Budi Rahardjo wrote:
Percaya atau tidak, jaman Pak Harto malah ada strategi!
Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi.
Di satu sisi bagus karena kita pernah merasakan demokrasi yang mahal
dan ternyata tidak langsung meningkatkan kualitas hidup.
Nah, sekarang bagaimana kita belajar dari dua ekstrim dan mensintesa
sebuah solusi yang khas Indonesia.

Melihat kisaran demography Indonesia, rasanya demokrasi masih kurang berguna untuk bangsa Indonesia. Yang perlu sekarang adalah pembiasaan diri hidup berdampingan dengan sistem yang bisa menyokong kehidupan orang banyak.

Ini contoh saja untuk negara berkembang, demokrasi bukan solusinya karena sementara sistem belum berjalan dengan baik, orang banyak sudah teriak ini-itu yang lebih banyak nda nggenah-nya daripada nggenah lalu nda tahu harus menggunakan sistem yang mana sehingga pada binun.

Sistem dulu dibenahi, mau otoriter kaya dulu juga oke, mau lebih gila kaya China juga oke. yang penting sistem dibuat dulu dan masyarakat dibiasakan untuk ngerti 'aturan main' melalui sistem yang ada. Nah, kalo udah beres, atau setidaknya mencapai prosentase tertentu, baru demokrasi dijalankan. Lha kalo nda, ya GIGO! :-)

Singkatnya, bangsa Indonesia masih perlu 'dijajah' atau lebih tepatnya 'diajarin hidup' karena memang belum mentalnya belum benar2 merdeka.

Lebih singkatnya, masih suka spoon-feed.

--
thx
David Sudjiman

http://www.davidsudjiman.info

Kirim email ke