On Thu, Oct 13, 2005 at 06:23:30PM -0700, Patriawan, Carlos wrote: > Yg ini bener,kalu konsultan2 yg dikirim ke SE Asia emang yang kelas 3 > atau kelas 4,yg kelas 1 pastilah dikeep di amrik untuk account besar.
lebih bener lagi, mereka mau diikat di sana karena lebih menjanjikan dari pada ditempat lain. kalau misalnya menjadi konsultan kelas kakap di Indonesia jauh lebih menarik ya semua pada ke sini. karena pada dasarnya orang itu seperti semut mencari gula. contohnya, kalau kerjaan di bidang IT jauh lebih menarik di Indonesia dari pada di AS, seseorang bernama Carlos Patriawan barangkali tidak akan pernah berpikir untuk bekerja di AS. ok lah, ambil contoh yang agak bombastis, misalnya mantan presiden kita bapak BJ Habibie (mudah-mudahan tidak salah tulis nama). mau pulang kalau dapat banyak konsesi, begitu 'selesai' ya balik lagi. bukan 'di mana yang lebih enak' itu point saya, tapi, fenomena ini berlangsung terus menerus, seakan-akan sudah menjadi tahu-sama-tahu, tapi ya di sini dibiarkan gitu. oh iya, ini bukan masalah pribadi/ras lho ya. walaupun kadang-kadang timbul rasa seperti itu di dalam diri saya hi..hi.. dan itu juga bukan soal benar/salah. cuman soal pilihan saja (mau kerja di sana atau di sini). dulu mafia brekele (berkeley) berpendapat bahwa kita ciptakan dulu 'rotinya', walaupun kenyataannya tepung dan bumbu yang lain diembat duluan sebelum jadi roti. ayo kita bangun teknologi di sini atau ayo kita beli saja teknologi seperti dulu orang sempat 'mempersengketakan' habibie-nomics vs nitisastro-nomics, padahal yang ada sebenarnya (menurut PPDGJ) adalah waham kebesaran. Salam, P.Y. Adi Prasaja