[kisunda] Pemimpin Syiah Iran ngaharamkan Penghinaan terhadap Aisyah dan Ahlussunnah

2010-10-04 Terurut Topik ahmad sahidin
salam Baraya, ieu hiji buktos yen kaum Muslim Syiah teu nghina atawa 
ngagorengkeun mazhab ahlu sunnah.

Salam,

Berikut ini ada sebuah fatwa dari Pemimpin Islam (Rahbar) Republik
Islam Iran (yang saya ambil dari note seorang ustadz di 
http://www.facebook.com/note.php?savednote_id=474137258979#!/notes/muhsin-labi\

b/imam-khamenei-haramkan-penghinaan-terhadap-aisyah-dan-semua-simbol-ahlussunnah\

/481781330729). Selamat membaca:



Imam Sayyed Ali Khamenei Pemimpin Agung Iran menerbitkan
sebuah fatwa yang mengharamkan perlakuan buruk terhadap istri Nabi, Ummul
Mu'minin Aisyah dan melecehkan simbol-simbol (tokoh-tokoh yang diagungkan)
Ahlussunnah wal Jamaah.



Hal itu tertera dalam jawaban atas istifta' (permohonan fatwa) yang diajukan 
oleh
sejumlah ulama dan cendeiawan Ahsa menyusul penghinaan-penghinaan yang 
akhir-akhir
ini dilontarkan seorang pribadi tak terpuji mengaku bernama Yasir al-Habib yang
berdomisili di London terhadap istri Nabi, Aisyah.



Para pemohon fatwa menghimbau kepada Sayyid Khamenei menyampaikan pandangannya 
terhadap
penghujatan jelas dan penghinaan berupa kalimat-kalimat tak senonoh dan
melecehkan terhadap istri Rasul, Ummul Mun'min Aisyah.



Menjawab hal itu, Khamenei mengatakan,  diharamkan melakukan penghinaan 
terhadap
(tokoh-tokoh yang diagungkan) Ahlussunnah wal Jamaah apalagi melontarkan
tuduhan terhadap istri Nabi dengan perkataan-perkataan yang menodai 
kehormatannya,
bahkan tindakan demikian haram dilakukan terhadap istri-istri para Nabi
terutama penghulu mereka Rasul termulia.



Fatwa Khamenei ini dapat dapat dianggap sebagai fatwa paling mutakhir dan 
menempati
posisi terpenting dalam rangakain reaksi-reaksi luas kalangan Syiah sebagai
kecaman terhadap pelecehan yang dilontarkan oleh  Yasir al-Habib terhadap
Siti Aisyah.



Sebelumnya puluhan pemuka agama di kalangan Syiah di Arab Saudi, negara-negara 
Teluk
dan Iran telah mengecam dengan keras pernyataan-pernyataan dan setiap keterangan
yang menghina Siti Aisyah atau salah satu istri Nabi termulia saw.

SUMBER fatwa :

klik http://abna.ir/data.asp?lang=2id=204925










  


  

Re: Trs: [kisunda] Agama - Antara PERSIS jeung Budaya?

2010-10-04 Terurut Topik ahmad sahidin
hahahaha ah eta mah nu kasampak di rahayat.
nya mun asup kanu leuwih jero sapertos tasawuf mah moal aya pancegakadan; dalah 
jeung Yahudi, Nasrani, Majusi, Hindu, Budha, Sunda Wiwitan ge meureun sarua ari 
geus wilayah hakikat mah. Ngan nu kitu teh can tiasa ditarima ku urang Persis 
mah. Karek ku NU jeung IJABI...


--- On Thu, 9/30/10, Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com wrote:

From: Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com
Subject: Re: Trs: [kisunda] Agama - Antara PERSIS jeung Budaya?
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Thursday, September 30, 2010, 8:23 PM







 



  



  
  
  persis pisan kang ahmad eta kamandang teh.
memang mun urang kudu milah milah budaya nusantara mana anu cocok jeung budaya 
arab
pasti teu hese, komo sabari dibarung ku dalil, jadi dianggap soheh ti dituna 
teh, ti gustina

budaya jeung agama misah kitu? beu
budaya arab/timur tengah nya agama arab, rek yahudi, nasoro, islam
dina jero budaya teh, aya unsur kapercayaan ka gusti
malah religi teh sabenerna mangrupa platform budaya.
jadi moal beak2 ngawacana keun dua kutub budaya anu anomali pisan

budaya padang pasir anu gersang, jeung budaya hejo lembokna curcor caina.
sabab ulinna dina cangkang sare'at
lain dina eusi hakekat komo kana ma'rifatna
persis hartina persis ti ditu nyokotna. alias copy paste

lolobana umat islam ulin dina sare'at, 
numatak bisa gampang kajebak ku papaseaan.
jadi kudu bisa akulturasi keur adopsi budaya teh, atawa adumanis tea
hn*0catea


2010/9/17 Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com
















 



  



  
  
  


sok atuh geura buktikeun, geuning tradisi nu islami sapertos tahlilan sok 
dicaram...

kumaha ieu teh Persis?

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Kam, 16/9/10, mh khs...@gmail.com menulis:


Dari: mh khs...@gmail.com
Judul: [kisunda] Agama - Antara PERSIS jeung Budaya?
Kepada: Ki Sunda
 kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 16 September, 2010, 9:56 PM







 




  
  
  Persis juga Memperhatikan Budaya Lokal



FOTO 
dari kanan, Staf Ahli Mensesneg Prof. Dr. H. 
Dadan Wildan Anas, Ketua Umum Persis H. Maman Abdurrahman, pengamat 
Islam Yudi Latif, Rektor Unpad Prof. Dr. Ganjar Kurnia, Ketua Pelaksana 
Muktamar Persis Atif Latifulhayat, dalam diskusi terbatas di Aula 
Redaksi Pikiran Rakyat, Kamis (16/9).* M. GELORA SAPTA/PR


BANDUNG, (PR).-

Kehadiran Persatuan Islam (Persis) di Indonesia bukan untuk memberantas 
budaya lokal. Persis hadir untuk menjaga kemurnian akidah dengan 
menempatkan budaya lokal secara proporsional.
Hal itu dikatakan Ketua Pelaksana Muktamar ke-14 
Persis, Atip Latifulhayat dalam diskusi terbatas Persis, Islam, dan 
Budaya yang digelar di Aula Redaksi Pikiran Rakyat Jln. Soekarno-Hatta 
147 Bandung, Kamis (16/9). Menurut dia, selama ini sebagian masyarakat 
memandang Persis antibudaya. Hal itu tidak sepenuhnya tepat, katanya. 
Diskusi yang dipandu Redaktur Dalam Negeri PR, H. 
Wakhudin ini juga dihadiri Pemimpin Redaksi PR H. Budhiana, Ketua Umum
 Persis H. Maman Abdurrahman, Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar 
Kurnia, pengamat studi Islam dan kenegaraan Yudi Latif, dan Staf Ahli 
Mensesneg Dadan Wildan.
Atip menuturkan, kesan bahwa Persis kurang ramah 
terhadap budaya hanya merupakan konsekuensi dari aktivitas Persis yang 
cenderung menggunakan pendekatan normatif dan tidak kompromistis, 
seperti memberantas takhayul, bid’ah, dan khurafat. Sementara budaya, 
menurut dia, cenderung bersifat dinamis. Untuk menengahinya, Persis 
melakukan filterisasi terhadap budaya yang berpotensi mengganggu akidah 
Islam. Filternya adalah akidah dan syariat Islam, ujarnya.
Berbeda dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan 
(ormas) sejenis yang mengambil nama organisasinya dari bahasa Arab, Atip
 mencontohkan, penamaan Persis diambil dari bahasa Indonesia. Persis 
juga tidak sepenuhnya menyampaikan khotbah Jumat dengan bahasa Arab, 
tetapi juga disertai dengan bahasa yang dimengerti jemaahnya. 
Bahkan, untuk tingkat lokal, Persis juga memiliki 
majalah berbahasa Sunda Iber yang telah terbit selama tiga puluh tahun. 
Itu bukti bahwa Persis tidak antibudaya, tuturnya
Ketua Umum Persis H. Maman Abdurrahman mengatakan, 
dalam aktivitasnya, Persis senantiasa melakukan purifikasi (pemurnian) 
Islam dengan mengajak masyarakat untuk kembali kepada Alquran dan Sunah.
 Namun, menurut dia, Persis mencoba memberikan pandangan kepada 
masyarakat bahwa Islam tidak hanya mengatur masalah fikih ibadah, tetapi
 juga semua sektor kehidupan, termasuk budaya. Bahkan, Islam juga dapat
 diterapkan dalam kehidupan sosial dan politik, katanya. 
Rektor Unpad sekaligus budayawan, Ganjar Kurnia 
mengatakan, budaya dan kesenian lokal seyogianya dapat dijadikan sarana 
dakwah sebagaimana juga dilakukan

RE: [kisunda] KANG NANO S, TILAR DUNYA

2010-10-04 Terurut Topik ahmad sahidin
amiin ya Rabbal 'alamin.

duh, ihonong sunda teh hiji-hiji ngantunkeun
bakal aya kitu nu bakal neruskeun?


--- On Thu, 9/30/10, Sulkan, Muhamad (DDTooling) muhamad.sul...@mattel.com 
wrote:

From: Sulkan, Muhamad (DDTooling) muhamad.sul...@mattel.com
Subject: RE: [kisunda] KANG NANO S, TILAR DUNYA
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Thursday, September 30, 2010, 1:02 AM







 



  



  
  
  







Innalillahi
Wa inna illahi Roji’un. 

Mugia
Almarhum di tampi sadaya amal ibadahna kasaeanana. 

Mugia
kulawargina nu dikantunkeunna tiasa nampi kana dikantunkeunna. 

Sareng
mugia aya deui bibit2 unggul ti kasundaan nu tiasa ngarojong tur neraskeun kana
Budaya Seni sunda na.  

Amiin
Yaa Rabb Alamiin. 

   





From:
kisunda@yahoogroups.com [mailto:kisu...@yahoogroups.com] On Behalf Of mh

Sent: Thursday, September 30, 2010 5:37 AM

To: kisunda@yahoogroups.com

Subject: Re: [kisunda] KANG NANO S, TILAR DUNYA 





   

   







innalillahi wa-ina ilaihi rojiun

mugia almarhum ditampi sagala amal ibadahna 



2010/9/29 Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com 



   







KANG NANO S TILAR
DUNYAWENGI IEU TBH 24 



2010/9/22 mh khs...@gmail.com 



   







beunang nyalin tina blogna kang denny yanuar



=== 



Karinding, Alat Musik Karuhun Nan Unik 







by Denny
Yanuar on Tuesday, September 21, 2010 at 11:09pm 









BILA dilihat dari segi popularitasnya, mungkin
hanya sedikit dari kita yang mengenal keberadaan alat musik karinding. Padahal,
alat musik ini diprediksi sebagai salah satu jenis instrumen tertua yang
merupakan warisan dari peradaban kuno. 

Tempaan perjalanan sejarah yang sangat panjang
tersebut temyata tidak menjadikan eksistensinya makin dikenal masyarakat
Terlebih, alat musik karinding sempat dianggap musik komunis, karena kerap
dimainkan anggota Lekra, lembaga kebudayaan yang diprediksi bentukan Partai
Komunis Indonesia (PKT). Akibatnya, pada masa Orde Baru popularitas alat musik
ini makin tenggelam dan dilarang dimainkan. 

Terlepas dari masalah politik itu, mungkin
generasi sebelum kita juga tidak berani mengeksplorasi alat musik
karinding, kata Man Jasad (32), salah seorang seniman Sunda yang mencoba
mengangkat kembali popularitas alat musik tersebut, saat ditemui di Common
Room, Kamis (24/6).Bentuk dari alat musik ini cukup sederhana. Ukuran standar
karinding hanya sepanjang sekitar 10 sentimeter dengan lebar 2 sentimeter.
Semula alatmusik ini dibuat dari pelepah kawung. Namun, karena sulitnya
menemukan pelepah kawung, saat ini para seniman memodifikasi pembuatan alat
musik karinding menggunakan bahan baku dari batang bambu. 

Menurut Man, untuk memainkan alat musik ini cukup
mudah. Karinding dimainkan dengan cara ditempelkan di mulut, lalu ditabuh
(dipukul) salah satu ujungnya dengan menggunakan telunjuk. Getaran antara
karinding dan mulut tersebutlah yang dapat menghasilkan irama yang unik dan
menarik.Alat musik karinding dapatdipadukan dengan berbagai jenis alat musik
lain, seperti lem-pung, suling, toleat, bahkan koto (alat musik Jepang). Tidak
hanya itu, dari beberapa eksplorasi yang pernah dilakukan, terbukti pula bahwa
karinding dapat dikolaborasikan dengan beberapa band modern, seperti dengan
grup band Burger Kill, beberapa waktu yang lalu. 

Lebih lanjut Man mengatakan, banyak alat musik yang
hampir serupa dengan karinding di daerah lain, seperti genggong di Bali,
rinding di Jawa Tengah bahkan dari luar negeri seperti alat musik jeusharp dari
Tibet. Akan tetapi, belum adasejarah tertulis dari naskah kuno yang saya
temukan. Hanya berupa cerita lisan dari beberapa orang tua, ucapnya. 

Perlu pengembangan 

Untuk dapat memopulerkan kembali alat musik
karinding di tengah derasnya arus globalisasi bukanlah suatu perkara yang
mudah. Pasalnya, hingga saat ini apresiasi masyarakat terhadap perkembangan
seni dan budaya masih sangat minim, terlebih pada seni tradisional. 

Untuk menyiasatinya, sejak 2008, Man Jasad bersama
beberapa rekan seniman lainnya mencoba mengembangkan alat musik karinding ini
sesuai dengan kondisi zaman. Buat pengembangannya, yang terpenting adalah
pengemasan komposisi musik agar bisa diterima oleh anak muda zaman sekarang.
Jadi, intinya dikemas dengan gaya kekinian, dari mulai penyajian sampai
performanya, tuturnya.Pengembangan musik karin- ding tersebut temyata
cukup membuahkan hasil. 

Hingga saat ini, telah banyak terbentuk grup
karinding di berbagai tempat. Di Cicalengka misalnya, terdapat grup Markipat
Karinding yang memainkan alat musik tersebut dengan menggunakan gaya vokal khas
aliran death metal. Selain itu, dalam beberapa pergelaran seni juga kerap
ditemukan pemaduan karinding dalam pembacaan puisi.Tidak hanya terbatas sampai
disitu. Bila kita perhatikan, di beberapa pertunjukan musik metal maupun
underground di Kota Bandung, saat ini tidak jarang diselipkan unsur budaya
tradisional di sela-sela acaranya. Kebetulan saya sendiri sudah belasan
tahun berkecimpung di dunia musik metal. Jadi 

[kisunda] Prasasti yang Sekian Lama Diabaikan

2010-10-05 Terurut Topik ahmad sahidin
SAAT pertama kali menemukan batu kali jenis andesit di pelataran rumahnya pada 
1959 lalu, Oong Rusmana (62) tak berani memindahkannya. Sebab, Oong merasa 
sebagai pendatang, sedangkan benda yang ada di dekat Kampung Cimaung RT 7 RW 7 
Kelurahan Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, itu sudah lebih dahulu 
ada di sana. Alasan lainnya, batunya besar dan sebagian besar masuk di dalam 
tanah. Pada bagian permukaan terdapat pahatan tulisan.

Hingga akhirnya tahun 2006 silam, batu andesit tersebut tidak pernah berubah 
dan tidak juga diteliti isi pesan tulisannya. Keberadaan batu tulis tersebut 
lalu diketahui oleh Nandang Rusnanda, staf peneliti dari Balai Pelestarian 
Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT). Karena merasa yakin akan temuannya 
tersebut, Nandang lalu melaporkannya ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 
(Disparbud) Jawa Barat serta ke Balai Purbakala dan Nilai-nilai Tradisional 
yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Disparbud Jabar.

Namun, setelah ditunggu, tidak juga mendapat kejelasan, hingga akhirnya Nandang 
melaporkan ke dinas ataupun instansi terkait di Kota Bandung. Ternyata 
hasilnya sama saja, hingga akhirnya hari ini (Selasa, 5/10) saya mengundang 
wartawan agar masyarakat tahu bahwa di daerah sini ada penanda masa lalu yang 
butuh penelitian lebih lanjut, ujarnya.

Batu dengan diameter sekitar 180 sentimeter, lebar 70 sentimeter, dan tinggi 55 
sentimeter, itu diperkirakan berasal dari abad ke-14 hingga ke-18 masehi. Masih 
berdasarkan perkiraan, keberadaan batu tersebut berasal dari periode masa 
klasik Hindu muda atau masa Kerajaan Kendan.

Namun, untuk lebih memastikannya perlu penelitian lebih lanjut, karena di Kota 
Bandung ini bukan hanya batu tulis di Cimaung ini yang ditemukan tetapi juga di 
daerah Tahura (Taman Hutan Raya Djuanda) dan Simpang Dago, kata Nandang yang 
juga Peneliti Madya BPSNT Jabar.

Berdasarkan hasil penelitian sementara, batu tulis Cimaung tersebut memiliki 
dua baris tulisan. Tulisan baris pertama memiliki panjang 15 sentimeter, 
sedangkan tulisan kedua memiliki panjang 20 sentimeter.

Baris pertama terdiri atas 6 huruf sementara baris kedua terdiri atas 12 
huruf. Tulisan pada baris pertama memiliki tinggi 2,5 sentimeter, sedangkan 
tulisan kedua 3,5 sentimeter, dengan jenis tulisan huruf Sunda kuna, ujar 
Nandang.

Pada bagian kiri tulisan terdapat penanda berupa telapak kaki manusia (anak 
kecil) dan bagian kanan berupa telapak tangan (anak kecil). Sementara di bagian 
atas terdapat lambang kepala manusia disilang bagian bawahnya.

Tulisan prasasti pada baris pertama berupa Unggal Jagat dan baris kedua 
mengandung arti Jalma H Dhap. Ada banyak arti ataupun makna khusus yang 
dapat ditarik. Prasasti ini mengandung peringatan bagi warga yang digambarkan 
dengan kepala di atas tulisan. Sementara gambar telapak kaki dan tangan 
mencirikan hegemoni atau daerah kekuasaan raja Kerajaan Kendan di kawasan 
tersebut, ujar Nandang.

Sementara mengenai perkiraan bahwa batu tulis Cimaung tersebut berasal dari 
abad ke-14 ataupun ke-18, didasarkan pada jenis tulisan yang sudah rapi. Selain 
itu, masa Kerajaan Kendan di Sunda Kuno tengah berkuasa setelah hancurnya 
Kerajaan Tarumanegara.

Sementara peneliti dari Balai Arkeologi (Balar) Bandung, Lutfi Youndri 
menyebutkan, temuan prasasti tersebut merupakan temuan yang paling penting bagi 
sejarah wilayah Bandung. Sebelumnya di wilayah Bandung telah ada temuan 
arkeologi, mulai dari zaman prasejarah sampai dengan zaman sejarah, hingga 
zaman kolonial.

Artinya, temuan di wilayah Bandung ini merupakan temuan paling komplet mulai 
dari temuan benda sebelum prasejarah di kawasan Dago Pakar, temuan prasejarah 
di kawasan Kars Citatah (Pawon), temuan masa klasik (Arca Durga, Candi Bojong 
Menje, Bojong Mas), masa sejarah, dan masa kolonial. Di daerah lain, saya belum 
menemukan temuan yang sedemikian komplet ini, ujar Lutfi, seraya menambahkan, 
pada masa kejayaan Kerajaan Sunda Kuno, Sungai Cikapundung merupakan urat nadi 
bagi warga yang tinggal di kawasan Bandung.

Sementara itu, Kasi Purbakala Balai Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisi 
Disparbud Jabar, Romlah menyebutkan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan 
tersebut dan melaporkannya kepada pimpinan. Kami tentu akan melindungi dan 
melestarikannya, jika hasil penelitian sudah ada, katanya. (Retno 
HY/PR)***http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=158974
www.ahmadsahidin.wordpress.com


  





Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! 

[kisunda] Oleh-oleh Mudik Kang Ajip Rosidi

2010-10-05 Terurut Topik ahmad sahidin
Pemerintah harus memiliki undang-undang maupun peraturan daerah untuk 
melindungi kebudayaan lokal yang menjadi identitas bangsa. Paradigma pendidikan 
pun harus diubah agar lebih apresiatif terhadap kearifan budaya lokal. Itu 
merupakan modal besar ketika melangkah ke masa depan.

Budayawan Ajip Rosidi, Rabu (22/9), mengemukakan hal itu. Pada kegiatan pulang 
kampung, Ajip berbicara banyak tentang perlunya pemberdayaan khazanah lokal. 
Hadir para seniman di Majalengka serta para pejabat, tak terkecuali Bupati H. 
Sutrisno.

Kiamat kebudayaan terbesar ialah bila budaya lokal sudah terkontaminasi budaya 
asing atau bahkan punah, kata dia.

Kang Ajip, demikian panggilan akrabnya menuturkan keprihatinannya. Menurut dia, 
berkembangnya kebudayaan tidak boleh bergantung pada figur pimpinan, baik di 
pusat maupun daerah. Namun, harus berporos pada sistem.

Itu kenapa penting ada peraturan daerah yang melindungi kekayaan lokal. Ini 
supaya tumbuh prakarasa masyarakat untuk mencintai budaya sendiri sehingga 
tidak terjadi kegagapan.

Misalnya kita tidak pede berbicara di depan umum tanpa memakai mike. Padahal 
kita berbicara di ruang kecil dengan audiens sedikit. Baru gagah kalau bicara 
pakai mike, ujar Ajip yang saat itu menolak menggunakan mike di ruang Bina 
Asih, Pemerintah Daerah Majalengka.

Contoh lain, masyarakat yang telah menjadi budak modernisasi handphone. Tak ada 
perjuangan dari kita untuk bertemu langsung keluarga atau sahabat. Saat 
Lebaran, mengucapkan selamat cukup dengan pesan pendek.

Ajip mengatakan, perlunya sistem pendidikan diarahkan pada pembentukan matra 
budaya ciri khas bangsa. Membangun kekuatan dan kearifan lokal.Ini bukan 
berarti tertutup. Justru harus terbuka. Kita tetap mempelajari bahasa asing 
justru untuk mengembangkan budaya lokal, ujar dia.

Koridor budaya

Pada kesempatan itu, Bupati Majalengka H. Sutrisno menjelaskan, Majalengka 
memiliki dua koridor budaya. Antara budaya pantura Cerbon dan Dermayonan, serta 
Parahyangan di wilayah tengah dan selatan. Kekhasannya pada ruang tempat dua 
corak budaya utara selatan itu bertemu.

Di utara masyarakat sawah. Terbuka dan lebih apresiatif menerima pembaruan. 
Oleh karena itu, corak keseniannya beragam, ujar Bupati.

Sementara di selatan, masyarakat pegunungan yang relatif tertutup. Kesenian 
asli juga relatif terjaga. Masyarakat selatan memiliki ketahanan budaya dan 
teguh mempertahankan keasliannya.

Bupati Sutrisno berharap Majalengka ke depan bisa maju dan unggul karena 
kekuatan dua budaya itu. Memadukan sikap kedua masyarakat itu sehingga menjadi 
jangkar kekuatan bagi orang Majalengka .

Silaturahmi yang dihelat Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata 
Majalengka itu juga menghadirkan budayawan Arthur S. Nalan dari Bandung. 
Diramaikan pula dengan pembacaan sajak Ki Bagus Rangin oleh seniman Edi Kinjun 
dari Komunitas Seni Jatitujuh. 
(Rais)***http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=158836
www.ahmadsahidin.wordpress.com


  




Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Menikah 101010, Penghulu pun Bingung

2010-10-09 Terurut Topik ahmad sahidin

ANGKA bagus yang membingungkan. Hal itu dialami aparat Kantor Urusan Agama 
(KUA) yang harus melayani banyaknya permintaan menikah pada Minggu (10/10) 
karena angkanya berurutan 101010, 10 Oktober 2010.

Apalagi tak sedikit pasangan mempelai yang meminta agar waktu ijab kabul juga 
disesuaikan dengan angka 1010 yakni pada pukul 10.10 WIB. Kalau sudah urusan 
permintaan pihak mempelai, maka yang pusing para penghulu di KUA yang bertugas 
menikahkan mempelai, kata staf KUA Lembang Kab. Bandung Barat, Cecep Koswara, 
Selasa (5/10).

Menurut Cecep, dengan waktu nikah yang sama mengharuskan penghulu mewakilkan 
tugasnya kepada Petugas Pembantu Pencatat Nikah (P3N) atau lebe. Tidak mungkin 
seorang penghulu datang ke dua tempat pernikahan pada waktu yang sama sehingga 
cukup lebe yang menikahkan dan mencatat peristiwa pernikahan tersebut, katanya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Bandung menyatakan, pernikahan pada 10 
Oktober 2010 (101010) tidak boleh dikaitkan dengan takhayul. Tidak ada 
kelebihan ataupun keutamaan pernikahan pada 101010 karena ajaran Islam mengatur 
hari utama untuk menikah pada hari Jumat, kata Ketua Umum MUI Kab. Bandung 
K.H. Anwar Saifuddin Kamil, di sela-sela walimatussafar (syukuran sebelum 
keberangkatan ibadah haji) Kepala SMPN 3 Ciparay, Rucitta, di Desa Batukarut, 
Arjasari, Kab. Bandung, Selasa (5/10).

Menurut Kiai Anwar, kemungkinan besar warga yang menikah pada 101010 karena 
angkanya mudah diingat. Bahkan, kalau perlu nikahnya pada pukul 10.10 WIB. 
Bayangkan kalau semua mempelai meminta dinikahkan pukul 10.10 WIB, akan membuat 
kalang kabut keluarga mempelai ataupun penghulu, katanya sembari tersenyum.

Pernikahan semacam 101010 juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya seperti 
tahun 2008 dan 2009. Ada juga yang ingin angkanya berurutan misalnya 80910 
atau 8 September 2010. Itu hanya permainan angka yang tidak boleh diyakini akan 
mendatangkan rezeki yang lebih banyak, katanya.

Hal senada juga dikatakan Ketua Yayasan Assalaam K.H. Habib Syarief Muhammad 
Al-Aydarus, di SMA dan SMK Assalaam Jln. Situ Teratai Cibaduyut, Kec. 
Dayeuhkolot. Maraknya pernikahan pada tanggal 10 Oktober 2010 atau 101010 
sekadar tren zaman. Padahal, ajaran Islam lebih menganjurkan melangsungkan 
pernikahan pada hari Jumat, katanya.

Habib Syarief mengakui mendapat banyak undangan pernikahan pada 101010 sehingga 
membuatnya bingung. Dalam sehari bisa lebih dari satu undangan yang menikah 
pada Minggu (10/10) ini. Bahkan, waktu pernikahan juga disengaja pada pukul 
10.10 WIB, ucapnya.

Hal itu dibenarkan oleh Ranti Lastiani yang akan menggelar pernikahannya pada 
101010. Ranti mengatakan, dia memilih tanggal tersebut menjadi hari 
pernikahannya dengan Julian Chandra Pramana di Jln. Stasiun No. 48 Kab. Ciamis, 
karena termasuk tanggal yang unik dan bisa menjadi sejarah hidup, tanggal 
tersebut mudah diingat di kemudian hari.

Tanggal itu juga jatuh pada hari Minggu, artinya hari libur, dan biasanya 
pesta perkawinan lebih banyak dilaksanakan pada hari libur. Bagi keluarga kami 
kalau mengadakan pesta perkawinan biasanya dilaksanakan pada hari libur, 
katanya.

Ranti juga menyebutkan, tanggal tersebut selain dipakai hari pernikahan juga 
untuk hari melahirkan. Para ibu banyak yang mendambakan melahirkan pada tanggal 
tersebut. Teman saya juga sudah punya rencana untuk melahirkan anaknya pada 
tanggal 10 Oktober 2010, meskipun harus dilakukan secara caesar, katanya.

Tidak hanya Ranti, Trisno Gumilang juga memilih tanggal yang sama untuk 
melangsungkan pernikahannya dengan Neneng di Jln. Batu Permata 1 No. 35 
Ciwastra Buahbatu, Bandung. Trisno menyebutkan tanggal tersebut akan menjadi 
tanggal keramat baginya, karena pada hari tersebut akan menjadi suami bagi 
wanita idamannya.

Meskipun bukan pernikahan yang pertama kali, karena istri Trisno telah 
meninggal dunia, bagi dia pernikahan kali ini akan lebih spesial karena 
mengambil tanggal dan hari yang memang tidak akan terjadi pada masa yang akan 
datang. (Sarnapi/Yedi 
Supriadi/PR)***http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=159120

www.ahmadsahidin.wordpress.com


  




Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [kisunda] Re: Pidato Ghadir Khum -ketuhanan

2010-10-10 Terurut Topik ahmad sahidin
kantenan eta mah kang. 
mung abdi mah teu ngartos teh kunaon Depag atanapi Diknas hanteu ngaluarkeun 
buku sajarah nu dua versi atanapi nu bener saba'da ditalungtik ku para ahli 
sajarah.

 

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- On Sat, 10/9/10, Waluya waluya2...@yahoo.co.id wrote:

From: Waluya waluya2...@yahoo.co.id
Subject: [kisunda] Re: Pidato Ghadir Khum -ketuhanan
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 9, 2010, 1:19 PM







 



  



  
  
   ahmad sahidin aa...@... wrote:

 duh... meuni seur kitu. ngan badi mah teu ngartos naha na buku sajarah  
 Islam sapertos Sejarah Muhammad kenging Muhammad Husein Haekal teu 

 dicarioskeun ngeunaa Ghodir Khum teh. Ari na buku Sejarah Nabi 

 Muhammad saw kenging Jafar Subhani mah aya. Lengkep sami sareng 

 disebatkeun di habndap ngenaan riwayatna. 

 Abdi ge diajar sajarh di UIN Bandung teh teu dibahas ku dosen na eta 

 teh. Kitu 

 deui buku-buku sajarah kebudayaan Islam nu dianggo ku madrasah2 teu 

 disebat2 ngeunaan Ghodir Khum teh.



Pan sajarah mah cenah kumaha kapentingan nu nulis 



Baktos,

WALUYA






 





 



  






  

Re: [kisunda] Prabu siliwangi jeung Islam

2010-10-10 Terurut Topik ahmad sahidin
sumuhun kang. 
ngan kuring mah hoyong terang posisi agemanna nu jelas saba'da nanjeur na 
Karaton/Kasultanan Cirebon. Panginten ari sateu acan nanjeur Kasultanan Cirebon 
mah masih keneh agama nu mayoritas kapungkur.

punten kasadayana, manawi aya nu tiasa metakeun periodesasi ageman masyarakat 
Sunda ti mimiti karajan nu pertama muncul (mun teu lepat mah Salakanagara) dugi 
kiwari...

  

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- On Sat, 10/9/10, Tirta widjaja tirt...@yahoo.com wrote:

From: Tirta widjaja tirt...@yahoo.com
Subject: Re: [kisunda] Prabu siliwangi jeung Islam
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 9, 2010, 1:45 PM







 



  



  
  
  
Punten nyele antrian yeuh, sae tah pendapat teh tapi lah geuning asa 
ngahandapkeun akhlak KS, SMH, SGJ. Kahade ah urusan pulitik rebutan wilayah 
ulah jadi dibaca perang maksakeun kaimanan... Asa jadi konyol urang sunda 
muslim jeung urang sunda wiwitan rebutan status ageman PS.lamun terus 
dikekewek teh kesana jadi jiga nu teu pede he he...
 
Punten puntn bilih neunggar, nyiku para wargi...  
   ~ experientia docet sapientiam ~ 






From: ahmad sahidin aa...@ymail.com
To: kisunda@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 7, 2010 21:31:50
Subject: Re: [kisunda] Prabu siliwangi jeung Islam

  





salam,
sae tah tafsir teh. ngan anu dugi ka abdi, sareng nu diaos na novel kenging 
E.Rokajat Asura mah putra sareng incuna teh mimitiuna mah ngangge jalan dakwah 
bil lisan. kusabab alim bae nya atuh diserang  dugi PS teh kabur sareng 
cumariosn anjeuna moal lebet Islam; keun bae rahayat rek asup mah.
Abdi teu acan mendakan nu samodel pendapat Kang Oman nu didukung ku fakta nu 
langkung eces. Mlahan Pak Mansur mah... nyebatkeun PS teh tos lebet Islam.
punten bilih teu nyambung

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- On Fri, 10/8/10, oman abdurahman omana...@gmail.com wrote:


From: oman abdurahman omana...@gmail.com
Subject: Re: [kisunda] Prabu siliwangi jeung Islam
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Friday, October 8, 2010, 4:20 AM


  

Para wargi,

Sapuk kana pamadegan kang Oca, KT oge nu sanesna, ngeunaan adu renyom ageman PS 
anu dipagedrugkeun jeung Islam atawa agama tinangtu hade dieureunan wae, asa 
moal aya tungtungna. Anu perlu mah - ceuk pikiran kuring - neuleuman jeung 
neang raratan naon anu geus dilakukeun ku PS nepi ka namina sakitu seungitna di 
rengrengan gede urang Sunda. 

Naon anu geus dilakukeun ku PS sabagean geus kabuka, sakumaha dina prasasti 
Batu Tulis, Bogor, oge ngalangkang dina sababaraha naskah kuno Sunda samodel 
Sanghiyang Siksa Kanda Ng Karesian jeung nu sejenna. Diantara tapak lacak PS 
ieu nyaeta ngokolakeun cai, leuweung, jalan liliwatan jeung kaperluan kahirupan 
agama mangsa harita. Nya lamun jaman ayeuna mah naon rupa pembangunan anu aya 
di Kementrian Pekerjaan Umum, Sosial, Agam jeung lianna, Hukum pikeun 
katartiban hirup. Rarasaan mah leuwih gampang neangan picontoeun ti PS  
tinimbang ngotektak bahan pacengkadan anjeunna jeung
 palaputerana (lamun enya tea mah aya).

Di jihat lain, asa pamohalan Kean Santang (atawa saha wae jenenganana) jeung 
putera PS anu sanesna salaku muslim (anu nganut2 Islam) sakitu rupa kalakuan ka 
nu jadi sepuh, nepi ka ngudag-ngudag alatan anu jadi sepuh - ceuk cenah - 
henteu saageman jeung aranjeunna. Lain dina ajaran Islam oge (dina Al Qur'an) 
dijelaskeun kumaha kuduna perilaku ka nu jadi sepuh salami sepuh teh henteu 
merangan. Sajarah Islam oge nuduhkeun kumaha kuduna Islam damai ka anu nganut 
agama sejan salila eta anu nganut agama sejen teh henteu merangan atawa nyieun 
kadzoliman ka umat Islam (Piagam Madinah). Moal boa, dongeng perang anak ka 
kolot dina level raja di Sunda teh jieunan bangsa anu memang hayang 
ngadudombakeun masyarakat Sunda atawa pemeluk agama tinangtu?

Bisa jadi aya kajadian anu rada logis. Upamana wae, para putera PS dina hiji 
dialog sareng ramana ngajak ka ramana sangkan lebet Islam, Islam dina harti 
ceuk umum
 sakumaha harita anu disebarkeun ku para wali atawa para raja ti Banten jeung 
Cirebon. Tapi, anu jadi rama, ningal fakta Islam teh dijadikeun alatan pikeun 
ngarebut atawa ngalegaan kakawasaan. Sakitu rupa eta dialog, anu hiji keukeuh 
ngajak, pihak anu diajak tetep mugen (sanes mugen turbo ieu mah), nepi ka 
kaluar ucap sakumaha anu diposting ku kang Sulkan. Sok sanajan kitu, hal eta 
dina sawangan kuring mah, lamun enya oge aya, lain dina hiji kajadian putera 
ngungudag rama atawa merangan anu jadi sepuh, balikta dina hiji kajadian anu 
estuning elegan alias jantan, dialog da'wah biasa. Kabehdieunakeun beja eta 
ngalegaan, jadi beje, jadi putera merangan rama. Kusaha dilegaanana? Nya balik 
deui ka nu tadi, ka nu teu resep urang Sunda atawa urang Indonesia hirup rukun 
jeung tengtrem bari berdaulat sagemblengna.

Rupina sakitu jabung tumalapung si kuring dina ieu jejer.

manar


  
 









 








2010/10/8 Tirta widjaja tirt...@yahoo.com


  




Ha ha taaah sae pesen ti Kang Oca, ka urang sunda nu muslim tos

[kisunda] Menimbang Hari Jadi Jawa Barat

2010-10-13 Terurut Topik ahmad sahidin

Hari jadi atau hari ulang tahun, baik seseorang, organisasi, pemerintahan, 
wilayah, maupun aktivitas, biasanya mengacu pada sebuah peristiwa mahapenting, 
berkesan, memiliki nilai yang patut dikenang, bahkan mengandung unsur historis 
yang membanggakan. Lalu kapan hari jadi Provinsi Jawa Barat akan ditetapkan?

Secara historis, istilah Jawa Barat atau West Java dapat dilacak secara 
samar-samar dari pengelompokan Alfred Russel Wallace yang menyebut West Java 
dalam buku yang berisi kisah perjalanannya pada 1861. Kemudian, pada 1879, 
Coolsma menerbitkan buku yang yang juga mencantumkan West Java untuk 
menggambarkan bahwa Pulau Jawa dibagi ke dalam dua bagian, yaitu Jawa Barat 
(West Java) dan Jawa Timur (Oost Java). 

Pembagian wilayah Pulau Jawa ke dalam wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa 
Timur dimulai pada masa pemerintah kolonial Belanda. Ketika Perang Diponegoro 
(1825-1830), Pulau Jawa dibagi menjadi tiga daerah militer, yaitu Daerah 
Militer I, West Java; Daerah Militer II, Midden Java; dan Daerah Militer III, 
Oost Java. Pembagian Pulau Jawa ke dalam tiga daerah militer itu, terus 
digunakan hingga saat ini; Jawa Barat di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) 
Siliwangi; Jawa Tengah, Kodam Diponegoro; dan Jawa Timur, Kodam Brawijaya.

Jawa Barat dalam pengertian istilah administratif mulai digunakan pada 1925, 
ketika pemerintah kolonial membentuk Provincie West Java sebagai pelaksanaan 
dari perubahan pemerintahan atau Bestrshervormingwet Tahun 1922. Pemerintah 
kolonial membentuk kesatuan administrasi pemerintahan setingkat provinsi 
sebagaimana tertuang dalam Staatsblad No. 285 dan 378 Tahun 1925. Pulau Jawa 
dibagi ke dalam tiga provinsi. Provinsi yang pertama kali dibentuk adalah Jawa 
Barat atau Provincie West Java pada 1 Januari 1926 yang meliputi wilayah 
Karesidenan Banten, Batavia, Bogor, Priangan, Cirebon, dan enam kotapraja. 
Namun, dengan datangnya pemerintah pendudukan Jepang (1942-1945), pembagian 
wilayah administrasi itu, dihapuskan. 

Setelah Proklamasi Kemerdekaan, pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan 
Indonesia (PPKI) 19 Agustus 1945, ditetapkan, NKRI terdiri atas delapan 
provinsi yang dikepalai oleh gubernur. Kedelapan provinsi itu adalah Jawa 
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda 
Kecil. Mr. R. Sutardjo Kartohadikusumo diangkat sebagai Gubernur Jawa Barat 
pertama yang berkantor di Jakarta. Pada September 1945, kedudukan Gubernur Jawa 
Barat dipindahkan ke Bandung. Sejak itu, Bandung menjadi pusat pemerintahan 
Provinsi Jawa Barat.

Pasca-Perang Kemerdekaan (1945-1949), negara Republik Indonesia Serikat (RIS) 
yang lahir pada 17 Desember 1949 dan berakhir pada 17 Agustus 1950, memicu 
keluarnya UU Darurat No. 11 tertanggal 8 Maret 1950. Sejak itu, mulai Maret dan 
April 1950, dicapai kesepakatan, semua bekas daerah RIS bergabung kembali ke 
dalam negara Republik Indonesia. Hal itu berdampak pula pada ditetapkannya 
kembali Provinsi Jawa Barat pada 4 Juli 1950. 
Dari ketiganya, terjadi kebimbangan manakah tanggal yang tepat untuk menjadi 
titimangsa yang tepat lahirnya Provinsi Jawa Barat? 

Terdapat beberapa pertimbangan interpretasi yang layak dirujuk. Pertama, 
interpretasi logis dan faktual. Secara logis dan faktual, ketiga tanggal itu 
memang dapat dipertanggung jawabkan. Ketiganya didasarkan pada pernyataan 
administrasi dan politik, baik oleh pemerintah kolonial Belanda maupun oleh 
pemerintah Republik Indonesia. 

Kedua, interpretasi teknis. Pembentukan Provinsi Jawa Barat jika merujuk pada 
provinsi yang berada di bawah naungan negara Republik Indonesia---bukan negara 
jajahan---secara teknis lebih tepat didirikan sejak proklamasi kemerdekaan. 
Bukan merujuk pada wilayah provinsi yang dibentuk oleh pemerintah jajahan dan 
untuk kepentingan kolonial.

Ketiga, interpretasi historis. Jika mengacu pada 1 Januari 1926, Provinsi Jawa 
Barat dibentuk oleh pemerintah kolonial Belanda. Nilai historis dari tanggal 
ini, hanyalah catatan pembagian wilayah administratif pemerintahan kolonial, 
yang notabene membentuk provinsi ini untuk kepentingan negara jajahan. Unsur 
nilai kesejarahan, kejuangan, dan emosional dari rakyat dan Pemprov Jawa Barat, 
tidak tampak bahkan cenderung inferior jika mengambil tanggal ini. 

Berbeda dengan 19 Agustus 1945, nilai historis, emosional, dan kejuangan sangat 
terasa. Negara Republik Indonesia baru dua hari merdeka. Provinsi Jawa Barat 
berada di bawah NKRI yang baru merdeka pula. Provinsi Jawa Barat juga dibentuk 
oleh pemerintahan yang sah dan berdaulat dan pertama kali dibentuk di era 
proklamasi kemerdekaan. 

Sementara titimangsa 4 Juli 1950, hanyalah sebatas pernyataan penetapan kembali 
Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan sebelumnya. Penetapan ini dilatarbelakangi 
kondisi politik dalam periode perang kemerdekaan 1945-1949 dan didorong 
kembalinya RIS menjadi NKRI. 

Dari ketiga tanggal tersebut, sesungguhnya penentu kebijakan tinggal memilih 
tanggal mana yang memiliki makna 

Re: Bls: [kisunda] Fw: agama mah identitas

2010-10-14 Terurut Topik ahmad sahidin

salam,
wah geuning meuni rame nya ngomongkeun nu kieu mah. dugi kiwari mun kuurang 
diteungetan harti agama masing-masing jelema jeung daerah beda ngahartikeunna.
namung mun diudag na jero na mah kayakinan ka Nu Maha Sagalana... mun ceuk 
Islam mah Allah disebatna, ceuk Yahudi maha Yahweh jeung sajabana. Tiap agama 
gaduh nami masing2 nyebat nu disembah sareng dipuja na teh. Na sual ieu mah 
kuring masih nyepeng pamendakna Abdul Karim Souroush yen agama teh dua: agama 
yg berdasarkan kebenaran jeung agama identitas. Nu ku urang diributkeun teh 
cenah mah agama identitas--penafsiran manusa nu nyokot na ti ajaran2 universal.

punten mun teu nyambung...:) 

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- On Wed, 10/13/10, Mohammad zen zenhus...@yahoo.com wrote:

From: Mohammad zen zenhus...@yahoo.com
Subject: Re: Bls: [kisunda] Fw: Atheis leuwih apal agama--Re: Fw: Alam 
Semesta, Hawking, dan Tuhan
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 13, 2010, 7:14 PM







 



  



  
  
  ngiring nambihan :
mumkin aya dina masalah agama teh dua perkara :
1. Sajarah kamunculan agama, berkisar kana saha nu nyandak timana, kumaha 
perjalannana nepi ka nyebar, sumberna, dll, tah lamun dina sudut pandang 
sajarah urang tiasa ningali agama islam teh munculna ti mana, teras indonesia 
keur ngageman naon basa harita, aya teu agama tauhid di Indonesia atawa 
henteu?dina masalah ieu urang tiasa ningali kana periodisasi penyebaran 
keyakinan, samisal : asli masyarakat indonesia teh timana, pan ujung2na mah ti 
Adam as, ngan pas datang ka indonesia teh ngageman naon? teras berkembangna 
naon, teras perubahan kayakinan ti abad ka abad naon, jadi lamun ditilik2 kecap 
pengklaiman kana agama milik agama lokal teh rada kirang kuat dalilna, 
kulantaran keyakinan eta sabenerna mah hasil tina banyaknya perubahan
 ti zaman kazaman, jadi mana anu asli?
2. Eusi agama, kana masalah hakikat atawa ajaran agama, didieu urang teu tiasa 
nyebatkeun ieu agama di belah kulon itu agama ti belah wetan, kulantaran eusi 
agama bijilna ti mana, tah lamun ti Gusti, pasti urang apal yen Gusti nurunkeun 
agama ka hiji nabi heula (anu sangkutpaut jeung sajarah agama) dina hiji 
tempat  kan moal mungkin brek (langsung) ka kabeh wilayah ... tapi ari eusi na 
mah deuk di arab deuk di indonesia deuk di mana oge, deuk jaman Adam as nepi ka 
akhir zaman sami nyaeta Tauhid jeung penghambaan ka gusti Allah, ku cara nu 
cara gusti Allah , ku kayang nu kahoyong gusti Allah.
samisal : Muhammad saww teh manusia unggul ti turunan nu unggul para nabi 
baheula meunangkeun cenel jadi Nabi pikeun masihan Hidayah ka arab jahiliah, 
anu kajahiliahanana ruksak pisan. seueru nu narima seueur oge nu asobiah kana
 kaarabanana. nepi aya dina sajarah yen orang Arab ku heurasna asobiah 
kaarabanana nyarios tibatan nyebut Laailaahaillallah meningan kuring ngangkat 
gunung eta ku tanaga kuing. Arab jeung Islam beda budayana jeung ajaran anu 
diyakinina. Jadi Arab teh sanes Islam jeung Islam sanes Arab. Kulantaran Nabi 
urang saww lahir ti Mekkah maka makruf nu aya yen Islam teh ti Arab. eta mah 
disebatna sifat i'tibari (injeuman) tina hakiki. Kulantaran gusti Allah ngutus 
Muhammad saww kanggo mere petunjuk ka seluruh dunia dina harita Allah milih 
hiji bahasa anu cocok kana arab jahiliah eta jeung disisi lain anu bisa luas 
maknana, kukituna memang bahasa Arab Fushah fasih quran teh tepat jadi bahasa 
Quran, kaduana Bahasa Quran anu ngelehkeun bahasa arab nu aya (mukjizat tea) 
kukituna Orang arab oge kudu belajar deui kana bahasa Quran anu luhur sastra 
jeung nilaina.
loginaka lamun tingkatan bahasa quran jeung arab nu aya sarua, mereka teu perlu 
diajar deui kana bahasa
 quran.
nepi ka ayeuna Arab masih keneh boga kaasobiahan leuwih gede, tibatan ngabela 
kaislamanana.
Isu keluarga nabi pun ditingali ku bangasa arab sebagai kecemburuan suku, 
padahal keluarga nabi teh aliran hidayah , anu ditunjuk ku Gusti Allah. 
kulantaran musti ayana hidayah Allah teh langgeng nepi ka akhir zaman, ku 
kituna Allah milih ti umat ieu ti zaman Adam asa ka Idris, ka nabi2 lainna, 
nepi ka ahlulbaet as walapun sanes nabi.anu disebat dina Alquran Ahlulbaetna.
anu terakhir pesan Quran teh hakikatna selaras jeung sifat fitraj insani urang.


From: engkus ruswana
 engkusrusw...@yahoo.com
To: kisunda@yahoogroups.com
Sent: Wed, October 13, 2010 8:59:00 PM
Subject: Bls: [kisunda] Fw: Atheis leuwih apal agama--Re: Fw: Alam Semesta, 
Hawking, dan Tuhan









 




  
  
  He...he...he., kang Koko anu Budiman saleresna agama teh milik pituin 
urang Nusantara, margi eta kecap asli Nusantara... aya nami tangtos aya nu 
dinamian pan.

Tah pami nu model agama di Nusantara dina basa Arabna mah aya Din, aya Milah 
sareng Nilah, pami ceuk urang India disebatna Dharma, kecap Inggrisna Religion 
jeung sajabana unggal bangsa nyebatna beda-beda, Tah Agama jeung Drigama 
mah anu urang Nusantara (Lokal), jadi saleresna nu gaduh hak ngaku agama teh 
nya nu disebat agama 

[kisunda] Platinum Track-Jalan Ilahiah

2010-10-20 Terurut Topik ahmad sahidin
Salam, 
Saya ingin sedikit berbagi dan mudah2an bermanfaat.

KAMIS sore kemarin sebelum pulang (sambil menunggu
hujan reda di kantor) saya membuka-buka buku yang berjilid hardcover hitam
dengan foto seseorang sedang duduk di meja kerja. 

Wajahnya kalem, tetapi
sedikit serius. Memakai kacamata dengan pandangan fokus ke depan (seperti sedang
mengamati sebuah arah kehidupan masa depan). Belakangnya terpampang sebuah jam
antik dan deretan buku yang sedikit rapi (seperti yang telah dibaca kemudian
disimpan lagi). Bagian atas cover tertulis: N. SYAMSUDDIN CH.HAESY, “PLATINUM
TRACK” dan bagian bawah tertera: Pengantar: Sofyan A. Djalil (Menteri Negara
BUMN).


Lembar demi lembar saya buka. Halaman pengantar pun
say abaca dengan santai. Terasa renyah dan apik bahasa yang digunakannya. Mata
saya terus menelusuri untaian kata dan kalimat yang tersusun rapi. Hingga
tibalah pada halaman romawi v, paragraph ketiga: ... puncak kesuksesan
tidak terletak pada posisi 'kekuasaan tertinggi' manusia di dunia, tetapi pada
kualitas kemanfaatan diri..., tulisnya.


Setelah rampung membaca pengantar Pak Menteri kemudian
membaca catatan (sambutan) dari H. Hotbonar Sinaga, Direktur Utama PT (Persero)
Jamsostek; yang secara garis besar menyatakan bahwa buku “PLATINUM TRACK” telah
“mengingatkan tentang hakikat sukses sebagai paduan ikhtiar manusia dan
keridhaan Ilahi” (hal.viii). Lalu, masuk pada catatan dari Akhmad Mukhlis
Yusuf, Direktur Utama Perum LKBN ANTARA; yang secara garis besar memuji isi
buku Kang Sem (panggilannya pada penulis) sebagai“lintasan kehidupan menuju
kemuliaan hidup” yang disebutnya ‘jalan kemuliaan’ (hal.xi). 



Kemudian saya buka daftar isi. Di sana berserakan
tema-tema bahasan Bang Sem (panggilan penulis) yang merupakan isi dari buku
yang diterbitkan Salamadani, Juli 2009. Ada sekira 57 tema bahasan yang menarik
dan penting dalam buku ini. 



Yang menarik adalah tentang yang berkaitan dengan
inti buku ini, yaitu ‘Jalan Sukses, Jalan Ilahiah’. Dalam tema ini, Bang Sem
membuka tulisan dengan kutipan kalam Ilahi surah Ali Imran ayat 26 tentang
penegasan kekuasaan dan keesaan Allah sekaligus doa ‘penghormatan dan
pengakuan’ manusia terhadap kesempurnaan Allah. Bang Sem kemudian menguraikan
bahwa manusia yang sukses adalah menjalankan jalan Ilahiah. Sistem dan praktik
kehidupan atau ‘jalan-hidup’ apa pun yang dipilih manusia yang tidak sesuai
dengan aturan Ilahi maka tidak akan pernah sukses; lambat laun kesuksesan yang
diraihnya akan berbalik menerkam dan memusnahkan dirinya. Karena itu,
satu-satunya ‘jalan kehidupan’ yang dapat membawa kesuksesan adalah ‘Jalan
Ilahiah’. 



Apa itu ‘Jalan Ilahiah’? Bang Sem menulis: “ Jalan
Ilahiah adalah keseimbangan antara dimensi kekuasaan Allah dan dimensi ikhtiar
insani. Allah yang memilih siapa pun yang memenuhi kriteria untuk diberi
kesuksesan dan Dia pula yang memilih siapa saja yang memenuhi kriteria
kegagalan” (hal.22). 

 

Siapakah mereka yang berhak sukses? Bang Sem
menjawab: mereka yang memenuhi kriteria sukses seperti amanah (dapat
dipercaya), shiddiq (berkhidmat pada kebenaran), fathanah (cerdas), dan tabligh
(mau dan mampu mengomunikasikan nilai-nilai Ilahiah atau kebenaran di
lingkungannya).

Singkatnya, mereka yang meniti sukses di jalan Ilahi
adalah mereka yang sadar, terencana, dan terukur menggerakan seluruh potensi
dirinya menjadi pelopor, inisiator, dan eksekutor.


Tentu saja untuk melangkah sekaligus menjadi
“Manusia Sukses berkah Jalan Ilahiah’ ini bukanlah perkara gampang dan tidak
juga tidak sulit. Hanya membutuhkan keberanian dan kesungguhan untuk
mengharmonikan segala potensi dan dimensi ruh dan dimensi fisikal manusia. 

Salam,Ahsa


 



www.ahmadsahidin.wordpress.com


  

[kisunda] Naskah Kuno Terancam Musnah

2010-10-27 Terurut Topik ahmad sahidin
Puluhan naskah kuno di situs Kabuyutan
Ciburuy Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, terancam musnah akibat tidak
adanya biaya perawatan. Hal itu disebabkan selama ini Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Garut belum pernah mengalokasikan biaya pemeliharaan untuk
barang-barang bersejarah tersebut. 

Kepala Seksi Peninggalan Sejarah dan
Kepurbakalaan Dinas Pariwisata Kabupaten Garut, Warjita, menjelaskan, saat ini
kondisi naskah kuno yang ada di situs Kabuyutan Ciburuy cukup mengkhawatirkan
akibat kerusakan yang cukup parah. Jika hal ini terus dibiarkan, maka tak
menutup kemungkinan barang-barang yang terhitung langka dan bersejarah tersebut
akan musnah. 

Selama ini pemerintah daerah tidak
pernah mengalokasi biaya pemeliharaan naskah. Padahal kami telah berulang kali
mengajukan biaya perawatan dalam setiap penyusunan anggaran pendapatan dan
belanja daerah setiap tahunnya, ujar Warjita.

Ia mengakui, dalam anggaran tahun 2011
mendatang pihaknya telah mengajukan biaya pemeliharaan sebesar Rp 150 juta.
Namun sampai saat ini belum ada kepastian apakah dana tersebut akan disetujui
atau tidak. 

Kami tidak tahu kenapa, setiap kali
mengajukan anggaran untuk pemeliharaan barang-barang bersejarah dan langka
tersebut selalu dicoret. Ini menunjukan perhatian terhadap sejarah ini sangat
kurang dan tentunya ini sangat disesalkan, ujarnya.

Ia mengatakan, untuk mencegah agar naskah
tidak sampai rusak, pihaknya terus berupaya tetap melakukan pemeliharaan
meskipun dengan cara-cara tradisional. Naskah kuno ini diperkirakan dibuat pada
abad ke 16 periode Hindu atau masa Kerajaan Padjadjaran. Teks naskah kuno
ditulis pada daun lontar dengan menggunakan Bahasa Sunda dan Jawa Kuno dengan
cara ditoreh.

Jumlah naskah yang tersimpan di
Kabuyutan Ciburuy saat ini sebanyak 27 kropak yang tersimpan dalam tiga peti.
Setiap kropak jumlahnya bervariasi antara 15 sampai 30 lempir (lembar-Red).
Tiap lempir naskah berukuran 28,5 x 3 sentimeter dengan ukuran ruang tulisan
25,5 x 2,5 sentimeter. Tiap halaman memuat empat baris tulisan, ujarnya
menjelaskan.

Warjita mengakui, dari jumlah tersebut saat
ini hanya tinggal 10 kropak yang masih dapat dikatakan utuh. Sedangkan sisanya,
tidak lengkap karena sudah terlepas dari masing-masing ikatannya ditambah lagi
banyak lempiran yang patah dan hancur.

Naskah lontar yang berada di wilayahnya itu,
tutur Warjita, perlu dilakukan pengkajian ahli filolog. Soalnya hingga saat ini
isi naskah lontar tersebut belum sepenuhnya terungkap. Padahal tidak menutup
kemungkinan isi naskah tersebut mengandung unsur kearifan lokal.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi D Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut, Helmi Budiman dengan tegas membantah
jika dikatakan pihaknya telah mencoret anggaran pemeliharaan naskah lontar.
Bahkan menurutnya, pemeliharan terhadap benda sejarah dan budaya harus
dilakukan dengan baik. (E-22)*** 

http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=161794


www.ahmadsahidin.wordpress.com


  

[kisunda] Kesalahpahaman Jenaka Jemaah Saat Berhaji

2010-11-01 Terurut Topik ahmad sahidin



BERHAJI adalah pengalaman yang 
multirasa, multinuansa, dan karenanya multikenangan bagi me-reka yang 
pernah melakukan-nya. Ada rasa senang dan bahagia, karena kita mampu 
meme-nuhi panggilan Allah, suatu cita-cita yang mungkin lama kita 
idam-idamkan. Ada rasa sedih, karena kita harus meninggal-kan keluarga 
yang kita cintai. Di antara kedua rasa itu, selama pengalaman di Tanah 
Suci, boleh jadi kita memperoleh ba-nyak pengalaman lain yang dramatis, 
menakjubkan, menjengkelkan, ironis, jenaka, dan sebagainya.
Banyak jemaah yang datang ke Tanah 
Suci untuk pertama kali dan tidak memahami bahasa Arab serta nilai yang 
dianut masyarakat Arab, sehingga tidak jarang terjadi benturan antara 
mereka dan masyarakat pribumi. Jika benturan itu ber-kepanjangan dan 
membuat kita depresi dan ingin pulang, pe-ngalaman itu disebut gegar 
budaya. Hal itu mungkin hanya dialami segelintir orang, de-ngan 
kepribadian labil dan kurang tegar. Untuk bisa bertahan di suatu negara 
asing, kita memang harus tahan banting. Anggaplah segala pengalaman tak 
menyenangkan itu sebagai bumbu perjalanan. Sikap sabar, humoris, dan 
berpikir positif menjadi modal sosial yang akan membuat kita dapat 
menikmati perjalanan dalam berhaji. Jangan lupa, orang Arab yang datang 
ke negara asing pun tidak jarang mengalami hal serupa. Kesalahpahaman 
menjadi hal biasa.
Sebagai ilustrasi, di salah sa-tu kota
 di Malaysia, beberapa pendatang Arab yang tidak bisa berbahasa Melayu 
bermaksud membeli bensin untuk mobil yang mereka kendarai. Seorang dari 
mereka mengutarakan maksudnya dalam bahasa Arab, tetapi dijawab oleh 
pegawai pom bensin dalam bahasa Melayu bahwa bensinnya sudah habis 
terjual. Akan teta-pi, orang Arab tersebut tidak mengerti jawaban orang 
Ma-laysia itu. Mereka ngotot ingin membeli bensin. Menyadari bahwa ada 
kemacetan komunikasi, sang pegawai mencari akal. Akhirnya ia 
mengucapkan, Shadaqallahul adzim (lazim diucapkan kaum Muslim untuk 
menutup bacaan Alqu-ran). Orang Arab itu akhirnya mengerti. Mereka pun 
tertawa. 
Contoh lain, meskipun mungkin lebih 
bersifat lelucon, suatu hari seorang tamu datang dari Arab untuk 
berkunjung ke Kota Bandung. Dalam perja-lanan dari Bandara 
Soekarno-Hatta ke Bandung, orang Arab itu sengaja meminta sopir untuk 
melewati wilayah Puncak. Saat melihat rambu lalu lintas yang 
menggambarkan dua gunung yang berdekatan (di depan yang akan dilewati 
pengendara), orang Arab itu sangat ka-get. Serta merta ia pun berteriak,
 Haram! Haram! Haram! Rambu lalu lintas itu rupanya mengingatkan orang
 Arab itu akan bagian sensitif tubuh wanita. 
Kesalahpaham antarbudaya orang asing 
yang datang ke Ta-nah Arab, termasuk orang Indonesia, baik dalam rangka 
berhaji ataupun bukan, pastilah melimpah termasuk pengala-man jenaka. 
Contohnya adalah pengalaman berikut yang diceritakan seorang mahasiswa 
Fi-kom Unpad. Kejadian ini dialami orang tua teman saya yang menunaikan
 ibadah haji. Saat berjalan-jalan mereka me-lihat bus yang sedang 
berhenti mencari penumpang. Kebetul-an mereka kelelahan dan ingin 
kembali ke perkemahan. Mereka pun memutuskan untuk na-ik bus tersebut. 
Ketika menginjakkan kaki di tangga bus, tiba-tiba sopirnya berteriak, 
Ha-ram, Haram! Mereka kaget, mengira tidak boleh naik. 
Ya, namanya juga sedang na-ik haji, 
pasti akan selalu waspada terhadap yang haram-ha-ram. Mereka pun tidak 
jadi naik bus itu, lalu berjalan kaki sampai ke perkemahan yang jauh. 
Sesampainya di perke-mahan, dengan napas yang masih terengah-engah 
setelah berjalan belasan kilometer, si ibu cerita kepada temannya yang 
sudah naik haji berkali-kali. Ia pun menjelaskan bahwa Haram itu berarti
 ke Masjidilharam. Bukan tidak boleh naik. 
Terkadang pengalaman jenaka itu 
menjadi semacam anekdot, yang sumbernya tidak jelas lagi. Misalnya, 
seorang pria Arab dari luar Arab Saudi ter-sesat di Mekah. Ia bertanya 
kepada seorang pria Indonesia dalam bahasa Arab arah ke Masjidilharam. 
Pria Indonesia itu tahu arah ke masjid. Namun, karena ia tak dapat 
berbahasa Arab, maka ia menjawab, Ihdinassiratal mustaqiim suatu ayat 
dalam surat Al Fatihah (Tunjukkanlah aku ke jalan yang lurus) seraya 
menunjuk arah ke masjid suci ter-sebut.
Kesalahpahaman di atas bersifat 
verbal. Kesalahpahaman nonverbal boleh jadi lebih banyak lagi. Jika Anda
 datang ke Arab Saudi untuk pertama kalinya, jangan kaget jika pria Arab
 yang baru Anda kenal pun memeluk Anda, bukan karena ia homoseksual 
tetapi karena ia menyukai Anda atau sedang membujuk Anda agar Anda 
membeli barang yang ia tawarkan. 
Di kalangan pria Arab, membaui tubuh 
orang Arab dan merasakan sapuan napasnya adalah hal yang menyenang-kan. 
Pada zaman dulu bahkan suatu keluarga mengirim utus-an untuk membaui 
badan ca-lon menantunya, untuk mengetahui apakah calon menantu-nya itu 
kelak prospektif atau ti-dak. Orang Arab sesama jenis memang terbiasa 
berdekatan. Seorang pria Arab bahkan mencium pipi kawan akrabnya, dengan
 bibirnya saat bertemu. Kecupannya itu 

[kisunda] Rilis-Bedah Buku Tan Malaka-Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia Jilid III

2010-11-01 Terurut Topik ahmad sahidin


Bedah Buku Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi
Indonesia Jilid III


Pembicara :
 Harry A. Poeze (penulis dan Peneliti KITLV Belanda), Ajid
Thohir (Dosen Historiografi UIN SGD BDG), Taufik Rahman (Dosen Filsafat UIN SGD
BDG), Thalib Rahmatillah (Dosen Sejarah UIN SGD BDG).

diselenggarakan pada 03
November · 19:00 - 21:30 di Aula UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jalan
AH Nasution Cibiru Bandung.



Penyelenggara: HIMA AQIDAH FILSAFAT DAN SENAT MAHASISWA FAK. USHULUDDIN



GRATIS !! DITAMBAH COFFEBREAKS !!



Dimeriahkan oleh : MAPAHLAYUNG (Musikalisasi Puisi)



www.ahmadsahidin.wordpress.com


  

[kisunda] Seni Kuda Renggong Dalam Masyarakat Sumedang

2010-11-03 Terurut Topik ahmad sahidin



Masyarakat jawa barat, terutama kabupaten sumedang, 
mengenal yang namanya kesenian kuda renggong dalam kehidupan keseharian 
masyarakatnya. Kuda renggong merupakan salah satu seni pertunjukan 
rakyat. Kata renggong di dalam kesenian ini merupakan metatesis dari 
kata ronggeng, yaitu kamonesan (bahasa Sunda untuk keterampilan) cara 
berjalan kuda yang telah dilatih untuk menari mengikuti irama musik, 
terutama kendang, yang biasanya dipakai sebagai media tunggangan dalam 
arak-arakan anak sunat.
Berdasarkan literatur sejarah, lahirnya kesenian kuda
 renggong di Kabupaten Sumedang mulai muncul sekitar tahun 1910. 
Awalnya, Pangeran Aria Suriaatmaja yang memerintah Kabupaten Sumedang 
selama 37 tahun (1882-1919) berusaha untuk memajukan bidang peternakan. 
Pangeran Suriaatmaja sengaja mendatangkan bibit kuda unggul dari Pulau 
Sumba dan Sumbawa. Selain digunakan sebagai alat transportasi bangsawan,
 pada masa tersebut kuda juga sering difungsikan sebagai pacuan kuda dan
 alat hiburan. 
Mulai tahun 1910 hingga sekarang, kuda renggong 
secara tradisional sering dipertontonkan pada acara khitan/sunatan. 
Sebelum seorang anak dikhitan, sang anak diarak mengelilingi kota di 
atas punggung kuda renggong diikuti oleh anggota keluarga dan kerabat 
dekat yang ikut menari di depanya dan berkeliling dari satu desa ke desa
 lainya. Lalu dengan berpakaian wayang tokoh Gatotkaca, dinaikkan ke 
atas kuda renggong lalu diarak meninggalkan rumahnya berkeliling 
mengelilingi desa. Musik pengiring dengan penuh semangat mengiringi 
sambung-menyambung dengan tembang-tembang yang dipilih, antara lain 
Kaleked, Mojang Geulis, Rayak-rayak, Ole-ole Bandung, Kembang Beureum.
Sepanjang jalan, kuda renggong bergerak menari 
dikelilingi oleh sejumlah orang yang terdiri atas anak-anak dan remaja 
desa, bahkan orang-orang tua yang mengikuti irama musik. Setelah 
berkeliling desa, rombongan kuda renggong kembali ke rumah anak sunat, 
biasanya diiringi dengan lagu Pileuleuyan (perpisahan). Ketika anak 
sunat selesai diturunkan dari kuda renggong, biasanya dilanjutkan dengan
 acara saweran (menaburkan uang logam dan beras putih) yang menjadi 
acara yang ditunggu-tunggu, terutama oleh anak-anak desa.
Menurut Euis Suhaenah, dosen tari STSI Bandung, 
kesenian kuda renggong menjadi kesenian yang sarat akan nilai filosofis.
 Mengajak kuda merayakan bersama pesta untuk mengantarkan seorang anak 
ke gerbang kedewasaannya. Doa dipanjatkan melalui lagu anak berpakaian 
Gatotkaca, seorang ksatria yang gagah berani mati untuk negara dan 
sangat patuh pada orang tua. Ada satu kuda dikosongkan untuk tunggangan 
para karuhun (nenek moyang atau sesepuh) yang telah tiada untuk ikut 
serta mengantar sang anak menuju gerbang kedewasaan dan mengemban 
tanggung jawab yang lebih besar.
Di sisi lain, para seniman mengungkapkan semangat 
yang disampaikan kesenian kuda renggong merupakan rangkaian upacara 
inisiasi (pendewasaan) dari seorang anak laki-laki yang disunat. 
Kekuatan kuda renggong yang tampil akan membekas di sanubari anak sunat,
 juga pemakaian kostum tokoh wayang Gatotkaca yang dikenal sebagai figur
 pahlawan.
Dalam perkembangannya, kesenian kuda renggong terus 
mengalami perkembangan, sumedang sebagai salah satu simbol kesenian kuda
 renggong pun tak juga lepas dari pengaruh tersebut. salah satu yang 
paling disorot adalah iringan lagu dalam pementasaan, pada substansinya 
penggunanan lagu iringan tersebut merupakan sekaligus panjatan doa 
kepada Sang Pencipta, tetapi pada masa kini pementasaan kuda rengggong 
tak jarang menggunakan lagu-lagu yang jauh dari makna doa itu sendiri. 
Akan tetapi, kuda renggong sebagai salah satu simbol daerah Sumedang 
tentunya patut terus dijaga kemurniaannya sebagai salah satu warisan 
kesenian leluhur yang sarat dengan makna filosofis kepada Sang Pencipta.
 (Ardinanda, mahasiswa Unpad)***
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=162770

www.ahmadsahidin.wordpress.com


  

[kisunda] Membunyikan Prasasti Cikapundung

2010-11-03 Terurut Topik ahmad sahidin

Prasasti sebagai salah satu tinggalan karuhun
orang Sunda masa lampau, bisa dijadikan sebagai ciri utama adanya perubahan
dalam kehidupan budaya orang Sunda, dari kebudayaan prasejarah kepada
kebudayaan sejarah (bandingkan Ekadjati, 2006). 

Tulisan prasasti terdiri atas rangkaian
aksara. Aksara itu sendiri merupakan lambang suara, terutama suara yang
dikeluarkan atau yang dipakai dan digunakan oleh manusia. Dengan adanya
prasasti, tampak bahwa aksara, menulis, dan membaca sudah menjadi pengetahuan
dan kegiatan baru dalam kehidupan sehari-hari orang Sunda pada masa itu di
Tatar Sunda. 

Prasasti merupakan tulisan yang dipahat di
atas batu atau lembaran logam. Cara menulisnya dengan teknis ditatah umumnya
alatnya terbuat dari besi, sedangkan alat pemukulnya menggunakan batu atau
berupa lempengan besi. Hasilnya akan berupa rangkaian aksara yang tampak legok
dan menjorok ke dalam di atas batu tersebut berbahasa singkat.

Prasasti yang dalam bahasa asing disebut
glory, laudation, direction, atau guidance merupakan pujian, sanjungan,
keagungan, petunjuk, pedoman atau doa yang menyatakan suatu permohonan
(keinginan untuk kedamaian dalam kerajaan; atau inskripsi dalam bahasa yang
indah (berirama). Ahli prasasti itu sendiri biasa disebut epigraf, sedangkan
ilmunya disebut epigrafi. Ada perbedaan antara epigrafi dengan paleografi.
Epigrafi merupakan aksara kuno mendasarkan pada bahan-bahan tertulis (teks),
sedangkan paleografi adalah penyelidikan aksara didasarkan kepada bentuk dan
perkembangan aksara itu sendiri.

Sesuai dengan fungsinya, prasasti berusaha
merekonstruksi sejarah sunda kuno. Adapun bahannya ada yang terbuat dari tamra
(tembaga), ripta (daun tal), dan upala (batu). Isinya beragam, di antaranya ada
yang berupa: surat kepada raja, memperingati peresmian bangunan suci/arca,
peringatan kemenangan raja dalam menaklukkan daerah, ketetapan hukum/keputusan
pengadilan, tulisan lain, berupa mantra magis dalam upacara.

Prasasti ada juga yang berfungsi sebagai
legitimasi. Raja-raja yang membuat silsilah biasanya yang tidak berhak atas
takhta kerajaan. Prasasti meliputi: baris awal berupa penanggalan. Ada yang
disebut pancawarna yakni pasaran, wugu yaitu kedudukan terhadap matahari. Cara
penulisannya ada yang dari atas ke bawah, berputar dari sisi pertama sampai
keempat, ada juga yang berputar dari bawah pada dua sisi. Pada prasasti ada
sambada, yang meliputi perintah raja, biasanya berupa nama raja atau pejabat,
pejabat yang menerima perintah, isi perintah raja, alasan, keterangan, nama
penulis (citraleka/patralekha), dan persembahan.

Berkaitan dengan penemuan batu yang
ditengarai sebagai `prasasti` yang berada dekat rumah Pak Oong, aksara yang
terpahat pada batu itu tampak jelas, meliputi dua baris tulisan. Baris pertama
ditengarai terdiri atas enam aksara, sedangkan baris kedua ditengarai sembilan
aksara. Menurut pembaca pertama (Nandang Rusnandar), teks itu berbunyi
unggal jagat/ jalma hdap yang diterjemahkan, setiap manusia di bumi
ini akan melakukan sesuatu. 

Andai menyimak dan memperhatikan teks yang tertera
pada batu itu secara saksama, pembacaan dan pembunyian serta penerjemahan atas
teks tersebut `terlalu dini` sebagaimana dikatakan Undang A. Darsa (filolog
Unpad) dalam acara urun rembuk, juga terlalu berani menurut penulis, meskipun
itu sah-sah saja. Mengapa terlalu dini dan berani? Karena baik Dr. Hasan Djapar
(Dosen Jurusan Arkeologi FIB UI) maupun Dr. Titi Surti Nastiti (Koordinator
Peneliti Puslit Arkenas) yang datang ke lokasi didampingi Kepala Balai
Arkeologi Bandung, mereka hanya berkomentar tentang jenis tulisan dan cara
memahatnya yang `kaku`, tidak luwes, serta seperti asal-asalan, dalam
pengertian bahwa tulisan tersebut bukan dibuat oleh citraleka/patraleka yang
ahli. 

Arkeolog sekahot Hasan pun sangat hati-hati
untuk berkomentar. Bukan karena mereka tidak bisa `membaca`, tetapi mereka
tidak mau berspekulasi dan gegabah sebelum menelitinya lebih jauh.

Dari dua baris aksara yang tertuang di atas
batu tersebut hanya beberapa aksara yang `terbaca`, serta ada dua aksara yang
mirip. Aksara yang kami tengarai sebagai aksara `ha` dalam foto, setelah
dibuktikan ke lokasi ternyata bukan, karena aksaranya terpisah. Demikian juga
dengan aksara yang ditengarai `ga`, ada perbedaan, karena aksara dalam teks
prasasti itu, di bagian `bawahnya` seperti `memakai sepatu`. 

Aksara yang telah dibaca `ung`, tampaknya
seperti `ong` sebagaimana terbaca pada prasasti lainnya. Ada lagi yang sama,
seperti aksara `sa` dalam prasasti lain, pada `prasasti Cikapundung` ada
tambahan lengkung di akhir tulisannya. Apakah aksara itu harus dibaca `sa`
juga? Selebihnya, aksaranya belum `terbaca` dan belum bisa `dibunyikan` secara
keseluruhan. Dengan demikian, isi dan makna yang terkandung di dalamnya pun
belum terkuak.

Pembacaan dan penelusuran teks salah satu
prasasti harus dibaca dan ditelusuri dari berbagai aspek, baik melalui intern
evidentie maupun ekstern evidentie. Banyak aspek penunjang lainnya yang harus

[kisunda] Seminar Menyingkap Tabir Sejarah Sunda

2010-11-07 Terurut Topik ahmad sahidin
BANDUNG, (PR).-Masyarakat Sunda, ternyata memiliki sejarah lebih panjang 
daripada yang 
diketahui sebelumnya. Bukti-bukti di Kompleks Percandian Batujaya 
Karawang, tak hanya menjelaskan tentang kehidupan masyarakat Sunda zaman
 sejarah, tetapi juga zaman prasejarah. Sayang, temuan-temuan arkeologi 
yang bisa menjadi bukti tersebut belum tersampaikan kepada masyarakat 
secara luas.


Oleh karena itu, Jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu
 Seni dan Sastra (FISS) Universitas Pasundan, akan menyelenggarakan 
seminar dan diskusi buku dengan tema Menyingkap Tabir Sejarah Sunda. 
Panitia telah memilih buku Kompleks Percandian Batujaya karya Dr. Hasan 
Djafar untuk didiskusikan di Aula Unpas pada Kamis (11/11). Buku ini 
dinilai fenomenal, karena mengungkap temuan kompleks percandian di 
Karawang Jawa Barat.

Rektor Unpas, Prof. Didi Turmudzi mengatakan, seminar
 dan diskusi buku tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT
 emas (50 tahun) Universitas Pasundan Bandung. Selama ini, orang Sunda 
dikenal tidak punya candi yang monumental. Ternyata, melalui penelitian 
arkeologi di Batujaya, candi-candi yang tersebar di kompleks itu sangat 
monumental. Bukan hanya menunjukkan kebesaran kerajaan Tarumanagara, 
melainkan juga bisa membalikkan teori sejarah candi di Indonesia, 
katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Senny S. Alwasilah 
menjelaskan, kegiatan seminar dan diskusi itu merupakan salah satu dari 
rangkaian acara pada Pesta Sastra Unpas 2010. Selain diskusi buku, kami
 juga menyelenggarakan tiga kegiatan lain, yakni pembacaan dan apresiasi
 puisi, pameran kriya dan buku, serta pementasan drama, katanya.

Pada acara pembacaan dan apresiasi puisi, panitia 
menghadirkan Acep Zamzam Noor dan Godi Suwarna. Selain itu juga 
dipentaskan drama Si Kabayan di Negeri Romeo yang disutradarai oleh 
Rosyid E. Abby. Tiga belas pemain yang akan tampil dalam drama itu 
adalah mahasiswa Jurusan Sastra Inggris FISS Unpas, kata Senny. (A-185)
 *** 
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=163205
www.ahmadsahidin.wordpress.com


  

[kisunda] kesimpulan Mang Hasan (Dr.Hasan Djafar) ttng KOMPLEKS PERCANDIAN BATUJAYA-Tarumanagara

2010-11-15 Terurut Topik ahmad sahidin


Alhamdulillah, pada kamis kemarin (11 nov 2010) saya
menghadiri diskusi buku KOMPLEKS
PERCANDIAN BATUJAYA karya Dr. Hasan Djafar di Aula Unpas, Jalan Setia Budi 
Bandung.
Nah, berikut ini kesimpulan dari Mang Hasan (Dr. Hasan Djafar) berkaitan dengan
penelitiannya yang dibukukan. 

 

Perlu
diketahui, Mang Hasan melakukan penelitian
arkeologi di kawasan situs Batujaya sejak tahun 1985 hingga kini, telah
menghasilkan beberapa kesimpulan, di antaranya sebagai berikut:



1. Hingga kini telah teridentifikasikan
30 situs yang tersebar di areal seluas 5 km². 


    Dari 22 situs yang telah diekskavasi
diketahui terdapat 16 struktur bangunan 

    candi yang terbuat dari bata. Dari
bentuk struktur bangunannya, tiga candi yaitu 

    Candi Segaran I (Candi Jiwa),
Candi Segaran V (Candi Blandongan), dan Candi  

    Telagajaya V (Candi Asem) merupakan candi
berbentuk stupa, yang mencermin-

    kan latar agama Buddha. 



2. Telah ditemukan sejumlah inskripsi
yang dituliskan pada lempengan emas, pada 

    meterai (votive tablet) dan
lempengan terakota yang ditulis dengan aksara Palawa 

    dan bahasa Sanskerta, berisi
ayat-ayat suci agama Buddha tentang ajaran karma

    yang bersumber pada kitab Pratītyasamutpāda
sūtra, sebuah kitab suci agama  

    Buddha  Mahayana awal.   Secara
paleografi aksara pada prasasti-prasasti Batujaya ini berasal dari masa   
antara abad ke-7 dan ke-8.  Agama Buddha yang tercermin dari isi
inskripsi-inskripsi Batujaya tersebut adalah agama Buddha Mahayana.

 

 3.  Arca-arca dan hiasan stuko yang yang ditemukan
di kompleks percandi    

    Batujaya memperlihatkan ciri-ciri
kesenian agam Buddha yang berasal 

    dari pusat agama Buddha di Nālandā,
India.  Kehadiran kompleks percandian di
daerah pantai utara Jawa Barat ini sangatlah penting, bukan saja karena
tinggalan budaya berupa candi di Jawa Barat sangat sedikit, melainkan karena
hingga kini kompleks percandian Batujaya ini merupakan
satu-satunya percandian yang berlatar 
agama Buddha yang terdapat di wilayah Jawa bagian barat, khususnya  di Jawa 
Barat. 



4. Kompleks percandian Batujaya telah menggunakan bata sebagai bahan

    bangunan. Hal ini telah membantah
anggapan yang dipertahankan selama 

    ini, yaitu bahwa bangunan candi yang
terbuat dari batu dianggap merupa-

    kan bangunan candi dari periode yang
tua, dan bangunan candi yang ter-

    buat dari bata dianggap berasal dari
masa yang muda, dari periode akhir 

    Hindu-Buddha.    Dengan demikian dalam tradisi pembuatan
candi, bata sudah sejak awal  telah
digunakan sebagai bahan bangunan, dan bangunan candi bata tidak 

    selalu harus ditempatkan pada babakan
terakhir dari masa Hindu-Buddha.

 

5. Percandian 
Batujaya  telah  membuktikan adanya penggu stuko (stucco)   

   sebagai bahan plesteran (vajra-lepa)
untuk melepa seluruh permukaan b  

   angunan candi, dan sebagai bahan untuk
pembuatan arca, ornamen pada 

   bangunan candi, dan beton stuko untuk
lantai bangunan maupun untuk 

   penutup halaman candi.



6. Bata yang digunakan sebagai bahan bangunan candi dibuat dari tanah 

    tanah liat yang  diberi campuran (temper) kulit padi.
Dari kulit padi yang

    terbakar di dalam bata ini diperoleh
arang yang dapat ditanggali melalui  

    metoda analisis isotop Carbon-14 yang
dikenal sebagai metode pertang-

    galan absolut C14  (Radio Carbon Dating).



7. Berdasarkan pertanggalan C14 dari arang kulit padi yang terdapat dalam    

    bata candi diperoleh pertanggalan
absolut untuk kompleks percndian 

    Batujaya yang berkisar antara tahun
680-750 dan 760-900 Masehi (Wk-

    10423).


8.  Dari sudut
kronologinya, kompleks percandian Batujaya memiliki pertang galan yang cukup
tua, yang dapat ditempatkan pada masa perkembangan kerajaan Tārumānagara,
kerajaan tertua di Pulau Jawa. 



9. Berdasarkan adanya kulit padi yang digunakan sebagai campuran tanah 

   liat dalam teknologi pembuatan
bata di daerah Batujaya pada masa itu, 

   dan adanya pembuatan
kanal-kanal dari sungai Candrabhaga dan Gomati 

   seperti disebutkan dalam
Prasasti Tugu (sekitar tahun 450) yang dikeluar-

   kan oleh Pūrn)awarman raja
Tārumānagara, diperoleh pula petunjuk kuat 

   bahwa masyarakat daerah pantai
utara Jawa bagian barat pada masa itu 

   merupakan masyarakat agraris
yang menanam padi dengan sistem per- 

   sawahan beririgasi (wet
rice cultivation). Anggapan bahwa
masyarakat Jawa Barat (Sunda) sebagai masyarakat  peladang, perlu ditinjau 
kembali.



 10. Kompleks percandian Batujaya
dapat dipastikan merupakan sebuah 

   kompleks percandian agama
Buddha Mahāyāna, yang tertua di Jawa.



www.ahmadsahidin.wordpress.com


  

[kisunda] Fw: [ikhwanusshafa] Undangan Pembacaan Doa Arafah di Muthahhari (hari ini)

2010-11-16 Terurut Topik ahmad sahidin


www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- On Tue, 11/16/10, aa...@ymail.com aa...@ymail.com wrote:

From: aa...@ymail.com aa...@ymail.com
Subject: [ikhwanusshafa] Undangan Pembacaan Doa Arafah di Muthahhari (hari ini)
To: ikhwanussh...@yahoogroups.com
Date: Tuesday, November 16, 2010, 2:05 AM


salam

Undangan pembacaan Doa Arafah pada HARI INI jam 12.30 wib
di SMA Plus Muthahhari, Jalan Kampus II, Kebaktian, Kiaracondong Bandung. Doa 
ini dibimbing oleh Ustadz Miftah Fauzi Rakhmat.

wasallam.





=Allahumma Shalli ala Muhammad wa aali MuhammadYahoo! Groups Links






  

[kisunda] Konspirasi Anti Syiah dan Upaya Adu Domba CIA

2010-11-18 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Konspirasi Anti Syiah dan Upaya Adu Domba CIA (dari FB Idrus Shahab)
Sebuah buku berjudul “A Plan to Divide and Destroy the Theology” telah terbit 
di AS. Buku ini berisi wawancara detail dengan Dr. Michael Brant, mantan tangan 
kanan direktur CIA.

Dalam wawancara ini diungkapkan hal-hal yang sangat mengejutkan. Dikatakan 
bahwa CIA telah mengalokasikan dana sebesar 900 juta US dolar untuk melancarkan 
berbagai aktivitas anti-Syiah. Dr. Michael Brant sendiri telah lama bertugas di 
bagian tersebut, akan tetapi ia kemudian dipecat dengan tuduhan korupsi dan 
penyelewengan jabatan.

Tampaknya dalam rangka balas dendam, ia membongkar rencana-rencana rahasia CIA 
ini. Brant berkata bahwa sejak beberapa abad silam dunia Islam berada di bawah 
kekuasaan negara-negara Barat. Meskipun kemudian sebagian besar negara-negara 
Islam ini sudah merdeka, akan tetapi negara-negara Barat tetap menguasai 
kebebasan, politik, pendidikan, dan budaya mereka, terutama sistem politik dan 
ekonomi mereka. Oleh sebab itu, meski telah merdeka dari penjajahan fisik, 
mereka masih banyak terikat kepada Barat.

Pada 1979, kemenangan Revolusi Islam telah menggagalkan politik-politik kami. 
Pada mulanya Revolusi Islam ini dianggap hanya sebagai reaksi wajar dari 
politik-politik Syah Iran. Dan setelah Syah tersingkir, kami (AS) akan 
menempatkan lagi orang-orang kami di dalam pemerintahan Iran yang baru, 
sehingga kami akan dapat melanjutkan politik-politik kami di Iran.

Setelah kegagalan besar AS dalam dua tahun pertama (dikuasainya Kedubes AS di 
Teheran dan hancurnya pesawat-pesawat tempur AS di Tabas) dan setelah semakin 
meningkatnya kebangkitan Islam dan kebencian terhadap Barat, juga setelah 
munculnya pengaruh-pengaruh Revolusi Islam Iran di kalangan Syiah di berbagai 
negara–terutama Libanon, Irak, Kuwait, Bahrain, dan Pakistan–akhirnya para 
pejabat tinggi CIA menggelar pertemuan besar yang disertai pula oleh 
wakil-wakil dari Badan Intelijen Inggris. Inggris dikenal telah memiliki 
pengalaman luas dalam berurusan dengan negara-negara ini.

Dalam pertemuan tersebut, kami sampai pada beberapa kesimpulan, di antaranya 
bahwa Revolusi Islam Iran bukan sekadar reaksi alami dari politik Syah Iran. 
Tetapi, terdapat berbagai faktor dan hakikat lain, di mana faktor terkuatnya 
adalah adanya kepemimpinan politik Marjaiyah (kepemimpinan agama) dan syahidnya 
Husein, cucu Rasulullah, 1400 tahun lalu, yang hingga kini masih tetap 
diperingati oleh kaum Syiah melalui upacara-upacara kesedihan secara luas. 
Sesungguhnya dua faktor ini yang membuat Syiah lebih aktif dibanding Muslimin 
lainnya.

Dalam pertemuan CIA itu, telah diputuskan bahwa sebuah lembaga independen akan 
didirikan untuk mempelajari Islam Syiah secara khusus dan menyusun strategi 
dalam menghadapi Syiah. Bujet awal sebesar 40 juta US dolar juga telah 
disediakan. 
UNTUK PENYEMPURNAAN PROYEK INI, ADA TIGA TAHAP PROGRAM:
1.  Pengumpulan informasi tentang Syiah, markas-markas dan jumlah lengkap 
pengikutnya.

2.  Program-program jangka pendek: propaganda anti-Syiah, 
mencetuskan permusuhan dan bentrokan besar antara Syiah dan Sunni dalam rangka 
membenturkan Syiah... dengan Sunni yang merupakan mayoritas Muslim, lalu 
menarik mereka (kaum Syiah) kepada AS.

3.  Program-program jangka panjang: demi merealisasikan tahap pertama, CIA 
telah mengutus para peneliti ke seluruh dunia, di mana enam orang dari mereka 
telah diutus ke Pakistan, untuk mengadakan penelitian tentang upacara kesedihan 
bulan Muharram. 

PARA PENELITI CIA INI HARUS MENDAPATKAN JAWABAN BAGI SOAL-SOAL BERIKUT:

a. Di kawasan dunia manakah kaum Syiah tinggal dan berapa jumlah mereka?

b. Bagaimanakah status sosial-ekonomi kaum Syiah dan apa perbedaan-perbedaan di 
antara mereka?

c. Bagaimanakah cara untuk menciptakan pertentangan internal di kalangan Syiah?

d. Bagaimanakah cara memperbesar perpecahan antara Syiah dan Sunni?

e. Mengapa mereka kuatir terhadap Syiah?

Dr. Michael Brant berkata bahwa setelah melalui berbagai polling tahap pertama 
dan setelah terkumpulnya informasi tentang pengikut Syiah di berbagai negara, 
didapat poin-poin yang disepakati, sebagai berikut:

Para Marja’ Syiah adalah sumber utama kekuatan mazhab ini, yang pada setiap 
zaman selalu melindungi mazhab Syiah dan menjaga sendi-sendinya. Dalam sejarah 
panjang Syiah, kaum ulama (para Marja) tidak pernah menyatakan baiat 
(kesetiaan) kepada penguasa yang tidak Islami. Akibat fatwa Ayatullah Syirazi, 
Marja Syiah saat itu, Inggris tidak mampu bertahan di Iran.

Di Irak yang merupakan pusat terbesar ilmu-ilmu Syiah, Saddam dengan segala 
kekuatan dan segenap usaha tidak mampu membasmi Syiah. Pada akhirnya, ia 
terpaksa mengakhiri usahanya itu.

Ketika semua pusat ilmu lain di dunia selalu mengambil langkah beriringan 
dengan para penguasa, Hauzah Ilmiyah Qom justru menggulung singgasana kerajaan 
tirani Syah.

Di Libanon, Ayatullah Musa Shadr memaksa pasukan militer Inggris, Perancis, dan 
Israel melarikan diri. 

[kisunda] Konspirasi Anti Syiah dan Upaya Adu Domba CIA

2010-11-18 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Konspirasi Anti Syiah dan Upaya Adu Domba CIA (dari FB Idrus Shahab)
Sebuah buku berjudul “A Plan to Divide and Destroy the Theology” telah terbit 
di AS. Buku ini berisi wawancara detail dengan Dr. Michael Brant, mantan tangan 
kanan direktur CIA.

Dalam wawancara ini diungkapkan hal-hal yang sangat mengejutkan. Dikatakan 
bahwa CIA telah mengalokasikan dana sebesar 900 juta US dolar untuk melancarkan 
berbagai aktivitas anti-Syiah. Dr. Michael Brant sendiri telah lama bertugas di 
bagian tersebut, akan tetapi ia kemudian dipecat dengan tuduhan korupsi dan 
penyelewengan jabatan.

Tampaknya dalam rangka balas dendam, ia membongkar rencana-rencana rahasia CIA 
ini. Brant berkata bahwa sejak beberapa abad silam dunia Islam berada di bawah 
kekuasaan negara-negara Barat. Meskipun kemudian sebagian besar negara-negara 
Islam ini sudah merdeka, akan tetapi negara-negara Barat tetap menguasai 
kebebasan, politik, pendidikan, dan budaya mereka, terutama sistem politik dan 
ekonomi mereka. Oleh sebab itu, meski telah merdeka dari penjajahan fisik, 
mereka masih banyak terikat kepada Barat.

Pada 1979, kemenangan Revolusi Islam telah menggagalkan politik-politik kami. 
Pada mulanya Revolusi Islam ini dianggap hanya sebagai reaksi wajar dari 
politik-politik Syah Iran. Dan setelah Syah tersingkir, kami (AS) akan 
menempatkan lagi orang-orang kami di dalam pemerintahan Iran yang baru, 
sehingga kami akan dapat melanjutkan politik-politik kami di Iran.

Setelah kegagalan besar AS dalam dua tahun pertama (dikuasainya Kedubes AS di 
Teheran dan hancurnya pesawat-pesawat tempur AS di Tabas) dan setelah semakin 
meningkatnya kebangkitan Islam dan kebencian terhadap Barat, juga setelah 
munculnya pengaruh-pengaruh Revolusi Islam Iran di kalangan Syiah di berbagai 
negara–terutama Libanon, Irak, Kuwait, Bahrain, dan Pakistan–akhirnya para 
pejabat tinggi CIA menggelar pertemuan besar yang disertai pula oleh 
wakil-wakil dari Badan Intelijen Inggris. Inggris dikenal telah memiliki 
pengalaman luas dalam berurusan dengan negara-negara ini.

Dalam pertemuan tersebut, kami sampai pada beberapa kesimpulan, di antaranya 
bahwa Revolusi Islam Iran bukan sekadar reaksi alami dari politik Syah Iran. 
Tetapi, terdapat berbagai faktor dan hakikat lain, di mana faktor terkuatnya 
adalah adanya kepemimpinan politik Marjaiyah (kepemimpinan agama) dan syahidnya 
Husein, cucu Rasulullah, 1400 tahun lalu, yang hingga kini masih tetap 
diperingati oleh kaum Syiah melalui upacara-upacara kesedihan secara luas. 
Sesungguhnya dua faktor ini yang membuat Syiah lebih aktif dibanding Muslimin 
lainnya.

Dalam pertemuan CIA itu, telah diputuskan bahwa sebuah lembaga independen akan 
didirikan untuk mempelajari Islam Syiah secara khusus dan menyusun strategi 
dalam menghadapi Syiah. Bujet awal sebesar 40 juta US dolar juga telah 
disediakan. 
UNTUK PENYEMPURNAAN PROYEK INI, ADA TIGA TAHAP PROGRAM:
1.  Pengumpulan informasi tentang Syiah, markas-markas dan jumlah lengkap 
pengikutnya.

2.  Program-program jangka pendek: propaganda anti-Syiah, 
mencetuskan permusuhan dan bentrokan besar antara Syiah dan Sunni dalam rangka 
membenturkan Syiah... dengan Sunni yang merupakan mayoritas Muslim, lalu 
menarik mereka (kaum Syiah) kepada AS.

3.  Program-program jangka panjang: demi merealisasikan tahap pertama, CIA 
telah mengutus para peneliti ke seluruh dunia, di mana enam orang dari mereka 
telah diutus ke Pakistan, untuk mengadakan penelitian tentang upacara kesedihan 
bulan Muharram. 

PARA PENELITI CIA INI HARUS MENDAPATKAN JAWABAN BAGI SOAL-SOAL BERIKUT:

a. Di kawasan dunia manakah kaum Syiah tinggal dan berapa jumlah mereka?

b. Bagaimanakah status sosial-ekonomi kaum Syiah dan apa perbedaan-perbedaan di 
antara mereka?

c. Bagaimanakah cara untuk menciptakan pertentangan internal di kalangan Syiah?

d. Bagaimanakah cara memperbesar perpecahan antara Syiah dan Sunni?

e. Mengapa mereka kuatir terhadap Syiah?

Dr. Michael Brant berkata bahwa setelah melalui berbagai polling tahap pertama 
dan setelah terkumpulnya informasi tentang pengikut Syiah di berbagai negara, 
didapat poin-poin yang disepakati, sebagai berikut:

Para Marja’ Syiah adalah sumber utama kekuatan mazhab ini, yang pada setiap 
zaman selalu melindungi mazhab Syiah dan menjaga sendi-sendinya. Dalam sejarah 
panjang Syiah, kaum ulama (para Marja) tidak pernah menyatakan baiat 
(kesetiaan) kepada penguasa yang tidak Islami. Akibat fatwa Ayatullah Syirazi, 
Marja Syiah saat itu, Inggris tidak mampu bertahan di Iran.

Di Irak yang merupakan pusat terbesar ilmu-ilmu Syiah, Saddam dengan segala 
kekuatan dan segenap usaha tidak mampu membasmi Syiah. Pada akhirnya, ia 
terpaksa mengakhiri usahanya itu.

Ketika semua pusat ilmu lain di dunia selalu mengambil langkah beriringan 
dengan para penguasa, Hauzah Ilmiyah Qom justru menggulung singgasana kerajaan 
tirani Syah.

Di Libanon, Ayatullah Musa Shadr memaksa pasukan militer Inggris, Perancis, dan 
Israel melarikan diri. 

[kisunda] Hentikan kirim Pembantu

2010-11-18 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Hentikan kirim Pembantu

JAKARTA, (PR).-
Pemerintah didesak segera menghentikan pengiriman tenaga kerja Indonesia yang 
menjadi pembantu rumah tangga (PRT) ke luar negeri. Sebagai solusinya, 
pemerintah diharapkan menciptakan lapangan kerja di perdesaan dengan cara 
mengembalikan sistem ekonomi kerakyatan.

Permintaan tersebut disampaikan Ketua Presidium Federasi Serikat Pekerja Badan 
Usaha Milik Negara-Bersatu, Arief Poyuono kepada PR, di Jakarta, Kamis 
(18/11). Hal itu disampaikannya berkaitan dengan kasus TKI asal Dompu, Nusa 
Tenggara Barat, Sumiati, yang dianiaya majikannya. Sumiati yang bekerja di Arab 
Saudi itu disiksa majikannya, hingga harus dirawat di rumah sakit akibat 
luka-luka yang dideritanya.

Arief yang juga salah satu Ketua DPP Partai Gerindra bidang ketenagakerjaan dan 
TKI mengatakan, pemerintah seharusnya mengelola BUMN dengan baik, agar bisa 
menjadi salah satu mesin penggerak perekonomian di perdesaan. Dengan demikian, 
diharapkan tercipta lapangan kerja di perdesaan, dan penduduknya, terutama kaum 
wanita tidak mengadu nasib menjadi TKI yang sering mendapatkan perlakukan tidak 
baik.

Menurut Arief, penyiksaan terhadap Sumiati itu merupakan kabar yang sangat 
menyesakkan, apalagi hal itu terjadi dan terungkap menjelang Iduladha. Kasus 
ini merupakan peristiwa memilukan yang sudah sering menimpa kaum Hawa yang 
menjadi TKI di sejumlah negara, seperti di kawasan Timur Tengah, Malaysia, dan 
Singapura.

Menurut Arief, pemerintah Arab Saudi sudah menunda pengeluaran visa terhadap 
50.000 calon TKI yang akan dijadikan pembantu rumah tangga di negara tersebut. 
Penundaan itu terjadi akibat desakan National Committee for Recruitment 
(Asosiasi Agen Perekrutan Tenaga Kerja) Saudi Arabia.

Meski ditunda seperti itu, tetapi ironisnya pemerintah Indonesia masih saja 
memaksakan tetap mengirim TKI ke Saudi dengan alasan ingin mencapai target 
penerimaan devisa dari kantong para pekerja migran di luar negeri.

Tentu, ini merupakan target pemerintah yang salah dalam mengejar devisa, 
katanya. (A-75/A-109)***

www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] membahas hadis puasa 10 Muharram

2010-12-10 Terurut Topik Ahmad Sahidin
salam
ini salah satu tulisan lama saya yg pernah dimuat dalam blog...
mudah2an bermanfaat:)
 
SALAH seorang sahabat Nabi Muhammad saw, Abdullah Ibn Abbas menceritakan bahwa 
ketika Nabi Muhammad saw datang ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi 
melakukan puasa di hari Asyura. Rasulullah saw bertanya, “Hari apa ini?”

Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah 
selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa ‘alaihissalam berpuasa pada 
hari ini.”

Setelah mendengar penjelasan itu Nabi Muhammad saw berkata, “Saya lebih berhak 
mengikuti Musa daripada kalian (kaum Yahudi).” Maka saat itu beliau berpuasa 
pada hari Asyura itu dan memerintahkan umatnya untuk melakukannya. (Shahih 
Bukhari No.1900)

Hadis mengenai puasa Asyura ini diterima juga oleh Aisyah binti Abu Bakar, yang 
menyampaikan, “Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam memerintahkan 
untuk puasa di hari Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, (bersabda) 
barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan 
barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka.” (HR.Bukhari No.1897)

Menurut Ustadz Abdullah Beik, ketua Departemen Pendidikan Islamic Center 
Jakarta, puasa sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad saw biasanya berkaitan 
dengan hari-hari bahagia atau berkaitan dengan ritual Islam seperti Senin yang 
merupakan hari kelahiran Nabi, puasa tanggal 9 Dzulhijjah berkaitan dengan 
wukuf arafah, puasa ayyamul bidh tanggal 13,14,15 bulan komariah, dan lainnya. 
Asyura bukanlah hari bahagia, tapi hari kesedihan atas wafatnya cucu Rasulullah 
saw yang dibantai pasukan musuh Islam. Karena itu, dalam mazhab Ahlulbait 
dilarang berpuasa pada hari Asyura, yang ada hanya dianjurkan untuk imsak 
(baca: tidak makan dan tidak minum) sampai waktu zuhur dalam rangka meresapi 
dan merasakan kehausan yang dialami oleh Imam Husain bin Ali bin Abu Thalib, 
keluarga dan sahabatnya saat menjalani perang melawan pasukan Yazid bin 
Muawiyah di Karbala.

Memang sering disebutkan alasan-alasan dianjurkannya berpuasa pada 10 Muharram. 
Namun banyak ulama, Ahlulbait khususnya, yang menyatakan bahwa hadis-hadis 
tentang keutamaan puasa Asyura tersebut tidak benar karena para perawinya tidak 
terpercaya (tsiqah) dan terkesan dibuat-buat.

“Contohnya tentang bumi yang diciptakan pada 10 Muharram. Ini betul-betul 
sangat aneh, bukankah tanggalan dan hari itu menunjukkan akan perputaran bumi 
di sekeliling matahari atau bulan? Jika bumi, bulan dan mataharinya belum 
diciptakan bagaimana muncul tanggal 10 Muharram itu? Itu yang pertama. Yang 
kedua, andaikan semua yang disebutkan di dalam hadis itu benar adanya, namun 
pasca kesyahidan Imam Husain tentu hukumnya harus berubah, karena malapetaka 
yang menimpa keluarga Rasulullah tidak ada bandingannya. Sehingga kesedihan 
yang seharusnya dirasakan seluruh umat Rasulullah yang diharuskan mencintai 
Rasulullah dan keluarganya akan menutup semua kejadian menggembirakan dan 
menyenangkan di atas,” tegasnya.

Di Indonesia, memperingati Asyura dengan menjalankan puasa seringkali dianggap 
sunnah Nabi saw. Mungkin karena tidak memahami ilmu-ilmu hadis, sehingga sumber 
yang tak jelas pun dianggap benar. Padahal, bila ditelusuri secara akal sehat, 
isi hadis keutamaan 10 Muharram itu tidak rasional dan tampak dibuat-buat.
Ada tiga alasan mengapa hadis tentang puasa Asyura yang dimuat di awal tulisan 
harus diragukan kebenarannya.

Pertama, Rasulullah saw datang pertama kali ke Madinah bulan Rabiul Awal, bukan 
bulan Muaharram. Jadi, tak masuk akal bila orang berpuasa Asyura pada bulan 
Rabiul Awwal. Kedua, mungkin orang berkata yang dimaksudkan datangya Nabi 
Muhammad saw ke Madinah itu sudah lama, tetapi baru tahu tahun terakhir (masa 
hidup Rasulullah) saat mengetahui kebiasaan kaum Yahudi. Itu pun tak mungkin 
baru mengetahui kalau sudah menetap di Madinah cukup lama. Bukankah hadis 
tentang puasa Asyura ini hadirnya beberapa hari menjelang wafat Rasulullah saw. 
Ketiga, tidak mungkin Rasulullah saw mengikuti kebiasaan Yahudi. Bukankah sudah 
ada aturan ibadah yang penentuannya jelas dari Allah. Karena itu, tak mungkin 
Rasulullah saw mengikuti syariat terdahulu yang tidak jelas perintahnya.

Lalu, mengapa ada hadis-hadis tersebut? Mengapa hari Asyura dianjurkan puasa? 
Adakah sisi politis dari perawi saat proses tadwin (pengumpulan) hadis?

Dalam sejarah Islam pasca-Rasulullah saw dan khulafarrasyidun, 10 Muharram 
merupakan hari bersejarah karena terjadi sebuah peristiwa yang memilukan. Cucu 
Nabi Muhammad saw, Imam Husain bin Ali bin Abu Thalib dipenggal 
kepalanya—termasuk keluarga dan pengikutnya pun dihabisi—secara keji di Karbala 
oleh pasukan Yazid Ibn Muawiyah. Peristiwa tersebut kemudian diperingati setiap 
10 Muharram oleh kaum Muslim Syiah di seluruh dunia.

Mungkin dari peristiwa Karbala ini, penguasa Bani Umayyah menciptakan 
hadis-hadis palsu untuk menutupi keburukan dan kekejaman yang dilakukan 
terhadap keturunan Rasulullah saw dan para 

[kisunda] undangan-majelis asyura nasional 1432 di Pusdai jabar (bandung)

2010-12-13 Terurut Topik Ahmad Sahidin
ASYURA NASIONAL 1432 H. di Pusat Dakwah Islam (PUSDAI) JABAR jalan diponegoro 
no.63 Bandung dihadiri Wagub Jabar Dede Yusuf, Ustadz Jalaluddin Rakhmat, 
Kedubes Iran, dan tim asyura Muthahhari dan Ijabi. KAMIS, 16 Desember 2010 jam 
19.00-selesai.

www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Peringatan Hari Asyura (10 Muharam)-Para Jemaah Meneteskan Air Mata

2010-12-17 Terurut Topik Ahmad Sahidin
 liputan kamari wengi ti Galamedia

Peringatan Hari Asyura, 10 Muharam; Para Jemaah Meneteskan Air Mata


RIBUAN jemaah yang berpakaian serbahitam terus mengumandangkan selawat. Mereka 
dengan khusyuk mendengarkan kisah tentang Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib, 
cucu Nabi Muhammad SAW. Cerita dituturkan dengan khidmat, diselingi irama musik 
dan lagu orkestra. Sebuah fragmen religi yang menyentuh. Banyak jemaah yang 
meneteskan air mata saat Ketua Dewan Syuro Ijabi, Jalaluddin Rakhmat 
mengisahkan terbunuhnya Imam Husein oleh tentara Yazid bin Muawiyah di Karbala. 

Kegiatan tersebut merupakan peringatan Hari Asyura (10 Muharam) yang digelar 
Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (Ijabi) Jabar, di Pusdai Jabar, Jln. Pusdai 
Bandung, Kamis (16/12) malam. Hadir dalam kesempatan tersebut Mr. Rabbani, 
atase kebudayaan Irak. Kegiatan diisi dengan kisah-kisah seputar kesyahidan 
Imam Husein.

Menurut Ketua Ijabi PW Jabar, Ma'mun, tragedi itu terjadi pada 10 Muharam 61 H. 
Bertepatan dengan dengan 10 Oktober 680 Masehi.

Waktu itu kekuasaan Islam berada di tangan zalim di bawah kepemimpinan Yazid 
bin Muawiyah. Imam Husein dan keluarga Nabi Muhammad tidak bisa membiarkan 
kepemimpinan Islam jatuh kepada tiran. Mereka lalu berangkat dari Madinah 
menuju Mekah, ungkap Ma'mun.

Setelah menggelar khutbah kepada jemaah haji di Mekah untuk sebuah revolusi 
memperbaiki agama kakeknya, Imam Husein dan keluarganya berangkat menuju 
Karbala. Di Karbala, mereka yang berjumlah 70 orang dicegat pasukan Yazid bin 
Muawiyah yang berjumlah ribuan.

Setelah bertahan beberapa hari, tepat 10 Muharam akhirnya keluarga Nabi 
Muhammad SAW dibantai dengan kejam. Yang tersisa hanya kaum perempuan dan salah 
satu putra Imam Husein yang masih kecil dan sakit. Sementara kepala Imam Husein 
dipenggal dan diarak dari Karbala hingga ke Damaskus di Suriah.

Acara tersebut diselingi dengan aksi teatrikal sufistik. Tidak hanya kisah Imam 
Husein, dalam peringatan Hari Asyura pun para jemaah diajak untuk mengevaluasi 
dan introspeksi diri atas kondisi bangsa, atas musibah dan bencana yang 
terjadi. Kegiatan Hari Asyura diakhiri dengan tausiah dari keluarga keturunan 
Imam Husein dari Irak. (eli siti wasliah/GM)**
http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20101217031640idkolom=beritautama







Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [kisunda] Re: Islam - Fatwa Nyalatkeun Mayit?

2010-08-09 Terurut Topik Ahmad Sahidin
lahiriah urangbisa nilai, tapi nu batiniah meureun hese...

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Sen, 9/8/10, Mohammad zen zenhus...@yahoo.com menulis:

Dari: Mohammad zen zenhus...@yahoo.com
Judul: Re: [kisunda] Re: Islam - Fatwa Nyalatkeun Mayit?
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 9 Agustus, 2010, 8:45 AM







 



  



  
  
  saya jadi teu ngarti ka ieu Fatwa ari tukang koruptor pan lamun islam 
diakuna islam oge walau sacara dhahir , tah dina aturan Islam boh dina  mazhab 
suni jeung syiah sacara dhahirna Islam wajib kifayah nyolatkeun nu muslim nu 
sok maksiat atawa nu henteuna... tah ari kitu mah ieu fatwa jiga geus 
ngahukuman kafir kanu nu sok maksiat lain???
tah ieu meureun penerapan nu kudu taliti dina fatwa...
hukuman tukang maksiat jeung tukang koruptor mah kuduna dina HUDUD (hukum 
pemerintahan) lain dina perkara ulah nyolatkeun atawa lainna.
kecuali lamun sacara dhahir manehna lain muslim anu lain laailaahaillallah 
muhammadarrasuulull ah... tah lamun kieu mah teu aya kawajiban nyolatkeunana. ..


From: Abbas abas_amin08@ yahoo.com
To: kisu...@yahoogroups .com
Sent: Sun, August 8, 2010 6:45:50 PM
Subject: [kisunda] Re: Islam - Fatwa Nyalatkeun Mayit?









 




  
  
  Upamina wae, ustadz, ustuzah. Kyayi di hiji pasantren.

Nu sok mingpin do'a ari tahlilan ..

tah eta nu disebat tokoh masyarakat teh.

Tapi ieu mah mung penyeluk ( himbauan ) wungkul.

Ari palaksanana mah, duka teh teuing atuh.



--- In kisu...@yahoogroups .com, tohaan.kayuwangi@ ... wrote:



 Nu kumaha tokoh agama jeung tokoh masyarakat nu dimaksud??

 

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 

 -Original Message-

 From: Abbas abas_amin08@ ...

 Sender: kisu...@yahoogroups .com

 Date: Sun, 08 Aug 2010 22:06:11 

 To: kisu...@yahoogroups .com

 Reply-To: kisu...@yahoogroups .com

 Subject: [kisunda] Re: Islam - Fatwa Nyalatkeun Mayit?

 

 Fatwa seperti ini, sebenarnya lebih bagus ketimbang fatwa2

 MUI. Ini langsung TERASA bagi para Koruptor.

 Jadi buat saya fatwa seperti ii, termasuk positif.

 Pasti ada pro @ kontra. Itu sih biasa.

 

 

 --- In kisu...@yahoogroups .com, mh khs579@ wrote:

 

  Tokoh Agama tak Boleh Salatkan Jenazah Koruptor

  

  SOREANG, (PR).-

  Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) mengeluarkan fatwa agar para

  tokoh agama dan tokoh masyarakat tidak menyalatkan jenazah pelaku dosa

  besar. Di antaranya koruptor, orang yang bunuh diri, meninggal akibat

  minuman keras, ber-zina, dan pemimpin yang menzalimi rakyatnya.

  

  Hal itu dikemukakan Ketua Umum PP Persis Prof. Dr. K.H. M. Abdurrahman,

  ketika membahas masalah-masalah aktual di Hotel Antik Soreang, Minggu (8/8).

  Acara tersebut dihadiri para pengurus Dewan Hisbah PP Persis. Masalah lain

  yang dibahas pada acara itu antara lain hukum salat malam lebih dari sebelas

  rakaat, terlambat salat Id dan salat gerhana, serta tawaf saat masih

  berhadas.

  

  Menurut Abdurrahman, ajaran Islam mengenal adanya dosa-dosa besar minimal

  sebanyak tujuh puluh jenis. Dosa-dosa besar itu antara lain syirik,

  membunuh, sihir, meninggalkan salat, tidak membayar zakat, tidak puasa tanpa

  sebab syara, tidak berhaji meski mampu, dan durhaka kepada orang tua. Dosa

  besar juga bagi perilaku korupsi, zina, homoseks, memakan harta anak yatim

  piatu, pemimpin yang menzalimi rakyatnya, ataupun meminum minuman keras,

  katanya.

  

  Abdurrahman mengatakan, fenomena bunuh diri ataupun membunuh orang lain,

  zina, dan korupsi semakin marak. Ketika kehidupan semakin sulit, dengan

  mudahnya seseorang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Padahal,

  bunuh diri termasuk dosa besar, ujarnya.

  

  Bahkan, zina dianggap hal yang bukan tabu lagi malah disiarkan di berbagai

  media massa, seperti yang dilakukan artis terkenal. Demikian pula dengan

  suap, mengurangi timbangan, sumpah palsu, dan memakan barang haram, sudah

  tidak begitu dipedulikan kaum Muslimin, katanya.

  

  Terhadap umat Islam yang melakukan dosa-dosa besar selama hidupnya, kata

  Ustaz Abdurrahman, tokoh agama seperti ulama dan ustaz tak perlu

  menyalatkannya ketika meninggal dunia. Tokoh masyarakat ataupun orang yang

  memiliki kedudukan khusus juga tidak perlu ikut menyalatkan. Biarlah

  masyarakat biasa yang menyalatkan jenazah pelaku dosa besar tersebut,

  ucapnya.

  

  Tindakan tidak ikut menyalatkan, menurut Abdurrahman, merupakan sanksi moral

  dan sanksi sosial kepada pelaku dosa besar. Kalau Pengurus Wilayah

  Nahdlatul Ulama (PW NU) Jawa Timur memfatwakan haram hukumnya menyalatkan

  koruptor, PP Persis membolehkan masyarakat menyalatkan jenazah koruptor.

  Hanya, para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang tidak boleh ikut

  menyalatkan pelaku dosa besar, termasuk koruptor, ucapnya. (A-71)***

  

  web:

  http://newspaper. pikiran-rakyat. com/prprint. php?mib=beritade 
  tailid=151933

 








 








  


 





 



  







RE: [kisunda] [Urang Sunda] kondang keur coklat == Re: warna-warna

2010-08-09 Terurut Topik Ahmad Sahidin
dupi ka tatangkalan atanapi dangdaunan kumaha?

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Sen, 9/8/10, Ii Sumirat sumi...@bdg.bumiputera.co.id menulis:

Dari: Ii Sumirat sumi...@bdg.bumiputera.co.id
Judul: RE: [kisunda] [Urang Sunda] kondang keur coklat == Re:  warna-warna
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 9 Agustus, 2010, 7:42 AM







 



  



  
  
  







Warna kondang mah dilarapkeunana naha sok ka domba,  

Atawa aya larapan nu laina ? 

   





From:
kisu...@yahoogroups .com [mailto:kisunda@ yahoogroups. com] On Behalf Of mh

Sent: Monday, August 09, 2010 11:12 AM

To: kisu...@yahoogroups .com

Subject: Re: [kisunda] [Urang Sunda] kondang keur
coklat == Re: warna-warna 





   

   







hehehe, jaman tai kotok dilebuan

ayeuna mah jaman tai kotok dikarungan, nya bah aa.

mahal keur pupuk sayur organik 



2010/8/9 Abbas abas_amin08@ yahoo.com 



   







Warna KOPI mah atauh tos ti Jaman tai kotok
dilebuan ge tso aya, mh.

moal enya teu uniga ? hhehehehe 







--- In kisu...@yahoogroups .com,
mh khs...@... wrote:



 tah ayeuna aya dua kandidat, antara kopi jeung
kondang.

 cing urang pada noong, numana nu leuwih luyu keur narjamahkeun coklat
atawa

 brown tea.

 jigana perlu aya ijiran nu perlu digunakeun. aya sababaraha alternatif
keur

 ijiranana.

 ke ah diteruskeun. pakepuk heula.

  



 2010/8/9 Abbas abas_amin08@ ... 







 

  Aya, KOPI tea.

 

  --- In urangsu...@yahoogro ups.com,
mh khs579@ wrote:

  

   beda kontekna bah abbas:

   sunda diganti ku sinda, euweuh gawe ngaranna, nu geus aya mah
keur naon

   diaya-ayakeun, kari pake we.

   ari coklat jadi kondang mah, pedah can manggih padanan keur
coklat dina

  basa

   sunda.

   nu matak dasarna perlu logika, ngarah diskusina rada ngeunah
geura.

  hahahaha

  

  

   2010/8/8 Abbas abas_amin08@

  

Sok atuh pilarian deui kecap2 nu araheng/ araneh/nyeleneh

kanggo ngeuyeuban Basa Sunda.

Urang SINDA teh biasana mah rikrik gemi.

Saha sok nu rek bisa ngungkulan Urang SINDA ?

Urang SINDA tea.  atuh ?

Urang Sinda bisa teu nya di biasakeun ngomongna ti na SUNDA
jadi SINDA.

  dan

meureun ari geus dibiasakeun mah lila2 jadi LOGOR tea.
Hahahahahha.

  ayeuna

peret soteh. Engke mah nyarita SINDA teh biasaaa w.

Tah sok kang Oman naon deui tah kosa kata anyar? Sok
sosialisasikeun

sugan we atuh rata2 jadi nyebut SINDA ti batan Sunda.

   

   

--- In urangsu...@yahoogro ups.com, mh khs579@ wrote:



 urang toong tina sisi sejen, naon untunngna mun urang
make kondang

  keur

 coklat:



 1. kosakecap entri kamus basa sunda bakal nambahan,
mun ayeuna aya n

 kosakecap,

 sanggeus aya kondang, bakal jadi n+1. najan nambahan
ngan ukur 1, ieu

 nandakeun

 yen basa sunda hirup ngagedean lain metotan.



 2. mun kondang jadi entri anyar keur kelir, urang
sunda bakal tereh

leupas

 tina panyakit

 buta warna. mun bebas buta
warna hartina basa sunda kaci dipake

  keur

 ngabahas

 urusan farmasi, kedokteran jeung sajabana. hahaha.



 2010/8/8 Abbas abas_amin08@



 

 

  Kuring kamari asup ka toko pakean; kuring meuli
hiji,

  nu wearna kondang. Hehehehe.

  Eta budak nu make warna kondang, anak pak ASsep.
Hehehehe

  Asa teu srek pisan ka na mamaras tah

 

 

  --- In kisu...@yahoogroups .com kisunda%40yahoogroups. com, mh

khs579@

  wrote:

  

   hehehe. pan eta, keur analogi mun aya kecap
nu can umum dipake,

   upama sering mah dipakena, lila-lila ge
bakal karasa umum, teu

  beda

   jeung nu pered bakat ku haben
mah dipake nya jadi logor.

  

   2010/8/8 Abbas abas_amin08@

 

  

   

   

Hahahaha, naon make peret jeung logor
sagala ...? ??

Hahahahaha.. . .

kakuping ku ibu2 mah matak guyur
salelembur ear sajajgat.

  Hahahaha

   

   

--- In kisu...@yahoogroups .com
kisunda%40yahoogroups. com

kisunda%

  40yahoogroups. com,
mh khs579@

 

wrote:



 sagala rupa ge nu anyar mah sok
karasa teu umum.

 lila-lila, mun geus biasa nu pered
jadi logor, nu heureut

  jadi

  manjangan.

 sapatu anyar karasa pered, geus
dipake sabulan mah ngeunah

  we.



 jadi lebah dieu mah gumantung
karep, erek atawa moal, hayang

atawa

henteu.

 perlu atawa henteu.

 nya patokanana nu paling gampang
logis atawa henteu mun

  coklat

disundakeun

 kondang.



 2010/8/8 Abbas
abas_amin08@

   



  Bisa wae, NGAN ...Teu
UMUM

 

  --- In urangsu...@yahoogro ups.com
urangsunda%

40yahoogroups. comurangsunda%

  40yahoogroups. com,
mh

 

khs579@ wrote:

  

   2010/8/7 Abbas
abas_amin08@

  

  

[kisunda] fatwa ti PP PERSIS perkawis mayit koruptor

2010-08-09 Terurut Topik Ahmad Sahidin

Tokoh Agama tak Boleh Salatkan Jenazah Koruptor


SOREANG, (PR).-

Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) mengeluarkan fatwa agar para
tokoh agama dan tokoh masyarakat tidak menyalatkan jenazah pelaku dosa
besar. Di antaranya koruptor, orang yang bunuh diri, meninggal akibat
minuman keras, ber-zina, dan pemimpin yang menzalimi rakyatnya.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum PP Persis Prof. Dr.
K.H. M. Abdurrahman, ketika membahas masalah-masalah aktual di Hotel
Antik Soreang, Minggu (8/8). Acara tersebut dihadiri para pengurus
Dewan Hisbah PP Persis. Masalah lain yang dibahas pada acara itu antara
lain hukum salat malam lebih dari sebelas rakaat, terlambat salat Id
dan salat gerhana, serta tawaf saat masih berhadas.
Menurut Abdurrahman, ajaran Islam mengenal adanya
dosa-dosa besar minimal sebanyak tujuh puluh jenis. Dosa-dosa besar itu
antara lain syirik, membunuh, sihir, meninggalkan salat, tidak membayar
zakat, tidak puasa tanpa sebab syara, tidak berhaji meski mampu, dan
durhaka kepada orang tua. Dosa besar juga bagi perilaku korupsi, zina,
homoseks, memakan harta anak yatim piatu, pemimpin yang menzalimi
rakyatnya, ataupun meminum minuman keras, katanya.
Abdurrahman mengatakan, fenomena bunuh diri ataupun
membunuh orang lain, zina, dan korupsi semakin marak. Ketika kehidupan
semakin sulit, dengan mudahnya seseorang mengakhiri hidupnya dengan
cara bunuh diri. Padahal, bunuh diri termasuk dosa besar, ujarnya.
Bahkan, zina dianggap hal yang bukan tabu lagi malah
disiarkan di berbagai media massa, seperti yang dilakukan artis
terkenal. Demikian pula dengan suap, mengurangi timbangan, sumpah
palsu, dan memakan barang haram, sudah tidak begitu dipedulikan kaum
Muslimin, katanya.
Terhadap umat Islam yang melakukan dosa-dosa besar
selama hidupnya, kata Ustaz Abdurrahman, tokoh agama seperti ulama dan
ustaz tak perlu menyalatkannya ketika meninggal dunia. Tokoh masyarakat
ataupun orang yang memiliki kedudukan khusus juga tidak perlu ikut
menyalatkan. Biarlah masyarakat biasa yang menyalatkan jenazah pelaku
dosa besar tersebut, ucapnya.
Tindakan tidak ikut menyalatkan, menurut
Abdurrahman, merupakan sanksi moral dan sanksi sosial kepada pelaku
dosa besar. Kalau Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Jawa Timur
memfatwakan haram hukumnya menyalatkan koruptor, PP Persis membolehkan
masyarakat menyalatkan jenazah koruptor. Hanya, para tokoh agama dan
tokoh masyarakat yang tidak boleh ikut menyalatkan pelaku dosa besar,
termasuk koruptor, ucapnya. (A-71)***

www.ahmadsahidin.wordpress.com



Bls: [kisunda] Fw: neda tawakup

2010-08-10 Terurut Topik Ahmad Sahidin

wilujeng ibadah puasa...
hapunten samudaya kalepatan...

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Sel, 10/8/10, Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com menulis:

Dari: Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com
Judul: [kisunda] Fw: neda tawakup
Kepada: kisunda kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 10 Agustus, 2010, 2:16 AM







 



  



  
  
  

--- On Tue, 8/10/10, Abbas Amin abas_amin08@ yahoo.com wrote:

From: Abbas Amin abas_amin08@ yahoo.com
Subject: Fw: neda tawakup
To: kisunda kisu...@yahoogroups .com, urangsunda urangsu...@yahoogro 
ups.com
Cc: ta...@yahoogroups. com
Date: Tuesday, August 10, 2010, 2:15 AM



--- On Tue, 8/10/10, Abbas Amin abas_amin08@ yahoo.com wrote:

From: Abbas Amin abas_amin08@ yahoo.com
Subject: Fw: neda tawakup
To: kisunda kisu...@yahoogroups .com, urangsunda urangsu...@yahoogro 
ups.com
Cc: ta...@yahoogroups. com
Date: Tuesday, August 10, 2010, 2:09 AM



--- On Tue, 8/10/10, Abbas Amin abas_amin08@ yahoo.com wrote:

From: Abbas Amin abas_amin08@ yahoo.com
Subject: neda tawakup
To: kisunda kisu...@yahoogroups .com,
 urangsunda urangsu...@yahoogro ups.com
Cc: ta...@yahoogroups. com, grek_2...@yahoo. com
Date: Tuesday, August 10, 2010, 1:46 AM

Barang nuju ngarupingkeun kasauran Ibu nu nuju sasauran, yen ulah sok sasaur
saurna, anjunna
 nyaurkeun supados supaya urang sarerea, ulah sok langsung
saur bahe carek, naha keur kitu teh aya nu nyauran mani tarik:
saur!    saur!!    saur !! sababaraha kali

Hehehehe wirehna bade ngawitan puasa, sim abdi sakulawarga ngawilujengkeun ka 
Umat Islam di milis ieu, wilujeng ibadah puasa.
Abdi sakulawargi, nyuhunkeun dihapunten ti na samudayaning kalepatan.
Neda agung cukup lumur. Neda tawakup.

hehehehehe,



  








  


  


  


 





 



  







Re: [kisunda] Re: Islam - Fatwa Nyalatkeun Mayit?

2010-08-10 Terurut Topik Ahmad Sahidin
hehehe si Akang mah... _

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Sel, 10/8/10, Tirta widjaja tirt...@yahoo.com menulis:

Dari: Tirta widjaja tirt...@yahoo.com
Judul: Re: [kisunda] Re: Islam - Fatwa Nyalatkeun Mayit?
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 10 Agustus, 2010, 3:31 AM







 



  



  
  
  Mayit MUSLIM  nu boga dosa gede teu dishalatkeun:
Mh: Mayit mah moal protes.
AA: Nu protes kulawargana mayit.
Status MUSLIM di WAIVE??
 ~ experientia docet sapientiam ~

From: Abbas abas_amin08@ yahoo.com
To: kisu...@yahoogroups .com
Sent: Tuesday,
 August 10, 2010 10:47:25
Subject: [kisunda] Re: Islam - Fatwa Nyalatkeun Mayit?








 




  
  
  Nu sok PROTES teh KULAWARGA mayit. Tapi naha atuh keur

waktu hirupna teu dipapatahan sing bener ?



--- In kisu...@yahoogroups .com, Tirta widjaja tirt...@... wrote:



 Husssh ulah kitu Mh kapan dina shalat mayyit teh  aya ngadu'akeun mayyit, 
 beurat 

 pan nyanghareupan ti dibetot ruh terus  kadituna ditaros malaikat kubur.

 

  ~ experientia docet sapientiam ~

 

 

 

 

  _ _ __

 From: mh khs...@...

 To: kisu...@yahoogroups .com

 Sent: Monday, August 9, 2010 17:48:08

 Subject: Re: [kisunda] Re: Islam - Fatwa Nyalatkeun Mayit?

 

   

 enya da mayit mah moal protes, rek dishalatkeun, rek henteu, kumaha nu hirup. 

 

 

 2010/8/9 Mohammad zen zenhus...@yahoo. com

 

   

 saya jadi teu ngarti ka ieu Fatwa ari tukang koruptor pan lamun islam 
 diakuna 

 islam oge walau sacara dhahir , tah dina aturan Islam boh dina  mazhab suni 

 jeung syiah sacara dhahirna Islam wajib kifayah nyolatkeun nu muslim nu sok 

 maksiat atawa nu henteuna... tah ari kitu mah ieu fatwa jiga geus ngahukuman 

 kafir kanu nu sok maksiat lain???

 tah ieu meureun penerapan nu kudu taliti dina fatwa...

 

 hukuman tukang maksiat jeung tukang koruptor mah kuduna dina HUDUD (hukum 

 pemerintahan) lain dina perkara ulah nyolatkeun atawa lainna.

 kecuali lamun sacara dhahir manehna lain muslim anu lain laailaahaillallah 

 muhammadarrasuulull ah... tah lamun kieu mah teu aya kawajiban 
 nyolatkeunana. ..

 

 

 

 

  _ _ __

 From: Abbas abas_amin08@ yahoo.com

 To: kisu...@yahoogroups .com

 Sent: Sun, August 8, 2010 6:45:50 PM

 

 Subject: [kisunda] Re: Islam - Fatwa Nyalatkeun Mayit?

 

 

   

 Upamina wae, ustadz, ustuzah. Kyayi di hiji pasantren.

 Nu sok mingpin do'a ari tahlilan ..

 tah eta nu disebat tokoh masyarakat teh.

 Tapi ieu mah mung penyeluk ( himbauan ) wungkul.

 Ari palaksanana mah, duka teh teuing atuh.

 

 --- In kisu...@yahoogroups .com, tohaan.kayuwangi@ ... wrote:

 

  Nu kumaha tokoh agama jeung tokoh masyarakat nu dimaksud??

  

  Powered by Telkomsel BlackBerry®

  

  -Original Message-

  From: Abbas abas_amin08@ ...

  Sender: kisu...@yahoogroups .com

  Date: Sun, 08 Aug 2010 22:06:11 

  To: kisu...@yahoogroups .com

  Reply-To: kisu...@yahoogroups .com

  Subject: [kisunda] Re: Islam - Fatwa Nyalatkeun Mayit?

  

  Fatwa seperti ini, sebenarnya lebih bagus ketimbang fatwa2

  MUI. Ini langsung TERASA bagi para Koruptor.

  Jadi buat saya fatwa seperti ii, termasuk positif.

  Pasti ada pro @ kontra. Itu sih biasa.

  

  

  --- In kisu...@yahoogroups .com, mh khs579@ wrote:

  

   Tokoh Agama tak Boleh Salatkan Jenazah Koruptor

   

   SOREANG, (PR).-

   Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) mengeluarkan fatwa agar para

   tokoh agama dan tokoh masyarakat tidak menyalatkan jenazah pelaku dosa

   besar. Di antaranya koruptor, orang yang bunuh diri, meninggal akibat

   minuman keras, ber-zina, dan pemimpin yang menzalimi rakyatnya.

   

   Hal itu dikemukakan Ketua Umum PP Persis Prof. Dr. K.H. M. Abdurrahman,

   ketika membahas masalah-masalah aktual di Hotel Antik Soreang, Minggu 

 (8/8).

   Acara tersebut dihadiri para pengurus Dewan Hisbah PP Persis. Masalah 
   lain

   yang dibahas pada acara itu antara lain hukum salat malam lebih dari 

 sebelas

   rakaat, terlambat salat Id dan salat gerhana, serta tawaf saat masih

   berhadas.

   

   Menurut Abdurrahman, ajaran Islam mengenal adanya dosa-dosa besar minimal

   sebanyak tujuh puluh jenis. Dosa-dosa besar itu antara lain syirik,

   membunuh, sihir, meninggalkan salat, tidak membayar zakat, tidak puasa 

 tanpa

   sebab syara, tidak berhaji meski mampu, dan durhaka kepada orang tua. 
   Dosa

   besar juga bagi perilaku korupsi, zina, homoseks, memakan harta anak 
   yatim

   piatu, pemimpin yang menzalimi rakyatnya, ataupun meminum minuman keras,

   katanya.

   

   Abdurrahman mengatakan, fenomena bunuh diri ataupun membunuh orang lain,

   zina, dan korupsi semakin marak. Ketika kehidupan semakin sulit, dengan

   mudahnya seseorang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Padahal,

   bunuh diri termasuk dosa besar, ujarnya.

   

   Bahkan, zina dianggap hal yang bukan tabu lagi malah disiarkan di 
   berbagai

   

Bls: [kisunda] 10000 kali tamat maca quran

2010-08-13 Terurut Topik Ahmad Sahidin
jigana alus aya tadarusan quran via online...
sok atuh Ki Sunda bisa teu ngayakeun? 

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Jum, 13/8/10, irpan rispandi mr.rispa...@gmail.com menulis:

Dari: irpan rispandi mr.rispa...@gmail.com
Judul: [kisunda] 1 kali tamat maca quran
Kepada: urangsu...@yahoogroups.com
Cc: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 13 Agustus, 2010, 6:08 AM







 



  



  
  
  angka eta lain tamat maca ku sorangan, tapi rereongan.

ieu panganteurna ti kuring hampura teu disundakeun :



***



Menurut website www.islamicpopulation.com, pada tahun 2009 manusia di 

muka bumi yang memeluk agama Islam mencapai 1,82 Miliar. Sekarang di 

pertengahan 2010, jumlahnya mungkin bertambah. Manusia sebanyak hampir 

dua milyar ini tentulah sangat banyak.



1,820,000,000.

 10,000.



coba bandingkan, 10,000 dari 1,820,000,000. adalah jumlah yang sangat 

sedikit bukan? Lantas apakah yang 10,000 itu?



Angka 10,000 ini adalah hasil penghitungan suara :) .

Angka itu adalah angka yang ingin dicapai oleh Panitia Ramadhan Mesjid 

Al-Hikmah, yang beralamat di Jl. bangka 2, Mampang, Jakarta Selatan 

(www.alhikmah-online.com). Angka itu adalah angka yang menunjukkan 

berapa kali para jama'ah dan muslimin lainnya telah khatam baca 

Al-Quran, pada bulan Ramadhan tahun ini. Sebagai referensi, pada tahun 

kemarin, Mesjid ini membuat program yang sama, namun targetnya masih 

kecil yakni 1500 kali khatam Al-Quran. Dan tebak apa yang terjadi. 

Targetnya tercapai bahkan terlampaui. Dari target 1500 kali khatam, yang 

tercapai adalah sekitar 2800 kali khatam. Subhanallah.



Bagaimana mereka 'menghitung suara'-nya? Caranya adalah mereka 

memberikan pengumuman kepada para jama'ah tentang program tersebut. 

Kemudian para jama'ah yang telah mengkhatamkan baca Qur'annya kemudian 

mengirim SMS ke SMS center Mesjid Al-Hikmah. Selain itu, para jama'ah 

yang mengetahui keberadaan program ini, kemudian memberitahu sanak 

saudara maupun teman-temannya. Sehingga semakin banyak orang yang 

terpacu untuk juga meng-khatamkan bacaan Qur'annya. And story goes on, 

target pun terlampaui.



Nah, setelah sukses dengan target yang 1500, sekarang Masjid Al-Hikmah 

menaikkan targetnya menjadi 1.



Berani terima tantangan ini ?



Mari membaca Al-Qur'an kemudian khatamkan. Tak perlu banyak-banyak dulu, 

minimal 1 kali aja. Setelah khatam, kirim SMS ke no 0857 8046 4248 

dengan format: Nama Alamat Jumlah khatam.

Contoh :

Abdullah Jakarta 3 Kali



Masa dari yang 1,82 milyar, gak ada 10,000 orang pun yang khatam membaca 

Al-Quran. Gak meksens ya.

Dan anda bisa menjadi bahagian dari 1 orang yang berbahagia itu



-- 

R. Irpan Rispadi Raksagalaksibimasakti Nupalingningrat, teureuh Planet Krypton






 





 



  







Re: [kisunda] Re: Gatotkacha-2

2010-08-17 Terurut Topik Ahmad Sahidin
hehehe... nya kade ah kawalat ka ajengan mah

www.ahmadsahidin.wordpress.com

 



  







Re: [kisunda] Ngeunaan TUHAN

2010-08-19 Terurut Topik Ahmad Sahidin

satuju Ki Hasan. Pangeran atanapi Gusti we keur urang Sunda mah. Punten, dupi 
aya teu nu tiasa ngajentrekeun asa usul kalimah/kata Pangeran atau Gusti. 
Rarasan kuring mah Gusti dinggo oge ku urang Jawa. Nyebat raja atanapi 
salahsahiji kulawarga raj di Jawa mah, nyebatna ge Gusti. Gusti Pembayun. Ari 
di Urang Sunda kumaha, kapungkur nuju zaman karajaan baheula?






Bls: [kisunda] Re: Fw: Ba'asyir dan Pemikiran Radikal

2010-08-19 Terurut Topik Ahmad Sahidin
alah meni lieur2, keun welah sakumaha bral na urang sunda jeung budaya na. 

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Sen, 16/8/10, Abbas abas_ami...@yahoo.com menulis:

Dari: Abbas abas_ami...@yahoo.com
Judul: [kisunda] Re: Fw: Ba'asyir dan Pemikiran Radikal
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 16 Agustus, 2010, 9:10 AM







 



  



  
  
  Maksadna masing naon wae oge tetep kamekaran Sunda

kudu dikahareupkeun.



--- In kisunda@yahoogroups.com, mh khs...@... wrote:



 cul dogdog tinggal igel. mun si nini ngaleupaskeun dogdogna, nya si nini

 kari ngengklak.

 meureun eta maksudna nu tadina rek ngareog, hayoh poho jadi ngibing.

 

 

 [image: [Copy+of+651240831966_6342067_n.jpg]]

 

 

 2010/8/16 Abbas abas_ami...@...

 

 

 

  Sok atuh ah Der! Saha nu bade makalangan ti payun ?

  Tuh kendang pencana tos ngungkung tah ..

  Kade ulah nepi ka CUL Dogdog tinggal IGEL ! Hahahaha

 

  Sok lah. nulis naon wae, keur kamekaran Basa SUNDA !

  Nulis wayang sing bener basa sundana.

  Atuh nulis soal agama atawa Gusti, sing bener basa Sundana

  Ulah sakadaek, bari pacampur direumbeuy ku Basa Indonesia.

  Jadi di dieu lain wae masalah ELMUNA; tapi oge Basa Sundana !

  Mun bade Dakwah mah atauh nya ku basa Indonesia; mangga di SABILI

  ulah di kisunda.

  Jadi didieu ngamajukeun dakwah, sakaligus Basa Sundana

  Upami bade babagi ELMU (sharing); nya atuh ku Basa Sunda.

  Ngan upami kisunda kangge info wungkul; nu utama ka milis sejen

  eta mah teu naon2 basa indonesia.

 

  sok lah de pdungdungkeun kainyah..

  mana kembang beureumna/ mana tepak tiluna ?

  mana cikalongan?cibarusahan? cimandean ?

  sok ah...pleredan.

 

 

  --- In kisunda@yahoogroups.com kisunda%40yahoogroups.com, mh khs579@

  wrote:

  

   buntut bangkong ukurana robah mondokan sajalan jeung umurna nu ngolotan:

   ti mimiti buruy nu buntutna panjang, nepi ka dewasa nu buntutna ukur kari

   tunggulna.

  

   [image: The life cycle of frogs. (Reproduced by permission of The Gale

   Group.)]

   The life cycle of frogs. (Reproduced by permission of The Gale Group)

   http://www.scienceclarified.com/Al-As/Amphibians.html

  

   meureun kaideuan ku fenomena jiga kitu, karuhun urang sunda nyieun

   babasan ngabuntut bangkong keur ngagambarkeun obrolan nu teu tuntas.

  

 

 








 





 



  







Re: [kisunda] Kang Ibing

2010-08-20 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Selamat jalan Kang Ibing, mudah2an tinemu sareng kabagjaan akherat di gedengeun 
Anjeunna Anu Maha Asih Maha Welas.
amiin ya Rabbal 'alamin.

www.ahmadsahidin.wordpress.com





[kisunda] kajian filsafat di ITB

2010-08-22 Terurut Topik Ahmad Sahidin

FORUM Pecinta Filsafat Bandung (Philospphie Amator
Bandungensis) Yayasan Mutahhari akan menggelar kajian filsafat bertema
Amalan Ramadan dan Filosofinya, Senin-Selasa (23-24/8) di ITB Jln.
Ganeca No. 10 Bandung. Kajian diisi Jalaluddin Rakhmat (Kang Jalal).

www.ahmadsahidin.wordpress.com



[kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang

2010-08-22 Terurut Topik Ahmad Sahidin
salam...berikut ini ada sebuha ulasan tentang KianSantang, tokoh penyebar Islam 
di Jawa Barat.

Kian Santang ialah
tokoh tasawuf dari tanah sunda. tokoh ini dikisahkan oleh Raden
Cakrabuana (Pangeran Walangsungsang) saat menyebarkan ajaran Islam di
tanah Pasundan dan Cirebon. Beliau ialah putra dari Prabu Siliwangi dan
Nyai Subang Larang yang merupakan putri dari Syeikh Maulana Hasanudin
(Syeikh Kuro Krawang).

Raden Cakrabuana pergi meninggalkan
Pajajaran bersama adiknya yang bernama Rara Santang (Ibunda dari Sunan
Gunung Jati) dikarenakan perbedaan pemahaman agama dimana ayahnya
memeluk keyakinan menyembah Sang Hyang. Beliau bersama adiknya kemudian
mensyiarkan agama Islam dengan membuka perkampungan di pesisir utara
yang menjadi cikal bakal kerajaan Cirebon.

Legenda Kian Santang
diambil dari kisah nyata yang tertulis rapi pada perpustakaan kerajaan
Pajajaran. Dikisahkan bahwa Kian Santang ialah Putra Mahkota Sakti
bernama Gagak Lumayung yang dalam tataran sunda dan sekitarnya tidak
ada seorang pun mampu menandingi kesaktian ilmunya, hingga suatu saat
datang pasukan besar dari kerajaan Tang yang hendak menaklukan kerajaan
Tarumanegara. Namun berkat kehebatan Gagak Lumayung, pasukan tersebut
dapat dihancurkan dengan mudah. Semenjak itulah Gagak Lumayung disebut
sebagai Ki An Santang (Penakluk Pasukan Tang).

Dalam legenda,
dikisahkan karena kesaktiannya yang luar biasa dan tanpa tanding. suatu
saat Kian Santang pun rindu menyaksikan darah menetes dari tubuhnya.
Dalam sebuah pertapaan dia mendapat wangsit bahwa disebuah tempat di
tanah Arab terdapat seseorang bernama Ali yang mampu mengalahkannya,
bahkan ilmu yang dimiliki oleh Kian Santang tak sampai seujung kuku
bila dibandingkan dengan ilmu dari pria tersebut. Akhirnya dia pun
berniat untuk mendatangi sendiri pria tersebut. ditanyakannya kemana
arah tanah Arab untuk kemudian dia tuju. dikisahkan bahwa saking
saktinya Kian Santang. ia mampu berpindah tempat secepat angin. tak
berapa lama sampailah ia di pesisir tanah Arab.

Sesampainya di
tanah Arab, dia bertemu seorang kakek tua renta yang ramah berpakaian
usang dan tubuh yang kering. dengan gagahnya Kian Santang bertanya
dimana tempat tinggal Ali dan bercerita tentang maksud kedatangannya.
dengan senang hati sang kakek mengantar Kian Santang menuju rumah
kediaman Ali dengan langkah tergopoh - gopoh karena usia lanjut. dengan
tidak sabar Kian Santang berjalan mengikuti langkah sang kakek menempuh
jarak yang jauh menuju kediaman Ali.

Setelah mereka sampai
didepan pintu rumah Ali, sang kakek akhirnya teringat bahwa ia telah
meninggalkan tongkat kesayangannya dan akhirnya bersedih. karena puas
dengan jasa sang kakek, akhirnya Kian Santang menawarkan dirinya untuk
mengambilkan tongkat sang kakek yang tertinggal di tempat pertama
mereka bertemu.

Dalam sekejap Kian Santang sampai di depan
tongkat batang kayu sang kakek yang tertancap di atas tanah tempat
mereka berbincang sebelumnya. Tentunya tongkat kayu yang terlihat rapuh
itu dengan santainya ia coba raih dengan sebelah tangan, namun ternyata
tongkat tersebut menancap kuat kedalam tanah, tak mau dianggap remeh
oleh sang kakek, Kian Santang pun mengeluarkan jurus - jurus saktinya
untuk mengeluarkan tongkat tersebut dari genggaman tanah. namun segala
daya dan upaya yang dikerahkan Kian Santang tak membuahkan hasil,
tongkat tersebut tetap berdiri tak bergetar meski telah ditarik atau
dipaksa keluar. akhirnya ia mengeluarkan seluruh kemampuan dan
tenaganya yang tersisa dan mengeluarkan ilmunya yang paling sakti
hingga darahpun menggantikan keringatnya keluar dari bulih - bulih
kulit di sekujur tubuhnya hingga tak sadar bahwa ternyata kakek tua itu
sudah berada disampingnya, Kian Santang pun kaget dan berhenti. kakek
itu pun akhirnya bercerita bahwa ialah yang bernama Ali. setelah sadar
bahwa tongkatnya pun tak bisa ia taklukkan, apalagi jika sampai ia
berhadapan dengan pemiliknya. Kian Santang pun menyerah pada sang
kakek. Setelah membaca kalimat Syahadat yang diajarkan oleh Ali
kepadanya Kian Santang pun akhirnya dapat mencabut tongkat tersebut
dari atas tanah.

Kisah tersebut diatas dikisahkan oleh pangeran
Cakrabuana sebagai media dakwah dan penyebaran islam di bumi Cirebon
sehingga sampai sekarang banyak yang mengira bahwa pangeran Cakrabuana
lah sosok Kian Santang tersebut. bahkan sebagian orang menganggap bahwa
Kian Santang ialah adik dari pangeran Cakrabuana dan kakak dari Rara
Santang.

Raden Walangsungsang mengambil kisah ini dari
perpustakaan kerajaan pajajaran dengan pertimbangan karena kisah itu
mirip dengan kisah hidupnya sendiri dimana Kian Santang setelah pulang
dari arab dia ingin mengislamkan ayahnya yaitu Prabu Purnawarman namun
di tolaknya sehingga Kian Santang memilih meninggalkan istana dan
tahtanya untuk dia berikan untuk adiknya yaitu Darmayawarman Begitu
pula Raden Walang Sungsang yang pernah merantau ke Arab dan menikahkan
adiknya Rara Santang dengan saudara anak sepupu darinya, pernikahan
berlangsung di mesir, dari pernikahan ini 

Bls: [kisunda] Sejarah - Darmamurcaya

2010-08-25 Terurut Topik Ahmad Sahidin
euleuh meni resep kanu sajarah model kieu... nuhun ah kang mh :)

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Rab, 25/8/10, mh khs...@gmail.com menulis:

Dari: mh khs...@gmail.com
Judul: [kisunda] Sejarah - Darmamurcaya
Kepada: Ki Sunda kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 25 Agustus, 2010, 1:58 PM







 



  



  
  
  DARMAMURCAYA alias JURU BAHASA PADA MASA KARAJAAN SUNDAby Richadiana 
Kartakusuma on Wednesday, August 25, 2010 at 6:31pm
Penterjemah Bahasa Pada Zaman Kerajaan SundaKepentingan
 penerjemahan bahasa sebagai usaha untuk berkomunikasi dengan bangsa 
lain yang berbeda bahasa ternyata telah dlakukan oleh para leluhur di 
Kerajaan Sunda. Profesi penerjemah dianggap salah satu profesi yang 
cukup penting sebab tidak semua orang dapat memahami berbagai bahasa 
yang ada pada waktu itu. Selain Sangsakerta, salah satu bahasa yang 
digunakan untuk memperdalam sastra (agama) Hindu-Budha pada waktu itu 
adalah Jawa Kuna (digunakan hampir di seluruh pulau Jawa dan Bali). Salah
 satu tokoh yang ternama pada masa itu yaitu Bujangga Manik. Ia 
dikisahkan pergi ke belahan timur pulau Jawa dari tanah kelahirannya, 
Sunda, untuk mencari arti kehidupan dan menimba ilmu agama. Tentunya 
dalam melakukan perjalanannya itu, ia dapat berkomunikasi dengan 
orang-orang yang berbahasa Jawa (kuna), selain menguasai bahasa Sunda 
(kuna) sebagai bahasa ibunya.Edi S. Ekadjati memaparkan dalam bukunya, 
Kebudayaan Sunda Zaman Pajajaran, Jilid 2, halaman 204-205; Berhubung
 dengan tidak setiap orang memahami dan menguasai banyak bahasa, maka 
tampillah orang-orang yang menawarkan jasa pelayanan bagi yang 
memerlukan komunikasi dengan macam-macam orang asing itu. Mereka 
menguasai beberapa bahasa dan memilih profesi sebagai penterjemah atau 
juru bahasa. Profesi penerjemah diakui dalam masyarakat Sunda masa itu 
sehingga terdapat istilah tersendiri untuk menyebutnya yaitu jurubasa 
darmamurcaya. Dalam naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian dikatakan 
bahwa bila ingin tahu bahasa-bahasa negeri lain, bahasa-bahasa: Cina, 
Keling, Parsi, Mesir, Samudra, Banggala, Makasar, Pahang, Kalantan, 
Bangka, Buwun, Beten (red: Buton?), Tulangbawang, Sela, Pasay, Pariaman,
 Nagara Dekan, Madinah, Andalas, Tego, Maluku, Badan, Pego, Minangkabau,
 Mekah, Buretet, Lawe, Sasak, Sumbawa, Bali, Jenggi, Nusa Bini, Ogan, 
Kanangan, Komering, Simpangtiga, Gumantung, Manumbi, Bubu, Nyiri, 
Sapari, Patukangan, Surabaya, Lampung, Jambudipa, Seran, Gedah, Solot, 
Solodong, Indragiri, Tanjungpura, Sekampung, Cempa, Baluk, Jawa; segala 
macam bahasa negara-negara lain, tanyalah sang Jurubasa Darmamucarya 
(Atja  Saleh Danasasmita, 1981a:17,42-43; Danasasmita dkk., 
1987:86,110). Kutipan itu memberi informasi bahwa pada 
masa itu (1518) masyarakat Sunda, paling tidak kalangan elit dan 
intelektualnya, mengenal sejumlah bahasa asing yang digunakan oleh 
orang-orang dari berbagai negeri (disebut 55 negeri) di Nusantara dan 
luar Nusantara. Di samping itu, ada orang yang berprofesi sebagai 
penterjemah bahasa-bahasa dimaksud yang disebut sang Jurubasa 
Darmamurcaya. Para penterjemah itu, tentu bisa orang asing yang bermukim
 di Tanah sunda, bisa pula orang Sunda sendiri; yang jelas mereka berada
 di Kerajaan Sunda. Keberadaan mereka mencerminkan kekayaan pengetahuan 
atau penguasaan bahasa yang cukup luas untuk zamannya. Seperti telah 
disebutkan, Bujangga Manik misalnya paling tidak menguasai dua bahasa, 
yaitu bahasa Sunda sebagai bahasa ibu dan bahasa Jawa sebagai bahasa 
ilmu. Dia bisa menterjemahkan pembicaraan dan teks tertulis berbahasa 
Sunda ke dalam bahasa Jawa dan sebaliknya.
http://www.facebook.com/notes/richadiana-kartakusuma/darmamurcaya-alias-juru-bahasa-pada-masa-karajaan-sunda/425002254474





 





 



  







[kisunda] OOT-Undangan Tabligh Akbar dan Dialog Ramadhan di Salam Book House (Jumat, 27 Agustus 2010)

2010-08-25 Terurut Topik Ahmad Sahidin







  Ramadhan merupakan momen penting untuk mendekatkan diri
kepada Allah. Kaum Muslim oleh Allah dan Rasul-Nya diperintahkan untuk mengisi
Ramadhan dengan kegiatan yang bermanfaat sehingga mendapatkan keberkahan,
rahmat, dan ampunan dari Allah swt. 

 

Karena itu, dalam rangka menyemarakkan momen Ramadhan dan
menyemarakkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republika Indonesia ke-65, khususnya
di komunitas Salam Book House (SBH) Bandung, menyelenggarakan  “Tabligh Akbar 
dan Dialog Ramadhan” dengan narasumber  KH. Tengku Maulana.

 

Insya Allah kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 27 Agustus
2010 jam 15.30 sampai selesai di Jalan Pasirwangi No.1 (Pasirluyu),
Soerkarno-Hatta, Bandung 40254. 

 Gratis dan terbuka untuk umum!!
 



www.ahmadsahidin.wordpress.com



Re: [kisunda] Sastra - Pantun Sunda

2010-08-26 Terurut Topik Ahmad Sahidin
kedahna Kang Oman nu nafsirkeun... :)

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Kam, 26/8/10, oman abdurahman omana...@gmail.com menulis:

Dari: oman abdurahman omana...@gmail.com
Judul: Re: [kisunda] Sastra - Pantun Sunda
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 26 Agustus, 2010, 7:46 AM







 



  



  
  
  kang Zia, samemeh pada nafsirkeun, sigana aya sababara salah ketik anu 
kudu dibenerkeun heula dina pantun kintunan salira teh. Di handap ieu kecap anu 
- ceuk kuring - salah nulis (dibere warna koneng), jeung koreksianana dina jero 
kurung. Nyanggakeun dina pantun postingan salira wae langsung di handap ieu.


manar



On Thu, Aug 26, 2010 at 2:34 PM, Muhammad Ziaulhaq em_...@yahoo.com wrote:
















 



  



  
  
  Ngiring ngocoblak... ieu contoh pantun dina tradisi Sunda, eusina rajah 
panutup mun juru pantun geus beres tembang ngapantun :



Rangkunang ngan ing
(ngaran ing) beurang

Nu ngancang dina
cangkangna beurang

Rangkuning ngaran ing
peuting

Nu nyungging dina
kulitna peuting

Beurang kasambut ku peuting

Peuting kasambut ku
berang (beurang)


 

Katunda lalakonna semet
dieu

Urang teundeun masing
heubeul

Urang tunda masing lawas

Bisi aya para ratu nu
teu kasebutan

Para raja nu kaliwat teu
kasebatkeun

Patih mantra nu teu
dipanggihkeun

Bisi aya naga anu
kaliwat

Nu heula dipandeurikeun
silap kempil

Beda (Neda) agung nya paralun

Panjang pangampura

 

Titip diri sangsang
badan

Bubuhan anu kumawula

Ngawulakeun kawulaaneun

Neda kaberkahannana

Neda kasalametannana

Salamet anu mantun
salamet anu dipangmanntunkeun (dipangmantunkeun)


Sareng sadérék ahli
wajibna

Nu dipaké mantun

Anu nyaraksiannana

Urang pada cageur
beuteung waras batin

Adoh balaina parek
rejekina

Ageung bagjana

Jembar akalna

Ditulak ku tulak bala.

Mangga diantos nu kersa nafsir hartosna diantos. Baktos, Zya nu ngantos.

--- On Wed, 8/25/10, Roslee Kartawi
 rosleek2...@yahoo.com.sg wrote:

Tetapi Sastera Melayu ada kategori Syair dan Gurindam
Dalam Syair dan Gurindam bahasa rima akhirnya sama seperti dalam pantun
Namun Syair dan Gurindam disampaikan dalam bentuk lagu 

Asasnya tetap satu yakni daripada pantun jika dilihat daripada penyampaian dan 
bahasa dalam Syair dan Gurindam


--- On Thu, 26/8/10, mh khs...@gmail.com wrote:

lee, pantun sunda beda bentukna jeung
 pantun malayu.
pantun sunda mah, bentukna prosa, biasa sok dikawihkeun dipirig ku kacapi.

sastra sunda nu jiga pantun malayu, disebutna sisindiran, jiga kieu geura:

Aya roda di tanjakan,
katinggang ku pangpung jengkol.
Aya ronda gogoakan,
katinggang ku panakol kohkol.
aya listrik di masigit,
caangna kamana-mana.
aya istri jangkung alit,
cangkengna kamana-manabandingkeun jeung pantun malayu:

    Sirih junjung sirih pinang


    Sirih kami susun bertingkat
    Adat dijunjung pusaka dikenang
    Bangsa berbudi hidup muafakat

    Sirih junjung sirih pinang
    Sirih kuning diberi nama
    Adat dijunjung pusaka dikenang
    Hidup berbudi muafakat bersama




On Thu, Aug 26, 2010 at 1:10 PM, Roslee Kartawi rosleek2...@yahoo.com.sg 
wrote:
















 



  



  
  
  Thanks for the information




--- On Tue, 24/8/10, mh khs...@gmail.com wrote:



From: mh khs...@gmail.com
Subject: [kisunda] Sastra - Pantun Sunda
To: Ki Sunda kisunda@yahoogroups.com


Date: Tuesday, 24 August, 2010, 3:11 PM







 




  
  
  PANTUN SUNDAby Richadiana Kartakusuma on Tuesday, August 24, 2010 at 
1:17pm
Pantun SundaPantun
 Sunda  is a type of Sundanese oral narrative performance interspersed 
with songs and music played on a kacapi, a kind of zither. A pantun used
 to be recited during an evening-length performance. A single performer 
relates the tales the story of a hero's initiation; the protagonist 
leaves his kingdom in order to seek experiences, beautiful princesses to
 become his wife, power, other kingdoms to subject, the realization of a
 dream (Rosidi 1984a:143); after having succeeded in reaching his goal 
he finally returns to his kingdom. Alongside memories of historical 
events the stories often contain mythical elements. Pantun were not 
written down, the bards often being illiterate, in many case blind. 
Originally they had a sacral character, as was clear from the offerings,
 until recently made at the beginning of the recitation and also from 
the content of the introductory part of the story, called rajah; this 
was an invocatory song, imploring the help of divine figures to ward off
 bad influences. The form of the pantun was not strictly fixed; however,
 the dominant language from employed in most pantun was the octosyllabic
 verse. For a detailed description of the nature and form of a Sundanese
 pantun you are referred to Eringa (1949), to Hermansoemantri (1977-79).
 Currently there are not so many Pantun Sunda shows because there is no 
regeneration for reserving the music genre especially when radio has 
been a household appliance in West Java. 

Bls: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang

2010-08-27 Terurut Topik Ahmad Sahidin
sumuhun Kang, numutkeun Ahmad Mansur Suryanegara na buku Api Sejarah jilid 1, 
yen Prabu Siliwangi teh tos lebet Islam. Sabab teu mungkin urang Muslim 
ngawinkeun Muslimah kanu teu Islam. Mun sabalikna mah bisa. Ngan emang, dugi 
kiwari teu acan buktos arkeologis yen Prabu Siliwangi teh Muslim. 

Mangga nu sanesna, panginten aya nu gaduh data-data sajarah nu enggal sareng 
kiat secara metodologi sejarah. 

Abdi kantos maos jeung ngadangu nuju seminar Sunan Gunung Djati di Karaton 
Kasepuhan Cirebon, Prof Nina Herlina Lubis nyebatkeun yen wali Sunan Gunung 
Djati ge saurna mah tokoh fiktif sabab secara penelitian sejarah sareng 
arkeologis teu acan ngjentrekeun. almarhum Prof Ayatrohaedi langsung ngusulkeun 
aya pembongkoran makam sunan gunung djati sareng ditalungtik secara 
medis/otopsi tea asa na teh.
Tapi, kulawarga karaton teu ngatujuan.
 

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Jum, 27/8/10, Wilistya Redanta wilistya.reda...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Wilistya Redanta wilistya.reda...@yahoo.co.id
Judul: Bls: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 27 Agustus, 2010, 3:34 AM







 



  



  
  
  Sok atuh para ahli sejarah Sunda, geuning carita Kian Santang jadi kieu 
???Karunya teuing Prabu Siliwangi, dituduh kapir.   Moal mungkin anjeuna tiasa 
ngalamar Ratu Subang Larang mun teu Islam.   Tapi mun dituduh kapir oge teu 
kunanaon ketang, apalah arti pengakuan manusia, Allah mah tetep wae nyaah ka 
anjeuna mah.   
--- Pada Sen, 23/8/10, Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com menulis:

Dari: Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com
Judul: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang
Kepada: ALTANWIR milis altan...@yahoogroups.com, Ki Sunda Milis 
kisunda@yahoogroups.com, SuaraHati
 suarah...@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 23 Agustus, 2010, 8:25 AM















 
 




  
  
  salam...berikut ini ada sebuha ulasan tentang KianSantang, tokoh penyebar 
Islam di Jawa Barat.

Kian Santang ialah
tokoh tasawuf dari tanah sunda. tokoh ini dikisahkan oleh Raden
Cakrabuana (Pangeran Walangsungsang) saat menyebarkan ajaran Islam di
tanah Pasundan dan Cirebon. Beliau ialah putra dari Prabu Siliwangi dan
Nyai Subang Larang yang merupakan putri dari Syeikh Maulana Hasanudin
(Syeikh Kuro Krawang).

Raden Cakrabuana pergi meninggalkan
Pajajaran bersama adiknya yang bernama Rara Santang (Ibunda dari Sunan
Gunung Jati) dikarenakan perbedaan pemahaman agama dimana ayahnya
memeluk keyakinan menyembah Sang Hyang. Beliau bersama adiknya kemudian
mensyiarkan agama Islam dengan membuka perkampungan di pesisir utara
yang menjadi cikal bakal kerajaan Cirebon.

Legenda Kian Santang
diambil dari kisah nyata yang tertulis rapi pada perpustakaan kerajaan
Pajajaran. Dikisahkan bahwa Kian Santang ialah Putra Mahkota Sakti
bernama Gagak Lumayung yang dalam tataran sunda dan sekitarnya tidak
ada seorang pun mampu menandingi kesaktian ilmunya, hingga suatu saat
datang pasukan besar dari kerajaan Tang yang hendak menaklukan kerajaan
Tarumanegara. Namun berkat kehebatan Gagak Lumayung, pasukan tersebut
dapat dihancurkan dengan mudah. Semenjak itulah Gagak Lumayung disebut
sebagai Ki An Santang (Penakluk Pasukan Tang).

Dalam legenda,
dikisahkan karena kesaktiannya yang luar biasa dan tanpa tanding. suatu
saat Kian Santang pun rindu menyaksikan darah menetes dari tubuhnya.
Dalam sebuah pertapaan dia mendapat wangsit bahwa disebuah tempat di
tanah Arab terdapat seseorang bernama Ali yang mampu mengalahkannya,
bahkan ilmu yang dimiliki oleh Kian Santang tak sampai seujung kuku
bila dibandingkan dengan ilmu dari pria tersebut. Akhirnya dia pun
berniat untuk mendatangi sendiri pria tersebut. ditanyakannya kemana
arah tanah Arab untuk kemudian dia tuju. dikisahkan bahwa saking
saktinya Kian Santang. ia mampu berpindah tempat secepat angin. tak
berapa lama sampailah ia di pesisir tanah Arab.

Sesampainya di
tanah Arab, dia bertemu seorang kakek tua renta yang ramah berpakaian
usang dan tubuh yang kering. dengan gagahnya Kian Santang bertanya
dimana tempat tinggal Ali dan bercerita tentang maksud kedatangannya.
dengan senang hati sang kakek mengantar Kian Santang menuju rumah
kediaman Ali dengan langkah tergopoh - gopoh karena usia lanjut. dengan
tidak sabar Kian Santang berjalan mengikuti langkah sang kakek menempuh
jarak yang jauh menuju kediaman Ali.

Setelah mereka sampai
didepan pintu rumah Ali, sang kakek akhirnya teringat bahwa ia telah
meninggalkan tongkat kesayangannya dan akhirnya bersedih. karena puas
dengan jasa sang kakek, akhirnya Kian Santang menawarkan dirinya untuk
mengambilkan tongkat sang kakek yang tertinggal di tempat pertama
mereka bertemu.

Dalam sekejap Kian Santang sampai di depan
tongkat batang kayu sang kakek yang tertancap di atas tanah tempat
mereka berbincang sebelumnya. Tentunya tongkat kayu yang terlihat rapuh
itu dengan santainya ia coba raih dengan sebelah tangan, namun ternyata

Re: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang

2010-08-28 Terurut Topik Ahmad Sahidin

leres kang. Namung mun ninggal doktrin Islam mah; saleresna kedah Islam heula 
mun bade ngawin Muslimah mah. Abdi kantos gaduh tatangga; Muslimah nu kuliah di 
UNPAR teras ngajalin hubungan sareng nu Agama na Kristen. Dina eta hubungan teh 
dugi ka pacampur samodel salaki pamajikan, tuluy we melendung. Tak, kolot na 
menta saran ka Almarhum pun Bapa. JInah eta teh. Mun rek kawin mah kudu asup 
Islam heula, tapi engke geus lahir budak.

Kolot awewe eta langsung ka lalaki2 nu eta menta tanggungjawab. Ngajawabna: 
Mangga, tapi kawinna di Gereja sareng anjeunna kedah lebet Kristen. Ambeuk tah 
kolotna teh. Salain ambeuk teh jeung wirang da salembur arapaleun. Anjeunna 
milari lalaki Muslim ti Kuningan teras dikawinkeunna di Kuningan. (punten teu 
nyambungnya...)

Kang Waluya, kuring dugi kiwari teu acan mendakkan katerangan agama Islam: yen 
Muslimah tiasa kawin jeung lalaki non Muslim. Ari fakta nu disebatkeun ku Kang 
Waluya mah meureun bisa kaasup nyandak pemikiran nyalira. Meuerun nya leres 
da urusan duriat mah hese dipagerna agama ge ditorobos.

Soal Gandhi, seur ulama nu teu satuju. Meureun eta tah dasarna duriat tea 
sareng pluralisme agama. Janten kaasup naon atuhnya perkawinan model kitu teh? 
Mun disebat zinah mah embung meureun hehehe.

Punten ah, Kang Waluya. Mugi Kang Waluya, waluya saterasna. 
Mangga nu sanes na mungkin aya pamikiran nu langkung caang.

  

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Jum, 27/8/10, Waluya waluya2...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Waluya waluya2...@yahoo.co.id
Judul: Re: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 27 Agustus, 2010, 7:01 AM







 



  



  
  
   From: Ahmad Sahidin

 sumuhun Kang, numutkeun Ahmad Mansur Suryanegara na buku Api Sejarah 

 jilid 1, yen Prabu Siliwangi teh tos lebet

 Islam. Sabab teu mungkin urang Muslim ngawinkeun Muslimah kanu teu Islam.



Saleresna mah kacindekan Prabu Siliwangi lebet Islam kulantaran ngawin 

muslimah,  hiji kacindekan maksa jeung gurunggusuh, ukur make kacamata 

jaman ayeuna (maksud teh 30-40 taun katukang). Padahal  awewe Islam, 

salakina Hindhu sabenerna mah bisa ditempo di Bali, tapi nu karawinna 

baheula (samemeh aya UU di urang nu teu ngameunangkeun kawin beda agama). 

Kuring kungsi papanggih jeung awewe Sunda, muslim, tapi salakina urang Hindu 

Bali (tanggtu we papanggihna di Bali). Mungkin ayeuna kajadian kawin beda 

agama  teh dianggap teu mungkin (sabab nagara memang ngalarang), ngan ari 

baheula  mah (30-40 taun katukang) mah, saencanna aya UU nu ngalarang, 

mungkin wae sanajan memang masyarakat aya nu nganggap kurang ilahar/ teu 

lazim.



Di India, kawin antara Hindhu jeung Islam teh geus biasa. Istrina Mahatama 

Gandhi teh saurang muslimah. Waktu keur ngora keneh, Gandhi ngumbara di 

Afrika Selatan jeung bojona. Manehna ngumbara di komunitas India di Afsel. 

Hiji waktu penjajah Inggris di Afsel nyieun aturan urang India nu kawin beda 

agama, kawinna teu sah. Hartina perkawinan Gandhi jeung bojona oge teu sah. 

Aturan ieu ditentang Gandhi, manehna bajuang bareng masyarakat India sejenna 

supaya aturan ieu dicabut. AKhirna penjajah Inggris teh ngelehan, nyabut 

aturan ieu .



Hubunganana sareng Prabu Siliwangi  Subang Larang ? Lamun ningali conto2 di 

jaman ayeuna, yen sabenerna mah aya pasangan perkawinan Hindhu-Islam, 

hartina komo jaman baheula. Janten mungkin wae Prabu Siliwangi jeung istrina 

beda ageman ..da kajadianana ge 400 taun katukang .



Salam,

WALUYA






 





 



  







[kisunda] Tragedi 19 Ramadhan

2010-08-29 Terurut Topik Ahmad Sahidin
PAGI itu fajar mulai berpijar. Merah kuning emas hiasi langit. Di
seberang sana sebuah tentara pasukan berkuda dengan senjata lengkap
berjejer rapi. Pemandangan serupa tampak di seberang lainnya. Di antara
dua pasukan yang siap tempur itu, seseorang berdiri di tengah-tengah.
Ia memandang keduanya. Wajah bingung sangat tampak. 

Kembali ia
memandang, seakan-akan meminta jawab. Ia berjalan mendekat ke seberang
yang rata-rata berjejer para sahabat dan keturunan tokoh Quraisy Mekkah
yang dipimpin Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia bertanya, “Mengapa kalian
berperang? Bukankah sama-sama Muslim?”

Hening. Tak ada yang menjawab. Ia berlari ke seberang yang berbaris
dengan barisan keturunan Rasulullah Saw. Ia berdiri dan bertanya, “Ya
Amirul Mukminin, bukankah mereka itu Muslim? Kenapa mesti berperang?
Bukankah mereka shalat dan ibadah seperti Anda?”

Sambil memegang panji hitam, Ammar bin Yassir, atas perintah Amirul
Mukminin Ali bin Abi Thalib, menjawab, ”Kaulihat lihat bendera itu di
sana. Dahulu, bersama Rasulullah Saw, aku memerangi bendera itu untuk
tanzil al-quran (membenarkan wahyu). Kini memerangi bendera yang sama
untuk membela ta`wil al-quran (berperang karena berbeda memahami dan
menafsirkan quran). Sahabatku, kau benar, mereka itu Muslim. Yang
menjadikan kita berperang karena mereka berbeda dengan kita. Kita
mengusung kebenaran ilahiyah dan berperang untuk Allah, Rasulullah, dan
agama Islam. Sedang mereka tidak seperti kita.”

Terjadilah peperangan. Dalam peperangan itu pihak Muawiyah terdesak.
Penasehatnya, Amr bin Ash, menyarankan agar mengacungkan Al-Quran dan
melakukan tahkim (damai). “Tuanku, jika mereka menyetujui kita atur
dulu siasat yang bagus sehingga Tuan tetap jadi khalifah Islam,” saran
Amr.

Muawiyah pun mengiyakannya. Lalu kedua pihak sepakat untuk
mengirimkan perwakilannya. Mulanya Ali bin Abu Thalib memilih Malik
al-Asytar. Tetapi sebagian pengikutnya yang berasal dari Arab baduy
menolak karena dianggap sangat dekat dengan Ali. Mereka memutuskan Musa
al-Asyari, yang lebih tua, mewakili Ali bin Abu Thalib.
Kedua pihak sepakat menurunkan dua pimpinan dan kemudian akan
memilih secara bersama-sama di antara keduanya. Karena Musa lebih
senior, sebagai penghormatan, Amr mempersilahkannya untuk lebih dahulu
ke mimbar dan mengumumkan bahwa Ali telah diturunkan dari kedudukannya
sebagai pimpinan.

Selanjutnya, Amr naik mimbar dan berpidato, “Terimakasih saudaraku,
Musa al-Asyari, karena Ali bin Abi Thalib telah turun sebagai khalifah,
maka dengan ini saya tegaskan secara bersama bahwa Muawiyah bin Abu
Sufyan menjadi khalifah Islam kalian semua.”
Melihat kelicikan itu, sebagian pengikut Ali mengamuk. Orang-orang
berlarian entah kemana. Pengikut Ali yang mengamuk ini dikenal sebagai
Khawarij—yang memisahkan dari barisan—dan membentuk firqah sendiri
dengan aturan hukum yang harfiah.

Menurut Khawarij, kedua pihak yang berdamai tidak menjalankan hukum
Allah. Karena itu, Amr-Muawiyah-Musa-Ali termasuk yang murtad dan harus
bertobat. Ajakan tobat mereka tak digubris. Ali bin Abu Thalib
membantah, “bukankah mereka yang awalnya menghendaki adanya tahkim.
Merekalah yang harus bertobat karena tak patuh dan membantah perintahku
dalam melanjutkan perang yang akan meraih kemenangan”.

Khawarij tetap pada pendiriannya. Keempat orang itu tetap dianggap
telah murtad dan kafir sehingga pantas untuk dihukum mati atas
dosa-dosanya yang menjadikan wafat ribuan umat Islam dalam perang.
Mereka berpijak pada argumen, tidak ada hukum kecuali berhukum dengan
hukum Allah. Barangsiapa yang tak berhukum dengan ketentuan-Nya, maka
layak untuk ditiadakan—meski sudah bersyahadat—kalau tak bertobat.

Hanya satu orang yang berhasil, yaitu Ali bin Abu Thalib. Ali wafat
pada 21 Ramadhan tahun 40 Hijriah di Masjid Kufah saat shalat subuh.
Menantu Rasulullah Saw ini ditebas seorang Khawarij bernama Ibnu Muljam
pada 19 Ramadhan.

Selama dua hari, Imam Ali terbaring sakit akibat lukanya yang amat
parah dan pada 21 Ramadhan, beliau berpulang ke rahmatullah. Beberapa
sebelum wafat, Ali berwasiat kepada kedua anaknya, Hasan dan Husein,
“Janganlah kalian membunuh kaum khawarij sepeninggalku. Sebab, berbeda
antara orang yang mencari kebenaran dan terjerumus dalam kesalahan;
dengan orang yang mencari kebatilan dan mendapatkannya.” (Nahjul
Balaghah—khutbah 59)

Imam Ali juga meriwayatkan sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda,
”Pada akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah
akalnya.Mereka berkata-kata seolah-olah mereka adalah manusia yang
terbaik. Mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melepasi kerongkong
mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah menembusi
binatang buruan. Apabila kamu bertemu dengan mereka, maka bunuhlah
mereka karena sesungguhnya, membunuh mereka ada pahalanya di sisi Allah
pada Hari Kiamat.” (HR.Muslim)
http://sejarah.kompasiana.com/2010/08/29/tragedi-19-ramadhan-1/


www.ahmadsahidin.wordpress.com



[kisunda] Trs: Uleman-Kajian Ahad bersama Kang Jalal

2010-08-29 Terurut Topik Ahmad Sahidin


Untuk pencerahan pemikiran, PW IJABI Jabar
menyelenggarakan Kajian Ahad, 29 Agustus 2010 Jam 08.00 s.d. 10.00 WIB
di Masjid al Munawwrah, Jln. Kampus II No 15 Babakansari Kiaracondong
Bandung. Kegiatan diisi oleh K.H. D.R. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc dalam
bentuk ceramah dan tanya jawab interaktif. Kegiatan terbuka untuk umum
dan gratis.***

www.ahmadsahidin.wordpress.com




Re: [kisunda] Prabu siliwangi jeung Islam

2010-08-29 Terurut Topik Ahmad Sahidin
nya urang dangoan heula sugan we aya deui pamendak nu langkung mencrang :)

Eta kuring maca novel Prabu Siliwangi (dua jilid) karya E Rokajat Asura, PS teh 
diudag-udag ku putra jeung incuna: Cakrabuana jeung Sunan Gunung Djati sangkan 
asup Islam. Tapi PS alimeun, ngan teu ngalarang anak incuna nyebarkan di Tatar 
Sunda sareng mere kabebasan ka rahayat sareng pengikutnya2.

Teras mun maca novel kenging Saini KM Seri Kesatria Hutan Larangan (tilu 
jilid) meuni katinggal aman tentrem karajaan nu dipimpin PS teh. Bahkan, aya 
pasukan khusus sagala nu ngarana Puragabaya; satengah pandita satengah jawara.  

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Ming, 29/8/10, oman abdurahman omana...@gmail.com menulis:

Dari: oman abdurahman omana...@gmail.com
Judul: Re: [kisunda] Prabu siliwangi jeung Islam
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 29 Agustus, 2010, 2:48 PM







 



  



  
  
  Ngeunaan agama Prabu Siliwangi (PS) memang matak pogot ngadiskusikeunana. 
Anu jelas, soal agama anu diagem di Sunda harita monotheisme eta tos jadi 
kacindekan sababara panalungtik. Parios, upamana wae, seratan p Saleh 
Danasasmita alm. Tah, naha monotheisme eta aya dina pigura Islam atawa henteu, 
eta pasoalan sejen. Ngeunaan Islamna anu mana - naha, upamana, Sunni NU, Sunni 
Wahabi atawa Syi'i jst - eta oge pasoalan saterusna.


Kuring boga hipotesa sawatara ieu, yen dina enyana PS asup Islam, tapi Islam 
anu dianutna teh lain Islam anu mentingkeun dimensi ritual, tapi leuwih kana 
Islam anu esensina wae atawa dina sawangan dimensi mah Islam dimensi mistikal 
jeung sosialna wae. Urang teruskeun ieu hipotesa: alasan tindakan PS harita 
nyokot jalan anu eta taya lian kaayan masyarakat anu sakitu pluralna dina 
nganut agama. Di Sunda harita geus aya Hindu jeung Sunda wiwitan anu geus ti 
heula, Budha oge (Talaga), Kristen geus asup, oge Islam. PS kudu merhatikeun 
kaayan anu plural ieu di jero masyarakatna. PS kudu ngajaga karukunan 
masyarakatna kaasup karukunan dina widang kahirupan agama.


Sawatara ti eta, anu kapendak ku PS Islam dina main stream teh nyaeta Islam anu 
dijadikeun alat pikeun ngalegaan kakawasaan. Kaayan harita  lebah dieu tiasa 
dipaluruh dina buku sajarah, kumaha kaayaan jeung kamekaran karajaan anu 
basisna Islam (Banten, Demak, Cirebon, jst) anu henteu luput tina rebutan 
kakawasaan. Munasabah upama karajaan Sunda harita anu kakepung - kungsi 
kabelejog - menta bantuan atawa nyieun fakta kerjasama pertahanan jeung 
Portugis anu geus mangkal di Malaka (padahal kabuktian, Portugis datangan ka 
Nusantara oge mawa spirit ngajajah alias mekarkeun kakawasaan).


Kuring ngabayangkeun PS hanjelu nyaksian kaayaan harita. Agama anu sakuduna 
mawa katengtreman malah dijadikeun dadasar mekarkeun kakawasaan. Karana sakitu, 
hipotesa kuring ngeunaan PS anjeunna nyepeng agama teh lain agama keur 
mertahankeun kakawasaan dina harti vulgar. Tapi agama anu esensina pikeun 
katengtreman hirup. Karana sakitu, anjeunna henteu maksakeun hiji agama pikeun 
dianut ku sakumna masyarakatna. Malah, ka agama Islam anu anyar datang, 
anjeunna mere kasempetan ku masrahkeun wewengkon Cirebon ka puterana / 
katurunana (anu kabehdieunakeun ieu Cirebon kolaborasi jeung Banten merangan 
Pajajaran).


Kuring teu rek biluk kamana-mana, sabab nya kitu kamekaran sajarah. Mana kitu 
oge sejarah urang Sunda kudu ngalaman pergolakan saperti kitu. Ngan, upama tea 
mah aya anu bisa diconto, nya sikep anu mentingkeun katengtreman ieu payus 
upama ku urang dikali leuwih jero deui pikeun dilarapkeun mangsa ayeuna jeung 
pikahareupeun.


Sok sanajan kitu, naon anu ditepikeun bieu di luhur estuning karek hipotesa 
atawa gagasan awal wae. Ongkoh deui, sabagean gede tina sajarah Sunda jaman 
harita masih perlu dtalungtik deui, masih perlu diteangan bukti-buktina oge 
masih loba wacana diskusi ti para ahli. Upamana wae, kamari kuring ngobrol 
jeung dosen jurusan Sastra Sunda Unpad anu keur nalungtik prabu Borosngora tina 
sisi basa (istilah). 


Ceuk anjeunna, istilah borosngora nyoko kana maksud gancang dewasa (boros = 
gancang beak). Jadi, anu bergelar borosngora teh anjeunna anu geus dilantik 
jadi raja dina umur ngora keneh pisan. Di Sunda, dina mangsa harita, raja ngora 
atawa anu ngora-ngora geus jadi raja taya lian ti Prabu Wastukancana anu 
diwastu atawa dilantik jadi raja dina umur 14 taun (sakumaha kaunggel dina 
naskah wangsakerta jeung sababaraha naskah kuna Sunda sejenna) nalika ramana 
(Prabu Linggabuana) perlaya di Bubat. Ceuk dina naskah, Prabu Wastukancana 
dimakamkeunana di Nusa Pakel, Situ Lengkong. Pon kitu keneh ceuk carita rakyat 
Panjalu, Borosngora oge dikurebkeunana di Nusa Pakel, Situ Lengkong. 


Ceuk eta ahli basa Sunda, bisa jadi, Cakradewa teh taya lian ti Mangkubumi 
(raina Linggabuana) atawa Linggabuana ku anjeun. Sedengkeun istana anu di 
Cipanjalu eta istana sejenna lian ti anu di Kawali. Kapan geus jadi kabiasaan 
nepi ka ayeuna, pimpinan Pamarentahan (presiden) sok boga tempat peristirahatan 

Bls: [kisunda] Kiblat urang Jawa Suriname

2010-08-29 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Tapi mun ninggal ka esensi ibadah, sareng na Quran ge ditrerangkeun yen 
nyinghareup ka mana wae eta nyinghareup ka Allah (wihdatul wujud). 

Soal mun jauh ti sumberna (dalam konteks kawasan jeung lokasi tempat lahir na 
Islam) sok rada teubih ti kaaslianna; teu ngajamin jelema eta bener na 
pengamalan ibadahna. Gagasan samodel kitu, yen mun jauh ti sumberna maka bakal 
jauh ti kaasliana, mun teu salah teori sajarah na salah saurang Orientalis. 
Kuring hilap deui, aya di bahas na buku Azyumardi Azra judulna Renaisans Islam 
Asia Tenggara. 

Ngan ceuk pameundak  Marshal GS Hodgson mah na buku The Venture of Islam; dalam 
konteks kawasan Islam tidak ada istilah asli dan tidak. Karena pada dasarnya 
Islam itu doktrin dan nilai yang pada saat masuk pada wilayah manusia menjadi 
bukan lagi doktrin. Istilahna islamicate; islam yg mewujud dalam bentuk 
budaya dan tradisi serta pola keagamaan yang beda karena masing2 wilayah dan 
pemahaman manusia beda2. Islam Indonesia, Malaysia, jeung ju sejenna beda jeung 
Arab dan lainnya. Di tanah lahirna Islam, abdi mah yakin aya budaya dan tradisi 
Arab nu menjadi bagian dari keislaman karena dimasukan nilai-nilai Islam.





Tah, kasimpulan na buku eta, nu kapendak ku kuring mah: Islam hadir memberi 
warna baru dan mengisinya
dengan nilai atau ajaran yang lebih universal dan bernuansa spiritualitas. Nabi
Muhammad saw di Arab mengganti tradisi haji yang berbau jahiliah dengan ajaran
Islam. Bahkan, mengubah perilaku buruk yang membudaya di Makkah dan Madinah
menjadi sebaliknya. 

 

Begitu juga dengan mereka yang biasanya
berperang antarsuku disatukan dalam satu komunitas: umat Islam. Mereka yang
menganggap anak perempuan sebagai beban ekonomi keluarga diberi pencerahan
bahwa anak (baik laki-laki atau perempuan) merupakan anugerah dan amanah dari
Allah serta menjadi kekayaan yang berharga bagi keluarga. Pernikahan ubah
sesuai dengan nilai-nilai Islam sehingga unsur penindasan dan menganggap istri
sekadar pemuas seks dihapuskan. Pernikahan diatur secara syariah sehingga
bernilai sakral dan kaum lelaki-lelaki tidak lagi seenaknya dalam memperlakukan
istri dan anak-anaknya. Kebiasaan menindas terhadap kaum dhuafa dihilangkan
dengan mengangkat kaum dhuafa setara atau sederajat dengan masyarakat
lainnya.  

punten ah, bilih teu nyambung



www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Ming, 29/8/10, Waluya waluya2...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Waluya waluya2...@yahoo.co.id
Judul: [kisunda] Kiblat urang Jawa Suriname
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 29 Agustus, 2010, 4:05 PM







 



  



  
  
  Sababaraha poe katukang dina TVone aya reportase soal urang Jawa di 
Suriname. Saperti luluhurna, urang Jawa Suriname oge mayoritas agamana Islam. 
Nu aneh jeung rada lucu, aya sabagian urang Jawa Islam suriname umpama sholat 
teh tetep kiblatna ka KULON ...hehehe lain ka wetan, padahal Suriname sacara 
geografi mah ayana di kuloneun Mekkah, jadi sholatna kuduna nyanghareup ka 
wetan lain ka kulon. Meureun baheulana  akibat ku teu nyaho Suriname kuloneun 
Mekkah. Mimiti tina kateunyahoan diteruskeun kana kasatiaan kana tradisi 
karuhun, sabagian urang Jawa Suriname, sanajan ayeuna geus nyaho, keukeuh we 
sholat teh kudu ngulon. Tapi aya oge nu geus narima yen baheula teh salah, 
sholatna dibenerkeun jadi nyanghareup ka  wetan. Alhasil di Suriname aya masjid 
nu ngiblat wetan jeung aya oge masjid nu ngiblat ngulon. Untungna teu siga di 
urang, nu sok saling salahkeun,  di Suriname beda arah kiblat ieu, teu jadi 
masalah nanaon, saling hargaan wae.



Hiji conto, lamun jauh teuing, sakapeung sok teu saluyu jeung aslina  



Baktos,

WALUYA






 





 



  







Bls: [kisunda] Re: Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang

2010-08-29 Terurut Topik Ahmad Sahidin
kekeke... mun teu lepat mah saur sejarawan Azyumardi Azra, naskah lokal teu 
kasebat sumber primer. Duka tah mun salira nyebat kitu mah. Da kanggo abdi mah, 
yen agama naon ge teu penting. Nu peunting mah naon nu geus dilakukeun Prabu 
Siliwangi keu tatar sunda. Punteh ah

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Sen, 30/8/10, Waluya waluya2...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Waluya waluya2...@yahoo.co.id
Judul: [kisunda] Re: Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 30 Agustus, 2010, 2:48 AM







 



  



  
  
   Ahmad Sahidin ahmadsahi...@... wrote:

 Leres kang. hehehe... jigana Kanjeng Prabu teh boga agama nyalira 

 kitu? agama pluralisme hehehe punten mun teu nyambung.



Saleresna mah aya sumber primer nu paling kuat perkara agama nu diagem  ku 
Pajajaran di abad 14-15, nyaeta Naskah Bujangga Manik. Jelas dina naskah ieu, 
agama di Pajajaran teh Hindhu, Bujangga Manik  sorangan disebutkeun saurang 
pangeran ti Pakuan (Pangeran = anak raja) nu milih jadi resi/ mandita. 



Baktos,

WALUYA






 





 



  







Re: boros=gancang beak? Re: [kisunda] Prabu siliwangi jeung Islam

2010-08-30 Terurut Topik Ahmad Sahidin
tah leres, asa na teh bongsor

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Sen, 30/8/10, mh khs...@gmail.com menulis:

Dari: mh khs...@gmail.com
Judul: Re: boros=gancang beak? Re: [kisunda] Prabu siliwangi jeung Islam
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 30 Agustus, 2010, 8:38 AM







 



  



  
  
  singet uing mah nu maksudna gancang gede mah bongsor, enya kitu? 

2010/8/30 oman abdurahman omana...@gmail.com
















 



  



  
  
  Aeh enya ketang nya, boros teh bisa jadi lain basa Sunda, atawa basa 
Sunda serepan tina basa Indonesia (dina harti gancang beak mah). Ke urang 
tanyakeun deui ka anjeunna. Ngan, bener wae, harita kuring oge teu taliti, 
ditarima wae yen boros di dinya teh maksudna sarua jeung tereh beak atawa 
gancang beak (ngorana).



manar

2010/8/30 Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com

















 



  



  
  
  naha enya boros teh gancang beak? lamun nu ngomong jiga kuring nu 
samasakali lain ahli basa sunda, ukur resep, tangtu definisi ieu teh moal nepi 
ka ditatanyakeun. ngan lantaran anjeunna teh dosen sastra (komo) sunda (komo) 
unpad, kuring jadi hayang ngomentaran ku pananya. tangtu wae ukur komentar 
jalma nu resep (wungkul) ka basa sunda.



basa kuring leutik, karesep teh ngadengekeun dongeng si rawing. lamun si rawing 
nu boga leungeung geheng ieu keur ngalalana, mileuweungan, manehna mah tara 
mawa bekel nanaon ti imah, estuning daharna teh ngandelkeun naon nu aya di 
leuweung. daging cangehgar, huhuian, jeung bongborosan. bongborosan, mun 
dipantarkeun ka pupucukan hartina sarupaning boros nu cek situs unpad mah 
contona teh temu lawak, temu kunci, jeung nu sejenna.



mun boros nu gancang beak mah kuring apal sanggeus wawawuhan jeung basa 
indonesia. dina kbbi daring, boros memang dihartian cara eta, berlebih-lebihan 
dl pemakaian uang, barang, dsb. 




nu jadi pertanyaan kuring, naha kecap boros dina basa sunda teh hartosna naon 
atuh? naha ukur sarupaning temulawak, temukunci? atawa tiasa oge hartina teh 
gancang beak?




inggis kuring mah, kusabab dimimitian ku nu salah, dosen sastra sunda unpad nu 
nuju nalungtik prabu borosngora teh nungtungan ku kacindengan nu salah. 




hatur nuhun, sareng punten...


2010/8/29 oman abdurahman omana...@gmail.com


















 



  



  
  
  


Sok sanajan kitu, naon anu ditepikeun bieu di luhur estuning karek hipotesa 
atawa gagasan awal wae. Ongkoh deui, sabagean gede tina sajarah Sunda jaman 
harita masih perlu dtalungtik deui, masih perlu diteangan bukti-buktina oge 
masih loba wacana diskusi ti para ahli. Upamana wae, kamari kuring ngobrol 
jeung dosen jurusan Sastra Sunda Unpad anu keur nalungtik prabu Borosngora tina 
sisi basa (istilah). 





Ceuk anjeunna, istilah borosngora nyoko kana maksud gancang dewasa (boros = 
gancang beak). Jadi, anu bergelar borosngora teh anjeunna anu geus dilantik 
jadi raja dina umur ngora keneh pisan. Di Sunda, dina mangsa harita, raja ngora 
atawa anu ngora-ngora geus jadi raja taya lian ti Prabu Wastukancana anu 
diwastu atawa dilantik jadi raja dina umur 14 taun (sakumaha kaunggel dina 
naskah wangsakerta jeung sababaraha naskah kuna Sunda sejenna) nalika ramana 
(Prabu Linggabuana) perlaya di Bubat. Ceuk dina naskah, Prabu Wastukancana 
dimakamkeunana di Nusa Pakel, Situ Lengkong. Pon kitu keneh ceuk carita rakyat 
Panjalu, Borosngora oge dikurebkeunana di Nusa Pakel, Situ Lengkong. 





Ceuk eta ahli basa Sunda, bisa jadi, Cakradewa teh taya lian ti Mangkubumi 
(raina Linggabuana) atawa Linggabuana ku anjeun. Sedengkeun istana anu di 
Cipanjalu eta istana sejenna lian ti anu di Kawali. Kapan geus jadi kabiasaan 
nepi ka ayeuna, pimpinan Pamarentahan (presiden) sok boga tempat peristirahatan 
atawa istana leuwih ti hiji. Pon kitu keneh jaman baheula, saurna.





Upama eta hipotesa sang dosen bisa dibuktikeun, menarik. Sabab, ceuk legenda, 
Prabu Borosngora teh anu terkenal diajar Islam ka Mekkah, anu teras pependak 
sareng Syaidina Ali, anu mulangna deui ka lemah cai nyandak cai dina siwur 
karancang (bolong-bolong) sakumaha ditugaskeun ku ramana (kamampuan mawa cai 
dina siwur karancang mangrupa syarat ti ramana, yen lamun geus bisa mawa cai 
dina siwur karancang hartina geus papangih jeung agama atawa ajaran sajati anu 
ditareangan ku manusa pikeun kasalametan hirupna. Eta cai saterusna diawurkeun 
ka hiji lengkob anu engkena jadi situ Lengkong ayeuna.





Eta carita bener henteuna wallohu 'alam. Ongkoh deui di Sunda mah geus jadi 
kabiasaan banyak carita sajarah anu dituturkeun (dicaritakeun ka generasi 
saterusna) dina wangun silib / simbol. Di Sunda kawentar silib, sindir, siloka 
jeung sasmita (4S) salaku media nepikeun hiji informasi. Dina lebah dieu, 
sajarah Borosngora (jeung Panjalu) anu nepi ka ayeuna teu jelas raratanana 
(ceuk elmu sajarah akademis) kaasup informasi anu ditepikeun ku simbol atawa 4S 
tea (momen Borosngora pependak sareng Syaidina Ali kw oge kaasup 

[kisunda] Duel Berujung Maut karena Tersinggung Diluruskan Bacaan Saat Tadarus

2010-08-30 Terurut Topik Ahmad Sahidin

Tomi, 28, warga Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota
Probolinggo akhirnya harus melupakan keinginannya untuk bisa ikut
merayakan Idul Fitri. Pemuda yang masih lajang ini meninggal dunia
setelah terlibat carok dengan temannya sendiri, Feri Romadhon, 20,
warga RT 4 RW 1 Kelurahan Kebonsari Wetan. Akibat
peristiwa berdarah usai Salat Tarawih, Rabu (25/6) sekitar pukul 21.35
WIB ini, Tomi mengalami luka bacok di bagian lengan kiri, dada kiri
hingga tembus tulang rusuk dan luka di pantat bagian belakang sebelah
kiri. Kendati sempat dibawa ke RSUD dr Muhammad Saleh Kota Probolinggo,
namun nyawa Tomi tidak tertolong lagi. Ia mengembuskan nafas
terakhirnya karena terlalu banyak darah keluar dari lukanya. Sedangkan
Feri Romadlon hanya mengalami luka di lengan bagian kiri. Akibat
perbuatannya, kini Feri diamankan di Mapolres Probolinggo untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pria yang memiliki anak yang masih
berusia 4 bulan itu digelandang petugas ke Mapolresta Probolinggo usai
dirawat di rumah sakit PG Wonolangan PTP Perkebunan XI, Dringu,
Kabupaten Probolinggo. Menurut M Rofii, Lurah Kebonsari
Wetan, kedua pemuda yang terlibat perkelahian menggunakan celurit ini
sebenarnya dilatarbelakangi persoalan sepele. Malam itu, usai Tarawih,
keduanya ikut kegiatan tadarus di Musalla Ar-Ridho, Kelurahan Kebonsari
Wetan yang tak jauh dari rumahnya. Dirasa pelafalan tajwid (bacaan)
Alquran yang dilakukan Feri kurang tepat, Tomi menegurnya. Tidak
terima ditegur teman tadarusnya, Feri marah-marah dan menantang carok.
Tomi yang kesehariannya bekerja mencari penumpang di terminal bus
Bayuangga, Kota Probolinggo ini langsung menyambut tantangan Feri.
Keduanya pun pulang ke rumah masing-masing untuk mengambil senjata
tajam berupa celurit. Tidak berselang lama, keduanya
berpapasan di luar halaman musala. Tanpa ada komando, keduanya saling
serang dengan senjata tajam. Nahas, sabetan Feri berkali-kali mengenai
tubuh Tomi sehingga membuatnya terkapar bersimbah darah. Begitu
melihat Tomi roboh, Feri melarikan diri dengan sepedanya. “Informasinya
begitu, Cuma saya enggak tahu persis, dia kabur dengan sepeda motor
atau sepeda pancal,” jelas Lurah Kebonsari Wetan. Sebenarnya
saat berlangsung carok, ada beberapa warga yang mengetahui pertarungan
tersebut. Namun mereka mengaku tidak berani memisah karena
masing-masing memegang celurit. Bahkan warga memilih menyingkir.
Sehingga Tomi yang kala itu sudah roboh, tidak segera mendapat
pertolongan, karena warga telanjur menyingkir. Sementara
itu, warga sekitar mengaku prihatin dengan peristiwa carok tersebut.
Mestinya, menurut mereka, persoalan yang dipicu masalah sepele itu
diselesaikan dengan cara damai. Apalagi, kata warga, keduanya merupakan
sahabat dan sering tadarus bersama. Kapolresta
Probolinggo melalui Kasat Reskrim AKP Agus I Supriyanto mengatakan,
pihaknya belum bisa memastikan penyebab terjadinya saling bacok
tersebut. Namun pihaknya mengaku telah mengamankan barang bukti berupa
sandal dan sarung celurit di tempat kejadian. “Kami masih mendalami
peristiwa ini,” jelas Kasat saat berada di kamar mayat RSUD dr Muhammad
Saleh, Kamis (26/8). 
[Surya]http://www.facebook.com/ah0sa#!/notes/muhsin-labib/duel-berujung-maut-karena-tersinggung-diluruskan-bacaan-saat-tadarus/468822800729

www.ahmadsahidin.wordpress.com



Re: [kisunda] Prabu siliwangi jeung Islam

2010-08-30 Terurut Topik Ahmad Sahidin
hahahahaha tapi naha bet dibahas wae nya? teu sieun ku jurig atawa jin kitu?
Soal falsafah hirup, lain di Prabu Siliwangi wae nu boga. Hampir kabeh manusa 
nu hirup jeung nu makalangan di dunya mah boga falsafah hirup, najan teu 
karumuskeun na konsep filsafat atanapi teori2. Asa ingeut ka Kanjeng Rasul 
saw/Sayyidina Ali (mun teu lepat nyarios) saurna: ambil hikmah di mana pun ia 
berada. 
Soal eta Prabu Siliwangi, Islam atanapi lain Islam mah, geus lah keun bae engke 
di akherat urang tinggali asup ka golongan mana: katuhu atawa kenca (surga 
atawa naraka)... 

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Sel, 31/8/10, Empat Munjul sdn4.munjulj...@yahoo.com menulis:

Dari: Empat Munjul sdn4.munjulj...@yahoo.com
Judul: Re: [kisunda] Prabu siliwangi jeung Islam
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 31 Agustus, 2010, 3:54 AM







 



  



  
  
  ;percaya kanu mitos mereun, ceuk kuring mah ari sadayana carita ngeunaan 
prabu siliwangi nyaeta falsafah kahirupana manusa baheula, nu ruang lingkup na 
kabudayaan sunda, dasarna agama hindu, nu diudag-udag ku jalma ayeuna ngan 
saukur jurig jeung jin na, 

--- On Mon, 8/30/10, Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com wrote:

From: Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com
Subject: Re: [kisunda] Prabu siliwangi jeung Islam
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Monday, August 30, 2010, 7:08 AM







 




  
  
  hehe kalimah ieu: 'kayakinan sebagian besar urang sunda cenah'... mantaf 
pisan. kalimah politis atawa statistis tah?
:p

2010/8/28 Mohammad zen zenhus...@yahoo.com



 

 

seueur memang perdebatan masalah
 Prabu siliwangi ieu ngan mumkin nu kuring terang dadanguan di kulawarga mah 
yen prabu siliwangi teh Islam banter na mah islam sunda wiwitan , tah ieu jadi 
kayakinan sabagaian besar urang sunda cenah.
didieu aya pendapat oge yen prabu ten urang islam sunda

http://www.kalangsunda.net/apps/forums/topics/show/3301267-raja-suryakancana-seda?page=last


 
 



  


-- 
d-: dudi herlianto :-q
kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk





 



 





  


 





 



  







Bls: [kisunda] borobudur jieunan jin nabi sulaiman

2010-08-31 Terurut Topik Ahmad Sahidin
hehehe hebatnya, kreatif!

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Rab, 1/9/10, Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com menulis:

Dari: Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com
Judul: [kisunda] borobudur jieunan jin nabi sulaiman
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 1 September, 2010, 2:54 AM







 



  



  
  
  kumaha kasalahan etimologi bisa ngahasilkeun kacindekan nu lieur aya dina 
kasus klaim k.h. (kiai haji) fahmi basya yen borobudur teh dijieun ku jin-na 
nabi sulaiman.
sleman cenah asalna tina sulaeman
wonosobo cenah leuweung (wana) ratu sabaratu boko teh ratu bilqissu dina 
sulaeman teh nuduhkeun yen ieu nabi asalna ti jawa jiga sukarno atawa 
suharto.jawa teh asalna tina jew (yahudi).

baca polemik hal ieu 
di:http://unik.kompasiana.com/2010/08/28/candi-borobudur-akan-digugat-ke-mahkamah-konstitusi/
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5084288
lumayan keur ngabuburit heuheu

-- 
d-: dudi herlianto :-q

kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk





 





 



  







[kisunda] Sirah Nabawiyah versi Sunni-Syiah

2010-09-03 Terurut Topik Ahmad Sahidin







Untuk
mengetahui bedanya, antara versi Sunni dan Syiah, baiklah kita bandingkan
sedikit dengan buku-buku yang pernah saya baca. Apabila membaca “Sejarah Hidup
Muhammad” karya Muhammad Husein Haekal, “Sirah Nabawiyah” karya Syaikh
Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, atau buku sejarah Muhammad lainnya dari para
penulis beraliran Islam-Sunni, biasanya Rasulullah digambarkan pernah keliru
dan tidak mengetahui bahwa dirinya seorang Nabi. 

 

Begitu
juga tentang peristiwa mendapatkan wahyu pun dramatis; sampai ketakutan dan
lari kemudian berlindung kepada istrinya, Khadijah. Peristiwa ditegur Allah
karena tidak menghiraukan orang buta, soal penyerbukan kurma yang malah
merugikan petani, atau Nabi berniat menceraikan Aisyah karena kedapatan
berduaan dengan Shafwan dalam perjalanan yang tertinggal, adalah masuk dalam
karya sejarawan Ahlu Sunnah atau Sunni.

 

Berbeda
dengan buku Sirah Nabawiyah dari kalangan sejarawan Syiah atau Ahlul Bait.
Sebut saja nama Ja`far Subhani dengan karyanya “The Message” (terbitan Foreign
Departement of Be`that Foundation, 1984) dan Ja`far Murtadha Amili dengan 
karyanya
“Al-Shahih Min Sirat Al-Nabiy Al-A`Zham Saw”. 

 

Dalam
kedua buku tersebut, hampir tidak ada peristiwa sejarah yang membuat Nabi
Muhammad saw linglung, ketakutan, atau tidak mengetahui kenabiannya.  Dalam 
buku tersebut ditulis bahwa Nabi
Muhammad saw adalah manusia bersih dari kesalahan dan sempurna dalam perilaku
serta pendapatnya berdasarkan wahyu. Jadi, setiap ucapan dan kehidupannya
benar-benar teladan untuk umat Islam. 

 

Bahkan, Sayyid A.A Razwy dalam
buku Menapak Jalan Suci Sang Putri Mekkah: Sejarah Khadijah al-Kubra, istri
Rasulullah Saw (Jakarta: Lentera, 2002; h.179-180) menyebutkan Khadijah
bukan janda, tetapi seorang lajang yang belum menemukan calon yang cocok.
Menurut Razwy, Khadijah banyak menerima lamaran dari para pemuka dan penguasa
Arab Mekkah, tetapi ia menampiknya. Khadijah tidak tergoda dengan kekayaan
karena ia sendiri seorang pengusaha yang terkenal kaya raya di Mekkah. Siapa
pun yang mencoba (melamar) mengesankannya dengan harta atau kekuasaan, jika
tidak bodoh, tentu saja naif. Karena itu, Khadijah membuat target sampai adanya
seorang laki-laki yang benar-benar mengesankannya, yaitu Muhammad bin Abdullah.


 

Lainnya, yang jarang dikemukakan
sejarawan Ahlu Sunnah adalah tentang peristiwa pengangkatan pemimpin setelah
Rasulullah saw di Ghadir Khum. Ghadir Khum dan kisah pembangkangan sahabat
dekat dalam Perang Uhud menjadi kupasan pada buku-buku sejarah versi Syiah.

 

Kalau
diringkas: Ahlu Sunnah lebih memanusiakan Muhammad sehingga ia masih dapat
berbuat salah atau keliru. Sedangkan Ahlul Bait menyajikan Muhammad saw sebagai
sosok sempurna, berperilaku mulia, dan di bawah bimbingan Ilahi. 



www.ahmadsahidin.wordpress.com



Re: [kisunda] Sirah Nabawiyah versi Sunni-Syiah

2010-09-04 Terurut Topik Ahmad Sahidin
berbagi informasi saja. jadi, lain na soal fikih wae beda teh, na sejarah Rasul 
na ge beda.

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Jum, 3/9/10, JeBe jungkir_balik2...@yahoo.com menulis:

Dari: JeBe jungkir_balik2...@yahoo.com
Judul: Re: [kisunda] Sirah Nabawiyah versi Sunni-Syiah
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 3 September, 2010, 6:23 AM







 



  



  
  
  












Punten kang ahsa, kinten2 poin inti maksud tina email ieu naon nya? 
Hatur nuhun Sent from MobilePhone®From:  Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com
Sender:  kisunda@yahoogroups.com
Date: Fri, 3 Sep 2010 10:51:21 +0800 (SGT)To: ALTANWIR 
milisaltan...@yahoogroups.com; Ki Sunda Miliskisunda@yahoogroups.com; 
SuaraHatisuarah...@yahoogroups.com; musyawarah-burung 
Milismusyawarah-bur...@yahoogroups.com; zamanku 
Miliszama...@yahoogroups.comReplyTo:  kisunda@yahoogroups.com
Subject: [kisunda] Sirah Nabawiyah versi Sunni-Syiah

 




  
  
  


 

Untuk
mengetahui bedanya, antara versi Sunni dan Syiah, baiklah kita bandingkan
sedikit dengan buku-buku yang pernah saya baca. Apabila membaca “Sejarah Hidup
Muhammad” karya Muhammad Husein Haekal, “Sirah Nabawiyah” karya Syaikh
Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, atau buku sejarah Muhammad lainnya dari para
penulis beraliran Islam-Sunni, biasanya Rasulullah digambarkan pernah keliru
dan tidak mengetahui bahwa dirinya seorang Nabi.  

   

Begitu
juga tentang peristiwa mendapatkan wahyu pun dramatis; sampai ketakutan dan
lari kemudian berlindung kepada istrinya, Khadijah. Peristiwa ditegur Allah
karena tidak menghiraukan orang buta, soal penyerbukan kurma yang malah
merugikan petani, atau Nabi berniat menceraikan Aisyah karena kedapatan
berduaan dengan Shafwan dalam perjalanan yang tertinggal, adalah masuk dalam
karya sejarawan Ahlu Sunnah atau Sunni. 

   

Berbeda
dengan buku Sirah Nabawiyah dari kalangan sejarawan Syiah atau Ahlul Bait.
Sebut saja nama Ja`far Subhani dengan karyanya “The Message” (terbitan Foreign
Departement of Be`that Foundation, 1984) dan Ja`far Murtadha Amili dengan 
karyanya
“Al-Shahih Min Sirat Al-Nabiy Al-A`Zham Saw”.  

   

Dalam
kedua buku tersebut, hampir tidak ada peristiwa sejarah yang membuat Nabi
Muhammad saw linglung, ketakutan, atau tidak mengetahui kenabiannya.  Dalam 
buku tersebut ditulis bahwa Nabi
Muhammad saw adalah manusia bersih dari kesalahan dan sempurna dalam perilaku
serta pendapatnya berdasarkan wahyu. Jadi, setiap ucapan dan kehidupannya
benar-benar teladan untuk umat Islam.  

   

Bahkan, Sayyid A.A Razwy dalam
buku Menapak Jalan Suci Sang Putri Mekkah: Sejarah Khadijah al-Kubra, istri
Rasulullah Saw (Jakarta: Lentera, 2002; h.179-180) menyebutkan Khadijah
bukan janda, tetapi seorang lajang yang belum menemukan calon yang cocok.
Menurut Razwy, Khadijah banyak menerima lamaran dari para pemuka dan penguasa
Arab Mekkah, tetapi ia menampiknya. Khadijah tidak tergoda dengan kekayaan
karena ia sendiri seorang pengusaha yang terkenal kaya raya di Mekkah. Siapa
pun yang mencoba (melamar) mengesankannya dengan harta atau kekuasaan, jika
tidak bodoh, tentu saja naif. Karena itu, Khadijah membuat target sampai adanya
seorang laki-laki yang benar-benar mengesankannya, yaitu Muhammad bin Abdullah.
 

   

Lainnya, yang jarang dikemukakan
sejarawan Ahlu Sunnah adalah tentang peristiwa pengangkatan pemimpin setelah
Rasulullah saw di Ghadir Khum. Ghadir Khum dan kisah pembangkangan sahabat
dekat dalam Perang Uhud menjadi kupasan pada buku-buku sejarah versi Syiah. 

  

Kalau
diringkas: Ahlu Sunnah lebih memanusiakan Muhammad sehingga ia masih dapat
berbuat salah atau keliru. Sedangkan Ahlul Bait menyajikan Muhammad saw sebagai
sosok sempurna, berperilaku mulia, dan di bawah bimbingan Ilahi.  



www.ahmadsahidin.wordpress.com



 













 





 



  







Bls: [kisunda] Re: [Urang Sunda] Hadits

2010-09-06 Terurut Topik Ahmad Sahidin
kiwari mah nu unggul na widang tehnologi teh pan Eropa, lain tiongkok. elmu 
naonnya nu unggul di tiongkok; elmu solin sareng ubar-ubaran kitu. Tapi ketang 
di urang ge seur nu kitu mah...

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Sen, 6/9/10, mh khs...@gmail.com menulis:

Dari: mh khs...@gmail.com
Judul: [kisunda] Re: [Urang Sunda] Hadits
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 6 September, 2010, 6:40 AM







 



  



  
  
  jauh-jauh neangan langit ka tiongkok, langit mah di lembur uing ge 
katoong.
mun arek noong elmu naon nu perlu di-susud ka tiongkok, 
jigana bisa ditoong jiga kieu: naon nu unggul kiwari di tiongkok?
tah nu unggulna we nu perlu ditoong mah, nu butut na mah jigana teu perlu


2010/9/6 Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com


























Cek Hadits : Urang wajib diajar elmu naon wae nu pialuseun masing ka
Nagri China oge jauhna.

Naon atuh Elmu Utama ti Nagri China teh !?


Euweuh deui iwal ti THIAN   nu hartina Tuhan = LANGIT.

Mangga lenyepan ku sadayana.

Utamina Kang Oman sareng si Emang ( mh ).



  

























 





 



  







[kisunda] Ulama Hanya Setujui Miras di Hotel Bintang 5: Persetujuan Ulama Kota Bandung

2010-09-06 Terurut Topik Ahmad Sahidin


BANDUNG, (PR).-
Para ulama di Kota Bandung berharap pemerintah hanya menyetujui keberadaan 
minuman beralkohol/minuman keras (miras) di hotel bintang lima. Selain itu, 
mereka juga menginginkan agar setiap orang yang akan membeli minuman 
beralkohol, menunjukkan KTP terlebih dahulu. Demikian disampaikan Ketua Umum PP 
Persatuan Islam (Persis) Prof. Dr. K.H. Maman Abdurrahman seusai mengikuti 
penyaluran zakat profesi di Balai Kota Bandung, Senin (6/9).

Maman mengatakan, sebenarnya para ulama di Kota Bandung menginginkan Kota 
Bandung bebas dari minuman beralkohol. Akan tetapi, mereka menyadari bahwa itu 
tidak dapat dilakukan sekaligus. Oleh karena itu, dalam pembahasan Raperda 
Pelarangan, Pengawasan, dan Pengendalian Minuman Beralkohol di DPRD Kota 
Bandung, Maman menitipkan agar minuman beralkohol hanya dijual di hotel 
berbintang lima.

Jangan di hotel bintang tiga ke atas, soalnya hotel bintang tiga itu 
pengunjungnya berasal dari latar belakang ekonomi yang lebih beragam, tuturnya.

Selain itu, Maman berharap raperda ini juga dapat mengatur setiap calon pembeli 
minuman beralkohol agar menunjukkan KTP terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk 
memantau usia calon pembeli, apakah sudah cukup umur atau belum, serta agama 
calon pembeli.

Ya, saya harap kalau agamanya Islam enggak usah dikasih minuman beralkohol. Di 
Amerika saja yang negara bebas, konsumen minuman beralkohol itu dibatasi 
umurnya, katanya.

Kota agamis

Maman memahami bahwa untuk membebaskan Bandung dari minuman beralkohol 
memerlukan proses yang panjang. Pembuatan raperda yang mengatur mengenai 
pembatasan penjualan minuman beralkohol itu dianggap sebagai langkah-langkah 
menuju ke arah itu. Maman juga berharap agar Satpol PP dan polisi lebih giat 
lagi melakukan operasi-operasi minuman beralkohol hingga ke warung-warung kecil.

Wali Kota Bandung Dada Rosada mengakui, saat ini pembahasan raperda mengenai 
minuman beralkohol untuk sementara ditunda karena masih ada pro dan kontra 
pendapat antara beberapa pihak. Dia juga mengingatkan bahwa visi Kota Bandung 
adalah menjadi kota agamis yang mampu mengakomodasi aspirasi berbagai umat 
beragama.

Namun, Dada menjamin bahwa Raperda Pelarangan, Pengawasan, dan Pengendalian 
Minuman Beralkohol tidak akan dibatalkan.

Drafnya sekarang sedang kita perbaiki, enggak akan sampai dibatalkan kok. Kita 
harus pikirkan juga toleransi dalam pembahasan raperda ini, ujarnya. (A-180)***
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=155545
www.ahmadsahidin.wordpress.com







Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] HHM: Jejak Akhir Relasi Budaya Lokal dan Pesantren

2010-09-07 Terurut Topik Ahmad Sahidin


Oleh: Ahmad Gibson al-Bustomi

“Baheula ku basa Sunda ahirna ku basa Arab; jadi kaula nyundakeun Arab nguyang 
ka Arab, ngarabkeun Sunda tina Basa Arab” (Hasan Mustapa, Qur’anul Adhimi)

Relasi kebudayaan Sunda dan Islam telah cukup lama menjadi pembicaraan, 
khususnya dari kalangan akademisi, baik dari sisi histroris maupun kajian 
budaya. Keakraban antara dunia pesantren dengan kebudayaan Sunda, diantaranya 
ditandai oleh banyaknya nadoman dan pupujian yang menggunakan bahasa Sunda dan 
biasa dilantunkan di pesantren atau majelis taklim di mesjid-mesjid. Demikian 
juga sebaliknya, tidak sedikit dangding atau tembang Sunda yang bertemakan 
keagamaan, Islam. Unsur-unsur kebudayaan memang sangat beragam, bukan hanya 
bidang seni belaka, akan tetapi keberadaan seni paling tidak bisa dijadikan 
indikator yang lebih bisa diukur berkenaan dengan relasi antara sub-kultur 
pesantren dengan kebudayaan lokal di mana pesantren itu berada.

Diantara sejumlah karya seni yang mengindikasikan adanya relasi antara tradisi 
pesantren dengan tradisi lokal Sunda, dalam kadar yang cukup “kental” adalah 
karya-karya dangding Haji Hasan Mustapa (HHM). Tokoh yang kedua kakinya secara 
sangat kokoh menapak di kedua wilayah tersebut (tradisi pesantren-Islam, dan 
kebudayaan lokal Sunda).

Sosok K.H. Hasan Mustapa, baik sebagai tokoh agama (Kyai), maupun sebagai tokoh 
budaya berada di persimpangan, hadir sebagai sosok dari tokoh misterius. 
Sebagai bujangga, seperti dikatakan Hawe Setiawan, apa pun peran dan posisi HHM 
dalam sejarah kolonialisme di Indonesia, yang jelas karya-karya (sastra)-nya 
sangat luar biasa, dan sangat sulit mencari tandingannya di tatar Sunda, sampai 
sekarang. Dengan kata lain, posisi HHM dalam khazanah sastra lokal Sunda tidak 
diragukan, juga tidak ada yang meragukannya, baik dari sisi kualitas maupun 
dari kuantitas. Siapa diantara budayawan Sunda (bahkan mungkin Nasional), yang 
memiliki produktivitas di atas 10.000 puisi (dangding)? Bukan hanya jumlahnya, 
tetapi juga kualitas karya sastranya.

Karya sastra HHM yang dikategorikan sebagai sasta religius, belum termasuk 
sejumlah karya tulis keagamaan dalam bentuk esai, dan juga mengingat posisinya 
sebagai Penghulu Agama, tentunya HHM memliki posisi tersendiri dalam dinamika 
keagamaan pesantren, paling tidak di wilayah Bandung dan Priangan; oleh 
karenanya HHM dikenal dan dijuluki sebagai Kyai.

Namun demikian, ada misteri besar berkenaan dengan “ketokohan” HHM, baik 
sebagai bujangga (sastrawan) maupun sebagai elite agama. Kebesaran nama dan 
karyanya tidak sebesar pengenalan masyarakat agama dan budayawan (sastrawan) 
lokal terhadap karya-karya besarnya.

Misteri dari tidak populernya pemikiran dan ketokohan HHM dalam bidang 
pemikiran keagamaan di kalangan pesantren sebenarnya masih sangat bisa 
dimengerti. Karena, dalam wilayah pemikiran keagamaan HHM yang mengindikasikan 
faham sufistik (wujudiah) yang dengan tegas banyak ditolak oleh komuniatas 
pesantren dan komunitas agama lainnya, khsusunya dari kalangan pembaharu. Lebih 
dari itu, karena tipologi keberagamaan masyarakat Sunda (dan umumnya Indonesia) 
adalah tipologi keberagamaan fiqhiyah; tipologi keberagamaan yang oleh HHM 
disebut tipologi keagamaan “nyembah nyabeulah“, maka sangat wajar bila 
pemikiran keagamaan HHM yang sarat dengan pemikiran sufistik tersebut tidak 
begitu akrab dengan kehidupan keagamaan masyarakatnya. Kalau pun ada diantara 
mereka yang cukup mengenalnya, paling tidak namanya dan diakui sebagai seorang 
Kyai, bisa dipastikan itu ada dari kalangan tua, dan itu pun dari komunitas 
yang menganut faham keagamaan (pesantren) tradisonal
 dan mempraktekkan amalan sufistik, thariqat.

Lalu bagaimana dari kalangan budayawan? Sejauh mana sebenarnya budayawan 
(lokal) Sunda mengenal HHM sebagai bujangga? Atau, seberapa sering dan 
komunitas budaya lokal Sunda mana yang sering mementaskan karya-karya besar 
HHM? Kalau ada, dangding yang mana yang biasa dan sering dipentaskan? Rasanya 
sangat langka untuk tidak mengatakan bahwa tidak pernah ada komunitas budaya 
lokal yang pernah dan biasa mementaskan karya-karya besar HHM. Kecuali di 
kalangan yang sangat terbatas dan memang secara spesifik membicarakan dan 
mengupas tentang karya dan ketokohan HHM, yang hal itu pun masih sangat jarang 
dilakukan. Bahkan, tidak pula menjadi salah satu pokok bahasan dalam materi 
pengajaran Bahasa Sunda dan kebudayaan Sunda di sekolah-sekolah tatar Sunda.

Konon, kesulitan terbesar dari kalangan budayawan dalam mengapresiasi 
karya-karya HHM adalah justru karena sarat dengan pemikiran dan petuah yang 
bersifat religus (sufistik) yang sangat sulit untuk dipahami dan dimengerti. 
Asumsi dan argumen ini secara tidak langsung mengindikasikan renggangnya relasi 
budaya lokal dengan pesantren serta terjadinya proses pewarisan budaya di 
kalangan komunitas budaya yang tidak lengkap, yang hanya mengedepankan aspek 
permukaan (artistik) dari karya-karya budaya pendahulunya, dan mengenyampingkan 

[kisunda] Wilujeng Boboran Shiam 1431 H

2010-09-08 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salam. Sampurasun...

Kanggo baraya milis Ki Sunda:

Wilujeng Boboran Shiam 1431 H.
Hapunten Samudaya Kalepatan.

Mugi amal ibadah urang sadaya sareng sawala urang janten elmu
sareng kenging ganjaran ti Gusti Allah, Pangeran urang sadayana.

Allohumma bi haqqi Muhammmadin wa aali Muhammad
Taqobbalallohu minna waminkum.

Amiin ya Rabbal 'alamin. 

Ahsa sakulawargi
di Sukamenak, Kopo, Kabupaten Bandung

www.ahmadsahidin.wordpress.com









Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: Trs: [kisunda] Agama - Antara PERSIS jeung Budaya?

2010-09-17 Terurut Topik Ahmad Sahidin


sok atuh geura buktikeun, geuning tradisi nu islami sapertos tahlilan sok 
dicaram...
kumaha ieu teh Persis?

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Kam, 16/9/10, mh khs...@gmail.com menulis:

Dari: mh khs...@gmail.com
Judul: [kisunda] Agama - Antara PERSIS jeung Budaya?
Kepada: Ki Sunda kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 16 September, 2010, 9:56 PM







 



  



  
  
  Persis juga Memperhatikan Budaya Lokal



FOTO 
dari kanan, Staf Ahli Mensesneg Prof. Dr. H. 
Dadan Wildan Anas, Ketua Umum Persis H. Maman Abdurrahman, pengamat 
Islam Yudi Latif, Rektor Unpad Prof. Dr. Ganjar Kurnia, Ketua Pelaksana 
Muktamar Persis Atif Latifulhayat, dalam diskusi terbatas di Aula 
Redaksi Pikiran Rakyat, Kamis (16/9).* M. GELORA SAPTA/PR


BANDUNG, (PR).-

Kehadiran Persatuan Islam (Persis) di Indonesia bukan untuk memberantas 
budaya lokal. Persis hadir untuk menjaga kemurnian akidah dengan 
menempatkan budaya lokal secara proporsional.
Hal itu dikatakan Ketua Pelaksana Muktamar ke-14 
Persis, Atip Latifulhayat dalam diskusi terbatas Persis, Islam, dan 
Budaya yang digelar di Aula Redaksi Pikiran Rakyat Jln. Soekarno-Hatta 
147 Bandung, Kamis (16/9). Menurut dia, selama ini sebagian masyarakat 
memandang Persis antibudaya. Hal itu tidak sepenuhnya tepat, katanya. 
Diskusi yang dipandu Redaktur Dalam Negeri PR, H. 
Wakhudin ini juga dihadiri Pemimpin Redaksi PR H. Budhiana, Ketua Umum
 Persis H. Maman Abdurrahman, Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar 
Kurnia, pengamat studi Islam dan kenegaraan Yudi Latif, dan Staf Ahli 
Mensesneg Dadan Wildan.
Atip menuturkan, kesan bahwa Persis kurang ramah 
terhadap budaya hanya merupakan konsekuensi dari aktivitas Persis yang 
cenderung menggunakan pendekatan normatif dan tidak kompromistis, 
seperti memberantas takhayul, bid’ah, dan khurafat. Sementara budaya, 
menurut dia, cenderung bersifat dinamis. Untuk menengahinya, Persis 
melakukan filterisasi terhadap budaya yang berpotensi mengganggu akidah 
Islam. Filternya adalah akidah dan syariat Islam, ujarnya.
Berbeda dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan 
(ormas) sejenis yang mengambil nama organisasinya dari bahasa Arab, Atip
 mencontohkan, penamaan Persis diambil dari bahasa Indonesia. Persis 
juga tidak sepenuhnya menyampaikan khotbah Jumat dengan bahasa Arab, 
tetapi juga disertai dengan bahasa yang dimengerti jemaahnya. 
Bahkan, untuk tingkat lokal, Persis juga memiliki 
majalah berbahasa Sunda Iber yang telah terbit selama tiga puluh tahun. 
Itu bukti bahwa Persis tidak antibudaya, tuturnya
Ketua Umum Persis H. Maman Abdurrahman mengatakan, 
dalam aktivitasnya, Persis senantiasa melakukan purifikasi (pemurnian) 
Islam dengan mengajak masyarakat untuk kembali kepada Alquran dan Sunah.
 Namun, menurut dia, Persis mencoba memberikan pandangan kepada 
masyarakat bahwa Islam tidak hanya mengatur masalah fikih ibadah, tetapi
 juga semua sektor kehidupan, termasuk budaya. Bahkan, Islam juga dapat
 diterapkan dalam kehidupan sosial dan politik, katanya. 
Rektor Unpad sekaligus budayawan, Ganjar Kurnia 
mengatakan, budaya dan kesenian lokal seyogianya dapat dijadikan sarana 
dakwah sebagaimana juga dilakukan Wali Sanga. Dia menyebutkan, berdakwah
 melalui musik ataupun lagu biasanya lebih meninggalkan kesan daripada 
ceramah biasa. Jika dakwah dengan menggunakan seni, masyarakat pun akan
 lebih mudah menerimanya, kata Ganjar.
Hal senada diungkapkan pengamat studi Islam dan 
kenegaraan, Yudi Latif. Menurut dia, jika beberapa tradisi lokal 
dipertahankan, Persis akan lebih berpengaruh bagi masyarakat. Persis 
ini tidak hanya reformis, tetapi juga modernis, yakni terbuka terhadap 
peradaban baru selama itu tidak bertentangan dengan akidah, ujarnya.
Sementara menurut Staf Ahli Mensesneg sekaligus Ketua
 Dewan Tafkir Persis, Dadan Wildan, pada abad ke-21 ini, Persis dituntut
 untuk mampu menjembatani tiga arus peradaban yang ada saat ini, yakni 
Islam, Timur, dan Barat. Jika hanya berkutat di sekitar bid’ah dan 
takhayul, sudah bukan zamannya lagi, ucapnya. 
Menurut dia, kini Persis harus mampu menjawab masalah faktual, di antaranya 
ekonomi dan pendidikan berbasis syariah.
Pemimpin Redaksi PR H. Budhiana mengatakan, 
kegiatan diskusi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada 
masyarakat tentang pandangan pergerakan Islam yang ada di Indonesia, 
khususnya yang berpengaruh di Jawa Barat. 
Muktamar ke-14 Persis akan diselenggarakan pada 25-27
 September 2010 di enam lokasi di Tasikmalaya dan Garut. Muktamar ini 
rencananya akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta 
sejumlah duta besar, antara lain dari Amerika, Australia, dan Singapura.
 Seluruh peserta yang akan hadir pada muktamar diperkirakan mencapai 
delapan ribu orang.
Agenda muktamar tersebut di 

[kisunda] PERSIS-Berada di Persimpangan Jalan

2010-09-21 Terurut Topik Ahmad Sahidin
oleh Tiar Anwar Bachtiar

MUKTAMAR Persis dan otonomnya (Persistri, Pemuda Persis, Pemudi Persis, 
Himpunan Mahasiswa Persis, dan Himpunan Mahasiswi Persis) yang akan 
diselenggarakan serempak di Garut dan Tasikmalaya, 25-27 September 2010 ini 
memiliki nilai strategis yang akan sangat menentukan gerak langkah Persis di 
masa yang akan datang. Secara umum, selain akan menentukan kepemimpinan baru 
setelah ditinggalkan K.H. Sidiq Amin, Persis juga sesungguhnya menghadapi 
tantangan kekinian yang harus segara disikapi dengan pandangan jauh ke depan.

Kalau tidak disikapi secara tepat, dakwah Persis di masa mendatang akan segera 
tergeser oleh munculnya gerakan-gerakan dakwah baru yang lebih agresif dan 
visioner. Kepercayaan umat akan semakin turun. Itu artinya, Persis tidak dapat 
lagi ber-fastabiqul-khairât untuk turut berjihad melayani umat.

Secara hitungan usia, Persatuan Islam (Persis) termasuk ormas yang sudah 
berdiri sejak lama (tahun 1923), bahkan sebelum lahirnya republik ini. Pada 
kemunculannya pertama kali, Persis tampil dengan ciri khasnya sendiri yang 
tidak terlalu banyak ditekuni organisasi lain. Persis tampil sebagai corong 
pemikiran keagamaan yang belakangan disebut oleh para peneliti sebagai 
pemikiran modernis atau reformis. Sekalipun istilah ini tidak selalu tepat, 
tetapi nama inilah yang kemudian populer.

Persis bukan yang pertama, tetapi agresivitas Persis melalui media-media yang 
dipublikasikannya ke seluruh Indonesia membuat nama aktivisnya yang hanya 
beberapa menjadi dikenal cukup baik. Tidak kurang dari tokoh seperti Soekarno 
merasa harus berkonsultasi dengan A. Hassan mengenai masalah agama saat dia 
ditahan di Endeh. Rekaman dialog A. Hassan dengan Soekarno diabadikan dalam 
salah satu bab buku Soekarno Di Bawah Bendera Revolusi Jilid I dan satu buku 
kecil bertajuk Surat-Surat dari Endeh.

Saat itu Persis seolah mendapatkan positioning yang tepat dalam gerakan Islam 
di Indonesia sehingga keberadaannya memiliki tempat tersendiri. Sebelum 
munculnya Institut Agama Islam Negeri, ormas yang memiliki perhatian terhadap 
masalah-masalah pemikiran keagamaan seperti Persis menjadi salah satu kawah 
candradimuka lahirnya ahli-ahli agama. Inilah kemudian yang mengantarkan 
Persis memantapkan posisinya dengan mendirikan lembaga pendidikan yang berbeda 
dari gerakan modernis lain, yaitu pesantren. Padahal, pesantren adalah 
trademark kelompok yang oleh para peneliti disebut tradisionalis.

Pada saat Muhammadiyah lebih fokus mengembangkan sekolah-sekolah umum yang 
kelak akan mempersiapkan calon teknokrat, Persis lebih memilih mendirikan 
pesantren yang akan mempersiapkan calon-calon ulama dan ahli agama. Bahkan 
sampai saat ini, dari dua ratusan lebih lembaga pendidikan Persis yang tersebar 
di seluruh Indonesia, sembilan puluh persen masih berlabel pesantren.

Mirip NU

Secara kultur pun manajemen kaderisasi dan pengembangan organisasi masih 
bertumpu pada jaringan-jaringan pesantren. Dari sisi ini sesungguhnya Persis 
lebih mirip dengan NU yang disebut tradisionalis dibandingkan dengan 
Muhammadiyah yang modernis. Walaupun demikian, identitas sebagai kelompok 
modernis-perkotaan yang telanjur melekat membuat Persis berada di 
persimpangan. Di satu sisi pengembangan organisasi ingin dimodernisasi, tetapi 
pengaruh kultur pesantren cukup kuat mengakar. Pemaduan di antara kedua kultur 
ini tidak selalu berhasil baik dalam berbagai hal.

Persoalannya bukan pada mana yang lebih baik, tetapi apa penanganan paling 
tepat dalam konteks kultural seperti ini. Di satu sisi, ketika ingin ditangani 
dengan model organisasi modern-perkotaan, perpindahan aktivisme Persis dari 
pusat-pusat kota ke perdasaan sejak paling kurang empat puluh tahun belakangan 
ini telah membentuk gugus kultural baru. Gugus budaya ini tidak dapat ditangani 
dengan skema pengembangan organisasi modern dengan logika masyarakat perkotaan.

Masyarakat perdesaan yang lebih senang hidup secara guyub, tidak bisa didekati 
dengan cara-cara masyarakat perkotaan yang formal dan matematis. Di sisi lain, 
sejarah Persis yang dilahirkan di tengah-tengah masyarakat perkotaan masih 
menyisakan semangat modernisasi-perkotaan dari sebagian aktivisnya.

Kondisi kultural semacam ini harus dipahami dengan baik oleh siapa pun ke depan 
yang akan menjadi pemimpin Persis. Secara kreatif dan sinergis, kedua potensi 
kultural ini harus dipadukan untuk melahirkan kekuatan baru Persis dalam 
konteks dakwah Islam di Indonesia. Kelihatannya, selama ini tarik-menarik dan 
saling curiga di antara kedua gugus kultural yang masih berkembang di Persis 
ini masih terlalu tinggi. Akibatnya, bukan sinergi yang terjadi, melainkan 
saling melemahkan.

Walaupun sampai saat ini dakwah Persis masih tetap bertahan dan secara 
kuantitas terus berkembang, tetapi sering Persis seolah kehilangan isu. 
Mengangkat isu lama sudah tidak relevan, menggali isu baru masih terlihat agak 
belum terbiasa. Dakwah Persis pun menjadi agak asing di tengah derasnya 
gelombang 

[kisunda] [Info Buku] Mau Haji dan Umrah bersama Ustadz Yusuf Mansur?

2010-10-03 Terurut Topik ahmad sahidin
Ibadah haji merupakan salah satu ritual Islam yang memiliki
rukun-rukun, baik wajib maupun sunnah. Selain sebagai bagian dari rukun
Islam, ibadah haji dan umrah juga bisa disebut ibadah ziarah. Karena
itu, perjalanan haji atau umrah bukan sekadar ritual dan wisata ruhani
semata, tetapi pada hakikatnya sebuah proses penyucian sekaligus
menyempurnakan keislaman kita.

Karena itu, dalam pelaksanaan
ibadah haji dan umrah perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
persiapan yang matang. Tidak hanya aspek fiqih dan bacaan (doa) yang
perlu dikuasai para calon haji atau umrah, tetapi juga tips dan
informasi serta panduan praktis berkaitan dengan ibadah tersebut.

Dalam
upaya menyiapkan sebuah panduan haji dan umrah yang praktis, buku
Travel Guide Haji  Umrah karya Ustadz Yusuf Mansur ini kami
terbitkan. Ustadz Yusuf Mansur, penulis yang juga seorang pembimbing
haji dan umrah, kepada pembaca berbagi pengetahuan tentang
persiapan-persiapan ibadah haji, tata cara ibadah haji dan umrah
beserta rukunrukunnya, doa dan bacaan pada setiap pelaksanaan rukun
haji dan umrah, serta tips meraih haji dan umrah yang mabrur.

Judul: Travel Guide Haji  Umrah
Penulis: Ustadz Yusuf Mansur
Penerbit: Salamadani
Tahun: 2010

http://hiburan.kompasiana.com/group/buku/2010/09/28/mau-haji-dan-umrah-bersama-ustadz-yusuf-mansur/



  

[kisunda] KABAR untuk Para Pecinta dan Pekerja Buku

2010-10-04 Terurut Topik ahmad sahidin




 

IKATAN
Penerbit Indonesia (IKAPI) pada 2-10 Oktober 2010 akan mengadakan pameran buku 
Indonesia
Book Fair (IBF) di Istora Senayan Jakarta. Seperti tahun sebelumnya, IBF diisi
dengan berbagai acara dan stan penerbit buku yang ada di Indonesia. 
Penerbit-penerbit
buku di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, bahkan Malaysia dan Brunei
Darussalam pada tahun lalu hadir. Apakah pada IBF kali ini akan hadir para
penerbit dari luar Indonesia? Kita lihat saja nanti.

 

Namun
yang jelas, pameran buku tersebut bagi para pegiat dan pembaca buku sangat
dinantikan. Terlebih untuk pekerja buku seperti editor, writer, desainer,
layouter, dan lainnya, menjadi momen untuk meng-update informasi buku terbaru.
Betapa tidak hampir semua penerbit besar dan yang sedang berkembang muncul
menjajakan produk-produk pilihannya. Tidak salah kalau setiap stan menampilkan
karakter dan kekhasannya masing-masing. 

 

Kali
ini, panitia mengusung tema “Menguak Cakrawala Bumi Parahyangan” pada IBF 2010
ini. Mengapa Parahyangan yang dilirik?

 

Dalam
rilisnya, panitia menyebutkan: “Bumi Parahyangan mempunyai kontribusi dan
peranan yang sangat penting dalam perbukuan di Tanah Air. Bumi Parahyangan
melahirkan banyak penulis besar Indonesia: Achdiat Kartamiharja, Ramadhan KH,
Ajip Rosidi, dll. Para penggiat perbukuan Bandung generasi kini pun aktif
memberi makna dalam perkembangan perbukuan. Mereka membuat gerakan-gerakan
literasi, membuka toko buku-toko buku alternatif, dan aktif memberikan ilmu
mereka kepada masyarakat luas. Bumi Parahyangan pun memberi inspirasi tak
berakhir bagi para penulis. Sepanjang Jalan Braga ditulis oleh beberapa orang
penulis dengan sudut pandang dan cerita yang berbeda. Dalam bidang seni budaya,
Angklung sebagai salah satau kebanggaan Urang Sunda, tengah berjuang untuk
diakui sebagai warisan budaya Indonesia.”

 

Salamadani
(Grafindo Media Pratama)

Selain penerbit besar, Salamadani (Grafindo
Media Pratama) pun akan hadir pada IBF 2010. Penerbit yang mengeluarkan
buku-buku agama, populer, novel, anak, dan pendidikan ini kabarnya akan
memberikan diskon mulai 30-50% atau harga Rp5.000 sampai Rp20.000.

 

Salamadani juga akan menggelar bedah
buku “Travel Guide Haji dan Umrah” dan “Launching
Program Umroh bersama Ustadz Yusuf Mansur” pada hari terakhir (Ahad, 10
Oktober 2010, jam 10.00-13.00 wib). [ahsa al-banduni]


 

 

 

 

 

 

 




  

Re: [kisunda] Re: Sejarah - Na Enya Sundaland Atlantis Nu Leungit?

2010-10-04 Terurut Topik ahmad sahidin
sumuhun Kang Engkus eces pisan sareng mundel komentarna. 

..

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- On Fri, 10/1/10, oman abdurahman omana...@gmail.com wrote:

From: oman abdurahman omana...@gmail.com
Subject: Re: [kisunda] Re: Sejarah - Na Enya Sundaland Atlantis Nu Leungit?
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Friday, October 1, 2010, 10:49 AM







 



  



  
  
  Ngiring bingah, pemikiran kang Engkus ieu tos salevel sareng pemikiran 
ahli irfan (ahli filsafat + tasawuf) ti Iran nyaeta Sayid Muthahhari nalika 
anjeunna ngaguar asma Alloh salaku Anu Maha Nyiptakeun. Wilujeng.

manar


2010/10/1 engkus ruswana engkusrusw...@yahoo.com
















 



  



  
  
  
Tah nu kapikir ku simkuring, yen di alam ieu teh aya unsur hirup pibakaleun 
mahlukTah dimana aya suasana/habitat nu cocog pikeun ngawujudna mahluk 
hirup breng bae aya kahirupan..


Tah ku kituna pamikiran kuring, bisa bae manusa ge kitu lain ngan ukur asal ti 
dua jalma, bisa bae gumelar ka dunya di sababraha wewengkon nu  habitatna cocog 
pikeun gumelarna manusa, sedengkeun riwayat gubragna manusa di dunya nurutkeun 
kitab2 suci, tangtu kudu dibaca ku cara kacerdasan, sabab nu jelas naon nu 
ditulis dina kitab suci naon bae atawa ajaran agama naon bae, umumna ngandung 
siloka nu perlu dihartikeun kalayan bijak.  


cag ah... simkuring rek mikiran deui sireum mimiti dilahirkeun
 dimana?

Engkus

--- Pada Kam, 30/9/10, Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com menulis:


Dari: Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com
Judul: Re: [kisunda] Re: Sejarah - Na Enya Sundaland Atlantis Nu Leungit?
Kepada: kisunda@yahoogroups.com

Tanggal: Kamis, 30 September, 2010, 10:38 PM







 




  
  
  numatak mun rek parebut pamadegan saha manusa anu mimiti aya didunya,
aya data sajarah agama jeung data sajarah evolusi manusa/ilmiah.
*anggap adam sacara sajarah agama ti timur tengah, pangkolotna umur 20 rewu 
taun katukang we.


ngarah aman,(conto anu 'deet' ti sajarah agama, nabi adam teh umurna 5872sm by 
sami bin abdullah bin ahmad al maghluts, obaikan, saudi arabia, kaca 46, cet ka 
vi .1426 h- the best seller) dina coverna make motto ti q.s yusuf ayat 111: 
sabenerna carita-carita aranjeunna(para nabi) keur pangajaran keur 
jelema-jelema anu baroga akal.


*sedengkeun dina teori evolusi manusa, paling ngora teh homo sapien(manusa 
modern) umurna 100rewu taun katukang.
jadi adam anu mana si homo sapien teh?
*komo homo erectus(sunda land) mah 1,7 yuta taun katukang? can anu di afrika, 
2,5 yuta taun katukang.


adam anu mana deui atuh?
ah, akal uin jadi buntu ari kieu mah atuh, jadi pagedrug kieu?
arek cukup di imanan  wae buku best seller teh?
semua berpulang kepada anda sadayana.
cag!
hn*0ca





2010/8/22 oman abdurahman omana...@gmail.com

















 



  



  
  
  Informasi peradaban Atlantis kl 11.000 kaliwat mah ti Plato ku anjeun 
dina bukuna Timaeus and Critias. Kitu kateranganana. 



Kanggo ngetang Nabi Adam as sabaraha rebu taun ka tukang persisna mangsa 
jumenengna, peryogi data anu lengkep. Ngan, ceuk perkiraan. Naha tiasa pas kl 
11.000 ka tukang? Urang antosan buku Eaden in the East (Oppenheimer), sugan 
aya katerangan atawa bisa ditarik hiji kacindekan.




manar

2010/8/22 Mohammad zen zenhus...@yahoo.com


















 



  



  
  
  Memang Menarik
Cobian kang Nabi Adam kira2 taun kasabaraha?



Ari Adam as aya silsilahna jadi tiasa kira2 ari Atlantis timana nya nebak 
taunna?



From: oman abdurahman omana...@gmail.com
To: kisunda@yahoogroups.com



Sent: Sat, August 21, 2010 6:54:14 AM
Subject: Re: [kisunda] Re: Sejarah - Na Enya Sundaland
 Atlantis Nu Leungit?








 




  
  
  Sigana, mangsa Atlantis anu dicaritakeun ku Plato jauh samameh jaman Nabi 
Nuh as. Upama dilacak tina data anu aya, mangsa Nabi Nuh as jumeneng kl 6.000 
samemeh Masehi taun kaliwat. Ieu obrolan kuring sareng Sdr Rochadi Reza perkara 
eta:





#
rezha_rochadi: tp Ibrahim ini hidupnya kurang lebih 2000 SM
rezha_rochadi: klw Atlantis kan katanya 13rb taun yg lalu yaa
o_arahman: Atlantis arround 11.000 SM bubarnya
rezha_rochadi: jauhh skali
rezha_rochadi: Nabi Nuh aja datuk 10 generasi diatas Nabi Ibrahim




o_arahman: ya...jadi, kesimpulannya? Nabi Nuh itu sebelum Atlantis?
rezha_rochadi: klw Atlantis aja 11000 SM
rezha_rochadi: yaa ini jauh sebelum Nabi Nuh pak :D
rezha_rochadi: 10 generasi diatas Nabi Ibrahim..paling 3000-4000 SM




rezha_rochadi: masih jauh ke 11rb SM
o_arahman: ic
o_arahman: menarik ya kalo ada data lain
rezha_rochadi: iya
rezha_rochadi: klw menurut data sejarah Ibn Katsir
rezha_rochadi: kuil Solomon yaa di palestina yg skarang direbutin itu




rezha_rochadi: Qishash Al Anbiya Ibn Katsir adalah rujukan sjarah nabi2 
terlengkap yg kudapat skarang
rezha_rochadi: dia ambil dr quran hadust sama pendapat ahlul kitab
rezha_rochadi: geneologi bangsa2 sama galur keturunan Nabi2 

[kisunda] Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala

2010-12-19 Terurut Topik Ahmad Sahidin
salam

Berikut ini ada sebuah berita yang mengulas artikel soal Karbala. Mudah2an 
bermanfaat dan menambah wawasan keislaman.


Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala 

Ahad, 12 Desember 2010 lalu, situs harian Republika mengangkat tulisan 
Syahruddin El-Fikri yang mencoba mengungkap dalang di balik peristiwa 
pembantaian Imam Husein as dan sahabatnya di Padang Karbala. Dalam tulisannya 
itu, El-Fikri mengajukan suatu bantahan bahwa Yazid bin Muawiyah bukan pembunuh 
Imam Husein. Sayangnya, landasan argumentatif yang dibangun lulusan Universitas 
Darul Ulum Jombang itu sangat tendensius dan layak diperdebatkan ulang. 
Menanggapi tulisan tersebut, Ustadz Dr. Jalaluddin Rakhmat membeberkan bantahan 
terperinci atas tulisan yang diangkat Republika itu. Cendekiawan muslim yang 
akrab disapa Kang Jalal itu mencatat:
Saya ingin mengomentari artikel yang dimuat di surat kabar Republika hari ahad 
12 Desember 2010 ditulis oleh Syahrudin Elfikri, di ujung ia mengatakan 
begini.Riwayat yang mengatakan pihak Yazid sebagai pembunuh Hussain di karbala 
itu berasal dari Abu Mikhnaf Luth bin Yahya. demikian disebutkan dalam kitab 
A'yaan al-syiah jilid 1 halaman 127. Tapi hal ini dibantah oleh sejumlah ahli 
sejarah lain Imam Adz Dzahabi dalam mizanul I'tidal menjelaskan ketika 
peristiwa karbala itu terjadi Abu Mikhnaf belum lahir. Ia meninggal pada tahun 
170 H. serunya. Ia adalah seorang pembohong besar. Ungkap Imam as-Suyuthi dalam 
kitabnya Alaailu al-Masnu'ah.
Saudara - saudara, saya ingin meminta bantuan saudara - saudara, apa yang 
dibantah itu? Apakah yang dibantah itu ialah pihak Yazid sebagai pembunuh Imam 
Hussain, atau yang dibantah itu ialah bahwa berita itu hanya berasal dari Abu 
Mikhnaf Luth bin Yahya atau yang dibantah itu ialah kitab A'yaan al- Syiah 
jilid 1 halaman 127. Saya sebetulnya agak sulit memahami tulisan ini. Tapi 
kemudian saya mencari siapa Abu Mikhnaf Luth bin Yahya itu.
Dalam Mizan al-I'tidal Luth bin Yahya bin Abi Mikhnaf di dhaifkan oleh para 
ahli hadist dengan alasan huwa syi'iyun mukhtariq (Dia ini seorang Syiah 
Ekstrem). Dosanya kenapa riwayatnya tidak bisa dipercaya karena ia syi'iyun 
mukhtariq, dia syiah yang ekstrem. ‘La yu thaqu bihi' tidak bisa dipercaya. 
Tapi Mizan al-I'tidaltidak menyebutkannya sebagai pembohong yang besar. Cuma 
dia tidak bisa dipercaya. Begitu kata Adz Dzahabi. Saya kemudian mencari bahwa 
Abu Mikhnaf sebetulnya nama lengkapnya bukan Luth bin Yahya, tapi Yahya bin 
Said bin Mikhnaf, dan digelari Abu Mikhnaf, walaupun kakeknya juga bernama sama 
dengannya. Menurut para ahli sejarah tidak jelas apakah dia itu Sunni atau 
Syiah. Mungkin dia disebut sebagai Syiah karena dia menulis sebuah kitab khusus 
bercerita tentang peristiwa Karbala dan kitabnya itu, termasuk kitab - kitab 
awal yang bercerita tentang Karbala yang dikutip oleh para ulama lain sesudah 
itu.
Ada seorang penulis bernama Ursula Sezgin, dia menulis khusus tentang Abu 
Mikhnaf ini. Ia menulis Abu Mihnaf: Ein Beitrag zur Historiographie der 
Umaiyadischen Zeit. Sebelum Republika meributkan Abu Mikhnaf, Ia sudah menulis 
penelitian yang sangat terperinci. Karyanya diterbitkan di Universitas Leiden 
pada tahun 1971. Tapi menurut dia, Abu Mikhnaf itu bahkan adalah salah seorang 
diantara satu ahli sejarah pertama di dalam Islam. Kata Robinson di dalam 
Islamic historiography: Abu Mikhnaf itu sejarawan yang boleh kita sejajarkan 
sekelas ibnu ishak didalam periwayatan sejarah, malah disebutkan bahwa ia 
adalah sumber yang terpercaya baik oleh Ahlus Sunnah maupun Syiah. Jadi dia 
termasuk yang dipercaya ‘consided reliable'.
Sementara menurut Republika, yang meriwayatkan bahwa Yazid adalah pembunuh Imam 
Hussain adalah Abu Mikhnaf. Dan Abu Mikhnaf itu, katanya dengan mengutip 
as-Suyuthi - dia itu seorang pembohong besar. Artinya kita tidak bisa percaya. 
Tujuan dari penulisan Republika mungkin ialah, bahwa peristiwa Karbala itu 
tidak pernah terjadi. Bahwa ini riwayat bohong yang dibikin oleh seorang syiah, 
yang bernama Abu Mikhnaf. Dalam penelitian saya, ternyata kesyiahan Abu Mikhnaf 
pun diragukan. Misalnya dalam kitab - kitab rijal Syiah, Abu Mikhnaf tidak 
termasuk sebagai sahabat para Imam. Dia juga tidak dikenal meriwayatkan dari 
para Imam Ahlul Bait yang sezaman dengannya. Penggunaan kata Syi'I oleh 
Adz-Dzahabi juga tidak serta merta merujuk pada kesyi'ahan Abu Mikhnaf. Karena 
penisbatan pada orang Syiah waktu itu menggunakan kata Rafidhi. Adapun kata 
Syi'I besar kemungkinan digunakan untuk orang yang cenderung mencintai Ahlul 
Bait Nabi Saw. Komentar Ibnu Abi
 al-Hadid dalam Syarh Nahj al-Balaghah 1:147 memperkuat pendapat bahwa Abu 
Mikhnaf bukan orang Syiah. Berikut tulisan Ibn Abi al-Hadid: Abu Mikhnaf 
termasuk muhadditsin yang berpendapat tentang sahnya imamah dengan pilihan. Dia 
bukan Syiah dan tidak dihitung sebagai rijal Syiah. Wa laisa min al-syiah wa 
laa ma'duudan min rijaaliha.
Di universitas Edinburgh, ada seorang dosen, A.K.A Howard namanya. Dia menulis 

[kisunda] Syahidnya Imam Husein dalam Shahih Bukhari

2010-12-21 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salaam:

Saya mohon izin utk menyampaikan hal-hal yg berkaitan dg syahidnya Al- Husayn 
dlm hadis2 Sunni. 

Mudah2an ini menjadi tambahan informasi bagi kita semua.

Syahadah Al-Husayn dlm Shahih Bukhari:

[1] Kitab Fadhail alShahabat, Bab Manaqib al-Hasan wa al-Husayn
Hadis # 3538: dari Anas bin Malik: Dibawa ke Ubaidillah bin Ziyad kepala 
Al-Husain bin Ali a.s dan diletakkan pada bejana. Ibn Ziyad menusuk-nusuknya 
dan mengatakan sesuatu (yg buruk) ttg ketampanan wajahnya. Kata Anas: Wajah itu 
plg mirip Rasulullah saw. Rambutnya dicelup dg wasmah (bahan pewarna).

[2] Hadis # 3543: Aku mendengar Abdullah bin Umar ttg org ihram yg membunuh 
-aku kira, kata Syu'bah- lalat. Ibnu Umar berkata: ahli Iraq mempertanyakn 
lalat padahal mrk telah membunuh anak dari putri Rasulullah saw. Nabi saw 
bersabda: keduanya -AlHasan dan AlHusayn wewangianku di dunia. 

Saya tdk mencantumkan komentar para ahli hadis, seprti Ibn Hajar al-Asqalani, 
ttg riwayat di atas. Sekiranya posting ini diizinkan masuk, mohon izin utk 
melanjutkannya dg hadis-hadis lainnya dlm kitab-kitab Sunni. Saya berharap 
mendapatkan kebesaran hati dari para pengikut Ahli Sunnah utk membaca 
hadis-hadis dari para Imam Ahli Sunnah.

[catatan tsb ditulis oleh Ustadz Jalaluddin Rakhmat yang terdapat dalam milis 
SuaraHati, dan beberapa catatannya tidak diaprove lagi oleh milis tsb]


www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Trs: [misykat] Hadiri Majelis Ilmu bersama Kang Jalal

2011-01-06 Terurut Topik Ahmad Sahidin



 



salam...
manawi gaduh kersa rurumpaheun... kanggo ngaluuhan Majelis Ilmu (PENGAJIAN 
AHAD) bersama Prof.Dr.KH.Jalaluddin Rakhmat,M.Sc (Kang Jalal) Masjid 
Al-Munawwarah, Jalan Kampus III Kebaktian Kiaracondong Bandung. Setiap minggu 
jam 08.00 sampai selesai. Terbuka untuk umum!!
wassalam










[kisunda] Majelis Ilmu dan Arbain Imam Husein

2011-01-11 Terurut Topik Ahmad Sahidin
salam
Pak Moderator/Admin, mohon izin sebar informasi majelis ilmu. Mudah2an ada yang 
tertarik untuk sekadar menyempatkan waktu menimba ilmu-ilmu keislaman…. Insya 
Allah Gratis

Insya Allah, Peringatan Arbain Imam Husain (nasional) akan dilaksanakan di 
Istana Kana, Jalan Kawaluyaan Soekarno Hatta Bandung, pada Ahad siang (ba'da 
zuhur) tanggal 23 Januari 2011. Akan diisi penampilan drama kafilah keluarga 
Nabi pasca pembantaian terhadap Imam Husein, tausiyah dari ulama/ustadz pecinta 
keluarga Nabi, pembacaan maqtal, dan doa ziarah.

PENGAJIAN SABTU di Pusdai Jabar bersama Dr.Dimitri Mahayana (dosen ITB dan 
peminat filsafat Islam). Acaranya setiap Sabtu ba'da zuhur di Pusat Dakwah 
Islam (Pusdai) Jalan Diponegoro Bandung. Insya Allah dalam kajian ini akan 
dibahas hal2 yang berkaitan dengan Tauhid, Filsafat, dan ushuluddin.

PENGAJIAN AHAD bersama Prof.Dr.KH.Jalaluddin Rakhmat(cendekiawan dan Ketua 
Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlulbayt Indonesia) di Masjid Al-Munawwarah, Jalan 
Kampus III Kebaktian Kiaracondong Bandung.  Acaranya setiap Minggu  jam 08.00 – 
selesai.

wassalam

www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Rebo Kasan

2011-02-01 Terurut Topik Ahmad Sahidin
salam,

Berikut ini sebuah tulisan yang saya ambil dari blog 
http://muhsinlabib.wordpress.com/2009/02/02/wasapadai-rabu-terakhir-shafar%E2%80%A6/

Isinya berkaitan dengan Rebo Kasan. Mudah2an bermanfaat.

Sudah menjadi tradisi di kalangan sebagian umat Islam terutama di masayarakat 
Islam Jawa merayakan Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan (Yogyakarta) atau Rebo 
Kasan (Sunda Banten) dengan berbagai cara. Ada yang merayakan dengan cara 
bersa-besaran, ada yang merayakan secara sederhana dengan membuat makanan yang 
kemudian dibagikan kepada orang-orang yang hadir, namun diawali dengan tahmid, 
takbir, zikir dan tahlil serta diakhir dengan doa.

Di Indonesia, upacara Rabu Kasan setiap tahun diadakan di desa Air Anyer 
Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Upacara ini merupakan tolak balak yang 
dilaksanakan tiap-tiap hari Rabu di bulan Shafar Tahun Hijriah.

Konon, istilah  Rabu Kasan berasal dari kata Rabu yang terakhir (Bulan Shafar) 
dan Kasan berasal dari nama Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib. 

(Diambil dari buku RAHASIA HARI DAN PRIMBON ISLAM, akan diterbitkan Zahra 
Publisher)


www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Maulid Nabi Muhammad saw di Bandung

2011-02-10 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salam,
Kepada moderator/admin, mohon izin sebar informasi acara Maulid Nabi Muhammad 
saw 1432 H.

Insya Allah...

Maulid Nabi Muhammad Saw 1432 H. Selasa, 15 Februari 2011 pukul 08.00 s/d 
selesai di Aula Pusat Dakwah Islam (PUSDAI) Jawa Barat. Jl. Diponegoro No. 63 
Bandung. Agenda: penampilan kreasi seni anak, lomba untuk anak, bazar, dan 
seminar.

Maulid Nabi Muhammad Saw 1432 H 720 menit dibawah kubah langit, Selasa, 15 
Februari 2011 pukul 19.30 s/d selesai, Gedung Kesenian Sunan Ambu, STSI 
Bandung, Jl. Buah Batu No. 212 Bandung. 

Ditunggu kehadirannya...
Gratis :-)

Wassalam

www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Info Maulidur Rasul di Bandung

2011-02-13 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salam,
Berikut ini informasi MAULIDUR RASUL di Bandung. Maulid kali ini bertemakan: 
SEBARKAN SENYUM SANG NABI.

Lokasi: Pusdai, Jln.Diponegoro 63 Bandung. Selasa, 15 Feb 2011, jam: 
08.30-15.00. 

Acara: 100 tumpeng untuk Sang Nabi, Penampilan kreasi anak SCM-SMP Bahtera-SMP 
dan SMU Plus Muthahhari-Madrasah As-Sajjadiyyah, Lomba dan seminar parenting, 
dan Seminar Internasional: Rasulullah saw dan Imam Jafar Ash-Shadiq.

www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Trs: [apisejarah] Pria India punya 39 istri

2011-02-26 Terurut Topik Ahmad Sahidin


www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Rab, 23/2/11, Ahsa ahmadsahi...@ymail.com menulis:


Dari: Ahsa ahmadsahi...@ymail.com
Judul: [apisejarah] Pria India punya 39 istri
Kepada: apiseja...@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 23 Februari, 2011, 6:48 AM


  



Salam,
Aa Gym juga kayaknya kalah dengan pemimpin sekte chana India ini.

GUWAHATI, KOMPAS.com — Ungkapan semakin banyak, semakin asyik cocok untuk 
Ziona Chana (66). Pria India itu punya 39 istri, 94 anak, dan 33 cucu, tinggal 
di rumah berlantai empat dengan 100 kamar di pegunungan terpencil Negara Bagian 
Mizor...am, India timur laut.

Pemimpin sekte Chana itu membagi tugas dengan meminta istrinya bergantian 
masak, anak perempuannya membersihkan rumah dan mencuci, serta anak 
laki-lakinya bertani dan beternak.

Semuanya ada 167 orang dalam keluarga itu, yang menghabiskan 91 kilogram beras 
dan lebih dari 59 kg kentang setiap hari. Mereka hidup dari hasil pertanian dan 
sumbangan dari pengikutnya yang berjumlah 400 keluarga. (Reuters/Was)

http://id.news.yahoo.com/kmps/20110223/twl-pria-ini-punya-istri-39-orang-70701a2.htmlLihat
 Selengkapnya










[kisunda] Maulidur Rasul 1432 H di Purwakarta: Sebarkan Senyum Sang Nabi

2011-02-26 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Pengurus Daerah Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Kab. Purwakarta 
menyelenggarakan Maulidur Rasul 1432 H: Sebarkan Senyum Sang Nabi.

Insya Allah dilaksanakan pada Minggu, 17 Rabiul awal 1432 H./ 20 Februari 2011 
M; Pukul 10 s/d selesai di Aula kampus STAI Dr.KH.EZ Mutaqien, Jln. Baru No.14 
Purwakarta. Diisi oleh KH.Dr.Jalaluddin Rakhmat, M.Sc dan dimeriahkan dengan 
pemotongan nasi tumpeng (ngarasulkeun), dan doa ziarah.


www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Kapolda: Penyerang Ponpes Al Ma'hadul adalah Kelompok Aswaja

2011-02-26 Terurut Topik Ahmad Sahidin
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim), 
Irjen Badroddin Haiti, mengatakan penyerangan terhadap Pondok Pesantren 
(Ponpes) Al Ma'hadatul Islam Yayasan Pesantren Islam (Yapi) di Desa Kerep, 
Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (15/2), dilakukan massa 
pengajian Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Aswaja).
Pelaku penyerangan dipastikan kelompok pengajian Aswaja. Mereka spontan 
melakukan penyerangan akibat terbawa emosi setelah saling ejek dengan santri 
Ponpes Al Ma'hadatul Islam, ujar Badroddin kepada wartawan di Markas Polda 
Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (15/2).
Menurut Badroddin, proses penyerangan dilakukan secara tiba-tiba, bukan 
sistematis dan terencana seperti isu yang berkembang di masyarakat. Badroddin 
menjelaskan kronologis kejadian tersebut dimulai saat ratusan massa Aswaja dari 
Pasuruan, Bangil, dan Pandaan, pulang seusai mengikuti pengajian di Singosari, 
Selasa pagi.
Dalam perjalanan pulang menuju Pasuruan, kata Badroddin, ratusan massa 
menggunakan sepeda motor melewati Ponpes Al Ma'hatul Islam yang terletak di 
Jalan Pandaan-Pasuruan. Saat massa berhenti di depan ponpes beraliran Islam 
Syiah tersebut, massa Aswaja dengan santri ponpes saling mengolok dan 
menjelek-jelekkan satu sama lain.
Dari situ, entah tiba-tiba terjadi aksi saling lempar yang pertama dilakukan 
massa Aswaja. Karena diserang, santri ponpes balik melakukan lemparan. Karena 
ternyata jumlah santri banyak, massa penyerang buyar dengan sendirinya, 
katanya.
Akibat lemparan batu, Badroddin mengatakan bahwa pos satpam, ruang tamu, dan 
papan nama ponpes rusak. Sedangkan, korban jiwa dari pihak ponpes sebanyak enam 
orang, empat santri dan dua karyawan. Dari massa penyerang juga terdapat satu 
korban luka, tapi tak teridentifikasi sebab ikut kabur, jelas Badroddin.
Terkait proses penyerangan, Badroddin sudah melakukan identifikasi lapangan dan 
menemukan bahwa batu yang disita, yang menjadi alat untuk melempar ponpes itu 
tidak dibawa dari luar daerah, namun berasal dari depan ponpes. Setelah kami 
cocokan dengan batu yang terletak di sepanjang jalan ponpes, ternyata cocok dan 
memiliki kemiripan. Dari situ bisa dilihat tak ada perencanaan dalam aksi 
penyerangan, tegas Badroddin.

http://id.news.yahoo.com/repu/20110216/tpl-kapolda-penyerang-ponpes-al-ma-hadul-97b2f71.html



www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Tiga Tahun Diserang, Ponpes Al Ma'hadul Islam Rutin Lapor ke Polisi

2011-02-26 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Pasuruan - Aksi penyerangan terhadap Ponpes Al Ma'hadul Islam Yayasan Pesantren 
Islam (YAPI) di Pasuruan sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir ini. Pihak 
ponpes telah melaporkan aksi brutal tersebut ke polisi, namun penyerangan tetap 
saja terjadi. 

Selama tiga tahun itu, penyerangan dilakukan oleh massa yang tak dikenal dari 
luar pagar ponpes. Namun tak disangka, massa menyerang kembali dan bahkan 
berani masuk halaman dan melakukan pengerusakan.

Sebelumnya mereka tidak sampai masuk. Kalau yang terakhir ini masuk dan tentu 
santri kami wajib membela diri karena sebagai pemilik rumah, jelas Muhammad 
Alwi, salah satu pengurus YAPI, kepada wartawan di depan ponpes, Rabu dinihari 
(16/2/2011).

Pihak yayasan juga sudah seringkali melaporkan aksi penyerangan yang dialaminya 
kepada aparat keamanan, Polres Pasuruan maupun Polda Jatim. Namun laporan yang 
disertai rekaman gambar pelaku itu tidak pernah mendapatkan tanggapan serius.

Sudah kita laporkan semua ke polisi, selalu kita laporkan. Termasuk rekaman 
gambar pelakunya juga. Tapi aksi serangan masih saja terus terjadi, tegasnya.

Menurut Alwi, selama aksi penyerangan terjadi yang terparah adalah perusakan 
yang menimpa dua rumah pengurus pondok beberapa waktu lalu. Itu jauh lebih 
parah daripada yang baru ini. Dan pengerusakan itu juga sudah kita laporkan ke 
polisi pula, terangnya.

Buntut penyerangan yang terjadi Selasa (15/2/2011) yang dilakukan massa 
bersarung yang datang mengendarai motor itu membuat sekitar 6 santri luka 
akibat timpukan batu. Mereka diantara mengalami bocor di kepala maupun luka di 
wajah.

Untuk menghindari serangan susulan, polisi bersenjata lengkap dan anggota 
Banser terlihat masih berjaga di sekitar pondok yang berada di Desa Kenep itu. 
Polda Jatim menerjunkan 2 Kompi Brimob. Sementara polisi telah mengamankan tiga 
orang yang diduga terlibat penyerangan. (gik/gik)
http://surabaya.detik.com/read/2011/02/16/011551/1571648/475/tiga-tahun-diserang-ponpes-al-mahadul-islam-rutin-lapor-ke-polisi
http://www.detiknews.com/read/2011/02/16/085016/1571712/10/penyerangan-ponpes-al-mahadul-islam-berlangsung-30-menit?9911022


www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Trs: [islamalternatif] ‘Tangan-tangan Misterius’ Kembali Beraksi di Bangil

2011-02-26 Terurut Topik Ahmad Sahidin
semakin  tampak kebencian terhadap perbedaan dan persatuan dalam Islam...

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Sel, 15/2/11, Novel Olas jeddoub...@yahoo.com menulis:


Dari: Novel Olas jeddoub...@yahoo.com
Judul: [islamalternatif] ‘Tangan-tangan Misterius’ Kembali Beraksi di Bangil
Kepada: islam_alterna...@yahoogroups.com, kajian_is...@yahoogroups.com, 
jurnalis...@yahoogroups.com, diskusi_fati...@yahoogroups.com, Asyura Info 
asy...@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 15 Februari, 2011, 9:32 AM


  







http://www.islamtimes.org/vdcf01dt.w6djya8,iw.html



‘Tangan-tangan Misterius’ Kembali Beraksi di Bangil
Islam Times- Yayasan Pendidikan Islam adalah salah satu pesantren tertua di 
Bangil. Berdiri di tahun 1970-an, santri-santrinya berasal dari hampir seluruh 
provinsi, bahkan luar negeri.

 

Puluhan orang tak dikenal menyerang sebuah pesantren terkemuka di Kenep, 
pinggiran Bangil, Jawa Timur, memperpanjang daftar penyerangan warga sipil oleh 
komplotan pengacau misterius. 

Reporter Islam Times mengetahui kalau sedikitnya dua lusin santri terluka 
akibat serangan. 

Kabar-kabar yang sampai sejauh ini menyebutkan puluhan orang misterius datang 
dari luar Kenep, bermotor dan melampiaskan amarah dengan melemparkan batu ke 
arah pesentren dan menggebah sejumlah santri dengan pentungan. 

Yayasan Pendidikan Islam adalah salah satu pesantren tertua di Bangil. Berdiri 
di tahun 1970-an, santri-santrinya berasal dari hampir seluruh provinsi, bahkan 
luar negeri.

Tragedi ini terjadi tepat di hari santri-santri mengenang hari mulia, Hari 
kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ini juga terjadi sepekan lepas sekelompok orang 
misterius berdialek Jakarta mendalangi rusuh dan pembakaran tiga gereja di 
Temanggung. 

Polisi belum berhasil mengungkap keberadaan para perusuh di balik Temanggung. 
Sejumlah organisasi Muslim di Temanggung mengingatkan kegagalan polisi 
mengungkap dalang kerusuhan membuka peluang pecahnya rusuh dan penyerangan yang 
sama di kota-kota lainnya di Jawa.

Belum ada respon dari polisi Bangil sejauh ini. Markas polisi kurang dari 20 
menit bermobil dari lokasi pesantren. [Islam Times/K-014]



Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
Try the Yahoo! Mail Beta.









[kisunda] Membedah Pemikiran Prof Dr KH Jalaluddin Rakhmat di UIN Makasar

2011-03-01 Terurut Topik Ahmad Sahidin
UIN Online – Pascasarjana UIN Alauddin Makassar mempertemukan Syiah dan Sunni 
melalui kajian terbatas, Kamis (24/02/2011) malam, di ruang sidang promosi 
lantai dua gedung pascasarjana Kampus I Gunungsari Makassar.

Topik diskusi mengusung tema ‘Kajian Sunni-Syiah membedah pemikiran Prof Dr KH 
Jalaluddin Rakhmat MSc', dibuka oleh rektor, Prof Dr Qadir Gassing HT Ms, dan 
dihadiri 100 orang undangan.

Mereka berasal dari Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (Ijabi), Lembaga 
Pengkajian dan Penelitian Islam (LPPI), para organisasi Islam dari berbagai 
daerah seperti Palu, Manado, juga para guru besar serta mahasiswa Program 
Pascasarjana (PPs) UIN Alauddin Makassar.

“Saya berharap kajian ini memberi manfaat yang bersifat akademik untuk semua, 
dan ke depan dapat melangsungkan kajian itu dengan lebih mengutamakan 
rasionalisme daripada perasaan. Jadi dialog ini betul-betul menjadi dialog yang 
layaknya dilakukan oleh seorang pemikir,” kata Prof Gassing saat menyampaikan 
sambutan.

Prof Qadir juga mengungkapkan bahwa kedepannya UIN Alauddin akan tetap memberi 
wadah untuk berdialog dengan kajian apapun, bahkan bukan hanya bagi agama 
Islam, juga dari agama apa pun yang penting dialog tersebut merupakan dialog 
yang bersifat akademik.

Hal senada diungkapkan direktur PPs Prof DR Ahmad M Sewang MA. ”Dialog yang 
kita laksanakan merupakan dialog bersifat akademik dengan mengedepankan 
argumentasi dari pada perasaan.”

“Jadi, bagi rekan-rekan yang datang kesini dengan tujuan mencari kemenangan, 
yakinlah Anda akan kecewa, karena tujuan dialog kita bukan untuk mencari 
pemenang, tetapi untuk saling bertukar argumen yang bersifat ilmiah,” tambah 
Prof Ahmad Sewang.

Kajian terbatas Sunni-Syiah ini menghadirkan ketua dewan Syura Ijabi, Prof Dr 
KH Jalalauddin MSc dan wakil ketua LPPI perwakilan Indonesia Timur Ust Rahmat 
Abd Rahmat Lc MA sebagai pemateri dan Drs H Azwar Hasan MSi sebagai moderator. 
(*)

http://www.uin-alauddin.ac.id/index.php?module=detailberitaid=1121


Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhammad






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Mendialogkan Pemikiran Keagamaan (Catatan atas Dialog Sunni-Syiah)

2011-03-01 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Mendialogkan Pemikiran Keagamaan  (Catatan atas Dialog Sunni-Syiah)
Oleh: Barsihannor (Dosen Pemikiran Islam UIN Alauddin Makassar)

Kamis malam (22/2) bertempat di ruang pola Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 
diadakan dialog terbatas ”Sunni-Syiah” yang membahas pemikiran Prof. Dr. 
Jalaluddin Rahmat. Dialog ini menghadirkan dua orang narasumber utama yaitu 
Ust. Rahmat, Lc., MA mewakili LPPI (Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam) 
dan Jalaluddin Rahmat, mewakili IJABI (Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia)

Dialog akademis yang dipandu oleh Drs. H. Aswar Hasan, M. Si berlangsung hangat 
dan penuh nuansa akademik. Ratusan peserta baik dari LPPI, IJABI maupun 
sejumlah akademisi hadir  menyaksikan dan menyimak dengan tenang jalannya 
dialog yang bertujuan membedah sejumlah pemikiran  Jalaluddin Rahmat dalam 
sejumlah buku yang oleh LPPI perlu dikritisi secara dialogis dengan tujuan 
mengklarifikasi sejumlah tulisannya yang dipandang berbeda dengan keyakinan 
Ahlussunnah wal Jamaah.

Dialog yang difasilitasi dan dimediasi oleh Pascasarjana UIN Alauddin ini 
merupakan sebuah karya cerdas  yang patut diapresiasi dalam rangka membangun 
tradisi ilmiyah-akademis dan upaya mencerdaskan serta mencerahkan umat. Ini 
disebabkan, di era keterbukaan seperti sekarang ini, upaya mendialogkan 
pemikiran keagamaan memang dirasa sangat penting mengingat sejumlah kekerasan 
yang terjadi di kalangan umat beragama banyak diakibatkan oleh adanya 
kecurigaan dan sikap ekslusifisme. Tantangan teologis terbesar di era 
postmodernisme saat ini adalah bagaimana seseorang dapat mendefinisikan dirinya 
di tengah agama atau paham orang lain. Setiap hari, semakin dirasakan betapa 
intensnya pertemuan antar agama dan paham keberagamaan.  

M. Qasim Mathar menegaskan bahwa di zaman sekarang ini, persentuhan dan 
interaksi sosial di antara orang-orang yang memiliki perbedaan merupakan hal 
yang tidak mungkin lagi terhindarkan, bahkan intensitasnya semakin tinggi. 
Interaksi sosial itu terjadi disebabkan oleh antara lain kesamaan profesi, 
bertetangga, aktifitas sehari-hari dan lain-lain, atau karena ketidaksamaan 
tertentu seperti aspirasi politik, ekonomi, budaya yang di antaranya berkembang 
menjadi konflik bernuansa etnis dan agama. Efek dari itu muncul pelemik yang 
berujung kepada konflik dan kekerasan.

Pluralitas pemikiran di dunia Islam ini menyebabkan terjadinya dinamika 
pemikiran yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Terkadang terjadi 
kesepahaman di antara kelompok pemikiran dan mazhab tersebut, tetapi tidak 
jarang juga terjadi konflik di antara mereka, saling menyalahkan, membid’ahkan 
bahkan mengafirkan.

Fenomena seperti bukanlah hal baru dalam dunia Islam. Di zaman Islam klasik, 
kelompok Khawarij menuduh Ali r.a, Muawiyah bin Abi Sofyan dan orang yang 
terlibat dalamperjanjian damai antara Ali dan Muawiyah dalam perang Siffin 
sebagai kafir, dan karenanya boleh dibunuh. Dalam perkembangan berikutnya 
muncul paham Murjiah yang menyatakan bahwa soal iman dan kafir bukan wewenang 
manusia, tetapi harus diserahkan kepada Allah. Hanya Dia yang maha mengetahui 
secara pasti apakah seseorang dipandang kafir atau masih dalam keimanan.

Dalam perspektif agama, akidah atau keyakinan terhadap doktrin agama yang 
dianut memang menjadi satu hal yang paling sakral, bahkan bisa jadi lebih 
sakral dari agama itu sendiri. Ketika keyakinan itu diusik, atau hanya karena 
ada kelompok lain yang berbeda dengan paham yang dianut, maka muncul persoalan 
dan melahirkan benturan antar kelompok yang menjurus kepada kekerasan bahkan 
stigma pengafiran.

Untuk menggambarkan betapa ragamnya khazanah pemikiran keagamaan dalam Islam, 
Harun Nasuiton (1995) membuat peta pemikiran Islam sebagai berikut; Pertama, di 
bidang politik,  lahir kelompok Syiah dan Sunni yang keduanya juga akhirnya 
memiliki paham teologis. Islam Sunni mengukuhkan dirinya sebagai pengikut 
Ahlussunnah wal jamaah yang kemudian berkembang dan menyebar menjadi sebuah 
kekuatan teologi mainstream hampir ke seluruh wilayah yang terdapat komunitas 
muslimnya termasuk di Indonesia, sedangkan Islam Syiah mengukuhkan dirinya di 
Iran sebagai pusat kekuatan spiritualitas syiah dan sebagian teologinya 
cenderung ke Mu’tazilah. Kedua, di bidang hukum melahirkan empat mazhab yang 
masyhur yaitu mazhab Maliki, Syafi’i, Hanafi dan Hanbali. Keempat mazhab ini 
melahirkan perbedaan dalam furuiyah (khilafiyah di bidang fikih). Ketiga, di 
bidang teologi melahirkan dua paham yaitu Jabariyah dan Qadariyah serta 
beberapa aliran seperti Murjiah, Mu’tazilah,
 Asyariyah dan Maturidiyah.

Wajah pemikiran keagamaan yang variatif ini jika dikelola dengan tradisi 
akademik yang baik akan menghadirkan khazanah pengetahuan yang sangat luar 
biasa. Sebab dari sini kemudian muncul sejumlah karya akademik yang saling 
melengkapi satu sama lain, bahkan mampu menempatkan diri pada wilayah yang 
mencerminkan sebagai ummatan wasatan. Menurut A. Wijdan (2007), tak dapat 
disangkal bahwa pemikiran  

[kisunda] informasi kajian tauhid di Pusdai Jabar Bandung

2011-03-01 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salam,
Bagi yang berada di Bandung atau berencana ke Bandung, bisa meluangkan 
waktu untuk dapat mengikuti Kajian Tauhid di Pusat Dakwah Islam (Pusdai Jabar) 
bersama Dr.Dimitri Mahayana, Ustadz Miftah Fauzi Rakhmat, dan Dr.Zainal Abidin. 
Acaranya berlangsung pada Sabtu 05-Maret-2011 (lantai dua), Jalan Diponegoro 
Bandung; ba'da ashar.
   Bagi Anda yang memerlukan materi tauhid dan kenabian yang lengkap dapat 
diunduh dari website: http://filsafatislam.net/
Wassalam.


Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhammad






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Dr Jalaluddin Rakhmat- Dahulukan Akhlak di Atas Fikih

2011-03-03 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salah satu perkembangan memprihatinkan di masyarakat Islam Indonesia belakangan 
ini adalah makin kuatnya kecenderungan meninggalkan akhlak ketika menghadapi 
perbedaan dalam paham keagamaan. Karena itu, Dr. Jalaluddin Rakhmat menulis 
buku Dahulukan Akhlak di Atas Fikih, yang akan diluncurkan pekan ini di 
Jakarta. Apa isi buku itu dan bagaimana Kang Jalal—sapaan cendikiawan muslim 
itu—melihat perkembangan masyarakat Indonesia? 

Berikut perbincangan Burhanuddin dan M. Guntur Romli dari Jaringan Islam 
Liberal (KIUK) dengan beliau, Kamis (29/9) lalu. 
JIL: Kang Jalal, tanggal 8 Oktober ini, Anda akan meluncurkan buku Dahulukan 
Akhlak di Atas Fikih. Apa latar belakang penulisannya?

DR. JALALUDDIN RAHMAT: Saya harus mengingat kembali pengalaman hidup saya. Saya 
dilahirkan dalam keluarga nahdliyin. Kakek saya punya pesantren di puncak bukit 
Cicalengka. Ayah saya pernah ikut serta dalam gerakan keagamaan untuk 
menegakkan syariat Islam. Begitu bersemangatnya, beliau sampai meninggalkan 
saya pada waktu kecil dan bergabung dengan para pecinta syariat. Saya lalu 
berangkat ke kota untuk belajar, dan bergabung mula-mula dengan kelompok 
Persatuan Islam (Persis) dan masuk kelompok diskusi yang menyebut dirinya 
Rijâlul Ghad, atau pemimpin masa depan. 
Pada saat yang sama, saya juga bergabung dengan Muhammadiyah, dan dididik di 
Darul Arqam Muhammadiyah, dan pusat pengkaderan Muhammadiyah. Dari latar 
belakang itu, saya sempat kembali ke kampung untuk memberantas bid’ah, 
khurafat, dan tahayul. Tapi sebetulnya, yang saya berantas adalah perbedaan 
fikih antara fikih Muhammadiyah dengan fikih NU orang kampung saya. Misi hidup 
saya waktu itu saya rumuskan singkat: menegakkan misi Muhammadiyah dengan 
memuhammadiyahkan orang lain. 
Tapi apa yang kemudian terjadi? Saya bertengkar dengan Uwa’ (paman) saya yang 
masih membina pesantren, dan penduduk kampung. Sebab, ketika semua orang 
berdiri untuk salat qabliyah Jumat, saya duduk secara demonstratif. Saya 
hampir-hampir dipukuli karena membawa fikih yang baru itu. Singkat cerita, 
melalui pengalaman hidup, saya menemukan bahwa fikih hanyalah pendapat para 
ulama dengan merujuk pada sumber yang sama, yaitu Alqur’an dan sunnah. Hanya 
saja, kemudian berkembang pendapat yang berbeda-beda. Kekeliruan saya waktu 
itu: berpikir bahwa fikih itu sama dengan Alqur’an dan sunnah. Artinya, kalau 
orang menentang Alqur’an dan sunnah, jelas dia kafir. Tapi kalau hanya 
menentang pendapat orang tentang Alquran dan sunnah, kita tidak boleh 
menyebutnya kafir. Itu perbedaan tafsiran saja.
Karena itulah kemudian saya berpikir bahwa sebenarnya ada hal yang mungkin 
mempersatukan kita semua, yaitu akhlak. Dalam bidang akhlak, semua orang bisa 
bersetuju, apapun mazhabnya. Lalu saya punya pendirian: kalau berhadapan dengan 
perbedaan pada level fikih, saya akan dahulukan akhlak. Kalau datang ke jamaah 
NU yang qunut subuh, demi ukhuwwah dan memelihara akhlak di tengah-tengah 
saudara saya, saya akan ikut qunut, walau saya misalnya orang Muhammadiyah yang 
tidak qunut. Tapi, ketika bergabung dengan orang-orang Muhammadiyah, saya 
mungkin tidak qunut demi menghargai jamaah sekitar saya. Itu yang saya maksud 
mendahulukan akhlak di atas fikih.

JIL: Akhlak di sini dalam makna seperti apa, Kang? Bukankah pandangan tentang 
akhlak juga berbeda-beda dan cenderung sektarian juga?

Menurut saya, akhlak sebenarnya tidak ada yang sektarian. Saya percaya, tidak 
ada relativisme moral, termasuk relativisme akhlak. Ada yang mengatakan bahwa 
akhlak itu relatif. Menurut saya, orang baik yang menurut orang lain bukan 
orang baik itu tidak ada. Apakah membantu orang lain, menyebar cinta kasih, 
menolong mereka yang teraniaya, baik menurut mazhab tertentu, tapi buruk 
menurut mazhab lain? Saya ingin tahu: adakah akhlak yang sektarianistis? Beri 
saya satu contoh agar saya tidak kebingungan. Katanya, orang bingung membaca 
buku saya, karena definisi akhlaknya membingungkan. Menurut saya, akhlak tidak 
usah didefinisikan. Sebab semua orang tahu mana akhlak baik dan mana yang 
buruk. Yang ingin saya tahu: kira-kira, apa akhlak yang baik menurut satu 
mazhab tapi buruk menurut mazhab lain?

JIL: Apakah dalam menentukan akhlak tidak akan terjadi perbedaan standar?
Menurut saya, boleh saja orang lain memakai standar berbeda-beda. Tapi, 
standarnya adalah akhlak yang disepakati bersama. Kalau bicara tentang akhlak, 
saya bicara tentang sesuatu yang kebaikannya disepakati bersama. Itulah yang 
disebut nilai-nilai universal, universal values. Dalam setiap agama, termasuk 
Islam, terdapat nilai-nilai universal itu. Kita bisa berbagi, hatta dengan 
agama lain dalam soal nilai-nilai universal ini. Kalau dianalogikan dengan 
hukum, jadinya kira-kira begini. Di hukum itu, sebenarnya ada masalah antara 
kepastian hukum dan keadilan. Kalau kita berpegang pada aksara, kepada hukum 
secara letterlijk, akan ada suatu situasi di mana hukum menjadi tidak adil. Di 
situlah kepastian hukum bertabrakan dengan 

[kisunda] Jalaluddin Rakhmat: Rahmat Tuhan Tidak Terbatas

2011-03-08 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salam... ieu aya hiji deui pemikiran Ustadz Jalal, numutkeun kuring mah janten 
landasan ti konsep Islam/Agama Madani nu sawatara waktu katukang kungsi dipedar 
na Kompas oge na ieu milis. Mangga... urang pedar :-) 

Naha aya pakuatkaitna sareng ide DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIKIH?
---
Saya sering bicara tentang Islam di banyak gereja. Lalu banyak orang yang 
bertanya, sejak kapan Islam mengajarkan pluralisme? Kalau dalam Katolik baru 
dimulai sejak John Paul II atau Paus Johanes Palus II. Saya lalu katakan, 
pluralisme ada sejak zaman Rasulullah.

Seorang pluralis adalah orang yang mengakui adanya banyak jalan menuju Tuhan. 
Lewat jalan yang beragam itu, masing-masing pemudik disemangati oleh etos 
bermusabaqah dalam kebajikan. Rahmat Tuhan yang tak terbataslah yang nantinya 
akan menentukan mana yang terbaik di antara para pemudik itu, tanpa memandang 
perbedaan agama dan golongannya. Demikian perbincangan Novriantoni dari Kajian 
Islam Utan Kayu (KIUK), Kamis (28/9) lalu, dengan Jalaluddin Rakhmat, 
intelektual Islam-Syiah yang meluncurkan buku Islam dan Pluralisme, pertengahan 
September lalu. 

Kang Jalal, apa yang mendorong Anda menulis buku Islam dan Pluralisme yang 
diluncukan pertengahan September lalu di Universitas Paramadina?

Saya ingin memberi tunjangan atau support teologis dengan rujukan Alqur’an 
langsung untuk membenarkan pluralisme. Sebab, kalau bicara soal Islam, rujukan 
utama kita adalah Alqur’an. Karena itu, bab pertama buku itu bicara soal 
ayat-ayat Alqur’an tentang pluralisme. Jadi buku ini ingin memberi argumentasi 
keislaman tentang pluralisme dan seakan-akan menjadi sebuah jawaban terhadap 
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kalau MUI mengatakan pluralisme haram, pleace 
tunjukkan dalilnya dari Alqur’an dan hadits. Kalau saya yang mendukung 
pluralisme ditanya dalil bisa dibenarkankannya pluralisme dalam Islam, nah buku 
inilah jawabannya.
Saya jadi ingat buku Gamal Al-Banna Doktrin Pluralisme dalam Alqur’an yang 
(terjemahan dari Arab). Di situ antara lain ditegaskan al-i`tirâf 
biwahdaniyatilLâh yaqtadlî al-i’tirâf bita`addudiyyati ghairihi (pengakuan akan 
keesaan Tuhan mensyaratkan pengakuan akan kebhinekaan lainnya). 

Apakan proposisi seperti itu bisa dibenarkan?

Salah satu buku yang banyak saya kutip juga untuk penulisan buku ini termasuk 
buku Gamal Al-Banna itu. Menurut saya, buku Al-Banna itu sangat menarik. 
Pertama, karena posisi Al-Banna yang mendukung pluralisme memang menarik bagi 
kita. Sebab, dia pernah juga menjadi seorang fundamentalis. Dia pernah masuk 
penjara dan bekerja untuk pembenahan instalasi listrik bersama tokoh-tokoh 
Ikhwanul Muslimun lainnya di Mesir. 
Saya kira, Gamal Al-Banna pasti punya hubungan kekeluargaan dengan Hasan 
Al-Banna (Gamal memang adik bungsu Hassan Al-Banna, pendiri kelompok Ikhwanul 
Muslimin, Red). Kita tahulah bahwa Hassan Al-Banna adalah idolanya kaum 
fundamentalis. Dan adiknya ini pernah pula masuk penjara demi mempertahankan 
fundamentalismenya. Nah yang menarik bagi saya, dalam posisi yang sangat 
fundamentalis itu, kita masih menemukan dalam dirinya pandangan-pandangan yang 
sangat pluralistik. Dia hafal Alquran dan memberi argumennya dari Alquranul 
karim sendiri. 
Saya akan beri contoh tentang pandangan Al-Banna yang saya kutip juga dalam 
buku saya. Dia mengatakan, Thomas Alva Edison itu pasti akan masuk surga. 
Sebab, berkat temuannya jutaan umat manusia dapat diterangi dan kita menikmati 
kenyamanan-kenyamanan hidup seperti kulkas dan AC. Itu semua berkat jasa Alva 
Edison. Orang-orang fundamentalis di sekelilingnya menyangkal, ”Tak mungkin si 
Thomas masuk surga. Dia kan kafir?!” 
Dengan mengutip Alqur’an, Al-Banna menjawab: “Sekiranya manusia punya wewenang 
untuk mengelola perbendaraan kasih sayang Tuhannya (khazâinna rahmati Robbi), 
pastilah mereka akan menahannya untuk kelompoknya saja.” Lalu diujung ayat itu 
dikatakan, ”Sesungguhnya manusia itu memang bahil (kaana qatûrâ).”Karena 
bakhil, surga pun akan mereka tahan dan kavling-kavling untuk kelompok mereka 
saja. Bagi orang Islam, surga hanya diperuntukkan bagi orang Islam. Dan bagi 
orang Kristen, mungkin ia hanya untuk orang Kristen. Masing-masing mereka 
menahan perbendaraan kasih sayang Tuhannya; enggan berbagi-bagi. Nah, ketika 
membicarakan pluralisme, saya selalu teringat akan ayat itu: Tuhan tidak ingin 
membatasi rahmat-Nya hanya untuk kelompok tertentu saja. 

Apa yang Anda maksud dengan pluralisme ketika menulis buku itu?

Isme itu adalah sebuah paham. Ekslusivisme, inklusivisme, dan pluralisme, di 
dalam dunia akademis sebetulnya masih bagian dari religious studies atau 
pendekatan yang sekular untuk memahami gejala-gejala keberagamaan. Pluralisme 
itu bisa berupa paham tapi bisa juga disebut orientasi keberagamaan. Kita 
memang harus bisa membedakan pluralisme dan pluralitas. Pluralistas adalah 
kenyataan sosial ketika kita menyaksikan adanya masyarakat yang plural atau 
majemuk. 

[kisunda] Kafir itu Label Moral, bukan Akidah

2011-03-19 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Fenomena bom bunuh diri yang dilegitimasikan atas nama agama sekarang ini 
terjadi juga di Indonesia. Biasanya kita hanya mendengarnya di Palestina atau 
negara-negara Timur Tengah untuk melawan Israel. Tiba-tiba istilah ini menjadi 
akrab buat kita di negeri kita. Sebenarnya bagaimana sih kok bisa ada bom bunuh 
diri? Apakah perbuatan ini dibenarkan dalam Islam? Benarkah mereka yang 
melakukannya demi jihad melawan kaum kafir? Siapakah kaum kafir itu?

Fenomena bom bunuh diri yang dilegitimasikan atas nama agama sekarang ini 
terjadi juga di Indonesia. Biasanya kita hanya mendengarnya di Palestina atau 
negara-negara Timur Tengah untuk melawan Israel. Tiba-tiba istilah ini menjadi 
akrab buat kita di negeri kita. Sebenarnya bagaimana sih kok bisa ada bom bunuh 
diri? Apakah perbuatan ini dibenarkan dalam Islam? Benarkah mereka yang 
melakukannya demi jihad melawan kaum kafir? Siapakah kaum kafir itu?

Pertanyaan-pertanyaan ini dibahas tuntas oleh Dr. Jalaluddin Rahmat, 
cendikiawan muslim dari Bandung yang baru-baru ini menerbitkan buku “Dahulukan 
Akhlak di atas Fiqh“ dalam wawancara dengan Ulil Abshar-Abdalla dari Kajian 
Islam Utan Kayu, tanggal 11 September 2003, kamis lalu. Berikut petikannya:

ULIL ABSHAR-ABDALLA: Kang Jalal, sekarang ini kita banyak sekali menyimak 
tentang kasus bom bunuh diri, entah di Palestina, Riyadh, Casablanca, maupun 
Jakarta. Bom bunuh diri ini menjadi fenomena yang menakutkan karena semakin 
banyak jumlahnya. Yang paling ironis, aksi bom bunuh diri itu tak jarang 
menggunakan agama sebagai alasan pembenar. Secara umum, bagaimana Anda melihat 
fenomena bom bunuh diri ini?

DR. JALALUDDIN RAHMAT (KANG JALAL): Pertama, kita sekarang ini harus membedakan 
antara dua hal. Pertama, suicide bomber dalam pengertian yang sebenarnya, yaitu 
sekelompok orang yang memperuntukkan dirinya sebagai bom untuk mempertahankan 
keyakinan ataupun memperjuangkan ideologinya. Yang kedua adalah orang yang 
sebetulnya tidak melakukan apapun tapi kemudian dinisbahkan pada dirinya 
predikat suicide bomber, pelaku bom bunuh diri. Saya menduga, apa yang terjadi 
di Indonesia adalah satu di antara kedua hal itu tadi.
Untuk kemungkinan yang pertama, suicide bomber-nya seringkali dinisbahkan 
dengan kelompok Islam, seperti di Maroko, Riyadh, dan Palestina. Padahal, 
sebetulnya secara statistik, tindak bunuh diri yang paling banyak frekuensinya 
justru yang dilakukan oleh kelompok Tamil Ilam di Srilanka. Tapi ajaibnya, 
kalau kita berbicara perihal suicide bomber, maka bayangan kita serta merta 
mengarah pada orang-orang Islam. Itu menurut saya kurang benar. Dalam 
sejarahnya, orang Jepang juga punya tradisi suicide bombing. Bahkan, kelompok 
Kamikaze adalah suicide bomber yang pertama, jauh sebelum orang-orang Islam 
melakukannya.

ULIL: Uniknya, alasan pembenar bom bunuh diri tak jarang diambilkan dari agama. 
Apakah masalah ini genuine berpijak dari landasan agama atau sempalan saja?

KANG JALAL: Saya kira, sebagian besar aksi suicide bombing memang genuine, 
memang didasari oleh satu keyakinan agama tertentu. Keyakinan seperti itu ada 
pada tiap agama. Pengebom Kamikaze di Jepang juga didasari ajaran Shinto dan 
untuk berkhidmat kepada kaisar. Di dalam Islam, kita juga mengenal ajaran 
tentang mati syahid. Sebetulnya, isu suicide bombing masuk dalam persoalan 
agama Islam agak ketinggalan jika dibandingkan dengan agama lain.
Pada masa awal-awal munculnya fenomena ini, kebanyakan orang Islam tidak 
menyetujuinya. Dulu, ketika pasukan Hizbullah dari Libanon melakukan bom bunuh 
diri, dari Mesir keluar fatwa yang menyatakan bahwa bom bunuh diri adalah 
perbuatan yang berkonsekuensi dosa yang besar. Jadi pelaku bom bunuh diri kelak 
masuk neraka, kata mereka. Jadi bom bunuh diri tidak dibolehkan dalam Islam. 
Tapi yang agak aneh, belakangan ulama-ulama Nahdlatul Ulama, dalam salah satu 
keputusannya mengatakan bahwa bom bunuh diri bisa dibenarkan untuk pembelaan 
atas agama dan penentangan atas kezaliman.

ULIL: Secara doktrinal, ajaran tentang jihad banyak dianggap sebagai biang 
berbagai aksi bom bunuh diri. Para pelaku bom Bali seperti Amrozi dan Imam 
Samudra tampak bangga sekali atas perbuatannya dan menjadikan doktrin jihad 
sebagai pengesah. Bagaimana tanggapan Anda?

KANG JALAL: Saya tidak mau berpegang pada data berupa ucapan Amrozi di depan 
media massa atau sebagaimana yang didramaturgikan oleh aparat-aparat kita. 
Memang, ada suatu kenyataan, bahwa di dalam Islam kita didorong—dengan merujuk 
pada teks-teks Alqur’an dan Hadis—untuk mati di jalan Allah, terbunuh di jalan 
yang diridhai Allah. Imam Ali misalnya pernah berkata, “Aku tidak perduli 
apakah maut mau menjemputku atau aku yang menjemput maut.” Jadi, ada semacam 
suatu kebanggan tersendiri untuk bisa mati secara syahid.
Saya kira, banyak sekali teks Alqur’an yang menyebutkan keutamaan orang-orang 
yang terbunuh di jalan Allah. Saya mengemukakan berbagai dalil itu untuk 
menunjukkan bahwa tidak terlalu mengherankan bila ada saja 

[kisunda] MUHSIN (Majlis Ukhuwah Sunni Syiah)

2011-03-20 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Senin 14 Maret 2011 kemarin di Istiqlal, telah ditandatangani Nota Kesepahaman 
antara Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Pengurus Pusat Ikatan 
Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI), untuk membentuk MUHSIN (Majlis Ukhuwah 
Sunni Syiah). Insya Allah Deklarasi MUHSIN bersama ormas-ormas lain secara 
terbuka akan dilaksanakan bulan depan.

Berikut beberapa petikan Nota Kesepahaman tersebut:

MEMPERHATIKAN: 

1.   Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al- Quran surat al-Hujurat ayat 10 
yang terjemahannya berbunyi: Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara 
maka damaikanlah di antara saudaramu... �

2.   Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al- Quran surat Ali Imran ayat 103 
yang terjemahannya berbunyi: Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali agama 
Allah dan janganlah bercerai berai�.

3.  Sabda Nabi Muhammad SAW: Jauhilah prasangka karena prasangka itu omongan 
yang paling bohong. Janganlah saling mencari kesalahan, saling memata-matai, 
saling mendengki, saling berpaling, dan saling membenci. Jadilah semua hamba 
Allah itu bersaudara� (Shahihul Bukhari, hadis 5717; Shahih Muslim, hadis 
5463; Sunan al-Turmudzi, hadis 1935; Sunan Ibn Majah, hadis 3840; Sunan Abi 
Dawud, hadis 4910; Sunan al-Nasai, hadis 10718; Al-Muwatha 1699; Musnad Ahmad, 
hadis 6)

MENIMBANG:

1.  Kerjasama yang telah dilakukan antara Pimpinan Pusat DMI dengan IJABI perlu 
dilakukan tindak lanjut dengan membentuk suatu wadah guna merumuskan, 
menentukan dan melaksanakan kerjasama secara lebih optimal.

2.  Situasi dan kondisi saat ini menunjukkan konflik-konflik sosial yang 
bermotifkan keagamaan, sehingga memerlukan model kolaborasi antara dan intra 
umat beragama dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
MAKA OLEH KARENA ITU, DMI dan IJABI bersepakat untuk lebih mempererat tali 
persaudaraan sesama muslim dalam sebuah wadah yang bernama Majlis Ukhuwah 
Sunnah-Syiah Indonesia, yang selanjutnya disebut MUHSIN. 

 Secara garis besar  MUHSIN bergerak dalam aktivitas yang akan mencakup hal-hal 
sebagai berikut:

1.Bekerja sama dalam memakmurkan masjid-masjid, yang mencakup namun tidak 
terbatas pada hal-hal berikut: melakukan salat berjamaah, secara bersama  
memperingati hari-hari besar Islam, baik berskala lokal, nasional maupun 
internasional, mengadakan majelis taklim/ pengajian secara berkesinambungan 
serta pelatihan kader muballigh.
2.Menyelenggarakan kajian keagamaan/ seminar/ pertemuan-pertemuan ilmiah/ 
dialog akademis, dengan tujuan untuk saling memahami, saling mengapresiasi, dan 
saling mencintai dengan berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah Nabi yang 
shahihah. 
3.Melakukan ishlah yang adil di antara beberapa pihak yang bertikai dengan 
mendahulukan persaudaraan, solidaritas, dan kepentingan umat Islam secara 
keseluruhan
4.Menjalankan bersama kegiatan-kegiatan ekonomi dan atau kegiatan-kegiatan 
lainnya untuk memberdayakan dan mensejahterakan jamaah masjid. 
5.Kerjasama tersebut akan diatur secara lebih rinci pada 
perjanjian-perjanji an/ kesepakatan- kesepakatan yang akan dibuat oleh para 
pihak. 
 
Demikian Nota Kesepahaman ini dibuat di Jakarta pada tanggal sebagaimana 
disebutkan di atas. 

Diambil dari milis: suarah...@yahoogroups.com

www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Merajut Ukhuwah Islamiyah Di Tengah Pluralitas Pemikiran dan Gerakan Islam di Indonesia

2011-03-20 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia menggelar diskusi yang bertema 
Merajut Ukhuwah Islamiyah Di Tengah Pluralitas Pemikiran dan Gerakan Islam di 
Indonesia.  Diskusi bertempat di kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia Jl. 
Proklamasi Jakarta Pusat digelar kemarin (Senin, 14/3/2011). 
Diskusi itu melibatkan tokoh-tokoh agama di tingkat nasional seperti Prof. Dr. 
Azyumardi Azra, Prof. Dr. K. H. Aqiel Siradj, Dr. K.H. Qureisy Shihab dan Dr. 
Khalid Walid. 

Prof. Azyumardi Azra dalam diskusi itu mengulas perspektifnya yang berjudul, 
Realitas Pemikiran dan Gerakan Islam di Indonesia dan Tantangannya dari Masa 
ke Masa. Prof. Azyumardi mengatakan, Di Indonesia terdapat upaya aktualisasi 
Umat Wahdatan yang tidak berada dalam titik ekstrim. Baru belakangan ini muncul 
gerakan trans-nasional yang mudah mengkafirkan dan mengecam pandangan yang 
berbeda termasuk menolak maulid. Menurut Prof Azyumardi, kelompok ini menjadi 
sumber konflik dan pemecah belah umat Islam di Indonesia. Prof, Azyumardi juga 
menambahkan, Kelompok ini juga cenderung menyalahkan semua pandangan dan 
melakukan tindakan kekerasan seperti yang terjadi terhadap Ahmadiyah.

Lebih lanjut Prof. Azyumardi Azra, Saya khawatir, Syiah akan menjadi sasaran 
berikutnya. Padahal Syiah adalah sahabat kita. Saya sangat menyesalkan 
pelarangan Syiah yang terjadi di Malaysia. Prof. Azyumardi juga menyatakan 
dirinya sebagai simpatisan Syiah.

Dalam diskusi yang mengangkat tema Ukhuwah Islamiyah itu, Ketua PBNU, Prof. Dr. 
K.H. Aqiel Siradj juga menjadi salah satu pembicara inti. Dalam diskusi, Prof 
Aqiel Siradj mengulas pandangannya yang bertema, ‘Menjaga, Memelihara dan 
Merawat Ukhuwah Islamiyah. 

Dalam kesempatan itu, Prof Aqiel Siradj mencontohkan masa Nabi. Dikatakannya,  
Di masa Nabi ada pluralitas keyakinan, dan tetap dilindungi dan dihormati. 
Prof Aqiel Siradj mencontohkan Piagam Madinah sebagai dasar kebersamaan dan 
apresiasi. 

Lebih Lanjut Aqiel Siradj yang juga pimpinan organisasi Islam terbesar di 
Indonesia, menawarkan empat kiat untuk melangkah seperti yang dilakukan 
Rasulullah Saw dalam Piagam Madinah. Dikatakannya, Kiat pertama, memahami 
orang lain. Kiat kedua, mengembangkan dan melestarikan tradisi. Ketiga, menjaga 
komitmen kemanusiaan dalam berbangsa dan bernegara. Keempat, memahami ideologi 
lain. 

Prof Aqiel Siradj dalam pernyataannya di diskusi yang bertema Ukhuwah Islamiyah 
itu menyayangkan kekerasan yang seringkali dilakukan. Padahal menurut Aqiel 
Siradj, perbedaan adalah hal yang diciptakan Allah, bahkan bagian dinamika 
kehidupan. Lebih lanjut Prof Aqiel Siradj mengaku kagum atas mazhab Syiah yang 
melahirkan intelektual-intelektual luar biasa dan tetap berpegang teguh pada 
keyakinan agama.

Masih dalam diskusi Ukhuwah Islamiyah, Prof. Dr. K.H. Qureisy Shihab juga ikut 
menyumbang pandangan yang memilih tema, Membangun Visi Bersama Umat Islam 
Indonesia.  Dikatakannya, Perbedaan adalah keniscayaan. Perbedaan dalam Islam 
adalah hal yang alami. 

Prof Qureisy Shihab dalam pernyataannya menegaskan, Perbedaan antarmazhab 
hanyalah pada tingkat ushul mazhab dan furu'u-dien semata (baca: prinsip mazhab 
bukan agama). Menurut Prof Qureisy Shihab, hal tersebut hampir ditemukan pada 
seluruh mazhab atau aliran dalam Islam, baik Mu'tazilah, bahkan Wahabiyah. 

Dalam penjelasannya, Qureisy Shihab menjelaskan, Syiah memiliki ushul mazhab 
imamah atau kepemimpinan. Karena hal tersebut merupakan ushul mazhab, maka 
mereka yang tidak menerima Imamah tidaklah berarti kafir. Prof Qureisy Shihab 
juga menyayangkan kelompok-kelompok yang sering mengkafirkan kelompok lain. 
Menurut Prof Qureisy Shihab, pengkafiran bermula dari kedangkalan pengetahuan.

Di penghujung acara, Dr.Khalid Walid yang juga penggagas acara tersebut 
menyatakan bahwa acara seperti ini harus terus digalakkan demi persatuan umat 
dan kesatuan bangsa Indonesia di nusantara. Diskusi ilmiah yang bertema 
Merajut Ukhuwah Islamiyah di tengah Pluralitas Pemikiran dan Gerakan Islam di 
Indonesia,  dihadiri sekitar 200 peserta dari kalangan akademisi dan wakil 
pengurus pusat ormas-ormas Islam Indonesia termasuk Organisasi Ahlul Bait 
Indonesia atau ABI. (IRIB/AR)

http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_contentview=articleid=31473
www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Akhlak Al-Quran Menyikapi Perbedaan

2011-03-24 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Islam dan Pluralisme; Akhlak Al-Quran Menyikapi Perbedaan
Penulis : Jalaluddin Rakhmat
Cetakan : II November 2006
Penerbit : Serambil Ilmu Semesta

Apakah hanya Islam agama yang diterima Allah? Dengan kata lain, apakah orang 
yang beragama selain Islam, seperti Kristen, Hindu, Buddha, akan memperoleh 
keselamatan di sisi Allah? Apakah nonmuslim juga menerima pahala amal salehnya? 
Lantas, kenapa Tuhan menciptakan agama yang bermacam-macam? Kenapa Allah tidak 
menjadikan semua agama itu satu saja? Apa tujuan penciptaan berbagai agama itu? 
Bagaimana seharusnya kita menyikapi perbedaan ini?

Pertanyaan ini meletupkan kontroversi. Buku ini mencoba mencari jawabannya 
dalam Alquran. Lewat analisis bahasa dan telaah yang tajam atas ragam tafsir 
yang ada, Kang Jalal mendedah makna Islam dan agama ( din ), mengungkap spirit 
firman-Allah dalam memandang agama-agama lain dan menyikapi perbedaan itu, 
serta merumuskan bagaimana kita beriman secara autentik di tengah pluralitas 
kebenaran itu.

Dengan gaya-ungkap yang menawan, segar, dan cerdas, cendekiawan muslim yang 
pakar komunikasi ini juga mengajak kita menelaah berbagai wacana keislaman dan 
fenomena keberagamaan kontemporer: dari cara mengenal Tuhan hingga menjadi 
manusia, dari fundamentalisme hingga ateisme, dan dari penegakan syariat hingga 
transparansi sosial.

www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Dewan Revolusi Islam sudah terbentuk

2011-03-24 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Al Khaththath mengumumkan Dewan Revolusi Islam (DRI). Jika informasi ini benar 
berarti ada upaya makar yang cukup serius.

Sekjen Forum Umat Islam (FUI) itu melalui http://kontaktokoh.multiply.com 
mengumumkan aparatur negara dari dewan fuqaha, kepala negara, jajaran menteri 
hingga ketua DPR/MPR. Di pengumuman itu tertulis “Siapa mau ikhlas gabung untuk 
menjadi para garda revolusi Islam silakan daftar.”

Jelas, ini bukan hanya pengumuman biasa, tapi juga ajakan revolusi untuk 
menggulingkan pemerintahan yang sah terpilih melalui pemilu.

Ini bukan kali pertama ancaman revolusi terhadap pemerintahan Susilo Bambang 
Yodhoyono (SBY). Saat Peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW di bilangan 
Petamburan yang digelar DPP FPI pertengahan Februari lalu terdapat spanduk 
besar yang bertuliskan “Bubarkan Ahmadiyah atau Revolusi.”

Dalam orasinya pada unjuk rasa gabungan FPI, FUI, dan sejumlah ormas lain yang 
mendesak pembubaran Ahmadiyah di Bunderan HI pada awal Maret lalu, Rizieq 
Shihab juga dengan tegas menyatakan “Presiden bubarkan Ahmadiyah atau 
revolusi.” Ketua Front Pembela Islam (FPI) yang juga menjabat sebagai kepala 
negara DRI itu juga menegaskan bahwa istana adalah tempat setan.

Beberapa kali ancaman revolusi ini tak juga ditanggapi pemerintahan SBY. Ada 
dua hal yang mungkin ada di benak SBY. Pertama, SBY takut dengan kekuatan garis 
keras sehingga tidak pernah menanggapi berbagai ancaman revolusi itu. Bisa jadi 
menurut perhitungan politik SBY, hal itu akan menjadi bumerang baginya.

Kedua, SBY tak menganggap ancaman revolusi itu sebagai hal penting yang tak 
perlu ditanggapi. Mungkin SBY berasumsi bahwa dia memiliki pemerintahan yang 
kuat sehingga tak mungkin digulingkan siapapun.

Rilis mengenai DRI diunggah pada 4 Maret 2010 lalu. Sudah setahun lebih DRI 
dibentuk. Sudah setahun lebih pula ancaman revolusi tak mendapat tanggapan dari 
pemerintahan SBY.

Dengan terbentuknya DRI bukan hal yang mustahil kekuatan garis keras akan 
semakin terkonsolidasi. SBY tak semestinya berdiam diri lagi dengan berbagai 
ancaman revolusi itu. Jika DRI itu benar adanya, maka ini adalah salah satu 
upaya serius dari kelompok garis keras untuk makar terhadap pemerintahan SBY.

Di akhir pengumuman itu tertulis “Jika pasca pansus ini keadaan vakum. DRI Siap 
ambil alih kekuasaan untuk menjalankan roda pemerintahan Indonesia dengan 
syariat Islam.” Ya, mungkin mereka sedang menunggu kevakuman negara ini.

Berikut susunannya:

Dewan Fuqoha: KH. Abu Bakar Ba'asyir, KH. Makruf Amin, KH. Abdur Rasyid AS.,KH. 
Syukran Makmun, KH. Luthfi Basori Alwi, KH. A. Hamid Baidowi, KH. Hasyim Muzadi.

Kepala Negara: Habib Riziq Sihab.
Wakil KN: Abu Jibril.

Sejumlah Menteri:
Menhankam: Munarman SH
Menko Ekuin BUMN: Hendri Saparini.
Menkeu: Ichsanudin Noorsy.
Menag: KH. Cholil Ridwan.
Mendiknas: KH. Maman Abdurrahman.
Men Perburuhan: Eggy Sujana.
Menkes: Jose Rizal.
Menpora: Alfian Tanjung.
Men ESDM: Ahmad Daryoko.
Mendagri: MS Kaban,
Menlu: Ali Mochtar Ngabalin.
Menkopolkam: Tyasno Sudarto.
MenKebudayaan: Ridwan Saidi,
Menkominfo: Aru Seif Asadullah.
MenPDT: Ahmad Sumargono.
Menkumham: Wirawan Adnan, SH.
Jaksa Agung: M Luthfie Hakim, SH.MH.

Ketua DPRS/MPRS: Dien Syamsuddin.

Sumber Foto:  kontaktokoh.multiply.com, 
www.suara-islam.com/news/berita/nasional/1999


www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Prof Jaih Mubarok-umat wajib menjaga agama

2011-03-24 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Prof Jaih Mubarok, Umat Wajib Menjaga Agama 

Belum lama ini, aksi kekerasan yang berlatar belakang agama sempat terjadi di 
beberapa daerah di Tanah Air.  Peristiwa kekerasan berlatar belakang agama 
seharusnya tak perlu terjadi jika semua pihak bersikap toleran dalam 
menjalankan agamanya masing-masing. Kewajiban kita untuk memelihara dan 
menjaga agama yang berarti bahwa agama tidak boleh dinodai karena menodainya 
termasuk kekerasan secara psikis; kekerasan secara psikis dapat memicu lahirnya 
kekerasan fisik, ujar Prof Jaih Mubarok, guru besar  Hukum Islam Universitas 
Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati  Bandung kepada wartawan Republika, 
Nashih Nashrullah. 

Menurutnya, semua pihak harus hidup berdampingan dengan saling menghormati. 
Kerusuhan bernuansa SARA kelihatannya karena kita gagal menjadi Mukmin yang 
moderat yang bertitik taut dengan nilai ihsan. Islam mengajarkan kepada kita 
agar berbuat baik terhadap pihak yang berbuat buruk atau jahat kepada kita, 
subhanallah,'' tutur anggota Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional 
Majelis Ulama Indonesia itu.

Berikut petikan wawancara dengan salah seorang pengawas Syariah PT Bank Jabar 
Banten Syariah itu tentang hukum Islam.


Ada distingsi (perbedaan) jelas antara term (istilah) fikih dan syariah, bisa 
Anda jelaskan?
Antara syariah dan fikih terdapat perbedaan yang signifikan. Syariah adalah 
jalan hidup yang diberikan Allah dan rasul-Nya yang terdapat dalam Alquran dan 
sunah, sedangkan fikih adalah pemahaman ulama terhadap Alquran dan sunah. Ulama 
menggunakan pendekatan dan metode yang ragam dalam memahami Quran-Sunah sebagai 
tergambar dalam ilmu ushul fikih. Oleh karena itu, pemahaman ulama terhadap 
Quran-Sunah kadang-kadang berbeda. 

Dampaknya adalah bahwa syariah bersifat seragam, sedangkan fikih sangat kaya 
dengan wacana yang cenderung ragam, sebagai tergambar dalam sejarah mengenai 
tumbuh dan berkembangnya aliran-aliran fikih yang secara lambat laun terbentuk 
mazhab seperti Malikiah yang berkembang di Madinah dan Andalusia, Hanafiah yang 
berkembang di Irak dan India, Syafiiah yang berkembang di Mesir dan kawasan 
Asia Tenggara, dan Hanbaliah yang berkembang di Arab Saudi.

Apa sajakah karakter masing-masing fikih dan syariah?
Syariah sudah diterima apa adanya dari Allah dan rasul-Nya. Dengan kata lain, 
syariah bersifat statis, tidak berubah karena perubahan perkembangan peradaban 
manusia. Sebaliknya, fikih bersifat dinamis, on going process, dan mengalami 
perubahan karena perkembangan pemikiran serta peradaban manusia. Hal itu 
terjadi karena syariah diyakini bersifat sempurna, final, dan mengandung nilai 
universal karena bersifat ilahiyat. Sebaliknya, fikih diyakini bersifat nisbi, 
mengandung kemungkinan benar dan salah karena kebenarannya kadang-kadang 
berdimensi lokal dan bersifat insaniyat sebagai dampak dari hadis Nabi SAW 
yang menyatakan bahwa manusia terkena sifat salah dan lupa.

Hukum Islam tidak didasarkan atas zhan, tetapi berdasar pada dalil qath', bisa 
dijelaskan?
Terminologi hukum Islam (Islamic law; Muhammadan Law) merupakan istilah yang 
dikenal setelah para ilmuwan Barat (di antaranya orientalis) mempelajari dan 
memperkenalkan ajaran Islam. Jika dijelaskan lebih perinci kira-kira 
penjelasannya begini: syariah merupakan wahyu Allah dan sabda rasul-Nya yang 
terdapat dalam Alquran-Sunah. 

Oleh karena itu, syariah bersifat ilahiyat. Fikih adalah produk berpikir ulama 
yang menggunakan pendekatan, kaidah, dan metode tertentu. Oleh karena itu, 
fikih bersifat akademik yang berusaha memberikan jawaban yang berupa sejumlah 
alternatif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi umat Islam. Dengan kata 
lain, fikih berdimensi akademik atau intelek, sedangkan hukum Islam secara 
samar dan diam-diam kelihatannya memiliki dimensi politik karena pembentukan 
dan pemberlakuan hukum Islam (misal: undang-undang atau qanun) ditetapkan oleh 
pihak legislatif dan eksekutif sebuah negara. Hal ini sejalan dengan pendapat 
al-Mawardi mengenai posisi negara sebagai media untuk memelihara dan 
mengembangkan agama.

Terminologi dalil qath'i dan zhanni terdapat dalam Ilmu Ushul fikih, qath'i dan 
zhanni dilihat dari segi wurud al-dalil dan penunjukkan dalil terhadap makna. 
Quran dari segi wurudnya bernilai qath'I, sedangkan sunah yang berderajat 
maqbul pada umumnya dinilai qath'i pula. Apabila sebuah dalil mengandung makna 
yang tertentu yang sudah jelas yang tidak memungkinkan diartikan dengan arti 
selain arti tertentu tersebut, dalil tersebut dinilai qath'i. Sebaliknya, 
apabila dalil memiliki banyak makna yang memungkinkan dipahami secara ragam, 
dalil tersebut dinilai zhani dalam penunjukkan maknanya.

Menurut Anda, sejauh manakah prinsip ihthiyathi (kehati-hatian) bisa diterapkan 
dalam fikih?
Pertanyaan ini sulit dijawab. Akan tetapi, ilustrasi berikut kiranya dapat 
mendekati jawaban atas pertanyaan tersebut. Sumber hukum yang hakiki adalah 
Allah dan rasul-Nya, sedangkan sumber hukum yang majazi adalah dalil, 

[kisunda] Mas Darwan Cinta Nabi

2011-03-29 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salam.
Ini ada tulisan lama yang ditulis Ustadz Jalaluddin Rakhmat berkaitan dengan 
pengalamannya.
-
Pada pertengahan tahun enam puluhan, saya membentuk keluarga sederhana di 
tengah tetangga-tetangga yang sederhana dan di perumahan sangat sederhana. 
Pendapat saya tentang agama juga sederhana. Pegangan saya Al-Quran dan hadis, 
titik. Saya tidak suka pada peringatan maulid, karena tidak diperintahkan dalam 
Al-Quran dan hadis. Saya tidak suka salawat yang bermacam-macam selain salawat 
yang memang tercantum dalam hadis-hadis sahih. Saya senang berdebat 
mempertahankan paham saya. Saya selalu menang, sampai saya bertemu dengan Mas 
Darwan.
 
Mas Darwan adalah orang yang jauh lebih sederhana dari saya. Mungkin 
pendidikannya tidak melebihi sekolah dasar. Ia pensiunan PJKA. Usianya boleh 
jadi sekitar enam puluhan. Tetapi penderitaan hidup membuatnya tampak lebih 
tua. Pendengarannya sudah rusak. Karena itu, ia sedikit bicara, banyak bekerja. 
Ia sering memperbaiki rumahku tanpa saya minta. Ia sangat menghormati saya, 
yang dianggapnya seorang kiyai muda di kampung itu. Padahal ia tahu bahwa saya 
selalu datang terlambat ke mesjid untuk salat subuh.
 
Untuk mengisi waktunya, ia mencangkul petak-petak kosong yang terletak di 
antara rel kereta api di dekat stasiun Kiaracondong. Ia menanaminya dengan ubi. 
Pada suatu hari, ketika ia asyik mencangkul, kereta api cepat dari Yogya 
menyenggol belakangnya. Ia jatuh terkapar berlumuran darah. Ketika saya 
mengunjunginya di kamar gawat darurat, saya mendapatkan tubuh Mas Darwan sudah 
dipenuhi dengan slang-slang transfusi. Saya melihat matanya mengedip padaku dan 
pada isterinya. Istrinya mendekatkan telinganya ke mulut Mas Darwan. Saya tidak 
mendengar apa-apa. Sesaat kemudian, ia menghembuskan nafas terakhir.
 
Saya pulang dengan sedih dan rasa ingin tahu. Apa gerangan yang dibisikkan oleh 
Mas Darwan pada detik-detik terakhir kehidupannya? Pada hari berikutnya, 
isterinya mengantarkan nasi tumpeng ke rumahku. Saya hampir menolaknya, karena 
saya tidak suka selamatan kematian yang biasa disebut sebagai tahlilan. 
Isterinya bertutur, “Pak Kiyai ingat ketika Masku berbisik padaku? Ia berpesan: 
Bulan ini bulan maulid. Jangan lupa slametan buat Kanjeng Nabi saw.”
 
Pada saat-saat terakhir, Mas Darwan tidak ingat petak-petak ubinya. Ia lupa 
isteri dan anak-anaknya. Ia lupa dunia dan segala isinya. Yang diingatnya pada 
waktu itu hanyalah Rasulullah saw. Kepongahan saya sebagai orang yang mengerti 
agama runtuh. Mas Darwan tidak banyak membaca hadis atau tarikh Nabi saw. Ia 
memang buta huruf. Ia hanya mendengar tentang Nabi dari guru-gurunya. Ia tidak 
mengerti apa bedanya sunah dan bid’ah. Ia hanya tahu bahwa Kanjeng Nabi adalah 
sosok manusia suci yang menjadi rahmat bagi alam semesta. Tak terasa airmata 
menghangatkan pipiku. Saya hanya bisa menyimpulkan apa yang terjadi pada Mas 
Darwan dengan dua patah kata: Cinta Nabi.
 
Mas Darwan memiliki kecintaan kepada Rasulullah saw yang jauh lebih tulus 
dariku. Kemampuanku berdebat habis dibakar oleh api cintanya. Pesan terakhir 
Mas Darwan adalah definisi cinta yang paling tepat. “Tidak mungkin cinta 
didefinisikan secara lebih jelas kecuali dengan cinta lagi. Definisi cinta 
dalah wujud cinta itu sendiri. Cinta tidak dapat digambarkan lebih jelas 
daripada apa yang digambarkan oleh cinta lagi,” kata Ibn Qayyim al-Jawziyyah 
dalam Madarij al-Salikin. (KH.Jalaluddin Rakhmat)



www.ahmadsahidin.wordpress.com




Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Fikih Imam Jafar (Kata Pengantar Oleh UMAR SHAHAB)

2011-04-01 Terurut Topik Ahmad Sahidin
 Jangan sampai jika terjadi pertengkaran atau perselisihan mengenai keuangan 
diantara kamu, kamu angkat persoalannya kepada para fasik itu. Pilihlah 
seseorang yang mengetahui urusan yang halal dan haram diantara kamu sebagai 
pemutus perkara, karena aku telah tetapkan ia sebagai qadi, hakim bagimu. Aku 
peringatkan, jangan sampai ada diantara kamu yang mengangkat perselisihannya 
kepada penguasa yang zalim.

Pernyataan di atas dikeluarkan oleh Imam Ja’far Shadiq, imam ke enam dalam 
keyakinan Syiah Itsna-’Asyariyah atau Syiah Dua Belas Imam. Dalam tradisi fiqih 
Syiah, Imam Ja’far Shadiq dapat disebut sebagai bapak fiqih Syiah, karena 
sebagian besar masalah fiqih yang dibahas dalam fiqih Syiah bersumber atau 
mencerminkan “pandangan-pandangannya”. Imam Ja’far Shadiq terkenal sebagai 
orang yang paling alim pada masanya. Imam Abu Hanifah pernah memujinya, “Aku 
tidak pernah melihat seseorang yang lebih ahli dalam urusan agama selain Ja’far 
Ibn Muhammad.” Maa ra’aitu afqah min Ja’far Ibn Muhammad. Demikian pula Imam 
Malik bin Anas. Dia berkata, “Sungguh mata tidak pernah melihat, telinga tidak 
pernah mendengar, dan tidak pernah terlintas di benak manusia ada seorang yang 
lebih afdal dari Ja’far Ibn Muhammad, dari segi ilmu, ibadah, dan kewara’an.”

Maka tidak heran jika beberapa penulis sejarah, seperti Hafidz Abu Abbas Ahmad 
Ibn Uqdah (wafat tahun 320 H) dan Syaikh Najm ad-Din dalam kitabnya al-Mu’tabar 
mencatat tidak kurang dari empat ribu ulama yang pernah belajar kepada Imam 
Ja’far Shadiq. Karena itulah maka fiqiih Syiah lebih populer, terutama di 
kalangan non-Syiah, dengan sebutan: Fiqih Imam Ja’far Shadiq, atau Fiqih 
Ja’fari, atau ada juga yang menyebutnya Mazhab Ja’dari.
Akan tetap, perlu ditegaskan di sini bahwa pemakaian istilah Fiqih Ja’fari atau 
Mazhab Ja’fari bagi fiqih Syiah tidak sama dengan pemakaian istilah Mazhab 
Syafi’i atau Mazhab Hanafi, misalnya, dalam fiqih Sunni. Kedua nama Mazhab 
Sunni itu menunjuk pada kumpulan pendapat atau hasil ijtihad yang dilakukan 
oleh kedua imam mazhab tersebut. Tapi tidak demikian dengan istilah Mazhab 
Ja’fari. Istilah itu sama sekali tidak mencerminkan kumpulan pendapat atau 
hasil ijtihad Imam Ja’far Shadiq. Sebab, dalam pandangan Syiah, Imam Ja’far 
Shadiq, demikian pula kesebelas imam lainnya, yaitu (berturut dari imam pertama 
sampai imam terakhir) Ali Ibn Abi Thalib, Hasan Ibn Ali, Husain Ibn Ali, Ali 
Zainal Abidin, Muhammad Baqir, Ja’far Shadiq, Musa Kadzim, Ali Ridha, Muhammad 
Jawad, Ali Hadi, Hasan Askari, dan Muhammad Mahdi, bukan seorang mujtahid, tapi 
imam yang memiliki otoritas penetapan atau pembuatan hukum, tasyri’ al-hukm. 
Supaya tidak terjadi
 kesalahpahaman, saya merasa perlu menjelaskan masalah ini lebih lanjut.

Istilah imamah (dari kata itu muncul istilah imam) dalam Syiah tidak sama 
dengan istilah khilafah atau imarah—masing-masing melahirkan kata khilafah dan 
amirul mukminin—dalam Sunni. Istilah khilafah dan imarah lebih bersifat 
politis. Ia dimaksudkan bagi seseorang yang memangku jabatan kepala negara 
dalam sistem “politik Islam”. Sementara istilah imamah, dalam teologi Syiah, 
tidak harus identik dengan jabatan kepala negara. Imam adalah seseorang yang 
diserahi tugas meneruskan risalah Islam setelah Nabi Muhammad saw. Karena 
fungsinya yang sama dengan Nabi Muhammad saw, maka imam bersifat maksum. Ia 
tidak pernah melakukan kesalahan atau dosa. Semua kata dan perilakunya 
mencerminkan kebenaran. Karena itu, sebagaimana Rasul, semua kata dan perilaku 
imam adalah hujjah, mesti diikuti oleh setiap orang yang beriman padanya. 
Dengan kata lain, fungsi kata dan perilaku imam, dalam pandangan Syiah, sama 
dengan fungsi kata dan perilaku Nabi saw. Bedanya,
 Rasul saw mendapatkan wahyu langsung dari Allah SWT, sedangkan imam tidak. 
Imam mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah berupa ilham atau firasah. 
Makanya, sekalipun Abu Bakar Shiddiq ra, Umar Ibn Khathab ra, dan Utsman Ibn 
Affan ra adalah penguasa-penguasa Islam pada zamannya, tidak menjadi halangan 
bagi Syiah untuk meyakini Ali Ibn Abi Thalib sebagai imam yang wajibut-tha’ah. 
Posisi keimamahan Ali tidak otomatis batal dengan didudukinya bangku 
kekhilafahan oleh tiga sahabat besar Nabi saw tersebut.

Karena kedudukan imam yang seperti itu, maka dalam menjalankan tugas 
keimamahannya, para murid imam-imam dua belas itu senantiasa mencatat apa saja 
yang mereka terima atau lihat dari Sang Imam. seperti yang dilakukan para 
sahabat terhadap kata dan perilaku Nabi saw. Akan tetap, karena hanya Imam 
Ja’far Shadiq  sajalah yang paling banyak mendapat kesempatan untuk membimbing 
umat—para imam yang lain, jika tidak kena tahanan rumah, mereka dibatasai 
berhubungan dengan kaum Muslim, sedangkan pada masa Imam Ja’fari Shadiq, para 
penguasa Bani Umayah sibuk menghadapi berbagai pemberontakan dan Bani 
Abbasiyah, yang muncul sesudahnya, lebih banyak memusatkan perhatian untuk 
memperkuat kekuasaan mereka yang masih baru—maka kumpulan catatan tentang kata 

[kisunda] Galang Kekuatan melalui Internet

2011-04-03 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Liputan6.com, Riyadh: Panggilan aksi massa besar-besaran melalui dunia maya 
dikumandangkan kaum Syiah di Arab Saudi. Kaum minoritas itu, seperti dilansir 
NHK, Jumat (4/3), berharap bisa membebaskan ulama Syiah terkemuka, Taufik Al 
Amir, seraya menyuarakan ketidakpuasannya atas perlakukan kaum Sunni terhadap 
kaum Syiah.

Kaum Syiah yang bermukim di daerah timur, daerah yang kaya minyak, merasa 
tersingkirkan. Rencananya, mereka akan menggelar aksinya, Sabtu (5/3) besok.  
Untuk mengantisipasi aksi itu, pemerintah Arab Saudi terus meningkatkan 
keamanan. Pasukan keamanan menyiagakan kendaraan-kendaraan militer untuk 
menghalau aksi massa.(SHA)

http://id.berita.yahoo.com/kaum-syiah-galang-kekuatan-melalui-internet-20110304-061700-553.html

www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Diskusi buku Sahabat Nabi di UIN Bandung

2011-04-03 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Berikut ini ada kabar dari kawan2 di UIN Bandung bahwa...

Jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bnadung akan menggelar 
Diskusi Buku berjudul Sahabat Nabi: Siapa, Ke Mana, dan Bagaimana? Karya Dr. 
Fu'ad Jabali yang diterbitkan Mizan. 

Buku ini merupakan karya disertasi beliau yang diterbitkan di Brill, Leiden 
dengan judul The Companions of the Prophet: A Study of Geographical 
Distribution and Political Alignments. 

Insya Allah akan digelar pada hari Rabu, 16 Maret 201,1 jam 09.00 sd selesai di 
Ruang Sidang Al-Jami'ah UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 
Dengan pembicara yang akan membahasnya adalah Prof.Dr.KH.Jalaluddin Rakhmat 
(Ketua Dewan Syura Ijabi) dan Dr. Fu'ad Jabali (penulis dan dosen sejarah UIN 
Jakarta.
 
www.ahmadsahidin.wordpress.com






Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Diskusi buku Sahabat Nabi-Sunnah yang Dijalankan Umat Islam Bukan Sunnah Nabi

2011-04-03 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salam… 

Alhamdulillah… Rabu pagi kemarin (16 Maret 2011) saya dapat menghadiri diskusi 
buku Sahabat Nabi karya Dr.Fuad Jabali yang diterbitkan Mizan. Acara yang 
diprakarsai Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN 
Bandung ini digelar di Ruang Al-Jamiah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung 
Djati Bandung. Dan... pimpinan tempat saya beraktivitas mengizinkan saya untuk 
menghadiri diskusi buku yang dikupas oleh guru saya; Prof.Dr.KH.Jalaluddin 
Rakhmat—yang biasa saya sapa dengan Ustadz Jalal.

Setiba di lokasi, saya kaget karena ruangan diskusi sudah penuh dan beberapa 
kawan lama, termasuk dosen-dosen yang pernah mengajar saya di Jurusan Sejarah 
Peradaban Islam, pun pada hadir. Biasanya kalau acara diskusi buku, para dosen 
enggan hadir. Jadi, pas tiba, serasa lepas kangen. Biasalah…tanya ini itu. 
Sekira pukul 10-an, Ustadz Jalal tiba dan saat muncul dari tangga yang langsung 
menuju ruangan diskusi, segera saya hampiri kemudian mencium tangannya. 

DISKUSI yang dipandu Dr.Sulasman, M.Hum (dosen sejarah UIN Bandung) ini diawali 
dengan pemaparan Pak Fuad yang membahas tentang proses penulisan buku yang 
asalnya disertasi doktor sejarah di Universitas Leiden, Belanda. 

Menurut Fuad, buku Sahabat Nabi ini tersimpan sudah sekira sepuluh tahun dan 
belum disentuh lagi untuk perbaikan data-datanya. Kemudian Mizan meminta 
diterbitkan. Meskipun berat, kata Fuad, tapi dipaksakan—meskipun tahu bahwa 
disertasi tersebut banyak kekurangannya. Hasilnya, buku tersebut terbit pada 
awal 2011 dengan tebal buku lebih dari 300 halaman; yang lampiran-lampiran dan 
data statistik yang digunakan penulisan buku tersebut hampir setengah dari isi 
buku. Jadi, buku tersebut lebih kaya dengan data atau rujukan ketimbang 
bahasannya.

Fuad bercerita, lebih dari dua tahun menelusuri data tentang para sahabat yang 
tersimpan di perpustakaan Leiden.  

“Saya membaca sekira 2000 biografi para sahabat untuk menulis buku ini. Saya 
coba menulis sejarah Islam dengan sumber dari ahlu hadis, bukan dari buku-buku 
sejarah, dan tetap menggunakan metodologi sejarah,” kata Fuad. 

Dari kajiannya itu, Fuad menyimpulkan bahwa sahabat Nabi bukan manusia sempurna 
sehingga banyak kesalahan dan keterbatasan dalam beragama. Apalagi tidak semua 
sahabat terus menerus hidupnya bersama Rasulullah saw maka tingkat pemahaman 
keagamaan pun seadanya. 

Begitu pun dengan definisi sahabat sempat dikritik. Menurut Fuad, terjadi 
kekacauan definisi sahabat yang disusun para ulama hadis sehingga orang-orang 
yang sekadar hidup sezaman dan berada dilingkungan Nabi Muhammad saw, 
orang-orang yang mabuk tetapi pernah bertemu Nabi, mereka yang diusir Nabi, dan 
pembunuh pun disebut sahabat.
 

80% Sunnah Sahabat
Dalam diskusi itu, Ustadz Jalal yang menjadi pembicara kedua memberikan pujian 
atas keberanian Fuad membuka khazanah Islam pascaRasulullah saw. 

Ustadz Jalal mengaku bahwa setelah membaca buku karya Fuad, merasa terharu dan 
menangis, tetapi juga geram terhadap perilaku-perilaku sahabat yang tidak patuh 
pada Rasulullah saw. 

Menurut Ustadz Jalal, fanatisme para ahli hadis terhadap sahabat Nabi 
menyebabkan umat Islam sekarang enggan untuk melakukan studi kritis. Banyak 
perilaku dari para sahabat yang jauh dari akhlak Rasulullah saw, tetapi tetap 
diteladani dan disakralkan. Apabila dikemukakan perilaku tercela mereka maka 
akan dikecam sebagai zindiq atau sesat. Anehnya, kecaman sahabat terhadap 
sahabat lainnya tidak pernah disebut zindiq. 

Ustadz Jalal juga mengemukakan bahwa kali pertama yang mengecam sahabat dalam 
sejarah adalah  Abbas bin Abdul Muthalib yang mengecam Imam Ali dalam sebuah 
persidangan—kisahnya terdapat dalam Shahih Muslim. 

“Jadi, bukan orang-orang Syiah yang mengecam sahabat itu,” kelakar Ustadz Jalal 
yang disambut tawa para hadirin.

Selain memberikan pujian, Ustadz Jalal juga memberikan sedikit kritik pada 
karya Fuad Jabali tersebut, khususnya hal yang menjadi penyebab lahirnya perang 
antar sahabat; Perang Jamal dan Shiffin.

Sambil membacakan halaman bukunya, Ustadz Jalal menjelaskan bahwa kesalahan 
Fuad dalam buku tersebut adalah menyatakan Imam Ali bin Abi Thalib dan 
Ahlulbayt Nabi mengalami peningkatan kekayaan setelah wafat Nabi. Hal tersebut 
dibantah oleh Ustadz Jalal, justru yang tertindas dan tidak memiliki kekayaan 
adalah keluarga Nabi. 

“Tanah Fadak yang merupakan warisan Nabi untuk Fathimah dan yang digarap Imam 
Ali untuk kehidupan sehari-hari diambil oleh penguasa. Sejarah mencatat bahwa 
justru para sahabat yang menjadi khalifah dan para pejabatnya yang hidupnya 
makmur dengan kekayaan,” sanggah Ustadz Jalal yang menyebutkan kekayaan mereka 
yang ditulisnya dalam kata pengantar buku tersebut.

Dalam diskusi itu juga Ustadz Jalal menginformasikan bahwa dalam penelitian 
disertasi doktoralnya yang akan diujikan kelak di UIN Makasar menemukan 
kesimpulan sementara bahwa 80% sunnah yang dijalankan Umat Islam bukan sunnah 
Nabi. Ustadz Jalal menyebutkan bahwa para sahabat 

[kisunda] Sembuh karena Berbuat Baik

2011-04-07 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salam.Berikut ini ada sebuah tulisan yang ditranskrips dari ceramah Ustadz 
Jalaluddin Rakhmat. Mudah2an bermanfaat.

Sembuh karena Berbuat Baik
Oleh KH JALALUDDIN RAKHMAT

Hari-hari Rita adalah hari-hari sibuk. Ia kepala Taman Kanak-kanak di sebuah 
kota kecil. Ia harus bekerja keras agar TK yang dipimpinnya mampu bersaing 
dengan TK-TK lain yang tumbuh seperti jamur di musim hujan. Ia juga memikul 
beban untuk membesarkan anak-anaknya yang ABG. Untuk menutupi kebutuhannya ia 
harus bekerja dari pagi sampai petang. Setiap hari selalu saja ada masalah, di 
rumahnya, di taman kanak-kanaknya, di kampungnya, di mana pun ia berada.

Pada suatu sore, masih dalam keadaan penat dan stres, ia bergegas datang ke 
tempat bersalin, agak jauh dari rumahnya. Ia mendengar berita bahwa tempat 
bersalin itu kekurangan tenaga untuk mengurus bayi-bayi yang ditelantarkan 
orangtuanya. Ada bayi yang ditinggalkan ibunya yang datang ke tempat itu hanya 
untuk melahirkan. Ada juga bayi yang ditemukan di tempat pembuangan sampah. 
Umumnya keadaan bayi itu sangat mengenaskan.

Rita mendaftar sebagai tenaga sukarela. Bayi pertama yang ia pegang punya cacat 
bawaan. Kepalanya menempel dengan punggungnya. Tubuhnya panas, mungkin demam. 
Ia menyeka bayi itu dengan handuk hangat, membedakinya, dan mengenakan pakaian 
bersih. Ketika ia menimangnya, ia mencium bau yang segar. Ajaib, bau segar bayi 
itu masuk ke lubang hidungnya, menembus pembuluh-pembuluh darahnya, dan 
mengalirkan kehangatan ke seluruh tubuhnya. Ia merasakan kesegaran, kesehatan, 
dan kenyamanan yang sulit digambarkan. Stres karena berbagai masalah yang 
dihadapinya menguap. Paling ajaib dari semuanya itu, sakit punggungnya juga 
hilang.
Sebulan sebelumnya ia pernah dirawat karena sakit punggungnya itu. Obat-obat 
yang dimakannya hanya menambah jumlah utangnya dan mengurangi sakitnya 
sebentar. Tetapi setelah membantu merawat bayi-bayi terlantar itu, sakit 
punggungnya hilang sama sekali. Ia meperoleh keuntungan tambahan. Makan dan 
tidurnya lebih enak. Hatinya lebih tenteram. Dan ia memandang dunia dengan 
lebih optimis.

Kisah Rita itu adalah kisah sebenarnya, yang saya ubah setting kulturalnya 
sedikit. Ini adalah salah satu dari kisah ribuan orang yang disurvei oleh Allan 
Luks. 

Pada 1991 dan sekali lagi 2001, Luks melaporkan hasil surveinya dalam buku The 
Healing Power of Doing Good: The Health and Spiritual Benefits of Helping 
Others; Daya Penyembuh dari Berbuat Baik: Faidah kesehatan dan keruhanian 
karena membantu orang lain.

Di samping sakit punggung, Allan Luks menyebutkan sejumlah penyakit yang dapat 
disembuhkan karena menolong orang. Sakit kepala, tidak bisa tidur, infeksi, 
sakit maag, arthritis (peradangan pada persendian), lupus (sakit persendian), 
asthma, gangguan jantung, bahkan kanker. Efek paling kecil adalah mengurangi 
rasa sakit. Allan Luks juga menemukan bahwa membantu orang juga menyembuhkan 
gangguan-gangguan psikologis seperti stress, marah, dendam, cemas, takut, dan 
sedih.

Bukan tempatnya di sini kita memberikan penjelasan medis tentang pengaruh 
menolong pada sistem imun kita. Buku Allan Luks mengingatkan saya pada 
sabda-sabda Nabi saw tentang puasa. Kata Nabi, puasalah supaya kamu sehat.

Dalam khotbahnya menyambut Ramadhan, Nabi saw mengajarkan puasa yang 
menyehatkan: “Bersedekahlan pada fakir miskin di antara kalian, muliakan 
orang-orang besar kalian, sayangi orang-orang kecil kalian, sambungkan 
persaudaraanmu, jaga lidah kamu…lindungi dirimu dari api neraka walaupun dengan 
sebutir kurma; lindungi dirimu dari neraka walaupun dengan seteguk air.” 
(Mafatih al-Jinan 273)

Puasa menyehatkan kita bukan karena selama puasa terjadi proses pembersihan 
tubuh dari zat-zat beracun saja; tetapi karena puasa juga memberikan peluang 
untuk membantu orang lain. Bulan puasa adalah bulan bersedekah. Kata sedekah 
berasal dari asal kata shadaqah. Kata ini dengan berbagai derivasinya berarti 
ketulusan, persahabatan, pembuktian, keabsahan, kepercayaan, kriteria atau 
ukuran. Bersedekah berarti melakukan agama dengan tulus, membuktikan 
komitmennya kepada kebenaran, memenuhi kriteria keimanan kepada Allah dan 
RasulNya.

Dalam hadis-hadis Nabi, bersedekah bukan hanya memasukkan uang recehan ke dalam 
kotak amal jariah di surau. Ia memberikan beberapa contoh sedekah: kau 
tersenyum ketika berjumpa dengan sahabatmu, kauambilkan air buat orang lain, 
kautunjuki jalan orang yang sesat, kausingkirkan duri dari pinggir jalan, 
kaubimbing orang yang buta, kauhibur orang yang menderita dan sebagainya.

www.ahmadsahidin.wordpress.com




Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* 

[kisunda] Saya lebih mengusulkan syariat Islam...

2011-04-07 Terurut Topik Ahmad Sahidin

TANYA: Bagaimana menurut Anda tentang penerapan Syariat Islam di Indonesia? 
Apakah yang seharusnya diterapkan, syariat Islam atau syariat Islami?

JR[Jalaluddin Rakhmat]:Saya diundang oleh Walikotamadya Bandung. Beliau ingin 
menjadikan Bandung sebagai kota bersyariat Islam. Beliau mengundang saya untuk 
meminta pendapat saya. Saya menyambut baik adanya Perda Syariat Islam. Akan 
tetapi dengan catatan, agar menerapkan syariat Islam sebagai rahmat seluruh 
alam.

Kalau aturan syariat Islam yang dimaksud adalah wanita harus mengenakan jilbab, 
atau pegawai negeri wajib sholat jamaah dan bisa membaca al-Quran, saya tidak 
setuju. Saya lebih mengusulkan syariat Islam seperti: menyantuni fakir miskin, 
meningkatkan upah minimum kota/regional, memberi pekerjaan bagi yang belum 
mendapat pekerjaan. Kalau ayat tentang kewajiban mengenakan jilbab, saya bisa 
tunjukkan satu dua ayat. Tapi jika Anda ingin ayat tentang perintah menyantuni 
fakir miskin, maka saya dapat memberikan ratusan ayat pada Anda. Dengan syariat 
Islam menurut pengertian yang kedua inilah, bukan hanya saya saja yang 
mendukung, saya yakin pemeluk agama lain pun juga akan menudukung. Perda-perda 
syariat Islam tidak sekaligus jadi. Maka seharusnya penerapan syariat Islam 
harus bersifat rahmat lil alamin karena akan membawa kedamaian bagi agama-agama 
lain. Begitu banyak ayat-ayat yang menyuruh kita menyantuni fakir miskin 
daripada sekadar mengenakan jilbab.
 Kalau syariat Islam menurut pengertian yang pertama, sepertinya kita bukan 
benar-benar menegakkan syariat Islam, tapi hanya ingin tampil beda saja dari 
agama lain. Coba bayangkan kalau daerah mayoritas Kristen menuntut penegakan 
syariat Kristen. Atau daerah mayoritas Hindu ingin menegakkan syariat Hindu. 
Maka dari itu, jangan memperlakukan orang lain semena-mena hanya karena kita 
ingin tampil beda.


TANYA: Akhir-akhir ini kita sering mengalami masalah dengan peribadatan haji. 
Tiap tahun banyak yang ingin pergi haji tapi terbatas kuota. Padahal agama kita 
mengajarkan agar jika kita mampu, kita wajib melaksanakan haji. Bagaimana 
menanggapi hal ini? Bagaimana kalau kita perpanjang saja waktu ibadah haji itu 
sehingga banyak orang berkesempatan melaksanakan ibadah haji?

JR[Jalaluddin Rakhmat]: Allah swt berfirman: يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم 
العسر (Allah menghendaki kemudahan dan Dia tidak menghendaki kesukaran). Agama, 
intinya adalah memberi kemudahan. Akan tetapi dalam agama ada unsur yang 
qath’iyyat yakni yang tidak boleh diganti-ganti termasuk di dalamnya rakaat 
sholat. Kalau kita pikir-pikir, seharusnya sholat shubuh itu 10 roka’at supaya 
orang-orang tidak kantuk. Dan seharusnya sholat dhuhur itu cuma satu roka’at 
karena waktu itu manusia sibuk sekali bekerja. Akan tetapi, agama telah 
menetapkan dan ini sudah pasti dan tidak bisa diubah-ubah. Memang, dalam agama 
ada juga peraturan-peraturan yang dinamis. Dan peraturan yang semacam inilah 
yang dapat diubah-ubah sesuai perkembangan zaman.

Kalau tentang ibadah haji, sebenarnya tidak ada persoalan dalam menyangkut 
manasik haji. Yang perlu dipikirkan adalah, manajemen ibadah hajinya. Sebab 
sampai saat ini pelaksanaan ibadah haji sepenuhnya diatur oleh Pelayan Dua 
Tanah Suci (khodimul haramain). Di Barat sudah ada teor queueing theory (teori 
mengantri) yakni perhitungan yang dibuat untuk mengatur mengantri. Perhitungan 
yang rumit ini seharusnya bisa dipakai dalam masalah ibadah haji.


TANYA: Anda membagi orang muslim menjadi dua: ahlu adh-dhawahir dan ahlu 
al-bawathin. Apa maksud keduanya ini?

JR[Jalaluddin Rakhmat]:Ada bagian-bagian dari ilmu ajaran Islam yang hanya 
berhubungan dengan hal-hal lahiriah saja seperti bagaimana cara kita berwudlu, 
sholat, dll. Ini dikenal dengan istilah fiqh. Orang-orang yang menekuni hal-hal 
yang lahiriah inilah yang disebut ahli dhawahir. Sedangkan ada juga dalam 
ajaran agama ini yang bersifat bathiniah. Orang-orang yang menekuni hal-hal 
yang bersifat bathiniyah inilah yang disebut bawathin. Orang-orang dhahiriyah 
berpegang teguh pada teks-teks. Misalnya, dalam hal memanjangkan jenggot. 
Orang-orang dhawahir menilai memelihara jenggot sebagai hal yang sunnah karena 
rasulullah saw juga memanjangkan jenggot. Mereka tidak melihat aspek memelihara 
keindahan. Demikian pula dalam kasus bersiwak. Mereka memandang aspek bersiwak 
sebagai aspek yang disunnahkan, bukan menggosok giginya. Jadi, menurut kalangan 
dawahir, yang sunnah bukan menggosok gigi melainkan menggunakan siwak. Dan 
masih banyak lagi contohnya. 

Sementara ahli bawathin meninjau aspek bathiniyahnya misalnya dalam kasus-kasus 
di atas. Orang-orang bawathin memandang aspek menjaga keindahan tubuh dalam 
hadits tentang rasulullah memanjangkan jenggotnya. Mereka juga memandang 
kesunnahan menggosok gigi dalam hadits tentang rasulullah yang selalu 
menggunakan siwak saat menggosok gigi. Akan tetapi kita tidak bisa secara 
langsung menghakimi seseorang apakah ia termasuk ahli dhawahir atau bawathin. 
Sebenarnya 

[kisunda] Raden Haji Abdul Manaf, Ulama Sunda di Bandung Selatan Abad ke-17/18

2011-04-15 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salam. Ini ada tulisan yang coba mengungkap tokoh Islam Sunda yg belum banyak 
dibahas dalam buku sejarah. Tulisan ini dibuat oleh Moeflich Hasbullah, dosen 
sejarah UIN SGD Bandung.
-

Raden Haji Abdul Manaf disebut juga Eyang Dalem Mahmud adalah seorang ulama 
Sunda yang hidup pada abad peralihan abad ke-17/18, hidup diperkirakan antara 
tahun 1650–1725. Hingga saat ini, riwayat ulama ini belum banyak diketahui.

Belum ada penelitian mendalam yang mengungkap peranannya di Kota Bandung pada 
abad tersebut. Tentang tempat asalnya, beredar dua versi: dari keturunan 
Cirebon dan dari keturunan Mataram. Mungkin, dari Mataram, ke Cirebon terus ke 
Bandung. Tapi melihat para leluhurnya, ia adalah seorang keturunan Sunda. Bukti 
pasti bahwa ia seorang ulama berpengaruh adalah makamnya yang dianggap keramat 
dan hingga kini banyak diziarahi banyak orang.
Selain makam, ia pun meninggalkan peninggalannya yaitu sebuah kampung unik yang 
disebut Kampung Mahmud di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Marga Asih. Kampung ini 
berada dipinggiran Sungai Citarum yang melewati kawasan Bandung Selatan. 
Letaknya yang di pinggiran sungai ini, membuat kampung ini eksklusif, menutup 
komunikasi langsung sehari-hari warganya dengan dunia luar sehingga dalam waktu 
cukup lama keaslian tradisinya terjaga. Keunikannya adalah, rumah-rumah di 
kawasan Mahmud bentuknya sama yaitu rumah panggung, pantangan memakai kaca, 
menggali sumur dan bertembok. Kemudian, dilarang menyetel musik dan memelihara 
binatang. Namun, seperti akan diuraikan, nilai-nilai adat ini kini sudah banyak 
dilanggar. Keadaan mulai banyak berubah.

Riwayat Haji Abdul Manaf[1]
Menurut tradisi lisan, diceritakan oleh Raden Haji Mangkurat Natapradja (Lurah 
Desa Babakan Ciparay tahun 1915-1950), bahwa bupati saat itu bernama Dalem 
Dipati Agung Suriadinata. Ia mempunyai putra bernama Dalem Natapradja. 
Natapraja ini adalah ayahnya Raden Haji (RH) Abdul Manaf atau dikenal dengan 
sebutan Dalem Mahmud.

Suatu saat, RH. Abdul Manaf pergi menunaikan haji ke Mekkah. Ketika ia berada 
di depan Ka’bah ia bermunajat kepada Allah dan mendapat ilham (wangsit) 
berbentuk perintah: “Kamu harus mengambil segenggam tanah dari pelataran Ka’bah 
ini untuk dibawa pulang ke tanah air. Setibanya di kampung halamanmu, tanah itu 
harus ditebarkan di sekitar rumah kemudian namailah kampungmu itu dengan nama 
Mahmud. Kemudian kampung Mahmud itu harus dijadikan kawasan “haram” (tanah 
suci) yang tidak boleh dikunjungi dan diinjak oleh seseorang yang tidak 
beragama Islam. Selanjutnya, tandailah dengan sebuah tugu yang menjadi tanda 
bahwa tanah itu adalah tanah haram.” Sepulang dari Mekkah, Abdul Manaf 
melaksanakan perintah itu. Kampung Mahmud itu bertahan beratus-ratus tahun 
berhasil menjadi kampung yang terjaga sesuai pesan dari Mekkah itu.

Setelah kampung itu bernama Mahmud, tempat itu berkembang menjadi salah satu 
pusat pelajaran spiritual Islam[2] terkenal di tatar Sunda dan sekaligus 
menjadi sebuah tempat perlindungan (persembunyian) dan pengayoman bagi mereka 
yang mencari perlindungan. Sebuah kisah diceritakan R. Endih Natapraja dan 
pernah ditulis oleh R. Suandi Natapraja sebagai berikut:

Suatu ketika, Eyang Dalem Mahmud kedatangan seoang pria setengah baya yang 
mengaku berasal dari daerah timur  bernama Zainal Arif. Tamu itu menceritakan 
bahwa kedatangannya dalam rangka melarikan diri karena ia dituduh membahayakan 
keamanan penguasa Kolonial Belanda. Setelah menempuh perjalanan sekian jauh, 
atas petunjuk beberapa orang yang ditemuinya, sampailah ia ke kawasan Mahmud 
tersebut dan menemui RH. Abdul Manaf. Ia kemudian memohon perlindungan. Abdul 
Manaf menerimanya dan menjadikannya sebagai murid serta pengikutnya.

Setelah sekian lama mengikuti pelajaran, ternyata didapati bahwa Zainal Arif 
adalah seorang pemuda yang pandai, cerdas dan cekatan dalam menerima pelajaran 
yang diberikan. Karena ia pun menunjukkan kesetiaannya sebagai murid Eyang, ia 
pun akhirnya dinikahkah dengan salah seorang keturunannya kemudian diberi gelar 
Eyang Agung. Zainal Arif yang telah menjadi menantu Eyang Dalem kemudian 
berpengaruh dan tumbuh menjadi “Eyang kedua.” Eyang Dalem Mahmud Haji Abdul 
Manaf diperkirakan wafat tahun 1725. Dari catatan keturunannya yang masih hidup 
hingga sekarang, terdapat urutan silsilahnya leluhur dan keturunannya sebagai 
berikut:

Prabu Linggawastu
Prabu Mundingkawati (Siliwangi I)
Prabu Anggalarang (Siliwangi II)
Parubu Pucuk Umum (Siliwangi III)
Prabu Anggalarang (Siliwangi IV)
Prabu Seda (Siliwangi V)
Prabu Guru Bantangan
Prabu Lingga Pakuan
Panandean Ukur
Dipati Ukur Ageung
Dipati Ukur Anom
Dipati Ukur Delem Suriadinata
Dalem Nayadireja (Sontak Dulang)

Raden Haji Abdul Manaf
Raden Saedi
Raden Jeneng
Raden Jamblang
Raden Brajayuda Sepuh (Jagasatru I)
Raden Haji Abdul Jabar (Jagasatru II)
Raden Brajayuda Anom (Jagasatru III)
Raden Haji Mangkurat Natapradja (H. Abdulmanap)

Sedangkan silsilah Zainal Arif, nyambung kepada 

[kisunda] Mengetuk Pintu Tuhan

2011-04-18 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Buku : JALAN RAHMAT; Mengetuk Pintu Tuhan 
Penulis: Jalaluddin Rakhmat
Terbit: April 2011
Penerbit: Quanta Elexmedia komputindo

Suatu hari seorang Arab dari dusun mengotori masjid Nabawi. Puluhan sahabat 
Nabi serentak berdiri, sebagian menghunus pedang mereka, siap menghentak 
kepalanya: a fadhribu `unuqahu ya Rasulallah? teriak seorang di antara mereka. 

Apa harus aku pukul tengkuknya Ya Rasulallah? Rasulallah Saw. menggeleng. Ia 
memerintahkan agar Arab dusun itu dibiarkan. Setelah itu, ia minta sahabat 
mengambilkan ember berisi air. Lalu ia mencuci bekas kotoran itu dengan 
tangannya sendiri. Inilah perwujudan rahmat Allah bagi alam semesta. Ia 
tebarkan kasih, ia sunggingkan sebaris senyum, ia berdakwah dengan cara yang 
indah, dengan perilaku yang terpuji.

Sungguh, betapa umat manusia merindukan orang seperti beliau. Sebarkan senyuman 
Sang Nabi. Inilah misi yang diusung oleh buku ini. Menyebarkan semangat senyum 
Sang Nabi. Di tengah kecamuk angkara murka, reka perdaya durjana, dan musibah 
yang menguji rongga dada, merindukan Sang Nabi adalah obat penenteram jiwa. 
Inilah jalan Sang Nabi, jalan rahmatan lil `alamin. Melalui buku ini, KH DR 
Jalaluddin Rakhmat ingin mengajak kita semua kembali pada misi awal Sang Nabi.

Dengan bahasa yang mudah, ulasan yang indah, dan kisah-kisah yang menggugah, ia 
memaparkan peta perjalanan untuk meneladani manusia kekasih Tuhan ini. Lengkap 
dengan bekal perjalanan, dasar perjalanan dan teladan-teladan manusia pilihan 
sepanjang zaman.

Semoga kita semua dapat memberanikan diri menghamba dan mengetuk pintu Tuhan, 
yang terbuka lebar melalui jalan rahmat, jalan Rasulullah saw., keluarganya 
yang suci, dan para sahabat yang shaleh. Membaca buku ini, kita diajak untuk 
menegakkan Islam Madani, Islam sebagai rahmat untuk alam semesta.


www.ahmadsahidin.wordpress.com




Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Protes dari Lembaga Penelitian Pengkajian Islam (LPPI)

2011-04-29 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Harian FAJAR, Rabu 27/4/2011, menuliskan sebuah judul di halaman 9:
PROSES DOKTORAL KANG JALAL DIPROTES

Inti beritanya, seperti yg juga dijelaskan Prof DR Ahmad M Sewang (PR I UIN 
Alauddin yg juga mantan Direktur PPs UIN Alauddin sekaligus Pembimbing I S3 
Ustadz Jalal) kemarin kepada saya lewat telepon:

- Serombongan 'Ustadz' dari Lembaga Penelitian  Pengkajian Islam (LPPI) yg 
bernaung dibawa Wahdah Islamiyah, dipimpin Ketuanya M Said Abd Shamad, 
mendatangi Rektor UIN Alauddin. Ikut serta juga dalam rombongan itu, Ketua FPI 
SulSel, tokoh Muhammadiyah H Iskandar Tompo, juga KH Bakry Wahid. Mereka 
ditemui oleh Rektor UIN Alaudin Prof DR Qadir Gassing, yang didampingi Prof DR 
AHmad M Sewang, dan Ketua Dewan Guru Besar UIN Alauddin Prod Dr Abd Muin Salim.

- Tuntutan mereka: UIN membatalkan memberikan gelar Doktor bidang Pemikiran 
Islam pada Ustadz Jalal, krn mereka anggap tidak layak, Ketidaklayakannya 
karena Ustadz Jalal adalah penganut dan penyebar Syiah, yg ajarannya telah 
dinyatakan meyimpang oleh MUI (menurut mereka).
- Seperti kata Prof Ahmad Sewang, UIN tidak menyetujui tuntutan mereka krn 
sebuah Perguruan Tinggi tidak dapat menolak gelar Doktor kepada siapa saja yg 
telah melalui tahapan2 ujian dan memenuhi persyaratan akademik. Tidak 
diperbolehkan sebuah PT menolak dgn alasan diskriminatif, misalnya faktor 
agama, mazhab, suku, dan sejenisnya.
- Dalam pemberitaan di FAJAR, Ustadz Jalal juga menyampaikan bantahan. Kata 
beliau, apa yang (akan) beliau tulis dalam disertasinya merupakan kutipan dari 
sejumlah buku sejarah Islam dan hadits. Sebetulnyam tulisan itu harus 
ditanggapi dengan tulisan juga. Kalau tidak setuju dgn tulisan maka bikin 
sanggahan tertulis dgn ilmiah pula. Ini masalah penelitian. Dan penelitian 
ilmiah memang kadang mengguncangkan. Ustadz Jalal juga menambahkan, gelar 
Doktor yang akan beliau peroleh nanti bukanlah pemberian/anugerah dr kampus 
(seperti honoris causa) tapi Doktor hasil perjuangannya sendiri melewati 
tahapan akademik yg dipersyaratkan. Universitas di manapun  di dunia menerima 
mahasiswa bukan berdasarkan mazhab dan agama namun berdasarkan kualitas 
akademik yg dimilikinya.

Lagi-lagi, gerakan kaum Wahabi itu, patah di tengah jalan! Tentu mereka 
akan menempuh cara lain...

Wassalam,
Syam's


www.ahmadsahidin.wordpress.com




Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Narasi Nabi (catatan novel-novel profetis)

2011-05-02 Terurut Topik Ahmad Sahidin
 Narasi Nabi (catatan novel-novel profetis)
Oleh AHMAD SAHIDIN

BEBERAPA pekan lalu saya menyempatkan diri bersama istri  ke sebuah Toko Buku 
di Bandung.  Selain dalam rangka mencari buku-buku yang dibutuhkan, juga untuk 
meng-update informasi tentang perbukuan. Saat berjalan ke sana kemari; dari rak 
ke rak, sampailah pada rak khusus novel. Betapa kagetnya saya melihat 
novel-novel yang dipajang di sana, yang sebagian besar diisi dengan novel yang 
bertemakan sejarah dan tokoh lokal seperti Siliwangi, Prajurit Pajajaran, 
Perang Bubat, Gajah Mada, Raden Saleh, Samudera Pasai, dan beberapa novel 
terjemahan dari luar negeri. 

Begitu juga pada saat datang pada pameran buku yang berlokasi di Jalan Braga 
Bandung, terdapat beberapa novel sejarah yang diterbitkan oleh Tiga Serangkai, 
Bentang, Eldeweis, Sygma, dan lainnya. 

Sembari melihat-lihat novel, saya bertanya-tanya dalam hati: kenapa sekarang 
lebih banyak novel yang bertemaka sejarah dan tokoh lokal? Saya terus berpikir, 
tetapi tidak dapat menyimpulkan gejala tersebut. Namun bagi saya selaku 
penikmat buku, banyaknya novel yang bernuansa sejarah dan tokoh-tokoh lokal, 
dapat bisa disebut kemajuan karena kalau dilihat dari tema-tema novel Indonesia 
sebelumnya masih bertemakan klasik: cinta, pengorbanan, tobat, perselingkuhan, 
cinta terlarang, petualangan, dan traficking.

Selain itu, saya juga menemukan beberapa novel terjemahan tentang Nabi Muhammad 
saw dan khualafa ar-rasyidun (Abu Bakar, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, 
dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib) karya Abdurrahamn Syarqawi. 

Juga terdapat novel biografi Muhammad saw yang ditulis orang Indonesia. 
Misalnya Idrus Shahab  dengan judul “Sesungguhnya, Dialah Muhammad”  yang 
beberapa kali cetak ulang dan “Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan” karya Tasaro 
GK dan Mei 2011 akan diluncurkan buku keduanya “Muhammad: Para Pengeja Hujan”. 
Saya tidak tahu; apakah isinya akan lebih banyak nuansa imajinasi atau fakta 
yang disuguhkan seorang Tasaro dalam karya lanjutan tersebut. Mudah-mudahan 
bukan sebuah pengulangan dari kisah lama yang dikemas dalam narasi baru. Kita 
tunggu dan lihat bersama. 

Kemudian muncul novel seri inspirasi Nabi yang ditulis oleh Fatih Beeman dan 
diterbitkan Salamadani (Agustus 2010). Ada empat judul: Yusuf, Sulaiman, Daud, 
dan Musa. 

Keempat novel ini, kabarnya terinspirasi dari kisah para Nabi yang ditulis 
dengan gaya penulisan sastrawi berbentuk novel. Mungkin hal baru yang disajikan 
dalam novel tersebut adalah seting zamannya dan lokasi serta konteks cerita. 
Apalagi kalau dilihat dari jumlah halaman yang kurang tebal, tampaknya novel 
inspirasi Nabi ini dapat disebut ”karya tanggung” dan terlalu dipaksakan 
sehingga kurang berkesan sempurna untuk ukuran novel Indonesia. Apabila 
dibandingkan dengan Tasaro GK, Ayu Utami, atau Ahmad Tohari, sangat jauh 
kelasnya. 

Mungkin sebagai catatan untuk perbaikan ke depannya, saya menemukan beberapa 
“ketanggungan”. Pertama, peralihan cerita demi ceritanya sangat dekat sehingga 
alurnya terasa loncat-loncat; tersekat dan terpenggal saat membacanya. Kedua, 
tokoh-tokoh muncul begitu saja tanpa ada latar belakangnya atau penjelasan di 
akhir. Ketiga, konflik yang dibangun kurang dramatis dan terasa kering serta 
endingnya pun kurang seru dan memuaskan. Keempat, penggunaan dan pilihan diksi 
(kata) masih biasa-biasa sehingga saya selaku pembaca tidak mendapatkan 
pencerahan baru.  

Setelah membacanya, saya jadi bertanya-tanya: apa yang hendak disuguhkan oleh 
Fatih Beeman? Apakah hanya mengambil setting kisah Nabi semata dan 
mengalihkannya dalam bentuk cerita lain dengan alur sama? Atau membuat kisah 
yang sekadar terinspirasi kisah Nabi? Namun dari pertanyaan itu saya sedikit 
memahami: kemungkinan naskahnya belum final dan diburu-buru oleh penerbit 
karena dikejar target marketing untuk bersaing dengan novel-novel sejarah kini 
sedang marak. Kalau hanya sekadar memenuhi tuntutan market dan tren, tanggung 
jadinya.


www.ahmadsahidin.wordpress.com




Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Trs: [apisejarah] Sunny-Syiah Bersatu dalam Wadah Muhsin

2011-05-22 Terurut Topik Ahmad Sahidin



www.ahmadsahidin.wordpress.com

- Pesan yang Diteruskan -
Dari: Ahsa ahmadsahi...@ymail.com
Kepada: apiseja...@yahoogroups.com
Dikirim: Senin, 23 Mei 2011 8:28
Judul: [apisejarah] Sunny-Syiah Bersatu dalam Wadah Muhsin


  
Sunny-Syiah Bersatu dalam Wadah Muhsin
JAKARTA--MICOM: Untuk pertama kalinya di dunia, dua mazhab besar dalam Islam, 
Sunni dan Syiah secara resmi tergabung dalam organisasi resmi, dan itu terjadi 
di Indonesia. Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) bekerja sama 
dengan Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (PP IJABI) mengumumkan 
deklarasi kelahiran Muhsin (Majelis Ukhuwah Sunni—Syiah Indonesia) di Masjid 
Agung Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/5). 

Kami yakin Sunni-Syiah bisa bersatu dalam bingkai kebhinekaan dan semangat 
persatuan NKRI tanpa memandang aspek fiqih, kata Ketua Departemen Kepemudaan 
Dewan Masjid Indonesia Daud Poliradja saat ditemui pada acara deklarasi dan 
seminar Kerukunan Ummat Beragama sebagai Modal Dasar untuk Kelestarian 
Kebangkitan Nasional. 

Semangat deklarasi itu, lanjut Daud, diharapkan dapat membangun persatuan umat 
Islam dan juga menjadi langkah baru sebagai modal dasar kerukunan antarumat 
beragama dalam lingkup NKRI. Hal itu dikarenakan di Indonesia kerap kali 
terjadi konflik horizontal bermotif agama. 

Kita mengharapkan ini memberikan efek informasi psikologi dan efek perubahan 
sikap untuk Islam dunia. Kita tentu prihatin akan masalah-masalah yang ada di 
Iran dan negara Islam lainnya. Indonesia berada di barisan depan untuk 
menunjukan bahwa Sunni dan Syiah menjadi pelopor bahwa perbedaan mazhab justru 
harus semakin mempererat setiap perbedaan, papar Daud. 

Deklarasi itu dihadiri oleh Lembaga Macan Kemayoran (LMK), Aliansi Masyarakat 
Peduli Bangsa (AMPB), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Dihadiri pula oleh 
Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam Laksma TNI Christina 
M Rantetana, Sekretaris Jendral Dewan Ketahanan Nasional Manahan Daulay, dan 
Duta Besar Republik Islam Iran Mahmoud Farazandeh. 

Kami mengundang dari berbagai pihak, termasuk dari Kementerian Polhukam, walau 
tidak dapat hadir karena ada acara lain. Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) 
juga kami undang tetapi menolak untuk hadir, kata Ketua Dewan Syura IJABI 
Jalaludin Rakhmat di sela pendeklarasian. (OL-8)
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/20/227510/284/1/Sunny-Syiah-Bersatu-dalam-Wadah-Muhsin

Di Luar Negeri Sunni dan Syiah Berseteru, di Indonesia Malah Bersatu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jika di luar negeri Sunni dan Syiah, kerap bersertu, 
tidak halnya di Indonesia. Sebab, untuk kali pertama terjadi di dunia, dua 
aliran besar dalam Islam itu menyatu dalam satu majelis, dan itu terjadi di 
Indonesia.

Kumpulan bernama majelis Sunni Syiah Indonesia (MUHSIN) itu dideklarasikan 
sebelum salat Jumat di Masjid Akbar, Kemayoran, Jakarta, oleh Pengurus Pusat 
Dewan Mesjid Indonesia (DMI) yang mewakili Sunni dan Ikatan Jamaah Ahlul Bait 
Indonesia (IJABI) yang mewakili Syi'ah.

Majelis ini adalah yang pertama di dunia, kata Ketua IJABI Jalaluddin Rahmat 
dalam seminar bertema 'Kerukunan Ummat Beragama Sebagai Modal Dasar Untuk 
Kelestarian dan Kebangkitan Bangsa' yang juga ajang deklarasi majelis itu di 
Jakarta, Jumat (20/5).

Jalaluddin mengatakan, umat Islam harus bangga pada majelis ini karena ini 
sejarah baru bagi kedua mazhab yang sering diliputi perpecahan, untuk menjalin 
ikatan persaudaraan antarsesama muslim.

Jalaluddin menegaskan majelis itu tidak mencampurkan dua paham atau ajaran 
kedua mazhab itu, melainkan hanya sebagai tempat untuk berkumpul, berdialog, 
dan melakukan kegiatan sosial.

Masalah ajaran itu masing-masing, Lakum Dinukum Waliyadin (Bagimu Agamamu, 
Bagiku Agamaku) dan menjalin ukhuwah Islamiyah adalah perintah Allah dalam 
Alquran, katanya mengutip surat Al-Kafirun dalam Alquran.

Sementara anggota Pengurus Pusat DMI Daud Poliradja menyebut majelis itu 
didirikan atas latar belakang banyaknya perpecahan yang mengatasnamakan agama 
di Indonesia, padahal semua agama mengajarkan kebaikan dan bahwa perbedaan 
bukanlah penghalang untuk hidup rukun.

Umat beragama saling menjelekkan agamanya, sedangkan kita hidup di Indonesia 
yang berasaskan Pancasila, sambung Daud.

Selain dihadiri Jalaluddin Rahmat dan Daud Poliradja, deklarasi MUHSIN itu 
dihadiri pula Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh dan Pembantu 
Deputi Bidang Politik Nasional Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, 
Brigjen (Pol) Manahan Daulay.

Sementara Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto dan 
beberapa perwakilan lembaga Islam dan organisasi masyarakat seperti MUI, FPI 
dan FBR, tidak tampak hadir, padahal mereka sudah diundang. Kami tidak tahu 
mengapa tidak hadir, tapi kami sudah mengirimkan undangannya,kata Daud.

Salah satu dari lima poin deklarasi MUHSIN menyebutklan, memendam dalam-dalam 
warisan perpecahan dan permusuhan di antara kaum mukmin.

[kisunda] quran Mushaf Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

2011-06-01 Terurut Topik Ahmad Sahidin


 
Segera Dicetak: Alquran Mushaf Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Senin, 30 Mei 2011 15:15 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Lembaga 
Percetakan Al-Qur'an (LPQ) Kementerian Agama RI) bekerjasama dengan 
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) 
mencetak dan menerbitkan Mushaf Karaton Ngayogyakarta 
Hadiningrat. Sehubungan dengan hal tersebut telah dilakukan 
penandatanganan MoU Penerbitan Mushaf Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat 
antara ketiga belah pihak, di Gedhong Jene Kraton Yogyakarta, Senin 
(30/5).

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Kawedanan 
Ageng Panitro Puro (Sekjen) Karaton Ngayogyakarta GBPH Joyokusumo, 
Direktur LPQ Kementerian Agama, Samidin Nasir; dan Ketua IPHI, Kurdi 
Mustofa yang disaksikan oleh Sultan Hamengku Buwono X dan Muhaimin Lutfi
 yang mewakili Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama.

Menurut 
Koordinator Pembaharuan Naskah Mushaf LPQ Salim Rusydi, diterbitkan 
mushaf Karaton Ngayogyakarta bertujuan untuk memasyarakatkan Alquran dan
 menggali budaya Islam Keraton Ngayogayakarta. Manuskrip kuno Quran 
Ngayogyakarta yang aslinya bernama serat Kyai Al-Qur'an diperbaharui 
dengan hiasan-hiasannya diambil dari corak-corak yang ada dalam keraton 
dan manuskrip kuno Quran Ngayogyakarta. Yang terlibat dalam tim ini ada 
70 orang.

''Penerbitan mushaf Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat 
ini merupakan salah satu mimpi dari Ngarso Dalem (Sultan HB X, red) dan 
 seluruh keluarga kraton Yogyakarta. Boleh dikatakan sudah 264 tahun 
kraton Yogyakarta belum pernah menerbitkan Alquran, katanya. 

Mushaf
 Keraton Ngayogakarta yang diterbitkan ini isinya tetap dengan bahasa 
Arab, tetapi iluminasi (hiasannya) dikombinasi dengan karya sastra 
karaton Yogyakarta. Sehingga mushaf ini betul-betul bercirikan Keraton 
Ngayogyakarta.
www.ahmadsahidin.wordpress.com

[kisunda] majelis ilmu nisfu sya'ban di Muthahhari Bandung

2011-07-12 Terurut Topik Ahmad Sahidin
Salam. Insya Allah pada Sabtu, 16 Juli 2011 di Masjid Al-Munawwarah (Yayasan 
Muthahhari), Jalan Kampus IV, Kebaktian kiaracondong, Bandung; ada majelis ilmu 
Nisfu Sya'ban. Majelis akan diisi oleh Ustadz Jalaluddin Rakhmat dan Ustadz 
Miftah Fauzi Rakhmat. Mulai jam 20.30-selesai. Wassalam.

 

www.ahmadsahidin.wordpress.com

[kisunda] IJABI mengikuti Pemerintah RI dalam Penetapan Tanggal 1 Bulan Ramadhan

2011-08-02 Terurut Topik Ahmad Sahidin
IJABI mengikuti Pemerintah RI dalam Penetapan Tanggal 1 Bulan Ramadhan
 
Menurut para ahli fiqih, keputusan 
waliyyul amri atau hakim syar'i atau pemerintah, yarfa'ul khilaf, menyelesaikan 
perpecahan. Secara sederhana, hukum fiqh terbagi 2, yaitu urusan privat  
urusan publik.
Kita boleh berbeda dalam 
mengamalkan hukum2 fiqh yg berkaitan dg urusan privat. Soal fiqh wudhu, 
shalat, puasa, bahkan haji boleh kita lakukan sesuai mazhab masing2.
 
Tapi ketika ibadah kita atau hukum-hukum fiqh sudah memasuki wilayah publik, 
kita tidak boleh ikhtilaf. Demi kepastian hukum  ketertiban umum. 
Mazhab2 yg berbeda menetapkan hari wukuf di Arafah yg juga berbeda-beda. Tapi 
ketika Kerajaan Saudi menetapkan hari wukuf (misalnya Kamis), maka seluruh 
jamaah haji mematuhi. Apapun mazhabnya. Syiah  Sunni wukuf pd hari yg sama. 
Bisa Anda bayangkan apa yg terjadi sekiranya tiap 
mazhab bertahan dgn keputusan yg berbeda-beda? Bayangkan kacau balaunya 
ibadah haji karena 2 kali wukuf, 2 kali melempar jumrah, dst. (Dikutip 
dari penjelasan Prof DR Jalaluddin Rakhmat, Ketua Dewan Syura IJABI)
 
Karena itu, sesuai fatwa Ayatullah Sayyid Ali Khamenei (semoga Allah 
panjangkan usia beliau dalam keberkahan) bahwa dalam penetapan tanggal 1 Bulan 
Ramadhan kita harus mengikuti Keputusan Hakim Syar'i di negerinya masing-masing 
(dalam hal ini, di Indonesia adalah Pemerintah Republik 
Indonesia c.q. Kementerian Agama), maka Ketua Dewan Syura IJABI Prof DR 
Jalaluddin Rakhmat menetapkan bahwa awal dimulainya puasa bulan Ramadhan 
(Tanggal 1 Bulan Ramadhan) adalah pada Tanggal 1 Agustus 2011, sesuai 
Keputusan Pemerintah RI.
 
Tambahan penjelasan, merujuk dari Kitab Ayatullah Sayyid Ali Khamenei:
 
Ajwibah 
Istifta'at,
 
Perkara no. 837:
Sekiranya penentuan awal bulan Ramadhan atau Idul Fitri karena tiadanya 
kemungkinan melihat Hilal atau menentukan wujudnya di langit karena 
sebab yg lain, dan 30 hari di bulan Sya'ban atau bulan Ramadhan belum 
lengkap sepenuhnya, apakah bagi kami yg tinggal di Jepang diperbolehkan 
utk mengikuti Ufuq Iran atau mengikuti penanggalan yang kami yakini? Apa 
kewajiban kami?
 
Jawab: Sekiranya awal bulan tdk 
memungkinkan diketahui dari ru'yat Hilal bahkan di ufuk kota-kota yg 
bertetangga yang satu ufuk, atau dari kesaksian dua orang adil, atau 
dari ketentuan Hakim (pemerintah), maka ia harus berihtiyath hingga awal bulan 
ditentukan.
 
Perkara no. 841:
Sekiranya di antara para ulama satu kota terjadi ikhtilaf menentukan keberadaan 
Hilal,  semua ulama itu dikenal adil di antara para mukallaf, 
bahkan dalil2 yg mereka berikan pun meyakinkan, apa kewajiban kami dlm 
perkara seperti ini?
 
Jawab: Sekiranya ikhtilaf yg terjadi 
antara kepastian iya  tidak, yaitu bahwa yg satu menegaskan 
keberadaan Hilal  yg lain menegasikannya, ikhtilaf ini menjatuhkan 
kedua pendapat itu. Kewajiban mukallaf adlh utk mengesampingkan 
keduanya. Dan mengenai berpuasa atau tidak, mendasarkan dirinya pd 
ketentuan asal. Tapi sekiranya perbedaan yg terjadi adalah antara yg 
menegaskan wujud Hilal  yg tdk mengetahui ttg keberadaannya, maka 
sekiranya yg menegaskan keberadaan Hilal dikenal sbg seorang yg adil, 
maka itu cukup menjadi hujjah syar'i, wajib utk diikuti. Begitu pula 
sekiranya keberadaan Hilal sudah ditentukan oleh Hakim Syar'i, ketentuan itu 
hujjah syar'i  bagi semua mukallaf wajib utk menaati  
mengikutinya.
 
 
Perkara no. 848:
Apakah awal bulan suci Ramadhan atau akhirnya harus ditentukan dari ru'yat 
Hilal atau dapat kami tentukan dari penanggalan, walaupun bulan Sya'ban 
belum genap tigapuluh hari?
 
Jawab: Awal atau akhir bulan 
Ramadhan ditentukan oleh ru'yat mukallaf sendiri, atau kesaksian dua 
adil, atau dia yang dikenal karena keilmuannya atau dgn genap berlalunya 
tigapuluh hari atau dengan ketentuan hukum Hakim (di sini tanpa 
tertulis syar'i).
 
Perkara no. 849: 
Sekiranya sudah diperbolehkan mengikuti pengumuman ru'yat hilal dari Pemerintah 
(bahasa Persianya: Daulat), dan pengumuman pemerintah itu bersandarkan 
pada dalil-dalil ilmiah untuk juga menentukan keberadaan bulan bagi 
negara-negara di sekitarnya, apakah Islami atau tidaknya menjadi 
syarat bagi pemerintah ini? Sekiranya pemerintahnya zalim dan fajir, 
apakah juga boleh mengikuti pengumumannya?
 
Jawab: 
Penguasa, dalam urusan ini, adalah penentu keyakinan dalam ru'yat di 
daerah itu. Bagi mukallaf cukup untuk mengikutinya.
 
Sumber: Diterjemahkan oleh Ustadz Miftah F. Rakhmat dari Risalah-e Ajwibah-e 
al-Istiftaa'at, Bahasa Persia, halaman 186 - 189. Cetakan Intisyarat 
Bainal Milali al-Huda 1386 HS, Teheran.
Terimakasih 
kepada Ustadz Miftah Fauzi Rakhmat, Anggota Dewan Syura IJABI, yg telah 
mengutip  menerjemahkan bagian-bagian tersebut utk diketahui para 
pengikut Ahlulbait khususnya ijabiyyun se-Indonesia. 
 
Tambahan catatan dari Prof DR Jalaluddin Rakhmat [Ketua Dewan Syura IJABI] :
 
Saya akan kutipkan penjelasan Ayatullah Al-Uzhma Syaikh Ja'far Subhani dalam 
kitabnya yang bisa diakses di internet: 

  1   2   >