On 10/14/05, adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> On Thu, Oct 13, 2005 at 06:23:30PM -0700, Patriawan, Carlos wrote:
> > Yg ini bener,kalu konsultan2 yg dikirim ke SE Asia emang yang kelas 3
> > atau kelas 4,yg kelas 1 pastilah dikeep di amrik untuk account besar.
>
> lebih bener lagi, mereka mau diikat di sana karena lebih menjanjikan
> dari pada ditempat lain. kalau misalnya menjadi konsultan kelas kakap di
> Indonesia jauh lebih menarik ya semua pada ke sini. karena pada dasarnya
> orang itu seperti semut mencari gula. contohnya, kalau kerjaan di bidang
> IT jauh lebih menarik di Indonesia dari pada di AS, seseorang bernama
> Carlos Patriawan barangkali tidak akan pernah berpikir untuk bekerja di
> AS.

Kita bikin singkatnya aja deh.... kalau Indonesia kayak India atau
China aja deh,gua yakin udah pada balik sebagian expert2 IT yang
diluar.

Masalahnya ada 2 buat orang IT beneran:
1. Maunya kerjaan yang inovatif/challenging dan **inventif**,ini jelas
gak ada industrinya ditanah air
2. Gaji minimum 1/2 atau 1/3 standard dari US.Kalau di India ini bisa
didapatkan,sayang  bukan orang India ... hehehhee :)


> dan itu juga bukan soal benar/salah. cuman soal pilihan saja (mau kerja
> di sana atau di sini). dulu mafia brekele (berkeley) berpendapat bahwa
> kita ciptakan dulu 'rotinya', walaupun kenyataannya tepung dan bumbu
> yang lain diembat duluan sebelum jadi roti.

Om Adi: Bisa dijabarkan lagi ? gw gak paham ini.


> ayo kita bangun teknologi
> di sini atau ayo kita beli saja teknologi seperti dulu orang sempat
> 'mempersengketakan' habibie-nomics vs nitisastro-nomics, padahal yang
> ada sebenarnya (menurut PPDGJ) adalah waham kebesaran.

udah minum obat hari ooom ? baru kemaren kayaknya ente komplain
pemthnya collapsed nyaris APBNnya jebol :) sekarang disuruh beli
teknologi.....aduh udah tahu belum itu harga "teknologinya" berapa ?


Carllos

Kirim email ke