Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
betul pak Yuwono, diskusi ini memang berisik. Mungkin ada saatnya kita perlu jadi penonton yg baik, yg menikmati pertunjukan hingga selesai sebelum bertepuk tangan atau pulang dengan kecewa, wong gratis ini. Saya yakin mas Andang dan teamnya pasti mendengarkan saran2 dari milis dengan berbesar hati karena hasil jerih payahnya, yg dibiayai dari kocek pribadi, mendapat perhatian besar dari komunitas geologi. Hanya seorang explorationist sejati yg berani mengambil keputusan seperti itu. Salut! Deddy Sent from my BlackBerry® from Vodafone -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Fri, 10 Feb 2012 14:10:29 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir bila dilihat dari resistivity). Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau samadi para praktisi kerohanian. Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip sungai bawah tanah di carst topography. Sharing pengalaman saja. Salam, Yatno ITB (YSY) -Original Message- From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya juga masih spekulatif dan multi tafsir.. Ruskamto 1061 -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk campuran beton. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jone
RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Vi, banyak sekali aspek volkanik yang berbeda dengan aspek sedimen yang lain. Di volkanik juga sudah dicoba diterapkan facies seperti di sedimen: Facies core, F. Proximal, F. Medial, F. Distal, masing- masing facies dicirikan himpunan dan struktur batuan yang khas. Salam, YSY From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 3:08 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy. Suwun Avi 0666 Bendahara IAGI 2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir bila dilihat dari resistivity). Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau samadi para praktisi kerohanian. Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip sungai bawah tanah di carst topography. Sharing pengalaman saja. Salam, Yatno ITB (YSY) -Original Message- From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya juga masih spekulatif dan multi tafsir.. Ruskamto 1061 -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk campuran beton. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). S
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Memang kalau menemukan rongga saja tdk berarti ditemukannya bangunan/piramid, tetapi kalau lubang bor dilengkapi down-hole camera mungkin dapat dilihat adanya dinding rongga yg vertikal dan datar, bahkan mungkin dg gambar2/tulisan2 hyroglyph, atau lantai horizontal yg datar dg benda tempayan dan artefact lainnya, apa lagi ada sarcophag dg mummynya sekalian. Nah kalau hal ini yg ditemukan baru saya percaya adanya pyramid atau bangunan kuno dg peradaban yg telah hilang. Ini maksud saya supaya lubang bor bisa diintip dg down-hole camera. Kalau hanya ada isian pasir halus saja atau lapisan 'semen' antara blok batuan, masih bisa ditafsirkan macam2. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi avianto Date: Fri, 10 Feb 2012 15:08:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy. Suwun Avi 0666 Bendahara IAGI 2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono > Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? > > Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya > batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? > > Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi > volkanik > sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah > volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah > satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava > tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya > proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah > tafsir > bila dilihat dari resistivity). > Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau > samadi para praktisi kerohanian. > Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih > dari > 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air > tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, > mirip > sungai bawah tanah di carst topography. > Sharing pengalaman saja. > > Salam, > Yatno ITB (YSY) > > -Original Message- > From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] > Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti > ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di > kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir > penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana > membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya > juga masih spekulatif dan multi tafsir.. > Ruskamto 1061 > -----Original Message- > From: koeso...@melsa.net.id > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan > adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk > perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus > dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk > menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk > diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa > dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika > rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman > dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk > campuran beton. > Powered by Telkomsel BlackBerryR > > -Original Message- > From: mufar...@gmail.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss > begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam > Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? > > Salam > Razi > > -Original Message- > From: koeso...@melsa.net.id > Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya > penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi > bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga > tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan > rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali > namany
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy. Suwun Avi 0666 Bendahara IAGI 2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono > Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? > > Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya > batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? > > Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi > volkanik > sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah > volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah > satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava > tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya > proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah > tafsir > bila dilihat dari resistivity). > Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau > samadi para praktisi kerohanian. > Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih > dari > 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air > tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, > mirip > sungai bawah tanah di carst topography. > Sharing pengalaman saja. > > Salam, > Yatno ITB (YSY) > > -Original Message- > From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] > Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti > ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di > kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir > penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana > membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya > juga masih spekulatif dan multi tafsir.. > Ruskamto 1061 > -----Original Message----- > From: koeso...@melsa.net.id > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan > adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk > perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus > dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk > menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk > diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa > dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika > rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman > dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk > campuran beton. > Powered by Telkomsel BlackBerryR > > -Original Message- > From: mufar...@gmail.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss > begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam > Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? > > Salam > Razi > > -Original Message- > From: koeso...@melsa.net.id > Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya > penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi > bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga > tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan > rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali > namanya RPK > Powered by Telkomsel BlackBerryR > > -Original Message- > From: Shofiyuddin > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Pak Koesoema, > Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? > Itu Halliburton punya kalo gak salah. > > Shofi > > > On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata > wrote: > > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. > Begitu > > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung > bisa > > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Ch
RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Wong yang ditemukan dari coring cuma batu, pasir dan tanah, dan rongga: dari data ini kita bisa interpretasi apa saja. Lain halnya kalau ditemukan grabah, keramik, peralatan batu dsb., yang jelas merupakan sisa peninggalan suatu budaya manusia. Salam, YSY From: o - musakti [mailto:o_musa...@yahoo.com.au] Sent: Wednesday, February 08, 2012 4:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pertanyaan dari saya yang awam soal penentuan umur untuk arkheologi Apa signifikansi carbon dating paleosol ? Dalam benak saya umur yang didapat hanya bisa ditarik sebagai batas bawah alias 'not older than' dari struktur bangunan diatasnya. seumpama Daendels bikin villa di daerah inipun, dating paleosol bakal menunjukkan umur yang sama yaitu 5500 ybp. Apakah ada material lain yang bisa di dating untuk menunjukkan kapan 'candi' ini berdiri ? Mortar perekat blok-blok batu (kalau ada) , mungkin ? _ From: abacht...@cbn.net.id ; To: ; Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Sent: Wed, Feb 8, 2012 9:19:53 AM Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500) Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: abacht...@cbn.net.id Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 To: > Reply-To: > Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Rekan2 geosains, Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. Salam ADB-DHN Powered by Telkomsel BlackBerryR
RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir bila dilihat dari resistivity). Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau samadi para praktisi kerohanian. Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip sungai bawah tanah di carst topography. Sharing pengalaman saja. Salam, Yatno ITB (YSY) -Original Message- From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya juga masih spekulatif dan multi tafsir.. Ruskamto 1061 -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk campuran beton. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > - Original Message - > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > ber
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
La wong bilung koq di ladeni Intimate multi tafsir jadinya Salam Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message-
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Kalau dilakukan dg trenching, mungkin segera terungkap dan diskusinya tidak seheboh sekarang. Nah karena pembuktiannya dg coring maka menjadi seronok, kayak nonton striptease sedikit demi sedikit. RUS -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 07:50:04 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kelihatannya banyak tidk sadar bahwa pemboran ini bukan pemboran minyak dg BHT segala yg menyangkut ribuan meter. Ini hanya menyangkut puluhan meter saja, bahkan tidak pelu casing, kecuali di permukaan saja. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ferdi Rizal Date: Thu, 9 Feb 2012 11:56:20 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Mas Andang, Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di "piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang tertutupi tanah atau batuan. Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera masuk... IMHO, salam On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id wrote: > Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya > penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi > bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga > tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan > rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali > namanya RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Shofiyuddin > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Pak Koesoema, > Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? > Itu Halliburton punya kalo gak salah. > > Shofi > > > On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata > wrote: >> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang >> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang >> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. >> Begitu >> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung >> bisa >> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel >> atau >> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir >> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga >> bisa) >> Wassalam >> RPK >> >> - Original Message - >> From: Andang Bachtiar >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM >> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> >> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, >> mineral, >> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 >> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, >> diinterpretasi >> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi >> pemboran). >> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR >> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 >> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat >> anomali2 >> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, >> resistivity >> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 >> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan >> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan >> untuk >> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil >> analisis >> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. >> >> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan >> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical >> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, >> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. >> >> >> >> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan >> kami >> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism >> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, >> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah >> akan >> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 >> batuan kami. >> >> >
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya juga masih spekulatif dan multi tafsir.. Ruskamto 1061 -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk campuran beton. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > - Original Message - > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 > yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 > rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan > anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk > berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis > lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. > > Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan > hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical > survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, > kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. > > > > Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami > sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism > –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, > swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan > dibantu analisis POLL
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
paling tidak berita positifmau bentuknya piramida atau bukan yang jelas penemuan peradaban tua 2012/2/9 > ** > Wah jd berita mendunia,pdhl td sore di metrotv seorang doktor arkeolog UI > aja tdk yakin itu sebuah piramida.menurut keterangan beliau gn.padang bnr > ada unsur sentuhan manusia,tetapi kalo diinterpretasikan sbg piramida sgt > terlalu dini.tp kini berita itu kian tersiar diseluruh dunia.pemberitaan > yg mengagumkan,pemberitaan media sungguh hebattt.. Salam, JG > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: *"Fatchur Zamil" > *Date: *Thu, 9 Feb 2012 12:25:53 + > *To: * > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Di TV 7, disiarkan 7 penemuan piramida didunia, 2 diantaranya > Sadahurip dan Gn Padang, hebat. Fz > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: *Rovicky Dwi Putrohari > *Date: *Thu, 9 Feb 2012 18:22:18 +0700 > *To: *iagi-net@iagi.or.id > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Saya malah kahwatir potensial konflik lebih besar dengan arkeologist. > Dari kaidah dan tata cara arkeologist yg saya tahu ada beberapa tahap > sebelum melakukan uji lanjutan. Awalnya studi literatur, kalau memang ada > dugaaan selanjutnya survey dan diketemukan evidence atau data pendahuluan, > kalau keduanya mendukung baru akan dilakukan excavasi dan dan kalau sudah > ketemu bisa dilakukan restorasi atau rekonstruksi. Sependek pegetahuanku > dua langkah awal dengan referensi dan data awal tidk menunjukkan adanya > alasan utk dilkukan excavasi, makanya arkeologis hanya mencatat yg sudah > ada saja. Dan penemuan gunung padang juga sdh tercatat sejak jaman belanda. > Berbeda dengan cerita candi di Uii jogja yg data awalnya diketemukan > secara tidak sengaja. Didalam kampus UII jogja diketemukan artefak, ketika > akan membangun gedung. Sehingga pembangunan gedungnya terhenti (terganggu). > Nah kalau dugaan mang okim ada yg memprotest alasa uu maka hal ini akan > mencetuskan konflik kepentingan. Yg lebih srrius, Ini mirip adanya dugaan > tambang mineral atau batubara dibawah lahan hutan, mana yang harus > didahulukan ? > Geolog bisa saja beragumen lain, namun arkeolog juga punya uu penyelamatan > artefak "mainan"nyaKalau diexcavasi serampangan justru akan menghilangkan > jejak-jejak arkeologisnya. Seperti kalau geolog melihat singkapan tetapi > malah Ada yg berusaha "dibongkar" karena ada mineral atau nilai ekonomi > batuannya. > > Saran saya, kelompok yg yakin bahwa ini peninggalan artefak manusia, cari > saja arkeolog ternama tetapi yang yg "separtai" (satu paham) dengan > pemikiran adanya kemungkinan piramida di gunung Padang ini. Sehingga bila > dilakukan excavasi, maka proses penggalian arkeologis ini juga mengikuti > kaidah keilmuannya. > > Nah kalau ga bisa rujuk dan akhirnya dijadikan polemik abadi begini kan > malah syapa tahu meningkatkan nilai jual pariwisatanya :) mirip danau > lochness atau lokasi pendaratan UFO. > > Science, myth and hope may creates a "fun" phenomena. > > Rdp > Ini soal politik, hobi, ilmiah, atau "fun game" ya ? > > On Thursday, February 9, 2012, wrote: > > Dari wawancara dg dosen arkeologi UI di Metro katanya Pusat Purbakala > sdh pernah melakukan exkavasi di G. Padang, tetapi mungkin tdk menemukan > sesuatu yg menghebohkan seperti peradaban tua atau tanda-tanda katastrofi > purba, sehingga tdk masuk berita. RPK > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > -Original Message- > > From: "miko" > > Date: Thu, 9 Feb 2012 10:33:38 > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Reply-To: > > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > > > Rekan-rekan IAGI yang budiman, > > > > Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan > pembuatan sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi > ini adalah Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11 > Tahun 2011. Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi > metode sumur uji --- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari > komunitas arkeologi. > > > > Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm, > sangsi hukumnya sangat berat lho. > > > > Wassalam, > > > > Mang Okim > > -Original Message- > > From: a...@geologist.com > > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54 > > To: > > Reply-To: > > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Numpang comment juga... > > > > Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap > memperhatikan sisi safety sampai batas aman
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Wah jd berita mendunia,pdhl td sore di metrotv seorang doktor arkeolog UI aja tdk yakin itu sebuah piramida.menurut keterangan beliau gn.padang bnr ada unsur sentuhan manusia,tetapi kalo diinterpretasikan sbg piramida sgt terlalu dini.tp kini berita itu kian tersiar diseluruh dunia.pemberitaan yg mengagumkan,pemberitaan media sungguh hebattt.. Salam, JG Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Fatchur Zamil" Date: Thu, 9 Feb 2012 12:25:53 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Di TV 7, disiarkan 7 penemuan piramida didunia, 2 diantaranya Sadahurip dan Gn Padang, hebat. Fz Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari Date: Thu, 9 Feb 2012 18:22:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Saya malah kahwatir potensial konflik lebih besar dengan arkeologist. Dari kaidah dan tata cara arkeologist yg saya tahu ada beberapa tahap sebelum melakukan uji lanjutan. Awalnya studi literatur, kalau memang ada dugaaan selanjutnya survey dan diketemukan evidence atau data pendahuluan, kalau keduanya mendukung baru akan dilakukan excavasi dan dan kalau sudah ketemu bisa dilakukan restorasi atau rekonstruksi. Sependek pegetahuanku dua langkah awal dengan referensi dan data awal tidk menunjukkan adanya alasan utk dilkukan excavasi, makanya arkeologis hanya mencatat yg sudah ada saja. Dan penemuan gunung padang juga sdh tercatat sejak jaman belanda. Berbeda dengan cerita candi di Uii jogja yg data awalnya diketemukan secara tidak sengaja. Didalam kampus UII jogja diketemukan artefak, ketika akan membangun gedung. Sehingga pembangunan gedungnya terhenti (terganggu). Nah kalau dugaan mang okim ada yg memprotest alasa uu maka hal ini akan mencetuskan konflik kepentingan. Yg lebih srrius, Ini mirip adanya dugaan tambang mineral atau batubara dibawah lahan hutan, mana yang harus didahulukan ? Geolog bisa saja beragumen lain, namun arkeolog juga punya uu penyelamatan artefak "mainan"nyaKalau diexcavasi serampangan justru akan menghilangkan jejak-jejak arkeologisnya. Seperti kalau geolog melihat singkapan tetapi malah Ada yg berusaha "dibongkar" karena ada mineral atau nilai ekonomi batuannya. Saran saya, kelompok yg yakin bahwa ini peninggalan artefak manusia, cari saja arkeolog ternama tetapi yang yg "separtai" (satu paham) dengan pemikiran adanya kemungkinan piramida di gunung Padang ini. Sehingga bila dilakukan excavasi, maka proses penggalian arkeologis ini juga mengikuti kaidah keilmuannya. Nah kalau ga bisa rujuk dan akhirnya dijadikan polemik abadi begini kan malah syapa tahu meningkatkan nilai jual pariwisatanya :) mirip danau lochness atau lokasi pendaratan UFO. Science, myth and hope may creates a "fun" phenomena. Rdp Ini soal politik, hobi, ilmiah, atau "fun game" ya ? On Thursday, February 9, 2012, wrote: > Dari wawancara dg dosen arkeologi UI di Metro katanya Pusat Purbakala sdh pernah melakukan exkavasi di G. Padang, tetapi mungkin tdk menemukan sesuatu yg menghebohkan seperti peradaban tua atau tanda-tanda katastrofi purba, sehingga tdk masuk berita. RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "miko" > Date: Thu, 9 Feb 2012 10:33:38 > To: iagi-net@iagi.or.id > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Rekan-rekan IAGI yang budiman, > > Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan pembuatan sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi ini adalah Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11 Tahun 2011. Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi metode sumur uji --- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari komunitas arkeologi. > > Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm, sangsi hukumnya sangat berat lho. > > Wassalam, > > Mang Okim > -----Original Message- > From: a...@geologist.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Numpang comment juga... > > Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian bisa dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm. > > Regards, > Adie > 3602 > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: mufar...@gmail.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code of practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake fiberglass transparan, (esemka
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Di TV 7, disiarkan 7 penemuan piramida didunia, 2 diantaranya Sadahurip dan Gn Padang, hebat. Fz Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari Date: Thu, 9 Feb 2012 18:22:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Saya malah kahwatir potensial konflik lebih besar dengan arkeologist. Dari kaidah dan tata cara arkeologist yg saya tahu ada beberapa tahap sebelum melakukan uji lanjutan. Awalnya studi literatur, kalau memang ada dugaaan selanjutnya survey dan diketemukan evidence atau data pendahuluan, kalau keduanya mendukung baru akan dilakukan excavasi dan dan kalau sudah ketemu bisa dilakukan restorasi atau rekonstruksi. Sependek pegetahuanku dua langkah awal dengan referensi dan data awal tidk menunjukkan adanya alasan utk dilkukan excavasi, makanya arkeologis hanya mencatat yg sudah ada saja. Dan penemuan gunung padang juga sdh tercatat sejak jaman belanda. Berbeda dengan cerita candi di Uii jogja yg data awalnya diketemukan secara tidak sengaja. Didalam kampus UII jogja diketemukan artefak, ketika akan membangun gedung. Sehingga pembangunan gedungnya terhenti (terganggu). Nah kalau dugaan mang okim ada yg memprotest alasa uu maka hal ini akan mencetuskan konflik kepentingan. Yg lebih srrius, Ini mirip adanya dugaan tambang mineral atau batubara dibawah lahan hutan, mana yang harus didahulukan ? Geolog bisa saja beragumen lain, namun arkeolog juga punya uu penyelamatan artefak "mainan"nyaKalau diexcavasi serampangan justru akan menghilangkan jejak-jejak arkeologisnya. Seperti kalau geolog melihat singkapan tetapi malah Ada yg berusaha "dibongkar" karena ada mineral atau nilai ekonomi batuannya. Saran saya, kelompok yg yakin bahwa ini peninggalan artefak manusia, cari saja arkeolog ternama tetapi yang yg "separtai" (satu paham) dengan pemikiran adanya kemungkinan piramida di gunung Padang ini. Sehingga bila dilakukan excavasi, maka proses penggalian arkeologis ini juga mengikuti kaidah keilmuannya. Nah kalau ga bisa rujuk dan akhirnya dijadikan polemik abadi begini kan malah syapa tahu meningkatkan nilai jual pariwisatanya :) mirip danau lochness atau lokasi pendaratan UFO. Science, myth and hope may creates a "fun" phenomena. Rdp Ini soal politik, hobi, ilmiah, atau "fun game" ya ? On Thursday, February 9, 2012, wrote: > Dari wawancara dg dosen arkeologi UI di Metro katanya Pusat Purbakala sdh pernah melakukan exkavasi di G. Padang, tetapi mungkin tdk menemukan sesuatu yg menghebohkan seperti peradaban tua atau tanda-tanda katastrofi purba, sehingga tdk masuk berita. RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "miko" > Date: Thu, 9 Feb 2012 10:33:38 > To: iagi-net@iagi.or.id > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Rekan-rekan IAGI yang budiman, > > Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan pembuatan sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi ini adalah Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11 Tahun 2011. Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi metode sumur uji --- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari komunitas arkeologi. > > Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm, sangsi hukumnya sangat berat lho. > > Wassalam, > > Mang Okim > -----Original Message----- > From: a...@geologist.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Numpang comment juga... > > Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian bisa dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm. > > Regards, > Adie > 3602 > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: mufar...@gmail.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code of practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake fiberglass transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter besar yg bisa masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk penyelamatan penambang di chile) > Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali ya hehehe > > Salam > Razi > -Original Message- > From: "ok.taufik" > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: mufar...@gmail.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 > To: &g
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Saya malah kahwatir potensial konflik lebih besar dengan arkeologist. Dari kaidah dan tata cara arkeologist yg saya tahu ada beberapa tahap sebelum melakukan uji lanjutan. Awalnya studi literatur, kalau memang ada dugaaan selanjutnya survey dan diketemukan evidence atau data pendahuluan, kalau keduanya mendukung baru akan dilakukan excavasi dan dan kalau sudah ketemu bisa dilakukan restorasi atau rekonstruksi. Sependek pegetahuanku dua langkah awal dengan referensi dan data awal tidk menunjukkan adanya alasan utk dilkukan excavasi, makanya arkeologis hanya mencatat yg sudah ada saja. Dan penemuan gunung padang juga sdh tercatat sejak jaman belanda. Berbeda dengan cerita candi di Uii jogja yg data awalnya diketemukan secara tidak sengaja. Didalam kampus UII jogja diketemukan artefak, ketika akan membangun gedung. Sehingga pembangunan gedungnya terhenti (terganggu). Nah kalau dugaan mang okim ada yg memprotest alasa uu maka hal ini akan mencetuskan konflik kepentingan. Yg lebih srrius, Ini mirip adanya dugaan tambang mineral atau batubara dibawah lahan hutan, mana yang harus didahulukan ? Geolog bisa saja beragumen lain, namun arkeolog juga punya uu penyelamatan artefak "mainan"nyaKalau diexcavasi serampangan justru akan menghilangkan jejak-jejak arkeologisnya. Seperti kalau geolog melihat singkapan tetapi malah Ada yg berusaha "dibongkar" karena ada mineral atau nilai ekonomi batuannya. Saran saya, kelompok yg yakin bahwa ini peninggalan artefak manusia, cari saja arkeolog ternama tetapi yang yg "separtai" (satu paham) dengan pemikiran adanya kemungkinan piramida di gunung Padang ini. Sehingga bila dilakukan excavasi, maka proses penggalian arkeologis ini juga mengikuti kaidah keilmuannya. Nah kalau ga bisa rujuk dan akhirnya dijadikan polemik abadi begini kan malah syapa tahu meningkatkan nilai jual pariwisatanya :) mirip danau lochness atau lokasi pendaratan UFO. Science, myth and hope may creates a "fun" phenomena. Rdp Ini soal politik, hobi, ilmiah, atau "fun game" ya ? On Thursday, February 9, 2012, wrote: > Dari wawancara dg dosen arkeologi UI di Metro katanya Pusat Purbakala sdh pernah melakukan exkavasi di G. Padang, tetapi mungkin tdk menemukan sesuatu yg menghebohkan seperti peradaban tua atau tanda-tanda katastrofi purba, sehingga tdk masuk berita. RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "miko" > Date: Thu, 9 Feb 2012 10:33:38 > To: iagi-net@iagi.or.id > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Rekan-rekan IAGI yang budiman, > > Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan pembuatan sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi ini adalah Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11 Tahun 2011. Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi metode sumur uji --- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari komunitas arkeologi. > > Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm, sangsi hukumnya sangat berat lho. > > Wassalam, > > Mang Okim > -----Original Message----- > From: a...@geologist.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Numpang comment juga... > > Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian bisa dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm. > > Regards, > Adie > 3602 > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: mufar...@gmail.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code of practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake fiberglass transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter besar yg bisa masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk penyelamatan penambang di chile) > Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali ya hehehe > > Salam > Razi > -Original Message- > From: "ok.taufik" > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: mufar...@gmail.com > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam > Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? > > S
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Dari wawancara dg dosen arkeologi UI di Metro katanya Pusat Purbakala sdh pernah melakukan exkavasi di G. Padang, tetapi mungkin tdk menemukan sesuatu yg menghebohkan seperti peradaban tua atau tanda-tanda katastrofi purba, sehingga tdk masuk berita. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "miko" Date: Thu, 9 Feb 2012 10:33:38 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Rekan-rekan IAGI yang budiman, Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan pembuatan sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi ini adalah Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11 Tahun 2011. Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi metode sumur uji --- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari komunitas arkeologi. Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm, sangsi hukumnya sangat berat lho. Wassalam, Mang Okim -Original Message- From: a...@geologist.com Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Numpang comment juga... Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian bisa dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm. Regards, Adie 3602 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code of practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake fiberglass transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter besar yg bisa masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk penyelamatan penambang di chile) Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali ya hehehe Salam Razi -Original Message- From: "ok.taufik" Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > - Original Message - > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 > yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 > rencana loka
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Rekan-rekan IAGI yang budiman, Diskusi tentang coring di G.Padang rupanya sudah meluas ke usulan pembuatan sumur uji. Semoga rekan-rekan tidak lupa bahwa yang kita hadapi ini adalah Situs Prasejarah yang dilindungi oleh UU Cagar Budaya No.11 Tahun 2011. Eksplorasi pemboran tampaknya masih dapat ditoleransi, tetapi metode sumur uji --- bisa mengundang protes keras dan perlawanan dari komunitas arkeologi. Semoga rekan-rekan menyadari hal di atas, karena kalau tidak --- hemmm, sangsi hukumnya sangat berat lho. Wassalam, Mang Okim -Original Message- From: a...@geologist.com Date: Thu, 9 Feb 2012 09:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Numpang comment juga... Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian bisa dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm. Regards, Adie 3602 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code of practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake fiberglass transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter besar yg bisa masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk penyelamatan penambang di chile) Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali ya hehehe Salam Razi -Original Message- From: "ok.taufik" Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > - Original Message - > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 > yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 > rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan > anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk > berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis > lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. > > Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan > hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical > survey
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Numpang comment juga... Barangkali metode test pit (sumur) bagus juga dicoba... Tentunya tetap memperhatikan sisi safety sampai batas aman 10 meteran misalnya. Sekalian bisa dilakukan pengamatan tiap meter atau bahkan cm. Regards, Adie 3602 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:53:38 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code of practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake fiberglass transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter besar yg bisa masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk penyelamatan penambang di chile) Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali ya hehehe Salam Razi -Original Message- From: "ok.taufik" Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > - Original Message - > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 > yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 > rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan > anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk > berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis > lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. > > Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan > hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical > survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, > kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. > > > > Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami > sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism > –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, > swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan > dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 > batuan kami. > > > > Salam > > ADB > > > > > > From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@g
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
mungkin bangunan itu dulu dipake untuk sembunyi dari "bencana alam". nah kalau misalnya bangunan itu masih bisa dipake kenapa tidak dipergunakan nanti kalau ada letusan gunung, tsunami atau solar storm. jadi ada hubungannya dengan ketahanan nasional. mungkin bunker ini ditutup dengan tutupan yang ada sekarang sebagai pengaman nya (insulator) dari akibat bencana alam ini. jadi kalau dibuka yah berarti merusak. tetapi bisa juga kalau mau mempelajarinya bisa dikorbankan satu. mungkin ada pintu nya yang bisa dicari dengan pemetaan subsurface. (3D) (mungkin berikutnya ini mengutip salah satu yang menulis di milis ini, sorry lupa siapa). mungkin patung megalitik ini ada hubungannya dengan bunker ini, sebagai tanda ada bunker disekitarnya. mungkin pintunya disana atau switch nya disana (kalau ini dari Indiana Jones). mungkin... waktunya untuk lebih serius lagi. Pak ADB, apa sudah mengukur radioaticity di sekitar dan didalam lubangnya? geiger-muller counter sederhana mungkin bisa membantu. juga metal detector juga mungkin bisa dipakai sebagai mata selain camera yang sdh diusulkan Pak RPK fbs From: Rovicky Dwi Putrohari To: "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Thursday, February 9, 2012 10:18 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Ini kalau diduga bangunan manusia semestinya memiliki sistematika pikiran manusia, bukan sistematika alamiah diaman ada hukum horizaltas dll. Kenapa tidak dibuktikan dengan excavasi? Excavasi merupakan salah satu cara penbuktian atau pencarian data dalam arkeologi, sudah seperti langkah baku dalam menguak peninggalan arkeologis. Tahap-tahap pembuktian "bangunan arkeologis" tentunya berbeda dengan penbuktian dalam sebuah "bangunan" geologi. Tapi memang geologist suka sekali dengan riset, ngulik-ulik. Sebelum langkah terakhir diambil. Karena itu kegiatan yg "fun", layaknya nonton filem horor. Rdp On Thursday, February 9, 2012, wrote: > ya persis pak, > Cuma sayang aja sumurnya gak di bungkus nanti collapse harus bikin ulang lagi > kan kerja dua kali. > Urusan begini sih sudah tugasnya arkeologi harusnya ya menentukan cara mana > yg paling aman supaya bangunan yg digali gak hancur. > > Kalo sudah confirm bangunan kuno trus apa ya? Masih kurang nyambung dgn > meningkatkan ketahanan nasional, itu mesir sdh dari dulu tau kalo budaya kuno > mereka tinggi, tapi tetap aja negara mesir gak maju maju. > kalo utk merevisi sejarah peradaban saja mgkn bisa spt yg dibahas sebelumnya. > > Salam > Razi > > > > -Original Message- > From: koeso...@melsa.net.id > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:50:04 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Kelihatannya banyak tidk sadar bahwa pemboran ini bukan pemboran minyak dg > BHT segala yg menyangkut ribuan meter. Ini hanya menyangkut puluhan meter > saja, bahkan tidak pelu casing, kecuali di permukaan saja. RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Ferdi Rizal > Date: Thu, 9 Feb 2012 11:56:20 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Mas Andang, > > Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di > "piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa > diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang > tertutupi tanah atau batuan. > > Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam > sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah > lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal > nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera > masuk... > > IMHO, > salam > > On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id wrote: >> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya >> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi >> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga >> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan >> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali >> namanya RPK >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> >> -Original Message- >> From: Shofiyuddin >> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 >> To: >> Reply-To: >> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> >> Pak Koesoema, >> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? >> Itu Halliburton punya kalo gak salah. >> >> Shofi >> >> >> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata >> wrote: >>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang >>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera keci
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Ini kalau diduga bangunan manusia semestinya memiliki sistematika pikiran manusia, bukan sistematika alamiah diaman ada hukum horizaltas dll. Kenapa tidak dibuktikan dengan excavasi? Excavasi merupakan salah satu cara penbuktian atau pencarian data dalam arkeologi, sudah seperti langkah baku dalam menguak peninggalan arkeologis. Tahap-tahap pembuktian "bangunan arkeologis" tentunya berbeda dengan penbuktian dalam sebuah "bangunan" geologi. Tapi memang geologist suka sekali dengan riset, ngulik-ulik. Sebelum langkah terakhir diambil. Karena itu kegiatan yg "fun", layaknya nonton filem horor. Rdp On Thursday, February 9, 2012, wrote: > ya persis pak, > Cuma sayang aja sumurnya gak di bungkus nanti collapse harus bikin ulang lagi kan kerja dua kali. > Urusan begini sih sudah tugasnya arkeologi harusnya ya menentukan cara mana yg paling aman supaya bangunan yg digali gak hancur. > > Kalo sudah confirm bangunan kuno trus apa ya? Masih kurang nyambung dgn meningkatkan ketahanan nasional, itu mesir sdh dari dulu tau kalo budaya kuno mereka tinggi, tapi tetap aja negara mesir gak maju maju. > kalo utk merevisi sejarah peradaban saja mgkn bisa spt yg dibahas sebelumnya. > > Salam > Razi > > > > -Original Message- > From: koeso...@melsa.net.id > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:50:04 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Kelihatannya banyak tidk sadar bahwa pemboran ini bukan pemboran minyak dg BHT segala yg menyangkut ribuan meter. Ini hanya menyangkut puluhan meter saja, bahkan tidak pelu casing, kecuali di permukaan saja. RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Ferdi Rizal > Date: Thu, 9 Feb 2012 11:56:20 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Mas Andang, > > Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di > "piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa > diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang > tertutupi tanah atau batuan. > > Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam > sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah > lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal > nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera > masuk... > > IMHO, > salam > > On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id wrote: >> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya >> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi >> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga >> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan >> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali >> namanya RPK >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> >> -Original Message- >> From: Shofiyuddin >> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 >> To: >> Reply-To: >> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> >> Pak Koesoema, >> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? >> Itu Halliburton punya kalo gak salah. >> >> Shofi >> >> >> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata >> wrote: >>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang >>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang >>> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. >>> Begitu >>> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung >>> bisa >>> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel >>> atau >>> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir >>> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga >>> bisa) >>> Wassalam >>> RPK >>> >>> - Original Message - >>> From: Andang Bachtiar >>> To: iagi-net@iagi.or.id >>> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM >>> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >>> >>> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, >>> mineral, >>> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 >>> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, >>> diinterpretasi >>> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi >>> pemboran). >>> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR >>> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 >>> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat >>> anomali2< -- *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
ya persis pak, Cuma sayang aja sumurnya gak di bungkus nanti collapse harus bikin ulang lagi kan kerja dua kali. Urusan begini sih sudah tugasnya arkeologi harusnya ya menentukan cara mana yg paling aman supaya bangunan yg digali gak hancur. Kalo sudah confirm bangunan kuno trus apa ya? Masih kurang nyambung dgn meningkatkan ketahanan nasional, itu mesir sdh dari dulu tau kalo budaya kuno mereka tinggi, tapi tetap aja negara mesir gak maju maju. kalo utk merevisi sejarah peradaban saja mgkn bisa spt yg dibahas sebelumnya. Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 07:50:04 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kelihatannya banyak tidk sadar bahwa pemboran ini bukan pemboran minyak dg BHT segala yg menyangkut ribuan meter. Ini hanya menyangkut puluhan meter saja, bahkan tidak pelu casing, kecuali di permukaan saja. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ferdi Rizal Date: Thu, 9 Feb 2012 11:56:20 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Mas Andang, Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di "piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang tertutupi tanah atau batuan. Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera masuk... IMHO, salam On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id wrote: > Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya > penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi > bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga > tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan > rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali > namanya RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Shofiyuddin > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Pak Koesoema, > Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? > Itu Halliburton punya kalo gak salah. > > Shofi > > > On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata > wrote: >> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang >> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang >> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. >> Begitu >> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung >> bisa >> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel >> atau >> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir >> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga >> bisa) >> Wassalam >> RPK >> >> - Original Message - >> From: Andang Bachtiar >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM >> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> >> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, >> mineral, >> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 >> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, >> diinterpretasi >> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi >> pemboran). >> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR >> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 >> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat >> anomali2 >> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, >> resistivity >> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 >> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan >> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan >> untuk >> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil >> analisis >> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. >> >> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan >> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical >> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, >> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. >> >> >> >> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan >> kami >> sangat sambut baik, tentu
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Sumur nya kan dangkal, "hanya" 26 meter, jadi gak usah terlalu ikut code of practice sumur migas, pressure rendah, casing bisa dibuat pake fiberglass transparan, (esemka lagi? ) atau bahkan buat sumur berdiameter besar yg bisa masuk sekalian geologisnya (kayak sumur yg didesain utk penyelamatan penambang di chile) Btw kalo geologisnya kayak saya atau om OKT diameternya harus besar kali ya hehehe Salam Razi -Original Message- From: "ok.taufik" Date: Thu, 9 Feb 2012 07:17:38 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > - Original Message - > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 > yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 > rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan > anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk > berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis > lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. > > Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan > hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical > survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, > kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. > > > > Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami > sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism > –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, > swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan > dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 > batuan kami. > > > > Salam > > ADB > > > > > > From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > > > Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum > pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang > dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga > dibor. > > 2012/2/8 > > Rekan2 geo
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Kelihatannya banyak tidk sadar bahwa pemboran ini bukan pemboran minyak dg BHT segala yg menyangkut ribuan meter. Ini hanya menyangkut puluhan meter saja, bahkan tidak pelu casing, kecuali di permukaan saja. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ferdi Rizal Date: Thu, 9 Feb 2012 11:56:20 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Mas Andang, Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di "piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang tertutupi tanah atau batuan. Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera masuk... IMHO, salam On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id wrote: > Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya > penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi > bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga > tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan > rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali > namanya RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Shofiyuddin > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Pak Koesoema, > Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? > Itu Halliburton punya kalo gak salah. > > Shofi > > > On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata > wrote: >> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang >> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang >> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. >> Begitu >> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung >> bisa >> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel >> atau >> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir >> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga >> bisa) >> Wassalam >> RPK >> >> - Original Message - >> From: Andang Bachtiar >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM >> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> >> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, >> mineral, >> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 >> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, >> diinterpretasi >> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi >> pemboran). >> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR >> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 >> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat >> anomali2 >> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, >> resistivity >> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 >> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan >> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan >> untuk >> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil >> analisis >> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. >> >> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan >> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical >> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, >> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. >> >> >> >> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan >> kami >> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism >> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, >> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah >> akan >> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 >> batuan kami. >> >> >> >> Salam >> >> ADB >> >> >> >> >> >> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] >> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> >> >> >> Apa ada pengukuran indirect
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk campuran beton. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > - Original Message - > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 > yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 > rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan > anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk > berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis > lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. > > Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan > hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical > survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, > kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. > > > > Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami > sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism > –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, > swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan > dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 > batuan kami. > > > > Salam > > ADB > > > > > > From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > > > Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum > pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang > dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga > dibor.
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Lantas kalau dicasing apa yg mau dikamera? Casing made in china Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > - Original Message - > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 > yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 > rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan > anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk > berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis > lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. > > Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan > hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical > survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, > kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. > > > > Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami > sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism > –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, > swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan > dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 > batuan kami. > > > > Salam > > ADB > > > > > > From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > > > Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum > pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang > dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga > dibor. > > 2012/2/8 > > Rekan2 geosains, > > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. > Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami > telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di > teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah > menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam > 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg > masing2 ket
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > - Original Message - > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 > yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 > rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan > anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk > berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis > lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. > > Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan > hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical > survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, > kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. > > > > Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami > sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism > –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, > swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan > dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 > batuan kami. > > > > Salam > > ADB > > > > > > From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > > > Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum > pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang > dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga > dibor. > > 2012/2/8 > > Rekan2 geosains, > > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. > Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami > telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di > teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah > menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam > 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg > masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara > vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck > menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan > polimer di air p
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
ADB Kalau membaca dua e-mail dibawah ini , yang antara lain berbunyi " bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.", Anda cenderug Sadahurip itu "pyramid" yang man made ya. Bener ndak ya Ndang ? si Abah From: "andangbacht...@yahoo.com" To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 8, 2012 4:55 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Oki, kami juga melakukan penarikhan untuk beberapa sample yg diambil dr "kerak" yg melumuri blok2 batu penyusun konstruksi di beberapa kedalaman berbeda; hasilnya belum keluar. Sample 3,5m itupun kita ambil dari "tanah" di sela2 batuan di bwh permukaan tsb yg kebetulan kami lihat ada charcoal chunks -nya (arang),..makanya kita sebut dg istilah "paleo"sol (meskipun belum sampai ke dasar konstruksi) ADB Salam ADB Po From: abacht...@cbn.net.id ; To: ; Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Sent: Wed, Feb 8, 2012 9:19:53 AM Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500) Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: abacht...@cbn.net.id Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Rekan2 geosains, Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. Salam ADB-DHN Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Menarik juga ide Pak RPK ada webcam yang berbentuk bolpoint harga dikisaran Rp. 750.000-Rp. 1 juta buatan china...mungkin bisa dicoba :) Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com --- On Wed, 2/8/12, Ferdi Rizal wrote: From: Ferdi Rizal Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring To: iagi-net@iagi.or.id Date: Wednesday, February 8, 2012, 7:56 PM Mas Andang, Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di "piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang tertutupi tanah atau batuan. Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera masuk... IMHO, salam On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id wrote: > Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya > penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi > bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga > tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan > rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali > namanya RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Shofiyuddin > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Pak Koesoema, > Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? > Itu Halliburton punya kalo gak salah. > > Shofi > > > On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata > wrote: >> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang >> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang >> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. >> Begitu >> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung >> bisa >> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel >> atau >> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir >> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga >> bisa) >> Wassalam >> RPK >> >> - Original Message - >> From: Andang Bachtiar >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM >> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> >> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, >> mineral, >> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 >> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, >> diinterpretasi >> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi >> pemboran). >> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR >> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 >> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat >> anomali2 >> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, >> resistivity >> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 >> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan >> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan >> untuk >> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil >> analisis >> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. >> >> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan >> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical >> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, >> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. >> >> >> >> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan >> kami >> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism >> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, >> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah >> akan >> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 >> batuan kami. >> >> >> >> Salam >> >> ADB >> >> >> >> >> >> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] >> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn P
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Mas Andang, Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di "piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang tertutupi tanah atau batuan. Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera masuk... IMHO, salam On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id wrote: > Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya > penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi > bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga > tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan > rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali > namanya RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Shofiyuddin > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Pak Koesoema, > Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? > Itu Halliburton punya kalo gak salah. > > Shofi > > > On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata > wrote: >> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang >> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang >> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. >> Begitu >> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung >> bisa >> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel >> atau >> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir >> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga >> bisa) >> Wassalam >> RPK >> >> - Original Message - >> From: Andang Bachtiar >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM >> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> >> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, >> mineral, >> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 >> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, >> diinterpretasi >> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi >> pemboran). >> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR >> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 >> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat >> anomali2 >> yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, >> resistivity >> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 >> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan >> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan >> untuk >> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil >> analisis >> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. >> >> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan >> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical >> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, >> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. >> >> >> >> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan >> kami >> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism >> –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, >> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah >> akan >> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 >> batuan kami. >> >> >> >> Salam >> >> ADB >> >> >> >> >> >> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] >> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> >> >> >> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum >> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang >> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga >> dibor. >> >> 2012/2/8 >> >> Rekan2 geosains, >> >> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami >
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Dear bapak - ibu yth, Dari milis sebelah, ada link yang match dengan yang pernah saya tonton di BBC knowledge 2011 (10 episode : The Great Human Journey). Isinya mengenai garis besar migrasi manusia menggunakan data sekunder temuan arkeologi di berbagai tempat di belahan dunia, menggunakan DNA dari terutama fosil / kerangka manusia (kalo ngga salah jenis kelamin kerangka terutama perempuan). berikut link nya.. http://www.bradshawfoundation.com/journey/ Semoga bermanfaat. Salam David From: Ruswanto V To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 9, 2012 10:02 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kalau tidak salah di Pagar alam Sumatera Selatan juga ditemukan situs megalithikum Salam Ruswanto 2012/2/9 kartiko samodro Mas > >di kuningan juga ada situs megalithikum juga kok, dan ketemu sudah sejak tahun >1971, jadi bukan sekarang sekarang. Gunung padang terekspos sekarang karena >banyak isu tentang sadahurip. > >http://uyutjangkung21.wordpress.com/2009/06/12/situs-museum-taman-purbakala-cipari-kuningan-dulu-dan-kini/ > >By the way jadi ada pertanyaan yang timbul > >Apakah situs megalithikum ini hanya ditemukan di jawabarat (kuningan, padang >cianjur) atau kita bisa temukan di daerah lain ? kalau memang ditemukan di >tempat lain apakah ada pola yang bisa ditarik antar situs situs tersebut yang >menunjukan adanya komunikasi yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. > >Mungkin ada yang sudah membandingkan antara 2 situs (cianjur dan kuningan ) >dan melihat apakah ada kesamaan pola ? > >2012/2/8 Franciscus B Sinartio > >ADB, >>apa di monitor juga komposisi gas yang naik kepermukaan (maksudnya yang >>ketemu didalam gn Padang ini), waktu membornya. >> >>kalau yang piramida Giza itu katanya ada gas diantara pasir2 itu dan >>merupakan ranjau yang menelan korban cukup banyak waktu mereka mulai membuka >>"pintu2" Giza. >>jadi ingat lagi ulasan seseorang bahwa sebaiknya bangunan ini jangan >>dibongkar dari atas, karena mereka buat insulator (protection). Akan tetapi >>cari pintu untuk masuknya. >> >> >>puzzle nya makin seru nih. pertama, kenapa disembunyikan? apa benar dugaan >>disembunyikan karena akan ada badai? jadi mereka buat insulator? >>kalau begitu mereka punya "lorong" untuk O2 nya atau malah bisa bikin O2 >>sendiri didalam. >> >> >>kalau mau superstisius sedikit, kenapa sekarang baru "diperlihatkan" ke >>manusia (via orang2 tertentu?), apakah kita harus siap2 untuk sesuatu? ah >>yang pertanyaan ini sdh mulai mengarah kearah lain ya. >> >> >> >>wah ADB-DHN jadi Indiana Jones nih. >> >> >>boleh dong di-share juga pengalaman GPR nya gn. Padang ini. >> >> >>fbs >> >> >> >> >> >> >> >> >> From: "abacht...@cbn.net.id" >>To: iagi-net@iagi.or.id >>Sent: Wednesday, February 8, 2012 10:19 AM >> >>Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> >> >>Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500) >> >>Salam >>ADB >>Powered by Telkomsel BlackBerry® >> >>-Original Message- >>From: abacht...@cbn.net.id >>Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 >>To: >>Reply-To: >>Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >>Rekan2 geosains, >> >>Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami >>paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang >>yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah >>menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan >>kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus >>ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di >>kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan >>1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi >>batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di >>interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah >>Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. >> >>Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample >>paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg >>lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs >>"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan >>bentuk, teknologi
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Di sumsel. Sumbar. Nias. Samosir juga ada Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: kartiko samodro Date: Thu, 9 Feb 2012 09:53:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Mas di kuningan juga ada situs megalithikum juga kok, dan ketemu sudah sejak tahun 1971, jadi bukan sekarang sekarang. Gunung padang terekspos sekarang karena banyak isu tentang sadahurip. http://uyutjangkung21.wordpress.com/2009/06/12/situs-museum-taman-purbakala-cipari-kuningan-dulu-dan-kini/ By the way jadi ada pertanyaan yang timbul Apakah situs megalithikum ini hanya ditemukan di jawabarat (kuningan, padang cianjur) atau kita bisa temukan di daerah lain ? kalau memang ditemukan di tempat lain apakah ada pola yang bisa ditarik antar situs situs tersebut yang menunjukan adanya komunikasi yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Mungkin ada yang sudah membandingkan antara 2 situs (cianjur dan kuningan ) dan melihat apakah ada kesamaan pola ? 2012/2/8 Franciscus B Sinartio > ADB, > apa di monitor juga komposisi gas yang naik kepermukaan (maksudnya yang > ketemu didalam gn Padang ini), waktu membornya. > kalau yang piramida Giza itu katanya ada gas diantara pasir2 itu dan > merupakan ranjau yang menelan korban cukup banyak waktu mereka mulai > membuka "pintu2" Giza. > jadi ingat lagi ulasan seseorang bahwa sebaiknya bangunan ini jangan > dibongkar dari atas, karena mereka buat insulator (protection). Akan > tetapi cari pintu untuk masuknya. > > puzzle nya makin seru nih. pertama, kenapa disembunyikan? apa benar > dugaan disembunyikan karena akan ada badai? jadi mereka buat insulator? > kalau begitu mereka punya "lorong" untuk O2 nya atau malah bisa bikin O2 > sendiri didalam. > > kalau mau superstisius sedikit, kenapa sekarang baru "diperlihatkan" ke > manusia (via orang2 tertentu?), apakah kita harus siap2 untuk sesuatu? ah > yang pertanyaan ini sdh mulai mengarah kearah lain ya. > > wah ADB-DHN jadi Indiana Jones nih. > > boleh dong di-share juga pengalaman GPR nya gn. Padang ini. > > fbs > > > > -- > *From:* "abacht...@cbn.net.id" > *To:* iagi-net@iagi.or.id > *Sent:* Wednesday, February 8, 2012 10:19 AM > > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500) > > Salam > ADB > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: abacht...@cbn.net.id > Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 > To: > Reply-To: > Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Rekan2 geosains, > > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. > Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami > telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di > teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah > menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam > 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg > masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara > vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck > menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan > polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada > bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. > > Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample > paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg > lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs > "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari > kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb > bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. > > Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru > yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah > situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai > sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 > dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi > ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan > dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. > > Salam > ADB-DHN > Powered by Telkomsel BlackBerry® > >
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > - Original Message - > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 > yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 > rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan > anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk > berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis > lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. > > Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan > hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical > survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, > kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. > > > > Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami > sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism > –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, > swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan > dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 > batuan kami. > > > > Salam > > ADB > > > > > > From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > > > Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum > pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang > dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga > dibor. > > 2012/2/8 > > Rekan2 geosains, > > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. > Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami > telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di > teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah > menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam > 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg > masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara > vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck > menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan > polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada > bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. > > Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample > paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg > lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs > "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog h
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Kalau tidak salah di Pagar alam Sumatera Selatan juga ditemukan situs megalithikum Salam Ruswanto 2012/2/9 kartiko samodro > Mas > > di kuningan juga ada situs megalithikum juga kok, dan ketemu sudah sejak > tahun 1971, jadi bukan sekarang sekarang. Gunung padang terekspos sekarang > karena banyak isu tentang sadahurip. > > > http://uyutjangkung21.wordpress.com/2009/06/12/situs-museum-taman-purbakala-cipari-kuningan-dulu-dan-kini/ > > By the way jadi ada pertanyaan yang timbul > > Apakah situs megalithikum ini hanya ditemukan di jawabarat (kuningan, > padang cianjur) atau kita bisa temukan di daerah lain ? kalau memang > ditemukan di tempat lain apakah ada pola yang bisa ditarik antar situs > situs tersebut yang menunjukan adanya komunikasi yang telah ada sejak > ribuan tahun lalu. > > Mungkin ada yang sudah membandingkan antara 2 situs (cianjur dan kuningan > ) dan melihat apakah ada kesamaan pola ? > 2012/2/8 Franciscus B Sinartio > >> ADB, >> apa di monitor juga komposisi gas yang naik kepermukaan (maksudnya yang >> ketemu didalam gn Padang ini), waktu membornya. >> kalau yang piramida Giza itu katanya ada gas diantara pasir2 itu dan >> merupakan ranjau yang menelan korban cukup banyak waktu mereka mulai >> membuka "pintu2" Giza. >> jadi ingat lagi ulasan seseorang bahwa sebaiknya bangunan ini jangan >> dibongkar dari atas, karena mereka buat insulator (protection). Akan >> tetapi cari pintu untuk masuknya. >> >> puzzle nya makin seru nih. pertama, kenapa disembunyikan? apa benar >> dugaan disembunyikan karena akan ada badai? jadi mereka buat insulator? >> kalau begitu mereka punya "lorong" untuk O2 nya atau malah bisa bikin O2 >> sendiri didalam. >> >> kalau mau superstisius sedikit, kenapa sekarang baru "diperlihatkan" ke >> manusia (via orang2 tertentu?), apakah kita harus siap2 untuk sesuatu? ah >> yang pertanyaan ini sdh mulai mengarah kearah lain ya. >> >> wah ADB-DHN jadi Indiana Jones nih. >> >> boleh dong di-share juga pengalaman GPR nya gn. Padang ini. >> >> fbs >> >> >> >> -- >> *From:* "abacht...@cbn.net.id" >> *To:* iagi-net@iagi.or.id >> *Sent:* Wednesday, February 8, 2012 10:19 AM >> >> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> >> Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500) >> >> Salam >> ADB >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> >> -Original Message- >> From: abacht...@cbn.net.id >> Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 >> To: >> Reply-To: >> Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring >> Rekan2 geosains, >> >> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami >> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. >> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami >> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di >> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah >> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam >> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg >> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara >> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck >> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan >> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada >> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. >> >> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample >> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg >> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs >> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari >> kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb >> bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. >> >> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru >> yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah >> situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai >> sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 >> dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi >> ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan >> dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. >> >> Salam >> ADB-DHN >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> >> >
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Mas di kuningan juga ada situs megalithikum juga kok, dan ketemu sudah sejak tahun 1971, jadi bukan sekarang sekarang. Gunung padang terekspos sekarang karena banyak isu tentang sadahurip. http://uyutjangkung21.wordpress.com/2009/06/12/situs-museum-taman-purbakala-cipari-kuningan-dulu-dan-kini/ By the way jadi ada pertanyaan yang timbul Apakah situs megalithikum ini hanya ditemukan di jawabarat (kuningan, padang cianjur) atau kita bisa temukan di daerah lain ? kalau memang ditemukan di tempat lain apakah ada pola yang bisa ditarik antar situs situs tersebut yang menunjukan adanya komunikasi yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Mungkin ada yang sudah membandingkan antara 2 situs (cianjur dan kuningan ) dan melihat apakah ada kesamaan pola ? 2012/2/8 Franciscus B Sinartio > ADB, > apa di monitor juga komposisi gas yang naik kepermukaan (maksudnya yang > ketemu didalam gn Padang ini), waktu membornya. > kalau yang piramida Giza itu katanya ada gas diantara pasir2 itu dan > merupakan ranjau yang menelan korban cukup banyak waktu mereka mulai > membuka "pintu2" Giza. > jadi ingat lagi ulasan seseorang bahwa sebaiknya bangunan ini jangan > dibongkar dari atas, karena mereka buat insulator (protection). Akan > tetapi cari pintu untuk masuknya. > > puzzle nya makin seru nih. pertama, kenapa disembunyikan? apa benar > dugaan disembunyikan karena akan ada badai? jadi mereka buat insulator? > kalau begitu mereka punya "lorong" untuk O2 nya atau malah bisa bikin O2 > sendiri didalam. > > kalau mau superstisius sedikit, kenapa sekarang baru "diperlihatkan" ke > manusia (via orang2 tertentu?), apakah kita harus siap2 untuk sesuatu? ah > yang pertanyaan ini sdh mulai mengarah kearah lain ya. > > wah ADB-DHN jadi Indiana Jones nih. > > boleh dong di-share juga pengalaman GPR nya gn. Padang ini. > > fbs > > > > -- > *From:* "abacht...@cbn.net.id" > *To:* iagi-net@iagi.or.id > *Sent:* Wednesday, February 8, 2012 10:19 AM > > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500) > > Salam > ADB > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: abacht...@cbn.net.id > Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 > To: > Reply-To: > Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Rekan2 geosains, > > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. > Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami > telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di > teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah > menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam > 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg > masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara > vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck > menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan > polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada > bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. > > Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample > paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg > lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs > "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari > kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb > bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. > > Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru > yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah > situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai > sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 > dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi > ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan > dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. > > Salam > ADB-DHN > Powered by Telkomsel BlackBerry® > >
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > - Original Message - > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 > yang salah satunya berupa “geometri ruang” dengan anomaly radar, resistivity > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 > rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan > anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk > berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis > lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. > > Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan > hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical > survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, > kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. > > > > Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami > sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism > –sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, > swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan > dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 > batuan kami. > > > > Salam > > ADB > > > > > > From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > > > Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum > pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang > dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga > dibor. > > 2012/2/8 > > Rekan2 geosains, > > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. > Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami > telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di > teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah > menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam > 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg > masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara > vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck > menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan > polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada > bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. > > Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample > paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg > lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs > "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan > bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa > situs Gn. Padang berumur 2500th. > > Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg > berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di > atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami > masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses > yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah le
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Pak Andang, Jika memungkinkan, saya tertarik melihat dan menganalisa data GPR-nya. Salam, Leo Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Andang Bachtiar" Date: Thu, 9 Feb 2012 08:40:20 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar, resistivity dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism -sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 batuan kami. Salam ADB From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga dibor. 2012/2/8 Rekan2 geosains, Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. Salam ADB-DHN Powered by Telkomsel BlackBerryR
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) Wassalam RPK - Original Message - From: Andang Bachtiar To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar, resistivity dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism -sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 batuan kami. Salam ADB From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga dibor. 2012/2/8 Rekan2 geosains, Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. Salam ADB-DHN Powered by Telkomsel BlackBerry® __ NOD32 5559 (20101024) Information __ This message was checked by NOD32 antivirus system. http://www.eset.com
RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar, resistivity dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism -sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 batuan kami. Salam ADB From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga dibor. 2012/2/8 Rekan2 geosains, Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. Salam ADB-DHN Powered by Telkomsel BlackBerryR
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga dibor. 2012/2/8 > Rekan2 geosains, > > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. > Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami > telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di > teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah > menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam > 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg > masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara > vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck > menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan > polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada > bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. > > Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample > paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg > lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs > "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari > kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb > bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. > > Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru > yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah > situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai > sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 > dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi > ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan > dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. > > Salam > ADB-DHN > Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Setuju. Core loss/no recovery belum tentu hanya karena formasi. Bisa juga karena faktor teknis/alat. On Feb 8, 2012 5:39 PM, wrote: > Menarik sekali,tapi Kalau menembus ruang,sepertinya bukan hanya core loss > tapi akan water loss juga. Kalau hanya core loss bisa jadi itu karena > factor drillernya > > Salam > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Prianggito Sulistiono > Date: Wed, 8 Feb 2012 20:13:38 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Saya kira yg dimaksud adalah core loss, ini biasa terjadi kalau kita > melakukan pemboran inti dan menembus cavity (ruangan) --> tidak ada core yg > terambil --> core loss > > salam > PS > > Sent from my iPhone > > > On 08/02/2012, at 8:06 PM, Shofiyuddin wrote: > > > Cak, > > Sori, aku agak susah untuk mengerti. > > yang dipaparkan disini adalah core description atau cutting? kalo dari > > judulnya adalah core (batuan inti). Kalo core, kenapa ada deskripsi > > ruang? dan total loss? Apabisa langsung menyimpulkan dengan "ruang"? > > > > just curious aja Cak. > > > > On Wed, Feb 8, 2012 at 4:12 PM, wrote: > >> Rekan2 geosains, > >> > >> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. > Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami > telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di > teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah > menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam > 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg > masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara > vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck > menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan > polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada > bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. > >> > >> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada > sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 > th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs > "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari > kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb > bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. > >> > >> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta > baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah > situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai > sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 > dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi > ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan > dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. > >> > >> Salam > >> ADB-DHN > >> Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > > > > PP-IAGI 2011-2014: > > Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com > > Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com > > > > > Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. > > Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir > pengiriman abstrak 28 Februari 2012. > > > > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > > For topics not directly related to Geology, users are advised to post > the email to: o...@iagi.or.id > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > > No. Rek: 123 0085005314 > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > Bank BCA KCP. Manara Mulia > > No. Rekening: 255-1088580 > > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > - > > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI or its members be liable for a
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Menarik sekali,tapi Kalau menembus ruang,sepertinya bukan hanya core loss tapi akan water loss juga. Kalau hanya core loss bisa jadi itu karena factor drillernya Salam Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Prianggito Sulistiono Date: Wed, 8 Feb 2012 20:13:38 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Saya kira yg dimaksud adalah core loss, ini biasa terjadi kalau kita melakukan pemboran inti dan menembus cavity (ruangan) --> tidak ada core yg terambil --> core loss salam PS Sent from my iPhone On 08/02/2012, at 8:06 PM, Shofiyuddin wrote: > Cak, > Sori, aku agak susah untuk mengerti. > yang dipaparkan disini adalah core description atau cutting? kalo dari > judulnya adalah core (batuan inti). Kalo core, kenapa ada deskripsi > ruang? dan total loss? Apabisa langsung menyimpulkan dengan "ruang"? > > just curious aja Cak. > > On Wed, Feb 8, 2012 at 4:12 PM, wrote: >> Rekan2 geosains, >> >> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami >> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. >> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami >> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di >> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah >> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam >> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg >> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara >> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck >> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan >> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada >> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. >> >> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample >> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg >> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs >> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan >> bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa >> situs Gn. Padang berumur 2500th. >> >> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg >> berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di >> atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami >> masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses >> yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan >> laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan >> dalam waktu sesingkat2nya. >> >> Salam >> ADB-DHN >> Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > PP-IAGI 2011-2014: > Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com > Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com > > Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. > Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman > abstrak 28 Februari 2012. > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > For topics not directly related to Geology, users are advised to post the > email to: o...@iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall > IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of > use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any > information posted on IAGI mailing list. > - > -
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Kita turun dg core-barrel,...jadi mulai surface kita full-core! Meskipun coring, tetap saja ada cutting yg keluar. Nah, ketika masuk zona loss itu, pertamakali tentusaja cutting gak keluar. Setelah lumpur bisa disirkulasi dg nambah polimer maka keluarlah cuting2 yg besarbutirnya seragam (well sorted), sementara di core barrel no recovery (krn flushed). Dari pemboran kita hanya tahu kedalaman/ketebalan dari pasir yg menghisap tersebut. Dari GPR dan 3D geolistrik terlihat anolai tsb berupa ruang. Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Shofiyuddin Date: Wed, 8 Feb 2012 17:06:29 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Cak, Sori, aku agak susah untuk mengerti. yang dipaparkan disini adalah core description atau cutting? kalo dari judulnya adalah core (batuan inti). Kalo core, kenapa ada deskripsi ruang? dan total loss? Apabisa langsung menyimpulkan dengan "ruang"? just curious aja Cak. On Wed, Feb 8, 2012 at 4:12 PM, wrote: > Rekan2 geosains, > > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang > yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah > menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan > kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus > ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di > kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan > 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi > batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di > interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah > Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. > > Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample > paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg > lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs > "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan > bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa > situs Gn. Padang berumur 2500th. > > Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg > berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di > atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami > masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses > yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan > laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan > dalam waktu sesingkat2nya. > > Salam > ADB-DHN > Powered by Telkomsel BlackBerry® PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Saya kira yg dimaksud adalah core loss, ini biasa terjadi kalau kita melakukan pemboran inti dan menembus cavity (ruangan) --> tidak ada core yg terambil --> core loss salam PS Sent from my iPhone On 08/02/2012, at 8:06 PM, Shofiyuddin wrote: > Cak, > Sori, aku agak susah untuk mengerti. > yang dipaparkan disini adalah core description atau cutting? kalo dari > judulnya adalah core (batuan inti). Kalo core, kenapa ada deskripsi > ruang? dan total loss? Apabisa langsung menyimpulkan dengan "ruang"? > > just curious aja Cak. > > On Wed, Feb 8, 2012 at 4:12 PM, wrote: >> Rekan2 geosains, >> >> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami >> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. >> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami >> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di >> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah >> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam >> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg >> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara >> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck >> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan >> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada >> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. >> >> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample >> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg >> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs >> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan >> bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa >> situs Gn. Padang berumur 2500th. >> >> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg >> berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di >> atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami >> masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses >> yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan >> laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan >> dalam waktu sesingkat2nya. >> >> Salam >> ADB-DHN >> Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > PP-IAGI 2011-2014: > Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com > Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com > > Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. > Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman > abstrak 28 Februari 2012. > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > For topics not directly related to Geology, users are advised to post the > email to: o...@iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall > IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of > use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any > information posted on IAGI mailing list. > - > PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Cak, Sori, aku agak susah untuk mengerti. yang dipaparkan disini adalah core description atau cutting? kalo dari judulnya adalah core (batuan inti). Kalo core, kenapa ada deskripsi ruang? dan total loss? Apabisa langsung menyimpulkan dengan "ruang"? just curious aja Cak. On Wed, Feb 8, 2012 at 4:12 PM, wrote: > Rekan2 geosains, > > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang > yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah > menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan > kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus > ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di > kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan > 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi > batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di > interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah > Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. > > Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample > paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg > lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs > "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan > bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa > situs Gn. Padang berumur 2500th. > > Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg > berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di > atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami > masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses > yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan > laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan > dalam waktu sesingkat2nya. > > Salam > ADB-DHN > Powered by Telkomsel BlackBerry® PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Oki, kami juga melakukan penarikhan untuk beberapa sample yg diambil dr "kerak" yg melumuri blok2 batu penyusun konstruksi di beberapa kedalaman berbeda; hasilnya belum keluar. Sample 3,5m itupun kita ambil dari "tanah" di sela2 batuan di bwh permukaan tsb yg kebetulan kami lihat ada charcoal chunks -nya (arang),..makanya kita sebut dg istilah "paleo"sol (meskipun belum sampai ke dasar konstruksi) Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti Date: Wed, 8 Feb 2012 01:45:27 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pertanyaan dari saya yang awam soal penentuan umur untuk arkheologi Apa signifikansi carbon dating paleosol ? Dalam benak saya umur yang didapat hanya bisa ditarik sebagai batas bawah alias 'not older than' dari struktur bangunan diatasnya. seumpama Daendels bikin villa di daerah inipun, dating paleosol bakal menunjukkan umur yang sama yaitu 5500 ybp. Apakah ada material lain yang bisa di dating untuk menunjukkan kapan 'candi' ini berdiri ? Mortar perekat blok-blok batu (kalau ada) , mungkin ?
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
ADB, apa di monitor juga komposisi gas yang naik kepermukaan (maksudnya yang ketemu didalam gn Padang ini), waktu membornya. kalau yang piramida Giza itu katanya ada gas diantara pasir2 itu dan merupakan ranjau yang menelan korban cukup banyak waktu mereka mulai membuka "pintu2" Giza. jadi ingat lagi ulasan seseorang bahwa sebaiknya bangunan ini jangan dibongkar dari atas, karena mereka buat insulator (protection). Akan tetapi cari pintu untuk masuknya. puzzle nya makin seru nih. pertama, kenapa disembunyikan? apa benar dugaan disembunyikan karena akan ada badai? jadi mereka buat insulator? kalau begitu mereka punya "lorong" untuk O2 nya atau malah bisa bikin O2 sendiri didalam. kalau mau superstisius sedikit, kenapa sekarang baru "diperlihatkan" ke manusia (via orang2 tertentu?), apakah kita harus siap2 untuk sesuatu? ah yang pertanyaan ini sdh mulai mengarah kearah lain ya. wah ADB-DHN jadi Indiana Jones nih. boleh dong di-share juga pengalaman GPR nya gn. Padang ini. fbs From: "abacht...@cbn.net.id" To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 8, 2012 10:19 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500) Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: abacht...@cbn.net.id Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Rekan2 geosains, Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. Salam ADB-DHN Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Pertanyaan dari saya yang awam soal penentuan umur untuk arkheologi Apa signifikansi carbon dating paleosol ? Dalam benak saya umur yang didapat hanya bisa ditarik sebagai batas bawah alias 'not older than' dari struktur bangunan diatasnya. seumpama Daendels bikin villa di daerah inipun, dating paleosol bakal menunjukkan umur yang sama yaitu 5500 ybp. Apakah ada material lain yang bisa di dating untuk menunjukkan kapan 'candi' ini berdiri ? Mortar perekat blok-blok batu (kalau ada) , mungkin ?
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
berarti sekira 3500 sebelum masehi... 2012/2/8 > Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500) > > Salam > ADB > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: abacht...@cbn.net.id > Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 > To: > Reply-To: > Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > Rekan2 geosains, > > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. > Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami > telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di > teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah > menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam > 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg > masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara > vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck > menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan > polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada > bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. > > Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample > paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg > lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs > "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari > kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb > bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. > > Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru > yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah > situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai > sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 > dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi > ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan > dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. > > Salam > ADB-DHN > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Sori salah ketik harusnya Karbom Dating-nya angkanya 5500+/-130 (bkn 4500) Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: abacht...@cbn.net.id Date: Wed, 8 Feb 2012 09:12:43 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Rekan2 geosains, Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. Salam ADB-DHN Powered by Telkomsel BlackBerry®
[iagi-net-l] Gn Padang Coring
Rekan2 geosains, Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. Salam ADB-DHN Powered by Telkomsel BlackBerry®