Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-10 Terurut Topik deddy . sebayang
betul pak Yuwono, diskusi ini memang berisik. Mungkin ada saatnya kita perlu 
jadi penonton yg baik, yg menikmati pertunjukan hingga selesai sebelum bertepuk 
tangan atau pulang dengan kecewa, wong gratis ini. Saya yakin mas Andang dan 
teamnya pasti mendengarkan saran2 dari milis dengan berbesar hati karena hasil 
jerih payahnya, yg dibiayai dari kocek pribadi,  mendapat perhatian besar dari 
komunitas geologi. Hanya seorang explorationist sejati yg berani mengambil 
keputusan seperti itu. Salut!

Deddy 


Sent from my BlackBerry® from Vodafone

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Fri, 10 Feb 2012 14:10:29 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?

Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?

Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik
sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir
bila dilihat dari resistivity).
Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
samadi para praktisi kerohanian.
Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari
2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip
sungai bawah tanah di carst topography.
Sharing pengalaman saja.

Salam,
Yatno ITB (YSY)

-Original Message-
From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] 
Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
juga masih spekulatif dan multi tafsir..
Ruskamto 1061
-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk
menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk
diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
campuran beton.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jone

RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-10 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Vi, banyak sekali aspek volkanik yang berbeda dengan aspek sedimen yang
lain.

Di volkanik juga sudah dicoba diterapkan facies seperti di sedimen: Facies
core, F. Proximal, F. Medial, F. Distal, masing- masing facies dicirikan
himpunan dan struktur batuan yang khas.

Salam,

YSY

 

From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] 
Sent: Friday, February 10, 2012 3:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

 

Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik
karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo
maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy.

Suwun
Avi 0666
Bendahara IAGI



2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono 

Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?

Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?

Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik
sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir
bila dilihat dari resistivity).
Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
samadi para praktisi kerohanian.
Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari
2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip
sungai bawah tanah di carst topography.
Sharing pengalaman saja.

Salam,
Yatno ITB (YSY)

-Original Message-
From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com]
Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
juga masih spekulatif dan multi tafsir..
Ruskamto 1061
-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk
menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk
diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
campuran beton.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya?

Salam
Razi

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). S

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-10 Terurut Topik koesoema
Memang kalau menemukan rongga saja tdk berarti ditemukannya bangunan/piramid, 
tetapi kalau lubang bor dilengkapi down-hole camera mungkin dapat dilihat 
adanya dinding rongga yg vertikal dan datar, bahkan mungkin dg gambar2/tulisan2 
hyroglyph, atau lantai horizontal yg datar dg benda tempayan dan artefact 
lainnya, apa lagi ada sarcophag dg mummynya sekalian. Nah kalau hal ini yg 
ditemukan baru saya percaya adanya pyramid atau bangunan kuno dg peradaban yg 
telah hilang. Ini maksud saya supaya lubang bor bisa diintip dg down-hole 
camera. Kalau hanya ada isian pasir halus saja atau lapisan 'semen' antara blok 
batuan, masih bisa ditafsirkan macam2. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi avianto 
Date: Fri, 10 Feb 2012 15:08:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik
karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo
maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy.

Suwun
Avi 0666
Bendahara IAGI


2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono 

> Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?
>
> Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
> batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?
>
> Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi
> volkanik
> sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
> volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
> satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
> tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
> proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah
> tafsir
> bila dilihat dari resistivity).
> Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
> samadi para praktisi kerohanian.
> Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih
> dari
> 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
> tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube,
> mirip
> sungai bawah tanah di carst topography.
> Sharing pengalaman saja.
>
> Salam,
> Yatno ITB (YSY)
>
> -Original Message-
> From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com]
> Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
> ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
> kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
> penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
> membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
> juga masih spekulatif dan multi tafsir..
> Ruskamto 1061
> -----Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
> adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
> perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
> dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk
> menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk
> diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
> dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
> rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
> dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
> campuran beton.
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> -Original Message-
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
> begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
> Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya?
>
> Salam
> Razi
>
> -Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namany

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-10 Terurut Topik rakhmadi avianto
Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik
karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo
maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy.

Suwun
Avi 0666
Bendahara IAGI


2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono 

> Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?
>
> Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
> batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?
>
> Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi
> volkanik
> sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
> volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
> satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
> tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
> proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah
> tafsir
> bila dilihat dari resistivity).
> Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
> samadi para praktisi kerohanian.
> Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih
> dari
> 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
> tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube,
> mirip
> sungai bawah tanah di carst topography.
> Sharing pengalaman saja.
>
> Salam,
> Yatno ITB (YSY)
>
> -Original Message-
> From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com]
> Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
> ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
> kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
> penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
> membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
> juga masih spekulatif dan multi tafsir..
> Ruskamto 1061
> -----Original Message-----
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
> adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
> perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
> dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk
> menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk
> diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
> dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
> rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
> dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
> campuran beton.
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> -Original Message-
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
> begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
> Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya?
>
> Salam
> Razi
>
> -Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namanya RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> -Original Message-
> From: Shofiyuddin 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Pak Koesoema,
> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>
> Shofi
>
>
> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
>  wrote:
> > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
> Begitu
> > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung
> bisa
> > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Ch

RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-10 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Wong yang ditemukan dari coring cuma batu, pasir dan tanah, dan rongga: dari
data ini kita bisa interpretasi apa saja. Lain halnya kalau ditemukan
grabah, keramik, peralatan batu dsb., yang jelas merupakan sisa peninggalan
suatu budaya manusia.

Salam,

YSY

 

 

From: o - musakti [mailto:o_musa...@yahoo.com.au] 
Sent: Wednesday, February 08, 2012 4:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

 


Pertanyaan dari saya yang awam soal penentuan umur untuk arkheologi

Apa signifikansi carbon dating paleosol ? Dalam benak saya umur yang didapat
hanya bisa ditarik sebagai batas bawah alias 'not older than' dari struktur
bangunan diatasnya. seumpama Daendels bikin villa di daerah inipun, dating
paleosol bakal menunjukkan umur yang sama yaitu 5500 ybp.

Apakah ada material lain yang bisa di dating untuk menunjukkan kapan 'candi'
ini berdiri ? Mortar perekat blok-blok batu (kalau ada) , mungkin ?

 

  _  

From: abacht...@cbn.net.id ; 
To: ; 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring 
Sent: Wed, Feb 8, 2012 9:19:53 AM 


Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500)

Salam
ADB
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id  
Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 
To:  >
Reply-To:  >
Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Rekan2 geosains,

Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan
bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa
situs Gn. Padang berumur 2500th. 

Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg
berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di
atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami
masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses
yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan
laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan
dalam waktu sesingkat2nya.

Salam
ADB-DHN
Powered by Telkomsel BlackBerryR

 



RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?

Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?

Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik
sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir
bila dilihat dari resistivity).
Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
samadi para praktisi kerohanian.
Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari
2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip
sungai bawah tanah di carst topography.
Sharing pengalaman saja.

Salam,
Yatno ITB (YSY)

-Original Message-
From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] 
Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
juga masih spekulatif dan multi tafsir..
Ruskamto 1061
-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk
menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk
diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
campuran beton.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> ber

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik rakhmadi . avianto
La wong bilung koq di ladeni
Intimate multi tafsir jadinya

Salam
Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-


Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik Ruskamto
Kalau dilakukan dg trenching, mungkin segera terungkap dan diskusinya tidak 
seheboh sekarang. Nah karena pembuktiannya dg coring maka menjadi seronok, 
kayak nonton striptease sedikit demi sedikit.
RUS

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:50:04 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Kelihatannya banyak tidk sadar bahwa pemboran ini bukan pemboran minyak dg BHT 
segala yg menyangkut ribuan meter. Ini hanya menyangkut puluhan meter saja, 
bahkan tidak pelu casing, kecuali di permukaan saja. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ferdi Rizal 
Date: Thu, 9 Feb 2012 11:56:20 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Mas Andang,

Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di
"piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa
diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang
tertutupi tanah atau batuan.

Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam
sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah
lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal
nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera
masuk...

IMHO,
salam

On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id  wrote:
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namanya RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Shofiyuddin 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Pak Koesoema,
> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>
> Shofi
>
>
> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
>  wrote:
>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
>> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
>> Begitu
>> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung
>> bisa
>> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel
>> atau
>> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
>> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga
>> bisa)
>> Wassalam
>> RPK
>>
>> - Original Message -
>> From: Andang Bachtiar
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
>> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas,
>> mineral,
>> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
>> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi,
>> diinterpretasi
>> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
>> pemboran).
>> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
>> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
>> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat
>> anomali2
>> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar,
>> resistivity
>> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
>> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
>> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan
>> untuk
>> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil
>> analisis
>> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>>
>> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
>> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
>> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
>> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>>
>>
>>
>> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan
>> kami
>> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
>> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
>> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah
>> akan
>> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
>> batuan kami.
>>
>>
>

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik Ruskamto
Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti ada 
rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di 
kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir penyebab 
loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana membedakan 
boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya juga masih 
spekulatif dan multi tafsir..
Ruskamto 1061
-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan 
adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk 
perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus 
dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk menentukan 
pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk diketemukan 
tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa dibedakan antara 
pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika rongga itu diisi 'bedak' 
barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman dulu khusus buat pasir buatan, 
orang modern saja pake pasir alami untuk campuran beton.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu 
mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya 
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi 
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga 
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock 
image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity
> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>
> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>
>
>
> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan
> dibantu analisis POLL

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik kartiko samodro
paling tidak berita positifmau bentuknya piramida atau bukan yang jelas
penemuan peradaban tua

2012/2/9 

> **
> Wah jd berita mendunia,pdhl td sore di metrotv seorang doktor arkeolog UI
> aja tdk yakin itu sebuah piramida.menurut keterangan beliau gn.padang bnr
> ada unsur sentuhan manusia,tetapi kalo diinterpretasikan sbg piramida sgt
> terlalu dini.tp kini berita itu kian tersiar diseluruh dunia.pemberitaan
> yg mengagumkan,pemberitaan media sungguh hebattt.. Salam, JG
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
>  *From: *"Fatchur Zamil" 
> *Date: *Thu, 9 Feb 2012 12:25:53 +
> *To: *
>   *ReplyTo: *
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Di TV 7, disiarkan 7 penemuan piramida didunia, 2 diantaranya
> Sadahurip dan Gn Padang, hebat. Fz
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: *Rovicky Dwi Putrohari 
> *Date: *Thu, 9 Feb 2012 18:22:18 +0700
> *To: *iagi-net@iagi.or.id
> *ReplyTo: *
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Saya malah kahwatir potensial konflik lebih besar dengan arkeologist.
> Dari kaidah dan tata cara arkeologist yg saya tahu ada beberapa tahap
> sebelum melakukan uji lanjutan. Awalnya studi literatur, kalau memang ada
> dugaaan selanjutnya survey dan diketemukan evidence atau data pendahuluan,
> kalau keduanya mendukung baru akan dilakukan excavasi dan dan kalau sudah
> ketemu bisa dilakukan restorasi atau rekonstruksi. Sependek pegetahuanku
> dua langkah awal dengan referensi dan data awal tidk menunjukkan adanya
> alasan utk dilkukan excavasi, makanya arkeologis hanya mencatat yg sudah
> ada saja. Dan penemuan gunung padang juga sdh tercatat sejak jaman belanda.
> Berbeda dengan cerita candi di Uii jogja yg data awalnya diketemukan
> secara tidak sengaja. Didalam kampus UII jogja diketemukan artefak, ketika
> akan membangun gedung. Sehingga pembangunan gedungnya terhenti (terganggu).
> Nah kalau dugaan mang okim ada yg memprotest alasa uu maka hal ini akan
> mencetuskan konflik kepentingan. Yg lebih srrius, Ini mirip adanya dugaan
> tambang mineral atau batubara dibawah lahan hutan, mana yang harus
> didahulukan ?
> Geolog bisa saja beragumen lain, namun arkeolog juga punya uu penyelamatan
> artefak "mainan"nyaKalau diexcavasi serampangan justru akan menghilangkan
> jejak-jejak arkeologisnya. Seperti kalau geolog melihat singkapan tetapi
> malah Ada yg berusaha "dibongkar" karena ada mineral atau nilai ekonomi
> batuannya.
>
> Saran saya, kelompok yg yakin bahwa ini peninggalan artefak manusia, cari
> saja arkeolog ternama tetapi yang yg "separtai"  (satu paham) dengan
> pemikiran adanya kemungkinan piramida di gunung Padang ini. Sehingga bila
> dilakukan excavasi, maka proses penggalian arkeologis ini juga mengikuti
> kaidah keilmuannya.
>
> Nah kalau ga bisa rujuk dan akhirnya  dijadikan polemik abadi begini kan
> malah syapa tahu meningkatkan nilai jual pariwisatanya :) mirip danau
> lochness atau lokasi pendaratan UFO.
>
> Science, myth and hope may creates a "fun" phenomena.
>
> Rdp
> Ini soal politik, hobi, ilmiah, atau "fun game" ya ?
>
> On Thursday, February 9, 2012,   wrote:
> > Dari wawancara dg dosen arkeologi UI di Metro katanya Pusat Purbakala
> sdh pernah melakukan exkavasi di G. Padang, tetapi mungkin tdk menemukan
> sesuatu yg menghebohkan seperti peradaban tua atau tanda-tanda katastrofi
> purba, sehingga tdk masuk berita. RPK
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > -Original Message-
> > From: "miko" 
> > Date: Thu, 9 Feb 2012 10:33:38
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Reply-To: 
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> >
> > Rekan-rekan IAGI yang budiman,
> >
> > Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan
> pembuatan sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi
> ini adalah Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11
> Tahun 2011. Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi
> metode sumur uji --- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari
> komunitas arkeologi.
> >
> > Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm,
> sangsi hukumnya sangat berat lho.
> >
> > Wassalam,
> >
> > Mang Okim
> > -Original Message-
> > From: a...@geologist.com
> > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54
> > To: 
> > Reply-To: 
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> > Numpang comment juga...
> >
> > Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap
> memperhatikan sisi safety sampai batas aman 

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik julianusginting00
Wah jd berita mendunia,pdhl td sore di metrotv seorang doktor arkeolog UI aja 
tdk yakin itu sebuah piramida.menurut keterangan beliau gn.padang bnr ada unsur 
sentuhan manusia,tetapi kalo diinterpretasikan sbg piramida sgt terlalu dini.tp 
kini berita itu kian tersiar diseluruh dunia.pemberitaan yg 
mengagumkan,pemberitaan media sungguh hebattt.. 
   Salam,   
 JG
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Fatchur Zamil" 
Date: Thu, 9 Feb 2012 12:25:53 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Di TV 7, disiarkan 7 penemuan piramida didunia, 2 diantaranya 
Sadahurip dan Gn Padang, hebat. Fz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Thu, 9 Feb 2012 18:22:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Saya malah kahwatir potensial konflik lebih besar dengan arkeologist.
Dari kaidah dan tata cara arkeologist yg saya tahu ada beberapa tahap
sebelum melakukan uji lanjutan. Awalnya studi literatur, kalau memang ada
dugaaan selanjutnya survey dan diketemukan evidence atau data pendahuluan,
kalau keduanya mendukung baru akan dilakukan excavasi dan dan kalau sudah
ketemu bisa dilakukan restorasi atau rekonstruksi. Sependek pegetahuanku
dua langkah awal dengan referensi dan data awal tidk menunjukkan adanya
alasan utk dilkukan excavasi, makanya arkeologis hanya mencatat yg sudah
ada saja. Dan penemuan gunung padang juga sdh tercatat sejak jaman belanda.
Berbeda dengan cerita candi di Uii jogja yg data awalnya diketemukan secara
tidak sengaja. Didalam kampus UII jogja diketemukan artefak, ketika akan
membangun gedung. Sehingga pembangunan gedungnya terhenti (terganggu).
Nah kalau dugaan mang okim ada yg memprotest alasa uu maka hal ini akan
mencetuskan konflik kepentingan. Yg lebih srrius, Ini mirip adanya dugaan
tambang mineral atau batubara dibawah lahan hutan, mana yang harus
didahulukan ?
Geolog bisa saja beragumen lain, namun arkeolog juga punya uu penyelamatan
artefak "mainan"nyaKalau diexcavasi serampangan justru akan menghilangkan
jejak-jejak arkeologisnya. Seperti kalau geolog melihat singkapan tetapi
malah Ada yg berusaha "dibongkar" karena ada mineral atau nilai ekonomi
batuannya.

Saran saya, kelompok yg yakin bahwa ini peninggalan artefak manusia, cari
saja arkeolog ternama tetapi yang yg "separtai"  (satu paham) dengan
pemikiran adanya kemungkinan piramida di gunung Padang ini. Sehingga bila
dilakukan excavasi, maka proses penggalian arkeologis ini juga mengikuti
kaidah keilmuannya.

Nah kalau ga bisa rujuk dan akhirnya  dijadikan polemik abadi begini kan
malah syapa tahu meningkatkan nilai jual pariwisatanya :) mirip danau
lochness atau lokasi pendaratan UFO.

Science, myth and hope may creates a "fun" phenomena.

Rdp
Ini soal politik, hobi, ilmiah, atau "fun game" ya ?

On Thursday, February 9, 2012,   wrote:
> Dari wawancara dg dosen arkeologi UI di Metro katanya Pusat Purbakala sdh
pernah melakukan exkavasi di G. Padang, tetapi mungkin tdk menemukan
sesuatu yg menghebohkan seperti peradaban tua atau tanda-tanda katastrofi
purba, sehingga tdk masuk berita. RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "miko" 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 10:33:38
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
> Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan
pembuatan sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi
ini adalah Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11
Tahun 2011. Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi
metode sumur uji --- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari
komunitas arkeologi.
>
> Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm,
sangsi hukumnya sangat berat lho.
>
> Wassalam,
>
> Mang Okim
> -----Original Message-
> From: a...@geologist.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Numpang comment juga...
>
> Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap
memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian
bisa dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm.
>
> Regards,
> Adie
> 3602
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code
of practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake
fiberglass transparan, (esemka 

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik Fatchur Zamil
Di TV 7, disiarkan 7 penemuan piramida didunia, 2 diantaranya 
Sadahurip dan Gn Padang, hebat. Fz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Thu, 9 Feb 2012 18:22:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Saya malah kahwatir potensial konflik lebih besar dengan arkeologist.
Dari kaidah dan tata cara arkeologist yg saya tahu ada beberapa tahap
sebelum melakukan uji lanjutan. Awalnya studi literatur, kalau memang ada
dugaaan selanjutnya survey dan diketemukan evidence atau data pendahuluan,
kalau keduanya mendukung baru akan dilakukan excavasi dan dan kalau sudah
ketemu bisa dilakukan restorasi atau rekonstruksi. Sependek pegetahuanku
dua langkah awal dengan referensi dan data awal tidk menunjukkan adanya
alasan utk dilkukan excavasi, makanya arkeologis hanya mencatat yg sudah
ada saja. Dan penemuan gunung padang juga sdh tercatat sejak jaman belanda.
Berbeda dengan cerita candi di Uii jogja yg data awalnya diketemukan secara
tidak sengaja. Didalam kampus UII jogja diketemukan artefak, ketika akan
membangun gedung. Sehingga pembangunan gedungnya terhenti (terganggu).
Nah kalau dugaan mang okim ada yg memprotest alasa uu maka hal ini akan
mencetuskan konflik kepentingan. Yg lebih srrius, Ini mirip adanya dugaan
tambang mineral atau batubara dibawah lahan hutan, mana yang harus
didahulukan ?
Geolog bisa saja beragumen lain, namun arkeolog juga punya uu penyelamatan
artefak "mainan"nyaKalau diexcavasi serampangan justru akan menghilangkan
jejak-jejak arkeologisnya. Seperti kalau geolog melihat singkapan tetapi
malah Ada yg berusaha "dibongkar" karena ada mineral atau nilai ekonomi
batuannya.

Saran saya, kelompok yg yakin bahwa ini peninggalan artefak manusia, cari
saja arkeolog ternama tetapi yang yg "separtai"  (satu paham) dengan
pemikiran adanya kemungkinan piramida di gunung Padang ini. Sehingga bila
dilakukan excavasi, maka proses penggalian arkeologis ini juga mengikuti
kaidah keilmuannya.

Nah kalau ga bisa rujuk dan akhirnya  dijadikan polemik abadi begini kan
malah syapa tahu meningkatkan nilai jual pariwisatanya :) mirip danau
lochness atau lokasi pendaratan UFO.

Science, myth and hope may creates a "fun" phenomena.

Rdp
Ini soal politik, hobi, ilmiah, atau "fun game" ya ?

On Thursday, February 9, 2012,   wrote:
> Dari wawancara dg dosen arkeologi UI di Metro katanya Pusat Purbakala sdh
pernah melakukan exkavasi di G. Padang, tetapi mungkin tdk menemukan
sesuatu yg menghebohkan seperti peradaban tua atau tanda-tanda katastrofi
purba, sehingga tdk masuk berita. RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "miko" 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 10:33:38
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
> Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan
pembuatan sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi
ini adalah Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11
Tahun 2011. Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi
metode sumur uji --- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari
komunitas arkeologi.
>
> Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm,
sangsi hukumnya sangat berat lho.
>
> Wassalam,
>
> Mang Okim
> -----Original Message-----
> From: a...@geologist.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Numpang comment juga...
>
> Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap
memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian
bisa dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm.
>
> Regards,
> Adie
> 3602
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code
of practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake
fiberglass transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter
besar yg bisa masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk
penyelamatan penambang di chile)
> Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali
ya hehehe
>
> Salam
> Razi
> -Original Message-
> From: "ok.taufik" 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50
> To: 
&g

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Saya malah kahwatir potensial konflik lebih besar dengan arkeologist.
Dari kaidah dan tata cara arkeologist yg saya tahu ada beberapa tahap
sebelum melakukan uji lanjutan. Awalnya studi literatur, kalau memang ada
dugaaan selanjutnya survey dan diketemukan evidence atau data pendahuluan,
kalau keduanya mendukung baru akan dilakukan excavasi dan dan kalau sudah
ketemu bisa dilakukan restorasi atau rekonstruksi. Sependek pegetahuanku
dua langkah awal dengan referensi dan data awal tidk menunjukkan adanya
alasan utk dilkukan excavasi, makanya arkeologis hanya mencatat yg sudah
ada saja. Dan penemuan gunung padang juga sdh tercatat sejak jaman belanda.
Berbeda dengan cerita candi di Uii jogja yg data awalnya diketemukan secara
tidak sengaja. Didalam kampus UII jogja diketemukan artefak, ketika akan
membangun gedung. Sehingga pembangunan gedungnya terhenti (terganggu).
Nah kalau dugaan mang okim ada yg memprotest alasa uu maka hal ini akan
mencetuskan konflik kepentingan. Yg lebih srrius, Ini mirip adanya dugaan
tambang mineral atau batubara dibawah lahan hutan, mana yang harus
didahulukan ?
Geolog bisa saja beragumen lain, namun arkeolog juga punya uu penyelamatan
artefak "mainan"nyaKalau diexcavasi serampangan justru akan menghilangkan
jejak-jejak arkeologisnya. Seperti kalau geolog melihat singkapan tetapi
malah Ada yg berusaha "dibongkar" karena ada mineral atau nilai ekonomi
batuannya.

Saran saya, kelompok yg yakin bahwa ini peninggalan artefak manusia, cari
saja arkeolog ternama tetapi yang yg "separtai"  (satu paham) dengan
pemikiran adanya kemungkinan piramida di gunung Padang ini. Sehingga bila
dilakukan excavasi, maka proses penggalian arkeologis ini juga mengikuti
kaidah keilmuannya.

Nah kalau ga bisa rujuk dan akhirnya  dijadikan polemik abadi begini kan
malah syapa tahu meningkatkan nilai jual pariwisatanya :) mirip danau
lochness atau lokasi pendaratan UFO.

Science, myth and hope may creates a "fun" phenomena.

Rdp
Ini soal politik, hobi, ilmiah, atau "fun game" ya ?

On Thursday, February 9, 2012,   wrote:
> Dari wawancara dg dosen arkeologi UI di Metro katanya Pusat Purbakala sdh
pernah melakukan exkavasi di G. Padang, tetapi mungkin tdk menemukan
sesuatu yg menghebohkan seperti peradaban tua atau tanda-tanda katastrofi
purba, sehingga tdk masuk berita. RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "miko" 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 10:33:38
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
> Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan
pembuatan sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi
ini adalah Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11
Tahun 2011. Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi
metode sumur uji --- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari
komunitas arkeologi.
>
> Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm,
sangsi hukumnya sangat berat lho.
>
> Wassalam,
>
> Mang Okim
> -----Original Message-----
> From: a...@geologist.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Numpang comment juga...
>
> Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap
memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian
bisa dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm.
>
> Regards,
> Adie
> 3602
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code
of practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake
fiberglass transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter
besar yg bisa masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk
penyelamatan penambang di chile)
> Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali
ya hehehe
>
> Salam
> Razi
> -Original Message-
> From: "ok.taufik" 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
> Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya?
>
> S

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik koesoema
Dari wawancara dg dosen arkeologi UI di Metro katanya Pusat Purbakala sdh 
pernah melakukan exkavasi di G. Padang, tetapi mungkin tdk menemukan sesuatu yg 
menghebohkan seperti peradaban tua atau tanda-tanda katastrofi purba, sehingga 
tdk masuk berita. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "miko" 
Date: Thu, 9 Feb 2012 10:33:38 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan pembuatan 
sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi ini adalah 
Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11 Tahun 2011. 
Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi metode sumur uji 
--- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari komunitas arkeologi.

Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm, sangsi 
hukumnya sangat berat lho.

Wassalam,

Mang Okim
-Original Message-
From: a...@geologist.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Numpang comment juga...

Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap 
memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian bisa 
dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm.

Regards,
Adie
3602

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code of 
practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake fiberglass 
transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter besar yg bisa 
masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk penyelamatan penambang 
di chile) 
Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali ya 
hehehe

Salam
Razi 
-Original Message-
From: "ok.taufik" 
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu 
mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya 
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi 
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga 
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock 
image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity
> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> rencana loka

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik miko
Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan pembuatan 
sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi ini adalah 
Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11 Tahun 2011. 
Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi metode sumur uji 
--- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari komunitas arkeologi.

Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm, sangsi 
hukumnya sangat berat lho.

Wassalam,

Mang Okim
-Original Message-
From: a...@geologist.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Numpang comment juga...

Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap 
memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian bisa 
dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm.

Regards,
Adie
3602

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code of 
practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake fiberglass 
transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter besar yg bisa 
masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk penyelamatan penambang 
di chile) 
Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali ya 
hehehe

Salam
Razi 
-Original Message-
From: "ok.taufik" 
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu 
mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya 
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi 
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga 
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock 
image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity
> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>
> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
> survey

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik adie
Numpang comment juga...

Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap 
memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian bisa 
dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm.

Regards,
Adie
3602

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code of 
practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake fiberglass 
transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter besar yg bisa 
masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk penyelamatan penambang 
di chile) 
Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali ya 
hehehe

Salam
Razi 
-Original Message-
From: "ok.taufik" 
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu 
mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya 
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi 
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga 
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock 
image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity
> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>
> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>
>
>
> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan
> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
> batuan kami.
>
>
>
> Salam
>
> ADB
>
>
>
>
>
> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@g

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
mungkin bangunan itu dulu dipake untuk sembunyi dari "bencana alam".
nah kalau misalnya bangunan itu masih bisa dipake kenapa tidak dipergunakan 
nanti kalau ada letusan gunung, tsunami atau solar storm.
jadi ada hubungannya dengan ketahanan nasional.

mungkin bunker ini ditutup dengan tutupan yang ada sekarang sebagai pengaman 
nya (insulator) dari akibat bencana alam ini.
jadi kalau dibuka yah berarti merusak. tetapi bisa juga kalau mau 
mempelajarinya bisa dikorbankan satu.


mungkin ada pintu nya yang bisa dicari dengan pemetaan subsurface. (3D)

(mungkin berikutnya ini mengutip salah satu yang menulis di milis ini, sorry 
lupa siapa).  mungkin patung megalitik ini ada hubungannya dengan bunker ini,  
sebagai tanda ada bunker disekitarnya.
mungkin pintunya disana atau switch nya disana (kalau ini dari Indiana Jones).

mungkin...  waktunya untuk lebih serius lagi.
Pak ADB, apa sudah mengukur radioaticity di sekitar dan didalam lubangnya?  
geiger-muller counter sederhana mungkin bisa membantu.
juga metal detector juga mungkin bisa dipakai sebagai mata selain camera yang 
sdh diusulkan Pak RPK


fbs



 From: Rovicky Dwi Putrohari 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Thursday, February 9, 2012 10:18 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
 

Ini kalau diduga bangunan manusia semestinya memiliki sistematika pikiran 
manusia, bukan sistematika alamiah diaman ada hukum horizaltas dll. Kenapa 
tidak dibuktikan dengan excavasi?
Excavasi merupakan salah satu cara penbuktian atau pencarian data dalam 
arkeologi, sudah seperti langkah baku dalam menguak peninggalan arkeologis.
Tahap-tahap pembuktian "bangunan arkeologis" tentunya berbeda dengan penbuktian 
dalam sebuah "bangunan" geologi. 
Tapi memang geologist suka sekali dengan riset, ngulik-ulik. Sebelum langkah 
terakhir diambil. Karena itu kegiatan yg "fun", layaknya nonton filem horor. 

Rdp

On Thursday, February 9, 2012,   wrote:
> ya persis pak,
> Cuma sayang aja sumurnya gak di bungkus nanti collapse harus bikin ulang lagi 
> kan kerja dua kali.
> Urusan begini sih sudah tugasnya arkeologi harusnya ya menentukan cara mana 
> yg paling aman supaya bangunan yg digali gak hancur.
>
> Kalo sudah confirm bangunan kuno trus apa ya? Masih kurang nyambung dgn 
> meningkatkan ketahanan nasional, itu mesir sdh dari dulu tau kalo budaya kuno 
> mereka tinggi, tapi tetap aja negara mesir gak maju maju.
> kalo utk merevisi sejarah peradaban saja mgkn bisa spt yg dibahas sebelumnya.
>
> Salam
> Razi
>
>
>
> -Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:50:04
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Kelihatannya banyak tidk sadar bahwa pemboran ini bukan pemboran minyak dg 
> BHT segala yg menyangkut ribuan meter. Ini hanya menyangkut puluhan meter 
> saja, bahkan tidak pelu casing, kecuali di permukaan saja. RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Ferdi Rizal 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 11:56:20
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Mas Andang,
>
> Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di
> "piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa
> diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang
> tertutupi tanah atau batuan.
>
> Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam
> sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah
> lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal
> nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera
> masuk...
>
> IMHO,
> salam
>
> On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id  wrote:
>> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
>> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
>> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
>> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
>> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
>> namanya RPK
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: Shofiyuddin 
>> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
>> To: 
>> Reply-To: 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>> Pak Koesoema,
>> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
>> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>>
>> Shofi
>>
>>
>> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
>>  wrote:
>>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
>>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera keci

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Ini kalau diduga bangunan manusia semestinya memiliki sistematika pikiran
manusia, bukan sistematika alamiah diaman ada hukum horizaltas dll. Kenapa
tidak dibuktikan dengan excavasi?
Excavasi merupakan salah satu cara penbuktian atau pencarian data dalam
arkeologi, sudah seperti langkah baku dalam menguak peninggalan arkeologis.
Tahap-tahap pembuktian "bangunan arkeologis" tentunya berbeda dengan
penbuktian dalam sebuah "bangunan" geologi.
Tapi memang geologist suka sekali dengan riset, ngulik-ulik. Sebelum
langkah terakhir diambil. Karena itu kegiatan yg "fun", layaknya nonton
filem horor.

Rdp

On Thursday, February 9, 2012,   wrote:
> ya persis pak,
> Cuma sayang aja sumurnya gak di bungkus nanti collapse harus bikin ulang
lagi kan kerja dua kali.
> Urusan begini sih sudah tugasnya arkeologi harusnya ya menentukan cara
mana yg paling aman supaya bangunan yg digali gak hancur.
>
> Kalo sudah confirm bangunan kuno trus apa ya? Masih kurang nyambung dgn
meningkatkan ketahanan nasional, itu mesir sdh dari dulu tau kalo budaya
kuno mereka tinggi, tapi tetap aja negara mesir gak maju maju.
> kalo utk merevisi sejarah peradaban saja mgkn bisa spt yg dibahas
sebelumnya.
>
> Salam
> Razi
>
>
>
> -Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:50:04
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Kelihatannya banyak tidk sadar bahwa pemboran ini bukan pemboran minyak
dg BHT segala yg menyangkut ribuan meter. Ini hanya menyangkut puluhan
meter saja, bahkan tidak pelu casing, kecuali di permukaan saja. RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Ferdi Rizal 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 11:56:20
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Mas Andang,
>
> Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di
> "piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa
> diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang
> tertutupi tanah atau batuan.
>
> Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam
> sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah
> lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal
> nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera
> masuk...
>
> IMHO,
> salam
>
> On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id  wrote:
>> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
>> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan,
jadi
>> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
>> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan
bukan
>> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
>> namanya RPK
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: Shofiyuddin 
>> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
>> To: 
>> Reply-To: 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>> Pak Koesoema,
>> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
>> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>>
>> Shofi
>>
>>
>> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
>>  wrote:
>>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
>>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
>>> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
>>> Begitu
>>> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung
>>> bisa
>>> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel
>>> atau
>>> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
>>> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga
>>> bisa)
>>> Wassalam
>>> RPK
>>>
>>> - Original Message -
>>> From: Andang Bachtiar
>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
>>> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>>
>>> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas,
>>> mineral,
>>> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
>>> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi,
>>> diinterpretasi
>>> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
>>> pemboran).
>>> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
>>> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
>>> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat
>>> anomali2<

-- 
*"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*


Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik mufarazi
ya persis pak, 
Cuma sayang aja sumurnya gak di bungkus nanti collapse harus bikin ulang lagi 
kan kerja dua kali. 
Urusan begini sih sudah tugasnya arkeologi harusnya ya menentukan cara mana yg 
paling aman supaya bangunan yg digali gak hancur.

Kalo sudah confirm bangunan kuno trus apa ya? Masih kurang nyambung dgn 
meningkatkan ketahanan nasional, itu mesir sdh dari dulu tau kalo budaya kuno 
mereka tinggi, tapi tetap aja negara mesir gak maju maju. 
kalo utk merevisi sejarah peradaban saja mgkn bisa spt yg dibahas sebelumnya. 

Salam
Razi



-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:50:04 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Kelihatannya banyak tidk sadar bahwa pemboran ini bukan pemboran minyak dg BHT 
segala yg menyangkut ribuan meter. Ini hanya menyangkut puluhan meter saja, 
bahkan tidak pelu casing, kecuali di permukaan saja. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ferdi Rizal 
Date: Thu, 9 Feb 2012 11:56:20 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Mas Andang,

Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di
"piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa
diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang
tertutupi tanah atau batuan.

Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam
sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah
lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal
nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera
masuk...

IMHO,
salam

On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id  wrote:
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namanya RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Shofiyuddin 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Pak Koesoema,
> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>
> Shofi
>
>
> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
>  wrote:
>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
>> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
>> Begitu
>> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung
>> bisa
>> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel
>> atau
>> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
>> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga
>> bisa)
>> Wassalam
>> RPK
>>
>> - Original Message -
>> From: Andang Bachtiar
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
>> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas,
>> mineral,
>> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
>> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi,
>> diinterpretasi
>> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
>> pemboran).
>> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
>> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
>> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat
>> anomali2
>> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar,
>> resistivity
>> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
>> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
>> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan
>> untuk
>> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil
>> analisis
>> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>>
>> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
>> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
>> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
>> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>>
>>
>>
>> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan
>> kami
>> sangat sambut baik, tentu

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-09 Terurut Topik mufarazi
Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code of 
practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake fiberglass 
transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter besar yg bisa 
masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk penyelamatan penambang 
di chile) 
Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali ya 
hehehe

Salam
Razi 
-Original Message-
From: "ok.taufik" 
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu 
mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya 
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi 
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga 
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock 
image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity
> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>
> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>
>
>
> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan
> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
> batuan kami.
>
>
>
> Salam
>
> ADB
>
>
>
>
>
> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
>
>
> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
> dibor.
>
> 2012/2/8 
>
> Rekan2 geo

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik koesoema
Kelihatannya banyak tidk sadar bahwa pemboran ini bukan pemboran minyak dg BHT 
segala yg menyangkut ribuan meter. Ini hanya menyangkut puluhan meter saja, 
bahkan tidak pelu casing, kecuali di permukaan saja. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ferdi Rizal 
Date: Thu, 9 Feb 2012 11:56:20 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Mas Andang,

Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di
"piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa
diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang
tertutupi tanah atau batuan.

Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam
sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah
lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal
nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera
masuk...

IMHO,
salam

On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id  wrote:
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namanya RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Shofiyuddin 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Pak Koesoema,
> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>
> Shofi
>
>
> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
>  wrote:
>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
>> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
>> Begitu
>> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung
>> bisa
>> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel
>> atau
>> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
>> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga
>> bisa)
>> Wassalam
>> RPK
>>
>> - Original Message -
>> From: Andang Bachtiar
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
>> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas,
>> mineral,
>> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
>> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi,
>> diinterpretasi
>> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
>> pemboran).
>> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
>> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
>> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat
>> anomali2
>> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar,
>> resistivity
>> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
>> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
>> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan
>> untuk
>> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil
>> analisis
>> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>>
>> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
>> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
>> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
>> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>>
>>
>>
>> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan
>> kami
>> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
>> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
>> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah
>> akan
>> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
>> batuan kami.
>>
>>
>>
>> Salam
>>
>> ADB
>>
>>
>>
>>
>>
>> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>>
>>
>> Apa ada pengukuran indirect 

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik koesoema
Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan 
adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk 
perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus 
dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk menentukan 
pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk diketemukan 
tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa dibedakan antara 
pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika rongga itu diisi 'bedak' 
barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman dulu khusus buat pasir buatan, 
orang modern saja pake pasir alami untuk campuran beton.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu 
mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya 
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi 
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga 
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock 
image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity
> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>
> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>
>
>
> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan
> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
> batuan kami.
>
>
>
> Salam
>
> ADB
>
>
>
>
>
> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
>
>
> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
> dibor.

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik ok.taufik
Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu 
mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya 
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi 
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga 
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock 
image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity
> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>
> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>
>
>
> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan
> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
> batuan kami.
>
>
>
> Salam
>
> ADB
>
>
>
>
>
> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
>
>
> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
> dibor.
>
> 2012/2/8 
>
> Rekan2 geosains,
>
> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
> masing2 ket

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik mufarazi
Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu 
mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya 
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi 
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga 
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock 
image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity
> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>
> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>
>
>
> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan
> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
> batuan kami.
>
>
>
> Salam
>
> ADB
>
>
>
>
>
> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
>
>
> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
> dibor.
>
> 2012/2/8 
>
> Rekan2 geosains,
>
> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
> polimer di air p

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Yanto R. Sumantri


ADB

Kalau membaca dua e-mail dibawah ini , yang antara lain berbunyi

" bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir 
sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang 
serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu 
dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss 
dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus 
banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang 
kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.", Anda 


cenderug Sadahurip itu "pyramid"  yang man made ya.
Bener ndak ya Ndang ?

si Abah

 From: "andangbacht...@yahoo.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, February 8, 2012 4:55 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
 

Oki, kami juga melakukan penarikhan untuk beberapa sample yg diambil dr "kerak" 
yg melumuri blok2 batu penyusun konstruksi di beberapa kedalaman berbeda; 
hasilnya belum keluar.

Sample 3,5m itupun kita ambil dari "tanah" di sela2 batuan di bwh permukaan tsb 
yg kebetulan kami lihat ada charcoal chunks -nya (arang),..makanya kita sebut 
dg istilah "paleo"sol (meskipun belum sampai ke dasar konstruksi)
ADB




Salam
ADB
Po
From:  abacht...@cbn.net.id ; 
To:  ; 
Subject:  Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring 
Sent:  Wed, Feb 8, 2012 9:19:53 AM 
 

Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500)

Salam
ADB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id
Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Rekan2 geosains,

Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan 
hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru 
saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus 
tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan
 kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus 
ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di 
kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 
1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi 
batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di 
interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah 
Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample 
paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg 
lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs 
"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan 
bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs 
Gn. Padang berumur 2500th. 

Dengan demikian hasil awal
 kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman 
sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah 
saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data 
dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. 
Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke 
pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya.

Salam
ADB-DHN
Powered by Telkomsel BlackBerry® 

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Deni Rahayu
Menarik juga ide Pak RPK

ada webcam yang berbentuk bolpoint harga dikisaran Rp. 750.000-Rp. 1 juta 
buatan china...mungkin bisa dicoba :)

Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com

--- On Wed, 2/8/12, Ferdi Rizal  wrote:

From: Ferdi Rizal 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, February 8, 2012, 7:56 PM

Mas Andang,

Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di
"piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa
diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang
tertutupi tanah atau batuan.

Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam
sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah
lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal
nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera
masuk...

IMHO,
salam

On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id  wrote:
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namanya RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Shofiyuddin 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Pak Koesoema,
> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>
> Shofi
>
>
> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
>  wrote:
>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
>> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
>> Begitu
>> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung
>> bisa
>> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel
>> atau
>> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
>> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga
>> bisa)
>> Wassalam
>> RPK
>>
>> - Original Message -
>> From: Andang Bachtiar
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
>> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas,
>> mineral,
>> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
>> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi,
>> diinterpretasi
>> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
>> pemboran).
>> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
>> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
>> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat
>> anomali2
>> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar,
>> resistivity
>> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
>> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
>> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan
>> untuk
>> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil
>> analisis
>> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>>
>> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
>> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
>> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
>> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>>
>>
>>
>> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan
>> kami
>> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
>> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
>> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah
>> akan
>> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
>> batuan kami.
>>
>>
>>
>> Salam
>>
>> ADB
>>
>>
>>
>>
>>
>> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn P

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Ferdi Rizal
Mas Andang,

Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di
"piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa
diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang
tertutupi tanah atau batuan.

Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam
sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah
lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal
nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera
masuk...

IMHO,
salam

On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id  wrote:
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namanya RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Shofiyuddin 
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Pak Koesoema,
> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>
> Shofi
>
>
> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
>  wrote:
>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
>> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
>> Begitu
>> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung
>> bisa
>> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel
>> atau
>> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
>> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga
>> bisa)
>> Wassalam
>> RPK
>>
>> - Original Message -
>> From: Andang Bachtiar
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
>> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas,
>> mineral,
>> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
>> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi,
>> diinterpretasi
>> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
>> pemboran).
>> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
>> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
>> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat
>> anomali2
>> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar,
>> resistivity
>> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
>> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
>> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan
>> untuk
>> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil
>> analisis
>> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>>
>> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
>> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
>> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
>> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>>
>>
>>
>> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan
>> kami
>> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
>> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
>> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah
>> akan
>> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
>> batuan kami.
>>
>>
>>
>> Salam
>>
>> ADB
>>
>>
>>
>>
>>
>> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>>
>>
>> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
>> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
>> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
>> dibor.
>>
>> 2012/2/8 
>>
>> Rekan2 geosains,
>>
>> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
>

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik David
Dear bapak - ibu yth,

Dari milis sebelah, ada link yang match dengan yang pernah saya tonton di BBC 
knowledge 2011 (10 episode : The Great Human Journey). Isinya mengenai garis 
besar migrasi manusia menggunakan data sekunder temuan arkeologi di berbagai 
tempat di belahan dunia, menggunakan DNA dari terutama fosil / kerangka manusia 
(kalo ngga salah jenis kelamin kerangka terutama perempuan). 


berikut link nya..

http://www.bradshawfoundation.com/journey/ 


Semoga bermanfaat.

Salam

David





 From: Ruswanto V 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, February 9, 2012 10:02 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
 

Kalau tidak salah di Pagar alam Sumatera Selatan juga ditemukan situs 
megalithikum
 
Salam
Ruswanto


2012/2/9 kartiko samodro 

Mas 
> 
>di kuningan juga ada situs megalithikum juga kok, dan ketemu sudah sejak tahun 
>1971, jadi bukan sekarang sekarang. Gunung padang terekspos sekarang karena 
>banyak isu tentang sadahurip.
>
>http://uyutjangkung21.wordpress.com/2009/06/12/situs-museum-taman-purbakala-cipari-kuningan-dulu-dan-kini/
> 
>By the way jadi ada pertanyaan yang timbul 
> 
>Apakah situs megalithikum ini hanya ditemukan di jawabarat (kuningan, padang 
>cianjur) atau kita bisa temukan di daerah lain  ? kalau memang ditemukan di 
>tempat lain apakah ada pola yang bisa ditarik antar situs situs tersebut yang 
>menunjukan adanya komunikasi yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.
> 
>Mungkin ada yang sudah membandingkan antara 2 situs (cianjur dan kuningan ) 
>dan melihat apakah ada kesamaan pola ?
>
>2012/2/8 Franciscus B Sinartio 
>
>ADB,
>>apa di monitor juga komposisi gas yang naik kepermukaan (maksudnya yang 
>>ketemu didalam gn Padang ini), waktu membornya.
>>
>>kalau yang piramida Giza itu katanya ada gas diantara pasir2 itu dan 
>>merupakan ranjau yang menelan korban cukup banyak waktu mereka mulai membuka 
>>"pintu2" Giza.
>>jadi ingat lagi ulasan seseorang bahwa  sebaiknya bangunan ini jangan 
>>dibongkar dari atas, karena mereka buat insulator (protection).  Akan tetapi 
>>cari pintu untuk masuknya.  
>>
>>
>>puzzle nya makin seru nih.  pertama, kenapa disembunyikan?  apa benar dugaan 
>>disembunyikan karena akan ada badai? jadi mereka buat insulator?
>>kalau begitu mereka punya "lorong" untuk O2 nya atau malah bisa bikin O2 
>>sendiri didalam.
>>
>>
>>kalau mau superstisius sedikit, kenapa sekarang baru "diperlihatkan" ke 
>>manusia (via orang2 tertentu?), apakah kita harus siap2 untuk sesuatu?  ah 
>>yang pertanyaan ini sdh mulai mengarah kearah lain ya.
>>
>>
>>
>>wah ADB-DHN jadi Indiana Jones nih.
>>
>>
>>boleh dong di-share juga pengalaman GPR nya gn. Padang ini.
>>
>>
>>fbs
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> From: "abacht...@cbn.net.id" 
>>To: iagi-net@iagi.or.id 
>>Sent: Wednesday, February 8, 2012 10:19 AM 
>>
>>Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>>
>>Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500)
>>
>>Salam
>>ADB
>>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>>-Original Message-
>>From: abacht...@cbn.net.id
>>Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 
>>To: 
>>Reply-To: 
>>Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>Rekan2 geosains,
>>
>>Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami 
>>paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang 
>>yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah 
>>menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan 
>>kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus 
>>ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di 
>>kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 
>>1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi 
>>batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di 
>>interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah 
>>Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>>
>>Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample 
>>paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg 
>>lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs 
>>"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan 
>>bentuk, teknologi

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik ok.taufik
Di sumsel. Sumbar. Nias. Samosir juga ada
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: kartiko samodro 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:53:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Mas

di kuningan juga ada situs megalithikum juga kok, dan ketemu sudah sejak
tahun 1971, jadi bukan sekarang sekarang. Gunung padang terekspos sekarang
karena banyak isu tentang sadahurip.

http://uyutjangkung21.wordpress.com/2009/06/12/situs-museum-taman-purbakala-cipari-kuningan-dulu-dan-kini/

By the way jadi ada pertanyaan yang timbul

Apakah situs megalithikum ini hanya ditemukan di jawabarat (kuningan,
padang cianjur) atau kita bisa temukan di daerah lain  ? kalau memang
ditemukan di tempat lain apakah ada pola yang bisa ditarik antar situs
situs tersebut yang menunjukan adanya komunikasi yang telah ada sejak
ribuan tahun lalu.

Mungkin ada yang sudah membandingkan antara 2 situs (cianjur dan kuningan )
dan melihat apakah ada kesamaan pola ?
2012/2/8 Franciscus B Sinartio 

>  ADB,
> apa di monitor juga komposisi gas yang naik kepermukaan (maksudnya yang
> ketemu didalam gn Padang ini), waktu membornya.
> kalau yang piramida Giza itu katanya ada gas diantara pasir2 itu dan
> merupakan ranjau yang menelan korban cukup banyak waktu mereka mulai
> membuka "pintu2" Giza.
> jadi ingat lagi ulasan seseorang bahwa  sebaiknya bangunan ini jangan
> dibongkar dari atas, karena mereka buat insulator (protection).  Akan
> tetapi cari pintu untuk masuknya.
>
> puzzle nya makin seru nih.  pertama, kenapa disembunyikan?  apa benar
> dugaan disembunyikan karena akan ada badai? jadi mereka buat insulator?
> kalau begitu mereka punya "lorong" untuk O2 nya atau malah bisa bikin O2
> sendiri didalam.
>
> kalau mau superstisius sedikit, kenapa sekarang baru "diperlihatkan" ke
> manusia (via orang2 tertentu?), apakah kita harus siap2 untuk sesuatu?  ah
> yang pertanyaan ini sdh mulai mengarah kearah lain ya.
>
> wah ADB-DHN jadi Indiana Jones nih.
>
> boleh dong di-share juga pengalaman GPR nya gn. Padang ini.
>
> fbs
>
>
>
>   --
> *From:* "abacht...@cbn.net.id" 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Wednesday, February 8, 2012 10:19 AM
>
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500)
>
> Salam
> ADB
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: abacht...@cbn.net.id
> Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Rekan2 geosains,
>
> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>
> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari
> kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb
> bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th.
>
> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru
> yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah
> situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai
> sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2
> dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi
> ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan
> dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya.
>
> Salam
> ADB-DHN
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>



Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik koesoema
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya 
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi 
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga 
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock 
image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity
> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>
> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>
>
>
> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan
> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
> batuan kami.
>
>
>
> Salam
>
> ADB
>
>
>
>
>
> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
>
>
> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
> dibor.
>
> 2012/2/8 
>
> Rekan2 geosains,
>
> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>
> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog h

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Ruswanto V
Kalau tidak salah di Pagar alam Sumatera Selatan juga ditemukan situs
megalithikum

Salam
Ruswanto

2012/2/9 kartiko samodro 

> Mas
>
> di kuningan juga ada situs megalithikum juga kok, dan ketemu sudah sejak
> tahun 1971, jadi bukan sekarang sekarang. Gunung padang terekspos sekarang
> karena banyak isu tentang sadahurip.
>
>
> http://uyutjangkung21.wordpress.com/2009/06/12/situs-museum-taman-purbakala-cipari-kuningan-dulu-dan-kini/
>
> By the way jadi ada pertanyaan yang timbul
>
> Apakah situs megalithikum ini hanya ditemukan di jawabarat (kuningan,
> padang cianjur) atau kita bisa temukan di daerah lain  ? kalau memang
> ditemukan di tempat lain apakah ada pola yang bisa ditarik antar situs
> situs tersebut yang menunjukan adanya komunikasi yang telah ada sejak
> ribuan tahun lalu.
>
> Mungkin ada yang sudah membandingkan antara 2 situs (cianjur dan kuningan
> ) dan melihat apakah ada kesamaan pola ?
>  2012/2/8 Franciscus B Sinartio 
>
>>  ADB,
>> apa di monitor juga komposisi gas yang naik kepermukaan (maksudnya yang
>> ketemu didalam gn Padang ini), waktu membornya.
>> kalau yang piramida Giza itu katanya ada gas diantara pasir2 itu dan
>> merupakan ranjau yang menelan korban cukup banyak waktu mereka mulai
>> membuka "pintu2" Giza.
>> jadi ingat lagi ulasan seseorang bahwa  sebaiknya bangunan ini jangan
>> dibongkar dari atas, karena mereka buat insulator (protection).  Akan
>> tetapi cari pintu untuk masuknya.
>>
>> puzzle nya makin seru nih.  pertama, kenapa disembunyikan?  apa benar
>> dugaan disembunyikan karena akan ada badai? jadi mereka buat insulator?
>> kalau begitu mereka punya "lorong" untuk O2 nya atau malah bisa bikin O2
>> sendiri didalam.
>>
>> kalau mau superstisius sedikit, kenapa sekarang baru "diperlihatkan" ke
>> manusia (via orang2 tertentu?), apakah kita harus siap2 untuk sesuatu?  ah
>> yang pertanyaan ini sdh mulai mengarah kearah lain ya.
>>
>> wah ADB-DHN jadi Indiana Jones nih.
>>
>> boleh dong di-share juga pengalaman GPR nya gn. Padang ini.
>>
>> fbs
>>
>>
>>
>>   --
>> *From:* "abacht...@cbn.net.id" 
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Sent:* Wednesday, February 8, 2012 10:19 AM
>>
>> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>> Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500)
>>
>> Salam
>> ADB
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: abacht...@cbn.net.id
>> Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43
>> To: 
>> Reply-To: 
>> Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>> Rekan2 geosains,
>>
>> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
>> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
>> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
>> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
>> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
>> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
>> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
>> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
>> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
>> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
>> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
>> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>>
>> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
>> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
>> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
>> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari
>> kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb
>> bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th.
>>
>> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru
>> yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah
>> situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai
>> sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2
>> dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi
>> ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan
>> dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya.
>>
>> Salam
>> ADB-DHN
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>>
>


Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik kartiko samodro
Mas

di kuningan juga ada situs megalithikum juga kok, dan ketemu sudah sejak
tahun 1971, jadi bukan sekarang sekarang. Gunung padang terekspos sekarang
karena banyak isu tentang sadahurip.

http://uyutjangkung21.wordpress.com/2009/06/12/situs-museum-taman-purbakala-cipari-kuningan-dulu-dan-kini/

By the way jadi ada pertanyaan yang timbul

Apakah situs megalithikum ini hanya ditemukan di jawabarat (kuningan,
padang cianjur) atau kita bisa temukan di daerah lain  ? kalau memang
ditemukan di tempat lain apakah ada pola yang bisa ditarik antar situs
situs tersebut yang menunjukan adanya komunikasi yang telah ada sejak
ribuan tahun lalu.

Mungkin ada yang sudah membandingkan antara 2 situs (cianjur dan kuningan )
dan melihat apakah ada kesamaan pola ?
2012/2/8 Franciscus B Sinartio 

>  ADB,
> apa di monitor juga komposisi gas yang naik kepermukaan (maksudnya yang
> ketemu didalam gn Padang ini), waktu membornya.
> kalau yang piramida Giza itu katanya ada gas diantara pasir2 itu dan
> merupakan ranjau yang menelan korban cukup banyak waktu mereka mulai
> membuka "pintu2" Giza.
> jadi ingat lagi ulasan seseorang bahwa  sebaiknya bangunan ini jangan
> dibongkar dari atas, karena mereka buat insulator (protection).  Akan
> tetapi cari pintu untuk masuknya.
>
> puzzle nya makin seru nih.  pertama, kenapa disembunyikan?  apa benar
> dugaan disembunyikan karena akan ada badai? jadi mereka buat insulator?
> kalau begitu mereka punya "lorong" untuk O2 nya atau malah bisa bikin O2
> sendiri didalam.
>
> kalau mau superstisius sedikit, kenapa sekarang baru "diperlihatkan" ke
> manusia (via orang2 tertentu?), apakah kita harus siap2 untuk sesuatu?  ah
> yang pertanyaan ini sdh mulai mengarah kearah lain ya.
>
> wah ADB-DHN jadi Indiana Jones nih.
>
> boleh dong di-share juga pengalaman GPR nya gn. Padang ini.
>
> fbs
>
>
>
>   --
> *From:* "abacht...@cbn.net.id" 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Wednesday, February 8, 2012 10:19 AM
>
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500)
>
> Salam
> ADB
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: abacht...@cbn.net.id
> Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Rekan2 geosains,
>
> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>
> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari
> kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb
> bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th.
>
> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru
> yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah
> situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai
> sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2
> dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi
> ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan
> dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya.
>
> Salam
> ADB-DHN
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>


Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Shofiyuddin
Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity
> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>
> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>
>
>
> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan
> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
> batuan kami.
>
>
>
> Salam
>
> ADB
>
>
>
>
>
> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
>
>
> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
> dibor.
>
> 2012/2/8 
>
> Rekan2 geosains,
>
> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>
> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan
> bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa
> situs Gn. Padang berumur 2500th.
>
> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg
> berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di
> atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami
> masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses
> yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah le

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik leonardl

Pak Andang,

Jika memungkinkan, saya tertarik melihat dan menganalisa data GPR-nya.

Salam,
Leo

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Andang Bachtiar" 
Date: Thu, 9 Feb 2012 08:40:20 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar, resistivity
dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.

Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.

 

Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
-sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan
dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
batuan kami.

 

Salam

ADB

 

 

From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] 
Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

 

Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
dibor.

2012/2/8 

Rekan2 geosains,

Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan
bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa
situs Gn. Padang berumur 2500th.

Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg
berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di
atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami
masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses
yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan
laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan
dalam waktu sesingkat2nya.

Salam
ADB-DHN
Powered by Telkomsel BlackBerryR

 




Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang dipakai 
di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang digantung pada 
kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu ada gejala ruangan 
kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa di lihat di monitor. 
Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau di National Geographic 
(atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir alat ini dapat dibuat lokal 
(mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Andang Bachtiar 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring


  Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, 
airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 geologi 
permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi dan 
disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). 
Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR 
berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 sebelum 
pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 yang salah 
satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar, resistivity dan 
kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 rencana 
lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan anomali2 
tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk berhenti 
dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis lab, untuk 
nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.

  Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan 
hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical 
survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, 
kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.

   

  Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami 
sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism 
-sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, 
swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan 
dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 batuan 
kami.

   

  Salam

  ADB

   

   

  From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] 
  Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

   

  Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum 
pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan 
di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga dibor.

  2012/2/8 

  Rekan2 geosains,

  Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami 
paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang 
yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah 
menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan 
kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus 
ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di 
kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 
1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi 
batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di 
interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah 
Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

  Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample 
paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg 
lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs 
"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan 
bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs 
Gn. Padang berumur 2500th.

  Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg 
berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di 
atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih 
terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg 
kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan 
rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu 
sesingkat2nya.

  Salam
  ADB-DHN
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

   



  __ NOD32 5559 (20101024) Information __

  This message was checked by NOD32 antivirus system.
  http://www.eset.com


RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Andang Bachtiar
Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar, resistivity
dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.

Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.

 

Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
-sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan
dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
batuan kami.

 

Salam

ADB

 

 

From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] 
Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

 

Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
dibor.

2012/2/8 

Rekan2 geosains,

Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan
bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa
situs Gn. Padang berumur 2500th.

Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg
berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di
atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami
masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses
yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan
laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan
dalam waktu sesingkat2nya.

Salam
ADB-DHN
Powered by Telkomsel BlackBerryR

 



Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik kartiko samodro
Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
dibor.

2012/2/8 

> Rekan2 geosains,
>
> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>
> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari
> kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb
> bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th.
>
> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru
> yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah
> situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai
> sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2
> dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi
> ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan
> dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya.
>
> Salam
> ADB-DHN
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Setuju. Core loss/no recovery belum tentu hanya karena formasi. Bisa juga
karena faktor teknis/alat.
On Feb 8, 2012 5:39 PM,  wrote:

> Menarik sekali,tapi Kalau menembus ruang,sepertinya bukan hanya core loss
> tapi akan water loss juga. Kalau hanya core loss bisa jadi itu karena
> factor  drillernya
>
> Salam
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Prianggito Sulistiono 
> Date: Wed, 8 Feb 2012 20:13:38
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Saya kira yg dimaksud adalah core loss, ini biasa terjadi kalau kita
> melakukan pemboran inti dan menembus cavity (ruangan) --> tidak ada core yg
> terambil --> core loss
>
> salam
> PS
>
> Sent from my iPhone
>
>
> On 08/02/2012, at 8:06 PM, Shofiyuddin  wrote:
>
> > Cak,
> > Sori, aku agak susah untuk mengerti.
> > yang dipaparkan disini adalah core description atau cutting? kalo dari
> > judulnya adalah core (batuan inti). Kalo core, kenapa ada deskripsi
> > ruang? dan total loss? Apabisa langsung menyimpulkan dengan "ruang"?
> >
> > just curious aja Cak.
> >
> > On Wed, Feb 8, 2012 at 4:12 PM,   wrote:
> >> Rekan2 geosains,
> >>
> >> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
> >>
> >> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada
> sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130
> th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari
> kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb
> bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th.
> >>
> >> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta
> baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah
> situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai
> sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2
> dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi
> ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan
> dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya.
> >>
> >> Salam
> >> ADB-DHN
> >> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> >
> 
> > PP-IAGI 2011-2014:
> > Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> > Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> >
> 
> > Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> > Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
> pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
> >
> 
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > For topics not directly related to Geology, users are advised to post
> the email to: o...@iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > -
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for a

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik alanmatano
Menarik sekali,tapi Kalau menembus ruang,sepertinya bukan hanya core loss tapi 
akan water loss juga. Kalau hanya core loss bisa jadi itu karena factor  
drillernya 

Salam

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Prianggito Sulistiono 
Date: Wed, 8 Feb 2012 20:13:38 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Saya kira yg dimaksud adalah core loss, ini biasa terjadi kalau kita melakukan 
pemboran inti dan menembus cavity (ruangan) --> tidak ada core yg terambil --> 
core loss

salam 
PS

Sent from my iPhone


On 08/02/2012, at 8:06 PM, Shofiyuddin  wrote:

> Cak,
> Sori, aku agak susah untuk mengerti.
> yang dipaparkan disini adalah core description atau cutting? kalo dari
> judulnya adalah core (batuan inti). Kalo core, kenapa ada deskripsi
> ruang? dan total loss? Apabisa langsung menyimpulkan dengan "ruang"?
> 
> just curious aja Cak.
> 
> On Wed, Feb 8, 2012 at 4:12 PM,   wrote:
>> Rekan2 geosains,
>> 
>> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami 
>> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. 
>> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami 
>> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di 
>> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah 
>> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 
>> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg 
>> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara 
>> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck 
>> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan 
>> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada 
>> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>> 
>> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample 
>> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg 
>> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs 
>> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan 
>> bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa 
>> situs Gn. Padang berumur 2500th.
>> 
>> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg 
>> berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di 
>> atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami 
>> masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses 
>> yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan 
>> laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan 
>> dalam waktu sesingkat2nya.
>> 
>> Salam
>> ADB-DHN
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> 
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> 
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
> abstrak 28 Februari 2012.
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
> use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> -
> 

-

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik andangbachtiar
Kita turun dg core-barrel,...jadi mulai surface kita full-core! Meskipun 
coring, tetap saja ada cutting yg keluar. Nah, ketika masuk zona loss itu, 
pertamakali tentusaja cutting gak keluar. Setelah lumpur bisa disirkulasi dg 
nambah polimer maka keluarlah cuting2 yg besarbutirnya seragam (well sorted), 
sementara di core barrel no recovery (krn flushed).

Dari pemboran kita hanya tahu kedalaman/ketebalan dari pasir yg menghisap 
tersebut. Dari GPR dan 3D geolistrik terlihat anolai tsb berupa ruang.

Salam
ADB
 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Wed, 8 Feb 2012 17:06:29 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Cak,
Sori, aku agak susah untuk mengerti.
yang dipaparkan disini adalah core description atau cutting? kalo dari
judulnya adalah core (batuan inti). Kalo core, kenapa ada deskripsi
ruang? dan total loss? Apabisa langsung menyimpulkan dengan "ruang"?

just curious aja Cak.

On Wed, Feb 8, 2012 at 4:12 PM,   wrote:
> Rekan2 geosains,
>
> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami 
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang 
> yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah 
> menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan 
> kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus 
> ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di 
> kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 
> 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi 
> batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di 
> interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah 
> Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>
> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample 
> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg 
> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs 
> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan 
> bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa 
> situs Gn. Padang berumur 2500th.
>
> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg 
> berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di 
> atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami 
> masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses 
> yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan 
> laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan 
> dalam waktu sesingkat2nya.
>
> Salam
> ADB-DHN
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Prianggito Sulistiono
Saya kira yg dimaksud adalah core loss, ini biasa terjadi kalau kita melakukan 
pemboran inti dan menembus cavity (ruangan) --> tidak ada core yg terambil --> 
core loss

salam 
PS

Sent from my iPhone


On 08/02/2012, at 8:06 PM, Shofiyuddin  wrote:

> Cak,
> Sori, aku agak susah untuk mengerti.
> yang dipaparkan disini adalah core description atau cutting? kalo dari
> judulnya adalah core (batuan inti). Kalo core, kenapa ada deskripsi
> ruang? dan total loss? Apabisa langsung menyimpulkan dengan "ruang"?
> 
> just curious aja Cak.
> 
> On Wed, Feb 8, 2012 at 4:12 PM,   wrote:
>> Rekan2 geosains,
>> 
>> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami 
>> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. 
>> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami 
>> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di 
>> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah 
>> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 
>> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg 
>> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara 
>> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck 
>> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan 
>> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada 
>> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>> 
>> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample 
>> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg 
>> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs 
>> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan 
>> bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa 
>> situs Gn. Padang berumur 2500th.
>> 
>> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg 
>> berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di 
>> atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami 
>> masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses 
>> yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan 
>> laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan 
>> dalam waktu sesingkat2nya.
>> 
>> Salam
>> ADB-DHN
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> 
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> 
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
> abstrak 28 Februari 2012.
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
> use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> -
> 


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Shofiyuddin
Cak,
Sori, aku agak susah untuk mengerti.
yang dipaparkan disini adalah core description atau cutting? kalo dari
judulnya adalah core (batuan inti). Kalo core, kenapa ada deskripsi
ruang? dan total loss? Apabisa langsung menyimpulkan dengan "ruang"?

just curious aja Cak.

On Wed, Feb 8, 2012 at 4:12 PM,   wrote:
> Rekan2 geosains,
>
> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami 
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang 
> yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah 
> menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan 
> kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus 
> ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di 
> kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 
> 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi 
> batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di 
> interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah 
> Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>
> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample 
> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg 
> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs 
> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan 
> bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa 
> situs Gn. Padang berumur 2500th.
>
> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg 
> berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di 
> atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami 
> masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses 
> yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan 
> laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan 
> dalam waktu sesingkat2nya.
>
> Salam
> ADB-DHN
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik andangbachtiar
Oki, kami juga melakukan penarikhan untuk beberapa sample yg diambil dr "kerak" 
yg melumuri blok2 batu penyusun konstruksi di beberapa kedalaman berbeda; 
hasilnya belum keluar.

Sample 3,5m itupun kita ambil dari "tanah" di sela2 batuan di bwh permukaan tsb 
yg kebetulan kami lihat ada charcoal chunks -nya (arang),..makanya kita sebut 
dg istilah "paleo"sol (meskipun belum sampai ke dasar konstruksi)

Salam
ADB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: o - musakti 
Date: Wed, 8 Feb 2012 01:45:27 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pertanyaan dari saya yang awam soal penentuan umur untuk arkheologi

Apa signifikansi carbon dating paleosol ? Dalam benak saya umur yang didapat 
hanya bisa ditarik sebagai batas bawah alias 'not older than' dari 
struktur bangunan diatasnya.  seumpama Daendels bikin villa di daerah inipun, 
dating paleosol bakal menunjukkan umur yang sama yaitu 5500 ybp.

Apakah ada material lain yang bisa di dating untuk menunjukkan kapan 
'candi' ini berdiri ? Mortar perekat blok-blok batu (kalau ada) , 
mungkin ?


Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
ADB,
apa di monitor juga komposisi gas yang naik kepermukaan (maksudnya yang ketemu 
didalam gn Padang ini), waktu membornya.

kalau yang piramida Giza itu katanya ada gas diantara pasir2 itu dan merupakan 
ranjau yang menelan korban cukup banyak waktu mereka mulai membuka "pintu2" 
Giza.
jadi ingat lagi ulasan seseorang bahwa  sebaiknya bangunan ini jangan dibongkar 
dari atas, karena mereka buat insulator (protection).  Akan tetapi cari pintu 
untuk masuknya.  

puzzle nya makin seru nih.  pertama, kenapa disembunyikan?  apa benar dugaan 
disembunyikan karena akan ada badai? jadi mereka buat insulator?
kalau begitu mereka punya "lorong" untuk O2 nya atau malah bisa bikin O2 
sendiri didalam.

kalau mau superstisius sedikit, kenapa sekarang baru "diperlihatkan" ke manusia 
(via orang2 tertentu?), apakah kita harus siap2 untuk sesuatu?  ah yang 
pertanyaan ini sdh mulai mengarah kearah lain ya.


wah ADB-DHN jadi Indiana Jones nih.

boleh dong di-share juga pengalaman GPR nya gn. Padang ini.

fbs






 From: "abacht...@cbn.net.id" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, February 8, 2012 10:19 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
 
Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500)

Salam
ADB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id
Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Rekan2 geosains,

Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan 
hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru 
saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus 
tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan 
itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi 
pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 
10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg 
dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit 
lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg 
harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang 
kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample 
paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg 
lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs 
"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan 
bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs 
Gn. Padang berumur 2500th. 

Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg 
berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di 
atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih 
terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg 
kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan 
rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu 
sesingkat2nya.

Salam
ADB-DHN
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik o - musakti
Pertanyaan dari saya yang awam soal penentuan umur untuk arkheologi

Apa signifikansi carbon dating paleosol ? Dalam benak saya umur yang didapat 
hanya bisa ditarik sebagai batas bawah alias 'not older than' dari 
struktur bangunan diatasnya.  seumpama Daendels bikin villa di daerah inipun, 
dating paleosol bakal menunjukkan umur yang sama yaitu 5500 ybp.

Apakah ada material lain yang bisa di dating untuk menunjukkan kapan 
'candi' ini berdiri ? Mortar perekat blok-blok batu (kalau ada) , 
mungkin ?

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik mohammad syaiful
berarti sekira 3500 sebelum masehi...

2012/2/8 

> Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500)
>
> Salam
> ADB
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: abacht...@cbn.net.id
> Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Rekan2 geosains,
>
> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>
> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari
> kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb
> bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th.
>
> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru
> yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah
> situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai
> sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2
> dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi
> ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan
> dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya.
>
> Salam
> ADB-DHN
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>



-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik abachtiar
Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500)

Salam
ADB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id
Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Rekan2 geosains,

Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan 
hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru 
saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus 
tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan 
itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi 
pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 
10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg 
dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit 
lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg 
harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang 
kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample 
paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg 
lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs 
"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan 
bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs 
Gn. Padang berumur 2500th. 

Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg 
berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di 
atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih 
terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg 
kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan 
rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu 
sesingkat2nya.

Salam
ADB-DHN
Powered by Telkomsel BlackBerry®

[iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik abachtiar
Rekan2 geosains,

Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan 
hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru 
saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus 
tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan 
itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi 
pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 
10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg 
dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit 
lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg 
harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang 
kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample 
paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg 
lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs 
"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan 
bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs 
Gn. Padang berumur 2500th. 

Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg 
berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di 
atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih 
terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg 
kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan 
rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu 
sesingkat2nya.

Salam
ADB-DHN
Powered by Telkomsel BlackBerry®