederation of Trade Unions), the second largest union in 
Italy and one that has a more conciliatory relationship with the government 
also approached government officials to demand that it shut down non-essential 
companies. The CISL threatened to join today’s strike if the government did not 
comply.

Other unions, such as SiCobas, have spent the last week calling for sickouts 
from work in warehouses and factories that are not essential to the functioning 
of the economy during the pandemic. Among sectors of 

[GELORA45] Hubungan badan

2020-03-26 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Kalau berhubungan badan, apa yang harus dipakai supaya bisa
berhubung-hubungan? Apakah harus diikat? hehehehehehe

https://www.suara.com/news/2020/03/26/140454/cek-fakta-benarkah-anies-minta-suami-istri-setop-sementara-hubungan-badan?utm_source=izooto_medium=notification_campaign=terpopuler


*CEK FAKTA: Benarkah Anies Minta Suami Istri Setop Sementara Hubungan
Badan?*

Reza Gunadha | Ruhaeni Intan

Kamis, 26 Maret 2020 | 14:04 WIB

[image: CEK FAKTA: Benarkah Anies Minta Suami Istri Setop Sementara
Hubungan Badan?]

Tangkapan layar hoaks terkait Surat Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 6
Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Hubungan Suami Istri Dalam Rangka
Penghentian Penyebaran COVID-19. (ANTARA/Twitter)

*Beredar surat tentang Penghentian Hubungan Suami Istri Sementara karena
Corona dari Gubernur DKI Jakarta. Tetapi, apakah informasi itu benar?*
*Suara.com
- *Belum lama ini beredar surat edaran dari Gubernur DKI Jakarta yang
berisi seruan untuk menghentikan hubungan suami istri selama sementara
waktu guna mencegah penyebaran virus corona.

Surat itu memiliki nomor surat yaitu Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penghentian
Sementara Hubungan Suami Istri dalam rangka Penghentian Penyebaran
*COVID-19* .

"Dalam rangka menghambat penyebaran virus COVID-19 maka untuk sementara
waktu hubungan suami istri dihentikan sampai dengan batas waktu yang tidak
ditentukan," demikian isi surat tersebut.

[image: Tangkapan layar hoaks terkait Surat Seruan Gubernur DKI Jakarta
Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Hubungan Suami Istri Dalam
Rangka Penghentian Penyebaran COVID-19. (ANTARA/Twitter)]Tangkapan layar
hoaks terkait Surat Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Penghentian Sementara Hubungan Suami Istri Dalam Rangka Penghentian
Penyebaran COVID-19. (ANTARA/Twitter)

Namun, apakah kebenaran isi surat tersebut dapat dipercaya?

*PENJELASAN*

Berdasarkan penelusuran Suara.com pada Kamis (26/3/2020), ditemukan bukti
bahwa surat edaran tersebut adalah hoaks atau kabar bohong.

Pasalnya, seperti diberitakan kantor berita Antara pada Kamis (26/3/2020),
surat Nomor 6 Tahun 2020 itu bukan berisi seruan penghentian hubungan suami
istri melainkan Penghentian Sementara Kegiatan Perkantoran dalam rangka
Mencegah Penyebaran Wabah COVID-19.




Dalam Surat Seruan Nomor 6 Tahun 2020 yang ditandatangani langsung oleh *Anies
Baswedan*  itu, Pemprov DKI
Jakarta meminta seluruh perusahaan di wilayah Jakarta untuk secara serius
melakukan hal-hal sebagai berikut:

   1.

   Menghentikan seluruh kegiatan perkantoran untuk sementara waktu, menutup
   fasilitas operasional, dan melakukan kegiatan berusaha dari rumah.
   2.

   Bagi perusahaan yang tidak dapat menghentikan total kegiatan
   perkantorannya, diminta mengurangi kegiatan tersebut sampai batas minimal
   (jumlah karyawan, waktu kegiatan, dan fasilitas operasional). Mendorong
   sebanyak mungkin karyawan untuk bekerja dari rumah.
   3.

   Memperhatikan Surat Edaran Menteri Manusia No. M / 3 / HK.04 / III /
   2020 tentang Perlindungan Pekerja / Buruh dan Kelangsungan Usaha dalam
   Rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19.
   4.

   Seruan ini berlaku 14 hari terhitung mulai tanggal 23 Maret 2020 hingga
   5 April 2020.

Informasi terkait:


[GELORA45] Perang Rakyat Semesta Melawan Covid-19

2020-03-26 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 Perang Rakyat Semesta Melawan Covid-19

23 Maret 2020   17:18Diperbarui: 23 Maret 2020

https://www.kompasiana.com/neno1069/5e788cfd7a6e630730214d42/perang-rakyat-semesta-melawan-covid-19?page=all#section2


Image result for Penanganan pasien virus corona di WuhanPenanganan 
pasien virus corona di Wuhan. THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA 
WEIBO/Handout via REUTERS


***Dengan laju kematian lebih banyak daripada yang sembuh, corona virus 
menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Apalagi, saat ini 
Indonesia kekurangan fasilitas kesehatan dalam menangani pasien Covid-19.*


Dilansir dari Worldometer , 
situasi penyebaran virus corona (COVID-19) per tanggal artikel ini 
ditulis cukup luas karena sudah tersebar di 192 negara dan salah satu 
angkutan laut internasional (Diamond Princess) yang sedang berlabuh di 
Yokohama Jepang.


Total kasus sebanyak 341.240 dengan kematian 14.746 dan yang mengalami 
kesembuhan sebanyak 99.028. Artinya, yang sedang dirawat sebanyak 
227.466 dengan 216.906 atau 95 persen dalam kondisi ringan dan 10.560 
atau 5 persen dalam kondisi serius atau kritis.


Khususnya untuk Indonesia, total kasus per tanggal artikel ini ditulis 
sebanyak 579 dengan kematian 49 orang dan yang mengalami kesembuhan 
sebanyak 30 orang. Sedangkan kasus aktif yang sedang ditangani saat ini 
sebanyak 500 orang.


Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat dari waktu ke waktu. 
Dilansir dari BBC news Indonesia, tim Pusat Pemodelan Matematika dan 
Simulasi Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan sebuah pemodelan 
matematika untuk memprediksi laju penyebaran Covid-19 di Indonesia.


Dalam makalah bertajuk /"Data dan Simulasi COVID-19 dipandang dari 
Pendekatan Model Matematika" /tim penulis memprediksi puncak kasus 
Covid-19 di Indonesia akan terjadi pada pertengahan April 2020 dengan 
perkiraan kasus akan melampaui angka 8.000.


Meskipun perkiraan ini hanya sebatas hitungan matematis, prediksi ini 
cukup akurat. Pada tahun 2003, prediksi menggunakan pemodelan Kurva 
Richard ini digunakan menentukan awal, puncak, dan akhir endemik SARS di 
Hong Kong dan terbukti cukup akurat.


Dengan laju kematian lebih banyak daripada yang sembuh, corona virus 
menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Apalagi, saat ini 
Indonesia kekurangan fasilitas kesehatan dalam menangani pasien Covid-19.


Dibandingkan dengan Malaysia, Singapura dan Korea Selatan, Indonesia 
merupakan negara yang paling tidak siap menghadapi pandemik Covid-19. 
BBC Visual Journalism menganalisis enam indikator yang menunjukkan bahwa 
Indonesia masih butuh banyak sarana dan prasarana untuk melawan virus 
corona.


Beberapa indikator yang jumlahnya masih sedikit di Indonesia adalah 
jumlah kasur, jumlah kasur darurat (ICU), jumlah dokter, jumlah perawat, 
deteksi dini, dan pengeluaran kesehatan per kapita. Dibandingkan dengan 
Malaysia, Singapura dan Korea Selatan, yang dimiliki Indonesia jauh 
lebih sedikit. Tentunya keadaan ini tidak seimbang dengan jumlah 
penduduk kita.


Negara-negara di Eropa seperti Italia dan Spanyol yang disebut memiliki 
fasilitas cukup lengkap dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya 
pun kewalahan menghadapi virus ini.


/Lalu, apakah negara kita merupakan negara yang paling tidak siap dan 
kita harus menyerah begitu saja? /*Tidak! Saatnya kita berperang melawan 
Covid-19.*


Awal tahun 2020 Indonesia sempat bersitegang dengan China terkait dengan 
wilayah Laut Natuna. Saat itu, China yang bersikeras untuk tidak keluar 
dari perairan Indonesia yang memaksa Prabowo Subianto sebagai menteri 
pertahanan mengatakan bahwa *"Kalau terpaksa kita terlibat dalam perang, 
perang yang kita laksanakan adalah perang rakyat semesta".*


Dalam artikelnya Pertahanan Rakyat Semesta 
, 
Dahnil Simanjuntak menguraikan maksud dari Prabowo Subianto bahwa perang 
yang disampaikan Prabowo merupakan jalan terakhir setelah semua upaya 
damai ditempuh sesuai prinsip.


Menurut penulis, meluasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia merupakan 
serangan yang tak terduga sehingga tidak ada upaya dini yang disiapkan 
oleh pemerintah untuk mengantisipasi laju penyebarannya. Oleh karena 
itu, secara terpaksa kita harus melawan dengan perang, Perang Rakyat 
Semesta seperti yang dikatakan Prabowo Subianto, memberikan segalanya 
demi bangsa dan negara.


Perang Rakyat Semesta merupakan perang yang bersifat semesta, melibatkan 
seluruh warga negara, wilayah dan segala sumber daya nasional yang 
dimiliki oleh negara. Kalau dalam istilah sepakbola, menyerang adalah 
bertahan maka Perang Rakyat Semesta melawan corona juga mencakup 
pertahanan untuk melindungi bangsa dan negara.


Perang ini adalah gabungan antara para medis, pemerintah dan seluruh 
rakyat. Jika kita menerapkan UUD 1945 BABXII tentang Pertahanan Negara 
dan Keamanan  Negara Pasal 30