Re: [GELORA45] Berita Duka

2020-11-11 Terurut Topik Harsono Sutedjo harsut...@gmail.com [GELORA45]
Ikut kehilangan atas kepergian Bung Asahan: Sahabat email. Semoga karyanya
tetap terpelihara. Harsutejo

On Sat, Nov 7, 2020, 6:29 PM Rachmat Hadi-Soetjipto
nc-hadis...@netcologne.de [GELORA45]  wrote:

>
>
> Ikut berdukacita atas meninggalnya Bung Asahan.
> Selamat Jalan Bung!
> Tjipto
> 
>


[GELORA45] Berita Duka

2020-11-07 Terurut Topik Rachmat Hadi-Soetjipto nc-hadis...@netcologne.de [GELORA45]














RE: [GELORA45] BERITA DUKA [1 Attachment]

2020-06-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
Turut berduka dengan meninggalnya bung Giman. Saya sempat kenal di Festival 
Pemuda di Kuba, kemudian juga ketika saya mampir di Moskow. Bung Giman sering 
telpon untuk ngobrol tentang perkembangan situasi di tanah air.
Selamat jalan, bung Giman!

Tatiana

Sent from Mail for Windows 10

From: Roeslan roesla...@googlemail.com [GELORA45]
Sent: Friday, 26 June 2020 14:19
To: nasional-l...@yahoogroups.com; GELORA45@yahoogroups.com
Cc: Tatiana Lukman
Subject: [GELORA45] BERITA DUKA

  
Berita duka dari Berlin.
 
Kemarin saya menerima berita dari seorang teman lewat telpun yang 
memberitahukan bahwa  kemarin tanggal 25.Juni, 2020 Bung Sugiman (Giman) telah 
meninggal dunia di rumah sakit. Tentang bagaimana rencana selanjutnya 
(penguburan), sampai hari ini saya belum tahu. Mudah-mudahan arwah beliau 
mendapatkan tempat peristirahatan yang sebaik-baiknya, sesuai dengan amal dan 
pejuangannya dalam mengabdi pada tanah air Indonesia.
 
Salam duka,
 
Roeslan.




[GELORA45] BERITA DUKA

2020-06-26 Terurut Topik Roeslan roesla...@googlemail.com [GELORA45]
Berita duka dari Berlin.

 

Kemarin saya menerima berita dari seorang teman lewat telpun yang
memberitahukan bahwa  kemarin tanggal 25.Juni, 2020 Bung Sugiman (Giman)
telah meninggal dunia di rumah sakit. Tentang bagaimana rencana selanjutnya
(penguburan), sampai hari ini saya belum tahu. Mudah-mudahan arwah beliau
mendapatkan tempat peristirahatan yang sebaik-baiknya, sesuai dengan amal
dan pejuangannya dalam mengabdi pada tanah air Indonesia.

 

Salam duka,

 

Roeslan.



[GELORA45] Berita Duka

2019-10-29 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Berita Duka

Kemarin pada tanggal 28 Oktober 2019 di Berlin telah meninggal dunia
dengan tenang: 

Bung Amir Djaja, mantan wartawan Harian Rakyat,

setelah mengalami operasi usus di rumahsakit di Berlin dan dimakamkan
secara Islam.

Berita selanjutnya menyusul.

Lusi.-
29 Okt.2019


[GELORA45] berita duka

2019-10-07 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
                                                   Berita Duka

Telah meninggal dunia, pada tanggal 6 Oktober 2019, jam 23.00, di kota Koln, 
Jermania:
      Supriyadi Tomodihadjo 
   ( Mitro )

Dia adalah seorang berofesi pengarang, yang dilarang pulang ke tanah airnya 
Indonesia, oleh rezim laknat Suharto. Mengenai pemakaman akan diberitakan 
selandjutnya.
Salam: Chalik Hamid.

[GELORA45] Berita Duka

2019-09-28 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
   
                            Berita Duka
Telah meninggal dunia hari ini saudara:
                      Marsita Amar
     Di kota Po, Prancis Selatan. Marsita Amar, adalah korban rezim fasis 
Suharto, orang yang terhalang pulang ke negerinya sendiri. Dia adalah studen, 
pernah belajar di Albania. Kemudian bersama suaminya Rahmanto meminta asil 
kepada pemerintar Prancis, ditempatkan dikota Po Prancis Selatan. Marsita Amar 
lebih dikenal dengan panggilan Ita. Dia meninggalkan 2 orang putri: Anna dan 
Ria.    Dengan ini kami bersama teman2 menyatakan turut berdukacita, atas 
berpulang saudara Marsita Amar.
Salam: Chalik Hamid.

AW: [GELORA45] Berita Duka

2019-08-07 Terurut Topik Amir Hendradi a.hen...@gmx.de [GELORA45]
Bisa 

Gesendet von Mail für Windows 10,
 Saya dan Tice,  beserta keluarga menyampaikan rasa dukacita yang dalam dengan 
kepergian mbak Yayah tercinta. Semoga beliau beristirahat dengan tenang dan 
damai dialam sana.
Kepada keluarga Mas/Oom Homing mengharapkan dapat cepat bisa mengatasi 
kesedihan ini, tabah dan sabar menghadapinya.
Mengharap Mas/Oom Homing sehat selalu.

Salam duka,
Keluarga A.Hendradi / Tice Isa
Huellhorst, Germany, 7 July 2019.

Von: 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Gesendet: Dienstag, 6. August 2019 20:17
An: GELORA45@yahoogroups.com; nasional-l...@yahoogroups.com; Sastra Pembebasan
Betreff: [GELORA45] Berita Duka



BERITA DUKA

Hari ini Rabu 6 Agustus 2019 telah meninggal dunia setelah menderita
sakit cukup lama:
Mbak Siti Rochajah (Mbak Yayah) 77 tahun,

Isteri Bung Nugroho (Mantan Korespondens HR di Berlin)

di Rumah Perawatan Validativ KURIA, Valeriusplein 6, 1075 BG Amsterdam


Berita tentang pemakaman akan menyusul dan korespodensi bisa dialamatkan
melalui:

- Nugroho
Baarjesweg 275
1058 AD Amsterdam
Telp. : + 3120 6838407,
E-mail: Nunu Nugroho  

- atau alamat saya diatas.

Salam

Lusi.-







Posted by: "Lusi D." 


Berita dan Tulisan yang disiarkan GELORA45-Group, sekadar untuk diketahui dan 
sebagai bahan pertimbangan kawan-kawan, tidak berarti pasti mewakili pendapat 
dan pendirian GELORA45.

Untuk merubah status pengiriman berita/tulisan, kirim saja email kosong 
kealamat: Hanya saja ingat, status baru berubah setelah bung me-reply email 
konfirmasi dari yahoogroup!
No Mail:  gelora45-nom...@yahoogroups.com
Normal:   gelora45-nor...@yahoogroups.com
Daily Digest:   gelora45-dig...@yahoogroups.com (Diterima dalam SATU email dari 
sekian kumpulan email yg masuk di grup-milis)


Yahoo Groups Links






Fw: [GELORA45] Berita Duka [1 Attachment]

2019-08-07 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Para Sahabat yb

Melanjutkan Berita Duka almarhumah Mbak Yayah baru kami terima berita
bahwa pemakaman akan diselenggarakan hari ini tgl 7 Agustus 2019 jam
14.30 di pemakaman Begraafplaats Westgaarde in Amsterdam.

Terimakasih atas perhatian dan harap maklun atas pemberitaan yang
sangat mendadak.

Salam
Lusi.-





Beginn der weitergeleiteten Nachricht:

Datum: Tue, 6 Aug 2019 20:14:18 +0200
Von: "'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]" 
An: , nasional-l...@yahoogroups.com, Sastra
Pembebasan  Betreff: [GELORA45]
Berita Duka







BERITA DUKA

Hari ini Selasa 6 Agustus 2019 telah meninggal dunia setelah menderita
sakit cukup lama:
 
Mbak Siti Rochajah (Mbak Yayah) 77 tahun,

Isteri Bung Nugroho (Mantan Korespondens HR di Berlin)

di Rumah Perawatan Validativ KURIA, Valeriusplein 6, 1075 BG Amsterdam


Berita tentang pemakaman akan menyusul dan korespodensi bisa dialamatkan
melalui:

- Nugroho
Baarjesweg 275
1058 AD Amsterdam
Telp. : + 3120 6838407,
E-mail: Nunu Nugroho  

- atau alamat saya diatas.

Salam

Lusi.-
















 

 




  
  
  

BERITA DUKA

Hari ini Rabu 6 Agustus 2019 telah meninggal dunia setelah menderita
sakit cukup lama:
 
		Mbak Siti Rochajah (Mbak Yayah) 77 tahun,

		Isteri Bung Nugroho (Mantan Korespondens HR di Berlin)

di Rumah Perawatan Validativ KURIA, Valeriusplein 6, 1075 BG Amsterdam
		

Berita tentang pemakaman akan menyusul dan korespodensi bisa dialamatkan
melalui:

- Nugroho
Baarjesweg 275
1058 AD Amsterdam
Telp. : + 3120 6838407,
E-mail: Nunu Nugroho  

- atau alamat saya diatas.

Salam

Lusi.-
	




 











[GELORA45] Berita Duka

2019-08-06 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]


BERITA DUKA

Hari ini Rabu 6 Agustus 2019 telah meninggal dunia setelah menderita
sakit cukup lama:
 
Mbak Siti Rochajah (Mbak Yayah) 77 tahun,

Isteri Bung Nugroho (Mantan Korespondens HR di Berlin)

di Rumah Perawatan Validativ KURIA, Valeriusplein 6, 1075 BG Amsterdam


Berita tentang pemakaman akan menyusul dan korespodensi bisa dialamatkan
melalui:

- Nugroho
Baarjesweg 275
1058 AD Amsterdam
Telp. : + 3120 6838407,
E-mail: Nunu Nugroho  

- atau alamat saya diatas.

Salam

Lusi.-






[GELORA45] berita duka

2019-06-28 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]


                              BERITA DUKA 


Dengan rasa sedih kami beritakan bahwa kemarin telah meninggal dunia dengan 
tenang, di Arnhem,  saudara:
     M.I. Sutikno
Pemakaman akan dilakukan padahari Rabu 3 Juli 2019., jam 13.00. Berita 
selengkapnya akan menyusul. Ia adalah salah seorang yang terhalang pulang sejak 
zaman fasis Suharto.Salam: Chalik Hamid.    

Re: [GELORA45] BERITA DUKA -- Tan Swie Ling. ==>Turut berduka cita atas berpulangnya Pak Tan Swie Ling.

2019-01-23 Terurut Topik Noroyono 1963 noroyono1...@yahoo.com [GELORA45]
Dari lubuk hati saya menyatakan turut berduka cita atas berpulangnya Pak Tan 
Swie Ling.Bagi saya Almarhum Pak Tan Swie Ling adalah sosok seorang putra 
bangsa Indonesia berasal dari suku Tionghoa yang patut dijadikan teladan dalam 
perjuangan melawan penyidik rezim militer Suharto yang kebuasannya hanya bisa 
disamakan dengan kebuasan Geheime Staatspolizei (Gestapo) rezim Jerman Nazi.Dua 
buah buku yang ditulis oleh Almarhum -- "G30S 1965, PERANG DINGIN & 
KEHANCURANNASIONALISME" (2010) dan "MASA GELAP PANCASILA.Wajah Nasionalisme 
Indonesia" (2014)-- adalah termasuk buku buku kesayangan saya.Saya berharap 
semoga Keluarga dan handai tolan yang ditinggalkan Almarhum tabah menghadapi 
kedukaan ini.Pak Tan, beristirahatlah di tempat peristirahatan abadi Bapak nan 
sejuk dan damai.
Noroyono24/01/2019 

 

Op woensdag 23 januari 3:27 2019 schreef "ChanCT sa...@netvigator.com 
[GELORA45]"  het volgende:
 

    

  BERITA DUKA Tan Swie Ling, pagi 06, 22 Januari 2019, telah meninggal dunia. 
Akan dikremasi tgl. 25 Januari 2019, pagi jam 07:30 berangkat dari Rumah Duka 
Harapan Kita. Tan Swie Ling ditahun 1964-1965 adalah wk. Ketua PPI, 
Permusyawaratan Pemuda Indonesia, organisasi PEMUDA nya BAPERKI. Setelah G30S 
meletup, salah satu tokoh utama PKI, Sudisman bersembunyi dirumah Tan,  
akhirnya diakhir tahun 1966 karena ada penghianatan, bersama-sama Sudisman 
ditangkap, ...
  
 https://tirto.id/mereka-yang-mengaku-dipaksa-teken-bap-bGZT 
 
Mereka yang Mengaku Dipaksa Teken BAP

Tan Swi Ling penulis buku berjudul G30S 1965, Perang Dingin & Kehancuran 
Nasionalisme. [Foto/youtube.com]
Oleh: Petrik Matanasi - 6 September 2016 Dibaca Normal 3 menit   Mereka tak 
kuat jalani siksaan akhirnya menandatangani BAP. Belakangan mereka mengaku 
dipaksa di pengadilan, meski pengakuan ini seringkali tak dihiraukan. tirto.id 
- Banyak proses hukum di negara ini yang sesungguhnya patut dikritisi. Salah 
satunya terkait pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Beberapa orang yang 
diperiksa mengaku mengalami siksaan sehingga terpaksa menandatangani BAP. Di 
pengadilan, baru mereka  buka-bukaan tentang pemaksaan tanda tangan BAP itu.
 
 Pengakuan semacam ini biasanya diacuhkan karena si tersangka dianggap sudah 
mengaku dengan tanda tangan di BAP yang sudah dianggap sah. Tersangka 
barangkali hanya dianggap berusaha meloloskan diri dari jerat hukum dengan 
mengaku dipaksa tanda tangan BAP. Ini  adalah praktik yang sudah berlangsung 
sejak lama. 
 
 Salah satu kasus lawas pemaksaan BAP yang terkenal adalah yang melibatkan 
anggota Politbiro PKI bernama Sudisman di tahun 1967. Sekretaris Sudisman yang 
dipaksa petugas untuk tanda tangan BAP memberikan pengakuan di pengadilan. Ada 
lagi kasus persidangan  Muhammad Siradjudin alias Pakde yang dituduh membunuh 
Ditje si peragawati cantik itu pada 1987. 
 
 Sidang Sudisman
 
 Tersebutlah seorang pemuda Tionghoa bernama Tan Swie Ling. Dua hal yang 
membuat dia tidak disukai Orde Baru adalah: Tionghoa dan sekretaris Sudisman si 
Anggota Politbiro PKI. Pemuda ini jadi saksi dalam sidang Sudisman. Hakim 
menanyainya soal pembangunan kembali  PKI. Pemuda itu menjawab, tidak mengerti. 
Hakim lalu menyuruhnya mendekat ke meja hakim. Hakim berkata, “coba lihat! Ini 
tanda tangan siapa?”
 
 “Tanda tangan saya, Pak,” jawab Tan dengan santai. Hakim lalu menyuruhnya 
duduk kembali untuk ditanyai lagi. Hakim lalu mengulang pertanyaan yang sama. 
Tan pun kembali tidak paham dengan pertanyaan hakim. Hakim lalu mendekat lagi 
ke meja dan bertanya, “ini tanda  tangan siapa?”
 
 “Tanda tangan saya, Pak,” jawab Tan lagi dengan santai juga. Hakim menyuruhnya 
duduk lagi. Tan diminta lagi menjawab pertanyaan yang dia tidak paham, soal 
pembangunan kembali PKI. Tan kembali mengakut tidak paham soal pertanyaan itu. 
Hakim naik pitam. 
 
 “Lihat sekali lagi! Ini tanda tangan siapa?”
 
 “Tanda tangan saya, Pak.”
 
 “Kembali ke tempatmu!” perintah hakim. Tan kembali duduk, seperti yang dimaui 
hakim. Sementara hakim mulai mengamuk sambil menggebrak meja. 
 
 “Kamu tahu ini tempat apa?”
 
 “Tahu, Pak Hakim.”
 
 “Tempat apa?”
  
 “Sidang Mahmilub.”
 
 “Apa itu Mahmilub?”
 
 “Mahkamah Militer Luar Biasa”
 
 “Jadi kamu tahu ini bukan tempat main-main, mengerti?”
 
 “Mengerti, Pak.”
 
 “Nah, sekarang jelaskan soal pembangunan kembali PKI,” ulang hakim.
 
 “Saya tidak mengerti pertanyaan Bapak Hakim.”
 
 “Bagaimana kamu terus-terusan menjawab pertanyaan hakim, kalau pertanyaan ini 
diambil dari keterangan di atas tanda tanganmu?” bentak hakim, namun si pemuda 
Tionghoa oitu tetap tenang. 
 
 “Kalau semua itu ada di atas tanda tangan saya, mohon Bapak Hakim 
membacakannya. Mudah-mudahan saya akan terpandu untuk bisa memberikan 
keterangan sesuai permintaan Bapak,” ucap Tan. “Bukan kamu yang memberi 
perintah di sini, melainkan kamu harus melaksakan  perintah menerangkan soal 
pembangunan kembali PKI!” bentak hakim dengan nada yang semakin keras.
 
 “Mohon maaf Bapak Hakim, 

[GELORA45] BERITA DUKA -- Tan Swie Ling

2019-01-22 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]

*BERITA DUKA*

*Tan Swie Ling, pagi 06, 22 Januari 2019, telah meninggal dunia. Akan 
dikremasi tgl. 25 Januari 2019, pagi jam 07:30 berangkat dari Rumah Duka 
Harapan Kita.*


Tan Swie Ling ditahun 1964-1965 adalah wk. Ketua PPI, Permusyawaratan 
Pemuda Indonesia, organisasi PEMUDA nya BAPERKI. Setelah G30S meletup, 
salah satu tokoh utama PKI, Sudisman bersembunyi dirumah Tan, ... 
akhirnya diakhir tahun 1966 karena ada penghianatan, bersama-sama 
Sudisman ditangkap, ...



https://tirto.id/mereka-yang-mengaku-dipaksa-teken-bap-bGZT


 Mereka yang Mengaku Dipaksa Teken BAP

Tan Swi Ling penulis buku berjudul G30S 1965, Perang Dingin & Kehancuran 
Nasionalisme. [Foto/youtube.com] 




   Tan Swi Ling penulis buku berjudul G30S 1965, Perang Dingin
   & Kehancuran Nasionalisme. [Foto/youtube.com]

Oleh: Petrik Matanasi - 6 September 2016
Dibaca Normal 3 menit
/Mereka tak kuat jalani siksaan akhirnya menandatangani BAP. Belakangan 
mereka mengaku dipaksa di pengadilan, meski pengakuan ini seringkali tak 
dihiraukan./
tirto.id - Banyak proses hukum di negara ini yang 
sesungguhnya patut dikritisi. Salah satunya terkait pembuatan Berita 
Acara Pemeriksaan (BAP). Beberapa orang yang diperiksa mengaku mengalami 
siksaan sehingga terpaksa menandatangani BAP. Di pengadilan, baru mereka 
buka-bukaan tentang pemaksaan tanda tangan BAP itu.


Pengakuan semacam ini biasanya diacuhkan karena si tersangka dianggap 
sudah mengaku dengan tanda tangan di BAP yang sudah dianggap sah. 
Tersangka barangkali hanya dianggap berusaha meloloskan diri dari jerat 
hukum dengan mengaku dipaksa tanda tangan BAP. Ini adalah praktik yang 
sudah berlangsung sejak lama.


Salah satu kasus lawas pemaksaan BAP yang terkenal adalah yang 
melibatkan anggota Politbiro PKI bernama Sudisman di tahun 1967. 
Sekretaris Sudisman yang dipaksa petugas untuk tanda tangan BAP 
memberikan pengakuan di pengadilan. Ada lagi kasus persidangan Muhammad 
Siradjudin alias Pakde yang dituduh membunuh Ditje si peragawati cantik 
itu pada 1987.


*Sidang Sudisman*

Tersebutlah seorang pemuda Tionghoa bernama Tan Swie Ling. Dua hal yang 
membuat dia tidak disukai Orde Baru adalah: Tionghoa dan sekretaris 
Sudisman si Anggota Politbiro PKI. Pemuda ini jadi saksi dalam sidang 
Sudisman. Hakim menanyainya soal pembangunan kembali PKI. Pemuda itu 
menjawab, tidak mengerti. Hakim lalu menyuruhnya mendekat ke meja hakim. 
Hakim berkata, “coba lihat! Ini tanda tangan siapa?”


“Tanda tangan saya, Pak,” jawab Tan dengan santai. Hakim lalu 
menyuruhnya duduk kembali untuk ditanyai lagi. Hakim lalu mengulang 
pertanyaan yang sama. Tan pun kembali tidak paham dengan pertanyaan 
hakim. Hakim lalu mendekat lagi ke meja dan bertanya, “ini tanda tangan 
siapa?”


“Tanda tangan saya, Pak,” jawab Tan lagi dengan santai juga. Hakim 
menyuruhnya duduk lagi. Tan diminta lagi menjawab pertanyaan yang dia 
tidak paham, soal pembangunan kembali PKI. Tan kembali mengakut tidak 
paham soal pertanyaan itu. Hakim naik pitam.


“Lihat sekali lagi! Ini tanda tangan siapa?”

“Tanda tangan saya, Pak.”

“Kembali ke tempatmu!” perintah hakim. Tan kembali duduk, seperti yang 
dimaui hakim. Sementara hakim mulai mengamuk sambil menggebrak meja.


“Kamu tahu ini tempat apa?”

“Tahu, Pak Hakim.”

“Tempat apa?”

“Sidang Mahmilub.”

“Apa itu Mahmilub?”

“Mahkamah Militer Luar Biasa”

“Jadi kamu tahu ini bukan tempat main-main, mengerti?”

“Mengerti, Pak.”

“Nah, sekarang jelaskan soal pembangunan kembali PKI,” ulang hakim.

“Saya tidak mengerti pertanyaan Bapak Hakim.”

“Bagaimana kamu terus-terusan menjawab pertanyaan hakim, kalau 
pertanyaan ini diambil dari keterangan di atas tanda tanganmu?” bentak 
hakim, namun si pemuda Tionghoa oitu tetap tenang.


“Kalau semua itu ada di atas tanda tangan saya, mohon Bapak Hakim 
membacakannya. Mudah-mudahan saya akan terpandu untuk bisa memberikan 
keterangan sesuai permintaan Bapak,” ucap Tan. “Bukan kamu yang memberi 
perintah di sini, melainkan kamu harus melaksakan perintah menerangkan 
soal pembangunan kembali PKI!” bentak hakim dengan nada yang semakin keras.


“Mohon maaf Bapak Hakim, saya tetap masih belum bisa mengerti pertanyaan 
Bapak.”


“Bagaimana kamu terus bersikeras tidak mengerti, padahal yang ditanyakan 
diambil dari keterangan yang kamu tanda tangani?” bentak hakim yang 
makin panas.


“Mohon maaf Bapak Hakim, kondisi saya semasa itu bisa membubuhkan tanda 
tangan dibawah keterangan apapun,” aku Tan. Maksud Tan dia terpaksa 
menandatangani keterangan itu dibawah tekanan dan terpaksa.


“Apa?” teriak hakim. “Kamu mau mengatakan kalau kamu dalam keadaan 
terpaksa ketika membubuhkan tanda tanganmu?”


“Benar Bapak Hakim,” jawab Tan tanpa ragu. Tan masih ingat adegan yang 
ditulisnya dalam memoarnya G30S 1965, Perang Dingin dan Kehancuran 
Nasionalisme (2010) itu. Tan tak lupa seorang pegawai sipil Hankam 
memakinya sebagai wirog kalen alias tikus 

[GELORA45] Berita Duka

2018-12-06 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]


Elisabeth Ida merasa grief.
59 menit · 
*Rest in Power*

Bung Kuslan Budiman meninggalkan kita semua pada tanggal 6 Desember 2018 
sekitar pukul 18 waktu Belanda.

Terima kasih atas segalanya, Pakdhe... Selamat jalan menuju kedamaian abadi..

Foto dibuat di taman belakang rumah Bung Kuslan di Woerden, Belanda, 2012.
13 Komentar28Anda, Mugiyanto Sipin, Diah Wahyuningsih Naat, dan 25 
lainnyaSukaSukaSuperHahaWowSedihMarahKomentariBagikan
Komentar
10 dari 13Lihat Komentar SebelumnyaRangga Purbaya Rest In Power!KelolaSuka · 
Balas · Lihat Terjemahan · 42 menitDadang Christanto Turut berduka. Selamat 
jalan bung Koelan.KelolaSuka · Balas · 42 menitJon Priadi Barajo Rest in 
powerKelolaSuka · Balas · Lihat Terjemahan · 42 menitReza Muharam R.I.P. 
Selamat Jalan bung Kuslan. Sampai bertemu lagi.KelolaSuka · Balas · 38 
menitErik Prasetya RIP Bung Koeslan. Aku mengenangmu lewat foto Elisabeth 
Ida.KelolaSuka · Balas · 36 menitWilson Bokap Bunga Turut berduka 
cita.KelolaSuka · Balas · 33 menitPeni Citrani Puspaning Turut 
berdukacitaKelolaSuka · Balas · 32 menitRumini Soebardjo Derek belo 
Sungkowo.KelolaSuka · Balas · 25 menitAB Setiadji RIP.. koncone pak Soendoro 
almKelolaSuka · Balas · 2 menitChalik Hamid Selamat jalan bung Kuslan. Kami 
turut berduka atas kepergianmu. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah 
menghadapi musibah ini.

Re: [nasional-list] Re: [GELORA45] Berita duka

2018-12-03 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Wah maaf seribu maaf atas kefhilafan ttg berita keadaan Bung Kuslan,
salah seorang sahabat dekat kami.

Lusi.-





Am
Sun, 2 Dec 2018 23:10:26 +0100 schrieb "'Lusi D.' lus...@rantar.de
[nasional-list]" :

> Ikut berdukacita yang sangat dalam atas meninggalnya
> 
> Bung Kuslan Budiman pada tanggal 2 Desember 2018.
> 
> Mengharapkan ketabahan pada keluarga yang ditinggalkan atas peristiwa
> yang menyedihkan kita ini.
> 
> Lusi sekeluarga.
> 
> 
> 
> 
> Am Sun, 2 Dec 2018 21:26:30 +0100 (CET)
> schrieb "'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de
> [GELORA45]" :
> 
> > Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan
> > untuk selama-lamanya.
> > Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah
> > dan bersahabat.
> > Ikut sedih , merasa ikut kehilangan.
> > Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam
> > kedamaian abadi.
> > 
> > Arif Harsana
> > =
> > https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055=730669054
> > 
> > 
> > MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018)
> > 
> > Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. 
> > Keduanya panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota
> > Woerden pada Juni yang lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan
> > sahabat kami, Mas Gogol. Dalam pertemuan itu kami mendengar banyak
> > cerita dari lelaki yang berusia 83 tahun itu: lahir pada 1935,
> > pernah jadi guru di Pacitan, kuliah di ASRI Yogyakarta, melanjutkan
> > ke pendidikan seni ke Akademi Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok
> > dan kemudian kuliah di Institut Seni Terapan di Moskow, Uni Soviet.
> > Pak Kuslan seniman terkemuka pada masanya. Syair-syairnya dimuat di
> > beberapa media nasional. Pernah pameran lukisan mulai Yogyakarta
> > sampai Moskow. Ia menguasai paling tidak 3-4 bahasa asing.
> > Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap melukis di hari-hari
> > tuanya.
> > 
> > Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat
> > menjadi guru di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala
> > sekolah di mana dia mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar
> > nembang,” kata dia.
> > 
> > Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah
> > seniman gaek ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana,
> > Pak Kuslan sudah seperti ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana
> > menyelesaikan disertasinya tentang kerajaan Blambangan. Foto kedua
> > saat kami di Woerden sekira 2015 yang lampau.
> > 
> > Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia
> > senja? Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang
> > terhalang pulang karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang
> > seumur hidupnya tidak pernah terbukti membunuh siapapun atau
> > melakukan tindak kriminal. Ia bertahan hidup di negeri orang karena
> > keyakinan politiknya bertentangan dengan rezim Soeharto.
> > 
> > Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan
> > meninggal dunia. Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu
> > akan sangat kehilangan, tidak terkecuali saya.
> > 
> > Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah
> > dimiliki Indonesia selamat tinggal 
> > 
> > 
> > 
> > Gesendet mit der Telekom Mail App
> > 
> >   
> 



Re: [nasional-list] Re: [GELORA45] Berita duka

2018-12-02 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
 Sampai tengah malam tanggal 2 Desember 2018, berita ini adalah berita HOAX.. 
Orang yang menyiarkannya adalah orang yang tidak bertanggung jawab. Bung Kuslan 
masih dirawat di Hospice Naarden. Salam: Chalik Hamid.
Pada Minggu, 2 Desember 2018 23.30.41 GMT+1, 'Lusi D.' lus...@rantar.de 
[nasional-list]  menulis:  
 
     
Ikut berdukacita yang sangat dalam atas meninggalnya

Bung Kuslan Budiman pada tanggal 2 Desember 2018.

Mengharapkan ketabahan pada keluarga yang ditinggalkan atas peristiwa
yang menyedihkan kita ini.

Lusi sekeluarga.

Am Sun, 2 Dec 2018 21:26:30 +0100 (CET)
schrieb "'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de
[GELORA45]" :

> Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan
> untuk selama-lamanya.
> Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah
> dan bersahabat.
> Ikut sedih , merasa ikut kehilangan.
> Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam
> kedamaian abadi.
> 
> Arif Harsana
> =
> https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055=730669054
> 
> 
> MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018)
> 
> Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. 
> Keduanya panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota
> Woerden pada Juni yang lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan
> sahabat kami, Mas Gogol. Dalam pertemuan itu kami mendengar banyak
> cerita dari lelaki yang berusia 83 tahun itu: lahir pada 1935, pernah
> jadi guru di Pacitan, kuliah di ASRI Yogyakarta, melanjutkan ke
> pendidikan seni ke Akademi Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok dan
> kemudian kuliah di Institut Seni Terapan di Moskow, Uni Soviet. Pak
> Kuslan seniman terkemuka pada masanya. Syair-syairnya dimuat di
> beberapa media nasional. Pernah pameran lukisan mulai Yogyakarta
> sampai Moskow. Ia menguasai paling tidak 3-4 bahasa asing.
> Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap melukis di hari-hari
> tuanya.
> 
> Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat
> menjadi guru di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala
> sekolah di mana dia mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar
> nembang,” kata dia.
> 
> Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah
> seniman gaek ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana,
> Pak Kuslan sudah seperti ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana
> menyelesaikan disertasinya tentang kerajaan Blambangan. Foto kedua
> saat kami di Woerden sekira 2015 yang lampau.
> 
> Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia
> senja? Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang
> terhalang pulang karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang
> seumur hidupnya tidak pernah terbukti membunuh siapapun atau
> melakukan tindak kriminal. Ia bertahan hidup di negeri orang karena
> keyakinan politiknya bertentangan dengan rezim Soeharto.
> 
> Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan meninggal 
> dunia. Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu akan sangat 
> kehilangan, tidak terkecuali saya.
> 
> Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah
> dimiliki Indonesia selamat tinggal 
> 
> 
> --
> Gesendet mit der Telekom Mail App
> 


  #yiv8794526275 #yiv8794526275 -- #yiv8794526275ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275ygrp-mkp #yiv8794526275hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv8794526275 #yiv8794526275ygrp-mkp #yiv8794526275ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv8794526275 #yiv8794526275ygrp-mkp .yiv8794526275ad 
{padding:0 0;}#yiv8794526275 #yiv8794526275ygrp-mkp .yiv8794526275ad p 
{margin:0;}#yiv8794526275 #yiv8794526275ygrp-mkp .yiv8794526275ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8794526275 #yiv8794526275ygrp-sponsor 
#yiv8794526275ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275ygrp-sponsor #yiv8794526275ygrp-lc #yiv8794526275hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275ygrp-sponsor #yiv8794526275ygrp-lc .yiv8794526275ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8794526275 #yiv8794526275actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8794526275
 #yiv8794526275activity span {font-weight:700;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv8794526275 #yiv8794526275activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8794526275 #yiv8794526275activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv8794526275 #yiv8794526275activity span 
.yiv8794526275underline 

Re: [GELORA45] Berita duka

2018-12-02 Terurut Topik Tom Iljas iljas...@yahoo.se [GELORA45]
 Sebuah message via telpon yg saya terima dari seorang kawan di Belgi berbunyi 
sbb:
[22:14, 2018-12-2] : Sebenarnya pakde Kuslan keadaannya sangat kritis jadi 
kabar DUKA yg terkirim tidak sebenarnya apa adanya karena ketidak telitian 
kabar yg saya terima. Dengan ini mohon maaf tak terhingga dan kabar selanjutnya 
akan sesegera menyusul keadaannya. Sekali lagi pak Kuslan saat ini dalam 
keadaan yg sungguh kritis. Mohon maaf ya.[22:14, 2018-12-2]  : nggak apa, ... 
pakde Kuslan masih ADA bersama kita walaupun keadaannya sungguh sangat kritis. 
Jadi kabar DUKA tsb tidak benar adanya. Saya sedang mengabar kepada kawan yg 
saya sudah kirimkan kabar baru lalu. Begitu ... saya dapat mengambil nafas 
sedikit lega ...
Semoga Bung Kuslan segera pulih dari krisis ini.
//Tom Iljas
Den söndag 2 december 2018 21:54:59 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
 
     

 Bung Arif,Saya terkejut sekali!! Kapan meninggalnya? Kok tidak ada beritanya 
sama sekali?
senantiasa,tatiana
On Sunday, December 2, 2018, 9:27:42 PM GMT+1, 'arif.hars...@t-online.de' 
arif.hars...@t-online.de [GELORA45]  wrote:  
 
     

 Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan untuk 
selama-lamanya. 
Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah dan 
bersahabat. 
Ikut sedih , merasa ikut kehilangan. 
Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam kedamaian 
abadi. 
 
Arif Harsana 
= 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055=730669054 
 
 
MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018) 
 
Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. Keduanya 
panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota Woerden pada Juni yang 
lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan sahabat kami, Mas Gogol. Dalam 
pertemuan itu kami mendengar banyak cerita dari lelaki yang berusia 83 tahun 
itu: lahir pada 1935, pernah jadi guru di Pacitan, kuliah di ASRI Yogyakarta, 
melanjutkan ke pendidikan seni ke Akademi Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok 
dan kemudian kuliah di Institut Seni Terapan di Moskow, Uni Soviet. Pak Kuslan 
seniman terkemuka pada masanya. Syair-syairnya dimuat di beberapa media 
nasional. Pernah pameran lukisan mulai Yogyakarta sampai Moskow. Ia menguasai 
paling tidak 3-4 bahasa asing. Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap 
melukis di hari-hari tuanya. 
 
Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat menjadi guru 
di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala sekolah di mana dia 
mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar nembang,” kata dia. 
 
Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah seniman gaek 
ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana, Pak Kuslan sudah seperti 
ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana menyelesaikan disertasinya tentang 
kerajaan Blambangan. Foto kedua saat kami di Woerden sekira 2015 yang lampau. 
 
Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia senja? 
Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang terhalang pulang 
karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang seumur hidupnya tidak pernah 
terbukti membunuh siapapun atau melakukan tindak kriminal. Ia bertahan hidup di 
negeri orang karena keyakinan politiknya bertentangan dengan rezim Soeharto. 
 
Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan meninggal dunia.. 
Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu akan sangat kehilangan, tidak 
terkecuali saya. 
 
Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah dimiliki 
Indonesia selamat tinggal  
 
 
 Gesendet mit der Telekom Mail App

Re: [GELORA45] Berita duka

2018-12-02 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Ikut berdukacita yang sangat dalam atas meninggalnya

Bung Kuslan Budiman pada tanggal 2 Desember 2018.

Mengharapkan ketabahan pada keluarga yang ditinggalkan atas peristiwa
yang menyedihkan kita ini.

Lusi sekeluarga.




Am Sun, 2 Dec 2018 21:26:30 +0100 (CET)
schrieb "'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de
[GELORA45]" :

> Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan
> untuk selama-lamanya.
> Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah
> dan bersahabat.
> Ikut sedih , merasa ikut kehilangan.
> Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam
> kedamaian abadi.
> 
> Arif Harsana
> =
> https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055=730669054
> 
> 
> MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018)
> 
> Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. 
> Keduanya panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota
> Woerden pada Juni yang lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan
> sahabat kami, Mas Gogol. Dalam pertemuan itu kami mendengar banyak
> cerita dari lelaki yang berusia 83 tahun itu: lahir pada 1935, pernah
> jadi guru di Pacitan, kuliah di ASRI Yogyakarta, melanjutkan ke
> pendidikan seni ke Akademi Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok dan
> kemudian kuliah di Institut Seni Terapan di Moskow, Uni Soviet. Pak
> Kuslan seniman terkemuka pada masanya. Syair-syairnya dimuat di
> beberapa media nasional. Pernah pameran lukisan mulai Yogyakarta
> sampai Moskow. Ia menguasai paling tidak 3-4 bahasa asing.
> Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap melukis di hari-hari
> tuanya.
> 
> Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat
> menjadi guru di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala
> sekolah di mana dia mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar
> nembang,” kata dia.
> 
> Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah
> seniman gaek ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana,
> Pak Kuslan sudah seperti ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana
> menyelesaikan disertasinya tentang kerajaan Blambangan. Foto kedua
> saat kami di Woerden sekira 2015 yang lampau.
> 
> Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia
> senja? Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang
> terhalang pulang karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang
> seumur hidupnya tidak pernah terbukti membunuh siapapun atau
> melakukan tindak kriminal. Ia bertahan hidup di negeri orang karena
> keyakinan politiknya bertentangan dengan rezim Soeharto.
> 
> Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan meninggal 
> dunia. Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu akan sangat 
> kehilangan, tidak terkecuali saya.
> 
> Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah
> dimiliki Indonesia selamat tinggal 
> 
> 
> 
> Gesendet mit der Telekom Mail App
> 



Re: [GELORA45] Berita duka

2018-12-02 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
 Bung Arif,Saya terkejut sekali!! Kapan meninggalnya? Kok tidak ada beritanya 
sama sekali?
senantiasa,tatiana
On Sunday, December 2, 2018, 9:27:42 PM GMT+1, 'arif.hars...@t-online.de' 
arif.hars...@t-online.de [GELORA45]  wrote:  
 
     

 Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan untuk 
selama-lamanya. 
Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah dan 
bersahabat. 
Ikut sedih , merasa ikut kehilangan. 
Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam kedamaian 
abadi. 
 
Arif Harsana 
= 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055=730669054 
 
 
MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018) 
 
Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. Keduanya 
panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota Woerden pada Juni yang 
lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan sahabat kami, Mas Gogol. Dalam 
pertemuan itu kami mendengar banyak cerita dari lelaki yang berusia 83 tahun 
itu: lahir pada 1935, pernah jadi guru di Pacitan, kuliah di ASRI Yogyakarta, 
melanjutkan ke pendidikan seni ke Akademi Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok 
dan kemudian kuliah di Institut Seni Terapan di Moskow, Uni Soviet. Pak Kuslan 
seniman terkemuka pada masanya. Syair-syairnya dimuat di beberapa media 
nasional. Pernah pameran lukisan mulai Yogyakarta sampai Moskow. Ia menguasai 
paling tidak 3-4 bahasa asing. Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap 
melukis di hari-hari tuanya. 
 
Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat menjadi guru 
di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala sekolah di mana dia 
mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar nembang,” kata dia. 
 
Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah seniman gaek 
ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana, Pak Kuslan sudah seperti 
ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana menyelesaikan disertasinya tentang 
kerajaan Blambangan. Foto kedua saat kami di Woerden sekira 2015 yang lampau. 
 
Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia senja? 
Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang terhalang pulang 
karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang seumur hidupnya tidak pernah 
terbukti membunuh siapapun atau melakukan tindak kriminal. Ia bertahan hidup di 
negeri orang karena keyakinan politiknya bertentangan dengan rezim Soeharto. 
 
Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan meninggal dunia.. 
Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu akan sangat kehilangan, tidak 
terkecuali saya. 
 
Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah dimiliki 
Indonesia selamat tinggal  
 
 
 Gesendet mit der Telekom Mail App  #yiv1552245941 #yiv1552245941 -- 
#yiv1552245941ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 
0;padding:0 10px;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp hr {border:1px solid 
#d8d8d8;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp #yiv1552245941hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp #yiv1552245941ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp .yiv1552245941ad 
{padding:0 0;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp .yiv1552245941ad p 
{margin:0;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp .yiv1552245941ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-sponsor 
#yiv1552245941ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1552245941 
#yiv1552245941ygrp-sponsor #yiv1552245941ygrp-lc #yiv1552245941hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1552245941 
#yiv1552245941ygrp-sponsor #yiv1552245941ygrp-lc .yiv1552245941ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1552245941 #yiv1552245941actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1552245941 
#yiv1552245941activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv1552245941
 #yiv1552245941activity span {font-weight:700;}#yiv1552245941 
#yiv1552245941activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv1552245941 #yiv1552245941activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv1552245941 #yiv1552245941activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv1552245941 #yiv1552245941activity span 
.yiv1552245941underline {text-decoration:underline;}#yiv1552245941 
.yiv1552245941attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv1552245941 .yiv1552245941attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv1552245941 .yiv1552245941attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv1552245941 .yiv1552245941attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv1552245941 .yiv1552245941attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv1552245941 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv1552245941 .yiv1552245941bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv1552245941 
.yiv1552245941bold a {text-decoration:none;}#yiv1552245941 

[GELORA45] Berita duka

2018-12-02 Terurut Topik 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]
Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan untuk 
selama-lamanya.
Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah dan 
bersahabat.
Ikut sedih , merasa ikut kehilangan.
Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam kedamaian 
abadi.

Arif Harsana
=
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055=730669054


MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018)

Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. 
Keduanya panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota Woerden 
pada Juni yang lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan sahabat kami, 
Mas Gogol. Dalam pertemuan itu kami mendengar banyak cerita dari lelaki 
yang berusia 83 tahun itu: lahir pada 1935, pernah jadi guru di Pacitan, 
kuliah di ASRI Yogyakarta, melanjutkan ke pendidikan seni ke Akademi Drama 
dan Opera di Beijing, Tiongkok dan kemudian kuliah di Institut Seni Terapan 
di Moskow, Uni Soviet. Pak Kuslan seniman terkemuka pada masanya. 
Syair-syairnya dimuat di beberapa media nasional. Pernah pameran lukisan 
mulai Yogyakarta sampai Moskow. Ia menguasai paling tidak 3-4 bahasa asing. 
Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap melukis di hari-hari tuanya.

Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat menjadi 
guru di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala sekolah di 
mana dia mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar nembang,” kata dia.

Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah seniman 
gaek ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana, Pak Kuslan 
sudah seperti ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana menyelesaikan 
disertasinya tentang kerajaan Blambangan. Foto kedua saat kami di Woerden 
sekira 2015 yang lampau.

Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia senja? 
Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang terhalang pulang 
karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang seumur hidupnya tidak 
pernah terbukti membunuh siapapun atau melakukan tindak kriminal. Ia 
bertahan hidup di negeri orang karena keyakinan politiknya bertentangan 
dengan rezim Soeharto.

Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan meninggal 
dunia. Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu akan sangat 
kehilangan, tidak terkecuali saya.

Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah dimiliki 
Indonesia selamat tinggal 



Gesendet mit der Telekom Mail App


[GELORA45] Berita duka.

2018-04-27 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
Kamis, 26 April 2018, telah meninggal Sri Sulistyawati, istri almarhumSukatno, 
Ketua Pemuda Rakyat. Jenazah di rumah duka Panti Jompo, jaln Kramat V, Jakarta 
Pusat
Sri Sulistyawati, salah seorang penyintas tragedi 1965. Foto oleh 
RapplerJAKARTA, Indonesia — Ia menyisir rambut putihnya yang terjuntai hingga 
sebahu dengan jari tangannya yang sudah keriput.Ia kemudian menatap pada 
Rappler dan berkata, “Eyang ini bukan siapa-siapa,” kata Sri Sulistyawati saat 
dikunjungi di sekretariat Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI), Rabu, 20 
April.Sri kemudian memulai kisahnya sebagai seorang perempuan kelahiran 
Cirebon, 19 September, 76 tahun yang lalu. Bapaknya adalah seorang guru di 
Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Lembang, Jawa Barat, yang selalu ingin 
anaknya membaca dan menulis untuk menambah wawasan.Sri mengaku sudah menggemari 
tulis menulis dan seni sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Ia 
sempat menjadi wakil Jawa Barat untuk kesenian angklung dan topeng dalam sebuah 
lomba tingkat nasional.Sejak SMP itu pula ia ikut dalam organisasi Ikatan 
Pelajar Indonesia (IPI). Sri yang menikah pada umur 18 tahun, meneruskan kuliah 
di Akademi Jurnalistik Jakarta yang didirikan oleh kantor berita Antara.Karir 
pertamanya sebagai wartawan ia mulai di Harian Ekonomi Nasional dan Suluh 
Indonesia milik Partai Nasional Indonesia (PNI), yang dipimpin Sukarno. Ia 
masih mengenang liputan pertamanya, blusukan di pasar mencatat harga 
barang-barang.Ketika bekerja di Suluh Indonesia Muda, Sukarno melirik bakatnya 
danmemintanya untuk meliput di Istana Negara. “Sebenarnya saya enggak senang 
politik, jujur,” aku Sri.Ia rajin mewawancarai presiden pertama RI itu di pagi 
hari, sekitar pukul 6:00. “Bung Karno rajin sekali menyiram tanaman dan 
membersihkan kamarnya sesudah salat Subuh,” ungkap Sri.Kesempatan langka itu 
tidak ia sia-siakan, ia menanyai Sukarno tentang berbagai macam isu, mulai dari 
politik hingga pribadi.“Terakhir ia mengatakan begini, 'Bapak sudah tidak 
sanggup lagi mengelola negara karena penyakit yang menggerogoti di dalam tubuh, 
dan juga karena kabinet sendiri menggerogoti',” tutur Sri menirukan Sukarno, 
sebelum pecah pemberontakan 1965.Menurutnya saat itu, Sukarno ingin Jenderal 
Ahmad Yani menggantikannya. “Tapi Pak Nasution (Jenderal Abdul Haris Nasution) 
tidak setuju karena Yani tidak ikut revolusi kok dijadikan presiden,” 
ujarnya.Sukarno bersikukuh ingin Ahmad Yani menggantikannya karena dinilai 
memiliki visi dan misi yang sama dengannya.Perseteruan di dalam tubuh angkatan 
bersenjata itu akhirnya berbuah pergolakan di masyarakat yang kemudian 
berdampak pada nasib Sri.“Yang jadi masalah ini bukan sipil apalagi PKI (Partai 
Komunis Indonesia), itu masalah tubuh di Angkatan Darat sendiri,” 
katanya.Apalagi setelah Nasution akhirnya merangkul Mayjen Suharto yang ia 
dorong sebagai calon pengganti Sukarno.Perseteruan di tubuh kabinet ini menguat 
dan berdampak pada masyarakat, terutama mereka yang mengikuti Bung Karno secara 
ideologis..

“Bung Karno rajin sekali menyiram tanaman dan membersihkan kamarnya sesudah 
salat Subuh.”

Puncaknya pada 1 Oktober 1965, tersiar kabar kudeta di Jakarta. Saat itu, Sri 
sedang berada di Langsa, Aceh, untuk mengikuti safari Kabinet Dwikora yang 
dipimpin oleh rombongan Wakil Perdana Menteri I Soebandrio dalam rangka 
menggalakkan perekonomian.Selama hampir satu bulan, Sri berada di luar Jakarta. 
Ia tak tahu menahu soal prahara di ibu kota, apalagi terkait tujuh jenderal 
yang dibunuh dan dibuang di Lubang Buaya.Hingga ia kembali ke Jakarta pada 3 
Oktober tahun yang sama. “Situasi di Jakarta saat itu sunyi tapi sangat 
menakutkan,” ujarnya.Saat tiba di bandara, seseorang memberitahunya agar tidak 
pulang ke rumahnya di Bungur Besar, tapi mengungsi.. “Katanya rumah saya sudah 
banyak militer. Lho kok militer? Apa hubungannya saya dengan militer?” ujarnya 
bingung.Ia sempat bersikukuh pulang tapi lagi-lagi dicegat oleh tetangganya 
yang memberi nasihat senada. "Jangan pulang, rumah sudah dikepung militer," 
ujar tetangganya kala itu..Sri kemudian memutuskan untuk mengungsi ke rumah 
mertuanya di Sunda Kelapa dengan berjalan kaki. Karena waktu itu sudah memasuki 
jam malam, ia memilih menelusuri jalan setapak di gang-gang agar tak memancing 
perhatian militer.Sesampainya di Sunda Kelapa, mertua Sri tak mau 
menerimanya.Nalurinya sebagai wartawan kemudian mengantarkannya ke Istana 
Negara untuk mencari keterangan tentang apa yang terjadi.Saat itu ia hanya 
berbekal daster.Di Istana, alih-alih mendapat penjelasan, ia malah diolok-olok 
oleh rekannya. “Ngapain kamu ke sini? Kan udah dibredel (harian Suluh Indonesia 
Muda).” Usut punya usut, ia ternyata dicari pihak militer karena kedekatannya 
dengan Sukarno.Ia pun langsung sadar, bahwa ia kini terasing, tak ada orang 
yang mau berpihak padanya. “Orang tua (mertua) saya juga takut mau menerima,” 
ujarnya.Sehingga ia mencari kios di Tanah Abang dan memutuskan berjualan dengan 
teman 

Re: [GELORA45] Berita Duka

2017-10-08 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


Kami ikut berdukacita dan belasungkawa atas meninggalnya zus Fifien 
Kusuma Wijanto,


semoga arwah beliau mendapatkan tempat yang layak di tempat 
peristirahatannya yang baru.


Kepada keluarga yang ditinggalkannya, kami mengharapkan tetap tabah dan 
meneruskan cita2


almarhum yang mulia.


Kami yang ikut berdukacita,

a/n Panitia Pertunjukkan Sendra-Tari Bali Ramayana dan Grup Aniadi Art



On 08-10-17 07:10, Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45] wrote:

Onderwerp:  Berita Duka
Datum:  Sat, 7 Oct 2017 17:40:58 + (UTC)
Van :

Sembunyikan pesan asli kami
Sekretariat Persaudaraan  








Teman-teman sekalian yth,

Dengan rasa duka yang dalam dengan ini kami memberitakan bahwa hari 
ini tanggal 7 Oktober 2017 sekitar jam 12 siang lebih sedikit, telah 
meninggal dunia saudari Fifien Kusuma ( nyonya almarhum bapak Wijanto ).


Dalam rangka menghadiri pagelaran seni tari Ramayana di gedung de 
Schakel Diemen, tiba-tiba saudari Fifien jatuh. Meskipun sudah dicoba 
direanimasi oleh beberapa teman dan juga oleh petugas ambulans tapi 
tidak tertolong lagi.


Tentang pengurusan perpisahan terakhir dengan saudari Fifien akan 
diberitakan selanjutnya.


Salam duka,
A/n Pengurus Persaudaraan,
A. Sungkono ( ketua )
Aminah Idris ( sekretaris )







Re: [GELORA45] Berita Duka

2017-10-08 Terurut Topik Yoseph T Taher ariya...@bigpond.com [GELORA45]
Turut berdukacita dan belasungkawa atas meninggalnya Ibu Fifien Kusuma ( 
Nyonya Wijanto). Semoga Tuhan YME mengingat akan segala jasa dan 
perbuatan baik beliau, dan semoga keluarga dan sanak saudara yang 
ditinggalkan senantiasa tabah dalam menghadapi duka ini. Salam duka dan 
belasungkawa: YTTaher.


PS: Saya belum pernah ketemu, ataupun kenal per-email dengan beliau, 
namun saya ingat nama Wijanto ( apakah itu Dr. Wijanto Rachman?) yang 
artikel pidatonya pernah saya kutip sebagai bahan rujukan tulisan saya. 
Semoga beliau beristirahat dengan tenang, menanti panggilan untuk 
Kebangkitan dan Hidup Abadi.


-- Original Message --
From: "Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com>
To: "Yahoo! Inc." <perhimpunanpersaudar...@yahoogroups.com>; "Jaringan 
Kerja Indonesia" <jaringan-kerja-indone...@googlegroups.com>; "Gelora 
45" <gelora45@yahoogroups.com>; "Sastra Pembebasan" 
<sastra-pembeba...@yahoogroups.com>; "Yahoo! Inc." 
<nasional-l...@yahoogroups.com>; "Yahoo! Inc." 
<wahana-n...@yahoogroups.com>; "DISKUSI FORUM HLD" 
<diskusifo...@googlegroups.com>

Sent: Sunday, 8 Oct, 2017 At 4:10 PM
Subject: [GELORA45] Berita Duka
    
  
      
                    


Onderwerp:Berita DukaDatum:Sat, 7 Oct 2017 17:40:58 + (UTC)Van :


Sembunyikan pesan asli


Sekretariat Persaudaraan <sekretariatpersaudar...@ymail.com> 
<mailto:sekretariatpersaudar...@ymail.com>







Teman-teman sekalian yth,




Dengan rasa duka yang dalam dengan ini kami memberitakan bahwa hari ini 
tanggal 7 Oktober 2017 sekitar jam 12 siang lebih sedikit, telah 
meninggal dunia saudari Fifien Kusuma ( nyonya almarhum bapak Wijanto 
). 



Dalam rangka menghadiri pagelaran seni tari Ramayana di gedung de 
Schakel Diemen, tiba-tiba saudari Fifien jatuh. Meskipun sudah dicoba 
direanimasi oleh beberapa teman dan juga oleh petugas ambulans tapi 
tidak tertolong lagi.


Tentang pengurusan perpisahan terakhir dengan saudari Fifien akan 
diberitakan selanjutnya. 



Salam duka, 
A/n Pengurus Persaudaraan,
A. Sungkono ( ketua )
Aminah Idris ( sekretaris )






      
                

                


[GELORA45] Berita Duka

2017-10-07 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]

| Onderwerp: | Berita Duka |
| Datum: | Sat, 7 Oct 2017 17:40:58 + (UTC) |
| Van :
 |

Sembunyikan pesan asliSekretariat Persaudaraan 






Teman-teman sekalian yth,
Dengan rasa duka yang dalam dengan ini kami memberitakan bahwa hari ini tanggal 
7 Oktober 2017 sekitar jam 12 siang lebih sedikit, telah meninggal dunia 
saudari Fifien Kusuma ( nyonya almarhum bapak Wijanto ). 
Dalam rangka menghadiri pagelaran seni tari Ramayana di gedung de Schakel 
Diemen, tiba-tiba saudari Fifien jatuh. Meskipun sudah dicoba direanimasi oleh 
beberapa teman dan juga oleh petugas ambulans tapi tidak tertolong lagi.
Tentang pengurusan perpisahan terakhir dengan saudari Fifien akan diberitakan 
selanjutnya. 
Salam duka, A/n Pengurus Persaudaraan,A. Sungkono ( ketua )Aminah Idris ( 
sekretaris )



AW: [GELORA45] Berita Duka

2017-03-03 Terurut Topik 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]
Ikut berduka cita atas meninggalnya Bung Mawie Ananta Jonie.
Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga tabah menghadapi kedukaan ini.

Arif Harsana


-Original-Nachricht-
Betreff: Re: [GELORA45] Berita Duka
Datum: 2017-03-02T09:34:58+0100
Von: "'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>
An: "Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com>

Menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya
Bung Mawie Ananta Jonie.

Mengharapkan keteguhan hati kepada keluarga yang ditinggalkan
atas peristiwa yang menyedihkan kita ini.

Lusi sekeluarga.-





Am Thu, 2 Mar 2017 04:15:43 + (UTC)
schrieb "Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]"
<GELORA45@yahoogroups.com>:

> Teman-teman sekalian yth,
> 
> Dengan rasa duka yang dalam dengan ini kami memberitakan, bahwa sore
> tadi ( tanggal 1 Maret 2017) sekitar jam 17.00, sdr
> 
> Mawie Ananta Jonie telah meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit
> di Almere.
> 
> Berita lebih lanjut menunggu pengurusan selanjutnya.
> 
> Salam duka,
> 
> Aminah Idris
> 




Posted by: "Lusi D." <lus...@rantar.de>


Berita dan Tulisan yang disiarkan GELORA45-Group, sekadar untuk diketahui dan 
sebagai bahan pertimbangan kawan-kawan, tidak berarti pasti mewakili pendapat 
dan pendirian GELORA45.


Yahoo Groups Links






RE: [GELORA45] Berita Duka

2017-03-03 Terurut Topik 'George Young' gyo...@macau.ctm.net [GELORA45]
Kami, sahabat lama yang sekarang bermukim di Macau, menyatakan turut berduka 
cita atas meninggalnya bung Mawie.
Semoga beliau mendapat ketenteraman di peristirahatannya yang terakhir.

Tolong sampaikan kepada anggota keluarga yang ditinggalkan, agar mereka tabah 
dan meneruskan perjuangannya.

 

Kami di Macau

George Young dan keluarga.

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Friday, March 03, 2017 1:44 PM
To: Yahoo! Inc.; Jaringan Kerja Indonesia; Gelora 45; Sastra Pembebasan; Yahoo! 
Inc.; Yahoo! Inc.; DISKUSI FORUM HLD; Stichting Dian; lpkp...@yahoo.com
Subject: [GELORA45] Berita Duka

 






Berita Duka

 

Dengan rasa duka sangat mendalam kami sampaikan bahwa suami, ayah dan kakek 
kami:

 

Mawie Ananta Jonie

 

(Padang, 5 Mei 1940)  -(Almere, 1 Maret 2017)

 

dengan tenang telah meninggal dunia pada tanggal 1 Maret 2017, sekitar pukul 
17.00 waktu Belanda, di sebuah rumah sakit di kota Almere.

 

Kami yang berdukacita:

 

1. Lily Salawaty Mawie  : istri

2. Noa Brindo Mawie : putra

3. Pinta R.Mawie   : putra

4. Nancy: cucu 

 

Menurut agenda yang sudah disepakati:

 

*** Acara perpisahan terakhir diadakan, pada hari Rabu tgl 8 Maret 2017, pukul 
18.45 – 19.30, bertempat di Crematorium dan Begraafplaats, Kruidenweg  3, 1312 
SR Almere.

 

*** Acara cremasi diadakan pada hari Kamis 9 Maret 2017, pukul 11.30 – hingga 
selesai, bertempat di Crematorium dan Begraafplaats, Kruidenweg  3, 1312 SR 
Almere (tempat yang sama).

 

- - - - - - - - - - -

Kontak person:

 

Lily Salawaty Mawie

Basilicumweg  159, 1314 JW Almere Stad

No.telepon:  036 538.

 

   = = =

 










---
This email has been checked for viruses by Avast antivirus software.
https://www.avast.com/antivirus


[GELORA45] Berita Duka

2017-03-02 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
BeritaDuka


 
Denganrasa duka sangat mendalam kami sampaikan bahwa suami, ayah dan kakek kami:


 
    Mawie Ananta Jonie

 

(Padang, 5 Mei 1940)  -    (Almere, 1 Maret 2017)


 
dengan tenangtelah meninggal dunia pada tanggal 1 Maret 2017, sekitar pukul 
17.00 waktuBelanda, di sebuah rumah sakit di kota Almere.


 
Kamiyang berdukacita:


 
1. Lily Salawaty Mawie  : istri

2. Noa Brindo Mawie : putra

3. Pinta R.Mawie   : putra

4. Nancy    : cucu 


 
Menurutagenda yang sudah disepakati:


 
***Acara perpisahan terakhir diadakan, pada hari Rabu tgl 8 Maret 2017, 
pukul18.45 – 19.30, bertempat di Crematorium dan Begraafplaats, Kruidenweg  3, 
1312 SR Almere.


 
***Acara cremasi diadakan pada hari Kamis 9 Maret 2017, pukul 11.30 – hingga 
selesai,bertempat di Crematorium dan Begraafplaats, Kruidenweg  3, 1312 SR 
Almere (tempat yang sama).


 
- - - -- - - - - - -

Kontakperson:


 
Lily Salawaty Mawie

Basilicumweg  159, 1314 JW AlmereStad

No.telepon:  036 538.


 
   == =

 

Re: [GELORA45] Berita Duka

2017-03-02 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya
Bung Mawie Ananta Jonie.

Mengharapkan keteguhan hati kepada keluarga yang ditinggalkan
atas peristiwa yang menyedihkan kita ini.

Lusi sekeluarga.-





Am Thu, 2 Mar 2017 04:15:43 + (UTC)
schrieb "Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]"
:

> Teman-teman sekalian yth,
> 
> Dengan rasa duka yang dalam dengan ini kami memberitakan, bahwa sore
> tadi ( tanggal 1 Maret 2017) sekitar jam 17.00, sdr
> 
> Mawie Ananta Jonie telah meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit
> di Almere.
> 
> Berita lebih lanjut menunggu pengurusan selanjutnya.
> 
> Salam duka,
> 
> Aminah Idris
> 



[GELORA45] Berita Duka

2017-03-01 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]



Teman-teman sekalian yth,

Dengan rasa duka yang dalam dengan ini kami memberitakan, bahwa sore tadi ( 
tanggal 1 Maret 2017) sekitar jam 17.00, sdr

Mawie Ananta Jonie telah meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit di Almere.

Berita lebih lanjut menunggu pengurusan selanjutnya.

Salam duka,

Aminah Idris



Re: [GELORA45] Berita Duka -- Benny Setiono

2017-01-17 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Yaa, BETUL, harap diperhatikan jangan sampai salah, namanya hampir sama! 

Yang kemarin meninggal itu Benny Setiono, tokoh pejuang Tionghoa, pendiri INTI 
(Perhimpunan Indonesia Tionghoa), penulis buku “Tionghoa dalam Pusaran Politik” 
dan pernah mendapatkan Wiertheim Award, ... jadi bukan Romo Benny Susetyo!

Salam,
ChanCT



From: kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 
Sent: Tuesday, January 17, 2017 11:10 PM
To: Gelora45 ; arif.hars...@t-online.de 
Subject: Re: [GELORA45] AW: [temu_eropa] Berita Duka -- Benny Setiono




Yang meninggal adalah Benny Gatot Setiono Khouw Thian Tong, bukan Romo Benny.
Benny Gatot Setiono adalah salah satu pendiri Perkumpulan INTI, Indonesia 
Tionghoa, penulis Tionghoa dalam Pusaran Politik. Ia mendapat Wertheim award 
untuk Nation Building.


2017-01-17 15:32 GMT+01:00 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de 
[GELORA45] :



  Ikut berduka cita atas wafatnya Romo Benny Setiono.
  Ikut merasa kehilangan seorang tokoh masyarakat yg banyak berjasa dalam 
menyumbangkan pikiran dan kegiatannya demi membangun kehidupan yg lebih 
manusiawi dan lebih adil. R.I.P. Romo Benny Setiono. 

  .. teringat artikel yg ditulis Almarhum Benny Setiono ttg. Revolusi Mental,
  yg. terekam di Link ini: 
.http://nasional.sindonews.com/.../revolusi-mental.../

  Salam duka,

  Arif Harsana

  -
  -Original-Nachricht-
  Betreff: [temu_eropa] Berita Duka -- Benny Setiono
  Datum: 2017-01-17T14:02:40+0100
  Von: "'Chan CT' sa...@netvigator.com [temu_eropa]" 

  An: "GELORA_In" 

  TURUT BERDUKACITA

  Kabar-duka dari Jakarta, Benny Setiono pagi hari ini, tg. 17 Januari 2017, 
sekitar jam 07:30 di RSCM Kencana, dengan tenang telah meninggalkan kita untuk 
selama-nya, ... Jenasah almarhum akan di kremasi hari Sabtu, 21 Januari 2017 
yad. Berangkat jam 10:00 dari Rumah Duka RS Dharmais.

  Benny Setiono dengan keteguhan dan ketabahan yang luar biasa selama lebih 6 
tahun ini bertarung melawan penyakit kanker lever, sudah berulang kali lolos 
dari maut yang nyaris merenggut nyawanya. Namun 3 bulan terakhir ini, usaha 
mengatasi penjalaran kanker tidak lagi berhasil, teryata sudah menjalar ke 
tulang. Kesehatan terus merosot dengan cepat dan harus menahan rasa sakit yang 
luar biasa, namun semangat juang-nya tidak pernah patah! Mendengar ada Gerakan 
“Parade Bhineka Tunggal Ika”, “Indonesia Bersatu” 4 Desember tahun yl., 
sekalipun tubuhnya tetap hanya bisa berbaring ditempat-tidur, namun TETAP 
BERSEMANGAT melalui grup WA mengajak semua kawan yang berkenan bisa ikut serta, 
... Sungguh luar biasa!

  Benny dalam bergulat menghadapi sakitnya selalu tetap memperhatikan 
perkembangan situasi politik yang terjadi di Indonesia, kw-kw yang sempatkan 
datang mengunjungi RS, bukan hanya ditanya bagaimana perkembangan situasi, tapi 
juga tetap bersemangat mengajak diskusi, menyampaikan pendapat dan pemikiran, 
... bahkan ketiga CAGUB DKI Jakarta, Agus, Ahok dan Anies menyempatkan diri 
untuk datang ke RSCM nengok sahabat warga Jakarta, Benny yang sudah rebah 
ditempat-tidur saja. 

  Terlampir adalah tulisan atau Makalah Benny terakhir kalinya, berjudul 
“Tionghoa Diaspora Di Hong Kong”, yang sedianya disampaikan didepan pertemuan 
Huakiao di Hong Kong tahun 2015, naman kesediaan hadir di Hong Kong tidak 
keturutan, kesehatannya sudah tidak menunjang untuk berpergian jauh lagi, ...

  Perkenankanlah saya atas nama seluruh pengurus dan anggota GELORA45 
menyuatakan TURURT BERDUKACITA sedalam-dalamnya dengan meninggalnya Benny 
Setiono, mudah-mudahan beliau mendapatkan ketenangan abadi ditempat baru, 
sedang segenap keluarga yang ditinggalkan bisa tabah menghadapi musibah berat 
yang dihadapi ini.

  Selamat jalan sobat Benny, ...!

  Salam-duka,
  ChanCT

  [Non-text portions of this message have been removed]

  
  Posted by: "Chan CT" 
  

  

  Yahoo Groups Links

  









[GELORA45] BERITA DUKA

2016-12-03 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
BERITA DUKA.

Hari ini, Sabtu tgl 3 Desember 2016 jam 01.27 waktu setempat (GMT) telah
meninggal dunia dengan tenang:

Bung Anwarsjah Prajitno di Rumahsakit Klinikum (Uniklinik) Aachen,
Jerman.

Hal-hal yang menyangkut dengan meninggalnya almarhum Bung A. Prajitno
akan disampaikan pada waktunya.

Salam
Lusi.-
03.12.2016.