Kasus inflasi yang dikemukakan mas Bango sepertinya jarang terjadi di zaman 
Nabi. Lihat haditsnya:

Anas Ibnu Malik berkata: Pada zaman Rasulullah SAW pernah terjadi kenaikan 
harga barang-barang di Madinah. Maka orang-orang berkata: Wahai Rasulullah, 
harga barang-barang melonjak tingi, tentukanlah harga bagi kami. Lalu 
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allahlah penentu harga, Dialah yang 
menahan, melepas dan pemberi rizki. Dan aku berharap menemui Allah dan berharap 
tiada seorangpun yang menuntutku karena kasus penganiayaan terhadap darah 
maupun harta benda." Riwayat Imam Lima kecuali Nasa'i. Hadits shahih menurut 
Ibnu Hibban.

Di situ dikatakan "PERNAH".. Artinya tidak terjadi terus menerus/sering. Ini 
bisa terjadi pada saat musim panen di mana harga pangan turun dan musim 
paceklik harga pangan naik karena langka.

Pada uang emas fluktuasi harga karena itu tetap akan terjadi. Tapi selalu 
kembali ke titik setimbang. Pada uang kertas rupiah/dollar, nilainya merosot 
terus menerus karena memang nilai rielnya paling rp 10/lembar.

Selain itu nilai emas vs barang meski fluktuatif tetap kembali kepada 
kesetimbangan hingga secara umum stabil selama 14 abad lebih.

Di Indonesia ongkos naik haji dari tahun 1970-an hingga sekarang tetap 100 gram 
emas. Padahal kalau rupiah dari Rp 182.000 naik jadi Rp 35.000.000 pada tahun 
2009. Naik 192 x lipat (19200%).

Lihat beritanya di Tempo:
MBM TEMPO
Lagi pula, mulai 1970 subsidi haji diberhentikan. Ini mengakibatkan Ongkos Naik 
Haji (ONH) tahun 1969/1970 sebesar Rp 182.000, naik dari tahun sebelumnya ...
majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/1978/08/26/EB/mbm..19780826.EB72605.id.html

Lihat stabilitas dinar emas dalam jangka panjang:

Dari Urwah al-Bariqy ra bahwa Nabi SAW pernah memberinya satu dinar untuk 
dibelikan seekor hewan kurban atau kambing. Ia membeli dengan uang tersebut dua 
ekor kambing dan menjual salah satunya dengan harga satu dinar. Lalu ia datang 
kepada beliau dengan seekor kambing dan satu dinar. Beliau mendoakan agar 
jual-belinya diberkahi Allah, sehingga kalaupun ia membeli debu, ia akan 
memperoleh keuntungan. Riwayat Imam Lima kecuali Nasa'i. Bukhari meriwayatkan 
hadits tersebut dalam salah satu riwayatnya, namun lafadznya tidak seperti itu

Nah menurut mas Bango mana yang lebih baik?
Emas yang inflasinya misalnya 5% dalam 14 abad atau uang kertas rupiah yang 
inflasinya sampai 19200% hanya dalam waktu kurang dari 50 tahun?

Kalau saya sih tidak bingung/pusing untuk memilih mana yang lebih baik....

===

Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490

ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900

Informasi selengkapnya ada di:

http://www.media-islam.or.id

Ingin belajar Islam?

Kirim email ke: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com

--- Pada Sel, 3/3/09, Arif Muljadi <mari...@yahoo.com> menulis:

Dari: Arif Muljadi <mari...@yahoo.com>
Topik: [ekonomi-nasional] Re: Uang yang beredar
Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 3 Maret, 2009, 8:55 PM











    
            Mari kita tengok negara yang katanya ekonominya, stabilitasnya, 
militernya, kapitalisnya, pertaniannya, industrinya paling jagoan. Lihat 
inflasi di sana melalui website menarik

http://www.westegg.. com/inflation/ .



Ini yang saya lakukan di situ:

------------ --------- ---------

The following form adjusts any given amount of money for inflation, according 
to the Consumer Price Index, from 1800 to 2007. Enjoy!

Enter the amount of money: 100

Enter the initial year (1800-2007): 1800

Enter the final year (1800-2007): 2007



Hasilnya:

---------

What cost $100 in 1800 would cost $1204.60 in 2007.

Also, if you were to buy exactly the same products in 2007 and 1800,

they would cost you $100 and $8.53 respectively. 



Memang, dalam sistem moneter menggunakan uang emas, bisa ada inflasi. Seperti 
sudah aaya bilang, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Tapi, apakah di dalam 
sistem moneter dengan uang emas akan ada inflasi yang seperti di atas yang 
bahkan terjadi di negara yang konon paling jagoan?



-Arif-



--- In ekonomi-nasional@ yahoogroups. com, Bango Samparan <bsampa...@. ..> 
wrote:

>

> --- On Wed, 3/4/09, A Nizami <nizam...@.. .> wrote:

> 

> > From: A Nizami <nizam...@.. .>

> 

> > Iya mas Arif.

> > Kalau uang emas, tanpa dijaga pun nilainya di seluruh dunia

> > relatif sama. Saat ini sekitar Rp 300 ribu/gram. Meski ada

> > turun/naik tidak akan drastis. Selalu kembali ke titik

> > kesetimbangan. Harusnya mas Bango bisa mempelajari

> > kestabilan nilai dinar emas dari Buku Sahih Bukhari yang

> > menceritakan 1.400 tahun lalu harga seekor kambing hanya 1

> > dinar (4,25 gram emas 22 karat), eh sekarang ternyata

> > harganya sama sekitar 1 dinar juga.

> 

> Mohon maaf lho, panjenengan berdua ini pernah baca buku Ekonomi Moneter 
> enggak? Terus terang cara panjenengan berdua memahami fenomena JUB (jumlah 
> uang beredar) itu terlalu sederhana, makanya membayangkan masalah inflasi 
> dalam standar emas dan perak tidak sampai-sampai.

> 

> Standar emas dan perak, seperti pernah saya utarakan, memang akan 
> menyelesaikan masalah instabilitas nilai tukar, tetapi tidak secara otomatis 
> menyelesaikan masalah inflasi. Masalah inflasi nantinya tetap harus dimanage 
> lewat kebijakan moneter dan fiskal yang piawai. Mengapa hayo? Ya, salah 
> satunya karena masalah JUB itu lho:-)

> 

> Bayangkan sekarang perekonomian sudah pakai standar emas dan perak, nah 
> mungkin tidak terjadi inflasi? Ya mungkin saja, kan harga komoditas bisa naik 
> tho dari sekian dinar menjadi sekian dinar. (Jangan berpikir lagi dalam 
> kontradiksi dinar dan kertas, komoditas kan tidak hanya kambing saja.)

> 

> Mas Nizami pernah enggak baca-baca kisah mengenai para sahabat mengeluh 
> karena harga-harga barang naik, dan mereka meminta Rasulullah melakukan 
> intervensi harga? Kemudian Rasulullah menolak. Semoga pernah ya:-) Nah, di 
> buku-buku ekonomi Islam nantinya akan menarik sekali diskusi mengenai 
> intervensi harga ini: boleh atau tidak? kapan? bagaimana?

> 

> Kok bisa ya harga-harga naik, kok bisa ya sampai masyarakat mengeluh, padahal 
> itu di zaman Rasulullah lho, pakai Dinar dan Dirham.

> 

> Moga-moga panjenengan berdua bisa memahami di mana kita sama di mana kita 
> berbeda:-)

> 

> Salam hangat

> B. Samparan

>




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Kirim email ke