Memangnya perusahaan service bisa hire 50.000 orang? :p
he he he.
Kalau pabrik elektronik/sepatu/tekstil/... bisa!
saya setuju denga pak BSR (BudiSanjeev Raharjo) hehehehe jadi memang tahap awal adalah membuat perusahaan yang banyak menyerap tenaga kerja terlebih dahulu baru bisa meningkat ke tahapan berikutnya, kalau di liat sebelum booming TI di india yang di garap terlebih dahulu di india adalah industri call center, karena ni sangat menyerap tenaga kerja. tapi bukan berarti indonesia harus mengikuti buka bisnis call center juga heheh. tapi pabrik elektronik atau industri komponen atau apa sajalah yang bisa menyerap banyak tenaga kerja yang nantinya bisa membuat industri TI terkena effect domino atau kena imbas dari boomingnya massive industri yang saya sebutkan di atas.
setelah industri ini bisa bergerak otomastis mereka butuh untuk mendeliver atau menjual barang, kalau ini bisa digarap dengan IT dan bisa memutuskan banyak mata rantai distribusi maka konsumen yang di untungkan, barang murah dan cepat dalam delivery, dan industri IT dan jasa pengiriman bisa mengambil manfaat dari process ini semua, karena IT buat indonesia, saat ini baru sebagai jalan toll atau pipa saja, belum bisa mengharapkan sebagai sumber, karena kemampuan kita flooading engineer IT, telco etc masih sangat sedikit, dibanding dengan India atau Cina, di tambah lagi pemerintah kurang ada political will dengan bidang ini spt banyak yang rekan2 bilang di thread sebelumnya.
kalau industri massive sudah berjalan, orang bisa hidup dengan tenang karena punya pekerjaan dan IT mulai bangkit lagi, pasti tanpa disuruh nantinya orang tua akan menyuruh anaknya menjadi sekolah IT karena melihat peluang kerja yang jelas, tapi ini semua bisa berjalan kalau bisnis yang fundamental yang di miliki bangsa ini bisa jalan. lagi pula kalau memaksa orang menyekolahkan anaknya di bidang IT, telco atau engineer apakah uni di kita punya kelas yang sama dalam bidang-2 ilmu dasar spt india secara menyeluruh baik uni negri atau swasta di indo. ini adalah process yang panjang yang saling ketergantungan tapi bukan berati ngga bisa di mulai.
hmmm mimpi bisa punya pabrik tempe yang ada 25.000 karywan dan bisa eksport tempe ke jepang.
rgds
Adjie