Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing
Nah, sekarang diajukan kasus Tiongkok!!! Ngatain orang lain dalam tempurung, padahal dirinya sendiri yang selalu memperlihatkan ceteknya pengetahuan umumnya. Bayangin Tkk yang sudah melalui sebuah revolusi dan pembangunan sosialis di masa Mao dan sudah membangun dasar-dasar industri untuk tinggal landas, mau dibandingkan dengan negeri-negeri Dunia Ketiga Dasar remo, dan pemuja modal!! Ingat nggak pernah si Chan menulis di mana tercermin pikirannya bahwa modal harus dibela, tidak boleh dihujat. Katanya menjunjung Lenin dan Mao, tapi hakekat penghisapan yang disebabkan oleh modal pun sudah dia pungkiri... yah, apa yang bisa diharapkan dari seseroang yang sudah meninggalkan "jacket merahnya", bukan? Dan idolanya itu termasuk bosnya Lippo!!! Berapa kali dia mempostingkan berita tentang "keunggulan karakter" sang bos conglomerat Lippo!!! On Friday, April 13, 2018 5:30 PM, "ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]" wrote: Ada, Chan sudah mengeluarkan pendapatnya walau dengan melepas jasmerah dan bersikap dari kondisi kontemporer. Saya hargai pilihan Chan untuk berdiri di sana dan berpendapat dari sisi itu. Sayangnya, contoh 3 negara yang disebut berhasil menggunakan modal asing (kesempatan) tidak satu pun yang kondisi negeri (SDA) dan situasi masyarakatnya (SDM) mirip Indonesia. Latar sejarah, budaya, dan gejolak politiknya juga beda. Keresahan seperti yang ditimbulkan langkah-langkah Jokowi ini (mengabaikan hak warga atas pekerjaan) juga belum tentu muncul di 3 negara itu. Mengenai Ekuador (untuk contoh negara yang Anda sebut), setahu saya masih mengakui jerih payah buruh migrannya sebagai pendapatan resmi negara. Artinya, masih menghargai keringat warga yang kehilangan kesempatan bekerja di negara sendiri. Untuk Zimbabwe, hehe.. sepertinya kita sedang bekerja keras menyusulnya dengan memperbanyak utang lalu berharap, mak jebret... ... cancels debts... --- jetaimemucho1@... wrote: Sampai sekarang belum/tidak ada yang menjelaskan hubungan antara investasi dan perbaikan dalam ekonomi nasional. Yang jelas banyak pernyataan resmi pejabat baik Tiongkok kapitalis maupun Indonesia, hanyalah penipuan belaka. Kenyataan di lapangan bertentangan dengan yang dikoar-koarkan. Dari dulu sampai sekarang, investasi yang datang dari negara-negara kapitalis-imperialis, sudah tentu Tiongkok termasuk dalam kategori ini, walaupun orang-orang remo tidak mau menerima tanpa argumentasi yang membantah Tkk sebagai negara imperialis, tidak pernah menguntungkan rakyat negeri yang menjadi sasaran investasi itu. Mana ada negeri Dunia Ketiga yang sudah puluhan tahun bergantung pada investasi modal asing, mencapai kemakmuran, dan berkembang ekonomi nasionalnya. bukannya berkembang, tapi malah semakin terpuruk. Bayangkan, Ecuador sampai sekarang harus terus menggunakan dolas AS sebagai mata uang resminya, Zimbawe, saya dengar, sudah pakai mata uang Yen (masih harus saya verifikasi). Apa itu artinya??? Bla...bla...bla sama- sama beruntung On Thursday, April 12, 2018 4:34 PM, ajeg wrote: Semoga ada yang bisa menjelaskan hubungan antara investasi asing dan perbaikan ekonomi nasional. Kalau tidak ada, berarti rancangan untuk menjadikan Indonesia kekuatan ekonomi pada tahun 2050 (atau 2040?) memang tidak ada. Cuma omong kosong seperti hoax mobil Esemka. Nah, dengan sikap kerja seperti itu lantas bagaimana caranya membantah Indonesia bubar 2030? --- jetaimemucho1@ wrote: Pernah dulu ketika berdebat dengan si Chan soal modal yang berasal dari Tiongkok, dia menganggap modal dari Tkk lebih baik dari pada modal dari AS, negeri-negeri Eropa atau negeri lain. Pokoknya dia bela dan senang melihat penanamam modal Tiongkok semakin meningkat. Saya bilang modal tidak berkebangsaan, dari manapun asalnya, tujuannya sama, yaitu mencari keuntungan semaksimal mungkin. Itu seperti pepatah Spanyol "de Guatemala masuk ke Guatepeor" ( kurang lebih artinya, keluar dari mulut singa atau harimau masuk ke mulut buaya). Lantas ada orang yang nimbrung, karena dia tidak percaya modal Tkk akan membuat keadaan Indonesia lebih buruk. Nah, sekarang kenyataan sudah kita semua lihat. Jutaan buruh Tkk masuk Indonesia, yang legal maupun yang gelap. Jadi kenyataan justru menunjukkan modal Tkk disertai dengan buruh-buruhnya ( saya tidak pernah baca berita modal AS atau negeri Eropa lainnya yang disertai dengan buruh-buruhnya!!). Ini saja sudah cukup untuk membantah kata-kata menlu Tkk yang selalu bilang bahwa penanaman modalnya selalu buat keuntungan bersama. Yang jelas , lapangan pekerjaan yang memang sudah terbatas, semakin terbatas lagi dengan masuknya buruh kasar Tkk. apakah itu baik untuk Indonesia. Buruh Indonesia diupah lebih rendah dan kondisi hidupnya lebih buruk dari pada buruh Tiongkok. Hal ini pernah dengan jelas dibuktikan dalam sebuah penelitian terhadap pertambangan nikel di Sulawesi yang dikelola modal Tkk, yang pernah saya postingkan.Dan juga jelas terlihat b
Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing
Kaslau saja Korsel dikatakan sengaja digenjot AS untuk ditampilkan sebagai etalase kapitalisme, lalu keberhasilan Singapore untuk menghadapi Indonesia di ASEAN, dan Taiwan untuk menghadapi RRT, lalu keberhasilan RRT itu juga digenjot AS untuk melawan dirinyanya sendiri??? Yang tidak disangka-sangka AS, RRT justru telah menggeliat menjadi NAGA-KUNING yang mengancam dirinya sendiri! Hehehee, ... baguuus juga logika nenek dalam tempurung! Tidak berani melihat bahwa MODAL/KAPITAL itu sesungguhnya NETRAL, sangat tergantung dan ditentukan siapa yang pegang dan gunakan! Kapital bisa menjadi baik juga bisa jadi jahat! Begitu juga dengan saat kita menerima modal-asing masuk kenegara kita, ... bisa jadi BAIK juga bisa jadi JAHAT! Itu sangat tergantung dari PEMERINTAH yang berkuasa saja. Bagaimana Pemerintah yang berkuasa itu bersikap dan menggunakan MODAL-ASING itu untuk kepentingan NASIONAL, meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, atau lebih menduhulukan perut pejabat-pejabat korup itu saja! Yang perlu lebih diperhatikan, negara-negara tanpa SDA yang baik/makmur saja bisa tumbuh makmur, kenapa Indonesia yg SDA begitu makmur justru TETAP merupakan negara terbelakang dan miskin, ... menjadi itik mati dilumbung beras??? Jadi, jangan BERPIKIR dan mengharapkan belas-kasihan dari MODAL-ASING darimanapun yang diterima masuk, ... untuk bangun Indonesia lebih baik! Benahi dan tegakkan Pemerintah yang berkuasa itu benar-benar berperan dan berkemampuan untuk menggunakan MODAL-Asing itu menodorng maju ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, ...! Yang menjadi masalah, di Indonesia kekuatan rakyat belum kuat, sedang kekuatan anti-rakyat masih jauh lebih kuat! Bagaimana merubah imbangan kekuatan, memperbesar dan memperkuat kekuatan RAKYAT. Perjuangan yang digencarkan utamanya bukan menentang MODAL-asing, tapi menuntut pemerintah bisa nekaksanakan dan menegakkan UUD45 lebih baik, bahwa SDA untuk kepentingan rakyat banyak! Itu saja, ... SELAMA Pemerintah yang berkuasa masih kuasai banyak siluman-siluman, ... bagaimana bisa mengharapkan masuknya MODAL-asing itu mendorong maju ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat! Yang terjadi ya macam Indonesia jaman ORBA, 32 tahun Suharto berkuasa itu saja, sedikit “MAKMUR” dengan gelembung bola sabun indahnya gemerlapan warna-warni gedung pencakar langit, mobil-mewah, ...tapi begitu digempur krismon, meledaklah hilanglah bola-bola sabun yg gemerlapan itu! Karena MODAL-Asing tidak digunakan untuk membangun dasar ekonomi dengan baik, tapi digunakan untuk menguras habis-hab isan SDA yang ada dalam bumi Nusantara ini, dan, ... semua itu digunakan untuk menggendutkan perut Cendana dan kroni2nya saja! Salam, ChanCT From: Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Friday, April 13, 2018 11:48 PM To: ajeg ; GELORA45@yahoogroups.com Cc: Yahoogroups Subject: Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing Ya jelas, sama sekali tidak bisa ditampilkan tiga negara itu sebagai contoh "keberhasilan" investasi asing. Apalagi kasus Korsel yang karena posisinya sebagai lawan pembangunan Korut, sengaja digenjot AS untuk ditampilkan sebagai etalase keberhasilan kapitalisme... Persis seperti Plan Marshal yang digelontorkan ke negeri-negeri Eropa Barat yang hancur sebagai akibat PDII untuk meredam perjuangan kelas dan menumpulkan tuntutan dan perjuangan rakyat untuk sosialisme. On Friday, April 13, 2018 5:30 PM, ajeg wrote: Ada, Chan sudah mengeluarkan pendapatnya walau dengan melepas jasmerah dan bersikap dari kondisi kontemporer. Saya hargai pilihan Chan untuk berdiri di sana dan berpendapat dari sisi itu. Sayangnya, contoh 3 negara yang disebut berhasil menggunakan modal asing (kesempatan) tidak satu pun yang kondisi negeri (SDA) dan situasi masyarakatnya (SDM) mirip Indonesia. Latar sejarah, budaya, dan gejolak politiknya juga beda. Keresahan seperti yang ditimbulkan langkah-langkah Jokowi ini (mengabaikan hak warga atas pekerjaan) juga belum tentu muncul di 3 negara itu. Mengenai Ekuador (untuk contoh negara yang Anda sebut), setahu saya masih mengakui jerih payah buruh migrannya sebagai pendapatan resmi negara. Artinya, masih menghargai keringat warga yang kehilangan kesempatan bekerja di negara sendiri. Untuk Zimbabwe, hehe.. sepertinya kita sedang bekerja keras menyusulnya dengan memperbanyak utang lalu berharap, mak jebret... ... cancels debts... --- jetaimemucho1@... wrote: Sampai sekarang belum/tidak ada yang menjelaskan hubungan antara investasi dan perbaikan dalam ekonomi nasional. Yang jelas banyak pernyataan resmi pejabat baik Tiongkok kapitalis maupun Indonesia, hanyalah penipuan belaka. Kenyataan di lapangan bertentangan dengan yang dikoar-koarkan. Dari dulu sampai sekarang, investasi yang datang dari negara-negara kapitalis-imperialis, sudah tentu Tiongkok termasuk dalam kategori ini, walaupun orang-orang remo tidak mau
Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing
Ya jelas, sama sekali tidak bisa ditampilkan tiga negara itu sebagai contoh "keberhasilan" investasi asing. Apalagi kasus Korsel yang karena posisinya sebagai lawan pembangunan Korut, sengaja digenjot AS untuk ditampilkan sebagai etalase keberhasilan kapitalisme... Persis seperti Plan Marshal yang digelontorkan ke negeri-negeri Eropa Barat yang hancur sebagai akibat PDII untuk meredam perjuangan kelas dan menumpulkan tuntutan dan perjuangan rakyat untuk sosialisme. On Friday, April 13, 2018 5:30 PM, ajeg wrote: Ada, Chan sudah mengeluarkan pendapatnya walau dengan melepas jasmerah dan bersikap dari kondisi kontemporer. Saya hargai pilihan Chan untuk berdiri di sana dan berpendapat dari sisi itu. Sayangnya, contoh 3 negara yang disebut berhasil menggunakan modal asing (kesempatan) tidak satu pun yang kondisi negeri (SDA) dan situasi masyarakatnya (SDM) mirip Indonesia. Latar sejarah, budaya, dan gejolak politiknya juga beda. Keresahan seperti yang ditimbulkan langkah-langkah Jokowi ini (mengabaikan hak warga atas pekerjaan) juga belum tentu muncul di 3 negara itu. Mengenai Ekuador (untuk contoh negara yang Anda sebut), setahu saya masih mengakui jerih payah buruh migrannya sebagai pendapatan resmi negara. Artinya, masih menghargai keringat warga yang kehilangan kesempatan bekerja di negara sendiri. Untuk Zimbabwe, hehe.. sepertinya kita sedang bekerja keras menyusulnya dengan memperbanyak utang lalu berharap, mak jebret... ... cancels debts... --- jetaimemucho1@... wrote: Sampai sekarang belum/tidak ada yang menjelaskan hubungan antara investasi dan perbaikan dalam ekonomi nasional. Yang jelas banyak pernyataan resmi pejabat baik Tiongkok kapitalis maupun Indonesia, hanyalah penipuan belaka. Kenyataan di lapangan bertentangan dengan yang dikoar-koarkan. Dari dulu sampai sekarang, investasi yang datang dari negara-negara kapitalis-imperialis, sudah tentu Tiongkok termasuk dalam kategori ini, walaupun orang-orang remo tidak mau menerima tanpa argumentasi yang membantah Tkk sebagai negara imperialis, tidak pernah menguntungkan rakyat negeri yang menjadi sasaran investasi itu. Mana ada negeri Dunia Ketiga yang sudah puluhan tahun bergantung pada investasi modal asing, mencapai kemakmuran, dan berkembang ekonomi nasionalnya. bukannya berkembang, tapi malah semakin terpuruk. Bayangkan, Ecuador sampai sekarang harus terus menggunakan dolas AS sebagai mata uang resminya, Zimbawe, saya dengar, sudah pakai mata uang Yen (masih harus saya verifikasi). Apa itu artinya??? Bla...bla...bla sama- sama beruntung On Thursday, April 12, 2018 4:34 PM, ajeg wrote: Semoga ada yang bisa menjelaskan hubungan antara investasi asing dan perbaikan ekonomi nasional. Kalau tidak ada, berarti rancangan untuk menjadikan Indonesia kekuatan ekonomi pada tahun 2050 (atau 2040?) memang tidak ada. Cuma omong kosong seperti hoax mobil Esemka. Nah, dengan sikap kerja seperti itu lantas bagaimana caranya membantah Indonesia bubar 2030? --- jetaimemucho1@ wrote: Pernah dulu ketika berdebat dengan si Chan soal modal yang berasal dari Tiongkok, dia menganggap modal dari Tkk lebih baik dari pada modal dari AS, negeri-negeri Eropa atau negeri lain. Pokoknya dia bela dan senang melihat penanamam modal Tiongkok semakin meningkat. Saya bilang modal tidak berkebangsaan, dari manapun asalnya, tujuannya sama, yaitu mencari keuntungan semaksimal mungkin. Itu seperti pepatah Spanyol "de Guatemala masuk ke Guatepeor" ( kurang lebih artinya, keluar dari mulut singa atau harimau masuk ke mulut buaya). Lantas ada orang yang nimbrung, karena dia tidak percaya modal Tkk akan membuat keadaan Indonesia lebih buruk. Nah, sekarang kenyataan sudah kita semua lihat. Jutaan buruh Tkk masuk Indonesia, yang legal maupun yang gelap. Jadi kenyataan justru menunjukkan modal Tkk disertai dengan buruh-buruhnya ( saya tidak pernah baca berita modal AS atau negeri Eropa lainnya yang disertai dengan buruh-buruhnya!!). Ini saja sudah cukup untuk membantah kata-kata menlu Tkk yang selalu bilang bahwa penanaman modalnya selalu buat keuntungan bersama. Yang jelas , lapangan pekerjaan yang memang sudah terbatas, semakin terbatas lagi dengan masuknya buruh kasar Tkk. apakah itu baik untuk Indonesia. Buruh Indonesia diupah lebih rendah dan kondisi hidupnya lebih buruk dari pada buruh Tiongkok. Hal ini pernah dengan jelas dibuktikan dalam sebuah penelitian terhadap pertambangan nikel di Sulawesi yang dikelola modal Tkk, yang pernah saya postingkan.Dan juga jelas terlihat bahwa buruh-buruh itu sama sekali BUKAN tenaga ahli, pekerjaannya sepenuhnya dapat dilakukan oleh buruh Indonesia. Jadi dimana keuntungan buruh Indonesia dalam hal penanaman modal Tkk yang disertai oleh buruhnya sendiri? Sekarang Jokowi mengeluarkan Perpres permudah TKA. Di situ tertera segala macam peraturan yang harus dipenuhi untuk bekerja di Indonesia. Tapi kenyataannya, buruh Tkk terus mengalir hanya dengan vi
AW: [temu_eropa] Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing
Refleksi ; Betul bung Marco , menurut pengamatan saya, Rezim neoliberal Jokowi-JK telah melakukan pelanggaran Konstitusi Negara kita, ini jelas tak terbantahkan, karena kebijaksanaan pembangunan ekonomi (kebijakan investasi, industrialisasi) tidak boleh bertentangan dan harus mendukung serta bertanggung jawab ketiga Pasal UUD 45 yaitu: Pasal 33 yang berada di dalam Bab IV UUD 45 dengan judul Babnya Kesejahteraan Sosial. Yang diikuti oleh Pasal 34 UUD 45 mengenai hak kaum fakir miskin dan anak-anak terlantar didalam Bab yang sama, maka lengkaplah dimensi kesejahteraan sosial Indonesia. Melengkapi kedua Pasal tersebut adalah (ayat 2) UUD 45, yang bunyinya : “Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“ Semua pasal-pasal tersebut diatas telah kini telah di abaikan oleh rezim neolibral Jokowi-JK, dan diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Bagi Warga negaranya sendiri tidak di sediakan lapangan kerja, tapi dijual sebagai budak-budak belian moderen, kenegeri-negeri misalnya Malaysia, Saudi Arabia, Hongkong dan entah di manalagi, yang semuanya itu penuh dengan resiko, penyiksaan,pelecehan seksual sampai pembuhuhan dll. Kebijakan penjualan manusia sebagai budak-budak belian ini dengan maksud untuk mendapatkan devisa yaitu valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran utang luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional. Sebagai imbalan bagi para korban dari kebijakan yang melanggar konstitusi tersebut, mereka para korban diberi nama pahlawan devisa. Demikanlah pembodohan yang dilakukan oleh rezim neolibearl Jokowi-Jk terhadap rakyat Indonesia. Kesimpulan akhir : 20 tahun ``reformasi`` telah menghasilkan suatu rezim yang secara bebas dapat keluar sak enaknya sendiri dari norma-norma ketentuan konstiutusi yaitu UUD 45 dan Pancasila 1 Juni 1945. Roeslan. Von: temu_er...@yahoogroups.com [mailto:temu_er...@yahoogroups.com] Gesendet: Freitag, 13. April 2018 15:58 An: 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [temu_eropa] Cc: GELORA45@yahoogroups.com; ajeg; Harry Singgih; Rachmat Hadi-Soetjipto; Daeng; Gol; Mitri; Lingkar Sitompul; in...@ozemail.com.au; Farida Ishaja; Oman Romana; Harsono Sutedjo; Billy Gunadi; da...@telia.com; Ronggo A.; Sie Tik Tan; Sahala Silalahi; Andreas Sungkono; Tjoa; Nunu Nugroho; Everistus Kayep Betreff: Re: [temu_eropa] Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing INDONESIA dan POLITIK EKONOMINYA YANG SERBA terbalik dan CONTROVERSIAL 1. Politik Ekonomi Orba : Liberalisasi (Buas ) Ekonomi Indonesia - Conceptor: Prof.Dr.Soemitro Djojohadikoesumo ( Bapak dari 2018-04-12 16:32 GMT+02:00 Marco 45665 : Permudah Tenaga Kerja Asing untuk bek e rja di Tanah Air ...dan PERSULIT TENAGA KERJA SENDIRI / TKI/ untuk mendapat Lapangangan Pekerjaan di Tanah A irnya sendiri > untuk lebih Baik dijadikan MIGRAN murahaan di Luar Negri . MAKANYA JANG TERLALU BANYAK BERHUTANG dan MENGGANTUNGKAN pada HUTANG ( Kendatipun hampir Tidak negara didunia ini Yang TIDAK BERHUTANG - paling tidak sedikit Berhutang,..), karena sudah pada PRINSIPNYA , bahwa SETIAP HUTANG ITU MENGIKAT.. Tidak Percaya ?? Jika demikian marilah kita ambil contoh praktis dari Kehidupan dari Kita se-hari2 sbb : >> KALAU kITA PINJAM UANG DARI TETANGGA (walaupun tanpa Bunga) atau apalagi >> kalau Kita Pinjam Uang dan atau Ambil Hypotek dari Bank untuk beli Rumah, >> atau sbg Credit Investasi Usaha kita, maka yang jelas Kita terikat Banyak >> Persyaratan yang Mau Tak Mau HARUS Kita Penuhi agar Kita mendapatkan >> Pinjaman Uang dan atau Hypotek dari Bank tanpa Masalah ( Persyaratan Mana >> diantaranya Data2 Pribadi yang Harus diisi menurut Persyaratan dan atau >> Peraturan Bank tentang - termasuk Asset/Income atau Gajih/Penghasilan tetap >> per Bulan dan Hutang-Piutang yg kita punyai , Harta Kekayaan yang kita >> miliki sebagai Jaminan , Jabatan dan Pekerjaan Tetap, dll, dll . Kemudian >> Juga Kita diharuskan membayar Cicilan Hutang Per Bulan dalam jumblah >> tertentu dan selama Waktu tertentu yang ditentukan oleh Bank , Lalu Bunga >> Pinjaman dan atau Bunga Hypotek yang ditentukan oleh Bank dan HARUS MUTLAK >> KITA BAYAR MENURUT PERSYARATAN YANG SUDAH DITENTUKAN dan yang sudah menjadi >> PERHITUNGAN BANK... dan yang KESEMUANYA HARUS kITA BAYAR PADA WAKTUNYA. Dan setiap Penungggakan Pembayaran , maka Bank akan mengenakan Denda sekian % tertentu /per bulan dari Jumblah atau Sisa Jumblah Pinjaman Uang yg sudah terbayar...( diluar % Bunga dari Pinjaman yang telah ditentukan dan sebelumnya - menurut Perjanjian yan
Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing
Ada, Chan sudah mengeluarkan pendapatnya walau dengan melepas jasmerah dan bersikap dari kondisi kontemporer. Saya hargai pilihan Chan untuk berdiri di sana dan berpendapat dari sisi itu. Sayangnya, contoh 3 negara yang disebut berhasil menggunakan modal asing (kesempatan) tidak satu pun yang kondisi negeri (SDA) dan situasi masyarakatnya (SDM) mirip Indonesia. Latar sejarah, budaya, dan gejolak politiknya juga beda. Keresahan seperti yang ditimbulkan langkah-langkah Jokowi ini (mengabaikan hak warga atas pekerjaan) juga belum tentu muncul di 3 negara itu. Mengenai Ekuador (untuk contoh negara yang Anda sebut), setahu saya masih mengakui jerih payah buruh migrannya sebagai pendapatan resmi negara. Artinya, masih menghargai keringat warga yang kehilangan kesempatan bekerja di negara sendiri. Untuk Zimbabwe, hehe.. sepertinya kita sedang bekerja keras menyusulnya dengan memperbanyak utang lalu berharap, mak jebret... ... cancels debts... --- jetaimemucho1@... wrote: Sampai sekarang belum/tidak ada yang menjelaskan hubungan antara investasi dan perbaikan dalam ekonomi nasional. Yang jelas banyak pernyataan resmi pejabat baik Tiongkok kapitalis maupun Indonesia, hanyalah penipuan belaka. Kenyataan di lapangan bertentangan dengan yang dikoar-koarkan. Dari dulu sampai sekarang, investasi yang datang dari negara-negara kapitalis-imperialis, sudah tentu Tiongkok termasuk dalam kategori ini, walaupun orang-orang remo tidak mau menerima tanpa argumentasi yang membantah Tkk sebagai negara imperialis, tidak pernah menguntungkan rakyat negeri yang menjadi sasaran investasi itu. Mana ada negeri Dunia Ketiga yang sudah puluhan tahun bergantung pada investasi modal asing, mencapai kemakmuran, dan berkembang ekonomi nasionalnya. bukannya berkembang, tapi malah semakin terpuruk. Bayangkan, Ecuador sampai sekarang harus terus menggunakan dolas AS sebagai mata uang resminya, Zimbawe, saya dengar, sudah pakai mata uang Yen (masih harus saya verifikasi). Apa itu artinya??? Bla...bla...bla sama- sama beruntung On Thursday, April 12, 2018 4:34 PM, ajeg wrote: Semoga ada yang bisa menjelaskan hubungan antara investasi asing dan perbaikan ekonomi nasional. Kalau tidak ada, berarti rancangan untuk menjadikan Indonesia kekuatan ekonomi pada tahun 2050 (atau 2040?) memang tidak ada. Cuma omong kosong seperti hoax mobil Esemka. Nah, dengan sikap kerja seperti itu lantas bagaimana caranya membantah Indonesia bubar 2030? --- jetaimemucho1@ wrote: Pernah dulu ketika berdebat dengan si Chan soal modal yang berasal dari Tiongkok, dia menganggap modal dari Tkk lebih baik dari pada modal dari AS, negeri-negeri Eropa atau negeri lain. Pokoknya dia bela dan senang melihat penanamam modal Tiongkok semakin meningkat. Saya bilang modal tidak berkebangsaan, dari manapun asalnya, tujuannya sama, yaitu mencari keuntungan semaksimal mungkin. Itu seperti pepatah Spanyol "de Guatemala masuk ke Guatepeor" ( kurang lebih artinya, keluar dari mulut singa atau harimau masuk ke mulut buaya). Lantas ada orang yang nimbrung, karena dia tidak percaya modal Tkk akan membuat keadaan Indonesia lebih buruk. Nah, sekarang kenyataan sudah kita semua lihat. Jutaan buruh Tkk masuk Indonesia, yang legal maupun yang gelap. Jadi kenyataan justru menunjukkan modal Tkk disertai dengan buruh-buruhnya ( saya tidak pernah baca berita modal AS atau negeri Eropa lainnya yang disertai dengan buruh-buruhnya!!). Ini saja sudah cukup untuk membantah kata-kata menlu Tkk yang selalu bilang bahwa penanaman modalnya selalu buat keuntungan bersama. Yang jelas , lapangan pekerjaan yang memang sudah terbatas, semakin terbatas lagi dengan masuknya buruh kasar Tkk. apakah itu baik untuk Indonesia. Buruh Indonesia diupah lebih rendah dan kondisi hidupnya lebih buruk dari pada buruh Tiongkok. Hal ini pernah dengan jelas dibuktikan dalam sebuah penelitian terhadap pertambangan nikel di Sulawesi yang dikelola modal Tkk, yang pernah saya postingkan.Dan juga jelas terlihat bahwa buruh-buruh itu sama sekali BUKAN tenaga ahli, pekerjaannya sepenuhnya dapat dilakukan oleh buruh Indonesia. Jadi dimana keuntungan buruh Indonesia dalam hal penanaman modal Tkk yang disertai oleh buruhnya sendiri? Sekarang Jokowi mengeluarkan Perpres permudah TKA. Di situ tertera segala macam peraturan yang harus dipenuhi untuk bekerja di Indonesia. Tapi kenyataannya, buruh Tkk terus mengalir hanya dengan visa turis! Terbukti dari video yang saya postingkan kemarin. Kira-kira 30 orang Tkk yang masuk ke Sulawesi itu akan bekerja di pertambangan. Itukah para ahli Tkk yang dibutuhkan Indonesia??Bisakah pendukung Jokowi menjawab atau membuat komentar tentang terus mengalirnya buruh Tiongkok ini??? Di artikel diatas juga tertera dengan ditandatangani Perpres permudah TKA , diharapkan investasi meningkat dan ekonomi nasional tambah baik. Ada yang bisa menjelaskan bagaimana hubungan antara investasi dengan perbaikan nyata ekonomi n
Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing
Setuju, kesempatan harus digunakan sebaiknya-baiknya. Baik, saya tanggapi pendapat Anda dimulai dengan lebih dulu menyentil jauh-jauh pendapat bahwa negara yang menolak menggunakan investasi asing adalah negara bodoh. Saya sentil bukan karena pendapat ini mirip pendapat Jokowi, tapi semata karena fakta bahwa sekarang ini tidak ada negara miskin yang berani menolak investasi asing karena terus diteror, dikatai bodoh, oleh kapitalis yang dengan garang menyabet-nyabetkan tiang bendera "globlalisasi neolib". Saya tahu Anda tidak mungkin menyebut Jokowi bodoh karena mengatakan pendapat sefiktif itu. Jadi, karena "negara bodoh" itu cuma fiktif ya tidak perlu dibahas. Cukup disentil atau dihembus supaya menjauh. Sekarang ini mana ada negara miskin yang sebodoh itu. Yang ada hanyalah negara yang menyalahgunakan kesempatannya. Nah, masuk di sini kita punya titik temu; kesempatan memang harus digunakan sebaiknya-baiknya oleh pemerintahan yang berkuasa berdasarkan sikap dan pendirian yang jelas arahnya, yang sesuai dengan tujuan negaranya. Lalu, ke mana tujuan Indonesia? Seingat saya janjiannya doeloe tujuan Indonesia adalah masyarakat adil-makmur. Sejahtera. Ini sikap kita, sikap bangsa-bangsa di Kepulauan Nusantara sejak menyusun kekuatan untuk mengusir kolonialisme-imperialisme. Sikap yang dipertegas dengan menciptakan kesempatan untuk memproklamirkan kemerdekaan lalu mendirikan sebuah negara bersama. Dan, konsekuensi dari bernegara seperti ini (negara bersama) adalah membentuk pemerintahan untuk menjalankan sikap bersama tadi yaitu pemerintahan republik. Alias, pemerintahan yang tampuknya berasal dari publik. Dari Rakyat, oleh Rakyat dan untuk Rakyat. Tentu, republik yang menegakkan azas demokrasi, Sila Kerakyatan, dan bukan republik kolegial macam Republik Roma tempo doeloe. Masalahnya, Anda selalu betul setiap melihat tampuk pemerintahan sekarang yang pandai menggunakan kesempatan yang ada. Dan saya salah karena terus menginginkan pemimpin-pemimpin yang bisa menciptakan kesempatan(-kesempatan). Di sini kita berbeda. Anda betul, Jokowi pandai menggunakan kesempatan. Tapi ya sebatas kesempatan yang ada. Dia tidak menciptakan kesempatan. Dia pandai menggunakan kesempatan jadi gubernur ketika kesempatan itu ada. Juga ketika ada kesempatan jadi presiden. Ada kesempatan berutang pun tidak disia-siakan, langsung dia terkam sambil melupakan janji / sikap untuk tidak berutang. Giliran ada kesempatan mendapat investasi asing, dia buatlah peraturan yang mempermudah orang asing bekerja di Indonesia. Terus terang saya tidak perlu mengatakan Jokowi menggunakan kesempatan ini untuk menjual kedaulatan bangsa karena jejak langkah Jokowi tsb toh jelas mengarah kepada hilangnya kesempatan (baca: hak) warganegara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 27 UUD'45). Nah, kalau kesempatan (baca: hak) warga atas pekerjaan dicampakkan sedemikian rupa, bagaimana warga bisa memperbaiki perekonomiannya sendiri -- yang kemudian berakumulasi menjadi perbaikan ekonomi bersama (nasional)? Singkatnya, pendapat atau anjuran untuk 'menggunakan kesempatan yang ada' lebih berlaku untuk para investor berikut pasukan tenaga kerjanya. Dengan kata lain, investasi asing lebih bermanfaat untuk perbaikan ekonomi TKA, investor, dan negara mereka. Negara kita, sedang dirintis untuk bubar melalui peraturan-peraturan & perundang-undangan yang bodoh. Heheh... --- sadar@... wrote: Kalau boleh saya kemukakan pendapat saya, sekalipun awam soal ekonomi. Menurut saya investasi modal asing hanyalah KESEMPATAN yang bisa digunakan, yang LEBIH PENTING bagaimana SIKAP/PENDIRIAN Pemerintah yang berkuasa menggunakan kesempatan (saat menerima masuk modal-asing) yang ada itu! Bisa tidak menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk meningkatkan ekonomi nasional! Bagi satu negara yang masih terbelakang dan MISKIN, adalah satu KEBODOHAN kalau menolak dan TIDAK BERANI menggunakan KESEMPATAN yang ada dan bahkan harus bisa menciptakan kondisi sebaik mungkin agar investasi modal-asing mungkin terjadi, ... Saya perhatikan, Singapore, Korea-Selatan dan Taiwan, bahkan juga RRT sejak tahun 1980 itu BERHASIL dengan baik gunakan modal-asing yang masuk untuk mengembangkan dan mendorong maju ekonomi nasional! Tidak banyak contoh konkrit di Singapore, Korea-Selatan yang saya ikuti, ... tapi ada beberapa contoh modal-asing masuk di Tiongkok untuk mendorong maju ekonomi nasional! Kalau diperhatikan, bagaimana Shen Zhen, daerah khusus ekonomi yang dijadikan pilot awal jalankan politik “Reformasi dan Keterbukaan” Deng Xiao Ping itu, dinyatakan bisa berhasil justru adanya modal Huakiao yang berani menanamkan modalnya kembali di Tiongkok daratan. Tidak jelas angka konkritnya, tapi ada yang menyatakan diawal mula itu, 60% modal yang masuk adalah dari Huakiao dari HK, Macao, AS, Kanada dan Saudara Sekandung Taiwan, ...! Baru kemudian juga masuk dan RRT menerima pinjaman dari IMF/Bank Dunia, ...
Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing
Sampai sekarang belum/tidak ada yang menjelaskan hubungan antara investasi dan perbaikan dalam ekonomi nasional. Yang jelas banyak pernyataan resmi pejabat baik Tiongkok kapitalis maupun Indonesia, hanyalah penipuan belaka. Kenyataan di lapangan bertentangan dengan yang dikoar-koarkan. Dari dulu sampai sekarang, investasi yang datang dari negara-negara kapitalis-imperialis, sudah tentu Tiongkok termasuk dalam kategori ini, walaupun orang-orang remo tidak mau menerima tanpa argumentasi yang membantah Tkk sebagai negara imperialis, tidak pernah menguntungkan rakyat negeri yang menjadi sasaran investasi itu. Mana ada negeri Dunia Ketiga yang sudah puluhan tahun bergantung pada investasi modal asing, mencapai kemakmuran, dan berkembang ekonomi nasionalnya. bukannya berkembang, tapi malah semakin terpuruk. Bayangkan, Ecuador sampai sekarang harus terus menggunakan dolas AS sebagai mata uang resminya, Zimbawe, saya dengar, sudah pakai mata uang Yen (masih harus saya verifikasi). Apa itu artinya??? Bla...bla...bla sama- sama beruntung On Thursday, April 12, 2018 4:34 PM, ajeg wrote: Semoga ada yang bisa menjelaskan hubungan antara investasi asing dan perbaikan ekonomi nasional. Kalau tidak ada, berarti rancangan untuk menjadikan Indonesia kekuatan ekonomi pada tahun 2050 (atau 2040?) memang tidak ada. Cuma omong kosong seperti hoax mobil Esemka. Nah, dengan sikap kerja seperti itu lantas bagaimana caranya membantah Indonesia bubar 2030? --- jetaimemucho1@... wrote: Pernah dulu ketika berdebat dengan si Chan soal modal yang berasal dari Tiongkok, dia menganggap modal dari Tkk lebih baik dari pada modal dari AS, negeri-negeri Eropa atau negeri lain. Pokoknya dia bela dan senang melihat penanamam modal Tiongkok semakin meningkat. Saya bilang modal tidak berkebangsaan, dari manapun asalnya, tujuannya sama, yaitu mencari keuntungan semaksimal mungkin. Itu seperti pepatah Spanyol "de Guatemala masuk ke Guatepeor" ( kurang lebih artinya, keluar dari mulut singa atau harimau masuk ke mulut buaya). Lantas ada orang yang nimbrung, karena dia tidak percaya modal Tkk akan membuat keadaan Indonesia lebih buruk. Nah, sekarang kenyataan sudah kita semua lihat. Jutaan buruh Tkk masuk Indonesia, yang legal maupun yang gelap. Jadi kenyataan justru menunjukkan modal Tkk disertai dengan buruh-buruhnya ( saya tidak pernah baca berita modal AS atau negeri Eropa lainnya yang disertai dengan buruh-buruhnya!!). Ini saja sudah cukup untuk membantah kata-kata menlu Tkk yang selalu bilang bahwa penanaman modalnya selalu buat keuntungan bersama. Yang jelas , lapangan pekerjaan yang memang sudah terbatas, semakin terbatas lagi dengan masuknya buruh kasar Tkk. apakah itu baik untuk Indonesia. Buruh Indonesia diupah lebih rendah dan kondisi hidupnya lebih buruk dari pada buruh Tiongkok. Hal ini pernah dengan jelas dibuktikan dalam sebuah penelitian terhadap pertambangan nikel di Sulawesi yang dikelola modal Tkk, yang pernah saya postingkan.Dan juga jelas terlihat bahwa buruh-buruh itu sama sekali BUKAN tenaga ahli, pekerjaannya sepenuhnya dapat dilakukan oleh buruh Indonesia. Jadi dimana keuntungan buruh Indonesia dalam hal penanaman modal Tkk yang disertai oleh buruhnya sendiri? Sekarang Jokowi mengeluarkan Perpres permudah TKA. Di situ tertera segala macam peraturan yang harus dipenuhi untuk bekerja di Indonesia. Tapi kenyataannya, buruh Tkk terus mengalir hanya dengan visa turis! Terbukti dari video yang saya postingkan kemarin. Kira-kira 30 orang Tkk yang masuk ke Sulawesi itu akan bekerja di pertambangan. Itukah para ahli Tkk yang dibutuhkan Indonesia??Bisakah pendukung Jokowi menjawab atau membuat komentar tentang terus mengalirnya buruh Tiongkok ini??? Di artikel diatas juga tertera dengan ditandatangani Perpres permudah TKA , diharapkan investasi meningkat dan ekonomi nasional tambah baik. Ada yang bisa menjelaskan bagaimana hubungan antara investasi dengan perbaikan nyata ekonomi nasional? On Thursday, April 12, 2018 2:56 PM, ajeg wrote: Kelihatannya Jokowi ini senang melihat para pemudi dan ibu-ibu rumahtangga kita menjadi pembantu di negara orang. - JokowiTeken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing IHSANUDDINKompas.com -05/04/2018, 10:39 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden JokoWidodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang PenggunaanTenaga Kerja Asing. Perpres ini diharapkan bisa mempermudah tenaga kerjaasing (TKA) masuk ke Indonesia yang berujung pada peningkatan investasi danperbaikan ekonomi nasional. Dalam perpres ini disebutkan, setiap pemberi kerja TKAyang menggunakan TKA harus memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing(RPTKA) yang disahkan menteri atau pejabat yang ditunjuk. Namun, pemberi kerja TKA tidak wajib memiliki RPTKAuntuk mempekerjakan TKA yang merupakan: a. pemegang saham yang menjabat anggota direksi atauanggota dewan komisaris pada pemberi kerja TKA b. pegawai diplomatik dan konsuler pada per
Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing
Kalau boleh saya kemukakan pendapat saya, sekalipun awam soal ekonomi. Menurut saya investasi modal asing hanyalah KESEMPATAN yang bisa digunakan, yang LEBIH PENTING bagaimana SIKAP/PENDIRIAN Pemerintah yang berkuasa menggunakan kesempatan (saat menerima masuk modal-asing) yang ada itu! Bisa tidak menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk meningkatkan ekonomi nasional! Bagi satu negara yang masih terbelakang dan MISKIN, adalah satu KEBODOHAN kalau menolak dan TIDAK BERANI menggunakan KESEMPATAN yang ada dan bahkan harus bisa menciptakan kondisi sebaik mungkin agar investasi modal-asing mungkin terjadi, ... Saya perhatikan, Singapore, Korea-Selatan dan Taiwan, bahkan juga RRT sejak tahun 1980 itu BERHASIL dengan baik gunakan modal-asing yang masuk untuk mengembangkan dan mendorong maju ekonomi nasional! Tidak banyak contoh konkrit di Singapore, Korea-Selatan yang saya ikuti, ... tapi ada beberapa contoh modal-asing masuk di Tiongkok untuk mendorong maju ekonomi nasional! Kalau diperhatikan, bagaimana Shen Zhen, daerah khusus ekonomi yang dijadikan pilot awal jalankan politik “Reformasi dan Keterbukaan” Deng Xiao Ping itu, dinyatakan bisa berhasil justru adanya modal Huakiao yang berani menanamkan modalnya kembali di Tiongkok daratan. Tidak jelas angka konkritnya, tapi ada yang menyatakan diawal mula itu, 60% modal yang masuk adalah dari Huakiao dari HK, Macao, AS, Kanada dan Saudara Sekandung Taiwan, ...! Baru kemudian juga masuk dan RRT menerima pinjaman dari IMF/Bank Dunia, ...! Bukankah kenyataan sampai sekarang negara-negara itu tetap tumbuh dan berkembang maju dan masih TETAP gunakan dan masih mengharapkan makin banyak modal-asing bisa investasi, ...! Begitulah kondisi dunia modern sekarang ini, memasuki globalisasi yang harus berani dihadapi. Dan tidak seharusnya mengurung diri rapat-rapat dalam tempurungnya sendiri saja! Sedang masalah BURUH-Asing, berlakukan saja ketentuan PERBURUHAN yang baik bagi kepentingan BURUH lokal saja! Yang PENTING usaha jalan lancar, produksi tumbuh berkeembang dengan baik, sebaliknya kesejahteraan warga juga ikut tumbuh berkembang dengan lebih baik! Itulah TUGAS Pemerintah yang berkuasa membuat keseimbangan sebaik-baiknya! Harus bisa menjamin keuntungan bersama, kemajuan bersama dan MENANAG BERSAMA! TIDAK JOMPLANG secara ekstrim, hanya menekankan kepentingan buruh/pekerja setempat dan tidak menguntungkan modal-asing yang masuk. Atau sebaliknya! Jangan biarkan sampai terjadi buruh-asing membanjiri dan merebut mata-pencaharian warga setempat! TINDAK TEGAS saja buruh-asing liar/gelap yang terjadi tanpa ijin dan diluarbatas darimanapun dia! Salam, ChanCT From: ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Thursday, April 12, 2018 10:34 PM To: Tatiana Lukman ; GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing Semoga ada yang bisa menjelaskan hubungan antara investasi asing dan perbaikan ekonomi nasional. Kalau tidak ada, berarti rancangan untuk menjadikan Indonesia kekuatan ekonomi pada tahun 2050 (atau 2040?) memang tidak ada. Cuma omong kosong seperti hoax mobil Esemka. Nah, dengan sikap kerja seperti itu lantas bagaimana caranya membantah Indonesia bubar 2030? --- jetaimemucho1@... wrote: Pernah dulu ketika berdebat dengan si Chan soal modal yang berasal dari Tiongkok, dia menganggap modal dari Tkk lebih baik dari pada modal dari AS, negeri-negeri Eropa atau negeri lain. Pokoknya dia bela dan senang melihat penanamam modal Tiongkok semakin meningkat. Saya bilang modal tidak berkebangsaan, dari manapun asalnya, tujuannya sama, yaitu mencari keuntungan semaksimal mungkin. Itu seperti pepatah Spanyol "de Guatemala masuk ke Guatepeor" ( kurang lebih artinya, keluar dari mulut singa atau harimau masuk ke mulut buaya). Lantas ada orang yang nimbrung, karena dia tidak percaya modal Tkk akan membuat keadaan Indonesia lebih buruk. Nah, sekarang kenyataan sudah kita semua lihat. Jutaan buruh Tkk masuk Indonesia, yang legal maupun yang gelap. Jadi kenyataan justru menunjukkan modal Tkk disertai dengan buruh-buruhnya ( saya tidak pernah baca berita modal AS atau negeri Eropa lainnya yang disertai dengan buruh-buruhnya!!). Ini saja sudah cukup untuk membantah kata-kata menlu Tkk yang selalu bilang bahwa penanaman modalnya selalu buat keuntungan bersama. Yang jelas , lapangan pekerjaan yang memang sudah terbatas, semakin terbatas lagi dengan masuknya buruh kasar Tkk. apakah itu baik untuk Indonesia. Buruh Indonesia diupah lebih rendah dan kondisi hidupnya lebih buruk dari pada buruh Tiongkok. Hal ini pernah dengan jelas dibuktikan dalam sebuah penelitian terhadap pertambangan nikel di Sulawesi yang dikelola modal Tkk, yang pernah saya postingkan.Dan juga jelas terlihat bahwa buruh-buruh itu sama sekali BUKAN tenaga ahli, pekerjaannya sepenuhnya dapat dilakukan oleh buruh Indonesia. Jadi dimana keuntungan buruh Indonesia dalam hal penan
Re: [GELORA45] Jokowi Teken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing
Semoga ada yang bisa menjelaskan hubungan antara investasi asing dan perbaikan ekonomi nasional. Kalau tidak ada, berarti rancangan untuk menjadikan Indonesia kekuatan ekonomi pada tahun 2050 (atau 2040?) memang tidak ada. Cuma omong kosong seperti hoax mobil Esemka. Nah, dengan sikap kerja seperti itu lantas bagaimana caranya membantah Indonesia bubar 2030? --- jetaimemucho1@... wrote: Pernah dulu ketika berdebat dengan si Chan soal modal yang berasal dari Tiongkok, dia menganggap modal dari Tkk lebih baik dari pada modal dari AS, negeri-negeri Eropa atau negeri lain. Pokoknya dia bela dan senang melihat penanamam modal Tiongkok semakin meningkat. Saya bilang modal tidak berkebangsaan, dari manapun asalnya, tujuannya sama, yaitu mencari keuntungan semaksimal mungkin. Itu seperti pepatah Spanyol "de Guatemala masuk ke Guatepeor" ( kurang lebih artinya, keluar dari mulut singa atau harimau masuk ke mulut buaya). Lantas ada orang yang nimbrung, karena dia tidak percaya modal Tkk akan membuat keadaan Indonesia lebih buruk. Nah, sekarang kenyataan sudah kita semua lihat. Jutaan buruh Tkk masuk Indonesia, yang legal maupun yang gelap. Jadi kenyataan justru menunjukkan modal Tkk disertai dengan buruh-buruhnya ( saya tidak pernah baca berita modal AS atau negeri Eropa lainnya yang disertai dengan buruh-buruhnya!!). Ini saja sudah cukup untuk membantah kata-kata menlu Tkk yang selalu bilang bahwa penanaman modalnya selalu buat keuntungan bersama. Yang jelas , lapangan pekerjaan yang memang sudah terbatas, semakin terbatas lagi dengan masuknya buruh kasar Tkk. apakah itu baik untuk Indonesia. Buruh Indonesia diupah lebih rendah dan kondisi hidupnya lebih buruk dari pada buruh Tiongkok. Hal ini pernah dengan jelas dibuktikan dalam sebuah penelitian terhadap pertambangan nikel di Sulawesi yang dikelola modal Tkk, yang pernah saya postingkan.Dan juga jelas terlihat bahwa buruh-buruh itu sama sekali BUKAN tenaga ahli, pekerjaannya sepenuhnya dapat dilakukan oleh buruh Indonesia. Jadi dimana keuntungan buruh Indonesia dalam hal penanaman modal Tkk yang disertai oleh buruhnya sendiri? Sekarang Jokowi mengeluarkan Perpres permudah TKA. Di situ tertera segala macam peraturan yang harus dipenuhi untuk bekerja di Indonesia. Tapi kenyataannya, buruh Tkk terus mengalir hanya dengan visa turis! Terbukti dari video yang saya postingkan kemarin. Kira-kira 30 orang Tkk yang masuk ke Sulawesi itu akan bekerja di pertambangan. Itukah para ahli Tkk yang dibutuhkan Indonesia??Bisakah pendukung Jokowi menjawab atau membuat komentar tentang terus mengalirnya buruh Tiongkok ini??? Di artikel diatas juga tertera dengan ditandatangani Perpres permudah TKA , diharapkan investasi meningkat dan ekonomi nasional tambah baik. Ada yang bisa menjelaskan bagaimana hubungan antara investasi dengan perbaikan nyata ekonomi nasional? On Thursday, April 12, 2018 2:56 PM, ajeg wrote: Kelihatannya Jokowi ini senang melihat para pemudi dan ibu-ibu rumahtangga kita menjadi pembantu di negara orang. - JokowiTeken Perpres Permudah Tenaga Kerja Asing IHSANUDDINKompas.com -05/04/2018, 10:39 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden JokoWidodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang PenggunaanTenaga Kerja Asing. Perpres ini diharapkan bisa mempermudah tenaga kerjaasing (TKA) masuk ke Indonesia yang berujung pada peningkatan investasi danperbaikan ekonomi nasional. Dalam perpres ini disebutkan, setiap pemberi kerja TKAyang menggunakan TKA harus memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing(RPTKA) yang disahkan menteri atau pejabat yang ditunjuk. Namun, pemberi kerja TKA tidak wajib memiliki RPTKAuntuk mempekerjakan TKA yang merupakan: a. pemegang saham yang menjabat anggota direksi atauanggota dewan komisaris pada pemberi kerja TKA b. pegawai diplomatik dan konsuler pada perwakilannegara asing c. TKA pada jenis pekerjaan yang dibutuhkanpemerintah. Untuk pekerjaan yang bersifat darurat dan mendesak, menurut perpres ini,pemberi kerja TKA dapat mempekerjakan TKA dengan mengajukan permohonanpengesahan RPTKA kepada menteri atau pejabat yang ditunjuk paling lama dua harikerja setelah TKA bekerja. Dalam perpres ini juga ditegaskan, setiap TKA yangbekerja di Indonesia wajib memiliki visa tinggal terbatas (vitas) untuk bekerjayang dimohonkan oleh pemberi kerja TKA atau TKA kepada menteri yang membidangiurusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia atau pejabat yangditunjuk dengan melampirkan notifikasi dan bukti pembayaran. Permohonan vitas sebagaimana dimaksud sekaligus dapatdijadikan permohonan izin tinggal sementara (itas). Izin tinggal bagi TKA untuk pertama kali diberikanpaling lama dua tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan. Pemberian itas bagi TKA sekaligus disertai denganpemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan yang masaberlakunya sesuai dengan dengan masa berlaku itas. Perpres ini mewajib