Re: [iagi-net] KAPAN DUNIA AIR BERSIH DISEMINARKAN OLEH IAGI

2015-03-18 Terurut Topik Fajar Lubis - fajardich...@yahoo.com
Pak Taufiq,
Jika dibuka arsip (archive) dari milist ini, diskusi mengenai hidrogeologi 
Indonesia sudah sangat seru dan bernas lho.
Diskusi intens bisa dimulai dengan mengangkat topik yang menarik, kadang 
diskusi dilanjutkan pada email pribadi (japri). Jika memang ada yang ingin 
didiskusikan, silahkan langsung di"lempar"di milist ini.
Ditunggu pak,
Salam,Fajar 
(2448)KalaudiSosMedTetanggaSedangRamaiDiskusiMengenaiPembatalanUUSDAir 
== 


 On Monday, March 16, 2015 4:00 PM, "taufiqm...@yahoo.co.id" 
 wrote:
   

 Dear All,

Seperti diketahui air tanah "fresh water" semakin sulit diperoleh, karena 
penataan wilayah yang kurang terukur dan regulasi nya yang sering berubah-ubah. 
sementara teknologi pengolah air belum menarik di investasi karena biaya tinggi.

Kapan ya IAGI memfasilitasi seminar ataupun kursus tentang air tanah "fresh 
water" ini, saya yakin banyak pakar-2 geologi yang sangat ahli dalam bidang ini 
tersebar di instansi pemerintah yang punya banyak pengalaman di dunia 
"per-airan" dan ikhlas berbagi.  
Monggo bagian hidrogeologi ikut berperan aktif menata siklus hidrogeologi kita, 
saya yakin banyak juga geolog-2 yang bernafas di area ini.

Salam geologi
Taufiqurrahman
NPA 4933
PT Catur Tunggal Munggaran
Bandung.
Powered by Telkomsel BlackBerry®




EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA & 55 TAHUN IAGI

Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015

http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary



Registrasi:

Email : sekretariatm...@gmail.com

Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





[iagi-net] Undangan Kolokium dan Re: [iagi-net] Reklamasi Tambang : Undangan Seminar Reboan LIPI November 2014

2014-11-30 Terurut Topik Fajar Lubis - fajardich...@yahoo.com
Iya nih, saya juga bingung kenapa emailnya tiba pada hari yang sama.
Terlampir saya kirimkan informasi acara di Geoteknologi LIPI lainnya:
 Terbuka untuk umum dan mudah-mudahan tidak terlalu dekat harinya kali 
ini.Informasi lebih lengkap dapat dilihat di www.geotek.lipi.go.id

Salam,Fajar (2448)


== 

 On Wednesday, November 26, 2014 9:30 AM, godang  wrote:
   

 
Acaranya hari ini (rabu, tgl 26 nov).
diposting juga pagi ini. 
Gimana perginya Oom ? (Pake terbang ke bandung gitu).

Bagus nya di posting jauh2 hari sebelom hari "H", jadi ada persiapan berangkat.

Fr : godangs
Powered by Telkomsel BlackBerry®








Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Lumpur dan Gas Menyembur di Tengah Permukiman Warga di Balikpapan

2014-11-18 Terurut Topik Fajar Lubis - fajardich...@yahoo.com
Yang menjadi masalah adalah: saat ini teknik pembuatan sumur untuk masyarakat 
semakin maju dan murah.. :)
Kalau dahulu pembuatan sumur masyarakat akan berhenti pada saat menemukan 
lapisan dasar airtanah bebas, maka saat ini penggalian sudah dapat diteruskan 
menembus lapisan dasar ini, yang biasanya juga merupakan lapisan penutup sistem 
airtanah tertekan (artesis) yang kadang memiliki tekanan tinggi.
Upaya pembuatan sumur untuk mengambil air tanah tertekan (yang dahulu hanya 
bisa dilakukan oleh teknologi pemboran berbiaya tinggi) seharusnya mendapat 
ijin pemboran (SIP) terlebih dahulu dari pemda setempat (DESDM, DPLH atau dinas 
lainnya yang diberi kewenangan) sehingga hal seperti ini dapat dihindari.
Kasus-kasus seperti ini semakin sering terjadi sekarang, sehingga pemahaman 
mengenai sistem airtanah setempat harus terus disosialisasikan kepada 
masyarakat. Tentunya pemerintah setempat juga sudah harus memiliki informasi 
berapa maksimal ketebalan lapisan airtanah bebas yang dapat dimanfaatkan 
masyarakatnya. 
Salam,Fajar (2448)
== 

   







Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net-l] Segera: Akuisisi Data Bawah Permukaan Daerah Monas - Istana - Segitiga Emas dan sekitarnya

2012-07-25 Terurut Topik Fajar Lubis
Sangat setuju mas .

Sebenarnya ada "arus bawah" yang terus bekerja untuk mengantisipasi masalah 
ini..
Sebagai contoh saat ini saya mewakili IAGI sedang rapat di Pemda DKI membahas 
rencana pemboran 300 meter di tiga lokasi yaitu di Kelapa Gading, Kemayoran dan 
Situ Babakan.

Pemboran ini akan melengkapi pemboran dgn kedalaman sama yang telah dilakukan 
di Rawa Buaya dan sumur-sumur PU yang katanya ada di BMKG, Pasar Jumat dan 
Pondok Betung.

Masih sangat sedikit memang... tapi saya kira kita harus terus berusaha..

Detail hasil rapat akan saya laporkan menyusul di milist ini... jika diperlukan


Salam,
Fajar (2448)
"Karena harapan itu masih ada.."

 From: "abacht...@cbn.net.id" 

To: economicgeol...@yahoogroups.com; iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, July 26, 2012 9:09 AM
Subject: [iagi-net-l] Segera: Akuisisi Data Bawah Permukaan Daerah Monas - 
Istana - Segitiga Emas dan sekitarnya
 
Kemaren Rabu 25Jul jam 2-4 sore saya atas nama pribadi, ETTI, Dewan Penasehat 
IAGI dan anggota Dewan Pakar FKDPM presentasi di Balai Kota DKI di hadapan 
Assisten Ekonomi Gub DKI dan Kepala2 Dinas terkait tentang Migas di Bawah DKI 
dan Potensi Hazardnya, termasuk tentang ketiadaan data bawah permukaan menengah 
- dalam (deep-intermediate subsurface data) di hampir 70% areal DKI terutama di 
daerah inti: Monas-Istana-Segitiga Emas dan sekitarnya.

Saya menekankan akan potensi bahaya yg kemungkinan muncul di daerah2 tinggian 
dimana Parigi limestone hanya sedangkal 100-300m-an di bawah permukaan dan 
berpotensi mengandung gas baik komersial maupun non komersial, spt contohnya di 
Pondok Rangon (sumur Jatinegara-1) dimana top Parigi hanya sedangkal 138m 
disana. Pemboran air tanah dalam (hotel, rumah sakit, pabrik) bisa2 bersentuhan 
dg zona loss-kick tsb bila tdk berhati-hati. Sementara u/pemboran air untuk 
masyarakat umum dan rumah tangga yg sampai kedalaman 30m-an masih aman di 
daerah tsb (Jakarta Tenggara).

Sayang kita tdk punya data serupa di sekitar Monas, baik seismik maupun sumur 
migas dalam. Yang ada hanya data pemboran sumur air dalam u/hotel2 & rumah 
sakit & gedung2 brtingkat. Di sekitar Monas tsb sumur air dlm >100m sampai skrg 
masih aman karena endapan Kwarternya tebal & belum ketemu Tersiernya. Mudah2an 
tidak ada masalah sampai nanti diketahui kedalaman batuan pre-Kwarternya & 
patahan2nya dr seismik dll.

Jadi kesimpulannya hrs segera dilakukan akuisisi data subsurface di Jakarta dg 
metoda geofisika : Vibration Seismik (Vibroseis), Superstring Geoelectrical 
Survey dan juga GPR shg dpt didokumentasikan kondisi bawah permukaan daerah 
utama tersebut dlm rangka hazard mitigation, perencanaan tata ruang bawah 
tanah, mikrozonasi gempa, dan perhitingan2 disain teknis u/rencana2 subway, 
8-storey down underground hub, dsb dsb. Tentunya juga dengan mengkorelasikan 
data2 yg akan dihasilkan dr akuisisi tsb dg existing data dr pemboran2 air 
tanah dalam dan juga sumur2 migas di selatan Jkt.

Barulah sekarang mrk benar2 sadar bahwa 1 langkah utama dlm persiapan 
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan fisik Jkt terlewatkan, yaitu: kondisi 
bawah permukaan yg tidak ketahuan (unknown subsurface geological condition). 
Makanya hampir semua pihak yg ada di pertemuan kemarin itu setelah melek 
sempurna buru2 endorse: akuisisi data itu hrs dilakukan SEGERA. Kalau bisa 2013 
kita sdh punya gambaran dimana ada patahan, dimana ada tinggian rendahan, bgmn 
stratigrafi rinci Kwarter-Tersiernya dsb dsb. Dg demikian semua perencanaan 
pembangunan dan tataruang (bawah permukaan dan juga permukaan) akan didasari 
oleh pengetahuan yg benar ttg kondisi batas dan daya dukung geologi 
(teknik)nya. Insyaallah manfaat!

Jakarta harus benar2 jadi contoh ibukota yg cerdas memanfaatkan data geologi 
u/kemakmuran dan sekaligus keselamatan penduduknya!!! Ayo terus bergerak: 
mengkoreksi yg salah, menyempurnakan yg sdh benar!! Terapkan geologi u/DKI Jkt.

ADB
IAGI-0800
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net-l] Selamatkan... kawasan resapan (lagi)

2012-03-01 Terurut Topik Fajar Lubis
Terimakasih pak Avi, maaf saya lupa menjelaskan bahwa di hidrogeologi, datum 
yang digunakan umumnya adalah di atas permukaan laut (dpl atau MSL).

Pengamatan yang dilakukan adalah pada sumur artesis, yaitu sumur yang mengambil 
pada sistem airtanah tertekan atau yang memiliki tekanan lebih besar dari 1 
atm. Betul seperti kata bapak, untuk kondisi yang bapak sebut itu adalah sistem 
non artesis atau sistem airtanah bebas (ini kalau menggunakan klasifikasi 
kedalaman < 60 m dari pak Sukardi di Jakarta). Sistem ini akan berfluktuasi 
dengan iklim.. pada saat kemarau muka airtanah akan turun dan dalam beberapa 
kasus hingga kering .. pada saat musim hujan muka airtanah akan naik terisi 
kembali.

Pemboran artesis di Jakarta yang saya bicarakan adalah adalah pemboran dengan 
target hidrostratigrafi akifer zone 2 yaitu Fm Genteng, Serpong dan Kaliwangu 
(mengacu kepada pembagian yang dibuat pak Fahri dan Pak Lambok).


Salam,
Fajar (2114)
"Kang Jae, apa kabar? .. Kita pindah gelanggang untuk diskusi yang terlalu 
teknis dan sulit"

 



 From: rakhmadi avianto 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, March 1, 2012 9:14 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Selamatkan... kawasan resapan (lagi)
 

Fajar, ada pengamatan ngga kira2 formasi apa yg dianggap aquifer itu, apa just 
sand or limestone reservoir misal di bawak kedalaman 125 meter. Karena kalo 
sumur di rumah2 ku di Jaksel MAT ada di 3-5 meter, black sand aquifer di 16-25 
meter (tergantung lokasi), tuff aquifer di 4 meter to 15 meter. Kalau aquifer2 
yg kusebut tadi ngga ada yg artetis.

Oh ya pada saat bikin perhitungan artetis plus sekian itu apa sudah dikoreksi 
dg topografi? mungkin akan lebih baek kalau plus sekian dari MSL (mean sea 
level).

Well done selamat ber-observasi
Avi
NPA 0666 nomor cuantik

Re: [iagi-net-l] Selamatkan... kawasan resapan (lagi)

2012-02-29 Terurut Topik Fajar Lubis
Bisa dilihat dari hasil observasinya pak Dhe,

Pemboran artesis pertama yang dilaporkan di Jakarta adalah di Benteng Prince 
Frederick tahun 1848 dengan kondisi artesis positif (flowing well) dengan 
ketinggian +2,4 meter... sayang sampai kemarin cari-cari sumur ini masih belum 
ketemu :(.. hanya saat ini muka airtanah di wilayah ini berdasarkan data pada 
sumur pantau adalah artesis negatif - 25 meter

Semarang... ini saya masih mencari informasi sumur tertuanya (mohon info dari 
rekan-rekan jika mengetahuinya), hanya ada data pada sumur pantau yang dibuat 
pada tahun 1970 memiliki kondisi artesis positif juga dengan ketingian +1,5 
meter saat ini telah menjadi artesis negatif -18 meter

Bandung.. pemboran pertama dilaporkan di stasiun Kereta Api Bandung dengan 
kondisi artesis positif dengan ketinggian + 4 meter .. saat ini juga telah 
menjadi artesis negatif.

Data pendukung lainnya adalah dengan menghitung head pada minimal 3 
piesometer/sumur pantau yang diletakkan pada sistem akifer yang sama dengan 
kedalaman yang berbeda. Untuk di Jakarta ini bisa dihitung di kompleks sumur 
pantau Senayan sedangkan untuk di Semarang ini bisa dihitung di komplek "kecil" 
sumur pantau di Distamben Jawa Tengah. Hanya untuk detail perhitungan dengan 
metode ini, mungkin kita diskusikan di gelanggang lain saja pak Dhe, agar tidak 
terlalu sulit untuk rakyat.


Salam,
Fajar (2114)
"Mohon dikoreksi jika ada yang memiliki data lebih akurat... terimakasih"

 



 From: Rovicky Dwi Putrohari 

 
Mas Fajar,
Menarik sekali mengenai perubahan kawasan resapan ini. 
Apakah nilai (angka) resapan ini diukur atau diperkirakan berdasarkan 
parameter lithologi, tutupan lahan dll ? Maksud saya, apakah ada usaha (hasil) 
pengukuran jumlah air yang meresap setelah hujan, dan jumlah air yang menjadi 
runoff. 
 
Salam RDP

Re: [iagi-net-l] Hidrogeologi Balikpapan

2012-02-29 Terurut Topik Fajar Lubis
Kalau penelitian hidrogeologinya sudah ada, salahsatunya bisa dilihat di alamat 
berikut:

http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?view=article&catid=52%3Acontent-menu-utama&id=352%3Apenyelidikan-hidrogeologi-cekungan-airtanah-balikpapan-kalimantan-timur&tmpl=component&print=1&page=&option=com_content&Itemid=389

Detailnya bisa dihubungi langsung dengan para penelitinya, mereka anggota IAGI 
juga


Salam,
Fajar (2114)

 



 From: Eko Prasetyo 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, February 29, 2012 9:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

Ngomong2 soal air dan hydrology, ada yang pernah membuat hydrology lapisan2 
tanah dangkal (<300 ft) di Balikpapan?  

Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG

2012-02-28 Terurut Topik Fajar Lubis
Maaf jangan disemprit dulu ya pak... langsung dihapus saja kalau terlalu sulit.

Kembali lagi saya bertanya pak Amien, bagaimana kriteria kawasan resapan yang 
akan digunakan dalam strategi ini?
Kalau mengacu kepada kriteria pola aliran airtanah, banyak kota-kota dan 
wilayah industri di negara kita yang telah berubah menjadi daerah resapan.


Salam,
Fajar (2441)
"Bagaimana kalau dilanjut di gelanggangnya Bang Bosman saja?"

 



 From: amien widodo 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Wednesday, February 29, 2012 7:37 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

Masalahnya pemerintah (otonomi daerah) dan masyarakat yang bermukim di kawasan 
resapan tidak tahu  dan atau tidak mau tahu akan hal itu. Makanya butuh 
STRATEGI merubah karakter mereka menjadi ngeh terhadap hutan dan kayaknya tidak 
hanya butuh satu dua tahun tapi butuh puluhan tahun tergantung strategi yang 
kita terapkan.

AW



 From: Bandono Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, February 28, 2012 4:23 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

Bagus mas AW, anda sudah kembali ke kearifan lokal.
Mari laksanakan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  amien widodo  
Date: Wed, 29 Feb 2012 08:21:18 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG

Sebetulnya bukan selamatkan air tapi harusnya 
HUTANKAN PEGUNUNGAN KEMBALI, SELAMATKAN AIR, SELAMATKAN TANAH, SELAMATKAN 
EKOSISTEM, SELAMATKAN IKLIM  DAN SELAMATKAN MANUSIA. Saya mengambil AIR ini 
terkait dengan kompetensi kita geologi.

Gunung gundul itu bisa diibaratkan kepala manusia bila gundul (Dedy Corbuzer) 
maka air akan mengalir deras sebagai banjir tapi kalau ada rambut masih ada 
yang tertinggal di rambut dan sebagian bisa meresap kepori-pori kita.
Akar serabut dan akar tunjang pohon akan mengikat tanah hasil pelapukan di 
pegunungan sehingga dia bisa kuat dan stabil. Evapotranspirasi pohon juga 
sangat berperan mengatur tata air dalam tanah sehingga tanah tetap stabil
Ingat beberapa tahun terakhir permukiman penduduk diserang kera, gajah, 
kelelawar, ulat bulu dll., kenapa ini terjadi karena habitat mereka sudah hilang
dst dst
Sekali lagi kita sangat berharap dapat masukan sebanyak-banyaknya seperti yang 
sudah ditulis bapak-bapak untuk kita pakai untuk memberi rekomendasi dan kalau 
perlu rencana aksi menghutankan kembali kawasan pegunungan. Rencana aksi IAGI 
bisa memberi saran teknis terkait penyelamatkan air dan atau misalnya seluruh 
Pengda IAGI serentak  bekerjasama dengan Kementrian Kehutanan melakukan tanam 
pohon pada tg 22 April 2012 (Hari Bumi).


AW

Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG..Cileuncang

2012-02-28 Terurut Topik Fajar Lubis
Ini yang disebut "Banjir Cileuncang" pak asal padanan katanya dari bahasa 
Sunda yang digunakan untuk menjelaskan air hujan yang tidak dapat meresap dan 
menggenangi wilayah tersebut sebagai banjir sementara.

Belum ada padanan dalam bahasa Inggris :) .. karena istilah flash flood lebih 
cocok untuk menjelaskan fenomena banjir bandang seperti di Wasior, Papua tempo 
hari. (Pernah saya presentasikan istilah ini di KL, Providence, Bandung dan 
Bengalor, mereka setuju hanya "agak protes" karena sulit untuk pengucapannya 
terutama di penekanan konsonan "eu"nya bagi beberapa bangsa... kalau para 
netters punya istilah lain, mohon untuk berbagi ya).

Salam,
Fajar (2441)

"Dampak drainase sudah dihitung pak hanya harus berpacu dengan perawatan"




 From: Rus Soeripto 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Tuesday, February 28, 2012 5:36 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

Menurut pengamatan saya, banyak sekali selokan, sungai-sungai kecil mengalir 
dari selatan ke utara yang dahulu alirannya lancar sekarang sangat mudah luber 
menggenangi jalan-jalan dan permukiman.. Hujan agak lama sedikit saja sudah 
penuh melewati ketinggian natural leveenya. Sungai dan selokan kelihatannya 
mampet disekitar jalan-jalan baru yang dibangun memotong arah aliran..  Seperti 
jalan tembus Casablanca,  JORR Pondok Indah Cikunir kondisi saat ini di daerah 
selatan (hulu) dari jalan tsb sangat rentan genangan. Memang bukan banjir, 
menurut istilah Bang Foke hanyalah genangan biasa saja, tapi bisa memacetkan 
lalulintas selama beberapa jam. 

Dugaan saya pembangunan jalan toll yang jauh lebih rendah dari sistem drainage 
dibawah jalan toll, belum didesign untuk menampung dan mengalirkan drainage 
plus run-off saat hujan.. Yah akibatnya nang menggenang terus dan makin lama 
makin tidak terkontrol.  Beberapa alur sungai dijadikan satu jembatan sehingga 
terjadi bottle neck.

Karena saya awam di bidang hidro(geo)logi, hanya bisa bertanya, apakah saat 
pembangunan jalan melintang terutama jalan toll sudah memperhatikan aspek 
hidrologi ? 

Kalau sudah diperhatikan, apakah pernah dilakukan post-construction audit, 
sehingga ke depannya tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yl.  Jadi masalahnya 
tidak hanya luasan resapan yang sangat berkurang, tapi juga pembangunan 
infrastruktur kurang memperhatkan aspek hidro(geo)logi... 

Siapa tahu diantara IAGI netters ada yang pakar dibidang hidrologi bisa 
memberikan pencerahan..

Ruskamto NPA 1061    





To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, February 28, 2012 4:01 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

   
Bang Syaiful,
 
Belum lama ini Pemda DKI membagi-bagikan alat bor 
portabel untuk membuat biopori di pekarangan warga. Ini ada harganya lho. 
Sebagai ketua RT (sudah tiga periode masih kepilih terus) saya juga kebagian 
untuk dipinjamkan ke warga, tujuannya yaitu tadi untuk menyelamatkan air. 
Padahal 25 th yll ketika masuk rumah baru saya sudah membuat bbrp resapan air 
di 
halaman dengan menggali 40x40 cm sedalam 50 cm lalu diisi ijuk, pasir dan 
kerikil dan diatasnya ditanami rumput. Bbrp tetangga juga ikut 
bikin.
Ketika rapat RW teknik pembuatan resapan yg amat 
sederhana ini juga saya kemukakan, dan ada yg menirunya. Jadi tidak usah 
menunggu Pemda membagi alat bor kecil.
Untuk menyelamatkan air (agar tidak terjadi banjir) 
khususnya di Jkt saya rasa ya perlu pembenahan resapan di bagian Selatan, lalu 
sungai-2 "dibenahi". Banyak sungai di sekitar Lebakbulus yang menyempit karena 
warga pada membuat dapur, tempat mandi dll. di atas sungai engan 
menancapkan pancang-2. Rasanya ini akan menghambat aliran air.
 
Salam,
sugeng

Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG

2012-02-28 Terurut Topik Fajar Lubis
Pertanyaannya untuk pak Amien kayaknya..

Menurut saya, air masih "selamat" karena siklus hidrologi kan masih berlangsung.

Yang menjadi masalah adalah kita sebagai penggunanya... siklusnya tetap, 
penggunanya bertambah (ini mirip kurva produksi minyak di Indonesia kayaknya).
Hal ini mengakibatkan air yang semula dianggap merupakan "sumber terbaharukan" 
berubah menjadi "sumber yang terbatas" terutama pada wilayah-wilayah yang 
pertumbuhan penggunanya sangat tinggi. Cara pandang ini yang dianggap sebagai 
salahsatu "scientific gap" dalam kongres ilmu pengetahuan nasional tahun lalu.

salahduanya ada lagi sih


Salam,
Fajar (2441)
"Mudah-mudahan diskusi yang ini, tidak dianggap terlalu sulit"


 


 From: mohammad syaiful 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, February 28, 2012 2:28 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

om fajar dan om amien widodo,
 
aku sebenarnya ingin bertanya, kenapa kok cuma mau menyelamatkan air sekarang? 
kenapa tidak air dimana pun kita berada? entah sepulau, bahkan banyak pulau, 
dan benua...
 
salam,
syaiful

Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG

2012-02-27 Terurut Topik Fajar Lubis
Tenang saja pak.. untuk yang "sulit-sulit" kita memang rencana mau pindah 
gelanggang.

Untuk rakyat, kita pakai yang bapak bilang saja ..meskipun hasilnya ya 
begitu-begitu saja, malah katanya lebih parah.


Salam,
Fajar (2114)

"banyak geledek di Bandung hari ini"




 From: Yustinus Suyatno Yuwono 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, February 28, 2012 1:51 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

 
Menyelamatkan air?
Mudah sekali Bro!! Sudah seabreg ahli dan praktisi kita di bidang
hidrologi.
Yang diperlukan adalah komitmen masarakat dan pejabatnya. Jangan
mulai yang sulit-2 dulu teori resapan dsb. nya, rakyat gak ngerti Bro!
Mulai aja yang keliatan, semua sungai harus disehatkan,
lingkungan sungai dijaga, bila perlu bikin undang-2 siapa yang mengotori sungai
dihukum berat. Lalu bereskan management DAS, neraca air dijaga, penghijauan
digalakkan, ditanggung hasilnya pasti positip. Rakyat akan tau karena barang
yang dikerjakan kelihatan semua dan mereka diajak partisipasi aktif, tidak
perlu penelitian yang sulit-2 yang hanya kita-kita yang tahu. Jadi sekali lagi
komitment pejabat dan rakyat itu yang perlu digalakkan.
Salam,
YSY

Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG...Daerah Resapan

2012-02-27 Terurut Topik Fajar Lubis
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa airtanah di sistem tertekan (confined 
aquifer) Jakarta memiliki umur yang lebih muda ...


Pertanyaan mendasar adalah apakah MEMANG airtanah memerlukan waktu yang sangat 
panjang untuk mencapai daerah lepasan (discharge)nya atau airtanah (yang diukur 
tersebut) itu SUDAH cukup lama berada di daerah tersebut? Ada baiknya hasil 
pengukuran tersebut disebandingkan juga dengan metode pengukuran untuk airtanah 
muda (0-60 th) seperti Tritium, CFCs dan banyak lagi

Daerah resapan lebih dicirikan dengan gerakan airtanah yang menjauhi muka 
airtanah dan pengurangan tekanan head secara vertikal. Misal: jika muka 
airtanah berada hampir mendekati permukaan tanah (+ 0-0,5 m dpl) maka penanaman 
vegetasi tidak akan berdampak banyak.

Daerah resapan lepasan inipun bersifat dinamis, pengambilan airtanah yang 
melebihi kemampuan kambuh (recovery)nya akan mengubah suatu daerah lepasan 
menjadi daerah resapan. Hal ini sudah terjadi di kota-kota besar Indonesia dan 
akan saya usulkan untuk dipresentasikan pada PIT IAGI tahun ini (jangan lupa 
kalau hari ini adalah batas akhir pengumpulan abstrak :) ..mudah-mudahan kali 
ini abstrak saya dapat diterima.


Salam,
Fajar (2114)
"Pengambilan airtanah boleh-boleh saja, selama pengambilan ini dapat bersifat 
menerus (sustainable)"

 



 From: Bandono Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, February 27, 2012 9:19 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

Itu airtanah dalam. Kalau yang dangkal yaa tak setua itulah. Kan ada juga 
daerah resapan yang dekat. 

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Agus Mochamad Ramdhan  
Date: Mon, 27 Feb 2012 05:29:07 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG

Yth. Pak Bandono,
 
Betul Pak, saya pernah juga mendengarkan presentasi isotop airtanah Bapak dari 
Batan, airtanah di Jakarta Utara memang berumur sangat tua, ada yang sampai 
berumur 10.000 Tahun. Kalau berumur 10.000 Tahun, sepertinya akan sulit untuk 
melakukan penggantian airtanah tersebut secara alamiah (mengandalkan dari 
daerah resapan). Diambil atau tidak diambil di daerah resapan, tetap akan 
terjadi amblesan kalau umur airnya demikian tua. Di daerah seperti ini, yang 
dapat dilakukan mungkin adalah program injeksi airtanah dalam. Tapi hal inipun 
tidak dapat mengembalikan tanah yang ambles, karena prosesnya yang 
irreversible. 
 
Berbicara mengenai amblesan tanah, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan: 
airtanah, beban bangunan, kompaksi alamiah, dan tektonik. Hal ini sangat 
menarik terutama untuk kota besar seperti Jakarta, dimana keempat faktor 
tersebut sangat boleh jadi hadir secara bersamaan.
 
Salam,
Agus MR

From: Bandono Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, 27 February 2012 8:04 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

Ia aku pernah iseng ukur air tanah dari bogor baru sampai jakarta utara 
10.000thn. Masalahnya kalau dihulu diambil, air tua tak tergantikan, penyedotan 
akan mengakibatkan amblesan dan membuatnya jadi daerah banjir. Hwarakadal mau 
apa?
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From:  Agus Mochamad Ramdhan  
Date: Mon, 27 Feb 2012 04:59:20 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG

Ikut
urun rembug mengenai daerah resapan ini…Sering
terjadi perdebatan mengenai daerah resapan ini: apakah airtanah di daerah 
resapan boleh diambil atau tidak?. Beberapa regulasi kalau
saya tidak salah mempersyaratkan bahwa tidak boleh terjadi pengambilan airtanah
di daerah resapan. Padahal, kalau menurut buku-buku teks hidrogeologi, justru
pengambilan airtanah ‘dianjurkan’ untuk dilakukan di daerah resapan,
dibandingkan dengan di daerah-daerah lainnya. Beberapa argumen yang diajukan
untuk mendukung hal ini antara lain adalah:
-  Air
di daerah resapan berumur relatif muda, sehingga tidak diperlukan waktu yang
lama untuk pengisiannya. Di daerah bukan resapan (sebagai contoh daerah
aliran), airtanah dapat berumur cukup tua. Sebagai contoh, analisis isotop di
beberapa sumur airtanah di daerah Bandung Tengah (bukan daerah resapan)
yang dilakukan oleh PAG (Pusat Airtanah dan Geologi Lingkungan/dulunya 
GTL) menunjukkan umur airtanah yang cukup fantastis, yaitu ribuan tahun
(mungkin kawan-kawan PAG bisa menambahkan hal ini). Artinya di daerah bukan
resapan ini, butuh ribuan tahun untuk airtanahnya dapat diisi kembali. Mungkin
kita bisa sebutkan bahwa airtanah di daerah-daerah seperti ini adalah
practically unrenewable resources. Sedihnya, airtanah yang relatif bagus itu, 
yang
practically unrenewable itu, kadang-kadang digunakan sembarangan, misalnya hanya
untuk mencuci motor bakar…ah…
-  Secara
teori juga, di daerah resapan ini terdapat zona yang dinamakan ‘rejected
recharge’, zona dimana air yang masuk ‘ditolak’ untuk meresap karena berbagai
alasan hidrogeologis. Pengambilan airtanah di daerah recharge akan men

Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG

2012-02-26 Terurut Topik Fajar Lubis
Kurang jelasnya di kriteria hidrogeologinya pak,

Apa yang menjadi dasar kawasan itu resapan mutlak, terbatas dan terbatas ketat? 
Nilai infiltrasi, Intensitas curah hujan, besaran konduktifitas hidraulik, 
parameter kimia fisik atau parameter lainnya?

Kalau permasalahan penggunaan untuk hunian, itu adalah salahsatu implikasi tata 
ruangnya dan untuk yang satu ini kita juga harus mempertimbangkan unsur resapan 
buatan yang memungkinkan untuk mengatasi masalah ini.

Untuk permasalahan debit sungai yang berkurang, ini harus dilihat satu persatu 
masalahnya. Apakah karena semakin banyak pengguna? berkurangnya debit mataair 
atau(bisa ditambahkan jika perlu).


Salam,
Fajar (2114)
"diskusi yang menarik.. atau kita pindah ke gelanggangnya Bang Bosman dulu?"

 



 From: amien widodo 
To: Fajar Lubis ; "iagi-net@iagi.or.id" 
 
Sent: Monday, February 27, 2012 12:14 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

P Fajar,

Saya share tulisan ini saya sangat berharap dari bapak-bapak dan ibu ibu 
semuanya tertarik dan mau menyumbangkan pikiran/tulisan/tekonologi untuk 
menyelamatkan air, karena saat ini air lebih banyak mengalir sebagai air 
banjir. 


Ada yang usul segera ditetapkan KAWASAN RESAPAN MUTLAK, KAWASAN RESAPAN 
TERBATAS, KAWASAN TERBATAS KETAT . Kurang jelasnya dimana pak? KAWASAN RESAPAN 
MUTLAK ( kawasan yang hanya untuk resapan, tidak boleh ada hunian sama sekali), 
KAWASAN RESAPAN TERBATAS (kawasan resapan dengan sedikit hunian (pedesaan), 
KAWASAN RESAPAN TERBATAS KETAT (kawasan resapan dengan hunian permukiman modern 
dan diharusan membangun air limbah komunal, 

Beberapa sungai di Jawa Timur yang dulunya berair saat musim kemarau sekarang 
tidak ada atau debitnya sangat kurang sehingga masyarakat menggunakan air tanah 
untuk pertanian. 

Ada usulan pak?

AW

Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG

2012-02-26 Terurut Topik Fajar Lubis
Pak Amien..


Saya tertarik dengan istilah kawasan resapan mutlak, terbatas dan terbatas 
ketat. Mohon penjelasan kriteria yang digunakannya..

Sebagai bahan diskusi, masalah menentukan daerah resapan pernah saya tulis di 
majalah on line berikut:

http://io.ppijepang.org/v2/index.php?option=com_k2&view=item&id=173:bagaimana-menentukan-daerah-resapan-air-tanah-?


Salam,
Fajar (2441)

"Tidak selalu sungai yang tidak berair lagi, karena mataairnya kering" 




 From: amien widodo 
To: "iagi-net@iagi.or.id" ; Rovicky Dwi Putrohari 
 
Sent: Friday, February 24, 2012 7:47 AM
Subject: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

SELAMATKAN
AIR SEKARANG
 
Air
yang kita pakai untuk makan dan minum; wudlu danMCK berasal dari sungai, 
Surabaya dari K Brantas. 
Kuantitas
dan kualitas air yang mengalir sangat tergantung dengan perilaku masyarakat
yang bermukim di hulu sungai (kawasan resapan dan kawasan mata air).
Kita secara EKOLOGIS merupakan saudara
dan saling tergantung. Saat ini saudara kita yang bermukim di hulu sungai
sebagian besar kekurangan dalam berbagai hal termasuk miskin imu pengetahuan
ekologis. Mereka melakukan segalanya untuk memenuhi kebutuhannya termasuk
menebang hutan dan menjual kayunya. merekka idak tahu kalau mereka menebang
bisa mempengaruhi sungai di bawahnya.
Kita sebagai saudara bisa melakukan
banyak aktivitas untuk memberi/meningkatkan pengatahuan saudara ita yang
bermukim di kawasan hulu ini dan bisa memberi arahan teknologi meningkatkan
panen buah-buahan tanaman keras serta kita bisa membeli hasil bumi
(buah-buahan) secara terus menerus. Kita perlakukan saudara kita di kawasan
hulu sungai sebagai saudara/kerabat/partner/kawan
Fakta : beberapa tahun terakhir sudah
terjadi kekeringan hampir di seluruh Indonesia pada bulan September - Oktober
dan uang milyaran sudah dikeluarkan untuk mengatasi kekeringan itu. Padahal
kita tahu bahwa bulan September - Oktober memang musim kemarau  dan selama ini 
kita bisa melaluinya tanpa
bencana kekeringan. Ini tanda bahwa air yg meresap dan tersimpan di dalam tanah
sedikit atau tidak ada. Di beberapa daerah sudah mulai kehilangan mata air atau
jumlah mata air berkurang atau debit mata air mengecil SEHINGGA BANYAK SUNGAI
TIDAK BERAIR LAGI
 
Pada
kenyataanya pembabatan hutan juga menyebabkan berkurangnya tanah karena terjadi
peningkatan erosi dan longsor sehingga akan terjadi pengurangan tebal tanah
yang menutupi pegunungan. Andai ini tidak segera dicegah maka tanah penutup
akan habis sehingga gunung akan berubah menjadi gunung batu yang tidak akan
bisa ditanami.
 
Ancaman
kekeringan yang akan diikuti kebakaran hutan, erosi, longsor, banjir bandang,
banjir dan angin puting beliung serta sangat mungkin serangan hewan karena
terganggu habitatnya di pegunungan. Bahkan ketika kawasan gunung jadi
permukiman, air septik tank dan got akan meresap ke air tanah.
 
Kita
sebagai masyarakat bisa masuk memberi saran teknis kepada 
Presiden/Gubernur/Bupai/
Walikota  agar segera menetapkan KAWASAN
RESAPAN MUTLAK (tidaka ada hunian sama sekali), KAWASAN RESAPAN TERBATAS dengan
sedikit hunian (pedesaan), KAWASAN RESAPAN TERBATAS KETAT dengan hunian
permukiman modern dengan keharusan membangun air limbah komunal, dan usulan 
lain immediately


Selamatkan hutan di pegunungan,
selamatkan air, selamatkan tanah, selamatkan ekosistem dan selamatkan umat
manusia
 
AW

NB : 
IAGI-ITS rencananya akan mengadakan WORKSHOP SELAMATKAN AIR pada tg 23 April 
2012 (Hari Bumi) di ITS Surabaya. 
Bagi bapak-bapak dan ibu-ibu punya ide/teknologi/inovasi/tulisan bisa 
dikirimkan ke IAGI atau ke ITS


Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir

2012-02-26 Terurut Topik Fajar Lubis
Kalau para ahlinya sudah "menyerah"... bagaimana dengan rakyatnya dong :))

Dulu saya pernah posting disini ..bahwa banjir ini akan datang dan datang lagi,

Apa yang dikerjakan oleh Bank Dunia di Jakarta dan juga Cekungan Bandung 
(Citarum project), menurut saya, akan berpacu dengan tingkat pertumbuhan 
penduduk yang luar biasa dan "kesenjangan pengetahuan" masyarakat. Mari kita 
bersama-sama mengevaluasi hasilnya.

Dalam Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional tahun lalu, hal ini juga menjadi bahan 
evaluasi ,beberapa kesimpulannya:
1. Konsep hidup di daerah bencana (living in disaster area) harus terus 
disosialisasikan.
2. Target dari konsep ini adalah pemahaman mengenai pola adaptasi masyarakat 
dan para pengambil keputusan: contoh ekstrim mungkin seperti yang diceritakan 
oleh eyang kakung dalam postingnya "toh banjir hanya 2-3 minggu masih ada 
minggu-minggu lain untuk..."


Salam,
Fajar (2441)
"Harapan itu masih ada"

 



 From: Ismail 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, February 26, 2012 7:27 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir
 

Jadi banjir ini masalah teknis atau sosial ujung ujungnya , rekomendasinya 
nanti kan tata kembali di hulu sungai artinya penggusuran villa villa atau 
bangunan lainnya , bersihkan sepanjang aliran sungai padahal semua bantaran 
sungai sdh penuh bangunan jd harus digusur , sediakan tempat genangan untuk 
parkir air , padahal semua situ/danau/rawa di jakarta ini sdh habis untuk mall 
dan realestate maupun bangunan lainya bahkan lahan kosongnya tinggal kurang 
dari 9% padahal minimal 25% , jadi penggusuran lagi , makanya Banjir ini 
sebetulnya masalah sosial jadi orang sosial yg menyelesaikannya . . . Tak iye

Ism

Sent by Liamsi's Mobile Phone


From:  mufar...@gmail.com 
Date: Sat, 25 Feb 2012 14:14:11 +
To: 
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir
Hitung-hitungan model nya sih bisa di buat ya, tapi kalo nanti sudah menyentuh 
masalah sosial baru akan pusing. Ketika pemerintah menggusur rumah warga krn 
tidak sesuai peruntukan, LSM akan teriak ( mas Bosman ikut teriak juga gak 
nanti hehehe)
Jadi inget kampung di kalimantan, rumah saya dulu di pinggir sungai yg jernih 
dan lebar, skrg sungainya hilang diganti rumah-rumah penduduk, termasuk rumah2 
"oknum" pegawai PU yg notabene harusnya tau aturan, apa mau dikata? Banjir tiap 
hujan besar gak bisa dihindari
Kasus begini gimana caranya "memberantas" ya? 

Salam
Razi 


F

Re: [iagi-net-l] Pemodelan Air Tanah

2012-02-01 Terurut Topik Fajar Lubis
HaloBang Bosman yang sedang belajar pemodelan airtanah...

Saat ini perkembangan piranti lunak (software) pemodelan airtanah sudah 
berkembang sangat pesat, tidak hanya di dunia juga di tanah air kita..
Mulai dari Surfer dan Rockware sebagai "software perintis" saat ini Modflow, 
Fe-Flow, GWRM dll juga sudah menjadi piranti lunak "standard" yang digunakan 
para hidrogeologis.

Untuk detailnya, mungkin bisa mengontak para dosen atau mahasiswa di Program 
Magister Teknik Air Tanah-ITB. Mereka saat ini sedang terus mengembangkan 
aplikasi dari piranti-piranti lunak ini supaya cocok dengan Indonesia yang 
beriklim tropis dan didominasi oleh endapan kuarter ini.

Bicara soal model airtanah, konsep GIGO (Garbage In Garbage Out) sepertinya 
masih berlaku. Saat ini sumur pantau di negara kita masih sangat terbatas dan 
cenderung berkurang karena faktor usia sumur. Penambahan terus dilakukan, tapi 
ini harus bersaing dengan sumur produksi yang sering kali lebih prioritas. 
Tahun ini saja ada permintaan 400 sumur bantuan di seluruh negeri yang sedang 
diusahakan oleh DESDM.


Salam,
Fajar (2441)


From: bosman batubara 



Hallo... saya baru saja selesai mengerjakan tugas, :). mungkin bisa menstimulus 
diskusi soal air tanah kali ya???, model saya tentu saja kualitasnya masih 
cetek.
***

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & HAGI (?)

2011-10-05 Terurut Topik Fajar Lubis
Lho koq jadi debat kusir dan voting pak?

Saya kira hasil diskusi ini silahkan disampaikan kepada pengurus baru untuk 
diputuskan bahasa apa yang akan dipakai.. dan kita evaluasi hasilnya sama-sama 
nanti.

Masalah tidak banyak expat yang tertarik, pertanyaannya apakah mereka anggota 
IAGI? Menurut saya, PIT inikan untuk kita semua, tempat berkumpul, reuni, 
tepang sono, berbagi informasi atau mencari pekerjaan /tenaga kerja juga boleh. 
Syukur-syukur kalau sekalian bayar iuran tahunan. Hanya, untuk sebagian anggota 
(seperti saya misalnya) diharuskan membuat makalah agar bisa diijinkan oleh 
tempatnya bekerja.

Kalau memang PIT akan ditargetkan lebih, saya sih menurut saja. Saya akan tetap 
mencoba belajar menulis untuk PIT IAGI tahun depan. Mudah-mudahan kali ini ada 
kejelasan status makalah saya.


Salam,
Fajar (2448)

Pak Rakhmadi avianto  sudah menulis:



Ini debat mengenai "kum" ini bisa ngarah ke debat kusir lho, apalagi di komen 
seolah2 industri itu nulis untuk sharing knowledge dan tak bernilai, apa bener 
begitu?

Subject pokoknya pak Awang punya usul untuk IAGI di Inggriskan, ada yg setuju 
ada yg tidak, nah kalo kepepet ya di voting aja.

Kalau menurut saya, penggunaan bhs Inggris di forum ilmiyah itu penting kenapa 
karena untuk dapat kerja dg gaji yg bagus basic bahasa Inggris ini perlu, apa 
lagi lokal market sudah mulai saturated, shg lulusan geologi perlu melongok ke 
SEA, ME Eropa, US dan Latin America. Dan fakatanya sudah banyak alumnus Univ 
Indonesia yg melanglang buana spt itu, sebelum GO International ga ada salahnya 
IAGI sbg wadah / training ground untuk ber Inggris ria, Nah UUD khan (ujung2e 
duwit)

Sebagai tambahan yg pertama mengkonsep Seq.Strat adalah dari Industri bukan 
dari kampus, ya orang industri kan lulusan kampus juga toh, gah usah repot lah 
yg gini2 ini kok arahnya gengsi2 an antara kampus dan industri, sebenere kampus 
dan industri itu sangat erat hubungannya melebihi saudara

Agak aneh kalo ada seorang peneliti yg ngga paham bahasa Inggris rasanya ngga 
ada, itu setau saya, lha kalau memang tidak ada handicap ya monggo kita pake 
bahasa Inggris di IAGI.

Suwun
Avi NPA 0666

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & HAGI (?)

2011-10-03 Terurut Topik Fajar Lubis
Jangan salah paham dulu mas..

Penilaian Kum di pemerintahan (institusi penelitian atau pendidikan) adalah 
berdasarkan makalah yang disajikan itu di"review" atau tidak, serta ditampilkan 
dalam seminar atau makalah yang memiliki dampak ("citation impact") yang tinggi 
atau bukan.

Jadi dalam kasus PIT IAGI atau IPA, makalah ini akan memiliki nilai kum yang 
sama (nilai kumnya akan lebih kecil kalau prosidingnya tidak di"review", 
bersifat nasional dan diterbitkan pada saat pertemuan berlangsung).

Berbeda untuk kalangan industri, makalah yang ditampilkan akan dipilih dalam 
forum dengan minatan dan komunitas tertentu. Sehingga diharapkan dapat menjadi 
ajang promosi, sharing informasi atau keperluan perusahaan lainnya. Tidak ada 
unsur kum dalam hal ini, karena memang tidak dihitung.

Untuk soal gengsi, lebih baik mari kita bersama-sama menuliskan hasil terbaik 
kita dan publikasikan dalam PIT IAGI. Sejalan dengan waktu, itu akan terus 
meningkatkan kualitas PIT IAGI kita ini.


Salam,
Fajar (2448)

 



Mas Minarwan  sampun nyerat

Saya jadi tergelitik untuk berkomentar. Dari berbagai diskusi yang
saya pantau di topik ini, fakta yang muncul adalah:

1. Kum untuk makalah yang dipresentasikan di IPA lebih tinggi daripada
kum makalah yang dipresentasikan di PIT IAGI. Kalau memang demikian
faktanya, ternyata pemerintah memang menganggap PIT IAGI tidak lebih
penting daripada IPA Convention.

2. Jika kita mencari kum, mengirimkan makalah ke IPA Convention tentu
lebih menguntungkan daripada mengirimkan makalah ke PIT IAGI. Sayang
sekali, IPA Convention hanya untuk orang-orang yang bermain di bidang
migas, kalau mereka berasal dari bidang Tata Lingkungan, mereka tidak
memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan nilai kum yang sama
sehingga saya pikir kok kurang adil. Maaf, bukan hendak memanas-manasi
lho.

Jadi, kita memang perlu mencari jalan keluar untuk meningkatkan gengsi
PIT IAGI, minimal di mata pemerintah dulu sehingga nanti makalah
terbaik dari bidang migas juga akan dikirimkan ke PIT IAGI.

Salam
Minarwan
NPA 1590

Re: [iagi-net-l] JCM, PIT HAGI, PIT IAGI

2011-09-29 Terurut Topik Fajar Lubis
Sayang juga...

Tapi saya dengar PIT berlangsung meriah dan luar biasa untuk ukuran Makasar 
sebagai tuan rumah yang untuk pertamakalinya.


Salam,
Fajar (2448)

" Yang ingin berangkat tapi tidak ada kabar mengenai abstrak makalahnya"




From: "premonow...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id

Dear All, 

Baru berlangsung pada hari kedua ini, sdh ditemui bbrp pemakalah tdk hadir di 
R. Jade 2 n. R. Lily saat selesai dibacakan CVnya, n panitia cuma menyatakan 
bhw pemakalah absen. Mhn jam2 berikutnya, dpt dicek kehadiran pemakalah. Tks.

[iagi-net-l] Sukses untuk JCM, PIT HAGI, PIT IAGI

2011-09-26 Terurut Topik Fajar Lubis
Mohon maaf sayapun tidak dapat hadir untuk pertemuan kali ini.

Pertemuan ini sebenarnya amat sayang untuk dilewatkan karena akan ada pemilihan 
untuk ketua IAGI dan HAGI pada saat bersamaan plus.. presentasi dan diskusi 
dari mas RDP, Pak Awang dll yang pastinya akan sangat menarik.

Selamat ber-Kongres dan ber-Munas,


Salam,
Fajar
2448

Re: [iagi-net-l] Tsunami Teluk Tokyo Jepang 11 Maret 2011

2011-03-11 Terurut Topik Fajar Lubis
Informasi sudah disebarluaskan, perkiraan potensi tsunami-pun mundur menjadi 
sekitar jam 20.00 WITA dengan ketinggian maksimum mencapai 2 meteran.

Mudah-mudahan tidak menimbulkan kepanikan dan menjadi evaluasi kesiapan kita 
menghadapi bencana geologi ini


Salam,
Fajar
(2114)

--- Kaping Jumat, 3/11/11, Pak Supardan  sampun nyerat:


Mestinya BNPB, BPBD atau Satkorlak/ Satlak segera menyebarkan informasi ini ke 
masyarakat pesisir Papua, Maluku n Sulawesi. Jangan sampai kasus India dan 
Afrika Timur pada saat tsunami Aceh terulang di kita pada hari ini. 


Salam
Pardan76

2011/3/11 Fajar Lubis 





Sambil menunggu laporan pandangan mata langsung dari lokasi,

Telah terjadi gempa tektonik hari ini pukul 2:46 pm dengan kekuatan tercatat 
8,4 dari JMA dan 8,9 dari USGS.


Terjadi tsunami dengan ketinggian maksimum 4 meter di teluk Tokyo. BMKG 
memperkirakan gelombang tsunami yang sama akan
 tiba di Papua, Sulawesi Utara dan Maluku Utara pukul 16.00 hari, entah dengan 
ketinggian berapa...

Mari kita sama-sama berdo'a untuk yang terbaik bagi semua rekan dan saudara kita
 disana...


Salam,
Fajar
(2114)

_,_._,___


 



  









  


  
#yiv323424244 #yiv323424244avg_ls_inline_popup {padding:0px 
0px;margin-left:0px;margin-top:0px;width:240px;overflow:hidden;word-wrap:break-word;color:black;font-size:10px;text-align:left;line-height:13px;}



  

[iagi-net-l] Tsunami Teluk Tokyo Jepang 11 Maret 2011

2011-03-11 Terurut Topik Fajar Lubis


Sambil menunggu laporan pandangan mata langsung dari lokasi,

Telah terjadi gempa tektonik hari ini pukul 2:46 pm dengan kekuatan tercatat 
8,4 dari JMA dan 8,9 dari USGS.

Terjadi tsunami dengan ketinggian maksimum 4 meter di teluk Tokyo. BMKG 
memperkirakan gelombang tsunami yang sama akan tiba di Papua, Sulawesi Utara 
dan Maluku Utara pukul 16.00 hari, entah dengan ketinggian berapa...

Mari kita sama-sama berdo'a untuk yang terbaik bagi semua rekan dan saudara kita
 disana...


Salam,
Fajar
(2114)

_,_._,___


 



  











  


  

Re: [iagi-net-l] Belajar dari letusan Shinmoedake (26 Jan 2011)

2011-02-09 Terurut Topik Fajar Lubis
Nice posting .. Mas Irwan, terimakasih telah mau berbagi (sekaligus minta ijin 
untuk memposting ulang ya)

Seperti juga letusan di Pulau Kyushu ini, letusan di Sinabung juga tidak 
memakan korban jiwa...
Memang tata ruang menjadi kunci utama, sambil kita menunggu teknologi yang 
lebih akurat untuk memprediksi letusan gunungapi..


Salam,
Fajar (2441)



Rachmat FAJAR Lubis, Dr.Sc

Research Center for Geotechnology

Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

Jl. Cisitu Sangkuriang

Bandung 40135

Indonesia

==

--- Kaping Salasa, 2/10/11, Irwan Meilano  parantos 
nyerat:
Letusan Gunung Shinmoedake terjadi pada sore hari tanggal 26 Jan 2011
menghasilkan kolom letusan setinggi 1500-2000 meter.
Letusan ini yang terbesar sejak tahun 1717 dan mengakibatkan lebih
dari 1000 penduduk di Kota Takaharu-Miyazaki yang berjarak 10 km
dari letusan harus dievakuasi meninggalkan rumah.

Seperti kebanyakan letusan gunungapi pada umumnya, waktu dan skala
letusan ini tidak terprediksi sebelumnya.

Terdapat beberapa fakta paradok yang bisa kita ambil manfaatnya:

1. Tokyo University telah memiliki stasiun pengamatan gunung Kirishima
sejak tahun 1963 tetap terpaksa harus ditutup setahun sebelum letusan
karena kekurangan dana dan peneliti.
Ternyata masalah prioritas pendanaan terjadi juga di Jepang.

2. Jaringan pengamatan GPS kontinu Jepang (GEONET) telah mendeteksi
adanya inflasi di sekitar Kirishima sejak tahun lalu, tetapi pengamatan
yang detail tidak pernah dilakukan oleh instansi dan lembaga penelitian
terkait sampai terjadi letusan pada Januari lalu.
Sehingga dalam editorialnya Koran The Yomiuri Shimbun, Feb. 2, 2011
menuliskan dalam editorialnya seolah memprotes bahwa :
Pemerintah harus lebih memperhatikan pengamatan aktifitas Gunung Api.

3. Kabar baiknya,  tidak ada korban jiwa dalam letusan besar tersebut.
Kesediaan untuk melakukan investasi dalam mitagasi struktural dan
non-struktural, terbukti menyelamatkan banyak jiwa.
Seperti kekonsistenan dalam menerapkan area zona bahaya yang bebas
dari permukiman, menjadi senjata yang handal dalam mengurangi
dampak letusan yang tidak terprediksi sebelumnya.

Pernyataan trivial yang selalu menjadi dilema yaitu:
Gunungapi mana yang harus mendapat prioritas untuk diamati?
Tentu saja beberapa gunungapi yang memiliki sejarah letusan yang
pendek harus mendapat prioritas, seperti Merapi.

Tetapi bagaimana dengan gunungapi yang memiliki sejarah letusan yang
panjang sehingga sulit dimasukan dalam kategori A, seperti Sinabung?

Jawabannya: mungkin kita akan mendapat keberuntungan yang sama
seperti yang dialami Jepang, tidak ada korban dalam letusan Gunungapi
Shinmoedake-Kirishima yaitu dengan secara konsiten menerapkan tata
ruang yang memperhatikan zona bahaya letusan.

irwan meilano







  

[iagi-net-l] Dari Diskusi mengenai amblesan dan geologi Jakarta Utara

2010-10-11 Terurut Topik Fajar Lubis
Hari Senin 11 Oktober 2010, Pengda IAGI Jawa Barat-Banten telah mengadakan 
diskusi ilmiah dalam rangka menanggapi kejadian amblesan jalan di Wilayah 
Jakarta Utara pada


tanggal 16 September 2010, 

Diskusi ini berlangsung seru dan menarik dipandu oleh Pak Hardoyo dan beberapa 
narasumber yaitu :



1. Prof.Dr. Hasanuddin Z. Abidin (Geodesi, ITB)
yang membahas mengenai hasil pengukuran amblesan Jakarta dan identifikasi 
mengenai penyebab dan proyeksinya dimasa mendatang.

2. Ir. Dodid Murdohardono, M.Sc (Badan Geologi, KESDM)
.. membahas kondisi geologi teknik dan hidrogeologi wilayah Jakarta Utara


3. Ir, Kris Budiono, M.Sc (Balitbang ESDM, KESDM)
membahas kondisi endapan geologi kwarter di pesisir Jakarta, sebaran endapan 
"clay marine" dan potensinya untuk menjadi "quick clay".

Salahsatu hasil yang dapat diresumekan adalah; amblesnya jalan RE Martadinata 
diakibatkan oleh perubahan struktur tanah dan batuan yang diakibatkan oleh 
lingkungan yang ada disekitarnya.

Sukses selalu untuk Pengda IAGI Jawa Barat-Banten.


Salam,
Fajar (2448)




  

[iagi-net-l] Ucapan selamat ...pemapar terbaik

2010-10-05 Terurut Topik Fajar Lubis
Ucapan selamat kepada :

Dr. Aswan
selaku wakil dari Majalah Geologi Indonesia (MGI-IAGI)

yang berhasil menjadi salah satu pemapar terbaik dalam acara " Pemaparan 
Makalah Kebumian", diselenggarakan oleh Badan Geologi pada hari Selasa 5 
Oktober 2010 dan diikuti oleh 13 majalah kebumian yang ada di Indonesia.

dengan judul makalah :" Stratal Architecture of Pematang Group, Central 
Sumatera Basin based on Molluscan Taphonomics, study case in Kiliranjao Area".

Semoga hal ini bisa semakin meningkatkan mutu majalah MGI dan minat para 
anggotanya untuk berkontribusi di majalah ini.


Salam,
Fajar (2448)




  

Re: [iagi-net-l] Re: Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata dengan Tanah

2010-09-16 Terurut Topik Fajar Lubis
Di Bandung pernah ada amblesan karena runtuhnya gorong-gorong Mas Vick :))


Banyak hipotesa untuk kasus ini :

Kalau ini karena runtuhan alami atau perangkap lubang ...  lokasi ini bukan 
daerah gamping/karst.

Kalau ini karena land subsidence... nilai penurunan Jakarta Utara yang terukur 
"hanya"  2 cm/tahun di inklinometer atau 60 cm/10 tahun berdasarkan data GPS.

Kalau ini akibat pembebanan ... berarti ada "heterogenitas" dari material 
lempung yang menjadi alas fondasi dominan didaerah ini.

Kalau ini akibat abrasi .. berarti ada pola arus yang menarik di kawasan 
mangrove ini..

Kalau ini akibat runtuhan gorong-gorong ... berarti memang ada jalur drainase 
tua di wilayah ini.

Kalau ... (mohon dilengkapi jika ada hipotesa lain)

Silahkan dipilih..dipilih (Bubar Jumatan, 2010) ... sambil menunggu data 
terbaru dan keterangan resmi dari tim investigasi.

Mohon maaf lahir batin untuk semua IAGI netters..


Salam,
Fajar
(2448)

--- Kaping Kemis, 9/16/10, Mas Vick  sampun nyerat:

From: Rovicky Dwi Putrohari 
Subject: [iagi-net-l] Re: Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata 
dengan Tanah
To: geologi...@googlegroups.com, "IAGI" 
Date: Thursday, September 16, 2010, 1:34 PM

Brita terakhir di detik.com amblesnya sedalam hingga 7meter.
Panjangnya 150meter.
Rongga apa yg mngkin memiliki lubang hingga 7meter di pantai ?
Gorong2 jaman belande kali ye

Rdp

On 16/09/2010, Agus Karyanantio Tirto  wrote:
> Gini Vick,
>
> Wah kalau subsidence karena pori antar butir kosong air tanah akibat
> pemompaan
> air kayaknya gak sebegitu yah, dalam 1 hari ketebalan jalan turun hampir 150
> meter ??? terlalu cepat.  Sedangkan efek subsidence akibat pemompaan air
> tanah
> mestinya agak luas karena pemompaan air tanah di jakarta sangat besar
> debitnya.
>
> Dugaan saya kok sudah ada " perangkap lubang " di daerah situ, kemudian
> karena
> sesuatu pemicu terjadilah amblesan tadi pagi, meski radiusnya kecil tapi
> sudah
> melebar sampai 200 meter.
>
> Tentu hal ini menjadi menarik untuk teman Geos yang tinggal di Jakarta,
> sebuah
> tantangan apakah kita Geos UGM bisanya hanya memperbesar pundi-pundi dollar
> pribadi, atau masih ada sedikit keperdulian pada masyarakat sekitar dan
> memberikan solusi terhadap permasalahan riil geologi yang ada dimasyarakat
> sekitar kita.
>
> Salam,
> Agoes Tirto, AKT'79
>
>
>
>
> 
> Dari: Rovicky Dwi Putrohari 
> Kepada: IAGI ; geologi...@googlegroups.com; Forum HAGI
> 
> Terkirim: Kam, 16 September, 2010 07:58:42
> Judul: [Geologi UGM] Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata
> dengan
> Tanah
>
> Kenapa ambles ?
>
> RDP
> =
> Kamis, 16/09/2010 06:53 WIB
> Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata dengan Tanah
> Rachmadin Ismail - detikNews
> Jakarta - Jalan RE Martadinata yang menuju arah Pelabuhan Tanjung
> Priok kerusakannya semakin parah. Jalan yang sebelumnya ambles
> beberapa centimeter, kini sudah rata dengan tanah. Akibatnya arus lalu
> lintas di sekitar lokasi pun ditutup.
>
> Penutupan jalur dilakukan baik dari arah Ancol maupun Tanjung Priok.
> Meski masih ada satu lajur tersisa, petugas memilih untuk mengalihkan
> arus demi alasan keselamatan.
>
> "Lalin dialihkan ke Sunter, dua-dua arahnya ke Sunter. Jalannya ambles
> rata dengan tanah," kata petugas TMC Polda Metro Jaya, Aiptu Muhammad
> AS, kepada detikcom, Kamis (16/5/2010).
>
> Menurut Muhammad AS, jalan yang ambles kini sudah semakin panjang.
> Jika sebelumnya hanya sejauh 150 meter, kini semakin meluas hingga 200
> meter.
>
> Tinggi jalan pun semakin berkurang. Pada dinihari tadi, ketebalan
> jalan masih sekitar 150 Cm, kini hampir seluruhnya ambles.
>
> "Dari PLTU sampai jembatan rusaknya. Tadi pagi nambah lagi jalan yang
> ambles," tambahnya.
>
> Pengalihan jalan mulai dilakukan sejak kantor PN Jakarta Utara. Jalan
> ini ambles sejak pukul 02.00 WIB dinihari. (mad/nvc)
> --
> Don't give up until you believe what you did was wrong !
>
> --
> Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
> Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
>
>
> --
> Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
> Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
>

-- 
Sent from my mobile device

Don't give up until you believe what you did was wrong !


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.

Re: [iagi-net-l] Climate Change Debate

2009-07-26 Terurut Topik Fajar Lubis
Memang sudah bisa kita atur pak .. hanya saat ini baru sampai tahap untuk 
membuat lebih hangat :))

Kebetulan saya sedang ikut mencoba merekonstruksi model kenaikan temperatur 
ini. Data yang digunakan adalah data yang terekam di airtanah (mencoba 
alternatif data selain menggunakan proxy, terumbu, karbon dll).

Hasilnya menunjukkan kenaikan suhu yang lebih tinggi di kota-kota besar 
dibandingkan data kenaikan temperatur alami. Jadi kenaikan temperatur ini lebih 
merupakan gabungan dari kondisi alami dan aktifitas manusia.


Salam,
Fajar (2448)
'Mungkin belum ada debat di Indonesia, karena semuanya masih mengumpulkan data"

--- Hari Selasa, 7/14/09, Rovicky Dwi Putrohari  sudah 
menulis:


Kalau meliat komentar2 AAPG thd issue ini eang sepertinya lebih banyak
mempercayai pemanasan akibat natural proccess bukan man made (non
anthromorphism).

Ada satu episode menarik dalam acara TV (Nat Geography atau yg lain lupa
aku) ... ceritanya begini, kalau memangperubahan  iklim sekarang ini akibat
manusia, bagaimana kalau dibalik. Artinya "How to make a climate contdition
in purpose ?" Lah kalau emang manusia bisa mempengaruhi iklim, bagaimana
kalau sekarang iklim ini kita atur saja ?

RDP





  

[iagi-net-l] Diskusi Ilmiah Pengda IAGI JABAR Banten

2009-07-12 Terurut Topik Fajar Lubis
Dihadiri 108 orang, dibuka oleh ketua IAGI Pengda Jabar-Banten pak Ade Jumarma 
dengan disaksikan oleh ketua dan Sekjen IAGI, sesepuh IAGI dan wakil-wakil dari 
berbagai institusi. Diskusi ini berlangsung meriah dan sangat menarik.

Diawali oleh Pak Budi Priyatna, seorang geologis yang dipercaya menjadi ketua 
Bapeda Banten, Tim Badan Geologi (Pak Zaenudin, Pak Rum Budi dan Pak Indra 
Badri) yang dipresentasikan oleh pak Zaenudin dan diakhiri oleh presentasi dari 
Pak Hendarmawan (UNPAD) serta Pak Lambok Hutasoit (ITB)

Beberapa masalah yang menjadi bahan diskusi :

1. Penyebab semburan : semua pembicara setuju bahwa adanya kandungan gas 
merupakan penyebab utama tingginya semburan.

2. Asal air semburan : Ini terbagi menjadi beberapa pendapat; air meteorit, air 
konat atau campuran dari keduanya, perdebatan berlangsung menarik dengan 
menggunakan data  kimia airtanah sebagai bahan diskusi.

3. Asal gas semburan : Kesimpulan dari tim Badan geologi yang mengindikasikan 
bahwa gas ini berasal dari aktifitas vulkanik menjadi bahan diskusi yang 
menarik dikarenakan adanya perbedaan kompisisi gas dengan kondisi sumur-sumur 
sejenis di daerah sekitar (yang juga mengeluarkan semburan gas dan air pada 
saat pengeborannya, sebagian baru berhenti setelah > 9 bulan dan ada juga yang 
masih aktif hingga saat ini). Permasalahan yang lain adalah jenis gas pada 
lokasi yang baru ini, karena bertemperatur rendah dan periode semburan yang 
tidak konstan. 

4. Asal lumpur semburan: Inipun terbagi menjadi beberapa pendapat, data yang 
digunakan sebagai bahan diskusi adalah data fosil pada lumpur semburan.

5. Upaya saat ini : Berbagai kemungkinan untuk pencegahan dan pengelolaan 
semburan air mengemuka dalam diskusi ini. Banyak yang berpendapat agar sumur 
ini tidak ditutup dan dimonitor sebagai bahan kajian ilmiah pola hidrogeologi 
daerah ini serta upaya menjadikannya sebagai salahsatu daya tarik geowisata. 
Dalam hal pemanfaatan, diperlukan pengamatan mengenai kualitas airtanah secara 
menerus terlebih dahulu.

Untuk pencegahan, perlunya suatu kajian mengenai standarisasi SOP pemboran 
airtanah serta mulai dikenalkannya model blow out preventer (BOP) dalam 
pemboran airtanah di wilayah yang memiliki resiko kandungan gas seperti wilayah 
ini

Sebagai penutup yang disarikan oleh ketua Pengda adalah sebagai berikut:


- 
Perlunya mengetahui sumber dari gas tersebut, hal ini merupakan suatu bahan 
yang menarik untuk dikaji
- 
Perlu monitoring untuk mengkaji apa
yang harus dilakukan serta perlunya sosialisasi antara para ahli kebumian 
dengan Pemda dan pengusaha pemboran airtanah.
- 
Perlu
pemahaman menyeluruh mengenai perundangan dan peraturan teknis dalam 
pengelolaan airtanah.



Demikian sekilas pandangan mata dari Auditorium Museum Geologi Bandung pada 
hari Jumat, 10 April 2009 jam 14.30 - 17.30 WIB.


Salam,
Fajar (2448)






  

[iagi-net-l] Undangan Diskusi Ilmiah Pengda IAGI JABAR Banten

2009-07-09 Terurut Topik Fajar Lubis
Just ...Reminder


Terimakasih,
Fajar (2448)
Divisi Airtanah IAGI

==

Dalam rangka menanggapi permasalahan kejadian semburan gas dan air pada kegiatan


pemboran air tanah yang terjadi di Kabupaten Serang, Provisi Banten, IAGI Pengda


Jawa Barat-Banten akan menyelenggarakan Diskusi mengenai "Cebakan Gas dan


Airtanah" yang akan diselenggarakan pada :





Hari    : Jumat


Tanggal   : 10 Juli 2009


Jam        : 14.00 - 16.30 WIB


Tempat   : Auditorium Museum Geologi


            Jl. Diponegoro No. 57, Bandung





Nara sumber :


1. Budi Priyatna (Distamb Banten) -> Kondisi Geologi dan Kronologis Kejadian


2. Rum Budi/Zaenudin/ Indra Badri (Badan Geologi);  -> Hasil Peninjauan


3. Hendarmawan (UNPAD); Lambok Hutasoit (ITB) -> Kajian Akademis





Biaya    : Tidak ada pungutan biaya.





Sehubungan dengan hal diatas, dimohon kehadirannya untuk mengikuti kegiatan


tersebut, tepat pada waktunya.








Atas perhatian dan kehadirannya, kami ucapkan terimakasih.










--



  

Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang

2009-07-05 Terurut Topik Fajar Lubis
Mudah-mudahan belum basi .. :))

Terimakasih atas informasinya ...

Mungkin yang dimaksud disini adalah artesis positif atau kondisi dimana muka 
airtanah lebih tinggi dari permukaan tanah ya... (flowing well). Untuk 
menentukan data ini, saya kira kita perlu data tekanan air. Kalau ketinggian 
semburan terus menyusut seperti datanya mas Andang, kelihatannya volume 
semburan gas yang lebih dominan mengontrol ketinggian semburan.

Salinitas tinggi bisa disebabkan oleh dua hal, kandungan dari lumpur yang 
terbawa atau proses evolusi kimia dari airtanah itu sendiri. Pengumpulan data 
kimia airtanah dari sekitar wilayah tersebut akan memperjelas kemungkinan kedua 
penyebab ini.

Sumber air dan gas yang berbeda sangat mungkin terjadi. Airtanah yang berasal 
dari sistem meteorik akan dicirikan oleh kandungan bikarbonat yang tinggi. 
Hanya untuk sumber gas apakah benar berasal dari Cisubuh?

Sepertinya yang perlu segera dijelaskan adalah dampaknya terhadap masyarakat. 
Saat ini kondisi di lapangan cukup 'carut marut'... ada yang mengusulkan untuk 
evakuasi warga, tuntutan ganti "untung" dan banyak lagi..

Dengar-dengar IAGI Pengda Jabar-Banten akan segera mengadakan diskusi mengenai 
hal ini. Mari kita tunggu dan sukseskan acara tersebut.


Salam,
Fajar (2448)

--- On Tue, 6/23/09, Andang Bachtiar  wrote:


Air bercampur gas punya salinitas 2300-5000 ppm diukur dengan alat 
mikrokonduktifitas GDA.
.. Pada saat ini semburan sudah tinggal 30-50 cm-an dan luasan permukaan 
antara 2 lubang tersebut melebar menjadi diameter 4 meteran dan semburan HANYA 
KELUAR DARI bekas lubang pertama.
...
Air tawarnya memang mungkin dari lapisan alluvial Ciujung. Tapi gasnya jelas 
dari pocket gas-sand yang dilingkupi shale calcareous Cisubuh. Sampelnya saya 
ambil juga.

Kayaknya bukan artesis dech.

Salam

adb

- Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" 

. Kalau kedalamanya 100 meter saya rasa itu
> kemungkinan sumber artesis. ...



  

Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang

2009-06-23 Terurut Topik Fajar Lubis
Banyak kemungkinan dari penyebab semburan ini...

Mudah-mudahan ada yang bisa berbagi data kimia dari semburan. Dari data ini 
bisa dilihat kontribusi airtanah, gas dan faktor lainnya.

Dalam berita dibawah, dikatakan bahwa selain sumur ini, ada sumur lainnya 
dengan kedalaman 100 meter. Ada yang bisa berbagi, kondisi sumur 100 meter ini?

Mungkin ada baiknya kita mengadakan diskusi IAGI mengenai hal ini. Teknik 
pemboran airtanah yang semakin baik dan murah ternyata telah memungkinkan 
bor-bor 'pantek' untuk menyentuh zona 'overpressure'.


Salam,
Fajar (2448)

--- On Tue, 6/23/09, an...@gc.itb.ac.id  wrote:

Apakah juga mungkin semburannya berasal dari akifer air artesis yang
mungkin saja terpanaskan oleh intrusi andesit(dike) yang dangkal sehingga
menyebabkan terbentuknya reservoir hidrotermal ? 

> =
> Minggu, 21/06/2009 15:56 WIB
> Lumpur di Serang Sempat Menyembur Setinggi 15 Meter
> Hery Winarno - detikNews
>

> Menurut dia, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang dibor untuk
> mencari air bersih. "Ada dua lubang yang sudah dibor. Satu lubang mencapai
> kedalaman 100 meter. Sedangkan satu lubang lagi berkedalaman 70 meter.
> Nah, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang berkedalaman 70 meter
> itu," ujar dia.
>




  

[iagi-net-l] Re: Resume Sementara Diskusi Terbatas Situ Gintung

2009-04-13 Terurut Topik Fajar Lubis
Terimakasih atas sosialisasi hasil diskusi yang sangat menarik ini,
 
Sungguh suatu keberuntungan bagi saya, bisa menghadiri acara diskusi yang 
sangat meriah dan memberikan warna baru mengenai permasalahan situ ini .. 
mudah-mudahan wacana mengenai geologi teknik akan semakin membumi di masa 
mendatang... :))
 
Sayang saya hanya bisa menghadiri acara ini hingga pk 17.00 dan tidak dapat 
hadir pada acara diskusi, kalau belum terlambat saya sebenarnya mempunyai 
pertanyaan mengenai pernyataan berikut :
 
** Adanya erosi buluh (piping erosion) di kaki tanggul perlu dikaji lebih 
lanjut, karena adanya endapat situ yang cukup tebal (mencapai > 0,5 m) dibagian 
paling hulu kemungkinan dapat menjadi penghalang alamiah (natural clay blanket) 
terbentuknya erosi ini, meskipun batuan dasar tanggul tersusun atas pasir yang 
relatif tidak kompak (kekompakan buruk) dan rentan terhadap erosi.**
 
Fungsi 'natural clay blanket (ncb)' ini sebenarnya bisa teramati pada kondisi 
muka airtanah bebas di bagian hulu lokasi situ. Jika memang ada laporan dari 
penduduk mengenai kenaikan m.a.t. pada sumur2 unconfined yang signifikan 
pada saat-saat sebelum kejadian, hal ini bisa menjadi indikasi 
dari ada/tidaknya 'ncb' ini.
 
Mudah-mudahan ada yang bisa memberikan pencerahan atau data m.a.t pada 
saat-saat sebelum kejadian...
 
 
Selamat ULTAH IAGI
Fajar (2448)


Imam A. Sadisun  sudah menulis:


Rekan-Rekan IAGI ysh.

Acara "Diskusi Terbatas IAGI tentang Keruntuhan Tanggul Situ Gintung"
telah terlaksana dengan baik dan lancar (di Auditorium Museum Geologi,
Badan Geologi, Bandung, 7 April 2009). Acara ini ternyata cukup banyak
mendapat perhatian dari para anggota IAGI, bukan hanya yang berada di
Bandung, tercatat beberapa Rekan dari Jakarta dan Semarang juga hadir.
Acara didahului oleh sambutan Sekretaris Badan Geologi dan Sekjen IAGI.
Antusiasme peserta untuk berdiskusi sangat tinggi, sehingga acara yang
semula direncanakan berakhir jam 5 sore, “terpaksa” diperpanjang sampai
jam 6 sore. Sebagai pembicara dalam acara ini adalah :

- Adisuryo Abdillah (Balai Bendungan – PU), yang menjelaskan hasil kajian
awal gelogi teknik terhadap keruntuhan tanggul Situ Gintung
- Aldrin Tohari (Geoteknologi – LIPI), yang telah menyampaikan data dan
informasi lapangan setelah keruntuhan tanggul Situ Gintung, serta
menjelaskan mekanisme runtuhnya tanggul tersebut.
- Alwin Darmawan (Pusat Lingkungan Geologi – Badan Geologi), yang mengulas
aspek tata ruang atas kejadian bencana Situ Gintung
- Herry Purnomo (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi – Badan
Geologi) yang memaparkan hasil penyelidikan dan evaluasi kejadian bencana
Situ Gintung
- Imam A. Sadisun (Teknik Geologi FITB – ITB), yang menjelaskan berbagai
dugaan penyebab keruntuhan tanggul Situ Gintung

Sayang sekali Sotopo Purwo Nugroho (Mitigasi Bencana – BPPT) tidak dapat
hadir dalam acara diskusi ini, yang semula diharapkan bisa membahas
faktor-faktor penyebab jebolnya tanggul Situ Gintung, terutama berdasarkan
dokumentasi sebelum kejadian bencana.

Beberapa hal penting dari hasil diskusi ini antara lain :

- Tanggul Situ Gintung merupakan pada mulanya merupakan salah satu jenis
situ yang terbentuk secara alamiah. Tanggul dibuat dengan tujuan untuk
meningkatkan volume genangan, berupa urugan tanah laterit lempung lanauan
yang dipadatkan (earth dam), berwarna coklat kemerahan, plastisitas sedang
- tinggi, konsistensi kaku-sangat kaku, dengan jejak lapisan pemadatan
yang masih dapat diamati di lapangan (meskipun tidak begitu jelas).

- Batuan dasar tanggul Situ Gintung berupa endapan aluvial volkanik
Kuarter, terutama terdiri dari batupasir kerikilan, berwarna coklat -
coklat keabuan, berlapis baik, dengan arah perlapisan yang cukup
bervareasi dan beberapa indikasi adanya struktur cross bedding diantara
perlapisan tersebut.

- Berbagai data dan informasi telah mengindikasikan faktor-faktor penyebab
keruntuhan tanggul (dam failure) Situ Gintung, yaitu :
** Erosi di kaki tanggul bagian hilir (downstream), baik oleh rembesan air
yang keluar dari badan tanggul maupun oleh limpahan air dalam kondisi
genangan air melebihi level maksimumnya (overtopping).
** Overtopping akibat kenaikan air yang relatif cepat dan dalam volume air
cukup besar menyebabkan erosi di kaki tanggul semakin parah, terutama oleh
adanya proses bottom scouring pada bagian tersebut.
** Adanya erosi buluh (piping erosion) di kaki tanggul perlu dikaji lebih
lanjut, karena adanya endapat situ yang cukup tebal (mencapai > 0,5 m) di
bagian paling hulu kemungkinan dapat menjadi penghalang alamiah (natural
clay blanket) terbentuknya erosi ini, meskipun batuan dasar tanggul
tersusun atas pasir yang relatif tidak kompak (kekompakan buruk) dan
rentan terhadap erosi.

- Faktor-faktor di atas diperparah oleh :
** Curah hujan yang sangat tinggi sebelum terjadinya keruntuhan tanggul,
mengakibatkan proses overtopping yang tidak hanya melewati saluran
pelimpah (spillway), namun juga melewati mercu tanggul, sementara  pintu 
air  pembua

Re: [iagi-net-l] Aktifitas Bakteri, Smoke on The Water vs Erupsi Sulfida Dasar Danau

2009-01-15 Terurut Topik Fajar Lubis
Ada baiknya kita lihat bersama saja bagaimana distribusi data terbarunya; 
parameter yang bisa kita lihat :

Distribusi temperatur :

Upwelling akan dicirikan oleh perbedaan antara temperatur di permukaan dan 
dasar danau (ini kalau tidak salah dijadikan dasar asumsi LIPI untuk mendesain 
sensor upwelling yang sedang diuji-cobakan di bendungan Saguling). Aktifitas 
hidrothermal akan dicirikan oleh gradasi temperatur yang bersifat lateral dan 
akan semakin panas di dekat sumber panas.

Kualitas Air

Pengkayaan unsur utama (major element) dominan biasanya memberikan nilai yang 
sangat berbeda untuk upwelling atau aktifitas hidrothermal. Permasalahannya ; 
data ini harus kita lihat dalam kurun waktu tertentu (time series). 

Unsur penjejak 

Penggunaan isotop S sangat menarik untuk dikaji, sayang upaya pengembangan 
metode ini masih sangat jarang di Indonesia (mohon info rekan-rekan, kalau 
ternyata saya salah). Kalau penggunaan isotop O, bisa terlihat sangat baik jika 
penyebabnya adalah aktifitas hidrothermal.


Selamat berakhir pekan,
Fajar (1441)

---


  

Re: [iagi-net-l] Adakah tempat untuk field geologi trip di seputar Bali ?

2008-03-03 Terurut Topik Fajar Lubis
Wah banyak sekali mas Vick...
   
  Yang saya ingat...
   
  Hidrogeologi : Konservasi mata air para dewata di Tampak Siring, Mata air 
besar (Giant spring) di Kintamani, Keluaran mata air di laut (Submarine 
Groundwater Discharge) dan mataair 7 rasa di Karang Asem dll...
   
  Vulkanologi : Menikmati makan siang sambil mengamati kawah gunung Batur, 
melihat museum vulkanologi yang penuh dengan aneka display yang menarik, 
mendaki gunung Agung untuk menjadi orang tertinggi di Bali sambil menikmati 
kekhasan morfologi bentukan endapan gunungapi dan banyak lagi.
   
  Geothermal : mengunjungi kawasan `kontroversial` Danau Bedugul dan sekitarnya
   
  Sedimentologi : Menikmati tebing batu gamping kwarter Uluwatu sambil menonton 
tari Kecak di alam terbuka ditemani suasana matahari terbenam... yang dijamin 
akan sulit untuk dilupakan... dan banyak lagi.
   
  Bali memang pulau dewata ... selamat menikmati pulau Bali Mas ;p
   
   
  Salam,
  Fajar (1441)
  *pernah membantu komisi geowisata-nya Pak Yudi Purnama*

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Adakah yang tahu dimana tempat di Bali yang dapat dipakai untuk trip geology
?
Hanya untuk acara internal kantor (team building),



   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Re: [iagi-net-l] Sumur Zam zam

2008-01-17 Terurut Topik Fajar Lubis
Mungkin penjelasan yang paling mendekati untuk angka ini, sistem akuifer sumur 
zam-zam adalah media rekahan (open channel) atau gabungan.
   
   
  Salam,
  Fajar (1441)

Agus Mochamad Ramdhan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Rovicky,

Di blog yg dikirimkan dituliskan bahwa: 
"Uji pompa (pumping test) telah dilakukan pada sumur ini, pada pemompaan 8000 
liters/detik selama lebih dari 24 jam..". 
8000 lt/detik kurang lebih setara dgn 50 barrel/detik, setara dengan kurang 
lebih 4,32 jt barrel/24 jam. Apakah tidak kebesaran angka debit pemompaan ini?


   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

Re: [iagi-net-l] GEOSCANNER

2008-01-17 Terurut Topik Fajar Lubis
Pak Wahyudi,
   
  Kalau yang dimaksud adalah Geoscanner EDXRF keluaran BGR Jerman. Maka yang 
diukur oleh alat ini adalah sampel tanah/corring bor untuk menentukan kandungan 
kimianya. 
   
  Ada juga BPPT yang sedang mengembangkan aplikasi Geoscanner 1803 untuk 
mengidentifikasi sumber-sumber airtanah di daerah Pacitan. Kalau yang ini 
merupakan pengembangan dari metode geolistrik.
   
  Sama Geoscanner-nya tapi sangat berbeda jenis alatnya.
   
   
  Salam,
  Fajar (1441)
  
Wahyudi Adhiutomo <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:
  Salam,

GEOSCANNER itu kerjanya mirip kayak geolistrik, P.Hanoom.


   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Terurut Topik Fajar Lubis
Sepakat dengan Mas Vick, pemanasan global memang terjadi secara alami...
   
  Data inti bor Es di Antartika, data temperatur permukaan dan data rekaman 
temperatur bawah permukaan juga mendukung fenomena ini. 
   
  Hanya kalau mengacu pada data rekaman temperatur bawah permukaan global, 
kenaikan ini hanya berkisar 0.7 celcius/100 tahun. Sedangkan data-data di kota 
besar dunia menunjukkan kenaikan yang lebih besar dari 1 celcius/100 tahun.
   
  Inilah yang disebut fenomena pemanasan akibat aktifitas manusia (heat island 
effect) dan hal ini yang dikampanyekan di Bali kemarin, untuk terus dikurangi 
besaran pertambahannya.
   
  Dampaknya? cukup banyak yang telah ditulis di berbagai media. Apakah 
penyakit-penyakit baru di daerah tropis seperti flu burung dan chikungya juga 
termasuk dalam fenomena ini? Ini mungkin para ahli bakteriologi dan virulogi 
yang bisa menjawab.
   
  Yang perlu kita cermati adalah dampaknya terhadap bawah permukaan :
  1. Menghangatnya suhu tanah akan mengakibatkan peningkatan pertumbuhan 
bakteriologis di tanah dan airtanah yang pada akhirnya akan merubah  kualitas 
tanah, airtanah dan ekosistem?
   
  2. Dampak pemanasan permukaan akan merubah pola aliran airtanah lokal dan 
regional?
   
  3.  (mohon ditambahkan jika ada yang kurang)
   
   
  Dari sejarah geologi kita tahu bahwa bumi ini dinamis dan akan selalu 
berubah. Mengutip kalimat pak Kusuma waktu kuliah dulu: `beradaptasi atau 
musnah`.
   
   
  Salam,
  Fajar (1441)



   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Re: [iagi-net-l] Re: BPLS: Semburan Berhenti Empat Kali

2007-10-31 Terurut Topik Fajar Lubis
Terimakasih untuk informasinya Pak Hendri,
   
  Adakah kemungkinan pengkayaan deutrium ini berasosiasi dengan faktor 
kedalaman?
  Mohon pencerahannya,
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)
  *Butuh lebih dari sekedar overburden, untuk menekan fluida dari kedalaman 
8.000 meter untuk mencapai permukaan tanah secara alami*

  
Hendri silaen <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:
   
 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [iagi-net-l] Re: BPLS: Semburan Berhenti Empat Kali

2007-10-23 Terurut Topik Fajar Lubis
Pengkayaan deuterium biasanya lebih berasosiasi dengan sebaran lateral atau 
indikasi gabungan dari sistem fluida lainnya.
   
  Kalau memang sistem meteorik ikut berperanan dalam semburan LUSI ini. Adakah 
yang berkenan berbagi info mengenai perkembangan pola aliran airtanah di 
wilayah ini?
   
  Pola aliran airtanah detail dalam skala waktu ke waktu, dapat juga kita 
gunakan sebagai indikasi awal amblesan tanah (subsidence) atau hipotesa diatas.
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)
  *Butuh lebih dari sekedar overburden, untuk menekan fluida dari kedalaman 
8.000 meter untuk mencapai permukaan tanah secara alami*



 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

RE: [iagi-net-l] Darimana asalnya air ?

2007-10-11 Terurut Topik Fajar Lubis
Sampai tahun 60-an para ahli masih memperdebatkan apakah air tawar berasal dari 
dalam bumi (mata air, air hasil dari pembentukan batuan dsb) ataukah dari hujan.
   
  Pada dasawarsa 70-an hampir semua ahli sumberdaya air sepakat bahwa 90% air 
tawar berasal dari siklus hujan (siklus hidrologi). Ini yang menerangkan kenapa 
hampir semua model ketersediaan air dihitung dengan konsep berdasarkan 
ketersediaan air hujan di wilayah tersebut.
   
  10 % yang bukan berasal dari hujan dikalsifikasikan sebagai air juvenil 
(berasal dari inti bumi), air metamorfik (berasal dari proses pembentukan 
batuan metamorf), air magmatik, air fosil dll. Mengingat komposisi kimianya 
yang kaya dengan mineral, maka sulit untuk dikatakan sebagai sumber air tawar 
yang layak dikonsumsi secara langsung.
   
  Sepakat dengan Pak Awang ... Memang perkembangan dalam ilmu penentuan umur 
secara umum membawa para ahli kepada kesimpulan bahwa air berasal dari `extra 
terestial` yang dibawa oleh meteor dan komet 3,8 milyard tahun yang lalu.
   
  Pertanyaan yang menarik adalah fenomena tabrakan meteor/komet/planetisimal 
ini tentu saja akan berlangsung di planet-planet yang lain. Lalu mengapa hanya 
di Bumi fenomena ini dapat berkondensasi menjadi lautan yang akhirnya memicu 
terjadinya siklus hidrologi?
   
  Salahsatu jawaban yang ada saat ini adalah akibat proses tektonik bumi yang 
memicu letusan gunungapi yang pada akhirnya membentuk lapisan atmosfer. Tentu 
saja masih banyak jawaban lain yang menunggu pembuktian dari para ahli kebumian.
   
  Apapun jawaban yang benar ... Tampaknya alam Bumi ini adalah satu kesatuan 
yang saling kait mengkait

   
  Keep on search  Selamat Iedul Fithri 1428 H Mohon Maaf Lahir Batin,
  Fajar (1141)
  
==
  Hystory of Water Cycle (from many sources) :
   
  • Water was delivered to primitive Earth by planetesimals, meteors and comets 
during its accretionary phase, which was largely complete by 3.8 billion years 
ago (bya).
  
• Water was released from Earth’s crust in volcanic eruptions (degassing), but 
remained in the atmosphere as long as Earth’s surface temperature was >100°C.
  
• Once Earth cooled below 100°C, most water condensed to form the oceans.
  
• Enough water vapor and CO2 remained in the atmpsohere to keep the temperature 
of Earth’s surface above freezing; without this Greenhouse effect the Earth 
might have  remained frozen, like Mars.
  
• There is good evidence of liquid water on Earth at 3.8 bya, and the volume of 
water has not changed appreciably since then.
   
  • Throughout Earth’s history, changes in relative sea level have occurred 
during times of tectonic activity that increases (or decreases) the volume of 
submarine mountains, and/or global temperature changes that lead to 
glaciation/deglaciation.
  
• The geologic record shows large changes in ocean volume, as evidenced by 
del-18O of marine carbonates, that accompanied repeated glaciation during the 
Pleistocene Epoch (2 mya). 
   
  • During the last peak glaciation (18,000 ybp) 42,000,000 km3 of seawater was 
trapped in polar ice caps, or 3% of oceans volume, and this lowered sealevel by 
120 m relative to the present day.
  
• Continental glaciations thus represent a major disruption in the Earth’s 
hydrologic cycle, or a loss of steady state conditions.
   
  • Some examples of perturbations in the hydrologic cycle due to glacial / 
interglacials and the accompanying global cooling include:
- lower rates of evaporation
- reduced circulation of moisture through the atmosphere
- reduced precipitation
  
• One model suggests that 18,000 ybp total ppt was 14% lower than at present, 
deserts expanded, NPP and terrestrial biomass were lower, greater erosion 
increased dust flux to the deep sea as recorded in deep sea sediments and ice 
caps, and loess deposits on land. In contrast, the SW US climate ameliorated 
during this time period.
  
...

   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-25 Terurut Topik Fajar Lubis
Seingat saya, pada awalnya sertifikasi ini adalah untuk menambah nilai tambah 
(added value) para ahli geologi kita.
   
  Kalau berbicara untuk lingkup dalam negeri, memang siapa yang tidak mengenal 
kualitas para lulusan perguruan tinggi kita. Tapi bagaimana untuk lingkup 
internasional? Jika para ahli kita ingin bersaing diluar negeri mereka harus 
berhadapan dengan para ahli dari India, Filipina dan lain-lain yang telah 
memiliki sertifikasi dari negaranya masing-masing. Saat ini juga untuk bidang 
geologi teknik di Indonesia, sertifikasi ini telah menjadi salahsatu syarat 
wajib dalam pemilihan pemenang pekerjaan
   
  Permasalahannya adalah memang soal legitimasi ; apakah IAGI akan mandiri 
dengan hanya menerbitkan `lokal` sertifikasi dan percaya bahwa para anggotanya 
yang bersertifikasi ini akan mampu menunjukkan kemampuannya sehingga 
sertifikasi IAGI akan menjadi `trusted certificate` atau bergabung dengan BNSP 
yang sudah memiliki kriteria dan prosedur tersendiri atau alternatif-alternatif 
lainnya.


  Salam,
  Fajar (1141)
   

   
-
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos & more. 

RE: [iagi-net-l] J-Inconvenient Truth

2007-09-25 Terurut Topik Fajar Lubis
Ikut Nimbrung mengenai masalah GW...
   
  Terlepas dari kemampuan Al Gore mengemas informasi ini secara apik dan mudah 
difahami.
   
  Pernyataannya mengenai "The vast majority of scientists agree that global 
warming is real, it's already happening and that it is the result of our 
activities and not a natural occurrence." memang mengundang kontroversial.

Data hasil pemboran inti es di Antartika menunjukkan bahwa bumi ini pernah 
mengalami siklus pemanasan seperti ini yang diakhiri dengan jaman es. 
Berdasarkan data temperatur bawah permukaan yang dikompilasi di seluruh dunia, 
pemanasan global terjadi secara regional sebesar 0.7-0.8 derajat Celcius/ 100 
tahun. 
   

  Kelihatannya bumi memang akan semakin panas.. dengan atau tanpa manusia ;p
   
  Yang jadi pertanyaan : seberapa besar aktifitas manusia akan menjadi 
katalisator (mempercepat) proses pemanasan ini? Kalau dari data temperatur 
permukaan tahunan yang terekam untuk kota-kota besar di Asia ini ada perubahan 
yang signifikan : sebagai contoh untuk Tokyo -Nagoya - Osaka ( rata-rata 2 
derajat Celcius/100 tahun) Taiwan dan Seoul (1.2 derajat Celcius/100 tahun), 
Bangkok (1.8 derajat Celcius/100 tahun) dan Jakarta (1.5 derajat Celcius/100 
tahun).
   
  Pertanyaan yang lebih menarik : bagaimana dampaknya dengan kondisi bawah 
permukaan?
   
  Saat ini gabungan tim riset Geotek Lipi dan para ahli di 7 kota besar Asia 
sedang mencoba menjawab pertanyaan ini.
   
  Mengkhawatirkan memang.. tapi saya sepakat dengan Mas Vicki :" yang terbaik 
adalah bersiap untuk kemungkinan yang terburuk".
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)
  PS : mba Vita, Humas kita itu bukannya `eks ratu Indonesia yang dulu` itu 
lagi ya?
   


Parvita Siregar <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:
   
-
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!

Re: [iagi-net-l] kesiapan -> PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

2007-04-20 Terurut Topik Fajar Lubis
Sedikit menyambung keterangan Pak Irwan,
   
  Ada 55 PLTN yang tersebar di seluruh Jepang. Kebetulan saya baru saja melihat 
bunker untuk pembuangan limbah nuklir di Utara Jepang (daerah Aomori), terletak 
sekitar lebih dari 300 meter di bawah permukaan dan berada pada lapisan batuan 
granit kwarter. Terjadi diskusi yang menarik mengenai permasalahan agar limbah 
ini tidak sampai mencemari sistem airtanah di daerah tersebut.
   
  Secara struktur fisik.. teknologi yang ada saat ini sudah bisa mengurangi 
potensi bencana yang ada. Seperti kata pak Budi. kekhawatiran yang terbesar (di 
Jepang) adalah apabila terjadi kebocoran akibat masalah peralatan atau 
kelalaian manusia.
   
  Kalau memang faktor hambatan yang terbesar di Gunung Muria adalah faktor 
sosial seperti kekhawatiran masyarakat di sekitarnya, bagaimana jika lokasi 
PLTN dipindahkan ke pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Jawa? Kepulauan Karimun 
Jawa misalnya?
   
   
  Salam akhir pekan,
  Fajar (1141)

Irwan Meilano <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Rovicky dan rekan2 anggota milis,

Melanjutkan diskusi mengenai reaktor nuklir dan gempabumi.
Di Jepang keliatannya tidak ada lokasi yg tidak berpotensi
terkena dampak dari gempabumi :-) .

Seandainya kita perlu PLTN ..yah the shows must go on. Jangan
sampai terhambat karena kemungkinan gempa.
Seperti yg telah dibahas di milis ini kuncinya : kesiapan,
dan itu hanya akan terjadi apabila telah memiliki pemahaman yg
menyeluruh akan potensi bencana gempabumi.

Contoh reaktor nuklir yg dekat dengan tempat kami sekarang yaitu
di Hamanako, Shizuoka (dekat dengan gn. fuji).
Sejak awal 19-an telah diketahui kemungkinan akan terjadinya gempa
skala M8 di Tokai area (termasuk Hamanako) dan diperkirakan
intensitas pada reaktor nuklir tsb yaitu 7 dlm skala jepang
atau kira2 XIIMMI. Dan itu artinya ekivalen dengan akselerasi
tanah >450 gal. Tetapi reaktor nuklir di Hamanako (katanya..he.he.e)
dibangun, dengan kemampuan menahan akselerasi tanah >600 gal.

Kemudian reaktor nuklir di Hamanako pun di tameng-i dengan seismometer,
yang berfungsi sebagai early warning system. Thresholds-nya yaitu 40 gal.
Jadi kalo P wave diatas 40 gal, maka alarm akan berbunyi dan beberapa
aktifitas berbahaya akan dihentikan. Sebelum S wave dan surface wave-nya
yg lebih berbahaya datang kemudian.

Kisah sukses early warning sistem ini yaitu sewaktu gempa di Niigata
2004. Early warning sistem ini berhasil menghentikan shinkansen, kereta
cepat yg sedang melaju dgn kecepatan 200km/jam. Pada saat surface
wave dgn akselerasi katanya diatas 800 gal datang. Kereta tsb sudah
hampir berhenti, tanpa korban, walaupun sempat keluar dari rel.

Sehingga asal serius mempersiapkan diri, PLTN no problem lah..hehe..e

wassalam,
irwan meilano



   
-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

Re: Hal: [iagi-net-l] GUNA - SALAM Calendar

2007-04-05 Terurut Topik Fajar Lubis
Bukan masalah dukung mendukung pak...
   
  Hanya salahsatu kegunaan dari siklus ini, mungkin bisa untuk memprediksi 
fenomena alam ke depan...
   
  Dan saya masih menungguHipotesa bahwa banjir Jakarta itu hanya 
berlangsung di awal musim hujan saja, adalah tidak tepat untuk tahun ini.
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)

Bowo Kusnanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Mar,
   
  Saya pribadi sangat salut dengan apa yang anda buat.
  Seperti biasa, sesuatu yang baru akan selalu mengundang perdebatan serta 
pro-kontra. Maju terus pantang mundur..
   



 
-
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

Re: [iagi-net-l] Re: Sungai purba di bawah Jakarta?

2007-03-14 Terurut Topik Fajar Lubis
Seperti dalam posting awal saya...
   
  "Penentuan sebaran sungai purba ini adalah untuk merencanakan tempat 
pembangunan waduk resapan. Waduk resapan ini rencananya akan digunakan sebagai 
salahsatu alternatif untuk mengurangi banjir. Jadi diasumsikan, sungai-sungai 
purba di Jakarta ini adalah lapisan akuifer yang tidak bisa teraliri air karena 
tertutup oleh lapisan batuan sedimen"
   
  Komentar ini diucapkan oleh Menristek berkaitan dengan rencana penelitian 
sungai purba ini.
   
  Saya berangkat dari asumsi bagaimana jika lapisan sungai purba ini jenuh air. 
Tentu waduk resapan akan tidak terlalu efektif. Pak Sudung mengusulkan untuk 
dipompa, ini yang menurut saya akan sangat menarik. Jika lapisan sungai purba 
ini memiliki interaksi dengan air laut, tentu saja pemompaan bisa berdampak 
langsung terhadap bentuk interaksi ini.

  Bagaimana jika asumsi sungai purba ini kering? Agar efektif, tentu kita harus 
menghitung beda tekanan seperti yang ditulis oleh Pak Amir. Selain itu seperti 
kata pak Harry, dimensi sungai purba harus kita ketahui secara pasti agar dapat 
diperkirakan kapasitas tampung yang pada akhirnya berkaitan dengan perencanaan 
luas waduk resapan.
   
  Tentu saja semua ini barulah asumsi, karena saya belum tahu data sungai purba 
yang dimaksud...
  (Sebagai catatan : dalam perencanaan subway jalur bawah tanah Jakarta, 
sungai-sungai purba yang terinvestigasi, tercatat dalam kondisi jenuh air.)
   
  Berkaitan dengan merencanakan peresapan air di Jakarta, beberapa wilayah 
telah mengalami penurunan muka airtanah yang drastis akibat pengambilan yang 
intensif. Secara hidrodinamik hal ini telah mengubah kondisi wilayah tersebut 
menjadi daerah resapan airtanah. Tentu saja untuk daerah yang jenuh air, upaya 
peresapan air dengan pembuatan waduk atau sumur resapan akanlah tidak terlalu 
efektif (bisa dianalogikan dengan mengisi air kedalam spon yang telah jenuh)
   
  Banjir tidak dapat dihilangkan??? Bisa.. kalau kita atur, pindahkan atau 
hilangkan air sungai dan air hujan yang turun di sekitar Jakarta. 


  Salam,
  Fajar (1141)


 
-
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

RE: [iagi-net-l] Re: Sungai purba di bawah Jakarta?

2007-03-14 Terurut Topik Fajar Lubis
Akan jadi sangat menarik pak...
   
  Lapisan akuifernya ditiriskan dengan pemompaan, kemudian diinjeksikan air 
permukaan kedalamnya.
   
  Mungkin diskusinya bisa berkembang.. Mana yang lebih baik, diinjeksikan pada 
sungai purba atau pada daerah resapannya?
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)

sudung situmorang <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:
Kalau lapisan Aquifernya di pompa terus, debit sungainya berkurang, jadi 
tenang saja ya... ngak apa2x kok, jangan panik, atau kita pakai sistem 
Dewatering saza ya.


 
-
Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.

RE: [iagi-net-l] Re: Sungai purba di bawah Jakarta?

2007-03-13 Terurut Topik Fajar Lubis
Setuju dengan pak Harry dan pak Budi, akifer perdefinisinya adalah lapisan yang 
mampu menyimpan dan meloloskan batuan. Jadi di alam, akuifer ini bisa berbentuk 
sungai purba yang bermeander dan tidak, ataupun dalam bentuk struktur endapan 
lapisan batuan lainnya.
   
  Yang menarik ide `pelacakan` sungai air purba ini justru untuk tujuan yang 
sebaliknya. Penentuan sebaran sungai purba ini adalah untuk merencanakan tempat 
pembangunan waduk resapan. Waduk resapan ini rencananya akan digunakan sebagai 
salahsatu alternatif untuk mengurangi banjir. Jadi diasumsikan, sungai-sungai 
purba di Jakarta ini adalah lapisan akuifer yang tidak bisa teraliri air karena 
tertutup oleh lapisan batuan sedimen.

Artificial recharge atau pengisian airtanah secara buatan memang sudah saatnya 
diaplikasikan di Indonesia ini. Hanya asumsi diatas sangat menarik untuk 
diikuti perkembangannya. Kalau ternyata lapisan sungai-sungai purba ini jenuh 
air. Maka akanlah sulit upaya untuk menginjeksikan air permukaan kedalamnya. 
Positifnya, hal ini akan menambah daftar kekayaan cadangan sumberdaya air 
Jakarta.
   
  Mohon berbagi info, jika ada rekan-rekan IAGI yang ikut serta dalam 
penelitian ini.
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)

 
-
Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.

Re: [iagi-net-l] Program IAGI-JTV Jawa Timur

2007-03-11 Terurut Topik Fajar Lubis
Kalau boleh ikutan usul...

Bagaimana kalau masalah sumberdaya air khususnya airtanah juga ikut 
dibicarakan...

Pengalaman saya, beberapa daerah di Jawa Timur sering dilanda kekeringan pada 
saat musim kemarau. Pada saat itu ... isyu pemakaian mataair dan sumur-sumur, 
utamanya sebagai sumber irigasi, menjadi sangat sensitif.

Mestinya sebentar lagi musim kemarau tiba...

Untuk narasumber, saya kira rekan-rekan di dinas pertambangan Jawa Timur sangat 
menguasai masalah ini. (Kalau dulu ... seingat saya, Pak Supoyo adalah 
salahsatu staf yang sangat mengerti masalah ini)


Salam,
Fajar (1441)

mohammad syaiful <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis: pak zaim,

jelas sekali kiriman pesan dari pak elan adalah utk mencari masukan.


mungkin yg perlu juga dicermati, bagaimana dg urutan episode (topik)?
apakah ada topik yg sebaiknya didahulukan penayangannya, dan
sebaliknya? seperti geoarkeologi yg diusulkan tsb, mau ditaruh di
episode ke berapa?



 
-
The fish are biting.
 Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.

RE: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !

2007-02-23 Terurut Topik Fajar Lubis
Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Semua yang hadir di workshop tentu menyimak juga pernyataan Dr. Herry
Harjono, Deputy LIPI, ada tiga follow-up workshop ini : (1) penyebab :
biarlah para ahli G&G terus-menerus mencari jawabannya (2) susun peta
hazard untuk subsidence berdasarkan data GPS dan remote sensing, (3)
teliti sistem hidrogeologi LUSI untuk mencari jawaban apakah ini trapped
water yang bisa habis suatu hari nanti atau recharge water yang
terus-menerus terisi sebab ini akan menentukan berapa lama LUSI
berhenti.



   
   
   
  Terimakasih untuk berbagi info kesimpulan dari workshop pak Awang...
   
  Mudah-mudahan untuk 3 follow up ini tidak perlu memakan waktu yang lama, 
sehingga bisa membantu meringankan situasi yang ada di lokasi saat ini.
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)
  Hanya bisa berdo`a..

 
-
Bored stiff? Loosen up...
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.

[iagi-net-l] Fluktuasi dan kualitas airtanah

2007-01-28 Terurut Topik Fajar Lubis
Ikutan komentar 
   
  Kandungan Fe & Mn dominan seringkali merupakan permasalahan didaerah yang 
akifernya berasal dari produk gunungapi dan sedimentasinya. Untuk daerah 
batugamping / karst, metamorf atau kondisi geologi lain akan berbeda cerita 
filternya.
   
  Air hujan tidak akan langsung menginfiltrasi airtanah. Perlu waktu, yang 
sangat ditentukan oleh kondisi pada `vadous zone`-nya. Dalam kasus ini; pada 
saat kemarau, penggunaan airtanah hanya mengandalkan cadangan airtanah yang 
tersisa (recharge bersifat lokal). Hal ini yang mengakibatkan muka airtanah 
akan turun dan pada suatu saat menyentuh dasar sumur (didefinisikan sebagai 
`mendadak kering`)
   
  Yang menarik..dalan kasus ini proses `time lag` nya seperti ritual saja. 
Mungkin kalau ditambah jumlah sumur bornya ..apakah akan tetap terjadi dari 
hujan pertama sampai hujan ketiga awal musim penghujan?
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)

"Kuntadi, Nugrahanto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
- di kompleks saya (Unilever Rempoa, Ciputat) ada fenomena lucu yang
sampai sekarang saya belum dapat jawaban ilmiah yang pas di hati, yaitu:
di saat musim kemarau lalu banyak sumur tetangga kekeringan - terutama
yang dalamnya hanya 12-15 meteran. Nah, ada beberapa rumah yang
kedalaman 12-15 meter itu ok ok saja selama kemarau - tetapi malah
mendadak kering saat mulai hujan deras pertama hingga ketiga awal
penghujan...selanjutnya ok lagi tp ada bbrp yang terus mati sumurnya.
Ngobrol dengan tukang bor, "ah ini mah biasa Pak, kalau huja mulai
pertama biasanya sumur2 pada kering dulu tuh", saya tanya balik "kenapa
Pak?". 


 
-
Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.

Re: [iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah

2007-01-28 Terurut Topik Fajar Lubis
Betul sekali pak...
   
  Manajemen sumberdaya air `gaya negara kita` ini sangat bagus untuk membuat 
pusing para ahlinya...
   
  Sebenarnya membuat sumur bor seperti ini adalah alternatif terakhir karena 
ketiadaan perusahaan air yang mampu menyediakan air yang diinginkan (PAM). 
kalau dibalik ke PAM-nya, akan muncul alasan ketersediaan air yang terbatas 
danatau kebocoran/keterbatasan jaringan.
   
  Ketersediaan air .. ; kalau dilihat kasus-perkasus PAM dikita ; cenderung 
menghindari airtanah karena isu lingkungan dan kuantitas yang terus menurun. 
Pemanfaatan air permukaan mengakibatkan pengelolaan air terpusat, sehingga 
mereka yang jauh dari `pusat` baru bisa menikmati air `tengah malam` atau 
digilir. Pemanfaatan air hujan... agak sulit untuk diaplikasikan di daerah 
perkotaan.
   
  Solusi terbaik saat ini ...dalam pemilihan lokasi perumahan, masukkan juga 
faktor air sebagai salahsatu parameter ekonomis atau tidak.
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)

oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kalau di negara manca nun jauh disana, terutama di perkotaan, juarang sekali 
orang membor air tanah.

Seluruh kebutuhan air jadi tanggung jawab negara via PDAM lokal (bayar 
tentunya).

Denger-denger untuk bisa ngebor, harus punya permit khusus, punya alasan kuat 
(misalnya PAM gak masuk untuk daerah rural), punya plan (reservoir mana yang 
akan di bor), berapa debit yang akan disedot dll. Bagus untuk menghindarkan 
pencemaran silang antar reservoir karena sumber daya air benar-benar dijaga.

Kita harus bangga punya negara yang bebas merdeka...everyone for 
himself..he he he...

Salam 
Oki
(sekedar ngomong_



 
-
Sucker-punch spam with award-winning protection.
 Try the free Yahoo! Mail Beta.

Re: [iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah

2007-01-26 Terurut Topik Fajar Lubis
Hmm..kalau nekat ingin tetap membor..saya coba membantu merangkum komentar dari 
rekan-rekan yang ada (silahkan dilengkapi atau dikoreksi)
   
  - Pindahkan lokasi pemboran dengan tetap memperhitungkan faktor teknis 
instalasi air ke rumah.
   
  - Hindari lokasi pemboran terlalu dekat dengan septik tank atau bekas 
timbunan sampah (kalau ada).
   
  - Negosiasikan kontrak bukan berdasarkan kedalaman tetapi berdasarkan 
kemungkinan mendapatkan air bersih. Sedikit catatan : di beberapa wilayah 
pemboran melebihi suatu kedalaman tertentu, perlu lapor ke instansi yang 
berwenang.
   
  - Pada saat pemboran sebaiknya ikut mengamati apakah memungkinkan mendapatkan 
lapisan yang didominasi oleh batuan ukuran pasir yang bersih tidak bercampur 
lempung atau debu (sebenarnya kalau dalam tatanan endapan gunungapi tidak 
menggunakan istilah pasir, tapi supaya tukangnya tidak bingung pak).
   
  - Setelah mendapatkan lapisan yang diinginkan, pasang pipa (casing) dan 
lakukan pengurasan. Hal ini untuk menghilangkan airtanah dari lapisan diatasnya 
yang memiliki kandungan material yang kaya bahan pelapukan oksida besi,mangan 
dan atau permanganat bercampur dengan airtanah ini dan menurunkan kualitas yang 
diharapkan.
   
  - Pada saat melakukan pengurasan, jika memungkinkan perhatikan fluktuasi muka 
airtanah, kecepatan muka airtanah untuk kembali ke posisi awal dapat digunakan 
untuk memperkirakan jenis pompa dan berapa lama pemompaan sebaiknya dilakukan 
dalam satu hari (recovery test). Sedikit catatan ; `jet pump` memiliki 
keterbatasan pengambilan airtanah hingga kedalaman maksimum 12 - 14 meter. 
   
  - Airtanah, setelah pengurasan selesai, diambil dan ditest ke laboratorium 
kualitas air terdekat (bisa PAM, DepKes, universitas dan lain-lain). Air teh 
juga bisa digunakan jika hanya ingin menguji kandungan Fe saja.
   
  - Kalau kualitasnya masih tidak membaik...  instalasikan alat penjernih air.
   
  Tidak perlu dilakukan pengukuran geolistrik, karena kedalaman akuifer sudah 
dapat diperkirakan dari data-data sumur yang telah ada dan juga kualitas air 
tidak dapat tergambarkan dari pengukuran ini. Yang bapak perlukan ; penelitian 
sebaran kandungan Fe dikaitkan dengan sistem pengendapan produk gunungapi serta 
tingkat lapukannya di daerah ini.
   
  Salam,
  Fajar (1141)
   
   
  

 


-
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

[iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah

2007-01-25 Terurut Topik Fajar Lubis
Di daerah endapan produk gunungapi sepertinya kasus ini banyak terjadi..
   
  Sulit untuk menentukan secara pasti penyebabnya, kalau kita tidak memahami 
sistem aliran airtanahnya secara regional dan lokal dulu. Pengkayaan besi (Fe) 
terjadi pada saat airtanah kontak dengan udara. Kadang ini perlu waktu, dalam 
kasus Pak Nur perlu beberapa hari. Penyebab pengkayaan ini secara sederhana 
diakibatkan oleh komposisi batuan di akifernya. Tapi terlalu cepat kalau 
dikatakan beda formasi pak, karena lapisan batuan yang samapun (kenyataannya) 
tidak ada yang homogen.
   
  Membor ulang? Mungkin perlu dihitung dulu peluang dan nilai ekonomisnya 
dengan alternatif lain seperti pemasangan saringan air atau upaya penyediaan 
air bersama.
   
  Mudah-mudahan bisa membantu,
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)

"M. Nur Heriawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Mumpung ada yang sedang membahas masalah kualitas air
sumur, sekalian saya mohon pencerahan. Karena saya
mengalami hal yang mirip dialami oleh Pak FBS. 

Sumur bor (pantek) di rumah saya kedalamannya sekitar
25 m. Waktu mau ngebor dulu percaya aja sama tukang
bor yang tentu saja sudah punya pengalaman ngebor di
kompleks tsb. Dia bilang bahwa tetangga2 sebelah juga
dengan kedalaman segitu airnya keluar bagus, karena
dulu dia juga yang ngebor. Tapi ternyata untuk kasus
di rumah saya lain sama sekali, setelah beberapa hari
dipakai, airnya bau besi dan berbusa, warnanya agak
kekuningan, busa akan hilang jika air dibiarkan
beberapa saat. 

Yang membuat saya heran, kenapa air di tetangga
sebelah lebih baik padahal kedalaman sumurnya sama.
Apakah mungkin pada jarak yang begitu dekat terjadi
perbedaan formasi (akuifer)? Kalau rumput tetangga sih
kayaknya sama hijaunya dengan rumput di rumah saya
he..he..

Barangkali sumur saya harus dibor ulang dengan
kedalaman yang lebih besar ya. Mohon pencerahannya.
Terima kasih.



 
-
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

Re: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan)

2007-01-24 Terurut Topik Fajar Lubis
Terimakasih atas pencerahannya..
   
  Penurunan kualitas akibat pencampuran airtanah di dalam sumur merupakan hal 
yang sering terjadi. Tapi pencemaran suatu sistem airtanah yang bersumber dari 
sumur `campuran` ini merupakan hal yang menarik. Sumur yang awalnya berkualitas 
baik tiba-tiba tidak dapat digunakan lagi akibat tetangga sebelah `salah` 
membor. Ini bisa menjadi masukan juga untuk pasal-pasal bagi  pembuatan KUHP 
geosains ... :p
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)

Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  saya kasih contoh yang di jabotabek aja ya..
kalau tinggal di daerah yang di daerah Jabotabek, banyak sekali tanah yang 
dibangun perumahan tersebut adalah dulu tanah yang rendah misalnya rawa2 lalu 
ditimbun.
biasanya timbunan nya cukup tinggi, sehingga bisa saja ada air yang 
terperangkap diantara timbunan atau dekat sekali dari permukaan asal.
nah air ini asalnya dari permukaan yang tidak jauh saja. jadi filtering effect 
dari sandstone yang dilalui (kalau lewat sandstone) kecil sekali.
Hal lain yang bisa terjadi pada air ini adalah pencemaran akibat pembusukan 
bahan2 organic yang dulu ada dipermukaan sebelum ditimbun.
Kejadian yang terjadi di perumahan tempat tinggal saya yang dulu. ada yang mem 
bor kedalam sekitar 30 meteran, tanpa ada casing yang memadai di bagian atasnya.
dan ini bukan sumur artesis, akibatnya air yang dari atas yang "kotor" 
tercampur dengan air yang dari aquifer yang dibawahnya.
air ini juga masih mengandung bakteri pembusuk selain tinggi kadar Fe nya.
jadi lah air yang disekitar 30 an meter kedlamannya tercemar juga.

waktu itu tidak semua perumahan tercemar, hanya yang ambil dari aquifer 
tersebut. ini bukan sumur artesis dan perlu jet pump untuk ambil air tersebut.

hal yang sama juga mungkin terjadi di tempat lain kalau mengambil air yang 
dalam karena air yang dangkal "jelek" mutunya.

fbs




 
-
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

Re: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan)

2007-01-23 Terurut Topik Fajar Lubis
Frans B Sinartio sudah menulis:
   
  2. harus di jaga supaya air yang berasal dari aquifer yang diatasnya yang 
mungkin kualitas nya lebih jelek, tidak merembes masuk ke aquifer yang bagus. 
walaupun tekanan nya lebih tinggi tetapi bisa saja kotoraan nya masuk. maka 
bukan hanya sumur itu yang tercemar tetapi aquifer nya secara keseluruhan 
(kalau yang ini pernah mengalami di perumahan tempat tinggal saya)
   
   ===
  Pa Frans mohon pencerahan...  apa yang dimaksud dengan kotoran disini?
   
  Untuk kasus pencemaran satu sistem akifer yang luas (asumsi perumahannya 
luas). Untuk mayoritas unsur pencemar, perlu tekanan yang sangat besar kalau 
sumbernya hanya dari satu sumur sumur seperti diatas (asumsi terjadi dalam 
periode yang singkat).
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)





 
-
8:00? 8:25? 8:40?  Find a flick in no time
 with theYahoo! Search movie showtime shortcut.

Re: [iagi-net-l] Gempa di WE pulau Honsu

2007-01-21 Terurut Topik Fajar Lubis
Karena gempa tersebut tidak memakan korban sama sekali dan gelombang tsunami 
itu tidak terbentuk. Fluktuasi gelombang yang terjadi hanya < 1 meter di 
sekitaran pantai Barat kepulauan Jepang.
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang,

Bisa cerita apa yang terjadi dengan perkiraan Tsunami di Jepang akibat
gempa berskala 8.3 skala richter di WE pulau Honsu ?.
Dengan gempa segitu gedenya dan perkiraan gelombang tsunami sampai 5 meter,
kok tidak ada beritanya di major TV news (CNN, BBC, TV5) ya 

salam
yuriza




 
-
8:00? 8:25? 8:40?  Find a flick in no time
 with theYahoo! Search movie showtime shortcut.

Re: [iagi-net-l] Breaking News - Fenomena Alam baru dari Gunung Kidul

2006-12-12 Terurut Topik Fajar Lubis
Fenomena kemunculan mataair baru.. dari laporan penelitian yang ada, bukan hal 
yang baru pasca suatu gempa yang besar. Apalagi mengingat gempa Yogya kemarin 
terjadi pada saat musim kemarau dan saat ini Indonesia telah memasuki musim 
hujan... maka mungkin untuk sementara  waktu masyarakat akan tetap dikejutkan 
oleh kemunculan sumber -sumber air yang baru.
   
  Yang baru itu..kalau pemerintah setempat sungguh-sungguh merekam pola 
perubahan ini dan mengaplikasikannya untuk rencana tata ruang yang lebih aman 
dan nyaman untuk masyarakatnya.
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)
   
  
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kalau ini apalagi , kemerin Minngu sore di Klaten juga muncul
semburan ( Suara Merdeka 11-12-2006)
ISM

Sawah Mendadak Memunculkan Sumber Air



 
-
Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.

Re: [iagi-net-l] Sebelumnya diperkirakan 7.8 dan dikoreksi menjadi Mw 8.3, KURIL ISLANDS

2006-11-15 Terurut Topik Fajar Lubis
Sedikit berbagi cerita ..untuk gempa ini
   
  Semalam di TV Jepang disiarkan mengenai peringatan terjadinya tsunami di 
lepas pantai pulau Hokkaido, mulai saat gempa terjadi. Karena gempa yang 
terjadi dilaporkan memiliki skala 8.1 M maka tinggi tsunami yang mungkin 
terjadi diperkirakan sekitar 1 meter. 
   
  Informasi ini terpampang di tv sebelum kejadian, terus menerus bersama dg 
program acara yg sedang
berlangsung. Dengan peta yg menggambarkan daerah pantai kuning dan merah, 
Informasi terperbaharui hampir setiap 10 menit. Untuk daerah yang berwarna 
merah seluruh penduduk sudah dievakuasi, untuk daerah kuning (sepanjang pantai 
timur pulau Honsu dan pantai Barat Hokaido) diminta untuk waspada dan selalu 
memantau perkembangan terbaru.Informasi dapat dilihat di TV dan di 
http://www.jma. go.jp/jp/ tsunami/

Saat ini ` kondisi siaga` sudah dihentikan dan dilaporkan tidak ada korban jiwa.
   
   
  Salam,
  Fajar (1141)

Yosef Khairil Amin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Iya, tadi malam di saluran CNN diberitakan bahwa Jepang sudah mengeluarkan
peringatan tentang kemungkinan adanya tsunami di wilayah Jepang Utara akibat
gempa ini.

YKA

On 11/16/06, Rovicky Dwi Putrohari wrote:
>
> Gempa besar yang ada justru di Pulau Kuril, ini tadinya hanya Mw 7.8
> sekarang ternyata Mw 8.3 setelah dikoreksi.
>
> RDP
>
> 
>
> == PRELIMINARY EARTHQUAKE REPORT ==
>
> ***This event has been revised.
>
>
> Region: KURIL ISLANDS
> Geographic coordinates: 46.684N, 153.222E
> Magnitude: 8.3 Mw
> Depth: 27 km
> Universal Time (UTC): 15 Nov 2006 11:14:16
> Time near the Epicenter: 15 Nov 2006 22:14:16
> Local time in your area: 15 Nov 2006 11:14:16
>
> Location with respect to nearby cities:
> 443 km (275 miles) ENE (67 degrees) of Kuril'sk, Kuril Islands
> 493 km (306 miles) SSW (207 degrees) of Severo-Kuril'sk, Kuril Islands,
> Russia
> 797 km (496 miles) E (88 degrees) of Yuzhno-Sakhalinsk, Russia
> 1660 km (1032 miles) NE (38 degrees) of TOKYO, Japan
>
>
> ADDITIONAL EARTHQUAKE PARAMETERS
> __
> event ID : US vcam
> version : 9
> number of phases : 211
> rms misfit : 0.97 seconds
> horizontal location error : 7.1 km
> vertical location error : 5.6 km
> maximum azimuthal gap : 57 degrees
> distance to nearest station : 806.2 km
>
> Flinn-Engdahl Region Number = 221
>
> This event has been reviewed by a seismologist at NEIC
> For subsequent updates, maps, and technical information, see:
> http://earthquake.usgs.gov/eqcenter/recenteqsww/Quakes/usvcam.php
> or
> http://earthquake.usgs.gov/
>
> National Earthquake Information Center
> U.S. Geological Survey
> http://neic.usgs.gov
>


 
-
Sponsored Link

   Don't quit your job  - take classes online and earn your degree in 1 year. 
Start Today

Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi

2006-08-22 Terurut Topik Fajar Lubis
Ini bukan masalah serang menyerang pak ;p
   
  Solusi dibuang ke laut..sepertinya merupakan solusi terakhir ketika semua 
upaya bisa dikatakan `game over`. Hal ini dikarenakan cukup banyak `resistensi` 
..untuk ide yang satu ini.
   
  Sayang saya hanya bisa `menonton` fenomena ini sambil berdo`a. Kalau ada yang 
bisa berbagi info..apakah sudah ada simulasi model perubahan tata ruang di 
daerah ini untukmasa mendatang? Sambil menunggu hasil dari strategi terakhir 
tim penanganan lumpur saat ini.
   
   
  Salam,
  Fajar (1441)
  [EMAIL PROTECTED] terang, saya sangat kagum dengan Lapindo yang mempercayakan 
penanganan masalah ini kepada bangsa-nya sendiri...

Pak Eko <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:
  Itu ide simple dari saya, dan pastilah akan banyak yang dapat
diserang. Tapi perlukah kita menyerang terus ide-ide?



-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2¢/min or less.

Re: [iagi-net-l] Air sungai porong yg nyembur ? --> Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-07-05 Terurut Topik Fajar Lubis
Ikut diskusi mas Vick...
   
  Dalam hidrogeologi istilah yang digunakan adalah tracer, ini bisa secara 
alami (analisa temperatur, isotop, kandungan kimia dan lain-lain) atau secara 
buatan (memasukkan suatu unsur asing).
   
  Memang kalau melihat dari data pak Pujasmadi akan sangat sulit untuk 
menyatakan bahwa sungai Porong sebagai sumber utama semburan lumpur. Data 
hidraulik head dan piezometer mengindikasikan demikan.
   
  Tapi ada baiknya juga dilihat data fluktuasi muka air sungai porong selama 
kurun waktu ini. Apakah ada perubahan yang signifikan sebelum dan setelah 
terjadi semburan. Akan lebih baik kalau digabung dengan data fluktuasi muka 
airtanah disekitarnya. Kalau ada suatu `peak` atau `drop` yang tidak biasa 
dalam seri kedua data ini, maka `ada kemungkinan` sungai porong atau sistem 
aliran airtanah lokal juga memiliki kontribusi terhadap semburan lumpur ini.
   
  Kalau digabung dengan data kimia-nya...tambah yahudd deh
   
   
  Salam,
  Fajar (1181)
  Hanya Bisa Berdo`a.

Mas Vick <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:
  Kalau melihat proses akuifer, maka dugaan Pujasmadi sangatlah Jos !
Dengan hukum pascal (pizometric) saja sudah lumpuh argumentasi air S
Porong sebagai sumber muncratnya lumpur.

Nah adakah proses lain yg menyebabkan seperti itu ?

Dalam siklus hydrothermal, air permukaan masuk kedalam bumi karena
gravitasi. Kemudian terkena panas dan mendidih sehingga memiliki daya
dorong keatas. Kalau kita lihat gejala alam geyser, mekanismenya ya
bisa saja seperti itu.

Tapi argumentasi bahwa airnya berwarna hitam seperti air Sungai Porong
bukanlah bukti bahwa mekanisme itu yg terjadi. Nah bagaimana
membuktikannya ? Tentunya kalau mekanisme hydrothermal, maka proses
ini akan merubah warna air. Warna air porong yg hitam lebih disebabkan
oleh banyaknya kandungan sedimen (polusi). Proses siklus hydrothermal
tentunya akan menyaring sedimen terangkut ini.

Ingin lebih sophisticated ? buktikan saja dengan "tracker", tracker
ini tidak harus buatan (radioaktif, yg mungkin dipakai di steam
flood), bisa saja tracker alamiah. Misal lihat saja semua mineral2 yg
ada di air Sungai Porong, termasuk trace elemennya.

Jadi pengamatan sepintas sekedar melihat warna ya akan dengan cara
sepintas pula mudah ditepis.

RDP
"deep thinking, simplify the story "  angel vick !!!

>
> -Original Message-
> From: B. Pujasmadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, July 05, 2006 4:53 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?
>
> Saya meragukan pendapat bahwa lumpur tersebut dari influx air sungai
> disekitar luapan lumpur. Kalau ada influx dari sungai (artesis), maka
> tekanan yang menyebabkan lumpur keluar adalah normal hydrostatic
> pressure (bukan overpressure).
>
> Saya lihat semburan lumpur sekitar 0.5-1 meter, sehingga tinggi
> pisometriknya mungkin 1-5 meter. Memangnya ada sungai yang elevasinya 5
> meter di sekitar lokasi lumpur? Lagi pula lumpur itu diyakini dari
> kedalaman 6000'-an, jadi kalau memang lumpur ini lumpur artesis,
> discharge areanya pasti berkilo-kilo jauhnya dari lokasi sumur, bukan
> dari sekitar sumur.
>
> BPJ
>



-
Do you Yahoo!?
 Next-gen email? Have it all with the  all-new Yahoo! Mail Beta.

RE: [iagi-net-l] mata air panas di gedung arsip nasional Jakarta

2006-06-09 Terurut Topik Fajar Lubis
Mata air panas.. ada yang mendefinisikan sebagai mata air dengan temperatur 
minimal 15 derajat lebih tinggi dari rata-rata temperatur udara di sekitarnya 
dan banyak lagi. Tapi saya lebih senang untuk mendefinisikannya dengan 
menyimpan data temperatur mata air tersebut pada kurva hubungan temperatur 
udara dengan ketinggian, ketika dia diatas rata-rata maka pastilah mata air ini 
mendapat pengaruh panas yang bukan hanya dari permukaan saja.
   
  Kemunculan `air panas` di Jakarta ini cukup banyak. Yang paling populer 
mungkin mataair Ciseeng- Parung (selatan Jakarta). Kemunculan yang lain adalah 
di sumur bor sedalam 250 meter di daerah Tongkol dan Marunda, Jakarta 
Utara..dan hingga saat ini masih dalam kondisi artesis positif (flowing). Ke 
arah  Selatan..sumur produksi kota Wisata Cibubur pada kisaran kedalaman yang 
sama mendapatkan airtanah yang sejenis...dan juga masih dalam kondisi artesis 
positif hingga saat ini.
   
  Apakah ini berhubungan dengan mataair panas gedung arsip nasional Jakarta? 
Hanya data kimia dan pengamatan yang `kontinyu` yang bisa menjawabnya :p
   
  Jakarta zona patahan? kalau kita gali archive dari millis ini..sudah banyak 
bukti mengenai hal ini (bahkan salahsatu anggota millis pernah `memprediksikan` 
sebagai suatu `oil trap`). Peta publikasi sebaran patahan inipun sudah pernah 
dipublikasikan oleh Dr. Agus Handoyo dari ITB.
   
  Pertanyaannya...seberapa `dekatkah` patahan-patahan ini dari sumber potensial 
gempa?
   
  Mohon pencerahannya...
   
   
  Salam,
  Fajar (1841)
Sedang main-main dengan temperatur bawah permukaan Jakarta



 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [iagi-net-l] FW: Sekedar Informasi, mengenali gejala n sifat alam - bumi

2006-06-08 Terurut Topik Fajar Lubis
Ada banyak laporan mengenai perubahan muka airtanah sebelum dan sesudah gempa..
   
  - Gempa California (Oct-1989, Jun-1992, Nov-1993, Jan-1994, 1995) : fluktuasi 
muka airtanah hingga 3.2 m.
  - Gempa di Taiwan 1999 (Chelungpu Fault) : fluktuasi muka airtanah 
berkurang/bertambah 1 - 11.1 m
  - Gempa di Kobe, Jepang (Iwajima Island) 1995 : fluktuasi muka airtanah 1- 8 
meter, banyak sumur pantau yang menjadi kering.
   
  Fenomena ini memang menarik untuk diamati ; 
  Di daerah Teluk Tokyo, disetiap komplek perumahan dipasang satu sumur pantau, 
sumur ini dilengkapi sensor..apabila terjadi fluktuasi muka airtanah yang 
`tidak normal` akan membunyikan alarm peringatan untuk segera evakuasi. karena 
adanya kemungkinan Tsunami datang.
   
  Pengamatan data muka airtanah di sumur pantau tepi laut daerah Kamal 
Muara-Indonesia juga menunjukkan pola fluktuasi muka airtanah yang seirama 
dengan pola gelombang air laut (tidal wave).
   
  Kalau boleh tahu .. berapa kedalaman rata-rata muka airtanah di daerah bapak 
sebelum gempa?
   
   
  Salam,
  Fajar (1841)
  Every nature outcroop..was some clue...
  

Pak Yogi sudah menulis:
  
begini ceritanya, malam sebelum kejadian gempa besar di jogja, di rumah
tetangga saya...tepatnya di halamannya, keluar mata air secara tiba2 (bukan
pipa pam bocor loh), kalo kejadiannya setelah gempa mungkin ga terlalu
aneh, karena beberapa menit setelah gempa, di lantai rumah saya yg retak,
keluar mata air (bercampur lumpur) selama 20 menit, kebetulan komplek
perumahan saya di daerah baturetno, hanya beberapa kilometer dari sesar
opak, mungkin ga mata air tersebut merupakan salah satu tanda?

Regards,

YOGI PRIYADI
Jr. Geologist
Handil - Tambora Asset
DKS/HTI/G&G
ext. 2621



 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [iagi-net-l] Masihkan ada hati nurani....was:Re: [iagi-net-l] Diskusi Dinamika Kebumian Kawasan Jawa Tengah

2006-05-29 Terurut Topik Fajar Lubis
Sebagai salahsatu penggemar Ebiet, saya boleh koreksi sedikit ya pak... :p
   
  Mungkin Tuhan mulai bosan...
  Melihat Tingkah kita
  Yang selalu sombong dan bangga...dengan dosa-dosa
   
  Sayang saya tidak dapat membantu banyak, karena kendala jarak dan waktu.
  Tetapi kawan-kawan disini sudah mulai bergerak mengumpulkan bantuan dana 
semampunya untuk membantu Yogya...
   
  Mudah-mudahan ada yang `sempat` mengamati kondisi hidrogeologi, khususnya 
fluktuasi dan sistem aliran airtanah di daerah ini. Gempa yang cukup kuat 
kadangkala dapat diindikasikan dengan fluktuasi airtanah sebelumnya. Pasca 
gempa seringkali terjadi perubahan sistem aliran airtanah yang dicirikan dengan 
mengeringnya sumur di beberapa daerah dan atau munculnya mataair-mataair baru.
   
   
  Salam,
  Fajar (1841)

Pak Rendra Amirin <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:
  Jadi Ingat Lagu EBIET G.AD...Mungkin Tuhan telah bosan melihat tingkah
kita, yang selalu salah dan penuh dengan dosa2



-
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

Re: [iagi-net-l] jatigede

2006-04-25 Terurut Topik Fajar Lubis
Kalau boleh menambahkan faktor lainnya...
   
  Pada awalnya proyek ini terhambat, setelah dibekukannya pinjaman uang dari 
Bank Dunia karena diketahui adanya `ketidakberesan` dalam masalah pembebasan 
tanahnya..
   
  Penyebab lainnya adalah kekurangsetujuan Pemda Sumedang karena kemungkinan 
kerusakan lingkungan yang terjadi, buat kita para geologis...mungkin juga 
kurang setuju karena kita akan kehilangan beberapa `stop side` geologi dan 
lokasi penelitian yang sangat menarik... daerah Cinambo misalnya.
   
  Tapi ada juga yang bilang ini masalah kompensasi..karena bendungan di wilayah 
Pemda Sumedang ini selain sebagai PLTA juga akan digunakan sebagai sumber air 
dan irigasi untuk Pemda yang berada di hilirnya seperti Indramayu, Subang dan 
lainnya, tapi mungkin ini lebih baik dibahas di milist [EMAIL PROTECTED]  :p
   
   
  Salam,
  Fajar (8441)

"Pak Koesoema" <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:
  Memang banyak faktor mengenai Jatigede, tetapi banyak juga yang memprotes 
dari segi perusakan lingkungan.
Pokonya setiap ada projek pembangunan yang besar, pasti ada yang keberatan 
dari segi perusakan lingkungan.

- Pesan Asli - 
From: 

To: 
Sent: Wednesday, April 26, 2006 8:32 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] jatigede


> Kalau bendungan tsb digunakan untuk PLTA mungkin alasannya
> masalah ekonomi saja, karena biaya pembebasan tanahnya sudah
> mahal dan rumit, makanya sekarang untuk PLTA diarahkan ke luar
> jawa.
> ISM
>
>> Pak Koesoema
>>
>> Mungkin bisa diterangkan sedikit selain karena adanya
>> krismon yang melanda Indonesia tahun 1998,
>> apa ada faktor lain yang menyebabkan bendungan jatigede
>> tidak jadi dibangun sampai sekarang...
>> saya kira jatigede itu termasuk megaproyek dan sebagian
>> datanya sempat hangus dimakan api, sehingga harus dimulai
>> lagi dari awal...(duit lagi)
>>
>>
>> Regards
>>
>> Kartiko-Samodro


-
New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big.

Re: [iagi-net-l] master blaster...longsoran Jatim

2006-04-24 Terurut Topik Fajar Lubis
Maaf agak berbeda dengan titelnya...
   
  Pak Soffian, saya masih ingat bahwa sebelum kasus Trenggalek ini, Jawa Timur 
sempat juga diramaikan oleh kasus Pacet beberapa tahun yang lalu...
   
  Menarik bahwa akibat pembukaan hutan yang sistematis di propinsi ini ternyata 
memberi respon `liquid faction` yang lebih intensif dibandingkan dengan 
pembukaan hutan di propinsi lainnya.
   
  Ada yang bisa membantu referensi mengenai karakter tanah (soil) di propinsi 
ini khususnya di daerah-daerah bencana tersebut? Karena kalau pola hujannya, 
saya amati tidak jauh berbeda dengan propinsi lainnya.
   
  Mohon pencerahan,
   
   
  Salam,
  Fajar (8441)

   
  
Posko Longsor <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:
  Malam ini saya sms beberapa senior/petinggi IAGI untuk
menanyakan
kemungkinan pengiriman cepat seorang atau lebih master
blaster, ahli peledakan untuk membantu TNI dalam usaha
peledakan bongkah batu yang longsor dan menutup jalan
di Trenggalek, usaha pertama melukai tiga orang kita
berharap tidak terulang lagi besok.
5 Januari 2003 setelah Pacet saya berkesempatan
membahas fenomena longsor didepan gubernur Jatim,
bupati2 se jatim dan Pangdam,Pangarmatim & Kapolda,
waktu itu saya singgung kemungkinan sinergy antara
militer dan ahli kebumian dalan langkah peledakan
dalam penanganan kasus2 disaster. 
Kemarin TNI lakukan sendiri, saya berbicara ke media
akan perlunya "memanfaatkan" ahli kebumian dalam
langkah2 seperti itu.
Adakah diantara rekan2 yang berkeahlian dalam
peledakan dan bersedia volunteer pada kasus ini?

salam

Soffian 2794




-
Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for ridiculously low rates.

Re: [iagi-net-l] Remediasi Air Tanah ==> Re: [iagi-net-l] Air botol dan Geologiawan Air-Tanah

2006-04-14 Terurut Topik Fajar Lubis
Pak Yo...
   
  Kalau boleh saya ikutan `minta pikiran` seperti Pak Andang..
   
  1. ` Kecuali itu, penggunakan cap-cap tadi juga harus dipastikan oleh  
geologiawan yang bertitiel Geologiawan Profesional (P.G. = Professional  
Geologist, yang harus lulus ujian negara)`... apakah bapak bisa memberikan 
sedikit penjelasan mengenai kelembagaan yang mengadakan ujian ini?
   
  2. Untuk masalah remediasi airtanah. berdasarkan pengalaman bapak, berapa 
tingkat keefektifan rata-rata yang bisa dicapai? Apakah benar groundwater 
clean-up hanyalah efektif untuk aquifer yang memiliki porositas primer?
   
  Sekedar sharing dalam tahapan pekerjaan hidrogeologis untuk pencarian sumber 
air kemasan (saya belum pernah bekerja dengan Aqua... tapi yang saya tahu, dulu 
perusahaan ini yang paling serius dalam menyiapkan sumber air sebagai bagian 
dari rencana bisnisnya... jadi yang eksplorasi pastinya para hidrogeologis yang 
handal) biasanya informasi yang diperlukan :
   
  1. Debit, besaran dan optimalisasi pengambilannya.
   
  2. Model eksploitasi dan konservasi sumber airnya, sedapat mungkin industri 
ini akan mencari mataair yang sumber resapannya berada di kawasan lidung. 
Biasanya ini untuk memastikan debit sumber air tetap konstan dan tidak mudah 
tercemar. Tapi berdasarkan pertimbangan ekonomi, ada juga industri air yang 
menggunakan air dari sumur bor airtanah.
   
  3. Potensi dari kualitasnya. biasanya mengacu kepada baku mutu yang 
berlaku, tapi kita seringkali ditanya untuk menentukan daerah yang paling ideal 
dari beberapa lokasi yang ada. Kita perlu memberikan arahan penentuan skala 
prioritas daerah mana yang akan dieksplorasi secara detail. Tapi berdasarkan 
pengalaman, urutan usulan ini dilakukan setelah urutan berdasarkan aspek sosial 
(tidak ada masalah dengan perijinan pemakaian sumberair) dan ekonomi.
   
  Mohon pencerahannya,
   
   
  Salam,
  Fajar (8441)




-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2¢/min or less.

iagi-net@iagi.or.id

2006-04-07 Terurut Topik Fajar Lubis
Di`refresh` lagi pak...
   
  Pertanyaan pertama memang sepertinya muncul dari pecinta alam (ini kira-kira 
lagi...:p), pertanyaannya adalah :
   
  ` Adakah di antara temans yg mengetahui mengapa gunung2 di Jabar umumnya
sangat berair?
**kecuali Ceremai yg kering** Sementara, gunung2 di Jateng-Jatim 
umumnya kering. (send by [EMAIL PROTECTED] posted by  [EMAIL PROTECTED])
   
  Selain istilah berair tadi, istilah Ceremai yg kering ini juga 
membingungkan... karena kalau kita mengacu pada rute umum pecinta alam (jalur 
Linggarjati) ..memang sumber air agak terbatas, tapi kalau kita lihat belahan 
lereng lainnya .. disitu terdapat sumber air yang sangat melimpah, bahkan 
merupakan sumber utama bagi beberapa kabupaten sekaligus.
   
  Jadi jawabannya ..ya disederhanakan seperti e-mail sebelumnya.
   
  Kalau sekarang berkembang menjadi apa yang mengontrol mataair di 
gunung-gunungapi Jabar, Jateng dan Jatim.. nah ini saya setuju dengan bapak. 
Kita mau bicara mataair yang mana dulu?
   
   
  Salam,
  Fajar (8441)
  Gn Ciremai punya mataair yang potensi luahannya min. 2 x potensi curah hujan 
efektif bulanannya

Budi Brahmantyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kalau saya ikuti topik mataair di gn.api, pendapat-pendapat yang muncul
jadi kira-kira semuanya. Seharusnya yang pertama kali melontarkan topik
ini lebih spesifik: kontrol kemunculan mataair, debit, ketinggiannya. Dari
situ baru akan lebih mengerucut apa yang mengontrol mataair di
gunung-gunungapi Jabar, Jateng atau Jatim. Jangan-jangan sama aja.

BB






-
Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone  calls to 30+ countries for just 2¢/min 
with Yahoo! Messenger with Voice.

iagi-net@iagi.or.id

2006-04-06 Terurut Topik Fajar Lubis
Sederhana saja
   
  Air akan berada pada batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan air (primer) 
atau rekahan-rekahan yang terbentuk akibat pelarutan atau proses struktur 
(sekunder). Dengan melihat peta geologi, sebaran ini bisa terlihat dengan jelas.
   
  Yang agak sulit mungkin menghitung besarannya (debit), dalam beberapa kasus 
ada mataair yang debitnya melebih jumlah `curah hujan efektif` untuk luasan 
wilayah gunung itu sendiri selama setahun...
   
  Kasus lainnya..ada mataair yang pada musim kemarau debitnya malah lebih besar 
daripada musim hujan...
   
   
  Salam,
  Fajar (8441)

[EMAIL PROTECTED] sudah menulis:
  Mas Fajar

bisa dijelaskan maksud dari komentara di bawah ini

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| | Fajar Lubis |
| | | | oo.com> |
| | |
| | 06/04/2006 02:29 |
| | PM |
| | Please respond to|
| | iagi-net |
| | |
|-+>
>-|
| |
| To: iagi-net@iagi.or.id |
| cc: |
| Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [HAGI-Network] Gunung Jabar - Jateng&Jatim |
>-|




Pola erupsi dan komposisi yang berbeda setiap periode letusan (pada gunung
api) atau komposisi utama batuan (pada non gunung api) akan sangat
mempengaruhi distribusi mataair yang ada.








-
New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big.

iagi-net@iagi.or.id

2006-04-05 Terurut Topik Fajar Lubis
Agak bingung dengan definisi berair...:p
   
  Kalau yang dimaksud dengan ketersediaan air di daerah gunung-gunung, maka 
saya sepakat dengan pak Awang bahwa kuncinya adalah pengamatan jumlah curah 
hujan dan pola iklim. 
   
  Kalau yang dimaksud dengan ketersediaan sungai-sungai di daerah gunung. 
Mengingat tipikal hujan di daerah gunung-gunung Indonesia adalah 
orografis..maka periode `bulan basah` haruslah menjadi kriteria utama dalam 
pencarian sungai yang berair sepanjang tahun (perennial) atau tidak 
(intermitten).
   
  Kalau yang dimaksud dengan ketersediaan mataair..nah ini memang harus `buka` 
peta geologi dan melihat sebaran batuannya (bisa juga sih ...buka peta 
topografi saja, tapi ini mungkin hanya akan menemukan mataair yang bersifat 
depresional atau mataair yang muncul karena aliran airtanah terpotong oleh 
topografi..biasanya keterdapatannya di lembah). Pola erupsi dan komposisi yang 
berbeda setiap periode letusan (pada gunung api) atau komposisi utama batuan 
(pada non gunung api) akan sangat mempengaruhi distribusi mataair yang ada.
   
  IAGI pernah membahas masalah ini cukup lengkap..pada saat pelatihan geologi 
untuk para pecinta alam, arsip lengkap mungkin bisa didapat copy-nya di 
sekretariat.
   
   
  Salam,
  Fajar (8441)





-
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

[iagi-net-l] Reminder IAH 2006....

2006-03-25 Terurut Topik Fajar Lubis
Just remider...
   
   
  Salam,
  Fajar (2448)

  
£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½
  The 34th Congress of International Association of Hydrogeologists (IAH)
October 9-13, 2006
Beijing ¡¤China

  Important Dates:

  February 28, 2006 : Deadline for exhibition registration
March 31, 2006¡¡  : Deadline for submission of the abstract
May 10, 2006  : Deadline for submission of exhibition contents
May 31, 2006  : Issue of the Third Circular and invitation letter
July 31, 2006  : Deadline for submission of full paper
August 31, 2006  : Deadline for Congress registration
October 7, 2006¡¡: Check-in for the Congress
  
   
  More information : http://www.iah34bj.com/English/index.html
   
  
£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½=£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½£½

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[iagi-net-l] Gethermal Bedugul dan sistem airtanah

2006-03-12 Terurut Topik Fajar Lubis
Daerah Bedugul-Bali secara geologinya merupakan sebuah kaldera.
   
  Di cekungan kaldera ini, terdapat 3 danau dan tidak memiliki sungai sebagai 
sumber imbuhannya, secara hipotetik sumber isian danau ini adalah hujan atau 
airtanah. Dalam konsep hidrologi bisa dikatakan bahwa cekungan Bedugul ini 
adalah suatu sistem hidrologi yang tertutup.
   
  Akan sangat menarik apabila dalam penyusunan konsep eksploitasinya telah 
dilakukan simulasi bagaimana `gangguan` dari sistem pemanfaatan energi uap ini 
terhadap sistem hidrologi yang saat ini ada.
   
  Kebetulan saya pernah diskusi dengan salahsatu peneliti dari Udayana, bahwa 
saat ini di Bedugul sedang mengalami  masalah sedimentasi yang cukup intensif  
di Danau Bratan, akibat perubahan tata ruang yang sedang berlangsung (minus 
PLTPB).
   
  Mohon pencerahannya
   
   
  Salam,
  Fajar (8441)
PS : Orang Bali benar-benar `eco-friendly`, bangunannya-pun tidak boleh lebih 
tinggi dari pohon kelapa tertinggi.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

RE: [iagi-net-l] Balasan: [iagi-net-l] Krisis air

2005-12-04 Terurut Topik Fajar Lubis
Setuju dengan pak Ferdi,
   
  Ide pengolahan air formasi ini tidak gila..hanya untuk saat ini masih jauh 
lebih ekonomis untuk mengolah sumberdaya air yang lainnya. Sejalan dengan waktu 
dan perkembangan teknologi, mungkin sistem air ini akan digunakan, jadi masih 
bersifat..futuristik atau ilmu masa depan.
   
  untuk perbandingan bisa dilihat tulisan di sini :
  http://www.whole-systems.org/water.html
  
Cukup banyak anggota IAGI yang kerja/bekerja sama dengan PDAM, hanya mungkin 
memiliki keterbatasan sarana-prasarana atau waktu untuk bergabung dengan 
millist ini..sayang juga ya.
   
   
  Salam,
  Fajar 1148
   
  
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mas Sugeng

Saya pribadi tidak mengangap ide anda "gila "
Mungkin yang perlu dilakukan adalah study ekonomisnya...dengan
membandingkan dengan sistem lain (tadah hujan, sumur biasa dsb).
Setelah study ekonomisnya dilakukan mungkin kita baru bisa katakan mana
sistem yang cocok untuk kita pakai.
saya kira teman - teman yang bekerja di PDAM / Hydrogeologist bisa
memberikan masukan lebih mengenai hal ini ...
Ada enggak ya anggota IAGI yang kerja / bekerja sama dengan PDAM dalam
masalah air ini...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+->
| | "Sugeng Hartono" |
| | | | hina.co.id> |
| | |
| | 18/11/2005 11:13 PM |
| | Please respond to |
| | iagi-net |
| | |
|-+->
>-|
| |
| To: , |
| cc: |
| Subject: RE: [iagi-net-l] Balasan: [iagi-net-l] Krisis air |
>-|




Mas Ferdi...
Belum lama saya mendapat ide "gila" dari mantan boss di LN. Kenapa saya
namakan "gila" karena beliau melihat peluang untuk mengolah air yang
diproduksi dari sumur-2 tua yang watercutnya sudah mencapai 99.2%. Daripada
air ini hanya dibuang percuma (setelah di-treat) maka perlu diolah menjadi
air bersih. Dalam hati saya katakan: Alangkah mahalnya untuk mengolah air
formasi yang sebelumnya bercampur minyak mentah menjadi air bersih.
Untuk meyakinkan idenya, sampai beliau mengirimi saya sebuah buku berjudul
: WATER, the fate of our most precious resource. Penulis: Marq De Villiers.
Apakah ide ini nanti bisa terlaksana? Mohon tanggapan rekan-rekan.
Wassalam,
Sugeng





__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[iagi-net-l] Balasan: [iagi-net-l] Krisis air

2005-11-17 Terurut Topik Fajar Lubis
Pak Ferdi...
   
  Kalau soal harga..suatu saat akan menjadi murah. Wong, seliter air kemasan 
saja pernah lebih mahal dari seliter bensin :P. Hanya mungkin harus disiapkan 
kalau saat itu tiba, kita sudah punya perhitungan yang akurat mengenai besaran 
cadangan yang ada serta dampak lingkungannya (ini asumsi kalau air laut di 
tepian Kaltim tercemar dan biaya remediasinya lebih mahal :)
   
  Eksploitasi sistem airtanah tersier di Indonesia seringkali dihindari karena 
masalah kualitas (kaya dengan garam dan mineral) dan asumsi bahwa air tersebut 
masuk dalam tipe air formasi (non renewable). Tapi saya pikir tidak bisa 
dipukul rata seperti itu...Data yang disebutkan pak Agus kelihatannya bisa 
mendukung hipotesa ini.
   
  Evaluasi sumberdaya air bersih dari tahun ke tahun menunjukkan air permukaan 
semakin tidak bisa diandalkan untuk sepanjang tahun, air hujan untuk daerah 
perkotaan kelihatannya terus mengalami ancaman fenomena hujan asam. Pilihannya 
lainnya :
   
  1. Destilasi air laut dengan catatan tidak terjadi pencemaran dan 
perekonomian kita tumbuh dengan baik.
  2. Pemakaian airtanah dengan catatan tidak tercemar dan bisa berkelanjutan 
(Di Jakarta sedang berkembang pemikiran untuk menyimpan kelebihan air permukaan 
pada saat banjir ke dalam tanah untuk digunakan pada saat kemarau dengan metode 
injeksi (artificial recharge) atau peresapan alami)..dan itu tadi, ada 
perhitungan cadangan yang akurat dan sistem pengelolaannya sehingga bisa 
direncanakan dengan lebih baik.
  3. Mengimpor air bersih seperti Singapura
4. Mengekstraksi air dari batulempung, mineral atau bahan organik lainnya (ini 
masih wacana)
  5. menekan kebutuhan rakyat Indonesia akan sumber air bersih.
  6. 
   
  Mudah-mudahan kalau `bom waktu` ini datang, kita sudah siap
   
   
  Salam,
  Fajar 1148
   
  

 


-
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

Re: [iagi-net-l] Balasan: [iagi-net-l] Krisis air

2005-11-16 Terurut Topik Fajar Lubis
Data yang baik sekali pak Agus,
   
  Kebutuhan air untuk penduduk saat ini seolah-olah terpaku pada penggunaan air 
permukaan (sungai, danau, embung dll) dan air hujan. Ketika disodorkan bahwa 
ada `potensial fresh water zone` di bawah permukaan, maka akan timbul polemik.. 
:
  - seberapa banyak yang bisa dieksploitasi? 
  - sanggup hingga berapa lama debit yang digunakan saat ini (ini sangat 
berkaitan dengan perhitungan ekonomis perusahaan air minum)
  - bagaimana dampak terhadap lingkungannya?
  - apakah memungkinkan di recovery?
  - dan...banyak pertanyaan-pertanyaan lagi, 
  sehingga akhirnya pihak industrilah yang dominan menggunakan sumberdaya air 
ini karena mereka tidak mungkin menggunakan sumber air dari perusahaan air 
minum yang ada.
   
  Kenapa hal diatas belum terjawab? ya karena data berapa persisnya cadangan 
airtanah di setiap wilayah belum terjawab secara pasti, sehingga seringkali 
alternatif penggunaan airtanah tidak masuk dalam kerangka pikir para pengambil 
keputusan...

  Terlepas dari polemik diatas, mohon info apakah fresh water zone yang 
dimaksud ini adalah air meteorit atau air formasi? Kalau melihat dari kedalaman 
pemborannya..sepertinya sistem airtanah itu berada di sistem batuan Tersier ya?
   
   
  Salam,
  Fajar 1148
  
Agus Mochamad Ramdhan <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:
  Ikut nimbrung,

Waktu saya mempelajari kemungkinan adanya perangkap hidrodinamik di Cekungan 
Kutai, saya baca paper Paterson dkk. (1997) yang menyatakan bahwa di lapangan 
Sanga-Sanga, Nilam, dan Tunu, s/d kedalaman 6000 ft ditemukan fresh water zone. 
Di Lapangan Semberah, fresh water zone ini ditemukan sampai dengan kedalaman 
3000 ft (IPA, 1994). Kalau fresh water ini terproduksi sebagai water cut, perlu 
dipikirkan pemanfaatannya sebagai sumber air bersih. Waktu tahun 2003/(2004?) 
ada ceramah ilmiah dari hydrogeologist dari Texas di GL-ITB yang menjelaskan 
bahwa di Texas, air formasi dengan kandungan total dissolved solid yang relatif 
tinggi (brackish - saline), telah dimanfaatkan sebagai sumber air bersih dengan 
treatment terlebih dahulu. 




-
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

Re: [iagi-net-l] Krisis air

2005-11-15 Terurut Topik Fajar Lubis
Kelihatannya metode untuk menghitung cadangan airtanah secara rinci masih sulit 
dilaksanakan di negeri kita...
  Jangankan untuk cadangan..untuk perhitungan sumberdaya airtanah nyata di tiap 
propinsi saja masih sangat regional..
   
  Pasokan tahunan yang tertulis dibawah ini biasanya diasumsikan dari jumlah 
curah hujan tahunan (belum memperhitungan interbasinal flow dan lain 
sebagainya)
   
   
  Salam,
  Fajar 1148
  Kalau tidak tahu berapa jumlah uang di dompet..bagaimana mau merencanakan 
anggaran Jalan yang benar :)


OK Taufik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Seingat saya RDP beberapa waktu lalu pernah menyinggung pemetaan/pendataan
cadangan air (untuk subsurface?), apakah ada informasi lanjutannya?
Menariknya kasus susah air di kaltim adalah karena prilaku masyarakt yg suka
membuang limbah beracun ke sungai (masyarakat: mungkin terkait industri
pertambangan )
Susah Bensin Ya Jalan kaki, Susah air Ya Jalan di tempat




-
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

Re: [iagi-net-l] Sulawesi dulunya adalah tujuh pulau terpisah?..conclusion mark

2005-11-11 Terurut Topik Fajar Lubis
Terimakasih atas penjelasannya...
 
Mengutip perkataan bapak dalam e-mail berikutnya dan juga sedang jadi topik 
hangat di millist ini `  Bila semua sudah sepakat, maka tak ada 
tantangan-tantangan dan perdebatan-perdebatan lagi yang harus dicari 
kebenarannya. Dalam dunia ilmu, kesepakatan akan menjadi Senjakala Ilmu 
Pengetahuan alias The End of Science` maka perbedaan konsep ini bisa menjadi 
bahan perdebatan ilmiah yang menarik sekaligus bisa melahirkan konsep baru..
 
Hanya mengingat pengemuka konsep ini sudah mendapat penghargaan di lingkup 
masyarakat sains dan dimuat di media nasional, maka dualisme mengenai konsep 
pembentukan pulau Sulawesi  masih akan terus berkembang sepertinya...
 
Mudah-mudahan tidak membuat masyarakat kita tambah bingung nantinya...:p
 
 
Selamat Berakhir Pekan, 
Salam
Fajar


Pak Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:

.diedit
Maka, kalau disimpulkan, Sulawesi dibentuk oleh tiga asal tectonic province : 
(1) South-North Arm, (2) SE-East Arm, dan (4) mikro-kontinen Buton-Tukang Besi 
dan Banggai-Sula melalui empat proses tektonik.

.diedit
salam,
awang

Fajar Lubis sudah menulis:
...diedit


Hal yang menarik dalam berita ini adalah pernyataan :
` penelitian  ini membuktikan bahwa Sulawesi dulunya adalah tujuh pulau 
terpisah.

. Ditemukannya hubungan erat antara .Semenanjung Sulawesi Selatan dan 
Tenggara, merupakan hal yang kontroversial karena dapat mengubah pandangan 
evolusi geologi dan biogeografi Sulawesi.`




-
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

[iagi-net-l] Sulawesi dulunya adalah tujuh pulau terpisah?

2005-11-09 Terurut Topik Fajar Lubis
Dear IAGI Netters,
 
Terlampir berita dari suratkabar Kompas Sabtu yang lalu...
 
Hal yang menarik dalam berita ini adalah pernyataan :
` penelitian   ini membuktikan bahwa Sulawesi dulunya adalah tujuh pulau 
terpisah.

. Ditemukannya hubungan erat antara .Semenanjung Sulawesi Selatan dan 
Tenggara, merupakan hal yang kontroversial karena dapat mengubah pandangan 
evolusi geologi dan biogeografi Sulawesi.`

Ini mengingatkan kita dengan Alfred Wegener (1915) yang menggunakan kesamaan 
fauna untuk memperkuat teori `Continental Drift` atau teori pengapungan 
benuanya...
 
Apakah pernyataan ini selaras dengan konsep pembentukan Sulawesi secara geologi?
Mohon pencerahan...
 
 
Salam,
Fajar (1148)
Untuk yang merayakan...Selamat Idul Fitri 1426H, Mohon maaf lahir batin...
 
==
Diberikan kepada Peneliti Katak dan Kimia Bahan Alam 


Jakarta, Kompas - Meneliti dan mengoleksi katak sejak
1972 Semasa kuliah di Departemen Biologi ITB hingga
menjadi guru besar di almamaternya, Prof Dr Djoko
Tjahjono Iskandar (55) berhasil menemukan beragam
spesies baru amfibi ini dari berbagai wilayah
Indonesia.

Dengan fokus utama penelitian pada Limnonectes (katak
batu) doktor bidang genetika molekul dari Universite
des Sciences et Techniques du Languedoc Montpellier
Perancis ini membuktikan bahwa Sulawesi dulunya adalah
tujuh pulau terpisah.

Kelompok katak batu merupakan yang paling sulit
ditemukan di Asia Tenggara. Tetapi, sangat menarik
dari segi genetika klasik atau kromosom, biogeografi,
dan molekuler,Eujarnya.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kebanyakan jenis
katak di Sulawesi berkerabat sangat erat dengan
Filipina bukan dengan Kalimantan, Maluku atau Nusa
Tenggara, seperti yang diduga selama ini. Ditemukannya
hubungan erat antara katak Semenanjung Sulawesi
Selatan dan Tenggara, merupakan hal yang kontroversial
karena dapat mengubah pandangan evolusi geologi dan
biogeografi Sulawesi.

Koleksi kataknya dari Sulawesi lebih dari 20 jenis
berukuran 15-200 mm dengan berat 800 gram. Di Sulawesi
ia menemukan katak berukuran 40 mm berwarna coklat
suram, satu-satunya katak di dunia yang melahirkan
kecebong. Katak ini merupakan hasil evolusi alam
Sulawesi Utara yang sangat kering.

Di Papua ia menemukan katak berukuran 9,5 mm sebagai
salah satu katak terkecil di dunia. Ia juga
mengenalkan metode evaluasi kesehatan lingkungan lewat
keragaman amfibi.

Djoko terpilih menerima Habibie Award 2005 atas
prestasi dan konsistensinya. Karyanya mengenai katak
yang menjaga telur dan kecebong menjadi karya ilmiah
terbaik tahun 2000 dan mendapat Kennedy Award 2001.

Djoko yang juga Wakil Dekan I Pascasarjana ITB telah
menulis lebih dari 50 karya ilmiah tingkat
Internasional.

Habibie Award juga diberikan kepada Prof Sjamsul
Arifin Achmad PhD (71), Guru Besar Luar Biasa bidang
kimia organik bahan alam di ITB. Selama 35 tahun
berkiprah di bidang keilmuan itu, lebih dari 80
spesies tumbuhan tropika bernilai ekonomi tinggi
ditelitinya. Ia berhasil menemukan ratusan senyawa
kimia metabolit sekunder.

Nama Indonesia

Banyak di antara senyawa kimia baru itu dinamai yang
berkonotasi Indonesia, seperti indonesiol, andalasin,
artoindonesianin, dan diptoindonesin.

Sebagian besar senyawa kimia ini memperlihatkan
aktivitas biologi, seperti antitumor, antimalaria,
antijamur, dan antibakteri. Semua merupakan temuan
orisinal yang dipublikasikan pada lebih dari 300
artikel ilmiah dalam jurnal internasional.

Sjamsul tahun 1989 dan 1994 terpilih sebagai nominator
kandidat pemenang Nobel Kimia atas penunjukan Royal
Swedish Academy of Sciences. Penghargaan lainnya
adalah Blue Planet Prize dari Asahi Glass Foundation,
dan Japan Prize dari Science ang Technology Foundation
of Japan.

Ia tercatat sebagai perintis dan ketua Jalinan
Nasional Kimia Bahan Alam di Indonesia yang melibatkan
19 kelompok penelitian di lembaga penelitian dan
perguruan tinggi di Indonesia. Ia juga merintis
berdirinya Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia, yang
kini telah beranggota lebih dari 500 orang.

Di ITB, ia pernah menjadi Ketua Jurusan Kimia dan
Pembantu Dekan bidang akademik Fakultas Kimia dan
Biologi ITB. (YUN)

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/05/humaniora/2180207.htm




-
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

Re: [iagi-net-l] Awasi Pulau Berhala : MALAYSIA PROMOSIKAN PULAU BERHALA JADI TEMPAT WISATA MEREKA

2005-09-28 Terurut Topik Fajar Lubis
Kalau betul itu pulau Berhala yang dimaksud, pulau itu ada di Negara Bagian 
Sabah pak dan sangat jauh dari Sumatera Utara... Mudah-mudahan bukan pulau ini 
yang dimaksud para anggota dewan yang terhormat ini...
 
Kalau pulau berhala yang diperdebatkan Riau dan Jambi.. sepertinya itu pulau 
yang berbeda. (kebetulan saya pernah ke sana)
 
Mudah-mudahan peta batas terluar kepulauan di Indonesia dengan skala dan 
penamaan yang detail bisa segera diterbitkan (sesuai dengan janji pemerintah 
tempo hari sewaktu permasalahan Sipadan-Ligitan sedang menghangat) atau 
jangan-jangan sudah diterbitkan?
 
Mohon Informasi rekan-rekan sekalian
 
 
Salam,
Fajar Lubis
 
Pak Rovicky <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis: Lihat sini ini situsnya
http://www.sabah.org.my/bm/daerah/daerah/sdk/sandakan/menarik/menarik.htm

Sedangkan disini anda lihat Riau dan Jambi berebut juga.
www.kompas.com/kompas-cetak/0304/19/Wisata/234530.htm

Ataukah ada beberapa "berhala" di kepulauan ini ?

RDP

 
 
 

 


-
Yahoo! for Good
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Re: [iagi-net-l] Awasi Pulau Berhala : MALAYSIA PROMOSIKAN PULAU BERHALA JADI TEMPAT WISATA MEREKA

2005-09-28 Terurut Topik Fajar Lubis
Pak Vicky, apakah bapak memiliki informasi alamat web-site yang dimaksud?
 
Karena setahu saya pulau Berhala yang dipromosikan oleh Malaysia adalah pulau 
Berhala yang masuk negara bagian Sabah (Bukan Johor). Informasinya dapat 
dilihat dialamat ini :
 
http://www.virtualmalaysia.com/destination/Berhala%20Island.html

Posisi pulau tersebut dapat dilihat di peta wisata Sabah... tepatnya di 
Sandakan Bay :
 
http://www.cuti.com.my/Sub/Sabah/sb_map.htm
 
sedih juga ya..melihat info Pulau Sipadan di ujung Tenggara peta tersebut :((
 
 
Salam dari Timur Jauh...
Fajar
 

Pak Rovicky <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:

Sep 26 20:11

MALAYSIA PROMOSIKAN PULAU BERHALA JADI TEMPAT WISATA MEREKA


Medan (ANTARA News) - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) DPRD
Sumatera Utara merasa terkejut mengenai informasi yang menyebutkan
bahwa Malaysia mempromosikan Pulau Berhala menjadi salah satu tempat
andalan wisata mereka.

Internet tersebut dengan gigihnya mempromosikan kawasan Pulau Berhala
sebagai tempat pelancongan, kata FPPP Sumut yang disampaikan juru
bicaranya Fadly Nurzal di Medan, Senin.

...diedit 


Fadly menambahkan, situs Malaysia itu telah memasukkan Pulau Berhala
ke dalam wilayah Johor. Situs internet tersebut juga memaparkan dengan
jelas riwayat Pulau Berhala erat kaitannya dengan sejarah Malaysia.

. diedit


-
Yahoo! for Good
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Re: [iagi-net-l] thermal conductivity batuan

2005-06-06 Terurut Topik Fajar Lubis
Wah..rupanya pak Awang bisa menjawab banyak hal ya
 
Memang parameter penentu nilai TC cukup kompleks, tapi asumsi penyederhanaan 
ini yang sering saya lihat dalam banyak publikasi (mungkin dengan asumsi 
kondisi regional). Salahsatu yang menarik, untuk pengaruh eksternal selain heat 
flow juga dapat dipengaruhi oleh perubahan temperatur di permukaan, hanya 
seberapa jauh nilai ini berpengaruh terhadap gradien geotermal ..itu yang saya 
masih perlu pencerahan.
 
Salam,
Fajar Lubis

Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Membuatnya konstan adalah penyederhanaan model. Kondisi yang sebenarnya adalah 
bahwa paleotemperatur suatu cekungan dipengaruhi oleh banyak faktor : eksternal 
(heat flow) dan internal (variasi TC, heat generation oleh mineral2 radioaktif, 
regional water flow melalui akuifer2). Kita menyederhanakannya hanya menjadi 
berhubungan :

heatflow = GG x TC

Sebenarnya tidak sesederhana itu.





-
Discover Yahoo!
 Get on-the-go sports scores, stock quotes, news & more. Check it out!

Re: [iagi-net-l] thermal conductivity batuan

2005-06-02 Terurut Topik Fajar Lubis
Mungkin dilihat dari persamaannya dulu :
 
 thermal conductivity = nilai heat flow  ~ jarak / (luas daerah ~  gradient 
temperatur) 
 
Jadi kata kuncinya adalah berapa nilai kemampuan batuan tersebut mengantarkan 
panas dan aliran panas (heat flow) yang melalui batuan tersebut secara 
konduktif. Nilai ini tergantung dari komposisi mineral (dari batuan secara 
fisik) dan ada atau tidaknya fluida yang melewati batuan tersebut.
 
Tetapi diluar nilai heat flow perlu diperhatikan juga faktor perubahan gradien 
temperatur bawah permukaan (apakah berlaku umum diseluruh daerah : 3 derajat 
Celcius/100 meter?).
 
 
Salam,
Fajar Lubis
Yang sedang `otak-atik` data ini untuk airtanah.

[EMAIL PROTECTED] wrote:
Setiap batuan di bumi punya kemampuan untuk mengantarkan panas / thermal 
conductivity...
sebenarnya apa yang mempengaruhi suatu batuan sehingga memberikan nilai 
thermal conductivity yang berbeda - beda...

Kalau electrical conductivity batuan kan dipengaruhi oleh kadar garam di 
dalam batuan tersebut...
nah kalau thermal conductivity dipengaruhi apa saja ya...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[iagi-net-l] Sumatera Tsunami Chapter...In Japan

2005-05-23 Terurut Topik Fajar Lubis
Kebetulan hari ini saya menghadiri `Japan Earth and Planetary Science Joint 
Meeting 2005` ini seperti PIT-nya IAGI kita, hanya bedanya cakupannya lebih 
luas yaitu untuk seluruh ahli ilmu kebumian (Geologi, Geofisika, Geodesi, 
Meteorologi, Oceanografi dan lain-lain). Acara ini berlangsung selama 5 hari. 
(bisa dilihat di http://epsu.jp/jmoo2005/index_e.html )
 
Yang menarik hari ini ada satu sesion khusus..mengenai The Sumatera Earthquake 
and Great Tsunami, bertempat di ruangan dengan kapasitas 300 orang dan penuh 
terus hingga akhir sesion, Sesion ini berlangsung selama 4 sesion atau sehari 
penuh..
 
Tercatat ada 24 makalah yang dipresentasikan di sesion ini. Yang 
menarik..seluruhnya adalah hasil penelitian dari para ahli kebumian Jepang. 
Materi presentasinya :
 
1. Hasil intepretasi dari data GPS dan Satelit.. yang cukup menarik ada yang 
mengemukakan suatu konsep metodologi hanya berdasarkan data di internet.
 
2. Presentasi berdasarkan hasil joint riset dengan para peneliti Indonesia, 
seperti hasil pemetaan bawah laut lepas pantai Aceh secara visual yang 
bekerjasama dengan BPPT (dilakukan pemutaran film secara langsung) dan hasil 
joint riset dengan JICA.
 
3. Melakukan perhitungan perkiraan tinggi gelombang tsunami secara matematis 
dan membandingkan dengan kenyataan dilapangan berdasarkan analisa film 
dokumenter yang dibuat Metro TV dan Putri... yang menarik ada foto `ground 
Check` untuk mengukur ketinggian langsung gambar yang diambil dari dokumentasi 
tersebut.
 
4.Pemodelan Gempa dan Gelombang Tsunami secara numerik 
 
5. dan lain-lain
 
 
Terlepas dari kekaguman terhadap rasa ingin tahu mereka yang besar terhadap 
fenomena alam ini.. ada beberapa pertanyaan yang tersisa : 
- Kenapa mereka tidak memanggil ahli dari Indonesia yang juga meneliti hal yang 
sama sebagai komparasi?
- Kira-kira apa output dari riset yang melibatkan berbagai disiplin ilmu ini 
untuk mereka? 
- Seandainya didapatkan hasil yang baik di kemudian hari..apakah kita berhak 
untuk ikut mengetahui atau mengaplikasikannya?
 
Yang terakhir Sepertinya tidak ada data Aceh terbaru yang tidak mereka 
punya jangan-jangan.Hmmm.
 
 
Salam,
Fajar Lubis


 
__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

RE: [iagi-net-l] Fwd: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran sampah

2005-02-26 Terurut Topik Fajar Lubis
Itu keputusan pada tahun 1970-an (mohon dikoreksi oleh para saksi mata..karena 
saya juga hanya berdasarkan studi literatur)... Pada saat itu belum ada 
pemukiman disekitar sana (hanya rumah sementara para perajin batako... karena 
itu adalah tambang rakyat) dan juga pemikiran bahwa lapisan dibawahnya adalah 
tras yang clay dominated (padahal lapisan ini telah habis ditambang :).
 
Leuwigajah dibangun diatas lapisan lava dan pada saat itu cukup terisolir. 
Hipotesa saya... setelah TPA itu menjadi TPA utama maka berkembang pesat 
pemukiman di sekitarnya oleh warga yang mengandalkan hidup di TPA atau 
memanfaatkan akses jalan menuju TPA yang pasti memiliki kualitas yang baik 
(karena peruntukannya untuk truk sampah dengan frekuensi yang tinggi) dan harga 
tanah yang pasti..murah.
 
TPA ini pernah ditutup karena longsor yang serupa (masih ingat kasus Bandung 
Lautan Sampah)..hanya pada saat itu pemukiman disekitarnya belum sepadat 
sekarang..sehingga tidak ada korban jiwa. Sampai saat ini kota Bandung belum 
memiliki alternatif TPA utama selain Leuwi Gajah (padahal sampah kota ini, 
setiap hari besarannya cukup fantastis)
 
Ada mahasiswa Teknik Geologi ITB yang mengambil tugas akhir di TPA ini 
berkaitan dengan kondisi hidrogeologinya (dipresentasikan sebagai poster sesion 
di PIT IAGI Jakarta 2003)..bimbingan Pak Lambok. Mungkin beliau bisa lebih 
memberikan pencerahan...
 
Salam,
Fajar Lubis

"O.K Taufik" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Fajar apa benar alasan pemda membuka TPA seperti itu??, masak sih untuk 
lubang peninggalan penambangan tras yg tak enak di pandang mata dan menghindari 
longsor ditimbun pakai SAMPAH?? (apa enaknya melihat sampah)??, juga untuk 
menghindari sarang nyamuk ditutup juga pakai SAMPAH??..apa setypikal begitu 
juga pembukaan TPA di Leuwigajah? 



-
Do you Yahoo!?
 Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard.

Re: [iagi-net-l] Fwd: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran sampah

2005-02-25 Terurut Topik Fajar Lubis
TPA Dago...dahulunya adalah areal penambangan tras untuk bahan batako... 
setelah penambangan usai, yang tersisa adalah lubang-lubang yang tidak enak 
dilihat mata dan menjadi kolam yang sangat potensial longsor atau menjadi 
sarang dengue..
 
Pemda yang bingung ... akhirnya memutuskan lokasi itu menjadi TPA untuk 
kecamatan-kecamatan disekitarnya, dengan pertimbangan lokasi itu terletak di 
batas kota (waktu itu) dan jauh dari pemukiman penduduk (batas pemukiman padat 
baru mencapai daerah simpang dago tata ruang eksisting saat itu di atasnya 
masih berupa kebun, vila dan kampung-kampung terisolir)... memang saat itu di 
pemda belum ada ahli lingkungan atau ahli geologi
 
Salam,
Fajar Lubis

Noor Syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Kang Taufik yang Ok banget
..


- Original Message -
From: "O.K Taufik" 
To: 
Sent: Thursday, February 24, 2005 11:53 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun
longsoran sampah


He..he.. mas Noor, masih inget rupanya salah kaprah pemda bandung dulu, kita
dulu tak habis pikir bagaimana keputusan untuk TPA ada di dago, semua pihak
sudah protes, institusi dan masyarakat..perumahan dosen juga di atas sana,
Pak Sampurno dll juga suka mengeluhkan .boro-boro mau menghirup udara pagi
yg segar, malah bauk sampah yg kecium. Belum lagi saat pengangkatan sampah
ke dago yg melalaui jalan-jalan utama...harum jadinya sekitar dago, kalau
nggak salah TPA itu ditutup saat Suharto mau datang ke bandung untuk
meresmikan hutan lindung Ir.H.Juanda.jadi bukan alasan teknis.
Sebagai catatan saja, pemda jabar adalah pemda terkorup di indonesia.

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 25, 2005 3:15 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun
longsoran sampah


Ferdi,
Ke-tolol-an (maaf) Pemda Bandung sudah terkenal dari dulu banget, asal tahu
aja dulu TPA-nya mereka adalah di Dago Pakar yang dikenal secara umum
sebagai zona peresapan air buat cekungan Bandung...jadi kebayang khan
potensi adanya pencemaran air tanah di cekungan tsb akibat penimbunan sampah
di hulunya.

Makanya saya mendorong PP IAGI untuk membuat tim kasus ini dan memberi
'pelajaran' ke mereka, karena kali ini korbannya gak main-main (banyak dan
rakyat yang sama sekali gak berdosa )






-
Do you Yahoo!?
 Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard.

[iagi-net-l] Bandung Utara dan Punclut

2005-02-25 Terurut Topik Fajar Lubis
Mohon pencerahan mengenai istilah Bandung Utara atau Utara Bandung apakah 
yang dimaksud adalah utara kota Bandung atau ada hubungannya dengan tinggian 
topografi ? Kalau hubungannya dengan batasan administratif...setahu saya di 
PEMDA Bandung hanya 2 instansi yang secara resmi menggunakan istilah Bandung 
Utara yaitu kepolisian (sektor Bandung Utara, Barat dll) dan Dinas kebersihan :)
 
Kalau yang dimaksud adalah utara cekungan Geologi Bandung,  sepertinya luas 
wilayah Punclut sangat kecil dibandingkan dengan luas wilayah Utara Cekungan 
Geologi Bandung (mengacu kepada batasan yang ada)...apakah perubahan wilayah 
punclut ini signifikan terhadap berubahnya sistem airtanah di cekungan ini ??
 
Salam,
Fajar Lubis..

[EMAIL PROTECTED] wrote:
mengenai point 1 '
memang daerah punclut dialasi oleh breksi dan lava yang sifatnya pejal dan 
sedikit mengandung porositas

1. Pernah tidak dilakukan survey kalau memang "dialasi" berarti ada 
formasi yang diatas breksi tersebut...nah apakah formasi yang diatas 
breksi itu tidak bisa menjadi formasi yang bisa menjadi recharge untuk 
airtanah .? Paling tidak air tanah dangkal / menengah 
2. Pernah tidak dilakukan study...kalau memang bukan daerah punclut / 
utara bandung yang menjadi recharge area lalu daerah mana yang merupakan 
recharge area untuk bandung sehingga ada tindakan lebih lanjut untuk 
mempreserve daerah tersebut sebagai daerah recharge..
3. Pernah tidak dilakukan study apakah pembangunan di utara bandung yang 
notabene lebih tinggi daripada daerah selatannya tidak membuat jumlah 
limpasan air permukaan ke daerah selatan lebih besar...dan karena area 
yang terbuka makin sedikit maka air juga makin lambat masuk ke dalam tanah 
dan menyebabkan genangan...? (kasus jakarta dan bogor, apalagi dengan 
sistem kota bandung yang berada di cekunganbisa bisa bandung bukan 
Bandung lautan api ...tapi Bandung lautan banjir)


Regards

Ferdi
(kalau jum'at sore, jam kok bergerak lebih lambat ya...??)





Ariadi Subandrio 
25/02/2005 10:06 AM
Please respond to iagi-net


To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran 
sampah



Beberapa poin yang dinyatakan IAGI Pengda Jabar-Banten dalam penjelasan 
tentang Bandung Utara kepada publik tempo hari a.l :

1. Secara hidrogeologi, daerah Punclut dialasi oleh Formasi Cikapundung 
yang berupa Breksi dan Lava yang sifatnya pejal dan sangat sedikit 
mengandung porositas, sehingga dianggap bukan merupakan recharge area yang 
bagus untuk air tanah regional. 

2. Tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan oleh IAGI Jabar-Banten mengenai 
"bisa-tidak"nya kawasan itu dipakai daerah pemukiman; yang ada kesimpulan 
hasil diskusi yang menyatakan daerah tersebut bukan daerah recharge area 
yang bagus. 

3. Prinsip dasar saintifik yang dipegang oleh professional IAGI, termasuk 
kawan-kawan IAGI Jabar-Banten: "tell the scientific truth" walaupun sakit 
dan bertentangan dengan pendapat umum. 

Barangkali Bang Lambok bisa memberikan penjelasan lebih banyak tentang 
Bandung Utara.

ar-


"O.K Taufik" wrote:jadi nyambung ke perumahan di 
bandung utara, sebenarnya saat ini lagi rame-ramenya izin peruntukan 
perumahan di Bandung Utara, Punclut, dago Pakar dan sekitarnya, khusus 
untuk punclut ada tark menarik kepentingan antara Pemda jabar dan Pemkot 
bandung, pemkot beralasan mereka tak punya dana untuk penghijauan utara 
bandung..jadinya diserahkanlah ke pengusaha untuk kawasan wisata yg hijau 
sebagai rencana reboisasi, kawasan wisata??? atau perumahan??, biasanya 
mereka akan ubah aturan jadi kawasan perumahan..lihatlah apa yg terjadi di 
dago Pakar resort, habis sudah lahan hijau untuk perumahan. Bapak-bapak 
dari DGTL sudah mengingatkan bahwa potensi air untuk bandung dan 
sekitarnya 80% ada di kawasan utara tersebut..tetap saja masukan dari para 
ahli geologi dan protes para moralis tak digubris, dan pengerjaan proyek 
tersebut berjalan terus, mumpung momentnya ada sebaiknya kita bisa lebih 
gencar mendesak pemkot untuk memperhatikan aspek geolo
gi bagi
pembangunan kawasan. 



-
Do you Yahoo!?
 Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard.