Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dramatisasi Politik, Miskin Substansi
Mas Bungaran, Kalau benar bahwa target pencapaian hasil menjadi parameter penilaian kinerja menteri dan SBY konsisten maka akan ada kemungkinan ganti menteri di tengah jalan. Bila menteri yang mengganti juga tidak memenuhi parameter yang ditetap, maka akan diganti lagi.Ini kalau konsisten, toh yang menilai tetap saja pimpinan tertinggi. Kita tunggu saja. Namun jelas sekali terlihatn didepan bahwa kekuatan itu ada di masyarakat yang menjadi konsumen bagiu pemerintah dan pers yang harus menjadi corongnya (bagi pers bukan dibawah kendali pemerintah-bisa dimengerti kalau Ical harus menang). Bungaran Gultom wrote: > > > Praktek politik balas budi walau kelihatan santun tetap menyimpan bom > waktu yang siap meledak kapan saja. Apalagi partai yang masuk dalam > koalisi punya platform yang radically different dengan partai yang > diusungnya. apakah mereka dapat dengan gampang mengenyampingkan > pendirian politis mereka terhadap hal yang paling mendasar > misalnya:NKRI? kekuatiran bahwa akan ada pejabat publik yang bakal > mbalelo, saya kira nubuatan politis yang sah-sah saja. > Praktek politik seperti ini mungkin dapat diterapkan jika mereka > sebagai politisi memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara tanpa > memusingkan diri dengan embel-embel suku apa, partai apa, agama apa, > singkatnya politisi yang mengedepankan kemaslahatan bersama, serta > berkiprah dengan visi dan misi dan tujuan yang sama yakni membangun > NKRI yang lebih baik. > Sekarang apakah hal tersebut nampak dalam diri politisi (terutama yang > dari partai)yang akan duduk dalam kabinet indonesia bersatu ll ini? > "Berharaplah yang terbaik, tetapi bersiaplah yang terburuk"
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan
Kalau kita melihat drama Cikeas yang disakralkan oleh media memang demikian yang terlihat. Saya bertanya dalam dirti, apa nilai berita bagi masyarakat dari drama Cikeas itu ? Sebua informasi bisa bernilai atau tidak bernilai. Nilai sebuah informasi diukur dari hasil keputusan dibanding apabila tidak menggunakan informasi itu. Bagi masyarakat, tidak ada keputusan yang akan dibuat, maka saya tidak paham mengapa media berbondong-bondong memancarkan auora Cikeas. Pembodohan atau pencerdasan? halim hd wrote: > > > bung, itu rumaha pribadi, tapi selama posisi SBY sebagai presiden > dibiayai oleh negara. lalu anda tanya, kenapa tidak di rumah dinas > pemerintah? itulah yang ente nggak nyaho, kurang paham. dengan > seleksi di cikeas dan aktifitas di cikeas demikian gencar, SBY ingin > menyatakan bahwa BUKAN hanya CENDANA yang bisa ngatur > negeri ini, CIKEAS juga BISA. dan dengan aktifitas di cikeas yang > konon menurut hongsui maka SBY akan mengalami cakupan dari > berbagai elemen bumi, langit, udara dan elemen-elemen lainnya, > demikian kata paranormal pengangguran yang nunggu amplop kiriman > dari cikeas. tapi yang PASTI, dengan aktifitas di CIKEAS itu secara > psikologis makin kuat posisi dan kondisi SBY, dan semua menteri > beserta stafnya, seperti dan jadi SOWAN, dan mereka yang sowan > ke cikeas selalu siap berkata: sendika dawuh.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] terjawab kalau jadi besan [was] :Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian
Sebenarnya ketika jadi anggauta lawmaker asal PAN P HR ini cukup baik performancenya paling enggak pantaslah beliau yang seorang Insinyur. Namun ketika jadi Menristek, apalagi Menhub kayaknya nggak maksimal prestasinya bahkan akibat amburadulnya masalah transportasi terutama udara , sepertinya P HR ini mesti legowo 'dipecat' jadi Menhub. Tapi kemudian memang terasa dibuangnya keatas, menye lamatkan P HR dari beban Menhub yang memang berat banget, jangan kata keberhasilannya menjadikan airlines Indonesia dilarang masuk Eropa, usaha mati2an melarang orang naik KA diatas gerbong juga gagal... Dari beberapa informasi termasuk dari milis ini , ada kabar P HR ini sudah terlibat atau melibatkan diri dengan keluarga P SBY terutama sang istri dan anak dalam bidang bisnis. Yang kemudian katanya mengkhawatirkan akan diganggu oleh P Chandra cs dari KPK. Katanya juga Sang Ibu yang sekarang sangat dominan dalam keputusan2 P SBY, sangat menyukai anak perempuan P HR yang untuk dijadikan mantunya, cuma sang anak yang kemarin dilantik jadi anggauta DPR masih ragu2 ... Kiranya soal alasan kenapa P HR ini bisa jadi kepercayaan P SBY bisa jadi jelas kalau dalam waktu nggak lama mereka jadi besanan... [ Saya nggak yakin akan ada masalah kayak di Iran dimana P Akhmadinejad ngangkat besannya jadi wapres trus heboh..] Jadi kalau ini benar, nggak usah heran kenapa Insinyur dapat promosi ngurusin ekonomi ... Sebagai tambahan, jangan melupakan bagaimana P HR ini dibantu P AR sangat berjasa membawa PAN merapat ke PD dengan menghancurkan P SB yang ketum PAN. Trus bagaimana sebagai sama2 Palembang [ maaf ] P HR ini berhasil membawa P TK merapat juga ke PD walau harus berantem sama sang istri... Salam , martin - jkt From: Adyanto Aditomo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 12:21:51 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian Kalau kepakaran seorang Mentri dianggap tidak penting, dimana yang terpenting hanyalah agar Mentri tersebut mudah dikontrol oleh SBY, lha lantas yang perjuangkan nasib rakyat siapa dong Kasian betul nasib rakyat Indonesia ini, gak ada pemimpin Politik yang perduli dengan nasib mereka. Salam, Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] SOS Perubahan Iklim : Menagih Janji (Hutang) Presiden Yudhoyono
Mendesak 11 Langkah Darurat Untuk Reduksi Emisi Dalam Program Kerja 100 Hari SBY-Boediono ..komitmen menurunkan emisi di dalam negeri menjadi sangat penting. Tak kalah penting dari upaya terus menuntut negara-negara Annex 1 dalam Protokol Kyoto menurunkan emisi mereka secara signifikan. Indonesia perlu menyerukan upaya reformasi struktur perekonomian dunia yang sejak lama menempatkan negara-negara Selatan sebagai penyedia bahan mentah belaka dan bahkan pada perkembangan selanjutnya menjadi penyedia jasa pembersihan residu kemajuan negara-negara Annex 1……. 1. Memerintahkan Menteri Pertanian untuk mencabut Peraturan Menteri Pertanian No 14/Permentan/PL.110/2/2009 tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Budidaya Kelapa Sawit, karena konversi lahan gambut merupakan sumber emisi karbon terbesar di Indonesia. 2. Memerintahkan Menteri Kehutanan untuk mencabut sejumlah Kebijakan yang berkaitan dengan konversi hutan alam dan lahan gambut untuk keperluan industri skala besar. Hal ini karena konversi hutan alam dan lahan gambut merupakan sumber emisi karbon kedua terbesar di Indonesia. Pencabutan kebijakan konversi hutan alam dan lahan gambut ini akan menjaga cadangan karbon dan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia. 3. Memerintahkan Menteri Kehutanan untuk mengkaji kembali kebijakan yang memberi peluang besar bagi offset negara industri melalui skema pasar di kawasan hutan Indonesia. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain: (1) P. 68/Menhut-II/2008 Penyelenggaran Demonstration Activities Pengurangan Emisi Karbon dari Deforestasi dan Degradasi Hutan, (2) Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) No. 30/Menhut-II/2009 Tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan, (3) Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) No. 36/Menhut-II/2009 Tentang Tata Cara Perizinan Usaha Pemanfaatan Penyerapan dan/atau Penyimpanan Karbon pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung, karena memberi peluang besar bagi offset negara industri. 4. Memastikan bahwa Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang dapat menghasilkan Rencana Tata Ruang Pulau-pulau Besar pada tahun 2009 yang mampu memastikan pengurangan kerentanan lingkungan terhadap dampak perubahan iklim, perlindungan hak terhadap warga negara kebanyakan, dan pemulihan lingkungan yang telah rusak. RTRWN ini harus menjadi acuan bagi semua rencana pembangunan, program hingga penerbitan ijin sektoral. 5. Memerintahkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM serta Menteri Kehutanan untuk melakukan optimalisasi penegakan hukum atas segala jenis kejahatan kehutanan dan kejahatan lingkungan lain yang terkait. 6. Mengeluarkan Keputusan Presiden untuk perlindungan dan rehabilitasi ekosistem gambut 7. Melaksanakan rekomendasi Komite PBB Penghapusan Diskriminasi Rasial - CERD (CERD/C/IDN/CO/3, 15 Agustus 2007) 3 8. Memulai suatu proses penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang hak-hak Masyarakat Adat. 9. Memulai suatu proses kaji ulang kebijakan sektor kehutanan, perkebunan dan pertanian skala besar, pertambangan dan energi yang memiliki dampak terhadap emisi Gas Rumah Kaca, yang mempertinggi kerentanan lingkungan dan manusia terhadap dampak perubahan iklim secara transparan dan partisipatif 10. Memastikan dilindunginya hak-hak perempuan seperti yang tertera dalam Konvensi Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan (CEDAW), bukan hanya karena perempuan dianggap sebagai kelompok rentan namun karena perempuan juga mempunyai peran penting dalam proses mitigasi maupun adaptasi. 11. Meninjau ulang kebijakan pembangunan PLTU Batubara. Indonesia harus mengurangi perannya sebagai penyedia bahan mentah industri dan kebutuhan bahan bakar fosil dunia, dengan mereformasi pola produksi dan konsumsi energinya. Dan segera mempertimbangkan pengembangan energi terbarukan yang terdesentralisasi. baca selengkapnya Surat Terbuka Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia Kepada Presiden Menyikapi Komitmen Indonesia Dalam Mereduksi Emisi Nasional Walhi - Greenpeace - Sawit Watch - Down to Earth - IYFFCC (Indonesian Youth Forum for Climate Change) - Rainforest Action Network - People Forest Program - ICEL (Indonesian Center for Environmental Law) - AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) - FWI (Forest Watch Indonesia) - Solidaritas Perempuan - HuMa - Telapak - KpSHK (Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan) - BIC (Bank Information Center) - Sarekat Hijau Indonsia (SHI) - Jikalahari - Jatam, Kiara - JKPP - Save Our Borneo (SOB) - Scale Up – Pusaka http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/organisasi-masyarakat-sipil-indonesia.html baca juga Restorasi Ekologi, Solusi Kedaruratan Krisis Ekologi http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/restorasi-ekologi-solusi-untuk-keadaan.html [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Proper KLH 2009 & Dukungan terhadap Kejahatan Lingkungan
Wahai para Penggiat Lingkungan Hidup, mulai hr ini Menteri sudah mulai aktif. Sesuai fenomena Menit-menit awal & Menit-menit akhir dlm suatu 'event'; harus diwaspadai keluarnya Kebijakan2 yang 'aneh2' yg memanfaatkan "leg" saat2 Pejabat baru belum 'tune in' ada saja yg sorong2 tandatangan dlsb. Ingat kasus "ninja thdp ayat tembakau" ybl. Kita kawal bersama. Maju terus!!..mer...@!! Salam, Junus dw Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Luluk Uliyah Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Proper KLH 2009 & Dukungan terhadap Kejahatan Lingkungan Proper KLH 2009 & Dukungan terhadap Kejahatan Lingkungan 15 Oktober kemarin, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Proper kepada Perusahaan seperti PT Newmont Nusa Tenggara, PT Adaro, PT Arutmin, PT Antam Pongkor, PT KPC, PT Exxonmobil dan 35 perusahaan lainnya mendapat peringkat hijau. Sedang PT Freeport mendapat predikat biru, yang artinya telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan sesuai dengan yang disyaratkan. Padahal, Freeport telah membuang 1,8 milyar ton tailing dan menghancurkan ekosistem dataran rendah hingga muara Ajkwa. Bukankah ini sama dengan upaya melindungi kejahatan lingkungan? Sampaikan pendapat anda di Forum JATAM http://jatam.org/forum Baca juga berita pendukung lainnya di halaman depan website JATAM, seperti : - Hukum dan Usir PT Arun & Exxon Mobil dari Aceh - Demi Newmont, Pemerintah Menyabot Usaha Mencegah Deforestasi - Desa Sepaso dan Batubara - Papua Membara Lagi. Tanya Freeport Jangan lupa untuk melakukan log in terlebih dahulu di website JATAM sehingga dapat membuka berita-berita tersebut di atas Dukung perluasan informasi dan kemudahan akses informasi, khususnya warga di lokasi-lokasi terpencil yang terancam industri tambang, juga pubik secara umum. Dukung WE ARE CONNECTED Kunjungi terus website JATAM di www.jatam.org agar anda menjadi yang pertama yang mengetahui informasi terkait daya rusak pertambangan. Dan apabila anda ingin mendapatkan informasi terbaru dari website JATAM secara berkala, daftarkan segera email anda di JATAM RSS yang ada di website JATAM www.jatam.org === [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nila Moeloek, Motor UI Jadi Terbaik 201 Dunia
Semua kan perdagangan politik. Jika seseorang mempunyai pendirian yang cukup kuat sering tidak mendapat dukungan dari kolega, karena merasa terancam. Saya ucapkan selamat untuk Ibu Nila Muoeloek yang telah terpilih sebagai Menteri yang baru, semoga berhasil dalam mengemban AMANAH RAKYAT, bukan Mengemban dan menyenangkan orang-orang yang berkuasa. Salam, Yuli --- On Mon, 10/19/09, liman PAP wrote: From: liman PAP Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nila Moeloek, Motor UI Jadi Terbaik 201 Dunia Semalam saya berpikir Menkes Siti FS cukup lumayan kinerjanya. Rupanya input dari teman-teman miliser justru menyatakan sebaliknya, bahkan cenderung 'gagal' kinerja dan kompetensinya. Pencitraan ternyata bisa mengelabui saya. Semoga calon Menkes yang baru tidak salah pilih lagi
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Proper KLH 2009 & Dukungan terhadap Kejahatan Lingkungan
Lagi-lagi kebijakan yang tidak menjaga lingkungan rakyatnya dan terutama tidak menjaga lingkungan yang sedang digembar-gemborkan tentang "World's Climate" saat ini. Soalnya pemerintaha takut jika perusahaan asing pada hengkang dari Indonesia, dan tidak ada penanaman modal disini. Yang menderita dengan kebijakan pemerintah kan rakyat disekitar dimana limbah dari co-operation tersebut dibuang. Lha para menteri-nya kan tinggal di Widya Chandra, mana dan kapan terkena dan tercemar lingkungan-nya??! Jadi ya selalu membuat kebijakan yang tidak merakyat. Salam, Yuli --- On Mon, 10/19/09, Luluk Uliyah wrote: From: Luluk Uliyah Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Proper KLH 2009 & Dukungan terhadap Kejahatan Lingkungan Proper KLH 2009 & Dukungan terhadap Kejahatan Lingkungan 15 Oktober kemarin, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Proper kepada Perusahaan seperti PT Newmont Nusa Tenggara, PT Adaro, PT Arutmin, PT Antam Pongkor, PT KPC, PT Exxonmobil dan 35 perusahaan lainnya mendapat peringkat hijau. Sedang PT Freeport mendapat predikat biru, yang artinya telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan sesuai dengan yang disyaratkan. Padahal, Freeport telah membuang 1,8 milyar ton tailing dan menghancurkan ekosistem dataran rendah hingga muara Ajkwa. Bukankah ini sama dengan upaya melindungi kejahatan lingkungan? Sampaikan pendapat anda di Forum JATAM http://jatam. org/forum Baca juga berita pendukung lainnya di halaman depan website JATAM, seperti : - Hukum dan Usir PT Arun & Exxon Mobil dari Aceh - Demi Newmont, Pemerintah Menyabot Usaha Mencegah Deforestasi - Desa Sepaso dan Batubara - Papua Membara Lagi. Tanya Freeport Jangan lupa untuk melakukan log in terlebih dahulu di website JATAM sehingga dapat membuka berita-berita tersebut di atas = = == Dukung perluasan informasi dan kemudahan akses informasi, khususnya warga di lokasi-lokasi terpencil yang terancam industri tambang, juga pubik secara umum. Dukung WE ARE CONNECTED Kunjungi terus website JATAM di www.jatam.org agar anda menjadi yang pertama yang mengetahui informasi terkait daya rusak pertambangan. Dan apabila anda ingin mendapatkan informasi terbaru dari website JATAM secara berkala, daftarkan segera email anda di JATAM RSS yang ada di website JATAM www.jatam.org = = =
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jika Pak Polisi ditabrak si pengendara
Dalam hal ini saya setuju dengan Pak Andidjz. Namun demikian hal itu pastilah karena perbuatan polisi banyak sekali yang negatif di mata masyarakat. Contoh: di Jl Tomang sebelum menuju tol Kb Jeruk pada hari biasa mobil bebas melalui busway. Tetapi coba perhatikan pada hari Minggu di saat jalanan relatif sepi, banyak anggota polisi yang menangkapi mobil yang melewati busway dan menilang atau denda damai. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Andidj" Date: Wed, 21 Oct 2009 03:41:59 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jika Pak Polisi ditabrak si pengendara Tiga orang merespon, tidak satupun yang solider dengan nasib sang polisi. Kasihan nasibmu pak polisi lalu lintas. Resiko kerja begitu besar, tidak ada yg peduli. Semua mata mengawasi. Salah sedikit, semua menyumpahi. Orang selalu memberi stigma. Apapun yg berbau polisi, pasti jelek, sama seperti Amerika yg zionis, Malaysia yg maling, Singapore yg kiasu. Tendangan polisi jelas salah, tapi KABUR dari hadangan polisi dianggap sepele. Sungguh tidak berimbang. Polisi menendang dalam usahanya menghadang orang yang melanggar lalu lintas dan berusaha kabur. Bahwa tendangannya membuat si pengendara jatuh dan apesnya meninggal (pasti kendaraannya dikebut) itu kecelakaan. Apa anda mau punya polantas yang diam saja saat ada pelanggaran lalu lintas? Apa yang menurut anda seharusnya dilakukan? Memberi hadangan sudah tindakan yg pantas. Yg dihadang terus berusaha kabur, terus apa... diam saja. Barusan rame thread antri dan bicara banyak soal disiplin. Hhhhm... salam, andidj = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger
Dan hasil kerusakannya dibiarkan teronggok di Indonesia sambil kita terus2an bergeming dengan kenyataan besarnya beban kesehatan yang diakibatkan rokok! Selamat deh buat petinggi negeri yang telah membutakan dirinya akan kenyataan yang terhampar jelas! ED Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: KOBAR Date: Tue, 20 Oct 2009 19:43:13 To: Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger Benerdan budaya Rokok Kretek akan dipatenkan Marlboro21T...keuntungan Marlb+Samp+Bentl...akan di bawah keluar Indonesia.. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kebudayaan Masih Dipinggirkan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/21/03454516/kebudayaan.masih.dipinggirkan. Jakarta, Kompas - Sejumlah budayawan di berbagai kota mengkhawatirkan persoalan kebudayaan yang dipinggirkan dalam kabinet mendatang. Hal ini terlihat dari ditunjuknya menteri yang selama ini dinilai tidak memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan kebudayaan. Kekhawatiran itu muncul dalam sejumlah aksi unjuk rasa yang terjadi di beberapa kota, Selasa (20/10). Di Surabaya, Ketua Aliansi Seni Surabaya Solichin Jabar mengatakan, selama ini tidak ada usaha serius untuk mengembangkan seni budaya. Justru yang terjadi hanya mengembangkan pariwisata. Bahkan, budaya dikemas untuk kepentingan pariwisata. Di Semarang, budayawan yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Agus Maladi, mengatakan, hingga kini tak ada strategi budaya dan usaha serius mengembangkan budaya. Penilaian serupa disampaikan budayawan asal Solo, Endo Suanda dan Suprapto Suryodarmo, dan seniman Bandung, Aat Suratin. UTI/ASA/SON/TIF/REK/BAY)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM
Itu memang sudah gayanya Om Wal. -) Saya sudah kenal beliau di milis bertahun-tahun dan sentilan-sentilannya memang bermaksud untuk mengingatkan kita agar tidak cepat puas dan terlena dengan apa yang ada. Tapi beliau tidak pernah berniat untuk menghina produk sendiri rasanya selain bersikap skeptis. Tapi posting Anda ini memang perlu benar-benar dipahami oleh bangsa kita untuk SELALU dan SELALU berusaha percaya kepada bangsa sendiri. Ini bukanlah nasionalisme sempit tapi merupakan upaya untuk menumbuhkan kompetensi dan kerpercayaan diri sendiri sebagai bangsa. Saya sungguh iri sama orang Korsel yang fanatik banget sama Samsungnya dan tidak mau pakai HP selain merk bangsa mereka sendiri. Orang Prancis juga lebih fanatik dengan setengah 'mewajibkan' perusahaan negaranya (seperti Total, umpamanya) untuk menggunakan mobil Peaugeot sebagai mobil dinas. Semestinya Om Wal juga mendorong kontraktor Indonesia dan mewajibkan kontraktor asing untuk menggunakan konstruksi Cakar Ayam di mana memungkinkan (instead of melecehkannya). Salam Satria --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Sulaeman_H." wrote: Pak Wal dari banyak posting yang saya baca selalu mencibir karya-karya teknologi Indonesia. saya tidak tahu apakah ia tahu betul masalah teknologi yang dibahas atau ada unsur lain. Tapi ketika berbicara masalah China segalanya selalu berbinar binar. Yang saya puji dari bangsa china justeru rata-rata mereka memiliki kebanggaan terhadap produk dan karya bangsanya sendiri. Tabu bagi mereka mengatakan produknya sendiri jelek dan tidak payu mesti digulung tikar. Saya sudah keluar masuk Beijing beberapa kali mengecek proyek perusahaan saya yang berkaitan dengan teknologi tinggi dikerjakan oleh sebuah kontraktor China. Terus terang mereka cukup PD mempromosikan kemampuan teknologinya walau sebenarnya pas-pasan dan yang lebih menakjubkan nampaknya walau apa kata orang sudah pasti sebagai sesama orang China akan memakai jasa kontraktor ini dimanapun mereka berada. SH
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tendangan 'Maut' Pak Polisi.....
Jangan begitu Pak Adyanto... Kalo saya tanya balik, apakah anda punya hati nurani? Sepanjang hidup anda, apakah anda tidak pernah berbuat salah? Di tempat anda berkarya saat ini, apakah orang dari atas sampe bawah gak pernah salah? Apakah semua divisi bekerja dengan benar tanpa salah? Semua posting anda di milis ini tidak ada yang salah? Semua contoh yang anda sebutkan itu benar, tidak berarti kita mencap polisi tidak punya hati nurani. Stigma itu kejam lho pak. Jangan menutup mata dengan kebaikan, tapi melotot saat melihat yg jelek2 saja. Saya masih kagum dengan polantas yang panas2 gini masih mengatur lalu lintas, atau pulang sampai larut malam. Polisi juga kerja, kadang ada salah. Sama seperti akunting di perusahaan anda yg salah hitung, atau admin yang salah ketik. Tapi kita tidak memberi stigma si akunting gak sekolah atau si admin buta. Siapa yang tidak pernah salah? salam, andidj - Original Message - From: Adyanto Aditomo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 20, 2009 1:02 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tendangan 'Maut' Pak Polisi. He he he he he memangnya Polisi Indonesia punya hati nurani??? Kalau benar punya hati nurani, tidak mungkin mereka membiarkan banyak calo SIM dan STNK berkeliaran di Markas Polisi, tidak ada Polisi yang menjebak pengendara kendaraan di jalan raya, memanfaatkan rambu lalu Lintas yang tidak jelas (bisa karena tertutup pohon, atau maksud dari rambu tersebut yang membingungkan pengendara, dsb), melakukan pungutan liar terhadap para sopir Truk di jalan raya, nggebugi tertuduh tidak bersalah yang gak mau ngaku dan sebagainya. Penangkapan Wakil Ketua KPK dengan tuduhan yang selalu berubah oleh Pimpinan Polri, memperkuat dugaan bahwa Polisi kita tidak punya nurani. Dengan demikian, mereka tidak akan pernah menyesali apapun yang telah mereka lakukan, walaupun ada orang tidak bersalah sampai tewas akibat tindakannya. Gak akan pernah ada tuh. Kasus Sengkon dan Karta yang disiksa sehingga terpaksa memberikan pengakuan terhadap hal yang tidak pernah mereka lakukan, pemerkosaan tahanan wanita oleh Polisi yang berjaga, adalah bukti lainnya tentang moralitas Polisi tersebut. Selama ini tidak pernah ada berita ataupun terdengar penyesalan oknum Polisi maupun instansi kepolisian yang telah menyebabkan nasib masyarakat tidak bersalah menjadi menderita akibat tindakan Polisi yang tidak profesional tersebut. Kasus pembunuhan wartawan Bernas, Udin, dimana para pihak yang bersalah, terutama dari Pihak Kepolisian, justru dilindungi oleh Pimpinan Polri, merupakan tindakan kepolisian yang sangat menyakitkan. Tidak ada rasa penyesalan sedikitpun diantara mereka. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jika Pak Polisi ditabrak si pengendara
Tiga orang merespon, tidak satupun yang solider dengan nasib sang polisi. Kasihan nasibmu pak polisi lalu lintas. Resiko kerja begitu besar, tidak ada yg peduli. Semua mata mengawasi. Salah sedikit, semua menyumpahi. Orang selalu memberi stigma. Apapun yg berbau polisi, pasti jelek, sama seperti Amerika yg zionis, Malaysia yg maling, Singapore yg kiasu. Tendangan polisi jelas salah, tapi KABUR dari hadangan polisi dianggap sepele. Sungguh tidak berimbang. Polisi menendang dalam usahanya menghadang orang yang melanggar lalu lintas dan berusaha kabur. Bahwa tendangannya membuat si pengendara jatuh dan apesnya meninggal (pasti kendaraannya dikebut) itu kecelakaan. Apa anda mau punya polantas yang diam saja saat ada pelanggaran lalu lintas? Apa yang menurut anda seharusnya dilakukan? Memberi hadangan sudah tindakan yg pantas. Yg dihadang terus berusaha kabur, terus apa... diam saja. Barusan rame thread antri dan bicara banyak soal disiplin. Hhhhm... salam, andidj - Original Message - From: Joseph D Santos To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 20, 2009 8:59 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jika Pak Polisi ditabrak si pengendara Betul, pasti semua tangan di kesatuannya akan maju menghajar orang itu sampai tak Ada sisanya lagi...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nila Moeloek, Motor UI Jadi Terbaik 201 Dunia
Kan kita semua faham fenomena kompensasi; artinya mereka yg sering tampil mejeng di iklan (layanan??) itu sebenarnya 'ga sukses' tapi cari jurus kompensasi dg beriklan sbg bentuk 'caper' dr publik dan/ boSby. Kita tunggu bgmn komitmen dan integritas para Menteri yang akan dilantik besok!! Maju terus!..merdek@ Salam Junus dw Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Andidj" Date: Wed, 21 Oct 2009 03:08:27 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nila Moeloek, Motor UI Jadi Terbaik 201 Dunia Setuju pak liman, mudah2an ibu menkes yang baru lebih baik karena yg lama sudah pasti jelek Bicara soal pencitraan, ada beberapa mantan menteri yang sangat sering muncul di tv menjelang kampanye kemarin, namun tetap tidak terpilih kembali menjadi menteri (bagaimanapun, iklan dengan biaya pajak rakyat tersebut tetap bisa untuk pencitraan pribadi, karena beberapa menteri mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari partai tertentu) Beberapa contoh: Iklan mantan mendiknas Bambang Sudibyo tentang sekolah gratis dan SMK (ini peringkat 1 dari semua iklan menteri) Iklan mantan menkes Siti FS tentang flu burung Iklan mantan menpora Adhyaksa Dault tentang apa gak inget Iklan mantan mentan Anton Apriantono tentang flu burung juga (bayangin, 2 menteri beriklan untuk isu yg sama) Iklan mantan menkop Surya Dharma Ali dengan tag "lanjutkan" silakan lanjutkan sendiri Yang menarik adalah partai2 pengusung menteri ini mengklaim kadernya di pemerintahan sukses dalam tugasnya, TETAPI mengapa meraka menggantinya dengan kader yang lain di kabinet yg baru. Sejauh saya tahu, calon2 menteri yang diusulkan oleh partai adalah orang baru semua, orang lama diganti walaupun diklaim sukses. salam, andidj = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas
segala sesuatu yang belum bisa dijelaskan oleh logika dan ilmu pengetahuan yang tersedia harus diterima sebagai fakta. di Kalimantan, orang membakar hutan sesuai dengan kebutuhan dengan melibatkan alam yaitu arah angin dan api adalah fakta. P Erectus membakar lingkungannya sebagai sarana pertahanan adalah fakta masa itu. [dari Natiopnal Geography] halim hd wrote: > > > saya bukan pakar tentang baduy. tapi, sangat menarik > jika kita bicara tentang baduy yang selalu mengaitkan > kehidupannya dengan sistem ekologinya. dan tak ada > sesuatu yang berlebihan yang ada di dalam rumah. yang > lebih mesti di taruh di wilayah publik. > banyak orang menganggap orang baduy itu "klenik", > misalnya ada orang yang menganggap golok baduy ada > "isen-isennya". dalam sebuab percakapan, saya tanyakan, > apakah goloknya berisi. dan salah seorang menjawab: yaa, > berisi, makanya ada beratnya. jawabn mereka nalar banget. > dan golok ini ada tuahnya jika digunakan untuk kebenaran. > tapi yang pasti gunanya untuk mencari kayu dan lainnya. > jadi ada sejumlah mitos yang ditabalkan ke dalam diri mereka > sebagaimana orang kota membuat dan menciptakan drama > citra tentang warga di suatu wilayah yang ter/di-isolir.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekuatan Regional Terjepit Globalisasi
Oleh RENE L PATTIRADJAWANE http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/21/03220162/kekuatan.regional.terjepit.globalisasi Ada kegalauan di kalangan para penentu kebijakan luar negeri kawasan Asia dalam menentukan formulasi tatanan dunia baru, dari situasi bipolar menuju ke multipolar dalam rumusan pax universalis yang secara terbuka dikemukan Presiden AS George Bush (senior) di depan Sidang Umum PBB pada tahun 1991. Berbagai negara kawasan Asia-Pasifik, dari Papua Niugini di timur sampai Afganistan di barat, terkecoh solah-olah pax universalis bisa menggantikan gagasan dan semangat Gerakan Nonblok atau kerja sama Utara-Selatan yang diejawantahkan sebagai sebuah perjuangan melawan imperialisme global dan neokolonialisme dalam segala bentuknya. Secara tidak sadar, pax universalis dikemas menuju terbentuknya penciptaan dan konsolidasi tunggal sebuah kekaisaran Anglo-Saxon yang mengikuti model Kekaisaran Romawi sebagai adidaya dunia pada zamannya. Ketika itu, Presiden AS George Bush menegaskan perlunya "upaya mencari sebuah pax universalis yang dibangun atas pengertian bersama". Pernyataan ini pun mulai memicu berbagai upaya untuk memperbarui berbagai proses dan prinsip operasional global, yang kemudian menuju pada perang Teluk, serangan udara teroris 11 September 2001, perang Irak, Afganistan, dan berbagai konflik lain. Tatanan dunia baru pasca-Perang Dingin menjadi simbol baru dominasi global, dibungkus dan dikemas untuk memenuhi berbagai ambisi ideologi, politik, ekonomi, perdagangan, dan lainnya dalam dunia yang terkoneksi satu sama lain akibat kemajuan teknologi komunikasi informasi. Para praktisi dan pengamat internasional merumuskannya sebagai The Next Global Mesh yang didasarkan pada pax universalis sebagai inisiatif mencari apa yang disebut "pengertian bersama". Hasilnya, rezim dan sistem yang tadinya tertutup, seperti Perjanjian Bretton Woods, yang menghasilkan kekaisaran baru dalam badan-badan internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, menghasilkan integrasi dunia baru dengan segala bentuk antitesisnya, seperti jaringan teroris global, perdagangan manusia, maupun pemanasan global. Terjepit Konsep jaringan dalam tatanan Global Mesh ini diharapkan mampu menyerap kerumitan-kerumitan yang dihadapi manusia menuju dekade, abad, maupun milenium mendatang. Kenyataannya, berbagai krisis keuangan dan ekonomi dunia dalam sistem ini pun menyengsarakan manusia di banyak negara akibat sistem globalisasi yang bergerak tidak menentu. Miliaran penduduk di berbagai belahan dunia dalam kategori miskin mungkin tidak berharap terlalu banyak dari berbagai upaya dan perubahan yang dilakukan, dibahas, dan diproyeksikan berbagai organisasi dan forum internasional, termasuk G-20. Banyak catatan yang menunjukkan ini. Ada satu miliar orang lebih di wilayah perkotaan tinggal di rumah yang tidak memadai. Masih ada ratusan juta orang di wilayah Asia di berbagai kota metropolitan terjepit modernisasi dan globalisasi, belum lagi mereka yang berada di wilayah pedesaan. Semuanya tidak mempunyai akses ke berbagai jasa modern dan global yang hanya dinikmati segelintir orang. Orang miskin di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Latin dianggap sebagai tidak layak bank (bankable). Kredit rakyat miskin di tengah derap modernisasi dan globalisasi dianggap tabu oleh banyak pemimpin, termasuk di Indonesia. Di Banglades, kredit mikro bagi rakyat miskin menghasilkan Muhammad Yunus, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2006. Ilustrasi lain, misalnya, juga menunjukkan betapa besar sebenarnya potensi keuangan mikro dalam skala regional Asia. Di kawasan Asia ada sebanyak 25 juta orang India perantauan yang hidup dan tinggal di luar negeri mengirim uang pulang sebesar 27 miliar dollar AS pada tahun 2007. Potensi besar yang mampu ditransformasikan sebagai kegiatan produktif dan pembangunan komunitas sering kali tidak termonitor dalam radar berbagai pemerintahan. Industri keuangan mikro beserta jasa penunjang kemasyarakatan, seperti asuransi dan kesehatan, terjepit dalam derap globalisasi atas nama pax universalis. Di tingkat regional Asia-Pasifik, banyak tanda realistis dilakukan dalam upaya pemugaran kebijakan luar negeri dengan mengakui perlunya sebuah kekuatan kolektif melalui kerja sama berbagai negara serta memperluas peran kawasan.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger
Pajak pertambahan nilai maupun pajak penjualan sudah ada batasannya, tidak sampai 51% (dari harga jual). Kalau cukai yang dibayarkan itu bukan 51% tetapi sekitar 35% (maksimal) dari harga rokok tetapi yang membayar cukai bukan pabrik rokok. Yang membayar cukai rokok itu adalah perokok (pembeli rokok). Pabrik rokok hanya menyalurkan. Total setahun hanya sekitar 52 trilyun rupiah. Jadi bukan pabrik rokok membayar pajak, tetapi konsumen rokok membayar cukai. KM Original Message From: vu3...@yahoo.com Date: 20/10/2009 19:22 To: Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger pajak yang harus dibayarkan perusahaan rokok ke pemerintah itu besarnya sekitar 51% salam Mary
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Melangkah Maju
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/21/03001855/indonesia.melangkah.maju Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan rakyat Indonesia untuk terus melangkah maju, rukun, dan bersatu menghadapi tantangan pada masa mendatang. Bangsa Indonesia juga diminta tidak lemah, lalai, dan besar kepala menghadapi situasi dunia yang masih dilanda berbagai krisis. "Ingat, pekerjaan besar kita masih belum selesai," ujar Presiden Yudhoyono dalam pidatonya setelah dilantik bersama Wakil Presiden Boediono periode 2009-2014 dalam Sidang Paripurna MPR di Gedung MPR/ DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/10). Sidang Paripurna MPR dipimpin Ketua MPR Taufik Kiemas dan dihadiri 640 anggota MPR yang terdiri dari anggota DPR dan anggota Dewan Perwakilan Daerah. Acara itu dihadiri Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, yang saat itu mengakhiri masa jabatannya, mantan Presiden BJ Habibie, mantan Wapres Try Sutrisno, dan sejumlah tamu khusus, seperti Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, PM Timor Leste Jose Ramos Horta, PM Malaysia Tun Nadjib, dan utusan khusus negara sahabat lainnya. Dalam pidatonya, Presiden Yudhoyono memuji mantan Wapres Kalla yang telah menjalankan tugasnya dengan baik sehingga namanya akan dicatat dan dikenang sepanjang masa. "Pekerjaan yang masih menjadi tantangan pada masa mendatang di antaranya krisis ekonomi dunia yang masih belum selesai dengan ditandai volume perdagangan dan arus investasi dunia yang belum pulih, juga fluktuasi harga minyak dunia," ujarnya. Menurut Presiden, bangsa Indonesia patut bersyukur dan berbesar hati. Di tengah gejolak dan krisis politik di sejumlah wilayah dunia, Indonesia tetap tegak dan tegar sebagai negara demokrasi yang makin kuat dan stabil. "Bahkan, di tengah badai finansial dunia yang terjadi, bangsa Indonesia masih dapat menikmati pertumbuhan ekonomi positif. Di tengah maraknya konflik dan disintegrasi di sejumlah wilayah dunia lain, bangsa Indonesia justru rukun dan bersatu," ujarnya. Oleh karena itu, lanjut Presiden, tidak mengherankan apabila akhir-akhir ini banyak liputan media internasional yang menjuluki Indonesia sebagai bangsa yang berhasil dalam mengatasi krisis dan tantangan berat selama 10 tahun terakhir. Namun, semua itu jangan membuat bangsa Indonesia lemah, lalai, apalagi besar kepala. Kepala Negara mengingatkan, sendi-sendi perekonomian nasional harus diperkuat guna meminimalkan dampak krisis keuangan dunia. "Dengan peningkatan ekonomi, kita akan mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan rakyat, membangun pemerintahan yang baik, dan memberantas korupsi," katanya. Presiden juga mengajak para pemimpin bangsa untuk tetap kompak apa pun warna dan pilihan politiknya. Kekompakan para pemimpin bangsa itu penting untuk menghadapi tantangan dunia yang kian berat. Penegakan keadilan Sejumlah pekerjaan rumah menunggu duet Yudhoyono-Boediono, di antaranya terkait penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM). Usman Hamid, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, kepada Kompas, Selasa, berharap agenda Rencana Aksi Nasional (RAN) HAM 2004-2009 dapat dilanjutkan dengan prioritas pada penegakan keadilan dan martabat manusia. "Pemerintah masih diwajibkan menyelesaikan soal ketidakadilan masa lalu sebab itu adalah akar dari tidak terhormatinya hak dan kebebasan fundamental," kata Usman. Presiden diharapkan bisa membentuk Pengadilan HAM Ad Hoc demi keadilan legal dan merumuskan kebijakan-kebijakan pemulihan martabat korban pelanggaran HAM ad hoc. Jika hal itu dilakukan, akan menjadi catatan sejarah tersendiri dalam dekade kedua reformasi. Menurut Usman, Presiden juga masih perlu menyiapkan prioritas kebijakan-kebijakan terhadap masalah HAM yang besar, seperti rehabilitasi mantan tahanan politik, penyelesaian tragedi Trisakti, peristiwa Semanggi, dan penculikan. Termasuk pembaruan reformasi agraria agar pelanggaran hak ekonomi sosial berkurang. Febri Diansyah, peneliti Indonesian Corruption Watch, juga mendesak agar dalam 100 hari pertama pemerintahannya, Yudhoyono membenahi institusi penegak hukum. Untuk program lima tahun mendatang, proses penegakan hukum di kepolisian dan kejaksaan harus didorong. "Harus ada reformasi lembaga negara yang bergerak di bidang penegakan hukum," katanya. Untuk mereformasi birokrasi, Febri menyarankan agar RAN-Pemberantasan Korupsi (PK) 2004-2009 dievaluasi terlebih dahulu. Penyusunan RAN-PK 2009-2014 kemudian mengacu kepada langkah-langkah yang telah dilakukan sehingga RAN-PK tidak sekadar agenda di atas kertas. Timpang Praktisi hukum senior Todung Mulya Lubis menilai susunan kabinet yang disusun Yudhoyono, terutama terkait tim hukum dan perekonomian, masih mencerminkan praktik bagi-bagi kekuasaan dan politik balas budi. "Padahal, yang justru diperlukan saat ini adalah saling keterkaitan antara tim hukum dan ekonomi di dalam pemerintahan mendatang. Saya melihat kondisinya masih timpang. Di antara keduanya masih belum
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wiranto: Hanura Memilih Oposisi
Bravo HANURA dan Bravo pula untuk Pak Wiranto. Tugas mulia untuk menjadi lawan/teman berpikir/penyeimbang yang cerdas,demi kemaslahatan NKRI. Mungkin ada baiknya kalau membuat simulasi program 100 hari,1 tahun dan 5 tahun menurut versi partai HANURA. Salam Hormat, Bakri Arbie. --- On Tue, 10/20/09, Satrio Arismunandar wrote: http://www.antarane ws.com/berita/ 1256029616/ wiranto-hanura- memilih-oposisi Wiranto: Hanura Memilih Oposisi Selasa, 20 Oktober 2009 16:06 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 72 kali Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto mengatakan, Partai Hanura memilih sikap sebagai oposisi terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, selama lima tahun ke depan. "Dengan sikap oposisi tersebut sehingga Hanura bisa menjadi penyeimbang dan melakukan pengawasan terhadap pemerintah," kata Wiranto, usai pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono di Gedung MPR RI Senayan Jakarta, Selasa. Dikatakan Wiranto, sebagai penyeimbang Hanura akan melakukan kritik membangun jika kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan hati nurani rakyat. Sebaliknya, jika kebijakan pemerintah sesuai dengan hati nurani rakyat, maka Hanura akan mendukung kebijakan tersebut. Ditanya soal kebijakan pemerintah yang akan dilaksanakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wiranto berharap, kebijakan pemerintah, baik program 100 hari, satu tahun, maupun lima tahun, seluruhnya untuk memajukan bangsa dan negara serta mensejahterakan rakyat. Wiranto juga mengajak semua pihak agar bisa bersama-sama melakukan pengawasan dan mengkritisi kebijakan pemerintah, agar semua program dan kebijakannya bisa berjalan baik. Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Hanura, Akbar Faizal mengatakan, Partai Hanura memutuskan untuk memosisikan diri berada di luar pemerintahan atau oposisi, yakni dalam hal kebijakan pemerintah. "Kita akan bersikap kritis tapi tetap konstruktif, " kata Akbar Faizal. "Hanura sempat mendapat ditawari kursi di kabinet oleh Presiden, tapi Hanura memilih berada di luar pemerintahan, " katanya.(*)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger
Keuntungan mungkin dibawa keluar Indonesia tetapi kemugkinan juga bisa diinvestasikan kembali dan yang jelas pajak yang diterima pemerintah pasti besar. Di samping itu banyak tenaga kerja/buruh yang juga numpang makan di situ. Mungkin itulah bbrp alasan kenapa pabrik rokok milik asing tetap diizinkan.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: KOBAR Date: Tue, 20 Oct 2009 19:43:13 To: Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger Benerdan budaya Rokok Kretek akan dipatenkan Marlboro21T...keuntungan Marlb+Samp+Bentl...akan di bawah keluar Indonesia.. --- Pada Sel, 20/10/09, Adyanto Aditomo menulis: Dari: Adyanto Aditomo Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 20 Oktober, 2009, 6:18 PM Kalau Perusahaan Rokok besar di Indonesia ternyata sepenuhnya milik asing, mengapa kok masih banyak yang keberatan untuk membatasi produksi rokok??? Lha seluruh keuntungan pabrik Rokok kan milik asing??? Salam, Adyanto Aditomo [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Perawat Menjadi Raja
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/21/03351326/perawat.menjadi.raja Kasese, Senin - Kisah rakyat jelata yang kemudian menjelma menjadi raja bukan dongeng semata. Kisah itu nyata pada Charles Wesley Mumbere (56) yang semula bekerja sebagai seorang perawat pembantu di Maryland dan Pennsylvania, Amerika Serikat. Dia dinobatkan sebagai raja. Senin (19/10), setelah bertahun-tahun menempuh perjuangan politik dan keuangan, Mumbere akhirnya dinobatkan sebagai raja bagi rakyatnya. Ribuan warga berjalan kaki beberapa kilometer untuk dapat melihat penobatan Mumbere, yang mengenakan kain menyerupai sarung berwarna hijau dan topi berwarna-warni. Dalam sebuah rapat umum pada hari yang sama, Presiden Uganda Yoweri Museveni secara resmi mengakui Kerajaan Rwenzururu yang berpopulasi 300.000 jiwa itu. Museveni mengembalikan keberadaan kerajaan tradisional di Uganda yang dihapuskan pendahulunya pada 1967. Akan tetapi, Museveni tetap membatasi wewenang para raja hanya pada tugas-tugas kebudayaan dan tidak boleh ikut campur dalam urusan politik. "Ini sebuah peristiwa besar. Kita bisa mengetahui bahwa pada akhirnya pemerintah pusat memahami tuntutan rakyat Bakonzo yang telah berupaya keras mendapatkan pengakuan atas identitasnya," ungkap Mumbere di sebuah bangunan berlantai satu dan berwarna putih, yang difungsikan sebagai sebuah istana, di Kasese. Parlemen Rwenzururu berada di dekat "istana", di sebuah bangunan berukuran lebih besar dan terbuat dari alang-alang. Di "gedung" parlemen itulah ritual tradisional diselenggarakan pada Senin malam waktu setempat untuk pemberian mahkota kepada Raja. "Semua orang sangat gembira karena Presiden bersedia datang kemari dan secara resmi mengakui Kerajaan Rwenzururu," kata Masereka Tadai (43), warga yang mengawasi latihan untuk berpawai sambil menampilkan tari- tarian. Belajar di AS Saat remaja, Mumbere memimpin sebuah kekuatan pemberontak, kemudian menjadi seorang murid miskin di AS, hingga kemudian menerima pekerjaan sebagai pembantu perawat di AS, di mana dia tinggal selama hampir 25 tahun. Asal muasal Mumbere yang merupakan putra mahkota baru disebarluaskan di Pennsylvania pada Juli lalu. Saat itu dia memberikan sebuah wawancara kepada The Patriot-News of Harrisburg saat bersiap kembali ke Uganda. Dia menjadi putra mahkota ketika ayahnya, Isaya Mukirania Kibanzanga, tewas saat memimpin sebuah kelompok perlawanan di Pegunungan Rwenzori atau lebih dikenal dengan sebutan Pegunungan Bulan. Mereka memprotes penindasan terhadap kelompok etnis Bakonzo oleh Kerajaan Toro yang kemudian menguasai mereka. Warga Bakonzo menuntut agar diakui sebagai sebuah entitas terpisah dan bernama Kibanzanga, yang diambil dari nama seorang mantan guru sekolah dasar yang kemudian menjadi raja mereka pada tahun 1963. Segera setelah tewasnya Kibanzanga, anak lelakinya memimpin para pejuang turun dari gunung untuk menyerahkan senjata. Mumbere pun kemudian pergi ke AS pada 1984 dengan beasiswa Pemerintah Uganda. Dia kuliah di sebuah sekolah bisnis hingga kepemimpinan Uganda berganti dan beasiswa dihentikan. The Patriot-News of Harrisburg pada artikel mengenai kisah Mumbere, Juli 2009, menguraikan, Mumbere mendapat suaka politik pada 1987. Dia kemudian berlatih sebagai perawat pembantu dan bekerja di sebuah rumah jompo di pinggiran Washington untuk hidupnya. Ketika Pemerintah Uganda memutuskan menghidupkan kembali kerajaan-kerajaan tradisional, Mumbere pun giat melobi agar Kerajaan Rwenzururu diakui. Setelah 10 tahun berunding, Presiden Museveni pada Agustus lalu mengumumkan akan mengakui Kerajaan Rwenzururu sebagai satu dari tujuh kerajaan di Uganda. (AP/OKI)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Koalisi Bulat atau Lonjong?
Oleh Ikrar Nusa Bhakti http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/21/05063150/koalisi.bulat.atau.lonjong Saat artikel ini ditulis, masuk tidaknya kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II masih merupakan teka-teki. Meski nama para calon menteri dan pejabat setingkat menteri sudah dimuat di beberapa media, bukan mustahil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih berharap PDI-P masuk kabinet koalisi nasional. Jika PDI-P masuk, lengkaplah "koalisi bulat". Namun, bila Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kukuh PDI-P independen terhadap pemerintah, "koalisi lonjong" akan terjadi. Angan-angan SBY untuk mengajak PDI-P masuk kabinet bukan impian semusim. Pendekatan itu sudah dilakukan antara petinggi Partai Demokrat (PD) dan PDI-P jauh sebelum Pemilu Presiden-Wakil Presiden 8 Juli 2009. Di dalam PDI-P sendiri terjadi pertarungan tajam antara kelompok idealis di bawah Megawati dan kelompok pragmatis yang dipimpin Taufik Kiemas dan Puan Maharani (suami dan putri Megawati). Langkah awal untuk menggiring PDI- P ke kubu SBY ialah melalui dukungan politik agar Taufik Kiemas terpilih menjadi Ketua (MPR). Nama Pramono Anung Wibowo, Puan Maharani, dan Cahyo Kumolo sempat masuk bursa calon anggota kabinet dari PDI-P. Konon, Pramono ditawari posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, berganti menjadi Menteri Kehutanan, lalu Menteri Pekerjaan Umum. Puan sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sementara Cahyo menjadi Mennegpora. Namun, semua tergantung persetujuan politik Megawati. Ternyata, saat audisi para calon menteri, Megawati menghilang, awalnya cek kesehatan ke Singapura, lalu entah ke mana. Jika koalisi bulat yang terbentuk, ini akan merugikan demokrasi dan mengacaukan nama serta posisi menteri yang sudah ada. Namun, jika Megawati bersikukuh menolak, politik Indonesia akan lebih cantik dan dinamis! Paling tidak ada tiga partai politik yang tidak masuk kabinet dan akan menjadi oposisi loyal di DPR, yaitu PDI-P (95 kursi), Gerindra (26 kursi), dan Hanura 18 (kursi). Meski minoritas, suasana parlemen akan hidup. Alih-alih membentuk kabinet kerja yang sebagian besar kaum profesional nonpartai, ternyata untuk kenyamanan politik, SBY membentuk kabinet yang 55,55 persen dari parpol. Ini berbeda dengan pernyataan petinggi PD bahwa 65 persen dari kabinet berisi profesional nonpartai dan 35 persen dari partai. Taruhan politik Komposisi kabinet ini merupakan taruhan politik SBY. Banyaknya muka baru dalam Kabinet Indonesia Bersatu II menimbulkan dua konsekuensi. Pertama, menimbulkan pertanyaan soal kesinambungan penanganan program pembangunan. Kedua, menambah waktu untuk konsolidasi internal kabinet. Banyaknya orang partai juga meresahkan jika ia lebih mendahulukan kepentingan partai ketimbang bangsa dan negara. Padahal, pada pidato pelantikan sebagai Presiden RI 2009- 2014, Selasa (20/10), ada tiga fokus utama dari 15 program kabinet yang harus cepat dijalankan, yaitu mengembangkan demokrasi yang bermartabat, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan pemerataan rasa keadilan di masyarakat. Angan-angan untuk menyejahterakan rakyat tentu sesuai dengan kian menurunnya Indeks Pembangunan Manusia (HDI) Indonesia dua tahun terakhir, dari 107 (2007) menjadi 109 dari 179 negara (2008); turun menjadi 111 dari 182 negara pada 2009. Program penurunan angka kemiskinan 8-10 persen dan penurunan angka pengangguran 8-10 persen tentu harus sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi 7,0 persen per tahun. Pelayanan kesehatan bagi kaum miskin juga terkait peningkatan HDI Indonesia. Dapatkah para menteri baru mengikuti gerak cepat para menteri ekonomi yang merupakan muka-muka lama? Mereformasi birokrasi Indonesia yang gemuk dan tidak efisien juga tugas berat pemerintahan SBY-Boediono. Juga peningkatan kapabilitas TNI dan Polri sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan Indonesia. Juga bagaimana dengan kelanjutan penanganan korupsi yang belakangan dipandang kian menurun sejak masalah antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri belum terselesaikan. Untuk merancang dan menjalankan pembangunan, saatnya pemerintah mendasari kebijakannya dengan hasil penelitian ilmiah. Kompas (19/10) memberitakan, dana riset 2010 turun 39 persen akibat daya serap berkurang. Pengalaman penulis sebagai peneliti LIPI, setiap tahun, anggaran penelitian menurun. Sementara untuk birokrasi penunjang penelitian tiap tahun justru meningkat meski daya serap turun. Pemerintahan SBY kurang memerhatikan pengembangan ristek nasional. Ikatan ideologi dan posisi menteri diharapkan tidak menyebabkan program kerja departemen atau kementerian diganggu kepentingan politik partai, bukan saja dari pendanaan, tetapi juga kebijakan. Kita berharap Menneg Ristek dari Partai Keadilan Sejahtera lebih mengutamakan riset untuk kepentingan bangsa ketimbang memasukkan ideologi partai dalam kebijakan ristek. "Janji Sukamandi" SBY kepada peneliti pada 2009 untuk
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Siap Bekerja, Kalla Benar-benar Legawa
Oleh Suhartono http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/21/02584839/boediono.siap.bekerja.kalla..benar-benar.legawa "Wah, Bapak sudah pakai Indonesia 2, ya...," komentar salah seorang kerabat Wakil Presiden Boediono, Selasa (20/10) siang, saat Mercedes Benz berwarna hitam yang membawa Boediono dan istrinya, Ny Herawati, memasuki ujung Jalan Mampang Prapatan XX Nomor 26, Jakarta, tempat tinggal Boediono selama 10 tahun terakhir. Mereka yang berdiri di depan rumah Boediono itu langsung menyambut maju. Beberapa di antaranya bertepuk tangan. Boediono pun turun dengan wajah semringah dari mobil dan ikut bertepuk tangan. Kemudian, dengan hangat, ia menyambut ucapan selamat beberapa kerabatnya. Seusai pelantikannya bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Boediono sudah sah menggunakan pelat "Indonesia 2" sebagai mobil dinas Wakil Presiden RI. Saat berangkat pada pukul 09.30 menuju Gedung MPR/DPR, Boediono masih menggunakan mobil dengan pelat nomor B 1114 RFD. Sebaliknya, M Jusuf Kalla, yang mengakhiri jabatannya kemarin, harus kembali menggunakan pelat nomor pribadinya, B 2749 BQ. Sebelumnya, saat berangkat menuju Gedung MPR/DPR, Kalla masih menggunakan "Indonesia 2". Sukacita Suasana ceria, sukacita, dan rasa syukur terasa kental di kediaman Boediono. Adik Boediono, Tuti Iswari, pensiunan pegawai Bank Indonesia, mengaku sangat senang dengan pengangkatan kakaknya meskipun ia mengaku harus bisa menyesuaikan diri karena akan mendapat sorotan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara adik bungsu Boediono, Jati Kuntjoro, yang menggeluti usaha di sebuah rumah sakit kecil, memiliki harapan besar kakaknya dapat meringankan beban rakyat kecil, yang kesulitan mendapatkan obat berkualitas dengan harga yang murah serta mahalnya biaya kesehatan. Rumah kecil Boediono tampak menjadi kian sempit tatkala sebuah tenda dipasang di halaman depan rumah untuk memayungi beberapa meja hidangan. Ny Herawati yang diberikan ucapan selamat oleh beberapa keluarganya tampak sulit berjalan dari teras rumahnya saat menuju ruang makan. Setelah melepaskan jas hitamnya, Boediono segera duduk bergabung dengan sejumlah pakar ekonomi yang selama ini mendampinginya. Boediono terlihat santai dan banyak tersenyum. Ekspresi wajahnya itu terlihat berbeda dibandingkan dengan saat mengikuti pelantikan di Gedung MPR/DPR. Boediono terlihat agak tegang. Di tengah-tengah perbincangannya dengan M Ikhsan, Raden Pardede, Rizal Mallarangeng, Chatib Basri, dan Yopi Hidayat, salah satu dari empat cucu Boediono yang bermain di sekitar meja meminta tolong sang kakek membukakan minuman kotak. Siap Saat ditanya pers, Boediono mengaku siap menjalankan tugasnya. Hari Rabu ini, Boediono akan mengumpulkan para pejabat di lingkungan Kantor Sekretariat Wapres. Tanpa ditanya, Boediono kemudian memuji sikap Kalla. "Pak Kalla memberikan selamat dengan hangat. Saya lihat Pak Kalla legawa," kata Boediono. Boediono benar. Meskipun posisinya harus digantikan, Kalla telah legawa kembali menjadi warga negara biasa. "Bagi saya, tidak ada bedanya antara wakil presiden dan warga negara biasa waktu dulu, kemarin, dan hari ini karena saya menjalani hidup biasa saja. Sekarang memang lebih bebas," ujar Kalla saat berbincang-bincang di rumah pribadinya di Jalan Brawijaya Nomor 6, Jakarta Selatan, seusai mengakhiri jabatannya. Rumah pribadi yang kini ditinggalinya memang menjadi tempat terakhir setelah ia mengakhiri jabatannya. Istana Wapres, tempat bekerjanya sehari-hari, atau rumah dinas yang ditinggalinya bersama Ny Mufidah Jusuf Kalla beserta anak cucunya, semua memberi kenangan tersendiri. Tak heran ketika harus "pergi" dari Istana Wapres, Kalla ditangisi sejumlah tenaga staf dan pegawainya. Bahkan, Komandan Kompleks Istana Wapres Lettu Infanteri Daud Sibali pun saat melaporkan kondisi pengamanannya ikut terharu. Jejen (28), tukang kebun di rumah dinasnya, juga mengaku akan kehilangan Kalla dan keluarganya. "Karena Pak Kalla selalu menyapa kalau saya ucapkan salam," ujarnya. Sebelum melangkah ke luar rumah jabatan menuju acara pelantikan presiden, Kalla dan keluarga berdoa bersama. Begitu juga ketika hendak memasuki rumah pribadinya di Jalan Brawijaya, Kalla dan keluarga berdoa terlebih dahulu. Di rumah ini kemarin sekelompok kerabat melakukan pembacaan Al Quran sebelum Kalla tiba. "Eh, sudah makan? Kau makan dulu," sapa Kalla saat ditemui Kompas. Dengan sangat santai, ia duduk di kursi sambil mengangkat kaki ke atas kursi. "Ndak apa-apa kan, sudah lama saya tidak duduk seperti ini"
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan
Setuju, saya yakin SBY dan para pembantunya sudah lama mengamati siapa yang akan menjadi menterinya. Berbagai masukan pun sudah pasti dipertimbangkannya sebelum ybs dipanggil ke Cikeas kecuali adsa laporan kejahatan luar biasa yang dilakukab oleh si calon yang sebelumnya belum diketahui. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sulaeman_H." Date: Tue, 20 Oct 2009 22:55:19 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan Sebuah analogi yang kena dari pak KM. Bagi saya, saya punya keyakinan SBY sudah memiliki nama-nama jadi dibenaknya. Pemanggilan calon itu hanya untuk konsumsi wartawan. Memilih menteri adalah PR presiden dan presiden punya otoritas penuh untuk menentukan siapa jadi mentri apa. Audisi calon menteri yang dibuka kepublik baru berpengaruh kalau memang rakyat secara interaktif diajak menilai dan memberi vote seperti akademi fantasi atau indonesian idol. Tapi cara ini menurut saya tidak tepat juga karena tidak semua rakyat tahu apa kriteria menteri yang benar sesui posnya. Lagipula kasihan calon yang dipanggil kemudian gagal dipilih ada rasa malu. Menteri tidak mutlak harus menurut petunjuk bapak presiden seperti yang sering diucapkan Pak Harmoko. Statusnya saja dia pembantu presiden, tapi peran utamanya adalah sebagai aparat negara, Seorang aparat negara apapun level dia diah mutlak harus loyal kepada negara. Loyalitas kepada Presiden adalah harus dalam konteks loyal kepada negara. Ketika kedua loyalitas itu saling berbenturan, maka loyalitas kepada negara mensti dinomor satukan. SH = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum.
Untuk mengatakan RS menggunakan analisa kualitatif saja sudah berlebihan sy rasa. Metode kualitatif adalah untuk social science. Bukan membuktikan foto porno. From: Nizar Bunyamin To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 20, 2009 19:20:36 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum. beberapa catatan : - Analisa RS tentang foto perwakilan miss universe indonesia yang sedang topless di momen Miss Universe di bangkok, yang kemudian dibantah dan dibuktikan oleh blogger Enda Nasution bahwa foto tersebut adalah foto miss Tiffany, bukan foto Artika Sari Devi. - Analisa RS tentang jatuhnya adam air, yang kemudian ternyata jauh dibanding dengan laporan KNKT, RS menganalisa pesawat meledak di udara. Analisa RS selama ini kebanyakan analisa yang bersifat kualitatif, instant dan hanya berdasarkan perasaan, tanpa dasar ilmu yang jelas, saya sendiri adalah praktisi digital image processing, tapi untuk menentukan suatu gambar asli atau tidak, rasanya terlalu berbahaya kalau hanya menggunakan analisa kualitatif saja.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Tiru AS?
Pak Alexander... Bisa tolong jelaskan, kebijakan ekonomi/politik yang mana yang didikte oleh AS? Sekalian contoh yang konkret... Apa yang anda maksud dengan "selama ini"? Maksudnya jaman SBY, atau Megawati, Atau Gusdur, Atau Habibie, Atau Soeharto? Atau seluruhnya? O ya pak, sekalian juga kasih contoh negara lain yang juga didikte oleh AS? Lalu bagaimana perbandingkan kemajuan negara tersebut dengan Indonesia? salam, andidj - Original Message - From: Alexander apellaby To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 20, 2009 4:06 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Tiru AS? Bukankah selama ini kebijakan ekonomi dan politik kita didikte oleh AS? --- On Mon, 10/19/09, Agus Hamonangan wrote: From: Agus Hamonangan Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Tiru AS? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 19, 2009, 6:42 PM http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/19/ 21120457/ sby.tiru. as JAKARTA, KOMPAS.com â€" Direktur Eksekutif Pusat Kajian Masyarakat Sipil Global Universitas Indonesia Andi Widjojanto menilai, langkah kebijakan Presiden SBY yang kemungkinan besar menempatkan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di posisi menhan menggantikan Juwono Sudarsono merupakan tindakan yang meniru langkah Pemerintah AS. Pemerintahan AS menempatkan orang berlatar belakang bidang energi di posisi jabatan pemerintahan terkait pertahanan, macam Dick Cheney dan Donald Rumsfeld, yang masing-masing pernah menjabat sebagai petinggi di perusahaan-perusaha an minyak raksasa AS. Hal itu disampaikan Andi, Senin (19/10), saat dihubungi Kompas. Seperti diwartakan, Purnomo diundang Presiden Yudhoyono ke kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Kepada wartawan seusai pertemuan, Purnomo mengatakan dirinya diajak bicara seputar isu pertahanan dan TNI. Dari data Kompas, Purnomo berpengalaman menjadi presiden OPEC untuk Indonesia dan tiga kali menjabat sebagai menteri ESDM di tiga pemerintahan sejak tahun 2000-2009. Dia juga pernah menjabat wakil gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) pada tahun 1998-2000. Menurut Andi, Baik Cheney maupun Rumsfeld sama-sama berlatar belakang perusahaan minyak besar di AS. "Saya melihat kemungkinan hal itu ditiru supaya Pak Purnomo bisa 'menularkan' kemampuan manajerialnya selama ini ke tubuh TNI," ujar Andi. Seperti diketahui, Cheney, mantan Wakil Presiden AS di masa pemerintahan Presiden George W Bush, pernah menjabat chief of executive officer (CEO) perusahaan minyak raksasa AS, Halliburton. Adapun Rumsfeld, mantan Menhan AS, juga pernah bekerja di perusahaan minyak AS, Occidental. Andi menilai, penunjukan Purnomo yang punya latar belakang pengalaman panjang, khususnya di bidang manajerial dan salah satunya dalam menangani perusahaan-perusaha an minyak yang beroperasi di Indonesia, dapat menularkan kemampuannya itu untuk merombak dan memperbaiki kemampuan manajerial TNI. Isu perombakan kemampuan manajerial itulah yang selama lima tahun masa jabatan Menhan sebelumnya, Juwono Sudarsono, relatif masih belum tersentuh. "Pejabat sebelumnya memang berhasil menelorkan kebijakan terkait doktrin dan Buku Putih Pertahanan. Namun, secara organisasi kan masih sama," ujar Andi. Hal itu terlihat dari sulitnya upaya perombakan dan perbaikan mekanisme pengadaan peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) TNI yang disebut-sebut masih sangat dipengaruhi dorongan atau pengaruh pihak luar, macam perantara senjata, daripada kebutuhan riil TNI. Andi melansir persoalan seputar pengadaan alutsista TNI dapat dilihat dari ketidakmampuan pemerintah memanfaatkan tawaran pinjaman negara Rusia sebesar 1 miliar dollar AS untuk pengadaan senjata, beberapa waktu lalu. Prosesnya mandek menyusul keinginan Rusia agar pengadaan itu dijamin bank di Rusia. Menurut Andi, beberapa jenis persenjataan, macam kapal perang jenis korvet milik TNI Angkatan Laut dan pesawat tempur Sukhoi milik TNI Angkatan Udara, yang datang beberapa waktu belakangan ini, berasal dari warisan proses pengadaan atau pembelian pemerintahan sebelum Presiden Yudhoyono. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan
Atas komen-komen all milister, terpercik di benak: mungkinkah tata cara penentuan kabinet oleh Presiden Terpilih dibuat aturanya tersendiri. UU Kementrian Negara tidak mengatur sedetail itu. Kalau mengandalkan "konvensi", ya mau-maunya sendiri si presiden terpilih. Paling tidak ada semacam proses penilaian menurut aturan ketatanegaraan. Misalkan si calon menteri disodorkan kepada parleman untuk dinilai. Setahu saya, di Amerika Serikat, menteri-menteri atau pejabat berpengaruh seperti jaksa agung disodorkan kepada Kongres untuk dimintai tanggapannya. Dan seingat saya, ada juga yang disodorkan presiden ditolak kongres. Bagaimana kira-kira? DWIKI SETIYAWAN Pada 20 Oktober 2009 22:55, Sulaeman_H. menulis: > > > Sebuah analogi yang kena dari pak KM. > Bagi saya, saya punya keyakinan SBY sudah memiliki nama-nama jadi > dibenaknya. Pemanggilan calon itu hanya untuk konsumsi wartawan. > Memilih menteri adalah PR presiden dan presiden punya otoritas penuh > untuk menentukan siapa jadi mentri apa. > Audisi calon menteri yang dibuka kepublik baru berpengaruh kalau > memang rakyat secara interaktif diajak menilai dan memberi vote > seperti akademi fantasi atau indonesian idol. Tapi cara ini menurut > saya tidak tepat juga karena tidak semua rakyat tahu apa kriteria > menteri yang benar sesui posnya. Lagipula kasihan calon yang dipanggil > kemudian gagal dipilih ada rasa malu. > Menteri tidak mutlak harus menurut petunjuk bapak presiden seperti > yang sering diucapkan Pak Harmoko. Statusnya saja dia pembantu > presiden, tapi peran utamanya adalah sebagai aparat negara, Seorang > aparat negara apapun level dia diah mutlak harus loyal kepada negara. > Loyalitas kepada Presiden adalah harus dalam konteks loyal kepada > negara. Ketika kedua loyalitas itu saling berbenturan, maka loyalitas > kepada negara mensti dinomor satukan. > SH
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nila Moeloek, Motor UI Jadi Terbaik 201 Dunia
Setuju pak liman, mudah2an ibu menkes yang baru lebih baik karena yg lama sudah pasti jelek Bicara soal pencitraan, ada beberapa mantan menteri yang sangat sering muncul di tv menjelang kampanye kemarin, namun tetap tidak terpilih kembali menjadi menteri (bagaimanapun, iklan dengan biaya pajak rakyat tersebut tetap bisa untuk pencitraan pribadi, karena beberapa menteri mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari partai tertentu) Beberapa contoh: Iklan mantan mendiknas Bambang Sudibyo tentang sekolah gratis dan SMK (ini peringkat 1 dari semua iklan menteri) Iklan mantan menkes Siti FS tentang flu burung Iklan mantan menpora Adhyaksa Dault tentang apa gak inget Iklan mantan mentan Anton Apriantono tentang flu burung juga (bayangin, 2 menteri beriklan untuk isu yg sama) Iklan mantan menkop Surya Dharma Ali dengan tag "lanjutkan" silakan lanjutkan sendiri Yang menarik adalah partai2 pengusung menteri ini mengklaim kadernya di pemerintahan sukses dalam tugasnya, TETAPI mengapa meraka menggantinya dengan kader yang lain di kabinet yg baru. Sejauh saya tahu, calon2 menteri yang diusulkan oleh partai adalah orang baru semua, orang lama diganti walaupun diklaim sukses. salam, andidj - Original Message - From: liman PAP Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nila Moeloek, Motor UI Jadi Terbaik 201 Dunia Semalam saya berpikir Menkes Siti FS cukup lumayan kinerjanya. Rupanya input dari teman-teman miliser justru menyatakan sebaliknya, bahkan cenderung 'gagal' kinerja dan kompetensinya. Pencitraan ternyata bisa mengelabui saya. Semoga calon Menkes yang baru tidak salah pilih lagi [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan
Sebuah analogi yang kena dari pak KM. Bagi saya, saya punya keyakinan SBY sudah memiliki nama-nama jadi dibenaknya. Pemanggilan calon itu hanya untuk konsumsi wartawan. Memilih menteri adalah PR presiden dan presiden punya otoritas penuh untuk menentukan siapa jadi mentri apa. Audisi calon menteri yang dibuka kepublik baru berpengaruh kalau memang rakyat secara interaktif diajak menilai dan memberi vote seperti akademi fantasi atau indonesian idol. Tapi cara ini menurut saya tidak tepat juga karena tidak semua rakyat tahu apa kriteria menteri yang benar sesui posnya. Lagipula kasihan calon yang dipanggil kemudian gagal dipilih ada rasa malu. Menteri tidak mutlak harus menurut petunjuk bapak presiden seperti yang sering diucapkan Pak Harmoko. Statusnya saja dia pembantu presiden, tapi peran utamanya adalah sebagai aparat negara, Seorang aparat negara apapun level dia diah mutlak harus loyal kepada negara. Loyalitas kepada Presiden adalah harus dalam konteks loyal kepada negara. Ketika kedua loyalitas itu saling berbenturan, maka loyalitas kepada negara mensti dinomor satukan. SH SH On 10/19/09, Kartono Mohamad wrote: > > Ha ha ha. Memang nampak seperti infotainment, atau pemilihan American Idol. > Satu persatu calon masuk untuk menyanyi di depan juri. Lalu keluar disambut > kamera tv. Bedanya hanya tidak ada kamera di ruang juri. Seharusnya setelah > para camen berdiri di depan pers sambil tersenyum-senyum, "host acara" (Andi > Malarangeng atau Hatta Rajasa?) mengumumkan: "Para pemirsa dapat mengirim > sms, dengan menyebut nomor, spasi, nama, ke untuk memilih kandidat > favoritnya". Ha ha ha. > Hanya ada di republik ini, > KM
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] HATI-HATI KIRIM BARANG LEWAT PANDU LOGISTICS
Bung Haniwar gak takut ditegur Bung Sohib? kekekekeke Biarin ajalah, ngeluh aja, yang banyak, posisi Bung Muzani udah susah ngapa2ain juga, ahli ngeles di indo makin banyak. 2009/10/20 Haniwar Syarif > he he he gak takut bernasib spt Prita .??. :) > > > eh jangan takut kalau memang benar > > > > HS > > > > At 04:54 PM 20-10-09, you wrote: > > HATI-HATI > >KIRIM BARANG LEWAT PANDU LOGISTICS, saya mengirim barang (obat) hanya > >1kg ke Bangkinang dengan no resi 50975855, Riau sudah 1 minggu tapi > >belum sampai (dijanjikan 2 hari). > >Tadi pagi Ayah saya ditelpon disuruh tunggu dipingggir jalan JAM 7 PAGI > untuk > >diambil karena diTITIPIN kesopir ANGKOT??? Gila'. Saya sudah telpon > >ke PANDU LOGITICS Pusat dijakarta > >katanya pengiriman didaerah telah dikirim door to door?? Bohong. > >Muzani
[Forum-Pembaca-KOMPAS] HATI-HATI KIRIM BARANG LEWAT PANDU LOGISTICS
Wow, koq bisa begitu cara pengiriman door-to-door tsb ya?. Diharap ada penyelesaian yang tuntas dan baik segera. Lily --- On Tue, 10/20/09, muzani ranau wrote: From: muzani ranau Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] HATI-HATI KIRIM BARANG LEWAT PANDU LOGISTICS To: "KOMPAS" Date: Tuesday, October 20, 2009, 2:54 AM HATI-HATI KIRIM BARANG LEWAT PANDU LOGISTICS, saya mengirim barang (obat) hanya 1kg ke Bangkinang dengan no resi 50975855, Riau sudah 1 minggu tapi belum sampai (dijanjikan 2 hari). Tadi pagi Ayah saya ditelpon disuruh tunggu dipingggir jalan JAM 7 PAGI untuk diambil karena diTITIPIN kesopir ANGKOT??? Gila'. Saya sudah telpon ke PANDU LOGITICS Pusat dijakarta katanya pengiriman didaerah telah dikirim door to door?? Bohong. Muzani [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pidato Politik KP-PRP tgl 20 Oktober 09: Buruh Indonesia ber-Oposisi Terhadap Rezim SBY
ini sikapnya mau oposisi segala kebijakan SBY apa oposisi setengah2 (kebijakan yg baik didukung, yg jelek dioposisiin)??? MOHON PERNYATAAN TEGAS klo saya pribadi oposisi kebatilan, gak peduli siapa pelakunya,dimanapun dia berada, anak siapa kek,ikut organisasi apa kek, klo dah dah batil ya kita tentang. --- On Tue, 10/20/09, Perhimpunan Rakyat Pekerja wrote: From: Perhimpunan Rakyat Pekerja Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pidato Politik KP-PRP tgl 20 Oktober 09: Buruh Indonesia ber-Oposisi Terhadap Rezim SBY To: komite.pu...@prp-indonesia.org Date: Tuesday, October 20, 2009, 5:42 AM Pidato Politik Pimpinan Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja Nomor: 148/PI/KP-PRP/ e/X/09 Disampaikan pada Aksi Nasional Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Bertepatan dengan Pelantikan Presiden RI Hasil Pemilu 2009 Buruh Indonesia ber-Oposisi Terhadap Rezim SBY Jakarta, 20 Oktober 2009 Kawan-kawan Rakyat Pekerja di seluruh Indonesia, Pemilu 2009, baik pemilihan anggota legislatif maupun presiden dan wakilnya, telah memenangkan Partai Demokrat (PD) untuk mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik kembali sebagai Presiden RI. Kali ini Rezim SBY telah membentuk Koalisi, baik di dalam legislatif maupun eksekutif, yang telah mendapat sambutan dari PD, PAN, PKS, PPP, dan PKB, dimana kemudian kelima partai politik ini telah menandatangani kontrak politik Koalisi. Jumlah kursi Koalisi di DPR ini sebanyak 380 kursi, dimana dari PD sebanyak 180 kursi. Sedangkan Golkar belum secara resmi menyatakan bergabung ke dalam Koalisi, namun kemenangan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie, dalam Munas di Pekanbaru lalu karena adanya intervensi SBY —yang mengincar perolehan suara Golkar sebesar 106 kursi di DPR. Adapun PDI-P, Partai Gerindra, dan Partai Hanura tidak menyatakan oposisi, tetapi juga belum menunjukkan sikap politik yang tegas terhadap rezim SBY. Namun, tanda-tandanya telah jelas, bahwa partai-partai politik yang sikap politiknya “belum jelas “ itu pada dasarnya merapat ke SBY. Dengan mengantongi suara 65 persen, SBY mendapat legitimasi dukungan publik sangat kuat untuk menguasai DPR, dan terlebih-lebih eksekutif. Teranglah partai-partai politik itu takut untuk kehilangan kesempatan dan fasilitas ekonomi politik jika harus menempatkan diri sebagai oposan rezim. Besarnya kekuasaan SBY di DPR dan eksekutif mengantarnya bangkit sebagai rezim, dengan tanda-tanda menguatnya sistem presidensial yang dapat dipastikan akan mengendalikan DPR. Tanpa ada partai politik yang berani menyatakan oposisi, tak akan ada yang berani melawan kehendak politik eksekutif untuk memperkuat kekuasaannya, baik di DPR, Eksekutif, maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang belakangan ini tampak dipecah-belah dari dalam. Kawan-kawan Rakyat Pekerja, Tanda-tanda rezim SBY mengingatkan kita pada Orde Baru, yang demikian cerdik memainkan legitimasi kemenangan dari demokrasi prosedural untuk membangun kekuasaannya yang tak tergoyahkan secara berkelanjutan. Inilah kenyataan Indonesia setelah Pemilu yang di sana-sini digembar-gemborkan demokratis, ternyata berujung pada kebangkitan sebuah rezim. Teranglah, jika partai-partai politik tak ada yang berani beroposisi terhadap rezim SBY, karena semuanya hendak bermain di zona nyaman secara ekonomi-politik. Inilah yang disebut KARTEL PARTAI POLITIK, yakni gabungan partai politik—layaknya perusahaan— yang berkarakter monopoli ekonomi-politik, sebagai daya dukung rezim neoliberal. Sudah tentu, rezim SBY akan tetap melanjutkan sistem kerja kontrak/outsourcing , PHK massal, relokasi industri, dan pengekangan/ pemberangusan serikat buruh di seluruh Indonesia. Rezim SBY tak segan-segan melakukan represi kepada buruh dan rakyat pekerja lainnya untuk melancarkan agenda pemulihan krisis ekonomi neoliberal di Indonesia. Kawan-kawan Rakyat Pekerja, Di dalam negara demokrasi, adanya oposisi diterima sebagai kontrol keseimbangan pengambilan keputusan. Tetapi di Indonesia, oposisi dipandang sebagai melawan rezim yang berkuasa, yang haram dibentuk. Pandangan itu tidak benar! Oposisi diperlukan untuk membangun demokrasi dan mencegah kebangkitan rezim yang otoriter. Karena kami menolak Orde Baru kembali lagi, karena kami menolak rezim yang menghamba pada rezim ekonomi neoliberal, maka gerakan buruh dan rakyat pekerja yang tampil sebagai oposisi di luar DPR dan eksekutif. Kami beroposisi untuk menghadang rezim SBY menginjak-injak penghidupan buruh dan rakyat pekerja, demi pemulihan krisis ekonomi neoliberal. Kami beroposisi untuk merebut alat-alat produksi yang seharusnya untuk kepentingan rakyat pekerja tetapi telah diprivatisasi, alat-alat produksi yang ditinggalkan pemiliknya semena-mena untuk kemudian dikelola oleh buruh. Kami akan terus menerus beroposisi untuk merebut negeri kami dari penghisapan dan penghancuran yang dilakukan oleh imperialisme dan kapitalisme. Untuk itu, kami Perhimpunan Rakyat Pekerja, mendukung kawan-kawan dari gerakan buru
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Untuk SBY Jilid II: Tolak Pemasungan Demokrasi (Pernyataan KAMMI)
PERNYATAAN SIKAP KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA [KAMMI] PUSAT Nomor: 092/PS/KASTRAT- KAMMI/e/X/ 09 UNTUK SBY JILID II: TOLAK PEMASUNGAN DEMOKRASI ! Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Masa kepemimpinan SBY-JK berakhir pada Senin, 20 Oktober 2009. Sekaligus, duet SBY-Boediono— yang berarti SBY Jilid II—akan dilantik secara resmi oleh MPR RI. Pergantian kepemimpinan ternyata tidak merubah nasib rakyat. Rakyat Indonesia belum menikmati kesejahteraan sejati pada era pemerintahan yang baru. Kenyataan lainnya adalah kursi parlemen di DPR RI dan kepemimpinan nasional di Indonesia masih saja dipimpin oleh orang-orang lama, wajah lama yang tunduk pada kekuasaan modal. Mari kita catat beberapa kebijakan pemerintah yang menciderai demokrasi. Pertama, rencana pengesahan RUU Rahasia Negara. Munculnya RUU Rahasia Negara akan memangkas hak-hak rakyat untuk berpartisipasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan negara. Hak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menyusun suatu kebijakan akan dikebiri oleh RUU Rahasia Negara. Jelas, RUU Rahasia Negara akan membangkitkan semangat Orde Baru yang telah menyengsarakan rakyat. Walaupun RUU Rahasia Negara telah dihentikan pembahasannya oleh DPR RI dan dicabut oleh pemerintah, namun upaya untuk memperkuat kekuasaan negara yang tak tersentuh rakyat, dapat terlihat dengan upaya pemerintah untuk memunculkan RUU Rahasia Negara kembali. Kedua, lahirnya RUU Tindak Pidana Korupsi (RUU Tipikor). RUU Tipikor diupayakan untuk menyelamatkan para pejabat negara yang berkolaborasi dengan pemilik modal untuk merugikan keuangan Negara. Upaya pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara kasat mata, terungkap dalam RUU Tipikor yang akhirnya telah disahkan oleh DPR menjadi Undang-undang. Ketiga, pelemahan KPK semakin kentara ketika pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK menjadi ganjalan besar bagi kemapanan para penguasa korup yang berkolaborasi dengan pemilik modal. Upaya pelemahan sistematis semakin giat dilancarkan ketika KPK mulai masuk ke ranah kekuasaan yang dicap kebal hukum. Alih-alih menambah amunisi wewenang bagi KPK dalam rangka meningkatkan kinerjanya, penguasa di parlemen dan eksekutif justru berselingkuh untuk mengebiri KPK. Hal itu tampak ketika KPK berseteru dengan kepolisian dan menjadikan pimpinan KPK sebagai tersangka, SBY segera menerbitkan Perpu No 4 Tahun 2009 tentang Pengisian dan Penetapan Pejabat Sementara KPK serta Keputusan Presiden tentang Pembentukan Tim 5. Hal ini jelas merupakan upaya proses penghancuran gerakan antikorupsi yang dilakukan oleh pemerintahan kapitalis. Keempat, indikasi pelemahan berikutnya adalah dengan penetapan status tersangka terhadap dua pejuang anti-korupsi, yaitu Emerson Yuntho dan Illian Deta Artha Sari. Kedua aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) itu dituduh mencemarkan nama baik karena mempertanyakan pengelolaan uang pengganti perkara sebesar Rp 7 triliun di Kejagung. Indikasi pembungkaman demokrasi makin kentara. Kelima, ekonomi kapitalis terbukti lebih memihak kepada pemilik modal. Kasus bailout Bank Century memperkuat anggapan ini. Dengan alasan menyelamatkan Bank Century, pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 6,7 triliun. Padahal, besaran injeksi dana yang diajukan ke DPR sebelumnya hanya Rp 1,3 triliun. Jusuf Kalla dengan tegas-tegas menyatakan itu sebagai perampokan. Bailout Century berpotensi menjadi BLBI jilid II ketika terjadi perampokan uang negara untuk kepentingan pemilik modal yangmembebani rakyat hingga Rp 650 triliun. Keenam, KAMMI juga menilai, selama memimpin pemerintahan, SBY banyak mengeluarkan regulasi yang diciptakan dan tidak berpihak kepada rakyat. Salah satunya disahkan UU Badan Hukum Pendidikan (BHP) oleh DPR pada akhir tahun 2008. Disahkannya UU BHP, adalah bentuk liberalisme pendidikan dan privatisasi pendidikan. Ketujuh, gejala akomodasi berlebihan terhadap semua elemen politik. Hampir seluruh parpol merapat ke SBY. Layaknya, kekuasaan utama ada di tangan SBY. Gejala ini merupakan pembentukan kartel politik. Sehingga tidak ada lagi oposisi efektif. Semua partai mendapat jatah kekuasaan. Gejala ini menyedihkan, tiada elemen yang akan mengontrol kebijakan pemerintah. Di atas semua pembacaan situasi nasional di atas, maka Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMMI) Pusat menyatakan sikap sebagai berikut: Pertama, KAMMI menolak pemasungan demokrasi melalui lahirnya regulasi dan perundang-undangan yang menghambat partisipasi masyarakat. KAMMI mendorong realisasi UU Keterbukaan Informasi Publik No 14 tahun 2008, sampai rakyat bisa bicara sendiri dan mengakses dokumen publik. Kedua, menolak pembungkaman para aktivis. Penangkapan pejuang anti korupsi, pelemahan kewenangan KPK melalui berbagai regulasi dan tindakan saling melindungi dari aparat merupakan gejala pemberangusan itu. KAMMI menolak upaya kriminalisasi aktivis. Ketiga, KAMMI menolak masuknya nama-nama calon menteri bermasalah yang terbukti pernah
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Arsitek: Jebolnya Plafon Carrefour Bukan karena Gempa
Kalau memang tidak ada kerusakan pada pelat atau balok beton tempat bersangganya pipa, berarti kesalahannya terletak pada kontraktor pekerjaan mekanikal elektrikal (ME). Dalam merencanakan pelat atau balok struktur, konsultan struktur pasti sudah memperhitungkan beban pipa tersebut sehingga akhirnya struktur beton tetap kuat. Konsultan ME (baik perencana maupun pengawas konstruksi) juga seharusnya memberikan arahan yang jelas kepada kontraktor ME tentang sistem pengait pipa, termasuk jarak antar pengait. From: Adyanto Aditomo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 6:24:57 PM Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Arsitek: Jebolnya Plafon Carrefour Bukan karena Gempa Sebaiknya yang kasih komentar soal jebolnya plafon di Carrefour jangan Konsultan Arsitek, karena bukan bidangnya. Yang kompeten menjelaskan adalah Konsultan Struktur yang membuat rekomendasi tentang spesifikasi pengait untuk penahan pipa diatas plafon. Dengan demikian akan ketahuan apakah lepasnya pengait Pipa tersebut akibat pihak Konsultan Struktur salah dalam memberikan rekomendasi atau Kontraktor Sipil yang salah dalam pembuatan dan pemasangan pengait tersebut atau Konsultan M&E yang salah dalam memberikan informasi tentang berat Pipa kepada Konsultan Struktur. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM
Pak Wal dari banyak posting yang saya baca selalu mencibir karya-karya teknologi Indonesia. saya tidak tahu apakah ia tahu betul masalah teknologi yang dibahas atau ada unsur lain. Tapi ketika berbicara masalah China segalanya selalu berbinar binar. Yang saya puji dari bangsa china justeru rata-rata mereka memiliki kebanggaan terhadap produk dan karya bangsanya sendiri. Tabu bagi mereka mengatakan produknya sendiri jelek dan tidak payu mesti digulung tikar. Saya sudah keluar masuk Beijing beberapa kali mengecek proyek perusahaan saya yang berkaitan dengan teknologi tinggi dikerjakan oleh sebuah kontraktor China. Terus terang mereka cukup PD mempromosikan kemampuan teknologinya walau sebenarnya pas-pasan dan yang lebih menakjubkan nampaknya walau apa kata orang sudah pasti sebagai sesama orang China akan memakai jasa kontraktor ini dimanapun mereka berada. SH On 10/14/09, Wal Suparmo wrote: > Sa;am, > 1) Saya tidak pernah menyebut2 jalan tol Cipularang. > 2) Para kontraktor dari luar negeri hanya mau mempergunakan tehnik yang > telah teruji dan paling sedikit 25 tahun. Pada waktu itu umur penemuan > cakar ayam yang hendak dipromosikan Indonesia, baru kira2 5 tahun. Saya > belum bicara mengenai tehnik cara pengujian yang masih sangat kurang dan > dibawah standard.Pemberian hak patent adalah politis ( menurut saya) dan > berdasarka patrotisme yang berlebih. > 3) Sekali lagi.Terbukti sekarang setelah 30 tahun cakar ayam dan LABA2 TIDAK > LAKU DI JUAL DI LUAR NEGERI. > Wasalam, > Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Telkom Kembali Tawarkan Pensiun Dini
Kalau di BRI namanya Program PDS alias Program Pengunduran Diri Sukarela, yg jumlah pesangonnya jk dibandingkan dg Telkom, jauh panggang dr api / sangatlah jauh perbedaannya. Tp ternyata yg sdh dg sukarela mendaftarkan diripun sgt dipersulit. BRI lbh memilih mempermainkan karyawannya sendiri drpd dg sukarela memberikan pesangon yg tdk seberapa itu. Beda skl dibandingkan Telkom. Suatu contoh perilaku persh besar berlaba tinggi yg tdk pantas dan tdk konsekuen. Salut u PT Telkom, yg tlh menjdkan karyawannya sbg suatu hal yg memang layak u dihargai. Smg Telkom semakin menjd persh besar yg solid. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Agus Hamonangan" Date: Tue, 20 Oct 2009 09:03:37 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Telkom Kembali Tawarkan Pensiun Dini Laporan wartawan KOMPAS Haryo Damardono http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/10/20/14495421/Telkom.Kembali.Tawarkan.Pensiun.Dini JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kembali menawarkan program Pensiun Dini (Pendi) kepada 1.200 pegawai. Kepada pegawai yang memenuhi syarat untuk Pendi, manajemen memberi kompensasi yang sangat memadai. Tujuannya, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan. "Ini adalah perpanjangan dari momen transformasi bisnis yang dicanangkan 16 Oktober, dengan mentransformasi jumlah dan kompetensi pegawai. Transformasi bisnis Telkom dari semula perusahaan telekomunikasi jadi perusahaan T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment) tentu memerlukan kompetensi pegawai yang baru," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, Selasa (20/10) di Jakarta. Ketatnya persaingan industri telekomunikasi, kata Eddy Kurnia, mendorong Telkom mengantisipasi lingkungan bisnisyang cepat berubah dan sumberdaya yang efisien sebagai pertimbangan yang sangat strategis. Sejak tahun 1995, ujar Eddy, Telkom telah menawarkan program pensiun dini secara bertahap untuk merampingkan jumlah pegawai agar perusahaan lebih lincah bergerak dalam kompetisi yang semakin tajam seperti saat ini. "Selain meneruskan karier di perusahaan, pegawai juga diberi pilihan untuk pensiun dini. Pegawai tertentu mungkin ingin mengembangkan diri di luar perusahaan sebagai second carrier," jelasnya. Pendi yang ditawarkan terdiri dari Golden Shake Hand dan Silver Shake Hand . Pada Golden Shake Hand, pegawai sama sekali pensiun dari perusahaan. Sedangkan pada Silver Shake Hand, pegawai tersebut pensiun dini dari Telkom lalu meneruskan karier di lingkungan TELKOMGroup. "Pegawai yang mengambil pendi tentunya akan memperoleh kompensasi dengan besaran berbeda antara Golden dan Silver Shake Hand," jelas Eddy Kurnia. Kini Telkom memiliki 23.286 pegawai, dari jumlah itu sekitar 460 orang diperkerjakan di anak perusahaan dan perusahaan lain. Kalau dibanding perusahaan telekomunikasi lain sebagai incumbent, pegawai Telkom jumlahnya memang besar. Secara bertahap, Telkom akan menawarkan pendi hingga dicapai jumlah pegawai ideal, tetapi intinya pendi ditawarkan secara sukarela kepada pegawai, lanjutnya. Program Pensiun Dini sendiri dijadwalkanberlanjut hingga 2011. Telkom pertama kali menawarkan program pendi tahun 1995 dengan jumlah 5.188. Sejak tahun 2002 hingga 2009 sudah sekitar 12 ribu pegawai mengambil program pendi. Pada bulan Maret 2009 lalu, sebanyak 1.156 pegawai telah melakukan Pendi. KOMPAS Haryo Damardono Editor: Edj [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita KIARA, 20 Oktober 2009: Penolakan Gelar Adat Kei Meluas
Penolakan Gelar Adat Kei Meluas Para Raja Harus Beri Penjelasan Selasa, 20 Oktober 2009 | 04:14 WIB Ambon, Kompas - Penolakan atas pemberian gelar adat oleh para raja Kei kepada seorang pengusaha perikanan di Tual, Maluku Tenggara, meluas hingga ke Ambon (Maluku), Sorong (Papua Barat), Makassar (Sulawesi Selatan), Yogyakarta, dan Jakarta, Senin (19/10). Para raja Kei diminta segera mencabut gelar adat Dir U Ham Wang yang posisinya setara dengan raja para raja. Erwin Jamlean dari Forum Komunikasi Anak Adat Kei menjelaskan, kelompok mahasiswa asal Kei di Sorong, Makassar, Ambon, Tual, Yogyakarta, dan Jakarta saat ini menggalang kekuatan untuk mendukung gerakan sosial yang dibangun sejumlah mahasiswa di Tual—bersama warga. Targetnya, pemberian gelar adat Dir U Ham Wang yang telah diberikan kepada salah seorang pengusaha di Tual dicabut. Selain itu, mereka meminta 15 kesepakatan para raja dengan PT Maritim Timur Jaya dibatalkan. Dalam bahasa setempat, gelar adat Dir U Ham Wang artinya berdiri di depan membagikan hak atau penguasa pemberi tugas adat kepada masyarakat adat. Menodai Unjuk rasa mahasiswa di Ambon kemarin dilangsungkan di Kantor Gubernur Maluku. Kepada Ros Far Far, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku yang berasal dari Kei, pendemo meminta agar Ros Far Far mengimbau para raja untuk mencabut gelar adat terkait segera. Sebab, hal itu menodai aturan adat. ”Kami menolak keras pengukuhan gelar tersebut. Kita telah digadaikan,” ujar Muhammad Hanubun, mahasiswa asal Kei di Ambon. Menanggapi imbauan tersebut, Ros Far Far mengatakan, sebagai anak adat Kei, dia juga menyesalkan pemberian gelar adat tersebut. ”Para raja harus menjelaskan kepada masyarakat Kei apa pertimbangan pemberian gelar itu,” ujarnya. Taher Hanubun, anggota DPRD Maluku yang berasal dari Kei, berpendapat senada. ”Dalam adat Kei, gelar Dir U Ham Wang sangat tinggi karena setara dengan raja para raja. Kekuatan gelar itu semakin sahih karena dikukuhkan 22 raja atau pemimpin adat,” katanya menjelaskan. Hingga kemarin petang, di Tual masih terjadi pemblokiran jembatan Watdek. Namun, menurut Kepala Kepolisian Daerah Maluku Brigadir Jenderal (Pol) Totoy Herawan Indra, situasi di Tual masih bisa dikendalikan. Penutupan jembatan Watdek menyebabkan pasokan bahan bakar ke Bandar Udara Dumatubun dan PLN di Langgur, Maluku Tenggara, terhenti. Aktivitas bandara terganggu hingga ada maskapai yang menghentikan operasionalnya. (ANG) Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/20/0414593/penolakan.gelar.adat.kei.meluas -- Keanekaragaman budaya Indonesia dari satu sisi adalah kekayaan, tetapi dari sisi lain adalah kerawanan. Sebagai kekayaan, keanekaragaman budaya dapat menjadi sumber pengembangan budaya hibrida yang kaya dan tangguh, melalui penyuburan silang budaya. Sebagai kerawanan, keanekaragaman budaya melemahkan kohesi antarsuku dan pulau. Berbagi informasi adalah hal terpenting dalam bermasyarakat. Terlebih bagi nelayan tradisional dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan masyarakat luas yang tinggal di belahan bumi lainnya. Kunjungi situs web KIARA di http://www.kiara.or.id. Pastikan Anda adalah orang yang pertama kali mengetahui perkembangan informasi kelautan dan perikanan nasional. Abdul Halim Koordinator Program KIARA ha...@kiara.or.id / sobatliem...@gmail.com Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Jl. Tegal Parang Utara No. 43 Mampang, Jakarta 12790 Telp./Faks. +62(0)21 797 0482 Email. i...@kiara.or.id Website. www.kiara.or.id [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sudah 30 calon Menteri ke Cikeas
Wah, nggak sia2 Depkes yg sudah punya Bagian Komunikasi Publik tapi masih juga nyewa jasa agen PR secara rutin khusus u/ngegedein bungkusan luar sang menkes sampai2 Pak Liman terpesona dengan hasil olahan kerja tsb :)) Program yang digembar-gemborkan SFS dan dijadikan jualan kampanye presiden lalu merupakan program pembodohan. Jaminan kesehatan masyarakat alias Jamkesmas istilah pepesan kosong karena sesungguhnya tak lebih dari penggantian biaya berobat, nama lain dari askeskin ataupun terusan oroknya JPS-BK dulu. Bukannya ngajak duduk bareng sang anak kandung PT ASKES, eh, malah ngajak berantem sambil buat iklan segede2 gambreng di Kompas dan membuat berang ASKES yang mengancam hendak memejahijaukannya! Obat2an murah pun sangat tak mendasar cara berpikirnya. Menjadikan obat seperti barang dagangan di VALUE$ yg dulu dijual serba Rp 5.000,00. Obat bisa dibuat murah tapi tidak dengan cara patok bodoh. Belum lagi jika kita melihat kerancuannya dalam memandang penguatan pengembangan industri farmasi di Indonesia, mulai dari perjalanan riset dasar klinis yg kita sama sekali jauh dari kuat tapi kita coba dibodohinya dengan blunder kisah dengan Namru 2. Sikap xenophobianya membuat kisruh dunia penelitian klinis, yang merupakan mata rantai pengembangan obat. Bukan pertengkaran dan ajang pamer lewat penyewaan tenaga PR yg harus ditonjolkan tapi seharusnya negosiasi dengan pihak luar, baik pihak luar depkes di dalam negeri seperti dengan anak kandungnya, BPOM, maupun dengan Kementerian Ristek atau dengan lembaga penelitian di IPB yang melibatkan dokter hewan, maupun luar negeri seperti Namru 2! Perjalanan UU Kesehatan yg baru sudah sejak awal tahun 2000. Siti berkuasa sejak 2004 dan baru di penghujung tahun jabatan bersedia 'kerja keras' u/mengamandemen UU No.23 Thn 1992.So, prestasi apa yang membuatnya harus dipertahankan? Reaktif iya dan doyan show di media massa. He he he. Sayang uang negara kita jika dihambur2kan u/itu, masih banyak program kesehatan yang butuh dana besar tinimbang program pameran wajah dan kesuksesan semu karena pada akhirnya waktu akan berbicara bahwa pepesan kosonglah yang terpaksa ditelan o/rakyat, saya dan Anda! ED Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: liman PAP Date: Sun, 18 Oct 2009 08:09:51 To: FP Kompas Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sudah 30 calon Menteri ke Cikeas Membaca Kompas.com malam ini, bahwa selama 2 hari ini sudah 30 calon Menteri yang dipanggil ke Cikeas. Diantara yang dipanggil, dan prediksi pos jabatan Menteri yang ditawarkan, sudah tidak nampak nama Menkes Siti FS. Sebenarnya sejak Menkes memprotes virus H1N1 yang mencoreng wajah AS, kemudian mempersoalkan kolusi obat impor antara dokter-farmasi rumah sakit, nampaknya nasibnya sudah ditentukan. Terakhir soal ayat tembakau yang hilang di DPR pimpinan Agung Laksono - mantan Ketua DPR yang tidak terpilih kembali menjadi anggota DPR karena kurang suara- maka Menkes sudah mempercepat 'jalan keluarnya' dari Kabinet baru. Selamat jalan Menkes. Presiden terpilih lebih mempercayai orang-orang yang bisa diatur, apalagi yang dulu membantu hubungan Legislatif dengan pemerintahan DPR, walaupun pilihan rakyat tidak mencerminkan kinerja yang bersangkutan (ada partai yang kehilangan hampir separuh kursi di DPR 2009-2014, tetapi Ketua Umumnya malah jadi calon menteri). Wass, Liman [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nila Moeloek, Motor UI Jadi Terbaik 201 Dunia
Sahabatku liman PAP, Jujur saya cukup kecewa dengan terpilihnya kembali orang klinik menjadi menteri kesehatan. Akan lebih baik jika yang memimpin departemen ini adalah orang public health atau kesehatan masyarakat. Dokter public health akan lebih mengutamakan promotif dan preventiv dalam mengatasi masalah kesehatan di masyarakat. Tapi mudah mudahan perasaan saya ini tidak benar adanya. Sukses untuk dokter Nila Moeloek. -- i made cock wirawan -- http://www.medisiana.com Cuplikan tulisan anda pada hari Senin 19 Oktober 2009, jam 22:22:19 : lP> Semalam saya berpikir Menkes Siti FS cukup lumayan kinerjanya. lP> Rupanya input dari teman-teman miliser justru menyatakan lP> sebaliknya, bahkan cenderung 'gagal' kinerja dan kompetensinya. lP> Pencitraan ternyata bisa mengelabui saya. lP> Semoga calon Menkes yang baru tidak salah pilih lagi Quotes : No Sex Until Married
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan
semuanya hanya soal pencitraaan, image, agar dilihat nampak demokratis, agar dipandang nampak melalui seleksi. dan kita menyaksikan suatu bentuk ketergantungan psikologis dan mental dan lahirnya kaum sendika dawuh. maka pas-lah memang SBY melanjutkan mataram: feodalisme kontemporer!! From: Adyanto Aditomo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 12:07:05 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan Setidaknya SBY berupaya untuk membuka fenomena baru, yaitu bagaimana kalau sistem seleksi Mentri dilakukan seperti seleksi penyanyi di Indonesian Idol, hanya saja minus SMS dari pemirsa. SBY ingin menyatakan bahwa pentas Politik di Indonesia tidak lebih dari Panggung Hiburan semata, bak Sinetron yang banyak ditayangkan di TV. Jadi tidak ada penilaian terhadap Track Record mereka selama ini. Kompetensi bukan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan sosok seorang Mentri. Gak penting itu. Tapi anehnya SBY yakin bahwa tanpa kompetensi yang memadai saja, kinerja para mentri ini diyakini akan mampu mensejahterakan perekonomian rakyat. Tapi kalau ternyata tidak berhasil, ya sory saja, kan para mentri tersebut memang tidak kompeten di bidangnya. Jadi ya jangan keget kalau ada Tokoh Politik yang tidak pernah bersinggungan dengan masalah perekonomian, bisa tiba - tiba bisa menjadi Menko Perekonomian. Seorang Tokoh Politik yang tidak pernah membahas masalah Ketenaga Kerjaan, tiba - tiba menjadi Mentri Tenaga Kerja. Jadi, mari kita saksikan bersama, apa yang bisa mereka buat dalam program 100 hari pertama bekerjanya kabinet ini, yang katanya akan mampu membuat perubahan significant bagi bangsa ini. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian
memangnya bikin partai untuk rakyat? memangnya koalisi untuk memperjuangkan nasib rakyat? semuanya kan demi dan untuk kepentingan mereka masing-masing. rakyat di indonesia adalah sesuatu yang abstrak, yang hanya ada dalam pat gulipat pidato, tulisan, laporan dan sebagainya. saya jadi ingat john pemberton (sekarang di columbia univesrity, new york, ngajar) kirim surat. itu tahun 80-an, waktu "people power" di filipina gencar dan bikin porak marcos. john nulis, "viva people power!". saya jawab: yaaap, itu untuk di filipina. di nusantara, negeri tercintrong ini, power ada, apalagi jaman eyang harto. tapi, "people", nothing! itulah heibaatanya eyang harto. dan partei-partei sekarang juga nggak mikir soal "rakyat". yang mereka pikir dan ingin raih dan kalau bisa abadi adalah "power". From: Adyanto Aditomo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 12:21:51 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian Kalau kepakaran seorang Mentri dianggap tidak penting, dimana yang terpenting hanyalah agar Mentri tersebut mudah dikontrol oleh SBY, lha lantas yang perjuangkan nasib rakyat siapa dong Kasian betul nasib rakyat Indonesia ini, gak ada pemimpin Politik yang perduli dengan nasib mereka. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum.
beberapa catatan : - Analisa RS tentang foto perwakilan miss universe indonesia yang sedang topless di momen Miss Universe di bangkok, yang kemudian dibantah dan dibuktikan oleh blogger Enda Nasution bahwa foto tersebut adalah foto miss Tiffany, bukan foto Artika Sari Devi. - Analisa RS tentang jatuhnya adam air, yang kemudian ternyata jauh dibanding dengan laporan KNKT, RS menganalisa pesawat meledak di udara. Analisa RS selama ini kebanyakan analisa yang bersifat kualitatif, instant dan hanya berdasarkan perasaan, tanpa dasar ilmu yang jelas, saya sendiri adalah praktisi digital image processing, tapi untuk menentukan suatu gambar asli atau tidak, rasanya terlalu berbahaya kalau hanya menggunakan analisa kualitatif saja. 2009/10/20 sohibmachmud > > > saya ingin menceritakan sedikit mengenai RS. ketika foto gus dur dan > aryanti beredar. media berusaha menkonfirmasi apakah foto itu palsu atau > benar. ketika dihubungi pakar fotografer yg terkenal darwis triadi tetapi > beliau tidak bisa memberikan jawaban yg pasti apakah foto itu asli atau > tidak. rs waktu itu memastikan bahwa foto itu asli. metodanya cukup pakai > photoshop yaitu dengan memperbesar gambar utk melihat irisan atau sambungan > jika gambar itu di manipulasi. > jadi media itu tidak memerlukan orang yg bersertifikat, fotografer kondang > tetapi orang yg dapat memberikan jawaban yg pasti, tidak terlalu banyak > teori. > saya ingin bertanya apakah selama ini ada analisa rs yg salah dan diminta > pertanggungan jawabnya ? > jadi isu2 mengenai rs saya anggap selama ini hanya gosip murahan saja. > > sohib
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dramatisasi Politik, Miskin Substansi
KOMPAS mendapat judul yang pas dan tepat. Isu politik "jalanan maya" memberi judul, "Audisi Indonesian (kabinet) Idol", versi Penguasa SBY tentunya. wassalam, ex toto corde, Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo.com Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta. (Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.) --- On Tue, 10/20/09, Adyanto Aditomo wrote: From: Adyanto Aditomo Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dramatisasi Politik, Miskin Substansi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 20, 2009, 5:35 PM Tapi kalau saya lihat track record partai - partai yang berkoalisi dengan PD, baik koalisi sebelum Pilpres maupun setelah Pilpres, saya sangat meragukan kesetiaan mereka pada keutuhan dan kesatuan pemerintahan SBY. Bila ada kebijakan SBY yang dirasakan merugikan pendukung atau elit partai tersebut, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan strategi "menggunting dalam lipatan", sehingga jalannya pemerintahan SBY cenderung menjadi tidak efektif. Akhirnya rakyat juga yang menjadi korban. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas
saya bukan pakar tentang baduy. tapi, sangat menarik jika kita bicara tentang baduy yang selalu mengaitkan kehidupannya dengan sistem ekologinya. dan tak ada sesuatu yang berlebihan yang ada di dalam rumah. yang lebih mesti di taruh di wilayah publik. banyak orang menganggap orang baduy itu "klenik", misalnya ada orang yang menganggap golok baduy ada "isen-isennya". dalam sebuab percakapan, saya tanyakan, apakah goloknya berisi. dan salah seorang menjawab: yaa, berisi, makanya ada beratnya. jawabn mereka nalar banget. dan golok ini ada tuahnya jika digunakan untuk kebenaran. tapi yang pasti gunanya untuk mencari kayu dan lainnya. jadi ada sejumlah mitos yang ditabalkan ke dalam diri mereka sebagaimana orang kota membuat dan menciptakan drama citra tentang warga di suatu wilayah yang ter/di-isolir. From: pudimartini To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 7:33:55 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas Mas Halim, ini menarik.. bisa cerita lebih banyak agar kami semakin mengenal Indonesia ? Misal yang membedakan adat istiadat dan nilai Baduy yang berebda dengan Komunisme dan Sosialisme, dst salam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan
bung, itu rumaha pribadi, tapi selama posisi SBY sebagai presiden dibiayai oleh negara. lalu anda tanya, kenapa tidak di rumah dinas pemerintah? itulah yang ente nggak nyaho, kurang paham. dengan seleksi di cikeas dan aktifitas di cikeas demikian gencar, SBY ingin menyatakan bahwa BUKAN hanya CENDANA yang bisa ngatur negeri ini, CIKEAS juga BISA. dan dengan aktifitas di cikeas yang konon menurut hongsui maka SBY akan mengalami cakupan dari berbagai elemen bumi, langit, udara dan elemen-elemen lainnya, demikian kata paranormal pengangguran yang nunggu amplop kiriman dari cikeas. tapi yang PASTI, dengan aktifitas di CIKEAS itu secara psikologis makin kuat posisi dan kondisi SBY, dan semua menteri beserta stafnya, seperti dan jadi SOWAN, dan mereka yang sowan ke cikeas selalu siap berkata: sendika dawuh. From: "junusd...@yahoo.com" To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 11:04:49 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan Betul sekali di republik ytt ini fenomena yang "punya kuasa" itu bisa semaunya. Contoh audisi di PURI CIKEAS itu merupakan aktivitas Dinas Pemerintahan apa perhlatan pribadi?? Beda-beda tipis kan. Juga urusan Dinas Kunker di LN atau didaerah itu juga bisa beda-beda tipis dgn acara pribadi entah pulang kampung dlsb. Makin "diatas" makin tipis bedanya antara Dinas dan Non dinas!! Maklum aja deh. Maju terus!!..merdek@ Salam Junus dw
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dramatisasi Politik, Miskin Substansi
Praktek politik balas budi walau kelihatan santun tetap menyimpan bom waktu yang siap meledak kapan saja. Apalagi partai yang masuk dalam koalisi punya platform yang radically different dengan partai yang diusungnya. apakah mereka dapat dengan gampang mengenyampingkan pendirian politis mereka terhadap hal yang paling mendasar misalnya:NKRI? kekuatiran bahwa akan ada pejabat publik yang bakal mbalelo, saya kira nubuatan politis yang sah-sah saja. Praktek politik seperti ini mungkin dapat diterapkan jika mereka sebagai politisi memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara tanpa memusingkan diri dengan embel-embel suku apa, partai apa, agama apa, singkatnya politisi yang mengedepankan kemaslahatan bersama, serta berkiprah dengan visi dan misi dan tujuan yang sama yakni membangun NKRI yang lebih baik. Sekarang apakah hal tersebut nampak dalam diri politisi (terutama yang dari partai)yang akan duduk dalam kabinet indonesia bersatu ll ini? "Berharaplah yang terbaik, tetapi bersiaplah yang terburuk" -Pesan Asli- Dari: Adyanto Aditomo Terkirim: 20/10/2009 17:35:21 Subjek: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dramatisasi Politik, Miskin Substansi Tapi kalau saya lihat track record partai - partai yang berkoalisi dengan PD, baik koalisi sebelum Pilpres maupun setelah Pilpres, saya sangat meragukan kesetiaan mereka pada keutuhan dan kesatuan pemerintahan SBY. Bila ada kebijakan SBY yang dirasakan merugikan pendukung atau elit partai tersebut, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan strategi "menggunting dalam lipatan", sehingga jalannya pemerintahan SBY cenderung menjadi tidak efektif. Akhirnya rakyat juga yang menjadi korban. Salam, Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Wiranto: Hanura Memilih Oposisi
http://www.antarane ws.com/berita/ 1256029616/ wiranto-hanura- memilih-oposisi Wiranto: Hanura Memilih Oposisi Selasa, 20 Oktober 2009 16:06 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 72 kali Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto mengatakan, Partai Hanura memilih sikap sebagai oposisi terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, selama lima tahun ke depan. "Dengan sikap oposisi tersebut sehingga Hanura bisa menjadi penyeimbang dan melakukan pengawasan terhadap pemerintah," kata Wiranto, usai pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono di Gedung MPR RI Senayan Jakarta, Selasa. Dikatakan Wiranto, sebagai penyeimbang Hanura akan melakukan kritik membangun jika kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan hati nurani rakyat. Sebaliknya, jika kebijakan pemerintah sesuai dengan hati nurani rakyat, maka Hanura akan mendukung kebijakan tersebut. Ditanya soal kebijakan pemerintah yang akan dilaksanakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wiranto berharap, kebijakan pemerintah, baik program 100 hari, satu tahun, maupun lima tahun, seluruhnya untuk memajukan bangsa dan negara serta mensejahterakan rakyat. Wiranto juga mengajak semua pihak agar bisa bersama-sama melakukan pengawasan dan mengkritisi kebijakan pemerintah, agar semua program dan kebijakannya bisa berjalan baik. Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Hanura, Akbar Faizal mengatakan, Partai Hanura memutuskan untuk memosisikan diri berada di luar pemerintahan atau oposisi, yakni dalam hal kebijakan pemerintah. "Kita akan bersikap kritis tapi tetap konstruktif, " kata Akbar Faizal. "Hanura sempat mendapat ditawari kursi di kabinet oleh Presiden, tapi Hanura memilih berada di luar pemerintahan, " katanya.(*) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas
bung, sesekali coba telusuri arus pemikiran politik dan ideologi di indonesia, maki kita akan dapatkan ideologi dan aliran apapun di indonesia. dan di indonesia pula maka nideologi itu jadi banci, lantaran ketambahan cem macem, misalnya "sosialisme indonesia", bahkan di jaman bardososnso jadi ketua pssi, ada sepakbola pancasila, hehehehe. dan seperti juga sosialisme, maka kapitlalisme di indonesia ujuga dapat penabalan, jadinya "kapitalisme pancasilais". mau bukti "kapitalisme pancasilais" itu misalnya soal lapindo, bank century, beberapa tahun yang lalu soal blbi. demikian juga dengan bidang hukum, semuanya berkaitan dengan "pancasila". From: andryansyah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 1:35:19 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas Kalau begitu sudah pantaskah negara kita ini disebut negara kapitalis? Yang saya lihat, hanya yang punya uang cukup yang bisa lancar jalannya, misalnya ngurus SIM, cari kerja, cari sekolah. Dengan lancarnya jalan orang yang punya uang itu, maka yang kaya makin kaya dan yang miskin tentu tambah miskin. Tetapi mengapa seolah pemimpin kita malu mengatakan negara kita adalah negara kapitalis dan menganut faham kapitalisme? andry
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger
pajak yang harus dibayarkan perusahaan rokok ke pemerintah itu besarnya sekitar 51% salam Mary --- On Tue, 10/20/09, Adyanto Aditomo wrote: > From: Adyanto Aditomo > Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger > To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Date: Tuesday, October 20, 2009, 4:18 AM > Kalau Perusahaan Rokok besar di > Indonesia ternyata sepenuhnya milik asing, mengapa kok masih > banyak yang keberatan untuk membatasi produksi rokok??? > > Lha seluruh keuntungan pabrik Rokok kan milik asing??? > > > > Salam, > > > > Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Keprihatinan Sipil thd Yayasan Wakaf Paramadina
Jakarta, 16 Oktober 2009 Kepada Yth. Prof. Dr. Didik J. Rachbini Ketua Yayasan Wakaf Universitas Paramadina Pondok Indah Plaza III Blok F 4-6 Jl TB Simatupang,Jakarta Selatan 12310 Telp. 021 – 7651611, 7651658, 7652076 Faks. 021 – 7652015 E-mail. paramadina_...@yahoo.com Cc. Bapak Anies R. Baswedan, Ph.D. Rektor Universitas Paramadina Jl. Gatot Subroto Kav. 97 Mampang, Jakarta 12790 T. +62-21-7918-1188 F. +62-21-799-3375 Prof. Dr. Syafii Ma'arif Maarif Institute Jl. Muria. No. 07 Guntur Setiabudi, Jakarta 12980 Telp. +62 21 8296127 Faks. +62 21 8296127 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Semoga Bapak senantiasa berada dalam kondisi sehat dan baik sehingga terus bisa berkontribusi dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan tanggung jawab yang Bapak emban, Amin. Membaca publikasi undangan “Nurcholish Madjid Memorial Lecture III” yang akan diadakan oleh Yayasan Wakaf Paramadina bekerjasama dengan PT. Newmont Pacific Nusantara dan The Jakarta Post pada Rabu, 21 Oktober 2009, Pukul 19.00 – 21.00 WIB, kami, beberapa organisasi masyarakat sipil dan individu yang menaruh peduli atas keberlanjutan lingkungan hidup dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada hak- hak asasi manusia, menyatakan bahwa: Pertama, kami sepenuhnya meyakini bahwa Yayasan Wakaf Paramadina dibangun dengan nilai-nilai luhur sebagaimana tecermin dalam tiga dimensi pemikiran (alm.) Prof. Dr. Nurcholish Madjid, Rektor Kehormatan Universitas Paramadina, yakni Keislaman, Keindonesiaan, dan Kemodernan. Bangunan inilah yang kemudian melahirkan Universitas Paramadina sebagai rumah persemaian manusia baru yang memiliki keunggulan kepemimpinan, etik, dan kemandirian dalam berkarya. Kedua, kami meminta Yayasan Wakaf Paramadina untuk membatalkan kerjasama dengan PT. Newmont Pacific Nusantara dalam penyelenggaraan kegiatan “Nurcholish Madjid Memorial Lecture III”. Patut diketahui, PT. Newmont Pacific Nusantara adalah PT Newmont Pacific Nusantara adalah anak perusahaan Newmont Mining Corporation yang melayani perusahaan Newmont di Indonesia, termasuk PT Newmont Minahasa Raya di Sulawesi Utara dan PT Newmont Nusa Tenggara di Sumbawa. Newmont telah mempelopori perusakan laut oleh industri tambang, dua perusahaan Newmont di Indonesia telah membuat laut Indonesia tercemar. Dua perusahaan ini, setidaknya telah membuang lebih 500 juta ton limbah tailing ke laut Indonesia. Di Teluk buyat, Newmont membuat sekitar 266 warga Buyat tergusur dari kampungnya, yang tak lagi sehat sejak Newont membuang limbah di sana. Sementara di kawasan penggaliannya di Ratatotok, masih banyak kasus tanah yang belum selesai, hingga perusahaan tamnang tutup. Di Sumbawa, PT Newmont membuang 120 ribu ton tailing setiap hari ke Teluk Senunu, dan telah mencapai lebih 0,5 milyar ton. Warga sekitar tambang sejak lama mengeluhkan krisis air hingga berkurangnya tangkapan ikan di sepanjang pantai Sumbawa, mulai dari Pantai Sagena, Labuhan Lalar, Benete, Rantung, Snutuk hingga Tolanang, akibat tambang Newmont. Dalam waktu dekat, perusahaan akan membabat 38 ha hutan lindung Dodo Rinti untuk perluasan tambangnya. Newmont juga melakukan Strategic Lawsuit Against Public participation (SLAPP) tahun 2003 terhadap aktivis lingkungan di Sumbawa dan Sulawesi Utara, dengan tuduhan pencemaran nama baik. Pada 2005, DR. Rignolda Jamaluddin divonis PN Menado atas tuduhan pencemaran nama baik Newmont, demikian pula Yani Sagaroa (Sumbawa) pada 2007. Kedua aktivis ini mengingatkan publik dan pemerintah terhadap dampak tambang Newmont. Tak hanya itu, keberadaan Newmont juga disorot penduduk dunia, karena operasi tambangnya di banyak tempat. Di Peru, tambang Newmont Yanacocha menumpahkan Merkuri dan menyebabkan ribuan orang sakit. Tahun ini, Newmont dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terburuk di dunia oleh masyarakat sipil lewat public eye Award, karena memaksa membabat hutan lindung di Ghana. Berkaca dari rekam jejak inilah, kami menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap sponsor kegiatan ini. Sungguh, patut disesalkan jika Yayasan Wakaf Paramadina menepikan fakta yang mencederai hak-hak asasi manusia dan keberlanjutan lingkungan hidup. Kegiatan ini berpotensi, menjadi alat pemutihan dosa dan membangun citra hijau perusahaan di mata penduduk kota, tapi bagi penduduk lokal, korban Newmont, ini berarti petaka. Suara-suara mereka yang sulit sekali muncul ke permukaan, akan makin tenggelam bersama pencitraan hijau yang mereka bangun dengan dukungan Yayasan Wakaf Paramadina. Demikian surat terbuka ini kami sampaikan. Semoga menjadi pertimbangan pokok Yayasan Wakaf Paramadina dalam penyelenggaraan pelbagai kegiatan pendidikan publik, sosial, dan kebudayaan yang memberi manfaat bagi masyarakat luas. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Hormat kami, 1. Teguh Surya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Jakarta 2. Siti Maemunah, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), Jakarta 3. Riza Damanik, Koalisi Rakya
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger
Benerdan budaya Rokok Kretek akan dipatenkan Marlboro21T...keuntungan Marlb+Samp+Bentl...akan di bawah keluar Indonesia.. --- Pada Sel, 20/10/09, Adyanto Aditomo menulis: Dari: Adyanto Aditomo Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 20 Oktober, 2009, 6:18 PM Kalau Perusahaan Rokok besar di Indonesia ternyata sepenuhnya milik asing, mengapa kok masih banyak yang keberatan untuk membatasi produksi rokok??? Lha seluruh keuntungan pabrik Rokok kan milik asing??? Salam, Adyanto Aditomo
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Arsitek: Jebolnya Plafon Carrefour Bukan karena Gempa
Sebaiknya yang kasih komentar soal jebolnya plafon di Carrefour jangan Konsultan Arsitek, karena bukan bidangnya. Yang kompeten menjelaskan adalah Konsultan Struktur yang membuat rekomendasi tentang spesifikasi pengait untuk penahan pipa diatas plafon. Dengan demikian akan ketahuan apakah lepasnya pengait Pipa tersebut akibat pihak Konsultan Struktur salah dalam memberikan rekomendasi atau Kontraktor Sipil yang salah dalam pembuatan dan pemasangan pengait tersebut atau Konsultan M&E yang salah dalam memberikan informasi tentang berat Pipa kepada Konsultan Struktur. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Ming, 18/10/09, Agus Hamonangan menulis: Dari: Agus Hamonangan Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Arsitek: Jebolnya Plafon Carrefour Bukan karena Gempa Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 18 Oktober, 2009, 2:42 AM Laporan wartawan KOMPAS.com Rosdianah Dewi http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/18/ 08551619/ Arsitek.Jebolnya .Plafon.Carrefou r.Bukan.karena. Gempa JAKARTA, KOMPAS.com — Jebolnya plafon Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan, diperkirakan bukan karena gempa. Gempa hanya berpengaruh langsung pada struktur bangunan. Lepasnya pengait pipa yang berada di atas plafon berlantai dua diperkirakan karena jarak antarpengait yang terlalu jauh. "Kalau bisa jebol seperti itu karena jumlah pengaitnya kurang. Jarak antarpengait terlalu jauh, misalnya jarak antarpengait seharusnya 1,5 meter, ini dipasang 2 meter. Jadi, kalau ada guncangan tidak kuat menahan beban pipa," ujar Toton Suhartanto, Pengurus Ikatan Arsitek Indonesia, saat di hubungi Kompas.com, Sabtu (17/10). Menurut Toton, jika lepasnya pengait akibat gempa, gedung-gedung lain juga akan mengalami hal serupa. Kekuatan gempa yang berpusat di Ujung Kulon tidak sebesar gempa Tasikmalaya. "Gempa Jumat (16/10) kemarin berkekuatan 6,4 skala Richter. Kalau merusak, ya tidak hanya Carrefour," tuturnya. Seperti diberitakan pada Sabtu (17/10), plafon berukuran 15 x 7 meter jebol.. Hal tersebut disebabkan plafon yang berada di lantai 2 Carrefour Lebak Bulus itu tidak kuat mehanan air dari sprinkrel yang tiba-tiba tertimpa pipa besi. Pipa besi tersebut lepas karena terdapat beberapa skrup tali penyangga penampang kabel yang lepas.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dramatisasi Politik, Miskin Substansi
Tapi kalau saya lihat track record partai - partai yang berkoalisi dengan PD, baik koalisi sebelum Pilpres maupun setelah Pilpres, saya sangat meragukan kesetiaan mereka pada keutuhan dan kesatuan pemerintahan SBY. Bila ada kebijakan SBY yang dirasakan merugikan pendukung atau elit partai tersebut, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan strategi "menggunting dalam lipatan", sehingga jalannya pemerintahan SBY cenderung menjadi tidak efektif. Akhirnya rakyat juga yang menjadi korban. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 20/10/09, edy prayitno menulis: Dari: edy prayitno Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dramatisasi Politik, Miskin Substansi Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 20 Oktober, 2009, 1:17 AM Yah.itulah repotnya jika Indonesia tetap menerapkan pola sistem politik " Balas Budi ". sudah menjadi rahasia umum , kalau ingin meraih kursi presiden butuh masa banyak.. masa banyak bisa diapat jika merangkul partai2 besar yg bermasa banyak. gak peduli resiko dibelakang hari...yg penting menang dulu ..walaupun apapun caranya. termasuk deal-2 dengan partai2 politik dan membuat kesepakatan ... Pola Balas Budi lewat ..Kontrak2 politik. karena sudah terikat kontrak politik , maka disaat sang pemimpin berhasil menang , maka partai2 koalisi pendukung pun ramai2 menagih janjitidak itu saja bahkan partai2 bersebrangan dan yg dulunya gak mendukungpun ikut2an antri jatah dengan menawarkan ..( istilahnya menggadaikan suara partainya di parlement ) kalau berhasil wakilnya terpilih dipemerintahan maka mayoritas suara partai juga ikut2an mendukung sang pemimpin. Pola ini saya lihat sangat berbahaya di belakang hari. contohnya yg terjadi beberapa tahun belakangan ini . disaat pemerintah ada cros sedikit saja dengan sebuah partai politik... maka resikonya ..sang menteri , sang gubernur , sang walikota , sang bupati partai tersebut ...akan sedikit berbelok dan tidak patuh pada perintah presiden dan pemerintah.. .dan ada upaya penggembosan untuk menyudutkan pemerintah. ini belum lagi kalau dilihat dari sisi profesi keahliannya , gak peduli dia paham ekonomi atau teknologi pokoknya wakilnya bisa duduk jadi menteri ini konyol sekali . kita bisa melihat suharto bisa bertahan lama dan pemerintah bisa akur dan kompak ...itu karena . semua menteri ( hanya 1 atau 2 ...disisakan untuk partai lain ) , semua gubernur , semua walikota ...bahkan semua lurah RT dan RW adalah orang Golkar . tetapi cara ini sekarang amat susat terwujud mengingat pemilihan kepala2 pemerintah daerah dipilih oleh masyarakat langsung. tetapi hasilnya ...golkar kuat ,,bekerja didukung penuh oleh semua unsur pemerintah . tdk ada satupun yg berani membelot dan menggembosi tetapi itu dulu ( memang ada plus minusnya ) Tugas pemerintah memang berat ...ditambah sedikit saja anggota yg mbalelo maka , pemerintah bisa rusak di mata masyarakat. yah...semoga terpilihnya SBY dan merangkul kabinet gado2 nya ini bisa sama2 akur ...kompak... ..bekerja keras demi masyarakat dan negara , bukan bekerja demi membesarkan nama partainya masing-masing. apalagi masuk menteri dengan tujuan bisa mengeruk uang negara untuk membesarkan partainya . salam edy prayitno surabaya
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TENTARA MENGELOLA PERSIMPANGAN TOL BEKASI TIMUR
waktu itu supir metro mini pernah cerita, katanya di jalurnya ada preman yang suka malakin, lalu yang punya bus, ngadu ke kesatuan tertentu, dah akhirnya kesatuan tersebut memberantas para preman(premannya insyaf malah narik bus), lalu sebagai di kemudian hari si kesatuan mengawal jalan tersebut dengan bayaran satu juta rupiah selama sebulan untuk 13 metro, dari pada jatuh ke tangan preman, lebih baik ke oknum, imbuh sang supir On 10/20/09, Teuku Moeda wrote: > > > > HA..HA..HA...tapi bukan lelucon,coba bapak bapak periksa,ada tentara > terkadang berbaju preman,juga terkadang berbaju loreng,memungut upeti di > persimpangan pintu TOL bekasi Timur,dan armada Bus sudah bagaikan terminal > di pintu Tol tersebut,jadi anggaplah dipintu Tol bekasi Timur adalah > terminal tempat para raja raja kecil korupsi dan mengganggu ketertiban,dan > polisi disini seperti disepelekan,atau kerja sama? > > Hallo...bagaimana ini?adakah yang memiliki nyali untuk mentertipkan?pak > kapolda jawa Barat bagaimana?dan kepada Kepala kepala Staf angkatan > bersenjata,tarik dong aparatnya ke barak,jangan sampai menjadi centeng > dipersimpangan jalan...atau nasip saya seperti Non Prita,di > mahkamahkan?hore...ngak lucu. > teukumoedaab...@ymail.com
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM
Tidak kuat menahan retakan itu maksudnya apa? Lha retakannya itu sendiri karena apa? Apa bukan karena faktor kelebihan beban? Tolong sampaikan sedikit referensi jika hendak menyampaikan pendapat semacam ini. Salam Satria --- On Tue, 10/20/09, Teuku Moeda wrote: From: Teuku Moeda Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, satriadharma2...@yahoo.com Date: Tuesday, October 20, 2009, 5:36 AM Orang prancis tau bahwa cakar ayam itu tidak kuat menahan retakan,hanya kuat menahan beban,apakah Ir Indonesia Tau hal itu? teukumoedaab...@ymail.com
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger
Kalau Perusahaan Rokok besar di Indonesia ternyata sepenuhnya milik asing, mengapa kok masih banyak yang keberatan untuk membatasi produksi rokok??? Lha seluruh keuntungan pabrik Rokok kan milik asing??? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 20/10/09, Agus Hamonangan menulis: Dari: Agus Hamonangan Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 20 Oktober, 2009, 9:11 AM http://bisniskeuang an.kompas. com/read/ xml/2009/ 10/20/14302899/ BAT.Indonesia. dan.Bentoel. Bakal.Merger JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rokok PT BAT Indonesia Tbk (BATI) membeberkan rencananya untuk merger dengan sister company-nya yaitu PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA). Langkah ini diambil untuk memperkuat bisnis rokok keduanya. "Kombinasi market share dari dua perusahaan diprediksikan akan mencapai 8 persen," kata BAT Indonesia, unit dari British American Tobacco Plc dalam statement bersamanya dengan Bentoel. Rencana merger ini digelindikan usai BAT mencaplok saham Bentoel sebesar 99,74 persen pada bulan Juli lalu. Namun, merger ini membutuhkan persetujuan baik dari pemegang saham Bentoel maupun BATI. Selain itu, juga membutuhkan ijin dari Bapepam selaku regulator pasar saham. Dua perusahaan ini akan menggelar rapat pemegang saham pada 4 Desember 2009 untuk meminta persetujuan merger ini. Setiap saham BATI akan ditukar untuk 7,68 saham Bentoel. Setelah merger, aset Bentoel akan naik menjadi Rp 4,90 triliun darui Rp 2,35 triliun. (Femi Adi Soempeno/Kontan) Editor: Edj Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM
Orang prancis tau bahwa cakar ayam itu tidak kuat menahan retakan,hanya kuat menahan beban,apakah Ir Indonesia Tau hal itu? teukumoedaab...@ymail.com --- Pada Rab, 14/10/09, Satria Dharma menulis: Dari: Satria Dharma Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 14 Oktober, 2009, 12:10 PM Ohh...! Begitu toh inti dari posting Om Wal. Tapi mbok ya jangan dikait-kaitkan dengan jalan tol Cipularang yang ambles padahal tidak pakai fondasi Cakar Ayam. Sebetulnya Om Wal bisa memberikan pencerahan jika bisa memberikan informasi MENGAPA kontraktor Prancis tersebut tidak mau menggunakan fondasi Cakar Ayam. Apakah pertimbangannya bersifat politis, teknis, atau biaya? Dari sini kita bisa berdiskusi lebih lanjut Salam Satria
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] HATI-HATI KIRIM BARANG LEWAT PANDU LOGISTICS
he he he gak takut bernasib spt Prita .??. :) eh jangan takut kalau memang benar HS At 04:54 PM 20-10-09, you wrote: > HATI-HATI >KIRIM BARANG LEWAT PANDU LOGISTICS, saya mengirim barang (obat) hanya >1kg ke Bangkinang dengan no resi 50975855, Riau sudah 1 minggu tapi >belum sampai (dijanjikan 2 hari). >Tadi pagi Ayah saya ditelpon disuruh tunggu dipingggir jalan JAM 7 PAGI untuk >diambil karena diTITIPIN kesopir ANGKOT??? Gila'. Saya sudah telpon >ke PANDU LOGITICS Pusat dijakarta >katanya pengiriman didaerah telah dikirim door to door?? Bohong. >Muzani
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dramatisasi Politik, Miskin Substansi
Dear All, Seperti yang kita ketahui bersama, pola penempatan 'di tempat yang salah' sudah lazim dilakukan Eyang (dan muridnya).. Mengapa? Karena kalau para menteri adalah 'right person in the right place' akan dapat 'membahayakan popularitas/posisi' si bos donk.. Jadi itu sangat mungkin 'disengaja'.. :-| Artinya, jangan (lebih banyak) menyalahkan para menterinya.. Kalau berani, Salahkan si bosnya donk.. apalagi dengan motif di atas (mencegah/memperlambat regenerasi)..logikanya di 2014 nanti, si bos gak boleh ikut kontes nomor 1 lagi, keberhasilan menteri (apalagi dari parpol selain punya si bos) dapat mengganggu rencana jangka menengah/panjang yang sudah dibangun (parpolnya) si bos.. Intinya, kalau mau menyalahkan, jangan tanggung".. puncaknya sekalian.. jangan hanya berani menyalahkan yang di bawahnya saja.. :-p CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K "Better team works could lead us to better results" http://irwank.blogspot.com Pada 20 Oktober 2009 08:17, edy prayitno menulis: > > > Yah.itulah repotnya jika Indonesia tetap menerapkan pola sistem politik > " Balas Budi ". > sudah menjadi rahasia umum , kalau ingin meraih kursi presiden butuh masa > banyak.. > masa banyak bisa diapat jika merangkul partai2 besar yg bermasa banyak. > gak peduli resiko dibelakang hari...yg penting menang dulu ..walaupun > apapun caranya. > termasuk deal-2 dengan partai2 politik dan membuat kesepakatan ... > Pola Balas Budi lewat ..Kontrak2 politik. > > karena sudah terikat kontrak politik , maka disaat sang pemimpin berhasil > menang , maka > partai2 koalisi pendukung pun ramai2 menagih janjitidak itu saja bahkan > partai2 bersebrangan dan yg dulunya > gak mendukungpun ikut2an antri jatah dengan menawarkan ..( istilahnya > menggadaikan suara partainya di parlement ) > kalau berhasil wakilnya terpilih dipemerintahan maka mayoritas suara partai > juga ikut2an mendukung sang pemimpin. > > Pola ini saya lihat sangat berbahaya di belakang hari. > contohnya yg terjadi beberapa tahun belakangan ini . > disaat pemerintah ada cros sedikit saja dengan sebuah partai politik... > maka resikonya ..sang menteri , sang gubernur , sang walikota , sang bupati > partai tersebut ...akan sedikit berbelok > dan tidak patuh pada perintah presiden dan pemerintah...dan ada upaya > penggembosan untuk menyudutkan pemerintah. > > ini belum lagi kalau dilihat dari sisi profesi keahliannya , gak peduli dia > paham ekonomi atau teknologi pokoknya wakilnya bisa duduk > jadi menteri ini konyol sekali . > > kita bisa melihat suharto bisa bertahan lama dan pemerintah bisa akur dan > kompak ...itu karena . > semua menteri ( hanya 1 atau 2 ...disisakan untuk partai lain ) , semua > gubernur , semua walikota ...bahkan semua lurah RT dan RW > adalah orang Golkar . tetapi cara ini sekarang amat susat terwujud > mengingat pemilihan kepala2 pemerintah daerah dipilih oleh masyarakat > langsung. > > tetapi hasilnya ...golkar kuat ,,bekerja didukung penuh oleh semua unsur > pemerintah . tdk ada satupun yg berani membelot dan menggembosi > tetapi itu dulu ( memang ada plus minusnya ) > > Tugas pemerintah memang berat ...ditambah sedikit saja anggota yg mbalelo > maka , pemerintah bisa rusak di mata masyarakat. > yah...semoga terpilihnya SBY dan merangkul kabinet gado2 nya ini bisa sama2 > akur ...kompak.bekerja keras demi masyarakat > dan negara , bukan bekerja demi membesarkan nama partainya masing-masing. > apalagi masuk menteri dengan tujuan bisa mengeruk uang negara > untuk membesarkan partainya . > > salam > edy prayitno > surabaya
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger
jadi perusahaan rokok "kita " ya bentul ya sampurna semua udah milik asing ya ? jadi makin setuju pelarangan merokok udah kita rugi... bule yg untung HS At 04:11 PM 10/20/2009, you wrote: >http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/10/20/14302899/BAT.Indonesia.dan.Bentoel.Bakal.Merger > > >JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rokok PT BAT Indonesia Tbk (BATI) >membeberkan rencananya untuk merger dengan sister company-nya yaitu >PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA). Langkah ini diambil >untuk memperkuat bisnis rokok keduanya. > >"Kombinasi market share dari dua perusahaan diprediksikan akan >mencapai 8 persen," kata BAT Indonesia, unit dari British American >Tobacco Plc dalam statement bersamanya dengan Bentoel. > >Rencana merger ini digelindikan usai BAT mencaplok saham Bentoel >sebesar 99,74 persen pada bulan Juli lalu. Namun, merger ini >membutuhkan persetujuan baik dari pemegang saham Bentoel maupun >BATI. Selain itu, juga membutuhkan ijin dari Bapepam selaku >regulator pasar saham. > >Dua perusahaan ini akan menggelar rapat pemegang saham pada 4 >Desember 2009 untuk meminta persetujuan merger ini. > >Setiap saham BATI akan ditukar untuk 7,68 saham Bentoel. Setelah >merger, aset Bentoel akan naik menjadi Rp 4,90 triliun darui Rp 2,35 >triliun. (Femi Adi Soempeno/Kontan) > > > >Editor: Edj
[Forum-Pembaca-KOMPAS] HATI-HATI KIRIM BARANG LEWAT PANDU LOGISTICS
HATI-HATI KIRIM BARANG LEWAT PANDU LOGISTICS, saya mengirim barang (obat) hanya 1kg ke Bangkinang dengan no resi 50975855, Riau sudah 1 minggu tapi belum sampai (dijanjikan 2 hari). Tadi pagi Ayah saya ditelpon disuruh tunggu dipingggir jalan JAM 7 PAGI untuk diambil karena diTITIPIN kesopir ANGKOT??? Gila'. Saya sudah telpon ke PANDU LOGITICS Pusat dijakarta katanya pengiriman didaerah telah dikirim door to door?? Bohong. Muzani [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum.
Korban Roy Suryo Anak kuliah aja tau roy suryo tukang ngibul. Malah banyak forum2 internet yang terang2 menghujat dan menghina rs Masak buktiin ke aslian foto liat metadata Nenek nenek juga bisa kale ngedit metadata kalo diajarin cukup 5 menit LoL Sent from my BebekBerry® smartphone -Original Message- From: verdi adhanta Date: Tue, 20 Oct 2009 00:08:21 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum. RS pernah "menganalisis" keabsahan pembicaraan telepon antara JA Andi Ghalib dengan BJ Habibie, dan menyatakannya "ASLI" dengan hanya menggunakan spectrum analyzer. Spectrum Analyzer/DFT TIDAK BISA digunakan untuk mengidentifikasi identitas pembicara, kecuali dengan controlled environtment, seperti: materi rekaman yang satu dan lainnya harus dibuat dengan kondisi yang sama, dengan kalimat yang sama, dengan jumlah kata dan phrasa sama yang memadai, dan dengan ekspresi emosi yang sama, dan direkam dengan microphone yang sama, proses audio yang sama, dan selanjutnya. Dalam voice recognition yang dipakai di persidangan perkara-perkara hukum di AS yang melibatkan alat bukti suara, pengambilan sampel suara untuk referensi perbandingan dilakukan berkali-kali, dan hasil identifikasinya berupa persentase-persentase tertentu. Selanjutnya identifikasi ditetapkan dengan statistik. RS tidak pernah merelease paper identifikasi-nya, dan hanya mengatakannya "ASLI" From: sohibmachmud To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 20, 2009 9:39:17 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum. saya ingin menceritakan sedikit mengenai RS. ketika foto gus dur dan aryanti beredar. media berusaha menkonfirmasi apakah foto itu palsu atau benar. ketika dihubungi pakar fotografer yg terkenal darwis triadi tetapi beliau tidak bisa memberikan jawaban yg pasti apakah foto itu asli atau tidak. rs waktu itu memastikan bahwa foto itu asli. metodanya cukup pakai photoshop yaitu dengan memperbesar gambar utk melihat irisan atau sambungan jika gambar itu di manipulasi. jadi media itu tidak memerlukan orang yg bersertifikat, fotografer kondang tetapi orang yg dapat memberikan jawaban yg pasti, tidak terlalu banyak teori. saya ingin bertanya apakah selama ini ada analisa rs yg salah dan diminta pertanggungan jawabnya ? jadi isu2 mengenai rs saya anggap selama ini hanya gosip murahan saja. sohib [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pidato Politik KP-PRP tgl 20 Oktober 09: Buruh Indonesia ber-Oposisi Terhadap Rezim SBY
Pidato Politik Pimpinan Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja Nomor: 148/PI/KP-PRP/e/X/09 Disampaikan pada Aksi Nasional Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Bertepatan dengan Pelantikan Presiden RI Hasil Pemilu 2009 Buruh Indonesia ber-Oposisi Terhadap Rezim SBY Jakarta, 20 Oktober 2009 Kawan-kawan Rakyat Pekerja di seluruh Indonesia, Pemilu 2009, baik pemilihan anggota legislatif maupun presiden dan wakilnya, telah memenangkan Partai Demokrat (PD) untuk mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik kembali sebagai Presiden RI. Kali ini Rezim SBY telah membentuk Koalisi, baik di dalam legislatif maupun eksekutif, yang telah mendapat sambutan dari PD, PAN, PKS, PPP, dan PKB, dimana kemudian kelima partai politik ini telah menandatangani kontrak politik Koalisi. Jumlah kursi Koalisi di DPR ini sebanyak 380 kursi, dimana dari PD sebanyak 180 kursi. Sedangkan Golkar belum secara resmi menyatakan bergabung ke dalam Koalisi, namun kemenangan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie, dalam Munas di Pekanbaru lalu karena adanya intervensi SBY —yang mengincar perolehan suara Golkar sebesar 106 kursi di DPR. Adapun PDI-P, Partai Gerindra, dan Partai Hanura tidak menyatakan oposisi, tetapi juga belum menunjukkan sikap politik yang tegas terhadap rezim SBY. Namun, tanda-tandanya telah jelas, bahwa partai-partai politik yang sikap politiknya “belum jelas “ itu pada dasarnya merapat ke SBY. Dengan mengantongi suara 65 persen, SBY mendapat legitimasi dukungan publik sangat kuat untuk menguasai DPR, dan terlebih-lebih eksekutif. Teranglah partai-partai politik itu takut untuk kehilangan kesempatan dan fasilitas ekonomi politik jika harus menempatkan diri sebagai oposan rezim. Besarnya kekuasaan SBY di DPR dan eksekutif mengantarnya bangkit sebagai rezim, dengan tanda-tanda menguatnya sistem presidensial yang dapat dipastikan akan mengendalikan DPR. Tanpa ada partai politik yang berani menyatakan oposisi, tak akan ada yang berani melawan kehendak politik eksekutif untuk memperkuat kekuasaannya, baik di DPR, Eksekutif, maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang belakangan ini tampak dipecah-belah dari dalam. Kawan-kawan Rakyat Pekerja, Tanda-tanda rezim SBY mengingatkan kita pada Orde Baru, yang demikian cerdik memainkan legitimasi kemenangan dari demokrasi prosedural untuk membangun kekuasaannya yang tak tergoyahkan secara berkelanjutan. Inilah kenyataan Indonesia setelah Pemilu yang di sana-sini digembar-gemborkan demokratis, ternyata berujung pada kebangkitan sebuah rezim. Teranglah, jika partai-partai politik tak ada yang berani beroposisi terhadap rezim SBY, karena semuanya hendak bermain di zona nyaman secara ekonomi-politik. Inilah yang disebut KARTEL PARTAI POLITIK, yakni gabungan partai politik—layaknya perusahaan— yang berkarakter monopoli ekonomi-politik, sebagai daya dukung rezim neoliberal. Sudah tentu, rezim SBY akan tetap melanjutkan sistem kerja kontrak/outsourcing, PHK massal, relokasi industri, dan pengekangan/pemberangusan serikat buruh di seluruh Indonesia. Rezim SBY tak segan-segan melakukan represi kepada buruh dan rakyat pekerja lainnya untuk melancarkan agenda pemulihan krisis ekonomi neoliberal di Indonesia. Kawan-kawan Rakyat Pekerja, Di dalam negara demokrasi, adanya oposisi diterima sebagai kontrol keseimbangan pengambilan keputusan. Tetapi di Indonesia, oposisi dipandang sebagai melawan rezim yang berkuasa, yang haram dibentuk. Pandangan itu tidak benar! Oposisi diperlukan untuk membangun demokrasi dan mencegah kebangkitan rezim yang otoriter. Karena kami menolak Orde Baru kembali lagi, karena kami menolak rezim yang menghamba pada rezim ekonomi neoliberal, maka gerakan buruh dan rakyat pekerja yang tampil sebagai oposisi di luar DPR dan eksekutif. Kami beroposisi untuk menghadang rezim SBY menginjak-injak penghidupan buruh dan rakyat pekerja, demi pemulihan krisis ekonomi neoliberal. Kami beroposisi untuk merebut alat-alat produksi yang seharusnya untuk kepentingan rakyat pekerja tetapi telah diprivatisasi, alat-alat produksi yang ditinggalkan pemiliknya semena-mena untuk kemudian dikelola oleh buruh. Kami akan terus menerus beroposisi untuk merebut negeri kami dari penghisapan dan penghancuran yang dilakukan oleh imperialisme dan kapitalisme. Untuk itu, kami Perhimpunan Rakyat Pekerja, mendukung kawan-kawan dari gerakan buruh untuk menjadi pelopor oposisi melawan rezim SBY. Kami berseru dan mengajak rakyat pekerja di seluruh Indonesia, yang meliputi para petani, nelayan, kaum urban yang hidup melata di perkotaan, dan kelompok-kelompok politik yang tidak anti-buruh dan rakyat pekerja, yang melawan ekonomi neoliberal, imperialisme, dan kapitalisme, untuk bersatu berada dalam suatu barisan rakyat yang ber-Oposisi terhadap rezim SBY. Barisan rakyat ya
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas
Yang menengah melihat ke mana angin bertiup. Kalo ada kesempatan jadi kapitalis, ya ikutan bermodal ria. Kalo apes jatuh jadi kaum melarat, ya ikut berontak melawan pemilik modal. manneke --- On Tue, 10/20/09, Alpha Bagus Sunggono wrote: From: Alpha Bagus Sunggono Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, October 20, 2009, 5:10 AM Yang menengah gimana pak ? Mungkin perlu di set ambangnya. Di atas ambang menjadi makin kaya (dari menengah, menjadi agak kaya , karna survive), di bawah ambang jadi makin melarat ( dari menengah, jatuh menjadi melarat, gak survive).
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas
Mungkin lebih cocok disebut "pseudo-kapitalis"alias kapitalis semu, sebab yang punya kapital orang lain, dan kita cuma nyediain lahan dengan kulinya. manneke --- On Tue, 10/20/09, andryansyah wrote: From: andryansyah Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, October 20, 2009, 2:35 AM Kalau begitu sudah pantaskah negara kita ini disebut negara kapitalis? Yang saya lihat, hanya yang punya uang cukup yang bisa lancar jalannya, misalnya ngurus SIM, cari kerja, cari sekolah. Dengan lancarnya jalan orang yang punya uang itu, maka yang kaya makin kaya dan yang miskin tentu tambah miskin. Tetapi mengapa seolah pemimpin kita malu mengatakan negara kita adalah negara kapitalis dan menganut faham kapitalisme? andry
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian
betul pak, pinter dia itu, pinter ngeles or ngedabrus kata orang jawa. sejak jadi menhub yg amburadul, karir justru menanjak berkat keahliannya tsb. sekarang beliau dibutuhkan utk meredam vokalis2 di dpr terkait masalah ekonomi. terutama ancang2 kenaikan bbm yg telah disetting tim ekonomi pasca 80usdperbarel. - Original Message - From: Y.B. Riyanto To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 20, 2009 3:24 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian Ada tetangga saya yang bilang, menteri paling pinter adalah Hatta Rajasa. Alasannya, dia dipercaya memegang berbagai bidang, dari perhubungan, sesneg sampai (isunya) perekonomian. Artinya, dia menguasai banyak hal, maka selalu dibutuhkan. Dan, ini dikatakan secara serius disertai rasa kagum pada sosok HR. Saya hanya senyam-senyum kecut saja... riyanto
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Puna" Pesawat Pengintai Teroris Dioperasikan Pada 2010
Sudah dipikirkan wilayah (level) operasinya? Puna (UAV) ini termasuk pesawat udara apa dalam lalulintas udara kita? Zul
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Blitz Tuduh 21 Monopoli, KPPU Coba Damaikan
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/10/20/1107173/blitz.tuduh.21.monopoli.kppu.coba.damaikan JAKARTA, KOMPAS.com Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) membuat terobosan untuk memecahkan persoalan monopoli. Senin (19/10) kemarin, KPPU mencoba mendamaikan PT Graha Layar Prima, pengelola Blitz Megaplex dan PT Nusantara Sejahtera Raya, pemilik jaringan bioskop 21 Cineplex. Juni lalu, Blitz melaporkan 21 Cineplex dengan tuduhan memonopoli peredaran film nasional. KPPU pun menawarkan mediasi untuk menyelesaikan kasus ini. Menurut Kuasa Hukum Blitz Todung Mulya Lubis, tawaran mediasi tersebut langsung datang dari Benny Pasaribu, Ketua KPPU. Selama ini, mediasi memang tak dikenal dalam proses klarifikasi perkara KPPU. Mediasi baru bisa dilakukan saat perkara sudah memasuki tahap pemeriksaan. Sebagai catatan, ada dua tahapan yang ditempuh KPPU dalam memutuskan suatu perkara. Pertama, tahap klarifikasi. Pada tahap ini, KPPU mendalami laporan masyarakat. Setelah selesai, mereka memutuskan apakah satu perkara dilanjutkan ke tahap pemeriksaan atau tidak. Kedua, tahap pemeriksaan. Di sini, KPPU melakukan pemeriksaan pendahuluan dan lanjutan sekaligus mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran. Setelah beres, mereka memutuskan apakah memberikan hukuman bagi pihak yang melanggar atau justru membebaskannya. Nah, pada tahap inilah biasanya ada proses mediasi antara pelapor dan terlapor. "Kami mempertimbangkan mediasi sebagai bentuk perubahan perilaku yang disampaikan tim monitoring KPPU," papar Todung. Kendati demikian, ia menegaskan, Blitz hanya akan menerima mediasi ini jika KPPU melanjutkan dugaan monopoli peredaran film oleh 21 Cineplex ke tahap pemeriksaan. Selain itu, KPPU juga harus membentuk tim ad hoc untuk mengawasi mediasi. Rencananya, mediasi ini akan berlangsung dalam kurun waktu 90 hari. Dalam mediasi ini, Blitz akan menyampaikan sejumlah usulan. Di antaranya, perjanjian kerja sama pendistribusian film yang adil, larangan tender abstrak, pelaksanaan pertunjukan pendahuluan, jangka waktu penayangan film, mekanisme penyediaan copy film, transparansi pembayaran dan bagi hasil, peran lembaga negara dalam mengawasi tata edar film nasional, dan larangan monopoli distribusi film. "Hasil mediasi akan menjadi acuan KPPU menerbitkan rekomendasi mengenai kode etik pelaku usaha perfilman khususnya tentang tata edar film," jelas Wahyuni Bahar, kuasa hukum Blitz lainnya. Hanya "public hearing" Juru Bicara KPPU Ahmad Junaidi bilang, proses ini merupakan salah satu cara untuk memecahkan dugaan pelanggaraan Undang-Undang Antimonopoli. "Laporan Blitz ada irisan dengan persoalan perdata. Karena itu diupayakan cara lain yang dalam perdata disebut mediasi. Ini semacam public hearing," jelasnya. Kata dia, dalam proses ini, kedua pihak saling menjelaskan duduk perkara dan posisi hukum masing-masing. Meski ada upaya perdamaian, KPPU memastikan bahwa proses klarifikasi dugaan monopoli ini akan terus berlanjut. Nah, hari Selasa ini, KPPU berencana mengumumkan hasil klarifikasi laporan Blitz sekaligus memutuskan apakah menghentikan kasus ini hanya sampai tahap klarifikasi atau melanjutkannya ke pemeriksaan. Direktur 21 Cineplex Anityo mengaku belum tahu rencana mediasi itu. Namun, ia kembali menyangkal semua tudingan monopoli peredaran film. "Tidak ada yang perlu dimediasi. Kami pada posisi terlapor yang sama sekali tidak melakukan hal seperti yang dituduhkan," pungkasnya. (Yudho Winarto/Kontan)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas
Yang menengah gimana pak ? Mungkin perlu di set ambangnya. Di atas ambang menjadi makin kaya (dari menengah, menjadi agak kaya , karna survive), di bawah ambang jadi makin melarat ( dari menengah, jatuh menjadi melarat, gak survive). Pada 16 Oktober 2009 13:10, manneke budiman menulis: > > > > Bukan ini Pak, pengertian sosialisme. Sosialisme itu intinya yang kaya > membantu yang lemah, dan bukannya menjadi makin kaya, semenara yang elmah > jadi makin melarat. Wujud sosialisme yang terbukti bekerja dengan cukup baik > adalah konsep welfare state, yang membebankan tugas untuk mengangkat yang > lemah dan tak mampu pada pundak negara. > > Kalo yang sedang Anda parodikan dalam kisah profesor ekonomi itu mungkin > komunisme, tapi itu bahkan dalam konsepnya yang paling ekstrem dan yang tak > pernah ada wujud konkretnya di manapun juga. > > Kalo kapitalisme, gakperlu repot-repot diparodikan dalam kisah di kelas. > Cukup lihat saja apa yang sedang terjadi di sekitar kita dan di luar sana. > Yang melarat makin melarat, yang kaya makin kaya. > > manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jika Pak Polisi ditabrak si pengendara
Betul, pasti semua tangan di kesatuannya akan maju menghajar orang itu sampai tak Ada sisanya lagi... ---Original Message--- From: halim hd Date: 10/20/2009 6:30:41 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jika Pak Polisi ditabrak si pengendara pasti yang menabrak bakalan dikejar sampai ujung dunia, ketika ketangkep bakalan luluh lantak hancur lebur digebukin, seperti cara- cara polisi menginterogasi. From: "andidj2...@gmail.com" To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 19, 2009 7:33:03 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pak Polisi ditabrak si pengendara Apa komentar anda bila sang polisi yg menghadang pelanggar lalu lintas malah ditabrak si pengendara karena mau kabur lalu sang polisinya yg mati? Andidj Powered by Telkomsel BlackBerry� [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: M.Nuh jadi Menteri Pendidikan?
Akan ada dua buah meteor meluncur hingga 28 Oktorber 09 Pertama, Mencari Jati Diri Pendidikan yang Mengindonesia Ke dua, Manifesto Pendidikan Keduanya jelas mengkritisi apa yang sedang berjalan selama ini, termasuk BHP, UN, SBI, RSBI, untuk kembali mengajak kita merenung mengenai cita-cita proklamasi di bidang pendidikan yang ternyata tidak bisa berdiri sendiri. Sebagai misal, bagaimana mungkin manusia cerdas lahir dari kondisi gizi buruk seperti yang terjadi di Ponorogo, dekat sekali dengan asal Presiden. Maka, benar sekali bahwa menteri perlu mengeluarkan darah dan tangis untuk mewujudkan harapan masyarakat bukan sekedar ketawa-ketiwi bak Idol Kalau memang mau meniru Ameriak jangan tanggung, begitu mencalonkan diri sudah lengkap dengan armada dan programnya sehingga begitu dilantik langsung memakai gigi 5 dans etiap menteri langsung menjalankan program yang sudah direncanakan. . Ellya Zulaikha wrote: > > > Semoga ada kebijakan yang lebih mendasar untuk dunia pendidikan. Tidak > sekedar ngotot mempertahankan UN.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] TENTARA MENGELOLA PERSIMPANGAN TOL BEKASI TIMUR
HA..HA..HA...tapi bukan lelucon,coba bapak bapak periksa,ada tentara terkadang berbaju preman,juga terkadang berbaju loreng,memungut upeti di persimpangan pintu TOL bekasi Timur,dan armada Bus sudah bagaikan terminal di pintu Tol tersebut,jadi anggaplah dipintu Tol bekasi Timur adalah terminal tempat para raja raja kecil korupsi dan mengganggu ketertiban,dan polisi disini seperti disepelekan,atau kerja sama? Hallo...bagaimana ini?adakah yang memiliki nyali untuk mentertipkan?pak kapolda jawa Barat bagaimana?dan kepada Kepala kepala Staf angkatan bersenjata,tarik dong aparatnya ke barak,jangan sampai menjadi centeng dipersimpangan jalan...atau nasip saya seperti Non Prita,di mahkamahkan?hore...ngak lucu. teukumoedaab...@ymail.com ___ Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru. Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/10/20/14302899/BAT.Indonesia.dan.Bentoel.Bakal.Merger JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rokok PT BAT Indonesia Tbk (BATI) membeberkan rencananya untuk merger dengan sister company-nya yaitu PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA). Langkah ini diambil untuk memperkuat bisnis rokok keduanya. "Kombinasi market share dari dua perusahaan diprediksikan akan mencapai 8 persen," kata BAT Indonesia, unit dari British American Tobacco Plc dalam statement bersamanya dengan Bentoel. Rencana merger ini digelindikan usai BAT mencaplok saham Bentoel sebesar 99,74 persen pada bulan Juli lalu. Namun, merger ini membutuhkan persetujuan baik dari pemegang saham Bentoel maupun BATI. Selain itu, juga membutuhkan ijin dari Bapepam selaku regulator pasar saham. Dua perusahaan ini akan menggelar rapat pemegang saham pada 4 Desember 2009 untuk meminta persetujuan merger ini. Setiap saham BATI akan ditukar untuk 7,68 saham Bentoel. Setelah merger, aset Bentoel akan naik menjadi Rp 4,90 triliun darui Rp 2,35 triliun. (Femi Adi Soempeno/Kontan) Editor: Edj
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Soal Ayat Tembakau, Ribka Siap Tanggung Jawab
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/10/20/1557392/soal.ayat.tembakau.ribka.siap.tanggung.jawab JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pansus UU Kesehatan Ribka Tjiptaning mengaku siap bertanggung jawab jika diperiksa oleh Badan Kehormatan (BK) seputar hilangnya ayat tembakau dalam draf yang dibawa ke Setneg. Ribka bahkan siap jika persoalan dibawa ke pihak yang berwajib. "Itu sah-sah aja. Saya sudah jelaskan kepada pimpinan DPR dan media massa kronologinya. Saya ketua pansus bertanggung jawab meskipun mau dilaporkan ke polisi," katanya dalam pesan singkat kepada wartawan, Selasa (20/10). Ribka menegaskan kembali permasalahan yang menyebabkan hilangnya ayat tersebut murni karena teknis administratif. Kesalahan juga sudah diperbaiki dengan mengirimkan berita acara ke Setneg. Hal ini lazim ditempuh dalam persoalan yang sama sebelumnya. Sebelumnya, Koalisi Anti Korupsi Ayat Rokok (KAKAR) yang antara lain terdiri dari YLKI, Komnas Anak, ICW, Jaringan Pengendalian Tembakau, Komnas Pengendalian Tembakau, Lembaga Menanggulangi Masalah Rokok, dan Koalisi untuk Indonesia Sehat berencana melaporkan politisi PDI-P ini ke BK DPR RI.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Telkom Kembali Tawarkan Pensiun Dini
Laporan wartawan KOMPAS Haryo Damardono http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/10/20/14495421/Telkom.Kembali.Tawarkan.Pensiun.Dini JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kembali menawarkan program Pensiun Dini (Pendi) kepada 1.200 pegawai. Kepada pegawai yang memenuhi syarat untuk Pendi, manajemen memberi kompensasi yang sangat memadai. Tujuannya, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan. "Ini adalah perpanjangan dari momen transformasi bisnis yang dicanangkan 16 Oktober, dengan mentransformasi jumlah dan kompetensi pegawai. Transformasi bisnis Telkom dari semula perusahaan telekomunikasi jadi perusahaan T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment) tentu memerlukan kompetensi pegawai yang baru," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, Selasa (20/10) di Jakarta. Ketatnya persaingan industri telekomunikasi, kata Eddy Kurnia, mendorong Telkom mengantisipasi lingkungan bisnisyang cepat berubah dan sumberdaya yang efisien sebagai pertimbangan yang sangat strategis. Sejak tahun 1995, ujar Eddy, Telkom telah menawarkan program pensiun dini secara bertahap untuk merampingkan jumlah pegawai agar perusahaan lebih lincah bergerak dalam kompetisi yang semakin tajam seperti saat ini. "Selain meneruskan karier di perusahaan, pegawai juga diberi pilihan untuk pensiun dini. Pegawai tertentu mungkin ingin mengembangkan diri di luar perusahaan sebagai second carrier," jelasnya. Pendi yang ditawarkan terdiri dari Golden Shake Hand dan Silver Shake Hand . Pada Golden Shake Hand, pegawai sama sekali pensiun dari perusahaan. Sedangkan pada Silver Shake Hand, pegawai tersebut pensiun dini dari Telkom lalu meneruskan karier di lingkungan TELKOMGroup. "Pegawai yang mengambil pendi tentunya akan memperoleh kompensasi dengan besaran berbeda antara Golden dan Silver Shake Hand," jelas Eddy Kurnia. Kini Telkom memiliki 23.286 pegawai, dari jumlah itu sekitar 460 orang diperkerjakan di anak perusahaan dan perusahaan lain. Kalau dibanding perusahaan telekomunikasi lain sebagai incumbent, pegawai Telkom jumlahnya memang besar. Secara bertahap, Telkom akan menawarkan pendi hingga dicapai jumlah pegawai ideal, tetapi intinya pendi ditawarkan secara sukarela kepada pegawai, lanjutnya. Program Pensiun Dini sendiri dijadwalkanberlanjut hingga 2011. Telkom pertama kali menawarkan program pendi tahun 1995 dengan jumlah 5.188. Sejak tahun 2002 hingga 2009 sudah sekitar 12 ribu pegawai mengambil program pendi. Pada bulan Maret 2009 lalu, sebanyak 1.156 pegawai telah melakukan Pendi. KOMPAS Haryo Damardono Editor: Edj
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Tiru AS?
Bukankah selama ini kebijakan ekonomi dan politik kita didikte oleh AS? --- On Mon, 10/19/09, Agus Hamonangan wrote: From: Agus Hamonangan Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Tiru AS? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 19, 2009, 6:42 PM http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/19/ 21120457/ sby.tiru. as JAKARTA, KOMPAS.com â€" Direktur Eksekutif Pusat Kajian Masyarakat Sipil Global Universitas Indonesia Andi Widjojanto menilai, langkah kebijakan Presiden SBY yang kemungkinan besar menempatkan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di posisi menhan menggantikan Juwono Sudarsono merupakan tindakan yang meniru langkah Pemerintah AS. Pemerintahan AS menempatkan orang berlatar belakang bidang energi di posisi jabatan pemerintahan terkait pertahanan, macam Dick Cheney dan Donald Rumsfeld, yang masing-masing pernah menjabat sebagai petinggi di perusahaan-perusaha an minyak raksasa AS. Hal itu disampaikan Andi, Senin (19/10), saat dihubungi Kompas. Seperti diwartakan, Purnomo diundang Presiden Yudhoyono ke kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Kepada wartawan seusai pertemuan, Purnomo mengatakan dirinya diajak bicara seputar isu pertahanan dan TNI. Dari data Kompas, Purnomo berpengalaman menjadi presiden OPEC untuk Indonesia dan tiga kali menjabat sebagai menteri ESDM di tiga pemerintahan sejak tahun 2000-2009. Dia juga pernah menjabat wakil gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) pada tahun 1998-2000. Menurut Andi, Baik Cheney maupun Rumsfeld sama-sama berlatar belakang perusahaan minyak besar di AS. "Saya melihat kemungkinan hal itu ditiru supaya Pak Purnomo bisa 'menularkan' kemampuan manajerialnya selama ini ke tubuh TNI," ujar Andi. Seperti diketahui, Cheney, mantan Wakil Presiden AS di masa pemerintahan Presiden George W Bush, pernah menjabat chief of executive officer (CEO) perusahaan minyak raksasa AS, Halliburton. Adapun Rumsfeld, mantan Menhan AS, juga pernah bekerja di perusahaan minyak AS, Occidental. Andi menilai, penunjukan Purnomo yang punya latar belakang pengalaman panjang, khususnya di bidang manajerial dan salah satunya dalam menangani perusahaan-perusaha an minyak yang beroperasi di Indonesia, dapat menularkan kemampuannya itu untuk merombak dan memperbaiki kemampuan manajerial TNI. Isu perombakan kemampuan manajerial itulah yang selama lima tahun masa jabatan Menhan sebelumnya, Juwono Sudarsono, relatif masih belum tersentuh. "Pejabat sebelumnya memang berhasil menelorkan kebijakan terkait doktrin dan Buku Putih Pertahanan. Namun, secara organisasi kan masih sama," ujar Andi. Hal itu terlihat dari sulitnya upaya perombakan dan perbaikan mekanisme pengadaan peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) TNI yang disebut-sebut masih sangat dipengaruhi dorongan atau pengaruh pihak luar, macam perantara senjata, daripada kebutuhan riil TNI. Andi melansir persoalan seputar pengadaan alutsista TNI dapat dilihat dari ketidakmampuan pemerintah memanfaatkan tawaran pinjaman negara Rusia sebesar 1 miliar dollar AS untuk pengadaan senjata, beberapa waktu lalu. Prosesnya mandek menyusul keinginan Rusia agar pengadaan itu dijamin bank di Rusia. Menurut Andi, beberapa jenis persenjataan, macam kapal perang jenis korvet milik TNI Angkatan Laut dan pesawat tempur Sukhoi milik TNI Angkatan Udara, yang datang beberapa waktu belakangan ini, berasal dari warisan proses pengadaan atau pembelian pemerintahan sebelum Presiden Yudhoyono. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita KOMPAS; Tugas terberat PRESIDEN.
hal ini akan berlaku jika kalau para staf ahli mentri dan para ditjen/dirjen di departemen segera di ganti ketika sang mentri juga d ganti, karena yang mengetahui luar dalam di suatu departemen, ya para ditjen/dirjen ini On 10/20/09, bakri arbie wrote: > > > > Yth Rekan milis, > > Hari ini Presiden SBY dan Wakil Presiden Budiono akan dilantik oleh MPR. > Ada tulisan Bung Yudi Latif di KOMPAS,yang menarik untuk disimak. > > "Tugas terberat seorang Presiden bukanlah mengerjakan apa yang > BENAR,melainkan > mengetahui apa yang BENAR". Presiden Lyndon B.Johnson. > > Apa yang benar menurut visi Presiden SBY adalah; Kemandirian,Daya Saing dan > Peradaban yang Unggul bagi NKRI. > > Mengerjakan yang benar secara benar adalah tugas para Menko dan Menteri > serta echelon kebawahnya.What can you deliver.tergantung pada > penyelenggara negara. > > Selamat mengemban tugas dan amanah dari RAKYAT. > Semoga sehat dan sukses dalam berkarya. > > Salam Hormat, > Bakri Arbie.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM
Ohh...! Begitu toh inti dari posting Om Wal. Tapi mbok ya jangan dikait-kaitkan dengan jalan tol Cipularang yang ambles padahal tidak pakai fondasi Cakar Ayam. Sebetulnya Om Wal bisa memberikan pencerahan jika bisa memberikan informasi MENGAPA kontraktor Prancis tersebut tidak mau menggunakan fondasi Cakar Ayam. Apakah pertimbangannya bersifat politis, teknis, atau biaya? Dari sini kita bisa berdiskusi lebih lanjut Salam Satria --- On Wed, 10/14/09, Wal Suparmo wrote: > Ibu Pudi, > Semula SEMUA pekerjaan di Bandara menjadi satu paket karena > tender dimenangkan kontraktor Perancis.. Tetapi karena > kontraktor Perancis tidak setujui R/W, Apron.T/W HARUS > dibuat dengan cakar ayam dalam rangka PROMOSI patent orang > Indonesia, maka akhirnya Perancis mengundurkan diri dan > hanya membangun GEDUNG TERMINAL bandara saja. > Kenyataannya sekarang setelah 30 tahun, baik CAKAR AYAM > maupun LABA-2 TIDAK BISA DI JUAL( TIDAK LAKU) DI DUNIA, > Wasalam, > Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM
Sa;am, 1) Saya tidak pernah menyebut2 jalan tol Cipularang. 2) Para kontraktor dari luar negeri hanya mau mempergunakan tehnik yang telah teruji dan paling sedikit 25 tahun. Pada waktu itu umur penemuan cakar ayam yang hendak dipromosikan Indonesia, baru kira2 5 tahun. Saya belum bicara mengenai tehnik cara pengujian yang masih sangat kurang dan dibawah standard.Pemberian hak patent adalah politis ( menurut saya) dan berdasarka patrotisme yang berlebih. 3) Sekali lagi.Terbukti sekarang setelah 30 tahun cakar ayam dan LABA2 TIDAK LAKU DI JUAL DI LUAR NEGERI. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Rab, 14/10/09, Satria Dharma menulis: Ohh...! Begitu toh inti dari posting Om Wal. Tapi mbok ya jangan dikait-kaitkan dengan jalan tol Cipularang yang ambles padahal tidak pakai fondasi Cakar Ayam. Sebetulnya Om Wal bisa memberikan pencerahan jika bisa memberikan informasi MENGAPA kontraktor Prancis tersebut tidak mau menggunakan fondasi Cakar Ayam. Apakah pertimbangannya bersifat politis, teknis, atau biaya? Dari sini kita bisa berdiskusi lebih lanjut Salam Satria
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM
Saam, Ibu Pudi, Semula SEMUA pekerjaan di Bandara menjadi satu paket karena tender dimenangkan kontraktor Perancis.. Tetapi karena kontraktor Perancis tidak setujui R/W, Apron.T/W HARUS dibuat dengan cakar ayam dalam rangka PROMOSI patent orang Indonesia, maka akhirnya Perancis mengundurkan diri dan hanya membangun GEDUNG TERMINAL bandara saja. Kenyataannya sekarang setelah 30 tahun, baik CAKAR AYAM maupun LABA-2 TIDAK BISA DI JUAL( TIDAK LAKU) DI DUNIA, Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sel, 13/10/09, pudimartini menulis: Mas Satria Dharma, Pak Wal emnulis bahwa kontraktor Perancis tida percaya dengan fondasi itu maka tidak dipakai, sekarang anda menulis bahwa fondasi itu digunakan di Ckg, berarti kotraktor Perancis menyetujui
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum.
RS pernah "menganalisis" keabsahan pembicaraan telepon antara JA Andi Ghalib dengan BJ Habibie, dan menyatakannya "ASLI" dengan hanya menggunakan spectrum analyzer. Spectrum Analyzer/DFT TIDAK BISA digunakan untuk mengidentifikasi identitas pembicara, kecuali dengan controlled environtment, seperti: materi rekaman yang satu dan lainnya harus dibuat dengan kondisi yang sama, dengan kalimat yang sama, dengan jumlah kata dan phrasa sama yang memadai, dan dengan ekspresi emosi yang sama, dan direkam dengan microphone yang sama, proses audio yang sama, dan selanjutnya. Dalam voice recognition yang dipakai di persidangan perkara-perkara hukum di AS yang melibatkan alat bukti suara, pengambilan sampel suara untuk referensi perbandingan dilakukan berkali-kali, dan hasil identifikasinya berupa persentase-persentase tertentu. Selanjutnya identifikasi ditetapkan dengan statistik. RS tidak pernah merelease paper identifikasi-nya, dan hanya mengatakannya "ASLI" From: sohibmachmud To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 20, 2009 9:39:17 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum. saya ingin menceritakan sedikit mengenai RS. ketika foto gus dur dan aryanti beredar. media berusaha menkonfirmasi apakah foto itu palsu atau benar. ketika dihubungi pakar fotografer yg terkenal darwis triadi tetapi beliau tidak bisa memberikan jawaban yg pasti apakah foto itu asli atau tidak. rs waktu itu memastikan bahwa foto itu asli. metodanya cukup pakai photoshop yaitu dengan memperbesar gambar utk melihat irisan atau sambungan jika gambar itu di manipulasi. jadi media itu tidak memerlukan orang yg bersertifikat, fotografer kondang tetapi orang yg dapat memberikan jawaban yg pasti, tidak terlalu banyak teori. saya ingin bertanya apakah selama ini ada analisa rs yg salah dan diminta pertanggungan jawabnya ? jadi isu2 mengenai rs saya anggap selama ini hanya gosip murahan saja. sohib
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum.
Bung Sohib Mahchmud, Coba anda cari di Google dan ketik Roy Suryo, nah disitu anda akan banyak informasi tentang siapa sebetulnya Roy Suryo ini. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 20/10/09, sohibmachmud menulis: Dari: sohibmachmud Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum. Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 20 Oktober, 2009, 2:39 AM saya ingin menceritakan sedikit mengenai RS. ketika foto gus dur dan aryanti beredar. media berusaha menkonfirmasi apakah foto itu palsu atau benar. ketika dihubungi pakar fotografer yg terkenal darwis triadi tetapi beliau tidak bisa memberikan jawaban yg pasti apakah foto itu asli atau tidak. rs waktu itu memastikan bahwa foto itu asli. metodanya cukup pakai photoshop yaitu dengan memperbesar gambar utk melihat irisan atau sambungan jika gambar itu di manipulasi. jadi media itu tidak memerlukan orang yg bersertifikat, fotografer kondang tetapi orang yg dapat memberikan jawaban yg pasti, tidak terlalu banyak teori. saya ingin bertanya apakah selama ini ada analisa rs yg salah dan diminta pertanggungan jawabnya ? jadi isu2 mengenai rs saya anggap selama ini hanya gosip murahan saja. sohib
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas
Kalau begitu sudah pantaskah negara kita ini disebut negara kapitalis? Yang saya lihat, hanya yang punya uang cukup yang bisa lancar jalannya, misalnya ngurus SIM, cari kerja, cari sekolah. Dengan lancarnya jalan orang yang punya uang itu, maka yang kaya makin kaya dan yang miskin tentu tambah miskin. Tetapi mengapa seolah pemimpin kita malu mengatakan negara kita adalah negara kapitalis dan menganut faham kapitalisme? andry --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman wrote: > > Bukan ini Pak, pengertian sosialisme. Sosialisme itu intinya yang kaya > membantu yang lemah, dan bukannya menjadi makin kaya, semenara yang elmah > jadi makin melarat. Wujud sosialisme yang terbukti bekerja dengan cukup baik > adalah konsep welfare state, yang membebankan tugas untuk mengangkat yang > lemah dan tak mampu pada pundak negara. > Â > Kalo yang sedang Anda parodikan dalam kisah profesor ekonomi itu mungkin > komunisme, tapi itu bahkan dalam konsepnya yang paling ekstrem dan yang tak > pernah ada wujud konkretnya di manapun juga. > Â > Kalo kapitalisme, gakperlu repot-repot diparodikan dalam kisah di kelas. > Cukup lihat saja apa yang sedang terjadi di sekitar kita dan di luar sana. > Yang melarat makin melarat, yang kaya makin kaya. > Â > manneke >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ayat Tembakau Hilang di DPR & Kepentingan Nasional
Sayangnya mereka tak pernah urun suara pada kasus-kasus semacam ini..jadi keberadaan mereka tak terasa... From: Godlip Pasaribu To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 19, 2009 9:38:41 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ayat Tembakau Hilang di DPR & Kepentingan Nasional Bukannya Budiman Sudjatmiko sudah jadi anggota Parlemen Pak KM? Powered by Telkomsel BlackBerry� -Original Message- From: "Kartono Mohamad" Date: Mon, 19 Oct 2009 08:42:41 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ayat Tembakau Hilang di DPR & Kepentingan Nasional Mari kita hajar orang-orang yang bejat ini, dan jaga agar tidak terulang lagi untuk undang-undang yang lain. Yang jadi korban adalah rakyat juga yang konon mereka wakili. Sayangnya tidak ada anggota parlemen yang ikut milis ini. KM
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan
Lhoa kan sudah dibilang bahwa SBY adalah duplikat Suharto??? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sen, 19/10/09, sohibmachmud menulis: Dari: sohibmachmud Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 19 Oktober, 2009, 2:13 AM tradisi meritualkan hak prerogatif presiden dlm penetapan menteri merupakan tradisi suharto. selain tidak produktif hal seperti ini tidak ada dalam sistem pemerintahan yg modern. demikian pula menggunakan rumah pribadi cikeas utk urusan kenegaraan adalah juga tradisi suharto suatu contoh cara mengurus negara seperti mengurus perusahaan keluarga milik nenek moyangnya saja. seharusnya semua urusan pemerintahan/ kenegaraan harus di kantor resmi ke presidenan. sohib
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Berita KOMPAS; Tugas terberat PRESIDEN.
Yth Prof Benny dan rekan milis, Memang menggabungkan aspek profesionalisme dan politik adalah suatu eksperimen yang hebat untuk dikaji dan terutama untuk dilihat hasilnya. Jabatan Menteri adalah jabatan politik,hanya sayang ada yang sudah sampai 3 term jadi Menteri dan hasil yang tidak prima,namun masih masuk nominasi. Seperti posting saya sebelumnya,100 hari pertama,akan cenderung pada pembenahan tugas masing-masing sistem dan subsistem pemerintahan atau istilah umum workbreak structure dan organizational structure untuk bisa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disepakati. Romo Magnis Suseno di TVRI tadi pagi,juga optimis dengan Presiden SBY dan mengharapkan agar pengentasan kemiskinan dan pengangguran bisa dijadikan prioritas utama. Tentang pak Fadel,saya melihat sayang,kalau orang yang berpotensi tidak ikut membantu Presiden SBY-Budiono. Terima kasih atas komentar Prof.Benny. Salam Hormat, Bakri Arbie. --- On Mon, 10/19/09, Benny H. Hoed wrote: From: Benny H. Hoed Subject: Re: [AlumniPrancis] Berita KOMPAS; Tugas terberat PRESIDEN. To: alumnipran...@yahoogroups.com Date: Monday, October 19, 2009, 6:50 PM Pak Bakri, Sebenarnya sejak memilih Boediono sbg Wapres dan kemudian sekarang memilih menteri2nya, banyak "kejutan" yg dilakukan SBY. Para pengamat meragukan keberhasilan tim pemerintahnya. Mereka menganggap Boediono dan sejumlah calon menteri tidak profesional. Saya berpendapat "why not"? Kan blm dicoba. Saya terheran-heran dgn opini para pengamat itu. Saya malah beranggapan SBY berani membuat terobosan2 dlm menyusun timnya: kombinasi antara aspek politik dan profesionalisme. Perlu dicatat bhw Menteri bukan Dirjen: mrk adalah pejabat politik. Jangan2 justru para pengamat kita itulah yg konservatif. Haha! Marilah kita doakan yg terbaik utk bangsa kita. Kita ikuti 100 hari pertama! Oya, Pak Bakri, selamat atas terpilihnya pak Fadel sbg menteri. Wass. Benny Hoed Sent from my BlackBerry® wireless device
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Julia Roberts di Bali dan Sri Lanka di Merak
Julia Roberts di Bali dan Sri Lanka di Merak 2 berita menarik dari tempat yang berbeda jadi berita dunia! Yang satu tentang Julia Roberts di Bali dalam pembuatan film Hollywood "Eat, Love, Pray"! Yang satunya lagi tentang pengungsi dari Sri Lanka yang lagi terkatung-katung di kapalnya di perairan Merak. Julia Roberts diprotes oleh rakyat Bali dimana pembuatan film berlangsung karena belum (tidak) menerima pembayaran buat partisipasi mereka dalam pembuatan film! Akhirnya setelah pejabat setempat mengakui adanya masalah yang kurang jelas (salah paham?), yang sudah diselesaikan, kegiatan film pun berjalan manis Julia menerima pembayaran jutaan US dollar, bagaimana sih untuk sekian juta rupiah (bukan dollar) pejabat kita tak bisa berbuat yang benar? Dan di Merak ada banyak pengungsi dari Sri Lanka yang tak jelas bagaimana perjalanan nasibnya! Jadi pengungsi bukanlah perbuatan kriminal dan melarikan diri adalah hak asasi manusia! Nah, siapa yang harus bertanggung jawab buat mereka ini? Sementara Hollywood dan para bintang-bintangnya sibuk melindungi alam lingkungan, menyelamatkan panda, orangutan, berbagai burung dan sebagainya, marilah kita kenangkan juga nasib anak manusia! Kadang-kadang jauh dari mata dan tak sempat dekat ke hati Alangkah baiknya kalau Julia Roberts dkk selain giat menyelamatkan orangutan di Kalimantan mau juga berbuat sesuatu yang bisa membantu pengungsi yang terkatung-katung di laut harapan! Apakah karena berita pengungsi sudah hari-hari hingga sudah tak jadi berita dan orang sudah bosan mendengarnya? Apakah kita sudah capek hingga hati sudah tak sensitif lagi ngurusin masalah orang lain? Hello Julia, Good Morning Bali, Salam buat Merak! Salam Las __ Get more done like never before with Yahoo!7 Mail. Learn more: http://au.overview.mail.yahoo.com/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY - butuh HATTA !
Ass.Wr.Wb. Buat apa cemburu, itu bukan ciri khas seorang yg beriman. Masalahnya kalau seseorang itu sdh tahu apa tujuan hidup tidak usahlah berubah dgn cara menyesuaikan diri dengan sekitarnya, tidak beda dengan Bunglon namanya. Kalau dulunya begitu ya terusin aja dan kalau bisa berilah apa yg bisa diberikan pada Negara agar Rakyatnya pun bisa menikmatinya. Bukan setelah berhasil semuanya ditinggalkan dan berkawan dengan orang2 tertentu saja dalam satu lingkungan, padahal dia bisa berjaya karena bantuan dari rekan2 seperjuangan terdahulu, begitulah maksudnya loh... Cemburu adalah sifat yg tidak disukai oleh Allah SWT, amiiinnn. Wassalam Mamang 2009/10/20 Godlip Pasaribu > Iri adalah tanda tak mampu. Kenapa sih harus cemburu sama keberhasilan > orang lain? Biarlah keberhasilan orang lain itu menjadi dorongan buat kita > untuk maju kalau perlu melebihi mereka. > > Powered by Telkomsel BlackBerry�
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan
Betul sekali di republik ytt ini fenomena yang "punya kuasa" itu bisa semaunya. Contoh audisi di PURI CIKEAS itu merupakan aktivitas Dinas Pemerintahan apa perhlatan pribadi?? Beda-beda tipis kan. Juga urusan Dinas Kunker di LN atau didaerah itu juga bisa beda-beda tipis dgn acara pribadi entah pulang kampung dlsb. Makin "diatas" makin tipis bedanya antara Dinas dan Non dinas!! Maklum aja deh. Maju terus!!..merdek@ Salam Junus dw Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: sohibmachmud Date: Mon, 19 Oct 2009 02:13:00 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan tradisi meritualkan hak prerogatif presiden dlm penetapan menteri merupakan tradisi suharto. selain tidak produktif hal seperti ini tidak ada dalam sistem pemerintahan yg modern. demikian pula menggunakan rumah pribadi cikeas utk urusan kenegaraan adalah juga tradisi suharto suatu contoh cara mengurus negara seperti mengurus perusahaan keluarga milik nenek moyangnya saja. seharusnya semua urusan pemerintahan/kenegaraan harus di kantor resmi ke presidenan. sohib = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum.
Yth rekan netter, Tanpa mengurangi rasa hormat, yang saya tahu soal RS, terutama di saat beliau "menemukan" rekaman aseli "Indonesia Raja", wah seru sekali. Karena saya membuat beritanya di Kompas, dan disebutkan jutaan orang di Belanda juga terlebih dahulu menemukan rekaman aseli "Indonesia Raja" di toko-toko buku di Belanda. Termasuk satu copy yang saya beli di Kalverstraat di Amsterdam. Heran saya, lha wong teman-teman di Air Putih pada low profile, out of the blue, ilmuwan merangkap sejarawan kagetan muncul. Setelah report muncul di Kompas, beliau kirim sms ke senior-senior saya di Kompas. Apalagi saya sudah cek dengan teman-teman di Leiden dan MSI. Kita kaget dan sekaligus senang dapat teman "sejarawan" baru. Sejak itu saya sama sekali menanggapi informasi beliau seperti bagian dari infotainment dan newstainment di negeri ini. Ya sekelas Cek Ricek, Info Selebritis dll... --- On Tue, 20/10/09, sohibmachmud wrote: From: sohibmachmud Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum. To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, 20 October, 2009, 9:39 AM saya ingin menceritakan sedikit mengenai RS. ketika foto gus dur dan aryanti beredar. media berusaha menkonfirmasi apakah foto itu palsu atau benar. ketika dihubungi pakar fotografer yg terkenal darwis triadi tetapi beliau tidak bisa memberikan jawaban yg pasti apakah foto itu asli atau tidak. rs waktu itu memastikan bahwa foto itu asli. metodanya cukup pakai photoshop yaitu dengan memperbesar gambar utk melihat irisan atau sambungan jika gambar itu di manipulasi. jadi media itu tidak memerlukan orang yg bersertifikat, fotografer kondang tetapi orang yg dapat memberikan jawaban yg pasti, tidak terlalu banyak teori. saya ingin bertanya apakah selama ini ada analisa rs yg salah dan diminta pertanggungan jawabnya ? jadi isu2 mengenai rs saya anggap selama ini hanya gosip murahan saja. sohib
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum.
Pak Sohib sebaiknya ikut mail-list telematika agar lebih paham, atau buyka arsipanya sohibmachmud wrote: > > > saya ingin menceritakan sedikit mengenai RS. ketika foto gus dur dan > aryanti beredar. media berusaha menkonfirmasi apakah foto itu palsu > atau benar. ketika dihubungi pakar fotografer yg terkenal darwis > triadi tetapi beliau tidak bisa memberikan jawaban yg pasti apakah > foto itu asli atau tidak. rs waktu itu memastikan bahwa foto itu asli. > metodanya cukup pakai photoshop yaitu dengan memperbesar gambar utk > melihat irisan atau sambungan jika gambar itu di manipulasi. > jadi media itu tidak memerlukan orang yg bersertifikat, fotografer > kondang tetapi orang yg dapat memberikan jawaban yg pasti, tidak > terlalu banyak teori. > saya ingin bertanya apakah selama ini ada analisa rs yg salah dan > diminta pertanggungan jawabnya ? > jadi isu2 mengenai rs saya anggap selama ini hanya gosip murahan saja. > > sohib
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Akhirnya, Golkar pun menyalip PKS...
dari kasus ini kita gamblang melihat bagaimana imutnya (anak-anak, belum matang) cara berpolitik PKS, dan di sisi lain bagaimana maturenya manuver politik Golkar. Ketika tidak terbawa sebagai cawapres tempo hari, PKS “ngambek”. Namun, tidak lama ngambek itu reda, entah dengan apa meredakannya. Selanjutnya, PKS tetap menjadi salah satu baut utama roda koalisi kubu SBY-Budiono. Setelah Pilpres usai, tiba saatnya pembagian kue koalisi. Eh, Golkar yang berpengalaman dan tidak masuk partai koalisi malah dengan jitu memainkan jurusnya sejak Munas yll. Kemenangan Ical di Pakanbaru nota bene bukan kesuksesan Ical ansich. Tapi hal itu harus dipandang sebagai kemenangan kubu SBY-Budiono. Nah, sekarang terlihat saat bagi-bagi kue koalisi untuk porsi cabinet, golkar yang sejak awal tidak ikut koalisi (malah lawan) sudah memperoleh korsi yang sepertinya bakal sama dengan partai-partai koalisi. Dengan kata lain, gak ikut koalisi aja dapatnya hampir sama dengan partai koalisi, apalagi jika koalisi, bisa single mayoriti seperti era orba. Dalam kalkulasi tersebut, betapa kecil bin kerdilnya partai-partai koalisi….. Tabik; RnB From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of rubayat2001 Sent: Monday, October 19, 2009 9:00 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Akhirnya, Golkar pun menyalip PKS... Waktu saya remaja sering ada canda diantara teman2 karib antara lain muncul suatu pepatah yang tinggi filosofiya yaitu : "LEBIH BAIK JADI KETUA SEMUT DARIPADA JADI BUNTUTNYA GAJAH".
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tendangan 'Maut' Pak Polisi.....
He he he he he memangnya Polisi Indonesia punya hati nurani??? Kalau benar punya hati nurani, tidak mungkin mereka membiarkan banyak calo SIM dan STNK berkeliaran di Markas Polisi, tidak ada Polisi yang menjebak pengendara kendaraan di jalan raya, memanfaatkan rambu lalu Lintas yang tidak jelas (bisa karena tertutup pohon, atau maksud dari rambu tersebut yang membingungkan pengendara, dsb), melakukan pungutan liar terhadap para sopir Truk di jalan raya, nggebugi tertuduh tidak bersalah yang gak mau ngaku dan sebagainya. Penangkapan Wakil Ketua KPK dengan tuduhan yang selalu berubah oleh Pimpinan Polri, memperkuat dugaan bahwa Polisi kita tidak punya nurani. Dengan demikian, mereka tidak akan pernah menyesali apapun yang telah mereka lakukan, walaupun ada orang tidak bersalah sampai tewas akibat tindakannya. Gak akan pernah ada tuh. Kasus Sengkon dan Karta yang disiksa sehingga terpaksa memberikan pengakuan terhadap hal yang tidak pernah mereka lakukan, pemerkosaan tahanan wanita oleh Polisi yang berjaga, adalah bukti lainnya tentang moralitas Polisi tersebut. Selama ini tidak pernah ada berita ataupun terdengar penyesalan oknum Polisi maupun instansi kepolisian yang telah menyebabkan nasib masyarakat tidak bersalah menjadi menderita akibat tindakan Polisi yang tidak profesional tersebut. Kasus pembunuhan wartawan Bernas, Udin, dimana para pihak yang bersalah, terutama dari Pihak Kepolisian, justru dilindungi oleh Pimpinan Polri, merupakan tindakan kepolisian yang sangat menyakitkan. Tidak ada rasa penyesalan sedikitpun diantara mereka. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 20/10/09, Joseph D Santos menulis: Dari: Joseph D Santos Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tendangan 'Maut' Pak Polisi. Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 20 Oktober, 2009, 1:58 AM Apapun alasanya... Pak polisi sudah membunuh 2 orang, karena tidak Ada prosedurnya menghentikan pengendara dengan tendangan, yang Ada barikade Dan kejaran oleh polisi lainnya. Apabila secara institusi tendangan tadi di benarkan Dan sang atasan membela anak buahnya, saya tahu persis, sang penendang bukan lah robot, dia punya hati, punya nurani, walaupun secara hukum tidak Ada tuntutan... Tapi seumur hidup dia akan di bayang2i penyesalan. Dan penderitaan itu akan di bawa sampai mati.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tendangan 'Maut' Pak Polisi.....
sebelumnya saya juga mengucapkan ikut berduka cita pada kedua keluarga korban akibat tendangan maut tersebut. sebagai pengguna kendaraan motor dua roda, saya sering melihat para remaja, atau ibu-ibu pengguna motor yang berkeliaran dijalan raya didaerah komplek perumahan militer atau kepolisian, yang tidak menggunakan helm pelindung kepala. malahan dengan gagahnya orang-orang berbadan tegap dengan rambut crew cut, dengan santainya juga kliwar - kliwir juga tanpa helm, belum lagi saudara-saudara kita yang menggunakan sarung, baju koko,sorban dan kopiah putih, berboncengan jumlahnya ratusan, juga konvoi dengan tidak pakai helm, tapi kok ya tidak diapa-apakan petugas lalulintas saya setuju selidiki terus siapa sang penendang maut tersebut, kalau perlu kita selidiki juga, apakah saat meninggal mereka mengunakan seragam sekolahan ? salambambangsulistomo militetr atau kepolisian, 2009/10/20 Joseph D Santos > > > Apapun alasanya... Pak polisi sudah membunuh 2 orang, karena tidak Ada > prosedurnya menghentikan pengendara dengan tendangan, yang Ada barikade Dan > kejaran oleh polisi lainnya. > Apabila secara institusi tendangan tadi di benarkan Dan sang atasan membela > anak buahnya, saya tahu persis, sang penendang bukan lah robot, dia punya > hati, punya nurani, walaupun secara hukum tidak Ada tuntutan... Tapi seumur > hidup dia akan di bayang2i penyesalan. Dan penderitaan itu akan di bawa > sampai mati.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Koalisi Anti Korupsi Ayat Rokok Mengadu ke Badan Kehormatan DPR RI
Koalisi Anti Korupsi Ayat Rokok (KAKAR), Senin (19/10), menggelar pertemuan dengan Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk melaporkan beberapa hal terkait hilangnya ayat 2 pasal 113 UU Kesehatan ketika diserahkan kepada Sekretariat Negara. Ayat yang semula sudah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI pada tanggal 14 September 2009 ini berbunyi “Zat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau padat, cairan, dan gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan/atau masyarakat sekelilingnya”. Menurut KAKAR, hilangnya ayat tersebut tidak semata-mata karena kesalahan ketik. Hal ini terbukti dari ayat berikutnya yang semula bernomor (3) telah berubah menjadi ayat (2). Sementara dalam Bagian Penjelasan masih terdapat 3 ayat. “Sesuai dengan aturan perundangan dan tata tertib DPR bahwa pembahasan sebuah undang-undang dinyatakan telah selesai setelah pembahasan tingkat dua paripurna, sehingga perubahan pasal atau penghilangan pasal/ayat sesudah disahkan di Rapat Paripurna merupakan tindakan illegal,” kata Dr. Kartono Mohammad, pakar kesehatan masyarakat yang mewakili Koalisi KAKAR. Untuk itu, koalisi ini menemui BK sebagai salah satu Alat Kelengkapan DPR yang memiliki otoritas untuk menerima pengaduan masyarakat atas perilaku anggota DPR, dan meminta BK untuk : a. Mengembalikan ayat yang diduga dihilangkan agar sesuai dengan apa yang disahkan di Sidang Paripurna, b. Melakukan pengusutan atas kasus tersebut kepada anggota yang diduga bertanggung jawab terhadap upaya penghilangan ayat 2 pasal 113 UU Kesehatan, c. Mengambil tindakan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab sesuai ketentuan yang berlaku. KAKAR meminta kepada BK agar segera menuntaskan kasus yang memiliki implikasi besar kepada bangsa Indonesia ini dan diharapkan adaprogress yang bisa dilihat setidaknya dalam 10 hari ke depan sejak tim KAKAR menyampaikan laporan ini. KAKAR terdiri dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak), Indonesia Corruption Watch (ICW), Forum Warga Jakarta (FAKTA), Anggota Jaringan Pengendalian Tembakau, Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3), dan Koalisi untuk Indonesia Sehat (KUIS), dll. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum.
Seingat saya RS pernah dilaporkan oleh Ahmad Dani ke polisi karena ada bukti bahwa kesimpulan RS tentang foto Ahmad Dani dengan Mulan adalah asli, ternyata tidak. Namun kemudian prosesnya sampai mana saya tidak mengikuti lagi. Rima --- On Tue, 10/20/09, sohibmachmud wrote: From: sohibmachmud Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Roy Suryo & Blunder Hukum. To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 20, 2009, 9:39 AM saya ingin menceritakan sedikit mengenai RS. ketika foto gus dur dan aryanti beredar. media berusaha menkonfirmasi apakah foto itu palsu atau benar. ketika dihubungi pakar fotografer yg terkenal darwis triadi tetapi beliau tidak bisa memberikan jawaban yg pasti apakah foto itu asli atau tidak. rs waktu itu memastikan bahwa foto itu asli. metodanya cukup pakai photoshop yaitu dengan memperbesar gambar utk melihat irisan atau sambungan jika gambar itu di manipulasi. jadi media itu tidak memerlukan orang yg bersertifikat, fotografer kondang tetapi orang yg dapat memberikan jawaban yg pasti, tidak terlalu banyak teori. saya ingin bertanya apakah selama ini ada analisa rs yg salah dan diminta pertanggungan jawabnya ? jadi isu2 mengenai rs saya anggap selama ini hanya gosip murahan saja. sohib
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDIP TAKUT MAKAN BUAH SIMALAKAMA
Justru dengan tidak ikut merapat ke SBY, maka PDIP terhindar dari Buah Simalakama. Bila PDIP merapat ke SBY, potensi ibarat Buah Simalakama sangat besar, karena di satu sisi diharuskan bekerja optimal sesuai garis kebijakan partai, tetapi disisi lain bila garis kebijakan PDIP bertentaqngan dengan kebijakan SBY, situasinya bisa sangat rumit bagi PDIP. Upaya SBY untuk mengembosi KPK dan menghentikan penyelidikan soal kasus bailout Bank Century, pasti bertentangan dengan kepentingan PDIP yang memelopori pembentukan KPK dalam rangka pemberantasan korupsi. Semoga PDIP mampu menekan SBY untuk menghentikan penggembosan KPK dan juga tetap memproses bailout Bank Century yang melibatkan Bosdiono dan Sri Mulyani. Bila kalah suara di DPR, bisa minta bantuan masyarakat luas untuk menekan partai - partai yang menghendaki penggembosan KPK. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 20/10/09, elzaindra menulis: Dari: elzaindra Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDIP TAKUT MAKAN BUAH SIMALAKAMA Kepada: "Kompas Pembaca" Tanggal: Selasa, 20 Oktober, 2009, 12:26 AM Akhirnya PDIP kebingungan ketika dibukakan kesempatan antara memilih peluang dan kesempatan jabatan menteri atau tetap komitmen dgn platform partai sesuai suara mayoritas konsituen sebagai partai oposisi bak makan buah simalakama, dimakan mati mamak tidak dimakan mati bapak. Tabik, Sent from my iPhone Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tendangan 'Maut' Pak Polisi.....
Bung Ingan Apul Sitepu, Kalau nendang Penjahat bersenjata apalagi Teroris kelompok Noordin M Top, apa iya Polisi kita berani??? Kalau nendang sepeda Motor Anak Sekolah yang diyakini tidak bersenjata, ya tentu saja Polisi kita berani. Kan resiko ada di Pelajar tersebut. Tapi kalau Penjahat atau Teroris yang bersenjata Waduh, beraninya ya main keroyokan. Sampai - sampai karena sangking gencarnya tembakan yang diberikan oleh ratusan Polisi, kepala Teroris sampai terbelah. Apa gak hebat Polisi kita itu??? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sen, 19/10/09, ingan apul sitepu menulis: Dari: ingan apul sitepu Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tendangan 'Maut' Pak Polisi. Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 19 Oktober, 2009, 4:18 PM Saya setuju dengan pendapat Pak Zul jika yang dihadang itu penjahat. Tetapi yang ditendang pada saat jalan ini adalah anak remaja,siswa SMK yang akan pergi kesekolah,yang mengakibatkan kehilangan nyawanya.Anak anak ini masih harus diawasi,dibina, dididik baik oleh ortu,guru maupun polisi sebagai penegak aturan dengan cara yang pantas,bukan dengan cara yang brutal. Saya rasa jika anak tersebut merupakan anak seorang polisi,ortu nya pun tidak akan menerima perlakuan/cara oknum tersebut menghentikan kendaraan dengan menendangnya.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian
Kalau kepakaran seorang Mentri dianggap tidak penting, dimana yang terpenting hanyalah agar Mentri tersebut mudah dikontrol oleh SBY, lha lantas yang perjuangkan nasib rakyat siapa dong Kasian betul nasib rakyat Indonesia ini, gak ada pemimpin Politik yang perduli dengan nasib mereka. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sen, 19/10/09, halim hd menulis: Dari: halim hd Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 19 Oktober, 2009, 12:47 PM kalau menurut saya, sudah cocok dan pas-lah dengan kebutuhan SBY dan keinginan MAR. karena bagi SBY bukan kepakaran yang dibutuhkan, tapi bagaimana secara politis setiap posisi bisa dikontrol olehnya. dan secara psikologis, dengan audisi itu, kita makin tahu dan dikuatkan dengan bentuk ketergantungan elite pengelola instansi kepada SBY. dan dia tahu benar bagaimana menerapkan ajaran eyang.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kepemimpinan Konservatif yang Menjanjikan Stabilitas
Yth Rekan Pudimartini, Terima kasih atas komentarnya. Barangkali desain organik yang lebih tepat untuk kondisi kita saat ini, namun pakar manajemen bisa memberikan masukan yang lebih baik. Sepakat,bahwa kata kunci adalah Kepemimpinan. Saya dengan swasta sedang desain Hoverwing, sedikit beda dengan Hovercraft. Salam Hormat, Bakri Arbie. --- On Mon, 10/19/09, pudimartini wrote: From: pudimartini Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kepemimpinan Konservatif yang Menjanjikan Stabilitas To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 19, 2009, 6:59 PM Mas Arbie, kalau dari sisi disain organisasi menurut orang-orang Cingency, dikenal disin Mekanistik dimana organsisasi dijalankan dengan prosedur dan kekuasaan - disain ini kurang lincah menghadapi perubahan atau lingkungan yang dinamis; disain organik dimana organisasi less formal dan network communication menjadi pilihan guna mengantisipasi perubahan yang dinamis dan unpredictable. Masing-masing membutuhkan tipe kepemimpinan yang berbeda. Misal, transactional leader janga diharapkan suka dengan disain organsisasi yang organik. Sebaliknya transformational leader jangan diharapkan suka dengan disain yang mekanistik. Juga, masing-masing disain kemudian akan membentuk budaya organsasi yang berbeda. Jadi, kata kunci adalah kepemimpinan. Btw, kapan BPPT memproduksi hovercraft?